plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi...

134
PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK FRAKSI HEKSAN- ETANOL DARI EKSTRAK METANOL-AIR DAUN Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. TERHADAP AKTIVITAS ALKALINE PHOSPHATASE PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Diajukan oleh: Cyndi Yulanda Putri NIM : 128114135 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 03-Sep-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

i

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK FRAKSI HEKSAN-

ETANOL DARI EKSTRAK METANOL-AIR DAUN Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. TERHADAP AKTIVITAS ALKALINE PHOSPHATASE

PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:

Cyndi Yulanda Putri

NIM : 128114135

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

i

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK FRAKSI HEKSAN-

ETANOL DARI EKSTRAK METANOL-AIR DAUN Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. TERHADAP AKTIVITAS ALKALINE PHOSPHATASE

PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:

Cyndi Yulanda Putri

NIM : 128114135

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Faith is the substance of things hoped for,

the evidence of things not seen

(Hebrews 11:1)

and You bless me with the best gift that I’ve ever known You give me purpose

You’ve given me purpose

(Purpose - Justin Bieber)

Kupersembahkan skripsiku untuk: Tuhan Yesus Kristus, Ayah dan Mama tercinta,

Saudaraku: Yenni Pintauli Pasaribu, S.T., M.Si.

Chintia Imelda Pasaribu, S.P. Korchnoi Pasaribu, S.T.

Margareth Piesesha Pasaribu, S.Ked. Jogi Nabasa Pasaribu

dan Almamaterku tercinta

@cyndipasaribu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian

Jangka Pendek Fraksi Heksan-Etanol dari Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap Aktivitas Alkaline Phosphatase pada Tikus

Terinduksi Karbon Tetraklorida”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan skripsi ini banyak pihak yang

telah memberi bimbingan, motivasi, dan bantuan. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ketua Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing atas waktu

dan kesabaran dalam membimbing, memberi masukan dan motivasi, serta

teladan yang telah diberikan.

4. Bapak Jeffry Julianus, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing Akademik atas segala

bimbingan yang telah diberikan.

5. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. sebagai Dosen Penguji Skripsi atas kritik

dan saran serta motivasi yang telah diberikan.

6. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. sebagai Dosen Penguji Skripsi atas kritik

dan saran serta motivasi yang telah diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

viii

7. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt. sebagai Kepala Laboratorium Fakultas

Fakultas Farmasi yang telah memberikan ijin dalam penggunaan semua

fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian ini.

8. Bapak Heru sebagai laboran di Laboratorium Farmakologi Toksikologi atas

segala bantuan selama pelaksanaan skripsi ini.

9. Orangtuaku tercinta ayah Domarsan Pasaribu dan mama Lince Clara Sinaga

atas doa, dukungan, nasihat, dan motivasinya yang selalu mengiringi setiap

langkahku.

10. Kakak-kakakku Yenni Pintauli Pasaribu, Chintia Imelda Pasaribu, Korchnoi

Pasaribu, Margareth Piesesha Pasaribu, dan adikku Jogi Nabasa Pasaribu atas

segala doa, dukungan, dan motivasinya.

11. Abang Johannes Sidabutar, abang Edoardus Tumanggor, kak Trissya Yuliana,

Elzha Yunita Sibarani, Rinch Garry Sibarani, Bobby Rafael Simatupang,

Ronald Julio Simatupang, dan lain-lain atas dukungan dan doanya.

12. Keponakanku Mangara Jordan, Sean Imanuel, Clem Seraf, Windi Abigail,

Faith Geoffrey Hasian, Shalom Jeconia, Kleinhovia Gorga, Nathalie Geandra

yang selalu membuat saya rindu untuk pulang bertemu, mencium, dan bermain

bersama :’).

13. Sahabatku terkasih Meiranty Dwi Puspa Ningrum, Gesang Rizki Gumelar,

Fadillah Soraya Alhamid, Romatua Panggabean, Anggraeni Fajri yang

senantiasa memberikan dukungan dan mau mendengar setiap curhatan saya.

huhuhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

ix

14. Belut family Jessica, Vicky Wijoyo, Suzan, Maria Angelika, Rury Henggar,

Patricia Valentina, atas kebersamaan, dukungan, canda dan tawa yang selalu

ada dalam tiap kebersamaan kita.

15. Keluarga CEMARA Yeni Mardiaty Pasaribu, Lusia Jois Mariana, Natalia Putri

Arumsari, Maria Angelika Suhadi, Bonifasia Anna, Siti Sisca Audya, Patrisia

Yosepha Jelarut, Aditya Lela Novitasari, Kresensia Trisnawati Hasrat, Nanda

Tiasari, Monalisa Mangkoan, Rahayu Triwanti, Rury Henggar, Veronika

Purba, Satrio Budi Utomo, Lusia Christin Setiawati, Sona Karisnata Inriano,

Lucia Ida Ayu atas segala dukungan yang telah diberikan.

16. Anggraeni Fajri, Florentina Merty, dan teman-teman KM2 lain yang telah

memberikan semangat dan dukungan.

17. Tim Macaranga Maria Angelika Suhadi, Rahayu Triwanti, Sona Karisnata

Inriano, Novita, Penina Kurnia Uly, Cinthya Anggarini, dan Oktariani Aurelia

Jamil atas segala kerjasama, suka dan duka dalam pelaksanaan skripsi ini.

18. Kakak tingkatku ko Leo, ko Gomes, dan kak Alex yang telah membantu dan

memberikan motivasi dalam pelaksanaan skripsi ini.

19. Teman-teman FSM D 2012, FKK B 2012 dan seluruh teman-teman Farmasi

2012.

20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

x

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Yogyakarta, 3 November 2015

Penulis,

(Cyndi Yulanda Putri)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................vi

PRAKATA ............................................................................................................vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviii

INTISARI ...........................................................................................................xix

ABSTRACT ..........................................................................................................xx

BAB I. PENGANTAR .............................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1

1. Perumusan masalah ................................................................................4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xii

2. Keaslian penelitian .................................................................................5

3. Manfaat penelitian .................................................................................6

B. Tujuan Penelitian .........................................................................................6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ......................................................................7

A. Hati ..............................................................................................................7

1. Anatomi fisiologi hati ............................................................................7

2. Fungsi hati ............................................................................................12

3. Kerusakan hati ......................................................................................15

4. Hepatotoksin .......................................................................................16

B. Alkaline Phosphatase ................................................................................17

C. Karbon Tetraklorida ...................................................................................19

D. Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. .........................................................23

E. Ekstraksi ....................................................................................................26

F. Fraksinasi ...................................................................................................29

G. Landasan Teori ..........................................................................................31

H. Hipotesis ..................................................................................................33

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................34

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................34

B. Variabel dan Definisi Operasional ............................................................34

1. Variabel utama .....................................................................................34

2. Variabel pengacau ............................................................................34

3. Definisi Operasional ...........................................................................35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xiii

C. Bahan Penelitian ........................................................................................36

1. Bahan utama .......................................................................................36

2. Bahan kimia .........................................................................................37

D. Alat Penelitian ...........................................................................................38

1. Alat pembuatan FHEMM ..................................................................38

2. Alat uji penetapan kadar air ................................................................38

3. Alat perlakuan hewan uji .....................................................................38

E. Tata Cara Penelitian ................................................................................38

1. Determinasi tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. .....................................................................................................38

2. Pengumpulan bahan uji ........................................................................39

3. Pembuatan serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. ...............................39

4. Penetapan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. ......................................................................................................39

5. Pembuatan ekstrak metanol air daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. .....................................................................................................40

6. Pembuatan fraksi heksan-etanol ekstrak metanol daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. ......................................................................40

7. Pembuatan suspending agent CMC 1% ..............................................41

8. Pembuatan karbon tetraklorida dalam olive oil ..................................41

9. Penetapan dosis karbon tetraklorida .................................................41

10. Pembuatan sediaan FHEMM ..............................................................41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xiv

11. Penetapan dosis FHEMM ................................................................42

12. Penetapan waktu pencuplikan darah ...............................................42

13. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji ..........................................42

14. Pemeriksaan sampel darah ..............................................................43

F. Tata Cara Analisis Hasil ............................................................................44

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................45

A. Hasil Determinasi Tanaman ...................................................................45

B. Uji Pendahuluan ....................................................................................45

1. Rendemen FHEMM .............................................................................45

2. Penetapan kadar air serbuk Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ......46

3. Penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida ...........................46

4. Penentuan dosis FHEMM .................................................................47

5. Penentuan waktu pencuplikan darah ................................................48

C. Hasil Uji Hepatoprotektif FHEMM .................................................52

1. Kontrol CMC ................................................................................53

2. Kontrol hepatotoksin .....................................................................56

3. Kontrol dosis FHEMM ................................................................57

4. Perbandingan aktivitas ALP kelompok perlakuan dengan kontrol CMC

dan kontrol hepatotoksin ..............................................................58

5. Perbandingan antar dosis FHEMM ................................................60

D. Rangkuman Pembahasan ....................................................................63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xv

A. Kesimpulan .........................................................................................66

B. Saran ................................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................67

LAMPIRAN ....................................................................................................72

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Purata aktivitas serum ALT ± SE pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam

setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB ..................49

Tabel II. Hasil uji Tukey aktivitas serum ALT pada selang waktu 0, 24, dan 48

jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB ..........50

Tabel III. Purata aktivitas serum AST ± SE pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam

setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB ..................51

Tabel IV. Hasil uji Tukey aktivitas serum AST pada selang waktu 0, 24, dan 48

jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB ............52

Tabel V. Purata ± SE aktivitas serum ALP tikus betina Wistar pada kelompok

perlakuan ...........................................................................................53

Tabel VI. Hasil uji Mann Whitney aktivitas ALP tikus betina Wistar pada

kelompok perlakuan ..........................................................................55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penampakan arterior lokasi hati pada rongga abdominopelvis .......7

Gambar 2. Lobus hati .........................................................................................8

Gambar 3. Komponen Hati .............................................................................10

Gambar 4. Asinus hati dan zonasi metabolik .................................................11

Gambar 5. Pembentukan bilirubin dari fagositosis sel darah merah ..............12

Gambar 6. Struktur kimia karbon tetraklorida ...............................................19

Gambar 7. Mekanisme karbon tetraklorida menginduksi kerusakan hati .......20

Gambar 8. Metabolisme lipid ..........................................................................21

Gambar 9. Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ............................................23

Gambar 10. Isolasi kandungan ellagitannin yang terdapat pada daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. ................................................................25

Gambar 11. Diagram batang purata aktivitas serum ALT pada selang waktu 0,

24, dan 48 jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2

mL/kgBB ........................................................................................49

Gambar 12. Diagram batang purata aktivitas serum AST pada selang waktu 0,

24, dan 48 jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2

mL/kgBB .......................................................................................51

Gambar 13. Diagram batang purata aktivitas ALP kelompok perlakuan ..........54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ...........................73

Lampiran 2. Foto ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. ................................................................................................74

Lampiran 3. Foto FHEMM ...............................................................................75

Lampiran 4. Foto suspensi FHEMM ................................................................76

Lampiran 5. Surat Determinasi Tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. .77

Lampiran 6. Surat keterangan penggunaan IBM SPSS Statistics 22 asli .........78

Lampiran 7. Surat ethical clearance penelitian ................................................79

Lampiran 8. Hasil Uji Statistik Data Orientasi ALT dan AST ......................80

Lampiran 9. Hasil Uji Statistik Data ALP Penelitian ........................................91

Lampiran 10. Perhitungan dosis FHEMM .........................................................108

Lampiran 11. Perhitungan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. .............................................................................................109

Lampiran 12. Perhitungan persen rendemen FHEMM ......................................110

Lampiran 13. Konversi dosis tikus ke dosis manusia .........................................112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xix

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jangka

pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.

(FHEMM) serta ada tidaknya kekerabatan antar dosis pemberian FHEMM terhadap

penurunan aktivitas alkaline phosphatase (ALP) pada tikus betina Wistar terinduksi

karbon tetraklorida.

Penelitian ini menggunakan tikus betina Wistar, umur 2-3 bulan, berat

badan 130-180 gram. Tikus dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok, masing-

masing kelompok 5 tikus. Kelompok I (kontrol CMC) diberikan CMC dosis 0,057

mg/KgBB peroral (p.o.) darah diambil pada jam ke 6. Kelompok II (kontrol

hepatotoksin) diberikan karbon tetraklorida – olive oil dengan perbandingan 1:1

dosis 2 mL/kgBB secara intraperitoneal (i.p.) darah dicuplik pada jam ke 24.

Kelompok III (kontrol dosis FHEMM) diberi FHEMM dosis 137,14 mg/kgBB satu

kali secara p.o., darah dicuplik pada jam ke 6. Kelompok IV, V, dan VI (kelompok

perlakuan) berurutan diberikan FHEMM dosis 34,28 mg/kgBB; 68,57 mg/kgBB;

137,14 mg/kgBB satu kali selama enam jam, kemudian diberikan karbon

tetraklorida – olive oil dosis 2 mL/KgBB secara i.p.. Pencuplikan darah seluruh

kelompok perlakuan dilakukan melalui sinus orbitalis. Pencuplikan darah

kelompok IV-VI perlakuan FHEMM yaitu 24 jam setelah perlakuan. Data aktivitas

ALP kemudian diuji statistika dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jangka pendek FHEMM

dapat menurunkan aktivitas ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida. Namun,

tidak terdapat kekerabatan antar dosis pemberian terhadap penurunan aktivitas

ALP.

Kata kunci: fraksi heksan-etanol, ekstrak metanol, Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg., jangka pendek, penurunan aktivitas ALP, karbon

tetraklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

xx

ABSTRACT

The aimed of this study is to determine the short-term effect of hexane-

ethanol fraction from methanol water extract of Macaranga tanarius L. leaves

(FHEMM) and to prove information about the relationship between the FHEMM

doses to decreased alkaline phosphatase (ALP) level in female Wistar rats induced

by carbon tetrachloride.

This study was pure experimental with completely randomized direct

sampling design. This study used 30 female Wistar rats, aged about 2-3 months,

and ± 130-180 gram body weight. Rats were devided randomly into six group of 5

rats. Group I (control CMC) were given a dose of 0.057 mg/gBW orally (p.o.) and

after six hour, blood were collected. Group II (control hepatotoxin) were given a

dose of 2 mL/KgBW carbon tetrachloride – olive oil with ratio 1:1 intraperitoneally

(i.p.) and after 24 hour, blood were collected. Group III (control dose of FHEMM)

were given a dose of FHEMM 137.14 mg/KgBW once in p.o. and after 6 hour,

blood were collected. Group IV, V, and VI (treatment group) sequentially were

given FHEMM dose 34.28; 68.57; and 137.14 mg/KgBW once in six hours, then

were given a dose of 2 mL/KgBW hepatotoxin in i.p.. Blood in treatment group

were collected after 24 hour. Blood collected from the orbital sinus region and then

measured ALP serum activities. The obtained data ALP serum activities were

analyzed with statistical confidence level of 95%.

The result showed that short-term administration of FHEMM can reduced

ALP serum activities in rats induced by carbon tetrachloride. However, there is no

relationship between that doses to decrease the ALP serum activities.

Keywords: hexane-ethanol fraction, methanol-water extract, Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg., short-term, carbon tetrachloride, ALP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1,4 kg

(3 lb) (Tortora and Derrickson, 2014) yang multifungsi yaitu berperan penting

dalam metabolisme, klirens metabolik, produksi protein dan lipid, dan juga

berperan dalam kerusakan akibat senyawa kimia. Selain itu, hati juga berperan

dalam sistem imun, yaitu dalam produksi sejumlah protein darah yang penting

dalam melawan infeksi (Muench, 2013).

Kerusakan pada organ hati (hepatotoksisitas) dapat menyebabkan

terganggunya fungsi fisiologis tubuh. Hepatotoksisitas tersebut dapat disebabkan

oleh toksin kimia atau natural yang terdapat di lingkungan, rumah, atau di tempat

kerja (Zimmerman and Lewis, 1995).

Steatosis merupakan salah satu jenis kerusakan hati. Pada keadaan

steatosis, hepatosit mengandung 5% (5 gram per 100 mL) lemak (Rom, Markowitz,

2007). Steatosis dapat disebabkan oleh penyakit hati alkoholik maupun penyakit

hati non alkoholik/non alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Kondisi NAFLD

menyebabkan lebih dari 95% dari total kematian akibat penyakit hati (Canadian

Liver Foundation, 2013). Prevalensi NAFLD pada populasi umum negara-negara

bagian Barat adalah 20-30% (Bellentani, Scaqlioni, Marino, Bedogni, 2010).

Prevalensi NAFLD pada populasi umum di negara-negara Asia-Pasifik adalah

Jepang 9-30%: China 5-24%; Korea sekitar 18%; India 5-28%; Malaysia 17%;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

2

Singapore 5%; dan di Indonesia yaitu sekitar 30% (Amarapurkar, Hashimoto,

Lesmana, Sollano, Chen, and Goh, 2007).

Parameter kerusakan hati adalah terjadinya peningkatan alanine

aminotransferase (ALT), aspartate aminotransferase (AST), alkaline phosphatase

(ALP), gamma glutamyltransferase (GGT), dan total bilirubin (TB) (EMA, 2008).

Salah satu enzim yang digunakan sebagai parameter kerusakan hati adalah alkaline

phosphatase (ALP). ALP adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis monoester

dari asam fosfor dan juga mengkatalisis reaksi transfosforilasi. Peningkatan kadar

ALP mengindikasikan adanya kerusakan hati (Millan, 2006).

Hepatotoksin yang sering digunakan dalam eksperimen kerusakan hati

pada tikus adalah karbon tetraklorida (Kumar, Sivaraj, Elumalai, Kumar, 2009).

Prinsip karbon tetraklorida menginduksi kerusakan hati yaitu dengan membentuk

radikal triklorometil yang jika berikatan dengan molekul seluler seperti asam

nukleat, protein, dan lemak akan merusak proses yang krusial pada sel yaitu

metabolisme lipid dengan hasil akhir yaitu degenerasi melemak (steatosis) (Weber,

Boll, Stampfl, 2003).

Indonesia adalah negara tropis yang kaya akan tanaman obat. Tanaman

obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu alternatif

pengobatan, baik untuk pencegahan penyakit (peventif), penyembuhan (kuratif),

pemulihan kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif). Jika

dilihat dari prevalensi penyakit hati yang terus mengalami peningkatan setiap

tahunnya, perlu adanya pengembangan mengenai tanaman obat yang berpotensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

3

sebagai hepatoprotektor. Tumbuhan Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. atau di

Indonesia dikenal dengan nama tutup ancur, hanuwa, mara, atau mapu merupakan

tumbuhan kecil sampai sedang, memiliki ranting tebal, berwarna hijau keabuan,

panjang dan lebar daun 8-32 x 5-28 cm (Agroforestry Database 4.0) adalah salah

satu tumbuhan obat.

Penelitian yang dilakukan oleh Adrianto (2011), ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki efek hepatoprotektif pada tikus yang

terinduksi parasetamol. Penelitian terkait juga dilakukan oleh Tiala (2013) yang

melaporkan bahwa ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

memiliki efek hepatoprotektif pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

Kumazawa, Murase, Momose, Fukumoto (2014) telah melakukan penelitian pada

daun Macaranga tanarius dan didapatkan bahwa ekstrak metanol-air Macaranga

tanarius L. memiliki senyawa prenylflavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.

Penelitian tentang daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. juga telah dilakukan

oleh Puteri dan Kawabata (2010) bahwa fraksi etil asetat ekstrak metanol daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki senyawa ellagitannin yaitu

mallotinic acid, corilagin, macatannin A, chebulogic acid, dan macatannin B.

Senyawa tanin yang merupakan senyawa fenolik terdapat pada daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. juga berpotensi sebagai antioksidan. Berdasarkan

penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melihat aktivitas hepatoprotektif fraksi

heksan-etanol ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. pada tikus

terinduksi karbon tetraklorida dengan melihat aktivitas ALP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

4

Fraksinasi menggunakan pelarut heksan-etanol didasarkan pada kemiripan

lipofilisitas kandungan senyawa tanin yang terdapat pada fraksi etil asetat ekstrak

metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dengan lipofilisitas heksan etanol.

Berdasarkan perhitungan menggunakan aplikasi Marvin Sketch© didapatkan

bahwa lipofilisitas heksan-etanol adalah 2,97; dan campuran senyawa tanin yang

memiliki lipofilisitas mendekati heksan-etanol berturut-turut adalah macatannin B

(2,94); macatannin A (2,76); dan chebulogic acid (2,64).

Pemilihan jangka pendek efek hepatoprotektif fraksi heksan-etanol ekstrak

metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida dilakukan bersamaan dengan pemberian jangka panjang fraksi heksan-

etanol ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. pada tikus terinduksi

karbon tetraklorida (Novita, 2015). Oleh karena itu, penelitian ini menarik untuk

dilakukan karena penelitian menggunakan fraksi heksan-etanol ekstrak metanol

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dengan pemberian jangka pendek pada tikus

terinduksi karbon tetraklorida dengan melihat aktivitas ALP belum pernah

dilakukan.

1. Perumusan masalah

a. Apakah pemberian sediaan fraksi heksan-etanol ekstrak metanol

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. (FHEMM) jangka pendek memberi

pengaruh penurunan aktivitas ALP pada tikus betina Wistar yang

terinduksi karbon tetraklorida?

b. Apakah dosis FHEMM memiliki kekerabatan dengan penurunan aktivitas

ALP pada tikus betina Wistar yang terinduksi karbon tetraklorida?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

5

2. Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Andhini dan Hendra (2011) terhadap

ekstrak metanol air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki efek

analgesik pada mencit betina galur Swiss. Penelitian menggunakan Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. pernah dilakukan oleh Adrianto (2011) yang

melaporkan bahwa ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. memiliki efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi parasetamol.

Penelitian terkait juga dilakukan oleh Tiala (2013) yang melaporkan bahwa

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki efek

hepatoprotektif pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dengan pemberian

jangka pendek. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rahmamurti (2013)

yang melaporkan bahwa bahwa ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. memiliki efek hepatoprotektif pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida dengan pemberian jangka panjang.

Sejauh penelusuran pustaka yang peneliti lakukan, penelitian mengenai

“Efek Hepatoprotektif Jangka Pendek Fraksi Heksan-Etanol Ekstrak Metanol

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. (FHEMM) terhadap Aktivitas Alkaline

Phosphatase (ALP) pada Tikus Betina Terinduksi Karbon Tetraklorida” belum

pernah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

6

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi khususnya

dalam bidang kefarmasian mengenai pengaruh pemberian jangka pendek

FHEMM sebagai agen hepatoprotektor.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait:

1) Penurunan aktivitas ALP setelah pemberian FHEMM jangka pendek

1 kali 6 jam.

2) Hubungan kekerabatan antara dosis pemberian FHEMM terhadap

penurunan aktivitas ALP.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui pemberian jangka pendek satu kali enam jam FHEMM

sebagai agen hepatoprotektor.

2. Tujuan khusus

a. Membuktikan bahwa pemberian jangka pendek satu kali enam jam

FHEMM berpengaruh terhadap penurunan aktivitas serum ALP tikus

betina Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

b. Mengetahui kekerabatan antar dosis FHEMM terhadap penurunan

aktivitas ALP pada tikus betina Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hati

1. Anatomi Fisiologi Hati

Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh yang memiliki berat

sekitar 1,4 kg (3 lb) pada rata-rata orang dewasa (Tortora and Derrickson,

2014), berwarna merah kecoklatan (Frandson, Wilke, Fails, 2009), dan

berbentuk piramida triangular (Karaliotas, Broelsch, Habib, 2006).

Gambar 1. Penampakan arterior lokasi hati pada rongga

abdominopelvis (Tortora and Derrickson, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

8

Dapat dilihat pada Gambar 1. bahwa hati terletak lebih rendah dari

diafragma, paling banyak menempati bagian hipokondriak kanan dan daerah

epigastrium dari rongga abdominopelvis. Hampir seluruh bagian hati

diselubungi oleh peritoneum viseral dan seluruh bagian hati diselubungi oleh

lapisan jaringan konektif yang tebal, tak beraturan yang berada di dalam

peritoneum (Tortora and Derrickson, 2014). Hati terbagi menjadi 2 lobus, yaitu

lobus kanan dan lobus kiri (Gambar 2.) dipisahkan oleh celah yang merentang

dari tepi kiri vena kava inferior sampai ke kantung empedu. Lobus kanan

terbagi oleh celah intralobular dalam dua lobus, yaitu paramedian kanan dan

posterior kanan. Lobus kiri terbagi oleh celah intralobular kiri, yaitu

paramedian kiri dan lateral kiri (Karaliotas, et al., 2006).

Gambar 2. Lobus hati (Karaliotas, et al., 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

9

Hati tersusun dari beberapa komponen (Gambar 3.) yaitu:

a. Hepatosit

Hepatosit merupakan sel hati yang berperan penting dalam

metabolisme, sekresi, dan endokrin. Hepatosit adalah sel epitelial dengan

5-12 sisi yang membentuk 80% volume hati. Hepatosit membentuk

susunan kompleks tiga dimensi yang disebut lamina hepatik. Lamina

hepatik bentuknya tidak beraturan dan bercabang. Lamina hepatik

merupakan tempat hepatosit yang tiap sisinya dibatasi oleh endotelial

melapisi ruang vaskular yang dinamakan hepatik sinusoid.

b. Bile canaliculi

Bile canaliculi merupakan saluran kecil antara hepatosit yang

menampung empedu yang diproduksi oleh hepatosit. Dari bile canaliculi,

empedu melewati bile ductules dan kemudian saluran empedu. Saluran

empedu bergabung dan akhirnya membentuk saluran hepatik kanan dan

kiri yang lebih luas, kemudian saluran ini bersatu dan meninggalkan hati

sebagai common hepatic duct. Common hepatic duct bergabung dengan

cystic duct untuk membentuk common bile duct. Dari common bile duct,

empedu masuk ke duodenum untuk berpartisipasi dalam proses digesti.

c. Sinusoid hepatik.

Sinusoid hepatik merupakan kapiler darah yang sangat permeabel

yang terletak di antara jajaran hepatosit yang menerima darah mengandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

10

oksigen dari cabang arteri hepatik dan nutrien- dari cabang vena porta

hepatika.

(Tortora and Derrickson, 2014).

Gambar 3. Komponen hati (Tortora and Derrickson, 2014).

Hati memiliki unit fungsional terkecil yang disebut dengan asinus hati dan

zonasi metabolik yang membedakan adanya suplai darah kaya oksigen pada

pembuluh darah. Asinus hati mengandung hepatosit dan sinusoid dari lobulus yang

bersebelahan dan disediakan oleh satu portal tract. Darah mengalir melalui sinusoid

hepatik ke vena lobular pusat yang dapat dilihat pada Gambar 4. bagian A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

11

Gambar 4. Asinus hati dan zonasi metabolik

(Naish and Court, 2009).

Hepatosit pada zona 1 dapat dilihat pada Gambar 4. bagian B, yaitu yang

paling dekat dengan portal tract, menerima paling banyak oksigen dari arteriola

hepatik dan nutrien dari venula porta. Hepatosit pada zona 3 perifer menerima lebih

sedikit oksigen dan nutrien. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan ekspresi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

12

metabolisme gen. Kejadian ini dikenal sebagai zonasi metabolik hati (Naish and

Court, 2009).

2. Fungsi Hati

a. Mensekresikan empedu

Setiap hari, hepatosit mensekresikan 800-1000 mL empedu yang

berwarna kuning, kecoklatan, atau hijau, dan berminyak. Cairan empedu

memiliki pH 7,6-8,6 dan sebagian besar mengandung air, garam empedu,

kolesterol, fosfolipid yang dikenal dengan lesitin, pigmen empedu, dan

beberapa ion.

Gambar 5. Pembentukan bilirubin dari fagositosis sel darah merah

(Tortora and Derrickson, 2014).

Pigmen utama empedu adalah bilirubun. Pada Gambar 5. di atas,

fagositosis sel darah merah yang sudah tua melepaskan zat besi, globin,

dan bilirubin (berasal dari heme). Zat besi dan globin kemudian didaur

ulang, sedangkan bilirubin disekresikan ke empedu dan akan pecah di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

13

usus. Salah satu produk dari pecahnya bilirubin di usus adalah sterkobilin,

yang memberikan warna coklat pada feses (Tortora and Derrickson, 2014).

b. Metabolisme karbohidrat

Hati memiliki fungsi spesifik dalam metabolisme karbohidrat

seperti menyimpan glikogen, mengubah fruktosa dan galaktosa menjadi

glukosa, terjadinya proses glukoneogenesis, dan membentuk senyawa-

senyawa penting dari metabolisme karbohidrat. Hati juga memainkan

peranan penting dalam menjaga kadar glukosa darah. Hati menyimpan

kelebihan glukosa sebagai glikogen dan mengembalikannya ke darah

ketika kadar glukosa darah sangat rendah via “mekanisme buffer glukosa”.

Pada glukoneogenesis, banyak asam amino dan gliserol dari trigliserida

yang diubah menjadi glukosa, sehingga berkontribusi dalam menjaga agar

kadar glukosa darah tetap normal (Mahtab and Rahman, 2009).

c. Metabolisme lipid

Aspek tertentu dalam metabolisme lipid terjadi di dalam hati.

Fungsi spesifik hati dalam metabolisme lipid adalah membentuk hampir

seluruh lipoprotein, beta-oksidasi dari asam lemak untuk menyediakan

energi bagi bagian tubuh lain, sintesis kolesterol dan fosfolipid, mengubah

karbohidrat dan protein menjadi lemak. Hampir seluruh sintesis lipid di

dalam tubuh dari karbohidrat dan protein terjadi di hati, kemudian akan

ditransportasikan pada lipoprotein ke jaringan adiposa untuk penyimpanan

(Mahtab and Rahman, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

14

d. Metabolisme protein

Hepatosit mendeaminasi asam amino sehingga asam amino dapat

digunakan untuk produksi ATP atau diubah menjadi karbohidrat atau

lemak. Amoniak toksik yang dihasilkan kemudian diubah menjadi urea

yang kurang toksik dan diekskresikan dalam urin. Hepatosis juga

mesintesis sebagian besar protein plasma, seperti alfa dan beta globulin,

albumin, protrombin, dan fibrinogen (Tortora and Derrickson, 2014).

e. Mengolah obat dan hormon

Hati akan mendetoksifikasi zat seperti alkohol dan

mengekskresikan obat seperti penisilin, eritromisin, dan sulfonamid ke

dalam empedu. Hati juga dapat mengubah atau mengekskresikan hormon

tiroid dan steroid seperti estrogen dan aldosteron (Tortora and Derrickson,

2014).

f. Fungsi imunologi

Bakteri dan antigen dibawa ke hati melalui vena porta dari saluran

gastrointestinal. Antigen akan difagosit dan didegradasi oleh sel Kupffer

(yang bertindak sebagai penyaring). Sel Kuppfer adalah makrofag yang

terikat pada endotelium. Sel ini diaktivasi pertama kali oleh antigen,

mensekresikan interleukin, tumor necrosis factor, kolagen, dan lisosomal

hidrolase. Antigen ini didegradasi tanpa produksi antibodi (Mahtab and

Rahman, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

15

g. Metabolisme obat

Hati memetabolisme hampir seluruh obat. Pada administrasi obat

secara peroral, absorbi terjadi di usus halus dan dibawa ke hati melalui

vena porta, kemudian didistribusikan ke kompartemen yang terkait. Hasil

dari metabolisme obat yaitu termasuk produksi metabolit yang kurang

aktif pada non pro-drug, produksi metabolit aktif pada pro-drug (Naish

and Court, 2009).

3. Kerusakan Hati

Perubahan morfologi hati merupakan akibat dari kerusakan hati oleh

agen kimia maupun biologi. Tipe perubahan menentukan manifestasi klinis,

penurunan fungsi, serta perubahan biokimia hati. Beberapa jenis kerusakan hati

adalah nekrosis, steatosis, kolestasis, dan sirosis (Zimmerman, 1999).

a. Nekrosis (kematian sel)

Nekrosis (kematian sel) dapat terjadi karena cedera sel langsung,

gangguan fungsi intraseluler, atau cedera langsung oleh sistem imun yang

dimediasi oleh kerusakan membran. Nekrosis hati dapat disebabkan oleh

alkohol, CCl4, brombenzena, dan berilium (Duffus and Worth, 1996).

b. Steatosis (perlemakan hati)

Steatosis atau perlemakan hati merupakan keadaan hepatosit yang

secara morfologi mengandung lebih dari 5% lemak, atau secara kuantitatif

mengandung lebih dari 5 g lemak per 100 g jaringan hepatik. Biasanya

gejala ini terdapat pada pasien dengan diabetes melitus,

hipertrigliseridemia, dan obesitas (Rom, Markowitz, 2007). Steatosis juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

16

seringkali terjadi karena penyakit hati alkoholik (Kelly, 2008). Senyawa

kimia juga dapat menyebabkan steatosis, beberapa di antaranya adalah

karbon tetraklorida, toluen, stiren, trikloroetan (TCE), dan metil kloroform

(Rom, Markowitz, 2007).

c. Kolestasis

Kolestasis didefinisikan sebagai disorder sekresi empedu dan

kolepoiesis yang menyebabkan kemacetan saluran empedu intrahepatik

maupun ekstrahepatik. Kolestasis dapat menimbulkan penyakit kuning.

Kolestasis ditandai dengan meningkatnya asam empedu, enzim spesifik,

dan kolesterol dalam serum (Kuntz and Kuntz, 2008).

d. Sirosis

Sirosis hati adalah kondisi kronis yang bersifat irreversible yaitu

penggantian hepatosit normal oleh jaringan fibrosa. Sirosis hati paling

banyak terjadi karena infeksi virus kronis dan penyalahgunaan alkohol.

Morbiditas sirosis hati meningkat pada pekerja yang setiap hari terpejan

oleh solven organik seperti dimetilnitrosamin (DMN), trinitrotuluen

(TNT), TCE, pestisida, dan hidrazin yang merupakan senyawa yang dapat

meningkatkan laju sirosis (Rom, Markowitz, 2007). Sirosis merupakan

bentuk kerusakan akhir dari kerusakan hati (Zimmerman, 1999).

4. Hepatotoksin

Hepatotoksin merupakan toksin yang dapat menyebabkan kerusakan

hati. Senyawa kimia dan obat-obatan yang dapat memicu atau menyebabkan

kerusakan hati diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

17

a. Hepatotoksin intrinsik

Hepatotoksin intrinsik merupakan hepatotoksin yang tergantung

pada dosis. Hepatotoksin intrinsik bersifat reprodusibel pada hewan

penelitian. Agen hepatotoksin intrinsik yaitu parasetamol, karbon

tetraklorida, dan alkohol.

b. Hepatotoksin idiosinkratik

Hepatotoksin idiosinkratik merupakan hepatotoksin yang tidak

tergantung pada dosis dan kerusakan yang dihasilkan tidak dapat

diprediksi pada sebagian kecil resipien. Agen hepatotoksin idiosinkratik

adalah isoniazid (INH), sulfonamid, valproat, dan fenitoin

(Friedman and Keeffe, 2012).

B. Alkaline Phosphatase

Alkaline Phosphatase (ALP) merupakan enzim yang mengkatalisis

hidrolisis sejumlah ester fosfat organik yang reaksi optimal terjadi pada pH alkali.

ALP ditemukan di beberapa tempat, yaitu osteoblas, membran kanalikular

hepatosit, perbatasan sel mukosal usus halus, tubulus proksimal di ginjal, plasenta,

dan sel darah putih (Schiff, Sorrell, Maddrey, 2012).

Tes kadar ALP sensitif untuk mendeteksi obstruksi saluran empedu

sehingga menjadi indikator terjadinya kolestasis (Hodgson, 2010). Peningkatan

ALP terjadi karena peningkatan sintesis enzim hepatik. Kadar ALP dapat kembali

normal secepat mungkin pada keadaan kolangitis supuratif akut, yaitu ketika serum

aminotransferase telah meningkat. Hal ini terjadi karena ALP disintesis untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

18

merespon adanya obstruksi empedu. Peningkatan asam empedu juga memicu

peningkatan sintesis ALP. Serum ALP memiliki waktu paruh 17 hari, kadar tetap

meningkat hingga 1 minggu setelah adanya perbaikan pada obstruksi empedu.

Peningkatan kadar ALP juga mengindikasikan penyakit hati infiltratif seperti

tumor, abses, granuloma, atau amiloidosis. Kadar ALP yang tinggi berhubungan

dengan obstruksi empedu, kolangitis sklerosis, sirosis empedu primer, sepis, AIDS,

kolestatis. Pada pasien yang kritis, kadar yang tinggi dapat mengindikasikan

kolangitis sklerosis sekunder yang dengan cepat dapat menjadi sirosis. Kadar ALP

yang sedang seringkali dijumpai pada hepatitis dan sirosis. Kadar ALP yang rendah

dapat terjadi pada keadaan hipotiroid, anemia pernisius, kekurangan zink,

hipofosfatasia kongenital, dan penyakit Wilson fulminan (Friedman and Keeffe,

2012).

Menurut Zimmerman (1999) pemberian hepatotoksin karbon tetraklorida

dapat menyebabkan kenaikan kadar ALT dan AST sebesar 3-4 kali normal. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Pradeep, Khan, Ravikumar, Ahmed, Rao, Kiranmai,

et al. (2009), pemberian hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mL/KgBB dapat

meningkatkan ALT dan AST sebesar 3-4 kali normal dan ALP sebesar 1,3 kali

normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

19

C. Karbon Tetraklorida

Gambar 6. Struktur kimia karbon tetraklorida

(Enviromental Protection Agency, 2010).

Karbon tetraklorida merupakan cairan yang tidak berwarna dan mudah

terbakar. Nama IUPAC karbon tetraklorida adalah tetraklorometana (Enviromental

Protection Agency, 2010).

Karbon tetraklorida merupakan pelarut yang digunakan di industri dan

juga merupakan toksin lingkungan yang biasa digunakan sebagai agen hepatotoksik

pada tikus (Abraham, Wilfred, Cathrine, 1999). Penggunaan karbon tetraklorida

sering digunakan sebagai model penelitian untuk memperlihatkan mekanisme aksi

efek hepatotoksik pada tikus seperti degenerasi melemak, fibrosis, kematian sel

hati, dan karsinogenisitas (Weber, et al., 2003).

Mekanisme kerusakan hati akibat hepatotoksin karbon tetraklorida dapat

melalui dua jalur yang berbeda, yaitu jalur haloalkilasi dan jalur peroksidasi lipid

(Gambar 7.). Karbon tetraklorida diaktivasi oleh enzim CYP2E1, CYP2B1 atau

CYP2B2, dan kemungkinan juga oleh enzim CYP3A membentuk radikal

triklorometil. Radikal triklorometil dengan adanya oksigen akan membentuk

radikal peroksi triklorometil. Mekanisme karbon tetraklorida menyebabkan

steatosis adalah melalui jalur haloalkilasi (Weber, et al., 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

20

Gambar 7. Mekanisme karbon tetraklorida menginduksi kerusakan hati

(Weber, et al., 2003).

Melalui jalur haloalkilasi, radikal triklorometil dapat berikatan dengan

molekul seluler (asam nukleat, protein, dan lemak) dengan merusak proses krusial

pada sel seperti metabolisme lipid, dengan hasil akhir yaitu degenerasi melemak

(steatosis). Kerusakan akibat pemejanan karbon tetraklorida menginduksi

terjadinya steatosis yaitu dengan memblok sekresi lipoprotein dari hepatosit ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

21

sirkulasi. Semakin banyak metabolit reaktif yang dihasilkan, semakin luas pula

terjadinya steatosis (Weber, et al., 2003).

Gambar 8. Metabolisme lipid (Weber, et al., 2003).

Ketoksikan karbon tetraklorida yang persisten mempengaruhi kapasitas

untuk sintesis lipid. Pada saat terjadi akumulasi lemak, perubahan fungsi membran

plasma juga terjadi pada saat yang bersamaan. Perubahan membran plasma terjadi

selama pemejanan karbon tetralorida yang mempengaruhi ikatan membran enzim

(Weber, et al., 2003).

Salah satu lipoprotein yang terganggu sekresinya adalah very low density

lipoprotein (VLDL). Sekresi VLDL dari hepatosit sangat menurun ketika terinduksi

karbon tetraklorida. Hal ini dapat dibuktikan yaitu dengan melihat pada fase awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

22

akut, karbon tetraklorida merusak aparatus Golgi sehingga fungsi hati terganggu.

Padahal aparatus Golgi sangat penting dalam sintesis, maturasi, dan sekresi VLDL

(Weber, et al., 2003).

Steatosis juga terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara sintesis dan

degenerasi lipid, dapat juga terjadi karena kegagalan trigliserida menjadi VLDL

dari hati ke sirkulasi. Formasi radikal triklorometil merupakan penyebab

berkembangnya steatosis. Karbon tetraklorida meningkatkan sintesis asam lemak

dan trigliserida dari asetat dan juga meningkatkan laju esterifikasi lipid. Sintesis

kolesterol juga meningkat. Peningkatan esterifikasi asam lemak adalah respon

sekunder (β-oxidation dan penurunan sekresi lipid) penghambatan terhadap karbon

tetraklorida. Stimulasi oleh karbon tetraklorida mempengaruhi transport asetat ke

sel hati, yang dapat menghasilkan peningkatan kemampuan substrat untuk

membentuk trigliserida (Weber, et al., 2003).

Adanya kerusakan hati dapat dilihat dari kenaikan aktivitas serum ALT

dan AST. Seatosis yang disebabkan oleh induksi hepatotoksin karbon tetraklorida

ditandai dengan meningkatnya aktivitas serum ALT sebesar 3 kali normal dan

aktivitas serum AST sebesar 4 kali normal (Zimmerman, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

23

D. Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Gambar 9. Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

1. Taksonomi

Kerajaan : Plantae (Tumbuhan)

Sub kerajaan : Viridiplantae

Infra kerjaan : Sterptophyta

Super divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua atau dikotil)

Superorder : Rosanae

Order : Malpighiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Macaranga thouars

Spesies : Macaranga tanarius (L.) Mull. Arg.

(ITIS, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

24

2. Nama lain

Nama lain Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. adalah Macaranga

molliuscula Kurz, Macaranga tomentosa Blume, Mappa tanarius L. Blume (Ong,

2014).

3. Morfologi

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. (Gambar 9.) merupakan pohon kecil

sampai sedang, berdaun hijau, memiliki ketinggian 4-5 meter dengan dahan agak

besar. Daunnya berseling, agak membundar, dengan stipula besar yang luruh.

Perbungaan bermalai di ketiak, bunga ditutupi oleh daun gagang. Buah kapsul

berkokus 2, ada kelenjar kekuningan di luarnya. Biji membulat, menggelembur

jenis ini juga mengandung tanin yang cukup untuk menyamak jala dan kulit

(Wardiyono, 2012).

4. Kandungan kimia

Penelitian yang dilakukan oleh Kumazawa, et al., (2014) melaporkan

bahwa ekstrak metanol air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki senyawa

prenylfalvonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Matsunami, Takamori, Shinzato,

Aramoto, kondo, Otsuka, Takeda (2006) pada daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. terdapat glukosida megastigman (megastigmane glucoside) yang dinamai

macarangioside A, macarangioside B, macarangioside C, macarangioside D.

Selain itu, terdapat juga mallophenol B, lauroside E, methyl brevifolin carboxylate,

dan hyperin dan isoquercitrin. Macarangioside A, B, dan C, dan mallophenol B

memiliki aktivitas antioksidan. Pada tahun 2009, Matsunami, Otsuka, Kondo,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

25

Shinzato, Kawahata, dan Takeda menemukan senyawa baru yang terdapat pada

daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg., yaitu lignan glucoside, (+)-pinoserinol

4-O-[6’-O-galloyl]-β-D-glucopyranoside (1), dan dua megastigmane glucosides

yang dinamakan macarangiosides E dan macarangiosides F (2,3), bersama dengan

15 campuran yang telah diketahui (4-18). Campuran 1 dan 2 memiliki aktivitas

antioksidan.

Phommart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, ruchirawat, Suttivaiyakit (2005) juga

melakukan penelitian terhadap daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

ditemukan tiga kandungan senyawa baru yaitu tanarifuranonol, tanariflavaanon C,

dan tanariflavanon D bersama dengan tujuh kandungan yang telah diketahui yaitu

nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C, tanariflavanone B, blumenol A

(vomifoliol), blumenol B (7,8 dihydrovomifoliol) dan annuionone E.

Gambar 10. Isolasi kandungan ellagitannin yang terdapat pada daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Penelitian yang dilakukan oleh Puteri dan Kawabata (2010) yang

melaporkan bahwa ekstrak etanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

26

memiliki senyawa ellagitannins yaitu mallotinic acid, corilagin, macatannin A,

chebulogic acid, dan macatannin B (Gambar 10.).

E. Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses penarikan senyawa aktif yang dapat larut dengan

pelarut yang sesuai sehingga terpisah dari senyawa yang tidak dapat larut (Badan

Pengawasan Obat dan Makanan, 2000).

Salah satu metode ekstraksi dari material tumbuhan adalah ekstraksi

dengan pelarut organik. Pemilihan pelarut tergantung pada beberapa faktor

termasuk karakteristik dari konstituen yang akan diekstraksi, biaya, dan pengaruh

lingkungan. Pelarut yang dapat melarutkan zat yang diinginkan pada tumbuhan,

maka disebut miscella. Ekstraksi dengan pelarut organik dibagi menjadi beberapa

cara, yaitu:

a. Maserasi

Metode ini meliputi merendam dan menggojog pelarut dan

simplisia secara bersamaan. Pelarut kemudian dikeluarkan. Sisa miscella

yang tidak dapat dikeluarkan kemudian ditekan atau disentrifugasi.

b. Perkolasi

Pada metode ini, material tumbuhan dibasahkan dengan pelarut

dan akan mengembang sebelum ditempatkan di camber perkolasi. Material

secara berulang dibasuh dengan pelarut sampai semua bahan dikeluarkan.

Pelarut berulang kali digunakan hingga jenuh.

(Raaman, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

27

Terdapat beberapa sifat-sifat senyawa yang diekstraksi, yaitu:

a. Polaritas

Prinsip “like dissolves like” berperan penting dalam ekstraksi.

Pelarut non polar akan mengeskstraksi senyawa yang non polar, dan

pelarut polar akan mengekstraksi senyawa yang polar.

b. Pengaruh variasi pH

Kemampuan ionisasi campuran merupakan pertimbangan

penting lainnya, seperti pH pelarut dapat disesuaikan untuk

memaksimalkan proses ekstraksi.

c. Termostabilitas

Solubilitas campuran pada pelarut meningkat seiring dengan

naiknya temperatur dan temperatur yang lebih tinggi memfasilitasi

penetrasi pelarut ke dalam struktur seluler organisme yang diekstraksi.

Namun, hal tersebut tidak menguntungkan bagi senyawa yang tidak stabil

terhadap temperatur.

(Houghton and Raman, 1998).

Prinsip “like dissolves like” diaplikasikan lagi pada pemilihan pelarut. Tipe

pelarut menentukan senyawa yang diekstrak. Sifat-sifat yang berkaitan dengan

pelarut adalah titik didih, derajat kemampuan untuk terbakar (flammability),

reaktivitas (Houghton and Raman, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

28

Sifat-sifat pelarut yang digunakan dalam ekstraksi:

a. Volatilitas, flammability, dan titik didih

Titik didih pelarut menentukan kemudahan untuk menghilangkan

pelarut dari ekstrak. Titk didih pelarut yang lebih rendah lebih disukai

daripada titik didih yang lebih tinggi dengan polaritas yang sama karena

lebih mudah menguap, misalnya heksan (68ºC) lebih mudah menguap

daripada sikloheksan (80,5 ºC). Namun, pelarut yang mudah menguap,

membutuhkan prosedur penanganan yang lebih aman untuk melindungi

operator dan lingkungan. Pelarut seperti dietileter, yang memiliki titik

didih rendah, cenderung dihindari karena sifat lainnya yaitu mudah

terbakar.

b. Toksisitas

Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pelarut adalah

toksisitas pelarut kepada operator. Sebagai contoh, inhalasi kloroform atau

dietil eter dalam jumlah besar dapat menyebabkan depresi sistem respirasi

dan anestesi sentral.

c. Reaktivitas

Reaktivitas pelarut penting untuk diketahui, karena pelarut dapat

bereaksi secara kimia dengan senyawa yang akan dieksraksi membentuk

artefak. Potensi reaksi kimia terjadi pada suasana asam atau basa.

(Houghton and Raman, 1998).

Hasil dari proses ekstraksi disebut dengan ekstrak. Menurut Badan

Pengawasan Obat dan Makanan (2000), ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

29

cair yang dibuat dengan menyari simplisia. Cairan penyari yang dapat digunakan

dalam pembuatan sediaan ekstrak adalah air, etanol, eter, atau campuran etanol dan

air (Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2000).

F. Fraksinasi

Fraksinasi merupakan metode untuk memisahkan senyawa murni dari

campuran senyawa yang kompleks. Metode fraksinasi membutuhkan tahapan yang

panjang. Polaritas suatu senyawa sangat berguna untuk menentukan posedur

fraksinasi (Wolf, 1969). Pemilihan pelarut didasarkan pada “like dissolves like”

(Handley and Adlard, 2001).

Pemilihan metode fraksi yang digunakan tergantung dari beberapa faktor

sebagai berikut.

a. Sifat dasar senyawa yang terdapat pada ekstrak

Solubilitas senyawa yang terdapat pada ekstrak berpengaruh

terhadap pelarut yang digunakan. Pelarut yang bersifat polar akan menyari

senyawa polar yang terdapat pada ekstrak. Hal sebaliknya jika pelarut yang

bersifat non polar akan menyari senyawa non polar yang terdapat pada

ekstrak. Hal ini merupakan faktor yang paling penting. Selain hal tersebut,

kerentanan terhadap degradasi selama proses pemisahan berlangsung juga

penting. Stabilitas senyawa yang dipisahkan seringkali tidak diketahui,

sehingga prinsip umum fraksinasi adalah meminimalisasi suhu,

perlindungan dari cahaya, dan menghindari pelarut reaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

30

b. Penggunaan setelah proses fraksinasi

Bahan beracun harus dihindari dalam proses fraksinasi dan fraksi

harus dilarutkan pada pelarut yang kompatibel dengan sistem jika akan

digunakan untuk tes biologis. Namun, jika fraksi akan digunakan untuk

fraksinasi lanjut atau untuk isolasi, maka aspek toksisitas kurang penting.

Jika fraksi harus terkonsentrasi sebelum tahap berikutnya, maka dipastikan

bahwa tahap konsentrasi difasilitasi dengan menggunakan pelarut yang

mudah menguap.

c. Keamanan

Teknik dan material yang digunakan harus mengurngi resiko efek

samping yang akut maupun kronis akibat dari toksisitas, atau

kemungkinan rusaknya material oleh beberapa faktor seperti terbakar dan

korosif.

(Houghton and Raman, 1998).

Metode fraksinasi dapat dibagi menjadi beberapa metode, yaitu:

a. Presipitasi

Presipitasi terjadi jika konsentrasi substasi pada larutan melebihi

kelarutan maksimum. Presipitasi dapat digunakan untuk menghilangkan

senyawa yang diinginkan atau senyawa yang tidak diinginkan dan

mempertahankannya pada larutan.

Faktor yang dapat mempengaruhi presipitasi adalah pengaruh

polaritas pelarut oleh penambahan pelarut yang dapat bercampur namun

polaritasnya berbeda. Jika original ekstrak telah dibuat dengan air,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

31

kemudian metanol, etanol 96% atau aseton, pada setiap penambahan,

pelarut akan menjadi kurang polar dan senyawa yang polar akan

mengalami presipitasi.

b. Destilasi

Destilasi merupakan metode fraksinasi untuk campuran yang

mudah menguap. Destilasi bergantung pada gradien suhu yang ditetapkan

di sepanjang kolom pendingin yang terletak di atas cairan mendidih.

Campuran yang kurang volatil akan mengalami kondensasi paling dekat

dengan boiling chamber. Kondensat di sepanjang kolom diambil dan

komposisinya berbeda di sepanjang kolom.

c. Dialisis

Dialisis merupakan pemisahan berdasarkan ukuran molekul.

Proses ini secara natural melewati membran sel dan sangat penting dalam

berbagai proses fisiologis.

(Houghton and Raman, 1998).

G. Landasan Teori

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang multifungsi yaitu

sebagai yaitu berperan penting dalam metabolisme, klirens metabolik, produksi

protein dan lipid, dan juga berperan dalam kerusakan akibat senyawa kimia

(Muench, 2003). Kerusakan hati akan menyebabkan terganggunya fisiologis tubuh.

Dalam penelitian mengenai efek hepatoprotektif, karbon tetraklorida

sering digunakan sebagai model hepatotoksin. Dosis 2 mL/KgBB karbon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

32

tetraklorida dapat menyebabkan kerusakan hati namun tidak menyebabkan

kematian. Mekanisme karbon tetraklorida menyebabkan kerusakan hati adalah

dengan membentuk radikal triklorometil yang dapat merusak aparatus Golgi.

Kerusakan pada aparatus Golgi menyebabkan terganggunya sekresi VLDL yang

dapat menyebabkan penumpukan VLDL sehingga terjadi perlemakan hati atau

steatosis (Weber, et al., 2003). Salah satu parameter kerusakan hati adalah

terjadinya kenaikan aktivitas ALP (Friedman and Keeffe, 2012).

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki bermacam-macam

kandungan kimia diantaranya yang bersifat antioksidan adalah flavonoid dan tanin.

Hasil isolasi senyawa yang terdapat pada fraksi etil asetat ekstrak metanol

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. adalah ellagitannin yang juga memiliki

aktivitas antioksidan. Penelitian ini menggunakan fraksi heksan etanol dari ekstrak

metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang memiliki lipofilisitas sebesar

2,97 karena, lipofolisitas heksan etanol memiliki kemiripan lipofolisitas dengan 3

senyawa ellagitannin yang terdapat pada ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. yaitu macatannin B, macatannin A, dan chebulogic acid dengan

lipofilisitas berturut-turut adalah 2,94; 2,76; dan 2,64. Adanya antioksidan ini

diduga dapat menangkal radikal bebas yang berasal dari induksi karbon

tetraklorida.

Pemilihan jangka pendek efek hepatoprotektif fraksi heksan-etanol ekstrak

metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida dilakukan bersamaan dengan pemberian jangka panjang fraksi heksan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

33

etanol ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. pada tikus terinduksi

karbon tetraklorida (Novita, 2015).

H. Hipotesis

Pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol ekstrak metanol

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki efek hepatoprotektif dengan

menurunkan aktivitas ALP pada tikus betina Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh pemberian jangka pendek FHEMM

terhadap aktivitas ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida merupakan jenis

penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis

pemberian jangka pendek sediaan FHEMM.

b. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar ALP

setelah pemberian jangka pendek sediaan FHEMM.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi

hewan uji, yaitu tikus betina galur Wistar dengan berat badan 130-180

gram; umur 2-3 bulan; cara pemberian fraksi secara peroral (p.o.)

sedangkan pemberian hepatotoksin secara intraperitoneal (i.p.); frekuensi

pemberian FHEMM satu kali sehari; bahan uji yang digunakan yaitu daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang diperoleh dari Paingan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

35

Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

b. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah

kondisi patologis hewan uji dan profil absorbsi, distribusi, metabolisme,

dan ekskresi (ADME).

3. Definisi Operasional

a. Ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

merupakan ekstrak kental (bobot penimbangan tetap selama 2-3 hari) yang

diperoleh dari hasil ekstraksi 40,0 gram serbuk daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. yang dimaserasi dengan pelarut metanol:air (1:1) sebanyak

200 mL selama 24 jam menggunakan shacker dengan kecepatan 140 rpm.

Ekstrak cair yang diperoleh, kemudian diuapkan menggunakan rotary

rotary vacuum evaporator dengan suhu 80oC hingga menjadi ekstrak

kental. Setelah itu, ekstrak kental dipekatkan menggunakan oven dengan

suhu 50oC.

b. Fraksi heksan-etanol ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

FHEMM adalah fraksi kental (bobot penimbangan tetap selama

2-3 hari) yang diperoleh dengan fraksinasi ekstrak kental daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. menggunakan pelarut heksan:etanol (1:1) dengan

perbandingan ekstrak:pelarut adalah 1:5. Fraksinasi dilakukan dengan

maserasi ekstrak selama 24 jam menggunakan shacker degan kecepatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

36

140 rpm. Fraksi cair yang diperoleh dipekatkan menggunakan oven

dengan suhu 50oC.

c. Penurunan aktivitas ALP

Penurunan aktivitas ALP didefinisikan sebagai penurunan

aktivitas ALP kelompok perlakuan FHEMM yang berbeda bermakna

terhadap kelompok kontrol hepatotoksin.

d. Jangka pendek

Jangka pendek merupakan pemberian FHEMM 1 kali selama 6

jam.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji

Hewan uji yang digunakan adalah tikus betina galur Wistar

dengan berat badan 130-180 gram, umur 2-3 bulan yang diperoleh dari

Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

b. Bahan uji

Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. yang diperoleh di daerah Paingan, Maguwoharjo, Sleman dan

dipanen pada pagi hari pada bulan Juni 2015. Daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. yang dipanen adalah daun yang memenuhi kriteria besar,

berwarna hijau tua, tidak berbintik putih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

37

2. Bahan kimia

a. Metanol dan aquadest yang diperoleh dari CV. General Labora,

Yogyakarta sebagai pelarut dalam proses ekstraksi.

b. Heksan dan etanol yang diperoleh dari CV. General Labora, Yogyakarta

sebagai pelarut dalam proses fraksinasi.

c. Carboxymethyl Cellulosa (CMC) 1% yang diperoleh dari Laboratorium

Biofarmasetika Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

sebagai pensuspensi FHEMM.

d. Karbon tetraklorida yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta sebagai

hepatotoksin.

e. Olive oil Bertolli® sebagai pelarut hepatotoksin.

f. Reagen ALP (Thermo Scientific)

Reagen ALP berisi

1) Active ingredients:

a) Reagent A:

4-NPP 16,3 mmol/L

b) Reagent B:

AMP 420 mmol/L

Mg Acetate 2,4 mmol/L

ZnSO4 1,2 mmol/L

HEDTA 2,4 mmol/L

(Thermo Scientific).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

38

D. Alat Penelitian

1. Alat pembuatan FHEMM

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan FHEMM adalah orbital

shacker Optima®, Electric Sieve Shacker Indotest Multi Lab®, timbangan

analitik Mettler Toledo®, oven Memmert®, blender Miyako®, rotary vacuum

evaporator IKAVAC®, penangas air, ayakan no.50, moisture balance, serta

alat-alat gelas Pyrex® berupa gelas beker, labu erlenmeyer, gelas ukur, labu

ukur, batang pengaduk, pipet tetes, corong, labu alas bulat dan cawan porselen.

2. Alat uji penetapan kadar air

Moisture balance, beaker glass, sendok.

3. Alat perlakuan hewan uji

Alat-alat yang digunakan dalam perlakuan hewan uji adalah

timbangan analitik Mettler Toledo®, spuit injeksi p.o dan syringe 3 cc

Terumo®, spuit injeksi i.p dan syringe 1 cc Terumo®, pipa kapiler, serta alat-

alat gelas Pyrex® berupa gelas beker, gelas ukur, labu ukur, batang pengaduk,

pipet tetes, corong, dan pipet ukur.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Determinasi tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dilakukan

dengan mencocokkan ciri-ciri makroskopis tanaman Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg.. Determinasi dilakukan di bagian Biologi Farmasi, Fakultas

Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

39

2. Pengumpulan bahan uji

Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. yang memenuhi kriteria besar, berwarna hijau tua, tidak berbintik putih

yang dipetik dari daerah Paingan, Maguwoharjo, Sleman dan dipanen pada

pagi hari agar tidak mengurangi kandungan metabolit sekunder daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

3. Pembuatan serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dicuci bersih dengan air

mengalir, diangin-anginkan, dipotong agar mempercepat proses pengeringan,

kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 29oC. Daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. kering kemudian diserbuk menggunakan blender

Miyako® dan diayak dengan ayakan nomor mesh 50.

4. Penetapan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Sebanyak 5 gram serbuk kering daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. yang sudah diayak, dimasukkan ke dalam alat moisture balance. Bobot

serbuk kering kulit tersebut ditetapkan sebagai bobot sebelum pemanasan

(bobot A), setelah itu dipanaskan pada suhu 110°C. Serbuk kering daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang sudah dipanaskan ditimbang kembali

dan dihitung sebagai bobot setelah pemanasan (bobot B). Selisih bobot A

terhadap bobot B merupakan kadar air dari sampel serbuk daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg.

[𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛 − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛 ] 𝑥 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

40

5. Pembuatan ekstrak metanol air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Sebanyak 40,0 gram serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

dimaserasi dengan pelarut metanol:air (1:1) sebanyak 200 mL selama 24 jam

menggunakan shaker dengan kecepatan 140 rpm untuk melarutkan senyawa

yang diinginkan. Ekstrak cair yang diperoleh, kemudian disaring dengan

corong Buchner untuk memisahkan ekstrak cair dengan residunya. Ekstrak cair

yang telah disaring, diuapkan menggunakan rotary vacuum evaporator dengan

suhu 80oC untuk mempercepat proses penguapan pelarut ekstrak. Setelah itu,

ekstrak kental dituang ke dalam cawan porselen dan dipekatkan di oven dengan

suhu 50oC. Ekstrak kental pekat yang masuk ke tahap fraksinasi adalah ekstrak

kental yang memiliki bobot penimbangan tetap selama 2-3 hari.

6. Pembuatan fraksi heksan-etanol ekstrak metanol daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg.

Ekstrak metanol air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

difraksinasi menggunakan pelarut heksan:etanol (1:1) dengan perbandingan

ekstrak:pelarut adalah 1:5. Pemilihan heksan-etanol didasarkan pada kemiripan

lipofilisitas senyawa tanin (macatannin A, macatannin B, dan chebulogic acid)

dengan lipofilisitas heksan-etanol yang dihitung menggunakan aplikasi

MarvinSketch©. Fraksinasi dilakukan dengan maserasi ekstrak selama 24 jam

menggunakan shaker dengan kecepatan 140 rpm. Fraksi cair yang diperoleh,

disaring dengan corong Buchner untuk memisahkan fraksi cair dengan

residunya. Fraksi cair dituang ke cawan porselen dan dipekatkan pada oven

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

41

dengan suhu 50oC. Fraksi yang digunakan adalah fraksi yang memiliki bobot

penimbangan tetap selama 2-3 hari.

7. Pembuatan suspending agent CMC 1%

Suspending agent CMC 1% dibuat dengan cara menimbang sebanyak

5,0 gram CMC dilarutkan menggunakan aquadest 200,0 mL dan didiamkan

selama 24 jam hingga CMC mengembang. Suspensi tersebut kemudian

ditambahkan dengan aquadest hingga 500,0 mL pada labu ukur 500,0 mL.

8. Penetapan dosis karbon tetraklorida

Penelitian yang dilakukan oleh Janakat dan Al-Merie (2002)

melaporkan bahwa dosis 2 mL/KgBB dapat merusak sel-sel hati yang ditandai

dengan peningkatan kadar ALT dan AST 3-4 kali normal, namun pada dosis

tersebut tidak menyebabkan kematian pada hewan uji. Hal ini juga didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2013) yang melaporkan bahwa

induksi karbon tetraklorida 2 mL/KgBB mampu meningkatkan kadar serum

ALT dan AST sebanyak tiga kali dari aktivitas serum awal.

9. Pembuatan karbon tetraklorida dalam olive oil

Hepatotoksin berupa karbon tetraklorida 2 mL/KgBB yang dilarutkan

dalam olive oil dengan perbandingan 1:1.

10. Pembuatan sediaan FHEMM

Sediaan suspensi FHEMM dibuat dengan menimbang sebanyak 600 mg

fraksi kental yang disuspensikan dengan CMC 1% dan diadd pada labu takar

25 mL. Pada proses pembuatan suspensi FHEMM dibantu dengan sonicator

selama 5-10 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

42

11. Penetapan dosis FHEMM

Penetapan dosis FHEMM dihitung dengan konsentrasi yaitu 600

mg/25 mL dengan BB maksimal tikus 350 gram. Kemudian dibuat 3 peringkat

dosis dengan faktor kelipatan 2.

12. Penetapan waktu pencuplikan darah

Penetapan waktu pencuplikan darah yang diambil dari sinus orbitalis

mata ditentukan melalui orientasi kadar ALT dan AST pada jam ke 0, 24, dan

48 setelah pemberian hepatotoksin dosis 2 mL/kgBB secara i.p.. Menurut

Janakat dan Al-Merie (2002) peningkatan aktivitas ALT dan AST maksimal

terjadi pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida 2 mL/KgBB

secara i.p..

13. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Sejumlah tiga puluh ekor tikus dibagi secara acak ke dalam enam

kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok berisi lima ekor tikus.

a. Kelompok I atau kelompok kontrol pensuspensi FHEMM, yaitu kelompok

yang diberikan CMC 1% secara p.o. dan diambil darahnya pada jam ke 6.

b. Kelompok II atau kelompok kontrol hepatotoksin diberi karbon

tetraklorida – olive oil dengan perbandingan 1:1 dan dosis 2 mL/kgBB

secara i.p. dan diambil darahnya pada jam ke 24.

c. Kelompok III atau kelompok kontrol dosis FHEMM diberi FHEMM dosis

tinggi yaitu dosis 137,14 mg/kgBB satu kali secara p.o. dan diambil

darahnya pada jam ke 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

43

d. Kelompok IV atau kelompok perlakuan FHEMM diberi FHEMM dosis

rendah yaitu dosis 34,28 mg/kgBB satu kali, enam jam setelah pemberian

FHEMM kemudian diberikan karbon tetraklorida – olive oil dosis 2

mL/KgBB secara i.p.

e. Kelompok V atau kelompok perlakuan FHEMM diberi FHEMM dosis

sedang yaitu dosis 68,57 mg/kgBB satu kali, enam jam setelah pemberian

FHEMM kemudian diberikan karbon tetraklorida – olive oil dosis 2

mL/KgBB secara i.p.

f. Kelompok VI atau kelompok perlakuan FHEMM diberik FHEMM dosis

tinggi yaitu dosis 137,14 mg/kgBB 1 kali, kemudian 6 jam setelah

pemberian FHEMM diberikan karbon tetraklorida – olive oil dosis 2

mL/KgBB (1:1) secara i.p..

Pencuplikan darah semua kelompok perlakuan melalui sinus orbitalis

mata. Pencuplikan darah kelompok IV-VI perlakuan FHEMM yaitu 24 jam

setelah pemberian hepatotoksin 2 mL/KgBB secara i.p..

14. Pemeriksaan sampel darah

Pemeriksaan sampel darah dan penetapan aktivitas serum ALP

dilakukan di Laboratorium Pusat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Pemeriksaan sampel darah menggunakan reagen ALP (Thermo Scientific)

dengan metode International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory

Medicines (IFCC). Cara pembuatan serum darah adalah sebagai berikut.

a. Sampel darah vena diambil sebanyak 2-3 mL dan dimasukkan ke dalam

tabung vaccum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

44

b. Sampel darah dibiarkan membeku (±15 – 30 menit).

c. Tabung disentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 10 menit.

d. Diambil bagian serum yaitu pada lapisan atas, kemudian dilakukan

pemeriksaan kadar ALP.

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data aktivitas serum ALP diuji dengan Shapiro-Wilk untuk mengetahui

distribusi data, kemudian dilanjutkan dengan analisis variansi pola searah (One Way

ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% untuk melihat homogenitas varian antar

kelompok sebagai syarat analisis parametrik. Jika data terditribusi normal (p>0,05)

dan variansi data homogen (p>0,05) maka analisis data dapat dilanjutkan dengan

uji Tukey HSD. Jika data terdistribusi normal (p>0,05) dan variansi data tidak

homogen (p<0,05) maka analisis data dapat dilanjutkan dengan uji Games-Howell.

Jika data tidak terdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan dengan uji Kruskal-

Wallis yang selanjutnya diuji dengan Mann Whitney. Perbedaan bermakna antar

kelompok ditandai dengan nilai p<0,05 dan perbedaan tidak bermakna antar

kelompok ditandai dengan nilai p>0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jangka

pendek FHEMM serta ada tidaknya kekerabatan antar dosis pemberian FHEMM

terhadap penurunan aktivitas ALP pada tikus betina Wistar terinduksi karbon

tetraklorida.

A. Hasil Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan untuk memastikan bahwa tanaman yang

digunakan dalam penelitian adalah Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dan untuk

menghindari terjadinya kesalahan dalam penyiapan bahan. Determinasi tanaman

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atas nama Penina Kurnia Uly sebagai ketua

tim penelitian. Determinasi tanaman yang dilakukan yaitu hingga tingkat spesies

dengan cara mencocokkan ciri makroskopis tanaman dengan buku acuan. Bagian

tanaman yang dideterminasi yaitu batang, daun, bunga, dan buah. Dari hasil

determinasi adalah benar bahwa tanaman tersebut merupakan Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg.

B. Uji Pendahuluan

1. Rendemen FHEMM

Pembuatan FHEMM pada penelitian ini menggunakan metode

ekstraksi yaitu maserasi. Ekstraksi serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

46

Arg. menghasilkan rendemen sebesar 18,03%. Fraksinasi ekstrak

menghasilkan rendemen sebesar 19,46%. Rendemen fraksi yang didapatkan

dari perbandingan antara bobot fraksi dengan bobok serbuk adalah sebesar

3,51%.

2. Penetapan kadar air serbuk Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Penetapan kadar air serbuk Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

bertujuan untuk memastikan bahwa serbuk Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. memenuhi persyaratan kadar air serbuk simplisia yang baik yaitu kurang

dari 10% (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

Penetapan kadar air dilakukan dengan metode gravimetri menggunakan alat

moisture balance. Penetapan kadar air menggunakan metode gravimetri

dengan cara serbuk dipanaskan di dalam moisture balance pada suhu 110ºC

selama 15 menit. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kadar air Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. adalah 8,76%, maka serbuk Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. telah memenuhi syarat serbuk simplisia yang baik.

3. Penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida

Hepatotoksin yang digunakan pada penelitian ini adalah karbon

tetraklorida. Hepatotoksin yang digunakan harus terlebih dahulu ditentukan

dosisnya. Tujuan dari penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida adalah

untuk mengetahui besar dosis karbon tetraklorida yang dapat menyebabkan

kerusakan hati, namun tidak menimbulkan kematian. Kerusakan hati yang

terjadi dapat dilihat dari peningkatan kadar ALP. Kerusakan hati akibat karbon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

47

tetraklorida ditandai dengan kenaikan ALT dan AST sebesar 3-4x normal

(Thapa and Walia, 2007). Pada penelitian ini dosis hepatotoksin yang

digunakan adalah 2,0 mL/KgBB yang mengacu pada penelitian Janakat dan

Al-Merie (2002). Menurut penelitian tersebut terjadi peningkatan aktivitas

ALT dan AST yang menunjukkan adanya kerusakan hati pada tikus terinduksi

karbon tetraklorida, namun tidak menimbulkan kematian. Pada penelitian ini,

rute pemberian hepatotoksin yaitu secara i.p. bertujuan untuk menghindari

terjadinya kerusakan hepatotoksin karbon tetraklorida akibat enzim-enzim

pencernaan.

4. Penentuan dosis FHEMM

Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Handayani (2011),

konsentrasi maksimal ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

(EMMT) yang dapat dibuat adalah 38,4%. Penentuan dosis pada penelitian

FHEMM menggunakan konsentrasi 600 mg/25 mL atau 2,4% karena masih

bersifat eksploratif. Konsentrasi FHEMM yang lebih kecil daripada EMMT

didasarkan pada pertimbangan rendemen FHEMM terhadap total serbuk yang

kecil yaitu 3,51%. Selain itu, karena penelitian ini menggunakan sediaan fraksi,

maka dosis pemberian lebih kecil daripada sediaan ekstrak. Hal ini dikarenakan

pada bentuk sediaan EMMT sangat mungkin terdapat banyak campuran selain

ellagitannin. Sedangkan pada bentuk sediaan FHEMM, campuran senyawa

selain macatannin A, macatannin B, dan chebulogic acid dengan lipofilisitas

berturut-turut adalah 2,76; 2,94; dan 2,64 diminimalkan yaitu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

48

menggunakan pelarut heksan-etanol (lipofilisitas 2,97) yang memiliki

kemiripan lipofilisitas dengan senyawa-senyawa tersebut.

Volume maksimal yang dapat digunakan secara peroral pada tikus

adalah sebesar 5,0 mL. Pada penelitian ini dosis tertinggi didapat dari

perhitungan volume menggunakan 25⁄ dari volume maksimal yang dapat

diberikan, yaitu 2 mL. Kemudian digunakan 3 peringkat dosis dengan faktor

kelipatan 2 sehingga didapatkan dosis rendah yaitu sebesar 34,28 mg/kgBB;

dosis sedang 68,57 mg/kgBB; dan dosis tinggi yaitu 137,14 mg/kgBB.

5. Penentuan waktu pencuplikan darah

Penentuan waktu pencuplikan darah bertujuan untuk mengetahui

waktu karbon tetraklorida menimbulkan efek hepatotoksik yang maksimal

dilihat dari aktivitas ALT dan AST. Karbon tetraklorida diberikan pada tikus

dengan dosis 2 mL/KgBB secara i.p., kemudian dilakukan pencuplikan darah

pada jam ke 0, 24, dan 48. Pada penelitian ini menggunakan hasil uji aktivitas

ALT dan AST karena telah diketahui indikator terjadinya steatosis untuk

pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/KgBB, yaitu terjadi peningkatan aktivitas

ALT sebesar 3x normal dan AST sebesar 4x normal. Hasil uji aktivitas ALT

dan AST adalah sebagai berikut.

a. Hasil uji aktivitas ALT

Hasil analisis statistik serum ALT menunjukkan distribusi data

normal dan variansi data homogen ditunjukkan dengan nilai p>0,05,

sehingga data langsung dapat dianalisis menggunakan analisis variansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

49

satu arah (One Way ANOVA). Dari hasil yang didapatkan dan dapat dilihat

pada diagram batang (Gambar 11.), terjadi peningkatan aktivitas serum

ALT pada jam ke 24 (184 ± 16,5) U/L. Jika dibandingkan dengan jam ke

0 (66,83 ± 0,8) U/L, terjadi peningkatan serum ALT sebesar tiga kali.

Tabel I. Purata aktivitas serum ALT ± SE pada selang waktu 0, 24,

dan 48 jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

Selang waktu (jam) Purata Aktivitas serum ALT

±SE (U/L)

0 66,83 ± 0,8

24 184 ± 16,5

48 62,3 ± 15,6

Keterangan:

SE = Standard Error

Gambar 11. Diagram batang purata aktivitas serum ALT pada

selang waktu 0, 24, dan 48 jam setelah pemberian karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

50

Hasil statistik didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang

bermakna antara aktivitas serum ALT pada jam ke 0 dan 24. Hasil statistik

aktivitas serum ALT pada jam ke 0 dan 48 berbeda, namun tidak

bermakna. Perbedaan aktivitas serum ALT yang tidak bermakna pada jam

ke 0 dengan jam ke 48 menunjukkan bahwa aktivitas serum ALT pada jam

ke 48 telah kembali normal seperti pada jam ke 0.

Tabel II. Hasil uji Tukey HSD aktivitas serum ALT pada selang

waktu 0, 24, dan 48 jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis

2 mL/kgBB

Selang waktu

(jam)

Jam ke 0 Jam ke 24 Jam ke 48

Jam ke 0 BB BTB

Jam ke 24 BB BB

Jam ke 48 BTB BB

Keterangan :

BB = berbeda bermakna (p<0,05);

BTB = berbeda tidak bermakna (p>0,05)

b. Hasil uji akivitas AST

Pada analisis data serum AST menunjukkan bahwa serum AST

menunjukkan distribusi data yang normal sehingga data langsung dapat

dianalisis menggunakan analisis variansi satu arah (One Way ANOVA).

Hasil statistik menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara

kelompok jam ke 0 dengan 24, maupun antara kelompok jam ke 0 dengan

48. Namun, peningkatan yang signifikan terjadi pada jam ke 24.

Penurunan serum AST pada jam ke 48 memiliki perbedaan yang

bermakna, hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

51

AST pada jam ke 48. Namun, penurunan tersebut tidak sampai pada nilai

normalnya.

Tabel III. Purata aktivitas serum AST ± SE pada selang waktu 0, 24,

dan 48 jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

Selang waktu (jam) Purata aktivitas serum AST ± SE (U/L)

0 154,20 ± 2,08

24 669,57 ± 8,37

48 197,73 ± 9,55

Keterangan:

SE : Standard Error

Gambar 12. Diagram batang purata aktivitas serum AST pada

selang waktu 0, 24, dan 48 jam setelah pemberian karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

52

Tabel IV. Hasil uji Tukey HSD aktivitas serum AST pada selang

waktu 0, 24, dan 48 jam setelah pemberian karbon tetraklorida dosis

2 mL/kgBB

Selang waktu (jam) Jam ke 0 Jam ke 24 Jam ke 48

Jam ke 0 BB BB

Jam ke 24 BB BB

Jam ke 48 BB BB

Keterangan :

BB = berbeda bermakna (p<0,05);

BTB = berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Oleh karena aktivitas ALT dan AST paling tinggi pada jam ke 24 setelah

pemberian karbon tetraklorida 2 mL/KgBB, maka selanjutnya pencuplikan darah

dilakukan pada jam ke 24 setelah pemberian karbon tetraklorida 2 mL/KgBB.

Pencuplikan darah untuk pengukuran ALP juga dilakukan pada jam ke 24

karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Dubey dan Mehta (2014) terjadi

peningkatan kadar ALT dan AST pada jam ke 24 setelah induksi karbon

tetraklorida bersamaan dengan peningkatan kadar ALP. Selain itu, juga didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Taj, Khan, Sultana, Ara, dan Haque (2014).

Dari hasil penelitian tersebut, pencuplikan darah pada jam ke 24 menyebabkan

kenaikan ALT dan AST serta ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis

2 mL/KgBB.

C. Hasil Uji Hepatoprotektif FHEMM

Pada penelitian ini digunakan tiga peringkat dosis FHEMM dalam

pengujian efek hepatoprotektif. Tiga peringkat dosis tersebut berturut-turut adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

53

sebesar 34,2; 68,5; 137,14 mg/kgBB. Pemberian FHEMM pada tikus secara p.o.

satu kali, 6 jam kemudian tikus diberikan karbon tetraklorida 2 mL/KgBB secara

i.p.. Efek hepatoprotektif ditunjukkan dengan penurunan aktivitas ALP yang

bermakna antara kelompok perlakuan terhadap kelompok kontrol hepatotoksin.

Tabel V. Purata ± SE aktivitas serum ALP tikus betina Wistar

pada kelompok perlakuan

Kelompok Purata aktivitas

serum ALP ± SE (U/L)

I 177,8 ± 12, 95

II 244,4 ± 13,69

III 156, 4 ± 6,45

IV 150,8 ± 8,15

V 183,0 ± 5,40

VI 199,6 ± 9,59

Keterangan:

I : Kelompok kontrol CMC Na 1% 2,0 mL/350KgBB

II : Kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2,0 mL/KgBB

III : Kelompok kontrol FHEMM dosis 137,14 mg/KgBB

IV : Kelompok FHEMM dosis 34,28 mg/KgBB + karbon tetraklorida 2

mL/KgBB

V : Kelompok FHEMM dosis 68,57 mg/KgBB + karbon tetraklorida 2

mL/KgBB

VI : Kelompok FHEMM dosis 137,14 mg/KgBB + karbon tetraklorida 2

mL/KgBB

FHEMM : Fraksi heksan etanol ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg.

SE : Standard Error

1. Kontrol CMC

Kontrol CMC yang digunakan dalam penelitian ini sebagai baseline

atau nilai normal ALP. CMC merupakan derivat selulosa yang bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

54

hidrofilik yang biasanya digunakan sebagai suspending agent yang dapat

meningkatkan solubilisasi dari campuran yang memiliki kelarutan rendah

dalam air (Demoly, 2012).

Kontrol CMC yang digunakan dalam penelitian ini sebagai baseline

atau nilai normal karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurrochmad,

Hakim, Margono, Sardjiman, dan Yuniarti (2010) menggunakan CMC sebagai

kontrol dalam penelitian evaluasi aktivitas hepatoprotektif dan antioksidan dari

hexagamavunon-1 terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida. Dari hasil

penelitian tersebut, CMC tidak menyebabkan kenaikan ALP. Konsetrasi CMC

yang digunakan adalah 1% dengan dosis pemberian yaitu 0,057 mg/gBB.

Pemberian CMC dilakukan secara p.o.

Gambar 13. Diagram batang purata aktivitas ALP seluruh kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

55

Tabel VI. Hasil uji Mann Whitney aktivitas ALP tikus betina Wistar

pada kelompok perlakuan

Keterangan:

I : Kelompok kontrol CMC Na 1% 2,0 mL/350gBB

II : Kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2,0 mL/KgBB

III : Kelompok kontrol FHEMM dosis 137,14 mg/KgBB

IV : Kelompok FHEMM dosis 34,28 mg/KgBB + karbon tetraklorida 2

mL/KgBB

V : Kelompok FHEMM dosis 68,57 mg/KgBB + karbon tetraklorida 2

mL/KgBB

VI : Kelompok FHEMM dosis 137,14 mg/KgBB + karbon tetraklorida 2

mL/KgBB

FHEMM : Fraksi heksan etanol ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg.

SE : Standard Error

Kelompok

perlakuan

Kontrol

CMC

Kontrol

hepatotoksin

karbon

tetraklorida

Kontrol

FHEMM

137,14

mg/KgBB

FHEMM

34,28

mg/KgBB

+ CCl4

FHEMM

68,57

mg/KgBB

+ CCl4

FHEMM

137,14

mg/KgBB

+ CCl4

Kontrol

CMC

BB (0,008)

BTB

(0,222)

BTB

(0,095)

BTB

(1,000)

BTB

(0,310)

Kontrol

hepatotoksin

karbon

tetraklorida

BB

(0,008)

BB

(0,008)

BB

(0,008)

BB

(0,008)

BB

(0,032)

Kontrol

FHEMM

137,14

mg/KgBB

BTB

(0,222)

BB

(0,008)

BTB

(0,690)

BTB

(0,056)

BB

(0,016)

FHEMM

34,28

mg/KgBB +

CCl4

BTB

(0,095)

BB

(0,008)

BTB

(0,690)

BB

(0,008)

BB

(0,008)

FHEMM

68,57

mg/KgBB +

CCl4

BTB

(1,000)

BB

(0,008)

BTB

(0,056)

BB

(0,008)

BTB

(0,222)

FHEMM

137,14

mg/KgBB +

CCl4

BTB

(0,310)

BB

(0,032)

BB

(0,016)

BB

(0,008)

BTB

(0,222)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

56

2. Kontrol hepatotoksin

Pada penelitian ini hepatotoksin yang digunakan adalah karbon

tetraklorida. Kontrol hepatotoksin bertujuan untuk melihat kerusakan hati yang

ditimbulkan oleh karbon tetraklorida dengan dosis 2 mL/KgBB yang diberikan

secara i.p. Selain itu, kontrol hepatotoksin ini digunakan untuk melihat efek

hepatoprotektif yaitu sebagai pembanding dengan kelompok perlakuan

FHEMM.

Pelarut hepatotoksin yang digunakan yaitu olive oil. Hasil uji statistik

penelitian efek hepatoprotektif yang dilakukan oleh Permatasari (2013)

menggunakan hepatotoksin karbon tetraklorida dengan dosis 2 mL/Kg BB

dengan pelarut olive oil (1:1) menunjukkan perbedaan yang bermakna antara

kontrol olive oil dengan kontrol karbon tetraklorida dosis 2 mL/Kg BB + olive

oil (1:1). Hal ini berarti bahwa olive oil tidak menyebabkan kerusakan hati.

Penelitian terkait efek hepatoprotektif yang juga dilakukan oleh Utomo (2014),

menunjukkan hasil statistika berbeda bermakna antara kontrol olive oil dengan

kontrol karbon tetraklorida dosis 2 mL/Kg BB + olive oil (1:1).

Pada penelitian ini, kontrol hepatotoksin dibandingkan dengan kontrol

CMC. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan ALP yang

disebabkan oleh karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB signifikan terhadap nilai

normalnya. Hasil uji statistik menggunakan Mann Whitney, didapatkan nilai p

antara kelompok kontrol hepatotoksin dengan kontrol CMC adalah 0,008

(p<0,05). Hasil ini menunjukkan perbedaan yang bermakna yang berarti bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

57

karbon tetraklorida dapat menaikkan kadar ALP lebih dari range normalnya

sehingga dapat dipakai untuk uji hepatoprotektif FHEMM terhadap penurunan

kadar ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

3. Kontrol dosis FHEMM

Kontrol dosis bertujuan untuk melihat pengaruh FHEMM terhadap

aktivitas ALP. Kontrol dosis pada penelitian ini menggunakan dosis tertinggi

FHEMM dalam perlakuan yaitu dosis 137,14 mg/kgBB. Pada kelompok

kontrol dosis dilakukan tanpa pemberian hepatotoksin dosis 2 mL/kgBB. Dosis

137,14 mg/kgBB dipilih sebagai kontrol karena dianggap mewakili peringkat

dosis rendah (34,28 mg/kgBB) dan sedang (68,57 mg/kgBB), sehingga jika

pada dosis 137,14 mg/kgBB tidak menyebabkan kenaikan aktivitas ALP, maka

dosis yang lebih rendah dari 137,14 mg/kgBB juga seharusnya tidak

menyebabkan kenaikan aktivitas ALP pada jam ke 24.

Kelompok kontrol dosis dibandingkan dengan kelompok kontrol

hepatotoksin. Hasil uji statistika menggunakan Mann Whitney menghasilkan

nilai P sebesar 0,008 (p<0,05) antara kelompok kontrol dosis dengan kontrol

hepatotoksin. Perbedaan yang bermakna ini menunjukkan bahwa kelompok

kontrol dosis tidak menyebabkan kenaikan ALP.

Kelompok kontrol dosis juga dibandingkan dengan kelompok kontrol

CMC. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah nilai ALP kelompok kontrol

dosis sama dengan nilai CMC (nilai normal ALP) yang ditandai dengan hasil

uji statistik yang berbeda namun tidak bermakna. Hasil uji statistika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

58

menggunakan Mann Whitney menghasilkan nilai p sebesar 0,222 (p>0,05)

antara kontrol dosis dengan kontrol CMC. Perbedaan yang tidak bermakna ini

menunjukkan bahwa nilai ALP pada kontrol dosis sama dengan nilai

normalnya. Hal ini berarti bahwa dosis 137,14 mg/KgBB tidak menaikkan

aktivitas ALP tikus.

4. Perbandingan aktivitas ALP kelompok perlakuan dengan kontrol CMC

dan kontrol hepatotoksin

Pada penelitian ini, untuk melihat efek hepatoprotektif dari ketiga

peringkat dosis FHEMM maka nilai ALP kelompok perlakuan dibandingkan

dengan nilai ALP kelompok kontrol CMC dan hepatotoksin. Perbandingan

nilai ALP antara kelompok perlakuan FHEMM dengan kelompok kontrol

hepatotoksin bertujuan untuk melihat signifikansi perbedaan aktivitas ALP.

Perbandingan nilai ALP antara kelompok perlakuan FHEMM dengan

kelompok kontrol CMC bertujuan untuk melihat apakah penurunnan aktivitas

ALP telah sampai pada nilai normalnya.

a. Perbandingan antara FHEMM dosis 34,28 mg/KgBB dengan kelompok

kontrol hepatotoksin dan kontrol CMC

Hasil uji statistik menggunakan Mann Whitney menghasilkan

nilai p sebesar 0,008 (p<0,05) antara FHEMM 34,28 mg/kgBB dengan

kelompok kontrol hepatotoksin. Nilai p antara kelompok FHEMM 34,28

mg/KgBB dengan kelompok kontrol CMC adalah 0,095 (p>0,05). Hasil

ini menunjukkan bahwa FHEMM dosis 34,28 mg/kgBB dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

59

menurunkan aktivitas ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dan

penurunan aktivitas ALP telah sampai pada nilai normalnya.

b. Perbandingan antara FHEMM dosis 68,57 mg/KgBB dengan kelompok

kontrol hepatotoksin dan kontrol CMC

Hasil uji statistik menggunakan Mann Whitney menghasilkan

nilai p sebesar 0,008 (p<0,05) antara FHEMM 68,57 mg/kgBB dengan

kelompok kontrol hepatotoksin. Nilai p antara kelompok FHEMM 68,57

mg/kgBB dengan kelompok kontrol CMC adalah 1,000 (p>0,05). Hasil ini

menunjukkan bahwa FHEMM dosis 68,57 mg/kgBB dapat menurunkan

aktivitas ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dan penurunan

aktivitas ALP telah sampai pada nilai normalnya.

c. Perbandingan antara FHEMM dosis 137,14 mg/KgBB dengan kelompok

kontrol hepatotoksin dan kontrol CMC

Hasil uji statistik menggunakan Mann Whitney menghasilkan

nilai p sebesar 0,032 (p<0,05) antara FHEMM 137,14 mg/kgBB dengan

kelompok kontrol hepatotoksin. Nilai P antara kelompok FHEMM 137,14

mg/kgBB dengan kelompok kontrol CMC adalah 0,310 (p>0,05). Hasil ini

menunjukkan bahwa FHEMM dosis 137,14 mg/kgBB dapat menurunkan

aktivitas ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dan penurunan

aktivitas ALP telah sampai pada nilai normalnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

60

5. Perbandingan antar dosis FHEMM

Pada penelitian ini, penurunan nilai ALP antar dosis juga

dibandingkan. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah penurunan nilai ALP

memiliki kekerabatan dengan dosis yang diberikan.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa rerata perlakuan

FHEMM dosis 34,28; 68,57; dan 137,14 mg/KgBB berturut-turut adalah

150,8; 183,0; dan 199,6 U/L. Hasil uji statistik ALP perlakuan FHEMM dosis

34,28 dengan dosis 68,57 mg/KgBB memiliki nilai p yaitu 0,008 (p<0,05). Hal

ini berarti bahwa penurunan aktivitas ALP pada perlakuan FHEMM dosis

34,28 mg/KgBB dibandingkan dengan perlakuan FHEMM dosis 68,57

mg/KgBB memiliki perbedaan yang bermakna. Pada perlakuan FHEMM dosis

34,28 mg/KgBB menurunkan kadar ALP lebih jauh dibandingkan dengan dosis

68,57 mg/KgBB. Hal ini berarti bahwa pemberian FHEMM dosis 34,28

mg/KgBB menurunkan kadar ALP lebih baik dibandingkan dengan FHEMM

dosis 68,57 mg/KgBB.

Hasil uji statistik ALP perlakuan FHEMM dosis 34,28 dengan dosis

137,14 mg/KgBB memiliki nilai p yaitu 0,008 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa

penurunan aktivitas ALP pada perlakuan FHEMM dosis 34,28 mg/KgBB

dibandingkan dengan perlakuan FHEMM dosis 137,14 mg/KgBB memiliki

perbedaan yang bermakna. Pada perlakuan FHEMM dosis 34,28 mg/KgBB

menurunkan kadar ALP lebih jauh dibandingkan dengan dosis 137,14

mg/KgBB. Hal ini berarti bahwa pemberian FHEMM dosis 34,28 mg/KgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

61

menurunkan kadar ALP lebih baik dibandingkan dengan FHEMM dosis

137,14 mg/KgBB.

Hasil uji statistik ALP perlakuan FHEMM dosis 68,57 dengan dosis

137,14 mg/KgBB memiliki nilai p yaitu 0,222 (P>0,05). Hal ini berarti bahwa

penurunan aktivitas ALP pada perlakuan FHEMM dosis 68,57 mg/KgBB

dibandingkan dengan perlakuan FHEMM dosis 137,14 mg/KgBB memiliki

perbedaan yang tidak bermakna. Hal ini berarti bahwa pemberian FHEMM

dosis 68,57 mg/KgBB menurunkan kadar ALP sebanding dengan FHEMM

dosis 137,14 mg/KgBB. Namun, pada perlakuan FHEMM dosis 68,57

mg/KgBB dalam menurunkan kadar ALP lebih baik dibandingkan dengan

dosis 137,14 mg/KgBB.

Adanya penurunan yang tidak konsisten ditandai dengan perbedaan

kadar ALP yang bermakna pada perlakuan FHEMM dosis 34,28 dengan dosis

68,57 mg/KgBB dan dosis 34,28 dengan dosis 137,14 mg/KgBB, serta

perbedaan yang tidak bermakna antara perlakuan FHEMM dosis 68,57 dengan

dosis 137,14 mg/KgBB. Hal ini berarti tidak ada kekerabatan antar dosis dalam

menurunkan kadar ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian FHEMM dengan

dosis 34,28 mg/KgBB menurunkan aktivitas ALP lebih jauh di antara dosis

68,57 dan 137,14 mg/KgBB. Adanya peningkatan aktivitas ALP pemberian

FHEMM dosis 68,57 dan 137,14 mg/KgBB dengan dosis 34,28 mg/KgBB

kemungkinan disebabkan oleh aktivitas pro-oksidan. Menurut Labieniec,

Gabryelak, dan Falcioni (2003), peningkatan senyawa tanin dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

62

menyebabkan aktivitas pro-oksidan. Senyawa tanin yang terdapat pada

FHEMM menyebabkan aktivitas pro-oksidan dengan memicu terjadinya reaksi

oksidasi yang dapat merusak sel (George, Augustine, Sebastian, 2014). Oleh

karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai dosis FHEMM di bawah 34,28

mg/KgBB. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan aktivitas ALP seiring

bertambahnya dosis yang dikarenakan adanya aktivitas pro-oksidan, serta jika

dosis 34,28 mg/KgBB dikonversi ke dosis manusia maka didapatkan dosis

manusia adalah sebesar 384 mg/70KgBB. Dosis tersebut sangat besar untuk

sediaan fraksi, yaitu jika mengingat rendemen fraksi terhadap serbuk yang

dihasilkan kecil yaitu 3,51%. Selain itu, perlu dilakukannya penelitian

mengenai kondisi histopatologi hewan uji sebagai data pelengkap untuk

melihat kerusakan hati yang ditimbulkan.

Pada penelitian ini, karbon tetraklorida yang digunakan sebagai

hepatotoksin dimetabolisme oleh enzim CYP2E1, CYP2B1, CYP2B2, dan

sebagian kecil oleh CYP3A menjadi radikal triklorometil. Radikal

triklorometil yang berikatan dengan oksigen akan membentuk radikal

triklorometil peroksi. Radikal triklorometil di dalam tubuh akan berikatan

dengan asam nukleat, protein, dan lemak, kemudian akan merusak proses

metabolisme lipid dan merusak aparatus Golgi sehingga sekresi lipoprotein

VLDL dari hepatosit ke sirkulasi terhambat dan terjadi penumpukan VLDL.

Adanya proses ini menyebabkan terjadinya steatosis.

FHEMM dapat melindungi hati dari steatosis dengan menurunkan

kadar ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida. Senyawa tanin yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

63

terdapat pada FHEMM yaitu macatannin A, macatannin B, dan chebulogic

acid yang befungsi sebagai antioksidan. Pemberian FHEMM yang memiliki

aktivitas antioksidan dapat mengikat radikal bebas CCl3* dan CCl3OO*

(triklorometil yang berikatan dengan oksigen). Pengikatan antioksidan dengan

radikal CCl3* dapat melindungi hati dari steatosis, sedangkan pengikatan

antioksidan dengan radikal CCl3OO* dapat melindungi hati dari kerusakan

yang lebih parah seperti fibrosis dan nekrosis.

D. Rangkuman Pembahasan

Pada penelitian ini, daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang

digunakan berasal dari daerah Paingan, Maguwoharjo, Yogyakarta dan

dipanen pada pagi hari pada bulan Juni 2015. Simplisia daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki kadar air sebesar 8,76% dan memenuhi

persyaratan simplisia yang baik (yaitu kurang dari 10% (Dirjen POM, 1995).

Dosis hepatotoksin yang digunakan yaitu sebesar 2 mL/KgBB, karena menurut

Janakat dan Al-Merie (2002) dosis 2 mL/KgBB karbon tetraklorida

menyebabkan kerusakan hati namun tidak sampai menyebabkan kematian.

Kerusakan akibat pemejanan karbon tetraklorida menyebabkan steatosis yang

ditandai dengan kenaikan kadar ALT dan AST sebesar 3-4 kali normal

(Zimmerman, 1999). Pencuplikan darah untuk pengukuran aktivitas ALP

berdasarkan kenaikan ALT dan AST tertinggi yaitu pada jam ke 24 setelah

pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/KgBB, karena menurut penelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

64

dilakukan oleh Dubey dan Mehta (2014) pada jam ke 24 juga terjadi

peningkatan ALP bersamaan dengan peningkatan ALT dan AST.

Pada penelitian ini, dosis FHEMM yang digunakan adalah 34,28;

68,57; dan 137,14 mg/KgBB dengan konsentrasi sebesar 600 mg/25 mL.

Penentuan dosis FHEMM masih bersifat eksploratif dan konsentrasi yang

digunakan tidak melebihi konsentrasi ekstrak metanol Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. (EMMT) yang dapat dibuat yaitu 38,4%.

Penurunan ALP pada perlakuan FHEMM dosis 34,28; 68,57; dan

137,14 mg/KgBB dibandingkan dengan kontrol CMC sebagai nilai normal dan

kontrol hepatotoksin. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ketiga peringkat

dosis FHEMM 34,28; 68,57; dan 137,14 mg/KgBB dapat menurunkan

aktivitas ALP hingga mencapai nilai normalnya pada tikus terinduksi karbon

tetraklorida. Hal ini disebabkan karena, FHEMM mengandung senyawa tanin

yaitu macatannin A, macatannin B, dan chebulogic acid yang dapat mengikat

radikal bebas triklorometil yang dihasilkan oleh metabolisme karbon

tetraklorida oleh enzim CYP2E1, CYP2B1, CYP2B2, dan sebagian kecil oleh

CYP3A. Pengikatan senyawa tanin yang terdapat pada FHEMM memproteksi

aparatus Golgi, sehingga aparatus Golgi dapat menjalankan fungsinya dengan

baik, salah satunya yaitu mengatur sekresi VLDL sehingga tidak menyebabkan

terjadinya steatosis.

Pemberian FHEMM dosis 34,28; 68,57; dan 137,14 mg/KgBB tidak

memiliki kekerabatan dalam menurunkan aktivitas ALP pada tikus terinduksi

karbon tetraklorida karena hasil uji statistik menunjukkan bahwa adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

65

perbedaan yang tidak bermakna pada dosis 68,57 dengan 137,14 mg/KgBB

dalam menurunkan aktivitas ALP. Nilai rerata aktivitas ALP pemberian

FHEMM tidak semakin menurun seiring naiknya dosis. Hal ini disebabkan

adanya aktivitas pro-oksidan yang terjadi pada senyawa tanin (Labieniec,

Gabryelak, and Falcioni, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki pengaruh hepatoprotektif dengan

menurunkan aktivitas Alkaline Phosphatase pada tikus betina Wistar

terinduksi karbon tetraklorida.

2. Dosis fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. 34,28; 68,57; dan 137,14 mg/KgBB tidak memiliki kekerabatan terhadap

penurunan aktivitas Alkaline Phosphatase pada tikus betina Wistar terinduksi

karbon tetraklorida.

B. Saran

1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai dosis fraksi heksan-etanol

ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang lebih kecil dari

dosis 34,28 mg/KgBB terhadap penurunan aktivitas Alkaline Phosphatase

pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

2. Pemeriksaan histopatologi hati hewan uji yang digunakan sebagai data

pelengkap penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

67

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, P., Wilfred, G., Cathrine, 1999, Oxidative damage to the lipids and

proteins of the lungs, testis, and kidney of rats during carbon tetrachloride

intoxication, Clinica Chimica Acta, 289, 177-179.

Adrianto, E.E., 2011, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Metanol Air Daun Macaranga

tanarius L. pada Tikus Jantan Terinduksi Parasetamol, Skripsi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Agroforesty Database 4.0,

http://www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Macaranga_tanarius

.PDF , diakses tanggal 13 Agustus 2015.

Alkaline Phosphatase Reagents,

http://itd.unair.ac.id/files/thermoscientific/D03087~.pdf, diakses tanggal

17 Agustus 2015.

Amarapurkar, D. N., Hashimoto, E., Lesmana, L. A., Sollano, J. D., Chen, P. J.,

Goh, K. L., 2007, How common is non-alcoholic fatty liver disease in the

asia pasific region and are there local differences?, Journal of

Gastroenterology and Hepatology, 22, 788-793.

Andhini, A.P. dan Hendra, P., 2011, Efek Analgesik Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranaga tanarius L. pada Mencit Betina Galur Swiss, Jurnal Media

Farmasi Indonesia, 6 (2), 55-63.

Arhogrho, E. M., Ikeh, C., Prohp, T. P., 2014, Cymbopogon citratus Aquoeous

Extract Alleviates Cisplatin – Induced hepatic Oxidative Stress and

Toxicity in albino Rats, International Journal of Current Microbiology

and Applied Sciences, 3 (4), 586-604.

Bellentani, S., Scaqlioni, F., Mario, M., Bedogni, G., 2010, Epidemiology of Non-

Alcoholic Fatty Liver Disease, Digestive Disease and Sciences, 28 (1),

155-161.

Canadian Liver Foundation, 2013, Liver Disease in Canada, Ontario, p.6.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, 1995,

Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, hal. 46, 1169.

Dubey, S., and Mehta, S.C., 2014, Hepatoprotective Activity of Euphorbia Hirta

Linn. Plant against Carbon Tetrachloride – Induced Hepatic Injury in Rats,

International Conference on Food, Biological and Medical Sciences, 108-

111.

Demoly, P., 2014, Immunology and Allergy Clinics of North America: Drug

Hypersensitivity, Elsevier, Philadeplphia, p. 672.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

68

Duffus, J.H. and Worth, H.G.J., 1996, Fundamental Toxicology for Chemists,

Athenaeum Press, Ltd., Gateshead, pp. 140-141.

EMA, European Medicines Agency, Doc.Ref.EMEA/CHMP/SWP/150115/2006,

London, 2006.

Enviromental Protection Agency, 2010, Toxicological Review of Carbon

Tetrachloride, U.S. Enviromental Agency, Washington, p. 3.

Frandson, R. D., Wilke, W. L., Fails, A. D., 2009, Anatomy and Physiology of Farm

Animals, Wiley-Blackwell, Singapore, p. 358.

Friedman, L. S. and Keeffe, E. B., 2012, Handbook of Liver Disease, Third Edition,

Elsevier, Philadelphia, pp. 4-7, 116.

George, A., Augustine, R., Sebastian, M., 2014, Diabetes Mellitus and Human

Health Care, Apple Academic Press, Toronto, p. 206.

Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 2006, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 902, 904.

Handayani, M. T., 2011, Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol – Air Daun

Macaranga tanarius L. Terhada Penurunan Kadar Glukosa Darah pada

Tikus yang Terbebani Glukosa, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Handley, A. J., and Adlard, E. R., 2001, Gas Chromatographc Techniques and

Applications, CRC Press, Canada, p. 26.

Hodgson, E., 2010, A Textbook of Modern Toxicology, Fourth Edition, John Willey

& Sons, Inc., Canada, USA, pp. 277-280.

Houghton, P. J. and Raman A., 1998, Laboratory Handbook for the Fractionation

of Natural Extracts, London, Springer Science Business Media, pp. 24, 25,

26, 55, 56, 63.

Integrated Taxonomic Information System, 2015, Standard Report Page:

Macaranga tanarius,

ITIS,http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN

&search_value=503637 , diakses tanggal 14 Mei 2015.

Janakat, S., and Al-Merie, H., 2002, Optimization of The Dose and Route of

Injection, and Characterization of The Time Course of Carbon

Tetrachloride-Induced Hepatotoxicity In The Rat, Journal of

Pharmacology and Toxicology Methodes, 48, 41-44.

Karaliotas, C. Ch., Broelsch, C. E., Habib, N. A., 2006, Liver and Biliary Tract

Surgery, SpringerWienNewYork, New York, pp. 19, 26.

Kelly, D., 2008, Disease of The Liver and Biliary Sysem in Children, 3rd edition,

Blackwell Publishing, Ltd., United States, p. 253.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

69

Kumar, P.V., Sivaraj, A., Elumalai, Ek., Kumar, B.S., 2009, Carbon Tetrachloride-

Induced Hepatotoxicity in Rats-Protective Role of Aqueous Leaf Extracts

of Coccinia Grandis, International Journal Of Pharmtech Research, 1,

1612-1615.

Kumazawa, S., Murase, M., Momose, N., Fukumoto, S., 2014, Analysis of

antioxidant prenylflavonoids in different parts of Macaranga tanarius, the

plant origin of Okinawan propolis, Asian Pasific Journal of Tropical

Medicine, 16-20.

Kuntz, E., and Kuntz, H. D., 2008, Hepatology: Textbook and Atlas, Third Edition,

Springer, Germany, p. 236.

Labieniec, M., Gabryelak, T., Falcioni, G, 2003, Antioxidant and pro-oxidant

effects of tannins in digestive cells of the freshwater mussel Unio tumidus,

Mutat Res, 539 (1-2), 19-28.

Mahtab, M. A. and Rahman, S. (Eds.), 2009, Liver: A Complete Group on Hepato-

Pancreato-Biliary Diseases, Elsevier, pp. 11, 12.

Matsunami, K., Takamori, I., Shinzato, T., Aramoto, Kondo,K., Otsuka,H., Takeda,

Y., 2006, Radical Scavenging Activities of New Megastigmane

Glucosides From Macaranga tanarius L., Chem.Pharm.Bull., 54 (10),

1403-1407.

Matsunami, K., Otsuka, H., Kondo, K., Shinzato, T., Kawahata, M., Yamaguchi,

K., takeda, Y., 2009, Absolute configuration of (+)-pinoresinol 4-O-[6”-

O-galloyl]-β-D-glucopyranoside macarangiosides E, and F isolated from

the leaves of Macaranga tanarius, Phytochemistry, 70, 1277-1285.

Millan, J.L., 2006, Alkaline Phosphatase: Structure, Substrate Specificity and

Functional Relatedness to Other Members of a Large Superfamily of

Enzymes, Purinergic Signalling, 2, 335-341.

Muench, M.O., 2013, Stem Cells and Progenitors in Liver Development, Morgan

& Claypool Life Sciences, Burnham Institute for Medical Research, La

Jolla, California, USA, p.1.

Naish, J. and Court, D. S. (Eds.), 2015, Medical Sciences, Elsevier, Philadelphia,

pp. 736,737.

Novita, 2015, Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Fraksi Heksan-Etanol Ekstrak

Metanol Macaranga tanarius L. terhadap Penurunan Alkaline Phoshatase

pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Nurrochmad, A., Hakim, A. R., Margono, S. A., Sardjiman, Yuniarti, N., 2010,

Evaluation of Hepatoprotective and Antioxidant Activity of

Hexagamavunon-1 against Carbon Tetrachloride – Induced Hepatic Injury

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

70

in Rats, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,

2 (3), 45-48.

Ong, C. H., 2004, Tumbuhan Liar: Khasiat Ubatan dan Kegunaan Lain, Utusan

Publication and Distributors Sdn Bhd, Malaysia, p. 25.

Pearce, E. C., 2009, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Penerbit PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 202-206.

Permatasari, I. D., 2013, Pengaruh Waktu Pemberian Infusa Biji Alpukat (Persea

americana Mill.) secara Akut sebagai Hepatoprotektif Terhadap Aktivitas

ALT-AST Serum pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Phommart, S., Sutthivaiyakit, P., Chimnoi, N., Ruchirawat, S., Sutthivaiyakit, S.,

2005, Constituent of The Leaves of Macaranga tanarius, Journal of

Natural Products, 68, 927-930.

Pradeep, H. A., Khan, S., Ravikumar, K., Ahmed, M. F., Rao, M. S., Kiranmai, M.,

et al., 2009, Hepatoprotective Evaluation of Anogeissus latifolia: In Vitro

and In Vivo Studies, World Journal of Gastroenterology, 15 (36), 4816-

4822.

Puteri, M. D. P. T., dan Kawabata, J., 2010, Novel α-glucosidase inhibitors from

Macaranga tanarius leaves, Food Chemistry, 123 (2); 384-389.

Raaman, N., 2006, Phytochemical Techniques, New India Publishing, New Delhi,

p. 10.

Rahmamurti, B. A., 2013, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Etanol-Air Daun

Macaranga tanarius L. pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida :

Kajian Terhadap Praperlakuan Jangka Panjang, Skripsi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Rom, W. N., Markowitz, S. B., (Eds.), 2007, Enviromental and Occupational

Medicine, Fourth Edition, Lippincot Wiliams and Wilkins, Philadelphia,

p. 793.

Schiff, E. R, Maddrey, W. C., Sorrell M. F., 2012, Disease of The Liver, Eleven

Edition, Willey-Blackwell, United Kingdom, p. 25.

Taj, D., Khan, H., Sultana, V., Ara, J., Haque, S. E., 2014, Antihepatotoxic effect

of golden berry (Physalis peruviana Linn) in carbon tetrachloride (CCl4)

intoxicated rats, Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences, 27 (3),

491-494.

Thapa, B. R., and Walia, A., 2007, Liver Function Tests and their Interpretation,

Indian Journal of Pediatrics, 74; 663-671.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

71

Tiala, M. R., 2013, Efek Hepatoprotektif Jangka Pendek Ekstrak Metanol – Air

Daun Macaranga tanarius L. Terhadap Tikus Terinduksi Karbon

Tetraklorida, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Tortora, G. J. and Derrickson, B. H., 2014, Principles of Anatomy and Physiology,

John Wiley and Sons, New York, pp. 669, 909-913.

Utomo, L. S., 2014, Efek Heptoprotektif Pemberian Jangka Panjang Infusa Herba

Bidens pilosa L. terhadap Aktivitas ALT-AST Serum pada Tikus Betina

Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Wardiyono, 2012, Prosea-Macarangatanarius,

http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=162 , diakses

tanggal 12 Maret 2015.

Weber, L. W. D., Boll, M., Stampfl, A., 2003, Hepatotoxicity and Mechanism of

Action of Haloalkanes: Carbon Tetrachloride as a Toxicological Model,

Critical Reviews in Toxicology, 33 (2), 105-136.

Wijayanti, F. D. R., 2013, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L. pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida:

Kajian Terhadap Praperlakuan Jangka Waktu 30 Menit, Skripsi, 43,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Wolf, F. J., 1969, Separation Methods in Organic Chemistry and Biochemistry,

Academic Press, New York, pp. 5, 38, 47.

Zimmerman, H.J., Lewis, J.H., 1995, Chemical- and Toxin-Induced

Hepatotoxicity, Gastroenterology Clinical North America, 24 (4), 1027-

1045.

Zimmerman, 1999, Hepatotoxicity: The Adverse Effects of Drugs and Other

Chemicals on The Liver, Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia,

pp. 61, 62, 126.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

72

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

73

Lampiran 1. Foto daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

74

Lampiran 2. Foto ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

75

Lampiran 3. Foto FHEMM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

76

Lampiran 4. Foto suspensi FHEMM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

77

Lampiran 5. Surat Determinasi Tanaman Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

78

Lampiran 6. Surat keterangan penggunaan IBM SPSS Statistics 22 asli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

79

Lampiran 7. Surat ethical clearance penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

80

Lampiran 8. Uji Statistik Data Orientasi ALT dan AST

Explore

Notes

Output Created 05-OCT-2015 16:32:51

Comments

Input Data

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 9

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for

dependent variables are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with

no missing values for any

dependent variable or factor used.

Syntax EXAMINE VARIABLES=ALT AST

BY Kelompok

/PLOT BOXPLOT NPPLOT

/COMPARE GROUPS

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:05,13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

81

Elapsed Time 00:00:05,46

Kelompok

Case Processing Summary

Kelompok

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ALT Jam ke-0 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%

Jam ke-24 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%

Jam ke-48 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%

AST Jam ke-0 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%

Jam ke-24 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%

Jam ke-48 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

ALT Jam ke-0 Mean 66,8333 ,84525

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 63,1965

Upper Bound 70,4701

5% Trimmed Mean .

Median 66,6000

Variance 2,143

Std. Deviation 1,46401

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

82

Minimum 65,50

Maximum 68,40

Range 2,90

Interquartile Range .

Skewness ,699 1,225

Kurtosis . .

Jam ke-24 Mean 184,0000 16,48949

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 113,0514

Upper Bound 254,9486

5% Trimmed Mean .

Median 181,1000

Variance 815,710

Std. Deviation 28,56064

Minimum 157,00

Maximum 213,90

Range 56,90

Interquartile Range .

Skewness ,452 1,225

Kurtosis . .

Jam ke-48 Mean 62,3333 15,58518

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound -4,7243

Upper Bound 129,3909

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

83

5% Trimmed Mean .

Median 49,0000

Variance 728,693

Std. Deviation 26,99432

Minimum 44,60

Maximum 93,40

Range 48,80

Interquartile Range .

Skewness 1,680 1,225

Kurtosis . .

AST Jam ke-0 Mean 154,2000 2,08167

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 145,2433

Upper Bound 163,1567

5% Trimmed Mean .

Median 153,2000

Variance 13,000

Std. Deviation 3,60555

Minimum 151,20

Maximum 158,20

Range 7,00

Interquartile Range .

Skewness 1,152 1,225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

84

Kurtosis . .

Jam ke-24 Mean 669,5667 8,36985

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 633,5541

Upper Bound 705,5792

5% Trimmed Mean .

Median 661,6000

Variance 210,163

Std. Deviation 14,49701

Minimum 660,80

Maximum 686,30

Range 25,50

Interquartile Range .

Skewness 1,726 1,225

Kurtosis . .

Jam ke-48 Mean 197,7333 9,55167

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 156,6358

Upper Bound 238,8309

5% Trimmed Mean .

Median 193,1000

Variance 273,703

Std. Deviation 16,54398

Minimum 184,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

85

Maximum 216,10

Range 32,10

Interquartile Range .

Skewness 1,161 1,225

Kurtosis . .

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

ALT Jam ke-0 ,230 3 . ,981 3 ,736

Jam ke-24 ,207 3 . ,992 3 ,832

Jam ke-48 ,356 3 . ,817 3 ,156

AST Jam ke-0 ,276 3 . ,942 3 ,537

Jam ke-24 ,375 3 . ,774 3 ,053

Jam ke-48 ,277 3 . ,941 3 ,532

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

86

Oneway

Notes

Output Created 05-OCT-2015 16:33:44

Comments

Input Data

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 9

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are

based on cases with no missing

data for any variable in the

analysis.

Syntax ONEWAY ALT AST BY Kelompok

/STATISTICS HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=TUKEY

ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 00:00:00,05

Elapsed Time 00:00:00,17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

87

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ALT 3,654 2 6 ,092

AST 3,315 2 6 ,107

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

ALT Between Groups 28551,056 2 14275,528 27,692 ,001

Within Groups 3093,093 6 515,516

Total 31644,149 8

AST Between Groups 490124,647 2 245062,323 1479,646 ,000

Within Groups 993,733 6 165,622

Total 491118,380 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

88

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Tukey HSD

Dependent Variable (I) Kelompok (J) Kelompok

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

ALT Jam ke-0 Jam ke-24 -117,16667* 18,53853 ,002

Jam ke-48 4,50000 18,53853 ,968

Jam ke-24 Jam ke-0 117,16667* 18,53853 ,002

Jam ke-48 121,66667* 18,53853 ,001

Jam ke-48 Jam ke-0 -4,50000 18,53853 ,968

Jam ke-24 -121,66667* 18,53853 ,001

AST Jam ke-0 Jam ke-24 -515,36667* 10,50785 ,000

Jam ke-48 -43,53333* 10,50785 ,014

Jam ke-24 Jam ke-0 515,36667* 10,50785 ,000

Jam ke-48 471,83333* 10,50785 ,000

Jam ke-48 Jam ke-0 43,53333* 10,50785 ,014

Jam ke-24 -471,83333* 10,50785 ,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

89

Multiple Comparisons

Tukey HSD

Dependent Variable (I) Kelompok (J) Kelompok

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

ALT Jam ke-0 Jam ke-24 -174,0480 -60,2854

Jam ke-48 -52,3813 61,3813

Jam ke-24 Jam ke-0 60,2854 174,0480

Jam ke-48 64,7854 178,5480

Jam ke-48 Jam ke-0 -61,3813 52,3813

Jam ke-24 -178,5480 -64,7854

AST Jam ke-0 Jam ke-24 -547,6076 -483,1257

Jam ke-48 -75,7743 -11,2924

Jam ke-24 Jam ke-0 483,1257 547,6076

Jam ke-48 439,5924 504,0743

Jam ke-48 Jam ke-0 11,2924 75,7743

Jam ke-24 -504,0743 -439,5924

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

90

Homogeneous Subsets

ALT

Tukey HSDa

Kelompok N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Jam ke-48 3 62,3333

Jam ke-0 3 66,8333

Jam ke-24 3 184,0000

Sig. ,968 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

AST

Tukey HSDa

Kelompok N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Jam ke-0 3 154,2000

Jam ke-48 3 197,7333

Jam ke-24 3 669,5667

Sig. 1,000 1,000 1,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

91

Lampiran 9. Hasil Uji Statistik Data ALP Penelitian

Case Processing Summary

kelompok Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ALP kontrol CMC 5 100,0% 0 ,0% 5 100,0%

kontrol hepatotoksin 5 100,0% 0 ,0% 5 100,0%

kontrol dosis tertinggi 5 100,0% 0 ,0% 5 100,0%

perlakuan dosis rendah 5 100,0% 0 ,0% 5 100,0%

perlakuan dosis sedang 5 100,0% 0 ,0% 5 100,0%

perlakuan dosis 5 100,0% 0 ,0% 5 100,0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

92

Descriptives

kelompok Statistic Std. Error

ALP kontrol CMC Mean 177,8000 12,95531

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 141,8303

Upper Bound 213,7697

5% Trimmed Mean 178,6667

Median 182,0000

Variance 839,200

Std. Deviation 28,96895

Minimum 132,00

Maximum 208,00

Range 76,00

Interquartile Range 49,50

Skewness -1,089 ,913

Kurtosis 1,444 2,000

kontrol hepatotoksin Mean 244,4000 13,69160

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 206,3860

Upper Bound 282,4140

5% Trimmed Mean 243,1111

Median 240,0000

Variance 937,300

Std. Deviation 30,61536

Minimum 217,00

Maximum 295,00

Range 78,00

Interquartile Range 50,00

Skewness 1,458 ,913

Kurtosis 2,376 2,000

kontrol dosis tertinggi Mean 156,4000 6,45446

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 138,4796

Upper Bound 174,3204

5% Trimmed Mean 155,5000

Median 151,0000

Variance 208,300

Std. Deviation 14,43260

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

93

Minimum 147,00

Maximum 182,00

Range 35,00

Interquartile Range 18,50

Skewness 2,140 ,913

Kurtosis 4,682 2,000

perlakuan dosis rendah Mean 150,8000 8,14494

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 128,1860

Upper Bound 173,4140

5% Trimmed Mean 151,2778

Median 149,0000

Variance 331,700

Std. Deviation 18,21263

Minimum 123,00

Maximum 170,00

Range 47,00

Interquartile Range 31,50

Skewness -,837 ,913

Kurtosis ,675 2,000

perlakuan dosis sedang Mean 183,0000 5,40370

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 167,9969

Upper Bound 198,0031

5% Trimmed Mean 182,8889

Median 177,0000

Variance 146,000

Std. Deviation 12,08305

Minimum 171,00

Maximum 197,00

Range 26,00

Interquartile Range 23,00

Skewness ,476 ,913

Kurtosis -2,999 2,000

perlakuan dosis Mean 199,6000 9,59479

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 172,9606

Upper Bound 226,2394

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

94

5% Trimmed Mean 199,1111

Median 188,0000

Variance 460,300

Std. Deviation 21,45460

Minimum 180,00

Maximum 228,00

Range 48,00

Interquartile Range 40,00

Skewness ,674 ,913

Kurtosis -2,376 2,000

Tests of Normality

kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

ALP kontrol CMC ,221 5 ,200* ,936 5 ,640

kontrol hepatotoksin ,279 5 ,200* ,871 5 ,271

kontrol dosis tertinggi ,420 5 ,004 ,677 5 ,005

perlakuan dosis rendah ,239 5 ,200* ,929 5 ,586

perlakuan dosis sedang ,290 5 ,196 ,837 5 ,157

perlakuan dosis ,306 5 ,143 ,853 5 ,204

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

98

NPAR TESTS

/K-W=ALP BY kelompok(1 6)

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

ALP 30 185,3333 37,42241 123,00 295,00

kelompok 30 3,5000 1,73702 1,00 6,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

99

Kruskal-Wallis Test

Ranks

kelompok N Mean Rank

ALP kontrol CMC 5 14,80

kontrol hepatotoksin 5 27,50

kontrol dosis tertinggi 5 8,10

perlakuan dosis rendah 5 5,80

perlakuan dosis sedang 5 16,10

perlakuan dosis 5 20,70

Total 30

Test Statisticsa,b

ALP

Chi-square 20,707

df 5

Asymp. Sig. ,001

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

kelompok

NPAR TESTS

/M-W= ALP BY kelompok(1 2)

/STATISTICS=DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Mann-Whitney Test

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol CMC 5 3,00 15,00

kontrol hepatotoksin 5 8,00 40,00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

100

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol CMC 5 6,70 33,50

kontrol dosis tertinggi 5 4,30 21,50

Total 10

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U 6,500

Wilcoxon W 21,500

Z -1,257

Asymp. Sig. (2-tailed) ,209

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,222a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol CMC 5 7,20 36,00

perlakuan dosis rendah 5 3,80 19,00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

101

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U 4,000

Wilcoxon W 19,000

Z -1,776

Asymp. Sig. (2-tailed) ,076

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,095a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol CMC 5 5,50 27,50

perlakuan dosis sedang 5 5,50 27,50

Total 10

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U 12,500

Wilcoxon W 27,500

Z ,000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1,000a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol CMC 5 4,40 22,00

perlakuan dosis 5 6,60 33,00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

102

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U 7,000

Wilcoxon W 22,000

Z -1,149

Asymp. Sig. (2-tailed) ,251

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,310a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol hepatotoksin 5 8,00 40,00

kontrol dosis tertinggi 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

ALP

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol hepatotoksin 5 8,00 40,00

perlakuan dosis rendah 5 3,00 15,00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

103

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol hepatotoksin 5 8,00 40,00

perlakuan dosis sedang 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol hepatotoksin 5 7,50 37,50

perlakuan dosis 5 3,50 17,50

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

104

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U 2,500

Wilcoxon W 17,500

Z -2,095

Asymp. Sig. (2-tailed) ,036

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,032a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol dosis tertinggi 5 6,00 30,00

perlakuan dosis rendah 5 5,00 25,00

Total 10

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U 10,000

Wilcoxon W 25,000

Z -,522

Asymp. Sig. (2-tailed) ,602

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,690a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol dosis tertinggi 5 3,60 18,00

perlakuan dosis sedang 5 7,40 37,00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

105

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U 3,000

Wilcoxon W 18,000

Z -1,984

Asymp. Sig. (2-tailed) ,047

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,056a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP kontrol dosis tertinggi 5 3,20 16,00

perlakuan dosis 5 7,80 39,00

Total 10

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U 1,000

Wilcoxon W 16,000

Z -2,402

Asymp. Sig. (2-tailed) ,016

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,016a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP perlakuan dosis rendah 5 3,00 15,00

perlakuan dosis sedang 5 8,00 40,00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

106

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP perlakuan dosis rendah 5 3,00 15,00

perlakuan dosis 5 8,00 40,00

Total 10

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

ALP perlakuan dosis sedang 5 4,20 21,00

perlakuan dosis 5 6,80 34,00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

107

Test Statisticsb

ALP

Mann-Whitney U 6,000

Wilcoxon W 21,000

Z -1,358

Asymp. Sig. (2-tailed) ,175

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,222a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

108

Lampiran 10. Perhitungan dosis FHEMM

• Berat badan maksimal tikus = 350 gram

• Konsentrasi FHEMM = 600 mg/25 mL

1. Dosis I

Volume = 0,5 mL

Dosis

2. Dosis II

= 34,28 mg/KgBB

Volume = 1 mL

Dosis

3. Dosis III

= 68,57 mg/KgBB

Volume = 2 mL

Dosis

= 137,14 mg/KgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

109

Lampiran 11. Perhitungan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg.

Replikasi I

Kadar air =

Replikasi II

Kadar air =

Replikasi III

Kadar air =

Rata-rata =

= 8,76%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

110

Lampiran 12. Perhitungan persen rendemen FHEMM

• Bobot total serbuk daun

Replikasi I + Replikasi II + ................... + Replikasi n

= (40,01g + 40,16g + 40,3423g + 40,2263g + 40,3297g +40,10g + 40,25g +

20,39g + 40,00g + 40,03g +40,03g + 40,02g +40,09g + 40,03g + 40,03g +

40,50g + 40,05g + 40,03g + 40,04g +40,02g +40,00g + 40,02g) : 18

= 862,6983 g

• Bobot total EMMT

Replikasi I + Replikasi II + ................... + Replikasi n

= 37,2885g + 20,3613g + 15,8970g + 28,6314 + 7,2300g + 10,9442g +

23,4058g + 11,8083g +

= 155,5665g

• Bobot total FHEMM

Replikasi I + Replikasi II + ................... + Replikasi n

= 2,0589g + 1,3414g + 0,5518g + 2,401g +2,1897g + 0,7377g + 0,3938g +

1,4510g + 0,1592g + 4,4791g + 2,1923g + 1,7528g + 5,3613g + 1,8711g

= 30,2727 g

Persen rendemen ekstrak dari total serbuk

155,5665𝑔

862,6983𝑔𝑥100% = 18,03%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

111

Persen rendemen fraksi dari total ekstrak

30,2727𝑔

155,5665𝑔𝑥100% = 19,46%

Persen rendemen fraksi dari total serbuk

30,2727𝑔

862,6983𝑥100% = 3,51%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

112

Lampiran 13. Konversi dosis tikus ke dosis manusia

Faktor konversi tikus 200 gBB ke manusia 70 kgBB =56,0

Dosis untuk manusia = dosis tikus 200 gBB x angka konversi ke manusia

Dosis FHEMM untuk manusia adalah :

I. FHEMM 34,28 mg/kgBB tikus :

34,28 mg/kgBB = 0,03428 g/kgBB

= 0,03428 g/1000gBB

= 0,006856 g/200gBB

0,006856 g/200gBB x 56,0 = 0,383936 g/70kgBB manusia

≈ 0,384 g/70kgBB manusia

II. FHEMM 68,57 mg/kgBB tikus :

68,57 mg/kgBB = 0,06857 g/kgBB

= 0,06857 g/1000gBB

= 0,013714 g/200gBB

0,013714 g/200gBB x 56,0 = 0,767984 g/70kgBB manusia

≈ 0,768 g/70kgBB manusia

III. FHEMM 137,14 mg/kgBB tikus :

137,14 mg/kgBB = 0,13714 g/kgBB

= 0,13714 g/1000gBB

= 0,027428 g/200gBB

0,027428 g/200gBB x 56,0 = 1,535968 g/70kgBB manusia

≈ 1,536 g/70kgBB manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (l.) müll. arg

113

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Pengaruh

Pemberian Jangka Pendek Fraksi Heksan-Etanol dari

Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. terhadap Aktivitas Alkaline Phosphatase

pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida”

bernama lengkap Cyndi Yulanda Putri. Penulis lahir di

Merauke pada tanggal 22 Juli 1994. Penulis merupakan

anak ke lima dari pasangan Domarsan Pasaribu dan Lince Clara Sinaga. Penulis

telah menempuh pendidikan formal di TK Negeri Pembina (1998-2000), SD YPPK

Santo Mikael (2000-2006), SMP Negeri 1 Merauke (2006-2009), SMA Negeri 1

Merauke (2009-2012) sebelum melanjutkan pendidikan Strata 1 di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012.

Selama menjadi mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,

penulis aktif dalam beberapa kegiatan, antara lain Student Exchange Programme

Committee (2013), KPU BEMF dan DPMF Farmasi (2013 dan 2014). Penulis juga

pernah menjadi asisten Praktikum Farmakologi Toksikologi (2014 dan 2015) dan

Praktikum Farmasi Fisika (2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI