pkmk 2010 ugm mirza usaha bir pletok(1)
DESCRIPTION
Pkmk 2010 Ugm Mirza Usaha Bir Pletok(1)TRANSCRIPT
i
LAPORAN AKHIR PKMK
JUDUL PROGRAM
Usaha Minuman Bir Pletok Varian Rasa
Menggunakan Media Gerobak Sebagai Minuman Siap Saji
Diusulkan oleh :
M Mirza Fahmi (07/250761/PA/11339)
Arif Zuhdi (07/252889/PA/11440)
Rizki Kuncoro Hadi (07/252053/EK/16653)
Lutviasari Nuraini (O8/269984/PA/12159)
Putri Mahatma Sari (08/270795/TP/09326)
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2010
i
i
Direktur Kemahasiswaan UGM
Drs. Haryanto, M.Si
NIP. 195805021987031002
Dosen Pembimbing
Drs. Bambang Murdaka Eka Jati, M.Si
NIP. 196301211989031001
Halaman Pengesahan
1. Judul Kegiatan : Usaha Bir Pletok Varian Rasa Dengan Media Gerobak
sebagai Minuman Cepat Saji
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Bidang Ilmu : Sosial Ekonomi
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : M Mirza Fahmi
b. NIM : 07/250761/PA/11339
c. Jurusan : Fisika
d. Universitas : Universitas Gadjah Mada
e. Alamat Rumah dan No.HP : Blunyahrejo TR II No. 919b 08561096440
5. Anggota Pelaksana Kegiatan / Penulis : 4 Orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Bambang Murdaka Eka Jati Drs, M.Si
b. NIP : 196301211989031001
c. Alamat Rumah dan No.Hp :
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 10,000,000.-
b. Sumber Lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan
Yogyakarta, 11 Juni 2010
Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan FMIPA UGM
Drs. Pekik Nurwantoro, M.S, Ph.D
NIP. 196304221988031001
Ketua Pelaksana
M Mirza Fahmi
NIM. 07/250761/PA/11339
ii
ii
Kata Pengantar
Alhamdulilah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat,taufiq hidayah serta inayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PKM akhir
ini dengan lancer.
Melihat produk-produk minuman yang tengah berkembang sekarang ini, tentunya tidak
heran banyak sekali minuman kemasan atau siap saji yang beredar dan memilki daya saing yang
tinggi. Pada umumnya pemasaran mereka terbatas hanya pada spot atau beberapa tempat tertentu
seperti minimarket atau pinggiran jalan. Bir Pletok hadir dengan modifikasi yang berbeda. Di
satu sisi memilki keunggulan dalam khasiat dan di sisi lain bisa mengenalkan adanya bir yang
halal dan bahkan satu-satunya bir yang bisa dikonsumsi oleh semua umur.
Dalam penyususnan laporan ini, kami menyampaikan hasil dari program kerja kami yang
menyangkut hasil penjualan dan beberapa kendala serta manfaat yang bisa diperoleh dengan
mengembangkan usaha ini. Dari laporan ini setidaknya bisa memberikan gambaran bahwa
produk “lokal” harus tetap dipertahankan dan diperkenalkan kepada semua pihak sehingga
terlestarikannya budaya khas asal Betawi ini terlebih ketika penyampaian atau penyajiannya
menggunakan metode baru dan adanya variasi rasa yang menambah nikmatnya minuman ini.
Dalam pengerjaan program ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Sudjarwadi, M.Eng selaku rektor Universitas Gadjah Mada
2. Dr. Chairil Anwar selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada
3. Drs. Bambang Murdaka Eka Jati, M.S selaku dosen pembimbing Program Kreativitas
Mahasiswa ini.
4. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan kepercayaan, dukungan dan doa restu
kepada penulis.
5. Saudara Arif Zuhdi selaku bagian operasional dari Program Kreativitas Mahasiswa
ini.
6. Saudara Rizki Kuncoro Hadi selaku bagian pemasaran dari Program Kreativitas
Mahasiswa ini.
7. Saudari Lutviasari Nuraini selaku bagian keuangan dari Program Kreativitas
Mahasiswa ini.
Semoga dengan tersusunnya laporan akhir ini dapat berguna bagi pelestarian budaya
yang ada di Indonesia. Penulis juga menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang
Maha Esa. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak akan sangat berharga bagi
penulis. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dan memohon maaf atas
segala kekurangan yang ada.
Yogyakarta, 15 Juni 2010
Penulis
iii
iii
Usaha Bir Pletok Varian Rasa Dengan Media Gerobak Sebagai Minuman
Siap Saji
Abstrak
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan berbagai macam keanekaragaman. Baik hayati,
budaya, dan lain sebagainya telah menjadikan Negara yang berpenduduk terbesar di Asia setelah
Cina ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi Negara – Negara lain. Begitu banyak dan
beragamnya kekayaan Indonesia, sehingga pemerintah Indonesia sendiri kerepotan mendata
semuanya. Pada akhirnya terjadi banyak kasus pengklaiman dan pencurian kekayaan nasional.
Bir pletok merupakan salah satu kebudayaan kuliner Indonesia yang hampir hilang eksistensinya.
Minuman khas betawi yang sudah ada sejak zaman penjajahan belanda ini memiliki keunikan
tersendiri. Dengan efek yang menghangatkan tubuh walaupun dihidangkan secara dingin serta
bunyi pletok pletok yang dihasilkan jika disajikan dingin dengan menggunakan gelas bambu.
Melihat potensi yang dimiliki oleh produk ini, kami mengembangkan produk ini sehingga
memiliki nilai jual tinggi. Varian rasa adalah salah satu pengembangan yang dilakukan untuk
meningkatkan rasa khas yang dimiliki serta menyesuaikan dengan lidah masyarakat. Untuk lebih
mengenalkan bir pletok kepada masyarakat, penggunaan gerobak menjadi salah satu sarana
pilihan untuk memasarkan sekaligus memasyarakatkan produk ini. Dengan penambahan rasa
seperti susu, coklat, kopi, madu dan kombinasi minuman ini cukup disukai oleh konsumen
terutama golongan usia produktif antara umur 22 – 40 tahun karena dipercaya mampu
menambah energi. Walaupun produk tradisional, tetapi diyakini mampu menjadi komoditi pasar
yang menjanjikan. Serta kelesatarian budaya kuliner indonesia pun bisa terjaga sebagaimana
mestinya.
Kata Kunci : Bir pletok, Minuman, Budaya, Indonesia, Betawi
1
I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah Bir pletok adalah minuman tradisional yang secara spesifik berkembang di Jakarta. Bir pletok
merupakan minuman yang diracik dari berbagai rempah-rempah dengan rempah-rempah
utamanya adalah jahe dan kayu secang. Jadi walaupun namanya dimulai dengan kata „bir‟
namun minuman ini tidak mengandung alkohol. Nama bir pletok digunakan karena
sejarahnya dulu, minuman ini dibuat oleh nenek moyang masyarakat betawi untuk menyaingi
orang Belanda yang setiap malam meminum bir untuk menghangatkan badan mereka. Karena
masyarakat betawi sebagai muslim dilarang minum minuman yang beralkohol maka mereka
membuat bir sendiri yang juga mampu menghangatkan badan namun dari bahan-bahan yang
halal dan menyehatkan. Sedangkan kata „pletok‟ ditambahkan karena minuman yang dibuat
ini apabila diminum dengan tambahan es batu dan menggunakan gelas yang terbuat dari
bambu maka akan terdengar bunyi „pletok..pletok‟ dari akibat tumbukan es batu dengan gelas
bambunya. Jadi, karena terbuat dari berbagai rempah-rempah dan tidak mengandung alkohol,
minuman ini dapat digolongkan ke dalam minuman fungsional yang mengandung manfaat
yang baik bagi kesehatan tubuh. Beberapa manfaat yang telah terbukti secara
empiris/pengalaman antara lain menurunkan gejala masuk angin, mengatasi sariawan,
kelelahan dan reumatik.
Saat ini, bir pletok tidak hanya menjadi kekayaan warisan yang mempunyai nilai budaya
namun juga mempunyai nilai ekonomi. Minuman ini banyak diproduksi oleh wanita tani
pengolah di seluruh wilayah DKI Jakarta dan diperdagangkan di banyak tempat termasuk
hotel-hotel yang ada di Jakarta. Bahkan, karena minuman ini telah dinyatakan sebagai
minuman khas DKI Jakarta, maka pada setiap acara-acara resmi yang diselenggarakan oleh
Pemda DKI, termasuk ketika menjamu tamu asing, bir pletok biasa menjadi minuman
pembuka atau minuman selamat datang.
Perumusan Masalah
Dibawah ini adalah beberapa masalah yang akan kami angkat yang tentunya akan dapat
terselesaikan dalam program ini diantaranya :
1. Warisan budaya yang akan terancam hilang bila tidak dilestarikan
2. Bir pletok belum dapat menjadi komoditas yang menguntungkan sekaligus membawa
nama baik daerah asalnya.
3. Pengolahan dan pemanfaatan yang belum maksimal, baik dalam hal produksi maupun
pemasaran.
Tujuan 1. Melestarikan salah satu warisan budaya indonesia serta menjadikan sebuah komoditas
baru yang menguntungkan
2. Menjadi pesaing kompetitif dipasar lokal, nasional hingga multinasional
Luaran Yang Diharapkan 1. Lestarinya salah satu warisan budaya kuliner Indonesia
2. Membawa nama baik daerah asalnya
3. Pengolahan dan pemanfaatan dapat berjalan maksimal, baik dari segi produksi dan
pemasaran sehingga dapat menjadi komoditas menguntungkan.
Kegunaan 1. Dapat menjadi alternatif pilihan terbaik minuman sehat dimana akhir – akhir ini banyak
minuman sehat yang pada kenyataannya tidak sehat.
2
2. Para konsumen dapat merasakan langsung efek sehat dari minuman ini tanpa harus
mengeluarkan banyak biaya.
3. Masyarakat dapat mengenal salah satu warisan budaya kuliner ini.
II. Gambaran Umum Rencana Usaha Konsep Bisnis Produk yang akan kami tawarkan adalah bir pletok. Apakah itu bir pletok ? Bir pletok adalah
minuman tradisional yang secara spesifik berkembang di Jakarta. Bir pletok merupakan
minuman yang diracik dari berbagai rempah-rempah dengan rempah-rempah utamanya
adalah jahe dan kayu secang. Jadi walaupun namanya dimulai dengan kata „bir‟ namun
minuman ini tidak mengandung alkohol. Nama bir pletok digunakan karena sejarahnya dulu,
minuman ini dibuat oleh nenek moyang masyarakat betawi untuk menyaingi orang Belanda
yang setiap malam meminum bir untuk menghangatkan badan mereka. Karena masyarakat
betawi sebagai muslim dilarang minum minuman yang beralkohol maka mereka membuat bir
sendiri yang juga mampu menghangatkan badan namun dari bahan-bahan yang halal dan
menyehatkan. Sedangkan kata „pletok‟ ditambahkan karena minuman yang dibuat ini apabila
diminum dengan tambahan es batu dan menggunakan gelas yang terbuat dari bambu maka
akan terdengar bunyi „pletok..pletok‟ dari akibat tumbukan es batu dengan gelas bambunya.
Jadi, karena terbuat dari berbagai rempah-rempah dan tidak mengandung alkohol, minuman
ini dapat digolongkan ke dalam minuman fungsional yang mengandung manfaat yang baik
bagi kesehatan tubuh.
Kemudian siapakah konsumen yang akan menjadi target pasar kita ? para calon konsumen
kita itu adalah masyarakat umum. Mulai dari kalangan remaja berkisar antara umur 15 – 18
tahun, dewasa berkisar antara umur 19 – 40 tahun, tua berkisar antara umur 41 – 54, dan
lansia berkisar antara umur 55 tahun ke atas.
Keunggulan dari minuman ini sendiri adalah merupakan salah satu warisan budaya betawi,
memiliki beberapa khasiat yang secara empiris telah terbukti antara lain menurunkan gejala
masuk angin, mengatasi sariawan, kelelahan dan reumatik, harga yang relatif terjangkau oleh
masyarakat, dan dapat dibuat varian rasanya. Komposisi rempah – rempah yang biasa itu
hanya ada 6 jenis, kini kami menambahkan 6 jenis rempah – rempah yang baru untuk dapat
menguatkan rasanya. Juga beberapa ekstensi rasa yang baru seperti susu, kopi, coklat, madu,
dan kombinasi.
Analisis Industri Kondisi pasar minuman saat ini sedang menuju peningkatan yang signifikan terutama
dipangsa minuman kesehatan. Minuman kesehatan adalah industri dengan pangsa pasar yang
besar dan terus berkembang. Berbagai merek minuman kesehatan beredar di pasaran dengan
berbagai ragam bentuk, kemasan, rasa dan atribut lainnya. Karena mempunyai pangsa pasar
yang besar, persaingan antar produsen sangat kompetitif. Pasar selalu diramaikan dengan
munculnya para pemain baru yang mencoba mengambil bagian pangsa pasar yang ada. "Pasar
minuman teh dan sari buah mengalami pertumbuhan pasar yang luar biasa, hal ini terjadi di semua
kota di Indonesia, perusahaan multinasional juga banyak `bermain` di pasar minuman botol," kata Manajer Pemasaran Divisi Minuman Garuda Food Group, Martinus Rezal.
Analisis Pasar Kondisi pasar minuman saat ini sangatlah baik sekali terutama minuman kesehatan, karena
masyarakat pun sudah cukup sadar dengan kesehatan dan mulai memilih – milih alternatif
makanan atau minuman kesehatan yang baik. Sekarang banyak sekali produsen minuman
berskala kecil hingga multinasional beralih ke sektor minuman kesehatan, tetapi banyak juga
3
yang mengecewakan konsumen akibat dari label yang bertuliskan minuman kesehatan tetapi
terkontaminasi oleh bahan – bahan kimia yang dirasa cukup berbahaya.
Analisis Konsumen Untuk kalangan remaja sendiri bisa kita lihat mereka hampir tidak pilih – pilih terkait dengan
apa yang mereka konsumsi dan ini sangatlah tidak bagus untuk tumbuh kembang mereka
karena sangatlah rentan sekali terkena penyakit degenarasi dan lain sebagainya. Sedangkan
kalangan dewasa, sangatlah pilih – pilih dengan apa yang mereka konsumsi karena sudah
cukup sadar dengan kesehatan. Golongan tua dan manula biasannya mencari sesuatu yang
dikonsumsi mempunyai efek langsung ke tubuh, biasanya untuk mengobati penyakit –
penyakit ringan yang dirasakan seperti masuk angin, reumatik dan lain sebagainya.
Analisis Kompetitor Pada tataran lokal yaitu para penjual minuman tradisional keliling seperti penjual wedang
jahe, sekoteng, bajigur, dan lain sebagainya memiliki kelebihan bahwa mereka sudah cukup
dikenal masyarakat luas sebagai minuman tradisional yang dijual dimana – mana dengan
harga yang cukup terjangkau. Kekurangannya adalah pemasarannya cukup monoton dengan
penikmat dari kalangan tua dan manula sehingga tidak bisa meluas ke kalangan yang lainnya
dan sifatnya musiman, dalam artian misalnya musim hujan akan ada lonjakan pembeli
sedangkan dalam musim lain tidak.
Pada tataran menengah yaitu penjual jus siap saji, teh siap saji, kopi siap saji, dan lain
sebagainya memiliki kelebihan bahwa mereka penjual minuman sehat yang praktis yang
disukai muda – mudi dan kalangan dewasa yang lebih mementingkan kepraktisan dengan
harga yang terjangkau. Kekurangannya adalah pada dasarnya minuman – minuman tersebut
adalah minuman penyegar sesaat dan tidak punya efek khusus yang bisa dirasakan langsung
oleh tubuh, juga ada beberapa memiliki bahan – bahan kimia yang tidak dibutuhkan tubuh
sehingga bisa menjadi racun yang mengendap dan candu.
Untuk peluang bir pletok sendiri sangatlah potensial dimana minuman ini adalah minuman
herbal dan warisan budaya. Meskipun begitu, tetapi dapat disulap menjadi minuman dengan
gaya yang modern tanpa menghilangkan rasa khas dan khasiat yang dimiliki. Varian rasa
yang banyak bisa menambah daya tarik tersendiri bagi konsumen yang cepat bosan dengan
produk – produk minuman herbal dengan rasa yang itu – itu saja. Dengan menggunakan
gerobak yang sudah didesain secara modern dan apik yang dapat mengenalkan minuman ini
ke masyarakat luas dapat menjadi keunggulan tersendiri dalam pengenalan awalnya,
sekaligus dapat mengubah anggapan negatif bahwa minuman yang berjenis bir adalah
minuman yang beralkohol.
Rencana pemasaran Bir pletok merupakan minuman yang diracik dari berbagai rempah-rempah dengan rempah-
rempah utamanya adalah jahe dan kayu secang. Untuk harganya sendiri dapat dijual dengan
harga satuan Rp. 4,000.00 sesuai dengan harga pasar supaya harga dapat bersaing secara
kompetitif dengan produk lain. Harga demikian ini sudah terjangkau bagi semua kalangan
kelas ekonomi baik dari menengah maupun ekonmi bawah. Bir pletok ini menyesuaikan
hampir semua kalangan dan bukan produk musiman.
Untuk daerah operasi pemasaran karena untuk pengenalan awal kami menggunakan gerobak
sebagai media penjualan maka menentukkan daerah operasi sekitar wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai pembuka. Adapun wilayah – wilayah yang cukup strategis untuk
dijadikan daerah operasi kita, yaitu :
1. Jalan Malioboro, merupakan daerah pusat perbelanjaan dan tujuan wisata para turis
domestik dan luar negeri dimana hampir setiap hari selalu ramai pengunjung. Hampir
4
ribuan orang dari semua kalangan berkumpul disitu baik sekedar kumpul – kumpul,
berbelanja atau berwisata.
Gambar 1. Malioboro
2. Kampus Universitas Gadjah Mada merupakan daerah pemasaran yang potensial.
Setiap tahunnya, kampus tertua di Indonesia menerima lebih dari 10,000 mahasiswa
baik S1, D3 dan pascasarjana. Setiap hari minggu pagi, di kawasan masjid kampus
UGM dan lembah UGM ada event yang biasa dikenal dengan sunday morning
(sunmor), ini hampir seperti pasar kaget pada pagi hari dan pengunjungnya ribuan
orang setiap minggunya.
Gambar 2. Universitas Gadjah Mada
Untuk promosi yang akan kami usahakan adalah propaganda bir pletok lewat brosur atau
leaflet, mengikuti pameran kuliner, modifikasi gerobak sehingga lebih eye catching dan
komunikatif ( contohnya dengan menghias gerobak dan menambah speaker dan microphone
didukung karyawan yang komunikatif ), dan propaganda via online melalui situs jejaring
sosial dan mailing list.
Rencana Pengembangan Jangka Pendek
Memiliki beberapa gerobak yang tersebar diseluruh wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta, memperbanyak lokasi produksi, pengembangan teknologi mutu dan
percepatan produksi, serta pengembangan varian rasa dari bir pletok.
Jangka Menengah
Memiliki franchise yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia serta mematenkan
produk dan memiliki merk dagang sendiri
Jangka Panjang
Memiliki beberapa outlet diluar negeri, seperti eropa dan wilayah amerika utara karena
kebutuhan akan rempah telah menjadi komoditas ekspor negara – negara diwilayah
tersebut.
Rencana Keuangan Asumsi Harga : Rp. 4,000.00/Cup
Asumsi Penjualan Harian
5
50 Cup / hari / gerobak = Rp. 200,000.00 / hari / gerobak
Asumsi Penjualan Bulanan
1500 Cup / bulan / gerobak = Rp. 6,000,000.00 / bulan / gerobak
Asumsi Penjualan Tahunan
18000 cup / tahun / gerobak = Rp. 72,000,000.00 / tahun / gerobak
Produk 6 Bulan 12 Bulan 18 Bulan 24 Bulan
Bir Pletok Susu Rp. 20,000,000.- Rp. 20,400,000.- Rp. 20,400,000.- Rp. 20,408,000.-
Bir Pletok
Coklat
Rp. 12,000,000.- Rp. 12,000,000.- Rp. 12,240,000.- Rp. 12,244,800.-
Bir Pletok Kopi Rp. 16,000,000.- Rp. 16,320,000.- Rp. 16,326,400.- Rp. 16,326,400.-
Bir Pletok
Madu
Rp. 14,000,000.- Rp. 14,000,000.- Rp. 14,280,000.- Rp. 14,280,000.-
III. Metode Pendekatan Survei Pasar
pada tahapan awal ini kami mencoba melakukan berbagai survey terhadap penjual
minuman di berbagai lokasi di beberapa tempat strategis yang seringkali menjadi tempat lalu
lalang orang. Untuk bir pletok ini ternyata merupakan produk yang jarang ditemukan dan
merupakan suatu produk yang baru di pasaran dengan tambahan nilai yaitu suatu produk
yang sebenarnya menjadi produk ciri khas betawi yang belum adad di Yogyakarta yang mana
menjadi lahan kerja bagi kami. Sehingga dengan masih sedikitnya penjaualan bir pletok ini
kami menilaik ini adalah kesempatan yang bagus untuk memulai penjualan bir pletok di
beberapa lokasi yang strategis di Yogyakarta.
Operasi:
Bahan bahan:
1,5 liter air
350 gram gula pasir
250 gram jahe, kupas, iris dan memarkan
30 gram kayu secang serut
3 lembar daun jeruk purut
3 batang serai, memarkan
10 biji cengkih
10 cm kayu manis
1 biji pala, memarkan
3 lembar daun pandan, sobek-sobek
3 butir kapulaga
es batu secukupnya
Cara membuatnya:
1. Jahe dicuci, dikupas kemudian diiris tipis-tipis. Rebus dengan air. Jika sudah
bergolak, diaduk-aduk, kemudian angkat jahenya.
2. Setelah jahe diangkat, masukkan kayu secang, daun jeruk purut, serat, cengkih, kayu
manis, pala, daun pandan dan kapulaga, masak sampai beraroma, lalu angkat dan
saring.
3. Masukkan gula pasir, kecilkan api, rebus kembali 15 menit, angkat, hilangkan uap
panasnya
4. Tuang ke dalam gelas dan kocok-kocok sampai berbunyi (Pletok-Pletok)
5. Hidangkan panas atau dingin
6
Pemasaran:
Pemasaran dari produk ini terdiri dari 2 macam yaitu:
1. Pemakaian gerobak berjalan
Sasaran : gerobak ini dipasarkan dengan cara mengunjungi/ menempati beberpaa tempat
tempat strategis di berbagai titik di daerah DIY. Di samping itu juga akan memasarkan
produk baru ini ke universitas universitas baik negeri maupaun swasta yang
menempatkan posisinya di dekat kantin ataupun tempat lain yang mendukung lancarnya
penjualan.
2. Gerobak stand by
Gerobak ini menetap pada satu tempat yang divariasikan dengan produk dari pihak
kerjasama untuk lokasi penjualan. Di tempat ini tentunya merupaka tempat nongkrong
bagi beberapa orang di semua kalangan dengan prioritas usia remaja sampai tua.
3. Menerima pemesanan
Produksi dari bir yang kadang diperlukan untuk pesta bagi sebagian orang menjadi
peluang yyang cukup menarik. Dengan metode “ sebar pamflet” maka disini setiap orang
maupun organisasi bisa membeli produk ini dalam jumlah yang cukup besra dengan
memesannya terlebih dahulu denagn pemberian bonus yang cukup menguntungkan dari
pembeli sehingga akan menarik minat bagi beberapa pembeli lain dan menambaha
kepercayaan konsumen bagi penikmat bir ini
IV. Pelaksanaan Program Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Malioboro dan Kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM
Waktu
Tanggal 1 April 2010
Tahapan Pelaksanaan
Agenda Bulan Pengerjaan
1 2 3 4 5 6
Persiapan
- Pembuatan
gerobak
- Pencarian
karyawan
- Belanja bahan
baku dan alat
- Pembuatan
media promosi
Pemasaran
- Promosi via
online
- Operasi Wilayah
I
- Operasi Wilayah
II
7
Evaluasi
- Analisa laba &
rugi
- Evaluasi bisnis
plan
- Laporan
pertanggungja
waban
Instrumen Pelaksanaan
Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan Awal Biaya
Jenis Pengeluaran Qty Harga Satuan Total
Bahan Baku
Secang
Air
Gula Pasir
Jahe
Daun jeruk purut
Serai
Cengkih
Kayu manis
Pala
Kapulaga
Es batu
Daun pandan
50 Kg
20 Gallon
100 Kg
50 Kg
50 Kg
50 Kg
50 Kg
50 Kg
50 Kg
50 Kg
10 Karung
50 kg
Rp. 4,000.-/Kg
Rp. 12,000.-/Gallon
Rp. 6,000.-/Kg
Rp. 5,000.-/Kg
Rp. 3,000.-/Kg
Rp. 3,000.-/Kg
Rp. 7,000.-/Kg
Rp. 6,000.-/Kg
Rp. 6,000.-/Kg
Rp. 5,000.-/Kg
Rp. 10,000.-/Karung
Rp. 3,000.-/Kg
Rp. 200,000.-
Rp. 240,000.-
Rp. 600,000.-
Rp. 250,000.-
Rp. 150,000.-
Rp. 150,000.-
Rp. 350,000.-
Rp. 300,000.-
Rp. 300,000.-
Rp. 250,000.-
Rp. 100,000.-
Rp. 150,000.-
Direktur Utama
M Mirza Fahmi
Direktur Pemasaran
Rizki Kuncoro Hadi
Direktur Keuangan
Lutviasari Nuraini
Direktur Operasional
Arif Zuhdi
Direktur Pengembangan
Putri Mahatma Sari
8
Operasional
Karyawan
Gerobak
Alat masak
- Saringan
- Centong
- Panci
- Kompor Gas
Alat pendukung
- Gelas plastik
- Centong plastik
- LPG
Sewa tempat
Promosi
Leaflet
Brosur
Sewa Domain
Biaya Tak Terduga
4 Orang
2 Unit
2 Unit
4 Unit
2 Unit
2 Unit
100 Unit
2 Unit
4 Unit
1 Unit x 6 Bulan
1 Rim
1 Rim
1 Buah x 6 Bulan
Rp. 500,000.-/Orang
Rp. 800,000.-/Buah
Rp. 8,000.-/Unit
Rp. 10,000.-/Unit
Rp. 50,000.-/Unit
Rp. 500,000.-/Unit
Rp. 1,000.-/Unit
Rp. 8,000.-/Unit
Rp. 60,000.-/12 Kg
Rp. 125,000.-/Bulan
Rp. 100,000.-/Bulan
Rp. 2,000,000.-
Rp. 1,600,000.-
Rp. 16,000.-
Rp. 40,000.-
Rp. 100,000.-
Rp. 1,000,000.-
Rp. 100,000.-
Rp. 16,000.-
Rp. 240,000.-
Rp. 750,000.-
Rp. 150,000.-
Rp. 50,000.-
Rp. 600,000.-
Rp. 298,000.-
TOTAL Rp. 10,000,000.-
Realisasi Biaya
PEMASUKAN PENGELUARAN KETERANGAN
DIKTI (80%)
5.600.000 Investasi 3.750.650
Dikarenakan dana
yang diberikan
tidak sesuai dengan
yang diharapkan
maka ada beberapa
yang dihilangkan
dan dikurangi
kuotanya. Untuk
bahan habis pakai
ada yang
mengalami
kenaikan seperti
gula pasir.
PENJUALAN
590.000 Administrasi 184.900
6.190.000 Promosi 614.000
Operasional
- Bahan Baku 261.000
- Bahan Penolong 284.950
- Bahan Habis Pakai 153.550
Transportasi 69.000
5.318.050
Saldo 871.950
9
V. Hasil dan Pembahasan Pada awal mula ketika kami mendapat kabar bahwa program kami disetujui dan
diberikan hibah dari DIKTI maka langsung saja kami melakukan pertemuan untuk
membahas langkah – langkah strategis yang akan dilakukan untuk merealisasikan
program kami. Selama kurang lebih 2 – 3 bulan kami hanya melakukan perencanaan
saja dan belum ada realisasi pemasaran. Hal ini terkait tentang beberapa hambatan
yang kami alami, diantaranya manajemen diri terhadap waktu yang dirasa kurang
disiplin yang menjadi faktor utama permasalahan kami, sehingga pemasaran pun
tertunda yang seharusnya bisa dilaksanakan pada pertengahan bulan ke-2 yaitu
Februari tetapi baru bisa terlaksana pemasaran pada awal bulan ke-4 yaitu April dan
berakhir sementara pada pertengahan bulan ke-6 yaitu Juni. Pemasaran hanya kami
realisasikan di Kampus FMIPA UGM selama 2 minggu dikarenakan kekurangan
sumber daya manusia, juga dikarenakan malioboro merupakan tempat pemasaran
yang rawan premanisme setelah kami melakukan survei pasar disana. Dan seterusnya
program kewirausahaan ini dilaksanakan dengan berpartisipasi dalam agenda –
agenda bazar, pameran makanan dan acara mahasiswa lainnya.
Berikut adalah hasil dari realisasi program yang kami laksanakan, diantaranya :
1. Logo merk bir pletok
2. Gerobak bir pletok
3. Grafik hasil penjualan di kampus FMIPA UGM Tanggal 1 -13 April 2010
4. Grafik hasil penjualan di Bazar Hijau FEB UGM tanggal 22 April 2010
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jum
lah
Cu
p T
erju
al
Penjualan Hari Ke-
10
5. Grafik hasil penjualan di Pameran Makanan dan Minuman Sehat Tanpa Zat
Berbahaya, Karang Asem tanggal 24 April 2010
6. Grafik hasil penjualan di acara Food For Nation tanggal 15 – 16 Mei 2010
7. Grafik hasil penjualan di acara Poultry Week Fakultas Peternakan UGM
VI. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
- Bir pletok merupakan salah satu budaya kuliner yang dapat dilestarikan
keberadaannya dengan memperkenalkan secara masif ke masyarakat.
- Produk ini mampu menjadi pesaing kompetitif di pasar nasional maupun
multinasional dengan memberikan inovasi penjualan dan pemasaran yang baik.
Saran
- Dengan manajemen yang baik, disarankan produk ini bisa di pasarkan kembali
demi melestarikan budaya kuliner bangsa.
02468
10
BIR PLETOK ORIGINAL
BIR PLETOK SUSU
BIR PLETOK KOPI
BIR PLETOK MADU
BIR PLETOK COKLAT
BIR PLETOK KOMBINASI
Jum
lah
Cu
p T
erj
ual
0
5
10
15
BIR PLETOK ORIGINAL
BIR PLETOK SUSU
BIR PLETOK KOPI
BIR PLETOK MADU
BIR PLETOK COKLAT
BIR PLETOK KOMBINASI
Jum
lah
Cu
p T
erj
ual
0
5
10
15
BIR PLETOK ORIGINAL
BIR PLETOK SUSU
BIR PLETOK MADU
BIR PLETOK COKLAT
BIR PLETOK KOMBINASI
Jum
lah
Cu
p T
erju
al
0
2
4
6
8
Bir Pletok Original
Bir Pletok Susu
Bir Pletok Coklat
Bir Pletok Kopi
Bir Pletok Madu
Bir Pletok Kombinasi
Jum
lah
Cu
p T
erj
ua
l
LAMPIRAN