plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk fileefek antidiare deng diaj mem u infusa d...

107
EFEK AN NTIDIARE DENG Diaj Mem U E INFUSA D PADA ME GAN METO jukan untuk mperoleh Ge Program D Nix NI FAKU UNIVERSIT YO DAUN PUTR ENCIT PUT ODE TRAN SKRIPSI Memenuhi elar Sarjana F m Studi Ilmu Diajukan ole xon Fernando IM : 058114 ULTAS FAR TAS SANAT OGYAKAR 2009 RI MALU ( TIH BETINA NSIT INTES Salah Satu S Farmasi (S. F u Farmasi eh : o Joel 4017 RMASI TA DHARM RTA (Mimosa pu A STINAL Syarat Farm) MA dica Linn.) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lyquynh

Post on 19-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

EFEK ANNTIDIARE

DENG

Diaj

Mem

U

E INFUSA D

PADA ME

GAN METO

jukan untuk

mperoleh Ge

Program

D

Nix

NI

FAKU

UNIVERSIT

YO

DAUN PUTR

ENCIT PUT

ODE TRAN

SKRIPSI

Memenuhi

elar Sarjana F

m Studi Ilmu

Diajukan ole

xon Fernando

IM : 058114

ULTAS FAR

TAS SANAT

OGYAKAR

2009

RI MALU (

TIH BETINA

NSIT INTES

Salah Satu S

Farmasi (S. F

u Farmasi

eh :

o Joel

4017

RMASI

TA DHARM

RTA

(Mimosa pu

A

STINAL

Syarat

Farm)

MA

dica Linn.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

EFEK ANNTIDIARE

DENG

Diaj

Mem

U

E INFUSA D

PADA ME

GAN METO

jukan untuk

mperoleh Ge

Program

D

Nix

NI

FAKU

UNIVERSIT

YO

ii

DAUN PUTR

ENCIT PUT

ODE TRAN

SKRIPSI

Memenuhi

elar Sarjana F

m Studi Ilmu

Diajukan ole

xon Fernando

IM : 058114

ULTAS FAR

TAS SANAT

OGYAKAR

2009

RI MALU (

TIH BETINA

NSIT INTES

Salah Satu S

Farmasi (S. F

u Farmasi

eh :

o Joel

4017

RMASI

TA DHARM

RTA

(Mimosa pu

A

STINAL

Syarat

Farm)

MA

dica Linn.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

iii

Skripsi

EFEK ANTIDIARE INFUSA DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn.)

PADA MENCIT PUTIH BETINA

DENGAN METODE TRANSIT INTESTINAL

Yang diajukan oleh :

Nixon Fernando Joel

NIM : 058114017

telah disetujui oleh

Pembimbing

Drs. Mulyono, Apt.

tanggal 30 Juli 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

iv

Pengesahan Skripsi Berjudul

EFEK ANTIDIARE INFUSA DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn.)

PADA MENCIT PUTIH BETINA

DENGAN METODE TRANSIT INTESTINAL

Oleh : Nixon Fernando Joel

NIM : 058114017 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal : 14 Juli 2009

Mengetahui Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Dekan Rita Suhadi, M. Si., Apt.

Pembimbing Utama

Drs. Mulyono, Apt. Panitia Penguji : 1. Drs. Mulyono, Apt. ……………….

2. Ipang Djunarko, S.Si.,Apt. ……………….

3. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. ……………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

v

 

Hati yang baik adalah sebuah taman. Pikiran yang baik adalah akarnya,

perkataan yang baik adalah bunganya, perbuatan yang baik adalah buahnya.

-Henry Wadsworth Longfellow-

KUPERSEMBAHKAN UNTUK

MAMAKU YANG KUSAYANG

TEMAN-TEMANKU

ALMAMATERKU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

vii

PRAKATA

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi berjudul “Efek Antidiare Infusa Daun Putri Malu (Mimosa pudica

Linn.) pada Mencit Putih Betina dengan Metode Transit intestinal”. Skripsi ini ditulis

sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan pada Fakultas Farmasi

Sanata Dharma.

Skripsi ini terbagi atas 5 bab antara lain bab I, bab II, bab III, bab IV dan bab

V. Bab I adalah pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, permasalahan,

manfaat dan tujuan penulisan skripsi ini. Bab II adalah penelahaan pustaka yang

berisikan pustaka-pustaka yang mendungkung penelitian, antara lain uraian tanaman

putri malu, pengertian diare, antidiare, infusa, tanin, loperamid, dan metode transit

intestinal. Pada bab II juga terdapat landasan teori dan hipotesis yang dibuat oleh

penulis. Bab III adalah metodologi penelitian yang berisi jenis dan rancangan

penelitian, variabel dan definisi operasional, bahan penelitian, tata cara penelitian

dan tata cara analisis hasil. Bab IV adalah hasil dan pembahasan yang berisi hasil dan

pembahasan pada tahap determinasi tanaman, orientasi percobaan dan penetapan

efek antidiare. Bab V adalah kesimpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan

yang dapat diambil dari penelitian ini dan saran yang dapat dilakukan untuk

penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

viii

Penulisan skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya bimbingan,

arahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, saran dan solusi kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.

2. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. dan Bapak Ipang Djunarko, S.Si., Apt. selaku

dosen penguji atas kesediaan menguji serta saran-saran yang diberikan.

3. Keluargaku, bibi-bibiku dan nenekku, terutama mamaku atas doanya,

dukungannya baik secara moral maupun materi kepada penulis.

4. Yayasan Hidup Bahagia yang telah memberikan bea siswa kepada penulis yang

digunakan untuk membiayai penulisan skripsi ini.

5. Brigitta Melati Iswahyulianti Ongirwalu atas cinta, doa dan perhatiannya.

6. Stefanus Dani Cahya Pamungkas atas kerja samanya dalam proses penelitian.

7. Teman-teman yang tergabung dalam UKKA (Sinta, Erlin, Sekar, Inus, Made,

Yoyok, Berto, David) atas kebersamaan, hiburan dan canda tawanya.

8. Romo Sunu atas bantuannya dalam pengolahan data dan pengolah hidup.

9. Suster Inez atas nasehat-nasehatnya yang membangun diriku dalam proses

pembuatan skripsi ini.

10. Ius farmasi 07 atas bantuannya dalam memahami statistik.

11. Mas Kayat, Mas Parjiman, Mas Heru dan Mas Yuwono atas bantuannya dalam

memberikan informasi dan penyediaan saran dan prasarana dalam penelitian.

12. Pak Mus yang menyediakan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

ix

13. Mas Wagiran yang bersedia meminjamkan alat-alat yang dibutuhkan penulis,

Mas Andre yang membantu menyerbukkan simplisia dan Mas Sigit yang

membantu dalam proses determinasi tanaman.

14. Bapak-bapak satpam yang bersedia meminjamkan kunci lab saat penulis lupa

memberi makan hewan uji.

15. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan yang harus

diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun terhadap skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi perkembangan

ilmu pengetahuan serta dapat menjadi acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

x

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Mei 2009

Penulis,

Nixon Fernando Joel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xi

INTISARI

Telah dilakukan penelitian mengenai efek infusa daun putri malu (Mimosa pudica Linn.) sebagai antidiare pada mencit putih betina. Adanya kadungan tanin dalam daun putri malu diduga dapat berperan sebagai antidiare. Tanin bekerja sebagai adstringent, yaitu melapisi mukosa usus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan khasiat daun putri malu (Mimosa pudica Linn.) sebagai antidiare secara praklinik, dengan menggunakan hewan uji.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan mengikuti rancangan acak lengkap pola searah. Pada penelitian ini digunakan metode transit intestinal dengan mencit putih betina sebagai subyek uji. Subyek uji dibagi secara acak dalam enam kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok CMC Na 1%, kelompok kontrol positif, dan kelompok uji dengan dosis 1,30 mg/kg BB, 2 mg/kg BB dan 3 mg/kg BB dengan sepuluh ekor mencit tiap kelompok. Parameter yang diamati adalah rasio antara panjang usus yang ditempuh penanda (A) dengan panjang usus seluruhnya (B). Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan uji post hoc (Tukey) dengan taraf kepercayaan 95%.

Data hasil penelitian menunjukkan infusa daun putri malu mempunyai efek antidiare pada dosis 1,30 mg/kg BB, 2 mg/kg BB dan 3 mg/kg BB dengan nilai rasio A/B secara berturut-turut 0,45; 0,28; dan 0,39. Kata kunci : antidiare, putri malu (Mimosa pudica Linn.), metode transit intestinal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xii

ABSTRACT

It has been conducted a research about the antidiarrhea effect of infusa Mimosa pudica Linn. leaf on white female mice. Tannin in Mimosa pudica Linn. leaf foreseeable can contribute to antidiarrhea. Tannin works as astringent, that is lined intestinal mucosa. The research aimed to prove effect of Mimosa pudica Linn. leaf as an antidiarrhea according to pre clinic test, using experiment animals.

This type of the research was pure experimental research with one way pattern random design. This research was using intestinal transit method with the test subject were white female mice. The test subject randomly devide into 6 groups, i.e. negative control group, CMC Na 1% group, positive control group and three test groups with dose 1,30 mg/kg BW, 2 mg/kg BW and 3 mg/kg BW with 10 mice in each group. The parameter which observed is the comparison ratio of the marker solution trace within the intestine (A) and the total of intestine length (B). The data obtained was analyzed statistically using One Way ANOVA and continued with post hoc test (Tukey) with interval 95%.

The result data showed that Mimosa pudica Linn. leaf has antidiarrhea effect at dose 1,30 mg/kg BW, 2 mg/kg BW and 3 mg/kg BW with ratio A/B each one 0,45; 0,28; dan 0,39. Key word: antidiarrhea, Mimosa pudica Linn., intestinal transit method

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ii 

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii 

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv 

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. v 

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................................. vi 

PRAKATA ................................................................................................................. vii 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... x 

INTISARI .................................................................................................................... xi 

ABSTRACT ................................................................................................................. xii 

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii 

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xviii 

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xix 

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xx 

BAB I PENGANTAR .................................................................................................. 1 

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1 

1. Permasalahan ....................................................................................................... 3 

2. Keaslian penelitian .............................................................................................. 3 

3. Manfaat penelitian ............................................................................................... 5 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xiv

B. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 5 

1. Tujuan umum ....................................................................................................... 5 

2. Tujuan khusus ...................................................................................................... 5 

BAB II PENELAHAAN PUSTAKA........................................................................... 6 

A. Uraian Tanaman ...................................................................................................... 6 

1. Sistematika tanaman ............................................................................................ 6 

2. Nama latin ........................................................................................................... 6 

3. Nama daerah ........................................................................................................ 7 

4. Morfologi ............................................................................................................. 7 

5. Khasiat ................................................................................................................. 8 

B. Diare ........................................................................................................................ 8 

1. Pengertian ............................................................................................................ 8 

2. Penyebab .............................................................................................................. 9 

3. Gejala ................................................................................................................. 11 

4. Patofisiologi ....................................................................................................... 12 

C. Antidiare ................................................................................................................ 13 

D. Infusa ..................................................................................................................... 17 

E. Tanin ...................................................................................................................... 18 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xv

F. Loperamida Hidroklorida ....................................................................................... 22 

G. Metode Uji Aktivitas Antidiare ............................................................................. 24 

H. Landasan Teori ...................................................................................................... 24 

I. Hipotesis ................................................................................................................. 25 

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 26 

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................................ 26 

B. Variabel dan Definisi Operasional ........................................................................ 26 

1. Variabel utama ................................................................................................... 26 

2. Variabel pengacau ............................................................................................. 26 

3. Definisi operasional ........................................................................................... 27 

C. Bahan Penelitian .................................................................................................... 28 

D. Alat Penelitian ....................................................................................................... 29 

E. Tata Cara Penelitian ............................................................................................... 30 

1. Penentuan Metode Uji ....................................................................................... 30 

2. Determinasi tumbuhan ....................................................................................... 30 

3. Pengumpulan bahan uji ..................................................................................... 30 

4. Pembuatan simplisia .......................................................................................... 30 

5. Pembuatan infusa ............................................................................................... 31 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xvi

6. Pembuatan CMC Na 1% ................................................................................... 31 

7. Penentuan dosis loperamid HCl ........................................................................ 31 

8. Pembuatan larutan loperamid HCl .................................................................... 32 

9. Pembuatan penanda ........................................................................................... 32 

10. Perlakuan terhadap hewan uji .......................................................................... 32 

11. Skema kerja ..................................................................................................... 34 

F. Tata Cara Analisis Hasil ........................................................................................ 35 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 36 

A. Determinasi Tanaman ............................................................................................ 36 

B. Pengumpulan Bahan Uji dan Pembuatan Simplisia .............................................. 36 

C. Penetapan Efek Antidiare ...................................................................................... 37 

D. Pemilihan Kontrol Positif ...................................................................................... 38 

E. Orientasi Percobaan ............................................................................................... 39 

F. Efek Antidiare Infusa Daun Putri Malu ................................................................. 44 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 54 

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 54 

B. Saran ...................................................................................................................... 54 

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 56 

LAMPIRAN ............................................................................................................... 59 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xvii

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................... 85 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Hasil orientasi kelompok kontrol negatif, dosis I, II, III, IV, V, VI, CMC Na

1% dan kontrol positif .................................................................................. 41 

Tabel II. Hasil rasio A/B kelompok kontrol negatif, dosis I, II, III, CMC Na 1% dan

kontrol positif ............................................................................................... 46 

Tabel III. Hasil uji ANOVA satu arah antar kelompok perlakuan ............................ 49 

Tabel IV. Rangkuman hasil uji Tukey antar kelompok perlakuan ............................ 50 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan rekomendasi pengobatan diare akut .............................................. 16 

Gambar 2. Bagan rekomendasi pengobatan diare kronis ........................................... 17 

Gambar 3. Struktur kimia asam galat.........................................................................18

Gambar 4. Struktur kimia HHDP...............................................................................18

Gambar 5. Struktur kimia corilagin ........................................................................... 19 

Gambar 6. Struktur kimia katekin...............................................................................20

Gambar 7. Struktur kimia epikatekin..........................................................................20

Gambar 8. Struktur kimia prosianidin B-3 ................................................................. 20 

Gambar 9. Struktur kimia loperamid hidroklorida ..................................................... 22 

Gambar 10. Skema kerja perlakuan terhadap hewan uji ............................................ 34 

Gambar 11. Diagram batang rata-rata rasio A/B tiap kelompok perlakuan ............... 48 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Foto tanaman putri malu (Mimosa pudica Linn.) .................................. 60 

Lampiran 2: Foto daun putri malu ............................................................................. 61 

Lampiran 3: Perhitungan dosis I ................................................................................ 62 

Lampiran 4: Perhitungan dosis II ............................................................................... 62 

Lampiran 5: Perhitungan dosis III.............................................................................. 63 

Lampiran 7: Pembuatan larutan kontrol positif ......................................................... 64 

Lampiran 8: Tabel hasil orientasi kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan

beberapa dosis infusa daun putri malu ....................................................................... 65 

Lampiran 9: Data hasil penelitian pada kelompok kontrol negatif larutan garam

fisiologik (NaCl 0,9%) ............................................................................................... 67 

Lampiran 10: Data hasil penelitian pada kelompok dosis I (1,30 mg/kg BB) infusa

daun putri malu .......................................................................................................... 67 

Lampiran 11: Data hasil penelitian pada kelompok dosis II (2 mg/kg BB) infusa daun

putri malu ................................................................................................................... 68 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xxi

Lampiran 12: Data hasil penelitian pada kelompok dosis III (3 mg/kg BB) infusa

daun putri malu .......................................................................................................... 68 

Lampiran 13: Data hasil penelitian pada kelompok CMC Na 1% ............................. 69 

Lampiran 14: Data hasil penelitian pada kelompok kontrol positif loperamid HCl

dengan dosis 7,28 × 10-4 g/kg BB .............................................................................. 69 

Lampiran 15: Foto usus pada perlakuan kontrol negatif larutan garam fisiologik

(NaCl 0,9%) ............................................................................................................... 70 

Lampiran 16: Foto usus pada perlakuan infusa daun putri malu dosis I (1,30 mg/kg

BB) ............................................................................................................................. 71 

Lampiran 17: Foto usus pada perlakuan infusa daun putri malu dosis II (2 mg/kg BB)

.................................................................................................................................... 72 

Lampiran 18: Foto usus pada perlakuan infusa daun putri malu dosis III (3 mg/kg

BB) ............................................................................................................................. 73 

Lampiran 19: Foto usus pada perlakuan CMC Na 1% .............................................. 74 

Lampiran 20: Foto usus pada perlakuan kontrol positif loperamid HCl dengan dosis

7,28 × 10-4 g/kg BB .................................................................................................... 75 

Lampiran 21: Hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov .............. 76 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

xxii

Lampiran 22: Hasil perhitungan dengan uji ANOVA satu arah ................................ 77 

Lampiran 23: Hasil perhitungan dengan uji Tukey.................................................... 78 

Lampiran 24:  Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan

panjang usus seluruhnya pada kelompok kontrol negatif .......................................... 79 

Lampiran 25:  Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan

panjang usus seluruhnya pada kelompok dosis I (1,30 mg/kg BB) ........................... 80 

Lampiran 26:  Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan

panjang usus seluruhnya pada kelompok dosis II (2 mg/kg BB) ............................... 81 

Lampiran 27:  Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan

panjang usus seluruhnya pada kelompok dosis III (3 mg/kg BB) ............................. 82 

Lampiran 28:  Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan

panjang usus seluruhnya pada kelompok CMC Na ................................................... 83 

Lampiran 29:  Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan

panjang usus seluruhnya pada kelompok kontrol positif ........................................... 84 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Diare merupakan penyebab umum terjadinya kematian terutama pada balita

dan anak-anak. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah

penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Sementara UNICEF (Badan

Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30

detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare. Di Indonesia, diare adalah

pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dengan

jumlah kematian sebanyak 100.000 balita tiap tahun (Anonim, 2007).

Diare adalah defekasi yang sering (peningkatan frekuensi defekasi) dalam

sehari dengan feses yang lembek atau cair, terjadi karena kimus yang melewati usus

kecil dengan cepat, kemudian feses melewati usus besar dengan cepat pula sehingga

tidak cukup waktu untuk absorpsi, hal ini menyebabkan dehidrasi dan

ketidakseimbangan elektrolit. Dehidrasi adalah suatu keadaan kekurangan cairan,

kekurangan kalium (hipokalemia) dan adakalanya asidosis (darah menjadi asam),

yang tidak jarang berakhir dengan syok dan kematian (Andyana dkk., 2004).

Faktor penyebab terjadinya diare antara lain infeksi kuman penyebab diare,

keadaan gizi, higiene dan sanitasi, sosial budaya, musim, sosial ekonomi dan lain-

lain. Masyarakat yang jauh dari pelayanan kesehatan resmi sangat tergantung pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

2

alam sekeliling bagi kesehatan termasuk menanggulangi diare (Winarno dan Sundari,

1996).

Pengobatan diare lazimnya secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu;

pengobatan simtomatik dan kausatif. Pada pengobatan simtomatik daya kerja obat

adalah mengurangi peristaltik langsung ke usus atau memproteksi, menciutkan

lapisan permukaan usus (adstringensia), dan zat-zat yang dapat menyerap racun yang

dihasilkan bakteri (adsorben), sedangkan secara kausatif, bakteri dimatikan dengan

zat antibakteri (Winarno dan Sundari, 1996).

Hasil survei kesehatan rumah tangga antara lain menunjukkan bahwa

penggunaan tumbuhan obat untuk mengobati diare pada anak balita sebesar 4%

(Ajizah, 2004). Salah satu kandungan dalam tumbuhan obat yang dapat digunakan

untuk mengobati diare adalah tanin, yang dapat berefek sebagai adstringensia. Tanin

juga dapat menyerap racun dan menggumpalkan protein (Winarno dan Sundari,

1996). Salah satu tanaman yang mengandung tanin adalah tanaman putri malu

(Mimosa pudica Linn.).

Putri malu sering ditemukan tumbuh di pinggir jalan dan tanah lapang.

Tanaman putri malu memiliki ciri khas, yaitu bila daun disentuh akan segera

menutup. Dalam masyarakat tanaman putri malu dipercaya dapat digunakan sebagai

obat susah tidur (insomnia), radang saluran nafas, panas tinggi pada anak-anak,

herpes, cacingan dan rheumatik. Daun putri malu mengandung tanin, flavonoid,

steroid, sterol dan mimosine (Arisandri & Andriani, 2006 dan Anonim, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

3

Adanya kadungan tanin dalam daun putri malu diduga dapat berperan sebagai

antidiare.

Dalam penelitian pengujian efek daun putri malu sebagai antidiare ini

digunakan metode transit intestinal dengan parameter yang diamati adalah rasio

antara panjang usus yang ditempuh penanda dengan panjang usus seluruhnya. Pada

penelitian ini digunakan metode transit intestinal karena metode ini relatif lebih

mudah, cepat dan akurat dibanding metode lainnya yaitu metode proteksi terhadap

diare oleh oleum ricini.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka muncul permasalahan:

a. Apakah infusa daun putri malu memiliki efek sebagai antidiare pada mencit

putih betina dengan metode transit intestinal?

b. Pada dosis berapa infusa daun putri malu memiliki efek sebagai antidiare?

c. Berapakah nilai rasio antara panjang usus yang ditempuh penanda dengan

panjang usus seluruhnya yang dihasilkan pada dosis infusa daun putri malu

memiliki efek sebagai antidiare?

2. Keaslian penelitian

Sepengetahuan penulis melalui pengamatan di perpustakaan Universitas

Sanata Dharma sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai efek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

4

daun putri malu sebagai antidiare. Penelitian yang pernah dilakukan menggunakan

daun putri malu antara lain:

a. Isolasi dan identifikasi senyawa golongan flavonoid dari daun Mimosa pudica

Linn. (Widowati, dkk., 1994).

Diperoleh hasil bahwa dalam daun Mimosa pudica Linn. terdapat

senyawa golongan flavonoid bentuk aglikon.

b. Pengaruh ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica Linn.) terhadap batu kandung

kemih yang diinduksi pada tikus putih jantan (Widowati, dkk., 1997).

Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa ekstrak daun putri malu ini

pada konsentrasi 25 % b/v dan 50 % b/v menunjukkan efek menghancurkan batu

kandung kemih dan pada pemberian larutan ekstrak daun putri malu dengan

konsentrasi 10; 25 dan 50 % b/v menunjukkan efek diuresis.

c. Pemeriksaan farmakognosi daun putri malu (Mimosa pudica Linn.) (Sari, 2002)

Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa dari uji tabung daun putri

malu kemungkinan mengarah pada golongan senyawa alkaloid, polifenol,

saponin dan tanin. Pada uji kualitatif secara KLT daun putri malu menunjukkan

senyawa flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Dan setelah dilakukan analisis

diskriptif-komparatif, hasil yang diperoleh (kadar bahan organik asing dan kadar

air) memenuhi persyaratan dalam Materia Medika Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

5

3. Manfaat penelitian

Dengan adanya penelitian mengenai efek antidiare daun putri malu ini

diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat teoritis : untuk melengkapi teori yang sudah ada mengenai obat

tradisional khususnya tentang tanaman putri malu.

b. Manfaat praktis : untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai

dosis efektif infusa daun putri malu sebagai obat diare.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuktikan khasiat daun putri

malu sebagai antidiare secara pra klinik.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini antara lain :

a. Untuk mengetahui efek daun putri malu sebagai antidiare pada mencit putih

betina dengan metode transit intestinal.

b. Untuk mengetahui dosis infusa daun putri malu yang memiliki efek sebagai

antidiare.

c. Untuk mengetahui nilai rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan

panjang usus seluruhnya pada infusa daun putri malu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

6

BAB II

PENELAHAAN PUSTAKA

A. Uraian Tanaman

1. Sistematika tanaman

Tanaman putri malu (Mimosa pudica Linn.) memiliki urutan determinasi

sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Anak divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Rosales

Suku : Mimosaceae

Marga : Mimosa

Jenis : Mimosa pudica Linn. (Van Steenis, 1992).

2. Nama latin

Tanaman putri malu memiliki beberapa nama latin antara lain Mimosa

pudica Linn. dan Mimosa asperat Blanco. Dari kedua nama latin tersebut yang

paling sering digunakan adalah Mimosa pudica Linn. (Van Steenis, 1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

7

3. Nama daerah

Mimosa pudica Linn. memiliki nama yang berbeda-beda di beberapa daerah.

Mimosa pudica Linn.yang dikenal di beberapa daerah antara lain :

Minangkabau : rebah bangun; Manado : daun kaget – kaget; Sumatera : sikerput,

sikajuik, jakut anting; Jawa : kucingan, jukut borang, jukut rijud, jakut gehgehran,

bujang kagit, rondo (Anonim, 1996 dan Van Steenis, 1992).

4. Morfologi

Herba memanjat atau berbaring atau setengah perdu; tinggi 0,3-1,5 m. Akar

pena kuat. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah dan duri

tempel bengkok yang tersebar. Daun penumpu bentuk lanset, panjang 1 cm. Daun

pada sentuhan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sering terkumpul rapat, panjang 4-

5,5 cm. Anak daun tiap sirip 5-26 pasang, kerapkali warna tepi ungu, berumbai, 6-16

kali 1-3 mm. Bongkol memanjang, panjang 1 cm, 2-4 menjadi satu; tangkai dengan

rambut sekat yang panjang 2-5 cm. Kelopak sangat kecil, bergigi 4 seperti selaput

putih. Benang sari 4, lepas, ungu. Polongan pipih, bentuk garis, di antara biji-biji

menyempit tidak dalam, pada sambungan dengan banyak rambut sekat panjang yang

pucat, beruas 2-4, panjang 1-2 cm, lebar 4 mm, pada waktu masak lepas ke dalam

pecahan berbiji satu, yang melepaskan diri dari tempat sambungan yang tidak rontok.

Biji bulat, pipih. Dari Amerika tropis, herba; 1-1200 m. Terutama pada daerah tanah

perkebunan yang kering (Van Steenis,1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

8

5. Khasiat

Tanaman putri malu dipercaya dapat mengobati penyakit susah tidur,

bronchitis, panas tinggi pada anak, herpes, rheumatik dan cacingan. Bagian tanaman

yang digunakan adalah daun, akar, seluruh tanaman baik yang segar maupun yang

sudah dikeringkan. Arisandi dan Andriani (2006) menambahkan efek farmakologi

yang dimiliki tanaman puti malu antara lain penenang (tranquiliser), sedatif, peluruh

dahak (expectorant), anti batuk (antitusive), penurun panas (antipiretik), antiradang,

dan peluruh air seni (diuretik).

B. Diare

1. Pengertian

Diare berasal dari kata diarroia (bahasa Yunani) yang berarti mengalir

terus, merupakan suatu keadaan abnormal dari pengeluaran tinja yang terlalu serius

(Sugiyanto, 1997). Diare adalah defekasi yang sering dalam sehari dengan feses yang

lembek atau cair, terjadi karena kimus yang melewati usus kecil dengan cepat,

kemudian feses melewati usus besar dengan cepat pula sehingga tidak cukup waktu

untuk absorpsi (Andyana dkk., 2004).

Diare dibagi menjadi 2 yaitu diare akut dan diare kronik. Diare akut timbul

secara mendadak dan bisa berlangsung terus selama beberapa hari. Diare akut adalah

diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu (Anonim, 1989).

Pada diare hebat yang seringkali disertai muntah-muntah, tubuh kehilangan

banyak air dengan garam-garamnya, terutama natrium dan kalium sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

9

mengakibatkan tubuh kekeringan (dehidrasi), kekurangan kalium (hipokalemia) dan

adanya darah menjadi asam (asidosis) yang tidak jarang berakhir dengan syok dan

kematian. Gejala pertama dari dehidrasi adalah perasaan haus, mulut dan bibir

kering, kulit menjadi keriput, berkurangnya air seni dan menurunnya berat badan

juga keadaan gelisah. Kekurangan kalium terutama mempengaruhi sistem

neuromuskuler dengan gejala-gejala mengantuk (letargi), lemah otot dan sesak nafas

(Tjay dan Rahardja, 2002).

Diare sangat berbahaya terutama bagi bayi dan anak-anak kecil, karena

mereka memiliki cadangan cairan intrasel yang lebih sedikit sedangkan cairan ekstra-

selnya lebih mudah lepas daripada orang dewasa (Andyana dkk., 2004).

2. Penyebab

Menurut Djamhuri (1995) penyebab diare sebagian besar adalah bakteri dan

parasit, penyebab lain seperti racun, alergi dan dispepsi. Penyebab utama diare

adalah bertumpuknya cairan di usus akibat terganggunya resorpsi air dan atau

terjadinya hipersekresi. Pada keadaan normal, proses resorpsi dan sekresi dari air dan

elektrolit-elektrolit berlangsung pada waktu yang sama di sel-sel epitel mukosa.

Proses ini diatur oleh beberapa hormone, yaitu resorpsi oleh enkefalin, sedangkan

sekresi oleh prostaglandin dan neurohormon VIP (Vasoactive Intestinal Peptide).

Biasanya resorpsi melebihi sekresi, tetapi karena sesuatu sebab sekresi menjadi lebih

besar daripada resorpsi, maka terjadilah diare. Terganggunya keseimbangan antara

resorpsi dan sekresi, dengan diare sebagai gejala utama, sering kali terjadi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

10

gastroenteritis (radang lambung) yang disebabkan oleh kuman dan toksinnya.

Penyebab lain terjadinya diare adalah adanya alergi terhadap makanan atau

minuman, gangguan gizi, kekurangan enzim tertentu, dan adanya pengaruh psikis

seperti keadaan terkejut dan ketakutan (Tjay dan Rahardja, 2002).

Salah satu faktor penyebab terjadinya diare antara lain karena infeksi kuman

penyebab diare. Brooks et al (1996) telah menginventarisasi 12 jenis bakteri, yaitu:

Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium perferingens, Escherichia coli,

Vibrio cholerae, Shigella sp., Salmonella sp., Clostridium difficile, Campylobacter

jejuni, Yersinia enterolitica, Klebsiella pnemoniae, Vibrio haemolyticus. Namun

menurut Dzulkarnain (1996) kasus diare di Indonesia lebih sering disebabkan oleh

Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Vibrio cholerae, Salmonella sp., selain

Shigella sp., dan Campylobacter. Dari percobaan binatang yang diinfeksi dengan

Salmonella typhimurium menunjukkan perubahan-perubahan pada cairan ileum,

transport elektrolit dan terjadi perangsangan enzim adenil siklase dan peningkatan

siklik AMP intraseluler sehingga menyebabkan sekresi cairan dan diare (Ajizah,

2004). Jenis virus yang menyebabkan diare antara lain Adnovirus, Rotavirus, virus

Norwalk, Astrovirus, Calcivirus, Coronavirus, Minirotavirus, dan virus bulat kecil

(Firdaus, 1997). Jenis parasit penyebab diare adalah Balantidium coli, Capillaria

philippinensis, Cryptosporodium, Entamoeba hystolitica, Giardia lamblia, Isospora

billi, Fasiolopis Sarcocystis suihominis (Sugiyanto, 1997).

Diare karena faktor malabsorbsi dapat dikategorikan menjadi dua hal, yaitu

malabsorbsi karbohidrat dan malabsorbsi lemak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

11

a. Malabsorbsi karbohidrat. Pada bayi, kepekatan terhadap laktoglobusis dalam

susu formula menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau

asam, sakit di daerah perut. Jika sering terkena diare ini, pertumbuhan anak

terganggu.

b. Malabsorbsi lemak. Dalam makanan terdapat lemak yang disebut trigliserida,

dengan bantuan lipase, mengubah lemak menjadi micelles yang siap diabsorpsi

usus. Jika tidak ada lipase dan terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat jadi

muncul karena lemak tidak terserap dengan baik. Gejalanya adalah tinja

mengandung lemak. Diare yang dilihat dari faktor makanan, diketahui bahwa

makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi,

beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran), dan kurang matang. Faktor

psikologis yang menyebabkan diare adalah rasa cemas, takut, dan tegang, dan

jika hal ini terjadi pada anak, dapat menyebabkan diare kronis (Widjaja, 2002).

3. Gejala

Menurut Widjaja (2002), gejala-gejala klinis yang timbul apabila penderita

terkena diare adalah :

i. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah, suhu badan meningkat, dan nafsu

makan berkurang.

ii. Tinja makin encer, mengandung darah/lendir, warna tinja berubah menjadi

kehijau-hijauan karena tercampur empedu.

iii. Anusnya lecet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

12

iv. Gangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurang.

v. Muntah sebelum atau sesudah diare.

vi. Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah).

vii. Dehidrasi (kekurangan cairan). Bila terjadi dehidrasi timbul rasa haus, clastisitas

(turgir san tonus) kulit menurun, bibir dan mulut kering, mata cowong, air mata

tidak keluar, tekanan darah rendah.

4. Patofisiologi

Terdapat empat mekanisme umum patofisiologi yang mengganggu

keseimbangan air dan elektrolit yang memacu diare. Empat mekanisme ini

merupakan dasar diagnosis dan terapi, antara lain : (1) perubahan aktivitas transfer

ion oleh penurunan absorpsi sodium atau peningkatan sekresi klorida, (2) perubahan

motilitas usus, (3) peningkatan osmolaritas lumen dan (4) peningkatan tekanan

hidrostatik pada jaringan otot. Mekanisme-mekanisme ini telah dihubungkan pada 4

kelompok diare klinis, yaitu : sekretori, osmotik, eksudatif dan perubahan transit

usus (Longe & DiPiro, 1997).

Perubahan motilitas usus menyebabkan diare dengan tiga mekanisme, yaitu :

mengurangi waktu kontak kimus pada usus halus, pengosongan kolon sebelum

waktunya (prematur), dan pertumbuhan bakteri yang berlebihan (Longe & DiPiro,

1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

13

C. Antidiare

Antidiare adalah obat yang diminum pada saat terserang diare akan

menunjukkan efek menghentikan diare. Zat-zat yang menekan peristaltik sebetulnya

tidak begitu layak untuk digunakan karena pada waktu diare pergerakan usus sudah

banyak berkurang, lagi pula virus dan toksin perlu dikeluarkan secepat mungkin dari

dalam tubuh. Obat-obat untuk pengobatan diare sebaiknya jangan diberikan lebih

dari 7-10 hari, karena bisa jadi diare yang diderita bukan benar-benar penyakit diare

tetapi merupakan dari gejala penyakit yang lain (Tjay dan Rahardja, 2002).

Diare viral dan diare akibat enterotoksin pada hakikatnya sembuh dengan

sendirinya sesudah lebih kurang 5 hari, setelah sel-sel epitel mukosa yang rusak

diganti oleh sel-sel baru. Maka, pada dasarnya tidak perlu diberikan obat, hanya bila

mencretnya hebat dapat digunakan obat untuk menguranginya, misalnya asam samak

(tannalbumin), aluminium hidroksida dan karbon adsorbsi (arang halus yang sudah

diaktifkan). Zat-zat yang menekan peristaltik sebetulnya tidak begitu layak untuk

digunakan karena pada waktu diare pergerakan usus sudah banyak berkurang, lagi

pula virus dan toksin perlu dikeluarkan secepat mungkin dari tubuh. Dari zat-zat di

atas mungkin loperamid adalah pengecualian karena daya kerjanya dapat

menormalisasi keseimbangan resorpsi-sekresi dari sel-sel mukosa. Antibiotika pada

diare jenis ini tidak berguna karena tidak mempercepat sembuhnya penyakit. Hanya

pada infesi oleh bakteri invasive perlu diberikan suatu obat kemoterapeutik yang

bersifat mempenetrasi baik ke dalam jaringan, seperti amoksisilin dan tetrasiklin,

sulfa-usus dan furazolidin (Tjay dan Rahardja, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

14

Antidiare diberikan untuk mengurangi peristaltik, spasme usus, menahan

iritasi, absorpsi racun dan sering terpadu dengan anti-mikroba. Diare yang

menyerupai kolera mengakibatkan dehidrasi dan sering memerlukan infusa, sebab

penderita dapat meninggal karena kekurangan cairan dan elektrolit. Bila diare tidak

disertai muntah maka cairan garam rehidrasi (oralit) banyak menolong sebagai

pertolongan pertama (Djamuri, 1995).

Kelompok obat yang sering kali digunakan pada terapi diare adalah :

a. Kemoterapeutika untuk terapi kausal, yaitu memberantas bakteri penyebab diare.

Contohnya antibiotika, sulfonamide, kinolon, dan furazolidon.

b. Obstipansia untuk terapi simptomatik, yang dapat menghentikan diare dengan

beberapa cara :

1. zat-zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk

resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus. Contohnya adalah candu dan

alkaloidnya, turunan petidin (defenoksilat dan loperamida) dan antikolinergik

(atropin, ekstrak belladonna).

2. adstrigensia, yang menciutkan selaput lendir usus. Misalnya asam samak

(tanin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan aluminium.

3. adsorbensia, misalnya karbo adsorben yang pada permukaannya dapat

menyerap (adsorpsi) zat-zat racun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau

yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk juga zat-zat

lendir yang menutupi selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

15

lapisan pelindung seperti kaolin, pektin (suatu karbohidrat yang terdapat antara

lain dalam buah apel), garam-garam bismuth dan aluminium

c. Spasmolitika, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang

seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare. Misalnya papaverin dan

oksifenonium (Tjay dan Rahardja, 2002).

Ketika terjadi diare tujuan terapinya antara lain : (1) untuk mencegah

kehilangan air, elektrolit dan asam basa yang berlebihan, (2) untuk mengadakan

pertolongan simptomatik, (3) untuk mengobati penyebab, (4) untuk mengatur

kekacauan sekunder yang menyebabkan diare. Petugas kesehatan harus mengerti

diare yang seperti batuk, mungkin diare yang terjadi merupakan mekanisme

pertahanan tubuh untuk membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya atau patogen.

Tanggapan terapi yang benar adalah tidak harus menghentikan diare berapapun

biayanya (Longe & DiPiro, 1997).

Longe dan DiPiro (1997) memberikan bagan rekomendasi untuk

pengobatan diare akut dan kronis sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

16

Gambar 1. Bagan rekomendasi pengobatan diare akut (Longe & DiPiro, 1997)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

17

Gambar 2. Bagan rekomendasi pengobatan diare kronis (Longe & DiPiro, 1997)

D. Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia

nabati dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit. Pembuatan infusa dilakukan

dengan cara: campur simplisia dengan derajat kehalusan yang sesuai dalam air

secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu

mencapai 90oC sambil sekali-sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flannel,

tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa

yang dikehendaki (Anonim, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

18

E. Tanin

Tanin adalah senyawa fenolik larut air yang memiliki berat molekul antara

500 – 3000 memberikan reaksi fenolik yang umum dan memiliki sifat khusus seperti

kemampuan untuk mengendapkan alkaloid, gelatin dan protein (Hagerman, 2002).

Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae

terdapat khusus dalam jaringan kayu. Tanin dapat bereaksi dengan protein

membentuk kopolimer yang tidak larut dalam air. Secara kimia terdapat dua jenis

utama tanin, yaitu : tanin terkondensasi dan tanin yang dapat dihidrolisis (Harborne,

1973).

Tanin yang dapat dhidrolisis adalah ester gula (kebanyakan glukosa) dan

sejumlah molekul asam fenolat. Contoh asam fenolat adalah asam galat pada

gallotanin, asam asam hexahidroksidifenat (HHDP) pada ellagitanin. Tanin yang

dapat dihidrolisis ditemukan dalam tanaman dikotil angiospermae (Bruneton, 1999).

Gambar 3. Struktur kimia asam galat Gambar 4. Struktur kimia HHDP

(Mills & Bone, 2000) (Mills & Bone, 2000)

OH

OH

OH

OH

O OH

OHHO

OH

O

OHHO

HO

HO

O

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

19

Gambar 5. Struktur kimia corilagin (Mills & Bone, 2000)

Tanin terkondensasi atau proantosianidin adalah flavon polimerik. Tanin

terkondensasi terdiri dari beberapa unit flavan-3-ol (sering kali katesin dan

epikatesin) yang saling berikatan karena ikatan-ikatan karbon, kebanyakan pada 4 >

8 atau 4 > 6. Tanin terkondensasi teridentifikasi pada seluruh kelompok tanaman

(Bruneton, 1999).

OH

HO

HO

O

OH

OHHO

O

O

OHHO

HO

O

O

O

O

O

OH

OH

OH

O

O

OH

OH

OH

O

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

20

Gambar 6. Struktur kimia katekin Gambar 7. Struktur kimia epikatekin

(Mills & Bone, 2000) (Mills & Bone, 2000)

Gambar 8. Struktur kimia prosianidin B-3 (Mills & Bone, 2000)

Ketika tanin kontak dengan membran mukosa, tanin akan bereaksi dengan

protein pada mukus dan sel-sel epitel dari mukosa membentuk ikatan silang.

Akibatnya, mukosa menjadi lebih rapat dan kurang permeable, proses ini dikenal

dengan adstringensia. Adstringensia mampu meningkatkan proteksi mukosa terhadap

mikroorganisme dan zat-zat iritan (Mills & Bone, 2000).

OH

OH

OHO

OH

OH

OH

OH

OHO

OH

OH

OH

OH

OHO

OH

OH OH

OH

OHO

OH

OH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

21

Salah satu efek tanin yang paling penting di usus adalah efek sebagai

antidiare. Dapat digambarkan bahwa efek tanin adalah membuat lapisan pelindung

dari protein teragulasi pada mukosa di sepanjang dinding usus, sangat mematirasakan

ujung saraf sensorik dan mengurangi propokatip stimulus untuk meningkatkan

aktivitas peristaltik. Tanin juga akan menghambat kelangsungan hidup

mikroorganisme penginfeksi, mengendalikan hipersekresi ciran dan menetralkan

protein yang menyebabkan radang. Karena afinitas tanin untuk protein bebas, tanin

akan terkonsentrasi di area yang rusak. Tanin terkondensasi dapat mengikat dan

menonaktifkan aktivitas hipersekresi racun kolera (Mills & Bone, 2000).

Tanaman yang mengandung tanin secara tradisional digunakan sebagai

antiulcer dan antiinflamasi. Di Cina tanaman yang mengandung tanin digunakan

untuk pengobatan gagal ginjal. Tanin memiliki efek sebagai antioksidan karena

termasuk dalam senyawa fenolik. Tanin memiliki aktivitas antiviral, efek sebagai

sitotoksik, aktivitas sebagai antimutagenik dan menghambat lipooksigenasi (Mills &

Bone, 2000).

Penggunaan tanin dosis tinggi memicu adstringensia berlebihan pada

membran mukosa yang teritasi sehingga dapat menyebabkan konstipasi. Dampak

kronis yang ditimbulkan tanin adalah menghambat enzim pencernaan, terutama

enzim yang terikat membran pada mukosa intestinal. Tanin dapat membentuk

kompleks dengan ion logam dan menghambat absorbsinya. Tanin juga dapat bereaksi

dengan thiamine dan mengurangi absorbsinya. Tanin bersifat karsinogen ketika

diinjeksikan secara sub kutan dan beberapa tanaman teh yang memiliki kemungkinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

22

menciptakan kanker oesophageal. Asam tanat (salah satu tanin yang dapat

dihidrolisis) diketahui dapat menyebabkan kerusakan hati ketika diabsorbsi langsung

ke aliran darah melalui usus besar (Mills & Bone, 2000).

F. Loperamida Hidroklorida

Gambar 9. Struktur kimia loperamid hidroklorida (Dollery, 1991)

Loperamida hidroklorida adalah senyawa berbentuk serbuk, warna putih

sampai agak kuning; melebur pada suhu lebih kurang 225oC disertai peruraian.

Memiliki nama kimia 4–(4 – klorofenil)–4–hidroksi–N,N–dimetil–α,α–difenil–1–

piperidinbutanamid hidroklorida, dengan rumus kimia C29H33ClN2O2. HCl. Bersifat

mudah larut dalam metanol, isopropil alkohol dan dalam kloroform; sukar larut

dalam air dan asam encer (Anonim, 1995). Kelarutan dalam alkohol 1 : 10; kelarutan

dalam air 1 : 50000 (Dollery, 1991).

Loperamid adalah senyawa yang menunjukkan aksi antidiare pada saluran

pencernaan untuk mencegah peristaltik (Anonim, 1994). Loperamid mencegah

C6H5

CCH2CH2

C6H5

CON(CH3)2

N

OH

Cl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

23

kemampuan peristaltik oleh otot pada saluran pencernaan dengan interaksi kolinergik

maupun non kolinergik dari tanggapan mekanisme saraf untuk menunjukkan gerakan

peristaltik secara refleks. Loperamid menekan reseptor opiat pada dinding usus,

mengurangi gerakan paristaltik dan menambah waktu transit di saluran pencernaan.

Loperamid juga menambah kemampuan menahan pada saluran pengeluaran.

Loperamid menunjukkan kemampuan mencegah sekresi cairan dan elektrolit pada

saluran pencernaan (Dollery, 1991).

Loperamid menunjukkan efek antidiare dengan kombinasi aksi pada otot

halus dalam saluran pencernaan dan mempengaruhi efek sekresi. Namun, loperamid

tidak menujukkan pengaruh pada flora saluran pencernaan. Efek antidiare loperamid

mirip dengan difenoksilat dan kodein, tetapi loperamid memperlihatkan efek yang

lebih cepat, lebih panjang dan lebih tepat pada saluran pencernaan (Dollery, 1991).

Pada orang dewasa, loperamida hidroklorida diberikan dengan dosis awal 4

mg, diikuti 2 mg setelah buang air besar. Pada anak-anak berusia 4-8 tahun,

diberikan 1 mg setiap 3 atau 4 jam sehari sampai diare dapat teratasi. Pada anak-anak

di atas 8 tahun diberikan dosis 2 mg setiap 4 jam sehari sampai diare dapat teratasi.

Pada kasus diare kronis, penderita dewasa memerlukan penanganan loperamid

dengan dosis yang berbeda-beda untuk setiap penderita menurut kebutuhannya.

Dosis awal biasanya antara 4 mg sampai 8 mg per hari. Pada kasus tertentu

loperamid dapat diberikan dengan dosis maksimum 16 mg per hari (Dollery, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

24

G. Metode Uji Aktivitas Antidiare

Pada penelitian aktivitas antidiare diketahui ada 2 metode uji yang dapat

digunakan, yaitu :

a. Metode transit intestinal

Metode transit intestinal dapat digunakan untuk mengevaluasi aktivitas obat

diare berdasarkan pengaruhnya pada rasio jarak usus yang ditempuh oleh

sesuatu penanda dalam waktu tertentu terhadap panjang usus keseluruhan pada

hewan percobaan mencit atau tikus. Obat antidiare akan memiliki rasio yang

lebih kecil dibandingkan rasio pada hewan tanpa perlakuan (Anonim,1991).

b. Metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini

Kandungan utama dari minyak jarak (oleum ricini), yakni trigliserida dari asam

risinoleat akan mengalami hidrolisis di dalam usus halus oleh lipase pankreas

menjadi gliserin dan asam risinoleat. Sebagai surfaktan anionik, zat ini bekerja

mengurangi absorpsi neto cairan dan elektrolit serta menstimulasi peristaltis

usus, sehingga berkhasiat sebagai laksansia berdasarkan kerja ini. Obat yang

berkhasiat antidiare akan dapat melindungi hewan percobaan mencit terhadap

diare yang diinduksi dengan oleum ricini tersebut (Anonim,1991).

H. Landasan Teori

Dari literatur yang ditemukan, diketahui bahwa salah satu mekanisme

patofisiologi yang menyebabkan diare adalah perubahan motilitas usus, sementara itu

beberapa mekanisme perubahan motilitas usus adalah penurunan waktu kontak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

25

kimus di usus halus dan pengosongan usus besar yang prematur (Longe &

DiPiro,1997). Tanin diketahui memiliki efek adstringensia yang dapat menciutkan

lapisan permukaan usus. Dapat digambarkan bahwa efek tanin adalah membuat

lapisan pelindung dari protein teragulasi pada mukosa di sepanjang dinding usus,

mengurangi propokatip stimulus untuk meningkatkan aktivitas peristaltik, sehingga

peristaltik usus menjadi terhambat (Mills & Bone, 2000). Dengan kata lain, tanin

dapat meningkatkan waktu kontak kimus di usus halus dan mencegah pengosongan

usus besar yang prematur. Daun putri malu (Mimosa pudica Linn.) diketahui

mengandung tanin, flavonoid, steroid, dan sterol (Anonim, 1996). Adanya kadungan

tanin dalam daun putri malu diduga dapat berperan sebagai antidiare pada pengujian

menggunakan metode transit intestinal.

I. Hipotesis

Kelompok perlakuan dosis infusa daun putri malu memiliki memiliki efek

sebagai antidiare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian efek antidiare infusa daun putri malu ini termasuk jenis penelitian

eksperimental murni dengan mengikuti rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas, yaitu dosis infusa daun putri malu. Dosis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 1,30 mg/kg BB, 2 mg/kg BB dan 3 mg/kg BB.

b. Variabel tergantung, yaitu besarnya rasio antara panjang usus yang dilewati

penanda dan panjang usus seluruhnya.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali

i. Bahan uji : bahan uji yang digunakan adalah daun putri malu yang dipetik,

dipilih sesudah daun kedua dari ujung dan sebelum daun kedua dari pangkal

batang. Daun putri malu diperoleh di Maguwoharjo, Depok, Sleman,

Yogyakarta dan diambil pada bulan Desember 2008.

ii. Jenis kelamin mencit : betina

iii. Berat badan mencit : antara 20-25 gram.

iv. Umur mencit : 2-3 bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

27

v. Cara pemberian : peroral

vi. Volume pemberian : 0,2 ml/ 20 g BB

vii. Waktu perlakuan : 65 menit

b. Variabel pengacau tak terkendali meliputi galur dan status kesehatan hewan uji

3. Definisi operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :

a. Infusa yang digunakan dalam penelitian ini adalah sediaan cair yang dibuat

dengan mengekstraksi serbuk daun putri malu yang lolos dari ayakan mesh no. 40,

dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit. Kemudian dalam keadaan panas

disaring dengan kertas saring dengan bantuan pompa vakum dan melalui

ampasnya ditambah air panas hingga volume 100 ml.

b. Daun putri malu yang digunakan adalah daun lengkap yang terdiri dari ibu tangkai

daun, anak tangkai daun dan anak daun.

c. Metode transit intestinal merupakan metode yang biasa digunakan untuk

mengevaluasi aktivitas obat antidiare berdasarkan pengaruhnya pada rasio jarak

usus yang ditempuh oleh sesuatu penanda dalam waktu tertentu terhadap panjang

usus keseluruhan pada hewan percobaan.

d. Rasio A/B adalah rasio antara jarak usus yang ditempuh oleh penanda (A) dengan

panjang usus seluruhnya (B) pada subyek uji, yaitu mencit putih betina.

e. Efek antidiare adalah efek yang dimiliki suatu zat atau senyawa bila nilai rata-rata

rasio A/B kelompoknya lebih kecil daripada nilai rata-rata rasio A/B kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

28

kontrol negatif (NaCl 0,9%) dengan hasil berbeda bermakna (p<0,05) pada

pengujian menggunakan uji post hoc.

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua

kelompok besar, yaitu :

1. Bahan utama

a. Bahan uji; digunakan daun putri malu diperoleh di Maguwoharjo, Depok,

Sleman, Yogyakarta. Bahan uji diambil pada bulan Desember 2008.

b. Hewan uji; digunakan mencit putih betina berumur 2-3 bulan dengan berat

badan 20-25 gram dan memiliki feses normal. Setiap kelompok perlakuan

terdiri dari sepuluh ekor mencit. Hewan uji diperoleh dari UD. Wistar

Sewon, Bantul, Yogyakarta.

2. Bahan kimia

a. Gom Arab; diperoleh dari Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

b. Karbon adsorbsi; Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

c. NaCl padat; diperoleh dari Laboratorium Farmakologi - Tosikologi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

d. Aquadest; diperoleh dari Laboratorium Farmakologi - Tosikologi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

29

e. CMC Na; diperoleh dari Laboratorium Formulasi Teknologi Sediaan Solid

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

f. Loperamid HCl; diperoleh dari tablet Imodium yang dibeli di apotek X di

Yogyakarta.

D. Alat Penelitian

Alat atau instrumen yang digunakan meliputi:

1. Kotak kaca

2. Oven (Memmert)

3. Blender

4. Ayakan mesh no. 40 (Patraproduk)

5. Desikator

6. Pompa vakum (ABM)

7. Corong Buchner dan labu hisap (Schoot Duran)

8. Timbangan mencit (Mettler PM 600)

9. Timbangan analitik (Mettler AE 200)

10. Mistar (Butterfly)

11. Meja bedah dan alat bedah

12. Alat suntik oral

13. Pemanas

14. Termometer

15. Alat-alat gelas berupa : gelas beker, labu ukur, pipet tetes, mortir dan stamper

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

30

E. Tata Cara Penelitian

1. Penentuan Metode Uji

Pada penelitian ini metode uji yang dipilih adalah metode transit

intestinal. Dipilih metode transit intestinal karena metode ini mudah dikerjakan

dan hasilnya cukup akurat, waktu pengerjaannya relatif tidak lama karena total

waktu yang diperlukan adalah 65 menit. Selain itu, parameter yang diamati mudah

yaitu rasio antara panjang usus yang ditempuh penanda dan panjang usus

seluruhnya.

2. Determinasi tumbuhan

Determinasi tanaman putri malu dilakukan dengan mencocokkan

deskripsi tanaman putri malu yang terdapat pada buku Flora (Van Steenis, 1992).

Determinasi dilakukan di Laboratorium Kebun Obat Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

3. Pengumpulan bahan uji

Bahan daun putri malu yang diambil di Maguwoharjo, Depok, Sleman,

Yogyakarta. Bahan diambil pada bulan Desember 2008. Daun putri malu yang

dipetik dipilih di antara daun kedua dari ujung dan daun ketiga dari pangkal

batang.

4. Pembuatan simplisia

Bahan uji (daun putri malu) yang sudah terkumpul kemudian dicuci

dengan air mengalir, kemudian dikeringkan dengan cara dipanaskan dalam oven

dengan suhu kurang lebih dari 50oC. Pengeringan dilakukan hingga daun mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

31

hancur ketika diremas. Daun yang sudah kering kemudian dihaluskan

menggunakan blender dan diayak menggunakan ayakan dengan mesh no. 40

untuk menghomogenkan ukuran serbuk simplisia.

5. Pembuatan infusa

Serbuk simplisia daun putri malu diambil sebanyak 13 mg untuk dosis

1,30 mg/kg BB (I), 20 mg untuk dosis 2 mg/kg BB (II) dan 30 mg untuk dosis 3

mg/kg BB (III), kemudian dipanaskan dengan air panas secukupnya selama 15

menit terhitung mulai suhu mencapai 90oC, selagi panas ampas kemudian disaring

dan ditambahkan air panas melalui ampas hingga volume 100 ml.

6. Pembuatan CMC Na 1%

Timbang CMC Na sebanyak 1 gram kemudian ditaburkan pada aquadest

secukupnya dan didiamkan semalam. Kemudian suspensi CMC Na yang sudah

terbentuk ditambahkan aquadest hingga 100 ml.

7. Penentuan dosis loperamid HCl

Dosis terapi loperamid HCl untuk manusia Indonesia yang memiliki

berat badan 50 kg adalah 4 mg untuk penggunaan awal dan diikuti 2 mg setiap

setelah buang air besar (Tjay dan Raharja, 2002). Jika dosis ini (4 mg)

dikonversikan ke mencit dengan berat 20 g maka menghasilkan dosis 7,28 × 10-4

g/kg BB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

32

8. Pembuatan larutan loperamid HCl

Dosis loperamid HCl yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7,28 ×

10-4 g/kg BB dan dengan volume pemberian sebesar 0,2 ml/20 g BB. Maka

konsentrasi yang harus dibuat untuk mencit 20 gram adalah 7,28 × 10-3 g/100 ml.

Pada penelitian ini digunakan loperamid HCl yang tersedia dalam bentuk

tablet 100 mg dengan kandungan loperamid HCl sebesar 2 mg. Penimbangan

loperamid HCl dilakukan dengan pertimbangan kesetaraan bobot dan akan

menghasilkan jumlah penimbangan yang lebih besar daripada penimbangan

loperamid HCl murni. Pada penelitian ini digunakan 10 tablet loperamid HCl

yang mengandung 2 mg loperamid HCl, maka serbuk tablet yang diambil adalah

0,3721 g yang setara dengan 4 mg loperamid HCl murni. Timbang serbuk tablet

loperamid HCl sebanyak 0,03721 g kemudian disuspensikan dalam CMC Na 1%.

9. Pembuatan penanda

Dalam penelitian ini penanda yang digunakan terdiri dari Gom Arab 20%

dan karbon aktif 5%, keduanya dibuat dalam wadah terpisah terlebih dahulu

dengan volume yang sama dan kemudian dicampur.

10. Perlakuan terhadap hewan uji

a. Hewan percobaan dipuasakan makan selama lebih kurang 18 jam, minum

diberikan sepuasnya (ad libitum).

b. Setelah ditimbang, hewan dikelompokkan secara acak, kelompok kontrol

negatif, kelompok uji infusa daun putri malu dosis 1,30 mg/kg BB (I), 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

33

mg/kg BB (II) dan 3 mg/kg BB (III), kelompok CMC Na 1% dan kelompok

kontrol positif masing-masing kelompok 10 ekor.

c. Dilakukan perlakuan pemberian dengan cara per oral. Kelompok kontrol

negatif menerima larutan garam fisiologik (NaCl fisiologik 0,9%) dengan

volume pemberian 0,2 ml/20 g BB, kelompok uji menerima infusa daun putri

malu dosis 1,30 mg/kg BB (I), 2 mg/kg BB (II) dan 3 mg/kg BB (III) dengan

volume pemberian 0,2 ml/20 g BB, kelompok CMC Na 1% menerima larutan

CMC Na 1% dengan volume pemberian 0,2 ml/20 g BB, kelompok kontrol

positif menerima loperamid HCl dosis 7,28 × 10-4 g/kg BB dengan volume

pemberian 0,2 ml/20 g BB.

d. Setelah 45 menit semua hewan diberikan penanda sebanyak 0,2 ml/20 g BB

mencit secara oral.

e. Dua puluh menit kemudian semua hewan dikorbankan secara disoklasi tulang

leher. Usus dikeluarkan secara hati-hati, sampai teregang. Panjang usus yang

dilalui penanda mulai dari pilorus sampai ujung akhir (berwarna hitam)

diukur. Demikian pula panjang seluruh usus dari pilorus sampai rektum dari

masing-masing hewan. Kemudian dari masing-masing hewan dihitung rasio

antara jarak yang ditempuh penanda terhadap panjang usus seluruhnya.

f. Nilai rasio kemudian dirata-rata untuk masing-masing kelompok dan

kemudian nilai rata-rata dari masing-masing kelompok tersebut

dibandingkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

34

11. Skema kerja

Masing-masing subyek uji dipuasakan ± 18 jam, minum tetap diberikan

Setelah ditimbang, hewan dikelompokkan secara acak, kelompok kontrol negatif, kelompok uji infusa daun putri malu dosis 1,30 mg/kg BB, 2 mg/kg BB dan 3 mg/kg BB, kelompok CMC Na 1% dan kelompok kontrol positif

masing-masing kelompok 10 ekor

I II III IV V VI

Setelah 45’ berikan penanda

Setelah 20 menit korbankan subyek uji dan bedah

Usus dikeluarkan dengan hati-hati, renggangkan pelan-pelan

Ukur panjang usus yang dilalui penanda dari pilorus hingga ujung yang berwarna hitam (A)

Ukur panjang usus dari pilorus hingga rektum (B)

Hitung rasio antara A dan B

Hitung rata-rata rasio A/B untuk masing-masing kelompok dan bandingkan antar kelompok

Keterangan: I : kelompok kontrol negatif dengan pemberian larutan NaCl 0,9% II : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis I (1,3 mg/kg BB) III : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis II (2 mg/kg BB) IV : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis III (3 mg/kg BB) V : kelompok perlakuan CMC Na 1% VI : kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl dengan dosis 7,28 ×

10-4 g/kg BB

Gambar 10. Skema kerja perlakuan terhadap hewan uji (Anonim, 1991)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

35

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data yang diperoleh berupa nilai rasio antara jarak yang ditempuh penanda

terhadap panjang usus seluruhnya dari masing-masing kelompok. Nilai rata-rata rasio

pada tiap-tiap kelompok dihitung. Nilai rata-rata tersebut dibandingkan antara

kelompok kontrol negatif, kelompok CMC Na 1%, kelompok kontrol positif,

kelompok dosis 1,30 mg/kg BB (I), 2 mg/kg BB (II) dan 3 mg/kg BB (III).

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji ANOVA dan uji

Tukey. Bila nilai rasio kelompok uji lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok

kontrol negatif maka sampel uji mempunyai aktivitas antidiare. Sebaliknya, bila rasio

kelompok uji lebih besar bila dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif maka

sampel uji mempunyai aktivitas laksansia atau antispasmotidik. Pada penelitian ini

digunakan taraf kepercayaan 95%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan untuk memastikan kebenaran identitas

tanaman yang digunakan sebagai bahan uji, yaitu putri malu (Mimosa pudica Linn.).

Ciri khas yang terdapat pada tanaman putri malu dideterminasi menggunakan buku

Flora karangan Van Stenis (1992) dan dilakukan di Laboratorium Kebun Obat

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Hasil determinasi tumbuhan adalah

sebagai berikut :

1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14a – 15b – 197a – 198b

– 200b – 201a………………………………………….………….58 (Mimosaceae)

1b – 6a………………………………………………………………….….5 (Mimosa)

1a……………………………………………………................(Mimosa pudica Linn.)

Berdasarkan hasil determinasi yang telah dilakukan, dapat diperoleh

kepastian bahwa tumbuhan yang dideterminasi adalah Mimosa pudica Linn.

B. Pengumpulan Bahan Uji dan Pembuatan Simplisia

Daun putri malu dikumpulkan di suatu wilayah tanaman yang sama,

kemudian dicuci dengan air bersih. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah

dan pengotor-pengotor lain yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan

dengan air mengalir dan dilakukan secepat mungkin agar zat yang mudah larut dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

37

air (salah satunya tanin) tidak banyak hilang. Daun putri malu yang sudah dicuci

kemudian dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 50oC, pengeringan dilakukan

hingga daun kering yang ditandai dengan mudah hancur ketika diremas. Tujuan

dilakukan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak,

sehingga dapt disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangu kadar air

dan menghentikan reaksi enzimatik akan mencegah penurunan mutu atau perusakan

simplisia (Anonim, 1986).

Daun yang sudah kering kemudian diserbuk menggunakan blender dan

kemudian diayak dengan ayakan mesh no. 40. Penyerbukan dilakukan untuk

memperluas luas permukaan serbuk sehingga kontak dengan pelarut semakin besar

dan dengan demikian proses ekstraksi menjadi lebih optimal. Pengayakan dilakukan

untuk menghomogenkan ukuran (derajat kehalusan) serbuk simplisia. Selanjutnya

serbuk simplisia disimpan dalam desikator untuk menjaga kadar air serbuk simplisia.

Adanya air dalam serbuk dalam simplisia pada kadar tertentu dapat menyebabkan

serbuk simplisia ditumbuhi jamur dan mikroorganisme lain.

C. Penetapan Efek Antidiare

Pada penelitian efek antidiare infusa daun putri malu ini digunakan metode

transit intestinal. Digunakan metode transit intestinal karena metode ini relatif lebih

mudah, cepat dan akurat dibanding metode uji lain yaitu metode proteksi terhadap

diare oleh oleum ricini. Pada metode transit intestinal waktu perlakuan dilakukan

selama 65 menit dan parameter yang diamati adalah rasio antara panjang usus yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

38

ditempuh penanda dan panjang usus seluruhnya pada hewan uji, sedangkan pada

metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini waktu perlakuan dilakukan hingga 6

jam dan parameter yang diamati meliputi waktu terjadinya diare, frekuensi diare,

konsistensi dan jumlah/bobot feses serta jangka waktu berlangsungnya diare.

Penetapan efek antidiare pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung

rasio A/B, yaitu panjang usus yang dilewati penanda (A), dari pilorus hingga ujung

yang berwarna hitam, dengan panjang usus seluruhnya (B), dari pilorus hingga

rektum pada hewan uji. Nilai rasio A/B pada setiap kelompok perlakuan dirata-rata

dan kemudian dibandingkan antar kelompok perlakuan. Suatu zat atau senyawa

dikatakan memiliki efek antidiare bila nilai rasio A/B lebih kecil dibandingkan

dengan kontrol positif. Pada penelitian ini sediaan uji yang digunakan adalah infusa

daun putri malu dan bila nilai rasio A/B daun putri malu lebih kecil dari nilai rasio

A/B kelompok kontrol negatif, maka infusa daun putri malu memiliki efek sebagai

antidiare.

D. Pemilihan Kontrol Positif

Kontrol positif berfungsi sebagai pengendali metode dan pembanding hasil

penelitian bahan uji (untuk mengetahui bisa tidaknya bahan uji menggantikan kontrol

positif). Kontrol positif yang digunakan sebaiknya adalah senyawa yang telah

terbukti memiliki efek antidiare dan disesuaikan dengan metode uji yang digunakan,

yang dimaksud sesuai dengan metode uji adalah dalam hal mekanisme kerjanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

39

Kontrol positif yang digunakan hendaknya memiliki mekanisme kerja yang sesuai

dengan mekanisme kerja metode uji.

Pada penelitian ini digunakan metode transit intestinal yang mekanisme

kerjanya sesuai dengan salah satu mekanisme patofisiologi terjadinya diare, yaitu

perubahan motilitas usus. Oleh karena itu, kontrol positif yang digunakan sebaiknya

yang menunjukkan efek terhadap motilitas usus. Kontrol positif yang digunakan pada

penelitian ini adalah loperamid HCl karena loperamid HCl merupakan senyawa yang

menunjukkan aksi antidiare pada saluran pencernaan untuk mencegah peristaltik

(Anonim, 1994), hal ini sesuai dengan mekanisme kerja metode transit intestinal.

Pada penelitian ini nilai rasio A/B kelompok kontrol positif (loperamid HCl

dengan dosis terapi) dibandingkan dengan nilai rasio A/B kelompok infusa daun

putri malu. Bila nilai rasio A/B kelompok kontrol positif berbeda tidak bermakna

dengan nilai rasio A/B kelompok infusa daun putri malu, maka dapat dikatakan

bahwa infusa daun putri malu memiliki efek antidiare yang sama besarnya dengan

efek antidiare loperamid HCl pada dosis terapi.

E. Orientasi Percobaan

Orientasi percobaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah orientasi

dosis pemberian infusa daun putri malu. Orientasi ini dilakukan untuk

memperkirakan dosis efektif yang dapat menunjukkan efek antidiare. Orientasi ini

dilakukan terhadap 30 ekor hewan uji yang terbagi secara acak dalam 10 kelompok

perlakuan dengan masing-masing kelompok menggunakan 3 ekor hewan uji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

40

Kelompok perlakuan yang dilakukan pada orientasi antara lain: kelompok kontrol

negatif, kelompok infusa daun putri malu dengan berbagai peringkat dosis, kelompok

CMC Na 1%, kelompok kontrol positif dengan dosis terapi dan setengah dosis terapi.

Orientasi percobaan diawali dengan membagi hewan uji, yang sudah

dipuasakan selama lebih kurang 18 jam dan tetap diberi minum, ke dalam tiap

kelompok perlakuan, kemudian hewan uji mendapat perlakuan sesuai kelompok

perlakuannya. Kelompok perlakuan dalam orientasi ini antara lain : kelompok

kontrol negatif dengan pemberian larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%), kelompok

infusa daun putri malu dosis 1,25 mg/kg BB (I), 1,3 mg/kg BB (II), 2 mg/kg BB (III),

2,5 mg/kg BB (IV), 5 mg/kg BB (V), 7,5 mg/kg BB (VI), kelompok CMC Na 1%,

kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl dosis 7,28 × 10-4 g/kg

BB (dosis terapi) dan 3,64 × 10-4 g/kg BB (setengah dosis terapi). Masing-masing

hewan uji pada kelompok perlakuan memperoleh volume pemberian sebanyak 0,2

ml/20 g BB, kemudian dilanjutkan sesuai dengan cara kerja yang tercantum dalam

metode penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

41

Data panjang usus yang dilewati penanda, panjang usus seluruhnya dan

hasil perbandingan keduanya pada orientasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel I. Hasil orientasi kelompok kontrol negatif, dosis I, II, III, IV, V, VI, CMC Na 1%

dan kontrol positif

Kelompok Jumlah hewan uji

(ekor)

Rata-rata Rasio A/B

X SE

I 3 0,49 ± 0,02

II 3 0,41 ± 0,02

III 3 0,40 ± 0,02

IV 3 0,38 ± 0,03

V 3 0,35 ± 0,01

VI 3 0,46 ± 0,04

VII 3 0,38 ± 0,01

VIII 3 0,50 ± 0,01

IX 3 0,21 ± 0,01

X 3 0,34 ± 0,01 Keterangan: I : kelompok kontrol negatif dengan pemberian larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%) II : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis I (1,25 mg/kg BB) III : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis II (1,3 mg/kg BB) IV : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis III (2 mg/kg BB) V : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis IV (2,5 mg/kg BB) VI : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis V (5 mg/kg BB) VII : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis VI (7,5 mg/kg BB) VIII : kelompok CMC Na 1% IX : kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl dengan dosis 7,28 ×

10-4 g/kg BB X : kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl dengan dosis 3,64 ×

10-4 g/kg BB A : panjang usus yang dilewati penanda B : panjang usus seluruhnya A/B : rasio antara A dan B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

42

Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata rasio A/B kelompok

kontrol negatif dengan pemberian larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%) adalah 0,49,

sedangkan nilai rata-rata rasio A/B kelompok kontrol positif dengan pemberian

loperamid HCl dengan dosis 7,28 × 10-4 g/kg BB dan dosis 3,64 × 10-4 g/kg BB

secara berurutan adalah 0,21 dan 0,24. Hal ini menunjukkan bahwa kontrol positif

yang digunakan pada penelitian ini (loperamid HCl) memiliki efek sebagai antidiare

karena nilai rata-rata rasio A/B kelompok kontrol positif lebih kecil daripada rata-

rata rasio A/B kelompok kontrol negatif.

Pada orientasi ini terdapat 2 kelompok kontrol positif loperamid HCl dengan

dosis yang berbeda, yaitu dosis terapi (7,28 × 10-4 g/kg BB) dan setengah dosis terapi

(3,64 × 10-4 g/kg BB). Tujuan dilakukan pembedaan dosis kontrol positif ini adalah

untuk mengendalikan metode uji. Secara teori, semakin tinggi dosis yang diberikan

maka efek yang ditimbulkan akan semakin besar. Dari data hasil orientasi dapat

dilihat bahwa dengan peningkatan dosis pada kontrol positif (dari setengah dosis

terapi ke dosis terapi) terdapat peningkatan nilai rata-rata rasio A/B, yang berarti efek

yang ditimbulkan ikut meningkat seiring dengan peningkatan dosis. Hal ini

menunjukkan bahwa metode uji yang dipakai dalam penelitian ini benar (terkendali).

Pada penelitian ini terdapat kelompok CMC Na 1%, kelompok ini berfungsi

untuk pengontrol kontrol positif karena kontrol positif yang digunakan pada

penelitian ini adalah loperamid HCl yang disuspensikan ke dalam CMC Na 1% atau

dapat dikatakan bahwa CMC Na 1% merupakan agen pensuspensi loperamid HCl.

Pengontrolan ini dilakukan untuk melihat CMC Na 1 % memiliki efek sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

43

antidiare atau laksansia atau tidak keduanya. Bila CMC Na 1 % memiliki efek

sebagai antidiare atau laksansia maka tentu akan mempengaruhi nilai rasio A/B yang

dihasilkan kontrol positif. Dari data hasil orientasi diketahui bahwa nilai rata-rata

rasio A/B antara kelompok CMC Na 1 % dan kelompok kontrol negatif tidak jauh

berbeda dengan nilai rata-rata rasio A/B masing-masing 0,50 dan 0,49, sehingga

dapat dikatakan CMC Na 1 % tidak memiliki efek sebagai antidiare maupun

laksansia.

Dari data hasil orientasi diketahui bahwa nilai rata-rata rasio A/B pada

semua kelompok infusa daun putri malu dosis 1,25 mg/kg BB (I), 1,3 mg/kg BB (II),

2 mg/kg BB (III), 2,5 mg/kg BB (IV), 5 mg/kg BB (V), 7,5 mg/kg BB (VI) lebih

kecil daripada nilai rasio A/B kelompok kontrol negatif, sehingga dapat dikatakan

infusa daun putri malu memiliki efek sebagai antidiare.

Dari data orientasi juga diketahui bahwa pada dosis I hingga IV terjadi

penurunan nilai rata-rata rasio A/B, yang berarti peningkatan efek antiare, akan tetapi

pada dosis V nilai rasio A/B rata-rata mengalami peningkatan, yang berarti

penurunan efek antidiare dan pada dosis VI nilai rasio A/B rata-rata mengalami

penurunan kembali. Pada penelitian ini diputuskan untuk melanjutkan penelitian

dengan menggunakan infusa daun putri malu dosis II (1,3 mg/kg BB), dosis III (2

mg/kg BB) dan satu dosis tambahan yaitu 3 mg/kg BB.

Perbedaan nilai rata-rata rasio A/B yang dihasilkan dalam tiap kelompok

perlakuan tergantung pada kemampuan senyawa atau zat yang diberikan kepada tiap

kelompok untuk mempengaruhi peristaltik usus. Bila senyawa atau zat mempercepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

44

gerak peristaltik maka nilai rasio A/B akan semakin besar karena panjang usus yang

dilalui penanda semakin besar dan dapat dikatakan senyawa atau zat tersebut

memiliki efek sebagai laksansia. Bila senyawa atau zat memperlambat gerak

peristaltik maka nilai rasio A/B akan semakin kecil karena panjang usus yang dilalui

penanda semakin kecil dan dapat dikatakan senyawa atau zat tersebut memiliki efek

sebagai antidiare.

F. Efek Antidiare Infusa Daun Putri Malu

Efek antidiare infusa daun putri malu ditetapkan dengan cara kerja seperti

orientasi percobaan, hanya saja pada tahap ini digunakan 60 ekor hewan uji yang

terbagi sama banyak secara acak ke dalam 6 kelompok perlakuan, sehingga masing-

masing kelompok menggunakan 10 ekor hewan uji. Kelompok perlakuan pada tahap

ini antara lain kelompok kontrol negatif, kelompok infusa daun putri malu dosis 1,3

mg/kg BB (I), 2 mg/kg BB (II), 3 mg/kg BB (III), kelompok CMC Na 1%, kelompok

kontrol positif.

Dosis I dan II infusa daun putri malu yang digunakan pada tahap ini

merupakan hasil orientasi percobaan, sedangkan satu dosis lain yaitu 3 mg/kg BB

merupakan hasil penentuan penulis sendiri. Dasar dari penentuan ini adalah besar

dosis II (2 mg/kg BB) merupakan hasil kali 1,5 besar dosis I (1,3 mg/kg BB), untuk

itu agar peringkat dosis yang digunakan mengikuti deret logaritmik (deret ukur)

maka besar dosis II dikalikan 1,5 menghasilkan 3 mg/kg BB dan hasil ini digunakan

untuk dosis III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

45

Sebelum digunakan, setiap hewan uji dipuasakan terlebih dahulu selama

lebih kurang 18 jam tetapi minum tetap diberikan sepuasnya (ad libitum). Tujuan

hewan uji dipuasakan adalah untuk mengurangi kemungkinan pengaruh makanan

yang ada dalam usus pada proses kerja bahan atau zat uji. Selain itu, adanya

makanan dalam usus dapat menyebabkan terhambatnya gerakan penanda dari

lambung menuju rektum, sehingga akan mempengaruhi hasil yang diperoleh.

Hewan uji yang sudah dibagikan secara acak sebanyak 10 ekor tiap

kelompok perlakuan, mendapat perlakuan sesuai kelompoknya. Seperti yang telah di

sebutkan di atas kelompok perlakuan pada tahap ini antara lain: kelompok kontrol

negatif dengan pemberian larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%), kelompok infusa

daun putri malu dosis 1,3 mg/kg BB (I), 2 mg/kg BB (II), 3 mg/kg BB (III),

kelompok CMC Na 1%, kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl

dosis 7,28 × 10-4 g/kg BB (dosis terapi). Masing-masing hewan uji pada tiap

kelompok perlakuan meperoleh volume pemberian sebesar 0,2 ml/20 g BB.

Empat puluh lima menit setelah pemberian senyawa atau bahan uji pada

hewan uji sesuai dengan kelompok perlakuannya, hewan uji diberi larutan penanda.

Larutan penanda diberikan setelah 45 menit pemberian senyawa atau bahan uji untuk

memberikan waktu kerja (onset) terhadap senyawa atau bahan uji. Dua puluh menit

kemudian dilakukan pembedahan terhadap hewan uji. Sebelum dibedah hewan uji

dikorbankan dengan cara disoklasi leher. Mencit dapat dikorbankan dengan cara lain

misalnya dengan memasukkan mencit dalam wadah berisi karbon dioksida atau

karbon monooksida, cara lain adalah dengan penyuntikan pentobarbitone (150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

46

mg/kg BB) (Green, 1987). Pembedahan dilakukan untuk mengambil lambung hingga

rektum hewan uji sehingga dapat ditentukan nilai rasio A/B dengan cara mengukur

panjang usus yang dilalui penanda (A) dan panjang usus seluruhnya (B) dan

kemudian dibandingkan.

Hasil rasio A/B rata-rata tiap kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel II. Hasil rasio A/B kelompok kontrol negatif, dosis I, II, III, CMC Na 1% dan kontrol positif

Kelompok Jumlah hewan uji (ekor)

Rata-rata Rasio A/B X SE

I 10 0,53 ± 0,01

II 10 0,45 ± 0,01

III 10 0,28 ± 0,01

IV 10 0,39 ± 0,01

V 10 0,49 ± 0,01

VI 10 0,31 ± 0,01 Keterangan: I : kelompok kontrol negatif dengan pemberian larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%) II : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis I (1,3 mg/kg BB) III : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis II (2 mg/kg BB) IV : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis III (3 mg/kg BB) V : kelompok perlakuan CMC Na 1% VI : kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl dengan dosis 7,28 ×

10-4 g/kg BB

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata rasio A/B kelompok

kontrol negatif dengan pemberian larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%) adalah 0,53,

sedangkan nilai rata-rata rasio A/B kelompok kontrol positif dengan pemberian

loperamid HCl dengan dosis 7,28 × 10-4 g/kg BB adalah 0,31. Hal ini menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

47

hasil yang serupa dengan hasil orientasi, yang artinya loperamid HCl benar-benar

memiliki efek sebagai antidiare.

Dari tabel II diketahui bahwa nilai rata-rata rasio A/B kelompok CMC Na

1% adalah 0,49 yang relatif jauh lebih kecil dari kelompok kontrol negatif (nilai rata-

rata rasio A/B = 0,53). Hal ini menunjukkan bahwa CMC Na 1% memberikan efek

sebagai antidiare, namun kebenaran pernyataan ini dapat dibuktikan dengan uji post

hoc yang akan dilakukan.

Pada tabel II juga dapat dilihat bahwa nilai rata-rata rasio A/B kelompok

infusa daun putri malu dosis I, II, dan III berturut-turut adalah 0,45; 0,28 dan 0,39,

ini berarti nilai rata-rata rasio A/B kelompok infusa daun putri malu lebih kecil

daripada nilai rata-rata rasio A/B kelompok kontrol negatif. Dari hasil ini dapat

ditarik kesimpulan sementara yaitu infusa daun putri malu memiliki efek sebagai

antidiare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

48

Dari data besarnya nilai rata-rata rasio A/B masing-masing kelompok dapat

digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Keterangan: Kontrol (-) : kelompok kontrol negatif dengan pemberian larutan garam fisiologik

(NaCl 0,9%) Dosis I : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis I (1,3 mg/kg BB) Dosis II : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis II (2 mg/kg BB) Dosis III : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis III (3 mg/kg BB) CMC Na : kelompok perlakuan CMC Na 1% Kontrol (+) : kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl dengan dosis

7,28 × 10-4 g/kg BB

Gambar 11. Diagram batang rata-rata rasio A/B tiap kelompok perlakuan

Untuk memastikan kesimpulan sementara dilakukan uji statistik

menggunakan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Pada penelitian

ini dipilih uji ANOVA satu arah karena variabel bebas pada penelitian ini hanya satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

49

dan bersifat discrete, yaitu dosis infusa daun putri malu. Alasan lainnya adalah

variabel tergantungnya bersifat continuous, yaitu besarnya rasio usus yang dilewati

penanda dengan panjang usus seluruhnya (rasio A/B). Uji ANOVA satu arah

termasuk dalam statistik parametrik, maka data yang dapat diolah menggunakan uji

ini harus terdistribusi normal dan homogen. Uji normalitas data pada penelitian ini

dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan hasilnya menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal (p>0,05). Untuk uji homogenitas data, pada penelitian ini

digunakan Levene statistic dan hasilnya menunjukkan bahwa data homogen

(p>0,05). Karena data penelitian terdistribusi normal dan homogen maka dapat

dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah. Hasil dari uji ANOVA satu arah dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel III. Hasil uji ANOVA satu arah antar kelompok perlakuan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

Within Groups

Total

.468

.084

.551

5

54

59

.094

.002

60.403 .000

Hasil perhitungan uji ANOVA satu arah menunjukkan probabilitasnya

0,000 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antar

kelompok perlakuan (kelompok kontrol negatif, kelompok infusa daun putri malu

dosis I, II, III, kelompok CMC Na 1%, kelompok kontrol positif).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

50

Untuk mengetahui kelompok mana saja yang berbeda maka dilakukan uji

post hoc (Tukey). Secara ringkas hasil perhitungan uji post hoc (Tukey) dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel IV. Rangkuman hasil uji Tukey antar kelompok perlakuan

Keterangan: I : kelompok kontrol negatif dengan pemberian larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%) II : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis I (1,3 mg/kg BB) III : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis II (2 mg/kg BB) IV : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis III (3 mg/kg BB) V : kelompok perlakuan CMC Na 1% VI : kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl dengan dosis 7,28 ×

10-4 g/kg BB bb : menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) btb : menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05)

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata rasio A/B kelompok

kontrol negatif berbeda tidak bermakna dengan nilai rata-rata rasio A/B kelompok

CMC Na 1%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun nilai rata-rata rasio A/B

kelompok CMC Na 1% relatif jauh lebih kecil daripada nilai rata-rata rasio A/B

kelompok kontrol negatif, CMC Na 1% tidak memiliki efek antidiare maupun efek

laksansia.

Dari tabel IV diketahui bahwa seluruh kelompok perlakuan infusa daun

putri malu memiliki perbedaan nilai rata-rata rasio A/B yang bermakna dengan

Kelompok I II III IV V VI

I 0,001 bb 0,000 bb 0,000 bb 0,274 btb 0,000 bb

II 0,001 bb 0,000 bb 0,037 bb 0,223 btb 0,000 bb

III 0,000 bb 0,000 bb 0,000 bb 0,000 bb 0,535 btb

IV 0,000 bb 0,037 bb 0,000 bb 0,000 bb 0,000

V 0,274 btb 0,223 btb 0,000 bb 0,000 bb 0,000 bb

VI 0,000 bb 0,000 bb 0,535 btb 0,000 bb 0,000 bb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

51

kelompok kontrol negatif dan dilihat dari tabel 2 nilai rata-rata rasio A/B kelompok

perlakuan dosis infusa daun putri malu lebih kecil daripada nilai rata-rata rasio A/B

kelompok kontrol negatif. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa infusa daun putri

malu memiliki efek sebagai antidiare pada dosis 1,3 mg/kg BB (I), 2 mg/kg BB (II)

dan 3 mg/kg BB (III) dengan nilai rata-rata rasio A/B secara berurutan adalah 0,45;

0,28 dan 0,39.

Dari tabel IV juga dapat dilihat dosis infusa daun putri malu yang paling

efektif adalah dosis II, yaitu 2 mg/kg BB karena nilai rata-rata rasio A/B kelompok

dosis II memiliki perbedaan yang tidak bermakna dengan nilai rata-rata rasio A/B

kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl pada dosis terapi (7,28 ×

10-4 g/kg BB).

Dari tabel II dapat dilihat bahwa pada kelompok perlakuan dosis infusa

daun putri malu adanya peningkatan dosis tidak meningkatkan efek yang

ditimbulkan. Pada kelompok infusa dosis 1,3 mg/kg BB (I) dan 2 mg/kg BB (II) nilai

rata-rata rasio A/B berturut-turut adalah 0,45 dan 0,28. Dapat dilihat bahwa terjadi

penurunan nilai rata-rata rasio A/B, yang berarti peningkatan efek antidiare. Hal ini

disebabkan besarnya dosis I belum cukup untuk memberikan efek yang optimal. Dari

data dapat dilihat bahwa terjadi peningatan nilai rata-rata rasio A/B pada kelompok

infusa dosis 2 mg/kg BB (II) ke 3 mg/kg BB (III) dengan nilai rata-rata rasio A/B

berturut-turut adalah 0,28 dan 0,39 yang berarti penurunan efek antidiare. Hal ini

diduga penulis disebabkan karena adanya mimosin dalam putri malu. Mimosin

merupakan senyawa asam amino dan diketahui pula tanin dapat menggumpalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

52

protein yang tersusun dari asam amino, sehingga mimosin dapat dikatakan sebagai

inhibitor tanin. Hasil pada ketiga kelompok infusa daun putri malu bila dihubungkan

tidak membentuk garis linier, sehingga perlu efek infusa daun putri malu perlu

diteliti kembali dengan menggunakan peringkat dosis yang lebih banyak.

Dari hasil penelitian telah terbukti bahwa infusa daun putri malu memiliki

efek sebagai antidiare dengan menghambat peristaltik usus. Diare diketahui dapat

disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit maupun toksin, sehingga perlu

dilakukan pengujian yang dapat membuktikan kemampuan senyawa atau bahan

tersebut dalam melindungi usus dari penyebab-penyebab diare.

Efek antidiare pada infusa daun putri malu yang menghambat peristaltik

usus diduga karena kandungan tanin di dalamnya, tanin yang terkandung adalah

tanin yang dapat dihidrolisis dan tanin yang terkondensasi. Tanin diketahui memiliki

efek adstringensia yang dapat menciutkan lapisan permukaan usus. Dapat

digambarkan bahwa efek tanin adalah membuat lapisan pelindung dari protein

teragulasi pada mukosa di sepanjang dinding usus, mengurangi propokatip stimulus

untuk meningkatkan aktivitas peristaltik, sehingga peristaltik usus menjadi terhambat

(Mills & Bone, 2000). Akan tetapi tanin yang berefek sebagai antidiare dalam infusa

daun putri malu hanya sebuah dugaan yang tentunya perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut karena diketahui pada tanaman zat aktif yang dapat memberikan efek sebagai

antidiare antara lain flavonoid dan alkaloid (Winarno dan Sundari, 1996) dan kedua

zat ini terkandung dalam putri malu (Anonim, 1996 & Sari, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

53

Penelitian ini merupakan uji farmakologi (uji khasiat) yang termasuk

dalam uji pra klinik. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 760 tahun 1992 tentang Fitofarmaka, fitofarmaka diartikan sebagai sediaan

obat tradisional yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya

terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang memenuhi persyaratan yang berlaku.

Melalui penelitian ini diharapkan daun putri malu dapat menjadi produk fitofarmaka

dengan dilakukan beberapa uji sesuai dengan persyaratan produk fitofarmaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Infusa daun putri malu memiliki efek sebagai antidiare pada mencit putih betina

dengan metode transit intestinal.

2. Infusa daun putri malu yang memiliki efek sebagai antidiare pada dosis 1,30

mg/kg BB, 2 mg/kg BB dan 3 mg/kg BB.

3. Nilai rasio antara panjang usus yang ditempuh penanda dengan panjang usus

seluruhnya yang dihasilkan pada dosis infusa daun putri malu 1,30 mg/kg BB, 2

mg/kg BB dan 3 mg/kg BB berturut-turut adalah 0,45; 0,28 dan 0,39.

B. Saran

1. Dilakukan penelitian efek antidiare daun putri malu dengan menggunakan

peringkat dosis yang lebih beragam terutama di antara dosis 2 mg/kg BB dan 3

mg/kg BB.

2. Dilakukan penelitian uji efek antidiare putri malu dengan menggunakan metode

proteksi terhadap diare oleh oleum ricini.

3. Dilakukan penelitian lanjutan mengenai kandungan dalam daun putri malu yang

berefek sebagai antidiare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

55

4. Dilakukan uji identifikasi adanya tanin dalam infusa daun putri malu

menggunakan besi (III) klorida.

5. Dilakukan penelitian mengenai uji toksisitas infusa daun putri malu sebagai

langkah awal pengembangan menjadi produk fitofarmaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

56

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I K., Yulinah, E., Sigit, J. I., Fisheri K., N., Insanu, M., 2004, Efek Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih dan Jambu Biji Daging Buah Merah Sebagai Antidiare, Acta Pharmaceutica Indonesia, Vol. XXIX, No.1, 19-27, ITB, Bandung

Ajizah, A., 2004, Sensitivitas Salmonella typhimurium Terhadap Ekstrak Daun

Psidium guajava L., Bioscientiae, 1, no. 1, 31-38 Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, 2, 70, Departemen Kesehatan RI, Jakarta Anonim, 1989, The Treatment and Prevention of Acute Diarrhoea Practical

Guidelines, diterjemahkan oleh Andrianto, P., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Anonim, 1991, Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka : Penapisan

Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Alam, 23-26, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 9, Departemen Kesehatan RI,

Jakarta Anonim, 1996, Materia Medika Indonesia VI, 158-162, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 2007, Diare, USAID, http://www.esp.or.id/handwashing/media/diare.pdf,

diakses tanggal 16 Februari 2008 Arisandi, Y. dan Andriani, Y., 2006, Khasiat Tanaman Obat : Berisi 158 Jenis

Tanaman Obat, 379-380, Eska Media, Jakarta Bruneton, J., 1999, Pharmacognosie, Phytochemie, Plantes Medicinales,

diterjemahkan oleh Hatton, C. K., 370-387, Intercept Ltd. De Muth, J. E., 1999, Basic Statistics and Pharmaceutical Statistical Applications,

83-95, 115-125, 223-225, Marcel Dekker, Inc., New York Longe, R.L., & DiPiro, J.T., 1997, in DiPiro, J.T., (Eds.), Pharmacotherapy : A

Pathophysiologic Approach, 3th edition, 767-774, Apleton & Longe 1997, Stamford

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

57

Djamhuri, A., 1995, Sinopsis Farmakologi dengan Terapan Khusus di Klinik dan

Perawatan, edisi pertama, cetakan ketiga, 101, Penerbit Hipokrates, Jakarta Dollery, S. C., 1991, Therapeutic Drugs, volume 2, Churchill Livingstone Edinburg,

London Firdaus, 1997, Etiologi Diare karena Infeksi di Indonesia, Medika, edisi 23 tahun I,

41-44 Green, C. J., Eutanasia, in Tuffery, A. A., (Ed.), 1987, Laboratory Animals; An

Introduction, for New Experimenters, 171-176, John Wiley & Sons Ltd, USA Hagerman, A. E., 2002, Tannin Chemistry,

http://www.users.muohio.edu/hagerman/tanin.pdf, diakses tanggal 2 April 2009

Harborne, J.B., 1984, Phytocemical Methods, diterjemahkan oleh Padmawinata, K.

dan Soediro, I., 102-109, Institut Teknologi Bandung, Bandung Mills, S., dan Bone, K., 2000, Principles and Practice of Phytotherapy : Modern

Herbal Medicine, 34-37, 68-70, Churchill Livingstone Pramesti, G., 2007, Aplikasi SPSS 15.0 dalam Model Linier Statistika, 23-35, PT.

Elex Media Komputindo, Jakarta Santoso, S., 2001, Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik, cetakan kedua, 86-

100, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Sari, K. I., 2002, Pemeriksaan Farmakognosi Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.),

Skripsi, Umiversitas Sanata Dharma, Yogyakarta Sigiyanto, 1997, Penatalaksanaan Diare pada Malnutrisi, Medika, edisi 23 tahun I,

35-40 Skach, W., Daley, C. L., Forsmark, C. E., 1988, Handbook of Medical Treatment,

diterjemahkan oleh Indraty Secilia, 33-66, 393-397, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya, cetakan pertama, edisi kelima, PT. Elexmedia Komputindo Keluarga Gramedia, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

58

Van Steenis, C. G. G. J., 1992, Flora, cetakan ke-6, 207, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Widjaja, M. C., 2002, Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita, Cetakan I,

Kawan Pustaka, 4-10, Jakarta Widowati, L., Dzulkarnain, B., Wahjoedi, B., Subanu, N. P., Paramita, D. I., Sundari,

D., 1994, Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia VI, 124, Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Widowati, L., Wahjoedi, B., Dzulkamain, B., Sa'roni, Adjirni, Winarno, M. W.,

Sundari, D., 1997, Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia VII, 167-168, Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Winarno, M. W., dan Sundari, D., 1996, Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Obat Diare

di Indonesia, Cermin Dunia Kedokteran, 109, 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

L

Lampiran 1: Foto tanamman putri mal

lu (Mimosa ppudica Linnn.)

660

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

61

Lampiran 2: Foto daun putri malu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

62

Lampiran 3: Perhitungan dosis I

Serbuk simplisia putri malu ditimbang sebanyak 13 mg kemudian dibuat infusa 100

ml, dengan berat badan mencit 20 gram dan volume pemberian 0,2 ml, maka:

C V D BB

DC V

BB

13 mg 100 ml⁄ 0,2 ml

0,02 kg

1,30 mg kg BB⁄

Lampiran 4: Perhitungan dosis II

Serbuk simplisia putri malu ditimbang sebanyak 20 mg kemudian dibuat infusa 100

ml, dengan berat badan mencit 20 gram dan volume pemberian 0,2 ml, maka:

C V D BB

DC V

BB

20 mg 100 ml⁄ 0,2 ml

0,02 kg

2 mg kg BB⁄

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

63

Lampiran 5: Perhitungan dosis III

Serbuk simplisia putri malu ditimbang sebanyak 30 mg kemudian dibuat infusa 100

ml, dengan berat badan mencit 20 gram dan volume pemberian 0,2 ml, maka:

C V D BB

DC V

BB

30 mg 100 ml⁄ 0,2 ml

0,02 kg

3 mg kg BB⁄

Lampiran 6: Perhitungan dosis kontrol positif

Diketahui dosis terapi loperamid HCl untuk orang Indonesia dewasa (berat badan 50

kg) adalah 4 mg (Tjay dan Raharja, 2002), maka dalam penelitian ini digunakan ini.

Bila dosis ini dikonversikan ke orang Eropa dewasa (berat badan 70 kg) maka dapat

ditentukan dengan cara berikut : 7050 4. 10 g 0,056 g 70 kg BB⁄

Faktor konversi dosis manusia 70 kg ke mencit 20 g = 0,0026, maka:

0,0026 0,056 1,456 10 g 20 g BB⁄ atau 7,28 10 g/kg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

64

Lampiran 7: Pembuatan larutan kontrol positif

Konsentrasi larutan lopeamid HCl yang dibutuhkan dihitung dengan cara:

C V D BB

C D BB

V

7,28. 10 g kg BB⁄ 0,02 kg

0,2 ml

7,28 10 g/ml atau 7,28 10 g/100 ml

Dari perhitungan di atas, didapat bahwa loperamid HCl yang diambil sebanyak 7,28

× 10-3 g. Loperamid HCl diambil dari tablet X sebanyak 10 tablet yang mengandung

2 mg loperamid HCl tiap tablet. Berat tablet yang harus diambil dapat dihitung

dengan cara:

Berat kandungan loperamid HCl dalam sejumlah tabletBerat sejumlah tablet

Berat kandungan loperamid HClyang dikehendaki

Berat tablet yang diambil

0,020 g1,0222 g

0,00728 gX

X0,00728 1,0222

0,020

0,37208 g ~ 0,3721 g

Berat tablet yang diambil sebesar 0,3721 g dan kemudian ditambahkan dengan CMC

Na 1% hingga 100 ml, sehingga dapat dikatakan larutan mengandung loperamid HCl

dengan konsentrasi 7,28 10 g/100 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

65

Lampiran 8: Tabel hasil orientasi kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan beberapa dosis infusa daun putri malu

Keterangan: I : kelompok kontrol negatif dengan pemberian larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%) II : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis I (1,25 mg/kg BB) III : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis II (1,3 mg/kg BB) IV : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis III (2 mg/kg BB) V : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis IV (2,5 mg/kg BB) VI : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis V (5 mg/kg BB) VII : kelompok perlakuan infusa daun putri malu dosis VI (7,5 mg/kg BB)

Kelompok A (cm) B (cm) A/B Rata-rata Rasio A/B X SE

I 16,5 20 17

33 38 38

0,50 0,53 0,45

0,49 ± 0,02

II 13 15,5 20,5

35 38

45,5

0,37 0,41 0,45

0,41 ± 0,02

III 20 20

16,5

49 45

46,5

0,41 0,44 0,36

0,40 ± 0,02

IV 15,5 19,7 13,5

40,2 45 42

0,39 0,44 0,32

0,38 ± 0,03

V 18,5 14 16

52 39 47

0,36 0,36 0,34

0,35 ± 0,01

VI 21 17 12

45 33,5 30,5

0,47 0,51 0,39

0,46 ± 0,04

VII 14 13,5 12,5

37 37 31

0,38 0,36 0,40

0,38 ± 0,01

VIII 18 14,5 27,5

36 30 53

0,50 0,48 0,52

0,50 ± 0,01

IX 10,5 8,5 9,5

45 38,5 50

0,23 0,22 0,19

0,21 ± 0,01

X 16 13,5 14,5

48 38 43

0,33 0,36 0,34

0,34 ± 0,01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

66

VIII : kelompok CMC Na 1% IX : kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl dengan dosis 7,28 ×

10-4 g/kg BB X : kelompok kontrol positif dengan pemberian loperamid HCl dengan dosis 3,64 ×

10-4 g/kg BB A : panjang usus yang dilewati penanda B : panjang usus seluruhnya A/B : rasio antara A dan B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

67

Lampiran 9: Data hasil penelitian pada kelompok kontrol negatif larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%)

Mencit A (cm) B (cm) A/B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

20 19,5 17

15,3 17

21,9 22,7 25

18,5 23,3

35,5 39

31,5 32 36 39 40 45

38,5 43

0,56 0,50 0,54 0,48 0,47 0,56 0,57 0,56 0,48 0,54

Rata-rata 0,53 Keterangan : A : panjang usus yang dilewati penanda B : panjang usus seluruhnya A/B : rasio antara A dan B

Lampiran 10: Data hasil penelitian pada kelompok dosis I (1,30 mg/kg BB) infusa daun putri malu

Mencit A (cm) B (cm) A/B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

15,5 17

15,5 17,5 16

17,5 18 17 21 16

31 37 31 39 40

48,5 37

39,5 45 38

0,50 0,46 0,50 0,45 0,40 0,36 0,49 0,43 0,47 0,42

Rata-rata 0,45 Keterangan : A : panjang usus yang dilewati penanda B : panjang usus seluruhnya A/B : rasio antara A dan B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

68

Lampiran 11: Data hasil penelitian pada kelompok dosis II (2 mg/kg BB) infusa daun

putri malu

Mencit A (cm) B (cm) A/B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

9 12,5 10

10,5 11

10,5 10 12 11 10

33,2 39 37 39 37 39 40 38 36 40

0,27 0,32 0,27 0,27 0,30 0,27 0,25 0,32 0,31 0,25

Rata-rata 0,28 Keterangan : A : panjang usus yang dilewati penanda B : panjang usus seluruhnya A/B : rasio antara A dan B

Lampiran 12: Data hasil penelitian pada kelompok dosis III (3 mg/kg BB) infusa

daun putri malu

Mencit A (cm) B (cm) A/B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

17,4 18,5 18

12,2 17 15 18 17 13 15

42 46 42 38 44

33,5 41 42 41

39,5

0,41 0,40 0,43 0,32 0,39 0,45 0,44 0,40 0,32 0,38

Rata-rata 0,39 Keterangan : A : panjang usus yang dilewati penanda B : panjang usus seluruhnya A/B : rasio antara A dan B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

69

Lampiran 13: Data hasil penelitian pada kelompok CMC Na 1%

Mencit A (cm) B (cm) A/B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

24 19 18

14,5 49,5 30

27,5 25 24

17,5

47 46 36 30 39 57 53 54 46 39

0,51 0,41 0,50 0,48 0,50 0,53 0,52 0,46 0,52 0,45

Rata-rata 0,49 Keterangan : A : panjang usus yang dilewati penanda B : panjang usus seluruhnya A/B : rasio antara A dan B

Lampiran 14: Data hasil penelitian pada kelompok kontrol positif loperamid HCl

dengan dosis 7,28 × 10-4 g/kg BB

Mencit A (cm) B (cm) A/B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

14,5 8,5 14,5 14 13

12,5 18,5 12 16

14,5

46 34

40,5 44 49 43 52 40 47 41

0,31 0,25 0,36 0,32 0,26 0,29 0,35 0,30 0,34 0,35

Rata-rata 0,31 Keterangan : A : panjang usus yang dilewati penanda B : panjang usus seluruhnya A/B : rasio antara A dan B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

70

Lampiran 15: Foto usus pada perlakuan kontrol negatif larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%)

Keterangan : A : Panjang usus yang dilewati penanda B : Panjang usus seluruhnya 1 : Lambung 2 : Pilorus 3 : Apendik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

71

Lampiran 16: Foto usus pada perlakuan infusa daun putri malu dosis I (1,30 mg/kg

BB)

Keterangan : A : Panjang usus yang dilewati penanda B : Panjang usus seluruhnya 1 : Lambung 2 : Pilorus 3 : Apendik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

72

Lampiran 17: Foto usus pada perlakuan infusa daun putri malu dosis II (2 mg/kg BB)

Keterangan : A : Panjang usus yang dilewati penanda B : Panjang usus seluruhnya 1 : Lambung 2 : Pilorus 3 : Apendik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

73

Lampiran 18: Foto usus pada perlakuan infusa daun putri malu dosis III (3 mg/kg

BB)

Keterangan : A : Panjang usus yang dilewati penanda B : Panjang usus seluruhnya 1 : Lambung 2 : Pilorus 3 : Apendik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

74

Lampiran 19: Foto usus pada perlakuan CMC Na 1%

Keterangan : A : Panjang usus yang dilewati penanda B : Panjang usus seluruhnya 1 : Lambung 2 : Pilorus 3 : Apendik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

75

Lampiran 20: Foto usus pada perlakuan kontrol positif loperamid HCl dengan dosis

7,28 × 10-4 g/kg BB

Keterangan : A : Panjang usus yang dilewati penanda B : Panjang usus seluruhnya 1 : Lambung 2 : Pilorus 3 : Apendik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

76

Lampiran 21: Hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Rasio

N 60

Normal Parametersa Mean .4087

Std. Deviation .09666

Most Extreme Differences Absolute .120

Positive .120

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z .933

Asymp. Sig. (2-tailed) .348 a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

77

Lampiran 22: Hasil perhitungan dengan uji ANOVA satu arah

Test of Homogeneity of Variances

Rasio

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.481 5 54 .789

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

Within Groups

Total

.468

.084

.551

5

54

59

.094

.002

60.403 .000

Descriptives Rasio

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum MaximumLower Bound Upper Bound

Kontrol (-) 10 .5260 .03921 .01240 .4979 .5541 .47 .57

Dosis I 10 .4480 .04590 .01451 .4152 .4808 .36 .50

Dosis II 10 .2830 .02710 .00857 .2636 .3024 .25 .32

Dosis III 10 .3940 .04477 .01416 .3620 .4260 .32 .45

CMC Na 10 .4880 .03795 .01200 .4609 .5151 .41 .53

Kontrol (+) 10 .3130 .03831 .01212 .2856 .3404 .25 .36

Total 60 .4087 .09666 .01248 .3837 .4336 .25 .57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

78

Lampiran 23: Hasil perhitungan dengan uji Tukey

Multiple Comparisons Tukey HSD

(I)

Perlakuan

(J)

Perlakuan

Mean

Difference (I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol (-) Dosis I .07800* .01760 .001 .0260 .1300

Dosis II .24300* .01760 .000 .1910 .2950

Dosis III .13200* .01760 .000 .0800 .1840

CMC Na .03800 .01760 .274 -.0140 .0900

Kontrol (+) .21300* .01760 .000 .1610 .2650

Dosis I Kontrol (-) -.07800* .01760 .001 -.1300 -.0260

Dosis II .16500* .01760 .000 .1130 .2170

Dosis III .05400* .01760 .037 .0020 .1060

CMC Na -.04000 .01760 .223 -.0920 .0120

Kontrol (+) .13500* .01760 .000 .0830 .1870

Dosis II Kontrol (-) -.24300* .01760 .000 -.2950 -.1910

Dosis I -.16500* .01760 .000 -.2170 -.1130

Dosis III -.11100* .01760 .000 -.1630 -.0590

CMC Na -.20500* .01760 .000 -.2570 -.1530

Kontrol (+) -.03000 .01760 .535 -.0820 .0220

Dosis III Kontrol (-) -.13200* .01760 .000 -.1840 -.0800

Dosis I -.05400* .01760 .037 -.1060 -.0020

Dosis II .11100* .01760 .000 .0590 .1630

CMC Na -.09400* .01760 .000 -.1460 -.0420

Kontrol (+) .08100* .01760 .000 .0290 .1330

CMC Na

Kontrol (-) -.03800 .01760 .274 -.0900 .0140

Dosis I .04000 .01760 .223 -.0120 .0920

Dosis II .20500* .01760 .000 .1530 .2570

Dosis III .09400* .01760 .000 .0420 .1460

Kontrol (+) .17500* .01760 .000 .1230 .2270

Kontrol (+) Kontrol (-) -.21300* .01760 .000 -.2650 -.1610

Dosis I -.13500* .01760 .000 -.1870 -.0830

Dosis II .03000 .01760 .535 -.0220 .0820

Dosis III -.08100* .01760 .000 -.1330 -.0290

CMC Na -.17500* .01760 .000 -.2270 -.1230 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

79

Lampiran 24: Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan panjang usus seluruhnya pada kelompok kontrol negatif

Histogram kelompok kontrol (-)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

80

Lampiran 25: Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan panjang usus seluruhnya pada kelompok dosis I (1,30 mg/kg BB)

Histogram kelompok dosis I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

81

Lampiran 26: Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan panjang usus seluruhnya pada kelompok dosis II (2 mg/kg BB)

Histogram kelompok dosis II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

82

Lampiran 27: Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan panjang usus seluruhnya pada kelompok dosis III (3 mg/kg BB)

Histogram kelompok dosis III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

83

Lampiran 28: Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan panjang usus seluruhnya pada kelompok CMC Na

Histogram kelompok CMC Na

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

84

Lampiran 29: Histogram rasio antara panjang usus yang dilewati penanda dan panjang usus seluruhnya pada kelompok kontrol positif Histogram kelompok kontrol positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileEFEK ANTIDIARE DENG Diaj Mem U INFUSA D PADA ME AN METO ukan untuk peroleh Ge Program D Nix NI FAKU NIVERSIT YO AUN PUTR NCIT

85

BIOGRAFI PENULIS

Penulis dilahirkan di Pasuruan pada tanggal 18 November

1986 sebagai anak tunggal dari James Stewart Joel dan

Maria Juliani Kristiana. Penulis menempuh pendidikan di

TK Panti Parama Pandaan pada tahun 1992-1993, SDK Panti

Parama Pandaan pada tahun 1993 – 1999, di SLTPK Panti

Parama Pandaan pada tahun 1999 – 2002, di SMA Kolese

De Britto pada tahun 2002 – 2005 dan menyelesaikan pendidikan S1 di

Universitas Sanata Dharma pada tahun 2009. Penulis pernah menjadi asisten

dosen untuk praktikum Farmakologi Dasar dan Biofarmasetika pada tahun

2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI