plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di...

175
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN METODE CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN TENTANG BUNYI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh : Qoriatul Musiyam Nim: 101424019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: builiem

Post on 11-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN METODE

CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN TENTANG BUNYI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH PADA

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

Qoriatul Musiyam

Nim: 101424019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

i

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN METODE

CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN TENTANG BUNYI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH

PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

Qoriatul Musiyam

Nim: 101424019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberi rahmat dan Barokah-Nya

2. Ayah dan Ibu

Yang telah memberikan do’a, dorongan dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini, serta telah bersedia membiayai kuliah selama

penulis menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Adik-adikku

Yang selalu memberikan do’a dan semangat untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Kekasihku

Yang selalu setia mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, serta memberikan motivasi, kritik dan saran yang membangun.

5. Teman-teman

Yang mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

v

MOTTO

“Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak

dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan

orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada

ALLAH SWT apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-

lah tempat meminta dan memohon”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Qoriatul Musiyam

Nomor Mahasiswa : 101424019

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Penerapan Metode Eksperimen Dengan Metode Ceramah Dalam

Pembelajaran Tentang Bunyi Terhadap Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah

Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta”.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara tertulis dan mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

viii

ABSTRAK

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN METODE

CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN TENTANG BUNYI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH

PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA

Qoriatul Musiyam

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2015

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah ada

perbedaan prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode eksperimen yang

diajarkan dengan menggunakan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII

A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. (2) Apakah ada perbedaan sikap ilmiah

siswa yang diajar dengan metode eksperimen dan sikap ilmiah siswa yang diajar

dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP

Negeri 6 Yogyakarta.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Yogyakarta selama bulan

April – Mei 2014. Subyek penelitian siswa-siswi kelas VIII A yang berjumlah 35

siswa dan VIII C yang berjumlah 32 siswa. Kelas VIII A dipilih sebagai kelas

kontrol ( kelas dengan menggunakan metode ceramah) dan kelas VIII C sebagai

kelas eksperimen (kelas dengan menggunakan metode eksperimen). Treatment

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang

digunakan yaitu : tes tertulis yang terdiri sari pre-test dan post-test, kuesioner

sikap ilmiah yang terdiri dari kuesioner pra pembelajaran dan pasca pembelajaran.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan secara

signifikan dalam hal prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode eksperimen

dan siswa yang diajar dengan metode ceramah, karena sama-sama dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa untuk materi bunyi pada siswa kelas VIII A

dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. (2) Tidak ada perbedaan secara signifikan

dalam hal sikap ilmiah siswa yang diajar dengan metode eksperimen dan siswa

yang diajar dengan metode ceramah, karena sama-sama dapat mengembangkan

sikap ilmiah siswa. Sikap ilmiah yang terbentuk dengan sikap ingin tahu,

kejujuran, ketelitian, kritis dan bekerja sama.

Kata kunci: metode eksperimen, prestasi belajar, sikap ilmiah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

ix

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF EXPERIMENTAL AND LECTURE METHODS

IN LEARNING ABOUT SOUND OF SCIENTIFIC ACHIEVEMENT AND

ATTITUDE STUDENTS OF CLASS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA

Qoriatul Musiyam

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2015

The purpose of this study was to determine (1) Is there a difference in

learning achievement of students taught by the experimental method taught using

lecture on sound material in class VIII A and VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta.

(2) Is there a difference in the scientific attitude of students who are taught by

experimental methods and scientific attitude of students who are taught by a

lecture on the sound material in class VIII A and VIII C SMP Negeri 6

Yogyakarta.

The research was conducted in SMP Negeri 6 Yogyakarta during the

month of April-May 2014. The subject of research students of class VIII A,

amounting to 35 students and VIII C, amounting to 32 students. Class VIII A

selected as the control class (class using the lecture method) and class VIII C as

the experimental class (class by using the experimental method). Treatment used

in this study is the experimental method. The instruments used are: written test

consisting sari pre-test and post-test, scientific attitude questionnaire consisting of

questionnaires pre- and post-instructional learning.

Results showed that: (1) There is no significant difference in terms of

academic achievement and experimental method taught by the lecture method,

because it can both improve student achievement for the sound material in class

VIII A and VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. (2) There is no significant

difference in terms of the scientific attitude of students who are taught by the

experimental method and lecture method, because both can develop a scientific

attitude of students. Scientific attitude is formed with an attitude of curiosity,

honesty, rigor, critical and work together.

Keywords: experiment method, learning achievement, scientific attitude.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

x

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena dengan berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, Sholawat dan salam semoga senantiasa

dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Eksperimen

Dengan Metode Ceramah Dalam Pembelajaran Tentang Bunyi

Terhadap Prestasi Belajar dan Sikap Ilmiah Pada Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 6 Yogyakarta”, dapat berjalan dengan lancar. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan sesuai dengan Program Studi yang ditempuh.

Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan Skripsi

ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis

ingin mengucapkan terimakasih pada:

1. Bapak Drs.T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing yang

senantiasa memberikan memberikan motivasi, menginspirasi,

perhatian, kesabaran dan masukkan, serta bantuan dalam

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xi

3. Bapak Drs. Rohandi, M.Ed, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan

motivasi.

4. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.

5. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan

bantuan dalam memperlancar surat perijinan ke Dinas Perizinan

Kota Yogyakarta untuk Sekolah.

6. Ibu Retna Wuryaningsih, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 6

Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Ibu Santy Astuty, S.Pd., selaku guru mata pelajaran fisika yang

memberikan dukungan, bantuan, dan masukkan dalam pelaksanaan

penelitian.

8. Siswa kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta yang

menjadi partisipan dalam peneletian.

9. Kedua orang tuaku Bapak Marmo dan Ibu Hudaipah tercinta yang

penuh kasih dan sayang, yang telah memberikan dukungan,

semangat, kasih sayang, perhatian, dan doa sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk adikku Inggar Hulwun Nurul’Ain dan Avona Firly Mawadah

yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xii

11. Untuk kekasihku Aprianto Pamungkas yang selalu memberikan

dukungan, semangat, kasih sayang, perhatian dan doa sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

12. Rekanku seperjuangan Yoahakim Riwitriyoso, S.Pd., Setyarini,

S.Pd., Rini Widya Ningrum, Fransiskus Kurniawan atas kerjasama,

semangat, masukan, dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

13. Sahabat-sahabatku (Agus Tyani BR Bukit, Rini Widyaningrum,

Maria Fransiska Kusumatryani) dan seluruh teman-teman pendidikan

fisika angkatan 2010.

14. Sahabat-sahabatku di LPPM khususnya Staf PKKN (Rocky, Wahyu,

vivien, Nia, Widia, Nisha, Mayang, dll) dan Ibu Santi yang selalu

memberikan doa dan semangat.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan atas kesediaannya

dalam memberikan bantuan, do’a, semangat, saran, kritik, dan

dukungan selama kuliah sampai penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta

menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat

untuk setiap pembaca.

Yogyakarta, 16 Januari 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................ viii

ABSTRACK ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

E. Hipotesa Penelitian.................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xiv

F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 8

A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam .............................................................. 8

1. Pengertian IPA ...................................................................................... 8

2. Hakikat Pembelajaran IPA ................................................................... 9

3. Hakikat IPA .......................................................................................... 12

B. Metode Eksperimen .................................................................................. 15

C. Belajar ....................................................................................................... 20

D. Hasil Belajar .............................................................................................. 21

E. Sikap Ilmiah .............................................................................................. 23

F. Materi Pembelajaran Bunyi ...................................................................... 28

1. Pengertian Bunyi .................................................................................. 28

2. Sifat – sifat Bunyi ................................................................................. 29

G. Pembelajaran tentang Bunyi dengan Metode Eksperimen........................ 39

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 43

A. Diagram Aliran Metodologi Penelitian ..................................................... 43

B. Jenis Penelitian .......................................................................................... 44

C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 44

1. Waktu Penelitian ................................................................................. 44

2. Tempat Penelitian................................................................................ 44

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 45

E. Prosedur Penelitian.................................................................................... 45

F. Treatment .................................................................................................. 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xv

G. Validitas .................................................................................................... 53

H. Metode Aanalisis Data .............................................................................. 55

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 66

A. Deskripsi Penelitian .................................................................................. 66

1. Persiapan Penelitian ............................................................................ 66

2. Selama Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 67

B. Analisis Data ............................................................................................. 70

1. Pemahaman konsep siswa ................................................................... 70

2. Sikap Ilmiah Siswa .............................................................................. 83

C. Pembahasan ............................................................................................... 94

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 99

BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 100

A. Kesimpulan ............................................................................................... 100

B. Saran .......................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 102

LAMPIRAN .......................................................................................................... 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Cepat Rambat Bunyi dalam Berbagai Zat.............................................. 34

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test ...................................................... 47

Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Ilmiah (Positif) ............................................ 50

Tabel 4. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Ilmiah (Negatif) .......................................... 51

Tabel 5. Contoh KuesionerSikap Ilmiah Siswa Pra Pembelajaran ...................... 52

Tabel 6. Contoh Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Pasca Pembelajaran ................. 53

Tabel 7. Skor Tiap Aspek..................................................................................... 55

Tabel 8. Distribusi Grup Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ................................................................................................... 60

Tabel 9. Tabel Kriteria Klasifikasi Sikap Ilmiah Siswa Kuesioner

Pra Pembelajaran .................................................................................. 62

Tabel 10. Tabel Kriteria Klasifikasi Sikap Ilmiah Siswa Kuesioner Pasca

Pembelajaran ........................................................................................ 63

Tabel 11. Klasifikasi Sikap Ilmiah Versus Prosentase (%).................................. 64

Tabel 12. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen ............................... 67

Tabel 13. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol ...................................... 69

Tabel 14. Data Analisis Test-T Kelompok Independent Pre-test Kelas Kontrol

dan Kekas Eksperimen ....................................................................... 71

Tabel 15. Data Analisis Test-T Kelompok Dependen Kelas Kontrol

(Pre-test dan Post-test) ......................................................................... 73

Tabel 16. Data Analisis Test-T Kelompok Dependen Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xvii

(Pre-test dan Post-test) ........................................................................ 76

Tabel 17. Data Analisis Test-T Kelompok Independent Post-test Kelas Kontrol

dan Kekas Eksperimen ....................................................................... 79

Tabel 18. Distribusi Grup Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol .......................... 81

Tabel 19. Distribusi Grup Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen ................... 82

Tabel 20. Data Analisis Kuesioner Pre-test Kelompok Independent untuk Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................................................. 83

Tabel 21. Data Analisis Kuesioner Post-test Kelompok Independent untuk Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................... 89

Tabel 22. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Pre-test pada

Kelas Kontrol (VIII A) ........................................................................ 91

Tabel 23. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Post-test pada

Kelas Kontrol (VIII A) ........................................................................ 92

Tabel 24. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Pre-test pada

Kelas Eksperimen (VIII C) .................................................................. 93

Tabel 25. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Post-test pada

Kelas Eksperimen (VIII C) ................................................................... 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bentuk Gelombang Longitudinal Pada Slinki ................................ 30

Gambar 2. Percobaan Moll dan Van Beek, Mengukur cepat rambat bunyi ..... 32

Gambar 3. Perambatan Bunyi pada Zat Padat .................................................. 33

Gambar 4. Batas Pendengaran Manusia Pada Frekuensi 20 – 20.000 Hz ........ 35

Gambar 5. Diagram Aliran Metodologi Penelitian ........................................... 43

Gambar 6. Foto Kegiatan Penelitian Kelas Eksperimen saat menjawab

Kuesioner sikap ilmiah pre-test ...................................................... 147

Gambar 7. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab soal Pre-test ....... 148

Gambar 8. Foto-foto Kelas Eksperimen saat melakukan eksperimen .............. 151

Gambar 9. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab soal Post-test

dan Kuesioner sikap ilmiah Post-test ............................................. 151

Gambar 10. Foto kelas kontrol saat kegiatan menjawab kuesioner

sikap ilmiah pre-test dan soal pre-test ........................................... 152

Gambar 11. Foto kelas kontrol pada saat pembelajaran bunyi .......................... 153

Gambar 12. Foto kelas kontrol pada saat menjawab soal post-test dan

kuesioner sikap ilmiah post-tets .................................................... 154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Ke Sekolah ................................................. 105

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..................... 106

Lampiran 3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) ............................. 107

Lampiran 4. LKS (Lembar Kerja Siswa) ......................................................... 114

Lampiran 5. Soal Pre-test dan Post-test .......................................................... 116

Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test ................................. 117

Lampiran 7. Kuesioner Sikap Ilmiah Pre-test ................................................. 118

Lampiran 8. Kuesioner Sikap Ilmiah Post-test ................................................ 120

Lampiran 9. Data Skor Soal Pre-test Kelas Kontrol ...................................... 124

Lampiran 10. Data Skor Soal Post-test Kelas Kontrol ...................................... 126

Lampiran 11. Data Skor Soal Pre-test Kelas Eksperimen ................................. 128

Lampiran 12. Data Skor Soal Post-test Kelas Eksperimen ................................ 129

Lampiran 13. Data Skor Kuesioner Sikap Ilmiah (Pre-test) Kelas Kontrol ...... 130

Lampiran 14. Data Skor Kuesioner Sikap Ilmiah (Post-test) Kelas Kontrol ..... 132

Lampiran 15. Data Skor Kuesioner Sikap Ilmiah (Pre-test) Kelas

Eksperimen .................................................................................. 134

Lampiran 16. Data Skor Kuesioner Sikap Ilmiah (Post-test) Kelas

Eksperimen .................................................................................. 135

Lampiran 17. Contoh Data LKS Hasil Penelitian Kelas Eksperimen ............... 137

Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Soal Pre-test .................. 140

Lampiran 20. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Soal Post-test ................ 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

xx

Lampiran 23. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Kuesioner Pre-test ......... 142

Lampiran 24. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Kuesioner Post-test ....... 144

Lampiran 25. Foto Kegiatan Penelitian kelas Eksperimen ................................ 147

Lampiran 26. Foto Kegiatan Penelitian Kelas Kontrol ..................................... 152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sains merupakan ilmu pengetahuan (konten) dan metode

memperoleh pengetahuan. Metode memperoleh pengetahuan melibatkan

keterampilan proses seperti mengamati, berkomunikasi, mengklasifikasi

dan menyimpulkan. Hal ini juga melibatkan keterampilan pemecahan

masalah (yaitu menggunakan induktif dan logika deduktif dan kekuatan

rasional seseorang untuk memecahkan masalah) dengan mempelajari ilmu

pengetahuan dan metode ilmiah, siswa mengembangkan sikap

penyelidikan serta tubuh pengetahuan ilmiah. Ketika siswa melakukan

proyek sains mereka secara independen bekerja, mengembangkan dan

menyempurnakan keterampilan proses mereka dan, pada saat yang sama,

meningkatkan pengetahuan mereka tentang ilmu pengetahuan dan

kemampuan mereka untuk berpikir kritis.

Pembelajaran ilmu fisika pada siswa SMP memberikan suatu

tantangan yang besar bagi para pengajarnya. Hal itu disebabkan oleh

sebagian besar materi ilmu fisika terdiri dari konsep-konsep yang abstrak

yang harus diajarkan dalam waktu yang relatif singkat.

Metode biasanya dipakai dalam ilmu pengetahuan, sesuai ciri

ilmunya. Penerapan metode pada suatu ilmu, misalnya pada bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

2

kejuruan dan teknik menghasilkan suatu kegiatan ilmiah (Peursen,1985).

Kegiatan ilmiah adalah suatu aktivitas manusia yang bersifat ilmu. Dimana

ilmu sendiri berarti pengetahuan tentang suatu bidang.

Tercapainya tujuan kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dimiliki oleh siswa setelah

mereka selesai mengalami proses pembelajaran karena indikator tersebut

merupakan hasil dari pendidikan (Sumadji, 1998: 41; Winkel, 1996: 58-

59).

Metode eksperimen lebih menekankan keaktifan siswa dalam

mengumpulkan fakta, informasi atau data melalui percobaan yang

dilakukan dan akan menimbulkan minat siswa terhadap materi yang akan

disampaikan oleh pengajar, sehingga siswa tertarik untuk terlibat dalam

proses kegiatan belajar. Metode eksperimen memperkaya ilmu

pengetahuan serta membentuk nilai karakter yang dibangun siswa sendiri

melalui sikap, proses dan mengambil kesimpulan saat melakukan

percobaan, selain itu metode eksperimen mengasah keterampilan dalam

kerja ilmiah.

Penggunaan metode eksperimen memberikan kesempatan bagi siswa

untuk membentuk sikap ilmiah pada diri siswa. Bentuk sikap ilmiah yang

disumbangkan melalui metode eksperimen banyak dari proses

pembelajarannya. Sikap ilmiah dalam metode eksperimen yang sesuai

dengan sikap ilmiah yang telah dirumuskan oleh para ahli dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

3

menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah menurut

(Brotowidjoyo, 1985: 31-34 dalam Amien, 1987: 11-14) antara lain: sikap

ingin tahu, sikap kritis, sikap obyektif, sikap ingin menemukan, sikap

menghargai karya orang lain, sikap tekun, sikap terbuka/ jujur, dan sikap

mau bekerja sama dengan orang lain. Saat melakukan percobaan, siswa

diharapkan dapat menerapkan sikap ilmiah tersebut.

Menurut Suparno, lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran,

atau sikap belajarnya anak didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti

dasar-dasar teknologi dengan baik, dan dapat mengembangkan sikap

komunikasi, kerja disiplin, tanggungjawab, kreatif, dll (Suparno, 2012:

19).

Dengan demikian pembelajaran khususnya fisika dengan metode

eksperimen diharapkan lebih baik, dibandingkan dengan metode ceramah.

Untuk melakukan perubahan tersebut, yang perlu dilakukan dalam

pembelajaran fisika adalah menciptakan kondisi belajar yang

menyenangkan dengan mengoptimalkan penggunaan alat peraga. Ketika

siswa sudah mulai senang dan tertarik dengan metode eksperimen

diharapkan dapat mempengaruhi sikap ilmiah siswa dalam proses belajar

mengajar yang pada akhirnya prestasi siswa dapat meningkat. Berdasarkan

uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti prestasi hasil belajar

dan sikap ilmiah siswa yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga

dalam pembelajaran bunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

4

Berdasar latar belakang permasalah tersebut di atas, peneliti tertarik

untuk meneliti “Penerapan Metode Eksperimen Dengan Metode

Ceramah Dalam Pembelajaran Tentang Bunyi Terhadap Prestasi

Belajar Dan Sikap Ilmiah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6

Yogyakarta”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat ditarik beberapa pokok permasalahan yang perlu dikaji dalam

penelitian:

1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang diajar dengan

metode eksperimen dengan siswa yang diajar menggunakan metode

ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6

Yogyakarta?

2. Apakah ada perbedaan sikap ilmiah siswa yang diajar dengan metode

eksperimen dan sikap ilmiah siswa yang diajar dengan metode

ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6

Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

5

C. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran dengan

metode eksperimen untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap

prestasi hasil belajar dan sikap ilmiah siswa. Menurut teori ada banyak

aspek sikap ilmiah siswa dalam metode eksperimen dan hasil belajar siswa

terhadap pembelajaran IPA. Penelitian ini hanya fokus pada 5 aspek yang

ditelusuri sebagai berikut:

1. Aspek sikap ilmiah

a. Sikap ingin tahu

b. Sikap ketelitian

c. Sikap kritis

d. Sikap kejujuran

e. Sikap bekerjasama

2. Pandangan siswa terhadap metode eksperimen

a. Pemahaman hubungan antar materi

b. Pemahaman konsep

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan metode eksperimen lebih

baik dari pada metode ceramah dalam pembelajaran mempengaruhi

prestasi belajar siswa pada materi bunyi kelas VIII SMP Negeri 6

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

6

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap ilmiah siswa yang

diajarkan dengan metode eksperimen lebih baik dari sikap ilmiah

siswa yang diajar dengan metode ceramah pada materi pembelajaran

bunyi kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta.

E. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan penelitian ini yaitu tentang ada tidaknya

penerapan metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa siswa terhadap

sikap ilmiah siswa kelas VIII dalam mempelajari mata pelajaran fisika

pada bunyi di SMP Negeri 6 Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

H1 : Ada perbedaan signifikan dalam hal prestasi belajar siswa dengan

siswa yang diajar metode eksperimen dan metode ceramah siswa kelas

VIII A dan VIII C dalam mempelajari mata pelajaran fisika pada

pokok bahasan bunyi di SMP Negeri 6 Yogyakarta tahun pelajaran

2013/2014.

H2 : Ada perbedaan signifikan dalam hal sikap ilmiah antara siswa yang

belajar dengan metode eksperimen dan metode ceramah siswa kelas

VIII A dan VIII C dalam mempelajari mata pelajaran bunyi di SMP

Negeri 6 Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji kebenarannya dengan

menggunakan bantuan statistik dengan data-data yang terkumpul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

7

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi siswa :

a. Dapat berlatih menggunakan metode eksperimen dan menanamkan

sikap ilmiah.

b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode eksperimen

dan pembelajaran ilmiah.

2. Bagi guru

a. Dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam usaha peningkatan

proses kegiatan belajar dengan metode eksperimen dan proses ilmiah

sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan tuntas dan baik.

b. Menumbuhkan budaya meneliti pada guru.

3. Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

penelitian yang berkaitan dengan bidang pendidikan khususnya pelajaran

fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN ALAM

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu

Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris

‘science’. Kata ‘science’ sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin

‘scientia’ yang berarti tahu. ‘Science’ terdiri dari social sciences (ilmu

pengetahuan sosial). Namun, dalam perkembangannya science sering

diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

saja, walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan dengan

etimologi (Jujun Suriasumantri, 1998:299 dalam Trianto, 2010:136).

Untuk mendefinisikan IPA tidaklah mudah, karena sering kurang dapat

menggambarkan secara lengkap pengertian sains sendiri.

Menurut H.W Fowler (Laksmi Prihantoyo, 1986:13 dalam

Trianto, 2010:136), IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan

dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan

didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi. IPA mempelajari

alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut

bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang

tidak dapat diamati dengan indera. Oleh karena itu, dalam menjelaskan

hakikat fisika, pengertian IPA dipahami terlebih dahulu. IPA atau ilmu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

9

kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun

benda mati yang diamati (Kardi dan Nur, 1994: 1 dalam Trianto,

2012:136). Adapun (Wahyana 1986 dalam Trianto, 2012:136)

mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun

secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum dan terbatas

pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh

adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap

ilmiah.

Dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang

sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,

lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menurut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka,

jujur dan sebagainya.

2. Hakikat Pembelajaran IPA

Secara umum IPA dipahami sebagai ilmu yang lahir dan

berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah,

penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalaui eksperimen,

penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat pula

dikatakan hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses

ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud

sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

10

berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal (Trianto,

2012:141-143).

Merujuk pada hakikat IPA sebagaimana dijelaskan di atas, maka

nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara

lain sebagai berikut.

a) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis

menurut langkah-langkah metode ilmiah.

b) Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,

mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.

c) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan

masalah baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun

dalam kehidupan (Prihantro Laksmi, 1986 dalam Trianto,

2012:142).

Di samping hal itu, pembelajaran sains diharapkan pula

memberikan keterampilan (psikomotorik), kemampuan sikap ilmiah

(afektif), pemahaman, kebiasaan dan apresiasi. Di dalam mencari

jawaban terhadap suatu permasalahan. Karena ciri-ciri tersebut yang

membedakan dengan pembelajaran lainnya (Prihantro Laksmi, 1986

dalam Trianto, 2012:141-143).

Tujuan pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan antara lain

sebagai berikut:

1. Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

11

2. Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan

konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan,

dan hubungan antara sains dan teknologi.

3. Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,

memecahkan masalah dan melakukan observasi.

4. Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitive, obyektif, jujur

terbuka, benar, dan dapat bekerja sama.

5. Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analistis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip

sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam.

6. Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari

keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam

teknologi (Depdiknas, 2003: 2 dalam Trianto, 2012:143).

Dengan demikian, semakin jelas bahwa proses belajar mengajar

IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga

siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-

teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh

positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.

Selama ini proses belajar mengajar fisika hanya menghafalkan fakta,

prinsip atau teori saja. Untuk itu perlu dikembangkankan suatu model

pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya.

Guru hanya memberikan tangga yang membantu siswa untuk mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

12

tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar

siswa dapat menaiki tangga tersebut (Nur dan Wikandari, 2001 dalam

Trianto, 2012:143).

3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk, proses, dan sikap

ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk,

dan sebagai prosedur (Marsetio Donosepoetro dalam Trianto 2010:137).

Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan

pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru.

Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang

diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan

untuk penyebaran atau disiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur

dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk

mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode

ilmiah (scientific method). Selain sebagai proses dan produk, Daud

Joesoef (Marsetio Donosepoetro, 1990:7 dalam Trianto, 2012:137),

pernah menganjurkan agar IPA dijadikan sebagai suatu “kebudayaan”

atau suatu kelompok atau institusi sosial dengan tradisi nilai, aspirasi,

maupun inspirasi.

Sementara itu, IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses,

dan aplikasi. Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan

dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA

merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

13

menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai

aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi

kemudahan bagi kehidupan (Prihantoro Laksmi dkk., 1986 dalam

Trianto, 2012:137).

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi,

fisika, dan kimia. Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA, dan

merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah

observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian

hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan

teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses

yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap

ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas

tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku

secara universal.

Pengertian keterampilan proses merupakan keseluruhan

keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor)

yang dapat digunakan untuk menentukan suatu konsep atau prinsip atau

teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya,

ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu

penemuan/flasifikasi (Indrawati, 1999 dalam Trianto, 2012:144).

Dengan kata lain keterampilan ini dapat digunakan sebagai wahana

penemuan dan pengembangan konsep/prinsip/teori. Konsep/prinsip/teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

14

yang telah ditemukan atau dikembangkan ini akan memantapkan

pemahaman tentang keterampilan proses tersebut.

Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari

latihan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai

penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi (Wahyana, 1997

dalam Trianto, 2012:144). Kemampuan mendasar yang telah

dikembangkan terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.

Funk (Indrawati, 1999 dalam Trianto, 2012:144) membagi

keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu keterampilan proses

tingkat dasar (basic science process skill) dan ketrampilan proses

terpadu (integrated science process skill). Keterampilan proses tingkat

dasar meliputi: observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran, prediksi,

dan inferensi. Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi

menentukan variabel, menyusun tabel data, menyusun grafik, memberi

hubungan variabel, memproses data, menganalisis penyelidikan,

menyusun hipotesis, menentukan variabel secara operasiona,

merencanakan penyelidikan, dan melakukan eksperimen.

Secara khusus fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum

berbasis kompetensi (Depdiknas, 2003: 2 dalam Trianto, 2012:137)

adalah sebagai berikut:

1. Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengembangkan Keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

15

3. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains dan

teknologi.

4. Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan

melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

B. METODE EKSPERIMEN

Secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang

mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian,

pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar (Paul

Suparno, 2007:77). Jadi metode ini lebih untuk mengecek supaya siswa

makin yakin dan jelas akan teorinya. Djamarah dan Siregar menjelaskan

bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana

siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan

sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2010 dalam Siregar,

2010:80). Hamid menyatakan metode eksperimen adalah penyampaian

materi pelajaran melalui latihan menggunakan alat ukur, bahan

percobaan, dan perangkat percobaan yang dilakukan oleh murid secara

individual atau secara kelompok untuk membuktikan atau menemukan

konsep, prinsip, teori, azas, aturan, atau hukum-hukum fisika (Hamid,

2011). Metode eksperimen sering juga disebut metode laboratorium

karena percobaan biasanya dilakukan di laboratorium. Biasanya metode

eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji

teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Namun dalam pratek

guru dapat pula melakukan eksperimen untuk menemukan teorinya atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

16

hukumnya. Dalam hal ini seakan-akan teori atau hukum belum

ditemukan, dan siswa diminta untuk menemukan.

Dengan melakukan percobaan di laboratorium, akan membuat

lebih nyata ilmu pengetahuan. Agar hasil percobaan akurat dan baik

diperlukan saat melakukan pengukuran, maka siswa perlu melakukannya

dengan tekun dan sabar (Tobin, 1932).

Suparno membedakan metode eksperimen menjadi dua jenis, yaitu

eksperimen yang terencana atau terbimbing dan eksperimen

bebas.Eksperimen terbimbing adalah eksperimen dengan seluruh

jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan

dilakukan oleh siswa. Eksperimen bebas yaitu eksperimen dimana guru

tidak memberikan petunjuk pelaksanaan secara rinci. Dengan kata lain,

siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana merangkai

rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta

disimpulkan (Suparno, 2007). Dalam banyak pembelajaran fisika di

SMA dan SMP, kebanyakan eksperimen dipilih terbimbing atau

terencana. Dengan menggunakan model eksperimen terbimbing,

hasilnya akan lebih cepat selesai dan lebih teratur dan terarah, sehingga

siswa tidak mudah bingung.

Agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan efektif, perlu

pelaksana memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Roestiyah, 2001:81-

82):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

17

a. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan,

maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup

bagi tiap siswa.

b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang

meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka

kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik

dan bersih.

c. Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi

dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu

yang cukup lama; sehingga mereka menemukan pembuktian

kebenaran dari teori yang dipelajari itu.

d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih; maka

perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping

memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga

kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam

memilih obyek eksperimen itu.

e. Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa

dieksperimenkan, seperti masalah yang mengenai kejiwaan,

beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia.

Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga

masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum

ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

18

Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu

memperhatikan prosedur sebagai berikut:

a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka

harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui

eksperimen.

b. Kepada siswa perlu dijelaskan tentang:

1. Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam

percobaan.

2. Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui

variabel-variabel yang harus dikontrol dengan ketat.

3. Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.

4. Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan

dicatat.

5. Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian,

perhitungan, grafik dan sebagainya.

c. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan

siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang

kesempurnaan jalannya eksperimen.

d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil

penelitian siswa, mendiskusikan ke kelas dan mengevaluasi

dengan tes atau sekedar tanya jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

19

Teknik eksperimen kerap kali digunakan karena memiliki

keunggulan ialah:

a. Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah

dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya

pada suatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah

percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.

b. Mereka lebih aktif berfikir dan berbuat; hal mana itu sangat

dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana

siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.

c. Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen di samping

memperoleh ilmu pengetahuan; juga menemukan pengalaman

praktis serta ketrampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan.

d. Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran

sesuatu teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang

tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal.

Dengan demikian metode eksperimen adalah metode mengajar

yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian,

pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Jadi

metode eksperimen ini lebih untuk mengecek supaya siswa makin yakin

dan jelas akan teorinya atau hukumnya. Dalam hal ini seakan-akan teori

atau hukum belum ditemukan, dan siswa diminta untuk menemukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

20

C. BELAJAR

Oemar Hamalik (2009: 27), menyatakan bahwa dalam proses

pendidikan di sekolah, tugas utama guru adalah mengajar sedangkan

tugas utama setiap siswa adalah belajar. Belajar merupakan suatu proses,

suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Sedangkan menurut

Fontana seperti yang dikutip oleh (Erman Suherman 2001:8 dalam Oemar

Hamalik 2009: 27) bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku

individu yang relatif tetap sebagai pengalaman.

Menurut (Moh. User Usman 2000:4 dalam Oemar Hamalik 2009:

27), pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian

kegiatan yang melibatkan guru, siswa, dan bahan ajar dalam lingkungan

yang kondusif untuk belajar secara optimal dalam rangka mencapai

tujuan tertentu.

Menurut (Wina Sanjaya 2005: 79 dalam Oemar Hamalik 2009),

tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi

proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai. Oleh karena itu penguasaan materi bukan akhir dari proses

pembelajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan membentuk pola perilaku

siswa. Untuk itulah strategi pembelajaran perlu ditentukan agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

21

Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2002:5 dalam Oemar Hamalik

2009) mengemukakan bahwa ada beberapa strategi dasar dalam

pembelajaran antara lain: (1) mengidentifikasi kondisi dan permasalahan

yang dihadapi siswa dalam belajar, (2) merumuskan tujuan pembelajaran,

(3) memilih pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang dianggap

sesuai dengan perkembangan dan kompetensi siswa. Empat strategi dasar

tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih

baik dan relatif tetap, serta ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

keterampilan,kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain

yang ada pada individu yang belajar. Jadi keaktifan belajar siswa adalah

suatu keadaan dimana siswa aktif dalam belajar.

D. HASIL BELAJAR

Berdasarkan uraian tentang konsep belajar diatas, dapat dipahami

tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada

diri siswa, baik yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotori

sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Nawawi (K. Brahim, 2007:

39, dalam Susanto, 2013:5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

22

Menurut Agus Suprijono (2009: 5 dalam Susanto, 2013) hasil

belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Bloom (Agus

Suprijono, 2009: 6-7 dalam Susanto, 2013) hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah

knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),

analysis(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan

evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),

responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization

(organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor

meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga

mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan

intelektual.

Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar

pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentasi

atau terpisah, melainkan komprehensif (Agus Suprijono, 2009: 7 dalam

Susanto, 2013).

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai

dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

23

evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat

pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan

siswa (Sunal, 1993: 93 dalam Susanto, 2013). Dengan dilakukannya

evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tidak lanjut, atau

bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan

prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu

pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian,

Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari

disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan

yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa

(Susanto, 2013: 5-6). Di dalam penelitian ini, prestasi hasil belajar siswa

diukur dengan soal pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa.

E. SIKAP ILMIAH

Sikap cenderung menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan

penelitian terhadap obyek itu, berguna atau berharga baginya atau tidak.

Sikap merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam

mengalami tindakan lebih-lebih bial terbuka berbagai kemungkinan untuk

bertindak (winkel, 1987:77). Dalam penelitian ini sikap siswa diukur

dengan kuesioner pengukuran sikap dan dilihat dari skor yang diperoleh

siswa dari menjawab kuesioner pengukuran sikap. Kuesioner pengukuran

sikap ini dibuat berdasarkan komponen-komponen dan indikator sikap.

Beberapa langkah ilmiah yang biasa dilakukan oleh para ahli dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

24

menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah menurut

(Brotowidjoyo, 1985: 31-34 dalam Amien, 1987: 11-14) antara lian:

a. Sikap ingin tahu yaitu apabila menghadapi suatu masalah yang

baru dikenalnya, maka ia berusaha mengetahui: senang

mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan

menggunakan alat indra sebanyak mungkin untuk menyelidiki

suatu masalah.

b. Sikap kritis yaitu tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan

tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti-bukti

pada waktu menarik kesimpulan; bersedia berubah pendapatnya

berdasarkan bukti-bukti yang kuat.

c. Sikap obyektif yaitu melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek

itu, menjauhkan kebiasaan pribadi dan tidak dikuasai oleh

pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan

secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sendiri sebagai

subyek.

d. Sikap ingin menemukan yaitu selalu memberikan saran-saran untuk

menemukan eksperimen baru, kebiasaan menggunakan

eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif,

selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang

dilakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

25

e. Sikap menghargai karya orang lain yaitu tidak akan mengakui dan

memandang karya orang lain sebagai karya, menerima kebenaran

ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

f. Sikap tekun yaitu tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia

mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan

berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai,

berusaha bekerja dengan teliti terhadap hal yang ingin

diketahuinya.

g. Sikap terbuka yaitu bersedia mendengarkan argumen orang lain

sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya, terbuka

menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.

h. Sikap mau bekerja sama dengan orang lain dalam melakukan

percobaan, dalam memecahkan masalah.

Dua puluh komponen sikap ilmiah sebagai berikut: selalu

meragukan sesuatu, percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah,

selalu menginginkan adanya verifikasi eksperimental, tekun, suka pada

sesuatu yang baru, mudah mengubah pendapat atau opini, loyal terhadap

kebenaran, objektif, enggan mempercayai tahyul, menyukai penjelasan

ilmiah, selalu berusaha melengkapi pengetahuan yang dimilikinya, tidak

tergesa-gesa mengambil keputusan, dapat membedakan antar hipotesis

dan solusi, menyadari perlunya asumsi, pendapatnya bersifat

flundamental, menghargai struktur teoritis, menghargai kuatifikasi, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

26

menerima pengertian keboleh jadian, dan dpat menerima pengertian

generalisasi.

Dalam hubungannya dengan batasan tentang pendidikan sains

dikemukakan oleh beberapa ahli, baik yang diproyeksikan dengan

kurikulum sebagai perangkat pendidikan, maupun yang dikaitkan dengan

pencapaian peserta belajar dalam mempelajari sains. Kirkham (dalam

Wellington, 1989:136) lebih banyak menekankan sains dalam kurikulum

pendidikan. Hendaknya sains merupakan akumulasi dari content, process,

dan context. Content menyangkut kepada hal-hal yang berkaitan dengan

fakta-fakta, definisi, konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori, model dan

terminologi.

Proses berkaitan dengan ketrampilan untuk memperoleh atau

menemukan (atau metodologi) konsep dan prinsip. Context meliputi tiga

elemen, yaitu berkaitan dengan individual, masyarakat, dan keseluruhan

pengalaman sekolah (kurikulum). Context yang berkaitan dengan

individu, peserta didik terlibat di dalamnya termasuk hal-hal yang

dipelajari peserta didik dalam sains yang bernilai dan bermanfaat dalam

kehidupannya, serta proses menkonstruksi informasi yang diperolehnya.

Context dalam kaitannya dengan masyarakat, antara lain dalam

pembelajaran sains hendaknya memperhatikan pengaruh sains dan

teknologi terhadap masyarakat umum. Sains tidak hanya diterima

sebagai aktivitas laboratorium belaka, yang tidak berhubungan dengan

isu-isu dimasyarakat dan nilai kemanusiaan. Sains hendaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

27

memberikan solusi, di samping penjelasan alam, terhadap masalah yang

dihadapi masyarakat sehari-hari.

Interaksi Sains, teknologi, dan masyarakat sebagai suatu

pendekatan. Dimensi sains, teknologi, dan masyarakat dapat

digambarkan sebagai dinamis. Lingkaran sains, teknologi, masyarakat

dapat berhimpitan, dan dapat saling memberikan eksplanasi dan

teknologi memberikan solusi dalam kehidupan manusia. Dan tentu

masyarakat juga dipengaruhi sains dan teknologi.

Hakikat sains sebagai aplikasi merujuk pada dimensi aksiologis IPA

sebagai suatu ilmu, yaitu penerapannya pengetahuan tentang IPA dalam

kehidupan. Untuk menerapkan pengetahuan IPA dalam kehidupan

diperlukan kemampuan untuk:

1. Mengidentifikasi hubungan konsep IPA dalam penggunaannya

dengan kehidupan sehari-hari.

2. Mengaplikasikan pemahaman konsep IPA dan ketrampilan IPA

pada masalah riil.

3. Memahami prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi yang bekerja pada

alat-alat rumah tangga.

4. Memahami dan menilai laporan-laporan perkembangan ilmiah

yang ditulis pada mass media.

Di dalam penelitian ini, sikap ilmiah siswa diukur dari skor

kuesioner sikap ilmiah sebelum pembelajaran (pre-test) dan kuesioner

sikap ilmiah setelah pembelajaran (post-test). Dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

28

mengklasifikasikan sikap ilmiah siswa dalam 4 kategori yaitu sangat

baik, baik, kurang baik, dan tidak baik.

F. MATERI PEMBELAJARAN BUNYI

Gelombang bunyi termasuk ke dalam gelombang longitudinal

karena perambatannya membentuk pola rapatan dan renggangan.

Gelombang bunyi membutuhkan medium dalam perambatannya. Pada

bab ini, kamu akan mempelajari pengertian bunyi dan hal-hal yang

berkaitan dengan bunyi. Bunyi yang teratur menghasilkan nada yang enak

didengar, sedangkan bunyi yang tidak teratur menghasilkan suara yang

bising.

1. Pengertian Bunyi

Tuhan telah menciptakan telinga sebagai alat untuk mendengar.

Setiap saat kamu bisa mendengar bunyi orang berbicara, suara nyanyian,

suara musik, suara binatang, suara lonceng, dan sebagainya. Oleh karena

itu, kamu wajib mensyukuri nikmat Tuhan yang telah dilimpahkan

kepadamu. Dapatkah kamu bayangkan jika kamu tidak memiliki alat

pendengaran? Salah satu cara mensyukurinya adalah dengan mempelajari

gejala alam, khususnya tentang bunyi. Apakah yang disebut dengan

bunyi? Bagaimanakah bunyi merambat?

Pada saat memetik gitar, memukul gendang, dan memegang

tenggorokan ketika kamu bicara, kamu merasakan adanya getaran. Akan

tetapi, jika benda-benda itu sudah tidak bergetar, bunyi pun akan hilang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber bunyi adalah getaran.Kamu sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

29

mengetahui bahwa bunyi merupakan gelombang. Bunyi merambat ke

segala arah, melalui udara sekitarnya. Kamu dapat mendengar suara

lonceng pada jarak tertentu karena lonceng menggetarkan udara di

sekitarnya sehingga udara pun ikut bergetar. Perambatan getaran

membentuk pola rapatan dan renggangan. Pola rapatan dan renggangan

ini menggetarkan udara di dekatnya dan menjalar ke segala arah. Ketika

getaran udara sampai di gendang telingamu maka informasi akan

disampaikan ke otak. Hal itulah yang menyebabkan kamu dapat

mendengar bunyi. Masih ingatkah kamu tentang gelombang?

Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu

gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Termasuk

gelombang apakah bunyi itu? Oleh karena dalam perambatannya

gelombang bunyi membentuk poal rapatan dan renggangan, gelombang

bunyi merupakan gelombang longitudinal.

2. Sifat-Sifat Bunyi

1. Bunyi Merambat Memerlukan Zat Perantara (Media)

Bunyi dapat didengar setelah melalui zat perantara (media).

Tanpa adanya zat perantara, bunyi tidak dapat didengar. Jadi bunyi

dapat merambat memerlukan zat perantara dan tidak dapat merambat

diruang hampa.

Syarat terdengar bunyi

Dari penjelasan diatas dikatakan bahwa bunyi merupakan

hasil dari getaran, dan bunyi bisa didengar jika ada zat perantara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

30

Kemudian, tentu harus ada telinga atau alat pendengaran untuk dapat

mendengar bunyi. Jadi, syarat terdengarnya bunyi adalah:

a. Adanya sumber bunyi (adanya benda yang bergetar)

b. Adanya zat perantara

c. Adanya telinga (alat pendengaran)

2. Bunyi Merupakan Gelombang Longitudinal

Benda yang dipukul akan bergetar. Getaran benda tersebut akan

merambat sampai ke telinga (alat pendengar) manusia sehingga

manusia bisa mendengar bunyi benda dipukul tersebut. Bagaimana

rambatan getaran tersebut?

Gambar 1. Bentuk gelombang Longitudinal pada slinki

Rambatan getaran tersebut mirip dengan rambatan gelombang

pada slinki yang digerakkan ke depan (didorong) berulang-ulang.

Dalam setiap getaran terbentuk daerah dengan molekul-molekul udara

yang lebih rapat (rapatan) dan daerah lain dengan molekul-molekul

udara yang lebih renggang (renggangan) seperti pada gambar 1.

Rapatan dan renggangan tersebut merambat melalui udara hingga

sampai ke selaput gendang telinga kemudian bergetar. Getaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

31

tersebut diteruskan ke otak oleh saraf pendengaran sehingga getaran

tersebut akan terdengar oleh telinga sebagai bunyi.

Gelombang yang dalam rambatannya membentuk rapatan dan

renggangan disebut gelombang longitudinal. Jadi, gelombang bunyi

termasuk gelombang longitudinal.

3. Cepat Rambat Bunyi

1. Pengertian Cepat Rambat Bunyi

Cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh dari sumber

bunyi ke pendengar dalam selang waktu tertentu. Atau, cepat

rambat bunyi adalah hasil bagi antara jarak tempuh dengan waktu

yang diperlukan bunyi untuk merambat.

Dari pengertian tentang cepat rambat bunyi di atas, maka dapat

dirumuskan:

di mana: V = Cepat rambat bunyi (m/s)

S = jarak tempuh dari sumber bunyi ke pendengar (m)

t = waktu tempuh (s)

2. Percobaan Mengukur Cepat Rambat Bunyi

Pada tahun1934, dua orang ahli fisika dari Belanda bernama

Moll dan Van Beek melakukan percobaan mengukur cepat rambat

bunyi di udara, dengan menembakkan sebutir peluru dari meriam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

32

Salah seorang bertindak sebagai pengamat dengan pencatat waktu.

Lihat Gambar 2 dibawah ini:

Gambar 2. Percobaan Moll dan Van Beek,

Mengukur cepat rambat bunyi.

Percobaan dilakukan di puncak dua bukit yang berjarak 17

km, dan dilakukan pada malam hari serta dalam berbagai suhu

(Sumarwan, 2007). Dari percobaan tersebut, diperoleh hasil

kecepatan bunyi di udara dalam berbagai suhu sebagai berikut.

1. Pada suhu 0° C adalah 331 m/s

2. Pada suhu 15° C adalah 340 m/s

3. Pada suhu 25° C adalah 347 m/s

Dari hasil percobaan tersebut, cepat rambat bunyi di udara

bergantung pada suhu udara. Makin tinggi suhu udara, makin besar

cepat rambat bunyi dan makin rendah suhu udara, makin kecil cepat

rambat bunyi di udara. Cepat rambat bunyi tidak bergantung tekanan

udara. Makin tinggi tempat cepat rambat bunyi makin kecil dan

sebaliknya. Ini bukan terpengaruh tekanan, tetapi karena suhunya. Di

tempat yang tinggi misalnya pegunungan, suhunya lebih rendah

daripada ditempat rendah misalnya di daerah pantai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

33

3. Zat Perantara (Media) Bunyi

Kita sudah mengetahui bahwa bunyi dapat didengar jika

merambat melalui media (zat perantara). Media yang dilalui bunyi

berupa zat padat, zat cair dan gas. Buatlah telepon sederhana seperti

pada gambar 3 dibawah ini:

Gambar 3. Perambatan bunyi pada zat padat

Kamu dapat menggunakan dua kaleng logam yang dihubungkan

dengan kawat tipis. Kawat dimasukkan melalui lubang kecil di

bagian bawah kaleng. Mintalah temanmu berbicara perlahan melalui

salah satu kaleng dan kamu mendengarakan melalui kaleng yang

lain. Apakah kamu dapat mendengarkan kata-kata temanmu?

Menurut percobaan yang telah dilakukan, kamu dapat mendengar

suara temanmu. Hal tersebut karena bunyi dapat merambat melalui

zat padat.

Seorang anak yang sedang berada dalam kolam renang dapat

mendengar bunyi benturan batu ke dasar kolam. Ini menunjukkan

bahwa bunyi dapat merambat pada zat cair.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

34

Cepat rambat bunyi dalam berbagai zat dapat dilihat pada

Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Cepat Rambat Bunyi dalam Berbagai zat

No. Nama Zat Cepat rambat bunyi (m/s)

1 Udara 340

2 Helium 977

3 Air 1.500

4 Marmer 3.610

5 Batu bara 3.700

6 Kayu 3.850

7 Aluminium 5.000

8 Besi 5.120

9 Baja 6.000

Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa cepat rambat

bunyi paling cepat pada zat padat dan paling lambat di dalam gas.

Hal ini disebabkan karena molekul-molekul pada zat padat lebih

rapat daripada molekul-molekul zat cair dan molekul-molekul pada

zat cair lebih rapat daripada gas.

4. Batas Pendengaran Manusia

Manusia memeliki keterbatasan pendengaran. Oleh karena itu,

meskipun semua getaran menghasilkan bunyi, tidak semua benda

yang bergetar dapat terdengar bunyinya oleh manusia. Manusia

hanya mampu mendengar bunyi yang memiliki frekuensi antara 20

– 20.000 Hz. Jadi, benda yang jumlah getarannya dalam satu sekon

kurang dari 20 Hz dan atau lebih dari 20.000 Hz tidak dapat

terdengar bunyinya oleh telinga manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

35

Berdasarkan batas pendengaran manusia bunyi dapat

digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut.

a. Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hz.

Bunyi ini dapat didengar oleh jangkrik dan anjing.

b. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 –

20.000 Hz. Ini merupakan bunyi yang dapat didengar oleh

telinga manusia.

c. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000

Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh anjing dan kelelawar.

infrasonik audiosonik ultrasonik

20 20.000 Hz

Gambar 4. Batas pendengaran manusia ada pada frekuensi 20

– 20.000 Hz

Anjing mampu mendengar infrasonik dan ultrasonik

sehingga anjing kadang dijadikan sebagai penjaga rumah.

Kelelawar, selain dapat mendengar infrasonik juga mampu

memancarkan ultrasonik. Pancaran ultrasonik dapat menentukan

jarak suatu benda terhadap dirinya berdasarkan waktu kembalinya

ultrasonik. Oleh karena itu, meskipun kelelawar tidak dapat

melihat, kelelawar dapat terbang di malam tanpa menabrak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

36

4. Nada

Pada saat kita mendengarkan bunyi musik, sebenarnya kita sedang

menikmati nada-nada bunyi pada alat musik yang memiliki frekuensi

tertentu dan beraturan. Jadi, nada adalah bunyi yang beraturan yang

dihasilkan oleh sumber bunyi. Atau, nada adalah bunyi yang jumlah

getaran yang terjadi setiap detiknya sama (frekuensinya teratur). Contoh

nada adalah bunyi yang dihasilkan alat-alat musik (gitar, biola, organ).

1. Tangga nada dan Interval nada

Tinggi rendahnya suatu nada bergantung pada frekuensinya.

Makin tinggi suatu nada, frekuensinya juga makin besar.

Perbandingan masing-masing nada disebut interval nada. Jika

masing-masing interval nada dibandingkan akan dihasilkan jarak

nada.

2. Hukum Mersenne

Jika kamu amati dengan seksama, senar gitar memiliki besar

(luas penampang) berbeda-beda. Cara memainkan gitar adalah

dengan cara menekan pada panjang senar tertentu. Mengapa

demikian? Cara itu dilakukan untuk memperoleh frekuensi yang

berbeda.

Alat yang digunakan untuk menyelidiki hubungan antara

frekuensi dengan panjang senar, luas penampang senar, dan

tegangan senar adalah sonometer. Untuk memahami hubungan

tersebut Marin Mersenne melakukan percobaan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

37

menggunakan sebuah gitar. Dari percobaannya, diperoleh

kesimpulan yang dikenal dengan sebutan Hukum Mersenne, yaitu:

a. Frekuensi berbanding terbalik denagn panjang senar (l).

Makin panjang senar makin kecil frekuensinya.

b. Frekuensi berbanding terbalik dengan akar massa jenis senar

(ρ). Senar yang ringan (massa jenisnya kecil) memiliki

frekuensi tinggi, dan senar yang berat (massa jenisnya besar)

memiliki frekuensi rendah.

c. Frekuensi berbanding terbalik dengan akar luas penampang

senar (A). Senar yang tebal memiliki frekuensi rendah,

senar yang tipis memiliki frekuensi tinggi.

d. Frekuensi sebanding akar tegangan senar (T). Senar yang

kencang (tegangan lebih besar) memiliki frekuensi lebih

tinggi, dan senar yang kendur (frekuensinya lebih rendah)

memiliki frekuensi lebih rendah.

f =

dengan:

f = frekuensi senar (Hz)

T = tegangan senar (kg m/s2)

l = panjang senar (m)

A = luas penampang senar (m2)

ρ = massa jenis senar (kg/m3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

38

5. Resonansi

Ayunan yang didorong atau ditarik secara teratur dapat berayun

semakin lama dan semakin tinggi. Jika ayunan tersebut didorong atau

ditarik dengan frekuensi yang tidak seirama dengan ayunan,

ayunanakanberhenti. Apakahpenyebabnya?

Jika bandul kamu ayunkan, bandul akan bergetar dengan

frekuensi alamiahnya. Bandul yang panjang talinya sama akan

bergetar dengan frekuensi alamiah yang sama. Itulah sebabnya, ketika

bandul A kamu getarkan, bandul yang panjang talinya sama akan ikut

bergetar. Peristiwa seperti itu disebut resonansi. Resonansi adalah

peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain.

Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi yang sama dengan

sumber getarnya.

6. Pemantulan Bunyi

Salah satu sifat bunyi adalah dapat dipantulkan. Hal itu dapat

dibuktikan apabila kita berdiri di atas bukit dan berteriak, maka

beberapa detik kemudian terdengar bunyi teriakan kedua. Bunyi

kedua tersebut merupakan bunyi teriakan pertama yang dipantulkan

oleh dinding lereng bukit. Jadi, gelombang bunyi akan dipantulkan

apabila mengenai permukaan yang keras, seperti tembok, dinding

batu, dan lereng gunung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

39

G. Pembelajaran tentang Bunyi dengan Metode Eksperimen

Bunyi apa yang enak didengar oleh telingamu, bunyi musik atau

kah bunyi kendaraan dijalan? Sudah pasti bunyi musik yang lebih enak

didengar karena bunyi musik merupakan bunyi yang teratur. Bunyi yang

memiliki frekuensi getaran teratur/ tertentu disebut nada. Sementara itu,

bunyi yang memiliki frekuensi getaran tidak teratur disebut desah.

Dengan demikian, teratur tidaknya suatu bunyi ditentukan oleh teratur

tidaknya frekuensi getaran. Ternyata, tinggi rendahnya nada dipengaruhi

oleh frekuensi getaran. Makin besar frekuensi getaran, makin tinggi nada

yang dihasilkan. Sebaliknya, makin kecil frekuensi getaran makin

rendah nada yang dihasilkan.

Pernahkan kamu melihat berbagai macam bentuk gitar?

penampang senar ada yang besar dan ada pula yang kecil. Begitu pula

panjangnya, senar gitar ada yang panjang dan ada pula yang pendek.

Seorang ahli fisika berkebangsaan Prancis bernama Marsenne (1558-

1648) menyelidiki hubungan frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang

bergetar dengan panjang senar, penampang senar, tegangan senar, dan

jenis senar. Alat yang digunakannya disebut sonometer. Tetapi, dalam

eksperimen ini menggunakan gitar.

Bunyi yang kita dengar memiliki cir-ciri tertentu. Dengan

perbedaan ciri tersebut kita dapat membedakan bunyi alat-alat musik

seperti gitar, bunyi air terjun dan bunyi petir. Hal tersebut disebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

40

setiap gelombang bunyi memiliki frekuensi dan amplitudo yang berbeda

meskipun kecepatan perambatannya sama.

Apabila kita menarik sedikit senar gitar dari kedudukan semula,

maka akan terdengar bunyi yang lemah. Akan tetapi, apabila kita

menariknya lebih jauh dari kedudukan semula, maka akan terdengar

bunyi yang lebih kuat. Perbedaan cara penarikan senar gitar tersebut

menghasilkan amplitudo yang berbeda pula, tetapi frekuensinya sama.

Ternyata, hal tersebut menghasilkan kuat bunyi yang berbeda. Dengan

demikian, kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh besar kecilnya

amplitudo getaran. Makin besar amplitudo getaran, makin kuat bunyi

yang dihasilkan. Sebaliknya, makin kecil amplitudo getaran makin

lemah pula bunyi yang dihasilkan.

Pelaksanaan metode eksperimen harus selalu didahului dengan

penjelasan baik secara lisan maupun tertulis. Dalam melakukan

eksperimen menekankan perlu adanya langkah-langkah penting seperti

berikut (Gay, 1982:201 dalam Sukardi, 2008:183):

1. Adanya permasalahan untuk diteliti.

2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok

eksperimen.

3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.

4. Pemilihan desain penelitian.

5. Melakukan analisis data.

6. Memberikan kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

41

Dalam melakukan eksperimen tentang membuktikan adanya

frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan panjang

senar, tegangan senar, penampang senar dan jenis senar. Langkah –

langkah umum untuk siswa dalam melakukan eksperimen sebagai

berikut:

a. Siswa membaca petunjuk yang dibuat guru

b. Siswa mulai melakukan percobaan

c. Siswa membuat laporan percobaan

Dari percobaannya, diperoleh hasil sebagai berikut yang dikenal

dengan sebutan Hukum Mersenne, yaitu:

1) Jika panjang senar berubah (dengan menekan kolom yang

berbeda), tetapi besar penampang senar, tegangan, dan jenis senar

tetap, maka nada yang dihasilkan berbeda.

2) Jika luas penampang senar diubah (ketika menekan senar keenam

yang memiliki penampang lebih besar), tetapi panjang senar,

tegangan, dan jenis senar tetap, maka frekuensi yang dihasilkan

berbeda.

3) Jika tegangan senar diubah (ketika memutar penyetel senar),

tetapi panjang senar, luas penampang, dan jenis senar tetap, maka

frekuensi yang dihasilkan berbeda.

4) Jika jenis senar diubah (mengganti kawat dengan senar nilon),

tetapi panjang, penampang, dan tegangan senar tetap, maka

frekuensi yang dihasilkan berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

42

Dari hasil tersebut, berarti frekuensi senar yang bergetar

bergantung pada hal-hal berikut:

1) Panjang senar, semakin panjang senar, semakin rendah frekuensi

yang dihasilkan.

2) Luas penampang senar, semakin besar luas penampang senar,

semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.

3) Tegangan senar, semakin besar tegangan senar, semakin tinggi

frekuensi yang dihasilkan.

4) Massa jenis senar, semakin besar massa jenis senar, semakin

rendah frekuensi yang dihasilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Diagram Aliran Metodologi Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat

pada gambar :

Gambar 5. Diagram Aliran Metodologi Penelitian

Melakukan Observasi

Memberikan Kuesioner

Sikap Ilmiah (Pre-test)

Memberikan soal Pre-test

Melakukan Eksperimen dan

Menyiapkan Alat dan Bahan

Eksperimen

Persiapan Alat dan Bahan

Eksperimen

Memberikan Kuesioner

Sikap Ilmiah (Pre-test)

Pengujian, Pengambilan data

Eksperimen dan Hasil Ekperimenn

Memberikan soal Pre-test

Memberikan Soal Post-test

Evaluasi Pembelajaran

Memberikan Kuesioner

Sikap Ilmiah (Post-test)

Memberikan Kuesioner

Sikap Ilmiah (Post-test)

SELESAI

Kelas Eksperimen

(VIII C)

Kelas Kontrol

(VIII A)

Pembelajaran dengan

metode ceramah

Memberikan Soal Post-tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

44

B. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimen

kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah satu-satunya riset yang sungguh

mengetes hipotesis tentang hubungan sebab akibat atau riset yang ingin

membuktikan suatu hipotesis (suparno, 2010: 135). Sedangkan penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data-data yang nantinya

akan diskor dalam angka, kemudian data-data tersebut dianalisis

menggunakan statistik (Suparno, 2010: 7).

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental.

penelitian yang menggunakan treatment yang jelas dan melihat akibat dari

treatment tersebut (Suparno, 2010:7). Treatment yang digunakan peneliti

ialah menggunakan metode eksprerimen dalam pembelajaran, kemudian

melihat pengaruh dari metode tersebut terhadap prestasi hasil belajar dan

sikap ilmiah siswa. Penelitian ini juga menggunakan kelas kontrol yang

digunakan sebagai kelas pembanding dalam penggunaan dengan metode

ceramah.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan 12 April 2014 sampai dengan 10

Mei 2014 di SMP Negeri 6 Yogyakarta.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika da ruang kelas SMP

Negeri 6 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

45

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri 6

Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas sebagai sampel yaitu

siswa kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta tahun

pelajaran 2013/2014. Yang terdiri dari 67 Siswa, kelas VIII A sebagai

kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas Eksperrimen.

E. Prosedur Penelitian

Variabel Penelitian ada 2 yaitu:

a. Variabel Bebas:

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen.

b. Variabel Terikat:

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dan

sikap ilmiah siswa kelas VIII A dan VIII C dalam materi bunyi.

F. Treatment

Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti

agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51).

Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

pada materi bunyi. Eksperimen yang digunakan adalah eksperimen

terbimbing dalam penelitian ini yaitu: Membuktikan adanya hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

46

antara frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan panjang

senar, tegangan senar, penampang senar jenis senar.

Pengajaran dengan metode eksperimen dapat dilihat di RPP dan LKS.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran ini terdiri dari 3 instrumen yaitu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja siswa

(LKS), Serta petunjuk eksperimen.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk

menentukan garis besar kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan selama pengambilan dat penelitian. Bagian dari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah (1) Identitas meliputi:

Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas/ Semester, dan Alokasi

waktu, (2) StandarKompetensi, (3) Kompetensi Dasar, (4)

Indikator, (5) Tujuan Pembelajaran, (6) Metode Pembelajaran, (7)

Kegiatan Pembelajaran, (8) Materi Pembelajaran, (9) Sumber

Pembelajaran. RPP terlampir pada lampiran 1.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat dan akan digunakan

dalam kegiatan eksperimen. LKS terlampir pada lampiran 2.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi: (1) ter tertulis yang terdiri dari pre-test dan post-test,dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

47

(2) kuesioner pre-test dan post-test yang terdiri dari kuesioner sikap

ilmiah siswa.

a. Pre-test

Pre-test diberikan sebelum pembelajaran menggunakan

metode eksperimen pada kelas eksperimen dan metode ceramah

pada kelas kontrol. Pre-test ini bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa mengenai konsep materi bunyi.

Soal Pre-test sebanyak 5 soal yang terdiri dari aspek

pengetahuan (ingatan), pemahaman, dan penerapan (aplikasi).

Pembuatan soal Pre-testdiperlukan kisi-kisi. Kisi-kisi

soal berdasar pada kompetensi dasar dan indikator yang harus

dicapai siswa. Kisi-kisi soal Pre-testdan post-testseperti tabel 1

berikut.

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post- Test

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek

Kognitif

Pertanyaan

Mendeskripsika

n konsep bunyi

pada senar gitar

1. Mendeskripsikan

bunyi dalam

pengetahuan umum

tentang sinar gitar

Ingatan/

Pengetahuan

1. Jika senar gitar dipetik,

akan menghasilkan tinggi

rendahnya bunyi yang

berbeda. Apa yang

mempengaruhi tinggi

rendahnya bunyi yang

dihasilkan oleh senar gitar

yang dipetik?

2. Menjelaskan konsep

bunyi dalam

Pemahaman 2. Jika luas penampang senar

diubah (tebal/tipis), tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

48

Kompetensi

Dasar

Indikator Aspek

Kognitif

Pertanyaan

eksperimen tentang

bunyi dan adanya

pengaruh frekuensi

bunyi pada senar

gitar

panjang senar, tegangan,

dan jenis senar tetap, maka

frekuensi yang dihasilkan?

Jelaskan!

3. Jika ada dua jenis bahan

(massa jenis) senar yang

berbeda, tetapi memiliki

panjang senar, luas

penampang senar dan

tegangan senar tetap,

menghasilkan frekuensi

yang berbeda. Jelaskan!

4.Jelaskan apa yang

menyebabkan terjadinya

perbedaan frekuensi bunyi

yang dihasilkan olehsenar

gitar ketika tegangan senar

diubah (kencang dan

kendur)?

3. Menjelaskan faktor

yang mempengaruhi

frekuensi bunyi pada

senar gitar

Penerapan 5. Sebutkan faktor – faktor

yang mempengaruhi

frekuensi bunyi pada senar

gitar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

49

b. Post-test

Post-test diberikan setelah pembelajaran menggunakan

metode eksperimen pada kelas eksperimen dan metode ceramah

pada kelas kontrol. Soal post-test ini bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana pemahan siswa mengenai konsep bunyi setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode

eksperimen. Jumlah dan pertanyaan soal post-test sama dengan

soal pre-test. Soal pre-test dan post-test terlampir pada lampiran

4.

c. Kuesioner Sikap Ilmiah

Kuesioner sikap ilmiah pre-test ini diberikan sebelum

kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada

kelas ekperimen begitu juga dengan kelas kontrol. Kuesioner

post-test diberikan setelah kegiatan pembelajaran menggunakan

metode eksperimen pada kelas eksperimen dan metode ceramah

pada kelas kontrol, untuk mengetahui sikap ilmiah siswa terhadap

metode eksperimen pada kelas eksperimen dan metode ceramah

pada kelas kontrol .

Pembuatan kuesioner sikap ilmiah diperlukan kisi-kisi

kuesioner sikap ilmiah. Dari pendapat ahli yang telah dipaparkan

pada bab kajian pustaka, sikap ilmiah siswa melakukan

eksperimen antara lain sikap ilmiah rasa ingin tahu, kejujuran,

ketelitian, kritis, tanggungjawab dan bekerjasama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

50

Kuesioner ini terdiri dari 10 item pada pra pembelajaran

dan 25 item pada kuesioner pasca pembelajaran pada masing-

masing item berisi pernyataan sangat setuju, setuju, tidak setuju,

sangat tidak setuju terhadap setiap aspek yang ingin diungkap

sebelum dan selama pembelajaran berlangsung.

Kisi-kisi kuesioner sikap ilmiah pra pembelajaran dan

pasca pembelajaran seperti tabel 2 berikut.

Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Ilmiah (Positif)

No

.

Sikap Ilmiah

(Positif)

Indikator Soal

1. Sikap Ingin Tahu a. Siswa senang mengajukan pertanyaan

tentang obyek kepada guru/ teman

b. Siswa mencari sumber lain selain apa

yang dipelajari

c. Siswa menggunakan alat indra untuk

menyelidiki suatu masalah atau mencoba

berkali-kali melakukan pengukuran saat

eksperimen

1, 2, 3

2. Sikap Kejujuran a. Siswa mencatat data sesuai yang dilihat/

pengamatan saat melakukan eksperimen

b. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen

berdasarkan hasil pengamatan

4,5

3. Sikap Ketelitian a. Siswa sebelum melakukan eksperimen

menyiapkan alat dan bahan

b. Siswa fokus dalam melakukan

ekseprimen

c. Siswa teliti dalam melakukan

6, 7, 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

51

No

.

Sikap Ilmiah

(Positif)

Indikator Soal

pengukuran saat eksperimen

4. Sikap Kritis a. Siswa mengajukan pendapat masing-

masing setelah melakukan eksperimen

b. Siswa tidak langsung begitu saja

menerima kesimpulan tanpa ada bukti

yang kuat.

c. Siswa bersedia merubah pendapatnya

berdasarkan bukti yang kuat.

9,10,11

5. Sikap Bekerja

Sama

a. Siswa terlibat dalam merangkai alat

eksperimen

b. Siswa saling berdiskusi atau

berkomunikasi dengan teman satu

kelompok saat melakukan eksperimen

c. Siswa andil dalam penyimpulan hasil

eksperimen

12,13,14

Tabel 4. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Ilmiah (Negatif)

No. Sikap Ilmiah

(Negatif)

Indikator Soal

1. Sikap tidak Ingin

Tahu

a. Siswa malu mengajukan pertanyaan

tentang obyek kepada guru/ teman

b. Siswa kurang aktif untuk mencari

sumber lain selain apa yang dipelajari

c. Siswa menyalah gunakan alat indra saat

melakukan pengukuran saat eksperimen

15,16,17

2. Sikap tidakTeliti a. Siswa kurang aktif menyiapkan alat dan

bahan sebelum melakukan eksperimen

b. Siswa berbicara sendiri dengan teman

satu kelompok saat melakukan

18,19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

52

No. Sikap Ilmiah

(Negatif)

Indikator Soal

eksperimen

c. Siswa tidak teliti dalam melakukan

pengukuran saat eksperimen

3. Sikap tidak Kritis a. Siswa malu mengajukan pendapat

masing-masing setelah melakukan

eksperimen

b. Siswa tetap pada pendapatnya walaupun

itu kurang bukti yang kuat

20,21

4. Sikap tidak jujur a. Siswa memanipulasi data pengamatan

saat melakukan eksperimen

b. Siswa asal menyimpulkan hasil

eksperimen

22,23

5. Sikap kurang

Bekerja Sama

a. Siswa kurang berdiskusi atau

berkomunikasi dengan teman satu

kelompok saat melakukan eksperimen

d. Siswa kurang andil dalam penyimpulan

hasil eksperimen

24,25

Tabel 5. Contoh kuesioner sikap ilmiah siswa pra pembelajaran

No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)

1. Saya lebih senang membaca buku-buku

IPAdaripadabukupelajaran yang lain

2. Saya kurang suka dengan ilmu yang

menghafal

3. IPA melatih saya untuk menyatakan

pendapat sesuai dengan fakta yang ada di

alam sekitar kita

4. Saya

memilikikeinginankuatuntukmengetahui

tentang IPA

5. Sayamenempatkanbelajar IPA sebagai

prioritas terakhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

53

Tabel 6. Contoh kuesioner sikap ilmiah siswa pasca pembelajaran

No Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)

1. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

mengembangkan sikap rasa ingin tahu

2. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

aktif mencari sumber lain selain apa yang

saya pelajari tentang bunyi

3. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

mengembangkan sikap bersungguh-

sungguh ketika melakukan percobaan

4. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

diam saat pembelajaran

5. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

hanya membaca buku yang saya miliki

Catatan : kuesioner lengkap dapat dilihat dilampiran

G. Validitas

Validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh

mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan.

Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan

yang dibuat penelitian berdasarkan data yang dikumpulkan (suparno, 2010:

67-68).

1. Validitas Tes

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas isi. Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah

validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan,

penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes

hasil belajar. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi

tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu sejauh

mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

54

didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap

keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya

diteskan/ diujikan (Sudijono, 2011: 164).

Validitas isi berpedoman pada kisi-kisi tes yang diukur

sesuai dengan indikator.Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 1,

kisi-kisi kuesioner sikap ilmiah dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel

3.

2. Validitas Kuesioner

Untuk kuesioner validitas yang dilakukan ialah validitas

konstruk. Validitas konstruk berhubungan dengan pertanyaan

seberapa jauh instrument yang disusun mampu menghasilkan butir-

butir pertanyaan yang telah dilandasi oleh konsep teoritik tertentu.

Validitas konstruk disusun dengan mendasarkan diri pada

pertimbangan-pertimbangan rasional dan konseptual yang

didukung oleh teori yang sudah diterapkan. Dalam penelitian ini

kuesioner disusun berdasarkan pada teori yang telah diungkapkan

pada landasan teori. Validitas kuesioner berpedoman pada kisi-kisi

kuesioner. Kisi-kisi kuesioner sikap ilmiah dapat dilihat pada tabel

2 dan tabel 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

55

H. Metode Analisis Data

1. Pre-test dan Post-test

Soal pre-test dan post-test terdiri masing-masing 5 soal. Skor maksimal

untuk masing-masing benar disesuaikan dengan bobot soal. Kriteria

pemberian skor ditetapkan seperti tabel 6 berikut.

Tabel 7. Skor Tiap Aspek

No. Aspek Jumlah

Soal

Skor

maksimum

Skor

minimum

Skor

total

1. Ingatan/

Pengetahuan

1 5 0 5

2. Pemahaman 3 10 0 30

3. Penerapan 1 15 0 15

Total 5 - - 50

Penskoran untuk masing-masing kriteria diuraikan di bawah ini:

a. Aspek Ingatan/ Pengetahuan (Soal no 1)

1) Siswa memberi jawaban benar : skor 5

2) Siswa memberi jawaban mendekati benar atau hampir benar:

skor 3

3) Siswa memberi jawaban salah : skor 1

4) Siswa tidak memberi jawaban sama sekali: skor 0

b. Aspek Pemahaman ( Soal no 2, 3 dan no 4)

1) Siswa memberi jawaban secara benar semua :skor 10

2) Siswa memberi jawaban setengah lebih benar : skor antara 8

sampai 7

3) Siswa memberi jawaban setengah benar : skor 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

56

4) Siswa memberi jawaban kurang dari setengah benar: skor 2

5) Siswa memberi jawaban salah: skor 1

6) Siswa tidak menjawab sama sekali : skor 0

c. Aspek Penerapan

1) Siswa memberi jawaban benar semua: skor 15

2) Siswa memberi jawaban setengah lebih benar: skor 10

3) Siswa memberi jawaban setengah benar : skor 5

4) Siswa memberi jawaban kurang dari setengah benar: skor 2

5) Siswa tidak menjawab sama sekali : skor 0

Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi

jumlah skor maksimal dikali seratus.

a. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat

meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis

pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen.

Menganalisis nilai menggunakan statistik Uji-T dengan

SPSS. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan

menggunakan metode eksperimen mempengaruhi prestasi hasil

belajara siswa, maka peneliti membandingkan hasil pre-test dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

57

post-test, digunakan Uji-T dependent dengan level Signifikan a

= 0,05.Test-t ini digunakan untuk mengetes dua kelompok yang

dependen, atau satu kelompok yang di-test dua kali, yaitu pada

pre-test dan post-test (Suparno, 2010: 97)

Untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kontrol

ada perbedaan antara prestasi siswa sebelum dan sesudah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode

eksperimen untuk kelas eksperimen dan dengan menggunakan

metode ceramah untuk kelas kontrol, digunakan uji-t

independen level signifikan 0,05.

Dalam penelitian ini ada dua macam pembelajaran yang

digunakan oleh guru untuk mengajar, yaitu pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen pada kelas

eksperimen dan metode ceramah untuk kelas kontrol. Apabila

hasil analisis dari uji-t dependen menunjukkan bahwa kedua

strategi pembelajaran terbukti mampu meningkatkan prestasi

hasil belajar siswa, maka nilai belajar siswa harus diuji lagi

dengan uji-t independen untuk melihat apakah ada perbedaan

antara nilai siswa yang belajar dengan menggunakan metode

eksperimen dan ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

58

Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut :

│Treal │= ̅̅ ̅ ̅̅ ̅

Persamaan....(1)

Pencarian dihitung dengan SPSS

Dimana: X : Skor pre-test

X : Skor post-test

D : Perbedaan antara skor tiap subjek

N : Jumlah pasangan skor

Df : N-1

Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for

windows.

b. Untuk menguji pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol

apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t

untuk 2 grup yang independen. Rumus untuk menghitungnya

adalah sebagai berikut (suparno, 2010: 94-95).

t = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Persamaan....(2)

Signifikan level α = 0.05; two tailed

Df untuk t = (n - 1) + (n - 1) atau N – 2

Persamaan yang digunakan adalah n = n

Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

59

c. Untuk menguji post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol

apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t

untuk 2 grup yang independen. Rumus untuk menghitungnya

seperti rumus pada persamaan (2).

d. Interval skor pre-test dan post-test untuk kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Bila skor dari data kita intervalnya terlalu besar dan

jumlahnya banyak, maka perlu dibuat tabel distribusi grup.

Dalam menentukan interval, perlu diperhatikan yaitu sebagai

berikut (suparno, 2010: 75-76).

1) Banyaknya interval adalah antara 10-20 saja

2) Besar kelas interval harus sama

3) Besarnya kelas interval: (Xt – Xr) / ∑ Interval.

Biasanya lalu dibulatkan ke atas. Xt = skor

tertinggi, Xr = skor terkecil.

4) Interval terbawah harus memuat skor terkecil,

interval teratas memuat skor terbesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

60

Tabel 8. Distribusi Grup pre-test dan post-test kelas

eksperimen dan kelas kontrol

No. Interval Klasifikasi

1. 85 -100 sangat tinggi

2. 65 – 84 Tinggi

3. 45 – 64 Cukup

4. 25 – 44 Rendah

5. 5 – 24 sangat rendah

2. Analisis Sikap Ilmiah

Data yang digunakan untuk mengetahui sikap ilmiah siswa terhadap

materi bunyi baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol adalah dengan

menggunakan kuesioner sikap ilmiah. Untuk menganalisis kuesioner sikap

ilmiah siswa, terlebih dahulu ditentukan skor untuk pernyataan-pernyataan

dalam kuesioner. Penentuan skor untuk pernyataan dalam kuesioner

dengan menggunakan penilaian model skala Likert yaitu dengan kriteria

sebagai berikut (Mardapi, 2008: 122):

Sangat Setuju – Setuju – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju

Kuesioner berisi 10 butir pernyataan untuk kuesioner sikap ilmiah

siswa pra pembelajaran dan 25 butir pernyataan untuk kuesioner sikap

ilmiah pasca pembelajaran dengan 4 (empat) pilihan jawaban untuk

mengukur sikap ilmiah siswa. Hasil pengukuran berupa skor atau angka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

61

Adapun penskoran dilakukan sebagai berikut:

e. SS (Sangat Setuju) diberi skor 4

f. S (Setuju) diberi skor 3

g. TS (Tidak Setuju) diberi skor 2

h. STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1

Selanjutnya peneliti mengelompokkan menjadi 4

kriteria yaitu : sangat baik (untuk sangat setuju), baik (untuk

setuju), kurang baik (untuk tidak setuju), dan tidak baik (untuk

sangat tidak setuju).

Kuesioner sikap ilmiah (pra pembelajaran) berisi 10

pernyataan dan kuesioner sikap ilmiah (pasca pembelajaran)

berisi 25 pernyataan yang terdiri dari empat pilihan jawaban

untuk mengukur sika ilmiah siswa. Hasil pengukuran berupa

skor dan angka.

a. Skor kuesioner sikap ilmiah (pra) untuk siswa setiap siswa

Skor minimal = 1 x 10 = 10

Skor maksimal = 4 x 10 =40

Range = 40 – 10 = 30

b. Pembagian interval kuesioner (pra)

Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 30 : 4 =

7,5 dibulatkan menjadi 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

62

c. Skor kuesioner sikap ilmiah (pasca) untuk siswa setiap

siswa

Skor minimal = 1 x 25 = 25

Skor maksimal = 4 x 25 =100

Range = 100 – 25 = 75

d. Pembagian interval kuesioner (pasca)

Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 75 : 4 =

18,7 dibulatkan menjadi 19.

Prosentase sikap ilmiah untuk setiap siswa digunakan

rumus:

Selanjutnya untuk mengklasifikasi sikap ilmiah siswa

diklasifikasikan berdasarkan interval sebagai berikut:

Tabel 9. Tabel Kriteria Klasifikasi kuesioner Sikap Ilmiah Siswa

pra pembelajaran

INTERVAL KLASIFIKASI

34 – 41 Sangat baik

25 – 33 Baik

18 – 25 Kurang baik

10– 17 Tidak baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

63

Tabel 10. Tabel Kriteria Klasifikasi kuesioner Sikap Ilmiah

Siswa pasca pembelajaran

INTERVAL KLASIFIKASI

82 – 100 Sangat baik

63 – 81 Baik

44 – 62 Kurang baik

25 – 43 Tidak baik

Kesimpulan diambil dengan mengelompokan data, sehingga

dapat diperoleh berapa jumlah siswa yang sangat baik, berapa

jumlah siswa yang baik, berapa jumlah siswa yang cukup baik, dan

berapa jumlah siswa yang tidak baik bersikap ilmiah sebelum dan

sesudah pembelajaran berlangsung, kemudian dicari prosentasenya

agar terlihat perbedaannya. Prosentase dapat dicari dengan

persamaan berikut ini :

Untuk menghitung prosentase (%) siswa yang bersikap ilmiah

selama pembelajaran tentang bunyi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

64

Keterangan:

SBI = jumlah siswa yang sangat baik bersikap ilmiah saat

sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung

BI = jumlah siswa yang baik bersikap ilmiah saat

sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung

TBI = jumlah siswa yang cukup bersikap ilmiah saat

sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung

STBI = jumlah siswa yang tidak baik bersikap ilmiah saat

sebelum dan sesudah pembelajarn berlangsung

Selanjutnya klasifikasi sikap ilmiah dan prosentase jumlah siswa

dimasukkan dalam tabel seperti berikut ini

Tabel 11. Tabel klasifikasi sikap ilmiah versus prosentase (%)

No. Klasifikasi sikap Prosentase (%)

1. Sangat baik

2. Baik

3. Kurang Baik

4. Tidak baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

65

Bila penjumlahan prosentase siswa yang sangat bersikap ilmiah

dan bersikap ilmiah lebih besar arau sama dengan 50 persen, maka

kelas tersebut secara umum dideskripsikan memiliki sikap ilmiah.

Sebaliknya bila penjumlahan prosentase siswa yang tidak bersikap

ilmiah dan sangat tidak bersikap ilmiah lebih kecil dengan 50 persen,

maka kelas tersebut secara umum dideskripsikan tidak memiliki

sikap ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Yogyakarta, Pada

tanggal 12 April – 10 Mei 2014. Penelitian ini ditunjukan untuk kelas VIII

karena sesuai dengan materi pembelajaran yang telah dirancang peneliti

yaitu tentang bunyi. Pada tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 6

Yogyakarta, kelas VIII terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas yang ada, peneliti

hanya memilih 2 kelas untuk dijadikan sampel penelitian yaitu kelas VIII A

sebagai kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen. Penelitian

dilakukan pada saat jam pelajaran fisika berlangsung.

Pelajaran fisika untuk kelas VIII A dan VIII C dilaksanakan 3 kali

pertemuan dalam satu minggu yaitu pada hari Selasa, rabu, dan kamis untuk

kelas VIII A, sedangkan selasa, kamis dan sabtu untuk kelas VIII C.

1. Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan

instrumen–instrumen yang digunakan untuk melaksanakan

penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan ada dua jenis

yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan data.

Instrumen pembelajaran terdiri dari: RPP, LKS dan petunjuk

eksperimen. Sedangkan pengambilan data antara lain soal pre-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

67

test, soal pos-test, kuesioner sikap ilmiah siswa, serta dokumentasi

berupa kamera digital.

Selain mempersiapkan instrumen penelitian, peneliti

melakukan observasi laboratorium fisika. Observasi ini bertujuan

untuk mengetahui keadaan, kelengkapan, dan kesiapan

laboratorium fisika. Observasi laboratorium fisika dilakukan oleh

peneliti satu kali. Pada hari sabtu tanggal 12 April 2014.

Hasil observasi laboratorium fisika SMP Negeri 6

Yogyakarta alat eksperimen laboratorium fisika yang cukup

lengkap. Untuk eksperimen peneliti membawa 2 gitar akustik dan

3 gitar akustik milik SMP Negeri 6 Yogyakarta. Selain terdapat

alat eksperimen, di dalam laboratorium terdapat meja dan kursi

untuk guru, papan tulis (white board), foto Presiden dan Wakil

Presiden, lambang Negara Indonesia yaitu Garuda, tempat cuci

tangan, meja dan kursi eksperimen siswa.

2. Selama Pelaksanaan Penelitian

Berikut adalah jadwal dan proses pengambilan data yang

dilakukan di kelas VIII A dan VIII C. seperti pada tabel 11 dan

tabel 12 sebagai berikut:

Tabel 12. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen

No. Hari/tanggal Pukul Kelas Kegiatan Penelitian

1. Selasa,

22-April-2014

10.15 – 11.30 VIII C Perkenalan dan memberikan

kuesioner sikap ilmiah

siswa pra pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

68

No. Hari/tanggal Pukul Kelas Kegiatan Penelitian

2. Sabtu,

26 April 2014

08.40 -09.50 VIII C 1. Sebelum eksperimen

diberikan soal pre-test.

2. Membagi kelompok

menjadi 5. Masing-

masing kelompok ada

yang satu kelompok

terdiri dari 6 siswa dan

ada yang 7 siswa.

3. Mendampingi siswa

melakukan eksperimen

yaitu membuktikan

adanya hubungan antara

frekuensi yang

dihasilkan oleh senar

gitar yang bergetar

dengan panjang senar,

tegangan senar,

penampang senar dan

jenis senar.

3. Selasa,

29 April 2014

10.15 – 11.45 VIII C Memberikan soal post-test

setelah melakukan

eksperimen bunyi.

4.

Sabtu,

3 April 2014

08.40 -09.50 VIII C Memberikan kuesioner

sikap ilmiah siswa pasca

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

69

Tabel 13. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol

No. Hari/tanggal Pukul Kelas Kegiatan Penelitian

1. Rabu,

23 April 2014

08.40 – 09.50 VIII A Perkenalan dan memberikan

kuesioner sikap ilmiah

siswa pra pembelajaran.

2. Kamis,

24 April 2014

08.40 -09.50 VIII A Memberikan soal pre-test

3. Kamis,

1 April 2014

08.40 – 09.50 VIII A Memberikan soal post-test

setelah pembelajaran bunyi

4. Rabu,

7 April 2014

08.40 – 09.50 VIII A Memberikan kuesioner

sikap ilmiah siswa pasca

pembelajaran.

Penelitian tidak berjalan sesuai dengan rencana dikarenakan

beberapa hal seperti berikut:

a. Pada hari Senin tangal 14 April 2014 sampai tanggal 18 April

2014, dikarenakan ada ujian Try-out kelas IX dan untuk kelas

VII dan VIII untuk belajar dirumah/ libur

b. Pada hari Selasa tanggal 22 April 2014, terjadi pengurangan

jam pelajaran karena adanya rapat guru

c. Pada hari Sabtu tanggal 26 April 2014, tidak seluruh sampel

bisa diteliti pada hari itu karena ada beberapa siswa yang ikut

rapat OSIS dan ada siswa yang sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

70

B. Analisis Data

1. Pemahaman Konsep Siswa

a. Data Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pengetahuan

tentang bunyi yang ditunjukan oleh peningkatan prestasi hasil

belajar, dilakukan dua tahap tes yaitu Pre-test dan Post-test. Hasil

dari pre-test dan post-test siswa kelas VIII A sebagai kelas kontrol

dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 9 dan lampiran 10

dan hasil dari pre-test dan post-test siswa kelas VIII C sebagai

kelas eksperimen dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 11

dan 12. Jumlah sampel yang dapat diteliti untuk tingkat

pemahaman konsep siswa yaitu sebanyak 35 siswa untuk kelas

kontrol (kelas VIII A) dan 32 siswa untuk kelas eksperimen (kelas

VIII C).

b. Analisis Data

1. Data Pre-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Dari data jumlah skor pre-test kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dianalisis untuk mengetahui menguji apakah

sama atau sungguh berbeda dengan menggunakan uji-t untuk 2

grup yang independent. Berikut data dan hasil SPSS data pre-test

kelas kontrol dan kelas eksperimen:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

71

Tabel 14. Data Analisis Test-T Kelompok Independen Pre-test

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

No. Kode

Siswa

Jumlah Skor

Pre-test kelas

kontrol

Jumlah Skor

Pre-test kelas

eksperimen

1 X1 58 78

2 X2 72 78

3 X3 66 56

4 X4 64 62

5 X5 72 58

6 X6 50 44

7 X7 60 62

8 X8 66 66

9 X9 46 36

10 X10 34 46

11 X11 92 96

12 X12 92 62

13 X13 72 58

14 X14 50 54

15 X15 62 56

16 X16 68 52

17 X17 92 56

18 X18 60 52

19 X19 72 86

20 X20 30 24

21 X21 40 26

22 X22 60 30

23 X23 96 68

24 X24 90 52

25 X25 92 68

26 X26 90 50

27 X27 100 72

28 X28 100 72

29 X29 82 86

30 X30 32 68

31 X31 34 88

32 X32 40 96

33 X33 90 34 X34 90 35 X35 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

72

No. Kode

Siswa

Jumlah Skor

Pre-test kelas

kontrol

Jumlah Skor

Pre-test kelas

eksperimen

Rerata 68,57 61,18

Hasil uji T antara Pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen

dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor 1 35 68.57 21.522 3.638

2 32 61.19 18.511 3.272

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor Equal variances

assumed 1.694 .198 1.499 65 .139 7.384 4.927 -2.455 17.223

Equal variances

not assumed

1.509 64.772 .136 7.384 4.893 -2.389 17.157

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = 1.499, p =

0.139, dengan level signifikan α = 0.05, Oleh karena p = 0.139 >

α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Ini berarti tidak ada

perbedaan signifikan dalam hal pre-test terhadap prestasi antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses pembelajaran dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

73

menggunakan metode eksperimen dan metode ceramah

menghasilkan nilai yang sama.

2. Data pre-test dan post-tets Kelas Kontrol

Data pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan

statistik Test-test untuk kelompok dependen. Analisis data dari

skor Pre-test dan post-test ditunjukan pada tabel 15 di bawah ini.

Tabel 15. Analisis Test-T Kelompok Dependen Kelas Kontrol

(Pre-test dan Post-test)

No.

Kode

Siswa

Jumlah Skor

Pre-test

Jumlah Skor

Post-test

1 X1 58 88

2 X2 72 86

3 X3 66 82

4 X4 64 72

5 X5 72 86

6 X6 50 86

7 X7 60 60

8 X8 66 100

9 X9 46 82

10 X10 34 82

11 X11 92 96

12 X12 92 92

13 X13 72 82

14 X14 50 82

15 X15 62 92

16 X16 68 100

17 X17 92 92

18 X18 60 92

19 X19 72 86

20 X20 30 96

21 X21 40 68

22 X22 60 76

23 X23 96 96

24 X24 90 90

25 X25 92 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

74

No.

Kode

Siswa

Jumlah Skor

Pre-test

Jumlah Skor

Post-test

26 X26 90 90

27 X27 100 100

28 X28 100 100

29 X29 82 82

30 X30 32 76

31 X31 34 68

32 X32 40 72

33 X33 90 90

34 X34 90 90

35 X35 86 86

Rerata 68,57 86,22

Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar,

skor Pre-test dan Post-test seperti data di atas diuji dengan

menggunakan uji T untuk sample yang berpasangan (Paired-

Samples- T Test).

Hasil uji T antara Pre-test dan Post-test kelas kontrol dengan

bantuan SPSS adalah sebagai berikut:

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 68.57 35 21.522 3.638

Posttest 86.23 35 10.149 1.716

Pada statistik paired samples diperoleh bahwa siswa yang

mengikuti pre-test sebanyak 35 siswa dengan rerata 68,57,

standar deviasi 21,522, dan galat baku reratanya 3,638. Demikian

juga pada post-test terdapat 35 siswa, rerata 86,23, standar

deviasi 10,149, dan galat baku reratanya 1,716.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

75

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest & posttest 35 .582 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 pretest –

posttest -17.657 17.667 2.986 -23.726 -11.588 -5.913 34 .000

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -5.913, p =

0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 68.57,

mean post-test = 86.23.

Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan,

artinya ada perbedaan antara pre-test dan post-test. Karena mean

post-test > mean pre-test, maka post-test lebih baik dari pre-test

untuk kelas kontrol. Jadi pembelajaran dengan metode ceramah

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi bunyi.

3. Data pre-test dan post-tets Kelas Eksperimen

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pengetahuan

tentang bunyi yang ditunjukan oleh peningkatan prestasi hasil

belajar, dilakukan dua tahap tes yaitu Pre-test dan Post-test. Hasil

dari pre-test dan post-test siswa kelas VIII C dalam bentuk skor

dapat dilihat pada lampiran 14 dan lampiran 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

76

Selain menggunakan data pre-test dan post-test, peneliti juga

mengecek apakah siswa sudah memahami pelajaran dengan

laporan hasil praktikum dari siswa. Jumlah sampel yang dapat

diteliti untuk tingkat pemahaman konsep siswa yaitu sebanyak 32

siswa untuk kelas eksperimen (kelas VIII C).

Data pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan

statistik Test-test untuk kelompok dependen. Analisis data dari

skor Pre-test dan post-test ditunjukan pada tabel 16 di bawah ini.

Tabel 16. Analisis Test-T Kelompok Dependen Kelas Eksperimen

(Pre-test dan Post-test)

No.

Kode

Siswa

Jumlah Skor

Pre-test

Jumlah Skor

Post-test

1 Y1 78 92

2 Y2 78 82

3 Y3 56 78

4 Y4 62 88

5 Y5 58 88

6 Y6 44 88

7 Y7 62 82

8 Y8 66 88

9 Y9 36 96

10 Y10 46 82

11 Y11 96 100

12 Y12 62 78

13 Y13 58 82

14 Y14 54 96

15 Y15 56 100

16 Y16 52 78

17 Y17 56 88

18 Y18 52 84

19 Y19 86 92

20 Y20 24 92

21 Y21 26 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

77

No.

Kode

Siswa

Jumlah Skor

Pre-test

Jumlah Skor

Post-test

22 Y22 30 78

23 Y23 68 92

24 Y24 52 92

25 Y25 68 100

26 Y26 50 90

27 Y27 72 96

28 Y28 72 78

29 Y29 86 92

30 Y30 68 88

31 Y31 88 96

32 Y32 96 100

Rerata 61,18 88,68

Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar

kelas eksperimen, skor Pre-test dan Post-test seperti data di atas

diuji dengan menggunakan uji T untuk sample yang berpasangan

(Paired-Samples- T Test).

Hasil uji T antara Pretest dan Post-test kelas eksperimen

dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 61.19 32 18.511 3.272

Posttest 88.69 32 7.213 1.275

Pada statistik paired samples diperoleh bahwa siswa yang

mengikuti pre-test sebanyak 32 siswa dengan rerata 61,18,

standar deviasi 18,511, dan galat baku reratanya 3,272. Demikian

juga pada post-test terdapat 32 siswa, rerata 88,68, standar

deviasi 7,213, dan galat baku reratanya 1,275.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

78

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest & posttest 32 .380 .032

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 pretest

posttest

-27.500 17.122 3.027 -33.673 -21.327 -9.086 31 .000

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -9.086, p =

0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 61.19,

mean post-test = 88.69.

Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan, ada

perbedaan antara pre-test dan post-test. Karena mean post-test >

mean pre-test, maka post-test lebih baik dari pre-test untuk kelas

eksperimen. Jadi pembelajaran dengan metode eksperimen dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi bunyi.

4. Data Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Dari data jumlah skor post-test kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dianalisis untuk mengetahui menguji apakah

sama atau sungguh berbeda dengan menggunakan uji-t untuk 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

79

grup yang independent. Berikut data dan hasil SPSS data post-

test kelas kontrol dan kelas eksperimen:

Tabel 17. Data Analisis Test-T Kelompok Independen

Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

No. Kode

Siswa

Jumlah Skor

Post-test kelas

kontrol

Jumlah Skor

Post-test kelas

eksperimen

1 X1 88 92

2 X2 86 82

3 X3 82 78

4 X4 72 88

5 X5 86 88

6 X6 86 88

7 X7 60 82

8 X8 100 88

9 X9 82 96

10 X10 82 82

11 X11 96 100

12 X12 92 78

13 X13 82 82

14 X14 82 96

15 X15 92 100

16 X16 100 78

17 X17 92 88

18 X18 92 84

19 X19 86 92

20 X20 96 92

21 X21 68 82

22 X22 76 78

23 X23 96 92

24 X24 90 92

25 X25 100 100

26 X26 90 90

27 X27 100 96

28 X28 100 78

29 X29 82 92

30 X30 76 88

31 X31 68 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

80

No. Kode

Siswa

Jumlah Skor

Post-test kelas

kontrol

Jumlah Skor

Post-test kelas

eksperimen

32 X32 72 100

33 X33 90 34 X34 90 35 X35 86

Rerata 86,22 88,68

Hasil uji T antara Post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen

dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor 1 35 86.23 10.149 1.716

2 32 88.69 7.213 1.275

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor Equal variances

assumed 2.218 .141 -1.133 65 .261 -2.459 2.170 -6.792 1.874

Equal variances

not assumed

-1.150 61.393 .254 -2.459 2.137 -6.733 1.815

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -1.133, p =

0.261, dengan level signifikan α = 0.05, Oleh karena p = 0.261 >

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

81

α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Ini berarti tidak ada

perbedaan signifikan dalam hal post-test terhadap prestasi antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses pembelajaran dengan

menggunakan metode eksperimen dan metode ceramah

menghasilkan nilai yang sama.

c. Interval skor pre-test dan post-test untuk kelas kontrol.

Tabel 18. Distribusi Grup pre-test dan post-test kelas kontrol

No. Interval

Jumlah Siswa Kelas

Kontrol

Klasifikasi Pre-test Post-test

1. 85 -100 13 22 sangat tinggi

2. 65 – 84 7 12 Tinggi

3. 45 – 64 9 1 Cukup

4. 25 – 44 6 0 Rendah

5. 5 – 24 0 0 sangat rendah

Hasil dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa yang

mendapatkan nilai hasil belajar antara 85 – 100 adalah yang

terbanyak pada pre-test 13 siswa dan meningkat pada post-test

menjadi 22 siswa, maka ada perbedaan antara nilai pre-test dan

post-test pada kelas kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

82

d. Interval skor pre-test dan post-test untuk kelas Eksperimen

Tabel 19. Distribusi Grup pre-test dan post-test kelas

eksperimen.

No. Interval

Jumlah Siswa Kelas

Eksperimen

Klasifikasi Pre-test Post-test

1. 85 -100 5 21 sangat tinggi

2. 65 – 84 8 11 Tinggi

3. 45 – 64 14 0 Cukup

4. 25 – 44 5 0 Rendah

5. 5 – 24 0 0 sangat rendah

Hasil dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa yang

mendapatkan nilai hasil belajar antara 45 - 64 adalah yang

terbanyak pada hasil pre-test 14 siswa. Kemudian ada

peningkatan pada hasil post-test menjadi 21 siswa, maka ada

perbedaan antara nilai pre-tets dan post-test pada kelas

eksperimen.

Berdasarkan hasil distribusi grup pre-test dan post-test

kelas kontrol dan kelas eksperimen diatas dapat dikatakan untuk

kedua metode tersebut tidak ada perbedaan, maka pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen dan metode ceramah

sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi

bunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

83

2. Sikap Ilmiah Siswa

a. Data Kuesioner Sikap Ilmiah siswa

Untuk mengetahui sikap ilmiah siswa dengan metode

eksperimen untuk kelas eksperimen dan metode ceramah untuk

kelas kontrol, peneliti menggunakan kuesioner sikap ilmiah pre-

test dan sikap ilmiah post-test. Jumlah sampel yang diteliti untuk

sikap ilmiah yaitu 67 siswa yang terdiri dari dua kelas (VIII A dan

VIII C). Hasil kuesioner sikap ilmiah siswa kelas kontrol (kelas

VIII A) dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 16 dan 17,

sedangakan padakelas eksperimen (kelas VIII C) dalam bentuk

skor dapat dilihat pada lampiran 18 dan 19.

b. Analisis Data

1) Data kuesioner pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen

Dari data jumlah skor pre-test kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dianalisis untuk mengetahui apakah sama atau

sungguh berbeda dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang

independent. Berikut data dan hasil SPSS data pre-test kelas

kontrol dan kelas eksperimen:

Tabel 20. Data Analisis Kuesioner Pre-test kelompok

Independen untuk Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

No. Kode

Siswa

Jumlah Skor

Kuesioner Pre-test

kelas kontrol

Jumlah Skor

kuesioner Pre-test

kelas eksperimen

1 X1 26 28

2 X2 33 26

3 X3 32 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

84

No. Kode

Siswa

Jumlah Skor

Kuesioner Pre-test

kelas kontrol

Jumlah Skor

kuesioner Pre-test

kelas eksperimen

4 X4 26 28

5 X5 33 28

6 X6 31 32

7 X7 31 31

8 X8 29 34

9 X9 30 25

10 X10 30 34

11 X11 33 29

12 X12 28 27

13 X13 28 30

14 X14 30 30

15 X15 29 31

16 X16 28 24

17 X17 30 29

18 X18 27 28

19 X19 28 28

20 X20 24 26

21 X21 25 30

22 X22 27 31

23 X23 26 31

24 X24 27 30

25 X25 27 33

26 X26 27 28

27 X27 30 26

28 X28 29 30

29 X29 16 24

30 X30 36 26

31 X31 31 25

32 X32 31 29

33 X33 27

34 X34 30

35 X35 27

Untuk menguji kuesioner sikap ilmiah pre-test kelas kontrol

dan kelas eksperimen apakah ada perbedaan secara signifikan

dengan menggunakan uji T kelompok Independen. Hasil uji T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

85

antara kuesioner sikap ilmiah pre-test kelas kontrol dan kelas

eksperimen dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor 1 35 28.63 3.396 .574

2 32 28.72 2.679 .474

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor Equal variances

assumed .338 .563 -.120 65 .905 -.090 .752 -1.592 1.412

Equal variances

not assumed

-.121 63.677 .904 -.090 .744 -1.577 1.397

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -0.120, p =

0.905, dengan level signifikan α = 0.05, Oleh karena p = 0.905 >

α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Ini berarti tidak ada

perbedaan signifikan dalam hal sikap pre-test terhadap sikap

ilmiah siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan

metode ceramah menghasilkan nilai sikap ilmiah yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

86

2) Data kuesioner pre-test dan post-test kelas kontrol

Untuk menguji kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-test

kelas kontrol dengang menggunakan uji T kelompok dependen.

Hasil dari kuesioner pre-test dan post-test kelas kontrol dalam

bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 13 dan lampiran 14.

Hasil uji T antara kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-

test kelas kontrol dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 28.63 35 3.396 .574

Posttest 68.14 35 5.007 .846

3)

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 pretest –

posttest -39.514 4.182 .707 -40.951 -38.078 -55.894 34 .000

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest & posttest 35 .562 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

87

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -55.894, p =

0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 28.63,

mean post-test = 68.14.

Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan.

Berarti ada perbedaan signifikan kedua kelompok kuesioner yaitu

pre-test dan post-test pada kelas kontrol ada perbedaan. Karena

mean kuesioner post-test > mean kuesioner pre-test, maka

kuesioner sikap ilmiah siswa (post-test) lebih baik dari kuesioner

sikap ilmiah siswa (pre-test) untuk kelas kontrol.

3) Data kuesioner pre-test dan post-test kelas eksperimen

Untuk menguji kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-test

kelas eksperimen dengan menggunakan uji T kelompok

dependen. Hasil dari kuesioner pre-test dan post-test kelas

eksperimen dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 15

dan lampiran 16.

Hasil uji T antara kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-

test kelas eksperimen dengan bantuan SPSS adalah sebagai

berikut:

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 28.72 32 2.679 .474

Posttest 69.44 32 3.767 .666

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

88

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest & posttest 32 .476 .006

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -67.177, p =

0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 28.72,

mean post-test = 69.44.

Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan.

Berarti ada perbedaan signifikan kedua kelompok kuesioner yaitu

pre-test dan post-test pada kelas eksperimen ada perbedaan.

Karena mean kuesioner post-test > mean kuesioner pre-test,

maka kuesioner sikap ilmiah siswa (post-test) lebih baik dari

kuesioner sikap ilmiah siswa (pre-test) untuk kelas eksperimen.

4) Data kuesioner post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen

Dari data jumlah skor post-test kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dianalisis untuk mengetahui apakah sama atau

sungguh berbeda dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Sikap ilmiah

pretest - posttest

-

40.719 3.429 .606 -41.955 -39.483 -67.177 31 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

89

independent. Berikut data dan hasil SPSS data post-test kelas

kontrol dan kelas eksperimen:

Tabel 21. Data Analisis Kuesioner Post-test kelompok

Independen untuk Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

No.

Kode

Siswa

Jumlah Skor

Kuesioner Post-test

kelas kontrol

Jumlah Skor

kuesioner Post-test

kelas eksperimen

1 X1 67 64

2 X2 71 68

3 X3 72 68

4 X4 69 69

5 X5 64 68

6 X6 66 76

7 X7 71 70

8 X8 75 72

9 X9 70 64

10 X10 67 66

11 X11 80 71

12 X12 70 70

13 X13 68 71

14 X14 71 71

15 X15 65 81

16 X16 74 68

17 X17 72 70

18 X18 66 70

19 X19 64 70

20 X20 64 63

21 X21 67 73

22 X22 59 75

23 X23 69 68

24 X24 72 72

25 X25 65 69

26 X26 71 69

27 X27 66 65

28 X28 63 65

29 X29 55 67

30 X30 72 67

31 X31 68 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

90

No.

Kode

Siswa

Jumlah Skor

Kuesioner Post-test

kelas kontrol

Jumlah Skor

kuesioner Post-test

kelas eksperimen

32 X32 78 74

33 X33 61

34 X34 65

35 X35 68

Untuk menguji kuesioner sikap ilmiah post-test kelas

kontrol dan kelas eksperimen apakah ada perbedaan secara

signifikan dengan menggunakan uji T kelompok Independen. Hasil

uji T antara kuesioner sikap ilmiah post-test kelas kontrol dan kelas

eksperimen dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor 1 35 68.14 5.007 .846

2 32 69.44 3.767 .666

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor Equal variances

assumed 2.168 .146 -1.187 65 .239 -1.295 1.091 -3.473 .883

Equal variances

not assumed

-1.202 62.752 .234 -1.295 1.077 -3.447 .857

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

91

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -1.187, p =

0.239, dengan level signifikan α = 0.05, Oleh karena p = 0.239 >

α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Ini berarti tidak ada

perbedaan signifikan dalam hal sikap post-test terhadap sikap

ilmiah siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan

metode ceramah menghasilkan nilai sikap ilmiah yang sama.

5) Klasifikasi data skor kuesioner pre-test dan post-test kelas

kontrol

Berdasarkan hasil kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-

test siswa kelas VIII A, dapat dikategorikan sikap ilmiah seperti

tabel 22 dan 23 di bawah ini:

Tabel 22. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah

Siswa Pre-test pada Kelas Kontrol (kelas VIII A)

Interval Klasifikasi

Kelas Kontrol

Jumlah siswa Prosentase %

34 – 41 Sangat Baik 0 -

26 – 33 Baik 11 31,4 %

18 – 25 Kurang Baik 24 68,57 %

10 – 17 Tidak Baik 0 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

92

Tabel 23. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah

Siswa Post-test pada Kelas Kontrol (kelas VIII A)

Interval Klasifikasi

Kelas Kontrol

Jumlah siswa Prosentase %

83 – 100 Sangat Baik 0 -

64 – 82 Baik 24 68,57 %

45 – 63 Kurang Baik 11 31,4 %

25 – 44 Tidak Baik 0 -

Hasil yang diperoleh untuk kuesioner pre-test dan post-test

memiliki skor yang berbeda, menunjukan untuk pre-test kelas

kontrol 2,85% siswa termasuk dalam klasifikasi memilikisikap

ilmiah yang sangat baik, 85,7% memiliki sikap ilmiah yang baik,

8,57% memiliki sikap ilmiah cukup baik dan 2,85% memiliki

sikap ilmiah tidak baik. Sedangkan untuk sikap ilmiah post-test

88,57 % siswa termasuk dalam klasifikasi sikap ilmiah yang baik

sesudah pembelajaran bunyi dan 11,43% siswa yang termasuk

dalam klasifikasi bersikap ilmiah tidak baik sesudah

pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah pembelajaran

secara keseluruhan dideskripsikan memiliki sikap ilmiah baik.

6) Klasifikasi data skor kuesioner pre-test dan post-test kelas

eksperimen

Berdasarkan hasil kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-

test siswa kelas VIII C, dapat dikategorikan sikap ilmiah seperti

tabel 24 dan 25 dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

93

Tabel 24. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah

Siswa Pre-test pada Kelas Eksperimen (kelas VIII C)

Interval Klasifikasi

Kelas Eksperimen

Jumlah siswa Prosentase %

34 – 41 Sangat Baik 0 -

26 – 33 Baik 9 28,11 %

18 – 25 Kurang Baik 23 71,8 %

10 – 17 Tidak Baik 0 -

Tabel 25. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah

Siswa Post-test pada Kelas Eksperimen (kelas VIII C)

Interval Klasifikasi

Kelas Kontrol

Jumlah siswa Prosentase %

83 – 100 Sangat Baik 0 -

64 – 82 Baik 23 71,8 %

45 – 63 Kurang Baik 9 28,11 %

25 – 44 Tidak Baik 0 -

Hasil yang diperoleh untuk kuesioner pre-test dan post-test

memiliki skor yang berbeda, menunjukan untuk pre-test pada

kelas eksperimen 87,5 % siswa termasuk dalam klasifikasi sikap

ilmiah baik sebelum pembelajaran tentang bunyi dan 12,5 %

siswa memiliki sikap ilmiah yang cukup baik dan untuk sikap

ilmiah post-test 88,57 % siswa termasuk dalam klasifikasi sikap

ilmiah yang baik sesudah pembelajaran bunyi dan 11,43% siswa

yang termasuk dalam klasifikasi cukup bersikap ilmiah sesudah

pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

94

bahwa kelas eksperimen secara keseluruhan dideskripsikan

memiliki sikap ilmiah.

C. Pembahasan

1. Prestasi hasil Belajar

Materi Bunyi merupakan salah satu materi untuk siswa kelas VIII

untuk semester genap tersebut. Sebelumnya siswa sudah pernah

melakukan eksperimen yang mungkin sulit, tetapi dalam materi bunyi

melakukan eksperimen dengan menggunakan alat musik gitar yang

sederhana. Disamping siswa sudah banyak yang pintar memainkan alat

musik gitar ternyata benda tersebut banyak terdapat ilmu fisika yang

bisa dipelajari.

Untuk mengetahui prestasi hasil belajar siswa, guru menggunakan

metode eksperimenn untuk kelas eksperimen dan untuk kelas kontrol

sebagai kelas pembanding menggunakan metode ceramah. Eksperimen

tersebut menggunakan alat musik gitar untuk membuktikan adanyan

hubungan antara frekuensi yang dihasilkan oleh senar gitar. Setelah

melakukan eksperimen dengan menggunakan alat musik gitar

dilaboratoriumn siswa menjadi lebih tahu tentang tinggi rendahnya

bunyi yang ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebelum

melakukan eksperimen Siswa diberikan soal pre-test dan setelah

eksperimen siswa diberi soal post-test. Data hasil pre-test dan post-test

yaitu pada data diatas untuk kelas VIII A kelas kontrol tabel 15

sedangkan untuk kelas VIII C kelas Eksperimen tabel 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

95

Untuk mengetahui apakah skor pre-test dan post-test kelas kontrol

dan kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan, maka diuji

dengan menggunakan uji T untuk sampel yang independen

(Independent-Samples T Test). Hasil yang diperoleh menunjukan tidak

ada perbedaan antara kemampuan/ prestasi kelas kontrol dan kelas

eksperimen sebelum pembelajan dan sesudah pembelajaran. Jadi

metode eksperimen dan metode ceramah sama-sama dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi bunyi pada siswa SMP

Negeri 6 Yogyakarta kelas VIII A dan VIII C. Dari hasil penelitian

diperoleh hasil tidak ada perbedaan pembelajaran dengan metode

eksperimen dan metode ceramah karena disebabkan oleh faktor dalam

pembelajaran tidak berlangsung sesuai RPP, Siswa tidak mendapatkan

perhatian penuh dari guru, karena pada saat pembelajaran berlangsung

guru juga mengajar di kelas IX diwaktu yang sama. Pada kelas

eksperimen saat melakukan percobaan pembagian kelompoknya terlalu

besar sehingga percobaan yang dilakukan kurang maksimal dan

pembuatan soal pre-test dan post-test terlalu mudah sehingga dapat

diselesaikan tanpa melakukan eksperimen, sehingga untuk kelas kontrol

pun dapat menyelesaikan soal tersebut.

2. Kemampuan siswa dalam pengetahuan

a. Kelas Kontrol

Berdasarkan perhitungan hasil analisis data diperoleh dari

output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -5.913, p = 0.000, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

96

level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 68.57, mean post-test =

86.23.

Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan. Dalam

hal ini skor post-test lebih besar dari skor pre-test. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa antara pre-test dan post-test signifikan,

artinya pembelajaran dengan metode ceramah dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa tentang materi bunyi yang ditunjukan oleh

peningkatan prestasi belajar siswa.

b. Kelas Eksperimen

Berdasarkan perhitungan hasil analisis data diperoleh dari

output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -9.086, p = 0.000, dengan

level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 61.19, mean post-test =

88.69.

Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan. Dalam

hal ini skor post-test lebih besar dari skor pre-test. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa antara pre-test dan post-test siginfikan,

artinya pembelajaran dengan metode eksperimen dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi bunyi yang

ditunjukan oleh peningkatan prestasi belajar siswa.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika

tentang bunyi dengan metode ceramah maupun metode eksperimen

sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

97

3. Sejauh mana Pembelajaran dengan Metode Eksperimen dapat

Membantu Siswa Mengembangkan Sikap Ilmiah

Ada tidaknya sikap ilmiah dapat diketahui melalui skor yang

diperoleh dari pengisian lembar kuesioner sikap ilmiah pre-test dan

post-test. Skor tersebut kemudian dicari presentasenya dan selanjutnya

diklasifikasikan berdasarkan interval-interval.

Untuk mengetahui apakah skor kuesioner sikap ilmiah pre-test dan

post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak ada perbedaan secara

signifikan, maka diuji dengan menggunakan uji T untuk sampel yang

independen (Independent-Samples T Test). Hasil yang diperoleh

menunjukan tidak ada perbedaan antara sikap ilmiah siswa kelas

kontrol dan kelas eksperimen sebelum pembelajan dan sesudah

pembelajaran. Jadi metode eksperimen dan metode ceramah sama-sama

dapat mengembangkan sikap ilmiah siswa pada materi bunyi pada

siswa SMP Negeri 6 Yogyakarta kelas VIII A dan VIII C.

Dari hasil penelitian diperoleh hasil tidak ada perbedaan

pembelajaran dengan metode eksperimen dan metode ceramah karena

disebabkan oleh faktor dari pembelajaran satu kali untuk mengetahui

sikap ilmiah siswa kurang maksimal, karena untuk mengetahui sikap

ilmiah siswa tersebut diperlukan waktu 3 atau 5 kali pembelajaran dan

instrumen perlu diperbaiki masih banyak hal yang prepsional. Maka

sikap ilmiah kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama dapat

mengembangkan sikap ilmiah sebelum dan sesudah pembelajaran siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

98

kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Saat pembelajaran

pada kelas eksperimen saat kegiatan percobaan guru hanya memberikan

pengarahan sebentar saja dan siswa ditinggal karena guru pada saat itu

mengajar juga di kelas IX untuk menghadapi Ujian Nasional seheingga

pembelajaran kurang efektif.

Berdasarkan hasil analisis klasifikasi data skor kuesioner sikap

ilmiah pre-test dan post-test pada (tabel 23 dan 24) untuk kelas kontrol

dan (tabel 25 dan 26) untuk kelas eksperimen. Hasil sikap ilmiah pre-

test pada kelas kontrol diperoleh 11 siswa dengan prosentase 31,4%

siswa memiliki klasifikasi sikap ilmiah yang baik dan 24 siswa dengan

prosentase 68,57% siswa termasuk dalam klasifikasi kurang baik

bersikap ilmiah, sedangkan sikap ilmiah post-test pada kelas kontrol

diperoleh 0 % siswa yang sangat bersikap ilmiah, 24 siswa dengan

prosentase 68,57% siswa termasuk dalam klasifikasi sikap ilmiah yang

baik, 11 siswa dengan prosentase 31,4% siswa termasuk dalam

klasifikasi kurang baik bersikap ilmiah, dan 0% siswa yang tidak

memiliki sikap ilmiah yang tidak baik sesudah pembelajaran. Hasil

sikap ilmiah pre-test untuk kelas Eksperimen diperoleh 0% siswa yang

memiliki sikap ilmiah sangat baik, 9 siswa dengan prosentase 28,12%

siswa termasuk dalam klasifikasi memiliki sikap ilmiah yang baik, 23

siswa dengan prosentase 71,8% siswa termasuk dalam klasifikasi

kurang baik memiliki sikap ilmiah, dan 0% siswa yang tidak baik sikap

ilmiahnya, sedangkan hasil untuk sikap ilmiah post-test diperoleh 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

99

siswa yang memiliki sikap ilmiah yang sangat baik, 23 siswa dengan

prosentase 71,8% siswa termasuk dalam klasifikasi memiliki sikap

ilmiah yang baik, 9 siswa dengan prosentase 28,12% siswa termasuk

dalam klasifikasi memiliki kurang baik sikap ilmiahnya, dan 0% siswa

yang memiliki sikap ilmiah tidak baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa kelas ekperimen secara keseluruhan dideskripsikan

memiliki sikap ilmiah. Kesimpulan ini diambil karena hampir tiga per

empat dari jumlah siswa diklasifikasikan dalam interval bersikap ilmiah

untuk sikap ilmiah post-test.

D. Keterbatasan Penelitian

Kegiatan penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan, diantaranya:

1. Keterbatasan pada sampel penelitian

Hasil penelitian hanya berlaku pada sekolah yang diteliti, yaitu SMP

Negeri 6 Yogyakarta. Lebih khusus lagi penelitian ini hanya berlaku

pada siswa kelas VIII A dan VIII C tahun pelajaran 2013/2014

2. Keterbatasan pada materi

Hasil penelitian hanya berlaku pada materi sub pokok bahasan tentang

bunyi yang diajarkan oleh guru pada kelas VIII A dan VIII C SMP

Negeri 6 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak ada perbedaan secara signifikan dalam hal prestasi belajar

siswa yang diajar dengan metode eksperimen dan siswa yang diajar

dengan metode ceramah, karena sama-sama dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa untuk materi bunyi pada siswa kelas VIII A

dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta.

2. Tidak ada perbedaan secara signifikan dalam hal sikap ilmiah siswa

yang diajar dengan metode eksperimen dan siswa yang diajar

dengan metode ceramah, karena sama-sama dapat mengembangkan

sikap ilmiah siswa. Sikap ilmiah yang terbentuk dengan sikap ingin

tahu, kejujuran, ketelitian, kritis dan bekerja sama.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya

agar penelitian ada atau tidak penerapan metode eksperimen dan metode

ceramah yang disesuaikan dengan rencana pembelajaran adalah sebagai

berikut:

1. Sebaiknya penelitian ini dilakukan oleh peneliti atau dilakukan oleh

guru dengan penyusunan RPP melalui diskusi dengan guru dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

101

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana yang sudah

disepakati bersama dengan peneliti.

2. Gunakan Instrumen sikap ilmiah sebaiknya lebih mengungkap

sikap yang terkait dengan pembelajaran bukan presepsi.

3. Sebaiknya pembelajaran dilakukan 3 kali untuk lebih mengetahui

perkembangan sikap ilmiah siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

102

DAFTAR PUSTAKA

Arthur, A & Robert, B. 1970. Teaching Modern Science. London: Souvenir

Light.

Amien, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Funk, H. James, et. al. 1985. Learning Science Proses Skills. Dubuque, lowa:

Kendall/Hunt Publ. Co.

Hamid, Ahmad A. 2011. Pembelajaran Fisika di Sekolah. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Hamalik Oemar, H. 2009. Dasar-dasar pengembangan kurikulum. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Peursen, C.A. 1985. Susunan Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar Filsafat

Ilmu. Jakarta: Gramedia.

Pinilih, S. Margareta. 2013. (Skripsi) Pengaruh Penerapan Metode

Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep, Minat belajar, dan Nilai

Karakter siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 Pada Materi Pokok

Alat Ukur Listrik. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Purwoko, dkk. 2009. IPA Terpadu SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.

Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Semiawan Conny. 1987. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: Gramedia.

Siregar, Evelina & Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Bogor: Gralia Indonesia.

Slavin Robert, E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Sri, Sukabdiyah. 2007. Kontekstual Sains Fisika SMP Kelas VIII. Jakarta:

Yudistira

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan

Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara

Sumaji. 1998. Pendidikan Sians Yang Humanis. Yogyakarta: Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

103

Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, P. 2010. Metodologi Penelitiaan Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto, 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Tobin, J.A. 1932. Laboratory Experiments in Physics. Chesnut Hill:

Department of Physics Boston College.

Winkel, W.S.1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Etodologi

Research.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

105

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Ke Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

106

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

107

Lampiran 3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VIII / 2 (satu)

Pertemuan ke- : 1 dan 2

Alokasi Waktu : 90 menit

A. Standar Kompetensi

1. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam

produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator

1. Kognitif :

1) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian bunyi serta

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan pemanfaatan

infrasonik, audiosonik, dan utrasonik.

3) Siswa dapat mendeskripsikan syarat terdengarnya bunyi, pengaruh

amplitudo dan frekuensi terhadap bunyi, sifat-sifat bunyi dan

pengertian warna bunyi (trimbrel).

4) Siswa dapat menjelaskan mengapa manusia hanya dapat

mendengar bunyi pada frekuensi tertentu.

5) Siswa dapat menjelaskan tentang nada.

6) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian, syarat tenjadinya,

manfaat dan masalah yang ditimbulkan resonansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

108

7) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian pemantulan, hukum

pemantulan, manfaat pemantulan, macam-macam pemantulan dan

kuat bunyi.

8) Siswa dapat merancang eksperimen tentang bunyi dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Afektif :

a. Siswa dapat melakukan tanya jawab untuk menjelaskan pengertian

tentang bunyi dan memberikan contoh gejala, dan ciri-ciri dari

bunyi.

b. Siswa dapat menjelaskan dan menyimpulkan pada saat melakukan

eksperimen.

c. Siswa dapat mengumpulkan data eksperimen dan tugas atau

pekerjaan rumah (PR) tepat waktu.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif :

1) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian bunyi serta

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan pemanfaatan

infrasonik, audiosonik, dan utrasonik.

3) Siswa dapat mendeskripsikan syarat terdengarnya bunyi, pengaruh

amplitudo dan frekuensi terhadap bunyi, sifat-sifat bunyi dan

pengertian warna bunyi (trimbrel).

4) Siswa dapat menjelaskan mengapa manusia hanya dapat

mendengar bunyi pada frekuensi tertentu.

5) Siswa dapat menjelaskan tentang nada.

6) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian, syarat tenjadinya,

manfaat dan masalah yang ditimbulkan resonansi.

7) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian pemantulan, hukum

pemantulan, manfaat pemantulan, macam-macam pemantulan dan

kuat bunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

109

8) Siswa dapat merancang eksperimen tentang bunyi dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Afektif :

Pertemuan

ke-

Rincian Kegiatan Alokasi

Wktu

1 Kegiatan Awal.

a) Apersepsi.

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

Guru menanyakan absensi siswa.

Guru masuk materi baru bunyi

b) Motivasi.

Guru bertanya pada siswa tentang pengertian bunyi

serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Guru bertanya kepada siswa contoh gejala dari bunyi

dalam kehidupan sehari-hari?

c) Orientasi.

Guru mengkomunikasikan tentang tujuan

pembelajaran kognitif (produk), dan afektif.

25’

Kegiatan Inti.

a. Eksplorasi.

Guru memberikan per-test sebelum menjelaskan untuk

mengetahui pengetahuan umum tentang bunyi.

Guru menjelaskan materi tentang pengertian bunyi,

gelombang bunyi dan hubungan cepat rambat dengan

jarak tempuh bunyi.

Guru bertanya kepada siswa sebelum menjelaskan

materi tentang pengertian bunyi, gelombang bunyi dan

mengukur cepat rambat bunyi.

60’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

110

b. Elaborasi.

Guru mengajak siswa untuk memahami materi tentang

bunyi.

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa bertanya

bagaimana gelombang bunyi tersebut sampai ke

telinga kita?

Dan gelombang bunyi dapat merambat dalam medium

apa saja?

c. Konfirmasi.

Guru membimbing siswa untuk merumuskan secara

lisan dan memberikan penekanan tentang apa yang

sudah dipelajari bersama berkaitan dengan bunyi.

Kegiatan Akhir.

a. Penugasan.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

mengerjakan 1 soal tentang penerapan rumus

menghitung persamaan dari cepat rambat bunyi.

Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak siswa

berdoa bersama, memberikan ucapan terima kasih dan

salam penutup kepada siswa.

15’

2 Kegiatan Awal.

a) Apersepsi.

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

Guru menanyakan absensi siswa.

Guru melanjutkan materi

Guru melakukan eksperimen dilaboratorium.

b) Motivasi.

Guru bertanya pada siswa apakah yang dimaksud

dengan frekuensi?

25’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

111

Guru bertanya pada siswa tentang berapa batas

pendengaran manusia itu?

Guru bertanya kepada siswa sebutkan rentang

frekuensi bunyi dan sebutkan contoh beberapa hewan

yang dapat menangkap bunyi dengan frekuensi di

bawah 20 Hz?

Apa yang dimaksud dengan amplitudo?

Apa yang dimaksud dengan nada?

c) Orientasi.

Guru mengkomunikasikan tentang tujuan

pembelajaran kognitif (produk), dan afektif.

Kegiatan Inti.

d. Eksplorasi.

Guru membagi siswa dalam kelompok untuk

melakukan eksperimen.

Guru bertanya kepada siswa sebelum melakukan

eksperimen membuktikan adanya hubungan frekuensi

yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan

panjang senar, tegangan senar, penampang senar, dan

jenis senar.

e. Elaborasi.

Guru mengajak siswa untuk memahami eksperimen

tersebut.

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa setelah

melakukan eksperimen.

Bila senar gitar dipetik perlahan apa yang terjadi?

Jelaskan

Dan bila senar dipetik kuat apa yang terjadi? Jelaskan

Apa pengaruh tinggi rendah suatu nada? Jelaskan

Guru memberikan post-test setelah materi bunyi sudah

60’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

112

a. Siswa dapat melakukan Tanya jawab untuk menjelaskan

pengertian tentang bunyi dan memberikan contoh gejala, dan ciri-

ciri dari bunyi.

b. Siswa dapat menjelaskan dan menyimpulkan pada saat melakukan

eksperimen.

c. Siswa dapat mengumpulkan data eksperimen dan tugas atau

pekerjaan rumah (PR) tepat waktu.

E. Materi Pembelajaran

Gelombang Bunyi

selesai dipelajari.

f. Konfirmasi.

Guru membimbing siswa untuk merumuskan dan

merangkum secara lisan dan memberikan penekanan

tentang eksperimen membuktikan hukum Marsenne

dan apa yang sudah dipelajari bersama berkaitan

dengan bunyi.

Kegiatan Akhir.

b. Penugasan.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk tentang

penerapan frekuensi bunyi dan karakteristik bunyi.

Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak siswa

berdoa bersama, memberikan ucapan terima kasih dan

salam penutup kepada siswa.

15’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

113

F. Metode Pembelajaran

1. Informasi atau Ceramah.

2. Eksperimen

3. Tanya jawab.

4. Pemberian tugas atau PR.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

H. Media/ Alat/ Bahan.

1. Papan tulis.

2. Spidol.

3. Bahan percobaan.

4. Buku acuan dan LKS.

I. Sumber Belajar.

1. Buku Fisika untuk SMP kelas VIII SEMESTER 2, oleh Sumarwan,

Erlangga: Tahun 2007.

2. Kontekstual Sains Fisika SMP Kelas VIII, oleh Sri Sukabdiyah, Jakarta:

Yudistira, Tahun 2007.

3. LKS siswa dan kunci jawaban.

4. Internet.

J. Penilaian.

Teknik penilaian produk

(LPP)

: Mengerjakan PR dan tugas individu, maupun kelompok.

Penilaian Afektif (LPA) : Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan saat tanya jawab, penilaian sikap ilmiah dan

tingkah laku siswa di dalam ruang kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

114

Lampiran 4. LKS (Lembar Kerja Siswa)

PETUNJUK EKSPERIMEN

MATERI BUNYI

1. Tujuan percobaan:

Membuktikan adanya hubungan antara frekuensi yang dihasilkan oleh senar

yang bergetar dengan panjang senar, tegangan senar, penampang senar dan

jenis senar.

2. Alat dan Bahan: Gitar, dan mikrometer sekrup

3. Cara kerja :

a. Percobaan pertama, siapkan sebuah gitar, petik salah satu senar gitar dan

dengarkan nadanya. Kemudian geser jarimu ke kanan (pada gitar) untuk

memendekkan senar, petiklah kembali senar gitar dan variasikan panjang

pendeknya senar. Kemudian dengarkan nada yang dihasilkan oleh senar

gitar dan ulangi percobaan beberapa kali dengan menggeser jari tanganmu

ke kanan (pada gitar) secara kontiyu dan catat hasil pengamatan.

b. Percobaan kedua, petiklah salah satu senar dan dengarkan nadanya.

Kemudian putarlah sekrup diujung gitar untuk mengencangkan senar

terlebih dahulu lalu petiklah senar tersebut dengankan nada yang

dihasilkan, selanjutnya kendurkan senar lalu petiklah kembali senar

tersebut dengarkan nada yang dihasilkan dan ulangi percobaan beberapa

kali dan catat hasil pengamatan.

c. Percobaan ketiga, pertama mengukur tebal tipisnya senar menggunakan

mikrometer sekrup dan catat ketebalannya. Kemudian yang kedua,

Petiklah senar yang tebal, kemudian petiklah senar yang tipis dengarkan

nada yang dihasilkan, ulangi percobaan beberapa kali dan catat hasil

pengamatan.

d. Percobaan keempat, pilihlah dua senar dari bahan yang berbeda dengan

panjang penampang sama, serta diberi tegangan yang sama. Dengarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

115

nada yang dihasilkan. Kemudian ulangi beberapa percobaan dan catat hasil

pengamatan.

4. Analisis :

a. Jelaskan pengaruh panjang senar terhadap frekuensi yang dihasilkan?

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

b. Jelaskan pengaruh tegangan senar terhadap frekuensi yang dihasilkan?

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

c. Jelaskan pengaruh luas penampang senar terhadap frekuensi yang

dihasilkan?

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

d. Jelaskan pengaruh jenis senar terhadap frekuensi yang dihasilkan?

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

5. Kesimpulan

Berilah kesimpulan berdasarkan percobaan dari hasil seluruh pengamatan

kalian bersama teman satu kelompok.

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

116

Lampiran 5. Soal Pre-test dan Post-test

Nama :

Kelas :

No.absen:

SOAL PRE-TEST dan POS-TEST

JAWABLAH PERTANYAAN INI DENGAN SINGKAT DAN JELAS!

1. Jika senar gitar dipetik, akan menghasilkan tinggi rendahnya bunyi yang

berbeda. Apa yang mempengaruhi tinggi rendahnya bunyi yang dihasilkan

oleh senar gitar?

2. Jika luas penampang senar diubah (tebal/tipis), tetapi panjang senar,

tegangan, dan jenis senar tetap, maka frekuensi yang dihasilkan? Jelaskan!

3. Jika ada dua jenis bahan (massa jenis) senar yang berbeda, tetapi memiliki

panjang senar, luas penampang senar dan tegangan senar tetap,

menghasilkan frekuensi yang berbeda. Jelaskan!

4. Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan frekuensi bunyi

yang dihasilkan olehsenar gitar ketika tegangan senar diubah (kencang dan

kendur)?

5. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi bunyi pada senar

gitar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

117

Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test.

Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test

1. Frekuensi

2. Jika luas penampang diperbesar maka frekuensi semakin kecil, sedangkan

luas penampangnya diperkecil maka frekuensinya semakin besar.

3. Senar yang ringan (massa jenisnya kecil) memiliki frekuensi tinggi, dan

senar yang berat (massa jenisnya besar) memiliki frekuensi rendah.

4. Senar yang kencang (tegangannya lebih besar) memiliki frekuensi lebih

tinggi dan senar yang kendur memiliki frekuensi yang lebih rendah.

5. Panjang senar, luas penampang senar, massa jenis senar, dan tegangan

senar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

118

Lampiran 7. Kuesioner Sikap Ilmiah Pre-test.

KUESIONER PRE-TEST NILAI SIKAP ILMIAH

Nama :

Kelas/no absen :

Tanggal :

PENJELASAN DAN PEDOMAN MENGISI KUISEONER

A. PENJELASAN

1. Pengisian daftar pernyataan ini bukan merupakan pengerjaan suatu tes,

jadi tidak akan mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaran anda.

2. Agar betul-betul dapat bermanfaat, daftar pernyataan ini hendaknya

anda isi dengan jujur.

B. PEDOMAN

1. Pada halaman-halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan tentang

nilai sikap ilmiah yang berpengaruh pada proses pembelajaran anda

disekolah.

2. Jawaban anda mohon ditulis pada lembar jawaban yang telah

disediakan

3. Berikan tanda centang (√) disalah satu lajur di lembar jawaban.

Kolom 1 : Sangat Setuju (SS)

Kolom 2 : Setuju (S)

Kolom 3 : Tidak Setuju (TS)

Kolom 4 : Sangat Tidak Setuju (STS)

4. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan sikap ilmiah anda

sekarang

5. Jawab semua pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

119

No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)

1. Saya lebih senang membaca buku-

buku IPA

2. Saya kurang suka dengan ilmu yang

menghafal

3. IPA melatih saya untuk menyatakan

sesuai dengan fakta yang ada di alam

sekitar kita

4. Saya ingin mengetahui tentang IPA

tapi saya kurang mencari informasi

5. Pembelajaran IPA melatih untuk teliti

dalam perhitungan

6. Saya dalam perhitungan IPA lebih

suka menerima hasil akhir saja

7. Saya berlatih untuk berfikir dan

bersikap kritis dalam pembelajaran

IPA

8. Saya daiam dan melamun saat

pembelajaran IPA

9. Saya senang bekerja sama dengan

teman untuk mencari informasi

tentang IPA

10. Saya hanya mementingkan diri sendiri

tanpa memikirkan teman yang kurang

mengerti tentang IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

120

Lampiran 8. Kuesioner Sikap Ilmiah Post-test.

KUESIONER POST-TEST NILAI SIKAP ILMIAH

Nama :

Kelas/no absen :

Tanggal :

PENJELASAN DAN PEDOMAN MENGISI KUISEONER

C. PENJELASAN

3. Pengisian daftar pernyataan ini bukan merupakan pengerjaan suatu tes,

jadi tidak akan mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaran anda.

4. Agar betul-betul dapat bermanfaat, daftar pernyataan ini hendaknya

anda isi dengan jujur.

D. PEDOMAN

6. Pada halaman-halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan tentang

nilai sikap ilmiah yang berpengaruh pada proses pembelajaran anda

disekolah.

7. Jawaban anda mohon ditulis pada lembar jawaban yang telah

disediakan

8. Berikan tanda centang (√) disalah satu lajur di lembar jawaban.

Kolom 1 : Sangat Setuju (SS)

Kolom 2 : Setuju (S)

Kolom 3 : Tidak Setuju (TS)

Kolom 4 : Sangat Tidak Setuju (STS)

9. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan sikap ilmiah anda

sekarang

10. Jawab semua pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

121

No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)

1. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

mengembangkan sikap rasa ingin tahu

2. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya aktif

mencari sumber lain selain apa yang saya

pelajari tentang bunyi

3. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

mengembangkan sikap bersungguh-sungguh

ketika melakukan percobaan

4. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya diam

saat pembelajaran

5. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya hanya

membaca buku yang saya miliki

6. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

mengembangkan sikap teliti

7. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

mengembangkan sikap cermat

8. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

mengembangkan sikap tidak mudah percaya

pada informasi kalau tidak didukung dengan

bukti

9. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

sering memainkan alat-alat pengukuran saat

eksperimen

10. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya hanya

melihat teman saja saat sedang merangkai alat

11. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya hanya

mendengarkan penjelasan guru

12. Melalui pembelajaran tentang bunyi minat saya

untuk mempelajari IPA menjadi meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

122

No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)

13. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

menjadi semakin ingin tahu tentang banyak hal

mengenai IPA

14. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

menggunakan penggaris untuk pengukuran

saat melakukan eksperimen

15. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya hanya

ikut pendapat teman saja

16. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

belajar menghargai pendapat teman saya ketika

berdiskusi

17. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

belajar mencatat data secara rapi

18. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

belajar mencatat data secara akurat

19. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya tetap

mempertahankan pendapat saya sendiri setelah

melakukan eksperimen

20. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

mencatat data hasil eksperimen disembarang

kertas

21. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

berdiskusi dengan teman satu kelompok saat

melakukan eksperimen materi bunyi

22. Melalui pembelajaran tentang bunyi Saya ikut

memberikan pendapat saat membuat

kesimpulan hasil eksperimen

23. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

menyimpulkan yang menurut saya benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

123

No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)

24. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya diam

saat satu kelompok berdiskusi setelah

melakukan eksperimen

25. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya

bingung dalam memberikan kesimpulan setelah

melakukan eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

124

Lampiran 9. Data Skor Soal Pre-test Kelas Kontrol

Nomor

SiswaVIII

A

No. Soal 1 2 3 4 5

Skor Total

Jumlah

Skor

Skor Maksimal PRE-TEST 5 10 10 10 15

1

1 8 5 0 15 29 58

2

3 5 5 8 15 36 72

3

1 2 5 10 15 33 66

4

1 1 5 10 15 32 64

5

1 10 5 10 10 36 72

6

1 8 5 1 10 25 50

7

1 10 2 2 15 30 60

8

1 2 5 10 15 33 66

9

1 1 1 5 15 23 46

10

1 1 0 10 5 17 34

11

1 10 10 10 15 46 92

12

1 10 10 10 15 46 92

13

1 0 10 10 15 36 72

14

1 2 2 10 10 25 50

15

3 2 1 10 15 31 62

16

3 1 10 10 10 34 68

17

1 10 10 10 15 46 92

18

1 2 2 10 15 30 60

19

1 5 10 10 10 36 72

20

0 2 1 2 10 15 30

21

1 2 5 2 10 20 40

22

3 5 2 10 10 30 60

23

5 10 8 10 15 48 96

24

5 10 5 10 15 45 90

25

1 10 10 10 15 46 92

26

5 5 10 10 15 45 90

27

5 10 10 10 15 50 100

28

5 10 10 10 15 50 100

29

1 10 5 10 15 41 82

30

1 2 2 1 10 16 32

31

1 2 2 2 10 17 34

32

1 5 2 2 10 20 40

33 5 10 10 10 10 45 90

34 5 10 10 10 10 45 90

35 3 10 10 10 10 43 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

125

Nomor

SiswaVIII

A

No. Soal 1 2 3 4 5

Skor Total

Jumlah

Skor

Skor Maksimal PRE-TEST 5 10 10 10 15

Total 2400

Rata – rata 68.57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

126

Lampiran 10. Data Skor Soal Post-test Kelas Kontrol

Nomor

SiswaVIII

A

No. Soal 1 2 3 4 5

Skor Total

Jumlah

Skor

Skor Maksimal

Pos-test 5 10 10 10 15

1

1 10 8 10 15 44 88

2

3 10 10 10 10 43 86

3

1 10 5 10 15 41 82

4

1 5 5 10 15 36 72

5

3 10 10 10 10 43 86

6

3 10 10 10 10 43 86

7

1 10 2 2 15 30 60

8

5 10 10 10 15 50 100

9

3 10 5 8 15 41 82

10

1 5 10 10 15 41 82

11

3 10 10 10 15 48 96

12

1 10 10 10 15 46 92

13

1 5 10 10 15 41 82

14

1 10 10 10 10 41 82

15

3 10 8 10 15 46 92

16

5 10 10 10 15 50 100

17

1 10 10 10 15 46 92

18

1 10 10 10 15 46 92

19

3 5 10 10 15 43 86

20

3 10 10 10 15 48 96

21

1 5 8 10 10 34 68

22

3 10 5 10 10 38 76

23

5 10 8 10 15 48 96

24

5 10 5 10 15 45 90

25

5 10 10 10 15 50 100

26

5 5 10 10 15 45 90

27

5 10 10 10 15 50 100

28

5 10 10 10 15 50 100

29

1 10 5 10 15 41 82

30

3 5 10 10 10 38 76

31

1 5 8 10 10 34 68

32

1 5 10 10 10 36 72

33 5 10 10 10 10 45 90

34 5 10 10 10 10 45 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

127

Nomor

SiswaVIII

A

No. Soal 1 2 3 4 5

Skor Total

Jumlah

Skor

Skor Maksimal

Pos-test 5 10 10 10 15

35 3 10 5 10 15 43 86

Total 3018

Rata-rata 86.22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

128

Lampiran 11. Data Skor Soal Pre-test Kelas Eksperimen

Nomor

SiswaVIII

C

No. Soal 1 2 3 4 5

Skor

Total

Jumlah

skor

Skor Maksimal

Pre-test 5 10 10 10 15

1

1 8 5 10 15 39 78

2

1 5 10 8 15 39 78

3

1 2 5 5 15 28 56

4

1 5 2 8 15 31 62

5

1 5 5 8 10 29 58

6

1 5 5 1 10 22 44

7

1 2 5 8 15 31 62

8

1 2 5 10 15 33 66

9

0 2 1 5 10 18 36

10

1 2 5 10 5 23 46

11

5 10 10 8 15 48 96

12

1 2 8 10 10 31 62

13

1 0 8 10 10 29 58

14

0 2 5 10 10 27 54

15

1 5 2 10 10 28 56

16

1 2 8 5 10 26 52

17

1 2 5 10 10 28 56

18

1 2 8 5 10 26 52

19

5 10 5 8 15 43 86

20

0 2 0 0 10 12 24

21

1 2 0 0 10 13 26

22

1 2 2 0 10 15 30

23

3 5 8 8 10 34 68

24

1 2 5 8 10 26 52

25

1 8 5 10 10 34 68

26

1 2 2 10 10 25 50

27

3 5 8 10 10 36 72

28

1 2 8 10 15 36 72

29

3 5 10 10 15 43 86

30

1 5 8 10 10 34 68

31

3 8 8 10 15 44 88

32 5 8 10 10 15 48 96

Total 1958

Rata-

rata 61.18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

129

Lampiran 12. Data Skor Soal Post-test Kelas Eksperimen

Nomor

SiswaVIII

C

No. Soal 1 2 3 4 5

Skor

Total

Jumlah

skor

Skor Maksimal

Post-test 5 10 10 10 15

1

1 10 10 10 15 46 92

2

1 5 10 10 15 41 82

3

1 5 8 10 15 39 78

4

1 8 10 10 15 44 88

5

1 10 10 8 15 44 88

6

1 10 8 10 10 39 88

7

3 10 5 8 15 41 82

8

1 10 8 10 15 44 88

9

3 10 10 10 15 48 96

10

1 10 5 10 15 41 82

11

5 10 10 10 15 50 100

12

1 5 8 10 15 39 78

13

1 10 10 10 10 41 82

14

5 10 10 8 15 48 96

15

5 10 10 10 15 50 100

16

1 8 10 10 10 39 78

17

1 10 8 10 15 44 88

18

1 8 8 10 15 42 84

19

5 10 8 8 15 46 92

20

3 10 10 8 15 46 92

21

1 5 10 10 15 41 82

22

1 10 8 5 15 39 78

23

3 10 10 8 15 46 92

24

3 10 10 8 15 46 92

25

5 10 10 10 15 50 100

26

5 5 10 10 15 45 90

27

5 8 10 10 15 48 96

28

1 5 8 10 15 39 78

29

3 8 10 10 15 46 92

30

1 10 8 10 15 44 88

31

5 8 10 10 15 48 96

32 5 10 10 10 15 50 100

Total 2838

Rata-

rata 88.68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

130

Lampiran 13. Data Kuesioner Sikap ilmiah

(Pre-test) Kelas Kontrol

Data kuiseoner pretest sikap ilmiah kelas Kontrol

No.

Kode

siswa

Nomor Kuiseoner Jumlah skor

siswa

Prosentase

% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 24 60%

2 A2 3 3 4 3 1 4 1 2 3 3 27 68%

3 A3 3 2 3 4 2 3 1 2 3 3 26 65%

4 A4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 24 60%

5 A5 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 22 55%

6 A6 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 27 68%

7 A7 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 27 68%

8 A8 2 2 3 3 2 2 1 2 4 2 23 57.50%

9 A9 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 26 65%

10 A10 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 28 70%

11 A11 3 1 3 4 1 3 2 1 3 2 23 57.50%

12 A12 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 24 60%

13 A13 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 24 60%

14 A14 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 26 65%

15 A15 2 2 3 2 2 4 1 2 3 2 23 57.50%

16 A16 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 24 60%

17 A17 4 2 3 3 2 3 1 3 3 2 26 65%

18 A18 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 27 68%

19 A19 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 25 62.50%

20 A20 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 24 60%

21 A21 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 23 57.50%

22 A22 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 25 62.50%

23 A23 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 22 55%

24 A24 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 23 57.50%

25 A25 3 4 2 3 2 2 1 2 4 2 25 62.50%

26 A26 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 25 62.50%

27 A27 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 28 70%

28 A28 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 25 62.50%

29 A29 1 4 2 3 3 1 2 4 1 1 22 55%

30 A30 3 1 4 3 1 4 1 1 3 3 24 60%

31 A31 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 25 62.50%

32 A32 1 2 3 4 4 3 3 3 2 1 26 62%

33 A33 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 24 60%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

131

Data kuiseoner pretest sikap ilmiah kelas Kontrol

No.

Kode

siswa

Nomor Kuiseoner Jumlah skor

siswa

Prosentase

% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

34 A34 3 2 3 3 2 3 1 2 2 3 24 60%

35 A35 2 4 3 3 2 3 1 1 2 2 23 57.50%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

132

Lampiran 14. Data Kuesioner Sikap ilmiah (Post-test) Kelas Kontrol

Tabel 3.6 Data Skor Sikap ilmiah (post-test) Kelas Kontrol Data kuiseoner post- test sikap ilmiah kelas Kelas Kontrol

No.

Kode

siswa

Nomor Kuiseoner Jumlah

skor

siswa

Prosentase

% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 A1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 64 64%

2 A2 3 2 4 1 2 3 3 3 4 2 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 72 72%

3 A3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 67 67%

4 A4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 62 62%

5 A5 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 60 60%

6 A6 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 66 66%

7 A7 2 3 3 3 2 2 3 4 2 1 4 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 1 4 2 66 66%

8 A8 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 69 69%

9 A9 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 66 66%

10 A10 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 64 64%

11 A11 3 3 3 2 1 3 4 1 2 2 2 3 3 3 1 4 4 4 1 2 3 4 3 1 1 63 63%

12 A12 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 59 59%

13 A13 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 65 65%

14 A14 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 66 66%

15 A15 2 2 3 3 3 3 3 2 4 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 64 64%

16 A16 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 61 61%

17 A17 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 2 1 2 65 65%

18 A18 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 63 63%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

133

Tabel 3.6 Data Skor Sikap ilmiah (post-test) Kelas Kontrol Data kuiseoner post- test sikap ilmiah kelas Kelas Kontrol

No.

Kode

siswa

Nomor Kuiseoner Jumlah

skor

siswa

Prosentase

% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

19 A19 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 65 65%

20 A20 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 55 55%

21 A21 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 64 64%

22 A22 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 62 62%

23 A23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 66 66%

24 A24 3 2 3 1 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 2 1 3 3 4 1 2 63 63%

25 A25 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 62 62%

26 A26 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 66 66%

27 A27 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 65 65%

28 A28 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 66 66%

29 A29 1 1 1 2 4 3 3 3 1 4 3 1 1 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 4 2 56 56%

30 A30 3 4 4 1 1 4 4 3 3 1 1 3 4 3 1 4 4 3 2 2 4 4 2 1 3 69 69%

31 A31 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 69 69%

32 A32 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 65 65%

33 A33 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 64 64%

34 A34 3 3 3 2 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 2 3 4 4 2 1 3 3 3 2 3 71 71%

35 A35 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 69 69%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

134

Lampiran 15. Data Kuesioner Sikap ilmiah

(Pre-test) Kelas Eksperimen

Data kuiseoner pre-test sikap ilmiah kelas eksperimen

No. Kode siswa

Nomor Kuiseoner Jumlah skor

siswa

Prosentase

% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 X1 2 3 4 2 3 4 3 2 3 2 26 65%

2 X2 3 2 3 2 4 3 1 2 2 2 24 60%

3 X3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 25 62.50%

4 X4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 24 60%

5 X5 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 24 60%

6 X6 2 2 3 4 1 3 1 2 3 3 24 60%

7 X7 3 2 3 3 2 4 1 2 3 2 25 62.50%

8 X8 3 3 4 4 1 3 1 1 3 3 26 65%

9 X9 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 21 52.50%

10 X10 4 2 3 3 1 3 1 2 4 3 26 65%

11 X11 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 25 62.50%

12 X12 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 25 62.50%

13 X13 3 2 3 3 1 3 1 4 3 3 26 65%

14 X14 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 26 65%

15 X15 1 1 4 3 1 4 2 1 3 1 21 52.50%

16 X16 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 24 60%

17 X17 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 27 67.50%

18 X18 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 24 6%

19 X19 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 24 60%

20 X20 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 24 60%

21 X21 2 2 3 3 2 3 1 1 2 3 22 55%

22 X22 3 3 3 3 2 4 1 2 3 3 27 67.50%

23 X23 3 3 4 3 2 3 1 1 2 3 25 62.50%

24 X24 2 2 3 3 2 4 1 2 3 2 24 60%

25 X25 3 2 3 4 1 3 2 1 3 3 25 62.50%

26 X26 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 26 65%

27 X27 1 3 3 3 2 4 2 2 3 1 24 60%

28 X28 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 28 70%

29 X29 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 24 60%

30 X30 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 22 55%

31 X31 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 23 57.50%

32 X32 2 2 3 3 2 4 1 1 3 3 24 60%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

135

Lampiran 16. Data Kuesioner Sikap ilmiah (Post-test) Kelas Eksperimen

Data kuiseoner post- test sikap ilmiah kelas eksperimen

No.

Kode

siswa

Nomor Kuiseoner Jumlah

skor siswa

Prosentase

% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 C1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 61 61%

2 C2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 63 63%

3 C3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 67 67%

4 C4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 64 64%

5 C5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 69 69%

6 C6 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 1 2 66 66%

7 C7 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 67 67%

8 C8 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 1 73 73%

9 C9 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 57 57%

10 C10 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 59 59%

11 C11 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 66 66%

12 C12 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 65 65%

13 C13 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 66 66%

14 C14 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 66 66%

15 C15 3 3 4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 1 4 4 4 1 1 4 4 1 1 2 66 66%

16 C16 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 67 67%

17 C17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 69 69%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

136

Data kuiseoner post- test sikap ilmiah kelas eksperimen

No.

Kode

siswa

Nomor Kuiseoner Jumlah

skor siswa

Prosentase

% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

18 C18 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 60 60%

19 C19 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 61 61%

20 C20 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 64 64%

21 C21 2 3 3 4 2 3 3 4 3 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 3 1 2 68 68%

22 C22 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 4 2 2 4 3 3 2 2 68 68%

23 C23 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 63 63%

24 C24 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 65 65%

25 C25 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 64 64%

26 C26 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 2 2 64 64%

27 C27 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 68 68%

28 C28 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 62 62%

29 C29 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 62 62%

30 C30 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 70 70%

31 C31 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 61 61%

32 C32 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 4 3 4 2 2 4 3 3 2 2 69 69%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

137

Lampiran 17. Contoh Data LKS Hasil Penelitian Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

140

Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Soal Pre-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

141

Lampiran 20. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Soal Post-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

142

Lampiran 23. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Kuesioner Pre-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

144

Lampiran 24. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Kuesioner Post-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

147

Lampiran 25. Foto-foto kegiatan penelitian kelas eksperimen

Gambar 6. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab kuesioner

sikap ilmiah pre-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

148

Gambar 7. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab soal Pre-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

151

Gambar 8. Foto-foto Kelas Eksperimen saat melakukan eksperimen

Gambar 9. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab soal Post-test dan

Kuesioner sikap ilmiah Post-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

152

Lampiran 26. Foto-foto kegiatan penelitian kelas kontrol

Gambar 10. Foto kelas kontrol saat kegiatan menjawab kuesioner sikap ilmiah

pre-test dan soal pre-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

153

Gambar 11. Foto kelas kontrol pada saat pembelajaran bunyi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di

154

Gambar 12. Foto kelas kontrol pada saat menjawab soal post-test dan kuesioner

sikap ilmiah post-tets

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI