plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi...

110
OPTIMASI GELLING AGENT CMC NA DAN HUMEKTAN PROPILEN GLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI-INFLAMASI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam.)) DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Gregoria Novalia Ambarani NIM : 118114144 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hahuong

Post on 28-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

OPTIMASI GELLING AGENT CMC NA DAN HUMEKTAN PROPILEN

GLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI-INFLAMASI EKSTRAK DAUN

COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam.)) DENGAN APLIKASI

DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Gregoria Novalia Ambarani

NIM : 118114144

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

OPTIMASI GELLING AGENT CMC NA DAN HUMEKTAN PROPILEN

GLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI-INFLAMASI EKSTRAK DAUN

COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam.)) DENGAN APLIKASI

DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Gregoria Novalia Ambarani

NIM : 118114144

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Sebab siapa pun yang meminta akan menerima. Siapa pun yang

mencari akan menemukan. Dan siapa pun yang mengetuk, pintu

akan dibukakan baginya.”

Lukas 11 : 10

A journey of a thousand miles must begin with a single step.

Kupersembahkan untuk :

Almighty God,

Bapak-Ibukku,

Keluargaku,

Teman-temanku dan Almamaterku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 14 Juli 2015

Penulis

Gregoria Novalia Ambarani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Gregoria Novalia Ambarani

Nomor Mahasiswa : 118114144

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

OPTIMASI GELLING AGENT CMC NA DAN HUMEKTAN PROPILEN

GLIKOL DALAM SEDIAAN GEL ANTI-INFLAMASI EKSTRAK DAUN

COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lam.)) DENGAN APLIKASI

DESAIN FAKTORIAL

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikannya royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 14 Juli 2015

Yang menyatakan

Gregoria Novalia Ambarani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

vi

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “OPTIMASI GELLING

AGENT CMC NA DAN HUMEKTAN PROPILEN GLIKOL DALAM

SEDIAAN GEL ANTI-INFLAMASI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK

(Kalanchoe pinnata (Lam.)) DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIAL”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Semua proses yang penulis alami selama perkuliahan dan penyusunan

skripsi ini baik suka dan duka tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak, Ibu, Neta, Om, dan Tante yang selalu memberikan dukungan

yang luar biasa selama penulis menjalani perkuliahan dan penyusunan

skripsi.

2. Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt., selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu, memberi bimbingan

dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Damiana Sapta Candrasari, M.Sc. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis.

4. Ibu Beti Pudyastuti, M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis.

5. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

vii

6. Segenap dosen Fakultas Farmasi yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat bagi penulis.

7. Bapak Musrifin, Bapak Wagiran, Bapak Heru dan laboran lainnya atas

bantuan yang diberikan selama penulis menjalani perkuliahan dan

penyusunan skripsi.

8. Teman-teman skripsi yang luar biasa, Dian, Galih, dan Yosua yang telah

berproses bersama dalam suka dan duka selama penyusunan skripsi ini.

9. Teman-teman yang luar biasa Devi, Ista, Handy, Henzu, Mira, Novi, Iin,

Jeje, Rysa, Cika, Rosi, Yolanda, Adit, Nadia, Andung, dan Eska yang

selalu memberikan semangat selama perkuliahan dan penyusunan skripsi.

10. Teman-teman seperjuangan skripsi lantai 1, lantai 2, dan lantai 3 yang

saling menguatkan satu sama lain selama penyusunan skripsi.

11. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2011 atas pengalaman,

dukungan, dan semangat selama berproses bersama di Fakultas Farmasi.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis selama menjalani masa

perkuliahan dan penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Yogyakarta, 14 Juli 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PENDAMPING.............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi

PRAKATA ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

INTISARI ......................................................................................................... xvii

ABSTRACT ....................................................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1. Perumusan masalah ................................................................................ 3

2. Keaslian penelitian.................................................................................. 3

3. Manfaat penelitian .................................................................................. 4

B. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

1. Tujuan umum .......................................................................................... 5

2. Tujuan khusus ......................................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

ix

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

A. Inflamasi ..................................................................................................... 6

B. Tanaman Cocor Bebek ............................................................................... 8

C. Flavonoid .................................................................................................... 9

D. Ekstraksi ..................................................................................................... 11

E. Gel .............................................................................................................. 12

F. Gelling Agent ............................................................................................... 12

G. Humektan ................................................................................................... 14

H. Desain Faktorial ......................................................................................... 15

I. Landasan Teori ........................................................................................... 17

J. Hipotesis ..................................................................................................... 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 19

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................. 19

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................. 19

1. Variabel penelitian ................................................................................. 19

2. Definisi operasional ............................................................................... 20

C. Bahan Penelitian .......................................................................................... 22

D. Alat Penelitian ............................................................................................. 22

E. Tata Cara Penelitian .................................................................................... 23

1. Determinasi tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) ........... 23

2. Pembuatan ekstrak daun cocor bebek .................................................... 23

a. Pengumpulan dan cara panen daun cocor bebek ............................... 23

b. Pembuatan ekstrak daun cocor bebek ................................................ 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

x

c. Uji kuantitatif kandungan ekstrak daun cocor bebek ......................... 24

3. Optimasi formula gel .............................................................................. 25

a. Formula .............................................................................................. 25

b. Pembuatan gel .................................................................................... 26

4. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik gel ....................................................... 26

a. Uji organoleptis dan pH ..................................................................... 26

b. Uji viskositas ...................................................................................... 26

c. Uji pergeseran viskositas ................................................................... 26

d. Uji daya sebar .................................................................................... 27

5. Uji aktivitas anti-inflamasi dengan metode carragenan-induced paw

edema ...................................................................................................... 27

a. Penyiapan hewan uji ......................................................................... 27

b. Pembuatan larutan NaCl 0,9% .......................................................... 27

c. Pembuatan suspensi karagenan-saline 1% ........................................ 28

d. Perlakuan hewan uji ........................................................................... 28

e. Pengukuran persen penghambatan edema ........................................ 29

F. Optimasi dan Analisis Data ........................................................................ 30

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 32

A. Determinasi Tanaman Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) ............. 32

B. Pembuatan Ekstrak Daun Cocor Bebek .................................................... 32

1. Pengumpulan dan cara panen daun cocor bebek ................................... 32

2. Pembuatan ekstrak daun cocor bebek ..................................................... 34

3. Uji kuantitatif kandungan ekstrak daun cocor bebek ............................ 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

xi

C. Orientasi Level Faktor Penelitian ................................................................ 36

D. Pembuatan Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek ....................... 40

E. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Gel ....................................................... 42

1. Uji organoleptis dan pH .......................................................................... 42

2. Uji viskositas .......................................................................................... 43

3. Uji daya sebar ......................................................................................... 44

F. Stabilitas Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek ......................... 44

G. Efek Penambahan CMC Na dan Propilen glikol serta Interaksinya dalam

Menentukan Sifat Fisik Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek .. 47

1. Uji normalitas data .................................................................................. 47

2. Uji variansi data ..................................................................................... 48

3. Respon viskositas .................................................................................. 48

4. Respon daya sebar ................................................................................. 49

H. Optimasi Area Komposisi .......................................................................... 50

1. Contour plot viskositas .......................................................................... 50

2. Contour plot daya sebar ......................................................................... 51

3. Superimposed contour plot ..................................................................... 52

I. Validasi Area Komposisi Optimum ............................................................ 52

J. Uji Aktivitas Anti-inflamasi ....................................................................... 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 58

A. Kesimpulan ................................................................................................. 58

B. Saran ........................................................................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

xii

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59

LAMPIRAN ..................................................................................................... 63

BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Desain faktorial dengan dua faktor dan dua level ...................... 16

Tabel II. Formula gel untuk luka bakar ..................................................... 25

Tabel III. Formula gel hasil modifikasi ...................................................... 25

Tabel IV. Level rendah dan tinggi jumlah CMC Na dan propilen glikol

pada sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek ......... 39

Tabel V. Hasil uji organoleptis dan pH setelah penyimpanan 48 jam dan

4 minggu ..................................................................................... 42

Tabel VI. Hasil uji viskositas gel ................................................................ 43

Tabel VII. Hasil uji daya sebar gel ............................................................... 44

Tabel VIII. Hasil % pergeseran viskositas ..................................................... 45

Tabel IX. Uji statistika stabilitas gel pada 48 jam dan 4 minggu ............... 46

Tabel X. Uji normalitas data viskositas dan daya sebar ............................ 47

Tabel XI. Hasil uji kesamaan variansi data viskositas dan daya sebar ....... 48

Tabel XII. Nilai efek CMC Na dan propilen glikol serta interaksinya

dalam menentukan respon viskositas .......................................... 48

Tabel XIII. Nilai efek CMC Na dan propilen glikol serta interaksinya

dalam menentukan respon daya sebar ........................................ 49

Tabel XIV. Validasi area komposisi optimum ............................................... 53

Tabel XV. Data rata-rata AUC dan persen penghambatan edema ............... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman dan daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) ... 8

Gambar 2. Struktur dasar flavonoid .............................................................. 9

Gambar 3. Struktur kimia CMC Na .............................................................. 13

Gambar 4. Struktur kimia propilen glikol ..................................................... 14

Gambar 5. Profil grafik variasi komposisi CMC Na terhadap viskositas..... 37

Gambar 6. Profil grafik variasi komposisi CMC Na terhadap daya sebar ... 37

Gambar 7. Profil grafik variasi komposisi propilen glikol terhadap

viskositas ..................................................................................... 39

Gambar 8. Profil grafik variasi komposisi propilen glikol terhadap daya

sebar ............................................................................................ 39

Gambar 9. Grafik viskositas setiap formula dari waktu ke waktu selama

penyimpanan ............................................................................... 46

Gambar 10. Contour plot respon viskositas sediaan gel ................................. 50

Gambar 11. Contour plot respon daya sebar sediaan gel ............................... 51

Gambar 12. Superimposed contour plot sediaan gel ...................................... 52

Gambar 13. Titik validasi pada area optimum ................................................ 53

Gambar 14. Grafik rata-rata nilai edema kaki tikus ....................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi dan hasil determinasi ............... 63

Lampiran 2. Ethical clearance ...................................................................... 64

Lampiran 3. Dokumentasi penanaman tanaman cocor bebek....................... 65

Lampiran 4. Proses pembuatan ekstrak daun cocor bebek ........................... 66

Lampiran 5. Sediaan gel anti-inflamasi esktrak daun cocor bebek ............... 68

Lampiran 6. Pengukuran sifat fisik gel ekstrak daun cocor bebek ............... 69

Lampiran 7. Pengujian aktivitas anti-inflamasi gel ekstrak daun cocor

bebek......................................................................................... 70

Lampiran 8. Orientasi level kedua faktor penelitian ..................................... 71

Lampiran 9. Data rata-rata viskositas, pergeseran viskositas, dan daya

sebar .......................................................................................... 74

Lampiran 10. Data uji aktivitas anti-inflamasi ................................................. 75

Lampiran 11. Perhitungan menggunakan program R versi 3.1.2 .................... 78

Lampiran 12. Perhitungan efek CMC Na, propilen glikol, dan interaksi

kedua faktor .............................................................................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

xvi

INTISARI

Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) telah diketahui memiliki

efek sebagai anti-inflamasi. Formulasi terhadap ekstrak daun cocor bebek

menjadi suatu sediaan gel perlu dilakukan agar mudah digunakan dan acceptable.

Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan

yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan jumlah

gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol, menentukan faktor yang

dominan pada gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dengan sifat fisik yang

baik, serta mengetahui efektivitas sediaan yang dibuat sebagai anti-inflamasi.

Penelitian ini merupakan eksperimental murni menggunakan metode

desain faktorial dua faktor dan dua level yang bersifat eksploratif. Faktor yang

digunakan adalah CMC Na dan propilen glikol dengan level tinggi dan rendah.

Parameter yang diukur adalah sifat fisik (daya sebar dan viskositas) dan stabilitas

(pergeseran viskositas). Analisis data menggunakan program R versi 3.1.2 untuk

mengetahui signifikansi efek dari CMC Na, propilen glikol, dan interaksi kedua

faktor yang dominan dalam mempengaruhi sifat fisik gel. Area optimum

diperoleh dengan superimposed contour plot dari contour plot viskositas dan daya

sebar. Aktivitas anti-inflamasi diuji menggunakan tikus yang diinduksi suspensi

karagenan-salin 1%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CMC Na merupakan faktor paling

dominan yang mempengaruhi respon viskositas dan daya sebar dengan

meningkatkan respon viskositas dan menurunkan respon daya sebar gel anti-

inflamasi ekstrak daun cocor bebek. Ditemukan area optimum yang menghasilkan

gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dengan sifat fisik dan stabilitas yang

baik. Gel ekstrak daun cocor bebek mampu menghambat edema pada kaki tikus

sebesar 46,497%.

Kata kunci : Ekstrak daun cocor bebek, gel anti-inflamasi, CMC Na, propilen

glikol, desain faktorial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

xvii

ABSTRACT

Cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) leaf has been known as an anti-

inflammatory agent. Formulation of cocor bebek leaf extract into a gel

preparation could improve the acceptability. The physical properties and stability

of gel is affected by the amount of gelling agent and humectant. The purpose of

this research are to determine the amount of gelling agent CMC Na dan

humectanct propilen glikol, to determine the dominant factor in the anti-

inflammatory gel of cocor bebek leaf extract with good physical properties, and to

know the effectiveness of the formulations.

This research is an explorative pure experimental design use a two

factors and levels factorial design method. The factor is the high and low level of

CMC Na and propilen glikol. Parameters that measured are physical properties

(viscosity and spreadibility) and stability (viscosity shift).Data analyses using

software R version 3.1.2 to determine the significance effect of CMC Na, propilen

glikol, and interaction both factors. Optimum area determined by superimposed

contour plot from viscosity and spreadibility contour plot. Anti-inflammatory

activity were tested using carrageenan-saline 1% induced rat method.

The results showed that CMC Na were the most dominant factor that

affects the response of viscosity and spreadibility with increased of viscosity and

decreased of spreadibility. Optimum area could be found and produce an anti-

inflammatory gel of cocor bebek leaf extract with good physical properties and

stability. The gel of cocor bebek leaf extract could be able to inhibit edema in

paw’s rat at 46,497 %.

Keywords: Cocor bebek leaf extract, anti-inflammatory gel, CMC Na, propilen

glikol, factorial design.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inflamasi adalah respon biologis terhadap kerusakan sel atau jaringan

yang disebabkan oleh rangsangan bahan kimia atau agen asing (Nugroho, 2011).

Inflamasi pada kulit merupakan salah satu reaksi inflamasi yang sering terjadi di

masyarakat. Meskipun beberapa obat telah dikembangkan untuk mengatasi respon

inflamasi ini, namun penggunaannya dapat menyebabkan efek samping. Efek

samping yang mungkin ditimbulkan adalah dermatitis dan iritasi pada kulit

(Matthew, Jain, James, Matthew, dan Bhowmik, 2013). Penelitian ini akan

mengembangkan suatu sediaan obat anti-inflamasi yang berasal dari bahan alam

yang diharapkan mempunyai aktivitas farmakologi namun memiliki efek samping

yang rendah.

Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan

inflamasi adalah tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)). Bagian daun

tanaman ini mempunyai kandungan aktif flavonoid yang memiliki aktivitas

sebagai anti-inflamasi (Afzal, Gupta, Kazmi, Rahman, Afzal, dan Alam, 2012).

Mekanisme flavonoid dalam aktivitas antiinflamasi adalah dengan menghambat

aktivitas enzim siklooksigenase 1 dan siklooksigenase 2 yang memetabolisme

asam arakidonat menjadi prostaglandin dan menangkap radikal bebas (Lafuente,

Guillamon, Villares, Rostagno, dan Martinez, 2009).

Penggunaan daun cocor bebek secara tradisional dilakukan dengan cara

daun ditumbuk halus dan dikompres pada bagian yang mengalami inflamasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

2

(Suhono dan Tim LIPI, 2010). Ekstrak daun cocor bebek dibuat menjadi suatu

sediaan gel agar dapat diaplikasikan dangan mudah dan acceptable.

Gel adalah sediaan semisolid yang mengandung dispersi molekul kecil

ataupun besar pada pembawa cairan karena adanya gelling agent. Sediaan dalam

bentuk gel mempunyai kelebihan yaitu kemampuan penyebarannya baik pada

kulit, efek dingin di kulit yang ditimbulkan akibat lambatnya pernguapan air pada

kulit, tidak menyumbat pori-pori kulit, dan pelepasan obatnya baik (Voigt, 1995).

Gel mempunyai komponen penting yang dapat mempengaruhi sifat fisik dan

stabilitas fisiknya yaitu gelling agent dan humektan.

Gelling agent berfungsi sebagai pembentuk jaringan struktural gel.

Komposisi gelling agent akan mempengaruhi sifat fisik gel yang meliputi

viskositas dan daya sebar yang akan berpengaruh pada pelepasan obat dan

kenyamanan pasien dalam aplikasi sediaan gel tersebut (Garg, Aggarwal, Garg,

dan Singla, 2002). CMC Na adalah gelling agent berupa polimer anionik yang

bersifat higroskopis dan stabil pada pH 2-10. CMC Na dapat meningkatkan

viskositas, semakin banyak kandungan CMC Na pada gel maka semakin tinggi

viskositas yang didapatkan (Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009).

Komponen lain yang berpengaruh terhadap stabilitas dan sifat fisik gel

yaitu humektan. Penelitian ini menggunakan humektan propilen glikol yang

berfungsi untuk menjaga kandungan air dalam sediaan gel. Propilen glikol bersifat

higroskopis dan mampu membantu difusi zat aktif melalui stratum korneum

(Rowe dkk., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

3

Optimasi terhadap kedua komponen penting tersebut yaitu CMC Na dan

propilen glikol perlu dilakukan untuk mendapatkan sediaan gel ekstrak daun cocor

bebek dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik. Metode optimasi yang

digunakan pada penelitian ini adalah desain faktorial. Menurut Kurniawan dan

Sulaiman (2009), metode desain faktorial dapat digunakan untuk melihat efek

yang paling dominan antara CMC Na, propilen glikol ataupun interaksi kedua

faktor yang mempengaruhi sifat fisik (viskositas dan daya sebar) sediaan gel.

1. Perumusan masalah

a. Apakah perbandingan jumlah gelling agent CMC Na dan humektan

propilen glikol yang optimum dapat diperoleh sehingga didapat sediaan

gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dengan sifat fisik (viskositas

dan daya sebar) dan stabilitas fisik (pergeseran viskositas) yang baik?

b. Faktor apakah yang lebih dominan antara CMC Na, propilen glikol

maupun interaksi kedua faktor yang menentukan sifat fisik (viskositas

dan daya sebar) sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek?

c. Apakah sediaan gel ekstrak daun cocor bebek dapat memberikan efek

farmakologis sebagai anti-inflamasi?

2. Keaslian penelitian

Penelitian terkait ekstrak daun cocor bebek yang pernah dilakukan antara

lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

4

a. Matthew dkk. (2013) “Analgesic and Anti-Inflammatory Activity of

Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers”, mengenai uji aktivitas anti-inflamasi

cocor bebek pada hewan uji tikus.

b. Hasyim, Pare, Junaid, dan Kurniati (2012) yaitu “Formulasi dan Uji

Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe

pinnata L.) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus)”, dilakukan formulasi

gel dari ekstrak daun cocor bebek dan diuji aktivitasnya dalam

penyembuhan luka bakar.

c. Ferreira, Coutinho, do Carmo Malvar, Costa, Florentino, Costa, dkk.

(2014) yaitu “Mechanism Underlying the Antinociceptive,

Antiedematogenic, and Anti-inflammatory Activity of the Main Flavonoid

from Kalanchoe pinnata”, mengenai uji aktivitas dan mekanisme

flavonoid pada ekstrak daun cocor bebek dalam penyembuhan respon

inflamasi.

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan peneliti, penelitian mengenai

optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel

anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan

aplikasi desain faktorial belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan mampu menambah dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dalam dunia farmasi mengenai

optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

5

sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata

(Lam.)).

b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan sediaan

gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.))

dengan stabilitas dan sifat fisik yang baik, serta memiliki efek

farmakologis sebagai anti-inflamasi.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan gel anti-inflamasi dari

ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) yang mempunyai sifat

fisik dan stabilitas yang baik.

2. Tujuan khusus

a. Menentukan perbandingan jumlah gelling agent CMC Na dan humektan

propilen glikol yang optimum pada sediaan gel anti-inflamasi ekstrak

daun cocor bebek dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik.

b. Menentukan faktor yang paling dominan antara CMC Na, propilen glikol

maupun interaksi kedua faktor yang menentukan sifat fisik sediaan gel

anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek.

c. Mengetahui efek farmakologis sediaan gel ekstrak daun cocor bebek

sebagai anti-inflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Inflamasi

Inflamasi adalah respon biologis terhadap kerusakan sel atau jaringan

yang disebabkan oleh bahan kimia atau rangsangan agen asing. Proses inflamasi

merupakan suatu mekanisme perlindungan dimana tubuh berusaha menetralisir

agen-agen yang berbahaya pada tempat yang mengalami kerusakan jaringan dan

untuk mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan. Tanda-tanda munculnya

reaksi inflamasi, yaitu:

1. Rubor (kemerahan) terjadi karena pembuluh darah arteriol mengalami

vasodilatasi agar suplai darah ke jaringan luka bisa menjadi lebih lancar.

2. Kalor (panas) merupakan tanda-tanda inflamasi yang terjadi pada permukaan

tubuh. Hal ini terjadi karena aliran darah banyak yang mengalir ke jaringan

luka pada proses inflamasi.

3. Tumor (pembengkakan) disebabkan karena adanya suplai cairan maupun sel

darah merah dan sel darah putih dari sirkulasi menuju jaringan interstisial

sehingga terjadi penumpukan eksudat pada jaringan luka.

4. Dolor (nyeri) merupakan sinyal bahwa tubuh mengalami kerusakan jaringan.

Hal ini disebabkan oleh pelepasan mediator nyeri, seperti prostaglandin,

asetilkolin, serotonin dan histamin yang akan merangsang reseptor nyeri.

5. Functio laesa (gangguan fungsi jaringan) adalah dampak reaksi inflamasi

berupa perubahan fungsi lokal (Nugroho, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

7

Inflamasi biasanya dibagi menjadi 3 fase yaitu inflamasi akut, respon

imun dan inflamasi kronis. Inflamasi akut merupakan respon awal terhadap

kerusakan jaringan. Respon tersebut melibatkan mediator inflamasi seperti

prostaglandin, histamin, bradikinin, dan leukotrien dan biasanya diawali dengan

pembentukan respon imun (Katzung dan Bertram, 2001).

Berbagai mediator kimia dilepaskan selama proses inflamasi, salah

satunya adalah prostaglandin. Biosintesis senyawa prostaglandin meningkat pada

jaringan yang mengalami kerusakan dan mereka berperan dalam proses terjadinya

inflamasi akut. Proses pembentukan prostaglandin diawali dengan pembentukan

asam arakidonat dari fosfolipid A dengan perantara enzim fosfolipase A2.

Selanjutnya asam arakidonat akan mengalami perubahan melalui beberapa jalur

yaitu jalur siklooksigenase (COX) yang memperantarai pembentukan

prostaglandin dan tromboksan serta jalur lipooksigenase yang memperantarai

pembentukan leukotrien dan lipoksin. Enzim COX mempunyai 2 isoform yaitu

COX 1 dan COX 2. COX 1 merupakan enzim konstitutif yang berperan dalam

pengaturan sekresi asam lambung dan homeostasis, sedangkan COX 2 diinduksi

oleh rangsangan inflamasi, hormon, dan faktor pertumbuhan yang berperan dalam

produksi prostanoid pada inflamasi (Ricciotti dan FitzGerald, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

8

B. Tanaman Cocor Bebek

Gambar 1. Tanaman dan daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.) (Majaz,

Tatiya, Khurshid, Nazim, dan Siraj, 2011)

Tanaman cocor bebek (gambar 1) merupakan tanaman hias dengan

klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae – Tumbuhan

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida – Dikotil

Ordo : Rosales

Famili : Crassulaceae

Genus : Kalanchoe

Spesies : Kalanchoe pinnata (Lam.)

Sinonim : Bryophyllum pinnatum, Crassula pinnata, Cotyledon pinnat.

Nama daerah : sosor bebek, cocor bebek (Prasad, Kuma, Iyer, dan Sudani, 2012).

Morfologi cocor bebek bulu berupa herba sukulen dengan tinggi 0,3

sampai 2 meter. Batang berbentuk bulat dan daun berwarna hijau buram atau hijau

kebiruan. Daun berbentuk bulat telur atau agak lonjong, berukuran 20x15 cm dan

daun yang kecil berukuran 5 x 2,5 cm. Lembaran daun tebal dan mengandung

banyak air dan tepian daun bergerigi. Tunas-tunas muda muncul dari tepian daun

cocor bebek yang disebut tunas adventif. Bunga berkelamin ganda, umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

9

berbunga pada bulan Mei-Desember. Bunga berwarna merah muda dan buahnya

jarang terbentuk. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan penanaman

tunas muda atau stek batang (Suhono dan Tim LIPI, 2010).

Tanaman cocor bebek mengandung komponen aktif seperti alkaloid,

triterpen, lipid, flavonoid, glikosida, bufadienolides, fenol dan asam organik.

Bagian daun tanaman ini mempunyai kandungan aktif flavonoid yang memiliki

aktivitas sebagai anti-inflamasi (Afzal dkk., 2012). Kandungan tanaman cocor

bebek biasa digunakan sebagai obat untuk mematangkan bisul atau mengobati

koreng. Daunnya yang ditumbuk halus juga dapat digunakan sebagai kompres

untuk anggota badan yang mengalami pembengkakan (Suhono dan Tim LIPI,

2010).

C. Flavonoid

Gambar 2. Struktur dasar flavonoid (Khumar dan Pandey, 2013)

Flavonoid adalah senyawa golongon polifenol yang secara alami hampir

terdapat pada semua jenis tumbuhan. Flavonoid mempunyai dua atau lebih cincin

aromatik masing-masing berikatan dengan gugus hidroksil dan heterosiklik piran.

Flavonoid banyak ditemukan pada bagian buah, sayuran, herba, batang, bunga dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

10

daun. Flavonoid di dalam tumbuhan biasanya berbentuk glikosida flavonoid

(Lafuente dkk.,2009).

Flavonoid dapat berperan dalam aktivitas anti-inflamasi dengan beberapa

mekanisme. Flavonoid bersifat antioksidatif dan mampu memodulasi aktivitas

enzim yang memetabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin. Aktivitas

anti-inflamasi dari senyawa flavonoid tersebut timbul karena adanya efek sinergis

dengan aktivitas antioksidan (Lafuente dkk.,2009).

Mekanisme flavonoid dalam aktivitas anti-inflamasi adalah dengan

menghambat pembentukan maupun aktivitas enzim siklooksigenase (COX) baik

siklooksigenase 1 (COX-1) maupun siklooksigenase 2 (COX-2). Enzim

siklooksigenase tersebut merupakan enzim yang memperantarai terbentuknya

prostaglandin dari asam arakidonat yang muncul pada jaringan yang rusak. Asam

arakidonat terbentuk dari fosfolipid yang diperantarai oleh enzim fosfolipase A2

yang selanjutnya akan dioksidasi menjadi prostaglandin melalui aksi enzim

siklooksigenase tersebut (Ferreira dkk., 2014). Inflamasi dapat terjadi karena

adanya radikal bebas yang diproduksi selama proses metabolisme normal atau

diinduksi faktor eksogen. Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan

menghambat radikal bebas dan menghambat pembentukan radikal bebas yang

terdapat di dalam tubuh sehingga kerusakan jaringan atau sel dapat dihambat

(Lafuente dkk., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

11

D. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan kegiatan menarik suatu zat yang dapat larut dari

bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Faktor yang dapat

mempengaruhi kecepatan ekstraksi adalah kecepatan difusi zat yang melewati

lapisan-lapisan antara cairan pengekstrak dengan bahan yang mengandung zat

tersebut. Senyawa yang hanya larut sedikit dalam air kepolarannya memadai

untuk diekstraksi dengan baik menggunakan metanol, etanol, atau aseton.

Ekstraksi kembali larutan dalam air dengan pelarut organik yang tidak bercampur

dengan air tetapi bersifat agak polar bertujuan untuk memisahkan senyawa yang

dituju dari senyawa yang lebih polar seperti karbohidrat (Robinson, 1991).

Salah satu metode ekstraksi yang paling sederhana adalah maserasi.

Prinsip maserasi adalah masuknya sejumlah cairan pengekstraksi ke dalam

ekstrak sehingga kandungan dari dalam ekstrak akan terdesak ke luar hingga

mencapai titik keseimbangan. Saat cairan pengekstraksi kontak dengan serbuk

simplisia, maka sel-sel yang rusak akibat proses penyerbukan langsung

bersentuhan dengan cairan pengekstrak sehingga komponen sel akan mudah

keluar dari bahan simplisia. Proses selanjutnya cairan pengekstraksi harus mampu

menembus dinding sel dan masuk ke rongga sel untuk melarutkan komponen sel

yang tidak rusak atau terluka. Cairan pengekstraksi yang masuk ke dalam rongga

sel menyebabkan komponen sel terlarut dan terdesak keluar sel karena adanya

perbedaan konsentrasi. Komponen sel akan terus terdesak dari dalam sel hingga

mencapai keseimbangan yaitu pada saat konsentrasi komponen sel di dalam dan

di luar sel sama besar (Voigt, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

12

E. Gel

Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (1995), gel adalah sistem

semipadat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang

kecil atau molekul organik yang besar dan terpenetrasi oleh suatu cairan.

Gel mempunyai kandungan air yang tinggi dibandingkan dengan sediaan

semi solid yang lain. Setelah gel diaplikasikan pada kulit, air akan berevaporasi

dan memberikan efek dingin. Hal ini menjadi salah satu kelebihan gel jika

digunakan untuk sediaan anti-inflamasi dan sunscreen (Baki dan Alexander,

2015). Gel juga bersifat lunak, lembut, mudah dioleskan, dan tidak meninggalkan

lapisan berminyak pada permukaan kulit (Abdassah, Sumiwi, dan Hendrayana,

2009).

Gel dapat diklasifikasikan menjadi inorganik gel dan organik gel.

Inorganik gel biasanya mempunyai sistem dua fase, sedangkan organik gel

mempunyai sistem satu fase yang mengandung gelling agent seperti carbomer dan

CMC Na. Berdasarkan sifat pembawanya, gel juga diklasifikasikan menjadi

hidrogel dan organogel. Hidrogel memiliki komponen yang larut dalam air,

sedangkan organogel memiliki komponen yang larut dalam pelarut nonaqueous

(Allen dan Ansel, 2014).

F. Gelling Agent

Gelling agent merupakan basis dari sediaan gel yang bersifat inert, aman

dan non reaktif dengan komponen formula gel yang lain. Karakteristik gelling

agent yang digunakan harus disesuaikan dengan bentuk sediaannya. Semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

13

tinggi konsentrasi gelling agent yang digunakan, semakin tinggi viskositas gel

karena struktur gel semakin kuat (Zats dan Kushla, 1996).

Gambar 3. Struktur kimia CMC Na (Rowe dkk., 2009)

CMC Na (gambar 3) merupakan polimer anionik yang berbentuk

serbuk granul berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa, dan bersifat higroskopis.

CMC Na biasanya digunakan dalam sediaan topikal untuk meningkatkan

viskositas sediaan. CMC Na dapat digunakan sebagai gelling agent pada

konsentrasi 3.0 - 6.0 %. CMC Na memiliki titik didih 227 oC, mengandung air

kurang dari 10%, dan dapat menyerap air pada suhu 37 oC dengan kelembaban 80

%. CMC Na tidak larut dalam aseton, etanol (95%), dan toluen, pada etanol 95%

ia akan mengalami presipitasi. CMC Na stabil pada pH 2-10, pada pH dibawah 2

akan mengalami pengendapan dan diatas 10 akan mengalami penurunan

viskositas (Rowe dkk., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

14

G. Humektan

Humektan menjaga kestabilan sediaan gel dengan mengabsorbsi lembab

dari lingkungan, selain itu juga mempertahankan kelembaban kulit sehingga kulit

tidak kering (Rowe dkk., 2009).

Gambar 4. Struktur kimia propilen glikol (Rowe dkk., 2009)

Propilen glikol (gambar 4) merupakan cairan tidak berwarna yang

mempunyai sifat viskos dan higroskopis, dengan rasa manis, yang sedikit tajam

seperti gliserin. Propilen glikol dapat digunakan sebagai pelarut, ekstraktan,

pengawet, humektan dan disinfektan pada berbagai sediaan parenteral maupun

non parenteral. Propilen glikol lebih mudah melarutkan beberapa senyawa

daripada gliserin seperti kortokosteroid, fenol, sulfa, alkaloid, vitamin A dan D.

Propilen glikol dapat digunakan sebagai humektan pada konsentrasi hingga 15%.

Propilen glikol bersifat stabil pada suhu rendah sedangkan pada suhu tinggi akan

teroksidasi menjadi propionaldehid, asam laktat, asam piruvat, dan asam asetat.

Propilen glikol akan tetap stabil jika ditambahkan dengan etanol, gliserin, dan air

(Rowe dkk., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

15

H. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yang

menggabungkan beberapa level pada satu faktor dengan beberapa level dari faktor

yang lain. Desain faktorial digunakan untuk mengevaluasi efek dari beberapa

faktor secara terpisah maupun interaksinya satu sama lain (De Muth, 1999).

Pendekatan desain faktorial mempunyai beberapa istilah yang perlu diketahui,

yaitu:

1. Faktor adalah variabel yang ditetapkan, misal konsentrasi, jenis bahan, waktu,

dan suhu. Faktor dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif namun harus dapat

ditetapkan nilainya dalam angka.

2. Level adalah nilai yang ditetapkan faktor.

3. Respon adalah hasil terukur yang diperoleh dari percobaan. Respon harus dapat

dikuantifikasikan dan perbedaan respon yang terjadi dikarenakan variasi level

yang digunakan.

4. Interaksi dianggap batas dari penambahan efek-efek faktor. Interaksi dapat

bersifat sinergis maupun antagonis. Sinergis berarti hasil interaksi mempunyai

efek yang lebih besar dari masing-masing efek faktor. Antagonis berarti hasil

mempunyai efek yang lebih kecil daripada masing-masing efek yang

dihasilkan faktor (Kurniawan dan Sulaiman, 2009).

Desain faktorial sering menggunakan notasi dua level yaitu level tinggi

dan level rendah. Faktor yang berada di level tinggi dilambangkan dengan „+‟,

sedangkan yang berada di level rendah dilambangkan dengan „-„ (Armstrong dan

James, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

16

Desain faktorial dengan dua level dan dua faktor memerlukan empat

percobaan (2n = 4, dua menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor).

Persamaan untuk desain faktorial dengan dua faktor dan dua level:

Y = b0 + b1 (A) + b2 (B) + b12 (A)(B) ................................................................. (1)

Keterangan:

Y = respon hasil atau sifat yang diamati

(A), (B) = level faktor A dan B yang nilainya antara -1 sampai +1

b0, b1, b2, b12 = koefisien yang dihitung dari hasil percobaan

(Kurniawan dan Sulaiman, 2009).

Konsep percobaaan desain faktorial dengan dua level dan dua faktor dapat dilihat

pada tabel I.

Tabel I. Desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

Keterangan tabel:

1 = formula dengan faktor A pada level rendah dan faktor B pada level rendah

a = formula dengan faktor A pada level tinggi dan faktor B pada level rendah

b = formula dengan faktor A pada level rendah dan faktor B pada level tinggi

ab = formula dengan faktor A pada level tinggi dan faktor B pada level tinggi

(Armstrong dan James, 1996).

Eksperimen Faktor A Faktor B Interaksi

1 - - +

a + - -

b - + -

ab + + +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

17

I. Landasan Teori

Daun cocor bebek dapat dimanfaatkan untuk mengobati inflamasi.

Kandungan daun cocor bebek yang berperan sebagai agen anti-inflamasi adalah

flavonoid. Flavonoid memiliki beberapa mekanisme aktivitas anti-inflamasi salah

satunya adalah menghambat metabolisme enzim pada jalur asam arakidonat yang

merupakan mediator penting dalam proses inflamasi dan sinergis dengan aktivitas

antioksidan flavonoid (Lafuente dkk., 2009).

Ekstrak daun cocor bebek akan diformulasi menjadi suatu sediaan gel

agar mudah digunakan dan acceptable. Sediaan dalam bentuk gel mempunyai

kelebihan yaitu mudah dicuci, mudah mengering membentuk lapisan film, dan

memberikan efek dingin pada kulit sehingga cocok jika digunakan sebagai gel

anti-inflamasi (Voigt, 1995).

Gel mempunyai komponen utama yang dapat mempengaruhi sifat fisik

dan stabilitas gel yaitu gelling agent dan humektan. Sifat fisik meliputi viskositas

dan daya sebar gel, sedangkan stabilitas meliputi pergeseran viskositas sediaan

gel. Gelling agent yang digunakan adalah CMC Na dan humektan yang digunakan

adalah propilen glikol. Oleh karena itu, optimasi untuk menentukan komposisi

gelling agent dan humektan diperlukan untuk mendapatkan sifat fisik dan

stabilitas gel yang optimum. Aplikasi desain faktorial digunakan untuk

menentukan area optimum komposisi gelling agent dan humektan yang digunakan

dan menentukan faktor yang dominan yang mempengaruhi sifat fisik dan

stabilitas fisik gel. Area optimum didapatkan dari superimposed contour plot

respon viskositas dan daya sebar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

18

J. Hipotesis

1. Area komposisi optimum dapat diperoleh sehingga dapat diketahui

perbandingan jumlah gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol

untuk membentuk sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dengan

sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik.

2. Faktor CMC Na merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan

sifat fisik sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek.

3. Sediaan gel ekstrak daun cocor bebek dapat memberikan efek farmakologis

sebagai anti-inflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni yang bersifat

eksploratif menggunakan metode desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

untuk mendapatkan sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek yang

memenuhi persyaratan sifat fisik dan stabilitas fisik gel.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah CMC Na (level rendah dan

level tinggi) dan propilen glikol (level rendah dan level tinggi).

b. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik gel (daya sebar

dan viskositas) dan stabilitas fisik gel (pergeseran viskositas setelah

penyimpanan selama 48 jam dan 4 minggu).

c. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi dan

wadah penyimpanan selama 48 jam dan 4 minggu, kecepatan putar, lama

pencampuran, alat - alat penelitian, habitat tumbuh tanaman cocor bebek,

umur tanaman cocor bebek, waktu panen daun cocor bebek, berat hewan

uji, umur hewan uji, jenis kelamin hewan uji, dan galur hewan uji.

d. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu

ruangan, kelembaban ruangan, dan kondisi patofisiologis hewan uji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

20

2. Definisi Operasional

a. Gel anti-inflamasi adalah sediaan semipadat yang mempunyai efek

farmakologi mengurangi gejala-gejala inflamasi secara topikal.

b. Ekstrak daun cocor bebek adalah hasil ekstraksi daun cocor bebek

dengan metode maserasi selama 48 jam menggunakan etanol, kemudian

dilakukan penguapan menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu

55 o

C dan waterbath pada suhu 70oC selama 3 jam dengan pengadukan

secara berkala 30 menit sekali.

c. Gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek adalah sediaan semipadat

yang mengandung zat aktif dari ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe

pinnata (Lam.)) yang mempunyai efek farmakologi mengurangi gejala-

gejala inflamasi secara topikal.

d. Gelling agent adalah komponen dalam sediaan gel yang dapat

membentuk jaringan struktural gel sehingga mempengaruhi sifat fisik

dan stabilitas fisik gel, dalam penelitian ini dilakukan optimasi terhadap

gelling agent CMC Na.

e. Humektan adalah komponen yang berfungsi sebagai pelembab untuk

sediaan gel, dalam penelitian ini dilakukan optimasi terhadap humektan

propilen glikol.

f. Sifat fisik dan stabilitas fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk

mengetahui kualitas sediaan gel, dalam penelitian ini sifat fisik sediaan

gel meliputi daya sebar dan viskositas gel sedangkan stabilitas fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

21

meliputi pergeseran viskositas gel setelah penyimpanan 48 jam dan 4

minggu.

g. Desain faktorial adalah metode optimasi yang digunakan untuk

mengetahui efek yang lebih dominan dalam mempengaruhi sifat fisik dan

stabilitas fisik sediaan gel dengan analisis hasil secara statistik

menggunakan program R versi 3.1.2.

h. Faktor adalah variabel yang diteliti pada suatu penelitian, dalam

penelitian ini digunakan 2 faktor yaitu CMC Na sebagai faktor A dan

propilen glikol sebagai faktor B.

i. Level adalah tetapan atau nilai dari suatu faktor yang dinyatakan secara

numerik. Level rendah CMC Na 6 gram dan level tinggi CMC Na 7,5

gram, sedangkan level rendah propilen glikol 20 gram dan level tinggi

propilen glikol 30 gram.

j. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya dan dapat

dihitung secara kuantitatif, dalam penelitian ini adalah hasil uji sifat fisik

(viskositas dan daya sebar).

k. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan adanya variasi level dan

faktor.

l. Viskositas adalah ketahanan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek

untuk mengalir setelah diberi gaya.

m. Daya sebar adalah diameter penyebaran tiap 1 gram gel anti-inflamasi

ekstrak daun cocor bebek selama 1 menit dengan pemberian beban 125

gram pada alat uji daya sebar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

22

n. Pergeseran viskositas adalah selisih viskositas gel antiiinflamasi ekstrak

daun cocor bebek setelah penyimpanan setelah 4 minggu dengan

viskositas gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek setelah 48 jam

pembuatan pada suhu kamar.

o. Area optimum adalah area komposisi gelling agent CMC Na dan

humektan propilen glikol yang menghasilkan gel yang mempunyai sifat

fisik dan stabilitas fisik yang baik.

p. Contour plot adalah grafik yang digunakan untuk memprediksi area

optimum formula sediaan gel yang memenuhi parameter sediaan gel

yang baik.

q. Superimposed contour plot adalah penggabungan contour plot daerah

optimum dari respon viskositas dan daya sebar.

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun cocor

bebek (kebun obat Universitas Sanata Dharma), aquadest (kualitas farmasetis),

CMC Na (kualitas farmasetis), propilen glikol (kualitas farmasetis), metil paraben

(kualitas farmasetis), trietanolamin (kualitas farmasetis), etanol 70% (kualitas

farmasetis), suspensi karagenan-salin 1%, Voltadex®, dan tikus jantan galur

Sprague Dawley yang berumur 2-3 bulan dengan berat 150-250 gram.

D. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas,

mixer (Maspion MT-1150), blender, pompa vakum, corong Buchner, maserator,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

23

Viskometer Rion seri VT 04 (RION-JAPAN), stopwatch, waterbath, neraca

analitik, oven, vacuum rotary evaporator, pH stick, alat uji daya sebar, dan jangka

sorong digital.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi Tanaman Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.))

Determinasi tanaman cocor bebek dilakukan di Laboratorium

Farmakognosi Fitokimia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan

dilakukan determinasi adalah memastikan kebenaran tanaman yang digunakan

oleh peneliti yaitu Kalanchoe pinnata (Lam.). Determinasi dilakukan

menggunakan buku Flora of Java (Spermatophytes only) (Backer dan van der

Brink, 1963).

2. Pembuatan ekstrak daun cocor bebek

a. Pengumpulan dan cara panen daun cocor bebek. Bibit tanaman cocor

bebek diperoleh dari tempat budidaya Merapi Farma Kaliurang,

Yogyakarta. Tanaman cocor bebek dibudidayakan di Kebun Obat

Universitas Sanata Dharma Kampus III Paingan.

Pemanenan daun dilakukan pada umur tiga bulan. Daun dicuci dengan air

mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun. Daun

yang telah dicuci diangin-anginkan kemudian dikeringkan menggunakan

pengeringan udara pada tempat teduh dilanjutkan dengan pengeringan

oven sampai daun benar-benar kering, ditandai dengan mudah dipatahkan

atau mudah hancur bila diremas. Simplisia yang sudah kering diserbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

24

menggunakan blender kemudian simplisia diayak menggunakan ayakan

mesh 40.

b. Pembuatan ekstrak daun cocor bebek. Metode ekstraksi dimodifikasi dari

teknik isolasi senyawa ekstrak etanol daun cocor bebek oleh Nwose

(2013). Modifikasi metode dilakukan pada tahap penguapan

menggunakan vacuum rotary evaporator dan pelarut etanol 70% yang

digunakan. Serbuk daun cocor bebek dimaserasi dengan pelarut etanol

70% dengan perbandingan 2:5 selama 48 jam. Pemisahan serbuk dan

maserat dilakukan menggunakan corong Buchner dan kertas saring

dengan bantuan pompa vakum. Bagian serbuk disari lagi dengan pelarut

etanol dan dimaserasi kembali selama 48 jam. Hasil penyarian dicampur

dan diuapkan menggunakan vacuum rotary evaporator dengan suhu

55oC. Pelarut yang tersisa diuapkan kembali pada cawan porselin di atas

waterbath dengan suhu 75oC selama 3 jam dengan pengadukan berkala

30 menit.

c. Uji kuantitatif kandungan ekstrak daun cocor bebek. Uji kuantitatif

terhadap hasil ekstrak daun cocor bebek dilakukan untuk mengetahui

kadar flavonoid pada ekstrak daun cocor bebek. Pengujian kadar

flavonoid dilakukan oleh Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

UGM (LPPT UGM). Uji flavonoid dilakukan dengan membuat kurva

baku menggunakan standar quersetin, dilanjutkan dengan uji flavonoid

pada sampel ekstrak daun cocor bebek menggunakan spektrofotometri

visibel pada panjang gelombang 510 nm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

25

3. Optimasi formula gel

a. Formula. Formula yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada

formula gel luka bakar ekstrak daun cocor bebek (Hasyim dkk., 2012)

Tabel II. Formula gel untuk luka bakar

Bahan Komposisi (% b/v)

Ekstrak daun cocor bebek 2,5

Carbopol 0,6

Trietanolamin 0,81

Gliserin 25

Propilen glikol 5

Metil paraben 0,18

Etanol 70% 0,5

Aquadest ad 100

Formula tersebut dimodifikasi pada komposisi gelling agent dan

humektan menjadi formula baru pada tabel III.

Tabel III. Formula gel hasil modifikasi

Bahan Formula

1 (g)

Formula

a (g)

Formula

b (g)

Formula

ab (g)

Ekstrak daun cocor bebek 5 5 5 5

CMC Na 6 7,5 6 7,5

Propilen glikol 20 20 30 30

Trietanolamin 1,62 1,62 1,62 1,62

Metil paraben 0,36 0,36 0,36 0,36

Etanol 70% 1 1 1 1

Aquadest 162 162 162 162

Keterangan tabel:

1 = formula dengan faktor A pada level rendah 6 gram dan faktor B

pada level rendah 20 gram.

a = formula dengan faktor A pada level tinggi 7,5 gram dan faktor B

pada level rendah 20 gram.

b = formula dengan faktor A pada level rendah 6 gram dan faktor B

pada level tinggi 30 gram.

ab = formula dengan faktor A pada level tinggi 7,5 gram dan faktor B

pada level tinggi 30 gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

26

b. Pembuatan gel. CMC Na dikembangkan terlebih dahulu dalam 100 gram

aquadest dengan cara menaburkan CMC Na di atas aquadest (campuran

1), pengembangan CMC Na dilakukan selama 24 jam. Metil paraben

dilarutkan menggunakan etanol 70% dan propilen glikol (campuran 2).

Campuran 1 dan 2 dicampur dan ditambahkan ekstrak daun cocor bebek

kemudian dilakukan proses mixing dengan mixer dengan skala putar 1

selama 5 menit. Trietanolamin ditambahkan pada saat proses mixing

pada menit ke-1 untuk mengatur pH sediaan gel anti-inflamasi ekstrak

daun cocor bebek.

4. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik gel

a. Uji organoleptis dan pH. Uji organoleptis dan pH sediaan dilakukan pada

penyimpanan 48 jam dan 4 minggu. Sediaan gel ekstrak daun cocor

bebek yang telah diformulasi dilakukan pengamatan fisik meliputi bau,

warna, homogenitas, dan pH sediaan. Pengukuran pH menggunakan

indikator pH (pH stick) dengan cara memasukkannya ke dalam sediaan

gel kemudian warna yang dihasilkan dibandingkan dengan warna standar

pada pH stick.

b. Uji viskositas. Uji viskositas dilakukan 48 jam setelah formulasi gel.

Masing-masing formula gel ditentukan viskositasnya menggunakan alat

Viskometer Rion seri VT 04. Ukuran paddle yang digunakan pada skala 2

(rentang viskositas 100-4000 dPas). Cara pengujiannya yaitu gel

dimasukkan ke dalam cup sampai terisi ¾. Paddle dipasang tegak lurus

pada Viskometer, kemudian cup dipasang dan rotor dinyalakan. Nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

27

viskositas gel dapat diketahui dengan mengamati gerakan jarum

penunjuk viskositas.

c. Uji pergeseran viskositas. Pergeseran viskositas gel ekstrak daun cocor

bebek diketahui dengan menghitung persentase perubahan viskositas gel

setelah penyimpanan selama 4 minggu. Berdasarkan penelitian Yuliani

(2010), rumus untuk menghitung persen pergeseran viskositas adalah:

d. Uji daya sebar. Pengukuran daya sebar sediaan gel dilakukan setelah 48

jam pembuatan. Pengukuran daya sebar dilakukan dengan cara gel

ditimbang 1 gram kemudian diletakkan di tengah lempeng bulat berskala.

Kaca bulat lain dan pemberat diletakkan di atas gel tersebut sehingga

berat kaca bulat dan pemberat 125 gram, didiamkan selama 1 menit,

kemudian dicatat diameter sebarnya (Garg dkk., 2012).

5. Uji aktivitas anti-inflamasi dengan metode carrageenan-induced paw

edema

a. Penyiapan hewan uji. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tikus jantan galur Sprague Dawley yang berumur 2-3 bulan

dengan berat 100-200 gram. Tikus dipuasakan 12 jam sebelum

pengujian.

b. Pembuatan larutan NaCl 0,9%. Sebanyak 0,225 mg NaCl ditimbang

kemudian dilarutkan dengan aquadest di dalam labu takar 25 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

28

c. Pembuatan suspensi karagenan-salin 1%. Sebanyak 0,1 g karagenan

ditimbang kemudian dilarutkan dengan larutan NaCl 0,9% di dalam labu

takar 10 ml.

d. Perlakuan hewan uji. Hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok masing-

masing terdiri dari 3 ekor tikus, yaitu:

1) Kelompok kontrol negatif injeksi suspensi karagenan-salin 1%.

Telapak kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong

digital sebelum diinjeksi suspensi karagenan-saline 1% secara

suplantar (dinyatakan sebagai Yo). Pengukuran ketebalan telapak kaki

tikus dilakukan pada menit ke-0 (sebelum injeksi suspensi karagenan-

salin 1%), 30, 60, 120, 180 setelah injeksi suspensi karagenan-salin

1%.

2) Kelompok kontrol positif gel Voltadex®.

Telapak kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong

digital (dinyatakan sebagai Yo), setelah itu dioleskan gel Voltadex®

.

Satu jam kemudian, telapak kaki kiri belakang diinjeksi 0,5 ml

suspensi karagenan-salin 1% secara sub plantar. Pengukuran ketebalan

telapak kaki tikus dilakukan pada menit ke-0 (sebelum pengolesan gel

Voltadex®), 30, 60, 120, 180 setelah injeksi suspensi karagenan-salin

1%.

3) Kelompok perlakuan gel ekstrak daun cocor bebek formula optimum.

Telapak kaki kiri belakang tikus diukur menggunakan jangka sorong

digital (dinyatakan sebagai Yo), setelah itu dioleskan gel ekstrak daun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

29

cocor bebek. Satu jam kemudian, telapak kaki kiri belakang diinjeksi

0,5 ml suspensi karagenan-salin 1% secara sub plantar. Pengukuran

ketebalan telapak kaki tikus dilakukan pada menit ke-0 (sebelum

pengolesan gel ekstrak daun cocor bebek), 30, 60, 120, 180 setelah

injeksi suspensi karagenan-salin 1%.

d. Pengukuran persen penghambatan edema. Analisis hasil dilakukan

dengan mengukur ketebalan telapak kaki tikus menggunakan jangka

sorong digital. Setelah itu dihitung nilai edema tiap waktu (persamaan 2),

nilai AUC total masing-masing perlakuan (persamaan 3) dan didapatkan

persen penghambatan edema (persamaan 4).

Nilai edema masing-masing perlakuan tiap jam dihitung dengan rumus:

Yu = Yt –Yo ........................................................................................ (2)

Keterangan:

Yu = edema kaki tikus pada waktu tertentu (mm)

Yt = tebal kaki tikus pada waktu tertentu setelah diradangkan dengan

suspensi karagenan-salin 1% (mm)

Yo = tebal kaki tikus sebelum diradangkan dengan suspensi

karagenan-salin 1% (mm)

(Taufiq, Wahyuningtyas, dan Wahyuni, 2008).

Nilai AUC total masing-masing perlakuan dengan rumus:

...................................................... (3)

Keterangan:

= area dibawah kurva dari jam ke-0 sampai jam ke-3 (mm.jam)

= edema telapak kaki pada jam ke-(n-1) (mm)

= edema telapak kaki pada jam ke-n (mm)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

30

= jam ke-n (jam)

= jam ke-(n-1) (jam)

(Taufiq dkk., 2008).

Persen penghambatan edema dihitung dengan rumus:

........ (4)

Keterangan:

= rata – rata kontrol negatif (mm.jam)

= masing-masing tikus pada kelompok yang

diberi perlakuan (mm.jam)

(Taufiq dkk., 2008).

F. Optimasi dan Analisis Data

Data hasil sifat fisik dan stabilitas gel dianalisis sesuai dengan metode

perhitungan desain faktorial untuk mengetahui efek dari CMC Na, propilen glikol,

dan interaksi antara CMC Na dan propilen glikol. Analisis menggunakan

pendekatan desain faktorial untuk menghitung koefisien b0, b1, b2, b12 sehingga

didapatkan persamaan Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b12X1X2. Persamaan tersebut

kemudian dibuat contour plot sifat fisik gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor

bebek. Masing-masing contour plot digabungkan menjadi superimposed contour

plot untuk mengetahui area komposisi optimum CMC Na dan propilen glikol

terbatas pada level yang diteliti. Analisis data dilakukan dengan menggunakan

program R versi 3.1.2 dengan uji statistik yaitu uji Shapiro-Wilk yang digunakan

untuk mengetahui normalitas distribusi data. Data dapat dikatakan terdistribusi

normal jika mempunyai p-value lebih dari 0,05. Jika distribusi data normal maka

dilanjutkan dengan uji Levene untuk mengetahui kesamaan variansi tiap populasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

31

Data dapat dikatakan memiliki kesamaan variansi jika mempunyai p-value lebih

dari 0,05. Jika data memiliki kesamaan variansi maka dapat dilanjutkan dengan

uji two way ANOVA. Uji ANOVA digunakan untuk mengetahui signifikansi efek

dari CMC Na, propilen glikol dan interaksi keduanya sehingga dapat diketahui

faktor dominan yang mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas gel anti-inflamasi

ekstrak daun cocor bebek. Faktor dikatakan berpengaruh jika nilai p-value kurang

dari 0,05 dengan taraf kepercayaan 95%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.))

Determinasi tanaman dilakukan untuk memastikan kebenaran tanaman

yang digunakan dalam penelitian ini. Determinasi tanaman mengacu pada buku

Flora of Java (Spermatophytes only) (Backer dan van Der Brink, 1963).

Determinasi dilakukan dengan mencocokan ciri-ciri tanaman cocor bebek dengan

kunci determinasi. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman tersebut

merupakan tanaman cocor bebek dengan nama latin Kalanchoe pinnata (Lam.).

Hasil determinasi dinyatakan dalam bukti tertulis surat keterangan determinasi

yang dikeluarkan oleh Laboratorium Kebun Tanaman Obat Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma (Lampiran 1).

B. Pembuatan Ekstrak Daun Cocor Bebek

1. Pengumpulan dan cara panen daun cocor bebek

Tanaman cocor bebek yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari

Merapi Farma Kaliurang dalam bentuk bibit tanaman dan dibudidayakan di

satu tempat tumbuh yaitu Kebun Obat Universitas Sanata Dharma Kampus III

Paingan. Pembudidayaan tersebut dilakukan untuk mengendalikan variabel

pengacau yang mungkin terjadi pada saat penanaman tanaman cocor bebek

seperti habitat tumbuh, iklim, keadaan tanah, dan pemeliharaan tanaman.

Tanaman cocor bebek dipanen daunnya pada umur tiga bulan sebelum tanaman

berbunga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

33

Menurut Milad, El-Ahmady, dan Singab (2014) dalam penelitian uji anti-

inflamasi antara daun cocor bebek yang dipanen sebelum berbunga dan setelah

berbunga menyatakan bahwa daun cocor bebek yang dipanen sebelum

berbunga menunjukkan aktivitas anti-inflamasi sedangkan daun cocor bebek

setelah berbunga tidak menunjukkan aktivitas anti-inflamasi.

Daun cocor bebek kemudian di sortasi basah untuk memisahkan kotoran

atau bahan asing yang tidak diinginkan dari bahan simplisia. Sortasi basah ini

dilakukan untuk menjaga kemurnian dan mengurangi kontaminasi awal yang

dapat mengganggu proses selanjutnya. Simplisia kemudian dicuci

menggunakan air mengalir dan dirajang untuk mempercepat proses

pengeringan simplisia basah. Semakin tipis ukuran hasil rajangan makan

semakin cepat proses penguapan air sehingga lama waktu pengeringan

simplisia semakin singkat. Pengeringan simplisia dilakukan untuk mengurangi

kadar air, menghentikan reaksi enzimatik, dan mencegah pertumbuhan jamur

dan mikroba. Simplisia dikeringkan dengan pengeringan udara di tempat teduh

selama 2 hari dilanjutkan pengeringan menggunakan lemari pengering pada

suhu 35oC hingga benar-benar kering, hal ini ditandai dengan mudah hancur

bila diremas. Simplisia yang sudah kering kemudian diserbukkan

menggunakan blender hingga didapatkan serbuk halus. Penyerbukan simplisia

ini penting karena proses ekstraksi yang efektif tergantung pada ukuran partikel

simplisia, jika ukuran partikel besar akan sulit diekstraksi sedangkan pada

ukuran partikel kecil akan memiliki luas permukaan yang lebih besar dan dapat

meningkatkan kontak antara serbuk dan cairan pengesktraksi sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

34

ekstraksi akan berjalan lebih efisien. Namun jika tingkat penghalusan simplisia

terlalu tinggi dapat menyebabkan serbuk simplisia susah dipisahkan dari cairan

pengekstraksi dan ekstraksi pun akan berjalan tidak optimal. Serbuk tersebut

kemudian diayak dengan ayakan mesh 40 untuk membuat ukuran partikel

menjadi seragam. Serbuk simplisia daun cocor bebek langsung digunakan

untuk proses selanjutnya untuk meminimalkan terjadinya peningkatan kadar air

selama penyimpanan.

2. Pembuatan ekstrak daun cocor bebek

Ekstrak daun cocor bebek diperoleh melalui ekstraksi menggunakan

metode maserasi dengan cara merendam serbuk simplisia ke dalam cairan

pengekstraksi dengan penggojokan selama proses ekstraksi. Metode maserasi

dipilih karena penggunaannya mudah, sederhana, dan sesuai untuk jaringan

tumbuhan lunak.

Prinsip metode maserasi seperti prinsip difusi yaitu masuknya sejumlah

cairan pengekstraksi ke dalam ekstrak sehingga kandungan dari dalam ekstrak

akan terdesak ke luar hingga mencapai titik keseimbangan. Saat cairan

pengekstraksi kontak dengan serbuk simplisia, sel-sel yang rusak akibat proses

penyerbukan langsung bersentuhan dengan cairan pengekstrak sehingga

komponen sel akan mudah keluar dari bahan simplisia. Proses selanjutnya

cairan pengekstraksi harus mampu menembus dinding sel dan masuk ke rongga

sel untuk melarutkan komponen sel yang tidak rusak atau terluka. Cairan

pengekstraksi yang masuk ke dalam rongga sel menyebabkan komponen sel

terlarut dan terdesak keluar sel karena adanya perbedaan konsentrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

35

Komponen sel akan terus terdesak dari dalam sel hingga mencapai

keseimbangan yaitu pada saat konsentrasi komponen sel di dalam dan di luar

sel sama besar (Voigt, 1995).

Komponen dari daun cocor bebek yang ingin diekstraksi adalah

flavonoid. Ekstraksi dilakukan dengan menimbang 200 gram serbuk daun

cocor bebek kemudian dilarutkan dalam 500 ml etanol 70% selama 48 jam

dengan penggojokan terus menerus selama ekstraksi. Penggojogan tersebut

dilakukan agar terjadi kontak secara keseluruhan antara cairan pengekstraksi

dengan serbuk simplisia sehingga proses keseimbangan lebih cepat tercapai.

Hasil maserasi kemudian disaring menggunakan kertas saring dan corong

Buchner dengan bantuan pompa vakum untuk mempercepat proses

penyaringan. Bagian serbuk sisa penyaringan kemudian dimaserasi kembali

menggunakan 500 ml etanol 70% selama 48 jam untuk memaksimalkan

keluarnya kandungan flavonoid dari serbuk simplisia daun cocor bebek. Filtrat

hasil maserasi pertama dan kedua dicampur kemudian diuapkan menggunakan

vacuum rotary evaporator dengan suhu 55oC untuk menguapkan fase etanol

kemudian menguapkan fase air dengan waterbath pada suhu 70 o

C selama 3

jam dengan pengadukan selama 30 menit sekali. Hasil ekstraksi daun cocor

bebek yang didapatkan berwarna hijau tua dengan konsistensi cairan yang

mudah mengalir agar dapat bercampur dengan basis gel yang dibuat. Persen

yield ekstrak etanol daun cocor bebek yang didapatkan sebanyak 8 %.

Menurut Voigt (1995), cairan pengekstraksi etanol dapat menghambat

kerja enzim sehingga dapat meminimalkan terjadinya reaksi enzimatik, etanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

36

70% juga efektif digunakan sebagai cairan pengekstraksi karena mampu

mengambil komponen aktif secara optimal dan lebih selektif dalam

mengekstraksi komponen di dalam bahan simplisia.

3. Uji kuantitatif kandungan esktrak daun cocor bebek

Uji kuantitatif terhadap daun cocor bebek dilakukan untuk mengetahui

kadar flavonoid yang terdapat pada ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe

pinnata (Lam.). Pengujian kadar flavonoid dilakukan oleh Laboratorium

Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM (LPPT UGM) dengan metode

spektrofotometri visibel dan diperoleh kadar flavonoid 45,305 ppm dalam

202,4 ppm sampel (22,38%) dengan pembanding quersetin. Quersetin

termasuk golongan flavonoid sehingga dapat digunakan sebagai pembanding

pada penetapan kadar flavonoid.

C. Orientasi Level Faktor Penelitian

Orientasi level faktor penelitian dilakukan untuk menentukan level

rendah dan tinggi dari faktor CMC Na dan propilen glikol sebagai gelling agent

dan humektan pada sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek

(Kalanchoe pinnata (Lam.)). Level faktor dapat ditentukan dengan melihat respon

viskositas dan daya sebar masing-masing faktor.

Menurut Rowe dkk. (2009), CMC Na digunakan sebagai gelling agent

dalam sediaan gel pada konsentrasi 3,0-6,0 % atau pada sediaan gel 200 gram

mempunyai jumlah 6–12 gram. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

37

orientasi level faktor CMC Na dilakukan pada rentang jumlah antara 6 gram

hingga 8,5 gram seperti terlihat pada gambar 5 dan 6.

Gambar 5. Profil grafik variasi komposisi CMC Na terhadap viskositas

Gambar 6. Profil grafik variasi komposisi CMC Na terhadap daya sebar

Menurut Rowe dkk. (2009) peningkatan konsentrasi CMC Na dapat

meningkatkan viskositas seiring terjadinya penurunan kemampuan daya sebar gel

anti-inflamasi. Gambar 5 menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi CMC Na

menyebabkan peningkatan viskositas sediaan gel. CMC Na pada jumlah 6 gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

38

hingga 7,5 gram terjadi peningkatan respon viskositas yang linier. Gambar 6

menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi CMC Na menyebabkan respon daya

sebar menurun. Penurunan yang linier terjadi dari jumlah 6 gram hingga 8,5 gram.

Berdasarkan kedua profil variasi komposisi CMC Na terhadap viskositas dan daya

sebar, diambil irisan dan ditentukan level rendah dan level tinggi gelling agent

CMC Na adalah 6 gram dan 7,5 gram (Tabel IV).

Menurut Rowe dkk. (2009), propilen glikol digunakan sebagai humektan

pada sediaan topikal pada konsentrasi hingga 15 % atau hingga 30 gram pada

sediaan 200 gram sehingga orientasi propilen glikol dilakukan mengacu pada

konsentrasi tersebut. Orientasi level faktor humektan propilen glikol

menggunakan rentang jumlah 5 gram hingga 30 gram seperti terlihat pada gambar

7 dan 8. Gambar 7 menunjukkan terjadi penurunan viskositas yang linier pada

jumlah 5 gram hingga 10 gram dan 20 gram hingga 30 gram. Gambar 8

menunjukkan respon daya sebar meningkat secara linier pada jumlah propilen

glikol 15 gram hingga 30 gram. Berdasarkan irisan yang didapatkan pada profil

grafik variasi komposisi propilen glikol terhadap viskositas dan daya sebar

ditentukan level rendah dan level tinggi propilen glikol sebagai humektan adalah

20 gram dan 30 gram (Tabel IV).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

39

Gambar 7. Profil grafik variasi komposisi propilen glikol terhadap viskositas

Gambar 8. Profil grafik variasi komposisi propilen glikol terhadap daya sebar

Tabel IV. Level rendah dan tinggi jumlah CMC Na dan propilen glikol pada

sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek

Faktor Jumlah CMC Na (g) Jumlah propilen glikol (g)

Level rendah 6 20

Level tinggi 7,5 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

40

D. Pembuatan Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek

Suatu sediaan farmasi yang diaplikasikan secara topikal memiliki dua

komponen penting yaitu zat aktif dan eksipien. Zat aktif merupakan komponen

yang memberikan efek farmakologis sediaan sedangkan eksipien digunakan

sebagai zat tambahan yang membantu menghantarkan zat aktif hingga mencapai

target aksi yang diinginkan. Zat aktif yang digunakan pada penelitian ini adalah

flavonoid. Zat aktif flavonoid terdapat pada daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata

(Lam.)) (Afzal dkk., 2012). Senyawa flavonoid tersebut mempunyai aktivitas anti-

inflamasi dan antioksidan yang bekerja secara sinergis sehingga dapat

menimbulkan efek yang optimal.

Gel ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) menggunakan

beberapa eksipien yaitu CMC Na sebagai gelling agent, propilen glikol sebagai

humektan, TEA, metil paraben, etanol, dan aquadest.

CMC Na merupakan komponen penting yang berperan sebagai gelling

agent pada sediaan ini. CMC Na merupakan polimer anionik rantai panjang yang

dapat membentuk jembatan hidrogen dengan molekul CMC Na yang lain. CMC

Na akan menjadi bentuk H-CMC dan viskositas dari sediaan akan meningkat

seiring terbentuknya crosslink pada gel. Peningkatan konsentrasi CMC Na dapat

meningkatkan viskositas sediaan gel (Bochek, Yususpova, Zabilova, dan

Petropavlovskii, 2011). Menurut Rowe dkk. (2009), selain berfungsi sebagai

gelling agent pada konsentrasi 3-6 %, CMC Na juga berperan sebagai basis gel.

CMC Na bersifat tidak toksik dan tidak iritan sehingga aman jika terpapar

langsung dengan kulit. CMC Na dapat dikombinasikan dengan propilen glikol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

41

sebagai humektan untuk mempertahankan kestabilan sediaan gel dengan

mengabsorbsi lembab dari lingkungan. Menurut Rowe dkk. (2009), propilen

glikol digunakan sebagai humektan pada sediaan topikal pada konsentrasi hingga

15 %. Propilen glikol bersifat tidak toksik dan secara topikal membantu difusi zat

aktif melalui stratum korneum kulit. Propilen glikol juga berperan sebagai pelarut

dan pengawet untuk menghindarkan sediaan dari tumbuhnya kapang dan khamir.

Trietanolamin (TEA) pada sediaan ini berperan untuk meningkatkan pH sediaan

gel agar sesuai dengan pH kulit yaitu 5,5–6,5 (Tranggono dan Latifah, 2007).

Sediaan pada penelitian ini merupakan hidrogel yang mempunyai kandungan air

cukup banyak sehingga kemungkinan besar terjadi kontaminasi oleh mikroba.

Penambahan pengawet ditujukan untuk mencegah kontaminasi dan pertumbuhan

mikroba pada sediaan gel. Pengawet yang digunakan adalah metil paraben.

Pemilihan metil paraben pada sediaan ini karena metil paraben mudah larut dalam

larutan aqueous, mempunyai spektrum aktivitas mikroba yang luas dan efektif

pada rentang pH sediaan hidrogel. Metil paraben juga akan meningkat

efektivitasnya dengan penambahan propilen glikol pada sediaan gel (Rowe dkk.,

2009).

Formula yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil modifikasi

dari formula acuan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hasyim dkk.

(2012). Jumlah gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol berdasarkan

hasil orientasi level faktor penelitian yaitu level rendah 6 gram dan level tinggi 7,5

gram untuk faktor CMC Na dan level rendah 20 gram dan level tinggi 30 gram

untuk faktor propilen glikol. Pembuatan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

42

bebek diawali dengan mengembangkan CMC Na dalam aquadest selama 24 jam.

Metil paraben dilarutkan terlebih dahulu pada etanol dan ditambahkan propilen

glikol kemudian dicampurkan dengan CMC Na yang telah mengembang.

Penambahan TEA dilakukan di menit pertama pada proses mixing. Proses mixing

dilakukan selama 5 menit menggunakan mixer pada skala putar 1. Waktu

pengadukan dan kecepatan putar yang terlalu besar akan menimbulkan gelembung

udara yang terperangkap dalam sediaan.

E. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Gel

1. Uji organoleptis dan pH

Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bau, warna, dan

homogenitas pada sediaan gel ekstrak daun cocor bebek setelah penyimpanan

48 jam dan 4 minggu. Hasil uji organoleptis masing-masing formula

ditunjukkan pada tabel V.

Tabel V. Hasil uji organoleptis dan pH setelah penyimpanan 48 jam dan 4 minggu

Kriteria Formula 1 Formula a Formula b Formula ab

Bau Khas Khas Khas Khas

Warna Coklat

kehijauan

Coklat

kehijauan

Coklat

kehijauan

Coklat

kehijauan

Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen

pH 6 6 6 6

Uji pH gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek dilakukan

menggunakan kertas pH universal setelah penyimpanan 48 jam dan 4 minggu.

Tujuan uji pH untuk mengetahui pH sediaan apakah sudah sesuai dengan pH

kulit yaitu 5,5 – 6,5. Jika pH sediaan lebih rendah atau lebih tinggi dari pH

tersebut akan menyebabkan iritasi kulit (Tranggono dan Latifah, 2007). Gel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

43

ekstrak daun cocor bebek memiliki pH 6 yang masuk ke dalam rentang pH

kulit sehingga tidak menimbulkan iritasi pada kulit.

Hasil uji organoleptis dan uji pH (tabel V) yang diperoleh menunjukkan

setelah penyimpanan 48 jam dan 4 minggu tidak berbeda sehingga dapat

dikatakan sediaan gel stabil secara organoleptis.

2. Uji viskositas

Tujuan uji viskositas adalah menentukan nilai kekentalan suatu formula.

Semakin tinggi nilai viskositasnya maka semakin tinggi tingkat kekentalan zat

tersebut (Sinko, 2011). Uji viskositas dilakukan 48 jam setelah proses

pembuatan gel. Hal ini dimaksudkan agar gel sudah membentuk sistem yang

stabil tanpa adanya pengaruh pengadukan saat pembuatan. Hasil pengujian

viskositas gel terdapat pada tabel VII.

Tabel VII. Hasil uji viskositas gel

Formula Viskositas (dPas)

F1 285,000 ± 4,082

Fa 471,667 ± 8,498

Fb 260,000 ± 4,082

Fab 411,667 ± 8,498

Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2010) mengenai formulasi gel

menggunakan basis CMC Na, viskositas yang diinginkan adalah 250-440 dPas.

Berdasarkan tabel VII, formula 1, formula b, dan formula ab masuk ke dalam

rentang viskositas yang dinginkan, sedangkan formula a tidak. Hal ini

dikarenakan pada formula a menggunakan level tinggi gelling agent CMC Na.

Jumlah gelling agent berkorelasi linier dengan respon viskositas, sehingga

semakin besar jumlah gelling agent maka viskositas gel semakin tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

44

3. Uji daya sebar

Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan gel dapat

menyebar dan merata pada saat diaplikasikan. Daya sebar yang baik menjamin

pemerataan aplikasi gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek pada kulit.

Nilai daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas. Viskositas semakin

tinggi maka daya sebar akan semakin kecil dan sebaliknya semakin rendah

viskositas sediaan gel maka daya sebarnya akan semakin besar. Sediaan gel

yang ideal memiliki nilai daya sebar yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu

kecil. Sediaan gel yang mempunyai daya sebar yang baik akan meningkatkan

kenyamanan pasien saat mengaplikasikan gel tersebut pada kulit. Hasil

pengujian daya sebar gel ekstrak daun cocor bebek ditunjukkan pada tabel VI.

Tabel VI. Hasil uji daya sebar gel

Formula Daya Sebar (cm)

(

F1 5,025 ± 0,020

Fa 4,275 ± 0,054

Fb 5,125 ± 0,020

Fab 4,483 ± 0,031

Berdasarkan tabel VI, daya sebar gel ekstrak daun cocor bebek memiliki

rentang daya sebar 4 hingga 5,2 cm. Rentang daya sebar tersebut sesuai dengan

rentang daya sebar yang diinginkan yaitu 4,0 – 5,5 untuk suatu sediaan gel

semisolid (Lardy, Vennat, Pouget, dan Pourrat, 2000).

F. Stabilitas Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek

Stabilitas gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek merupakan salah

satu parameter penting yang perlu diperhatikan pada penelitian ini. Stabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

45

terkait erat dengan konsistensi sediaan gel selama penyimpanan dan dosis yang

terkandung di dalam gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek. Kestabilan

sediaan gel dapat dipengaruhi karena faktor eksternal seperti suhu penyimpanan

dan wadah penyimpanan maupun faktor internal sediaan seperti kandungan

ekstrak ataupun eksipien pada sediaan gel. Stabilitas gel anti-inflamasi ekstrak

daun cocor bebek dapat diketahui dengan menghitung persen pergeseran

viskositas yang terjadi setelah 4 minggu. Hasil uji pergeseran viskositas gel anti-

inflamasi ekstrak daun cocor bebek ditunjukkan pada tabel VIII.

Tabel VIII. Hasil % pergeseran viskositas

Formula % Pergeseran Viskositas (%)

F1 4,679 ± 1,654

Fa 2,132 ± 0,902

Fb 3,859 ± 1,617

Fab 2,048 ± 1,203

Menurut Yuliani (2010) sediaan gel dapat dikatakan stabil jika

mempunyai % pergeseran viskositas kurang dari 10% selama penyimpanan 4

minggu. Berdasarkan tabel VIII, semua formula menunjukkan bahwa semua

formula stabil selama penyimpanan 4 minggu.

Hasil % pergeseran viskositas tersebut juga diperkuat dengan uji

statistika stabilitas gel menggunakan t-test berpasangan. Uji t-test berpasangan

biasa dilakukan untuk membandingkan subyek yang berpasangan atau 2

kelompok data yang diperoleh dari pengukuran pada obyek pengamatan pada

waktu yang berbeda. Kelompok data yang dibandingkan adalah kelompok data

viskositas gel setelah 48 jam dan 4 minggu. Gel anti-inflamasi dikatakan stabil

jika memiliki p-value > 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

46

Tabel IX. Uji statistika stabilitas gel pada 48 jam dan 4 minggu

Formula p-value

1 0,07459

a 0,07418

b 0,07418

ab 0,1296

Tabel IX menunjukkan semua formula memiliki p-value > 0,05 yang

artinya sediaan gel pada penyimpanan 48 jam dan setelah penyimpanan 4 minggu

tidak berbeda bermakna. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa semua

formula yaitu formula 1, formula a, formula b dan formula ab stabil secara fisik

selama penyimpanan 4 minggu. Grafik viskositas selama penyimpanan tersaji

dalam gambar 9.

Gambar 9. Grafik viskositas setiap formula dari waktu ke waktu selama

penyimpanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

47

G. Efek Penambahan CMC Na dan Propilen glikol serta Interaksi Kedua

Faktor dalam Menentukan Sifat Fisik Gel Anti-inflamasi Ekstrak

Daun Cocor Bebek

Adanya variasi level dan faktor menyebabkan terjadinya perubahan

respon yang disebut dengan efek. Efek yang diamati pada penelitian ini

disebabkan karena penambahan CMC Na, propilen glikol dan interaksi keduanya

dalam menentukan sifat fisiknya. Analisis efek pada penelitian ini dilakukan

menggunakan program R versi 3.1.2 dengan uji ANOVA dua arah dengan taraf

kepercayaan 95%. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan desain

faktorial dengan dua faktor yaitu faktor CMC Na dan faktor propilen glikol serta

dua level yaitu level tinggi dan level rendah.

1. Uji normalitas data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

distribusi data pada penelitian ini. Uji normalitas dilakukan menggunakan

Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas terhadap data viskositas dan daya sebar gel

ekstrak daun cocor bebek terdapat pada tabel X.

Tabel X. Uji normalitas viskositas dan daya sebar

Data Formula p-value

Shapiro-Wilk

Viskositas F1 1

Fa 0,4633

Fb 1

Fab 0,4633

Daya sebar F1 1

Fa 0,3631

Fb 1

Fab 0,6369

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

48

Menurut Suhartono (2008), jika p-value uji Shapiro-Wilk > 0,05 maka

distribusi data dapat dikatakan normal. Berdasarkan data pada tabel uji

normalitas, respon viskositas dan daya sebar memiliki profil distribusi data

normal karena p-value > 0,05.

2. Uji variansi data

Setelah diketahui data memiliki profil distribusi normal maka dilanjutkan

dengan uji kesamaan variansi data menggunakan Levene test. Jika nilai p-value

>0,05 maka dapat dikatakan bahwa data memiliki kesamaan variansi.

Berdasarkan pada tabel XI, respon viskositas maupun daya sebar memiliki

kesamaan variansi data ditunjukkan dengan p-value > 0,05.

Tabel XI. Hasil uji kesamaan variansi data viskositas dan daya sebar

Data p-value

Viskositas 0,8018

Daya sebar 0,7278

3. Respon viskositas

Uji nilai efek dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling dominan

dalam menentukan respon viskositas.

Tabel XII. Nilai efek CMC Na dan propilen glikol serta interaksinya dalam

menentukan respon viskositas

Faktor Efek p-value Standar

error

p-value

persamaan

CMC Na 171,1111 3,98.10-10

16,0247

2,687.10-9

PG 11,5000 1,83.10-5

4,2687

Interaksi -2,3333 0,00594 0,6285

Tabel XII menunjukkan bahwa CMC Na, propilen glikol, dan interaksi

kedua faktor memberikan efek yang signifikan dalam mempengaruhi respon

viskositas gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek. Hal ini ditunjukkan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

49

p-value ketiga faktor yaitu < 0,05. Berdasarkan nilai efek, CMC Na dan

propilen glikol mampu meningkatkan respon viskositas karena nilai efek

menunjukkan nilai positif sedangkan interaksi keduanya mampu menurunkan

respon viskositas karena efeknya bernilai negatif. Faktor yang paling besar

dalam mempengaruhi respon viskositas adalah faktor CMC Na karena

memiliki nilai efek yang paling besar yaitu 171,1111 (Tabel XII).

Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas adalah Y= -691,6667

+ 171,1111(X1) + 11,5 (X2) - 2,3333 (X1)(X2) dengan p-value 2,687.10-9

; X1

merupakan faktor CMC Na, X2 merupakan faktor propilen glikol dan X1X2

merupakan interaksi kedua faktor CMC Na dan propilen glikol.

4. Respon daya sebar

Uji nilai efek dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling dominan

dalam menentukan respon daya sebar.

Tabel XIII. Nilai efek CMC Na dan propilen glikol serta interaksinya dalam

menentukan respon daya sebar

Faktor Efek p-value Standar

error

p-value

persamaan

CMC Na - 0,594444 2,75.10-9

0,082589

1,932.10-8

PG - 0,020833 0,0001297 0,022001

Interaksi 0,005556 0,1246901 0,003239

Tabel XIII menunjukkan bahwa CMC Na dan propilen glikol

memberikan efek yang signifikan dalam mempengaruhi respon daya sebar gel

anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek. Hal ini ditunjukkan dari p-value

faktor CMC Na dan propilen glikol < 0,05. Interaksi kedua faktor tidak

memberikan efek yang siginifikan dalam mempengaruhi respon daya sebar

karena p-value > 0,05. Berdasarkan nilai efek, CMC Na dan propilen glikol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

50

mampu menurunkan respon daya sebar karena nilai efek menunjukkan nilai

negatif. Faktor yang paling besar mempengaruhi terhadap respon daya sebar

adalah faktor CMC Na karena memiliki nilai efek yang paling besar yaitu

0,594444 (Tabel XIII). Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas

adalah Y = 8,316667 - 0,594444 (X1) - 0,020833 (X2) + 0,005556 (X1)(X2)

dengan p-value 1,932.10-8

; X1 merupakan faktor CMC Na, X2 merupakan

faktor propilen glikol, dan X1X2 merupakan interaksi kedua faktor CMC Na

dan propilen glikol.

H. Optimasi Area Komposisi

Optimasi dilakukan untuk menentukan area komposisi optimum gel anti-

inflamasi ekstrak daun cocor bebek yang memenuhi parameter sifat fisik yang

dikehendaki. Persamaan respon viskositas dan respon daya sebar akan

menghasilkan contour plot viskositas (gambar 10) dan daya sebar (gambar 11),

kemudian ditumpangtindihkan menjadi superimposed contour plot (gambar 12).

1. Contour plot viskositas

Gambar 10. Contour plot respon viskositas sediaan gel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

51

Contour plot viskositas pada gambar 10 didapatkan dari persamaan

respon viskositas. Viskositas yang diinginkan pada penelitian ini adalah 250-

440 dPas. Contour plot tersebut menunjukkan respon viskositas pada level

rendah dan level tinggi faktor CMC Na (6-7,5 gram) dan propilen glikol (20-30

gram) untuk mendapatkan gel dengan parameter yang dikehendaki.

2. Contour plot daya sebar

Gambar 11. Contour plot respon daya sebar sediaan gel

Contour plot daya sebar pada gambar 11 tersebut didapatkan dari

persamaan respon daya sebar. Daya sebar yang diinginkan pada penelitian ini

adalah 4,0-5,5 cm. Contour plot tersebut menunjukkan respon daya sebar pada

level rendah dan level tinggi faktor CMC Na (6-7,5 gram) dan propilen glikol

(20-30 gram) untuk mendapatkan gel dengan parameter yang dikehendaki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

52

3. Superimposed contour plot

Gambar 12. Superimposed contour plot sediaan gel

Superimposed contour plot pada gambar 12 didapatkan dari contour plot

viskositas dan daya sebar. Hasil penggabungan kedua contour plot tersebut

menghasilkan area bertumpang tindih berwarna kuning yang merupakan area

komposisi optimum gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek yang

memenuhi parameter sifat fisik dan stabilitas fisik gel.

I. Validasi Area Komposisi Optimum

Validasi area komposisi optimum dilakukan untuk memastikan bahwa

persamaan yang digunakan tersebut valid. Sifat fisik gel yang dikehendaki pada

penelitian ini adalah viskositas 250-440 dPas dan daya sebar 4,0-5,5 cm. Validasi

dilakukan dengan mengambil satu titik pada area optimum yang merupakan hasil

titik temu antara respon viskositas dan respon daya sebar. Validasi dilakukan

dengan membuat formula gel dengan komposisi gelling agent CMC Na dan

humektan propilen glikol yang masuk pada area optimum yang diarsir seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

53

pada gambar 13. Formula gel anti-inflamasi untuk validasi mempunyai komposisi

CMC Na 7, 45 gram dan propilen glikol 29,5 gram. Hasil uji validasi tersebut

dibandingkan dengan hasil secara teoritis yang didapatkan dari persamaan respon

viskositas dan daya sebar.

Gambar 13. Titik validasi pada area optimum

Hasil teoritis didapatkan dengan memasukkan titik validasi CMC Na dan

propilen glikol pada kedua persamaan respon yaitu respon viskositas dan daya

sebar, kemudian dicari rentang hasil teoritis dengan cara Y ± 1,96 x residual

standard error masing-masing persamaan respon pada program R yang

digunakan. Respon viskositas menggunakan nilai residual standard error 8,165

sedangkan respon daya sebar menggunakan nilai residual standard error 0,04208.

Hasil teoritis dan validasi area komposisi optimum ditunjukkan pada tabel XII.

Tabel XIV .Validasi area komposisi optimum

Hasil Viskositas (dPas) Daya Sebar (cm)

Teoritis 393,556 – 425,563 4,412 – 4,577

Validasi 408,333 ± 2,357 4,483 ± 0,012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

54

Berdasarkan tabel XIV, hasil validasi gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek

memasuki rentang hasil teoritis yaitu pada viskositas 408,333 dan daya sebar

4,483. Kesimpulan yang didapat adalah persamaan yang digunakan untuk

mendapatkan area komposisi optimum valid.

J. Uji Aktivitas Anti-inflamasi

Uji aktivitas anti-inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek dilakukan untuk

mengetahui apakah gel ekstrak daun cocor bebek memiliki aktivitas antinflamasi

atau tidak. Pengujian dilakukan menggunakan metode karagenan-induced paw

yang paling sering digunakan untuk skrining obat anti-inflamasi (Vogel, 2002).

Iritan yang digunakan pada penelitian ini adalah karagenan. Karagenan

merupakan senyawa iritan yang biasa digunakan untuk menimbulkan inflamasi

akut yang bersifat lokal dan non antigenik. Kelebihan karagenan adalah tidak

menimbulkan kerusakan jaringan, memberi respon yang lebih peka terhadap

senyawa antiinflamasi dan bersifat lokal, sesuai dengan gel ekstrak daun cocor

bebek yang mempunyai efek lokal (Siswanto dan Nurulita, 2005). Menurut

penelitian Di Rosa, Giround, dan Willoughbby (1971), karagenan menginduksi

proses inflamasi akut pada tikus melalui 3 fase utama yaitu fase 1 pelepasan

histamin dan serotonin pada 90 menit pertama, dilanjutkan dengan fase 2 yang

diperantarai kinin dan fase terakhir diperantarai oleh prostaglandin. Kontrol

positif yang digunakan pada penelitian ini adalah Voltadex®

yang memiliki zat

aktif sodium diklofenak. Sodium diklofenak merupakan obat anti-inflamasi non

steroid turunan asam fenilasetat yang bekerja dengan menghambat enzim

siklooksigenase.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

55

Formula gel ekstrak daun cocor bebek yang digunakan pada uji aktivitas

ini adalah gel dengan komposisi CMC Na 7,45 gram dan propilen glikol 29,5

gram. Gel tersebut merupakan gel ekstrak daun cocor bebek formula optimum.

Telapak kaki tikus yang sudah mengalami edema diukur menggunakan jangka

sorong digital. Pengukuran ini memiliki kelebihan karena penggunaannya relatif

sederhana dan meminimalkan terjadinya kesalahan pembacaan dibanding jangka

sorong biasa serta tidak perlu melakukan pemotongan terhadap kaki hewan uji.

Jangka sorong yang digunakan pada penelitian ini mempunyai rentang

pengukuran 0-150 mm.

Hewan uji dibagi menjadi tiga kelompok uji yaitu kelompok kontrol

negatif, kelompok kontrol positif Voltadex®

, dan kelompok perlakuan gel ekstrak

daun cocor bebek formula optimum. Hasil uji anti-inflamasi gel berupa persen

penghambatan edema yang didapatkan dari perhitungan nilai edema dan nilai

AUC (Area Under the Curve) yaitu luas daerah di bawah kurva antara rata-rata

nilai edema terhadap waktu pengamatan. Hasil uji anti-inflamasi terlihat pada

gambar 14 dan tabel XV.

Gambar 14. Grafik rata-rata nilai edema kaki tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

56

Gambar 14 menunjukkan bahwa setelah diinjeksi suspensi karagenan-salin 1%

terjadi peningkatan nilai edema kaki tikus. Pada menit ke-180 terjadi peningkatan

edema pada kontrol negatif hingga 0,58 mm.jam, sedangkan pada kontrol positif

Voltadex® dan gel ekstrak daun cocor bebek terjadi peningkatan edema yang lebih

kecil yaitu 0,21 mm.jam dan 0,33 mm.jam. Adanya penghambatan edema kaki

tikus merupakan salah satu parameter yang menunjukkan adanya efek anti-

inflamasi.

Tabel XV. Data rata-rata AUC dan persen penghambatan edema

Perlakuan AUC

(mm.jam)

Persen

penghambatan

edema (%)

Kontrol negatif 1, 213 0

Kontrol positif Voltadex®

0,413 65,934

Gel ekstrak daun cocor bebek 0,649 46,497

Tabel XV menunjukkan bahwa kontrol positif Voltadex® memiliki nilai

AUC paling kecil, gel ekstrak daun cocor bebek memiliki AUC lebih besar

dibanding kontrol positif, dan kontrol negatif memiliki nilai AUC yang paling

besar. Semakin kecil nilai AUC maka efek anti-inflamasi yang dihasilkan semakin

besar. Nilai AUC kontrol positif Voltadex® dan gel ekstrak daun cocor bebek

dibandingkan dengan nilai AUC kontrol negatif maka dapat dihitung persen

penghambatan edema. Persen penghambatan edema gel ekstrak daun cocor bebek

46,497%, nilai tersebut menunjukkan bahwa gel ekstrak daun cocor bebek

memiliki aktivitas anti-inflamasi.

Nilai persen penghambatan edema diuji statistik menggunakan uji t-

independen antara kontrol positif Voltadex®

dan gel ekstrak daun cocor bebek dan

didapatkan p-value 0,0286. Nilai p-value tersebut menunjukkan bahwa gel ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

57

daun cocor bebek memiliki persen penghambatan edema yang berbeda bermakna

dibandingkan dengan gel Voltadex®, dikarenakan gel Voltadex

® merupakan zat

aktif senyawa tunggal hasil sintesis.

Kesimpulan yang didapatkan adalah gel ekstrak daun cocor bebek

memiliki aktivitas anti-inflamasi, namun nilai persen penghambatan edemanya

berbeda signifikan dengan kontrol positif Voltadex®.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

58

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Perbandingan jumlah gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol

yang optimum dapat diperoleh pada sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun

cocor bebek yang memiliki sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik.

2. Faktor CMC Na merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan

sifat fisik sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek.

3. Gel ekstrak daun cocor bebek memberikan efek farmakologis sebagai anti-

inflamasi dengan persen penghambatan edema 46,497%.

B. Saran

1. Uji extrudability terhadap gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek perlu

dilakukan.

2. Optimasi terhadap kecepatan putar dan lama pencampuran untuk membuat

sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek yang memenuhi parameter

sifat fisik dan stabilitas fisik perlu dilakukan.

3. Uji pelepasan zat aktif secara in vitro perlu dilakukan untuk mengetahui

kemampuan pelepasan senyawa aktif sediaan gel ekstrak daun cocor bebek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdassah, M., Sumiwi, S,A., dan Hendrayana, J., 2009, Formulasi Ekstrak Daun

Sukun (Autocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) dengan Basis Gel sebagai

Anti-inflamasi, Jurnal Farmasi Indonesia, 4(4):199-200.

Afzal, M,. Gupta, G., Kazmi, I., Rahman, M., Afzal, O., dan Alam, J., 2012, Anti-

Inflammatory and Analgesic Potential of a Novel Steroidal Derivative

from Bryophyllum pinnatum, Fitoterapia, 83:853.

Allen, L.V., dan Ansel, H.C., 2014, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and

Drug Delivery Systems, 10th Edition, Lippincot Williams & Wilkins,

Philadelphia, hal. 408.

Armstrong, N.A., dan James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design

and Interpretation, Taylor & Francis Ltd, London, hal.132-137.

Backer, C.A., dan van Den Brink, B., 1963, Flora of Java : Spermatophytes only,

Volume II, Wilter-Noordhoff, NVP., Netherland, hal. 362 - 413.

Baki, G., dan Alexander, K.S., 2011, Introduction to Cosmetic Formulation and

Technology, John Wiley & Sons Inc, United States, hal. 61.

Bochek, A.M., Yusupova, L.D., Zabilova, N.M., dan Petropavlovskii, G.A., 2011,

Rheological Properties of Aqueous H-Carboxymethyl Cellulose

Solutions with Various Additives, Russian Journal of Applied Chemistry,

75(4):645.

De Muth, J.E., 1999, Basic Statistics and Pharmaceutical Statistic Applications,

Marcell Dekker Inc., New York, hal.265-266.

Dirjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, hal. 7.

Di Rosa, M., Giround, J.P., dan Willoughbby, D.A., 1971, Studies of the

Mediators of the Acute Inflammatory Response Induced in Rats in

Different Sites by Carrageenan and Turpentine, J Pathol, 104:15-29.

Ferreira, R.T., Coutinho, M.A.S., do Carmo Malvar, D., Costa, E.A., Florentino,

I.F., Costa, S.S., dkk., 2014, Mechanism Underlying the Antinociceptive,

Antiedematogenic, and Anti-Inflammatory Activity of the Main

Flavonoid from Kalanchoe pinnata, Evidence-Based Complementary and

Alternative Medicine, 2014:1-8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

60

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., dan Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid

Formulations: An Update, Pharmaceutical Technology, September

2002:84-105.

Hasyim, N., Pare, K.R., Junaid, I., dan Kurniati, A., 2012, Formulasi dan Uji

Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe

pinnata L) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus), 16(2):89-94.

Katzung dan Bertram, G., 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 1, Salemba

Medika, Jakarta, hal. 677-678.

Khumar, S., dan Pandey, A.K., 2013, Chemistry and Biological Activities of

Flavonoid : An Overview, The Scientific World Journal, 2013:2.

Kurniawan, D.W., dan Sulaiman, T.N., 2009, Teknologi Sediaan Farmasi, Edisi

Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu, hal. 97-98.

Lafuente, A.G., Guillamon, E., Villares, A., Rostagno, M.A., dan Martinez, J.A.,

2009, Flavonoids as Anti-inflammatory Agents : Implications in Cancer

and Cardiovascular Disease, Inflammation Research, 58:538-552.

Lardy, F., Vennat, B., Pouget, M.P., dan Pourrat, A., 2000, Functionalization of

Hydrocolloids : Principal Component Analysis Applied to the Study of

Correlations Between Parameters Describing the Consistency of

Hydrogels, Drug Development and Industrial Pharmacy, 26(7):715-721.

Majaz, A.Q., Tatiya, A.U., Khurshid, M., Nazim, S., dan Siraj, S., 2011, The

Miracle Plant (Kalanchoe pinnata) : A Phytochemical and

Pharmacological Review, International Journal of Research in Ayurveda

& Pharmacy, 2(5):1478.

Matthew, S., Jain, A, K., James, M., Matthew, C., dan Bhowmik, D., 2013,

Analgesic and Anti-Inflammatory Activity of Kalanchoe pinnata (Lam.)

Pers, Journal of Medicine Plants Studies, 1(2):24-28.

Milad, R., El-Ahmady, S., dan Singab, A.N., 2014, Genus Kalanchoe

(Crassulaceae) : A Review of Its Ethnomedical, Botanical, Chemical and

Pharmacological Properties, European Jurnal of Medicinal Plants,

4(1):88-104.

Nugroho, A,E., 2011, Farmakologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal. 167-169.

Nwose, C., 2013, Effect of Ethanolic Leaf Extract of Kalanchoe pinnata on Serum

Creatine Kinase in Albino Rats, Journal of Pharmacognosy and

Phytochemistry, 1(5):8-12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

61

Prasad, A.K., Kuma, S., Iyer, S.V., dan Sudani, R.J., 2012, Pharmacognostical,

Phytochemical and Pharmacological Review on Bryophyllum pinnata,

International Journal of Pharmaceutical & Biological, 423-424.

Putri, E.N., 2010, Optimasi Gelling Agent CMC-Na dan Humektan Polietilen

Glikol 400 dalam Sediaan Gel Antiinflamasi Ekstrak Lidah Buaya (Aloe

barbadensis Mill.) dengan Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi, 35,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Riccioti,E., dan FitzGeral, G.A., 2011, Prostaglandine and Inflammation,

Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, 31:986-987.

Robinson, T., 1991, The Organic Constituent of Higher Plants, 6th Edition,

diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung, hal.

208.

Rowe, C.R., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 6th edition, Pharmaceutical Press, London, hal. 118-123, 283-

284, 624-626.

Sinko, P.J., 2011, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,

Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia, hal. 469-471.

Siswanto,A., dan Nurulita, N.A., 2005, Daya Antiinflamasi Infus Daun Mahkota

Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl) pada Tikus Putih (Rattus

norvegicus) Jantan, Prossiding Seminar Nasional TOI XXVII, Batu, 177–

181.

Suhartono, 2008, Analisis Data Statistik dengan R, Jurusan Statistika ITS,

Surabaya, hal. 115.

Suhono, B., dan Tim LIPI, 2010, Ensikopedia Flora Jilid 6, PT Kharisma Ilmu,

Bogor, hal. 124-125.

Taufiq, L., Wahyuningtyas, N., dan Wahyuni, A.S., 2008, Efek Anti-inflamasi

Ekstrak Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) pada Tikus Putih Jantan,

Pharmacon, 9(1):3,5.

Tranggono, R.I., dan Latifah, F., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan

Kosmetik, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 20.

Vogel, H.G., 2002, Drug Discovery and Evaluation: Pharmacological Assays, 2nd

edition, Springer Vorlag Berlin Heidelberg, Berlin, hal. 726-769.

Voigt, R., 1995, Lehbruch der Pharmazeutischem Tecnologie (Buku Pelajaran

Teknologi Farmasi), diterjemahkan oleh Soewandhi, S.N. dan Widianto,

M.B., Gadjah Mada University Pers, Yogyakarta, hal. 340-341, 352-353.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

62

Yuliani, S.H., 2010, Optimasi Kombinasi Campuran Sorbitol, Gliserol, dan

Propilenglikol dalam Gel Sunscreen Ekstrak Etanol Curcuma mangga,

Majalah Farmasi Indonesia, 2(2):83-89.

Zats, J.L., dan Kushla, G.P., 1996, Pharmaceutical Dosage Forms : Disperse

System, Vol.2, 2nd edition, Marcel Dekker Inc., New York, hal. 399–414.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

63

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi dan hasil determinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

64

Lampiran 2. Ethical clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

65

Lampiran 3. Dokumentasi penanaman tanaman cocor bebek

Gambar 1. Penanaman tanaman cocor bebek

Gambar 2. Tanaman cocor bebek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

66

Lampiran 4. Proses pembuatan ekstrak daun cocor bebek

Gambar 1. Ekstrak etanol daun cocor bebek

Gambar 2. Proses maserasi serbuk daun cocor bebek

Gambar 3. Proses penguapan menggunakan waterbath

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

67

Gambar 4. Proses penguapan pelarut menggunakan vacuum rotary evaporator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

68

Lampiran 5. Sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek

Gambar 1. Formula ab Gambar 2. Formula a

Gambar 3. Formula 1 Gambar 4. Formula b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

69

Lampiran 6. Pengukuran sifat fisik gel ekstrak daun cocor bebek

Gambar 1. Pengukuran viskositas menggunakan alat Viskometer Rion seri VT 04

Gambar 2. Pengukuran daya sebar menggunakan beban 125 gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

70

Lampiran 7. Pengujian aktivitas anti-inflamasi gel ekstrak daun cocor bebek

Gambar 1. Pengukuran telapak kaki tikus dengan jangka sorong digital

Gambar 2. Pengolesan gel ekstrak daun cocor bebek pada telapak kaki tikus

Gambar 3. Injeksi suspensi karagenan salin 1% secara subplantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

71

Lampiran 8. Orientasi level kedua faktor penelitian

1. Variasi konsentrasi CMC Na terhadap sifat fisik sediaan

CMC Na (g) Daya sebar

(cm)

Viskositas

(dPas)

6 5,05 275

6,5 4,875 300

7 4,575 350

7,5 4,35 400

8 4,15 500

8,5 4 500

Gambar 1. Profil grafik variasi jumlah CMC Na terhadap viskositas dan daya

sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

72

2. Variasi jumlah propilen glikol terhadap sifat fisik sediaan

Propilen glikol (g) Daya sebar (cm) Viskositas (dPas)

5 3,975 450

10 4,3 420

15 4,325 430

20 4,375 450

25 4,45 440

30 4,55 420

Gambar 2. Profil grafik variasi jumlah propilen glikol terhadap viskositas dan

daya sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

73

3. Formula desain faktorial level tinggi dan rendah

Formula CMC Na (g) Propilen glikol (g)

1 6 20

a 7,5 20

b 6 30

ab 7,5 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

74

Lampiran 9. Data rata-rata viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas

1. Viskositas

Waktu

Pengujian

Formula

1 (dPas) a (dPas) b (dPas) ab (dPas)

48 jam 285 471,667 260 411,667

1 minggu 285 480 275 420

2 minggu 266,667 490 270 408,333

3 minggu 286,667 500 270 420

4 minggu 279,444 490 271,667 416,111

2. Pergeseran viskositas

Formula Viskositas (dPas) Pergeseran viskositas

(%) 48 jam 4 minggu

1 285 279,444 4,679 ± 1,654

a 471,667 490 2,132 ± 0,902

b 260 271,667 3,859 ± 1,617

ab 411,667 416,111 2,048 ± 1,203

3. Daya sebar

Waktu

Pengujian

Formula

1 (dPas) a (dPas) b (dPas) ab (dPas)

48 jam 5 4,275 5,125 4,483

1 minggu 4,758 4,125 5,067 4,325

2 minggu 4,692 4,250 4,875 4,292

3 minggu 4,65 3,975 4,825 4,267

4 minggu 4,683 4,033 4,817 4,300

4. Hasil uji viskositas dan daya sebar gel validasi area komposisi optimum

Formula Viskositas

(dPas)

Daya Sebar

(cm)

Replikasi 1 405 4,475

Replikasi 2 410 4,5

Replikasi 3 410 4,475

408,333 ± 2,357 4,483 ± 0,012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

75

Lampiran 10. Data uji aktivitas anti-inflamasi

1. Rata –rata pengukuran tebal telapak kaki

Menit ke- Kontrol Negatif

(mm)

Kontrol Positif

(mm)

Formula Gel

(mm)

0 5,017 5,077 4,907

30 5,177 5,107 4,983

60 5,417 5,197 5,083

120 5,557 5,280 5,22

180 5,603 5,287 5,237

2. Rata – rata volume edema telapak kaki

Menit ke- Kontrol Negatif

(mm)

Kontrol Positif

(mm)

Formula Gel

(mm)

0 0 0 0

30 0,16 0,03 0,077

60 0,4 0,09 0,177

120 0,54 0,203 0,313

180 0,587 0,21 0,33

3. Perhitungan rata- rata AUC formula gel ekstrak daun cocor bebek

Menit ke- AUC (mm.jam)

I II III

0 -30 0,007 0,02 0,03

30 – 60 0,035 0,045 0,052

60 -120 0,135 0,125 0,095

120 -180 0,095 0,095 0,04

Jumlah 0,585 0,69 0,672

0,649

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

76

4. Pengukuran tebal telapak kaki kontrol positif

Menit ke- Replikasi

(mm) SD I (mm) II (mm) III (mm)

0 5,18 5,17 4,88 5,077 0,170

30 5,20 5,23 4,89 5,107 0,188

60 5,35 5,32 4,92 5,197 0,240

120 5,37 5,41 5,06 5,28 0,192

180 5,40 5,39 5,07 5,287 0,187

5. Pengukuran volume edema telapak kaki kontrol positif

Menit ke- Replikasi

(mm) SD I (mm) II (mm) III (mm)

0 0 0 0 0 0

30 0,02 0,06 0,01 0,03 0,026

60 0,17 0,15 0,04 0,12 0,07

120 0,19 0,24 0,18 0,20 0,032

180 0,22 0,22 0,19 0,21 0,0173

6. Perhitungan AUC

a. Kontrol negatif

Menit ke- AUC (mm.jam)

I II III

0 – 30 0,025 0,0525 0,0425

30 – 60 0,1275 0,16 0,1325

60 -120 0,51 0,485 0,415

120 -180 0,62 0,545 0,525

Jumlah 1,2825 1,2425 1,115

b. Kontrol positif

Menit ke- AUC (mm.jam)

I II III

0 – 30 0,005 0,015 0,0025

30 – 60 0,0475 0,0525 0,0125

60 -120 0,18 0,195 0,11

120 - 180 0,205 0,23 0,185

Jumlah 0,4375 0,4925 0,31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

77

c. Formula gel anti-inflamasi

Menit ke- AUC (mm.jam)

I II III

0 – 30 0,007 0,02 0,03

30 -60 0,042 0,065 0,082

60 -120 0,22 0,255 0,26

120 -180 0,315 0,35 0,3

Jumlah 0,585 0,69 0,672

7. Persentase penghambatan inflamasi

Replikasi

Perlakuan

Kontrol positif

(%)

Formula

(%)

1 63, 942 51,786

2 59, 409 43,132

3 74, 450 44,574

65,934 ± 6, 299 46,497 ± 3,785

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

78

Lampiran 11. Perhitungan menggunakan program R versi 3.1.2

1. Uji Normalitas

a. Viskositas > show(viskositas) 1 a b ab 1 280 460 260 420 2 285 475 265 400 3 290 480 255 415

1) Viskositas formula 1 > shapiro.test(viskositas$"1") Shapiro-Wilk normality test data: viskositas$"1" W = 1, p-value = 1

2) Viskositas formula a > shapiro.test(viskositas$"a") Shapiro-Wilk normality test data: viskositas$a W = 0.9231, p-value = 0.4633

3) Viskositas formula b > shapiro.test(viskositas$"b") Shapiro-Wilk normality test data: viskositas$b W = 1, p-value = 1

4) Viskositas formula ab

> shapiro.test(viskositas$"ab") Shapiro-Wilk normality test data: viskositas$ab W = 0.9231, p-value = 0.4633

Keterangan: Uji normalitas p>0,05 sehingga dapat dikatakan

distribusi data viskositas normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

79

b. Daya Sebar > show(dayasebar) 1 a b ab 1 5.025 4.325 5.100 4.450 2 5.000 4.200 5.125 4.475 3 4.975 4.300 5.150 4.525

1) Daya sebar formula 1 > shapiro.test(dayasebar$"1") Shapiro-Wilk normality test data: dayasebar$"1" W = 1, p-value = 1

2) Daya sebar formula a > shapiro.test(dayasebar$"a") Shapiro-Wilk normality test data: dayasebar$a W = 0.8929, p-value = 0.3631

3) Daya sebar formula b > shapiro.test(dayasebar$"b") Shapiro-Wilk normality test data: dayasebar$b W = 1, p-value = 1

4) Daya sebar formula ab

> shapiro.test(dayasebar$"ab") Shapiro-Wilk normality test data: dayasebar$ablv W = 0.9643, p-value = 0.6369

Keterangan: Uji normalitas p>0,05 sehingga dapat dikatakan

distribusi data daya sebar normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

80

c. Stabilitas

1) Uji stabilitas formula 1 > geser X48jam X1minggu X2minggu X3minggu X4minggu 1 280 280 250 280 290 2 285 290 270 285 305 3 290 285 280 295 300 > shapiro.test(geser$"48jam") Shapiro-Wilk normality test data: geser$"48jam" W = 1, p-value = 1 > shapiro.test(geser$"1minggu") Shapiro-Wilk normality test data: geser$"1minggu" W = 0.75, p-value < 2.2e-16

Keterangan: Uji normalitas p>0,05 sehingga dapat dikatakan

distribusi data stabilitas formula 1 normal.

2) Uji stabilitas formula a > fa 48jam 1minggu 2minggu 3minggu 4minggu 1 460 490 480 500 475 2 475 480 500 510 480 3 480 470 490 490 490 > shapiro.test(fa$"48jam") Shapiro-Wilk normality test data: fa$"48jam" W = 0.9231, p-value = 0.4633 > shapiro.test(fa$"4minggu") Shapiro-Wilk normality test data: fa$"4minggu" W = 0.9643, p-value = 0.6369

Keterangan: Uji normalitas p>0,05 sehingga dapat dikatakan

distribusi data stabilitas formula a normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

81

3) Uji stabilitas formula b > fb 48jam 1minggu 2minggu 3minggu 4minggu 1 260 270 270 275 280 2 265 275 260 270 275 3 255 280 265 265 270 > shapiro.test(fb$"48jam") Shapiro-Wilk normality test data: fb$"48jam" W = 1, p-value = 1

> shapiro.test(fb$"4minggu") Shapiro-Wilk normality test data: fb$"4minggu" W = 1, p-value = 1

Keterangan: Uji normalitas p>0,05 sehingga dapat dikatakan

distribusi data stabilitas formula b normal.

4) Uji stabilitas formula ab > fab1

48jam 1 2 3 4 1 420 420 400 410 425 2 400 410 410 430 415 3 415 430 415 420 420 > shapiro.test(fab1$"48jam") Shapiro-Wilk normality test data: fab1$"48jam" W = 0.9231, p-value = 0.4633

> shapiro.test(fab1$"4") Shapiro-Wilk normality test data: fab1$"4" W = 1, p-value = 1

Keterangan: Uji normalitas p>0,05 sehingga dapat dikatakan

distribusi data stabilitas formula ab normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

82

2. Uji Kesamaan Variansi > efek CMCNa PG viskositas dayasebar formula 1 6.0 20 280 5.025 formula.1 2 6.0 20 285 5.000 formula.1 3 6.0 20 290 4.975 formula.1 4 7.5 20 460 4.325 formula.a 5 7.5 20 475 4.200 formula.a 6 7.5 20 480 4.300 formula.a 7 6.0 30 260 5.100 formula.b 8 6.0 30 265 5.125 formula.b 9 6.0 30 255 5.150 formula.b 10 7.5 30 420 4.450 formula.ab 11 7.5 30 400 4.475 formula.ab 12 7.5 30 415 4.525 formula.ab

a. Viskositas >leveneTest(efek$viskositas,efek$formula,center=mean) Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = mean) Df F value Pr(>F) group 3 1.5238 0.2813

Keterangan: Uji kesamaan variansi p>0,05 sehingga dapat

dikatakan data viskositas homogen.

b. Daya sebar > leveneTest(efek$dayasebar,efek$formula,center=mean) Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = mean) Df F value Pr(>F) group 3 2.2069 0.1649

8

Keterangan: Uji kesamaan variansi p>0,05 sehingga dapat

dikatakan data daya sebar homogen.

c. Stabilitas

1) Formula 1 > leveneTest(vektor$values~vektor$ind) Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median) Df F value Pr(>F) group 4 0.875 0.5121 10

Keterangan: Uji kesamaan variansi p>0,05 sehingga dapat

dikatakan semua data pergeseran viskositas formula 1homogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

83

2) Formula a > leveneTest(vektor$values~vektor$ind) Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median) Df F value Pr(>F) group 4 0.0455 0.9954 10

Keterangan: Uji kesamaan variansi p>0,05 sehingga dapat

dikatakan semua data pergeseran viskositas formula a homogen.

3) Formula b > leveneTest(vektor$values~vektor$ind) Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median) Df F value Pr(>F) group 4 0 1 10

Keterangan: Uji kesamaan variansi p>0,05 sehingga dapat

dikatakan semua data pergeseran viskositas formula b homogen.

4) Formula ab

> leveneTest(vektor$values~vektor$ind) Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median) Df F value Pr(>F) group 4 0.2105 0.9267 10

Keterangan: Uji kesamaan variansi p>0,05 sehingga dapat

dikatakan semua data pergeseran viskositas formula ab homogen.

3. Uji ANOVA

a. Viskositas > aov(vektor$values~vektor$ind)

Call: aov(formula = vektor$values ~ vektor$ind) Terms: vektor$ind Residuals Sum of Squares 92189.58 533.33 Deg. of Freedom 3 8 Residual standard error: 8.164966 Estimated effects may be unbalanced

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

84

> anova=aov(vektor$values~vektor$ind) > anova Call: aov(formula = vektor$values ~ vektor$ind) Terms: vektor$ind Residuals Sum of Squares 92189.58 533.33 Deg. of Freedom 3 8 Residual standard error: 8.164966 Estimated effects may be unbalanced > summary(anova) Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F) vektor$ind 3 92190 30730 460.9 2.69e-09 *** Residuals 8 533 67 --- Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1

b. Daya sebar > aov(vektor$values~vektor$ind) Call: aov(formula = vektor$values ~ vektor$ind) Terms: vektor$ind Residuals Sum of Squares 1.4893750 0.0141667 Deg. of Freedom 3 8 Residual standard error: 0.04208127 Estimated effects may be unbalanced > anova=aov(vektor$values~vektor$ind) > anova Call: aov(formula = vektor$values ~ vektor$ind) Terms: vektor$ind Residuals Sum of Squares 1.4893750 0.0141667 Deg. of Freedom 3 8 Residual standard error: 0.04208127 Estimated effects may be unbalanced > summary(anova) Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F) vektor$ind 3 1.4894 0.4965 280.4 1.93e-08 ***

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

85

Residuals 8 0.0142 0.0018 --- Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1

4. Uji nilai efek persamaan

a. Viskositas > aov(viskositas~CMCNa*PG,data=efek) Call: aov(formula = viskositas ~ CMCNa * PG, data = efek) Terms: CMCNa PG CMCNa:PG Residuals Sum of Squares 85852.08 5418.75 918.75 533.33 Deg. of Freedom 1 1 1 8 Residual standard error: 8.164966 Estimated effects may be unbalanced

> summary.lm(aov(viskositas~CMCNa*PG,data=efek)) Call: aov(formula = viskositas ~ CMCNa * PG, data = efek) Residuals: Min 1Q Median 3Q Max -11.667 -5.000 1.667 5.000 8.333 Coefficients: Estimate Std. Error t value Pr(>|t|) (Intercept) -691.6667 108.8322 -6.355 0.000219 *** CMCNa 171.1111 16.0247 10.678 5.19e-06 *** PG 11.5000 4.2687 2.694 0.027327 * CMCNa:PG -2.3333 0.6285 -3.712 0.005937 ** --- Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1 Residual standard error: 8.165 on 8 degrees of freedom Multiple R-squared: 0.9942, Adjusted R-squared: 0.9921 F-statistic: 460.9 on 3 and 8 DF, p-value: 2.687e-09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

86

b. Daya sebar > aov(dayasebar~CMCNa*PG,data=efek) Call: aov(formula = dayasebar ~ CMCNa * PG, data = efek) Terms: CMCNa PG CMCNa:PG Residuals Sum of Squares 1.4008333 0.0833333 0.0052083 0.0141667 Deg. of Freedom 1 1 1 8 Residual standard error: 0.04208127 Estimated effects may be unbalanced > summary.lm(aov(dayasebar~CMCNa*PG,data=efek)) Call: aov(formula = dayasebar ~ CMCNa * PG, data = efek) Residuals: Min 1Q Median 3Q Max -0.075 -0.025 0.000 0.025 0.050 Coefficients: Estimate Std. Error t value Pr(>|t|) (Intercept) 8.316667 0.560908 14.827 4.22e-07 *** CMCNa -0.594444 0.082589 -7.198 9.27e-05 *** PG -0.020833 0.022001 -0.947 0.371 CMCNa:PG 0.005556 0.003239 1.715 0.125 --- Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1 Residual standard error: 0.04208 on 8 degrees of freedom Multiple R-squared: 0.9906, Adjusted R-squared: 0.987 F-statistic: 280.4 on 3 and 8 DF, p-value: 1.932e-08

5. Uji ANOVA efek

a. Viskositas > anova=aov(viskositas~CMCNa*PG,data=efek) > anova Call: aov(formula = viskositas ~ CMCNa * PG, data = efek) Terms: CMCNa PG CMCNa:PG Residuals Sum of Squares 85852.08 5418.75 918.75 533.33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

87

Deg. of Freedom 1 1 1 8 Residual standard error: 8.164966 Estimated effects may be unbalanced > summary(anova) Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F) CMCNa 1 85852 85852 1287.78 3.98e-10 *** PG 1 5419 5419 81.28 1.83e-05 *** CMCNa:PG 1 919 919 13.78 0.00594 ** Residuals 8 533 67 --- Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1

b. Daya sebar > anova=aov(dayasebar~CMCNa*PG,data=efek) > anova Call: aov(formula = dayasebar ~ CMCNa * PG, data = efek) Terms: CMCNa PG CMCNa:PG Residuals Sum of Squares 1.4008333 0.0833333 0.0052083 0.0141667 Deg. of Freedom 1 1 1 8 Residual standard error: 0.04208127 Estimated effects may be unbalanced > summary(anova) Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F) CMCNa 1 1.4008 1.4008 791.059 2.76e-09 *** PG 1 0.0833 0.0833 47.059 0.00013 *** CMCNa:PG 1 0.0052 0.0052 2.941 0.12469 Residuals 8 0.0142 0.0018 --- Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

88

6. Uji t-berpasangan stabilitas gel

a. Formula 1 > geserf1 48jam 1minggu 2minggu 3minggu 4 minggu 1 280 290 250 280 290 2 285 290 270 285 305 3 290 285 280 295 300 > t.test(geserf1$"48jam",geserf1$"4minggu",paired=T) Paired t-test data: geserf1$"48jam" and geserf1$"4minggu" t = -4, df = 2, p-value = 0.05719 alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0 95 percent confidence interval: -27.675509 1.008842 sample estimates: mean of the differences -13.33333

Keterangan: Uji t-berpasangan memiliki p>0,05 sehingga dapat

dikatakan antara formula 1 setelah penyimpanan 48 jam dan 4

minggu tidak berbeda bermakna.

b. Formula a > fa 48jam 1minggu 2minggu 3minggu 4minggu 1 460 490 480 500 475 2 475 480 500 510 480 3 480 470 490 490 490 > t.test(fa$"48jam",fa$"4minggu",paired=T) Paired t-test data: fa$"48jam" and fa$"4minggu" t = -3.4641, df = 2, p-value = 0.07418 alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0 95 percent confidence interval: -22.420689 2.420689 sample estimates: mean of the differences -10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

89

Keterangan: Uji t-berpasangan memiliki p>0,05 sehingga dapat

dikatakan antara formula a setelah penyimpanan 48 jam dan 4

minggu tidak berbeda bermakna.

c. Formula b > fb 48jam 1minggu 2minggu 3minggu 4 minggu 1 260 270 270 275 265 2 265 275 260 270 275 3 255 280 265 265 270 > t.test(fb$"48jam",fb$"4minggu",paired=T) Paired t-test data: fb$48jam and fb$4minggu t = -3.4641, df = 2, p-value = 0.07418 alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0 95 percent confidence interval: -22.420689 2.420689 sample estimates: mean of the differences -10

Keterangan: Uji t-berpasangan memiliki p>0,05 sehingga dapat

dikatakan antara formula b setelah penyimpanan 48 jam dan 4

minggu tidak berbeda bermakna.

d. Formula ab > fab 48jam 1 2 3 4 1 420 420 400 420 425 2 400 410 410 430 415 3 415 430 415 420 420 > t.test(fab$"48jam",fab$"4",paired=T) Paired t-test data: fab$"48jam" and fab$"4" t = -2.5, df = 2, p-value = 0.1296 alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0 95 percent confidence interval

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

90

-22.675509 6.008842 sample estimates: mean of the differences -8.333333

Keterangan: Uji t-berpasangan memiliki p>0,05 sehingga dapat

dikatakan antara formula 1 setelah penyimpanan 48 jam dan 4

minggu tidak berbeda bermakna.

7. Uji t-independen persen penghambatan edema > inflamasi positif gel antinflamasi 1 63.942 51.786 2 59.409 43.132 3 74.450 44.574 > t.test(inflamasi$"positif",inflamasi$"gel antinflamasi") Welch Two Sample t-test data: inflamasi$positif and inflamasi$"gel antinflamasi" t = 3.7398, df = 3.278, p-value = 0.02862 alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0 95 percent confidence interval: 3.662135 35.210531 sample estimates: mean of x mean of y 65.93367 46.49733

Keterangan: Uji t-independen memiliki p<0,05 sehingga dapat dikatakan

bahwa persen penghambatan edema gel ekstrak daun cocor bebek

memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif Voltadex®.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

91

Lampiran 12. Perhitungan efek CMC Na, propilen glikol, dan interaksi

kedua faktor

Formula CMC Na Propilen

glikol

Interaksi Viskositas

(dPas)

Daya sebar

(cm)

1 - - + 285 5

a + - - 471,667 4,275

b - + - 260 5,125

ab + + + 411,667 4,483

1. Perhitungan efek viskositas

Efek CMC Na = = 169,167

Efek propilen glikol = = -42,5

Efek interaksi = = -17,5

2. Perhitungan efek daya sebar

Efek CMC Na = = -0,6835

Efek propilen glikol = = 0,1665

Efek interaksi = =0,0415

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Sifat fisik dan stabilitas gel dipengaruhi oleh jumlah gelling agent dan humektan yang digunakan. Penelitian ini bertujuan

92

BIOGRAFI PENULIS

Gregoria Novalia Ambarani lahir di Magelang pada

tanggal 17 November 1993, yang merupakan anak

pertama pasangan Bapak Martinus Ambar Waluyo

dan Ibu Dwi Kurniyati. Penulis menempuh

pendidikan formal di TK Negeri Pertiwi 1 Magelang

pada tahun ajaran 1998–1999, SD Negeri

Potrobangsan 3 Magelang pada tahun ajaran 1999–

2005, SMP Negeri 1 Magelang pada tahun ajaran

2005–2008, SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

pada tahun ajaran 2008–2011, dan Program Studi S1

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2011-2015.

Selama menempuh perkuliahan S1, penulis memiliki pengalaman sebagai asisten

Praktikum Biokimia pada tahun 2013, asisten Praktikum Analisis Farmasi pada

tahun 2015, dan asisten Praktikum Validasi Metode pada tahun 2015. Penulis juga

terlibat dalam organisasi seperti menjadi Wakil Komisariat Eksternal Jaringan

Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) periode 2013/2014. Penulis juga aktif di

beberapa kepanitiaan, seperti koordinator konsumsi Pharmacy Performance dan

Pharmacy Road to School 2014, koordinator acara Komunitas Sadar Sehat JMKI

wilayah Yogyakarta 2013, dan anggota divisi humas Seminar dan Longmarch

HIV/AIDS 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI