pkm usaha abon ikan di desa mekar indah...

351
Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.138-143) 978-602-60766-6-3 Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 138 PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH, KECAMATAN BUKI, KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR, SULAWESI SELATAN Rusdi Nur 1) , SIrajuddin Omsa 2) , Fatmawati 2) 1) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar 2) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar ABSTRACT The implementation of the Community Partnership Program (PKM) will involve the Mekar Sari fish floss business group located in Mekar Indah Village, Kec. Buki, Selayar Islands Regency, South Sulawesi Province. The main problems experienced by this business group are the low quantity and quality of production, low sales turnover, and the difficulty of accessing capital assistance both from banks and from state-owned enterprise funding in the form of Corporate Social Responsibility (CSR). In overcoming these problems, this community service activity is carried out which aims to improve aspects of business management, particularly in the aspects of marketing, production, and finance. In the aspect of production, the solution offered by the PKM team is to increase production capacity by procuring a cooling machine that will replace the damaged refrigeration engine. In the marketing aspect, the low sales turnover will be increased by improving product quality so that healthy products are produced. In this regard, assistance will be conducted to extend the halal certificate from LPOM-MUI. Other marketing aspects that will be addressed are increasing the size variants and increasing the quality of packaging so that the products produced are safer and more attractive, so that the interest of consumers or customers to buy or consume partner products will increase in the future. In the aspect of capital accessibility, partners will be trained and assisted in preparing financial reports and compiling investment plans in order to meet one of the requirements to obtain funding assistance from BUMN CSR programs. Partner products can be marketed in various places and specifically become souvenirs with a brand of processed fishery products from the Selayar Islands. This PKM program targets the creation of productive and participatory small scale fish processing enterprises based on local resources and wisdom. The output will produce healthy shredded fish products (MOH-PIRT permit) and halal (LPOM MUI certificate), with attractive and safe packaging, as well as management of modern and professional shredded fish management business. Based on the output targets above, it is expected to have an impact on increasing the quantity and quality of production, sales turnover, and increasing business profits managed by partners. Keywords: Fish Floss,Capacity, Community Partnership Program 1. PENDAHULUAN Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (2016) menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara maritim sekaligus juga negara kepualauan dengan jumlah pulau yang dimiliki lebih dari 17 ribu buah dengan panjang pantai 99.093 km (Badan Informasi Geopasial, 2013) [1] . Tidak mengherankan jika Indonesia memiliki peluang budidaya komoditi laut dan sangat potensial untuk dikembangkan. Salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan hasil laut adalah Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satu hasil laut yang tersedia cukup di daerah ini adalah ikan tuna. Disamping dijual di pasar domestik, ikan tuna juga diekspor ke beberapa negara lain, seperti Jepang dan Korea. Menurut Kasmiaty (2007) [2] , upaya ekspor ikan tuna yang dilakukan oleh provinsi Sulsel menunjukkan bahwa ikan tuna di daerah ini tersedia cukup, sehingga industri rumah tangga yang menjadikan ikan tuna sebagai bahan baku, seperti industri abon ikan, tidak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan baku, berupa ikan tuna tersebut. Tak heran jika mayoritas penduduk di Sulsel, terutama masyarakat yang berdomisili di pesisir laut, memenuhi kebutuhannya dari hasil laut (Apollo, Yusuf, dan Sonong, 2016) [3] .Laut Indonesia, termasuk laut di Sulsel menyimpan beragam jenis sumberdaya alam yang sangat potensial untuk mendukung penduduknya untuk meraih kesejahteraan. Seharusnya dengan sumberdaya potensial wilayah pesisir tersebut, nelayan di Sulesl mampu memberikan kontribusi yang besar dalam kegiatan perekonomian nasional. Wujudnya bisa dalam bentuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, perdagangan berupa ekspor ke luar negeri, dan pembangunan wilayah seperti memperluas kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan petani/nelayan, dan perbaikan kesejahteraan keluarga para petani/nelayan (Omsa, Jayadi, Apollo, 2017) [4] . Lebih jauh, Omsa, Jayadi, dan Apollo (2017) [4] menambahkan bahwa industri olahan hasil perikanan yang maju, efisien, dan tangguh memerlukan pengelolaan intensif oleh seluruh stakeholder seperti pemerintah, akademisi, investor, usahawan, dan para nelayan yang bersangkutan. 1 Korespondensi penulis: Rusdi Nur, Telp 081144404219, [email protected]

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.138-143) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 138

PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH, KECAMATAN BUKI,

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR, SULAWESI SELATAN

Rusdi Nur1), SIrajuddin Omsa2) , Fatmawati2)

1)Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar2)

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The implementation of the Community Partnership Program (PKM) will involve the Mekar Sari fish floss business grouplocated in Mekar Indah Village, Kec. Buki, Selayar Islands Regency, South Sulawesi Province. The main problemsexperienced by this business group are the low quantity and quality of production, low sales turnover, and the difficultyof accessing capital assistance both from banks and from state-owned enterprise funding in the form of Corporate SocialResponsibility (CSR). In overcoming these problems, this community service activity is carried out which aims toimprove aspects of business management, particularly in the aspects of marketing, production, and finance. In the aspectof production, the solution offered by the PKM team is to increase production capacity by procuring a cooling machinethat will replace the damaged refrigeration engine. In the marketing aspect, the low sales turnover will be increased byimproving product quality so that healthy products are produced. In this regard, assistance will be conducted to extendthe halal certificate from LPOM-MUI. Other marketing aspects that will be addressed are increasing the size variants andincreasing the quality of packaging so that the products produced are safer and more attractive, so that the interest ofconsumers or customers to buy or consume partner products will increase in the future. In the aspect of capitalaccessibility, partners will be trained and assisted in preparing financial reports and compiling investment plans in orderto meet one of the requirements to obtain funding assistance from BUMN CSR programs. Partner products can bemarketed in various places and specifically become souvenirs with a brand of processed fishery products from theSelayar Islands. This PKM program targets the creation of productive and participatory small scale fish processingenterprises based on local resources and wisdom. The output will produce healthy shredded fish products (MOH-PIRTpermit) and halal (LPOM MUI certificate), with attractive and safe packaging, as well as management of modern andprofessional shredded fish management business. Based on the output targets above, it is expected to have an impact onincreasing the quantity and quality of production, sales turnover, and increasing business profits managed by partners.

Keywords: Fish Floss,Capacity, Community Partnership Program

1. PENDAHULUAN

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (2016) menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negaramaritim sekaligus juga negara kepualauan dengan jumlah pulau yang dimiliki lebih dari 17 ribu buah denganpanjang pantai 99.093 km (Badan Informasi Geopasial, 2013)[1]. Tidak mengherankan jika Indonesia memilikipeluang budidaya komoditi laut dan sangat potensial untuk dikembangkan. Salah satu provinsi di Indonesiayang kaya dengan hasil laut adalah Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satu hasil laut yang tersedia cukup didaerah ini adalah ikan tuna. Disamping dijual di pasar domestik, ikan tuna juga diekspor ke beberapa negaralain, seperti Jepang dan Korea.

Menurut Kasmiaty (2007)[2], upaya ekspor ikan tuna yang dilakukan oleh provinsi Sulselmenunjukkan bahwa ikan tuna di daerah ini tersedia cukup, sehingga industri rumah tangga yang menjadikanikan tuna sebagai bahan baku, seperti industri abon ikan, tidak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan baku,berupa ikan tuna tersebut. Tak heran jika mayoritas penduduk di Sulsel, terutama masyarakat yang berdomisilidi pesisir laut, memenuhi kebutuhannya dari hasil laut (Apollo, Yusuf, dan Sonong, 2016)[3].Laut Indonesia,termasuk laut di Sulsel menyimpan beragam jenis sumberdaya alam yang sangat potensial untuk mendukungpenduduknya untuk meraih kesejahteraan. Seharusnya dengan sumberdaya potensial wilayah pesisir tersebut,nelayan di Sulesl mampu memberikan kontribusi yang besar dalam kegiatan perekonomian nasional.Wujudnya bisa dalam bentuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, perdagangan berupa ekspor ke luar negeri,dan pembangunan wilayah seperti memperluas kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatanpetani/nelayan, dan perbaikan kesejahteraan keluarga para petani/nelayan (Omsa, Jayadi, Apollo, 2017)[4].Lebih jauh, Omsa, Jayadi, dan Apollo (2017)[4] menambahkan bahwa industri olahan hasil perikanan yangmaju, efisien, dan tangguh memerlukan pengelolaan intensif oleh seluruh stakeholder seperti pemerintah,akademisi, investor, usahawan, dan para nelayan yang bersangkutan.

1 Korespondensi penulis: Rusdi Nur, Telp 081144404219, [email protected]

Page 2: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.138-143) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 139

Kegiatan PKM ini akan dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Selayar. Kabupaten Selayar, yangkemudian berdasarkan PP No. 59 Tahun 2008[5] berubah nama menjadi Kabupaten Kepulauan Selayar, adalahsebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan dan berjarak sekitar 236 km arah Selatan dariKota Makassar. Pada tahun 2015, jumlah penduduk di Kabupaten ini sebanyak 130.199 orang, meningkathampir 5% dibandingkan 4 tahun lalu (2011) yang saat itu masih berjumlah 124.104 orang. Dari 130.119orang tersebut, 62.950 orang adalah laki-laki, sisanya sebanyak 67.609 orang adalah perempuan. Selanjutnya,6.125 orang diantaranya berdomisili di Kecamatn Buki (BPS, Kab. Kepulauan Selayar, 2016).

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kab. Kepulauan Selayar mengklaim bahwa Desa Mekar Indahmendapat perhatian dari beberapa instansi pemerintahan di Kabupaten Kepulauan Selayar, seperti dari DKPsendiri, dan dari dinas Koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan. Perhatian pemerintah terhadap DesaMakar Indah ini disebabkan di Desa ini terdapat beberapa kelompok usaha berbasis hasil olahan perikananyang secara relatif telah meningkatkan perekonomian keluarga di beberapa tahun terakhir ini. Salah satukelompok usaha adalah Kelompok Mekar Sari. Misi utama pembentukan kelompok usaha ini adalah untukmemberdayakan kaum perempuan di pesisir pantai Kecamatan Buki, Kab. Kepulauan Selayar. Ditengahmasih tingginya persentase masyarakat miskin di Selayar dalam 5 tahun terakhir yaitu 16-18% (BPS Kab. Kep.Selayar, 2017)[6], peran kelompok usaha ini adalah sangat penting untuk mendongkrak ekonomi masyarakatKabupaten Kepulauan Selayar secara umum, dan Kecamatan Buki secara khusus. Untuk mengenalkankelompok usaha ini ke daerah lain, pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melalui dinas Koperasi, UKM,Perindustrian dan perdagangan aktif melibatkan kelompok usaha ini pada even, expo, atau pameran hasil-hasilolahan perikanan yang biasanya dilaksanakan di Makassar dan Surabaya. Dalam setahun sekitar 2-3 kalikelompok ini mengikuti even, expo, atau pameran di luar wilayah Kab. Kepulauan Selayar, seperti diMakassar dan Surabaya.

Namun usaha abon ikan di Sulawesi Selatan, termasuk abon ikan yang diproduksi di Kab. KepulauanSelayar harus terus berbenah agar Makassar yang merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dapat menjadipasar utama abon ikan produk lokal, sebab industri hasil perikanan di kota ini belum menjadi primadona.Hasil pengamatan Apollo, Yunus, dan Sonong (2016)[3] menunjukkan bahwa sejumlah sentra pembelanjaan dikota ini, seperti toko swalayan, supermarket, minimarket, serta toko oleh-oleh di bandara dan pelabuhan justrubanyak memajang produk olahan perikanan dari provinsi lainnya. Industri hasil olahan perikanan seperti abonikan, bakso ikan, makanan berbasis rumput laut, ikan asin, dan ikan bandeng presto merupakan beberapacontoh hasil olahan industri perikanan yang dapat dimaksimalkan pengelolaannya untuk meningkatkankualitas hidup masyarakat Makassar secara khusus, dan masyarakat Sulsel secara umum. Namun, industriperikanan di Kota ini masih menghadapi banyak kendala diantaranya kualitas produk yang masih rendah,harga yang kurang bersaing, belum adanya metode pengemasan khusus yang dapat mengangkat brand produk,akses permodalan yang sangat terbatas, serta belum diterapkannya manajemen usaha modern dalampengelolaan usaha produk olahan perikanan.

Selain abon ikan, kelompok usaha Mekar Sari memiliki beberapa produk lain, yaitu: sarabba instan(minuman terbuat dari jahe, santan, telur, dan susu), kerupuk ikan, stik rumput laut, dan kelapa sangrai.Namun abon ikan, merupakan produk unggulan dari kelompok usaha ini. Kelompok usaha Mekar Sarimerupakan salah satu usaha kecil skala rumahan yang terletak di Merdekayya, Desa Mekar Indah Kec. BukiKab. Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Usaha ini telah beroperasi sejak tahun 2008 dan telahmenjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Saat ini, kelompok usaha Mekar Indah mempekerjakan 10 orang(2 orang laki-laki dan 8 orang perempuan) dengan tingkat pendidikan mulai SD hingga Sarjana.

Dalam menjalankan usahanya, kelompok ini masih menerapkan sistem pengelolaan tradisional. Selaindi pasarkan di Kota Benteng, produk abon ikan tuna dari usaha ini dipasarkan pula ke Makassar dan Papuadengan metode pemasaran melalui bantuan keluarga, kolega, dan tetangga, serta dengan cara pemasaran darimulut ke mulut. Sejak tahun 2015, metode pemasaran mulai ditingkatkan dengan cara menitipkan padabeberapa warung, dan toko. Namun karena memiliki modal kerja yang sangat terbatas, usaha abon ikan inimenghentikan pasokannya ke beberapa warung dan toko. Namun demikian, kelebihan produk abon ikan inimemiliki cita rasa yang khas dengan harga yang sangat bersaing (Rp100.000 per Kg) sehingga produknyaselalu habis terjual meskipun dengan kapasitas produksi yang relatif masih rendah. Tantangan yang dihadapioleh usaha abon ikan ini adalah banyaknya pesaing baik dari usaha rumahan maupun dari industrikecil/menengah dengan produk sejenis.

Terkait dengan ketersediaan bahan baku, pada musim timur (Pertengahan Maret - November),kelompok usaha ini mengandalkan ketersediaan ikan melalui pasokan bahan baku ikan tuna, cakalang, tongkol,

Page 3: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.138-143) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 140

dan kakap segar dari nelayan yang berlokasi di Borong-borong yang berjarak sekitar 1 Km dari Desa MekarIndah. Namun pada musim Barat (Desember-Awal Maret), kelompok usaha ini mesti membeli ikan di tempatyang lebih jauh yaitu di Pammatata yang berjarak sekitar 20 Km dari Desa Mekar Indah.

Tujuan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah untuk memperbaiki aspek manajemenkelompok usaha Mekar Sari, khususnya pada aspek pemasaran, produksi, dan keuangannya. Tujuannya secarakhusus adalah meningkatkan kapasistas produksi dan kualitas produk abon ikan merek Mekar Sari agarmampu bersaing dengan jenis abon ikan lainnya, menerapkan teknologi pengemasan yang aman dan tahanlama dengan brand yang menarik untuk melakukan ekspansi pemasaran ke berbagai tempat.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. Pelatihan Manajemen Usaha Kecil

Untuk mewujudkan manajemen usaha kecil yang modern dan profesional pada usaha abon ikanMekar Sari maka dapat dilakukan melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen yang profesional. Olehkarena itu, tim PKM akan melakukan pelatihan manajemen pengelolaan kelompok usaha berskala kecil secaraprofesional. Tim pelatih manajemen tersebut di atas akan berkunjung langsung ke lokasi mitra untukmemberikan masukan/arahan dalam meningkatkan profesionalisme pengelolaan kelompok usaha berskalakecil. Bidang pelatihan yang akan diberikan adalah terkait dengan pelatihan proses produksi untukmenghasilkan produk yang sehat dan halal, pelatihan di bidang branding dan kemasan yang aman, attractive

(menarik), dan tahan lama, pelatihan dalam bidang pengelolaan keuangan, serta pelatihan dalam menilairencana investasi. Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar belakang pendidikandi bidang teknologi manufaktur, bidang pemasaran dan keuangan, serta bidan komputer dan data processing.

Gambar 2. Pelatihan dari Tim PKM

B. Bantuan Peralatan ProduksiBerdasarkan pengamatan awal tim PKM, peralatan produksi modern yang paling mendesak untuk

diterapkan pada usaha abon ikan Mekar Sari dalam rangka meningkatkan kapasistas produksinya adalahmesin pendingin (frezzer) daging ikan, seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Mesin pendingin (Frezzer) yangtampak seperti gambar ini telah dapat diperjualkan oleh toko-toko elektronik khususnya di pulau selayar.

Page 4: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.138-143) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 141

Gambar 3. mesin pendingin (frezzer) dan timbangan digitalC. Desain brand dan pembuatan kemasan produk

Untuk meningkatkan daya saing penjualan akan dilakukan design ulang terhadap kemasan lamamenjadi kemasan baru yang lebih aman, tahan lama, menarik, dan eye catching dengan memanfaatkan jasabiro design & branding dan percetakan atau biro konsultan pelayanan kemasan untuk produk usaha kecil danmenengah (UKM) kepada mitra PKM. Salah satu jasa percetakan yang terkenal dan dapat melakukan birodesign dan branding di Makassar adalah Percetakan Sonny yang beralamat di kota Makassar.

Kemasan multilayer adalah kemasan yang tidak dirancang untuk berdiri, sehingga membutuhkankemasan kotak kardus atau toples di bagian luarnya. Adapun model stand up pouch adalah kemasan dapatberdiri tegak karena pada bagian bawahnya dirancang sebagai landasan untuk berdiri. Mengingat mitra telahmemiliki model kemasan stand up pouch, maka design brand dan kemasan akan difokuskan pada modelmultilayer dengan kemasan luar berbentuk box (kotak kardus).

Gambar 5. Model kemasan produk UKM (kotak kardus) dengan kemasan bagian dalam

D. Pendampingan untuk mendapatkan perizinan dan sertifikatSaat ini, perizinan yang paling mendesak yang dibutuhkan oleh usaha abon ikan Mekar Sari adalah

Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari pemda Kab. Kepulauan Selayar, izin PIRT dari depkes, dan sertifikathalal dari LPPOM-MUI Provensi Sulawesi Selatan. Dengan memiliki izin PIRT, maka suatu usaha dapatdikategorikan produknya sudah memenuhi standar kesehatan, dan dengan memiliki sertifikat LPPOM dariMajelis Ulama Indonesia (MUI), maka suatu usaha dapat dikategorikan produknya adalah halal untukdikonsumsi. Untuk mendapatkan izin dan sertifikat tersebut, maka pendampingan akan dilakukan kepadamitra hingga usahanya bisa memperoleh SITU, PIRT, dan sertifikat halal tersebut secara resmi. Berikut adalahpemberian Sertifikat HALAL dari LPPOM-MUI.

Page 5: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.138-143) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 142

Gambar 6. Pelaksanaan survei Sertifikat Halal dari LPPOM-MUI

E. Pendampingan untuk mendapatkan permodalan

Selain pihak perbankan, saat ini setiap perusahaan besar, khususnya Badan Usaha Milik Negara(BUMN) telah menyiapkan dana atau bantuan permodalan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) melaluiunit CSR (Community & Social Responsibility) sub unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).Oleh karena itu, melalui program ini, tim PKM akan memberikan bimbingan penyusunan laporan keuangandan analisis kelayakan bisnis kepada mitra sebagai bagian dari dokumen proposal pendanaan kegiatan usaha,baik yang akan diajukan kepada perbankan maupun kepada unit CSR perusahaan besar (BUMN) misalnya PTPertamina, PT PLN, PT Telkom, dan lain-lain.

Bidang kepakaran yang dibutuhkan untuk kegiatan pendampingan proses penyusunan laporankeuangan (neraca dan laba rugi) dan analisis investasi adalah anggota tim yang berlatar belakang manajemenkeuangan.

F. Penyusunan Laporan Keuangan dan Analisis Investasi

Selain memberikan bimbingan atau pendampingan dalam menyusun laporan keuangan dan analisisinvestasi, pada tahap awal tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) juga akan menyusunkan laporankeuangan (neraca dan laba rugi) dan menyusunkan rencana investasi yang akan dilakukan oleh mitra. Dengantersedianya laporan keuangan dan hasil analisis investasi maka kelompok usaha abon ikan Mekar Sari dapatmemenuhi salah satu syarat peminjaman dari lembaga kreditor (bank) dan/atau BUMN dan dapat menjadireferensi bagi usaha sejenis di tempat lain.

Bidang kepakaran yang dibutuhkan untuk kegiatan penyusunan laporan keuangan (neraca dan labarugi) dan analisis investasi adalah anggota tim yang berlatar belakang manajemen keuangan.

3. HASIL DAN PEMBAHASANTerdapat beberapa kegiatan dan hasil yang diperoleh dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Pelatihan manajemen usaha kecil dan menengah (UKM0 yang meliputi aspek produksi, aspekpemasaran, dan aspek keuangan telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2019 di lokasi mitra, yaitu diDesa Mekar Indah, Kec. Buki’, Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Penyerahan bantuan lemari pendingin (freezer) dari tim pelaksana ke mitra pada tanggal 05 Juli 2019yang diwakilkan ke salah satu staf Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Kepulauan Selayar.

3. Sertifikat halal telah dilakukan mulai dari proses pendaftaran, pemeriksaan lapangan oleh Tim LP POMMUI Sulsel hingga pada tahap akhir proses penerbitan Sertifikat Halal oleh LP-POM MUI.

4. Melakukan desain ulang logo dan kemasan abon..Dari ketiga kegiatan yang telah dilakukan di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut:1. Pengetahuan mitra PKM telah meningkat terutama yang terkat dengan aspek produksi, aspek pemasaran,

dan aspek keuangan.2. Mitra PKM dapat membeli bahan baku (ikan cakalang atau tongkol) dalam jumlah yang lebih banyak

atau lebih dari 300 kg dalam satu kali pembelian. Dampaknya tentu akan meningkatkan kemampuanproduksi mitra dan meminimalkan biaya pembelian bahan baku, karena mitra dapat membeli bahan bakuyang sangat banyak di saat harga ikan sedang turun.

Page 6: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.138-143) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 143

3. Mitra telah terdaftar pada LP POM MUI Sulsel sebagai pengelola usaha yang akan disertifikasi Halalterhadap produknya. Sedangkan P-IRT mitra masih berlaku sejak 2018 hingga 2023.

4. Kapasitas produksi abon ikan meningkat dari 30 kg menjadi 40 kg setiap bulannya.5. Omset penjualan mitra PKM mengalami peningkatan menjadi Rp. 4.000.000,- tiap bulan jika

dibandingkan sebelumnya Rp. 3.000.000,-.6. Laba yang dimiliki oleh mitra PKM yang sebelumnya Rp. 750.000,- dan sekarang bisa mencapai Rp.

1.000.000,- per bulannya.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dan hasil yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkansebagai berikut:

1) Dari hasil kegiatan PKM yang telah dilakukan, maka mitra PKM telah mendapat bantuan berupa:pelatihan manajemen, mesin pendingin, timbangan, kemasan dos baru, dan perpanjangan sertifkatHalal dari LP POM MUI.

2) Pelaksanaan kegiatan PKM telah memberikan dampak yang positif kepada mitra PKM, yaitu:kapasitas produksi meningkat 40 kg perbulan, omzet penjualan meningkat kenjadi Rp. 4.000.000,-perbulan dan laba mitra PKM sudah mencapai Rp. 1.000.000,- perbulan.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Badan Informasi Geopasial. (2013). Akses online di http://nationalgeographic.com, pada tanggal 2 Mei

2017.[2] Kasmiaty, Sutinah Made. (2007). Penerapan Tekhnologi Tepat Guna Pada Diversifikasi Produk

Perikanan Untuk Pemberdayaan Keluarga Nelayan di Provinsi Sulawesi Selatan, Anggota, LP-Unhasdan Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan.

[3] Apollo, Yunus, M.Y., dan Sonong. (2016). IbM Usaha Abon Ikan Tuna dan Kelompok Nelayan diKabupaten Barru.

[4] Omsa, S., Jayadi., M., dan Apollo (2017). PKM Usaha Abon Ikan Tuna dan Pemasok Ikan di Kel.Bangkala, Kec. Manggala, Makassar, Sulsel.

[5] Peraturan Pemerintah Nomor 59. 2008. Perubahan nama Kabupaten Selayar Menjadi KabupatenKepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan, tanggal 21 Agustus 2008.

[6] Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Selayar. 2017. Kabupaten Kepulauan Selayar dalamangka..

[7] Made, Sutinah. dkk. (2012). Strategi Pengembangan Produk Abon Ikan Kering Untuk Mengakses PasarInternasional. Laporan Penelitian LPPM Unhas. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/8775,di akses: 20 Mei 2017.

[8] Faridz, Raden (2010). Analisis Faktor-Faktor Perubahan Desain Kemasan Terhadap Nilai Jual AbonIkan (Kasus Ud Pranspul, Kecamatan Sepulu, Bangkalan). AGROINTEK Vol 4, No. 2 Agustus 2010hal 151 s.d. 157.

[9] Husnan, S. Muhammad, S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UUP STIM YKPN.[10] Van Horne, J. C., dan Machowicz, Jr. (2009). Fundamentals of Financial Management (13th Edition).

Pearson Education Limited. Edinburgh Gate: England.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat JenderalPenguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sesuai dengansurat perjanjian pelaksanaan penelitian Nomor: 039/SP2H/PPM/DPRM/2019 dan Politeknik Negeri UjungPandang,, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. Terima kasih ditujukan kepada KelompokMekar Sari atas kerjasamanya sebagai mitra pelaksanaan program PKM serta Semua pihak yang terlibatdalam proses pelaksanaan pengabdian masyarakat ini.

Page 7: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.144-148) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 148

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Atman. Teknologi Budidaya Kacang Hijau (Vigna radiata L.) di Lahan Sawah. Jurnal IlmiahTambua, Vol. VI, No.1, Januari-April. 2009

[2] Wirawan, Baran dan Sri Wahyuni, Panen dan Pasca Panen Tanaman Kacang-kacangan. [Online],Tersedia: http://blogspot.co.id/2012/12/panen-dan-pasca-panen-tanaman-kacang.html [Diakses 21Mei 2018].

[3] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2006.[4] Hidayat, Sahrul dkk., Rancang Bangun Mesin Pengupas Kacang Hijau. Tugas Akhir. Jurusan Teknik

Mesin. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang. 2012.[5] Sularso dan K. Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: PT. Pradnya Paramita,

2010.[6] Nur, Rusdi dan Suyuti, M.A., Perancangan Mesin-Mesin Industri. Yogyakarta: Deepublish. 2018.[7] Khurmi R.S., Gupta, J.K., A Textbook of Machine Design (S.I. Units). First Multicolour Edition. New

Delhi: Eurasia Publishing House (Pvt.) Ltd. Ram Nagar, 2005.[8] Tanda, Rical, Pembuatan Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Kacang Hijau dengan Kapasitas 50

Kg/Jam. Tugas Akhir D3. Jurusan Teknik Mesin. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang. 2015.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Tim pelaksana mengucapkan terimakasih kepada DRPM Kemenristek Dikti, yang telah memberikanbantuan dana pengabdian kepada masyarakat PKM melalui dana DIPA Politeknik Negeri Ujung Pandang.Terimakasih juga disampaikan kepada Direktur dan Ketua UP2M Politeknik Negeri Ujung Pandang, KetuaJurusan Teknik Mesin serta Kepala Bengkel Mekanik yang telah mengizinkan penggunaan fasilitas yangsangat mendukung kegiatan pengabdian masyarakat ini

Page 8: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.254-260) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 255

Berlatar belakang dari ulasan di atas maka timbulnya kerja sama antara Ketua Kelompok ibu-ibu diKecamatan Pattalasang Gowa dengan pihak Politeknik Negeri Ujung Pandang melalui Kegiatan ProgramKemitraan Masyarakat yang terdiri atas para dosen, teknisi dan mahasiswa dalam program Pembuatan sabunsederhana berbahan alami menggunakan metode cold process yang aman terhadap kulit dan memberikan efekkelembutan pada kulit.Adapun Program yang telah diterapkan antara lain adalah :

1. Memberikan informasi pentingnya menjaga kebersihan kulit dengan sabun yang dibuat sendirimenggunakan bahan alam yang ada di sekitar rumah penduduk , misalkan minyak goreng, papaya,ketimun dan sebagainaya.

2. Memberikan informasi tentang cara pembuatan dengan metode Cold Process pada suhu ruang danwaktu pembuatan yang tidak lebih dari 1 jam, sedangkan waktu curing butuh waktu 2-3 minggu danhasilnya dapat dibandingkan dengan sabun buatan dari pabrik.

3. Praktek pembuatan sabun mandi berbahan alami dan hasilnya bisa dimanfaatkan oleh keluarga danbisa dijual dengan kemasan yang berlabel dan dapat menaikkan nilai tambah ekonomi keluargaGambaran atau potret masyarakat dan kegiatannya di daerah Kecamatan Pattalasang ,KabupatenGowa dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini

Gambar 1. Profil temapt tinggal masyarakat di Kecamatan Pattallasang Gowa

Gambar2: Kegiatan masyarakat di Kecamatan Pattallassang setelah Bertani

Page 9: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.328-332) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 328

PENINGKATAN PEMASARAN PRODUK PERTANIAN DI DUSUN LEKO, MAROS

Yayu Meiniza Z.1), Irawati Razak2) , Dian Pane1), Farchia Ulfiah2)

1), 3)Dosen Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

2), 4)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

This program aims to provide appropriate marketing solutions for agricultural products produced by farmergroup in Leko, Bontomarannu village, Maros regency. The problem faced is that the farmers are less prosperous, and thelack of knowledge and ability of the farmers in marketing their products, sometimes unsold and wasted. To overcomethese problems, community service activities are carried out in the form of counseling and training based on the conceptof integrated marketing mix consisting of product, promotion, price, and distribution aspect. To support this marketingcapability, training in the use of simple information technology is also given. Those counseling and training program hadbeen carried out and obtained outcomes in accordance with its objectives. The farmer group which were informal hasbecome a formal farmer group embryo that needs to be followed up so that it becomes a formal farmer group that haslegality for the purposes of developing its agricultural and marketing activities

Keywords: integrated marketing mix, formal farmer group.

1. PENDAHULUANUpaya pengembangan di sektor pertanian perlu mendapat perhatian yang serius baik secara makro

maupun mikro, untuk usaha pertanian berskala besar maupun skala terkecil, mengingat sebagian besarmasyarakat Indonesia hidup dan bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian masih memberikanlapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk khususnya yang berada di pedesaan dan menyediakanbahan pangan bagi masyarakat [1]. Dengan demikian kepentingan utama pertanian adalah sebagai matapencaharian bagi petani dan sebagai upaya pemenuhan pangan bagi masyarakat. Kedua kepentingan tersebutterhubungkan oleh kegiatan pemasaran dari hasil pertanian tersebut. Pemasaran hasil pertanian merupakan halyang sangat penting. Bahkan dikatakan bahwa dalam pemasaran hasil pertanian, upaya meningkatkanproduksi memang menjadi tuntutan, tetapi lebih penting memperhatikan pemasarannya karena meningkatanproduksi akan tidak banyak artinya jika produk yang dihasilkan tidak terdistribusikan kepada konsumen [2].Kesejahteraan petani bergantung pada keberhasilan para petani dalam memproduksi dan memasarkan hasilpertaniannya. Masalah pemasaran inilah yang seringkali dihadapi oleh para petani, sebagaimana juga dihadapioleh Kelompok Tani Dusun Leko dan perlu diberikan solusinya.

Dusun Leko terletak di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Luaskecamatan Moncongloe sekitar 46,87 km2. Secara geografis Kecamatan Moncongloe terletak antara 119,30Bujur Timur sampai 5,00 Lintang Selatan. Topografi kecamatan Moncongloe berada pada ketinggian 10-122meter di atas permukaan laut. Iklimnya adalah tropis dengan suhu udara rata-rata mencapai 280C dengan curahhujan rata-rata mencapai 174,93mm/bulan, sehingga cocok untuk wilayah pertanian [3]. Penggunaanlahan/vegetasi saat ini di Dusun Leko dikelompokkan menjadi tiga satuan penggunaan lahan/vegetasi, yaitu:sawah (sw), kebun campuran (kc), dan pemukiman (p). Penggunaan lahan sawah mendominasi Dusun Leko(80,86%). Di areal persawahan juga dikembangkan tanaman lainnya seperti kacang kedelai dan kacang hijau.Sedangkan pada areal kebun campuran berupa lahan pekarangan dan lahan kering yang sebagian besarterdapat di wilayah bagian timur, komoditas yang ditanam adalah tanaman tahunan seperti: ubi, kelapa,pepaya, mangga dan pisang. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan mitra, banyak tanaman yang nilaiekonomisnya tinggi tetapi tidak dikembangkan, antara lain: tanaman obat-obatan (jahe, lengkuas, mengkudu,dan lainnya), tanaman perkebunan (kelapa, belimbing, nangka, dan lainnya), dan tanaman pangan sayuran(terong, mentimun, labu, dan lainnya). Selain itu, potensi yang menjanjikan adalah peternakan sapi, kambing,penggemukan sapi dan tanaman hortikultura.

Pertumbuhan perekonomian desa masih didominasi oleh sektor pertanian, selebihnya adalah peternaksapi dan peternak ayam. Dusun Leko merupakan salah satu produsen beras dan gabah kering giling untukKabupaten Maros. Luas lahan persawahan di Dusun Leko + 100 ha. Dengan luas lahan sebesar itu, makadusun Leko merupakan wilayah potensial untuk penyanggah ketahanan pangan beras di Kabupaten Maros.

1 Korespondensi penulis: Yayu Meiniza Z., [email protected]

Page 10: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.328-332) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 329

Sebagai lumbung pangan, saat ini produksi beras di Dusun Leko tidak hanya menjadi konsumsi di KabupatenMaros, tetapi juga di Provinsi Sulawesi Selatan [4]. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan mitra,banyak tanaman yang nilai ekonomisnya tinggi tetapi tidak dikembangkan, antara lain: tanaman obat- obatan(jahe, lengkuas, mengkudu, dan lainnya), tanaman perkebunan (rambutan, nangka, dan buah-buahan lainnya),dan tanaman pangan sayuran (terong, mentimun, labu, dan lainnya).

Pemasaran produk pertanian Dusun Leko belum tertata baik. Petani biasanya menjual produkpertanian di pasar Daya Makassar yang berjarak sekitar 8 km. Petani membawa produknya dengan berjalankaki melintasi areal persawahan atau kendaraan bermotor. Hasil perkebunan berupa sayur juga seringkalitidak tidak sempat terjual. Sayur yang mereka tanam adalah kangkung, sawi, dan bayam. Hasil penjualanproduk belum memadai, ini dapat dilihat dari rata-rata pendapatan ekonomi masyarakat dusun masihtergolong rendah. Untuk meningkatkan pendapatan finansial petani, diperlukan bimbingan atau penyuluhanmengenai manajemen pengelolaan produk pertanian/perkebunan, utamanya dalam hal pemasaran yangdiusulkan untuk dilakukan melalu Program Kemitraan Masyarakat. Mitra kami dalam program tersebut adalahKelompok Tani Dusun Leko yang dipimpin oleh .

Tema kegiatan Program Kemitraan Masyarakat tersebut adalah bagian dari Rencana StrategisPengabdian (RENSTRA) PNUP 2016-2020 untuk bidang Manajemen dan Administrasi Bisnis. Isustrategisnya adalah penguatan manajemen bisnis dalam bidang agroindustri dengan isu prioritas lemahnya tatakelola bisnis di bidang agroindustri. Dalam Renstra dinyatakan bahwa salah satu solusi persoalan prioritasadalah peningkatan kualitas manajemen pemasaran.

Berdasarkan analisis situasi di atas dan wawancara dengan mitra, maka permasalahan mitra adalahsebagai berikut:1) Tingkat pendapatan masyarakat dusun belum memadai karena minimnya pengetahuan dan

kemampuan dalam hal pengelolaan usaha pertanian yang baik.2) Kemampuan mitra dalam mengelola usaha pertanian, khususnya dalam hal pemasaran masih

sangat kurang, petani mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya, kadang-kadang tidakterjual dan terbuang

3) Belum adanya upaya pemasaran produk pertanian dengan saluran distribusi terpadu agar petanitidak perlu menjual hasil pertaniannya kepada tengkulak.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATSolusi yang diterapkan dalam pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini untuk mengatasi

permasalahan mitra adalah dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan pemasaran. Solusi tersebutdidasarkan pada konsep bauran pemasaran atau 4 P’s marketing mix yang terdiri dari promotion, place, price,

product [5] dilaksanakan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan praktek. Penyuluhan danpelatihan diberikan kepada mitra dalam hal-hal berikut:1) Pentingnya Perencanaan Pemasaran yang Baik

Kepada petani mitra diberikan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemasaranproduk yang terencana dengan memperhatikan semua aspek bauran pemasaran yaitu yaitu produk, promosi,harga, dan saluran distribusi. Selanjutnya diberikan pemahaman bagaimana keempat unsur tersebut salingterkait dalam menentukan keberhasilan penjualan produk pertaniannya

2) Pemasaran dalam Aspek ProduksiUntuk mampu memasarkan hasil pertanian dengan lebih baik, kepada mitra diberikan pengetahuanmengenai pentingnya konsistensi dan pengembangan produk. Pembeli akan merasa puas dan loyal jikaproduk tersedia secara konsisten sehingga mitra perlu pengetahuan penjadwalan penanaman. Penjadwalanpenanaman dapat memengaruhi ketersediaan hasil tani. Minat pembeli akan meningkat jika produk petanimemiliki perbedaan atau nilai lebih dibanding produk sejenis yang dihasilkan petani lainnya. Salah satupeluang yang dapat ditangkap adalah memasarkan produk pertanian berbasis organik. Kepada mitradiberikan pelatihan bertani dengan menggunakan pupuk organik. Hasil pertanian organik dapatmeningkatkan daya jual tanpa banyak meningkatkan biaya produksi. Penggunaan kemasan berlabel padaproduk hasil pertanian yang berbasis organik juga dapat meningkatkan nilai produk di mata pembeli.Diversifikasi tanaman disarankan kepada petani mitra, dengan menanam tanaman sayuran dan buah-buahan yang mempunyai umur simpan lebih panjang. Tanaman buah-buahan masih terbatas di dusuntersebut

3) Pemasaran dalam Aspek Saluran Distribusi

Page 11: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.328-332) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 330

Saluran distribusi yang digunakan selama ini umumnya hanya distribusi langsung dan individual. Kepadamitra diberikan pengetahuan dan pelatihan mengenai berbagai alternatif saluran distribusi yang dapatditerapkan mitra. Selain menjual kepada pembeli yang datang dan menjual langsung ke pasar (disribusilangsung), penjualan dapat dilakukan melalui kemitraan yaitu menjual dengan cara menitipkan di kepadapengecer atau dengan menjual secara kontinyu kepada pengusaha kuliner. Cara tersebut memungkinkanuntuk menjual dalam jumlah besar secara bersama oleh para anggota kelompok tani dengan lebih mudah,namun membutuhkan adanya wadah sebagai unit usaha yang formal. Kelompok tani yang ada saat inimasih bersifat informal, belum memiliki legalitas. Pengetahuan mengenai prosedur pembentukankelompok tani secara formal telah diberikan dan mudah untuk dilaksanakan. Kelompok tani tersebut hanyaperlu bermusyawarah untuk menentukan pengurus, dibuat berita acaranya dan dikukuhkan denganditandatangani Ketua Kelompok Tani dan Kepala Dusun. Selanjutnya dapat dibuat sertifikat kelompok tanidi Kantor Desa.

4) Pemasaran dalam Aspek PromosiPenjualan yang dilakukan oleh para petani dilakukan dengan pola yang tidak menentu, biasanya dilakukansecara sederhana dengan menunggu pembeli atau membawa ke pasar. Oleh karena itu diberikan kiat-kiatsederhana yang mudah diterapkan untuk mempromosikan hasil pertaniannya. Media yang digunakanadalah luring dan daring. Media offline dilakukan dengan mendatangi langsung calon pembeli, ataupunmenjual kepada pembeli yang datang. Promosi juga dapat dilakukan dengan pemberian label pada kemasan.Alternatif lain adalah ikut serta menjual dalam event misalnya pameran atau car free day. Pelatihan untukmempromosikan hasil pertaniannya secara online dilakukan dengan dengan mempraktekkan penggunaanaplikasi sederhana yaitu Pak Tani Digital, pada gawai peserta pelatihan. Selain itu juga diperlihatkanbagaimana cara bergabung dalam group Sayuran Organik Makassar di Facebook.

5) Pemasaran dalam Aspek Penetapan HargaHarga memegang peranan penting dalam pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas danharga adalah variabel terpenting dalam keputusan pembelian sayuran, terutama sayuran organik [6]. Olehkarena itu diberikan pengetahuan berbagai metode dan strategi harga bagi para petani. Dalam menetapkanharga, petani harus memiliki informasi yang cukup mengenai harga suatu produk pertanian yang sedangbrlaku di pasar agar harga yang ditetapkan tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Hal tersebut dapatdiketahui dari pengamatan sekitar dan juga bisa dilakukan melalui penelusuran daring misalnya melaluiaplikasi Pak Tani Digital.

6) Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Semua Aspek Bauran PemasaranTeknologi informasi dapat mendukung semua aspek dalam pemasaran. Saat ini hampir semua masyarakatsudah tersentuh teknologi informasi, khususnya dalam komunikasi melalui jaringan internet. Kepada mitratelah diberikan pengetahuan dan keterampilan pemanfaatan teknologi informasi sederhana dalammemasarkan produk meliputi penelusuran informasi secara online, pemanfaatan media sosial dalammemasarkan hasil pertanian, serta pemanfaatan aplikasi sederhana yang dapat digunakan untukmemasarkan hasil pertanian.

7) Pengembangan Hasil Pertanian melalui Kemampuan Bertani OrganikPenyuluhan dan pelatihan bertani organik telah diberikan untuk mendukung aspek produk dalampemasaran hasil pertanian. Kepada petani mitra dibagikan pupuk organik untuk digunakan padatanamannya, baik sayuran maupun buah-buahan. Hal ini dilakukan agar petani mendapatkan pengalamandan pengetahuan bagaimana efek penggunaan pupuk tersebut pada berbagai tanamannya, agar petani mitratermotivasi untuk melakukan pengembangan hasil pertaniannya. Setelah pupuk digunakan tim pengabdianberkomunikasi dengan petani mitra dan memantau hasil dari penggunaan pupuk yang dilakukan olehpetani mitra.

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan di Dusun Leko serta

pembahasannya adalah sebagai berikut:1) Petani mitra telah memiliki pemahaman dan pengetahuan untuk dapat memasarkan hasil pertaniannya

dengan lebih baik meliputi semua unsur bauran pemasaran yaitu produk, distribusi, promosi dan harga. Halini dapat diketahui dari interaksi yang terjadi selama pelatihan dan penyuluhan.

Page 12: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.328-332) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 331

Dalam aspek pengembangan produk permasalahannya adalah dalam menentukan tanaman yang cocokdengan kondisi tanah petani. Menurut informasi yang diperoleh dari Badan Penelitian dan PengembanganPertanian Sulawesi Selatan, dan telah disampaikan kepada Mitra, hal tersebut dapat diketahui denganpengujian menggunakan alat uji lahan kering. Bantuan pengujian dapat diperoleh secara cuma-cuma,bahkan dapat ditindaklanjuti dengan dengan pemberian bibit dengan cuma-cuma. Syaratnya hanya denganmengajukan permohonan yang disertai identitas formal kelompok tani.

2) Pengetahuan prosedur pendirian kelompok tani secara formal telah diketahui dipahami oleh petani mitra.Saat ini kelompok tani dusun Leko masih bersifat informal dan perlu diberikan legalitas. Prosesnya cukupmudah. Ketua dan anggota mengadakan pertemuan untuk menentukan pengurus, dihadari aparat dusunsetempat, dibuat berita acaranya dan dikukuhkan dengan ditandatangani Ketua Kelompok Tani dan KepalaDusun. Selanjutnya dapat dibuat sertifikat kelompok tani di Kantor Desa. Embrio kelompok tani formalDusun Leko sudah ada. Contoh surat-surat sudah diberikan kepada mitra. Status kelompok tani formalpenting bagi para petani dalam memasarkan produk dan dalam memperoleh bantuan penyuluhan sertapelatihan dari dinas pertanian dan pihak lainnya.

3) Petani mitra telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang positif dalam bertani dengan pupuk organik.Hasil pertanian menggunakan pupuk organik yang dibagikan oleh tim pengabdian ternyata memuaskanpetani, khususnya untuk hasil pertanian non padi. Untuk padi belum dilakukan karena pada saat kegiatanberlangsung, padi di dusun tersebut sudah mendekati masa panen. Setelah panen sampai saat ini belumdilakukan penanaman kembali karena faktor musim kemarau. Hasil yang dapat dilihat untuk tanamansayuran diantaranya adalah hasil panen cabai rawit yang lebih banyak dan besar. Sayuran seperti bayam,sawi dan kangkung memiliki batang dan daun lebih besar, tidak mudah layu warna lebih segar. Masapanen lebih cepat 3 hari dibandingkan dengan menggunakan urea. Untuk tanaman buah-buahandiantaranya pohon rambutan yang sudah hampir mati, diluar dugaan pemilik pohon, setelah diberi pupuktumbuh subur dan sudah berbunga. Pohon lengkeng baru yang seharusnya belum mulai berbuah, mulaiberbuah dengan cepat setelah diberi pupuk.

Gambar 1. Tim PKM dengan sebagian petanimitra

Gambar 2. Interaksi dengan peserta pelatihandan penyuluhan

Gambar 3. Cabai rawit Gambar 4. Pohon Lengkeng

Page 13: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.328-332) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 332

4) Petani mitra telah memiliki pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan teknologi informasi sederhanauntuk mendukung pemasaran produknya. Namun demikian tidak semua petani mitra mampu memilikikemampuan tersebut karena berbagai keterbatasan. Hal tersebut dapat diatasi kedepannya dengan bantuandari anggota yang sudah dapat memahami pengetahuan dan keterampilan pemanfaatan teknologi informasi.

4. KESIMPULANBerdasarkan hasil kegiatan PKM dan pembahasannya, dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan

sebagai berikut:1) Penyuluhan dan pelatihan upaya peningkatan pemasaran produk pertanian bagi Kelompok Tani Dusun

Leko telah terlaksana dan memperoleh luaran sesuai dengan yang telah direncanakan.2) Kelompok tani Dusun Leko telah memiliki embrio kelompok tani formal, perlu ditindaklanjuti sehingga

menjadi kelompok tani formal yang memiliki legalitas untuk keperluan peningkatan pemasaran danpengembangan usaha pertaniannya

3) Penguasaan dan pemanfaatan teknolologi informasi sederhana para anggota kelompok tani belummemuaskan, perlu pelatihan lebih lanjut

4) Respon positif anggota kelompok tani setelah memperoleh pengalaman bertani dengan pupuk organikperlu ditindaklanjuti dengan kemampuan membuat pupuk organik dan diversifikasi tanaman sertapemasarannya.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Sadono, Dwi. “Pemberdayaan Petani: Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di Indonesia”, JurnalPenyuluhan Institut Pertanian Bogor.Vol. 4 No.1, Maret 2008 [online].Tersedia:https://media.neliti.com/media/publications/8653-ID-pemberdayaan-petani-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian-di-indonesia.pdf. [Diakses tanggal 11 Februari 2019]

[2] Hanafie, Ratna. “Pengantar Ekonomi Pertanian”, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2010.[3] BPS Kabupaten Maros, “Statistik Daerah Kabupaten Maros”, Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros,

2012.[4] “Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Bontomarannu Tahun 2013-2018”

Desa Bontomarannu, 2013[5] Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane, “ Marketing Management, 14th edition. New York: Pearson, 2012.[6] Widyastuti, Pristiana. 2018.”Kualitas dan Harga sebagai Variabel Terpenting pada Keputusan Pembelian

Sayuran Organik” Ekspektra : Jurnal Bisnis dan Manajemen, Volume 2, Nomor 1, 28 Februari 2018[Online].Tersedia:https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=http://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/manajemen/article/viewFile/675/397. [Diakses tanggal 12 Februari 2019]

Gambar 5. Pohon Rambutan Gambar 6. Kebun Sayur

Page 14: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.333-338) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 333

IbM PEMANFAAT TENAGA SURYA UNTUK PENERANGAN JALAN DESA DI DESA

TOMPOBULU

Andareas Pangkung 1), Marhatang 2) Muh.Yusuf Yunus 3)

1),Dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang

2).Dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang

3).Dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

Output target tobe achieved with the activities of using solar power as the street lighting in theTompobulu village area)providing knowledge about the utilization of solar power as an alternative energy source , b) providing skills to thecommunity to be able to install, operate, maintain and overcome disruption that occurs, c) the installation of solar powerfor street lighting that can be utilized by the community. Based on the result sofour review and discussion with thecommunity in Tompobulu village , it was agreed to hold the activities, guidance, practice and training for installation anduse of solar power for the community by making a set of solar power as the street lights in place that have beendetermined. Other output targets related to this activities of IbM are: a) progress Reports and final Reports activity b).ScientificPublication

Keywords : Comunity, village Streets, solar power, street lighting

I. PENDAHULUANDesa Tompobulu berpenduduk 3733 jiwa dengan 961 KK dengan luas daerah ± 11 km2.berada didalam

Wilayah Kabupaten Maros, kecamatan Tompobulu Tompobulu terdiri dari 5 Dusun yakni Dusun Lokayya,Dusun Masale, Dusun Baddo Ujung, Dusun Tombolo dan Dusun Arra Mata pencaharian penduduk desaTompobulu 90 % adalah Petani dan sebahagian kecil adalah , Pedagang, Pegawai Negri

Gambar.1 Lokasi Desa Tompobulu

Pembangunan infrastruktur chususnya jalan dapat dilihat pada grafik berikut ,

Page 15: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.333-338) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 334

Gambar.2. Perbandingan Jumlah berdasarkan type Jalanan di desa Tompobulu

Sebahagian besar jalan tersebut adalah jalan desa yang tidak memiliki penerangan jalan. Sehingga ini menjadikendala bagi masyarakat saat melakukan aktivitasnya baik pada sore hari, malam hari maupun pada saat dinihari. Kebutuhan Daya Listrik untuk Rumah Tangga telah terlayani oleh jaringan PLN, walaupun belumsemuanya dapat terjangkau oleh PLN. Beberapa fasilitas umum juga belum mendapat penerangan listrikchususnya pada malam hari. Hal ini disebabkan oleh karena tempat yang terpisah-pisah yang membutuhkantiang dan jaringan sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Faktor lain adalah penanganan baik darisegi pengoperasian dan pemeliharan oleh karena keterbatasan pengetahuan dari masyarakat untuk bekerjapada jaringan listrik bertegangan 220 Volt

II. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Permasaalahan yang dihadapai oleh masyarakat di desa Tompobulu dapat diuraikan sbb:1. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang energi alternatif chususnya PLTS sebagai

sumber energi listrik2. Masyarakat tidak memiliki kemampuan yang cukup tentang, , Instalasi , pengoperasian,

pemeliharaan dan penanganan ganguan gangguan PLTS sebagai penerangan jalan.3. Pengetahuan masyarakat tentang masaalah-masaalah kelistrikan masih sangat minim4. Terdapat fasilitas umum yaitu jalanan pada tempat-tempat tertentu yang belum mendapatkan

penerangan listrik, karena terkendala jaringan.

Untuk itu perlu untuk mencari solusi dengan memanfaatkan potensi alam yang ada sebagai sumber energi.Kemajuan teknologi sekarang memungkinkan untuk memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energiyang dikenal dengan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya ) dan ini telah banyak digunakan baik dalamskala besar maupun skala kecil untuk berbagai kebutuhanSolar Surya merubah cahaya matahari menjadi energi listrik yang besarnya ditentukan oleh luaspermukaan dari modul surya dan kuatnya itensitas cahaya yang mengenai permukaan modultersebut. Pada modul Solar Cell terdapat beberapa spesifikasi dari Modul yang perlu diketahui yaitu:a. Power daya : menunjukaan maximum besarnya daya listrik yang dapat dihasilkan oleh modul

yang dinyatakan dengan Wp (Watt peak). Dipasartan terdapat berbagai macam kemampuan dayaatau Wp dan yang umum adalah 20Wp, 100 Wp

b. Voltage : tegangan DC yang dapat dikeluarkan oleh Tenaga Surya, misalnya 12 V, 18 Volt.Tegangan yang dihasilkan harus lebih besar dari tegangan Aki yang digunakan, misalnyaTegangan Aki 12 Volt, maka Tegangan Modul saat tidak dihubungkan dengan Aki atau disebuttegngan tanpa beban Voc harus lebih besar dari 12 Volt.

c. Ampere : besarnya arus listrik yang dihasilkan oleh modul.

1

2

23

JalanKabupaten

JalanKecamatan

Jalan Desa

5

Page 16: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.333-338) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 335

Gambar.3. Skema Tenaga Surya

Melihat kondisi itu, maka kami merencanakan untuk memanfaatkan penggunaan PLTS sebagaisumber energi alternatif untuk penerangan jalan dengan pertimbangan bahwa tidak membutuhkan jaringanlistrik yang panjang, dan aman bagi manusia dari sisi tegangan.Setelah melakukan perbincangan dengan masyarakat setempat ,diambil kesimpulan bahwa masyarakat tertarikdengan sistem yang yang kami usulkan.Kurangnya pengetahuan masyarakat umum dalam hal mengoperasikan, memelihara maupun menanganikerusakan yang ada, mengakibatkan pemanfaatan PLTS pada beberapa tempat menjadi kurang maximal dantidak efektif sehingga tidak lagi beroperasi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dalammemanfaatkan PLTS adalah sbb:- Penempatan yang kurang tepat : tidak disinari secara maximal oleh matahari dari pagi sampai sore- Bateray / Aki : sering tidak dapat mengisi dan tidak dapat menyimpan dengan baik- Controler tidak berfungsi sehingga bateray tidak mengisi secara baik dan penyaluran listrik keluar tidak

terkontrol- Beban yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan dari PLTS yang digunakan, misalnya utk PLTS

50Wp untuk melayani beban Lampu 50Watt selama 12 jam- Adanya rangkaian cabel yang terputus tetapi tidak dapat di deteksi karena kurangnya pengetahuan dan

ketersediaan peralatan ukur seperti Voltmeter

Target luaran yang ingin dicapai dengan adanya pelatihan dan workshop tentang pemanfaat PLTSbagi anggota masyarakat di desa Tompobulu badalah1. Masyarakat akan memiliki pengetahuan yang cukup tentang ilmu kelistrikan2. Masyarakat akan memiliki pengetahun yang cukup tentang penerapan PLTS bagi fasilitas penerangan

umum.3. Masyarakat akan mampu merencanakan dan memasang PLTS sbg penerangan umum4. Masyarakat akan memiliki kemampuan untuk mengoperikan, memelihara serta mengatasi gangguan yang

terjadi5. Masyarakat akan dapat membangun 1 unit PLTS yang dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.6. Masyarakat akan mampu mengembangkan secara mandiri pembangunan PLTS untuk penerangan jalanan

Berdasarkan hasil peninjauan lokasi dan perbincangan dengan masyarakat di desa Tompobulu,disepakati untuk melakukan kegiatan pelatihan pemasangan, pengoperasian dan penanganan gangguan PLTSbagi anggota masyarakat dengan memasang satu unit PLTS untuk penerangan jalan sebagai hasil dari kegiatanini.Untuk mendukung realisas program IbM ini, maka solusi yang kami tawarkan diuraikan sebagai berikut:

1. Metode Pendekatan

Beban:o Lampuo Elektronik (radio, tv,

alat komunikasi dll)o Pompao Lemari Pendingino Rambu-rambuo dll

Modul Surya

Bateray

Controler

Saklar

Page 17: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.333-338) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 336

Memberi pengetahuan melalui pengarahan dan ketrampilan melalui pemasangan PLTS . Dan agarkegiatan ini efektif, telah disepakati pula untuk memberi bimbingan terbatasd kepada 2 sd 3 oranganggota masyarakat . Pengetahuan dan ketrampilan yang akan diberikan meliputi:

- Menjelaskan besaran besaran listrik, komponen serta fungsi komponen yang ada pada Sistem PLTS- Memberi petunjuk cara pemasangan , pengoperasian dan pemeliharaan dan gangguan serta

penanganannyaMemberi penjelasan tentang gangguan gangguan pada PLTS serta cara mengatasinya2. Urutan Kegiatan

Langkah kegiatan yang dilakukan dan telah disepakati oleh pelaksana kegiatan untuk dilakanakan adalah:a. Tahap Persiapan : menyiapkan komponen – komponen PLTS berupa : Modul Surya, Bateray(Aki),

Controler , Lampu, sebagai alat peragab. Tahap Instalasi : Merakit komponen Menentukan letak penempatan , konstruksi , PLTSc. Menguji sistem yang telah dipasang untuk 2 sd 3 harid. Tahap Pemeliharaan : memperkenalkan gangguan-gangguan yang mungkin terjadi serta

cara mengatasinya

Gambar.4 Dudukan Lampu dan Modul PLTS

3. HASIL DAN PEMBAHASANPemasangan Lampu Jalan dengan mengunakan PLTS dilakukan di desa Tompobulu, di Lokasi yang

ditentukan oleh Masyarakat Tompobulu sebagai Mitra, yaitu di depan Sekolah SDN 242 Dam , DusunTombolo yang sampai saat ini belum mendapat penerangan jalan seperti pada gambar berikut:

Gambar.5. Lokasi Pemasangan

Page 18: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.333-338) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 337

Gambar.6. Perakitan dan Pemasangan Tiang

Gambar.7. Hasil Pemasangan

Pengetahuan masyarakat tentang PLTS masih terbatas , sehingga pembelajaran tentang fungsi dankegunaan serta manfaat tenaga surya sebagai sumber energi alternatif sangat diperlukan olehmasyarakat umum, mengingat. Pengetahuan tentang PLTS akan menimbulkan keinginan masyarakatuntuk memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi. Untuk kegiatan ini , kami mengadakan kegiatanpenyuluhan dalam bentuk tatap muka, dan tanya jawab tentang dasar-dasar PLTS , menyangkutproses kerjanya dan komponen-komponennya. Pada kesempatan itu juga kami memperlihatkansecara langsung bahagian bahagian dari tenaga surya, seperti , Modul , Baterai (Aki), Controler

4.KESIMPULAN1. Pengabdian kepada masyarakat dengan pemanfaatan Tenaga Surya untuk penerangan jalan di desa sangat

bermanfaat dan juga dapat lebih membuka wawasan masyarakat tentang penggunaan energi terbarukandari matahari

2. Melihat kondisi desa Tompobulu maka pemanfaatan PLTS untuk penerangan jalan desa atau setapakdibutuhkan lebih banyak lagi. Kiranya dapat menjadi perhatian pihak Pemerintah

3. Pemanfaatan PLTS sebagai penggerak perahu nelayan pengganti BBM sangat tepat untuk masyarakat DesaTompobulu yang sebahagian berlatar belakang Petani Ladang

5. DAFTAR PUSTAKA1. Abdul Kadir, Prof.Ir, 1995, “Energi”, Penerbit UI, Jakarta2. BPPT , 1995, “ Buku Panduan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Penerangan Rumah (SHS)”, Direktorak

Teknologi BPPT, Jakarta3. Alim, SS, 2009, “ Mengenal Solar Sel Sebagai Energi Alternatif”, Pustaka Grafika, Jakarta

Page 19: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.333-338) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 338

4. Dahuri, R.J Rais. S.P Ginting, M.J Sitepu 1996, “Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan”, Penerbit

Airlangga, Jakarta5. Hermansyah, 2007, “ Peningkatan Perolehan Eneergi Listrik Sel Surya dengan Pengaturan Kemiringan

Sudut Menggunakan Mikrocontroler Seri AVR” , Graha, Jakartta

6. Muh. Alfatiha, Aefra Pakili, 2009 “ Pemanfaatan Energi Surya Pada Penerangan Papan Reklame”,

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang7. PUIL 2000, “ Persyaratan Umum Instalasi Listrik”, Badan Standarisasi Nasional

8. Sulasno, 2009, “Teknik Konversi Energi “,Graha Ilmu, Yogyakarta

Page 20: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.339-344) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 339

IbM DESA NISOMBALIA TENTANG WORKSHOP PENYUSUNAN NASKAH BUSINESS

PLAN BUMDes DAN FEASIBILITY STUDY BUMDes MART

Bahri11), Nasir2), Irmawati3)

1),2),3)Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The objective of this activity is to give counseling through workshops of BUMDes Business Plans draft andFeasibility Study on the establishment of BUMDes Mart in Nisombalia Village. The basic problem posed by the localgovernment and BUMDes Village officers of Nisombalia Village is the limited capability of human resources inpreparing the draft Business Plan and Feasibility Study is still relatively low. This activity was carried out throughworkshops by lecturing, training, and mentoring methods. This activity is located in Nisombalia Village, Marusu District,Maros Regency. This activity was attended by 10 people who were officerss of BUMDes and Nisombalia Villageapparatus. The results of this activity provide new knowledge and skills to BUMDesofficers and Nisombalia Village inorder to increase their capacity in BUMDes management, specifically in preparing Business Plan and Feasibility Studytexts. Material given was entitled: First is the draft of BUMDes Business Plan Manuscripts; and Second is the FeasibilityStudy for the Formulation of BUMDes Mart Manuscripts.

Keywords: Business plan, BUMDes, BUMDes Mart, Feasibility study

1. PENDAHULUAN

1) Analisis SituasiDesa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsamasyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia [1]. Pada setiap pemerintahan desa membutuhkan pembedayaanmasyarakat desa dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat desa. Salah satu upaya yang perludilakukan oleh pemerintahan desa adalah membentuk Badan Usaha Milik Desa. Menurut [1] bahwa BadanUsaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagianbesar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desayang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnyakesejahteraan masyarakat Desa.

Pada dasarnya, BUMDes merupakan institusi ekonomi di tingkat desa yang diupayakan sebagaisarana peningkatan kesejahteraan masyarakat. BUMDes ini menjadi bagian penting dari bentukpemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat desa sejak dimasukkan dalam [1]. Bahkan, [2]meniscayakan kehadiran BUMDes sebagai sentra pengembangan program ekonomi masyarakat denganmengedepankan prinsip keterbukaan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Pendirian BUMDesadalah terobosan baru yang patut diapresiasi. Setidaknya BUMDes menjadi bentuk baru kepemilikanbisnis masyarakat yang dapat mendorong proses pemerataan ekonomi sampai ke desa-desa yang selama iniseringkali terabaikan.

Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah badan usaha yang seluruh atausebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal darikekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa [3] [4]. Dewasa ini, salah satu bentuk pengembangan bisnis yangdilakukan oleh pengelola BUMDes adalah mendirikan BUMDes Mart, seperti Desa Sinar Manik diPropinsi Bangka Belitung, Desa Jenetallasa di Kab. Gowa Sulawesi Selatan, dan beberapa daerah lainnya.Salah satu kekuatan yang dimiliki oleh BUMDes Mart adalah kekuatan permintaan terhadap konsumsisehari-hari masyarakat pedesaan yang sangat potensial.

Desa Nisombalia merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Marusu Kabupaten MarosProvinsi Sulawesi Selatan yang memiliki jarak 20 km dari Kota Makassar. Secara geografis, Desa

1 Korespondensi penulis: Bahri, Telp 081342797312, [email protected]

Page 21: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.339-344) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 340

Nisombalia adalah daerah dataran tinggi, dengan skala 1:22,500 yang memiliki luas wilayah 2.092,50 Ha,jarak dari ibukota kabupaten 21 kilo meter dan jarak dari ibukota kecamatan empat kilo meter. Saat ini,Desa Nisombalia terdiri atas empat dusun yaitu Dusun Mambue, Dusun Tala-Tala, Dusun Kuri Lompo,dan Dusun Kuri Caddi dengan jumlah pendudukan sebanyak 3.733 jiwa [5].

Desa Nisombalia telah memiliki BUMDes yang didirikan sejak akhir tahun 2018. Saat ini, BUMDesini telah mengelola dua unit usaha yaitu peternakan ayam petelur dan pembayaran listrik kerjasama BRI.BUMDes ini dikelola empat orang yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan satu kepala unit yangseluruhnya merupakan lulusan setingkat SLTA. Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwaBUMDes Desa Nisombalia memiliki rencana pendirian BUMDes Mart dalam rangka mengembangkan linibisnisnya. Mengingat bahwa untuk mengelola suatu BUMDes diperlukan Business Plan sebagai pedoman,juga ketika akan mendirikan BUMDes Mart dibutuhkan Feasibility Study yang dapat digunakan sebagaibahan pertimbangan bagi Badan Musyawarah Desa, sebagai persyaratan administratif untuk memperolehpendanaan, juga sebagai pedoman pengoperasian BUMDes Mart. Di samping itu, hasil kegiatan ini dapatmenjadi contoh naskah Business Plan dan Feasibility Study untuk rencana pengembangan unit bisnis yangakan dikembangkan oleh BUMDes Desa Nisombalia. Permasalahan yang dihadapi adalah kapasitassumber daya manusia yang sangat terbatas maka diperlukan bantuan penyusunan naskah dan workshoptentang Business Plan dan Feasibility Study melalui kegiatan IbM ini.

2) Permasalahan Mitra

Berdasarkan identifikasi awal yang kami lakukan diperoleh informasi bahwa permasalahan yangdihadapi mitra yaitu keterbatasan kemampuan dalam merencanakan bisnis dan menilai kelayakanpendirian BUMDes Mart. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pengetahuan sumber dayamanusia. Kendala yang dihadapi mitra tersebut melalui kegiatan IbM ini akan dilaksanakan denganbeberapa tahap kegiatan yaitu mulai dari penyusunan naskah rencana bisnis dan studi kelayakan, sosialisasimelalui workshop, hingga pendampingan kepada mitra Pengelola BUMDes Desa Nisombalia.

Berdasarkan analisis situasi di atas maka dapat diidentifikasi dua permasalahan yang dihadapi olehPengelola BUMDes Desa Nisombalia sbb:a. Pemahaman untuk menyusun business plan (rencana bisnis) BUMDes masih rendah.b. Kemampuan untuk menyusun feasibility study (studi kelayakan) rencana pendirian BUMDes Mart

masih rendah.3) Target dan Luaran

Kegiatan ini ditujukan kepada Pengelola BUMDes, perangkat desa dan perwakilan masyarakat DesaNisombalia. Gambaran tentang perangkat desa dan profil Desa Nisombalia ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Profil Desa dan Perangkat Desa Nisombalia

No Aspek Jumlah

1 Jumlah aparatur pemerintahan desa 7 orang2 Jumlah perangkat desa 4 unit kerja3 Jumlah dusun 4 dusun

Sumber: Dokumen Profil Desa Nisombalia tahun 2019Target kegiatan ini meliputi workshop tentang Business Plan dan Feasibility Study rencana pendirian

BUMDes Mart. Secara spesifik, target kegiatan ini adalah:a. Menyusun Naskah Business Plan rencana pengelolaan BUMDes Desa Nisombalia.b. Menyusun Naskah Feasibility Study rencana pendirian BUMDes Mart Desa Nisombalia.c. Workshop tentang Penyusunan Naskah Business Plan BUMDes dan Feasibility Study BUMDes Mart

Desa Nisombalia.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk

memberikan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan berupa demonstrasi, dan pendampingan kepada mitraPengelola BUMDes Desa Nisombalia. Tujuan kegiatan IbM ini agar mitra dapat termotivasi untukmeningkatkan penghasilan BUMDes dengan memanfaatkan potensi sumber daya desa. Tahapan kerjasama yang akan dilakukan bersama dengan mitra yaitu (1) kegiatan penyusunan naskah Business Plan danFeasibility study, (2) kegiatan workshop penyusunan Business Plan dan Feasibility Study, dan (3) kegiatanpendampingan dan supervisi mitra. Pada berbagai tahapan kegiatan tersebut diharapkan mitra sudah dapat

Page 22: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.339-344) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 341

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam menyusun naskah Business Plan dan Feasibility

Study.Kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan luaran sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Luaran Hasil IbM

Aspek Kondisi saat ini Solusi Luaran

1. Business Plan Pada umumnya, PengelolaBUMDes DesaNisombalia belum mampumenyusun rencana bisnissecara terpadu

Penyusunan naskah &Pelatihan Business

Plan

Pengelola BUMDes DesaNisombalia mampumenyusun Business Plan

Pengelolaan BUMDes

2. Feasibility

Study

Pada umumnya, PengelolaBUMDes DesaNisombalia belum mampumenyusun feasibility study(studi kelayakan)

Penyusunan naskah &Pelatihan Feasibility

Study

Pengelola BUMDes DesaNisombalia mampumenyusun Feasibility Study

terhadap rencana pendirianBUMDes Mart

Sumber: Hasil Permumusan Konsep

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1) Metode dan Pendekatan

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh Pengelola BUMDes di Desa Nisombalia yangmemiliki rencana pendirian BUMDes Mart maka kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyusunanNaskah dan workshop tentang Business Plan BUMDes dan Feasibility study BUMDes Mart, dandilanjutkan dengan pendampingan & supervisi. Pada kegiatan ini digunakan kombinasi beberapa metodesebagai sbb:a. Observasi dan Wawancarab. Metode observasi dan wawancara digunakan untuk mengambil data sebagai bahan penyusunan Naskah

Business Plan BUMDes dan Feasibility Study rencana Pendirian BUMDes Mart.c. Ceramah dan Diskusid. Metode ceramah dan diskusi digunakan dalam rangka mengsosialisasikan dalam bentuk workshop

kepada pengelola BUMDes serta seluruh aparatur Desa Nisombalia tentang penyusunan naskahBusiness Plan dan Feasibility Study. Metode ceramah dan diskusi bertujuan untuk memberikanpengetahuan baru bagi pengelola BUMDes serta aparatur desa.

e. Supervisi dan Pendampinganf. Metode supervisi dan pendampingan digunakan dalam rangka memberikan pendampingan serta

konsultasi mengenai rencana implementasi Business Plan BUMDes dan Fesibility Study BUMDes MartDesa Nisombalia serta bagaimana menyusun Business Plan dan Feasibility Study untuk rencana bisnisyang lain yang akan dikelola oleh BUMDes Desa Nisombalia.

2) Prosedur KerjaKegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan selama lima bulan. Proses pelaksanaan kegiatan IbM ini

meliputi empat tahap utama sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.Berdasarkan Gambar 1 maka rencana kegiatan IbM ini diuraikan sebagai sbb:1) Menyusun naskah Business Plan (BP) dan Feasibility Study (FS)

Pada kegiatan ini akan disusun naskah Business Plan BUMDes dan Feasibility Study untuk rencanapendirian BUMDes Mart Desa Nisombalia sebagai bahan sosialisasi yang bersumber dari berbagaireferensi. Pada tahap ini, ada tiga hal yang akan dilakukan, yaitu:a. Mengumpulkan data tentang rencana bisnis BUMDes Mart yang akan dilakukan oleh pengelola

BUMDes Desa Nisombalia.b. Menyusun naskah Business Plan BUMDes Desa Nisombalia.c. Menyusun naskah Feasibility Study rencana investasi BUMDes Mart Desa Nisombalia.

Page 23: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.339-344) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 342

Gambar 1. Prosedur Kerja Rencana Pelaksanaan IbMSumber: Hasil Perancangan Kegiatan

2) Mendistribusikan naskah Business Plan (BP) dan Feasibility Study (FS)Setelah naskah BP dan FS selesai maka selanjutnya disampaikan kepada Kepala Desa Nisombalia untukdidistribusikan kepada pengelola BUMDes Desa Nisombalia. Hal ini dilakukan satu minggu sebelumkegiatan workshop dilaksanakan.

3) Melaksanakan workshopKegiatan workshop dilaksanakan satu minggu setelah naskah didistribusikan yang diharapkan dihadirioleh Kepala Desa Nisombalia beserta jajarannya, termasuk aparatur desa, pengelola BUMDes DesaNisombalia, serta perwakilan dari unsur masyarakat. Materi yang disampaikan pada workshop ini meliputidua naskah sebagaimana disebutkan pada butir 1 di atas.

4) Melaksanakan supervisi dan pendampinganKegiatan supervisi dan pendampingan dilaksanakan dua minggu setelah pelaksanaan workshop yangbertujuan untuk memberikan pendalaman materi kepada peserta workshop. Dengan kegiatanpendampingan ini akan meningkatkan pencapaian target.

3) Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan KegiatanPada kegiatan ini, Kepala Desa Nisombalia sebagai mitra yang menfalitasi tim dalam menghadirkan

peserta untuk mengikuti workshop. Peserta pada kegiatan ini meliputi kepala desa, pengelola BUMDes, aparatdesa, kepala dusun, serta perwakilan masyarakat.3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan rencana bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam empat tahap. Kegiatan ini telahdilaksanakan Hasil dan luaran kegiatan dideskripsikan sebagai berikut:1) Diskusi dan sharing dengan para pengelola BUMDes Nisombalia, termasuk ketua yang dihadiri oleh tiga

orang tim pengabdian dan empat orang pengelola BUMDes. Serta kunjungan ke unit bisnis peternakanayam petelur sebagai salah satu unit bisnis BUMDes Desa Nisombalia.

2) Hasil yang dicapai adalah diperolehnya beberapa data dan informasi yang bersifat internal sebagai bahanreferensi dalam menyusun naskah Business Plan BUMDes dan Feasibility Study BUMDEs Mart. Beberapadata dan informasi yang didapatkan antara lain: Unit bisnis yang sedang dioperasikan BUMDes saat inisebanyak dua unit yaitu peternakan ayam petelur dan jasa pembayaran listrik kerjasama BRI; Rencanapengembangan bisnis, seperti BUMDes Mart, pengelolaan hasil-hasil laut dan perikanan, dsb; rencanalokasi BUMDes Mart. Kegiatan diskusi dan sharing dengan para pengelola BUMDes serta aparatur DesaNisombalia ditunjukkan pada gambar 1.

3) Penyusunan naskah Business Plan BUMDes dan Fesibility Study BUMDes Mart.a. Naskah Business Plan BUMDes berisi tentang Pendahuluan, rencana pengembangan bisnis, rencana

operasi, rencana pemasaran, rencana keuangan, rencana organisasi dan personalia, serta penutup.(1) Pendahuluan mengdeskripsikan tentang latar belakang, permasalahan, dan tujuan bisnis yang

dijalankan oleh BUMDes Desa Nisombalia.(2) Rencana pengembangan bisnis mendeskripsikan tentang peluang-peluang bisnis serta potensi

bisnis yang akan dijalankan oleh BUMDes Desa Nisombalia di masa yang akan datang.

MenyusunNaskah

Business

Plan danFeasibility

Study

Mendistribusikan Naskah

Business Plan

& Feasibility

Study

MelaksanakanWorkshop

tentang NaskahBusiness Plan

& Feasibility

Study

MelaksanakanSupervisi &

Pendampingan

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Page 24: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.339-344) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 343

(3) Rencana operasi mendeskripsikan tentang teknis pelaksanaan unit-unit bisnis yang akandijalankan oleh BUMDes Desa Nisombalia.

(4) Rencana pemasaran mendeskripsikan tentang program-program pemasaran yang diperlukan olehBUMDes Desa Nisombalia, seperti kemasan/desain produk, penetapan harga jual, promosi, dandistribusi.

(5) Rencana keuangan mendeskripsikan tentang rencana sumber pendanaan, alokasi dana,pengelolaan dana, serta pelaporan keuangan.

(6) Rencana organisasi dan personalia mendeskripsikan tentang struktur organisasi, deskripsipekerjaan, serta sistem pengelolaan personalia.

(7) Penutup mendeskripsikan tentang kesimpulan dan rekomendasi.

Gambar 1.a. Foto bersama Tim dan Ketua BUMDes Gambar 1.b. Foto kegiatan diskusi & sharing bersamaTim dan Pengelola BUMDes danAparatur Desa Nisombalia

Gambar 1.c. Foto Lokasi Unit Usaha BUMDes Gambar 1.d. Foto Kegiatan Peninjauan ke Unit UsahaPeternakan Ayam Petelur Peternakan Ayam Petelur

b. Naskah Fesibility Study BUMDes Mart berisi tentang pendahuluan, analisis aspek sosial dan ekonomi,analisis aspek hukum, analisis aspek pasar dan pemasaran, analisis aspek operasi, analisis aspekorganisasi dan sumber daya manusia, dan analisis aspek keuangan.(1) Pendahuluan mendeskripsikan tentang latar belakang, permasalahan, dan tujuan pendirian

BUMDes Mart oleh BUMDes Desa Nisombalia.(2) Analisis aspek sosial dan ekonomi menyajikan kajian tentang dampak sosial dan ekonomi bagi

masyarakat yang ditimbulkan oleh keberadaan BUMDes Mart ini.(3) Analisis aspek hukum menyajikan kajian tentang persyaratan dan regulasi yang perlu dipenuhi

sehubungan dengan pendirian BUMDes Mart.(4) Analisis aspek pasar dan pemasaran menyajikan kajian tentang potensi pasar, program-program

pemasaran, serta kebijakan-kebijakan pemasaran yang diperlukan sehubungan dengan rencanapendirian BUMDes Mart.

(5) Analisis aspek operasi menyajikan kajian tentang aspek-aspek teknis yang diperlukan sehubungandengan pendirian BUMDes Mart.

Page 25: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.339-344) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 344

(6) Analisis aspek organisasi dan sumber daya manusia menyajikan kajian tentang kelayakanorganisasi dan sumber daya manusia.

(7) Analisis aspek keuangan menyajikan kajian tentang kelayakan aspek keuangan.4) Pelaksanaan workshop

Tujuan workshop adalah untuk menyampaikan materi tentang penyusunan naskah Business Plan danFeasibility Study dalam rangka transfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta workshop. Kegiatanini dihadiri oleh aparatur desa dan pengelola BUMDes Desa Nisombalia. Bentuk kegiatan workshopadalah ceramah, diskusi dan latihan. Pada pelaksanaan workshop berbagai pertanyaan diajukan oleh parapeserta dan telah mendapatkan jawaban dari tim pelaksana.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan IbM pada BUMDes Desa Nisombalia Kec. Marusu Kab. Maros ini dapatdisimpulkan sebagai berikut:1. Aparatur desa dan pengelola BUMDes sudah dapat menyusun business plan (rencana bisnis) BUMDes.2. Aparatur desa dan pengelola BUMDes sudah dapat menyusun naskah feasibility study (studi kelayakan)

rencana pendirian BUMDes Mart.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang[2] Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa.[3] Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa.[4] Peraturan Desa (Perdes) Nomor 07 Tahun 2013 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes).[5] Desa Nisombalia, 2014, Naskah Rencana Program Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Nisombalia.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada DirekturPoliteknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberikan izin dan bantuan pendanaan atasterselenggaranya penelitian ini. Juga kepada Ka. UPPM Politeknik Negeri Ujung Pandang beserta jajarandan staf, serta Kepala Desa serta pengelola BUMDes Nisombalia Kab. Maros yang telah membantuterselenggaranya kegiatan ini.

Page 26: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.345-348) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 345

PKM PETERNAK KAMBING

Kifaya, Sofyan1

)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The purpose of this service is to provide knowledge and skills to goat farmers about a good housingsystem in order to maintain the quality and quality of live cattle. The target of this service is the creation ofbreeders, aspects of production and management of their livestock businesses so that the welfare of farmerscan be improved.This service method is divided into two, namely the action review method, and the method of collaborationbetween the appropriate technology development team and the target community. The process of assistinggoat breeders Monitoring and evaluating activities to ensure that the assistance program has been running inaccordance with the goals and targets of service. Data and information collected through observation andinterviews with community service partners Community service partners are goat breeders in the DarulIstiqamah Maccopa Maros Islamic Boarding School.

Keywords: goat livestock, Cage, breeder

1. PENDAHULUAN

A. Analisis SituasiMitra pengabdian adalah peternak kambing yang ada di Pesantren Maccopa .Kondisi peternakan

kambing masih bersifat tradisional, skala kepemilikan 5-7 ekor kambing dari ternak kambing dewasa ( umur> 24 bulan ), kambing ( umur 12-24 bulan) , kambing yang diternakkan umumnya adalah kambing lokal,dengan sistem pengembalaan, dilepas siang hari untuk mencari makan sedangkan pada malam harinya ternakdikandangkan. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah kambing yang dimiliki oleh peternak

Usia Peternak yang merupakan mitra pengabdian berusia 50 tahun, sedangkan tingkat pendidikannyaadalah tamatan SMA. Pengalaman beternak lebih dari lima tahun. Pengetahuan mitra tentang teknologipeternakan masih sangat kurang, Pola pikir peternak sukar diubah untuk menempatkan usaha budidaya ternakpada posisi sebagai usaha pokok.

Kesulitan peternak adalah kendala dari perkandangan yang tidak tertata dengan baik, karena kurangnyapengetahuan mitra tentang manajemen ternak yang baik . Salah satu faktor penting dalam ternak kambingadalah adanya kandang yang berfungsi untuk melindungi kambing. Banyak peternak atau petani kambingyang belum memiliki pemahaman serta pengetahuan yang tepat dalam membangun kandang serta bahanmaupun letak kandang yang tepat. Hal ini tentu menjadi salah satu penghambat dalam beternak kambingkarena tidak dapat mengoptimalkan hasil dari beternak kambing itu sendiri.

Kandang yang merupakan investasi tetap dan jangka panjang harus dibuat yang kuat tetapi menggunakanbahan bangunan yang tidak terlalu mahal. Efisiensi penggunaan bangunan dilakukan dengan mengatur tataletak, dan merancang kapasitas bangunan dengan baik. Peralatan diperlukan peternak sebagai wahanakegiatan budidaya ternak dan alat bantu untuk meningkatkan produktifitas peternak yang berfungsimenurunkan biaya tenaga kerja. Sebagai wahana kegiatan budidaya peralatan terdiri dari tempat pakan,minum, peralatan kesehatan ternak dll. Peralatan peningkatan produktifitas terdiri dari mesin pembuatanpakan, alat transportasi, mesin pemanen hasil ternak dll.

1.2. Permasalahan Mitra.

Adapun permasalahan pokok yang dihadapi oleh mitra pengabdian adalah sebagai berikut :1. Sistem tata kelola perkandangan kambing belum bagus, sehingga kandang yang ada terkesan asal- asalan.Sementara kambing adalah ternak yang sangat sensitif terhadap iklim. Hal ini akan berpengaruh terhadapproduktivitas kambing . Mitra masih berpola tradisional dan kurangnya pengertian tentang perkandangan bagi

1 Korespondensi penulis: Kifaya, Telp. 85299648417, [email protected]

Page 27: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.345-348) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 346

keberhasilan usaha ternak kambing, belum fahan dan belum menyadari dampak kesehatan bagi peternakdalam mengelola perkandangan yang baik2. Manajemen usaha tidak ada, peternak hampir tidak pernah melakukan pencatatan, sehingga terkadangkesulitan untuk mengetahui secara rinci penggunaan uang hasil usahanya beserta keuntungannya. Merekahanya mengandalkan ingatan dalam menghitung uang yang telah dibelanjakan untuk ternak kambing danuang yang diperoleh dari hasil penjualan ternak kambing

2. METODE PENELITIANMetode pengabdian yang digunakan adalah metode partisipatif, dimana keterlibatan seluruh mitra

dalam pengabdian ini. Koordinasi kepada mitra tentang teknis pelaksaanaan pengabdian yang akan dilakukansekaligus observasi langsung untuk memetakan persolaan mitra.1. Evaluasi , tahap ini dilakukan setelah pelatihan dan demostrasi dilakukan untuk memantau perkembanganpengetahuan peternak kambing terhadap materi yang telah diberikan.2. Pendampingan berkelanjutan terhadap alih teknologi kepada peternak kambing agar mereka mandiri dalammenerapkan semua ilmu yang telah diberikan oleh tim pengabdian .

Mitra berpartisipasi aktif dalam setiap rencana kegiatan. Berbagai kegiatan yang akan dilaksanakanberdasarkan kesepakatan antara tim pengusul dan mitra. Selain itu, mitra dilibatkan dalam evaluasi programuntuk menilai sejauh mana program telah dilaksanakan, apa dampak yang timbul setelah dilakukan berbagaikegiatan program, dan apa yang perlu dibenahi atau dikembangkan pada tahun mendatang. Rangkaiankegiatan yang dilaksanakan dapat membantu meningkatkan perekonomian mitra

Adapun langkah-langkah untuk setiap metode yang akan diterapkan pada proses pengabdianadalah sebagai berikut :1. Mengadakan pertemuan dengan peternak kambing perkenalan dengan peternak membicarakan jadwal

kegiatan, materi yang diterapkan kepada mereka2. Penataan kandang dan persiapan alat dan bahan untuk pembangunan kandang3. Pembuatan Konstruksi kandang melitputi :a. Kandang tipe panggung merupakan kandang yang konstruksi lantainya dibuat sistim panggung. Dinding

kandang dibuat setinggi 70 - 80 cm (ukuran tinggi penyekat) agar ternak kambing di dalam kandangterhindar dari angin kencang. Selanjutnya di atas ketinggian 70 - 80 cm, dinding dibuat bercelah agar udaradapat masuk bebas dan sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang.

b. Tinggi panggung dari tanah dibuat minimal 50 – 70 cm. Tinggi ruang utama dari alas sampai atap kuranglebih 2 meter.

c. Lubang untuk masuk kepala kambing mencapai pakan antara 20 – 25 cm. Palung pakan dibuat rapat, agarbahan pakan yang diberikan tidak tercecer keluar. Kandang panggung bersekat secara individu untuktujuan penggemukan, yang digemukkan adalah pejantan. Tujuan disekat-sekat dengan ukuran 50 cm x 120cm per ekor yang dilengkapi tempat pakan dan minum. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin kesehatanternak serta membatasi kambing bergerak secara

4. Evaluasi , tahap ini dilakukan setelah pelatihan dan demostrasi dilakukan untuk memantau perkembanganpengetahuan peternak kambing terhadap materi yang telah diberikan.

5. Pendampingan berkelanjutan terhadap alih teknologi kepada peternak kambing agar mereka mandiridalam menerapkan semua ilmu yang telah diberikan oleh tim pengabdian .

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil dan luaran yang dicapai dalam pengabdian ini adalah sebagai berikut :1. Sosialisasi dengan mitra tentang proses pengabdian yang akan dilakukan.

Sosialisasi ini dilakukan pada tanggal 3 Juni 2019. Dan dihadiri oleh orang mitra. Sosialisasi ini membahastentang pengadaan mesin pengiris umbi umbian otomatis yang merupakan program pengabdianmasyarakat.

2. Pembelian material kandangMaterial utama kandang terdiri dari kayu, balok, bambu, seng. Pada Proses pengabdian ini, Anggaransharing dengan mitra sehingga terbentuklah kandang yang cukup besar dan memadai

3. Pembuatan kandang kambing. Pembuatan ini dimulai dengan pembongkaran kandang yang lama, dansebagian material kandang yang masih layak pakai, digunakan di kandang yang baru.

Page 28: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.345-348) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 347

Gambar 1. Pembuatan rangka bangunan kandangRangka bangunan kandang terdiri dari balok sisa dan balok baru yang dibuat dalam bentuk panggung denganukuran 2 x 8 meter

Gambar 2. Proses pengatapan kandang kambing

Gambar 3. Proses pendampingan kepada mitra

4. KESIMPULAN

1. Proses pembuatan kandang sapi yang sesuai dengan rencana perkandangan untuk peningkatanproduktivitas sapi telah selesai dilakukan dan proses pengabdian telah rampung sesuai dengantarget pengabdian

2. Proses pendampingan berkelanjutan akan tetap dilakukan hingga peternak mampu madiri dalamhal sistem perkandangan yang baik.

Page 29: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.345-348) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 348

3. Kandang kambing ukuran 2 x 8 meter telah rampung dan telah beroperasi dengan daya tampung100 ekor kambing yang terdiri dari 8 sekat.

5. DAFTAR PUSTAKA

Davendra, C. 1994. Produksi kambing di Daerah Tropis. Bandung : ITBMartidjo, B.A. 1992. Memelihara Kambing Sebagai Ternak Potong dan Perah. Yogyakarta : KanisisusPartodihardjo, S. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber WidyaThedford. T.R . 1984. Penuntun Kesehatan Ternak Kambing. Bogor : Balai Penelitian Penyakit Hewan. Dep.PertanianSetiadi, B. Mathius, I.W. Martawidjaya. Adjid, soedjana, T.D. 1989. Penelitian Ternak Kambing dan Domba

di Pedesaan. Jakarta : Dep. Pertanianhttp://www.kmbsulsel.net/index.php?option=com_content&view=article&id=386. Diakses tanggal 26 A pril2011

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Direktur Politeknik Negeri Ujung pandang, DR. Ir. Hamzah Yusuf,MS2. Ketua UPPM PNUP Ir. Suryanto, MSc, Phd3. Ketua Jurusan Teknik elektro DR. Ir. Hafsah Nirwana, MT4. Rekan-rekan di Jurusan Teknik elektroDan Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan penelitian ini

Page 30: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.349-353) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 349

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KREATIF: PEMBUATAN PRODUK SUSU KEFIR

DAN PEMASARAN ONLINE

Hadrianti Lasari1), Safaruddin2), Ka’bah

3), Novyrianti A4), Sumardi4), Ayuni5)

1)Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru

2)Dosen Prodi S1 Farmasi Universitas Megarezky, Makassar

3)Dosen DIV Analis Kesehatan Universitas Megarezky, Makassar

4)Mahasiswa Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit, Makassar

5)Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Universitas Megarezky, Makassar

ABSTRACT

South Sulawesi has a variety of very diverse wealth, one of which is cow's milk processing. The potential of thisagribusiness can be found and developed in Gunung Perak Village. The three farmer groups produce fresh milk everyday which is then processed in the Sintari Dairy Cooperative. Dairy farmers' milk processing is still in the form of freshmilk, some in the form of packaged ice cream. However, the absence of product innovation makes this businessstagnant, innovation needs to be developed again considering kefir dairy products have health benefits and currentlykefir dairy products are trusted by the public to contain substances that are good for the body and cure various diseases.Tight business competition and creative business opportunities to maintain the quality and quality of fresh milk areincreasingly difficult. Creative efforts are needed to maintain the quality of milk but have health benefits that are easilysold in the market. general public needs kefir milk products in the form of health drinks and cosmetic ingredients such asmasks and scrubs because they are free of chemicals and are safer than cosmetics ingredients on the market.

KEYWORDS: Cow's milk; Kefir; Marketing, Online

1. PENDAHULUANSusu merupakan bahan minuman yang sesuai untuk kebutuhan hewan dan manusia karena

mengandung zat gizi dengan perbandingan yang optimal, mudah dicerna dan tidak ada sisa yang terbuang.Selain sebagai sumber protein hewani, susu juga sangat baik untuk pertumbuhan bakteri. Kriteria airsusu sapi yang baik setidaktidaknyamemenuhi hal-hal s ebagai berikut bebas dari bakteri pathogen, bebasdari zat-zat yang berbahaya ataupun toksin seperti insektisida, tidak tercemar oleh debu dan kotoran,(iv) zat gizi yang tidak menyimpang dari codex air susu, dan memiliki cita rasa normal. Zat-zatgizi yang terkandung dalam susu sapi segar [1]

Kabupaten Sinjai memiliki potensi susu sapi segar. Aset tersebut berada di Desa Gunung Perak, tepatnyadi Koperasi Susu Sintari, kelompok tani Batu Leppa memiliki sapi berjumlah 16 ekor. Seiring denganperkembangan peternakan di desa tersebut, mendorong masyarakat untuk membentuk kelompok tani yangberguna untuk menunjang keberhasilan usaha peternakan sapi perah di desa tersebut.

Kelompok tani terdapat di 5 desa, yakni Desa Gunung Perak (Batu Leppa, Tambalahulungdan Kariango Lestari), Barania (Pattiroang, Maddakko, Bukit Indah dan Mekar Jaya), Botolempangan(Paggalaangia), Balakia (Bunga Siria) dan Tassililu (Kalotoro dan Lappara`na). Selama beberapa tahunberproduksi, jumlah kelompok tani semakin berkurang dan hingga saat ini tersisa 3 kelompok tani yangmasih produktif yakni kelompok tani Batu Leppa, Pattiroang dan Kalotoro. Ketiga kelompok tani tersebut,setiap harinya memproduksi susu segar yang kemudian dilakukan pengolahan di Koperasi Susu Sintari yanglebih dikenal dengan Susin. Susin merupakan produk lokal andalan Kabupaten Sinjai yang telah banyakdidistribusikan di luar Kabupaten Sinjai, misalnya di Makassar. Susin merupakan susu segar yangdiolah dengan proses pasteurisasi, sehingga dapat bertahan lama hingga seminggu tanpa mengurangikandungan nutrisi susu tersebut [2].

Susu sapi segar di Desa Gunung Perak Kabupaten Sinjai memiliki daya tahan yang relatif singkat untuksampai di Kota Makassar. Padahal, dengan pengolahan susu sapi segar menjadi produk susu kefir akanmenjaga keawetan susu sapi sehingga lebih produktif dan ekonomis. Dengan demikian, pengabdianmasyarakat ini fokus pada pemberdayaan masyarakat di desa dengan memperkenalkan proses pembuatanproduk susu kefir yang memiliki daya tahan relatif panjang.

1 Korespondensi penulis: Hadrianti Lasari, Telp 085342117311, [email protected]

Page 31: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.349-353) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 350

Produk kefir merupakan salah satu teknologi pascapanen yang merupakan salah satu upaya untukmeningkatkan mutu dan keamanan susu segar selain penerapan manajemen mutu pada tahappemerahan, penanganan, pengolahan, pengemasan, penyimpanan dingin dan transportasi [3]. Mengapasusu kefir sehat, karena Susu fermentasi merupakan produk yang relative kental dan lambat melewati saluranpencernaan. Keadaan tersebut menyebabkan waktu tinggal dalam saluran pencernaan menjadi lama sehinggapenyerapan nutrisi akan lebih banyak [4]

Produk kefir dinilai memiliki nilai jual yang tinggi dan kandungan gizi yang lebih baik daripada susuperah murni. Kefir merupakan salah satu jenis susu fermentasi yang dibuat dengan starter granula kefir.Kefir memiliki kekentalan seperti krim serta memiliki rasa asam dan beralkohol [5]

Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapaiangka Rp130 triliun. Pasar bisnis perdagangan elektronik diperkirakan akan terus tumbuh denganmeningkatnya infrastruktur pendukung Internet di Indonesia. Data dari lembaga riset ICD yang mempunyaikantor pusat di London UK ini memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia tumbuh 42% dari tahun2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), danFilipina (28%) (Mitra, 2014). Tentulah nilai sebesar ini sangat menggoda bagi sebagian investor, baikdalam maupun luar negeri dalam mengembangkan kegiatan pemasaran melalui media online. [6]

Pemasaran melalui media internet memungkinkan suatu usaha untuk menjalankan praktik self service.Hal ini tentu berarti suatu usaha dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan tanpa membutuhkan SDM,pengurangan fasilitas dan layanan melalui telepon. Pemasaran online secara simultan mempengaruhipemrosesan informasi oleh pelanggan. Periklanan menggunakan jaringan internet akan mempengaruhikeputusan calon pembeli.[7]

Masalah utama yang dihadapi oleh UKM adalah pemasaran. Misalnya pemasaran susu sapi segar diDesa Gunung Perak menggunakan teknik pemasaran dari mulut ke mulut serta informasinya dapatdiakses di Dinas Peternakan. Keterbatasan pemasaran susu sapi segar di desa tersebut pada upayapemasaran online sehingga Desa Gunung Perak sebagai desa penghasil susu segar sapi masih kurang dikenaloleh masyarakat luas di Indonesia. Selain itu, pengolahan susu sapi perah kelompok tani masih dalam bentuksusu segar, ada yang berupa susu kemasan dan es krim.

Namun, belum adanya inovasi produk membuat usaha ini stagnan, inovasinya perlu dikembangkan lagimengingat produk susu kefir memiliki manfaat kesehatan dan saat ini produk susu kefir dipercayaoleh masyarakat mengandung zat baik bagi tubuh dan penyembuhan berbagai penyakit. Tak hanya itu,persaingan bisnis yang ketat dan peluang usaha kreatif untuk menjaga kualitas dan mutu susu segarsemakin sulit. Diperlukan adanya upaya kreatif untuk menjaga kualitas susu namun memiliki manfaatkesehatan yang mudah dijual di pasar. Di sisi lain, masyarakat umum membutuhkan produk susu kefir dalambentuk minuman kesehatan dan bahan kosmetik seperti masker dan lulur karena bebas bahan kimia danlebih aman daripada bahan kosmetika yang beredar di pasaran.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKATKegiatan ini terbagi menjadi empat tahap yaitu :

a. Tahap persiapan yang meliputiTahap persiapan diawali dengan rapat koordinasi dengan tim pengabdian masyarakat dan

penandatanganan fakta integritas tim abdimas. Kemudian, proses pengurusan izin penelitian dari tingkatProvinsi Sulawesi Selatan kemudian tingkat kabupaten Sinjai , lalu ke tingkat Kecamatan Sinjai Barat danberakhir di tingkat Desa Gunung Perak. Lalu, tim menyiapkan materi pengadian masyarakat yang terdiri dariempat materi yaitu segudang manfaat susu kefir, prosedur pembuatan susu kefir, pemasaran offline danonline (konsep pemasaran, manfaat dan media pemasaran), contoh aneka olahan produk kefir. Tak hanya itu,tim juga menyiapkan kuesioner pre dan post test untuk mengukur peningkatan pengetahuan sebelum dansetelah kegiatan pengabdian masyarakat. Kemudian, menyiapkan formulir pendaftaran yang dibagikankepada masyarakat Desa Gunung Perak. Tim juga menyiapkan alat dan bahan untuk praktik pembuatanproduk susu kefir seperti: starter bibit kefir, penyaring, spatula plastik, toples, kain lap kering, wadah/ contohkemasan siap pakai untuk hasil olahan produk, paket data internet, souvenir untuk peserta, souvenir untukDesa Gunung Perak, reagen untuk pembuatan kosmetik, dan spanduk.b. Tahap Pelaksanaan

Beberapa langkah pada tahap pelaksaanaan diantaranya berkoordinasi dengan Kepala Desa GunungPerak mengenai jadwal pelaksanaan pengabdian masyarakat dan disepakati kegiatan sosialisasi dan cek lokasi

Page 32: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.349-353) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 351

tertanggal 27 Mei 2019. Lalu kegiatan tahap berikutnya, pemberian materi pengabdian dan praktik pembuatantertanggal 9-10 Juli 2019. Kemudian tahap evaluasi pengabdian masyarakat tertanggal 1 Agustus 2019.Disusul dengan kegiatan sosialisasi kegiatan abdimas kepada masyarakat dan cek lokasi di Desa GunungPerak. Berkunjung sekaligus mengungjungi Koperasi Susu Sintari yang merupakan penghasil susu sapimurni. Dalam kegiatan tersebut tim berdiskusi dengan salah satu penggiat susu sapi tentang produksi sususapi di desa tersebut.

Setelah itu, melaksanakan kegiatan inti pengabdian masyarakat yang terdiri dari ; memberikan kuesionerpre test dengan jumlah soal sebanyak 20 butir kepada peserta pengabdian masyarakat berjumlah 50 peserta.Kemudian memberikan materi kepada peserta tentang : segudang manfaat susu kefir, prosedur pembuatansusu kefir, pemasaran offline dan online (konsep pemasaran, manfaat dan media pemasaran), contoh anekaolahan produk kefir. Juga tambahan materi dari Gapura Digital dan Women Will dengan topik “Merencanakan

Pemasaran Digital”. Untuk memudahkan diskusi jarak jauh, tim membentuk grup whatssapp messenger

untuk memudahkan diskusi anatar tim abdimas dan peserta. Mengingat jarak yang cukup jauh yakni jaraktempuh 130 Km dari Kota Makassar. Lalu tim memberikan souvenir kenang-kenangan kepada peserta, starterbibit kefir, kemasan siap pakai serta paket data internet. Lalu ditutup dengan kegiatan demonstrasi pembuatansusu kefir menggunakan alat seperti toples, penyaring, spatula dan lap kering dan susu sapi murni DesaGunung Perak yang diambil dari Koperasi Sintari.c. Melaksanakan tahap evaluasi abdimas yang terdiri dari :

Kegiatan evaluasi diawali dengan refreshing Praktik pembuatan produk kefir seperti lotion dan scrub olehpeserta untuk mengingatkan kembali materi yang telah diberikan pada tahap sebelumnya. Kemudian, timmemberikan kuesioner post test dengan jumlah soal sebanyak 20 butir kepada peserta pengabdian masyarakatberjumlah 50 peserta. Lalu melakukan umpan balik kepada peserta mengenai materi yang telah diberikanpada tahap sebelumnya. Selanjutnya, memberikan souvenir kenang-kenangan kepada pemerintah DesaGunung Perak. Diakhir kegiatan, tim menutup kegiatan pengabdian masyarakat ditandai denganditerbitkannya surat keterangan telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Gunung PerakKecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Gunung Perak Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai yangmemiliki visi dan misi sebagai berikut:a. Visi: Mewujudkan Desa Gunung Perak Yang Bermartabat, Sejahtera, Religius Dan Terdepan “

b. Misi :1. Meningkatkan pelayanan yang Prima kepada Masyarakat;2. Menciptakan pemerintah desa yang cepat tanggap terhadap keadaan dan aspirasi masyarakat dengan

terjun langsung melihat kondisi masyarakat di seluruh wilayah Desa Gunung Perak;3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat agar berhasil guna dalam mendukung kesejahteraan

masyarakat;4. Meningkatkan sarana dan prasarana umum guna mendukung kelancaran perekonomian masyarakat;5. Melakukan terobosan-terobosan baru dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia

yang ada di desa Gunung Perak;6. Pemerataan pembangunan fisik dan non fisik, sehingga tidak akan terjadi kesenjangan sosial di

seluruh masyarakat Desa Gunung Perak;7. Meningkatkan sarana, prasarana tempat ibadah dan peningkatan kegiatan keagamaan guna

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta membentuk akhlakul qarimah;8. Koordinasi dan bekerja sama dengan semua unsur kelembagaan desa, lembaga keagamaan dan

lembaga social politik supaya dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yangmeliputi bidang: Ekonomi, sosial, Politik, Budaya Olah Raga, ketertiban dan keamanan masyarakat.

Masyarakat Desa Gunung Perak mayoritas suku Bugis yang mata pencahariannya adalah petani, selain itumasyarakat masih banyak . Aktifitas masyarakat utamanya acara pengangtin dan Panen hasil pertanian masihmenganut pada adat istiadat orang terdahulu yakni Massikiri dan Manre Ase Baru yang dimaknai denganRasa syukur atas keberhasilan usaha yang mereka lakukan. Mayoritas penduduk Desa Gunung Perakberagama Islam.

Peserta kegiatan ini umumnya berprofesi sebagai guru pengajar, ibu rumah tangga dan petani. Kegiatan inididominasi oleh peserta berumur 18-45 tahun dan 100% peserta berjenis kelamin perempuan. Kegiatan ini

Page 33: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.349-353) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 352

juga diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Gunung Perak. Umumnya peserta berlatar belakang pendidikan Sarjana,namun adapula yang berpendidikan terakhir SMA.

Materi yang mereka dapatkan diantaranya : Segudang manfaat susu kefir, prosedur pembuatan susu kefir,pemasaran offline dan online (konsep pemasaran, manfaat dan media pemasaran) dan contoh aneka olahanproduk kefir. Pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan yang tak lainsebagai suatu proses aktif dimana masyarakat yang diberdayakan harus berperan serta dalam berbagaikegiatan.Tahapan dan langkah-langkah untuk Program Kemitraan Masyarakat (PKM) produk kefir di desaGunung Perak yaitu: Perizinan Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Sinjai: Tingkat Kabupaten,Kecamatan dan Desa, Koordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Sinjai, Persiapan alat, bahan danmateri program pembuatan produk susu kefir, Sosialisasi cara pengolahan produk kefir pada kelompok tani,Diskusi dan Indepth interview dengan kelompok tani, Pengenalan hasil olahan kefir seperti; es krim,kosmetik berupa masker wajah. lulur dan cairan pembersih wajah, Praktik pembuatan produk olahan susukefir bersama kelompok tani, Pengenaalan Pemasaran secara online hasil produk susu kefir via online,Tutorial pemasaran secara online menggunakan wordpress, maupun sosial media, dan evaluasi kegiatanpengabdian masyarakat.

Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan dan pemberdayaan masyarakatmenggunakan strategi kemitraan. Kemitraan adalah upaya untuk melibatkan berbagai sektor kelompokmasyarakat, lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerja sama dalam mencapaitujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan prinsip dan peranan masing-masing. Kemitraan adalahsuatu kerja sama yang formal antara individu-individu, kelompok- kelompok atau organisasi untukmencapai tujuan tertentu.

Dengan hadirnya pengabdian masyarakat ini, peserta merasa antusias dan bersemangat mengikuti materiyang diberikan. Pemberdayaan masyarakat ini tak hanya sekadar menggerakkan masyarakat, namun ada nilaikreatif di dalam proses kegiatannya, mengingat kegiatan ini menuntut peserta kreatif dalam mengolah sususapi murni menjadi susu kefir dan berbagai macam produknya. Tak hanya itu, peserta juga dituntut kreatifmemasarkan produknya menggunakan media online yang tak berbayar.

Peserta diajarkan agar kreatif menggunakan media online dalam pemasaran. Alasannya, internet dansejenisnya mengubah sifat dasar dari standar komunikasi pemasaran seperti periklanan dan promosi penjualan.Dalam hal ini, website serupa fungsinya dengan iklan dan merupakan media penjualan baru karena mampumem- berikan informasi, bujukan, mengingatkan konsumen mengenai penawaran produk dan melakukan transaksiperdagangan elektronik (e- commerce). Suyanto (2003) mengemukakan e-commerce merupakan konsep baruyang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada world wide web Internet atau proses jual beliatau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk Internet. Dengan kata lain,website dianggap perpaduan antara periklanan dan penjualan langsung karena media ini juga dapat mengajakpengunjungnya dalam sebuah dialog atau interaksi langsung [8].

Adapun tahapan dan langkah-langkah untuk Program Kemitraan Masyarakat (PKM) produk kefir didesa Gunung Perak yaitu:

a. Perizinan Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Sinjai: Tingkat Kabupaten, Kecamatandan Desa.

b. Koordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Sinjaic. Persiapan alat, bahan dan materi program pembuatan produk susu kefir.d. Sosialisasi cara pengolahan produk kefir pada kelompok tanie. Diskusi dan Indepth interview dengan kelompok tani.f. Pengenalan hasil olahan kefir seperti; es krim, kosmetik berupa masker wajah. lulur dan cairan

pembersih wajah.g. Praktik pembuatan produk olahan susu kefir bersama kelompok tanih. Pengenaalan Pemasaran secara online hasil produk susu kefir via online.i. Tutorial pemasaran secara online menggunakan wordpress, maupun sosial media.j. Evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat.

4. KESIMPULANBerdasarkan hasil, dan rencana tahap berikutnya maka kesimpulannya adalah pengabdian masyarakat ini

telah melakukan program dengan bentuk kerjasama yang solid antara mitra, pemerintahtah desa, danmasyarakat setempat. Selain itu, program abdimas ini membahas empat materi penting diantaranya: segudang

Page 34: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.349-353) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 353

manfaat susu kefir, prosedur pembuatan susu kefir, pemasaran offline dan online (konsep pemasaran, manfaatdan media pemasaran), contoh aneka olahan produk kefir. Tahap pelaksanaan program pengabdianmasyarakat ini terdiri dari tiga tahap : tahap sosialisasi dan cek lokasi, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Resnawati, “Kualitas Susu Pada Berbagai Pengolahan dan Penyimpanan ( The Quality of Milk and

its Products on Several Processing and Storage ),” Balai Penelit. Ternak Bogor, pp. 497–502.[2] A. Yusuf, “Tingkat Kontaminasi Escherichia coli pada Susu Segar di Kawasan Gunung Perak

Kabupaten Sinjai,” Universitas Hasanuddin, 2011.

[3] Abubakar, “Mendukung Standardisasi dan Keamanan Susu Segar di Indonesia,” Balai Besar Litbang

Pascapanen Pertan. Bogor, pp. 1–12, 2012.[4] S. Usmiati and R. Ram, “Mikroba Susu Fermentasi Sejenis Kefir Menggunakan Starter Kombinasi

Penyusun Granula Kefir dan Bifidobacterium longum,” vol. 10, no. 1, pp. 27–34, 2005.[5] M. F. Safitri and A. Swarastuti, “Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi Kefir Grain,” J. Apl. Teknol.

Pangan Fak. Peternak. Univ. Diponegoro, vol. 08, no. 24, pp. 24–29, 2011.[6] F. Reza, “Strategi Promosi Penjualan Online Lazada.co.id,” J. Kaji. Komun., vol. 4/1, no. 1, pp. 1–10,

2016.[7] A. B. Wandanaya, “Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk,” vol. 5, no.

2, pp. 174–185, 2012.[8] Jaidan Jauhari, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Dengan Memanfaatkan E-

Commerce,” J. Sist. Inf., vol. 2, no. 1, pp. 159–168, 2010.

6. UCAPAN TERIMA KASIHTim pengabdian masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi

(Kemenristekdikti) yang telah memberikan dana hibah pengabdian masyarakat. Juga kepada PemerintahKabupaten Sinjai, Khususnya Kecamatan Sinjai Barat, Desa Gunung Perak yang telah memberikan izinpengabdian masyarakat. Terima kasih juga kepada Universitas Megarezky Makassar, yang telah memberikandukungan agar kegiatan pengabdian masyarakat dapat berjalan dengan lancar.

Page 35: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.354-357) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 354

PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA RT.3 RW.5 KELURAHAN BERUA KECAMATAN

BIRINGKANAYA MELALUI INDUSTRI KREATIF

Rosmawati1, Andi Gunawan1, Eti Yusrianti1, Nurhilalia1

1Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang

RINGKASAN

Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk membangun talenta keahlian industri kreatif dalammembuat/memproduksi kerajinan macramé, Makramé adalah Bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul denganmenggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benangtersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. Dan meningkatkan kemampuan penggunaan Teknologi Informasisebagai media pemasaran produk macramé yang dihasilkan. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkandapat membantu ibu-ibu rumah tangga di lingkungan RT. 03 RW 05 Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya. Untukmempunyai semangat kewirausahaan, mempunyai kemampuan memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai alatpemasaran dan mampu membuat kerajinan macrama dengan variasi desain layak jual sehingga mampu meningkatkanekonomi keluarganya.

Kata Kunci: Pemasaran, Teknologi Informasi, Industri Kreatif, Macrama

BAB 1. PENDAHULUANPada umumnya kegiatan Ibu-ibu rumah tangga di lingkungan RT. 03 RW 05 Kelurahan Berua

Kecamatan Biringkanaya adalah mengurus rumah dan anak. Permasalahan yang timbul adalah penghasilanyang diperoleh kepala rumah tangga belum cukup memenuhi kebutuhan keluarga, Berkaitan dengan haltersebut ibu rumah tangga memiliki dorongan yang kuat untuk bisa membantu ekonomi keluarga (Haryanto,2008). Ibu-ibu rumah tangga sebagai sosok sentral keluarga tidak hanya mengurus rumah tangga danmengasuh anak saja tetapi juga harus mampu mendukung ekonomi keluarga. Untuk mendukung ekonomikeluarga seorang ibu harus mempunyai kemampuan atau kreatifitas terutama dibidang kewirausahaan berbasisindustri kreatif.

Industri kreatif bisa disebut juga dengan sebuah aktifitas ekonomi yang yang terkait denganmenciptakan atau penggunaan pengetahuan informasi. Industri kreatif tercipta dari pemanfaatan sertaketerampilan yang dimiliki oleh setiap individu untuk bisa membuat lapangan pekerjaan baru dan juga bisamenciptakan kesejahteraan keluarga. Industri kreatif merupakan hasil dari kreatifitas dan daya cipta setiapindividu. Peran industri kreatif bisa meningkatkan ekonomi secara global. Sebagian orang berpendapat bahwakreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama. Sehingga saat ini banyak sektor industri yang lahirdari kreatifitas dan inovasi dari setiap individu.

Salah satu usaha kerajinan yang dapat dikembangkan dengan modal tidak besar tetapi mampumenghasilkan nilai ekonomi yang cukup tinggi adalah kerajinan macramé. Kerajinan makramé adalah bentukseni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan,dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.

Pada dasarnya makrame adalah seni menghias simpul yang terdiri atas satu, dua, tiga, empat ataulebih dalam satu kelompok bentuk pola. Makrame telah dieksplorasi kedalam berbagai bentuk produk bercitarasa seni seperti: tas, gantungan pot, partisi hiasan dinding dan berbagai produk hiasan pakai lainnya(Kusantati, 2008: 84-85). Dilihat dari aspek produksi, teknik makrame ini tidaklah sulit dan bahan baku jugamudah di diperoleh. Proses pembuatannya sendiri membutuhkan waktu yang relatif lama (tergantung tingkatkemahiran) sehingga bisa dilakukan oleh para Ibu-ibu rumah tangga yang memang cukup miliki waktu luang.

Kerajinan macramé pada pengabdian ini mengkhususkan pada bahan baku tali kur.Saat ini, tas tali kurlagi sangat trend di kalangan masyarakat kota Makassar. Baik itu di kalangan remaja maupun di kalangandewasa. Tas tali kur adalah tas yang terbuat dari tali kur kemudian di rangkai menjadi tas yang unik. Tas inimemang sangat cocok untuk wanita karena tampilannya lebih simple dan elegan.Keunggulan tas dari tali kurini sangatlah banyak sekali, diantaranya adalah bahannya yang sangat kuat menjadikan tas ini lebih awet dantahan lama untuk digunakan.Tas ini juga terkesan simple dan elegan karena memiliki motif dan model yangberaneka ragam. Tas dari tali kur dirangkai dan disusun dengan rapih dan di modifikasi dengan adanya

1 Korespondensi penulis: Rosmawati, Telp.081334697922, [email protected]

Page 36: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.354-357) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 355

tambahan rajutan bunga yang dikombinasikan dengan tas tali kur yang akan membuat tas ini lebih menawanjika digunakan oleh orang yang memakainya. Namun setiap produk selain memiliki kelebihan juga memilikikekurangan. Kekurangan tas dari tali kur ini adalah pembuatannya sangat rumit untuk dikerjakan. Selain itujuga perlu kesabaran, ketelitian dan keahlian khusus untuk membuatnya. Tingkat kesulitan dalam merangkaitali kur menjadi tas inilah yang akan menentukan harga jual dari tas tali kur ini. Apabila tingkat kesulitannyatinggi, maka pada umumnya harganya juga semakin tinggi.

Pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi (internet/hp) untuk ibu-ibu rumah tangga jugadiperlukan sehingga ibu – ibu tersebut tidak perlu bersusah payah keluar dari rumah menjual produkkerajinannya tapi hanya dengan memanfaatkan teknologi informasi ibu-ibu dapat memasarkannya dari rumahtanpa meninggalkan rumah dan anaknya serta pemakaian teknologi informasi ini mampu mempunyai jaringanpembeli yang luas.

Sasaran kegiatan IbM ini adalah Ibu-ibu rumah tangga di lingkungan RT. 03 RW 05 Kelurahan BeruaKecamatan Biringkanaya dengan meningkatkan kemampuan berwirausaha berbasis industri kreatif berupakerajinan macrame (tali kur), kerajinan ini sangatlah cocok diterapkan karena seni kerajinan macrame (talikur) dengan modal yang tidak besar tetapi mampu menghasilkan nilai ekonomi yang cukup tinggi, denganmembuat berbagai variasi produk yang menarik konsumen seperti tas dan dompet. Tanpa meninggalkanperannya sebagai seorang ibu rumah tangga diharapkan Ibu-ibu rumah tangga di lingkungan RT. 03 RW 05Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya mempunyai kemandirian ekonomi

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan kreativitas dan jiwa wirausaha ibu-ibu rumahtangga di lingkungan RT. 03 RW 05 Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya. Sehingga nantinya dapatmembantu ekonomi keluarga. Untuk itu kami dari Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Jurusan AkuntansiPNUP bermaksud memberikan pelatihan dan pendampingan.1.2. Permasalahan Mitra

1) Ibu-ibu rumah tangga di lingkungan RT. 03 RW 05 Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya adalahibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja yang waktunya sepenuhnya untuk mengurus anak dan suamidan mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan penghasilan yang diperoleh kepala rumah tangga belumcukup memenuhi kebutuhan keluarga

2) Ibu-ibu rumah tangga di lingkungan RT. 03 RW 05 Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya adalahibu-ibu rumah tangga yang belum mempunyai kemampuan untuk berwirausaha.

3) Ibu-ibu rumah tangga di lingkungan RT. 03 RW 05 Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya adalahibu-ibu rumah tangga yang belum memahami media teknologi informasi sebagai alat memperluasjaringan pemasaran.

BAB 2. TARGET DAN LUARAN1. Menumbuhkan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and

different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif.2. Menumbuhkan jiwa wirausaha.3. Kesiapan ibu rumah tangga untuk berusaha mandiri.4. Meningkatkan keterampilan kerajinan macramé dalam menghasilkan produk tas dan dompet dari tali

kur.5. mengoptimalkan sistem seperti Facebook dan WhatsApp

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode kegiatan dirancang dalam beberapa kegiatan antara lain: 1) tahap perencanaan dan persiapan,2)tahap pelaksanaan, 3) tahap evaluasi akhir dan, 4) tahap pelaporan.

Tahap perencanaan dan persiapan adalah melakukan koordinasi dengan mitra khususnya Ketua RT 03RW 05 Kelurahan berua Kecamatan Biringkanaya untuk disepakati tempat pelaksanaan kegiatan. Pada tahapini juga disiapkan keperluan administrasi, mempersiapkan bahan dan peralatan yang digunakan dalampelatihan serta menghubungi para narasumber.

Tahap pelaksanaan kegiatan antara lain adalah pelatihan kerajinan macramé dengan rincian kegiatansebagai berikut: (1) pelatihan motivasi bisnis, (2) penyajian materi secara teori dan dilanjutkan dengan praktekmembuat kreasi tas dan dompet dengan mengikuti petunjuk instruktur, (3) tahap monitoring yaitu kegiatanpengawasan terhadap proses pelatihan serta mencari tahu kendala-kendala yang mungkin dihadapi. Tahap

Page 37: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.354-357) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 356

terakhir adalah tahap evaluasi yang dilakukan untuk menilai kebermanfaatan pelatihan tersebut sertatanggapan peserta terhadap kegiatan tersbut dan mencari solusi terhadap kendala yang mungkin terjadi.

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Politeknik Negeri Ujung Pandang merupakan perguruan tinggi vokasi, terdiri dari enam jurusan yaituTeknik Sipil, Mesin, Kimia, Elektro, Administrasi Niaga dan Akuntansi. Politeknik Negeri Ujung Pandangtelah banyak melakukan berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti penerapan iptek, programvucer dan kewirausahaan. Oleh karena itu Politeknik Negeri Ujung Pandang layak untuk melakukan programIbM. Fasilitas pendukung (laboratorium, studio dan workshop) tersedia dan cukup memadai yang semuanyadapat digunakan dalam rangka pelaksanaan IbM.

Pelaksanaan program IbM ini didukung oleh tim yang personalnya memiliki skill yang dapatmenyelesaikan permasalahan mitra. Tim pelaksana sebanyak 4 orang dari jurusan Akuntansi dengankualifikasi pendidikan Magister (S2). Aktif dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat,dan sangat menguasai mengenai ilmu kewirausahaan telah mempunyai pengalaman mengajar ilmukewirausahaan. Untuk itu Tim Pelaksana berkeinginan mengaplikasikan ilmu kewirausahaan dan melakukanpembinaan kepada masyarakat yang membutuhkannnya, khususnya kepada ibu-ibu rumah tangga RT. 03 RW05 Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya.

BAB 5. HASIL YANG DICAPAIPada tahap persiapan Tim IBM Majelis Taklim Nurnabawi mengunjungi mitra untuk berdiskusi

tentang beberapa hal terkait dengan kesiapan mitra dalam menerima kunjungan tim. Selain itu tim IBM danmitra menentukan waktu yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan dan administrasi lainnya. Waktu yangdisepakati untuk pelaksanaan kegiatan adalah pada tanggal 5 April 2019.

Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan IbM Pendampingan dan Pelatihan Industri Kreatif ibu-iburumah tangga RT. 03 RW 05 Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya adalah berupa pendampingan danpelatihan di rumah ibu Ketua Pengabdian. Alamat pelaksanaan di Jl. Berua 5 A No. AF 17 Kelurahan BeruaKecamatan Biringkanaya. Kegiatan telah terlaksana pada hari Jumat , tanggal 5 April 2019 pukul 15.30 –

18.00 diawali pembukaan dan sambutan oleh salah satu anggota Tim Pengabdi Bpk. A. Gunawan,SE ,M.Com. Ak.

Kemudian Pemaparan Pemasaran Industri Kerajinan dengan memanfaatkan Teknologi informasi. TimIbM memberikan penjelasan tips dan trik memasarkan produk kerajinan memakai teknologi internet.Pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi (internet/hp) untuk rumah tangga RT. 03 RW 05Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya yang sebagian besar sebagai ibu rumah tangga dirasa sangat tepatsekali karena ibu – ibu tersebut tidak perlu bersusah payah keluar dari rumah menjual produk kerajinannyatapi hanya dengan memanfaatkan teknologi informasi ibu-ibu rumah tangga dapat memasarkannya dari rumahtanpa meninggalkan rumah dan anaknya serta pemakaian teknologi informasi ini mampu mempunyai jaringanpembeli yang luas.

Pada sesi berikutnya diadakan pelatihan pembuatan kerajinan dari macrama dengan membuat tas,adapun peralatan yang disiapkan antara lain: Tali Kur, Gunting, Korek Api. Materi pelatihan dan pembuatankerajinan tas dari tali kur ini diberikan langsung oleh nara sumber yang ahli di bidangnya. Yaitu seorang Iburumah tangga yang menggeluti usaha home industry pembuatan tas dari tali kur Ibu Harmawati Samsul Bahri.

Page 38: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.354-357) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 357

Terlihat antusias para ibu-ibu rumah tangga RT. 03 RW 05 Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya.

.Foto bersama antara tim pengabdian dan narasumber.

BAB 7. KESIMPULAN

Pengabdian IbM Pemberdayaan Ibu-ibu rumah tangga di lingkungan RT. 03 RW 05 Kelurahan BeruaKecamatan Biringkanaya melalui industri kreatif telah dijalankan dengan baik dan tanpa halangan yangberarti. Dengan kerjasama tim pengabdian yang baik dan peran serta aktif dari narasumber dalam kegiatanpengabdian ini maka semuanya telah berjalan sesuai yang diharapkan dan harapannya dapat memberikanmanfaat bagi mitra pengabdian masyarakat. Pengabdian yang kami lakukan ini telah sampai pada tahapandilaksanakannya kegiatan Pemaparan Pemasaran Industri Kerajinan dengan memanfaatkan Teknologiinformasi dan pelatihan pembuatan kerajinan dari macrama dengan membuat tas dan untuk selanjutnya akankami lanjutkan sampai laporan akhir pengabdian masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, S,2008, Peran Aktif Wanita Dalam Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Miskin : Studi KasusPada Wanita Pemecah Batu Di Pucanganak Kecamatan Tugu Trenggalek. Jurnal EkonomiPembangunan 9 (2). 216-227.

Page 39: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.358-361) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 358

PKM PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI BLOTONG LIMBAH

PABRIK GULA TAKALAR DI DESA MASSAMATURU KECAMATAN

POLOMBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR

Muhammad Badai 1), Muhammad Yusuf 1) , Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar1) dan Mahyati 1)

1)Dosen Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Community Service Activities are aimed at community groups in Desa Massamaturu, kecamatanPolombangkeng Utara, kabupaten Takalar, which has a land sugar factory of around 10.800 Ha with aproduction capacity of Takalar sugar factory of 2,450 TTH (2015). Every year there is an increase in productsof about 8%. Community activities are still using blotong waste as a pile with this activity, providing trainingfor the application of science and technology, innovation and creativity that maximizes the use of blotongwaste into organic fertilizer for self-use or sold as an additional family. The specific target to be achieved isproducing organic fertilizer made from organic raw materials to become one of the activities of a homeindustry center based on Village-Owned Enterprises. The method of activity is in the form of training anddemonstration of making organic waste from organic fertilizer that functions as plant nutrition so that it canthen form a new group of entrepreneurs in the village community.

Keywords: Blotong waste, organic fertilizer and Desa Massamaturu

1. PENDAHULUAN

Desa Massamaturu Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar dikenal memiliki lahan yangluas dan cukup subur dan terdapat pabrik gula Takalar sekitar 10800 Ha. Dalam proses produksinya, selaingula, industri gula juga menghasilkan buangan padat, cair, maupun gas. Buangan padat berupa blotong, abutungku, abu terbang, sedangkan buangan gas adalah gas cerobong yang keluar dari cerobong dan sulfurdioksida dari pembakaran belerang dan tangki sulfitasi. Baik buangan padat, cair maupun gas apabila tidakdikelola secara benar akan dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan [1] . Persentase blotongyang dihasilkan dari tiap hektar pertanaman tebu yaitu sekitar 4-5% sehingga akan diperoleh limbah blotong540 kg perhektar. Pada umumnya blotong ini diakumulasi di lapangan terbuka di sekitar pabrik gula, sebelumdimanfaatkan untuk pertanian [2]. Limbah pabrik tersebut dapat dimanfaatkan menjadi salah satu alternatifsolusi sebagai pupuk kompos dalam budidaya tanaman tebu di lahan kering guna meningkatkan pertumbuhandan hasil tebu itu sendiri. Pemberian blotong dapat meningkatkan kandungan hara dalam tanah terutama unsurN, P, dan Ca serta unsur mikro lainnya. Peranan kompos blotong pada tanah dapat dipastikan sama denganperanan kompos atau pupuk organik lainnya dalam memperbaiki sifat-sifat kesuburan tanah. Oleh karena itu,Desa Massamaturu Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar sebagai mitra pada program PKMtahun 2019 membuat pupuk organik dengan harga murah dengan kandungan kimia yang cukup tinggidibanding menggunakan pupuk kimia.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATMetode yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik dari blotong adalah metode fermentasi alami yaitu :1. Limbah blotong yang dihasilkan pabrik gula Takalar masih memiliki suhu yang tinggi sekitar 60–70 oC

sehingga perlu didinginkan menggunakan udara bebas.2. Mencampurkan blotong yang sudah dingin dengan kotoran sapi dengan komposisi 1 : 1 dalam bak

fermentasi3. Menambahkan EM4 yang telah diencerkan sebanyak 10% [3]4. Memfermentasi campuran tersebut pada suhu ruang selama 4 – 7 hari sambil dibolak balik untuk mengatur

suhu dan kelembab campuran.5. Setelah proses fermentasi selesai pupuk organik blotong dikeluarkan dalam bak untuk dikemas.

1 Korespondensi penulis: Mahyati, Telp 085298353527, [email protected]

Page 40: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.358-361) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 359

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ditujukan pada kelompok tani di Desa MassamaturuKecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat untukmembuat pupuk organik dari limbah blotong telah dilaksanakan secara intensif selama 4 bulan. Untukpelatihan dan penyuluhan telah dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2019. Peserta pelatihan yang hadirsebanyak 18 orang. Persentase blotong yang dihasilkan dari tiap hektar pertanaman tebu yaitu sekitar 4-5%diperoleh limbah blotong 540 kg perhektar[4]. Kotoran nira ini terdiri dari kotoran yang dipisahkan dalamproses penggilingan tebu dan pemurnian gula. Persentase kotoran nira ini cukup tinggi yaitu 9-18% dari tebubasah, dan sangat cepat terdekomposisi menjadi kompos.

Dokumentasi Kegiatan PKM

a. Sosialisasi pembuatan pupuk organik pada masyarakat desa Massamaturu

b. Peserta Pelatihan dari masyarakat desa Massamaturu

c. Pengenalan bahan dasar pupuk organik pada masyarakat desa Massamaturu

Page 41: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.358-361) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 360

d. Pelatihan pembuatan pupuk organik

e. Dokumen masyarakat desa Massamaturu pembuatan pupuk organik

4. KESIMPULAN

Kesimpulan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:1) Kelompok tani di Desa Massamaturu Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar2) . Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat memanfaatkan limbah blotong dari pabrik gula

Camming.

Page 42: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.358-361) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 361

3) Membuat pupuk organik dengan harga murah dengan kandungan kimia yang cukup tinggi dibandingmenggunakan pupuk kimia.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Kirana, K. 2008. Penentuan dosis pemupukan kompos blotong pada tebu lahan kering (Saccharum

officinarum L.) varietas PS 862 dan PS 864. Skripsi. Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor,Bogor.

[2] Lahuddin. 1996. Pengaruh kompos blotong terhadap beberapa sifat fisik dan kandungan unsur hara tanahserta hasil tanaman jagung. Jurnal Penelitian Pertanian 1 : 13-18.

[3] Deptan. 2007. Pedoman Teknis Pemanfaatan Limbah Perkebunan Menjadi Pupuk Organik. DirektoratJenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta.

[4] Kurnia, W. R. 2010. Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula dalam rangka Zero Emission.<www.lordbroken.wordpress.com>.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih ditujukan kepada yaitu:

• Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberikan dana pengabdian kepada masyarakat.• Desa Massamaturu Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar Sambueja Kecamatan Simbang

Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.

Page 43: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.362-368) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 362

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DESA

(KERIPIK PISANG DAN INISIASI INDUSTRI BATIK MOTIF NATUNA) DI PENGADAH

KABUPATEN NATUNA

Mohammad Mahmudi 1), Agung Sugeng Widodo 2) , Atiek Iriany 3), Susinggih Wijana 4)

1)Dosen Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Brawijaya, Malang

2)Dosen Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya, Malang3)

Dosen Jurusan Statistika, Universitas Brawijaya, Malang4)

Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang

ABSTRACT

Pengadah Village is one of the backward village in the ‘outermost’ region of Natuna Regency, Riau Islands

Province, Indonesia. The populations of Pengadah Village are 556 people with 171 families. The majority of localpeoples work as fishermen and farmers, depend on the season. Housewives dont have side jobs as a source of additionalincome for their families. Pengadah Village have the potential tourism that cannot be underestimated, there are Semitanrivers with mangrove forests on the right and left sides of the river, Semitan beach, Tanjung Datuk beach, Lubang Kamakbeach and waterfalls. In economical sector, some local community have been independent to process agriculturalproducts into various chips. The village superior products from chips include banana chips, sweet potato chips, fishcrackers and major seafood processed products such as bilis. Based on the Subserve Doctor Programs (DM) of BrawijayaUniversity that was conducted in 2018, the community of Pegadah Village were requested to be given training of batikwith Natuna motive in 2019. with the large potential of Pengadah Village, the team of Subserve Doctor Programs in 2019carry out a series of superior programs including: (i) initiation of batik with Natuna motive, (ii) diversification ofbeverage products from coconuts, (iii) introduction of organic and inorganic waste processing, (iv) initiation ofpackaging technology and marketing of banana chips and fish crackers, and (iv) conductivity of online promotions in aneffort to develops superior products in Pengadah Village. The scope of this community empowerment programs focusedon three sectors, namely: agriculture, fisheries, and tourism in Pengadah Village.

Keywords: Batik; Natuna Regency; Pengadah Village; Processed Products

1. PENDAHULUAN

Kabupaten Natuna merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.Kabupaten Natuna memiliki topografi tanah berbukit dan bergunung batu. Kabupaten Natuna juga dihiasi olehpantai-pantai yang berpasir putih serta terdapat batu-batu granit berukuran besar yang menjadi daya tarik parawisatawan. Iklim di Kabupaten Natuna adalah tropis basah dan sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Natuna didasarkan pada Produk Domestik Regional Bruto(PDRB). Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Natuna Tahun 2019, angka PDRB mengalami kenaikan dari14,66 triliun rupiah pada tahun 2017 menjadi 15,02 triliun rupiah pada tahun 2018. Hal ini menunjukkanselama tahun 2018 Kabupaten Natuna mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 2,44%. Kenikan PDRB inimurni disebabkan oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha dan tidak dipengaruhi oleh inflasi.

Sumber daya alam dapat dioptimalkan untuk pembangunan daerah, khususnya di sektor pariwisata.Pada tahun 2019, objek wisata di Kabupaten Natuna sejumlah 179 destinasi yang tersebar di semua kecamatan.Rincian destinasi wisata di Kabupaten Natuna sebagai berikut: wisata bahari (pantai) 76 lokasi, air terjun 4lokasi, wisata gunung/bukit 23 lokasi, situs bersejarah 52 lokasi, dan lainnya 17 lokasi. Namun, kendala aksesseperti tingginya biaya transportasi tiket pesawat ke Natuna menjadi hambatan pagi para wisatawan.

Kegiatan pengabdian Universitas Brawijaya (UB) dilaksanakan di Desa Pengadah, KecamatanBunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna. Desa Pengadah merupakan salah satu desa tertinggal di kawasanterluar Indonesia. Penduduk di Desa Pengadah sebanyak 556 jiwa dengan 171 kepala keluarga. Mayoritasmasyarakat setempat berprofesi sebagai nelayan dan petani, tergantung musim pada saat itu.

Desa Pengadah memiliki potensi pariwisata yang tidak bisa dipandang sebelah mata, terdapat sungaisemitan yang dihiasi hutan bakau di sisi kanan dan kiri sungai, pantai semitan, pantai tanjung datuk, pantailubang kamak, dan air terjun. Dari sektor ekonomi, masyarakat setempat telah mandiri dalam mengolah hasil

1 Korespondensi penulis: Nama A, Telp 08124xxxxxxx, [email protected]

Page 44: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.362-368) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 363

pertanian menjadi keripik, adapun keripik yang diproduksi adalah keripik pisang, keripik ubi, kerupuk ikandan produk utama hasil laut berupa ikan bilis.

Gambar 1. Lokasi Pulau Natuna dan insert peta NatunaPotensi Desa Pengadah yang besar ini dimanfaatkan oleh tim Doktor Mengabdi (DM) UB untuk

melakukan serangkaian program unggulan seperti: (i) inisiasi batik khas Natuna, (ii) diversifikasi produkminuman dari buah kelapa, (iii) introduksi pengolahan sampah organik dan anorganik, (iv) inisiasi teknologipengemasan dan pemasaran keripik pisang dan kerupuk ikan, (iv) melakukan promosi secara online, dalamupaya mewujudkan ketahanan pangan dan pengembangan sektor ekonomi dan pariwisata di Desa Pengadah.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATKonsep pelaksanaan kegiatan DM berdasarkan beberapa tujuan untuk mewujudkan program kegiatan

yang jelas dan terukur sehingga dapat dikelola, dilaksanakan, dan diterima oleh masyarakat Desa Pengadah.Partisipasi aktif warga dalam kegiatan merupakan indikator bahwa konsep tersebut diterima oleh masyarakatdengan harapan mengubah pola pikir warga tentang pemberdayaan masyarakat untuk kesejahteraan wargaDesa Pengadah. Selain itu, adanya berbagai macam program juga bisa menjadi wadah yang dapat memberikandampak maksimal terkait dengan perekonomian masyarakat dan wisata yang ada di Desa Pengadah.

Kegiatan DM Natuna di Desa Pengadah, Kabupaten Natuna terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatanutama dan kegiatan tambahan. Kegiatan utama terdiri dari bidang kerajinan, bidang agroindustri, bidangkebersihan lingkungan, bidang pengemasan dan pemasaran produk, dan bidang promosi online. Sedangkankegiatan tambahan berupa kegiatan dekorasi jembatan.

Gambar 2. Skema Program DM NatunaPada kegiatan utama, bidang kerajinan berupa pelatihan batik tulis yang di pandu oleh seorang pelatih.

Bidang agroindustri memanfaatkan diversifikasi buah kelapa untuk diolah menjadi berbagai produk olahanminuman seperti selai dan es kopyor. Bidang kebersihan lingkungan berfokus pada pengenalan sampah

DesaPengadah

Kerajinan Batik Tulis

Agroindustri Pengolahan Kelapa

PembuatanEs Kopyor

PembuatanSelai Kelapa

KegiatanUtama

KebersihanLingkungan

Sosialisasi SampahDan Kesehatan

LingkunganPengemasan dan

Pemasaran ProdukKeripik Pisang dan

Kerupuk Ikan

Promosi Online

KegiatanTambahan

Dekorasi Jembatan

Sabun dari Minyak Jelantah

Page 45: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.362-368) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 364

organik dan anorganik serta kesehatan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran perilaku hidup bersih dansehat. Bidang pengemasan dan pemasaran produk berfokus pada peningkatan kualitas mutu produk unggulandesa berupa keripik pisang dan kerupuk ikan dimana diberi kemasan dan juga label (stiker) untuk menarikminat konsumen. Bidang promosi online berfokus pada pemasaran pariwisata dan produk unggulan desauntuk meningkatkan branding Desa Pengadah.

Pada kegiatan tambahan, terdiri dari pembuatan sabun dan minyak jelantah, dan dekorasi jembatan.Kegiatan tambahan dilakukan di sela-sela pelaksanaan kegiatan utama atau setelah semua kegiatan utamatelah selesai dilaksanakan. Pembuatan sabun dari minyak jelantah memanfaatkan minyak bekas memasakyang dikombinasikan dengan bahan pendukung untuk kemudian dikonversi menjadi sabun. Kegiatanmendekorasi jembatan berfokus untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke Desa Pengadah.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN1) Inisiasi Batik Nusantara (BATARA) Khas Natuna

Salah satu program unggulan DM Natuna, yaitu pembuatan Batik Tulis Nusantara (BATARA) khasNatuna, diharapkan batik ini dapat mewakili karakter dan budaya Natuna sehingga Natuna tidak hanyaterkenal akan keindahan alamnya saja, melainkan memiliki kain khas, yaitu kain batik tulis yang memilikipola dan corak yang menggambarkan identitas dan kekhasan dari Natuna.

Desa pengadah memiliki potensi tinggi untuk menjalankan program unggulan ini dengan tantanganberupa keterbatasan dan dicap sebagai desa tertinggal. Desa Pengadah diharapkan menjadi desa yang unggulsebagai desa industri kerajinan batik tulis khas Natuna sehingga dapat menambah citra Desa Pengadah sebagaisalah satu desa yang berhasil dan unggul dalam menjalankan program ini, bejalannya program ini tentunyatidak akan berhasil bila dilaksanakan sendiri tetapi dapat berhasil dengan kerjasama antara instansi pemerintah,warga setempat, dan juga kelompok dari program.

Doktor Mengabdi yang mencakup dosen pembimbing lapangan, dan mahasiswa yang mengikuti DMNatuna di Desa Pengadah. Hasil dari program ini tentunya mendapatkan respon positif dengan banyaknyadukungan dari berbagai instansi pemerintah, media massa, dan tentunya dari masyarakat Desa Pengadah.Diharapkan program ini dapat menjadi sebuah program lanjutan yang berfokus kepada industri pembuatanbatik tulis khas Natuna sehingga layak untuk dapat dipasarkan ke pasar lokal maupun mancanegara.

Dalam menjalankan program ini, tim DM Natuna dibantu oleh Bapak Saiyuri yang bertugas untukmengajarkan batik tulis di Desa Pengadah. Beliau merupakan mitra kerja dari program LPPM UniversitasBrawijaya berupa pengembangan batik tulis nusantara yang tersebar di berbagai desa tertinggal yang tersebardi pelosok Indonesia. Beliau berperan sebagai guru membatik untuk mengajarkan tata cara yang benar dalammembuat batik tulis mulai dari tahap menggambar pola, mencanting, pewarnaan batik, hingga batik tulistersebut memiliki nilai jual tinggi sehingga dapat laku dan layak untuk di pasarkan. Program ini diikuti olehmasyarakat setempat yang berjumlah 14 orang dan diketuai oleh ketua Pokdarwis Desa Pengadah danberanggotakan anggota dari Pokdarwis. Program ini dilaksanakan selama sebulan penuh dengan lokasi awal diaula Desa Pengadah selama tiga hari dan dilanjutkan di rumah sekretaris Desa Pengadah. Hasil dari programini yaitu berupa kain batik yang bermotifkan corak dan karakter dari budaya dan alam Natuna. Motifnyasendiri berupa bambu, sisik ikan, bunga cengkeh, anggur laut, lebah, kekah, dan kembang semangkok. Motif-motif tersebut dianggap mampu mengusung karakter dari Natuna sendiri.

Program pengenalan dan pemasaran produk batik tulis khas Natuna dengan dukungan dari berbagaipihak. Penggunaan kain batik khas Natuna digunakan sebagai seragam dan juga dapat digunakan pada acarapenting yang diharapkan dapat membantu pemasaran awal dari batik tulis khas Natuna. Bukti nyata

Gambar 3. Motif batik Desa Pengadah dan penyerahan cinderamata batik kepada istri Bupati Natuna

Page 46: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.362-368) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 365

pemasaran produk ini berupa penjualan kain batik pada saat Expo Pengadah sebagai oleh-oleh khas Natuna.Respon positif juga ditunjukkan oleh pemerintah Kabupaten Natuna, pemerintah Kecamatan Bunguran TimurLaut, dan pemerintah Desa Pengadah yaitu akan menganggarkan dana untuk pengembangan batik kedepannya.

2) Diversifikasi Produk Minuman dari Buah KelapaAgroindustri merupakan suatu sistem kelola yang berbasis pada teknologi pertanian meliputi

kebutuhan bahan baku, proses, hingga pemasaran. Tujuan agroindustri yaitu meningkatkan nilai tambahkomoditas pertanian yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, sektorpertanian dapat bertransformasi menjadi lebih berkualitas, lebih efisien, dan berkelanjutan yang dapatmemberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Agroindustri diperkuat melalui beberapa cara antara lain:mengembangkan industri pengolahan skala kecil dan rumah tangga, pengolahan hasil pertanian yang memilikinilai tambah, dan peningkatan kapasitas SDM masyarakat.

Salah satu program DM di Desa Pengadah di bidang agroindustri berupa diversifikasi produk olahanpangan dimana Desa Pengadah memiliki potensi sumber daya alam berupa tanaman kelapa yang sangat tinggi.Tanaman kelapa banyak tumbuh secara liar di sepanjang jalan maupun lahan depan rumah masyarakat. Tidakadanya pengolahan lebih lanjut membuat potensi sumber daya yang melimpah menjadi belum bermanfaat bagipeningkatan perekonomian masyarakat desa. Salah satu bagian tanaman kelapa yang dapat dimanfaatkanadalah buahnya. Buah kelapa memiliki kandungan air sebagai cairan elektrolit bagi tubuh untuk menggantikankeringat yang hilang akibat kondisi cuaca di Desa Pengadah, Natuna yang relatif panas.

Buah kelapa diolah menjadi beberapa jenis produk pangan seperti es kopyor dan selai dari buahkelapa. Pembuatan produk olahan buah kelapa melibatkan ibu rumah tangga Desa Pengadah. Es kopyor dibuatdengan menggunakan kopyor sintetis karena spesies buah kelapa di Desa Pengadah bukan merupakan spesieskelapa kopyor. Pembuatan kopyor sintetis dilakukan dengan cara penambahan karagenan saat perlakuanpemanasan. Karagenan yang dilarutkan dalam air panas tersebut disiramkan di atas es batu hingga membentuktekstur seperti serat kemudian diambil menggunakan garpu. Kopyor sintesis dicampurkan pada air kelapayang sudah diberi sirup sesuai selera. Pembuatan selai kelapa seperti membuat selai pada umumnya.

Pengemasan produk ini masih menggunakan wadah seadanya saja. Alangkah lebih baiknya,pengemasan dilakukan secara terstandar menggunakan wadah yang steril dan aseptis sehingga bisa dipasarkanlebih jauh dan memiliki umur simpan yang lebih lama. Strategi penjualan yang dilakukan untuk es kopyor danselai ini bisa melalui website online. Selain itu dengan adanya sinergisme semakin banyaknya turis atau parapelancong yang datang berwisata bisa dibuat “stand” tersendiri. Dalam hal pemasaran, frekuensi pemasaran

yang kontinu dan tepat sasaran akan membuat produk semakin laku dipasaran.

Gambar 4. Pembuatan Produk Diversifikasi Buah Kelapa

3) Pengenalan Sampah Organik dan AnorganikKegiatan sosialisasi sampah organik dan anorganik dihadiri oleh 34 peserta dengan pemateri dari

Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan yang dimakili oleh Puskesmas Tanjung, dan tim DM Natuna.Materi yang disampaikan oleh DLH mencakup: UU tentang sampah, pengertian sampah, asal munculnyasampah, dan pentingnya pengelolaan sampah. Materi yang disampaikan oleh perwakilan Puskesmas Tanjungadalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang membahas tentang pendekatan untuk merubahhigienitas dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat. Sedangkan, materi yang disampaikan oleh tim DMNatuna merupakan video edukasi yang menayangkan pencapaian desa-desa di Indonesia yang telah berhasilmengelola sampahnya dengan baik. Pada sesi tanya jawab, ada sebuah pertanyaan yang dilontarkan olehseorang peserta, “Jadi, sampah itu sebaiknya dibakar atau tidak?”. Menanggapi pertanyaan tersebut, DLH

Page 47: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.362-368) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 366

menyarankan apabila sampah tersebut adalah sampah organik maka sebaiknya dikubur saja atau dijadikankompos. Sedangkan, sampah anorganik dapat dikelola dengan metode 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).

Setelah dilakukan sosialisasi terkait sampah dan bagaimana cara pengelolaannya, pemerintah DesaPengadah berinisiatif untuk membuat tong sampah yang ditempatkan pada sudut-sudut desa. Desa Pengadahbebas sampah bisa tercapai apabila setiap warga desa memiliki kesadaran untuk mengelola sampahnyamasing-masing. Para orang tua harus memiliki kesadaran akan pentingya mengelola sampah dan menjagakebersihan lingkungan terlebih dahulu kemudian mengajarkan anak-anak mereka agar selalu membuangsampah pada tempatnya. Hal tersebut harus dipraktikkan setiap hari agar menjadi suatu kebiasaan. Denganbegitu, Desa Pengadah yang bersih dari sampah dapat terwujud.

Gambar 5. Sosialisasi Sampah Organik dan Anorganik4) Inisiasi Teknologi Pengemasan dan Pemasaran

Pelatihan pembuatan keripik ikan dilakukan oleh tim ibu PKK dengan pendampingan oleh tim DMNatuna. Dua orang ibu bertugas untuk mengupas pisang dan seorang ibu bertugas untuk menggoreng.Mahasiswa membantu ibu-ibu dalam mengupas pisang dan menggoreng. Pisang diiris tipis dan digorenghingga menguning, kemudian ditiriskan. Adapun kerupuk ikan sudah berupa kepingan kerupuk sehingga bisalangsung digoreng menjadi kerupuk. Keripik pisang yang sudah ditiriskan kemudian diberi bumbu untukmenambah cita rasa. Sebelum dikemas, tim DM Natuna mengajarkan cara menempelkan label pada kemasandan menjelaskan secara singkat mengenai fungsi kemasan. Keripik pisang dikemas kedalam kemasan denganlabel Banatuna sedangkan kerupuk ikan dikemas dalam kemasan dengan label Natufish.

Gambar 6. Proses pengupasan penggorengan dan pengemasan produk khas Desa PengadahProduk Bantuna dan Natufish memiliki netto 40 gram dan akan dijual dengan harga Rp. 10.000 per

pcs. Pemasaran produk Banatuna dan Natufish dilakukan dengan beberapa strategi seperti berikut:menghidupkan kembali fungsi BUMDes, menitipkan produk di tempat strategis di kota Ranai, memberikandiskon harga, pemasaran online, dan mengikutkan produk pada event tertentu, memasang iklan pada medialokal. Strategi pemasaran yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan pada saat ini adalah menghidupkankembali fungsi BUMDes dengan cara mulai membangun atau mengenalkan produk Banatuna dan Natufishkepada masyarakat Natuna. Selain itu, diskon harga pada awal pemasaran akan menarik perhatian konsumen.Memasarkan produk pada event tertentu dan memasang iklan pada media lokal dapat menjadi salah satulangkah yang strategis dalam mengenalkan produk kepada konsumen. Pemasaran online belum dapatdilakukan secara mandiri oleh warga desa sebab masih sulitnya mengakses internet di Desa Pengadah.

5) Promosi Online pada Destinasi Pariwisata dan Produk Unggulan DesaPromosi secara online merupakan cara tercepat dan sangat strategis untuk menarik minat banyak

orang. Promosi online dapat mencakup banyak orang tanpa halangan jarak dan waktu. Desa Pengadahmemiliki potensi destinasi pariwisata yang sangat menjanjikan. Selain pariwisata, Desa Pengadah jugamemiliki produk unggulan desa yakni Banatuna dan Natufish. Pemasaran secara online dapat menjadi langkahyang sangat strategis untuk mem-branding nama Desa Pengadah. Foto dan video mengenai keindahan alamDesa Pengadah serta produk Banatuna dan Natufish dapat menjadi konten yang menarik untuk

Page 48: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.362-368) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 367

memperkenalkan Desa Pengadah kepada masyarakat luas. Hambatan promosi online adalah belum adanyamenara (tower) jaringan yang dipasang di daerah Desa Pengadah. Kondisi tersebut menghambat jaringaninternet dan jaringan telpon. Harapan kedepannya, menara jaringan segera dipasang di Daerah Pengadahsehingga akses internet dapat dengan mudah di jangkau.

6) Implementasi Program Pendukung/Tambahan- Sabun dari Minyak Jelantah

Pelatihan pembuatan sabun dilakukan di sela-sela pelatihan batik khas Natuna. Hal ini dilakukanuntuk mengisi waktu luang ketika kain sedang dikering-anginkan. Komposisi utama pembuatan sabunmenggunakan minyak jelantah. Pembuatan sabun ini menggunakan bahan dasar berupa NaOH padat sebanyak75 gram dan aquades 150 ml. NaOH dan aquades dicampur dan dihomogenkan. Pencampuran ini akanmenyebabkan reaksi eksoterm yang menghasilkan panas, sehingga perlu dilakukan pendinginan sebelumdicampurkan dengan minyak jelantah. Minyak jelantah dipanaskan dengan dicampurkan arang selama 15menit untuk menghilangkan racun akibat tingginya bilangan peroksida pada minyak yang sudah teroksidasi.Penggunaan NaOH perlu menggunakan sarung tangan lateks, karena termasuk basa kuat yang dapatmenyebabkan iritasi kulit. Minyak jelantah dicampurkan ke NaOH dan aquades dengan pewangi dan pewarnasesuai selera. Kemudian, pencetakan dan pendiaman kurang lebih 1 bulan baru bisa digunakan.

- Dekorasi JembatanSalah satu program tambahan adalah dekorasi jembatan. Hal ini merupakan permintaan langsung dari

Ibu Sekretaris Desa. Pengerjaan dekorasi jembatan memakan waktu kurang lebih 4 hari. Dalam pengerjaannya,warga banyak membantu mulai dari anak kecil hingga bapak-bapak. Diharapkan dekorasi jembatan membuatwisata Desa Pengadah menjadi lebih menarik dan berwarna sehingga banyak memikat wisatawan.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:1) Secara keseluruhan, program DM UB di Desa Pengadah berjalan dengan sangat baik bahkan mendapat

apresiasi dari pemerintah kabupaten.2) Pelaksanaan DM UB mampu menginisiasi batik khas Natuna, diversifikasi produk minuman dari buah

kelapa, introduksi sampah organik dan anorganik, inisiasi teknologi pengemasan dan pemasaran keripikpisang dan kerupuk ikan, dan promosi secara online.

3) Program DM UB di Desa Pengadah sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan melakukanpemberdayaan masyarakat dan mengembangkan produk unggulan yang dimiliki sebagai upayapeningkatan perekonomian Desa Pengadah.

5. DAFTAR PUSTAKABPS Kabupaten Natuna. 2019. Kabupaten Natuna dalam Angka. Ranai: BPS Kabupaten NatunaBPS Kabupaten Natuna. 2019. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Natuna Menurut Lapangan Usaha

2014-2018. Ranai: BPS Kabupaten NatunaDiniaty, Dewi dan Agusrinal. 2014. Perancangan Strategi Pemasaran Pada Produk Anyaman Pandan. Jurnal

Sains, Teknologi dan Industri. Vol. 11(2): 175-184Hartawan, Rudi dan Sarjono, Arif. 2016. Karakteristik Fisik dan Produksi Kelapa Dalam (Cocos nucifera L)

di Berbagai Ekologi Lahan. Jurnal Media Pertanian. Vol 1(2): 45-54Hidayati, D., Asiati, D., Surtiari, GAK. 2009. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Lokasi Coremap II

Bunguran Timur, Kabupaten Natuna: Hasil BME. Jakarta: LIPIIsmayanti, 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: GrasindoKamariah dan Sukirman. 2018. KKN-PPM Pendampingan Diversifikasi Produk Kelapa Di Desa Ngampel

Kecamatan Pituruh Purworejo. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship. Vol. 3(3): 285-291Parmono, Kartini. 2013. Nilai Kearifan Lokal Dalam Batik Tradisional Kawung. Jurnal Filsafat. Vol. 23(2):

134-146Singgih, Adhi Prasetyo. 2016. Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis.

Jurnal Imajinasi. Vol 10(1): 51 – 60Tarigans, Doah Dekok. 2005. Diversifikasi Usahatani Kelapa Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan

Pendapatan Petani. Jurnal Perspektif. Vol 4(2): 71-78Taufiq, Agus dan Maulana, M. Fajar. 2015. Sosialisasi Sampah Organik dan Non Organik Serta Pelatihan

Kreasi Sampah. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. Vol. 4(1): 68-73

Page 49: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.362-368) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 368

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepadaMasyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya yang telah memberi dukungan financial dari anggaran PNBPtahun 2019 terhadap kegiatan pengabdian ini..

Page 50: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.369-372) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 369

PENINGKATAN PENDAPATAN INDUSTRI KULINER RUMAH TANGGA DI

KECAMATAN PANCA RIJANG KABUPATEN SIDRAP

Sukmawati1), Palipada Palisuri2)

1)Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bosowa, Makassar

2)Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Bosowa, Makassar

ABSTRACTThe household culinary industry plays an important role in sustaining the household economy in Panca Rijang District,Sidrap Regency. The home culinary industry produces a variety of traditional food products typical of Sidrap districtwhich has been known for a long time and is made from local ingredients. The problems faced by the culinary industry ofthe household are traditional business governance, unplanned production, low human resource capacity, lack oftechnological touch and small market share. Solutions to overcome problems by providing assistance, guidance, trainingand introducing modern technology in business governance, production processes, marketing, human resources. Themethod used in solving problems in the form of problem based discussion, entrepreneurship capacity building,technology transfer, monitoring and control. The results obtained from this activity are a change of mindset, an increasein the quality and quantity of production, an expansion of market share, an increase in human resource capabilities, andan increase in household culinary industry income.

Keywords: Household Culinary, Income

1. PENDAHULUANKeberadaan industri rumah tangga di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam

perekonomian terutama dalam aspek-aspek seperti kesempatan kerja, pemerataan pendapatan danpembangunan ekonomi dipedesaan. Permasalahan yang dihadapi oleh industri rumah tangga biasanyaberkaitan dengan keterbatasan modal, proses produksi, bahan baku, pemasaran, manajemen dan teknologi [1].

Kecamatan Panca Rijang merupakan salah satu dari 11 kecamatan di Kabupaten Sidrap. KecamatanPanca Rijang dikenal sebagai penghasil beras dan ayam petelur terbesar di Kabupaten Sidrap[2]. KecamatanPanca Rijang memiliki potensi sumber daya alam dari pertanian dan peternakan yang dapat dimanfaatkan dandikelola menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis. Salah satu bentuk industri kecil yang berkembang diKecamatan Panca Rijang adalah di bidang kuliner tradisional yang terkemas dalam bentuk industri rumahtangga.

Industri kuliner tradisional di Kecamatan Panca Rijang memiliki peran yang sangat penting dalamperekonomian daerah mengingat berbagai potensi yang melekat pada industri ini. Potensi tersebut antara lainmencakup jumlah dan penyebarannya, penyerapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku lokal, efek yangdihasilkan dari industri kuliner pada beberapa sektor ekonomi lainnya, seperti: usaha pemasok bahan baku,peningkatan pendapatan daerah dan penciptaan inkubator-inkubator bisnis lainnya yang ada hubungannyadengan industri kuliner tradisional rumah tangga tersebut[3][4]. Selain itu, industri kuliner tradisional ini banyakmenggunakan bahan baku dan sumber daya manusia dari lingkungan terdekat (di samping tingkat upah yangmurah juga pengadaan bahan baku relative terjamin) memungkinkan biaya produksi dapat ditekan. Harga jualrelatif murah sehingga masyarakat kelas menengah dan bawah atau masyarakat berpendapatan rendahmerupakan lahan pasar potensial yang memberikan peluang bagi pengembangan industri kuliner tradisonalarumah tangga[3].

Gambar 1. Produksi Industri kuliner Rumah Tangga

1 Korespondensi penulis: Sukmawati, Telp.085255855162, [email protected]

Page 51: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.369-372) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 370

2

Berdasarkan informasi yang diperoleh, beberapa masyarakat Kecamatan Panca Rijang menjadikanindustri kuliner rumah tangga sebagai pekerjaan pokok mereka namun ada pula yang menjadikan usaha inisebagai pekerjaan sampingan. Mereka menjalankan usaha ini secara mandiri, mulai dari proses produksi,pemasaran dan tata kelola mereka melakukan sendiri dengan kemampuan dan keterampilan seadanya.Pengetahuan mengenai usaha kuliner tradisional merupakan usaha dan keterampilan yang turun temurun dansangat minim sentuhan teknologi.

Kendala yang dihadapi industri kuliner tradisional rumah tangga ini umumnya berupa sulitnyamendapatkan bahan baku yang berkualitas, harga bahan baku yang tidak terjangkau, keterbatasan modal,kurang inovatif, kurang terampil dan kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, pemasaran hasil produksiyang kurang profesional, manajemen usaha yang rendah dan rendahnya pendapatan yang diperoleh pelakuusaha[5]. Oleh sebab itu, industri kuliner rumah tangga harus memiliki strategi agar produk yang dihasilkanlebih berkualitas dan pangsa pasar yang semakin luas.

Peningkatan kuantitas industri kuliner tradisional di Kecamatan Panca Rijang ini mengindikasikanbahwa industri ini potensial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga perlu dilakukan tindakanpemberdayaan, pengembangan dan pembinaan yang intensif dan berkelanjutan kepada warga masyarakatpelaku industri kuliner tradisional melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusiadalam mengelola industri rumah tangga tersebut sehingga memiliki nilai ekonomis yang dapat meningkatkanpendapatan masyarakat pelaku usaha[6][7]. Selain itu, perubahan pola pikir pelaku industri rumah tanggatentang pentingnya produk kuliner yang sehat dan higienis serta sistim produksi dan pemasaran yangterencana dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya peningkatan pendapatan industri kulinertradisional rumah tangga tersebut.2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Permasalahan prioritas yang dihadapi industri kuliner tradisional adalah:1) Proses produksi belum terencana dan masih menggunakan peralatan tradisional2) Manajemen usaha masih tradisonal3) Keterampilan sumber daya manusia masih rendah4) Kurang inovasi5) Pangsa pasar kecil6) Pendapatan rendahBerdasarkan identifikasi masalah ini maka ditawarkan solusi penyelesaian masalah, berupa :1) Pendampingan dan pembinaan dalam manajemen usaha, proses produksi dan kegiatan pemasaran.2) Pelatihan sumber daya manusia guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan.3) Memperkenalkan teknologi modern dalam proses produksi, pemasaran dan kegiatan manajerial.4) Memperluas pangsa pasar, diversifikasi produk dan menjalin kerjasama5) Meningkatkan kemampuan inovasi dan kreatifitas6) Membangun keberlanjutan usaha

Gambar 2. Diskusi dengan Pelaku Industri dan Pemerintah Kecamatan Panca Rijang

2 Korespondensi Penulis : Sukmawati, Telp 085299561808 [email protected]

Page 52: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.369-372) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 371

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini :1) Model Problem Based Discussion, bertujuan untuk menetapkan masalah prioritas dengan melibatkan

pelaku industri kuliner tradisional dan aparat pemerintahan desa dan kecamatan.2) Model Entrepreneurship Capasity Building, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan inovasi dan

kreatifitas serta meningkatkan kemampuan meraih peluang3) Model Technology Transfer, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

menggunakan teknologi pada proses produksi, pemasaran, manajemen usaha dan sumber dayamanusia

4) Model Monitoring and Control, bertujuan untuk menjamin keberlanjutan usaha dan peningkatanpendapatan.

Gambar 3. Proses Produksi

3. HASIL DAN PEMBAHASANPerkembangan industri kuliner tradisional rumah tangga di Kecamatan Panca Rijang setelah

melakukan program pengabdian ini mengalami peningkatan yang signifikan baik dari segi kualitas maupunkuantitas. dari segi kualitas, terjadi perubahan pola pikir pelaku usaha dalam mengelola manajemen usaha,proses produksi, kemampuan sumber daya manusia dan kegiatan pemasaran berbasis teknologi. Dari segikuantitas, terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pelaku industri dan keberadaan industri kulinertradisional mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Skema 1. Hasil dan Luaran

4. KESIMPULAN

Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat pada industry kuliner tradisional di KecamatanPanca Rijang dapat disimpulkan sebagai berikut:

- Program pembinaan dan pendampingan terhadap industry kuliner tradisional berpengaruh signifikanterhadap peningkatan produksi dan pendapatan pelaku usaha.

- Program pelatihan yang dilaksanakan terhadap pelaku industry kuliner tradisional dapatmeningkatkan inovasi dan keterampilan pelaku usaha.

- Perubahan pola pikir pelaku industry kuliner tradisional terhadap pentingnya pengembangkan dankeberlanjutan usaha.

- Pemanfaatan teknologi modern dalam kegiatan industri dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitasusaha

5. DAFTAR PUSTAKA

Page 53: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.369-372) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 372

[1] Kiki Joesyiana, “Strategi Pengembangan Industri Rumah Tangga Di Kota Pekanbaru (Studi Kasus UsahaTas Rajut Industri Pengolahan Kreatifitas Tali Kur)", Jurnal Valuta, Vol. 3, No 1, pp.159-172, April 2017.

[2] Badan Pusat Statistik, “Panca Rijang dalam Angka 2018”, Badan Pusat Statistik Kabupaten SidenrengRappang, 2018

[3] Abubakar Herminawaty, “Karakteristik Wirausaha terhadap keberlanjutan Industri Kuliner Tradisional”,

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper 2018, 21 September, 2018[4] Edi Setiawan, “Pengaruh Sosialisasi Kuliner, Inovasi Produk Kuliner dan Citra Produk Kuliner terhadap

Minat Beli Konsumen Kuliner Tradisional Di Kota Tangerang Selatan”, Jurnal Organisasi dan Manajemen,Volume 12, Nomor 2, pp.105-112, September 2016.

[5] Irvina Safitri, Darmawan Salman, Rahmadanih, “Strategi Pengembangan Usaha Kuliner: Studi KasusWarung Lemang di Jeneponto, Sulawesi Selatan”, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Vol. 14, No. 2,

pp.183-194, Juni 2018.[6] Rintan Saragih, “Membangun Usaha Kreatif, Inovatif dan Bermanfaat Melalui Penerapan Kewirausahaan

Sosial”, Jurnal Kewirausahaan, Vol 3, No. 2, pp.26-34, Desember 2017.[7] Sukirman, “Jiwa Kewirausahaan Dan Nilai Kewirausahaan Meningkatkan Kemandirian Usaha Melalui

Perilaku Kewirausahaan”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 20, No. 1, pp.113-132, April 2017.

6. UCAPAN TERIMA KASIHKegiatan ini terlaksana berkat dukungan dari Universitas Bosowa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Bosowa, LPPM Universitas Bosowa dan aparat pemerintah Kecamatan Panca Rijang. Oleh karenaitu kami menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih atas segala kontribusi dan dukungannya dalamkegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

Page 54: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.373-378) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 373

IBM IMPLEMENTASI METODE AJAR INTERAKTIF MENGGUNAKAN VIRTUAL

REALITY (VR) UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

DI RUMAH QUR’AN AISYAH

Kartika Dewi1), Dr. Khairun Nisa2) , Reski Praminasari3)

1,2,3)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The Science and Technology Service for the community is carried out to the manager and teacher of the House ofAisyah Quran (RQA) located on Jl. BuakanaNo. 60, Makassar. Our partner is an educational institution that focuses onearly childhood education (PAUD) / Kindergarten, Day Care and Tahfidz Quran for children aged 0-6 Years. Ourdedication activity aims to provide technology utilization training to partners in creating interactive, communicative,innovative and fun learning materials so that students are able to realistically rationalize learning materials and providestimulation. In addition, the target achieved in implementing IbM activities is to increase partner knowledge regardingthe use of technology-based learning media. Children's ability to rationalize or concretize the story told by the teachingstaff becomes more realistic. It is hoped that through the learning application that we make, children's enthusiasm forlearning will increase and be able to stimulate children's psychomotor.

The method used in service activities is counseling and training in the use of technology in making teachingmaterials. Implementation of Virtual Reality based learning material applications. The result of this activity is a virtualreality based learning module in the form of software applications with hardware that will be used by the teaching teamand students. With this activity, the partner team felt helped and was open-minded about the use of technology in makinginteractive learning media for young children.

Keywords: Interactive, Learning, Technology, Young Children.

1. PENDAHULUANPendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis dalam pembangunan

sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan pada anak usia dini, anak menglamai perkembangan kemampuanyang sangat pesat. Sebagaimana pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I,Pasal 1, Butir 14, bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anaksejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untukmembantu pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebihlanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh danmemberikan kegiatan pembelajaran yang mampu menghasilkan keterampilan anak. Oleh karena itu, gurudalam pembelajaran anak usia dini harus memperhatikan perkembangan anak, kebutuhan anak, pendekatantematik, kreatif dan inovatif, serta harus menyenangkan.

Permasalahan yang ditemukan pada mitra pengabdian kami adalah minimnya kemampuan tim pengajardalam membuat materi bahan ajar yang interaktif, inovatif, dan menyenangkan agar anak didik tidak cepatbosan serta mampu merasionalkan materi bahan ajar secara realistis sesuai usia anak-anak didik. Selain ituKemampuan memanfaatkan teknologi dalam membuat materi/bahan ajar perlu ditingkatkan. Denganmempertimbangkan permasalahan tersebut maka kami melakukan kegiatan pelatihan terhadap guru mengenaipembelajaran secara aktif, inovatif, dan menyenangkan. Membuat media pembelajaran yang menyenangkandan model permainan supaya anak tidak cepat bosan dan jenuh berbasis Virtual Reality (VR) sehingga anak-anak bisa merasakan pembelajaran yang realistis dan bisa dijelajahi. Melalui teknologi Virtual Reality (VR)pengguna dapat berekperimen dengan lingkungan buatan.

Kegiatan ini menjadi penting bagi tim pengajar agar mereka memeliki wawasan dalam mengembangkanmetode pembelajaran yang menyenangkan bagi pendidikan anak usia dini

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Berdasarkan uraian sebelumnya, serta hasil diskusi dengan mitra, maka prioritas permasalahan yang harusdiselesaikan bersama mitra adalah memperbaiki metode dan pendekatan dalam proses belajar mengajar untukpembelajaran pendidikan anak usia dini secara aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan pada guru-guru Rumah Quran Aisyah (RQA) Kecamatan Panakukkang, Makassar. Khususnya meningkatkan

1Korespondensi penulis: Kartika Dewi, S.T.,M.T., , 081342470250, [email protected]

Page 55: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.373-378) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 374

ketrampilan guru dan pemahaman guru mengenai pembelajaran menyenangkan, sehingga kemampuan gurudapat ditingkatkan supaya hasil pembelajaran siswa di kelas dapat dioptimalkan.

Pendekatan yang ditawarkan untuk penyelesaian oleh Tim Pengabdian untuk menyelesaikan masalahprioritas yang dihadapi oleh guru-guru Rumah Quran Aisyah (RQA) Kecamatan Panakukkang, Makassaradalah :

1. Survey dan wawancara kepala sekolah Rumah Quran Aisyah (RQA) Kecamatan Panakukkang,Makassar untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan materi pembelajaran matematika secaraaktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2. Desain aplikasi pembelajarann yang menyenangkan berdasarkan hasil survey dan wawancara,kemudian mendiskusikan hasilnya dengan kepala sekolah Rumah Quran Aisyah (RQA) KecamatanPanakukkang, Makassar.

3. Membuat Aplikasi pembelajaran secara aktif, inovatif, dan menyenangkan dan dilanjutkan dengan ujicoba oleh tim.

4. Implementasi aplikasi pembelajaran secara aktif, inovatif, dan menyenangkan dan evaluasi hasilimplementasi, dilanjutkan dengan revisi jika diperlukan.

Target luaran yang akan dihasilkan dan program kegiatan IbM ini adalah :1. Seluruh guru dapat mengajarkan dengan metode pembelajaran secara aktif, inovatif, dan

menyenangkan yang telah diberikan oleh tim.2. Aplikasi pembelajaran dengan permainan yang menyenangkan sehingga anak tidak cepat merasa

bosan dan jenuh dalam belajar.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Persiapan Kegiatan

Sebelum kegiatan dilaksanakan maka dilakukan persiapan persiapan sebagai berikut:1. Melakukan Survei ke lokasi mitra dan diskusi dengan mitra2. Melakukan Pertemuan tim untuk membuat peta solusi dari poin satu3. Melakukan persiapan alat dan bahan pengabdian4. Menentukan waktu pelaksanaan dan lamanya kegiatan pengabdian bersama tim pelaksana dan

dibantu Teknisi dari program studi D3 Teknik Elektro dan Teknik Listrik Jurusan Teknik ElektroPNUP.

5. Menentukan dan Mempersiapkan peralatan dan perangkat lunak yang akan diberikan sertadigunakan dalam membuat aplikasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

3.2. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan di lokasi mitra kami, yakni Rumah QuranAisyah yang berlokasi di A. Pangerang Pettarani Jalan Buakana No. 60, Kota Makassar. KegiatanPengabdian sendiri terdiri dari:

1. Bantuan Media Pembelajaran, yakni Kacamata Virtual Reality (VR)2. Aplikasi media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berbasis Virtual Reality

(VR)3. Penyuluhan Penggunaan perangkat keras multimedia dan aplikasi media pembelajaran.4. Publikasi Media Elektronik/Online

3.2.1. Bantuan Perangkat pembelajaranKegiatan pada tahapan ini adalah pemberian perangkat keras berupa kacamata Virtual reality

(VR). Teknologi virtual reality menawarkan sebuah pengalaman yang lebih dari kacamata 3D biasa.Virtual reality membangkitkan suasana 3D dengan sejumlah alat tertentu, serta memungkinkanpenggunanya untuk merasakan seperti berada di dunia nyata padahal ia sedang berada di duniamaya. ( https://carisinyal.com/teknologi-virtual-reality/)

Untuk dapat menggunakan aplikasi virtual reality dibutuhkan peranti yang digunakan untukmendukung teknologi virtual reality salah satunya adalah sebuah headset VR.

Page 56: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.373-378) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 375

Gambar 1. Bagian Bagian dari Kacamata Virtual Reality (VR)

Secara kasat mata, headset VR ini berbentuk seperti kacamata selam, namun dengan lensa tertutup.Bagian yang seperti kacamata selam ini dinamakan sebagai VR box, yang merupakan tempat untukmeletakkan smartphone yang berfungsi memproyeksikan gambar virtual. VR yang menggunakan smartphoneini merupakan perangkat VR versi standar. VR headset juga dilengkapi dengan headphone untuk menambahefek suara.

Gambar 2. Piranti Berupa Kacamata Virtual reality yang diberikan dalam kegiatam IbM.

Saat sudah berada dalam dunia virtual tersebut, pengguna dapat melihat gambar virtual dengan sudutpandang tak terbatas : ke samping, belakang, atas, bawah, hingga 360 derajat. Jenis dunia virtual yang bisadimasuki pengguna sangat beragam macamnya, mulai dari permainan, melihat kehidupan di hutan, bahkanada dunia virtual action yang mengharuskan pengguna untuk aktif bergerak saat menggunakan VR.

Gambar 3. Penyerahan Bantuan Kacamata Virtual reality Kepada mitra IbM

3.2.2. Aplikasi Media Pembelajaran Berbasis Virtual Reality (VR)

Pada dunia pendidikan, semakin berkurangnya minat belajar siswa dikarenakan perkembanganteknologi hiburan yang semakin menyuguhkan hal-hal menarik dan interaktif seperti film kartun maupunanimasi tiga dimensi (3D), sedangkan media pembelajaran yang saat ini digunakan masih didominasioleh buku yang berisikan tulisan dan gambar. Bagi anak usia dini pembelajaran yang interaktif dan biasdirasakan langsung adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagi mereka. Untuk itulah kami dari timPengabdian membuat aplikasi media pembelajaran yang interaktif berbasis Virtual reality. Tema yangkami buat adalah wisata sejarah di Kota Makassar yakni daerah pantai losari dan sekitarnya.

Page 57: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.373-378) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 376

Gambar 4. Salah satu bagian dari aplikasi virtual reality

3.2.3. Penyuluhan Penggunaan Peranti dan Aplikasi Media Pembelajaran.

Kegiatan pengunaan peranti perangkat keras dan lunak media pembelajaran dilakukan oleh timpengabdian kepada para pengajar di lokasi mitra kami. Model kegiatan penyuluhan adalah praktekmenggunakan peranti perangkat keras dan perangkat lunak dari tim teknis yang dibantu oleh dua orangteknisi yang kami libatkan dalam kegiatan ini.

Gambar 5. Dokumentasi kegiatan Penyuluhan Teknis Bersama Tim dengan mitra di Lokasi

3.2.4. Publikasi Kegiatan IbM melalu media massa onlineKegiatan IbM yang dilaksanakan kami publikasikan kebeberapa media massa via online dengan

tujuan agar kegiatan ini bias diketahuai oleh khalayak banyak dengan harapan kira ada manfaat yang biasditebar oleh tim pengabdian Politeknik Negeri Ujung Pandang. Adapun publikasi kami lakukan pada tigamedia online yang berbeda, yakni:

a. https://fajar.co.id/2019/07/12/rumah-quran-aisyah-jadi-mitra-pengabdian-masyarakat-pnup-di-bidang-teknologi/

Gambar 6. Publikasi Pada Media Online Fajar.co.id

Page 58: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.373-378) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 377

b. http://news.rakyatku.com/read/157429/2019/07/13/pnup-fasilitasi-rumah-quran-aisyah-dengan-perangkat-multimedia-untuk-virtual-reality

Gambar 7. Publikasi Pada Media Online News.Rakyatku.Com

c. http://sulselku.com/rumah-quran-aisyah-bermitra-dengan-pengabdian-masyarakat-pnup-dalam-bidang-teknologi/

Gambar 8. Publikasi Pada Media Online sulselku.Com

3.3. Pembahasaan

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan lancar. Berdasarkan kesan danpesan dari perwakilan guru dan pengelola di Rumah Quran Aisyah melalui wawancara langsung bahwamereka sangat senang denga terlaksananya kegiatan ini. Mereka mendapatkan pengetahuan dasar tentangteknologi terbaru yang interaktif dan inovatif dalam proses belajar mengajar sehingga bias mengatasikebosanan anak-anak. Berdasarkan wawancara, Tanya jawab dan pengamatan langsung selama kegiatanberlangsung, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini memberikan hasil sebagai berikut:

1. Meningkatnya Pengetahuan peserta teknologi pembelajaran yang interktif dan inovasi.2. Meningkatnya pengetahuan model pembelajaran anak-anak dimasa yang akan mendatang

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas, kami mengambil kesimpulan sebagai berikut:1. Pelaksanaan Kegiatan berjalan sesuai dengan target yang direncanakan2. Tim Pengajar sangat terbantu dengan adanya aplikasi pembelajaran yang interaktif dan inovatif

sehingga anak didik tidak bosan dengan metode ceramah seperti yang digunakan sebelumnya.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar (DikBin TK SD). Buku 3:Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman KanakKanak.Kementrian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar danMenengah. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2007.

Page 59: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.373-378) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 378

[2] I. D. G. W. Dhiyatmika, I. K. G. D. Putra, and N. M. I. M. Mandenni, “Aplikasi Augmented

Reality Magic Book Pengenalan Binatang untuk Siswa TK,” Lontar Komputer: Jurnal

Ilmiah Teknologi Informasi, vol. 6, no. 2, pp. 120–127, 2015.[3] R. Indriani, B. Sugiarto, and A. Purwanto, “Pembuatan Augmented Reality Tentang Pengenalan

Hewan Untuk Anak Usia Dini Berbasis Android Menggunakan Metode Image Tracking,”

Seminar Nasional Teknologi Informatika dan Multimedia 2016, pp. 6–7, 2016.[4] N. Saurina, “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini Menggunakan

Augmented Reality,” Jurnal IPTEK, vol. 20, pp. 95–108, 2016.[5] M. Sidiq, T. Lanker, and K. Makhdoomi, “Augmented Reality vs Virtual Reality,” International

Jounal of Computer Science and Mobile Computing, vol. 6, no. 6, pp. 324– 327, 2017. S.Kulkarni and N. Takawale, “Comparative Study of Augmented Reality and Virtual

https://carisinyal.com/teknologi-virtual-reality/

Page 60: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.379-383) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 379

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN

AYAM DI DESA TANETE KECAMATAN SIMBANG KABUPATEN MAROS

Muhammad Saleh A1), Zulmanwardi B1) , Octovianus SR Pasanda C2) Rosalin D3)

1)Dosen Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

2)Dosen Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

3)Dosen Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The biggest obstacle in the chicken farming business is feed, 60% of the total capital is used for feed needs. Chickenfarms developed in Tanete Village are broiler chickens by partnering with livestock company, for example Jakva. Theproblem that arises is that only a community who has a large capital can be partner with a company, because the cost toconstruct a stage-shaped cage is borne by the community, not by the company and this requires a large capital around 100until 150 million rupiahs depending on the size of the cage. the offered solution is home-based business of free-rangechicken farms. The free-range chickens have only been left wild so the food was not fulfilled as they should and it makesgrowth and breeding of these chickens slow. The purpose of this activity is: (1) Providing knowledge and skills on howto make solid organic fertilizer and liquid organic fertilizer. (2) Providing knowledge and skills on how to make free-range chickens feed. (3) Providing knowledge and skills on how to make a cage from bamboo for raising free-rangechickens. The specific target to be achieved is the community in Tanete Village can develop a free-range chicken farmhome-based business. There are two methods used to achieve the goal, namely (1) Lecture method (explanation of howto make organic fertilizer, make free-range chickens feed, make a cages from bamboo for raising free-range chickens).(2) Practical methods (making organic fertilizer, free-range chicken feed, making a Postal Model chicken cage (insulatedcage) from bamboo for raising free-range chickens). Output activities, namely: free-range feed and method of farmingfree-range chicken.

Keywords: compost, feed, free-range chickens farm.

1. PENDAHULUAN

Desa Tanete masuk dalam wilayah Kecamatan Simbang Kabupaten Maros terdiri dari 6 dusun denganjumlah penduduk lebih dari 4000 jiwa. Desa Tanete merupakan salah satu desa binaan Politeknik NegeriUjung Pandang. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan di Desa Tanete adalah budidaya ayam kampung.Pakan merupakan kebutuhan pokok dalam usaha budidaya ternak ayam. Pakan yang baik harus mengandungberbagai macam gizi, seperti protein, karbohidrat, mineral dan vitamin. Pemberian pakan yang berkualitaspada ternak ayam sangat berpengaruh terhadap kualitas daging ayam yang dihasilkan. Namun sayangnya,biaya pembelian pakan setiap saat terus membengkak seiring dengan kenaikan harga pakan. Kondisi sepertiini tentu saja memberatkan peternak ayam, akibatnya banyak peternak ayam pedaging yang sering mengalamikerugian. Kerugian disebabkan oleh mahalnya harga pakan yang tidak diimbangi dengan kenaikan harga jualdaging ayam. Terlebih lagi fluktuasi harga daging ayam yang naik turun tidak menentu (Heti Resnawati,2014).

Ketersedian bahan baku untuk pembuatan pakan ayam kampung, kandang ayam kampung dari bambu,dan pembuatan pupuk kompos akan mendukung kegiatan IbM 2019 ini ditambah dengan dukungan daripemerintah kabupaten Maros yang menjadikan desa Tanete sebagai desa binaan Politeknik Negeri UjungPandang. Adapun permasalah yang dihadapi oleh mitra yaitu, sulitnya mengembang budidaya ayam broiler,bambu hanya dijual dengan harga yang relatif murah, pemeliharaan ayam kampung biasa saja yaitu dilepasdan hanya diberi makanan apa adanya, sehingga lambat pertumbuhannya. Lahan kosong masih cukup luas danhanya dibiarkan begitu saja. Solusi yang ditawarkan dari permasalah yang dihadapi oleh masyarakat di DesaTanete, adalah: “Budidaya ayam kampung” dengan tahapan kegiatan: (1) pembuatan pupuk organik untuk

digunakan pada tanaman jagung untuk pakan ayam dan tanaman herbal. (2) pembuatan pakan ayam (3)pembuatan kandang ayam dari bambu untuk pembudidayaan ayam kampung, (4) cara penggunaan pakan yangtelah dibuat untuk ayam DOC atau anak ayam, ayam mudah, dan ayam yang siap untuk kawin dan berteluratau ayam dewasa.

1 Korespondensi penulis: Muhammad Saleh, Telp 081144404216, [email protected]

Page 61: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.379-383) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 380

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Adapun pelaksanaan kegiatan ini adalah:1. Ceramah dan Tanya Jawab

Pada kegiatan ini dijelaskan :• Cara pembuatan pupuk organik padat dan pupuk organik cair• Fungsi bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakan ayam kampung• Cara membuat pakan ayam kampung dan cara penggunaannya.• Cara membuat kandang ayam Model Postal (kandang bersekat)

2. Praktek1) Pembuatan Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair

Untuk pupuk padat bahan-bahan berupa kotoran ternak dan arang sekam padi dicampur meratakemudian disiram EM4 yang sudah dicampur dengan gula pasir dan air. Campuran tersebut dimasukkandalam kanton plastik besar lalu difermentasi minimal 1 minngu dan siap diberikan ketanaman. Pupuk cairdibuat dengan cara kotoran ternak secukupnya ditambahkan molase senyak 500 mL dan ditambahkan airsebayak 25 L. Campuran tersebut difermentasi minimal 2 minggu dan siap diberikan ketanaman.2) Pembuatan pakan ayam kampung metode fermentasi dan cara pemberiannya (Heti Resnawati, 2014)

Cara pembuatan pakan fermentasi, yaitu:• 25 kg dedak halus, 25 kg jagung, kg ampas tahu dan daun tanaman indigofera yang sudah dikeringkan

dicampur hingga merata kemudian tambahkan (EM4 ¼ liter + ¼ liter molase + air sumur 10 liter).• Adonan tersebut ditempatkan dalam drum plastik dan ditutup rapat dan dilanjutkan fermentasi.Untuk

ayam DOC (stater) dan ayam mudah (layer), hasil fermentasi langsung dijemur sampai kering dandihaluskan kemudian diayak. Bagian yang halus diberikan ke sterter dan yang kasar diberikan ke layer.

• Untuk ayam dewasa, hasil fermentasi yang sudah dijemur langsung diberikan.3) Pembuatan Kandang Ayam Kampung

Kandang ayam yang direncanakan berukuran lebar 6 m panjang 10 m terdiri dari 4 sekat yaitu:• Sekat 1 berukuran lebar 1,5 m panjang 6 m sebagai tempat untuk inkubasi anak ayam yang dilengkapi

bola lampu 5 watt sebanyak 6 buah yang ditempatkan pada bagian tengah agar panasnya homogendan disekelilingnya ditutupi terpal, tempat pakan 4 buah dan tempat air minum 4 buah. Jumlah anakayam 100 ekor.

• Sekat 2 (terdiri dari 2 bagian) masing-masing bagian berukuran lebar 3 m dan panjang 3 m, sebagaitempat untuk ayam dewasa yang siap kawin dan bertelur dan masing-masing bagian terdiri dari 1 ekorayam jantan dan 4 ekor ayam betina. Kelengkapannya yaitu: tempat pakan dan minum masing-masing2 buah, wadah bertelur masing-masing 4 buah yang ditempatkan pada masing-masing sudut denganketinggian 1 m, bola lampu masing-masing 1 buah 30 watt.

• Sekat 3 berukuran lebar 4,5 m dan panjang 6 m, sebagai tempat pembesaran ayam. Kelengkapannyaterdiri dari: tempat pakan dan tempat minum masing-masing 6 buah.

• Sekat 4 (terdiri dari 2 bagian) terdiri dari bagian 1 berukuran lebar 1,5 m dan panjang 1,5 m, bagianini sebagai tempat stok pakan. Bagian 2 berukuran lebar 1,5 m dan panjang 4,5 m dan bagian inisebagai tempat peralatan (selang, penampung air) dan tempat pembersihan.

3. HASIL DAN PEMBAHASANPada kegiatan Ipteks ini ada 4 tahap pelaksanaan yaitu:

1. Pembuatan Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik CairPembuatan pakan menggunakan bahan berupa: dedak halus, jagung pakan, daun pepaya, daun

indigofera, jahe, lengkuas, dan temu lawak. Diharapkan petani mengurangi penggunaan pupuk industri danlahan tidur dijadikan lahan produktif dengan menanan tanaman yang diperlukan untuk pembuatan pakan ayamdengan memanfatkan pupuk organik. Pelaksanaan kegiatan ini sebagaimana terlihat:

Page 62: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.379-383) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 381

2. Pembuatan Pakan Ayam KampungPembuatan pakan ini menggunakan bahan berupa: dedak padi, jagung pakan, jahe, lengkuas, temu

lawak dan sebagai sumber protein menggunakan ampas tahu dan bisa diganti dengan menngunakan kepalaudang dan yang potensial yaitu keong emas karena kaya akan protein. Adapun kegiatan tersebutsabagaimana yang terlihat di bawah ini:

Page 63: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.379-383) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 382

3. Pembuatan Kandang Ayam Untuk Pembudidayaan

4. KESIMPULANDari keseluruhan kegiatan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Page 64: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.379-383) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 383

1) Masyarakat dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik.2) Dapat dikembangkan keusaha budidaya ayam kampung yang lebih besar, sehingga dapat menjadi mata

pencaharian tambahan bagi masyarak.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Agustina, L. 2012. Penggunaan ramuan herbal sebagai feed additive untuk meningkatkan performans

ayam arab. Prosiding Lokakarya Nasional Teknologi dalam Mendukung Usaha ternak UnggasBerdayasaing. Hal: 47-52.

[2] Eko Wakradihardja, 2012.Penggunaan Tanaman Herbal untuk mengobati penyakit serta mengurangi baukotoran ayam.

[3] Endrizal, 2014. Petunjuk Teknik Budidaya Ayam Kampung Unggul (KUB) Badan Litbang Pertanian diProvensi Jambi, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.

[4] Heti Resnawati, 2014. Bahan Presentasi Pakan Ayam KUB.Balai Penelitian Ternak Bogor.[5] Nurhayati, dkk., 2011. Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Organik di Lahan Kering Datarn

Rendah Iklim Basah. Jurnal Iptek Tanaman Pangan Vol. 6 No. 2 – 2011.

[6] Unit Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakata Politeknik Negeri Ujung Pandang, 2015.[7] Wahyono, E. H. dkk. 2012. Pertanian Alami : Bio-starter, Composting dan Pestisida Alami. Yapeka,

Bogor.[8] Pemkob Maros, 2018. Dinas Perikakanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Kabupaten Maros

Sulawesi Selatan.[9] Pemkob Maros, 2018. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Maros Sulawesi

Selatan.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kami sampaikan kepada Politeknik Negeri Ujung Pandang yang banyak

memberikan kontribusi positif serta membiayai penelitian ini, serta terima kasih juga kami sampaikan kepadapemerintah dan masyarakat Desa Tanete Kecamatan Simbang Kabupaten Maros yang telah memberikandukungan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.

Page 65: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.384-388) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 384

PEMANFAATAN LIMBAH JAGUNG MENJADI “SIMBA AGUNG” (KREASI LIMBAH

JAGUNG)

Rony Sanjaya1), Muhammad Ainun2), Karlina Yuli3), Ayu Anggraeni4)

1,2Program Studi Matematika Universitas Cokroaminoto Palopo

3Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Cokroaminoto Palopo

4Program Studi Biologi Universitas Cokroaminoto Palopo

ABSTRACT

The aim of this service is to utilize corn husk waste, create flower decoration creations from corn husk waste, empowerthe housewife group to process corn husk waste, helping the economy of the Waelawi village community. The methodused is the first site survey, the second socialization, the third training, the fourth evaluation. Creativity program forcommunity service students through training in the utilization of corn waste into "SIMBA AGUNG" (Corn WasteCreation) for housewives in Waelawi village, West Malangke sub-district, North Luwu district has been able to provideknowledge and skills to housewives and PKK Waelawi mothers concerning the use of corn waste into flower decorationthat is able to reduce corn waste and help improve the economy of the Waelawi village community.Keywords: waste, corn husk, decoration

1. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara dengan iklim tropis dan memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah.Indonesia juga terkenal akan negara agraris dimana 40% hasil kekayaan Indonesia berasal dari hasilpertanian. Indonesia merupakan produsen jagung terbesar di Asia Tenggara. Produksi jagung Indonesiamencapai 18,5 juta ton pada tahun 2013, disusul Filipina pada urutan kedua dengan total produksi 7,4 juta ton(Litbang Pertanian 2016). Sentra produksi jagung di Indonesia terdapat di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan NTT (Badan Litbang Pertanian 2005). Selainitu, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Gorontalo juga termasuk dalam 10 besar provinsi penghasil jagung(BPS 2014). Di pulau Jawa, tiga provinsi yang paling dominan produksinya yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah,dan Jawa Barat. Di luar Jawa, Lampung dan Sulawesi Selatan merupakan dua daerah sentra jagung di bagianBarat dan Timur Indonesia (BPS 2014).

Salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan adalah Desa Waelawi,Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara. Kabupaten Luwu Utara memiliki area pertanian jagungseluas 21.573 Ha dan menghasilkan jagung yang sangat melimpah setiap tahunnya. Berikut ini adalah datahasil pertanian jagung Kabupaten Luwu Utara.

Tanaman jagung merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia yang cukup banyak dikonsumsisehingga menghasilkan limbah alami dalam jumlah yang cukup berlimpah. Menurut data dari Badan PusatStatistik (BPS) produksi jagung terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2010, produksi jagung nasionalmencapai 18,3 juta ton dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 19 juta ton. Kondisi demikianmengindikasikan besarnya peranan jagung dalam pertumbuhan subsektor tanaman pangan dan perekonomiannasional secara umum. Hasil bulir jagung yang dimanfaatkan dalam bidang pangan hanya mewakili 5% darikeseluruhan tanaman jagung, sedangkan 95% sisa dari tanaman jagung masuk dalam kategori limbah alamiyaitu batang, daun, kulit dan tongkol jagung (Faesal, 2013).

Pada umumnya hanya sedikit dari hasil limbah jagung yang dimanfaatkan secara maksimal menjadiproduk tanpa menghasilkan limbah kembali. Menurut ZERI (Zero Emission Research Initiative), sistemproduksi yang sehat adalah sistem produksi yang meniru sistem di alam yang tidak mengenal limbah. Alamselalu berprinsip bahwa sisa sebuah kelompok organisme merupakan makanan bagi kelompok organisme lain.Bila produksi merupakan bagian dari sebuah sistem, maka konsumsi juga merupakan bagian dari sistem(Pauli, 2005).

Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin memanfaatkan limbah kulit jagung tersebut menjadisebuah kreasi yang cantik dan berniali ekonomis. Dari program ini kami ingin mengurangi limbah pertanian

1 Korespondensi penulis: Rony Sanjaya, Telp. 082248823995, [email protected]

Page 66: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.384-388) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 385

sekaligus memberdayakan kelompok ibu rumah tangga di daerah tersebut. Kegiatan ini bernama “SIMBA

AGUNG” (Kreasi Limbah Jagung) Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Pertanian Jagung MelaluiPemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga Desa Waelawi Kecamatan Malangke Barat Kabupaten LuwuUtara.2. METODE PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan pemanfaatan limbah jagung menjadi SIMBAAGUNG (Kreasi Limbah Jagung) bagi kelompok ibu rumah tangga Desa Waelawi Kecamatan MalangkeBarat Kabupaten Luwu Utara dilaksanakan dalam 3 tahapan yang secara umum dijelaskan melalui baganberikut.

.

Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Program

a. Tahapan Persiapan

Pada tahapan ini tim melakukan beberapa kegiatan meliputi:1) Survei lokasi yang diawali observasi dan survei langsung dengan mendatangi kantor Desa Waelawi,

kecamatan Malangke Barat untuk menyampaikan ide kegiatan sekaligus meminta izin, kemudiantinjauan langsung ke lokasi untuk mengamati keadaan masyarakat.

2) Sosialisasi dan pengenalan program oleh tim pelaksana program kreativitas mahasiswa denganmemberikan gambaran umum tentang pengolahan limbah kulit jagung menjadi hiasan bunga yangcantik dan unik serta bernilai ekonomis.

3) Penentuan waktu dan tempat kegiatan dilaksanakan dengan arahan aparat Desa Waelawi,Kecamatan Malangke Barat dan melakukan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan dalamkegiatan pelatihan.

4) Pengadaan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pelatihan seperti pembuatan spanduk sebagaimedia informasi, pengadaan baju, gunting, lem tembak, kawat, pewarna, lem lilin dan limbah kulitjagung sebagai bahan dasar dalam pembuatan SIMBA AGUNG.

b. Tahapan Pelaksanaan

Dalam tahapan pelaksanaan ini tim PKM pengabdian kepada masyarakat melaksanakan beberapakegiatan diantaranya adalah1) Melaksanakan pelatihan pengolahan limbah kulit jagung dengan menyelenggarakan produk secara

nyata dalam proses kreasi dari limbah kulit jagung berupa hiasan bunga yang cantik dan unik sertabernilai ekonomis. Adapun langkah-langkah dalam pelatihan pemanfaatan limbah tersebut :a) Mengumpulkan limbah kulit jagungb) Pewarnaan limbah kulit jagung dengan pewarna tekstilc) Mempraktekan langsung cara membuat bunga dari limbah kulit jagung

2) Pendampingan bertahap yang dilakukan setiap dua minggu sekali selama tiga bulan setelah diadakanpelatihan

3) Selanjutnya adalah pendampingan pemasaran dengan melakukan promosi produk yang telah dibuatoleh peserta pelatihan melalui sosial media seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Mitra harus

Tahapan Persiapan Survei, sosialisasi, penentuanwaktu dan tempat dan pengadaanalat dan bahan

Tahapan PelaksanaanPelatihan pembuatan SIMBA

AGUNG

Tahapan Evaluasi Evaluasi kegiatan dan laporan

Page 67: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.384-388) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 386

mencoba untuk memasarkan produknya secara online, dikarenakan berdasarkan survey yangdilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) sepanjang 2016menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet dengan total pendudukIndonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang (Kompas, 2016). Berarti 51,8% orang Indonesia telahterhubung ke internet dan ini peluang besar untuk memasarkan yang tak ada sekat ruang dan waktu.Konsumen nantinya bisa saja tidak hanya dari dalam negeri namun juga bisa dari luar negeri.(Hendarmin dkk, 2018).

c. Tahapan Evaluasi

Tahapan ini meliputi evaluasi setiap kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini berisi pengecekanpeningkatan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan limbah kulit jagung menjadi SIMBA AGUNG(Kreasi Limbah Jagung) dan melihat wujud realisasi pelatihan tersebut.3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang telah dicapai dalam PKM pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pemanfaatanlimbah jagung menjadi “SIMBA AGUNG” (Kreasi Limbah Jagung) yang dilaksanakan Desa Waelawi

Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara adalah sebagai berikut:a. Survei awal yang telah dilakukan oleh tim pelaksana dengan bertemu langsung dengan ibu ketua

PKK Desa Waelawi Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara yang bertujuan untukpermohonan rekondasi kegiatan, penentuan waktu dan tempat pelaksanaan serta melakukankunjungan ke kelomok PKK sebagai sosialisai awal.

b. Pembuatan spanduk yang berukuran (2x1) 1 buah, pembuatan baju sebanyak 12 buah, dan pembeliangunting, lem tembak, kawat, lem lilin, pewarna tekstil, serta pengumpulan limbah kulit jagung.

c. Pelaksanaan pelatihan pemanfaatan limbah jagung menjadi SIMBA AGUNG (Kreasi LimbahJagung) bagi kelompok rumah tangga di Desa Waelawi, Kecamatan Malangke Barat, KabupatenLuwu Utara sudah terlaksana sesuai dengan perencanaan.

Gambar 2. Pembukaan pelatihan

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang dihadiri oleh ketua ibu PKK, peserta pelatihan,panitia dan tim serta dibuka langsung oleh ketua ibu PKK dan selanjutnya pelatihan pembuatanSIMBA AGUNG kepada peserta. kegiatan ini berlangsung selama 1 hari yaitu pada tanggal 19 Mei2019 dan diikuti oleh 25 peserta dengan panitia pelaksana berjumlah 10 orang serta 4 orang timpelaksana. Masyarakat Desa Waelawi yang menjadi peserta beserta kelompok ibu PKK sangatmengapresiasi pelatihan yang kami laksanakan. Sebagian besar peserta pelatihan telah mengerti carapembuatan SIMBA AGUNG (Kreasi Limbah Jagung) dan mengetahui manfaat yang diperoleh daripengolahan limbah kulit jagung tersebut. Kegitan ini berlangsung hingga pukul 16.00 WITA.

d. Peserta pelatihan diajari bagaimana teknik dasar dalam pembuatan hiasan bunga mulai caramewarnai kulit jagung, teknik mengunting, pengeleman, penyusunan kulit jagung hingga membentukbunga yang diinginkan. Hiasan bunga yang dibuat oleh peserta pelatihan diantaranya bunga mawar,bunga kembang sepatu, bunga matahari, bunga kamboja, dan lain-lain.

Page 68: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.384-388) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 387

(a)

(b)

Gambar 3. (a) Suasana pelatihan (b) Hasil kreasi peserta dan panitia

Pada proses pembuatan SIMBA AGUNG (Kreasi Limbah Jagung) tahapan pewarnaan merupakantahap yang paling banyak membutuhkan waktu, sebab dalam proses pewarnaan harus lebih teliti.Selanjutnya adalah mempraktekan langsung teknik dasar membuat kreasi dari limbah jagung hinggamenjadi aneka bentuk hiasan yang memiliki nilai ekonomis.

e. Aspek terpenting dalam program pengabdian kepada masyarakat adalah potensi keberlanjutan.Keberlanjutan dari program pemanfaatan limbah jagung menjadi SIMBA AGUNG didukung olehsemakin meningkatnya produksi jagung setiap tahun yang menyebabkan limbah jagung semakinmenumpuk. Hasil dari pemanfaatan limbah jagung tidak terlalu membebani dari segi modal usaha danmempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Usaha ini bisa dijadikan usaha online dengan pembuatanmedia sosial untuk pemasaran ke depanya. Manfaat yang diperoleh dari hasil pelaksanaan pelatihanpemanfaatan limbah jagung menjadi “SIMBA AGUNG” dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Manfaat programNo Ruang Lingkup Manfaat1 Sosial Program ini dapat melatih kreativitas dan jiwa

kewirausahaan masyarakat desa Welawi.2 Ekonomi Masyarakat mampu menunjang ekonomi secara

mandiri dengan membuat hiasan unik yang lebihvariatif yang memilik daya jual yang tinggi.

3 Potensi pengembanganusaha

Hasil dari pelatihan pengolahan limbah kulit jagungtidak terlalu membebani dari segi modal usaha danmempunyai daya jual yang tinggi. Usaha ini jugabisa dijadikan usaha online dengan pembuatan mediasosial untuk pemasaran ke depannya.

Page 69: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.384-388) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 388

Manfaat program dapat dilihat dari hasil evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kunjungan secarabertahap dilakukan setelah pelaksanaan pelatihan. Kegiatan kunjungan ini merupakan bentuk evaluasi denganmengumpulkan hasil penilaian peserta program terhadap manfaat program, pemasaran produk, serta kendala-kendala keberlanjutan program. Hasil penilain kusioner dari peserta menunjukkan bahwa secara umum pesertamenilai bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dengan beberapa alasan antara lain 90% peserta menilai bahwakegiatan ini dapat mengurangi limbah jagung dan sekitar 43% peserta yang menganggap kegiatan ini dapatmenambah nilai ekonomis dari limbah jagung. Peserta menganggap pengelolaan limbah kulit jagung tidakterlalu membebani dari segi modal usaha dan mempunyai daya jual yang tinggi.4. KESIMPULAN

Program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pemanfaatan limbahjagung menjadi “SIMBA AGUNG” (Kreasi Limbah Jagung) bagi kelompok ibu rumah tangga di Desa

Waelawi Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara telah mampu memberikan pengetahuan danketerampilan kepada ibu rumah tangga dan ibu PKK Waelawi tentang pemanfaatan limbah jagung menjadihiasan bunga yang mampu mengurangi limbah jagung serta membantu meningkatkan perekonomianmasyarakat desa Waelawi.5. DAFTAR PUSTAKA

1] Litbang Pertanian vol. 35 No. 2 juni 2016 : 89-97

[2] Badan Litbang Pertanian. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Komoditas Jagung di Indonesia. Jakarta.

[3] Badan Pusat Statistik Nasional, (www.bps. go.id, diakses 13 Agustus 2018)

[4] Faesal. 2013. Pengolahan Limbah Tanaman Jagung untuk Pakan Ternak Sapi Potong. Prosiding SeminarNasional Inovasi Teknologi Pertanian. Jakarta: Badan Litbang Pertanian.

[5] Gunter, P. 2005. Our Vision: The Next 10 Years, 2005-2014 (http://www.zeri.org/ZERI/FutureVision.html, diakses pada 13 Desember 2018).

[6] Kompas. (2016, Oktober 24). Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta, darihttp://tekno.kompas.com/ read/2016/10/24/15064727/2016, akses 25 Desember 2018)

[7] Hendarmin, dkk. 2018. Pelatihan dan Pendampingan Pengolahan Komoditi Kelapa. Jurnal PengabdianDan Pemberdayaan Masyarakat, Maret 2018, Volume 2 No. 1, 1-6

6. UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas limpahan karunia dan hidayah sehingga

penulis dapat menyelesaikan program kreativitas mahasiswa tepat waktu. Ucapan terima kasih juga penulishaturkan kepada Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia atas kesempatanyang telah diberikan kepada tim penulis untuk ikut serta dalam kegiatan PIMNAS yang ke-32. Melaluikesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Cokroaminoto Palopo atas doadan dukungan khususnya kepada dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dari penyusunanproposal hingga penyelesaian laporan akhir.

Page 70: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.389-394) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 389

IBM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PADA BUMDES ASSAMATURU

Nurniah1), Sukriah) , Istiyana, AN3)

1,2,3)Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

BUMDes management must be managed professionally and independently so that people who have thecompetence to manage it are needed. As a village financial institution that runs a financial business that meets the needsof micro-scale businesses run by village economic entrepreneurs, BUMDes is obliged to make financial reports for allBUM Desa business units every month honestly and transparently."Assamaturu" Village Owned Enterprises (BUMDes) (BUMDESA) which was established on May 21, 2016 based on adecision as outlined in Village Regulation Number 15 of 2016, is located in the Massamaturu Village, PolongbangkengUtara District, Takalar Regency, South Sulawesi Province. In 2018 there was no budget realization. This was not realizedbecause the manager had not been able to make the Bumdes financial statements in accordance with accounting standardswhich were a requirement in applying for working capital loans to financial institutions (banks).

Through science and technology activities for the community training and assistance in the preparation ofBumdes financial reports, the management can have sufficient accounting holders. Final result of this activity is expectedthat the board will be able to produce financial reports in accordance with reporting standards and applicable regulations.

Keywords: financial reporting, Bumdes, Accounting

1. PENDAHULUANPembentukan Badan Usaha Milik Desa (selanjutnya disebut BUMDes) bertujuan sebagai lokomotif

pembangunan ekonomi lokal tingkat desa. Pembangunan ekonomi lokal desa ini didasarkan oleh kebutuhan,potensi, kapasitas desa, dan penyertaan modal dari pemerintah desa dalam bentuk pembiayaan dan kekayaandesa dengan tujuan akhirnya adalah meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa. Dasar pembentukanBumdes sebagai lokomotif pembangunan di desa lebih dilatarbelakangi pada prakarsa pemerintah danmasyarakat desa dengan berdasarkan pada prinsip kooperatif, partisipatif, dan emansipatif dari masyarakatdesa.

Pengelolaan BUMDes harus dikelola secara profesional dan mandiri sehingga diperlukan orang-orangyang memiliki kompetensi untuk mengelolanya. Perekrutan pegawai ataupun manajer dan selevel harusdisesuaikan dengan standar yang sudah ditetapkan dalam AD/ART BUMDes. Contohnya bagi pemegangjabatan manajer setidak-tidaknya memiliki pengalaman kerja di lembaga yang bertujuan mencari keuntungan.Latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya adalah SMU atau sederajat. Bagi pemegang jabatan BagianKeuangan, Bendahara dan Sekretaris diutamakan berasal dari sekolah kejuruan(SMK/SMEA) atau D IIIbidang akuntansi dan sekretaris. Latar belakang pendidikan bagi pemegang jabatan ini penting agar dapatmenjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Sedangkan untuk karyawan, diutamakanmemiliki latar belakang minimal SMP. Ini disebabkan mereka harus mampu menyusun laporan aktivitas.

Satu hal yang penting dalam pengelolaan BUMDes yakni dalam proses pengelolaan BUMDes amatdibutuhkan suatu pengelolaan dan pelaporan yang transparan bagi pemerintah dan masyarakat. Artinya dasarpengelolaan harus serba transparan dan terbuka sehingga ada mekanisme chek and balance baik olehpemerintahan desa maupun masyarakat

Sebagai lembaga keuangan desa yang menjalankan bisnis keuangan (financial business) yangmemenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi Desa, BUMDeswajib untuk membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan dengan jujur dantransparan. Selain itu, BUMDes juga wajib memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desakepada masyarakat desa melalui musyawarah desa sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.

Secara umum, prinsip pembukuan keuangan BUMDes tidak berbeda dengan pembukuan keuanganlembaga lain pada umumnya. BUMDes harus melakukan pencatatan atau pembukuan yang ditulis secarasistematis dari transaksi yang terjadi setiap hari. Pencatatan transaksi itu umumnya menggunakan sistemakuntansi. Fungsi dari akuntansi adalah untuk menyajikan informasi keuangan kepada pihak internal dan

1 Korespondensi penulis: Nurniah, Telp 081342653949, [email protected]

Page 71: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.389-394) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 390

eksternal dan sebagai dasar membuat keputusan. Pihak internal BUMDes adalah pengelola dan DewanKomisaris, sedangkan pihak eksternal adalah pemerintah kabupaten, perbankan, dan masyarakat yangmemberikan penyertaan modal, serta petugas pajak.

Untuk memudahkan penggunaan buku harian kas diperlukan membuat sebuah kelompok rekeningyang akan memudahkan pengguna laporan keuangan dalam membuat, mengelompokkan dan menyusunpembukuan. Apabila BUMDes mengalami perkembangan sehingga transaksinya bertambah banyak setiapharinya, maka pembukuannya dapat ditambah dengan membuat laporan neraca saldo dan laporan keuangan.Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui kinerja keuangan BUMDes secara keseluruhan selama satuperiode (biasanya satu tahun). Laporan keuangan akuntansi umum terdiri dari neraca, laporan laba/rugi danlaporan perubahan modal.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA) “Assamaturu” yang berdiri pada tanggal 21 Mei 2016

berdasarkan keputusan yang dituangkan dalam Peraturan Desa Nomor 15 Tahun 2016 bertempat di DesaMassamaturu Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Propinsi Sulawesi Selatan. Sejakterbentuknya Bumdes “Assamaturu” Desa Massamaturu Kecamatan Polongbangkeng Utara Kegiatan yang

telah dikembangkan yaitu Pengembangan Bebek Petelur dan simpan pinjam. Selain itu rencana yang akandikembangkan ke depan yaitu unit perdagangan, penyewaan dan Pertanian.

Sejak didirikan sampi saat ini Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA) Assamaturu belum pernahmembuat laporan keuangan yang selayaknya dibuat sebagai satu badan berorientasi bisnis. Dari hasilwawancara yang dilakukan oleh pengusul program , Bumdes assamaturu hanya membuat pencatatan kasmasuk dan kas keluar. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan pengelola karena latar belakang pendidikanyang tidak satupun yang berasal dari bidang ekonomi.

Sesuai dengan Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Tahun 2016 –

2022 bidang ekonomi salah satunya adalah Pemberian modal usaha bagi badan usaha milik desa (BUMDES),namun sampai akhir tahun 2018 sampai memasuki bulan ke 2 di tahun 2019 tambahan modal yang diharapkanbelum terealisasi. Salah satu penyebab tidak terealisasinya adalah pengelola belum dapat membuat laporankeuangan Bumdes sesuai standar akuntansi yang merupakan persyaratan dalam mengajukan kredit modalkerja pada lembaga keuangan (Bank).

Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh Bumdes Assamaturu tersebut kami tim pengusul programpengabdian akan mengadakan pelatihan pembuatan laporan keuangan bagi pengelola Bumdes Assamaturu diDesa Massamaturu Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar yang juga merupakan desa binaandari Politeknik Negeri Ujung Pandang berdasarkan MOU yang telah disepakati dan ditandatangani oleh pihakPoliteknik Negeri Ujung Pandang dan Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar Sulawesi-Selatan.

Pendahuluan ditulis dengan huruf Times New Roman, font 11, spasi 1, dan 1 kolom. Bagianpendahuluan berisi latar belakang, masalah yang dipecahkan, tujuan, urgensi pengabdian kepada masyarakat,dan pengabdian sejenis yang sudah dilaksanakan oleh pelaksana pengabdian yang lain (jika ada). Jumlahhalaman keseluruhan artikel ini maksimal 6 (enam) halaman termasuk daftar pustaka. Ukuran kertas yangdigunakan adalah A4, dengan margin Top 1”, Bottom 1”, Left 0,75” and Right 0,75” (dalam satuan inchi),

atau margin Top 2,54 cm, Bottom 2,54 cm, Left 1,90 cm dan Right 1,90 cm (dalam satuan sentimeter).Gambar dan foto harus jelas dan dilengkapi keterangan gambar atau foto yang proporsional.

Pendahuluan ditulis dengan huruf Times New Roman, font 11, spasi 1, dan 1 kolom. Bagianpendahuluan berisi latar belakang, masalah yang dipecahkan, tujuan, urgensi pengabdian kepada masyarakat,dan pengabdian sejenis yang sudah dilaksanakan oleh pelaksana pengabdian yang lain (jika ada). Jumlahhalaman keseluruhan artikel ini maksimal 6 (enam) halaman termasuk daftar pustaka. Ukuran kertas yangdigunakan adalah A4, dengan margin Top 1”, Bottom 1”, Left 0,75” and Right 0,75” (dalam satuan inchi),

atau margin Top 2,54 cm, Bottom 2,54 cm, Left 1,90 cm dan Right 1,90 cm (dalam satuan sentimeter).Gambar dan foto harus jelas dan dilengkapi keterangan gambar atau foto yang proporsional.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tahapan pelaksanaan iptek bagi masyarakat dilakukan dengan beberapa tahauan. Agar prose pelatihandan pendampingan berjalan maksimal. Berikut ini metode pelaksanaan yang direncanakan untukmenyelesaikan masalah yang dihadapi mitra”

1. Masalah kurangnya pengetahuan akuntansi Pengelola Bumdes Assamaturu Solusi yang ditawarkanPenanganan masalah pengetahuan yang masih sangat kurang tentang pengetahuan Akuntansi Dasar

dilakukan dengan memberi pelatihan kepada mereka. Pelatihan ini dilakukan oleh tim pengusul program

Page 72: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.389-394) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 391

dengan melibatkan pengurus Bumdes (2 Orang) dan 3 orang staf desa yang diharapkan dapat bersama-samapengelola bumdes membuat laporan keuangan. Kami juga member kesempatan kepada 5 orang pemudakarang taruna yang berminat mengetahui tentang akuntansi untuk ikut dalam pelatihan ini. Pengusul programakan membagikan modul yang telah dirancang sebelumnya yang berisi pengetahuan dasar akuntansi, jenis-transaksi, membuat jurnal, memposting ke buku besar , membuat jurnal penyesuaian sampai membuat laporankeuangan.

2. Masalah Pengelola Bumdes Belum mampu membuat Laporan Keuangan Solusi yang ditawarkanBerdasarkan pengetahuan terhadap modul yang diberikan maka tim akan mendampingi mitra dalam

pembuatan laporan keuangan untuk periode 2 tahun sebelumnya yakni periode 2017. Bukti-bukti transaksisemenjak didirikan (mei 2016) akan dikumpulkan kemudian dari bukti tersebut tim akan membimbing mitramenyusun neraca awal tahun 2016, lalu mencatat semua transaksi ditahun 2017. Dari transaksi 2017kemudian diposting ke Buku besar masing-masing Account yang setelah sebelumnya diisi dengan saldo awal.Setelah memposting menyusun neraca saldo, membuat penyesuaian dan kemudian membuat laporankeuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba/rugi, Laporan perubahan modal dan laporan arus kas.

Setelah tim mendampingi membuat laporan keuangan untuk periode 2017, maka selanjutnyapengelola bumdes (mitra) akan berusaha secara mandiri membuat laporan keuangan untuk periode 2018.Laporan keuangan untuk period 2018 yang telah dibuat secara mandiri ini kemudian akan dievalusi oleh tim,dari hasil evaluasi kemudian akan ditentukan apakah proses 1 dan atau 2 perlu diulangi atau telah berhasil.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegaitan iptek bagi masyarakat yang dilaksanaan oleh tim terdiri dari beberapa tahapan seperti yangtelah dipaparkan sebelumnya. Setiap tahapan mendukung tahapan lainnya dan dilaksanakan oleh tim sesuaidengan bidang keahlian masing-masing. Adapun uraian pelaksanan dan hasil yang telah dicapai akandijelaskan dengan rinci.

1. Membuat Modul Pelatihan Dasar-Dasar AkuntansiModul telah disusun dengan sebaik mungkin oleh tim pelaksana pengabdian yang telah disesuaikan

dengan tingkat pengetahuan dasar para peserta (modul terlampir). Adapun materi yang tercakup dalam modulpelatihan dasar Akuntansi pada kegiatan ini yakni:

a. Pemahaman tujuan dipelajari Akuntansib. Pemahaman Debet dan Kreditc. Pemahaman Analisis Transaksi Pendapatan dan Biayad. Mampu mencatat transaksi dalam jurnale. Mampu menyusun Neraca Lajur (Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi)

Modul ini disusun oleh tim pelaksana kegiatan pengabdian pada masyarakat agar dapat menjadipegangan pengetahuan para pengurus desa tentang pengelolaan keuangan dengan mengetahui dasar-dasarakuntansi yang sesuai standar yang berlaku umum. Modul disusun dengan mempertimbangkan kemampuanpara pengurus BUMDes dalam menyerap ilmu yang ada dalam dasar-dasar akuntansi yang dibuat sangatsederhana dan mudah dimengerti oleh para pemula.

Kegiatan ini dilaksanakan dikampus oleh semua anggota tim. Modul yang telah dibuat dilengkapidengan contoh-controh transaksi yang sederhana dan muda dipahami oleh pemula. Modul ini kemudiandiperbanyak sesuai dengan jumlah peserta pelatihan dan akan dibagikan pada hari pelatihan.

Page 73: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.389-394) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 392

2. Penataan Aspek KeuanganPada kegiatan ini tim IBM melakukan riset dan memeriksa pancattan dan bukti-bukti transaksi yang

telah dibuat sebelumnya. Hal ini dilakukan agar tim mampu menunjukkan perbandingan pencatatan yangsalah dan yang seharusnya dibuat oleh Bumdes.Aspek keuangan merupakan komponen yang sangat pentingdalam manajemen perusahaan. Segala transaksi keuangan selalu dilampiri dengan bukti-bukti yangmendukung, antara lain form uang muka, bukti kas keluar, kwitansi dan nota pembayaran.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim yang terjadi pada BUMDes Assamaturu ini, masihmengabaikan akan pentingnya bukti-bukti transaksi. Bukti transaksi yang ada tidak langsung dicatat olehbendahara namun dikumpulkan dan dicatat secara bersamaan diakhir bulan periode pelaporan sehinggamenyulitkan bendahara menyusun laporan keuangan secara tepat waktu dan sesuai dengan standar akuntansi.Atas hal tersebut, tim pelaksana memberikan pemahaman dan cara mencatat dan menjurnal bukti transaksikeuangan BUMDes Assamaturu.

Foto 1: kegiatan survey terhadap dokumen keuangan yang dibuat sebelumnya

3. Pelaksanaan PelatihanTahapan selanjutnya adalah pelaksanaan pelatihan pada pengurus Bumdes Assamaturu. Pelatihan

dilaksanakan 1 hari, dengan rincian seluruh tahapan kegiatan pelatihan sebagai berikut:1. Pembukaan

Perkenalan tim kepada peserta2. Tujuan Pembelajaran

Diberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran3. Konsep dasar

Menjelaskan istilah-istilah yang digunakan4. Pokok Bahasan I : Gambaran umum akuntansi5. Pokok Bahasan II : Analisis transaksi keuangan yang ada pada BUMDes Assamaturu.6. Pokok Bahasan VI : Membuat Laporan keuangan7. Pokok Bahasan VII : Membuat Jurnal PenutupBerdasarkan seluruh kegiatan pengabdian masyarakat ini telah terlaksana tanpa ada kendala yang

berarti dan pemilik sangat senang dalam pelatihan dan pendampingan penyusunan laporan keuangan ini.Berikut foto-foto pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim sebagai berikut.

Page 74: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.389-394) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 393

Foto 2: Kegiatan pelatihan penyusunan Laporan Keuangan

Foto 3: Kegiatan pelatihan penyusunan Laporan Keuangan

Foto 4: Kegiatan pelatihan penyusunan Laporan Keuangan

4. Pendampingan Penyusunan Laporan KeuanganTahapan akhir dari kegaitan ini adalah pendampingan penyusunan laporan keuangan bagi pengurus

Bumdes Assamaturu. Pendampingan dilakukan setelah sebelumnya memberikan pelatihan bagi pengurusBumdes. Pendampingan dilakukan secara berkala dan dengan metode tidak langsung. Pendampingan

Page 75: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.389-394) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 394

bertujuan untuk memperdalam keterampilan dan penguasan penyusunan laporan keuangan. Sehingga tercapaitujuan pelaporan yang transparan, efisen dan efektif.

4. KESIMPULAN

Selama proses pelaksanaan IbM tidak mengalami kendala yang cukup berarti dan seluruh pengurus harianBUMDes Assamaturu sangat membantu proses pelaksanaan pelatihan penyusunan laporan keuangan. Kendalayang dihadapi oleh para pengurus harian BUMDes Assamaturu adalah pengetahuan akan pengelolaankeuangan masih sangat minim selain itu format laporan keuangan tersebut masih jauh dari standar pelaporanakuntansi sebuah entitas dan dibuat sangat sederhana. Dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian inimenambah pengetahuan para bendahara pengurus masjid akan penting nya sebuah laporan keuangan yangsesuai standar akuntansi yang berlaku umum5. DAFTAR PUSTAKA

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 tetang Oraganisasi MasyarakatPeraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik DesaPeraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No.4 Tahun 2014 Tentang

Pelaksanaan Pemerintahan DesaUndang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa

Page 76: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.395-399) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 395

IBM PEMBERDAYAAN PENGURUS BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) PADA

DESA TANETE KABUPATEN MAROS

Rastina1) , Muhammad Arsyad2), Afdaliah3), Sirajuddin Omsa4)

1),2),3)4)Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

In accordance with AD ART, BUMDE Tanete management is obliged to provide performance reports for the past 1 year.The Annual Report is prepared and submitted in the mechanism of the Annual Deliberation. Article 21 of the TaneteBUMD Articles of Association concerning Annual Deliberation states that: 1) Annual Deliberations are villagedeliberations carried out in order to: a. discuss and ratify the annual report on operational implementation; b. compile anddetermine the BUM Desa annual work program, and c. evaluating the development of BUM Desa business units. 2)Annual Consultation in the framework referred to in paragraph (1) letters a and b shall be conducted at the end of eachfinancial year. 3) Annual Consultation in the framework referred to in paragraph (1) letter c shall be conducted at leasttwice a year.For this reason, at the end of 2018, all management is trying to compile the Annual Report as material in carrying out theAnnual Deliberation, but the management resources of the Tanete Village Owned Enterprises have not been maximallyprepared in compiling the annual reports, especially the BUMDes financial accountability reports that they manage. Thisis due to the very limited basic knowledge about accounting. The educational background of BUMDes management doesnot originate in the economic field, in fact almost all of the management who only have high school education andtreasurers of BumDes have a law degree.

Keywords: Responsibility report, BUMDes management

1. Pendahuluan

Sesuai dengan AD ART maka pengurus BUMDesa Tanete berkewajiban untuk memberikan laporankinerja selama kurun waktu 1 tahun terakhir. Laporan Tahunan disusun dan disampaikan dalam mekanismeMusyawarah Tahunan. Dalam Anggaran Dasar BUMDesa Tanete Pasal 21 tentang Musyawarah Tahunandinyatakan bahwa: 1) Musyawarah Tahunan merupakan musyawarah desa yang dilaksanakan dalam rangkauntuk a. membahas dan mengesahkan laporan tahunan pelaksanaan operasional; b. menyusun danmenetapkan program kerja tahunan BUM Desa;dan c. mengevaluasi perkembangan unit-unit usaha BUMDesa. 2) Musyawarah Tahunan dalam rangka sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf a dan bdilakukan satu setiap akhir tahun buku. 3) Musyawarah Tahunan dalam rangka sebagaimana yang dimaksudpada ayat (1) huruf c dilakukan setidak tidaknya dua kali dalam satu tahun.

Untuk itu pada akhir tahun 2018 ini segenap pengurus berusaha untuk menyusun Laporan Tahunansebagai bahan dalam melaksanakan Musyawarah Tahunan tersebut namun sumber daya pengurus BadanUsaha Milik Desa Tanete belum secara maksimal dalam menyusun laporan tahunan khususnya laporanpertanggungjawaban keuangan BUMDes yang mereka kelola. Hal tersebut disebabkan oleh pengetahuandasar mengenai akuntansi mereka sangat minim. Latar belakang pendidikan pengurus BUMDes tidak adayang berasal dari bidang ekonomi bahkan hampir semua pengurus hanya berpendidikan SMA dan bendaharaBumDes berpendidikan Sarjana Hukum. Sehingga inilah yang menjadi masalah utama mitra. Sejak awalpendirian sampai dengan akhir tahun 2018, belum terdapat penetapan kinerja yang dapat digunakan sebagaiacuan bersama baik bagi pemerintah desa maupun pelaksana operasional sendiri untuk melakukan penilaianatas kinerja BUMDesa Tanete. Sehingga dalam bagian ini, capaian kinerja yang akan disampaikanmerupakan capaian kinerja atas dasar perspektif dari pelaksana operasional sendiri atas apa yang seharusnyadilakukan oleh BUMDesa sebagai sebuah lembaga usaha yang kepemilikan usahanya sepenuhnya dimilikisebuah lembaga institusi publik yaitu pemerintah desa.

.2. PELAKSANAAN PENGABDIAN

Tahapan pelaksanaan kegiatan IbM di mitra desa dengan beberapa tahapan yang pertama adalahmenyusun modul dasar-dasar Akuntansi yang dibuat khusus bagi masyarakat desa agar mampu memahamidasar-dasar akuntansi yang tentunya akan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan dalam mendirikan

1 Korespondensi penulis: Rastina, Telp.081342527712, [email protected]

Page 77: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.395-399) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 396

BUM Desa selanjutnya disusunlah modul untuk pelatihan komputer akuntansi dengan menggunakan software

Microsoft Excel agar aplikasi software tersebut dapat digunakan secara maksimal bagi masyrakat dalammendukung pendirian Badan Usaha Milik Desa. Setelah itu, dilakukan penginstalan software Microsoft Excelyang original agar membuat masyarakat paham pentingnya menggunakan software asli. Setelah dilakukanpenginstalan maka dilakukan lah pelatihan dasar-dasar akuntansi yang kemudian dilajutkan dengan pelatihanmenggunakan software Microsoft Excel agar dapat digunakan dalam menyusun Laporan Keuangankhususnya Badan Usaha Milik Desa pada mitra desa. Pertemuan pelatihan dan pendampingan telahdilaksanakan dua kali dalam sebulan pada desa mitra. Pelatihan berlangsung selama 2 (dua) jam setiappertemuan pelatihan.

Pihak yang terlibat pada tahap ini yakni tim pelaksana IbM (dosen), masyarakat desa mitra. Pada tahapinilah yang diharapkan pada pelaksanaan IbM adalah memberikan skill serta pengetahuan dasar-dasarakuntansi dan pemaksimalan penggunaan software Microsoft Excel agar dapat menyusun laporan keuangankhususnya bagi Badan Usaha Milik Desa yang akan didirikan oleh desa mitra.

3. HASIL DAN PEMBAHASANPelaksanaan dilakukan dengan beberapa tahapan yang telah dijadwalkan dan setiap anggota tim

pelaksana secara bergantian menyampaikan materi sebagai berikut:

Tahapan – KegiatanMetode

PengajaranReferensi Waktu

1 Pembukaan:

Perkenalkan diri anda kepada peserta2 Tujuan pembelajaran:

a Tanyakan kepada peserta mengapa mata pelajaranini harus diadakan. Tuliskan poin utama di papantulis/flip chart

b Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh peserta,buat simpulannya dan akhir dengan menyebutkantujuan pembelajaran.

3 Konsep dasar:Menjelaskan istilah-istilah yang sering digunakan

4 Pokok Bahasan I: Gambaran Umum Akuntansia Menjelaskan definisi akuntansib Menjelaskan pemakai akuntansi. Berikan contoh

masing-masing.c Menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum. Berikan contoh-contohnya.d Menjelaskan konsep (asumsi) yang mendasari

proses akuntansi.e Menjelaskan siklus akuntansi secara garis besar

dengan menggunakan gambar yang ada.

5 Pokok Bahasan II: Analisis Transaksi Keuangana Menjelaskan persamaan dasar akuntansi sekaligus

cara menganalisa transaksib Menjelaskan prinsip-prinsip pendapatan dan biaya

c Latihan soal

6 Pokok Bahasan III: Buku Jurnal

a. Menjelaskan pengertian dan bentuk buku jurnalb. Menjelaskan klasifikasi rekening. Berikan contoh.c. Menjelaskan aturan debit dan kredit dalam

Seluruh Tim

Brainstorming

Rastina

Dra.Afdaliah

Arsyad

Arsyad

Arsyad

Arsyad

Arsyad

Arsyad

Contoh soal

Arsyad

Contoh soal

Tugas

mandiri

Arsyad

Arsyad

Arsyad

Contoh soal

Slide # 1

Slide # 2

Slide # 3

Slide # 5

Slide # 6, 7,

8

Slide # 9

Soal latihan

Bab 2

Slide # 10Slide # 11Slide # 12,

Soal latihanBab 3Slide # 13Slide # 14

5 menit

15 menit

5 menit

10 menit

10 menit15 menit

10 menit

15 menit

35 menit

45 menit

45 menit

30 menit

10 menit35 menit45 menit

Page 78: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.395-399) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 397

Tahapan – KegiatanMetode

PengajaranReferensi Waktu

melakukan jurnal transaksi keuangand. Latihan soal

7 Pokok Bahasan IV: Buku Besar, Posting dan

Neraca Saldoa. Menjelaskan pengertian rekeningb. Menjelaskan bentuk dan cara penomoran rekeningc. Menjelaskan pengertian dan proses postingd. Menjelaskan cara penyusunan neraca saldo

e. Latihan Soal

8 Pokok Bahasan V: Penyesuaiana. Menjelaskan pentingnya penyesuaianb. Membuat jurnal penyesuaianc. Latihan soal

9 Pokok Bahasan VI: Neraca Lajura. Menjelaskan pengertian neraca lajur serta bentuk-bentuknyab. Menyusun neraca lajur

c. Latihan soal

10 Pokok Bahasan VII: Penyusunan Laporan

Keuangan dan Hubungan antar laporana. Menjelaskan macam-macam laporan Keuangan

b. Menjelaskan hubungan antar laporan keuanganc. Latihan soal

11 Pokok Bahasan VIII: Penutupan Buku Besara. Menjelaskan pengertian rekening permanen dan

temporerb. Menyusun jurnal penutup

c. Menyusun neraca saldo setelah penutupan

d. Membuat jurnal pembalikan

e. Latihan soal

12 Pokok Bahasan IX: Akuntansi untuk Perusahaan

Daganga. Menjelaskan pencatatan akuntansi yang dilakukanpada perusahaan dagang

Tugas

mandiri

Rastina

Contoh Soal

Rastina

Contoh Soal

Tugas

mandiri

Arsyad

Contoh Soal

Tugas

mandiri

Arsyad dan

Dr,Dahsan

Contoh Soal

Tugas

mandiri

Arsyad dan

Dr.Dahsan

contoh

Tugas

mandiri

Arsyad

Arsyad

Contoh Soal

Arsyad

Contoh Soal

Arsyad

Contoh Soal

Tugas

mandiri

Arsyad

Slide # 15Slide # 16

Soal LatihanBab 4

Slide # 17,18Slide # 19

Soal LatihanBab 5Slide # 20Slide #21,22,23,23,25

Soal LatihanBab 6

Slide #26,27, 28,29, 30.

Soal LatihanBab 7

Slide # 31,32Slide #33,34,35, 36.Slide # 37Slide # 38Soal LatihanBab 8

Slide # 39-52

45 menit

10 menit5 menit

30 menit

15 menit30 menit

15 menit60 menit

30 menit

45 menit

10 menit90 menit

20 menit

105 menit

45 menit

45 menit

15 menit15 menit

15 menit

90 menit

45 menit

45 menit

15 menit

Page 79: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.395-399) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 398

Tahapan – KegiatanMetode

PengajaranReferensi Waktu

b. Latihan soal13 Evaluasi akhir

Review atas materi yang diajarkan

14 Simpulan

contoh

Tugas

mandiri

Seluruh Tim

Rastina

Berdasarkan seluruh kegiatan pengabdian masyarakat ini telah terlaksana tanpa ada kendala yangberarti dan seluruh peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Bantuan dan dukungan dari pihak kepaladesa Tanete dan masyarakat sangat membantu kelancaran kegiatan ini.

Keterangan: Tim pelaksana IbMKeterangan: Proses pelatihan penggunaan microsof Excel

Keterangan: Peserta pelatihan

Page 80: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.395-399) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 399

3. KESIMPULANBerdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat disimpulkan pelatihan ini sangat

bermanfaat dalam menyiapkan sumber daya manusia dalam perintisan mendirikan Badan Usaha Milik Desa(BUM Desa) khususnya dalam keahlian dasar-dasar akuntansi dan mampu menyusun laporan keuangan BUMDesa dan tentunya mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi dalam menyusun laporan keungan.Sehingga dimasa yang akan datang desa dapat memperoleh manfaat dari didirikan nya BUM Desa,

DAFTAR PUSTAKAMardiasmo, 2012,.Akuntansi Sektor Publik, BPFE UGM, Yogyakarta

Page 81: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.400-404) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 400

PKM KELOMPOK PETANI SINGKONG DESA MASSAMATURU KABUPATEN

TAKALAR

Sri Suwasti1), Lewi Lewi1), Anthonius LSH1), Jamal Jamal1)

1)Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Community service activities aimed at improving the standard of living of the community, give skills and chipscutting machines to process cassava yields into chips before being marketed so that the selling value increases. Theexpected benefit is increasing public awareness of the importance of the processing system on agricultural productswhich previously always implemented the selling picking system without being processed first. Implementation in thefield is carried out with stages, procurement a cassava chip cutting machine, provide machine operation and maintenancetraining, provide occupational health and safety training, hand over the cassava chip cutting machine to the fosteredvillagers. The results of the activities, namely all stages have been carried out which ended with the submission of 1 unitof cassava chips cutting machine with motor-driven specifications with a voltage of 220 volts and 200 watts of power.Also handed over 10 units of manual cassava chip cutter.

Keywords: cassava, chips, machines, cutters

1. PENDAHULUAN

Singkong merupakan bahan pangan yang dapat dikololah menjadi berbagai produk pangan yangsering dikonsumsi oleh masyarakat. Singkong memiliki kandungan kadar air (53,99 – 66,20%), lemak kasar(0,83 – 1,00%), protein kasar (1,88 – 2,45%), serat kasar (0,57 – 0,73%), kadar abu (0,66 – 0,69%), dankarbohidrat (29,17 – 46,87%) [1]. Produk tape kulit singkong memiliki kadar protein sebesar 2,196% danserat 94,93% [2].

Desa Massamaturu kabupaten takalar merupakan salah satu desa penghasil singkong, yang saat inihasil panen tanaman singkong langsung dikonsumsi atau langsung dipasarkan tanpa melalui prosespengolahan untuk meningkatkan citarasa dan meningkatkan harga jual. Salah satu produk olahan singkongyang menarik untuk dikembangkan adalah kripik singkong.

Produk olahan singkong terbagi dua yaitu produk olahan langsung (termasuk didalamnya kripik) danproduk olahan intermediate (misalnya tepung tapioka) [3]. Produk olahan langsung berupa kripik merupakanproduk olahan singkong yang mudah dilakukan, berbiaya murah dan merupakan salah satu jenis usaha yangmenguntungkan [4-6].

Berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sejenis juga telah dilakukan seperti yangdilakukan pada kelompok usaha keripik singkong di kelurahan pagetan kecamatan singosari kabupatenmalang [7] dan pengabdian kepada masyarakat berupa pengolahan singkong menjadi kripik untuk kelompokpetani singkong di kabupaten Gowa [8].

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATPelaksanaan pengabdian kepada masyarakat diawali dengan menentukan permasalahan-permasalahan

prioritas mitra (warga desa binaan) yang diperoleh berdasarkan survey dan diskusi dengan mitra, survey dandiskusi ini dilakukan saat Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Ujung Pandangmenjalin kerjasama dengan Desa Massamaturu Kabupaten Takalar kerjasama tersebut berupa menjadikanDesa Massamaturu Kabupaten Takalar menjadi desa binaan Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Salah satu yang menjadi permasalahan prioritas desa Massamaturu adalah warga memiliki kebunsingkong yang mampu menghasilkan. Hasil panen tersebut lansung dipasarkan oleh warga tanpa melakukanpengolahan, sehingga nilai jualnya masih rendah. Nilai jual tersebut dapat ditingkatkan tetapi terkendala padakeberadaan peralatan teknologi tepat guna mesin pemotong kripik singkong yang belum dimiliki oleh wargaselaku petani singkong. Permasalahan inilah yang akan diatasi dalam kegiatan PKM Kelompok PetaniSingkong ini.

Pelaksananaan Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan pembuatan ataupengadaan mesin pemotong kripik singkong, hasil pembuatan atau pengadaan akan dijelaskan kepada warga

1Korespondensipenulis: Sri Suwasti, Telp 08114156776, [email protected]

Page 82: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.400-404) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 401

agar dapat memahami metode pembuatannya, sehingga dalam hal pemeliharaan dan perbaikan peralatan dapatdilaksanakan sendiri oleh warga.

Langkah selanjutnya setelah mesin pemotong kripik singkong selesai dibuat adalah dilakukanpelatihan pengoperasian dan penanaman pemahaman standar keselamatan dan kesehatan kerja yang harusdipatuhi dalam mengoperasikan mesin pemotong kripik singkong.

Langkah akhir adalah penyerahan mesin pemotong kripik singkong kepada warga, untuk digunakandalam berusaha. Dan juga akan dilakukan pemantauan penggunaan peralatan dan kemajuan usaha warga.

Langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan mitraadalah sebagai berikut:1. Membuat/mengadakan mesin pemotong kripik singkong dengan menerapkan teknologi yang sederhana

dan mudah pembuatan dan pengoperasiannya, serta dapat mengolah produk dengan jumlah yang besar.2. Memberikan pelatihan teknis tentang cara pengunaan dan perawatan mesin pemotong kripik singkong

secara benar.3. Memberikan pelatihan tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan dengan

pengoperasian mesin pemotong kripik singkong.4. Melakukan penyerahan peralatan mesin pemotong kripik singkong kepada warga desa binaan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam mengatasi salah satu permasalahan prioritas warga yang mengolah singkong menjadi kripiksehingga memiliki harga jual yang baik dan menguntungkan bagi petani, maka dilakukan kegiatan pengabdiankepada masyarakat yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang untuk salah satu desa binaan yaitudesa Massamaturu kabupaten Takalar. Tahap pertama yang dilakukan adalah pengadaan mesin pemotongkripik singkong. Adapun spesifikasi dari mesin pemotong kripik singkong adalah:• Beroperasi menggunakan motor penggerak.• Motor penggerak menggunakan listrik bertegangan 220 volt.• Motor penggerak memilik daya 200 watt.

Page 83: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.400-404) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 402

Gambar 1. Mesin pemotong kripik singkongTahap pengadaan mesin pemotong kripik singkong juga dilengkapi dengan pemotong kripik singkong

manual (tanpa motor penggerak) hal ini diberikan sebanyak 10 unit yang akan diberikan kepada beberapaanggota mitra yang berkeinginan mencoba mengembangkan usaha kripik singkong.

Gambar 2. Pemotong kripik singkong manual

Mesin pemotong kripik singkong sebelum diserahkan terlebih dahulu dilaukan pengujian penurunanmassa singkong dari proses pengupasan, pemotongan hingga penggorengan. Pada proses awal, yaitupengupasan dan pembersihan singkong terjadi penyusutan bahan sekitar 20 %, setelah dilakukan pengupasanbahan dipotong sesuai dengan ketebalan yang diinginkan pada proses pemotongan singkong kembali terjadipenyusutan bahan sebanyak 5 %, sedangkan pada proses akhir yaitu penggorengan kripik singkong kembaliterjadi penyusutan sebesar 50%, hasil ini sejalan dengan pengabdian kepada masyarakat berupa pengolahansingkong menjadi kripik untuk kelompok petani singkong di kabupaten Gowa [8].

Pada proses pemotongan mampu dilakukan dengan laju pemotongan (produksi) sebesar 30 kg/jam,laju produksi pemotongannya dalam hal ini diluar persiapan, pengupasan, pencucian dan penggorengan.

Gambar 2. Produk hasil pemotongan

Page 84: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.400-404) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 403

Setelah dilakukan pengujian, peralatan diserahkan kepada warga desa binaan (mitra) yangdirangkaikan dengan pelatihan teknis tentang cara pengunaan dan perawatan mesin pemotong kripik singkongsecara benar serta pelatihan tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan denganpengoperasian mesin pemotong kripik singkong.

Gambar 3. Serah terima peralatan mesin potong kripik singkong

4. KESIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dibahas dalam hasil dan pembahasan,maka dapat disimpulkan sebagai berikut:1) Mesin potong kripik singkong yang diadakan dan diserahkan sebanyak 1 unit dengan spesifikasi

berpenggerak motor dengan tegangan 220 Volt dan daya 200 watt. Juga diadakan dan diserahkanpemotong kripik singkong manual sebanyak 10 unit.

2) Pada proses pemotongan mampu dilakukan dengan laju pemotongan (produksi) sebesar 30 kg/jam, lajuproduksi pemotongannya dalam hal ini diluar persiapan, pengupasan, pencucian dan penggorengan.

3) Dalam pengolahan terjadi penyusutan bahan sebesar 20% saat pembersihan dan pengupasan, 5% saatpemotongan dan 50% saat penggorengan.

4) Pelatihan teknis tentang cara pengunaan dan perawatan mesin pemotong kripik singkong secara benarserta pelatihan tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan dengan pengoperasian mesinpemotong kripik singkong dilakukan saat penyerahan mesin pemotong kripik singkong.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Firga Feliana; Abd Hakim Laenggeng dan Fatmah Dhafir, 2014, Kandungan Gizi Dua Jenis Varietas

Singkong (Manihot Esculenta) Berdasarkan Umur Panen di Desa Siney Kecamatan Tinombo Selatan

Kabupaten Parigi Moutong, Jurnal e-Jipbiol, Volume 2 No 3, hal 1-14.

Page 85: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.400-404) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 404

[2] Septi Wulan Adi Putri dan Wikanastri Hersoelistyorini, 2012, Kajian Kadar Protein, Serat, HCN, dan

Sifat Organoleptik Prol Tape Singkong Dengan Subtitusi Tape Kulit Singkong, Jurnal Pangan dan GiziVol 03 No. 06, hal 17-27.

[3] Sulusi Prabawati; Nur Richana dan Suismono, 2011, Inovasi Pengolahan Singkong Meningkatkan

Pendapatan dan Diversifikasi Pangan, Agro inovasi, Edisi 4-10 Mei 2011 No.3404 Tahun XLI, BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian Jl. Ragunan No.29 Pasar Minggu Jakarta Selatan.

[4] Agustiar, 2012, Analisis Produksi Optimum Pada Industri Keripik Singkong (Studi Kasus Pada Industri

Keripik Singkong Rajawali di Desa Rundeng Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat),Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Vol. 16 No.3, hal 209-217.

[5] Supriyo Imran, Amelia Murtisari dan Ni Ketut Murni, 2014, Analisis Nilai Tambah Keripik Ubi Kayu di

UKM Barokah Kabupaten Bone Bolango, Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol.1 No. 4, hal 207-212.

[6] Alto Kristian Patoki dan Effendy, 2017, Analisis Profitabilitas Keripik Singkong Pada Industri Rumah

Tangga Pasundan di Kota Palu, e-J. Agrotekbis 5 (1), hal 77-85.[7] Gatot Soebiyakto dan Alfiana, 2017, Iptek Bagi Masyarakat: Kelompok Usaha Kripik Singkong di

Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik danPengabdian Masyarakat), Vol 1 No. 1, hal 1-4.

[8] Jamal Jamal, Lewi Lewi, Sri Suwasti, 2018, Pengabdian Kepada Masyarakat Berupa Pengolahan

Singkong Menjadi Kripik Untuk Kelompok Petani Singkong, Prosiding Seminar Nasional HasilPengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2018, ISBN 978-602-60766-5-6, pp. 309-313.

6. UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terimakasih kepada Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah mendanai

kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini melalui hibah pengabdian rutin Politeknik Negeri UjungPandang tahun anggaran 2019.

Page 86: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.405-409) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 405

EDUKASI MENGENAI DAMPAK PESTISIDA BERBAHAYA BAGI PETANI

DI DESA LAYOA, KEC. GANTARANGKEKE, KAB.BANTAENG

Rifo Rianto1) , Anita(1), A.Fatmawati(1)

(1)Dosen Prodi Teknologi Laboratorium Medis,

Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Makassar

ABSTRACT

Most of the people in Layoa Village, Gantarangkeke Subdistrict, Bantaeng Regency, South Sulawesi have alivelihood as farmers in the fields and use pesticides to eradicate plant pests (OPT). Chemical pesticides are toxicmaterials that are very dangerous for health and the environment. This is because pesticides are pollutants and spread freeradicals that can cause damage to organs such as gene mutations and central nervous disorders. Besides that toxicchemical residues left on agricultural products can trigger cell damage, premature aging and the emergence ofdegenerative diseases. However, the farming community in Layoa Village, Gantarangkeke Subdistrict, BantaengRegency still lacks an understanding of the impact of pesticides on health. Therefore, counseling is done to provideeducation about the impact of harmful pesticides for farmers. The material is delivered through the presentation anddistribution of farmers' materials. In the question and answer session, several farmers took turns asking questions thatimmediately got answers in the form of alternatives and solutions to the questions asked. Then, move on to the discussionsession between the speaker and the object of counseling, namely farmers. The discussion went quite interesting. Thediscussion participants actively asked and gave opinions on the material that had been delivered. At the end of thecounseling session, an evaluation was also conducted to the farmers regarding the understanding of the extensionmaterial which expects that the extension activities are sustainable so that the knowledge of the farmers can be increased.

Keywords:Pesticides, Layoa Village, Gantarangkeke Subdistrict, Bantaeng Regency, South Sulawesi

1. PENDAHULUAN

Pestisida adalah bahan kimia atau campuran dari beberapa bahan kimia yang digunakan untukmengendalikan atau membasmi organisme pengganggu (hama/pest). Pestisida digunakan di berbagai bidangatau kegiatan, mulai dari rumah tangga, kesehatan, pertanian, dan lain-lain. Keuntungan dari penggunaanpestisida antara lain, perlindungan tanaman dari serangan hama, menjamin ketersediaan bahan pangan,mencegah kerusakan harta benda, dan pengendalian penyakit (yang ditularkan melalui vektor). Idealnya,pestisida mempunyai efek toksik hanya pada organisme targetnya, yaitu hama. Namun, pada kenyataannya,sebagian besar bahan aktif yang digunakan tidak cukup spesifik toksisitasnya, sehingga berdampak negatifterhadap kesehatan (manusia)1. Selain itu, penggunaan pestisida juga berdampak negatif terhadap lingkungandan ekosistem (WHO, 2008)2.

Pestisida kimia merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Halini disebabkan pestisida bersifat polutan dan menyebarkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakanorgan tubuh seperti mutasi gen dan gangguan syaraf pusat. Disamping itu residu kimia yang beracuntertinggal pada produk pertanian dapat memicu kerusakan sel, penuaan dini dan munculnya penyakitdegeneratif.3

Pada umumnya sayuran rentan terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT), sehinggapenggunaan pestisida kimia tidak dapat terlepas dari para petani4. Studi menunjukkan bahwa biaya petanitomat untuk membeli pestisida di Jawa Barat mencapai 50% dari total biaya yang dikeluarkan5. Hal tersebutmenunjukkan bahwa petani rela mengeluarkan biaya yang besar untuk penggunaan pestisida

Penggunaan pestisida pada pertanian dapat berdampak negatif terhadap kesehatan petani dankesehatan masyarakat6. Berdasarkan hasil survei di lapangan diketahui bahwa para petani yang berada diDesa Layoa,Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan selalu menggunakan pestisida.Petani penyemprot pestisida berisiko mengalami keracunan pestisida. Keracunan pestisida pada petani dapatterjadi akibat paparan pestisida pada saat petani menyemprot tanaman.

Dampak pajanan pestisida terhadap kesehatan tergantung dari jenis atau bahan aktif pestisida. Secaraumum, pestisida dikelompokkan berdasarkan jenis bahan aktifnya (klasifikasi kimia) dan mekanisme kerjanya,yaitu golongan karbamat, organoklorin, organofosfat, dan piretroid 7. Pajanan akut dalam dosis tinggi oleh

1 Korespondensi penulis: Anita, Telp.082190344770, [email protected]

Page 87: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.405-409) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 406

pestisida dapat menyebabkan keracunan. Tanda-tanda klinis keracunan akut pestisida golongan organopospatdan karbamat, berkaitan dengan stimulasi kolinergik yang berlebihan. seperti kelelahan, muntah-muntah, mual,diare, sakit kepala, penglihatan kabur, salivasi, berkeringat banyak, kecemasan, gagal nafas dan gagal jantung.Sementara keracunan kronis ditandai dengan adanya tanda-tanda kolinergik dan penurunan aktivitas enzimkolinesterase di plasma, sel darah merah dan otak 8.

Pajanan ringan jangka pendek, mungkin hanya menyebabkan iritasi pada selaput mata atau kulit,namun pajanan ringan jangka panjang berpotensi menimbulkan berbagai dampak kesehatan, seperti gangguanterhadap sistem hormon bahkan keganasan. Pestisida merupakan bahan kimia yang tergolong sebagaiendocrine disrupting chemicals (EDCs), yaitu senyawa kimia di lingkungan yang mengganggu sintesis,sekresi, transport, metabolisme, aksi pengikatan, dan eliminasi dari hormon-hormon dalam tubuh yangberfungsi menjaga keseimbangan (homeostasis), reproduksi, dan proses tumbuh-kembang9.Sementara Crofton,memberikan sebutan thyroid disrupting chemicals (TDCs), untuk bahan-bahan kimia di lingkungan yangmengganggu struktur atau fungsi kelenjar tiroid, mengganggu system pengaturan enzim yang berhubungandengan keseimbangan hormontiroid, dan mengubah sirkulasi serta kadar hormontiroid di jaringan 10.

Apabila paparan pestisida dihubungkan dengan pelestarian lingkungan maka penggunaan pestisidaperlu diwaspadai karena dapat membahayakan lingkungan serta kesehatan manusia maupun makhluk hiduplainnya.Dampak pada lingkungan akibat penggunaan pestisida berkaitan dengan efektivitas pestisida.Pestisida yang memiliki sifat beracun dapat mempengaruhi seluruh taksonomi biota, termasuk makhluk hidup.Beberapa pestisida tahan terhadap degradasi lingkungan, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhiekosistem alamiah dalam jangka panjang 11.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATBerdasarkan analisis situasi, penyuluhan dilaksanakan untuk memberikan informasi yang berkaitan

dengan edukasi mengenai dampak pestisida berbahaya bagi para petani Kegiatan pengabdian kepadamasyarakat dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi, tanya jawab, serta menggunakanmedia lembar materi, presentasi menggunakan media infocus.

Tempat kegiatan pengabdian masyarakat ini adalaha di Desa Layoa, Kec.Gantarangkeke, Kab.Bantaeng. Peserta dari kegiatan ini adalah warga masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerjasebagai petani yang jumlahnya sebanyak 75 orang.

OBSERVASI

Persiapan pelaksanaan meliputi kegiatan sebagai berikut:1.Persiapan pelaksanan dimulai dengan survei lokasi ke Desa Layoa, Kec. Gantarangkeke,Kab.Bantaeng.2.Mengirim surat perizinan kegiatan ke Desa Layoa, Kec.Gantarangkeke, Kab.Bantaeng.3.Persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penyuluhan4.Menentukan dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam kegitanpengabdian masyarakat

PELAKSANAAN

Pelaksanaan meliputi kegiatan sebagai berikut:1.Penyajian materi penyuluhan mengenai edukasi dampak pestisida berbahaya bagi kepadapeserta penyuluhan.2.Menyajikan solusi dan alternatif dalam penanganan dampak pestisida bagi petani2.Membuka sesi diskusi antara masyarakat yang hadir dengan pemateri.3.Memberikan umpan balik sebagai evaluasi untuk mengetahui pemahaman wargaterhadap materi penyuluhan yang disampaikan pemateri.

KEGIATANAKHIR

Kegiatan akhir meliputi sebagai berikut:1.Partisipasi petani dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yakni sebagai objekedukasi atau penyuluhan2Timbulnya kesadaran petani mengenai dampak pestisida yang berbahaya bagi kesehatan3.Pemeriksaan kesehatan bagi para peserta penyuluhan4.Luran dalam pengabdian ini adalah tim akan membuat artikel untuk diterbitkan sebagaijurnal

Page 88: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.405-409) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 407

Gambar 1. Alur Metode Pelaksanaan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Layoa, Kecamatan Gantarangkeke,Kabupaten Bantaeng berjalan dengan baik dan lancar. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat memberikanmateri berkaitan dengan pengetahuan mengenai edukasi mengenai dampak pestisida berbahaya bagi kesehatanpetani . Materi yang disampaikan disusun berdasarkan data observasi lapangan Selain itu, didasarkan jugaliterasi media berupa buku, artikel, dan jurnal yang relevan dengan pengabdian kepada masyarakat ini.

Materi disampaikan melalui presentasi dan penyebaran bahan materi para petani. Pada sesi tanyajawab, beberapa petani secara bergiliran mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang langsung mendapatkanjawaban berupa alternatif dan solusi dari pertanyaan yang diajukan. Kemudian, beranjak pada sesi diskusiantara pemateri dan objek penyuluhan yaitu petani. Diskusi berjalan cukup menarik. Para peserta diskusi aktifbertanya dan memberikan pendapat mengenai materi yang telah disampaikan.

Masyarakat di Desa Layoa, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng sebagian besar matapencahariannya dengan bercocok tanam padi di sawah. Dua golongan pestisida yang paling banyak digunakanoleh para petani dalam kegiatan pertanian adalah organopospat dan karbamat, chlorpyrifos (insektisida) darigolongan organopospat, dan mancozeb (fungisida), dari golongan karbamat.

Berdasarkan hasil survei lapangan menunjukkan bahwa hampir semua petani di Desa Layoa,Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng mencampurkan lebih dari satu jenis insektisida danfungisida dalam sekali penyemprotan. Pencampuran dilakukan untuk menghemat waktu dan tenaga petani,sehingga diharapkan dalam satu kali penyemprotan dapat membasmi serangga dan jamur. Pada umumnyapetani beranggapan bahwa semakin banyak pestisida yang digunakan maka semakin ampuh membasmiorganisme pengganggu tanaman (OPT).

Tim penyuluhan memaparkan mengenai makanisme Pestisida dapat meracuni manusia yang sedangberada dekat ataupun yang sedang menggunakan pestisida, dengan berbagai cara kontaminasi, diantaranya :1. Melalui kulit dengan jalan terkena langsung ataupun melalui pakaian yang terkena pestisida.2. Melalui pernafasan, hal ini sering kali terjadi pada petani yang langsung menyemprot pestisida atau padaorang yang berada disekitar tempat penyemprotan.3. Melalui mulut dengan jalan ketika seseorang meminum air yang telah tercemar atau makan dengantangan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah berurusan dengan pestisida.

Pada materi penyuluhan disampaikan pula dampak negatif dari penggunaan pestisida bagi kesehatanmasyarakat yaitu keracunan pestisida pada petani. Tim penyuluhan memaparkan dampak negatif pada saatmelakukan penyemprotan, petani akan terpapar percikan pestisida terutama apabila petani tersebut tidakmenggunakan alat pelindung diri (APD). Petani akan merasakan beberapa gejala keracunan seperti mual,pusing, lemah, dan keluar air mata secara terus menerus.

Dijelaskan pula pada materi penyuluhan bahwa selain petani, tampak bahwa ada potensi bahayakesehatan akibat pajanan pestisida dosis rendah dalam waktu panjang, khususnya pada masyarakat yangbertempat-tinggal di kawasan pertanian. Anak-anak yang tinggal di kawasan pertanian, mungkin tidak secaralangsung terlibat dalam kegiatan pertanian yang berisiko kontak dengan pestisida, seperti menyampur danmenyemprotkan pestisida. Namun, kontak melalui residu yang ada di lingkungan, seperti hasil panen, airmaupun tanah menempatkan mereka sebagai populasi yang berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatanakibat pajanan pestisida. Tidak bisa dipungkiri, bahwa untuk menunjang ekonomi keluarga, banyak istri-istripetani maupun anak yang ikut terlibat dalam kegiatan pertanian, meskipun sebatas pada kegiatan menyiangirumput/tanaman pengganggu, memanen, atau menata dan mengikat hasil panen, namun kegiatan-kegiatantersebut tetap berisiko terjadinya pajanan, antara lain karena masih adanya residu pestisida pada hasil panen.

Pada saat sesi diskusi menunjukkan bahwa semua petani sudah menggunakan masker, topi, bajulengan panjang dan celana panjang. Masker yang digunakan petani berupa baju yang dilingkarkan sedemikianrupa sehingga dapat menutupi hidung. Penggunaan topi adalah sebagai pelindung dari sinar matahari danpercikan pestisida mengenai mata petani. Dengan demikian petani tidak perlu memakai kaca mata. Sebagianbesar petani tidak pernah menggunakan kaca mata ketika melakukan penyemprotan pestisida karena merasarisih.

Semua petani menggunakan baju lengan panjang dan juga celana panjang ketika menyemprotkanpestisida. Baju dan celana tersebut adalah pakaian khusus bagi petani untuk bekerja di sawah. Sebagian besar

Page 89: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.405-409) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 408

petani selalu menggunakan sepatu ketika menyemprotkan pestisida. Jenis sepatu yang sering digunakan petaniadalah sepatu boot dengan bahan karet atau plastik. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa perilakupenggunaan APD pada petani sudah cukup baik, namun masih perlu diawasi. Penggunaan APD yang lengkapdan tertib diharapkan akan menurunkan risiko petani terhadap keracunan pestisida. Paparan keracunan dapatterjadi karena petani tidak memperhatikan petunjuk tentang cara menggunakan pestisida dan cara penggunaanalat pelindung diri dan sanitasi dasar.

Pada akhir sesi penyuluhan juga dilakukan evaluasi kepada petani mengenai pemahaman materipenyuluhan dimana mengharapkan agar kegiatan penyuluhan ini berkelanjutan agar pengetahuan para petanidapat ditingkatkan.

Gambar 1. Penyuluhan kepada masyarakat Gambar 2. Peserta penyuluhan

Gambar 2. Tim penyuluhan4. KESIMPULAN

Dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa :1.Pengetahuan dan pemahaman masyarakat Desa Layoa, Kec.Gantarangkeke, Kab.Bantaeng meningkattentang jenis-jenis pestisida yang berbahaya bagi kesehatan manusia

Page 90: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.405-409) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 409

2.Pengetahuan dan pemahaman masyarakat Desa Layoa, Kec.Gantarangkeke,Kab.Bantaeng meningkattentang manfaat penerapan keselamatan kerja dalam penanganan pestisida bagi kesehatan manusia3.Pengetahuan dan masyarakat Desa Layoa, Kec.Gantarangkeke, Kab.Bantaeng meningkat tentang penyakityang ditimbulkan akibat pestisida yang berbahaya bagi kesehatan manusia..

5. DAFTAR PUSTAKA1.Costa LG. 2008. Toxic effects of pesticides. In: L.J. Casarett & J. Doull, eds. 2008. Toxicology. The basis

cience of poisons. 7th ed. New York: Macmillan Publishing Company: 883-930.2.World Health Organization (WHO). 2008. Pesticides, children’s health and the environment. WHO Training

Package for the Health Sector, World Health Organization. Available at: http://www.who.int/ceh[Akses 22-3-2009].

3.Kumar LP, Panneerselvam N. Toxic Effects of Pesticides: A Review on Cytogenetic Biomonitoring Studies.Medicine and Biology. 2008, 15(2): 46-50.

4.Fantke, P.,Charles, R., Alencastro, L. F., Friedrich, R. (2011). Plant Uptake of Pesticides and HumanHealth: Dynamic Modelling of Residue in Wheat and Ingestion Intake. Chemosphere, 85, 1639-

1647.

5. Setiawati, W., Sulastrini, I., Gunaeni, N. (2001). Penerapan Teknologi PHT Pada Tanaman Tomat.Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran

6. Adriyani, R. (2006). Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian.Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(1), 95-10.

7. Weiss B, Amler S, Amler RW. 2004. Pesticides. Pediatrics 113: 1030-1036.8. Office of Environmental Health Hazard. 2007. Chlorpyrifos Human Data on Developmental and

Reproductive Effects. Available at:http://oehha.ca.gov/prop65/public_meetings/pdf/Chlorpyrifos_112008b.pdf.

9. Diamanti-Kandarakis E, Bourguignon J, Giudice LC, Hauser R, Prins GS, Soto AM, et al. 2009. Endocrine-disrupting chemicals. An endocrine society scientific statement. Endocrine Reviews 30(4): 293-342.

10.Crofton KM. 2008. Thyroid disrupting chemicals: mechanisms and mixtures. International Journal ofAndrology 31(2): 209-223.

11. Ardiyanto, A, Karya Tulis Ilmiah Tentang Pestisida, 2015.

6. UCAPAN TERIMA KASIHPenulis menyampaikan apresiasi terdalam kepada Direktur Politeknik Kesehatan Muhammmadiyah

Makassar yang telah mendanai kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2019. Kepada seluruh civitasakademika Prodi Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar yang telahberpartisipasi dan memberikan dukungan moril maupun fasilitas selama kegiatan ini dilaksanakan.

Page 91: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.410-414) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 410

PENERAPAN ALAT PENGERING DENGAN PENGONTROL SUHU UNTUK PAKAN

IKAN PADA KELOMPOK TANI SAMATUNRU KECAMATAN SEGERI KABUPATEN

PANGKEP

Muhammad Iswar1) Anwar Mazmur 2)

1)Dosen Jurusan Teknik Mein politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

Bawasalo Village, Sigeri Subdistrict, South Sulawesi Province is geographically located on the coast with themain livelihood of the community as fishermen conducting freshwater fish or catching and selling fish. Themain problem faced by fishermen and fish entrepreneurs is still dependent on factory-made feed, so farmers /fishermen must provide a sufficiently large fund for the cost of animal feed. The availability of animal feed inadequate quantity and quality is absolutely necessary for the success of a livestock business. Feeding pellets inthe form of cattle is a good choice, because the pellet feed contains various feed ingredients in homogeneousconditions. The soaring price of factory-made fish feed (± Rp. 10,000, - per kg) results in reduced profits forfish farmers. Making fish feed independently using a simple machine, the right recipe, and cheap fish feed rawmaterials are expected to increase the income of fish farmers. The process of making fish feed (pellets)requires a grinding machine (disk Mill), a fish feed printer and a fish feed dryer oven. The drying process isone of the most important production processes for fish feed producers. Drying which is carried out bypartners as producers of fish feed is still utilizing sunlight which means it is still very dependent on weatherand time. The purpose of this PKM activity is the application of a fish feed drying machine to Mitra UKM.The problem solving method offered is introducing and demonstrating a fish feed dryer machine for electricheating and temperature control systems with the following steps. Collaborating with relevant agencies of thePangkep Regency Government especially the Pangkep Regency Industry and Trade Office and the Head ofBawasalo Village Sigeri District in order fostering fish farmers / fishermen families. Conducting counselingactivities by introducing appropriate technology to fish feed dryers for electric heating systems andtemperature control. Held a demonstration / demonstration of a fish feed dryer machine with an electricheating system and temperature control which is of high production and quality.

Keywords: dryer, heating, electricity, feed, fish

1.PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDesa Bawasalo Kecamatan Sigeri Provinsi Sulawesi Selatan secara geografis terletak di pesisir pantai

dengan mata pencaharian utama masyarakatnya sebagai nelayan budidaya ikan air tawar atau menangkap danmenjual ikan. Akhir-akhir ini harga pakan ikan (pelet) buatan pabrik mengalami kenaikan yang cukupsignifikan. Dengan semakin tingginya harga pakan ikan, sementara harga jual ikan sulit untuk dinaikkan makakeuntungan peternak ikan khususnya yang terdapat di desa Bawasalo Kecamatan Sigeri Provinsi SulawesiSelatan menjadi berkurang. Agar usaha budi daya peternakan ikan dapat terus berjalan, maka diperlukan suatuupaya pembuatan pakan ikan secara mandiri yang dapat dilakukan oleh peternak kecil dengan teknologi yangsederhana dan biaya yang murah. Dengan demikian diharapkan peternak kecil akan dapat mengurangi biayaproduksi, sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan peternak ikan. Dengan pembuatanpakan ikan secara mandiri, para peternak bisa menghemat biaya pembelian pakan ikan. Resep pakan ikandapat dibuat dengan menggunakan bahan lokal yang murah dan mudah didapat tetapi mempunyai kualitasyang baik untuk pertumbuhan ikan. Resep pakan ternak tersebut terbuat dari campuran tepung ikan, tepungudang, tepung bungkil kedelai, katul halus, tapioka dan mineral. Biaya pembuatan pakan ikan diperkirakanseharga Rp. 5.500,-/kg, sehingga akan terjadi efisiensi biaya yang cukup besar, jika bisa membuat pakan ikansendiri. Resep pakan ikan yang tepat tanpa didukung mesin atau sebaliknya, mesin yang tepat tanpa didukungoleh resep pakan yang tepat tidak akan menghasilkan pakan ikan yang baik. Berdasarkan hasil observasi daninterview diperoleh informasi bahwa persoalan-persoalan yang dihadapi mitra dalam pengembangan usahanyarelatif beragam, antara lain pakan, benih, tekstur tanah, hasil produksi, diversifikasi usaha, perencanaan bisnis,manajemen keuangan, pemasaran, dan permodalan. Ragam persoalan tersebut berujung pada belum

Page 92: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.410-414) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 411

optimalnya tingkat produksi dan produktivitas usaha, tingkat pendapatan, dan tingkat kesejahteraan mitra.(Saripuddin, Tahun 2012).

Pelet ikan adalah pakan ikan yang dicetak dalam bentuk butiran yang terdiri dari campuran bahan-bahan hewani dan nabati sebagai pengganti makanan alami di habitat aslinya. Pellet ikan yang merupakanmakanan pengganti tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisi/gizi bagi ikan.Kecukupan nutrisitersebut harus dipenuhi ambang batas minimalnya agar ikan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik(Kusnadi, 2014). Sektor perikanan merupakan salah satu komoditi yang sedang berkembang di KabupatenPangkep. Potensi lahan tambak sekitar 12.000 Ha yang lokasinya hamper merata di seluruh KecamatanKabupaten Pangkep menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu sektor yang menjanjikan untukmeningkatkan pendapatan masyarakat.Usaha perikanan yang dilakukan oleh masyarakat diantaranya adalahbudidaya ikan dan udang. Nilai ekonomis dari usaha perikanan sangat bergantung pada biaya yangdikeluarkan. Biaya tersebut meliputi:1. Biaya kolam dan peralatan Persentase biaya yang harus dikeluarkan untuk kolam dan peralatan adalah

sebesar 7% dari biaya keseluruhan.2. Biaya pembelian benih Persentase biaya untuk pembelian benih adalah 11% dari biaya keseluruhan.3. Biaya pakan Persentasse biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian benih adalah sebesar 46 % dari

biaya keseluruhan.4. Biaya tenaga biaya tersebut, pakan merupakan komponen biaya terbesar (46%) dari seluruh komponen

pembiayaan (Liana,2015).Tingginya pengaruh biaya pakan terhadap keuntungan yang diperoleh menjadi suatu

permasalahan tersendiri bagi pelaku usaha perikanan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untukmemperbesar keuntungan adalah dengan cara menekan biaya pengeluaran untuk pakan. Biaya ini dapatditekan dengan cara memproduksi pelet ikan sendiri dengan memperhatikan faktor-faktor syarat utamayang harus ada, diantaranya adalah kadar air yang ada pada pellet. Pellet dengan kadar air yang rendahmempunyai daya apung lebih lama.Hal ini meminimalisir pellet yang terbuang ke dasar kolam karenatidak dimakan oleh ikan

Kendala dalam hal peningkatan produksi salah satunya disebabkan oleh proses pengeringan, karenamasih mengandalkan sinar matahari. Sehingga ketergantungan pada kondisi iklim saat pengeringan pakan,menjadikan persoalan tersendiri. Ini mengakibatkan mitra tidak bisa mengoptimalkan kapasitas produksi,karena proses pengeringan tergantung pada intensitas cahaya matahari, yang memerlukan tempat yang sangatluas. Selain itu, higienis produk juga menjadi faktor yang tidak diperhatikan oleh mitra.

Selama ini mitra melakukan proses penurunan kadar air pakan dengan menjemur di bawah sinarmatahari selama lebih kurang 3-4 hari. Proses pengeringan secara konvensional yang dilakukan mitramemiliki beberapa kelemahan yaitu rendahnya higienitas produk, konsumsi waktu pengeringan danintensitas matahari yang tidak merata sepanjang hari. Hal ini mempengaruhi proses produksi yangmenurunkan kualitas produk.1.2 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah mengintroduksi teknologi pengeringan sistem rak dengan pemanaselemen serta pengontrol suhu ruang pengering, diharapkan akan dapat mengeringkan pakan ikan secaraoptimal..3. METODE PELAKSANAAN

Metode yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan pada pengolahan pakan ikan pertama kaliadalah dengan melakukan koordinasi dengan mitra dan melakukan identifikasi prioritas permasalahan mitrasebagai dasar dari penyelesaian permasalahan.Salah satu masalah yang telah diidentifikai dan memerlukan untuk segera diselesaikan yaitu peningkatankapasitas produksi dan perbaikan kualitas produk pakan ikan. Untuk mengatasi kedua masalah ini adalahmengganti proses pengering pakan ikan konvensional dengan proses pengering pakan ikan sistim pemanaslistrik dan pengontrolan temperature, sehingga dapat menghasilkan spesifikasi pakan ikan sesuai permintaanpasar, disamping juga dengan tetap mempertahankan mutu yang meliputi aroma, rasa dan warna.

Serangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi langkah-langkah sebagai berikut .a. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkep terutama dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pangkep dan Kepala Kelurahan Bawasalo Kecamatan Sigeridalam rangka pembinaan keluarga petani/nelayan ikan.

Page 93: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.410-414) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 412

b. Melakukan kegiatan penyuluhan dengan memperkenalkan teknologi tepat guna mesin pengering pakanikan sistim pemanas listrik dan pengontrolan temperature..

c. Menyiapkan bahan dan sarana penunjang selain yang dimiliki oleh mitrad. Praktek pengoperasian dan perawatan mesin hasil rancang bangune. Monitoring dan evaluasif. Tindak lanjut paska program termasuk peningkatan jaringan pemasaran produk

pakan ikan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil PembuatanDari perancangan dan pembutan yang telah dilakukan maka diproleh spesifikasi alat pengering

dengan pengontrol suhu berikut: Tinggi 110 cm, panjang 75 cm, dan lebar 55 cm.Penentuan ukuran tinggi, panjang dan lebar alat pengering dengan pengontrol suhu didasarkan pada

tinggi badan rata-rata operator petani dan pengusahan pakan ikan yaitu 165 cm dan juga disesuaikandengan kapasitas pakan ikan yang akan dikeringkan.

Gbr. 3.2 Pembuatan Rangka Oven Pengering Pakan Ikan

Gbr. 3.3 Pembuatan Dinding Oven Pengering Pakan Ikan

Page 94: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.410-414) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 413

Gbr. 3.3. Hasil Pembuatan Oven Pengering Pakan Ikan

3.2 Hasil Penyuluhan dan PeragaanMetode penyelesaian masalah yang ditawarkan adalah memperkenalkan dan memperagakan alat/oven

pengering pakan ikan sistim control temperatur dengan lngkah-langkah sebagai berikut.1. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkep terutama

dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Pangkep dan Kepala Kelurahan Bawasalo dalamrangka pembinaan keluarga petani dan pengusaha pakan ikan.

2. Melakukan kegiatan penyuluhan dengan memperkenalkan teknologi tepat guna alat/ovenpengering pakan ikan sistim control temper.

3. Mengadakan demonstrasi/peragaan dan melatih mitra membuat dan merakit alat/oven pengeringpakan ikan sistim control temperature.

Setelah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang penyuluhan dan peragaan mesin,masyarakat memperoleh hasil yaitu:1. Masyarakat dapat mengenal alat yang dapat membantu mempercepat proses pengeringan pakan ikan2. Masyrakat dapat mengenal alat yang dapat mengurangi beban kerja tenaga kerja.3. Masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan cara pengoperasian dan perawatan alat/oven

pengering pakan ikan sistim control temperatur.Hasil ini dapat diketahui dengan adanya tanggapan dan antusias masyarakat yang mengikuti penyuluhan danperagaan alat/oven pengering pakan ikan sistim control temperatur. Adapun tanggapan-tanggaapan danpertanyaan-pertanyaan masyarakat adalah mengenai.1. Bagaimana cara mendapatkan mesin tersebut,2.Berapa biaya yang diperlukan untuk pengadaan mesin3.Berapa kapasitas produksinya.4.Apa kelebihan dan kekurangan alat tersebut dibanding dengan alat tradisionil

Page 95: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.410-414) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 414

4. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Dengan menggunakan alat pengering dengan pengontrol suhu, maka kualitas pengeringan meningkatyang ditandai dengan hasil pengeringangan yang lebih homogen atau merata.

2. Masyarakat pengusaha/petani pakan ikan mempunyai keinginan yang besar terhadap penggunaan alatpengering dengan pengontrol suhu, karena selain dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pakanikan, juga dapat mengurangi beban kerja pekerja, serta dapat digunakan disembarang waktu danmusim.

Daftar Pustaka

Afrianto, E dan Liviawaty, E. 2005.Pakan Ikan. Kanisius. Yogyakarta.Amri, K dan Khairuman. 2003. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. PT. Agromedi Pustaka. JakartaAngkaru, Z. 1971. Makanan Ikan. Direktorat Jenderal Perikanan. LPPD, Bogor.BPS Kabupaten Pangkep. Kabupaten Pangkep dalam Angka Tahun 2017.

Murtidjo, B.A.2007. Pedoman meramu pakan ikan. Yokyakarta;KanisiusHall, C.W. 1980. Drying Farm Crops. Agricuture Process Engineering. Jhon Willey and Sonns Inc.

New York. 334 hal.Mujumdar, 1994. Teknologi Hasil Pertanian. Bogor. Depertemen Mekanisasi Pertanian.

Fateta. IPB.Saripuddin, Tahun 2012. Perancangan Mesin Penggiling Tepung Ikan Pada Nelayan Di Kabupaten Jeneponto.

Jurnal Iltek Volume 7, No.13, April 2012.Makasar.Syarief, R, Halid, Hariyadi. 1990. Teknologi Penyimpanan Pangan (Buku dan Monograf) PAU.

Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.Sularso, Suga K., 2004, Dasar Perencanaan danPemilihan Elemen Mesin, PradnyaParamita, Jakarta.

Taib, Gunarif. Said, Gumbira dan Wiraatmadja, S. 1988. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan HasilPertanian. PT Mediatama Sarana Perkasa

Page 96: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.415-420) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 415

PROGRAM PENGEMBANGAN DESA MITRA DI KIAMA KABUPATEN TALAUD:

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENERANGAN LISTRIK ENERGI

TERBARUKAN DAN RUMAH TAHAN GEMPA

Meita Rumbayan1), Rilya Rumbayan2), Sherwin Sompie1)

1)Dosen Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sam Ratulangi Manado

2)Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado

ABSTRACT

This community service aims to introduce and apply the off grid solar energy as the electricity power source andearthquake resistance house in Kiama village that located in the remote island of Talaud. The problems of limited accessof electricity and earthquake disaster prone have been facing by the coastal community in Talaud island. The demand oflighting house can be supplied by solar energy can be appropriate technology for applying to the area that has limitedaccess to electricity grid. The situation of earthquake disaster prone can be anticipated by the knowledge and awarenessof the building. The method of implementing this partner village development program consists of several stages,namely: (1) Application of appropriate technology for solar lighting based on renewable energy to improve the welfareand comfort of people's lives due to access to electricity; (2) Introduction of earthquake resistant housing models toincrease knowledge and skills regarding appropriate technology applied. The benefit of this activity is to improve theknowledge of society toward the renewable energy utilization and earthquake resistance house technology. The programimplementations were design and built-up of lighting powered by solar energy technology; and manufacture theprototype of the earthquake resistance house. The results obtained from this activity were built up the prototype ofearthquake resistance house in combination with renewable energy technology applied.

Keywords: Teknologi Tepat guna; Energi Terbarukan; Penerangan Tenaga Surya, Rumah Tahan Gempa; Pulau

Talaud

1. PENDAHULUANDesa Kiama merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah kecamatan Melonguane, KabupatenKepulauan Talaud merupakan masyarakat pesisir di pulau perbatasan yang memiliki masalah krisis energilistrik. Masyarakat kepulauan teristimewa pulau Talaud yang dikategorikan pulau terluar dan terdepan yangterletak di perbatasan Indonesia dan Filipina perlu mendapat perhatian khusus sejalan dengan programNawacita. Peta lokasi pulau Talaud yang merupakan pulau terluar yang terletak di daerah perbatasanditunjukan pada Gambar 1.

Gambar 1. Peta lokasi pulau Talaud yang merupakan pulau terluar yang terletakdi daerah perbatasan (Sumber: www.google.com)

Kabupaten Kepulauan Talaud secara geografis terletak pada koordinat 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang

Utara (LU) dan 126º 38’ 00” - 127º 10’ 00” Bujur Timur (BT). Kabupaten ini termasuk ke dalam wilayah

perbatasan antar negara karena posisi geografisnya berada di antara Pulau Sulawesi (NKRI) dan PulauMindanao (Republik Filipina).

1 Korespondensi penulis: Meita Rumbayan, Telp 081241257171, [email protected]

Page 97: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.415-420) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 416

Kabupaten Kepulauan Talaud secara administratif termasuk ke dalam wilayah Provinsi SulawesiUtara dengan Melonguane sebagai Ibukota Kabupaten. Adapun jarak antara ibukota kabupaten yaituMelonguane dan ibukota Provinsi Sulawesi Utara yaitu Manado adalah 271 mil laut. Kabupaten KepulauanTalaud merupakan salah satu wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik berciri kepulauan, perbatasan,tertinggal/terisolasi dan daerah rawan bencana (http://skptalaud.blogspot.co.id/2017/07/tentang-talaud.html)[1].

Permasalahan mitra yang ditemukan oleh tim pelaksana adalah keterbatasan jaringan listrik untukpenerangan di jalan umum di desa Kiama Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud yangmerupakan daerah perbatasan antara Indonesia dan Filipina. Selain itu pulau Talaud yang terletak di Ring of

Fire cincin api pasifik merupakan pulau yang rawan gempa. Solusi yang ditawarkan untuk masalah krisisenergi listrik adalah penerapan teknologi tepat guna pembangkit listrik tenaga surya mandiri (off-grid) tidakterkoneksi dengan jaringan PLN. Untuk masalah daerah rawan gempa, solusi yang ditawarkan Tim adalahintroduksi dan pembangunan purwarupa rumah tahan gempa sebagai rumah contoh di pulau Talaud. Keduaprogram yang ditawarkan Tim untuk diterapkan di desa mitra Kiama merupakan hilirisasi dari hasil penelitianketua Tim di bidang energi terbarukan dan anggota Tim di bidang struktur bangunan.

Melalui kegiatan ini diharapkan untuk dapat melakukan diseminasi teknologi tepat guna berupapenerangan tenaga surya berbasis energi terbarukan dan rumah tahan gempa untuk mayarakat pesisir dikepulauan Talaud.

Jejak pelaksanaan pengabdian masyarakat yang sudah dipublikasikan tim pelaksana sebelumnya adadalam jurnal Penelitian dan Pengabdian Ethos (Sains & Teknologi) dengan judul “Introduksi Teknologi

Biogas Sebagai Energi Terbarukan untuk Masyarakat Pedesaan” [2] dan “Penerapan Pembangkit Listrik

Tenaga Surya Skala Rumah Sederhana di Desa Lahopang Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara” [3].Selain itu kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan hilirisasi dari penelitian sebelumnya dalamPemanfaatan Limbah Batang Kelapa Lokal Sebagai Bahan Konstruksi Rumah Kayu [4] dalam UpayaPengurangan Resiko Gempa dan Identifikasi Kelas Mutu Kayu Kelapa untuk Konstruksi Rumah dalam UpayaPengurangan Resiko Gempa [5].

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Metode pelaksanaan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu: (1) Penerapan teknologi tepat guna penerangan penerangan tenaga surya berbasis iterbarukan demipeningkatan kesejahteraan dan kenyamanan hidup masyarakat akibat adanya akses listrik; (2) Introduksimodel rumah tahan gempa untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mengenai teknologi tepat gunayang diterapkan.

Proses pelaksanaan kegiatan program pengembangan desa mitra di Kiama Kabupaten KepulauanTalaud digambarkan seperti pada Gambar 2.

Page 98: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.415-420) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 417

Gambar 2. Pelaksanaan Kegiatan PPDM

Uraian proses pelaksanaan kegiatan PPDM ini terdiri dari beberapa tahap. Pertama, metodependekatan yang dilakukan adalah survey, wawancara dan kunjungan lapangan. Berdasarkan survey awal,observasi lokasi, pengumpulan data di desa mitra maka dilakukan identifikasi masalah oleh tim pelaksanadiseminasi teknologi ke masyarakat bersama-sama dengan kepala kampung yang bersedia menjadi mitra. Darihasil observasi dan wawancara, diketahui bahwa mitra mempunyai masalah kelistrikan dimana terbatasnyaakses rumah-rumah terhadap jaringan listrik dan masalah lainnya yaitu sering terjadinya gempa di pulauTalaud. Dari diskusi awal, tim pelaksana menawarkan solusi permasalahan dengan mengenalkan masyarakatterhadap teknologi pembangkit listrik tenaga surya skala rumah kecil dan rumah contoh tahan gempa.

Kedua, metode pendekatan selanjutnya adalah melaksanakan diskusi kelompok terpusat (focus group

discussion) antara tim pelaksana dan mitra untuk mencari solusi terhadap masalah mitra.Ketiga, metode pendekatan yang dilakukan adalah penerapan teknologi tepat guna melalui rancang

bangun instalasi penerangan tenaga surya dan introduksi rumah tahan gempa sebagai solusi untuk peningkatanpemahaman dan ketrampilan masyarakat di desa mitra.

Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program yaitu bersedia menjadi pilot project penempatanteknologi rumah tahan gempa di lahan milik kantor desa. Selain itu pemerintah desa juga berpartisipasimenggerakkan masyarakat dalam sosialisasi dan pelatihan teknologi tepat guna berbasis energi terbarukan danrumah tahan gempa untuk masyarakat kepulauan [6].

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan diimplementasikan pada desa mitra di

desa Kiama Kepulauan Talaud adalah sistem pembangkit tenaga listrik mandiri berbasis energi terbarukanbersumber pada potensi desa yang ada berupa energi surya. Gambar 3 memperlihatkan hasil perancangansistem penerangan tenaga surya.

Persiapan & Sosialisasi PPDM:1. Observasi lapangan di desa Mitra2. Survey Data untuk Identifikasi Masalah3. Wawancara untuk Analisis Situasi Mitra

Focus Group Discussion Tim Pelaksana dan Mitra untuk solusi listrik mandiri penerangantenaga surya dan Rumah Tahan Gempa di desa Kiama kepulauan Talaud.

Pelaksanaan PPDM:1. Rancang bangun teknologi sistem listrik mandiri bersumber dari energi tenaga surya

off grid untuk penerangan jalan di lokasi mitra.2. Pendampingan dan bimbingan teknis pengoperasian teknologi berbasis energi

terbarukan pada masyarakat berupa pelatihan untuk ketrampilan perawatan sistemhybrid off grid

3. Pembangunan prototype rumah tahan gempa sebagai model untuk diintroduksi kemasyarakat yang berlokasi di daerah rawan gempa

Page 99: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.415-420) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 418

Gambar 3. Gambaran desain rancangan teknologi tepat guna penerangan tenaga surya

Melalui kegiatan PPDM ini, rancang bangun teknologi tepat guna penerangan tenaga surya telahmenghasilkan satu unit penerangan tenaga listrik mandiri, seperti yang terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Hasil alat teknologi sistem penerangan tenaga surya yang diterapkan

Hasil rancang bangun teknologi tepat guna penerangan tenaga surya mandiri untuk skala kecil denganpanel 50 Watt untuk mensuplai beban listrik 3 buah lampu. Komponen utama dari penerangan tenaga suryaterdiri dari panel surya, controller, batere dan lampu DC untuk sumber penerangan.

Perancangan dan hasil pelaksanaan kegiatan PPDM di desa Kiama juga berupa pembangunanprototype sebagai rumah contoh tahan gempa yang berfungsi sebagai diseminasi pengetahuan dan teknologidalam upaya pengurangan resiko gempa untuk mayarakat pesisir di kepulauan Talaud ditunjukan padaGambar 5 dan Gambar 6 secara berurutan.

Page 100: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.415-420) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 419

Gambar. 5. Desain Prototipe Rumah Contoh Tahan GempaPrototipe rumah tahan gampa sebagai rumah contoh untuk introduksi rumah tahan gempa

diperlihatkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Hasil pembangunan prototype rumah tahan gempa di desa Kiama

Melalui penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kenyamananmasyarakat di desa Kiama. Teknologi tepat guna ini berfungsi untuk sumber listrik mandiri yang menerangirumah dan jalan di desa Kiama. Dilanjutkan dengan tahap kedua, yaitu pembangunan rumah tahan gempadengan dimensi 3 meter x 3 meter untuk introduksi pengetahuan dan penerapan mengenai teknologi tepatguna yang diterapkan.

Page 101: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.415-420) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 420

4. KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan dari hasil kegiatan PPDM ini adalah sebagai berikut:1) Kegiatan PPDM ini sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh masyarakat di desa Kiama, Kecamatan

Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud yaitu keterbatasan akses listrik dan termasuk daerahrawan gempa.

2) Untuk permasalahan keterbatasan akses listrik, solusi yang sudah dilakukan melalui kegiatan PPDMini mengacu pada permasalahan Mitra adalah penerapan teknologi tepat guna berupa penerangantenaga surya berbasis energi terbarukan yang berfungsi untuk suplai listrik mandiri.

3) Untuk permasalahan daerah rawan gempa, solusi yang ditawarkan adalah pembangunan rumah contohsebagai rumah tahan gempa sehingga masyarakat desa Kiama memiliki pengetahuan tentangpembangunan rumah tahan gempa sebagai antisipasi terhadap mitigasi daerah bencana dalam upayapengurangan resiko gempa.

4) Untuk keberlanjutan pelaksanaan program dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan dalammencapai target pembangunan sentra science techno park di desa Kiama, Kabupaten Melonguane,Kabupaten Kepulauan Talaud. Juga perlu adanya kesinambungan melalui transfer pengetahuan danketrampilan mengenai operasi dan perawatan teknologi yang didiseminasi kepada masyarakat mitra.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] http://skptalaud.blogspot.co.id/2017/07/tentang-talaud.html[2] Rumbayan Meita, 2017,Introduksi Teknologi Biogas Sebagai Energi Terbarukan untuk Masyarakat

Pedesaan, Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol. 6 no 1, Unisba, Bandung.[3] Rumbayan Meita, S. Tangkuman dan S. Sompie, 2018, Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Skala Rumah Sederhana di Desa Lahopang Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara, Ethos (JurnalPenelitian dan Pengabdian) Vol. 6 no 1, Unisba, Bandung.

[4] Rumbayan Rilya, 2015, Pemanfaatan Limbah Batang Kelapa Lokal Sebagai Bahan Konstruksi RumahKayu dalam Upaya Pengurangan Resiko Gempa, Laporan Penelitian, Politeknik Negeri Manado.

[5] Rumbayan Rilya dkk, 2015, Identifikasi Kelas Mutu Kayu Kelapa untuk Konstruksi Rumah DalamUpaya Pengurangan Resiko Gempa, Prosiding Seminar Nasional Teknik Infrastruktur danLingkungan Volume 1 hal. 76-85.

[6] https://www.indobrita.co/2019/09/09/desa-kiama-jadi-sentra-science-techno-park-energi-terbarukan-dan-rumah-tahan-gempa/

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas dana yang diberikan sehingga kegiatan PPDM di desa KiamaKepulauan Talaud ini dapat dilaksanakan, juga kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian KepadaMasyarakat (LPPM) Universitas Sam Ratulangi Manado untuk dukungan dalam pelaksanaan kegiatan PPDM.

Page 102: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.421-425) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 421

UPAYA PENINGKATAN NILAI JUAL UBI JALAR MELALUI DIVERSIFIKASI OLAHAN

PASCA PANEN

Nita Etikawati1), Widya Mudyantini1) , Shanti Listyawati1)

1)Dosen Prodi S1 Biologi Universitas Sebelas Maret, Surakarta

ABSTRACT

Sweet potato is one of the suitable agricultural commodities to be cultivated in Kramen Matesih Karanganyar,Central of Java, but the low price of sweet potatoes causes the number of farmers is less and less. One effort to increasethe selling value is by post-harvest diversification, such as flour or various other processed products. The problemencountered is that people do not yet have the knowledge and skills in postharvest sweet potato diversification, so thepurpose of these activities is to transfer knowledge and train the skills of partner communities in post-harvestdiversification. The activities were carried out in several stages, there are socialization, counseling, procurement ofequipment, training and assistance. This activity was succesfully improve the knowledge and skills of partners in thediversification of sweet potatoes into flour as well as a variety of processed sweet potatoes, the partners have ability toanalysis business of flour and various processed sweet potatoes. Some types of production that have been produced are"UBILAR" sweet potato flour and several types of various processed products such as brownies, dodol and sweet potatopudding.

Keywords: sweet potato, post-harvest diversification,

1. PENDAHULUAN

Dusun Kramen Pablengan Matesih Karanganyar Jawa Tengah merupakan salah satu dusun yangdikelilingi beberapa tempat wisata di Matesih. Mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah petanidan buruh tani. Ubi jalar merupakan komoditas yang dibudidayakan setelah padi. Berbagai varietas ubi jalaryang dibudidayakan adalah ubi jalar ungu, kuning dan putih. Data SubDin Pangan dan HortikulturaKabupaten Karanganyar menunjukkan selama tahun 2016 produksi ubi jalar sebanyak 5062 ton dari luaspanen 119 ha dan di Kecamatan Matesih sendiri dari 277 lahan yang ditanami ubi jalar mampu menghasilkan9641 ton ubi (Anonim, 2017)

Biasanya ubi jalar dijual dalam bentuk umbi segar. Harga jual ubi segar sangat murah apalagi padasaat panen raya sehingga ubi jalar tidak dapat menjadi komoditas yang diandalkan. Jumlah petani yangmembudidayakan ubi jalar menjadi semakin sedikit. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untukmeningkatkan nilai jual ubi jalar adalah dengan diversifikasi olahan pasca panen menjadi tepung atau berbagaiproduk makanan. Harga tepung ubi jalar relatif tinggi bila dibandingkan dengan harga ubi segar, sehinggaapabila ubi jalar dijual dalam bentuk tepung maka akan dapat meningkatkan pendapatan petani.

Beberapa permasalahan yang ditemui di lapangan yaitu penduduk dusun Kramen belum memilikipengetahuan tentang diversifikasi pascapanen, belum memiliki peralatan penunjang serta belum memilikiketrampilan dalam diversifikasi pengolahan ubi jalar.

Untuk memberikan solusi dari permasalahan tersebut maka kegiatan pengabdian ini bertujan untukmemberikan pengetahuan tentang diversifikasi pengolahan ubi jalar, pengadaan peralatan penunjang danpelatihan penggunaannya, serta memberikan ketrampilan dalam diversifikasi pengolahan ubi jalar. Kegiatanini diharapkan mampu meningkatkan nilai jual hasil panenan ubi jalar dan mampu meningkatkan ketrampilanpenduduk dalam mengolah aneka makanan berbahan dasar ubi jalar, dengan demikian dapat meningkatkanperekonomian dusun.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATKegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan di Dusun Kramen Desa Pablengan Kecamatan

Matesih Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam pelaksanaanpengabdian masyarakat ini mengacu pada metode Participatory Action and Learning System (PALS). Metodeini memperlakukan masyarakat sasaran sebagai subyek sekaligus obyek dalam kegiatan pengabdian kepada

1 Korespondensi penulis: Nita Etikawati, Telp 08122809857, [email protected]

Page 103: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.421-425) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 422

masyarakat. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, penyuluhan, pengadaan alat, pelatihan, sertapendampingan.

Gambar1. Bagan alir pelaksanaan kegiatan pengabdian

Tahapan sosialisasi dilaksanakan sebagai salah satu usaha pendekatan program ke masyarakat secaralangsung. Pada tahap ini masyarakat dikenalkan dengan berbagai aktivitas yang akan dilakukan oleh TimPengabdian serta partisipasi masyarakat yang dapat dilakukan. Sosialisasi merupakan salah satu usahapenyadaran terhadap potensi ekonomi yang dimiliki masyarakat setempat. Beberapa kesepakatan yang dicapaidari tahap ini adalah waktu dan tempat pelaksanaan, serta bentuk partisipasi masyarakat pada pelaksanaankegiatan pengabdian.

Tahap kedua adalah penyuluhan. Beberapa topik penyuluhan yang diberikan adalah pengetahuanmengenai potensi ubi jalar sebagai produk unggulan dusun Kramen dan penanganan pasca panen, pengolahanubi jalar menjadi tepung serta aneka olahan berbasis ubi jalar dan analisis usahanya. Pada pelaksanaan dilapangan penyuluhan dilakukan sebanyak 2 kali. Pada saat penyuluhan terlihat antusiasme masyarakatterhadap materi yang diberikan cukup besar. Hal ini diindikasikan dengan banyaknya peserta serta pertanyaanyang diajukan peserta.

Tahap selanjutnya adalah pengadaan alat penunjang. Masyarakat mitra belum memiliki peralatanpenunjang untuk pembuatan tepung serta aneka olahan ubi jalar sehingga peralatan penujang merupakanmodal utama yang harus dimiliki. Pada kegiatan ini diadakan mesin perajang ubi, mesin penggiling tepung,timbangan, sealer kemasan serta beberapa alat untuk pengolahan aneka makanan.

Pada tahap pelatihan, peserta diberikan ketrampilan dalam mengoperasikan alat perajang ubi, alatpenggiling serta peralatan lain yang berkaitan. Tiap peserta praktik langsung membuat tepung ubi, mulai daripersiapan ubi jalar segar, pengupasan, perajangan dan penggilingan sampai terbentuk tepung yang siap jual.Pada kesempatan ini para peserta juga diberikan pelatihan pembuatan aneka olahan makanan berbahan dasarubi jalar.

Tahap terakhir yang dilakukan adalah pendampingan dalam pemasaran dan promosi produk yangdihasilkan. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan adalah dengan mengikuti ekspo Dies Natalis FMIPAUNS dan promosi tepung dan aneka olahan pada pertemuan Dharma Wanita Persatuan FMIPA, serta promosike beberapa bakery di wilayah Kabupaten Karanganyar dan Kota Surakarta.

3. HASIL DAN PEMBAHASANSosialisasi kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2019 bertempat di rumah Kepala Dusun

Kramen. Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat dusun Kramen dan Bapak Suwar selaku Kadus Kramen.Sosialisasi dilakukan sebagai bentuk penyadaran masyarakat atas potensi sumber daya yang dimiliki sertapeluang pengembangan untuk peningkatan ekonomi warga. Materi sosialisasi yang disampaikan meliputipotensi alam, sumber daya manusia serta potensi wisata. Sosialisasi tersebut diharapkan mampu membukawawasan serta peningkatan daya pikir masyarakat dusun terkait dengan potensi ekonomi yang dimiliki dusunserta peluang pengembangannya. Pada saat sosialisasi terlihat antusiasme peserta, hal ini dibuktikan denganbeberapa pertanyaan yang diajukan dan partisipasi sampai acara selesai. Output dari kegiatan ini berupakomitmen pihak mitra untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan baik dari sisi waktu, tenaga, peralatan, dantempat pelaksanaan.

Tahap selanjutnya adalah kegiatan penyuluhan yang dilakukan dua kali yaitu pada tanggal 28 dan 31Agustus 2019 bertempat di rumah Kadus Kramen (Gambar 2). Materi penyuluhan meliputi potensi ubi jalar

Page 104: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.421-425) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 423

sebagai produk unggulan dusun Kramen dan penanganan pasca panen, dan tentang pengolahan ubi jalarmenjadi tepung serta aneka olahan berbasis ubi jalar dan analisis usaha pembuatan tepung ubi jalar dan anekaolahan.

Gambar 2. Pelaksanaan penyuluhan kegiatan P2M di dusun Kramen

Peserta kegiatan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, hal ini dibuktikan dengan partisipasipeserta dalam kehadiran serta kesanggupan dalam menyiapkan bahan pelatihan secara mandiri, dimulai daripenyediaan ubi jalar hasil panen, penyortiran, pencucian, pengupasan, perajangan serta pengeringan (Gambar3). Kegiatan dilakukan di rumah warga setempat.

Gambar 3. Partisipasi aktif mitra dalam mempersiapkan bahan pelatihan

Beberapa peralatan pokok yang menunjang produksi tepung diadakan untuk selanjutnya akandiserahkan ke masyarakat dusun untuk dapat dimanfaatkan, diantaranya mesin perajang ubi, mesin penepung,timbangan, dan alat sealer kemasan, serta beberapa alat untuk membuat olahan ubi jalar. Peralatan penunjangdiserahterimakan langsung ke masyarakat pada akhir kegiatan (Gambar 4).

Gambar 4. Serah terima peralatan penunjang kepada mitra

Pendampingan pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan penggunaan mesin perajang serta mesinpenepung ubi jalar dan pelatihan pembuatan aneka olahan berbahan dasar ubi jalar. Kegiatan tersebut mampumendorong minat kewirausahaan warga dusun sehingga akan meningkatkan minat para peserta pelatihan(Kassean, et al., 2015). Kegiatan dilakukan pada bulan September 2019, bertempat di rumah KadusKramen.Tiap peserta praktik langsung dalam pembuatan tepung dan olahan yang diminati (Gambar 5). Pada

Page 105: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.421-425) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 424

pelatihan ini peserta dikelompokkan menjadi 5 kelompok dan masing masing kelompok bertanggung jawabterhadap jenis olahan yang akan dibuat. Dari lima kelompok ada 3 kelompok yang berhasil membuat anekaolahan yaitu brownis ubi jalar, dodol ubi jalar, dan puding ubi jalar.

Gambar 5. Pendampingan saat pelatihan penggunaan mesin perajang dan penepungTim Pengabdian juga melakukan pendampingan pemasaran dan promosi produk yang dihasilkan

mitra. Pemasaran dan promosi dilakukan dengan mengikuti ekspo pada Dies Natalis FMIPA, pertemuan ibuDharma Wanita Persatuan serta pemberian sampel tepung ke beberapa Bakery di wilayah Karanganyar danSurakarta. Beberapa produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah tepung ubi jalar (ungu, putih dan kuning),brownis ubi jalar, dodol, dan puding ubi jalar (Gambar 6).

Gambar 6. Produk tepung ubi jalar dan aneka olahan ubi jalar. A. Tepung ubi jalar, B. Puding ubi jalar, C.Ddol ubi jalar, D. Brownis Ubi jalar

Produk yang dihasilkan mendapatkan tanggapan masyarakat yang cukup bagus. Hal ini dapat dilihatdengan terjualnya beberapa produk pada saat ekspo. Masyarakat juga memberikan masukan terhadap produkyang dibeli atau yang dicicipi seperti rasa, harga, kemasan dan juga label kemasan. Masukan tersebut menjadidasar perbaikan dalam pengolahan produk, sehingga kegiatan pendampingan Tim Pengabdi pada masyarakatmitra masih terus dilakukan.

4. KESIMPULAN1) Kegiatan pengabdian dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat mitra tentang

diversifikasi pascapanen serta analisis usaha pembuatan tepung dan aneka olahan ubi jalar.2) Pengadaan peralatan sangat menunjang pembuatan tepung ubi jalar beserta aneka olahannya.3) Produk yang dihasilkan mampu meningkatkan nilai jual ubi jalar.

5. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Kecamatan Matesih dalam angka,2017,http://www.karanganyarkab.go.id/wp-content/uploads/2018/01/KECAMATAN-MATESIH-DALAM-ANGKA-2017.pdf.download 2Februari 2019.

A B

DC

Page 106: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.421-425) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 425

Koswara, S. Teknologi Pengolahan Umbi umbian : Pengolahan Ubi Jalar. Kassean, H., Vanevenhoven, J.,Liguori, E., & Winkel, D. E.,Entrepreneurship education: a need for reflection, real-worldexperience and action. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, 21(5), 690-708,2015.

Lesmiyati, S. Dan Komariah, R.,TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOMODITAS UBI-UBIANMENDUKUNG PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI DI KAWASAN RUMAH PANGANLESTARI (KRPL). Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi”,

Banjarbaru 6-7 Agustus 2014.Simamora, H., Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta,2003.Marwati, Pedoman/Petunjuk Teknis Pengolahan Hasil Aneka Umbi, Direktorat Jenderal Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian. Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SumberDaya Manusia Pertanian,2011.

Murwati, Titik F. Djaafar, dan Titik Rahayu, Teknologi Pembuatan Tepung dan Olahan Ubi Jalar. BalaiPengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta,2005.

6. UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih yang sebesar besarnya kami ucapkan pada LPPM UNS yang telah membiayai kegiatanpengabdian ini melalui pendanaan PNPB UNS tahun 2019, sehingga kegiatan dapat dilaksanakan denganbaik dan memberikan manfaat bagi masyarakat mitra.

Page 107: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.426-431) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 426

IbM PENYULUHAN NARKOBA dan PENTINGNYA EDUKASI BAHAYA NARKOBA

BAGI KELOMPOK MAJELIS TAKLIM dan PEMUDA

di DESA MASSAMATURU TAKALAR

Rasyidah Nadir 1), Tawakkal 2) , Kartini K C3)

1)2)3)Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

IbM Narcotics Counseling and the Importance of Drug Education on the Danger of Drugs for the Taklim and YouthAssembly Group in the Village of Massamaturu, Takalar Regency, aims to open partners' knowledge and insights aboutthe importance of the dangers of drug use which are now extraordinary events that have had various impacts on urbanand rural communities. Prevention efforts can be made by providing counseling or outreach activities in the form ofbriefings, lectures and workshops to the community, in this case the partners of the taklim and youth groups in the villageof Massamaturu. Through the activities that have been carried out, partners have been able to know and understand thedangers of drugs, so that it is expected to be able to open their minds and increase knowledge about how partners stayaway or do not intend to try to consume drugs.IbM Penyuluhan Narkoba dan Pentingnya Edukasi Bahaya Narkoba Bagi Kelompok Majelis Taklim dan Pemuda di DesaMassamaturu kabupaten Takalar bertujuan membuka pengetahuan dan wawasan mitra tentang pentingnya bahayapenggunaan narkoba yang dewasa ini menjadi kejadian luar biasa yang telah menimbulkan berbagai dampak bagimasyarakat perkotaan maupun pedesaan. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan kegiatan penyuluhanatau sosialisasi berupa pengarahan, ceramah dan workshop terhadap masyarakat dalam hal ini mitra kelompok majelistaklim dan pemuda di desa Massamaturu. Melalui kegiatan yang telah dilakukan, mitra telah mampu mengetahui danmemahami tentang bahaya narkoba, sehingga diharapkan dapat membuka pikiran dan menambah pengetahuanbagaimana mitra menjauhi atau tidak berniat untuk mencoba mengkonsumsi narkoba.Kata Kunci: Narkoba, Kelompok Majelis Taklim, Pemuda.

1. PENDAHULUANNarkoba dan korupsi merupakan dua permasalahan hukum yang dimasukkan dalam kejahatan tingkat

tinggi (extra ordinary crime) yang berdampak pada seluruh masyarakat baik di perkotaan maupun masyarakatdi pedesaan. Narkotika dan obat/ bahan berbahaya, selain “ Narkoba” istilah lain yang dapat diperkenalkan

khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dariNarkotika, Psikotropikan dan Zat adiktif.

Semua istilah ini baik “Narkoba” atau Napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnyamempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalahpsikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat- obatan untuk penyakittertentu. Namun kini persepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian diluar batas dosis yang disarankan.

Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga merusakkesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat- obatan yang termasuk ke dalam jenisnarkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namunjika dipakai dalam dosis yang berlebih bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanyakarena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.

Dari sinilah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan ketenanganyang bersifat halusinasi. Meski dampak narkoba sudah diketahui oleh banyak orang, tetap saja tidakmengurangi jumlah pemakainya.

Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat urgent dan kompleks.Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini menjadi marak. Terbukti dengan bertambahnyajumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan, seiring meningkatnya pengungkapan kasustindak kejahatan narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin masif pula jaringan sindikatnya.Dampak dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya mengancam kelangsungan hidup dan masa depanpenyalahgunanya saja, namun juga masa depan bangsa dan negara, tanpa membedakan strata sosial, ekonomi,usia maupun tingkat pendidikan.

1Rasyidah Nadir, [email protected]

Page 108: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.426-431) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 427

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh pendudukdunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnyasaja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa di berbagai pelosok daerah seperti sekolah, lingkungantempat tinggal, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat- tempat perkumpulan geng.

Perilaku sebagian masyarakat baik kalangan muda maupun dewasa yang secara nyata telah jauhmengabaikan nilai-nilai kaidah dan norma serta hukum yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat menjadisalah satu penyebab maraknya penggunaan narkoba di berbagai kalangan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat masih banyak dijumpai remaja yang masih melakukan penyalahgunaannarkoba.

Hal yang sama dapat dilihat dari perilaku sebagian masyarakat yang secara nyata telah jauhmengabaikan nilai-nilai kaidah dan norma serta hukum yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat menjadisalah satu penyebab maraknya penggunaan narkoba di kalangan masyarakat tersebut. Dalam kehidupansehari- hari di tengah-tengah masyarakat masih banyak dijumpai perilaku yang masih melakukanpenyalahgunaan narkoba. Dorongan ini disebut sebagai dorongan originalitas. Namun dorongan ini justruseringkali menjerumuskan masyarakat pada masalah- masalah yang serius, seperti narkoba.

Penyalahgunaan narkoba termasuk ke dalam salah satu bentuk kenakalan yang umumnya dilakukanoleh kalangan remaja. Setiap orang yang menyalahgunakan zat- zat terlarang pasti memiliki alasan merekamasing- masing sehingga mereka dapat terjebak masuk ke dalam perangkap narkotika, narkoba atau zatadiktif. Beberapa faktor penyebab seseorang, khususnya remaja, menjadi pecandu atau pengguna zat terlarangadalah:1. Ingin Terlihat Gaya2. Solidaritas Kelompok/Komunitas/Geng3. Menghilangkan Rasa Sakit4. Coba-Coba atau Ingin Tahu5. Ikut-ikutan6. Menyelesaikan dan Melupakan Masalah/Beban Stres7. Menonjolkan Sisi Pemberontakan atau Merasa Hebat8. Menghilangkan Rasa Penat dan Bosan9. Mencari Tantangan atau Kegiatan Beresiko10. Merasa Dewasa

Secara umum, desa Massamaturu adalah sebuah desa yang ada di kecamatan Polongbankeng Utarakabupaten Takalar provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan desa hasil pemekaran dengan desaPa’rappunganta kecamatan Polongbangkeng Utara pada tahun 1987, dan diakhir tahun 2013 desa ini kembalidimekarkan. kondisi desa Massamaturu memiliki posisi strategis dalam jalur mobilisasi, desa mitra dapatdijangkau dan mudah diakses sehingga sangat memungkinkan masyarakat desa memdapatkan informasi yangbaik maupun informasi yang buruk yang dapat memengaruhi perilaku masyarakat desa.

Penduduk desa Massamaturu berdasarkan hasil data profil desa tahun 2016 berjumlah 1878 jiwa, usia0-15 tahun sejumlah 452 jiwa, usia 15-65 tahun sejumlah 1245 jiwa, dan usia 65 tahun keatas sejumlah 181jiwa. Jika melihat data jumlah penduduk maka usia anak-anak dan dewasa terbilang cukup besar, hal inisangat rawan dikhawatirkan untuk menggunakan narkoba apalagi di umur mereka tersebut berada pada titikpuncak pencarian jati diri. Alasan lain adalah mereka berada di usia sekolah berada pada situasi dan kondisidimana mereka harus menghadapi ujian akhir dan dapat memicu stess bagi usia remaja. Salah satu awalmengkonsumsi narkoba biasanya dengan perkenalannya dengan rokok. Merokok adalah salah satu hal yangwajar di kalangan remaja dan pemuda. Dari kebiasaan inilah pergaulan terus meningkat, apalagi ketika anak-anak atau pemuda tersebut bergabung kedalam lingkungan orang- orang yang sudah menjadi pecandu narkoba.Awalnya mencoba lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Upaya pencegahan dapat dilalui dengan memberikan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi berupapengarahan, ceramah dan workshop terhadap masyarakat dalam hal ini mitra kelompok majelis taklim danpemuda di desa Massamaturu. Dengan ceramah yang dilakukan diharapkan dapat membuka fikiranmasyarakat ini untuk menjauhi narkoba. Mereka dapat diberi nasehat dari hati ke hati melalui ceramah sesuaidengan karakter kepribadian mereka.

Berdasarkan observasi awal yang kami lakukan diperoleh informasi bahwa ditemukan beberapa anak-anak dan pemuda yang sudah mulai mengkonsumsi rokok baik di lingkungan tempat tinggal, sekolah maupunperkumpulan yang mereka adakan. Keadaan ini cukup mengkhawatirkan orang tua karena perilaku ini dapat

Page 109: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.426-431) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 428

menjadi kebiasaan yang awalnya hanya sekedar mencoba merokok di usia yang masih muda, kekhawatiranmereka juga termasuk masalah narkoba yang mulai masuk di pedesaan, terjerumus kedalam penyalahgunaannarkoba yang dimulai dari keberanian remaja mengkonsumsi rokok di lingkungan tempat tinggal mitramaupun sekolah tentunya mengkhawatirkan orang tua yang tergabung dalam kelompok majelis taklim desaMassamaturu. Hal ini dapat dicegah secara dini dengan dilaksanakannya penyuluhan atau sosialisasi yangberisi bahaya dari penyalahgunaan narkoba, nasehat agama, memberikan tips dan cara menghindarinya sertakegiatan- kegiatan positif yang dapat mereka lakukan baik di lingkungan tempat tinggal, sekolah maupun dilingkungan organisasi yang didirikan oleh pemuda desa Massamaturu.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATKegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam

bentuk memberikan sosialisasi atau penyuluhan berupa demonstrasi dan ceramah kepada mitra kelompokmajelis taklim dan pemuda di desa Massamaturu kabupaten Takalar. Tujuan kegiatan IbM ini agar mitra dapatmengetahui dampak terburuk dari bahaya narkoba. Edukasi yang diberikan agar mitra dalam hal ini kelompokmajelis taklim dapat lebih berhati-hati dan membentengi anak-anak mereka mulai dari lingkup keluarga,demikian pula halnya dengan pemuda di desa Massamaturu diberikan pemahaman bagaimana agar merekatidak mendekati atau sekedar mencoba penggunaan narkoba untuk dapat diterima dalam pergaulan. Generasimuda dengan budaya ingin mencoba dapat terjerumus untuk menggunakan narkoba, dengan kegiatan inidiharapkan pemuda di desa Massamaturu memiliki kesadaran untuk menjauhi dunia narkoba.

Target dan Luaran yang akan dicapai dari rencana kegiatan yaitu mitra akan diberikan pengetahuanmelalui pemberian materi tentang dampak langsung dan tidak langsung narkoba yang disalahgunakan.Dampak tidak langsung antara lain :1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika

tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu

narkoba akan bersikap anti sosial.3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi alias

DO / drop out.5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan

melakukan tindak kriminal.6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang

dilarang oleh ajaran agamanya.7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin.Biasanya setelah

seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka ia baru akan menyesali semuaperbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya.Terlebih jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci- maki dan kutukan akan dilontarkankepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.

Dampak langsung narkoba bagi Jasmani/ Tubuh manusia antara lain :1. Gangguan pada jantung2. Gangguan pada hemoprosik3. Gangguan pada traktur urinarius4. Gangguan pada otak5. Gangguan pada tulang6. Gangguan pada pembuluh darah7. Gangguan pada endorin8. Gangguan pada kulit9. Gangguan pada sistem syaraf10. Gangguan pada paru- paru11. Gangguan pada sistem pencernaan12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis

Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan/ Mental Manusia antara lain :1. Menyebabkan depresi mental.2. Menyebabkan gangguan jiwa berat/ psikotik.

Page 110: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.426-431) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 429

3. Menyebabkan bunuh diri4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan. Efek depresi bisa

ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau kegagalan dalam mencoba berhentimemakai narkoba.

Jenis luaran yang dihasilkan dari program ini adalah mitra dapat memiliki pemahaman danpengetahuan tentang penyalahgunaan narkoba bagi mereka. Dengan pemahaman dan pengetahuanmereka dapat berperilaku jauh lebih positif dan berfikir jernih untuk meraih masa depan sesuai denganapa yang mereka cita-citakan khusunya bagi pemuda desa di Massamaturu.

Metode pelaksanaan program IbM ini digambarkan secara sistematis pada flowmap berikut ini.

Dari flowmap di atas dapat didefinisikan sebagai berikut:1. Melakukan observasi pada kelompok majelis taklim dan Pemuda desa Massamaturu kabupaten

Takalar2. Melakukan kegiatan penyuluhan bahaya narkoba3. Membuat laporan akhir atas pertanggungjawaban program yang dilaksanakan.Pendekatan yang ditawarkan untuk merealisasikan program IbM ini adalah menggunakan model

pemberdayaan mitra dengan langkah-langkah yaitu: (1) tahap persiapan; (2) tahap assesment; (3) tahapperencanaan alternatif program atau kegiatan; (4) tahap formulasi rencana kerja; (5) tahap pelaksanaan(implementasi) program kerja atau kegiatan; (6) tahap evaluasi serta tahap terminasi.

Kegiatan IbM dimulai dengan melakukan pengenalan kepada kepala kepala Desa Massamaturu untukmenjelaskan maksud dan tujuan kegiatan program IbM. Setelah itu melakukan observasi pemahaman danpengetahuan para Mitra terhadap penyalahgunaan narkoba dan dampak yang ditimbulkannya.

Pelaksanaan program IbM ini nantinya berupa penyuluhan untuk memberikan pengetahuan, danpemahaman. Kepada mitra yaitu edukasi bahaya narkoba bagi mitra kelompok majelis taklim desaMassamaturu dan akan diberikan materi dan pengetahuan tentang dampak tidak langsung narkoba yangdialahgunakan, dampak langsung narkoba bagi jasmani/ tubuh manusia, dampak langsung narkoba bagikejiwaan, dampak fisik, dampak mental, dampak emosional dan dampak spiritual

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyuluhan

Kegiatan awal yang dilakukan dalam pelaksanaan IbM dimulai dengan kegiatan observasi, yaitukegiatan mengunjungi mitra di desa Massamaturu. Kegiatan ini bertujuan untuk meminta kesediaan mitrauntuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan narkoba bagi kelompok majelis taklim dan pemuda di desaMassamaturu. Kegiatan observasi yang dilakukan disamping meminta kesediaan mitra, tujuan lainnya adalahuntuk menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan penyuluhan, pada kegiatan ini mitra yang ditemuiadalah aparat desa Massamaturu.Pelaksanaan Aplikasi

Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk penyuluhan dilakukan melalui beberapatahap. Pada tahapan pertama dilakukan kunjuangan ke mitra untuk mengetahui mengetahui kesediaan danwaktu penyelenggaraan yang dapat dihadiri oleh mitra kelompok majelis taklim dan pemuda di desaMassamaturu. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 13 Juni 2019.

Tahap selanjutnya dilakukan tanggal 23 Juni 2019. Tahap ini pelaksanaan kegiatan penyuluhandilakukan bersama dengan kelompok majelis taklim, kelompok pemuda, aparat desa dan beberapa mahasiswaKKN Unhas yang di tempatkan di Desa Massamaturu. Penyuluhan yang diberikan bertujuan untukpengetahuan dan pemahaman tentang bahaya narkoba bagi mitra kelompok majelis taklim dan pemuda di desaMassamaturu.dalam penyuluhan diberikan beberapa materi dan pengetahuan tentang apa yang dimaksudnarkoba, bagaimana jenis-jenis narkoba, bagaimana faktor internal dan eksternal yang mampu mempengaruhi

Observasi PenyuluhanLaporan

Akhir

Page 111: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.426-431) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 430

masyarakat untuk menggunakan atau terjerumus dalam jaringan narkoba, dan berbagai dampak narkoba bagimasyarakat, yaitu dampak tidak langsung narkoba yang disalahgunakan, dampak langsung narkoba bagijasmani/ tubuh manusia, dampak langsung narkoba bagi kejiwaan, dampak fisik, dampak mental, dampakemosional dan dampak spiritual.

Penyuluhan tentang bahaya menggunakan narkoba, dampak tidak langsung dan dampak langsungyang ditimbulkannya baik berupa kesempatan belajar yang hilang, dosa yang didapatkan bagi pemakainya,tidak dipercaya lagi oleh masyarakat sekitarnya, dijebloskan kedalam penjara hingga kematian merupakan halyang sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat dalam hal ini mitra kelompok majelis taklim danpemuda desa Massamaturu.

Pada kegiatan penyuluhan, mitra kelompok majelis taklim dan pemuda, serta aparat desa setempat,selain pemapaman beberapa materi yang dilakukan bersama dengan tim IbM juga dilakukan pemutaran videotentang bahaya narkoba yang secara nyata dapat terjadi di lingkungan manapun termasuk di lingkungan mitra,jika mitra tidak mewaspadai dan tidak memiliki pemahaman tentang narkoba dan dampak penggunaannarkoba. Kegiatan ini diikuti dengan semangat oleh mitra, hal ini terlihat dengan keingintahuan mitra melihatlangsung jenis-jenis narkoba yang dipaparkan dalam slide presentasi, bagi mitra bentuk-bentuk narkoba yangdiperlihatkan merupakan barang baru yang mereka lihat. Selama kegiatan penyuluhan antusiasme mitraterlihat dari berbagai pertanyaan yang mereka ajukan. Di akhir kegiatan diberikan daftar pertanyaan untukmengukur seberapa jauh pengetahuan dan pemahaman mitra setelah mengikuti penyuluhan tentangpentingnya edukasi bahaya narkoba bagi mitra majelis taklim dan pemuda di desa Massamaturu, dandiperoleh hasil 90% mitra telah mengetahui dan memahami dampak langsung dan dampak tidak langsungpenggunaan dan penyalagunaan narkoba. Pada kegiatan ini, mitra diberikan paparan materi untukmemberikan pemahaman, video, dan spanduk kegiatan IbM.

4. KESIMPULANBerdasarkan kegiatan IbM yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penyuluhan narkoba mampumemberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mitra desa Massamaturu tentang pencegahan dan antisipasipenggunaan dan penyebaran narkoba. Berdasarkan hasil kegiatan IbM diharapkan mitra dengan pengetahuandan pemahaman tentang narkoba dapat mencegah penggunaan dan penyebaran narkoba yang tidak menutupkemungkinan dapat masuk dalam lingkungan pedesaan seperti halnya di desa Massamaturu, hal ini perludiantisipasi dengan memberikan pemahaman akan pentingnya bahaya narkoba bagi masyarakat.5. DAFTAR PUSTAKA

Page 112: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.426-431) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 431

Politeknik Negeri Ujungpandang. 2019. Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada masyarakat hibah PNBPKementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2018. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat di Perguruan Tinggi.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang DesaKusmaryani, Rosita Endang. (2009). Mengenal Bahaya Barkoba bagi Remaja. Bandung: PT. RosdakaryaSimangunsong, jimmy. (2015). Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja (Studi Kasus pada BNN Kota

Tanjung Pinang.6. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kami sampaikan pada Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberikanpendanaan sehingga pengabdian kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Begitu pula ucapan terimakasih kami tujukan pada kepala desa Massamataru kabupaten Takalar dan masyarakat yang tergabung dalamkelompok majelis taklim dan kelompok pemuda, yang telah berpartisipasi secara aktif mengikuti kegiatanpengabdian kami. Semoga apa yang telah kami berikan bermanfaat bagi mitra.

Page 113: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.432-435) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 432

PKM KELOMPOK USAHA MIKRO BAWANG GORENG

Pria Gautama1), Ikram1) , Remigius Tandioga1)

1)Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The goal to be achieved from the PKM activities of the Fried Shallot is to provide assistance of a shallot slicingmachine that can be used at large capacities with good quality. The benefits of activities are improve the living standardof micro-fried entrepreneurs by providing equipment and skills abilty to cut the shallots effectively and efficientlywhich will be processed into fried onions. Another goal to be achieved is to create new entrepreneurs and also increasethe income of the entrepreneurs. The method applied in the PKM activities begins with conducting surveys andinterviews to get and understand the main challenges of the partners. Furthermore, helping partners problems consist ofmaking and handing shallots slicing machines. The final stage of PKM activities is to support the success of activities byusing slicing machine equipment, and support partners in developing their businesses.

Keywords: fried shallot, enterpreneur, slicing machine

1. PENDAHULUANProduksi dan konsumsi bawang merah di Indonesia, khususnya di kota Makassar cukup tinggi hal itu

tidak terlepas karena kegunaan utama bawang merah sebagai bahan bumbu dapur dan penyedap berbagaimasakan. Selain itu bawang merah digunakan sebagai obat tradisional, berfungsi untuk memperbaiki danmemudahkan pencernaan. Melihat besarnya nilai kepentingan bawang merah bagi kelangsungan hidupmasyarakat, baik petani sebagai penanam, pengolah, pedagang, maupun pemasarnya maka tentu diperlukansuatu cara penanganan maupun pengolahan pasca panen yang baik dari bawang merah tersebut. Salah satuolahan bawang merah tersebut adalah bawang goreng.

Bawang goreng mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyajian berbagai masakan sepertipada nasi goreng, bakso, sup, dan berbagai masakan lainnya. Hal ini tentu saja mendorong terbentuknyaindustri-industri rumah tangga yang khusus untuk mengolah bawang merah tersebut menjadi bawang goreng.

Salah satu kelompok usaha yang bergerak dalam produksi bawang goreng berada di Jalan BukamataRaya Paccerakkang, Biring Kanaya Kota Makassar. Tempat usaha ini berjarak sekitar 3.8km dari dasar Dayayang merupakan pasar induk di kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Dari segi lokas usaha mitra,letaknya cukup strategis untuk pemasaran karena jarak relatif cukup dekat untuk menyuplai bawang gorengke pasar.

Usaha yang dijalankan kelompok ini sudah berjalan sekitar satu tahun. Bawang merah mentahdiperoleh dengan cara membeli di pasar Gowa yang merupakan pusat produsen bawang merah. Bawangtersebut kemudian diolah melalui beberapa tahapan; yang pertama adalah proses pengupasan kulit ari, yangkedua adalah proses pengirisan, yang ketiga adalah proses penggorengan berikutnya adalah proses penirisandan yang terakhir adalah proses pengepakan sebelum dijual atau disuplai ke pedagang di pasar.

Kelompok usaha di sekiar wilayah Paccerakkang yang khusus mengolah bawang goreng, selama inimasih menggunakan peralatan-perlatan atau mesin-mesin yang beroperasi secara manual. Pengupas kulit arimisalnya masih memakai pisau, pengiris menggunkan manual engkol, peniris menggunkan wadah biasa tanpaada alat sentrifugalnya dan pengepakan produkpun masih membungkus dengan plastik dengan cara manual.Hal yang telah dijelaskan di atas membuat pendapatan mereka belum bisa meningkat atau dengan kata lainbelum bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Kondisi usaha bawang goreng diatas perlu mendapat perhatian dan bantuan. Kebutuhan yang palingutama yang mereka rasakan adalah bagaimana bisa mengiris bawang dengan cepat agar produksi bisameningkat. Solusi yang bisa ditawarkan adalah melalui pengadaan mesin pengiris bawang merah yangmenggunakan motor untuk memudahkan pengirisan bawang, tentunya untuk meningkatkan kapasitas,efisiensi dan efektifitas sebelum diolah menjadi bawang goreng. Dengan pengadaan mesin pengiris bawangmerah diharapkan pendapatan para pengusaha mikro bawang goreng akan lebih meningkat.

1 Korespondensi penulis: Pria Gautama, Telp 082191963252, [email protected]

Page 114: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.432-435) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 433

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Melakukan survey dalam rangka penentuan permasalahan prioritas mitra kemudian mendiskusikannyabersama dengan mitra. Pelaksananaan PKM dimulai dengan pembuatan atau pengadaan mesin pengirisbawang merah, dimana pelaksanaan pembuatan dilaksanakan bersama dengan mitra yang menjadi rekanan,agar mitra memahami metode pembuatannya, sehingga dalam hal pemeliharaan dan perbaikan peralatan dapatdilaksanakan sendiri oleh mitra. Setelah mesin pengiris bawang merah selesai dibuat, dilakukan pelatihanpengoperasian dan penanaman pemahaman standar keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dipatuhidalam mengoperasikan mesin pengiris bawang merah. Setelah pengerjaan mesin selesai, kemudian diserahkankepada mitra agar bisa digunakan

Keberhasilan kegiatan PKM diukur dengan melakukan evaluasi keberhasilan dalam menyelesaikanmasalah pada setiap tahapan kegiatan PKM, tahapan dan parameter evaluasi keberhasilan adalah ketepatanjadwal pelaksanaan kegiatan, kemampuan mesin pengiris bawang merah dalam beroperasi sesuai dengankeinginan mitra. Periode setelah pelaksanaan kegiatan dipantau dengan melihat alat hasil kegiatanPKM yang diberikan terus digunakan untuk melakukan proses produksi, serta memantau seberapabesar keinginan mitra dalam mengembangkan usaha yang dikelolanya.

Mesin yang sudah diujicoba diserahkan ke mitra, dokumentasi penyerahan mesin dapat dilihat padagambar 3.1

3. HASIL DAN PEMBAHASANLuaran yang teah dihasilkan dari penerapan ipteks bagi masyarakat adalah teknologi tepat guna yaitu

mesin pengiris bawang merah. Mesin pengiris bawang merah yang dibuat beroperasi menggunakan motorberpenggerak listrik 220 Volt dengan daya 1 HP. Mesin pengiris bawang merah yang telah dibuat dapat dilihatpada gambar 1.

Gambar 3.1. Penyerahan Mesin Pengiris Bawang Merah

Page 115: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.432-435) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 434

Tabel 3.1. Pengujian Mesin Pengiris Bawang

Adapun spesifikasinya adalah:-Beroperasi menggunakan motor penggerak.-Motor penggerak menggunakan listrik bertegangan 220 volt.-Motor listrik memilik daya 0,5 HP.-Kapasitas produksi adalah 40 – 60 kg/jam.

a. Data hasil pengujian mesin pengiris bawang merah

Dari hasil tabel pengujian mesin pengiris bawang merah dengan menggunakan putaran motor 600rpm dengan kemiringan berarivariasi kami menyimpulkan rata-rata percobaan dengan presentasekeberhasilannya adalah :

Dik X = x 100%

=.

x 100%

= 98 %

Pengujian Berat sebelumdiiris (kg)

Berat setelahDiiris (kg)

Waktupengirisan

(detik)

Berat bahantertinggal

1 1 0.99 65 0,01

2 1 0,97 64 0,03

3 1 0,98 65 0,02

4 1 0,985 63 0,015

Rata-rata 1 0.98 64.25 0.018

Gambar 3.1. Mesin Pengiris Bawang Merah

Page 116: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.432-435) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 435

Tabel 3.2. Hasil pengemasan bawang goreng

Kapasitas produksi alat dalam waktu 1 jam dapat dikonversikan sebagai berikut:

Kapasitas alat = x 60 menit

=,

x 60

= 56, 03 kg/jam

Hasili pengujian diperoleh persentase keberhasilan sebesar 98 %. Alat membutuhkan waktu 1 jam untukmelakukan pengupasan sebanyak 56,03 kg bawang merah

b. Penerapan mesin pengiris bawang merahMesin yang sudah diujicoba diserahkan ke mitra. Pemotongan bawang merah, hasilnya kemudian digorenglalu dikemas. Hasil pengemasan dapat dilihat pada gambar 3.2

4. KESIMPULAN

1. Kegiatan pengabdian ini telah berhasil menghasilkan produk berupa mesin pengiris bawang merah.2. Mesin pengiris bawang merah telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi mitra

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Suga, Kiyokatsu,Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.Jakarta:PradnyaParamita,1991[2] http://bisnis.rakyatku.com/read/45885/2017/04/19/enrekang-catat-produksi-bawang-merah-tertinggi-di-indonesia [Diakses: 25 Juli 2019][3] https://regional.kompas.com/read/2017/10/15/09261051/kabupaten-enrekang-sudah-bisa-ekspor-95-ton-bawang-merah-ke-5-negara [Diakses: 25 Juli 2019]

Page 117: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.436-440) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 436

IbM ENHANCING ABILITIES OF TEACHERS IN ACCOUNTING INFORMATION

TECHNOLOGY AT SMK NEGERI 1 BARRU

Syamsul Bahri1)

1)Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang

SUMMARY

This community service program was carried out to improve the ability of teachers in Accounting InformationTechnology through providing a short training for Accounting Teachers, who assigned teaching AccountingComputer in SMK Negeri 1 Barru. This program provided 3 different stages of training and used 3 differentcomputer aplications, namely Myob version 23, Excel for Accounting, and Zahir Accounting. Grade of skilland knowledge of teachers in teaching accounting and accounting computer, especially of teachers in SMKNegeri 1 Barru, was achieved when they were able to prepare financial statements by using such accountingapplication. Training material was delivered to participants in 3 different method and it was consisted formalmeeting in class in order to deliver knowledge related to using of those computer application and it wascombined with practical activities by providing case study and finally question and answer delivered toparticipants as to whether training material clearly understood and absorpted. In this method participants weregiven a chance to ask questions related to the topic that they do not understand.

Keywords: Computer Accounting, Myob version 23, Excel for Accounting, zahir accounting.

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akuntansi dan penggunaan software Akuntansi adalah kebutuhan mendasar untuk menjalankan segalaaktivitas perusahaan. Dengan akuntansi anda dapat mengukur seluruh aspek perusahaan yang dikelola.Informasi akuntansi sangat berguna bagi aktivitas perusahaan atau manajemen dalam mengambil keputusan,dan demikian pula halnya dengan pihak-pihak luar yang terkait dengan perusahaan. Informasi dari hasilpengelolaan Komputer akuntansi sangat penting artinya untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilankeputusan yang efektif untuk kelangsungan hidup perusahaan (Albertus Ong, 2002).Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan menengah jalur vokasi yang sejalan atau satuvisi dengan sistem pendidikan Politeknik. Para siswa dididik dengan penekanan pada kompetensi danpenguasaan skil sesuai dengan bidang atau jurusan masing-masing. Tujuannya adalah agar diperoleh luaranyang profesional atau siap pakai baik pada perusahaan swasta, maupun pada instansi pemerintah. Walaupunpenempatan mereka sebatas pada level bawah atau sebagai staf administrasi yang memang sudah sesuaidengan kompetensi yang dimilikinya. Bagi yang tidak terserap atau sejak awal ingin melanjutkan pendidikankejenjang yang lebih tinggi agar memperoleh skil yang lebih baik lagi maka Politekniklah tempat yangrelevan untuk melanjutkan pendidikan.Untuk mencapai komptensi yang dimaksud maka setiap jurusan yang ada pada SMK termasuk jurusanakuntansi harus didukung dengan fasilitas yang memadai dan sumber daya manusia yang handal sertadukungan oleh pihak-pihak yang terkait yaitu Kepala Sekolah dan Departemen Pendidikan Nasional. Bentukdukungannya adalah pengadaan sarana dan prasarana melalui departemen pendidikan dan nasional dandukungan dari kepala sekolah dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia baik secara pribadi maupunmelalui kerja sama dengan instansi lain.SMKN 1 Barru adalah sekolah menengah kejuruan mengelola 4 jurusan. Ke-4 jurusan tersebut adalah:Jurusan Teknik Akuntansi, Jurusan Perkantoran, Jurusan Bisnis Manajemen, dan Jurusan Teknik KendaraanRingan.Salah satu jurusan/program yang dikelola adalah Jurusan Akuntansi. Dalam proses belajar mengajar JurusanAkuntansi memiliki tenaga pendidik (guru) yang berlatar belakang ilmu akuntansi sebanyak 9 orang. Ke-9orang tersebut, sebanyak 5 orang PNS guru tetap dan 4 orang sebagai guru honorer. Data lain menyangkutJurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Barru adalah mempunyai satu laboratorium Akuntansi dan 2 laboratoriun

1 Korespondensi penulis: Syamsul Bahri, Telp. 08229073995, [email protected]

Page 118: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.436-440) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 437

komputer akuntansi. Sedangkan Jumlah kelas setiap angkatan sebanyak 3 kelas, jadi total kelas siswa jurusanakuntansi sebanyak 9 kelas.Salah satu kompetensi jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Barru adalah dapat mengoperasikan komputerakuntansi menggunakan Software Myob. Untuk mencapai kompetensi tersebut jurusan akuntansi SMKNegeri 1 Barru didukung oleh fasilitas 2 buah laboratorium komputer akuntansi. Software Myob yangdigunakan selama ini adalah Myob versi 14. Versi ini sudah mulai ditinggalkan karena saat ini muncul Myobversi terbaru yaitu versi 23 dengan tampilan dan fasilitas yang lebih kompleks.Dengan perkembangan Software yang begitu pesat serta kebutuhan pasar yang semakin meningkat, makasebaiknya guru yang mengajarkan Myob beralih menggunakan versi yang terbaru yaitu Myob versi 23 atauberalih menggunakan software akuntansi jenis lain misalnya software Zahir Accounting. Software ZahirAccounting mempunyai kelebihan dibanding dengan software komputer akuntansi yang lain. Software inibelum pernah digunakan di SMK Negeri 1 Barru dan pengajarnya belum memahami software tersebut.Berdasarkan hasil pembicaraan kami dengan salah seorang pengajar komputer akuntansi pada saat mengantarsiswa dari SMK Negeri 1 Barru untuk mengikuti lomba akuntansi yang dilaksanakan oleh HMJ JurusanAkuntansi PNUP, beliau menyampaikan bahwa pada sekolah tersebut bahwa tidak diajarkannya versi 23yang terbaru karena mereka tidak memiliki Softwarenya, kalaupun Softwarenya ada mereka tidak memahamibagaimana cara menginstalnya. Selain itu kemampuan dalam mengopersikan Software tersebut masihterbatas. Bahkan kata mereka, versi yang lama saja belum dikuasai dengan baik apalagi versi yang baru.Kurangnya kemampuan ini berimplikasi pada kemampuan siswa-siswi dari SMKN 1 barru dalammengoperasikan software Myob.Selain dari itu, beliau juga mengharapkan agar software yang menyangkut tentang kompetensi akuntansilainnya dapat diberikan, misalnya Zahir Accounting serta pemahaman dasar-dasar Excel untuk menjadi dasarmempelajari Excell for Accounting.Zahir Accounting adalah sebuah program akuntansi berbahasa Indonesia, yang mudah digunakan, berkualitasdan berdaya guna tinggi, dirancang tepat dengan kebutuhan usaha kecil dan menengah di Indonesia. ZahirAccounting merupakan software terbaik penuh inovasi. Dirancang untuk pengguna yang tidak mengertiakuntansi, karena dalam proses penginputannya sangat mudah digunakan dan desain tampilan program yangmenarik, hanya dengan sekali menginput transaksi semudah kita menginput kwitansi atau nota penjualan,seluruh laporan dan grafik akan terbentuk secara otomatisExcell for Accounting adalah Microsoft Excel yang digunakan dengan memanfaatkan fungsi-fungsi yangtersedia untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi. Ada beberapa permasalahan akuntansi yang dapatdiseslesaikan dengan Excell for Accounting yaitu : bagaimana membuat tabel perkiraan, bagaimana membuatjurnal umum, bagaimana membuat buku besar, bagaimana posting buku besar, bagaimana membuat jurnalpenyusuaian, dan bagaimana membuat neraca saldo, dan lain-lain.Berdasarkan penjelasan di atas sehingga kami bermaksud mengadakan Pelatihan untuk peningkatankemampuan teknologi informasi bidang akuntansi pada Guru Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Barru.Masalah yang dipecahkanBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi beberapapermasalahan yang dialami oleh Guru pengajar Komputer Akuntansi di SMK Negeri 1 Barru sebagai berikut :1. Belum mampu mengoperasikan software Myob versi 19 dengan maksimal dan belum pernah sama sekali

mengoperasikan Myob versi 23;2. Belum terlalu memahami fungsi-fungsi dasar dalam Excel dan belum tahu bentuk aplikasinya dalam

bidang akuntansi dan keuangan;3. Tidak mengerti sama sekali tentang Excel for Accounting, dan tidak tahu fungsi-fungsi apa saja yang

digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah Akuntansi.4. Belum mengenal dan belum pernah mengoperasikan Zahir Accounting

Tujuan

Kegiatan ini ditujukan kepada guru-guru pengajar akuntansi khususnya pengajar komputer akuntansi JurusanAkuntansi SMK Negeri 1 Barru.Target kegiatan ini adalah aspek komputer akuntansi yaitu, komputer akuntansi software Myob versi 23, dankomputer akuntansi Excell for Accounting dan Zahir Accounting. Secara umum target kegiatan ini adalah:1. Mengajarkan software komputer akuntansi menggunakan Myob versi 23 dalam bentuk pelatihan

pengolahan data akuntansi sampai menghasilkan laporan keuangan.

Page 119: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.436-440) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 438

2. Mengajarkan dasar dasar excell dilanjutkan dengan software komputer akuntansi menggunakan Excel foraccounting dalam bentuk pelatihan pengolahan data akuntansi sampai menghasilkan laporan keuangan.

3. Mengajarkan Zahir Accounting dalam bentuk pelatihan pengolahan data akuntansi sampai menghasilkanlaporan keuangan

2. Pelaksanaan Pengabdian pada MasyarakatUntuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru bidang Akuntansi khususnya pengajar KomputerAkuntansi pada guru SMK Negeri 1 Barru sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, maka dilakukanbeberapa metode sebagai berikut :1. Ceramah

a. Menjelaskan sejarah perkembangan software Myob, Excell for Accountign dan software ZahirAccounting sampai pada versi terbaru

b. Menjelaskan fungsi utama dari software Myob, Excell for Accounting dan software Zahir Accounting.c. Menjelaskan perbedaan antara software Myob, Excell for Accounting dan software Zahir Accounting.d. Menjelaskan fungsi-fungi logika yang dalam Excel dan memberikan contoh dalam bentuk aplikasi.e. Menjelaskan fungsi-fungsi Keuangan yang ada dalam Excel dan memberikan contoh dalam bentuk

aplikasi.f. Menjelaskan langkah-langkah setiap materi praktek yang diberikan.

2. Praktek- Memberikan latihan praktek menggunakan Software Myob versi 23 dan Excell for Accounting, dan

Zahir Accounting dengan kasus-kasus yang relevan dengan permasalahan pada perusahaan atau padainstansi pemerintah.

3. Tanya jawab- Tanya jawab dilakukan untuk mengukur sejauh mana penyerapan materi-materi yang diberikan

Prosedur Kerja

Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan selama 3 hari. Proses pelaksanaan kegiatan IbM ini meliputilima tahap utama berikut :1. Survey Lokasi

Survey lokasi dilakukan:a. Untuk melihat dan memastikan bahwa apakah laboratorim yang akan digunakan layak atau tidak.b. Jika komputer yang digunakan layak, kemudian dilakukan install sofware Myob versi 23.c. Melakukan kesepakatan tentang jadwal/hari pelaksanaan, sebisa mungkin tidak mengganggu proses

belajar mengajar kedua bela pihak.d. Memastikan berapa jumlah peserta, karena terkait dengan penggandaan modul pelatihan.

2. Menyusun ModulPada kegiatan ini akan disusun modul sebagai bahan pelatihan yang bersumber dari referensi. Dalam halini, ada 3 jenis modul yang akan disusun, yaitu:a. Modul 1 tentang materi pengolahan data akuntansi menggunakan Myob versi 23.b. Modul 2 tentang materi pengolahan data akuntansi menggunakan Excell for Accounting.c. Modul 3 tentang materi pengolahan data akuntansi menggunakan Zahir Accounting.

3. Mendistribusi ModulSetelah selesai menyusun modul, selanjutnya digandakan kemudian disampaikan kepada kepala sekolahuntuk didistribusikan kepada peserta pelatihan. Hal ini dilakukan satu atau dua minggu sebelumdilaksanakan pelatihan. Adapun maksud kami mendistribusi modul lebih awal agar peserta pelatihanterlebih dahulu mempelajari materi yang akan di ajarkan sehingga pelatihan bisa berjalan lancar. Selainitu peserta pelatihan juga bisa mengidentifikasi hal-hal yang betul-betul belum dipahami, sehingga bisadipertanyakan pada saat pelatihan berlangsung.

4. Melaksanakan PelatihanPelatihan rencana dilaksanakan selama 3 hari. Hari pertama diberikan pelatihan mengolah data akuntansimenggunakan excell for accounting. Adapun pokok-pokok materi yang akan diberikan adalah:memberikan fungsi logika dan fungsi dasar lainnya (fungsi if, fungsi AND, fungsi OR, fungsi Not, fungsistring, fungsi lookup), bagaimana membuat jurnal umum, Buku besar, Trial balance, jurnal penyusuaian,neraca lajur, dan laporan keuangan.

Page 120: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.436-440) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 439

Pada hari kedua diberikan pelatihan mengolah data akuntansi menggunakan software Myob versi 23.Adapun pokok-pokok materi yang akan diberikan adalah: Membuat company file, membuta daftarrekening, membuat linked account, membuat tax codes, membuat buku pembantu, membuat kartupersediaan barang dagang, membuat jurnal, dan membuat laporan keuangan.Pada hari ketiga diberikan pelatihan mengolah data akuntansi menggunakan Zahir Accounting. Adapunpokok-pokok materi yang akan diberikan adalah : Membuat file baru, Pengaturan hirarki akun,Pengaturan akun penting, Pengaturan kode pajak, Kode rekening/akun, Data pemasok/pelanggang, Dataproduk, Saldo awal rekening, Saldo awal piutang/hutang, Saldo awal persediaan, Transaksi kas(Penerimaan kas), Transaksi penjualan & return penjualan, Transaksi pelunasan piutang, Transaksi jurnalumum, dan Pelaporan

5. Melaksanakan Supervisi dan PendampinganKegiatan supervisi dan pendampingan dilaksanakan pada akhir hari ketiga atau hari lain yang telahdisepakati bersama. Tujuan dari pendampingan dalah untuk memberikan pendalaman materi kepadapeserta. Dengan demikian pendampingan ini akan meningkatkan pencapaian target.

3. HASIL DAN PEMBAHASANPelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat dengan judul : IbM PENINGKATAN KEMAMPUANTEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI PADA GURU JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1BARRU dilaksanakan selama 3 hari mulai, tanggal 22 Juli 2019 -30 Agustus 2019 di LaboratoriumKomputer Jurusan Akuntansi SMKN Barru 1.Secara keseluruhan materi pelatihan yang diberikan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Materi Pelatihan dan Hasil Evaluasi sebelum dan Sesudah PelatihanI. Program MyoB

No. MateriPemahaman Materi Pelatihan

Sebelum Sesudah1. Membuat Company File kurang tahu, sudah tahu Sudah tahu2. Menyimpan file pada folder yang diinginkan kurang tahu, sudah tahu Sudah tahu3. Membuat daftar rekening, lingked account kurang tahu, sudah tahu Sudah tahu4. Membuat tax codes, buku pembantu kurang tahu, sudah tahu Sudah tahu5. Membuat kartu persediaan barang dagang kurang tahu, sudah tahu Sudah tahu6. Membuat jurnal, dan Laporan Keuangan kurang tahu, sudah tahu Sudah tahu

II. Program Zahir Accounting

No. MateriPemahaman

Sebelum Sesudah1. Membuat file baru, pengaturan hirarki akun Tidak tahu Sudah tahu2. Pengaturan akun penting, Pengaturan kode pajak Tidak tahu Sudah tahu3. Kode rekening/akun, Data pemasok/pelanggang Tidak tahu Sudah tahu4. Data produk, Saldo awal rekening Tidak tahu Sudah tahu5. Saldo awal piutang/hutang, Saldo awal persediaan Tidak tahu Sudah tahu6. Transaksi penjualan & return penjualan Tidak tahu Sudah tahu7. Transaksi kas (Penerimaan kas) Tidak tahu Sudah tahu8. Transaksi pelunasan piutang, Transaksi jurnal umum Tidak tahu Sudah tahu10. Pelaporan Tidak tahu Sudah tahu

III. Program Excell for Accounting

No. MateriPemahaman

Sebelum Sesudah1. Membuat tabel perkiraan, Membuat Jurnal umum Tidak tahu Sudah tahu2. Membuat buku besar, Posting buku besar Tidak tahu Sudah tahu3. Membuat jurnal penyusuaian, Membuat neraca salso Tidak tahu Sudah tahu

Page 121: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.436-440) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 440

Sebelum pelatihan dimulai, terlebih dahulu kami komunikasikan kepada setiap peserta mengenai tingkatpemahaman materi pelatihan yang akan diberikan, serta dengan membuktikan dengan melihat secara langsungpada saat praktek dimulai sampai selesai. Adapun hasil identifikasi kami mengenai tingkat pemahamansebelum dan sesudah pelatihan adalah seperti pada tabel di atas dengan penjelasan sebagai berikut :

Materi Pelatihan Program Myob versi 23 :Materi pelatihan ini, bukan hal baru bagi para peserta, sebagian mereka sudah mengajarkan materi ini kepadasiswanya. Tetapi masih ada beberapa bagian materi yang belum dipahami dengan baik. Setelah pelatihandilaksanakan pada umumnya peserta sudah mengerti dan sudah dapat mengoperasikan Myob versi 23 denganbaik.Materi Excell for Accounting :Materi pelatihan ini juga merupakan hal baru bagi seluruh peserta, sehingga keseluruhan peserta sebelumpelatihan belum mengerti dan belum pernah mengoperasikan Excell for Accounting. Setelah pelatihandilaksanakan maka seluruh peserta sudah dapat mengerti dan sudah dapat mengoperasikan Excell forAccountingMateri Zahir AccountingMateri pelatihan ini merupakan hal baru bagi seluruh peserta, sehingga keseluruhan peserta sebelum pelatihanbelum mengerti dan belum pernah mengoperasikan Zahir Accounting. Setelah pelatihan dilaksanakan makaseluruh peserta sudah dapat mengerti dan sudah dapat mengoperasikan Zahir Accounting.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan :Dari hasil pengabdian pada masyarakat yang dilakukan pada Guru SMK Negeri 1 Barru dapatdisimpulkan :a. Sebelum pelatihan pada umumnya peserta sudah memahami dasar-dasar program Myob versi 23,

Zahir Accounting dan pada umumnya belum mengerti Excell for Accounting.b. Setelah melaksanakan pengabdian, seluruh peserta pelatihan telah memahami dan dapat

mengoperasikan program Myob versi 23, zahir accounitng dan Excell for Accounting.2. Saran :

a. Kepada pihak Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Barru agar pelatihan seperti ini dilanjutkan kembaliuntuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia Guru SMK Negeri 1 Barru, khususnya paraguru akuntasi serta tetap memperhatikan dan melengkapi fasilitas laboratorium komputer yangdimiliki.

b. Dana pengabdian sebaiknya dimaksimalkan terutama pengabdian yang dilaksanakan dalam jangkawaktu yang lama dan jauh dari Kota Makassar, agar pengabdian bisa berjalan secara optimal.

6. DAFTAR PUSTAKABaridwan, Zaki, 2004, Intermedite Accounting, BPPE, Yogyakarta.Deanta, A., 2007, Seri Penuntun Praktis Myob Accounting, Elex Media Komputindo, JakartaIkatan Akuntansi Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.Himayati, 2007, Belajar Sendiri Zahir Accounting, Elex Media Komputindo, JakartaOng, Albertus, 2002, Menguasai Myob Premier 5, Elex Media Komputindo, Jakarta.Madcoms, 2000, Panduan lengkap Microsoft Excel 2000, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.Pramono, Peni R., 2006, Aplikasi Myob Plus 13 pada Bisnis Manufacturing, Elex Media Komputindo, JakartaSamsul Bahri dkk, 2005, Pelatihan Microsoft Windows dan Microsoft Word pada staf Administrasi Kantor

Kelurahan Sudiang Raya Makassar, Politeknik.Sumarso, 2004, Akuntansi Suatu Pengantar (edisi 5 revisi), Salemba Empat, Jakarta.Warsono, Sony dkk, 2017, Panduan pengembangan Aplikasi Akuntansi berbasis Excel, Abpublisher

Yogyakarta, Yogyakarta.

Page 122: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.441-446) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 441

PKM PEMBUAT KERIPIK SINGKONG KABUPATEN MAROS

Sulaeman1), Fitriaty Pangerang2) , Yunarti3)

1)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The problem of cassava chips seller in Bontoa Maros Village is the low production of cassava chips becausecassava chips are still made using manual tool, the processing time is long, the slices of tubers are still not optimal andmany are broken. In terms of business management they do not have a recording of all business activities in selling chips.The aim of this community service is to improve the economy of cassava chip sellers through the introduction ofautomatic tuber slicing technology in order to help household businesses make cassava chips.The target of this service is the application of appropriate technology for automatic cassava slicing with a productionspeed of ± 30 kg / hour, so that there is an increase in the production and quality of cassava chips, which results in thewelfare of the seller of cassava chips. The method used is participatory demonstration, i.e. the involvement of all thecommunity service partners so that results in optimization and sustainability of community service programs occur.Assistance method for partner selling cassava chips in technology transfer given at the time of service, so that theycan be independent and able to develop their knowledge, in an effort to strengthen the people's economy.

Keywords: Cassava Chips, automatic tuber slicing technology

1. PENDAHULUAN

1.1. Analisis SituasiDesa Bontoa terletak di kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Salah satu komoditas unggulan yang

dikembangkan di Desa ini adalah singkong, yang diolah menjadi keripik. Keripik singkong adalah cemilanyang banyak disukai orang. Besarnya komsumsi masyarakat akan keripik ini, mendorong tumbuhnyawirausaha yang pada umumnya merupakan usaha kecil. Singkong merupakan salah satu jenis umbi-umbianyang mengandung serat dan karbohidrat, dan dapat menghasilkan energi buat tubuh. Singkong dapat diolahmenjadi keripik, sebagai salah satu peningkatan nilai tambah.

Mitra kami adalah UKM penjual keripik singkong desa Bontoa Maros. UKM ini memulai usahanyapada tahun 2016, sebagai upaya menopang pendapatan rumah tangga. Usaha ini dilakukan secarakonvensional dan mandiri. Peralatan yang dipakai dalam pengirisan singkong menjadi keripik hanyabermodalkan pengiris manual, sehingga kualitas keripik ubi yang dihasilkan sangat rendah. Peralatan yangdipakai sangat sederhana menyebabkan banyak irisan yang pecah/rusak, irisan tidak optimal. Kapasitasproduksi kecil, waktu pengerjaan lama, dan hasil irisan antara satu dengan lainnya tidak sama. Jika singkongmasih panjang, proses pengirisan dapat dilakukan dengan mudah, akan tetapi jika sudah pendek (karena sudahdiiris), maka harus ekstra hati-hati supaya tidak membahayakan tangan kita.

Kemampuan produksi keripik singkong mitra kami sangat terbatas. Dalam sehari mereka hanya mampumemproduksi keripik singkong sebanyak 50 bungkus, yang dijual dengan harga Rp. 5000/bungkus. Keripiksingkong ini dititipkan di warung, kantin sekolah dan dijual eceran.

Manajemen usaha tidak ada. Mereka hanya mengira-ngira keuntungan. Tidak ada pencatatan ataurecord, sehingga tidak ada kejelasan keuntungan dan kerugian.

Minimnya sarana dan prasarana dalam pengolahan singkong menjadikan komoditas ini lebih banyakdijual dalam bentuk mentah. Tragisnya justru Indonesia banyak mengimpor singkong dalam bentuk olahanseperti produk makanan yang seharusnya bisa diolah di dalam negeri.

1.2. Permasalahan Mitra1. Mitra kami masih menggunakan alat manual, sehingga kapasitas kecil, waktu pengerjaan lama, dan hasil

irisan antara satu dengan lainnya tidak sama. Irisan tidak optimal, bentuk irisan tidak seragam dan banyakyang pecah/rusak.

2. Pengiris yang dipakai membahayakan tangan pekerja, jika singkong sudah pendek harus ekstra hati-hati,agar tangan tidak teriris.

1 Korespondensi penulis: sulaeman, Telp 081356560079, [email protected]

Page 123: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.441-446) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 442

3. Manajemen pembukuan tidak ada, tidak ada standarisasi terhadap harga jual, sehingga mereka hanyamengira-ngira keuntungan dan kerugian.

4. Kemasan yang dipakai masih menggunakan plastik biasa, sehingga daya estetika kurang yang berujungpada rendahnya harga jual.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Bontoa, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.Pelibatan mitra secara penuh dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan secara lengkap dalam upayapengembangan usahanya. Partisipasi mitra dalam hal ini adalah aktif dan turut serta selama prosesimplementasi teknologi pembuatan keripik singkong. Mereka sebagai mitra akan terjun langsung dan aktifselama program ini dilaksanakan.

Adapun tahapan pelaksanaan program adalah sebagai berikut :1. Sosialisasi dan koordinasi dengan mitra pembuat keripik singkong mengenai usaha di bidang pembuatan

keripik dan langkah yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan, kemudian diskusi dengan membahasmasalah seputar bisnis usaha keripik singkong yang menjanjikan. Dalam sosialisasi juga disampaikanpentingnya proses produksi secara higienis.

2. Pelatihan cara penggunaan mesin pengiris singkong otomatis, sehingga mitra mampu menggunakanperalatan yang diberikan.

3. Pelatihan perawatan dan perbaikan mesin pengiris singkong otomatis. Produk ini mudah berkarat, makadibutuhkan teknik khusus untuk dapat merawat mesin tersebut.

4. Pemberian pengetahuan mengenai cara melakukan pembukuan dan pemasaran dari hasil olahan keripiksingkong yang dihasilkan oleh mitra tersebut.

5. Memonitoring dan mengevaluasi tingkat keberhasilan dari usaha mitra dengan penerapan teknologi tepatguna yang diberikan.

3. HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Desa Bontoa, kecamatan Mandai, Kabupaten

Maros. Mitra kami adalah pembuat dan penjual keripik singkong yang berperan aktif dalam kegiatanpengabdian masyarakat ini. Adapun kegiatan dalam pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut :

I). Instalasi dan Pembuatan Mesin Pengiris SingkongPembuatan Mesin Pengiris Singkong ini mulai dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2019.

Gambar 1. berikut memperlihatkan proses pembuatan mesin pengiris singkong, mulai proses pemotongan besiyang digunakan sampai terbentuk rangka mesin pengiris singkong.

(a). (b).

Page 124: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.441-446) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 443

(c). (d).Gambar 1. Proses Pembuatan Mesin Pengiris Singkonga. Pemotongan besi b. Pengelasanc. Perakitan d. Rangka mesin pemotong singkong

Gambar hasil pembuatan mesin pengiris singkong dapat dilihat pada gambar berikut ini :

(a). (b).

(c). (d).Gambar 2. Hasil Pembuatan Mesin Pengiris Singkong

a. Tampak depan b. Tampak belakangc. Tampak samping d. Tampak atas

Page 125: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.441-446) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 444

Adapun bagian mekanik mesin pengiris singkong adalah sebagai berikut :a. Rangka mesin pengiris singkong berukuran : panjang 50 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 70 cm.b. 4 alur pisau pemotong, dengan jari-jari : 12 cm.c. Roda pemutar pisau pemotong berukuran : 3 cm yang terhubung langsung ke motor dan berukuran 9

cm yang terhubung ke pisau pemotongnya.d. Motor AC yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

Type motor : YC7112, Daya : ¼ HP, Tegangan : 220 V, 50 Hz, 2 AmpereKecepatan putar : 2800 rpm.

II. Pelatihan Cara Penggunaan dan Pemeliharaan Mesin Pengiris SingkongSetelah mesin pengiris singkong telah dibuat maka tim pengabdian masyarakat menuju lokasi

pengabdian di Desa Bontoa, Kabupaten Maros untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Adapunkegiatan pengadian ini berupa pemberian pengetahuan mengenai cara penggunaan mesin pengiris singkongyang telah dibuat dan cara pemeliharaan bagian-bagian mesin tersebut agar tidak cepat mengalami kerusakan.

(a). (b).

(c). (d).Gambar 3. Pelatihan cara penggunaan dan pemeliharaan mesin pengiris Singkong

III. Pemberian Pengetahuan tentang Pembukuan dan Pemasaran Keripik SingkongPada kegiatan pengabdian masyarakat ini, mitra juga diberikan penjelasan mengenai cara melakukan

pembukuan dan pemasaran untuk usaha keripik mereka, mengenalkan kepada penjual teknik pembukuansederhana, misalnya penjual keripik mencatat segala aktivitas pengeluaran dan pendapatan pada usahanyaseperti biaya pengadaan umbi-umbian, demikian juga penjual mencatat secara pasti jumlah keripiknya, jenisdan rasa keripik yang dihasilkan. Perubahan aset yang dimiliki oleh mitra juga harus dicatat secara teratur.Mitra kami juga dianjurkan untuk mencatat semua penerimaan yang diperoleh, seperti dari penjualan keripikdan penerimaan lainnya seperti pembelian atau pengadaan singkong dan sebagainya.

Pada kegiatan pengabdian ini, Penjual diharapkan dapat menghitung laba dari bulan ke bulan atautahunan. Hasil pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari usaha penjualan ini dapat menjadi bahan evaluasiusaha di akhir periode. Akhir periode pelaporan yang lazim adalah akhir bulan dan akhir tahun sehingga mitra

Page 126: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.441-446) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 445

diharapkan dapat memiliki laporan bulanan dan laporan tahunan. Penerimaan dan pengeluaran ini dapatdibandingkan sehingga dapat menggambarkan biaya/pembelanjaan rutin dan pengadaan bahan danpenerimaan dari penjualan. Perbandingan pengeluaran dan penerimaan itu nantinya akan dapat memberikankesimpulan apakah usaha penjualan keripik mereka menguntungkan, kapan modal awal seperti investasipengadaan peralatan dan bahan pembuatan keripik akan kembali.

Selain pemberian pengetahuan mengenai cara melakukan pembukuan usaha keripik singkong jugadiberikan pengetahuan tentang cara pemasaran yang bukan hanya di sekitar tempat usaha, kantin, atau di toko-toko, tetapi juga bisa melalui media sosial seperti Whats App, facebook, dan youtube.

Gambar 4. Pemberian pengetahuan mengenai cara melakukanpembukuan dan pemasaran keripik singkong.

Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat dapat dibuat tabel hasil perbandingan sebelum dan setelahkegiatan pengabdian masyarakat sebagai berikut :

Tabel 1. Tabel hasil perbandingan kegiatan Pengabdian Masyarakat

No Spesifikasi Sebelum Pengabdian Setelah Pengabdian

1 Pengiris Singkong Pisau (manual) Mesin pengirissingkong

2 Produktivitas 50 bungkus / hari 100-300 bungkus/hari3 Kemasan plastik Plastik biasa Plastik dengan kualitas

lebih baik & bermerek4 Pemasaran Di warung, kantin

sekolah, dijual eceran.Sudah di jual di toko-toko dan dapat melaluimedia sosial yang ada.

5 Kemasan Plastik biasa Plastik dengan kualitaslebih baik & bermerek

6 Manajemen Pembukuan Belum teratur Sudah tertata denganbaik

Setelah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini, beberapa hal yang telah dihasilkan sepertiterlihat pada tabel 1. Pengiris singkong yang selama ini menggunakan alat manual, papan tatakan yangdilengkapi dengan pisau, telah diganti dengan mesin pengiris singkong yang digerakkan oleh motor dengankecepatan putar 2800 rpm, sehingga produktivitas keripik singkong yang dihasilkan tentunya lebih meningkat.Pemasaran keripik singkong yang awalnya hanya dijual di warung sendiri atau dikantin sekolah, sudah mulaidijual di toko-toko dan mulai dipasarkan lewat media sosial, seperti Whats App. Kemasan produk juga sudahmenggunakan plastik yang berkualitas lebih baik dari sebelumnya dan sudah bermerek. Pengelolaan keuanganyang awalnya hanya mengira-ngira keuntungan dan kerugian sudah mulai beralih ke manajemen pembukuanyang mulai tertata dengan baik.

Page 127: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.441-446) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 446

4. KESIMPULAN1) Kegiatan pengabdian yang dilakukan untuk kelompok pembuat kripik ini mendapat respon positif dan

mitra telah mendapatkan pengetahuan dalam pembuatan kripik menggunakan mesin pengiris singkong,sehingga kapasitas produksinya bisa lebih optimal.

2) Mitra telah mendapat pengetahuan tentang manajemen pembukuan yang baik.3) Mitra telah mendapatkan pengetahuan tentang cara pemasaran agar mendapat pangsa pasar yang lebih

luas.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Gasni D. “Karakteristik mesin pemotong ubi talas dengan mekanisme engkol peluncur”. Jurnal Teknika2(27) : 62 – 68, 2007.

[2] Koswara, Sutrisno. “Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian Bagian 1: Pengolahan Umbi Talas”. Bogor:Southeast Asian Food And Agricultural Science And Technology (SEAFAST), 2013.

[3] Sholeh M., Pratama G.H., Pratama H.Y., dan Apair R.Y.,“Rancang Bangun Prototype Pengiris Umbi”,

2012.[4] Novia,” cara mudah membuat laporan keuangan sederhana bagi ukm ”, 25 Maret 2018,

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-mudah-membuat-laporan-keuangan-sederhana-bagi-ukm/[Diakses tanggal 10 Oktober 2019]

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami tujukan kepada Dirjen DRPM Kemenristekdikti atas

dukungan dana rutin Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2019. Ucapan terima kasih juga kamihaturkan kepada Direktur dan Ketua UPPM Politeknik Negeri Ujung Pandang beserta staf atas dukungannyaselama pelaksanaan kegiatan berlangsung.

Page 128: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.447-450) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 447

IbM DESA MASSAMATURU KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA

( PELATIHAN ESTIMASI BIAYA)

Irka Tangke Datu1), Khairil2), Adiwijaya3), Ashari Ibrahim4)

1),2),3),)4,)Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Massamaturu Village is a village in North Polongbangkeng District, Takalar Regency, South Sulawesi Province.Lack of knowledge of village officials in budgeting for infrastructure works such as village roads is a problem in thisvillage. The main target in community service activities (IbM) is to increase the understanding and ability of partners interms of preparing a working budget. Method of activity undertaken is Cost Estimation Training to partners in the formof a simple and easy to understand cost estimation. The application of science and technology to the Cost Estimationtraining activity is practical knowledge about working drawings, volume calculation, unit price analysis and calculationof the budget plan. At the end of this activity can be seen the impact that is very beneficial for village officials. They havebeen able to calculate the budget plan for paving block works and drainage works.Keywords: Massamaturu Village, Training, Cost Estimation

1. PENDAHULUANDesa Massamaturu adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten

Takalar Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan desa hasil pemekaran dengan Desa Pa’rappunganta

Kecamatan Polongbangkeng Utara pada tahun 1987 [1].Permasalahan kurangnya pengetahuan aparat desa dalam pembuatan anggaran biaya terutama untuk

pekerjaan infrastruktur seperti jalan desa sehungga kurang maksimal keterlibatan dalam mewujudkan ProgramPembangunan Desa Massamaturu Kecamatan Polongbangkeng Utara yang telah dirumuskan secarakomprehensif dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan dan dinamika pembangunan menurut acuan yangtelah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah yang mengkaitkan pada Misi pembangunan desa yang akandilaksanakan selama kurun waktu 2016-2022 [1].

Hasil kunjungan lapangan dan pertemuan Tim pengabdian masyarakat dengan Kepala DesaMassamaturu Kecamatan Polongbangkeng Utara memberi masukan agar implementasi Ipteks bagi masyarakat(IbM) Politeknik Negeri Ujung Pandang tahun 2019 untuk jurusan Teknik Sipil diprioritaskan pada PelatihanEstimasi Biaya bagi aparat desa di Desa Massamaturu Kecamatan Polongbangkeng Utara.

Target Utama dalam kegiatam Pengabdian Pada Masyarakat pelatihan estimasi biaya adalahmeningkatkan pemahaman dan kemampuan mitra dalam hal menyusun anggaran biaya suatu pekerjaan,sehingga menunjang mewujudkan Program Pembangunan Desa Massamaturu Kecamatan PolongbangkengUtara terutama dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk ragam pembangunan, pemanfaatan danpemeliharan infrastruktur dan lingkungan desa.

2. METODE PENELITIAN / PELAKSANAAN PENGABDIAN

Metode pelasanaan Kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah untuk mengtasi permasalahan yangdihadapi oleh mitra dan telah disepakati bersama dengan Tim Ipteks bagi masyarakat (IbM) Politeknik NegeriUjung Pandang tahun 2019 sebagai berikut :Pelatihan Estimasi Biaya kepada aparat desa Massamaturu Kecamatan Polongbangkeng Utara danmengundang desa tetangga jika memungkinkan.

Pelatihan Estimasi Biaya yang akan diberikan kepada mitra adalah cara perhitungan sederhana danmudah dimengerti sesuai dengan target. Adapun tahapannya sebagai berikut :1. Menjelaskan cara-cara membaca gambar yang difokuskan pada gambar sederhana bangunan

infrastruktur seperti jalan dan drainase.2. Menjelaskan uraian pekerjaan dan cara menghitung volume pekerjaan berdasarkan gambar kerja [2].

3. Menjelaskan Rencana Anggaran Biaya meliputi harga bahan dan upah pekerja, analisa harga satuandan penyusunsn anggaran biaya, berdasarkan referensi [2] sampai [7].

1 Korespondensi penulis: Irka Tangke Datu, Telp 081355840462, [email protected]

Page 129: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.447-450) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 448

4. Praktek menyusun anggaran biaya sederhana dengan mengambil contoh pembangunan jalan pavingblock atau drainase .

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Realisasi kegiatan Ipteks bagi masyarakat berupa pelatihan Estimasi Biaya yang bertujuan agar mitradapat menghitung volume pekerjaan dengan membaca gambar kerja, dapat membuat analisa harga satuanberdasarkan harga upah dan bahan didaerahnya dan dapat menghitung anggaran biaya pekerjaan drainase danpaving block.

Dalam pelaksanaan pelatihan tersebut, mitra sangat antusias dalam menerima materi yang dibawakankarena sesuai keadaan yang mereka temukan dilapangan. Peserta pelatihan berbagi pengalaman yang dialamiselama dilapangan dan pemateri memberikan masukan/ solusi terhadap masalah yang dihadapi di lapangan.Adapun Pelaksanaan pelatihan Estimasi Biaya ditujukan pada gambar 1 sampai gambar 5

Gambar 1 Presetasi Pemateri Estimasi Biaya

Gambar 2 Suasana Pelatihan Estimasi Biaya

Page 130: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.447-450) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 449

Gambar 3 Suasana praktek menghitung anggaran biaya

eGambar 4 Diskusi Tanya Jawab

Gambar 5 Foto bersama mitra

Hasil kegiatan Ipteks bagi masyarakat akan member dampak yang sangat bermanfaat bagi mitra, hasilpenerapan ipteks berupa pelatihan Estimasi Biaya ini memberikan tambahan pengetahuan kepada mitra dalamhal pengetahuan praktis tentang gambar, perhitungan volume, Analisa harga satuan pekerjaan dan Perhitunganrencana anggaran biaya untuk pekerjaan jalan paving block dan pekerjaan drainase.

Page 131: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.447-450) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 450

4. KESIMPULAN

Dari hasi kegiatan ipteks bagi masyarakat desa Massamaturu Kecamatan Polongbangkeng UtaraTakalar berupa Pelatihan Estimasi Biaya dapat disimpulkan :Tim Pengabdian kepada masyarakat telah melaksanakan Pelatihan Estimasi Biaya dengan peserta aparat desaMassamaturu Kecamatan Polongbangkeng Utara Takalar dengan materi difokuskan pada pekerjaan jalanpaving block dan pekerjaan drainase sangat bermanfaat bagi mitra, karena peran narasumber yang memberkanmateri sesuai keahliannya dan dalam pelatihan dilakukan praktek langsung menghitung anggaran biayapekerjaan jalan paving block dan pekerjaan drainase sehingga materi yang diberikan dapat dipahami denganbaik dan mudah diaplikasikan dilapangan

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Permusyawaratan Desa Massamaturu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Desa Massamaturu Tahun 2016-2022, Kabupaten Takalar, 2016.

2. Jabair dan Abdul Fattah, Estimasi Biaya.Politeknik : Makassar, 20093. Muko-muko, Ir, Dasar penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Nova :Bandung,19984. Soedradjat, Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Nova : Bandung, 19945. Soedradjat. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan Lanjutan. Nova : Bandung, 19946. SNI, Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan, 20137. Zainal A. Z. , Menghitung Anggaran Biaya Bangunan. Nova : Bandung,1994

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan terhadap terselenggaranya kegiatan pengabdian inikepada:1. Politeknik Negeri Ujung Pandang2. UPPM Politeknik Negeri Ujung Pandang3. Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang

Page 132: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.451-457) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 451

PKM PEMANFAATAN TERAS RUMAH WARGA SEBAGAI “BALLA CARADDE” DI

DUSUN BIRING BONTO DESA PALLANTIKANG KABUPATEN GOWA

Nurbaeti1, Amri Khalik1, Barlian Hasan1

1Dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

Target luaran kegiatan pengabdian PKM ini di desa Pallantikang dusun Biring Bonto Kecamatan Pattallassangkabupaten Gowa. Para ibu rumah tangga telah memiliki kesadaran dan kecintaan pada buku sehingga kemampuan

mengedukasi anak semakin berkualitas, mampu membaca alquran bagi ibu minimal huruf hijaiyah, mampu memanaj

dan menata buku dengan baik, menghasilkan artikel ilmiah. Adapun mitra Ibu Rumah Tangga terdiri dari 5 orang yangmahir baca alquran dan 10 orang yang melek baca alquran di Dusun Biring Bonto sudah mampu mengenali danmelafadzkan huruf hijaiyah.

Kata Kunci:Ibu Rumah Tangga, Balla Caradde, Taman Baca

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Desa Pallantikang merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang ada di kecamatan Pattallassangyang memiliki ladang seluas 133 ha. Jumlah penduduk laki-laki kurang dibandingkan perempuan dikecamatan Pattallassang yakni sebesar 11.699 jiwa laki-laki dan 11.759 jiwa perempuan (BPS Kab. Gowa,2014) Dari populasi ini sekitar 99,00 persen beragama Islam.

Bila dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat Gowa yang ditamatkan, baik laki-laki maupunperempuan memiliki pendidikan yang ditamatkan hanya pada jenjang sekolah dasar, yaitu 25,0 persenpenduduk laki-laki dan 24, 55 persen penduduk perempuan. Untuk jenjang pendidikan perguruan tinggi baikDiploma III/Sarjana Muda, maupun Diploma IV/S1/S2/S3/ hanya berkisar antara 0,58 persen sampai 4,78persen. (Statistik Daerah Kabupaten Gowa tahun 2015).

Keluarga yang berkualitas sangat sulit diraih terkhusus di desa Pallantikang karena di antara dari 8desa se kecamatan Pattallassang rata-rata tingkat pendidikan bagi warga berkategori sangat rendah. Sehinggadiperlukan penanganan khusus dalam menggerakkan masyarakat dalam menaikkan derajat pendidikannya.

Merubah mindset para ibu tentu diperlukan kesadaran keinginan menambah pengetahuan walaupunsecara nonformal misalnya dengan budaya baca. Majunya peradaban suatu bangsa berjalan seiring denganmajunya teknologi dan pengetahuan yang dimiliki bangsa tersebut. Membaca adalah suatu kebudayaan yangdibutuhkan oleh bangsa-bangsa maju tersebut. Menurut Anna Yulia (2005: 2), Pada umumnya masyarakatnegara maju suka membaca karena budaya membaca sudah ditanamkan sejak kecil.

Sementara fakta terkait dengan rendahnya minat baca di Indonesia ialah United Nations Development

Program (UNDP) pada tahun 2014 melaporkan bahwa Human Development Index (HDI) Indonesia beradapada peringkat 108 dari 187 negara. Hal tersebut menunjukan kualitas sumber daya manusia Indonesia beradadi tingkat menengah. Sebagian besar masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat di desa Jenemadinginkecamatan Pattallassang kabupaten Gowa menggunakan waktu luangnya untuk menonton televisi dibandinguntuk membaca. Data statistik menunjukkan bahwa jumlah waktu yang dipakai oleh anak-anak Indonesiamenonton televisi adalah 300 menit/hari. Bandingkan dengan anak-anak di Australia 150 menit/hari, Amerika100 menit/hari, dan Kanada 60 menit/hari. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa masyarakat Indonesia padaumumnya lebih menyukai menonton dibanding membaca.

Sebagai alternatif untuk menepis kekhawatiran para pendidik dan orangtua untuk meningkatkan minatdan kebiasaan membaca yang akan merubah pola berpikir masyarakat dan menambah wawasan. Makadiperlukannya dorongan kepada masyarakat yaitu pembinaan minat baca. Salah satu sarana yang disiapkanuntuk mewadahi peserta didik meningkatkan minat baca adalah dibentuk taman bacaan dengan memanfaatkanteras yang tidak produktif. Taman bacaan adalah tempat yang sengaja dibuat pemerintah, perorangan, atauswakelola dan swadaya masyarakat untuk menyediakan bahan bacaan dan menumbuhkan minat baca ibu dan

1 Korespondensi penulis: Nurbaeti, Telp.08124289455, [email protected]

Page 133: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.451-457) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 452

anak yang berkunjung ada di sekitar taman bacaan. Akibat persoalan rendahnya pengetahuan ibu rumahtangga juga berdampak kurangnya kesadaran Ibu dalam Pendidikan anaknya pun sangat rendah.

Kalimat Perintah membaca merupakan kalimatillah, ucapan Allah yang utama yang diturunkansebagai wahyu pertama kepada nabi Muhammad saw., melalui malaikat Jibril as., kepada umat manusia.Hikmah membaca sebagai perintah dari Allah swt., kepada umat manusia, karena membaca merupakan jalanpembuka pintu perubahan peradaban manusia dan akan mampu menghantarkan manusia kepada derajatkemanusiaan yang sempurna. Dan yang membacanya akan bernilai pahala di sisi Allah swt. Perintah ini jelastermaktub dalam firman Allah swt QS al- ‘Alaq/ 96: 1-5:

أ ق ٱ ب ك م س ٱ ب ر ل ذ يٱ ر ل ق ل ق ١ خ لإ ٱ خ ن ن نس أ ق ٱ٢ ع ل ق م ب ك ر ر و لأ ٱ م ك ل ذ يٱ٣ ر لإ ٱ ع ل م ٤ ق ل م ل ٱ ب ع ل م ا ن نس ٥ ل م ی ع ل م م Terjemahnya:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan

manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar

(manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”Q.S al-‘Alaq/

96: 1-5. (Kementerian Agama; 2015;473)

Ayat di atas menjelaskan bahasa baca tulis merupakan kunci untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.Selain itu dapat pula difahami bahwa Allah swt., telah memberikan pesan kepada umat manusia pada umunyadan umat muslim pada khususnya untuk mengawali proses menuntut ilmu dan proses pendidikan dengan jalanbaca dan tulis. Dan menjadi bukti bahwa umat manusia diperintahkan membaca yang ditulis berulang-ulang,pengulangan kata ini mengandung arti yang lebih luas dari membaca yakni belajar apa saja yang tidakdiketahui.

Munculnya beberapa permasalahan tersebut di atas disebabkan karena kurang teredukasinyamasyarakat secara optimal. Oleh karena itu, maka Pengabdian masyarakat ini sangat urgen untuk dilaksanakansebagai upaya dalam proses pemberdayaan pendidikan pada ibu yang berada di dusun Biring Bonto desaPallantikang. Salah satu solusinya adalah dengan adanya model pengembangan pembinaan pendidikan danketerampilan terpadu sebagai upaya mengubah perilaku masyarakat terkhusus kepada ibu rumah tangga.

Merubah mindset ibu rumah tangga dari kumpul yang tidak bermanfaat tentunya bukanlah hal mudah,oleh karena itu diperlukan adanya wadah yang positif bagi ibu-ibu untuk menyalurkan aspirasinya. Termasukmemanfaatkan teras rumah sebagai taman baca “Balla Caradde”.

Adapun yang menjadi mitra dalam pengabdian kepada masyarakat yakni terdiri dari 5 orang yangsudah bisa baca tulis dan 10 orang yang melek baca alquran di Desa Pallantikang kecamatan PattallassangKabupaten Gowa. Berdasarkan observasi awal terhadap mitra pengabdian masyarakat, Persoalan eksistingsecara menyeluruh bagi ibu rumah tangga di wilayah mitra ini adalah:• Masih terdapat warga ibu rumah tangga yang melek baca Alquran• Kurangnya motivasi dan minat baca masyarakat dalam menambah pengetahuan bagi ibu sebagai bekal

di dalam mendidik anak.• Kurangnya kesadaran Ibu dalam mengikuti program pengajian: rendahnya pendidikan ibu berdampak

kurang responnya terhadap pelaksanaan aktifitas yang diselenggarakan oleh majelis taklimGambar 1. Kondisi Teras Rumah yang tidak Produktif di dusun Biring Bonto desa Pallantikang

Kabupaten Gowa

Page 134: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.451-457) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 453

METODE PELAKSANAANBerdasarkan masalah prioritas yang teridentifikasi dari serangkaian masalah yang dihadapi oleh kedua

mitra dalam aspek aspek pembinaan kemampuan ibu rumahtangga yakni pengadaan taman baca,

Pembinaan Kemandirian berupa pemberian pelatihan baca alquran, Pelatihan Manajemen administrasi.Maka solusi yang ditawarkan keseluruhan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan bagi kader dan ibu yang memiliki anak melalui pendekatan:(1) Pendekatan persuasif; (2) Partisipasi aktif; (3) Melakukan Fokus Group Discussion (FGD); (4)

Pelatihan Parenting; (5) Pendampingan dan Evaluasi.Ilmu pengetahuan dan teknologi yang diintroduksi adalah teknologi dan pengetahuan yang mudah dan

dapat diterapkan (proven technology), melalui metode pelatihan/praktek langsung untuk menjadi contoh dandilaksanakan oleh ibu, penyediaan model teknologi tepat guna, pendampingan kader dan ibu dengan metodepencerahan qalbu. Dalam pelaksanaan akan dibuatkan semacam majalah dinding yang akan dibantu oleh ibu-ibu Majelis taklim.

Dalam setiap kegiatan, partisipasi aktif mitra akan ditunjukkan dalam bentuk dukungan motivasi

bagi anggota, partisipasi langsung, penyediaan waktu, tempat (lokasi mitra) dan bahan praktek/pelatihan

yang diperlukan sehingga terlaksananya kegiatan pelatihan dan demo sesuai dengan jadwal yang

disepakati bersama demi menjamin keberhasilan kegiatan ini.Metode Pendekatan Penyuluhan, Pelatihan dan Praktek serta Pendampingan dilakukan dengan

langkah sebagai berikut:• Penyuluhan Partisipatif yaitu melakukan kegiatan pembelajaran tentang hal yang menjadi masalah

pokok bagi ibu rumah tangga. Metode ini berbentuk pertemuan dengan pencerahan qalbu.• Partisipasi aktif selama kegiatan berlangsung, dalam hal ini sebagai mitra mereka memiliki motivasi

yang tinggi dan terlibat langsung dalam semua kegiatan serta aktif dalam menyusun jadwal yang akandisepakati, antusias kehadiran ibu-ibu dalam kegiatan di Rumah Caradde

• Fokus Group Discussion (FGD) yaitu metode dialog aktif dalam kelompok-kelompok kecil antara kaderdan warga masyarakat untuk menginvestigasi permasalahan lokal lain yang mungkin timbul atau belumtergali secara keseluruhan menyangkut aspek utama yaitu pengolahan minuman sehat untukmeningkatkan kemandirian kader dan ibu.

• Pelatihan Parenting. Kegiatan ini meliputi metode demonstrasi dan kegiatan praktek pada ibu. Padakegiatan demonstrasi, tim pelaksana akan mengundang beberapa ahli (pakar) terkait untuk memberikanpengetahuan tentang hal-hal yang spesifik seperti ilmu parenting dalam rangka membangun kesadaranbagi masyarakat. Hal teknis lain diperagakan dan dilakukan oleh pengusul sesuai bidang keahlian.

• Pendampingan dan evaluasi setiap hari selama 2 bulan dilakukan dengan pendekatan kelembagaan yaituproses pendampingan yang terus-menerus selama kegiatan berlangsung. Pelaksanaan pendampingan ini

Page 135: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.451-457) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 454

difokuskan pada bimbingan dan pendampingan bagi warga masyarakat. dalam hal penerapan ilmu danbaca alquran, pembinaan skill serta pelaksanaan manajemen administrasi.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Pada Tahapan ini dilaksanakan pembinaan keagamaan bagi ibu-ibu rumah tangga berupa praktikumkeprotokoleran, solat dan tartil bacaan alquran serta manajemen pembukuan/administrasi taman baca “Balla

Caradde”. Perlu di fahami bahwa ibu rumah tangga sebagai madarastu ula’ perlu di edukasi dan dicerdaskankarena di tangan merekalah generasi berkualitas akan lahir demi bangsa dan negara kedepannya. Adapunrincian kegiatan berikut ini:

I. a. Pengajian IIbu rumah tangga sebagai madrasatul ula’ memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak.

Oleh karena itu perlu dibekali ilmu pengetahuan dalam rangka memperluas wawasan ibu rumah tangga untukmendidik anaknya. Pertemuan awal dimaksudkan sebagai proses pemberian kesadaran awal bagi ibu rumahtangga. Beberapa kegiatan Pengajian I yang dilaksanakan meliputi meliputi ceramah. Kegiatan ini di bagiatas 4 kali pengajian/halaqah yakni Pengajian I merupakan pelatihan yang bersifat teoritis yakni memberikandasar-dasar agama, memberikan motivasi dan menggugah perasaan ibu rumah tangga melalui ceramah untukmemberikan bantuan dan arahan yang membentuk, memelihara anak didiknya Ketua Tim PKM. Hal inidimaksudkan agar ibu rumah tangga dapat memahami dan mengamalkan dasar-dasar agama Islam terkaitpentingnya menuntut ilmu serta mengamalkannya.

b. Pengajan II merupakan pengajian lanjutan berupa Materi Parenting dan kesejahteraan keluargadengan menghadirkan seorang ahly Hypnoterapis Islam DR. Meisil Wulur, M. Sos.I., C.HT membahastentang pentingnya kiat-kiat mendidik anak secara Islami, serta pentingnya memiliki skill bagi seorangibu dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Pencerahan Qalbu I (Fadhilah Menuntu Ilmu /Membaca)

Page 136: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.451-457) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 455

c. Halaqah IMateri yang disampaikan kepada ibu rumah tangga yaitu dasar-dasar baca alquran berupa

memperbaiki makharaijul Huruf materi ini sangat penting mengingat dari 15 orang terdapat 10 orang yangbelum lancar mengaji, bahkan buta dengan huruf hijaiyah. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secaraklassikal secara bersama-sama guru membacakan kemudian diikuti oleh para ibu. Selain itu, pembimbinganmelalui tutor sebaya, 5 orang telah lancar mengaji dari 15 ibu rumah tangga secara bergantian mengajarkankepada ibu lainnya. Dampak yang ditimbulkan sangat efektif karena ibu yang mengajarkan semakin lancar.

d. Halaqah IIMateri yang disampaikan kepada ibu rumah tangga yaitu dasar-dasar baca alquran berupa

memperbaiki bacaan sholat materi ini sangat penting mengingat sebagian besar belum lancar dalam membacabacaan sholat, ruku yang belum sempurna. 7 orang dari 15 belum mampu membedakan duduk tasyahud awaldan tasyahud akhir.

II. Pengadaan sarana dan prasaranaMengingat pendanaan sangat minim, sehingga Ketua Tim pengabdian masyarakat berinisiatif

mengadakan jerigen minyak kelapa (5 liter) dimanfaatkan sebagi rak buku; hal ini mengajarkan kepada ibu-ibu untuk cinta lingkungan yang ramah lingkungan.

Page 137: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.451-457) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 456

Pengolahan Bahan Bekas (Jerigen Minyak Kelapa

Sebagai Tempat Buku

III. Pelatihan Tertib Administrasi

Pada kegiatan ini ibu rumah tangga diberikan arahan terkait dengan tertib administrasi berupapengaturan buku-buku, pengaturan tema kajian keagamaan, penyusunan jadwal pemateri/pendakwah sertapengaturan dan pencatatan donator yang memberikan sumbangan buku.

PENATAAN RAK dan BUKU

Page 138: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.451-457) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 457

Pemanfaatan Teras Sebagai Ajang Membaca

SIMPULAN DAN SARAN

a. Simpulan

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulanbahwa kegiatan telah berjalan dengan baik sesuai tahapan yang telah ditentukan bersama. Kegiatan ProgramKemitraan Masyarakat pada ibu rumah tangga di desa Pallantikang kecamatan Pattallassang kab. Gowa, telahberjalan 100 % meliputi pengajian dan halaqah, sedangkan pendampingan dengan melibatkan majlis taklimdan remaja masjid terus dilakukan dan berjalan hingga dianggap ibu rumah tangga sudah mandiri. Simpulandari kegiatan pengabdian ini kepada ibu-ibu rumah tangga di dusun Biring Bonto Desa Pallantikang kecamatanPattallassang Kabupaten Gowa adalah:

1. Ibu rumah tangga mampu menjadi madrasatul ula’ dalam keluarga2. Ibu rumah tangga dapat membaca alquran dengan tartil walaupun secara bertahap3. Ibu rumah tangga mampu melafadkan bacaan solat fardu dan solat sunnah.4. Ibu rumah tangga sudah memperlihatkan kecintaannya pada buku.

b. SimpulanPerlu dilakukan kerjasama dengan pihak pemerintah baik (kementerian Agama serta Pihak Dinas

Pendidikan Nasional) terkait dalam hal pendidikan keagamaan dan program pembinaan serta pemberian skillatau keterampilan sehingga dapat menjadi bekal bagi ibu rumah tangga, sehingga mampu melahirkan ibu yanghebat, handal serta mampu mendidik anak menjadi anak sholeh dan sholehah di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Agama, Alquran dan Terjemahan, 2016Statistik Daerah Kabupaten Gowa tahun 2015Buku Panduan kader Posyandu: 2011Rahim Farida Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, edisi II, Jakarta, Bumi Aksara., 2008Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca,Edisi I, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2011.wikipedia; 2018Satria Dharma, (2012). Dialog Budaya: Apakah Membaca itu Budaya? Jurnal Toddopuli, Diakases dari

https://Jurnaltoddopuli.wordpress.com/2012/05/13/dialog-kebudayaan-apakah membaca-itu-budaya/Ben S. Galus. ((2011), Budaya Baca Orang Indonesia Masih Rendah, Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga

Daerah Istimewa Yogyakarta, di akses darihttp://www.pendidikandiy.go.id/dinas_v4?view=v_artikel&id=8.

Page 139: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.458-464) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 458

PEMBENTUKAN TK-TPA PLUS ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ

WARGA KELURAHAN MONCONGLOE LAPPARA KABUPATEN MAROS

Akhmad Taufik 1), Haeril Abdi Hasanuddin2), Sarwo Pranoto3), Suryani Syahrir4)

1)Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

2)Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

3)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

4)Dosen Jurusan Teknik Sipil STT-Baramuli Pinrang

ABSTRAK

The partnership of this community service activity (PKM) is the organization of the Abu Bakar Ash-ShiddiqMosque located in the Moncongloe Lappara, Moncongloe, Maros Regency. The main problem of the residents of theAbu Bakar Ash-Shiddiq Mosque congregation is the lack of adequate facilities and human resources to teach childrenwho generally live around the mosque to read and write the Qur'an. The purpose of carrying out this PKM is to establisha TK/TPA Plus in the Abu Bakar Ash-Shiddiq mosque in order to improve the ability to read and write the Qur'an for thechildren. In addition, an additional (plus) program in the form of additional learning such as an introduction to the basicof science and technology, children can be prepared early to face the development of increasingly sophisticatedtechnology that rapidly changing by the time. The stages of implementation of this PKM are the procurement of TK/TPAequipment, the formation of TK/TPA management, the implementation of a training for TK/TPA teachers and parents ofsantri, the implementation of TK/TPA daily activities, and writing reports and scientific publications to be published at anational seminar proceeding. The method of learning to read the Qur'an used in this activity is the Ummi Method. Theresults that had been achieved from these PKM are the procurement of TK/TPA Plus Abu Bakar Ash-Shiddiq equipment(such as desks for TK/TPA santri, teaching aids for Ummi Method, an information board, and a white boards(whiteboards), the formation of TK/TPA management, 2 months Ummi Method training for teachers of TK/TPA andparents of santri, and the routine daily activities of TK/TPA (except Sunday).

Keywords: TK/TPA Plus, ummi method, teaching aid.

1. PENDAHULUANMasjid Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan salah satu masjid yang terletak di Kelurahan Moncongloe

Lappara Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Jamaah masjid ini merupakan warga beberapaperumahan yang tinggal di sekitar masjid tersebut. Masjid tersebut dibangun pada tahun 2017 denganmenggunakan dana sumbangan (donatur). Fasilitas yang dimiliki oleh masjid tersebut masih sangat standar,seperti pengeras suara, beberapa lembar karpet dan sajadah, serta beberapa mushaf Al-Qur’an. Setiap harimasjid tersebut digunakan oleh para jamaah untuk beribadah (sholat 5 waktu), baik oleh jamaah dewasa/orangtua maupun anak-anak.

Salah satu persoalan utama dari warga yang menjadi jamaah Masjid Abu Bajar Ash-Shiddiq tersebutadalah belum adanya fasilitas dan sumber daya manusia yang dapat mengajar anak-anak tersebut membacadan menulis Al-Qur’an. Oleh karena itu, maka sangat tepat jika dilaksanakan sebuah program PembentukanTK/TPA di masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq tersebut.

Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan bahwa dapat meningkatkankemampuan baca tulis Al-Qur’an. Selain itu, program Plus berupa tambahan pembelajaran/pengenalan dasarsains dan teknologi juga diberikan kepada anak-anak tersebut dalam rangka mempersiapkan mereka sejak dinimenghadapi perkembangan zaman yang semakin canggih dan berubah dengan cukup cepat. Dengan integrasiantara ilmu agama dan sains dan teknologi yang diinisiasi melalui program kemitraan masyarakat ini,diharapkan nantinya tercetak sumber daya manusia yang unggul yang dapat memimpin negeri ini ataumasyarakat di sekitarnya ke arah yang lebih baik dan lebih bermartabat.

2. TARGET DAN LUARANTarget dan luaran yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini

adalah berupa perlengkapan dan jasa yang terkait dengan kegiatan baca tulis Al-Qur’an danpembelajaran/pengenalan dasar-dasar sains dan teknologi sejak dini kepada anak-anak di lokasi mitra.

1 Korespondensi penulis: Akhmad Taufik, Telp 089612952852, [email protected]

Page 140: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.458-464) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 459

Detail dari target dan luaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah berupa produk(berupa perlengkapan yang dibutuhkan oleh para santri/murid TK/TPA seperti buku paket Metode Ummi jilid1-6, meja belajar anak, buku dan alat tulis, papan informasi dan papan tulis), jasa (berupa pelatihan kepada timguru yang mengelola TK/TPA, termasuk kepada orang tua santri/murid), dan publikasi (berupa artikel ilmiahyang membahas tentang pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini).

3. PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN

Tahapan pelaksanaan dari kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini secara garis besaradalah pengadaan perlengkapan TK/TPA, pembentukan pengurus harian TK/TPA, pelaksanaan pelatihan gurudan orang tua santri/murid TK/TPA, pelaksanaan kegiatan harian TK/TPA, dan penulisan laporan danpublikasi ilmiah. Secara detail tahapan kegiatan tersebut dapat dijelaskan seperti uraian berikut.

Tahapan Pengadaan PerlengkapanSeperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa perlengkapan yang ditargetkan/dibutuhkan

pada kegiatan PKM ini sebagai berikut :• Buku Paket Metode Ummi (khususnya Jilid 1)• Alat Peraga Metode Ummi• Meja Belajar Murid/Santri• Papan informasi• Papan Tulis• Alat peraga sains dan teknologi sederhana

Perlengkapan di atas diadakan untuk sekitar 27 orang anak (santri) yang bertempat tinggal di sekitarMasjid Abu Bakar Ash-Shiddiq Moncongloe Lappara.

Tahapan Pembentukan Pengurus Harian TK/TPAPada tahapan ini dilakukan pertemuan (rapat) dengan pengurus masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Rencana pembentukan TK/TPA ini sudah disampaikan sebelumnya kepada pengurus masjid dan mendapatkansambutan yang sangat baik untuk merealisasikan hal tersebut. Dari pertemuan dengan warga ini, dibentukstruktur kepengurusan harian TK/TPA yang menjalankan operasional TK/TPA setiap harinya ke depan.Selanjutnya disusun jadwal materi pengajaran yang menjadi panduan pengurus dalam menjalankanoperasional harian TK/TPA. Metode baca tulis Al-Qur’an yang digunakan adalah metode yang saat ini banyakdigunakan di masyarakat dan telah menunjukkan hasil pembelajaran yang baik, yakni Metode Ummi.Kegiatan TK/TPA ini juga dilengkai dengan muatan tambahan (Plus) berupa seperti nonton bareng kisah-kisah Nabi dan sahabat, pembelajaran sains dan teknologi sederhana, dan lain-lain. Pembelajaran sains danteknologi sederhana merupakan upaya memperkenalkan lebih awal perkembangan sains dan teknologi saat inisekaligus merangsang rasa ingin tahu anak-anak terhadap sains dan teknologi.

Tahapan Pelaksanaan Pelatihan Guru TK/TPA dan Orang Tua Murid/SantriSetelah struktur kepengurusan TK/TPA sudah terbentuk, dilakukan pelatihan dan penyamaan persepsi

kepada guru-guru dan orang tua murid/santri terkait Metode Ummi dan operasional harian TK/TPA. Padatahapan pelatihan ini dilakukan praktek pembelajaran Metode Ummi secara langsung yang melibatkan pihakpengurus TK/TPA khususnya pihak guru dan pelaksana kegiatan PKM.

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Harian TK/TPATahapan selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan harian TK/TPA sebagaimana yang dirancang oleh

pengurus TK/TPA dengan mengacu kepada rumusan materi TK/TPA yang telah dirumuskan sebelumnya.Kegiatan harian ini dievaluasi secara berkala untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul pada saatprogram pembelajaran berjalan secara rutin setiap harinya.

Tahapan Penulisan Laporan dan Publikasi IlmiahTahapan akhir dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penulisan laporan dan

publikasi ilmiah. Tulisan ilmiah yang dihasilkan diseminasikan pada kegiatan Seminar Nasional Pengabdiankepada Masyarakat (SNP2M 2019) yang dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang pada tanggal 3November 2019 di Makassar.

Page 141: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.458-464) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 460

Mulai

Berjalandenganbaik?

tidak

Ya

Selesai

Pembuatan Laporan dan Publikasi

Ilmiah

Pelaksanaan dan Evaluasi berkala KegiatanHarian TK/TPA

Pelatihan Guru dan Orang TuaMurid/Santri TK/TPA

Pembentukan Pengurus HarianTK/TPA

Pengadaan perlengkapan TK/TPA

PemecahanMasalah

Urutan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditunjukkan melalui diagram alir seperti padaGambar 1 berikut.

Gambar 1 Diagram alir pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

3. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pengadaan Perlengkapan

Dari hasil pelaksanaan kegiatan ini, berbagai perlengkapan untuk menjalankan TK/TPA tersebut telahdiadakan. Perlengkapan yang dimaksud antara lain: meja anak-anak untuk kegiatan TK/TPA, buku metodeummi jilid 1 sebanyak 20 buah, alat peraga membaca Al-Qur’an Metode Ummi, papan informasi (information

board), dan papan tulis putih (whiteboard) sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4, Gambar 5, danGambar 6. Meja anak-anak untuk kegiatan TK/TPA yang dibuat sebanyak 10 buah dimana 1 (satu) meja dapatdigunakan bersama oleh 2 atau 3 anak. Alat peraga membaca Al-Qur’an Metode Ummi yang diadakan

Page 142: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.458-464) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 461

sebanyak 7 (tujuh) jilid. Information board dan whiteboard masing-masing sebanyak 1 (satu) buah.

(a) (b) (c) (d)

(a) Meja murid/santri untuk kegiatan TK/TPA(b) Alat peraga Metode Ummi

(c) Papan informasi (information board) untuk kegiatan TK/TPA(d) Papan tulis putih (whiteboard) untuk kegiatan TK/TPA

Gambar 2 Perlengkapan TK/TPA Plus Abu Bakar Ash-Shiddiq

Pembentukan Pengurus Harian TK/TPA

Pengurus harian TK/TPA Plus Abu Bakar Ash-Shiddiq juga telah dibentuk melalui rapat denganwarga/jamaah masjid. Struktur utama TK/TPA tersebut antara lain: kepala unit, sekertaris unit, kepala tatausaha, bendahara, wali kelas, dan dewan guru. Struktur utama tersebut diisi oleh jamaah yang merupakanwarga disekitar masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq. Gambar 3 menunjukkan foto pada saat dilakukan rapatdengan warga. Gambar 4 menunjukkan struktur organisasi TK/TPA Plus Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Gambar 3 Foto pada saat dilakukan rapat dengan warga

Page 143: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.458-464) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 462

Gambar 4 Struktur organisasi TK/TPA Plus Abu Bakar Ash-Shiddiq

Pelatihan Guru TK/TPA dan Orang Tua Murid/Santri

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa metode yang digunakan untuk baca Al-Qur’anpada TK/TPA ini adalah Metode Ummi. Untuk mendukung pelaksanaan Kegiatan TK/TPA dengan MetodeUmmi tersebut maka dilakukan pelatihan guru TK/TPA. Pelatihan ini juga sekaligus diikuti oleh orang tuamurid/santri. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran yang diperoleh di TK/TPA dapat berjalanseirama dengan pembelajaran yang dilakukan di rumah oleh orang tua masing-masing murid/santri. Kegiatantersebut sampai ini telah berjalan sekitar 2 bulan (sebanyak 10x pertemuan) yang dibawakan langsung olehUstadz Qomaruddin, pemegang kuasa Metode Ummi di Makassar. Gambar 4 – Gambar 6 menunjukkankegiatan pelatihan membaca Al-Qur’an Metode Ummi untuk para guru dan orang tua murid/santri TK/TPAPlus Abu Bakar Ash-Shiddiq. Adapun launching TK/TPA Abu Bakar Ash-Shiddiq telah dilaksanakan padaawal Agustus 2019.

Gambar 4 Pelatihan membaca Al-Qur’an Metode Ummi untuk para guru dan orang tua murid/santri TK/TPAPlus Abu Bakar Ash-Shiddiq (19 April 2019)

Page 144: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.458-464) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 463

Gambar 5 Pelatihan membaca Al-Qur’an Metode Ummi untuk para guru dan orang tua murid/santri TK/TPAPlus Abu Bakar Ash-Shiddiq (11 dan 12 Mei 2019)

Gambar 6 Pelatihan membaca Al-Qur’an Metode Ummi untuk para guru dan orang tua murid/santri TK/TPAPlus Abu Bakar Ash-Shiddiq (15 Juni 2019)

Pendaftaran Murid/Santri

Dari pendaftaran murid/santri TK/TPA yang telah dilaksanakan pada bulan Juni 2019, terdapat 27murid/santri yang bertempat tinggal di sekitar Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq. Mereka diberikan pulapembelajaran Membaca Al-Qur’an Metode Ummi sebagaimana yang telah diberikan pada pelatihan guruTK/TPA. Daftar murid/santri yang telah terdaftar dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Daftar murid/santri Abu bakar Ash-Shiddiq

No NamaJenis

Kelamin

Umur

(tahun)No Nama

Jenis

Kelamin

Umur

(tahun)

1 Hanif L 3 15 Tsabitah P 6

2 Izwar L 3 16 Zahran L 6

3 Akshya P 3 17 Jihan P 6

4 Nasyitha P 4 18 Atmam L 6

5 Maryam P 4 19 Khansa P 6

6 Hanan P 4 20 Fayyadh L 6

7 Maryam P 4 21 Aisyah P 6

8 Azkia Radhiatul A. P 4 22 Fatimah P 6

9 Ahnan Azzam L 4 23 Nur Hafidzah Faqihah P 6

10 Iftinah Nur Hafidzah P 4 24 Dzakirah P 6

11 Fildzah Rosyidah P 5 25 Al Muthohhar L 7

12 Abdullah Nafis Shahih L 5 26 Kinza L 7

13 Muflih L 5 27 Muhyiddin Al Ghozy L 9

14 Ikhsan L 5

Page 145: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.458-464) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 464

Pelaksanaan Kegiatan Harian TK/TPA Abu Bakar Ash-ShiddiqKegiatan rutin TK/TPA Abu Bakar Ash-Shiddiq dimulai awal Bulan Agustus 2019. Kegiatan rutin

belajar mengaji menggunakan Metode Ummi dilaksanakan setiap hari Senin sampai Jumat setiap pekan antarawaktu selesai Sholat Maghrib sampai masuknya waktu Sholat Isya. Selain itu, hari Sabtu kadangkala diisidengan kegiatan-kegiatan lain di luar pengajaran Metode Ummi, seperti nonton bareng kisah-kisah Nabi danrasul, kisah-kisah Sahabat, dan materi/kegiatan lain yang bermanfaat bagi santri. Gambar 7 dan Gambar 8menunjukkan pelaksanaan kegiatan harian TK/TPA Abu Bakar Ash-Shiddiq yang telah berjalan sejak bulanAgustus 2019 sampai saat ini.

Gambar 7 Pelaksanaan TK/TPA Plus Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam bentuk pengajaran membaca Al-Qur’anMetode Ummi kelas klasikal

Gambar 8 Pelaksanaan TK/TPA Plus Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam bentuk pengajaran membaca Al-Qur’anMetode Ummi kelas privat dan kegiatan lain yang melatih keterampilan santri

4. KESIMPULANKesimpulan yang dapat ditarik dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai berikut:

1. Luaran kegiatan berupa perlengkapan TK/TPA antara lain: meja murid/santri TK/TPA, buku metodeummi jilid 1, alat peraga membaca Al-Qur’an Metode Ummi, information board, dan papan tulis putih(whiteboard) telah diadakan

2. Pengurus harian TK/TPA Plus Abu Bakar Ash-Shiddiq 1441 H telah dibentuk3. Pelatihan Membaca Al-Qur’an Metode Ummi untuk guru TK/TPA dan orang tua murid/santri TK/TPA

telah dilaksanakan sekitar 2 bulan4. Kegiatan Harian TK/TPA Plus Abu Bakar Ash-Shiddiq telah berjalan secara rutin setiap hari (kecuali hari

ahad) sejak awal Bulan Agustus 2019

5. DAFTAR PUSTAKA

Aisyahlani, Vinny. 2017. Peran Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dalam Penyelenggaraan Pendidikan Al-Qur’an di Masjid Al-Fattah Palembang. Palembang.

Hasnah. 2011. Peranan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an/Taman Pendidikan Al-Qur’an (TKA/TPA) TerhadapPembentukan Akhlak Anak di Desa Maradekaya Kec. Bajeng Kabupaten Gowa. Makassar.

Mintarti, Sri. 2012. Pengelolaan Taman Pendidikan Al-Qur’an (Studi Kasus SDN Panjang 02 Ambarawa).Surakarta.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kami tujukan kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatanpengabdian ini khususnya kepada pihak pimpinan PNUP dan pihak UPPM PNUP yang telah mengorganisirkegiatan pengabdian dosen PNUP. Pengabdian ini dibiayai oleh DIPA PNUP sesuai dengan Surat PerjanjianPelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat No. 022/PL10.13/PM/2019 Tanggal 1 April 2019.

Page 146: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.465-470) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 465

PERBAIKAN JALAN DESA PASAKA, KECAMATAN SIBULUE, KABUPATEN BONE

DENGAN METODE JAPAT

Muhammad Suradi1), Yohanes Sarungallo 1), Abdul Nabi 1), Syamsul Bahri Ahmad 1)

1)Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Pasaka Village located along the Bone Bay, Sibulue District, Bone Regency generally faces land-transportationproblems such as traffic blockage due to frequently heavy damage of the road triggered during the rainy season.Eventhough the road betterment has been done, its proper condition cannot be inadequately maintained due to improperchoice of material and construction method. Therefore, this Community Service was proposed in order to improve theroad condition as a pilot project. This pilot project was continuation of the previuos road betterment work on an inclinedsection i.e.: road betterment work on uneven road surface which is susceptible to be further worse condition due toimproper drainage of rainwater. The proposed road betterment included design, program dissemination, construction andmonitoring. In this program, Weather Resistant Pavement (Japat) was proposed as the road pavement system to preventthe road damage induced by rainfall. The results of this program included design and the report of road bettermentprogram which was given to the Head of Pasaka Village. The program dissemination was also carried out to the villageofficials and community for their awareness and understanding regarding the road betterment necessity. The roadbetterment has been done about 200 m in distance and this program was expected to sustainably improve the village roadas a whole in the Pasaka Village.

Keywords: design, construction method, Weather Resistant Pavement, dissemination

1. PENDAHULUANDesa Pasaka yang berlokasi di pesisir pantai Teluk Bone, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone

memiliki masalah klasik berupa ketidaklancaran transportasi darat karena kondisi jalannya yang sering rusakberat dimulai saat musim hujan. Salah satu kerusakan khas adalah terjadi pada ruas jalan penurunan denganpermukaan jalan yang terdapat gundukan-gundukan dan beralur akibat erosi air hujan. Permukaan jalanseperti ini menyulitkan dan membahayakan pengguna jalan. Kerusakan jalan lainnya yang sering terjadiberupa permukaan jalan berlubang dan bergelombang pada genangan air. Perbaikan jalan yang dilakukanbiasanya tidak bertahan lama karena pemilihan bahan dan metode konstruksi yang tidak tepat. Oleh karena itu,kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini diusulkan dengan judul: Perbaikan Jalan Desa Pasaka,Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone dengan Metode Japat (Jalan Perkerasan Tahan Cuaca), merupakankelanjutan dari kegiatan PKM tahun sebelumnya, yakni perbaikan jalan dengan Metode Waterbound

Macadam pada ruas jalan penurunan. Perbaikan jalan dengan Metode Japat ini dilakukan pada ruas jalantanah yang bergelombang bahkan sampai berlumpur karena genangan air hujan yang tidak terdrainase denganbaik pada permukaan jalan. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan contoh perbaikan jalan desa mulaitahap perancangan, sosialisasi program hingga pelaksanaan konstruksi. Kegiatan perbaikan jalan inidiharapkan menjadi proyek percontohan (pilot project) guna mengatasi kerusakan jalan desa secaraberkelanjutan dan tuntas. Dengan demikian pemanfaatan dana pembangunan desa lebih efektif dan efisien.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATKegiatan PKM ini diawali dengan observasi dan diskusi bersama aparat pemerintahan desa (mitra)

guna menentukan masalah kerusakan jalan yang akan diperbaiki. Berdasarkan identifikasi masalah ini makaditawarkan metode konstruksi perkerasan jalan yang tepat. Berhubung karena prioritas penanganan yangdisepakati bersama mitra adalah kerusakan pada ruas jalan tanah yang bergelombang dan berlumpur makaditawarkan metode konstruksi perkerasan jalan Japat (Jalan Perkerasan Tahan Cuaca) seperti pada Gambar 1[1, 2]. Perkerasan jalan Japat memang dirancang agar air hujan yang jatuh ke permukaan jalan terdrainasedengan baik ke saluran sisi jalan. Dengan demikian genangan air hujan pada permukaan jalan yang biasanyamenjadi pemicu terjadinya kerusakan jalan dapat dihindari. Metode konstruksi ini dimulai dari pembentukanpermukaan jalan dengan kemiringan ke arah sisi jalan minimal 2% menggunakan lapisan sirtu (timbunanpilihan) kemudian pemberian pasangan batu di pinggir bahu jalan sebagai penahan samping badan jalan

1 Korespondensi penulis: Muhammad Suradi, Telp 081524002000, [email protected]

Page 147: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.465-470) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 466

sekaligus berfungsi sebagai saluran drainase sisi jalan. Pipa paralon berdiameter ¾ inci dipasang padapasangan batu setiap jarak memanjang sekitar 1 m. Lapisan permukaan jalan diberi agregat kelas C (sirtusaring 1,5 inci + tanah) [3, 4, 5].

Gambar 1. Perkerasan Jalan Japat

Pelaksanaan kegiatan PKM ini meliputi: perancangan, sosialisasi dan pelaksanaan konstruksi sertapemantauan tindak lanjut program perbaikan jalan agar kegiatan perbaikan jalan ini berkelanjutan. Berhubungkarena anggaran tersedia sangat terbatas sehingga kegiatannya hanya bersifat pilot project dan pemicu untukperbaikan-perbaikan selanjutnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil kegiatan PKM ini meliputi: (i) Gambar rancangan struktur perkerasan seperti pada Gambar 1

dengan metode konstruksi sebagaimana dijelaskan sebelumnya, (ii) Sosialisasi program perbaikan jalanmelalui presentasi yang dihadiri oleh aparat pemerintahan dan masyarakat desa seperti foto terlihat padaGambar 2, dan (iii) Pelaksanaan struktur perkerasan jalan Japat seperti foto pada Gambar 3 - 6.

Gambar 2. Sosialisasi program perbaikan jalan desa: a) foto presentasi, b) contoh salah satu slide bahanpresentasi

(a)

(b)

Page 148: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.465-470) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 467

Gambar rancangan dan metode pelaksanaan struktur perkerasan tersebut disajikan dalam proposalkegiatan sebagai acuan. Program perbaikan jalan desa ini disosialisasikan agar dipahami dengan baik danmenimbulkan kesadaran untuk menindaklanjutinya sampai tuntas. Pelaksanaan struktur perkerasan hanyasebatas sekitar 200 m panjang ruas jalan sebagai contoh karena anggaran yang tersedia terbatas. Dengancontoh pelaksanaan ini diharapkan terus dilanjutkan perbaikan jalan desa dengan menggunakan anggaranpembangunan desa yang tersedia.

Gambar 3. Kondisi awal jalan

Gambar 4. Penggalian dan pemasangan batu penahan/saluran sisi jalan

Page 149: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.465-470) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 468

Gambar 5. Pemasangan lapisan sirtu (timbunan pilihan)

Page 150: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.465-470) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 469

Gambar 6. Pemberian lapisan kerikil dan pasir kasar (agregat kelas C)

4. KESIMPULAN

Beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut:1) Luaran yang dihasilkan dari kegiatan PKM ini meliputi: gambar rancangan dan metode konstruksi,

sosialisasi program, dan pelaksanaan perkerasan Japat.2) Program perbaikan jalan ini dipantau keberlanjutannya agar perbaikan jalan di Desa Pasaka berjalan

efektif dan efisien sehingga dapat memperlancar transportasi darat guna mendukung pelayanan danpeningkatan ekonomi desa.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Ditjen Bina Marga, Spesifikasi Umum Pekerjaan Jalan 2010 Rev. 2012, Jakarta : Direktorat Jenderal Bina

Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, 2012.

Page 151: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.465-470) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 470

[2] H. Saodang, Perencanaan Perkerasan Jalan Raya, Bandung, 2005.[3] Ditjen Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan No. 01/MN/BM/1976, Jakarta: Departemen

Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, 1976.[4] L. Collis, and R.A. Fox, “Aggregates: Sand, Gravel, and Crushed Rock Aggregates for Construction

Purposes”, Geological Society, Engineering Geology, Special Publication No. 1, England, 1985.[5] Tm. Suprapto, Bahan dan Struktur Jalan Raya, Yogyakarta, 2004.

6. UCAPAN TERIMA KASIHKegiatan ini terlaksana berkat dukungan dari pimpinan institusi PNUP khususnya Ketua dan Staf P3M

serta Kepala dan Aparat Desa Pasaka. Oleh karena itu kami menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terimakasih yang tak terhingga kepada mereka atas segala kontribusi dan dukungannya dalam pelaksanaan kegiatanini.

.

Page 152: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.471-474) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 471

PKM PENANGANAN KEBERSIHAN DI KECAMATAN MAPPAKASUNGGU

Jamal Jamal1), Jumadi Tangko1), Nur Rahmah H.A.1)

1)Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Community service activities (PKM) aims to increase public awareness of the importance of maintainingcleanliness, introducing and handing over one of the cleaning tools, the lawn mower. The main benefit of this activity isthe success of the district government program in maintaining cleanliness and procurement of lawn mowers.Implementation of PKM begins with the procurement of lawn mowers, the next will be operation and maintenancetraining as well as occupational safety and health training in machine operation, the activity ends with the handover ofthe lawn mower to partners. This PKM activity has been completely carried out where 2 units of lawn mowers have beensubmitted and equipment trials have been carried out, technical training on the use and maintenance of equipment as wellas occupational health and safety (K3) training in equipment operation.

Keywords: cleanliness, machinery, cut, grass

1. PENDAHULUAN

Mesin pemotong rumput gendong, merupakan mesin pemotong rumput yang paling banyakdigunakan, disebabkan karena mudah pemakiannya, ringan dan dapat mobile. Mata potong yang digunakandalam memotong rumput dapat berupa mata potong standar (2 mata potong) dapat pula menggunakan nilonatau kabel T. Tetapi penggunaan nilon maupun kabel T memiliki kinerja yang tidak optimal tetapipenggunaan itu baik untuk keamanan operasi yaitu tidak membahayakan operator [1]. Penggunaan mesinpemotong rumput tipe rotary paling banyak digunakan dan dikembangkan dimana pemotong tipe rotaribekerja memotong berdasarkan benturan (impact) pisau terhadap rumput (free cutting) dengan kecepatanputaran tinggi, pemotong tipe rotary memiliki efisiensi sebesar 70,4 % [2].

Mesin pemotong rumput ada berbagai macam tergantung dari jenis modelnya ataupun jenis penggerakyang digunakan. Terdapat mesin pemotong rumput yang menggunakan motor bensin 2 tak, terdapat pulamesin pemotong rumput yang menggunakan motor induksi 1 phase dalam pengoperasiannya daya listrikberbanding lurus dengan beban yang diterima mesin potong [3].

Pengembangan mesin pemotong rumput telah banyak dilakukan diantaranya, menggunakanpenggerak motor AC dengan tegangan 220 Volt daya 100 Watt, tetapi sumber energi yang digunakan adalahBaterai 12 volt sehingga dibutuhkan Inverter berkapasitas 200 watt sebagai pengubah tegangan DC 12 volt keAC 220 volt [4]. Pengembangan mesin potong rumput juga telah dikembangkan dengan menggunakan energisurya sebagai sumber energinya [5].

Perkembangan lain mesin pemotong rumput adalah dengan sistem kendali dimana mesin pemotongrumput dapat dioperasikan dari jarak jauh, penggunaan sistem kendali dilakukan agar pengoperasian mesinpemotong rumput aman dari resiko kecelakaan, disamping itu operator juga tidak terpapar sinar matahari yangterik. Dalam perkembangannya terdapat sistem kendali menggunakan mikrokontroler AT89C51 yangdisetting awal ketika akan dioperasikan setelah akan bergerak sendiri hingga pekerjaan yang telah disettingtelah selesai dilakukan [6]. Terdapat pula pengembangan yang menggunakan sistem kendali yang berbasisarduino uno tetapi dalam pengendaliannya menggunakan joystick untuk menggerakkan mesin pemotongrumput [7]. Pengembangan lainnya adalah menggunakan sistem kendali mikrokontroler ATMega8 yangdihubungkan dengan android dimana dalam pengoperasian mesin pemotong rumputnya dikendalikan olehandroid [8].

Mesin pemotong rumput dapat juga digunakan untuk fungsi yang lain, walaupun perlu dilakukansedikit modifikasi, sebagai contoh adalah digunakan pada kebun kelapa sawit sebagai peralatan untuk panenkelapa sawit [9].

Pengembangan mesin pemotong rumput terus dilakukan karena memiliki pengaruh negatif bagioperator, dimana getaran yang diterima operator memiliki akselerasi rata-rata 3,69 m/det2. Faktor kebisinganyang diterima operator rata-rata 97,3 dBA sehingga melebihi batas yang diijinkan. Faktor biomekanika, gayatekan pada otot tulang belakang rata-rata 1052,73 N (masih batas normal). Faktor fisiologi, energi yang

1Korespondensi penulis: Jamal Jamal, Telp 081343670304, [email protected]

Page 153: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.471-474) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 472

dihabiskan rata-rata <5 kkal/menit (pekerjaan yang cukup layak) sehingga waktu istirahat dibutuhkan 30menit per aktivitas. Dengan kondisi tersebut pengaruh yang timbul pada operator biasanya pada padapunggung, lengan atas kiri dan lengan atas kanan [10]

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATPelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan menentuan permasalahan prioritas mitra

berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan mitra, diskusi ini dilakukan saat Pusat Penelitian dan PengabdianMasyarakat Politeknik Negeri Ujung Pandang (PPPM-PNUP) menjalin kerjasama dengan desa binaanPoliteknik Negeri Ujung Pandang yang terletak di kecamatan Mappakasunggu kabupaten Takalar.

Permasalahan prioritas mitra adalah terkendala waktu dimana dalam proses menjaga kebersihanmemerlukan waktu yang lama dan tenaga yang besar karena selama ini pemotongan rumput dilakukan secaramanual memakai parang sehingga upaya untuk mensukseskan program pemerintah sedikit terhambat sehinggadiperlukan alat bantu berupa peralatan teknologi tepat guna berupa mesin pemotong rumput.

Pelaksananaan PKM akan dimulai dengan pembuatan atau pengadaan mesin pemotong rumput.Langkah selanjutnya setelah mesin pemotong rumput telah ada maka dilakukan pelatihan pengoperasian danpemeliharaan serta dilakukan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengoperasian danpemeliharaan mesin pemotong rumput.

Langkah akhir adalah penyerahan mesin pemotong rumput kepada mitra, untuk digunakan dalammensukseskan program pemerintah yaitu menjaga kebersihan.

Keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga diukur dari partisipasi mitra. Partisipasimitra adalah berupa turut serta dan ikut terlibat dalam kegiatan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaanmesin berteknologi tepat guna berupa mesin potong rumput.

Dengan ikut terlibat dalam proses kegiatan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan mesin potongrumput maka mitra akan mampu memahami sistem pengoperasian dan pemeliharan dari mesin potong rumputserta dapat menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pengoperasian dan pemeliharandari mesin potong rumput.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 154: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.471-474) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 473

Gambar 1. Mesin pemotong rumput

Setelah mengetahui salah satu permasalahan prioritas mitra yaitu dibutuhkannya alat kebersihanpemotong rumput, dimana juga merupakan program pemerintah (kecamatan) dimana peralatan tersebutdiwajibkan oleh kecamatan untuk dimiliki setiap desa maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini layakuntuk dilanjutkan. Tahap pertama dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pengadaan mesin pemotongrumput. Adapun spesifikasi dari mesin pemotong rumput yang diadakan adalah beroperasi menggunakanpenggerak berupa mesin 2 tak yang berbahan bakar bensin.

Jumlah mesin pemotong rumput yang diadakan dan akan diserahkan kepada aparat pegawaikecamatan atau aparat pegawai pedesaan adalah sebanyak 2 unit. Penyerahan sebanyak dua unit karenadikawatirkan jika satu unit tidak mampu melayani seluruh kebutuhan kecamatan atau pedesaan, pengadaandua unit juga diharapkan ketika salah satu dipinjam masyarakat untuk digunakan, maka masih ada unit yanglain yang dapat dipinjam untuk digunakan masyarakat yang lain. Sehingga dengan adanya dua unit jumlahmasyarakat yang menggunakan akan semakin banyak, sehingga kebersihan akan semakin terjaga.

Setelah pengadaan mesin pemotong rumput, maka tahap selanjutnya adalah pengujian mesinpemotong rumput yang dilakukan sebelum penyerahan (tidak terdokumentasi). Kemampuan mesin pemotongrumput dalam beroperasi adalah dapat memotong rumput dengan luas berkisar 0,4 sampai 0,6 hektar/jam.

Gambar 2. Serah terima mesin pemotong rumput

Akhir dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah serah terima mesin pemotong rumputkepada mitra, dalam kegiatan serah terima juga dirangkaian dengan kegiatan uji coba peralatan mesinpemotong rumput, pelatihan teknis pengunaan dan pemeliharaan mesin pemotong rumput serta pelatihankesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam pengoperasian mesin pemotong rumput.

Adapun partisipasi mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat sangat antusias, disampingitu mitra yaitu desa binaan telah memiliki aparat kebersihan yang telah mahir mengoperasikan dan mampumemelihara mesin pemotong rumput, sehingga sangat membantu kegiatan pengabdian kepada masyarakatyang dilakukan.

Page 155: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.471-474) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 474

4. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan, maka dapatdisimpulkan sebagai berikut:1) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sejalan dengan salah satu program pemerintah kecamatan

yaitu pengadaan mesin pemotong rumput disetiap desa.2) Mesin pemotong rumput yang diadakan dan diserahkan kepada mitra sebanyak 2 unit dengan spesifikasi

yaitu berpenggerak motor 2 tak, yang berbahan bakar bensin.3) Kemampuan mesin pemotong rumput dalam beroperasi adalah dapat memotong rumput dengan luas

berkisar 0,4 sampai 0,6 hektar/jam.4) Telah dilakukan kegiatan serah terima mesin pemotong rumput kepada mitra, yang dirangkaian dengan uji

coba peralatan, pelatihan teknis pengunaan dan pemeliharaan peralatan serta pelatihan kesehatan dankeselamatan kerja (K3) dalam pengoperasian peralatan.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Handra, N., & Suryadi, S. (2013). Studi Penggunaan Kabel T dan Senar Nilon Sebagai Mata Potong

Alternatif Pada Mesin Pemotong Rumput. Jurnal Teknik Mesin (JTM), 3(2).[2] Kahar, K. (2018). Desain Mesin Pemotong Rumput Tipe Rotari Dengan Mesin Penggerak Motor Listrik.

Jurnal Pertanian Terpadu, 76-87.[3] Buyung, S. (2018). Analisis Perbandingan Daya dan Torsi Pada Alat Pemotong Rumput Elektrik (APRE).

Jurnal Voering Vol, 3(1).[4] Tain, A. (2014). Desain Mesin Pemotong Rumput menggunakan Motor Listrik AC 100 Watt. Skripsi,

Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Surakarta.[5] Saputro, A. (2015). Desain Pemotong Rumput Tenaga Surya Menggunakan Motor Starter Sepeda Motor .

Skripsi, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Surakarta.[6] Yusup, A., Arkanuddin, M., & Sutikno, T. (2015). Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis

Berbasis Mikrokontroler AT89C51. Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika, 1(1).[7] Zaman, A. C. (2018). Perancangan Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Arduino Uno Memakai

Joystick. Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro, Batu Malang 11-13 Oktober 2018, ISBN 978-602-8692-34-2.

[8] Hutagaol, B. M. (2018). Sistem Pengendalian Robot Pemotong Rumput Menggunakan SmartphoneAndroid. Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Sumatera Utara.

[9] Marpaung, M. A., Harahap, M. F., & Ritonga, R. J. (2018). Pengembangan Mesin Pemotong RumputMenjadiu Alat Pemotong Panen Buah Kelapa Sawit. Piston Jurnal Ilmiah Teknik Mesin FT UISU, 2(2),60-64.

[10] Hasanuddin, Iskandar; Syahriza; Yulistia, S. (2015). Analisa Pengaruh Mesin Potong Rumput PadaBadan Manusia Ditinjau Dari Aspek Ergonomi Desain. Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal.138-141 Unsyiah.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terimakasih penulis haturkan kepada Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah mendanai

kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini melalui hibah pengabdian rutin Politeknik Negeri UjungPandang tahun anggaran 2019.

Page 156: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.475-479) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 475

PEMANFAATAN TUNGGAK KAYU ULIN SEBAGAI BAHAN KERAJINAN DENGAN

MENGGUNAKAN MESIN MILLING CNC DI DESA MANUNGGAL JAYA

KUTAI KARTANEGARA

FX. Arif Wahyudianto1), Amir Hidayat2)

1)Dosen Prodi Teknika Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda

2)Dosen Prodi Nautika Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda

ABSTRACT

The processing of root waste (wood stump) of Ulin tree (iron wood) to be utilized as handicrafts is carried outby following the scientific pattern of the roots (wood stump). This method requires a high level of artistry andimagination from the craftsman, while to produce forms such as paintings, writing and engraving is very difficult.Producing works of art that have affordable prices such as souvenirs and other simple works of art that are easily sold arevery necessary. The aim of this service is to help the community of ironwood root waste craftsmen by applyingtechnology to create computerized works or crafts using a CNC milling machine. The use of CNC is expected to helpproduce works of art whose form can be adjusted to your liking and increase production. This dedication also helps thecraftsmen partners in developing marketing strategies of their products and improving the group's administrative andfinancial management system.

Keywords: root wante,wood stump, iron wood, CNC Milling, craftman

1. PENDAHULUANPemanfaatan hutan termasuk pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk perkebunan dan

pertambagan pada saat ini meninggalkan banyak sekali limbah. Limbah itu salah satunya adalah “tunggak”

atau akar kayu. Salah satu akar kayu yang apabila diolah akan menghasilkan nilai ekonomis tinggi adalah akarkayu ulin (kayu besi).

Kelompok Usaha Bersama Bumi Hijau Lestari (Zwageri-Borneo) merupakan paguyuban pengrajinyang memanfaatkan kayu sebagai bahan baku pembuatan mebel dan kerajinan atau souvenir. Paguyubantersebut terletak di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara [1].Keberadaan kelompok ini sangat membantu masyarakat di sekitarnya dalam memanfaatkan limbah kayu.Limbah kayu ulin yang sudah tidak dipakai dan menjadi masalah bagi mereka di hutan dapat diubah menjadibentuk produk kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi. Produk yang dihasilkan oleh kelompok ini berbentuksouvenir, meja, hiasan taman, hiasan dalam untuk mempercantik rumah, dan furniture rumah.

Limbah akar kayu ulin dapat diolah menjadi bahan-bahan mebeler seperti meja dan kursi, juga dapatdibuat menjadi souvenir seperti lukisan atau ukiran-ukiran khas Kaltim [2]. Pembuatan produk dari limbahkayu ulin ini hanya dengan memotong dan membentunya menggunakan teknologi apa adanya yaitu denganmenggunakan gergaji dan pahat. Oleh karena itu, perlu usaha penerapan teknologi mekanis dalam peningkatanproduksi ukiran-ukiran dan souvenir yang lebih variatif, sehingga berujung pada peningkatan pendapatanekonomi pengrajin. Produk yang dihasilkan seperti yang ditampilkan pada Gambar 1.

Sentuhan teknologi pengerjaan otomasi berbasis komputer seperti mesin miling CNC untuk membuatukiran dan bentuk-bentuk lain seperti gambar serta souvenir tersebut sangat tepat diterapkan. Mengingatdengan teknologi ini mempunyai beberapa kelebihan di antaranya tidak memerlukan energi manusia yangbesar. Selain itu, bentuk ukiran lebih seragam sesuai dengan gambar yang diinginkan, serta dapat diproduksisecara massal dan berulang.

Pemasaran pruduk yang dihasilkan oleh kelompok ini sebenarnya memiliki peluang yang sangat baikuntuk pangsa pasar dalam negeri maupun luar negeri. Namun selama ini hanya dipasarkan di pasar lokalKalimantan Timur dan pesanan dari teman atau kerabat. Sistem manajemen baik administrasi maupunpemasaran dalam kelompok ini juga hanya dibuat sangat sederhana, strategi pemasaran kedepanya belumdisusun secara baik demikian juga dengan laporan keuangan. Berdasarkan kondisi tersebut, sangat perludiberikan pembinaan bagi kelompok tersebut untuk membantu agar dapat berkembang dan mampumemberikan kontribusi kepada pengembangan UMKM di daerah ini.

1 Korespondensi penulis: FX. Arif Wahyudianto, Telp 082135241777, [email protected]

Page 157: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.475-479) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 476

Gambar 1. Produk kerajinan yang dihasilkan oleh Zwageri-Borneo (Hari,2018; Prayitno, 2018)

Program pengabdian ini melakukan penerapan teknologi membuat karya atau kerajinan secarakomputerisasi dengan menggunakan mesin milling CNC. Memberi pelatihan penggunaannya dan membantumitra pengrajin dalam menyusun strategi pemasaran hasil produksinya dan memperbaiki sistem manajemenadministrasi dan keuangan kelompok.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka metode yang ditawarkan dalam program ini adalahbekerjasama dengan bengkel pembuat perkakas mesin produksi dalam membuat mesin CNC milling. Mesinini akan dibuat sedemikian rupa untuk dapat bergerak dengan 3 axis, supaya dapat membuat bentuk yangrumit dengan lebih detail. Pahat akan bergerak dengan menggunakan motor servo sesuai dengan gambar ataubentuk yang telah di input ke dalam komputer. Dan semua komponen yang dibutuhkan akan dibeli perkomponen dan kemudian dirakit sendiri.

Membuat pelatihan cara pengoperasian mesin CNC milling yang meliputi pengenalan alat,menggunaan software dan teknik penggunaan alat tersebut. Memberi pelatihan tentang hal yang harusdiperhatikan selama mengoperasikan alat ini seperti safetynya serta bagai mana cara mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering terjadi dalam pengoperasian mesin CNC milling. Rangkaian pelaksanaan kegiatanini di tampilkan pada Gambar 2.

Cara penerapan manajemen administrasi dan kewirausahaan bagi UKM dilakukan dengan metodesebagaimana berikut ini.a. Pelatihan; metode ini dilakukan setelah mereka memahami tentang kewirausahaan, manajemen

administrasi dan pemasaran hasil produksi UKM.b. Diskusi; peserta dimotivasi untuk lebih memahami dengan diskusi dengan tutor dan antar peserta pelatihan.

Diharapkan metode ini peserta lebih bisa dengan cepat menganalisis, kritis dan bersemangat mengeluarkanide-ide.

c. Praktik; peserta dimotivasi untuk melakukan pengelolaan administrasi, kewirausahaan dan pemasaran hasilproduksi UKM secara baik dan benar agar kegiatan produksi UKM dapat berkembang dengan baiksehingga bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Page 158: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.475-479) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 477

Gambar 2. Rangkaian pelaksanaan PKM

3. HASIL DAN PEMBAHASANDalam pemilihan elemen mesin, perlu memperhatikan aspek teknis sehingga perawatan mudah dan

murah [3]. Mesin milling CNC yang dibuat memiliki kapasitas atau ukuran produk yang dihasilkan 1 x 1,5meter dengan pahat yang digerakan oleh motor servo yang dicontrol dengan komputer, sedangkan mejalandasan terbuat dari kayu. Dalam pemilihan elemen mesin, perlu memperhatikan aspek teknis sehinggaperawatan mudah dan murah [3]. Mesin milling CNC yang telah dibuat dalam Program PKM ini ditunjukkanpada Gambar 3.

Gambar 3. Mesin milling CNC

Rangka mesin ini dibuat dari kombinasi kayu dan baja profil. Profil batang yang digunakan bebeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan beban yang bekerja. Pada pergerakan sumbu Y dan sumbu Z digunakanbatang berjenis plat karena pada bagian ini akan diletakkan komponen pendukung lainnya seperti rel untukliner bearing, screw dan ball screw serta motor untuk memutar screw seperti yang terlihat pada Gambar 4.

Batang jenis plat juga dipilih karena plat mampu menahan beban dari segala arah yang disebabkanoleh berat beban komponen yang ditahannya secara vertikal dan beban pergerakan spindel saat mesin

Page 159: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.475-479) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 478

dijalankan secara horizontal. Pada bagian rangka penopang mesin digunakan profil kotak. Profil batang lainyang digunakan dalam mesin ini adalah profil U [4].

Gambar 4. Komponen-komponen Mesin milling CNC(a) Liner Bearing, (b) Motor stepper dan (c) Spindle Kit

Pembuatan mesin CNC bertujuan untuk meningkatkan kwalitas dan kwantitas hasil kerajinan yangrumit dan menghasilkan ukiran atau gambar yang lebih detail. Mesin CNC milling yang dibuat pada kegiatanPKM ini telah diserahkan kepada mitra dan telah dilakukan pelatihan pengoperasian mesin ini sertaperawatannya. Mesin ini telah digunakan oleh mitra untuk membuat bentuk-bentuk ukiran seperti lukisan, foto,kaligrafi, plakat, souvenir dan Jam. Untuk mengontrol pengoperasian mesin ini menggunakan PC yangselaligus nantinya digunakan untuk membuat dan mengolah bentuk yang diinginkan untuk diproduksi.Aplikasi yang akan digunakan adalah Solid Work. Produk yang telah dibuat dengan mesin ini dapat dilihatpada Ganbar 5.

Gambar 5. Produk-produk hasil pengerjaan dengan mesin milling CNC

Demikian juga dengan manajemen pemasaran hasil produksinya dilakukan dengan memberikanpelatihan dan pendampingan dalam penyusunan strategi pemasaran serta manajemen administrasikelampok.Strategi pemasaran yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Melalui Website : www.zwageri-borneo.com2. Melalui media sosial : FB, IG, Twiter dan WA

Page 160: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.475-479) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 479

3. Brosur, pameran dan relasi4. Kerjasama dengan manajemen Bandara Samarinda5. Kerjasama dengan beberapa hotel di Tenggarong6. Kerjasama dengan rumah pajang BUMDes di Desa

4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari pelksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:1) Pemberian peralatan yang dilakukan kepada kedua mitra yaitu 1 unit mesin CNC milling2) Telah dilaksanakan pelatihan dan pendampingan akan penggunaan alat dan manajemen kepada mitra.3) Mitra telah mampu membuat produk-produk dengan bentuk yang lebih variatif dengan waktu yang

singkat sehingga mampu menekan harga jual.4) Mitra telah mampu menjalankan manajemen pemasaran dan administrasi secara baik.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Hari, Wawancara: Ketua KUB Bumi Hijau Lestar, Survey Langsung di Kelompok pengrajin, 2018.[2] Prayitno, Wawancara: Ketua Kelompok Pengrajin Mebel, Survey Langsung di UKM Bonggol Ulin

Mebel Industri, 2018.[3] Sularso, Kiyokatsu Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Pradya Paramita, Jakarta,

1999.[4] Naldy, D., Perancangan dan Analisis Struktur Mekanik Prototipe Mesin CNC Milling 3-axis, Jurnal

Online Mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Riau, 2016.

6. UCAPAN TERIMA KASIHTim pengabdian mengucapkan terimakasih kepada Politeknik Negeri Samarinda yang telah

membiayai kegiatan pengabdian ini melalui skim Hibah Pengabdian Bagi Masyarakat (PKM) sumber danaDirektorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) tahun anggaran 2019 dengan nomor kontrak1440/PL7/PM/2019.

Page 161: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.480-483) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 480

IbM PEMBERDAYAAN PETANI PADI DALAM PENGGUNAAN PUPUK SRF (SLOW REALASE

FERTILIZER) DI DESA JENETAESA KECAMATAN SIMBANG KABUPATEN MAROS

Abdul Azis1), Mahyati2), Rahmiah Sjafruddin3)

1, 2, 3Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

Jenetaesa Village is one of the villages in the Simbang sub-district, Maros Regency, South Sulawesi. Based on 2015 BPSdata, this village has a population of 23,419 people who generally have a livelihood as farmers with total rice productionof around 13.88 tons / year. Community service activities have been carried out in this village to empower farmersconcerning the use of slow release fertilizer (SRF). Public enthusiasm for this technology is quite high and basically donot mind to switch to using SRF fertilizer if available in adequate quantities at lower prices than the fertilizer used so far.The use of SRF fertilizer in rice plants showed good results based on the growth and the development of these plants.

Keywords: Jenetaesa Village, farmers, SRF fertilizer, plant growth.

1. PENDAHULUAN

Desa Jenetaesa adalah salah satu desa yang terdapat dalam wilayah pemerintahan Kecamatan SimbangKabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan data BPS tahun 2015, desa tersebut memilki jumlahpenduduk sebanyak 23.419 jiwa yang umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani sawah denganjumlah produksi beras sekitar 13,88 ton/tahun. Kegiatan pertanian tersebut tidak terlepas dari pemakaianpupuk dengan tujuan untuk meningkatkan produksi. Selama ini, praktik penggunaan pupuk di desa tersebutmasih dilakukan berdasarkan atas kebiasaan semata. Selain faktor kebiasaan, faktor kemampuan daya beli danketersediaan pupuk saat dibutuhkan juga sangat mempengaruhi (M.Sahaka Villagerspost.com 2018).Implikasinya dengan penggunaan pupuk secara tak berimbang tersebut tingkat produksi pada lahan pertaniansesuai hasil diskusi secara umum hanya berada di bawah rata-rata nasional per hektare atau 6-7 ton gabah perhektare sawah, petani yang telah melakukan pemupukan 2-3 kali sesuai yang direkomendasikan atau dengankata lain melakukan penggunaan pupuk secara berimbang ternyata mampu menghasilkan antara 6-8 ton perhektare.

Hasil wawancara langsung dengan Bapak Ramli, salah satu petani padi di Desa Jenetaesa KecamatanSimbang Kabupaten Maros, dapat diketahui bahwa pupuk yang selama ini digunakan oleh sebagian besarpetani di daerah tersebut adalah pupuk Urea dan Sp-36, pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali denganperbandingan dosis pemberian pupuk Urea dan SP-36 yaitu 1:3. Pemupukan tersebut umumnya kurang efektifkarena pupuk lebih banyak terbuang percuma terbawa arus air serta kebiasaan petani yang kurang optimaldalam menggunakan pupuk dari segi pemakaian yang berlebihan berujung pada pengeluaran biaya yang tinggidan mengakibatkan terdegradasinya daya dukung dan kualitas tanah pertanian sehingga produktivitas tanahmenurun. Oleh karena itu diperlukan suatu pupuk yang mempunyai pola pelepasan unsur hara sesuai denganpola penyerapan unsur hara oleh tanaman seperti SRF (Slow Release Fertilizer). Menurut Aditama (2011),pupuk lepas lambat atau Slow Release Fertilizer (SRF) merupakan pupuk dengan mekanisme pelepasan unsurhara secara berkala mengikuti pola penyerapan unsur hara oleh tanaman. Pada penelitian sebelumnya yangdilakukan oleh Inriyani dan Nur Indah Sari (2018) diperoleh formulasi pembuatan pupuk SRF denganformulasi NPK 13-8-10 menggunakan bahan amilum serta bahan tambahan poli etilen glikol (PEG) 6000.Penelitian dilakukan sampai tahap uji simulasi dengan inkubasi pupuk SRF yang berbentuk granul selama 100hari.

Sementara dari hasil analisis hasil usaha tani, untuk mengolah 1 hektare lahan sawah, dibutuhkan danasebesa Rp 6.030.000 yang terdiri dari untuk pembiayaan pembelian pupuk, sewa traktor, biaya tanam, biayapikul dan pestisida dalam sekali masa tanam. Dengan hasil 2,4 ton yang secara umum dihasilkan akibatkurang perhatian atas penggunaan pupuk berimbang, petani hanya menghasilkan uang sebesar Rp10.800.000.Pehitungannya, harga gabah saat ini adalah sebesar Rp4.500 per kilogram dikalikan hasil panen sebesar 2,4ton. Dengan produktivitas minim, maka petani hanya memiliki penghasilan sebesar Rp4.770.000, yaitu selisihdari harga hasil panen dengan modal tanam. Dengan masa penanaman padi selama 3-4 bulan, makapenghasilan rata-rata bulanan petani di Desa Jenetaesa hanya sebesar Rp1,2 juta-Rp1,6 juta.

Page 162: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.480-483) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 481

Tabel 1. Matriks Permasalahan yang dihadapi kelompok tani Desa Jenetaesa

Tujuan kegiatan IbM ini adalah memberikan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada parapetani padi khususnya di Desa Jenetaesa Maros mengenai cara pembuatan pupuk lepas lambat (SRF) besertacara pemakaiannya untuk tanaman padi. Sehingga, diharapkan masyarakat desa tersebut mampu memproduksisendiri pupuk SRF sesuai komposisi hasil penelitian dari para peneliti serta mampu menggunakannya dalamkegiatan usaha penanaman padi.

Berdasarkan atas beberapa permasalahan mitra yang telah diperoleh saat berkunjung ke Desa Jenetaesamaka salah satu program IbM difokuskan pada kegiatan pembuatan dan penggunaan pupuk SRF (slow realasefertilizer) untuk tanaman padi. Adapun teknologi yang ditawarkan adalah pembuatan pupuk SRF denganformulasi NPK 13-8-10. Pupuk SRF yang dihasilkan dari proses pembuatan yang dilakukan di LaboratoriumKimia Jurusan Teknik Kimia tersebut akan dimanfaatkan pada lahan persawahan percobaan menggantikanpupuk-pupuk yang digunakan petani selama ini. Pendekatan implementasi solusi di atas berdasarkanpermasalahan yang disepakati bersama adalah partisipasi mitra dalam pelaksanaan program penerapan IbMdalam kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan demonstrasi penggunaan pupuk SRF.

2. METODE PELAKSANAAN

Berdasarkan masalah prioritas teridentifikasi yang dihadapi dalam aspek pemberdayaan petani padidalam penggunaan pupuk SRF (slow realase fertilizer). Maka metode pelaksanaan yang akan dilakukan untukmendukung realisasi program penerapan IbM adalah pendekatan implementasi solusi yang akan diterapkan,partisipasi mitra dalam pelaksanaan program IbM dalam bentuk kegiatan pemberdayaan petani padi dalampenggunaan pupuk SRF (slow realase fertilizer)yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Bentuk partisipasimasyarakat di Desa Jenetaesa dalam realisasi program yang telah disusun antara lain adalah:a. Partisipasi aktif selama kegiatan berlangsung khususnya dalam kegiatan penyuluhan, presentasi dan tanya

jawabtentang proses pembuatan dan penggunaan pupuk SRF.b. Pemantauan tanaman padi yang telah menggunakan pupuk SRF.

3. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Pembuatan pupuk SRF (Slow Release Fertilizer)Pembuatan pupuk SRF dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung

Pandang dengan komposisi NPK 13-8-10. Bahan baku utama yang terdiri atas pupuk urea, SP-36, dan KCldikeringkan dan dihaluskan dengan crusher hingga berukuran sekitar 100 mesh. Begitupula dengan bahanpenyangga zeolit. Untuk mendapatkan formulasi NPK sebagaimana yang diinginkan serta mendapatkanproduk SRF yang sesuai dengan spesifikasi, maka formulasi hasil perhitungan adalah pupuk urea (14,130 Kg),pupuk SP-36 (11,111 Kg), pupuk KCl (8,333 Kg), dan zeolit (16,425 Kg). Semua bahan tersebut dicampurmerata sambil ditambahkan molase sedikit demi sedikit supaya saling merekat dan mudah dibentuk menjadigranul. Ukuran granul yang diinginkan antara 3-5 mm. Selanjutnya, granul dihasilkan dilapisi dengan cairanatau gel pelapis. Adapun komposisi gel pelapis adalah 1 g PEG-6000 yang dilarutkan dalam air 5 ml,ditambahkan 3,75 g amilum 5% dan 20 ml PAA 20% serta ditambahkan pula aquades sampai 100 ml.Campuran tersebut diaduk dengan magnetic stirer dengan kecepatan 600 rpm dan suhu 100oC di atas hot plate

hingga larutan menjadi kental seperti gel. Proses pelapisan dilakukan dengan mencelup granul ke dalam gelselama sekitar 10 detik menggunakan pinset lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 80oC selama 3 jam.

No Permasalahan utama mitra Dialami Justifikasi/Visual1. Borosnya penggunaan pupuk

Desa Jenetaesa KecamatanSimbang Kabupaten Maros

Penggunaan pupukyang tidak berimbang

2. Minimnya hasil produksi padi Minimnya hasilproduktivitas padi

3. Kurangnya pengetahuanmengenai pemanfaatan pupukSRF pada tanaman padi

Page 163: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.480-483) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 482

Foto-foto Proses Pembuatan Pupuk SRF

Penyuluhan, presentasi, dan tanya jawabPenyuluhan, presentasi, dan tanya jawab tentang cara pembuatan dan penggunaan pupuk SRF yang

diikuti oleh Kepala Desa, Pembina Desa, Penyuluh Pertanian dan beberapa petani padi di Desa JenetaesaKecamatan Simbang Kabupaten Maros pada Hari Minggu Tanggal 30 Juni 2019 bertempat di Aula/halamanKantor Camat. Pada penyuluhan tersebut dijelaskan secara rinci cara pembuatan pupuk SRF melaluipresentasi oleh Ketua Tim Pengabdian dengan menggunakan media powerpoint. Masyarakat dapatmenyaksikan gambar-gambar cara pembuatan pupuk tersebut. Selain itu, masyarakat petani padi DesaJenetaesa sangat antusias pada sesi acara tanya jawab dengan tim pengabdian. Berbagai pertanyaan terkaitpembuatan dan aplikasi pupuk SRF disampaikan oleh masyarakat secara bergantian, bahkan ada pula yangmengajukan permasalahan atau pertanyaan tentang pupuk kompos dan pupuk cair baik untuk tanaman padimaupun untuk tanaman lain seperti bawang, jagung, dan sayuran. Semua pertanyaan dijawab oleh ketiga timpengabdian secara bergantian.

Foto-foto Kegiatan Penyuluhan, Presentasi dan Tanya Jawab

Aplikasi Penggunaan Pupuk SRFPupuk SRF yang telah dibuat diaplikasikan penggunaannya pada tanaman padi, dalam hal ini pupuk

SRF digunakan pada sepetak lahan percobaan sebagai pengganti pupuk serbuk yang selama ini digunakanoleh petani yakni pupuk urea, SP-36 dan KCl. Sedianya aplikasi ini dilakukan di lokasi mitra, akan tetapidipindahkan ke daerah Kabupaten Enrekang. Hal ini disebabkan keterlambatan pembuatan pupuk SRF akibatsalah satu bahan baku pembuatan pupuk SRF terlabat diperoleh sedangkan musim tanam telah tiba atauberlalu dan para petani padi telah melakukan pemupukan tanaman sebagaimana cara pemupukan yangdilakukan selama ini yakni pemupukan pertama dari tiga kali pemupukan. Selain itu, keterbatasan waktuuntuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini menyebabkan aplikasi pupuk SRF tidak mungkinditunda hingga musim tanam padi berikutnya di lokasi mitra.

Page 164: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.480-483) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 483

Padi setelah ditanam Padi umur 14 hari Padi umur 21 hari

Padi umur 28 hari Padi umur 35 hari Padi umur 42 hari

Aplikasi pupuk SRF pada lahan tanaman padi percobaan menunjukkan bahwa penggunaan pupuk SRFtidak menimbulkan efek negarif terhadap pertumbuhan tanaman tersebut, bahkan sebaliknya menunjukkanperanakan tanaman sangat baik dengan jumlah daun yang sangat lebat pertanda tanamannya subur. Namunsangat disayangkan karena pengamatan tidak dapat dilakukan sampai tanaman padi percobaan tersebutberbuah dan dipanen.

4. KESIMPULANPenerapan IPTEKS bagi masyarakat melalui pemeberdayaan petani padi dalam pembuatan dan

aplikasi/penggunaan pupuk SRF pada dasarnya dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat desa, tetapi perlupendampingan khususnya dalam hal pengadaan bahan baku dan proses pembuatannya. Antusiasmemasyarakat terhadap teknologi ini cukup tinggi dan pada dasarnya tidak keberatan untuk beralih menggunakanpupuk SRF jika tersedia dalam jumlah yang memadai dengan harga yang lebih murah dari pada pupuk yangdigunakan selama ini. Penggunaan pupuk SRF pada tanaman padi memperlihatkan hasil yang baikberdasarkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.

DAFTAR PUSTAKAAditama. 2011. Slow Release Fertilizer, Peranan Kimia dalam Pertanian. Dalam Majalah Kimia, IV (4): 2-10.Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2013. Panen Berlimpah dengan Pupuk Pintar. Laporan

Penelitian. Serpong: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Budidaya Tanaman Padi. Laporan Penelitian. Aceh.Buckman. Brada. 2009. Pembuatan Slow Release Fertilizer dengan Menggunakan Polimer Amilum Dan

Asam Akrilat Serta Polivinil Alkohol Sebagai Pelapis Dengan Menggunakan Metoda Fluidizedbed.Dalam Laporan Tesis Program Pascasarjana Teknik Kimia. Universitas Diponegoro, Semarang ISBN978-602-99334-1-3.

Indriani dan Nur Indah. 2018. Pembuatan Pupuk SRF (Slow Realase Fertilizer). Laporan Tugas Akhir diBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tangerang. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Liebig. Justus 1840. Unsur Hara N.P.K tanaman padi. Dalam Jurnal Kesuburan tanah dan upaya

pengolahan,XII(2): 10-15.Permana, A.S. 2011. Teknologi Proses pembuatan Slow Release Fertilizer (SRF) menggunakan Zeolit Alam.Supriady, Uppy. 2018. Petani Desa Jenetaesa Melaksanakan Praktik Penggunaan Pupuk Berimbang (dok.

Villagersport.com/uppy supriadi).

Page 165: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.484-487) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 484

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN AKSESORIS MANIK-MANIK

KHAS TORAJA UNTUK MENUNJANG PENGEMBANGAN OBJEK WISATA BARU DI

DESA KOLESAWANGAN – TANA TORAJA

Zatman Payung, Harmelia Tulak2, Lantana D. Rumpa3

1)Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UKI Toraja

2)Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UKI Toraja

3)Dosen Jurusan Teknik Elektro UKI Toraja

ABSTRACT

The emergence of new tourist attraction is expected to be a business opportunity for local residents. Therefore, thepurpose of this program is to empower the community around the location of tourist attraction in making accessories inthe form of bracelets and necklaces that are made of Toraja based on beads. Through this activity, productive agehousewives and teenagers acquire skills in making handicraft items with materials that are easily obtained. Besides beingable to improve the skills of citizens, it can also provide opportunities to increase their income. The activity consisted of80% of practice and the rest shared experiences on how to obtain materials, processes and packaging. This trainingmakes participants become skilled at making proven accessories from the products they produce in the form of braceletsand necklaces typical of Toraja made from beads.

Keywords: skills, accessories, beads, tourist attraction

1. PENDAHULUAN

Terbukanya objek wisata baru bernama Kuburan Batu Saluliang memberi peluang usaha bagi masyarakatyang ada di sekitar lokasi wisata. Sebagai objek wisata baru, keberadaannya tentu akan menarik perhatianbanyak orang. Jarak tempuh yang tidak jauh dari kota Kabupaten Tana Toraja sekitar 13 km semakinmemudahkan pengunjung untuk mengunjungi objek wisata tersebut. Selain itu, lokasi wisata tersebut dapatditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Di desa lain yang masih berada dalam Kecamatan Malimbong Balepe juga terdapat objek wisata berupaair terjun Talondo Tallu dan agrowisata berupa kebun strowbery. Keberadaan kedua objek wisata tersebutsemakin mendukung munculnya objek wisata Kuburan Batu Saluliang karena pengunjung dapat sekaligusberkunjung ke tiga lokasi objek wisata yang berada dalam satu kecamatan ini.

Di sekitar lokasi objek wisata terdapat beberapa rumah warga. Mereka tergabung dalam Dasa WismaSupate Desa Kole Sawangan yang berjumlah 20 orang ibu rumah tangga. Ketua kelompok Dasa WismaSupate yaitu Zatman Payung, S.Pd., M.Pd., sekretaris Yudit T. L, S.Pd dan bendahara yaitu Selpia Renden.Adapun kegiatan yang dilakukan kelompok Dasa Wisma Supate seperti berkunjung dan mendoakan wargayang sakit dan membantu warga melayani tamu dalam suatu pesta.

Sebagian besar anggota kelompok Dasa Wisma Supate bekerja sebagai petani dan peternak. Di waktuluang para ibu yang masih berusia produktif lebih banyak menghabiskan waktu di rumah melakukan aktivitassederhana, mengurus rumah tangga, dan bercerita santai dengan para tetangga. Waktu yang relatif cukuptersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan yang dapat mereka jual di sekitarobjek wisata nantinya untuk membantu mereka lebih produktif.

Membuka usaha berdagang di dalam kawasan daerah tujuan wisata adalah kebiasaan yang dimiliki olehsebagian penduduk yang bertempat tinggal di sekitar objek wisata [1]. Seperti pada umumnya lokasi wisatadikelilingi oleh beberapa usaha penyediaan cendra mata. Warga sekitar lokasi objek wisata Kuburan BatuSaluliang perlu melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan produktivitas mereka sekaligus menambahpendapatan.

Pada umumnya lokasi pariwisata di Tana Toraja dipenuhi para penjual cendra mata khas daerah sepertikaos, hiasan dinding, makanan hingga aksesoris. Desa Kole Sawangan adalah salah satu lokasi yang didalamnya terdapat objek wisata alam berupa kuburan batu, berbagai jenis pohon bambu, dan taman“Pondanda”. Objek tersebut sudah lama ada hanya saja dinas pariwisata baru mendaftarkan Desa KoleSawangan sebagai salah satu destinasi pariwisata yang baru di Tana Toraja. Sebagai objek wisata baru,keberadaannya tentu akan menarik perhatian banyak orang. Situasi ini memberi peluang usaha yang baik bagiwarga setempat. Muncul objek wisata baru ini, dapat menjadi peluang usaha bagi warga sekitar. Pemanfaatanpotensi daerah serta kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat daerah akan mengangkat segiekonomi, budaya dan pendidikan daerah tersebut. Pemanfaatan potensi daerah serta kerjasama yang baik

Page 166: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.484-487) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 485

antara pemerintah dan masyarakat daerah akan mengangkat segi ekonomi, budaya, dan pendidikan daerahtersebut. Pariwisata sangatlah mampu dalam mengatasi masalah kesejahteraan bila dikembangkan secaraprofesional [2].

Setelah berdiskusi dengan warga setempat khususnya para ibu-ibu yang dibina oleh kelompok DasaWisma Supate, mereka berharap ada pihak yang dapat membantu mereka dalam memberikan ide maupunmelatih mereka membuat suatu keterampilan yang bahannya mudah didapatkan dan memberikan hasil yangnyata, cepat, serta langsung dapat dimanfaatkan dan dirasakan hasilnya.

Lokasi pariwisata di Tana Toraja umumnya dipenuhi para penjual cendra mata khas daerah seperti kaos,hiasan dinding, makanan, dan aksesoris. Gelang dan kalung manik-manik adalah sesuatu hal yangmenyenangkan dan mudah untuk dibuat. Pada pelatihan ini, aksesoris yang akan dibuat adalah gelang dankalung manik-manik khas Toraja. Dibuat dengan berbagai macam kreasi yaitu gelang dan kalung manik-manik dengan berbagai warna dan model yang bisa membuat gelang tersebut menjadi lebih indah dan menarik.Proses pembuatan yang dilakukan dengan tangan sendiri (handmade) biasanya memiliki nilai tersendiri yangmembuat hasilnya lebih menarik. Dengan harga yang terjangkau, serta model dan kreasi yang cukupsederhana.

Permasalahan yang dihadapi mitra saat ini adalah: (1) Masih minimnya kesadaran dan keterlibatanmasyarakat setempat dalam memanfaatkan terbukanya objek wisata baru Kuburan Batu Saluliang sebagaipeluang usaha. (2) Kurangnya gerakan pemerintah dalam memberikan pendampingan dan pelatihan bagimasyarakat setempat dalam menghasilkan produk atau olahan khas Toraja sebagai kerajinan lokal yang dapatdibeli wisatawan saat mengunjungi objek wisata Kuburan Batu Saluliang.

Berdasarkan situasi di atas, program pengabdian kepada masyarakat ini dimaksudkan untuk memberdayakanmasyarakat sekitar objek wisata Kuburan Batu Saluliang dalam membuat aksesori berupa gelang dan kalung khasToraja berbahan dasar manik-manik yang dapat dijual di sekitar lokasi objek wisata. Tujuan dari PKM ini adalahmemberdayakan masyarakat sekitar lokasi objek wisata dalam pembuatan aksesoris berupa gelang dan kalungkhas toraja yang berbahan dasar manik-manik.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATProgram pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan berdasarkan tahap persiapan dan pelatihan.

Tahap persiapan diisi dengan penyusunan modul dan penyediaan fasilitas pendukung pelaksanaan pelatihan.Menentuan lokasi/tempat yang representatif dan waktu yang tepat, dan mendata jumlah peserta. Tahappelatihan diisi dengan pembukaan yang dihadiri dan dibuka oleh Kepala Lembang/Desa Kole Sawangan.Kegiatan dalam program PKM ini terdiri dari 80% praktik dan sisanya berbagi pengalaman tentang caramendapatkan bahan, proses, dan pengemasan.

Pelatihan diawali dengan display beberapa contoh gelang dan kalung khas Toraja berbahan dasar darimanik-manik. Selanjutnya peserta dilatih membuat beberapa model gelang dan kalung. Program pengabdiankepada masyarakat dilaksanakan selama 8 bulan. Praktek pembuatan aksesori dimulai pada bulan ke 2 diawalidengan membuat gelang manik-manik. Tiap pertemuan akan diakhiri dengan evaluasi. Selanjutnya pesertaakan membuat gelang dengan model yang lain. Setelah gelang lanjut dengan membuat kalung manik-manikkhas Toraja. Setelah kegiatan pembuatan gelang dan kalung selesai, kegiatan selanjutnya diisi dengan latihanpengemasan dan sharing tentang teknik pemasaran. Jumlah peserta pelatihan yang hadir berkisar 18 –

21 orang setiap pertemuan. Jumlah yang beragam ini diakibatkan oleh kesibukan masing-masingpeserta dan alasan kesehatan terganggu. Pelatih yang dipilih merupakan orang yang terlatih danberpengalaman dalam membuat aksesoris gelang dan kalung khas Toraja dari bahan manik-manik.

3. HASIL DAN PEMBAHASANSelama proses kegiatan pelatihan berlangsung, peserta terlibat aktif mulai dari awal sampai dengan akhir

kegiatan. Peserta antusias dan terlihat fokus dalam pelatihan, menyusun manis-manik satu persatu dengansabar dan hati-hati. Pelatihan berlangsung dengan menyenangkan dan suasana yang santai, terlihat daribanyaknya gurauan dari peserta yang membuat mereka tertawa. Dari segi kecepatan dan kerapihan berbeda-beda tiap peserta. Namun peserta dapat menyelesaikan hingga akhir. Produk yang dihasilkanpun sesuairencana yaitu berupa gelang dan kalung manik-manik khas Toraja yang variatif. Bahkan peserta memilikikeinginan untuk memperdalam lagi keterampilan ini dengan latihan mandiri di rumah namun tetap berharapdari pihak desa memberikan pelatihan juga. Ada cita-cita peserta untuk membuka usaha sederhana denganberjualan manik-manik khas Toraja di rumah mereka yang berdekatan dengan lokasi objek wisata. Tentunya

Page 167: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.484-487) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 486

keinginan ini perlu proses dan biaya awal untuk penyediaan bahan baku. Peserta saling memotivasi danmemberikan dukungan melalui ide-ide kreatif mereka.

Gambar 1. Gelang manik-manik khas Toraja Gambar 2. Kalung manik-manik khas Toraja

Mitra atau peserta dalam program pelatihan ini adalah kelompok Dasa Wisma Supate DesaKolesawangan – Tana Toraja. Mitra memiliki peran sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan ini mulai darisharing tentang kebutuhan kelompok, pelaksanaan, sampai evaluasi serta tindak lanjut kegiatan. Dalampersiapan, partisipasi mitra berkoordinasi dengan penanggungjawab program, dilanjutkan dengan penetapanpeserta yang terlibat dalam aktivitas kegiatan.

Monitoring dan evaluasi dilakukan ketika peserta terlibat dalam proses pelatihan dan mengaplikasikanapa yang telah didapatkan secara sederhana dan bermakna. Monitoring dilakukan pada saat pelaksanaanprogram pengabdian. Tim pelaksana akan memantau peserta yang menghadapi tantangan terkait soalpemahaman modul dan proses. Tidak berhenti pada praktek pembuatan aksesoris, pelatihan juga dilanjutkanpada praktek pengemasan. Pengemasan merupakan kegiatan umum dalam perencanaan yang melibatkanpenentuan desain dan pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang [3]. Bentuk dan bahan kemasanmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen [4]. Oleh karena itu, pengemasan akandilakukan secara sederhana namun menarik.

Setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan, pihak penyelenggara program PKM memberikan sarankepada pihak desa yaitu Kepala lembang dalam mengkoordinir warga desa untuk melanjutkan pelatihan gunamemperkuat pengalaman dan berbagi dengan peserta lain yang tertarik. Pelaksana pelatihan dapat dilakukanoleh peserta yang telah mahir dan berpengalaman selama pelatihan sebelumnya.

4. KESIMPULAN

Melalui program pengabdian kepada masyarakat ini peserta menjadi terampil dalam membuat aksesorisberupa gelang dan kalung khas Toraja berbahan manik-manik. Peserta juga menyadari adanya peluang untukmemanfaatkan terbukanya objek wisata di desa mereka khususnya yang berlokasi di sekitar objek wisata.Program ini pula sebagai contoh bagi pihak pemerintah setempat untuk mendorong warga memanfaatkankeunggulan daerah mereka dalam hal ini objek wisata Saluliang. Melalui program ini, pelaksana dapatmemberi saran kepada pihak desa melanjutkan pelatihan guna memperkuat pengalaman dan berbagi denganpeserta lain yang tertarik.

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Devi, H. A & Soemanto, R. B. 2017. Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai

Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1.2. Rani, D. P. 2014. Pengembangan Potensi Pariwisata Kab. Sumeneb, Madura, Jawa Timur (Studi Kasus:

Pantai Lombang). Jurnal Politik Muda, Vol.3, No.3.3. Basu Swastha & Hani H. 2011. Manajemen Pemasaran - Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta :

BPFE4. Mufreni, A. 2016. Pengaruh Desain Produk, Bentuk Kemasan Dan Bahan Kemasan Terhadap Minat

Beli Konsumen (Studi Kasus Teh Hijau Serbuk Tocha). Jurnal Ekonomi Manajemen, Vol. 2, No.2

Page 168: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.484-487) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 487

Page 169: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.488-494) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 488

PELATIHAN PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA DAN PENGENALAN ONLINE

MARKETPLACE: PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DESA PAKISTAJI

KECAMATAN KABAT KABUPATEN BANYUWANGI

Ria Triwastuti1), Yossy Imam Candika2) , Damar Kristanto3)

1)Dosen Jurusan Administrasi Perkantoran Universitas Airlangga, Surabaya

2)Dosen Jurusan Manajemen Perbankan Universitas Airlangga, Surabaya

3)Dosen Jurusan Manajemen Pemasaran Universitas Airlangga, Surabaya

ABSTRACT

Community service to the societies reside in Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi isconducted to achieve two main purposes: (1) improve the knowledge of the societies to implement family financialmanagement in order to support the financial management of their micro enterprise (if any); (2) provide an overview tothe societies about the industrial revolution 4.0 as well as introducing online marketplace to develop their microenterprise (if any) or open up new potential business idea. This program contributes to initiate multi-actors synergy topossibly increase the welfare of societies in the future through sustainable program. The program was implemented in 2phases: introduction phase and implementation phase within two months. After the completion of this program, it isnoticed that there is an improvement in societies’ knowledge regarding the topic covered in the training program.

Keywords: small and micro enterprises, family financial management, online marketplace

1. PENDAHULUAN

Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah desa yang memilikipotensi yang sangat besar. Salah satu potensi tersebut adalah banyaknya kebun kelapa deres yangtersebar di sebagian besar wilayah desa. Dengan keberadaan perkebunan yang luas di wilayah desatersebut, banyak masyarakat Desa Kabat bermatapencaharian sebagai produsen gula kelapa, baikgula kelapa cetak maupun gula kelapa serbuk atau sering disebut gula semut.

Gula Kelapa Semut (GKS) memiliki nilai ekonomi lebih tinggi jika dibandingkan dengangula kelapa cetak karena harga pasarnya yang lebih tinggi. Pada tahun 2017, Dinas Perindustrian danPerdagangan Kabupaten Banyuwangi telah mengadakan pembinaan dan keterampilan kerja bagimasyarakat di Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi berupa pelatihan teknis untukmemproduksi Gula Semut [1]. Pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakatsetempat. Salah satu desa yang mendapatkan pelatihan ini adalah Desa Pakistaji, yang merupakandesa tempat produksi GKS yang cukup besar di Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.

Selain GKS, potensi usaha gula kelapa cetak juga tidak bisa dikesampingkan. Denganperalatan dan proses produksi yang lebih singkat dan sederhana, produk gula kelapa cetak lebihmemungkinkan untuk diproduksi oleh masyarakat yang lebih luas. Hal ini membuat jumlah produsengula kelapa cetak lebih banyak dibandingkan jumlah produsen GKS. Namun demikian, sebagaimanadialami oleh UMKM pada umumnya, potensi yang sangat besar ini belum memberikan dampakkesejahteraan masyarakat setempat dengan maksimal [2]. Hal ini karena pelatihan yang dilakukanselama ini masih berkonsentrasi untuk produksi tanpa dilengkapi pelatihan yang cukup dari aspekketerampilan manajerial sederhana yang dapat diterapkan oleh pelaku UMKM di wilayah ini.

Salah satu kekurangan usaha skala rumah tangga atau UMKM adalah pengelolaan keuanganusaha yang tidak dipisahkan dengan pengelolaan keuangan pribadi. Para pelaku UMKM belummemiliki catatan keuangan yang rapi yang dapat digunakan sebagai acuan monitoring arus kasmasuk dan keluar. Akibatnya, arus kas masuk yang seharusnya dapat digunakan untukpengembangan usaha, justru habis terpakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Otoritas JasaKeuangan (OJK) telah menyediakan modul Perencanaan Keuangan Keluarga yang cukup mudah

1 Korespondensi penulis: Ria Triwastuti, Telp. 085648712605, [email protected]

Page 170: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.488-494) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 489

dipahami oleh masyarakat dengan berbagai tingkat pendidikan [3]. Dengan menerapkan panduanperencanaan keuangan keluarga ini, diharapkan masyarakat dapat membuat prioritas pengeluaran,pencatatan yang sistematis dan membuat penganggaran sesuai dengan proporsi penghasilan danpengeluaran keluarga. Hal ini dapat membantu membuat pengelolaan keuangan usaha dan pribadidapat berjalan beriringan.

Selain permasalahan pengelolaan keuangan, pelaku UMKM di wilayah ini juga cenderungbergantung kepada tengkulak yang berperan sebagai pihak yang menjembatani antara produsendengan konsumen akhir baik konsumen lokal ataupun internasional. Tengkulak atau pengepul adalahprodusen dengan skala lebih besar ataupun perusahaan eksportir. Hal positif dari adanya pengepul iniadalah kepastian bahwa produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM pasti akan terjual dengan cepat.Namun di sisi lain, adanya supply chain ini mengakibatkan ketergantungan produsen terhadappengepul. Produsen menjadi sangat mengandalkan bahkan menggantungkan proses pemasaran danpenjualan dari produk kepada pengepul. Seringkali, pengepul melakukan pelabelan dan branding

untuk meningkatkan nilai jualnya, atau dijual dengan skala besar ke luar negeri.Dengan demikian, harga yang diterima produsen terbilang murah, padahal harga jual setelah

melalui perusahaan perantara sudah jauh lebih tinggi. Produsen yang memberikan brand padaproduknya dapat menaikkan harga produk-produk UMKM di Desa Pakistaji di pasar lokal dan/atauinternasional. Jika pelaku UMKM ini dapat mengembangkan usahanya secara mandiri danberkelanjutan, maka diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan masyarakatDesa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.

Salah satu cara yang dapat ditempuh agar pelaku UMKM bisa keluar dari ketergantungandengan tengkulak adalah upaya untuk menjangkau sendiri konsumen akhirnya tanpa melaluiperantara tengkulak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan kemajuanteknologi di era industri 4.0. Online Marketplace untuk pelaku UMKM dalam menjangkau pasaryang lebih luas. Pelaku UMKM yang kebanyakan adalah masyarakat dengan literasi teknologi yangrendah masih perlu mendapatkan pendampingan untuk dapat menjalankan usaha melalui platform

Online Marketplace.Program pengabdian kepada masyarakat di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat Kabupaten

Banyuwangi ini menyasar masyarakat desa pada umumnya dan khususnya pelaku UMKM diwilayah ini. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: (1) meningkatkan pemahamanmasyarakat Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi untuk menerapkanperencanaan keuangan keluarga yang baik agar mendukung dan meningkatkan kemampuanpengelolaan keuangan usaha yang dimiliki; (2) membuka wawasan masyarakat setempat tentangperkembangan revolusi industry 4.0 dan mengenalkan online marketplace untuk meningkatkan usahayang dimiliki atau membuka peluang usaha baru.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pengabdian kepada masyarakat di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangidilakukan dua tahap. Pertama adalah tahap pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 12September 2019. Pada tahap ini, dilakukan diskusi, koordinasi dengan pihak-pihak terkait sertaperencanaan pelaksanaan kegiatan tahap selanjutnya. Pada tahap pendahuluan, diskusi dankoordinasi melibatkan berbagai pihak, yaitu Pamong Desa Pakistaji, Dinas Pemberdayaan Perempuandan Keluarga Berencana, Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi dan akademisi dari UniversitasAirlangga. Selanjutnya, perwakilan dari berbagai institusi ini berdialog langsung dengan masyarakatDesa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, khususnya yang bermukim di wilayahDukuh Sumbersari. Masyarakat yang berpartisipasi dalam diskusi tahap awal ini terdiri dari berbagailatar belakang, baik latar belakang pendidikan maupun pekerjaan. Kebanyakan dari warga desa yangikut adalah petani, produsen gula kelapa, penderas nira, dan ibu rumah tangga. Dari hasil tahappendahuluan ini dilengkapi pengumpulan informasi sekunder yang dilakukan sebelumnya, maka

Page 171: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.488-494) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 490

diketahui bahwa pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat Desa Pakistaji adalah pelatihanperencanaan keuangan keluarga dan pengenalan online marketplace yang ada di Indonesia.

Tahap ke dua adalah tahap pelaksanaan program yang dilaksanakan satu bulan setelah tahappendahuluan yaitu pada tanggal 10 Oktober 2019. Pada tahap ini, kegiatan masih melibatkanbeberapa instansi yang sama dengan tahap pendahuluan, yaitu Dinas Pemberdayaan Perempuan danKeluarga Berencana, Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi dan akademisi dari Universitas Airlanggasebagai tim yang akan memberikan materi tentang perencanaan keuangan keluarga dan pengenalanonline marketplace. Kegiatan inti ini dilakukan di salah satu rumah warga sesuai kesepakatan ditahap pendahuluan, yang beralamat di Dukuh Sumber Sari, Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat,Kabupaten Banyuwangi. Materi pertama tentang perencanaan keuangan keluarga disampaikan padapukul 09.00 hingga pukul 10.30. Sebelum dan setelah materi pertama dilaksanakan, peserta dimintauntuk mengerjakan tes sederhana (pre test dan post test). Selanjutnya, materi tentang pengenalanonline marketplace disampaikan pukul 10.30 sampai pukul 12.00. Pada materi ini peserta dimintauntuk mengisi kuesioner singkat terkait online marketplace. Acara dihadiri oleh total 30 masyarakatdengan berbagai latar belakang. Masyarakat yang hadir sebagian besar adalah perempuan denganrentang usia 25 - 50 tahun, dengan tingkat pendidikan mulai SD sampai SMA. Latar belakangpekerjaan peserta bervariasi mulai dari ibu rumah tangga, petani, hingga pemilik usaha dengan skalarumah tangga. Adapula sebagian pelaku UMKM yang menjalankan usaha keluarga denganmemproduksi gula kelapa batok yang nantinya akan diproses menjadi Gula Kelapa Semut (GKS).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan Perencanaan Keuangan Keluarga

Materi pelatihan perencanaan keuangan keluarga difokuskan pada pelatihan untukmenentukan prioritas pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, pencatatan yang sistematistermasuk pemisahan pencatatan pengelolaan keuangan pribadi dengan keuangan usaha (jika ada),pemberian pemahaman tentang dana darurat, tabungan, jumlah cicilan yang ideal serta utang yangaman dan produktif.

Dari total 30 peserta yang hadir dalam tahap pelaksanaan pengabdian masyarakat, hanya 19peserta yang mengerjakan pre test dan post test secara lengkap untuk materi pelatihan perencanaankeuangan keluarga. Berikut adalah rekap kuesioner singkat sebelum dilaksanakan pre test dan post

test untuk materi perencanaan keuangan keluarga.

Tabel 1. Pengetahuan peserta tentang perencanaan keuangan keluargaApakah Anda mengetahui tentang pengelolaan

keuangan keluarga?

Respon JumlahYa 10Tidak 8Kosong 1Tidak Mengisi Kuesioner 11Apakah Anda memisahkan pengelolaan keuangan

usaha dan keuangan pribadi?

Respon JumlahYa 11Tidak 8Kosong 0Tidak Mengisi Kuesioner 11Apakah Anda selalu mencatat pengeluaran setiap

Page 172: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.488-494) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 491

bulan?

Respon JumlahYa 2Tidak 15Kosong 2Tidak Mengisi Kuesioner 11Apakah Anda mengalami kesulitan dalam membayar

utang?

Respon JumlahYa 9Tidak 10Kosong 0Tidak Mengisi Kuesioner 11

Dari Tabel 1. Tersebut diketahui bahwa sebagian besar peserta program sebenarnya sudahmengetahui tentang perencanaan keuangan keluarga namun masih belum menerapkannya dikehidupan sehari-hari. Terbukti dari kecilnya jumlah peserta yang sudah melakukan pencatatanpengeluaran harian. Meskipun di kuesioner tersebut sebagian besar menyatakan telah memisahkanpengelolaan keuangan usaha dengan keuangan pribadi, namun pencatatan keuangan yang sangatkrusial, khususnya terkait pengeluaran justru belum dilakukan.

Tabel 2. Hasil Jawaban Pre Test dan Post Test Peserta1 2 3 4 5 6 7 8 Pre Post

Pr Ps Pr Ps Pr Ps Pr Ps Pr Ps Pr Ps Pr Ps Pr Ps

1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 4 5

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 6 8

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 6 7

4 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 8

5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 5 8

6 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 4 7

7 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 3 3

8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 7 7

9 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 2 2

10 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 4 2

11 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 4 5

12 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2 3

13 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 4 7

14 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 2 6

15 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 4 6

16 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 2 5

19 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 5 5

Jml 9 11 13 14 9 11 6 12 14 17 5 7 7 9 6 14

Keterangan:

Page 173: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.488-494) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 492

Pr = Pre TestPs = Post Test1 = Jawaban Benar0 = Jawaban SalahJml = JumlahPre = Jumlah jawaban benar per peserta untuk pre test

Post = Jumlah jawaban benar per peserta untuk post test

Dari Tabel 2. tersebut diketahui bahwa pemahaman peserta dalam perencanaan keuangankeluarga meningkat setelah mengikuti program pelatihan masyarakat. Dari semua soal yangditanyakan, semua mengalami kenaikan jumlah jawaban benar. Hal ini mengindikasikan bahwapemahaman peserta bertambah setelah mengikuti program. Adapun pertanyaan yang paling banyakmendapat jawaban benar adalah pertanyaan nomor 5, “Diantara keinginan berikut, keinginan yangperlu didahulukan adalah …” pilihan jawaban yang disediakan adalah: a) membeli baju baru; b) danapendidikan anak; c) membeli motor ke-2; d) uang untuk orang tua. Jawaban yang benar adalah opsi(b) dana pendidikan anak, dimana ada 6 orang yang menjawab salah di pre test dan tercatat hanya 2orang peserta yang menjawab salah di post test. Dengan tingginya jawaban benar di pre test, makapengetahuan awal peserta sebelum mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat dianggap sudah baik.Meningkatnya jumlah jawaban benar di post test mengindikasikan penambahan jumlah peserta yangpaham akan prioritas pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan keluarga.

Sebaliknya, soal dengan jawaban benar paling sedikit adalah soal nomor 6 yaitu “Untuk bisamencapai kondisi keuangan keluarga yang sehat, sebaiknya jumlah uang tunai yang dimiliki adalahsebesar ….. kali dari pengeluaran per bulan”. Pada soal ini, peserta yang menjawab benar di pre test

hanya 5 orang. Sedangkan di post test, walaupun masih paling sedikit dibanding dengan yang lain,tapi jumlah peserta yang menjawab benar naik menjadi 7 orang. Hal ini menunjukkan bahwapemahaman peserta tentang nominal dana darurat masih perlu ditingkatkan kembali.

Dari segi individual, peserta yang memiliki pengetahuan awal yang cukup baik terkaitperencanaan keuangan keluarga adalah peserta dengan nomor 2 dan 3. Keduanya adalah perempuanberusia 25 hingga 30 tahun dimana salah satunya memiliki usaha berskala rumah tangga dan yanglain adalah seorang ibu rumah tangga. Sedangkan peserta dengan kemajuan paling baik adalahpeserta nomor 14, seorang ibu rumah tangga berusia 41 tahun. Peserta ini pada pre test hanya mampumenjawab 2 jawaban dengan benar sedangkan pada post test mampu menjawab 6 soal dengan benardari total 8 soal.

Kegiatan pelatihan ini juga disertai latihan membuat prioritas keuangan dan pencatatanpengeluaran bulanan. Peserta juga diberikan template untuk membuat prioritas keuangan danpencatatan yang sistematis namun mudah diterapkan sehari-hari. Setelah pelatihan ini diharapkanpeserta mampu membuat prioritas keuangan yang baik dan mencatat pengeluaran dengan sistematis,termasuk pemisahan antara pengelolaan keuangan pribadi dan usaha, bagi peserta yang memilikiusaha.

Page 174: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.488-494) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 493

Pengenalan Online MarketplacePengenalan online marketplace difokuskan pada beberapa platform belanja online terbesar di

Indonesia yaitu Shopee, Bukalapak dan Tokopedia. Sebelum pemberian materi dimulai, pesertadiminta untuk mengisi kuesioner singkat untuk mengukur pemahaman awal peserta mengenai online

marketplace di Indonesia. Diantara 30 peserta yang mengikuti pelatihan, hanya didapatkan 18 orangyang mengisi kuesioner secara benar. Dari kuesioner tersebut didapatkan berbagai informasimisalnya apakah peserta pernah mendengar atau mengetahui online marketplace sebelumnya, apakahada kemauan untuk belajar tentang online marketplace, sumber informasi terkait online marketplace,penggunaan online marketplace yang sudah pernah dilakukan, apakah peserta sudah menggunakanonline marketplace untuk meningkatkan penjualan usahanya (jika peserta memiliki usaha), hal-halyang menghambat dan menunjang penggunaan online marketplace.

Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa 67% responden mengatakan tidak mengetahuitentang Online Marketplace. Pada saat diskusi diketahui bahwa peserta memang tidak mengetahuikonsep online marketplace, namun sebenarnya sudah sangat akrab tentang salah satu online

marketplace di Indonesia, yaitu Shopee, Tokopedia dan Bukalapak. Sebagian besar respondenmenyatakan sumber informasi tentang online marketplace ini adalah televisi atau media sosialkhususnya Facebook. Sedangkan 33% responden lain mengatakan sudah mengetahui dan sudahmemiliki akun online marketplace. Dari total responden yang sudah mengetahui atau sudah pernahmenggunakan online marketplace tersebut, 50% hanya menggunakannya secara pasif. Respondenhanya menggunakan akun online marketplace nya untuk melihat-lihat produk-produk yang dijual dimarketplace tersebut. Responden masih enggan berbelanja melalui platform online karena alasantakut penipuan dan ketidakpercayaan dengan sistem penjualan online.

Untuk responden yang memiliki usaha, belum ada satupun yang memanfaatkan online

marketplace untuk memasarkan produknya. Sebagian besar responden beranggapan bahwa menjualproduk melalui online marketplace membuat lebih repot. Sebagian kecil lainnya berpendapat bahwakoneksi internet di desa kurang mendukung (masih lemah), gawai tidak mendukung atau modal awalterlalu besar. Gambar 1 berikut mengilustrasikan beberapa alasan responden enggan menggunakanonline marketplace sebagai media penjualan produknya.

Gambar 1. Alasan Tidak Menggunakan Online Marketplace untuk Menjual Produk

Setelah mengisi kuesioner, pemateri menyampaikan materi yang diselingi dengan diskusi. Disesi akhir, peserta diajak untuk langsung praktek membuat akun di salah satu online marketplace,

11%

22%

17%11%

39%

Mengapa Anda enggan atau tidak mau menggunakan

Online Marketplace sebagai media penjualan produk

usaha Anda?

Koneksi internet susah

Lebih ribet/repot

Tidak memiliki gawai yangmendukung

Modal awal terlalu besar

Kosong

Page 175: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.488-494) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 494

yaitu Shopee. Peserta juga dilatih untuk membuat deskripsi dagangan yang jelas dan membuat agarfoto terlihat menarik dan realistis di mata konsumen. Tujuan jangka pendek dari program ini adalahuntuk pengenalan online marketplace bagi peserta yang belum pernah mengetahui atau belum pernahmempunyai akun di aplikasi tersebut. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan telepon selulerberbasis Android milik pribadi masing-masing.

Sedangkan tujuan jangka panjang dari program ini adalah untuk mewujudkan kemandirianpelaku UMKM dari ketergantungan penjualan dengan tengkulak. Agar tujuan jangka panjang initercapai, perlu sinergitas antara akademisi dan beberapa instansi terkait, misalnya Penyuluh BKR(Bina Keluarga Remaja) untuk melanjutkan program secara berkala (satu kali dalam sebulan). BKRadalah kelompok masyarakat binaan Penyuluh KB yang terdiri dari orangtua yang memiliki anakusia remaja. Adapun pemilihan BKR karena diharapkan agar anak-anak remaja yang lebih melekteknologi dapat lebih berdaya dalam aspek ekonomi dan penggunaan teknologi.

4. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan kegiatan, hasil dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik beberapakesimpulan sebagai berikut:

1) Masyarakat Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi besar dibidang ekonomi, khususnya UMKM produsen Gula Kelapa Batok dan Gula Kelapa Semut.

2) Masyarakat Desa Pakistaji yang menjadi peserta pelatihan perencanaan keuangan keluarga padaumumnya masih belum memahami perencanaan keuangan keluarga yang sistematis, terutamapemisahan antara pencatatan keuangan pribadi dan keuangan usaha bagi masyarakat yangmemiliki usaha. Setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, pemahaman pesertamengenai perencanaan keuangan keluarga bertambah dibuktikan dengan naiknya nilai di post

test.3) Pemahaman peserta tentang online marketplace pada umumnya masih sangat minim sehingga

belum bisa memanfaatkannya menjadi peluang usaha atau modal untuk meningkatkan usahayang sudah ada. Program pengabdian kepada masyarakat ini secara jangka pendek berkontribusiuntuk membuka wawasan peserta mengenai online marketplace. Sedangkan secara jangkapanjang menginisiasi sinergi beberapa instansi pemerintah untuk memonitor kegiatanpeningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Desa Pakistaji, “Data Desa Pakistaji”. Diakses dari: http://pakistaji.desa.id/ (diakses pada 1 Oktober 2019).

[2] Suci, Yuli Rahmini. "Perkembangan UMKM (USAha Mikro Kecil Dan Menengah) Di Indonesia" Cano

Ekonomos, 2017

[3] OJK, “Perencanaan Keuangan Keluarga”. Diakses dari:https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/images/FileDownload/25_Buku_Perencanaan_Keuangan.pdf(diakses pada 2 Oktober 2019)

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Segenap tim pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan penulis artikel inimengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Airlangga, khususnya FakultasVokasi sebagai pemberi dana tunggal untuk kegiatan ini sehingga kegiatan Pengabdian KepadaMasyarakat di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi ini dapat terlaksana denganbaik dan lancar.

Page 176: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.495-499) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 495

PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA ROTI

DAN KUE PIA DI KOTA MAKASSAR

Andi Wawan Indrawan1), Sarma Thaha2)

1)2)Dosem Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The purpose of the implementation of this dedication is to help the home industry as a partner engaged in the culinary

field, especially bread and cakes in order to compete with other bread and cake producers so that partners namely

Ummu Azzam Cake & Bakery can overcome marketing problems, product labels, ease in completing the making of bread

dough, and the management of turnover that is not organized. The Implementation method of this dedication is to provide

counseling and training related to the importance of promotion through social media, improving the appearance of

products or labels, and financial management, and the use of technology in the process of making bread dough using a

proofer machine. The results achieved, partner able to use social media to promote its products and increase the number

of consumers as well as income for the bakery.

Keywords: Ummu Azzam Cake & Bakery, Social Media, Proofer Machine,

1. PENDAHULUANRoti merupakan salah satu makanan yang banyak disukai oleh berbagai kalangan. Roti sendiri

memiliki tekstur yang empuk dan lembut. Rasa roti yang nikmat memang bisa menarik semua orang mulaidari anak-anak hingga orang dewasa. Makanan ini juga sering dijajakan di berbagai toko-toko, supermarkethingga pasar tradisional. Roti juga sering dibuat sebagai jajanan disaat bersantai maupun dibuat sarapan pagisebagai pengganti nasi. sekarang ini roti juga telah banyak tersajikan dengan berbagai rasa sehingga takmembuat penggemarnya menjadi bosan. Bisnis roti kini juga semakin banyak digeluti dimasyarakat. Akantetapi di kota Makassar sendiri permintaan akan roti dengan kualitas yang baik dengan harga yang relativelebih murah masih tidak dapat dipenuhi oleh pelaku-pelaku usaha roti yang menyebabkan konsumen mulaimenyasar ke pelaku usaha rumah tangga yang memproduksi roti dengan kualitas baik namun harga dapatbersaing dengan pelaku usaha roti yang telah memiliki nama. Melihat peluang ini, banyak usaha pembuatanroti dan donat rumahan bermunculan. Salah satu usaha pembuatan roti dan pia adalah usaha yang digeluti olehibu Heny yang beralamat di perumahan Nusa Harapan Permai Blok D4 no. 7, RT 004 RW 001, Biring KanayaMakassar.

Dalam menjalankan usahanya, ibu Heny dibantu oleh suaminya dan anaknya yang masih sekolahdasar. Usaha ini telah dijalankan kurang lebih selama 2 tahun. Hanya saja, pangsa pasar dari usaha ini masihterbatas pada kenalan saja. Hal ini disebabkan karena pemasaran hanya mengandalkan promosi dari mulut kemulut sehingga kegiatan produksi tidak dilakukan setiap saat, tergantung dari pesanan komsumen. Hal initentunya berpengaruh terhadap jumlah penghasilan yang diterima oleh mitra.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, selama ini, mitra mengemas produknya secarasederhana. Jajanan hasil produksi hanya dimasukkan dalam mika plastik tanpa label. Mitra tidak memilikipengetahuan bagaimana cara untuk meningkatkan omzet penjualan baik itu melalui peningkatan tampilanproduk atau melakukan promosi diberbagai media sosial. Tampilan produk mitra dapat dilihat pada gambarberikut ini:

Gambar 1. Tampilan Produk Mitra

1 Korespondensi penulis: Andi Wawan Indrawan, Telp 081338163015, [email protected]

Page 177: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.495-499) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 496

Mitra dalam menjalankan usahanya sangat menjaga kualitas produknya baik dari segi rasa maupunkebersihannya. Aneka roti, dan pia yang diproduksi oleh mitra menggunakan oven untuk memasak. Selamaini, mitra hanya menggunakan sebuah oven gas untuk memproduksi roti dan pia sehingga mitra tidak pernahdapat memenuhi jumlah permintaan konsumen langganannya. Hal ini menyebabkan ada sebagian langganandari mitra yang harus mengorder dari penjual roti lain jika mitra tidak dapat memenuhi sejumlah produk yangdiminta. Untuk mengatasi hal ini, mitra akhirnya membagi jadwal layanan buat konsumen langganannya yangmemang selalu memesan dalam jumlah yang besar. Hal tersebut juga kadang menyebabkan distribusi rotiuntuk dijual kembali pada toko-toko yang telah menjadi langganan tetap mitra menjadi terhenti.2. METODE PELAKSANAAN

Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan selama 8 bulan di perumahan Nusa Harapan PermaiBlok D4 No.7, kecamatan Biring Kanaya. Adapun metode yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalahyang dihadapi oleh mitra dalam melaksanakan program ini adalah dengan memberikan pelatihan danpenyuluhan, serta pendampingan.

Untuk mendukung terealisasinya metode yang ditawarkan diatas, maka pengabdian pada masyarakat inidilaksanakan sesuai dengan prosedur kerja sebagai berikut:1. Tim pengusul mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan guna mendukung terlaksanaanya

program IbM ini.2. Melakukan penyuluhan kepada mitra mengenai pentingnya melakukan promosi melaui media sosial

dan perbaikan tampilan produk/pemberian label.3. Melakukan pelatihan cara menggunakan media sosial untuk kegiatan promosi seperti penggunaan

Whatsapp, dan Facebook.4. Membuat label kemasan yang dilakukan bersama mitra.5. Melakukan pendampingan terhadap mitra untuk memantau hasil pembuatan promosi melalui media

sosial, dan hasil perancangan label.

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil yang telah dicapai sejauh ini adalah sebagai berikut:3.1. Pelatihan Pemanfaatan Software Toko dan Penggunaan Media Sosial Sebagai Media

PemasaranKegiatan pelatihan dan penyuluhan yang diberikan berupa penggunaan software toko untuk

membantu mitra dalam hal administrasi keuangannya. Selain itu mitra juga diberikan pelatihan untukmeningkatkan pemahaman akan pentingnya konsep pemasaran, meningkatan manajerial mitra, memperluasanjaringan pemasaran.

Sebagai informasi bahwa mitra saat ini masih menggunakan model pemasaran secara konvensionaldimana penjualan produk hanya sebatas dari mulut ke mulut sehingga pemasaran hanya sampai ke konsumenyang mengenal langsung dengan mitra atau melalui pihak lain yang telah sebelumnya melakukan transaksiproduk dengan mitra. Hal ini menyebabkan jumlah produk yang dihasilkan hanya sebatas dari pemesanan atauorderan konsumen yang memang telah mengenal mitra.

Gambar 2. Pelatihan Penggunaan software toko dan Pelatihan Pemasaran Produk

Page 178: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.495-499) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 497

Setelah dilakukannya pelatihan, mitra dapat memahami bahwa pemasaran bukan hanya melakukanpenjualan langsung dengan pembeli atau konsumen tetapi mencakup beberapa aspek seperti perencanaan,penentuan harga, promosi dan distribusi atau pelayanan serta kepuasan konsumen.

Gambar 3. Tampilan pada Aplikasi Android

3.2. Pelatihan label produk dan pengemasan

Pelatihan label produk dan pengemasan bertujuan agar mitra dapat memahami fungsi label ataukemasan yang baik. Selama melakukan usahanya, kemasan yang digunakan oleh mitra masih kurang menarikdan minim, dimana hanya mengandalkan kemasan plastik dan box karton tanpa adanya label merk atau brandyang seharusnya dapat memberi nilai tambah pada pruduknya. Sebagaimana diketahui bahwa pemberiannama label pada kemasan dapat membantu konsumen untuk mengenali produk yang dicarinya. Selain itu labelpada kemasan juga menyampaikan informasi tentang kualitas produk sehingga konsumen langsung dapatmengerti bahwa mereka akan dapat kualitas produk sesuai dengan ekspektasi ketika melihat kemasan danlabel produk.

Pelatihan dan penyuluhan diberikan kepada mitra mengenai berbagai kemasan produk roti dan pia,serta konsep dan desain label kemasan yang komunikastif. Desain kemasan sendiri berlaku untukmembungkus, melindungi dari debu, mengidentifikasi serta membedakan sebuah produk dipasar.

Page 179: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.495-499) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 498

Gambar 4. (a) Sebelum diberi label produk, (b) Setelah diberi label produk pada kemasan Roti

3.3. Pelatihan Penggunaan Alat Pengembang Roti/ProoferDalam membuat adonan roti, mitra masih melakukan secara manual sehingga mitra membutuhkan

waktu yang cukup lama ditambah proses pengembangan yang dilakukan secara manual sangat rentan terhadappengaruh suhu sekitar, apalagi dalam ruangan proses pembuatan roti juga terdapat oven dan alat-alat masakyang lain yang menimbukan panas dan kelembaban. Hal ini juga membuat mitra sulit untuk mendapatkanadonan yang mengembang dengan baik, selain itu juga berdampak pada sulitnya memenuhi jumlah produkyang dipesan oleh konsumen jika mitra tidak dapatmenjaga kualitas produk yang diharapkan jika adonan tidakmengembang dengan baik. Oleh karena itu untuk membantu mitra dalam mendapatkan adonan roti yangmengembang dengan baik, dilakukan pelatihan penggunaan alat pengembang roti atau proofer yangdisediakan oleh tim pelaksana IbM. Proofer yang disediakan merupakan proofer yang menggunakan bahanbakar gas. Untuk menjaga suhu dan kelembaban proses pengembangan adonan roti, pada proofer terdapatsensor untuk menjaga kestabilan suhu agar didapat adonan yang mengembang dengan baik.

Gambar 5. Penyerahan , Pelatihan Penggunaan Proofer di Lokasi Mitra

Pelatihan penggunaan alat pengembang adonan roti bertujuan agar mitra dapat memahami dan dapatmengoperasikan alat pengembang roti untuk mendapatkan hasil adonan roti yang mengembang dengan baik.Hal ini diperlukan karena mesin proofer yang disediakan masih menggunakan kontrol suhu secara manual,dimana mitra harus memantau seberapa besar suhu dalam ruang proofer dan mengatur api dari kompor gas

Page 180: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.495-499) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 499

yang terpasang agar mendapatkan suhu dan kelembaban yang baik untuk proses fermentasi. Adapun suhuideal dan tingkat kelembaban yang baik untuk proses fermentasi sehingga didapatkan adonan roti yangmengembang dengan baik adalah disekitaran 35 – 40 derajat celcius, sedangkan kelembabannya beradadisekitaran 80% - 90%. Penggunaan proofer yang menggunakan bahan bakar gas ini memaksa pekerja kueuntuk memantau keadadan suhu dan kelembaban pada ruang dari mesin proofer ini. Terlebih pengaturan suhudilakukan tidak secara otomatis sehingga potensi kegagalan roti yang akan dikembangkan menjadi tinggi.

Gambar 6. Proses Pengengembangan adonan (a) Secara Manual (b) Menggunakan Alat/Mesin Proofer

4. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengabdian yang telah dilakukan pada mitra berupa pelatihan Pemanfaatan Software Tokodan Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran, Pelatihan Label Produk dan pengemasan, PelatihanPenggunaan Alat Pengembang Roti/Proofer, sementara dapat disimpulkan :

1. Dalam pelaksanaan IbM, Mitra terlihat antusia dalam menjalankan sistem pemasaran denganmemperluas jaringan mitra yakni melalui media sosial seperti Whatsapp, Facebook, hanya saja Mitramasih belum berani untuk menggukan aplikasi online GO_FOOD karena terkendala pada pekerjayang masih kurang dan hanya melayani konsumen yang mengorder pesanan jauh hari sebelumnya.

2. Mitra telah menggunakan label produk pada kemasan pembungkus roti, namun untuk box mitra masihmenggunakan sticker label yang ditempel pada tutup box roti/kue.

3. Penggunaan mesin proofer berbahan bakar gas dapat memepercepat dan memperbanyak jumlahadonan yang siap untuk kembangkan. Akan tetapi penggunaan mesih proofer ini masih terkendaladengan akurasi pengaturan suhu yang kadang menyebabkan adonan tidak mengembang dengan baik

4. Mitra sementara masih berusaha untuk memperbaiki sistem manajemen usaha sesuai yangdisampaikan dalam kegiatan pengabdian

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] A.A. Istri Yudhi Pramawati, dkk, 2016, IbM Industri Rumah Tangga Kue Dan Roti, Seminar NasionalHasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan PemberdayaanMasyarakat (LPPM) Unimas Denpasar, 29-30 Agustus 2016

[2] Buchari, Al, a. 2014, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Jakarta: Alfabeta[3] Iswandi Idris, dkk, 2017, Ibm Peningkatan Produktivitas Kelompok Usaha Roti “Nenot-Nenot”

Kelurahan Suka Ramai Medan, Jurnal Teknovasi, Volume 04, No. 01, hal.51-58[3] Yuniarti, dkk, 2018, IbM Kelompok Pembuat Jajanan Tradisional Bugis Makassar, Seminar

Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M), UPPM PoliteknikNegeri Ujung Pandang, November 2018

6. UCAPAN TERIMA KASIHTak lupa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Tim UPPM PNUP yang telah banyakmembantu dalam penyelesaiaan kegiatan pengabdian ini terutama dalam penyediaan alokasi anggaranpengabdian rutin institusi yang tertuang dalam Surat Perjanjian Pelaksana Pengabdian No: 022/PL10.13/PM/2019, Tanggal 1 April 2019, sehingga penulis dapat terbantu dalam mengadakan peralatan yangterkait dengan kebutuhan pengabdian.

Page 181: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.500-504) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 500

PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DESA

PADA PERANGKAT DESA SOREANG KECAMATAN MAPPASUNGGU KABUPATE TAKALAR

Imasita1)

, Sumatriani2)

, dan Syamsuddin3)

Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

Training and Technical Guidance on Management of Village Financial Administration at SoreangVillage Apparatus, Mappasunggu District, Takalar Regency. This agency is used as a partner to solveproblems that is experienced. The solution offered to solve the problem is a form of training and guidance onmanaging village financial administration to village apparatus of Soreang.

The purpose of this activity is to provide training and technical guidance on village administrativerecords and financial reports management.

The methods used are training and coaching in the form of demonstrations, practices, presentations,lectures, discussions, case studies, and questions and answers. After that, an evaluation is carried out byassigning tasks in the form of practice that refers to modules that directly related with the material andfinancial management administration needs

The expected target of this activity is the village apparatus have the knowledges and skills tomanage the village financial administration, especially in the Seoreang village financial document andfinancial storage system so that it can be sustained properly.

The results to be achieved in this activity are village officials having knowledge and skills in theadministration of archives and village financial reports management that refer to Permendagri number 28 of2012 concerning records governance and managing financial reports referring to Permendagri number 113 of2014.

Keyword: Village Financial Administration Management

1. PENDAHULUAN

Desa Soreang Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar telah menjadi mitra dengan PusatPenelitian Pengabdian pada Masyarakat Politeknik Negeri Ujung Pandang melalui program IbM pada bulanFebruari 2019 sebagai Desa binaan dan telah dilakukan MoU ke dua belah pihak. Dari kerja sama ini, kamitim pengabdian menjadikan mitra untuk melakukan pengabdian pada masyarakat.

Desa Soreang merupakan salah satu dari 9 desa yang berada di dalam lingkup wilayah KecamatanMappakasunggu Kabupaten Takalar yang memiliki penduduk 1.464 orang dengan jumlah 4 dusun yaknidusun Lempong dengan jumlah KK 95 dan jumlah jiwa (penduduk) 353 orang, dusun Lampang denganjumlah KK 57 dan jumlah jiwa (penduduk) 171 orang, dusun Soreang dengan jumlah KK 94 dan jumlah jiwa(penduduk) 339 orang, dan dusun Taipa dengan jumlah KK 171 dan jumlah jiwa (penduduk) 601 orang.

Sasaran pembangunan pedesaan dilaksanakan secara bertahap melalui: 1) peningkatan kualitas tenagakerja di pedesaan; 2) peningkatan kemampuan aparatur pemerintah desa; 3) penguatan lembaga pemerintahdan lembaga masyarakat desa; 4) pengembangan kemampuan sosial ekonomi masyarakat desa; 5)pengembangan sarana dan prasarana pedesaan; 6) pemantapan keterpaduan pembangunan desa berwawasanlingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas langkah pertama yang dilakukan__________________

Korespondensi penulis: Masita, telp. 082196355502, [email protected] dengan peningkatan kemampuan aparatur desa melalui penataan administrasi pemerintah desa danpeningkatan sistem pemerintahan desa dalam kapasitas aparat dalam pengelolaan tata kelola pemerintahanyang baik.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak perangkat desa dalam hal ini kepaladesa dan sekretaris desa Soreang pada tanggal 11 Februari 2019, ditemukan bahwa pengelolaanadministrasi desa belum efektif seperti sistem penyimpanan dokumen/arsip desa yang belum mengacupada Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2012, pengelolaan surat masuk dan surat keluar belummenggunakan buku agenda dengan tepat, dan belum memahami dengan baik tentang pembuatan proposalkegiatan desa.

Page 182: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.500-504) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 501

Selanjutnya, wawancara dengan staf pengelola keuangan desa dan pengelola BUMDES jugadiperoleh informasi bahwa rata-rata mereka belum mampu menyusun laporan pertanggung jawabanpenyelenggaraan keuangan desa yang meliputi buku kas umum, buku kas harian, buku pembantu bank, bukupembantu pajak, sehingga pada saat mereka ingin mengajukan bantuan seperti dana bergulir, persyaratanpenyelenggaran keuangan desa harus tersedia. Selama ini pihak pengelola keuangan desa meminta bantuankepada pihak lain yang memahami pengelolaan keuangan desa.

Berdasarkan kondisi dan situasi kantor desa tersebut di atas, maka solusi yang ditawarkan adalahmelakukan pelatihan dan bimbingan teknis tentang Administrasi Keuangan desa kepada perangkat DesaSoreang Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Administasi keuangan desa meliputi administrasikearsipan dan laporan keuangan desa. Pelatihan ini dilakukan dengan upaya perbaikan pengelolaanadministrasi keuangan desa.

Keputusan Menteri RI Nomor 78 tahun 2012 [1] tentang tata kelola arsip pemerintahan.Imasita [2]arsip atau dokumen dapat dikatakatan sumber ingatan bagi suatu kantor karena arsip

menampung beraneka ragam bahan informasi yang berguna dan apabila diperlukan harus cepat dan tepatdisajikan setiap saat dalam rangka pengambilan keputusan.

Imasita [3] Permasalahan yang muncul di kantor pemerintah daerah antara lain sulitnya menemukankembali arsip atau dokumen apabila dibutuhkan. Pengelolaan arsip yang buruk menyebabkan sulitnyamenemukan surat-surat masuk penting.

Adrian Puspawijaya dkk [4] Laporan Keuangan Desa menurut Permendagri No 113 Tahun 2014 yangwajib dilaporkan oleh Pemerintah Desa berupa a) Anggaran b) Buku Kas c)Buku Paja d) Buku Bank dan e)Laporan Raalisasi Anggaran (LRA)

2. METODE PELAKSANAAN

Untuk mencapai hasil target luaran yang direncanakan maka dilakukan prosedur kerja yangmerupakan urut-urutan kerja yang akan dilakukan untuk mencapai target dan luaran dalam kegiatan inisebagai berikut:a. Tahap persiapan dilakukan dengan cara:

1. Melakukan wawancara dengan perangkat desa yang dapat dijadikan mitra kerja.2. Mengobservasi masalah-masalah utama yang dihadapi oleh mitra kerja.3. Mengidentifikasi masalah-masalah utama yang dihadapi oleh mitra kerja yang akan diberikan

solusi penyelesaian.b. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara yaitu:

1. Memberikan pelatihan tentang sistem penyimpanan dokumen/arsip yang mengacu pada PeraturanPemerintah RI Nomor 28 tahun 2018.

2. Memberikan pelatihan prosedur penganan surat masuk dan keluar dengan menggunakan bukuagenda (sistem manual) maupun sistem komputerisasi.

3. Memberikan pelatihan dan pembimbingan penyusunan laporan keuangan yang meliputipembuatan buku kas umum, buku kas pembantu pajak, dan laporan pertanggung jawaban danadesa.

4. Melakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana perangkat desa memahami materi yang telahdiberikan.Metode pendekatan yang diberikan yakni metode penyajian materi dalam bentuk pelatihan

dan pembimbingan kepada perangkat desa. Metode penyajian materi dalam bentuk ceramah, diskusi,dan praktek. Adapun materi yang diberikan adalah:1. Melakukan pelatihan sistem penyimpan dokumen/arsip desa mengacu pada peraturan pemerintah nomor

28 tahun 20122. Melakukan pelatihan prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar3. Melakukan pelatihan pembuatan proposal ke-giatan desa4. Melakukan pelatihan pembuatan buku kas umum5. Melakukan pelatihan dan pembimbingan pembuatan buku kas pembantu pajak

Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis 15 orang terdiri kepala Desa Soreang,Ketua PKK, Kasi Pemerintahan, Kasi Pelayanan, Kaur Tata Usaha Umum, Bumdes, kepala Dusun 4 orang,Kaur Perencanaan, Kaur Keuangan, Sekretaris Desa dan staf desa 2 orang.

Page 183: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.500-504) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 502

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh pada kegiatan IbM ini melalui pelatihan dan pembimbingan yang telah dicapaisebagai berikuta. Administrasi Kearsipan (Pengelolaan Dokumen Desa)

Konsep dasar kearsipan, kode klasifikasi arsip dan kebijakan arsip berdasarkan Peraturan PemeritahNomor. 28/2012 dan Pergub Sulsel No. 64/2013 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah ProvinsiSulsel Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Kearsipan Daerah Propinsi. Metode yangdigunakan pada pelatihan ini adalah metode ceramah yang diselingi dengan metode diskusi. Sebagianbesar peserta pelatihan belum mengetahui penerapan sistem kearsipan berdasarkan PeraturanPemerintah Nomor 28 tahun 2012 dan Pergub Sulsel No. 64/2013. Sementara penerapan kodeklasifikasi arsip, sebagian besar pegawai desa belum menerapkan kode klasifikasi arsip tersebut.

Pada bimtek ini dilakukan penyimpanan arsip yang cocok diterapkan oleh desa Soreangadalah berdasarkan abjad. Adapun kondisi peserta pada saat melakukan praktekmengelompokkan dan penyimpanan arsip sebagai berikut:

Gambar 3.1 : Kegiatan Mengklasifikas dan Penyimpanan Arsip Desa

Gambar 3.2 : Penyimpanan Arsip atau Dokumen Sebelum Bimtek

Page 184: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.500-504) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 503

Gambar 3.2 : Penyimpanan Arsip atau Dokumen Sesudah Bimtek

b. Penyusunan Laporan Keuangan

Akuntansi desa adalah pencatatan dari proses transaksi yang terjadi di desa, dibuktikan dengan nota-nota kemudian dilakukan pencatatan dan pelaporan keuangan sehingga akan menghasilkan informasi dalambentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak yang berhubungan dengan desa

Desa seharusnya berkewajiban menyelenggarakan akuntansi untuk mendukung proses akuntabilitaspengelolaan keuangannya pada publik. Jika dihadapkan pada pilihan standar akuntansi yang ada saat ini,standar akuntansi yang cocok untuk akuntansi desa adalah Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).Setidaknya ada dua alasan yang dapat emperkuat pendapat ini, yaitu:1. Desa bertanggungjawab mengurus urusan pemerintahan (UU No. 6 tahun 2014, pasal 1) dan kepala desa

wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada bupati/walikota (UU No. 6tahun 2014, pasal 27).

2. Desa memperoleh pendapatan yang diantaranya bersumber dari APBN dan APBD (UU No. 6 tahun 2014,pasal 72).

Dua alasan tersebut menunjukkan hubungan yang erat antara aktivitas desa dengan aktivitaspemerintahan. Meningat desa memiliki karakteristik yang khas, tidak menutup kemungkinan pula untukmengembangkan standar akutansi tersendiri atau tetap mengacu SAP namun dengan sistem akuntansi yangberbeda dari sistem akutansi pemerintahan pusat dan daerah.

Laporan Keuangan Desa menurut Permendagri No 113 Tahun 2014 yang wajib dilaporkan olehPemerintah Desa berupa a) Anggaran b) Buku Kas c)Buku Paja d) Buku Bank dan e) Laporan RaalisasiAnggaran (LRA)

Laporan Pertanggung Jawaban yang wajib dibuat oleh bendahara Desa yakni a)Buku kas Umum:digunakan untuk mencatat berbagai aktivitas menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas b)Buku KasPembantu Pajak : digunakan untuk membantu buku kas umum dalam rangka penerimaan & pengeluaran yangberhubungan dgn pajak dan c) Buku Bank: digunaka untuk membantu buku kas umum dalam rangkapenerimaan & pengeluaran yang berhubungan dengan bank

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian pada masyrakat di Desa Soreang KecamatanMappasunggu Kabupaten Takalar dapat disimpulan sebagai berikut:1. Kegiatan IBM melalui kegiatan pelatihan dan bimbingan tekniks diberikan materi administrasi

kearsipan dan laporan keuangan desa. Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang peserta perangkat desa.2. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan tiga tahapan yakni tahapan pertama dengan melakukan survei,

kegiatan kedua yakni melaksanakan pelatihan dan tahap ke tiga akan dilaksanakan pembimbingan danevaluasi hasil kegiatan tersebut.

3. Melalui kegiatan ini perangkat desa Soreang memiliki pengetahuan dan terampil mengelolah danmenyimpan dokumen sesuai kebutuhan desa.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2012 tentang Tata Kearsipan diLingkungan Kementrian Republik Indonesia

Page 185: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.500-504) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 504

[2] Imasita dkk, 2018, Electronic Filing System Temukan Arsip Kurang dari 5 Menit, Penerbit UPT UnhasPress.

[3] Imasita, 2016, Pengembangan Model Pengelolaan Arsip (surat) dan Dokumen Pemerintah Berbasis Webpada Kantor Pemerintahan Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan, Penerbit, Jurnal Ilmu-ilmu Sosial,Kopertis XI Banjarmasin Volume 8 Nomor 1.

[4] Adrian Puspawijaya dkk, Pengelolaan Keuangan Desa Edisi Ke dua, Pusdiklawas, BPKP .

6. UCAPAN TERIMA KASIHKami tim pengabdia pada masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada Institusi Politeknik

Negeri Ujung Pandang yang memberikan dukungan dana bersumber dari DIPA PNUP kegiatan pengabdiankepada masyarakat. Terkhusus kepada Ketua P3M PNUP yang telah mempasilitasi dengan kepala DesaSoreang kecamatan Mappasunggu Kabupaten Takalar (Mitra) dan juga kepada kepala Desa bersamajajarannya telah bekerjasama dengan baik sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.

Page 186: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.505-510) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 505

TEKNOLOGI MEDIA TUMBUH JAMUR TIRAM DENGAN MEMANFAATKAN

LIMBAH SAGU DI KEC. PENGKAJOANG KEC. MALANGKE BARAT KAB. LUWU

UTARA

Sitti Maryam Yasin, Rahmi Azisah, MursidaUniversitas Andi Djemma Palopo

ABSTRACT

West Malangke is a largest sago producing and processing subdistrict in North Luwu. Pengkajoang village isone of sago producing and producing center villages in which the majority of population lives as sago farmers. Theproblem of partners is the lack of knowledge about the innovation of sago waste processing into oyster mushroomcultivation media and they do not have the equipment and materials for oyster mushroom cultivation, processingtechniques of oyster mushroom products, ways of entrepreneurship and marketing systems.The solutions offered aretraining in innovation technology for processed sago waste into oyster mushroom cultivation media as well as preparingkumbung for oyster mushroom and cultivation media filling from sago waste in oyster mushroom cultivation, variouskinds of processed oyster mushroom, training of entrepreneurship, marketing system for new entrepreneurs, training theuse of online media as marketing media for partners and also packaging materials.Outputs from this program are oystermushroom products, various processed oyster mushrooms and packaging design, websites as an online marketing media.

Keywords:Pengkajoang village, West Malangkesubdistrict, sago waste, oyster mushroom

1. PENDAHULUAN

Malangke Barat adalah kecamatan penghasil sagu terbesar di Luwu Utara yang memiliki luas areal sagusekitar 1.061 hektar dengan produksi 669 ton tepung sagu di tahun 2015. Malangke Barat merupakan salahsatu kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu Utara yang memiliki luas wilayah 93.75 km2 yang letaknyaberbatasan langsung dengan teluk bone yang mempunyai empat desa yang termasuk daerah hutan sagu. Salahsatu desa di Kecamata Malangke Barat yang merupakan sentra pengolahan dan penghasil sagu yaitu DesaPengkajoang. Masyarakat Desa Pengkajoang ini mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petanisagu karena penyebaran sagu di desa ini masih tersedia dalam jumlah yang cukup banyak di bandingkan daridesa lainnya.

Menurut pemerintah, masyarakat, melalui hasil wawancara menjelaskan bahwa Desa Pengkajoangmerupakan tempat penghasil sagu akan tetapi salah satu masalah yang masih belum dapat terpecahkan yaitu,pengolahan limbah sagu yang belum termanfaatkan.

Peningkatan jumlah produksi sagu berbanding lurus dengan peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan.Limbah yang berasal dari pengolahan sagu terbagi menjadi limbah padat, cair, dan gas. Limbah berbentukpadat dan cair belum diolah secara maksimal dan masih menggunakan sistem sederhana yang langsungdialirkan ke dalam sungai yang mengalir di sekitar kawasan sagu. Hal ini dapat menyebabkan pencemarandisekitar sungai. Pada pengolahan sagu terdapat limbah atau hasil ikutan yang berupa kulit batang dan ampas.Ampas yang dihasilkan dari proses ekstraksi ini sekitar 14% dari total berat basah batang sagu (Flach, 1997).Di sentra-sentra produksi, limbah ampas sagu pada umumnya belum dimanfaatkan dan ditumpuk begitu sajayang pada akhirnya akan mencemari lingkungan (Kompiang, 1995).

Ampas sagu yang didapatkan pada proses pengolahan tepung sagu yang disebut sebagai limbah yangterdapat dalam jumlah yang banyak. Menurut masyarakat Desa pengkajoang bahwa limbah yang dihasilkansetelah selesai pengolahan sagu jumlahnya sangat banyak hampir sama dengan hasil tepung sagu yangdidapatkan. Limbah sagu yang berbentuk padat hanya dibiarkan begitu saja menumpuk atau dibuang kesungai atau di rawa-rawa dan dapat mencemari lingkungan. Setelah tiem Pengabdian survei ke lokasi Desapengkajoang berniat untuk memperdayakan masyarakat melalui kelompok tani serumpun sagu untukpemanfaatan limbah sagu. Pemanfaatan limbah atau ampas sagu diketahui sangat baik, namun perlumendapatkan teknologi baru. Teknologi yang kami tawarkan yaitu teknologi ampas sagu menjadi mediatumbuh jamur tiram.

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatusJacq.)merupakan jamur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakatsehingga memiliki prospek ekonomi yang baik untuk dikembangkan. Konsumsi masyarakat terhadap jamur

Page 187: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.505-510) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 506

tiram putih cukup tinggi dengan asumsi kenaikan pasar sekitar 5% per tahun, maka pada tahun 2017kebutuhan jamur tiram untuk wilayah Indonesia akan naik menjadi 22.905 ton per tahun. Kemampuan petaniuntuk menyediakannya baru sekitar 10.000-12.500 ton per tahun (Piryadi 2013).Menurut data yang disajikanMAJI (Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia), produksi jamur tiram seperti di Jawa Barat 10 ton per hari, diJakarta 15 ton per hari, dan di Bandung mencapai7-10 ton perhari (Asegab, 2011). Produksi jamur tiram diProvinsi Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Luwu masih sangat sedikit dan belum bisa memenuhipermintaan konsumen dan biasanya hanya didapat dari ibu kota propinsi yaitu Makassar.

Budidaya jamur tiram memiliki prospek yang perlu dikembangkang, khususnya untuk kebutuhan hotel,restoran dan pasar-pasar tradisional. Peluang bisnis jamur tiram sangat menjanjikan karena permintaankonsumen yang tinggi dan budidaya jamur tiram merupakan budidaya yang tidak rumit dan dapat dipanensetiap hari.

Desa Pekkajoang berada dekat dengan teluk Bone yang hanya bermata pencaharian sebagai petani saguyang memiliki pendapatan rendah dan menyebabkan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga kurang tercapai.Dengan pertimbangan demikian sehingga tim PKM merencanakan untuk mengembangkan budidaya jamurtiram dengan menggunakan media limbah sagu di Desa Pekajoang melalui Kelompok Tani Serumpun Sagu.Budidaya jamur tiram merupakan prospek budidaya yang sangat menjanjikan dari segi ekonomi bila dikeloladengan baik, selain itu jamur tiram memiliki kandungan gizi yang baik.

Jamur tiram makanan yang kaya akan gizi tinggi. Kandungan lemak yang rendah menyebabkan jamurtiram layak untuk dikomsumsi. Kandungan nutrisi yang lengkap dan testurnya mirip dengan daging ayamyang merupakan makanan favorit dikalangan masyarakat ekonomi tinggi. Produk jamur tiram dapatdimanfaatkan untuk menambah gizi dan dapat menambah pendapatan pendapatan keluarga. Dari segi bisnis,berbudidaya jamur tiram memiliki perputaran modal yang cepat dengan masa ingkubasi selam 30 hari danselanjutnya dapat di panen setelah 120 hari. Membuat usaha budidaya jamur tiram sangat menguntungkan.Disamping itu budidaya jamur tiram memiliki kelebihan seperti kemudahan mendapatkan bahan baku,teknologi budidaya yang relatif mudah dipelajari, memiliki resiko gagal yang sangat kecil. Akan tetapimasalah yang dihadapi Kelompok Tani Serumpun sagu yaitu, kurangnya pengetahuan dan keterampilanteknik budidaya jamur tiram, selain itu belum memiliki peralatan dan bahan yang diperlukan untuk budidayajamur tiram.

Pengolahan hasil jamur tiram apabila sudah menghasilkan produksi yang banyak merupakan masalah bagipetani jamur tiram. Pengolahan hasil menjadi salah satu alternatif untuk mengantisipasi hasil produk yangtidak dapat dipasarkan karena mutu rendah atau tidak memenuhi standar maka dapat dimanfaatkan menjadiberbagai macam hasil olahan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan kelancaran pemasaran.Pengolahan hasil komoditi menjadi berbagai macam produk menjadikan daya simpan yang lebih lama danjangkauan pemasaran yang luas. Mitra Kelompok Tani Serumpun Sagu mempunyai masalah pengolahanjamur tiram bagi yang tidak masuk standar mutu yang baik atau pemasaran produksi jamur tiram basamelebihi produksi. Pemberdayaan yang dilakukan untuk pemanfaatan limbah sagu di Desa Pekkajoangmelalui anggota kelompok tani serumpun padi, selain penerapan bioteknologi pemanfaantan limbah menjadimedia tanam jamur tiram dan diharapkan juga dapat mengembangkan agribisnis budidaya jamur tiram yangsebagai komoditi pangan yang bernilai ekonomi tinggi. Sebagaimana kita ketahui bahwa masyarakat di DesaPekkajoang terdiri dari petani sagu yang berpenghasilan rendah.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pada kelompok tani serumpun sagudilaksanakan dengan beberapa tahap:Tahap 1. Sosialisasi

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat mengsosialisasi ke pemerintah, masyarakat setempat dan keanggota kelompok tani serumpun sagu yang merupakan mitra.Tahap 2. Pengadaan Alat dan Bahan untuk budidaya jamur tiramPersiapan pembuatan kumbung jamur diawali dengan perancangan desain, pembelian bahan dan alatpembuatan kumbung. Pengadaan baglog, menyediakan media, bahan persiapan bag log yang sudahdisterilkan.Tahap 3. Penyuluhan dan Pelatihan

Page 188: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.505-510) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 507

Metode Penyuluhan dilakukan dalam Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan kepadamasyarakat tentang inovasi limbah sagu untuk media tanam budidaya jamur tiram, tentang pengolahanteknologi hasil budidaya jamur tiram dan sistem- sistem pemasaran.

Pelatihan budidaya tanaman jamur tiram dengan media limbah atau ampas sagu. Kegiatan inidimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta yang masih belum mengetahuitentang teknik budidaya jamur tiram. Pelatihan yang diberikan yaitu, desain kumbung jamur, pengolahanmedia tanam (bag log), pembibitan jamur, pemeliharaan, tata cara panen, pengelohan teknologi hasil jamurtiram dan sistem pemasaran.Tahap 4. Aplikasi hasil Pelatihan atau Pendampingan.

Anggota kelompok serumpun sagu yang sebagai peserta pada pelatihan akan mempraktikan cara budidayajamur tiram yang dimulai dari pembibitan sampai panen, pengolahan jamur tiram menjadi produk dan sistempemasaran yaitu, menggunakan situs online (facebook, instagram dan web site), membuat desain kemasandan terus mendapatkan bimbingan oleh tim pelaksana program melalui kegiatan pendampingan.Pendampingan dilakukan selama periode pembibitan, pemeliharaan hingga panen jamur tiram dilakukan agardiperoleh hasil maksimal, dan untuk tahap selanjutnya pembibingan pengolahan teknologi hasil jamur tiramdan sistem pemasaran.

Evaluasi pada akhir pelaksanaan program ini yaitu, Semua anggota kelompok tani serumpung sagu ikutberpartisipati untuk melanjutkan kegiatan program PKM dimulai dari pembibitan sampai pemasaran.Keberlanjutan program di lapangan tetap diamanahkan kepada kelompok tani serumpung sagu untukmelanjutkan budidaya jamur tiram.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Kegiatan pengabdian masyarakat yaitu, memanfaatan limbah sagu menjadi media tumbuh untukbudidaya jamur tiram dilakukan di Kecamatan Pengkajoang Kabupaten Malangke Barat. Kegiatan inimelibatkan Kelompok Tani yang anggotanya mempunyai lahan sagu dan bermata pencaharian sagu.Kelompok sagu yang ada di daerah Pengkajoang bernama kelompok sagu Serumpung Sagu. Jumlahmasyarakat sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan ini adalah 20 orang. Adapun hasil dari pengabdianteknologi media tanam jamur tiram dari limbah sagu yaitu;

1. Sosialisasi pengbdian kepada masyarakat ini disosialisasi ke pemerintah setempat, masyarakat diDesa Pengkajoang dan ke anggota kelompok tani serumpun sagu yang merupakan mitra. Timpelaksana telah memperkenalkan program PKM ke masyarakat sasaran (anggota mitra) danmemberikan gambaran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga ia memahami dengan baiksehingga nantinya dapat berperan aktif dalam semua kegiatan.

Gambar 2. a Sosialisasi dengan ke anggota mitra.b. Sosialisasi dengan pemerintah kec.Pengkajoang.

2. Pengadaan kumbung jamur tiram

Page 189: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.505-510) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 508

a. Pembuatan kumbung jamur diawali dengan perancangan desain kumbung bersama-sama denganmitra, kemudian dilanjukkan dengan penyediaan dan persiapan bahan dan alat untuk pembuatankumbung setelah itu diadakan proses pembuatan kumbung secara bersama dengan anggota mitra.

Setelah pembuatan kumbung jamur maka selanjutnya adalg pembuatan rak penyimpanan baglog.

Gambar 3. Pembuatan kumbung jamur tiram

b. Persiapan pengisian baglog dilakukan oleh tiem pelaksana pengabdian dengan menyediakanbahan dan alat untuk baglog. Peralatan yang disiapkan sebagai sarana produksi media tumbuh jamurtiram yaitu, alat sterilisasi, mesin pres baglog dan bahannya yaitu, limbah sagu.

Gambar 4.a. Mesin pres baglog. b. Alat sterilisasi

3. Penyuluhan dan pelatihan budidaya jamur tiram kegiatan ini dilakukan untuk memperkenalkan

dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat dan gizi jamur tiram, teknik

budidaya jamur tiram dengan berinovasi menggunakan limbah sagu sebagai media jamur tiram.

Pelatihan yang diberikan yaitu, cara desain kumbung jamur, pengolahan media tanam (baglog),

pembibitan jamur, pemeliharaan, tata cara panen.

Page 190: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.505-510) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 509

Gambar 5. Pelatihan budidaya jamur tiram

4.Pelatihan teknologi hasil dan kewirausahaan

Salah satu permasalan mitra yang ada di daerah Kecamatan Pengkajoang yaitu kurangnyapengetahuan pengolahan hasil jamur tiram menjadi berbagai produk olahan yang dapat dijual danpengetahuan cara berwirausaha serta sistem-sistem pemasaran. Sehingga dengan adanya solusi daritiem pengabdian, yaitu, mengadakan pelatihan teknologi hasil jamur dan pelatihan kewirausahaansehingga menghasilkan produk naget jamur dan keripik jamur.

Gambar 6. Pelatihan Kewirausahaan

4. KESIMPULAN

Kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yangdilakukan:

1. Menambah pengetahuan warga tentang pemanfaatan limbah sagu sebagai media tanam jamurtiram.

2. Pengetahuan teknologi budidaya jamur tiram yang diawali dengan persiapan budiya jamur tiramsampai panen

3. Teknologi pengolahan jamur tiram menjadi berbagai olahan sampai cara pemasarannya.

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Asegab. 2011. Bisnis Pembibitan Jamur Tiram, Jamur Merang dan JamurKuping. AgromediaPustaka. Bogor

2. BPS Lutra, 2017. Luwu Utara 2017 .https://luwuutara.bps.go.id/ diunduh tanggal

3. Flach, M. 1997. Sago Palm, Metroxylon sagoRottb.IPGRI, Rome, Italy,76p4. Piryadi, T. U. 2013. Bisnis Jamur Tiram. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Page 191: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.505-510) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 510

5. Sumarmi. 2006. Botani dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram Putih. Jurnal Inovasi Pertanian. 4(2):124-130.

6. Susanto,A.N. 2006. Potensi dan Perhitungan Luas Lahan Sagu untuk PerencanaanKetahananPangan Spesifik Lokasi di Provinsi Maluku.Prosiding Lokakarya Sagu dalam RevitalisasiPertanian Maluku; Ambon

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Kami sebagai Tiem pelaksana kegiatan pengabdian Masyarakat mengucapkan terima kasih takterhingga kepada Universitas Andi Djemma Palopo Universitas, Fakultas Pertanian UNANDA. Khususnyakepada Pihak DIKTI yang telah memberikan ruang untuk mengembangkan wawasan dan pengabdian terhadapmasyarakat sehingga pihak mitra dapat merasakan manfaatnya. Pihak pemerintah desa dan mitra yang telahikut berpartisipasi hingga selesainya pengabdian ini. Semoga Allah menilai sebagai bentuk ibadah di sisiNya,Amin.

Page 192: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.511-515) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 511

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK ADONAN KUE BAGI KELOMPOK USAHA

MUTIARA QALBU

Dermawan1), Sitti Sahriana1), Ismail Anas1)

1)Dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Home industry, especially baking cakes with donuts, is the economic wheel of society. In the processing of cake rawmaterials in the home industry, it is generally constrained by the high price of cake mixing machines. The contentprocessed is minimal because the mixer is very expensive. The home industry hopes to meet the increasing marketdemand. This activity helps improve the quality and mixing of cake dough in the home industry. With a mixture makingthe machine with a capacity of 5 kg, it can ease the burden in terms of cost and time. Besides that, counseling andintroduction were carried out on the use and maintenance of the cake dough machine. The method used in this activity isa direct demonstration with a participatory system that involves a dedicated service team, dedicated service partners, andthe public. The results of this activity can develop positive attitudes and motivation in independent entrepreneurship.Assistance in the transfer of appropriate technology causes partners to be independent and become a motivator in thecake-making group. This activity was carried out in BTN Kumalasari, District of Biringkanaya, and Makassar City,which was followed by the cake-making group of Mutiara Qalbu.

keywords: Home industry, mixing, cakes.

1. ANALISIS SITUASI

Mutiara Qalbu (Mutiara “Q”) adalah salah satu industri rumah tangga yang ada di Kota Makassar. Mutiara“Q” terdiri atas 3 (tiga) jenis bidang usaha, yaitu bidang usaha pengolahan kacang tanah, bidang usaha kue

kering dan kue tradisional, serta bidang usaha produk peternakan. Bidang usaha pengolahan hasil pertanianmemproduksi olahan kacang yang menjadi snack khas dari Sulawesi Selatan; yaitu kacang langkose, kacangdisco, dan kacang sembunyi. Disamping itu, mitra juga mengembangkan usaha kue kering dan kue tradisionalBugis-Makassar. Sedangkan untuk bidang usaha produk peternakan, meliputi supply telur ayam kampung,pengolahan telur itik asin matang, serta peternakan puyuh. Sebagai kekuatan penyelenggaraan produksi,Mutiara “Q” telah memiliki sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan dengan nomor : 534/7371/08 oleh Dinas

Kesehatan. Untuk masing-masing produk telah memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah TanggaP-IRT No: 2157371011046 untuk jenis produksi kacang, P-IRT No: 2067371021046 untuk jenis produksi kuekering, serta P-IRT No: 2027371051046 untuk jenis produksi olahan telur asin. Dalam perkembangannya,pemerintah Kota Makassar melakukan update sertifikat produksi pangan industri rumah tangga, per tanggal 20Agustus 2018. Oleh karena itu Mutiara Qalbu memiliki nomor P-IRT untuk kue kering No: 2067371020088-23, untuk kacang No: 2157371030088-23, serta untuk telur No: 2037371010088-23.Mutiara “Q” memulai usahanya sejak tahun 2006 dengan bidang usaha pengolahan kacang tanah dengan

pemasaran ke beberapa toko dan mini market di Makassar. Pada tahun 2007, Mutiara “Q” juga membuka

usaha baru di bidang usaha kue kering dan kue tradisional. Kemudian pada tahun 2008, Mutiara “Q”

mengembangkan usahanya di bidang produk peternakan yaitu supply telur ayam kampung, telur puyuh, danolahan telur itik asin. Karena perkembangan dan permintaan konsumen, akhirnya pada tahun 2010 mitra mulaimengembangkan pemasaran produk olahan kacang ke semua toko Carrefour Makassar, semua tokoHypermart Makassar serta beberapa mini market.Produk Mutiara “Q” sudah dikenal banyak orang, namun demikian terdapat persoalan dalam proses produksiyakni kurangnya peralatan yang dimiliki dan peralatan tersebut masih tradisional. Pemasaran produk MutiaraQ meliputi semua toko Top Mode Group, Hypermart, Carrefour, Olala Murah, Misi Pasaraya, serta semuatoko Alfa Mart di wilayah Makassar, Gowa dan Maros (khusus supply telur ayam).

2. PERMASALAHAN MITRA

Pada umumnya, industry kecil memiliki masalah dalam pengembangan dan meningkatkan produksidan penghasilan. Setelah survei dan wawancara langsung dengan mitra, permasalahn utama yangdihadapi adalah proses pengadonan kue masih menggunakan mesin adonan yang berkapasitas kecil

Page 193: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.511-515) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 512

sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama. Olehnya itu dibutuhkan sebuah pengaduk adonankue dengan kapasitas yang lebih besar. Selain itu, biaya adonan kue masih tergolong mahal jikamereka membeli di toko. Kendala lainnya adalah hasil adonan yang terkadang tidak maksimal.Secara garis besar, permasalahan yang ditemukan pada kelompok usaha Mutiara Q dan solusinya:a. Pengadonan kue yang masih menggunakan manual dan adonan yang berskala kecil sekitar 1-2

kg saja mengakibatkan kelompok usaha terkendala dalam proses produksi. Olehnya itudiperlukan sebuah model mesin pengaduk yang mampu melakukan adonan sebesar 5kg.

b. Proses pengadukan kue sering menghasilkan adonan yang tidak merata yang mengakibatkankualitas kue kurang memuaskan. Dengan model adonan yang direncanakan, maka hasil adonanakan tercampur dengan baik dengan kapasitas 5 kg.

c. Penggunaan alat-alat permesinan masih sangat terbatas pada pengalaman tanpa ada informasiyang tepat sehingga dibutuhkan penyuluhan dalam penggunaan dan perawatan mesin adonankue.

Beberapa dokumentasi sebagai gambaran usaha Mutiara Q adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Hasil produk dari Kelompok Usaha Mutiara Q

2. METODE PELAKSANAAN

2.1. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi dengan masyarakat mengenai program pengabdian yang akan dilaksanakan.Sosialisasi bertujuan memperkenalkan dan memberikan gambaran tentang proses pengabdianyang dilakukan.

2. Penyuluhan dan pelatihan untuk memberikan dasar pengetahuan kepada mitra pengabdian secarakhusus dan masyarakat secara umum mengenai materi yang dipelatihankan.

3. Demostrasi secara langsung dengan sistem partisipatif yang melibatkan tim pengabdi, mitrapengabdian secara khusus dan masyarakat secara umum sehingga mereka merasa memiliki,karena mempunyai andil dalam pelaksanaan kegiatan serta dapat mengembangkan sikap positifserta motivasi mereka untuk menyukseskan program pengabdian ini atas dasar kepentinganbersama dan swadaya.

4. Pendampingan kepada mitra pengabdian dalam transfer teknologi tepat guna yang diberikanpada program pengabdian ini.

5. Evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program setelah pengabdian kepadamasyarakat sudah selesai.

Mitra adalah Kelompok Usaha Pembuatan Kue Mutiara Qalbu di BTN Kumalasari Kec.Biringkanayya, Kota Makassar. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dapat membantumeningkatkan perekonomian mitra pada khususnya dan masyarakat di sekitarnya pada umumnya.Tahapan-tahapan pelaksanaan pengabdian ini adalah sebagai berikut :

Page 194: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.511-515) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 513

1. Demonstrasi tata cara penggunaan mesin adonan kue sekaligus teknik perawatan danperbaikannya.

2. Demostrasi dan pelatihan cara penggunaan mesin adonan kue. Adapun langkah-langkahnyaadalah sebagai berikut :a. Metode pendampingan berkelanjutan dalam alih teknologi tepat guna. Metode ini digunakan

setelah program selesai, tetap melakukan pengontrolan tentang kondisi mesin adonan kue.b. Evaluasi terhadap kegiatan ini terdiri dari evaluasi proses dan evaluasi hasil. Indikator

keberhasilan kegiatan ini, terjadi perubahan sikap serta peningkatan omzet usaha.

Adapun tahapan pelaksanaan pengabdian ini adalah dengan mengawali survey langsung di lokasi KelompokUsaha Mutiara Q, selanjutnya pembuatan alat sesuai dengan hasil desain. Stelah selesai pembuatan alat, makakami melaksanakan uji coba mesin di lokasi mitra. Pada saat uji coba, dirangkaikan dengan penyuluhan sistempenggunaan dan perawatan mesin adonan yang telah dibuat.

2.2 Model Pengaduk

Model mata pengaduk sangat menentukan hasil adonan kue. Dalam membuat model mata pengadukharus disesuaikan dengan peruntukan adonan yang ingin dihasilkan. Penggunaan mata pengadukdisesuaikan pada adonan apa yang akan dibuat. Pada proses pengadukan ini, digunakan tiga jenismata pengaduk yaitu mata pengaduk spiral, whip, dan scope seperti yang dilihat pada gambar 2. Padaproses pengadukan ini, digunakan mata pengaduk sesuai dengan jenis kekentalan adonan yangdiinginkan.

Gambar 2. a. Pengaduk spiral b. Pengaduk whip c. Pengaduk scope

2.3. Model rancangan mesin adonan kue

Model rancangan mesin adonan kue didesain sesuai kebutuhan mitra seperti yang ditunjukkan pada Gambar3.

Page 195: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.511-515) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 514

Mesin ini diharapkan mampu melakukan pengadukan dengan kapasitas adonan 5 kg.

Gambar 3. Mesin pengaduk adonan kue

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pembuatan mesin pengaduk adonan kue, perlu diperhatikan bagian penting yang mendukungkemampuan operasinya. Komponen atau bagian penting tersebut terdiri dari rangka, wadah pengadukan,motor listrik, poros, sabuk, bantalan, puli, baut dan mur.Dari hasil survey yang dilakukan untuk mengaduk adonan dengan kapasitas 5 kg dibutuhkan wadah atau bowlyang bervolume 15 liter. Berdasarkan hasil dari percobaan yang dilakukan, motor yang mampu mengadukadonan dengan kapasitas 5 kg adalah motor dengan daya 562 watt. Dan juga motor listrik dipilih berdasarkandengan kemampuan listrik industri rumah tangga.Hasil adonan dari mesin ini mampu menghasilkan adonan yang tercampur merata dan dapat digunakan untukberbagai jenis adonan seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Hasil adonan yang tercampu merata

Setelah melalui proses pengujian, maka mesin sudah mampu digunakan dalam proses pembuatan berbagaijenis kue seperti yang diperlihatkan pada gambar 5.

Gambar 5. Produksi kue kelompok usaha Mutiara Q.

Page 196: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.511-515) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 515

Pada pelaksanaan pengabdian telah dilakukan uji coba alat dan penyuluhan tentang cara penggunaan alat danperawatannya. Mesin adonan kue yang telah dibuat, selanjutnya diterapkan di mitra IbM kelompok usahamutiara Q. Selanjutnya dilakukan beberapa perbaikan dari permasalahan yang masih muncul pada mesin.Pada gambar 4 dapat dilihat mesin adonan kue yang diserahkan kepada mitra Mutiara Q. bukti dari prosestersebut, kami lampirkan beberapa foto kegiatan pengabdian seperti berikut ini:

Gambar 6. Pelaksanaan Kegiatan

4. KESIMPULANAdapun kesimpulan yang dapat diperoleh pada kegiatan ini adalah sebagai berikut;1. Dengan adanya mesin pengaduk adonan kue yang berkapasitas 5 kg, maka dapat menekan efisiensi

waktu dan biaya yang digunakan lebih hemat.2. Mitra dapat meningkatkan penghasilan dan produksi dengan menggunakan mesin pengaduk adonan kue

berkapasitas 5 kg.3. Kualitas adonan semakin merata sehingga meningkatkan nilai jual produksi bagi mitra.

5. DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Wawan dkk. 2014. Pengembangan Mesin Pencacah Plastik dengan Penggerak Motor Bakar.Laporan Tugas Akhir. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Pakadang, Very dkk. 2009. Rancang Bangun Mesin Sangrai Kopi Biji. Laporan Tugas Akhir. Makassar:Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Pribadi, Adi Santoso dkk. 2015. Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Donat. Laporan Tugas Akhir.Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Saputra, Riyanda. 2017. Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Sala Lauak. Laporan Tugas Akhir.Padang: Politeknik Negeri Padang.

Silambi, Fridolin dkk. 2015. Rancang Bangun Mesin Pencampur Bumbu Jagung Goreng Kapasitas 25 Kg.

Laporan Tugas Akhir. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Tangdiayun, Rante dkk. 2015. Rancang Bangun Mesin Pengupas Buah Kopi. Laporan Tugas Akhir.Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih khususnya ditujukan kepada UPPM Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah

memberikan pendanaan sehingga pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik.

Page 197: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.516-520) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 516

PENINGKATAN KEMAMPUAN MITRA DALAM PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN

BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DI DESA SOREANG KABUPATEN TAKALAR

Nur Aisyah Jalali1), Muhammad Idris2), Agus Salim3)

1), 2) ,3)Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

This dedication activity aims to increase the understanding and ability of partners in reading working drawings

and making the RAB for construction work. The benefit of this activity is that partners can plan construction work,

supervise work in the field, and create accountability reports.

Implementation of activities in the form of training (face to face) which includes how to read and understand

working drawings, calculate work volume, calculate unit price analysis, calculate cost Plans, and complete calculation

examples. As a form of participant participation, exercises are given to find out the extent of participants' understanding

and help them if there are things that are not clear. Also provided a question and answer session between speakers and

participants, as well as discussions with the Soreang Village Technical Team.

The results of activities in the form of transfer of knowledge to partners, so that partners are expected to be

more capable in making the Cost Plan for construction work.

Keyword: Soreang Village, village funds, as built drawings, construction work, cost plans

1. PENDAHULUANDesa Soreang terletak di Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar dengan luas wilayah sekitar

217,15 Ha (Gambar 1). Adapun batas-batas Desa Soreang adalah Desa Patani/Desa Salajo di Utara, DesaPatani di Timur, Kelurahan Takalar di Selatan, serta Desa Banyuanyara/Desa Ujung Baji di Selatan. Wilayahadministrasi Pemerintah Desa Soreang terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun Lempong, Dusun Lampang,Dusun Soreang, dan Dusun Taipa [1].

Pada tahun 2014 pemerintah menerbitkan Undang-UndangNo. 6 Tahun 2014 tentang Dana Desa, dimana setiap desa mulaitahun 2015 akan menerima kucuran dana sebesar 10% dari APBN.Dana tersebut diberikan secara langsung kepada desa, dengan jumlahnominal yang disesuaikan dengan keadaan geografis, jumlahpenduduk, dan angka kematian. Alokasi APBN sebesar 10% tersebutpada saat diterima oleh desa akan menyebabkan penerimaan danayang meningkat, dan tentu memerlukan laporan pertanggung-jawaban dengan berpedoman pada Permen No. 13 Tahun 2014 [2].

Bantuan dana desa tersebut diharapkan dapatmembangkitkan perekonomian di desa atau untuk membanguninfrastruktur yang sangat dibutuhkan.Yang menjadi masalah adalah sulitnya menyeragamkan penggunaan anggaran tersebut apalagi desa-desa diIndonesia jumlahnya puluhan ribu, padahal setiap desa memiliki prioritas kegiatan yang berbeda-beda. Disamping itu desa diberi wewenang penuh untuk memanfaatkan anggaran tersebut asalkan memperolehpersetujuan dari masyarakat melalui Badan Permusyawaratan Desa. Sebagai contoh, sarana transportasi(jalan) hampir di seluruh desa di Indonesia berada pada kondisi yang tidak layak (buruk), padahal jalanmerupakan salah satu sarana yang menunjang perekonomian masyarakat di desa. Oleh karena itu alangkahbijaknya apabila dana desa tersebut diarahkan/dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana sepertimembangun jalan baru, atau meningkatkan kualitas jalan yang telah ada tetapi terdapat sedikit kerusakan.Apabila hal ini dilakukan, maka butuh persiapan mulai pemahaman akan gambar kerja, dan pembuatanRencana Anggaran Biaya (RAB) secara lengkap sehingga tujuan dikucurkannya dana desa sesuai dengantujuan awal yakni untuk mendongkrak perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1 Korespondensi penulis: Nur Aisyah Jalali, Telp 085656978401, [email protected]

Gambar 1. Peta Desa Soreang

Page 198: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.516-520) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 517

Desa Soreang di Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar mendapatkan kucuran dana desamulai tahun 2016 dan berlangsung sampai saat ini. Besarannya berkisar Rp 1 Milyar pertahun. Dengan danasebesar ini tentu membutuhkan kearifan dan kecerdasan dalam penggunaannya. Apalagi setiap kegiatan harusdisertai dengan RAB, dan untuk menghindari kebocoran dan penyelewengan pemerintah menggandeng BadanPenyelidik Keuangan (BPK), serta kewajiban desa untuk membuat laporan pertanggungjawaban penggunaananggaran atau dana desa tersebut. Dari hal-hal yang telah disebutkan, nyatalah kiranya mitra membutuhkanpelatihan dan pendampingan dalam hal pengerjaan proyek konstruksi. Adanya bantuan dana desa daripemerintah memberikan manfaat yang sangat besar bagi desa-desa tersebut, akan tetapi timbul masalah terkaitpemanfaatan dana desa tersebut beserta pelaporannya.

Hasil pertemuan dan kunjungan lapangan Tim Pengabdian Masyarakat PNUP ke lokasi mitra , sertahasil diskusi Tim Pengabdian Jurusan Teknik Sipil dengan aparat desa dan masyarakat setempat, dirumuskanpermasalahan yang dihadapi oleh mitra beserta pemecahannya, yaitu:a. Mitra kurang memahami cara pengelolaan dana bantuan desa, sehingga dibutuhkan pemahaman terkait

pembuatan dan penyusunan laporan kegiatan-kegiatan desa, salah satunya kegiatan pembangunan saranadan prasarana;

b. Sumber daya manusia yang mengerjakan pembuatan RAB dan laporan pertanggungjawaban masih kurangdan membutuhkan bimbingan. Oleh karena itu masyarakat kesulitan dalam pembuatan RAB padahal inisangat penting karena setiap kegiatan harus disertai dengan RAB;

c. Perangkat/aparat desa dan masyarakat belum mengetahui cara-cara pembuatan RAB yang baik, demikianpula pengawasan pelaksanaan fisik di lapangan.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan adalah meningkatnyapemahaman dan kemampuan mitra dalam hal:a. memahami dan membaca gambar kerja;b. menghitung volume pekerjaan;c. membuat analisa harga satuan pekerjaan;d. membuat RAB pekerjaan teknik sipil (pekerjaan konstruksi).

Besarnya dana desa yang diterima dan perlu dikelola oleh setiap desa tentu memiliki resiko yangbesar pula. Apalagi pengucuran dana desa baru saja dilaksanakan (mulai tahun 2016), dan pemerintah pusatmemberikan kebebasan kepada pemerintahan desa untuk penggunaan/pemanfaatannya. Bantuan dana desadiharapkan dapat membangkitkan perekonomian di desa dan atau untuk pembangunan sarana-prasaran.

Adapun urgensi kegiatan pengabdian ini adalah kebutuhan mitra akan pemahaman tentang pembuatanRAB, pengawasan pekerjaan (persentase penyelesaian) di lapangan, dan pembuatan laporan pekerjaankonstruksi. Apalagi dana desa dikucurkan secara rutin setiap tahun sehingga mitra merasa perlu diberikanpelatihan tersebut. Kiranya hal ini dapat memaksimalkan penggunaan dana desa yang telah/akan diterimauntuk pembangunan sarana dan prasarana, untuk perkembangan perekonomian masyarakat, peningkatankualitas pendidikan, dan menambah wawasan bagi masyarakat setempat, serta mudah dalam hal pembuatanlaporan pertanggungjawaban.

Karena alasan-alasan tersebut di atas, maka tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri UjungPandang dalam hal ini Jurusan Teknik Sipil memberi masukan berupa Pelatihan Pembuatan RencanaAnggaran Biaya (RAB) sebagai implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi di Desa Soreang KecamatanMappakasunggu Kabupaten Takalar. Hal ini didukung oleh kemampuan tim pengabdian yang membawakanmata kuliah Estimasi Biaya dan pernah/sering mengerjakan proyek-proyek konstruksi.

Kegiatan pengabdian sejenis yang pernah dilaksanakan adalah IbM Desa Tanete Kecamatan SimbangKabupaten Maros (Pelatihan Estimasi Biaya) pada Tahun 2017 yang dibawakan oleh Tim PengabdianMasyarakat dari Jurusan Teknik Sipil PNUP. Alasan diadakannya kegiatan pengabdian di Desa Tanete hampirsama dengan Desa Soreang yakni terkait masalah penggunaan bantuan dana desa [3].

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama satu kali pertemuan (1 hari) dalambentuk pelatihan (kegiatan tatap muka) dimana informasi kegiatan ini ditunjukkan pada Gambar 2. Pelatihanberlangsung pada hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2019, bertempat di Kantor Desa Soreang KecamatanMappakasunggu Kabupaten Takalar. Durasi pelatihan dibagi atas dua sesi yakni sesi I tentang pengenalangambar teknik, dan sesi II tentang pembuatan RAB. Jumlah peserta/mitra sebanyak 20 (dua puluh) orang yang

Page 199: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.516-520) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 518

terdiri atas aparat desa, tim teknis proyek-proyek konstruksi, dan masyarakat umum. Setiap pesertamemperoleh perlengkapan pelatihan berupa modul pelatihan dan ATK (Gambar 3).

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Kepala Desa Soreang Bapak Samuddin Dg. Se’re

(Gambar 4) yang dilanjutkan dengan materi inti yakni Pelatihan Pembuatan RAB oleh Tim PengabdianJurusan Teknik Sipil PNUP. Adapun urutan materi pada kegiatan pengabdian ini dijabarkan sebagai berikut:a. Menjelaskan cara-cara membaca dan memahami gambar kerja yang dititikberatkan pada gambar-gambar

proyek bangunan/ infrastruktur sederhana, seperti bangunan, jalan dan drainase, dengan referensi [4];b. Menjelaskan cara-cara menghitung volume pekerjaan berdasarkan gambar kerja, menurut [5] dan [6];c. Menjelaskan cara menghitung analisa harga satuan pekerjaan sesuai jenis pekerjaan, berdasarkan referensi

[5] sampai [11], dimana indeks diambil dari referensi [7] dan [8];d. Menjelaskan cara menghitung Rencana Anggaran Biaya menggunakan referensi [6] dan [9];e. Mitra diberikan contoh cara membuat RAB sesuai langkah (a) sampai (d), berupa pekerjaan beton yakni

pembuatan sloof [9].Contoh perhitungan RAB yakni pekerjaan sloof beton merupakan latihan untuk pembuatan RAB

secara lengkap meskipun dalam skala kecil. Apabila ada hal yang belum jelas bagi peserta, maka pemateridapat mengulangi hingga peserta benar-benar paham. Setelah pemaparan materi, dibuka kesempatanberdiskusi terkait pembuatan RAB. Salah satu masalah yang diangkat adalah pengalaman tim teknis dalammenangani bantuan dana desa yang telah diterima dan digunakan untuk pekerjaan sarana dan prasarana(pekerjaan konstruksi) berikut pengawasan dan proses pelaporannya. Dari peserta lain yang merupakan aparatdesa meminta untuk diberikan tambahan contoh perhitungan volume pekerjaan. Meskipun perhitungan initerlihat mudah, tetapi Tim Pengabdian tetap memberikan penjelasan langkah demi langkah dengan harapanagar semua peserta dapat mengerti dan memahami materi pelatihan yang diberikan, serta dapatmengaplikasikannya nanti. Gambar 5 sampai 8 menunjukkan suasana Pelatihan Pembuatan RAB pada saatpresentasi, penjelasan cara-cara perhitungan volume, hingga diskusi dan tanya-jawab.

Sebagai bentuk partisipasi peserta dalam kegiatan ini, pada bagian akhir diberikan latihan untukdikerjakan pada hari itu juga. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana materi yang diberikan dapatdimengerti oleh peserta, dan membantu mereka apabila ada hal-hal yang belum jelas. Selain itu bagi pesertayang masih kurang paham atau ada yang kurang jelas dapat menghubungi pemateri (Tim Pengabdian) untuk

Gambar 3. Perlengkapanpelatihan

Gambar 2. Spanduk kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Gambar 4. Pembukaan kegiatan pelatihanoleh Kepala Desa Soreang

Page 200: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.516-520) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 519

berdiskusi dan/atau bertanya apabila mendapatkan kesulitan. Sebagai latihan, mitra diberikan gambar kerjasuatu pekerjaan konstruksi sederhana yakni pekerjaan jalan paving block dan pekerjaan drainase (Gambar 9),mitra diminta untuk menghitung volume pekerjaan berdasarkan gambar tersebut, kemudian menghitungRAB-nya. Sebagai penutup, di akhir kegiatan Tim Pengabdian Jurusan Teknik Sipil PNUP berfoto bersamamitra di Desa Soreang Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar yang ditunjukkan pada Gambar 10.

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil dari kegiatan pengabdian ini dijabarkan sebagai berikut:

a. Mitra (selain Tim Teknis) dapat membaca dan memahami gambar kerja pada modul pelatihandicantumkan dasar-dasar gambar teknik yang menjadi acuan untuk membuat gambar kerja;

Gambar 9. Gambar kerja untuk latihanmembuat RAB

Gambar 5. Presentasi materi PelatihanPembuatan RAB

Gambar 6. Para peserta menyimak materiyang dipresentasikan

Gambar 7. Penjelasan atas pertanyaanpeserta terkait perhitungan volume

Gambar 8. Diskusi Tim Pengabdian denganTim Teknis

Gambar 10. Foto bersama antaraTim Pengabdian dengan Mitra

Page 201: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.516-520) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 520

b. Mitra dapat menghitung volume pekerjaan berdasarkan gambar kerja, dan pada modul diberikan beberapacontoh perhitungan, ditambah dengan penjelasan di papan tulis sesuai permintaan mitra;

c. Mitra dapat menghitung analisa harga satuan pekerjaan sesuai jenis pekerjaan, dimna indeks yangdigunakan adalah dari SNI (referensi [7] dan [8]);

d. Mitra dapat menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan konstruksi;e. Mitra dapat membuat RAB dari langkah (a) sampai (d), pada contoh yakni pekerjaan sloof beton;f. Mitra dapat menyelesaikan pembuatan RAB secara lengkap untuk pekerjaan konstruksi sederhana yakni

pekerjaan jalan paving block dan pekerjaan drainase) berdasarkan gambar kerja pada Gambar 9.Dari hasil diskusi dengan Tim Teknis, diperoleh informasi bahwa indeks yang digunakan adalah yang

telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Takalar sehingga terdapat keseragaman indeks pada pembuatanRAB se-Kabupaten Takalar. Di samping itu Tim Teknis juga diberikan masukan-masukan, salah satunyaadalah honor yang menjadi hak mereka apabila merencanakan suatu proyek konstruksi (hak sebagaiperencana). Besaran honor tersebut ada ketentuannya dan berlaku umum di Indonesia, dan bisadipertanggungjawabkan apabila ada pemeriksaan dari instansi yang berwenang. Hal ini tentu sejalan dengantanggung jawab yang mereka emban apabila proyek konstruksi tersebut dilaksanakan.

Secara keseluruhan, peserta menyimak dengan baik pemaparan materi oleh Tim Pengabdian danantusiasme mitra terlihat dari banyaknya pertanyaan seputar RAB dan pekerjaan-pekerjaan konstruksi.

4. KESIMPULANKegiatan pengabdian ini merupakan transfer ilmu/pengetahuan kepada mitra, dan kiranya dapat

meningkatkan pemahaman dan kemampuan mitra dalam memahami dan membaca gambar kerja, menghitungvolume pekerjaan, membuat analisa harga satuan pekerjaan, serta membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)pekerjaan konstruksi. Mitra membutuhkan pemahaman tentang pembuatan RAB, pengawasan pekerjaan dilapangan, dan pembuatan laporan pekerjaan konstruksi. Terlebih bantuan dana desa dikucurkan setiap tahunsehingga mitra perlu diberikan pelatihan semacam ini, agar dapat memaksimalkan penggunaan dana tersebutserta membuat laporan pertanggungjawabannya.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Badan Permusyawaratan Desa Soreang dan Kepala Desa Soreang, Rencana Pembangunan JangkaMenengah Desa (RPJM-Desa) Desa Soreang Tahun 2017-2022, Kabupaten Takalar, 2016.

[2] Anonim, “Dana Desa”, [Online], Tersedia http://www.keuangandesa.com/2017, [Diakses tanggal 18Februari 2019).

[3] I. T. Datu dkk, Laporan Akhir Ipteks Bagi Masyarakat, IbM Desa Tanete Kecamatan SimbangKabupaten Maros (Pelatihan Estimasi Biaya), Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang, 2017.

[4] N. A. Jalali, Bahan Kuliah Gambar Teknik 1, Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang, 2017.[5] Gatut Susanta K. dan Danang Kusjuliadi P., Cara Praktis Menghitung Kebutuhan Material Rumah,

Depok: Penebar Swadaya, 2017.[6] Renggo S. W., Menghitung Biaya Membuat Rumah, Depok: Penebar Swadaya, 2009.[7] Anonim, Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan, Jakarta: Badan

Standardisasi Nasional, 2002.[8] Anonim, Handbook Standar Nasional Indonesia: Analisa Biaya Konstruksi, Jakarta: Badan

Standardisasi Nasional, 2008.[9] Jabair dan A. Fattah, Bahan Ajar Estimasi Biaya, Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang, 2009.[10] Anonim, Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Analisis Harga Satuan Pekerjaan

(AHSP) Bidang Pekerjaan Umum, Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum, 2012.[11] A. A. Wahab, “Analisa Harga Satuan Pekerjaan untuk Umum dan Professional”, Alpha Publishing,

[Online], [Diakses pada 26 September 2017].

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat(P3M) Politeknik Negeri Ujung Pandang atas biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pengabdian ini.

Page 202: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.521-524) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 521

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI

SARANA PENUNJANG LAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SANROBONE

KABUPATEN TAKALAR

Dedy Atmajaya1), Abdul Rachman Manga2), Asman Haris3)

1,2)Dosen Jurusan Teknik Informatika Universitas Muslim Indonesia, Makassar

3)Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Muslim Indonesia, Makassar

ABSTRACT

Utilization of Information Technology has now penetrated all fields including health services.One of them is the existence of an application-based patient data management system, making it easier for thepuskesmas to see visitor/patient statistics in accordance with complaints submitted.

These applications already exist but are still stored in the play store to be downloaded, so it is deemednecessary to make the container into one in the form of a website to make it easier for people to use it.Besides this website is also used as a disseminator of information and activities held by the sanrobonepuskesmas in Takalar district, South Sulawesi. The main purpose of this service is to create a digitalcommunication media (website), to disseminate information to the public. Finally, it is easier for people to getdigital information from trusted sources (Puskesmas Sanrobone).

Keywords: web application, administration of patient queues, health application, ICT media.

1. PENDAHULUANDampak dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini meningkatkan

akses masyarakat terhadap internet dan mulai mengubah gaya hidup manusia dalam berbagai aspek, baik itudi dalam bidang ekonomi, politik, hingga kehidupan sosial masyarakat saat ini sudah diwarnai dengankecanggihan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet(APJII) dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang melakukan kerjasama survey pengguna internet bidangkesehatan pada tahun 2017, dapat terlihat bahwa pencarian tentang informasi kesehatan ditunjukkan padagambar 1. Berikut adalah data statistik pencarian tentang informasi kesehatan di Indonesia tahun 2017:

Gambar 1. Data Statistik Pengguna Internet (sumber: www.apjii.or.id)Dampak dari kemunculan serta perkembangan pelayanan elektronik di dalam lingkungan publik dapat

terlihat melalui kehadiran Website. Website ini merupakan layanan melalui internet yang biasanya mengacupada peran teknologi dalam memfasilitasi pelayanan dan penyebaran informasi secara digital yang lebih udahdiakses oleh masyarakat umum. Dengan pembuatan layanan elektronik (website) tentunya akan memberikanmanfaat yang positif bagi para penyedia layanan publik. Penyedia layanan publik dapat dengan mudahmelakukan pelayanan ke berbagai daerah yang diinginkan dengan memanfaatkan jaringan internet yang ada.

Di dukung dengan peraturan undang-undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan InformasiPublik[1] adalah salah satu dasar hukum Republik Indonesia yang di keluarkan pada tahun 2008 dandiundangkan pada tanggal 30 April 2008 dan mulai berlaku dua tahun setelah diundangkan. Undang-undang

1 Korespondensi penulis: Dedy Atmajaya, Telp 082393165687, [email protected]

Page 203: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.521-524) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 522

yang terdiri dari 64 pasal ini pada intinya memberikan kewajiban kepada setiap badan publik untuk membukaakses bagi setiap pemohon informasi publik untuk mendapatkan informasi publik, kecuali beberapa informasitertentu. Beberapa puskesmas sudah mulai melakukan persiapan awal untuk menuju Open Puskesmas[2].

Berdasarkan hasil survey tahun 2017 yang dilakukan balitbang Kementerian Komunikasi danInformatika, tentang pengguna TIK dan Aspek Sosial Budaya Masyarakat rata-rata disetiap kategoriresponden > 50% responden telah memanfaatkan Teknologi Informasi. Hasil survey ini dapat dilihat padagambar 2 berikut:

Sumber: Badan Litbang SDM Kominfo[3]Gambar 2. Hasil survey 2017 - Badan Litbang SDM Kominfo

Masih menurut hasil survey Badan Litbang SDM Kominfo, semakin banyak konten positif tentangTIK yang beredar dimasyarakat akan semakin memberikan pilihan untuk dapat diakses oleh masyarakat.Sehingga penggunaan TIK dikalangan masyarakat dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kemunculan sertaperkembangan pelayanan elektronik di dalam lingkungan publik dapat terlihat melalui kehadiran fasilitas TIKdisegala aspek kehidupan masyarakat. Sebagai salah satu contoh layanan kesehatan berbasis aplikasi yangdiperkenalkan dalam program pengabdian ini adalah layanan Website, Aplikasi Moitoring Masa Kehamilan,Aplikasi pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)[4], serta beberapa aplikasi pendukung lainnya yangdianggap perlu seperti sistem manajemen antrian pasien[5]–[7].

Puskesmas Sanrobone merupakan salah satu puskesmas yang ada di Desa Sanrobone, KabupatenTakalar, Sulawesi Selatan. Saat ini media penyebaran informasi yang dilakukan pihak puskesmas belummemanfaatkan teknologi informasi, sehingga kami selaku tim pengabdian Universitas Muslim Indonesiamenganggap perlu melakukan sosialisasi dan pemanfaatan media website untuk penyebaran informasi dandakwah. Sehingga masyarakat umum mendapatkan literasi dan informasi yang valid dan aktual mengenaiinformasi kesehatan dan pelayanan khususnya untuk Desa Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

• Kegiatan pengabdian ini di bagi menjadi 2 tahap yaitu:1) Tahap Sosialisasi.

Dalam tahap ini tim melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan media website dan aplikasimanajemen antrian, serta beberapa aplikasi kesehatan yang dapat menungjang efektifitas kerja parapelayan kesehatan. Ditahap ini pula tim pengabdian mendengaran masalah-masalah yang diutarakanoleh mitra.

2) Tahap Implementasi.Dalam tahap ini telah di uji coba atau diimplementasikan penggunaan media website sebagai saranapenyebaran informasi resmi yang dilakukan oleh mitra.

• Lokasi dan Waktu KegiatanKegiatan pengabdian ini dilakukan dalam kurun waktu akhir 2018 dan awal 2019 dengan mitra yaitu

Puskesmas Sanrobone, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Page 204: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.521-524) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 523

Gambar 3. Kondisi Mitra (Puskesmas Sanrobone, Kab. Takalar)• Sasaran Kegiatan

1) Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan Pemanfaatan Media Website untukMeningkatkan Kualitas Pelayanan di Puskesmas Sanrobone dengan mengimplementasikan website diPuskesmas Sanrobone kabupaten Takalar.

2) Sosialisasi Aplikasi Kesehatan (Aplikasi Monitoring Masa Kehamilan, Aplikasi Pelayanan KesehatanIbu dan Anak (KIA)

3) Sosialisasi Manajemen Antrian pada Puskesmas Sanrobone berbasis aplikasi

3. HASIL DAN PEMBAHASANDalam melakukan pengabdian tim pengabdian terlebih dahulu melakukan desain alur penerapan

program kerja sesuai dengan bagan alur sebagai berikut:

Gambar 4. Skema Diagram Alur Penerapan Program Kerja

Dari sisi mitra secara umum dalam program ini di bagi menjadi 2 bagian yaitu tahap sosialisasi dan tahapimplementasi.• Tahap Sosialisasi:Pada tahap ini, tim dosen melakukan sosialisasi tentang apa pemanfaatan media website dan beberapa aplikasipenunjang bidang kesehatan serta sistem antrian pasien. Pada tahap ini mitra diberikan pemahaman tentangpersiapan konten-konten apa saja yang bisa disebarkan melalui media website dan bagaimana menyediakankonten tersebut sehingga layak untuk disebarluaskan. Tim pengabdi juga dengan terbuka menerima masukan

mulai

Penentuan jadwal dan persiapanperangkat pendukung pelatihan

Pembuatan Materi Pelatihan

1. Pemanfaatan Website Puskemas Sanrobone2. Persiapan Sosialisasi Aplikasi Kesehatan dan antrian3. Manual Book penggunaan website

Persiapan Materi

Evaluasi Materi

selesai

Evaluasi

Mitra mampu melakukan pemanfaatan teknologi yang telahdiberikan melalui transfer pengetahuan

Page 205: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.521-524) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 524

dari mitra tentang apa saja ide yang dimiliki serta hambatan-hambatan yang dihadapi oleh mitra dalammenggunakan media TIK.

Gambar 5. Suasana Sosialisasi Program Pengabdian• Tahap Implementasi:Di tahap ini mitra diharapkan telah fasih menggunakan media TIK sebagai penunjang aktifitas kesehariannyasehingga informasi yang ingin disampaikan dapat dengan mudah dan cepat diakses oleh masyarakat umum.Dalam tahap ini pula diharapkan mitra dapat menggunakan beberapa aplikasi kesehatan yang telah dilakukanpada tahap sosialisasi seperti aplikasi Monitoring Masa Kehamilan, aplikasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)dan aplikasi Manajemen Antrian Pasien.

4. KESIMPULAN

Program pengabdian kepada masyarakat dan dakwah pemula (PkMD Pemula) yang di danai olehYayasan Wakaf UMI dan di kelola oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI, telahdijalankan dengan penuh rasa amanah. Dalam program PkMD Pemula ini tim pengabdian melakukan kerjasama dengan puskesmas Sanrobone di Kabupaten Takalar untuk memanfaatkan media komunikasi daninformasi digital dalam bentuk website. PkMD Internal ini dilaksanakan dalam kurun waktu Akhir 2018 –Awal 2019.

Hasil luaran program pengabdian ini adalah sosialisasi penggunaan bebera aplikasi kesehatan (AplikasiKalkulator Kebidanan, Aplikasi KIA dan Aplikasi Manajemen Antrian serta pengembangan websitepuskesmas Sanrobone yang dapat diakses pada laman http://sanrobone.id/puskesmas. Diharapkan denganadanya media informasi digital yang dapat diakses dengan mudah, masyarakat mendapatkan kemudahandalam mengakses informasi dari sumber yang jelas dan resmi.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] P. R. Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2008. 2008.[2] M. K. R. Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014. 2014.[3] B. L. S. Kominfo, “Hasil Survey 2017,” 2017.

[4] P. A. Care, L. Swastina, J. Rizki, and A. L. Belakang, “Aplikasi Perkiraan Persalinan untuk

Meningkatkan Pelayanan Antenatel Care,” vol. XIV, pp. 72–78, 2019.[5] N. Kencana, “Analisis Sistem Antrian pada Loket Pembayaran PT. PLN (PERSERO) Area Bali

Selatan Rayon Kuta,” pp. 6–11.[6] E. W. Fridayanthie, “Sistem Informasi Antrian Konsumen Berbasis Desktop Pada PT Wom Finance

Kemayoran Jakarta,” vol. 5, no. 2, pp. 99–103, 2017.[7] D. I. Komputer, F. Matematika, D. A. N. Ilmu, and P. Alam, “Pengembangan aplikasi sistem antrian

berbasis web pada service centre menggunakan model antrian m/m/s ilman pangeran,” 2017.

6. UCAPAN TERIMA KASIHDalam program pengabdian ini, tim dosen mengucapkan terima kasih kepada mitra kami dalam

melaksanakan program ini yaitu Puskesmas Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Terima kasihjuga kami sampaikan kepada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM-UMI) dan Yayasan WakafUMI atas support dana pengabdian yang diberikan kepada tim pengabdian dosen, serta berbagai pihak yangturut mengsukseskannya program pengabdian ini.

Page 206: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.525-530) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 525

IbM SISTEM POMPANISASI KOLAM IKAN AIR TAWAR DI DESA BONTOSUNGGU

KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA

Sulhan Bone1, Satriani Said1, Aksan1

1Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

The Science and Technology Program for the Community (IbM) in Bontosunggu Bajeng Gowa Regency aimsto improve pond freshwater fish farming through pond pumping systems, so that freshwater circulation in the pond issmooth and creates good water quality. Problems that arise are often found that the quality and quantity of water is notgood. Poor water environment in the pond will inhibit the stimulus given in the process of fish growth and development.

The method applied is the method of approach to the community through community groups who are membersof the Neighborhood Association (RT), training and installation of fresh water circulation installations, providing workequipment assistance for the care and maintenance of the pool pumping system and preparing the final report which isresponsible for the seminar on community service results and scientific articles for publication. The success rate of fishharvest is 80% or ± 400 fish from ± 500 tilapia fish sown.

Keyword : ponds, freshwater fish, pumping systems, water quality, production.

I. PENDAHULUAN

Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah (otonomi Daerah) dan Undang-undang No.33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah Pusat dan Daerah merupakan titik awalpenerapan pendekatan pembangunan daerah dalam mengolah sumber daya alam dan lingkungan untuk dapatdiinvestasikan kembali bagi sebagian besar daerah dan Kawasan yang bersangkutan. Kabupaten Gowa adalahsalah satu Kawasan yang termasuk dalam Kawasan Minapolitan yang ditetapkan dengan Keputusan MenteriKelautan dan Perikanan Nomor KEP.32/MEN/2010.

Kabupaten Gowa merupakan salah satu daerah otonom yang memiliki potensi strategis di PropinsiSulawesi Selatan dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan berbatasan langsung dengan kota Makassar.Kabupaten Gowa memilki potensi wilayah dengan ragam bentang alam mulai dari pesisir, daerah dataranrendah sampai daerah dataran tinggi. Meskipun memiliki daerah pantai yang relative terbatas, namun peluangpengembangan usaha pada sector perikanan khususnya perikanan darat di Kabupaten Gowa masih cukupbesar. Pengembangan usaha perikanan darat dengan budidaya dan penangkapan ikan iar tawar di KabupatenGowa cukup dilakukan pada areal lahan sawah irigasi, tanggul, saluran irigasi primer, kolam dan danau.Dalam pelaksanaan program pengembangan ikan air tawar di Kabupaten Gowa ditemui beberapapermasalahan yang dapat menghambat pengembangan Kawasan ini antara lain: tidak oiptimalnyapengembangan ikan air tawar, kualitas air buruk, timbulnya hama dan penyakit ikan, kurangnya pemanfaatanteknologi, keterampilan sumber daya manusia masih kurang. Untuk itu kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat diDesa Bontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa akan dilakukan dengan tujuan meningkatkanbudidaya ikan air tawar kolam melalui ystem pompanisasi kolam, sehingga sirkulasi air tawar pada kolamlancar dan menciptakan kualitas air yang baik serta meningkatkan keterampilan sumber daya manusia.Menciptakan kualitas air yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan akan dapat meningkatkan produksi ikanair tawar kolam guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan keluarga petani ternak ikan di desaBontosunggu Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Kabupaten Gowa memiliki potensi dalam pengembangan perikanan terutama budidaya perikanandarat (tambak, kolam/sawah) dengan luas areal 737 ha. Total produksi perikanan kabupaten Gowa pada tahun2017 sebesar 1042 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 6.593.214.000,- Pada tahun 2017, PDRB kabupatenGowa atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 4.457 Milyar dengan distrubusi terbesar yaitu sektor pertanianyaitu 52,15%. Kontribusi perikanan sebagai subsektor pada sektor pertanian sebesar 3.761 juta rupiah atausekitar 0,27%. Jenis usaha perikanan di kabupaten Gowa pada umumnya budidaya perikanan darat, sepertitambak, kolam, sawah, rawa, sungai dan waduk.

Pemerintah kabupaten Gowa provinsi sulawesi selatan melalui surat keputusan Bupati Gowa Nomor362/VII/2017 menetapkan 5 (lima) wilayah kecamatan dalam pengembangan kawasan Minapolitan kabupaten

1 Korespondensi penulis : Aksan, HP 081244315151, [email protected]

Page 207: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.525-530) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 526

Gowa. Kelima kecamatan tersebut adalah : Kecamatan Bontonompo Selatan, Kecamatan Bontonompo,Kecamatan Bajeng, Kecamatan Bajeng Barat, dan kecamatan Pallangga. Wilayah pengembangan ini disebut ”kawasan Minapolitan Bontonompo”.

Kawasan Minapolitan Bontonompo merupakan kawasan sentra Minapolitan yang memiliki potensipengembangan perikanan budidaya perikanan darat. Secara umum, pengelolaan perikanan budidayadikelompokkan dalam 2 jenis usaha, yaitu budidaya air tawar dan budidaya air payau dengan produksi utamaikan mas, tawes, nila, gabus, sepat siam, sidat, bandeng, dan udang windu. Budidaya air tawar dilakukan disawah dan kolam, sedangkan budidaya air payau dilakukan di areal pertambakan

Kegiatan budidaya dilakukan di kolam bekas sawah dan bekas galian tanah merah atau di kebun. Jenisikan yang dibudidayakan di kabupaten Gowa sebanyak 13 jenis ikan dan udang-udangan yaitu ikan mas(Cyprinus carpio), ikan nila (Oreochromis nilaticus) ikan nilem (Osteochilus hasseelti), ikan tawes (Barbodesgonionatus), ikan blanak (Mugil sp), ikan gabus (channa Striata), ikan sepat silam (Trichogaster pectoralis),ikan mujair (Oreochromis massambicus), ikan bandeng (chanos chanos), ikan lele (clarias Batraochus), udangwindu (Penaus monodon), udang vaname (Litopenacus) dan kepiting (Scylla serrata).

Produksi ikan mas dan nila mendominasi kegiatan budidaya di kawasan Minapolitan namun jikadilihat dari perkembangannya, kedua jenis ikan ini mengalami penurunan produksi dari tahun 2012 ke 20016,namun mulai 2017 sampai dengan 2018 sudah ada peningkatan jumlah produksi namun tidak terlalusignifikan. Struktur biaya yang dibutuhkan dalam usaha budidaya ikan mas dan ikan nila di kabupaten Gowauntuk kegiatan pembenihan dan pembesaran mencakup investasi sebesar Rp. 45.681.818 /Ha, biaya tetap yangdikeluarkan adalah biaya pemeliharaan kolam sebesar Rp. 522.727 / tahun. Biaya variabel yang dikeluarkanadalah untuk pembelihan benih, pakan dan obat-obatan lainnya sebanyak rata-rata Rp. 3.065.909 / tahun.Sedangkan penerimaan setiap per tahun adalah sebesar Rp. 19.193.182 / tahun. Sehingga rata-rata keuntunganper tahun yang diperoleh adalah sebesar Rp. 15.604.545 / tahun. Siklus produksi untuk kegiatan pembesaranikan nila dan ikan mas selama 3 bulan, dalam satu tahun sekitar 3 kali siklus. Kegiatan pembenihanmembutuhkan waktu sekitar 25 hari sehingga dalam satu tahun sekitar 9 kali pemanenan.

Mitra pada kegiatan program IbM di desa Bontosunggu Kecamatan Bajeng kabupaten Gowa yangdiusulkan yaitu kelompok masyarakat desa Bontosunggu. Kecamatan Bajeng ini termasuk KawasanMinapolitan yang mempunyai kolam budidaya ikan air tawar sebanyak 27,1 ha dengan produksi ikan air tawarsebesar 21,9 ton/tahun. Jumlah pembudidaya kolam ikan air tawar sebanyak 155 pembudidaya danpembudidaya perairan umum sebanyak 52 pembudidaya. Beberapa pembudidaya kolam ikan air tawarmengalami kebangkrutan, karena ketidakmampuannya menyelesaikan beberapa permasalahan. Permasalahanyang dihadapi oleh pembudidaya ikan air tawar di kawasan Minapolitan kabupaten Gowa antara lain :1. Pemenuhan saprokan berupa benih, pakan ikan dan pemasaran

- Suplai benih untuk kawasan Minapolitan berasal dari UPR dan BBI di kecamatan Bajeng dankecamatan Bontomarannu, sudah cukup memenuhi kebutuhan pembudidaya ikan kolam air tawar.Permasalahan yang muncul adalah benih belum bersertifikasi baik yang berasal dari UPR maupunBBI, dengan demikian kualitas ikan hasil budidaya masih relatif rendah.

- Distributor dan agen pakan berada di Kota makassar. Pada dasarnya pembudidaya tidak keberatan jikaharus melakukan pembelian di Kota Makassar, namun jika memperhitungkan efisiensi biayatransfortasi maka akan lebih baik jika di kabupaten Gowa terdapat perwakilan distributor atau agen.Sistem pembelian pakan adalah pembayaran tunai dan pembayaran dengan tempo waktu. Pembayarantunai dilakukan oleh pembudidaya yang langsung membeli ke distributor atau agen di Makassar.

- Pemasaran menjadi permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya di kawasan Minapolitan.Sebagian besar pembudidaya adalah pemula, sehingga jaringan pasar masih sangat terbatas. Saat inipemasaran masih terbatas pada pasar antar desa, antar kecamatan dan antar kabupaten yaitu untukkomsumsi pasar tradisional dan rumah makan diantaranya ke kota Makassar, ke kabupaten Jeneponto,Takalar, Bantaeng dan Bulukumba.

2. Perubahan iklim di Kabupaten GowaPerubahan iklim merupakan salah satu yang menjadi permasalahan yang dirasakan oleh pembudidayaikan air tawar. Perubahan cuca yang cukup signifikan dan musim penghujan yang semakin panjangmengakibatkan penurunan kualitas air, saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan optimal mengakibatkanair menjadi keruh pada saat debit air tinggi. Namun secara umum pembudidaya tidak terlalu merasakandampak dari perubahan iklim ini.

Page 208: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.525-530) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 527

3. Sarana pengolahan seperti cold storage, gudang pengolahan dan mesin pengering dalam kawasan masihterbatas.Fasilitas lantai jemur dan kondisi jalan akses masuk ke dalam gudang pengolahan yang sudah ada masihminim. Stasiun terminal Agrobisnis (STA) dalam kawasan belum ada sehingga transaksi produkperikanan, penyimpanan sementara dan peningkatan mutu komoditi pasca panen relatif terbatas

4. Kondisi aspek generik di kawasan Minapolitan masih rendahAspek Generik di kawasan Minapolitan antara lain :- Aspek kelembagaan : kelembagaan sudah terbentuk namun keterampilan teknologi budidaya dan

manajemen wirausaha masih kurang. Kelembagaan pemodalan/keuangan sudah ada namun aksespetani untuk mendapatkan kredit masih terkendala dengan agunan. Lembaga penyuluh kurang optimaldalam memberikan pembinaan dan pendampingan teknologi terhadap petani ikan. Sebagian petaniikan belum menguasai teknologi budidaya ikan dan masyarakat pembudidaya masih kesulitan dalampemasaran hasil produksi.

- Aspek sumber daya dan tata ruang : Penetapan kawasan Minapolitan yang kurang sesuai denganpotensi perikanan yang ada di wilayah setempat dan komoditas unggulan serta belum terintegrasinyahirarki fungsional antara kawasan sentra Minapolitan dengan kawasan pendukung.Lokasi dan kondisi kolam ikan mitra terletak di kebun sekitar perumahan, seperti ditunjukkan pada

gambar 1. Sumber air untuk kolam ikan bersumber dari saluran air dari dinas pengairan kabupaten Gowa.Berhubung kondisi air dari saluran air sudah tidak sesuai dengan standar kehidupan ikan, maka mitrapembudidaya tidak mampu lagi untuk mengelola kolam tersebut karena sudah tidak menguntungkan lagi.Oleh karena itu Tim Ipteks bagi Masyarakat PNUP berusaha untuk melakukan pengabdian kepada masyarakatagar kolam ikan tersebut dapat berfungsi kembali melalui system pompanisasi kolam ikan air tawar dengansumber air berasal dari sumur tanah perkebunan dan memasang instalasi sirkulasi air pada kolam. Dengansystem pompanisasi dan sirkulasi air kolam diharapkan fungsi kolam ikan dapat digunakan lagi untukmengembangkan usaha budidaya ikan air tawar. Dengan penebaran bibit ikan air tawar diharapkan usahapetani ikan ini dapat berkembang dan menghasilkan penghasilan keuangan dan kebutuhan gizi bagimasyarakat Desa Bontosunggu khususnya petani ikan tersebut.

Gambar 1. Kondisi kolam ikan milik petani ikanII. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Metode pelaksanaan yang akan dilakukan untuk mendukung realisasi program penerapan IbMmasyarakat di desa Bontosunggu Kabupaten Gowa sebagai berikut :2.1. Model Penyuluhan

Model penyuluhan kepada masyarakat ditujukan sebagai upaya pengembangan program edukasikepada masyarakat melalui pola-pola yang berorientasikan pada peningkatan kualitas sumber daya manusiayang memiliki responsibilitas dan tanggung jawab yang tinggi terhadap kompetensi ketrampilan systempompanisasi kolam ikan air tawar bagi masyarakat. Keterlibatan secara langsung dan bersama-samamasyarakat yang tergabung dalam kelompok rumah tangga (RT) dalam menghadapi dan menyelesaikanpermasalahan kemampuan sumber daya manusia desa Bontosunggu. Program ini merupakan programpengabdian kepada masyarakat yang sangat efektif. Karena selain memberikan manfaat langsung kepadamasyarakat juga secara akademis merupakan implementasi nilai-nilai keilmuan dosen yang mengembangkanTri Dharma perguruan Tinggi. Dengan model penyuluhan ini diharapkan masyarakat dapat mengubah polapikir dan bertambah pengetahuan tentang pentingnya teknologi system pompanisasi kolam ikan air tawar bagimasyarakat ternak ikan air tawar.2.2. Model Pelatihan dan Demonstrasi Pemasangan Sistem Pompanisasi

Model pelatihan dan pemasangan system pompanisasi kolam ikan air tawar yang dilakukan adalahdengan melibatkan langsung masyarakat sebagai peserta pelatihan. Pelatihan yang dilakukan antara lain :

Page 209: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.525-530) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 528

pengenalan komponen-komponen system pompanisasi, pemasangan system pompanisasi dan instalasisirkulasi air tawar pada kolam, pengoperasian system pompanisasi air pada kolam serta memperbaiki danmerawat komponen-komponen system pompanisasi dan instalasi pipa air. Disamping itu dilakukan pemberianbantuan benih ikan dan alat test air untuk memotivasi amsyarakat menggunakan system pompanisasi sesuaistandar mutu air kolam ikan air tawar.

Dengan demikian, bukanlah hal yang sulit untuk melibatkan masyarakat dalam merencanakan,merancang model pelatihan ini sesuai dengan kebutuhannya. Pada pelatihan ini peserta pelatihan(masyarakat) yang langsung mengerjakan pemasangan dan pengoperasian system pompanisasi kolam ikan airtawar sehingga masyarakat dapat membuat system pompanisasi, instalasi pipa dan merawat/ memperbaikisystem pompanisasi secara mandiri.2.3. Model Pemantauan dan Tindak Lanjut Kegiatan Program IbM

Tercapainya target program pada pelaksanaannya belum dapat dijadikan sebagai indicatorkeberhasilan program dalam kerangka yang lebih luas. Program jangka panjang yang dirancang oleh timpengabdian pada masyarakat di desa Bontosunggu Kabupaten Gowa, diterapkan model tindak lanjut yangberkesinambungan. Setelah program ini akan dilanjutkan pemantauan kegiatan masyarakat agar masyarakatlainnya dapat membuat, memasang dan merawat system pompanisasi kolam ikan air tawar secara mandiri.2.4. Model Pelaporan Program Kegiatan IbM

Segala kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan program ini akan di dokumentasikan dandiarsipkan, untuk mempertanggung jawabkan penggunaan dana dan kegiatan di masyarakat. Model pelaporanberupa laporan sementara, laporan akhir dan artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada jurnal ilmiahterakreditasi nasional.III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Program Ipteks Bagi Masyarakat dilaksanakan di Kelompok petani ternak ikan di desa BontosungguKecamatan Bajeng Kabupaten Gowa sesuai dengan metode dan target yang akan dicapai. Adapun kegiatanpelaksanaannya antara lain :3.1. Kegiatan Pembersihan Lokasi Kolam

Model kegiatan pembersihan lokasi kolam ikan air tawar yang dilakukan adalah dengan melibatkanlangsung kelompok tani ternak ikan pada kolam ikan yang telah ada dan sekitar 5 tahun tidak dimanfaatkanuntuk pemeliharaan ikan air tawar. Kolam ikan tersebut dibeberapa bagian mengalami kebocoran dan tidakterawat dan setelah dibersihkan kondisi kolam telah berubah seperti ditunjukkan pada gambar 2.

a) Kondisi awal kolam ikan b) Kondisi setelah dibersihkanGambar 2. Kondisi awal dan setelah dibersihkan

3.2. Kegiatan Renovasi Kolam IkanModel kegiatan renovasi kolam ikan air tawar yang dilakukan adalah dengan melibatkan langsung

kelompok tani ternak ikan pada kolam ikan yang telah ada. Kegiatan renovasi antara lain : memasang batubata bagian kolam (dinding) yang mengalami kerusakan dan menambal bagian kolam (dasar kolam) yangmengalami kebocoran dan mengecat dengan cat anti bocor pada bagian dinding, dan dasar. Adapun hasilkegiatan renovasi ditunjukkan pada gambar 3.

Page 210: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.525-530) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 529

Gambar 3. Kegiatan Renovasi kolam ikan3.3. Kegiatan Pengecatan dan Pemasangan Pipa Sirkulasi Air Kolam

Kegiatan pengecatan dan pemasangan pipa sirkulasi air kolam yang telah dilakukan antara lain :pengecatan dinding dan dasar kolam dengan cat anti bocor, pemasangan pipa untuk sirkulasi air dan pengisianair pada kolam, serta pemasangan pompa air untuk sirkulasi air kolam dan pengisian kolam dari sumur.Kegiatan ini ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4 Kegiatan pengecatan dan pemasangan sirkulasi air kolam3.4. Penebaran Bibit Ikan Air Tawar

Kegiatan penebaran bibit ikan dilakukan setelah kondisi kolam benar-benar dalam keadaan baik /tidak bocor dan proses pompanisasi air untuk pengisian dan sirkulasi air kolam benar-benar lancar serta airkolam tidak lagi berbau cat. Bibit ikan air tawar yang ditebar berupa ikan nila sebanyak 500 ekor, halditunjukkan pada gambar 5 berikut ini.

Gambar 5. Kegiatan penebaran bibit ikan nila3.5. Pembesaran Bibit Ikan Air Tawar

Kegiatan pembesaran bibit ikan nila dilakukan dengan pemberian pakan ternak dan pengaturansirkulasi air kolam. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari dengan penaburan pakan disekitarkolam ikan pada pagi hari dan sore hari, Sedangkan untuk pengaturan sirkulasi air kolam dilakukan secaraberkala setiap hari dengan sirkulasi setiap 6 jam dan berhenti sirkulasi sesaat selama 1 jam. Penempatanpompa sirkulasi ditempatkan disisi kola mikan yang ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 6. Penempatan pompa sirkulasi air3.6. Panen Ikan Nila

Pelaksanaan panen ikan nila dilakukan setelah 4 bulan berjalan mulai dari renovasi kolam, penebaranbibit ikan dan pembesaran bibit ikan nila. Selama proses pembesaran bibit ikan nila, beberapa ikan mengalami

Page 211: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.525-530) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 530

kematian yang diakibatkan oleh kondisi cuaca dengan suhu panas, pemberian pakan yang tidak teratur,sirkulasi air kolam yang terhambat dan kebersihan kolam tidak terjaga. Dari ± 500 ekor bibit ikan nila yangditebarkan ke dalam kolam ikan, ada sekitar ± 100 ekor mengalami kematian dan selebihnya dapat dipanenuntuk komsumsi para peternak dan keluarga. Keberhasilan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitumampu menghasilkan panen ikan sebesar 80 %. Pembesaran ikan nila ditunjukkan pada gambar 7.

Gambar 7. Hasil panen dan pembesaran ikan air tawarIV . KESIMPULAN1. Kolam ikan milik kelompok tani ternak ikan air tawar dapat direnovasi sehingga dapat kembali digunakan

untuk pemeliharaan ikan nila.2. Proses sirkulasi air pada system pompanisasi kolam ikan dapat berjalan lancar dan menghasilkan mutu air

yang baik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ikan yang baik.3. Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat membuat dan memasang system pompanisasi

kolam ikan air tawar secara mandiri, serta pemeliharaan dan pembesaran benih ikan air tawar secaramandiri.

4. Tingkat keberhasilan hasil pembesaran/panen ikan nila sebesar 80% atau sekitar ± 400 ekor dari ± 500ekor yang ditebarkan. Hal ini menunjukkan bahwa prospek pembesaran ikan nila sangat menjanjikanuntuk dikembangkan menjadi suatu bidang usaha para peternak.

V. DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, Master Plan Kawasan Minapolitan Bontonompo Kabupaten, Gowa, Dinas Perikanan danKelautan Kabupaten Gowa Propinsi Sul-Sel, 2008

------------, Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa, Gowa Dalam Angka Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan,2017

------------, Pemerintah Kabupaten Gowa Provinsi Sul-Sel, 5 (lima) wilayah Kecamatan dalampengembangan

Kawasan Minapolitan Kabupaten Gowa, Surat Keputusan Bupati Nomor 362/VII/2008, 2008------------, Kebijakan Pengembangan Kawasan Minapolitan Sebagai Langkah DKP dalammendukung

Pengembangan Wilayah Gorontalo, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 13 Nop 2009, 2009Hubeis, AVS dan Wasmana P, Strategi Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat MelaluiMinapolitan,

IPB Bogor, 2010Mas B Syamsunarno, Mas TD Sunarno, Budidaya Ikan Air Tawar Ramah Lingkungan Untukmendukung

Keberlanjutan Penyediaan Ikan Bagi Masyarakat, Seminar Nasional Perikanan danKelautan,

2016Tenny Apriliani, Hikmah, Identifikasi Permasalahan dan Peluang Perbaikan Pengembangan Kawasan

Minapolitan di Gowa, JSosek KP Vol 6 No.2, 2011

VI. UCAPAN TERIMA KASIHAlhamdulillah pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (IbM) ini dapat terlaksana dengan baik.Penulis mengucapkan terima kasih kepada masyarakat desa Bontosunggu kecamatan Bajeng kabupatenGowa, khususnya bapak Djailan yang telah menyiapkan lahan kolam ikan dan tenaga untuk membantuterlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Akhir kata penulis mengharapkan kegiatan inidapat berkelanjutan dengan program yang lain guna meningkatkan keterampilan dan taraf hidup masyarakat.

Page 212: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.531-535) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 531

POTENSI PENGEMBANGAN USAHA PENYULINGAN MINYAK CENGKEH DI DESA

BATU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO

Thamrin Abduh1), Jamil Gunawi 2), Arman Setiawan3)

1)Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bosowa, Makassar

2), Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa, Makassar3)

Fakultas Teknik, Universitas Bosowa, Makassar

ABSTRACT

Batu Village, Pitumpanua District is the largest producer of clove oil in Wajo Regency. Clove oil is the distillation ofdried clove flower powder; clove bud stalks and dried clove leaves. Clove oil demand in the market is increasing, this isdue to high local market and clove oil export markets. Lack of knowledge, skills, business capital, production innovationand high production costs are the main obstacles in the clove oil refining business. The solutions offered in this serviceare in the form of counseling, training, repair of production equipment, structuring of the distillation system andimprovement of the distillation system. The method used is socialization, training, assistance, coaching and monitoringof the production process, governance, marketing, capital and human resource skills. The target and output in this serviceis to increase the income of clove oil refining business actors by increasing the quality and quantity of clove oil products.

Keywords: business development, clove oil

1. PENDAHULUANKebutuhan minyak cengkeh dunia semakin tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya

perkembangan industri modern seperti industri parfum, kosmetik, makanan, aroma terapi dan obat-obatan[1] [2].Keberadaan industri minyak cengkeh memberi banyak manfaat kepada masyarakat karena masyarakat tidakhanya sebagai konsumen, tetapi bisa berperan sebagai pelaku dalam dunia industri[2].

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang besar sebagai penghasil utama minyakcengkeh dunia. Lebih dari 90% minyak cengkeh Indonesia diekspor dan sebesar 10% penyerapan digunakandi dalam negeri. Salah satu daerah penghasil cengkeh di Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Wajo denganluas lahan areal perkebunan cengkeh pada tahun 2017 adalah 61.783 Ha yang mampu memproduksi cengkeh19.117 ton atau 562 Kg/Ha[3]. Dari sejumlah komoditas perkebunan unggulan Kabupaten Wajo, SulawesiSelatan, cengkeh menjadi primadona masyarakat setempat. Salah satu sentra perkebunan cengkeh terbesar diKabupaten Wajo terdapat di Desa Batu, Kecamatan Pitumpanua.

Desa Batu merupakan penghasil minyak cengkeh (minyak atsiri) yaitu minyak dari penyulingan dauncengkeh, potensi menghasilkan minyak cengkeh pada Desa Batu sangat tinggi sebab banyak terdapatperkebunan cengkeh yang menjadi bahan baku utama dari minyak cengkeh. Minyak cengkeh merupakan hasilpenyulingan serbuk bunga cengkeh kering; tangkai kuntum cengkeh dan daun cengkeh kering (clove leaf oil).Proses penyulingan minyak cengkeh pada Desa Batu dilakukan secara tradisional oleh beberapa masyarakatyang bermukim di desa tersebut. Sebagian besar industri minyak cengkeh adalah berskala kecil atau rumahtangga, dan minim perkembangan[4].

Gambar 1. Bahan Baku Minyak Cengkeh

Penyulingan minyak cengkeh di Desa Batu merupakan salah satu usaha unggulan yang dicanangkanoleh pemerintah daerah wajo saat ini. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan akan minyak cengkeh

Page 213: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.531-535) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 532

dipasaran. Tingginya permintaan minyak cengkeh dipasaran saat ini belum dapat diimbangi oleh produksiminyak cengkeh itu sendiri utamanya hasil penyulingan minyak cengkeh di Desa Batu. Kurangnyapengetahuan dan keterampilan pelaku usaha serta tingginya biaya produksi menjadi kendala utama dalamusaha penyulingan minyak cengkeh.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATKendala umum yang dihadapi usaha penyulingan minyak cengkeh minyak cengkeh adalah a)

Pengolahan baku masih tradisonal, b) Proses produksi belum menggunakan teknologi modern, c) Kualitasproduk masih rendah, d) Kemasan produk sangat sederhana, e) Pendapatan usaha masih rendah.

Pelaksanaan program pengabdian ini bertujuan untuk mengubah pola pikir pengusaha penyulinganminyak cengkeh untuk melaksanakan proses produksi, pemberdayaan sumber daya manusia lokal, prosespemasaran, akses permodalan dan tata kelola secara tradisional menjadi semi modern agar produksi dapatditingkatkan secara kualitas dan kuantitas sehingga pendapatan dari usaha penyulingan minyak cengkeh inidapat meningkat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, pelatihan, pendampingan, pembinaan danmonitoring terhadap proses produksi, tata kelola, pemasaran, permodalan dan keterampilan sumber dayamanusia[5][6].

Tabel 1. Permasalahan, Solusi dan Target Capaian

Permasalahan SolusiMetode

PelaksanaanTarget Capaian

Tata kelolausaha

1. Melakukan pelatihanpengembangan usaha

2. Melakukan pengadaan dan sortiranbahan baku yang berencana

3. Melakukan rekruitmen tenaga kerjaberdasarkan konsep the right man on theright place.

4. Melakukan pemasaran melaluipendekatan pasar konsumen.

Ceramah, diskusidan pendampingan

Pengelolaan usahakonvensional-tradisional menjadi semiintensif

Kualitas danKuantitasProduk

1. Melakukan pengadaandan sortiran bahan baku yang berencana

2. Desain layout produksi3. Analisis standar mutu produk

Menyusun standarmutu produk dan desainproses produksi

Terciptanya prosesproduksi yangberkelanjutan dan tingkatkualitas produk yang lebihbaik.

Pemasaran 1. Melakukan pemasaranmelalui pendekatan pasar konsumen.

2. Menambah saluran pemasaran3. Melakukan promosi produk4. Memperbaiki kemasan

Menyusun strategipemasaran melalui hasilriset pemasaran

Efektivitas dan efisiensipelaksanaan tugas dapattercapai

Ketenaga-kerjaan 1. Melakukan evaluasitugas dan rekruitmen pegawai sesuaikebutuhan perusahaan

2. Melakukan pelatihan kerja sesuaikebutuhan tugas

3. Melakukan evaluasi kinerja karyawan.

Menyusundeskripsi tugas danmelakukan rotasi danpromosi jabatan.

Pangsa pasar dapatmeningkat 50% dan tingkatpendapatan usaha dapatmencapai 30%

PengembanganUsaha

1. Mengoptimalkan kapasitas produksidengan melakukan pembelian kepitingdiluar daerah Kabupaten Wajo

2. Melakukan mitra usaha yang sebanyakmungkin

3. Menambah sarana dan prasaranaproduksi.

Mendatangisumber bahan bakumelalui kerjasamakelompok petanibaik dalam wilayahKab. Wajo maupun didaerah lain.

Tingkat resiko kerugianusaha dapat menurun 25%

Page 214: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.531-535) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 533

Ekspansiusaha

1. Pelatihan pengelolaankepiting sebagai bahan baku produk

2. Pendampingan proses produksi3. Pendampingan proses pemasaran.

Melakukandiversifikasiproduk untukmeningkatkan nilaiekonomi, sepertipembuatan abonkepiting, sop dan satedaging kepiting.

Omzet penjualan dapatmeningkat 60 % dan profitusaha ikut bertambah

Permodalan 1. Analisis struktur modal2. Pendampingan metode pencatatan

keuangan serta laporan keuangan3. Pendampingan penyusunan perhitungan

R/L usaha.

Membagikanpanduan penyusunanlaporan keuangan.

Permintaan pasar dapatterpenuhi 100%

Diversifikasiproduk

1. Melakukan riset pasar2. Pelatihan tenaga kerja produksi3. Promosi produk4. Pengemasan

Menghasilkanbeberapa jenis produkdengan bahan bakukepiting.

Tingkat produktivitasmeningkat 30%

Keuangan 1. Pelatihan kelayakanusaha dengan formulas breach evenpoin, NPV, IRR.

2. Penyusunan proposal kredit.

Ceramah, diskusidan latihan pemecahanmasalah usaha/kasus.

Aktivitas perusahaanberjalan lancar.

Evaluasi 1. Melakukan analisis gapeantara rencana dan realisasi

2. Melakukan perbaikan danpengembangan usaha yang akan datang

3. Memberikan rekomendasipengembangan usaha pada instansiterkait.

Melakukan seminarhasil pengabdian kepadamasyarakat denganmelibatkan pihak yangberkepentingankhususnya mitraprogram dan kelompokpetani.

Kuantitas dan kualitasproduk dapat lebih baik.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PenyuluhanKegiatan Penyuluhan dilaksanakan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan mitra tentangpembudidayaan cengkeh, pengolahan daun cengkeh menjadi minyak cengkeh (cengkeh), dan prospekusaha penyulingan minyak cengkeh. Adapun materi penyuluhan yang diberikan, yaitu :a) Rekayasa teknologi dalam proses produksi minyak cengkeh, baik teknologi rumahan maupun

teknologi maju;b) Peluang/prospek usaha pengelolaan minyak cengkeh, dan cara membangun usaha;c) Pemanfaatan limbah pengolahan minyak cengkeh untuk pertanian (diolah menjadi pupuk kompos);d) Penerapan sistem manajemen dalam usaha mikro, penyulingan minyak cengkeh.

B. PelatihanPelatihan dilaksanakan dengan formulasi khusus, dimana metode yang digunakan dalam pembahasanmateri dengan ceramah, video, diskusi, dan demonstrasi. Materi pelatihan yang telah diberikan adalah :(1) Teknik pengolahan bahan baku dalam produksi minyak cengkeh; (2) Teknik produksi minyak cengkehmelalui sistem pembakaran dengan penerapan standar mutu; dan (3) Teknik penyimpanan minyakcengkeh.

C. Maintenance / Perbaikan alat produksi

Memiliki usaha penyulingan tentunya harus memperhatikan yakni perawatan terhadap ketel penyulingan.Perawatan terhadap ketel ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya :a) Mengurangi angka asamb) Memperlambat nilai penyusutan aset

Page 215: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.531-535) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 534

c) Meminimalisir kecelakaan kerjaAdapun pekerjaan maintenance alat produksi yang telah dilakukan adalah :a) Pencucian ketel secara berkalab) Pengecekan sambungan lasc) Pengecekan dan penggantian seald) Pembersihan saluran kondensore) Pengecekan konstruksi tungkuf) Pengecekan perlengkapan pendukungg) Pembuatan Sumur Boor

D. Sistim alir penyulingan minyak CengkehDaun cengkeh kering dimasukkan ke dalam wadah perebusan, dan melalui proses penyulingan/distalisi,selanjutnya uap air akan membawa minyak tersebut keluar dari jaringan bahan. Uap air bersama minyakcengkeh terkondensasi sewaktu melewati kondensor pendingin dan selanjutnya menetes/mengalir masuk kewadah penampung dan terpisah berdasarkan perbedaan berat jenis.Untuk lebih jelasnya, proses dan alat penyulingan seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2. Desain Sistim Alir Penyulingan

E. Produksi setelah Perbaikan Sistem DistilasiSetelah perbaikan sistem distilasi, menunjukkan perubahan pada rendemen minyak cengkeh

yang dihasilkan oleh mitra, yaitu dari 18 liter /ton menjadi 22 liter /ton daun cengkeh kering, terjadipeningkatan sebanyak 22,22%. Hal ini dapat dijelaskan bahwa selama ini yang dilakukan oleh mitradalam proses penyulingan adalah distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didihyang jauh. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebihdulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untukmenjadi gas.

Tabel 2 Rendemen Produksi Minyak Cengkeh Dari Daun Cengkeh

Teknik distilasiHasil distilasi

(liter/Ton)Rendemen (%) Peningkatan (%)

Biasa (direndam)/ sederhana 18 0,018 -

Destilasi dengan KesesuaianBahan, dan Pengukuran Panas

22 0,022 22,22%

4. KESIMPULANa) Usaha penyulingan minyak daun cengkeh memiliki masa depan yang cerah. Peluang pasar

komoditas minyak daun cengkeh, terutama untuk ekspor masih terbuka, sehingga secara

Page 216: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.531-535) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 535

langsung memberikan peluang bagi pengembangan dan peningkatan produksi minyak dauncengkeh;

b) Kualitas ketel dan metode distilasi pada proses produksi minyak cengkeh mempengaruhi mutuproduk, terutama pada warna minyak cengkeh (bening atau kuning kehitam – hitaman);

c) Pengolahan bahan baku yang tidak baik, akan menghasilkan minyak cengkeh dengan kualitas rendah;d) Produksi minyak cengkeh mitra meningkat, dari 18 liter/ton menjadi 22 liter/ton, yaitu naik

sebesar 22,22% setelah dilakukan renovasi pada ketel distilasi.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Feriyanto Yuni Eko, Sipahutar Patar Jonathan, Mahfud, dan Prihatini Pantjawarni, “Pengambilan MinyakAtsiri dari Daun dan Batang Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uapdan Air dengan Pemanasan Microwave” Jurnal Teknik POMITS Vol. 2, No. 1, pp.F93-F97, 2013

[2] Utomo Dimas Bagus Galih, Mujiburohman M, “Pengaruh Kondisi Daun dan Waktu PenyulinganTerhadap Rendemen Minyak Kayu Putih”, Jurnal Teknologi Bahan Alam, Vol. 2, No.2, pp.124-128,Oktober 2018

[3] Biro Pusat Statistik, “Kabupaten Wajo dalam Angka 2017”, Biro Pusat Statistik Kabupaten Wajo, 2017

[4] Nugraheni Krisnawati Setyaningrum, Khasanah Lia Umi, Utami Rohula, Ananditho Baskara Katri,“Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dan Variasi Metode Destilasi terhadap Karakteristik Mutu Minyak

Atsiri Daun Kayu Manis, Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No. 2, pp. 51-64, Agustus 2016[5] Handayani dan Surfa Yondri, “Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala Lauak Di

Ulakan Pariaman Sumatera Barat Desi” Jurnal Akuntansi & Manajemen, Vol.10, No. 2, pp.11-19,Desember 2015

[6] Abubakar Herminawaty, “Strategi Peningkatan Kinerja Usaha Pengrajin Meubel AluminiumMelalui Program Pendampingan dan Pembinaan Berkelanjutan”, Jurnal Economics Bosowa, Vol.10, No. 1-12, 2016

6. UCAPAN TERIMA KASIHKegiatan ini terlaksana berkat dukungan dari DRPM DIKTI, Universitas Bosowa, LPPM Universitas Bosowadan aparat pemerintah Desa Batu Kecamatan Pitumpanua. Oleh karena itu kami menyampaikan apresiasi yangtinggi dan terima kasih atas segala kontribusi dan dukungannya dalam kegiatan pengabdian kepadamasyarakat ini.

Page 217: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.536-540) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 536

PENINGKATAN KINERJA USAHA UMKM MELALUI PENGEMBANGAN

MANAJEMEN USAHA DAN PRODUKSI PADA UMKM DI LINGKUNGAN

BONTOTE’NE KECAMATAN TINGGI MONCONG KABUPATEN GOWA

Mawardi1, Jayadi1, Muslimin1, Aulia Sulfa2

1) Dosen Jurusan Administrasi Niaga Polteknik Negeri Ujung Pandang

2) Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

This IbM activity focuses on solving production problems and management of partner SMEs in the

BontoTene, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa. The impact of this IbM activity is expected to

foster awareness and an entrepreneurial spirit for the business community to maintain and improve the

sustainability of the partner's business. The increase in business is expected to increase the welfare and

productivity of the community of business actors in partner locations.

The approach taken is to provide counseling, guidance, mentoring, training and production assistance and

business partner management. The simultaneous approach is expected to be well received by partner SMEs so

that the transfer of science and technology provided can be more efficient and more sustainable independently

by the fostered partners.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan ekonominasional. Selain sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM jugaberkontribusi dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang pernah melandaIndonesia, banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti beraktivitas, sedangkansektor UMKM terbukti lebih tangguh dan tetap tumbuh melawan terjangan krisis tersebut.Lingkungan Bontotene terletak di kelurahan Bulu Tana Tinggimoncong Gowa. Jarak lokasi ke ibukotakecamatan Tinggimoncong, Malino 5 Km, ibukota Kabupaten Gowa, Sungguminasa 79 Km, ibukota PropinsiSulawesi Selatan, Makassar 91 Km. Berada diketinggian 1.450 DPL.Dampak akan adanya obyek wisata alam air terjun Takapala dan ketemu jodoh ini, dampak positifnya adalahmenambah penghasilan penduduk sekitar obyek wisata. Penduduk Bonto te’ne yang pekerjaannya rata-ratabersawah dan berkebun secara tidak langsung dapat penghasilan tambahan yakni dengan menyewakanrumahnya, menjual kebutuhan wisatawan serta menjadi pemandu amatiran bagi para wisatawan.Di lingkungan Bonto Te’ne Takapala terdapat dua air terjun yang cukup menarik perhatian masyarakat luasuntuk melakukan rekreasi ke tempat tersebut. Air terjun yang dimaksud adalah air terjun “ketemu jodoh” dan

air terjun “tangga seribu”. Dimana keberadaan air terjun ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan penduduk

di sekitarnya khususnya dalam membantu perekonomian keluarga.Keberadaan 2 air terjun tersebut ditambah dengan lingkungan alam yang mempesona menjadi daya tarik bagiwisatawan untuk berkunjung ke Malino, khususnya ke lingkungan bonto Te’ne.

Usaha yang dilakukan Mitra yaitu membuat makanan-makanan dan souvenir-suvenir di lokasi wisata airterjun, termasuk makanan olahan dan souvenir yang menjadi ciri khas Malino Pola pikir yang masih terbatasini perlu dirubah dengan melakukan penambahan pengetahuan, mental usaha dan keterampilan manajerialdengan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan manajemen dan pembukuan usaha.

1.2. Masalah yang DipecahkanPersoalan-persoalan yang dihadapi mitra, yaitu:1. Kurangnya permodalan.Banyak dari pelaku UMKM yang yakin bahwa perusahaannya akan tumbuh dan dapat memperluaspemasaran, namun terkendala dari sisi modal yang terbatas.Usaha yang dijalankan masih mengandalkanmodal sendiri yang terbatas. Bahkan sebagian dari UMKM masih belum tersentuh lembaga keuangan (bank),

1Korespondensi Penulis : Mawardi, 085315951975, [email protected]

Page 218: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.536-540) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 537

sehingga banyak juga dari UMKM mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro walaupundengan beban dan resiko yang cukup berat.2. Keterbatasan dalam pemasaranKebanyakan UMKM di lokasi tempat rencana IbM masih memiliki akses pasar yang terbatas. Kemampuanmendistribusikan produk juga masih terbatas di area lokasi wisata. Kebanyakan pengusaha mikro dan kecilberorientasi pada produk bukan pada konsumen. kebanyakan mereka lebih suka membuat produk produksesuai dengan selera sendiri dan sudah cukup puas dengan produk yang dihasilkan tampa ada perubahanperubahan yang disesuaikan dengan selera konsumen3. Kurangnya keterampilan manajerial usahaKondisi usaha yang dikelola langsung oleh pemilik memiliki keterbatasan dalam kemamapuan dalammanajerial usaha. Usaha dijalankan secara sederhana dan pengetahuan pengelolaan yang terbatas.4. Kurangnya pengetahuan dalam mengelola keuangan usaha dan akuntasi usaha.Keterbatasan UMKM dalam mengembangkan rencana keuangan. Menentukan rencana keuangan di awalmenjalankan usaha akan banyak membantu menjaga kondisi keuangan usaha. Sehingga UMKM dapatmenggunakan uang usaha Anda untuk hal-hal yang terkait dengan bisnis. Rencana keuangan yang jelasdimana didalamnya termasuk arus kas akan membantu Anda mengetahui posisi keuangan usaha.5. Kurangnya keahlian tekhnis produksiProses produksi dalam suatu kegiatan usaha meliputi proses perubahan dari bahan mentah menjadi barangjadi; proses peningkatan sumber daya manusia dalam menyediakan jasa. Elemen-elemen yang terlibat dalamproses produksi adalah bahan mentah, bahan setengah jadi, barang jadi, mesin, peralatan, metode dan lain-lain.

1.3. Tujuan

Tujuan1. Menumbuhkembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri2. Meningkatkan kapasitas produksi dan manajerial usaha mitra3. Meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan mitra

1.4. Urgensi Pengabdian MasyarakatJustifikasi dalam mementukan prioritas yang disepakati selama program, yaitu:1. Masih kurangnya pengetahuan wirausaha dan manajemen usaha berdampak pada kurang optimalnya

produktivitas usaha.2. Masih rendahnya kemampuan inovasi produk yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan teknologi,

pasar dan informasi.3. Belum adanya tenaga pendamping yang mampu memberikan pelayanan yang dibutuhkan UMKM

BAB 2. P ELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATPersoalan yang dihadapi mitra akan diselesaikan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. Metodepelaksanaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:Pelaksanaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Page 219: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.536-540) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 538

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASANSetelah diadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, maka diperoleh hasil yaitu meningkatnyapengetahuan wirausaha dan manajemen usaha yang berdampak pada semakin optimalnya produktivitas usaha.

Identifikasi Permasalahanprioritas Mitra

Produksi Manajemen

Idepengembangan

Desainmerek,kemasan &labelling

ManajemenUsaha

Pemasaran Keuangan

Rencanadiffferensiasiproduk

Perancangan desainmerek, kemasandan label

PelatihanmanajemenUsaha

PelatihanStrategiPemasaran

PelatihanPengelolanKeuangan

1. Ideageneration

2. Concepttesting

3. ProductDevelopment

4. TestMarketing

5. Commercialitation

1. Survey2. Pembuatan konsep

desain kemasanalternative

3. Pembuatan keunikandan karakter kemasan

4. Penyesuaian dg isiproduk

5. Penyesuaian dengankarakter konsumen

1. Memberikan pelatihan tentangusaha kecil dan teknik-teknikmengembangkannya

2. Memberikan pelatihan menajemenpemasaran bagi usaha kecil

3. Memberikan pelatihan manajemenSDM pada usaha kecil

4. Memberikan pelatihan manajemenproduksi pada usaha kecil

5. Memberikan pelatihan manajemenkeuangan pada usaha kecil

Page 220: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.536-540) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 539

Hasil lainnya yang dieroleh dari kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatnya kemampuan inovasi produkyang disebabkan oleh bertambahnya pengetahuan teknologi, pasar dan informasi. Secara rinci peningkatanyang diperoleh dari hasil pengabdian ini, yaitu::

1. Aspek ProduksiPada aspek ini, ke empat UMKM tersebut telah mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahamanmengenai pengelolalaan produksi Usaha.. Masalah yang diatasi dalam kegiatan pengabdian ini, yaitu:

• Perencanaan ProduksiDalam tahapan ini UMKM telah diberikan wawasan mengenai cara menentukan jenis produk yang akandiproduksi.Usaha yang dilakukan Mitra yaitu membuat makanan-makanan di lokasi wisata air terjun, termasuk makananolahan yang menjadi ciri khas Malino. Mitra lainnya bergerak di bidang jasa penjualan souvenir dan baju khasMalino. Diharapkan akan terjadi peningkatan usaha setelah usaha-usaha kecil tersebut memperoleh pelatihandan pendampingan produksi dan manajemen.Pola pikir usaha kecil masih berorientasi pada pasar yang terbatas yaitu pengunjung lokasi wisata air terjun.Pembatasan segmen pasar ini membuat jenis produk makanan yang ditawarkanpun hanya terbatas padapenganan sehari-hari seperti kopi, teh, gorengan dll. Padahal jika dikembangkan secara baik, maka potensipasar wisatawan yang berkunjung ke lokasi air terjun masih bisa dikembangkan. Pola pikir yang masihterbatas ini perlu dirubah dengan melakukan penambahan pengetahuan, mental usaha dan keterampilan dalammelakukan perencanaan produksi.

• Proses produksiProses produksi dalam suatu kegiatan usaha meliputi proses perubahan dari bahan mentah menjadibarang jadi;. Elemen-elemen yang terlibat dalam proses produksi adalah bahan mentah, bahan setengahjadi, barang jadi, mesin, peralatan, metode dan lain-lain. Hasil penyuluhan pada UMKM tersebutdiharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pada proses produksi UMKM.

• Pengendalian ProduksiPengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metoda yang digunakan oleh manajemenperusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir dan mengarahkan proses produksi(peralatan, bahan baku, mesin dan tenaga kerja) ke dalam suatu arus aliran yang memberikanhasil dengan jumlah biaya yang seminimum mungkin dan waktu yang secepat mungkin.Pengendalian kualitas merupakan suatu proses untuk menentukan barang-barang yang rusak dandiusahakan dikurangi serta mempertahankan barang-barang yang sudah baik kemudianmengontrol agar hasil produksi di waktu yang akan datang tidak lagi mengalami penuruanankualitas atau kerusakan.

2. Aspek PemasaranKebanyakan UMKM di lokasi tempat rencana IbM masih memiliki akses pasar yang terbatas.Kemampuan mendistribusikan produk juga masih terbatas di area lokasi wisata. Kebanyakan pengusahamikro dan kecil berorientasi pada produk bukan pada konsumen. kebanyakan mereka lebih sukamembuat produk produk sesuai dengan selera sendiri dan sudah cukup puas dengan produk yangdihasilkan tampa ada perubahan perubahan yang disesuaikan dengan selera konsumen. Setelah mengikutipenyuluhan mengenai aspek pemasaran UMKM diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai

Page 221: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.536-540) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 540

pemilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kenginan konsumen, agar potensi pasar produkdapat dioptimalkan.

3. Aspek Manajemen UsahaKondisi usaha yang dikelola langsung oleh pemilik memiliki keterbatasan dalam kemamapuan dalammanajerial usaha. Usaha dijalankan secara sederhana dan pengetahuan pengelolaan yang terbatas.

4. Aspek KeuanganKeterbatasan UMKM dalam mengembangkan rencana keuangan. Menentukan rencana keuangan di awalmenjalankan usaha akan banyak membantu menjaga kondisi keuangan usaha. Sehingga UMKM dapatmenggunakan uang usaha Anda untuk hal-hal yang terkait dengan bisnis. Rencana keuangan yang jelasdimana didalamnya termasuk arus kas akan membantu Anda mengetahui posisi keuangan usaha.

BAB 4. KESIMPULANPengabdian Peningkatan manajemen usaha UMKM di Takapalang Bototene Kecamatan Tinggi MoncongMalino Kabupaten Gowa telah dapat dijalankan dengan baik dan tanpa halangan yang berarti. Dengankerjasama tim pengabdian yang baik dan peran serta aktif dari penyuluh/narasumber dalam kegiatanpengabdian serta dukungan berbagai pihak ini maka semuanya telah berjalan sesuai yang diharapkan.Tim pengabdian menghrapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi mitra pengabdian masyarakatdalam pengembangan, peningkatan dan keberlanjutan usaha.. Pengabdian yang kami lakukan ini telah sampaipada tahapan dilaksanakannya kegiatan penyuluhan manajemen usaha, produksi dan pemasaran usaha padaUMKM mita di Takapalang Malino.

4. DAFTAR PUSTAKABerry, A.E. Rodriquez dan H. Sandeem 2001, Small and Medium Enterprise I Indonesia, Bulletin of

Indonesian Economic Studies Vol.37 (3):363-384Direktorat Pembinaan Kursus dan kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Formal dan Informal

Kementrian pendidikan Nasional (2010). Buku 1 Panduan Pelatihan Kewirausahaan.Direktorat Pembinaan Kursus dan kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Formal dan Informal

Kementrian pendidikan Nasional (2010). Buku 3 Panduan Konsep Dasar Kewirausahaan.Rohim,Abd & Indra Kurniawan, 2017, Manajemen Usaha dan Produksi pada Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah di Desa Carang Wukung Wonosalam, Journal of Community Service, Vol 1, OktoberUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih, kepada semua anggota TIM Pengabdian dan seluruh pihak yang telah membantu,mendukung dan berperan serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Page 222: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.541-544) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 541

PENGGUNAAN SISTEM CERDAS PENGATUR SUHU SECARA OTOMATIS PADA

ALAT SANGRAI KOPI TORAJA UNTUK MEMPERTAHANKAN CITARASA DAN

MENINGKATKAN NILAI JUAL

Martina Pineng1),Eko Suripto Pasinggi2)

1)Dosen Program Studi Teknik Elektro UKI Toraja

2)Dosen Program Studi Teknik Informatika UKI Toraja

ABSTRACT

One factor that influences the taste of coffee is the roasting process. The roasting process in Toraja, which isgenerally carried out by home industry entrepreneurs, is still managed manually by using firewood and roastingcontainers which are rotated manually or even needing the help of turning machines so that sometimes it producesdifferent and influential flavors. on the sale value of coffee. To overcome this, a tool that has been designed in such away is applied so that the roasting process is no longer manually but is done by the machine automatically. The resultsobtained that with this tool, the roasting time of coffee becomes shorter and produces a consistent coffee flavor becauseduring the roasting process, the temperature is maintained which is controlled by sensors and microcontrollers and alsothe coffee is free from the aroma of smoke due to using gas stoves . In addition, the demand for ready-to-consume coffeehas increased by 30%.

Keywords: Coffee, Taste, Microcontroller, Selling Value.

1. PENDAHULUAN

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan yang beradadi ketinggian 1100 – 2000 meter di atas permukaan laut. Hal ini sangat cocok bagi lahan perkebunankopi. Pada umumnya masyarakat Toraja memiliki lahan perkebunan kopi yang mana hal ini menjadi salahsatu aset daerah Toraja.

Mitra yang digunakan oleh pengabdi dalam PKM ini yaitu RAJA KOPI TORAJA yangbergerak di bidang usaha penyangrai kopi sekaligus sebagai penjual kopi. Usaha ini milik AbdulMannang yang beralamat di Kampung Baru, Makale Tana Toraja. Manajemen yang digunakan pada usahapenjualan kopi adalah dengan menggilir para karyawan dalam mengerjakan penyangraian serta penggilingankopi . Persoalan yang dihadapi mitra adalah proses penyangraian kopi masih menggunakan tenaga manusia(manual) secara keseluruhan sehingga kadang kala menghasilkan produk kopi yang memiliki cita rasaberagam yang juga akan mempengaruhi niai jual kopi tersebut. Adapun peralatan mitra ditampilkan dalamgambar berikut ini.

Gambar 1. Peralatan Mitra

Merujuk pada permasalahan mitra , maka dilakukanlah beberapa kegiatan berikut ini :

1) Mengumpulkan InformasiSetelah mengetahui beberapa kendala-kendala tersebut, maka peneliti melakukan studi literaturdengan mencari penelitian-penelitian sebelumnya yang ada kaitannya dengan sistem cerdaspengatur suhu alat-alat elektronik .

1 Korespondensi penulis: Martina Pineng, Telp 085299473990, [email protected]

Page 223: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.541-544) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 542

2) DesainDesain perangkat ini disesuaikan dengan jenis alat yang akan dijadikan alat uji, Berikut inidigambarkan desain antara sensor BMP085 dengan mikrokontroler Arduino .

Gambar 2. Skema Rangkaian Sensor BMP085 denganMikrokontroller Arduino

Pada Gambar 4.1 memperlihatkan cara menghubungkan antara sensor suhu BMP085 denganmikrokontroler Arduino. Kedua komponen tersebut sudah memiliki masing-masing pin yang nantinya akan dihubungkan dengan menggunakan kabel.

3) Pengembangan AplikasiPada tahapan ini, peneliti melakukan pengembangan program aplikasi mikrokontroler denganmenggunakan bahasa C.

4) Uji Coba AplikasiUji coba aplikasi akan dilaksanakan oleh peneliti dengan melakukan percobaan pada alatpenyangrai kopi

5) Revisi AplikasiJika aplikasi belum bekerja secara maksimal, maka akan diadakan perbaikan pada bagianhardware serta bagian software.

6) Melakukan Rilis AplikasiAplikasi yang sudah sempurna kemudian dipasangkan pada alat penyangrai kopi.

Jenis kegiatan ini merupakan pengembangan dari hasil riset sebelumnya yaitu Penelitian DosenPemula. Pada tahun anggaran 2018, peneliti sudah menyelesaiakn riset dengan judul “Sistem CerdasPengatur Suhu Secara Otomatis sebagai Alternatif Penghematan Energi Listrik. Hasil riset inilah yang akandikembangkan dalam hal pengolahan kopi.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di desa Pulu-Pulu dan pengusaha kopi di Pasar Makale, TanaToraja. Adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim dalam rangka penyelesaian kegiatanpengabdian ini yaitu:

a. Pengelupasan biji kopiBiji kopi yang sudah dipetik akan dikumpulkan dalam sebuah wadah misalnya karung danselanjutnya akan dikupas dengan menggunakan alat pengelupas. Alat tersebut akan dioperasikansecara manual dengan bantuan tenaga manusia.

b. Pencucian biji kopiApabila biji kopi sudah terpisah dari kulitnya, maka langkah selanjutnya adalah membersihkanbiji kopi dengan cara dicuci menggunakan air di dalam wadah ataupun air mengalir dengan tujuanagar lendir biji kopi dapat terbuang.

c. Pengeringan atau penjemuran biji kopi

Page 224: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.541-544) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 543

Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara menjemur biji kopi di bawah sinar mataharilangsung.

d. Pemilahan biji kopiBiji kopi yang sudah kering, akan dipilah untuk memisahkan kualitas yang baik dan kurang baik.Kualitas yang kurang baik biasanya diakibatkan oleh adanya hama dan kualitas yang baik berupabiji kopi yang tanpa cacat akan ddipasarkan nantinya.

e. PenyangraianHasil pemilahan biji kopi selanjutnya akan disangrai menggunakan alat yang bisa bekerja secaraotomatis dalam hal pengaturan suhu.

f. PenggilinganProses penggilingan kopi menggunakan alat penggilingan yang sudah dipaki mitra selama ini.

g. PengemasanBiji kopi yang telah digiling akan dikemas dalam kemasan berupa plastik yang kedap udara agararoma dan kualitas kopi tetap terjaga.

Gambar 3. Kegiatan Pengabdian Masyarakat

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil dari kegiatan pengabdian ini dapat kami tuangkan dalam Tabel. 1

Tabel 1. Hasil kegiatan pengabdian masyarakatNo Uraian Alat Lama Alat Baru

1 Kapasitas 30 Kg 50 Kg2 Waktu penyangraian ±150 menit ±100Menit3 Tungku Kayu bakar Kompor gas4 Aroma Ada aroma asap Tanpa aroma asap

Berdasarkan data Tabel 1 didapatkan bahwa penggunaan alat sangria yang baru mempunyai beberapakelebihan namun juga memiliki kelemahan di mana alat sangria yang bekerja otomatis tersebut membutuhkanmodal awal yang lebih besar jika dibandingkan dengan alat sangria lama.

Gambar 4. Hasil kegiatan pengabdian

Gambar 4 memperlihatkan tentang hasil yang didapatkan selama melaksanakan kegiatan pengabdianini. Diawali dengan hadirnya alat baru, kemudian terwujudnya hasil sangria kopi yang baik, penggilingan bijikopi dan pengemasan hasil penggilingan untuk siap dipasarkan.

4. KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan yang didapatkan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu:1) Penggunaan mesin sangria kopi otomatis ini dapat menghemat waktu dan tenaga.2) Hasil sangria kopi dengan mesin sangria akan lebih merata dan aromanya tetap terjaga.

Page 225: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.541-544) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 544

3) Dengan hadirnya alat sangria yang otomatis, maka pemilik usaha semakin tertolong di dalam pelayananpermintaan kopi Toraja baik dalam kota Toraja ataupun di luar kota Toraja.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Setiya Andry.dkk, 2015 “Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Kopi Campuran

Robusta dengan Arabika “ , Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian IndonesianVol.7No.1.

[2] Yaqin dkk, 2015 “Pengaruh Ekstrak Kopi Robusta Sebagai PenghambatPertumbuhan Staphylococcus Aerus”, Seminar Nasional XII FKIP UNS , Surakarta.

[3] Bambey S. et all., 2016, “A Cost-Efficient Transceiver Prototype for Arduino-Based

Laser Communication”, EEE Internasional journal.

[4] Ahmad V, 2013, “Pemanfaatan Modul Mikrokontroller Arduino untuk Rancang

Bangun Alat Ukur Fisika”, Jurnal Fisika Vol.4 IAIN STS, Jambi.

[5] Chkeir A. et al., 2016,” A pilot study to detect human circadian rhythms using a novel

thoracic temperature sensor”, EEE International journal.

[6] Husein, 2010, “Weather Monitoring Telemetry ystem Prototype Based on Xbee Pro

IEE.804.15.4”, Jurnal Aplikasi Fisika Vol.6.No.2, Universitas Haluoleo.

[7] Wang.G, Hedari.A, 2016, “An Accurate BJT-Based CMOS Temperatur Sensor with Duty-Cycle-

Modulated Output”, IEEE Transaction On Industrial Electronics.

6. UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya kepada pihak-pihak yang telah

membantu pengabdian masyarakat ini yaitu pihak DRPM Dikti, kampus UKI Toraja, kampus PoliteknikNegeri Ujung Pandang, panitia pelaksana SNP2M 2019 serta semua pihak yang telah memberikankesempatan, saran dan kritik dalam tulisan ini.

Page 226: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.545-548) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 545

PELATIHAN DESAIN KEMASAN DAN LABELLING PRODUK KAYU PADA INDUSTRI

KECIL MENENGAH KELOMPOK USAHA DI DESA TANI BHAKTI, LOA JANAN,

KUTAIKARTANEGARA

Andi Farid Hidayanto1), Anton Nurcahyo2)

1)Dosen Jurusan Desain Politeknik Negeri Samarinda

2)Dosen Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda

ABSTRACT

Tani Bhakti village is located at Loa Janan Distric, Kutai kartanegara Region. The village is along the main roadof Samarinda to Balikpapan. Geographically, this village is very strategic. Thus, in business this village has no problemfor accessibility. There are some craftsmen in this village, one of them are producing souvenir made of woods. Thiscraftsmanship is supported by IKM Risma Jaya Souvenir. This IKM business is very limited only producing souvenir.The product is sold directly to the customer, the customers usually come to the village to buy the product. The productitself has no label or brand yet, thus the product is still raw unlabeled.

From that condition, it can be concluded that the IKM needs guidance about branding and labelling. Brandingand labelling will increase the value of the product, besides it is important to introduce the identity of a product to makethe customer admit the existence of a product. When the product is known in the market. Branding and labelling can helpthe IKM to get government aid in the form of training or funding.

Keywords: branding labelling, souvenir

1. PENDAHULUANDesa Tani Bhakti terletak di Kecamatan Loa Janan, kabupaten Kutaikartanegara, Kalimantan Timur.

Desa ini terletak di pinggir jalan utama Samarinda-Balikpapan. Secara lokasi, desa ini berada di jalur strategisyang dilalui alur lalu lintas utama provinsi. Sehingga masyarakat bisa memasarkan hasil usahannya desanya dipinggir jalan tersebut. Sehingga kehidupan perekonomian desa berjalan. Ada beberapa usaha yang dijalankanoleh penduduk di desa ini.

Di desa Tani Bhakti, ada kelompok masyarakat yang punya usaha kerajinan rakyat dari bahan kayu.Kerajinan yang dihasilkan lebih condong ke produk hiasan, dan souvenir. Misalnya asbak, peralatan dapur,peralatan rumah tangga. Walaupun bentuknya peralatan bantu manusia, namun lebih difokuskan untuk fungsihiasan. Karena peralatan bantu manusia sekarang sudah banyak yang diganti oleh peralatan elektronik.Kelompok masyarakat ini diwadahi dalam IKM Risma Jaya Souvenir.

Hasil kerajinan kayu dari IKM desa Tani Bhakti ini sudah terserap di pasar. Dibuktikan denganjumlah produksi kelompok ini yang terserap pasar. Namun ada kendala dalam kelompok ini. Yaitu hasilkerajinan kelompok ini belum memliki label (brand/merk) dan kemasan. Sehingga kelompok ini hanyamenjual barang, tanpa merk. Hal ini bisa merugikan kelompok ini. Antara lain, barang produksinya bisa dibeli,selanjutnya diberi kemasan atau dilabeli yang membelinya untuk dijual lagi. Dan masyarakat juga kesulitanbila ingin mencari lokasi kelompok ini bila ingin melakukan komunikasi. Tanpa adanya label jugamenyulitkan kelompok ini untuk mengajukan proposal pengajuan bantuan kepada instansi terkait. Usahakelompok ini juga belum memiliki brosur produk, sehingga masyarakat tidak mengetahui produk apa sajayang dihasilkan.

Dalam proses produksi kelompok ini juga masih menggunakan peralatan sederhana. Berupa peralatanmanual dan alat bantu elektrik sederhana. Sehingga perlu proses lama dalam pengerjaannya. Meliputi prosesmemotong, menggergaji, mengamplas, memoles dan lain sebagainya.

Dalam menjalankan usahanya, kelompok usaha ini memiliki beberapa masalah yang menjadipenghalang bagi perkembangan usahanya. Dari beberapa permasalahan yang telah disepakati antara pihakPOLNES dengan kelompok usaha, kami akan membahas permasalahan dari unsur desain, sesuai dengankompetensi prodi Desain Produk. Yaitu: 1) Kelompok usaha menjalankan usaha membuat produk kerajinandari kayu. Kondisi mereka saat ini hanya memproduksi dan menjual. 2) Produk yang dijual belum dilengkapidengan brand/merk, karena mereka belum memiliki brand. 3) Produk yang dijual belum dilengkapi dengankemasan. 4) Usaha masyarakat tersebut belum memiliki brosur sebagai media pengenalan diri. 5) Usahamasyarakat tersebut perlu didukung agar bisa berkembang lebih, dengan pembinaan agar bisa mendaftarkanmerk/brand.

Page 227: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.545-548) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 546

Dari situasi tersebut, maka Politeknik Negeri Samarinda sebagai institusi pendidikan lewat jurusanDesain dan Pariwisata tergerak untuk membina kelompok usaha masyarakat ini agar bisa meningkatkan dayamutu lewat pelatihan kemasan atau labelling untuk meningkatkan brand pasar. Agar keberadaan usahanya bisamendapat nama dan tempat di pasar. Dan pendampingan agar bisa mendapatkan tempat di institusi tertentuterkait untuk mendapat binaan.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATMasyarakat Desa Tani Bhakti antusias merespon program jurusan Desain dan Pariwisata Politeknik

Negeri Samarinda dalam meningkatkan value produknya. Keterbatasan pengetahuan kelompok usaha inimenjadikan usaha mereka hanya sebatas memporduksi kerajinan dan menjualnya. Pelaksanaan usaha produksijuga sebatas memproduksi dan menjual di tempat mereka atau ada yang mengambil produk di tempat. Produkyang mereka produksi berupa produk kerajinan mentah, belum ada merk dan kemasan. Hal akan menyulitkanperkembangan produk mereka untuk lebih dikenal oleh pasar. Dengan tanpa adanya merk, menjadi resiko bagikelompok usaha ini, bila ada yang menjual lagi produk mereka dengan melabeli merk lain, sehingga adapelanggaran akan hak cipta mereka.Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak IKM Risma Jaya Souvenir desa Tani Bhakti, akan dilaksanakanbeberapa langkah dalam membantu usaha mereka. Yaitu dengan memberi pembinaan untuk meningkatkanvalue produk mereka berupa pemberian brand dengan pelatihan labelling dan kemasan produk. Denganadanya brand, akan memberi identitas kelompok usaha ini, sekaligus memberi legalitas nama, agar dikenaloleh pasar.

Pelaksanaan pengabdian dilaksanakan diawali dengan pemberian materi secara klasikal.dilanjutkandengan penggalian ide ide dari peserta dengan coretan sketsa-sketsa. Sketsa sketsa tersebut dipajang untukdireview. Setelah review, dilanjutkan sarasehan tentang kondisi usaha mereka dalam mendukung duniapariwisata.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan desain kemasan dan labelling untuk produk kayu pada insdutri kecil kelompok usaha di desaTani Bhakti, Loa Janan, Kutaikartanegara ini dilaksanakan selama dua hari, 21 s/d 22 September 2019.Pelatihan dilaksanakan di bengkel kelompok tani ini diikuti oleh 20 peserta, yang terdiri dari anggota usahakecil produk souvenir kayu dan masyarakat sekitar. Pelaksanaan kegiatan dibimbing oleh dosen jurusanDesain dan Pariwisata dibantu oleh 2 mahasiswa jurusan desain. Selama kegiatan berlangsung dipantau olehtim pemantau yang disediakan oleh pihak institusi Polnes.

Materi awalyang diberikan berupa pemaparan tentang pentingnya kemasan dan labelling pada produkmereka. Karena kelompok usaha ini baru sebatas membuat produk souvenir, belum ada merk maupunkemasan. sehingga waktu dilepas di pasar, konsumen tidak mengetahui siapa yang membuat produk ini. Halini tentunya akan merugikan mereka sebagai pelaku industry, karena tidak dikenal oleh konsumen. Denganpemaparan ini diharapkan dapat membuka wawasan kelompok usaha ini akan pentingnya merk bagi mereka.Keberadaan merk/labell akan menjadi trademark mereka di dunia industry.

Setelah materi tentang merk dan kemasan, dilanjutkan dengan penggalian ide-ide dari peserta.Penggalian ide ide ini dilakukan dalam bentuk sketsa sketsa dari peserta. Selanjutnya sketsa sketsa inidipajang bersama bersama untuk direview guna pengembangan selanjutnya. Dalam penggalian ide lewatsketsa ini tidak dikenal baik buruknya gambar, namun kemunculan karakter yang dicapai sebagai ide awaluntuk dikembangkan.

Setelah penggalian ide lewat sketsa,dilanjutkan dengan membuat produk yang sudah peserta targetkan.Produk yang dibuat adalah souvenir dari kayu ulin. Produk yang dibuat dilengkapi dengan kemasan dan labelyang sudah dibuat pada tahap selanjutnya. Hasil produk mereka kemudian dipajang untuk direview gunapengembangan lebih lanjut.

Kegiatan terakhir dari pengabdian ini adalah sarasehan atau diskusi tentang kondisi usaha mereka.Dari sini akan diketahui permasalahan mereka dan apa saja yang mereka perlukan. Dari sarasehan diharapkandidapat titik temu atau masukan untuk kemajuan usaha mereka. Terutama dari segi birokrasi, dan bantuanbantuan lainnya. Seperti proposal pengajuan dana, pendaftaran produk, permohonan bantuan, jalur jalur yangharus ditempuh dan lain-lain. Sarasehan juga memberi motivasi kepada pelaku usaha agar lebih giat dalammengembangkan usahanya dan mencari peluang peluang.

Page 228: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.545-548) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 547

Gambar 1. Pembekalan materi

Gambar 2. Penggalian ide

Gambar 3. Review hasil karya

Page 229: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.545-548) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 548

Gambar 4. Sarasehan

Gambar 5. Contoh hasil produksi

4. KESIMPULANDalam pelaksanaan kegiatan ini didapat kondisi dilapangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

Kelompok usaha industry souvenir kayu di desa Tani Bhakti Loa Janan Kutaikartanegera ini belum memilikimerk dan kemasan, sehingga pasar belum mengetahui keberadaan mereka.Kelompok usaha ini terkendala peralatan yang kurang memadai, sehingga kapasitas produksi mereka terbatas.Dalam mengembangkan usahanya mereka masih ada kendala dalam pengajuan modal, bantuan danpendampingan. Karena usaha mereka belum terdaftar, sehingga perlu bimbingan agar dapat mendapat binaandari industri terkait.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Sanyoto, Sadjiman Ebdi. Dasar-Dasar Seni dan Desain. Jalasutra. Yogyakarta. 2005[2] Alva Edy Tontowi, 2016. Desain Produk Inovatif & Inkubasi Bisnis Kompetitif, Gajah Mada University

Press. Yogyakarta.[3] M. Alfian Mizar, 2014. Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Baku Kayu di Malang Jatim.Jurnal

Teknik Mesin, Vol 22, No. 1.[4] Sumarno, 2013. Inovasi Produk Kerajinan Melalui Pengolahan Limbah Padat (Recycle) Industri

Pengolahan Kayu Jati dan Upaya Mensinergikan Sentra-Sentra Industri Kerajinan di Kab. Klaten. LaporanHi-Link. Institut Kesenian Jakarta.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak Politeknik Negeri Samarinda yang telah

membiayai pengabdian ini lewat DIPA tahun anggaran 2018.

Page 230: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.549-554) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 549

PELATIHAN ENGLISH CONVERSATION DAN SOFT SKILL INTERMEDIATE LEVEL

BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN AL-MUSLIMUN

Naely Muchtar1), Alimin1), Mastang2)

1)Dosen Jurusan Teknik Elektro,

2)Dosen Jurusan Teknik Mesin

Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The target of community service program is low income children of Al-Muslimun orphanage. Due to theireconomical problems, they have limited time to learn English and to communicate in school. Therefore, a support systemis required to improve the students’ communication skills in English for their better future. The methods used in thisactivity are discussion, simulation, and pair or group work. Training activities were held in 4 times and each activitycovered 1 hour theory and 1 hour practice. After the training activities, monitoring was held to evaluate the progress ofthe children in communication. Output target was the children’s ability to communicate effectively, good intermediateskills in English Conversation and soft skill training certificates.

Keywords: English conversation, soft skill, orphanage

1. PENDAHULUAN

Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris disertai dengan soft skills adalah dua hal yangmemungkinkan seseorang meraih potensi dirinya dan menggunakan pengetahuannya secara bermanfaat danterintegrasi dalam kehidupannya [1]. Dengan kata lain penguasaan bahasa Inggris dan soft skill bagi individumerupakan kunci untuk sukses dan terus dapat berkarya dan mengembangkan potensi dirinya. Soft skill

berkomunikasi merupakan pelengkap hard skill yang sangat diperlukan dalam kerja, bersifat non teknis,intangible, dan tidak mudah dalam mengajarkan [2]. Namun demikian soft skill harus dilatihkan, dinyatakanbahwa pelatihan soft skill mampu meningkatkan penguasaan skill teknik [3]. Pelatihan soft skill memperbaikipotensi seseorang, membuat pekerjaan dan kemampuan bersosialisasi lebih fleksibel, memiliki sikap positifuntuk mudah berubah, mampu menangani berbagai perubahan dalam sistuasi apapun sehingga memicuindividu lebih kompetitif [4].

Peran penguasaan bahasa Inggris dan soft skill amat signifikan bagi anak asuh Panti Asuhan Al-Muslimun yang berlokasi di kota Makassar. Kurangnya kemampuan anak asuh dalam berkomunikasi akansangat berpengaruh terhadap kualitas individu mereka di era ini. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasandalam hal ekonomi sehingga mereka hanya bisa mengecap pelajaran bahasa Inggris yang terintegrasi dengansoft skill di sekolah dengan waktu yang sangat terbatas. Oleh sebab itu anak asuh Panti Asuhan seharusnyamemiliki kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga dapat mendukung kualitas individu mereka di masadepan [5].

Pada tahun 2018 telah dilangsungkan pelatihan English conversation dan soft skills bersertifikat tingkatdasar sesuai kurikulum Sekolah Dasar (SD) bagi anak asuh Panti Asuhan Al Muslimun dengan pesertasebanyak 10 orang anak asuh usia SD dengan dana PKM Rutin PNUP. Urgensi diadakannya IbM pada tahun2019 ini adalah berdasarkan hasil dan evaluasi yang didapatkan. Pertama, hasil positif yang telah diraih olehanak asuh dengan bertambah baiknya kemampuan berkomunikasi level dasar yang telah dimiliki namunberdasarkan evaluasi maka tim pengusul memutuskan untuk mengembangkan kemampuan basic anak asuhyang sangat diharapkan dapat naik ke jenjang intermediate dengan pertimbangan bahwa kemampuanberkomunikasi anak asuh akan mengalami kondisi yang berbeda di level Sekolah Menengah Pertama (SMP)dengan tingkat bahasa Inggris dan komunikasi yang lebih luas. Kedua, di tahun 2018 pada saat presentasilaporan kemajuan PKM dan seminar hasil PKM terdapat saran dari reviewer dan audience akan perlunyakemampuan berkomunikasi anak asuh untuk tetap dilatih semaksimal mungkin pada jenjang lanjutan, karenakemampuan basic yang telah diberikan saat ini tidak akan cukup mumpuni untuk penggunaan dalam cakupan

Page 231: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.549-554) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 550

1 Korespondensi penulis: Naely Muchtar, Telp 082194855279, [email protected] skala luas di luar lingkungan panti asuhan dan sekolah yang merupakan lingkungan dengan levelkomunikasi basic. Selain itu reviewer memiliki ekspektasi bahwa soft skill yang akan diberikan padaintermediate level diharapkan berupa daily rule and regulation untuk sekaligus mendisiplinkan anak asuh.

Mitra PKM adalah Panti Asuhan Al Muslimun yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan KM.10Makassar tepat di belakang Pabrik Minuman Coca Cola Tamalanrea. Panti Asuhan Al Muslimun memilikianak asuh sebanyak 30 orang dengan jenjang pendidikan SD dan SMP. Latar belakang anak asuh tersebutberasal dari anak yatim, piatu, dan anak yatim piatu korban dari krisis Timor Timur yang terjadi pada tahun1999 dan 2006. Kemampuan berkomunikasi anak asuh sangat diperlukan untuk bersosialisasi dengan anaklain dan orang dewasa merujuk kepada domisili mereka yang berada dalam pemukiman padat penduduk.Anak asuh Panti Asuhan Al Muslimun hanya memiliki pergaulan terbatas dengan teman dan pengurus Panti didalam Panti Asuhan hal ini mutlak disebabkan kurangnya kemampuan berkomunikasi mereka denganmenggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh orang lain. Anak asuh telah cukup fasih berbahasa Indonesiawalaupun beberapa dari mereka masih bisa menggunakan bahasa Ibu yaitu bahasa Portugis akan tetapi dalamtingkatan pergaulan normal mereka terbatas hanya pada lingkungan formal yaitu. Pergaulan informal merekajuga tidak melibatkan komunikasi yang intens dengan tetangga, walaupun pihak pengurus Panti Asuhan telahmemberikan izin kepada anak asuh untuk sekedar bermain atau mengunjungi rumah penduduk lainnya.Kemampuan berkomunikasi informal mereka tidak terasah dengan baik karena mereka hanya berada di dalamlingkungan Panti Asuhan dengan sesama anak asuh. Penguasaan dan kebiasaan berkomunikasi yang baiktidak terlatih, karena mereka cenderung pasif dan tidak bergaul dengan anak sebaya lain di lingkungan sekitarmereka. Pada saat tim pengusul ibM mengunjungi Panti Asuhan, sebagian besar dari anak asuh berada didalam Panti dan mereka tidak bersosialisasi dengan anak sebaya di lingkungan sekitar mereka. Hal ini terjadiberulang kali setiap tim pengusul mengunjungi lokasi Panti Asuhan tersebut.

Upgrading kemampuan berbahasa Inggris dan berkomunikasi anak asuh Panti Asuhan Al Muslimunyang telah diberikan pelatihan dalam level dasar pada tahun 2018 menjadi permasalahan yang diangkat dalamIbM ini. Rendahnya kemampuan berbahasa Inggris dan berkomunikasi ditunjukkan dengan ketidakmampuananak asuh dalam berkomunikasi yang efektif diantara rekan sebaya mereka pada kompleks perumahan danpemukiman. Kemampuan berkomunikasi yang baik membutuhkan bimbingan berupa pelatihan dalam levelbasic, intermediate, dan advanced. Latar belakang anak asuh yang berasal dari anak yatim, anak piatu, anakyatim piatu, anak yang kurang mampu dari segi ekonomi, dan anak pengungsi menimbulkan rasa kurangpercaya diri yang akan mengakibatkan anak menjadi pribadi yang tertutup dan merasa terasing darilingkungan pergaulan sebaya. Jika kemampuan berkomunikasi mereka tidak mengalami peningkatan dantidak diberikan pelatihan yang memadai, maka akan berakibat pada menurunnya kompetensi yang dimilikioleh anak asuh Mengingat jenjang pendidikan anak asuh dalam level SD dan SMP yang telah mempelajaribahasa Inggris dan bahasa Indonesia, maka menjadi suatu keharusan untuk menggunakan kedua bahasatersebut dalam mengekspresikan kebutuhan dan pendapat mereka kepada orang lain. Ketidakmampuanberkomunikasi dengan efektif akan menjadi penghalang dan hambatan bagi anak asuh untuk melanjutkanpendidikan ke level tertinggi. Oleh sebab itu, program pelatihan English conversation dan soft skill

Intermediate Level bagi anak asuh Panti Asuhan amat penting untuk dilaksanakan agar memberikan pelatihanlanjutan mengenai cara berkomunikasi kepada anak asuh.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tahapan kegiatan pelatihan English conversation dan soft skill Intermediate Level bagi anak asuh PantiAsuhan yang meliputi:1. Tahap PersiapanTahap persiapan meliputi:a. Pada tahap persiapan pertama dilakukan analisis kebutuhan (needs survey) untuk mengetahui tingkat

kesulitan berkomunikasi yang dihadapi oleh anak asuh Panti Asuhan dengan merencanakan sasaran danmerumuskan masalah secara spesifik sehingga solusi pemecahan dapat dirumuskan. Hasil kegiatan analisiskebutuhan ini menunjukkan bahwa:1) Kemampuan berbahasa Inggris dan berkomunikasi efektif sangat dibutuhkan oleh anak asuh Panti

Asuhan untuk mendukung pendidikan dan bersosialisasi dengan semua kalangan.

Page 232: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.549-554) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 551

2) Sebagian besar anak asuh belum menguasai bahasa Inggris dasar dan dasar teknik berkomunikasiefektif yang dapat mendukung pendidikan mereka, walaupun mereka telah mendapatkan ilmupengetahuan dari sekolah.

3) Anak asuh menyambut baik rencana kegiatan pelatihan English conversation dan soft skill Intermediate

Level karena mereka menyadari bahwa kemampuan berbahasa Inggris dan berkomunikasi efektif akansangat membantu dalam pendidikan dan akan sangat berguna untuk berbaur dengan teman sebaya dilingkungan kompleks perumahan dan pemukiman tempat mereka berdomisili.

b. Pada tahap persiapan kedua ini Modul bahan Ajar yang digunakan dalam pelatihan bahasa Inggris dan soft

skill disusun oleh Tim Pelaksana IbM agar pelatihan bahasa Inggris dasar dan dasar teknik berkomunikasidapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Materi-materi yang diberikan dalam pelatihan bahasa Inggrisbagi anak asuh Panti Asuhan meliputi colours, animals, vehicles, fruits and vegetables. Materi-materi yangdiberikan dalam pelatihan soft skill sebagai teknik dasar berkomunikasi efektif adalah berkomunikasi lisan,bekerja mandiri, dan bekerja dalam tim. Materi tersebut diberikan berdasarkan hasil analisis kebutuhanterhadap kemampuan English Conversation dan soft skill Intermediate Level bagi anak asuh Panti Asuhan.

Gambar 1. Modul pelatihan

Page 233: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.549-554) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 552

c. Pada tahap persiapan ketiga dilakukan pendataan peserta pelatihan English Conversation dan soft skill bagianak asuh Panti Asuhan. Pendataan ini dilakukan untuk kepentingan pembuatan daftar hadir dan sertifikat.Jumlah peserta pelatihan adalah 9 orang anak asuh usia SD.

d. Pada tahap persiapan keempat dilakukan penentuan waktu pelatihan dengan meminta pertimbangan daripengurus panti disesuaikan dengan jadwal sekolah anak asuh. Jadwal pelatihan yang disepakati mulai daritanggal 24 Juni 2019 sampai dengan tanggal 27 Juni 2019.

e. Pada tahap persiapan kelima dilakukan pengadaan alat tulis dan penggandaan modul bahan ajar sebagaipenunjang kegiatan pelatihan.

2. Tahap PelaksanaanSetelah semua tahap-tahap persiapan dilaksanakan, maka pelatihan English Conversation dan soft skill

Intermediate Level bagi anak asuh Panti Asuhan dapat dilaksanakan. Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 haridengan jadwal pertemuan 2 jam perhari. Peserta pelatihan berjumlah 9 orang anak asuh usia SD dengan tujuanuntuk mengoptimalkan keberhasilan pelatihan. Pelaksanaan pelatihan English Conversation dan soft skill

Intermediate Level bagi anak asuh Panti Asuhan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Materi pelatihan English conversation dan soft skill

Pertemuan Topik Alokasi Waktu

1 Colours, Animals 4 x 60 minutes2 Vehicles 4 x 60 minutes3 Fruits and Vegetables 4 x 60 minutes

4Berkomunikasi Lisan, Bekerja Mandiri,

Bekerja dalam Tim4 x 60 minutes

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan English Conversation dan Soft Skill bagi Anak Asuh telah diikuti oleh 9 orang anak asuhPanti Asuhan Al Muslimun yang telah mengikuti PKM yang berlangsung mulai dari tanggal 24 Juni 2019sampai dengan tanggal 27 Juni 2019.

Pelatihan hari pertama berlangsung pada tanggal 24 Juni 2019, materi yang diberikan yaitu colours

dan animals. Modul bahan ajar amat membantu anak asuh dalam menyerap materi yang diberikan. Pelafalankosa kata bahasa Inggris terkait jenis-jenis warna dan jenis-jenis binatang dapat diikuti dengan baik oleh anakasuh. Kosa kata fundamental bahasa Inggris membutuhkan latihan secara terus menerus. Pengulangan materidiharapkan dengan belajar secara otodidak dan berkelompok dapat membantu penguasaan materi menjadilebih cepat. Ragam latihan pada modul dapat membantu mengasah kemampuan listening dan writing anakasuh.

Pelatihan hari kedua berlangsung pada tanggal 25 Juni 2019, materi yang diaampaikan yaituvehicles. Kosa kata yang diberikan berhubungan dengan jenis-jenis kendaraan yang sering dilihat di jalandisertai dengan latihan menulis dan mencocokkan gambar yang melengkapi pengatahuan anak asuh mengenaikosa kata yang berhubungan dengan kendaraan. Percakapan dasar dalam menanyakan jenis kendaraan yangpernah dilihat dan digunakan amat sesuai diterapkan kepada anak asuh secara tim dengan disertai praktekdasar pembuatan dan penyebutan kalimat sederhana dalama bahasa Inggris.

Pelatihan hari ketiga berlangsung pada tanggal 26 Juni 2019. Sebelum materi baru disampaikankepada anak asuh. Pengulangan materi hari pertama dan kedua dilaksanakan untuk mereview danmengevaluasi daya serap anak asuh terhadap materi. Materi yang diajarkan pada sesi ini yaitu fruits and

vegetables. Kosakata yang berhubungan dengan buah-buahan dan sayuran direspon dengan baik oleh anakasuh di selingi dengan penggunaan kosakata dalam menyebutkan menu makan pagi, siang, dan malam denganbuah-buahan dan sayuran. Beberapa anak asuh sudah sangat familiar dengan kosakata yang berhubungandengan buah-buahan dan sayuran yang telah mereka dapatkan dari sekolah dan juga dari menonton filmkartun. Penggunaan kosa kata dalam mengucapkan menu makan yang terdiri dari buah-buahan dan sayurandengan latihan percakapan sederhana membantu anak asuh dalam mempraktekkan dialog pendek dansederhana.

Pelatihan hari keempat berlangsung pada tanggal 27 Juni 2019. Materi yang diberikan mencakupkemampuan soft skill, materi tersebut adalah berkomunikasi lisan, bekerja mandiri, dan bekerja dalam tim.Penguasaan dasar bahasa Indonesia yang baik dan benar disertai dengan tahapan berkomunikasi efektif yangsederhana kepada teman sebaya tercermin dari latihan pada modul yang mengarahkan anak asuh untukmemulai dialog sederhana dalam lingkungan rumah dan sekolah. Kepercayaan diri anak asuh dalam

Page 234: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.549-554) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 553

berkomunikasi terbantu dengan adanya kerja kelompok yang mengasah kemampuan mereka dalambersosialisasi seperti berinisiatif memulai percakapan dan mengekspresikan ide dan pendapat mereka. Halyang amat penting ialah anak asuh belajar menghormati dan menghargai setiap individu serta menghargai idedan pendapat orang lain. Sesi ini amat menarik dengan adanya pengajaran akan simple daily rule and

regulation untuk anak asuh yang terdiri dari latihan untuk selalu mengucapkan terima kasih baik kepadateman sebaya ataupun orang yang lebih tua, jika hendak meminta bantuan ucapkan “minta tolong” dengan

nada bicara yang sopan, kebiasaan cuci tangan sebelum dan setelah makan serta pada saat tangan kotor,kemudian kebiasaan untuk selalu minta izin dan mengucapkan salam jika hendak keluar panti atau kembali kepanti.

Setelah pelatihan berlangsung selama 4 hari, maka diadakan evaluasi untuk melihat sejauh manaperkembangan berkomunikasi anak asuh dengan teman sebaya di lingkungan rumah dan sekolah. Kemampuankomunikasi anak asuh mulai berkembang ke arah yang positif ditandai dengan sapaan akrab dan hormatkepada tim pelaksana yang berkunjung serta kemampuan mereka untuk bermain dan bersosialisasi denganteman sebaya yang berada dalam lingkungan diluar panti asuhan. Di awal kunjungan tim pelaksana ke pantiasuhan semua anak asuh usia SD berada di dalam panti dan tidak bersosialisasi, setelah pelatihan diadakananak asuh telah mulia berinisiatif untuk bermain dan bersosialisasi di luar lingkungan panti asuhan. Hal inibermakna positif dimana, anak asuh dapat melatih kemampuan berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggrisdengan baik dan benar.

Monitoring dan evaluasi anak asuh dilaksanakan dengan berdiskusi bersama kepala panti dan melihatlangsung perkembangan anak asuh serta dilaksanakan dengan komunikasi langsung dan via telefon.

Gambar 2. Dokumentasi pelaksanaan pelatihan

Page 235: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.549-554) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 554

4. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan IbM Pelatihan English Conversation dan Soft Skill Intermediate Level bagiAnak Asuh Panti Asuhan Al Muslimun, maka kesimpulan dan saran yang diberikan:1) Pada dasarnya kemampuan berkomunikasi seorang anak membutuhkan pembimbingan secara kontinyu

dari semua pihak yang terlibat sebagai pendidik. Dengan adanya bimbingan yang terarah kemampuanberkomunikasi dan sosialisasi anak dapat berkembang pesat. Kemampuan berkomunikasi membutuhkanpelatihan dan bimbingan baik dari lingkungan rumah dan sekolah untuk memaksimalkan potensi anakasuh.

2) Materi pelatihan yang didasarkan pada kurikulum SD berdasarkan rentang usia dan latar belakangpendidikan anak asuh menghasilkan modul bahan ajar yang sesuai untuk diterapkan pada level tersebutdisertai dengan penggunaan alat peraga pendidikan dapat menunjang keaktifan proses pelatihan.

3) Dengan diadakannya IbM Pelatihan English Conversation dan Soft Skill Intermediate Level bagi AnakAsuh Panti Asuhan Al Muslimun, kemampuan berkomunikasi yang diperoleh dari lingkungan sekolahdapat dilengkapi dengan praktek nyata dan pemahaman terhadap percakapan bahasa Inggris yang dapatmembantu anak asuh lebih percaya diri dan bersemangat dalam berkomunikasi aktif.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Yates, L., Fact Sheet Generic Skills, AMEP Research Centre, 2005, [Online]. Tersedia: http://www.

ameprc. mq.edu.au/docs/fact_sheets/04TeachingIssuesforWeb.pdf. [Diakses 20 Januari 2019].[2] Klause, P., The Hard Truth about Soft Skills, 2011, [Online]. Tersedia: http://www.peggyklos.com

[Diakses 20 Januari 2019].[3] Chatuvedi, A., Communicative Approach to Soft & Hard Skills. Journal VSRD-International of

Bussiness & Management Research Vol 1 (1), 2011, [Online]. Tersedia:http://www.visualsoftindia.com/journal. html [Diakses 20 Januari 2019]

[4] Rani, E.M.S., Need and Importance of Soft Skills in Student, Vol,-II 3 Januari-Juni, 2010.[5] Muchtar, N., Alimin., & Rahman, A,. PKM Pelatihan English Conversation dan Soft Skill bagi Anak Asuh

Panti Asuhan Al Muslimun. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, UPPM.PNUP.ISBN 978-602-60766-5-6, 2018.

5. UCAPAN TERIMA KASIHKami ucapkan terima kasih atas apresiasi dan dukungan kepada pihak yang telah membantu terlaksananyaprogram PKM ini, yaitu kepada Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang, Pembantu Direktur 1 PoliteknikNegeri Ujung Pandang beserta Kepala dan staf UP3M Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah mendanaidan mendukung kesuksesan program ini. Selanjutnya kami sampaikan terima kasih kepada Pimpinan PantiAsuhan Al-Muslimun dan anak asuh yang telah bersedia bekerjasama dan berpartisipasi aktif dalam kegiatanini.

Page 236: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.555-560) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 555

PELATIHAN DAN BIMTEK PENGELOLAAN TATA NASKAH DINAS DAN TATA KELOLA

ARSIP PADA PERANGKAT DESA NISOMBALIA MARUSU KABUPATEN MAROS

Hirman1, Nahiruddin1, Andi Gunawan1, Akhmad1

1Dosen Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRAK

IbM group of Nisombalia Village, Marusu District, Maros Regency. This office is used as a partner to solve aproblem experienced. The solution used to solve the problem is in the form of training and Technical Guidance on theapplication, official document administration and archive management.

The purpose of this activity is to provide training and Technical Guidance on managing ManuscriptManagement and Archive Management to the Nisombalia Village apparatus, Marusu District, Maros Regency.

The method used is the training method and Technical Guidance in the form of lectures, discussions, casestudies, questions and answers, teaching aids, simulations in the form of practice. After that, an evaluation is carried outby giving assignments in the form of case studies and practices that relate directly to the material and needs of villageofficials in the form of practice. This activity was carried out at the Nisombalia Village Office in Marusu District, MarosRegency. The expected target is the application of official service and archival governance based on governmentregulations of the state apparatus.

The results to be achieved in this activity are village officials skilled in compiling official documents andfinding records quickly and precisely in accordance with the applicable provisions within the ministry of the interior.

Keyword: Managing Manuscripts and Archives

1. PENDAHULUANMenurut UU Nomor 6 tahun 2014, dijelaskan pada Bab I pasal 1 yang menyatakan bahwa: desa adalah

desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakathukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisionalyang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.[1]

Seperti halnya dengan desa Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros juga merupakansubsistem dari pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, tentunya mempunyai hubunganyang lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu, desa ini memiliki wewenang untuk mengatur dan menguruskepentingan masyarakat dengan berpedoman pada keanekaragaman, partisipasi otonomi asli, demokrasi danpemberdayaan masyarakat. Karena itu, desa ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik, danpartisipasi masyarakat dalam proses pelaksanaan pembangunan.

Desa Nisombalia mempunyai jumlah penduduk 3.733 jiwa dari 961 KK, dengan asumsi jumlahpenduduk laki-laki 1.902 jiwa dan perempuan sebanyak 1.831 jiwa yang tersebar di 4 (empat) dusun denganperincian masing-masing dusun yakni: desa Mambue dengan KK 350 dengan jiwa 1.345 orang, Desa Tala-tala dengan KK 253 dan jumlah jiwa 933 orang, Desa Kuri Lompo jumlah KK 228 dengan jumlah jiwa 933,dan Desa Kuri Caddi jumlah KK 131 dengan jumlah jiwa 518 orang, (sumber: Profil Desa Nisombalia, tahun2019).

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak perangkat desa dengan tim P3M-PNUPpada saat melakukan kunjungan ke desa binaan Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros padatanggal 12 Februari 2019, bahwa kepala desa mengatakan salah satu bidang administrasi khususnya tatakelola arsip dan tata naskah dinas memerlukan penanganan yang tepat dan efktif. Tata kelola arsip yangditerapkan di desa ini belum mengacu pada peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 28 tahun2012, kerena mereka belum pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan sistem kearsipan dengan baik.

Selanjutnya, hasil wawancara dengan sekretaris Desa Nisombalia Kecamatan Marusu KabupatenMaros, diperoleh informasi bahwa tata naskah dinas yang diterapkan selama ini juga belum mengacu padaPeraturan Pemerintah dalam Negeri nomor 48 tahun 2016 tentang tata naskah dinas yang diterapkan padainstansi pemerintah. (Sumber: Hasil wawancara dan survei pada 12 Februari 2019).

1 Korespondensi penulis: Hirman, telp. 081242930330, [email protected]

Page 237: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.555-560) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 556

Berdasarkan kondisi dan situasi desa tersebut di atas, untuk meningkatkan pelayanan publik baikinternal maupun eksternal, kunci menjadi perhatian dan pembenahan adalah pengelolaan arsip dantata naskah dinas yang efektif dan efisien yang mengacu pada peraturan pemerintah dalam negeri.

2. METODE PELAKSANAAN

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka dilakukan metode pelatihan dan

bimbingan teknis tentang pengelolaan tata naskah dinas dan tata kelola arsip baik secara manual maupunkomputerisasi pada perangkat Desa Nisombalia Kacamatan Marusu Kabupaten Maros. Kegiatan inidilakukan dengan beberapa persiapan sebagai berikut:

Penyusunan ModulTahapan pertama yang dilakukan adalah menyusun modul yang akan digunakan sesuai dengan materi

yang akan diberikan. Adapun modul yang disusun sebagai berikut:1. Modul tata persuratan (tata naskah dinas)2. Modul tata kelola arsip dan Electronic Filing System (manual dan komputerisasi).3. Mempersiapkan dokumen pendukung seperti buku agenda untuk manual, lembar disposisi, lembar

peminjaman arsip.4. Mempersiapkan dokumen pemusnahan dan penyusutan arsip (berita acara pemusnahan, jadwal retensi

arsip, surat keputusan pemusnahan arsip).5. Mempersiapkan program komputerisasi kearsipan.

Pelaksanaan Pelatihan

Kegiatan pelatihan ini dilakukan selama 2 hari untuk kegiatan pelatihan, sedangkan bimbingan teknisdilakukan 1 hari. Adapun materi pelatihan yakni: a) pemahaman tata naskah dinas Permendagri No. 48 tahun2016, b) Kebijakan arsip, c) Penerapan arsip PP No. 28 2012 d) penerapan kode Klasifikasi kearsipan, d)penanganan surat masuk dan surat keluar dan e) Penerapan arsip komputerisasi. Untuk materi pembimbinganyakni a) praktek penyimpanan arsip sesuai kebutuhan desa b) penerapan lembar peminjaman arsip.

3. HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan Pelatihan dan Bimtek Pengelolaan Tata Naskah Dinas dan Tata Kelola Arsip Pada Perangkat

Desa Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros dilaksanakan pada kantor Desa NisombaliaKecamatan Marusu Kabupaten Maros melalui proses sebagai berikut:a. Tanggal 3 Juli 2019 Tim IBM Pelatihan dan Bimtek ke Desa Nisombali Kecamatan Marusu Kabupaten

Maros dan bertemu dengan Bapak Lukman, selaku Sekretaris Desa dan jajarannya untuk membicarakankesiapan Pelatihan dan Bimbingan Teknis.

b. Pelatihan dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Tata Naskah Dinas dan Tata Kelola Arsip Pada PerangkatDesa Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2019, sedangkanpembimbingan dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2019. Pelatihan dan Bimtek ini diikuti oleh 15 orangpeserta dari berbagai perangkat desa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Pembukaan Pelatihan dan Bimtek Pengelolaan Tata Naskah Dinas dan Tata Kelola

Arsip

Page 238: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.555-560) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 557

Praktek Sistem Penyimpanan Arsip

Sebelum materi praktek penyimpanan arsip, terlebih dahulu diberikan materi prosedur surat masukdan keluar dengan penerapan asas sentralisasi dan desentralisasi. Ada beberapa peralatan arsip yangdigunakan untuk praktek tersebut seperti ordner, folder dan sekat dengan 5 sistem penyimpanan arsip (sistemabjad, wilayah, nomor, perihal atau subjek, dan tanggal), stempel kepada, perporator, buku agenda suratmasuk dan keluar, buku ekspedisi, lembar disposisi dan lembar peminjaman arsip. Adapun suasanapenyimpanan arsip pada kantor Desa nampak pada gambar 3. Untuk gambar 4 nampak dokumen yang belumdiklasifikasi dengan baik. Gambar 4 penyimpanan arsipnya menggunakan map snelhecter dan tidakdikelasifikasi dengan baik. Sementara gambar 5 ini menggunakan peralatan ordner untuk menyimpandokumen Desa dan sistem penyimpanannya menggunakan sistem penyimpanan berdasarkan abjad sesuaikebutuhan Desa.

Gambar 4. Arsip di map snelhecter sebelum

pelatihan dan bimtek

Gambar 3. Suasana Praktek Penyimpanan Arsip Gambar 5. Arsip di odner setelah pelatihan dan bimtek

Praktek Sistem Kearsipan Berbasis Komputerisasi (Menggunakan aplikasi Microsoft Excell)Materi ini, peserta dianjurkan menggunakan laptop untuk melakukan praktek sistem kearsipan

berbasis komputerisasi. Sistem ini memudahkan dalam pencarian surat masuk dan surat keluar denganbantuan scan arsip. Adapun langkah-langkah penggunaan software Microsoft Excell dalam pencatatan bukuagenda surat masuk dan surat keluar dan dengan bantuan scan sebagai berikut:1. Semua surat masuk dan surat keluar dicatat ke dalam buku agenda surat masuk dan keluar dengan

menggunakan MS. Excell.2. Setelah surat masuk dan keluar dicatat dibuku agenda buku agenda maka langkah selanjutnya adalah

surat tersebut di scan dan dijadikan file berupa file PDF agar kapasitas file tersebut lebih kecil.3. Simpan file hasil scan tersebut ke folder yang telah dibuat berdasarkan kode klasifikasi sesuai kebutuhan.4. Aktifkan kembali buku agenda MS. Excell tersebut, gerakkan kursor ke kode arsip tersebut untuk

mengaktifkan/me link kan file hasil scan tersebut.

Page 239: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.555-560) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 558

Gambar 6. Pencatatan surat terhubung dengan file scan

Hasil Pencarian DokumenUntuk melakukan pencarian dokumen atau arsip dengan cara klik penawaran mesin Fax pada kolom kodearsip, maka nampak gambar seperti gambar 7. Selanjutnya klik OK pada gambar tersebut akan nampak hasilpencarian dokumen pada gambar 8.

Gambar 7. Menu pencarian dokumen pada kolom kode arsip

Gambar 8. Hasil pencarian dokumen pada kolom kode arsip

Page 240: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.555-560) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 559

Hasil Evaluasi

Setelah dilakukan pelatihan dan bimbingan teknis tentang pengelolaan tata naskah dinas dan tata kelolaarsip pada perangkat Desa Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros, maka dilakukan evaluasidengan memberikan kuesioner (daftar pertanyaan) kepada peserta pelatihan untuk mengukur keberhasilankegiatan tersebut. Adapun hasil evaluasi tersebut sebagai berikut:

Rekapitulasi Tanggapan Peserta Tentang Pelatihan dan Bimbingan Teknis Tata Kelola

Naskah Dinas dan Tata Kelola Arsip berbasis komputer

Tanggapan Peserta Sangat

Baik

Baik Cukup

Baik

Kurang Baik Tidak

Baik

Frekuensi %

Manfaat Pelatihan 12 (80%) 3 (20%) 0 0 0 15 100Materi Pelatihan 11 (73%) 4 (27%) 0 0 0 15 100

Metode Pelatihan 10 (67%) 5 (33%) 0 0 0 15 100Pemateri/Narasumber 13 (87%) 2 (13%) 0 0 0 15 100Tempat Pelaksanaan 14 (97%) 1 (3%) 0 0 0 15 100Waktu pelaksanaan 9 (60%) 6 (40%) 0 0 0 15 100Pelayanan panitia 12 (80%) 3 (20%) 0 0 0 15 100Rata-rata 81 (77%) 24 (23%) 0 0 0 15 100Sumber: Hasil olahan kuesioner peserta pelatihan, 2019

4. KESIMPULANBerdasarkan hasil evaluasi peserta pelatihan melalui kuesioner, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:1. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilakukan dalam bentuk pelatihan dan bimbingan teknis tentang tata

naskah dinas dan tata kelola arsip kepada perangkat desa Nisombalia Kecamatan Marusu KabupatenMaros.

2. Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang peserta dari staf desa dan jajaran perangkat desa.3. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan tiga tahapan yakni tahapan pertama dengan melakukan survei,

kegiatan kedua yakni melaksanakan pelatihan dan tahap ke tiga yaitu melakukan pembimbingan danevaluasi. Dari ke tiga tahapan tersebut diperoleh hasil evaluasi melalui kusioner dengan hasil rata-ratapeserta pelatihan mengatakan 77% mengatakan sangat bermanfaat, 23% mengatakan bermanfaat.

5. DAFTAR PUSTAKA

Akmad, 2012. Manajemen Kearsipan. Bandung. AlfabetaBarthos, Basir. 2012. Manajemen Kearsipan untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan Tinggi. Jakarta:

Bumi Aksara.Dewi, Irra Chrisyanti. 2011. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Prestasi Pustaka.Imasita dan Hirman, 2013. Manajemen Kearsipan. Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ujung

Pandang. Makassar.Mustari Irawan, 2009. Manajemen Arsip Dinamis, Suatu Pendekatan Kearsipan, www.arsipjatim.go.id

(tanggal akses Juli 2009)Nugroho, B. 2008. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver, Gava Media,

Yogyakarta.Prasetyo, D., 2005, Solusi Menjadi Web Master Melalui Manajemen Web dengan PHP, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta.Sutedjo, B., dkk, 2007, Pengantar Teknologi Informasi Internet: Konsep dan Aplikasi, C.V Andi Offset,

Yogyakarta.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2012, tentang pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 43 Tahun 2009.

Page 241: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.555-560) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 560

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Kami tim pengabdian pada masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada Institusi PoliteknikNegeri Ujung Pandang yang memberikan dukungan dana bersumber dari DIPA PNUP kegiatan pengabdiankepada masyarakat. Terkhusus kepada Ketua P3M PNUP yang telah mempasilitasi dengan kepala DesaSoreang kecamatan Mappasunggu Kabupaten Takalar (Mitra) dan juga kepada kepala Desa bersama jajarannyatelah bekerjasama dengan baik sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.

Page 242: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.561-566) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 561

IMPLEMENTASI AUTOMASI SISTEM KELISTRIKAN PADA KANDANG ANAK AYAM

UNTUK MASYARAKAT KELURAHAN TOMPOBALANG

Asriyadi1), Ashar AR2), Nurul Khaerani Hamzidah3)

1),2),3)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Science and Technology Program for Communities in the form of Electricity Automation SystemImplementation in Chicken Coop (Doc) for the Community of Tompobalang Urban Village for this poor communitygroup aims to answer one of the problems faced by chicken farmers where when the electricity supply is cut off from thePLN it will result in temperature in the cage not warm or not suitable (not standard) with the temperature conditions ofChicks (doc) which causes the chicks die suddenly and mass.Therefore, the electrical system is needed automatically forsetting the temperature and light in the chicken coop/doc. The method used in conducting this activity is firstly byconducting counseling related to modern chicken farming and counseling related to the automatic electrical work system.Second, Make a plan through electrical system automation diagrams, design and manufacture of enclosure models thatare integrated electrical automation systems. Third, conduct an evaluation by, checking the installed electrical system,and re-testing the electrical system automation in the event of an interruption in electricity supply from PLN.Fourth, conduct regular checks and tests of the system must be carried out so that the electrical automation system can bemaintained in good and safe condition. The outputs that have been achieved from this service are first, Installed anelectrical system automation installed in the chicken coop that has integrated an automatic electrical system on behalf ofpartner Andi Muhammad Hasrum. Second, community groups know the Modern Chicken Farming Technique andunderstand the principles of automatic electrical work that are applied in the chicken coop.

Keywords: Electrical System Automation, chicks coop, Tompobalang Urban Village

1. PENDAHULUAN

Kabupaten Gowa adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi- Selatan, Indonesia. Ibukotanya terletak di Sungguminasa, dimana jarak dari tempat institusi Penyelenggara adalah ± 20 km yangdapat ditempuh 1 jam perjalanan. Kab. Gowa terdiri dari delapan kecamatan, yaitu Bajeng, Barombong,Biringbulu, Bontomarannu, Bontonompo, Palangga, Parangloe, Parigi, Patallasang, Sombo Opu,Tinggimoncong, Tombolo Pao dan Tompobulu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.883 km² danberpenduduk sebanyak ± 652.941 jiwa.

Kondisi Geografis wilayah Kabupaten Gowa terdiri dari pantai, daratan dan perbukitan. Dari total luasKabupaten Gowa, 35,30% mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah KecamatanParangloe, Tinggimoncong, Bungaya, Bontolempangan dan Tompobulu. Dengan bentuk topografi wilayahyang sebahagian besar berupa dataran tinggi. Lokasi tempat dilakukan pengabdian berada di kelurahantompobalang, kecamatan SomboOpu.

Kecamatan Somba Opu juga merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya untuk wilayahperkotaan, yakni sebanyak 130.126 orang dimana jumlah penduduk laki-laki sebesar 64.442 orang danperempuan sebesar 65.684.Kecamatan Somba Opu tercatat sebagai kecamatan yang paling tinggi tingkatkepadatan penduduknya yakni sebanyak 4.632 orang/km2.Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan SombaOpu adalah yang tertinggi dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Gowa yakni sebesar 4,07persen.Kecamatan Somba Opu memiliki rata-rata anggota rumah tangga terbesar sebanyak 4,65 orang daritotal jumlah rumah tangga yakni 28.002 KK.

Dari segi sumber mata pencaharian penduduknya yaitu sekitar 70% atau sebagian besar adalah Petanidan peternak. Ditinjau dari segi pendapatan penduduk Sompo upo cukup moderat. Namun sekitar 20%penduduknya memiliki pendapatan di bawah 1,500 juta per bulan yang menunjukkan masih banyak pendudukmiskin diantaranya adalah para peternak ayam di daerah tersebut.

Sebagian penduduk Sompo upu yang memilih menjadi peternak diantaranya adalah menjadi peternakayam, namun kebanyakan peternakan Ayam khususnya peternakan ayam yang dikelola secara individu masihmenggunakan Sistem beternak secara konvensional. Berdasarkan wawancara dengan peternak Ayam danmelihat langsung sistuasi peternakan Ayam penduduk, didapati beberapa permasalahan seperti Kondisi

1 Korespondensi penulis: Asriyadi, S.ST.,M.Eng, Telp 087817122710, [email protected]

Page 243: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.561-566) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 562

kandang Yang tidak layak, Sistem pemberian Pakan yang konvesional tidak otomatis, Sistem kelistrikan yangdigunakan untuk menghangatkan dan pencahayaan pada kandang Anak ayam/doc , menjadi bagian masalahyang terus dihadapi oleh para peternak Ayam.

Berdasarkan survei Pada peternak Ayam di Kab Sompu Opu, maka perlu ada penyuluhan terkaitSistem Kandang Ayam yang baik dan juga menangani permasalahan Pemberian Pakan dan Sistem Kelistrikanyang otomatis untuk penghangatan dan Pencahayaan pada Kandang Anak Ayam. Pada pengabdian ini,difokuskan kepada bagaimana memecahkan permasalahan system kelistrikann secara otomatis untukpengaturan Suhu dan cahaya pada kandang anak ayam / doc , karena untuk sekarang hal ini menjadi sebuahpermasalahan utama, dimana ketika sumber listrik terputus dan suhu di dalam kandang tidak sesuai (tidakstandar) dengan kondisi Anak Ayam yang akan mengakibatkan anak Ayam tersebut mati secara tiba-tiba danmassal.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN

Adapun metode pelaksanaan pada program pengabdian masyarakat ini adalah mirip dengan metodepelaksanaan yang dilakukan oleh Asriyadi dkk, pada pengabdian masyarakat yang mereka lakukan pada tahun2018 dan Nirwan dkk (2017), dikarenakan masalah persoalan atau masalah yang dihadapi terkait dengansystem kelistrikan, adapun pada masalah mitra yang dihadapi sekarang difokuskan pada automasi systemkelistrikan kandang anak ayam, maka untuk mendukung realisasi program pengabdian pada masyarakatditawarkan solusi sebagai berikut:

Langkah kegiatan yang dilakukan dan disepakati oleh pelaksana kegiatan dan mitra adalah sebagaiberikut :

a. Tahap persiapan, yaitu menyiapkan segala kebutuhan yang digunakan dalam kegiatan pengabdiantersebut

b. Tahap Pelaksanaan, yaitu mengidentifikasi dan merumuskan tujuan yang akan dicapai; Membuatperencanaan melalui perancangan sistem automasi kelistrikan dalam bentuk Diagram Pengawatan,kebutuhan komponen kontrol seperti Panel Kontrol, Kontaktor, MCB, Terminal, Inverter, Aki, Trafo,Kabel dan komponen elektronik lainnya; Memasang kompenen Kontrol pada panel.

c. Tahap Evaluasi; yaitu, Menguji Sistem Kontrol apakah bekerja sesuai dengan algoritma yang telahdirancang yaitu. Ketika ada suplai dari PLN, maka Inverter akan dalam kondisi OFF karena suplaidari Aki ke Inverter diputus. Sehingga beban disuplai oleh PLN. Ketika suplai dari PLN terputus,maka beban akan disuplai oleh Aki yang terhubung oleh Inverter.

d. Tahap Pemeriksaan Berkala harus dilakukan, karena tidak setiap system automasi kelistrikanbagaimanapun dirancang dan dipasang secara teliti akan bekerja baik selamanya seperti diharapkan.Keausan dan penuaan akan berlangsung dengan waktu karena penggunaan yang normal. Karena ituperaturan menentukan bahwa pemeriksaan dan pengujian berkala terhadap system secara teraturharus dilaksanakan agar system automasi dapat dipelihara dalam kondisi baik dan aman

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada kegiatan pengabdian ini agenda yang telah dilakukan adalah peninjauan lokasi pengabdian untukmelihat kondisi peternakan ayam milik mitra , Pemasangan Kompenen Sistem Automasi Listrik, Penjelasandan Pelatihan Terhadap Mitra Terkait Penggunaan Sistem Automasi Listrik, Penyerahan dan PemasanganPanel Kontrol pada Peternakan.

Peninjauan Lokasi pengabdian

Lokasi pengabdian jaraknya kurang lebih 23 km dari kampus PNUP. Berikut gambar yangmemperlihatkanKondisi Peternakan Ayam Milik Mitra.

Page 244: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.561-566) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 563

Gambar. 1 Kondisi Peternakan Ayam Mitra Tempat Pemasangan Sistem Automasi Listrik

Pemasangan Kompenen Sistem Automasi Listrik

Gambar. 2 Perakitan Komponen Sistem Automasi Pada PanelPenjelasan dan Pelatihan Terhadap Mitra Terkait Penggunaan Sistem Automasi Listrik

Page 245: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.561-566) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 564

Gambar. 3 Penjelasan dan Pelatihan Terhadap Mitra Terkait Penggunaan Sistem Automasi Listrik

Penyerahan dan Pemasangan Panel Kontrol pada Peternakan

Gambar berikut memperlihatkan pengujian,pemasangan dan penyerahan Panel Sistem Automasi Ke Mitra

Gambar. 4 Pengujian Penggunaan Sistem Automasi Listrik

Page 246: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.561-566) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 565

Gambar 5 Foto Penyerahan Alat Tim Pelaksana ke Mitra

4. KESIMPULANKesimpulan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pada proses kegiatan pengabdian ini, telah dilakukan peninjuan lokasi peternakan ayam milik ya Mitraatas nama Andi Muhammad Hasrum, Perancangan Sistem Automasi, Pelatihan Pemasangan Alat SistemAutomasi Listrik, Pengujian sistem Automasi Listrik

2) Adapun kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan yaitu melakukan evaluasi kinerja sistem automasilistrik yang telah dipasang.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Abdul Aziz dkk,. (2006). Penampilan Produksi Anak Ayam Buras Yang Dipelihara pada Kandang Lantai

Bambu dan Litter. JURNAL Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan VIX. No 4 2006

[2] Asriyadi dkk,. (2016). Rancang Bangun Automatic Transfer Switch (ATS) pada PLTS dan PLNSertaGenset. JURNAL Teknologi ElekterikaTahun 13. No 2 hal. 231-241

[3] Asriyadi dkk,. (2018). Desain Dan Pemasangan Sistem Kelistrikan Untuk Masyarakat Dusun Soreang I,SNPM 2018

[4] Fatmaningsih R,dkk (2016)., “Performa Ayam Pedaging Pada Sistem Brooding konvensional danthermos”, Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu vol 4(3) hal 222-229

[5] Hazami S dkk, (2017). Manajemen Perkandangan Ayam Petelur Afkir di Breeding Farm PT. Vista AgungKencana Farm 2 Desa Talang Taling kecamatan Gelumbang Muara Enim. JURNAL PeterrnakanSriwijaya Vol. 6, No.2 .pp 100-106

[6] Nadzir dkk, (2015). Evaluasi Desain Kandang Ayam broiler Desa Rejo Binangun, Kecamatan RamanUtara, Kabupaten Lampung Timur. JURNAL TEKNIK Pertanian Lampung Vol. 4, No.4 .hal 255-266

Page 247: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.561-566) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 566

[7] Nirwan,dkk, “IbM Penerapan Iptek Guna Mewujudkan Listrik Berbasis PLTS bagi Kelompok MasyarakatMiskin Di Lingkungan Jamarang Kelurahan Bontolebang”, Laporan Pengabdian masyarakat,

Makassar,

[8] Sari M.L dan M.herdiyana, (2017). Manajemen Perkandangan Ayam Petelur Afkir di Breeding Farm PT.Vista Agung Kencana Farm 2 Desa Talang Taling kecamatan Gelumbang Muara Enim. JURNALPeterrnakan Sriwijaya Vol. 6, No.2 .pp 100-106

[9] Suriansyah B, (2004). Catu Daya Cadangan Berkapasitas 100 Ah / 12 V untuk laboratorium Otomasiindustry Poliban. JURNAL Intekna Tahun XIV No.2 2014 .pp 102-209

[10] SNI, 2011. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia. LIPI Jakarta.[11] Van Harten,P, Setiawan,E, “Instalasi Listrik Arus Kuat I”, Bina Cipta, Bandung, 1991

[12] http://peternakan.umm.ac.id/id/berita/sistem-perkandangan-sederhana.html (diakses 1 Februari 2019)[13] https://id.wikipedia.org/wiki/Somba_Opu,_Gowa (diakses 1 Februari 2019)[14]http://an-dhoezt.blogspot.com/2013/03/letak-geografis-kabupaten-gowa.html (diakses 1 Februari 2019)

Page 248: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.567-572) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 567

PELATIHAN PENGGUNAAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DIKELOMPOK PEMUDA

TANI MANDIRI DESA KUTAI LAMA, KECAMATAN ANGGANA, SAMARINDA,

KALIMANTAN TIMUR

Ruspita Sihombing1), Ani Fatmawati2), Mimin Rihotimawati3), Irwan4)

1) Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda.

2) Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda.

3) Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda

4) Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin PoliteknikNegeri Samarinda

ABSTRACT

Corn farmers in Anggana usually harvest dry corn once every 2-3 months. The production of dried corn reaches 200-700kg every harvesting. According to the head of the youth farmer group Desa Kutai Lama, Anggana, aside from the cornkernel it self, the corncob can also be used as a medium for making mush rooms called corncob mushrooms. Even afterthe corncob mushrooms are harvested, the corncobs are still functioning for the worm media. Worms are used to feedbirds, fish, giant freshwater prawns, chickens, goats, and cows. Livestock waste is used as organic fertilizer in corn plants.The problem is that the corn shellerutility that the farmers group has been using, has produced corncobs which have beenchopped or crashed, so that it cannot be used as a medium for making mushrooms and as worm media. To overcome thisproblem, it is needed a way to maize corn with tools that do not make people feel bored and tiring using a cornshellerutilitywhich produce whole corncobs.The method used in this training is by demonstrating corn shelling using acorn shellerutility. Result from this training is that corn farmers can re-demonstrate using a machine rather than theconventional one.

Key words: Training, Utility, Corn Sheller, and Corn

1. PENDAHULUANDesa Kutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur memiliki masyarakat yang hidupnyasebagai petani dan peternak. Selain dari pada kelompok tani padi juga kelompok tani jagung. Kelompok tanijagung biasanya memanen jagung kering dalam 2-3 bulan sekali, dimana jagung kering yang di panenberdiameter 45 mm dengan diameter bonggol/tongkol jagungnya berkisar 3,3mm. Produksi jagung keringyang dihasilkan mencapai 200-700 kg dalam tiap sekali panen. Bijih jagung dan bonggolnya memiliki nilai,dimana bijih jagung dapat digunakan sebagai makanan pokok sehari-hari sedangkan bonggolnya dapatdigunakan sebagai media pembuatan jamur yang diberi nama oleh masyarakat tani Desa Kutai LamaKecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur jamur jenggel (jamur bonggol). Setelah habis panenjamur jenggel, bonggol jagung masih dapat digunakan sebagai media pembibitan cacing. Cacing digunakansebagai pakan ternak burung, ikan ,udang galah, ayam, kambing dan sapi. Selanjutnya limbah ternakdigunakan sebagai pupuk organic pada tanaman jagung. Jagung dipanen demikian seterusnya saling terpadu.Untuk memenuhi kebutuhan media jamur jenggel dan selanjutnya media cacing masyarakat tani Desa KutaiLama Kecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur masih menggunakan tangan.Menurut Hayado Tambunan, Achwil Putra Munir, Sumono, mengatakan bahwa kapasitas efektif pada alatpemipil biji jagung mekanis adalah sebesar 206,57 kg/jam atau 2.775,16 kg/hari [1]Menurut Izzuddin, Adam, mengatakan bahwa mesin pemipil jagung didapatkan biji jagung yang terpipilsebanyak 368 kg per jam pada putaran 1000 rpm dengan berat jagung utuh sebanyak 10 kg yang digunakansebagai sampel pengujian.[2]Menurut Muhammad Alif Abdul Aziz, mengatakan bahwa Spesifikasi mesin pemipil jagung dengan kapasitas720kg. Mesin pemipil jagung ini menggunakan bensin sebagai sumber tenaga penggerak dimana putaranyadari 3600 rpm di poros dan 1080 rpm pada pulley mesin.[3]Menurut Nurdin Ar Rasid , Budianto Lanya , Tam mengatakan bahwa penelitian ini telah berhasilmemodifikasi alat pemipil jagung semi mekanis berdimensi 100 cm x 50 cm x 115 cm, dengan tiga macamsilinder pemipil. Kapasitas kerja yang tertinggi pada pemipil jagung semi mekanis ini terdapat pada 4 gerigiyaitu sebesar 1,58 kg jagung tongkol per menit. [4]Menurut Putra, Dolika mengatakan bahwa Mesin pemipil jagung ini akan memudahkan petani dalam prosespemipilan biji jagung dari tongkolnya. Dari perancangan dan perhitungan didapat daya motor yang digunakan1 HP, kecepatan 1400 rpm. Dalam proses pembuatan mesin pemipil jagung ini menggunakan waktu ± 30 hari

Page 249: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.567-572) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 568

[5]Meningkatnya hasil pertanian menimbulkan pemikiran untuk melakukan pengolahan terhadap hasil tanitersebut dengan menggunakan teknologi tepat guna sebelum hasil tani dipasarkan. Tujuannya tidak lain untukmeningkatkan produktifitas hasil tani dan meringankan pekerjaan petani. Karena dengan adanya teknologitepat guna pada pengolahan hasil tani yang tepat, maka akan diperoleh hasil tani dengan kualitas tinggisehingga dapat memberikan nilai tambah yang signifikan kepada petani. Mesin pemipil jagung yangdigunakan Kelompok Pemuda Tani Mandiri Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda, KalimantanTimur seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. MesinPemipilJagung(Doc.Ruspita)

Hasil mesin pemipil jagung diatas bijih jagung kurang bersih karena bercampur dengan serbuk dari bongkoljagung yang hancur atau terpotong-potong, sehingga keberadaan mesin pemipil yang ada belum dapatmenyelesaikan permasalahanya itu ingin mendapatkan hasil pipilan jagung yang lebih bersih dan bonggolnyautuh. Salah satu program dari Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyrakat (P3M) Politeknik NegeriSamarinda (POLNES) yaitu dosen diberi kesempatan untuk melakukan pengabdian pada masyarakat denganmenggunakan dana oleh DIPA POLNES. Pada pengabdian tersebut kami memilih mitra sasaran adalahKelompok Pemuda Tani Mandiri Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur.Hasil pengabdian masyarakat sebelumnya tentang Pelatihan Penggunaan Mesin Pemipil Jagung yang dapatmenghasilkan pipilan jagung dengan bonggolnya utuh di Kelompok Pemuda Tani Mandiri Desa Kutai LamaKecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur mendapat tanggapan yang sangat baik. Dari hasilpengabdian masyarakat tersebut diatas Kelompok Pemuda Tani Mandiri Desa Kutai Lama KecamatanAnggana, Samarinda, Kalimantan Timur menginginkan agar kiranya Mesin Pemipil Jagung tersebutdiperbanyak dan ditambah dengan pengaman/pelindung pada bagian sabuk sehingga dapat menghindarikecelakaan ketika mesin hidup dan pengarah pada keluaran bijih jagung guna menghindari bijih jagungberserak keluar tempat penampungan yang sudah tersedia. Adapun gambar mesin pemipil jagung dengan hasilpipilan dengan bonggolnya utuh dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 250: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.567-572) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 569

Gambar 2. Mesin Pemipil Jagung (Doc.Ruspita)

1. Memiliki 2 silinder pemipil jagung sehinngga dapat meningkatkan produktifitas hasil pipilan jagung danmemiliki pembatas yang bertujuan untuk keamanan (safety) ketika melakukan pemipilan ada batasan antaratangan dengan silinder pemipil jagung.

2. Mempunyai desain housing/ rumahsilinder pemipil jagung yang dapat dibuka dan ditutup untuk memudahkanproses pembersihan dan perawatan tanpa harus melepas semua housing mata pemipil jagung.

Gambar 3. Bersama PemudaTaniMandiri danKetua GAPOKTAN DesaKutai Lama, KecamatanAnggana,

Samarinda, KalimantanTimur (Doc.Ruspita)

1

2 2

Page 251: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.567-572) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 570

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk kerjasama antara P3M Politeknik NegeriSamarinda dengan Kelompok Pemuda Tani Mandiri Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda,Kalimantan Timur.2.1. Langkah-langkah Kegiatan Pengabdian MasyarakatKegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tema Pelatihan Penggunaan Mesin Pemipil Jagung di KelompokPemuda Tani Mandiri Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur dilakukandengan langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 4. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

1) Sosialisasi Pelaksanaan PengabdianKegiatan ini dilakukan untuk memberitahukan dan mensosialisakian kepada masyarakat setempat

terkait program kegiatan masyarakat Pelatihan Penggunaan Mesin Pemipil Jagung. Output dari kegiatanberupa kesedian dari mitra untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan baik dari sisi waktu dan tenaga. Outputyang dihasilkan berupa surat persetujuan mitra.2) Pembuatan Mesin Pemipil Jagung.

Kegiatan ini dilakukan untuk membuat mesin pemipil jagung. Terkait dengan bahan kebutuhan mesinadalah,bahan bakar dan beberapa part pendukung.3) Pelatihan Menggunakan Mesin Pemipil Jagung

Secara umum program pelatihan menggunakan mesin pemipil jagung ini bertujuan untuk memberipengenalan, pemahaman dan cara mengoperasikan mesin pemipil jagung.Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan masyarakat.

3. HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan pelatihan ini di mulai dari tahap persiapan antara lain, penyusunan rencana pengabdian, observasi,penyusunan proposal dan dilanjutkan tahap pelaksanaan yang di awali dengan pembuatan mesin pemipiljagung. Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini disepakati dilaksanakan di Kelompok Pemuda Tani Mandiri DesaKutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur.

. Adapun langkah-langkahpelatihanmenggunakanmesinpengadukgulaarensebagaiberikut;.

Pelatihan

Mengunakan Mesin

Pemipil Jagung

Evaluasi &

Pembuatan

Laporan

SosialisasiPelaksanaanpengabdian&

Kerja Sama Mitra

Pembuata MesinPemipil Jagung

Page 252: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.567-572) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 571

Gambar 5. Mahasiswa Mendemonstrasikan Penggunaan Mesin Pemipil Jagung

Gambar 6. Mahasiswa Menunjukkan Bonggol Jagung yang Masih Utuh

Page 253: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.567-572) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 572

4. KESIMPULANBerdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagaiberikut;1. Dengan adanya pelatihan menggunakan peralatan mesin pemipil jagung dapat meningkatkan minat petani

jagung, karena data menghasilkan bonggol yang utuh guna media jamur jenggel, yang selanjutnyadigunakan media pembibitan cacing.

2. Menggunakan mesin pemipil jagung dapat mengurangi tenaga dan kejenuhan bagi petani jagung padaproses pemipilan jagung

5. DAFTAR PUSTAKA

[1]. Hayado Tambunan, Achwil Putra Munir, Sumono,” RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG”

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 2 Th. 2016[2]. Izzuddin, Adam, “RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG KAPASITAS 350 KG/JAM

BERPENGGERAK MOTOR BENSIN” Undergraduate thesis, Vokasi undip (2019)

[3]. Muhammad Alif Abdul Aziz,” RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG SKALA UKM”

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya[4]. Nurdin Ar Rasid , Budianto Lanya , Tam,” MODIFIKASI ALAT PEMIPIL JAGUNG SEMI

MEKANIS” Jurnal Teknik Pertanian LampungVol.3, No. 2: 163- 172[5]. Putra, Dolika,” RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG MENGGUNAKAN MOTOR

LISTRIK” . Other thesis, Politeknik Negeri Padang 2017

6. UCAPAN TERIMA KASIHSebagai pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh DIPA Politeknik Negeri

Samarinda pada Pelatihan Penggunaan Mesin Pemipil Jagung di Kelompok Pemuda Tani Mandiri Desa KutaiLama Kecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur, saya mengucapkan banyak terimakasih kepadabapak Ketua Gapoktan dan Ketua kelompok Pemuda Tani Mandiri Desa Kutai Lama Kecamatan Angganabeserta seluruh petani jagung.

Page 254: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.573-577) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 573

PELATIHAN PENGGUNAAN MESIN PENGUPAS SABUT KELAPA DI GABUNGAN

KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DESA KUTAI LAMA KECAMATAN ANGGANA

SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR

Markus Tato Mangando1), Hidayat Hidayat1), Rakhel Lia2), Rizky S. Puspa Rinda1)

1)Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda2)

Dosen Jurusan Maritim Politeknik Negeri Samarinda

ABSTRACT

In Anggana community, aside from being rice farmers, some also plant coconut trees. From direct observationto the process of coconut coir peeling, they tend to use hands manually, machetes or crowbars. This has veryhigh work accident risk, cause injury and less safe. In addition, the use of manual power makes the results ofcoconut that have been peeled from the coir are very limited. Therefore, the efforts can be made to increasesafety and the coir-peeled coconuts productivity is by making a coconut husk peeler. The method used in thistraining is to demonstrate how to peel coconut coir using a coconut husk peeler. The result of this training isthat farmers can re-demonstrate using a machine rather than the conventional one.

Keywords: coconut husk, anggana community, manually, coir peeling.

1. PENDAHULUAN

Kelapa merupakan salah satu komoditi lokal yang banyak dihasilkan diberbagai daerah di Indonesiakhususnya daerah-daerah yang letaknya dekat dengan pantai. Kegunaan dari kelapa tidak diragukan lagikarena sudah menjadi salah satu komoditi unggulan daerah-daerah tertentu seperti Sulawesi Utara yangmerupakan daerah penghasil Kopra nomor satu di Indonesia. Buah kelapa mempunyai bentuk fisik yang bulatyang terdiri atas sabut kelapa yang merupakan bagian terluar dan tempurung kelapa yang berada dibawahnya.Proses pengupasan sabut kelapa memerlukan sebuah alat tertentu serta membutuhkan keahlian tertentu.

Masyarakat kecamatan Anggana selain sebagai petani sawah dan ladang sebagian masyarakat jugamenanam tanaman kelapa. Dari hasil pengamatan langsung untuk proses mengupas sabut kelapa masihcenderung menggunakan tangan saja, parang, atau linggis yang rawan kecelakaan kerja dan rentanmenimbulkan luka. Selain kurang aman, jika menggunakan tenaga masyarakat maka hasil kelapa yang sudahterkupas dari sabutnya sangatlah terbatas. Sehingga upaya yang dapat dilakukan agar tetap aman danmeningkatkan produktivitas kelapa yang sudah dikupas dari sabutnya adalah dengan membuat alat MesinPengupas Sabut Kelapa. Para peneliti telah banyak melakukan riset serta mengaplikasikan pada masyarakattentang alat pengupas sabut kelapa ini. Rancangan mesin pengupas sabut kelapa yang berbasis ekonomi telahdiaplikasikan pada masyarakat sebagai bahan baku industri [1]. Optimasi mesin sabut kelapa yang merupakanpengembangan teknologi pada kelompok pengrajin sabut kelapa di desa Perlintaan Kabupaten Serdang telahdilakukan [2]. Mesin pengupas sabut kelapa juga telah dilakukan dengan menggunakan prinsip poros danpisau yang berputar yang akan menarik sabut kelapa [3]. Rancang bangun mesin pengupas sabut kelapa jugadilakukan dengan menggunakan dua silinder yang memiliki gigi yang berfungsi untuk merobek sabut [4].

Dari beberapa kegiatan penelitian dan aplikasi sebelumnya maka pada kegiatan pengabdian inidilakukan perancangan sekaligus pelatihan tentang penggunaan mesin pengupas sabut kelapa. Tujuannyatidak lain untuk meningkatkan produktifitas hasil tani dan meringankan pekerjaan petani. Karena denganadanya teknologi tepat guna pada pengolahan hasil tani yang tepat, maka akan diperoleh hasil tani dengankualitas tinggi sehingga dapat memberikan nilai tambah yang signifikan kepada petani. Mesin pengupas sabutkelapa yang digunakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana,Samarinda, Kalimantan Timur seperti pada gambar 1 dibawah ini.

1 Korespondensi penulis: Hidayat Hidayat, Telp (0541) 260588, [email protected]

Page 255: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.573-577) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 574

Gambar 1. Proses Pengupasan Sabut Kelapa Manual (Dengan Linggis)

Salah satu program dari Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyrakat (P3M) Politeknik Negeri Samarinda(POLNES) yaitu dosen diberi kesempatan untuk melakukan pengabdian pada masyarakat denganmenggunakan dana oleh DIPA POLNES. Pada pengabdian tersebut kami memilih mitra sasaran adalahGabungan Kelompok Tani (GAPOJTAN) Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda, KalimantanTimur.

Gambar 2. Bersama Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana,Samarinda, KalimantanTimur

Page 256: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.573-577) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 575

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk kerjasama antara P3M Politeknik NegeriSamarinda dengan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana,Samarinda, Kalimantan Timur.

Gambar 3. Penyerahan Mesin Pengupas Sabut Kelapa kepada Ketua GAPOKTAN Desa Kutai Lama,KecamatanAnggana, Samarinda, KalimantanTimur

Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tema Pelatihan Penggunaan Mesin Pengupas Sabut Kelapa diGabungan Kelompok Tani Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur dilakukandengan langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 4. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

1) Sosialisasi Pelaksanaan PengabdianKegiatan ini dilakukan untuk memberitahukan dan mensosialisakian kepada masyarakat setempat terkaitprogram kegiatan masyarakat Pelatihan Penggunaan Mesin Pengupas Sabut Kelapa. Output dari kegiatanberupa kesedian dari mitra untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan baik dari sisi waktu dan tenaga.Output yang dihasilkan berupa surat persetujuan mitra.

2) Pembuatan Mesin Pengupas Sabut Kelapa.

Pelatihan MengunakanMesin Pengupas Sabut

Kelapa

Evaluasi &Pembuatan

Laporan

SosialisasiPelaksanaanpengabdian&

Kerja Sama Mitra

Pembuata MesinPengupas Sabut

Kelapa

Page 257: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.573-577) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 576

Kegiatan ini dilakukan untuk membuat Mesin Pengupas Sabut Kelapa. Terkait dengan bahan kebutuhanmesin adalah,bahan bakar dan beberapa part pendukung.

3) Pelatihan Menggunakan Mesin Pengupas Sabut KelapaSecara umum program pelatihan menggunakan Mesin Pengupas Sabut Kelapa ini bertujuan untukmemberi pengenalan, pemahaman dan cara mengoperasikan Mesin Pengupas Sabut Kelapa.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan masyarakat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pelatihan ini di mulai dari tahap persiapan antara lain, penyusunan rencana pengabdian, observasi,penyusunan proposal dan dilanjutkan tahap pelaksanaan yang di awali dengan pembuatan Mesin PengupasSabut Kelapa. Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini disepakati dilaksanakan di Gabungan Kelompok Tani DesaKutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur.Adapun langkah-langkah pelatihan menggunakan mesin Pengupas Sabut Kelapa sebagai berikut;

Gambar 5. Proses Pengupasan Sabut kelapa pada Mesin Pengupas Sabut Kelapa

Gambar 6. Mahasiswa Mendemonstrasikan Penggunaan Mesin Pengupas Sabut Kelapa

Page 258: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.573-577) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 577

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagaiberikut:1) Dengan adanya pelatihan menggunakan peralatan Mesin Pengupas Sabut Kelapa dapat meningkatkan

minat petani.2) Menggunakan Mesin Pengupas Sabut Kelapa dapat mengurangi tenaga dan kejenuhan bagi petani pada

proses pengupas sabut kelapa dengan tangan atau linggis..

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Widananto and H. Purnomo, “Rancangan Mesin Pengupas Sabut Kelapa Berbasis Ergonomi

Partisipatori,” Semin. Nas. IENACO, pp. 1–8, 2013.[2] H. Ambarita, H. Nasution, E. Yohanes, M. S. Kelapa, T. T. Guna, and S. Utara, “Optimasi Mesin Sabut

Kelapa dan Ganggang Kayu di Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara,” Senaspro, pp. 1202–1212,2017.

[3] R. Bangun, M. Amplas, D. Sistem, and M. Belt, “Perencanaan Perawatan Mesin Pengupas Sabut Kelapa,”

J. Tek. Mesin Politek. Negeri Padang, vol. 10, no. 2, pp. 19–24, 2017.[4] P. Putera, A. Intan, F. Mustaqim, and P. Ramadhan, “Rancang Bangun Mesin Pengupas Sabut Kelapa,”

Agroteknika, 2019.

6. UCAPAN TERIMA KASIHSebagai pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh DIPA Politeknik Negeri

Samarinda pada Pelatihan Penggunaan Mesin Pengupas Sabut Kelapa di Gabungan Kelompok Tani DesaKutai Lama Kecamatan Anggana, Samarinda, Kalimantan Timur, saya mengucapkan banyak terimakasihkepada bapak Ketua GAPOKTAN Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana beserta seluruh petani jagung.

Page 259: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.578-583) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 578

INTRODUKSI TEKNOLOGI AQUAPONIK GUNA MENDUKUNG RINTISAN DESA

WISATA EDUKATIF DI DESA POJOK, SUKOHARJO, JAWA TENGAH

Ari Pitoyo 1), 2), Okid Parama Astirin 1), 2), R. Kunto Adi 1), 3), Eko Setyanto 1), 4)

1)Dosen di Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Univetsitas Sebelas Maret, Surakarta 571262)

Dosen di Prodi. Biologi Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 571263)

Dosen di Prodi. Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 571264)

Dosen di Prodi. Ilmu Komunikasi FISIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta 57126

ABSTRACTThe people in Selo, Pojok Village are committed to making their area as an educational tourist destination. Theemphasize in the educative and creative side as the main features offered is suitable for the village situated far fromlandscape-based tourism icons. Community service activities carried out are the introduction of aquaponics, a usefultechnique for growing vegetables and fish cultivation in single circulatory system. The activities carried out includeeducating local people with theoretical and practical explanations about aquaponics, infrastructure installation andpractices of growing vegetable and rearing fish. The results obtained were the increasing public understanding and skillon the aquaponics. Vegetables such as mustard, kangkong, and lettuce while catfish and tilapia also grow normally withlow mortality rates. The introduction of the system is also very much in line with the expectations of the community toobtain new ways that can be offered as part of tour packages.

Keywords: aquaponics, tilapia, catfish, lettuce, kangkong, mustard

1. PENDAHULUAN

Upaya memperkuat kemandirian ekonomi daerah dengan menggerakkan sektor unggulan daerahmerupakan komitmen Pemerintah Daerah yang biasanya terekam dalam penjabaran makna visi dan misinya.Salah satu bentuk upaya tersebut adalah mendorong kemajuan disektor pariwisata. Langkah nyata mendukungprogram pemerintah daerah di terjemahkan masyarakat Desa Pojok dengan menginisiasi gagasan Desa Wisatayang diawali dengan program “Kampung Selo Beraksi”.

Desa Pojok merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo yangberbatasan langsung dengan sungai bengawan solo di sisi selatan. Usaha mewujudkan kawasan desa menjaditempat wisata edukatif diwujudkan dengan cara membuka diri untuk memperoleh informasi dan inputteknologi dari praktisi dan akademisi yang beririsan dengan kegiatan desa wisata. Belum lama ini telahberjalan kerjasama dengan pihak Universitas Sebelas Maret melalui Pusat Penelitian Lingkungan Hidupdalam pengembangan budidaya sayuran secara aquaponik. Kegiatan ini cukup memberikan kontribusi positifbagi warga yang umumnya merupakan petani terhadap suatu metode modern bertanam sayuran. Kedepannya,teknologi ini diharapkan menjadi alternatif mata pencaharian bagi masyarakat setempat.

Seperti namanya, teknologi aquaponik menggabungkan teknik budidaya ikan (aquakultur) denganhidroponik [1]. Aquaponik memberikan cara yang efektif dan efisien bertanam produk holtikultura dan sangatmudah menyesuaikan dengan tren pertanian organik yang gencar didengungkan belakangan ini [2]. Masalahyang sering muncul dalam praktek aquaponic adalah kualitas air yang harus bersesuaian dengan kebutuhansemua komponen biotik dalam sistem aquaponic [3]. Paling tidak ada tiga komponen biotik penting dalamsistem aquaponic. Selain ikan dan tumbuhan, satu lagi faktor biotik yang tidak kasat mata tapi besarpengaruhnya adalah mikroorganisme [4]. Kebutuhan pH optimum untuk setiap komponen biotik tidakseragam. Ikan dan bakteri nitrifikasi cenderung suka pH basa di atas 7 s.d 9, sedangkan tumbuhan ideal padarentang pH asam dibawah 7.

Mikroorganisme berperan mengkonversi ammonia hasil penguraian sisa makanan dan hasil ekskresiikan menjadi bentuk molekul lain misalkan nitrat yang dibutuhkan tumbuhan. Tanpa bakteri nitrifikasi,ammonia akan terakumulasi di air kolam akan mengakibatkan toksik dan tidak dapat langsung digunakantumbuhan [5]. Biasanya didalam sistem aquaponic ditambahkan biofilter, yaitu suatu media untukmemperluas area bermukimnya mikroorganisme. Media tanam yang biasa digunakan dalam hidroponikmaupun tumbuhan itu sendiri juga dapat dijadikan biofilter [5], [6]. Sistem aquaponic dengan biofilterumumnya dapat mempertahankan nilai kompromi pH diantara kisaran 7 [7].

Meskipun secara umum masyarakat di Desa Pojok sudah sangat akrab dengan cara Bertani danbercocok tanam akan tetapi menggabungkan penanaman sayuran dengan pemeliharaan ikan masih merupakn

Page 260: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.578-583) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 579

hal baru. Sehingga kegiatan pengabdian untuk memperkenalkan cara ini serasa sangat perlu untuk dilakukandan selararas dengan semangat warga untuk mendukung kawasan wisata edukatif.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATKegiatan pengabdian dilakukan pada bulan Agustus s.d. Oktober 2019 bertempat di Desa Pojok, Sukoharjo.Kegiatan pengabdian masyarakat yg dilaksanakan meliputi beberapa tahapan yaitu: sosialisasi program kemasyarakat dan pamong desa, pembekalan teori praktis tentang aquaponik, instalasi rumah kaca, kolam, bakpenanaman, dan biofilter, penaburan bibit ikan dan penanaman bibit tanaman, pemeliharaan dan evaluasi.

a. Sosialisasi ProgramLangkah awal yang dilakukan tim pengabdian adalah memastikan dukungan dari warga dan aparatur setempatterhadap program yang akan dijalankan, yaitu desiminasi produk teknologi ke masyarakat. Kegiatan yangdilaksanakan meliputi perkenalan semua anngota tim dan permintaan ijin kegiatan kepada aparatur danmasyarakat desa yang dirangkai dengan pemaparan program-program yang dilaksanakan.

b. pembekalan teoriPembekalan teori diberikan secara bertahap baik dalam forum diskusi terbatas maupun saat praktekdilapangan. Sebelum masuk ke tema pokok, diajukan beberapa pertanyaan sederhana pada audien untukmengukur sejauh mana pemahaman masyaraka setempat pada sistem akuaponik. Selanjutnya, pemaparanmateri disampaikan secara interaktif dengan bantuan piranti teknologi informasi dan diberikan ruang bagiaudien untuk berdiskusi.

c. Instalasi System Hidroponik1) Pembuatan Rumah Kaca

Rumah kaca berukuruan 8 x 10 x 4 m2 dibangun dengan rangka baja ringan dan atap polikarbonat.Dinding menggunakan bahan dari screen plastic untuk memberikan tukar menukar udara keluarmasuk rumah kaca

2) Pembuatan kolamEmpat kolam ikan, masing-masing berukuran 6 x 1 x 1 m2 dibuat dari bahan-bahan yang mudahdiperoleh dan terjangkau oleh masyarakat. Dinding kolam menggunakan bahan terpal yang diperkuatdengan rangka dari bambu.

3) Wadah penanamanWadah tanam dibuat diatas kolam terpal. Bahan yang digunakan adalah pipa dan talang PVC 4 yangdiberikan lubang berdiamter 8 cm. Jarak antara tiap lubang adalah 10 cm. Pada tiap-tiap ujung pipadan talang diberikan inlet dan outlet untuk aliran air dari kolam.

4) BiofilterBiofilter adalah wadah yang digunakan untuk menyaring air kolam sebelum masuk ke wadahpenanaman. Sistem ini sekaligus sebagai tempat yang cocok bagi bakteri dan mikroorganisme lainnyauntuk proses konversi amoniak yang bersumber dari feces dan sisa makanan ikan menjadi sumbernutrisi yang dapat diambil oleh tumbuhan ammonium dan nitrat.

d. Penebaran benih ikan dan penanaman sayuran1) Penebaran benih ikan

Benih ikan lele dan nila siap untuk pembesaran diperoleh dari dinas perikanan setempat dan dipilihdalam kondisi sehat dan seragam. Sebelum penaburan kolam terpal diisi air dan dipupuk. Waktuingkubasi pemupukan kolam dilakukan selama 7 hari hingga kolam tampak hijau. Benih ikandikeluarkan secara perlahan dengan melepaskan tali pengikat, dan ikan dibiarkan keluar dengansendirinya dari wadah plastic.

2) Penanaman sayuranTanaman yang dipilih adalah jenis-jenis sayuran cepat tumbuh dengan waktu panen antara 1 hingga 2bulan. Beberapa jenis yang telah ditanam adalah selada air, sawi sendok, kangkung, bayam, dansledri. Langkah-langkah penanaman sayuran, seperti halnya cara hidroponik yang meliputi:penyemaian biji, pemindahan semai ke wadah penanaman, dan penyiraman otomatis. Cara penanamanyg dipilih adalah cara NFT (Nutrient Film Technique) dan cara pasang surut (Ebb and Flow). Cara

Page 261: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.578-583) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 580

NFT dilakukan dengan mengalirkan air dari biofilter ke wadah penanaman secara langsung dankontinyu [8]. Air masuk dari inlet, mengalir di talang dan pipa PVC, dan bermuara di outlet. Cara Ebband Flow dilakukan seperti cara NFT, akan tetapi diujung talang ditutup sehingga air menggenangiakar tanaman. Durasi penggenangan ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan system mengisi talangdan pipa hingga mencapai batas keinggi tertentu. Pengaturan batas ketinggi air menggenang dan caramengeluarkan air dari talang/pipa dibantu suatu alat yang disebut siphon.

e. Perawatan dan EvaluasiPasca tebar benih ikan di kolam dan penanaman sayuran di wadah tanam dalam satu kesatuanaquaponik, langkah selanjutnya adalah perawatan dan evaluasi hasil. Perawatan yang dilakukanadalah pemantauan secara berkala derajad keasaman air di kolam, kondisi dan perilaku ikan,pertumbuhan ikan dan sayuran.

Evaluasi meliputi penilaian pada keberhasilan program dari sisi peningkatan pemahaman dan kualitasSDM (sumber daya manusia), maupun evaluasi hasil manfaat teknologi yang diintroduksikan.

3. HASIL DAN PEMBAHASANa. Sosialisasi Program

Sosialisasi program pengabdian selain menjadi ajang perkenalan antara masyarakat desa dan timpengabdi, sekaligus mengajak peran serta pemerintah desa mendukung kegiatan yang dilakukan. Hadirdalam kegiatanlainnya sosialisasi kepala desa dan sekertaris desa dan perangkt desa yang memberikanapresiasi atas inisiatif warga dan tim pengabdi melakukan kegiatan.

Gambar 1. Suasana sosialisasi program di Desa pojok. (gambar kiri) audien, yaitu warga dan pemerintahdesa mengikuti dengan antusias pemaparan yang disampaikan tim pengabdi (gambar kanan).

Berdasarkan pantauan dari keaktifan selama berlangsungnya diskusi dapat tergambar harapan besarmasyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan. Beberapa hal penting yang diperoleh melalui kegiatansosialisasi ini adalah :

1) Dukungan dari pemerintah desa terhadap pelaksanaan kegiatan pengabdian sekaligus mengapresiasiinisiatif warga yang disokong tim pengabdian dari PPLH Universitas Sebelas Maret mewujudkan desapojok sebagai desa wisata.

2) Komitmen dari warga untuk turut serta dan berperan aktif pada setiap pelaksaan kegiatan pengabdian.3) Disepakatinya waktu dan tahapan kegiatan pengabdian yang akan dilalukan

b. Pembekalan konsep/ teori tentang aquaponikHasil wawancara awal dengan beberapa anggota masyarakat yang dipilih secara acak menunjukkan

pemahaman yg beragam tentang aquaponik (Gambar 2). Sebagian anggota masyarakat sudah memahamiteknik dasar penanaman sistem hidroponik dan beberapa informasi dasar tentang kebutuhan nutrisi untukpembesaran tanaman sayuran tanpa tanah. Akan tetapi pemahaman tentang sistem aquaponik tampakmasih asing. Aquaponik masih dianggap hanya melibatkan ikan dan tanaman dalam suatu sistem sirkulasinutrisi. Peran microba untuk mengkonversi ammonia menjadi bentuk molekul sumber nitrogen seperti

Page 262: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.578-583) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 581

ammonium dan nitrat belum banyak dipahami. Ion ammonium dan nitrat adalah bentuk molekul nitrogenyang dapat diambil tumbuhan, sedangkan amonia tidak dapat digunakan tumbuhan dan dapat meracuniikan. Sistem hidroponik yang menggunakan media tanam seperti pecahan bata, rockwool, hidroton,cocopeat dan lainnya dapat difungsikan sebagai tempat bernaung bakteri pengkonversi nitrogen.Sedangkan teknik NFT membutuhkan tamabahan biofilter secara terpisah.

Gambar 2. Ilustrasi pemahaman warga tentang materi hidroponik, budidaya ikan, dan aquaponik.

c. Instalasi Sistem hidroponikBangunan fisik aquaponik meliputi rumah kaca, kolam terpal pembesaran ikan, dan wadah

penanaman. Pembuatan bagian-bagian dari sistem aquaponik tersebut dilakukan secara swadaya olehmasyarakat dengan supervisi dari tim pengabdi. Kegiatan ini sangat berguna karena tidak hanyamenjadikan fisik bangunan tetapi sekaligus mengedukasi masyarakat untuk menstilasi sistem secaramandiri.

Gambar 3. Kegiatan instalasi bangunan fisik aquaponik. (gambar kiri) pembuatan rumah hidroponik,(gambar kanan) pembuatan kolam terpal rangka bamboo.

Rumah kaca beratap polikarbonat dan rangka baja ringan cukup untuk memberi perlindungan bagitumbuhan dan ikan dari perubahan lingkungan seperti hujan dan sengatan cahaya matahari langsung.Keuntungan rumah kaca dibandingkan kondisi diruang terbuka adalah peran cahaya dan suhu dapatdioptimalkan untuk membantu tumbuh kembangnya tanaman.Pembuatan kolam ikan berbahan terpal dan bambu memberikan gambaran pada masyarakat caramemperoleh bahan yang murah untuk pembuatan sistem aquaponik. Selanjutnya air dari kolam akandialirkan menuju biofilter sebelum masuk ke wadah penanaman. Biofilter dibuat dari tong plastic

Page 263: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.578-583) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 582

berkapasitas 40 L yang diberi ijuk dan pasir vulkanik. Aliran air dibuat sistem siphon, sehingga air sempatmerendam filter lebih lama sebelum akhirnya dialirkan ke wadah penanaman.Wadah penanaman menggunakan sistem NFT (nutrient film technique), sehingga air mengalir secarakontinyu membentuk permukaan nutrisi tipis pada talang dan pipa PVC. Sebagai pembanding, juga dibuatwadah penanaman menggunakan sistem pasang – surut dengan cara memberikan siphon pada jalur keluardan media penanaman.Sirkulasi atau aliran air digerakkan oleh pompa berkapasitas 60 watt.

d. Tebar benih ikan, Penanaman sayuran dan PemeliharaanIkan ditebarkan pada setiap kolam dengan kapasitas 500 ekor per kolam. Bibit ikan yang digunakan

adalah lele dan nila dengan panjang rata-rata 3 cm dan 5 cn. Pelepasan ikan dilakukan secara bertahapuntuk menghindari stress. Pemantauan kualitas ikan ditentukan berdasarkan perilaku keaktifan danpertumbuhan ikan.

Gambar 3. Grafik pertumbuhan Panjang tubuh ikan selama 35 hari pasca tebar.

Kondisi ikan pasca tebar menunjukkan mortalitas yang rendah dan terjadi laju peningkatan ukuranPanjang tubuh ikan secara normal. Gambar 3 menunjukkan Ikan lele tampak lebih cepat besardibandingkan nila. Selama 35 hari pasca tebar didapatkan pertambahan ukuran Panjang ikan sebesar 13cm pada lele dan 8 cm pada nila.

Gambar 4. Kondisi kesuburan tanaman. Dari kiri ke kanan, sawi hijau, selada air, kangkung.

Kualitas tanaman yang terdiri dari kangkong, sawi hijau, dan selada air menunjukkan pertumbuhanyang normal. Khusus kangkong yang ditanam pada sistem pasang surut menunjukkan adanya perbedaanrasio tajuk/akar. Kangkung yang ditanam dilokasi dekat inlet mendapatkan suplai air lebih sering,sehingga diperoleh rajio tajuk/akar lebih dominan dibandingkan yang ditanam jauh dari inlet. Parameterwarna pun tidak menunjukkan gejala kahat kecuali pada beberapa hari diawal penanaman.

Selain pemantauan pada produk tanaman dan ikan, kualitas lingkungan juga dibutuhkan untukevaluasi kelayakan sistem. Pada pegabdian kali ini diukur nilai pH secara berkala. Berdasarkan hasilpemantaua, diperoleh nilai pH berkisar 7.4 pada kolam dan 7.2 pasca air keluar dari biofilter. Meskipunnilai pH ini tidak optimal untuk ikan maupun tanaaman, akan tetapi nilai ini cukup kompromis untuk

0

5

10

15

20

0 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari 35 hari

Pertumbuhan Ikan

lele Nila

Page 264: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.578-583) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 583

kebutuhan keduanya dalam satu sistem aquaponic. Nilai pH yang tinggi akan membahayakan ikanmaupun tanaman, karena ammonia toksik pada nilai pH tinggi.

4) KESIMPULANBerdasarkan hasil dan jalannya pengabdian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa, masyarakatdesa pojok telah memahami teknik dasar aquaponik dan dapat digunakan sebagai salah satu icon pentingpaket wisata edukatif.

5) DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Goddek, B. Delaide, U. Mankasingh, K. V. Ragnarsdottir, H. Jijakli, and R. Thorarinsdottir,“Challenges of sustainable and commercial aquaponics,” Sustain., vol. 7, no. 4, pp. 4199–4224,2015.

[2] M. A. Nichols and N. A. Savidov, “AQUAPONICS: PROTEIN AND VEGETABLES FORDEVELOPING COUNTRIES,” in Acta Horticulturae, 2012, no. 958, pp. 189–193.

[3] R. Sallenave, “Important Water Quality Parameters in Aquaponics Systems,” Nm State Univ.,vol. 680, pp. 1–8, 2016.

[4] J. H. Tidwell, Aquaculture Production Systems. 2012.[5] B. R. L. Nelson, “Bio Filtration in Aquaponics,” pp. 22–23, 2008.[6] E. A. Espinosa Moya, C. A. Angel Sahagún, J. M. Mendoza Carrillo, P. J. Albertos Alpuche, C.

A. Álvarez-González, and R. Martínez-Yáñez, “Herbaceous plants as part of biological filter foraquaponics system,” Aquac. Res., vol. 47, no. 6, pp. 1716–1726, 2016.

[7] R. V. Tyson, E. H. Simonne, D. D. Treadwell, J. M. White, and A. Simonne, “Reconciling pH for

ammonia biofiltration and cucumber yield in a recirculating aquaponic system with perlitebiofilters,” HortScience, vol. 43, no. 3, pp. 719–724, 2008.

[8] B. W. Lennard, “A New Look at NFT Aquaponics,” Aquaponics J., pp. 16–19, 2010.

6) UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi atasterselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai melalui skema hibah “Produk

Teknologi yang Didesiminasikan Ke Masyarakat, Tahun 2019”.

Page 265: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.584-590) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 584

KELOMPOK TANI BAWASALO

Zainal Abidin, Daniel Kambuno, Yedi George Yefri LelyDosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The village of Bawasalo is a major producer of milled rice and unhusked rice for Pangkep Regency. The area ofpaddy fields in Bawasalo Village is approximately 421 ha. With such a large land area, the village of Bawasalo is apotential area for buffering food security in Pangkep district, also in South Sulawesi Province. The main obstacle facedby farmers in Pangkep district is the lack of appropriate technology in terms of spraying pesticides or liquid fertilizers.Dedication is focused on the use of sprayer machines, because to date most of the sprayers available on the market aresprayers that work manually and require power to pump the spray tank. To get a good spray high wind pressure isneeded, to obtain high pressure the farmer must pump the sprayer by hand. Shoulder loads become heavier due to theburden of water volume. By using a sprayer equipped with a spraying machine will provide benefits for farmers bothfrom energy, time, and efficient use of energy

Kata kunci : Mesin sprayer

1. PENDAHULUAN

A. Analisa Situasi

Desa Bawasaloterletak di kecamatan Segeri kab. Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografisterletak pada kordinat 119o25 – 119o46 Berada pada ketinggian 50 -1000 meter dari permukaan laut . Iklimadalah tropis dengan suhu udara rata-rata 29oC dengan curah hujang rata-rata 155,55 mm/bulan, sehinggacocok untuk wilayah pertanian (BPS,2014).

Berdasarkan analisa peta topologi dan ditunjang dengan pengamatan dilapangan, penggunaan lahansaat ini di desa Bawasalo dikelompokkan menjadi tiga satuan pengguna lahan yaitu sawah , Pertambakan,kebun campuran, dan pemukiman. Penggunaan lahan sawah mendominasi (70%). Diarea persawahandikembangkan juga tanama kacang tanah, kacang hijau dan berbagai jenis sayuran yang ditanam pada musimkemarau.

Desa Bawasalo merupakan produsen beras dan gabah kering giling utama untuk Kabupaten Pangkep.Luas lahan persawahan di Desa Bawasalo kurang lebih 421 ha. Dengan luas lahan sebesar itu, maka desaBawasalo merupakan wilayah potensial untuk penyangga ketahanan pangan di kabupaten Pangkep, tetapi jugadi Provinsi Sulawesi Selatan.

Area persawahan di Desa Bawasalo merupakan lahan sawa irigasi yang sumber pengairan diambildari sungai Bawasalo. Meskipun demikian sistem pengolahan air irigasi sungai belum tertata dengan baik,seingga seringkali petani mengalami masalah kekurangan air pada saat dibutukan oleh tanaman. Sebaliknyapada musin penggujang, air berlimpah menggenangi areal persawahan. Hal ini diakibatkan oleh pembuatansaluran drainase yang belum baik.

Produksi gabah kering giling semakin hari semakin menurun padahal pada musim panen tahun laludengan tingkat produktivitas 61,93 kuintal/hektar gabah kering giling atau setara 72 kuintal/hektar gabahkering panen. Bila dibandingkan dengan produksi tahun 2016 lebih dari 10 persen melampaui target nasionalyang hanya 5 persen. Masalah lain yang dihadapi usaha persawahan pada di Kabupaten Pangkep saat iniadalah mutu padi yang rendah sehingga harga yang diterima oleh petani juga relative rendah.

Dalam pelaksanaan budidaya tanaman padi termasuk panen, budidaya pascapanen, pengolahan sertatransportasi dan distribusinya masih terdapat permasalahan dan distribusintya, rendahnya kualitas dan tingkatkehilangan gabah yang cukup besar, kapasitas giling maksimal yang tidak optimal, ketidakjelasan pasar dantingkat harga beras domestik yang cenderung fluktatif.

Masalah – masalah beras yang menimbulkan kerisauan terhadap keamanan pangan nasional sulitterselesaikan karena tidak mudah membina petani rakyat sementara sistem pasar tidak berpihak kepada petani.Umumnya petani tidak memperoleh akses komunikasi dan informasi pasar yang menyebabkan ketidakjelasanpasar serta akses ke lembaga pemerintah dan lembaga perbankan.

Selain itu, tidak adanya lembaga ekonomi petani yang tangguh menyebabkan para petani mendapatkesulitan dalam memperoleh input dan modal yang mereka perlukan untuk meningkatkan produksi serta

Page 266: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.31-34) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 585

dalam memperoleh jaminan harga. Rendahnya produktifitas dan mutu gabah kering giling yang dihasilkanpetani yang disertai dengan rendahnya harga yang diterima petani menjadi salah satu penyebab rendahnyapendapatan petani. Bahkan banyak diantara petani di daerah ini yang pendapatannya kurang dari 1 juta/ rumahtangga/ bulan. Keadaan ini lebih lanjut memiliki kontribusi terhadap tingginya jumlah petani miskin di daerahini. Seajauh ini belum terlihat peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan secara signifikan, petanisebagai unit agribisnis terkecil belum mampu meraih nilai tambah yang rasional sesuai skala usaha taniterpadu.

Rendahnya tingkat pendidikan dan permodalan petani tradisonal menimbulkan rendahnyaproduktifitas para petani, rendahnya kualitas produk, penggunaan varietas bercampur yang tidak berlabel.Petani \di Kabupaten Pangkep masih melakukan teknik sederhana dalam budidaya tanaman padi. Merekaumumnya hanya melakukan tiga kegiatan utama yaitu menanam, memupuk dan memanen. Petani lebihbanyak menunggu hasil, hal itu berdampak pada kualitas lingkungan ekologis padi sawah dan tingkatkesuburan lahan, yang dari berbagai tingkah pola yang tidak disadari dampaknya seperti penggunaan pestisidayang berlebihan, pupuk tak terkontrol,kurang populernya penggunaan pupuk organik, teknik panen danpenanganan pasca panen yang ala kadarnya.

Setiap tahun ratusan hektar lahan subur dikabupaten Pangkep berkurang akibat penggunaan pupukkimia. Sungguh ironis, menggunakan racun untuk meningkatkan produksi pangan bagi kehidupan. Tidakheran bila kesehatan dan daya tubuh manusia merosot. Saat ini petani cenderung menggunakan pupuk kimia,karena kandungan hara dalam pupuk kimia lebih tinggi maka pengaruhnya pada tanaman lebih cepat terlihat,akibatnya kondisi bahan organik tanah berkurang, kesuburan tanah berkurang dan hasil panen terus menurun.Kondisi ini diperparah dengan penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan akan mengakibatkanbanyak dampak, diantaranya dampak kesehatan bagi manusia yaitu timbulnya keracunan pada petani. Danyang lebih berbahaya lagi adalah terjadinya gangguan pada sistem reproduksi wanita. Hal-hal tersebutlah yangmasih banyak diabaikan oleh para petani Indonesia terutama didaerah pedesaan. Mereka tidak memperhatikandampak yang dapat ditimbulkan dari pekerjaan yang mereka lakukan setiap harinya dengan berbagai alasanklasik.

Produktifitas tanaman padi ditentukan oleh kesuburan tanah terutama ketersediaan hara, kondisi iklim(Curah hujan dan radiasi surya), varietas tanaman, pengolahan tanah serta pengendalian hama penyakittanaman. Dalam kondisi lingkungan biotik dan abiotik yang optimal , tanaman padi dapat tumbuh danberproduksi secara optimal sesuai dengan potensi hasilnya.

B. Permasalahan MitraAdapun kendala utama yang dihadapi petani di kabupaten Pangkep adalah sebagai berikut :1. Tingkat produktifitas yang semakin menurun. Salah satu faktornya adalah kurangnya teknologi tepat guna

dalam hal penyemprotan pestisida ataupun pupuk cair. Sampai saat ini sprayer yang tersedia di pasarankebanyakan adalah sprayer yang bekerja secara manual. Menggunakan tenaga ekstra untuk memompatangki penyemprot harus mengkabut. Untuk memperoleh semprotan yang mengkabut diperlukan tekananangin yang tinggi, untuk memperoleh tekanan yang tinggi maka petani harus memompa sprayer dengantenaga ekstra. Beban bahu menjadi bertambah berat selain disebabkan oleh beban volume air, hal ini jugadikarenakan tekanan pada saat melakukan pomompaan tangki. Disamping itu tidak efesien waktu karenajangkauan penyemprotan yang terbebas.

2. Tingkat pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida dan bahayanya masih kurang. Menurutpengetahuan petani di Desa Bawaselo bahwa penggunaan pestisida boleh dicampur tanpa memperhatikankomposisi serta jenis pestisida 61,1% menyatakan benar; 40,7% Tidak perlu membaca label padakemasan; 64,8% Petani mencampur pestisida berdasarkan petunjuk teman (Sesama Petani). 79,6% Petanimelakukan pencampuran di dekat sumber air. Penyomprotan pestisida sesuai dengan kebiasaan tanpamelihat arah angin 85,2%. Setelah melakukan penyemprotan 83,3% Petani tidak membersihkan alatsemprot dengan alasan masih digunakan untuk menyemprot.

3. Tingkat pengetahuan petani tentang pembuatan pupuk organik cair dan penggunaan pupuk orgnik cairmasih kurang, dan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan pupuk organik cair. Menurut petaniBawasalo selama ini belum pernah menggunakan pupuk organik cair dan bagaimana penggunaannya, danproses pembuatannya.

C. TARGET DAN LUARAN

Page 267: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.31-34) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 586

Adapun target dan luaran yang akan kami capai dalam pengabdian ini adalah sebagai berikut:1. Menghasilkan kelompok tani yang solid yang menguasai aspek produksi dan aspek manajemen

pemeliharaan,dan pemasaran sehingga meningkatkan produksi, pendapatan dari usaha taninya, sertamampu meningkatkan dan mengembangkan usaha kelompok, yang akhirnya menciptakan masyarakatyang mampu mandiri secara ekonomi.

2. Mengasilkan kolompok tani yang dapat membuat sendiri pupuk organik cair sehingga dapat mengematpenggunaan pupuk kimia yang terkadang harga pupuk kimia melonjak pada saat pemakaian dan terkadanglangkah dipasaaran.

3. Menghasilkan sprayer cas elektrik otomatis, sprayer electric ini dapat memberikan keuntungan bagi petanibaik dari segi kegunaan, ekonomis, efisien dan tenaga. Dari segi kegunaan, electric sprayer ini dapatmemberikan kelebihan yaitu efek pengkabutan cairan pada saat dilakukan penyemprotan sesuai denganketentuan dalam penanganan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Hal ini dikarenakan sistem kerjamesin yang menggunakan sistem tekanan tinggi (pengkabutan maksimal) sehingga jangkauannyamencapai hasil yang lebih luas dari yang diperkirakan, sehingga petani dapat menghemat penggunaanAdapun gambar sprayer cas otomatis dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Mesin Sprayer Otomatis

A. Spesifikasi Alat

Tinggi tangki +/- 60 cm yang mana terdiri dari 2 bagian :1. Tangki utama yaitu tangki tempat penyimpanan cairan dengan kapasitas 14 liter.2. Tangki tambahan yaitu tangki tempat mesin- Motor penggerak tenaga tekanan semprot.- Charger tambahan sebagai tenaga pengisi accu yang digunakan apabila mesin mulai bekera dengan daya

lemah.- Tombol On/Off yang berfungsi sebagai tombol power untuk memulai system kerja mesin.- Selang yang berfungsi sebagai output cairan dari mesin.- Stick yang berfungsi sebagai pegangan dan pengarah penyebaran.- Nosel yang berfungsi sebagai pengatur pengkabutan.

Keuntungan alat ini jika dilihat dari segi efesiensi dan tenaga yaitu petani tidak lagi bersusah payah untukmemompa tangki penyemprot untuk menghasilkan pengkabutan yang maksimal karena petani hanyatinggal menekan tombol on/off untuk memulai menggunakan alat sprayer electric ini. Hal ini pastinyajuga memberikan keuntungan lebih bagi petani yaitu penghematan waktu.

D. METODE PELAKSANAAN

Page 268: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.31-34) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 587

Adapun metode pelaksanaan kegiatan yang kami tawarkan yang merupakan solusi untuk mengatasipermasalahan petani adalah :1. Mengadakan pelatihan tentang pentingnya penggunaan pestisida sesuai dengan takarannya, Pestisida

merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memberantas hama sehingga dapat meningkatkan hasiltanam petani. Penggunaan pestisida oleh petani semakin hari semakin kian meningkat, namun tidakdiimbangi dengan peningkatan pemahaman petani dalam menggunakan pestisida. Dampak daripemakaian pestisida adalah pencemaran air, tanah, udara serta berdampak pada kesehatan petani, keluargapetani serta konsumen.Adapun materi yang akan di pelatihankan adalah sebagai berikut :

a. Pemahman labelb. Pencegahan keracunanc. Tepat sasaran, tepat sasaran ialah pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis organisme

pengganggu tumbuhan (OPT) yang menyerang. Sebelum menggunakan pestisida, langkah awal yangharus dilakukan ialah melakukan pengamatan untuk mengetahui jenis (OPT) yang menyerang. Langkahselanjutnya ialah memilih jenis pestisida yang sesuai dengan OPT tersebut.

d. Tepat mutu, tepat mutu ialah pestisida yang digunakan harus bermutu baik. Untuk itu agar dipilihpestisida yang terdaftar dan diijinkan oleh komisi Pestisida. Tidak menggunakan pestisida yang tidakterdaftar, sudah kadaluarsa, rusak atau yang diduga palsu karena efikasinya diragukan dan bahkan dapatmenganggu pertumbuhan tanaman. Pestisda yang terdaftar dan dijinkan beredar di Indonesia kemasannyadiharuskan menggunakan bahasa Indonesia

e. Tepat jenis Pestisida, suatu jenis pestisida belum tentu dianjurkan untuk mengendalikan semua jenis OPTpada semua jenis tanaman. Oleh karena itu agar dipilih jenis pestisida yang dianjurkan untukmengendalikan suatu jenis OPT pada suatu jenis tanaman. Informasi tersebut dapat dilihat pada label ataukemasan pestisida .

f. Tepat waktu penggunaan, waktu penggunaan pestisida harus tepat, yaitu pada saat OPT mencapai ambangpengendalian dan penyemprotannya harus dilakukan pada sore hari (Pukul 16.00 atau 17.00) ketika suhuudara < 30o C dan kelembaban udara 50-80%.

g. Tepat dosis atau konsentrasi formulasi, dosis atau konesentrasi formulasi harus tepat yaitu sesuai denganrekomendasi anjuran karena telah diketahui efektif mengendalikan OPT tersebut pada suatu jenistanaman. Penggunaan dosis atau konesentrasi formulasi yang tidak tepat akan mempengaruhi efikasipestisida dan meninggalkan residu pada hasil panen yang membahayakan bagi konsumen. Informasi dosisatau konesentrasi anjuran untuk setiap jenis OPT pada tanaman tertentu dapat dilihat pada label ataukemasan pestisida.

h. Tepat cara penggunaan. Pada umumnya penggunaan pestisida diaplikasikan dengan cara disemprotkan.Namun demikian , tidak semua jenis OPT dapat dikendalikan dengan cara disemprot. Pada jenis OPTtertentu dan tanaman tertentu, aplikasi pestisida dapat dilakukan dengan cara penyiraman, perendaman,penaburan, pengembusan, pengolesan, dll. Informasi tersebut dapat diperoleh dari brosur atau labelkemasan pestisida.

2. Penyediaan teknologi tepat guna berupa sprayer (alat semprot pestisida) cas otomatis. Penggunaan sprayerini dapat meringankan beban pekerjaan petani. Dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.Adapun sistem pengoperasian alat ini adalah :

a. Memastikan daya/tenaga di dalam accu dalam keadaan terisi penuh, apabila daya/tenaga dirasa masihkurang, bisa melakukan isi ulang/recharger terlebih dahulu.

b. Mengecek sistem motor mesin apakah dapat bekerja dengan baik.c. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengisian cairan pestisida.d. Mengatur nozzle agar memperoleh pengkabutan yang sesuai.e. Menekan tombol on untuk memulai penggunaan electric sprayer.f. Electric sprayer siap digunakan sesuai dengan kebutuhan.3. Langkah-langkah pembuatan sprayer cas otomatis adalah sebagai berikut :a. Pembuatan nozzle yang merupakan bagian yang menentukan karakteristik semprotan, yaitu pengeluaran,

sudut penyemprotan, lebar penutupanb. Pembuatan tangki dari bahan plat tahan karat untuk menampung cairan.c. Perakitan tangki dari bahan plat tahan karat untuk menampung cairan.d. Manometer, untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki.

Page 269: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.31-34) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 588

e. Pemasangan tali sebagai alat gendong yang disematkan pada setiap sudut tangki yang sudah diberi tungkaipenyemat.

f. Perakitan piston pompa.g. Pemasangan katup pengendali aliran cairan bertekanan yang keluar dari selang karet.h. Laras pipa penyalur dipasangkan dengan katup dari selang menuju ke nozzle.4. Pelatihan pengolahan manajemen operasional sparayer cas otomatis pada pelatihan ini akan diberikan

materi tentang cara pengoperasian sprayer, perawatan bagian-bagian sprayer dan perbaikan instalasisprayer jika mengalami kerusakan.

5. Proses evaluasi untuk menilai keberhasilan dan keberlanjutan dari sprayer cas otomatis danpemanfaatannya.

6. Proses pendampingan terhadap para petani, pendampingan ini dilakukan secara terus menerus hinggapetani mampu mandiri dan berhasil dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat di pelatihan.

E. HASIL YANG DICAPAI

1. Tahap SosiliasasiSosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2019, Desa Bawasalo terletak di kecamatan Segerikab.Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan.Sosialisasi ini dihadiri oleh Petani dari Dusun Bawasalo. Hasilsosialisasi menunjukkan bahwa hamper semua peserta belum menggunakan sprayer dengan teknik yangsesuai petunjuk dalam leaflet dan hanya berdasarkan pada kebiasaan/prilaku di lingkungannya. Alat danteknik aplikasi sprayer mempunyai kinerja dan spesifikasi tertensi sesuai dengan tujuan penggunaan yangdirancang oleh pembuatnya sehingga penerapan teknik aplikasi yang tepat akan membuat alat tersebutberfungsi secara opimal. Berdasarkan pengamatan di lapangan, dijumpai bahwa petani belum menerapkanteknik aplikasi sprayer sesuai dengan petunjuk. Dijumpai pula kerusakan sprayer berupa keausan klep,kebocoran tangki, kebocoran pompa, dan kerusakan nozzle, yang dapat menyebabkan penggunaampeptisida pada volume melebihi dosis anjuran. Akumulasi dari penggunaan peptisida dengan volumemelebihi dosis rekomendasi akan memperbesar biaya produksi.

2. Penggunaan perangkat sprayer otomatis kepada petaniSprayer otomatis diperkenalkan kepada petani di dusun bawasalo berguna untuk menyemprot tanamanbudidaya pertanian atau perkebunan dengan air, atau campuran peptisida dan obat pembasmi hama.Adpun keunggulan sprayer ini adalah:

1. Pengguna tidak perlu memompa lagi untuk menyemprot, tinggal mengatur tekanan aliran cairan sehinggadapat menghemat tenaga.

2. Menggunakan tenaga mesin yang dapat dijalankan dimana, pengguna tidak perlu memompa lagi untukmenyemprot, tinggal mengatur tekanan aliran cairan sihingga dapat menghemat tenaga.

3. Menggunakan tenaga mesin yang dapat dihidupkan dapat dipakai untuk menyemprotkan 400-480 litercairan atau sekitar 6 jam nonstop.

4. Terdapat filter saringan untuk mencegah kebuntuan pada nozzle. Konstruksi alat yang kuat Tali pembawaalat yang lebar sehingga lebih mudah dan nyaman waktu dibawah

Gambar. 2 Bagian dan kelengkapanMesin Sprayer

Gambar. 3 Mesin pompa sprayer

Page 270: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.31-34) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 589

3. Pelatihan dan demo pengguna mesin sprayer

Materi pelatihan ini adalah cara tepat penggunaan sprayer yang meliputi:1. Keadaan cuaca penyemprotn sebaiknya dilaksanakan jika keadaan cuaca cerah, kelembaban udara

dibawah 70% dengn kecepatan angina sekitar 4-6 km/jam.2. Cara penyemprotan yang baik dilakukan dengan cara tidak melawan arah angin, kecepatan dalam

penyemprotan sekitar 4 km/jam dan jarak sprayer dengan bidang semprot atau tanaman sekitar 30 cm.3. Peralatan semprot, sprayer yang baik adala ukuran butiran semprot berdiameter antara 100-150 mikron,

sedangkan alat semprot minimal memiliki tekanan sebesar 3 bar dan tidak ada kebocoran.4. Pelatihan perawatan dan perbaikan

Setelah diadakan pengenalan sprayer maka dilakukan pelatihan perawatan dan perbaikan dari alat ini

F. Evaluasi hasil pengabdianBerdasarkan hasil pengabdian, terlihat bahwa antusias masyarakat sangat besar, petani sudah mengetahuiteknik penyemprotan dan penggunaan peptisida yang aman.hasil evaluasi dapat dilihat pada table di bawah ini

No. Indikator Tingkatpemahaman

1. Penggunaan peptisida sesuai takaran danpetunjuk di label

ya -

2. Penggunaan peptisida sesuai dengan waktuaman penyemprotan

Ya -

3. Penggunaan peptisida memakai pelindung Ya -4. Penggunaan peptisida sesuai dengan

tanamanYa -

5. Penggunaan teknik penyemprotan Ya -6. Penggunaan teknik perawatan dan perbaikan

alat semprot otomatisYa _

G. Kesimpulan dan saranAdapun kesimpulan dari hasil pengabdian ini adalah sebagai berikut :

1. Petani sudah memiliki pengetahuan tentang teknik dan penggunaan peptisida sesuai dengan aturan dan caryang tepat, terutama dalam penentuan dosis, dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosanpeptisida, disamping merusak lingkungan dan tanaman, dosis terlalu rendah juga dapat menyebakan hamasasaran tidak mati disamping berakibat mempercepat timbulnya resistensi.

Gambar 4. Pelatihan PenggunaanMesin Sprayer

Gambar 5. Pelatihan PenggunaanMesin Sprayer pada Pengguna

Gambar 6. Uji CobaPenggunaan Mesin Sprayer

Page 271: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.31-34) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 590

2. Petani sudah mengetahui teknik penggunaan mesin sprayer dan teknk-teknik dasar penyemprotan yangharus diadikan pedoman oleh petani untuk menyemprot tanaman dengan cara waktu yan tepat, bagiantanaman yang perlu disemprot, dan interval penyemprotan.

3. Petani sudah mengetahui teknik perawatan dan perbaikan mesin sprayer, jika terjadi kerusakan dapatmerawat dan memperbaiki sendiri.

SaranAdapun saran untuk pengabdian ini adalah sebagai berikut :

1. Perlunya peran penyuluh pertanian untuk mensosialisasikan penggunaan peptisida sesuai dengandosisnya.

2. Perlunya penguatan kelompok tani, agar posisi tawar mereka terhadap sirkulasi perdagangan kuat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Membuat Pupuk Organik Cair, Penerbit Agromedia Pustaka, Sukamto, 200142. Hiroponik Bercocok Tanam tanpa tanah, Pinus Lingga Penebar Suwadaya3. Pupuk Organik Cair , Agromedia, Penata Ayub. S 20044. Cara Cepat Membuat Kompos Djuani , Nan Budi Setiawan Jakarta 20065. Buku Laporan Bina Desa Unhas, Himpunan Ketahanan Pangan Unhas Ahmad Amiruddin dkk 2014

Page 272: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.591-595) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 591

PELATIHAN PEMASARAN JASA WISATA DI KECAMATAN MUARA BADAK

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Besse Asniwaty1) Andi Syarifuddin2)

1)Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda

2)Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda

ABSTRACT

Muara Badak District has several tourist destinations, such as beaches, fishing villages, gas and oil wells, waterboomas a potential resource that can create business opportunities, such as tour guide businesses, restaurants, parking,souvenirs, pool buoy rentals, boat rentals, water supply and others, but this potential is not fully utilized, people arenot interested in the business opportunities, lack of motivation and inability to see market potential and limitedcommunication skills are their problems. Tourism services marketing training aims to help open minds and broadentheir horizons to take an active role in utilizing every business opportunity. The training was held in two days usinglecture, discussion, consultation and case study methods, evaluation was carried out through pre-test, discussion andpost-test. The results from the pre-test to the post-test showed that there was a shift in a positive mindset, and at theconsultation session they were very enthusiastic.

Keyword: service marketing, tourist distination

1. PENDAHULUAN

a. Latar belakangKecamatan Muara Badak memiliki luas wilayah mencapai 939,09 km2 yang dibagi dalam 13 desa

dengan jumlah penduduk sekitar 85.780 jiwa,merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten KutaiKartangara yang berbatasan langsung dengan kota Samarinda dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam,Muara Badak memiliki beberapa destinasi wisata, yang dapat menciptakan peluang usaha bagi masyarakatmulai dari aspek usaha tour guide, restoran, parkir, souvenir, penyewaan pelampung renang, penyewaankapal, penyediaan air bersih, dan lain sebagainya. Berdasarkan http://muarabadak.wordpress.com > ada 5distinasi wisata di Kecamatan Muara Badak yaitu: 1) Pantai Pagempang atau dikenal dengan pantaimutiara yang terletak di Desa Tanjung Limau, 2) Desa Budaya Sungai Bawang yang terletak di perbatasanantara Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Kota Samarinda, 3) Kampung Nelayan Toko Lima yangmerupakan Kampung Nelayan tertua di Muara Badak, 4) Sumur Gas dan Minyak Vico, 5) MaharaniWaterboom terletak di wilayah Palacari. Sebenarnya masih ada enam lagi obyek wisata yang tidakkalah menariknya namum belum banyak dikunjungi karena sarana prasarana belum memadai, dan jugajarak tempuhnya cukup jauh. Beberapa gambar distinasi wisata yang lokasinya dekat dengan keramaiankota sebagai berikut:

Gambar 1: Obyek-obyek Wisata di Kecamatan Muara Badak

Pantai Mutiara/pangempang Sumur Gas dan Minyak Vico Kampung Nelayan Toko LimaSumber: https://muarabadak.wordpress.com

Jasa wisata tercipta jika ada kemampuan dan kemauan seseorang untuk menciptakan peluangekonomi dari sebuah ide usaha, baik dijalankan dengan skala kecil maupun besar. Pemasaran jasamerupakan ujung tombak dari suatu usaha, berhubungan erat dengan pola pikir yang dimiliki oleh individu

1 Korespondensi Penulis: Besse Asniwaty, 081241356988, [email protected]

Page 273: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.591-595) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 592

tersebut untuk mengembangkan potensi diri dalam menangani usaha. Masyarakat Muara Badak yang padaumumnya memiliki tingkat pendidikan yang rata-rata masih rendah, belum terjangkau oleh pikiran merekaterhadap ide-ide baru. Pemasaran jasa wisata bisa dipelajari dan dikembangkan, oleh karenanya seseorangperlu untuk mengenali dirinya sendiri, terutama yang berhubungan dengan kompetensi diri, bakat, minatatau bahkan hobi yang dimiliki. Tak jarang dari suatu kemampuan yang sepele, bisa berbuah manis ketikamampu melihat peluang suatu kegiatan dengan serius, tekun, dan tanggung jawab. Jadi, tak ada yang tidakmungkin jika seseorang ingin memulai untuk belajar dan mempraktekkannya, karena semua orang memilkikesempatan untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses.

b. Permasalahan MitraBerbagai usaha yang telah ditekuni oleh sebagian besar masyarakat Kecamatan Muara Badak dalam

mengelola potensi wisata pantai seperti Pantai Pangempang atau Mutiara yang selama ini dijalankan secarakonvensional dan belajar secara otodidak. Permasalahan yang dihadapi masyarakat pada umumnya terkaitdengan ketidakmampuan melihat peluang dan potensi pasar, motivasi untuk berusaha rendah, kemampuanuntuk melakukan komunikasi baik komunikasi verbal dan non verbal juga sangat lemah, sehingga merekaperlu pengembangan wawasan yang dapat membuka pikiran mereka, untuk mendapatkan ide-ide baru.Untuk itu diperlukan beberapa pelatihan untuk membangun karakter dan jiwa kemandirian serta rasapercaya diri yang kuat untuk mereka, Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pendapatan dan kesejahteraanmasyarakat setempat. Oleh karena melalui Kegiatan Pengabdian pada Masayarakat dengan Judul“Pelatihan Pemasaran Jasa Wisata” dimaksudkan untuk membantu masyarakat mengatasi berbagaipermasalahan.

c. Solusi

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah distinasi wisataKecamatan Muara Badak, maka langkah-langkah yang kami ditempuh untuk mengatasi berbagaipermasalahan yang dihadapi adalah memberikan pemahaman terkait: 1). Pemasaran, 2) Ruang LingkupPemasaran 3) Konsep Pemasaran, 4). Digital Marketing 5). Strategi Marketing 6) Tren dan TugasPemasaran Fundamental 7) Studi Kasus 8) Konsultasi. Pemasaran merupakan awal dari munculnya ide-idebaru, kebutuhan setiap orang berbeda-beda sehingga orang pemasaran melihat itu sebagaai pasar, sehinggamuncullah ide untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Adapun tahapan pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat ini yaitu menggunakan tujuhModel Rancang bangun Pelatihan dan Evaluasi (Training design and Evaluation Model) oleh Parkersebagaimana dimuat Craig dalam bukunya Training and development Handbook: A Guide to Human

Resources Deelopment (1976:19-2) sebagai berikut: 1). Menganalisis dan menentukan kebutuhanpelatihan, berdasarkan analisis situasi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mitra 2).Merumuskan dan mengembangkan tujuan pelatihan sesuai dengan target luaran sasaran yaitu masyarakatKecamatan Muara Badak dengan memberikan pemahaman, dukungan, dan ketrampilan dalam menangkapsetiap peluang di bidang jasa kepariwisataan guna mengelola potensi distinasi wisata yang berlokasi disekitar mereka. 3). Memilih, metode dan teknik pelatihan sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakatsetempat dengan mempertimbangkan latar belakang pendidikan, usia, kultur masyarakat setempat.5).Menyusun materi pelatihan yang diberikan yang lebih banyak diorientasikan pada materi praktis, bahasayang sederhana dengan maksud agar mudah dipahami dan dipraktikkan oleh peserta. 6). Merancangpendekatan evaluasi pelatihan dengan cara pemberian test awal (pre-test) guna mengukur pengetahuan dankemampuan awal para peserta terkait Pemasaran.

Sesi terakhir pelatihan ada sesi diskusi dan konsultasi sehingga peserta dapat mengunkap berbagaipermasalahan yang mereka hadapi, sebelum pelatihan diakhiri diberikan post-test guna mengukur adatidaknya perbaikan pengetahuan dan ketrampilan peserta. 7) Melaksanakan program pelatihan yangdidahului dengan serangkaian kegiatan yakni: a) koordinasi dengan Kecamatan Muara Badak kasi Kessosterkait jumlah peserta sebanyak 35 orang b) mendata peserta pelatihan dan menindak lanjuti denganmenyampaikan surat undangan c) Pelaksanan pelatihan selama 2 hari yang diselenggarakan di ruang SerbaGuna Kantor Kecamatan Muara Badak. 8) Mengukur hasil latihan dengan cara mengedarkan pre-test dan

Page 274: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.591-595) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 593

post test kepada peserta pelatihan sebelum dan sesudah pelatihan. Selain itu juga diedarkan kuisioner untukmenilai tingkat kepuasan terhadap pelaksanaan kegiatan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pelatihan pemasaran jasa wisata dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2019 di Ruang Serba Gunakantor Kecamatan Muara Badak, peserta yang hadir sebanyak 38 orang dari 45 undangan, 31 orangperempuan dan 7 orang laki-laki. Berdasarkan hasil evaluasi pre-test para peserta menunjukkan rasapesimis dalam pengembangan usaha, mereka tidak berani bermimpi untuk memiliki usaha yang besar,punya cabang usaha dimana-mana, jarang mengunjungi acara-acara pelatihan dan lainnya. Setelahpost-test dilakukan hasil test menngejutkan karena ada pergeseran pemikiran dari negatif ke positif,artinya masyarakat butuh informasi baru, wawasan baru, penguatan-penguatan melalui pelatihan-pelatihan seperti pelatihan pemasaran, pelatihan kewirausahan, dan pembuatan kemasan dan lain-lain.

Gambar 2: Pelaksanaan Pelatihan Pemasaran Jasa Wisata

Poto Bersama sebelum Pelatihandimulai

Penyampaian materi pelatihan Diskusi dan Tanya jawab

Sumber: Poto diambil saat Proses Pelatihan sedang berlangsung.

b. Lingkup pemasaran, apa yang dipasarkan? barang, jasa, acara khusus (event), pengalaman, orang,tempat, properti, organisasi, informasi, gagasan. Siapa yang memasarkan? pemasar dan prospekdiantaranya pasar wisata, pasar, pasar pelanggan utama, pasar konsumen, pasar bisnis, pasar global,dan pasar nirlaba, tempat pasar, ruang pasar, dan metamarket. Bagaimana pemasaran berubah? melaluiteknologi yang berubah, globalisasi, deregulasi, privatisasi, pemberdayaan pelanggan, kostumisasi,persaingan semakin tajam, transformasi eceran. Dari paparan ini para peserta dapat memahami denganbaik bahwa ternyata ada banyak hal yang bisa djual selain barang dan jasa, demikian halnya denganpasar ternyata ada banyak pasar dan dimana ada permintaan atau kebutuhan disitu pasar dan terciptalahproduk.

c. Konsep pemasaran yang mereka pahami yaitu harga murah, pada hal Ada 5 Konsep Pemasaran yangharus di jalankan: 1) Konsep Produksi, konsumen menyukai produk-produk yang tersedia dan sesuaidengan daya belinya, sehingga perlu peningkatan efisiensi produksi dan distribusi. 2). Konsep Produk,konsumen menyukai produk-produk yang bermutu dan berpenampilan menarik, shingga produsen perlumelakukan perbaikan produk secara berkesinambungan. 3) Konsep Penjualan, konsumen perlupenjelasaan yang detail tantang produk melalui promosi. 4) Konsep Pemasaran, bahwa pencapaiantujuan produsen bergantung, penetapan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, dan memberikankepuasan yang diinginkan konsumen dibandingkan dengan pesaing. 5). Konsep Pemasaran yangmenyeluruh, melalui pengembangan, perancangan, dan implementasi program pemasaran yanginterdependensi perlu terus dievaluasi. Tanggapan peserta bahwa produk yang berkualitas dan murah,dapat kita temukan dimanapun kita ada, penampilan menarik, terjelaskan dengan baik tentang produk,dan lebih memuaskan dari pesaing, dan lebih gencar melakukan promosi, merupakan produk yangpaling laku.

d. Digital marketing merupakan kegiatan pemasaran dengan serangkaian cara dan teknik yangmenggunakan media digital yang bertujuan mendapatkan untuk mendapatkan data dan customer,menyampaikan, menyebarluaskan, dan menawarkan sesuatu yang akan dijual, diperkenalkan, di

Page 275: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.591-595) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 594

promosikan agar tercapai tujuan tertentu, digital sendiri merupakan peralatan canggih yang identikdengan teknologi yang selalu berkembang dan memberikan kemudahan pada masyarakat seperti padagambar 3 berikut ini.

Gambar 3.Digital Marketing

Sosial Media Sarana Digital Marketing Cara Kerja Otak Kiri Dan Otak KananSumbet: https://www.google.com/search?q=digitalmarketing

e. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yangdipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaranterdiri dari empat kelompok variabel yang disebut “empat P”. Marketing 4 P maksudnya konsepmarketing yang berfokus pada 4 hal yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat) danPromotion (promosi). Keempat hal tersebut selalu menjadi bahan pertimbangan utama dalam menyusunbagaimana melakukan pemasaran. Namun dengan perkembangan keadaan pasar yang sudah sangatdinamis saat ini menyebabkan konsep 4 P tersebut dirasa sudah harus dikembangkan lagi, sehinggabanyak pengamat yang merasa perlu menambahkan poin lain dalam konsep tersebut, yang dipopulerkandengan istilah Marketing Mix 7 P.yaitu konsep 7 P ini tersusun dengan tambahan 3 poin lagi yakniProcess (proses), People (orang) dan Physical Evidence (bukti fisik).

f. Tren Pemasaran menunjukkan pergeseran yaitu 1) Dari pemasaran melakukan tugas pemasaran, kesetiap orang melakukan tugas pemasaran. 2) Dari pengorganisasian oleh unit produk, kepengorganisasian melalui segmen pelanggan.3) Dari membuat segala sesuatu, ke membeli lebih banyakbarang dan jasa dari luar 4) Dari menggunakan banyak pemasok, ke bekerja lebih sedikit pemasokdalam “kemitraan” 5) Dari mengandalkan posisi pasar lama, ke menemukan pasar baru. 6) Darimenekankan aset berwujud ke menekankan aset tak berwujud. 7) Dari membangun merek melalui iklan,ke membangun merek melalui kinerja dan komunikasi terpadu. 8) Dari menarik pelanggan melalui tokodan tenaga penjualan ke menyediakan produk online. 9) Dari menjual ke setiap orang ke menjualkepada perusahaan terbaik . 10) Dari berfokus pada transaksi yang menghasilkan laba ke berfokus padanilai masa hidup pelanggan. 11) Dari menjadi lokal ke menjadi “Global”.12) Dari berfokus padakeuangan ke berfokus pada pemasaran. 13) Dari berfokus pada pemegang saham ke berfokus padamitra. Selanjutnya Tugas Fundamenal Pemasaran adalah mengembangkan strategi dan rencanapemasaran. mencerahkan pemasaran, berhubungan dengan pelanggan, membangun merek yang kuat,membentuk tawaran pasar, menyerahkan nilai, mengkomunikasikan nilai, menciptakan pertumbuhanjangka panjang.

g. Hasil diskusi dan tanya jawab yang berkembang sangat dinamis menunjukkan antusias para pesertadalam mengikuti pelatihan sampai selesai, mereka seolah-seolah menemukan jawaban dari berbagaipermasalahan yang mereka hadapi selama ini, dan mereka ingin pelatihan yang sama dilakukan secaraberkala agar mereka tidak ketinggalan informasi. Hasil quesioner yang kami bagikan terkait dengantingkat kesesuaian materi yang disajikan dengan kebutuhan peserta dan metode yang digunakan,menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi dimana rata-rata skor yaitu 4.53, angka ini menunjukkanbahwa mereka sangat puas dengan materi diberikan melalui metode yang digunakan. Beberapajawaban dari beberapa pertanyaan terbuka dengan komentar positif yaitu: mudah dimengerti,bahasanya sederhana, tempat acara terjangkau dan lebih dekat, agar lebih sering diadakan, diadakan

Page 276: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.591-595) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 595

secara berkala, bangun kerjasama, Adapun komentar negatifnya yaitu waktunya yang masih kurangdan sangat singkat.

3. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

1) Hasil pre-test dan post test yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan nilai yang signifikandalam pemahaman semua materi pemasaran yang telah diberikan Peserta menunjukkan semangat danantusias untuk menerima pengetahuan baru. peserta seperti menemukan solusi untuk mengatasimasalah mereka hadapi selama ini dan menjadi kendala dalam pertumbuhan dan pengembanganusaha jasa wisata, terutama terkait kebutuhan wisatawan yang masih tarap apa yan bisa dibeli.

2) Saat pertengahan pelatihan dilakukan tanya jawab, diskusi, konsultasi dan bedah kasus. Dalamevaluasi ini hampir seluruh peserta bertanya terkait dengan masalah yang mereka hadapi yaitu tingkatpenjualan yang sulit ditingkatkan. Umumnya mereka baru sadar bahwa rendahnya kualitas produk,kemasan seadanya, belum memiliki brand atau merek dagang, dan produksi dilakukan saat adapesanan, distribusi produk terbatas sehingga kurang dikenal, dan lain lain..

3) Analisis hasil olah kuesioner yang telah diisi oleh mereka menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggiyaitu pada skor rata-rata 4.53, artinya mereka sangat puas baik dari kesesuaian materi yang diberikandengan permasalahan yang mereka hadapi maupun penyajian materi dengan metode yang digunakan.

b. Saran-saran

1) Pelatihan ini sangat bermanfaat karena merupakan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan ilmupengetahuan dan ketetrampilan baru dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri untukpertumbuhan dan mengembangkan usaha mereka, dan perserta berharap ada kesinambungan

2) Mereka berharap ada konektivitas yang terjalin dalam bentuk konsultasi bisnis untuk mengantisifasimasalah dan kendala yang akan mereka hadapi terutama dibidang pemasaran

3) Mereka juga berharap untuk bantuan pemasaran produk-produk mereka, selain yang telah merekapasarkan. Beberapa produk mereka belum memiliki merek dagang dan juga kemasan masih seadanyasehingga nilai jualnya rendah padahal kualitas produk cukup bagus, memerlukan bantuanpenanganan

4. REFERENSI

Akdon, Dr. 2006, Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan. Alfabeta, Bandung,.Alam, Buchari, H, Prof. DR.2007, Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan CV. Alfabeta, Bandung.

Anonim, 2016Panduan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Edisi X. Kemenristekdikti.Jakarta.

Craig, I. Robert. L, (1976:19-2) Training and development Handbook: A Guide to Human Resources

Deelopment .HF5549David W. Cravens, 1982, Strategic Marketing, Richard D. Irvin,Inc.Dugan.L, Peter R. Scleger, 1985, Approaches to Training and Development, Second Edition. Addison-

Wesley Publishing Company Rosset.Lupiyoadi, Rambat, 2001 Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktek), Salemba Empat, Jakarta,.Kotler, P. and G. Armstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan. Jakarta:Penerbit IndeksKotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta:Indeks Media GroupPurwanto, I. 2008. Manajemen Strategi. Bandung:CV RyamaTjipto, Fandy, 2001 Strategi Pemasaran, Ed.2. Cet.5, Yogyakarta, Andi.

Page 277: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.596-599) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 596

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SEBAGAI PUPUK ORGANIK UNTUK KELESTARIAN

EKOLOGIS DI DESA TOMPOBULU

Abdullah Bazergan1), Basyar Bustan2), Lidemar Halide1)

1)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

2)Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini bertujuan memanfaatkan limbah ternak sebagai bahan utamapembuatan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik memelihara kualitas lingkungan ekologis sawah/kebun dan tingkatkesuburan lahan yang berdampak pada peningkatan hasil panen. Program kemitraan ini memberikan pengetahuan kepadapetani kebun/sawah tentang teknik pembuatan dan tata cara pemberian pupuk yang ramah lingkungan sertapengembangan usaha pupuk organik yang dapat menciptakan masyarakat yang mampu mandiri secara ekonomi.Pemanfaatan limbah teralpuinak diaplikasikan pada tanaman buah seperti mangga, pepaya, lengkeng, rambutan danalpukat. Hasil aplikasi adalah pertumbuhan tanaman cepat, hasil panen buah lebih banyak, rasa buah manis dan ukuranbuah besar.

Keywords: limbah, ternak, pupuk, organik

1. PENDAHULUAN

Desa Tompobulu, adalah salah satu desa dari delapan desa yang ada di kecamatan Tompobulukabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan. Desa Tompobulu terdiri dari 5 (lima) Dusun yakni DusunLokayya, Dusun Masale, Dusun Baddo Ujung, Dusun Tombolo dan Dusun Arra. Pada tahun 1957 DesaTompobulu dimekarkan menjadi lima Desa yakni Desa Bontosomba, Desa Pucak, Desa Benteng Gajah Desa,Toddolimae dan Desa Tompobulu. Desa Tompobulu merupakan salah satu dari 8 (delapan) Desa di WilayahKecamatan Tompobulu yang terletak 1 km ke arah timur dari pusat Kecamatan Tompobulu. Desa Tompobulumempunyai luas wilayah seluas ± 11 km2. Batas wilayah Desa Tompobulu terdiri atas sebelah barat adalahDesa Toddopulia dan Pucak, Sebelah selatan adalah Kabupaten Gowa, Sebelah timur adalah Desa BontoManai dan Sebelah utara adalah Desa Toddolimae.

Desa Tompobulu mempunyai Jumlah Penduduk 2.555 Jiwa yang terdiri dari 1.282 laki-laki dan 1.273perempuan. Penduduk ini tersebar dalam 5 (lima) wilayah dusun. Penggunaan Tanah di Desa Tompobulusebagian besar diperuntukan untuk Tanah Pertanian, berupa sawah dan kebun sedangkan sisanya untukpemukiman, bangunan fasilitas umum dan hutan produksi. Iklim Desa Desa Tompobulu, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai Iklim Kemarau, Penghujan dan Pancaroba. Hal tersebutmempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam dan keadaan masyarakat di Desa Tompobulu KecamatanTompobulu.

Desa Tompobulu merupakan Desa Pertanian, maka sebagian besar penduduknya yakni 90% bermatapencaharian sebagai petani. Desa Tompobulu memiliki luas lahan pertanian sawah irigasi sekitar 1000 ha,sawah tadah hujan sekitar 1000 Ha, serta ladang/kebung sekitar 1500 Ha. Produksi pertanian di desa ini rata-rata 4- 5 ton gabah basah per hektar. Lingkungan dan sumberdaya alam di Desa Tompobulu sudah dirasakanmengalami penurunan kualitas 15 tahun terakhir. Kemampuan lahan pertanian makin menurun.Ketergantungan pupuk kimia dan pestisida semakin tinggi, yakni rata-rata 6-8 sak dan minimal 1 literherbisida per hektar. Pola ini cenderung mengalami peningkatan setiap musim.

Sumber/mata air juga mengalami hal serupa. Beberapa titik mata air, yang selama ini menjadi sumberair minum dan irigasi penduduk makin menurun Ekositemnya mengalami penurunan fungsi dan kehilangansejumlah spesies. Tujuan pengabdian adalah memanfaatkan limbah ternak untuk menghasilkan pupuk organikdemi kelestarian ekologis di desa Tompobulu. Selain itu, hasil pupuk organik diharapkan dapatmemberdayakan kelompok tani yang menguasai aspek produksi dan aspek manajemen pemeliharaan untukmeningkatkan produksi, pendapatan dari usaha taninya, serta mengembangkan usaha kelompok.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup, setiap usaha disamping mendapatkan keuntungan atau profit hendaknya juga menjagakelestarian lingkungan dengan meminimalisasi timbulan limbah bahkan mengolah limbah hingga menjadiproduk yang bernilai [1]. Penanganan limbah ternak akan spesifik pada jenis/spesies, jumlah ternak, tatalaksana pemeliharaan, dan areal tanah yang tersedia untuk penanganan limbah dan target penggunaan limbah.

Page 278: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.596-599) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 597

Dengan pemanfaatan limbah ternak berbagai manfaat dapat dipetik, apalagi limbah tersebut dapatdiperbaharui (renewable) selama ada ternak. Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yangpotensial untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti protein, lemak, bahanekstrak tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat yang lain (unidentifiedsubstances).Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan ternak, pupuk organik, energi (biogas)dan media berbagai tujuan.

Pengolahan limbah ternak dapat dilakukan secara fisik, kimia, dan biologi. Pengolahan secara fisikdisebut juga pengolahan primer (primer treatment). Proses ini merupakan proses termurah dan termudah,karena tidak memerlukan biaya operasi yang tinggi. Metode ini hanya digunakan untuk memisahkan partikel-partikel padat di dalam limbah. Beberapa kegiatan yang termasuk dalam pengolahan secara fisik antara lain :floatasi, sedimentasi, dan filtrasi. Pengolahan secara kimia disebut juga pengolahan sekunder (secondarytreatment) yang bisanya relatif lebih mahal dibandingkan dengan proses pengolahan secara fisik. Metode iniumumnya digunakan untuk mengendapkan bahan-bahan berbahaya yang terlarut dalam limbah cair menjadipadat. Pengolahan dengan cara ini meliputi proses-proses netralisasi, flokulasi, koagulasi, dan ekstrasi.Pengolahan secara biologi merupakan tahap akhir dari pengolahan sekunder bahan-bahan organik yangterkandung di dalam limbah cair. Limbah yang hanya mengandung bahan organik saja dan tidak mengandungbahan kimia yang berbahaya, dapat langsung digunakan atau didahului dengan pengolahan secara fisik.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Kegiatan ini Metode mengadakan penyuluhan tentang manfaat limbah ternak sebagai pupuk organikbagi tanaman. Kegiatan penyuluhan dilakukan secara perorangan dengan mengunjungi petani-petani di kebundi sawah, dan di rumah mereka. Selain itu, tim pengabdian juga memberikan pengetahuan mengenai manfaatdan pembuatan pupuk organik. Bentuk pupuk umumnya ada dua jenis, yaitu pupuk organik padat dan POC(pupuk organik cair). Kegiatan pengabdian dalam pembuatan pupuk organik cair memanfaatkan bahan bakuyang berasal dari limbah ternak yang berada di sekitar rumah warga desa Tompobulu.

Penanganan limbah padat dapat diolah menjadi kompos, yaitu dengan menyimpan ataumenumpuknya, kemudian diaduk-aduk atau dibalik-balik. Perlakuan pembalikan ini akan mempercepat prosespematangan serta dapat meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan. Setelah itu dilakukan pengeringanuntuk beberapa waktu sampai kira-kira terlihat kering. Proses pembuatan kompos seperti ini menyebabkan gasmetan yang terbentuk dibrbaskan ke atmosfer. Penanganan limbah cair dapat diolah secara fisik, kimia danbiologi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Komposisi dari bahan baku pembuatan pupuk organik adalah limbah ternak. Limbah tersebut meliputilimbah padat dan limbah cair seperti feses, urin, sisa makanan, embrio, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku,tulang, tanduk, isi rumen, dan lain-lain. Semakin berkembang usaha peternakan, limbah yang dihasilkansemakin meningkat.

Total limbah yang dihasilkan peternakan tergantung dari species ternak, besar usaha, tipe usaha danlantai kandang. Limbah yang terdiri dari feses dan urin merupakan limbah ternak yang terbanyak dihasilkandan sebagian besar dihasilkan oleh ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Padaumumnya, setiap kilogram susu yang dihasilkan ternak perah menghasilkan 2 kg limbah padat (feses), dansetiap kilogram daging sapi menghasilkan 25 kg feses . Selain menghasilkan feses dan urin, dari prosespencernaan ternak ruminansia menghasilkan gas metan (CH4) yang cukup tinggi. Gas metan ini adalah salahsatu gas yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global dan perusakan ozon. Kontribusi emisi metan daripeternakan mencapai 20 – 35 % dari total emisi yang dilepaskan ke atmosfir.

Selain kegiatan produksi pupuk, kegiatan pengadian juga memberikan penyuluhan menyajikan hasilpemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik pada tanaman. Tanaman yang diaplikasikan adalah pohonmangga, pohon rambutan, padi,pohon kersen, pohon pepaya, pohon lengkeng, tanaman bunga, dan pohonalpukat. Berikut ditampilkan ambar pohon mangga. Pohon mangga ini diperkirakan akan berbuah setelah 3(tiga) tahun masa tanam. Dengan mengaplikasikan pupuk organik, pohon mangga ini telah berbunga setelah 2(dua) masa tanam.

.

Page 279: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.596-599) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 598

Gambar 1 Pohon Mangga

Aplikasi pupuk organik pada pohon lengkeng telah menghasilkan buah lengkeng setelah masa tanam 2(dua) tahun. Pada awalnya, pohon lengkeng ini diperkirakan akan menghasilkan buah setelah lebih dari 3(tiga) tahun setelah masa tanam. Bahkan saat ini, pohon lengkeng tersebut telah berbuah sebanyak 2 kalidalam setahun. Berikut adalah hasil buah lengkeng pada masa berbuah pertama kali.

Page 280: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.596-599) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 599

Gambar 2 Buah Lengkeng

Hasil aplikasi pupuk organik di semua tanaman menghasilkan tanaman lebih cepat bertumbuh, hasilpanen buah lebih banyak, rasa buah lebih manis, ukuran buah besar dan masa berbuah/panen lebih cepat.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini, diperoleh kesimpulan bahwa implementasikegiatan PKM adalah pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik dan penyuluhan tentang manfaatpupuk organik pada kesuburan tanah serta hasil panen. Penggunaan pupuk organik dapat menghasilkanukuran tanaman lebih besar sehingga hasil panen yang lebih banyak.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Widyastuti, F., R. Purwanto, dan Hadiyanto. 2013. Upaya Pengelolaan Lingkungan Usaha PeternakanSapi di Kawasan Usahatani Terpadu Bangka Botanical Garden Pangkalpinang. Prosiding Seminar

Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Semarang.[2] Adam, E. E. and Ronald J. Ebert. 1992. Production and Operations Management, 5th edition. New

Jersey: Prentice-Hall.[3] Hartono. 2014. Parameter Kualitas Limbah Padat Rumah Potong Hewan Tamangapa Kota Makassar

sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Kompos. Jurnal Bionature, Vol. 15, No.2[4] Jorgensen, S. E. 1979. Industrial Wastewater Management. Elsevier. Oxford New York: Scientific

Publishing Company.[5] Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/PERMENTAN/SR.140/10/2011.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberikanpendanaan sehingga pengabdian kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik.

Page 281: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.600-605) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 600

MODIFIKASI MESIN PAKAN TERNAK SISTEM PENGADUK SILANG

Abdul Salam 1) dan Muhammad Iswar 2)

1) 2)Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

This study aims to improve the quality of mixing poultry feed ingredients to be more evenly mixed and efficiently in theprocessing time so that quality poultrry feed is obtained inshorter time compared to the mixing process manually or usinga mixing machine that was previously made. The design method used is experimental research, by testing the stirringshaft rotation 55, 70, and 85 rpm. The mass of poultry feed ingredients that will be stirred is 15, 16, and 17 kg withvariation stirring time 4, 5, and 6 minutes. Of the three types of variables obtained by the performance of the poultry feedmixing machine which provides the optimal results.The results obtained showed that at 70 rpm for 5 minutes, the process of mixing poultry feed as much as 16 kg wasevenly mixed. This can be used as a reference for mixing machines for poultry feed ingredients. Calculation ofproduction costs to make one unit of mixing ingredients for poultry feed is 5,766,382,-IDR.The poultry feed mixing machine made was donated to the community service partner of the "Balanakang" chickenfarming community in Kassi Loe Village, Labakkang District, Pangkep Regency, on June 23, 2019.

Keywords: Machine, Poultry Feed, Mixing, Efficient

1. PENDAHULUANIndonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sangat potensial di bidang peternakan.

Usaha peternakan yang paling banyak ditekuni masyarakat saat ini, terutama di daerah adalah peternakan jenisunggas seperti ayam, burung dan berbagai jenis unggas lainnya. Beberapa jenis hewan ternak dan unggassudah dibudidayakan secara baik dan optimal. Sebagai contoh usaha-usaha peternakan ayam yang tersebar diKabupaten Pangkep dengan tingkat populasi total ayam ras petelur sekitar 2,5 juta ekor dan ayam burassekitar 1,76 juta ekor [1], umumnya masih berskala industri rumah tangga.

Di sisi lain, pakan berperan sangat penting dalam usaha peternakan, biaya produksi yang paling tinggidalam usaha peternakan adalah biaya pakan dan diperkirakan sebanyak 70% [2]. Kualitas pakan dipengaruhioleh banyak faktor, mulai dari pemilihan bahan baku pakan yang digunakan, proses penimbangan dan yangpaling penting adalah proses pencampuran pakan.

Mencampur ransum merupakan kegiatan pencampuran bahan pakan dengan memperhatikan upaya-upaya dalam mengefisienkan penggunaan input bahan-bahan pakan yang tersedia dengan perbandinganpakan, baik jumlah pakan maupun mutu dari pakan tertentu agar campuran tersebut dapat memenuhipemeliharaan ternak yang akan mengkonsumsinya, yang tentu saja akan memperbaiki pendapatan kebutuhanternak tersebut agar dapat berproduksi dengan baik. Dalam mencampur ransum tentunya kita akan memakairansum yang baik dan berkualitas, ransum dapat dinyatakan berkualitas baik apabila mampu memberikanseluruh kebutuhan nutrien secara tepat, baik jenis, jumlah, serta keseimbangan nutrien tersebut bagi ternak [3].Ransum yang berkualitas baik berpengaruh pada proses metabolisme tubuh ternak sehingga ternak dapatmenghasilkan daging dan telur sesuai dengan potensinya. Ransum yang berkualitas baik merupakan salah satusyarat untuk dapat menghasilkan produksi ayam yang optimal. Produksi optimal dapat dicapai bila bahanpakan yang digunakan dapat memenuhi keperluan gizi dalam tubuh ayam. Bahan yang sering digunakandalam pembuatan ransum pakan ternak ayam yaitu jagung, bekatul/dedak, bungkil kelapa dan tepung ikanyang kemudian dilakukan pencampuran secara merata. Namun permasalahan yang timbul adalah prosespencampuran pakan ternak masih menggunakan tenaga manusia sehingga kurang efektif. Pengadukan pakandalam jumlah yang banyak memerlukan waktu yang lebih lama sehingga pemenuhan kebutuhan pakan untukhewan ternak dalam jumlah banyak kurang maksimal. Selain itu, hasil dari pengadukan pakan yang kurangmerata karena pengadukan dalam jumlah banyak menggunakan cara manual tenaga manusia.

Mesin pencampur bahan pakan ternak yang pernah dibuat [4] masih terdapat beberapa kekurangan,antara lain proses pencampuran bahan pakan tidak begitu merata hasilnya bila dibandingkan pakan yang dibelipada pabrik pembuat pakan dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam satu kali proses

_______________________1 Korespondensi penulis: Abdul Salam, Telp 081342776778, [email protected]

Page 282: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.600-605) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 601

pencampuran (satu kali proses sekitar setengah jam). Kapasitas yang dihasilkan hanya sekitar 50 kg/jam untukdua sampai tiga kali proses. Hal ini disebabkan karena beberapa komponen alat masih kurang menunjangproses pencampuran, antara lain poros spiral terlalu kecil sehingga pakan yang terangkat sedikit, bakpenampung pakan juga kecil sehingga bahan pakan yang dicampur juga sedikit. Di samping itu, terdapatkelemahan mendasar pada sistem transmisi dimana putaran motor rendah sehingga sangat lambat dalammencampur bahan pakan.

Mesin pencampur pakan ternak juga telah dibuat [5], dimana desain konstruksi yang dapat memutarwadah penampung pakan dalam arah vertikal, namun mesin tersebut masih memiliki beberapa kekuranganseperti pelat pengaduk pada bagian bawah bak penampung kurang maksimal sehingga pakan belum tercampurmerata dan proses pengeluaran pakan masih menyisakan sisa pakan di bagian bawah. Selanjutnya mesinpencampur (mixer) pakan ternak ayam petelur tipe vertikal skala industri kapasitas 250 kg/jam [6], namunkonstruksi mesin kaku, dimensi mesin cukup besar, dan pengoperasian mesin dilakukan minimal dua orang.

Kekurangan tersebut menjadi dasar untuk dilakukan modifikasi komponen yang paling berpengaruhyaitu poros pengaduk, dimana desain konstruksi pengaduk arah horizontal agar pencampuran pakan bisa lebihmerata dari semua sisi, serta lebih mudah dalam proses pengeluaran pakan dari silinder pencampur.Komponen pelat pengaduk sendiri dibuat bersilangan secara unik, berselang-seling besar dan kecil, dibuatberpasangan dua arah berlawananan agar bahan pakan ternak bisa tercampur merata. Selain itu, menggunakanpenggerak motor bensin agar putaran mesin bisa lebih bervariasi dan tidak memerlukan aliran listrik sehinggadapat digunakan dilokasi yang tidak terjangkau aliran listrik.

Prinsip kerja mesin pengaduk bahan pakan ternak adalah mencampur beberapa komposisi bahan bakupakan secara merata pada putaran rendah yang berkisar 55 – 90 rpm. Semua bahan pakan yang sudahditimbang sesuai persentase masing-masing disiapkan. Prosedur pencampuran bahan pakan ternak yang baikdimulai dari bahan pakan yang paling rendah persentasinya, berturut-turut ke bahan pakan yangpersentasenya sedang, kemudian terakhir bahan pakan yang persentasenya paling besar [7]. Motorbensin dihidupakan, putaran dari motor bensin kemudian diteruskan dengan sistem transmisi puli-sabuksampai ke puli poros pengaduk yang berukuran 340 mm, putarannya sebesar 55 rpm yang terhubung langsungke poros pengaduk, sehingga pengaduk dapat berputar dan mencampur pakan hingga merata.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATRancangbangun mesin pencampur bahan pakan ternak dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan

April 2019 sampai dengan bulan Juni 2019. Adapun tempat pengerjaan sebagian besar dikerjakan di bengkellas dan sebagian lagi dikerjakan di Bengkel Mekanik Politeknik Negeri Ujung Pandang. Sebagian besarpengerjaan yang dilakukan di bengkel las merupakan pengelasan dengan las listrik. Beberapa komponen yangdikerjakan, antara lain: pembuatan rangka, pembuatan bak penampung dan pelat pengaduk.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan mesin ini antara lain besi siku (profil L 50x50) , besiplat U, besi plat , besi plat stainless, besi as, baut dan mur, elektroda las, puli dan sabuk V, bantalan, motorpenggerak, engsel, dan cat. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah mesin las listrik, mesin pemotongplat, mesin gerinda, mesin bor, mesin roll, penggores, alat ukur, penyiku, kunci pas dan klem cekam.Rancangbangun mesin dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut.

Tahap pertama yaitu studi literatur, pada tahap ini dilakukan kunjungan ke salah satu tempatpeternakan ayam dan pengumpulan informasi data-data kepustakaan yang berkaitan dengan kegiatan yangakan dilakukan. Tahap kedua yaitu tahap perancangan, pada tahap ini dilakukan kegiatan meliputi, membuatgambar rancangan atau desain alat, memilih bahan untuk setiap komponen yang akan digunakan, persiapanperalatan, rencana urutan proses pembuatan dan mesin perkakas yang akan digunakan serta perencanaan alatbantu yang akan digunakan. Tahap ketiga yaitu pembuatan komponen, pembuatan berdasarkan gambar kerjaseperti rangka, bak penampung, pengaduk pakan, dan corong pengeluaran. Sedangkan komponen standaryang langsung dibeli seperti motor bensin, puli, V-belt, bearing, pengunci bak, roda karet, baut dan mur.Perhitungan perancangan menentukan daya dan putaran sistem transmisi, N /N = D / D , panjang sabuk L,dan kekuatan las mengacu persamaan buku referensi pemilihan elemen mesin [8]. Sedangkan perhitungangaya-gaya dan beban untuk menentukan diameter poros pengaduk menggunakan persamaan buku referensimachine design [9].

Setelah semua kemponen tersedia, baik komponen dibuat maupun yang standar, selanjutnya Tahapkeempat yaitu tahap perakitan, dimana pada tahap ini dilakukan perakitan alat sesuai gambar assembly. Tahapkelima yaitu uji coba mesin, pada tahap ini mesin yang telah dirakit selanjutnya di uji coba untuk mencampur

Page 283: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.600-605) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 602

bahan pakan. Selama pengoperasian tersebut dilakukan pengamatan apakah telah sesuai target yangditentukan. Bila belum sesuai maka dilakukan perbaikan atau penyetelan hingga mesin bekerja optimal.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Modifikasi Mesin

Beberapa bagian yang dikembangkan dari alat sebelumnya (Muataatiah dkk, 2008) yaitu porospengaduk/pencampur dibuat horizontal agar pencampuran pakan lebih merata dari semua sisi serta lebihmudah dalam proses pengeluaran pakan. Konstruksi pengaduk dibuat dari besi strip yang saling bersilangandengan konstruksi tertentu yang unik agar pakan bisa tercampur merata. Selain itu penggerak poros pengadukmenggunakan motor bensin dimaksudkan agar putaran mesin bisa lebih bervariasi dan lebih fleksibel karenatidak membutuhkan aliran listrik serta mesin dapat digunakan di lokasi yang tidak terjangkau aliran listrik.

3.2 Pengujian dan Pengambilan Data Mesin

Terlebih dahulu dilakukan pengujian awal untuk menentukan kapasitas campuran pakan yang dapatdiolah dalam satu kali proses. Dalam hal ini diberikan ruang untuk pergerakan pakan pada bagian atas bakpenampung, sehingga volume ruang bebas untuk kapasitas satu kali proses pencampuran sekitar 1/4 volumedari bak penampung, dengan memperhatikan secara visual proses pergerakan sirkulasi pakan yang palingbaik, sehingga diperoleh kapasitas sekitar 15 ÷ 17 kg untuk satu kali proses pengadukan.

Selanjutnya mesin pencampur pakan dihidupkan, lakukan pengukuran putaran poros pengadukmenggunakan tachometer. 3 (tiga) macam putaran, yaitu 55, 70, dan 85 rpm dan diberikan tanda pada throttle

gas mesin, selanjutnya dilakukan pengambilan data untuk ketiga macam putaran tersebut. Bahan pakansebanyak 15, 16, dan 17 kg untuk ketiga macam putaran dimasukkan ke dalam bak penampung. Urutanpemasukan bahan pakan dimuali dari yang paling besar persentasenya yaitu jagung (60%), dedak halus (15%),kemudian bungkil kelapa (14%) dan terakhir tepung ikan (11%). Selanjutnya putaran poros pengaduk untukketiga macam putaran 55, 65, dan 75 rpm dan lama waktu proses pencampuran 4, 5, dan 6 menit. Hasilpencampuran bahan pakan ternak untuk setiap data pengujian diambil sampel secara acak pada tiga bagianuntuk dianalisis dan dibandingkan.

.

Dari hasil proses pencampuran bahan pakan ternak tersebut menunjukkan bahwa hasil terbaik darimesin pencampur bahan pakan ternak dalam mengaduk keempat bahan pakan ternak sebanyak 16 kg dengan

Gambar 3.Bahan pakan ternaksebelum dicampur

Gambar 4.Proses pencampuranbahan pakan ternak

Gambar 5.Hasil pencampuranbahan pakan ternak

Gambar 1. Konstruksi Mesin Sebelumnya(penggerak motor listrik)

Gambar 2. Konstruksi Mesin setelahdimodifikasi (mesin bensin)

Page 284: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.600-605) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 603

waktu 5 menit pada putaran 70 rpm menghasilkan campuran merata. Data hasil pengujian pencampuran bahanpakan ternak ditampilkan sebagai berikut.

Tabel 1. Data hasil pengujian pencampuran bahan pakan ternak

NoPutaran(rpm)

Massapakan(kg)

Waktuproses(menit)

Kualitas hasilsecara visual(index 1 sd 3)

Kapasitasproduksi(Kg/jam)

Keterangan

1. 55 rpm 154 1 225 Tidak merata5 1 180 Tidak merata6 2 150 Cukup merata

2. 70 rpm 164 2 240 Cukup merata5 3 192 Merata6 3 160 Merata

3. 85 rpm 174 2,5 255 Merata, terhambur5 1,5 204 Merata, terhambur6 1,5 170 Merata, terhambur

Keterangan: 1= Tidak merata 2 = Cukup merata 2,5 = Merata terhambur 3 = Merata

Gambar 6. Grafik kinerja mesin pakan teernak sistem pengaduk silang

3.3 Analisa dan Pembahasan

Berdasarkan data pengujian di atas, hasil pengujian pencampuran dilakukan dengan membandingkansecara visual hasil pencampuran dengan pakan ternak jadi yang diperoleh dari toko penjual pakan ternak. Padaputaran 55 rpm dengan lama waktu proses pencampuran 4 dan 5 menit, kualitas hasil pencampuran tidakmerata. Hal ini disebabkan putaran poros pencampur belum maksimal untuk lama waktu proses tersebut.Penambahan lama waktu proses menjadi 6 menit penampuran pakan masih kurang merata.

Pada putaran 70 rpm poros pencampur sudah mulai bekerja secara stabil, namun hasil pencampuranuntuk lama waktu proses 4 menit belum terlalu merata. Penambahan lama waktu proses menjadi 5 menit hasilpencampuran sudah merata dengan baik, begitupun untuk waktu 6 menit. Sedangkan pengujian pada putaran85 rpm hasil pencampuran pakan yang diperoleh merata karena putaran yang cukup tinggi, namun pada saatproses pencampuran beban mesin cukup tinggi dan bahan pakan yang mengalami proses pencampuran dalambak penampung terkadang sebagian terhambur keluar.

Berdasarkan data pengujian tersebut maka putaran dan waktu terbaik yang dipilih dalam mencampurpakan yaitu putaran 70 rpm dan lama waktu pencampuran 5 menit untuk jumlah pakan sebanyak 16 kg ataudengan kapasitas produksi 16 kg/5 menit atau 192 kg/jam. Hasil ini jauh lebih baik bila dibandingkan denganalat sebelumnya yang hanya mampu menghasilkan produksi pencampuran bahan pakan sebesar 80 kg/jamdengan kapasitas produksi 20 kg pada waktu 15 menit. Hal ini dimungkinkan dengan adanya modifikasisistem pencampuran yang lebih baik seperti desain alat yang dibuat horizontal dan konstruksi pelat pengadukyang dibentuk bersilangan secara unik.

0

2

4

4 5 6

Grafik Kinerja Mesin Pakan Ternak

Sistem Pengaduk Silang

55 rpm 65 rpm 75 rpm

Page 285: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.600-605) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 604

Dari segi kualitas hasil pencampuran bahan pakan yang dihasilkan mesin pencampur horizontal ini,juga memberikan hasil yang lebih merata dibanding mesin sebelumnya. Hal ini karena pada mesinsebelumnya pelat pengaduk pada bagian bawah bak penampung bekerja kurang maksimal, sebagian bahanpakan tidak teraduk sehingga pencampuran bahan pakan kurang merata.

Dengan demikian kinerja mesin yang dibuat cukup baik bila dibandingkan dengan mesin yang dibuatsebelumnya. Mesin pencampur bahan pakan ternak dengan sistem horizontal ini dapat memberikan waktupencampuran yang lebih singkat dengan kualitas hasil pencampuran yang lebih merata, serta kapasitasproduksi yang jauh lebih baik 192 kg/jam.3.4 Perhitungan Biaya Manufaktur Mesin

Proses pembuatan mesin pencampur bahan pakan ternak melalui berbagai macam proses manufaktur.Melalui proses manufaktur komponen mesin dapat diketahui biaya-biaya yang diperlukan dan lama waktuproses pengerjaan dari setiap komponen sampai dengan perakitan. Adapun biaya manufaktur total untukpembuatan mesin pencampur bahan pakan ternak ini adalah Rp. 6.784.210,- yang diuraikan sebagai berikut:• Biaya bahan langsung

Jumlah keseluruhan biaya bahan langsung dari mesin pencampur bahan pakan ternak ini adalah Rp.3.849.000,- Biaya ini meliputi semua pembelian bahan/komponen langsung termasuk pembelian satu unitmesin bensin 5,5 HP.• Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja mengacu pada upah/jam dari setiap proses pengerjaan. Untuk teknisi permesinanberdasarkan permen keuangan adalah Rp. 50.000,-/jam (OH). Adapun jumlah keseluruhan dari biaya tenagakerja untuk proses manufaktur mulai pemotongan pelat, pengerolan, mesin bubut, mesin las, mesin gerinda,dan mesin gurdi adalah 21 jam, sehingga biaya tenaga kerja secara keseluruhan adalah Rp. 1.050.000,-• Biaya tidak langsung

Jumlah keseluruhan biaya tidak langsung adalah Rp. 1.230.000,- Biaya ini meliputi semua pembelianbahan pendukung komponen mesin untuk proses manufaktur sampai perakitan mesin.• Biaya penggunaan listrik

Penggunaan listrik pada mesin-mesin pemotongan pelat, pengerolan, mesin bubut, mesin las, mesingerinda, dan mesin gurdi dihitung berdasarkan waktu pemakaian masing-masing mesin dan jumlah daya yangdigunakan. Jumlah keseluruhan waktu permesinan sebesar 21 jam, total daya listrik sebesar 20,45 kWsehingga untuk TDL Rp. 1.460,- diperoleh total biaya penggunaan listrik sebesar Rp. 626.997,-• Biaya penyusutan mesin

Biaya penyusutan mesin untuk semua mesin yang digunakan, dengan harga awal mesin, asumsi umursekitar 30 tahun, dan nilai sisa diperoleh biaya total penyusutan mesin sebesar Rp. 28.213,-

4. KESIMPULAN

• Kesimpulan

Pengembangan desain konstruksi mesin pencampur bahan pakan ternak ini dapat menghasilkanpencampuran bahan pakan ternak yang lebih merata dan proses yang lebih cepat bila dibanding mesinsebelumnya. Untuk satu kali proses pencampuran bahan pakan sebanyak 16 kg selama 5 menit dengan putaran70 rpm, mulai dari pemasukan hingga pengeluaran pakan ternak kapasitas produksi sebesar 192 kg/jam,sedangkan pada mesin sebelumnya 80 kg/jam, sehingga penggunaan waktu pencampuran bahan pakan lebihefisien, demikian pula proses pengeluaran bahan pakan yang jauh lebih praktis bila dibandingkan mesinsebelumnya. Adapun biaya manufaktur pembuatan mesin secara keseluruhan adalah Rp. 6.784.210,-• Saran

Sebelum pengoperasian mesin, pastikan sabuk dan puli terpasang dengan baik agar tidak terjadi slippada saat proses pencampuran. Setelah selesai pengoperasian, bagian dalam silinder pencampur harusdibersihkan agar tidak mudah berkarat. Lakukan pengecekan dan perawatan secara berkala, khususnya padabagian-bagian yang berputar dan sistem transmisi.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Potensi Sektor Peternakan Kabupaten Pangkep. 2016 [Online].Tersedia: http://www.sulselprov.go.id. [Diakses 20 Februari 2017].

[2] Ichwan, W., Membuat Ransum Ayam Ras Pedaging. Jakarta: Agromedia Pustaka. 2003.[3] Rasyaf, M., Beternak Ayam Pedaging. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya, 2006.

Page 286: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.600-605) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 605

[4] Ridwan, Muhammad. dkk., Perancangan dan Pembuatan Mesin Pencampur Pakan Ternak KapasitasMaksimum 50 kg/jam. Tugas Akhir. Makassar: Program Studi Teknik Mesin Polteknik NegeriUjung Pandang, 2002.

[5] Mutaatiah, dkk. Modifikasi Alat Pencampur Pakan Ternak. Tugas Akhir. Makassar: Program StudiTeknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang, 2008.

[6] Sudirman. Rancang Bangun Mesin Pencampur (Mixer) Pakan Ternak Ayam Petelur Tipe VertikalKapasitas 250 Kg. Jurnal Catagory Vol.8 No.2 Tahun 2015. [Online]. Tersedia:https://www.polnes.ac.id. [Diakses 29 Mei 2017].

[7] Abidin. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Pedaging. Jakarta: Agromedia Pustaka. 2003.[8] Sularso dan K. Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: PT. Pradnya Paramita,

2010.[9] Khurmi R.S., Gupta, J.K., A Textbook of Machine Design (S.I. Units). First Multicolour Edition. New

Delhi: Eurasia Publishing House (Pvt.) Ltd. Ram Nagar, 2005.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Tim pelaksana mengucapkan terimakasih kepada UP3M, yang telah memberikan bantuandana pengabdian kepada masyarakat skim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bersumberdari dana DIPA Rutin Politeknik Negeri Ujung Pandang. Terimakasih juga disampaikan kepadaDirektur Politeknik Negeri Ujung Pandang, Ketua Jurusan Teknik Mesin serta Kepala BengkelMekanik yang telah mengizinkan penggunaan fasilitas yang sangat mendukung kegiatan pengabdianmasyarakat ini.

Page 287: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.606-609) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 606

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDESAAN MELALUI USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Ilham Yahya1), Andi Hamzah Fansury2), Thamrin Abduh3)

1)Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa, Makassar

2)Program Studi Bahasa Inggeris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Bosowa, Makassar

3)Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bosowa, Makassar

ABSTRACT

This service aims to increase the income of rural communities through empowering rural communities. This dedicationwas carried out in the oyster mushroom farming business group in Bontoa Village, Bontoa District, Maros Regency.Oyster mushroom is one of the commercial products and can be developed with a simple technique, does not requirelarge land and relatively low production costs. The problems faced by the business of oyster mushroom cultivation inBontoa Village are the production of oyster mushrooms is not optimal, the lack of knowledge in managing oystermushroom cultivation, capital, is not innovative in managing crop yields and the marketing system is not optimal. Themethod used in this service is active participation, assistance and coaching. The results of this service include increasingthe quantity and quality of production, improving the quality of human resources, using modern marketing strategies andimproving financial management. The prospect of oyster mushroom cultivation business has a bright future and broadmarket opportunities, especially for exports are still wide open, thus directly providing opportunities for development andincreased production.

Keywords: Community Empowerment, Rural Economy, Oyster Mushrooms

1. PENDAHULUANJamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang

sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti serbukgergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida ataubahan kimia lainnya. Jamur tiram terkenal memiliki banyak manfaat, selain digunakan sebagai bahanmakanan penuh gizi juga telah dipercaya sejak dahulu sebagai obat tradisional serta dapat dengan mudahdibudidayakan pada berbagai macam substrat.

Budidaya jamur tiram dimulai pada awal tahun 2012 diselenggarakan oleh pemerintah daerahKabupaten Maros yang kemudian disalurkan kepada masyarakat termasuk kampung Desa Bontoa KecamatanBontoa Kabupaten Maros. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan dan mensejahterakan masyarakatpedesaan. Harga pasaran jamur tiram saat ini dijual dengan harga Rp. 30.000,- per kilonya dengan masa panendapat dilakukan setiap hari tergantung nutrisi dalam media tanam, satu buah media tanam biasanyamenghasilkan jamur 40–60 kg dengan masa periode benih sekitar 3-4 bulan.

Gambar 1. Produksi Jamur Tiram

Pengembangbiakan atau budidaya jamur tiram terhitung sederhana, karena tidak membutuhkan lahanyang terlalu luas, biaya produksi ringan dan hama penyakit relatif sedikit. Dalam budidaya jamur tirammemerlukan beberapa langkah persiapan antara lain menyiapkan lokasi yang tepat atau cocok untukmenempatkan rumah jamur, menyiapkan bibit jamur, mempersiapkan media tumbuh yang steril dan saranaperawatan yang lain. Pasar jamur tiram dewasa ini berkembang semakin luas, konsumennya tidak hanyaterbatas pada kalangan ekonomi menengah tetapi kalangan ekonomi atas pun banyak yang menggemarinya.

Potensi masyarakat desa Bontoa yang berpenghasilan dari bertani (menanam jagung dan sayur-sayuran) ini, terkadang belum sepenuhnya bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari dengan pendapatanyang tidak tetap ditambah lagi dengan harga kebutuhan lebih besar dari pada penghasilan yang didapatkan.

Page 288: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.606-609) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 607

Oleh sebab itu, dengan adanya usaha pembudidayaan jamur tiram ini, ekonomi keluarga yang pada awalnyasangat memprihatinkan mulai bangkit dengan adanya usaha budidaya jamur tiram ini, sebab usaha ini lebihcepat panen dan hasil yang menggiurkan.

Permasalahan prioritas yang dihadapi usaha budidaya jamur tiram di Desa Bontoa Kecamatan BontoaKabupaten Maros adalah: a) Produktivitas usaha budidaya jamur tiram belum optimal, b) Peningkatankapasitas individu dan kelembagaan masyarakat belum sepenuhnya didukung dengan upaya pelatihan yangmemadai, c) Akses pemasaran hasil produksi, permodalan usaha dan pembinaan keuangan mikro, belumoptimal dalam mendukung upaya peningkatan efektivitas produksi, d) Teknik pembibitan jamur merupakanhal baru bagi masyarakat Desa Bontoa dan sekitarnya, e) Teknik pengendalian hama, f) Pengetahuanmasyarakat pembudidaya jamur tiram dalam mengolah hasil panen yang belum inovatif.

Solusi yang diharapkan dari kegiatan ini adalah memberi pendampingan dan pembinaan kepadamasyarakat petani budidaya jamur tiram dalam berbagai kegiatan untuk pengembangan usaha budidaya jamurtiram secara efektif dan efisien, sehingga hasil yang didapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat,terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat perdesaan.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pelaksanaan Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan bekerjasama dengankelompok tani budidaya jamur tiram. Dalam pelaksanaan kegiatan tidak terlepas dari dukungan pemerintahdaerah khususnya pemerintah daerah desa Bontoa sehingga kegiatan ini dapat terlaksana. Metode pelaksanaanpengembangan usaha budidaya jamur tiram berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan pada DesaBontoa terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut:Sosialisasi program dan Forum Group Discussion (FGD)

Sosialisasi pelaksanaan Program pengabdian kepadda masyarakat berbasis pemberdayaan ekonomikeluarga dengan menghadirkan Kelompok tani, Tokoh masyarakat, Dinas Pertanian Kabupaten dan LSMDesa. Strategi untuk mencapai sasaran yang diinginkan dengan metode partisipasi aktif dengan melibatkanmasyarakat, kelompok tani dan pemerintah setempat. Adapun FGD dilakukan sebanyak 3 kali selama masapelaksanaan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait teknik budidaya jamur tiram yangramah lingkungan, strategi dalam pengembangan usaha, dan pola pengembangan usaha yang berkelanjutan.Pemetaan Potensi dan Permasalahan

Pemetaan potensi dan permasalahan dilakukan untuk mengkaji secara mendalam terhadap sumberdaya alam lokal dan modal sosial masyarakat setempat yang dapat dikembangkan dalam pengembangan usahabudidaya jamur tiram, dukungan sumber daya manusia, termasuk potensi kelompok usaha untuk dibina dandiberdayakan melalui proses pelatihan dan pendampingan untuk mendukung keberlanjutan usaha dan aksespermodalan sebagai satu kesatuan sistem agrobisnis perdesaan secara terpadu.

Tabel1. Solusi dan Target CapaianNo Solusi Target Capaian1 Pengklasteran potensi sumber daya pedesaan Meningkatkan kapabilitas masyarakat dan

pemerintah daerah untuk memanfaatkan sumberdaya perdesaan, untuk terciptanya usahapembudidayaan jamur tiram yang mampumeningkatkan perekonomian masyarakat secaramandiri

2 Peningkatan usaha budidaya jamur tiram yangproduktif di kalangan masyarakat

Peningkatan kapasitas produksi, peningkatanmutu produksi, dan peningkatan nilai tambahekonomi

3 Penguatan kelembagaan dan kemampuanmasyarakat

pengetahuan masyarakat yang meningkat dalampembudidayaan jamur tiram, memiliki jaringanmitra usaha, dan sistem manajemen usaha yangbaik

4 Terciptanya bidang usaha di bidang pembibitanbibit jamur tiram

Menumbuhkan usaha lain sebagai efek dari usahabudidaya jamur tiram kepada kelompokmasyarakat, melalui pelatihan dan teknikpembibitan dari balai pelatihan Dinas PertanianKabupaten Maros

Page 289: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.606-609) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 608

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan pada kelompok tani budidaya jamur tirandi desa Bontoa Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros memberikan hasil yang positif kepada masyarakat, halini terukur dari pendapatan kelompok budidaya jamur tiram yang menjadi mitra dalam kegiatan ini mengalamipeningkatan yang signifikan dan banyak masyarakat yang dulunya hanya menganggap budidaya jamur tiramsebagai usaha sampingan kini menjadi usaha tetap keluarga. Adapun hasil dari kegiatan ini, sebagai berikut :Peningkatan kuantitas dan kualitas produksi

Kondisi kumbung yang kurang sesuai standar, oleh tim beserta mitra diperbaiki dengan meperbesarkapasitas daya tampungnya. Jika pada awalnya kumbung hanya berkapasitas kurang lebih 600 baglog, setelahdiperbaiki kumbung mampu menampung 3000 baglog. Tim merancang ulang bentuk kumbung untukdisesuaikan dengan bentuk lahan yang ada. Untuk rak baglog, dibuat sebanyak 4 baris dan masing-masing rakterdiri dari 4 tingkatan dengan daya tampung 3000 baglog. Rak baglog dibuat dengan bahan baku kayu.Pembuatan ini dikerjakan tim dan mitra serta dibantu oleh tukang kayu sebagai tenaga ahli.

Kumbung juga dilengkapi dengan alat untuk mendeteksi kondisi suhu udara, sehingga suhu udaradalam kumbung dapat dikontrol. Alat yang digunakan sebagai pengontrol suhu adalah higrometer. Sebagaialat penunjang dalam menjaga suhu udara, tim bersama mitra, melakukan pengadaan alat penyemprot airberupa hand sprayer dengan kapasitas 15 liter yang digunakan dalam melakukan penyemprotan air jikakondisi suhu udara dalam kumbung mengalami peningkatan. Dengan adanya alat sprayer ini, kondisi udaradapat dikontrol dengan baikPeningkatan kualitas sumber daya manusia

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang budidaya jamur, tim mengadakan pelatihan dengan mitradan beberapa peserta dari masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah pelatihan langsung di tempatpembudidayaan. Pelatihan ini dimaksudkan agar mitra mendapat pengetahuan tentang proses pembuatanbaglog. Pengetahuan tentang pembuatan baglog ini, memberikaan tambahan pengetahuan mitra dalammelakukan perawatan/ pemeliharaan baglog.Strategi Pemasaran

Metode pemasaran produk, selain dilakukan secara langsung melalui pasar, swalayan dan toko hasilinovasi produk juga ditekankan pada penjualan berbasis informasi dan teknologi (IT) melalui media onlineyang memungkinkan untuk mitra untuk mempromosikan produknya dengan biaya yang sangat minim, namundengan sasaran konsumen/pasar yang sangat luas. Menciptakan inovasi agar jamur tiram tidak hanya di jualdalam bentuk segar, tetapi dalam bentuk olahan makanan misalnya membuat keripik jamur, jamur crispy,bakso jamur, abon jamur.Aspek Financial

Sementara dari aspek keuangan, akan dilakukan pendampingan aktif dalam penyusunan kelayakanusaha, pengajuan proposal kredit pada lembaga perbankan serta melakukan pendampingan dalam tata kelolakeuangan.

Gambar 2. Proses Produksi Jamur Tiram

Adapun luaran yang telah dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, sebagai berikut:1. Meningkatnya jumlah usaha budidaya jamur tiram yang produktif di kalangan masyarakat, termasuk

usaha pembibitan jamur.2. Membantu pemerintah setempat dalam memotivasi masyarakat agar menggalakkan budidaya jamur

tiram, untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa bontoa3. Jaringan pemasaran hasil produksi yang lebih luas seperti Swalayan dan Mall.4. Pembentukan kelompok usaha pembibitan jamur,5. Penguatan peran kelembagaan6. Peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan

Page 290: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.606-609) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 609

4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat usaha budidaya jamur tiram di Desa BontoaKecamatan Bontoa Kabupaten Pangkep, sebagai berikut :

1. Prospek usaha budidaya jamur tiram memiliki masa depan yang cerah.2. Peluang pasar komoditas, terutama untuk ekspor masih terbuka lebar, sehingga secara langsung

memberikan peluang bagi pengembangan dan peningkatan produksi;3. Kualitas bahan dan penerapan saat pembibitan, mempengaruhi mutu produk;4. Produksi kelompok tani jamur tiram meningkat sekitar 13,7 % setelah dilakukan renovasi pada rak-

rak dan baklog tanam.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Siti Umniyatie, Astuti, Drajat Pramiadi, Victoria Henuhili, " Budidaya Jamur Tiram (Pleuretus.sp) SebagaiAlternatif Usaha Bagi Masyarakat Korban Erupsi Merapi Di Dusun Pandan, Wukirsari, Cangkringan,Sleman Diy”, Inotek, Volume 17, Nomor 2, pp. 162-175, Agustus 2013.

[2] Asep Sunandar, Raden Bambang Sumarsono, Agung Witjoro, Arafah Husna, “Budidaya Jamur Tiram:

Upaya Menyerap Tenaga Kerja dan Meningkatkan Kesejahteraan Pemuda Desa”, Abdimas Pedagogi:

Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol. 1 No. 2, pp. 114-121, April 2108.[3] Mad Yamin, “Agrobisnis Jamur Tiram sebagai Usaha Yang Mampu Menopang Ekonomi Keluarga”,

Pangan, Edisi No. 55, pp. 51-59, Juli-September 2009.[4] Anes Sunartininggsih, “Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Institusi Lokal”, yogyakarta: UGM, 2014

[5] Biro Pusat Statistik, “Kabupaten Maros Dalam Angka Tahun 2010” Biro Pusat Statistik Kabupaten Maros,

2011[6] M. Anwas, “Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global”, Bandung : Alfabeta, 2013

6. UCAPAN TERIMA KASIHKegiatan ini terlaksana berkat dukungan dari DRPM DIKTI, Universitas Bosowa, LPPM Universitas

Bosowa dan aparat pemerintah Desa Batu Kecamatan Pitumpanua. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggidan terima kasih atas segala kontribusi dan dukungannya dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

Page 291: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.610-611) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 610

USAHA MIKRO PEDAGANG BAWANG

Tri Agus Susanto1), Ahmad Rosyid Idris 2) , Thalib Bini3)

1)Dosen Jurusan Teknik Mesin ,

2)Dosen Jurusan Teknik Elektro,

32)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri

Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The object of this service activity is the micro-onion market in the power market in the Paccerakang Village,Biringkanaya District. The activities that will be carried out are procurement of onion peeler machines, training andcounseling for onion peeling machine maintenance. The activity begins with observation to the Paccerakang Villagemarket to observe and find out the conditions and performance of onion microbusinesses. then on-going procurement ofonion peeling machines will be conditioned to the needs of micro onion businesses in the power market, PaccerakangVillage. The next activity is training and counseling onion peeling machine maintenance. It aims to provide provisionsand knowledge for micro onion businesses in the power market, Kelurahan Paccerakang to find out how to operate andmaintain the onion peeling machine that is held, so that the machine can last a long time and still be able to workoptimally and excellently.Key Words : training and counseling of onion peeling machines

1. PENDAHULUANKomoditi bawang menjadi salah satu penunjang perekonomian di Kota Makassar. Meningkatnya suplai

bawang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan luar Sulawesi Selatan ini sangat mempengaruhi hargajualnya. Banyaknya pasokan bawang tersebut tentu akan mengakibatkan penumpukan dan bilamana tidakterjual maka akan menimbulkan kerusakan pada bawang tersebut.

Para usaha mikro bawang mensiasati dengan membuat bawang goreng. Bawang goreng memiliki rasayang lebih gurih sehingga berbagai jenis makanan sering ditaburi bawang goreng. Penggunaan bawang gorengmemang sering di cari oleh para ibu rumah tangga dan juga pengusaha kuliner untuk dijadikan sebagaitambahan bumbu agar masakan memiliki cita rasa yang semakin lezat dan nikmat.

Tingginya permintaan akan bawang goreng tentu menjadi kendala ditingkat para usaha mikrodikarenakan masih terbatasnya pengupasan yang dapat dilakukan perharinya. Dalam perharinya hanya dapatmengupas secara manual kurang lebih 2-3 kg/jam dengan satu orang tenaga kerja. Usaha mikro bawang dipasar daya kelurahan paccerakang ini sehari-harinya mendapatkan pembeli kurang lebih 50 kg/hari, tentu halini menjadi kendala dalam hal peningkatan produksi yang tentunya juga menjadi berkurangnya pendapatanperharinya. Dengan adanya mesin pengupas kulit bawang maka tentu sangat membantu dalam hal eningkatanproduksi serta menambah pendapatan bagi pengusaha bawang tersebut, karena dengan menggunakan mesintersebut maka jumlah produksi pengupasan jadi lebih menigkat dari 2 – 3 kg/jam menjadi 20 kg/15 menit

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATMelakukan survey dalam rangka penentuan permasalahan prioritas mitra kemudian mendiskusikannya

bersama dengan mitra. Pelaksananaan PKM dimulai dengan pembuatan atau pengadaan mesin pengupasbawang merah, dimana pelaksanaan pembuatan dilaksanakan bersama dengan mitra yang menjadi rekanan,agar mitra memahami metode pembuatannya, sehingga dalam hal pemeliharaan dan perbaikan peralatan dapatdilaksanakan sendiri oleh mitra. Setelah mesin pengupas bawang merah selesai dibuat, dilakukan pelatihanpengoperasian dan penanaman pemahaman standar keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dipatuhidalam mengoperasikan mesin pengupas bawang merah. Setelah pengerjaan mesin selesai, kemudiandiserahkan kepada mitra agar bisa digunakan

Keberhasilan kegiatan PKM diukur dengan melakukan evaluasi keberhasilan dalam menyelesaikanmasalah pada setiap tahapan kegiatan PKM, tahapan dan parameter evaluasi keberhasilan adalah ketepatanjadwal pelaksanaan kegiatan, kemampuan mesin pengupas bawang merah dalam beroperasi sesuai dengankeinginan mitra. Periode setelah pelaksanaan kegiatan dipantau dengan melihat alat hasil kegiatan PKM yangdiberikan terus digunakan untuk melakukan proses produksi, serta memantau seberapa besar keinginan mitradalam mengembangkan usaha yang dikelolanya.

1Korespondensi penulis: Tri Agus Susanto, [email protected]

Page 292: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.610-611) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 611

Mesin yang sudah diuji coba diserahkan ke mitra, dokumentasi penyerahan mesin dapat dilihat padagambar di bawah ini.

3. Hasil Dan Pembahasan

Kapasitas alat yang dibuat oleh pelaksana ini yaitu 20 kg per 15 menit, motor listrik yangdigunakan ¼ Hp, 1 phase, sedangkan tabung dibuat dari plat stainless steel dibentuk selinder dengan kapasitas10 kg dan tangkai pengupas terbuat dari baut karet.

Sebelum mesin diserahkan kepada mitra, maka terlebih dahulu dilakukan uji fungsi mesin di bengkellas Politeknik Negeri Ujung Pandang,

Setelah uji fungsi dan pengujian dilakukan maka pelaksana melakukan bimbingan pengoperasianmesin dan perawatannya kepada mitra agar saat produksi tidak terjadi kendala.

4. Kesimpulan

1. Meningkatkan produksi pengupasan bawang 20 kg/15 menit2. Meningkatkan pendapatan3. Mengurangi tenaga kerja

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Lisdamayanti, 2014, Mesin Pengiris Bawang Merah, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar.2. Tantan W., dkk, 2010, Rancang Bangun Alat Pengiris Bawang Merah dengan Pengiris vertical,

Seminar rekayasa kimia dan proses, Universitas Pasundan, Bandung.

Page 293: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.612-617) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 612

PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE SIANGSA (SISTEM INFORMASI

ANGKUT SAMPAH) PADA KECAMATAN KALINYAMATAN KABUPATEN JEPARA

Santi Widiastuti1), Hamam Baihaqi2)

1)Dosen Jurusan Disain Grafis Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer (STEKOM), Semarang

2)Mahasiswa Jurusan Disain Grafis Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer (STEKOM), Semarang

ABSTRACT

Jepara Regency has a technological breakthrough in waste management, namely by developing innovativetransportation applications based on android applications called SiAngsa (Waste Transport Information System) in thehope that the potential for waste from the public transported will increase and increase the Jepara Regional Budget. Inorder to support the effectiveness in the delivery of material, the video was chosen as a dynamic, practical and interestingmedium for disseminating information that is able to combine audio and visual technology together. One of the visualmedia through video will be packaged into a company profile video which tells about SiAngsa profile and its operationalsystem. It is hoped that the waste problem in Jepara can be handled well through SiAngsa and the people of Jepara caneasily access SiAngsa because they have known the existence of SiAngsa through SiAngsa's company profile video.

Keywords : video, company profile, waste management innovation

1. PENDAHULUANPengelolaan sampah di Indonesia masih juga belum dapat teratasi dan seringkali menimbulkan

masalah terkait dengan kesehatan masyarakat antara lain dikarenakan infrastruktur pengelolaan sampah diindonesia dinilai masih belum memadai. Menurut kajian Kementrian LHK, timbulan sampah yang dihasilkanpenduduk Indonesia adalah sebesar 64 juta ton / tahun atau setara dengan 92.69 kg / orang / tahun. Kondisidilapangan yang terjadi adalah keberadaan sampah dimana-mana, air tanah terkontaminasi lindi, airpermukaan yang dipenuhi sampah, kondisi tempat sampah umum yang tidak memadai, distribusipengangkutan yang tidak layak dan TPA yang tidak berwawasan lingkungan.

Paradigma pengelolaan sampah yang digunakan sampai saat ini adalah : kumpul – angkut dan buang,dan andalan utama sebuah kota dalam menyelesaikan masalah sampahnya adalah pemusnahan denganlandfilling pada sebuah TPA (Damanhuri, 2011).

Permasalahan timbunan sampah di Jepara mencapai 1.123 ton per harinya. Adapun total sampah yangterangkut adalah 11.32 % atau sekitar 100 ton masuk kedalam tempat pembuangan sampah akhir (TPA).Adapun TPA yang ada di kabupaten Jepara meliputi TPA Bandengan-Kota, TPA Gemulung-Pecangaan, TPAKrasak-Bangsri. Adapun kegiatan terkait penanganan sampah yang melibatkan peran aktif masyarakat Jeparaantara lain bersih-bersih sampah di pantai (blebak, bandengan), grebek pasar, pungut sampah di alun-alun,serta mengadakan kegiatan rutin Jumat bersih.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, menyatakan bahwa di awal tahun 2019 Jeparamendapatkan anugerah Piala Adipura tahun 2018 sebagai kabupaten yang mempunyai inovasi dalampengelolaan sampah yaitu dengan mengembangkan inovasi pengangkutan sampah berbasis aplikasi androidyang dinamakan SiAngsa (Sistem Informasi Angkut Sampah) disamping program yang lain yaitu Jepapah(Jemput Sampah terpilah) dan Desa Mandiri Sampah. Sehingga dengan aplikasi SiAngsa harapannya potensisampah dari masyarakat yang terangkut akan semakin banyak dan keuntungan yang kedua adalah retribusidari sektor tersebut untuk APBD Jepara akan lebih meningkat.

Kalinyamatan merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Jepara Dengan Luas wilayah24.18 km2, jumlah penduduk 64.722 jiwa,serta memiliki kepadatan penduduk 2.677per km2 tahunnya.Menaungi beberapa desa didalamnya antaralain Batukali, Bandungrejo, Manyargading, Robayan, Bakalan,Kriyan, Purwogondo, Sendang, Margoyoso, Banyuputih, Pendosawalan, Damarjati dengan Jumlah RT 241,RW 52, serta rumah tangga total sebanyak 13.986 KK merupakan kecamatan yang berpotensi menghasilkansampah yang meningkat signifikan pada tiap tahunnya terlebih dengan semakin banyaknya pabrik yangdidirikan di kawasan tersebut.

1 Santi Widiastuti, Telp 08979170820, [email protected]

Page 294: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.612-617) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 613

Forum Literasi Lingkungan Jepara (FL2J) adalah kelompok masyarakat yang memiliki perhatian dankomitmen terhadap Lingkungan Hidup di Kabupaten Jepara. FL2J merupakan perkumpulan yang dibentukoleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara sebagai mitra pemerintah daerah yang diijinkan melakukanaktifitas pemilahan, penggunaan, penanganan, dan pengolahan sampah atas dasar Keputusan Kepala DLHJepara nomor 093 tahun 2018 tentang Pembentukan FL2J. Adapun peran FL2J bertujuan memperkuatketerlibatan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi dalam meningkatkan kepedulian terhadaplingkungan hidup yang bersih dan sehat di kabupaten Jepara. Menjaga kerjasama dan kemitraan denganberbagai pihak yang mendukung keberhasilan penanganan dan pengolaan sampah di kabupaten Jeparaantaralain melalui program SiAngsa.

Sistem kerja SiAngsa adalah calon mitra/pelanggan yang sudah mendaftar melalui sistem aplikasidan melengkapi data diri serta melakukan pembayaran maka petugas akan datang keesokan harinya untukmengambil sampah rumah tangga mitra/pelanggan setiap harinya. Petugas angkut sampah hanya mengambilsampah yang sudah terpilah antara organik dan anorganik. Karena sampah yang sudah terpilah dari sumberyaitu mitra/pelanggan akan dapat lebih mudah diolah ataupun dikelola. Adapun sampah organik oleh petugasakan diolah menjadi pupuk dan sampah anorganik akan dipilah antara sampah yang layak jual dan sampahresidu.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat terhadap SiAngsa tersebut,selama ini FL2Jtelah melakukan sosialisasi program SiANgsa namun masih terbatas dengan model presentasi konvensional(musyawarah bersama) serta dengan penayangan materi melalui program slide Powerpoint. Guna mendukungefektifitas dalam penyampaian materi maka video dipilih sebagai media penyebarluasan yang dinamis danmenarik yang mampu menggabungkan teknologi audio dan visual secara bersama serta dapat dikemas denganberbagai bentuk, misalnya menggabungkan antara komunikasi tatap muka dengan komunikasi kelompok,menggunakan teks, audio dan musik (Arsyad, 2002). Lebih lanjut menurut Sudjana dan Rivai (1992)menjelaskan manfaat media video yaitu : (1) dapat menumbuhkan motivasi; (2) makna pesan akan menjadilebih jelas sehingga dapat dipahami oleh masyarakat dan memungkinkan terjadinya penguasaan danpencapaian tujuan penyampaian informasi; (3) Metode penyuluhan akan bervariasi tidak semata-mata melaluikomunikasi ceramah; (4) Audiens akan lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar antara lainmendengar tetapi mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung dan memerankan.

Adapun produk video company profile SiAngsa yang menceritakan tentang latar belakang SiAngsaberikut sistem operasionalnya dikemas dalam bentuk VCD dan DVD sehingga mudah dibawa kemana-mana,mudah digunakan, dapat menjangkau audiens yang luas serta menarik untuk ditayangkan. Harapannya,masalah sampah di Jepara dapat tertanggulangi dengan baik melalui SiAngsa dan masyarakat Jepara dapatdengan mudah mengakses SiAngsa karena telah mengetahui keberadaan SiAngsa melalui tayangan video

company profile SiAngsa.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Menurut Irfan (2013) video company profile salah satu media efektif dalam mempropagandakanperusahaan, produk, hinga promosi untuk potensi suatu daerah. Konten video company profile biasanyamempaparkan sejarah tentang pendirian perusahaan, produk atau potensi suatu daerah, menurut Munir (2013)menyatakan company profile (bisnis) bisa merupakan multimedia linier atau multimedia interaktif yangdiperlukan untuk menjelaskan sesuatu akan lebih terperinci dan akurat. Pengembangan produk video

dilakukan secara optimal baik dari aspek software, editing dan pengaturan tata kerja dalam pengambilangambar.

Menurut Soma (2013) menyatakan dalam video company profile terdapat beberapa aktifitasmultimedia antara lain tata suara, video, gambar animasi dan teks. Lebih lanjut dijelaskan dalam membuatsebuah video company profile proses pertama yang harus dilakukan adalah membuat storyboard, menurutIwan (2010) menerangkan perancangan storyboard akan menjadi acuan dalam pembuatan tampilan padatahap implementasi, sebelum membuat storyboard terlebih dahulu dilakukan cek lokasi yang menurut Andi(2012) bahkan produser profesional pun sangat mementingkan cek lokasi dengan sangat hati-hati mendatangilokasi agar proses pertimbangan yang matang untuk mentukan lokasi shooting mana yang tepat. Diharapkanvideo company profile dapat lebih menarik dan bisa memberikan informasi terhadap masyarakat yangmenyaksikannya.

Tim P2M STEKOM mengadakan pengabdian masyarakat di kecamatan Kalinyamatan yaitu denganmerancang media berbasis video dalam penyampaian materi program penanganan serta pengolahan sampah

Page 295: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.612-617) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 614

yang ada di kabupaten Jepara melalui video company profile dari SiAngsa yang merupakan program DinasLingkungan Hidup (DLH) Jepara. Adapun spesifikasi video company profile SiAngsa dengan durasi 5 menitadalah sebagai berikut meliputi : (1) Software yang digunakan antara lain adobe premiere CC 2017, adobe

after effects CC 2017, adobe illustrator CC 2017 dan photoshop CC 2017, (2) DSLR Canon dan MirrorlessCanon EOS M10 termasuk recorder, (3) Standart hardware untuk memutar video adalah VCD/DVD Player

dan Mpeg.2 Player (4) Editing video menggunakan komputer Asus A456U dengan windows 10 Pro 63-bitserta VGA NVIDIA GeForce 940MX.

Adapun flowchart yang memberikan gambaran dalam proses perancangan pembuatan video company

profile adalah :

Setelah proses perancangan video company profile SIANGSA selesai, langkah selanjutnya yaitu TimP2M STEKOM menyerahkan video dalam bentuk DVD serta menyerahkannya kepada ketua (FL2J) agardapat dipublikasikan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan, serta menayangkan di masyarakat sekitar,Adapun tujuan dari publikasi agar masyarakat mengenal program SIANGSA yang didisain oleh FL2Jbekerjasama dengan Tim P2M STEKOM.

Adapun penggunaan hasil perancangan video company profile SiAngsa pertama kalinya bertepatanpada forum sosialisasi masyarakat yang diprakarsai oleh Puskesmas Kalinyamatan dilaksanakan pada tanggal19 Februari 2019, pukul 10.00 WIB mengadakan Sosialisasi Penanganan Sampah di Balai DesaManyargading kecamatan Kalinyamatan, dengan DLH dan Bank Sampah Induk Jepara sebagai narasumber.Dalam sosialisasi tersebut hadir dari perwakilan Pemerintah Desa Manyargading, puskesmas Kalinyamatan,karangtaruna, PKK, TNI, Polri dan masyarakat desa. Adapun topiksosialisasi terkait kebersihan lingkungandan penanganan sampah menjadi salah satu faktor dari kesehatan masyarakat dimana dalam hal ini pihakpuskesmas Kalinyamatan selalu mendampingi kegiatan-kegiatan pengelolaan sampah yang baik. DLH dalamkesempatan tersebut sekaligus menyampaikan 3 program utama dalam pengelolaan sampah meliputi SiAngsa,JEPAPAH dan Desa Mandiri Sampah. Lebih lanjut DLH (2019) berharap 3 program tersebut menjadi solusidesa untuk melakukan pengelolaan sampah di Kabupaten Jepara. Pada kesempatan tersebut sekaligusdibagikan kuesioner terhadap 30 responden dari masyarakat terkait efektifitas penayangan video dimana hasilkuesioner nantinya sebagai acuan guna mendapatkan produk video yang lebih maksimal.

Tahapan pendistribusian video company profile SiAngsa selanjutnya akan dilakukan sepenuhnya olehForum Literasi Lingkungan Jepara (FL2J) baik dari penyimpanan master video, penggandaan video, danpendistribusian kepada instansi pemerintah dan yayasan sosial yang mempunyai misi yang sama yaitumenjaga dan melestarikan kebersihan lingkungan Jepara

Page 296: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.612-617) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 615

Foto 1. Penayangan Video Company Profile SiAngsa dan cover video pada Forum SosialisasiKebersihan Lingkungan dan Penanganan Sampah di Desa Manyargading kecamatanKalinyamatan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Merupakan bentuk company profile yang bersifat multimedia karena merupakan kombinasi gambarbergerak, foto, teks, grafik hingga suara latar yang disajikan secara menarik dan tidak membosankan. Padaumumnya video company profile ini berdurasi singkat, oleh karena itu harus dipikirkan matang-matangkonsep serta konten apa yang akan dimasukkan. Video company profile sangat berguna untuk melengkapisebuah sesi persentasi maupun sebagai media promosi kepada calon konsumen atau audiens (Hakim, 2011)

Tim P2M STEKOM melakukan uji coba lapangan terkait tanggapan/respon masyarakat setelah video

company profile SiAngsa ditayangkan. Kuisioner disebarkan kepada 30 responden terhadap masyarakat desaManyargading kecamatan Kalinyamatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas maupunmanfaat dari produk video company profile SiAngsa, dan untuk menjamin bahwa video tersebut dapatmemberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun indikator pada uji coba tersebut meliputi :

1. Aspek Promosi, yang terdiri dari : (1) Adanya ajakan untuk menggunakan jasa dari SiAngsa, (2)Video company profile mampu meyakinkan calon mitra untuk berlangganan SiAngsa, (3) Videocompany profile SiAngsa memiliki alur cerita yang jelas, (4) Narasi dan backsound yang dapatmenarik perhatian

2. Aspek Informasi, yang terdiri dari : (1) Informasi tentang alur pendaftaran SIANGSA mudah untukdipahami oleh audiens, (2) Video company profile mengandung unsur informasi yang cukup lengkaptentang SiAngsa, (3) Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan mudah dimengerti.

3. Aspek Penggunaan, yang terdiri dari : (1) Penggunaan video company profile tepat sasaran sesuailokasi berjalannya Sistem Pelayanan Angkut Sampah SiAngsa yaitu di kecamatan Kalinyamatan, (2)Dapat digunakan untuk sarana Pengenalan SiAngsa, (3) Sebagai arsip bagi Forum LiterasiLingkungan Jepara.

4. Aspek Visual, yang terdiri dari : (1) Tampilan video menarik audiens, (2) Pengambilan gambar yangtenang dan tidak goyang, (3) Motion graphic yang halus dan menarik

Berikut ini adalah hasil penyebaran kuesioner terhadap 30 responden, untuk unsur keefektifan video

company profile SiAngsa, disajikan sebagai berikut :

Page 297: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.612-617) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 616

Tabel 1. Efektifitas Penggunaan Video Company Profile SiAngsa

Berdasarkan perhitungan skala yang menyatakan bahwa jika seluruh nilai dari indikator dijumlahkanmenghasilkan total nilai antara 1.267 – 1.560 maka video company profile SiAngsa dinyatakan “Sangat

Efektif”.

5. KESIMPULANPerancangan company profile Berbasis video sebagai media pengenalan SiAngsa (Sistem Informasi AngkutSampah) di Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara kerjasama antara Tim P2M STEKOM dengan DLHJepara dan FL2J didapatkan beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Video Company Profile SiAngsa yang telah diaplikasikan kepada Forum Literasi Lingkungan Jeparamendapatkan respon yang positif khususnya masyarakat kecamaatan Kalinyamatan berdasarkan darihasil kuesioner yang dibagikan kepada 30 responden. Video company profile SiAngsa tersebut dapatdigunakan selanjutnya sebagai media yang efektif untuk mengenalkan program SIANGSA oleh FL2Jkepada masyarakat.

2. Adanya keterbatasan produk pada video company profile SiAngsa tersebut dikarenakan peralatanyang digunakan masih maupun fasilitan yang dimiliki oleh FL2J belum maksimal.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Arsyad, 2011, “Media Pengajaran”, Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

[2] BPS Kabupaten Jepara, “Kecamatan Kalinyamatan Dalam Angka 2017”, 2017

[3] Bunata, Iwan 2010, “Multi media Digital Dasar Teori Plus Pengembangan”, Jakarta : Penerbit

Andi, 2010.[4] Damanhuri, Prof. Enrs, 2011, Pengelolaan Sampah, Edisi Semester I-2010/2011, Diktat Kuliah

TL-304, Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, InstitutTeknologi Bandung, 2011.

[5] Daryanto, 2011, “Media Video Sebagai Metode Pembelajaran”, Jakarta : Rineka Cipta, 2011.

[6] Hakim, Budiman, 2011, “Saya Ingin Jadi Creative Director”, Jakarta : Prenada Media Group,

2011.[7] Irfan, Muhammad, 2013, “Pembuatan Video Company Profile Pada Belukar Maerh di Kelurahan

Jayengan Kecamatan Serangan Kota Surakarta”, FTI UNSA vol 12 no1 Maret,2013

[8] Jubilee, Enterprise. 2015. “Membuat Company Profile”, Jakarta : Elex Media Komputindo,

Kelompok Gramedia, 2015. ISBN: 9786020258270PT.[9] Munir, 2013, “Multimedia konsep dan aplikasi dalam pendidikan’, Bandung ; Alfabeta, 2013.

[10] Prastari, Apriliana, 2011, “Seru Nggaknya Jadi Copywriter”, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama 2011.[11] Soma, Dwi Saftianto, 2013, “Compay profile pada sekolah menengah atas Muammadia 1 Karang

Anyar : Jurnal FTI UNSA 2013 vol 2 no 1, maret 2013.[12] Sudjana dan Rivai, 1992, “Video Sebagai Media Penyebaran Inovasi Pertanian”, Jakarta :

Penerbit Rineka Cipta, 1992

Page 298: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.612-617) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 617

[13] Sugiono, 2011. “Metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan R&D”, Bandung : Penerbit

Alfabeta[14] DLH Jepara, “ Sosialisasi Penanganan Sampah”, 2 Februari 2019, [Online]. Tersedia:

http://dlh.jepara.go.id/2019/02/20/sosialisasi-penganangan-sampah/ [Diakses: 27 Juni 2019].[15] DLH Jepara, “ Menuju Jepara Bebas Sampah Tahun 2025”, 17 Juli 2019, [Online]. Tersedia:

http://jepara.go.id/2018/07/17/menuju-jepara-bebas-sampah-tahun-2025 [Diakses: 12 Maret2019].

[16] DLH Jepara, “Solusi Pengelolaan Sampah di Jepara”, 17 Juli 2019, [Online]. Tersedia:

http://dlh.jepara.go.id/20019/01/18/3-solusi-pengelolaan-sampah-di-jepara/ [Diakses: 24Januari 2019].

[17] Murianews, “Dinas Lingkungan Hidup jepara Kembangkan Pengangkutan Sampah Lewat

Aplikasi Android”, 21 November 2017, [Online]. Tersedia:

murianews.com/20017/11/21/131764/dinas-lingkungan-hidup-jepara-kembangkan-pengangkutan-sampah-lewat-aplikasi-android.html [Diakses: 7 Februari 2019].

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Lembaga P2M STEKOM Semarang, Dinas Lingkungan Hidup KotaJepara, Forum Literasi Lingkungan Jepara, dan kepada pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuansehingga pengabdian kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik.

Page 299: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.618-623) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 618

IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN DATA KEPENDUDUKAN DESA

BERBASIS WEB

Meylanie Olivya1), Irfan Syamsuddin2), Irawan3)

1,2,3)Dosen Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Tanete Village is a village located in Maros Regency, South Sulawesi, Indonesia. In managing population data,Tanete Village previously did it manually (paper based). This activity is based on community service aimed at providinga Population Management Information System that is useful in managing population data in Tanete Village. This systemhas been adapted to conditions in the field that have been obtained from the preliminary survey. In addition, this system,in addition to being web-based, will also display information in graphical form, so that the feedback obtained can also bebeneficial for village development. At the end of this activity, then followed up by providing assistance to the staff of theTanete Village Government. The assistance activities aim to enable staff to use the information system independently.

Keywords: Community Service, Population Data of Tanete Village, Management Information System

1. PENDAHULUAN

Desa, menurut UU No.6 Tahun 2014, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki bataswilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakatsetempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormatidalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa Tanete adalah desa yang berlokasi di Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Propinsi SulawesiSelatan. Desa Tanete merupakan hasil pemekaran dari Desa Bonto Tallasa. Desa Tanete terdiri atas dataranseluas 12,2 Km2. Secara Topografi, Desa Tanete dapat dibagi dalam 2 wilayah, yaitu wilayah pegunungan dibagian timur, wilayah daratan rendah di bagian barat. Dengan kondisi topografi demikian, Desa Tanetememiliki variasi ketinggian antara 400 m dari permukaan laut. Daerah terendah adalah di wilayah DusunBontokamase, Dusun Bukkamata, Dusun Lempangan, Dusun Nipa, Dusun Camba-Camba dan daerah yangsebahagian tinggi ada di Dusun Rumbia. Secara Administratif wilayah Desa Tanete terdiri dari 12 RT,meliputi 6 dusun Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat dikelompokan seperti untukfasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain.

Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secaraadministrasi, berjumlah 4.272 jiwa tahun 2016, dimana sebelumnya pada tahun 2015 adalah sebanyak 4.087jiwa atau mengalami pertambahan sebesar 237 jiwa. Atau tumbuh rata-rata di atas 2,5 % pertahun. Datatersebut diperoleh dari pencatatan manual yang dilakukan oleh staf Pemerintah Desa.

Dengan pertambahan penduduk yang cukup signifikan, maka akan semakin beragam kegiatanekonomi yang dapat dihasilkan. Selain itu, pencatatan penduduk yang dilakukan secara manual akan lebihsulit untuk diselenggarakan. Belum lagi pemerintah telah memfasilitasi desa dengan desa.id, yang bertujuanagar desa dapat memiliki sistem informasi yang menampilkan informasi-informasi tentang desa. Informasi-informasi tersebut adalah berupa kegiatan ekonomi, data kependudukan, pariwisata, dan potensi desa yangingin diketahui publik.

Dari hasil wawancara dengan Kepala Desa Tanete, Abdul Kadir Gaffar, S. Ag, diketahui bahwaselama ini, data kependudukan dikelola secara manual. Selain itu, dibutuhkan pula pengelolaan data yangdapat diakses secara dalam jaringan (daring). Data-data tersebut diinginkan dapat diolah secara otomatis, dandapat menampilkan informasi pada antarmuka sistem yang telah dibuat.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dirancangan dan implementasi sistem informasi manajemenkependudukan yang berbasis website, sehingga dapat diakses secara daring. Sistem ini juga menampilkaninformasi-informasi terkait kependudukan pada Desa Tanete.

Di samping itu, kegiatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk program Ipteks bagi Masyarakat (IbM).Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya akan diadakan pula pelatihan staf untuk pengelolaan sistem.

1 Korespondensi penulis: Meylanie Olivya, [email protected]

Page 300: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.618-623) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 619

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2.1. Metode PelaksanaanMitra dalam program IbM ini adalah Pemerintah Desa Tanete yang merupakan salah satu desa binaan

PNUP. Dalam hal ini, lembaga pemerintahan termasuk dalam kategori masyarakat umum non produktif secaraekonomis. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif merupakan sebuah langkah yang dapat dipilih untukmengungkap persoalan mitra. Sehingga pada akhirnya permasalahan yang saat ini masih menjadi kendala,secara bertahap dapat ditanggulangi melalui program ini. Metode pelaksanaan yang akan ditempuh oleh timditunjukkan pada Gambar 1. Pada gambar tersebut, diuraikan bahwa metode pelaksanaan terdiri dari limatahapan sebagai berikut.

Gambar 1. Metode Pelaksanaan Program IbM

Tahap analisis kebutuhan meliputi pengumpulan data yang dibutuhkan dalam membangun sistem.Wawancara dengan mitra, dalam hal ini adalah Kepala Desa Tanete, dan studi literatur adalah teknik yangdigunakan pada tahap ini. Setelah itu, dilakukan perancangan berdasarkan data yang diperoleh dari tahapanalisis kebutuhan. Tahap ini juga melibatkan mitra, agar desain yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.Tahap berikutnya adalah tahap implementasi yang meliputi tahap pengkodean serta penempatan sistem kedalam Internet yang disebut sebagai web hosting. Kemudian, sistem akan diuji sekaligus dilakukanoptimalisasi. Setelah itu, dilakukan tahap pelatihan. Pada tahap ini, mitra akan dilatih dan didampingi dalammengelola sistem yang dibangun. Keterampilan mitra dalam mengelola sistem menjadi tolak ukur dari tahapini.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Implementasi SistemSistem pengelolaan data kependudukan yang digunakan berasal dari sistem yang telah dibangun oleh

komunitas OPEN SID. Sistem ini memiliki banyak keunggulan terutama pada bagian kependudukan yangtelah sesuai standar nasional. Beberapa tampilan dari sistem tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.

Analisis

KebutuhanPerancangan Implementasi Pengujian Pelatihan

Page 301: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.618-623) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 620

a) Halaman utama Sistem Informasi Desa Tanete

b) Data Wilayah Administratif

c) Data Jenis KelaminGambar 2. Beberapa tampilan dari sistem informasi

Sistem yang dikembangkan juga memiliki halaman administrator yang berfungsi untuk memasukkandata-data kependudukan. Gambar 3 menunjukkan beberapa tampilan dari halaman administrator.

Page 302: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.618-623) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 621

a) Halaman untuk memasukkan data penduduk

b) Halaman untuk memasukkan data keluarga

c) Halaman untuk memasukkan data pemilihGambar 3. Halaman administrator

3.2. PelatihanKegiatan survey sebelum pelaksanaan pelatihan meliputi koordinasi antar sesama anggota tim

pengabdian dan mitra. Koordinasi dengan tim pengabdian, dilakukan melalui aplikasi messenger dan denganmitra melalui komunikasi suara melalui jaringan telepon seluler dan survey ke lokasi kegiatan. Sebelumpelaksanaan kegiatan, kami melakukan survey sinyal untuk komunikasi data terbaik pada lokasi mitra denganmembawa beberapa jenis dan type modem dengan kartu seluler dari berbagai operator.

Persiapan pelatihan dilakukan melalui saran online dengan memastikan bahwa mitra sudah siapdengan peralatan smartphone dengan spesifikasi yang akan digunakan pada saat pelaksanaan pelatihan.

Page 303: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.618-623) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 622

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Bapak Kepala Desa Tanete dan tim pengabdian.Setelah itu, dilaksanakan pelatihan yang diarahkan oleh tim. Peserta pelatihan terdiri atas 6 orang stafpemerintahan Desa Tanete. Gambar 4 menunjukkan foto-foto kegiatan pada saat pelatihan.

Gambar 4. Foto-foto kegiatan hari ke-1 pelatihan

4. KESIMPULAN

Kesimpulan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:1) Kesimpulan ditulis menggunakan huruf Times New Roman, font 11, spasi 1, dan 1 kolom.2) Kesimpulan berisi pemaparan secara ringkas dan jelas dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang menjawab rumusan masalah dan tujuan pengabdian kepada masyarakat sehinggapembaca dapat memahami dengan mudah hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah diperoleh.

3) Artikel secara keseluruhan ditulis menggunakan jarak spasi 1 dan 1 kolom. Jumlah halaman keseluruhanartikel ini maksimal 6 (enam) halaman termasuk daftar pustaka dan ucapan terima kasih.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Pemerintah Desa Tanete, “Profil Desa Tanete”, 2017.

[2] Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Page 304: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.618-623) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 623

[3] V. Sihombing. 2018. Aplikasi Simade (Sistem Informasi Manajemen Desa) Dalam MeningkatkanPelayanan Administrasi Di Kepenghuluan Bakti Makmur Kecamatan Bagan Sinembah Kab. Rokan HilirRiau.

[4] D. Priyanti & S. Iriani, ”Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Keccamatan NgadirojoKabupaten Pacitan”, Indonesian Journal of Network and Security, vol.2, no.4, 2013.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih ditujukan kepada Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberikan

pendanaan sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik.

Page 305: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.624-628) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 624

PELATIHAN PENGELOLAAN WEBSITE DESA TANETE SEBAGAI SARANA

PUBLIKASI DAN INFORMASI DESA

Irmawati1), Eddy Tungad2) , Zawiyah Saharuna3), Muh. Fajri Rahardjo4), Muhammad Nur Yasir Utomo 5)

1,2,3,4,5)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Tanete Village is a village with 6 regions divided into mountainous and low-lying areas. This area covers publicfacilities, settlement, agriculture and economic activities. The Tanete Village Government has made various efforts toexplore the village's potentials to increase the income. The potentials and efforts are very important to be published asmeans to attract third parties. The village information system is also an effort to improve services to the community. Thevillage information system is managed by the village government and can be accessed by the village community and allstakeholders. The benefits of village information systems can be used as a means of reporting on village governmentactivities. For this purpose, information system needs to be managed properly. With the existence of IbM Tanete VillageWebsite Management Training as a Village Publication and Information Facility can help the Tanete village governmentin managing the Tanete village website.

Keywords: information system, website, community

1. PENDAHULUAN

Desa Tanete merupakan desa yang terletak di kecamatan Simbang Kabupaten Maros. KecamatanSimbang yang terdiri atas 6 desa berstatus desa dengan topografi darataran rendah serta ketinggian rata-rata 38meter diatas permukaan laut [1]. Desa Tanete dapat dibagi dalam 2 wilayah, yaitu wilayah pegunungan dibagian timur, wilayah daratan rendah di bagian barat. Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan,dapat dikelompokan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lainDengan dataran seluas 12,2 km2. Secara administratif wilayah Desa Tanete terdiri dari 12 RT, meliputi 6dusun.[2]. Dengan kondisi topografi demikian, Desa Tanete memiliki variasi ketinggian antara 400 m daripermukaan laut. Daerah terendah adalah di wilayah Dusun Bontokamase, Dusun Bukkamata, DusunLempangan, Dusun Nipa, Dusun Camba-Camba dan daerah yang sebahagian tinggi ada di Dusun Rumbia.

Layanan pemerintah desa kepada masyarakat, khususnya di sektor pemerintahan umum, antara lainberupa: pencatatan sipil/surat-surat keterangan perkawinan yang telah teradministrasi dengan baik. Selain ituguna memenuhi persyaratan administrasi perijinan, juga telah secara rutin memberikan surat keterangan usahakepada warga masyarakat desa maupun pihak lain yang akan membuka usaha di desa Tanete administrasiperijinan juga telah dilakukan dengan baik, meskipun diperlukan penyempurnaan/perbaikan demi kepentingankearsipan.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong maraknya pemanfaatan diberbagai sendi kehidupan termasuk desa Tanete, sebagai salah satu bagian penting dalam perkembanganmasyarakat. Beberapa sumber informasi diperoleh dari televisi atau siaran radio lokal memiliki keterbatasanbaik dari sisi masyarakat maupun penyedia informasi. Informasi yang disebarkan melalui berbagai mediadapat menjadi sumber yang masih diragukan kebenarannya, sehingga memerlukan konfirmasi dari pihakterkait. Media informasi ini dapat pula dijadikan media silarturahim antara pemerintah desa dengan warganya.Informasi dapat disebarkan secara masif dari kepala desa kepada warga masyakaratnya. Hal ini dibenarkandari wawancara singkat dengan Kaur Pemerintah Desa Tanete Bapak Juanidi, yang menyatakan bahwa desaTanete sangat memerlukan media untuk penyebaran informasi.

Mitra kegiatan IbM ini adalah perangkat desa Tanete kecamatan Simbung Kabupaten Maros. Sistemyang akan dibuat akan digunakan sebagai media informasi untuk menyebarluaskan informasi terkaitpelayanan kepada masyarakat, mengingat kebutuhan desa yang semakin mendesak terutama dalam hala. Penyimpanan informasi terkait pelayanan yang diberikan kepada masyarakatb. Penyebaran informasi yang diperlukan masyarakatc. Sistem informasi yang dapat diaskses melalui internetd. Pemerintah Desa Tanete secara mandiri mampu mengelola sistem informasinya sehingga memudahkan

untuk mengupdate informasi desa Tanete

1 Korespondensi penulis: Irmawati, Telp 082189903646, [email protected]

Page 306: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.624-628) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 625

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pengabdian difuokuskan pada mitra dengan kondisi lingkungan daerah setempat yang termasuk dalamkelompok masyarakat umum non produktif dengan aspek pemerintah desa. Berdasarkan kategorisasi tersebutmaka pendekatan kualitatif merupakan sebuah langkah yang dipilih untuk mengungkap persoalan yang telahdiungkapkan secara garis besar kedalam bentuk yang lebih detail dan terperinci. Sehingga pada akhirnyapermasalahan yang saat ini masih menjadi kendala, secara bertahap dapat ditanggulangi melalui program ini.Metode pelaksanaan yang ditempuh oleh tim dari PNUP akan merujuk pada teori pengembangan sisteminformasi fundamental yang dikenal dengan istilah “Waterfall Model”. [3]

Gambar 1. Model Pengambangan Sistem Waterfall

Tahapan kegiatan yang akan dilakukan akan sejalan dengan model Waterfall, dimulai dari identifikasiulang alur informasi selama ini, perancangan sistem informasi, pembuatan sistem informasi berbasis web, ujicoba sistem, kemudian perbaikan terhadap sistem yang bermasalah atau masih memerlukan perbaikan. Setelahitu implementasi pada domain desa.id dan langkah akhir dengan melakukan pelatihan pengelolaan websitedesa.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi SistemSistem pengelolaan website desa yang digunakan berasal dari sistem yang telah dibangun oleh

komunitas OPEN SID. Sistem ini memiliki banyak keunggulan antara lain sistem informasi desa, sistemdata kependudukan dan sistem administrasi persuratan desa sesuai standar nasional. Beberapa tampilandari sistem tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.

(a) Halaman Tentang

Page 307: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.624-628) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 626

(b) Halaman Depan

(c) Halaman InformasiGambar 2. Tampilan Sistem Informasi Desa

B. Kegiatan SurveiSebelum pelaksanaan pelatihan dilakukan kegiatan survey meliputi koordinasi antar sesama anggota

tim pengabdian dan mitra. Koordinasi dengan tim pengabdian, dilakukan melalui aplikasi messenger dandengan mitra melalui komunikasi suara melalui jaringan telepon seluler dan survey ke lokasi kegiatan.Sebelum pelaksanaan kegiatan, kami melakukan survey sinyal untuk komunikasi data terbaik pada lokasimitra dengan membawa beberapa jenis dan type modem dengan kartu seluler dari berbagai operator.

Gambar 3. Kegiatan Survei

Page 308: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.624-628) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 627

Persiapan pelatihan dilakukan melalui saran online dengan memastikan bahwa mitra sudah siap denganperalatan smartphone dengan spesifikasi yang akan digunakan pada saat pelaksanaan pelatihan.

C. Pelaksanaan PelatihanPelaksanaan kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Bapak Kepala Desa Tanete dan tim pengabdian.

Setelah itu, dilaksanakan pelatihan yang diarahkan oleh tim. Peserta pelatihan terdiri atas 6 orang stafpemerintahan Desa Tanete. Gambar 4 menunjukkan foto-foto kegiatan pada saat pelatihan.

Gambar 4. Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan

Page 309: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.624-628) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 628

4. KESIMPULAN

Kesimpulan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:1) Kesimpulan ditulis menggunakan huruf Times New Roman, font 11, spasi 1, dan 1 kolom.2) Kesimpulan berisi pemaparan secara ringkas dan jelas dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang menjawab rumusan masalah dan tujuan pengabdian kepada masyarakat sehinggapembaca dapat memahami dengan mudah hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah diperoleh.

3) Artikel secara keseluruhan ditulis menggunakan jarak spasi 1 dan 1 kolom. Jumlah halaman keseluruhanartikel ini maksimal 6 (enam) halaman termasuk daftar pustaka dan ucapan terima kasih.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros. 2018. Statistik Daerah Kabupaten Maros.[2] Profil Desa Tanete.[3] Syamsuddin, Irfan, 2013. Modul Sistem Infomasi Manajemen. Politeknik Negeri Ujung Pandang

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih dicantumkan jika dianggap perlu, khususnya ditujukan kepada pihak yang telah

memberikan pendanaan sehingga pengabdian kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Ucapan terimakasih ditulis dengan huruf Times New Roman, font 11, spasi 1, dan 1 kolom. Jumlah halaman keseluruhanartikel ini maksimal 6 (enam) halaman termasuk daftar pustaka dan ucapan terima kasih.

Page 310: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.629-633) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 629

PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI RUMAH IBADAH BERBASIS

MOBILE WEB

Sirmayanti Sirmayanti1), Ichsan Mahjud2), Muhammad Chaerur Rijal3)

1,2,3)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The partner is the committee of the Raudhatul Jannah Mosque at Griya Mulia Asri Residence in Makassar. This activityaims to develop the current mosque website http://raudhatuljannah-gma.com/ to have well managing view at the websiteaccessed from PC or mobile-web version. This mosque website can be used to build up a network connection forprospective donors to provide material support and funds in the framework of planning the grand design of the expansionand total renovation of the mosque building. Moreover, all information contents at this page is available used such forpraying schedule, the organization activities, study articles, galleries for photo and video documentation, and also afinancial report for infaq and shodaqoh donations, and many others. At present the website has periodically created Web-Based Mosque Financial Reports and is now become the first website mosque contains a transparency financial reportstatements in the city of Makassar.

Keywords: website, mobile-web, mosque, financial report.

1. PENDAHULUAN

Masjid Raudhatul Jannah Kota Makassar merupakan bangunan sarana umum dalam kompleksperumahan Griya Mulia Asri yang disediakan oleh salah satu pengembangan developer perumahan di wilayahMakassar. Setelah dihibahkan kepada warga masyarakat kompleks perumahanan ini pada tahun 2008,pengelolaan masjid ini sepenuhnya diserahkan kepada warga setempat. Kondisi masjid pada awalpenggunaannya sangat standar dan belum memadai dari segi fasilitas dan sarana penunjang lainnya. Seiringdengan terbentuknya pengurus masjid dan beberapa prakarsa swadaya masyarakat maka terdapat dukunganbesar dari seluruh jamaah dan beberapa dari donator untuk melaksanakan pengembangan sarana dan fasilitasyang dibutuhkan di masjid ini.

Hingga saat ini, bentuk masjid masih sesuai dengan ukuran bangunan aslinya sejak 2008. Luas masjidsekitar 81 m2 atau dalam ukuran persegi 9 m x 9 m. Dengan ukuran ini jumlah daya tampung jamaahmaksimum 96 orang. Berbagai prasarana dan fasiitas penunjang atas dukungan swadaya masyarakat telahdilakukan antara lain pemasangan sound system, pagar, tempat wudhu. Walaupun pembangunannya dilakukanbertahap namun saat ini antusias warga sekitar untuk melaksanakan ibadah dan kegitaan keagamaan juga tetapbertambah. Di saat ibadah shalat Jumat dan Tawarih Ramadhan, daya tampung masjid sudah tidak muat lain.Diperkirakan sekitar 180 jamaah dari sejumlah 160 Kepala Keluarga (KK) dalam wilayah kompleksperumahan tersebut, sehingga sebagian jamaah perlu membentangkan sejadahnya di halaman luar masjid.Sejak tahun 2014 dan 2017 telah tercatat bahwa telah dibangun beberapa penambahan bangunan disampingdan belakang masjid untuk keperluan ruang belajar Taman Pendidikan Al-quran dan ruang tinggal Imanmasjid.

Selain fokus dalam pembangunan fisik bangunan, pada awal April 2018 pengurus masjid RaudhatulJannah mulai menggagas untuk merencanakan pengadaan website atau laman masjid. Tujuan pengembanganwebsite ini untuk memudahkan managemen informasi kepada seluruh warga, jamaah dan calon donator bagipengembangan pembangunan Masjid Raudhatul Jannah. Selama ini sistem informasi mereka masih dilakukansecara manual (paper based). Hal ini menyebabkan kurangnya tingkat efisiensi dari pengambilan data padasaat dibutuhkan dan kurangnya sosialisasi informasi kegiatan masjid kepada jamaah. Pada era globalisasi inilaju teknologi informasi dan terutama pengembangan sistem informasi sudah merupakan kebutuhan primer disegala bidang usaha. Sistem Informasi merupakan alat bantu untuk mengatasi keterbatasan dalammemecahkan permasalahan yang membutuhkan tingkat kecepatan dan keakuratan yang cukup tinggi.Pengolahan data dalam jumlah yang banyak sangatlah membuang waktu jika harus dikerjakan dengan sistemmanual. Selain itu, website masjid dapat dijadikan sebagai media informasi kepada calon donator untukmemberikan dukungan materi dan dana dalam rangka perencanaan grand desain pembanguna masjid ini.

1 Korespondensi penulis: Sirmayanti, Telp 082291298633, [email protected]

Page 311: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.629-633) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 630

Dalam layanan laman ini diharapkan dapat menyediakan content sistem managemen yang memudahkanmasing-masing pengurus masjid mengelola jadwal kegiatan, artikel kajian, galeri untuk dokumentasi foto danvideo, dan donasi infaq dan shodaqoh, dan lain-lainnya.

Keadaan masyarakat dan jamaah Masjid Raudhatul Jannah secara umum tergolong baik dan sangatbergairah untuk memakmukran masjid mereka dengan kegiatan ibadah wajib dan kegiatan keagamaan lainnya.Terkait sistem informasi dan komunikasi yang digunakan selama ini, umumnya mereka hanya mengandalkanmedia komunikasi WhatsApp dan pengumuman papan masjid untuk menyampaikan informasi berupapengumuman informasi kegiatan, laporan kegiatan maupun peliputan kegiatan sehingga melalui media inimereka tidak memiliki data penyimpangan dokumen online yang memadai.

Sejak dicanangkan sejak tahun 2018 tentang pengadaan website masjid ini, rupanya pengadaaanpembuatan website ini masih dilaksanakan secara otodidak dan bergantung pada pengelola satu orang adminsaja. Dengan alamat website http://raudhatuljannah-gma.com, masih banyak terdapat kekurangan-kekuranganbaik perupa penampilan halaman depan maupun konten menu yang tersedia. Selain itu, tampilan website saatdiunduh melalui handphone (mobile version) masih berbeda dengan desktop version. Hal ini menyebabkanversi mobile respondse dinilai lamban dan memuat tampilan yang tidak memuaskan. Sebagaimana diketahuibersama, perangkat mobile kini telah menjadi era baru orang dalam mengakses internet dan penggunaanmobile telah menggeser penggunaan desktop. Seperti yang dikutip dari laporan StatCounter [1] bahwa 51.3%kunjungan website bulan lalu dilakukan dari perangkat mobile, dibandingkan 48.7% kunjungandari platform PC atau desktop. Hal ini diperkuat juga data menunjukkan bahwa lebih dari 66 persenpengguna smartphone merasa tidak puas dengan kurangnya desain responsif dan load times yang lambat padasebuah website. Akibatnya, lebih dari 48 persen pengguna mobile mengeluh bahwa website tidakdioptimalkan untuk penggunaan mobile. Data diatas juga ditunjukkan dengan hasil kunjungan singkat timPKM dalam beberapa wawancara singkat saat mengumpulkan informasi tersebut. Dari beberapa wargajamaah masjid dan dilakukan secara random menunjukkan hasil bahwa desain website saat diunduh dalamsmartphone mereka memang masih menunjukkan ketidakpuasan dalam penampilan website tersebut.

Dunia maya yang sekarang menjadi fokus perhatian masyarakat dan jamaah akan dimanfaatkansebagai sarana utama dalam melakukan publikasi kegiatan-kegiatan masjid Raudhatul Jannah. Banyakkegiatan masjid ini yang bagus, menginspirasi dan bermanfaat akan tetapi tidak diketahui dan tidak disadarioleh masyarakat di sekitar. Oleh sebab itu, seluruh liputan kegiatan masjid termasuk laporan keuangan yangada akan mudah diketahui masyarakat melalui media website ini.

Setelah dilakukan survey awal berupa pengamatan dan wawancara dengan sebagian warga, jamaahdan pengurus masjid Raudhatul Jannah, berikut ini dapat diidentifikasi permasalahan nyata yang dihadapiwarga masyarakat dan jamaah masjid Raudhatul Jannah antara lain adalah:1. Bagaimana mengembangkan website http://raudhatuljannah-gma.com sehingga memiliki tampilan

mobile versi yang lebih baik.2. Bagaimana menyiapkan tenaga admin terampil dalam mengelolah website masjid.3. Bagaimana cara mengelolah sistem informasi dan data kegiatan masjid dalam tampilan menu yang

beragam dan lebih menarik

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Kegiatan IbM/PKM ini akan dilaksanakan pada tahun 2019 selama delapan bulan (April-November).Durasi delapan bulan ini termasuk persiapan, pelaksanaan teknis IbM/PKM, evaluasi dan laporan. Lokasi danwaktu pelaksanaan teknis PKM dilangsungkan di Masjid Raudhatul Jannah, Komplek Perumahan Griya MuliaAsri, Jl. Dg Ramang Kelurahan Pai Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.

Tabel 1. Metode kegiatanNo Rencana Kegiatan Metode

1 website http://raudhatuljannah-gma.com dalam versi Mobile Web Demo dan desain software

2 Admin pengelolaan WebsiteDiskusi, pelatihan dan demolangsung

3Tersedianya tambahan menu dan feature Mobile Web denganakurasi informasi dan data yang mudah diupdate.

Demo dan praktek aplikasiteknologi terkait Mobile Web

Page 312: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.629-633) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 631

Adapun metode yang telah dilaksanakan untuk menyelesaikan persoalan pada mitra adalah observasi,teknologi transfer, penyuluhan/pelatihan dan praktek/demo. Metode dan rekayasa pemograman dilaksanakandengan instrument perangkat lunak program PHP dan database MySQL [2-4]. Realisasi metode tersebutdapat diuraikan pada metode kegiatan di Tabel 1.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 2 berikut menunjukkan hasil dan luaran yang akan/telah dicapai selama pelaksanaan kegiatanIbM ini. Persentasi pencapaian kegiatan adalah 100%.

Tabel 2. Metode kegiatan dan hasil yang dicapai

No Rencana Kegiatan MetodeHasil Yang Dicapai

1website http://raudhatuljannah-gma.com dalam versiMobile Web

Demo dan desainsoftware

Terlaksana 100%

2 Admin pengelolaan WebsiteDiskusi, pelatihan dandemo langsung

Terlaksana 100%

3Tersedianya tambahan menu dan feature MobileWeb dengan akurasi informasi dan data yang mudahdiupdate.

Demo dan praktekaplikasi teknologiterkait Mobile Web

Terlaksana 100%

Gambar 1. Tampilan Versi Mobile Web bagi Admin Pengelolah Web Untuk Mengakses Edit Web

Gambar 1 menunjukkan tampilan versi mobile-web yang diakses oleh admin pengelola web. Admin webdapat melakukan penginputan (edit) data dan informasi yang akan ditampilkan. Tampilan hasil akses webmelalui Versi Desktop Mobile Web Access dan Versi Full Desktop dapat dilihat gambar berikut.

Page 313: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.629-633) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 632

Gambar 2. Tampilan web versi Desktop Mobile Web Access

Layar-1 Layar-2 Layar-3

a. Layer-1

Page 314: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.629-633) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 633

Gambar 2. Tampilan web versi Desktop Mobile Web Access (layar-1 dan layar-2)

4. KESIMPULAN

Kesimpulan hasil kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut:1) Pengembangan website ini telah dibuat untuk memudahkan managemen informasi kepada seluruh warga,

jamaah dan calon donator bagi pengembangan pembangunan Masjid Raudhatul Jannah. Tampilan versimobile web kini telah dibuat dengan hasil rancangan dan susunan yang lebih baik.

2) Admin kini dapat mengelolah sistem informasi tidak lagi dilakukan secara manual (paper based). Beberapaadmin telah mahir melaksanakan edit dan inputan untuk pengelolaan isi informasi pada web.

3) Pengelolaan sistem informasi dan data kegiatan masjid dalam tampilan menu yang beragam dan lebihmenarik telah dilaksanakan. Beberapa menu informasi telah bertambah.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] ________ Statcounter Report, http://gs.statcounter.com/press/mobile-and-tablet-internet-usage-exceeds-desktop-for-first-time-worldwide, November 2016 [Akses Online, 19 Februari 2019].[2] Ali Akbar, “Panduan Praktis Desain Web, Bandung, 2006.[3] Andi, “Menguasai Pemrograman Web Dengan PHP 5, Semarang, 2006.[4] Prasetiawan, Farid, “Basis Data”, Penerbit Informatika, Bandung, 2001.

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terimakasih kepada Unit Penelitian dan Pengabdian Masyaarakat Politeknik Negeri Ujung

Pandang. Penelitian ini dibiayai oleh DIPA Politeknik Negeri Ujung Pandang, sesuai dengan Surat perjanjianPelaksanaan Penelitian Nomor: 022/PL10.13/PL/2019 Tanggal: 1 April 2019. Ucapan terimakasih kepadaPengurus Masjid Raudhatul Jannah GMA Bapak H. Nur Adil dan Bapak H. Mangkualam Tanre ataskerjasama mitra sehingg kegiatan ini telah diselesaikan.

b. Layer-2

Page 315: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.634-639) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 634

PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN DI KABUPATEN BOVEN

DIGOEL MELALUI PENGEMBANGAN UMKM AGROINDUSTRI PRODUK LOKAL

Bambang Susilo1), Angky Wahyu Putranto1) , Susenohaji2), Moh Erfan Arif3), Muhammad Arwani4)

1)Dosen Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang2)

Dosen Program Vokasi Universitas Brawijaya, Malang3)

Dosen Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang4)

Tenaga Pengolah Data DM-Boven Digoel Universitas Brawijaya, Malang

ABSTRACT

Boven Digoel is one of the foremost area in Indonesia, because it borders with Papua New Guinea directly. Thedevelopment of Nusantara leading regions is a vital problem in the circulation of the economy, ideology and culture ofpeople across the nation. One critical problem in border communities is the limited capacity and capability in processinglocal products. We solve the problem use by the combine two model for local economics empowerment, that isparticipatory rural appraisal (Bhandari, 2003) and economics institution local develpment (North, 1990). The results ofthe mapping and discussion group forums with stakeholders, such as local government, regional owned enterprises(BUMD), chief of district, local entrepreneurs and social community, were decided to develop agro-industrialdevelopment focus on the development of Boven Digoel's superior products in the form of fruit chips because 1) theabundant amount from the districs throughout the year; 2) the fruit of the crop was still not being utilized or even thrownaway as feed or waste; and 3) some of people still sold raw so has no added value. This activity of agro-industrialdevelopment was conducted divide into 3 (three) activities. First, take the initiation and training of BUMD managementfocus on managing the supply of raw fruits, second, hold training and provide assistance to the BUMD’s human

resources for the producing of local fruit chips be implemented with the appropriate technology namely vacuum frying,and three, give training and assistance to the BUMD’s management and local government commitment for build themarketing system product, so that it can be marketed in various regional events and will further strengthened through apromotion system to make it good sales and meeting regional needs, and even sorrounding across the regency area.

Keywords: local government, regional owned enterprises (BUMD), fruit chips product, vacuum frying technology,

national border area, participatory rural appraisal, economics institution, agro-industrial development

1. PENDAHULUAN

Pembangunan Nasional Negara Indonesia ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan kehidupanmasyarakat secara adil dan merata diseluruh pelosok wilayah negeri. Pelaksanaan pembangunan Nasionalsampai saat ini masih banyak masalah yang belum dipecahkan, diantaranya kemiskinan, kesenjangankemajuan antara kota-desa, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, moral, dsb. Perkembangan wilayahperbatasan msih cukup tertinggal dibandingkan wilayah lain. Selama ini wilayah perbatasan identik dengandaerah perdesaan, daerah pinggiran, daerah tertinggal, atau daerah miskin yang cenderung termarginalkan,padahal wilayah perbatasan merupakan manifestasi utama kedaulatan suatu Negara (Tangkilisan, 2013).Hal tersebut sesuai dengan data Indeks Desa Mandiri (IDM) yang dirilis pada tahun 2015 oleh KementrianPembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDDT), dimana kondisi sebaran desa di daerahperbatasan sebesar 76% sangat tertinggal, dan Indeks Pembangunan Desa (IPD) sebesar 58% masihtergolong desa tertinggal.

Langkah konkrit pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (DitjenPDTu) telah memiliki program untuk mengembangkan daerah perbatasan Indonesia. Fokus program yangmasuk ke perbatasan Indonesia tersebut di antaranya yakni penyediaan akses infrastruktur jalan,pengembangan sarana dan prasarana produk unggulan daerah perbatasan, penyediaan sarana air bersihserta pembangunan embung (Amanda, 2019). Salah satu wilayah perbatasan yang masuk pada 22kabupaten sasaran program tersebut adalah Kabupaten Boven Digoel. Kabupaten ini memiliki wilayahperbatasan yang sangat luas, mencakup 6 distrik (kecamatan). Kabupaten ini berbatasan langsung denganNegara Papua Nugini di sebelah timur.

Pengembangan daerah perbatasan yang berkelanjutan harus berwawasan lokal, sehingga dipilihpengembangan produk unggulan daerah yang diolah dari produk lokal. Hasil pemetaan potensi pada Tahun2018 didapatkan buah-buahan merupakan potensi utama, dengan buah potensi buah yang unik dan

1 Korespondensi penulis: Bambang Susilo, Telp 08123382105, [email protected]

Page 316: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.634-639) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 635

melimpah adalah buah durian, buah nanas, dan buah pisang. Buah-buahan ini setalah dilakukan analisisperhitungan kapasitas produksi memiliki potensi menjadi produk unggulan daerah. Pelaksanaanpengabdian masyarakat di Kabupaten Boven Digoel tahun 2018 mengusung tema “Go-Modern”. Realisasitema ini adalah telah dilakukan diversifikasi produk turunan buah-buahan tersebut yang selama ini belumdiolah dan hanya dijual sebagai buah mentah sehingga memiliki nilai ekonomi yang rendah. Melaluiteknologi agroindustri terapan, vacuum frying, beberapa olahan buah-buahan telah diprosukdi berbagaimacam keragaan pangan antara lain jelly juice, sirup, dodol, dan permen jelly, hingga keripik buah (fruit

chips). Beriringan dengan program tersebut juga dilakukan transfer teknologi hasil temuan universitaskepada masyarakat utamanya pada mesin vacuum frying sebagai pengolah keripik buah. Selain itu, padatahun 2018 telah dilakukan juga inisiasi berupa pendirian usaha ekonomi daerah berupa Badan UsahaMilik Daerah (BUMD) yang akan menjadi sentra pengelolaan daerah agro-industrial dalam rangkapengembangan ekonomi daerah.

Pada tahun 2019 ini, fokus pengabdian adalah pengembangan pasar dan pemasaran secara moderndan bahkan online, mulai dari desain packing sampai dengan penjualan online. Kegiatan lain adalahmelakukan penguatan manajemen BUMD dalam bidang keuangan dan pengembangan tata kelolakelembagaan ekonomi lokal dalam rangka menjaga kesinambungan pengembangan usaha. dan pembuatanberikut pendampingan rencana aksi dan manajemen keuangan daerah sebagai penampung dan linkpemasaran produk hasil olahan UMKM. Hasil forum grup discussion dan pemetaan pogram tahun 2018dipilih satu produk unggulan yang mampu bertahan lama yaitu keripik buah. Introduksi vacuum frying

sebagai alat utama produksi keripik buah yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai macam buah,mengingat potensi produksi buah di Kabupaten Boven Digoel sangat tinggi.

Oleh karena itu, fokus program kali ini adalah pelatihan dan pendampingan, serta inisiasi UMKMkeripik buah. Mengusung tema “Go-Digital” target utama UMKM sudah mampu membuat dokumentasisecara digital seluruh keperluan UMKM mulai dari pengadaan bahan, proses produksi, hingga pemasaran.Kelembagaan UMKM didukung oleh BUMD yang telah dirintis pada tahun 2018, sehingga UMKMperbatasan siap menyongsong era Industri 4.0.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Kegiatan Doktor Mengabdi tahun 2019 merupakan tindak lanjut hasil kegiatan tahun 2018. Introduksiteknologi tepat guna berupa mesin vacuum frying telah dilakukan pada akhir tahun 2018 beserta inisiasipengembangan BUMD. Kegiatan tindak lanjut yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampinganpengembangan keripik buah yang dilakukan dengan tiga tahapan yaitu :Tahap Pertama

Pelatihan manajemen BUMD terutama pengembangan sumber daya manusia dalam manajemen supply bahanbaku produksi.Tahap Kedua

Pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat berupa produksi keripik buah.Proses pelatihan dilakukan mulai dari perawatan peralatan, pendampingan produksi dan pembuatan SOP sertapengembangan kemasan yang lebih inovatif.Tahap Ketiga

Pelatihan dan pendampingan kepada BUMD untuk membentuk sistem pemasaran produk unggulan lokal, baiksecara konvensional, maupun pemasaran digital.

3. HASIL DAN PEMBAHASANPemeliharaan Mesin Vacum Frying

Proses pemeriksaan diawali dengan identifikasi masalah pada mesin vacuum frying. Mesin tersebutmengalami gagal fungsi yaitu sulitnya mengatur suhu ketika mesin dihidupkan. Setelah diperiksa, ditemukankerusakan pada komponen pengatur suhu. Kemudian dilakukan penggantian komponen kontrol suhu tersebutdengan komponen yang baru. Kerusakan diperkirakan akibat dari proses transportasi ketika mengirim mesin.Setelah semua mesin selesai diganti dan diperbaiki kemudian dilakukan pengujian kinerja mesin kembali.Proses pengujian dimulai dari uji tekanan pompa air, uji kebocoran selang, uji tekanan vakum padamanometer. Pada uji tekanan ditemukan keabnormalan yaitu tekanan tidak dapat mencapai level yangdiinginkan. Setelah dianalisa, hal tersebut disebabkan karet pada tepian mesin belum mencapai titik lenturnyasehingga masih terdapat beberapa celah udara yang lewat. Untuk mengatasinya digunakan plastisin untuk

Page 317: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.634-639) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 636

membantu menutup lubang udara yang masih ada. Setelah penggunaan selama 5 kali uji coba menggoreng,karet tersebut kembali lentur dan dapat menutup secara optimal celah udara yang sebelumnya ada.

Gambar 1. Perbaikan Mesin Mesin Vacuum Frying

Adapun setelah proses menggoreng, pada keranjang tempat buah diletakkan harus dilakukanpembersihan berupa pengangkatan kerak sisa hasil penggorengan untuk menghindari terjadinya cacat produkpada produksi selanjutnya. Lalu secara priodik minyak yang digunakan dalam proses menggoreng harusdisaring dan dihilangkan endapannya. Serta harus dipastikan karet perekat pada bibir tabung penggoreng tetapelastis dan bekerja secara optimal (tidak adanya udara yang masuk).

Gambar 2. Pelatihan Penggunaan Vacuum FryingAlat yang digunakan untuk membuat keripik buah adalah penggoreng vacuum yang mempunyai

keunggulan menggoreng buah dan sayur menjadi keripik, menurut [1], penggoreng vakum merupakanpenggorengan yang menjaga kualitas buah tanpa bahan pengawet dan membuat kualitas keripik buah bertahanlama. Prinsip dasar proses vacuum frying adalah proses penggorengan dilakukan pada tekanan rendah (-760mm Hg). Sehingga menyebabkan suhu penggorengan turun menjadi 85oC [2], sehingga kerusakan gizi dapatditekan. Proses ini sangat cocok digunakan pada komoditas buah dan sayur.

Pengenalan alat Vacuum Frying dilakukan supaya pegawai rumah produksi mengerti terhadap suatuteknologi yang dapat membantu meningkatkan produktivitas barang olahan dengan tenaga yang sedikit namunmenghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai jual tinggi. Para pegawai dikenalkan mengenai fungsi darisetiap komponen mesin, cara mengoperasikan mesin, dan cara merawat mesin. Kemudian peserta KKN,dengan didampingi dosen pembimbing, membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan danperawatan mesin vacuum frying. Pembuatan SOP diharapkan dapat menyediakan petunjuk secara tertulis jikasewaktu-waktu pegawai BUMD mengalami kesulitan dalam mengoperasikan dan merawat mesin. Berikutmerupakan mesin vacuum frying yang digunakan Tim KKN Doktor Mengabdi.Proses mesin penggoreng

Page 318: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.634-639) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 637

vakum konvensional terdiri atas 5 (lima) komponen utama, yakni: pompa vakum, tabung penggoreng,pengendali temperatur, kondensor, dan sumber pemanas.

Gambar 3. Mesin Vacuum Frying BUMD PD BvD SejahteraKeterangan:

1) Pompa vakum sistem water jet, berfungsi menghisap udara yang berada di dalam ruang penggorengsehingga tekanan menjadi lebih rendah, serta untuk menghisap uap air bahan. Pompa vakum inimempunyai spesifikasi daya listrik 1.000 Watt.

2) Tabung Penggoreng, berfungsi mengkondisikan bahan sesuai tekanan yang diinginkan yangdilengkapi keranjang buah setengah lingkaran. Tabung penggorengan mempunyai kapasitas minyak50-60 L.

3) Kondensor, berfungsi mengembunkan uap air untuk dikeluarkan selama proses penggorengan.Kondensor menggunakan air sebagai pendingin, selanjutnya air menyerap uap panas penggorenganyang dikeluarkan untuk diteruskan ke bak pendingin. Pada mesin penggoreng vakum yangkonvensional menggunakan bak pendingin cukup besar dimensinya yaitu 3 m x 4 m x 1 meter, itupunairnya masih harus sering diganti karena masih mudah panas.

4) Unit Pemanas, menggunakan kompor gas LPG.5) Unit Pengendali Operasi, berfungsi mengaktifkan alat vakum dan unit pemanas.6) Pengaduk Penggorengan, berfungsi mengaduk buah yang berada dalam tabung penggorengan.

Bagian ini perlu seal karet yang kuat untuk menjaga kevakuman tabung.7) Mesin pengering (spinner), berfungsi meniriskan kripik.

Pada uji coba pengoperasionalan mesin, dilakukan juga demonstrasi pegngolahan produk pertanianmenggunakan mesin vaccum frying. Beberapa bahan pertanian yang di demonstrasikan yaitu buah pisang(dari 2,0 kg buah segar siap olah dapat dihasilkan 883 gram kripik), pepaya (dari 1,95 kg buah segar siap olahdapat dihasilkan 262 gram kripik), nangka (dari 579 g buah segar siap olah dapat dihasilkan 189 gram kripik),nanas (dari 1,26 kg buah segar siap olah dapat dihasilkan 312 gram kripik), dan salak (dari 2,65 kg buah segarsiap olah dapat dihasilkan 500 gram kripik). Pemilihan bahan pertanian teresebut berdasarkan ketersediaanyang dapat dihasilkan oleh daerah setempat. Kegiatan demonstrasi dilakukan oleh teknisi mesin dan juga salahsatu tim KKN DM selama beberapa hari. Hasil dari demontrasi tersebut diharapkan pekerja rumah produksidapat memahami prinsip penggunaan mesin sebelum memprakt ikannya secara mandiri.Pendampingan Pembuatan Keripik Buah

Terdapat beberapa buah yang dapat diolah menggunakan mesin penggoreng vakum yang merupakanhasil alam di Kabupaten Boven Digoel, yaitu buah pisang, nangka, salak dan nanas. Buah-buah tersebutmenjadi bahan yang akan diproduksi menggunakan mesin penggorengan vakum (Vacuum Frying) menjadikeripik buah. Namun dikarenakan buah tersebut belum pada musim panen, sehingga selama melaksanakanKuliah Kerja Nyata di BUMD PD BvD Sejahtera, buah yang banyak diproduksi yaitu buah pisang.

Selama melakukan pendampingan oleh mahasiswa KKN-DM, terdapat kendala dimana air akan cepatmemanas pada penggorengan yang ketiga. Hal ini tidak baik untuk sistem kerja mesin Vacuum Frying sendiri,karena dapat mengakibatkan kerusakan pada pompa maupun kondensor. Untuk mengurangi suhu airpendingin, biasanya dimasukkan es ke dalam air dalam bak air. Namun hal ini juga dapat menimbukankankendala lain jika tidak hati-hati. Dikarenakan sisa plastik yang menempel pada es dapat mengakibatkanbeberapa komponen mesin Vacuum Frying tersumbat dan merusak mesin. hal ini sangat perlu diperharikanuntuk kedepannya. Untuk menghindari adanya kotoran pada air pendingin, perlu dilakukan penggantian air

Page 319: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.634-639) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 638

dan pemembersihan baik air secara rutin. Dan juga perlu dilakukan pemeriksaan komponen mesin untukmenghindari adanya komponen yang tersumbat.

Perancangan desain kemasan memiliki tantangan tersendiri. Hal itu dikarenakan desain kemasanharus memiliki nilai kearifan lokal Boven Digoel. Pada mulanya, tim KKN-DM Boven Digoel memilih rumahHonai karena identic dengan Papua dan sudah diketahui banyak orang. Namun, nyatanya rumah Honai tidakada di wilayah Boven Digoel karena persebarannya lebih banyak berada di Wamena. Setelah melalui diskusiantara tim KKN-DM dan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel, akhirnya terpilihlah ‘rumah tinggi’ yang saat

ini masih banyak dijumpai di Boven Digoel. Selain itu, Monumen Bung Hatta juga ikut disertakan dalamdesain karena dulunya Boven Digoel sendiri menjadi tempat pengasingan Bung Hatta pada masa penjajahan.Desain kemasan dapat dilihat pada di bawah ini.

Gambar 4. Kemasan Keripik BuahPemasaran Hasil Produksi

Salah satu kegiatan kunci dalam proses produksi yaitu memasarkannya hingga diterima padakonsumen. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menunjang proses pemasaran tersebut yaitu mengikutsertakan produk BUMD PD. BvD Sejahtera pada pameran-pameran. Salah satu pameran yang diikuti yaituketika kegiatan pelantikan direktur baru BUMD. BUMD disana mengenakan sekaligus memasarkanproduknya pada konsumen (khususnya tamu undangan para pejabat ketika proses pelantikan). Beberapaproduk yang disediakan yaitu kripik pisang (kemasan 100 gram dan 200 gram), kripik pepaya (100 gram), dandodol durian. Harga yang ditawarkan pada pameran tersebut diantaranya untuk kripik pisang mulai Rp15.000,00 – Rp 25.000,00 , kripik pepaya mulai Rp 15.000,00, dan dodol durian mulai harga Rp 25.000,00.Kegiatan pemeran tersebut memberikan hasil yang positif, dimana masyarakat menerima dan menyukaiproduk tersebut. Setelah kegiatan pameran tersebut, BUMD menerima pesanan sebanyak 500 pcs kripikpisang dan dodol durian untuk dibeli setelah kegiatan pemeran selesai.

Gambar 5. Pameran Produk dan Penjualan Produk di Toko

Page 320: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.634-639) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 639

4. KESIMPULAN

Kegiatan pengabdian di Boven Digoel menghasilkan produk olahan baru berupa keripik yang dapatdijadikan salah sumber penghasilan daerah. Hasil pelatihan dan pendampingan produksi keripik buah denganintroduksi alat berupa vacuum frying menunjukkan produk tersebut dapat dirpoduksi secara kontinyu sehinggameningkatkan nilai produk lokal. Produksi berkelanjutan dapat terlaksana dengan komitment pemerintahdaerah dalam mendampingi hingga produk tersebut dipasarkan kepada konsumen.

5. DAFTAR PUSTAKA1. Bhandari, B. B., 2003. Participatory Rural Appraisal. In: Kanagawa, Japan: Institute for Global

Environmental Strategies (IGES), p. Module 4.2. North, D.C., 1990. Institutions: Institutional Change and Economic Performance. Cambridge: Press

Syndicate of the University of Cambridge3. Daywin . F. J., Sitompul,R. G., dan Hidayat,I. 2008. Budidaya Pertanian. Graha Ilmu, Yogyakarta.4. Lastriyanto, A., 2006. Mesin Penggorengan Vakum (Vacuum Fryer). Malang: Lastrindo Engineering.5. Tjandra, S. dan A. Susanto. 2008. Perancangan Mesin Pengiris Pisang untuk Home Industry. Seminar

Nasional Aplikasi Sains dan Tekno- logi. IST AKPRIND. Yogyakarta.II

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) yang telahmemberikan dana melalui Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Universitas Brawijaya Sesuai dengan DaftarIsian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Brawijaya Nomor DIPA-042.01.2.400919/2019, tanggal 05Desember 2018 sehingga kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana. Terimakasih juga kepada PemerintahBoven Digoel beserta jajarannya yang telah antusias mendukung dan menerima kami untukmenginplementasikan ide dan program kerja kami.

Page 321: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.640-642) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 640

PEMBERDAYAAN WIRAUSAHA PETERNAK AYAM PETELUR BERBASIS RUMAHAN

KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE

Muhtar1), Nasrullah1), Batara Surya1)

1)Dosen Universitas Bosowa Makassar

ABSTRACT

South Sulawesi, there are various models of laying hens, ranging from small scale, medium scale, to large scale with

different characteristics and resilience as suppliers of eggs. This study aims to determine the profile of laying hens based

on business scale in Bone Regency. Service is done with the potential and business opportunities of home-based laying

hens farmers. The method of implementing the development of home-based laying hens raising businesses is based on

community cultivation which is carried out in Bune partner villages, by involving community participation (Mitra).

Service results achieved in the implementation; provide assistance in laying hens that are teenagers along with

medicines, and have successfully produced eggs and are expected to improve the quality of life of the community.

Key words: Livestock, laying hens, business scale, home

A. PENDAHULUAN

Ayam ras petelur merupakan salah satu jenis ternak unggas yang cukup berkembang di SulawesiSelatan. Daerah tersebut telah mencapai target swasembada telur yang telah di canangkan oleh pemerintahprovinsi terkait. Adapun populasi ayam tersebar di 23 Kabupaten di Sulawesi Selatan terbanyak di KabupatenSidrap, sedangkan di kabupaten Bone jumlah populasinya masih kecil, sehingga diperlukan pasokan teluruntuk memenuhi kebutuhan masyarakat hal ini penyebabnya adalah tingkat pertumbuhan penduduk,munculnya usaha kuliner yang membutuhkan bahan baku telur ayam

Di Kabupaten Bone perkembangan pelaku usaha ayam petelur masih terkendala dengan berbagaipersoalan, yaitu pertumbuhan yang cenderung lambat,resiko kematian, penyakit, hama dan juga terjadipenurunan kualitas yang diakibatkan kekeliruan dalam proses produksi, serta besarnya modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha peternakan ayam petelur. Desa Bune Kecamatan Libureng Kabupaten BoneSulawesi Selatan terletak pada ketinggian 230 dpl dengan luas wilayah 24 km2 yang terbagi dalam 4Dusun (dusun Patironge, dusun Abettabatunge, dusun Lakeppang dan dusun Waliang). Peruntukan lahan diwilayah Desa Bune terdiri atas lahan sawah 1.458 ha, lahan perkebunan 175 ha selebihnya peruntukan untukperkantoran, sarana sosial, dan pemukiman masyarakat. Jumlah penduduk Desa Bune sebanyak 1.816 jiwa(laki-laki; 823 orang dan perempuan;993), Batas geografis Desa Bune adalah sebelah Utara berbatasandengan Desa Matiro Deceng, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Binuang, sebelah Selatan berbatasandengan Desa Swadaya, dan sebelah Barat berbatasan dengan Tanabatue (BPS, 2014). Namun jikastrategis pemeliharaan ayam ras petelur dapat dicermati dengan baik maka usaha beternak ayam petelur dapatmemberikan keuntungan yang tinggi. Berikut adalah beberapa alasan pengembangan ayam petelur :a. Putaran modal yang relatif cepat, karena usaha ini menghasilkan setiap harinya telur. Sehingga

keuntungan atau hasil yang didapatkan tidak memakan waktu berbulan bulan atau bulanan.b. Pemeliharaan mudah, di karenakan pola pemberian pakannya cukup 2 kali sehari dan ayam pun tidak

berkeliaran dalam 1 kandang tapi dikandangkan dalam kandang baterai.c. Potensi pasar masih bagus, kebutuhan masyarakat akan telur ayam ras sangat tinggi, hal ini seiring dengan

pertambahan jumlah penduduk, munculnya usaha kuliner.d. Perkembangan belum merata, belum banyak daerah yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakatnya

akan telur ayam ras. Ini karenakan perkembangan usaha ayam petelur belum merata disetiap daerah masihterpusat di daerah daerah tertentu.

e. Ketersedian Bahan Pakan cukup tersedia untuk kebutuhan pakan ayam petelur baik olahan sendiri maupunyang sudah paten.

Dalam pelaksanaan wirausaha ternak ayam petelur berbasis rumahan tentunya juga mempunyaipermasalahan tersendiri walaupun skalanya relative kecil dibanding usaha ternak skala yang besardiantaranya; 1). Usaha ternak ayam petelur system rumahan masih bersifat tradisional dengan pengelolaan

1 Korespondensi penulis: Muhtar, Telp. 08123382105, [email protected]

Page 322: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.640-642) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 641

usaha berdasarkan kebiasaan, 2). Belum memikirkan system administrasi keuangan yang dapat memberikanterkait dengan pendapatan yang diperoleh, dan 3)Tingkat keterampilan dan pengetahuan belum maksimalkhususnya ayam petelur ini berbasis rumahan karena cara pemeliharaan sangat berbeda dengan pemeliharaanayam kampung

B. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan pengembangan usaha perternakan ayam petelur rumahan berbasis pembardayaanmasyrakat yang dilkasanakan pada desa mitra Bune, akan mencakup beberapa tahapan kegiatan sebagaiberikut; 1) Sosialisasi, Konsolidasi tim pengabdi dan mitra, pemetaan permasalahan, pelaksanaan FGD, danpelibatan masyarakat khususnya mitra

C. HASIL DAN PEMBAHASANDalam pelaksanaan program pengembangan desa mitra (PPDM) pada kelompok usaha ternak ayam

petelur berbasis rumahan dilokasi pengabdian khususnya di Desa Bune Kecamatan Libureng Kabupaten Bone,dengan memberikan motivasi dan bantuan berupa ayam remaja yang diap berproduksi. Hasil yang dicapaidalam pelaksanaan program ini selama pengabdian dapat terlihat dan dirasakan oleh kelompok mitra minimalada 4 (empat) aspek yang diperoleh sebagai berikut:1. Dengan adanya bantuan yang diberikan kepada keluarga sebanya 5 rumah tangga dengan jumlah 200 ekor

sebagai awal yang diberikan berupa ayam siap berproduksi dengan umur 13 minggu yang diperkirakandalam kurang lebih 2 bulan kedepan sudah dapat dinikmati produksinya (telur) dengan harapankesejahteraan dapat meningkat kisaran 20 %

2. Perubahan pola pikir melalui pelatihan dan sentuhan teknologi dengan melakukan perbaikan kandang danpemberian obat-obatan yang telah diberikan oleh tim pelaksana PPDM

3. Secara ekonomi, memberikan kontribusi berupa pertumbuhan ekonomi dalam desa bune yang lebih baikdan kepada pemerintah khususnya Kabupaten Bone, walaupun dari prosentase masih kecil.

4. Secara sosial, terjalin kerjasama diantara kelompok usaha ternak ayam petelur untuk saling memberiinformasi dalam system pemeliharaan unggas.

D. KESIMPULAN

1. Program pengembangan desa mitra juga telah melakukan perannya dalam penguatan kelompok-kelompoklainnya, penguatan kerjasama dalam dalam masyarakat sebagai suatu ikatan sosial. Begitupulapeningkatkan pemasaran hasil produksi telur merupakan efek positif dari kegiatan masyarakat

2. Hasil pelatihan pemeliharaan ayam dan pelatihan manajemen maupun dalam pengelolaan usaha denganharapan kedepan akan lebih berkembang khususnya di desa bune secara berkelanjutan.

3. Keberlanjutan adanya bimbingan teknis dari pemerintah penyedian dana secara bergulir atau maupunmelalui pemberian fasilitas pinjaman dengan bunga yang terjangkau, dan perguruan tinggi sebagaipenyedia sumberdaya telah berkolaborasi dengan baik.

Ucapak Terima Kasih

Pelaksanaan pengabdian ini atas bantuan pendanaan dari DRPM Dikti, maka bersama ini kami mengucapkanterima kasih atas bantuan dan pengarahan dalam rangka pelaksanaan pengabdian ini dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017, Kabupaten Bone Dalam Angka, Biro Pusat Statistik Kabupaten BoneFarida,N.1986. Pemasaran Produk Pertanian. Fakultas Pertanian Unhas, Ujung Pandang.Made Astawan, 1991, Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna,Edisi Pertama Penerbit Akademika

Pressindo, Jakarta.Makeham J.P.dan.L.R.Malcolm,1984. The Farming Game, Gill Publication Armidele New South Wales.Mubyarto ,2002, Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi ketiga,PL3S, Jakarta.Soekartawi, 2000. Prinsip – Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian, Teori dan

Aplikasinya, Rajawali Pers, Jakarta..

Page 323: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.640-642) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 642

LAMPIRAN FOTO- FOTO

Pertemuan Kepala Desa danMasyarakat

Penyerahan Ayam Remaja dariKetua Tim PPDM Kepada Ibu

Kepala Desa Bune

Penandatangan Serimah Bantuandari Ketua Tim PPDM dengan Ibu

Kepala Desa Bune

Ketua Tim PPDM didepanKandang Ayam yang Diberi

Bantuan

Kepala Desa dan Ketua TimBeserta Masyarakat Penerima

Bantuan

Kondisi Kandang pada saatpelepasan ayam

Page 324: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.643-647) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 643

PENGEMBANGAN USAHA KUE BUGIS BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KECAMATAN CEMPA KABUPATEN PINRANG

Muhammad Idris1), Rafiuddin1), Fatimah Az zahra N1)

1)Dosen Universitas Bosowa Makassar

ABSTRACT

Pinrang Regency is one of the producers of traditional cakes (Bugis cakes) which are popular among the people and havebeen formed in an area or home industry center, the location of service is in the Cempa District area where the presenceof partners is very strategic because it is a transportation route to the coastal tourism area. The matter of concern to theservants in processing Bugis cakes is still traditional in nature, the creation of other products does not yet includepackaging to attract consumers, and the administration of financial management has not fully referred to the financialstatements. The method used in this service, Socialization, Focus Group Discussion, Team and Partner Consolidation,Potential Mapping and Problems, and Community Participation (Partner Group) Involvement. The results achieved inproviding service equipment assistance to partner groups in the framework of increasing production results that have animpact on financial revenue increases obtained between 10% - 20%, can economically contribute to local governmentsalthough still relatively low, and socially intertwined harmonious relationships in partner groups.

Keywords: Community Empowerment, Bugis Cake, Marketing, Income Increase

A. PENDAHULUAN

1. Analisis SituasiKabupaten Pinrang yang terletak di bagian tengah Propinsi Sulawesi Selatan, yang secara geografis

terletak antara 119018’30” sampai dengan 119035’30” BT dan 03030’10” sampai 04005’30” LS, KabupatenPinrang memiliki luas wilayah 1.961,77 km2 atau sama dengan 196.177 hektar. Wilayah administrasiKabupaten Pinrang terbagi menjadi 12 Kecamatan dengan 144 desa/kelurahan (39 kelurahan dan 65 desa).Berdasarkan analisis pada skala 1 : 500.000 dan Administrasi Kabupaten Pinrang serta klarifikasi datalapangan didapatkan total wilayah pesisir sekitar 69.237 Ha. Wilayah pesisir Kabupaten Pinrang sebagianbesar bertopografi datar dan landai dengan kelerengan 0 – 2 % dan 2 – 5 %, untuk lebih jelasnya dapat dilihatpada tabel 2 berikut. Wilayah datar dominan digunakan untuk pertambakan dan persawahan, sedang wilayahlandai dominan untuk pemukiman penduduk dan perkebunan campuran dan lain-lain. Kondisi wilayahperairan dengan topografi datar sangat landai dengan kelerengan 0 – 5 % ini didominasi wilayah pesisirdengan luas 38,852 Ha atau 56,11 %.

Titik berat pembangunan jangka panjang adalah pembangunan dibidang ekonomi dengan sasaran utamapencapaian struktur ekonomi yang berimbang antar sektor pertanian Salah satu cara pencapaian sasaranadalah dengan meningkatkan kemampuan serta keterampilan dari sumber daya manusia yang tersedia secaraoptimal dan berkesinambungan dalam rangka memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada. Adanya,program pengembangan mitra desa merupakan salah satu, alternatif yang dinilai sangat tepat untukmenghadapi persoalan apabila terjadi musim panen yang besar dimana petani mengharapkan adanyaterobosan dalam bentuk pengelolaan makanan menjadi kue bugis yang dapat meningkatkan pendapatanmasyarakat.

Pembangunan nasional yang berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehiduan bangsa,sehingga diharapkan mampu mencapai ketentraman dan kesejahteraan bagi masyarakat. Dalam mewujudkanharapan-harapan tersebut pemerintah Kabupaten Pinrang berupaya melaksanakan pembangunan diberbagaibidang dan sektor wiraswasta untuk kemandirian masyarakat.

Kabupaten Pinrang terletak dalam wilayah Utara Propinsi Sulawesi Selatan yang merupakan jalurperlintasan transportasi darat menuju ke Kabupaten wilayah utara dan Propinsi Sulawesi Barat. Kedudukan iniyang memberikan prospek untuk pengembangan usaha-usaha kuliner berupa kue-kue tradisional (kue bugia)maupun industri makanan lainnya. Jarak tempuh dari Kota Makassar menuju lokasi penerapan programpengembangan desa mitra ± 180 Km dan sangat strategis karena berada dijalur poros jalan Provinsi SulawesiSelatan dan Sulawesi Barat

1 Korespondensi penulis: Muhammad Idris, Telp. 08123382105, [email protected]

Page 325: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.643-647) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 644

Dalam pengembangan usaha kue bugis masih perlu perhatian dalam pembinaan baik dari cita rasamaupun kemasan yang perlu perbaikan untuk menarik konsumen ataupun dapat dijadikan oleh-olehwisatawan ataupun sebagai wisata kuliner yang tergolong masih sederhana.

Jalur transportasi darat ini dimanfaatkan masyarakat untuk mengembangkan usaha kue tradisionil (Kuetradisoinal bugis dimodernisasi) yang ditunjang dengan kebijakan pemerintah daerah dan diberikan fasilitasberupa bangunan tempat berjualan. Sebagai sejarah singkat dari kue tradisioil ini pada tahun silam adalahmerupakan kue suguhan ibu rumah tangga pada saat musim tanam padi maupun pada saat penen berlangsungdan sekarang dikembangkan menjadi kue bugis yang disuguhkan dalam pesta adat dan kemudian menjadibentuk usaha baru.

Pengaruh positif dari kemajuan usaha kuliner tepatnya berlokasi di Kecamatan Cempa KabupatenPinrang dengan menunjukkan tumbuhnya perekonomian baru dengan pelibatan ibu rumah tangga yangberjumlah ±140 orang yang dibentuk dalam 7 kelompok usaha.

Hal ini memberikan kontribusi pada pemerintah daerah berupa pendapatan asli daerah melaluipembayaran retribusi usaha ini walaupun kontribusinya masih kecil akan tetapi tujuan utama yang diharapkanoleh pemerintah penyerapan tenaga kerja ibu rumah tangga yang putus sekolah dan tidak dapat melanjutkanjenjang pendidikannya..2. Permasalahan

a. Usaha kue bugis masih bersifat tradisional dengan pengelolaan usaha berdasarkan kebiasaanb. Belum memikirkan system administrasi keuangan yang dapat memberikan terkait dengan pendapatan

yang diperolehc. Tingkat keterampilan dalam penciptaan citarasa semi medernisasi dan pengemasan yang dapat menarik

konsumen

B. METODE PELAKSANAAN

Pada pelaksanaan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM), dilakukan dengan mitra kelompokusaha kue bugis yang ada di Desa Mitra kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang merupakan lokasi industryrumah tangga dalam pembuatan kue tradisional (kue bugis) yang dikoordinir dari pemerintah KabupatenPinrang, adapun metode yang dilakukan dalam pengabdian ini sebagai berikut:1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan pengembangan usaha kue bugis berbasis pemberdayaan masyarakat yangdilaksanakan pada Desa Mitra, akan mencakup beberapa tahapan proses sebagai berikut:a. Sosialisasi

Sosialisasi kegiatan dilaksanakan untuk tujuan penyamaan persepsi dalam pelaksanaan pengembanganusaha kue bigis berbasis pemberdayaan masyarakat. sosialisasi adalah suatu proses di mana seseorangindividu menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Theresia, et al, 2014). Sosialisasimerupakan proses untuk melaksanakan ide, atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang laindapat menerima dan melakukan penyesuaian dalam partisipasi masyarakat.

b. FGD (Focus Group Discussion)Tahap FGD dilakukan untuk tujuan peningkatan kapasitas individu dan kelompok usaha kue bugis sebagamitra dalam pelaksanaan pengembangan usaha pembuatan kue bugis berbasis pemberdayaan masyarakat.FGD yang akan dilaksanakan mencakup :• FGD dilakukan sebanyak 3 kali selama masa pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha berbasis

pemberdayaan masyarakat.• FGD diadakan untuk memberikan pemahaman terkait usaha yang produktif, peningkatan usaha, strategi

dan pola pengembangan usaha, penyusunan kertas kerjakelompok masyarakat, dan metode dokumentasikegiatan.

• Dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan pengembangan usaha berbasis pemberdayaan masyarakat.c. Konsolidasi Tim dan Mitra

Konsolidasi dilaksanakan pada lokasi sasaran program PPDM pengembangan usaha kue bugis berbasispemberdayaan masyarakat. Konsolidasi ini melibatkan Tim dan kelompok Mitra yang telah disepakatiyaitu Kelompok Mitra usaha kue bugis. Hasil pelaksanaan konsolidasi akan dilengkapi dengan berita acarapelaksanaan dan berbagai kesepakatan awal yang akan dilaksanakan terkait dengan pelaksanaan

Page 326: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.643-647) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 645

pengembangan usaha berbasis pemberdayaan masyarakat di Desa mitra kecamatan Cempa KabupatenPinrang

d. Pemetaan Potensi dan PermasalahanPemetaan potensi dan permasalahan dilakukan untuk mengkaji secara mendalam terhadap sumber dayaalam lokal dan modal sosial masyarakat setempat yang dapat dikembangkan ke arah pengembangan usahakue bugis produktif, dukungan sumber daya manusia potensi kelompok usaha untuk digerakkan, sertapermasalahan secara spesifik yang diharap oleh masyarakat baik individu maupun kelompok untukdiberdayakan melalui proses pendampingan untuk mendukung keberlanjutan usaha kue bugis dan aksespermodalan sebagai satu kesatuan sitem secara terpadu.

2. Bentuk Partisipasi Masyarakat (Kelompok Mitra)a. Tenaga kerja, yaitu kontribusi masyarakat sebagai pekerja di dalam proses pengembangan usaha kue bugis.b. Sebagai inisiator program, yaitu masyarakat (kelompok mitra) mengajukan usulan awal mengenai

kemungkinan pengembangan usaha kue bugis yang ingin di kembangkan.c. Berbagi biaya, yaitu masyarakat berbagi tanggung jawab terhadap pembiayaan kegiatan.d. Pengambilan keputusan pada seluruh proses, yaitu melibatkan masyarakat (kelompok mitra) di dalam

proses pengambilan keputusan sejak awal, sehingga hasilnya sesuai dengan kebutuhan masyarakatsetempat (kelompok mitra)..

C. HASIL PENGABDIAN

Dalam pelaksanaan program pengembangan desa mitra (PPDM) pada kelompok usaha kuliner kuetradisional dilokasi pengabdian khususnya pada kelompok usaha kue tradisional (Kue bugis) yang merupakansentra industri pembuatan khas bugis, dengan memberikan motivasi dan bantuan berupa alat pengolahanpangan menjadi tepung sebagai bahan baku pembuatan kue Karasa yang terkenal di Kabupaten Pinrang.

Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini selama pengabdian dapat terlihat dan dirasakanoleh kelompok usaha kue tradisional minimal ada 4 (empat) aspek yang diperoleh sebagai berikut:1. Adanya bantuan peralatan yang diberikan kepada 3 kelompok industri Karasa dapat memberikan tambahan

pendapatan kisaran 10% - 20 %2. Perubahan pola pikir melalui pelatihan dan sentuhan teknologi dengan melakukan perbaikan kemasan yang

telah diberikan oleh tim pelaksana PPDM3. Secara ekonomi, memberikan kontribusi kepada pemerintah khususnya Kabupaten Pinrang, walaupun dari

prosentase masih kecil.4. Secara sosial, terjalin kerjasama diantara kelompok usaha kue tradisional dan pemasok bahan baku, hal ini

tergambar dengan adanya bantuan diberikan proses produksi dapat ditingkatkan dan dapat terpenuhi tepatwaktu.

5. Pelatihan wirausaha dengan maksud dapat mengenal potensi pasar yang baik untuk membuat aneka macamrasa (semi modern) dan dapat memberikan daya tarik bagi konsumen dan perbaikan kualitas termasukkemasan dengan harapan bahwa akan pelaku dapat merubah pola pikir dan melakukan inovasi kedepansesuai dengan perkembangan teknologi.

6. Pelatihan penyusunan laporan keuangan, maksud dari pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan kepadamitra dalam pembuatan laporan keuangan yang pada akhirnya dapat menekan biaya produksi maupunbiaya operasional lainnya supaya dapat meningkatkan pendapatannya

7. Adapun tujuan akhir ini dapat memberikan manfaat terhadap mitra dalam rangka pengembangan usahanyaperlu pula dilakukan perbaikan sistem pemasaran yang dikenal pemasaran secara online

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Tim pelaksana Pengabdian PPDM telah memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya kelompokusaha kue tradisional untuk menjaga kebersihan lingkungan usaha, hal ini berhubungan langsung denganmeningkatnya hasil penjualan melalui pola kerjasama antar kelompok-kelompok sejenisnya.

2. Penanganan pada kue tradisional untuk menghindari resiko kerusakan (tidak layak konsumsi), makadilakukan penambahan dengan wadah pemanas tanpa mengurangi cita rasa agar konsumen merasakankenyamanan pada saat dikonsumsi,

Page 327: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.643-647) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 646

3. Program pengembangan desa mitra juga telah melakukan perannya dalam penguatan kelompok-kelompokusaha kue tradisional, penguatan kerjasama dalam masyarakat sebagai suatu ikatan sosial. Begitupulapeningkatkan pemasaran hasil produksi kue tradisional merupakan efek positif dari kegiatan masyarakat,

4. Masyarakat menjadi proaktif dengan sasaran pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kelompok dilakukandengan memberikan pembekalan dan pembobotan pengetahuan sehingga mereka dapat keluar daripermasalahan yang membelitnya menyangkut teknis pemasaran dan poduksi.

5. Sinergitas antara masyarakat, pemerintah penyedian dana secara bergulir atau maupun melalui pemberianfasilitas pinjaman dengan bunga yang terjangkau, dan perguruan tinggi sebagai penyedia sumberdaya telahberkolaborasi dengan baik.

6. Penataan pada kebersihan lingkungan usaha, hal ini berhubungan langsung dengan kebersihan hasilproduksi kue bugis yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan meningkatnya hasilpenjualan.

Ucapak Terima Kasih

Dalam pelaksanaan pengabdian ini diucapkan terima kasih kepada DRPM Dikti atas bantuan pendanaan danpengarahan dalam pelaksanaan pengabdian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017, Kabupaten Pinrang Dalam Angka, Biro Pusat Statistik Kabupaten Pinrang

Farida,N. 1986. Pemasaran Produk Pertanian. Fakultas Pertanian Unhas, Ujung Pandang.Made Astawan, 1991, Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna,Edisi Pertama Penerbit Akademika

Pressindo, Jakarta.Makeham J.P.dan.L.R.Malcolm,1984. The Farming Game, Gill Publication Armidele New South Wales.Mubyarto ,2002, Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi ketiga,PL3S, Jakarta.Soekartawi, 2000. Prinsip – Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian, Teori dan

Aplikasinya, Rajawali Pers, Jakarta..

LAMPIRAN FOTO

Proses Pembuatan Kue Karasa Penjemuran Kue Proses Pengemasan

Penyerahan Kepada Kepala Desa Penyerahan Kepada KelompokMultazam

Penyerahan Kepada KelompokTunas Harapan

Page 328: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.643-647) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 647

Penyerahan Kepada KelompokGemilang

Penandatangan Berita AcaraPenyerahan alat (1)

Penandatangan Berita AcaraPenyerahan alat (2)

Penandatangan Berita AcaraPenyerahan alat (3)

Bantuan untuk penjemuran kue Bantun kemasan

Page 329: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.656-662) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 656

IbM PEMBUATAN WEBSITE MASJID NURUL JAMAAH BONTOALA TUA

Dahlia Nur1), Rini Nur1), Iin Karmila Yusri1)

1)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

Houses of worship generally have many worshipers so that the organization is similar to communityorganizations. Pilgrims' trust in the management of the mosque is very dependent on how the management communicateswith worshipers. Information when communicating needs to be distributed so that all worshipers can access theinformation. Today's website is a technology that can be implemented up to the level of mosques so that trust andtransparency in its management gave satisfaction to worshipers. In the community service that has been carried out at theNurul Jamaah Bontoala Tua mosque in Makassar, administrators are trained to create a website, starting with datacollection, design determination, domain name determination and uploading on web hosting. The domain name that isused based on the input of the board of trustees of the Nurul Jamaah Bontoal Tua Mosque iswww.nuruljamaahbontoalatua.com. The advantages of the website that have been made are in addition to the mosque'sfinancial reports, there are also infaq and sadokah distribution services, qurbaan worship, alquran education parks (TPA)and rental rooms for weddings.

Keywords: Nurul Jamaah Bontoala, website, database

1. PENDAHULUANPosisi Masjid Nurul Jamaah sangat strategis dan mudah dicapai. Berada di pertigaan jalan antara Jalan

Kandea dan Jalan Lamuru, Kota Makassar. Tepatnya di jalan Kandea no. 2 pada awalnya seluas 340m2

mampu menampung 150 - 200 berdiri pada tahun 1935 (www.simas.kemenag.go.id)[1], namun saat inimasjid nurul jamaah telah melakukan renovasi bangunan menjadi tiga lantai dengan bangunan 640m2 dandaya tampung meningkat 600 jamaah. Menurut data situs cagarbudaya kementerian pendidikan dankebudayaan, Masjid Nurul Jamaah menyatu dengan kompeks makam penyebar agama Islam ratusan tahunsilam, berdiri diatas tanah wakaf dari Lajangiru, tuan tanah pribumi pada zaman penjajahan Belanda. Hal inididasarkan pada bukti bahwa makam Lajangiru bersama keluarganya yang tepat berada di samping MasjidNurul Jamaah [2].

Karena posisinya yang mudah di jangkau, jamaah masjid yang melakukan aktifitas shalat dan aktifitaskeagamaan lainnya (TPA, Majelis Taklim, dan sebagainya) cukup banyak. Untuk meng-organisasi kegiatandari masjid Nurul Jamaah, maka di buat sebuah yayasan yang ke angotaannya di pilih oleh pemuka agama danjamaah dengan periode keanggotaan 4 tahun per satu periode[3]. Selain mengatur kegiatan keagaaman dimasjid, pengurus yayasan juga mengelola keuangan dari impak dan sedakah baik dari donatur tetap maupunjamaah serta pengeluaran bulanan untuk listrik, air, dan pemeliharaan dari masjid.

Saat ini masjid Nurul Jamaah belum menggunakan sistem informasi untuk menyebarkan informasibaik itu kepada donatur maupun kepada jamaah. Cara yang dilakukan pengurus untuk menyampaikaninformasi melalui pengumuman di hari Jumat sebelum shalat Jumat di laksanakan, sementara banyak donaturtetap dari masjid ini berasal dari Kota lain di seluruh Indonesia, sehingga pengurus yayasan berkeinginanuntuk membuat website agar informasi dapat diakses oleh masyarakat secara umum dan donatur dan jamaahmasjid secara khusus. Dengan kemudahan akses informasi, donatur dan jamaah dapat melakukan monitoringterhadap kegiatan yang dilaksanakan dan pemanfaatan dana yang terkumpul sehingga dengan model sisteminformasi online yang transfaran ini kepercayaan donatur dan jamaah terhadap pengelola meningkat.

Cara yang efektif yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi adalah melalui website[4-6].Pembuatan website Masjid Nurul Jamaah Bontoala Tua dibuat menggunakan software PHP & MySQL dengansoftware pendukung lain yaitu XAMPP dan Wordpress. Kelebihannya adalah karena program dapat berjalandengan baik di semua sistem operasi, sangat cocok dan mudah diterapkan pada komputer berjaringan, sangatstabil di semua sistem operasi. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan isi yang akan ditampilkan padawebsite, berupa data profile, sejarah, dewan pengurus, layanan, infaq dan sadaqoh serta kegiatan-kegiatanrutin yang dilakukan oleh jamaah masjid nurul jamaah.

1 Korespondensi penulis: Dahlia Nur, Telp 085342190303, [email protected]

Page 330: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.656-662) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 657

Pengurus masjid sebagai organisasi masyarakat perlu memiliki kemampuan pada bidang TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK) sehingga dalam mengelola masjid pelaporan kegiatan dan keuangan bisadilakukan dengan transparan. Kegiatan iptek bagi masyarakat ini bertujuan membuat website yang menarik danmudah dijalankan, menyediakan sistem informasi kegiatan masjid Nurul Jamaah dan laporan kegiatan dankeuangan secara online.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Langkah-langkah Pembuatan WebsiteJenis website yang akan dibuat dalam pengabdian ini adalah website dinamis, bersifat non-profit atau tidakbersifat bisnis. Langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut:Langkah 1: Menentukan Ide Website

Menentukan ide dan topik adalah hal paling pertama yang harus di lakukan sebelum membuat danmengonlinekan website. Ide dari website yang akan dibuat adalah kombinasi antara website berita dan websitekomunitasLangkah 2 : Register Nama DomainMenentukan nama domain yang tepat untuk website mungkin tidak begitu mudah. Berikut adalah cara dalammembuat nama domain :

• Buat domain dengan ekstensi .com. Sebagai TLD terpopuler dan paling banyak digunakan,domain .com akan lebih mudah diingat oleh klien dan visitor website yang dibuat.

• Buat alternatif nama domain. Untuk mencegah kemungkinan klien dan visitor juga akan melakukankesalahan dalam pengetikan nama domain, disarankan untuk membuat alternatif dari nama domainutama. Dengan mendaftarkan alternatif nama domain, maka ketika klien atau visitor salah ketik,mereka tetap akan diarahkan ke beranda utama dari website yang dibuat.

• Nama domain dibuat sesingkat mungkin. Semakin pendek dan unik, maka semakin lebih mudahbagi siapa pun untuk mengingat nama domain. Nama domain yang dibuat terlalu panjang akan susahuntuk diingat.

• Jangan gunakan tanda penghubung dan angka. Tanda penghubung dan angka baru digunakanapabila memang diperlukan. Jika tidak, janganlah menyisipkan tanda penghubung dan/atau angka kedalam nama domainmu karena hanya akan memperbesar kemungkinan terjadinya salah pengetikan.

Nama domain yang akan digunakan adalah www.nuruljamaahbontoalatua.com, nama domain ini harus diregistrasi sebelum melakukan pembuatan websiteLangkah 3 : Pilih Web Hosting

Langkah selanjutnya adalah pilih hosting yang andal dan tepercaya. Ada berbagai pilihan web hosting,pengabdian ini menggunakan web hosting dari www.rumahweb.co.id yang sesuai dengan kebutuhan proyekonline yang dibuat.Langkah 4 : Pilih Platform dan Buat WebsitePlatform yang akan digunakan dalam pembuatan website masjid Nurul Jamaah Bontoala adalah sistemmanajemen konten (CMS). Pemilihan ini didasari bahwa website yang dibuat akan mempublikasikan berbagaiartikel/kontenLangkah 5 : Buat Rencana untuk Pengembangan WebsitePada saat website telah dibuat, luncurkan di publik dan lakukan evaluasi menggunakan Google Analyticsuntuk mengumpulkan data statistic seberana besar website yang telah dibuat di kungjungi pengunjung.

2.2 Metode Pelaksanaan Pengabdian

Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian sebagai berikut :1. Pengumpulan data :

Teknik pengumpulan data dalam penyusunan database pada website ini adalah data yang didapat langsungdari objeknya (ketua, bendahara dan sekretaris yayasan masjid nurul jamaah bontoala tua). Data yangdikumpulkan berbentuk foto-foto dan diskripsi singkat dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan

2. Indikator data :Di dalam kegiatan ini , database masjid nurul jamaah bontoala ditampilkan dengan beberapa indikator ,aitu : Beranda, Takmirul Masjid, Berita Terbaru, Laporan Infaq, Layanan, Tausiah, Galery dan Video.

3. Entry data :Data yang sudah dikumpulkan akan diinput dengan bantuan program data base mysql

Page 331: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.656-662) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 658

4. Tabulasi data :Data yang sudah dientry akan diklasifikasikan dan ditabelkan dengan bantuan Program data base

5. Penyajian Data :Data yang sudah ditabelkan akan disajikan dalam website menggunakan program PHP dan Wordpress2.3 Kegiatan Pembuatan Sistem

Berikut adalah clas diagram dan activity diagram hasil perancangan dan desain database pada sistemyang telah dibuat.

Login admin

+User nama

+Pasword

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Beranda

+Nama masjid

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Tentang

+Profile

+Sejarah

+Dewan

+Pengurus

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Kegiatan

+Tahun 2016

+Tahun 2017

+Tahun 2018

+Tahun 2019

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Pusat Informasi

+Alamat

+Takmirul masjid

+Nomor Telepon

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Berita

+Berita baru

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Tausiyah

+Ceramah

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Galeri

+Foto-foto

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Video

+Video

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Layanan

+TPA

+Penyaluran

Infaq & Sadakah

+Qurban

+Pernikahan

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Pengunjung

+Mengakses Website

+Mendapat informasi

+Dilihat()

+Memberi Kritik dan Saran()

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Menu admin

+Beranda

+Tentang

+Kegiatan

+Pusat Informasi

+Laporan Infaq

+Berita terbaru

+Layanan

+Tausiyah

+Galeri

+Video

Laporan Infaq

+Sumbangan infaq

+Pengeluaran

+Saldo

+Mebuat()

+Edit()

+cek()

Gambar 1. Class Diagram

Page 332: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.656-662) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 659

Pengunjung Web Sistem Database

Pilih menu website

masjid NJBTRequest Eksekusi

Menu Website

Masjid NJBTMemilih menu

Request Eksekusi

Menampilkan menu

website yang dipilih

Gambar 2. Activity Diagram Perancangan Website3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakuan pendampingan dalam perancangan, pembuatan dan pendaftaran pada webhosting,website masjid nurul jamaah bontoala tua telah dapat diakses oleh jamaahnya dengan nama domainwww.nuruljamaahbontoalatua.com. Penentuan nama domain tersebut berdasarkan masukan dari pengurusmasjid dengan memasukkan unsur lokasi masjid dalam nama domain agar memjadi pembeda dengan masjidlainnya yang bernama yang sama.

Agar pengurus masjid dapat melakukan pemeliharaan dan pembaharuan data, tiga orang pengurusmasjid telah dilatih untuk melakukan kegiatan tersebut. Hasil pembuatan website terlihat pada gambar 3-7.Gambar 3. Menampilkan hasil penelusuran di google search, pada hasil pencarian terlihat nama domaninMasjid Nurul Jamaah Bontoal Tua. Gambar 4 Menujukkan Tampilan utama yaitu tampilan ketika sisteminformasi/web site pertama kali dibuka. Pengguna akan berhadapan dengan tampilan yang 50% akanmenampilkan foto. Dalam tampilan ini juga tersedia menu yang akan menampilkan laporan infaq, kegiatan,berita, layanan, galeri dan artikel yang berisi informasi yang berguna bagi pengguna.

Gambar 3. Nama Domain Masjid Nurul Jamaah di google search

Page 333: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.656-662) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 660

Gambar 4. Halaman Utama

Gambar 5 menampilkan laporan infaq masjid nurul jamaah bontoala tua. Pada laporan keuangan inijamaah dapat mengetahui pemasukkan dari infaq dan pengeluaran dana kas masjid setiap minggunya. Hal inimenjadi permintaan dari pengurus masjid untuk menjamin transparansi pengelolaan keuangan masjid.Bendaharan masjid akan memberi laporan setiap hari jumat untuk di umumkan pada majelis shalat jumat danpada website. Gambar 7. Berisi halaman berita, untuk menginformasikan kepada jamaah kegiatan kunjunganyang dilakukan baik dari bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Walikota Makassar dan muspida lainnya.Kegiatan tausiyah biasanye berupa ceramah agama dan ceramah umum lainnya, seperti penyuluhan kesehatanatau sosialisasikan undang-undang baru dari muspida terkait.

Gambar 5. Laporan Infaq

Page 334: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.656-662) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 661

Gambar 6. Halaman Berita

Gambar 7. Halaman Tausiyah dan Galeri

4. KESIMPULANHasil kegiatan IbM Pembuatan Website Pada Masjid Nurul Jamaan Bontoala selama 5 bulan dengan

menekankan pada pengumpulan data sekunder maupun primer untuk dihimpun dalam database website yangdilengkapi juga dengan laporan keuangan dan dokumentasi kegiatan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Website yang dibuat telah dapat diakses melalui mesin pencari dengan nama domainwww.nuruljamaahbontoalatua.com

2. Peningkatan iptek masyarakat melalui kegiatan pelatihan pembuatan website membuka wawasanmasyarakat tentang pentingnya mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang TIK

3. Website dapat di rancang dan di bangun apabila tersedia data yang cukup

5. SARANAgar website masjid nurul jamaah bontoala tua tetap bertahan maka pengurus masjid secara berkala

melakukan pemeliharaan pada website, khusus pada database perlu dilakukan penghapusan dara yang tidakdiperlukan lagi. Pengurus masjid harus senantiasa melalukan pembaharuan dari isi website agar pengunjungtertarik untuk membuka website masjid nurul jamaah bontoala tua.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] simas.kemenag.go.id, "Sistem Informasi Masjid Seluruh Indonesia," 2019.

Page 335: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.656-662) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 662

[2] M. Zubair, "Makna dan Fungsi Inskripsi Pada Makam Lajangiru di Bontoala Makassar (Study Arkeo-epigrafi) " Al-Qalam, vol. 17, pp. 59-70, 2011.

[3] R. Rahim, "AD/RT Pengurus Yayasan Masjid Nurul Jamaah Bontoala," 2019.[4] L. A. M. Suhartinah, Adhitya Surya Manggala, "IbM Pembuatan Website Pimpinan Daerah Aisyiyaah

(PDS) Kabupaten Jember Berbasis Geographic Information System (GIS)," Jurnal Pengadian

Masyarakat IPTEK, pp. 50-54, 2016.[5] A. D. Riyanto, "Pembuatan Website Sebagai Media Promosi Yang Terpercaya," Seminar Nasional

Informatika 2015 (semnasIF 2015) UPN ”Veteran” Yogyakarta 14 November 2015, 2015.[6] R. B. Kuncoro, "Pembuatan Website Tempat Pariwisata Rumah Dome New Nglepen," Journal Speed

– Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, vol. Volume 4 No 1 pp. 36-41, 2012.

6. UCAPAN TERIMA KASIHPengabdian ini terlaksana atas pembiayaan dari dana Rutin Politeknik Negeri Ujung Pandang tahun

anggaran 2019. Untuk itu penulis ingin mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada : Direktur,Ka.Unit UPPM dan staf, Ketua Jurusan Teknik Elektro, dan Rekan-rekan Dosen Prodi Teknik Komputer danJaringan Politeknik Negeri Ujung Pandang atas semua dukungan yang telah diberikan sehingga penelitian initerlaksana dengan baik

Page 336: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.648-652) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 648

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS TOPIK

SIKLUS AKUNTANSI DASAR YANG INTEGRATIF, INTERAKTIF, DAN EFEKTIF

PADA SMK JURUSAN AKUNTANSI KOTA MAKASSAR

Tamrin1), Afdaliah2), Syamsinar3)

1)Dosen Bahasa Inggris Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

2)Dosen Bahasa Inggris Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

3)Dosen Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

SMK (Vocational Senior High School) Alumnae English ability is weak. This research aims at increasing SMK alumnaeEnglish ability by developing an innovative instruction model with using cycles topics of basic accounting as a content-based instruction in teaching English. The methed used is Research and Development (R&D). research results analyzedquantitatively and qualitatively using triangulation (document, participative observation, interview and questionaere). Bydoing so, the instruction model resulted comprehensively, integratively, interactively and effectively as well, which thenfacilitatively increased SMK alumnae English ability. The syntax instruction model are as follows: activation,consolidation and evaluation.

Key words: inovatif, comprehensive, integrative, interaktif, efektif

1. PENDAHULUANMeningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa SMK melalui pengembangan model pembelajaran

mendesak dilakukan karena sejumlah alasan: 1. Persaingan ketat tenaga kerja yang tidak terhindarkan dalamera pasar bebas di kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) seperti sekarang. 2. Kemampuan berbahasaInggris orang dewasa Indonesia tergolong low proficiency yang kini pada peringkat ke-39 dari 80 negara non-

English speaking countries, dibawah Vietnam yang menempati peringkat 34 (moderate proficiency) denganstatus penggunaan bahasa Inggris sebagai foreign language. (Laporan hasil survey EF English Proficiency

Index, 2017) (https:en.wikipedia.org/wiki/EF.English_Proficiency Index 10/2.2018). 3. Nilai ujian nasionalmata pelajaran Bahasa Inggris lulusan SMK tahun 2017/2018 untuk provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlahpeserta 39.086 adalah rata-rata 35,75 dibawah rata-rata nasional 40,59 dengan jumlah peserta 1.473.225.Capaian nilai rata-rata ini jauh dibawah Provinsi Bali yang memperoleh nilai rata-rata 45,01 dengan jumlahpeserta 30,181, masih jauh lebih tinggi perolehan provinsi tetangga Kalimantan Timur dengan nilai rata-rata44,63 dengan jumlah peserta 22.634. Artinya, kemampuan bahasa Inggris lulusan SMK provinsi SulawesiSelatan jauh tertinggal dibandingkan dengan kemampuan Bahasa Inggris lulusan SMK provinsi KalimantanTimur sekalipun. Secara spesifik, Jika seratus jumlah item soal ujian nasional Bahasa Inggris berarti lulusanSMK provinsi Sulawesi Selatan hanya mampu menjawab dengan benar sekitar 35 – 36 jumlah soal. Dengankata lain, kemampuan bahasa Inggris lulusan SMK Sulawesi Selatan adalah lemah. (Laporan Kemdikbud ttgHasil Ujian Nasional SMK th ajaran 2017/2018) https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/tgl10.1.2019.

Model ini akan dikembangkan berbasis aktivitas secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,dan memotivasi peserta didik. Memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad XXI yaitu kreatif,inovatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, kolaboratif, dan komunikatif untuk menyongsong era revolusiindustri 4.0 (Permendikbud nomor 34 tahun 2018 tentang standar nasional proses pembelajaran pada SekolahMenengah Kejuruan/SMK).

Sejauh ini belum ada model pembelajaran untuk siswa vokasi seperti SMK yang disebut ModelPembelajaran Bahasa Inggris berbasis topik siklus akuntansi dasar karena langsung menggunakan materitopik-topik siklus akuntansi dasar, yang secara fundamental berbeda dari materi topik-topik umum dan karyasastra. Topik-topik siklus akuntansi dasar (manual) termasuk: 1. bukti transaksi (transaction evidence), 2.jurnal transaksi (transcation journal), 3. buku besar (the ledger), 4. buku pembantu, 5. neraca saldo, 6. jurnalpenyesuaian, 7. neraca lajur, 8. laporan keuangan, 9. jurnal penutup, 10. jurnal pembalik, 11. neraca saldoawal periode (Kieso, Weigandt, dan Kimmel, 2010) .

Grand teori yang mendasari riset ini termasuk behavioristik (Thorndike, 1874 – 1979 sebagai tokohutamanya dalam Joyce and Weil, 1992) hukum kesiapan dan kesediaan (the law of readiness). Dengan teoriini siswa diarahkan ke suatu tingkatan kemampuan yang memungkinkan akses. Sejalan dengan itu teori

Page 337: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.648-652) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 649

belajar konstruktivistik memahami antara lain bahwa peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuandan pemahaman baru, menghubungkan materi Bahasa Inggris baru dengan apa yang sudah diketahuinyaseperti latar belakang pengetahuan, pengalaman dan minat peserta didik berkaitan dengan materi BahasaInggris yang disajikan dalam pembelajaran (Piaget: 1959). Sehaluan dengan teori ini, Vygotsky (1978)memandang bahwa belajar dan berfikir pada hakikatnya adalah sosial karena melalui interaksi sosial yangterjadi secara berkelanjutan, dinamis dan interactive-ongoing antara guru dan siswa dan siswa dengan siswaatas dasar topik siklus akuntansi dalam konteks sosial di kelas pemahaman baru siswa terkonstruksi danterkonstruksi kembali. Hasilnya, tujuan peningkatan kemampuan Bahasa Inggris pun tercapai.

2. METODEPenelitian ini dilaksanakan di sejumlah SMK negeri dan swasta yang dipilih berdasarkan kategori

terakreditasi A (baik), B (sedang) dan C (kurang) di kota Makassar. Akreditasi A SMK 4 dengan 33 siswauntuk studi pendahuluan dan uji-lapangan skala terbatas selama empat kali pertemuan. Akreditasi A SMK 1dengan 33 siswa untuk uji-lapangan lebih luas SMK wahyu (akreditasi B) dengan 33 siswa dan SMKSaribuana (akreditasi C) dengan 32 siswa. Ketiga SMK yang tersebut terakhir untuk uji-lapangan skala lebihluas masing-masing dua kali pertemuan. Research and Development/R&D (Gall, Gall and Borg, 2003)mencakup penggunaan metode deskriptif, penelitian tindakan yang bersifat cyclical dan eksperimen –evaluatif untuk perbaikan, yang dilakukan sebelum menghasilkan produk (akhir) pendidikan.

Selama pelaksanaan uji-coba skala terbatas dari pascates satu ke pascates dua, demikian jugadari pascates dua ke pascates tiga telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan modelpembelajaran yang bersifat final sementara. Selanjutnya, pada uji-coba model pembelajaran skalalebih luas telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan yang bersifat final sementara yangsophisticated berdasarkan hasil pascates satu. Kemudian, dilanjutkan lagi dengan penyempurnaanmodel yang bersifat final yang lebih sophisticated berdasarkan hasil pascates dua pada uji coba skalalebih luas. Akhirnya, hasil penyempurnaan model pembelajaran yang bersifat final yang lebihsophisticated ini digunakan pada tahap uji-validasi.

Metode ini terdiri atas sepuluh tahap seperti pada gambar 1 berikut.

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Tahap 8 Tahap 7 Tahap 6 Tahap 5

Tahap 9 Tahap 10

Tahap 9 Tahap 10

Gambar 1: Penjelasan singkat masing-masing tahap adalah sebagai berikut.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari perspektif pembelajaran, hasil studi pendahuluan secara singkat dapat diiktisarkan sebagaiberikut: Secara spesifik, Tidak terdapat praktik pembelajaran yang mengajak mahasiswa menyadarkanmahasiswa mengapa belajar bahasa Inggris berbasis topik-topik siklus akuntansi dasar. Bila dipandangdari berbagai dimensi pembelajaran seperti tujuan dan perencanaan pembelajaran, materi-topik implementasi

Survei/pengumpulan data

permasalahan

PerencanaanPengembanga

n draf awalproduk

Uji -cobalapangan tahappendahuluan

Revisipenyempurnaa

n hasil uji -coba

Pengujianlapanganlebih luas

Revisipenyempurnaanhasil uji -coba

lebih luas

Uji-cobalapangan secara

operasional

Revisiprodukakhir

Diseminasi danimplementasi

Page 338: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.648-652) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 650

tiga tahap sebelum pembelajaran, selama pembelajaran, dan setelah pembelajaran serta evaluasi pembelajaranyang berlangsug tersebut tidak efektif dan tidak terlihat adanya praktik model pembelajaran bahasa Inggrisberbasis topiksiklus akuntansi dasar yang integrative, interaktif, dan efektif bagi siswa SMK jurusanakuntansi. Termasuk tidak terlihat integrasi materi bahasa Inggris dengan materi siklus akuntansi dasar,aktivitas sosial interaktif di kelas yang berpotensi membuat peserta didik menjadi pembelajar efektif tidaknampak secara maksimal diterapkan.

Hasil studi pendahuluan dijadikan sebagai rujukan untuk mengembangkan model pembelajaranbahasa Inggris berbasis siklus akuntansi dasar yang integratif, interaktif, dan efektif untuk meningkatkankemampuan bahasa Inggris siswa SMK jurusan akuntansi. Kajian teoritis, konsep, dan prinsip-prinsip dasarstrategi, metode, evaluasi dijadikan dasar untuk merancang hipotetik model pembelajaran. Rancagan hipotetikmodel pembelajaran tersebut diuji-cobakan tiga kali dalam skala terbatas, dilanjutkan dengan uji-coba dua kalidalam skala lebih luas. Hasilnya dapat dilihat seperti pada gambar 2 berikut.

Sebelum Pembelajaran (15 menit)Tahap Aktivasi: 1. Motivasi dengan pertanyaan why do you study English. 2. Menggiatkanpengetahuan awal, pengalaman dan minat tentang siklus akuntansi dasar denganmengeksplorasi new accounting terms dalam teks.

Tahap Pembelajaran (45 menit): Mengonsolidasi (dengan sharing dan interactively

discussing in group of 3 students) pemahaman topik tahapan siklus akuntansi dasar yangtengah dibahas (integrated reading with speaking). Secara bergiliran peserta didikmenyampaikan secara lisan/speaking pemahaman reading mereka prihal: konsep, prinsipdan penerapan know-how topik akuntansi yang tengah dipelajarinya (misal: journal, ledger.etc.) Kegiatan interactive ini bilingual.

Tahap Evaluasi (30 menit):

Penguasaan siswa terhadap materi di-assess melalui mainly self-assessment dan group-

assessment terkait topik tahapan siklus akuntansi yang telah dipelajari.

Gambar 2: Draf revisi model pembelajaran final tentatative

Analisa Kualitatif-Deskriptif hasil uji-lebih luas

Dari perspective integratif, integrasi spesifik siklus akuntansi dasar dalam pembelajaran bahasaInggris seperti pada siswa jurusan akuntansi, yang diasumsikan mereka menguasai topik siklus akuntansidasar adalah sejalan dengan dua prinsip dasar Content-Based Instruction (CBI) (Richards and Rogers,2006:207). 1. Peserta didik belajar bahasa lebih sukses ketika mereka menggunakan bahasa sebagai a means

of acquiring information, rather than as an end in itself and 2. CBI lebih merefleksikan learner’s needs untukbelajar bahasa Inggris as a speaker of other language. Sejalan dengan perspektif integratif ini, menurutsejumlah responden termasuk (R17) bahwa “Pelajaran bahasa Inggris saat ini membantu dalam memperdalamkemampuan kami memahami bahasa Inggris dalam akuntansi. Demikian pula responden (R15)mengungkapkan bahwa materi pelajaran bahasa Inggris relevan dan lebih menarik karena mencakupakuntansi.

Dari perspektif interaktif, 1) Hasil kuesioner menunjukkan: ada 91% responden memilih aktifitasyang dialaminya selama pembelajaran adalah sangat interaktif. 2) Berdasarkan observasi langsung, merekaberinteraksi dalam diskusi kelompok yang ditandai setiap individu berperan aktif bilingually speaking,mengemukakan pemahaman masing-masing terhadap topik siklus akuntansi yang mereka sedang pelajari.

Terakhir dari perspektif efektifitas, diperoleh kesaksian bahwa responden (R32) dibuat merasanyaman, senang, mudah bahkan lebih mudah dipahami dari pembelajaran sebelumnya.

Page 339: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.648-652) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 651

Analisa Kuantitatif-Deskriptif hasil uji lebih luas

Berdasarkan olah data mentah hasil uji lebih luas pada siswa SMK Saribuana Akreditasi Cjurusan akuntansi diperoleh hasil bahwa model pembelajaran bahasa Inggris berbasis siklusakuntansi dasar berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan bahasa Inggris siswa. Halini dapat dilihat dari perkembangan perolehan skor pre-test sampai pada post-test ke-2, dimanaperolehan skor pre-test mengalami peningkatan ketika dilaksanakan post-test secara berturut-turut,yakni dari 46.94 ketika pre-test menjadi 56.52 post-test ke-1, dan 76.38 post test ke-2.

Selanjutnya, hasil uji lebih luas pada siswa SMK Wahyu Akreditasi B jurusan akuntansidiperoleh hasil bahwa model ini berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan bahasaInggris siswa. Peningkatan ini dapat dilihat pada perkembangan perolehan skor pre-test sampai padapost-test ke-2, perolehan skor pre-test mengalami peningkatan ketika dilaksanakan post-test secaraberturut-turut: 60.00. pada pre-test mengalami peningkatan ketika post-test secara berturut-turut,yakni dari 72.00 pada post-test ke-1 menjadi 80.00. pada post-test ke-2.

Terakhir, hasil uji lebih luas pada siswa SMK Negeri 1 Akreditasi A jurusan akuntansi jugadiperoleh hasil bahwa model ini berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan bahasaInggris siswa. Peningkatan dapat dilihat pada perkembangan perolehan skor pre-test sampai padapost-test ke-2, perolehan skor pre-test dengan 70.00 meningkat menjadi 81.00 pada post-test ke-1dan pada post-test ke-2 meningkat menjadi 85.00. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafikberikut ini:

Grafik 1. Mean dari Uji Lebih Luas SMK akreditasi: A, B dan C Model Pembelajaran

Berbasis Siklus Akuntansi Dasar dalam Meningkatkan Kemampuan bahasa

Inggris siswa

4. Kesimpulan dan SaranLemahnya kemampuan bahasa Inggris SMK dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran berbasis

siklus akuntansi dasar yang integrative, interaktif dan efektif. Integratif pada dua sisi yaitu pada tataran materiintegrasi content- based instruction secara spesifik siklus akuntansi dasar dalam bahasa Inggris dan integrasireading skills dengan speaking skills dalam tataran implementasi. Analisa kuantitatif, kualitatif-deskriptifyang komprehensif membuktikan secara meyakinkan bahwa model ini efektif untuk meningkatkankemampuan bahasa Inggris siswa SMK jurusan akuntansi.

Dengan berbagai keterbatasan, penelitian ini perlu dilanjutkan dengan uji-validasi dan diseminasiyang lebih menyuluruh untuk keperluan pemanfaatan pembelajaran yang lebih komprehensif.

46.94

56.52

76.38

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Pre Test Post Test 1 Post Test 2

Mean

60.00

72.00

80.00

70.00

81.0085.00

Page 340: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.648-652) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 652

DAFTAR PUSTAKA(Laporan hasil survey EF English Proficiency Index, 2017)(https:en.wikipedia.org/wiki/EF.English_Proficiency Index 10/2.2018)(Laporan Kemdikbud ttg Hasil Ujian Nasional SMK th ajaran 2017/2018)https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/tgl10.1.2019Gall, M.D,. Gall, Joyce P. dan Borg WR. (2003).Educational Research: An Introduction.(seventh

ed.), United States of America: Pearson Education Inc.(Permendikbud nomor 34 tahun 2018 tentang standar nasional proses pembelajaran pada Sekolah MenengahKejuruan/SMK).Piaget, J. (1959). Language and Thought of the Child. Cleveland. OH. WorldDunkin, M.J. dan Biddle, B.J (1974).The Study of Teaching. New York: Holt Rinehart and Winston.Gagne, R.M dan Briggs, L.J. (1979) Principles of Instructional Design (2nd edition). New York:

Holt, Rinehart and Winston.Hammond, J. (2001). Scaffolding: Teaching and Learning in Language and Literacy Education.

Newtown: National Library of AustraliaJoyce, B dan Weil, M. (1992).Models of Teaching. (fourth ed.). Needham Heights Massachussetts:

Allyn & Bacon.Shumin, K. (2005). Factors to consider: Developing adult EFL Students’ Speaking Abilities, in

Methodology in Language Teaching, New York: Cambridge University Press.Tyler, R.W. (1949) Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: The University of

Chicago Press.Vygotsky, L.S (1978). Mind in Society, The Development of Higher Psycholoical Processes.

Harvard Cambridge, MA: Harvard University Press.Weigandt, Kieso, dan Kimmel. (2010). Accounting Principles (the 7th edition). Wiley: United States

of America.

Page 341: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.653-655) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 653

PEMBUATAN WEB-SITE PROFIL DESA SOREANG KABUPATEN TAKALAR

Ibrahim A1), Hafsah Nirwana1) , Misnawati1), Sulwan D1)

1)Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

One way to provide information to the public is to create a web-site. Website is a collection of pages on a domain on theinternet that are created with a specific purpose and are interconnected and can be accessed widely through the front page(home page) using a browser using the website URL. The profile of a place such as a Remote Village that has goodpotential, needs to be informed to the public so that the potential of the Village can be known. So that the potential of avillage allows it to be empowered both by the infestor and other communities. Soreang village is located inMappakasunggu sub-district, Takalar district, South Sulawesi, distance from the city of Makassar ± 45 km. This villagehas the potential of fishery products such as milkfish, shrimp, seaweed and salt and the beauty of the beaches in the areais not inferior to other beach resorts in the Takalar district. To promote the Village Profile, an official website for thevillage of Soreang has been created at http://desasoreang.com/ and can be accessed

Keywords: Web-site, Soreang Village, Village Profile

1. PENDAHULUANDesa Soreang terletak di kecamatan Mappakasunggu kabupaten Takalar, jarak dari kota makassar ±45

km. Dapat dijangkau lewat jalan poros Gowa-Takalar atupun melalui Tanjung bunga , Galesong hingga keTakalar. Luas Desa Soreang. Luas wilayahnya 217,15 Ha berada di sebelah Barat Utara dari KecamatanMappakasunggu dan berbatasan langsung dengan salah satu Desa di Kabupaten Gowa [1]. Ada empat dusundi Desa Soreang, yaitu dusun lampang, dusun soreang, dusun Lempong dan dusun Taipa. Masyarakat DesaSoreang rata-rata sebagai petani tambak, yaitu tambak ikan bandeng, udang, rumput Laut dan garam. Hampirsetengah luas wilayah desa Soreang adalah tambak yang berpotensi sangat baik. Selain potensi hasil tambaktersebut, ternyata keindahan pantai desa tersebut tidak kalah indahnya dengan pantai yang ada di kabupatenTakalar.

Desa tersebut berada di pinggiran sungai yang bermuara denga pantai dan dimana di kelilingi tambakyang produktif. Jumlah Kepala keluarga sekitar 417 KK, jumlah penduduk sekitar 1464 Jiwa. Kegiatanmasyarakat desa tersebut banyak yang petani tambak khususnya di dusun Taipa, dan penduduk laki-laki yangdominan yang pencari nafkah. Penduduk kaum perempuan lebih banyak hanya sebagai ibu rumah tangga saja.Seandaianya potensi desa tersebut lebih diberdayakan, maka kaum perempuan bisa lebih berdaya guna untukmenambah pendapatan keluarga. Sehubungan hal tersebut Desa Soreang harus dipromosikan ke publik, agarsupaya ada infestor, organisasi ataupun instansi yang mengetahui potensi yang desa tersebut. Metode promosiyang mudah dilakukan adalah dengan membuat web-site profil desa Soreang, supaya lebih mendunia.

Website adalah sebuah kumpulan halaman pada suatu domain di internet yang dibuat dengan tujuantertentu dan saling berhubungan serta dapat diakses secara luas melalui halaman depan (home page)menggunakan sebuah browser menggunakan URL website [2]. Website dapat dimiliki oleh individu,organisasi, atau perusahaan. Pada umumnya sebuah website akan menampilkan informasi atau satu topiktertentu, meskipun saat ini banyak website yang menampilkan berbagai informasi dengan topik yang berbeda.Ada 3 unsur yang sangat vital pada website. Tanpa adanya semua unsur ini, website anda tidak akan pernahditemukan dan diakses oleh pengguna di internet. Ketiga unsur yang dimaksud adalah : 1) Domain adalahiabarat nama atau merk. Dengan pemilihan nama domain yang unik juga membuat orang mudahmengingatnya untuk nantinya dikunjungi kembali, 2) Hosting untuk menyimpan semua database (script,gambar, video, teks dan lain sebagainya) yang diperlukan untuk membentuk suatu website. 3) Konten adalahberupa tujuan dari pembautan web-site tersebut. Konten pada website dapat berupa teks, gambar atau video.Jika dilihat dari konten yang disuguhkan, terdapat beberapa macam website. Misalnya saja, sosial media,website berita, website jual beli atau website yang berisi konten yang berdasarkan minat, bakat serta hobi [3].

1 Korespondensi penulis: Ibrahim Baduh, Telp 081291368459, [email protected]

Page 342: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.653-655) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 654

2. METODE PENELITIAN

Untuk merealisasikan kegiatan ini, maka ada beberapa hal yang akan dilakukan. Adapun yang akandilakukan sebagai berikut :

1. Melakukan kunjungan ke lokasi pengabdian yaitu Kantor desa Soreang untuk menyampaikan kegiatanPKM yang akan dilaksanakan oleh tim.

2. Kunjungan ke Desa Soreang untuk lebih menggali informasi terkait desa tersebut3. Baksos kepada masyarakat setempat khususnya di pinggiran Desa Soreang4. Pengambilan beberapa gambar terkait potensi desa Soreang5. Penyuluhan pentingnya sistem informasi Profil Desa Soreang kepada pengurus kantor Desa6. Pembuatan Profil Desa berupa Gambar dan Pembuatan web-Site Desa Soreang7. Uji coba Perancangan Web-Site8. Persentasi sekaligus pelatihan penggunaan/pemakaian web-site kepada tim IT desa Soreang9. Pendamping selama pemakaian web-site yang telah dibuat.

3. HASIL DAN PEMBAHASANAdapun hasil kegiatan pegabdian ini adalah sesuai target, yaitu :

1) Web-Site Resmi Desa Soreang Kabupaten Takalar

Setelah dirancang bangun website tersebut, maka hasil yang di peroleh sevagai berikut :Alamat website desa soreang berada pada alamat: http://desasoreang.com/

Gambar 1. Halaman Depan Web-Site Desa Soreang2) Panduan penggunaan web-site

Panduan ini berfungsi sebagai panduan untuk penggunaan website, sehingga bisa meng-updatekondisi ataupun kegiatan desa tersebut. Adapun sampul panduannya sebagai berikut :

Gambar 2. Sampul Panduan

Panduan ini terdiri dari :a. Konfigurasi situs Desa Soreang ; yaitu alamat web-site, akses admin dan tampilan awal halam

adminb. Manajemen website Desa; misalnya mengganti password admin, menambah berita, manajemen

halaman statis, manajemen menu, manajemen banner, manajemen kontak masuk,

3) Pelatihan Penggunaan Web-Site Desa Soreang Kabupaten Takalar

Page 343: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.653-655) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 655

Pelatihan ini dilaksanakan kantor Desa Soreang kepada semua perangkat desa termasuk Kepala Desa,utamanya tim IT nya. Masing masing peserta dibagikan buku panduan. Adapun gambar pelaksanaanpelatihan ini sevagai berikut :

Gambar 3. Pelaksanaan Pelatihan Penggunaan Website Profil Desa Soreang

Gambar 4. Kebersamaan dengan aparat Kantor Desa Soreang4) Pendampingan dengan Tim IT Desa Soreang

Hubungan dengan tim IT desa Soreng masih tetap berlangsung, hal ini untuk menyampaiakn apabilaada kendala ataupun ada hal-hal perlu untuk pengembangan web-site tersebut.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan ini adalah tersedianya website Profil Desa Soreang, sehingga desa tersebutdapat mempromosikan potensi desa tersebut kepada publik atau ke dunia maya.

5. DAFTAR PUSTAKA[1] Tim Desa Soreang, “Profil Potensi Desa Soreang” Tahun 2017.

[2] Waryanto, “Pengertian Website Lengkap dengan Jenis dan Manfaatnya” January 22,2018 https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-website/. Diakses 10 Oktober 2019.

[3] Ir.Yuniar Supardi, “Buku Mahir Web Programming”, PT. Elex Media Komputindo, No.ISBN.9786020489827. Penerbit : Feb 2019.

6. UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direktur Politeknik

Negeri Ujung Pandang atas pendanaan melalui DIPA Politeknik Negeri Ujung Pandang, sesuai dengan SuratPerjanjian Pelaksana Pengabdian Nomor : 019/PL10.13/PM/2019, tanggal 1 April 2019. Terima kasih jugadisampaikan kepada Kepala Desa beserta aparat Desa Soreang serta masyarakat dusun Taipa.

Page 344: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.663-670) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 663

PENGOLAHAN BUAH NAGA KELOMPOK BULO ( BADAN USAHA LORONG )

TERATAI PUTIH DI KELURAHAN LAIKANG KOTA MAKASSAR

Musdalifah1, Arwin Arif2, Fandi Ahmad3

1)Dosen STKIP Pembangunan Indonesia

ABSTRACT

This activity of community service was conducted on the group called Kelompok Badan Usaha Lorong ( Bulo ) TerataiPutih in Laikang, Makassar City. The objectives to be achieved in the stimulus community partnership program are 1)changing the mindset of Kelompok Badan Usaha Lorong (Bulo) Teratai Putih so as to utilize and cultivate dragon fruit,(2) train the Kelompok Badan Usaha Lorong (Bulo) Teratai Putih in diversifying dragon fruit become a number ofproducts that have economic value, (3) apply ways of packaging and labeling on products that have been produced by theKelompok Badan Usaha Lorong (Bulo) Teratai Putih. The implementation of the stimulus community partnershipprogram uses 3 (three) methods; (1) the active participation method, (2) the diversification method, and (3) the method ofpackaging and labeling. The results of the service activities from the evaluation of community satisfaction assessment inparticipating the socialization in the form of an explanation of processing dragon fruit amounted to 79.14%. Thisindicates that the community has active participation and is able to motivate their entrepreneurial spirit in processingdragon fruit into business. Further, evaluation of processing dragon fruit into dragon fruit jelly (40.91%), dragon fruitnoodles (34.85%) and skin chips of dragon fruit (24.24%). Of the 3 (three) products that produced, dragon fruit jelly areexcellent because easy making and it feels no less competitive with another jelly on the market. Meanwhile, the packingprocess (60.83%) and labeling (39.17%), from the evaluation results of the community assessment, it is rather difficult tomake a label because it requires tools and creativity in designing a business label.

PENDAHULUAN

Salah satu sektor yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan adalahsector pertanian. Sektor pertanian ini memiliki beberapa subsector yang menjadi sumber pemenuhan konsumsimasyarakat sekaligus menjadi mata pencaharian dalam perdagangan. Salah satu tanaman hortikultura yanglagi trend dan menarik dibudidayakan di Kota Makassar adalah tanaman buah naga (dragon fruit).

Tanaman buah naga termasuk tanaman tropis yang sangat mudah beradaptasi pada berbagai lingkungantumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar matahari, angin dan curah hujan. Curah hujan yang ideal untukpertumbuhan dan perkembangan tanaman ini sekitar 60 mm/bulan atau 720 mm/tahun. Sementara itu,intensitas matahari yang disukai sekitar 70-80 persen. Oleh karena itu, tanaman ini sebaiknya ditanam di lahanyang tidak terdapat naungan dengan sirkulasi udara yang baik.Pertumbuhan dan perkembangan tanaman buahnaga dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi antara 0-1000m dpl. Suhu udara yang ideal bagi tanaman ini antara 26-36 0C dan kelembaban 70-90 persen. Tanah harusberareasi baik dan derajat keasaman (pH) tanah yang disukai bersifat sedikit alkalis (Kristanto, 2009)

Kelurahan Laikang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar yang berada di ujung bagian bawah KotaMakassar memiliki salah satu kelompok badan usaha lorong yang dibentuk melalui program BUlo ini sejaktahun 2016. Kelompok masyarakat ini dinamakan sebagai Kelompok Badan Usaha Lorong (BUlo) TerataiPutih. Kelompok ini yang melakukan pembudidayaan tanaman holtikultura seperti cabe, sayur, tomat, kacang-kacangan, termasuk buah naga dan lain-lain. Pembudidayaan ini memiliki lokasi sendiri di kawasan kelurahanLaikang dengan ukuran cukup luas untuk tanaman holtikultura yang kemudian diberi nama “Green House”.

Berkaitan dengan keberadaan buah naga di kelurahan ini, jumlah buah naga di Green House sangat terbatas.Sementara buah naga banyak terlihat jika kita melewati depan rumah masyarakat di Kawasan KelurahanLaikang RT 002/ RW 010. Kebanyakan masyarakat menanam buah naga sebagai pelengkap hiasan rumah dikebun-kebun depan rumah mereka. Sehingga keberadaan buah naga, terkadang hanya dijadikan sebagaipelengkap konsumsi saja apabila sudah berbuah. Pertama kali harga buah naga di tingkat petani yaitu tahun2011 berkisar antara Rp 25.000 – Rp 30.000 per kg dan sekarang harganya berkisar Rp 10.000 – Rp 15.000per kg . Menurut Penelitian yang dilakukan Subiatho (2016), harga dan penerimaan petani buah naga terusmengalami penurunan. Penerimaan yang diperoleh petani per tahun dalam luasan lahan 1 Ha dengan jumlahbibit 4000 batang dan 1333 tiang panjat yang tebuat dari kayu ulin, pada tahun 2011 penerimaannya sebesarRp 147.960.000 dan tahun 2015 turun menjadi Rp 59.055.000. Hal ini disebabkan karena, banyak masyarakatyang membudidayakan saja tapi tidak bisa melakukan pengolahan lanjutan agar bisa menghasilkan berbagaijenis produk inovatif yang bernilai ekonomi. Padahal prospek buah naga dengan inovasi-inovasi yang menarik

Page 345: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.663-670) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 664

sangat berpeluang dalam bersaing di pasar lokal. Namun, peluang usaha produk olahan buah naga masihterbuka lebar di daerah ini karena buah naga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan buah-buahan yang lain, yaitu mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Pengembangan budidaya tanaman buah naga apabila diprioritaskan di Kelurahan Laikang sangatmemiliki potensi untuk dikembangkan baik dari segi produksi maupun pemasaran. Hal ini disebabkan karenakeberadaan kelompok ini cukup aktif dalam setiap kegiatan kemasyarakatan, sehingga sangat mudah dalammelakukan promosi apabila ada kegiatan yang dilaksanakan. Adapun masalah dalam kegiatan ini adalah1. Masalah pertama tentang pengetahuan masyarakat yang masih rendah tentang budidaya buah naga,

manfaat buah naga bagi kesehatan tubuh serta cara pemeliharaan buah naga yang terkadang sulit berbuahatau bahkan buahnya cepat jatuh sebelum dipanen. Beberapa penjelasan-penjelasan teknis ini akandisampaikan oleh tim kami melalui pendekatan pola pikir masyarakat, sehingga masyarakat bisamengetahui secara luas keberadaan buah naga yang memiliki manfaat sangat besar.

2. Masalah kedua tentang pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah buah naga menjadi berbagaimacam produk yang bernilai ekonomi. Pengolahan buah naga sebagai bentuk diversifikasi produk ini akandiolah menjadi tiga produk utama yaitu keripik buah naga dari kulit buah naga, mie dan selai buah nagadari daging buah naga. Masalah ini akan kami lakukan pendekatan pelatihan olahan buah naga bagikelompok masyarakat tersebut.

3. Masalah ketiga tentang pengemasan dan labelling bagi produk yang siap konsumsi. Setelah buah nagadiolah dan siap dikonsumsi, apabila dibiarkan tanpa dikemas dengan baik, maka produk tersebut akancepat rusak dan tidak bisa disimpan lama. Dalam mengatasi hal tersebut, tim kami akan melakukanpendekatan pelatihan pengemasan dan lebelling sehingga selain masyarakat diajarkan tentang pelatihanpengolahan buah naga, masyarakat juga akan diberikan pengetahuan dan keterampilan tentang caramelakukan pengemasan bagi produk sehingga bisa tahan lama, sekaligus mengajarkan tentang caramembuat label bagi produk yang telah dihasilkan.

Melihat permasalahan yang dihadapi, maka perlu ditindaklanjuti melalui kegiatan ipteks ini denganmemberikan pelatihan pengolahan buah naga menjadi berbagai macam produk berbahan baku buah nagasehingga bisa diterima di pasar local. Adapun solusi yang ditawarkan adalah pelaksanaan parsitipasi aktif,pelatihan diversifikasi produk, serta pengemasan dan labelling produk.

METODEAdapun metode pelaksanaan yang akan dilakukan adalah1. Metode parsitipasi aktif merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara memberikan penjelasan

tentang karakteristik tanaman buah naga, Dalam metode ceramah, ada beberapa langkah-langkahyang dilakukan yaitu (a) melakukan persentasi materi (b) membuka sesi diskusi dan pemberiankesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan.

2. Metode diversifikasi produk olahan buah naga merupakan kegiatan yang dilakukan dengan carademonstrasi terhadap produk yang akan dibuat. Ada beberapa langkah yang dilakukan adalah (1)tahap persiapan, dimana bahan dan alat dalam membuat produk ( keripik buah naga, selai buah nagadan mie buah naga) dipersiapkan, (2) tahap proses, dalam demonstrasi, peserta diberikankesempatan bertanya langsung pada saat proses diversifikasi produk dilakukan, (3) tahap penutup,dalam tahap ini produk yang telah selesai siap untuk dikonsumsi langsung atau bisa dilanjutkan kemetode selanjutnya agar bernilai ekonomi

3. Metode pengemasan dan labelling merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan produk yangtelah selesai didiversifikasi memiliki nilai jual di pasar lokal. Langkah-langkah dalam pengemasanadalah a) pemilihan bahan pengepakan yang disesuaikan dengan produk, seperti keripik buah nagaakan dikepak dalam bentuk plastic, selai dikepak dalam bentuk kaleng atau kaca, mie buah nagadikepak dalam aluminum, b) Penyegelan adalah upaya mengunci produk dalam pengepakan (kemasan)untuk masa berlaku tertentu. Sedangkan, langkah-langkah dalam labelling produk adalah memberi labelberupa informasi singkat mengenai produk tersebut yang terdiri dari a) nama produk, b) pembuat produk,c) alamat pembuat produk, d) bahan yang digunakan untuk membuat produk, e) komposisi zat giziproduk, f) masa kadaluarsa, g) izin depkes atau instansi terkait, misalnya informasi halal labeling.

Page 346: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.663-670) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 665

Gambar 1 : Alur Metode Pengabdian

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Sosialisasi

Kegiatan pengabdian dalam rangka pengolahan buah naga menjadi beberapa produk didahuluidengan pemberian sosialisasi tentang asal muasal kemunculan buah naga di Indonesia sampaipembahasan mengenai pentingnya mengkonsumsi buah naga. Pelaksanaan sosialisasi ini bertujuan agarmasyarakat mengetahui terlebih dahulu manfaat buah naga sehingga termotivasi untuk mengkonsumsi,bahkan dijadikan sebagan lahan pendapatan. Sosialisasi ini terdiri dari 2 ( dua ) materi yaitu materipertama dengan melihat sudut pandang biologi, dimana dijelaskan tentang sejarah buah naga, jenis-jenisbuah naga sampai manfaatnya untuk kesehatan manusia. Selain itu, materi ke dua dengan melihat sudutpandang ekonomi, dimana dijelaskan tentang pengolahan buah naga bisa diubah menjadi beberapa produkyang bernilai ekonomi yaitu mie buah naga, selai buah naga dan keripik kulit buah naga. Ketiga produkini merupakan hasil pengolahan buah naga pada kegiatan pengabdian ini, namun tidak menutupkemungkinan buah naga bias diolah menjadi beberapa produk lainnya seperti teh kulit buah naga, jusbuah naga, masker buah naga dan lain-lain.

Kegiatan sosialisasi ini, dilaksanakan beberapa tahap dengan dihadiri oleh 28 peserta yangmerupakan anggota Badan Usaha Lorong ( Bulo ) Teratai Putih di Kelurahan Laikang Kota Makassar.Tahapan ini terdiri dari pemberian penjelasan, demonstrasi, pelatihan dan evaluasi. Pemberian penjelasanyakni dengan pemberian materi-materi, dilanjutkan dengan demonstrasi oleh tim dibantu oleh teknisi.Setelah demontrasi, kegiatan pelatihan pengolahan buah naga dilaksanakan secara bertahap mulai daripembuatan selai buah naga, mie buah naga dan keripik kulit buah naga. Setelah itu, tim mengevaluasihasil pelatihan yang dilakukan oleh peserta.

Dalam kegiatan ini, pada umumnya dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga yang tertarik untukmengetahui lebih lanjut manfaat buah naga dan proses pengolahannya. Para peserta terlihat sangatantusias dan aktif dalam memberikan pertanyaan kepada pemateri.

Pelaksanaan sosialiasai dapat dilihat pada gambar dibawah ini,

Gambar 2 : Penjelasan Materi

Adapun hasil evaluasi penilaian yang dilakukan oleh peserta berdasarkan kepuasan mengikuti

Page 347: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.663-670) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 666

kegiatan pengabdian, dapat dilihat dari gambar dibawah ini,

Grafik 1 : Hasil Evaluasi Kepuasan Peserta

Hasil kegiatan pengabdian dari evaluasi penilaian kepuasan masyarakat dalam mengikutikegiatan sosialisasi berupa penjelasan mengenai pengolahan buah naga sebesar 79,14%. Hal inimenandakan masyarakat berparsitipasi aktif dan mampu memotivasi jiwa wirausaha mereka dalammengolah buah naga menjadi lahan bisnis.

B. Praktek Pengolahan Buah Naga

Setelah pelaksanaan sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktek pengolahan naga menjadibeberapa produk yaitu selai buah naga, mie buah naga dan keripik buah naga.1. Produk Selai Buah Naga

a. Daging buah naga yang telah matang di hancurkan dengan cara diulek (jangan diblender) agar tetapmendapatkan tekstur dari buah naga

b. Setelah diulek masukkan ke dalam teflon kemudian diaduk dengan api kecilc. Masukkan air gula putih sambil terus diaduk sampai mengentald. Setelah mengental masukkan air jeruk lemon secukupnya sampai ratae. Kemudian tiriskan dan dinginkan

Gambar 3 : Pengolahan Selai

Dalam pengolahan selai buah naga, rasa yang dihasilkan hampir sama dengan rasa pada selaistrawberry. Memiliki aroma yang kuat, warna pink tua, dan bij hitam buah naga menjadikan teksturnya

Page 348: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.663-670) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 667

agak kasar tapi tidak mempengaruhi tingkat rasa yang dihasilkan. Selai buah naga ini menjadi primadonadari masyarakat karena rasanya yang enak.

2. Produk Mie Buah Nagaa. Buah naga yang telah matang dipisahkan antara kulit dan daging buah nagab. Daging buah naga dihancurkan dengan cara diblenderc. Selanjutnya buah naga yang telah diblender dicampur dengan terigu, tepung tapioca, minyak goreng,

air dan garam secukupnyad. Setelah dicampur, dimasukkan ke dalam mesin penggiling miee. Hasil gilingan tersebut kemudian direbus menggunakan air dan siap dikonsumsi.

Gambar 4 : Pengolahan Mie

Diantara 3 produk yang dibuah, mie buah naga merupakan produk yang tingkat kesulitannya cukupsiginifikan. Adonan yang dibuat, harus memiliki standard pengolahan yang bagus karena ketika tidak sesuaitakaran, maka mie yang dihasilkan tidak akan jadi. Dalam pengolahan mie buah naga, factor penghambatnyaadalah pasta maker atau penggiling mie yang terkadang tidak sesuai dengan takaran adonan sehingga mieyang dihasilkan terkadang keriting dan tekstur tidak bagus. Akan tetapi, rasa dari mie buah naga ini cukupenak karena memiliki aroma buah naga dan warnanya yang unik jika disajikan.

3. Produk Keripik Kulit Buah Nagaa. Kulit buah naga menjadi keripik buah nagab. Buah naga yang telah matang dipisahkan antara kulit dan daging buah nagac. Kulit buah naga dibersihkan kemudian dipotong-potong sesuai selerad. Selanjutnya kulit buah naga yang telah dipotong direndam dengan air gula, garam dan kapur

secukupnya selama 3 jam.Setelah itu kulit buah naga ditiriskan kemudian dijemur sampai keringe. Setelah dijemur, kulit buah naga yang sudah kering digoreng dengan menggunakan gula sehingga

bercampur.

Gambar 5 : Pengolahan Keripik

Keripik kulit buah naga merupakan produk yang memiliki proses cukup lama karena ada beberapa tahapyang dilewati. Mulai dari proses perendaman, pengeringan dan penggorengan. Ada beberapa yang harus

Page 349: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.663-670) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 668

diperhatikan dalam proses pengolahan kripik kulit buah naga adalah proses perendaman kapur tidak bolehterlalu lama karena akan pahit, proses pengeringan tidak boleh terlalu lama karena akan keras jika digoreng.Rasa dari keripik buah naga ini cukup enak dan warnanya akan berubah menjadi agak kecoklatan jika sudahdigoreng. Namun demikian, pembuatan keripik kulit buah naga ini masih memerlukan beberapa prosesmaksimal agar menghasilkan produk yang lebih enak dan gurih.

Dalam proses pembuatan 3 produk ( selai buah naga, mie buah naga dan keripik kulit buah naga memilikifactor pendukung dan factor penghambat.

Faktor yang mendukung kegiatan pengabdian ini berdasarkan hasil observasi dan tanya jawab denganpeserta adalah pada umumnya peserta belum pernah memperoleh pelatihan pengolahan buah naga menjadibeberapa produk sehingga dapat menambah pengetahuan para peserta. Disamping itu, feed back atau umpanbalik antara tim pengabdian dengan peserta pelatihan sangat baik sehingga memperlancar koordinasipelaksanaan kegiatan.

Faktor penghambat dari kegiatan pengabdian ini adalah kesulitan untuk mendapatkan bahan utama yaitubuah naga. Hal ini disebabkan musim buah naga sudah lewat yaitu sekitar bulan Januari sampai April,sementara kegiatan dilaksanakan bulan Juni. Selain itu, produk buah naga yang direncanakan ada tiga jenisyaitu selai buah naga, mie buah naga dan keripik buah naga.

Adapun hasil evaluasi penilaian terhadap rasa produk buah naga dapat dilihat pada grafik dibawah ini,

Grafik 2 : Evaluasi Rasa Produk

Evaluasi pengolahan buah naga menjadi selai buah naga (40,91%), mie buah naga (34,85%) dankeripik kulit buah naga (24,24%). Dari 3 (tiga) produk yang dihasilkan selai buah naga menjadiprimadona karena selain pembuatannya yang mudah, rasanya juga tak kalah dengan selai yang adadipasaran. Sedangkan keripik buah naga memiliki banyak hambatan karena prosesnya yang cukup lama danproses penggorengan kurang memadai sehingga hasilnya tidak maksimal dan memperoleh evaluasi 24,24%dari peserta.

C. Pengepakan dan Labelling1. Produk Selai Buah NagaSementara, produk selai buah naga sangat cocok dikemas dalam botol plastik atau botol kaca. Bahan yang

digunakan adalah bahan yang dapat menyumbat botol sehingga memberi perlindungan terhadap gangguan danpencemaran dari luar. Pada produk ini harus menggunakan tutup plastik kaku dank eras karena penggunaantutup tersebut akan memudahkan konsumen dalam membuka kemasan dibandingkan dengan tutup botol yangfleksibel. Setelah itu, diberikan label pada produk.

2. Produk Mie Buah NagaBahan yang bagus untuk mengemas mie buah naga adalah menggunakan plastik atau aluminium foil.

Pengemasan mie buah naga hamper sama dengan pengemasan keripik buah naga. Setelah dikemas, teknikpengemasan harus menggunakan sealing. Masa ketahanan mie buah naga hampir sama dengan mie basah padaumumnya. Mie buah naga memiliki ketahanan selama 2 atau 3 hari tapi bisa mencapai 1 bulan jikadimasukkan kedalam lemari pendingin. Selanjutnya diberikan label.

3. Produk Keripik Buah Naga

Page 350: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.663-670) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 669

Bahan yang bagus untuk mengemas keripik buah naga adalah plastik. Jenis plastik kemasan memilikibanyak jenis, yang penting kemasan tidak menembus udara dan tidak terkontaminasi sehingga dapat merubahrasa dan bentuk keripik. Setelah dikemas, jika bahannya plastik, teknik pengemasan harus menggunakansealing. Agar memiliki daya tarik dan informative, maka kemasan diberikan label. Label ini memuat namaproduk, gambar produk, komposisi bahan, tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa serta alamat produksi.

Gambar 6 : Pengepakan dan Labelling

Grafik 3 : Hasil Evaluasi Pengepakan dan Labelling

Proses pengepakan (60,83%) dan labeling (39,17%), dari hasil evaluasi penilaian masyarakatmemang agak kesulitan ditahap pembuatan label karena butuh alat dan kreativitas dalam merancangsuatu label usaha.

Simpulan Dan Saran

Pengolahan buah naga menjadi tiga jenis produk yaitu selai buah naga, mie buah naga dan keripikkulit buah naga merupakan produk yang memiliki nilai jual. Dalam proses pengolahaan buah naga,masyarakat berparsitipasi aktif dan kooperatif. Sementara, hasil pengolahan buah naga, produk selai buahnaga memperoleh penilaian yang cukup tinggi dari masyarakat yaitu 40,91%. Selain itu, masyarakatmemperoleh pengetahuan tentang cara memilih kemasan produk dan cara pembuatan label produk.

Adapun saran yang dapat diterapkan dalam hal pengolahan buah naga adalah memaksimalkan carapembuatan keripik buah naga dengan menggunakan mesin vacuum drying sehingga lebih gurih.

Daftar Rujukan

Chayati, I. and Ratnaningsih, N., 2010. Teknologi Pengolahan Buah Naga dan Diversifikasi ProdukOlahannya sebagai Upaya Peningkatan Jiwa kewirausahaan di smk agri industri. Inoteks, 15(2).

Herianto, A. and Hamzah, F., 2015. Studi Pemanfaatan Buah Pisang Mas (Musa Acuminata) dan Buah NagaMerah (Hylocereus Polyrhizus) dalam Pembuatan Selai. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas

Pertanian Universitas Riau, 2(2), pp.1-11.

Page 351: PKM USAHA ABON IKAN DI DESA MEKAR INDAH ...repository.poliupg.ac.id/1203/1/Prosiding-PKM-SNP2M-2019...2019/11/28  · Untuk kegiatan ini dibutuhkan kepakaran dari tim PKM dengan latar

Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (pp.663-670) 978-602-60766-6-3

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat 670

Hidayat, M.I., Ifada, I.I. and Ni'mah, G.K., 2018. IbM Pengolahan Buah Naga sebagai Upaya MeningkatkanNilai Tambah dan Pengendalian Harga Buah Naga di Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Pengabdian Al-

Ikhlas Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary, 3(2).Julianti, E. and Nurminah, M., 2006. Teknologi Pengemasan. Universitas Sumatra Utara, Medan.Kristanto, D. (2008). Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta: Penebar Swadaya.Nurfahmiati, H., 2018. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Badan Usaha Lorong (Suatu Studi di

Kecamatan Rappocini Kota Makassar) (Doctoral Dissertation, UNIVERSITAS NEGERIMAKASSAR).

Patty, Z. and Kastanja, A.Y., 2017, November. Introduksi Buah Naga Sebagai Tanaman Sela Bagi PetaniKelapa Di Halmahera Utara. In Prosiding Seminar Nasional Darmajaya (Vol. 1, No. 1, pp. 45-53).

Rahmawati, F., 2013. Pengemasan dan Pelabelan. Materi Pelatihan Kewirausahaan bagi kelompok UPPKS.Setyawati, R., Farida, F., Dwiningrum, N.R. and Mahfud, T., 2018. Pengembangan Variasi Olahan Buah Naga

Merah Menjadi Produk Pangan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Karang Joang. J-

Dinamika, 3(1).Windrati, W.S., Sukatiningsih, S., Tamtarini, T. and Diniyah, N., 2013. IbM Kelompok Tani Buah Naga