plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · pendidikan bahasa sastra indonesia dan...

163
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN MEMBACA BAHASA INDONESIA BAGI PEMBELAJAR ASING TINGKAT DASAR (BEGINNER) DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Disusun oleh: Elisabeth Oktaviani Hanggu 101224070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lamdien

Post on 25-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN

SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN MEMBACA BAHASA INDONESIA

BAGI PEMBELAJAR ASING TINGKAT DASAR (BEGINNER)

DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Elisabeth Oktaviani Hanggu

101224070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

i

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN

SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN MEMBACA BAHASA INDONESIA

BAGI PEMBELAJAR ASING TINGKAT DASAR (BEGINNER)

DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Elisabeth Oktaviani Hanggu

101224070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

iv

MOTTO

Everything will be okay in the end, if it’s not okay, it’s not

the end.

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka

kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan

bagimu. (Matius 7:7-12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, atas segala berkat dan rahmat melimpah

kepada saya selama ini. Rencana-Mu sungguh indah, Tuhan.

Orang tua tercinta Mikael Hanggu dan Kristina Jenjaya, atas segala kasih dan

cinta yang telah diberikan kepada saya. Terima kasih dan syukur karena kalian

selalu ada dan mendukung saya setiap saat.

Adik-adik tercinta Yulianus, Matias, dan Paskalisia, atas segala dukungan dan

motivasi yang kalian berikan sampai saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang disebutkan

dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 1 Okober 2015

Elisabet Oktaviani Hanggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Elisabet Oktaviani Hanggu

Nomor Mahasiswa : 101224070

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA

PENGAJARAN MEMBACA BAHASA INDONESIA BAGI PEMBELAJAR

ASING TINGKAT DASAR (BEGINNER) DI WISMA BAHASA

YOGYAKARTA

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untu kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 1 Oktober 2015

Yang menyatakan

Elisabet Oktaviani Hanggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

viii

ABSTRAK

Hanggu, Elisabet Oktaviani. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran sebagai

Media Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Bagi Pembelajar Asing

Tingkat Dasar (Beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta. Skripsi.

Yogyakarta: PBSI, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran

dengan memanfaatkan modul sebagai media pembelajaran dalam pengajaran

membaca bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) tingkat dasar di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Penelitian ini diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan

pembelajar. Instrumen yang digunakan untuk analisis kebutuhan adalah

instrumen wawancara dan kuesioner (need analysis). Kuesioner analisis

kebutuhan pembelajar ditujukan kepada lima orang pembelajar di Wisma Bahasa

Yogyakarta.

Dari hasil analisis kebutuhan di atas, peneliti telah mengembangkan materi

ajar yang akan digunakan oleh pembelajar tingkat dasar (beginner) di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Materi ajar tersebut, yaitu: (1) Nama Anda siapa?, (2) Anda

mau makan apa?, dan (3) Bisa tolong saya?. Pada masing-masing unit terdapat

indikator pembelajaran dan empat kegiatan pembelajar, yaitu: (1) percakapan

(membaca dialog), (2) struktur, (3) kosakata, (4) latihan. Pengembangan modul ini

dilakukan dengan menggunakan model Sadiman. Langkah-langkah

pengembangan tersebut adalah sebagai berikut: (a) mengidentifikasi kebutuhan

dan karakteristik pembelajar, (b) merumuskan tujuan instruksional dengan

operasional dan khas, (c) merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang

mendukung tercapainya tujuan, (d) mengembangkan alat pengukur keberhasilan,

(e) menulis naskah media, dan (f) mengadakan tes dan revisi.

Untuk mengetahui kualitas dan hasil dari pengembangan media ini,

peneliti mengadakan uji coba produk dan validasi dari para ahli. Uji coba

dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1) penilaian dari pengajar Wisma Bahasa

Yogyakarta, pengajar ahli Wisma Bahasa Yogyakarta, dan dosen ahli Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. (2) uji coba lapangan kepda satu pembelajar tingkat

dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta. Hasil uji coba dan penilaian validasi tersebut

menyatakan bahwa, ketiga unit media yang dikembangkan ini sangat layak

digunakan sebagai media pembelajaran membaca bahasa Indonesia untuk penutur

tingkat dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta. Selain itu, modul juga dapat

digunakan di rumah untuk kegiatan pembelajaran tanpa adanya pengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

ix

ABSTRACT

Hanggu, Elisabet Oktaviani. 2015. The Design of Learning Module as Teaching

Media to Teach Bahasa Indonesia for Beginner Foreign Learners In

Wisma Bahasa Yogyakarta. Yogyakarta: Sanata Dharma University.

This research focused on teaching materials designed by using module as

the media to teach beginner foreign learners of Wisma Bahasa Yogyakarta. This

research was started with the learners needs analysis. To analysis the learners

needs, the researcher used some instruments. Those instruments were interview

and questionnaires of learners needs analysis. Those questionnaires were referred

to five learners of Wisma Bahasa Yogyakarta.

Based on the result of the learners needs analysis, researcher designed

teaching materials which would be used by beginner foreign learners of Wisma

Bahasa Yogyakarta. The teaching materials were: (1) What is your name? (2)

What do you want to eat? (3) Could you please help me? Each unit had its

learning objectives and four activities, those were: (1) conversation (reading

dialogue), (2) structure, (3) vocabularies, and (4) exercises. This material designed

was done by using Sadirman’s model. The steps of material designed were: (a)

identifying learners needs and characteristics, (b) formulating instructional

purposes and specification, (c) designing appropriate materials, (d) developing

appropriate materials, (d) designing learning assessment, (e) designing module,

and (f) conducting test and revision.

In determining the quality and result of the material designed, the

researcher tried-out the product and validation from experts. There were two steps

on conducting this validation: (1) Assessments from teachers of Wisma Bahasa

Yogyakarta, the expert teacher of Wisma Bahasa, and the expert lecture of Sanata

Dharma University. (2) Trying out the materials designed to the beginner learners

of Wisma Bahasa Yogyakarta. The result of trial and validation showed that those

three materials designed were appropriate to be implemented as teaching materials

in Wisma Bahasa Yogyakarta. Besides, the learners could learn the materials by

themselves at home without any mentoring from teacher.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan berkat, sehingga skripsi yang berjudul

Pengembangan Modul Sebagai Media Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia

Bagi Pembelajar Asing Tingkat Dasar (Beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta,

dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan

dukungan dari berbagai pihak skripsi ini tidak akan diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, sudah selayaknya peneliti menyampaikan serangkaian ucapan

terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan banyak dukungan,

pendampingan, saran, dan nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi

ajar dalam penelitian yang telah membantu peneliti dan memberikan

bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., sebagai dosen pembimbing 1 yang dengan

sabar dan penuh ketelitian membimbing, mengarahkan dan memberikan

bebagai masukan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Rishe Purnama Dewi, S.Pd, M.Hum., selaku dosenpembimbing 11 yang

telah memberikan banyak dukungan, pendampingan, saran, pengarahan,

dan nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

xi

6. Petrus Haryanto, M.Pd., selaku validator media penelitian yang telah

memberikan banyak masukan dan kritik sehingga produk menjadi lebih

baik.

7. Agus Soehardjono, selaku Direktur Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah

memberikan peneliti izin untuk melakukan penelitian di wisma bahasa

Yogyakarta.

8. Agung Siswanto, S.Pd., selaku pengajar ahli di Wisma Bahasa Yogyakarta

yang telah banyak membantu peneliti selama melakukan penelitian di

lembaga.

9. Dewi Anggoro, selaku pengajar di Wisma Bahasa Yogyakarta dan sebagai

validator yang telah banyak memberikan masukan sehingga membuat

media modul menjadi lebih layak untuk digunakan.

10. Seluruh dosen PBSI yang dengan karakteristik masing-masing telah

membekali peneliti dengan berbagai ilmu pengetahuan yang peneliti

butuhkan.

11. Robertus Marsidiq, selaku karyawan sekretariat prodi PBSI yang dengan

sabar memberikan pelayanan administratif kepada peneliti.

12. Seluruh siswa BIPA tingkat dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah

memberikan waktu dan penilaian terhadap produk modul pembelajaran.

13. Teman- teman seperjuangan Devita Lombogia, Lola Permatasari, Maya

Febriani, Giska Arindra, Eko Prasetyo, Agustinus Datu, Maria Ratna,

Frendiayu Ragil, Etik Safilah, Yuni Lundiarti, Indy Magong, Kristin

Anggreani, dan Juliana Purnama Sari yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-teman Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia angkatan 2010

kelas B terima kasih atas persahabatan dan kekompakan kita selama ini.

15. Semua pihak yang belum disebutkan yang dengan caranya sendiri telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Valerius Door yang telah memberikan dukungan dan semangat bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

xii

Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Namun, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi pembaca dan memberikan inspirasi bagi penelitian selanjutnya.

Penulis

Elisabet Oktaviani Hanggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTO ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi

KARYA LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........ vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

C. Tujuan Pengembangan .............................................................................. 4

D. Spesifikasi Produk ..................................................................................... 4

E. Pentingnya Pengembangan ....................................................................... 5

F. Definisi Istilah ........................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

xiv

G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9

A. Penelitian Relevan ..................................................................................... 9

B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta ............................................. 11

C. Landasan Teori .......................................................................................... 14

1. Pengertian, Fungsi, Dan Tujuan Pengajaran BIPA ............................. 14

2. Media Pembelajaran Bahasa ............................................................... 17

3. Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing ............................. 22

4. Model Keterampilan Membaca ........................................................... 23

5. Pengembangan Modul Bahasa Indonesia............................................ 25

D. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 30

A. Model Pengembangan ............................................................................... 30

B. Prosedur Pengembangan ........................................................................... 31

1. Analisis Kebutuhan ............................................................................. 31

2. Perumuan Tujuan ................................................................................ 32

3. Perumusan Butir-Butir Materi ............................................................ 32

4. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan ............................................. 32

5. Penulisan Naskah Media ..................................................................... 32

6. Pembuatan Media Modul .................................................................... 32

7. Penilaian Media Pembelajaran ............................................................ 33

8. Uji Coba .............................................................................................. 34

9. Revisi .................................................................................................. 34

10. Produk Akhir ....................................................................................... 34

C. Uji Coba Produk ........................................................................................ 35

1. Desain Uji Coba .................................................................................. 36

2. Subjek Uji Coba .................................................................................. 37

3. Jenis Data ............................................................................................ 37

4. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

xv

5. Teknik Analisis Data ........................................................................... 41

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN .......................................................... 43

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 43

1. Hasil Wawancara Pengembangan Media Modul ................................ 43

2. Hasil Kuesioner Kebutuhan Pengembangan Media Modul ............... 45

3. Hasil Kuesioner Data Pribadi dan Tujuan Pembelajaran .................... 48

4. Hasil Kuesioner Kebutuhan Cara Belajar ........................................... 49

B. Hasil Uji Coba Produk Pengembangan ................................................... 52

1. Draft Produk Materi Ajar dan Modul Pembelajaran ........................... 52

a. Draft Pengembangan Materi Ajar ........................................ 53

b. Modul Pembelajaran ............................................................ 58

C. Hasil Uji Coba Lapangan.......................................................................... 63

D. Produk Akhir ............................................................................................ 64

E. Pembahasan .............................................................................................. 64

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 68

A. Kesimpulan ................................................................................................. 68

B. Implementasi .............................................................................................. 70

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 71

D. Saran-Saran ................................................................................................. 71

1. Saran Pemanfaatan Produk ................................................................... 71

2. Saran Untuk Keperluan Pengembangan Lebih Lanjut ......................... 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 74

LAMPIRAN .................................................................................................... 76

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Pengembangan Model Sadiman ........................................................ 31

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Modul ....................................................... 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rancangan Awal Materi Ajar ........................................................... 54

Gambar 2. Hasil Revisi Rancangan Materi Ajar ................................................ 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Penilaian Modul ............................................... 33

Tabel 3.2 Kisi- Kisi Kuesioener Penilaian Produk Materi ................................. 36

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Penilaian Produk Media ................................. 37

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara Media Modul .................................................. 38

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioneranalisis Kebutuhan Pembelajar Tingkat Dasar .. 39

Tabel 3.6 Kebutuhan Kontak Bahasa ................................................................. 40

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Kebutuhan Cara Belajar ..................................................... 40

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Dengan Skala Sikap .............................................. 42

Tabel 3.10 Kebutuhan Cara Belajar ................................................................... 42

Tabel 3.9 Kebutuhan Kontak Bahasa ................................................................. 42

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Kebutuhan Kontak Bahasa ...................................... 46

Tabel 4.2 Topik –Topik Pilihan Pembelajar ...................................................... 47

Tabel 4.3 Kebutuhan Cara Belajar Pembelajar .................................................. 49

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Materi Ajar................................................................ 57

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Modul ........................................................................ 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi

para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan

adalah mengantarkan para siswa menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik

intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan itu siswa berinteraksi

dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran.

Lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pengajaran, bahan

pengajaran, metodelogi pengajaran dan penilaian pengajaran. Unsur-unsur

tersebut biasa dikenal dengan komponen pengajaran. Dalam metodelogi

pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan

media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Dari uraian di atas dapat

disimpulkan kedudukan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar ada dalam

komponen metodelogi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh

guru (Sujana dan Rivai, 1990:1).

Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) memiliki

karakteristik yang berbeda dengan pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asli.

Pembelajar BIPA adalah pembelajar yang telah memiliki bahasa pertama dan

memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Pembelajar bahasa Indonesia

sebagai bahasa asing pada umumnya orang dewasa, yang telah menguasai bahasa

pertama, serta memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

2

Indonesia. Peneliti memilih pembelajar asing tingkat dasar (beginner) sebagai

subjek penelitian. Peneliti mengamati bahwa pembelajar asing yang sedang di

Indonesia, tidak dapat dengan mudah memahami materi jika dituturkan secara

lisan. Dalam pembelajaran tersebut sangat dibutuhkan media yang dapat

membantu proses pemahaman pembelajar, sehingga dengan adanya penelitian ini

dapat berguna bagi peneliti sendiri, juga bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain

sebagai calon pengajar BIPA.

Menurut Pranowo, agar pembelajar dapat belajar secara efektif, media

pembelajaran tidak cukup hanya menggunakan papan tulis yang dipakai guru

untuk menulis. Media pembelajaran juga dikatakan tidak cukup jika hanya dengan

menggunakan buku teks. Guru harus kreatif mengembangkan berbagai macam

media yang dapat mempermudah siswa belajar. Materi pembelajaran yang

dipersiapkan oleh guru adalah pesan yang akan disampaikan kepada siswa. Jika

materi tersebut hanya disampaikan secara lisan melalui ceramah atau secara

tertulis dengan buku teks, siswa sering sulit menangkap isinya. Oleh karena itu,

materi tersebut dapat dibantu dengan menggunakan media yang memungkinkan

siswa dapat menyerap dengan mudah (Pranowo, 2002:5).

Dalam penelitian media pembelajaran ini, peneliti akan memusatkan perhatian

pada media modul. Media ini diharapkan dapat digunakan untuk menumbuhkan

motivasi belajar siswa, menciptakan pembelajaran yang lebih kondusif, dapat

mempertajam daya serap pembelajar dalam memahami materi, dapat memberikan

variasi lain dalam proses belajar mengajar, dan mengaktifkan pembelajar asing

pada tingkat dasar (beginner) dalam belajar bahasa Indonesia. Media modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

3

dipilih penulis karena media ini merupakan media yang mudah ditemukan dalam

kehidupan sehari-hari dan lebih mudah dipahami oleh pembelajar. Modul

memusatkan perhatian pada hal-hal yang terjadi disekitar kita. Seorang guru dapat

menggunakan modul yang tepat untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan

kemapuan membaca. Peran utama modul dalam pengajaran bahasa adalah untuk

memotivasi keinginan pembelajar mempelajari bahasa asing. Penggunaan media

modul ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para pembelajar yang

mungkin menginginkan suatu variasi media dalam kegiatan pembelajaran bahasa

asing. Gambar dalam modul diharapkan dapat menjadi pemicu dalam pengajaran

kosa kata, pengolahan kalimat dan sehingga dengan sendirinya pembelajar dapat

membuat suatu dialog, karena pada dasarnya gambar adalah media pembelajaran

yang paling mudah dalam mempelajari bahasa Indonesia khususnya dalam

keterampilan membaca. Dialog-dialog dalam modul dapat membantu pengajar

untuk menghadirkan situasi yang terjadi diluar kelas kepada para pembelajar.

Dengan demikian, pembelajar bisa membayangkan seperti apakah kejadian-

kejadian yang terjadi disekitar mereka.

B. Rumusan masalah

Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diangkat yaitu

“Bagaimanakah pengembangan modul pembelajaran sebagai media dalam

pengajaran membaca Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing tingkat dasar

(beginner)?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

4

C. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti mengemukakan tujuan

pengembangan yakni menghasilkan media pembelajaran berupa modul

pembelajaran dalam pengajaran membaca Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing

tingkat dasar (beginner).

D. Spesifikasi produk

Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dalam pengembangan media ini

adalah media modul pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran

bahasa Indonesia untuk orang asing khususnya bagi penutur dasar (beginner).

Media modul akan disediakan sesuai dengan jumlah unit pelajaran bagi penutur

dasar (beginner). Peneliti akan membuat modul sesuai dengan materi yang akan

diajarkan pada setiap unit. Modul tersebut juga akan menyajikan gambar dan

warna yang akan menarik minat pembelajar. Kata-kata yang digunakan dalam

modul adalah kata-kata yang biasa digunakan oleh penutur asli dalam kehidupan

sehari-hari. Dengan demikian, penutur BIPA akan terbantu dalam proses

pemahaman bahasa Indonesia.

Kekhususan modul pembelajaran ini adalah modul terdiri dari gambar dan

serangkaian kata-kata yang melengkapinya, serta terdapat percakapan pada setiap

unit pembelajaran. Gambar adalah media yang paling baik digunakan dalam

mempelajari bahasa. Gambar yang bagus dan menarik dapat memacu minat

seseorang untuk mempelajarinya. Dalam konteks pembelajaran BIPA, modul akan

sangat membantu pembelajar untuk menambah kosa kata dan memahami kalimat-

kalimat yang akan sering mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

5

pembelajar dapat berdialog dengan percaya diri. Spesifikasi produk yang

dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah buku ajar dalam bentuk

modul. Buku ajar disesuaikan dengan kebutuhan dasar pembelajar. Pada modul ini

terdapat (1) silabus, (2) materi, (3) latihan, dan (4) glosarium. Berdasarkan

kemampuan peneliti dan keterbatasan waktu penelitian, tidak semua pelajaran di

buku akan disajikan dalam media modul. Pelajaran yang disajikan dalam modul

adalah pelajaran atau struktur yang dianggap sangat perlu disajikan dengan modul.

Peneliti akan menentukan pelajaran atau struktur yang akan dibuat berdasarkan

kuesioneryang akan dibagikan kepada pengajar dan pembelajar.

E. Pentingnya Pengembangan

Pentingnya pengembangan produk media modul bagi penutur BIPA

tingkat dasar (beginner), yaitu:

1) Produk pengembangan ini digunakan sebagai salah satu contoh

pengembangan media pembelajaran bagi penutur BIPA tingkat beginner

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dan mengarah kepada

tujuan utama pembelajar dalam mengikuti pembelajaran.

2) Produk pengembangan media pembelajaran diharapkan dapat menciptakan

situasi belajar yang lebih aktif, menyenangkan, menarik bagi pembelajar

BIPA.

3) Produk ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan wawasan bagi

pengajar BIPA untuk mengembangkan media yang lebih sederhana dan

tepat sasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

6

F. Defenisi Istilah

1. Modul

Modul adalah keseluruhan bahan yang akan diajarkan kepada siswa

sebagai dasar untuk mengembangkan kompetensi dasarnya (Widharyanto,

2003:51). Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi,

metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis

dan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya (Depdiknas, 2003:4). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa modul adalah alat atau saran yang berisi materi, batasan, dan cara

mengevaluasi kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi dasar

siswa.

2. Media

Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari

“medium”, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau

kutub) atau suatu alat. Anitah (2009: 22) mengatakan “media atau medium adalah

segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja

yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal”.

3. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai

untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku dan sebagainya. Media

pembelajaran tidak hanya berupa alat atau bahan saja melainkan hal-hal lain

yang memungkinkan pembelajar dapat memperoleh pengetahuan (Sanjaya,

2010:204).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

7

4. Membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui

media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok

kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam pandangan sekilas, dan

agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak

terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau

dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Tarigan,

1979:10). Membaca merupakan salah satu aspek kebahasaan yang diajarkan

dalam kegiatan pembelajaran BIPA. Pembelajar diarahkan untuk dapat membaca

dialog-dialog atau bacaan-bacaan dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dapat dideskripsikan atas lima hal, yaitu: (1)

pendahuluan, (2) kajian pustaka, (3) metode pengembangan, (4) hasil

pengembangan, (5) penutup. Bab pendahuluan, bab ini mengemukakan tentang

uraian pendahuluan yang terdiri dari bagian awal tentang latar belakang masalah.

Dari fakta yang ada penulis menemukan bahwa kurangnya penggunaan media

dalam pembelajaran BIPA, oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengembangkan

media modul agar dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran BIPA.

Selanjutnya penulis menjelaskan sedikit tentang produk yang akan digunakan

dalam kegiatan pembelajaran BIPA, yaitu modul. Penulis juga mengemukakan

beberapa alasan pentingnya pengembangan modul sebagai media pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

8

BIPA. Bab Kajian Pustaka, bab ini peneliti menjelaskan teori-teori yang berkaitan

dengan penelitian ini. Bagian awal, peneliti memaparkan tentang teori-teori

terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti. Pada

bab ini dijabarkan teori antara lain: (1) pengertian media, (2) pengertian media

pembelajaran BIPA, (3) jenis-jenis media BIPA, (4) model pembelajaran

kompetensi membaca, (5) modul sebagai media pembelajaran dan (6) kerangka

berpikir. Bab Metode Pengembangan, bab ini bagian awal peneliti menjelaskan

model pengembangan dalam bentuk skema, prosedur pengembangan dan terakhir

mengenai uji coba produk. Bab Hasil Pengembangan, bab ini menjelaskan tentang

analisa data dari hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti terhadap pembelajar.

Hasil uji coba yang dilakukan berasal dari validasi dan nilai akhir yang ada di

dalam media pembelajaran berupa script nilai. Terakhir adalah memaparkan data

dari penilaian dosen ahli atau expertjusment yang berasal dari Universitas Sanata

Dharma. Bab Penutup, bab ini peneliti memaparkan tentang kajian produk

pengembangan berdasarkan paparan hasil penelitian selanjutnya peneliti

memaparkan implikasi produk pengembangan dengan bidang lain. Saran- saran

yang bermanfaat bagi pihak lain yang terkait dengan penelitian ini dan juga

memaparkan kesimpulan hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan tentang penelitian yang

relevan dengan media pembelajaran. Pengembangan tersebut didasarkan atas teori

yang dijabarkan pada bab ini, antara lain: (1) pengertian media, (2) pengertian

media pembelajaran BIPA, (3) jenis-jenis media BIPA, (4) model pembelajaran

keterampilan membaca, (5) media modul dan (6) kerangka berpikir.

A. Penelitian Relevan

Ada dua penelitian yang dianggap relevan oleh peneliti dengan penelitian

ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hermawati (2004) dan Ekaresta (2010).

Skripsi yang berjudul Pengembangan Media Gambar Dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat Dasar (Begginer) Di Puri Bahasa

Yogyakarta yang disusun oleh Hernawati (2004) bertujuan untuk menghasilkan

media gambar untuk pembelajaran bahasa Indonesia bahasa Indonesia bagi

penutur asing tingkat dasar (beginner) di puri bahasa Yogyakarta. Penelitian ini

adalah jenis penelitian pengembangan. Penelitian di atas menghasilkan produk

berupa media gambar berdasarkan materi modul 1b yang digunakan khusus di

Puri Bahasa Yogyakarta dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini

hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, akan tetapi media

yang digunakan peneliti berbeda dengan media yang digunakan oleh peneliti di

atas. Peneliti akan menggunakan media modul sedangkan media yang digunakan

peneliti di atas yaitu media gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

10

Selanjutnya skripsi yang berjudul Pengembangan Media PowerPoint

Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat

Dasar Di Lembaga All Plus Alam Bahasa yang disusun oleh Ekaresta Prihardjati

Saputro (2010) mengembangkan media powerpoint sebagai media pembelajaran

di All Plus Alam Bahasa dan bertujuan untuk menghasilkan produk yang

digunakan lembaga tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Ekaresta menganggap

penelitian tersebut penelitian tersebut penting karena (1) pengembangan

powerpoint merupakan salah satu cara untuk menyajikan media pembelajaran

baru dalam bentuk multimedia yang mampu menjelaskan target secara konkret

dan menghadirkan situasi atau konsep yang tidak mungkin dijangkau pembelajar

secara langsung, (2) produk tersebut mampu menstimulus pembelajar untuk

menguasai empat keterampilan berbahasa seperti berbicara, menyimak, menulis,

dan membaca, (3) produk pengembangan tersebut diharapkan oleh peneliti

mampu meningkatkan daya serap pembelajar dalam memahami materi di buku

satu, (4) produk pengembangan ini bisa dimiliki oleh pembelajar untuk belajar

kembali, mengulang kembali proses belajar yang sudah didapatkan di dalam kelas

sebelumnya, (5) dengan adanya produk ini diharapkan pembelajar bahasa

Indonesia di All Plus Alam Bahasa akan lebih kondusif dan menarik.

Dari dua penelitian terdahulu, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan

terkait dengan skripsi ini. Dari penelitian Hernawati, peneliti mendapatkan contoh

bentuk media yang sesuai dengan metode langsung. Media tersebut berupa media

gambar yang sekarang dipakai oleh para pengajar di All Plus Alam Bahasa.

Penelitian pertama yang dilakukan Hernawati relevan dengan penelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

11

akan dilaksanakan oleh peneliti. kesesuaian topik yang diteliti walaupun berbeda

media yang digunakan. Selain itu, tempat penelitian yang digunakan peneliti pun

berbeda dengan tempat penelitian yang digunakan peneliti di atas. Kendati

demikian kesamaan yang muncul terletak pada jenis penelitian yaitu penelitian

pengembangan (Research and Development/ R&D). Dari penelitian Ekaresta,

peneliti mendapatkan contoh bentuk media berupa power point yang sekarang

digunakan di All Plus Alam Bahasa.

B. Sejarah singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

Wisma Bahasa merupakan lembaga kursus bahasa Indonesia pertama di

Yogyakarta. Wisma Bahasa didirikan pada tahun 1982. Wisma Bahasa pada

awalnya disebut Yogyakarta Indonesia Language Centre (YILC). Diprakarsai

oleh Mr. Daniel Pearlmen dari USA. Wisma Bahasa sekarang dimiliki oleh Suara

Bhakti Foundation. Wisma Bahasa telah menjalankan program pelatihan Bahasa

Indonesia bagi pelajar multi-etnis yang membutuhkan layanan bahasa Indonesia

untuk tujuan umum dan khusus. Lebih dari 30 tahun pengalaman Wisma Bahasa

telah memberikan pelayanan bahasa yang sangat konsisten dan berkualitas tinggi

melalui komitmen perbaikan. Dari satu jenis layanan bahasa pada tahun-tahun

awal, sekarang organisasi telah meningkatkan dan memperluas produknya dengan

menyediakan Bahasa Inggris, Jawa, dan Tetun (Timor Leste ) pelatihan bahasa.

Para pelajar di seluruh dunia telah menemukan dan menunjukan minat

mereka Di Wisma Bahasa karena visi dan misi dari Wisma Bahasa dipegang

teguh oleh pengajarnya. Pelajar berasal dari berbagai displin ilmu dan latar

belakang, dan sebagian besar terkait dengan lembaga terkemuka dan organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

12

Para pengajar di Wisma Bahasa tidak memposisikan diri sebagai seorang

guru untuk peserta didik, tapi sebagai teman. Wisma bahasa tidak hanya

mengajarkan bahasa, tetapi menciptakan situasi di mana pelajar menikmati

berkomunikasi dalam bahasa target. “Restoran” adalah prinsip Wisma Bahasa.

Inilah sebabnya mengapa lembaga Wisma Bahasa tidak menamai lembaganya

dengan sebutan sebuah perguruan tinggi atau sekolah, tapi sebuah rumah bahasa,

Wisma Bahasa. Organisasi Wisma Bahasa Yogyakarta adalah lembaga bahasa

yang berada di bawah sebuah yayasan yang bernama Yayasan Suara Bakti.

Wisma Bahasa dipimpin oleh seorang direktur. Di bawah organisasi ini terdapat

divisi-divisi. Divisi ini dipimpin oleh seorang manager. Divisi tersebut adalah (1)

Divisi Pengajaran, (2) Divisi Marketing, (3) Divisi Keuangan, (4) Divisi Umum,

dan (5) Divisi Research and Development. Adapun kelas yang di buka di Wisma

Bahasa adalah sebagai berikut: (1) Tingkat 1A, (2) Tingkat 1B, (3) Tingkat 2A,

(4) Tingkat 2B, (5) Tingkat 3A, (6) Tingkat 3B, dan (7) Tingkat 4. Lingkungan

fisik dan fasilitas lembaga kursus sangat memadai. Observasi lingkungan fisik dan

fasilitas lembaga kursus dilakukan di Wisma Bahasa 1 (satu), Wisma Bahasa 2

(dua) dan Wisma Bahasa 3 (3). Dalam ruangan kelas baik di Wisma Bahasa 1

(satu), Wisma Bahasa 2 (dua) dan Wisma Bahasa 3 (tiga) terdapat 1 (satu) meja

luas dengan taplak Batik, 3 (tiga) kursi, AC, 1 (satu) jam dinding, beberapa foto

budaya Indonesia, 1 (satu) peta pulau di Indonesia, 1 (satu) hasil karya seperti

anyaman. Fentilasi di kelas cukup banyak, tetapi paling banyak jendela di Wisma

Bahasa 1 (satu).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

13

Perpustakaan berada di Wisma Bahasa 1 (satu) dengan buku-buku yang

cukup lengkap dan menunjang pembelajaran BIPA seperti, novel, cerita rakyat,

buku tata bahasa, dan masih banyak lainnya. Media penunjang pembelajaran juga

tersedia sehingga pembelajar dapat menggunakannya sewaktu-waktu. Terdapat

juga fasilitas untuk internet sehingga pengajar dapat melakukan skype dengan

pembelajar di luar Wisma Bahasa. Kegiatan tersebut merupakan salah satu

aktivitas e-Learning yang dilakukan di Wisma Bahasa. Untuk perlengkapan

penunjang media seperti: (1) laptop, (2) komputer, dan (3) sound sudah

menunjang untuk digunakan sebagai media dalam pembelajaran interaktif. Ruang

staf pengajar berada di Wisma Bahasa 1 (satu). Terdapat 4 ruang: ruang pengajar,

ruang pengajaran, dan ruang untuk divisi keuangan serta ruang direktur. Dalam

setiap ruang terdapat AC dan ruangan cukup luas. Dalam ruang pengajar terdapat

beberapa komputer yang terhubung dengan internet sehingga ketika terjadi jeda

pembelajaran, pengajar dapat mencari informasi tambahan untuk mengajar.

Di Wisma Bahasa 1 (satu), terdapat 7 (tujuh) kelas: Melayu, Maluku,

Bugis, Sunda, Asmat, Jawa dan Bali. Terdapat juga ruang santai untuk minum dan

makann snack atau sekedar bercakap-cakap, gazebo, 2 (dua) toilet, dapur dan

kantin yang menjual makanan Indonesia, taman, ruang tengah terdapat 1 (satu)

televisi dengan beberapa computer untuk pembelajar dan beberapa kursi.

Biasanya presentasi pembelajar dilakukan di ruang tengah. Terdapat juga ruang

tamu dan kantor depan. Tempat parkir Wisma Bahasa cukup luas dengan sedikit

taman dan terdapat pos jaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

14

Di Wisma Bahasa 2 (dua), tempatnya tidak begitu besar namun tetap

nyaman untuk belajar. Terdapat 5 (lima) kelas di Wisma Bahasa 2 (dua) yaitu:

Ternate, Sumba, Mentawai Tengger, dan Nias. Terdapat 1 (satu) toilet, 1 (satu)

ruang tamu, taman, dapur, dan halaman depan yang tidak begitu luas. Ruang kelas

di Wisma Bahasa 2 (dua) sama dengan Wisma Bahasa 1 (satu), tetapi di Wisma

Bahasa 1 (satu) lebih banyak jendela. Wisma Bahasa 3 (tiga), lebih luas dari

Wisma Bahasa 2 (dua) tetapi tidak seluas Wisma Bahasa 1 (satu). Terdapat 10

kelas di Wisma Bahasa 1 (satu): Lombok, Madura, Badui, Batak, Aceh, Dayak,

Flores, Minang, Toraja, dan Betawi. Ruang kelas di Wisma Bahasa 3 (tiga) juga

sama dengan Wisma Bahasa 1 (satu) dan 2 (dua). Terdapat taman, ruang santai, 2

(dua) toilet, dan halaman depan. Tempat parkir di Wisma Bahasa 3 (tiga) cukup

luas. Terdapat telepon sama seperti di Wisma Bahasa 1 (satu).

C. Landasan Teori

1. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Pengajaran BIPA

Para ahli bahasa telah merumuskan pengertian, fungsi dan tujuan

pengajaran BIPA dalam GBPP. Hal ini menjadi patokan bagi setiap pengajar

BIPA untuk melakukan pengajaran BIPA. Berikut perumusan pengertian, fungsi

dan tujuan pengajaran BIPA yang ada dalam GBPP.

a. Pengertian BIPA

BIPA adalah bentuk singkat dari Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing.

Sejalan dengan itu, pengajaran BIPA berarti pengajaran bahasaa Indonesia yang

dilakukan terhadap para penutur asing (GBPP, 2004). Penutur asing merupakan

orang-orang yang bukan warga Negara Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

15

b. Fungsi BIPA

Bahasa Indonesia merupakan materi utama yang diajarkan dalam kursus-

kursus BIPA ataupun di sekolah-sekolah yang pembelajarnya terdiri atas orang-

orang asing. Dalam kaitan itu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana

komunikasi dan sebagai alat untuk memahami berbagai aspek kehidupan dalam

masyarakat Indonesia, baik aspek ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, maupun

seni budaya Indonesia (GBPP, 2004).

c. Tujuan Pengajaran BIPA

Tujuan pengjaran BIPA adalah agar pembelajar mampu berkomunikasi

dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik secara lisan

maupun tulisan, yang meliputi empat keterampilan berbahasa. Keempat

keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah berbicara, menyimak, membaca,

dan menulis. Keterampilan dan kemampuan tersebut diharapkan dapat dicapai

sesuai dengan jenjang kursus yang ditempuh (GBPP, 2004).

d. Karakteristik Pembelajar BIPA

Pembelajar BIPA memiliki prinsip-prinsip belajar yang berbeda dengan

siswa di sekolah. Pembelajar BIPA umumnya pembelajar dewasa dengan prinsi-

prinsip belajar sebagai berikut .

1) Orang dewasa yang menilai pengalamannya sendiri sebagai sumber

belajar lebih lanjut atau pengalamannya dinilai orang lain adalah

pelajar yang lebih baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

16

2) Orang dewasa pelajar baik kalau mereka terlibat dalam pengembangan

tujuan belajar bagi mereka sendiri yang serupa dengan konsep diri saat

ini dan yang diidamkan.

3) Orang dewasa telah mengembangkan cara-cara yang teratur untuk

memusatkan pada pengolahan informasi.

4) Pelajar berkreasi terhadap semua pengalaman sebagai apa yang ia

amati, bukan sebagai apa yang diberikan oleh guru.

5) Orang dewasa masuk ke dalam kegiatan belajar dengan serangkaian

gambaran dan perasaan yang teratur tentang dirinya yang

mempengaruhi proses belajar.

6) Orang dewasa lebih berkepentingan dengan apakah mereka berubah

kearah konsep diri yang diidamkan mereka sendiri dari pada apakah

mereka menemukan standard an tujuan dari orang lain.

7) Orang dewasa tidak belajar apabila terlalu diransang atau mengalami

tekanan atau kecemasan berat.

8) Orang dewasa yang dapat memproses informasi melalui berbagai

saluran dan telah belajar “bagaimana belajar” adalah pelajar yang

paling produktif.

9) Orang dewasa beelajar paling baik apabila bahan pelajaan secara

pribadi relevan dengan pengalaman masa lalu atau kepentingangan

sekarang dan proses belajar relevan dengan pengalaman hidup.

10) Orang dewasa belajar paling baik apabila informasi baru disajikan

melalui suatu jenis cara yang berhubungan dengan panca indra dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

17

pengalaman dengan ulangan dan variasi tema yang cukup. (Brundage

dan MacKercher seperti dikutip Nunan, 1988:22-23 dalam Y.Karmin

“Mengembangkan BIPA yang Ramah terhadap Pelajar”)

2. Media Pembelajaran Bahasa

a. Pengertian Media

Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan jamak dari kata

medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar (Miarso dkk.

1994:47). Sedangkan menurut Koyok dan Zulkarnaen (dalam Zainudin, 1984:35),

media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat

merangsang pikiran, perasaaan, dan kemauan mahasiswa sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada dirinya. Menurut Romiszowki (dalam

Wibawa & Mukti, 2002:12) media dalah pembawa pesan yang berasal dari suatu

sumber pesan. Dalam proses belajar mengajar, penerima pesan itu adalah siswa.

Sedangkan menurut Rohani, (1997:3) media adalah segala sesuatu yang dapat

diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi

(proses belajar mengajar).

Dari beberapa pendapat di atas, maka pengertian-pengertian tersebut dapat

dirangkum menjadi segala sesuati atau perantara yang dapat menyalurkan pesan

dari sumber pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan serta kemauan siswa

untuk mendorong terciptanya suatu proses belajar dalam dirinya.

b. Kriteria Pemilihan Media

Menurut Sudjana dan Rivai (1990:4) dalam memilih media untuk

kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

18

ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas

dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan

instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, sintesis lebih

memungkinkan digunakannya media pengajaran, (2) dukungan terhadap isi

pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan

generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa,

(3) kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah

diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat pada waktu mengajar. Media grafis

pada umumnya dapat dibuat tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan

praktis penggunaannya, (4) keterampilan guru yang menggunakannya, apapun

jenis media yang diperlukan, syarat utama adalah guru dapat menggunakannya

dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada

medianya, tetapi dampak prnggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi

belajar siswa dengan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer, dan

alat-alat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak dapat

menggunakannya dalam pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran, (5)

tersedianya waktu menggunakannya, dengan adanya waktu, media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung, (6) sesuai dengan taraf

berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai

degan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung didalamnnya dapat

dipahami oleh para siswa. Menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau

proporsi dalam bentuk persen bagi siswa sekolah dasar kelas-kelas rendah tidak

ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

19

c. Jenis-jenis Media

Jenis-jenis media menurut Koyok dan Zulkarnaen (dalam Zinudin,

1984:39), antara lain adalah sebagai berikut:

1) Media visual

a. Gambar/foto, merupakan media yang paling umum dinikmati di

mana-mana. Gambar merupakan bahasa umum, yang paling dapat

dimengerti.

b. Sketsa, merupakan gambar sederhana, atau coretan kasar yang

melukiskan bagian-bagian pokonya tanpa detail

c. Diagram, adalah suatu gambar yang menggunakan garis-garis dan

simbol-simbol geometris yang konvensional, diagram yang

menggambarkan struktur dari obyeknya. Struktur itu bisa berupa

ide, suatu masyarakat, kalimat dan sebagainya.

d. Grafik, adalah suatu jenis yang menggunakan titik-titik, garis atau

gambar untuk menyampaikan informasi statistik yang saling

berhubungan.

e. Kartun, adalah suatu gambar interpreatif yang menggunakan

simbolisme dan seringkali melebih-lebihkan secara berani untuk

menyampaikan suatu pesan secara cepat atas suatu sifat seseorang,

situasi atau kejadian-kejadian tertentu.

2) Media dengar

a. Radio, media ini mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan

dengan media lainnya, diantaranya yaitu : harganya relatif murah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

20

variasi programnya lebih banyak daripada televisi; sifatnya mobile.

Radio dapat dipindah-pindahkan dari suatu ruangan keruangan

lainnya dengan mudah; radio dapat mengembangkan imajinasi

anak, dan lain sebagainya.

b. Laboratorium bahasa, merupakan alat untuk melatih siswa

mendengar dan mengucapkan bahasa dalam bahasa asing dengan

jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.

3) Projected still media

a. Slide, media ini penting dalam proses pengajaran film. Ada dua

tipe film slide, yaitu : bentuk tradisional, adalah lepas satu-satu,

frame demi frame; bentuk baru adalah dibungkus dalam tempat

khusus lalu dimasukan ke dalam proyektor dan secara otomatis

berputar seperti film biasa.

b. Film strip, berbeda dengan slide, gambar/frame pada film strip

berurutan merupakan satu kesatuan. Sebagaimana halnya slide,

film strip bisa tanpa suara bisa juga dengan suara. Selain dengan

suara, penjelasan bisa pula dalam bentuk buku pedoman atau narasi

tulis di bawah gambar.

c. Opaque projector, disebut demikian karena yang diproyeksikan

bukan transparansi, tetapi bahan sebenarnya, benda-benda datar,

tiga dimensi seperti mata uang, model-model dapat pula

diproyeksikan, warna dan anyamannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

21

d. Overhead projector (OHP), adalah alat yang dirancang sedemikian

rupa sehingga bahan yang bebentuk sheet dan transparan

diletakkan di sumber-sumber cahaya dan gambarnya diproyeksikan

lewat atas kepala dari jarak dekat ke layar yang terletak di belakang

operatornya.

4) Projected film media,

a. Film, film dibuat oleh lembaga lain di luar sekolah, tetapi guru

berhak menyeleksinya dan mengatur pemutarannya. Film

pendidikan ada yang tak bersuara dan bersuara. Pada yang tak

bersuara, guru memberikan komentar selama film diputar.

b. Filmloop/loopfilm, adalah jenis film yang terdiri dari film ukuran 8

mmm atau 16 mm, yang ujung-ujungnya saling berhubungan,

sehinggga film ini akan berputar terus berulang-ulang kalau tidak

dimatikan.

c. Televisi, sebagai suatu media pendidikan, televisi mempunyai

beberapa kelebihan, diantaranya yaitu: televisi dapat menerima,

menggunakan dan menrubah atau membatasi semua bentuk media

yang lain, menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan

dicapai; televisi merupakan medium yang menarik, up to date

yang selalu siap diterima oleh anak-anak karena mereka

mengenalnnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah dan lain

sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

22

d. Video tape recorder, media ini memiliki beberapa keunggulan,

antara lain: sejumlah besar audience dapat memperoleh informasi

dari ahli-ahli/ spesialisasi. demonstrasi yang sulit bisa disiapkan

dan direncanakan sebelumnya dan lain-lain.

3. Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing

Permasalahan-permasalahan tentang pengajaran bahasa Indonesia bagi

penutur asing memberikan gambaran betapa penting upaya peningkatan jumlah

dan mutu pembelajaran bahasa Indonesia dalam persiapan memasuki era global.

Menurut Iskandarwasid (2011:266), diperlukan kebijakan nasional tentang

pengajaran bahsa Indonesia untuk orang asing. Kebijakan tersebut menyangkut

(1) Kurikulum, merupakan landasan berpijak dalam pelaksanaan pengajaran

bahasa Indonesia. Berbagai perkembangan telah terjadi dalam dunia pengajaran,

baik dalam pendekatan, metode, tekhnik, bahan ajar maupun perkembangan

perilaku kehidupan masyarakat penutur Indonesia. Untuk itu diperlukan

kurikulum mutakhir yang dapat menampung berbagai perkembangan tersebut.

Pada kenyataannya sampai saat ini belum ada kurikulum BIPA yang bersifat

standar. Selama ini penyelenggara pendidikan memiliki kebebasan untuk

menyusun kurikulumnya sendiri, (2) bahan ajar, menurut Iskandarwassid

(2011:271), ada dua jenis penggunaan bahasa resmi dan penggunaan bahasa tak

resmi. Bahan ajar yang lebih tepat ialah bahasa Indonesia sebagai satu

keseluruhan berdasarkan konteks penggunaannya yang ditunjukan untuk

penguasaan dan kemampuan berbahasa Indonesia secara baik dengan tidak

mengabaikan berbagai ragam bahasa Indonesia yang hidup di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

23

Maryanto dalam Iskandarwassid (2011:271), mengemukakan bahwa kruntutan

topic dan sistematika tatabahasa sekaligus dalam suatu bahan ajar amat diperlukan

untuk mempermudah dan mempercepat penguasaan bahasa indoesia bagi

pembelajar BIPA. Hal ini mengingat keterbatasan waktu belajar mereka. (3)

tenaga pengajar, bulletin pengajaran BIPA Volume 1/1 (1991:1) dalam

Iskandarwassid (2011:272),” pokok permasalahan BIPA adalah Sumber Daya

Manusia (SDM) yang tidak terlatih. Kita belum memiliki tenaga pengajar BIPA

yang memiliki kualifikasi karena program BIPA memang belum menjadi salah

satu program studi di LPTK. Pengajar-pengajar BIPA yang ada sekarang tidak

pernah mengenal lelah untuk belajar dan mencoba berbagai kiat pengajaran.

Mereka itu seperti seorang bayi yang hendak belajar berjalan, tidak pernah lelah

untuk bangkit kembali setelah kaki mereka terpeleset. (4) Sarana, keberhasilan

penguasaan bahasa Indonesia dalam proses belajar terlihat dari tes yang mereka

jalani. Untuk mengetahui tingkat-tingkat keberhasilan itu, diperlukan sarana uji

kemahirann berbahasa. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sebagai salah

satu sarana pengukur keberhasilan dalam belajar bahasa indoesia. UKBI dapat

dijadikan standar evaluasi dalam bahan belajar BIPA.

4. Model Pembelajaran Keterampilan Membaca

Tarigan (1979:9) mengambil kesimpulan bahwa membaca adalah

memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya. Pengertian membaca

yang diungkapkan tersebut nampaknya memiliki keterbatasan. Membaca juga

merupakan aktivitas memahami, menafsirkan, mengingat, serta menulis kembali

berdasarkan analisis pikiran kita sendiri. Sebelumnya Tarigan (1994:7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

24

mengatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan

oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.

Membaca merupakan aktivitas yang kompleks yang melibatkan berbagai

faktor yang datangnya dari dalam diri pembaca dan faktor luar. Selain itu,

membaca juga dapat dikatakan sebagai jenis kemampuan manusia sebagai produk

belajar dari lingkungan, dan bukan kemampuan yang bersifat instingtif, atau

naluri yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu, proses membaca yang dilakukan

oleh orang dewasa (dapat membaca) merupakan usaha mengolah dan

menghasilkan sesuatu melalui penggunaan modal tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat diambil simpulan bahwa

membaca merupakan aktivitas yang melibatkan penglihatan, ingatan, dan

pemahaman yang mencakup pengubahan tulisan atau lambang-lambang yang

menjadi bunyi bermakna yang melibatkan kemampuan fisik dan psikis untuk

berfikir kritis dan kreatif menggunakan kemampuan membaca yang dimiliki

dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang disampaikan oleh penulis.

Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan bahasa yang tidak

kalah pentingnya dengan keterampilan yang lain. Kita ketahui bahwa pada masa

sekarang ini banyak buku, majalah, koran serta tulisan yang berbentuk lain

sebagai penyampai informasi. Untuk itu keterampilan membaca sangat diperlukan

untuk memahami informasi atau isi pesan yang ada dalam teks bacaan.

Dalam kegiatan pembelajaran BIPA membaca, menulis, berbicara dan

menyimak adalah aspek-aspek kebahasaan yang sangat penting untuk dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

25

Kegiatan membaca BIPA dilakukan agar pembelajar dapat memahami suatu

bacaan dan dapat menarik isi pokok dari bacaan tersebut. Pembelajar BIPA dapat

membaca buku, cerpen, Koran, dialog, atau apapun bentuk bacaan baik cetak

maupun elektronik. Bagi para pembelajar BIPA tentunya memiliki tahapan-

tahapan dalam kegiatan membaca bahasa Indonesia, karena bagi mereka bahasa

indoenesia merupakan bahasa kedua. Mempelajari bahasa kedua tidak seperti

mempelajari bahasa pertama. Bagi pembelajar BIPA, mereka akan terlebih dahulu

mempelajari hal-hal sederhana lalu kemudian mempelajari hal-hal yang rumit.

Demikian pula dalam kegiatan membaca, pembelajar BIPA akan terlebih dahulu

diberikan bacaan-bacaan ringan kemudian seiring dengan perkembangan

pembelajar tersebut bacaan-bacaan yang diberikan pun akan semakin meningkat.

Bacaan-bacaan bagi penutur BIPA tidak harus berbentuk teks narasi, deskripsi

dan lain-lain, bisa juga berupa dialog-dialog atau pun berupa modul. Terutama

bagi para penutur BIPA beginner, media modul akan membantu pembelajar untuk

memahami kosa kata dan memahami suatu teks bacaan. Karena pada dasarnya

gambar merupakan media yang paling mudah dipahami oleh pembelajar. Modul

dapat menambah perbendaharaan kosa kata bagi pembelajar, misalnya kata-kata

yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dengan

menggunakan media modul media pembelajaran akan semakin bervariasi.

5. Pengembangan Modul Bahasa Indonesia

Pengembangan modul bahasa Indonesia adalah bagian dari pengembangan

kurikulum bahasa, seperti juga pengembangan kurikulum bidang studi yang lain,

pengembangan kurikulum bahasa tentunya melalui prosedur yang biasa digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

26

dalam pengembangan bahan suatu pengajaran. Prinsip-prinsip prosedur itu

meliputi perencanaan, pengelolaan, dan penilaian program belajar (Siahaan,1987).

Modul adalah keseluruhan bahan yang akan diajarkan kepada siswa

sebagai dasar untuk mengembangkan kompetensi dasarnya (Widharyanto,

2003:51). Dalam konteks penelitian ini peneliti menggunakan pengertian modul

dari Depdiknas, modul adalah alat atau sarana pembelajran yang berisi materi,

metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis

dan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya (Depdiknas, 2003:4).

Sampai saat ini terdapat dua pandangan dalam penyampaian materi

pembelajaran kepada siswa, yaitu pembelajaran yang focus pada guru dan

pembelajaran yang berfokus pada siswa. Penyampaian materi pembelajaran yang

berfokus pada guru terjadi apabila guru mendominasi keseluruhan kelas selama

proses penyampaian materi pembelajaran. Pandangan ini telah banyak dikritik

orang karena guru dianggap terlalu otoriter sebagai sumber kebenaran, sementara

siswa hanya sebagai konsumen yang pasif mengikuti kehendak guru, dan tidak

boleh berinisiatif (Widharyanto, 2003:52).

Penyampaian materi pembelajaran yang berfokus pada pembelajar adalah

penyampaian materi yang dilakukan oleh siswa dan untuk siswa. Siswalah yang

lebih banyak beraktivitas di kelas. Mereka membaca, menyimak, melaporkan, dan

mendiskusikan materi tersebut dengan siswa yang lain maupun dengan guru

(Widharyanto, 2003:52).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

27

Di sekitar kita banyak sekali bahan yang dapat dipakai untuk kegiatan

pembelajaran di kelas. Namun demikian tidak setiap bahan dapat diambil begitu

saja tanpa mempertimbangkan siswa. Dalam kaitan dengan pemilihan bahan ini,

hal-hal yang perlu diperhatikan adalah (1) usia siswa (kelas) yang mencerminkan

tingkat kemapuan siswa, (2) potensi yang ada di lingkungan social budaya sisa,

(3) kondisi social ekonomi siswa, (4) minat dan perhatian siswa, (5) arah dan

tujuan belajar siswa sperti yang terdapat dalam kurikulum.

Setelah guru memperhatikan kriteria tersebut, langkah yang harus

dilakukan selanjutnya adalah (1) mengumpulkan bahan, (2) menyeleksi, (3)

mengurutkan bahan, (4) menyajikan bahan, dan (5) mengevaluasi bahan

(Widharyanto, 2003:52).

Dalam membuat materi, syarat-syarat yang harus diperhatikan adalah

(Puskur, 2002:13):

1. Sahih (valid), materi yang diajarkan akan dituangkan dalam pembelajaran

benar-benar harus teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga

berkaitan dengan keaktualan materi, sehingga materi yang diberikan dalam

pembelajarn tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk

pemahaman kedepan.

2. Otentik, prinsip keotentikan bahan dan materi pelatihan berbahasa dipilih yang

banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk, (1) mengembangkan

kemahiran fungsi bahasanya, (2) menekankan fungsi komunikatif bahasa, dan

(3) memenuhi kebutuhan berbahasa siswa. Bahan berisi

petunjuk/pelatihan/tugas yang memanfaatkan media cetak atau elektronik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

28

seoptimal mungkin, didasarkan atas hasil analisis kebutuhan berbahasa siswa,

sedapat mungkin bersifat otentik, mengandung pemakain unsur bahasa yang

bersifat selektif dan fungsional serta mendukung terbentuknya performansi

komunikatif siswa yang andal.

3. Kepentingan, bahan-bahan yang kita pilih hendaknya benar-benar penting bagi

program dan pembelajar itu sendiri. Penting di sini berarti bahwa bahan itu

memang fundamental untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam memilih

materi perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut: (1) sejauh mana materi

tersebut penting dipelajari?, (2) penting untuk siapa?, (3) dimana?, dan (4)

mengapa penting?.

4. Kebermanfaatan, manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis

maupun non akademis. Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin

bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan

keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan

yang lebih lanjut. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya adalah materi

yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup dan sikap yang

dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Layak dipelajari, materi memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek

tingkat kesulitan (tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit) maupun aspek

kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.

6. Menarik minat, materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat

memotivasi siswa untuk mempelajari lebih lanjut setiap materi yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

29

kepada siswa harus menumbuhkembangkan rasa ingin tahu, sehingga

memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.

D. Kerangka Berpikir

Pada bagian ini akan memaparkan kerangka berpikir peneliti yang

digunakan dalam mengembangkan produk berupa media modul.

1) Subjek penelitian dalam pengembangan produk ini adalah pembelajar

asing tingkat dasar (beginner), pengajar bahasa Indonesia, dan dosesn ahli

bahasa Indonesia.

2) Teori yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah: (a)

pengertian media BIPA, (b) jenis-jenis media BIPA, (c) keterampilan

membaca bahasa Indonesia (d) media pembelajaran bahasa: modul.

3) Model yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah model

sadiman.

4) Pengembangan media modul berdasarkan buku materi yang digunakan

oleh penutur BIPA tingkat beginner.

5) Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan menyebarkan kuisioner.

6) Uji coba produk dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) penilaian dilakukan

oleh dosen ahli bahasa Indonesia dari Universitas Sanata Dharma dan

pengajar bahasa Indonesia dari lembaga BIPA , dan (2) uji coba lapangan.

7) Revisi dilakukan berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

30

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dikemukakan (1) model pengembangan, (2) prosedur

pengembangan, (3) uji coba produk meliputi desain uji coba, subjek uji coba, jenis

data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang disusun oleh

Sadiman. Model sadiman ini memuat langkah-langkah yang secara prosedural

sesuai untuk penelitian pengembangan media. Model Sadiman ini terdiri dari

komponen-komponen pengembangan yang dibutuhkan seperti adanya analisis

kebutuhan, perumusan tujuan, materi dan evaluasi. Menurut Sadiman (1986:102),

untuk mengembangkan media perlu dilakukan persiapan dan perencanaan yang

teliti. Oleh sebab itu, Sadiman mengutarakan langkah-langkah untuk

menggunakan media. Langkah-langkah dalam pengembangan program media

yaitu: (1) menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, (2) merumuskan tujuan

instruksional (instructional objective) dengan operasional dan khas, (3)

merumuskan butur-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya

tujuan, (4) pengembangan alat pengukur keberhasilan, (5)

menulis naskah media, (6) mengadakan tes dan revisi. Bila langkah-langkah

tersebut digambarkan maka diperoleh model pengembangan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

31

Bagan 3.1 Pengembangan Media Model Sadiman (1986:103)

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan modul sebagai media pengajaran bahasa

Indonesia bagi penutur BIPA tingkat beginner akan dipaparkan dibawah ini.

1. Analisis Kebutuhan

Kuesionerdigunakan sebagai alat bantu peneliti untuk mengetahui

kebutuhan pembelajar tingkat beginner terhadap media modul dan kegiatan

membaca. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang diperoleh, media yang

diharapkan adalah media yang efektif, yaitu media yang dapat membantu

pemahaman pembelajar, ataupun membantu kelancaran proses pembelajaran;

menarik, yaitu dengan adanya media tersebut maka pembelajaran akan menarik

sehingga menambah motivasi belajar; dan sesuai dengan karakteristik pembelajar

asing, maksudnya media modul yang dibuat sesuai dengan kemampuan dan

pengetahuan pembelajar asing.

Analisis

kebutuhan

Perumusan

tujuan

Perumusan butir

materi

Penulisan naskah

media

Perumusan alat pengukur

keberhasilan

Tes / uji coba

Naskah siap

produksi

revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

32

2. Perumusan Tujuan

Peneliti merumuskan tujuan berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Tujuan

pembelajaran tersebut dapat mempermudah pembuatan/penyusunan media modul.

Pembelajar ingin mempelajari bahasa Indonesia dengan berbagai tujuan tertentu

misalnya untuk bekerja, mengajar dan lain sebagainya.

3. Perumusan Butir- Butir Materi

Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan akan membantu peneliti

untuk merumuskan butir-butir materi pembelajaran. Perumusan butir-butir materi

pembelajaran akan dijabarkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Peneliti merumuskan butir-butir materi dalam bentuk rencana

pelaksanaan pembelajaran.

4. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan

Perumusan alat ukur keberhasilan perlu dilakukan agar dapat diketahui

apakah media modul tersebut sudah layak atau belum sebagai media membaca

bagi penutur BIPA tingkat beginner.

5. Penulisan Naskah Media

Dalam tahap ini peneliti membuat naskah cerita berdasarkan materi yang

akan disajikan. Peneliti akan memilih beberapa unit pembelajaran dan selanjutnya

membuat naskah berdasarkan topik dan tema dari masing-masing unit

pembelajaran.

6. Pembuatan Media Modul

Setelah membuat maskah maka langkah selanjutnya adalah pembuatan

media modul. Naskah cerita yang telah dibuat kemudian diilustrasikan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

33

bentuk gambar dan dialog. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan

media modul ini adalah kertas HVS dan pensil untuk menggambar. Modul akan

digambar sesuai naskah yang telah dibuat sebelumnya. Modul yang telah

digambar selanjutnya akan di scan sehingga selanjutnya dapat disajikan dalam

buku ajar. Modul akan disajikan dalam buku ajar beserta dengan tujuan, rumusan

materi, latihan dan glosarium.

7. Penilaian Media Pembelajaran

Setelah media modul dibuat, selanjutnya dilakukan penilaian terhadap

media modul. Penilaian media modul perlu dilakukan karena hasil penilaian

tersebut akan digunakan sebagai dasar perbaikan media. Penilaian media modul

dilakukan oleh dosen ahli Bahasa Indonesia USD. Berikut adalah kisi-kisi

kuesioneryang akan digunakan sebagai penilaian subjek uji coba.

Tabel 3.1 kisi-kisi kuesioner penilaian media modul

No

Butir-butir penilaian

Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kesesuaian dengan tujuan instruksional

Ketepatan dengan tema yang dipelajari

Kesesuaian dengan taraf berpikir pembelajar

Kejelasan modul

Kesederhanaan modul

Kombinasi warna

Daya tarik modul

Keautentikan modul

Keterpahaman modul

1

1

1

1

1

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

34

8. Uji Coba

Setelah melakukan penilaian dosen ahli, peneliti mengidentifikasi

kesalahan-kesalahan pada desain semula. Kesalahan-kesalahan tersebut akan

diperbaiki oleh peneliti. Setelah dilakukan perbaikan terhadap media modul yang

dihasilkan, media modul yang telah diperbaiki kemudian diujicobakan kepada

para penutur BIPA beginner.

9. Revisi

Revisi dilakukan setelah peneliti memperoleh hasil penilaian media modul

dan hasil uji coba media modul. Perbaikan dilakukan untuk memperbaiki media

modul yang dihasilkan agar media modul layak digunakan sebagai media

pembelajaran, khususnya media pembelajaran membaca. Peneliti juga akan

mendeskripsikan hal-hal apa saja yang menjadi pedoman atau perlu diperhatikan

ketika hendak melakukan revisi. Dengan demikian revisi akan menghasilkan

media modul yang bermanfaat.

10. Produk Akhir

Setelah melalui kesembilan tahapan tersebut media modul dapat

digunakan sebagai salah satu media pembelajaran membaca bagi penutur BIPA

tingkat beginner. Media modul yang dihasilkan bisa menjadi media yang efektif

untuk para penutur BIPA beginner . Modul diharapkan mampu menarik minat

pembelajar BIPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

35

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Media Modul

.

C. Uji Coba Produk

Uji coba produk ditujukan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk

penggunaan media modul sebagai media pengajaran membaca bagi penutur asing

tingkat beginner. Selain itu, uji coba dimaksudkan untuk memperoleh masukan,

tanggapan, kritikan dan penilaian terhadap kelayakan produk yang dibuat. Uji

coba produk ini memuat desain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen

pengumpulan data dan teknik analisis data.

1. Analisis kebutuhan

2. Pembuatan silabus

8. Revisi

3.Draft pengembangan media

5. Revisi

4.Penilaian

media oleh

dosen ahli

6.Uji coba 7. Konsultasi

media dengan

dosen ahli

9.Produk Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

36

1. Desain Uji Coba

Sebelum dilakukan uji coba ke pembelajar, media yang telah dibuat akan

dinilai terlebih dahulu oleh dosen ahli Bahasa Indonesia USD dan pengajar BIPA

di lembaga BIPA bersangkutan. Setelah dilakukan penilaian, media diujicobakan

ke pembelajar. Hasil penilaian tersebut nanti akan digunakan sebagai dasar revisi,

apakah media modul yang dihasilkan sudah layak atau belum digunakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur BIPA. Berikut adalah kisi-kisi

kuesioner yang akan digunakan sebagai penilaian, dari para subjek uji coba.

Tabel 3.2 Kisi- Kisi Kuesioener Penilaian Produk Materi

No

Butir penilaian

Jumlah

1. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 1

2. Ketetapan teks materi dengan topik yang dipelajari 1

3. Kesesuaian materi dengan taraf berpikir pembelajar 1

4. Kesesuaian materi dengan latihan-latihan 1

5. Kesesuaian materi dengan catatan budaya 1

6. Kesesuaian materi dengan karakteristik pembelajar 1

7. Efektifivitas soal dengan indikator 1

8. Kemenarikan desain materi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

37

Tabel 3.3 Kisi-Kisi KuesionerPenilaian Produk Media

No. Butir penilaian

Jumlah

1. Kesesaian media dengan tujuan pembelajaran 1

2. Ketetapan media denga topik yang dipelajari 1

3. Kesesuaian media dengan taraf berpikir pembelajar 1

4. Kejelasan gambar dan warna modul 1

5. Kejelasan tulisan modul 1

6. Kejelasan petunjuk dan latihan modul 1

7. Keterpahaman modul 1

8. Keautentikan modul 1

9. Daya tarik modul 1

2. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam pengembangan ini adalah pembelajar asing tingkat

beginner yang akan dipilih oleh peneliti atau ditentukan oleh pengajar dari

lembaga bahasa Wisma Bahasa Yogyakarta yang akan dijadikan tempat penelitian

oleh peneliti.

3. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data

kuantitatif diperoleh dari hasil pengolahan data analisis kebutuhan, penilaian

media modul, dan uji coba media modul. Data kualitatif diperoleh dari hasil

wawancara dengan pengajar dan pembelajar. Wawancara dilakukan pada dua

tahap yaitu wawancara dengan siswa sebelum uji coba media modul dilaksanakan

dan wawancara dengan siswa setelah uji coba media modul dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

38

4. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini akan memiliki dua jenis data yaitu data kuantitatif dan data

kualitatif. Oleh sebab itu, peneliti akan menggunakan instrumen kuesioneranalisis

kebutuhan, wawancara, dan penilaian media modul. Wawancara dilakukan secara

informal, yang digunakan untuk mencari informasi mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan pengembangan media modul. Kuesioneranalisis kebutuhan

digunakan sebagai alat untuk mencari informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan

pembelajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Selain itu, angket penilaian yang ditujukan kepada para subjek coba,

digunakan untuk menilai produk pengembangan media modul. Hasil penilaian

nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk menyempurnakan produk

pengembangan, berupa media modul. Berikut adalah kisi-kisi instrumen

pengumpulan data tersebut, apabila disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 3.4 Kisi-kisi wawancara media modul

No Butir-butir pertanyaan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

Kosa kata yang diajarkan pada pembelajar asing

Media yang digunakan dalam pembelajaran

Kesulitan penggunaan media dalam pembelajaran

Kemampuan pembelajar dalam pemahaman media

Kesulitan yang dihadapi dalam pengembangan media

modul

Bagaimana media modul yang baik

Saran-saran yang diberikan kepada peneliti

1

1

1

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

39

Di bawah ini adalah kisi-kisi instrumen kuesioner analisis kebutuhan

pembelajar (need analysis) yang digunakan sebagai instrumen pengembangan

media pembelajaran dan bahan ajar. Secara lebih lengkap instrumen ini disajikan

di dalam lampiran.

Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioneranalisis kebutuhan pembelajar tingkat dasar

(beginner)

Peneliti menyajikan instrumen analisis kebutuhan pengembangan

dengan menggunakan skala tiga, yaitu Sangat Perlu (SP), Perlu (P), dan Tidak

Perlu (TP).

No Butir-butir data Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nama

Umur

Sejarah belajar bahasa

Pekerjaan

Tujuan belajar bahasa Indonesia

Dengan siapa akan berkomunikasi

Tingkat (level) penguasaan bahasa Indonesia

Latar belakang pendidikan

Bahasa lain yang dikuasai

Keahlian

Di mana bahasa Indonesia akan digunakan

Ragam bahasa yang diperlukan

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

40

Tabel 3.6 Kebutuhan kontak bahasa

No Butir-butir pertanyaan Jumlah No.

instrumen

1

2

3

4

5

6

7

Berkaitan dengan diri sendiri

Berkaitan dengan orang lain

Transportasi

Berkaitan dengan aktivitas

Berkaitan dengan memberi, menerima dan

menolak undangan

Berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari

Berkaitan dengan makanan

2

2

1

2

1

2

2

1,2

3,4

5

6,7

8

9,10

11, 12

Tabel 3.7 Kisi-kisi Kebutuhan cara belajar

No Butir-butir pernyataan Jumlah No. inst

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Cara belajar

Pekerjaan rumah

Belajar di kelas

Jenis belajar

Memperbaiki kesalahan

Penggunaan media pembelajaran

Kegiatan dalam belajar

Motivasi berbahasa

Apresiasi belajar

Penggunaan media modul

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Peneliti menyajikan kuesioner kebutuhan cara belajar dengan memberikan pilihan

jawaban disetiap butir pertanyaan. Dari beberapa pilihan jawaban tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

41

pembelajar memilih jawaban ya atau tidak, untuk lebih lengkap disajikan dalam

lampiran.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data adalah analisis

deskriptif dan analisis isi. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari kuesioneranalisis kebutuhan dan

kuesioner penilaian produk pengembangan. Data tersebut dideskripsikan dengan

menggunakan teknik deskriptif rata-rata (mean). Mean atau rata-rata tingkat

kebutuhan dan hasil uji coba produk tersebut diinterpretasikan kemudian

dijelaskan secara kualitatif. Mean dianalisis untuk setiap butir pertanyaan, pada

setiap pelajaran. Menurut Nurgiyantoro (1987:326-327), berikut adalah rumus

untuk mencari nilai rata-rata kebutuhan tersebut:

=

Rumus mencari nilai rata-rata hasil penilaian adalah sebagai berikut:

=

Keterangan:

: rataan

: jumlah skor

N : jumlah subjek

Data kualitatif diperoleh dari evaluasi para subjek coba, berupa masukan,

tanggapan, kritik dan saran. Data tersebut digunakan untuk merevisi produk

pengembangan berupa media modul. Kriteria yang digunakan untuk mengambil

keputusan terhadap penilaian produk pengembangan adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

42

Tabel 3.8 Kriteria penilaian dengan skala sikap

Interval hasil perhitungan Bobot Penilaian sikap

X> 4,21 5 Sangat baik

3,40 < X≤ 4,21 4 Baik

2,60 < X ≤ 3,40 3 Cukup

1,79 < X ≤ 2,60 2 Kurang

X ≤ 1,79 1 Sangat kurang

(Sukardjo, 2008:101)

Penilaian pengambilan keputusan terhadap analisis kebutuhan adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.9 Kebutuhan kontak bahasa

Bobot Penilaian sikap

3 Sangat dibutuhkan

2 Dibutuhkan

1 Tidak dibutuhkan

Tabel 3.10 Kebutuhan cara belajar

Bobot Penilaian sikap

2 Dibutuhkan

1 Tidak dibutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

43

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

Pada bab ini peneliti memaparkan beberapa hasil analisis data diantaranya,

(1) hasil penelitian, meliputi: (a) hasil wawancara pengembangan media modul,

(b) hasil kuesioner kebutuhan pengembangan media modul, (c) hasil kuesioner

data pribadi dan tujuan pembelajaran (2) hasil uji coba produk pengembangan,

meliputi: (a) draft produk materi ajar dan modul pembelajaran, (b) hasil uji coba

lapangan. Pada bagian yang terakhir berisi pembahasan.

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Wawancara Pengembangan Media Modul

Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran

dan penggunaan media yang ada di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pada kesempatan

tersebut peneliti mewawancarai Ibu Ana selaku pengajar dan penyedia media

pembelajaran yang digunakan di Wisma Bahasa. Wawancara dilakukan pada

tanggal 27 Mei 2014, hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran di Wisma Bahasa Yogyakarta, pengajar pernah

menggunakan media modul sebagai media pembelajaran. Media modul

tersebut mereka dapatkan dari Koran Kompas. Selain itu pengajar juga

menggunakan gambar-gambar yang didapatkan dari internet kemudian

dibuat dalam bentuk kartu-kartu yang selanjutnya akan digunakan di

dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

44

2. Dalam pengajaran di dalam kelas pengajar menggunakan berbagai jenis

media, tergantung pada tingkatan pembelajar. Media gambar biasa

digunakan oleh pembelajar beginner.

3. Pengajar belum pernah menggunakan media modul bagi level beginner.

Media yang biasa digunakan bagi level beginner yaitu media gambar dan

realia.

4. Media yang baik adalah media yang dapat dipahami oleh siswa, mudah

didapatkan dan bahasanya sederhana.

5. Media modul akan sangat membantu karena pada dasarnya gambar adalah

media yang paling mudah dipahami oleh pembelajar. Media modul harus

menggunakan bahasa yang baik dan dapat dipahami oleh pembelajar.

6. Kendala yang dihadapi dalam penggunaan media yaitu ada pembelajar

yang kurang suka diperlakukan seperti anak kecil. Misalnya, dalam

penggunaan media gambar, pembelajar menganggap penggunaan media

gambar hanya untuk anak kecil saja. Selain itu, ada beberapa media yang

hilang misalnya media kartu, biasanya media tersebut setelah digunakan

tidak diletakan pada tempatnya kembali sehingga sulit ditemukan pada

saat akan digunakan kembali di kelas.

7. Lembaga menyediakan beberapa realia dan kartu. Selain itu, ada beberapa

pengajar yang menyediakan media sendiri untuk digunakan saat kegiatan

pembelajaran di kelas. Gambar-gambar biasa didapatkan dari internet atau

ada pengajar yang dapat menggambar sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

45

8. Karakteristik pembelajar BIPA tingkat dasar adalah harus banyak

menampilkan visualisasi seperti gambar, benda, dll. Hal tersebut dilakukan

agar penyampaian pesan tersampaikan dengan baik.

9. Peneliti harus memperhatikan pemilihan kata yang akan digunakan dalam

media modul. Gunakan kata-kata sederhana yang biasa digunakan dalam

kehidupan sehari-hari.

10. Pengembangan media pada masa mendatang bisa lebih canggih dan mudah

didapat; sederhana dan dapat diterima dengan baik oleh pembelajar BIPA.

2. Hasil Kuesioner Kebutuhan Pengembangan Media Modul

Kuesioner ini bertujuan untuk menentukan topik-topik yang akan

dipergunakan di dalam silabus dan materi ajar yang selanjutnya dikemas dalam

media modul. Data tersebut didapat dari instrumen kuesioner analisis kebutuhan

(need analysis). Kuesioner tersebut dibagikan kepada lima orang pembelajar asing

yang ada di Wisma Bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

46

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Kebutuhan Kontak Bahasa

No. Pertanyaan Keterangan

1. Menceritakan tentang dirimu kepada

orang lain 2,6

Sangat

dibutuhkan

2. Menceritakan tentang keluargamu kepada

orang lain 2

Dibutuhkan

3. Memberikan bantuan pada orang lain 3

Sangat

dibutuhkan

4. Meminta bantuan pada orang lain 2,8

Sangat

dibutuhkan

5. Pergi kesuatu tempat 2,6

Sangat

dibutuhkan

6. Menceritakan tentang hobi anda kepada

orang lain 2

Dibutuhkan

7. Menceritakan tentang kegiatan sehari-hari

kepada orang lain 1,8

Dibutuhkan

8. Memberi, menerima dan menolak undangan 2 Dibutuhkan

9. Membeli barang di pasar tradisional 2 Dibutuhkan

10. Menawar barang di pasar tradisional 2 Dibutuhkan

11. Memesan makanan 2,6

Sangat

dibutuhkan

12. Membayar makanan 2,4 Dibutuhkan

Keterangan

SD : Sangat dibutuhkan

Artinya kontak bahasa tersebut sangat perlu diwujudkan dalam materi

pembelajaran bahasa Indonesia

D : Dibutuhkan,

Artinya kontak bahasa tersebut perlu diwujudkan dalam materi

pembelajaran bahasa Indonesia.

TD : Tidak dibutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

47

Artinya kontak bahasa tersebut tidak perlu diwujudkan dalam materi

pembelajaran bahasa Indonesia.

Data selanjutnya adalah topik-topik pilihan yang ingin dipelajari oleh

pembelajar. Topik-topik ini merupakan topik-topik yang menurut pembelajar

perlu dipelajarai terlebih dahulu dalam proses pembelajaran BIPA tingkat

beginner.

Tabel 4.2 Topik –topik Pilihan Pembelajar

Siswa Topik-topik Pilihan

A Tell people

about your

self

Asking help Giving help Tell people

about your

daily

activity

Give,

accept, and

refuse

invitations

B Tell people

about your

family

Tell people

about your

self

Asking help Pay food Order food

C Tell people

about your

self

Giving help Travelling Buy goods Pay food

D Giving help Asking help Tell people

about your

self

Tell people

about your

hobby

Tell people

about your

daily

activity

E Asking help Give,

accept, and

refuse

invitations

Food Tell people

about your

self

Keterangan

A = Peter Gelling D= Alex

B = Sharaya Cabansag E= Laura Cramer

C= Shuji Tsubasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

48

Skor tertinggi untuk rata-rata setiap butir pertanyaan dalam kebutuhan

kontak bahasa pembelajar adalah tiga. Setelah dilakukan analisis terhadap data

yang didapatkan dari analisis kebutuhan terhadap pembelajar BIPA di Wisma

Bahasa Yogyakarta hasilnya didapatkan seperti yang terlihat dalam tabel analisis

kebutuhan di atas.

Berdasarkan hasil analisis dan data-data yang telah disajikan di atas,

peneliti menyimpulkan bahwa topik-topik yang ditawarkan sangat diminati oleh

para pembelajar. Hal ini terbukti dari hasil rata-rata kebergunaan topik-topik yang

tinggi. Peneliti memahami bahwa pembelajar sangat mengharapkan agar topik-

topik di atas dapat diajarkan dalam proses pembelajaran karena sangat penting

untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari pembelajar. Jadi, dari semua

kebutuhan pembelajar terhadap kontak bahasa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia di atas, sangat baik apabila semua kebutuhan dijadikan variasi dalam

pembuatan produk berupa media pembelajaran.

3. Hasil Kuesioner Data Pribadi Dan Tujuan Pembelajaran

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui data pribadi pembelajar serta

tujuan belajar bahasa Indonesia. Dari kelima subjek penelitian dan pembelajar,

peneliti mengetahui bahwa mereka adalah pekerja kantor dan sebagian adalah

para pelajar yang ingin belajar secara langsung di Indonesia. Rata-rata umur

mereka adalah 23-29 tahun. Mereka belajar bahasa Indonesia untuk dapat

berkomunikasi dengan orang Indonesia saat bekerja dan ingin mempelajari bahasa

Indonesia lebih dalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

49

4. Hasil Kuesioner Kebutuhan Cara Belajar

Tingkat kebutuhan cara belajar para pembelajar dalam pembelajaran

bahasa Indonesia, penutur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta dapat dilihat

dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Kebutuhan Cara Belajar Pembelajar

No. Pertanyaan Keterangan

A Aktivitas di kelas

A 1 Individu 2 Dibutuhkan

A 2 Berpasangan 2 Dibutuhkan

A 3 Dalam kelompok kecil 1,6 Dibutuhkan

A 4 Dalam kelompok besar

1,2 Tidak

dibutuhkan

B Durasi Mengerjakan Tugas

B1 ≤ 5 jam/ minggu 1,6 Dibutuhkan

C Yang ingin dilakukan pembelajar

C 1 Pembelajar ingin menghabiskan waktu belajar di kelas

1,4 Tidak

dibutuhkan

C 2 Pembelajar ingin menghabiskan waktu belajar sebagian di

dalam kelas dan sebagian di luar kelas 1,8

Dibutuhkan

C 3 Pembelajar ingin menghabiskan waktu belajar sebagian di

dalam kelas dan sebagian waktu individual. 1

Tidak

dibutuhkan

D Pembelajar senang belajar dengan cara

D 1 Ingatan 1,8 Dibutuhkan

D 2 Pemecahan masalah 2 Dibutuhkan

D 3 Memperolehan informasi untuk diri sendiri 1,8 Dibutuhkan

D 4 Mendengarkan 1,4 Tidak dibutuhkan

D 5 Membaca 1,2 Tidak dibutuhkan

D 6 Menyalin dari papan tulis 1 Tidak dibutuhkan

D 7 Mendengar dan membuat catatan 1,4 Tidak dibutuhkan

D 8 Membaca dan membuat catatan 1 Tidak dibutuhkan

D 9 Pengulangan kembali dari apa yang didengar 1,6 Dibutuhkan

E 1 Secara langsung 1,4 Tidak dibutuhkan

E 2 Diakhir pembelajaran 1,4 Tidak dibutuhkan

F Pembelajar lebih suka belajar dengan menggunakan media

F 1 Buku 1,8 Dibutuhkan

F 2 Gambar 1,8 Dibutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

50

No Pertanyaan Keterangan

F 3 Foto 1,6 Dibutuhkan

F 4 Materi tertulis 1,2 Tidak dibutuhkan

F 5 Poster 1,6 Dibutuhkan

G Teknik pembelajaran yang disukai pembelajar

G 1 Bermain peran 1,8 Dibutuhkan

G 2 Permainan bahasa 1,6 Dibutuhkan

G 3 Lagu-lagu 1,4 Tidak dibutuhkan

G 4 Percakapan antar pembelajar 1,4 Tidak dibutuhkan

G 5 Informasi dari pembicara 1,4 Tidak dibutuhkan

G 6 Informasi dari perencanaan 1,6 Dibutuhkan

H Cara memperbanyak kosakata bahasa Indonesia

H 1 Menuliskan tugas dari guru

1,2 Tidak

dibutuhkan

H 2 Melakukan pembicaraan yang sederhana dan dikoreksi

oleh guru 1,4

Tidak

dibutuhkan

H 3 Mengecek kemampuan diri dengan tape, mendengarkan

kritik, dan membandingkan 1

Tidak

dibutuhkan

H 4 Belajar dari situasi nyata 2 Dibutuhkan

I Rasa puas diperoleh dari

I 1 Tingkat pekerjaan

1,4 Tidak

dibutuhkan

I 2 Pemberitahuan tentang kemajuan yang diperoleh 2 Dibutuhkan

I 3 Lebih percaya diri dari situasi yang sebelumnya 1,8 Dibutuhkan

J Jika belajar dengan materi tertulis, materi tertulis apa yang disukai?

J 1 Buku

1 Tidak

dibutuhkan

J 2 Modul 1,6 Dibutuhkan

J 3 Poster

1 Tidak

dibutuhkan

Keterangan

D : Dibutuhkan

Artinya cara belajar tersebut perlu diwujudkan dalam materi dan proses

pembelajaran bahasa Indonesia.

TD : Tidak dibutuhkan

Artinya cara belajar tidak perlu diwujudkan dalam materi dan proses

pembelajaran bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

51

Skor tertinggi untuk rata-rata setiap butir pertanyaan dalam kebutuhan cara

belajar pembelajar adalah dua. Dari data ini, peneliti dapat mengetahui beberapa

hal yang berkaitan dengan pembelajar. Beberapa hal yang berkaitan dengan cara

belajar yaitu tipe gaya belajar, cara belajar, pekerjaan rumah, media pembelajaran

yang diharapkan, dll. Berdasarkan hasil analisis, tampak bahwa dari semua

kebutuhan pembelajar terhadap cara belajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia

di atas semua dibutuhkan, kecuali cara belajar dalam kelompok besar. Untuk

durasi mengerjakan pekerjaan rumah rata-rata pembelajar adalah membutuhkan

waktu ≥ 5 jam per minggu. Pembelajar lebih membutuhkan waktu untuk belajar di

kelas dan sebagian diluar kelas.

Pembelajar tidak membutuhkan untuk dikoreksi kesalahannya secara

langsung dan tidak juga dilakukan sesegera mungkin di akhir kegiatan

pembelajaran. Pembelajar lebih membutuhkan belajar dengan menggunakan foto,

buku, gambar, serta poster dan tidak membutuhkan belajar dengan menggunakan

materi tertulis. Teknik pembelajaran yang dibutuhkan oleh pembelajar adalah

permainan bahasa, bermain peran dan informasi dari perencanaan. Teknik

pembelajaran dengan menggunakan lagu-lagu, informasi antar pembelajar dan

informasi dari pembicara, tidak dibutuhkan pembelajar. Pembelajar membutuhkan

perbendaharaan kosakata dengan situasi yang nyata tidak dengan menulis tugas

dari guru dan pembicaraan sederhana. Pembelajar membutuhkan guru untuk

memberitahu mengenai kemajuan yang diperoleh dan rasa lebih percaya diri

mengenai situasi sulit sebelumnya untuk kepuasan proses belajar. Butir

pertanyaan yang terakhir mengenai jenis media tertulis yang disukai, tampak jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

52

pembelajar membutuhkan media pembelajaran seperti modul atau buku dalam

kegiatan pembelajaran. Untuk itu, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

mengembangkan media pembelajaran bahasa Indonesia, maka akan efektif apabila

dalam mengembangkan media pembelajaran, peneliti menggunakan kebutuhan-

kebutuhan pembelajar sebagai dasar pengembangan.

Dalam mengembangkan media pembelajaran bahasa Indonesia, peneliti

akan membuat media yang sederhana, menarik, bersih, mudah dimengerti,

memberikan informasi bagi pembelajar, dan dapat melengkapi media lain seperti

papan tulis, TV, dll. Selain itu, diharapkan media pembelajaran tersebut sesuai

apabila digunakan untuk proses pembelajaran di kelas untuk jumlah pembelajar

perorangan atau dalam kelompok kecil.

B. Hasil Uji Coba Produk Pengembangan

Berikut ini peneliti memaparkan hasil uji coba produk yang dilakukan di

Wisma Bahasa Yogyakarta pada bulan Januari-Februari 2014. Kemudian hasil

validasi dari dosen ahli Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan pengajar di

Wisma Bahasa Yogyakarta, serta penilaian produk oleh pembelajar di Wisma

Bahasa. Pada subbab ini juga, peneliti memaparkan hasil evaluasi soal yang

dikerjakan oleh pembelajar.

1. Draft Produk Materi Ajar Dan Modul Pembelajaran

Pada bagian ini, peneliti memaparkan draft produk pengembangan materi

ajar serta hasil validasi uji coba produk pengembangan materi ajar yang dilakukan

oleh dosen ahli materi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan hasil validasi

uji coba produk modul pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar dari Wisma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

53

Bahasa Yogyakarta dan dosen ahli media dari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

a. Draft Pengembangan Materi Ajar

Proses awal merancang materi ajar membaca bahasa Indonesia yang

dilakukan peneliti adalah mendeskripsikan topik-topik yang telah ditentukan dari

hasil analisis, ke dalam silabus dan mulai untuk merancang materi ajar. Dalam

materi ajar memebaca bahasa Indonesia yang telah dirancang oleh peneliti,

terdapat 3 unit kegiatan belajar. Masing-masing memeiliki sub (1) percakapan,

(2) struktur, (3) latihan, (4) kosakata, (5) catatan budaya. Topik dari kelima unit

tersebut, yaitu (1) Nama Anda siapa?, (2) Anda mau makan apa?, dan (3) Bisa

tolong saya?.

Berikut ini disajikan penjelasan komponen-komponen yang terdapat dalam

rancangan materi ajar membaca bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

54

Gambar 1. Rancangan Awal Materi Ajar

Halaman depan Indikator

Percakapan Struktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

55

Kosakata dan Latihan Catatan Budaya

Kunci Jawaban

Komponen-komponen yang terdapapat di dalam modul pembelajaran

membaca untuk penutur BIPA tingkat begginer, yaitu: (1) sampul halaman

depan, berisi judul modul dan nama dari pembuat modul pembelajaran, (2)

indikator, berisi tujuan pembelajaran yang dicapai siswa setelah mempelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

56

topik-topik pembelajaran, (3) percakapan, berisi dialog singkat yang

menggunakan gambar dan kosakata sehari-hari, sehingga pembelajar dapat

berlatih dengan teman atau guru di kelas, (4) struktur, berisi beberapa contoh

kalimat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, (5) kosakata dan

latihan, berisi beberapa kata bahasa indonesia yang terdapat pada percakapan dan

struktur, latihan berisi soal-soal yang digunakan untuk menguji pemahaman

pembelajar terhadap topik yang diajarkan, (6) catatan budaya bahasa indonesia

dan bahasa inggris, disajikan dalam dua bahasa sehingga pembelajar dapat lebih

memahami beberapa konteks budaya yang terdapat dalam topik pembelajaran, (7)

kunci jawaban latihan, mempermudah siswa dalam memeriksa kebenaran jawaban

latihan, (8) sampul halaman belakang modul.

Hasil dari pengembangan produk awal materi ajar membaca bahasa

Indonesia tersebut, selanjutnya diujicobakan oleh peneliti. Uji coba dilakukan

oleh dosen ahli sanata dharma Yogyakarta. Uji coba pada tahap ini bertujuan

untuk mengujicobakan materi yang telah dirancang oleh peneliti . selanjutnya

dilakukan penilaian dan validasi produk. Penilaian dilakukan dengan dengan cara

tertulis berdasarkan kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti karena

keterbatasan biaya dan waktu. Produk materi ajar membaca bahasa Indonesia ini

divalidasikan oleh Dr. R. Kunjana Rahardi, M. Hum, selaku ahli materi dari

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Aspek yang dinilai dari materi ajar adalah (1) kesesuaian materi dengan

tujuan pembelajaran, (2) ketepatan teks materi dengan topik yang dipelajari, (3)

kesesuaian materi dengan taraf berpikir pembelajar, (4) kesesuaian materi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

57

latihan-latihan, (5) kesesuaian materi dengan catatan budaya, (6) kesesuaian

materi dengan karakteristik pembelajar, (7) efektivitas soal dengan indikator, (8)

kemenarikan desain materi.

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Materi Ajar

No

Komponen penilaian

Unit

1

Unit

2

Unit

3

1. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, 4 4 4

2. Ketepatan teks materi dengan topik yang

dipelajari,

3 4 4

3. Kesesuaian materi dengan taraf berpikir

pembelajar,

4 4 4

4. Kesesuaian materi dengan latihan-latihan, 4 4 4

5. Kesesuaian materi dengan catatan budaya, 4 4 4

6. Kesesuaian materi dengan karakteristik

pembelajar,

4 4 4

7. Efektivitas soal dengan indikator, 4 4 4

8. Kemenarikan desain materi 4 4 3

Skor rata-rata

Rata-rata secara keseluruhan

Keterangan

3,8 4,0 3,8

3,8

BAIK

Dari Tabel 4.1 di atas, dapat dilihat skor rata-rata hasil penilaian setiap

unit. Pada unit 1 dengan topik “Nama Anda siapa?” diperoleh skor rata-rata

sebesar 3,8 dengan kualifikasi “baik”. Pada unit 2 dengan topik “Mau makan

apa?” diperoleh skor rata-rata sebesar 4,0 dengan kualifikasi “baik”. Pada unit 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

58

dengan topik “Bisa tolong saya?” diperoleh skor rata-rata 3,8 dengan kualifikasi

“baik”.

Berdasarkan hasil validasi yang terlihat pada Tabel 4.1 di atas, kualitas

materi ajar yang dirancang oleh peneliti mendapat skor rata-rata penilaian secara

keseluruhan 3,8. Mengacu pada Sukardjo (2008: 101) materi ajar dengan

rentang nilai 3,40 < X ≤ 4,21 berkategori “baik” atau memenuhi kelayakan

sebagai materi ajar untuk pembelajar BIPA tingkat dasar (beginner) di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Dari penilaian tersebut ada saran perbaikan pada setiap

unitnya, yaitu (1) tidak boleh ada kesalahan dalam penulisan konsep karena modul

ini untuk orang asing, (2) terdapat beberapa kesalahan penulisan terutama pada

unit 2, (3) catatan budaya perlu ditambah, dengan menunjukan latar yang berbeda-

beda.

b. Modul Pembelajaran

Pada tahap selanjutnya peneliti kemudian mengembangkan materi ajar

kedalam sebuah modul pembelajaran. Modul pembelajaran ini dilengkapi dengan

gambar dan dialog yang dapat menambah pemehaman pembelajar terhadap

materi yang disampaikan. Modul ini terdiri dari halaman depan, kata pengantar,

daftar isi, dan tiga unit pelajaran. Setiap unit pelajaran terdiri dari percakapan,

struktur, kosakata, latihan, dan catatan budaya. Pada halaman terakhir modul

terdapat kunci jawaban latihan dari setiap unit pelajaran.

Hasil dari pengembangan produk media pembelajaran membaca bahasa

Indonesia menggunakan modul tersebut selanjutnya oleh peneliti di uji cobakan

dan divalidasi. Pertama, uji coba produk pengembangan dilakukan oleh pengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

59

Wisma Bahasa Yogyakarta. Selanjutnya, diadakan penilaian secara tertulis pada

tanggal 16 Juni 2015 dan tanggal 17 Juni 2015. Produk media pembelajaran ini

dinilai oleh Dewi Anggoro selaku pengajar Wisma Bahasa Yogyakarta. Aspek

penilaian media terdiri dari (1) kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran, (2)

ketepatan media dengan topik yang dipelajari, (3) kesesuaian media dengan taraf

berpikir pembelajar, (4) kejelasan gambar dan warna modul, (5) kejelasan tulisan

modul, (6) kejelasan petunjuk dan latihan modul, (7) keterpahaman modul, (8)

keautentikan modul, (9) daya tarik modul.

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Modul

No Komponen penilaian Unit 1 Unit 2 Unit 3

A B C A B C A B C

1. Kesesuaian modul dengan tujuam

pembelajaran

5 5 4 4 5 4 4 4 5

2. ketepatan modul dengan topik yang

dipelajari

5 5 4 4 5 4 4 4 4

3. Kesesuaian media dengan taraf

berpikir pembelajar

5 5 5 4 5 4 4 5 5

4. Kejelasan gambar dan warna modul 5 5 4 3 5 4 3 4 4

5. Kejelasan tulisan modul 4 4 4 3 4 4 3 4 4

6. Kejelasan petunjuk dan latihan modul 4 4 4 3 3 4 3 4 4

7. Keterpahaman modul 4 4 4 3 4 4 3 4 4

8. Keautentikan modul 4 5 4 4 5 4 3 5 4

9. Daya tarik modul 5 5 4 4 5 4 3 5 4

Skor rata-rata 4,3 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

60

Keterangann Baik Baik Baik

Rata-rata skor keseluruhan 4,1

Keterangan Baik

Keterangan :

A : Pengajar Wisma Bahasa Yogyakarta

B : Pengajar ahli Wisma Bahasa Yogyakarta

C : Dosen ahli media Universitas Sanata Dharma Yogyakar

Dari Tabel 4.2 di atas terlihat skor rata-rata hasil penilaian setiap unit.

Pada unit 1 dengan topik “Nama Anda siapa?” memperoleh skor rata-rata sebesar

4,3 dengan kualifikasi “baik”. Unit 2 dengan topik “Anda mau makan apa?”

memperoleh skor rata-rata sebesar 4 dengan kualifikasi “baik”. Unit 3 dengan

topik “Bisa tolong saya” memperoleh skor rata-rata sebesar 4 dengan kualifikasi

“baik”. Data pada Tabel 4.2 menunjukan kualitas media pembelajaran

menggunakan modul berkategori “baik”. Hal ini ditunjukan dengan nikai rata-rata

hitung untuk media pembelajaran sebesar 4,1. Mengacu pada kriteria Sukardjo

(2008:101) media pembelajaran dengan rentang nilai rata-rata 3,40 < X ≤ 4,21

berkategori baik atau memenuhi kelayakan sebagai media pembelajaran untuk

pembelajar BIPA tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta.

Berdasarkan hasil analisis di atas tampak bahwa media modul

pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah disusun peneliti memenuhi syarat dan

sudah layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk

pembelajar asing tingkat dasar ( beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

61

Berikut ini beberapa saran dari penilaian modul yang akan dijadikan dasar

revisi media pembelajaran: (1) Memperhatikan penulisan yang sesuai dengan

EYD, (2) menggunakan Bahasa Inggris dalam penulisan catatan budaya dan

catatan lain, (3) kalimat berbahasa Inggris sebaiknya dicetak miring, (4)

penggunaan gambar ditambah untuk mempermudah pembelajar.

Gambar 2. Hasil Revisi Rancangan Materi Ajar

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

62

Sebelum Sesudah

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

63

Sebelum Sesudah

C. Hasil Uji Coba Lapangan

Pada bagian ini peneliti memaparkan hasil uji coba lapangan yang

dilakukan di kelas Wisma Bahasa Yogyakarta pada tingkat dasar (beginner).

Sehubungan dengan terbatasnya jumlah pembelajar tingkat (beginner) yang

sedang belajar di Wisma Bahasa Yogyakarta dan yang sedang mempelajari topik

yang ada di dalam materi dan media pembelajaran ini, peneliti melakukan uji coba

hanya pada satu pembelajar.

Kekurangan tersebut tidak mengurangi esensi atau keabsahan uji coba

produk, karena sebelum uji coba dilakukan, peneliti mengadakan validasi produk

yang dinilai oleh para ahli. Dalam menguji coba, peneliti dibantu oleh pengajar

bahasa Indonesia dari Wisma Bahasa Yogyakarta. Uji coba dilakukan dalam

proses pembelajaran selama satu kali pertemuan, dengan pembelajar yang

bernama Sebastian berasal dari Jerman. Uji coba dilakukan pada hari Jumat, 10

Juli 2015, pukul 08.00 sampai 10.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

64

Pembelajar menggunakan media modul pada pembelajaran dengan sedikit

dibantu oleh tutor. Pembelajar memberikan sedikit masukan kepada peneliti

tentang penggunaan huruf besar pada kata “anda” yang seharusnya ditulis “Anda”

pada dialog topik 1. Setelah selesai mengikuti pembelajaran, pengajar

memberikan penilaian yang telah disediakan oleh peneliti. Pembelajar

memberikan pernyataan “FAIR” atau “cukup” untuk media pembelajaran yang

dirancang peneliti. Setelah dilakukan analisis dari uji coba tersebut, peneliti akan

melakukan satu kali revisi terhadap media modul, sesuai dengan kritik yang sudah

diberikan pembelajar. Tampak bahwa media pembelajaran ini cukup memberikan

motivasi kepada pembelajar untuk memahami materi. Hal ini tampak dari

kemampuan pengajar dalam memberikan materi, serta kemampuan pembelajar

dalam menyerap materi.

D. Produk Akhir

Produk akhir diperoleh berdasarkan masukan, saran, dan komentar yang

diberikan oleh ahli materi, pengajar, pengajar ahli, dan ahli media. Ada beberapa

bagian dari produk awal yang direvisi oleh peneliti untuk menghasilkan produk

akhir yang lebih baik dari produk awal dan layak digunakan dalam proses

pembelajaran. Produk akhir akan dikemas dalam bentuk modul dan materi ajar

akan dicetak menggunakan kertas HVS 80gr dan kemudian dijilid. Produk akhir

dari penelitian ini dapat dilihat pada bagian lampiran.

E. Pembahasan

Sebelum mengembangkan suatu media pembelajaran, terlebih dahulu

peneliti menentukan model pengembangan dan prosedur pengembangan media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

65

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model sadiman sebagai model

pengembangan media modul membaca bahasa Indonesia bagi penutur BIPA tingat

beginner. Model Sadiman terdiri atas menganalisis kebutuhan dan karakteristik

siswa, merumuskan tujuan instruksional (instructional objective) dengan

operasional dan khas, merumuskan butur-butir materi secara terperinci yang

mendukung tercapainya tujuan, pengembangan alat pengukur keberhasilan,

menulis naskah media, mengadakan tes dan revisi. Selanjutnya dari model

Sadiman ini peneliti mengembangkan prosedur pengembangan media modul

menjadi sembilan langkah yaitu: analisis kebutuhan, pembuatan silabus, draft

pengembangan media, penilaian media oleh dosen ahli, revisi, uji coba, konsultasi

media dengan dosen ahli, revisi, dan produk akhir. Penilai media modul adalah

dosen ahli dari universitas Sanata Dharma, pengajar ahli dari wisma bahasa

Yogyakarta dan pengajar di wisma bahasa Yogyakarta. Sedangkan peguji coba

modul ini adalah seorang pembelajar tingkat beginner BIPA dari Jerman.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan, dapat diketahui

penilaian modul yang dilakukan oleh pengajar, pengajar ahli, dan dosen ahli

melalui kuesioner mendapatkan hasil yang baik. Modul yang dikembangkan oleh

peneliti sudah baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran di Wisma

Bahasa Yogyakarta, terutama pada pembelajar tingkat dasar (beginner). Produk

materi ajar membaca ini dinilai dan divalidasi oleh Dr. R. Kunjana Rahardi,

M.Hum., selaku dosen ahli materi dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penilaian materi dilihat dari aspek isi materi yang dirancang oleh peneliti. Dalam

materi ajar peneliti merancang tiga topik pembelajaran, yaitu: (1) Nama Anda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

66

siapa? (2) Mau makan apa? dan (3) Bisa tolong saya?. Nilai rata-rata keseluruhan

rancangan materi ajar yang didapat adalah 3,8 dengan kategori baik. Tahap

selanjutnya, dilakukan penilaian dan validasi terhadap rancangan modul

pembelajaran membaca bahasa Indonesia. Produk media pembelajaran ini dinilai

secara bertahap oleh pengajar Wisma Bahasa Yogyakarta, pengajar ahli Wisma

Bahasa Yogyakarta, dan dosen ahli Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh ketiga ahli, media pembelajaran ini

mendapat nilai yang berbeda untuk setiap unitnya. Nilai rata-rata hitung secara

keseluruhan untuk media pembelajaran sebesar 4,1 menunjukan kualitas media

pembelajaran menggunakan modul berkategori “baik”. Namun demikian, dari

hasil uji coba lapangan yang sudah dilakukan oleh pembelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta, belum memberikan hasil yang

memuaskan bagi peneliti. Pembelajar memberikan penilaian “FAIR” atau

“CUKUP” untuk media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Hal ini

membuktikan pengembangan media modul ini masih sangat perlu untuk

disempurnakan lagi sehingga mendapat respon yang baik dari pembelajar. Dari

hasil analisis data uji coba modul dapat disimpulkan, pengembangan materi ajar

dan media pembelajaran menggunakan modul belum mampu menciptakan situasi

yang lebih menarik bagi pembelajar BIPA.

Namun demikian, pengembangan materi ajar dan media pembelajaran

menggunakan modul sebenarnya dapat membantu pembelajar untuk mendapatkan

pengalaman belajar yang mandiri dan efisien. Modul pembelajaran ini dapat

menjadi salah satu alternatif media bagi pembelajar yang ingin belajar secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

67

mandiri. Umpan balik dari hasil analisis data yaitu tercapainya tujuan utama

pembelajar. Hal ini dikarenakan materi ajar dan media pembelajaran

menggunakan modul telah dikemas sedemikian rupa untuk meningkatkan

pemahaman pembelajar dalam membaca bahasa Indonesia; serta meningkatkan

kemampuannya dalam melafalkan bunyi-bunyi bahasa target sehingga hasilnya

mendekati pelafalan penutur asli. Hasil dari penelitian ini mendukung teori yang

dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai media pembelajaran. Salah satunya

adalah teori yang diungkapkan oleh Kustandi dan Sutjipto (2011:11) bahwa media

pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan

berfungsi untuk menjelaskan makna yang disampaikan, sehingga dapat mencapai

tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

68

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini, peneliti menyajikan beberapa hal, yaitu (1) kesimpulan, (2)

implementasi, (3) keterbatasan penelitian, dan (5) saran-saran.

A. Kesimpulan

Dari penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa membuat suatu

media pembelajaran diperlukan suatu prosedur pengembangan. Dalam prosedur

pengembangan terdapat langkah-langkah pengembangan yang akan dilalui untuk

menghasilkan media pembelajaran yang berguna bagi pembelajar. Penelitian

pengembangan ini, peneliti terlebih dahulu menentukan prosedur pengembangan

yang akan digunakan sebagai pedoman pengembangan media. Peneliti

menggunakan model pengembangan Sadiman, yang terdiri dari beberapa langkah

yaitu: menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan

instruksional (instructional objective) dengan operasional dan khas, merumuskan

butur-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan,

pengembangan alat pengukur keberhasilan, menulis naskah media, mengadakan

tes dan revisi. Selanjutnya dari model Sadiman ini peneliti mengembangkan

prosedur pengembangan menjadi sembilan langkah yaitu: analisis kebutuhan,

pembuatan silabus, draft pengembangan media, penilaian media oleh dosen ahli,

revisi, uji coba, konsultasi media dengan dosen ahli, revisi, dan produk akhir

Rancangan materi ajar dan modul pembelajaran membaca bahasa Indonesia

untuk pembelajar BIPA tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

69

dikembangkan dengan prosedur penelitian yang meliputi analisis kebutuhan,

pembuatan silabus, draft pengembangan media, penilaian media oleh dosen ahli,

revisi, uji coba, konsultasi media dengan dosen ahli, revisi, dan produk akhir

sehingga, menghasilkan prototipe produk materi ajar pembelajaran membaca

bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat dasar (beginner). Pakar ahli

materi Universitas Sanata Dharma menilai bahwa materi ajar yang dihasilkan

tergolong dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 3,8. Sedangkan

penilaian media modul oleh pengajar Wisma Bahasa Yogyakarta, pengajar ahli

Wisma Bahasa Yogyakarta, dosen ahli media Universitas Sanata Dharma

mendapat skor rata-rata 4,1. Mengacu pada kriteria Sukardjo (2008:101) materi

ajar dan media ajar dengan rentang nilai 3,40 < X ≤ 4,21 berkategori baik. Dengan

demikian, media pembelajaran menggunakan modul yang layak dipergunakan

untuk kegiatan pembelajaran membaca bahasa Indonesia untuk pembelajar bahasa

asing tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta.

Namun demikian, setelah melakukan penelitian di Wisma Bahasa Yogyakarta

peneliti memahami sepenuhnya bahwa media yang telah dibuat oleh peneliti

masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya beberapa

masukan dan saran dari ahli materi dan ahli media di Universitas Sanata Dharma

serta penilaian dari pembelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pembelajar

BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta memberi nilai “FAIR” atau “CUKUP”.

Penilaian pembelajar BIPA tersebut membuktikan bahwa masih banyak

kekurangan dalam media yang telah dibuat oleh peneliti. Peneliti telah melalui

langkah-langkah prosedur pengembangan media yang berdasarkan pada model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

70

pengembangan Sadiman. Hal ini mungkin belum cukup dilakukan untuk

mencapai suatu media pembelajaran. Melalui penelitian ini dapat diketahui

berbagai kekurangan dari media yang telah dibuat oleh peneliti, sehingga segala

kritik dan saran yang telah diberikan akan menjadi pertimbangan peneliti dalam

pembuatan modul selanjutnya. Modul yang sudah dihasilkan dapat digunakan

untuk menambah variasi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran BIPA.

B. Implementasi

Produk materi ajar dan media pembelajaran menggunakan modul yang

dikembangkan, diimplementasikan sebagai berikut: (1) pengembangan materi ajar

dan media pembelajaran menggunakan modul ini, dapat diterapakan untuk

pembelajaran asing tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta, (2)

produk materi ajar dan media pembelajaran menggunakan modul ini, dapat

dimanfaatkan untuk pembelajaran asing tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa

Yogyakarta, karena produk yang dirancang tidak hanya melatih pembelajar untuk

membaca bahasa Indonesia, tetapi membantu pembelajar untuk menyadari

budayanya sendiri lewat pengenalan budaya Indonesia yang peneliti sajikan dalam

catatan budaya.

Jika materi ajar dan media pembelajar menggunakan modul ini digunakan

atau diterapkan di lembaga lain, pengguna materi ajar dan media pembelajaran

menggunakan modul ini harus memperhatikan hal berikut.

a) Kesesuaian materi dan media pembeljaran dengan tujuan intruksional yang

akan dipelajari.

b) Kesesuaian taraf berpikir pembelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

71

c) Kesesuaian metode pembelajaran yang diterapkan.

d) Kesesuaian tahap-tahap pembelajaran yang dipakai di lembaga tersebut

dengan tahap-tahap pembelajaran yang dipakai di Wisma Bahasa

Yogyakarta.

C. Keterbatasan Penelitian

Produk yang dikembangkan ini, mempunyai beberapa keterbatasan, di

antaranya sebagai berikut.

1. Produk yang dikembangakan terbatas pada satu keterampilan saja.

2. Desain media yang dikembangakan masih terbatas pada penggunaan

modul.

D. Saran-saran

Saran-saran dalam pengembangan media modul ini terdiri dari dua hal,

yaitu (1) saran pemanfaatan produk dan (2) saran untuk keperluan pengembangan

lebih lanjut.

1. Saran Pemanfaatan Produk

Saran untuk pemanfaatan produk pengembangan ini terkait dalam lima hal

yakni:

1) Metode pembelajaran

Produk ini hendaknya dipakai dan digunakan di Wisma Bahasa

Yogyakarta. Hal ini didasarkan atas hasil analisis kebutuhan yang diteliti di

Wisma Bahasa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

72

2) Pengajar

Saran bagi pengajar adalah memahami penggunaan modul. Modul adalah

media yang sangat mudah untuk dipahami, namun karena itulah sebelum

menggunakan modul alangkah baiknya jika pengajar membaca dan memahami isi

modul terlebih dahulu.

3) Pembelajar

Kelebihan media ini adalah siswa dapat mempelajari sendiri dan

memahami sendiri isi dari modul, karena pada dasarnya modul dibuat agar siswa

dapat belajar mandiri tanpa bantuan guru atau tutor.

4) Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah kondisi kelas atau ruangan belajar.

Pembelajar akan merasa nyaman apabila suasana kelas sangat kondusif atau

tenang karena hal tersebut dapat memfokuskan pembelajar dalam kegiatan

membaca yang ada dalam media ini.

2. Saran Untuk Keperluan Pengembangan Lebih Lanjut

Peneliti mengajukan beberapa saran yang ditujukan kepada lembaga

Wisma Bahasa Yogyakarta dan kepada peneliti lain berkaitan dengan

pengembangan lebih lanjut, yaitu:

1) Saran bagi Lembaga Wisma Bahasa Yogyakarta

Sesudah peneliti mengadakan penelitian yang dilaksanakan di Wisma

Bahasa Yogyakarta, peneliti menemukan bahwa penggunaan media pembelajaran

sebagai media ajar yang ada di lembaga ini belum maksimal. Peneliti

menyarankan agar pengelolaan media pembelajaran perlu ditingkatkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

73

dikembangkan agar pembelajar mendapatkan pengajaran yang menarik serta

efisien.

2) Saran bagi peneliti lain

Media modul untuk pembelajar asing tingkat dasar (beginner) ini baru

pertama kali dikembangkan di Wisma Bahasa Yogyakarta dan Universitas Sanata

Dharma, oleh karena itu apabila ingin mengembangkan lebih lanjut dapat

dikembangkan dengan lebih menarik lagi.penelitian ini mengembangkan tiga unit

pembelajaran, tidak menutup kemungkinan bagi peneliti lain untuk

mengembangkan lebih banyak unit pembelajaran lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

74

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Pustaka Utama.

Depdiknas. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Hernawati. 2004. Pengembangan Media Gambar dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat Dasar (Beginner) di Puri

Bahasa Yogyakarta. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Iskandarwassid, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Miarso, Yusuf Hadi. dkk. 1986. “Media Pendidikan”. Dalam Miarso, Yusuf Hadi

dkk. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Pranowo. 2002. Pengembangan Media Berfokus pada Pembelajar. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Prosiding Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur

Asing (KIPBIPA) 1V: Sambutan dan Kumpulan Makalah Terpilih

KIPBIPA. Bali. Indonesian Australia Language Foundation (IALF).

Pusat kurikulum Balitbang. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta:

Depdiknas.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta,

Cetakan Ke-I.

Sadiman, Arief Sukadi. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar.

Jakarta: PT. Mediyatama Sarana Perkasa.

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain System Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Premade Media Group.

Saputro, Ekaresta Prihardjati. 2010. Pengembangan Media Power Point sebagai

Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat

Dasar di Lembaga All Plus Alam Bahasa. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Sudjana dan Rivai. 1990. Media Pengajaran: Penggunaan dan Pembuatannya.

Bandung: CV. Sinar Baru Bandung.

Tarigan, H. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Membaca. Bandung:

Angkasa.

Wibawa, Basuki dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Maulana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

75

Widharyanto, B dkk. 2003. Student Active Learning. Yogyakarta: Pusat Penelitian

Bahasa dan Sastra Indonesia. PBSID. FKIP. USD.

Zainuddin. 1984. Pusat Sumber Belajar. Jakarta: Depdikbud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

76

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

77

1. Lampiran 1: Hasil Analisis Kebutuhan Pembelajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

97

2. Lampiran 2: Penilaian Materi Ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

100

3. Lampiran 3: penilaian media ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

109

4. Lampiran 4: Penilaian Media Oleh Pembelajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

110

5. Lampiran 5: Tabel Rekapitulasi Hasil Penilaian Materi Ajar Oleh

Ahli Materi Universitas Sanata Dharma

No

Komponen penilaian

Unit

1

Unit

2

Unit

3

1. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, 4 4 4

2. Ketepatan teks materi dengan topik yang

dipelajari,

3 4 4

3. Kesesuaian materi dengan taraf berpikir

pembelajar,

4 4 4

4. Kesesuaian materi dengan latihan-latihan, 4 4 4

5. Kesesuaian materi dengan catatan budaya, 4 4 4

6. Kesesuaian materi dengan karakteristik

pembelajar,

4 4 4

7. Efektivitas soal dengan indikator, 4 4 4

8. Kemenarikan desain materi 4 4 3

Skor rata-rata

Rata-rata secara keseluruhan

Keterangan

3,8 4,0 3,8

3,8

BAIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

111

6. Lampiran 6: Tabel Rekapitulasi Hasil Penilaian Media Ajar Oleh

Ahli Materi Universitas Sanata Dharma

No

Komponen penilaian

Unit 1 Unit 2 Unit 3

A B C A B C A B C

1. Kesesuaian modul dengan tujuam

pembelajaran

5 5 4 4 5 4 4 4 5

2. ketepatan modul dengan topik yang

dipelajari

5 5 4 4 5 4 4 4 4

3. Kesesuaian media dengan taraf

berpikir pembelajar

5 5 5 4 5 4 4 5 5

4. Kejelasan gambar dan warna modul 5 5 4 3 5 4 3 4 4

5. Kejelasan tulisan modul 4 4 4 3 4 4 3 4 4

6. Kejelasan petunjuk dan latihan modul 4 4 4 3 3 4 3 4 4

7. Keterpahaman modul 4 4 4 3 4 4 3 4 4

8. Keautentikan modul 4 5 4 4 5 4 3 5 4

9. Daya tarik modul 5 5 4 4 5 4 3 5 4

Skor rata-rata 4,3 4 4

Keterangann Baik Baik Baik

Rata-rata skor keseluruhan 4,1

Keterangan Baik

Keterangan :

A : Pengajar Wisma Bahasa Yogyakarta

B : Pengajar ahli Wisma Bahasa Yogyakarta

C : Dosen ahli media Universitas Sanata Dharma Yogyakar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

112

7. Lampiran 7: Produk Akhir Media Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

113

MODUL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MEMBACA

BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT

BEGINNER DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA

TAHUN 2015

DISUSUN OLEH

ELISABETH OKTAVIANI HANGGU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

114

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

bimbingan-Nya penyusunan buku ajar untuk penutur BIPA tingkat begginer ini

telah selesai. Buku ajar ini disusun untuk memenuhi kebutuhan dan kondisi

pembelajar dalam mengembangkan aspek keterampilan membaca Bahasa

Indonesia terutama bagi pembelajar tingkat beginner. Buku ajar ini menyajikan

tiga buah topik pilihan pembelajar yang disajikan dalam bentuk modul. Topik

pilihan pembelajar ini merupakan hasil dari analisis kuisioner kebutuhan yang

telah diisi oleh pembelajar. Materi yang disajikan dalam setiap topik telah sesuai

pula dengan analisis buku ajar yang digunakan oleh lembaga kursus bahasa

Indonesia yang menjadi tempat pengambilan data.

Buku ajar ini juga menyajikan pepelatihan, kosakata, dan catatan Budaya

pada setiap topik. Pepelatihan dibuat untuk menguji pemahaman pembelajar

tentang materi yang sudah dipelajari. Dengan setiap topik disajikan tiga jenis

pepelatihan yang berbeda. Kosakata disajikan agar menambah perbendaharaan

kata bagi pembelajar. Setiap topik menyajikan kurang lebih dua puluh kosakata

yang harus dikuasai pembelajar. Catatan Budaya bagi pembelajar sangatlah

penting. Pembelajar perlu mengetahui situasi dan kondisi tempat mereka akan

menggunakan bahasa yang mereka pelajari.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pengguna buku ajar media

modul bahasa Indonesia ini dan kepada Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan uji coba media. Akhirnya, penulis

berharap agar buku ajar ini dapat berguna bagi siapa pun yang ingin

menggunakannya. Selain itu, penulis berharap agar dalam pembuatan buku ajar

selanjutnya dapat lebih baik dan tepat guna.

Yogyakarta, 1 Desember 2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

115

Daftar isi

Halaman muka ………………………………………………………………… i

Kata pengantar ……………………………………………………………… .. ii

Daftar isi ……………………………………………………………………… iii

Silabus pembelajaran …………………………………………………………. iv

Unit 1 Nama Anda siapa? ……………………………………………………… 1

A. Percakapan

……………………………………………………… 2

B. Struktur

……………………………………………………………. 4

C. Kosakata

…………………………………………………………… 5

D. Pelatihan

…………………………………………………………… 6

E. Catatan Budaya

……………………………………………………. 10

Unit 2 Anda mau makan? ……………………………………………………… 12

A. Percakapan

………………………………………………………… 13

B. Struktur

……………………………………………………………. 15

C. Kosakata

…………………………………………………………… 16

D. Pelatihan

…………………………………………………………… 17

E. Catatan Budaya

…………………………………………………….. 19

Unit 3 Bisa tolong saya? ………………………………………………. 20

A. Percakapan

…………………………………………………………. 21

B. Struktur

……………………………………………………………... 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

116

C. Kosakata

……………………………………………………………. 22

D. Pelatihan

……………………………………………………………. 23

E. Catatan Budaya

…………………………………………………….. 25

Kunci Jawaban Pelatihan

……………………………………………………….. 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

117

UNIT 1

Unit 1

Setelah mempelajari unit ini pembelajar dapat:

1. memperkenalkan diri dan orang lain

2. menggunakan kata ganti

3. memberikan sapaan sesuai dengan situasi.

After learning this unit, learners are be able to:

1. introduce their own self and others

2. use personal pronoun

3. greet people based on the situation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

118

\\

A. Percakapan :

Percakapan antara Ana dan Paul. Mereka bertemu di sebuah tempat

kursus.

(The conversation between Ana and Paul. They meet in a course) .

Bacalah percakapan di atas sekali lagi, lalu tirukan

percakapan mereka!

Read the conversation once again, then practice it!

Unit 1

Nama Anda

siapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

119

Pembagian waktu di Indonesia :

Pagi (12.00am-10.00am) Sore (15.00pm-18.00pm)

Siang (10.00am-15.00pm) Malam (18.00pm-24.00am)

Kenalkan. Nama saya Yoona.

saya berasal dari Korea.

Kenalkan. Nama dia Paul.

Dia berasal dari Amerika.

Kenalkan. Nama mereka Agus dan

Lina. Mereka berasal dari

Indonesia

Agus dan Lina

Paul

Yoona

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

120

B. STRUKTUR

1) Apa kabar?

(How are you?/ How is life? ) kabar saya baik. (I am fine/ good)

Kabar saya kurang baik. (I am not fine/good)

2) Bagaimana kabar anda? kabar saya baik. (I am fine/good)

(How are you?) Kabar saya kurang baik. (I am not fine/good)

3) Bagaimana kabar dia? kabar dia baik. (She/he is fine/good)

(How is she/he?) Kabar dia kurang baik. (She/he is not

fine/good)

4) Bagaimana kabar mereka? kabar mereka baik. (They are good)

(How are they?) Kabar mereka kurang baik. (They are not good)

5) Siapa nama anda? Nama saya Jesica. (My name is Jesica)

(What is your name?)

6) Siapa nama dia? Nama dia Anton. (His name is Anton)

(What is his name?)

7) Siapa nama mereka?

(What are their name?/

Who are they? ) Nama mereka Anis dan Budi. (They are Anis

and Budi)

8) Anda berasal dari mana?

(Where do you come from?) Saya berasal dari Jerman. (I come from

Germany)

9) Anda tinggal di mana?

(Where do you live?) Saya tinggal di Jalan Beo. (I live in Beo street)

10) Anda tinggal di sana dengan

siapa?

(With whom do you live there?) Saya tinggal dengan teman saya. (I live there

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

121

Catatan :

Kata Tanya dari mana digunakan untuk menanyakan asal tempat.

(The question word “where” is used to asked home town)

Kata Tanya apa digunakan untuk menanyakan asal tempat.

(The question word “what” is used to asked things)

Kata Tanya bagaimana digunakan untuk menanyakan keadaan.

(The question word “how” is used to asked conditions)

Kata Tanya siapa digunakan untuk menanyakan orang.

(The question word “who” is used to asked people)

C. KOSAKATA

Selamat pagi (Good morning)

Tinggal (Live/stay)

Kalian

(You)

Selamat siang

(Good afternoon) Bertemu

(Meet) Kita

(We)

Selamat sore

(Good evening) Dari (From)

Kami

(We)

Selamat malam

(Good night) Saya (I)

Maaf

(Sorry)

Kenalkan

(Introduce) Dia (She/He)

Berasal

(Came from)

Mereka

(They) Tempat

(Place) Baik

(Good/Fine)

Selamat pagi (Good morning) selamat pagi

Selamat siang (Good afternoon) selamat siang

Selamat sore (Good evening) selamat sore

Selamat malam (Good night) selamat malam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

122

D. PELATIHAN :

1. Lengkapilah dialog berikut ini! (Complete the dialogue below!)

2. Lengkapilah kalimat di bawah ini! (Complete the sentences below!)

1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

123

2)

3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

124

4)

5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

125

3. Praktikan dialog di bawah ini dengan teman atau guru anda !

(Practice the dialogue below with your classmate or teacher!)

A : apa kabar?

B : Kabar saya baik.

A : nama anda siapa?

B : nama saya ….

A : anda berasal dari mana?

B : saya berasal dari Indonesia

A : anda tinggal di mana?

B : saya tinggal di jalan Beo

A : sampai jumpa.

B : sampai jumpa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

126

E. CATATAN BUDAYA

Orang Indonesia merupakan orang yang ramah. Saat memperkenalkan diri orang

Indonesia mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan lawan bicara. Orang

Indonesia sering menanyakan hal-hal pribadi ketika berkenalan dengan seseorang

misanya bertanya tentang umur, status, agama dan sebagainya yang dianggap

pribadi.

Mas : digunakan untuk mengganti/mengarah kepada laki-laki.

Mbak : digunakan untuk mengganti/mengarah kepada wanita.

Ibu or bu : digunakan untuk mengganti/mengarah kepada wanita yang lebih

tua.

Bapak or pak : digunakan untuk mengganti/mengarah kepada laki-laki yang lebih

tua.

Apa kabar? /Bagaimana kabar? / Gimana kabar? Apa kabar sama dengan “How

are you?”. Gimana adalah bentuk tidak formal dan digunakan dalam percakapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

127

Indonesian are friendly. When introducing their selves, Indonesia

put their hand out and shake the interlocutor’s hand. Indonesian often

ask about privat things when they pick acquaintance with somebody like

age, status, religion, and many more are considered as privat things.

Mas (Javanese) used to refer the older men/boys.

Mbak (Javanese) used to refer the older women/girls.

Ibu/Bu used to refer the older women.

Bapak/Pak used to refer the older men.

Apa kabar?/ Bagaimana kabar?/ Gimana kabar?

Apa kabar is similar to “How are you?”. Gimana is more informal and used

in everyday conversation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

128

Unit 2

Setelah mempelajari unit ini pembelajar dapat:

1. memesan makanan di tempat makan dengan baik

dan secara alami tanpa bantuan tutor.

2. menggunakan beberapa kosakata: manis, pahit,

asam, asin dalam masakan di Indonesia.

3. melakukan role play secara alami dengan teman

atau tutor.

After learning this unit, learners are be able to:

1. reserve the food in the restaurant properly and

naturally without help from the tutor

2. use some vocabularies: sweet, bitter and salty in the

Indonesian food

3. do a roleplay naturally with friends and tutor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

129

A. PERCAKAPAN

Jacob mau makan siang di warung Bu Ana.

(Jacob wants to have lunch in warung Bu Ana)

Unit 2

Mau makan apa?

Bacalah percakapan di atas sekali lagi, lalu tirukan

percakapan mereka!

Read the conversation once again, then practice it!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

130

Jacob selesai makan siang di warung Bu Ana.

(Jacob has finished lunch in warung Bu Ana)

Bacalah percakapan di atas sekali lagi, lalu tirukan

percakapan mereka!

Read the conversation once again, then practice it!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

131

B. STRUKTUR

a) Anda mau makan apa?

Saya mau makan

rendang.

Saya mau makan nasi

goreng.

Saya mau makan soto

ayam.

a. What do you want to

eat?

I want to eat

rending.

I want to eat

fried rice.

I want to eat

chicken soup.

b) Anda mau makan nasi goreng?

Anda mau minum es teh?

Ya. Saya mau makan

nasi goreng.

Ya. Saya mau minum

es teh.

Tidak. Saya mau

makan rendang.

Tidak. Saya mau

minum es jeruk.

b. Do you want to eat fried

rice?

Do you want to drink ice

tea?

Yes. I do want to

eat fried rice.

Yes. I do want to

drink ice tea.

No. I don’t want

to eat fried rice.

No. I don’t want

to drink ice tea.

c) Anda mau makan nasi pakai

lauk apa?

Saya mau makan nasi

pakai lauk telur.

Saya mau makan nasi

pakai lauk ikan.

c. What do you want to

eat rice serve with?

I want to eat

rice serve with

an egg.

I want to eat

rice serve with a

fish. d) Bagaimana rasanya?

Rasanya pedas. (manis,

asam, asin)

Rasanya enak.

d. How is the taste?

Its spicy.(Sweet,

sour, salty)

Its delicious.

e) Anda sudah makan?

Ya. Saya sudah makan.

Belum. Saya belum

makan.

e. Do you have your meal?

Yes. I have.

No. I haven’t.

f) Anda suka (rasa/makan)

pedas?

Ya. Saya suka

f. Do you like spicy food?

Yes. I do.

No. I don’t.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

132

(rasa/makanan) pedas.

Tidak. Saya tidak suka

(rasa/makanan) pedas.

g) Dibungkus atau makan di sini?

Makan di sini.

Dibungkus.

g. Take home or here?

Here.

C. KOSAKATA

Nasi

(Rice)

Pedas

(Spicy) Pahit

(Bitter)

Minum

(Drink)

Sayur

(Vegetable) Lauk

(Side dish)

Enak

(Delicious)

The

(tea)

Soto

(Soup)

Manis

(Sweet)

Tanpa

(Without)

Es

(Ice)

Rasa

(Taste)

Asam

(Sour)

Dibungkus

(Take home)

Jeruk

(Orange)

Jus

(Juice)

Asin

(Salty) Pakai

(Serve with)

Gula

(Sugar)

Goreng

(Fried)

Mau

(Want)

Di sini

(Here)

Beberapa makanan dan minuman di Indonesia:

Nasi Goreng Rendang Soto

Es teh Es jeruk Bakso

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

133

D. PELATIHAN

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! (Answer the

questions below!)

a. (Anda) mau makan?

Jawab : ……………..

b. (Anda) mau makan apa?

Jawab : …………….

c. (Anda ) mau minum apa?

Jawab : ………………..

d. (Anda) suka makan pizza?

Jawab : ……………….

e. (Anda) sudah makan?

Jawab : ……………….

2. Lengkapilah dialog di bawah ini! (Complete these dialogue below!

Bu Harjo : Mau …. apa, mas?

Adi : Saya mau makan nasi goreng, Bu.

Bu Harjo : Yang …. atau tidak pedas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

134

Adi : Yang tidak pedas Bu. Karena saya tidak suka ….

Bu Harjo : Mau pesan minum?

Adi : Ya. Saya ……jus jambu satu. Tanpa gula.

Bu Harjo : Anda tidak suka …. ?

Adi : Ya. Saya tidak suka manis.

Bu Harjo : Baik. Tunggu sebentar, Mas.

3. ROLE PLAY

Anda pergi ke warung makan untuk makan siang. Anda mau makan

makanan yang tidak pedas dan minum es jeruk.

(You go to a warung for lunch. You want eat food which is not spice

hot and a glass of ice lemon.)

Warung Makan Bu Harjo

Makanan

Harga Minuman Harga

Soto ayam Rp5.000,00 Es teh Rp500,00

Mie goreng Rp5.000,00 Es jeruk Rp500,00

Nasi gudeg Rp6.500,00 Teh panas Rp500,00

Sate ayam Rp7.500,00 Jeruk panas Rp500,00

Nasi campur Rp5.000,00 Kopi panas Rp500,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

135

E. CATATAN BUDAYA

Pada umumnya orang Indonesia menyukai makanan yang manis dan pedas.

Oleh karena itu dalam setiap masakan khas Indonesia mereka menggunakan

cabai dan kecap yang banyak. Masakan di Indonesia memiliki ciri khas yang

bebeda di setiap daerah. Misalnya masakan di pulau Jawa cendrung manis

karena mereka menggunakan kecap sebagai pemanisnya. Sedangkan masakan

orang Indonesia bagian timur cendrung pedas, konon hal ini dikarenakan

sifat orang timur yang keras dan tegas.

Generally, Indonesian love sweet and spicy food. Therefore, they often

put chili and ketchup in every Indonesian traditional food. Every Indonesian

traditional food has specific characteristic in every region.

For example, Javanese traditional foods taste sweet because they

often use ketchup as the sweetener. While, east Indonesian foods taste

spicy because an old said the east people are firm and strong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

136

UNIT 3

Setelah mempelajari unit ini pembelajar dapat:

1. meminta orang lain melakukan sesuatu

sewajarnya.

2. membedakan penggunaan kata: silakan, tolong,

coba, jangan dan dilarang dengan benar.

3. menggunakan kalimat impertif tanpa bantuan

dari guru atau tutor.

After learning this unit, learners are be able to:

1. ask other people to do something properly

2. differentiate the used of words: please, help, try

3. use imperative sentences without any help from

teacher and tutor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

137

A. PERCAKAPAN

Agatha mau bertemu Pak Agung untuk mengumpulkan tugas.

Agatha pergi ke ruangan Pak Agung dan mengetuk pintunya.

(Agatha wants to meet Pak Agung to submit the assignment. Agatha

goes to Pak Agung’s room and knock the door)

Bacalah percakapan di atas sekali lagi, lalu tirukan

percakapan mereka!

Read the conversation once again, then practice it!

Unit 3

Bisa tolong saya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

138

B. STRUKTUR

C. KOSAKATA

Note :

The word “Silakan” : ofer something to someone

The word “Tolong” : ask someone to do something. When pronouncing with a

high voice, the word “Tolong” will remain order/command.

Tolong (Please/

Help)

Jangan (Don’t ) Dilarang (Don’t /

warned )

Sebentar ( a

while)

Coba (Try) Pulang (Come home) Merokok (Smoke) Buang (Throw)

Sampah (Rubbish) Suara (Voice) Mengumpulkan

(Submit)

Duduk (Sit down)

Letakkan (Put

down)

Laporan (Report) Silakan (Please) Masuk (Come in)

Tugas (Assignment) Matikan (Turn off) Meja (Table) Minum (Drink)

Masuk !

Duduk !

Ambil minum di kulkas !

Taruh kue itu di atas meja !

Tunggu sebentar !

Tolong ambilakan minum !

Tolong kecilkan suaramu !

Tolong matikan lampu !

Silakan masuk! (Please come in!)

Silakan duduk! (Please sit down!)

Dilarang masuk! (Don’t enter!)

Dilarang merokok di sini! (Don’t

smoke here!)

Dilarang buang sampah! (Don’t

litter here!)

Dilarang duduk di sini! (Don’t sit

here)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

139

D. PELATIHAN :

1. Lengkapilah kalimat di bawah ini! ( Complete these sentences below!)

2. Buatlah kalimat dengan situasi sesuai dengan gambar berikut! (Make

questions based on the pictures below!)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

140

3. Buatlah kalimat dengan kata “Tolong” atau “Silakan” dari gambar

berikut ini! (Make sentences using “Tolong” or “Silakan” from the

following picture!)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

141

E. CATATAN BUDAYA

Orang Indonesia santun dalam berbahasa, oleh karena

itu gunakan kata-kata yang sopan ketika meminta tolong

atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.

Ucapkanlah kata terima kasih sebagai bentuk apresiasi.

Indonesian are polite when speaking. Therefore, use

polite words when asking someone’s hel or banning someone

to do something. Say the word “Thank you” as a kind of

appreciation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

142

KUNCI JAWABAN LATIHAN

UNIT 1

1.

Elis : Selamat pagi.

Elis : Nama saya Elisabet.

Jhon : Saya tinggal di Jalan Beo.

Elis : Senang bertemu Anda juga, Jhon.

2.

a) Anda, berasal

b) Tinggal

c) Tinggal, siapa

d) Mereka, berasal, berasal

e) Anda

UNIT 2

1.

a. Ya. Saya mau makan.

b. Saya mau makan nasi goreng.

c. Saya mau minum es jeruk.

d. Ya. Saya suka pizza

Tidak. Saya tidak suka pizza.

2.

A: Makan

B: Makan

B: Pedas

B: Pedas

B: Pedas

UNIT 3

1. Silakan.

2. A. Dilarang merokok! B. Dilarang parkir! C. Tolong diam, ada ujian!

3.

a) Silakan masuk!

b) Silakan duduk!

c) Tolong buatkan minum.

d) Silakan minum!

e) Tolong tutup jendela!

f) Silakan makan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

143

8. Lampiran 8: Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi ... B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta

144

BIOGRAFI PENULIS

Elisabet Oktaviani Hanggu merupakan anak pertama dari

empat bersaudara. Lahir di Ruteng, Flores, NTT, 4 Januari

1992. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Cewonikit

Ruteng pada tahun 1998 dan melanjutkan kejenjang sekolah

dasar pada tahun yang sama. Kemudian lulus SD pada tahun

2004 dan melanjutkan kesekolah menengah pertama di SMP

St. Fransiskus Xaverius Ruteng. Penulis lulus SMP pada tahun 2007 dan

melanjutkan kesekolah menengah atas pada tahun yang sama di SMA St Klaus

Kuwu Ruteng, lulus pada tahun 2010. Selanjutnya penulis memasuki jenjang

pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada

tahun 2010. Selama menempuh pendidikan di USD, penulis mengikuti mengikuti

lomba-lomba antar prodi. Kegiatan organisasi yang terakhir diikuti selama masa

pendidikan adalah panitia pementasan kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan

sebagai salah satu tugas mata kuliah wajib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI