plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · latihan doa meditasi pada mata kuliah...
TRANSCRIPT
PERANAN DOA MEDITASI BAGI PENINGKATAN
PENGHAYATAN HIDUP ROHANI PARA MAHASISWA
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Fransisca Anida Dyan Kusuma
NIM: 101124008
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada yang tercinta:
Agustinus Suyono & Canisia Martini,
Beatriks Christma Antari & Maria Graciela Wuri Nastiti,
serta bagi semua pihak,
yang dengan caranya masing-masing
memotivasi dan mengarahkanku untuk terus berkembang
menjadi pribadi yang lebih mencintai Tuhan melalui sesama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” Pengkotbah 3:11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Skripsi ini bejudul PERANAN DOA MEDITASI BAGI PENINGKATAN
PENGHAYATAN HIDUP ROHANI PARA MAHASISWA PROGRAM STUDI
ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA. Judul ini dipilih
berdasarkan keingintahuan penulis akan peranan doa meditasi terhadap peningkatan
penghayatan hidup rohani para mahasiswi di Prodi IPPAK. IPPAK sebagai lembaga
yang mendidik calon katekis dan guru agama sangat memperhatikan dan membina
kehidupan rohani para mahasiswa. Maka, upaya yang dilakukan Prodi untuk
mencapai hal tersebut ialah salah satunya dengan melatihkan doa meditasi. Namun,
pada kenyataannya banyak dari para mahasiswa tidak menjalankan latihan doa
meditasi di luar pembinaan spiritualitas. Mahasiswa cenderung sibuk dengan tugas-
tugas dan tantangan untuk menyelesaikan masalah pribadi sehingga lupa untuk
mengolah hidup rohaninya. Bertitik tolak pada kenyataan ini, skripsi ini dimaksudkan
untuk membantu para mahasiswa dan pendamping spiritualitas dalam proses
meningkatkan penghayatan hidup rohani melalui doa meditasi.
Tujuan pokok dalam skripsi ini adalah mengetahui peranan doa meditasi yang
telah mereka peroleh untuk menjadi bekal sebagai calon pewarta (katekis dan guru
agama). Untuk mengkaji hal tersebut diperlukan data yang akurat. Oleh karena itu
penulis mengumpulkan data dengan metode pendekatan deskriptif analitis didukung
dengan penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui pengalaman dan wawancara
dengan 5 dosen pendamping spiritualitas dan 20 mahasiswa yang telah menjalani
latihan doa meditasi pada mata kuliah spiritualitas.
Hasil akhir menunjukkan bahwa doa meditasi memiliki peranan untuk
meningkatkan hidup rohani mahasiswa yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari. Guna meningkatkan penghayatan hidup rohani mahasiswa maka penulis
menawarkan panduan refleksi. Panduan refleksi diharapkan dapat membantu untuk
membiasakan menemukan maksud Tuhan berupa buah-buah doa meditasi yang
ditemukan setelah berdoa meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
This small thesis entitles THE ROLE OF MEDITATION ON THE
IMPROVEMENT OF SPIRITUAL LIFE OF STUDENTS OF CATHOLIC
RELIGIOUS EDUCATION SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA.
This title has been chosen based on the curiosity of the role of meditation on the
performance of spiritual life in IPPAK. Department of IPPAK as institution that
educates prospective catechists and religion teachers is very attentive and nurtures the
spiritual life of the students. Thus, the efforts made to achieve this department is to
train prayer meditation. However, in reality many of the students do not practice
meditation outside spirituality program. The students tend to be busy with the tasks
and challenges to resolve personal problems so that they forget to cultivate spiritual
life.
This paper is intended to help the students and spirituality lecturers in the
process of increasing the spiritual life through meditation. The main objective of this
small thesis was to determine the role of meditation that they have acquired to be
equipped as a candidate of evangelizers (catechists and teachers of religion). To
examine this it required accurate data. Therefore, the authors collected data with
descriptive analytical approach supported by qualitative research. Data obtained
through experience and interviews with lecturers of spirituality 5 and 20 students who
have undergone training on the subject of meditation.
The final results showed that meditation has a role to improve the spiritual life
of students who manifested in everyday life. In order to increase student of the
spiritual life, the author offers a reflection guide. Reflection guide should help to
familiarize discover God's purpose in the form of fruits found after meditation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
kasih karunia yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul PERANAN DOA MEDITASI BAGI PENINGKATAN
PENGHAYATAN HIDUP ROHANI BAGI PARA MAHASISWA PROGRAM
STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA
KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA.
Skripsi ini disusun berdasarkan kesadaran bahwa ketika berdoa meditasi akan
memberikan dampak positif bagi perkembangan hidup rohani. Program Studi Ilmu
Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) sebagai lembaga yang
memperkembangkan hidup rohani mahasiswa mengupayakannya dengan
diadakannya pendampingan spiritualitas berupa latihan berdoa meditasi. Penulis
selama menyusun skripsi ini juga memberikan sumbangan masukan untuk dapat
membantu pendampingan spiritualitas yang menggunakan doa meditasi sehingga
semakin meningkatkan penghayatan hidup rohani sebagai calon pewarta (Katekis dan
Guru Agama).
Selama proses penulisan dan penyusunan karya tulis ini, penulis mendapatkan
banyak dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, untuk itu penulis dengan tulus
hati mengucapkan banyak terimakasih terutama kepada:
1. Drs. FX. Heryatno W.W., S.J., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK Universitas Sanata
Dharma yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi
ini.
2. Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J., selaku dosen pembimbing utama yang selalu
memberikan perhatian sepenuhnya dalam mendampingi penulisan skripsi ini, dan
dengan penuh kesabaran telah membimbing penulis dalam penyelesaiaan skripsi
ini.
3. Drs. L. Bambang Hendarto Y., M. Hum., selaku dosen penguji kedua dan
sekaligus dosen wali yang telah membimbing penulis selama menempuh
pendidikan di lembaga ini hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
MOTTO ...................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI ... ............................................................................................ xii
DAFTAR SINGKATAN............................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 6
D. Manfaat Penulisan ......................................................................... 6
E. Metode Penulisan .......................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ................................................................... 8
BAB II. DOA MEDITASI TERHADAP PENINGKATAN PENGHAYATAN
HIDUP ROHANI ..……………………………………………... 9
A. Doa Meditasi dalam Hidup Rohani............................................... 9
1. Pengertian Doa secara Umum .................................................. 9
2. Pengertian Meditasi .................................................................. 10
3. Sikap Badan Doa Meditasi ....................................................... 12
4. Pengertian Hidup Rohani ......................................................... 15
5. Doa Meditasi dalam Peghayatan Hidup Rohani ...................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Unsur-unsur yang mengembangkan para Mahasiswa IPPAK dalam
Menyiapkan Panggilan sebagai Pewarta ....................................... 23
1. Panggilan sebagai Pewarta Iman .............................................. 23
2. Spiritualitas Pewarta Iman ....................................................... 25
3. Kepribadian Pewarta Iman ....................................................... 31
BAB III. GAMBARAN SITUASI PENDAMPINGAN DOA MEDITASI
MAHASISWA DI PRODI IPPAK ............................................... 34
A. Gambaran Umum Prodi IPPAK.................................................... 34
1. Sejarah Singkat Prodi IPPAK .................................................. 34
2. Visi Misi Prodi IPPAK ............................................................. 35
3. Pendampingan Spiritualitas Mahasiswa IPPAK ...................... 36
B. Penelitian tentang Doa Meditas bagi Peningkatan Penghayatan Hidup
Rohani Mahasiswa di Prodi IPPAK .............................................. 37
1. Permasalahan Penelitian ......................................................... 37
2. Tujuan Penelitian .................................................................... 38
3. Variabel Penelitian .................................................................. 38
4. Manfaat Penelitian .................................................................. 39
5. Pendekatan Penelitian ............................................................. 39
6. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 39
7. Responden Penelitian .............................................................. 40
8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .............................. 41
9. Teknik Analisis Data............................................................... 42
C. Hasil Penelitian tentang Doa Meditasi sebagai Peningkatan Hidup Rohani
Mahasiswa di Prodi IPPPAK ........................................................ 43
1. Hasil dan Pembahasan Penelitian ........................................... 44
2. Rangkuman Hasil Penelitian dan Permasalahan yang
Ditemukan ............................................................................... 64
BAB IV. USULAN KEGIATAN UNTUK MENINGKATKAN
PROGRAM PEMBINAAN SPIRITUALITAS MAHASISWA
PRODI IPPAK .............................................................................. 67
A. Latar Belakang Pemilihan Program ........................................ 67
B. Tujuan Program ...................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Format Lembar Refleksi ......................................................... 70
D. Manfaat Panduan Refleksi bagi Peningkatan Penghayatan Hidup
Rohani Mahasiswa .................................................................. 73
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 76
A. Simpulan ....................................................................................... 76
B. Saran ............................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 80
LAMPIRAN ............................................................................................... 82
Lampiran 1: Panduan Pertanyaan Wawancara.................................. (1)
Lampiran 2: Rangkuman Hasil Wawancara...................................... (2)
Lampiran 3: Transkrip Hasil Wawancara......................................... (9)
DAFTAR TABEL
Panduan Refleksi.......................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab Perjanjian
Lama dan Baru dalam terjemahan baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab
Indonesia, LAI, 2005.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada
para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini,
16 Oktober 1979.
LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21
November 1964.
C. Singkatan Lain
AKKI : Akademia Kateketik Katolik Indonesia
Art. : Artikel
DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta
FIPA : Fakultas Ilmu Pendidikan Agama
FKIP : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Kan : Kanon
KWI :Konferensi Waligereja Indonesia
LPTK : Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
LR : Latihan Rohani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
MAWI : Majelis Agung Waligereja Indonesia
PTIP : Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
PTS : Perguruan Tinggi Swasta
PUSKAT : Pusat Kateketik
R : Responden
SJ : Serikat Jesus
STFK : Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik
TV : Televisi
USD : Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Bab I ini, akan penulis jelaskan latar belakang penulisan, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika
dalam penulisan.
A. LATAR BELAKANG
Doa pertama-tama dan terutama suatu pernyataan iman di hadapan Allah
(KWI, 1996: 194), sama halnya seperti yang telah diingatkan St. Agustinus bahwa
doa mempersiapkan kita untuk menerima karunia dari Tuhan yang ditawarkan kepada
kita: “...Allah Bapa kita tidak meminta kita untuk menunjukkan hasrat kita kepada-
Nya, karena kita pasti tidak akan menyadarinya. Akan tetapi Ia meminta, bahwa
melalui doa, kemampuan kita untuk berhasrat kepada-Nya akan tumbuh.” (Letter to
Probo, letter 130, 8, 15, CSEL 44,56-76). Demikian halnya melalui doa manusia
menyatakan imannya kepada Allah menjadikan diri lebih siap dekat dengan-Nya.
Menjadi lebih dekat dengan-Nya di dunia ini menjadi suatu kerinduan
tersendiri. Hal tersebut semakin terasa ketika seseorang mengalami permasalahan di
dalam hidup, hal tersebut menjadi sebuah pemicu manusia mencari jawaban akan
segala masalah tersebut. Tidak jarang berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan
jawaban melalui Yang Kuasa. Ketika kedekatan itu sudah terasa maka tidak jarang
segala permasalahan sedikit demi sedikit teratasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Lebih dekat dengan Allah sebagai seorang katekis oleh mahasiswa program
studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (prodi IPPAK)
tentunya diperlukan. Kedekatan melalui doa tentunya akan membatu mengenal Allah
dan mampu membantu umat lainnya mengenal Dia. Alangkah disayangkan ketika
menjadi seorang katekis namun belum dekat dengan Allah sendiri. Karena pada
dasarnya katekis adalah seorang Kristen dulu, baru ia menjadi katekis (Goopio, 1984:
07).
Sama seperti halnya lembaga pendidikan tersebut di atas yang menerapkan
pengolahan hidup rohani para mahasiswa sebagai calon pewarta (katekis dan guru
agama) melalui doa meditasi. Thomas Hidya Tjaya (2011: 65) menyatakan bahwa
kebanyakan dari kita diperkenalkan kepada hidup rohani lewat agama kita masing-
masing dengan cara berdoa dan kegiatan tertentu. Sekalipun memang menjadi
tantangan banyak orang mengalami sulitnya untuk berdoa seperti halnya berdoa
meditasi. Griffiths (2010: 18-19) menyatakan bahwa:
Bagi kebanyakan orang ketertarikan untuk menyelami kedalaman diri mereka
hampir hilang. Ketertarikan untuk menyelami kedalaman diri sudah begitu
kabur sehingga mereka tidak lagi menyadarinya. Secara khusus dalam dunia
sekarang ini, dalam dunia yang mementingkan harta benda, orang telah
kehilangan dimensi ini dalam kehidupan mereka. Mereka begitu sibuk dengan
dunia di sekitar mereka dan begitu tenggelam ke dalam masalah-masalah yang
mereka hadapi dalam kehidupan mereka sehari-hari, kesenangan maupun
penderitaan mereka, sehingga mereka tidak melampaui semua pengalaman
duniawi. Mereka telah kehilangan keterbukaan terhadap Allah, terhadap yang
transenden.
Menjalin hubungan dengan Allah sangatlah tidak mudah dengan segala tantangan
yang ada saat ini. Faktor kesibukan dan sulitnya mengatasi permasalahan diri
merupakan tantangan dalam permasalahan hidup yang perlu diatasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Doa merupakan tindakan positif serta baik dilakukan bagi orang beriman.
Melalui doa seorang yang beriman dapat mengungkapkan harapan maupun
kerinduannya pada Tuhan. Namun, tidak jarang ketika permohonan dalam doa nya
tidak kunjung dikabulkan orang menjadi putus asa. Keputusasaan tersebut
mengakibatkan dalam diri seseorang bersikap mengabaikan doa. Sehingga doa tidak
menjadi prioritas dalam hidupnya.
Di lain pihak saat ini doa meditasi sudah mulai berkembang di berbagai
kalangan. Banyak tempat-tempat dibangun sebagai sarana untuk meditasi seperti
yoga. Meditasi merupakan bagian dari relaksasi, pengaturan napas yang berpengaruh
pada pengendalian emosi (Budi Sardjono, 2012: 6). Sedangkan, Griffiths (2010: 25)
menyatakan bahwa doa, meditasi, adalah cara untuk melampaui apa-apa yang
tampak dan menyentuh kenyataan yang terdalam. Kenyataan itu adalah Allah sendiri
yang selalu mewahyukan diri-Nya di balik apa yang tampak dan kelihatan. Melalui
pengertian dari meditasi tersebut maka banyak kalangan menggunakan meditasi
sebagai cara dalam membantu pengolahan diri terkhusus dalam hidup rohani
manusia.
Dalam tradisi Kristiani diperkenalkan kembali oleh Pater John Main yang
mengungkapkan bahwa doa meditasi adalah cara berdoa dari Yohanes Kasianus dan
para petapa padang gurun dari abad keempat (Griffiths, 2010: 27). Pada masa itu para
rahib mencari Allah di tengah kondisi berkecamuk di padang gurun dalam
keheningan. Melalui keheningan Allah kembali dihadirkan dalam doa yang
disebutkan doa meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Mahasiswa di prodi IPPAK juga mengalami berbagai kesibukan dengan
berbagai tugas yang ada. Selama di kampus mereka tentu tidak hanya mempelajari
hal-hal teori saja namun praktek pun dilakukan untuk menunjang teori. Melihat
berbagai kesibukan di luar tugas kampus, masalah pribadi yang sering muncul serta
dengan kegiatan lainnya menjadikan permasalah hidup semakin kompleks. Maka
tidak heran jika para mahasiswa mengalami kejenuhan. Sebagai calon pewarta
profesional mereka perlu menyikapi segala persoalan dengan sikap positif.
Bagi para mahasiswa di prodi IPPAK untuk menjadi seorang pewarta
profesional diperlukan bimbingan untuk lebih dekat dengan Allah. Dalam Tradisi
Kristiani, hal doa diberikan waktu tersendiri. Seperti halnya para mahasiswa di
Program studi (prodi) IPPAK yang juga memberikan waktu dalam hal berdoa.
Melalui mata kuliah Spiritualitas pada semester lima, bimbingan akan pengolahan
hidup rohanipun diolah. Salah satu cara pengolahan hidup rohani oleh mahasiswa
ialah dengan doa meditasi.
Para mahasiswa di Prodi IPPAK sangatlah beruntung dalam hal untuk
menyikapi segala kejenuhan dan kepenatan yang mereka hadapi. Pada program mata
kuliah Pembinaan Spiritualitas diberikan waktu untuk lebih mengalami kehadiran
Allah agar lebih mampu memperkuat hidup rohani para mahasiswa. Salah satu materi
yang dilatihkan dalam pembinaan Spritualitas adalah doa meditasi.
Menjadi sebuah permasalahan ketika doa meditasi dilakukan saat pembinaan
Spiritualitas berlangsung dan ketika pembinaan Spiritualitas itu berakhir maka doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
meditasi pun tidak lagi dilakukan dalam kesehariannya. Mahasiswa dalam
kesehariannya kembali disibukkan dengan tugas-tugas yang lain, sehinga mereka
kurang menyadari menyapa Tuhan. Hal tersebut menjadikan para mahasiswa lebih
cenderung tenggelam dalam kesibukan menyelesaikan tugas kuliah daripada hal
lainnya seperti pengolahan hidup rohani melalui doa meditasi. Alangkah baiknya di
luar pembinaan oleh pihak kampus, mahasiswa mau melaksanakan doa meditasi dan
merasakan dampak dan manfaatnya bagi hidup mereka. Sehingga memampukan para
mahasiswa semakin lebih mengalamai Allah sendiri di dalam dirinya.
Disamping untuk lebih menghadirkan Allah dan mengenal-Nya untuk
kepentingan mewartakan Kerajaan Allah, doa meditasi dapat dilakukan agar
membantu dalam penghayatan hidup rohani. Penghayatan rohani secara lebih khusus
diperlukan oleh para mahasiswa di prodi IPPAK sebagai para calon guru agama
Katolik dan katekis. Maka untuk dapat melihat kenyataan bagaimana peranan doa
meditasi terhadap peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa di prodi
IPPAK, penulis pun ingin mengambil judul: PERANAN DOA MEDITASI BAGI
PENINGKATAN PENGHAYATAN HIDUP ROHANI PARA MAHASISWA DI
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN
AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYKARATA.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apa pengertian doa meditasi dan penghayatan hidup rohani?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Apa peranan doa meditasi terhadap penghayatan hidup rohani bagi para
mahasiswa IPPAK?
3. Bagaimana penghayatan hidup rohani bagi para mahasiswa IPPAK sebagai calon
guru agama dan katekis?
4. Bagaimana para mahasiswa menyikapi faktor-faktor pendukung dan penghambat
dalam doa meditasi sebagai peningkatan penghayatan hidup rohaninya?
5. Apa usaha para mahasiswa IPPAK untuk meningkatkan penghayatan hidup
rohani?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian doa meditasi dan penghayatan hidup rohani.
2. Mengetahui peranan doa meditasi terhadap penghayatan hidup rohani para
mahasiswa IPPAK.
3. Mengetahui penghayatan hidup rohani para mahasiswa IPPAK sebagai calon guru
agama dan katekis.
4. Membantu para mahasiswa IPPAK dalam menyikapi hambatan-hambatan dalam
doa meditasi sebagai peningkatan penghayatan hidup rohani.
5. Mengetahui usaha para mahasiswa di Prodi IPPAK dalam meningkatkan hidup
rohani.
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulis mengenai peranan doa meditasi
bagi penghayatan hidup rohani para mahasiswa IPPAK adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Bagi Lembaga IPPAK
Mendorong kepada Kepala Prodi IPPAK untuk tetap mengadakan
pendampingan spiritualitas dengan menggunakan sarana doa meditasi bagi
mahasiswa. Penulisan ini diharapkan mampu mendorong para sosen pendamping
spiritualitas untuk terus mengupayakan pelatihan doa meditasi bagi para mahasiswa
IPPAK selama pendampingan spiritualitas, terkhusus pada semester lima.
2. Bagi Para mahasiswa IPPAK
Memberikan masukan bahwa pembisaan berdoa meditasi dapat membantu
untuk meningkatkan hidup rohani sebagai pewarta. Dengan demikian penulisan ini
diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk tekun dan membagikan pengalaman
berdoa meditasi bagi umat lainnya.
3. Bagi Penulis
Menambah pemahaman akan pentingnya berdoa meditasi terhadap
peningkatan penghayatan hidup rohani sebagai pewarta. Melalui doa meditasi dan
pengalaman pembiasaan berdoa meditasi semakin memperkembangkan dan
mendewasakan diri terlebih dari aspek emosional melalui buah-buah meditasi.
E. METODE PENULISAN
Penulisan menggunakan metode pendekatan deskriptif analitis didukung dengan
penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui pengalaman dan wawancara baik dengan
dosen maupun mahasiswa untuk mendapatkan gambaran yang konkret dari
pengalaman yang terjadi di prodi IPPAK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Secara keseluruhan penulisan ini terbagi dalam empat bab. Adapun perincian
sebagai berikut:
BAB I: Bab ini berisi latar belakang penulisan, identifikasi masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan.
BAB II: Bab ini menguraikan doa meditasi dalam hidup rohani yang meliputi tiga hal
pokok: Doa Meditasi, Penghayatan Hidup Rohani, dan Hidup Rohani Para
Mahasiswa IPPAK .
BAB III: Bab ini akan berisi penelitian mengenai pengaruh doa meditasi terhadap
peningkatan penghayatan hidup rohani bagi mahasiswa di Prodi IPPAK yang terbagi
dalam dua pokok bahasan yaitu: gambaran umum Prodi IPPAK dan penelitian
tentang metode doa meditasi di Prodi IPPAK, dan hasil penelitian tentang metode doa
meditasi bagi para mahasiswa di Prodi IPPAK.
BAB IV: Bab ini berisi usulan kegiatan untuk meningkatkan program pembinaan
spiritualitas mahasiswa IPPAK. Bab ini menguraikan latar belakang usulan kegiatan,
tujuan program, format lembar refleksi, dan manfaat panduan refleksi bagi
peningkatan penghayatan hidup rohani mahasiswa.
BAB V: Bab ini berisi penutup yang mencakup simpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DOA MEDITASI TERHADAP PENINGKATAN
PENGHAYATAN HIDUP ROHANI
Bab II ini menguraikan doa meditasi dalam hidup rohani yang meliputi tiga hal
pokok: Doa Meditasi, Penghayatan Hidup Rohani, dan Hidup Rohani Para
Mahasiswa Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK).
Uraian mengenai doa meditasi meliputi: pengertian secara umum, pengertian secara
khusus, tujuan dan sikap badan. Uraian mengenai Hidup Rohani meliputi: pengertian,
tujuan, panggilan sebagai pewarta, spiritualitas pewarta, dan kepribadian pewarta.
Memanjatkan doa merupakan wujud kerinduan akan sapaan Allah. Selain
berkomunikasi dengan-Nya ternyata berdoa juga memiliki dampak tersendiri.
Adapun cara untuk berdoa adalah : “...ada doa lisan, doa meditasi, dan doa
kontemplatif” (Youcat art. 500). Ketiga cara doa tersebut menyatukan kembali pikiran
dan hati setiap orang.” Pada bagian ini akan dijelaskan arti doa meditasi dan
penghayatan hidup rohani.
A. Doa Meditasi dalam Hidup Rohani
1. Pengertian Doa secara Umum
Doa pada dasarnya berarti mengangkat hati, mengarahkan hati kepada Tuhan,
menyatakan diri anak Allah, mengakui Allah sebagai Bapa. Doa adalah cara kata
cinta seorang anak kepada Bapanya (KWI, 1996:194). Namun, pengungkapan doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tersebut tidak perlu dengan menggunakan banyak kata (Mat 6:7) meskipun kata-kata
diperlukan sebagai pendukung dalam berdoa.
Darminta (1982: 42) juga mengungkapkan doa sebagai ungkapan normal dari
cinta manusia kepada Allah. Melalui doa manusia mengungkapkan kerinduannya
untuk hidup dalam hadirat Allah. Kerinduan itu tidak cukup hanya dengan berfikir
terus tentang Allah. Tetapi yang lebih penting ialah “melaksanakan dengan penuh
cinta kehendak Allah. Mengenal, mencintai dan melaksanakan kehendak Allah
merupakan pokok hidup iman, harapan dan cinta”.
Seperti halnya Sr. Theresia Lisiux dalam Youcat (2012: 264) yang
menyatakan bahwa “Doa adalah ayunan hati; suatu pandangan sederhana ke surga,
seruan syukur dan cinta kasih, baik di tengah percobaan maupun kegembiraan.” Doa
menjadi suatu ungkapan dari dalam hati yang sederhana sebagai bentuk syukur atas
hidup yang masih didapat. Dari beberapa pengertian di atas dapat diperoleh
pemahaman bahwa doa merupakan ungkapan secara natural yang menggambarkan
kerinduan untuk menyapa Allah dan terbuka atas sapaan Allah.
2. Pengertian Meditasi
Kata meditasi berasal dari bahasa Latin. Kata kerjanya adalah meditari.
Meditari berarti merenungkan secara mendalam, mempersiapkan, mempelajari, dan
melatih diri. Kata benda meditatio menunjukkan proses usaha permenungan,
persiapan, latihan dan mempertimbangkan segala sisi dengan cermat (Darmawijaya,
1999: 24). Griffiths (2011:7-8) mengartikan meditasi sebuah jalan yang dimaksudkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk “melampaui” dunia yang kelihatan ini untuk masuk ke dalam diri kita ke dasar
diri kita yang kita sebut Allah.
Seperti halnya dalam tradisi Kristiani bahwa memang meditasi dimaksudkan
berdoa dengan berpikir, membandingkan serta membangkitkan rasa-perasaan tentang
kebenaran iman (Heuken, 2005: 119). Dilihat dari pengertian di atas, kata meditasi
merupakan doa yang berusaha dengan pemusatan diri untuk bertemu dengan Allah
sendiri.
Bermeditasi bukan saja merupakan kegiatan yang tidak sekedar demi
kesehatan seperti halnya dengan latihan pernafasan. Dalam tradisi Kristiani dikenal
adanya doa batin. Dalam doa batin dilakukan dengan kegiatan merenungkan dan
memusatkan pikiran budi yang disebut meditasi (KWI, 1996: 198).
Dalam hal doa meditasi Youcat (art. 504) mengatakan bahwa:
Dalam Meditasi, seorang Kristen mencari keheningan sedemikian rupa untuk
mengalami keakraban dengan Allah dan untuk menemukan kedamaian dalam
hadirat-Nya. Ia mengharapkan pengalaman yang menyentuh dari kehadiran
Allah, yang merupakan rahmat dari hasil teknik tanpa syarat. Rahmat itu tidak
muncul dari hasil teknik meditasi, namun sungguh dari kemurahan kasih
Allah.
Berdasarkan uraian tentang meditasi di atas dapat dimengerti bahwa meditasi adalah
merenungkan, memusatkan diri untuk melatih diri secara rileks dan menenangkan
pikiran sehingga dibiarkan untuk tenang dan terpusat. Dengan pengaturan nafas dapat
dimaksudkan untuk “melampaui” dunia yang tidak kelihatan untuk masuk dalam diri
kita sehingga dapat mengalami kebersamaan dan perjumpaan dengan Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Sikap Badan Doa Meditasi
Kerinduaan akan kebersamaan dengan Tuhan tidak terbatas dalam jiwa tetapi
juga dirasakan oleh tubuh ragawi. Hal ini terungkap dalam Kitab Mazmur yang
berbunyi: ”Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan
dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup” (Mzm 84: 3). Dalam hal ini tubuh
fisik manusia ikut menentukan pengalaman akan perjumpaan dengan Tuhan melalui
doanya.
Dalam hal sikap berdoa Mangunhardjana (1979: 7) menguraikan:
Kesatuan jiwa dan tubuh harus dicapai pada waktu kita berdoa. Sikap
tubuh menyiapkan jiwa untuk berdoa. Sikap tubuh menyiapkan jiwa untuk
berdoa. Sikap jiwa tampak dalam sikap tubuh. Demikian dalam doa sendiri,
jiwa dan tubuh bersatu dan saling mendukung.
Manusia memang terdiri dari jiwa dan tubuh. Maka kegiatan manusia juga
berwajah dua: jiwa dan tubuh, bersifat badaniah dan rohaniah. Tetapi kalau
kita berdoa, kita dalam kesatuan diri kita. Diri kita yang utuh itulah yang
kita hadapkan kepada Tuhan dalam doa.
Dalam hal mempersiapkan diri dalam berdoa sikap badan dianggap penting. Seperti
halnya akan berdoa dalam meditasi, diperlukan sikap yang mendukung pemusatan
pada Allah sendiri.
Keterbukaan hati, tanda kesungguhan, hormat dan berkonsentrasi saat berdoa
meditasi dapat nampak dalam sikap badan. Adapun sikap badan yang dapat dilakukan
sebagai berikut:
a. Sikap Padma
Pada sikap padma ini kita dapat duduk pada suatu bantal, kaki kanan terlipat
pada paha kiri dan kaki kiri terlipat pada paha kanan. Kedua lutut menyentuh lantai;
dada dan kepala tegak. Sikap padma yang lengkap mungkin untuk beberapa orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
terlalu sukar; mereka dapat melakukan dengan cara duduk setengah padma; misalnya
pada kaki kiri saja yang dilipatkan atau diletakkan pada paha kanan. Terlebih untuk
orang yang agak tua sikap ini tidak mungkin. Mereka dapat duduk bersila saja (De
Rooy, 1980: 10).
b. Duduk Tumit
Duduk tumit ini dapat disebut juga duduk intan. Kita berlutut pada lantai atau
bantal, lalu pantat diturunkan sampai duduk pada tumit, badan dan kepala tegak lurus.
Bagi orang tertentu yang tidak dapat duduk bertumit lebih baik menggunakan alat
bantu bangku (dingklik) yang dapat dipakai sebagai bantal. Di negara-negara barat
para biarawan-biarawati biasanya dalam hal berdoa memakai alat duduk bangku
sebagai alasnya (De Rooy, 1980: 10).
c. Duduk Padma dengan Dingklik
Bagi mereka yang tidak dapat duduk seperti sikap padma maupun duduk di atas
tumit, dapat dilakukan dengan bantuan alas dingklik atau kursi kecil biasa. Duduk
dengan cara demikian itu sama bergunanya dan lebih mudah untuk orang yang baru
mulai atau bagi mereka yang sudah agak tua. Yang perlu diperhatikan ialah: kedua
lutut menyentuh permukaan lantai (De Rooy, 1980: 10).
d. Berlutut
Setiap orang sudah mengenal sikap berlutut seperti biasanya dalam tatacara
berliturgi. Dalam hal berlutut perlu memperhitungkan keseimbangan tubuh agar
terasa nyaman. Kita dapat berlutut langsung di lantai tanpa alas, dengan alas bantal
atau pada bangku yang terdapat alas untuk berlutut, sementara tangan terlipat dan
diletakkan pada meja atau sandaran lain (De Rooy, 1980: 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Berlutut dengan Kepala Tertunduk Lantai
Di dalam Kitab Suci juga dikenal cara berlutut lain: seperti berlutut pada lantai
dengan dahi tertunduk hingga mengenai lantai. Seringkali kita baca dalam Kitab Suci
bahwa Musa (atau orang lain) merebahkan diri ketika berdoa. Sikap itu memang
sukar dipakai untuk bermeditasi yang agak lama. Tetapi sikap itu membuktikan rasa
hormat yang besar dan kerendahan hati (De Rooy, 1980: 11).
f. Berdiri
Bediri adalah sikap doa yang telah dipakai oleh segala jenis agama. Kita dapat
menemukannya dalam Kitab Suci dan dalam liturgi. Sikap berdiri tegak itu dapat
dialami sebagai rasa ketetapan, keseimbangan dan rasa rileks. Sikap badan dalam hal
berdoa dapat dengan cara kaki bertumpu pada lantai, betis dan paha rileks tanpa
ketegangan. Dalam sikap doa meditasi dengan berdiri dapat dilakukan dengan cara
badan berdiri tegak, pinggang belakang tegap, bahunya tanpa ketegangan dan kepala
tegak. Sementara kedua tangan dapat diletakkan pada sisi kanan dan kiri badan, atau
dilipat di depan dada, atau dilipat menyerupai salib di muka dada (De Rooy, 1980:
11).
g. Duduk
Sikap duduk dapat dilakukan seperti cara orang Mesir yakni duduk dengan
tegak lurus maupun duduk dengan rileks, terutama waktu meditasi dimana disekitar
kita ada meja. Dalam berdoa meditasi dapat didukung dengan alat-alat bantu seperti
buku atau patung, bunga atau lilin yang diletakkan di atas meja (De Rooy, 1980: 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
h. Prosternasi
Sikap rebah (prosternasi) dapat mendukung untuk membantu mengarahkan
seseorang dalam berdoa meditasi agar mengungkapkan sikap rendah hati di hadapan
Allah. Sikap rebah seperti selebran pada pembukaan upacara Jum’at Suci, atau pada
upacara pentahbisan imam dan uskup, sedangkan kedua tangan terlipat di depan dada
(De Rooy, 1980: 12).
i. Bergerak (berjalan)
Berjalan-jalan dengan tenang di alam terbuka atau di kebun dapat merupakan
sikap yang baik untuk mencapai ketenangan hati (De Rooy, 1980: 12).
4. Pengertian Hidup Rohani
Pertanyaan akan kehidupan sungguh banyak diantaranya mengenai kehidupan
rohani. Dalam jurnal yang berjudul Hidup Rohani Kristiani: Buah Pergaulan dengan
Yesus Kristus (Sad Budianto, 2010: 72) diungkapkan bahwa:
Hidup rohani adalah hidup konkrit yang didasarkan atas ajaran Gereja maupun
Kitab Suci. Inti hidup rohani ialah bahwa seseorang menghayati apa yang
dipahaminya tentang iman Kristiani .... bahwa suatu hidup rohani adalah
pengalaman pribadi bersama Yesus Kristus sendiri.
Uraian tersebut menegaskan bahwa hidup spiritual seseorang memanglah sebuah
pengalaman bertemu dengan Allah sendiri. Allah adalah sumber hidup yang dicari
oleh manusia dalam hidup ini.
Pengalaman hidup memiliki banyak aspek, salah satunya adalah pengalaman
untuk bertemu dengan Allah. Pencarian untuk bertemu dengan Allah akan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pencarian yang berat jika belum dapat tercapai. Apalagi bagi para mahasiswa-
mahasiswi Program studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik ( prodi
IPPAK) Universitas Sanata Dharma yang juga mempelajari lebih dalam akan Allah,
namun belum memiliki pengalaman bertemu dengan Allah. Padahal pengalaman
bertemu dengan Allah diperlukan dan diprasyaratkan bagi para calon katekis sebagai
pewarta yang mewartakan kabar suka cita dari Allah sendiri.
Sebagai pewarta dalam pencariannya untuk bertemu dengan Allah tentu akan
menghadapi banyak tantangan dalam dimensi kehidupan sehari-hari. Dinamika
kehidupan ini yang diwarnai perkembangan arus globalisasi akan mendatangkan
banyak tantangan yang dapat mengalihkan pencarian akan Allah. Perkembangan
dinamika kehidupan bahkan dapat menjadi ancaman bagi manusia dalam pencarian
akan Allah.
Mengenai dampak modernisasi dan globalisasi menurut Magnis-Suseno
(2012: 49) dikatakan sebagai berikut:
Dampak modernisasi dan globalisasi dirasakan berbeda oleh masyarakat
sederhana dan masyarakat kelas menengah ke atas. Masyarakat sederhana
(kelas menengah ke bawah) pada dasarnya terancam olehnya... Kehidupan
orang kecil di kota besar dikuasai oleh persaingan brutal demi survival of the
fittest. Akibatnya masyarakat cenderung cepat bertindak dengan memakai
kekerasan.
Ditegaskan bahwa dampak perkembangan tersebut bukan saja dirasakan oleh pihak
penguasa namun pihak bawah juga terkena dampaknya. Dalam menghadapi dampak
modernisasi dan globalisasi tidak jarang masyarakat bertindak dengan kekerasan
untuk mempertahankan hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Mengenai tantangan hidup beragama Iswarahadi (2013:53) mengatakan:
Tantangan hidup beragama, atau tepatnya hidup beriman di zaman ini sangat
besar. Diantaranya ialah pluralisme, sekularisme, ateisme, dan invidualisme.
Sungguhpun demikian, kita tidak perlu takut. Roh Kudus akan mengajari
bagaimana kita berbicara dan bersaksi. Sejalan dengan ajaran Yohanes Paulus
II, dan selalu bersikap waspada terhadap efek samping dari media, kita akan
memanfaatkan media sebagai anugerah Tuhan.
Ungkapkan tersebut memberikan gambaran akan kekuatan karya Tuhan melalui Roh
Kudus dalam mengahadapi berbagai tantangan kehidupan beragama saat ini.
Berkat limpahan Roh Kuduslah maka akan menjadi sebuah kekuatan hidup
rohani bagi manusia. Hidup rohani adalah buah dari Roh Kudus yang telah
dicurahkan Kristus ke dalam hati kita (Sad Budianto, 2010: 72). Kekuatan Roh Kudus
yang merupakan rahmat kemurahan Allah tersebut perlu ditanggapi secara aktif dan
terbuka oleh manusia agar berdampak bagi kehidupannya.
5. Doa Meditasi dalam Penghayatan Hidup Rohani
a. Tujuan Doa Meditasi
Meditasi tentu memiliki tujuan tersendiri seperti yang diungkapkan oleh
Widagdo (2003:22) bahwa: “...tujuan meditasi cara Buddha adalah kedamaian dan
kegembiraan, hidup dalam kedalaman diri.” Sedangkan dalam doa meditasi juga
memiliki tujuan khusus yang tentu berbeda dengan meditasi secara umumnya. Dalam
tradisi Kristiani doa meditasi memiliki pengertian yang lain. Seperti yang dinyatakan
oleh Griffiths (2010: 89) bahwasanya “tujuan meditasi Kristiani adalah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bertemu dengan Kristus di kedalaman diri, tanpa perantaraan kata-kata atau pikiran,
tetapi melalui kehadiran Allah dalam Roh.”
Sikap mencari Allah dalam doa meditasi menjadi sikap aktif manusia untuk
menyapa dan bertemu dengan Dia. Meditasi yang didasari oleh iman tentunya juga
memiliki tujuan bagi perkembangan iman. Meditasi iman-kepercayaan adalah usaha
untuk mencapai kontak dengan Allah, sekaligus mencapai hubungan yang lebih erat
serta mendalam dengan sesama (De Rooy, 1980: 6).
Sama halnya dalam meditasi, doa juga bermaksud berkomunikasi dengan
Allah sendiri. Dalam doa, pengaturan nafas menjadi suatu bentuk persiapan yang
akan mengantar menuju inti doa. Doa menjadi pertemuan dan pengalaman akan Allah
dalam hidup, yang aneka ragam suasananya dan sifatnya, seperti suasana gembira,
takut, gentar, kagum dan cinta, hormat, percaya dan penyerahan.
Sering kali aktivitas doa hanya menjadi tindakan formalitas seseorang untuk
memulai dan mengakhiri sesuatu kegiatan. Doa sesungguhnya bukan hanya sebagai
tindakan formalitas melainkan merupakan ungkapan kerinduan akan kekuatan Allah
dalam hidup manusia. Dalam Youcat (art. 470) diungkapkan bahwa:
Kita berdoa karena kita sangat rindu kepada Allah, dan Allah menciptakan
kita untuk Diri-Nya: “Hati kami gelisah sebelum beristirahat di dalam
Engkau”: (Santo Agustinus). Kita berdoa karena kita membutuhkan. Ibu
Teresa berkata: “Karena saya tidak dapat bersandar pada diri saya sendiri,
saya bersandar pada Allah dua puluh empat jam sehari.
Santo Agustinus menegaskan bahwa ketika seseorang berdoa, ia mengungkapkan
kerinduan untuk bertemu dengan Allah. Allah sendiri pada dasarnya selalu ada dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menyertai kehidupan manusia. Namun, kerap kali manusia lari dari pada-Nya dan
bersembunyi, kadang juga mengingkari-Nya, sedangkan pada dasarnya Dia selalu
ada untuk kita. Kehadiran-Nya tampak saat Dia mencari kita sebelum kita mencari-
Nya, Diapun merindukan kita dan tidak jarang memanggil kita kembali kejalan-Nya.
Seperti halnya Soren dalam Youcat (2012: 265) mengatakan bahwa “Berdoa
bukan berarti mendengarkan apa yang engkau ucapkan sendiri; berdoa berarti
mengheningkan diri dan menunggu sampai engkau mendengar Allah berbicara.”
Sehingga dalam doa tentu kita perlu memberi waktu juga untuk mendengar apa yang
dimaui-Nya. Pada dasarnya doa meditasi merupakan doa yang diarahkan untuk
mendengarkan kehendak Tuhan.
Dalam doa meditasi bukan banyaknya kata-kata yang terucap dalam doa tetapi
bagaimana kita memberikan ruang untuk Allah juga berbicara. Georges Bernanos
dalam Youcat (2012: 265) mengatakan bahwa: “Tiba-tiba aku mengalami
keheningan. Pada inti keheningan, ada Dia yang Diri-Nya sendiri adalah keheningan,
damai, dan ketenangan.” Keheningan saat berdoa sangat memungkinkan pengalaman
akan kehadiran Allah yang menyapa.
Dalam sebuah penelitian ditemukan juga bahwa doa dapat memberikan
dampak positif dalam kesehatan diri. Penelitian yang dilakukan Miller
(TheHealthSite.com.), profesor sekaligus direktur Clinical Psychology dan direktur
Spirituality Mind Body Institute di Teachers College, Columbia University
mendapatkan bahwa:
Saat memetakan aktivitas dan struktur otak mereka menggunakan MRI, Lisa
menemukan bahwa orang-orang yang menjunjung tinggi agama mereka dan
berdoa secara teratur memiliki korteks lebih tebal dibandingkan mereka yang
tidak. Penipisan korteks, khususnya di bagian tertentu di otak merupakan
indikator semakin memburuknya kesehatan, terutama karena depresi. Korteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
lebih tebal mengindikasikan bahwa peluang orang tersebut menderita depresi
lebih kecil, sehingga menunjukkan bahwa doa dan kerohanian benar-benar
menghasilkan beberapa manfaat luar biasa bagi otak manusia.
Penemuan tersebut tentunya menjadi masukan bagi tubuh untuk lebih menjadikan diri
lebih baik. Doa tidak hanya berdampak bagi kesehatan jasmani akan tetapi juga
kesehatan rohani.
Mendapatkan kesehatan rohani tentunya menjadi dambaan setiap manusia
dalam kehidupannya. Dalam hal kesehatan rohani, menjalani hidup rohanipun juga
perlu diperhatikan seperti halnya Thomas Hidya Tjaya (2011:158) yang menyatakan
bahwa “..hidup rohani dapat dan semestinya menjadi landasan kehidupan kita.” Jika
dianalogikan dalam sebuah bangunan rumah, hidup rohani merupakan fondasinya,
sementara aspek lainnya dibangun atas fondasi tersebut. Namun apabila kita
meninggal, tiang atap roboh, tembok runtuh, tetapi fondasinya tetap kokoh, demikian
halnya menjadikan suatu penyadaran hidup dengan memiliki tujuan yang jelas,
mampu membedakan yang sifatnya sementara dan mana yang abadi, mana yang
harus lebih diprioritaskan dan mana yang perlu direfleksikan, dan sebagainya.
Melalui doa meditasi yang dilakukan dengan mendalami diri dan membuka
diri membatu mempermudah menemukan Allah dan membiarkan yang Ilahi
menyatakan Diri-Nya (Griffiths, 2010: 100). Kehadiran Allah menjadi suatu sarana
bagi kita menemukan suatu kegembiraan baru, bahkan dalam masa-masa sulit atau
percobaan dapat menjadi kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup kehidupan.
Tantangan dalam hidup sekarang sudah sangatlah kompleks. Dalam menghadapi
berbagai permasalahan hidup tentu tidaklah mudah untuk mengatasinya. Berdoa
merupakan jembatan untuk mereda masalah yang ada. Khususnya dalam berdoa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
meditasi, menurut Freeman (2004: 50) bahwa cara berdoa ini dapat membantu orang-
orang modern untuk memperdalam hidup rohaninya. Terutama bagi orang-orang
modern yang menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya.
Dewasa ini, tantangan dalam diri seseorang timbul tidak hanya dari dalam diri
tetapi juga dari luar diri. Tantangan dari luar tentunya perlu diatasi dari dalam diri
dengan memiliki hidup rohani yang kuat. Maka perlu disadarilah bahwa untuk lebih
memperdalam hidup rohani seseorang, dibutuhkan peningkatan penghayatan hidup
rohaninya. Sebagai cara peningkatan penghayatan hidup rohani diperlukan jalan yang
salah satunya dengan berdoa. Secara teristimewa ketika seseorang telah berdoa
meditasi tentunya akan mengenal buah-buah dari meditasi. Sehingga buah-buah dari
doa meditasi dapat membantu peningkatan penghayatan hidup rohaninya dan
nantinya dapat dibagikan kepada orang-orang di sekitarnya. Mengenai buah-buah
dalam doa meditasi telah disampaikan oleh St. Paulus dengan nama ‘buah Roh’ yang
adalah: Kasih, sukacita, kedamaian, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal 5:22).
Kasih merupakan buah keutamaan dari buah-buah Roh dan kasihlah yang
memampukan seseorang menemukan kegembiraan dalam hidup untuk menghadapi
tantangan hidupnya. Buah-buah kegembiraan dalam doa meditasi yang didapat
menurut Freeman (2004: 35-36) diuraikan sebagai berikut:
1. Sukacita mempunyai arti lebih dalam daripada hanya kesenangan dan
kebahagiaan. Ia ditemukan dalam pengalaman baru tentang hal-hal sederhana dan
biasa dalam hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Kedamaian adalah karunia yang Yesus berikan kepada kita dalam Roh-Nya.
Kedamaian tersebut adalah pancaran dari keharmonisan hubungan-Nya dengan
Bapa dan dengan seluruh ciptaan-Nya.
3. Kesabaran adalah penyembuhan terhadap letupan-letupan rasa dongkol,
kemarahan atau ketidaksabaran kita, dan segala cara yang kita lakukan untuk
menguasai dan memiliki orang lain.
4. Keramahan adalah karunia untuk memperlakukan orang lain seperti diri kita
sendiri ingin diperlakukan oleh orang lain.
5. Kebaikan bukan ‘milik kita’, karena kita pada hakikatnya adalah baik, dan kodrat
manusiawi kita adalah ilahi, karena kita telah diciptakan oleh Allah dan karena
Allah hidup di dalam kita.
6. Kesetiaan adalah karunia yang telah kita terima melalui disiplin bermeditasi setiap
hari. Agar setiap relasi kita menjadi hidup dan saling mencinta, penting bahwa kita
memperdalam relasi kita dengan kesetiaan.
7. Kelemahlembutan adalah sikap tanpa kekerasan, terhadap orang lain dan juga
terhadap diri kita sendiri.
8. Penguasaan diri adalah perlu kalau kita mau menikmati hidup dalam kebebasan.
Inilah buah dari meditasi yang membuat perjalanan hidup kita seimbang di tengah-
tengah semua yang berlebihan.
Buah-buah kegembiraan tersebut merupakan hasil yang diperoleh setelah berdoa
meditasi. Dari buah-buah tersebut diharapkan dapat menjadikan seseorang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menjalani kehidupan di jaman modern saat ini. Sehingga pencarian akan Allah dapat
terbantu dengan pengamalan buah-buah meditasi terhadap sesama.
B. Unsur-unsur yang Mengembangkan para Mahasiswa dalam Menyiapkan
Panggilan sebagai Pewarta
1. Panggilan sebagai Pewarta Iman
Panggilan menjadi pewarta iman merupakan tugas perutusan yang sudah
diberikan oleh Yesus sendiri dengan bersabda: “Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu” (Mat 28: 19-20). Dari Sabda tersebut ditegaskan bahwa setiap orang yang
mengaku murid Yesus dikenakan tugas perutusan yakni mewartakan kabar gembira.
Tugas perutusan pewartaan tentunya akan lebih membantu mengembangkan
hidup rohani umat secara lebih mendalam. Mengembangkan hidup rohani umat dapat
dilakukan dengan mencari dan memilih cara komunikasi pewartaan yang dapat
diterima umat. Berkomunikasi dalam hal iman dengan umat salah satunya dapat
dilakukan dengan berkatekese. Berkatekese juga merupakan unsur terpenting dalam
Gereja Katolik, seperti pada tahun 1997 telah Paus Paulus II tegaskan dalam
Catechesi Trandendae (CT) mengenai kepentingan katekese “Katekese erat terkait
dengan seluruh hidup Gereja. Katekese bukan hanya tentang penyebarluasan Gereja
secara geografis dan pertumbuhannya, melainkan juga dan bahkan terutama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
perkembangan hidup rohani umat selaras dengan rencana ilahi. Katekese sangat
menentukan semua itu” (CT art. 13).
Menurut Suhardiyanto (2012: 12) proses katekese kurang diminati umat
karena kegiatannya cenderung monoton dan proses penyajiannya hanya ‘begitu-
begitu saja’ sehingga membosankan. Perkembangan jaman dengan maraknya produk
teknologi dan perkembangan dunia media sosial yang ada, memberikan tatangan bagi
kegiatan pewartaan. Berbeda dengan umat dahulu yang menanggapi pertemuan
katekese itu menjadi kegiatan yang menarik bagi umat, sedangkan sekarang sudah
tergeser dengan hiburan dalam media televisi (TV).
Selain tantangan di atas katekis pun mengalami ketidaktertarikan dalam karya
katekese karena bidang profesi sebagai katekis kurang menjanjikan secara ekonomis.
Beberapa katekis yang sampai saat ini masih kurang terlibat di tengah umat juga
menjadi hal yang memprihatinkan. Adapun beberapa alasan yang timbul sehingga
katekis tidak terjamin secara ekonomis menurut Putranta (2012: 11) disebabkan
karena dua hal: pertama, pastor tidak bersedia membayar katekis paroki secara
khusus; kedua, katekis-katekis mulai minta gaji. Hingga sekarang dalam menanggapi
tantangan tersebut secara de facto para katekis beralih kepada profesi guru agama.
Alasan-alasan tersebutlah yang semakin membuat pewartaan iman memiliki
tantangan secara kompleks untuk menjalani berbagai peran sebagai katekis di paroki
maupun di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Menjawab tantangan tersebut prodi IPPAK telah menanggapainya dengan
menyiapkan mahasiswa-mahasiswinya sebagai calon katekis yang profesional dalam
karyanya di sekolah (guru agama) maupun Gereja yang nantinya akan menjalankan
tugas perutusannya. Mereka yang telah terpanggil untuk menjadi pewarta iman perlu
disiapkan dan dikembangkan hidup rohaninya. Sehingga jika para calon pewarta
berkarya dan semakin terkembangkan dalam hidup rohaninya, nantinya juga dapat
membantu para umat lainnya mengembangkan iman mereka akan Allah.
Tugas pewartaan merupakan panggilan dari Allah melalui Roh-Nya yang
menuntut kesediaan manusia untuk menanggapinya secara rohani. Konsekuensinya
diperlukan kematangan hidup rohani (spiritualitas).
2. Spiritualitas Pewarta Iman
Kata spiritualitas ada hubungannya dengan kata Spirit atau Roh, yaitu daya
kekuatan yang menghidupkan atau menggerakkan (Banawiratma, 1990: 57). Seperti
halnya Indra Sanjaya (2011: 22) mengungkapkan Spiritualitas adalah cara bagaimana
pengalaman kita akan Allah menentukan cara kita memandang dunia, dan juga cara
kita berinteraksi dengan dunia. Ada beberapa definisi yang diungkapkan oleh Lalu
(2009: 20) mengenai spiritualitas.
Hubungan pribadi seorang beriman dengan Allahnya dan aneka perwujudannya dalam sikap dan perbuatan.
Hidup berdasarkan kekuatan Roh Kudus dengan mengembangkan iman,
harapan dan cinta kasih.
Usaha mengintegrasikan segala segi kehidupan ke dalam cara hidup yang secara bertumpu pada iman akan Yesus Kristus.
Pengalaman iman Kristiani dalam situasi konkrit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dari definisi di atas secara sederhana dapat dikatakan spiritualitas merupakan
pengalaman seseorang beriman pada Allah yang mempengaruhi hidupnya karena
mengikuti jejak-Nya dalam relasinya di tengah masyarakat. Segala bentuk sikap,
perwujudan dan perbuatan-Nya dalam berelasi dengan sesama hendaknya dapat
menjadi contoh bagi kita.
Spiritualitas menunjuk bentuk kehidupan rohani yang berlandaskan
bimbingan Roh Kudus. Melalui pengertian spiritualitas dimaksudkan cara hidup para
katekis sesuai tuntunan Roh Kudus dalam mengembangkan imam, harapan dan kasih
pada pelayanan kepada Yesus Kristus. Spiritualitas katekis semestinya bersumber
dari katekis sejati yakni Yesus Kristus yang diterapkan dalam keseharian. Seperti
halnya dalam Kitab Suci dijelaskan bahwa kita mencari Kerajaan yang ada di tengah
kita (Lukas 17: 20-21). Hubungan dengan Allah tentunya dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dalam diri melalui kebersamaan dengan orang-orang di sekitar
kita.
Menjadi seorang Katekis dapat diartikan sebagai umat beriman yang
mendapatkan mandat mengajar dalam hal iman dan agama Katolik (Budi Purnomo,
2012: 5). Hal mengajar dalam diri katekis tentu dapat menjadi sosok yang
memberikan pengaruh dalam membantu umat dalam pengembangan iman.
Menjalankan tugas mengajar bukan saja tugas dari seorang katekis, namun mereka
yang membantu untuk menjadi komunikator yang membawa saudara-saudarinya
kepada Kristus atau memperkuat mereka dalam iman. Istilah katekis secara lebih luas
juga dapat dikenakan bagi pastor-pastor, biarawan-biarawati, orang tua, guru-guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan setiap orang Kristen yang secara serius menghayati mengambil bagian dalam
tugas profetis Kristus, yang diterima setiap orang Kristen dalam pembaptisannya
(Kan. 759).
Katekis serta guru agama yang juga kaum awam merupakan sebuah panggilan
yang dirumuskan dalam Konsili Vatikan II, mengenai tugas mengajar umat. Menurut
konsili Vatikan II, tugas mengajar itu pertama-tama ada pada Uskup sebagai
pengganti Para Rasul, lalu imam sebagai pembantu Uskup dan selanjutnya umat
sebagai yang mendapat mandat untuk juga mengajar (LG art. 24-25). Hal tersebut
merumuskan bahwa umat juga mendapat tugas untuk saling mengembangkan iman
umatnya.
Seorang pewarta dalam menghadapi tugas mengajar membutuhkan
spiritualitas yang kuat sebagai landasan kesaksian akan Allah. Menjadi saksi tentunya
mampu mengandalkan Roh Kudus yang memberdayakannya. Berkat Roh seorang
pewarta iman dalam tugas perutusannya mendasarkan sikap-sikapnya terhadap
motivasi-motivasi sebagai berikut:
a. Sedia Diutus
Menjadi katekis serta guru agama merupakan panggilan oleh Allah yang
sering dimengerti sebagai bentuk konsekuensi dari pembaptisan yang telah diterima.
Selain itu para katekis juga sering hanya dianggap sebagai pembantu atau pelayan
para imam. Akan tetapi menurut Sarjumanarsa (1982: 33) sebenarnya “katekis adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
patner para imam dan biarawan-biarawati yang juga memeliki spiritualitas sedia
diutus oleh Gereja.”
Kesediaan diutus oleh Gereja yang hidup dalam diri mereka pada dasarnya
mengalir dari panggilan yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus sendiri. Dimana
pengalaman akan Yesus yang menjelma menjadi manusia, sungguh layaknya mereka
yang juga telah dipersatukan dengan-Nya digerakkan untuk menjadi manusia yang
layak seperti Yesus. Bukan saja menjadi cita-cita melainkan juga dapat terwujud
nyata dalam kepribadiannya, keluarganya, maupun aspek hidupnya. Demikian pula
seorang katekis dan guru agama sebagaimana patner Gereja dipanggil dalam
kehidupan rohani yang khusus. Khususnya kehidupan doa, latihan rohani, pembacaan
Kitab Suci dan devosi nampak menonjol (Sarjumunarsa, 1982: 33-34), perlu
diungkapkan dalam keterlibatannya juga dalam pengutusan Gereja.
b. Semangat Menggereja
Menggereja dimaksudkan sebagai persekutuan hidup memasyarakat yang
percaya akan Yesus Kristus (Sarjumunarsa, 1982: 34). Dimana tumbuhnya hidup
menggereja tidak terlepas dari komunikasi pada persekutuan antar jemaat yang ada.
Menurut Sarjumunarsa (1982: 34) diungkapkan bahwa “dilatarbelakangi pandangan
tetang Gereja sebagai persekutuan dan komunikasi inilah spiritualitas katekis
mendapat identitasnya.”
Secara khusus ketika tugas menjadi guru selesai tidak jarang mereka menjadi
katekis dalam kesehariannya. Sebagai katekis yang dalam kesehariannya di lingkup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
gereja tidak dapat terpisahkan dari tugasnya sehari-hari sebagai aktifis dalam kegiatan
katekese. Seorang katekis perlu memiliki sikap komunikatif dalam tugas
perutusannya dengan demikian dapat membantu umat dalam mengkomunikasikan
imannya dalam proses pendampingan iman. Dalam Kis 2: 41-47 digambarkan
bagaimana ciri khusus persaudaraan Kristen pada jemaat purba. Sehingga dalam
mewujudkan komunikasi yang mendasar dapat ditandai oleh kehidupan rukun dan
damai layaknya jemaat perdana.
c. Menjadi Murid
Kesediaan diri menjadi pengikut Kristus tentunya juga dapat menjalani ajaran-
Nya. Salah satu ajaran Kristus adalah tentang sikap lemah lembut dan rendah hati
(Matius 11: 29). Sikap itulah yang selayaknya dimiliki oleh seorang pewarta, yang
terus belajar menjadi seorang murid dan bukan hanya sebagai pengajar.
Dalam Injil Lukas dikatakan: “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia
mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan
barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku” (Luk 10:16). Sabda
tersebut kembali menegaskan bahwasanya katekis adalah untusan yang dekat dengan
Tuhan Yesus sendiri. Oleh sebab itu kepercayaan diri, keberanian, dan kesanggupan
menanggung resiko karya tidak hanya tumbuh dari kekuatan sendiri melainkan
didukung oleh Tuhan yang memanggilnya (Sarjumunarsa, 1982: 36).
Kedekatan sebagai murid Yesus tersebut dalam pengertian Kristiani dapat
didasarkan pula melalui iman yang mendalam. Menurut Suharyo (2009: 118) beriman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
berarti menjadi murid Yesus. Menjadi murid Yesus berarti menjadi alter Kristus, atau
Kristus-Kristus kecil yang lain yang melanjutkan perutusan yang dilakukan oleh
Yesus, yaitu mewartakan Kerajaan Allah.
d. Berakar dan Berbuah
Para pewarta yang terpanggil sebagai katekis maupun guru agama dikatakan
berhasil tentunya memiliki kriteria tertentu, terlebih untuk melihat apakah sudah
memiliki spiritualitas sesuai spiritualitas Gereja yang sesungguhnya. Menurut
Sarjumunarsa (1982: 36) diungkapkan bahwa sebagai pewarta, akan berhasil jika
mengembangkan spiritualitasnya dalam dua segi kehidupan Gereja, yaitu semakin
berakarnya dan semakin berkembangnya Gereja dalam diri seseorang.
Berakarnya Gereja dapat pula dilihat dalam kehidupan Gereja dalam seluruh
aspek kehidupan jemaat. Gereja menyatakan dirinya dalam segi kebudayaan, sosial,
ekonomi, keagamaan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dilihat secara jelas juga
oleh masyarakat bahwa tidak ada satu segi kehidupan yang tidak terjangkau oleh
iman, sebab iman merupakan akar dari perkembangan Gereja di tengah aspek
kehidupan masyarakat (Sarjumunarsa, 1982: 36-37). Iman yang semakin berakar
tentunya akan berakar dan berbuah. Buah dari perkembangan iman dapat pula
didukung dengan pendidikan iman yang terus menerus dari diri sendiri maupun orang
lain.
Pendidikan iman tentunya tidak hanya berhenti pada pendidikan formal oleh
guru agama di sekolah, melainkan perlu ditunjang oleh pendampingan iman lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
lanjut dalam bentuk katekese. Untuk itu perlu dilakukan pembaharuan katekese.
Dalam pembaharuan tersebut Heselaars menyatakan: “untuk memperbaharui
katekese, janganlah mulai dengan para imam, melainkan mulailah dengan para
katekis” (Putranta, 2012:11). Dari pernyataan ini jelaslah bahwa guru agama dan
katekis memiliki peran dalam pembaharuan katekese bagi Gereja yang perlu tetap
mendapat pembaharuan pengetahuan iman.
3. Kepribadian Pewarta Iman
Kepribadian dapat diartikan keseluruhan sikap, sifat dan watak, sehingga
meliputi keseluruhan diri seseorang, termasuk seluruh kekuatan dan kelemahan,
kecenderungan dan cita-cita serta bagaimana unsur itu diintegrasikan dan
diselaraskan dalam diri seseorang dalam tindakan nyata (Lalu, 2009: 18). Semangat
spiritualitas yang telah dihidupi melalui Roh Kudus perlulah diwujudnyatakan dalam
kepribadian seorang pewarta sebagai wujud panggilan dari-Nya. Wujud nyata
panggilan-Nya di dunia ini ialah menjadi katekis dan guru agama, namun bukan
pertama-tama apa yang dihasilkannya dalam perbuatannya dalam cara ia mengajar,
akan tetapi bagaimana eksistensinya menjadi nyata di dalam bahasa dan perilakunya
sehari-hari. Adapun aspek-aspek kepribadian seorang pewarta yang perlu dihayati
adalah:
a. Saksi Kristus
Sebagai seorang katekis kesaksian yang dilakukan dan diwartakan ialah
kebijaksanaan Allah yang tersembunyi dan misterius, yang sebelum dunia dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita, yang tidak dikenal seorang penguasa
dunia ini (Kamari, 1985: 4). Menjadi pewarta yang baik dalam kehidupan sehari-hari
merupakan wujud kesaksian. Betapa pentingnya kesaksian karena kita sudah diajak
untuk bergabung dengan-Nya dan mengambil bagian dalam karya-Nya dan sikap
iman selalu mengacu kepada kesetiaan Allah, yang tidak pernah akan tinggal diam
saja (CT art. 15).
b. Kerendahan Hati Para Pelayan
Tugas katekis dan guru agama ialah bukan mengajarkan diri sendiri
melainkan tentang Kristus dan pesan ajaran-Nya. Sesuai dengan pesan Paulus yang
mengatakan: “Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus
sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus” (2Kor 4: 5).
Perlulah dimengerti tugas sebagai saksi ketika mengajar yaitu hendaknyalah
mewartakan Yesus bukan mewartakan diri pribadi katekis.
c. Bertanggungjawab sebagai Pewarta
Memiliki panggilan menjadi pewarta merupakan panggilan yang jarang orang
dapat langsung menerimanya. Akan tetapi jika panggilan itu ditinggalkan dengan
melarikan diri, tentu menjadi suatu yang dapat merugikan dirinya. Hal ini seperti
yang terjadi pada Yunus (Yun. 1: 3) dalam Perjanjian Lama yang juga meninggalkan
panggilannya. Ia melarikan diri dari tugasnya hingga pada akhirnya dia diundi dan
dicampakkan ke dalam laut. Celakalah orang yang dipilih Allah menjadi pewartanya
(namun) dan yang melarikan diri (Kamari, 1985: 18). Sikap bertanggung jawab akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
panggilan Allah akan mendatangkan keselamatan bagi dirinya dan juga bagi umat
lain yang merindukan kabar keselamatan.
Menyadari beberapa hal di atas, sebagai wujud kedekatan dan kerinduan akan
Allah maka seorang yang telah terpanggil khususnya menjadi seorang Katekis perlu
memiliki kebiasaan menyapa dan disapa oleh Allah. Doa meditasi menjadi salah satu
sarana membantu pribadi katekis untuk mengalami Yesus di dalam dirinya. Sebagai
pengalaman bertemu dengan Allah di keheningan doa meditasi, terciptalah pemusatan
diri kepada Allah yang menanti sapaan dari-Nya. Sapaan-Nya dalam doa meditasi
diharapkan dapat membantu kita untuk lebih mengenal-Nya serta dapat mengingatkan
kita dalam meningkatkan hidup rohani melalui buah-buah doa meditasi yang akan
diperoleh. Buah-buah dari doa meditasipun akan sangat membantu katekis
meningkatkan hidup rohaninya yang nantinya juga dibagikan kepada orang-orang di
sekitarnya. Terkhusus diharapkan para mahasiswa di prodi IPPAK yang telah
menjalani doa meditasi dapat membagikan buah-buah tersebut dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga nantinya spiritualitas dan kepribadian para calon katekis dapat
diperoleh dan membantu mereka menemukan Allah saat berdoa meditasi maupun
setelah berdoa meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
GAMBARAN SITUASI PENDAMPINGAN DOA MEDITASI MAHASISWA
DI PRODI IPPAK
Bab III menguraikan mengenai gambaran situasi pendampingan doa meditasi
dan pengaruh doa meditasi terhadap peningkatan penghayatan hidup rohani
mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama
Katolik (Prodi IPPAK). Bab ini dibagi dalam dua pokok bahasan yaitu: gambaran
umum Prodi IPPAK dan penelitian tentang metode doa meditasi di Prodi IPPAK, dan
peranannya bagi para mahasiswa di Prodi IPPAK. Uraian tentang gambaran umum
Prodi IPPAK meliputi: sejarah singkat, visi misi dan pendampingan spiritualitas
mahasiswa. Sementara itu mengenai penelitian tentang metode doa meditasi bagi
mahasiswa di Prodi IPPAK terdiri atas: permasalahan penelitian, tujuan penelitian,
variabel penelitian, manfaat penelitian, pendekatan penelitian, tempat dan waktu
penelitian, responden penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik dan
analisis data dan keabsahan data. Sedangkan uraian hasil penelitian tentang
pendampingan spiritualitas mahasiswa yaitu: hasil dan pembahasan penelitian dan
rangkuman hasil penelitian serta permasalahan yang ditemukan.
A. Gambaran Umum Prodi IPPAK
1. Sejarah Singkat Prodi IPPAK
Gambaran secara singkat sejarah dibangunnya Prodi IPPAK dipaparkan
dalam Buku Panduan Program Studi IPPAK (2010: 1-3). Pada mulanya pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1959, Majelis Agung Wali Gereja Indonesia (MAWI yang sekarang KWI)
merencanakan usaha untuk menyusun “Katekismus” baru dan riset untuk kepentingan
katekese. MAWI kemudian menyerahkan tugas tersebut kepada P. F. Heselaars SJ
yang kemudian bekerjasama dengan P. C. Carry SJ. Maka pada tahun 1960, Serikat
Yesus (SJ) mendirikan Pusat Kateketik (PUSKAT). PUSKAT yang telah
didirikanpun mengadakan kegiatan antara lain: menerbitkan buku-buku, mengadakan
penataran para guru dan ceramah-ceramah untuk kelompok kategorial lainnya.
Pada tangaal 1 Agustus 1962, SJ mendirikan Yayasan Akademi Kateketik
Katolik Indonesia (AKKI) sebagai tanggapan akan kurangnya tenaga-tenaga lapangan
yang terdidik dapat memperlambat usaha memperbaharui katekese. Yayasan AKKI
pun pada perkembangannya dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi kateketik dan
disahkan dengan akte Notaris pada tanggal 3 April 1964. Selanjutnya pada 11 Mei
1965 AKKI memperoleh status terdaftar dari menteri PTIP dengan SK No.
108/B.Swt/P/65.
Bagi Sarjana Muda AKKI dapat melaksanakan ujian untuk pertama kalinya
pada tahun 1966. Kemudian pada tahun 1969 dibuka tingkat sarjana lengkap yang
mendorong perubahan nama lembaga. Hingga pada tanggal 31 Maret 1971 AKKI
merubah nama menjadi Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya.
Proses perubahan jenjang dan program pendidikan beserta penataan kembali
unit jurusan/program studi dengan status diakui di lingkungan Koordinasi Perguruan
Tinggi Swasta Wilayah V, DIY terjadi pada tahun 1984-1985. Melalui proses selama
itu, Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya yang berawal dari dua unit yaitu sarjana
muda dan sarjana penuh dipadukan ke dalam bentuk baru berupa program sarjana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
satu (S1) dengan nama Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya (STFK
Pradnyawidya).
STFK Pradnyawidya selanjutnya untuk menanggapi peraturan pemerintah dan
kebutuhan para mahasiswa dalam hal peraturan bahwa hanya lulusan dari Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang memiliki akta mengajar dapat secara
sah menjadi guru. Maka, STFK Pradnyawidya memerlukan jalur perubahan dengan
merger cukup lama dengan FKIP Universitas Sanata Dharma. Hingga akhirnya
berdasarkan SK Mendikbud No. 08/D/O/1995 tertanggal 14 Februari 1995 STFK
Pradnyawidya berubah nama menjadi Fakultas Pendidikan Agama (FIPA) Program
studi Pendidikan Agama Katolik dengan status disamakan.
Pemerintah mengadakan ulang nama-nama program studi di lingkaran PTS di
seluruh Indonesia yang membuat status FIPA berubah pada tahun 1999. perubahan
FIPA menjadi program studi dengan nama program studi “Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik” dan menjadi bagian FKIP USD.
2. Visi Misi Prodi IPPAK
Buku Panduan Prodi IPPAK (2010:4) mencantumkan mengenai visi dan misi
lembaga ini, yaitu:
Visi
Terwujudnya Gereja yang memperjuangkan masyarakat Indonesia yang bermartabat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Misi
Mendidik kaum muda menjadi katekis dalam konteks Gereja Indonesia yang
memasyarakat.
Mengembangkan karya katekese dalam Gereja demi masyarakat Indonesia yang
semakin bermartabat.
Melalui visi dan misi Prodi IPPAK dapat menjadikannya sebagai landasan
untuk menjadikan lembaga pendidik dalam mengembangkan mahasiswanya dan
membina para katekis dalam pencarian makna.
3. Pendampingan Spiritualitas Mahasiswa IPPAK
Pendampingan merupakan salah satu cara yang dilakukan Prodi IPPAK dalam
proses pendidikan di IPPAK Universitas Sanata Dharma (USD). Pendampingan
spiritualitas bagi calon katekis diperlukan untuk menolong mereka dalam
memperkembangkan hidup rohaninya (Ariyanti, 2012: 42). Pedampingan spiritualitas
yang dilakukan oleh Prodi IPPAK mencakup unsur-unsur akademik, sosial
interpersonal, moral spiritual dan kemandirian pribadi.
Secara khusus di Prodi IPPAK diselenggarakan program pendampingan
spiritualitas yang dikelola oleh koordinator Spiritualitas Prodi. Spiritualitas yang mau
dikembangkan di Prodi IPPAK adalah mengacu pada Spritualitas Ignasian
sebagaimana menjadi semangat di Universitas Sanata Dharma. Pendampingan
Spritualitas di Prodi IPPAK dilaksanakan dalam bentuk dinamika latihan rohani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Sebagaimana tercantum dalam Panduan Prodi IPPAK (2010: 19) arah pendampingan
spiritualitas di prodi IPPAK adalah:
1. Mengembangkan kekaguman kepada realitas dunia yang secara hakiki
mengungkapkan keagungan Penciptanya (kosmologi Kristiani – asas dan dasar
LR, khususnya pembedaan tujuan dari sarana).
2. Mengembangkan kesadaran akan penyimpanan yang terus terjadi akibat kedosaan
(misteri kedosaan-pembedaan Roh, LR, khususnya etos kerja).
3. Mendorong untuk terlibat khususnya di dalam proses penebusan yang terus
berlangsung melalui disiplin ilmu yang ada (misteri penebusan – Panggilan Raja,
LR, khususnya Etika Profesi).
4. Serta mendorong perkembangan diri yang selaras dengan realitas penciptaan
tersebut, ialah semakin menjadi *men and women for/with others* (anthropologi
Kristiani/alter christi contemplativus ad amorem/Kontemplasi untuk mendapatkan
cinta, LR, khususnya pemaknaan hidup).
Pendampingan dalam latihan rohani itu dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan pada mahasiswa mengembangkan diri dalam segi kerohanian.
B. Penelitian tentang Doa Meditasi bagi Peningkatan Penghayatan Hidup
Rohani Mahasiswa di Prodi IPPAK
1. Permasalahan Penelitian
a. Bagaimana penghayatan hidup rohani mahasiswa IPPAK sebagai calon guru
dan katekis?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Apa saja peranan doa meditasi terhadap hidup rohani mahasiswa IPPAK?
c. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat keterlibatan mahasiswa
dalam doa meditasi sebagai peningkatan hidup rohaninya?
d. Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup
rohani mahasiswa di Prodi IPPAK?
2. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui penghayatan hidup rohani mahasiswa IPPAK sebagai calon guru
dan katekis.
b. Mengetahui peranan doa meditasi terhadap hidup rohani mahasiswa IPPAK.
c. Mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan mahasiswa
dalam doa meditasi sebagai peningkatan hidup rohaninya.
d. Mengetahui usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan
hidup rohani mahasiswa di Prodi IPPAK.
3. Variabel Penelitian
a. Penghayatan hidup rohani mahasiswa IPPAK sebagai calon guru dan katekis.
b. Peranan doa meditasi terhadap hidup rohani mahasiswa IPPAK.
c. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan mahasiswa
dalam doa meditasi sebagai peningkatan hidup rohaninya.
d. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup rohani
mahasiswa di Prodi IPPAK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4. Manfaat Penelitian
Penelitian dimaksudkan untuk memperoleh masukan untuk merancang suatu
program pendampingan doa meditasi yang dapat membantu para mahasiswa
meningkatkan hidup rohaninya sebagai calon guru dan katekis.
5. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kualitaif yang bertujuan untuk menemukan pola-pola yang memungkinkan dapat
dikembangkan menjadi teori (Nasution, 1988: 11). Penelitian yang akan dilakukan
dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya
bersifat kualitatif (Husaini, 2008: 78). Sehingga data yang didapatkan akan disajikan
dalam bentuk uraian. Peneliti dalam penelitian ini adalah instrumen utama.
Maksudnya, penelitian ini menuntut keterlibatan peneliti secara langsung dalam
pengumpulan data sehingga peneliti dapat menghimpun data secara natural.
6. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah kampus IPPAK USD yang terletak di Jalan
Ahmad Jazuli, No. 02 Yogyakarta. Penulis memilih penelitian di kampus IPPAK
karena IPPAK memberikan pendampingan pada mahasiswanya untuk lebih
mengembangkan diri melalui pelatihan rohani. Latihan rohani dalam mata kuliah
Pembinaan Spiritualitas tersebut memiliki beberapa ketercapaian dengan berbagai
kegiatannya. Terkhusus pada semester lima pada mata kuliah spiritualitas dan retret
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
angkatan yang salah satunya dilakukan melalui latihan doa meditasi. Penelitian ini
dilakukan selama tangggal 24 November – 5 Desember 2014.
7. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian kualitatif berkembang terus (snowball),
selanjutnya, pemilihan responden dilakukan untuk mendapatkan data yang
diinginkan, sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan (Husaini, 2008:
78). Responden dari penelitian ini adalah Koordinator Bidang Spiritualitas, Dosen
pendamping Spiritualitas dan retret, Mahasiswa IPPAK angkatan 2010 dan 2011.
Dalam penelitian ini, penulisan telah mewawancarai 25 responden yang terdiri dari
dosen dan mahasiswa. Dosen yang diwawancarai adalah Koordinator Bidang
Spiritualitas, 3 dosen pendamping spiritualitas yaitu 2 awam dan 1 religius serta 1
dosen pendamping retret yang menggunakan metode doa meditasi selama
mendampingi retret mahasiswa. Sedangkan mahasiswa terdiri atas: mahasiswa
angkatan 2011, sebanyak 1 awam dan angkatan 2010 sebanyak 14 awam dan 5
religius.
Responden tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa mereka merupakan
pihak-pihak yang dapat memberikan informasi secara obyektif dan terperinci
mengenai pelaksanaan dan dampak yang dirasakan pada doa meditasi. Segala
informasi yang diharapkan dan didapatkan dari para pribadi responden adalah
pengertian dan tujuan dari doa meditasi, peranan doa meditasi dan hal-hal yang
mendukung maupun menghambat dalam proses doa meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Para responden seperti halnya koordinator bidang spiritualitas diharapkan
dapat memberikan informasi berkaitan dengan pengelolaan pendampingan
spiritualitas yang ada di lembaga. Dosen pendamping mata kuliah spiritualitas
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keterlibatannya selama
mendampingi para mahasiswa baik dari segi bentuk maupun proses pelaksanaannya.
Sedangkan para mahasiswa diharapkan dapat memberikan informasi berkaitan
dengan pengalaman mereka dalam mengikuti proses doa meditasi dan perkembangan
hidup rohani yang mereka rasakan sebagai calon pewarta.
8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi
dokumen. Selain itu, pada tahap pra penelitian peneliti menggunakan kuesioner
terbuka untuk memperoleh gambaran situasi mahasiswa dan sebagai pelengkap data
yang merujuk pada variabel yang akan diteliti.
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu (Suwandi
Basrowi, 2008: 127). Dalam wawancara terjadi komunikasi langsung yaitu bahwa
peneliti dan responden bersemuka. Dalam wawancara ini peneliti mengadakan tanya
jawab sepihak, yang berarti responden tidak diberi kesempatan untuk bertanya balik.
Wawancara yang peneliti pilih adalah wawancara terpimpin. Dimaksudkan bahwa
pertanyaan yang digunakan dalam wawancara sudah disiapkan terlebih dahulu oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
peneliti. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam melakukan
wawancara adalah:
1) Menentukan kesepakatan waktu dengan responden kemudian melakukan
wawancara.
2) Merekam dengan perekam suara.
3) Mentranskip data hasil wawancara dalam bentuk tulisan.
4) Mengkonfirmasi hasil wawancara kepada responden.
5) Melengkapi data sesuai dengan yang dimaksudkan oleh responden.
b. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi ialah pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen (Husaini, 2008: 69). Dokumen-dokumen
cenderung data sekunder, adapun dokumen yang dipelajari adalah Panduan Prodi
IPPAK.
9. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dimulai sejak awal yang dituangkan dalam
bentuk tulisan dan dianalisis agar dapat ditafsirkan (Nasution, 1988: 129). Data yang
diperoleh akan dirangkum sesuai hal-hal yang nantinya mengarah pada tujuan penulis
agar semakin memahami masalah yang diteliti. Kemudian data disajikan dalam
bentuk tertulis/uraian hingga akhirnya penulis menarik kesimpulan. Kesimpulan
diverifikasikan dengan mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing. Kemudian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
penulis kembali melakukan verifikasi ke lapangan guna menyempurnakan data untuk
menarik kesimpulan akhir.
C. Hasil Penelitian tentang Doa Meditasi sebagai Peningkatan Hidup Rohani
Mahasiswa di Prodi IPPAK
Penulis melakukan penelitian dengan wawancara dan studi pustaka pada 24
November – 5 Desember 2014. Dengan keragaman latar belakang dan kebiasaan dari
para responden t, peneliti mendapatkan informasi dan data sesuai yang diharapkan
terkait dengan pengertian doa meditasi, hidup rohani dan peranan doa meditasi bagi
hidup rohani para mahasiswa.
Wawancara dilakukan di kampus IPPAK, Jalan Ahmad Jazuli 02 dan sebagian
di tempat kost para responden. Waktu pelaksanaan wawancara sangat bervariasi,
tergantung kesiapan dari responden. Penulis akan memaparkan hasil penelitian
berdasarkan variabel penelitian yang telah ditentukan. Pembahasan per variabel yang
didukung dengan beberapa sumber pustaka serta pemahaman penulis sendiri. Adapun
variabel tersebut adalah: penghayatan hidup rohani para mahasiswa sebagai calon
katekis dan guru agama, peran doa meditasi terhadap hidup rohani mahasiswa, faktor-
faktor yang mendukung dan menghambat keterlibatan dalam doa meditasi serta usaha
yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa melalui doa
meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Hasil dan Pembahasan Penelitian
a. Penghayatan Hidup Rohani para Mahasiswa
1) Hasil Penelitian
Melalui wawancara dengan responden diperoleh pemahaman mengenai
penghayatan hidup rohani sebagai berikut:
Penghayatan hidup rohani sendiri merupakan proses bagaimana manusia
dapat mendekatkan diri pada alam sehingga bisa menghargai nilai-nilai kehidupan
sebagai proses pertumbuhan hidup rohani itu sendiri (R1). Sedangkan menurut R2,
R6, R7, bahwa hidup rohani manusia merupakan semua tindakan manusia dalam
memilih pilihan hidup berdasarkan nilai-nilai kristiani. Pernyataan tersebut didukung
lebih lanjut oleh R3, R6, R8, R20 bahwa hidup rohani merupakan hidup yang
senantiasa bersatu dengan Tuhan yang nantinya akan berdampak maupun berbuah
dalam kehidupan sehari-hari dengan tetap menjaga nilai-nilai kehidupan.
Secara lebih rinci, R12 [Lampiran 3: (48)] menyampaikan:
Hidup rohani adalah ketika semua aspek-aspek kehidupan, kamu menyertakan
Tuhan di dalamnya sehingga Tuhanlah yang ikut serta, ikut campur,
mengendalikan yang memberikan petunjuk yang mengarahkan kamu dalam
hidupmu untuk menjalani suatu kehidupan yang kamu rencanakan namun
Tuhan yang menentukan.
Pernyataan di atas didukung oleh R17. Sejalan dengan hal tersebut, menurut
R5, R6, R9, R10, R11, R16 mengungkapkan hidup rohani merupakan hidup yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
lebih mementingkan berelasi dengan Tuhan sehingga mampu memberikan Roh pada
kehidupan pribadi.
Diungkapkan oleh R15 bahwa Hidup rohani mengambarkan bagaimana hidup
seturut sabda Allah yang dihayati secara pribadi dan tidak mudah dilihat oleh orang
lain. Dijelaskan juga oleh R14 dan R19 bahwa keadaan hidup rohani dijalani dengan
mengolah hidup melalui doa. Hal tersebut juga diungkapkan oleh R4 bahwa dengan
berpegang dalam doa membantu mereka untuk mengolah hidup dan menjalani
aktivitas sehari-hari. Secara singkat R18 juga menyampaikan bahwa hidup rohani
adalah hidup dimana bisa menyelaraskan makna kehidupan jasmani dan rohani
sehingga responden dapat intim berkomunikasi dengan Tuhan sendiri.
Setelah memahami arti hidup rohani, sebagai pribadi yang terus berkembang
maka para responden yang telah belajar di prodi IPPAK juga merasakan
perkembangan hidup rohaninya melalui upaya yang diperoleh selama belajar di
IPPAK. Adapun perkembangan yang mereka rasakan nampak diungkapkan oleh R18,
R12 bahwa selama di IPPAK mengalami pengolahan hidup rohani secara lebih
mendalam. Perkembangan hidup rohani lainnya juga dirasakan oleh R1 bahwa
dirinya dapat mengolah emosi dan mental, R2 mengolah nilai kejujuran, R6
memampukannya untuk mendewasakan imannya, R15 mampu menerima diri sendiri,
R4 dan R9 yang mensyukuri anugerah yang sudah diterima meskipun hanya dalam
hal kecil serta mampu menerima perbedaan pendapat antar teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pernyataan tersebut di atas juga dirasakan oleh R6, R7, R10, R17, R20.
Mereka mengungkapkan bahwa kepekaan dalam mengambil hal-hal tersebut di dapat
selama proses bersosialisasi dengan teman sekelas dan tentunya praktek hidup
menggereja. Menurut mereka melalui sosialisasi secara baik dengan sesama
merupakan wujud dari menghormati Tuhan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh R16
dan R19.
Melalui pembelajaran refleksi R5, merasakan perkembangan dalam hidupnya
yang semakin membantu merenungkan pengalaman-pengalamannya sehingga dapat
menemukan pembelajaran hidup dan pesan dari Kitab Suci. Berkat sharing
pengalaman dari teman mengenai penyelesaian tugas menyemangati dan
memampukan R13 menemukan pertumbuhan hidup rohani melalui tugas kuliah yang
diberikan oleh dosen. Selain itu diungkapkan oleh R3, R8, bahwa akhirnya mereka
setelah mengikuti proses pembelajaran di IPPAK dapat menemukan Tuhan dan
diteguhkan dalam hidup panggilannya.
Secara khusus prodi IPPAK mengajarkan mengenai hidup doa, adapun yang
dirasakan oleh R11 hal hidup doa yang telah diajarkan menjadikannya semakin
diingatkan kembali mengenai hidup rohaninya. Sedangkan melalui latihan doa
meditasi dan doa rosario dia dapat belajar setia pada proses, mengolah diri, tidak
tergesa-gesa mengambil keputusan serta belajar berelasi dengan Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2) Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidup rohani yaitu hidup sesuai ajaran
dari Allah sendiri sehingga memampukan seseorang bertemu dengan Allah melalui
tuntunan Roh Kudus. Roh kudus yang telah memberi kekuatan merupakan rahmat
kemurahan Allah perlu ditanggapi secara aktif. Seperti salah satunya dengan
mengambil bagian menjadi pewarta iman atau dapat disebut sebagai katekis dan guru
agama.
Untuk menjadi pewarta iman konsekuensinya diperlukan kesadaran bahwa
tugas dari pewarta iman sendiri adalah memiliki kematangan hidup rohani yang
memiliki spiritualitas mendalam. Spiritualitas berhubungan dengan Roh, yaitu daya
kekuatan yang menghidupkan atau menggerakkan (Banawiratma, 1990:57). Kekuatan
dari Roh Kuduslah yang memampukan para katekis dan guru agama dapat bersaksi
Allah.
Dorongan dari Roh Kudus perlu dihidupi dalam kepribadian seorang pewarta
sebagai wujud panggilan-Nya. Kepribadian dapat diartikan sebagai keseluruhan
sikap, sifat dan watak, sehingga meliputi kehidupan diri seseorang, dan dapat
diwujudnyatakan (Lalu, 2009: 18). Aspek-aspek kepribadian sebagai wujud seorang
pewarta ialah menjadi saksi Kristus dengan mengambil bagian dalam karya-Nya,
memiliki tugas mengajar dan mewartakan bersaksi akan Kristus bukan mewartakan
dirinya sendiri, serta bertanggung jawab sebagai pewarta dengan menjalani tugas
panggilan tanpa menghindarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Selain itu Roh Kudus juga memampukan dan memberdayakan pewarta iman
dalam tugas perutusannya dengan mendasarkan beberapa sikap-sikap. Adapun sikap-
sikap tersebut ialah: sedia diutus sebagai tanggungjawab dari baptisan yang telah
diterima untuk menjadi pelayan Gereja, memiliki semangat menggereja sebagai
wujud persekutuan hidup bermasyarakat antar jemaat yang ada, menjadi murid yang
menyadari diri bukan sebagai pengajar akan tetapi sebagai murid yang siap belajar,
selain itu juga dapat berakar dan berbuah dikarenakan iman yang dimiliki.
Diharapkan melalui sikap-sikap tersebut pendidikan iman sebagai pengembangan
hidup rohani tidak berhenti pada pendidikan formal di lembaga-lembaga pendidikan
tetapi juga pendampingan iman dalam bentuk katekese.
Melalui jawaban dari para responden, terutama mahasiswa, dapat disimpulkan
bahwa mereka dapat memahami hidup rohani sebagai pewarta iman (katekis dan guru
agama). Mereka dapat menjalani hidup berdasarkan nilai-nilai Kristiani sehingga
mereka dapat menemukan Roh kehidupan. Disadari bahwa menjadi katekis dan guru
agama merupakan perwujudan panggilan hidup sebagai pewarta. Seorang pewarta
perlu memiliki hubungan mendalam dengan Tuhan. Hubungan personal dengan
Tuhan dapat dibina melalui bersosialisasi dengan sesama. Kedalaman hidup rohani
dapat dirasakan dengan mengolah sikap emosional, mengolah nilai kejujuran,
menemukan pendewasaan iman serta bersyukur dan menerima diri apa adanya.
Semua perkembangan yang dirasakan ini membantu mahasiswa untuk menghayati
hidup rohani sebagai pewarta iman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b. Peran Doa Meditasi terhadap Hidup Rohani Mahasiswa
1) Hasil Penelitian
Melalui wawancara dengan responden diperoleh pemahaman mengenai doa
meditasi, tujuan doa meditasi, serta peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup
rohani para responden. Adapun pemahaman mereka akan doa meditasi adalah sebagai
berikut:
Menurut R23 pada semester lima dilatihkan doa meditasi sebagai doa dalam
arti yang luas, di sana dilatihkan antara lain penyadaran tubuh, doa dengan pernafasan
sebagai penyadaran akan bunyi, akan suara, serta dilatihkan juga pemberdayaan
fantasi, kontemplasi, selain itu juga diajarkan meditasi dalam arti sempit. Adapun
meditasi dalam arti sempit, orang diajak untuk memperdalam doa-doa secara verbal
maupun lisan. Sedangkan pemahaman yang dapat ditangkap oleh R1 doa meditasi
adalah bersemedi di dalam badan. Lain halnya menurut R2, R5, R6, R20, doa
meditasi merupakan doa hening dengan berkonsentrasi untuk menemukan Allah.
Pernyataan tersebut didukung oleh R3, R9, R10, R12 bahwa doa meditasi merupakan
doa hening di hadapan Tuhan, mendengarkan suara Tuhan dan mampu mengubah
cara hidup dalam keseharian. Bahkan menurut R4, dibutuhkan kesadaran penuh saat
berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa meditasi. Doa hening di hadapan Tuhan juga
dipahami oleh R7, R8, dengan didukung oleh R17 bahwa melalui keheningan dalam
doa dapat memusatkan perhatian dan pikiran pada Tuhan. Dikatakan juga oleh R19
bahwa doa meditasi merupakan doa batin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Selain itu juga menurut R13 bahwa doa meditasi itu dibutuhkan ketenangan
lalu mencoba mendengarkan atau merasakan Tuhan melalui segala sesuatu yang ada
di sekeliling dan apa saja yang bisa dirasakan. Melalui sikap tenang ditambahkan oleh
R15 bahwa doa meditasi merupakan doa dengan sikap tenang yang berpusat pada
suara atau iringan, maupun dengan pengaturan nafas, bacaan Kitab Suci sebagai
penuntun menuju maksud Tuhan, sehingga nantinya dapat berkomunikasi dengan
Tuhan sendiri. Hal doa tersebut ditegaskan oleh R18 bahwa doa meditasi merupakan
salah satu teknik doa untuk dapat berkomunikasi dengan Tuhan sendiri.
Selanjutnya mengenai teknik berdoa meditasi, R16 menyebutkan:
Doa meditasi itu biasanya bahan utamanya biasanya Kitab Suci, setelah
membaca, dibaca berulang-ulang kali, kemudian ambil waktu untuk hening,
masuk ke dalam suasana membayangkan, menghadirkan diri dalam situasi apa
yang dalam teks yang kita baca. Terus itu dengan bantuan Roh Kudus kita
akan menemukan nilai-nilai apa yang dikehendaki oleh Tuhan melalui teks itu
dan apa yang dibicarakan dengan kita, yang sepengalaman saya begitu kalau
meditasi... [Lampiran 3: (62), (63)]
Melalui pemahaman akan doa meditasi, responden juga menyampaikan
pemahaman mereka mengenai tujuan doa meditasi yang telah mereka alami selama di
Prodi IPPAK. Ditegaskan oleh R25 bahwasannya secara umum tujuan dari
pembinaan spiritualitas semester lima mengajak mahasiswa untuk semakin bisa
berdoa dan juga semakin memahami ibadat-ibadat, dimana nantinya menyiapkan para
mahasiswa menjadi petugas pemimpin ibadat. Melalui doa meditasi mahasiswa diajak
untuk belajar berdoa sehingga harapannya mahasiswa lebih dapat menjadi pendoa
yang baik hingga nantinya dapat mengajarkan cara berdoa kepada umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Mengenai tujuan doa meditasi, menurut pemahaman responden selama
mengikuti mata kuliah spiritualitas semester lima sebagai berikut:
Menurut R19 tujuan dari adanya doa meditasi di semester lima ialah agar
mahasiswa belajar mengenal dan mengalami praktek doa meditasi. Sejalan dengan
hal tersebut diterangkan oleh R12 bahwa tujuannya adalah membantu mahasiswa
untuk bisa menjadi pemimpin meditasi yang nantinya juga akan membantu orang lain
bermeditasi. Disebut juga oleh R4 bahwa tujuan materi tentang doa meditasi yang
dipraktekkan merupakan salah satu contoh latihan doa. Seperti halnya R17 dan R20
melengkapi bahwa doa meditasi yang dilatihkan bertujuan untuk bisa berkonsentrasi
dalam hal berdoa.
Selanjutnya, menurut R10 lebih mendengarkan, sehingga dapat berteman
dengan diri sendiri. Ditambahkan R2 bahwa melalui doa meditasi nantinya dapat
menenangkan diri dan menyembuhkan luka batin yang pernah dialami.
Ada pula menurut R1, R5, R7, R11, memahami tujuan dari doa meditasi yaitu
membuat perkembangan hidup rohani lebih baik terutama dalam mengolah hidup
rohani. Dilengkapi oleh R7, fungsi doa meditasi untuk membedakan roh jahat dan roh
baik, sebagai dasar membangun hidup rohani. Selain itu sebagai calon pewarta
melalui doa meditasi juga diingatkan untuk semakin dekat dengan Tuhan seperti
diungkapkan oleh R8, R9, R16. Didukung oleh R16 dan R20, doa meditasi membawa
keheningan untuk lebih mudah menemukan Tuhan. Sehingga harapan dari R3, R6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
setelah berelasi dengan Tuhan nantinya bisa mengajak umat dimana kita berada untuk
juga dapat mengenal doa meditasi.
Namun ada juga yang tidak begitu menangkap maksud dari proses pelatihan
doa meditasi yang diadakan pada semester lima. Seperti diungkapkan oleh R18 yang
mengatakan bahwa dia lupa akan tujuan doa meditasi di semester lima, R13 dan R15
yang belum terlalu paham akan tujuan doa meditasi.
Berdasarkan wawancara diketahui peranan doa meditasi terhadap
perkembangan hidup rohani menurut R8 yaitu dapat menemukan Tuhan, serta
menurut R18 dapat menemukan kehendak Tuhan dalam dirinya. Bagi R5 dan R12
melalui doa meditasi dapat membantu menyadari kehadiran Tuhan dan semakin peka
terhadap pengalaman hidup. Sedangkan menurut R16 melalui teks Kitab Suci dapat
membantu untuk menemukan pesan dari Tuhan dan menjadi tuntunan melakukan
aktivitas sepanjang hari. Di samping itu R15 mengungkapkan bahwa sekalipun
menjalani aktivitas sehari-hari dengan berbagai kesibukan namun dalam dirinya tetap
memiliki perasaan untuk memberikan waktu khusus bertemu dengan Tuhan di dalam
doa.
Menurut R3, R9 dan R12 ketika tidak berdoa meditasi ada sesuatu yang
kurang. Menurut mereka melalui doa meditasi, mereka mendapatkan ketenangan,
semakin menemukan kedamaian, kebahagiaan serta semangat untuk menjalani
kehidupan sepanjang hari. Menurut R10 dan R13 doa meditasi dapat membantunya
untuk lebih menyadari dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan dapat melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
hal-hal yang perlu untuk dilakukan. Hal tersebut dicontohkan oleh R7 [Lampiran 3:
(34)]:
Peranannya sangat baik. Menjadi motivasi bagi diri saya, kekuatan, sumber
yang tidak bisa saya lepas dalam diri saya, karena itu yang menjadi fondasi
sejarah hidup saya. Motivasi atau bekal peziarahan satu hari setelah saya
berdoa meditasi. Jika saya menghidupinya sesuai sabda Tuhan, misalnya kata
“mendengarkan dengan hati”, apakah seluruh satu hari itu saya juga
mendengarkan dengan hati.
Ditambahkan oleh R2, R6, R10, R13, R15, R17 melalui doa meditasi
membuat batin akan lebih tenang dan secara fisik juga menyegarkan. Sementara
menurut R9 peran doa meditasi dapat mengurangi kejelekan dan keburukan diri
terutama sikap dan sifat. Selain itu menurut R1 dan R6 dapat mengontrol emosi
terhadap teman-teman. Oleh R40 peran yang dirasakan setelah berdoa meditasi ialah
jika bertemu dengan orang yang tidak cocok dengan diri responden, dirinya akan
menanggapinya dengan biasa saja. Selain itu menurut R19 peranan doa meditasi ialah
dapat menemukan diri dalam masa lalu dan mengolah luka batin dari masa lalunya.
Selanjutnya menurut R20 peranan doa meditasi dalam hidup doanya ialah dapat
membantu untuk berkonsentrasi dan oleh R11 membantunya tetap hening sekalipun
dalam keadaan sibuk.
2) Pembahasan
Berdoa merupakan tindakan manusia sebagai kerinduannya untuk
berkomunikasi dengan Allah secara lebih mendalam. Sedangkan meditasi merupakan
salah satu bentuk ungkapan doa (Freeman, 2004: 27). Dapat dikatakan bahwa doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
meditasi menjadi salah satu jalan supaya dapat bertemu dengan Allah dengan
mengarahkan hati dan pikiran hanya pada Allah saja.
Menurut Griffiths (2010:89) tujuan meditasi Kristiani merupakan wujud
pertemuan dengan Kristus di kedalaman diri, tanpa perantara kata-kata atau pikiran,
tetapi melalui kehadiran Allah dalam Roh. Kehadiran Allah dalam Roh tersebut
sesuai janji Kristus terhadap para murid-Nya yang akan mengutus Roh Penghibur dan
Roh Kebenaran untuk menemukan segala kebenaran. Roh-roh tersebutlah yang akan
membantu memasuki kedalaman roh kita sendiri, sehingga dalam meditasi kita dapat
bertemu dengan Roh Allah sendiri.
Sebagai wujud kedalaman berdoa meditasi ialah menemukan buah-buah
meditasi. Buah-buah meditasi akan kita kenal dan peroleh secara istimewa dalam
kehidupan sehari-hari melalui hubungan dengan orang lain (Freeman, 2004: 34). Hal
tersebut akan memberikan peranan dalam diri seseorang yang menemukan buah Roh
untuk sesama. Peranan yang terjadi dapat berupa perubahan yang disampaikan oleh
orang lain di sekeliling kita. Perubahan dijabarkan secara baik oleh St. Paulus dengan
macam-macam buah roh yaitu: kasih, sukacita, kedamaian, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5: 22).
Berdasarkan jawaban para responden, didapatkan bahwa pemahaman
mengenai doa meditasi, sebagian besar mengungkapkan bahwa doa meditasi
merupakan doa hening yang memampukan mereka bertemu dengan Allah. Tujuan
adanya doa meditasi selama pembinaan spiritualitas pada semester lima, para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
mahasiswa masih belum menangkap jelas tujuan diajarkannya doa meditasi oleh
pihak kampus. Hanya beberapa saja yang dapat menangkap bahwa materi doa
meditasi membantu mahasiswa untuk belajar berdoa dan berlatih menjadi pemandu
ibadat lingkungan. Akan tetapi jika dilihat dari penangkapan tujuan dari doa meditasi,
responden secara umum menangkap bahwa doa meditasi membantu menemukan
Tuhan serta memampukan untuk membedakan Roh jahat dan Roh baik. Buah-buah
roh yang didapat oleh para responden dan yang dapat ditemukan yaitu buah sukacita,
kedamaian dan penguasaan diri. Macam-macam dari buah doa meditasi lainnya
menjadi bahan pencarian lebih lanjut supaya dapat menemukan seluruh buah-buah
dari karunia Allah sendiri.
c. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Keterlibatan dalam Doa
Meditasi
1) Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara bersama responden diketahui faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat keterlibatan mahasiswa dalam berdoa meditasi. Faktor
yang mendukung antara lain: latar belakang pengalaman sudah terbiasa meditasi
sebelum diajarkan di kampus IPPAK (R1, R4), memiliki pemahaman konseptual doa
meditasi (R4), pemilihan tempat yang nyaman (R2, R3, R5, R14), bantuan dengan
ayat-ayat Kitab Suci/bacaan harian dan kemudian merenungkannya (R3, R7, R17),
tersedianya instrumen musik (R3, R11, R14, R17), teknik pengulangan kata (R3),
adanya pemandu yang memimpin dan mengarahkan dalam proses doa meditasi (R8),
memiliki niat dalam diri (R6, R9), berkonsentrasi (R9), memiliki suasana hati yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mendukung (R9, R10, R13, R16, R20), suasana ruangan yang tenang (R11, R16,
R19, R20), mengambil suasana waktu di pagi hari (R15), dan adanya teman yang
saling mendukung (R19).
Sementara itu, faktor yang menghambat ialah: sikap kurang serius dari teman-
teman yang melakukan meditasi bersama cukup mengaggu (R1, R2, R4,R8, R12),
kondisi badan yang disebabkan begadang semalam sebelum mengikuti proses
meditasi di kampus sehingga paginya merasa mengantuk (R3, R8, R9, R12, R15);
capek (R4, R7, R18), kondisi badan yang tidak sehat lagi sehingga tidak bisa untuk
duduk lebih lama dan fokus (R14), susah konsentrasi (R4, R8, R11, R10), terdengar
suara dari luar ruangan seperti suara dosen yang sedang mengajar (R5, R6, R8),
ketidaksiapan dari dalam diri (R5), kurang membiasakan doa meditasi (R6), rasa
malas untuk berdoa (R9, R12), sikap maupun posisi duduk yang salah (R9, R17),
memiliki banyak persoalan dan banyaknya tugas (R16, R18), pikiran yang belum
fokus (R11, R17), kurang membuka diri untuk bisa masuk dalam doa meditasi (R19),
musik terlalu keras/suasana ribut (R20), tergesa-gesa karena faktor telat bangun untuk
berdoa meditasi (R15) dan masih kurangnya menyiapkan diri untuk fokus (R21, R22,
R23, R24).
2) Pembahasan
Dalam mengikuti proses doa meditasi menurut Freeman (2004: 31) kesulitan
terbesar dan paling sering dialami oleh banyak orang adalah pikiran yang datang silih
berganti. Sulitnya memfokuskan pikiran menjadi tantangan terbesar selama berdoa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
meditasi. Gangguan untuk bisa mengalihkan fokus bisa dialami semua orang akibat
dari aktivitas pikiran. Namun juga dimungkinkan adanya faktor yang mampu
membantu dalam hal berdoa meditasi.
Hal yang dapat membantu maupun menghambat tentu dapat datang dari
dalam diri maupun dari luar diri. Bila dilihat dari dua hal yaitu dari dalam diri dan
luar diri, hal yang membantu dan mendukung seseorang berdoa meditasi ialah:
a) Dari Dalam Diri
Hal yang mendukung proses doa meditasi menurut para responden adalah
menyangkut latar belakang pembiasaan meditasi sehingga membantu untuk
memahami tujuan dari doa meditasi itu sendiri serta pemahaman konseptual yang
dimiliki tentang doa meditasi. Hal tersebut secara langsung bisa membantu menjalani
doa meditasi secara jelas mengetahui capaian dari apa yang dilakukan.
Pemilihan waktu yang tepat akan membantu menciptakan suasana doa
meditasi. Pemilihan waktu dan tempat yang tepat tentu akan memudahkan untuk
berkonsentrasi. Bagi orang-orang yang sudah biasa melakukan doa meditasi secara
teratur, mereka menganggap waktu dalam hidup mereka merupakan kesempatan yang
sangat berharga untuk bermeditasi.
Berdoa meditasi perlu didasarkan niat pribadi dalam diri seseorang. Segala
sesuatu yang dipaksakan belum tentu berdampak baik. Niat Pribadi menjadi hal yang
bisa dirasakan untuk membantu membangun suasana dari dalam diri untuk bertemu
dengan Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Suasana hati yang tenang akan membantu juga dalam mengkondisikan diri
mengolah diri dalam doa meditasi. Pembangunan suasana dari dalam diri menjadi hal
penting untuk bisa menghantar doa meditasi. Sebaliknya, ketika suasana hati yang
gelisah tentu akan menghambat dalam doa meditasi.
Adapun faktor pribadi dalam diri yang dirasakan oleh responden, yang dapat
menghambat dalam berdoa meditasi ialah ketika kondisi badan lelah karena pekerjaan
sehingga waktu untuk berdoa meditasi dirasa akan menambah letih. Di samping itu
ketika kondisi badan sedang tidak sehat tentu juga akan menjadi penghambat. Hal
tersebut tentu akan berpengaruh dalam berkonsentrasi ketika berdoa meditasi.
Kurangnya pembiasaan dan rasa malas dalam doa meditasi menjadi faktor
penghambat yang umum dialami. Hal tersebut dapat terjadi jika belum ada jadwal
yang pasti untuk berdoa meditasi disela kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu
dijadwalkan untuk berdoa meditasi seperti saran Freemen (2004:30) yang
mengatakan: “Jadwalkan waktu bermeditasi Anda secara teratur dan penuh displin”.
Saran tersebut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu
menjalankan doa meditasi.
Faktor pikiran yang belum fokus merupakan hal yang juga sering terjadi
dalam kegiatan berdoa meditasi. Hal tersebut bisa dipicu oleh aneka pikiran terkait
dengan tugas-tugas yang belum selesai sehingga dapat membuat tergesa-gesa dalam
menjalani doa meditasi. Ada pula orang yang masih menutup diri dalam mengolah
masa lalu melalui meditasi sehingga membuat dirinya kurang terbuka pada Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Faktor lain yang menghambat adalah menyangkut sikap atau cara duduk yang
dilakukan saat berdoa meditasi. Sikap duduk yang kurang sesuai secara teknik seperti
dijelaskan pada bab II, seringkali terjadi dalam proses berdoa meditasi sehingga
mengganggu jalannya doa meditasi.
b) Dari Luar Diri
Instrumen musik merupakan sarana yang dapat dipakai untuk berdoa meditasi
sebagai pembangun suasana. Pemilihan waktu doa meditasi yang tepat tentu juga
akan mendukung terlaksananya doa meditasi. Ayat-ayat Kitab Suci dapat digunakan
sebagai pendukung ketika berdoa meditasi. Ayat-ayat Kitab Suci yang didaraskan
secara berulang-ulang akan membantu memusatkan pikiran. Keberadaan pemandu
menjadi sangat penting dalam berdoa meditasi secara berkelompok untuk dapat
mengarahkan juga memberikan gambaran bagi kita agar bisa menjadi sosok
pemimpin di tengah umat nantinya.
Faktor penghambat yang juga dialami dari luar menyangkut kehadiran teman-
teman dalam kelompok doa meditasi yang belum berkonsentrasi. Kehadiran peserta
yang kurang konsentrasi misalnya posisi duduk yang belum nyaman, adanya
kecenderungan untuk berbisik-bisik bahkan ada yang tertidur saat menjalani meditasi.
Selain itu, suara dari luar seperti suara orang yang berbicara terkadang cukup
menganggu konsentrasi. Penyadaran suara yang tidak perlu diidentifikasi terkadang
menjadi gangguan yang sering dialami oleh peserta meditasi. Disamping itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pemanfaatan musik atau instrumen yang kurang mendukung seperti jenis maupun
ritme musik akan mengganggu konsentrasi.
d. Usulan Mahasiswa Mengenai Doa Meditasi untuk Meningkatkan Hidup
Rohani Mereka
1) Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan saran yang dapat digunakan sebagai
usaha untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa melalui doa meditasi. Usulan dan
saran para respoden yang telah diwawancarai tersebut dapat dikategorikan sebagai
berikut:
a) Usulan yang Berkaitan dengan Proses Pendampingan
Mengelompokkan orang-orang yang telah siap berkonsentrasi dan siap untuk
menjalankan doa meditasi (R4)
Dosen supaya mengkondisikan mahasiswa untuk menjalani meditasi (R6)
Perlu dilakukan inovasi dan variasi gerakan-gerakan serta sikap badan dalam
doa meditasi (R6)
Porsi praktek doa meditasi lebih banyak dari pada teori (R7, R23, R24. R25)
Proses doa meditasi perlu disesuaikan dengan anak muda jaman sekarang dapat
dengan mengembangkan sarana prasarana yang mengundang anak muda
tertarik mengikuti doa meditasi (R15)
Perlu memperhitungkan pilihan waktu, suasana, dan tempat yang tepat untuk
mendukung pelaksanaan doa meditasi (R16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Menjalani doa meditasi atas dasar kesadaran diri pribadi, bukan karena
diperintah (R1)
Pelaksanaan doa meditasi dilakukan secara kelompok dengan memberi
kesempatan bagi mahasiswa untuk memandu (R2, R3, R4, R5, R9, R16)
b) Usulan yang Berkaitan dengan Materi
Pada awal kuliah diadakan prepost untuk mengetahui latarbelakang pengalaman
mahasiswa mengenai doa meditasi. Kemudian diajak melakukan doa meditasi,
lalu diamati perilakuknya untuk mengetahui perkembangan hidup rohaninya
(R4)
Dibuatkan semacam panduan untuk membantu pelaksanaan doa meditasi (R13)
Perlu adanya tema-tema tertentu yang menjadi fokus atau arah dalam proses
doa meditasi, seperti halnya untuk perdamaian dunia, penenangan diri
menghadapi ujian dan lain-lain (R17)
c) Usulan yang Berkaitan dengan Bentuk dan Pelaksanaan Kegiatan
Diadakan doa meditasi bagi semua mahasiswa IPPAK satu minggu sekali atau
sebulan sekali (R8, R11)
Perlu dilakukan saat-saat hening setelah renungan pada awal perkuliahan, agar
mahasiswa sempat menyiapkan diri untuk menjalani proses pembelajaran atau
perkuliahan (R10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Di kampus IPPAK mulai dibiasakan untuk memulai renungan dan doa pagi
sebelum mulai kuliah yang dilakukan secara sentral dan seluruh angkatan (R12)
Praktek doa meditasi tidak hanya secara kelompok tapi juga diberi kesempatan
seluruh angkatan (R19)
Pelaksanaan doa meditasi diadakan di luar ruangan seperti halaman/alam
sekitar (R3, R5, R6)
Mahasiswa diwajibkan mengumpulkan refleksi dari hasil doa meditasi selama
satu minggu (R22)
Selain itu secara lebih umum disampaikan oleh R4, untuk mata kuliah
spiritualitas tetap ditaruh pada jam pertama dan ditambahkan oleh R20 bahwa materi
doa meditasi di mata kuliah spiritualitas pada semester lima tetap dipertahankan.
2) Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh usul dan saran sebagai beberapa
usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa melalui doa
meditasi. Melihat berbagai macam usulan yang ada maka dibentuklah beberapa
kategori bentuk kegiatan yang dapat dilakukan. Pengelompokan usulan dan saran
para mahasiswa yaitu berkaitan dengan proses, materi dan bentuk kegiatan doa
meditasi.
Dilihat dari segi proses, mahasiswa mengusulkan agar penciptaan suasana saat
berdoa meditasi yang didukung dengan pemilihan waktu di pagi hari agar lebih dapat
berkonsentrasi. Selain itu perlu dilakukan pengelompokan berdasarkan latar belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pengalaman mahasiswa dalam hal doa meditasi supaya doa meditasi berjalan dengan
baik dan efektif. Selanjutnya perlu adanya inovasi sikap maupun gerakan dalam doa
meditasi yang dibuat sesuai minat anak jaman sekarang yang dipandang sulit untuk
berdiam diri dan berkonsentrasi dengan tenang. Disadari oleh mahasiswa untuk
melatih diri dalam hal doa meditasi perlu banyak praktek dari pada teori saja.
Dari segi materi, diusulkan untuk pada awal kuliah diadakan adanya tes agar
mengetahui latar belakang pengalaman peserta sehingga mampu membantu dalam hal
pengelompokkan mahasiswa. Kemudian diberi perilaku doa meditasi sesuai tujuan
yang ingin dicapai, dan hasil pengalaman doa meditasi dituliskan dalam bentuk
refleksi. Dalam tes awal pendampingan spiritualitas perlu di muat panduan cara
berdoa meditasi sebagai acuan berdoa meditasi. Sedangkan saat berdoa meditasi
dilatihkan adanya tema-tema tertentu yang menjadi fokus atau arah dalam proses doa
meditasi, seperti halnya untuk perdamaian dunia, penenangan diri menghadapi ujian,
mengolah luka batin, penyadaran diri maupun proyeksi akan perjalanan hidup yang
akan datang dan lain-lain.
Kegiatan doa meditasi diusulkan untuk dilaksanakan di luar mata kuliah
pembinaan spiritualitas yang dilaksanakan pada sore hari. Mereka juga mengusulkan
diadakan doa meditasi saat renungan pagi di kelas yang dilakukan bersama sebelum
materi kuliah berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Rangkuman Hasil Penelitian dan Permasalahan yang Ditemukan
Berdasarkan hasil penelitian tentang peranan doa meditasi terhadap
peningkatan hidup rohani para mahasiswa IPPAK, penulis menemukan beberapa
permasalahan:
1. Mahasiswa IPPAK telah memahami bagaimana hidup rohani sebagai pewarta
iman (katekis dan guru agama). Wujud yang telah mereka lakukan ialah dapat
menjalani hidup berdasarkan nilai-nilai Kristiani sehingga mereka dapat
menemukan Roh kehidupan. Sedangkan sebagai wujud panggilan menjadi pewarta
iman juga disadari bahwa menjadi katekis dan guru agama merupakan panggilan
hidup. Tindakan bersosialisasi dengan sesama juga merupakan wujud
perkembangan rohani untuk menghormati Tuhan. Di samping itu perkembangan
hidup rohani yang telah dirasakan peserta seperti mengolah hidup dari sikap
emosional, mengolah nilai kejujuran, menemukan pendewasaan iman serta
bersyukur dan menerima diri apa adanya. Sebagai pemahaman akan doa meditasi
mahasiswa telah mengetahui akan pengertian dan maksud doa meditasi dengan
cukup baik. Namun demikian penghayatan akan hidup rohani mahasiswa tidak
semata-mata didapat dari cara berdoa meditasi namun juga dari mengikuti kegiatan
lainnya yakni melalui proses bersosialisasi dengan teman sekelas serta praktek
hidup menggereja.
2. Secara umum doa meditasi dipahami para mahasiswa sebagai sikap tenang untuk
dapat menemukan Allah dengan cara mendengarkan dan merasakan keadaan
sekitar. Dari segi tujuan meditasi sendiri mahasiswa semester lima masih belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
memahami maksud dilatihkannya doa meditasi. Beberapa mahasiswa memahami
tujuan meditasi sebagai bentuk latihan cara berdoa namun juga sebagian
memahami untuk dapat membantu mereka mengolah hidup rohaninya. Para
mahasiswa pada kenyataanya tidak selalu menggunakan doa meditasi untuk
membantu mereka meningkatkan hidup rohaninya. Akan tetapi doa meditasi tetap
memiliki peranan untuk menemukan buah-buah roh yang telah mereka
wujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari. Buah-buah roh yang merupakan
buah-buah dari doa meditasi tidak sepenuhnya ditangkap oleh para responden.
Meskipun sudah ditangkap beberapa saja buah-buah doa meditasi itu ditemukan
oleh peserta. Namun masih perlu pengembangan materi untuk dapat menemukan
keseluruhan buah-buah meditasi untuk dapat dikembangkan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Selama proses doa meditasi berlangsung terdapat faktor pendukung dan faktor
penghambat untuk dapat berdoa meditasi. Faktor pendukung dan faktor
penghambat selama proses berdoa meditasi bisa datang dari dalam diri dan luar
diri para mahasiswa. Beberapa hal yang dapat dilihat dari dalam diri seseorang
tentu memiliki dua sisi yang mendukung dan menghambat, begitu sebaliknya pada
hal-hal yang datang dari luar dirinya. Dari hasil penelitian, faktor pendukung yang
datang dari dalam diri adalah niat atau motivasi untuk mengkondisikan diri
sehingga dapat menjalani doa meditasi sepenuh hati. Sedangkan dari dalam diri,
faktor yang menghambat adalah sulitnya untuk konsentrasi atau fokus. Pada faktor
pendukung yang timbul dari luar diri adalah pengulangan ayat-ayat Kitab Suci
maupun pemilihan tempat yang dapat menciptakan suasana doa meditasi. Adapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
faktor penghambat yang didapat dari luar diri yang dirasakan para responden
adalah ketidak seriusan teman-teman dalam kelompok yang menggangu
konsentrasi dalam berlatih doa meditasi.
4. Untuk meningkatkan hidup rohani mahasiswa sebagian besar mahasiswa dan
dosen memberikan beberapa usulan menyangkut pelaksanaan doa meditasi.
Adapun usulan yang diberikan menyangkut segi proses, materi dan bentuk
pelaksanaan kegiatan pendampingan. Pada proses responden mengharapkan
selama pelatihan dibuat pengelompokan kemampuan berdoa meditasi dilihat dari
latar belakang pengalaman berdoa meditasi. Pada segi materi, perlu dibuat adanya
tema-tema tertentu yang menjadi fokus atau arah dalam proses doa meditasi.
Sedangkan dilihat dari segi bentuk pendampingan, para responden menyadari
pentingnya pembiasaan doa meditasi dalam kesehariannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
USULAN KEGIATAN UNTUK MENINGKATKAN PROGRAM
PEMBINAAN SPIRITUALITAS MAHASISWA PRODI IPPAK
Pada bab ini akan dipaparkan empat pokok mengenai usulan program untuk
meningkatkan proses pembinaan spiritualitas mahasiswa Prodi Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK). Keempat pokok tersebut meliputi:
latar belakang pemilihan program, tujuan program, format lembar refleksi, dan
manfaat panduan refleksi bagi peningkatan hidup rohani mahasiswa.
A. Latar Belakang Pemilihan Program
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang diperoleh dari para mahasiswa dan
dosen, bahwa usulan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hidup rohani
mahasiswa masih terkait dengan usaha selama latihan doa meditasi. Melalui doa
meditasi, para responden mengharapkan supaya dalam doa meditasi terdapat sistem
pengelompokkan dalam latihan doa meditasi, dibuatkannya panduan untuk berdoa
meditasi dan mahasiswa juga menyadari untuk membiasakan doa meditasi.
Diharapkan melalui kebiasaan berdoa meditasi dapat membantu mahasiswa
meningkatkan hidup rohani sebagai calon katekis dan guru agama. Melalui latihan
berdoa meditasi untuk mendapatkan hidup rohani tidak akan datang secara tiba-tiba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Perlu pembiasaan dan latihan sebagai usaha manusia dalam proses berdoa meditasi
sehingga menjadi salah satu cara meningkatkan hidup rohaninya. Beberapa hal buah
meditasi yang didapatkan perlu semakin ditingkatkan lagi seperti ditemukan pada bab
tiga.
Prodi IPPAK menjadi salah satu lembaga pendidikan calon guru agama
katolik dan katekis, maka para mahasiswa perlu lebih diperkembangkan dalam hal
hidup rohaninya. Adapun pendampingan spiritualitas yang dilakukan oleh prodi
IPPAK meupakan salah satu bentuk usaha prodi IPPAK memperkembangkan hidup
rohani mahasiswa. Spiritualitas yang mau dikembangkan adalah mengacu pada
Spiritualitas Ignasian sebagai semangat di Universitas Sanata Dharma.
Bila semangat Spiritualitas Ignasian dipakai sebagai acuan perkembangan
hidup rohani maka latihan doa yang diajarkan oleh Ignasius perlu dilakukan.
Kematangan dan kedalaman hidup rohani menurut Ignasius hanya akan terjadi bila
manusia mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan. Kerapkali hal itu
harus dilakukan oleh manusia berulang-ulang hingga menemukan keputusan yang
terbaik. Maka repetisi dan refleksi sangatlah penting di dalam latihan rohani (Ignasius
Loyola, 1993: 230).
Bertolak dari pentingya refleksi sebagai suatu proses doa meditasi, penulis
merasa bahwa refleksi menjadi proses yang tidak boleh dilupakan. Bentuk refleksi
dalam proses doa meditasi menjadi dasar penulis mengusulkan panduan refleksi bagi
peningkatan hidup rohani mahasiswa. Dengan program ini, diharapkan mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
semakin terbiasa menemukan buah dari doa meditasi. Pada akhirnya buah-buah
meditasi yang didapat menjadi dasar acuan untuk pengembangan hidup rohani
mahasiswa sebagai calon guru agama dan katekis.
B. Tujuan Program
Panduan refleksi merupakan pilihan penulis sebagai bentuk usulan program.
Melihat berbagai pengalaman doa meditasi yang dialami oleh para responden
tentunya memiliki kedalaman makna secara subyektif. Pengalaman-pengalaman yang
terjadi ketika berdoa meditasi menjadi kurang bermakna jika tanpa proses refleksi.
Kedalaman serta kualitas kedalaman sebuah pengalaman tidak hanya dilihat dari
banyaknya pengalaman yang sudah ada melainkan bagaimana mengolah pengalaman
tersebut sehingga dapat dipelajari. Seperti ditegaskan oleh Biru Kira (2011:41)
“silahkan memperoleh banyak pengalaman tetapi yang terpenting adalah refleksi”.
Refleksi menurut spiritualitas Ignasian sangatlah penting. Kata refleksi sendiri
secara sederhana terdiri dari kata “re” yang memberi makna bahwa refleksi
merupakan proses melihat kembali diri, keputusan dan pengalaman yang sudah lewat
dengan tujuan untuk memaknainya (Biru Kira, 2011:50). Bentuk menyadari diri dari
masa lampau dan menyadarkan kembali apa yang harus diperbuat kedepannya
memang dibutuhkan refleksi yang tentunya penuh pertimbangan sehingga membantu
diri untuk menemukan makna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pengalaman berdoa meditasi akan lebih bermakna dan menemukan buah-
buahnya dapat terbantu dengan adanya refleksi setelah selesai berdoa meditasi.
Pengalaman bertemu dengan Allah maupun pengalaman yang terjadi saat berdoa
meditasi akan terasa jika diri mau merefleksikannya. Melalui refleksi diharapkan
dapat membantu diri menemukan Allah dalam segala hal, bukan saja saat berdoa
meditasi akan tetapi juga pengalaman yang muncul selama satu hari yang telah
berlalu (Biru Kira, 2011:51).
Melalui berefleksi diharapkan buah-buah roh sebagai buah doa meditasi oleh
pendoa dapat diambil dan diamalkan. Buah-buah roh seperti halnya buah kasih yang
jika dapat dirasakan oleh pendoa meditasi diharapkan pendoa dalam kesehariannya
dapat melakukan kasih. Maka, buah meditasi dapat dikatakan sebagai bentuk untuk
menjalani hidup selanjutnya.
C. Format Lembar Refleksi
Refleksi dibutuhkan sebagai wujud menghargai pengalaman yang telah terjadi
pada diri kita. Pengalaman yang dapat diperoleh selama menjalani peristiwa tertentu.
Terkhusus ketika menjalani doa meditasi refleksi juga sangat dibutuhkan untuk
menggali pengalaman selama berdoa meditasi. Dalam kaitannya dengan spiritualitas
Ignasian, refleksi sangat diwajibkan. Refleksi dipandang menjadikan seseorang juga
menemukan Tuhan dalam segalanya (finding God in all things). Menemukan sesuatu
yang terjadi dan tersembunyi yang belum tentu secara langsung dapat dilihat. Melalui
pertanyaan-pertanyaan reflektif, mereka yang melalukan refleksi mencoba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
menemukan Kasih (Tuhan). Sehingga ketika dalam menemukan Tuhan berarti
menemukan dorongan untuk berubah karena dicintai serta dimampukan untuk
berubah (Biru Kira, 201: 51).
Adapun tahapan-tahapan atau pedoman yang perlu dilakukan selama
berefleksi adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Panduan Refleksi
Komponen Deskripsi Pertanyaan Panduan
Menceritakan
(deskripsi)
pengalaman saat
berdoa meditasi
Menceritakan suatu
pengalaman, peristiwa atau
situasi saat berdoa meditasi
yang dialami
- Apa yang terjadi?
- Bagaimana jalannya
doa meditasi?
- Siapakah yang hadir
selama berdoa
meditasi, apakah
Tuhan sudah hadir?
Mendalami
pengalaman saat
berdoa meditasi
Mengungkapkan perasaan,
pendapat atau gagasan atas
pengalaman yang dialami
dan menganalisis hal-hal
yang mungkin terjadi saat
berdoa meditasi
- Apa perasaan yang
muncul?
- Apa yang dapat
menyebabkan diriku
fokus atau tidak
fokus (suasana
maupun sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
badan)?
Menemukan makna
dari pengalaman
Menggali suatu
pengalaman dari berbagai
sudut pandang
(pengetahuan, emosional,
sosial, moral dan iman)
untuk menemukan makna
yang mendalam
- Bagaimana Tuhan
hadir atau menyapa
kita saat berdoa
meditasi maupun
dalam kehidupan
sehari-hari?
- Buah meditasi apa
yang dapat aku
temukan dari berdoa
meditasi tadi?
Rencana Aksi Merumuskan satu rencana
tindakan berdasarkan
nilai/makna/buah meditasi
yang diperoleh dan analisis
sebelumnya
- Sekarang apa yang
dapat aku lakukan
untuk sesama?
- Apa yang mungkin
aku kerjakan
sekarang?
Panduan refleksi ini dirancang sebagai bagian dari mata kuliah Pembinaan
Spiritualitas. Oleh karena itu, penanggung jawab pemakaian program ini adalah
dosen pendamping spiritualitas pada semester yang bersangkutan. Maka dalam
silabus, dosen pendamping perlu memberikan alokasi waktu khusus dan penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
wajib bagi mahasiswa untuk membuat buku khusus refleksi. Program ini perlu
dikomunikasikan sejak awal pertemuan kuliah Pembinaan Spiritualitas. Panduan
refleksi diisi oleh mahasiswa setelah selesai doa meditasi di kampus dan juga
mahasiswa diwajibkan mengisi buku panduan refleksi dalam kesehariannya setelah
berdoa meditasi. Selanjutnya, hasil dari refleksi sehari-hari setelah berdoa meditasi
diberikan waktu khusus untuk disampaikan atau dilaporkan pada pertemuan
spiritualitas. Sehingga, pengalaman berdoa meditasi semakin diperkaya dengan hasil
laporan latihan berdoa meditasi di luar kampus.
Pada panduan refleksi diungkapkan juga tindak lanjut dari hasil refleksi doa
meditasi. Tindak lanjut tersebut dapat diwujudnyatakan dalam tindakan secara
pribadi, namun tidak menutup kemungkinan untuk dibuat tindak lanjut aksi bersama
dari hasil refleksi yang telah dilakukan. Kegiatan aksi yang dibuat dapat menjadi
puncak dari kegiatan penutupan kuliah Spiritualitas. Diharapkan melalui aksi individu
maupun bersama para mahasiswa menindaklanjuti kasih Allah yang diterima kepada
sesama.
D. Manfaat Panduan Refleksi bagi Peningkatan Penghayatan Hidup Rohani
Mahasiswa
Refleksi merupakan sebuah cara agar dapat memaknai hal-hal yang berguna,
dipandang relevan sebagai salah satu upaya membantu menemukan buah meditasi
yang digunakan untuk meningkatkan hidup rohani bagi mahasiswa. Manfaat-
manfaatnya antara lain sebagi berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1. Sebagai calon pewarta yang membina para umat dalam hal doa, diperlukan
keterampilan untuk membantu umat berdoa. Doa meditasi dapat digunakan
sebagai salah satu cara yang digunakan untuk berdoa. Selesai membagikan cara
berdoa meditasi, diharapkan pemandu dapat mengarahkan untuk membantu umat
menggali lebih dalam apa yang telah dialami selama berdoa meditasi dan tindak
lanjutnya. Sehingga pengalaman memandu refleksi sudah didapatkan dan nantinya
dapat dibagikan kepada yang lainnya.
2. Melalui panduan refleksi, mahasiswa dilatihkan juga untuk terbiasa menemukan
format berefleksi. Segala sesuatu yang dibiasakan akan membantu untuk dapat
melakukan dan menerapkan dalam keseharian. Sekalipun format refleksi sudah
didapatkan, akan tetapi melalui panduan refleksi mahasiswa menjadi lebih
diarahkan runtut dalam menggali makna dan maksud dari doa meditasi yang
dilakukan.
3. Hasil dari refleksi dalam bentuk aksi juga menjadi salah satu cara menanggapi
sapaan Allah. Aksi yang dibuat setelah berdoa meditasi menjadi hasil panenan dari
buah meditasi yang didapatkan selama berdoa meditasi. Sekalipun tidak mudah
mendapatkan buah meditasi dalam setiap latihan doa meditasi, namun patut untuk
dicoba.
Penulis menyadari bahwa panduan ini perlu diwajibkan untuk dilakukan
selama berlatih doa meditasi. Diharapkan nantinya kewajiban menjadi hal yang
membiasakan dan dapat dilakukan tanpa perlu diwajibkan lagi. Hal tersebut
diharapkan nantinya juga dapat membantu menemukan hal-hal untuk meningkatkan
hidup rohani mahasiswa sebagai calon pewarta (katekis dan guru agama). Ketika para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pewartanya sudah memiliki hidup rohani yang lebih baik maka hal tersebut menjadi
dasar untuk membantu umat juga meningkatkan hidup rohaninya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan menegaskan kembali beberapa hal yang perlu
ditingkatkan lebih lanjut sehubungan dengan upaya pengembangan pendampingan
spiritualitas di Prodi IPPAK.
A. Simpulan
Dari hasil kajian teori, penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Doa meditasi adalah salah satu macam doa yang memberikan waktu leluasa
mendengarkan dan melihat Tuhan di dalam diri. Berdoa bukan saja melulu
meminta dikabulkannya permintaan diri akan tetapi bagaimana diri juga
memahami maksud Tuhan memberikan berbagai hal dalam kehidupan.
2. Penghayatan hidup rohani ialah penghayatan manusia untuk dapat merasakan
kehadiran Tuhan di dalam diri sesama dengan memperlakukan sesama sesuai apa
yang diharapkan oleh Tuhan. Dengan demikian untuk dapat menemukan hal yang
diinginkan Tuhan bagi sesama maka perlu dilatihkan dan dibiasakan mengolah
hidup rohani disetiap harinya.
3. Doa meditasi menjadi salah satu cara untuk dapat menemukan maksud Tuhan
sendiri. Sebagai dampak berdoa meditasi ialah menemukan buah-buah meditasi.
Buah-buah meditasi yang ditemukan diharapkan untuk diterapkan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kehidupan sehari-hari. Sehingga, melalui hal tersebut dapat membantu
meningkatkan penghayatan hidup para mahasiswa.
4. Sebagai calon pewarta para mahasisawa memahami pengertian hidup rohani para
mahasiswa dengan cukup baik. Namun, sebagai mahasiswa calon pewarta mereka
masih kurang menyadari buah-buah doa meditasi yang didapatkan selama latihan
doa meditasi.
5. Melalui hasil penelitian penulis menemukan faktor-faktor yang mendukung dan
menghambat yang timbul dari dalam diri maupun luar diri. Faktor-faktor yang
mendukung ialah niat dari dalam diri, ayat-ayat Kitab Suci yang membantu, dan
suasana ruangan. sedangkan faktor-faktor yang menghambat adalah suasana
teman-teman yang belum siap berdoa meditasi sehingga menjadi salah satu faktor
menghambat berkonsentrasi.
6. Guna meningkatkan penghayatan hidup rohani mahasiswa maka penulis
menawarkan panduan refleksi. Panduan refleksi diharapkan dapat membantu
untuk membiasakan menemukan maksud Tuhan dalam buah-buah doa meditasi
yang dilakukan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, doa meditasi memiliki peranan bagi mahasiswa.
Ada pun upaya untuk dapat membantu mahasiswa semakin mengembangkan hidup
rohaninya perlu diupayakan. Penulis menyadari dengan bantuan refleksi sesudah
berdoa meditasi merupakan cara untuk menemukan buah meditasi yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
diaplikasikan baik kepada diri sendiri maupun terhadap sesama. Berdasarkan hasil
penelitian, penulis memperoleh beberapa usulan dari para responden. Penulispun
mengolah dan mempertimbangkan usulan dari para responden, penulis pun
menyampaikan saran-saran yang dapat diupayakan untuk memelihara,
mempertahankan dan meningkatkan pelatihan doa meditasi di Prodi IPPAK, yaitu
sebagai berikut:
1. Bagi Prodi IPPAK
a. Prodi IPPAK memberikan referensi buku-buku selain buku Sadhana untuk
membantu mahasiswa memahami maksud dari doa meditasi.
b. Materi Pendampingan Spiritualitas dengan menggunakan pelatihan doa
meditasi tetap dipertahankan. Melalui cara doa tersebut dapat membantu
mahasiswa membiasakan diri mendapatkan variasi bentuk berdoa.
2. Bagi Dosen Pendamping
a. Pengelompokan para mahasiswa yang memiliki latar belakang doa meditasi
perlu diperhatikan. Sehingga diharapkan dapat membantu memaksimalkan
pelatihan doa meditasi.
b. Pembiasaan refleksi setelah berdoa meditasi perlu dipertahankan dan perlu
diwajibkan untuk membantu menemukan buah-buah meditasi. Selain mencatat
refleksi setelah berdoa meditasi di kampus, juga diwajibkan untuk
mengumpulkan hasil refleksi setelah berdoa meditasi selama hari-hari
berikutnya dan ditanggapi oleh para dosen pendamping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c. Melalui buah meditasi yang didapatkan bersama dengan para mahasiswa,
pendamping membantu untuk mengarahkan aksi bersama untuk realisasi
menghayati hidup rohani.
3. Bagi Mahasiswa
a. Para mahasiswa perlu meningkatkan keaktifan dalam berdoa meditasi di saat
pelatihan doa meditasi di kampus. Menjadi pemandu selama pelatihan doa
meditasi menjadi bentuk latihan untuk dapat merasakan doa meditasi bagi diri
sendiri dahulu.
b. Mahasiswa yang telah mendapatkan buah-buah doa meditasi maka perlu
dibagikan juga kepada yang lainnya. Dapat dengan menjadikan bentuk variasi
doa dengan doa meditasi saat pendampingan di kelompok tertentu.
c. Para mahasiswa setelah merasakan manfaat dari doa meditasi, perlu
membiasakan diri untuk meluangkan waktu berdoa meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amando Raffo. (2013). Berdoa Memohon Hasrat. Bunyikan Genta bagi Tuhan:
Persembahan Harian 2013. hal. 40.
Ariyanti. (2012). “Upaya Pengembangan Pendampingan Spiritualitas Mahasiswa-
mahasiswi Calon Katekis Di Program Studi Pendidikan Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma.” Skripsi.
Banawiratma, J.B. (1990). Spiritualitas Transformatif: Suatu pergumulan
Ekumenis.Yogyakarta: Kanisius.
Biru Kira. (2011). Menuju ke Alam Liar, Refleksi Ignasian Perjumpaan Manusia
dengan Alam. Yogyakarta: Kanisius.
_____. (2005). Kitab Hukum Kanonik. Bogor. Grafika Mardi Yuana.
_____. (2012). Youcat Indonesia-Katekismus Populer. Yogyakarta: Kanisius.
Budi Purnomo, Aloy. (2012). Katekese, katekis, katekumen. Inspirasi. No. 89 Tahun
VIII Januari. Hal 48.
Budi Sardjono. (2012). Meditasi Cerdas 10 Menit. Yogyakarta: Kanisius.
Darmawijaya. (1999). Membaca Kitab Suci.Yogyakarta: Kanisius.
De Rooy, Jac. (1980). Meditasi Buku Bimbingan untuk Renungan
Pribadi.Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.
Freeman, Laurence. (2004). Meditasi Kristiani. Jakarta: Obor.
Goopio, Yosef. (1984). Hidup Rohani Seorang Katekis.Yogyakarta: Pusat Pastoral
Yogyakarta.
Griffiths, Bede. (2010). Meditasi Kristiani. Malang: Dioma Malang.
Hardawiyana. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Bogor.
Heuken, Adolf. (2005). Ensiklopedi Gereja. Jakarta:Yayasan Cipta Loka Caraka.
Husaini Usman. dkk, (2008). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
Ignatius Loyola. (1993). Latihan Rohani St. Ignasius Loyola. (J. Darminta,
Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius.
Indra Sanjaya. (2011). Belajar dari Yesus Sang Katekis.Yogyakarta: Kanisius.
Iswarahadi. (2013). Media dan Pewartaan Iman: Usaha Mencari Model Pewartaan
Iman pada Zaman Digital.Yogyakarta: Kanisius.
Kamari, Fx. (1985). Kepribadian Seorang Katekis.Yogyakarta: Stkat.
Koferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi.
Yogyakarta: Kanisius.
Lalu, Yosef, Pr. (2007). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.
_____, (2009). Kepribadian dan Spiritualitas Katekis dalam Tantangan Zaman.
Praedicamus. Hal 20, vol VIII No. 25.
Magnis Suseno, Frans. (2012). Globalisasi: Tantangan Integrasi Kita.Yogyakarta:
Kanisius.
Mangunhardjana. (1979). Delapan Belas Sikap Doa. Yogyakarta: Kanisius.
Miller, Lisa. http://id.celebrity.yahoo.com/news/10-manfaat-berdoa-bagi-kesehatan-
114719417.html. diakses pada18 Maret, 2014.
Nasution. (1988). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, Bandung: Tarsito.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Paulus Yohanes II. (1992). Chatechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah).
Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979).
Putranto, C. (2012).” Mengenang Merekahnya Sebuah Cita-cita.” Hidup. Tahun ke-
66. Hal 11.
Sad Budianto, Antonius. (2010). Hidup Rohani Kristiani: Buah Pergaulan dengan
Yesus Kristus. Studia Philosopgica et Theologica. Vol. 10. 72-85.
Sarjumunarsa. (1982.01.01). Spiritualitas Katekis. Rohani.
Staf Dosen Prodi IPPAK. (2010). Panduan Program Studi IPPAK. Yogyakrta: Prodi
IPPAK.
Suhardiyanto. (2012). “Katekese, Katekis, Katekumen. Inspirasi.” Hidup. Tahun ke-
66. Hal 48.
Suharyo, I. (2009). The Catholic Way: Kekatolikkan dan Keindonesiaan Kita.
Yogyakarta: Kanisius.
Suwandi, Basrowi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Thomas Hidya Tjya. (2012). Peziarahan Hati. Yogyakarta: Kanisius.
Widagdo, Rochandi. (2003). Meditasi Keheningan. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
Lampiran 1: Panduan Pertanyaan Wawancara
A. Untuk koordinator Pendampingan Spiritualitas Semester V
1. Bagaimana gambaran pendampingan spiritualitas di kampus ini?
2. Apakah tujuan pengembangan spiritualitas di semester 5?
3. Berdasarkan tujuan tersebut, mengapa dipilih doa meditasi dan apakah melalui
kegiatan doa meditasi dapat mencapai tujuan tersebut?
4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pendampingan
spiritualitas?
5. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan program pendampingan
spiritulitas para mahasiswa di Prodi IPPAK sebagai calon katekis?
B. Untuk dosen pendamping Spiritualitas dan retret
1. Kegiatan apa yang dilakukan untuk pendampingan spiritualitas khususnya di
semester 5?
2. Bagaimana pengalaman Anda terlibat dalam pendampingan spiritualitas/retret
di kampus ini?
3. Dari pengalaman Anda dalam pendampingan selama ini, bagaimana
perkembangan hidup rohani mahasiswa?
4. Apa kendala yang Anda jumpai dalam mendampingi mahasiswa saat doa
meditasi?
5. Apa usul dan saran Anda bagi peningkatan penghayatan hidup roahani
mahasiswa dalam pendampingan spiritulaitas melalui doa meditasi?
C. Untuk Mahasiswa
1. Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
2. Perkembangan hidup rohani apa saja yang anda alami selama di Prodi IPPAK?
3. Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi?
4. Apakah Anda mengetahui tujuan doa meditasi yang anda dapat selama proses
spiritualitas di kampus?
5. Bagaimana proses latihan doa meditasi yang Anda alami selama di kampus
maupun saat retret?
6. Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani Anda?
7. Apa faktor yang mendukung dan menghambat dalam keterlibatan Anda selama
mengikuti proses doa meditasi?
8. Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK?
9. Apa saran Anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani melalui doa
meditasi di kampus ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
Lampiran 2: Rangkuman Hasil Wawancara
D. Koordinator Pendampingan Spiritualitas Semester V
1. Bagaimana perkembangan spiritualitas di kampus IPPAK?
Ya semuanya mau mengarahkan para mahasiswa supaya bisa menghayati
spiritualitas khususnya ya spiritualitas Ignasian berdasarkan paradigma
pedagogi Ignasian itu sehingga para mahasiswa semakin bisa menghayati
panggilan mereka sebagai pewarta, katekis yang ikut serta bertanggung jawab
mewartakan kabar gembira kepada umat begitu ya. Jadi, bisa menyadari
perannya sebagai pewarta sekaligus juga bisa menyadari penyertaan Tuhan di
dalam hidup sehari-hari gitu ya.
2. Sedangkan untuk semester lima, tujuan spiritualitas itu mengarah kepada apa?
Semester lima itu mengajak mereka untuk semakin bisa berdoa dan juga
semakin bisa memahami ibadat-ibadat. Yang nantinya akan menjadi tugas
mereka sebagai petugas ibadat.
3. Berdasarkan hal tersebut, mengapa di awal semester ganjil (semseter lima)
dipilih meditasi?
Ya kan jelas bahwa berdoa meditasi lalu orang diajak untuk belajar berdoa lalu
harapanya supaya lebih bisa berdoa lalu nanti bisa mengajarkan cara berdoa
kepada umat.
4. Sedangkan kendala apa yang anda alami bersama dosen pendamping lainnya
seperti apa khususnya saat berlatih doa meditasi?
Ya banyak yang tidak aktif lalu banyak yang tidak mempraktekkan di rumah,
hanya sebatas di kelas dan tentu saja itu sangat minim dan sangat terbatas dan
hasilnya lalu sangat minim ya.
5. Upaya yang selama ini anda lakukan saat pendampingan dari angkatan 2010
sampai angkatan semsester sekarang untuk meningkatkan program
pendampingan spiritualitas khususnya yang semester lima melalui doa
meditasi?
Ya dengan cara variasi, lalu untuk pelatihan sifatnya sendiri, lalu mendorong
mereka untuk berlatih di rumah tapi pada akhirnya memang tergantung pada
masing-masing pribadi yang mau berusaha tau tidak. Lalu pada akhirnya
diserahkan pada pribadi tanggung jawab pribadi, sehingga memang lalu ya
hasilnya ya tergantung mereka pada akhirnya.
6. Apa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup
rohaninya bagi mereka khususnya melalui doa meditasi?
Ya hanya memang supaya mereka berlatih setiap hari berdoa setiap hari lalu
dan ya mencoba untuk tidak putus asa belum berhasil dan seterusnya.
E. Dosen pendamping Spiritualitas dan retret
6. Pemahaman mengenai doa meditasi
- Penyadaran tubuh, doa dengan pernafasan penyadaran akan bunyi, akan suara,
dilatihkan juga pemberdayaan fantasi, kontemplasi, tapi juga meditasi dalam
arti sempit. Dengan meditasi dalam arti sempit, orang diajak untuk
memperdalam doa-doa verbal, lisan (R23)
7. Kegiatan apa yang dilakukan untuk pendampingan spiritualitas khususnya di
semester 5?
- Persiapan itu mengenal kelompoknya, seperti usia, karakter kelompok profesi,
tema bisa diajukan pada kelompok, menghitung waktu, menyusun materi,
Biasanya kalau Ignasian itu proses dari mengolah, mengenal diri, mengolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
diri, kemudian berpaling kepada Kristus dan mencoba mengikuti Dia semakin
mengidentifikasi diri dengan (R21)
8. Apa keterlibatan anda selama pendampingan spiritualitas di semester lima?
- Sebagai pendamping dari awal semester sampai akhir semester (R24)
9. Bagaimana pengalaman Anda terlibat dalam pendampingan spiritualitas/retret
di kampus ini?
- Sudah ketika dulu saya pernah di seminari saya pernah mengikuti, disitu saya
dilatih untuk berdoa secara meditasi. Kemudian ketika saya masuk ke IPPAK
sini, kemudian saya e diminta untuk mendampingi semester lima, kemudian
dalam doa meditasi dengan buku sadhana (R22)
10. Dari pengalaman Anda dalam pendampingan selama ini, bagaimana
perkembangan hidup rohani mahasiswa?
- Kalau bagi saya perkembangan hidup rohani itu tidak pertama-tama saya ukur
dari apa yang dialami waktu retret tapi dari apa yang menjadi sikap dan
perilaku sehari-hari di kampus (R21)
- Secara eksplisit mereka tidak mengatakan adanya perkembangan hidup rohani
ya, tapi kalau kita secara implisit kalau mereka mempunyai sharing yang bagus
maka berdasarkan pengalaman mereka sendiri dalam bermeditasi ya saya
secara tidak langsung meyimpulkan ada semacam perkembangan (R22)
- Setelah membuat catatan, kemudian dibuka untuk sharing, nah dalam sharing
itu mahasiswa diundang untuk mengungkapkan apa tadi yang dijalankan, lalu
apa yang dialami dalam latihan tadi, lalu prosesnya tadi bagaimana, ada
kendala, apakah menemukan sesuatu yang bagaimana, ditawarkan oleh romo
Antoni De Melo, terus setelah mereka mengungkapkan kemudian dosen
merangkum dan melihat secara pribadi, kritis, berdasarkan tuntunan Antoni De
Melo (R23)
- Ya, sejauh tidak di sharingkan (R24)
11. Apa kendala yang Anda jumpai dalam mendampingi mahasiswa saat doa
meditasi?
- Kesediaan diri untuk menfokuskan waktu perhatian (R21, R22, R23)
- Ya saya rasa kendala dari faktor interal. Kalau eksternal ya tergantung apa
yang dialakukan (R24)
12. Apa usul dan saran Anda bagi peningkatan penghayatan hidup roahani
mahasiswa dalam pendampingan spiritulaitas melalui doa meditasi?
- Luangkan waktu seperempat waktu bangun, setelah mandi, untuk hening (R21)
- Diwajibkan mengumpulkan refleksi dari hasilnya meditasinya selama satu
minggu (R22)
- Segala yang dilatihkan itu tidak akan berguna kalau tidak dijalankan (R23,
R24)
F. Mahasiswa
10. Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
- Mendekatkan diri pada alam semesta (R1)
- Semua tindakan manusia, pilihan hidup berdasarkan nilai-nilai kristiani (R2,
R6, R7)
- Hidup yang senantiasa bersatu dengan Tuhan yang berdampak maupun
berbuah dalam kehidupan sehari-hari (R3, R6, R8, R13, R20)
- Hidup yang berpegang pada doa-doa (R4, R14)
- Hidup yang berkaitan dengan Tuhan (R5, R6, R10)
- Memberi Roh pada kehidupan Pribadi (R9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
- Hidup yang lebih mementingkan relasi dengan Tuhan (R11)
- Aspek-aspek kehidupan kamu menyertakan Tuhan di dalamnya sehingga
Tuhanlah yang ikut serta, ikut campur, mengendalikan yang memberikan
petunjuk yang mengarahkan kamu dalam hidupmu untuk menjalani suatu
kehidupan yang kamu rencanakan namun Tuhan yang menentukan (R12, R17)
- Keadaan dimana saya mengelola hidup dengan doa (R14, R19)
- Hidup seturut dengan sabda Allah kemudian lebih ke dalam diri kita yang
kadang tidak dilihat orang lain tetapi kita sendiri yang tahu (R15)
- Hidup rohani lebih memperbanyak relasi dengan Tuhan (R16)
- Satu hidup yang dimana saya bisa menyelaraskan makna kehidupan jasmani
dan rohani saya dimana saya intim dengan Tuhan (R18)
11. Perkembangan hidup rohani apa saja yang anda alami selama di Prodi
IPPAK?
- Pengaturan emosi dan mental (R1)
- Nilai kejujuran (R2)
- Menemukan Tuhan diteguhkan hidup panggilan (R3)
- Mensyukuri anugrah yang aku terima meskipun itu kecil dan mampu menerima
orang dan menerima perbedaan pendapat (R4, R9)
- Belajar cara refleksi pengalama-pengalaman dan meskipun ramai tapi
bagaimana caranya supaya kita tenang (R5)
- Mendewasakan iman, kepekaan saya juga, selain hidup menggereja dengan
kehidupan sosial lainnya, itu semakin berkembang (R6, R7, R10, R20)
- Kedekatan saya dengan Tuhan juga semakin baik (R6, R17)
- Relasi dengan teman-teman (R7)
- Kuliah di IPPAK ini adalah panggilan dari Tuhan (R8)
- Dengan kita berelasi dengan sesama kita mengenal Tuhan, bukan saja ketika
kita mengenal Tuhan maka kita mengenal sesama. (R10)
- Doa dan renungan pagi membuat kita selalu ingat dengan kehidupan rohani
(R11)
- Kebiasaan doa rosario, membuat kita menjadi beda (R11)
- Punya kemampuan dan hidup rohani lebih mendalam (R12)
- Sharing dari tuntutan kuliah membuat secara tidak langsung saya bisa
merasakan hidup rohani dari tugas itu (R13)
- Mau menerima diri sendiri (R15)
- Menyadari bahwa Tuhan itu ada dengan sesama artinya kita menghormati
bagaimana cara membina relasi dengan sesama (R16, R19)
- Membantu mengolah hidup saya (R18)
- Memampukan saya itu relasi baik dengan Tuhan dan juga berlasi baik dengan
teman-teman (R20)
12. Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi?
- Bersemedi di dalam badan (R1)
- Doa hening yang cukup lama dan berkonsentrasi untuk menemukan Allah (R2,
R4, R5, R6, R11, R20)
- Doa hening berkomunikasi dengan Tuhan, mendengarkan, suara Tuhan dan
mampu mengubah cara hidup saya dalam kehidupan sehari-hari (R3, R9, R10,
R12)
- Kesadaran penuh, berdiaog dengan Tuhan (R4)
- Hening dihadapan Tuhan dan memusatkan diri pada Tuhan (R7, R8R17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
- Merasakan suara Tuhan atau apapun yang ada disekeliling kita (R13)
- Doa dengan sikap tenang, berpusat pada satu suara atau iringan (R15)
- Doa meditasi itu bisanya bahan utamanya biasanya Kitab Suci, setelah
membaca, dibaca berulang-ulang kali, kemudian ambil waktu untuk hening,
masuk ke dalam suasana membayangkan, menghadirkan diri dalam situasi apa
yang, dalam teks yang kita baca. Terus itu dengan bantuan Roh Kudus kita
akan menemukan nilai-nilai apa yang dikehendaki oleh Tuhan melalui teks itu
dan apa yang dibicarakan dengan kita (R16)
- Satu teknik berdoa, yaitu kita berkomunikasi dengan Tuhan (R18)
- Doa hening, doa batin (R19)
13. Apakah Anda mengetahui tujuan doa meditasi yang anda dapat selama
proses spiritualitas di kampus?
- Membuat perkembangan hidup rohani lebih baik, mengolah hidup rohani (R1,
R5, R7, R11)
- Menenangkan diri dan menyembuhkan luka batin (R2)
- Membuat kita untuk berelasi dengan Tuhan dan akhirnya kita juga bisa
mengajak umat atau dimanapun kita berada untuk mengenalkan doa meditasi
(R3, R6)
- Contoh latihan doa (R4)
- Fungsinya untuk membedakan roh jahat dan roh baik, itulah yang membangun
hidup rohani (R7)
- Lebih mudah menemukan Tuhan dalam keheningan (R8, R16, R20)
- Semakin dekat dengan Tuhan sebagai calon pewarta (R8, R9, R16)
- Lebih ke mendengarkan, berteman dengan diri kita sendiri (R10)
- Menjadi pemimpin doa meditasi (R12)
- Belum terlalu paham (R13, R15)
- Berkonsentrasi bagaimana cara berdoa (R17)
- Lupa (R18)
- Belajar bagaimana doa meditasi itu (R19)
- Bisa konsentrasi (R20)
14. Bagaimana proses latihan doa meditasi yang Anda alami selama di
kampus maupun saat retret?
- Prosesnya sudah cukup baik (R1,R2, R4, R5, R7, R8, R9, R11, R17, R18, R19,
R20)
- Hanya saja mungkin harus ditingkatkan lagi menjaga keheningan (R2, R9,
R11)
- Terlalu banyak orangnya, Padahal meditasi itu dibutuhkan keheningan,
meditasi dipersilahkan setiap orang mencari tempat sendiri-sendiri jadi bisa
mencari tempat di alam, hening diruangan (R3)
- Kadang teman-teman tidak semuanya serius (R6)
- Proses kesadaran diri di ruangan (kapel atau alam) itu membantu sekali untuk
menyadari sebelum kita meditasi, menyadari hal-hal yang bukan rohani tapi
jasmani (mengambil posisi yang rileks, bertahan sekian lama) itulah dasarnya
(R7)
- Kurang mengikuti dengan baik (R8)
- Pertama saya sadar bermeditasi, kedua menerima mana apa saja yang ada
dalam tubuh kita (R10)
- Jadi sikap-sikap bersila, duduk di lantai, ada yang membuat senyaman itulah
terbantu untuk menemukan tujuan doa meditasi (R12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
- Memulai doa, harus tenang di awal lalu mencoba untuk mengingat kembali
aktifitas atau pengalaman-pengalaman rohani yang dirasakan selama sehari
sebelumnya, baru bisa berdoa (R13)
- Kurang berjalan dengan baik, karena suasanaya kurang mendukung (R15)
- Proses itu harus kenal diri dulu untuk masuk dalam doa (R16)
- Hening dari diri, orang merasakan udara melalui pernafasan dan bunyi-bunyian
yang ada disekitar kita itu yang menghantar kita untuk berkonsentrasi untuk
bisa bertemu dengan Tuhan (R20)
15. Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani Anda?
- Bisa mengontrol sedikit emosi terhadap teman-teman (R1, R6)
- Secara batin lebih tenang dan secara fisik lebih segar (R2, R6, R10, R13, R15,
R17)
- Perannya kalau tidak doa meditasi kayak ada yang kurang. Karena doa
meditasi itu membuat saya jadi tenang dan semakin menemukan kedamaian,
kebahagiaan serta semangat di dalam menjalani kehidupan sepanjang hari (R3,
R9, R12)
- Kalau ketemu dengan orang yang tidak cocok dengan diriku sekarang biasa aja
(R4)
- Tuhan hadir. Mungkin lebih peka akan pengalaman (R5, R13)
- Motivasi atau bekal peziarahan satu hari setelah saya berdoa meditasi (R7)
- Lebih mudah menemukan Tuhan (R8)
- Mengurangi kejelekan dan keburukan diri saya terutama sifat dan sikap (R9)
- Lebih sadar dan sadar dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sadar bahwa
saya tidak seperti itu atau tidak boleh seperti itu (R10, R13)
- Hening walaupun dalam keadaan sibuk (R11)
- Berkeinginan memiliki waktu khusus dengan Tuhan (R15)
- Tuntunan untuk kita berbuat sepanjang hari itu, teks yang kita meditasikan
(R16)
- Menemukan kehendak Tuhan dalam diri saya (R18)
- Menemukan diri dan mengolahnya (R19)
- Bisa konsentrasi dalam hidup doa (R20)
16. Apa faktor yang mendukung dan menghambat dalam keterlibatan Anda
selama mengikuti proses doa meditasi?
- Faktor mendukung
Latar belakang terbiasa dengan meditasi (R1, R4)
Pemahaman konsepstual doa meditasi (R4)
Pemilihan tempat yang nyaman (R2, R5), seperti alam atau jalan-jalan (R3,R14)
Bantuan ayat-ayat Kitab Suci yang tertarik/bacaan Harian dan merenungkannya (R3, R7, R17)
Melalui musik /instrumen (R3, R11, R17, R14)
Mengucapkan kata-kata yang diulang-ulang (R3)
Pemandu yang memimpin proses doa meditasi (R8)
Niat dalam diri (R9, R6)
Konsentrasi (R9)
Suasana yang mendukung (R9, R10, R13, R15, R16, R20)
Suasana tenang (R16, R11, R20, R19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
Suasana waktu yang pas, seperti pagi hari (R15)
Teman-teman yang saling mendukung (R19)
- Faktor menghambat
Teman-teman sendiri yang melakukan doa meditasi cukup menghambat (R1, R2, R12, R4, R8)
Mengantuk (R3, R8, R9, R12, R15)
Kondisi badan tidak sehat (R14)
Kondisi badan capek setelah begadang (R4, R7, R18)
Susah Konsentrasi (R4, R8, R10, R11)
Suasana luar ruangan seperti dosen yang sedang mengajar (R5, R6, R8)
Kitanya sendiri yang tidak siap (R5)
Kurang membiasakan doa meditasi (R6)
Malas (R9, R12)
Sikap duduk yang salah (R9)
Memiliki banyak masalah dan banyak tugas (R16, R18)
Pikiran yang belum fokus (R11, R17)
Kurang membuka diri (R19)
Musik yg terlalu keras dan suasana ribut (R20)
Tergesa-gesa karena faktor bangun telat untuk berdoa meditasi (R15)
Kesediaan diri untuk fokus masih sulit (R21, R22, R23, R24)
17. Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK?
- Menolong orang, siap membantu jika dibutuhkan (R1, R7)
- Mengajar di sekolah, mengajarkan doa meditasi kepada anak kelas 5 (R2, R15)
- Mendampingi anak-anak sekolah minggu lingkungan, wilayah dan paroki (R3,
R6, R8, R9, R15, R18)
- Mendampingi cakrom dan cakris (calon komuni dan calon krisma) (R3)
- Mengajar (R3)
- Cantus Firmus, kerja di humas kampus sadhar (R4)
- Latihan koor (R5, R6, R15, R20)
- Tim kerja Lektor (R6, R8, R15)
- Menjadi pendamping OMK (R6, R9, R20)
- Kegiatan pemuda desa (R6)
- Kegiatan lingkungan, doa lingkungan (R8, R9, R11, R13, R15, R16, R17, R19,
R20)
- Menulis yang membuat semangat (R10)
- Kegiatan kharisatik di gereja Kiduloji, disana juga ada meditasi rohani, lebih
kearah bimbingan roh kudus jadi diajarkan di sana mohon karunia roh kudus
untuk menyertai diri kita (R12)
- Misa harian (R17)
- Kegiatan sosial POTA (R18)
- Promosi panggilan di stasi-stasi (R20)
18. Apa saran Anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani melalui
doa meditasi di kampus ini?
- Melakukan meditasi mereka harus sadar secara alami bukan karena disuruh
atau diberitahu (R1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
- Dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan kesempatan bagi mahasiswa
untuk memimpin meditasi (R2, R3, R4, R5, R9, R16)
- Doa meditasinya itu di adakan di luar halaman/alam (R3, R5, R6)
- Spiritualitas ditaruh di jam pertama (R4)
- Orang-orang yang secara konsentrasi harus dipidah dengan orang-orang yang
sudah siap doa meditasi (R4)
- Prepost, dikasih perilaku, perilakunya meditasi, perilakuknya dilihat (R4)
- Dosennya mau mau mengkondisikan mahasiswanya (R6)
- Sikap-sikap yang diajarkan cukup baik, ada baiknya dicarikan inovasi gerakan-
gerakan (R6)
- Lebih banyak praktek dari pada teori (R7)
- Diadakan doa meditasi bagi semua mahasiswa IPPAK satu minggu sekali,
sebulan sekali (R8, R11)
- Setidaknya dua menit atau lima menit dibiasakan hening sehingga dengan
keheningan bisa menerima diri kita supaya tidak tergesa-gesa atau terburu-buru
saat menerima mata pelajaran (R10)
- Di kampus IPPAK mulai kebiasaan baru ketika kuliah pagi jam 7, dimulai
dengan renungan dan meditasi (R12)
- Semacam panduan diperlukan untuk membantu masuk doa meditasi (R13)
- Dikembangkan meditasi dengan anak muda jaman sekarang dengan
mengembangkan sarana prasarana yang mengundang anak muda tertarik (R15)
- Pilih waktu yang tepat, suasananya tempat yang tepat, mendukung (R16)
- Meditasi itu difokuskan untuk apa dulu (R17)
- Mahasiswa mengikuti spiritualitas jangan bolong-bolong (R18)
- Melakukan meditasi di khususkan meditasi bersama (R19)
- Spiritualitas itu semester lima tetap dipertahankan (R20)
- Diwajibkan mengumpulkan refleksi dari hasil meditasi selama satu minggu
(R22)
- Luangkan waktu seperempat jam setelah bangun atau setelah mandi untuk
hening (R21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
Lampiran 3: Transkrip Hasil Wawancara
Wawancara 1
Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 1 (R1)
Q : Apa yang kamu pahami tentang hidup rohani?
R : Hidup dimana kita bisa mendekatkan diri pada alam semesta. Karena
dengan kita dekat dengan alam semesta secara tidak langsung pasti akan
menghargai nilai-nilai kehidupan, dari nilai-nilai kehidupan itulah dalam
proses yang sangat panjang pada akhirnya nanti akan menjadi bagian yang
tidak akan terpisahkan dalam hidup kita. Bisa dikatakan hal tersebutlah
yang disebut pertumbuhan hidup rohani.
Q : Perkembangan hidup rohani apa saja yang kamu alami selama belajar di
prodi IPPAK?
R : Kalau di IPPAK tidak terlalu banyak karena kalau di IPPAK lebih kepada
pengaturan emosi dan mental. Kalau untuk pertumbuhan rohani di
IPPAK tidak terlalu mendukung perkembangan hidup rohaniku, yang
membantu salah satunya matakuliah spiritualitas yang hanya beberapa
semester saja, tidak semua. spiritualitas menurut saya dimana kita bisa
menghargai sesuatu atau hal-hal disekitar kita.
Q : Kemudian, apa yang kamu ketahui tentang doa meditasi?
R : Aku meditasi tidak pernah doa. Karena aku meditasi tidak berdasarkan
acuan dari pembelajaran sepanjang kuliah disini. Sedangkan aku
bermeditasi dengan acuan seni beladiriku yang dahulu. Di meditasi seni
beladiriku ada yang namanya “ken zen ichi nio”, yang artinya “Ken”
bertarung, “Zen” semedi, “ichi” di dalam, “nio” badan, jadi konsep semedi
yang aku lakukan adalah bersemedi di dalam badan. Aku benar-benar
mengeluarkan apa yang tidak aku suka dan aku mengalahkan hal yang tidak
aku suka. Biasanya yang tidak kuat hanya 10 menit.
Q : Sedangkan, pada proses doa meditasi yang dilakukan di kampus IPPAK
apakah anda tahu tujuannya?
R : Membuat perkembangan hidup rohani lebih baik. Tujuannya agak-
agak sadar, tapi untuk melaksanakannya “no”. Karena menurutku, kita
setelah melaksanakan meditasi biasanya kita bertabrakan dengan hati nurani
untuk melakukan sesuatu, entah kita malu, merasa tidak nyaman, minder.
Q : Proses doa meditasi di kampus dan saat retret semester kita bagaimana?
R : Prosesnya sudah cukup baik, hanya untuk mencapai hasil dari proses
itu tidak baik. Pertama, orang atau individu tidak dikondisikan meditasi
tapi dikondisikan untuk mencari. Sedangkan untuk meditasi itu adalah kita
benar-benar diam, tenang, tanpa mencari karena dia akan datang sendiri.
Ketika aku bermeditasi dengan “ken zen ichi nio” aku tidak pernah
mencari-cari masalah dalam hidupku, aku cukup tenang, diam, nanti dia
akan datang sendiri, ketika dia datang aku mulai masuk.
Q : Ketika kamu sudah bermeditasi, khususnya meditasi dari kampus ini,
adakah perannanya untuk hidup kamu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
R : Kalau di kampus, sedikit. Sebagian besar perannya buat bagiamana aku
bisa mengontrol sedikit emosi terhadap teman-teman. Emosi-emosi
dalam artian negatif.
Q : Sedangkan, proses doa meditasi yang mendukung dan menghambat
selama di IPPAK apa?
R : Faktor yang mendukung, karena punya latar belakang terbiasa dengan
meditasiku. Kemudian, aku orang yang cepat mendapatkan ilham atau
inspirasi untuk melanjutkan ke tahap-tahap selanjutnya. Sikap-sikap yang
diajarkan di kampus sangat mendukung. Faktor yang menghambat,
suasana yang tidak kondusif. Dimana ketika akan memulai meditasi
sebenarnya kita tidak membutuhkan tempat yang tenang, tapi bagaimana
kita bisa menenangkan diri, ketika kita akan menenangkan diri karena kita
manusia normal, ketika mendengar suara apa dan sebagainya mau tidak
mau kita terganggu, apalagi suara teman-teman. Kalau untuk suara alam
tidak masalah. Suasana suara alam yang tenang juga sangat mendukung.
Q : Kegiatan apa yang dilakukan di luar kampus IPPAK?
R : Kegiatan rohani yang aku lakukan adalah menolong orang. Pernah
tengah malam pulang dari bengkel jam 11 atau 12 aku lewat di jalan
parangtritis. aku lihat motor mogok, habis bensin. Aku dari perempatan
jalan parangtritis sampai ke arah rumahku manding, aku dorong motor
dengan pemilik motor tengah malam. Jadinya aku bantu dorong sampai ke
rumah dia. Menolong itu spontan. Belajar mendoakan siapa aja, apa aja,
kondisi bagaimana aja, apapun kondisi yang ada.
Q : Apa saran kamu untuk perkembangan hidup rohani mahasiswa melalui
doa meditasi yang diajarkan di kampus IPPAK?
R : Jangan pernah memaksa orang untuk doa meditasi. Karena doa meditasi
itu bukan bagaimana orang mau melakukan tapi konsep dasarnya adalah
apakah orang sadar akan meditasi. Kejadian di kampus per angkatan kita
cenderung diminta untuk melakukan. meditasi itu menurutku sangat
pribadi, ketika seseorang membutuhkan ketenangan pasti dia akan
bermeditasi. Tapi ketika orang sedang tidak mood atau bad mood dia pasti
tidak akan meditasi. Sementara ketika kita di kampus kita tidak menyadari
bahwa orang itu ada yang berminat meditasi dan ada yang tidak berminat,
kita maunya semua meditasi, dan itu pasti tidak dapat hasilnya. Walaupun
ada hasilnya hanya standar, “apa yang kamu dapatkan dari meditasi tadi?”
pasti standar, tidak ada pengalaman meditasi yang mendalam. Sebenarnya,
dalam meditasi ada satu pengalaman yang sangat mendalam kalau kita
benar-benar melakukan. Karena ketika kita melakukan dengan sadar,
nah itulah penyadaran meditasi.
Q : Dikampus menurut anda apakah belum menunjukan menyadarkan diri
untuk meditasi?
R : Ya, kampus belum ada penyadaran melakukan meditasi. Orang di
kampus melakukan meditasi sebagian besar pertama ingin coba-coba,
terpaksa dan ketiga ingin menunjukkan bahwa aku bisa meditasi.
Sementara konsep meditasi menurutku adalah sadar, mau dan siap
menjalani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
Q : Untuk membantu orang menyadarkan diri perlu dikenalkan bahwa
meditasi berguna apa saran anda?
R : Untuk membuat mereka sadar harus dari diri mereka sendiri yang mau
masuk alam meditasi. Caranya dikasih tahu tapi orang belum tentu
memahami meditasi. Menurutku yang harus dimiliki mahasiswa kampus
pada saat akan melakukan meditasi mereka harus sadar secara alami
bukan karena disuruh atau diberitahu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
Wawancara 2
Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 2 (R2)
Q : Apa pemahaman anda tentang Hidup Rohani?
R : Hidup Rohani menurut saya semua perjalanan hidup manusia, artinya
semua tindakan manusia, pilihan hidup berdasarkan nilai-nilai
kristiani. Hidup Manusia yang berdasarkan nilai-nilai kristiani.
Q : Perkembangan hidup rohani apa yang anda rasakan selama anda di Prodi
IPPAK?
R : Yang paling terasa dalam hidup adalah nilai kejujuran. Karena itu sesuatu
yang simpel tapi sulit untuk dipertahankan. Seperti kita lihat, ada jujur ajur,
nah di IPPAK itu mengalami bahwa sebuah kejujuran itu susah
dipertahankan. Bahkan kejujuran dapat dibeli, misalnya dengan
persahabatan, uang dan lain-lain.
Q : Selanjutnya, apa yang anda ketahui tentang doa meditasi?
R : Doa meditasi itu doa yang heningnya jauh lebih lama dari pada doa-doa
biasanya. Disitu seakan berpusat pada Yesus atau Allah, sekalipun
memejamkan mata butuh konsentrasi. Tapi memang tidak melelahkan. Doa
hening yang cukup lama dan berkonsentrasi untuk menemukan Allah.
Q : Apakah anda mengetahui tujuan dari doa meditasi yang anda alami selama
mengikuti proses spiritualitas di kampus?
R : Tujuannya menemukan, misalnya yang paling masih teringat ketika doa
penyembuhan. Saat itu, kita melalui Allah kita akan disembuhkan luka-luka
kita. Ketika itu bukan luka secara fisik tapi luka batin. Nah, disana seakan-
akan selama meditasi itu anyep/dingin di hati, tidak seperti meditasi-
meditasi sebelum atau sesudahnya. Karena mungkin bacaannya atau caranya
menyampaikan meditasi itu tepat. Tujuannya menenangkan diri dan
menyembuhkan luka batin.
Q : Bagaimana proses latihan doa meditasi yang anda alami di kampus
maupun saat retret?
R : Cukup baik, hanya saja mungkin harus ditingkatkan lagi menjaga
keheningan. Kita menghargai orang lain ketika meditasi. Kadang-kadang
kita menarik kursi, terdengar lebih keras ketika kita bermeditasi, jadi agak
mengganggu. Sudah baik metode semuannya itu, ya hanya saling
menghargai.
Q : Lalu, peranan doa meditasi terhadap hidup rohani ada apa?
R : Kalau untuk sejauh ini belum, pengalaman saya ketika sedang
menghadapi masalah, bermeditasi itu membuat tenang. Jadi tidak labil lagi
dengan banyak masalah, tuntutan, marah-marah, dengan bermeditasi lebih
tenang dan secara batin lebih tenang dan secara fisik lebih segar. Jadi
sejauh ini saya belum mendapat meditasi seperti para Budha sehingga
mereka dengan bermeditasi mereka dapat pancaran atau aura yang dapat
dilihat orang-orang. Menenangkan diri dan menenangkan emosi-emosi
negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
Q : Apa faktor yang mendukung dan yang menghambat selama proses doa
meditasi?
R : Faktor yang mendukung pastilah tempat, pemilihan tempat sangatlah
penting, kadang-kadang kita duduk terlalu ramai atau tempat duduknya
tidak nyaman. Yang paling menghambat teman-teman sendiri yang
melakukan doa meditasi cukup menghambat.
Q : Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK?
R : Mengajar di sekolah, Montesori school. Minggu kemarin saya
mengajarkan doa meditasi kepada anak kelas 5, meditasi yang awal
bukan meditasi Ignasian. Memusatkan konsentrasi ternyata untuk anak SD
kelas lima, merekapun juga tertarik dan sudah bisa. Mungkin doa meditasi
juga baik diperkenalkan sejak dini untuk membantu mereka berkonsentrasi
dan menenangkan mereka ketika masih bermain-main. Semisal mereka ke
gereja tidak tenang, selalu ada gerak-geriknyalah, ketika saya ajak
meditasi mereka cukup lebih tenang dari pada biasanya.
Q : Apa saran yang anda berikan untuk meningkatkan hidup perkembangan
rohani mahasiswa melalui doa meditasi?
R : Seperti angkatan kita yang dibagi dalam beberapa kelompok. Jadi
diberikan kesempatan bagimahasiswa untuk memimpin meditasi. Jadi
mereka juga mengalami bagaimana caranya memimpin dan bagaimana dia
bermeditasi dipimpin orang lain.
Q : Apakah sikap-sikap meditasi yang anda dapatkan apakah sudah membuat
mahasiswa berkonsentrasi?
R : Saya paling suka sikap-sikap yang ketika sikap-sikap doa meniru sikap
saudara muslim berdoa, menurut saya sekalipun banyak gerakan tapi itu
sangat nyaman dan membantu, karena meditasi tidak hanya dilakukan
duduk bersila.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
Wawancara 3
Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 3 (R3)
Q : Apa yang suster pahami dengan hidup rohani?
R : Hidup rohani menurut saya hidup yang senantiasa bersatu dengan
Tuhan yang berdampak maupun berbuah dalam kehidupan sehari-
hari.
Q : Perkembangan hidup rohani apa yang suster alami semala di kampus
prodi IPPAK?
R : Selama di prodi IPPAK saya semakin menemukan Tuhan diteguhkan
hidup panggilan. Terutama melalui spiritualitas sama melalui mata kuliah
yang membuat saya berkembang seperti PAK sekolah, bukan hanya
mengajarkan dengankata-kata tetapi melalui tindakan yang nyata apa yang
kita sampaikan dengan hati dimana kita di depan anak-anak dan berelasi
dengan guru-guru sekolah. Selain itu, Kristologi, dimana disitu semakin
mengenal Yesus, sungguh Allah sungguh manusia. Dan juga Teologi
Moral, yang menginginkan saya juga untuk semakin hidup lebih baik
terutama dingatkan kembali melalui 7 dosa pokok dan mendengarkan
suara hati. Dan mata kuliah Kitab Suci, bagaimana mengenal Yesus baik
dari perjanjian lama maupun perjanjian baru.
Q : Sedangkan yang anda pahami tentnag doa menditasi itu apa?
R : Doa meditasi itu menurut saya selama novisiat sudah diajarkan, terus
diingatkan waktu mata kuliah spiritualitas. Bahwa doa meditasi itu doa
hening berkomunikasi dengan Tuhan, mendengarkan, suara Tuhan
dan mampu mengubah cara hidup saya dalam kehidupan sehari-hari.
Mewaratakan apa yang dikontemplasikan itu pada sesama.
Q : Menurut anda, tujuan doa meditasi di kampus?
R : Semakin membuat kita untuk berelasi dengan Tuhan dan akhirnya
kita juga bisa mengajak umat atau dimanapun kita berada untuk
mengenalkan doa meditasi. Selain untuk diri kita, kita juga bisa
mengajak orang-orang dimana tempat kita berkarya untuk berdoa meditasi.
Q : Bagaimana proses doa meditasi saat di kampus dan di reteret?
R : Kalau di kampus terlalu banyak orangnya. Padahal meditasi itu
dibutuhkan keheningan, walaupun keheningan itu diciptakan dalam diri
kita sendiri. Tapi kalau banyak orang jadi kayaknya itu hanya mengisi
waktu, tapi sewaktu di pisah, lebih mengena. Walau ada kerinduan untuk
bersama sebagai satu angkatan. Selama retret, waktu bersama itu
pembekalan, tapi terus doa meditasi dipersilahkan setiap orang mencari
tempat sendiri-sendiri jadi bisa mencari tempat di alam, hening
diruangan. Kalau di kelas, dijadikan satu ruangan. Saya masih ingat ada
yang mata terbuka dan sebagainya.
Q : Bagaimana anda menghayati peran doa meditasi bagi perkembangan
hidup rohani?
R : Yang pertama saya kenal doa meditasi itu suatu kewajiban, tapi setelah
saya jadi suster, bukan sebagai kewajiban, tetapi sebagai kebutuhan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
kerinduan. Kami juga ada peraturannya bahwa untuk doa meditasi atau
hening itu dalam satu hari satu jam. Waktunya bisa dipisah selama
setengah jam atau satu jam langsung. Perannya kalau tidak doa meditasi
kayak ada yang kurang. Karena doa meditasi itu membuat saya jadi
tenang dan semakin menemukan kedamaian, kebahagiaan serta
semangat di dalam menjalani kehidupan sepanjang hari. Dan kalau
meditasi sore atau malam, kembali saya merenungkan perjalanan hidup
saya dari pagi sampai sore itu. Karya-karya Tuhan yang selalu memenuhi
saya.
Q : Apa faktor yang menghambat dan mendukung selama berdoa meditasi?
R : Faktor yang mendukung itu melalui ayat-ayat Kitab Suci yang tertarik
dan merenungkannya, melalui musik, melihat alam, jalan-jalan,
mengucapkan kata-kata yang diulang-ulang. Misalnya ‘Yesus
Engkaulah andalanku’. Berangsur-angsur diucapkan menciptakan
ketenangan di dalam diri. Sedangkan yang menghambat ada rasa kantuk,
tapi untuk mengantisipasinya saya menarik nafas tiga kali, ditahan,
dikeluarkan kembali. Maka, rasa kantuknya juga hilang.
Q : Kegiatan di luar kampusyang diikuti apa saja?
R : Ikut mendampingi anak-anak sekolah minggu lingkungan, wilayah
dan paroki. Mendampingi cakrom dan cakris (calonkomuni dan
krisma). Terus juga di sekolah saya mengajar tentang ke Dominikanan,
lebih pada mengenalkan hidup santo dominikus kepada anak-anak.
Q : Saran untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani mahasiswa dalam
doa meditasi di kampus IPPAK?
R : Misalnya doa meditasinya itu di adakan di luar halaman atau dikampus
dekat dengan bunga-bunga bisa juga melihat-lihat dengan dibagi dengan
kelompok. Sesekali meditasinya ke pantai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
Wawancara 4
Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 4 (R4)
Q : Apa yang anda pahami tentang hidup rohani?
R : Hidup rohani menurut pengalamanku bagaimana perjalananku selama ini
selalu berpegangan dengan doa. Ketika aku tidak doa, pasti hidupku tidak
beres, hari itu pasti ada masalah, pasti tugas-tugas keteteran. Semakin hari
doa itu dipupuk, ditingkatkan, pengalamanku itu mampu membuatku
untuk cerdes memilih dan menentukan sesuatu. Hidup yang berpegang
pada doa-doa.
Q : Perkembangan hirup rohani apa yang anda alami selama di IPPAK?
R : Bisa mensyukuri anugrah yang aku terima meskipun itu kecil,
kemudian yang benar-benar membuatku berbeda adalah mampu
menerima orang dan menerima perbedaan pendapat. Misalnya, ada
orang yang memilki lebih dari aku awalnya itu seolah-olah kayak aku
takut ada sesuatu dalam diriku akan diambil.
Q : Selanjutnya, apa yang anda ketahui tentang doa meditasi?
R : Aku tidak mengetahui definisinya. Doa meditasi itu kita benar-benar
dalam keheningan, kesadaran penuh, berdialog dengan Tuhan.
Q : Sedangkan apakah yang anda tahu tujuan doa meditasi yang selama ini
anda jalani spiritualitas di kampus IPPAK?
R : Tidak. Sepemahamanku, itu hanya salah satu contoh latihan doa.
Q : Bagaimana proses doa meditasi yang kamu alami dalam retret dan
spiritualitas?
R : Baik-baik saja, lancar-lancar aja. Paling kendalanya semutan.
Q : Apakah kamu merasakan peranann doa meditasi bagi hidupmu?
R : Ada banyak. Sangat berperanan, kalau ketemu dengan orang yang
tidak cocok dengan diriku sekarang biasa aja. Benar-benar bisa
menerima bahwa ‘ia beda’, bagaimana saya harus bersikap kepada dia.
Dalam hal berkerja, aku lebih calm down, tidak kemrungksung, misalnya
pergi ke pontianak aku belum siap-siap, bajuku belum aku cuci, ya sudah
aku cari baju yang lain. Kalau dulu aku mesti gimana, harus dicuci dulu
mesti dikeringin di kipas angin, lebih riweuh. Dalam menghadapi masalah
juga seringkali cari pelampiasan, makan, tapi sekarang biasa aja. Tarik
nafas, keluarin, biasa. Benar kontrol, ibarat kita sakit, kita kayak
kontrol tekanan darah, meditasi itu kayak gitu.
Q : Sepengalamanmu, faktor yang mendukung dan menghambat porses doa
meditasi?
R : Kalau yang mendukung, pemahaman secara konsep, kalau definitif aku
lemah. Jam terbang, berdoa kali sudah meditasi, latihan, kebetulan aku
mantan seminari jadi sudah biasa, jadi itu bahan positifnya. Yang
menghambat, kalau kita sudah fokus, kesemutan itu sudah tidak terasa,
terasa semutan kalau meditasi sudah selesai. Pertama, kondisi badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(17)
kalau malamnya bergadang. Konsentrasi. lingkungan. kalau kita
meditasinya sendiri okelah, tapi kalau bareng-bareng iya kalau teman
sebelah kita yang menunjang, kalau tidak ya tidak bisa.
Q : Kegiatan apa yang kamu ikuti di luar kampus IPPAK untuk
perkembangan hidup rohanimu?
R : Cantus Firmus, kerja di humas yang benar-benar
memperkembangkan pribadiku. Posisi aku di humas, otomatis
Universitas sudah percaya padaku bahwa ketika aku promosi aku mampu
menggandeng banyak orang untuk masuk ke universitas. Kalau aku tidak
rajin doa, pastinya percayaku standart, ya tidak tahu apa yang masuk
banyak atau tidak.
Q : Apa saranmu untuk mengembangkan hidup rohani seseorang melalui doa
meditasi, khususnya di kampus IPPAK itu apa?
R : Saran secara luas, spiritualitas ditaruh di jam pertama. selanjutnya
mahasiswa diposisikan untuk siap doa meditasi. Kalau memang tidak siap,
suruh keluar atau dipaksa untuk ikut. Kalau dipaksa untuk ikut, orang-
orang yang secara konsentrasi harus dipidah dengan orang-orang
yang sudah siap doa meditasi. Untuk perkembangan hidup rohani itu
agak susah melihatnya, dia harus dibuat grafik. Sebelum dikasih meditasi
kayak gimana, prepost, dikasih perilaku, perilakunya meditasi,
perilakuknya dilihat.
Q : Apakah refleksi masih kurang?
R : Iya, itu hanya ideal aja. Sebelum dikasih meditasi kayak gimana, selama
meditasi ya meditasi aja. Jangan sharing tapi isi blangko dalam
spiritualitas di pertemuan awal dan akhir. Ketiak setiap doa meditasi
ditanya sharing apa yang dialami, yang keluar hanya ungkapan standart aja
yang keluar. sepengalamanku ikut meditasi di kampus, hanya untuk
melegakan dosen. Dahulu aku di seminari aku diajari untuk sadhana, jalan
yang sangat pelan, setelah selesai sadhana, proses sadhana di endapkan
dan selesai. Doa mesitasi itu akan berjalan baik kalau orang sudah
dikondisikan. Dengan prepost, jadi tahu orang yang sudah tahu dan
belum tentang doa meditasi. Jadi pengelompokan berdasarkan
kelompok yang sudah tahu, semakin diasah ke dalam dan yang belum
tahu bukan kelompok yang berdasarkan presensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
Wawancara 5
Tanggal: 24 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 5 (R5)
Q : Hidup Rohani menurut anda itu seperti apa?
R : Berkaitan dengan apa yang tidak kelihatan dan lebih ke spiritual. Hidup
yang berkaitan dengan Tuhan.
Q : Perkembangan hidup rohani apa yang anda alami selama di IPPAK?
R : Banyak. Seperti refleksi, dulu tidak pernah refleksi, selam di IPPAK jadi
belajar cara refleksi pengalama-pengalaman. Kayak kita tugas
renungan harian, membantu supaya hari ini bisa apa, menerungkan pesan
kitab suci. Meditasi itu membantu belajar hening, meskipun ramai tapi
bagaimana caranya supaya kita tenang.
Q : Sedangkan menurut anda, apa itu doa meditasi?
R : Doa yang membuat hening selanjutnya masuk pada hal apa maupun
membayangkan apa. Doa meditasi itu doa keheningan.
Q : Apa tujuan doa meditasiyang dilakukan selama spiritualitas di kampus?
R : Romo Ruki pernah bilang untuk mengolah hidup rohani kita.
Tujuannya supaya kita belajar mengolah segi rohani kita.
Q : Bagaimana proses doa meditasi selama di kampus IPPAK?
R : Awalnya agak kesulitan karena belum pernah. Kalau romo Ruki biasanya
mengajari dengan pelan-pelan, ada berbagai cara. Kalau caranya sudah
pas. Kadang aku praktek di kost, ya lumayan sih.
Q : Peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohanimu apa?
R : Belajar lebih peka, Tuhan hadir. Mungkin lebih peka akan
pengalaman.
Q : Sedangkan menurut anda faktor yang mendukung dan menghambat
dalam ketelibatan proses doa meditasi apa?
R : Faktor mendukungnya karena di sanggar, karena posisinya enak dan
mendukung. faktor yang kurang mendukung, ketika ada dosen
mengajar di kelas lain bisa kedengeran, kitanya sendiri yang tidak
siap.
Q : Kegiatan apa saja yang nada ikuti diluar kampus IPPAK?
R : Latihan koor, kumpul mudika sekalipun jarang.
Q : Apa saran anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani
mahasiswa melalui doa meditasi di kampus IPPAK?
R : Dibuat dalam kelompok kecil, kalau kemarin dibuat dalam satu kelas.
Tempatnya berbeda-beda. Di alam, tidak hanya di ruangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(19)
Wawancara 6
Tanggal: 25 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 6 (R6)
Q : Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Hidup rohani menurut saya yaitu hidup sesuai apa yang menjadi
kepercayaan saya selama ini. Dimana saya mempunyai hubungan antara
saya dengan Tuhan dan sesama yang didasari dengan iman yang saya
percayai. Hidup menurut iman kepercayaan (katolik) untuk berelasi
berelasi dengan sesama dan Tuhan.
Q : Selanjutnya perkembangan hidup rohani apa yang anda rasakan selama di
kampus IPPAK?
R : Perkembangan hidup rohani saya selama di IPPAK jauh lebih baik dari
sebelumnya (SMA, SMP, SD). Karena selain bertambahnya umur lalu
pengetahuan juga disitu saya juga dikembangkan hidup rohani saya
dengan pengalaman-pengalaman baru yang menurut saya semakin
mendewasakan iman saya. Jadi kalau dikaitkan dengan kepekaan saya
juga, selain hidup menggereja dengan kehidupan sosial lainnya, itu
semakin berkembang. Jadi tidak hanya berkutat pada kehidupan pribadi
saja tapi memang intensitas saya, kedekatan saya dengan Tuhan juga
semakin baik. Yang tadinya saya berdoa jarang-jarang, tapi kalau saya di
kampus melihat teman saya mau makan saja berdoa, rasanya kalau saya
tidak berdoa pasti rasanya gimana gitu. Perkembangan hidup yang
semakin dewasa dan pengetahuan semakin bertambah, dalam hidup rohani
dekat dengan Tuhan dan sesama.
Q : Kemudian, apa yang anda pahami tentang doa meditasi?
R : Kalau doa meditasi dengan apa yang saya ketahui dan apa yang saya
lakukan itu doa dengan keheningan. Dimana yang difokuskan dalam doa
tersebut adalah sikap badan, pernafasan, dan juga ketenangan yang
menjadi kunci utama dalam melakukam doa meditasi.
Q : Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi selama anda belajar di
mata kulaih spiritualitas prodi IPPAK?
R : Ya tentu tahu. Tujuannya selain kita bisa melakukan doa meditasi, dan
juga bisa dari doa itu dibagikan untuk sesama kita. Tujuan kita juga belajar
to, bagaimana caranya mendekatkan diri dan menemukan Tuhan dalam
keheningan. Kedekatan dengan Tuhan juga saya rasakan betul dengan doa
meditasi. Langsung fokus terarah, daripada doa yang istilah saya dremimil,
misalnya doa rosario rasanya tu kita mungkin berdefosi lewat serangkaian
doa kepada Bunda Maria, tapi saya merasa bersama di lingkungan kadang
hanya bla bla bla. Jadi tidak sampai masuk. Tujuan doa meditasi ialah
menemukan Tuhan dalam keheningan sehingga lebih nyaman dan
sampai kepada Tuhan.
Q : Kalau anda mengalamai proses doa meditasi yang anda alami
bagaimana?
R : kalau di kampus saya kurang nyaman dengan situasinya, kadang teman-
teman tidak semuanya serius. Ketika kita sdah mau serius, tapi teman-
teman masih ada yang bercanda jadi fokus kita kadang buyar hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
mengganggu saya. Ketika di retret karena suasana tempatnya
membantu. Kalau di Kampus, terganggu dengan suara orang di lantai
atas. Mungkin dari kitanya sendiri yang fokus, tapi kan terlalu buyar kalau
harus menjaga keheningan tapi dengan seituasi disekitar kita yang kurang
mendukung. Jika ingin dilakukan di kampus IPPAK ya dikondisiskan di
tempat yang sesuai, misalnya di SAV.
Q : Sepengalaman anda, peran doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani
anda apa?
R : Melalui doa meditasi bisa menjaga emosi. Sebenarnya baik berlatih doa
meditasi tapi saya sering lalai tidak setiap hari menjadikannya kebiasaan
rutin. Tapi semisalnya saya sedang kacau, emosi, atau sedih, pasti saya
meditasi di ruang adorasi, amatlah sangat membantu. Walaupun
meditasinya bercucuran air mata tapi setelah itu dapat menenangkan diri
saya dan lega. Doa meditasi memberikan ketenangan emosi dan ketika
sedang berbeban berat, seperti beban itu diangkat Tuhan.
Q : Apakah anda menemukan faktor mendukung dan menghambat dalam
proses doa meditasi yang anda alami?
R : Faktor yang mendukung adalah diri sendiri, saya menyadari doa
meditasi itu baik tapi karena kesibukan, jadi lupa waktu untuk doa
meditasi. Padahal doa meditasi bisa dilakukan sebelum tidur sebagai
pengantar tidur. Faktor menghambat ialah kurang membiasakan doa
meditasi.
Q : Apa saja kegiatan yang anda ikuti di luar kampus IPPAK?
R : Di Paroki saya terlibat di tim kerja Lektor, membantu menjadi
pendamping PIA, OMK, Paduan suara. Kalau di Lingkungan menjadi
koordinator koor tim lingkungan. Biasanya kumpul dengan OMK
wilayah. Kalau di kegiatan umum ya di kegiatna dengan pemuda Papedo
(pemuda pemudi Jogodayo), di desa saya. Serta menjadi ibu asrama.
Q : Adakah saran untuk membantu memperkembangkan hidup rohani melalui
doa meditasi?
R : Kalau mau benar-benar belajar meditasi secara utuh, Dosennya mau mau
mengkondisikan mahasiswanya. Pengalaman saya tadi, bahwa suasana
sekitar dan beberapa teman-teman yang tidak serius. Suasanany dipilihkan
tempat yang cocok untuk berdoa meditasi. Sikap-sikap yang diajarkan
cukup baik, ada baiknya dicarikan inovasi gerakan-gerakan mungkin
dengan cara berbaring. Sehingga inovasi sikap-sikap itu sekiranya
mendukung bagi yang memiliki badan besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)
Wawancara 7
Tanggal: 27 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 7 (R7)
Q : Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Hidup rohani adalah dimana saya bisa melakukan dan bisa mengalami
di dasari atas iman yang saya melihat. Saya sebagai mahasiswa saya
yakin apa yang saya terima di kampus ini membentuk hidp rohani saya.
Jadi, kata-kata dan tindakan itu yang membentuk tumbuh dan
berkembangnya iman saya.
Q : Perkembangan hidup rohani apa yang anada rasakan di kampus IPPAK?
R : Banyak sekali, relasi dengan teman-teman. Saya kagum dengan mereka
dan saya kagum dengan diri saya sendiri, saya dikatakan yang senior tapi
saya bisa membaur dan juga perkembangan cara berkomunikasi yang benar,
beda dengan di biara. Kalau di biara sudah terbiasa, kalau di kampus nah itu
nuansa yang baru, jadi saya merasakan banyak perkembangan antara relasi,
komunikasi, pertemanan, persahabatan, membantu dalam hidup rohani saya.
Lalu bagaimana di kampus ini diadakan satu bulan sekali itu juga
membangun hidup rohani. Mata kulai juga ada hubungannya dengan Kitab
Suci, jadi cukup membantu hidup rohani saya. Baik rohani di komunitas
maupun kampus.
Q : Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi?
R : Meditasi adalah, bagaiman saya hanya hening dihadapan Tuhan. Selalu
ditanamkan, meskipun di dalam biara atau tidak. tapi paling tidak saya
hanya mencoba hening dalam batin hanya bersama Tuhan, masuk ke dalam
tanpa memperhitungkan yang lain. Memang perlu latihan banyak doa
meditasi, untuk dapat berelasi dengan Tuhan. Yang saya lakukan satu jam
setiap hari, disea-sela kesibukan kuliah maupun komunitas. Saya mencoba
mengatur jadwal sedemikian rupa supaya saya bisa lakukan doa meditasi.
Saya lakukan doa meditasi sebelum doa bersama, kalau doanya jam lima
pagi, saya doa sekitar jam empat tiga puluh pagi. Jadi ya paling tidak jam
emapat sudah bangun. Kadang dalam even tertentu dan kondisi tidak
mendukung saya mencari waktu yang mendukung. Syukurlah tubuh saya
selalu mendukung.
Q : Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi pada proses pembelajaran di
kampus IPPAK?
R : Tujuannya adalah membangun hidup rohani. Bagaimana bisa mendalami
dan ada sangkut pautnya dengan mata kuliah yang diberikan, jadi apakah
aku menyadari tanggungjawabku sebagai mahasiawa atau tidak. Lalu
bagaimana rahmat Allah itu yang diberikan kepada saya. Apakah selalu saya
sadari, itulah yang menjadi kekuatan. Bagaimanapun ada suka dan duka
dalam menjalani masa-masa kuliah di kampus IPPAK, nah itu yang menjadi
tujuan. Bagaimana saya bisa membedakan mana yang terbaik yang harus
saya lakukan sebagai mahasiswa dan mana yang tidak baik sehingga tidak
saya lakukan. Godaannya banyak. Fungsinya untuk membedakan roh
jahat dan roh baik, itulah yang membangun hidup rohani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(22)
Q : Bagaimana proses latihan doa meditasi selama ini dijalani saat mata
kuliah spiritualitas di kampus?
R : Prosesnya bagus, saat latihan doa meditasi Ignasius loyola sangat
bermanfaat bagi saya. Saya mempergunakan itu sekalipun saya bukan orang
Ignasius loyola, tidak menghidupi itu karena saya merasa sebagai bagian
dari kampus Sanata Dharma dan backgrounnya adalah kebanyakan adalah
dosen-dosen Serikat Jesus, mau tidak mau termotivasi. Proses kesadaran
diri di ruangan (kapel atau alam) itu membantu sekali untuk
menyadari sebelum kita meditasi, menyadari hal-hal yang bukan
rohani tapi jasmani (mengambil posisi yang rileks, bertahan sekian
lama) itulah dasarnya. Jika tidak memulai dari prosers dasar meditasi,
maka meditasi kontemplastif tidak akan bisa terasa. Setiap orang prosesnya,
saya sadar, saya duduk di tempat ini, lalu tujuannya apa saya duduk di
tempat ini? Kalau ingin doa ya berarti berdoa. Itulah yang disebut orang
bebas batin. Ya memang saya diajar mendengarkan suara-suara sekitar,
pengalaman bagi saya sebgai biarawati sudah terbiasa, mungkin bagi teman-
teman yang pertama itu sulit. Teman-teman yang terganggu diputarkan
musik, hal tersebut perlu latihan. Latihan itu membuat saya, bagaimana
mengosongkan diri.
Q : Bagaimana peranan doa meditasi terhadap perkembangan hidup rohani
anda saat ini?
R : Peranannya sangat baik. Menjadi motivasi bagi diri saya, kekuatan, sumber
yang tidak bisa saya lepas dalam diri saya, karena itu yang menjadi pondasi
sejarah hidup saya. Motivasi atau bekal peziarahan satu hari setelah
saya berdoa meditasi. Jika saya menghidupinya sesuai sabda Tuhan,
misalnya kata “mendengarkan dengan hati”, apakah seluruh satu hari itu
saya juga mendengarkandengan hati.
Q : Apa yang anda rasakan faktor yang mendukung dan menghambat selama
mengiluti proses doa meditasi?
R : Faktor yang mendukung selain Alkitab, biasanya saya merenungkan
sesuai bacaan Injil harian, juga suasana hati. Suasana hati saya benar-
benar tidak bisa merenungkan sabda itu ya saya diam saja. Bagi saya diam
saja tanpa berfikir apa-apa, di kapel atau di kamar, bagi saya dari diam itu
ada buahnya. Aku harus melakukan apa? nah kalau saya diam dan itu tidak
bertindak, berabrti itulah buah dari diam. Faktor hambatannya adalah fisik
yang terlalu capek bisa membuat saya tidur. Biasanya saya lakukan doa
meditasi malamnya sebagai evaluasi saya buat jurnal “Tuhan saya hari ini
tidak buat apa-apa, doa meditasipun tidak aku lakukan, tetapi Engkau
tahuakan bebutuhan dan kerinduanku”. Jurnal itu membantu diri saya
melengkapi hidup rohani saya, dari jurnal itu saya tahu kelebihan dan
kekurangan saya.
Q : Kegiatan apa yang anda ikuti selain skripsi?
R : Banyak, selama setengah tahun ini padat 125 tahun SSpS, sehingga saya
terlibat. Pekerjaan saya serabutan, sewaktu-waktu bisa diminta tolong,
jadi saya menyediakan diri untuk misa syukur 8 desember. Jadi saya butuh
waktu mondar-mandir Surabaya-Jogja, selain saya fokus ke
penelitian.kebelutan dalam bulan ini banyak keluarga suster yang meninggal
dan saya yang tahu rumahnya, jadi saya harus mondar-mandir untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(23)
melayat dan doa arwah. Saya tidak menghitung jaraknya tapi saya lakukan,
itu kegiatan di komunitas, bagaimana saya juga diminta untuk mewakili, ya
untuk mempercepat.
Q : Sepegalaman anda, apa saran yang dapat dilakukan untuk perkembangan
hidup rohani mahasiswa mealui doa meditasi?
R : Lebih banyak praktek dari pada teori, karena latihan itu orang mau
tidak mau melakukan atau berbalik (bertobat). Tidak membosankan, dari
latihan. Kalau dari teori, dilihat dari angkatan kita (2010) banyak yang
males mendengar jadinya mengambang. Meditasi itu mesti banyak latihan.
Menjadi pemimpin dalam kelompok-kelompok itu hendaknya ada
pendamping dan hendaknya menguasi terlebih dahulu, tidak hanya baca saja
tapi juga menghayati untuk memandu. Sebelum memulai itu ada kesadaran
diajak untuk menyadari, pause nya agak sedikit lama, kita yang dari
berbagai situasi (kos, biasa, persoalan berbeda-beda), kalau itu diajak untuk
hening sejenak melupakan, minggakan itu semua pasti bisa, saya yakin itu
bisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(24)
Wawancara 8
Tanggal: 27 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 8 (R8)
Q : Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Hidup rohani adalah hidup yang menyangkut perkembangan rohani
hubungannya dengan Tuhan seperti doa.
Q : Perkembangan hidup rohani apa saja yang anda alami selama di Prodi
IPPAK?
R : Saya semakin menyadari bahwa kuliah di IPPAK ini adalah panggilan
dari Tuhan, tetapi saya juga tidak tahu selama masuk IPPAK malah
jarang berdoa bila dibandingkan waktu saya SMA hidup di asrama.
Q : Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi?
R : Doa meditasi adalah doa dalam keheningan.
Q : Apakah Anda mengetahui tujuan doa meditasi yang anda dapat selama
proses spiritualitas di kampus?
R : Tujuannya supaya kita lebih mudah menemukan Tuhan dalam
keheningan dan semakin dekat dengan Tuhan sebagai calon pewarta.
Q : Bagaimana proses latihan doa meditasi yang Anda alami selama di
kampus maupun saat retret?
R : Menurut saya proses latihan doa meditasi sudah baik di kampus maupun
retret. Namun, terkadang saya juga kurang mengikuti dengan baik.
Q : Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani Anda?
R : Meskipun saya kurang bisa mengikuti dengan baik dan susah untuk
konsentrasi, tetapi saya mempunyai keyakinan bahwa dengan doa meditasi
yang sungguh-sungguh akan lebih mudah menemukan Tuhan.
Q : Apa faktor yang mendukung dan menghambat dalam keterlibatan Anda
selama mengikuti proses doa meditasi?
R : Penghambat : Ngantuk, susah konsentrasi, ada suara-suara yang lucu,
tergiur dengan teman yang tidak serius doa meditasi. Pendukung :
Ada pemandu yang memimpin proses doa meditasi.
Q : Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK?
R : Paguyuban Lektor, Doa lingkungan, Pendampingan Iman Anak.
Q : Apa saran Anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani
melalui doa meditasi di kampus ini?
R : Diadakan doa meditasi bagi semua mahasiswa IPPAK satu minggu
sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(25)
Wawancara 9
Tanggal: 30 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 9 (R9)
Q : Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Yang saya pahami dengan hidup rohani, saya lebih mengenal Tuhan,
Tuhan punya rencana bagi saya. Hidup rohani juga saya pahami
sebagaimana saya mampu menjalani hidup bukan saja mengeluh namun
lebih berpasrah atau berserah diri pada Tuhan, lebih mampu dan mudah
untuk terus bersyukur, dan yang jelas kita selalu ikhlas dalam menjalani
hidup dalam kondisi apapun. Intinya bagaimana saya memberi Roh pada
kehidupan saya pribadi kalau roh yang saya tanam maka hasilnya baik
demikian pula sebaliknya.
Q : Perkembangan hidup rohani apa saja yang anda alami selama di Prodi
IPPAK?
R : Yang paling jelas saya dapat mudah bersyukur dan bersyukur. Yang
dulunya gampang mengeluh, tidak mensyukuri apa yang didapat, sekarang
saya lebih mudah bersyukur ini saya dapatkan ketika mengikuti
perkuliahan maupun dalam hal pendampingan rohani. Kalau hidup doa
saya mulai belajar, belajar untuk memulai lagi bukan lagi doa yang
menuntut tapi doa yang lebih berpasrah atau keikhlasan dalam menjalani
hidup dan tentunya bersyukur.
Q : Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi?
R : Yang saya ketahui tentang doa meditasi, dimana doa yang membutuhkan
tempat, suasana yang mendukung dalam ketenangan dan dibutuhkan
konsentrasi, niat dan sikap duduk yang mendukung. Sebab doa meditasi
adalah wujud komunikasi kita dengan Allah, kita hendak berjumpa
Allah lewat keheningan dan ketenangan sehingga kita sungguh-
sungguh ingin saling mendengarkan dengan Allah melalui komunikasi
yang intensif.
Q : Apakah Anda mengetahui tujuan doa meditasi yang anda dapat selama
proses spiritualitas di kampus?
R : Tidak terlalu. Yang saya ketahui mengajak mahasiswanya untuk lebih
mendekatkan diri pada Allah lewat keheningan sehingga ada
komunikasi yang intesif dan mendalam antara pribadi kita dan Allah.
Q : Bagaimana proses latihan doa meditasi yang Anda alami selama di
kampus maupun saat retret?
R : Sudah berjalan dengan baik dan tersusun dengan baik. Hanya saja
kalau saya kadang kondisi tidak menguntungkan, kaya ret-ret ya prosesnya
baik kalau diruangan begitu di luar belum, terkadang terganggu pada
suara-suara yang memecahkan konsentrasi dan keheningan, musuh
terbesar adalah rasa ngantuk dan kaki kesemutan.
Q : Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani Anda?
R : Doa meditasi ini menurut saya sebagai salah satu cara dan sarana kita
untuk lebih mengenal, dekat dan mencintai Allah, sehingga iman kita
dapat tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, menurut saya melalui doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(26)
meditasi saya dapat mengolah diri dan mengolah rohani saya untuk dapat
berkembang dengan baik, yaitu berusaha mengurangi kejelekan dan
keburukan diri saya terutama sifat dan sikap, serta lebih tenang
dalam menghadapi masalah.
Q : Apa faktor yang mendukung dan menghambat dalam keterlibatan Anda
selama mengikuti proses doa meditasi?
R : Faktor pendukung utama bagi saya yaitu niat, kalau niat saya ada
untuk doa meditasi maka saya dapat mengikutinya dan tentunya
konsentrasi serta suasana baik suasana hati maupun lingkungan
sekitar. Faktor menghambatnya rasa malas (ogah-ogahan), rasa
mengantuk yang luar biasa dan sikap duduk terkadang kaki
kesemutan dan punggung pegal-pegal, sehingga mudah sekali untuk
membuyarkan konsentrasi yang sudah dibangun dengan susah payah.
Q : Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK?
R : Kalau kegiatan yang bersifat rohani yang pernah saya ikuti OMK
(misalnya koor), kadang-kadang ikut pendalaman iman (PIOD), dulu
ikut menjadi pendamping PIA sekarang sudah tidak aktif, kalau diluar
kerohanian banyak tapi sudah habis masa jabatan kaya organisasi di
kampus pusat, kalau di masyarakat ya muda-mudi kampung tapi jarang
keluar soalnya jarang ada kegiatan yang greget.
Q : Apa saran Anda untuk meningkatkan perkembangan hidup rohani
melalui doa meditasi di kampus ini?
R : Untuk doa meditasi menurut saya karena doa dalam kelompok ya
suasananya mendukung, terkondisikan dan pemimpinnya benar-benar
menguasai jalannya atau langkah-langkah bermeditasi, terus teman-teman
yang ikut benar-benar ada hati. Sebab kalau tidak ya hanya akan
mengganggu yang niat doa meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(27)
Wawancara 10
Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 10 (R10)
Q : Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Hidup Rohani itu ada kaitannya dengan sesuatu yang transenden,
antara dia dan Allah.
Q : Perkembangan Hidup rohani yang anda rasakan ketika di kampus
IPPAK?
R : Sebenarnya ada. Perkembangannya saya lihat dari pengalaman saya,
sebelum masuk IPPAK dengan berbagai pengetahuan yang sebelumnya di
IPPAK, dengan kita mengenal Tuhan, berdoa pada Tuhan amupun berelasi
dengan Tuhan maka relasi kita dengan sesama itu akan terjalin. Tetapi
ternyata setelah belajar di IPPAK saya mengalami perkembangan,
mengalami dan menyadari bahwa dengan berelasi dengan sesama
(membuat orang lain tersenyum) itu juga merupakan ibadah. Maksdunya
bahwa dengan kita berelasi dengan sesama kita mengenal Tuhan,
bukan saja ketika kita mengenal Tuhan maka kita mengenal sesama.
Membaca kehadiran Tuhan itu lewat seseorang. Maka membalikkan cara
pandang saya untuk berelasi dengan Tuhan dan berelasi dengan sesama.
Q : Sepengalaman, apa yang anda pahami dengan doa meditasi?
R : Sebenarnya ada dua variabel, yaitu doa dan meditasi. Pengertiannya itu
berbeda-beda. Kalau doa itu bagaimana kita bebicara dengan Tuhan,
caranya bisa bersuara, mengeluh, ada yang dengan bersuara ada yang
tidak. Sedangakan meditasi lebih menanggapi sapaan Tuhan dalam
keheningan sehingga kita bisa membaca, mendengar lebih banyak. Kalau
dengan Doa, Tuhan mendengar lebih banyak sedangkan kalau meditasi
kita yang lebih banyak mendengarkan Tuhan berbicara. Doa meditasi
merupakan percampuran dua hal yaitu mendengarkan dan
didengarkan.
Q : Apakah anda memahami tujuan doa meditasi pada mata kuliah
spiritualitas di kampus IPPAK?
R : Pada waktu pertama pelaksanaannya saya tidak terlalu paham tujuannya,
sebenarnya untuk apa. Apakah hanya untuk tenang, diam, atau
pengkondisian suasana. Tapi bagi saya setelah saya berusaha mencoba,
pernah juga diminta memimpin doa meditasi, saya melihat sendiri bahwa
itu lebih bentuk ke penyadaran diri. Jadi saya baru menyadari tujuan
akhir dari doa meditasi pada akhir dan ketika saya mempraktekannya dan
tidak hanya karena di kampus saya mengetahui tujuan doa meditasi.
Dalam kehidupan sehari-hari saya mempraktekannya sendiri baru saya
memahami tujuannya. Tujuan doa meditasi lebih ke mendengarkan,
berteman dengan diri kita sendiri. Maksudnya, banyak pernyataan
bahwa musuh kita terbesar adalah diri kita sendiri, dengan pengalaman
saya, dengan segala keheningan dan segala situasi saya berusaha
bersahabat dengan diri saya sendiri. Jadi, ketika bersahabat dengan diri
saya sendiri tadi sebenarnya pada waktu itu saya melihat melalui cara
pandang saya hanya macam-macam hal biasa, namun ketika saya berusaha
menerima dan berusaha bersahabat ternyata ada sesuatu di sana yg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(28)
sebenarnya Tuhan berbicara lewat doa meditasi. Kembali lagi bahwa saya
mengenal Tuhan ketika saya berelasi baik dengan sesama.
Q : Bagaimana proses latihan doa meditasi yang anda alami selama di
kampus IPPAK?
R : Kalau yang diajarkan di kampus IPPAK baik, tapi cara kita membawakan
diri menuju keheningan memang berbeda-beda, ada yang mendengarkan
musik, ada yang peka pada suara, kalau saya itu awalnya hanya bisa
di suasana hening saja. Ketika mendengar suara ribut saya tidak bisa
melakukan doa meditasi. Tetapi berjalannya dengan waktu saya
mengalami peningkatan-peningkatan, sebising apapun itu saya berusaha
menerima itu yang bising atau ribut tetap fokus dan sadar. Saya berproses
itu ya fokus dan menerima diri dalam keadaan sadar. Pertama saya sadar
bermeditasi, kedua menerima mana apa saja yang ada dalam tubuh
kita, yang bergetar atau geli atau kesemutan tapi menerima yang dari luar,
bising. Saya jadi mengenal diri sendiri karena doa meditasi.
Q : Peranan doa Meditasi sendiri dalam hidup rohani anda apa saja?
R : Membuat saya lebih sadar dan sadar dalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Maksudnya saya mencoba menerima diri dan sifat saya.
Contohnya, ketika marah saya mengolahnya dalam doa meditasi. Sifat
emosi, menghakimi, cepat marah, saya berusaha bersahabat dengan diri
saya yang lain, jadi lebih waktu berhadapan dengan dunia nyata saya
seperti kembali di tegur atau disadarkan supaya meredam tapi bukan
berarti menghilangkan, jadi bagaimana saya mengolah supaya emosi yang
berlebihan, bagaimana kita mengolahnya. Melihat diri saya sendiri saya
menyikapi situasi dengn tenang dan sadar bahwa saya tidak seperti
itu atau tidak boleh seperti itu.
Q : Menurut anda apa faktor yang menghambat dan mendukung anda selama
anda berdoa meditasi?
R : Awalnya saya sangat peka terhadap bunyi-bunyi membuat saya tidak
berkonsentrasi. Tapi untuk sekarang faktornya lebih pada suasana batin.
Gejolak dari bawah alam sadar saya yang memacu saya, kadang saya lebih
mengikuti perasaan atau terkadang saya lebih kesulitan fokus dari diri
saya sendiri. Jadi yang terpenting sadar dan tidak bias yang membuat kita
menerima dan mengolah perasaan. Faktor yang mendukung itu ketika kita
itu tiga, tapi diantara ketiga itu tadi ada yang membuat kita itu tidak fokus.
Macam perasaan kita dari diri kita sendiri, bagaimana kemampuan kita
mengendalikan diri kita sehingga melibatkan keseluruhan diri kita.
Q : Apa saja kegiatan yang anda ikuti selama di luar kampus IPPAK?
R : Mengerjakan sekripsi dan mencari sesuatu yang membuat saya
bersemangat. Seperti menulis atau yang membuat saya semangat.
Q : Apa saran yang bisa anda berikan untuk membantu meningkatkan hidup
rohani seseorang melalui doa meditasi?
R : Saya pernah punya pengalaman, jadi sebelum memulai doa meditasi,
guru mengkondisikan murid untuk menyadarinya dengan doa meditasi.
Saya melihat bahwa kita melakukan meditasi saat spiritualitas, belajar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(29)
pengalaman mengajar di SMP sebelum memulai pelajaran kita
menkondisikan bukan hanya perlengkapan belajar tetapi batin. Ignasian itu
ada tiga, bukan hanya pada pikiran tetapi juga pada hati kita. Bahwa pada
akhir dari pengetahuan itu adalah perasaan, jadi saya melihat ada baiknya
memulai pelajaran apapun kita mengkondisikan, rasa menerima dengan
hati mata kuliah sehingga membantu mahasiswa mewujudkan mata kuliah
yang diterima pada kehidupan sehari-harinya. Setidaknya dua menit atau
lima menit dibiasakan hening sehingga dengan keheningan bisa
menerima diri kita supaya tidak tergesa-gesa atau terburu-buru saat
menerima mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(30)
Wawancara 11
Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 11 (R11)
Q : Apa yang ada pahami dengan hidup rohani ?
R : Hidup rohani menurut saya hidup yang lebih mementingkan relasi
dengan Tuhan, jadi dengan hidup rohani membuat kita menjadi kuat.
Sepengalaman saya hidup rohani menjadi yang utama dari semua, doa
dulu baru belajar, Ketika saya mengalami kesulitan dengan doa bisa saya
selesaikan dengan baik. Bagi saya doa menjadi inti hidup yang saya
buktikan sampai selesai studi karena saya kuat studi.
Q : Apa saja perkembangan hidup rohani yang dirasakan selama di kampus
IPPAK?
R : Perkembangan hidup rohani yang saya rasakan selama di kampus IPPAK
yang pertama doa dan renungan pagi, jadi itu salah satu kekhasan yang
tidak ada di prodi lain. Kedua ada ekaristi bulanan, itu merupakan menjadi
salah satu kekhasan yang membuat kita selalu ingat dengan kehidupan
rohani. Ketiga, kehidupan rohani yang saya rasakan dikampus ialah
pembinaan spiritual, latihan doa meditasi, selain itu juga ada kebiasaan doa
rosario, dapat belajar setia pada proses, mengolah diri, serta tidak
tergesa-gesa mengambil keputusan serta belajar berelasi dengan
Tuhan.
Q : Apa yang anda ketahui tetang doa meditasi?
R : Doa meditasi yang saya pahami adalah doa dalam keheningan. Kita
diajak untuk memusatkan diri kita pada Tuhan dalam keheningan. Jadi
pikiran dan hati kita tetap fokus, dalam keheningan itu kita berdoa
walaupun tanpa kata tetapi hati dan pikiran kita tetap fokus. Jadi doa
meditasi doa dalam keheningan yang membantu kita untk fokus dalam
hidup.
Q : Apa yang anda ketahui tentang tujuan doa meditasi dalam pendampingan
spiritualitas?
R : Menggali hidup rohani kita dan membuat hidup rohani kita yang
mendalam. Mungkin selama ini kita sibuk dengan diri sendiri dan tugas
kuliah, dengan model doa meditasi kita sangat terbantu sekali jika kita
benar-benar mendalami. Jadi, sebelum masuk di ampus IPPAK saya sudah
terbiasa dengan hidup doa meditasi. Hampir setiap hari saya berdoa
meditasi dari jam sembilan sampai jam sepuluh malam. Itu yang menjadi
kesempatan kita menggali hidup rohani, mengingat peristiwa hari ini jadi
itu yang membuat kita selalu sadar apa yang saya perbuat hari ini. Secara
tidak langsung kita selalu disadarkan ulang ketika saya berbuat kesalahan
besok tidak diulangi lagi.
Q : Bagaimana proses doa meditasi yang anda alami selama di kampus
IPPAK?
R : Kalau di kampus IPPAK, prosenya sudah bagus karena keterbatasan
waktu karena hanya dua jam. Padahal doa meditasi itu sebuah butuh proses
yang bukan hanya sekali langsung jadi tapi butuh keheningan untuk hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(31)
dan pikiran jadi setelah itu kita masuk ke dalam keheningan doa. Tapi
menurut saya, sudah bagus dan sangat sedikit membantu.
Q : Apakah doa meditasi yang didapat memiliki peranan bagi perkembangan
hidup rohani anda?
R : Saya alami bahwa doa meditasi mengajak saya untuk hening
walaupun dalam keadaan sibuk. Dalam keheningan saya selalu ingat
bahwa karya Tuhan selalu bekerja dalam diri saya. Jadi, dalam situasi
apapun saya selalu ingat bahwa saya bisa melalukan semua ini karena
hidup rohani saya bagus. Jadi benar-benar membatu apalagi ketika saya
memberi kesaksian kalau saya bisa studi cepat karena saya doa. Setiap jam
sembilan malam saya mengambil waktu untuk novena, hening ingat hari
ini masih kurang apa, atau apa yang sudah saya capai.
Q : Lalu, faktor apa yang mendukung dan menghambat anda dalam
menjalani doa meditasi?
R : Faktor yang menghambat menurut saya pertama pikiran dalam arti
kalau pikiran kita tidak fokus atau kacau jelas meditasi tidak bisa
jalan. Tapi kalau kita punya niat untuk fokus semuanya akan baik. Kedua,
suasana juga sangat berpengaruh dalam doa meditas, tapi ketika kita doa
dan suasananya kacau itu sangat menghambat untuk kita masuk kedalam
diri. Faktor yang mendukung, kalau keheningan itu ada, ada sarana
contohnya lagu-lagu instrumen, itu juga membantu kita untuk masuk ke
dalam suasana.
Q : Kegiatan apa yang anda ikuti di luar kampus IPPAK?
R : Kegiatan rohani yang saya ikuti doa lingkungan, pendalaman
lingkungan, doa rosario, doa syukuran. Kegiatan itu yang membantu
saya dan memberi kekuatan yang sibuk dengan kegiatan di kampus. Ketika
kita mengikuti kegiatan lingkungan walaupun sibuk tetapi yang saya
rasakan itu lebih mantap.
Q : Saran apa yang bisa anda berikan untuk membantu perkembangan hidup
rohani melalui doa meditasi?
R : Kalau bisa pihak kampus menggalakkan kegiata-kegiatan doa
mungkin dalam sebulan sekali. Kalau saya lihat sekarang ini ada ekaristi
bulanan. Tapi kalau seperti doa meditasi itu di dalami mungkin dalam satu
bulan sekali sangat membantu karena banyak teman-teman itu kurang
begitu mendalami bosan. Ketika kita mau mendalami itu sangat
bermanfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(32)
Wawancara 12
Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 12 (R12)
Q : Apa pemahaman anda mengenai hidup rohani?
R : Hidup rohani adalah ketika semua aspek-aspek kehidupan kamu
menyertakan Tuhan di dalamnya sehingga Tuhanlah yang ikut serta,
ikut campur, mengendalikan yang memberikan petunjuk yang
mengarahkan kamu dalam hidupmu untuk menjalani suatu
kehidupan yang kamu rencanakan namun Tuhan yang menentukan.
Q : Perkembangan hidup rohani apa yang anda alami selama anda di kampus
IPPAK?
R : Memang di IPPAK kita belajar banyak hal tentang Kitab Suci, sejarah
gereja, katekese, yang tentunya ketrampilan-keterampilan yang akan
berguna untuk jadi seorang guru. Yang pasti perkembangan rohani sangat
dibutuhkan dan saya mendapatkan manfaat ketika belajar di IPPAK karena
secara khusus IPPAK mengajak mahasiswanya untuk berkembang secara
rohani. Misalnya waktu meditasi sadhana di spiritualitas, kemping rohani,
KBP itu membantu mahasiswa sendiri dalam iman dan hidup rohaninya.
Dibandingkan fakultas lain, IPPAK memiliki kelebihan di bidang rohani
itu. SMA di seminari, yang notabene jika dibandingkan dengan IPPAK,
SMA saya menuntut lebih pada hidup rohani siswanya. Tapi saya merasa
bahwa tantangan ketika tinggal di kost dan ada semacam tuntutan sosial
ketika kamu di posisikan sebagai mahasiswa kateketik yang disiapkan
untuk memimpin umat maka mau tidak mau saya harus memiliki
jiwa rohai yang tinggi, maka selama saya di IPPAK saya merasa
harus mempersiapkan diri saya untuk punya kemampuan dan hidup
rohani lebih mendalam.
Q : Apa yang anda pahami dengan doa meditasi?
R : Berdoa itu tidak hanya meminta tetapi juga mendengarkan apa yang
dikatakan oleh Tuhan, maka meditasi merupakan suatu sarana bagi kita
dan relasi kita dengan Tuhan untuk mendengarkan apa yang diinginkan
Tuhan pada kita dengan hening dan menciptakan suasana yang
memungkinkan Tuhan untuk hadir dalam diri kita. Mendengarkan apa
yang ingin di sampaikan Tuhan melalui meditasi, maka meditasi
sebenarnya merupakan waktu yang kita luangkan atau khususkan bagi
kita dan Tuhan untuk bicara, bertemu, mendengarkan Tuhan, bukan
kita yang melulu meminta ke Tuhan.
Q : Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi selama di kampus IPPAK?
R : Dalam mata kulaih spiritualitas terutama yang diajarkan oleh Romo Ruky
belajar tentang meditasi sadhana. Menurut saya tujuan meditasi pertama
bahwa nanti kita menyadari akan dipersiapkan untuk memimpin meditasi,
maka saya rasa tujuannya untuk tahu tentang meditasi, lalu kita disiapkan
untuk memimpin doa meditasi dan kita sebagai pemimpin harus bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(33)
mendalami dahulu tentang doa meditasi. Saya rasa tujuannya untuk
mempersiapkan kita menjadi pemimpin doa meditasi.
Q : Bagaimana proses doa meditasi yang anda lakukan selama spiritualitas
maupun di retret?
R : Dulu semester awal kalau tidak salah di mata kuliah teater ada meditasi,
bukan meditasi tapi lebih pada hening untuk mencari inspirasi di luar
ruangan outdoor. Saya rasa yang sebenarnya masuk ke meditasi seperti itu,
jadi kita benar-benar melihat apa yang ingin Tuhan sampaikan berhadapan
dengan dunia luar bukan hanya di dalam ruangan. Jadi ya banyak hal yang
didapatkan memang, tidak hanya waktu sadhana, waktu kita retret, kita
kumpul di kapel. Jadi meditasi yang saya dapatkan tidak hanya di retret
tapi juga bisa melalui rutinitas di luar ruangan. Jadi bertemu Tuhan tidak
hanya duduk diam di ruangan tetapi juga bisa bertemu dengan Tuhan di
alam. Khususnya yang saya soroti di sadhana itu sudah cukup
membantu untuk kita sebagai mahasiswa mendapatkan inti dari
tujuan doa meditasi. Jadi sikap-sikap bersila, duduk di lantai, ada
yang membuat senyaman itulah terbantu untuk menemukan tujuan
doa meditasi.
Q : Sedangkan, peranan doa meditasi bagi hidup anda?
R : Ketika memulai aktifitas, kamu bangun pagi,dan ketika bangun pagi
dimulai dengan hening sejenak walaupun 5 menit atau 10 menit itu akan
merasa berbeda. Meditasi yang dilakukan pada pagi hari sebelum memulai
aktifitas dimodifikasi dengan lagu dan nyanyian sekaligus senandung
pujian atau doa dalam hati itu memberikan dampak pada hari yang akan
kita lalui. Meditasi itu kalau kamu lakukan di pagi hari dampaknya sangat
besar karena itu termasuk doa, jadi ketika kamu meditasi pagi hari kamu
menyertakan Tuhan dalam satu hari itu, kamu mengajak Tuhan untuk
tinggal bersamamu dalam hari itu. Jika dampaknya kamu tidak
melakukan doa meditasi mungkin Tuhan merasa kurang disapa.
Meditasi membawa kita lebih dekat dengan Tuhan, dan Tuhan benar-benar
melindungi kita.
Q : Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam doa meditasi?
R : Faktor yang menghambat, biasanya faktor yang dari luar dan dalam.
Dari luar suasana berisik, gangguan dari teman. Dari dalam masalah
malas atau kantuk, ganguan-gangguan itu kalau saya melihat godaan
setan. Ketika ingin hening ada rasa kantuk, mengantuk itu merupakan
tanda kita mulai bosan untuk bertemu dalam konteks ini kita ingin bertemu
dengan Tuhan untuk berarti kita bosan bertemu dengan Tuhan. Memang
manusiawi sekali, ketika kita ingin doa pagi lalu muncul dalam diri
kesiangan atau masih ngantuk dan sebagainya jadi gangguan tersendiri
bagi kita.
Q : Kegiatan apa yang kamu ikuti di luar kampus saat ini?
R : Ikut kegiatan-kegiatan kharisatik di gereja Kiduloji, disana juga ada
meditasi rohani, lebih kearah bimbingan roh kudus jadi diajarkan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(34)
sana mohon karunia roh kudus untuk menyertai diri kita. Jadi Yesus
pergi dari bumi dengan mencari pengganti yaitu Roh Kudus, maka Roh
Kuduslah yang tinggal di bumi. Kita mohon perlindungan Roh Kudus
menyertai kita dalam kehidupan kita, pikiran kita, perbuatan kita dalam
satu hari ini sehingga Roh Kuduslah yang memimpin hidup melalui
meditasi.
Q : Saran apa yang bisa anda berikan untuk bisa membantu perkembangan
hidup rohani melalui doa meditasi?
R : Di banyak sekolah terutama sekolah katolik banyak yang memulai
dengan doa pagi disertai renungan dan meditasi juga. Maka saya rasa baik
kalau di kampus IPPAK mulai kebiasaan baru ketika kuliah pagi jam
7, dimulai dengan renungan dan meditasi. Jadi tidak hanya per kelas
tetapi dilakukan secara terpusat, misalnya di TU atau di perpustakaan. Jadi
salah satu memimpin, bertugas dan membawakan meditasi, sehingga
mahasiswa belajar di kampus IPPAK itu disadarkan bahwa tujuan dari
perkuliahan itu apa, apayang akan kita dapat hari ini, apa manfaatnya bagi
masa depan. Jadi mahasiswa diajak untuk sadar terlebih dahulu, kita kuliah
untuk mendapatkan ilmu dan mewartakan kerajaan Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(35)
Wawancara 13
Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 13 (R13)
Q :Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Menurut saya hidup rohani itu yang melaksanakan aktifitas, membuat
segala sesuatu menyadari bahwa kita besama dengan Tuhan. Tentu
sebagai umat beriman itu sesuatu hal yang sudah sewajarnya. Kita
mengimani Kristus, Tuhan percaya bahwa ada setiap derap langkah kita.
Jadi, mau hidup rohani itu dalam segala aktivitas tentu kita menyadari itu.
Q : Perkembangan hidup rohani apa yang anda alami selama di kampus
IPPAK?
R : Perkembangan hidup yang saya alamai itu sharing dari tuntutan kuliah
membuat secara tidak langsung saya bisa merasakan hidup rohani
dari tugas itu. Padahal tugas itu tidak dialami saat di SMP atau SMA,
apalagi apa hidup rohani itu. Sekalipun tidak secara langsung
diungkapkan, kuliah-kuliah sebagai katekis atau calon guru agama harus
hidup rohani. Melalui proses dan pembelajaran juga tugas-tugas yang ada
secara tidak langsung kita mengalami bahwa hidup rohani juga jadi
kebutuhan buat kita.
Q : Apa yang anda pahami dengan doa meditasi?
R : Terkonsep dalam pikiran saya bahwa doa meditasi itu tenang lalu
mencoba mendengarkan atau merasakan segala sesuatu ada
disekeliling kita dan bisa kita rasakan. Saya meditasi karena
pengalaman SMP pernah alami meditasi, sehingga memiliki konsep bahwa
doa meditasi mesti ada ketenangan, mencoba untuk merasakan suara
Tuhan atau apapun yang ada disekeliling kita, apapun yang bisa kita
dengar yang nanti pada akhirnya bisa sharing atau membagikan itu pada
orang lain.
Q : Apakah anda mengetahui tujuan dari doa meditasi dari mata kuliah
spiritualitas?
R : Karena istilahnya rutinitas dan seperti awal itu karena tuntutan jadi ya
mengikut sebagai rutinitas itu bukan menjadi suatu hal yang nanti akan
penting. Saya bisa merasa itu penting setelah praktek ke lingkungan, harus
mengajak orang tenang. sebenarnya diawal kita diajarkan sendiri bahwa
kita harus tenang. Jadi itu dilakukan dan disadari karena tugas dan
tuntutan, maka ikut saja. Tapi pada dasarnya belum terlalu paham yang
nanti juga akan menjadi milik saya suatu saat nanti sebagai calon pewarta.
Q : Bagaimana proses doa meditasi yang anda alami selama di kampus
IPPAK untuk membantu anda berdoa meditasi?
R : Tidak secara spesifik, tapi memiliki andil dalam diri saya. Ketika
memulai doa harus tenang di awal lalu mencoba untuk mengingat
kembali aktifitas atau pengalaman-pengalaman rohani yang
dirasakan selama sehari sebelumnya, baru bisa berdoa. Saya
mengalaminya dan itu proses itu membantu tapi tidak secara spedifik
membantu besar, karena pada intinya saya berpacu karena mendengar
kotbah dari romo juga atau bahasa Kitab Suci sendiri dalam surat Yakobus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(36)
mengatakan “Setiap perkataan adalah doa”. Jadi kita berdoa kepada Tuhan
itu tidak selamanya harus berdoa khusuk atau tenang tapi apapun kita
umatnya mau memohon atau meminta yang penting dengan tulus hati dan
pasrah kepada Tuhan pasti didengar. Begitulah yang terkonsep dalam
pikiran saya.
Q : Adakah peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani anda?
R : Ya karena saya tidak mendalami doa meditasi, saya merasakan sedikit
pengarunya tapi seperti yang saya katakan tadi itu tidak terlalu
berpengaruh karena walaupun doa meditasi itu pengaruhnya sedikit.
Pengaruh tersebut seperti menenangkan saya ketika di gereja saya harus
mengkondisikan diri agar lebih tenang, karena kita dalam doa
meditasi dilatih untuk tenang dan bisa merasakan kehadiran Tuhan. Tapi toh ketika di dalam gereja atau di tempat ramai kita berdoa mau
tenang sendiri cukup sulit. Kita anak muda ketika berjalan dengan teman
nanti kalau duduk tenang sendiri nanti diejekin. Karakter saya yang biasa
ribut ya mungkin itu sedikit merubah karakter untuk pembawaan diri saya
melalui doa meditasi.
Q : Apa faktor yang mendukung dan menghambat ketika anda berdoa
meditasi?
R : Suasana, sebenarnya juga dari mood. Istilahnya kalau tidak ada problem
dalam pikiran, tidak ada problem dalam kehidupan sehari-hari, ketika
orang diajak berdoa atau melakukan apa saja pasti enjoy. Tapi diri sendiri
tidak dalam keadaan siap di dakam keadaan enak untuk berdoa ya mesti
mau doa apa saja tidak enak. Suasana kalau mendukung, misalnya teman-
teman atau yang diajak doa meditasi bisa memahami bahwa meditasi harus
tenang mesti secara tidak langsung kita dikondisikan untuk bisa tenang dan
ikut alur doa. Jadi, suasana bisa menjadi faktor pendukung dan
penghambat dalam doa meditasi.
Q : Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK?
R : Untuk kehidupan rohani saya tidak bayak terlibat dalam kegiatan
kerohanian di luar. Saya ikut terlibat karena tugas praktek-praktek di
kampus sehingga bisa ke luar. Karena memang pada dasarnya pribadi
saya SMA tidak terlalu aktif di kehidupan menggereja, tiba-tiba masuk
dalam jurusan ini atau kuliah ini, maka harus dikondidikan begitu. Harus
ada adaptasi, jadi ya ikut PIA, ke Paroki ikut, misalkan SCP harus ke
lingkungan meskipun saya sendiri merasa belum siap tapi ya karena ibu
saya katekis juga maka darah katekis mengalir dalam diri saya.
Q : Saran apa yang bisa anda berikan untuk membantu perkembangan hidup
rohani dalam doa meditasi?
R : Untuk memperkembangkan kehidupan rohani mahasiswa di kampus
khususnya dalam doa meditasi setidaknya ada sarana buku atau
panduan praktis yang membuat kita tahu langkah-langkah. Kebanyakan kalau biarawan-biarawati sudah terbiasa lalu kita yang awam
dari dunia di luar yang tidak ke gereja tiba-tiba di kampus harus diminta
duduk tenang, hal semacam itu sesuatu yang tidak enak dan tidka nyaman.
Setidaknya kita tahu dulu teori tentang doa meditasi seperti apa, bentuknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(37)
seperti apa, langkah-langkahnya seperti apa. Jadi tidak seperti kita datang,
langsung duduk dan berdoa meditasi, itu sama sekali tidak bisa karena
kalau orang yang sudah mengerti alurnya atau prosesnya pasti sudah bisa
masuk atau mengkondisikan. Maka semacam panduan diperlukan
untuk membantu masuk doa meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(38)
Wawancara 14
Tanggal: 28 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 14 (R14)
Q : Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Hidup rohani yaitu bagaimana saya melatih hidup saya dengan berbagai
hidup rohani. Misalnya dengan ekaristi, doa pagi lalu doa rosario dan
sebagainya. Jadi, hidup rohani adalah keadaan dimana saya mengelola
hidup dengan doa, ekaristi dan sebagainya. Sehingga mendapatkan buah
hidup rohani dapat membedakan yang baik dan buruk seta bisa menjalani
hidup dengan penuh suka cita sekalipun perjalanan waktu selalu ada
tantangan dan cobaan.
Q : Perkembangan hidup rohani apa yang anda rasakan selama di kampus
IPPAK?
R : Tadinya saya yang jarang berdoa sekarang semakin bisa hidup doa. Hal
itu saya dapat karena saya punya spiritualitas yang berkaitan dengan
semangat. Ketika merayakan ekaristi tidak hanya sebagai perayaan biasa
tapi ada maknanya itu sendiri. Lalu, ketika mengalami kekeringan saya
bisa langsung mengatasinya, tidak lama proses kekeringan hidup rohani
tidak lama karena efek dari perkembangan hidup rohani.
Q : Apa yang anda pahami dengan doa meditasi?
R : Doa meditasi adalah mencoba berdoa menghadirkan Tuhan yang
melalui bacaan Kitab suci, gambar, dan juga menghadirkan Tuhan
melalui kehidupan sehari-hari yang kita. Pada intinya doa meditasi ya
selain menghadirkan Tuhan juga bisa melatih diri dan mengolah diri.
Karena doa meditasi ada macam-macam, ada doa meditasi kontemplasi,
doa meditasi alam dan sebagainya.
Q : Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi yang diajarkan di kampus
IPPAK?
R : Lebih pada mengolah diri.
Q : Bagaimana proses doa meditasi yang diajarkan saat mata kuliah
spiritualitas di kampus?
R : Cukup baik, karena saya pernah mengalami sebelumnya sudah
terbiasa. Ketika retretpun saya juga terbantu tidak merasa asing lagi. Lalu
efeknya dari doa meditasi, ketika latihan doa meditasi saat kita memimpin
rekoleksi atau retret kita bisa lebih tenang lagi dan mengajak teman
bermeditasi. Ada gunanya juga kita bemeditasi ketika di IPPAK.
Q : Peranan apa yang anda rasakan untuk perkembangan hidup rohani anda?
R : Bisa dari luar dan dari dalam. Dari dalam peranannya saya semakin
bisa mengenal diri, kelebihan saya apa, kelemahan saya apa, kalau
dari luar saya semakin terbantu saya untuk bisa mempertahankan
apa yang menjadi kelebihan dan mengurangi apa yang kurang dalam
diri saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(39)
Q : Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam doa meditasi?
R : Yang membantu saya dalam doa meditasi adalah instrumen musik,
lebih cepat mengena dan menyatu. Ada musik-musik instrumen itu ya
mungkin berkaitan dengan keadaan diri dan masa lalu. Ketika ada musik-
musik sendu saya pasti cepat bisa masuk, faktor pendukungnya itu juga
bisa tempat di alam dan di dalam ruangan. Kalau di dalam ruangan
pakai musik instrumen dan di luar dengan alam. Faktor penghambat,
keadaan fisik saya, karena sekarang ini saya ada penyakit asam urat
yang mudah kram.
Q : Keterlibatan apa yang anda alami dan ikuti di luar kampus IPPAK?
R : Ikut kegiatan lingkungan santo Yusuf, seperti doa rosario, ketika ada
ibadat arwah entah diminta bacaan atau bahkan diminta renungan,
koor.
Q : Apa saran yang dapat membantu perkembangan hidup mahasiswa dalam
doa meditasi?
R : Kegiatan doa meditasi lebih di gerakkan lagi. Jadi selama ini hanya
ditulis di papan, tidak henti-hentinya memberikan pengumuman.
Kalau bisa dalam seminggu ada dua sampai tiga kali. Kalau sekarang
ini romo yang memimpin mungkin bisa mahasiswa yang memimpin
meditasi. Sehingga membantu mahasiswa terbiasa dan tidak asing lagi
dengan doa meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(40)
Wawancara 15
Tanggal: 29 November 2015, Status: Mahasiswa, Responden 15 (R15)
Q : Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Hidup rohani itu hidup seturut dengan sabda Allah kemudian lebih ke
dalam diri kita yang kadang tidak dilihat orang lain tetapi kita sendiri
yang tahu. Jadi orang lain tidak perlu tahu aku yang apa-apa, tapi hidup
rohani itu bisa kelihatan dari sikap dan tindakannya. Misalnya kalau kita
orang katolik hidup rohani kita dekat dengan Tuhan tidak mungkin kita
sedih, ketika sedih nanti ketemunya senang ceria, kalau orangnya sakit
pasti kelihatan tidak sakit.
Q : Apa perkembangan hidup rohani yang anda rasakan selama berada di
kampus IPPAK?
R : Mau menerima diri sendiri, dimana menerima diri sendiri merupakan
hidup rohani yang saya tahu.
Q : Lalu apa yang anda pahami dengan doa meditasi?
R : Doa meditasi adalah doa dengan sikap tenang, berpusat pada satu
suara atau iringan. Kalau tidak dengan suara ya dengan nafas, di tuntun
bacaan Kitab Suci menuju kehadirat Tuhan, dimana berkomunikasi dengan
Tuhan sendiri. Di situ nanti akan mengalami yang namanya ketemu
Yesus sendiri, ya senang dan tenang.
Q : Sepengalaman anda, apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi selama
di mata kuliah spiritualitas di kampus?
R : Tidak mengetahui.
Q : Bagaimana proses doa meditasi selama di kampus saat spiritualitas
maupun retret?
R : Prosesnya menurut saya tidak berjalan dengan baik. Ketik saya
berdoa meditasi di rumah saya terbantu tapi ketika di retret tidak
membantu hanya sebentar menikmati Tuhan. Mungkin suasananya
waktu itu yang tidak mendukung. Proses di spiritualitas semester lima
membantu saya tahu apa inti doa meditasi.
Q : Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani anda?
R : Doa meditsi membantu saya untuk tetap tenang, soalnya saya
orangnya aktif bergerak. Tapi semenjak saya kembali membiasakan doa
meditasi akhir-akhir ini membantu saya untuk menghadapi skripsi dan
membantu dalam memilih atau mengambil keputusan. Ketika besok saya
mau mengajar di sekolah saya ada waktu untuk berdiam diri sendiri
dengan Tuhan. Katanya kalau orang sibuk itu tidak punya waktu dengan
Tuhan, tapi saya pengen punya waktu khusus dengan Tuhan.
Q : Sepengalaman anda, apa faktor yang mendukung dan menghambat anda
selama berdoa meditasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(41)
R : Faktor pendukung itu suasana pagi antara jam empat pagi. Kalau
penghambatnya kalau sudah bangun kesiangan menjadi hambatan
karena waktunya tergesa-gesa.
Q : Kegiatan apa saja yang anda ikuti di luar kampus IPPAK?
R : Ikut organisasi di Manisrenggo, itu isinya orang muda yang juga ikut
model SCP tapi juga renungannya sedikit untuk diam sebentar
merefleksikan bacaan Injil. Kegiatan PA, Lektor, mengajar di sekolah,
mengikuti kegiatan lingkungan seperti latihan koor, doa lingkungan.
Q : Apa saran yang anda bisa berikan untuk membantu memperkembangkan
hiduprohani mahasiswa melalui doa meditasi?
R : Dikembangkan sarana dan prasarana, dimana sekarang sudah ada
perkembangan zaman. Masak mau ikut yang kemaren-kemaren, otomatis
dikembangkan meditasi dengan anak muda jaman sekarang.
Mengembangkan sarana prasarana yang mengundang anak muda
tertarik. Anak muda juga dilibatkan, sehingga mereka seperti mendapat
tanggungjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(42)
Wawancara 16
Tanggal: 01 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 16 (R16)
Q : Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Hidup rohani bagaimana menterjemahkannya. Hidup rohani bagaimana
memperkaya diri tentang relasi menurut saya relasi dengan Tuhan.
Kebutuhan bagi para kaum religius khan hidup rohani itu perlu karena
kalau hidup rohaninya tidak benar, nanti bagaimana. Hidup rohaninya
mantap supaya dia juga mantap dalam panggilannya. Hidup rohani lebih
memperbanyak relasi dengan Tuhan.
Q : Bagaimana perkembangan hidup rohani anda selama di kampus IPPAK?
R : Kalau yang saya rasakan ada perkembangan, karena dulu waktu saya
ditawarkan pemimpin masuk ke dalam prodi itu saya merasa bahwa hidup
rohani saya itu masih dalam hal pembinaan khususnya masih kurang. Jadi
saya berharap bahwa masuk di IPPAK itu bisa menambah pembinaan
untuk supaya hidup rohaninya lebih baik, pembinaan rohaninya lebih baik.
Kalau di IPPAK banyak hal yang bisa mengarah ke pembinaan rohaninya
lebih baik, seperti dari pelajaran tentang Kitab Suci, lalu ada spiritualitas,
memang sih tidak dari situ tapi juga bagaimana relasi kita dengan teman
itu khan merupakan buah dari bagaimana, kedekatan kita dengan Tuhan
bisa dilihat dari relasi kita dengan sesama. Relasi dengan teman-teman
merupakan buah dari perkembangan hidup rohani, karena kalau
menyadari bahwa Tuhan itu ada dengan sesama artinya kita
menghormati bagaimana cara membina relasi dengan sesama.
Q : Apa yang anda pahami dengan doa meditasi?
R : Doa meditasi itu bisanya bahan utamanya biasanya Kitab Suci,
setelah membaca, dibaca berulang-ulang kali, kemudian ambil waktu
untuk hening, masuk ke dalam suasana membayangkan,
menghadirkan diri dalam situasi apa yang, dalam teks yang kita baca.
Terus itu dengan bantuan Roh Kudus kita akan menemukan nilai-
nilai apa yang dikehendaki oleh Tuhan melalui teks itu dan apa yang
dibicarakan dengan kita, yang sepengalaman saya begitu kalau meditasi.
Maka setelah itu setelah mengerti biarpun dalam misalnya dalam beberapa
kali merenungkan teks itu pasti yang ditemukan itu beda tidak pernah
sama.
Q : Sepengalaman anda selama berdoa meditasi semester 5 lalu, apakah
mengetahui tujuan dari doa meditasi yang telah diajarkan waktu itu?
R : Kalau saya menangkapnya mungkin tujuannya itu membantu kita untuk
apa ya, melalui doa itu mendekatkan diri dengan Tuhan. Tapi waktu itu
yang setahu saya dengan waktu yang singkat ada yang bisa ada yang masih
terganggu entah dengan temannya atau dia belum bisa masuk ke situasi
sesuai teks itu. Tapi itu, meditasi merupakan sesuatu cara yang ditawarkan
bahwa cara berdoa supaya bisa bertemu dengan Tuhan.
Q : Bagaimana proses latihan doa meditasi yang anda alami selama di
spiritualitas maupun retret dari kampus?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(43)
R : Kalau yang saya sendiri sih tidak terlalu apa ya, paling kalau memang
belum bisa fokus membaca dua atau tiga kali teksnya itu sampai kita
merasa tenang kita merasa nyaman bisa masuk ke situasi. Kadang juga
bisa pakai musik yang sesuai yang membantu masuk dalam doa. Kalau
menurut saya proses itu harus kenal diri dulu untuk masuk dalam doa.
Kan ada orang yang tidak bisa pakai musik, ada yang musik itu membantu,
terus ada yang lebih suka dialam bebas, tapi ada juga suka dengan suasana
hening.
Q : Bagaimana pernanan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani
anda?
R : Peranan doa meditasi untuk hidup rohani, dalam hidup saya cukup
membantu karena setiap hari wajib. Cuma waktunya diatur masing-
masing, kapan, jadi dari situ kita merenungkan teks itu untuk hari ini, bisa
mengambil kalimat salah satu, dari situ apa yang mau dihidupi. Hari ini
misalnya memafaafkan, setelah sepanjang hari itu nanti kan refleksi
apakah benar saya hari ini mampu untuk memaafkan atau sebaliknya. Itu
kan menjadi apa, tuntunan itu lah. Tuntunan untuk kita berbuat
sepanjang hari itu, teks yang kita meditasikan.
Q : Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung selama doa meditasi
berlangsung?
R : Faktor yang mendukung suasana hati atau keheningan. Lalu yang
menghambat itu misalnya saya punya masalah atau banyak tugas,
biasanya saat doa meditasi pasti pikirannya kesitu. Jadi tidak terlalu fokus,
fokus itu susah, tapi meskipun saat itu yang penting misalnya menyiapkan
satu jam untuk meditasi, hanya duduk di situ selama satu jam, meskipun
pikirannya ke sana kemari.
Q : Kegiatan apa yang anda ikuti di luar kampus IPPAK selama ini
membantu perkembangan hidup rohani?
R : Kegiatan di lingkungan ikut juga, yang chois tidak, angkatan yang
terakhi ini tidak ikut, itu kayak retret juga. Lalu, retret tahunan kami
biasanya ada, wajib, rekoleksi. Kayaknya cuman itu di lingkungan saya,
paroki kurang selain waktu itu diminta mendampingi anak-anak krisma
dan komuni pertama untuk retret.
Q : Apa saran yang anda berikan untuk membantu meningkatkan hidup
rohani melalui doa meditasi?
R : Menurut saya kalau mau buat beneran untuk meditasi, melatih
mahasiswa mungkin dalam kelompok kecil. Tidak hanya dalam satu
kelas satu ruangan, itu tidak. Misalnya dibagi dalam beberapa kelompok
terus ada yang mendampingi lalu setelah itu bisa kayak kemarin itu ada
salah satu temen diminta untuk memanadu. Disitu juga bisa liat, lalu
setelah itu bisa juga dikatakan refleksi apakah ada kemajuan ada yang bisa
masuk menjalankan meditasi itu. Dari situ kan bisa dilihat lagi apa yang
kurang, dalam kelompok kecil mungkin lebih baik, dan waktunya tidak
sembilan puluh, kan ngantuk, pilih waktu yang tepat, suasananya
tempat yang tepat, mendukung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(44)
Wawancara 17
Tanggal: 01 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 17 (R17)
Q : Apa yang anda ketahui tentang hidup rohani?
R : Hidup Rohani yaitu hidup dilain hidup normal hidup sehari-hari, hidup
rohani itu hidup bersama dengan Tuhan. Jadi segala sesuatu
diserahkan kepada Tuhan.
Q : Perkembangan hisup rohani apa yang anda rasakan di kampus IPPAK?
R : Di kampus IPPAK, mungkin dari kongkritnya dari yang misa harian,
mulai dari renungan, mulai dari bacaan Kitab Suci sehari-hari itu.
Membantu saya dekat dengan Tuhan.
Q : Apa yang anda ketahui dengan doa meditasi?
R : Doa meditasi menurutku itu hening, memusatkan perhatian atau
pikiran pada Tuhan.
Q : Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi dari perkuliahan
spiritualitas di semester lima?
R : Sebenarnya tidak terlalu tahu tapi kalau menurut saya, semester lima itu
cuma untuk berkonsentrasi bagaimana cara berdoa. Hanya untuk fokus
dan beekonsentrasi, itu aja kalau menurutku.
Q : Proses latihan doa meditasi yang berlangsung menurut anda bagaimana?
R : Sudah baik, Cuma perlu mungkin beberapa lebih rinci aja, fokus
misalnya ini doa untuk apa, jadi biar gak kemana-mana, bias kemana-
mana, lebih fokus aja.
Q : Sepengalaman anda apakah doa meditasi berperanan bagi perkembangan
hidup rohani anda?
R : Sedikit sih, jadi tidak berpengaruh secara terlalu banyak, sedikit. Secara
konkritnya menurut saya hidup bisa lebih merasa tenang, merasa adem
ayem, gitu. Untuk melakukan sesuatu bisa lebih pasti, itu aja kalau secara
konkritnya.
Q : Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat anda dalam
melakukan doa meditasi?
R : Yang pertama pikiran, pikiran kan biasanya belum fokus, itu yang
menghambat. Lalu yang kedua, mungkin sikap, jadi melalui pikiran
melalui sikap, jadi kan saya malah tambah gak fokus. Lalu yang ketiga
dilihat dari gangguan luar, misalnya lingkungan atau keadaan sekitar
tempat kita berdoa meditasi. Faktor yang mendukung bisa dari bacaan
kitab suci, yang kedua menurut saya bisa dari alunan lagu, bisa.
Q : Kegiatan apa yang anda ikuti untuk mengembangkan hidup rohani anda?
R : Gak ada sih, paling berdoa pribadi, misalnya misa harian, habis itu
udah, ikut kegiatan lingkungan seperti bisa.
Q : Apa saran anda untuk membantu meningkatkan perkembangan hidup
rohani mahasiswa melalui doa meditasi di kampus?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(45)
R : Yang pertama, fokus dulu aja, bagaimana meditasi itu difokuskan
untuk apa dulu bla bla bla jadi biar gak mahasiswanya itu terlalu
membias keman-mana, misalnya hari ini kita berdoa meditasi untuk
kepentingan dunia atau perdamaian dunia, terus hari selanjutnya untuk
fokus misalnya mengenai ujian atau apa, lalu yang ketiga dan selanjutnya
lebih fokus aja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(46)
Wawancara 18
Tanggal: 01 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 16 (R16)
Q : Apa yang anda pahami dengan hidup rohani?
R : Mengenai hidup rohani, ya hidup rohani adalah satu hidup yang dimana
saya bisa menyelaraskan makna kehidupan jasmani dan rohani saya
dimana saya intim dengan Tuhan.
Q : Apakah ada perkembangan hidup rohani yang anda rasakan selama di
kampus IPPAK?
R : Saya merasa ada perkembangan Rohani, karena saya merasa yang merasa
berlatar belakang sebagai eks-frater yang waktu itu diminta mundur dari
tarekat karena mengalami celaka sehingga saya mesti mengolah kembali
pergulatan saya, mengapa saya diminta mundur dari tarekat itu dengan
alasan yang saya merasa tidak jelas. Nah, di IPPAK saya merasa bahwa
kehidupan rohani saya terbantu dengan pengalaman berteman dengan
teman yang memiliki misi sebagai seorang pewarta, itu pertama, kemudian
saya juga dibimbing dengan teknik-teknik bermeditasi, lewat bimbingan
spiritualitas itu membantu mengolah hidup saya. Saya dibantu juga
dengan pembimbing rohani sehingga itu membuat satu lubang yang ada di
masa lalu saya merasa ada yang menutup gitu.
Q : Apa yang anda ketahui mengenai doa meditasi?
R : Doa meditasi adalah salah satu teknik berdoa, yaitu kita
berkomunikasi dengan Tuhan. Kan doa itu ada bermacam-macam cara
ya, ada meditasi, kontemplasi, konsiderasi, kemudian ada lagi yang berdoa
dengan cara alam atau misalnya kontemplasi et aksione, jadi kita berdoa
dalam kegiatan kita sehari-hari. Ada lagi doa yang melalui kata-kata,
misalnya kita mendoakan doa brevir, doa ibadat pagi , ibadat malam gitu.
Meditasi adalah salah satu doa dimana kita bisa tenang duduk dengan kita
sebagai orang Kristiani, kita mencoba membaca dari Kitab Suci, lalu kita
dalami dengan teknik doa tenang, doa hening.
Q : Apakah anda mengetahui tujuan dari doa meditasi di semester lima saat
mata kulaih spiritualitas?
R : Saya lupa ya untuk tujuan dari apa diperoleh atau mau diperoleh dari
silabus dulu itu. Saya lupa apa yang ingin dicapai dalam silabus waktu itu.
Q : Sepengalaman anda apa yang ingin dituju dalam doa meditasi?
R : Ingin menyelaraskan antara apa yang kita pikirkan dengan apa yang ada
di dalam hati kita. Jadi kita sebagai seorang pewarta tidak hanya berhenti
pada otak saja, pikiran, tapi juga diselaraskan dengan hati kita gitu. Tidak
hanya kita berakatekese dengan teori-teori saja tapi juga kita endapkan
dalam hati kita.
Q : Bagaimana proses doa meditasi selama anda alami di kampus IPPAK
ataupun di saat retret?
R : Cukup bagus, artinya dari awal dari dasar kita berlatih meditasi,
walaupun kadang saya, maaf dalam arti kata saya sudah level yang lebih
tinggi dari teman-teman karena ini bukan hal baru, saya meditasi sudah
enam tahun selama disemenari tinggi dulu. Tapi ya saya rasa ini bagus ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(47)
bagi teman-teman yang masih awal masih awam untuk mengenal meditasi
hingga saya mencoba untuk menyatu dengan teman-teman supaya bisa
selaras, tapi bagus bagi saya bagus dari awal menyadari tubuh kita,
kemudian mendengarkan ada suara disekitar kita. Eh, saya merasa ada
teman-teman yang sampai semester delapan ini masih belum bisa masuk
itu ketika saya mencoba untuk meditasi, tenang, saya membuka mata dan
apa sih yang dilakukan teman-teman. Ternyata mereka ada yang gelisah
kemudian ada yang bermain-main dengan temannya. Tapi saya merasa
baik dari awal kita dari spiritualitas satu dua tiga kita dilatih untuk pra
sampai ke tekniknya itu sendiri.
Q : Bagaimana peranan doa meditasi bagi perkembangan hidup rohani anda?
R : Sangat membantu saya ketika saya merasa capek dan aktifitas harian
dalam kehidupan sebagai mahasiswa di IPPAK maupun dalam kehidupan
di wisma ini maupun dengan teman-teman yang ada di luar, dalam
keluarga saya ataupun bersosialisai lainnya saya kalau saya merasa jenuh,
tenyata meditasi ini sangat membantu. Saya praktekkan hampir beberapa
tahun ini, kalau tengah malam saya bangun saya duduk di luar lapangan
untuk bermeditasi cuman beberapa bulan ini saya berhenti karena
kesibukan ini. Selama tiga setengan tahun saya di IPPAK saya praktikan
hampir setiap malam, saya duduk di luar dari jam dua belas hingga jam
satu sampai jam dua, saya mencoba untuk tenang, yang sedang saya
pikirkan apa sih yang sedang saya sibukkan sekarang ini sehingga saya
bisa menikmati semuanya. Saya mengambil satu magnifikat Bunda Maria
“Fiat foluntas tua” atau terjadilah padaku menurut KehendakMu. Apa sih
yang Tuhan kehendakki, sehingga menemukan kehendak Tuhan dalam
diri saya.
Q : Apa faktor yang mendukung dan menghambat anda dalam keterlibatan
anda selama mengikuti proses doa meditasi?
R : Yang mendukung yaitu lingkungan yang cukup tenang di tengah
malam, sekalipun ini di tengah kota tapi banyak kendaraan yang lalu
lalang kemudian aktifitas para pengguna wisma tidak ada lagi karenan
sudah tengah malam. Kemudian juga saya punya besik pengetahuan apa
sih meditasi. Kebetulan saya juga menyusun skripsi tentang peranan doa,
nah dari situ saya tahu tentang doa kemudian saya sudah memiliki sedikit
banyak apa sih itu doa. Kemudian yang menghambat itu kalau saya
capek merasa banyak pikiran kemudian banyak beban yang belum
diselesaikan dan kemudian saya punya besik cidera otak yang berat
sehingga kadang rasa tidak nyaman itu cukup menghambat saya.
Q : Kegiatan apa yang anda ikuti di luar kampus IPPAK dalam artian
memperkembangkan hidup rohani anda?
R : Saya suka kegiatan yang berbau humanis, saya tergabung dalam POTA
(Pendampingan orang tua asuh) di kampus kita yang diketuai oleh romo
ruki yaitu membantu anak-anak yang tidak bisa membayar sekolah, orang
tuanya maksudnya orang tuanya di kota Jogja, Gunungkidul sampai
Magelang. Sampai sekarang terdaftar 350 siswa SD, itu saya jadi
voluntirnya untuk mensurvei kemudian mendata termasuk
administrasinya. Kemudian saya juga terlibat di dalam kegiatan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(48)
minggu, PIA Kota Baru. Saya sudah bergabung selama enpat hampir
lima tahun ini di kota baru. Kemudian sementara cukup, em tahun ini yang
saya ikuti itu.
Q : Apa saran yang bisa anda berikan untuk membantu memperkembangkan
hidup rohani mahasiswa dengan doa meditasi?
R : Sarannya, saya pikir dengan mengikuti spiritualitas yang diberikan oleh
para dosen tentu akan membantu hidup rohani mahasiswa, dari semester
satu hingga semester delapan itu tahapan-tahapan yang cukup membantu
cukup bagus kalau dilalui, dan dengan sepenuh hati jangan sampai pas
spiritualitas “ah ini kan hanya ‘0’ SKS” sehingga saya tidak datang, ini
sebenarnya sangat disayangkan karena ini yang diolah lebih pada aspek
hati kita tidak hanya kepala kita. Kalau dalam pelajaran-pelajaran lain
yang diolah kan otak kita, sehingga dengan spiritualitas yang diolah hati
kita. Jadi, saran saya mahasiswa mengikuti spiritualitas jangan bolong-
bolong. Saya merasa bahwa dengan seminggu sekali meditasi itu kurang,
tapi saya sadari kita awam dengan megikuti kegiatan doa meditasi
dengan romo ruki di tiap hari selasa kalau diikuti baik juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(49)
Wawancara 19
Tanggal: 02 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 19 (R19)
Q : Apa yang anda ketahui dengan hidup rohani?
R : Hidup rohani yang saya pahami dengan konteks hidup saya seorang
biarawati saya maksud sebagai sesuatu yang Tuhan anugerahkan
kepada saya. Maksudnya setiap saya melakukan pekerjaan atau
khususnya saya bangun pagi selalu diingatkan untuk senantiasa bersyukur.
Hidup rohani saya itu semakin saya pupuk saya kembangkan ketika saya
berada dalam komunitas, contohnya kami sebagai komunitas studi kadang
dalam hidup sehari-hari itu setiap suster punya kesibukan dengan studinya.
Adakalanya kehidupan rohaninya itu tidak diperhatikan sepenuhnya pada
jam doa tapi kadang jam doa itu tidak digunakan sepenuhnya karena masih
memikirkan dengan tugas-tugas studi, dan kalau saya menyikapinya itu
dengan menyimbangkan hidup doa saya hidup rohani saya dengan hidup
karya saya khususnya studi. Jadi, kalau dalam doa saya selalu mengikuti
jadwal doa yang sudah ditentukan dan juga kalau dalam tugas karya dan
nonstudi kadang saya mengikuti kegiatan itu tetapi saya imbangi juga
dengan kegiatan rohani, misalnya saya lakukan kalau tidak sempat berdoa
biasanya membaca kitab suci, dan juga dengan doa rosario.
Q : Sepengalaman anda perkembangan hidup rohani apa yang anda rasakan
selama di kampus IPPAK?
R : Saya mengalami perkembangan hidup rohani saya itu ketika bersama-
sama dengan teman-teman sekelas. Memang kita dari berbagai karakter
yang berbeda usia, seperti saya seorang suster kan masuk kuliah ini beda
jauh dengan teman-teman yang awam yang masih muda. Saya
menyikapinya itu dengan ya apa ya melihat ‘oh ini saya diutus,
ditugaskan,untuk belajar berarti saya tidak semata-mata hanya mengikuti
teman-teman ya boleh dikatakan kadang ya dengan hidup mereka yang
seorang awam di luar yang beda dengan hidup seorang biarawati , saya
punya jam-jam tertentu dimana saya harus menyisihkan waktu saya untuk
hening sebentar dengan begitu hidup rohani saya lebih mendalam, artinya
semakin berkembang dalam konteks kehidupan bersama dan tidak
lepas dari itu saya berusaha supaya tetap menjaga hubungan baik
dengan teman-teman.
Q : Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi?
R : Doa meditasi yang saya ketahui itu doa hening, doa batin ya. Itu
memanang saya alami ketika masuk menjadi seorang calon suster. Nah
waktu itu masih baru ya, tidak tahu apa sih meditasi itu, ketika disuruh
meditasi saya tidak tahu apa yang saya perbuat, jadi saya merasa waktu
yang satu jam itu kok hanya duduk begitu, tidak ada yang dibuat. Tetapi
lama kelamaan dalam proses saya sadar bahwa meditasi itu doa hening
yang kita lakukan yang saya lakukan dalam hati, khususnya melihat
dengan konteks bacaan kitab suci. Lalu saya mulai bermeditasi tetang
kitab suci itu. Memang awal-awalnya berat, sulit bagi saya tetapi saya
coba berusaha meskipun ditengah-tengah itu saya merasa kesulitan, hilang
apa yang saya meditasikan, tapi saya usahakan kembali lagi. Nah awal-
awalnya merasa kering tidak ada sesuatu tetapi saya mencoba setiap hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(50)
itu di pendidikan calon suster akhirnya saya bisa melakukan, saya
merasakan ada kedamaian ada ketenangan.
Q : Apakah ada mengetahui tujuan doa meditasi saat dilatihkan pada mata
kuliah spiritualitas di semester lima?
R : Tujuannya ya, saya memang yang kita alami di semester lima itu
memang bagi saya itu sesuatu yang biasa, karena saya alami di biara.
Tetapi kalau di biarakan bersama-sama dengan para suster jadi semuannya
teratur ya, tidak ada keributan sana kemari. Tetapi ketika yang saya alami
di semeter lima bersama teman-teman memang ada bedanya bagaimana
saya harus memposisikan diri saya dengan teman-teman awam yang boleh
dikatakan baru mulai belajar bagaimana doa meditasi itu. Serta bagi
saya ya yang saya alami doa meditasi dengan apa yang ada dalam diri saya
dan saya bisa mengolahnya.
Q : Sepengalaman anda, bagaimana proses doa meditasi yang dilaksanakan
di semester lima?
R : Kalau bagi saya prosesnya menyenangkan artinya santai tidak
membuat kita kaku, menjadi tegang dan juga yang memandu. Salah satu
yang memandu itu sungguh tahu cara-cara bagaimana untuk menghantar
kita masuk kedalam keheningan batin. Memang tidak mudah harus e
seorang pemandu menghantar kita untuk masuk dalam keheningan tetapi
yang saya rasakan disitu ada suatu kedamaina yang bagi saya yang
memandu itu sungguh-sungguh berusaha menghantar peserta yang
meditasi untuk masuk ke dalam dirinya sendiri, ke dalam hatinya untuk
melihat bagaimana peranan Allah begitu.
Q : Peranan apa yang anda alami dari doa meditasi ssehingga
memperkembangkan hidup rohani anda?
R : Perannya ya, perannya memang banyak. Pertama itu, saya lihat
bagaimana dengan meditasi saya melihat diri saya yang boleh dikatakan
saya waktu itu orangnya yang kurang terbuka dan juga dalam hal tertentu
takut untuk melakukan sesuatu tapi saya kembali pada diri saya, saya
melihat apa saja sih yang membuat saya takut dalam meditasi itu saya
mulai mengolah, melihat diri saya dari masa kecil saya, remaja saya,
sampai dewasa. Disitu ternyata saya punya luka batin yang belum saya
sembuhkan. Nah luka batin itu yang membuat saya kalau melihat orang
saya punya trauma yang ibu saya, karena ibu saya orangnya keras, jadi
mempengaruhi saya sampai dewasa, jadi kalau saya melakukan sesuatu
saya takut. Saya tidak mau, segan begitu. Nah, dengan doa itu akhirnya
saya melihat oh ternyata peran masa kecil saya itu yang lebih dominan
dalam diri saya, dengan begitu saya mencoba untuk keluar dari itu.
Mengatasinya ya dengan mendoakan orang tua saya yang sudah membuat
saya terluka ya, lalu menghadirkan mereka lalu saya doakan mereka.
Memang awalnya saya tidak melihat perubahan dalam diri saya tetapi saya
olah terus ketika masa-masa novis di biara oleh pembimbing saya, saya
selalu digenjot, di berikan renungan-renungan tetang luka batin itu
sehingga mengolah saya, membuat saya jadi berani.
Q : Lalu peranan yang anda alami khususnya setelah berdoa meditasi di
semester lima?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(51)
R : Buah yang saya peroleh itu saya semakin mencintai panggilan saya dan
juga mencintai maksud mencintai teman-teman di kampus saya ini.
Dengan cara ya saya tidak lagi melihat saya seorang suster jadi saya harus
menjaga jarak, apa ya, tidak boleh terlalu dekat dengan teman awam.
Tetapi dari itu saya melihat ‘oh semua itu adalah saudara saya, saya
membuat saya berbagi bisa sharing dengan teman-teman saya.’
Q : Apa faktor yang mengdukung dan menghambat dalam keterlibatan anda
mengikuti proses doa meditasi itu?
R : Yang pertama mendukung itu, dengan situasi kampus dengan
persaudaraan yang tinggi khususnya dalam kelas yang mendukung saya
itu sehingga saya dapat bermeditasi, dapat mengembangkan hidup rohani
saya itu ya dengan keterbukaan saya dengan teman-teman, saling dukung
lalu perhatian, itu yang mendukung saya sehingga saya melihat segala
sesuatu peristiwa yang dialami hari itu sebagai anugerah dari Tuhan yang
patut saya syukuri.Lalu hambatan itu saya rasa tidak ada, cuman dari diri
saya sendiri kadang saya kurang membuka diri, kurang berpartisipasi
dalam hal-hal yang menyangkut hubungan dengan sesama teman di kelas
dan juga kurang apa ya, kalau menurut saya kurang telibat.
Q : Kegiatan yang anda ikuti untuk membantu perkembangan hidup rohani
anda di luar kampus IPPAK?
R : Di luar itu saya terlibat aktif di lingkungan, nah misalnya kalau ketua
lingkungan yang biasa kalau ada doa lingkungan kadang mendadak
mereka minta untuk minta tolong mimpin ibadat tapi kadang tidak ada
persiapan, nah itu kalau saya bagi saya selalu persiapkan ya, jadi ketika
saya diminta-minta itu ya sudah siap, tapi kadang juga yang membuat saya
itu tidak siap lalu diminta saya mengeluh sendiri ‘kenapa mendadak?’
tetapi saya ingat lagi bahwa oh ya ini pelayanan jadi saya harus melayani.
Q :Apa saran yang bisa membantu untuk meningkatkan hidup rohani
mahasiswa melalui doa meditasi?
R : Kalau dipertahankan itu ya seperti doa meditasi itu tetap dilakukan.
Tapi kalau menurut saran say, memang konteks kampus kita kan guru
agama dan juga banyak sekali dosen-dosen romo dan awam yang
susngguh-sungguh menghayati spiritualitas, saya rasa ini spiritualitas itu
khususnya mata pelajaran spiritualitas itu lebih ditingkatkan lagi.
Mengadakan latihan doa meditasi bukan hanya pada semester lima tapi
mungkin ada hari tertentu yang di khususkan meditasi bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(52)
Wawancara 20
Tanggal: 02 Desember 2015, Status: Mahasiswa, Responden 20 (R20)
Q : Apa yang suster pahami dengan hidup rohani?
R : Hidup rohani itu kan apa ya, hidup yang, hidup rohani itu bagaimana kita
memusatkan hidup dan hati kita untuk Tuhan dan juga dari itulah
kita bisa menjalin relasi dengan sesama kita.
Q : Perkembangan hidup rohani apa yang anda alami selama di kampus
IPPAK?
R : Pengalaman hidup rohani itu kan, disini kan ada perayaan ekaristi, doa
pagi bersama, khususnya yang memampukan saya itu relasi baik
dengan Tuhan dan juga berelasi baik dengan teman-teman, bisa
mendengarkan lalu bisa bekerjasama.
Q : Apa yang anda ketahui tentang doa meditasi?
R : Meditasi itu bagaimana dalam keheningan itu kita bisa menemukan
kehadiran Tuhan itu melalui keheningan dan doa-doa.
Q : Apakah anda mengetahui tujuan doa meditasi yang diajarkan pada
semseter lima?
R : Yang semester lima kemarin itu tujuannya yang pertama itu diri sendiri,
bagaimana kita bisa konsentrasi dan juga bisa apa ya konsentrasi,
konsentrasi dalam hal doa itu dan juga konsentrasi misalnya
menyelesaikan tugas bisa juga dapat mengatasi masalah yang ada.
Q : Bagaimana proses doa meditasi yang diajarkan dalam semester lima?
R : Kalau menurut saya bagus, baik, kan yang pertama itu bagaimana kita
hening dari diri, orang merasakan udara melalui pernafasan dan
bunyi-bunyian yang ada disekitar kita itu yang menghantar kita
untuk berkonsentrasi untuk bisa bertemu dengan Tuhan. Kalau retret
terakhir itu saya rasa baik, hanya karena kita banyak ya, dan waktunya
tidak mencukupi. Palingan hanya beberapa menit, lima belas menit, setelah
itu kita sharing, saya rasa konsentrasi itu maksudnya kita belum masuk
dalam situasi doa, tiba-tiba sudah lonceng. Tapi saya rasa tergantung dari
pribadi sih, kalau memang saya sudah menjaga keheningan ya orang bisa
masuk, tapi kalau dari diri saya sendiri, waktu itu saya memang bergulat
dengan nenek. Pas waktu meninggal itu yang ketika saya berdoa tidak
membuat saya berkonsentrasi meditasi. Pikiran saya itu ada di rumah, jadi
kalau saya dengan kita ribut, kita duduk teman-teman lewat di depan
memanggil.
Q : Apa peranan doa meditasi untuk memperkembangkan hidup rohani anda?
R : Yang pertama seperti yang saya katakan, melalui meditasi itu membantu
saya bisa konsentrasi dalam hidup doa, setelah doa meditasi kan bisa
ikut perayaan ekaristi sehingga pikiran kita tidak terbagi. Berpusat pada
doa kita dan hidup kita.
Q : Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam berdoa meditasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(53)
R : Faktor yang mendukung itu yang pertama itu suasana, kalau suasana
yang hening itu bisa mendukung saya untuk berdoa dan juga selan itu
suasana hati bagi saya itu kalau memang disaat itu saya memang
konsentrasi saya doa itu dengan cepat, musik juga yang instrumen bisa
melirih itu termasuk bisa menghantar suasana doa. Terus yang
menghambat itu kadang kalau musik yang keras, kalau ribut tidak
terlalu, dan juga hati saya kalau dari awal sudah berfikir begini begini hari
ini saya kerja apa nanti doa saya hening di situ tapi untuk benar-benar
hening itu.
Q : Kegiatan apa yang diikuti di luar kampus IPPAK untuk
memperkembangkan hidup rohani anda?
R : Ikut kegiatan di lingkungan terus kalau hari minggu diminta untuk bagi
komuni, koor dan juga minggu promosi panggilan di stasi-stasi dan ada
kegiatan bersama dengan OMK juga.
Q : Apa saran yang bisa membantu meningkatkan perkembangan hidup
rohani melalui doa meditasi?
R : Saran untuk tetap mempertahankan spiritualitas itu semester lima tetap
dipertahankan. Kalau seandainya orang tidak mengalami di luar, paling
tidak dia sudah tahu apa itu meditasi di semester lima sehingga bisa
membantu dia mungkin disaat semester enam keatas dia sudah tahu. Paling
tidak bisa hening dari cara meditasi itu kan orang bisa mengatasi kesulitan
dalam hidup dan juga bisa menjalin relasi dengan Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(54)
Wawancara 21
Status : Dosen Pendamping Retret, Responden 21 (R 21)
Tanggal : 29 November 2015
Q : Kegiatan apa yang anda lakukan untuk pendampingan retret selama ini?
R : Pendampingan retret pertama-tama persiapan itu mengenal
kelompoknya, seperti usia, karakter kelompok profesi. Misalnya kalau
di IPPAK itu semester berapa, apa yang harus di ketahui seperti antara
tugas akhir dengan KBP, tidak perlu mengenal pribadi, tapi kalau
mengenal pribadi juga baik. Kemudian, tema bisa diajukan pada
kelompok yang bersangkutan, tapi biasanya tidak. Biasanya ditentukan
oleh pembimbing sendiri atau kebetulan dari rapat dosen. Untuk semester
ini, untuk angkatan ini, sebaiknya ditekankan ini, begitu. Tapi kalaupun itu
tidak, pembimbing menentukan sendiri berdasarkan pengetahuannya
mengenai kelompok yang bersangkutan, butuh peneguhan ini dan itu,
pencerahan disektor ini. Beruntungnya saya selalu kenal dengan kelompok
itu, perangkatan-angkatan karena saya mendampingi sejak awal, jadi tahu
kalau soal tema. Kemudian kalau tema sudah ditentukan saya menghitung
waktu, waktunya berapa, tiga hari eh, tiga hari penuh ya. Tiga hari penuh,
berarti hari pertama separo hari kedua separo hari keempat separo, satu
dan kedua penuh. Waktunya berapa? saya hitung, saya kalkulasi, tersedia
berapa jam untuk masukan, untuk konferensi berapa lalu melihat usia tadi
ya. Kelompok ini bisa gak diberi tantangan atau beban meditasi, kalau
kelompok biarawati sudah otomatis satu jam setiap latihan. Tapi kan
kelompok awan kan seprapat jam, berapa kali per hari. Jadi, di luar waktu
itu kan ada beberapa penjelasan, konferensi, masukan, berarti menghitung
waktu, mengkalkulasi waktu dan mengukur situasi awal, kira-kira bisa
berdoa sepuluh menit ndak? Lalu situasi akhir diharapkan bisa berdoa
sejam atau ndak. Dalam tiga hari itu kan bisa diperkembangkan situasi
awal mungkin sepuluh menit berdoa saja sudah sulit, tapi kalau sudah pada
akhir retret mungkin berdoa tiga puluh menit sudah bisa. Nah itu dihitung,
setelah dikalkulasi misalnya satu hari berdoa tiga latihan atau empat, saya
menyusun materi, materi itu saya susun dalam sebuah proses. Biasanya
kalau Ignasian itu proses dari mengolah, mengenal diri, mengolah
diri, kemudian berpaling kepada Kristus dan mencoba mengikuti Dia
semakin mengidentifikasi diri dengan, tapi apakah itu bisa dicapai
dengan dalam tiga hari, itu masalahnya kan. Nah, maka diproses seperti
itu dengan proses atau misi seperti itu saya mengalokasikan misalnya porsi
pengolahan pribadi akan berapa persen. Hari pertama, sore itu pasti capei,
hari kedua itu umumnya untuk mengolah, melihat masa lalu, melihat
pengalaman yang paling dekat, mengolah secara rohaniah. Saya tahu KBP
sudah dievaluasi secara teknis oleh romo Marno, tapi kalau secara
rohaniah pribadikan belum. Lalu tinggal hari kedua dan ketiga setengah,
nah mau dioreientasikan kepada Kristus. Hari pertama pengolahan pribadi,
saya memakai meditasi, masuk pada orientasi pada Kristus hari kedua dan
hari ketiga setengah, setengah hari itu saya mendekatkan pada
kontemplasi, maka hari pertama itu banyak berfikir me mengais-ngais
masa lalu secara lebih jeli, metani bahasa jawane, apa yang bisa diambil
dalam buah kebijaksanaan Allah yang tersembunyi dalam meditasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(55)
pengolahan lewat Allah. Sedangkan bagian kedua, mengikuti Kristus kita
tidak usah terlalu banyak berfikir, tapi harus membebaskan diri se-free
mungkin untuk menyaksikan Allah. Pesannya apa, dampaknya apa, kita
tidak usah mentargetkan saya harus bagaimana, atau menyaksikan sedekat
mungkin apa yang terjadi pada kita. Nah itulah, saya beri latihan
kontemplasi, saya letakkan bedanya doa meditasi dengan kontemplasi. Ya
itu, kemudian, secara ideal sebetulnya sebagai pembimbing saya boleh
tahu, boleh minta tahu laporan mengenai buah-buah yang dirasakan oleh
para masing-masing. Tapi, pasti tidak ada karena retret awam retret kaum
awam, waktu saya dari jam empat pagi sampai jam sembilan malam tesita
betul, kalau saya lepas saja begitu, mereka juga lepas. Lalu mulai selfi
dimana begitu. Jadi, tidak bisa dilepas kalau kaum awam. Kalau suster
bisa, kalau suster saya bisa memberi waktu untuk wawancara, karena
mereka diam, mereka berdoa ya berdoa, waktu meditasi ya meditasi,
hening sekali. Hingga waktu satu jam saya punya waktu sendiri utnuk bisa
mempersiapkan materi selanjutnya atau mendengarkan laporan dari
peserta retret. Tapi kalau awam kan tidak bisa, liat suasananya, dilatihan
meditasi kok brisik to, yang di Rowoseneng itu kan brisik sekali, kan tidak
bisa lepas, saya harus pegang kendali terus dari pagi sampai malam. Nah
itu kan membuat capai, tapi dan juga sebenarnyatidak tahu buah-buah
yang sedang mekar dihati masing-masing, gak tahu kan saya, idealnya
disharingkan, diberitahukan pada saya lewat catatan, tapi karena kondisi
seperti itu jadi tidak mungkin. Ya, kecuali kalau ada orang yang di luar
retret itu masih ada yang mau sharing,setelah retret masih mau sharing,
tapi tidak ada.
Q : Dari pengalaman anda sendiri ketika mendampingi mahasiswa, apakah
juga melihat perkembangan hidup rohani yang mungkin sangat sulit di
lihat tapi setidaknya apakah anda mengetahui perkembangan yang
dirasakan para peserta retret?
R : Dalam waktu tiga hari ada perkembangan dari suasana gaduh individual
maupun kelompok ke kesediaan untuk berdoa. Itu sebuah perkembangan,
tetapi kan saya tidak bisa menilai apakah perkembang yang dicapai dalam
retret ini akan terus berlangsung dan leatari dalam hidup sehari-hari, akan
menjadi milik mereka untuk selama-lamanya, selanjutnya ataukah hanya
karena retret. Kalau bagi saya perkembangan hidup rohani itu tidak
pertama-tama saya ukur dari apa yang dialami waktu retret tapi dari
apa yang menjadi sikap dan perilaku sehari-hari di kampus. Oh, anak
ini sudah ada perkembangan, tapi kalau dari retret saya jarang
memakainya. Karena retret itu bisa sangat menyentuh hingga sangat
membantu mengolah dari pengalamannya, tetapi kan itu kesempatan yang
memang looks saja, dimana kita belum punya waktu untuk diri sendiri tapi
di luar itu pada hidup sehari-hari itu kan belum tentu, maka bisa jadi
pengalaman intensif bis a terjadi dalam retret itu yang larut saja kalau
masuk dalam keseharian. Jadi saya tidak terlalu memakainya sebagai, saya
bersyukur kalau melihat ada orang yang dalam retret bisa berdoa, tapi bagi
saya belum ukuran. Ukurannya ya sikap dan perilaku, seharian, biasanya
yang tahu adalah orang yang itu sendiri, bisa berkembang atau tidak, kan
pembimbing retret itu kan tidak pernah ukur. Karena saya orang kampus
jadi saya bisa melihat, tapi kalau pembimbing retret yang bukan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(56)
kampus kan mereka tidak bisa menyaksikan dampak dari retret mereka
pada hidup sehari-hari peserta retret kan.
Q : Kalau dari pengalaman anda dalam mendampingi retret apakah kendala
yang anda jumpai ketika mendampingi para mahasiswa maupun peserta
retret, saat menggunakan doa meditasi?
R : Fokus, itu yang menjadi kendala sulit sekali peserta retret untuk fokus
pikirannya mudah sekali tersebar kemana-mana, jadi harus sungguh-
sungguh. Jadi kesediaan diri untuk menfokuskan waktu perhatian itu
memang, itu sebuah disiplin ya, maka mereka itu lebih banyak
membutuhkan rangsangan dari luar, video tayangan, tapi sebetulnya ideal
dari meditasi maupun kontemplasi adalah tanpa terlalu banyak rangsangan
dari luar. Jadi kita difokuskan pada materi yang dimeditasikan. Ini yang
saya saksikan sulit terjadi pada mahasiswa. Sulit. Maka, di dalam retret
tiga puluh hari doa retret santo Ignasius yang lengkap, persiapan untuk
masuk suasana doa sehingga bisa menjadi fokus, fokus sekali itu tidak
cukup dua, tiga hari, sungguh harus latihan dari hiruk pikuknya hidup
harian, berfokus pada aku, berarti rangsangan ekternal, bunyi-bunyian,
radio, walman, itu harus mundur. Hanya saya beserta pengalaman saya, itu
sulit. Sulit sekali. Maka saya saksikan juga bagaimana cara para peserta
retret itu memilih tempat doa, kalau memilih tempat doa dimana orang
lewat dan mereka, tentu tidak bisa fokus. Di Rowoseneng memang
tempatnya kurang ideal sehingga, banyka gang, di Parakkan mungkin lebih
ideal tapi tidak belum ideal juga, kalau ideal itu Girisonta, Sangkalputung
itu bagus, ada lapangan luas sekali. Jadi, kendala utama dalam pembinaan
doa kaum awam adalahmelatih mereka fokus. Hidup kita sehari-hari
fokusnya kerap menjadi banyak to, kita seperti men-swit komputer to itu,
sehingga tenang, ahh
Q : Lalu apa usul dan saran yang bisa diberikan untuk meningkatkan
penghayatan hidup rohani mahasiswa dalam pendampingan retret,
khususnya dalam doa meditasi?
R : Kalau dalam pendampingan retret, tidak banyak yang bisa diperbuat. Ya
hanya saya punya waktu tiga hari sekian jam, kalau pada hari ketiga orang
sudah bisa lebih fokus itu sudah lumayan, itu saja. Tapi kalau kita masuk
ke dalam kehidupan sehari-hari yang kita butuhkan, luangkan waktu
seperempat waktu bangun, setelah mandi, untuk hening. Tidak berbuat
apapun, tidak online, telepon tidak SMSa, bisa berjalan-jalan di tempat
yang sunyi. Saya jalan pagi jam dua jam tiga malam keliling dusun Bener,
hening gak ada orang, saya bisa meditasi lho itu, dengan langkah
‘plak,,plak,,’ lalu seperti pikiran saya itu ditoto diendapkan gitu, sehingga
fisik juga merasa segar berkeringat tapi pikiran juga teratur, gak kisruh.
Jadi, kesediaan untuk sehari setengah jam,seperempat jam, kalau lebih ya
bagus, itu saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(57)
Wawancara 22
Status : Dosen, Responden 22 (R 22), Tanggal : 01 Desember 2015
Q : Bagaimana pengalaman anda mengenai keterlibatan dalam
pendampingan spiritualitas khususnya pada semester lima?
R : Ya, pengalaman saya sebenarnya belum banyak karena saya baru masuk
oktober. Jadi, kalau pengalaman pribadi dengan meditasi sebenernya
sudah ketika dulu saya pernah di seminari saya pernah mengikuti,
disitu saya dilatih untuk berdoa secara meditasi. Kemudian ketika
saya masuk ke IPPAK sini, kemudian saya e diminta untuk
mendampingi semester lima, kemudian dalam doa meditasi dengan
buku sadhana. Menurut saya ini menarik ya, kenapa? karena, gini IPPAK
kan berkaitan dengan soal agama, nah meditasi itu sebenarnya lebih
bagaimana kita membangun hubungan dengan Tuhan secara personal
bukan dengan rasional. Jadi kalau kita tidak e memanfaatkan ini untuk me
mengembangkan sisi personal hubungan kita dengan Tuhan, maka kita
akan kehilangan kesempatan, bahwa program ini sangat bagus dan
menariknya banyak mahasiswa yang mau bercerita itu ya. Bahwa mereka
punya minat atau serius ya, dan ini menarik. Terkadang cerita dari mereka
juga tidak semuanya tapi beberapa bagus ya, artinya bahwa itu memang
kelihatan kalau dari beberapa mahasiswa memang bisa masuk ke dalam
dan bisa sampai pada taraf personal dengan Tuhan.
Q : Sepengalaman anda, dalam beberapa kali pertemuan apakan ada sharing
dari mahasiswa yang mereka juga mengalami adanya perubahan atau
perkembangan hidup rohani yang mereka rasakan?
R : Secara eksplisit mereka tidak mengatakan adanya perkembangan
hidup rohani ya, tapi kalau kita secara implisit kalau mereka
mempunyai sharing yang bagus maka berdasarkan pengalaman
mereka sendiri dalam bermeditasi ya saya secara tidak langsung
meyimpulkan ada semacam perkembangan. Meskipun ini secara
eksplisit mereka tidak menyatakan, tapi kalau mereka sudah sampai pada
sisi personal hubungan dengan Tuhan, saya rasa sudah mencapai sisi
rohani ya, menurut saya ya.
Q : Kalau secara pribadi, ketika anda melihat kendala dalam mendampingi
para mahasiswa berdoa meditasi?
R : Kalau saya lihat kendalanya adalah e memang doa meditasi
membutuhkan konsentrasi yang tinggi, untuk kita bisa mendalami.
Terkadang berkonsentrasi tidak mudah ya. Karena banyak sekali pikiran
yang ada, entah itu karena urusan di IPPAK atau di rumah dan sebagainya.
Tapi bahwa e kita selalu punya masalah iya tapi dengan meditasi kita juga
belajar bagaimana kita memiliki waktu untuk hening bahwa untuk
sementara bagaimana kita melepas semua beban untuk artinya sesuatu
yang bisa dikatakan berharga. Karena saya sebenarnya melihat persoalan
di jaman modern sebenarnya orang tidak punya atau tidak mau
meluangkan waktu untuk dirinya sendiri ya. Karena apa? maksudnya
begini ya, kalau sekarang anda punya HP, punya laptop, ketika anda sudah
sedirian, anda sudah tidak lagi apa? e mau bertanya tentang yang
fundamental. Tahu ya maksud saya? anda sibuk dengan HP, dengan laptop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(58)
itu, tahu kan, jadi kaita terlalu sibuk dengan hal yang sebenarnya kadang-
kadang saya rasa itu mungkin tidak terlalu penting tapi kita selalu
menyibukan diri dengan hal-hal yang mungkin ada saat itu penting ya, tapi
ada saatnya kita lebih sibuk pada hal yang sebenarnya tidak terlalu
penting. Nah, karena kita terbiasa di waktu luang kita dipakai seperti itu,
kita gak apa ya? kita gak terlatih, apa ya istilahnya? ya tidak peka ya
dengan, terhadap banyak hal. Termasuk meditasi melatih kepekaan. Kalau
dulu orang lebih mudah, karena orang tidak punya HP, tidak punya laptop,
jadi kalausaat mereka sendirian mungkin bisa baca buku atau bisa apa?
bertanya pada hal yang bersifatnya apa? fundamental itu ya. Agama kan
tentang yang fundamental sebenarnya, pertanyaan agama itu. Sebenarnya
ya kalau kita mau apa? mau berfikir tentang pertanyaan fundamental dan
kita butuh waktu untuk befikir atau bisa dikatakan untuk merenung, oleh
karena itu tadi ada orang sibuk dengan HP, sibuk dengan leptop, orang jadi
kehilangan waktu untuk atau orang tidak mau meluangkanwaktu untuk
dirinya sendiri untuk sesuatu yang lebih bermanfaat.
Q : Kalau saya boleh minta saran, untuk meningakatkan perkembangan hidup
rohani sesorang itu sulit dilakukan tapi sebenarnya bisa dilakukan. Lalu,
saran apa yang bisa ditingkatkan dalam doa meditasi di semester lima?
R : Menurut saya, kalau kita mengandalkan seminggu sekali meditasi itu
memang masih kurang. Tapi tidak berarti kita harus membuat program
yang semakin sering secara apa? bersama meditasi ya enggak ya. Tapi
paling enggak misalnya setiap siswa diwajibkan mengumpulkan refleksi
dari hasilnya meditasinya selama satu minggu gitu. Tahu maksud saya?
Misalnya minggu ini dilatih tentang doa misa, atau kita harus
merenungkan doa Bapa Kami, atau pa itu? lalu seminggu kemudian
mahasiswa, harusnya mengumpulkan hasil meditasinya dalam bentuk
tulisan kepada dosen. Paling tidak sebagai bukti mereka tidak hanya
melakukan di sini, tapi mereka melakukan di apa? secara pribadi, ngerti
kan maksud saya? Karena doa itu sebenarnya latihan ya, mungkin pada
saat latihan kita belum bisa apa? belum bisa total belum bisa apa? sampai
pada apa? maksud yang diinginkan. Mungkin kita belum bisa konsentrasi
dan sebagainya. Tapi, kalau ini kemudian dibawa ke rumah ketika kita
mulai apa? pelan-pelan mengaplikasikan secara pribadi entah sebelum
tidur, entah setelah bangun pagi, dan kemudian kita menemukan sesuatu
kita tuliskan dan itu dibaca oleh para pembina atau para pembingbing itu
saya rasa baik sekali.
Q : Sedangkan di semester lima tahun ini, model pendampingannya seperti
apa? Kalau diangkatan saya dibuat per kelompok dan mahasiswa terlibat.
R : Kalau di semester ini, mahasiswa masih dalam satu ruangan gitu
kemudian dipandu oeh pembimbing tentang meditasi kemudian setelah itu
mereka harus mensharingkan pengalamnya itu. Seperti itu.
Q : Kalau menurut anda apakah itu sudah efektif?
R : Begini ya, sebenarnya kan kalau kita mengacu pada e sebagai staf
mahasiswa itu ya. Sebenarnya mahasiswa lebih proaktif dari pada dosen
pembimbingnya, artinya bahwa ketika kita meditasi, memberika ini seperti
ini, anda sudah harus secara otomatis ya mengaplikasikan sendiri ya. Kita
tidak mungkin harus apa? seperti anak SD yang A sampai Z harus apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(59)
dipandu, diawasi, kan gak. Kita memberikan ini setelah itu silahkan anda
mengaolikasikan sendiri. Hanya saja kita tidak pernah mengecek gitu kan,
maksud saya tadi ada semacam refleksi yang dibukukan, paling tidak kita
tahu, tertulis bahwa anda memang mengaplikasikan secara pribadi gitu ya.
Ya kita mengasumsikan bahwa mahasiswa secara pribadi melakukan itu
sendiri, tapi kita tidak mengecek. Jadi, jangan terlalu berharap banyak
pada kita ya, dosen ya, bahwa kita, tapi silahkan anda sebagai mahasiswa
harusnya bisa tahu sendiri ya apa yang diperlukan. Dari tulisan kita bisa
tahu dia doa meditasi atau tidak.
Q : Apakah di semseter lima saat ini belum ada yang seperti anda sarankan
tadi, maksudnya refleksi tertulis seperti itu?
R : Tidak tahu, saya rasa sejauh saya lihat yang ada hanya sharing secata
tidak langsung saja. Gak tahu apakah mereka ada pengecekan saya tidak
tahu. Tapi baik kalauada seperti ini, bahwa paling tidak kita tahu apakah
anda melakukan atau tidak. Kan kelihatan orang yang melakukan atau
tidak terlihat dari tulisannya meditasi itu. Orang bisa baca ii ceritanya
dikarang-karang atau memang itu benar, kita bisa tahu. Kan orang bisa
saja mengarang-ngarang cerita bisa juga. Menurut saya seperti itu, kalau
menurut saya em, semacam apa ya? pengecekan secara tidak langsung
dengan buku refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(60)
Wawancara 23
Status : Dosen, Responden 23 (R 23), Tanggal : 02 Desember 2015
Q : Berdasarkan pengalaman anda mendampingi spiritualitas di semester
lima, apa yang anda pahami mengenai doa meditasi itu?
R : Doa meditasi yang dilatihkan dalam semester lima itu dalam arti luas.
Apa tema skripsimu, saya perlu tahu agar menangkap konteksnya?
Q : Peranan Doa Meditasi Bagi Peningkatan Penghayatan Hidup Rohani
Mahasiswa di Prodi IPPAK, pak.
R : Di semester lima itu doa meditasi dimengerti dalam artinya yang luas
yang dilatihkan di sana itu antara lain penyadaran tubuh, doa dengan
pernafasan penyadaran akan bunyi, akan suara, dilatihkan juga
pemberdayaan fantasi, kontemplasi, tapi juga meditasi dalam arti
sempit. Dengan meditasi dalam arti sempit, orang diajak untuk
memperdalam doa-doa verbal, lisan, misalnya kita merenungkan
Mazmur 23, Bapa kami, misalnya kita merenungkan “Tuhan adalah
gembalaku, tak kan kekurangan aku, misalnya.” Orang merenungkan
dalam hidupnya, campur tangan Allah: “oh, ya betul bahwa Allah itu
selalu menjaga, menjamin hidupku, nyatanyaaku tidak kekurangan.” Lalu
dengan renungan itu, orang doanya tidak ngomong, tetapi batinnya aktif.
Nah sekarang, daya kekuatan manusia yang ada di dalam batin itu kan
macem-macem, manusisa punya fantasi, manusia punya misalnya fantasi
itu misalnya utuk meningkatkan orang akan pengharaan pada hidup lalu
salah satu latihan doanya itu misalnya, latihan yang membayangkan
menfantasikan pemakaman diri sendiri. Itu dengan melihat dalam mata
batin kita, fantasi kita ada peristiwa lelayu ya, banyak sekali orang yang
layat, berjalan, dengan khidmat, aku ndelok peti jenazah, tak inguk ko
jebule awakku dewe neng kono, lalu saya mendengarkan sambutan, romo
yang memberkati jenazah, kata-kata beliau saya dengarkan, kotbahnya
saya dengarkan sambutan wakil keluarga saya dengarkan, teman kerja,
warga kampung, semuanya itu lalu membangkitkan rasa syukur atas hidup,
sekaligus hidup macam apa yang ingin saya wujudkan, lalu membuat saya
lebih tajam, melihat hidupku saat ini. “Ow. lha kok yang dikatakan romo
dalam kotbah, lha kok yang dikatakan dalam kotbah sambutan ora cocok
karo kenyataanku saiki, tapi yang mereka katakan itu saya senang, saya
pengen.” Nah maka lalu saya merencanakan karena saya menghargai
hidup ini lalu saya merencanakan akan berbuat ini dan itu. Maka di dalam
doa itu, doa fantasi muatanya menjadi kaya sekali, ada peneguhan, ada
pencerahan, ada penajaman untuk meilihat hidup sekarang dan untuk
merencanakan hidup beriman. Jadi itu yang kalau mau dikaitkan ini doa
meditasi seperti itu, tentu saja itu akan meningkatkan penghayatan iman,
meningkatkan hidup rohani. Lalu kan kesadaran orang akan siapa Tuhan,
kesadaran orang akan hidupnya sendiri, usaha-usaha untuk
memperkembangkan itu kelihatan. Jadi, sekali lagi doa meditasi tidak
dibatasi secara sempit seperti Lectio Divina itu, renungan, tetapi juga
memperkaya diri dengan misalnya orang hening dalam bahasa jawa itu kan
kalau orang itu perlu meneng, hening, meneng, kalau orang itu hening
maka dalam bahasa jawa orang akan dunung, itu atau saya melompat ya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(61)
orang kalau tenang itu nanti dalam bahasa jawanya wening, wening itu
jernih. Jernik kalau air yang kotor itu menep gitu ya, bahasa jawanya
menep gitu ya, maka wening bening, lalu orang bisa melihat hidup dengan
lebih tajam. “Ow, iki to kekuranganku, ow iki to yang perlu saya syukuri,
ow ini to yang perlu saya lakukan.” Nah, itu kan nang neng nong, maka
nung nya itu dunung, tenang wening dunung. Nah lalu dunung itu artinya
pas gitu ya. Pas, orang bisa menempatkan diri, orang bisa memilih
tindakan, orang bisa bener lan pener. Dungun itu ungkapan jawa itu ya
dewasa, penuh pertimbangan, ora ngawur, urippe ndalan, hidupnya baik.
Kalau orang dunung hidupnya dia akan terarah kepada nang neng nong
gong. Koyo gamelan to, nang neng nong gong. Gong nya itu apa? hidup
yang agung, hidup yang luhur, hidup yang terpuji. Nah, maka kontribusi
doa meditasi untuk perkembangan hidup rohani itu dijalani tenanan. Itu
cetho, itu tidak hanya, itu dalam kehidupan rohani umat itu “mengapa
tempat-tempat peziarahan iu laris?” Karena orang ke sana untuk
sembahyang. Tempat yang di khususkan untuk berdoa. Di sana, ini e apa
namanya? justru umat yang datang disana lebih banyak pemanfaatnya
untuk berdoa meditasi. Doa meditasi dalam arti luas lho ya. Jadi untuk
meneng tidak membaca buku doa, tapi menatap arca bunsa maria lalu
menikmati ketenangan. Lalu orang disitu diam. Diamnya bukan diam
pasif, tapi dengan mendengarkan bunyi-bunyian yang ada di sana, bunyi
angin, kicau burung lalu ini orang sampai ke ketenangan. Seperti yang di
Jatiningsih itu, itu di goa itu kan ada kutipan dari kotbahnya romo Haryo,
Monsirnyur Romo Haryo, nang neng nung. Di sini orang mencari
ketenangan, kalau orang tenang lalu akan wening, lalu wening akan
dunung. Itu yang tidak di tulis di sana, dan jalan ini yang akan
menghantarkan orang kepada hidup yang luhur, yang agung. Agung itu
yang, bukan serba hebat tapi yang luhur mulia, yang bermartabat, yang
mulia. Maka kaitan doameditasi dengan arti luas dengan peningkatan itu
untuk memelihara hidup rohani lalu seiring dengantumbuh kembangnya
manusia maka lalu menjalani meditasi yang makin mateng seiring dengan
kedewasaan orang lalu hidup orang makin mateng, itu jadi, itu
perkembangan, itu sudah terjadi serentak ketika orang berdoa, serentak
hidupnya berkembang.
Q : Selama mendampingi mahasiswa, apakah mereka memiliki
perkembangan hidup rohani dalam dinamika latihan doa meditasi itu
sendiri?
R : Secara sistematis saya belum pernah meneliti, saya belum pernah jujur
saja saya belum pernah mengevaluasi secara cermat dengan alat-alat
penelitian yang, jadi belum pernah. Jadi yang saya ungkapkan hanya
kesan saja. Kesan itu saya dapatkan, didapatkan oleh tim di dalam
pertemuan-pertemuan, jadi e cara yang ditempuh dalam semester lima itu
kan pembimbing melatihkan suatu bentuk doa, salah satunya adalah doa
meditasi. Lalu mahasiswa menjalani latihan kemudian diberi waktu
mereka untuk melihat kembali latihan yang dijalani kemudian membuat
catatan pribadi. catatan ptibadi, bagaimana latihan tadi, apa yang saya
rasakan, kekurangan saya dimana. Diharapkan mereka membuat catatan,
nah cuman selama ini saya belum pernah mengontrol catatan itu,
diandaikan mahasiswa sungguh-sungguh mengerjakan itu. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(62)
membuat catatan, kemudian dibuka untuk sharing, nah dalam
sharing itu mahasiswa diundang untuk mengungkapkan apa tadi
yang dijalankan, lalu apa yang dialami dalam latihan tadi, lalu
prosesnya tadi bagaimana, ada kendala, apakah menemukan sesuatu
yang bagaimana, ditawarkan oleh romo Antoni De Melo, terus setelah
mereka mengungkapkan kemudian dosen merangkum dan melihat
secara pribadi, kritis, berdasarkan tuntunan Antoni De Melo. “Yuk
dilihat halaman sekian, doa ini melatihkan apa? tarafnya bagaimana? terus
mestinya berjalan, kalau bener berjalannya mesti ini lalu nanti hasilnya
bagaimana. Maka ditumbuhkan kepekaan akan ini, ini kan kritis. Ini
penyadaran, atau relaksasi? kan beda, relaksasi bukan sesuatu yang buruk,
orang rileks, kemudian santai tertidur. Tidur itu baik untuk kesehatan, tapi
karena kita disini mau berdoa, maka ini salah jalan perlu dikoreksi. Kalau
karena mengambil posisi duduk yang tegak, lalu rileks, santai tidak
berfikir, nah itu sampai pada rasa tenang, rileks tapi kemudian menjadi
ngantuk, nah in salah. Sejauh ini, itu sekedar contoh sharing kemudian
sharing itu ditanggapi dosen dan sharing itu ditanggapi dosen bertumpu
pada panduan sadhana. Jadi secara ini, mahasiswa diajak “Yo, halaman
sekian, romo Antoni berbicara apa?”Jadi sebetulnya saya berguru pada
Romo Antoni, kita belajar bersama lalu menemukan. Nah, karena ini
fokusnya latihan rohani lalu maka dosen dalam bimbingan fokus
bagaimana mahasiswa menjalani latihan. Mana yang perlu dikoreksi, mana
jalan yang perlu ditinjau, ditunjukkan nah itu. Perkara hasilnya itu secara
itu, jujur belum pernah menanyakan secara sistematis dan menyeliruh.
Tapi kalau ditanya “mana ini dampaknya?” dosen berharap untuk ini tapi
sejauh diungkapkan didalam kuliah di dalam pertemuan-pertemuan itu
memang jelas ini sejumlah mahasiswa secara ini spontan mengatakan “iya
ini hidupnya diperjajam lalu penghayatan hidup rohaninya jadi
diperkembangkan” Biasanya doa meditasi dalam arti sempit, latihan apa
namanya? tadi memperbaiki mutu doa lisan, jadi contoh, kita mendoakan
doa Bapa Kami setiap hari tapi gak tahu berapa kali sehari, kadang-kadang
ini menjadi seremonial saja, kata-kata saja diucapkan. Nah sekarang dalam
latihan doa ini “ ayo kita jangan, jangan hanya doa yang kosong tetapi in
direnungkan. Lalu mengulang-ulang ungkapan yang mengesan yang
bermakna. Maka, pemahaman dari studi Kitab Suci dari kotbah dari
renungan harian itu akan memperkaya mutu doa ini. Lalu disitu kalau
hidup rohani itu dimengerti secara luas artinya keseluruhan hidup kita
yang diarahkan yang dikendalikan relasi kita oleh Tuhan, maka ya doa
meditasi itu menjadi kunci, karena dengan doa meditasi kesadaran orang
berelasi dengan Tuhan itu menjadi aktif lalu hidup ditata berdasarkan
relasi dengan Tuhan itu. Nah, kalau pusat hidup itu berelasi dengan Tuhan
maka hidup itu menjadi hidup rohani. Jadi hidup rohani jangan diartikan
secara sempit sembahyang, tidak, tapi seluruh keseluruhan hidup kita yang
dikelola berdasarkan, dihidupi oleh relasi kita dengan Tuhan. Nah itu jelas,
apa namanya, dari pengalaman itu memang dengan meningkatnya. Jadi
kalau ada korelasi yang signifikan antara peningkatan doa meditasi
terhadap peningkatan penghayatan hidup rohani ini. Jadi doa meditasi itu
bukan sesuatu yang mandeg ya, jadi kalau penelitian ini saya lebih
penelitian korelatif. Jadi hipotesisnya akan mengatakan begini “dengan
semakin meningkatnya mutu doa meditasi maka semakin meningkat pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(63)
penghayatan hidup rohani. Jadi, itu bareng, hidup kita tumbuh berkembeng
bersamaan dengan berkembangnya mutu doa. Ketika perkembangannya itu
, ketika kita memperkembangkan doa disitu hidup kita berkembang, bukan
kok ini doanya dulu baru ini, bukan begitu. Ketika kita memperbaiki,
meningkatkan mutu doa, maka disitu hidup kita sudah mulai tumbuh
berkembang.
Q : Sepengalaman anda ketika membantu meningkatkan hidup doa melalui
meditasi, apakah anda menemukan kendala yang mungkin anda alami
untuk mereka atau anda temuka juga yang dihadapi oleh peserta dalam
berlatih doa meditasi?
R : Banyak ya, jadi itu seperti misalnya tidak fokus, bahasa jawanya
pikirane nglambran, kemana-mana. Dengan latihan penyadaran orang
“ayuk dibaca tuntunan Romo Tony,“ cara mengatasinya bagimana? diikiti.
Ada petunjuk-petunjuk di dalam pelatihan doa sadhana itu, oh itu kendala
yang dihadapi, bagaimana mengatasinya? itu dilatihkan. Nah, itu lalu tentu
ini kendala praktis. Namun kendala juga ada yang lebih sulit dari itu, yaitu
istilahnya paradima, suatu sikap, suatu asumsi dasar, e yang perlu berdoa
itu kan perlu kan biar suster-suster romo-romo, buder itu, awam itu ah
secukupnya ajalah. Nah ini kan paradigma yang keliru, doa itu bukan
hanya penting untuk para romo, biarawan dan biarawati tetapi doa itu
penting untuk semua orang beriman. Maka, adaperlu koreksi-koreksi
sikap, koreksi anggapan, koreksi paradigma, bahwa awam itu gak usah doa
sehebat para romo, para suster, yang berdoa mereka-mereka saja, kita kan
awam. Ini kan anggapan yang keliru, jadi doa itu penting untuk siapa saja
yang hendak membangun hidup sebagai hidup rohani. Maka, dalam
pendampingan ya pelan-pelan dan ini seiring dengan berkembangnya
kesadaran akan hidup kita itu nanti kesungguhan orang dalam berdoa juga
gak akan tumbuh berkembang. Begini, ketika orang sudah mulai
menghayati peran sosialnya, sudah mulai “saya ini stud di IPPAK, aku
nanti akan menjadi pendamping, murid-murid, pendmaping jemaat” antara
lain di dalam doa bersama,dalam rekoleksi, dalam retret. Disitu saya juga
akan mensharingkan doa batin, melatihkan doa batin, yang akan
memperkaya hidup. Ketika saya sadar akan tanda kutip beban sebagai
tanggung jawab saya, maka saya akan lebih bersungguh-sungguh
menjalani latihan, karena kalau saya berhasil menjalani latihan ini yang
diuntungkan tidak hanya diriku, tapi juga orang-orang yang dipercayakan
kepada saya di dalam pelayanan. Nah, itu kebahagiaan pelayan,
kebahagianan guru ketika orang itu menemukan makna doa kekayaan doa
karena layanan saya. Kan gak lucu ketika saya hobi sambel, kalau akau
nyambel pedes, gak lucu kalau nikmatnya sambel yang pedas hanya
diceritakan harus disuguhkan. Rasakan sendiri dan kamu merasa pedesnya.
Nah disitu, ketika orang menemukan itu, sekarang ketika saya berlatih
ibaratnya membuat sambal itu saya sadar tidak hanya untuk diri saya tapi
untuk banyak orang maka ini bagian hidup rohani mahasiswa itu adalah
dimensi pelayanan. Ketika aku latihan itu saya sadar aku latihan bukan
untuk akau sendiri, nanti kalau aku retret memperkembangkan orang,
rekoleksi memperkembangkan orang, nanti ajak murid-murid itu jam dua
belas itu kita berhenti dulu doa Angelus. Bagaimana ini tidak menjadi
seremoni saja, ritual saja, tp menjadi saat-saat momenr-moment penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(64)
dalam hidup orang yang akan sejenak untuk tenang, hidupnya menjadi
jernih dan kembali ke hal yang benar atau dunung. Nah ini maka hidup
orang terarah lagi untuk kekudangan bahasa jawa “ Tak lelo lelo le dong”
juga ini kan “dadio wanita utama” kan cita-citanya itu hidup yang luhur,
mulai, agung, itu kan cita-cita semua orang. Nah kalau pakai gamelan itu
“Nang neng nong gong”, gongnya itu hidup yang agung, luhur
mulia,ketika kita nanti dilatihkan juga dalam doa ini ketika aku nanti
meninggal itu kata-kata seperti apa yang ingin saya dengar dan seperti apa
cocok dengan diri kita. Tapi kalau diukur tenanan seberapa jauh
mahasiswa ketika durung latihan doa dengan sesudah latihan doa, saya
belum pernah meneliti. Saya tahunya dari latihan itu, untkapan-ungkapan
sharing itu, ya ada kemajuan.
Q : Saran bapak untuk membantu meningkatkan hidup rohani mahasiswa?
R : Kembali keungkapan bahasa jawa “ngelmu iku kalakone kanthi laku”
segala yang dilatihkan itu tidak akan berguna kalau tidak dijalankan.
Intinya itu dan karena kita itu pada fase latihan belum ahli maka bergurur
pada yang sudah maju, nah dalam hal ini kita kan sepakat untuk doa batin
doa meditasi ini kita berguru pada romo Antony De Melo. Maka buku
sadhana menjadi pegangan, itu dibaca diikuti, dipegang untuk menilai,
dijalani dengan istilahnya harus bersungguh-sungguh. Ini bukan lebih-
lebih untuk, karena ini nol SKS sehingga tidak ada ujian tidak ada prestasi
yang dinilai tapi ini sesuatu yang bernilai untuk hidupku dan pelayanan
maka kesungguhan untuk ini yang akan , kesungguhan menjalani,
kesungguhan melihat kembali, melihat kekurangannya melihat
perkembangan, latihan lagi latihan lagi dan ini saya kira itu kuncinya
bukan karena ini soal rasa soal feeling , kepekaan, soal batin daya-daya
batin, nanti apa lagi akan apa yang disebut romo Antony De Melo, “Prana”
daya rohani untuk mengenal Tuhan tidak dengan otak kepala tapi dengan
batin kita, nah itu dilatih. Nah ini kan bukan bahan kuliah ini bahan “laku”
dalam bahasa jawanya, lakukan. Kalau tidak dilakukan orang tidak bisa.
Kuncinya itu, nah hanya keprihatinanya ketika rom Ruky, saya, Pak Dapi
bertanya “gimana minggu ini siapa yang latihan secara pribadi?” itu kecil
sekali presentasinya, iya memang mereka jujur, tetapi kejujuran saja itu
kan tidak memperkembangkan. Misalnya sekarang sekitar tiga puluh
mahasiswa itu tidak lebih dari sepuluh orang yang latihan, memprihatinkan
memang. Kalau kami mulai kuliah entah pak Dapi, Romo Ruky, entah
saya bertanya “yuk dari minggu lalu siapa yang melatihkanseminggu ini?”
lalu jujur saja diungkapkan yang iya maupun tidak. Beberapa teman
mengangkat jari bahwa latihan. Dari enam puluh orang paling sekitar tuju
sampai sepuluh orang dari biarawati dan termasuk awam juga. Tapi
memang yang dominan biarawan-biarawati karena mereka sudah cukup
terlatih lalu awam beberapa memang satu dua tiga, tapi sebagaian besar
malu-malu, ini kalau diteruskan malu-maluin kan. Kita kan pendamping
pendidikan imankalau kita sendiri tidak peka akan tumbuh kembangnya
iman yang terjadi pada diriku sendiri, ya pye? ya nanti apa kita bisa
mendampingi orang kalau rasa iman tumbuh berkembangnya iman tidak
saya rasakan sendiri seperti mobah musikke, bergeraknya dinamikanya
tidak saya kenali bagaimana saya mengenali dinamika orang lain. Kalau
aku durung ngalakoni tapi aku ngaltihke itu kan lucu. Nah itu, jadi kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(65)
kita mengajarkan sesuatu, mepromosikan sesuatu, menawarkan sesuatu,
kan memang yang sudah saya alami sendiri nilai itu gitu lho. Kepekaan
kalau mengetahui orang tidur itu didapat ketika orang sering latihan, dan
Romo Antony memberi petunjuk “oh ini dilihat halaman ini.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(66)
Wawancara 24
Status : Dosen, Responden 24 (R 24), Tanggal : 03 Desember 2015
Q : Apa keterlibatan anda selama pendampingan spiritualitas di semester
lima?
R : Keterlibatannya sebagai pendamping dari awal semester sampai akhir
semester.
Q : Kalau dari kegiatan spiritualitas melalui doa meditasi, apakah anda
mengetahui perkembangan hidup rohani mahasiswa?
R : Ya, sejauh tidak di sharingkan ya ndak tahu.
Q : Sejauh ini apakah anda menangkap beberapa hal mengenai
perkembangan hidup rohani mahasiswa?
R : Sejauh di sharingkan, masih banyak yang sulit dan itu to. Itu kan,
namanya hidup rohani itu ndak bisa kelihatan dari luar yang tahukan
masing-masing. Nah orang dari pihak luar tahu kalau, dia mau sharing.
Nah, yang sharing kan terbatas itu. Tapi kalau dia ndak sering ya orang
tidak tahu, apakah dia berkembang atau tidak. Hidup rohani itu kan sangat
luas apa yang dimaksud dengan hidup rohani, kalau hidup doa mungkin
terbatas ya, doanya berkembang ndak, kemampuan berdoa meditasi. Kalau
bicara tentang hidup rohani itu kan luas sekali. Maka hidup rohani yang
tahu masing-masing, kan begitu. Kalau orang tidak cerita ya ndak akan
tahu.
Q : Apakah selama ini ada yang bercerita mengenai hidup rohani mereka
dalam pendampingan?
R : Ya kalau pendampingan yang semester lima itu hanya soal doa, bukan
hidup rohani. Jadi dia sharing ‘oh saya ini, doa ini berhasil, meditasi saya,
itu tadi begini-begini, begitu’ tidak bicara soal hidup rohani. Hidup rohani
itu lebih luas dari doa yang meditasi, doa yang. Kami ketahui ya sejauh
bagaimana mereka mengembangkan doa batin itu, kan yang dilatihkan
ada macem-macem. Ya itu yang di sahringkan, kalau hidup rohani ya ndak
tahu.
Q : Selama pendampingan yang anda lakukan beberapa kali, apakah anda
menjumpai kendala yang mereka hadapi ketika melakukan doa meditasi?
R : Ya, kendala sejauh mereka sharingkan. Nah artinya ada yang ndak siap,
ada yang apa? ya memang itu perlu latihan, masih gagal. Ya saya rasa
kendala dari faktor interal. Kalau eksternal ya tergantung apa yang
dialakukan. Ya saya kira itu.
Q : Apa yang bisa ditingkatkan lagi dengan doa meditasi untuk membantu
mereka (mahasiswa IPPAK) lebih meningkatkan penghayatan hidup
rohaninya?
R :Ya kalau saran, saya tidak bicara soal hidup rohani tapi kalau dalam
kaitan dengan doa ya sarannya masing-masing mau berlatih itu saja.
Karena di kelas kan terbatas, kalau mereka sendiri ndak berlatih ya ndak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(67)
ada artinya . Saya kira itu. Karena itu kuncinya ada pada latihan. Kalau
hanya terbatas di kelas yang seratus menit ya, saya kira sedikit sekali
artinya. Tapi kalau mau melatih mengembangkannya akan banyak
berhasil.
Q : Sejauh ini, saya mendengar bahwa semester lima saat ini mereka doa
meditasi secara bersama-sama, apakah itu ada perbedaanya dengan dibagi
per kelompok ? Apakah pertimbangannya?
R : Ya perimbangannya dulu kan ada yang awam itu kan mungkin belum
banyak pengalaman bahkan ada yang belum pernah tahu. Kalau biawaran-
biarawati kan sudah pernah. Kalau nanti biarawan-biarawati dicampur
awam nanti harus dipisah. Mungkin itu pertimbangannya. Tapi selama ini
ya berikut-berikutnya itu yang koordinator kan romo Ruki. Jadi ya kalau
saya sih, apa ya, perbedaan hasil ya tidak di cek karena tidak pernah di
cek. Sejauh yang disharingkan saja kan begitu. Kelompok saya yang tidak
saya dampingi kan saya juga tidak tahu juga. Ya saya kira keuntungannya
kalau di bagi yang biarawan-biarawati yang pernah latihan itu bisa lebih,
yang awam bisa sesuai dengan kondisi masing-masing, tapi kalau bersama
juga ada untungnya kan, yang berhasil bisa sharing yang sudah
pengalaman bisa sharing dengan yang belum pengalaman. Jadi ada sisi
yang plus minusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(68)
Wawancara 25
Status : Dosen, Responden 25 (R 25), Tanggal : 05 Desember 2015
Q : Bagaimana perkembangan spiritualitas di kampus IPPAK?
R : Ya semuanya mau mengarahkan para mahasiswa supaya bisa
menghayati spiritualitas khususnya ya spiritualitas Ignasian
berdasarkan paradigma pedagogi Ignasian itu sehingga para
mahasiswa semakin bisa menghayati panggilan mereka sebagai
pewarta, katekis yang ikut serta bertanggung jawab mewartakan
kabar gembira kepada umat begitu ya. Jadi, bisa menyadari perannya
sebagai pewarta sekaligus juga bisa menyadari penyertaan Tuhan di dalam
hidup sehari-hari gitu ya.
Q : Sedangkan untuk semester lima, tujuan spiritualitas itu mengarah kepada
apa?
R : Semester lima itu mengajak mereka untuk semakin bisa berdoa dan
juga semakin bisa memahami ibadat-ibadat. Yang nantinya akan
menjadi tugas mereka sebagai petugas ibadat.
Q : Berdasarkan hal tersebut, mengapa di awal semester ganjil (semseter
lima) dipilih meditasi?
R : Ya kan jelas bahwa berdoa meditasi lalu orang diajak untuk belajar
berdoa lalu harapanya supaya lebih bisa berdoa lalu nanti bisa
mengajarkan cara berdoa kepada umat.
Q : Sedangkan kendala apa yang anda alami bersama dosen pendamping
lainnya seperti apa khususnya saat berlatih doa meditasi?
R : Ya banyak yang tidak aktif lalu banyak yang tidak mempraktekkan
di rumah, hanya sebatas di kelas dan tentu saja itu sangat minim dan
sangat terbatas dan hasilnya lalu sangat minim ya.
Q : Upaya yang selama ini anda lakukan saat pendampingan dari angkatan
2010 sampai angkatan semsester sekarang untuk meningkatkan program
pendampingan spiritualitas khususnya yang semester lima melalui doa
meditasi?
R : Ya dengan cara variasi, lalu untuk pelatihan sifatnya sendiri, lalu
mendorong mereka untuk berlatih di rumah tapi pada akhirnya
memang tergantung pada masing-masing pribadi yang mau berusaha
tau tidak. Lalu pada akhirnya diserahkan pada pribadi tanggung jawab
pribadi, sehingga memang lalu ya hasilnya ya tergantung mereka pada
akhirnya gitu.
Q : Apa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup
rohaninya bagi mereka khususnya melalui doa meditasi?
R : Ya hanya memang supaya mereka berlatih setiap hari berdoa setiap
hari lalu dan ya mencoba untuk tidak putus asa belum berhasil dan
seterusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI