pkn xii
TRANSCRIPT
KEWARGANEGARAANBAB 1
PANCASILA
PANCASILA
Pancasila sebagai IdeologiPancasila sebagai Ideologi terbukaPancasila sebagai Sumber NilaiPancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Sikap Positif terhadap Nilai-nilai PancasilaPerilaku Konstitusional dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara
Pancasila sebagai Ideologi
Istilah Pancasila Negara Kertagama → Mpu Prapanca
Sutasoma → Mpu Tantular
Buku Sutasoma, Pancasila dalam bahasa sanskerta mempunyai arti berbatu sendi yang lima yang berarti pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama) yang terdiri dari :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan2. Tidak boleh mencuri3. Tidak boleh berjiwa dengki4. Tidak boleh berbohong5. Tidak boleh mabuk minuman keras
Beberapa Penyebutan Pancasila
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia 2. Pancasila sebagai kepribadian hidup bangsa
Indonesia3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia4. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sumber tertib hukum bagi negara Republik Indonesia
6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Nama Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 atas usulan Ir.Soekarno dalam sidang pertama BPUPKI.
BPUPKI telah mengadakan sidang 2 kali, yaitu :
Sidang Pertama, tgl 29 Mei s.d. 1 Juni 1945 (dikemukakan usul dan pendapat oleh anggota BPUPKI mengenai Dasar Negara dan Rancangan UUD).
Sidang Kedua, tgl 10 s.d. 16 Juli 1945.
Sidang BPUPKI 1.
KONSEP PANCASILA
1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Piagam Jakarta
1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Konsep Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa :
Merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan negara agar dapat :
Mampu berdiri kokoh
Dapat mengetahui arah tujuan dalam mengenal dan memecahkan masalah (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan) yang dihadapi oleh bangsa, dan
Tidak terombang ambing oleh keadaan apapun, termasuk dalam era global dewasa ini
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
IndonesiaPancasila = dasar falsafah
negara (philoophische grondslag)
Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara ada dalam bunyi pembukaan UUD 1945 alinea IV.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila bersifat tetap dan tidak dapat diubah meskipun oleh MPR hasil Pemilu.
Nilai dasar Pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea I, II, III, dan IV.
Pancasila mengandung 3 dimensi:
1. Dimensi Realitas2. Dimensi Idealis3. Dimensi Fleksibilitas
Nilai InstrumentalNilai Dasar Pancasila
PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
1. Nilai KetuhananMengandung arti pengakuan dan keyakinan bangsa Indonesia terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
2. Nilai KemanusiaanMengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
3. Nilai PersatuanMengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kesadaran rakyat untuk membina rasa Nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Nilai Kerakyatanmengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5. Nilai KeadilanSebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur serta lahiriah ataupun batiniah.
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok pesoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.
Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistemnilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi ‘yang menyandangnya’.
Yang menyandangnya itu di antaranya:1. pengembangan ilmu pengetahuan, 2. pengembangan hukum,3. supremasi hukum dalam perspektif pengembangan HAM, 4. pengembangan sosial politik, 5. pengembangan ekonomi, 6. pengembangan kebudayaan bangsa, 7. pembangunan pertahanan, dan8. sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebagai titik tolak memahami
asal mula Pancasila.
1.Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik
Manusia harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik.
Pancasila sebagai paradigma pengembangan politik diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila.
Pembangunan politik dapat dikembangkan berdasarkan :1. Moral ketuhanan2. Kemanusiaan3. Persatuan4. Kerakyatan 5. Keadilan
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat Pancasila.
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan.
Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.
3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya
Pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.
Pembangunan sosial budaya bertujuan untuk mencapai persatuan dan kesatuan.
Perilaku Konstitusional dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara
Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa
Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan keamanan telah diterima bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara.
Sikap Positif terhadap Nilai-nilai Pancasila
Sikap Positif terhadap nilai Ketuhanan1.menjalankan ibadah
sesuai agama dan kepercayaan secara tekun
2.Menjalankan perintah dan menjauhi larangan agama
3.Menghormati sesama umat beragama
4.Bekerjasama dan rukun dengan sesama umat beragama
5.Tidak bersikap fanatik dan tidak memaksakan agama
Sikap Positif terhadap nilai kemanusiaan1. menolong sesama yang
membutuhkan bantuan2. Mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
3. Menghormati hak dan kewajiban setiap orang
4. Membela kebenaran dan keadilan
5. Menyayangi sesama manusia
Sikap Positif terhadap Nilai-nilai Pancasila
Sikap Positif terhadap nilai Persatuan1. Rela berkorban
untuk kepentingan bangsa
2. mencintai Tanah Air (nasionalisme)
3. Menciptakan persatuan dan kesatuan
4. Ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan
5. Mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
Sikap Positif terhadap nilai kerakyatan1. Ikut serta dalam
pemilu2. Melaksanakan hal
pemilih dan dipilih3. Menghormati
pendapat orang lain4. Memutuskan sesuatu
dengan cara demokrasi
5. Tidak memaksakan kehendak
Sikap Positif terhadap Nilai-nilai Pancasila
Sikap Positif terhadap nilai keadilan1. Melaksanakan hidup sederhana2. Membiasakan sikap hidup hemat3. Mengupayakan kesejahteraan dan
keadilan bagi rakyat4. Menerapkan keadilan dalan
kehidupan bersama5. Menghargai hasil karya orang lain
SISTEM PEMERINTAHAN
BAB 2 KEWARGANEGARAAA
N
PengertianSistem
Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan
berbagai negara
SP. Presidensi
al
Pelaksanaan Sistem
Pemerintahan Indonesia
SP. Afrika Selatan
SP. Parlementer
Pengaruh Sistem Pemerintahan Antarnegara
Sikap terhadap
pelaksanaan Sistem
Pemerintahan yang berlaku
SP. China
SP. Inggris
SP. Amerika Serikat
Pengertian
SISTEM PEMERINTAHAN
Sistem Pemerintahan : Sistem → keseluruhan dari beberapa bagian yang mempunyai
hubungan fungsional, baik antarbagian-bagian maupun hubungan struktural sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu ketergantungan.
Pemerintahan berasal dari kata ‘Pemerintah’.# Pemerintahan dalam arti luas meliputi badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.# Pemerintahan dalam arti sempit meliputi Presiden, Wakil Presiden, dan para menteri atau kabinet yang disebut badan eksekutif.
Sistem Pemerintahan → suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantung dan berpengaruh dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan.
Bentuk PemerintahanA. Pemerintahan KLASIK
Dalam teori Klasik, bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya
Ajaran Plato (429-347 SM)1. Aristokrasi2. Timokrasi3. Oligarki4. Demokrasi5. Tirani
Ajaran Aristoteles (384-322 SM)1. Monarki2. Tirani3. Aristokrasi4. Oligarki5. Politeia6. Demokrasi
Ajaran Polybius (204-122 SM)Dikenal dengan teori siklus Polybius
Skema Teori Siklus Polybius
Sifatnya baikUntuk kepentingan :
RakyatDipegang oleh : satu
orang
MONARKI
Oligarki
Okhlokrasi TIRANI
Demokrasi Aristokrasi
Sifatnya jelaku/ kepentingan kelompoknya
Dipegang oleh : sekelompok
Sifatnya baiku/ kepentingan
rakyatDipegang oleh :
rakyat
Sifatnya jeleku/ kepentingan
pribadiDipegang oleh : beberapa orang
Sifatnya baiku/ kepentingan
umumDipegang oleh : beberapa orang
Sifatnya jeleku/ kepentingan:
sekelompok orangDipegang oleh:
beberapa orang/ bangsawan
B. Bentuk Pemerintahan MonarkiC. Bentuk Pemerintahan
Republik
1. Monarki Absolut2. Monarki
Konstitusional3. Monarki
Parlementer
1. Republik Absolut2. Republik
Konstitusional3. Republik
Parlementer
Bentuk
Pemer
intahan
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
Kedudukan eksekutif tidak tergantung/ tidak bertanggung jawab pada legislatif. Dasar hukum kekuasaan eksekutif dikembalikan kepada pemilihan rakyat.
Dalam Praktiknya, sistem presidensial menerapkan teori Trias Politika Montesqueu secara murni melalui pemisahan kekuasaaan (Separation of Power ). Contohnya adalah Amerika dengan Chek and Balance. Sedangkan yang diterapkan di Indonesia adalah pembagian kekuasaan (Distribution of Power).
Amerika Serikat merupakan induk dari sistem pemerintahan presidensial
Kelebihan dan Kelemahan sistem Pemerintahan Presidensial
Kelebihan Kelemahan Pemerintah selama
masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan oleh parlemen, maka pemerintahan akan berjalan stabil dan pelaksanaan program tidak terganggu krisis kabinet.
Karena pemerintah tidak dapat dijatuhkan oleh parlemen, maka pengawasan terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Presidensial
1. Penyelenggara negara berada di tangan presiden. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.
2. Kabinet dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung jawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen/legislatif.
3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen.
4. Presiden tak dapat membubarkan parlemen
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat sebagai lembaga perwakilan.
6. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
INGAT!!
Sistem Pemerintahan Parlementer
Merupakan sistem pemerintahan antara eksekutif dan legislatif mempunyai hubungan yang bersifat timbal balik dan saling berpengaruh.
Kedudukan kepala negara hanya sebagai lambang dan kekuasaan yang nyata dalam pemerintahan tidak nampak.
Inggris merupakan induk dari sistem pemerintahan parlementer
Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Parlementer
1. Raja/ratu atau presiden adalah sebagai kepala negara.
2. Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat.
3. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri.
4. Badan legislatif/parlemen anggotanya dipilih melalui pemilu.
5. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif.
6. Dalam sistem dua partai, pembentuk kabinet dan sekaligus sebagai perdana menteri adalah ketua partai politik yang memenangkan pemilu, yg kalah berlaku sebagai pihak oposisi.
7. Dalam sistem banyak partai, kabinet harus membentuk koalisi, karena harus mendapat dukungan kepercayaan dari parlemen.
8. Apabila terjadi perselisihan antara kabinet dan parlemen dan kepala negara beranggapan kabinet berada dalam pihak yang benar, maka kepala negara akan membubarkan parlemen. INGA
T!!
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer
Kelebihan Kelemahan
1. Pembuatan kebijakan dapat dilakukan secara cepat.
2. Tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
3. Ada pengawas yang kuat dari parlemen terhadap kabinet.
1. Kedudukan eksekutif tergantung pada dukungan mayoritas parlemen.
2. Kelangsungan kedudukan eksekutif tidak bisa ditentukan.
3. Parlemen dijadikan tempat kaderisasi partai.
Pengaruh Sistem Pemerintahan Antarnegara
Ada dua macam sistem pemerintahan yang banyak digunakan 1. Presidensial2. ParlementerSuatu sistem pemerintahan dapat mempengapuhi sistem pemerintahan negara lain. Sistem pemerintahan negara dapat berdampak positif maupun negatif. Pengaruh dampak tersebut dapat disebabkan oleh :3. Ilmu pengetahuan 4. Teknologi 5. Globalisasi6. Perkembangn dunia
Contoh pengaruh sistem pemerintahan suatu negara adalah pemilihan langsung presiden dan wakil presiden.pada pemilu 2009 di Indonesia yang meniru pemilu di Amerika Serikat.
Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945
Menurut UUD 1945, bahwa sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem distribution of power.
Dengan argumentasi, bahwa UUD 1945 :
1. Tidak membatasi secara tajam, bahwa tiap kekuasaan itu harus dilakukan oleh suatu organisasi/badan tertentu yang tidak boleh saling campur tangan.
2. Tidak membatasi kekuasaan itu dibagi atas 3 bagian saja dan juga tidak membatasi kekuasaan dilakukan oleh 3 organ saja.
3. Tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan MPR, pasal 1 ayat 2, kepada lembaga negara lainnya.
7 butir kunci pokok sistem pemerintahan indonesia
1. Indonesia adalah negara hukum (Reechstat).
2. Sistem Konstitusional.3. Kedaulatan tertinggi berada di tangan
rakyat (MPR).4. Presiden adalah penyelenggara
pemerintahan yang tertinggi.5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada
DPR.6. Menteri negara adalah pembantu presiden.7. Kekuasaan kepada negara terbatas.
Sistem Pemerintahan Negara R.I. Sebelum dan Setelah Amandemen UUD 1945
Masa Orde Baru(Sebelum amandemen UUD 1945)
Masa Reformasi(Setelah Amandemen UUD 1945)
Indonesia adalah negara hukum (rechtssaat)
Negara Indonesia adalah negara Hukum.
Sistem Konstitusional Sistem Konstitusional
Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Kekuasaan negara tertinggi di Tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Presiden ialah penyelenggara peme-rintah Negara yang tertinggi menurut UUD.
Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut UUD.
Presiden tidak bertanggungjawab ke-pada Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak ber-tanggungjawab kepada Dewan Perwa-kilan Rakyat.
Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak ber-tanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
STRUKTUR KETATANEGARAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Sebelum Amandemen UUD 1945
JIWA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA PANCASILA
PEMBUKAAN UUD 1945
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
MPR
PRESIDEN DPADPRBPKMA
Setelah Amandemen UUD 1945
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
BPK
MPR
DPD DPR
PRESIDEN
WAPRES
KEHAKIMAN
MK MA KY
Sikap Terhadap Pelaksanaan Sistem yang Berlaku
Pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia berdasar pada UUD 1945 hasil amandemen yang dimulai dengan penyelenggaraan pemilu 2004 yang dilaksanakan untuk memilih:Presiden dan wakil presiden dalam satu paket;Anggota DPR dan DPRD;Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah).
Sikap kita sebagai warga negara:BanggaMendukungKarena, sistem pemerintahan Indonesia sekarang bertujuan untuk mewujudkan sistem pemerintahan demokratis.
Dukungan dari rakyat:
a. Berpartisipasi dalam pelaksanaan pemilu
b. Berpartisipasi dalam melaksanakan kebijakan pemerintah baru, tidak menciptakan keresahan.
c. Menyampaikan kritik, saran, dan masukan kepada pemerintah dengan baik terhadap suatu kebijakan.
d. Berpartisipasi dalam setiap pembangunan di segala bidang.
e. Memberikan kepercayaam kepada pemerintah untuk melaksanakan pembangunan.
SISTEM PEMERINTAHAN BERBAGAI NEGARA
SISTEM PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT
PARLEMEN (LEGISLATIF) ATAU
KONGGRES BADAN
PERWAKILAN
SENAT
MAHKAMAH
AGUNG (YUDIK
ATIF)
PRESIDEN
(EKSEKUTIF)
PEMILIHAN UMUM PEMILIHAN UMUM
TETAP
R A K Y A T P E M I L I H
Keterangan : : Checking Power With Power
SITEM PEMERINTAHAN INGGRIS
PERDANA MENTERI DEWAN MENTERI-MENTERI
(KABINET)
PARLEMEN
Pemilihan Umum
Artikulasi Kepentingan
P E M I L I H
Keterangan : : Mosi tidak percaya dari pihak Legislatif (Parlemen) kepada Pemerintah
(Eksekutif).
: Pertanggungjawaban dari pihak Eksekutif (PM dan Kabinetnya) kepada parlemen (legislatif).
SISTEM PEMERINTAHAN CINANama resmi : Zhonghua Renmin Gonghe GuoBentuk Pemerintahan : Republik DemokratisKepala Negara : Presiden Kepala Pemarintah : Perdana ManteriSuku Bangsa : China Han, Mongol, Manchu,
KoreaBahasa : Mandarin, Yue, Wu, Hokka,
Xiang, Gan Min, Zhuang, Hui, Yi
Pokok-pokok sistem pemerintahan di Cina adalah :a. Bentuk negara adalah kesatuan yang terdiri atas 23 provinsib. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem
demokrasi komunisc. Kepala negara adalah presiden, sedangkan kepala
pemerintahan adalah perdana d. Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat
Nasional (National People’s Congress or Quanguo Renmin Daibiao Dahui) dengan jumlah 2.979 orang. Anggotanya merupakan perwakilan dari wilayah, daerah, kota dan provinsi untuk masa jabatan 5 tahun. Badan ini memiliki kekuasaan penting di Cina dengan anggotanya dari orang-orang partai komunis.
SISTEM PEMERINTAHAN CINA
Konferensi Negara Tertinggi
Ketua Dewan Pertahanan Nasional
Kejaksaan Rakyat
Tertinggi
Mahkamah Rakyat
Tertinggi
Kejaksaan Rakyat
Pengadilan-PengadilanR
akyat Tertinggi
Kejaksaan Rakyat
Pengadilan-Pengadilan
Rakyat Menengah
Tingkat Kabupaten : 2,291 unit, 1,978 hsien, 177 Kotamadya, 58 hsien otonom, dan 78 unit lain
Komisi Tetap
Konggres Rakyat Nasional
Konggres-konggres Rakyat
Dewan Negara : Perdana Menteri15 Wakil Perdana
Menteri, Sekretaris Jenderal, Menteri-
menteri, dan Kepala-Kepala Komisi
Dewan-Dewan Rakyat
Daerah-daerah Istimewa dan chou
otonom
Tingkat Provinsi : 21 Provinsi, 5 wilayah otonom, dan 2 kota yang diperintah secara langsung
49 Kementerian dan Komisi
SISTEM PEMERINTAHAN AFRIKA SELATAN
Pokok sistem pemerintahan Afrika Selatan:a. Sejak tahun 1994, menerapkan sistem politik
demokrasi anti apartheid. Yaitu sitem politik yang membedakan warga atas warna kulit.
b. Merupakan negara kesatuanc. Bentuk pemerintahan Republikd. Sistem pemerintahan presidensiale. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu
Majelis Nasional dan Dewan Nasional Provinsi.f. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan-badan
Constitusional Court, Supreme Court of Appeal, High Courts, dan Magistrate Courts.
BAB III
Pers dalam kehidupan Masyarakat Demokratis
Pengertian Pers
Secara Etimologis, Kata pers (Belanda), Press (Inggris), atau Presse (Prancis), berasal dari bahasa Latin, pressare dari kata premere, yang berarti tekan atau cetak.
Definisi terminologisnya ialah Media massa cetak. Dalam bahasa Belanda ialah gedrukten, atau drukpers, dalam bahasa Inggrisnya printed media atau printing press atau press.
Oemar Seno Adji, pers dalam arti sempit mengandung penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan jalan kata tertulis. Pers dalam arti luas adalah semua media (mass communications) yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang, baik dengan kata-kata tertulis maupun kata lisan.
Pengertian Pers (lanjutan) L. Taufik, Pers terbagi dua yaitu Pers dalam arti sempit :
surat kabar, koran, majalah, tabloid, dan bulletin-bulletin kantor berita. Jadi, pers terbatas pada media tercetak. Pers dalam arti luas mencakup semua media massa, termasuk radio, televisi, film, dan internet.
Weiner, pengertian pers sebagai wartawan media atau media cetak, publisitas, peliputan berita, mesin cetak, naik cetak.
Alex Sour, pengertian pers sebagai media cetak yang mengandung penyiaran fakta, pikiran, ataupun gagasan dengan kata-kata tertulis.
Pengertian Pers (lanjutan) Menurut Ilmu Komunikasi, pers memiliki arti :
1. Usaha percetakan atau penerbitan
2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita
3. Penyiaran berita melalui surat kabar,
majalah, radio, dan televisi
4. Orang-orang yang bergerak dalam
penyiaran berita
5. Media penyiaran berita yakni surat kabar,
majalah, radio, dan televisi.
Pengertian Pers (lanjutan)
UU No. 40/1999 Pasal 1 (a), Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Pengertian Pers (lanjutan)
Kesimpulan : Pers adalah segala usaha dari alat-alat komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat akan hiburan, keinginan, peristiwa, dan berita yang terjadi dalam wujud surat kabar, majalah, bulletin atau media cetak lain atau diusahakan melalui radio, televisi, film, dan sebagainya. Jadi dalam hal ini adalah semua media komunikasi, yaitu media cetak, media audio, media audio visual, dan media elektronik.
UU No. 40/1999 pasal 3 : Pers nasional mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial
Pers dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi
Pungsi Pers
Pungsi Pers
Pers berfungsi sebagai media Informasi (Information)
Memberikan berbagai informasi yang penting dan bermakna bagi masyarakat untuk kehidupannya (berbagai
bidang, aspek atau dimensi). Contoh Informasi tentang kebijakan, program dan peraturan negara kepada
masyarakat agar cepat diketahui. Pers juga menjadi sarana informasi antarindividu atau kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Pers berfungsi sebagai media
Pendidikan (Education)
Pers berfungsi sebagai media
Pendidikan (Education)
Pers memuat atau menyajikan tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat
bertambah pengetahuan dan wawasannya.
Tegasnya, pers mendidik masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan.
Pers berfungsi sebagai media
hiburan (Recreation)
Pers berfungsi sebagai media
hiburan (Recreation)
Pers hendaknya dapat menyuguhkan berita yang menyegarkan, humor atau jenaka yang mengandung daya
imajinasi yang positif, karena ini merupakan kebutuhan dasar manusia (basic human needs). Misalnya, isi koran
atau majalah yang bersifat hiburan dapat berbentuk cerpen, cerbung, cerber, TTS, karikatur dan lain
sebagainya.
Pers berfungsi sebagai media kontrol sosial
(Social control)
Pers berfungsi sebagai media kontrol sosial
(Social control)
Kontrol masyarakat terhadap jalannya roda pemerintahan, istilah kontrol sosial terkandung makna demokratic atau open management yang di dalamnya terdapat unsur-unsur :
Keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan (social participation)
Pertanggungjawaban pemerintah terhdp rakyat (social
responsibility)
Dukungan rakyat terhadap pemerintah (sosial support)
Kontrol masyarakat terhadap tindakan pemerintah (social
control)
Pers berfungsi sebagai Lembaga Ekonomi
Pers berfungsi sebagai Lembaga Ekonomi
Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers memiliki bahan baku informasi yang diolah sehingga menghasilkan produk berita yang diminati oleh masyarakat dengan nilai jual yang tinggi. Pers dapat memanfaatkan alam sekitarnya sebagai nilai jual, sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal dari hasil produksinya.
Pers sebagai lembaga ekonomi menyediakan jasa sosialnya untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan dengan tujuan memperoleh citra positif dan nilai jual atas program-program kerjanya. Misalnya, meliputi kegiatan bakti sosial, acara open house, atau kegiatan lainnya. Ditambah lagi bidang penjualan kolom advertising, kolom artikel atau kolom berita lainnya.
Hak-hak Pers menurut UU No.40/1999 pasal 4
Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran,
pembredelan, atau pelanggaran penyiaran. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional
mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyampaikan gagasan dan informasi.
Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak.
Kewajiban Pers menurut UU No.40/1999 pasal 5
Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.
Pers wajib melayani hak jawab
Pers wajib melayani hak koreksi
Peranan Pers menurut UU No.40/1999 pasal 6
Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan HAM, serta menghormati kebhinnekaan
Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar
Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum
Memperjuangkan keadilan dan kebenaran
Pers berperan sebagai Agen Pembangunan (?)
Pers merupakan media atau sarana untuk mensosialisasikan berbagai program pembangunan
Dengan sosialisasi tersebut akan menimbulkan kesadaran pada diri warga masyarakat untuk terlibat atau berpartisifasi dalam pembangunan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Asas dan misi Pers Asas Pers : Kemerdekaan pers adalah
salah satu wujud kedaulatan rakayat yang berasaskan prinsif-prinsif demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
Misi Pers : Ikut mencerdaskan masyarakat, menegakkan keadilan dan memberantas kebatilan.
Konsep Demokrasi
menurut Andi Mustari Pide (Pakar Negarawan)
Secara etimologis, kata demos berarti rakyat, dan cratein atau kratos berarti kekuasaan. Jadi demokrasi artinya rakyat yang berkuasa (government of rule by the people).
Demokrasi dalam arti formal yaitu demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan atau sistem politik dengan kedaulatan rakyat dilaksnakan oleh para wakil rakyat dalam lembaga perwakilan rakyat.
Demokrasi dalam arti material disebut sebagai demokrasi yang asasnya dipengaruhi oleh kultur dan historis atau sejarah suatu bangsa.
Masyarakat Demokratis (?)Masyarakat yang ….
menyelesaikan konflik secara damai;tidak menggunakan kekerasan atau paksaan;perubahan secara damai;pergantian kekuasaan secara konstitusional;menghargai adanya keanekaragaman;menegakkan keadilan;menjunjung tinggi adanya kebebasan yang dimiliki anggota masyarakatnya
Unsur Pokok Dalam Demokrasi
Partisifasi rakyat dalam pemerintahan
Jaminan Hak Asasi Manusia atau hak dasar warga negara
Negara dikatakan demokrasi (Miriam Budiardjo
Pemerintah atau eksekutif Parlemen atau Badan Perwakilan Rakyat sebagai badan
legislatif Badan-badan peradilan sebagai lembaga yudikatif Partai-partai Politik Pemilihan Umum (Pemilu) Pers atau media massa yang bebas dan bertanggung
jawab
Pilar Demokrasi (Mahfud MD)
Lembaga legislatif atau parlemen sebagai tempat wakil rakyat
Lembaga eksekutif sebagai penyelenggara pemerintahan negara dalam arti sempit
Lembaga Yudikatif sebagai tempat memberi putusan hukum dan keadilan dalam pelaksanaan undang-undang
Adanya pers sebagai alat kontrol masyarakat
Tujuan dari pelaksanaan fungsi kontrol Pers (1)
Menjaga agar UU yang telah dibuat oleh wakil rakyat dijalankan dengan baik oleh semua pihak
Melindungi Hak-hak asasi manusia dari tindakan kesewenangan oleh siapa pun
Melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat
Menjaga agar jalannya pemerintahan sesuai aturan
Mewujudkan agar perencanaan negara sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat dan bangsa.
Menjaga agar penggunaan budget negara sesuai sasaran
Tujuan dari pelaksanaan fungsi kontrol Pers (2)
Menjaga agar aparat pemerintah menjalan tugas dengan baik dan mengabdi kepada rakyatIkut mewujudkan administrasi negara sesuai dengan aturanMelakukan koreksi agar pemerintah menempatkan pejabat sesuai dengan kualitas dan aspirasi rakyatMembantu tegaknya rule of law (pemerintah berdasarkan hukum)Mendukung pemerintahan dalam menjalankan open managementMewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, dll.
Perkembangan Pers di Indonesia (1)
Perkembangan Pers di Indonesia (1)
Pers Nasional adalah pers yang diusahakan oleh orang-orang Indonesia terutama orang-orang pergerakan dan diperuntukkan bagi orang Indonesia. Pers ini bertujuan
memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia di masa penjajahan. Dari pers Nasional inilah yang selanjutnya
berkembang sebagai Pers Indonesia.
Perkembangan Pers di Indonesia (2)
Perkembangan Pers di Indonesia (2)
Pers Nasional atau Pers Indonesia dimulai sejak masa : Pergerakan Demokrasi Liberal Demokrasi Terpimpin Orde Baru Alam Reformasi
Perkembangan Pers di Indonesia (3)
Perkembangan Pers di Indonesia (3)
Pers Masa Pergerakan :
Masa bangsa Indonesia berada di bawah penjajahan Belanda sampai saat masuknya Jepang.
Pers masa ini tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan nasional bangsa Indonesia melawan penjajahan (munculnya pergerakan modern Budi Utomo, 20 Mei 1908).
Pers saat ini berfungsi sebagai alat perjuangan. Pers menyuarakan kepedihan, penderitaan, dan merupakan refleksi dari isi hati bangsa terjajah.
Pers mejadi pendorong bangsa Indonesia dalam perjuangan memperbaiki nasib dan kedudukan bangsa.
Perkembangan Pers di Indonesia (4)Perkembangan Pers di Indonesia (4)
Contoh Harian yang terbit pada masa pergerakan :
Harian Sedio Tomo sebagai kelanjutan dari harian Budi Utomo (Yogyakarta), Harian Darmo Kondo (Solo oleh Sudaryo Cokrosisworo), Harian Utusan Hindia (Surabaya, HOS. Cokroaminoto), Fadjar Asia (Jakarta, Haji Agus Salim), Majalah mingguan Pikiran Rakyat (Bandung, Ir. Soekarno), Majalah berkala Daulat Rakyat (Moh.Hatta dan Sutan Syahrir).
Catatan : karena sifat dan isi pergerakan adalah anti penjajahan maka dapat tekanan dari pemerintahan Hindia Belanda, caranya dengan memberangus dan menutup usaha penerbitan pers pergerakan. Saat inilah berdiri pula Kantor berita Nasional Antara (13 Desember 1937).
Perkembangan Pers di Indonesia (5)Perkembangan Pers di Indonesia (5)
Pers Masa Penjajahan Jepang :
Pada masa ini pers nasional mengalami kemunduran besar, dibawah tekanan penderitaan dan pengekangan kebebasan lebih dari zaman Belanda karena dijadikan alat pemerintah Jepang dan pro Jepang.
Harian yang muncul saat itu : Asia Raya (Jakarta), Sinar Bary (Semarang), Suara Asia (Surabaya), dan Tjahaya (Bandung).
Keuntungan yang didapat dari insan pers Indonesia yang bekerja pada penerbitan Jepang : Pengalaman menggunakan alat-alat dan fasilitas, Bahasa Indonesia makin sering dan luas digunakan dalam pemberitaan, membuat rakyat menjadi lebih kritis dalam berpikir.
Perkembangan Pers di Indonesia (6)Perkembangan Pers di Indonesia (6)
Pers Masa Revolusi Fisik (1945-1949) :
Pers berperan sebagai alat mempertahankan kemerdekaan dan patriotisme nasional.Saat ini pers ada dua : (1). Pers Nica (Belanda) yaitu pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh tentara sekutu dan Belanda. (2). Pers Republik : pers yang dioterbitkan oleh orang Indonesia.Pers Republik menyuarakan semangat mempertahankan kemerdekaan dan menentang usaha pendudukan sekutu. Sebaliknya Pers NICA berusaha mempengaruhi rakyat Indonesia agar menerima Belanda berkuasa lagi di Indonesia.Pada masa ini lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Pengusaha Surat Kabar (SPS).
Perkembangan Pers di Indonesia (7)
Perkembangan Pers di Indonesia (7)
Pers Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) :
Pers berperan sebagai pranata sosial masyarakat demokrasi yang bebas sesuai dengan sistem liberal yang diterapkan sesuai UUDS 1950.
Fungsi Pers masa ini : sebagai perjuangan kelompok partai atau aliran politik
Perkembangan Pers di Indonesia (8)Perkembangan Pers di Indonesia (8)
Pers Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) :
Dikeluarkannya dekrit Presiden (Ir. Soekarno), 5 Juli 1959 : kembali ke UUD 1945 dan Manifesto Politik yang menterjemah-kan Pancasila sebagai Nasakom, menciptakan dominasi PKI dan komunisme sebagai ideologi perjuangan.
Realitanya, prinsif demokrasi (atas dasar sila ke-4) telah terjadi penyimpangan, konsentrasi kekuasaan di tangan satu orang (diktator otoriter).
Pers nasional saat itu menganut konsep pers otoriter yang merupakan terompet penguasa dan bertugas mengagung-agungkan pribadi presiden dan mengindokrinasikan manifesto Politik (Manipol) serta menggerakkan aksi-aksi massa yang revolusioner dan ketetapan pemerintah lainnya. Tegasnya : Pers sebagai alat propaganda politik Ideologi Nasakom.
Perkembangan Pers di Indonesia (9)Perkembangan Pers di Indonesia (9)
Pers Masa Orde Baru (1966-1998) :
Lahirnya UU No. 11/1966 tgl. 12 Desember 1966 tentang Pers. Pers sebagai pranata sosial yang melembaga di bawah ideologi Pancasila dan UUD 1945. Kemudian diubah dengan UU No. 21 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pers. Dalam UU ini mengakui dan menjamin hak kebebasan pers WNI, menghapus SIT, tetapi memberlakukan SIUPP.
Pers : media vital komunikasi pembangunan, orde baru yang mulanya bersikap terbuka dan mendukung pers, berbalik menekan kebebasan pers (tidak sejalan dengan kepentingan pemerintah/terlalu berani mengkritik pemerintah) dibreidel atau dicabut SIUPP. Contoh yang dialami majalah Tempo.
Perkembangan Pers di Indonesia (10)Perkembangan Pers di Indonesia (10)
Pers Masa Reformasi (1998 sampai saat ini) :
Ditandai dengan keluarnya UU Nomor 40/1999
tentang Pers.
Pers Nasional kembali menikmati kebebasan pers sesuai alam reformasi, keterbukaan, dan demokrasi yang diperjuangkan rakayat Indonesia.
Pemerintah sangat mempermudah izin penerbitan Pers, akibatnya banyak sekali penerbitan pers (koran-koran, majalah atau tabloid baru bermunculan).
Kode Etik Jurnalistik
Kode : sistem pengaturan-pengaturan (system of rules).
Etik : norma perilaku.Perbuatan dikategorikan etis apabila perbuatan tsb. Sesuai dengan aturan-aturan yang menuntun perilaku baik manusia, sebaliknya yang tidak etis apabila segala aturan tingkah laku yang ada dilanggar atau tidak diindahkan.
Jurnalistik : profesi dalam kegiatan tulis menulis berita atau kewartawanan.
Kode Etik Jurnalistik : sejumlah aturan dasar yang mengikat seluruh profesi kewartawanan dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai wartawan.
Kode Etik Jurnalistik
Ada tiga faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya menurut M. Alwi Dahlan, Ph.D
1. Etik Institusional yaitu sistem aturan, peraturan, kebijaksanaan yang dikembangkan oleh institusi.
2. Etik Personal : sistem nilai dan moralitas perorangan yang merupakan hati nurani wartawan, didasarkan pada keyakinan pribadi yang menimbang tindakan yang hendak dilakukan.
3. Etik Profesional : menentukan cara pemberian yang paling tepat sehingga informasi itu mudah diterima oleh khalayak, dalam proporsi yang wajar.
Ciri dari suatu Kode Etik
Kode etik dibuat dan disusun oleh organisasi profesi ybs. Sesuai dengan aturan organisasi dan bukan dari pihak luar.
Sanksi bagi yang melanggar kode etik bukan pidana, melainkan bersifat moral atau mengikat secara moral pada anggota kelompok tersebut.
Daya jangkau suatu kode etik hanya berlaku pada anggota organisasi yang memiliki kode etik tersebut bukan pada organisasi lain.
Aturan main (rules of the game) Pers Nasional
Landasan Idiil : Falsapah Pancasila (Pembukaan UUD 1945)
Landasan Konstitusional : UUD 1945 Landasan Yuridis : UU Pers (UU No. 40/1999) Landasan Profesional : Kode Etik Jurnalistik Landasan Etis : Tata Nilai yang berlaku dalam
masyarakat
Kebebasan Pers (Kemerdekaan Pers)
Kebebasan Pers adalah kebebasan mengemukakan pendapat, baik secara tulisan maupun lisan melalui pers, seperti harian, majalah, bulletin dan sebagainya. Kebebasan pers merupakan manifestasi dari freedom of speech (kebebasan berbicara)
Kebebasan pers diberbagai negara mempunyai pengertian yang berbeda-beda tergantung pada : filsafat negaranya, pola pertumbuhan politiknya, hakikat manusianya, masyarakat dan negaranya, hubungan antara rakyat dan negara, hakikat pengetahuan, serta kebenaran dan moral.
Ciri Kebebasan Pers Indonesia
Pers yang bebas dan bertanggung jawabPers yang sehatPers sebagai penyebar informasi yang objektifPers sebagai penyalur aspirasi rakyat, meluaskan komunikasi dan partisifasi masyarakat
Pers yang melakukan kontrol sosial yang konstruktif
Terdapat interaksi positif antara pers, pemerintah dan masyarkat.
Prinsif pertanggungjawaban Pers Nasional (UU No. 40/1999 pasal 5)
Prinsif pertanggungjawaban Pers Nasional (UU No. 40/1999 pasal 5)
Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.
Pers wajib melayani hak jawab, yaitu hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.
Pers wajib melayani hak koreksi, yaitu hak setiap orang untuk mengkoreksi atau membertulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun orang lain.
Menurut S. Tasrif, diakui dan dijaminnya Kebebasan Pers dalam suatu negara bila memenuhi tiga syarat sbb :
Tidak ada kewajiban menurut hukum untuk meminta surat izin terbit bagi suatu penerbitan pers kepada pemerintah.
Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untuk melakukan penyensoran sebelumnya terhadap berita atau karangan yang akan dimuat dalam suatu penerbitan pers.
Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untuk melakukan penerbitan pers, baik untuk selama-lamanya maupun untuk jangka waktu tertentu.
Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (1)Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (1)
1. Teori Libertarian : hubungan antara pers dengan pemerintah bersifat bebas, bahkan pers mempunyai fungsi mengawasi pemerintah.
2. Teori Social Responsibility (pertanggungjawaban sosial) : pers harus menerima dan memenuhi kewajiban tertentu kepada masyarakat dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
3. Teori otoritarian : pemerintah mengawasi pers melalui surat izin terbit (SIT), sensor, dan pemberangusan.
Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (2)Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (2)
4. Teori media pembangunan (totalitarian) : pers harus menerima pengawasan dari pemerintah dan menjalankan tugas pembangunan nasional.
5. Teori Media demokratik partisipan : tetap menghendaki kebebasan pers, namun menentang adanya komersialisasi dan monopolitik pers oleh swasta sehingga perlu dikembangkan media partisifasi dan interaktif yang berukuran kecil.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan kebebasasn Pers (1)
Penyiaran berita yang tidak memenuhi kode etik jurnalistik. Contoh kesalahn penyebutan nama tersangka dan kurang jelasnya suatu gambar atau peristiwa.
Peradilan oleh pers (trial by pers) : pemberitaan yang terus menerus pada satu pihak, sedangkan pihak lain yang terlibat tidak diberitakan akan menghasilkan berita yang tidak seimbang. Seseorang merasa diadili oleh pers karena pemberitaan yang tidak seimbang tersebut.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan kebebasasn Pers (2)
Membentuk opini yang menyesatkan : Tulisan yang dimuat oleh pers kadang dapat menciptakan opini yang sebaliknya dari seseorang. Opini ini tercipta justru menyesatkan karena tidak benar dan tidak berdasarkan fakta.
Tulisan-tulisan bernada fitnah dan provokasi : tulisan yang dimuat amat vulgar, dapat memicu keterlibatan pihak lain dan memancing emosi.
Berita bohong : berita yang tidak kuat sumbernya dapat menciptakan berita yang tidak benar.
Penyakit Pers (syamsul Mu’arif)
Pornografi Character assasination (pembunuhan karakter) Berita palsu Provokasi dan iklan yang menyesatkan Wartawan yang tidak profesional (biasa mendapat
julukan wartawan bodreks)
Mengapa pemerintah harus berupaya dalam mengendalikan kebebasan pers ?… (1)
Agar kebebasan pers yang dimiliki tidak disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan yang tidak sejalan/sesuai dengan fungsi, peran dan tanggung jawab pers.
Agar masyarakat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya untuk meningkatkan perolehan, pengelolaan serta pemanfaatan informasi untuk kehidupan sehari-hari.
Mengapa pemerintah harus berupaya dalam
mengendalikan kebebasan pers ?… (2)
Agar insan pers dapat bertanggung jawab untuk memberikan timbal balik yang positif kepada pemerintah, khususnya untuk membantu terlaksananya program-program pemerintah
Mendorong terwujudnya masyarakat yang
demokratis, cerdas, partisifatif, dan bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsanya.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers (1)
1. Membuat perangkat hukum atau aturan-aturan dasar tentang kehidupan pers (UUNo. 40/1999);
2. Memberikan pembinaan kepada pers agar lebih maju dan berkembang serta lebih mengoptimalkan kinerja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
3. Memprakarsai mekanisme dialog antara kompenen pemerintah, pers, dan masyarakat untuk lebih meningkatkan hubungan fungsional antara ketiganya;
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers (2)
4. Membantu pers dalam penerbitan buku-buku tentang pers, sebagai bahan bacaan bagi kalangan pers, pejabat pemerintah serta masyarakat umum;
5. Menghormati pelaksanaan kode etik jurnalistik, maupun pelaksanaan sanksi yang diberikan kepada pelanggarnya;
6. Bersama-sama dalam upaya memberantas pengayakit pers;
7. Menyelenggarakan kegiatan seminar dalam usaha mengembangkan konsepsi, nilai-nilai dan mekanisme.
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media Massa (1) :
Menyulut konfliks dalam kehidupan masyarakat, karena pemberitaan pers yang tidak objektif
Merugikan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara
Terhambatnya pembangunan nasional karena pers merupakan salah satu pilar (the fourth pillar) dalam pembangunan nasional.
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media Massa (2) :
Munculnya sikap apriorisme atau selalu berpandangan negatif (jelek) kepada pihak-pihak tertentu karena pemberitaan pers yang selalu menyudutkan (mendeskriditkan) pihak-pihak tertentu.
Menimbulkan pendekatan yang tidak kunjung selesai antara pihak-pihak tertentu, akhirnya akan berujung pada perbuatan-perbuatan merusak satu sama lainnya.
Hubungan yang bersifat mitra (partnership), interaktif positif dan dinamis (interaksi konstruktif) antara pihak
Pers (wartawan), masyarakat dan pemerintah
Pers (wartawan)
PemerintahMasyarakat
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa.
Pihak Wartawan : Kejujuran dalam mengulas suatu kejadian Dukungan nilai-nilai autentik Kesedian untuk bertanggung jawab Memiliki kemandirian moral Memiliki keberanian moral Memiliki kerendahan hati Sikap kritis dan realistis
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa.
Pihak Masyarakat : Turut memberikan saran atau masukan kepada pers
tentang berbagai hal Memberikan informasi atau keterangan kepada pers
yang sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Turut memanfaatkan pers dengan sebaik-baiknya agar perkembangan pers berjalan secara baik.
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa.
Pihak Pemerintah : Menegakkan hukum dan peraturan tentang pers
dengan setegas-tegasnya. Tidak turut campur terlalu dalam karena akan
menggerogoti kebebasan pers itu sendiri. Memberikan kesempatan kepada para investor
untuk membangun basis industri pers.
Berjiwa PancasilaBerjiwa Pancasila
Bersifat kesatriaBersifat kesatriaBerjuang untuk
emansipasi bangsaBerjuang untuk
emansipasi bangsaMenjunjung tinggi
HAMMenjunjung tinggi
HAM
Kepribadian Wartawan Indonesia
Kepribadian Wartawan Indonesia
Taat kepada UUD 1945
Taat kepada UUD 1945
Bertakwa pada TYME
Bertakwa pada TYME
Pengertian BeritaPengertian Berita
1. Dean M. Lele Spencer : berita merupakan suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagaian pembaca.
2. Eric C. Hepwood : berita adalaj laporan pertama dari kejadian penting dan dapat menarik perhatian umum.
3. Dja’far H. Assegaf : berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang terbaru dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca, karena luar biasa, karena penting, atau karena mencakup segi human interes seperti humor, emosi, dan ketegangan.
Pengertian BeritaPengertian Berita
4. Willard C. Bleyer : berita adalah sesuatu yang terasa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar.
5. Amak Syarifufudin : berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik massa media.
6. William S. Maulsby : berita adalah suatu penuturan secara benar, tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting, dan kejadian baru terjadi sehingga dapat menarik perhatian pembaca suarat kabar yang memuat berita tersebut.
Pengertian BeritaPengertian Berita
7. JB. Wahyudi : berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik sebagian khalayak, masih baru, dan dipublikasikan secara luar melalui media. Suatu peristiwa tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan melalui media massa secara periodik.
8. Mitchel V. Charnley : berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal-hal yang menarik minat, penting, atau kedua-duanya bagi sejumlah orang.
Unsur-unsur BeritaUnsur-unsur Berita
1. Cepat : aktual atau ketapatan waktu
2. Nyata (faktual) : informasi tentang sebuah fakta
3. Penting : menyangkut kepentingan orang banyak
4. Menarik : mengundang orang untuk membaca
5. Fakta disusun menjadi laporan dan dipublikasikan melalui media massa.
Metode (cara) atau teknik mencari Berita
Metode (cara) atau teknik mencari Berita
1. Sistem Beat (beat system) : seorang wartawan mencari berita dengan cara mendatangi sumber berita (tempat tertentu) secara teratur.
2. Sistem meneruskan (follow up system) : mengembangkan berita yang sudah ada, dengan cara melengkapi, mempertajam, atau menekankan hal-hal khusus dari berita tersebut.
Metode (cara) atau teknik mencari Berita
Metode (cara) atau teknik mencari Berita
3. Sistem penugasan (Assignment) : Penugasan oleh seorang pimpinan mencari berita di suatu daerah (luar daerah) karena di anggap penting dengan konsekwensi dana.
4. Sistem wawancara (Interview) : Hampir setiap kegiatan wartawan melakukan wawancara, baik sebagai kelengkapan data maupun khusus untuk mencari berita utama.
Metode (cara) atau teknik mencari Berita
Metode (cara) atau teknik mencari Berita
5. Sistem menulis sendiri (inventing) : berdasarkan fakta dan data yang ada, wartawan menulis sendiri berita yang akan diterbitkan dan menanggung resiko apa yang ditulisnya. Sistem ini, diperlukan feeling atau naluri yang tinggi, keberanian menghadapi aparat hukum, tanggung jawab, dan harus dapat mengontrol keadaan.
Hal penting cara mencari berita menurut pedoman wartawan :
o Memiliki rasa ingin tahuo Tinggalkan kantoro Bicara dengan banyak orang dari berbagai latar
belakango Baca koran Anda sendirio Jangan segan-segan meniru ide-ide dari surat
kabar laino Baca pernyataan-pernyataan resmi, miskipun
membosankan
Hal penting cara mencari berita menurut pedoman wartawan :
o Perhatiakan televisi dan dengarkan radioo Siapkan map peristiwa mendatang (catatan
jadwal/agenda acara yang bisa menjadi berita)o Kunjungilah pasar dan pamerano Berbicara dan berdiskusi dengan semua reportero Gunakan waktu berkeliling kota, berbaur dengan
masyarakat dan jangan asingkan diri Anda.o Sekali-kali pergilah menyendiri dan berpikir untuk
menemukan ide pencarian atau pembuatan berita.
Manfaat Media Massa
Media CetakMedia Cetak
Media massaMedia massa
Media ElektroMedia Elektro
Fungsi khususFungsi khusus
Fungsi KhususFungsi Khusus
Fungsi UmumFungsi Umum
surat kabar, tabloid,Majalah buletin/famflet
surat kabar, tabloid,Majalah buletin/famflet
TV, radio, film,
internet, dll.
TV, radio, film,
internet, dll.
Informasi, mendidik, menghibur dan kontrol
sosial
Informasi, mendidik, menghibur dan kontrol
sosial
informasiinformasihiburanhiburan
Konsep fakta, data dan informasi
Konsep fakta, data dan informasi
Fakta : kenyataan atau peristiwa yang sebenarnya terjadi (potret dari peristiwa).
Data : gambaran fakta yang belum diubah, dimanifulasi (masih mentah dan belum diubah)
Informasi : hasil pengolahan data yang dapat memberikan arti atau manfaat.
Hubungan fakta, data dan informasi
Hubungan fakta, data dan informasi
FAKTAFAKTA
Pengolahan Data Pengolahan Data
DATADATA INFORMASIINFORMASI
Otak (Utama) Manual Mekanik
Elektrik Elektronik
Alat Pengolahan data :
Syarat berita yang layak dimuat mediaSyarat berita yang layak dimuat media
Benar terjadi (ada fakta)
Aktual (ketepatan waktu)
Lengkap
Apa adanya (Objektif)
Berimbang
Menarik
Akurat dan jelas
Tersusun baik
ada standar rumus penulisan : 5W+1H
Standar rumus penulisan berita
Standar rumus penulisan berita
5W + 1H What = apa yang terjadi
Where = di mana hal itu terjadi
When = kapan peristiwa itu terjadi
Who = siapa yang terlibat/terlihat
Why = mengapa hal itu terjadi (LB)
How = bagaimana proses terjadinya
Sifat BeritaSifat
Berita
Mengarahkan pembaca, pendengar (pemirsa) mengikuti alur penulis.
Memberi penerangan llustrasi dan contoh-contoh.
Menumbuhkan atau membangkitkan semangat motivasi juang
Sumber BeritaSumber Berita
PERISTIWA
MANUSIA
Kumpulan dari berbagai berita
Observasi Wawancara Konferensi Pers
Investigationsnews
Investigationsnews
Opinion newsOpinion news
Depth newsDepth news
Straight newsStraight news
Interpretativenews
Interpretativenews
Jenis BeritaJenis Berita
Straight newsStraight news Berita langsung apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi jenis berita ini.
Depth newsDepth news Berita mendalam dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.
Investigationsnews
Investigationsnews Berita yang
dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelididkan dari berbagai sumber.
Interpretativenews
Interpretativenews
Berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian penulisnya atau reporter
Opinion newsOpinion news Berita mengenai pendapat seseorang (para cendikiawan, tokoh, ahli, atau pejabat mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dll.
Pemakaian ide, pendapat atau kata-kata seseorang menjadi fakta dalam lingkup jurnalistik lazim disebut fact in idea.
Bagian-bagian yang membentuk sebuah
berita
Bagian-bagian yang membentuk sebuah
berita
Judul Berita
Teras Berita
Tempat terjadinya berita (Date Line)
Tubuh Berita
Judul Berita
Kepala berita (headline), gunanya untuk memperkenalkan isi berita yang akan ditulis. Judul ini hendaknya mencerminkan isi berita dan ditulis dengan huruf besar serta tepal seupaya menarik perhatian.
Tempat terjadinya berita (Date Line)
Ini merupakan keterangan sebagai petunjuk tentang
tempat kejadian (nama kota) dan penyusunan
berita.
Teras Berita
Biasanya dinamakan LEAD, yaitu alenia pertama dari sebuah berita yang merupakan inti
terpenting dari keseluruhan isi berita yang akan disajikan.
Tubuh Berita
Berisikan paparan masalah, penjelasan-penjelasan lebih lanjut dari teras berita, diuraikan lebih terperinci mengenai isi berita.
Bentuk Berita
Teknis penulisan berita yang diawali dari
masalah kurang penting menuju yang paling penting.
Berita yang masuk
kategori singkat dan
ditulis mulai dari
hal yang
sangat
penting.
Piramida Piramida Piramida TerbalikPiramida Terbalik
Cara yang dapat ditempuh dalam menghadapi perusahaan pers yang merugikan masyarakat :
1. Mengikuti prosedur hak jawab dan hak koreksi yang disediakan oleh undang-undang.
2. Melayangkan somasi, mengadu ke kepolisian dan menuntut perusahan pers yang menyiarkan berita tidak benar tersebut ke pengadilan.
3. Mendatangi kantor redaksi perusahaan pers dengan melakukan unjuk rasa, ancaman dan pemukulan terhadap wartawan media yang menulis berita tsb.
Komunikasi
Media Tradisional Media Modern
Alat komunikasi yang memakai
teknologi sederhana yang
masih dipertahankan, seperti media
bunyi (kentongan, beduk terompet
dll), media gerak/isyarat
(asap api, kibaran bendera), Media lisan berupa seni (wayang, ludruk,
ketoprak, dongeng dan sebagainya)
Media komunikasi yang menggunakan perangkat teknologi modern, seperti
radio, TV, handphone, video, internet, film,
koran, majalah, teater, sinetron dan lain-lain.
Proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti antar individu.
Komunikasi
Media Tradisional Media Modern
Dimanfaatkan oleh manusia sebagai sarana berkomunikasi dengan orang lain atau
masyarakat.Membantu kehidupan masyarakat dalam rangka ikut mencerdaskan, menegakkan
keadilan dan memberantas kebatilan. Mengetahui dan membeli suatu produk
karena ada iklan di media; tahu ada lowongan kerja di koran; mencari alamat teman melalui surat pembaca; dapat berkirim artikel, puisi, foto/gambar di media dan bila dimuat akan
dalam honorarium.
Hal-hal lain yang perlu diketahuiHal-hal lain yang perlu diketahui
UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran
Berita eksklusif : berita yang jarang terjadi.
Menyunting berita : mengawinkan satu data dan data yang lainnya sehingga membentuk kalimat yang terangkai dan membuahkan berita.Orangnya disebut Editor atau redaktur.
Dead Line : batas akhir wartawan mengirim berita.
Jurnalistik : IP yang mempelajari bagaimna cara/teknik mencari bahan berita hingga menyusunnya menjadi berita/laporan yang menarik di dalam media massa cetak maupun elektronik.
BAB IVPENTINGNYA GLOBALISASI BAGI
BANGSA INDONESIA
PENGERTIAN GLOBALISASI
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat
PENGERTIAN GLOBALISASI MENURUT PENDAPAT TOKOH
MARTIN ALBROWNGlobalisasi menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung kedalam komunitas dunia tunggal, komunitas global
M.WATERSSebuah proses sosial dimana halangan – halangan yang bersifat geografis pada tatanan sosial dan budaya semakin menyusut dan setiap orang semakin sadar bahwa mereka semakin dekat satu sama lain.
EMMANUEL RICHTER Jaringan kerja global yang secara
bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar – pencar dan terisolasi dalam planet ini ke dalam ketergantungan yang saling menguntungkan dan persatuan dunia.
ROBERT COXKarakteristik globalisasi adalah kecenderungan menyatunya produksi dan pembagian kerja secara internasional, perpindahan penduduk dari selatan ke utara, lingkungan kompetisi baru yang mempercepat poses itu, dan internasionalisasi negara … membuat negara sebagai agen globalisasi baru.
R. ROBERTSONProses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia sebagai satu kesatuan… ke saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang menyatu pada abat ke-20.
BANK DUNIAKebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakasai transaksi ekonomi denganorang – orang dari negara lain.
IMFMeningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara – negara di dunia yang ditandai oleh peningkatan dan keragaman volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.
ENSIKLOPEDIA WIKIPEDIA INDONESIASebuah perubahan sosial berupa bertamahnya keterkaitan diantara transkulturasidan perkembangan teknologi di bidang trandportasi dan komunikasi yang memfasilitasi budaya an ekonomi internasional.
PENGERTIAN UMUMKecenderungan semakin kuatnya ikatan ekonomi, politik, teknologi dan budaya yang menghubungkan berbagai individu, komunitas, perusahaan dan pemerintahan di seluruh dunia.
MITOS TENTANG GLOBALISASI
proses globalisasi akan membuat dunia seragam.
Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global.
MENGAPA GLOBALISASI TERJADI ?
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi komunikasi seolah - olah telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna
Terbukanya sistem perekonomian negara Liberalisame keuangan internasional Semakin besarnya keinginan orang untuk melakukan
traveling antar negara atau pindah dari negara yang satu ke negara yang lain.
CIRI GLOBALISASI Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Teori globalisasi
Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen
Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital
Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini.
Sejarah globalisasi Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi
sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. (FASE 1)
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia. (FASE 2)
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur. (FASE 3)
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP GLOBALISASI
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi.
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO ). Menurut mereka sistem ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini telah mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
PENTINGNYA GLOBALISASI BAGI BANGSA INDONESIA
1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Mendorong semangat bekerja keras.3. Memperlancar pelaksanaan pembangunan
nasional.4. Memperluas cakrawala dan wawasan
masyarakat Indonesia.5. Mendorong perilaku demokratis, mempererat
hubungan antar warga negara dan warga masyarakat.
6. Mendorong perkembangan ekonomi.
MACAM GLOBALISASI
Globalisasi perekonomian yaitu merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
1. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif.
2. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas
3. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
4. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
KEBAIKAN GLOBALISASI EKONOMI
Produksi global dapat ditingkatkan Meningkatkan kemakmuran
masyarakat dalam suatu negara Meluaskan pasar untuk produk dalam
negeri Dapat memperoleh lebih banyak
modal dan teknologi yang lebih baik Menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi
KEBURUKAN GLOBALISASI EKONOMI
Menghambat pertumbuhan sektor industri
Memperburuk neraca pembayaran Sektor keuangan semakin tidak
stabil Memperburuk prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang
GLOBALISASI KEBUDAYAAN
Globalisasi kebudayaan adalah sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
Berkembangnya turisme dan pariwisata. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke
negara lain. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti
pakaian, film dan lain lain. Bertambah banyaknya event-event berskala global,
seperti Piala Dunia FIFA.
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ERA GLOBAL
APA ITU POLITIK LUAR NEGERI ?
Pengertian Politik Luar Negeri RI dapat ditemui di dalam Pasal 1 ayat 2, Undang-Undang No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menjelaskan bahwa Politik Luar Negeri Republik Indonesia adalah :"Kebijakan, sikap, dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional."
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA ADALAH POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF
PENGERTIAN POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF
A.W. WIJAYA BEBAS ARTINYA TIDAK TERIKAT OLEH SUATU
IDEOLOGI ATAU OLEH SUATU POLITIK NEGARA ASING ATAU OLEH BLOK NEGARA TERTENTU ATAU NEGARA ADI KUASA
AKTIF ARTINYA DENGAN SUMBANGAN REALISTIS GIAT MENGEMBANGKAN KEBEBASAN PERSAHABATAN DAN KERJASAMA INTERNASIONAL DENGAN MENGHORMATI KEDAULATAN NEGARA LAIN
MOCHTAR KUSUMAATMAJA BEBAS ARTINYA INDONESIA TIDAK
MEMIHAK PADA KEKUATAN – KEKUATAN YANG PADA DASARNYA TIDAK SESUAI DENGAN KEPRIBADIAN BANGSA SEBAGAIMANA DICERMINKAN DALAM PANCASILA
AKTIF ARTINYA DALAM MENJALANKAN KEBIJAKSANAAN LUAR NEGERINYA, INDONESIA TIDAK BERSIFAT PASIF REAKTIK ATAS KEJADIAN – KEJADIAN INTERNASIONALNYA, MELAINKAN BERSIFAT AKTIF
Bebas artinya bangsa Indonesia bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional serta tidak mengikatkan diri hanya pada satu kekuatan dunia.
Aktif berarti bangsa Indonesia senantiasa ikut memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran maupun keikutsertaan kita secara aktif dalam menyelesaikan berbagai konflik, sengketa dan permasalahan dunia lainnya
DASAR HUKUM POLITIK LUAR NEGERI RI
PEMBUKAAN UUD 1945 ALINIA I (… KEMERDEKAAN IALAH HAK SEGALA BANGSA DAN OLEH SEBAB ITU MAKA PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN KARENA TAK SESUAI DENGAN PERI KEMANUSIAAN DAN PERI KEADILAN)
DAN ALINIA IV (…DAN IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL … )
UU NO. 37 TH. 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI
KEGUNAAN POLITIK LUAR NEGERI
SEBAGAI PENYAMBUNG KEHENDAK NASIONAL KE DALAM DUNIA INTERNASIONAL
SEBAGAI PENEGAK IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL
SEBAGAI PEMBELA DAN PENGABDI KEPENTINGAN NASIONAL
SEBAGAI PEMELIHARA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN DAN KEPENTINGAN NASIONAL
TUJUAN POLITIK LUAR NEGERI
SEBAGAI SALAH SATU SARANA MEWUJUDKAN / MENCAPAI KEPENTINGAN NASIONAL (KESELURUHAN DARI BERBAGAI ASPIRASI DAN KENYATAAN NASIONAL YANG MELIPUTI BERBAGAI ASPEK)
KEPENTINGAN NASIONAL DIRUMUSKAN DALAM PEMB.UUD 1945 ALINEA IV
BANGSA INDONESIA DIAMANATKAN UNTUK MEMBENTUK SUATU PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA YANG MENYELENGGARAKAN EMPAT FUNGSI : FUNGSI HANKAM, FUNGSI EKONOMI, FUNGSI SOSIAL BUDAYA DAN FUNGSI POLITIK
BERBAGAI PERMASALAHAN DI ERA GLOBAL YANG MENUNTUT PERLUNYA UPAYA MENINGKATKAN DIPLOMASI INDONESIA DI LUAR NEGERI
KETIDAKSEIMBANGAN HUBUNGAN ANTARA NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU
BELUM OPTIMALNYA PERAN INDONESIA PADA TINGKAT SUBREGIONAL ASIA TENGGARA DAN KRISIS YANG DIALAMI SEJAK TAHUN 1997
BELUM TUNTASNYA MASALAH PERBATASAN ANTARA INDONESIA DENGAN NEGARA TETANGGA
BANYAK PERSOALAN YANG DIHADAPI OLEH WNI DI LUAR NEGERI
Adanya isu – isu global seperti hak asasi manusia (HAM), intervensi humaniter, demokrasi dan demokratisasi, “good governance” dan anti-korupsi, lingkungan hidup, masalah tenaga kerja, kejahatan transnasional seperti terorisme dll.
Kepentingan nasional Indonesia diterjemahkan kedalam visi Departemen luar negeri yang disebut sebagai “Sapta Dharma Caraka”,
(1) Memelihara dan meningkatkan dukungan internasional terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan Indonesia;
(2) Membantu pencapaian Indonesia sejahtera melalui kerja sama pembangunan dan ekonomi, promosi dagang dan investasi, kesempatan kerja dan alih tekonologi;
(3) Meningkatkan peranan dan kepemimpinan Indonesia dalam proses integrasi ASEAN, peran aktif di Asia-Pasifik, membangun kemitraan strategis baru Asia-Afrika serta hubungan antar sesama negara berkembang
(4) Memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral, regional dan internasional di segala bidang dan meningkatkan prakarsa dan kontribusi Indonesia dalam pencapaian keamanan dan perdamaian internasional serta memperkuat multilateralisme;
(5) Meningkatkan citra Indonesia di masyarakat internasional sebagai negara demokratis, pluralis, menghormati hak asasi manusia, dan memajukan perdamaian dunia;
(6) Meningkatkan pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri serta melancarkan diplomasi kemanusiaan guna mendukung tanggap darurat dan rekontruksi Aceh dan Nias dari bencana gempa dan tsunami;
(7) Melanjutkan benah diri untuk peningkatan kapasitas kelembagaan, budaya kerja dan profesionalisme pelaku diplomasi serta peranan utama dalam koordinasi penyelenggaraan kebijakan dan hubungan luar negeri.
Diplomasi bukan hanya dilakukan antar dua negara tapi banyak negara melalui kerjasama dan organisasi
internasional
PBB, ASEAN, Non-Aligned Movement (NAM), the Organization of the Islamic Conference (OIC), the Group of 77 (G-77) dan the Group of 15 (G-15), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non-Blok (GNB) , DLL
Presiden Yudhoyono di KTT OKI XI, Dakar, Senegal 15/03/2008 06:17 OKI
18/03/2008 10:08 Kinerja PresidenProspek Kerja Sama Indonesia-Afsel Cemerlang
Lawatan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Iran.21/03/2008 05:14 Kinerja Presiden
Tatanan dunia berubah dengan cepat
Perlu untuk mengembangkan kelenturan dan keluwesan dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri agar dapat memanfaatkan berbagai tantangan dan peluang yang muncul dari perubahan lingkungan strategis secara optimal.
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kuncinya pada bulan Mei 2005 telah memperkenalkan suatu konsep baru yaitu kebijakan luar negeri “konstruktivis”, yang pada intinya dimaksudkan untuk mengembangkan tiga macam kondisi dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia yaitu:
(1) Pola pikir positif dalam mengelola kerumitan permasalahan luar negeri;
(2) Konektivitas yang sehat dalam urusan-urusan internasional; dan
(3) Identitas internasional yang solid bagi Indonesia yang didasarkan pada pencapaian-pencapaian domestik dan diplomatiknya
SASARAN YANG HENDAK
DICAPAI DALAM PEMANTAPAN
POLITIK LUAR NEGERI DAN KERJASAMA INTERNASIONAL RI
SASARAN YANG HENDAK
DICAPAI DALAM PEMANTAPAN
POLITIK LUAR NEGERI DAN KERJASAMA INTERNASIONAL RI
SEMAKIN MENINGKATNYA PERANAN INDONESIA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA
SEMAKIN MENINGKATNYA PERANAN INDONESIA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA
PULIHNYA CITRA INDONESIA DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT INTERNASIONAL
PULIHNYA CITRA INDONESIA DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT INTERNASIONAL
MENDORONG TERCIPTANYA TATANAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL DAN INTERNASIONALYANG LEBIH BAIK DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL
MENDORONG TERCIPTANYA TATANAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL DAN INTERNASIONALYANG LEBIH BAIK DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL
ARAH POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DALAM RPJMN TAHUN 2004 - 2009
1. MENINGKATKAN KUALITAS DIPLOMASI INDONESIA DALAM RANGKA MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN NASIONAL TERMASUK PENYELESAIAN MASALAH – MASALAH PERBATASAN DAN DALAM MELINDUNGI KEPENTINGAN MASYARAKAT INDONESIA DI LUAR NEGERI
2. MELANJUTKAN KOMITMEN INDONESIA TERHADAP PEMBENTUKAN IDENTITAS DAN PEMANFAATAN INTEGRITAS REGIONAL, KHUSUSNYA ASEAN
3. MENEGASKAN PENTINGNYA MEMELIHARA KEBERSAMAAN MELALUI KERJASAMA INTERNASIONAL, BILATERAL, DAN MULTILATERAL MAUPUN KERJASAMA REGIONAL LAINNYA
4. MENINGKATKAN DUKUNGAN DAN PERAN MASYARAKAT INTERNASIONAL DAN TERCAPAINYA PEMBANGUNAN NASIONAL
5. MENINGKATNYA KOORDINASI DALAM PENYELENGGARAAN HUBUNGAN LUAR NEGERI SESUAI DENGAN UNDANG – UNDANG.
PROGRAM PEMBANGUNAN
SEBAGAI PENJABARAN ARAH KEBIJAKAN
DALAM PEMANTAPAN DAN PENINGKATANAN
KERJASAMA LUAR NEGARI
PROGRAM PEMBANGUNAN
SEBAGAI PENJABARAN ARAH KEBIJAKAN
DALAM PEMANTAPAN DAN PENINGKATANAN
KERJASAMA LUAR NEGARI
PROGRAM PEMANTAPAN
POLITIK LUAR NEGERI
DAN OPTIMALISASI
DIPLOMASI INDONESIA
PROGRAM PEMANTAPAN
POLITIK LUAR NEGERI
DAN OPTIMALISASI
DIPLOMASI INDONESIA
PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA
INTERNASIONAL
PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA
INTERNASIONAL
PROGRAM PENEGASAN KOMITMEN
PERDAMAIAN DUNIA
PROGRAM PENEGASAN KOMITMEN
PERDAMAIAN DUNIA
PemantapanPolitik luar
negeri
PemantapanPolitik luar
negeri
Perumusan Konsep& Pemberian responyang tegas, visioner, berkualitasterhadap isu internasional
Perumusan Konsep& Pemberian responyang tegas, visioner, berkualitasterhadap isu internasional
Memperjuangkan konsepYang diusulkan
untuk dimasukkan pada setiap hasil
akhir perundingan &pembahasan persi
dangan
Memperjuangkan konsepYang diusulkan
untuk dimasukkan pada setiap hasil
akhir perundingan &pembahasan persi
dangan
Penyusunan berbagai perjanjian internasional
yang sejalan dengankepentingan nasional
Penyusunan berbagai perjanjian internasional
yang sejalan dengankepentingan nasional
Pelaksanaan diplomasiperbatasan yang terkoordinasi dengan baik
Pelaksanaan diplomasiperbatasan yang terkoordinasi dengan baik
Penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pemantapanpelaksanaan kebijakan luar negeriyg konsisten dan
produktif
Penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pemantapanpelaksanaan kebijakan luar negeriyg konsisten dan
produktif
Peningkatan citra dan promosi keberhasilan pelaksanaan demokrasi, kebe
basan sipil & gerakankesetaraan gender
Peningkatan citra dan promosi keberhasilan pelaksanaan demokrasi, kebe
basan sipil & gerakankesetaraan gender
Peningkatan perlindunganWNI dan Badan HukumIndonesia di Luar negeri
Peningkatan perlindunganWNI dan Badan HukumIndonesia di Luar negeri
Penguatan institusi diplomasi melalui penataankelembagaan dan pe
ningkatan profesionalismeSDM
Penguatan institusi diplomasi melalui penataankelembagaan dan pe
ningkatan profesionalismeSDM
Peningkatan KerjaSama InternasionalPeningkatan KerjaSama Internasional
Penciptaan kesepahaman Dan koordinasi yang lebihTerarah
antara Deplu dengan Lembaga pemerintah: Dephan,
Deppolhukam dll
Penciptaan kesepahaman Dan koordinasi yang lebihTerarah
antara Deplu dengan Lembaga pemerintah: Dephan,
Deppolhukam dll
Penyusunan kerangka kerjaYang lebih terarah dan tindak
Lanjut terciptanyan pembentukanASEAN Security / Economic /
Sociocultural / Community
Penyusunan kerangka kerjaYang lebih terarah dan tindak
Lanjut terciptanyan pembentukanASEAN Security / Economic /
Sociocultural / Community
Pemamntapan kerjasama Internasional Di bidang ekonomi, perdagangan, Sosial dan budaya
serta pencapainTujuan pembangunan sosial ekonomi Yang disepakati secara internasionalTermasuk
Millenium DevelopmentGoals (MDGs)
Pemamntapan kerjasama Internasional Di bidang ekonomi, perdagangan, Sosial dan budaya
serta pencapainTujuan pembangunan sosial ekonomi Yang disepakati secara internasionalTermasuk
Millenium DevelopmentGoals (MDGs)
Fasilitasi jaringan diplomasi Kebudayaan Dan pendidikan
berbasiskan inisiatif Masyarakat secara luas
Fasilitasi jaringan diplomasi Kebudayaan Dan pendidikan
berbasiskan inisiatif Masyarakat secara luas
Fasilitasi upaya memperluas Jaringan dan peningkatan
Pemanfaatan Sister City antaraKota – kota dan provinsi di
Indonesia dengan kota– kotaDan provinsi / distrik dimanca
Negara yang sudahBerkembang Dan maju
Fasilitasi upaya memperluas Jaringan dan peningkatan
Pemanfaatan Sister City antaraKota – kota dan provinsi di
Indonesia dengan kota– kotaDan provinsi / distrik dimanca
Negara yang sudahBerkembang Dan maju
Penegasan KomitmenPerdamaian Dunia
Penegasan KomitmenPerdamaian Dunia
Peningkatan komitmen dan peningkatanPeran dalam upaya reformasi dan Revitalisasi PBB termasuk DK PBBAgar lebih demokratis dalam aspek
Keterwakilan dan prosedural
Peningkatan komitmen dan peningkatanPeran dalam upaya reformasi dan Revitalisasi PBB termasuk DK PBBAgar lebih demokratis dalam aspek
Keterwakilan dan prosedural
Promosi dan pening katan peran serta Aktif di forum internasional
bagi segera Diselesaikannya masalah Palestina
Secara adil melalui PBB dan pengakhiran
Pendudukan Israel
Promosi dan pening katan peran serta Aktif di forum internasional
bagi segera Diselesaikannya masalah Palestina
Secara adil melalui PBB dan pengakhiran
Pendudukan IsraelPeningkatan upaya penanggulangan
kejahatanLintas negara seperti terorisme, pencucian Uang, kejaharan narkotika,
penyelundupanDan perdagangan manusia melalui kerjasasama
bilateral, regional dan multilateral
Peningkatan upaya penanggulangan kejahatanLintas negara seperti terorisme,
pencucian Uang, kejaharan narkotika, penyelundupanDan perdagangan
manusia melalui kerjasasama bilateral, regional dan multilateral
Partisipasi dalam menciptakan
Perdamaian dunia
Partisipasi dalam menciptakan
Perdamaian dunia
KEPENTINGAN NASIONALDALAM BIDANG POLITIK DAN
HUBUNGAN LUAR NEGERI
DEPARTEMEN LUAR NEGERI
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA(KBRI)
MENTERI LUAR NEGERI
DUTA BESAR
PRESIDEN
KORP DIPLOMATIK
KORP KONSULER
BIDANG POLITIK
BIDANG EKOSOSBUD
DAMPAK GLOBALISASITERHADAP KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA.DAN BERNEGARA
DAMPAK GLOBALISASI BAGISEJUMLAH NEGARA
DAMPAK BAIK DAMPAK BURUK
MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN EKONOMI
MEMPERCEPAT TERWUJUDNYAPEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS
TIDAK MENGURANGI RUANG GERAK PEMERINTAH & KEBIJAKAN EKONOMI DUNIA
TIDAK BERLAWANAN DENGAN DESENTRALISASI
BUKAN PENYEBAB KRISIS EKONOMI
SEBAGAI KAPITALISME KASINO
PERAN NEGARA MENCIPTAKAN KEMAKMURAN SEMAKIN BERKURANG
SEBAGAI KOMPETENSI YANG MENGHANCURKAN
PENYEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN
MERUGIKAN NEGARA BAGIAN KETIGA
SEBAGAI INDIVIDIDUALISME YANG BERLEBIHAN
SEBAGAI IMPERALISME BUDAYA
PENYEBAB MUNCULNYA GERAKAN NEO-NASIONALISDAN FONDAMENTALIS
DAMPAK GLOBALISASI BAGIBAGI BANGSA INDONESIA
IDEOLOGIIDEOLOGI
MEMUNGKINKAN BANGSA INDONESIATERPENGARUH IDEOLOGI LAIN
(LIBERALISME) YANG MENJANJIKANKEMAKMURAN
POLITIKPOLITIK
PEMERINTAH LEBIH BERSIKAP TERBUKADAN DEMOKRATIS DALAM RANGKA
MEMENUHI TUNTUTAN MASYARAKAT
BANGSA INDONESIA MENERIMA INVESTASI DARI LUAR NEGERI DANMEMATUHI ATURAN YANG DIBUAT
PERJANJIAN REGIONAL / INTERNASIONAL
EKONOMIEKONOMI
BUDAYABUDAYA
MELUASNYA PENGARUH BUDAYA BARATDI INDONESIA SEHINGGA BERPELUANGBANGSA INDONESIA AKAN KEHILANGAN
JATI DIRINYA SEBAGAI BANGSA
SIKAP BANGSA INDONESIA TERHADAP PENGARUH
GLOBALISASI
GLOBALISASI BAGIBAGI BANGSA INDONESIA
DAMPAK POSITIP DAMPAK NEGATIF
EKSPOR LUAS
DAGANG LEBIH TERBUKA
TIMBUL BUDAYABARU DLM HIDUPTAK DIKUCILKAN
DUNIA
TIMBUL KETIDAKADILAN
NILAI BARU YG TAKSESUAI
BARANG ILEGALMUDAH MASUK
PERLU DISIKAPIPERLU DISIKAPI