pkm m iwak peyek

12
1 A. LATAR BELAKANG MASALAH Millenium Development Goals (MDGs) merupakan hasil kesepakatan bersama antara negara-negara anggota PBB mengenai paradigma pembangunan global terkait isu-isu yang memiliki prioritas tinggi dari seluruh negara perwakilan anggota PBB. MDGs, yang terbentuk pada tahun 2000 ini, terdiri dari delapan butir tujuan yang merefleksikan permasalahan global dan diharapkan permasalahan tersebut dapat teratasi sesuai target yang disepakati pada tahun 2015 mendatang. Paradigma pembangunan global yang sudah disebutkan di atas berisi komitmen untuk mengentaskan permasalahan dunia, seperti kemiskinan, kelaparan, penyakit, buta huruf, degradasi lingkungan, dan diskriminasi terhadap wanita. Begitu juga dengan pembangunan kesehatan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan aspek kesehatan adalah aspek yang penting untuk berlangsungnya pembangunan pada sektor lain. Ungkapan ‘kesehatan bukanlah segalanya, tapi segalanya tidaklah dapat berjalan baik tanpa kesehatan” adalah alasan prioritas aspek ini. Oleh karena itu pemahaman bahwa “Kesehatan adalah bagian dari HAM” dan “Kesehatan adalah sebuah Investasi” adalah yang paling tepat dan mendasar untuk pembangunan Indonesia saat ini, atau dengan kata lain wawasan kesehatan haruslah menjadi azas pokok program pembangunan (Geno, 2006). Tindakan preventif melalui pendidikan karakter akan lebih efektif apabila dilakukan sejak dini anak-anak usia sekolah dasar (5-12 tahun). Menurut Erickson (dalam Prasetyo, 1980), pada masa ini anak-anak akan mengalami tahap latency dimana seorang anak mulai dapat berinteraksi dengan lingkungannya secara mandiri. Keingintahuan akan orang lain dan interaksi dengan lingkungannya membuat seorang anak rawan untuk terbawa dan meniru sehingga pembentukan karakter pada diri seseorang paling mudah dilakukan (Solihin, 2010). Sebagai salah satu solusi yang paling tepat untuk memperkenalkan pentingnya kondisi kebersihan lingkungan sekitar mereka adalah dengan menginternalisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) tujuannya agar anak cinta dan peduli kebersihan lingkungannya. Serta hubungan pemilihan Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah melalui permainan tradisional yang memiliki peran edukasi. Secara alamiah permainan tradisional mampu menstimulasi berbagai aspek-aspek perkembangan anak yaitu: motorik, kognitif, emosi, bahasa, sosial, spiritual, ekologis, dan nilai- nilai atau moral (Misbach, 2006). Sadar akan nilai ekonomis yang dihasilkan oleh sampah maka program kali ini adalah bentuk partisipasi terhadap program manajemen Bank Sampah Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang telah dicanangkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo dan dibuka pada bulan September 2012. Meskipun dari institusi pemerintah masih melakukan dalam taraf internal kantor DKP, akan tetapi kami akan juga memperkenalkan Pra Bank Smpah kepada masyarakat di Desa Sukodono. Aksi dukungan tersebut ditanamkan secara tidak langsung dalam program kaderisasi anak-anak dan dewasa yang dilakukan secara

Upload: mursyidul-sidoel

Post on 24-Mar-2016

243 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Salah satu contoh PKM Pengabdian Masyarakat dari DIKTI

TRANSCRIPT

Page 1: PKM M IWAK PEYEK

1

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Millenium Development Goals (MDGs) merupakan hasil

kesepakatan bersama antara negara-negara anggota PBB mengenai

paradigma pembangunan global terkait isu-isu yang memiliki prioritas

tinggi dari seluruh negara perwakilan anggota PBB. MDGs, yang terbentuk

pada tahun 2000 ini, terdiri dari delapan butir tujuan yang merefleksikan

permasalahan global dan diharapkan permasalahan tersebut dapat teratasi

sesuai target yang disepakati pada tahun 2015 mendatang. Paradigma

pembangunan global yang sudah disebutkan di atas berisi komitmen untuk

mengentaskan permasalahan dunia, seperti kemiskinan, kelaparan, penyakit,

buta huruf, degradasi lingkungan, dan diskriminasi terhadap wanita.

Begitu juga dengan pembangunan kesehatan merupakan hal yang

tidak bisa dipisahkan dari pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan

aspek kesehatan adalah aspek yang penting untuk berlangsungnya

pembangunan pada sektor lain. Ungkapan ‘kesehatan bukanlah segalanya,

tapi segalanya tidaklah dapat berjalan baik tanpa kesehatan” adalah alasan

prioritas aspek ini. Oleh karena itu pemahaman bahwa “Kesehatan adalah

bagian dari HAM” dan “Kesehatan adalah sebuah Investasi” adalah yang

paling tepat dan mendasar untuk pembangunan Indonesia saat ini, atau

dengan kata lain wawasan kesehatan haruslah menjadi azas pokok program

pembangunan (Geno, 2006).

Tindakan preventif melalui pendidikan karakter akan lebih efektif

apabila dilakukan sejak dini anak-anak usia sekolah dasar (5-12 tahun).

Menurut Erickson (dalam Prasetyo, 1980), pada masa ini anak-anak akan

mengalami tahap latency dimana seorang anak mulai dapat berinteraksi

dengan lingkungannya secara mandiri. Keingintahuan akan orang lain dan

interaksi dengan lingkungannya membuat seorang anak rawan untuk

terbawa dan meniru sehingga pembentukan karakter pada diri seseorang

paling mudah dilakukan (Solihin, 2010).

Sebagai salah satu solusi yang paling tepat untuk memperkenalkan

pentingnya kondisi kebersihan lingkungan sekitar mereka adalah dengan

menginternalisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai PHBS (Pola Hidup

Bersih dan Sehat) tujuannya agar anak cinta dan peduli kebersihan

lingkungannya. Serta hubungan pemilihan Pendidikan karakter dapat

dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah melalui permainan

tradisional yang memiliki peran edukasi. Secara alamiah permainan

tradisional mampu menstimulasi berbagai aspek-aspek perkembangan anak

yaitu: motorik, kognitif, emosi, bahasa, sosial, spiritual, ekologis, dan nilai-

nilai atau moral (Misbach, 2006).

Sadar akan nilai ekonomis yang dihasilkan oleh sampah maka

program kali ini adalah bentuk partisipasi terhadap program manajemen

Bank Sampah Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang telah

dicanangkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo dan

dibuka pada bulan September 2012. Meskipun dari institusi pemerintah

masih melakukan dalam taraf internal kantor DKP, akan tetapi kami akan

juga memperkenalkan Pra Bank Smpah kepada masyarakat di Desa

Sukodono. Aksi dukungan tersebut ditanamkan secara tidak langsung dalam

program kaderisasi anak-anak dan dewasa yang dilakukan secara

Page 2: PKM M IWAK PEYEK

2

berkesinambungan sehingga akan sangat bermanfaat. Oleh karenanya

berdampak pada perbaikan sanitasi lingkungan yang buruk akibat sampah

dan mengajarkan pola hidup sehat dengan cara cinta dan peduli pengelolaan

sampah di sekitar mereka sehingga diperlukan suatu strategi terstruktur

untuk dapat mewujudkannya, maka penulis mengangkat judul usulan PKM.

M (Program Kreativitas Mahasiswa. Pengabdian Masyarakat) berupa:

“IWAK PEYEK (Intensifikasi Wawasan Kesehatan Proyek Edukasi

Masyarakat Peduli Kebersihan) Solusi Efektif Kesehatan Mikro

Sebagai Upaya Penerapan Sistem PHBS di Tatanan Rumah Tangga”

B. PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan ini adalah:

1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan

PHBS secara holistik khususnya dalam tatanan rumah tangga.

2. Pelayanan kesehatan yang ada sekarang hanya menekankan pada upaya

kuratif dan rehabiltatif saja, sementara upaya promotif dan preventif

cenderung diabaikan.

3. Kepedulian masyarakat kepada sampah yang belum dikelola dengan

baik.

C. TUJUAN Tujuan Umum

1. Menanamkan dan meningkatkan pengetahuan serta kesadaran untuk

berperilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat sasaran.

2. Melakukan sebuah usaha kesehatan secara holistik meliputi usaha

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam memecahkan masalah

kesehatan (biologis, psikologis, dan sosial).

3. Memfasilitasi masyarakat untuk dapat mengelola sampah organik

sehingga tidak dapat menjadi masalah di masyarakat.

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan kepedulian anak-anak pada lingkungannya.

2. Memberi motivasi khususnya kepada karang taruna untuk menjalankan

program kerja IWAK PEYEK menyelesaikan permasalahan sampah di

desanya.

3. Menambah wawasan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),

menanamkan karakter PHBS serta nilai-nilai cinta lingkungan,

kerjasama, kejujuran, kemandirian dan kepemimpinan pada anak-anak

desa.

4. Mengarahkan anak-anak dan remaja untuk mampu membuang sampah

secara benar.

5. Mendukung dan mengenalkan kepada masyarakat program Bank Sampah

dari pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terwujudnya

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui program IWAK PEYEK agar

masyarakat khususnya anak-anak dan remaja dapat memelihara kesehatan

mereka sendiri serta mampu dan mandiri dalam pembiayaannya sebagai

Page 3: PKM M IWAK PEYEK

3

hasil dari pelaksanaan sistem PHBS yang holistik dalam tatanan rumah

tangga. Kemudian tetap terlaksananya program IWAK PEYEK yang

berkelanjutan yang dilakukan oleh remaja di wilayah tersebut.

E. KEGUNAAN PROGRAM

PKM-M ini memiliki beberapa kegunaan, di antaranya:

1. Kegunaan bagi masyarakat sasaran dan pemerintah:

a. Dapat mengikuti dan mencontoh penerapan program IWAK PEYEK

sebagai terapan sistem perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan

rumah tangga sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan.

b. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

c. Mendapatkan kesempatan untuk turut menyediakan dan

memanfaatkan sistem kesehatan yang holistik.

d. Membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan penduduk

Indonesia dan akhirnya mencapai visi bangsa Indonesia Sehat 2030.

2. Kegunaan bagi penulis:

a. Mengaplikasikan ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu farmasi

komunitas yang di dapat agar bermanfaat bagi masyarakat

b. Mendapatkan pengetahuan kesehatan masyarakat terutama mengenai

kasus-kasus kesehatan yang ada di masyarakat.

F. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Secara geografis, desa Sukodono, kecamatan Sukodono memiliki

potensi yang cukup besar di bidang pertanian. Banyak sawah yang masih

menghijau di kawasan ini, irigasi pun juga berjalan dengan sangat baik. Satu

pemandangan yang sangat mengganggu keharmonisan desa ini, yakni masih

banyaknya sampah yang sengaja dibuang di pojok pinggir sungai.

Kesimpulannya masyarakat sasaran kami adalah masyarakat dengan tingkat

kesadaran PHBS terutama membuang sampah pada tempatnya dengan

tingkat kesadaran rendah. Pencemaran sungai tersebut juga tidak berhenti

pada kasus itu saja, seringkali terlihat banyak anak, bahkan orang dewasa

yang membuang air kecil di sungai tersebut.

Kenyataan bahwa sungai mereka tercemar tidaklah menjadi

masalah bagi penduduk desa, penyimpangan akan PHBS (Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat) bukanlah sesuatu masalah. Paradigma kami, penduduk

desa tersebut tentunya juga kurang mengenal apa itu PHBS. Potensi akan

datangnya berbagai penyakit seperti diare, TBC, tentu perlahan-lahan akan

muncul apabila tidak ada perilaku preventif dari penduduk desa tersebut.

Page 4: PKM M IWAK PEYEK

4

G. METODE PELAKSANAAN

1. Tahap Persiapan

Sebelum memulai beberapa program, diperlukan langkah-langkah

persiapan secara sistematis. Beberapa persiapan hanya dapat dilakukan

setelah proposal kami disetujui dan didanai oleh DIKTI. Tahap-tahap

persiapan tersebut antara lain:

A. Persiapan internal pelaksana program

Tahap ini meliputi penyamaan persepsi, penyamaan visi dan misi.

Masing-masing pelaksana program sudah harus mengerti tujuan

program dan program-program apa saja yang kan dijalankan.

Dilakukan pula pematangan jadwal program.

Perijinan

Musyawarah dan

Planning

Sosialisasi

Pelaksanaan Program

(Pre Test)

Games Pencarian

Harta Karun

Games 1

Games 2

Pengkaderan

(Karang Taruna)

Post Test

(Evaluasi I)

Output Evaluasi II

Page 5: PKM M IWAK PEYEK

5

B. Persiapan materi dan peralatan

Persiapan peralatan-peralatan baik dengan meminjam, menyewa atau

membeli dilakukan pada tahap ini. Pematangan materi untuk

program promosi buang sampah pada tempatnya juga diperlukan.

C. Kontak dan Musyawarah dengan pihak-pihak yang bersangkutan

Hal ini merupakan suatu keharusan sebelum semua program dimulai.

Pihak-pihak yang harus dihubungi lagi antara lain adalah pengurus

RT dan RW, pengurus organisasi pemuda Karang Taruna dan

pengelola sampah. Masih banyak pihak lain yang tidak dapat

disebutkan satu per satu yang harus dihubungi.

D. Sosialisasi

Setelah tahap-tahap persiapan di atas sudah dilakukan, tahap terakhir

sebelum pelaksanaan program adalah sosialisasi kepada masyarakat

khususnya kepada anak – anak kecil dan pengurus karang taruna

mengenai program-program yang akan dijalankan serta jadwalnya.

2. Penyuluhan Sampah dan Pemanfaatannya

a. Latar Belakang

i. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang membuang sampah

pada tempatnya

ii. Kurangnya pengetahuan masyarakat khusunya anak SD dan

pengurus karang taruna tentang sampah organik dan non-

organik

iii. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait pola hidup sehat yang

sesuai dengan kebutuhan pada tiap karakteristik usianya masing

– masing

iv. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan

sampah organik

b. Tujuan

i. Mampu meningkatkan pengetahuan akan gaya hidup bersih dan

sehat

ii. Mampu meningktan pengetahuan masyarakat khususnya anak

SD akan informasi sampah organik dan non-organik

iii. Mampu meningkatkan pengetahuan pengurus karang taruna

tentang pemanfaatan sampah organik

iv. Mampu menumbuhkan kesadaran anak SD dan pengurus karang

taruna terkait pola hidup sehat yang sesuai dengan kebutuhan

pada tiap karakteristik usianya masing – masing.

v. Mampu meningkatkan pemanfaatan sampah organik dengan

cara dimanfaatkan dalam campuran pembuatan pupuk kompos

c. Frekuensi

Dilaksanakan pada minggu pertama dalam kegiatan.

d. Sasaran

Anak SD berusia antara 6 – 12 tahun dan pengurus karang taruna

e. Indikator Keberhasilan

i. 70% dari anak kecil dan pengurus karang taruna pada kelompok

masyarakat mengikuti acara penyuluhan sampah dan

pemanfaatannya

Page 6: PKM M IWAK PEYEK

6

ii. 90 % dari anak kecil dan pengurus karang taruna menunjukkan

peningkatan pengetahuan terhadap materi yang diberikan

f. Media Pendukung

LCD, Layar, Kertas Pretest dan posttest, Alat peraga, Mikrofon,

Leaflet, dan Poster

g. Teknik Pelaksanaan

Pada pelaksanaannya kami akan mengumpulkan kelompok sasaran

tertentu. Sebelum pemberian materi kami akan memberikan pre-test

untuk melihat pengetahuan peserta penyuluhan sampah dan

pemanfaatannya tentang materi yang akan diberikan. Setelah itu

kami akan mempresentasikan materi yang sudah kami sesuaikan

dengan kebutuhan peserta yang sesuai dengan kelompok binaan.

Lalu disesi terakhir kami akan memberikan post-test kepada peserta

untuk mengukur sejauh mana peningkatan pengetahuan perserta

terkait dengan materi yang kami berikan. Disamping itu kami akan

memberikan modul kepada peserta, sehingga jika peserta lupa terkait

materi yang telah kami sampaikan, mereka dapat membaca kembali

modul yang kami berikan. Modul tersebut juga berperan dalam

meningkatan efektivitas penyuluhan kesehatan.

3. Games Mencari Harta Karun

a. Latar Belakang

i. Sebagai follow up dari kegiatan penyuluhan sampah dan

pemanfaatannya

ii. Para peserta tidak hanya berpatokan pada kegiatan penyuluhan

tapi melakukan prakteknya

iii. Kurangnya pemahaman akan gaya hidup bersih dan sehat

iv. Kurangnya pengetahuan anak SD tentang sampah organik dan

non-organik

b. Tujuan

i. Meningkatkan efektivitas pemberian materi sebagai penunjang

terhadap program – program lainnya.

ii. Sebagai bentuk lanjutan program penyuluhan sampah dan

pemanfaatannya

iii. Menarik minat para anak SD tentang program IWAK PEYEK

c. Frekuensi

Satu kali setiap 2 minggu yang dilaksanakan 3 bulan

d. Sasaran

Anak SD berusia 6 – 12 tahun.

e. Indikator Keberhasilan

90% anak SD pada wilayah tersebut mengikuti kegiatan ini

f. Media Pendukung

Kresek berskala besar (dibawa masing - masing anak dari rumah

masing – masing)

g. Teknik Pelaksanaan

Sebelum kegiatan ini dimulai kami akan mengulang materi penyuluhan

sampah dan pemanfaatannya. Anak SD akan diminta untuk membawa

2 kresek besar dari rumah mereka masing – masing. Kemudian anak

SD akan disebar dan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mencari

Page 7: PKM M IWAK PEYEK

7

sampah organik dan non-organik. Setelah itu sampah akan dihitung

dan dinilai mana yang terbaik dan akan diberi award oleh kami.

Sampah – sampah tadi akan kami kumpulkan dengan harapan sampah

non-organik akan kami distribusikan ke bank sampah Kabupaten

Sidoarjo yang hasilnya nanti akan kami kembalikan kepada anak –

anak SD berupa award, dalam bentuk bingkisan atau kami masukkan

ke kas kegiatan dengan harapan ketika program ini berakhir program

ini akan tetap berlanjut dengan dana mandiri. Kemudian sampah

organik kami kumpulkan untuk kami olah dengan pengurus karang

taruna menjadi pupuk kompos.

4. Pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik

a. Latar Belakang

i. Setiap rumah tangga pasti menghasilkan sampah organik

ii. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan

masalah kesehatan

iii. Hasil pengolahan dan pemanfaatan ini dapat dimanfaatkan

sebagai pupuk kompos

b. Tujuan

i. Membentuk masyarakat yang peduli dengan sampah dengan

cara diolah secara sederhana

ii. Meningkatkan kebersihan lingkungan masyarakat setempat dari

sampah orgnanik yang sebetulnya dapat dimanfaatkan secara

sederhana

c. Frekuensi

Dilaksanakan setelah kegiatan games mencari harta karun.

d. Sasaran

Pengurus karang taruna setempat.

e. Indikator Keberhasilan

i. 80% sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos

ii. 80% hasil pupuk kompos dimanfaatkan sebagai masyarakat

f. Media Pendukung

Petunjuk pengolahan sampah organik

g. Teknik Pelaksanaan

i. Pengurus karang taruna akan diberikan kesadaran dan

pengetahuan untuk mengelola dan memanfaatkan sampah

organik

ii. Sampah organik akan dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dan

akan digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan menanan

tanaman hias

Page 8: PKM M IWAK PEYEK

8

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Perijinan

Musyawarah dan Planning

Sosialisasi

Pelaksanaan Program

a. Penyuluhan (Pre Test)

b. Games

Evaluasi I (Post Test)

Evaluasi II

I. BIAYA

Tabel 2. Rincian Biaya

No Kebutuhan Biaya

1. Pembuatan Proposal

a. Foto copy dan surat – surat Rp 168.000,-

b. CD – RW dan DVD – RW Rp 34.000,-

Jumlah Rp 202.000,-

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. X-Banner 4 buah @Rp 125.800,00 Rp 503.200,-

b. Poster 10 buah @Rp 23.500,00 Rp 235.000,-

c. Leaflet 300 lembar @Rp 200,00 Rp 60.000,-

d. Stiker 100 lembar @Rp 1.500,00 Rp 150.000,-

e. Sewa proyektor 3 jam @Rp 45.000,00 Rp 135.000,-

f. Sewa layar proyektor 3 jam

@Rp 35.000,00

Rp 105.000,-

g. Pamflet 1 buah @Rp 55.000,00 Rp 55.000,-

h. Tong sampah drum plastik 2 buah

@Rp 165.000,00

Rp 330.000,-

i. Bingkisan Reward alat tulis anak-anak 6 buah

x 1 tiap minggu x 14 minggu @Rp22.000,00 (

Tiap bingkisan berisi buku tulis 5 buah dan

alat tulis)

Rp 1.848.000,-

j. Buku panduan olah sampah 30 buku @ Rp. 30.000,00

Rp 900.000,-

k. Konsumsi peserta Rp 500,000,-

Jumlah Rp 4.821.200,-

3. Transportasi Rp 800.000,-

4. Konsumsi Rp 700.000,-

5. Komunikasi Rp 500.000,-

Jumlah Keseluruhan Rp 7.023.200,-

Page 9: PKM M IWAK PEYEK

9

J. LAMPIRAN

Lampiran 1

(Biodata)

Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama lengkap : Mursyidul Ibad

b. NIM : 101111040

c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat

d. Universitas : Airlangga

e. Alamat rumah dan No Tel./HP : Jemur Wonosari Gg. III No. 17

Surabaya

f. Alamat email : [email protected]

g. Tanda Tangan :

2. Anggota Pelaksana Kegiatan

1) a. Nama lengkap : Bima Rafaela Dharma

b. NIM : 101211132085

c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat

d. Universitas : Airlangga

e. Alamat rumah dan No Tel./HP : Perum. Permata Sukodono Raya

B3-06, Sidoarjo / 087851367636

f. Alamat email : [email protected]

g. Tanda Tangan :

2) a. Nama lengkap : Franciscus Borgia T.

b. NIM : 051211132007

c. Jurusan : Farmasi

d. Universitas : Airlangga

e. Alamat rumah dan No Tel./HP : Pandugo Baru 20 Blok X-15

Surabaya / 08983911582

f. Alamat email : [email protected]

g. Tanda Tangan :

3) a. Nama lengkap : Indah Pudji Oktavia

b. NIM : 051211133067

c. Jurusan : Farmasi

d. Universitas : Airlangga

e. Alamat rumah dan No Tel./HP : Jl. Rambutan No. 4 Geluran,

Sidoarjo / 085655547727

f. Alamat email : [email protected]

g. Tanda Tangan :

4) a. Nama lengkap : Hanif Bagus Azhar

b. NIM : 101111095

c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat

d. Universitas : Airlangga

e. Alamat rumah dan No Tel./HP : Asrama Kampus C UNAIR /

089605476505

Page 10: PKM M IWAK PEYEK

10

f. Alamat email : [email protected]

g. Tanda Tangan :

3. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing

5) a. Nama : Sudarmaji, S.KM, M.Kes

b. NIDN : 0010127206

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Jabatan Struktural : Kepala Departemen Kesehatan

Lingkungan

e. Fakultas : Kesehatan Masyarakat

f. Universitas : Airlangga

g. Alamat rumah dan No. Telp : Perumahan Sukolilo Park Regency

G-18 Keputih, Surabaya

085730797888

h. Alamat email : [email protected]

i. Tanda Tangan :

Page 11: PKM M IWAK PEYEK

11

Lampiran 2

(Surat Kerja Sama)

Page 12: PKM M IWAK PEYEK

12

Lampiran 3

(Denah Lokasi)

Gambar 1. Denah Lokasi