plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · materi perpangkatan dan akar sederhana...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA
UNTUK SISWA KELAS V SD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
NIM: 121134098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA
UNTUK SISWA KELAS V SD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
NIM: 121134098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Puji syukur, peneliti mempersembahkan karya sederhana ini kepada:
1. Sang Hyang Widhi Wasa yang selalu memberikan rahmat dan berkahnya di
setiap langkah yang telah peneliti tempuh.
2. I Gusti Nyoman Gede Sunarbawa dan I Gusti Ayu Nyoman Nilawati, selaku
orang tua peneliti yang senantiasa mendoakan kelancaran setiap langkah yang
peneliti tempuh.
3. I Gusti Ayu Nyoman Winarti, selaku tante, ibu asuh, dan salah satu orang
yang sangat berperan dalam hidup peneliti.
4. I Gusti Ngurah Agung Ade Prabowo Kepakisan, selaku adik peneliti tercinta
yang selalu mendukung langkah peneliti.
5. I Gusti Ngurah Agung Raditya Permana Kepakisan, terima kasih telah
mengisi hari-hari peneliti sejak 2010 hingga saat ini.
6. Sahabat-sahabatku, Sri Widyanthi, Putri Wirianti, Widiantari, Yogi, Fitri,
Desy, dll yang selalu mendukung peneliti menyelesaikan studi dengan sukses.
7. Teman-teman “CAGUR FAMILY” kelas C 2012
8. Almamaterku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“I don’t regret the things I’ve done.
I regret the things I didn’t do when I had the chance”
“lakukan yang terbaik di hari ini, seolah-olah hari esok tak pernah ada”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyataakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Februari 2016
Peneliti,
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
Nomor Mahasiswa : 121134098
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA
UNTUK SISWA KELAS V SD”
Demikian saya berikan kepada Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan,
mengalihkan dalam media lain, mengolahnya bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lainnya
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 15 Februari 2016
Yang menyatakan,
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA
UNTUK SISWA KELAS V SD
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tes untuk mengukur kemampuan
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) memaparkan proses pengembangan tes hasil
belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD
dan (2) mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model
pengembangan Borg dan Gall. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SD
Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, dan SD Kanisius Tegalmulyo.
Instrumen pengumpulan data penelitian ini menggunakan pedoman wawancara,
lembar kuesioner, dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan tes hasil belajar matematika
materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD menggunakan 7
langkah yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) uji
validasi produk, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, dan 7) revisi produk. Hasil
kualitas produk tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana
untuk siswa kelas V SD menunjukkan soal yang valid sebanyak 34 soal dari 40 soal
yang diujicobakan dengan reliabilitas “tinggi”, 2 soal diantaranya memiliki daya
pembeda yang kurang membedakan sehingga tidak digunakan kembali. Dari 32 soal
yang baik, 13 soal memiliki pengecoh yang kurang berfungsi dan perlu direvisi.
Kata kunci: tes hasil belajar, valid, reliabel, daya pembeda, tingkat kesukaran,
pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPING MATHEMATICS ACHIEVEMENT TEST ABOUT SQUARE
AND SQUARE ROOT FOR FIFTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY
SCHOOL
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
Sanata Dharma University
2016
This research was done under availability of test which used the student
achievement test. The purposes of this research were (1) to explain the process of
developing achievement test about square and square root for fifth grade students of
elementary school, and (2) to description the product quality of developing
achievement test about square and square root for fifth grade students of elementary
school.
This research was Research and Development (R&D) with developing model by
Borg and Gall. Fifth grade students of SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius
Kintelan I, and SD Kanisius Tegalmulyo have been chosen as research subject.
Collecting data instruments of this research used by interview guidance,
questionnaire, and test.
The research’s result showed that developing achievement test about square and
square root for fifth grade students of elementary school used 7 steps: 1) potential
and problems, 2) collecting data, 3) product design, 4) product validity test, 5) design
revision, 6) product trials, and 7) product revision. The result of product quality of
developing achievement test about square and square root for fifth grade students of
elementary school showed 34 items from 40 trial items was valid with “high”
reliability, 2 items between that had different potency in less distinguishable so can’t
used again. 32 items was good, 13 items had dysfunctional distractor and need to
revising.
Keywords: achievement test, valid, reliable, different potency, level of difficulty,
distractor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, atas
segala rahmat dan berkah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Perpangkatan dan Akar
Sederhana untuk Siswa Kelas V SD” ini tepat pada waktunya.
Peneliti menyadari sepenuhya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Perkenankanlah
peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dengan sepenuh hati kepada:
1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. dosen pembimbing I yang telah membimbing
peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan
skripsi hingga selesai.
4. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. dosen pembimbing II yang telah
membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal
penyusunan skripsi hingga selesai.
5. C.A sebagai validator ahli matematika perangkat tes hasil belajar yang
peneliti kembangkan.
6. L.A.E sebagai validator ahli evaluasi pembelajaran perangkat tes hasil belajar
yang peneliti kembangkan.
7. Guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika di SD Kanisius
Sengkan, SD Kanisius Bayat, dan SD Negeri Padukan I yang telah
memvalidasi perangkat tes hasil belajar yang peneliti kembangkan.
8. Siswa kelas V SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, SD
Kanisius Tegalmulyo telah membantu peneliti dalam uji coba perangkat tes
hasil belajar yang peneliti kembangkan.
9. Kedua orang tuaku dan tanteku yang selalu memberikan yang terbaik melalui
doa dan dukungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Adikku yang telah memberikan semangat dan dukungan.
11. Teman payungku, Yohana Kurniawati, Vita Kurniawati, Desy, Ecy, Nanda,
Wahyu, Ana, dan Sisca.
12. Para sahabat dan teman terkasih yang telah memberian dukungan dan doa
bagi kelancaran skripsi peneliti, CAGUR FAMILY kalian luar biasa.
13. Teman-teman PGSD angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan dan
dukungan bagi peneliti.
14. Semua pihak yang telah benyak berjasa yang tidak dapat peneliti sebutkan
satu per satu.
Demi kesempurnaan skripsi ini peneliti mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.
Yogyakarta, 15 Februari 2016
Peneliti,
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
F. Batasan Istilah ............................................................................................... 7
G. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 9
A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 9
1. Tes Hasil Belajar ..................................................................................... 9
a) Definisi Tes Hasil Belajar ................................................................. 9
b) Jenis Tes .......................................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
c) Kelebihan dan Kekurangan Tes ...................................................... 13
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar ................................................................ 16
a) Validitas .......................................................................................... 16
b) Reliabilitas ...................................................................................... 19
c) Karakteristik Butir Soal .................................................................. 20
1) Daya Pembeda .......................................................................... 20
2) Tingkat Kesukaran .................................................................... 21
3) Analisis Pengecoh ..................................................................... 22
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar ......................................................... 24
4. Taksonomi Bloom yang Direvisi .......................................................... 29
5. Program TAP (Test Analysis Program) ................................................ 32
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 32
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 36
D. Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 37
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 39
B. Setting Penelitian ........................................................................................ 42
1. Tempat Penelitian ................................................................................. 42
2. Waktu Penelitian ................................................................................... 43
3. Subyek Penelitian .................................................................................. 43
4. Objek Penelitian .................................................................................... 43
C. Prosedur Pengembangan ............................................................................. 43
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 47
1. Non-Tes .................................................................................................. 48
a. Wawancara ....................................................................................... 48
b. Kuesioner ........................................................................................ 49
2. Tes ......................................................................................................... 49
E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 43
1. Non-Tes .................................................................................................. 50
a. Pedoman Wawancara ....................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
b. Lembar Kuesioner ........................................................................... 51
2. Tes ......................................................................................................... 51
F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 52
1. Analisis Data Kualitatif ......................................................................... 53
2. Analisis Data Kuantitatif ....................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 62
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 62
1. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Tes Hasil Belajar ............ 62
a. Potensi dan Masalah ....................................................................... 62
b. Pengumpulan Data .......................................................................... 63
c. Desain Produk .................................................................................. 63
d. Validasi Desain ............................................................................... 64
e. Revisi Desain .................................................................................. 64
f. Uji Coba Produk ............................................................................. 65
g. Revisi Produk .................................................................................. 66
2. Kualitas Perangkat Tes Hasil Belajar ................................................... 67
B. Pembahasan ................................................................................................. 72
1. Validitas .......................................................................................... 72
2. Reliabilitas ...................................................................................... 76
3. Daya Pembeda ................................................................................ 77
4. Tingkat Kesukaran .......................................................................... 79
5. Analisis Pengecoh ........................................................................... 80
6. Produk Akhir ................................................................................... 82
a. Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika...................... 86
b. Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika ............................. 86
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ............................... 87
A. Kesimpulan ................................................................................................. 87
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 88
C. Saran ........................................................................................................... 89
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara untuk Analisis Kebutuhan ................................... 51
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ..................................................................... 52
Tabel 3.3 Konversi Nilai Skala Lima ..................................................................... 54
Tabel 3.4 Kriteria Skor Skala Lima ....................................................................... 56
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas ................................................................................. 58
Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda .......................................................................... 59
Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kesukaran .................................................................... 60
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli ................................................................................. 64
Tabel 4.2 Nomor Soal Sebelum divalidasi dan Sebaran Nomor Soal untuk Uji Coba
.................................................................................................................................. 65
Tabel 4.3 Hasil Validitas Tipe Soal A .................................................................... 67
Tabel 4.4 Hasil Validitas Tipe Soal B ................................................................... 67
Tabel 4.5 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal A .......................................................... 68
Tabel 4.6 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal B ........................................................... 69
Tabel 4.7 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal A .................................................... 70
Tabel 4.8 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal B ................................................... 70
Tabel 4.9 Analisis Pengecoh Tipe Soal A............................................................... 71
Tabel 4.10 Analisis Pengecoh Tipe Soal B .............................................................. 72
Tabel 4.11 Konversi Skor Hasil Validasi ................................................................ 73
Tabel 4.12 Pembahasan Validitas Tipe Soal A ....................................................... 74
Tabel 4.13 Pembahasan Validitas Tipe Soal B ........................................................ 75
Tabel 4.14 Daya Pembeda Tipe Soal A ................................................................... 77
Tabel 4.15 Daya Pembeda Tipe Soal B ................................................................... 78
Tabel 4.16 Tingkat Kesukaran Tipe Soal A ............................................................ 79
Tabel 4.17 Tingkat Kesukaran Tipe Soal B ............................................................ 80
Tabel 4.18 Analisis Pengecoh Tipe Soal A pada Soal yang Valid dengan Daya
Pembeda yang Baik ................................................................................................. 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.19 Analisis Pengecoh Tipe Soal A pada Soal yang Valid dengan Daya
Pembeda yang Baik ................................................................................................. 82
Tabel 4.20 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan Hasil Analisis Tipe
Soal A ...................................................................................................................... 83
Tabel 4.21 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan Hasil Analisis Tipe
Soal B ...................................................................................................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Literature Map penelitian yang akan dilakukan ................................. 35
Gambar 3.1 Tahap-tahap R&D Menurut Borg and Gall ........................................ 40
Gambar 3.2 Prosedur R&D yang digunakan peneliti ............................................. 44
Gambar 3.3 Rumus Point Biserial ........................................................................... 57
Gambar 3.4 Rumus Daya Pembeda ........................................................................ 58
Gambar 3.5 Rumus Tingkat Kesukaran .................................................................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ............................................. 93
Lampiran 2. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .............................................. 94
Lampiran 3. Format Validasi Ahli ......................................................................... 96
Lampiran 4. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli ...................................................... 125
Lampiran 5. Tipe Soal A untuk Uji Coba Terbatas ............................................. 127
Lampiran 6. Tipe Soal B untuk Uji Coba Terbatas .............................................. 132
Lampiran 7. Jawaban Siswa untuk Tipe Soal A .................................................. 137
Lampiran 8. Jawaban Siswa untuk Tipe Soal B ................................................... 138
Lampiran 9. r tabel Validitas ............................................................................... 127
Lampiran 10. Hasil Analisis Tipe Soal A menggunakan Program TAP .............. 139
Lampiran 11. Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal A menggunakan Program TAP 140
Lampiran 12. Hasil Analisis Tipe Soal B menggunakan Program TAP ............... 144
Lampiran 13. Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal B menggunakan Program TAP 146
Lampiran 14. Biodata Peneliti .............................................................................. 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini akan menjelaskan tujuh hal yaitu latar belakang masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional
serta spesifikasi produk yang diharapkan.
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bab II pasal 3 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional
adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional ini diwujudkan melalui kegiatan belajar mengajar di
institusi pendidikan yang bernama sekolah. Kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan di sekolah menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dimiliki oleh suatu negara. Kualitas SDM suatu negara mencerminkan kualitas
pendidikan di negara tersebut.
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Hasil evaluasi
internasional yang dilakukan oleh PISA (Programme for International Student
Assesment) tahun 2012 menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-64 dari
65 negara partisipan (Ratri, 2014: 1). Rata-rata skor yang diperoleh Indonesia pada
kemampuan matematika 375, Sains 382, dan membaca 396. Rata-rata ini masih
rendah jika dibandingkan dengan rata-rata kemampuan matematika, Sains, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
membaca yang dikemukan oleh pelaksana PISA, Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) sebesar 494, 501, dan 496. Hasil yang
diperoleh jelas menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah.
Kualitas pendidikan di Indonesia dapat pula dilihat pada kemampuan lulusan pada
jenjang pendidikan yang ditempuh. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 membahas kemampuan lulusan atau yang
sering disebut juga sebagai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kemampuan
peserta didik dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang meliputi
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) siswa
dapat diketahui dengan adanya asesmen pembelajaran.
Asesmen pembelajaran adalah pengumpulan data tentang proses pembelajaran
dan hasil pembelajaran melalui berbagai cara (observasi, wawancara, dokumen, peer
assessment, tes, laporan diri, dan lain sebagainya) untuk keperluan evaluasi (Akbar,
2013: 88). Evaluasi yang dimaksudkan ialah untuk membandingkan hasil
pembelajaran dengan tolak ukur tertentu. Evaluasi memerlukan sebuah pengukuran
yang tepat. Pengukuran dilakukan untuk keperluan penilaian berdasarkan keadaan
objek secara kuantitatif. Penilaian hanya akan dilakukan jika pengukuran telah
dilakukan.
Pengukuran dilakukan dengan alat ukur atau instrumen berupa tes maupun non-
tes. Alat ukur yang baik harus memiliki bukti kesahihan atau yang lebih dikenal
validitas dan keandalan atau yang lebih dikenal dengan reliabilitas (Mardapi, 2008:
15). Alat ukur yang memiliki validitas tinggi akan memiliki kesalahan pengukuran
yang relatif kecil, dapat dikatakan bahwa setiap subjek yang dimiliki oleh alat ukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tersebut tidak jauh berbeda dengan skor yang sesungguhnya (Azwar, 2011: 43). Alat
ukur yang reliabel atau memiliki keandalan adalah alat ukur yang memiliki hasil yang
tetap (Arikunto, 2010: 56). Hasil tetap yang dimaksud adalah pada saat diujikan
dalam kurun waktu yang berbeda memiliki hasil yang tidak jauh berbeda dari hasil
yang sebelumnya.
Alat ukur yang baik juga harus memiliki tingkat kesukaran yang proporsional
antara soal dalam kategori mudah, sedang, dan sukar. Daya pembeda juga harus
dimiliki oleh alat ukur yang baik dalam membedakan kemampuan peserta tes yang
pandai dengan peserta tes yang kurang pandai (Sulistyorini, 2009: 173-177). Khusus
untuk alat ukur berupa tes bentuk pilihan ganda, hal yang harus diperhatikan pula
ialah keefektifan pengecoh. Bentuk tes pilihan ganda memiliki option atau alternatif
jawaban yang diantaranya merupakan jawaban benar (sesuai dengan kunci jawaban)
sedangkan sisanya merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban salah inilah yang
disebut pengecoh. Pengecoh dikatakan efektif ketika 5% peserta tes memilih jawaban
tersebut. Oleh sebab itu, penyusunan alat ukur yang baik harus mengikuti aturan
penyusunan.
Aturan dalam penyusunan alat ukur tes maupun non-tes seringkali lalai
dijalankan. Kelalaian dalam penyusunan alat ukur tes maupun non-tes dapat
menyebabkan hasil yang diperoleh tidak tepat, bias, dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan (Harijanto, 2006: 17). Wardani (dalam Harijanto, 2006: 18)
menyatakan guru dalam pembelajaran di kelas memberikan tes di akhir pembelajaran,
namun kadangkala alat ukur atau instrumen berupa tes yang digunakan kurang
relevan dengan ketentuan penyusunan tes. Hasil tes yang telah dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kemungkinan tidak mengukur kemampuan siswa secara tepat, ketika tes yang
diberikan tidak mengikuti ketentuan penyusunan tes.
Penyusunan alat ukur tes yang sesuai dengan ketentuan bertujuan untuk
memberikan gambar sejelasnya mengenai kemampuan siswa dalam memahami
materi yang telah diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada
tanggal 21 Agustus 2015 dan 18 September 2015 terhadap dua guru di SDK X dan
SD N NK dapat disimpulkan bahwa guru telah mengetahui langkah-langkah
penyusunan tes hasil belajar, namun belum sampai pada tahap menguji validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Kedua guru
tersebut juga memerlukan contoh tes hasil belajar yang telah diuji validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecohnya sehingga
kemampuan siswa dapat terukur dengan tepat.
Peneliti terdorong melakukan penelitian dan pengembangan berdasarkan
keterbatasan guru dalam menyusun tes hasil belajar yang valid, reliabel, memiliki
daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh yang baik. Peneliti
mengembangkan perangkat tes hasil belajar untuk membantu guru dalam penerapan
langkah-langkah penyusunan tes hasil belajar matematika pada materi perpangkatan
dan akar sederhana. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “Pengembangan Tes
Hasil Belajar Siswa Matematika Materi Perpangkatan dan Akar Sederhana untuk
Siswa Kelas V SD”. Penelitian ini termasuk dalam penelitian R&D (Research and
Development). Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa perangkat tes hasil
belajar yang terdiri dari tabel spesifikasi dan soal tes hasil belajar matematika untuk
materi perpangkatan dan akar sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Pembatasan Masalah
Peneliti memberikan batasan masalah pada penelitian ini guna memfokuskan
penelitian. Penelitian dan pengembangan ini dibatasi pada:
1. Pengembangan alat ukur yang hanya mengukur ranah kognitif atau pengetahuan
siswa.
2. Alat ukur yang dikembangkan berupa tes dalam bentuk pilihan ganda dengan
empat pilihan jawaban.
3. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran matematika untuk kelas V dengan
Standar Kompetensi 1. Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam
Pemecahan Masalah, serta Kompetensi Dasar 1.4 Menghitung Perpangkatan dan
Akar Sederhana.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, peneliti merumuskan masalah
dalam penelitian dan pengembangan ini menjadi:
1. Bagaimana proses pengembangan tes hasil belajar matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD?
2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan
akar sederhana yang layak untuk siswa kelas V SD?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Memaparkan proses pengembangan tes hasil belajar matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, dengan mengembangkan tes hasil belajar matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana dapat menambah wawasan dalam penyusunan tes
yang benar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Guru terinspirasi dalam menyusun tes hasil belajar untuk siswa yang sesuai
aturan penyusunan.
b. Bagi Siswa
Siswa mendapat pengalaman dalam mengerjakan tes hasil belajar matematika
materi perpangkatan dan akar sederhana.
c. Bagi Peneliti
Manfaat yang didapatkan peneliti melalui penelitian ini adalah pengalaman
berharga dalam mengembangkan serta menganalisis butir soal tes hasil belajar
matematika untuk siswa kelas V SD terutama pada materi perpangkatan dan akar
sederhana.
d. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini juga bisa digunakan sebagai bahan acuan dalam
penyusunan tes hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Tes hasil belajar adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam memahami materi pembelajaran.
2. Matematika adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara menalar disertai
pembuktian yang logis, sehingga materi yang terdapat di dalamnya dapat diterima
akal sehat (logika).
3. Siswa kelas V SD adalah individu jenjang pendidikan dasar yang berada pada
rentang usia 11-12 tahun.
G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Spesifikasi produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini
adalah:
1. Produk yang dikembangkan berupa perangkat tes hasil belajar matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD yang terdiri dari (a) identitas
soal berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan, (b)
indikator, (c) soal tes hasil belajar matematika, (d) kunci jawaban, (e) ranah
kognitif yang diukur, dan (f) tingkat kesukaran.
2. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana
untuk kelas V SD telah diuji validitas isi melalui expert judgement, serta validitas
empiris dengan menggunakan program TAP.
3. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana
untuk kelas V SD telah memenuhi kriteria valid untuk jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sebanyak 32 sebesar 0,35, sedangkan untuk jumlah responden sebanyak 30
sebesar 0,36.
4. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana
untuk kelas V SD memiliki reliabilitas yang termasuk tinggi yaitu berada pada
rentang 0,61 – 0,80.
5. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana
untuk kelas V SD memiliki daya pembeda yang baik minimal cukup
membedakan yaitu pada rentang 0,40 – 0,59.
6. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana
untuk kelas V SD memiliki tingkat kesukaran yang mudah dan sedang. Soal pada
kriteria mudah pada rentang 0,71 – 1,00, dan soal pada kriteria sedang pada
rentang 0,31 – 0,70.
7. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana
untuk kelas V SD memiliki pengecoh yang berfungsi dengan baik di setiap
option. Pengecoh yang berfungsi dipilih oleh sekurang-kurangnya 5% peserta tes
atau setara 0,05.
8. Perangkat tes hasil belajar matematika disusun menggunakan bahasa Indonesia
yang baku sesuai EYD yang terbatas pada penggunaan huruf kapital dan tanda
baca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini akan menjelaskan empat hal yaitu kajian teori, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian.
A. Kajian Teori
Kajian teori ini berisi tentang teori-teori relevan yang berhubungan dengan tes
hasil belajar, konstruksi tes hasil belajar, dan pengembangan tes hasil belajar.
1. Tes Hasil Belajar
a. Definisi Tes Hasil Belajar
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Tes
diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhan jawaban, atau
sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur
kemampuan seseorang atau mengungkapkan aspek tertentu dari orang yang
dikenai tes (Mardapi, 2008: 67). Nurkancana dan Sumartana (Suwandi, 2010: 39)
menyatakan hal yang senada bahwa tes adalah suatu cara penilaian dalam bentuk
tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai
dan prestasi siswa yang dapat dibandingkan dengan standar yang ditetapkan.
Widoyoko (2015: 57) memaparkan bahwa tes merupakan bagian tersempit dari
penilaian. Berdasarkan tiga pendapat ahli di atas dapat disimpulkan jika tes
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan seseorang yang diperoleh melalui respon dari pertanyaan yang
diberikan pada orang yang dikenai tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Mudjijo (dalam Kinanthi, 2006: 13) memaparkan bahwa tes hasil belajar
adalah bentuk pertanyaan maupun pernyataan yang diberikan kepada individu
yang dites (testee) yang harus dijawab dan atau dipecahkan. Tes hasil belajar
menurut Purwanto (2009: 64) sama halnya dengan tes penguasaan. Tes hasil
belajar berfungsi mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan
guru atau materi yang telah dipelajari oleh siswa. Berdasarkan dua pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar merupakan pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mengukur penguasaan siswa
terhadap materi yang telah diajarkan.
b. Jenis Tes
Nurgiyantoro (dalam Suwandi, 2009: 40) memaparkan bahwa tes dapat
dibedakan menjadi berbagai macam bergantung pada dasar yang digunakan
antara lain: berdasarkan individu yang dites, jawaban yang dikehendaki,
penyusun tes, dan bentuk tes.
Pertama, tes menurut individu yang dites dibedakan menjadi dua yaitu tes
individual dan tes kelompok. Tes individual terjadi saat pelaksanaan kegiatan tes
guru hanya menghadapi seorang siswa. Sebaliknya, dalam tes kelompok yang
dihadapi guru adalah sejumlah siswa misalnya siswa dalam satu kelas.
Kedua, tes menurut jawaban yang dikehendaki dibedakan menjadi dua yaitu
tes perbuatan dan tes verbal. Tes perbuatan adalah tes yang menuntut respon
siswa yang berupa tingkah laku yang melibatkan gerakan otot. Tes perbuatan
dimaksudkan untuk mengukur tujuan-tujuan yang berkaitan dengan aspek
psikomotor. Tes verbal memiliki makna sebaliknya, yaitu tes yang menghendaki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
jawaban siswa yang berupa tingkah laku verbal yang berbentuk bahasa yang
berisi kata-kata dan kalimat. Tes verbal jika dilihat dari segi menjawabnya dibagi
menjadi dua yaitu tes lisan dan tes tertulis. Tes lisan menghendaki jawaban siswa
diberikan secara lisan. Pertanyaan ataupun pernyataan yang diberikan tidak selalu
direspon dalam bentuk menulis jawaban namun dapat pula dalam bentuk lain
seperti memberi tanda, mewarnai menggambar dan lain sebagainya. Tes tertulis
menuntut jawaban siswa diberikan secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes yang
baik soal maupun jawaban diberikan dalam bentuk tulisan.
Ketiga, tes menurut penyusun tes dibedakan menjadi dua yaitu tes buatan guru
dan tes standar. Tes buatan guru merupakan tes yang dibuat oleh guru kelas itu
sendiri. Tes tersebut dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan pembelajaran yang dikelola oleh guru kelas yang bersangkutan.
Tes standar adalah kebalikan dari tes buatan guru. Tes standar adalah tes yang
telah distandarkan. Tes standar dibedakan menjadi dua macam yaitu tes bakat
(aptitude test) dan tes prestasi (achievement test). Perbedaan antara tes buatan
guru dengan tes standar selain dari penjelasan di atas ialah terletak pada
kelayakan tes (appropriateness test), kesahihan tes (validity test), keajegan tes
(reliability test), dan ketertafsiran tes (interpretability test).
Keempat, tes menurut bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu tes subjektif
dan tes objektif. Bentuk tes subjektif sering juga disebut sebagai tes bentuk esai
(Inggris: essay). Tes esai adalah suatu bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban
siswa dalam bentuk uraian dengan mempergunakan bahasa sendiri. Tes bentuk
esai memberi kebebasan yang kepada siswa untuk menyusun dan mengemukakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
jawabannya sendiri dengan lingkup yang relatif dibatasi. Tes bentuk esai juga
menuntut siswa untuk dapat menghubungkan fakta-fakta dan konsep-konsep,
mengorganisasikannya ke dalam koherensi yang logis dan kemudian
menuangkannya dalam bentuk ekspresi tulis dengan bahasa sendiri. Tes objektif
memiliki pengertian yang kontras dengan tes bentuk esai. Tes objektif juga
disebut dengan tes jawab singkat (short answer test). Sesuai dengan namanya, tes
jawab singkat menuntut siswa hanya dengan memberikan jawaban singkat,
bahkan hanya dengan memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternatif-
alternatif jawaban yang telah disediakan. Jawaban terhadap tes objektif bersifat
pasti, hanya ada satu kemungkinan jawaban yang benar. Jenis tes objektif yang
banyak digunakan antara lain jawaban benar salah (true-false), pilihan ganda
(multiple choice), isian (completion), dan penjodohan (matching).
Keempat jenis tes yang telah dipaparkan di atas ada pula jenis tes sebagai
pengukur keberhasilan. Tes pada dasarnya digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar.
Nurgiyantoro (dalam Suwandi, 2010: 44) menyebutkan jika tes pengukur
keberhasilan yang biasa digunakan terbagi menjadi empat yaitu: (1) tes
kemampuan awal, (2) tes diagnostik, (3) tes formatif, dan (4) tes sumatif. Tes
kemampuan awal dimaksudkan sebagai tes yang dilakukan sebelum siswa
mengalami proses belajar mengajar. Tes diagnostik dilakukan sebelum atau
selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar untuk menemukan bahan-
bahan pelajaran yang masih menyulitkan siswa. Tes formatif dilakukan selama
kegiatan belajar mengajar masih berlangsung, pada setiap akhir suatu bahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
untuk mengukur tingkat kemampuan siswa berkaitan dengan pokok bahasan yang
baru saja diselesaikan. Tes sumatif dilakukan setelah semua kegiatan belajar
mengajar atau program yang direncanakan selesai yang lazimnya dilaksanakan
pada akhir semester dengan sebutan Ulangan Umum atau Ulangan Akhir
Semester.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis tes yang disusun
dalam penelitian ini jika ditinjau berdasarkan individu yang dites merupakan tes
kelompok, ditinjau dari jawaban yang dikehendaki termasuk tes verbal dengan
cara menjawabnya termasuk tes tertulis. Sedangkan jika dilihat dari penyusun tes
termasuk tes standar yaitu tes prestasi dengan bentuk tes objektif tipe pilihan
ganda.
c. Kelebihan dan Kekurangan Tes
Tes yang biasa digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dibagi menjadi
dua yaitu tes objektif dan tes subjektif (Widoyoko, 2015: 57). Tes objektif
maupun tes subjektif memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Widoyoko
(2015: 60- 88) memaparkan kelebihan dan kekurangan tes objektif dan tes
subjektif sebagai berikut:
1) Tes Objektif
a) Kelebihan Tes Objektif
(1) Lebih representatif mewakili isi dan luas bahan.
(2) Lebih mudah dan cepat dalam memeriksa jawaban karena dapat
menggunakan kunci jawaban bahkan dapat menggunakan alat-alat
kemajuan teknologi misalnya mesin scanner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(3) Pemeriksaannya dapat diserahkan pada orang lain.
(4) Pemeriksaan dan penskoran tidak ada unsur subjektif yang
mempengaruhi, baik segi guru maupun responden.
b) Kekurangan Tes Objektif
(1) Membutuhkan persiapan yang lebih sulit daripada tes subjektif karena
butir soal atau item tesnya banyak dan harus teliti untuk menghindari
kelemahan-kelemahan yang lain.
(2) Butir-butir soal cenderung hanya mengungkapkan ingatan dan
pengenalan kembali (memahami), dan sulit untuk mengukur
kemampuan berpikir tinggi seperti menganalisa dan mencipta.
(3) Banyak kesempatan bagi responden untuk melakukan spekulasi atau
untung-untungan dalam menjawab soal tes.
(4) Kerjasama antar responden pada waktu mengerjakan soal tes lebih
terbuka.
2) Tes Subjektif
a) Kelebihan Tes Subjektif
(1) Tes objektif dapat digunakan mengukur hasil belajar yang kompleks
seperti menganalisa dan mencipta.
(2) Meningkatkan motivasi peserta tes untuk belajar dibandingkan bentuk
tes objektif.
(3) Mudah disiapkan dan disusun, sehingga tidak membutuhkan waktu
yang lama bagi guru untuk mempersiapkannya.
(4) Tidak banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(5) Mendorong responden untuk berani mengemukakan pendapat serta
menyusun dalam bentuk kalimat yang baik.
(6) Memberi kesempatan kepada responden untuk mengutarakan
maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri.
b) Kekurangan Tes Subjektif
(1) Reliabilitas tes rendah karena skor yang dicapai tidak konsisten bila
tes yang sama diuji beberapa kali.
(2) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengoreksi lembar
jawaban dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
Berdasarkan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan tes dapat
disimpulkan bahwa tes yang biasa digunakan baik tes objektif maupun tes subjektif
sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangnya masing-masing.
Sub-pokok bahasan mengenai tes hasil belajar membahas tiga hal yaitu definisi
tes hasil belajar, jenis tes serta kelebihan dan kekurangan tes. Tes hasil belajar
merupakan pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mengukur
penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Tes dapat dibedakan menjadi
empat antara lain: berdasarkan individu yang dites, jawaban yang dikehendaki,
penyusun tes, dan bentuk tes. Ada pula jenis tes yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan antara lain tes kemampuan awal, tes diagnostik, tes formatif, dan tes
sumatif. Tes hasil belajar yang biasa digunakan berupa tes objektif dan tes subjektif.
Tes objektif maupun tes subjektif sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar
Konstruksi tes hasil belajar meliputi tiga pokok bahasan yaitu: validitas,
reliabilitas, dan karakteristik butir soal. Penjabaran tiga pokok bahasan tersebut
sebagai berikut.
a. Validitas
Masidjo (1995: 242) memaparkan pengertian validitas adalah taraf
kemampuan tes mengukur yang seharusnya diukur. Validitas menurut Standard
(dalam Mardapi, 2008: 16) merupakan dukungan bukti dan teori terhadap
penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Penafsiran skor tes
tercantum pada tujuan penggunaan tes, bukan tes itu sendiri. Apabila skor tes
yang digunakan ditafsirkan lebih dari satu makna, setiap penafsiran atau
pemaknaan itu harus divalidasi. Validitas menurut Noor (2012: 132) adalah suatu
indeks yang menunjukkan alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur yang
seharusnya diukur. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa validitas
adalah kemampuan tes menunjukkan ketepatannya dalam mengukur yang
seharusnya diukur.
Validitas secara tradisional dapat digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu
validitas isi (content validity), validitas konstrak (construct validity), dan validitas
yang berdasarkan kriteria (criterion-related validity) (Azwar, 2014: 41).
1) Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi merupakan validitas yang diestiminasi lewat pengujian terhadap
kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang
berkompeten atau melalui expert judgement (Azwar, 2014: 42). Hal senada juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
diungkapkan oleh Arikunto (2013: 81) bahwa validitas isi bagi sebuah instrumen
menunjukkan kondisi instrumen berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi.
Secara lebih spesifik validitas isi dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu validitas
muka (face validity) dan validitas logis (logical validity).
a) Validitas Muka (Face validity)
Validitas muka adalah bukti validitas yang walaupun penting namun paling
rendah signifikansinya dikarenakan hanya didasarkan pada penilaian penampilan
tes dan kesesuaian konteks aitem dengan tujuan tes (Azwar, 2014: 43).
b) Validitas Logis (Logical Validity)
Validitas logis atau validitas sampling adalah validitas yang menunjukkan
sejauhmana aitem tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak
diukur (Azwar, 2014: 44). Validitas logis menurut Arikunto (2013: 80) adalah
kondisi sebuah instrumen yang memenuhi syarat valid berdasarkan hasil
penalaran. Kondisi valid dipandang sudah memenuhi jika instrumen yang
bersangkutan telah dirancang dengan baik mengikuti teori dan ketentuan yang
ada. Validitas logis tidak perlu diuji kondisinya tetapi langsung diperoleh sesudah
instrumen selesai disusun.
2) Validitas Konstrak (Construct Validity)
Allen&Yen (dalam Azwar, 2014: 45) menyatakan bahwa validitas konstrak
adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana hasil tes mampu mengungkap
sebuah trait atau suatu konstrak teoretik yang hendak diukur. Validitas konstrak
menurut Arikunto (2013: 81) adalah kondisi sebuah instrumen ditunjukkan
berdasarkan aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Validitas Berdasarkan Kriteria
Validitas berdasarkan kriteria dibedakan menjadi dua macam yaitu validitas
prediktif (predictive validity) dan validitas konkuren (concurrent validity).
a) Validitas Prediktif
Validitas prediktif atau predictive validity adalah kemampuan sebuah
instrumen untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
(Arikunto, 2013: 84). Yusuf (2014: 237) menyatakan hal yang yang senada
mengenai validitas prediktif yaitu derajat kesesuaian antara hasil pengukuran dan
kinerja di masa depan dalam aspek yang diukur. Validitas prediktif didapat
dengan mencari korelasi antara skor predictor dengan skor yang ada tentang
beberapa kriteria pada suatu waktu kemudian.
b) Validitas Konkuren
Validitas konkuren merupakan indikasi validitas yang layak ditegakkan bila
tes tidak dirancang untuk berfungsi sebagai prediktor dan merupakan validitas
yang penting dalam situasi diagnostik (Azwar, 2014: 49). Arikunto (2013: 83)
memaparkan bahwa concurrent validity lebih umum dikenal dengan validitas
empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris ketika hasilnya sesuai
dengan pengalaman. Kata “sesuai” mengkaitkan dua hal yang dipasangkan. Hasil
tes dipasangkan dengan hasil pengalaman. Pengalaman selalu mengenai hal yang
telah lampau sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada (ada
sekarang). Membandingkan sebuah tes memerlukan suatu kriterium atau alat
banding. Oleh karena itu, hasil tes merupakan sesuatu yang dibandingkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berdasarkan uraian mengenai validitas dapat disimpulkan bahwa validitas
adalah kemampuan tes menunjukkan ketepatannya dalam mengukur yang
seharusnya diukur. Validitas secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu validitas isi (content validity), validitas konstrak (construct validity), dan
validitas yang berdasarkan kriteria (criterion-related validity). Validitas isi
dibedakan menjadi validitas tampang dan validitas logis. Validitas berdasarkan
kriteria dibedakan menjadi validitas prediktif dan validitas konkuren.
b. Reliabilitas
Masidjo (1995: 208) menjelaskan pengertian reliabilitas adalah taraf kemampuan
tes dalam menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam
taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Sudijono (2011: 95) menyatakan reliabilitas
sebagai keajegan atau kemantapan tes. Suatu tes yang baik harus memiliki reliabilitas
atau bersifat reliabel. Suatu tes dinyatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan
menggunakan tes tersebut dilakukan berulang kali terhadap subjek yang sama
senantiasa menunjukkan hasil yang tetap sama atau sifatnya ajeg dan stabil. Arikunto
(2013: 100) menyatakan hal yang senada bahwa reliabilitas adalah ketetapan hasil tes.
Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang
sesuai dengan kenyataan. Ajeg atau tetap tidak diartikan selalu sama, tetapi mengikuti
perubahan secara ajeg. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
reliabilitas terlihat dari hasil sebuah instrumen jika diujikan dalam kurun waktu yang
berbeda menghasilkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Karakteristik Butir Soal
Karakteristik butir soal meliputi tiga pokok bahasan yaitu daya pembeda, tingkat
kesukaran, dan analisis pengecoh. Penjabaran ketiga pokok bahasan tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
1) Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan item soal dalam membedakan kemampuan
siswa yang pandai dengan kemampuan siswa yang rendah (Sulistyorini, 2011: 177).
Masidjo (1995: 196) menyatakan bahwa daya pembeda adalah taraf jumlah jawaban
benar siswa yang tergolong kelompok atas (pandai = upper group) berbeda dari siswa
yang tergolong kelompok bawah (kurang pandai = lower group) untuk suatu item.
Siswa yang tergolong kelompok atas (KA) adalah siswa yang mempunyai skor-skor
tinggi, sedangkan siswa kelompok bawah (KB) adalah siswa yang mempunyai skor-
skor rendah.
Sudjana (2009: 141) menyatakan hal yang senada dengan Sulistyorini dan
Masidjo bahwa daya pembeda merupakan kesanggupan soal dalam membedakan
siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong
kurang (lemah prestasinya). Soal memiliki daya pembeda yang baik apabila diberikan
pada siswa yang mampu hasilnya menunjukkan prestasi yang tinggi, sedangkan
apabila diberikan pada siswa yang kurang mampu menunjukkan hasil yang rendah.
Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut jika diujikan pada
siswa yang mampu menunjukkan hasil yang rendah, namun jika dikerjakan oleh
siswa yang kurang mampu menunjukkan hasil yang tinggi. Tes yang tidak memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
daya pembeda tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan
kemampuan siswa yang sebenarnya.
Berdasarkan pendapat tiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa daya pembeda
merupakan kemampuan tes dalam membedakan siswa kelompok atas (siswa dengan
prestasi tinggi atau pandai) dengan siswa kelompok bawah (siswa dengan prestasi
lemah atau kurang pandai). Tes yang memiliki daya pembeda akan menghasilkan
gambaran kemampuan siswa yang sebenarnya. Sebaliknya tes yang tidak memiliki
daya pembeda tidak akan menghasilkan gambaran kemampuan siswa yang
sebenarnya.
2) Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran suatu item soal (butir soal) dapat diketahui dari banyaknya
siswa yang menjawab benar. Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dengan suatu
bilangan indeks yang disebut Indeks Kesukaran (IK) (Masidjo, 1995: 189). Tingkat
kesulitan suatu item soal hendaknya memiliki keseimbangan yang proporsional
antara soal dalam kategori mudah, sedang dan sukar (Sulistyorini, 2009: 173).
Sudjana (2009: 135) memaparkan bahwa tingkat kesukaran soal dipandang dari
kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dari sudut guru
sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat
kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kategori soal yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar. Perbandingan proporsi jumlah soal untuk tiga kategori tersebut
didasarkan atas kurva normal (Sudjana, 2009: 136). Sebagian besar soal berada pada
kategori sedang, sebagian lagi berada pada kategori mudah dan sukar dengan proporsi
yang seimbang. Perbandingan antara soal yang mudah-sedang-sukar dapat dibuat 3-4-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. 30% soal dengan kategori mudah, 40% soal dengan kategori sedang, dan 30% soal
dengan kategori sukar. Perbandingan juga dapat dibuat 25-50-25, 25% soal dengan
kategori mudah, 50% soal dengan kategori sedang, dan 25% soal dengan kategori
sukar. Soal dengan kategori sedang menempati proporsi lebih banyak dari soal
kategori mudah dan soal kategori sukar.
Berdasarkan pendapat tiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesukaran soal dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab soal dengan
benar. Tingkat kesukaran soal dipandang dari sudut kemampuan siswa dalam
menjawab soal, bukan dari sudut guru sebagai pembuat soal. Proporsi soal dengan
kategori mudah, sedang, dan sukar juga turut menentukan analisis tingkat kesukaran
soal.
3) Analisis Pengecoh
Sudijono (2011: 409-411) memaparkan bahwa tes objektif bentuk pilihan ganda
setiap item soal (butir soal) dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawaban atau
yang lebih dikenal dengan option atau alternatif. Option atau alternatif jumlahnya
berkisar tiga sampai lima buah. Kemungkinan-kemungkinan yang terpasang pada
setiap item soal salah satu di antaranya merupakan jawaban benar (sesuai dengan
kunci jawaban) sedangkan sisanya merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban salah
itulah yang disebut dengan pengecoh atau distraktor (Inggris: distractor).
Tujuan dipasangnya pengecoh pada setiap butir soal adalah agar dari sekian
banyak siswa yang mengikuti tes ada yang tertarik atau terangsang untuk
memilihnya, sebab mereka menyangka pengecoh yang dipilihnya merupakan
jawaban benar. Pengecoh dinyatakan dapat menjalankan fungsinya dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
apabila memiliki daya tarik atau daya rangsang sedemikian rupa. Daya rangsang atau
daya tarik tersebut membuat siswa (khususnya yang termasuk siswa kategori
kelompok bawah atau kurang pandai) merasa bimbang dan ragu-ragu sehingga pada
akhirnya mereka terkecoh untuk memilih pengecoh sebagai jawaban benar. Pengecoh
dinyatakan menjalankan fungsinya dengan baik apabila pengecoh tersebut sekurang-
kurangnya dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. Makin banyak siswa yang
terkecoh dapat dinyatakan bahwa pengecoh tersebut menjalankan fungsinya dengan
baik. Semakin banyak siswa yang menjawab benar sesuai kunci jawaban, maka
pengecoh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik atau pengecoh “tidak
laku”.
Daryanto (2007: 193) menyatakan bahwa pengecoh dapat diperlakukan dengan
tiga cara yaitu: “diterima”, “ditolak”, dan “ditulis kembali”. Pengecoh yang
“diterima” telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu sekurang-kurangnya 5%
dari seluruh peserta tes. Pengecoh yang “ditolak” tidak menjalankan fungsinya
dengan baik atau seluruh peserta tes tidak memilih pengecoh tersebut. Pengecoh yang
“ditulis kembali” kurang menjalankan fungsinya dengan baik. Pengecoh yang “ditulis
kembali biasanya memiliki kekurangan yang terletak pada rumusan kalimat yang
kurang efektif sehingga memerlukan perubahan yang seperlunya.
Berdasarkan penjelasan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengecoh
digunakan pada tes objektif bentuk pilihan ganda. Pengecoh yang baik dipilih oleh
sekurang-kurangnya 5% dari seluruh peserta tes. Pengecoh dapat diperlakukan
dengan tiga cara yaitu: “diterima”, “ditolak”, dan “ditulis kembali”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Sub-pokok bahasan konstruksi tes hasil belajar dibagi menjadi tiga pokok bahasan
yaitu validitas, reliabilitas, dan karakteristik butir soal yang terdiri dari daya
pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Validitas adalah kemampuan tes
menunjukkan ketepatannya dalam mengukur yang seharusnya diukur. Validitas dapat
digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi, validitas konstrak, dan
validitas yang berdasarkan kriteria. Apabila validitas menunjukkan ketepatan tes
dalam mengukur yang seharusnya diukur, maka reliabilitas menunjukkan keajegan
suatu tes dalam mengukur yang seharusnya diukur. Keajegan yang dimaksud
bukanlah hasil yang sama yang akan diperoleh setiap tes diujikan namun mengikuti
perubahan secara ajeg. Tes ketika diujikan akan mengukur kemampuan siswa yang
pandai dan siswa yang kurang pandai yang juga disebut daya pembeda. Tes yang
diujikan harus memiliki tingkat kesukaran yang baik yaitu soal pada kategori sedang
memiliki proporsi lebih banyak dari soal pada kategori mudan dan sukar. Soal
kategori mudah dan sukar memiliki proporsi yang seimbang. Soal objektif bentuk
pilihan ganda perlu dianalisis keefektifan pengecohnya. Pengecoh yang baik akan
dipilih oleh sekurang-kurangnya 5% peserta tes.
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Mardapi (dalam Widoyoko, 2015: 90-97) memaparkan ada sembilan langkah
yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil belajar. Kesembilan langkah
tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
1) Menyusun Spesifikasi Tes
Menyusun spesifikasi tes merupakan langkah awal dalam pengembangan tes.
Spesifikasi tes berisi uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dimiliki suatu tes. Penyusunan spesifikasi tes mencakup kegiatan (a) menentukan
tujuan tes, (b) menyusun kisi-kisi tes, (c) memilih bentuk tes, dan (d) menentukan
panjang tes.
a. Menentukan Tujuan Tes
Tujuan tes yang banyak digunakan oleh lembaga pendidikan antara lain: tes
kemampuan awal atau tes penempatan, tes dignostik, tes formatif, dan tes sumatif.
b. Menyusun Kisi-kisi Tes
Kisi-kisi merupakan matriks yang berisi spesifikasi soal yang akan dibuat.
Matriks kisi-kisi soal terdiri dari dua jalur yaitu kolom dan baris. Kolom menyatakan
kompetensi dasar (KD) dan indikator, pokok dan sub-pokok bahasan, serta uraian
materi. Baris menyatakan tujuan yang akan diukur dalam tes.
Ada empat langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes, yaitu: (1) menulis
standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), (2) menentukan indikator, (3)
membuat daftar pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang akan diujikan, (4)
menentukan jumlah butir soal tiap pokok bahasan dan sub-pokok bahasan.
Kisi-kisi tes dapat disusun secara terpisah antara tes objektif dan tes subjektif (tes
esai atau uraian). Tes objektif dan tes subjektif juga dapat dibuat dalam satu kisi-kisi
soal. Sumber utama standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator,
pokok bahasan, dan sub-pokok bahasan adalah silabus mata pelajaran. Jumlah soal
yang digunakan bergantung pada waktu yang tersedia untuk tes dan materi yang
diujikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Memilih Bentuk Tes
Bentuk tes dapat ditentukan berdasarkan tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu
yang tersedia untuk memeriksa jawaban tes, cakupan materi, dan karakteristik mata
pelajaran yang diujikan. Bentuk pilihan objektif pilihan ganda dan bentuk tes benar
salah tepat digunakan bila jumlah peserta banyak, waktu koreksi singkat, dan
cakupan materi yang diujikan banyak.
d. Menentukan Panjang Tes (Durasi Pengerjaan Tes)
Panjang tes ditentukan berdasarkan cakupan materi ujian dan kelelahan peserta
tes. Tes tertulis pada umumnya menggunakan waktu 90 sampai 150 menit, sedangkan
tes praktik membutuhkan waktu lebih dari itu. Tes pilihan ganda membutuhkan
waktu pengerjaan 2 sampai 3 menit untuk setiap butir soal. Hal ini juga dipengaruhi
oleh tingkat kesulitan soal.
2) Menulis Soal Tes
Penulisan soal merupakan penjabaran indikator menjadi pernyataan-pernyataan
yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang telah dibuat.
Kualitas tes secara keseluruhan dipengaruhi oleh tingkat kebaikan masing-masing
butir soal. Pertanyaan perlu dikembangkan dan dibuat dengan jelas dan simple. Soal
yang tidak jelas dan bertele-tele akan menyebabkan interpretasi tunggal dan
membingungkan. Setiap pertanyaan perlu disusun sedemikian rupa sehingga jelas
yang ditanyakan dan jawaban yang diharapkan.
3) Menelaah Soal Tes
Soal yang telah dibuat seringkali memiliki kesalahan dan kekurangan yang luput
meski telah dipersiapkan dengan baik. Kesalahan dan kekurangan tersebut ditelaah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
oleh orang lain bukan si pembuat soal untuk menghindari bias. Telaah soal
diharapkan menghasilkan kualitas soal yang lebih baik.
4) Melakukan Uji Coba Tes
Uji coba soal perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas soal sebelum soal
digunakan. Uji coba dapat digunakan sebagai sarana memperoleh data empirik
mengenai tingkat kebaikan soal yang telah disusun. Hasil uji coba akan diperoleh
data yang digunakan sebagai dasar analisis tentang validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, efektifitas pengecoh dan lain-lain. Berdasarkan hasil uji
coba tersebut apabila soal yang disusun belum memenuhi kualitas yang diharapkan
maka akan dilakukan perbaikan atau pembenahan butir soal.
5) Menganalisis Butir Soal Tes
Uji coba yang telah dilakukan dapat diperoleh beberapa informasi penting tentang
kualitas soal yang telah disusun. Hasil uji coba perlu kiranya dilakukan analisis butir
soal yang telah disusun. Analisis dari hasil coba akan diketahui antara lain: tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan juga efektifitas pengecoh.
6) Memperbaiki Tes
Memperbaiki tes dilakukan pada butir soal yang belum mencapai kualitas yang
diharapkan. Ada kemungkinan beberapa soal sudah baik sehingga tidak perlu direvisi,
beberapa soal perlu direvisi, dan beberapa soal mungkin harus dibuang karena tidak
memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
7) Merakit Tes
Butir soal yang telah dianalisis dan diperbaiki selanjutnya dirakit menjadi satu
kesatuan tes. Keseluruhan butir soal perlu disusun secara hati-hati menjadi kesatuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
soal tes yang terpadu. Perakitan tes perlu memperhatikan hal-hal yang dapat
mempengaruhi validitas soal seperti nomor urut soal, pengelompokkan bentuk soal,
lay out dan sebagainya perlu diperhatikan. Hal ini sangat penting karena jika disusun
sembarangan dapat menyebabkan soal tersebut menjadi tidak baik.
8) Melaksanakan Tes
Tes yang telah dirakit menjadi satu kesatuan diberikan kepada peserta tes untuk
diselesaikan. Pelaksanaan tes dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tes yang dilaksanakan perlu dipantau oleh pengawas agar tes benar-benar dikerjakan
oleh peserta tes dengan jujur dan ketentuan yang telah digariskan. Pengawasan
dilakukan harus tidak mengganggu pelaksanaan tes. Peserta tes tidak boleh terganggu
oleh kehadiran pengawas karena berakibat ketidak akuratan hasil tes.
9) Menafsirkan Hasil Tes
Hasil tes menghasilkan data kuantitatif berupa skor yang ditafsirkan menjadi
nilai. Tinggi rendahnya nilai dikaitkan dengan acuan penilaian. Acuan penilaian yang
sering digunakan dalam bidang pendidikan ada dua macam yaitu acuan norma dan
acuan kriteria. Nilai merupakan alat yang sangat berguna untuk memotivasi siswa
dalam belajar serta guru dalam mengajar lebih baik.
Mengembangkan tes hasil belajar memerlukan langkah-langkah pengembangan
yang benar. Ada sembilan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes
hasil belajar yaitu: (1) menyusun spesifikasi tes, (2) menulis soal tes, (3) menelaah
soal tes, (4) melakukan uji coba tes, (5) menganalisis butir soal tes, (6) memperbaiki
tes, (7) merakit tes, (8) melaksanakan tes, dan (9) menafsirkan hasil tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4. Taksonomi Bloom yang Direvisi
Taksonomi adalah sebuah kerangka berpikir khusus (Anderson&Krathwohl,
2010: 6). Taksonomi dalam dunia pendidikan mengklasifikasi Tujuan Instruksional
Khusus (TIK) atau lebih dikenal indikator. Sebuah rumusan TIK berisikan satu kata
kerja dan satu kata benda. Kata kerja mendeskripsikan proses kognitif yang
diharapkan sedangkan kata benda mendeskripsikan pengetahuan yang diharapkan
untuk dikuasai siswa. Contohnya: Siswa dapat membedakan (proses kognitif)
bilangan genap dan bilangan ganjil (pengetahuan) (Anderson&Krathwohl, 2010: 6).
Taksonomi Bloom memiliki satu dimensi, sedangkan taksonomi Bloom yang
direvisi memiliki dua dimensi. Dua dimensi yang dimaksud adalah proses kognitif
dan pengetahuan. Interelasi antara kedua dimensi disebut dengan Tabel Taksonomi.
Dimensi proses kognitif memiliki enam kategori yaitu: Mengingat, Memahami,
Mengaplikasikan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta. Kontinum yang
mendasari dimensi proses kognitif dianggap sebagai tingkatan kognisi yang kompleks
(Anderson&Krathwohl, 2010: 6). Dimensi pengetahuan berisi empat kategori yaitu:
Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif. Kategori-kategori ini dianggap
merupakan kontinum dari yang konkret (faktual) dampai dengan abstrak
(metakognitif).
Kategori-kategori dalam proses kognitif dan pengetahuan akan dijabarkan sebagai
berikut:
a. Mengingat
Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori
jangka panjang (Anderson&Krathwohl, 2010: 99). Proses mengingat akan cocok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dengan tujuan pembelajaran yang menghendaki kemampuan untuk meretensi atau
menyimpan materi yang pelajaran sama seperti materi yang diajarkan. Pengetahuan
yang dibutuhkan dalam proses mengingat adalah pengetahuan Faktual, Konseptual,
Prosedural, atau Metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan tersebut.
Proses-proses kognitif dalam kategori mengingat meliputi mengenali dan mengingat
kembali (Anderson&Krathwohl, 2010: 103-104).
b. Memahami
Proses memahami adalah mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran
baik yang bersifat lisan, tulisan, maupun grafis yang disampaikan melalui pengajaran,
buku, atau layar komputer (Anderson&Krathwohl, 2010: 105). Pengetahuan yang
mendasari proses kognitif memahami ialah pengetahuan Konseptual. Proses-proses
kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan
(Anderson&Krathwohl, 2010: 106).
c. Mengaplikasikan
Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur tertentu untuk
mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Pengetahuan yang berkaitan
erat dengan pengetahuan Prosedural. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua
proses kognitif yaitu mengeksekusi (berkaitan dengan menyelesaikan soal latihan)
dan mengimplementasikan (berkaitan dengan menyelesaikan masalah)
(Anderson&Krathwohl, 2010: 116).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Menganalisis
Menganalisis berkaitan dengan proses memecah-mecah materi menjadi bagian-
bagian kecil serta mennetukan hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan
struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis meliputi proses kognitif
membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan (Anderson&Krathwohl, 2010:
120).
e. Mengevaluasi
Mengevaluasi berkaitan dengan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan
standar. Kategori mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa (keputusan-
keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan mengkritik (keputusan-
keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal) (Anderson&Krathwohl, 2010:
125).
f. Mencipta
Mencipta berkaitan dengan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsional. Proses kognitif yang terlibat dalam
mencipta sejalan dengan pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya. Mencipta
bukanlah ekspresi kreatif yang bebas sama sekali dan tak dihambat oleh tuntutan-
tuntutan tugas atau situasi belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa taksonomi adalah
sebuah kerangka berpikir khusus. Taksonomi Bloom yang direvisi memiliki dua
dimensi yaitu proses kognitif dan pengetahuan. Interelasi antara kedua dimensi
disebut dengan Tabel Taksonomi. Dimensi proses kognitif memiliki enam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yaitu: Mengingat, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan
Mencipta.
5. Program TAP (Test Analysis Program)
TAP (Test Analysis Program) merupakan salah satu software yang dapat
digunakan untuk menganalisis soal tes hasil belajar. Program TAP digunakan untuk
menganalisis (Lewis, dalam Wirastri, 2014: 43):
a. Total nilai yang didapat siswa untuk mengetahui rata-rata (mean), maksimum
nilai yang didapatkan, minimum nilai yang didapatkan, dan standar devisiasi.
b. Tingkat kesukaran item untuk mengetahui tingkat kesukaran soal.
c. Daya pembeda soal untuk membedakan siswa pintar dan siswa kurang pintar
dilihat dari skor yang didapatkan siswa.
d. Tingkat validitas soal yang digunakan untuk melihat valid atau tidaknya soal.
e. Kualitas pengecoh pada pilihan jawaban soal untuk mengetahui berfungsi atau
tidaknya pengecoh.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa program TAP dapat
menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan kualitas
pengecoh.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan tes hasil belajar matematika
untuk kelas V SD merupakan hal yang baru. Sangat sedikit sumber yang bisa
diperoleh terkait penelitian yang relevan dengan yang dilakukan peneliti. Sebagai
penunjang dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga penelitian yang relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Ketiga penelitian itu ialah milik
Mardhiyanti, dkk (2011), Duskri, dkk (2014) dan Badriyah (2013).
Mardhiyanti, dkk (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan
Soal Matematika Model PISA untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Sekolah Dasar”. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan
dengan mengembangkan prototype perangkat soal yang memiliki efek potensial
terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SD. Hasil tes soal matematika
model PISA untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa menunjukkan
nilai rata-rata 47,89 dari skor maksimal 82. Nilai rata-rata 47,89 termasuk kategori
kemampuan komunikasi matematis baik.
Duskri, dkk (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Tes
Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika di SD”. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian dan pengembangan dengan mengembangan tes diagnostik. Hasil analisis
dengan program ITEMAN diperoleh tingkat kesukaran butir soal antara 0,192 sampai
dengan 0,731, daya beda butir soal antara 0,221 sampai dengan 0,644, dan reliabilitas
tes sebesar 0,889 yang tergolong tinggi.
Putri, dkk (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Tes
Matematika Berbasis SK/KD dengan Teknik Concurent pada Siswa Kelas VI di SD
Negeri Se-Kecamatan Gianyar”. Penelitian ini termasuk penelitian dan
pengembangan dengan mengembangkan tes berdasarkan SK/KD. Hasil penelitiannya
menemukan: 1)kisi-kisi (blue print) tes prestasi belajar matematika kelas VI dengan
koefisien relevensi sebesar 0.95 dan termasuk soal sangat baik; 2) Kualitas tes
prestasi belajar matematika ditinjau dari vadilitas butir tsoal erdapat 3 butir soal yakni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
termasuk butir soal tidak valid; 3) Kualitas tes prestasi belajar matematika ditinjau
dari reliabilitas sebesar 0,68 termasuk soal derajat reliabilitas tinggi sepantasnya
untuk disimpan di bank soal; 4) Kualitas tes prestasi belajar matematika ditinjau dari
tingkat kesukaran, butir-butir soal ulangan bersama semester genap yang ditemukan
35% butir soal termasuk kategori sedang dan 65% soal mudah; 5) Kualitas tes
prestasi belajar matematika ditinjau dari tingkat daya pembedanya, 3 butir soal atau
1% butir soal daya beda sangat baik, 37 butir soal atau 99% memiliki daya beda
cukup perlu diperbaiki; 6) Kualitas tes prestasi belajar matematika ditinjau
dariefektifitas pengecoh dengan 23 butir atau 57,5% termasuk soal memiliki
efektifitas pengecoh sangat baik dan 17 butir atau 43% soal dengan efektifitas
pengecohnya kurang baik.
Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, penelitian ini mengambil judul
Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Perpangkatan dan Akar
Sederhana untuk Siswa Kelas V SD. Kebaruan dari penelitian ini adalah pada materi
perpangkatan dan akar sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Literature Map penelitian yang akan dilakukan:
Gambar 2.1 Literature Map penelitian yang akan dilakukan.
Mardhiyanti, dkk (2011)
“Pengembangan Soal
Matematika Model PISA
untuk Mengukur
Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Sekolah
Dasar”
Duskri, dkk (2014)
“Pengembangan Tes
Diagnostik Kesulitan
Belajar Matematika di
SD”.
Putri, dkk (2013)
“Pengembangan Tes
Matematika Berbasis
SK/KD dengan Teknik
Concurent pada Siswa
Kelas VI di SD Negeri Se-
Kecamatan Gianyar”.
Penelitian yang akan dilakukan
Pengembangan Tes Hasil Belajar
Matematika Materi Perpangkatan
dan Akar Sederhana untuk Siswa
Kelas V SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
C. Kerangka Berpikir
Tes merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan seseorang yang diperoleh melalui respon dari pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan pada orang yang dikenai tes. Tes yang biasa digunakan
dalam dunia pendidikan ialah tes hasil belajar. Tes hasil belajar biasa digunakan
untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan.
Tes hasil belajar harus memiliki spesifikasi agar dapat dijadikan alat ukur yang
dapat dipercaya dalam mengukur kemampuan siswa. Tes hasil belajar yang baik ialah
tes yang memiliki validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
pengecoh berfungsi dengan baik. Validitas adalah kemampuan tes menunjukkan
ketepatannya dalam mengukur yang seharusnya diukur. Validitas dapat digolongkan
dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi, validitas konstrak, dan validitas yang
berdasarkan kriteria. Apabila validitas menunjukkan ketepatan tes dalam mengukur
yang seharusnya diukur, maka reliabilitas menunjukkan keajegan suatu tes dalam
mengukur yang seharusnya diukur. Keajegan yang dimaksud bukanlah hasil yang
sama yang akan diperoleh setiap tes diujikan namun mengikuti perubahan secara
ajeg. Tes ketika diujikan akan mengukur kemampuan siswa yang pandai dan siswa
yang kurang pandai yang juga disebut daya pembeda. Tes yang diujikan harus
memiliki tingkat kesukaran yang baik yaitu soal pada kategori sedang memiliki
proporsi lebih banyak dari soal pada kategori mudan dan sukar. Soal kategori mudah
dan sukar memiliki proporsi yang seimbang. Soal objektif bentuk pilihan ganda perlu
dianalisis keefektifan pengecohnya. Pengecoh yang baik akan dipilih oleh sekurang-
kurangnya 5% peserta tes. Oleh sebab itu, tes hasil belajar harus disusun berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
langkah pengembangan yang benar guna menghasilkan tes yang tepat untuk
mengukur kemampuan siswa.
Penyusunan tes tidak selalu dilakukan sesuai ketentuan penyusunan. Guru dalam
pembelajaran di kelas memberikan tes di akhir pembelajaran, namun kadangkala tes
yang diberikan kurang relevan dengan ketentuan penyusunan tes. Keterbatasan waktu
dalam menyusun tes hasil belajar seringkali menjadi alasan untuk menyusun tes tidak
sesuai dengan ketentuan penyusunan tes. Tujuan dari pelaksanaan tes yaitu mengukur
kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang telah diberikan tidak
akan terukur dengan tepat.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan perangkat tes hasil
belajar terutama pada materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD.
Peneliti mengembangkan perangkat tes hasil belajar dengan mengikuti langkah
pengembangan tes hasil belajar. Ada sembilan langkah yang ditempuh dalam
mengembangkan tes hasil belajar yaitu: (1) menyusun spesifikasi tes, (2) menulis soal
tes, (3) menelaah soal tes, (4) melakukan uji coba tes, (5) menganalisis butir soal tes,
(6) memperbaiki tes, (7) merakit tes, (8) melaksanakan tes, dan (9) menafsirkan hasil
tes. Tes hasil belajar yang peneliti kembangkan ialah tes bentuk pilihan ganda
mengacu pada taksonomi Bloom ranah kognitif dari mengingat hingga mencipta.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori tersebut dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan
dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Bagaimana validitas isi tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar
sederhana untuk siswa kelas V SD berdasarkan hasil penilaian ahli?
3. Bagaimana validitas tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar
sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris?
4. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar
sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris?
5. Bagaimana tingkat kesulitan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan
akar sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris?
6. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan
akar sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris?
7. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba
empiris?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab III ini akan menguraikan enam hal, yaitu jenis penelitian, setting
penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data instrumen penelitian,
dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian dan
Pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan
pengembangan menurut Sugiyono (2012: 297) merupakan suatu metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan sutu produk tertentu dan sekaligus menguji
keefektifan produk tersebut. Berbeda dengan pendapat dari Sugiyono, Sukmadinata
(2011: 164) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses
atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan dua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan
merupakan penelitian yang mengembangkan produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada disertai pertanggungjawaban. Produk yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana kelas V SD.
Borg dan Gall (Sugiyono, 2012: 298) mengemukakan bahwa terdapat sepuluh
langkah dalam melakukan penelitian dan pengembangan, yaitu (1) potensi dan
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi
produk, dan (10) produk masal. Berikut pemaparan desain penelitian dan
pengembangan berupa gambar dan penjelasannya.
Gambar 3.1 Tahap-tahap R&D Menurut Borg dan Gall (Sugiyono, 2012: 298)
Berikut adalah penjelasan mengenai sepuluh langkah-langkah penelitian menurut
Sugiyono (2012: 298-311).
1. Potensi dan Masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi
di lapangan. Potensi dan masalah dapat dikenali dengan menggunakan metode survei
atau kualitatif. Berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dapat dirancang model
penanganan yang efektif.
Pengumpulan
Data Desain Produk
Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk
Potensi dan
Masalah
Revisi Produk Uji Coba
Pemakaian Revisi Produk
Produk Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Pengumpulan Data
Potensi dan masalah yang ditunjukkan secara faktual selanjutnya perlu
dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan bermacam-macam.
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan
produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. setiap pakar
diminta untuk menilai desain tersebut sehingga dapat diketahui kelemahan dan
kekuatannya.
5. Revisi Desain
Desain produk yang telah divalidasi maka akan diketahui kelemahannya.
Kelemahan atau kekurangan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan
memperbaiki desain.
6. Uji Coba Produk
Pengujian produk dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan
efektivitas sistem kerja lama dengan yang baru. Eksperimen juga dapat dilakukan
dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah memakai sistem baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
7. Revisi Produk
Apabila dalam hasil validasi dan uji coba dengan sampel terbatas didapatkan hasil
yang baik, namun masih terdapat beberapa komentar dari validator maka perlu
dilakukan revisi agar kualitas produk dapat meningkat.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, mungkin terdapat revisi selanjutnya
produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk
lingkup yang lebih luas.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam hasil pemakaian kondisi nyata terdapat
kekurangan dan kelemahan. Diperlukan adanya evaluasi kinerja untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan
dan pembuatan produk lagi.
10. Produksi Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba
dinyatakan efektif dan layak diproduksi masal.
B. Setting Penelitian
Setting penelitian ini membahas tentang tempat penelitian, waktu penelitian,
subyek penelitian, dan objek penelitian.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di tiga SD yaitu SD Kanisius Notoyudan I yang
beralamat di Jalan Letjend Suprapto no 95 Gedongtengen Yogyakarta, SD Kanisius
Kintelan I yang beralamat di Jalan Ireda 18 Mergangsan Yogyakarta, dan SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Kanisius Tegalmulyo yang beralamat di Jalan Tegalmulyo RT 11 Wirobrajan
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan, dimulai dari bulan Mei 2015
sampai Februari 2016. Kegiatan penelitian dimulai dari wawancara untuk analisis
kebutuhan sampai ujian skripsi.
3. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Kanisius
Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I dan SD Kanisius Tegalmulyo tahun pelajaran
2015/2016 yang berjumlah 62 siswa.
4. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar matematika
materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD.
C. Prosedur Pengembangan
Berdasarkan sepuluh langkah pengembangan menurut Borg dan Gall, digunakan
tujuh langkah dalam penelitian dan pengembangan ini. Tujuh langkah dipilih dengan
alasan keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian dan pengembangan ini.
Ketujuh langkah tersebut meliputi (1) potensi masalah yang berkaitan dengan
pengembangan tes hasil belajar di sekolah dasar, (2) pengumpulan data melalui
wawancara untuk analisis kebutuhan pada dua guru dari sekolah dasar yang berbeda,
(3) desain produk berupa perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan
dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD, (4) validasi desain yang dilakukan oleh
dua orang dosen yaitu ahli matematika dan ahli evaluasi pembelajaran serta tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
orang guru matematika di kelas V SD, (5) revisi desain sesuai hasil komentar
validator, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk.
Gambar 3.2 Prosedur R&D yang digunakan peneliti
Berikut akan dijabarkan tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang akan
dilakukan peneliti.
1. Potensi dan Masalah
Penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang
dikemukakan dalam penelitian ini harus ditunjukkan dengan data empirik. Potensi
dari penelitian ini adalah adanya tes untuk mengukur kemampuan siswa yang rutin
dilakukan baik itu sebagai syarat penempatan, syarat melewati pokok-atau sub pokok
bahasan, UTS, UAS, maupun UN. Masalah yang terdapat dalam penelitian ini ialah
tes yang dibuat tanpa mengikuti ketentuan penyusunan tes. Tes seringkali dibuat
tanpa melalui pengujian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada dua guru di dua sekolah yang berbeda
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
Data Desain Produk
Validasi Desain Revisi Desain
Revisi Produk
Uji Coba Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
didapatkan bahwa guru memerlukan contoh tes hasil belajar yang baik yang valid,
reliabel, memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh yang baik.
2. Pengumpulan Data
Peneliti mendapatkan data melalui analisis kebutuhan pada lapangan setelah
peneliti melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada dua guru dari dua
sekolah yang berbeda yaitu SDK X dan SD N NK pada tanggal 21 Agustus 2015 dan
18 September 2015. Wawancara yang telah dilakukan peneliti dijadikan patokan
untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menyusun
perangkat tes hasil belajar matematika yang diharapkan dapat mengatasi masalah
yang sedang dihadapi.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perangkat soal tes hasil
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika untuk satu kompetensi dasar
(KD). Penelitian ini diawali dengan menentukan tujuan tes yaitu tes hasil belajar
matematika untuk siswa kelas V SD pada satu kompetensi dasar. Berdasarkan KD
yang dipilih langkah selanjutnya ialah merumuskan indikator yang sesuai dengan
taksonomi Bloom dari tahap mengingat (C1) hingga tahap mencipta (C6). Indikator
yang dirumuskan sesuai dengan taksonomi Bloom sebanyak 14 indikator. Tahap
selanjutnya setelah perumusan indikator ialah penyusunan soal tes hasil belajar yang
disertai dengan kunci jawaban dan estimasi kesukaran atau tingkat kesukaran dari
masing-masing soal. Soal yang dibuat sebanyak 40 butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Validasi Desain
Uji validasi desain bertujuan mendapatkan kritik, saran dan penilaian terhadap
kelayakan produk (tes hasil belajar matematika kelas V SD) yang telah
dikembangkan oleh peneliti. Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validasi ahli (expert judgement). Validasi ahli (expert judgement) digunakan untuk
mengetahui validitas isi dari perangkat tes hasil belajar matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD yang telah peneliti rancang.
Validasi ahli tersebut dilakukan oleh lima ahli yaitu dosen matematika PGSD
Universitas Sanata Dharma, dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata
Dharma, dan tiga orang guru kelas V pengampu mata pelajaran matematika. Lembar
untuk format validasi oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 3.
5. Revisi Desain
Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah melewati proses validasi oleh
ahli selanjutnya direvisi. Revisi dilakukan dengan tujuan memperbaiki kekurangan
dan mendapatkan perangkat tes hasil belajar matematika yang lebih baik dari
sebelumnya. Revisi dilakukan pada semua soal yang telah dibuat peneliti. Revisi
dilakukan dengan memperbaiki penulisan dan bahasa yang jika diujikan akan sulit
dimengerti oleh siswa.
6. Uji Coba Produk
Produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian diuji cobakan di lapangan.
Tujuannya untuk mengetahui keefektifan dari produk yang dihasilkan. Uji coba
dilakukan kepada siswa kelas V SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I,
dan SD Kanisius Tegalmulyo. Penelitian di SD Kanisius Notoyudan I dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pada tanggal 9 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Kintelan I dilaksanakan
pada tanggal 10 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Tegalmulyo dilaksanakan
pada tanggal 12 November 2015. Peserta tes secara keseluruhan terdiri dari 62 siswa.
Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B masing-masing
terdiri dari 20 butir soal. Pembagian soal sama rata yaitu pada tipe soal A maupun
tipe soal B pembagian indikator dan tingkat kesukaran soal sama. Indikator pada tipe
soal A sama dengan tipe soal B. Proporsi tingkat kesukaran tipe soal A sama dengan
proporsi tingkat kesukaran tipe soal B. Hal ini bertujuan untuk menghindari
pengelompokkan soal pada salah satu tipe soal saja. Pendistribusian soal berdasarkan
deret tempat duduk siswa di dalam kelas.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan produk
yang masih terlihat setelah dilakukan uji coba produk secara terbatas. Tahap ini juga
dapat dikatakan sebagai tahap penyempurnaan produk. Penyempurnaan dilakukan
pada butir soal yang valid dengan daya pembeda yang cukup membedakan namun
pengecohnya kurang berfungsi dengan baik.
Langkah-langkah tersebut akan membantu peneliti dalam menghasilkan produk
perangkat tes hasil belajar siswa yang bermanfaat dan layak digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa kelas V SD pada mata pelajaran matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana.
D. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang utama dalam penelitian, tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2010: 308). Hal tersebut senada
dengan yang diungkapkan Arikunto (2010: 265) bahwa pengumpulan data adalah hal
yang sangat penting dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data yang baik akan
mendapatkan data yang sesuai dengan keperluan penelitian. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu teknik pengumpulan data non-tes
dan tes.
1. Non-Tes
Teknik pengumpulan data non-tes dalam penelitian ini berupa wawancara dan
kuesiones.
a. Wawancara
Wawancara adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak
digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif
(Sukmadinata, 2011: 216). Kunandar (2011: 157) mengemukakan bahwa
wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal
kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan
hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan-
permasalahan dalam penelitian.
Zuriah (2006: 179) mengemukakan pendapat yang senada dengan pendapat
Kusnandar bahwa wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi
verbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting yang diinginkan. Hal
yang sama juga diungkapkan oleh Mardalis (2008: 64) bahwa wawancara adalah
teknik pengumpulan data untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan
melalui bercakap-cakap dan bertatap muka dengan orang yang memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
keterangan. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka
antara narasumber dan pewawancara. Wawancara pada penelitian ini dilakukan
sebelum penelitian ini dilakukan yang berguna untuk mengetahui masalah yang
dihadapi guru dalam pengembangan tes hasil belajar matematika. Wawancara
dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2015 dan 18 September 2015.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu alat pengumpulan data dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis dan dijawab secara tertulis oleh
responden (Margono, 2010: 167). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian
dan pengembangan ini merupakan kuesioner berstruktur atau disebut juga
kuesioner tertutup yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah
alternatif jawaban yang disediakan (Margono, 2010: 168). Kuesioner dalam
penelitian dan pengembangan ini digunakan pada saat expert judgement berupa
pemberian check list pada skala 1 sampai dengan 4 yang telah disediakan.
2. Tes
Suharsaputra (2014: 95) mengemukakan bahwa tes adalah suatu alat ukur yang
diberikan pada individu (responden) untuk mendapat jawaban-jawaban, baik secara
tertulis maupun lisan sehingga diketahui kemampuan individu yang bersangkutan.
Arikunto (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010: 150) menyatakan hal yang senada
bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes peneliti harus mempersiapkan
soal-soal tes. Soal tes terdiri atas banyak butir tes (item) yang masing-masing
mengukur satu jenis variabel. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian dan
pengembangan ini adalah tes objektif bentuk pilihan ganda. Soal tes pilihan ganda
dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks (Arifin, 2010: 138).
Bentuk tes pilihan ganda dipilih dengan pertimbangan responden dimungkinkan tetap
menjawab meski tidak menguasai materi yang ditanyakan dalam soal dengan memilih
alternatif jawaban yang ada. Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan
tipe soal B terdiri dari 20 butir soal untuk masing-masing tipe soal. Pendistribusian
soal sesuai dengan deret tempat duduk siswa di dalam kelas.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati atau semua variabel yang diamati (Sugiyono, 2010:
148). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini
ialah instrumen non-tes dan tes.
1. Instrumen Non-Tes
Instrumen non-tes dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara dan lembar
kuesioner.
a. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dibuat oleh peneliti untuk memudahkan peneliti
menyusun pertanyaan. Wawancara dilakukan secara tatap muka, pertanyaan
diberikan secara lisan dan jawaban diberikan juga secara lisan. Wawancara
dilakukan pada dua guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
SDK X dan SD N NK. Berikut merupakan kisi-kisi wawancara untuk analisis
kebutuhan yang disusun oleh peneliti:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara untuk Analisis Kebutuhan
No Topik pertanyaan
1. Informasi mengenai pembuatan tes hasil belajar.
2. Pengujian tes hasil belajar yang telah dibuat untuk melihat validitas, reliabilitas,
daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh.
3. Pengadaan contoh tes hasil belajar yang valid, reliabel, dengan daya pembeda,
tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh yang baik
b. Lembar Kuesioner
Lembar kuesioner dalam penelitian dan pengembangan ini dapat dilihat pada
lampiran 3. Lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui kesesuaian indikator
dengan butir soal hasil belajar yang disusun peneliti.
2. Tes
Instrumen penelitian tes berupa tes hasil belajar matematika materi perpangkatan
dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD. Tes hasil belajar berupa tes objektif
bentuk pilihan ganda dengan empat option yang disediakan.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika
No Kompetensi
Dasar Indikator
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
1. 1.4
Menghitung
Perpangkatan dan
Akar Sederhana
Menuliskan hasil pemangkatan
dua sebuah bilangan.
Pilihan
Ganda
1, 2, 3,
4
2. Menuliskan hasil penarikan
akar pangkat dua.
5, 6
3. Melakukan operasi hitung
penjumlahan bilangan kuadrat.
7, 8
4. Melakukan operasi hitung
pengurangan bilangan kuadrat.
9, 10
5. Melakukan operasi hitung
perkalian bilangan kuadrat.
11, 12
6. Melakukan operasi hitung
pembagian bilangan kuadrat.
13, 14
7. Memecahkan hasil penarikan
akar pangkat dua dari bilangan
kuadrat.
15, 16,
17, 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
8. Memecahkan hasil hitung
penjumlahan bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar kuadrat.
19, 20,
21
9. Memecahkan hasil hitung
pengurangan bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar kuadrat.
22, 23,
24
10. Memecahkan hasil hitung
perkalian bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar kuadrat.
25, 26,
27
11. Memecahkan hasil hitung
pembagian bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar kuadrat.
28, 29,
30
12. Menguji hasil hitung campuran
bilangan kuadrat dengan
bilangan hasil penarikan akar
kuadrat.
31, 32,
33, 34
13. Memprediksi bilangan kuadrat
yang sesuai dengan hasil
perhitungan.
35, 36,
37
14 Memprediksi akar pangkat dua
yang sesuai dengan hasil
perhitungan.
38, 39,
40
Instrumen tes akan dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B.
Pembagian instrumen tes kedalam dua tipe soal untuk menghindari kejenuhan siswa
dalam menjawab soal yang terlalu banyak. Indikator pada tipe soal A sama dengan
tipe soal B. Proporsi tingkat kesukaran tipe soal A sama dengan proporsi tingkat
kesukaran tipe soal B. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari pengelompokkan
soal pada salah satu tipe soal saja. Masing-masing tipe soal dapat dilihat pada
lampiran 5 dan 6.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan
memerlukan ketelitian serta kekritisan dari peneliti (Zuriah, 2006: 198). Teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
analisi data yang digunakan peneliti berdasarkan jenis data yang digunakan yaitu
kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis Data Kualitatif
Trianto (2010: 280) memaparkan bahwa data kualitatif ialah data yang tersaji
dalam bentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh dari
teknik pengumpulan data berupa wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus,
maupun observasi yang dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Data
kualitatif dalam penelitian ini ada dua yaitu hasil wawancara dan komentar dari ahli.
a. Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang dilakukan pada dua guru kelas V yang mengampu mata
pelajaran matematia di dua sekolah yang berbeda selanjutnya akan dianalisis untuk
diketahui permasalahan yang dihadapi dalam menyusun tes hasil belajar matematika.
b. Komentar dari Ahli
Komentar yang dikemukakan oleh dosen matematika PGSD Universitas Sanata
Dharma, dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma dan guru
kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika akan dijadikan masukan untuk
memperbaiki kesalahan dalam penyusunan tes hasil belajar yang baik.
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif terdiri dari uji validitas reliabilitas, daya pembeda,
tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh.
a. Validitas
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan dua jenis validitas yaitu validitas
isi dan validitas empiris. Validitas adalah taraf kemampuan tes dalam mengukur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Instrumen atau alat ukur yang memiliki
validitas tinggi akan mempunyai kesalahan pengukuran yang relatif kecil, dapat
dikatakan bahwa setiap subjek yang dimiliki oleh alat ukur tersebut tidak jauh
berbeda dengan skor yang sesungguhnya (Azwar, 2007: 43).
1) Validitas Isi
Validitas isi dalam dalam penelitian dan pengembangan ini digunakan untuk
instrumen tes hasil belajar. Validitas ini merupakan adalah kondisi sebuah instrumen
yang ditunjukkan berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi (Arikunto, 2013:
80). Validitas isi dilakukan guna mengetahui kesesuaian butir soal dengan indikator
yang telah dibuat. Validitas isi dilakukan melalui proses expert jugdement oleh lima
ahli yaitu satu dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, satu dosen
evaluasi pembelajaran, dan tiga guru kelas V SD yang mengampu mata pelajaran
matematika.
Lima ahli melakukan validasi dengan memberikan skor dengan rentang antara 1
sampai 4. Skor penilaian perangkat tes hasil belajar diperoleh dari hasil expert
jugdement akan dianalisis dengan statistik deskriptif kemudian dikonversikan ke data
kualitatif dengan skala lima, seperti pada tabel di bawah ini (Sukarjo, 2008: 101)
Tabel 3.3 Konversi Nilai Skala Lima
Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi
X > + 1,80 Sbi Sangat Baik
+ 0,60Sbi < X ≤ + 1,80 Sbi Baik
0,60Sbi < X ≤ + 0,60 Sbi Cukup Baik
1,80Sbi < X ≤ 0,60 Sbi Kurang Baik
X ≤ 1,80 Sbi Tidak Baik
Keterangan:
Rerata ideal ( ) =
(skor maksimal ideal + skor minimum ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Simpangan baku ideal (Sbi) =
(skor maksimal ideal skor minimum ideal)
X = skor aktual
Berdasarkan rumus konversi skala lima di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dalam bentuk deskripsi sangat baik, baik,
cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Adapun penentuan kualitatif
pengembangan ini yang ditetapkan dengan konversi sebagai berikut.
Diketahui :
Skor maksimal ideal : 4
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal ( ) :
(4 + 1) = 2,5
Simpangan baku ideal (Sbi) =
(4 1) = 0,5
Ditanyakan : Skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban :
Kategori sangat baik = X > + 1,80 Sbi
= X > 2,5 + 1,80 . 0,5
= X > 2,5 + 0,9
= X > 3,4
Kategori baik = + 0,60Sbi < X ≤ + 1,80 Sbi
= 2,5 + 0,60 . 0,5 < X ≤ 2,5 + 1,80 . 0,5
= 2,5 + 0,3< X ≤ 2,5 + 0,9
= 2,8 < X ≤ 3,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kategori cukup baik = 0,60Sbi < X ≤ + 0,60 Sbi
= 2,5 0,60 . 0,5 < X ≤ 2,5 + 0,60 . 0,5
= 2,5 0,3 < X ≤ 2,5 + 0,3
= 2,2 < X ≤ 2,8
Kategori kurang baik = 1,80Sbi < X ≤ 0,60 Sbi
= 2,5 1,80 . 0,5 < X ≤ 2,5 0,60 . 0,5
= 2,5 0,9 < X ≤ 2,5 0,3
= 1,6 < X ≤ 2,2
Kategori kurang baik = X ≤ 1,80 Sbi
= X ≤ 2,5 1,80 . 0,5
= X ≤ 2,5 0,9
= X ≤ 1,6
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima yaitu:
Tabel 3.4 Kriteria Skor Skala Lima
Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi
X > 3,4 Sangat Baik
2,8 < X ≤ 3,4 Baik
2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Baik
1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Baik
X ≤ 1,6 Tidak Baik
2) Validitas Empiris
Validitas empiris adalah validitas yang dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara instrumen dengan kriteria tertentu yang biasanya menggunakan teknik statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(Arifin, 2013: 68). Soal tes hasil belajar diuji validitas empirisnya dengan
menggunakan teknik korelasi point biserial dengan menggunakan program TAP
(Test Analysis Program) version 14.7.4. Hartono (dalam Cholifah, 2014: 56)
memaparkan bahwa teknik korelasi point biserial merupakan teknik mencari korelasi
antar dua variabel dimana salah satu variabelnya berbentuk kontinum dan variabel
lainnya berbentuk diskrit murni. Rumus untuk mencari koefisien korelasi point
biserial dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Rumus Point Biserial
Keterangan:
r pbi = koefisien korelasi point biserial
Mp = mean skor yang betul dari jawaban peserta tes
Mt = mean total (seluruh peserta tes)
SDt = standar devisiasi total
p = proporsi peserta tes yang menjawab betul
q = proporsi peserta tes yang menjawab salah
Hasil dari uji validitas soal tes hasil belajar menggunakan program TAP dapat
dilihat pada kolom point biserial. Soal yang dinyatakan valid jika besar rhitung
melampaui besarnya rtabel. Besar rhitung dari hasil uji validitas menggunakan program
TAP akan dibandingkan dengan besar rtabel taraf signifikan 5% maupun taraf
signifikan 1% yang sesuai dengan jumlah peserta tes. Penelitian ini menggunakan
taraf signifikan 5% dengan alasan dalam dunia pendidikan soal yang valid pada taraf
signifikan 5% telah mampu mengukur kemampuan siswa. rtabel yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 9.
rpbi = 𝑴𝒑−𝑴𝒕
𝑺𝑫𝒕 𝒑
𝒒
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Reliabilitas
Reliabilitas tes hasil belajar matematika yang peneliti gunakan ialah reliabilitas
dengan menggunakan metode Flanagan. Purwanto (2009: 165) memaparkan bahwa
metode Flanagan membagi data menjadi dua belahan. Pembelahan dapat dilakukan
atas dasar ganjil-genap atau awal-akhir. Penelitian ini menggunakan pembelahan
ganjil-genap. Pembelahan ganjil-genap dipilih berdasarkan jumlah soal untuk
masing-masing tipe soal berjumlah 20 butir soal. Item ganjil maupun item genap
disetiap tipe soal memiliki jumlah yang sama. Pembelahan ganjil-genap juga
bertujuan menghindari pengelompokkan item soal pada salah satu belahan saja
(Azwar, 2014: 62). Hasil reliabilitas dengan program TAP selanjutnya peneliti
analisis sesuai dengan tabel reliabilitas menurut Masidjo (1995: 209).
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
c. Daya Pembeda
Daya pembeda dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut Indeks
Diskriminasi (ID). Rumus untuk mencari daya pembeda dapat dilihat pada gambar
3.4.
Gambar 3.4 Rumus Daya Pembeda
Keterangan rumus:
ID = Indeks Diskriminasi
ID = 𝑲𝑨−𝑲𝑩
𝑵𝑲𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑵𝑲𝑩 𝒙 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
KA = Jumlah jawaban benar siswa yang diperoleh oleh siswa yang tergolong
kelompok atas
KB = Jumlah jawaban benar siswa yang diperoleh oleh siswa yang tergolong
kelompok bawah
NKA atau NKB x Skor Maksimal = Perbedaan jawaban benar siswa yang tergolong
kelompok atas atau bawah yang seharusnya
diperoleh
Kisaran nilai daya pembeda antara 0,00 sampai 1,00. Daya pembeda mengenal
tanda negatif (). Tanda negatif pada daya pembeda menunjukkan jika suatu soal
terbalik dalam membedakan kualitas siswa (testee). Siswa yang tergolong kelompok
atas atau pandai disebut bodoh sedangkan siswa yang tergolong kelompok bawah
disebut pandai (Arikunto. 2013: 226). Hasil perhitungan daya pembeda dengan
menggunakan program TAP dapat dilihat pada kolom Disc. Index atau
Discrimination Index. Perhitungan daya pembeda pada penelitian ini terbatas pada
soal-soal yang valid. Berikut kriteria daya pembeda menurut Masidjo (1995: 201).
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda
Daya Pembeda Kualifikasi
0,80 – 1,00 Sangat Membedakan
0,60 – 0,79 Lebih Membedakan
0,40 – 0,59 Cukup Membedakan
0,20 – 0,39 Kurang Membedakan
Negatif – 0,19 Sangat Kurang Membedakan
Kriteria daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada cukup
membedakan. Peneliti membatasi kriteria pada cukup membedakan dengan alasan
kriteria kurang membedakan dan kriteria sangat kurang membedakan tidak layak
untuk dijadikan alat ukur yang mengukur kemampuan siswa. Oleh sebab itu, soal
valid pada kriteria kurang membedakan dan kriteria sangat kurang membedakan akan
didrop atau dibuang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan mengunakan rumus pada gambar
3.5:
Gambar 3.5 Rumus Tingkat Kesukaran
Keterangan rumus:
IK = Indeks Kesukaran
B = jumlah jawaban benar siswa yang diperoleh dari suatu item soal
N x Skor Maksimal = Jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh siswa dari
suatu item
Hasil perhitungan tingkat kesukaran dengan menggunakan program TAP dapat
dilihat dari kolom Item Diff. atau Item Difficulty. Kriteria tingkat kesukaran yang
digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sukar soal tersebut.
Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut.
Perhitungan tingkat kesukaran pada penelitian ini terbatas pada soal-soal yang valid
dengan daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Berikut
kriteria Indeks Kesukaran (IK) soal menurut Sulistyorini (2011: 175).
Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran
IK Kualifikasi
0,00 – 0,30 soal kriteria sukar
0,31 – 0,70 soal kriteria sedang
0,71 – 1,00 soal kriteria mudah
Kualifikasi tingkat kesukaran soal yang baik yaitu soal pada kriteria sedang
menempati proporsi lebih besar dari soal pada kriteria mudah dan sukar. Sedangkan
soal pada kriteria mudah dan sukar memiliki proporsi yang seimbang.
IK = 𝑩
𝑵 𝒙 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
e. Analisis Pengecoh
Analisis pengecoh hanya dilakukan pada soal-soal yang valid dengan daya
pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Hasil analisis
pengecoh dilihat dari terpilihnya setiap option pada butir soal sebanyak 5% (0,05)
dari jumlah peserta tes. Penelitian ini dalam satu item soal disajikan empat option.
Option dikatakan baik jika dipilih oleh sekurang-kurangnya 5% (0,05) dari peserta
tes. Option yang tidak dipilih sama sekali oleh siswa akan dibuang dan diganti
dengan option baru sehingga soal akan dapat digunakan kembali. Misalnya,
disediakan empat option yaitu A, B, C, dan D dan kunci jawaban terletak pada option
C. Apabila option C dipilih oleh semua peserta tes, maka dapat dinyatakan jika option
A, B, dan D tidak laku dan perlu diganti. Sedangkan apabila option A, B, dan C telah
dipilih oleh sekurang-kurangnya 0,05 dan option D kurang dari 0,05 namun bukan
0,00 maka option D akan direvisi agar tes tetap dapat digunakan kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi tentang uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai tes
hasil belajar Matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas
V SD. Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini membahas tentang langkah-langkah pengembangan perangkat
tes hasil belajar dan kualitas perangkat tes hasil belajar.
1. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Tes Hasil Belajar
Perangkat tes hasil belajar pada materi perpangkatan dan akar sederhana untuk
kelas V SD dikembangkan berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan yang
telah dimodifikasi dari model pengembangan Bord dan Gall yang meliputi tujuh
langkah pengembangan. Tujuh langkah pengembangan tersebut akan dijabarkan
sebagai berikut:
a. Potensi dan Masalah
Potensi dari penelitian ini adalah adanya tes untuk mengukur kemampuan siswa
yang rutin dilakukan baik itu sebagai syarat penempatan, syarat melewati pokok-atau
sub pokok bahasan, UTS, UAS, maupun UN. Masalah yang terdapat dalam penelitian
ini ialah tes yang dibuat tanpa mengikuti ketentuan penyusunan tes. Tes seringkali
dibuat tanpa melalui pengujian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada dua guru di dua sekolah yang
berbeda didapatkan bahwa guru memerlukan contoh tes hasil belajar yang baik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
valid, reliabel, memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh
yang baik.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara. Wawancara peneliti
lakukan kepada dua guru yang mengajar di sekolah swasta dan sekolah negeri.
Wawancara pada guru di SDK X berlangsung pada tanggal 21 Agustus 2015,
sedangkan wawancara pada guru kelas V di SD N NK berlangsung pada tanggal 18
September 2015. Berdasarkan wawancara terhadap dua guru yang telah peneliti
lakukan dapat disimpulkan bahwa kedua guru tersebut mengetahui cara
pengembangan tes hasil belajar, namun belum sampai tahap menguji validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Kedua guru
tersebut juga memerlukan contoh tes hasil belajar yang telah diuji validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecohnya sehingga
kemampuan siswa dapat terukur dengan tepat.
c. Desain Produk
Produk awal yang dikembangkan adalah perangkat tes hasil belajar matematika
untuk satu kompetensi dasar (KD). Penelitian ini diawali dengan menentukan tujuan
tes, yaitu tes hasil belajar matematika untuk siswa kelas V SD pada satu kompetensi
dasar (KD). KD yang dipilih ialah KD 1.4 Menghitung perpangkatan dan akar
sederhana. Tahap setelah tujuan tes telah ditentukan ialah pemilihan KD matematika
yang akan dikembangkan menjadi soal tes hasil belajar. KD yang telah dipilih
kemudian digunakan untuk merumuskan indikator yang akan dicapai. Indikator
disusun hingga tahap mencipta dalam taksonomi Bloom sehingga siswa akan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
berpikir tingkat tinggi tidak hanya sebatas mengingat dan memahami. Indikator yang
dapat dirumuskan berdasarkan KD 1.4 sebanyak 14 indikator. Tahap selanjutnya
setelah penentuan indikator adalah penentuan perbandingan kriteria soal mudah,
sedang, dan sukar yang akan dibuat. Perbandingan kriteria soal yang peneliti buat
ialah 25% soal kriteria mudah, 50% soal kriteria sedang, dan 25% soal kriteria sukar.
Perbandingan tersebut peneliti pilih sesuai dengan pendapat dari Sudjana (2009: 135)
dalam penyusunan soal dengan kriteria sedang menempati posisi yang lebih banyak,
sedangkan soal dengan kriteria mudah dan sukar memiliki proporsi yang seimbang.
Penyusunan soal tes hasil belajar juga disertai dengan kunci jawaban dan estimasi
kesukaran atau tingkat kesukaran pada masing-masing butir soal.
d. Validasi Desain
Peneliti melakukan validasi kepada 5 ahli yaitu satu dosen matematika PGSD
Universitas Sanata Dharma, satu dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas
Sanata Dharma, dan tiga orang guru kelas V pengampu mata pelajaran matematika.
Berikut hasil validasi desain oleh 5 ahli.
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli
No Validator Rerata
1 Dosen Matematika PGSD Universitas Sanata Dharma 3,7
2 Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma 3,9
3 Guru kelas V SD Kanisius Sengkan 2,6
4 Guru kelas V SD Kanisius Bayat 3,3
5 Guru kelas V SD Negeri Padukan I 2,3
e. Revisi Desain
Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah melewati proses validasi oleh
ahli selanjutnya direvisi. Revisi dilakukan dengan tujuan memperbaiki kekurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dan mendapatkan perangkat tes hasil belajar matematika yang lebih baik dari
sebelumnya. Revisi dilakukan pada semua soal yang telah dibuat peneliti. Revisi
dilakukan dengan memperbaiki penulisan dan bahasa yang jika diujikan sulit
dimengerti oleh siswa.
f. Uji Coba Produk
Peneliti melakukan penelitian di kelas V SD pada tiga sekolah yaitu SD Kanisius
Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, dan SD Kanisius Tegalmulyo. Penelitian di SD
Kanisius Notoyudan I dilaksanakan pada tanggal 9 November 2015. Penelitian di SD
Kanisius Kintelan I dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015. Penelitian di SD
Kanisius Tegalmulyo dilaksanakan pada tanggal 12 November 2015. Peserta tes
secara keseluruhan terdiri dari 62 siswa. Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe
soal A dan tipe soal B. Siswa yang mengerjakan Tipe soal A sebanyak 32 siswa,
sedangkan tipe soal B sebanyak 30 siswa. Pembagian soal sesuai dengan deret tempat
duduk siswa di kelas. Berikut sebaran nomor soal sebelum divalidasi hingga soal
yang dipakai untuk uji coba produk.
Tabel 4.2 Nomor Soal Sebelum divalidasi dan Sebaran Nomor Soal untuk Uji Coba
No Indikator Nomor
Soal
Tipe
Soal A
Nomor
Soal
pada
Tipe
Soal A
Tipe
Soal B
Nomor
Soal
pada
Tipe
Soal B
1. Menuliskan hasil pemangkatan
dua sebuah bilangan.
1, 2, 3,
4
1, 3 1, 2 2, 4 1, 2
2. Menuliskan hasil penarikan
akar pangkat dua.
5, 6 6 3 5 3
3. Melakukan operasi hitung
penjumlahan bilangan kuadrat.
7, 8 8 4 7 4
4. Melakukan operasi hitung
pengurangan bilangan kuadrat.
9, 10 10 5 9 5
5. Melakukan operasi hitung
perkalian bilangan kuadrat.
11, 12 12 6 11 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
6. Melakukan operasi hitung
pembagian bilangan kuadrat.
13, 14 14 7 13 7
7. Memecahkan hasil penarikan
akar pangkat dua dari bilangan
kuadrat.
15, 16,
17, 18
16, 17 9, 8 15, 18 8, 9
8. Memecahkan hasil hitung
penjumlahan bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar kuadrat.
19, 20,
21
19 10 20, 21 10, 11
9. Memecahkan hasil hitung
pengurangan bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar kuadrat.
22, 23,
24
22, 24 11, 12 23 12
10. Memecahkan hasil hitung
perkalian bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar kuadrat.
25, 26,
27
26, 27 13, 14 25 13
11. Memecahkan hasil hitung
pembagian bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar kuadrat.
28, 29,
30
30 15 28, 29 14, 15
12. Menguji hasil hitung campuran
bilangan kuadrat dengan
bilangan hasil penarikan akar
kuadrat.
31, 32,
33, 34
32, 34 16, 17 31, 33 16, 17
13. Memprediksi bilangan kuadrat
yang sesuai dengan hasil
perhitungan.
35, 36,
37
36 18 35, 37 18, 20
14 Memprediksi akar pangkat dua
yang sesuai dengan hasil
perhitungan.
38, 39,
40
38, 40 19, 20 39 19
g. Revisi Produk
Produk yang telah diuji cobakan selanjutnya dianalisis untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecohnya.
Revisi produk dilakukan pada butir soal yang valid dengan daya pembeda sekurang-
kurangnya cukup membedakan namun memiliki pengecoh yang kurang berfungsi
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Kualitas Perangkat Tes Hasil Belajar
Hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program) version 14.7.4 akan
dijabarkan sebagai berikut.
a. Validitas
Berikut hasil uji validitas pada tipe soal A dan tipe soal B menggunakan program
TAP.
1) Tipe Soal A
Tabel 4.3 Hasil Validitas Tipe Soal A
Item Point
Biserial
Item 01 0,34
Item 02 0,55
Item 03 0,56
Item 04 0,38
Item 05 0,49
Item 06 0,72
Item 07 0,58
Item 08 0,63
Item 09 0,81
Item 10 0,67
Item 11 0,43
Item 12 0,48
Item 13 0,48
Item 14 0,68
Item 15 0,77
Item 16 0,54
Item 17 0,49
Item 18 0,29
Item 19 0,26
Item 20 0,34
2) Tipe Soal B
Tabel 4.4 Hasil Validitas Tipe Soal B
Item Point
Biser
Item 01 0,66
Item 02 0,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Item 03 0,67
Item 04 0,72
Item 05 0,82
Item 06 0,72
Item 07 0,49
Item 08 0,67
Item 09 0,93
Item 10 0,68
Item 11 0,87
Item 12 0,71
Item 13 0,71
Item 14 0,61
Item 15 0,64
Item 16 -0,01
Item 17 0,58
Item 18 0,54
Item 19 0,36
Item 20 0,34
b. Reliabilitas
Berikut hasil uji reliabilitas pada tipe soal A dan tipe soal B menggunakan
program TAP.
1) Tipe Soal A
Split-Half (odd / even) Reliability= 0,798 (with Spearman-Brown= 0,888)
2) Tipe Soal B
Split-Half (odd / even) Reliability= 0,800 (with Spearman-Brown= 0,889)
c. Daya pembeda
Berikut hasil uji daya pembeda tipe soal A dan tipe soal B menggunakan program
TAP.
1) Tipe Soal A
Tabel 4.5 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal A
Item Disc.
Index
Item 01 0,44
Item 02 0,44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Item 03 0,56
Item 04 0,33
Item 05 0,56
Item 06 0,89
Item 07 0,67
Item 08 0,67
Item 09 1,00
Item 10 0,90
Item 11 0,48
Item 12 0,50
Item 13 0,58
Item 14 0,80
Item 15 1,00
Item 16 0,59
Item 17 0,58
Item 18 0,29
Item 19 0,29
Item 20 0,29
2) Tipe Soal B
Tabel 4.6 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal B
Item Disc.
Index
Item 01 0,82
Item 02 0,33
Item 03 0,67
Item 04 0,71
Item 05 0,78
Item 06 0,67
Item 07 0,56
Item 08 0,67
Item 09 1,00
Item 10 0,82
Item 11 0,89
Item 12 0,56
Item 13 0,67
Item 14 0,44
Item 15 0,67
Item 16 -0,05
Item 17 0,56
Item 18 0,60
Item 19 0,42
Item 20 0,41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
d. Tingkat Kesukaran
Berikut hasil uji tingkat kesukaran pada tipe soal A dan tipe soal B dengan
menggunakan program TAP.
1) Tipe Soal A
Tabel 4.7 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal A
Item Item
Diff
Item 01 0,75
Item 02 0,88
Item 03 0,75
Item 04 0,78
Item 05 0,75
Item 06 0,63
Item 07 0,69
Item 08 0,69
Item 09 0,66
Item 10 0,50
Item 11 0,41
Item 12 0,31
Item 13 0,47
Item 14 0,34
Item 15 0,56
Item 16 0,38
Item 17 0,41
Item 18 0,28
Item 19 0,34
Item 20 0,31
2) Tipe Soal B
Tabel 4.8 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal B
Item Item
Diff
Item 01 0,67
Item 02 0,90
Item 03 0,80
Item 04 0,73
Item 05 0,77
Item 06 0,80
Item 07 0,63
Item 08 0,77
Item 09 0,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Item 10 0,57
Item 11 0,70
Item 12 0,77
Item 13 0,73
Item 14 0,80
Item 15 0,47
Item 16 0,30
Item 17 0,53
Item 18 0,37
Item 19 0,53
Item 20 0,60
e. Analisi Pengecoh
Berikut hasil uji pengecoh pada tipe soal A dan tipe soal B dengan menggunakan
program TAP.
1) Tipe Soal A
Tabel 4.9 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal A
Item A B C D
Item 01 0,094 0,125 *0,750 0,031
Item 02 *0,875 0,063 0,063 0,000
Item 03 *0,750 0,188 0,000 0,063
Item 04 *0,781 0,031 0,094 0,094
Item 05 0,031 0,094 0,125 *0,750
Item 06 0,063 0,156 0,156 *0,625
Item 07 0,188 0,094 0,031 *0,688
Item 08 0,156 0,063 0,094 *0,688
Item 09 *0,656 0,156 0,063 0,125
Item 10 0,250 *0,500 0,125 0,125
Item 11 0,344 0,125 0,125 *0,406
Item 12 *0,131 0,219 0,125 0,344
Item 13 0,281 0,094 0,156 *0,469
Item 14 *0,344 0,250 0,219 0,188
Item 15 0,563 0,125 0,188 0,125
Item 16 *0,375 0,313 0,156 0,156
Item 17 *0,406 0,156 0,219 0,219
Item 18 0,125 0,313 0,281 *0,281
Item 19 0,188 *0,344 0,406 0,063
Item 20 0,250 0,219 0,313 0,219
Keterangan: * merupakan kunci jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2) Tipe Soal B
Tabel 4.10 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal B
Item A B C D
Item 01 0,133 *0,667 0,200 0,000
Item 02 0,000 *0,900 0,100 0,000
Item 03 0,067 *0,800 0,067 0,067
Item 04 0,133 0,100 *0,733 0,033
Item 05 0,100 *0,767 0,067 0,067
Item 06 0,033 0,133 *0,800 0,033
Item 07 *0,633 0,167 0,100 0,100
Item 08 *0,767 0,133 0,033 0,067
Item 09 0,133 0,133 0,100 *0,633
Item 10 0,033 0,233 *0,567 0,167
Item 11 0,133 0,067 0,100 *0,700
Item 12 0,000 0,167 *0,767 0,067
Item 13 0,200 *0,733 0,033 0,033
Item 14 *0,800 0,067 0,100 0,033
Item 15 0,067 0,233 *0,467 0,233
Item 16 0,400 0,133 0,167 0,300
Item 17 0,267 0,167 0,033 *0,533
Item 18 *0,367 0,233 0,233 0,167
Item 19 0,100 *0,533 0,233 0,133
Item 20 0,167 0,000 *0,600 0,233
Keterangan: * merupakan kunci jawaban
B. Pembahasan
1. Validitas
a. Validitas isi
Berdasarkan hasil validasi perangkat tes hasil belajar matematika yang
dilakukan oleh lima ahli yaitu satu dosen matematika PGSD Universitas Sanata
Dharma, satu dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma,
dan tiga guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika serta dilakukan
revisi sesuai dengan saran maupun komentar yang diberikan. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa perangkat tes hasil belajar matematika telah memenuhi
kriteria kelayakan karena telah melewati tahap validasi dan uji coba lapangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
terbatas pada kelas V SD. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan skor melalui
hasil validasi yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.11 Konversi Skor Hasil Validasi
No Validator Rerata Kriteria
1 Dosen Matematika PGSD Universitas Sanata Dharma 3,7 Sangat Baik
2 Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD Universitas
Sanata Dharma
3,9 Sangat Baik
3 Guru kelas V SD Kanisius Sengkan 2,6 Cukup Baik
4 Guru kelas V SD Kanisius Bayat 3,3 Baik
5 Guru kelas V SD Negeri Padukan I 2,3 Cukup Baik
Rerata 3,1 Baik
Validasi produk perangkat tes hasil belajar matematika ini, dosen matematika
PGSD Universitas Sanata Dharma memberikan skor rerata 3,7 dengan kriteria
“sangat baik”. Dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma
memberikan skor rerata 3,9 dengan kriteria “sangat baik”. Guru kelas V SD
Kanisius Sengkan memberikan skor rerata 2,6 dengan kriteria “cukup baik”. Guru
kelas V SD Kanisius Bayat memberikan skor rerata 3,3 dengan kriteria “baik”.
Guru kelas V SD Negeri Padukan I memberikan skor rerata 2,3 dengan kriteria
“cukup baik”. Berdasarkan validasi tersebut, perangkat tes hasil belajar
matematika materi perpangkatan dan akar sederhana yang dikembangkan dapat
dinyatakan memiliki kualitas baik dan layak untuk digunakan dalam mengukur
kemampuan siswa.
b. Validitas Empiris
Analisis validitas empiris dilakukan setelah tahap uji coba perangkat tes hasil
belajar dilakukan. Analisis validitas dilakukan guna mengetahui valid tidaknya
butir soal yang diujikan. Hasil analisis menggunakan program TAP dapat dilihat
pada kolom point biserial. Pada bab III telah diuraikan jika hasil analisis pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
kolom point biserial akan dibandingkan dengan rtabel. rtabel yang digunakan dalam
penelitian ini ialah rtabel taraf signifikan 5%. Peneliti memilih taraf signifikan 5%
dengan alasan taraf signifikan 5% telah menunjukkan validitas soal yang baik
untuk digunakan mengukur kemampuan siswa.
1) Tipe Soal A
Peneliti membandingkan hasil hitung validitas yang tertera pada tabel 4.2
dengan rtabel taraf signifikan 5% untuk jumlah peserta tes 32 siswa yaitu sebesar
0,35. Berikut hasil perbandingan tipe soal A dengan rtabel taraf signifikan 5%.
Tabel 4.12 Pembahasan Validitas Tipe Soal A
Item Point Biserial rtabel 5% Keterangan
Item 01 0,34 0,35 Tidak Valid
Item 02 0,55 0,35 Valid
Item 03 0,56 0,35 Valid
Item 04 0,38 0,35 Valid
Item 05 0,49 0,35 Valid
Item 06 0,72 0,35 Valid
Item 07 0,58 0,35 Valid
Item 08 0,63 0,35 Valid Item 09 0,81 0,35 Valid Item 10 0,67 0,35 Valid Item 11 0,43 0,35 Valid Item 12 0,48 0,35 Valid Item 13 0,48 0,35 Valid Item 14 0,68 0,35 Valid Item 15 0,77 0,35 Valid Item 16 0,54 0,35 Valid Item 17 0,49 0,35 Valid Item 18 0,29 0,35 Tidak Valid Item 19 0,26 0,35 Tidak Valid Item 20 0,34 0,35 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 4.12 tipe soal A memiliki soal yang valid sebanyak 16 butir
soal pada soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, dan 17. Tipe soal
A memiliki soal yang tidak valid sebanyak 4 butir soal pada soal nomor 1, 18, 19,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dan 20. Hasil rhitung soal nomor 1 dan soal nomor 20 mendekati rtabel 0,35,
sedangkan hasil rhitung soal nomor 18 dan soal nomor 19 terlampau cukup jauh
dari rtabel 0,35. Peneliti tidak memperbaiki soal yang tidak valid dalam penelitian
ini sekalipun hasil rhitung mendekati rtabel. Soal-soal yang tidak valid namun hasil
rhitung mendekati rtabel tidak peneliti gunakan karena belum layak untuk dijadikan
soal tes hasil belajar. Tipe soal A yang akan digunakan sebagai tes hasil belajar
sebanyak 16 butir soal.
2) Tipe Soal B
Peneliti membandingkan hasil hitung validitas yang tertera pada tabel 4.3
dengan rtabel taraf signifikan 5% untuk jumlah peserta tes 30 siswa yaitu sebesar
0,36. Berikut hasil perbandingan tipe soal A dengan rtabel taraf signifikan 5%.
Tabel 4.13 Pembahasan Validitas Tipe Soal B
Item Point
Biser
rtabel
5% Keterangan
Item 01 0,66 0,36 Valid
Item 02 0,63 0,36 Valid
Item 03 0,67 0,36 Valid
Item 04 0,72 0,36 Valid
Item 05 0,82 0,36 Valid
Item 06 0,72 0,36 Valid
Item 07 0,49 0,36 Valid
Item 08 0,67 0,36 Valid Item 09 0,93 0,36 Valid Item 10 0,68 0,36 Valid Item 11 0,87 0,36 Valid Item 12 0,71 0,36 Valid Item 13 0,71 0,36 Valid Item 14 0,61 0,36 Valid Item 15 0,64 0,36 Valid Item 16 -0,01 0,36 Tidak Valid Item 17 0,58 0,36 Valid Item 18 0,54 0,36 Valid Item 19 0,36 0,36 Valid Item 20 0,34 0,36 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan tabel 4.13 tipe soal B memiliki soal yang valid sebanyak 18 butir
soal pada soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18 dan 19.
Tipe soal B memiliki soal yang tidak valid sebanyak 2 butir soal pada soal nomor
16 dan 20. Hasil rhitung soal nomor 20 mendekati rtabel 0,36, sedangkan hasil rhitung
soal nomor 16 terlampau cukup jauh dari rtabel 0,36, bahkan hasilnya negatif (-).
Soal nomor 16 memiliki kesalahan pada rumusan kalimat sehingga hasil rhitung
negatif, sehingga otomatis dibuang. Sama halnya dengan tipe soal A peneliti tidak
memperbaiki soal yang tidak valid dalam penelitian ini sekalipun hasil rhitung
mendekati rtabel. Tipe soal B yang akan digunakan sebagai tes hasil belajar
sebanyak 18 butir soal.
2. Reliabilitas
a. Tipe Soal A
Reliabilitas tipe soal A dapat dilihat dari Split-Half (odd / even) Reliability=
0,798 (with Spearman-Brown= 0,888). Peneliti menggunakan perhitungan
reliabilitas belah dua ganjil genap dengan alasan menghindari terjadinya
pengelompokan item soal yang berkarakter sama ke dalam salah satu belahan
tertentu (Azwar, 2014: 62). Tipe soal A memiliki reliabilitas sebesar 0,798.
Reliabilitas tipe soal A termasuk “tinggi” berdasarkan kriteria reliabilitas menurut
Masidjo (1995: 209).
b. Tipe Soal B
Reliabilitas tipe soal B dapat dilihat dari Split-Half (odd / even) Reliability=
0,800 (with Spearman-Brown= 0,889). Tipe soal B memiliki reliabilitas dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
perhitungan reliabilitas ganjil genap sebesar 0,800. Reliabilitas tipe soal B
termasuk “tinggi” berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Masidjo (1995: 209).
3. Daya Pembeda
a. Tipe Soal A
Daya pembeda tipe soal A dapat dilihat pada tabel 4.4. Daya pembeda yang
dianalisis dalam penelitian ini hanya pada butir soal yang valid. Tipe soal A
memiliki soal yang valid sebanyak 16 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan
kriteria daya pembeda.
Tabel 4.14 Daya Pembeda Tipe Soal A
Kriteria Nomor Soal
Sangat Membedakan (0,80 – 1,00) 6, 9, 10, 14, 15
Lebih Membedakan (0,60 – 0,79) 7, 8
Cukup Membedakan (0,40 – 0,59) 2, 3, 5, 11, 12, 13, 16, 17
Kurang Membedakan (0,20 – 0,39) 4
Sangat Kurang Membedakan (Negatif – 0,19) -
Berdasarkan tabel 4.14 tipe soal A dengan kriteria sangat membedakan
sebanyak 5 butir soal, soal dengan kriteria lebih membedakan sebanyak 2 butir
soal, soal dengan kriteria cukup membedakan sebanyak 8 butir soal, dan soal
dengan kriteria kurang membedakan sebanyak 1 butir soal. Soal dengan kriteria
sangat membedakan, lebih membedakan, dan cukup membedakan telah dapat
dianggap soal yang baik dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa
yang kurang pandai. Soal nomor 4 berada pada kriteria kurang membedakan. Soal
dengan kriteria kurang membedakan dalam penelitian ini tidak peneliti gunakan
kembali karena tidak maksimal dalam membedakan siswa yang pandai dengan
siswa yang kurang pandai. Dari 16 butir soal yang valid, 15 butir soal telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
memiliki daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. 15
butir soal tersebut akan peneliti gunakan sebagai soal tes hasil belajar.
b. Tipe Soal B
Daya pembeda tipe soal B dapat dilihat pada tabel 4.5. Daya pembeda yang
dianalisis pada tipe soal B sama halnya dengan tipe soal A hanya pada butir soal
valid. Tipe soal B yang valid sebanyak 18 butir soal. Berikut nomor soal
berdasarkan kriteria daya pembeda.
Tabel 4.15 Daya Pembeda Tipe Soal B
Kriteria Nomor Soal
Sangat Membedakan (0,80 – 1,00) 1, 9, 10, 11
Lebih Membedakan (0,60 – 0,79) 3, 4, 5, 6, 8, 13, 15, 18
Cukup Membedakan (0,40 – 0,59) 7, 12, 14, 17, 19
Kurang Membedakan (0,20 – 0,39) 2
Sangat Kurang Membedakan (Negatif – 0,19) -
Berdasarkan tabel 4.15 tipe soal B dengan kriteria sangat membedakan
sebanyak 4 butir soal, soal dengan kriteria lebih membedakan sebanyak 8 butir
soal, soal dengan kriteria cukup membedakan sebanyak 5 butir soal, dan soal
dengan kriteria kurang membedakan sebanyak 1 butir soal. Soal dengan kriteria
sangat membedakan, lebih membedakan, dan cukup membedakan telah dapat
dianggap soal yang baik dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa
yang kurang pandai. Soal nomor 2 berada pada kriteria kurang membedakan. Soal
dengan kriteria kurang membedakan dalam penelitian ini tidak peneliti gunakan
kembali karena tidak maksimal dalam membedakan siswa yang pandai dengan
siswa yang kurang pandai. Dari 18 butir soal yang valid, 17 butir soal telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
memiliki daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. 17
butir soal tersebut akan peneliti gunakan sebagai soal tes hasil belajar.
4. Tingkat Kesukaran
a. Tipe Soal A
Tingkat kesukaran tipe soal A dapat dilihat pada tabel 4.6. Tipe soal A yang
akan dianalisis ialah soal valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada
kriteria cukup membedakan sebanyak 15 butir soal. Berikut nomor soal
berdasarkan kriteria tingkat kesukaran.
Tabel 4.16 Tingkat Kesukaran Tipe Soal A
Kriteria Nomor Soal
Soal Mudah (0,71 – 1,00) 2, 3, 5
Soal Sedang (0,31 – 0,70) 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17
Soal Sukar (0,00 – 0,30) -
Berdasarkan tabel 4.11, soal yang berada pada kategor soal mudah sebanyak 3
butir soal sedangkan soal yang berada pada kriteria soal sedang sebanyak 12 butir
soal. Soal pada kriteria mudah terdapat pada soal nomor 2, 3, dan 5 atau
menempati 20% dari 15 butir soal. Soal pada kriteria sedang terdapat dapat soal
nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17 atau menempati 80% dari 15
butir soal. Tipe soal A tidak terdapat soal dengan kriteria sukar pada butir soal
yang valid. Proporsi soal dengan kriteria mudah, sedang, dan sukar pada tipe soal
A menjadi 20%, 80%, dan 0%.
b. Tipe Soal B
Tingkat kesukaran tipe soal B dapat dilihat pada tabel 4.7. Tipe soal B yang
akan dianalisis ialah soal valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kriteria cukup membedakan sebanyak 17 butir soal. Berikut nomor soal
berdasarkan kriteria tingkat kesukaran.
Tabel 4.17 Tingkat Kesukaran Tipe Soal B
Kriteria Nomor Soal
Soal Mudah (0,71 – 1,00) 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, 14
Soal Sedang (0,31 – 0,70) 1, 7, 9, 10, 11, 15, 17, 18, 19
Soal Sukar (0,00 – 0,30) -
Berdasarkan tabel 4.17, soal yang berada pada kriteria mudah berjumlah 7
butir soal dan soal yang berada pada kriteria sedang berjumlah 8 butir soal. Soal
pada kriteria mudah terdapat dapat soal nomor 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, dan 14 atau
menempati 41% dari 17 butir soal. Soal pada kriteria sedang terdapat dapat soal
nomor 1, 7, 9, 10, 11, 15, 17, 18, dan 19 atau 59% dari 17 butir soal. Tipe soal B sama
seperti tipe soal A yaitu tidak ada soal yang berada pada kriteria sukar. Proporsi soal
dengan kriteria mudah, sedang, dan sukar pada tipe soal A menjadi 41%, 59%,
dan 0%.
5. Analisis Pengecoh
a. Tipe Soal A
Distractor atau pengecoh ialah jawaban salah atau tidak sesuai dengan kunci
jawaban yang sengaja dipasang guna membuat bingung peserta tes yang termasuk
siswa kurang pandai. Pengecoh dikatakan berfungsi jika sekurang-kurangnya
dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes.
Tabel 4.9 menunjukkan data analisis pengecoh untuk tipe soal A. Option yang
terdapat tanda bintang (*) tidak dianalisis karena merupakan kunci jawaban. Soal
tipe A yang dianalisis sebanyak 15 butir soal yang telah valid dengan daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Berikut analisis
pengecoh tipe soal A pada soal yang valid dengan daya pembeda yang baik.
Tabel 4.18 Analisis Pengecoh Tipe Soal A pada Soal yang Valid dengan Daya
Pembeda yang Baik
Item A B C D
Pengecoh
yang
belum
berfungsi
Item 02 *0,875 0,063 0,063 0,000 D
Item 03 *0,750 0,188 0,000 0,063 C
Item 05 0,031 0,094 0,125 *0,750 A
Item 06 0,063 0,156 0,156 *0,625 -
Item 07 0,188 0,094 0,031 *0,688 C
Item 08 0,156 0,063 0,094 *0,688 -
Item 09 *0,656 0,156 0,063 0,125 -
Item 10 0,250 *0,500 0,125 0,125 -
Item 11 0,344 0,125 0,125 *0,406 -
Item 12 *0,131 0,219 0,125 0,344 -
Item 13 0,281 0,094 0,156 *0,469 -
Item 14 *0,344 0,250 0,219 0,188 -
Item 15 0,563 0,125 0,188 0,125 -
Item 16 *0,375 0,313 0,156 0,156 -
Item 17 *0,406 0,156 0,219 0,219 -
Berdasarkan tabel 4.18 soal valid yang pengecohnya berfungsi dengan baik
ditunjukkan pada soal nomor 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17. 11 butir
soal tersebut keempat pilihan jawaban telah dipilih oleh lebih dari 5% peserta tes
atau > 0,05 untuk setiap option. Soal nomor 2, 3, 5, dan 7 salah satu dari option
yang ada belum memenuhi kriteria 5% pemilih atau belum mencapai 0,05. Hal ini
dapat diatasi dengan merevisi pilihan jawaban sehingga kedepannya dapat
diujikan kembali.
b. Tipe Soal B
Soal tipe B yang dianalisis sebanyak 17 butir soal yang telah valid dengan
daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
analisis pengecoh tipe soal B pada soal yang valid dengan daya pembeda yang
baik.
Tabel 4.19 Analisis Pengecoh Tipe Soal B pada Soal yang Valid dengan Daya
Pembeda yang Baik
Item A B C D
Pengecoh
yang
belum
berfungsi
Item 01 0,133 *0,667 0,200 0,000 D
Item 03 0,067 *0,800 0,067 0,067 -
Item 04 0,133 0,100 *0,733 0,033 D
Item 05 0,100 *0,767 0,067 0,067 -
Item 06 0,033 0,133 *0,800 0,033 A dan D
Item 07 *0,633 0,167 0,100 0,100 -
Item 08 *0,767 0,133 0,033 0,067 C
Item 09 0,133 0,133 0,100 *0,633 -
Item 10 0,033 0,233 *0,567 0,167 A
Item 11 0,133 0,067 0,100 *0,700 -
Item 12 0,000 0,167 *0,767 0,067 A
Item 13 0,200 *0,733 0,033 0,033 C dan D
Item 14 *0,800 0,067 0,100 0,033 D
Item 15 0,067 0,233 *0,467 0,233 -
Item 17 0,267 0,167 0,033 *0,533 C
Item 18 *0,367 0,233 0,233 0,167 -
Item 19 0,100 *0,533 0,233 0,133 -
Berdasarkan tabel 4.10, soal valid yang pengecohnya berfungsi dengan baik
ditunjukkan pada soal nomor 3, 5, 7, 9, 11, 15, 18, dan 19. 8 butir soal tersebut
keempat option telah dipilih oleh lebih dari 5% peserta tes atau > 0,05 untuk
setiap option. Soal nomor 1, 4, 6, 8, 10, 12, 13, 14, dan 17 salah satu dari option
belum memenuhi kriteria 5% pemilih atau belum mencapai 0,05. Hal ini sama
halnya dengan tipe soal A dapat diatasi dengan merevisi pilihan jawaban sehingga
kedepannya dapat diujikan kembali.
6. Produk Akhir
Analisis dengan menggunakan program TAP diperoleh hasil secara keseluruhan
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.20 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan
Hasil Analisis Tipe Soal A
No Indikator Nomor
Soal
Tipe
Soal
A
Nomor
Soal
pada
Tipe
Soal A
Soal
Valid
Daya
Pembeda
Baik
Pengecoh
Baik
1. Menuliskan hasil
pemangkatan dua
sebuah bilangan.
1, 2, 3,
4
1, 3 1, 2 2 2 2*
2. Menuliskan hasil
penarikan akar pangkat
dua.
5, 6 6 3 3 3 3*
3. Melakukan operasi
hitung penjumlahan
bilangan kuadrat.
7, 8 8 4 4 -
4. Melakukan operasi
hitung pengurangan
bilangan kuadrat.
9, 10 10 5 5 5 5*
5. Melakukan operasi
hitung perkalian
bilangan kuadrat.
11, 12 12 6 6 6 6
6. Melakukan operasi
hitung pembagian
bilangan kuadrat.
13, 14 14 7 7 7 7*
7. Memecahkan hasil
penarikan akar pangkat
dua dari bilangan
kuadrat.
15, 16,
17, 18
16, 17 9, 8 8, 9 8, 9 8, 9
8. Memecahkan hasil
hitung penjumlahan
bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
19, 20,
21
19 10 10 10, 11 10, 11
9. Memecahkan hasil
hitung pengurangan
bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
22, 23,
24
22, 24 11, 12 11, 12 12 12
10. Memecahkan hasil
hitung perkalian
bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
25, 26,
27
26, 27 13, 14 13, 14 13 13
11. Memecahkan hasil 28, 29, 30 15 15 14, 15 14, 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
hitung pembagian
bilangan kuadrat
dengan bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
30
12. Menguji hasil hitung
campuran bilangan
kuadrat dengan
bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
31, 32,
33, 34
32, 34 16, 17 16, 17 16, 17 16, 17
13. Memprediksi bilangan
kuadrat yang sesuai
dengan hasil
perhitungan.
35, 36,
37
36 18 - - -
14 Memprediksi akar
pangkat dua yang
sesuai dengan hasil
perhitungan.
38, 39,
40
38, 40 19, 20 - - -
Jumlah 40 20 20 16 15 15
Keterangan: (-) didrop atau tidak digunakan kembali, (*) direvisi
Tabel 4.21 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan
Hasil Analisis Tipe Soal B
No Indikator Nomor
Soal
Tipe
Soal
B
Nomor
Soal
pada
Tipe
Soal B
Soal
Valid
Daya
Pembeda
Baik
Pengecoh
Baik
1. Menuliskan hasil
pemangkatan dua
sebuah bilangan.
1, 2, 3,
4
2, 4 1, 2 1, 2 1 1*
2. Menuliskan hasil
penarikan akar
pangkat dua.
5, 6 5 3 3 3 3*
3. Melakukan operasi
hitung penjumlahan
bilangan kuadrat.
7, 8 7 4 4 4 4*
4. Melakukan operasi
hitung pengurangan
bilangan kuadrat.
9, 10 9 5 5 5 5
5. Melakukan operasi
hitung perkalian
bilangan kuadrat.
11, 12 11 6 6 6 6*
6. Melakukan operasi
hitung pembagian
bilangan kuadrat.
13, 14 13 7 7 7 7
7. Memecahkan hasil 15, 16, 15, 18 8, 9 8, 9 8, 9 8*, 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
penarikan akar
pangkat dua dari
bilangan kuadrat.
17, 18
8. Memecahkan hasil
hitung penjumlahan
bilangan kuadrat
dengan bilangan
hasil penarikan akar
kuadrat.
19, 20,
21
20, 21 10, 11 10,11 10, 11 10*, 11
9. Memecahkan hasil
hitung pengurangan
bilangan kuadrat
dengan bilangan
hasil penarikan akar
kuadrat.
22, 23,
24
23 12 12 12 12*
10. Memecahkan hasil
hitung perkalian
bilangan kuadrat
dengan bilangan
hasil penarikan akar
kuadrat.
25, 26,
27
25 13 13 13 13*
11. Memecahkan hasil
hitung pembagian
bilangan kuadrat
dengan bilangan
hasil penarikan akar
kuadrat.
28, 29,
30
28, 29 14, 15 14, 15 14, 15 14*, 15
12. Menguji hasil hitung
campuran bilangan
kuadrat dengan
bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
31, 32,
33, 34
31, 33 16, 17 17 17 17*
13. Memprediksi
bilangan kuadrat
yang sesuai dengan
hasil perhitungan.
35, 36,
37
35, 37 18, 20 18 18 18
14 Memprediksi akar
pangkat dua yang
sesuai dengan hasil
perhitungan.
38, 39,
40
39 19 19 19 19
Jumlah 40 20 20 18 17 17
Keterangan: (-) didrop atau tidak digunakan kembali, (*) direvisi
Berdasarkan tabel 4.20 dan tabel 4.21 tidak ada indikator yang gugur dalam uji
coba produk yang telah dilakukan. Butir soal yang baik (valid, reliabel, memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan, tingkat
kesukaran, dan pengecoh yang berfungsi dengan baik) dari dua tipe soal dijadikan
satu kembali menjadi sebuah produk. Produk yang berupa perangkat tes hasil belajar
matematika untuk kelas V SD dicetak dalam kertas berukuran A4 atau 21 cm x 29,7
cm. Berikut uraian dari penjelasan komponen-komponen yang terdapat dalam
perangkat tes hasil belajar yang dikembangan.
a. Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar
Sampul produk ini berjudul “Prototipe Soal Matematika Kompetensi Dasar
Menghitung Perpangkatan dan Akar Sederhana untuk Guru Kelas V SD/MI”. Sampul
halaman depan dicetak dalam kertas ivory 230.
b. Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika
Perangkat tes hasil belajar matematika yang disusun memiliki beberapa
komponen yaitu, (a) identitas soal berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang dikembangkan, (b) indikator, (c) soal tes hasil belajar matematika, (d) kunci
jawaban, (e) ranah kognitif yang diukur, dan (f) tingkat kesukaran. Soal tes hasil
belajar yang sebelumnya dibuat dalam dua tipe soal, dijadikan satu setelah melalui
hasil analisis menggunakan program TAP version 14.7.4. Soal yang memenuhi
kriteria valid, reliabel, daya pembeda yang baik minimal cukup membedakan, tingkat
kesukaran, serta pengecoh yang baik jika disatukan sebanyak 32 butir soal. Isi
perangkat tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD dicetak dalam kertas HVS
80 gr.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN
Bab V ini membahas tentang kesimpulan, keterbatasan pengembangan, dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab
IV dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana
untuk kelas V dikembangkan berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan
yang telah dimodifikasi dari model pengembangan Bord and Gall yang meliputi
tujuh langkah pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah yang berangkat dari
adanya tes untuk mengukur kemampuan siswa yang rutin dilakukan baik itu
sebagai syarat penempatan, syarat melewati pokok-atau sub pokok bahasan, UTS,
UAS, maupun UN, (2) pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara
terhadap dua guru di SDK X dan SD N NK, (3) desain produk yang disusun
sesuai dengan ketentuan pengembangan tes, (4) validasi desain yang dilakukan
oleh lima ahli, (5) revisi desain dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang
diberikan oleh ahli, (6) uji coba produk dilakukan di SD Kanisius Notoyudan I,
SD Kanisius Kintelan I, dan SD Kanisius Tegalmulyo, dan (7) revisi produk
dilakukan dengan memperbaiki butir soal valid yang pengecohnya kurang
berfungsi dengan baik.
2. Kualitas perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar
sederhana berdasarkan expert judgment tergolong “baik” dengan rerata 3,1. Tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
soal A yang lulus uji validitas dengan taraf signifikan 5% sebanyak 16 butir soal,
sedangkan tipe soal B sebanyak 18 butir soal. Tipe soal A memiliki reliabilitas
sebesar 0,798 yang tergolong “tinggi”, begitu pula dengan tipe soal B memiliki
reliabilitas sebesar 0,800 yang tergolong “tinggi”. Tipe soal A dan tipe soal B
sama-sama memiliki satu soal yang berada pada kriteria kurang membedakan
sehingga tidak digunakan kembali. Tipe soal A dan tipe soal B sama-sama tidak
memiliki butir soal pada kriteria sukar. Tipe soal A memiliki 5 soal yang
pengecohnya memerlukan revisi pada salah satu option karena kurang berfungsi
dengan baik. Tipe soal B memiliki 10 soal yang pengecohnya memerlukan revisi
pada salah satu option karena kurang berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil
analisis dikedua tipe soal, soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel, daya
pembeda yang baik minimal cukup membedakan, tingkat kesukaran, serta
pengecoh yang baik jika disatukan sebanyak 32 butir soal.
B. Keterbatasan Pengembangan
Produk berupa perangkat tes hasil belajar Matematika yang dikembangkan
mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya sebagai berikut:
1. Wawancara hanya dilakukan kepada dua guru.
2. Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah divalidasi oleh ahli dan direvisi
sesuai saran, belum divalidasi kembali untuk memperoleh soal yang valid secara
isi.
3. Perangkat tes hasil belajar yang mengalami revisi analisis pengecoh belum
diujikan kembali untuk melihat keberhasilan hasil revisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
C. Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan perangkat tes hasil
belajar matematika adalah:
1. Apabila melakukan wawancara sebaiknya melibatkan guru yang lebih banyak.
2. Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah divalidasi dan direvisi sesuai
saran dari ahli, sebaiknya divalidasi kembali untuk memperoleh soal yang valid
secara isi.
3. Perangkat tes hasil belajar yang mengalami revisi analisis pengecoh sebaiknya
diujikan kembali untuk melihat keberhasilan hasil revisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR REFERENSI
Akbar, Sa’dun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta.
-------------------------. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arifin, Zaenal. (2010). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Azwar, Saifuddin. (2011). Reliabilitas dan Validitas Edisi ke-3. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
--------------------. (2014). Reliabilitas dan Validitas Edisi ke-4. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Cholifah, Siti. (2014). Perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan alat
peraga matematika berbasis metode Montessori. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Duskri, M., dkk. (2014). “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar
Matematika di SD”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 18,
Nomor 1.
Harijanto, Mohammad. (Juni 2006). “Konstruksi Tes sebagai Alat Ukur Hasil Belajar
di Sekolah Dasar”. Jurnal Kependidikan Interaksi ISSN No. 1412 – 2952
Tahun 2 Nomor 2.
Kinanthi, Purwi. (2006). Analisis Item Tes Pendidikan Agama Islam Buatan Guru
MGMP PAI dalam Ujian Sekolah SMP N 2 Bawang Banjarnegara.
Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang: Tidak Diterbitkan.
Kunandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Mardalis. (2008). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Mardapi, Djemari. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non- Tes.
Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Mardhiyanti, Devi., dkk. (2011). Pengembangan Soal Matematika Model PISA untuk
Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Ilmiah Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNSRI Vol.5 No.1.
Masidjo, Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Percetakan Kanisius.
Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta:
Rineka Cipta.
Noor, Juliansyah. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Prenanda Media Group.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2013.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putri, Ida Ayu Putu Giri, dkk. (2013). Pengembangan Tes Matematika Berbasis
SK/KD dengan Teknik Concurent pada Siswa Kelas VI di SD Negeri Se-
Kecamatan Gianyar. Jurnal Penelitian Pasca Sarjana Undiksha Vol. 3 Tahun
2013.
Ratri, Agatha Risky. (2014). Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Operasi
Bilangan Bulat Berbasis Metode Montessori. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Sangadji, Mamang dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis
dalam Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset (Penerbit Andi).
Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
-----------. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Suharsaputra, Uhar. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sukardi, M. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta Timur:
PT Bumi Angkasa.
Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sulistyorini. (2009). Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Yogyakarta: Penerbit Teras.
Suwandi, Sarwiji. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.
Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan & Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Undang-undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bab II pasal 3.
Widoyoko, Eko Putro. (2015). Teknik Penyusunan Istrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Wirastri, Theresia Yogi. (2014). Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan
Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran
2013/2014. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Yusuf, Muri. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan. Jakarta. Prenadamedia Group.
Zuriah, Nurul. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori –
Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 1
Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan
No Daftar Pertanyaan
1. Apakah bapak/ibu selama ini membuat soal tes hasil belajar sendiri?
2. Apakah bapak/ibu mengetahui langkah-langkah pengembangan tes hasil
belajar?
3. Apakah bapak/ibu melakukan uji coba terbatas untuk mengetahui validitas,
reliabilitas soal yang bapak/ibu buat?
4. Apakah bapak/ibu memerlukan contoh soal tes hasil belajar yang valid,
reliabel, dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh
yang baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN 2
Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti akan memaparkan hasil wawancara sebagai berikut (P = peneliti, NS=
Narasumber):
P :“Bu, apakah ibu selama ini membuat soal tes hasil belajar sendiri?”
NS :“Iya, mbak.”
P :“Apakah ibu mengetahui langkah-langkah pengembangan tes hasil
belajar?”
NS :“Tahu mbak. Pertama membuat tabel spesifikasi yang ada SK,KD,
indikator dan materi yang akan dibuatkan soal. Setelah itu baru dibuat
soal sesuai indikator.”
P :“Iya, Bu. Apakah ibu melakukan uji coba terbatas untuk mengetahui
validitas, reliabilitas soal yang ibu buat?”
NS :“Kalau sampai sejauh itu jarang mbak.”
P :“Kiri-kira alasannya mengapa, Bu?”
NS :“Waktu untuk mengajar mepet, mbak. Kalau sampai harus menguji
seperti itu tidak sempat.”
P :“Apakah ibu memerlukan contoh soal tes hasil belajar yang valid,
reliabel, dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis
pengecoh yang baik?”
NS :“Kalau memang ada yang bersedia memberikan contoh mah, saya
terbantu sekali, mbak.”
Wawancara selanjutnya dilakukan peneliti pada tanggal 18 September 2015.
Wawancara dilakukan kepada guru kelas V SD N NK yang mengampu mata
pelajaran Matematika. Hasil wawancara akan dipaparkan sebagai berikut.
P :“Pak, apakah bapak selama ini membuat soal tes hasil belajar
sendiri?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
NS :“Iya, mbak.”
P :“Apakah bapak mengetahui langkah-langkah pengembangan tes hasil
belajar?”
NS :“Tahu mbak. Pertama kita harus menentukan tujuan tes dahulu,
selanjutnya SK dan KD yang akan dibuat soal. Dari KD nanti
diturunkan menjadi indikator, terakhir baru mulai pembuatan soal.”
P :“Bapak dalam membuat soal tahap kemampuan siswa diukur sejauh
mana, Pak?
NS :“Kalau untuk siswa SD hanya sampai C3 mbak, sampai
mengaplikasikan. Siswa SD belum mampu saya rasa sampai
menganalisis dan sebagainya itu, mbak”
P :“Iya, Pak. Apakah bapak melakukan uji coba terbatas untuk
mengetahui validitas, reliabilitas soal yang bapak buat?”
NS :“Pernah mbak, dulu saat masih baru-baru menjadi guru, kalau
sekarang materi harus dikebut mbak, enggak sempat nglakuin uji
validitas.”
P :“Bukankah uji validitas, reliabititas itu penting pak untuk mengukur
kemampuan siswa secara tepat?”
NS :“Iya sih mbak, namun kalau waktu tidak memungkinkan mau
bagaimana lagi”
P :“Apakah bapak memerlukan contoh soal tes hasil belajar yang valid,
reliabel, dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis
pengecoh yang baik?”
NS :“Perlu mbak, apalagi jika sudah ada semua dalam 1 buku kumpulan
soal, kayak soal UN itu mbak. Guru-guru tua seperti saya akan sangat
terbantu.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN 3
Format Validasi Ahli
Yth.Bapak/Ibu Validator
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara memberi tanda centang (√) pada salah satu tabel skor 1, 2, 3, dan 4 serta
memberi komentar dari setiap komponen penilaian pada kolom yang telah tersedia.
Identitas Validator
Nama :
Pekerjaan :
Ahli :
Judgement Ahli Kecocokan Indikator dengan Butir Soal
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : I (satu) / ganjil
Kelas : V (lima) SD
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Dimensi Proses Kognitif
Bloom
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Mencipta Tingkat
kesulitan
Rendah 25% - - - -
Sedang - - 50% - -
Tinggi - - - - 25%
Standar Kompetensi:
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar:
1.4 Menghitung perpangkatan dan akar sederhana
Indikator Materi Aspek yang
diukur Soal
Skor Saran
1 2 3 4
1.4.1
Menuliskan
hasil
pemangkatan
Perpangkatan
dan akar
sederhana
C1
(Mengingat)
1) Bilangan di bawah ini
yang merupakan bilangan
kuadrat adalah ….
a. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dua sebuah
bilangan.
b. 35
c. 25
d. 15
Jawaban: C
Estimasi kesulitan: Mudah
2) Bilangan di bawah ini
yang merupakan bilangan
hasil pangkat dua adalah
….
a. 15 dan 20
b. 16 dan 25
c. 20 dan 25
d. 30 dan 35
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: Mudah
3) 92 sama artinya dengan ….
a. 9 x 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
b. 9 x 8
c. 9 x 2
d. 2 x 9
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Mudah
4) 72 dibaca ….
a. tujuh kali dua
b. tujuh pangkat dua
c. tujuh tambah dua
d. dua kali tujuh
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.2
Menuliskan
hasil penarikan
akar pangkat
dua.
C1
(Mengingat)
5) √ merupakan akar
pangkat dua dari …
a. 10
b. 11
c. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
d. 21
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: Mudah
6) Perhatikan bentuk akar
dibawah ini!
Bentuk akar yang memiliki
hasil paling besar adalah
…
a. √
b. √
c. √
d. √
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.3
Melakukan
operasi hitung
C2
(Memahami)
7) Hasil penjumlahan dari
152
dan 102 adalah …
a. 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
penjumlahan
bilangan
kuadrat.
b. 235
c. 325
d. 450
Jawaban: C
Estimasi kesulitan: Mudah
8) Hasil penjumlahan dari
132
dan 152 adalah …
a. 394
b. 396
c. 412
d. 424
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.4
Melakukan
operasi hitung
pengurangan
C2
(Memahami)
9) Selisih antara 172
dan 132
adalah …
a. 110
b. 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
bilangan
kuadrat.
c. 130
d. 134
Jawaban: C
Estimasi kesulitan: Mudah
10) Selisih antara 102 dan 8
2
adalah ….
a. 6
b. 16
c. 26
d. 36
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.5
Melakukan
operasi hitung
perkalian
bilangan
C2
(Memahami)
11) Hasil perkalian dari 82
dan
42
adalah …
a. 1011
b. 1012
c. 1024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
kuadrat. d. 2014
Jawaban: C
Estimasi kesulitan: Mudah
12) Hasil perkalian dari 62
dan
92
adalah ….
a. 2879
b. 2889
c. 2910
d. 2916
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.6
Melakukan
operasi hitung
pembagian
bilangan
kuadrat.
C2
(Memahami)
13) Hasil pembagian dari 182
dan 32
adalah ….
a. 36
b. 38
c. 40
d. 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Mudah
14) Hasil pembagian dari 142
dan 22
adalah …
a. 46
b. 47
c. 48
d. 49
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Mudah
1.4.7
Memecahkan
hasil penarikan
akar pangkat
dua dari
bilangan
kuadrat.
C3
(Menerapkan)
15) Luas sebuah bangun
persegi adalah 169 cm2.
Panjang sisi persegi adalah
…
a. 13 cm
b. 15 cm
c. 18 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
d. 23 cm
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Sedang
16) Bangun persegi A
memiliki luas 169 cm2
sedangkan luas bangun
persegi B adalah 196 cm2.
Perbandingan panjang sisi
kedua bangun persegi
tersebut adalah ….
a. 13 dan 14
b. 14 dan 16
c. 16 dan 17
d. 16 dan 18
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Sedang
17) Ayah membelikan kakak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
sebuah papan catur. Luas
papan catur tersebut 256
cm2. Panjang sisi papan
catur milik kakak adalah
….
a. 13 cm
b. 14 cm
c. 15 cm
d. 16 cm
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Sedang
18) Dini menyusun kue yang
dibuat ibunya membentuk
sebuah persegi. Jika kue
yang membentuk persegi
tersebut memiliki luas 529
cm2. Panjang sisi kue yang
disusun Dini adalah ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
a. 19 cm
b. 20 cm
c. 22 cm
d. 23 cm
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Sedang
1.4.8
Memecahkan
hasil hitung
penjumlahan
bilangan
kuadrat dengan
bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
C4
(Menganalisis)
19) Sebuah bilangan jika
dikuadratkan sama dengan
hasil penjumlahan √
dan √ . Bilangan
tersebut jika ditambahkan
hasil dari 202
menghasilkan bilangan
a. 400
b. 405
c. 410
d. 415
Jawaban: B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Estimasi kesulitan: Sedang
20) Sebuah bilangan jika
dikuadratkan sama dengan
324. Bilangan tersebut jika
ditambahkan hasil dari 202
menghasilkan bilangan
a. 25
b. 27
c. 30
d. 32
Jawaban: C
Estimasi kesulitan: Sedang
21) Papan catur Dini memiliki
luas 256 cm2 sedangkan
papan catur Diana
memiliki panjang sisi 18
cm. Jika disatukan luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
papan catur Dini dan
Diana adalah …
a. 485 cm2
b. 520 cm2
c. 545 cm2
d. 580 cm2
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Sedang
1.4.9
Memecahkan
hasil hitung
pengurangan
bilangan
kuadrat dengan
bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
C4
(Menganalisis)
22) SD Cipta Karya memiliki
dua lapangan yang
berbeda ukuran. Panjang
sisi lapangan sepak bola
membentuk bilangan
adalah 202
m, sedangkan
luas lapangan basket 225
m2. Selisih panjang sisi
kedua lapangan tersebut
adalah …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
a. 255 m
b. 265 m
c. 375 m
d. 385 m
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Sedang
23) Persegi A memiliki luas
256 cm2, persegi B
memiliki panjang sisi 2
cm, sedangkan panjang
sisi persegi C membentuk
bilangan 32 cm. Selisih
panjang sisi ketiga persegi
tersebut adalah …
a. 3 cm
b. 4 cm
c. 5 cm
d. 6 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Jawaban: C
Estimasi kesulitan: Sedang
24) Persegi merah memiliki
luas 441 cm2, persegi
kuning memiliki panjang
sisi 12 cm, sedangkan
panjang sisi persegi hijau
membentuk bilangan 22
cm. Selisih panjang sisi
ketiga persegi tersebut
adalah …
a. 135 cm
b. 139 cm
c. 148 cm
d. 153 cm
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
1.4.10
Memecahkan
hasil hitung
perkalian
bilangan
kuadrat dengan
bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
C4
(Menganalisis)
25) Ayah memiliki dua buah
papan catur di rumah.
Papan catur plastik
memiliki panjang sisi 15
cm. Sedangkan papan
catur kayu memiliki luas 3
kali lipatnya dari papan
catur plastik. Luas papan
catur kayu milik ayah
adalah ….
a. 655 cm2
b. 675 cm2
c. 685 cm2
d. 705 cm2
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: Sedang
26) Luas sebuah persegi sama
dengan luas sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
persegi panjang. Panjang
persegi panjang 36 dm dan
lebarnya 16 dm. Panjang
sisi dari persegi tersebut
adalah
a. 34 dm
b. 32 dm
c. 28 dm
d. 24 dm
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Sedang
27) Halaman sebuah kantor
membentuk persegi.
Luasnya adalah 441 m2.
Tiga sisi halaman akan
dipagari dengan tembok.
Panjang tembok yang
akan dibangun adalah ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
a. 63 meter
b. 65 meter
c. 67 meter
d. 69 meter
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Sedang
1.4.11
Memecahkan
hasil hitung
pembagian
bilangan
kuadrat dengan
bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
C4
(Menganalisis)
28) Toni membeli sebuah
kertas karton. Luas kertas
karton tersebut 256 cm2.
Toni akan memotongnya
membentuk persegi.
Jumlah persegi yang dapat
dibuat Toni sama dengan
panjang sisi kertas karton.
Panjang sisi persegi yang
dibuat Toni adalah …
a. 4
b. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
c. 8
d. 10
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Sedang
29) Hadi memiliki karton
dengan panjang sisi 64 cm.
Kemudian Hadi
memotongnya menjadi
beberapa persegi dengan
panjang sisi tiap persegi
16 cm2. Banyak persegi
yang dapat dibuat Hadi …
a. 10
b. 12
c. 16
d. 18
Jawaban: C
Estimasi kesulitan: Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
30) Di dalam sebuah kotak
terdapat 676 kelereng.
Kelereng tersebut akan
dibagikan kepada
sejumlah anak. Jumlah
anak yang menerima
kelereng sama dengan
jumlah kelereng yang
diterima masing-masing
anak. Jumlah anak yang
menerima kelereng adalah
….
a. 26
b. 27
c. 28
d. 29
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
1.4.12 Menguji
hasil hitung
campuran
bilangan
kuadrat dengan
bilangan hasil
penarikan akar
kuadrat.
C5 (Menilai
atau
mengevaluasi)
31) Kelas V berjumlah 15
orang. Bu Tina akan
membagikan dua kertas
lipat yang masing-masing
memiliki luas 81 cm2 dan
342 cm2 pada setiap siswa
kelas V. Jika dijumlahkan
maka luas keseluruhan
kertas lipat yang dibagikan
bu Tina adalah ….
a. 6645 cm2
b. 6525 cm2
c. 6435 cm2
d. 6345 cm2
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Sukar
32) Dua persegi memiliki luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
masing-masing 265 cm2
dan 4 cm2. Jika panjang
sisi dua persegi tersebut
dijumlahkan kemudian
dikuadratkan maka
hasilnya adalah ….
a. 389 cm
b. 398 cm
c. 410 cm
d. 414 cm
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Sukar
33) Pak Yanto memiliki dua
petak tanah masing-
masing berbentuk persegi.
Panjang sisi petak pertama
setengah panjang sisi
petak tanah yang kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Luas petak tanah yang
kedua 484 m2. Jika
dijumlahkan panjang sisi
petak tanah milik pak
Yanto adalah …
a. 24 meter
b. 27 meter
c. 30 meter
d. 33 meter
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Sukar
34) Luas halaman sekolah
Annisa adalah 324 m2.
Sedangkan panjang sisi
halaman sekolah Rahma 2
kalinya dari halaman
sekolah Annisa. Jika
panjang sisi halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
sekolah Annisa dan
Rahma dijumlahkan maka
luasnya adalah …
a. 54 m
b. 65 m
c. 76 m
d. 87 m
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Sulit
1.4.13
Memprediksi
bilangan
kuadrat yang
sesuai dengan
hasil
perhitungan.
C6 (Mencipta) 35) Soal dibawah ini yang
hasil pengerjaannya 936
adalah ….
a. 62 + 15
2 x 2
2
b. 72 + 14
2 x 3
2
c. 132 x 3
2 + 7
2
d. 142 x 2
2 + 8
2
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: Sukar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
36) Soal di bawah ini yang
hasil pengerjaannya 121
adalah ….
a. 32 X 6
2 14
2
b. 52 x 4
2 16
2
c. 172 7
2 X 2
2
d. 252 6
2 x 2
2
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: Sukar
37) Soal dibawah ini yang
hasil pengerjaannya
1625 adalah ….
a. 22 X 12
2 + 7
2
b. 32 x 11
2 + 8
2
c. 52 + 4
2 X 10
2
d. 62 + 3
2 X 11
2
Jawaban: C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Estimasi kesulitan: Sukar
1.4.14
Memprediksi
akar pangkat
dua yang sesuai
dengan hasil
perhitungan.
C6 (Mencipta) 38) Soal di bawah ini yang
hasil pengerjaannya 15
adalah ….
a. √ √ :
√
b. √ √ :
√
c. √ √ : √
d. √ √ :
√
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: Sukar
39) Soal di bawah ini yang
hasil pengerjaannya 8
adalah ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
a. √ √ : √
b. √ √ : √
c. √ : √ √
d. √ : √ √
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: Sukar
40) Soal di bawah yang
hasil pengerjaannya 13
adalah
a. √ + √ : √
b. √ + √ : √
c. √ : √ + √
d. √ : √ + √
Jawaban: C
Estimasi kesulitan: Sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Catatan:
Validator
……………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 4
Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli
Nomor
Soal Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3 Ahli 4 Ahli 5 Rerata Kategori
1. 4 4 3 4 3 3,6 Sangat Baik
2. 4 4 2 3 4 3,4 Baik
3. 4 4 3 3 1 3,0 Baik
4. 4 3 3 4 4 3,6 Sangat Baik
5. 4 4 3 4 3 3,6 Sangat Baik
6. 4 4 3 4 3 3,6 Sangat Baik
7. 4 4 3 4 4 3,8 Sangat Baik
8. 4 4 3 4 4 3,8 Sangat Baik
9. 4 4 3 4 4 3,8 Sangat Baik
10. 4 4 3 4 3 3,6 Sangat Baik
11. 4 4 3 4 3 3,6 Sangat Baik
12. 4 4 3 4 3 3,6 Sangat Baik
13. 4 4 3 4 2 3,4 Baik
14. 4 4 3 4 2 3,4 Baik
15. 4 3 3 4 3 3,4 Baik
16. 3 3 2 2 3 2,6 Cukup Baik
17. 4 4 3 4 4 3,8 Sangat Baik
18. 3 4 3 4 1 3,0 Baik
19. 4 4 2 2 1 2,6 Cukup Baik
20. 4 4 2 2 1 2,6 Cukup Baik
21. 4 4 3 3 1 3,0 Baik
22. 4 4 3 3 3 3,4 Baik
23. 4 3 3 2 1 2,6 Cukup Baik
24. 3 4 3 3 1 2,8 Cukup Baik
25. 4 4 2 3 2 3,0 Baik
26. 3 4 1 3 1 2,4 Cukup Baik
27. 3 4 1 3 1 2,4 Cukup Baik
28. 4 4 3 3 1 3,0 Baik
29. 3 4 2 3 2 2,8 Cukup Baik
30. 4 4 3 3 1 3,0 Baik
31. 4 4 1 3 1 2,6 Cukup Baik
32. 4 4 2 3 2 3,0 Baik
33. 3 4 2 3 3 3,0 Baik
34. 3 4 1 3 2 2,6 Cukup Baik
35. 3 4 2 3 2 2,8 Cukup Baik
36. 3 4 2 3 2 2,8 Cukup Baik
37. 3 4 3 3 2 3,0 Baik
38. 4 4 3 3 2 3,2 Baik
39. 4 4 3 3 2 3,2 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
40. 4 4 3 3 2 3,2 Baik
Rerata 3,7 3,9 2,6 3,3 2,3 3,1 Baik
Keterangan:
Ahli 1: dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma
Ahli 2: dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma
Ahli 3: guru kelas V SD Kanisius Sengkan mengampu mata pelajaran matematika
Ahli 4: guru kelas V SD Kanisius Bayat mengampu mata pelajaran matematika
Ahli 5: guru kelas V SD Negeri Padukan I mengampu mata pelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN 5
Tipe Soal A untuk Uji Coba Terbatas
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA
UNTUK KELAS V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LEMBAR SOAL TIPE A
Materi : Perpangkatan dan Akar Sederhana
Kelas/Semester : V / I (Satu)
Petunjuk mengerjakan:
1. Isilah Nama, Kelas, Asal Sekolah, dan Tipe Soal pada Lembar Jawaban Siswa
(LJS).
2. Bacalah soal dengan teliti dan mulai mengerjakan dari soal yang paling mudah
terlebih dahulu.
3. Jagalah Lembar Soal tetap bersih dan rapi seperti semula.
4. Setelah selesai kumpulkanlah Lembar Jawaban Siswa (LJS) pada gurumu
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda silang (X)
pada huruf a, b, c, atau d!
1) Bilangan di bawah ini yang merupakan hasil bilangan kuadrat adalah …
a. 15
b. 18
c. 25
d. 35
2) 92 artinya sama dengan …
a. 9 x 9
b. 9 x 8
c. 9 x 2
d. 2 x 9
3) Perhatikan bentuk akar di bawah ini!
Bentuk akar yang memiliki hasil paling besar adalah …
a. √
b. √
c. √
d. √
4) Hasil penjumlahan dari 132 dan 15
2 adalah …
a. 394
b. 396
c. 412
d. 424
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
5) Selisih antara 102 dan 8
2 adalah …
a. 6
b. 16
c. 26
d. 36
6) Hasil perkalian dari 62 dan 9
2 adalah …
a. 2879
b. 2889
c. 2910
d. 2916
7) Hasil pambagian dari 142 dan 2
2 adalah …
a. 46
b. 47
c. 48
d. 49
8) Ayah membelikan kakak sebuah papan catur. Luas papan catur tersebut 256 cm2.
Panjang sisi papan catur milik kakak adalah …
a. 13 cm
b. 14 cm
c. 15 cm
d. 16 cm
9) Bangun persegi A memiliki luas 169 cm2 sedangkan luas bangun persegi B adalah
196 cm2. Perbandingan panjang sisi kedua bangun persegi tersebut adalah …
a. 13 dan 14
b. 14 dan 16
c. 16 dan 17
d. 16 dan 18
10) Sebuah bilangan jika dikuadratkan sama dengan hasil penjumlahan dari √ dan
√ . Bilangan tersebut jika ditambah hasil dari 202 menghasilkan bilangan …
a. 400
b. 405
c. 410
d. 415
11) SD Cipta Karya memiliki dua lapangan yang berbeda ukuran. Panjang sisi
lapangan sepak bola membentuk bilangan 202 m, sedangkan luas lapangan basket
adalah 225 m2. Selisih panjang sisi kedua lapangan tersebut adalah …
a. 255
b. 265
c. 375
d. 385
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
12) Persegi merah memiliki luas 441 cm2, persegi kuning memiliki panjang sisi 12
cm, sedangkan panjang sisi persegi hijau membentuk bilangan 22 cm. Selisih
panjang sisi ketiga persegi tersebut adalah …
a. 5 cm
b. 6 cm
c. 7 cm
d. 8 cm
13) Luas sebuah persegi sama dengan luas sebuah persegi panjang. Panjang persegi
panjang 36 dm dan lebarnya 16 dm. Panjang sisi persegi tersebut adalah …
a. 34 dm
b. 32 dm
c. 28 dm
d. 24 dm
14) Halaman sebuah kantor berbentuk persegi. Luasnya adalah 441 m2. Tiga sisi
halaman akan dipagari dengan tembok. Panjang tembok yang akan di bangun
adalah …
a. 63 meter
b. 65 meter
c. 67 meter
d. 69 meter
15) Di dalam sebuah kotak terdapat 676 kelereng. Kelereng tersebut akan dibagikan
kepada sejumlah anak. Jumlah anak yang menerima kelereng sama dengan jumlah
kelereng yang diterima masing-masing anak. Jumlah anak yang menerima
kelereng adalah …
a. 26
b. 27
c. 28
d. 29
16) Dua persegi memiliki luas masing-masing 256 cm2 dan 4 cm
2. Jika panjang sisi
dua persegi tersebut dijumlahkan kemudian dikuadratkan maka hasilnya adalah …
a. 389 cm
b. 398 cm
c. 410 cm
d. 414 cm
17) Luas halaman sekolah Annisa adalah 324 m2. Sedangkan panjang sisi halaman
sekolah Rahma 2 kalinya dari halaman sekolah Annisa. Jika panjang sisi halaman
sekolah Annisa dan Rahma dijumlahkan maka luasnya adalah …
a. 54 meter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
b. 65 meter
c. 76 meter
d. 87 meter
18) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 481 adalah …
a. 32 X 6
2 14
2
b. 52 x 4
2 16
2
c. 172 7
2 X 2
2
d. 252 6
2 x 2
2
19) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 15 adalah …
a. √ √ : √
b. √ √ : √
c. √ √ : √
d. √ √ : √
20) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 13 adalah …
a. √ + √ : √
b. √ + √ : √
c. √ : √ + √
d. √ : √ + √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN 6
Tipe Soal B untuk Uji Coba Terbatas
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PERPANGKATAN DAN AKAR SEDERHANA
UNTUK KELAS V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LEMBAR SOAL TIPE B
Materi : Perpangkatan dan Akar Sederhana
Kelas/Semester : V / I (Satu)
Petunjuk mengerjakan:
1. Isilah Nama, Kelas, Asal Sekolah dan Tipe Soal pada Lembar Jawaban Siswa
(LJS).
2. Bacalah soal dengan teliti dan mulai mengerjakan dari soal yang paling mudah
terlebih dahulu.
3. Jagalah Lembar Soal tetap bersih dan rapi seperti semula.
4. Setelah selesai kumpulkanlah Lembar Jawaban Siswa (LJS) pada gurumu
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda silang (X)
pada huruf a, b, c, atau d!
1) Bilangan di bawah ini yang merupakan bilangan hasil pangkat dua adalah …
a. 15 dan 20
b. 16 dan 25
c. 20 dan 25
d. 30 dan 35
2) 72 dibaca …
a. tujuh kali dua
b. tujuh pangkat dua
c. tujuh tambah dua
d. dua kali tujuh
3) √ merupakan akar pangkat dua dari …
a. 10
b. 11
c. 17
d. 21
4) Hasil penjumlahan dari 152
dan 102 adalah …
a. 215
b. 235
c. 325
d. 340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
5) Selisih antara 172 dan 13
2 adalah …
a. 110
b. 120
c. 130
d. 134
6) Hasil perkalian dari 82 dan 4
2 adalah…
a. 1011
b. 1012
c. 1024
d. 2014
7) Hasil pembagian dari 182 dan 3
2 adalah…
a. 36
b. 38
c. 40
d. 42
8) Luas sebuah bangun persegi adalah 169 cm2. Panjang sisi persegi adalah …
a. 13 cm
b. 15 cm
c. 21 cm
d. 23 cm
9) Dini menyusun kue yang dibuat ibunya membentuk sebuah persegi. Jika kue yang
membentuk persegi tersebut memiliki luas 529 cm2. Panjang sisi kue yang
disusun Dini adalah …
e. 19 cm
f. 20 cm
g. 22 cm
h. 23 cm
10) Sebuah bilangan jika dikuadratkan sama dengan 324. Bilangan tersebut jika
ditambah hasil penarikan akar dari √ menghasilkan bilangan …
a. 25
b. 27
c. 30
d. 32
11) Papan catur Dini memiliki luas 256 cm2 sedangkan papan catur Diana memiliki
panjang sisi 18 cm. Jika disatukan luas papan catur Dini dan Diana adalah …
e. 505 cm2
f. 520 cm2
g. 545 cm2
h. 580 cm2
12) Persegi A memiliki luas 256 cm2, persegi B memiliki panjang sisi 2 cm,
sedangkan panjang sisi persegi C membentuk bilangan 32 cm. Selisih panjang sisi
ketiga persegi tersebut adalah …
a. 3 cm
b. 4 cm
c. 5 cm
d. 6 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
13) Ayah memiliki dua buah papan catur yang berbeda jenis. Papan catur plastik
memiliki panjang sisi 15 cm. Sedangkan papan catur kayu memiliki luas 3 kali
lipatnya dari papan catur plastik. Luas papan catur kayu milik ayah adalah …
a. 655 cm2
b. 675 cm2
c. 685 cm2
d. 695 cm
14) Toni membeli sebuah kertas karton. Luas kertas karton tersebut 256 cm2. Toni
akan memotongnya membentuk persegi. Jumlah persegi yang dapat dibuat Toni
sama dengan panjang sisi kertas karton. Panjang sisi setiap persegi yang dibuat
Toni adalah …
a. 4 cm
b. 6 cm
c. 8 cm
d. 10 cm
15) Hadi memiliki karton dengan panjang sisi 64 cm. Kemudian Hadi memotongnya
menjadi beberapa persegi dengan luas tiap persegi 16 cm2. Banyak persegi yang
dapat dibuat Hadi …
a. 10
b. 12
c. 16
d. 18
16) Kelas V berjumlah 15 orang. Bu Tina akan membagikan dua kertas lipat yang
masing-masing memiliki luas 81 cm2 dan cm
2 pada setiap siswa kelas V. Jika
dijumlahkan maka luas keseluruhan kertas lipat yang dibagikan bu Tina adalah …
a. 6645 cm2
b. 6525 cm2
c. 6435 cm2
d. 6345 cm2
17) Pak Yanto memiliki dua petak tanah masing-masing berbentuk persegi. Panjang
sisi petak pertama setengah panjang sisi petak tanah yang kedua. Luas petak tanah
yang kedua 484 m2. Jika dijumlahkan panjang sisi petak tanah milik pak Yanto
adalah …
a. 24 meter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
b. 27 meter
c. 30 meter
d. 33 meter
18) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 936 adalah …
a. 62 + 15
2 x 2
2
b. 72 + 14
2 x 3
2
c. 132 x 3
2 + 7
2
d. 142 x 2
2 + 8
2
19) Soal di bawah ini yang hasil pengerjaannya 8 adalah ….
a. √ √ : √
b. √ √ : √
c. √ : √ √
d. √ : √ √
20) Soal dibawah ini yang hasil pengerjaannya 1625 adalah ….
a. 22 X 12
2 + 7
2
b. 32 x 11
2 + 8
2
c. 52 + 4
2 X 10
2
d. 62 + 3
2 X 11
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 7
Jawaban Siswa untuk Tipe Soal A
Kunci Jawaban CAAADDDDABDADAAAADBC
Kode Siswa Jawaban
001 AABABADDCDDDADDDCCCA
002 BCABCDACBADCABDBABAC
003 CAAADBBDDDADDDCBCADD
004 CAAADDDDAAADBABBDACD
005 DABADCDDADCADBAACDBC
006 AABDDDDDAACDADACBABD
007 CAACDCBCAAACDBCAAABC
008 CCACDBAABABCADBCACDB
009 CABADBDADCADABCBDCCB
010 BAAADCAADDADADCBDDAA
011 CBDABCADBCBDBCBADBCA
012 CAAADDDDABDBDAAAACCC
013 CAAADDDDABDBCAAAACBD
014 CAAADDDDAABABAAABDBC
015 AABCBADBCCBCDBCBCBBA
016 CAAADDDDABDBDCADABCB
017 CBDACBCABCABCBDBCBCB
018 CAAADDDDABDADAAAADBC
019 CAAADDDDABDBACBDBCAB
020 CAAADDDDABDBDAAAADBC
021 BAAADDDCBACBAAABCDBC
022 CAAADDDDABCADAABABAA
023 CAAACDDDABADDCAABBCA
024 CAAADDDDABDADAACABCD
025 CAAADDDDABDADAAAABCD
026 CAAADDDDABADDCAABDCD
027 CAADCDADAADDDAAAACBA
028 BAAADDDDABDACCACABCB
029 CAAADDDDABAACDABDCAC
030 CABDDBABDBDACBADDDCA
031 CAAADDDDABAAACDDDDAB
032 CAAAACBAABADDBCCCCBC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
LAMPIRAN 8
Jawaban Siswa untuk Tipe Soal B
Kunci Jawaban BBBCBCAADCDCBACDDABC
Kode Siswa Jawaban
001 ABBADCABADADACBBADDC
002 BBBCBCABCBCBACBDADBC
003 ABDBCBDACBCBDACBDABC
004 ACABDDCABBBDAAAABDCC
005 ABCCBCBCBDACAADDBBDD
006 BCAACBDACBCBADBCABBD
007 CBBABBCDADACBADDACAC
008 BBBCBCAADCDCBACADBAC
009 BBBCBCAABCDBCBAAACBD
010 BBBCBCAADCDCBACBDACC
011 BBBCBCAADBDCBACDDDAA
012 CBCBACBBACBCAABCDBCA
013 BBBCBCAADCDCBACADABC
014 BBBCBCAADCDCBACADABC
015 BBBCBCAADCDCBACADABC
016 BBBCBCAADCDCBADADACC
017 CCBDAACBADABBBDCABCA
018 BBBABCDADCDCBACADABC
019 BBBCBCBADCDCBACADABC
020 BBBCBCAADBDCBACDBABC
021 BBBCBCAADCDCBABDAACC
022 CBBCBCAADCDCBACADCBC
023 BBBCBCAADCDCBACCDCBD
024 BBBCBCBADCDCBACDDCBA
025 BBBCBCAADCDCBADDBACC
026 BBBCBCAADDDCBADBACBD
027 CBDCABADBADCBCBDBBDA
028 BBBCBCBADCDCBADCDDBC
029 CBBCBCAADCDCBACADCBD
030 BBBCBCAADBDCBABACBDD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN 10
Hasil Analisis Tipe Soal A menggunakan Program TAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN 11
Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal A menggunakan Program TAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN 12
Hasil Analisis Tipe Soal B menggunakan Program TAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LAMPIRAN 13
Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal B menggunakan Program TAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
LAMPIRAN 14
BIODATA PENELITI
I Gusti Ayu Mas Indah Prabawati Kepakisan lahir di Sempidi,
26 Desember 1993. Peneliti menempuh pendidikan dasar di
TK Shanti Kumara I, lulus pada tahun 2000 dan dilanjutkan di
SD No 1 Lukluk yang lulus pada tahun 2006. Pendidikan
menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 2 Mengwi, lulus
pada tahun 2009. Pendidikan menengah lanjutan diperoleh di
SMA Negeri 1 Mengwi. Tahun 2012, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan
di luar perkuliahan. Berikut daftar kegiatan yang pernah diikuti peneliti.
1. Seksi Acara pada kegiatan Parade Gamelan Anak 2012
2. Koordinator Sub. Bagian PGSD Choir HMPS PGSD 2013
3. Sekretaris Kuliah Umum dengan tema “Mental Health in Children: Theory
and Research” tanggal 13 Oktober 2014
4. Sekretaris Kuliah Umum dengan tema “Diseminasi Magang Dosen:
Pendidikan Luar Biasa” tanggal 13 Oktober 2014
5. Sekretaris Kuliah Umum dengan tema “Diseminasi Hasil Magang Dosen:
Curriculum Cambridge” tanggal 13 Oktober 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI