pkm gt 11 unsri rahmah pemanfaatan limbah kulit

Upload: ama-rahmah-ramadhani-bara

Post on 09-Jul-2015

296 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

2

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca) SEBAGAI UPAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI

BIDANG KEGIATAN : PKM GT

Diusulkan Oleh : Rahmah Ramadhani Bara Maya Puspita Sari Yulian Sera Lestari (04091001037/2009) (04091001015/2009) (04101401098/2010)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG 2011

3

HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-GT

1. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan Dokter Umum d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang (Musa paradisiaca) sebagai Upaya Terapi Antihipertensi : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT : Rahmah Ramadhani Bara : 04091001037 :Fakultas Kedokteran/ Pendidikan : Universitas Sriwijaya : Jalan Madang Lorong Makmur 2 No.61 RT 26 RW 8 Kel.Sekip Jaya Kec.Ilir Timur 1,Palembang 30126 (087897952000) : [email protected] : dua (2) orang : Dr. Theodorus, M.Med.Sc : 19600915 198903 1 005 : Jalan Musi I Blok B 8, Way Hitam, Pakjo, Palembang, Sumatera Selatan (Telp 08127809075) Palembang, 1 Maret 2011

f. Alamat email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c.Alamat Rumah dan No Tel./HP

Menyetujui Ketua Jurusan/Program Studi/Departemen/ Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa

Ketua Pelaksana Kegiatan

( Dr. Syarif Husin, MS ) NIP. 19611209 199203 1 003 Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi,

( Rahmah Ramadhani Bara ) NIM. 04091001037 Dosen Pendamping

(DR. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE ) NIP. 19621028 198903 1 002

(Dr.Theodorus, M.Med.Sc) NIP. 19600915 198903 1 005

4

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam, karena berkat rahmat dan taufik-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang (Musa paradisiaca) sebagai Upaya Terapi Antihipertensi. Penghargaan dan rasa terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung gagasan tertulis ini. Kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyampaikan gagasan tertulis ini melalui PKM-GT. Kepada Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Sriwijaya, DR. Ir. H. Anis Saggaf, M. Sc yang telah memberikan dukungan penuh atas nama Universitas dalam pembuatan gagasan tertulis ini. Kepada Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Dr. Syarif Husin, MS yang senantiasa memberi dukungan dan kesempatan seluasnya kepada seluruh mahasiswa agar dapat menyalurkan kreativitas dan minat di bidang karya tulis. Penghargaan dan rasa terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan gagasan tertulis ini. Kepada dr. Theodorus, M.MedSc, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan gagasan tertulis ini menjadi sebuah gagasan yang mengandung nilainilai aplikasi di tengah masyarakat. Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moral maupun materil. Kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan ide serta saran yang mendukung penyelesaian gagasan tertulis ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan gagasan tertulis ini, masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan gagasan ini. Akhir kata, semoga gagasan tertulis kami ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Palembang, 1 Maret 2011

Penulis

5

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii DAFTAR ISI .........................................................................................................iv RINGKASAN .........................................................................................................1 PENDAHULUAN ..................................................................................................2 Latar Belakang ...........................................................................................2 Tujuan .........................................................................................................2 Manfaat .......................................................................................................2 GAGASAN ............................................................................................................2 Kandungan dan Manfaat Pisang (Musa paradisiaca)..............................................3 Kandungan dan Manfaat Kulit Pisang (Musa paradisiaca ......................................4 Pembuatan Jukusang (Jus Kulit Pisang) .................................................................5 Tahapan Pengembangan Jukusang (Jus Kulit Pisang).............................................5 KESIMPULAN........................................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8 DAFTAR RIWAYAT HIDUP (Curriculum Vitae)................................................9 Lampiran................................................................................................................10

6

RINGKASAN Dewasa ini, sebagian besar masyarakat hanya mengkonsumsi pisang dan membuang kulitnya. Namun,dari berbagai menelitian ternyata bukan hanya buah pisang yang kaya manfaat tapi kulitnya pun memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah menurunkan tekanan darah. Kulit pisang mengandung berbagai zat, diantaranya adalah serotonin, krom, vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup (Yuanita et al,2008). Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat sebesar 18,50% (Yuanita et al., 2008). Menurut berbagai penelitian, kandungan serotonin [5-hydroxytryptamine (5-HT)] yang terdapat dalam kulit pisang memiliki efek pada tekanan darah tinggi (Baez M,et al,.1995; Marwood J. F,et al,.1984; Vanhoutte P. M.1991; Vanhoutte P,et al,.1988). Serotonin memiliki efek kerja yang kuat pada otot polos pembuluh darah melalui perannya sebagai neurotransmiter di dalam sistem saraf pusat.Serotonin akan merelaksasi otot pembuluh sinus karotikus dan arkus aorta sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan penurunan tekanan darah (Vanhoutte P. M,1991) Bahan alami tersebut diolah menjadi Jukusang (Jus Kulit Pisang) yang diharapkan memiliki sifat sebagai vasodilator yang berguna untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi penyakit kardiovaskular dan stroke. Untuk mengimplementasikan gagasan tertulis ini, perlu dilakukan langkahlangkah strategis yang melibatkan dokter ahli farmakologi, apoteker, dokter umum, Dinas Kesehatan dan masyarakat. Kemudian perlu evaluasi pada setiap langkah yang telah dilakukan sehingga akan mendapatkan hasil yang dapat diterapkan pada masyarakat luas. Masyarakat dapat menikmati bahan alamiah yang sangat berguna dalam hal menurunkan tekanan datah,bahkan masyarakat juga dapat meningkatkan pendapatannya melalui usaha pembudidayaan pisang terutama kulitnya sebagai bahan yang sangat berpotensi dan bernilai jual tinggi.

7

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Menurut Purba (2006) hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau mortalitas. Sedangkan menurut Lanny Sustrani, et al.,(2004) hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%. Faktor risiko hipertensi adalah faktor-faktor yang bila semakin banyak menyertai penderita hipertensi, maka dapat menyebabkan orang tersebut menderita tekanan darah tinggi yang lebih berat lagi. Ada faktor risiko yang dapat dihindarkan atau diubah, namun ada pula yang tidak dapat dihindari. Faktor risiko yang tidak dapat dihindarkan atau diubah adalah genetik, suku bangsa, dan umur. Berbagai macam faktor risiko yang dapat dihindarkan, karena dapat memperberat keadaan hipertensi, antara lain makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, makanan dengan kadar garam tinggi, daging kambing, buah durian, minuman beralkohol yang berlebihan, makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet, rokok dan kopi, kegemukan (obesitas) dan stres. Untuk mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas akibat tekanan darah tinggi perlu dilakukan pengendalian faktor-faktor risiko. Sehingga tekanan darah harus diturunkan serendah mungkin yang tidak mengganggu fungsi ginjal, otak, jantung maupun kualitas hidup. Pada umumnya, sasaran tekanan darah penderita muda adalah 140/90 mmHg (sampai 130/85 mmHg), sedangkan pada penderita usia lanjut sampai umur 80 tahun adalah 160/90 mmHg (sampai 145 mmHg sistolik bila dapat ditoleransi). Saat ini banyak obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan darah, tetapi hal tersebut dirasakan belum cukup. Perlu dilakukan tindakan ekstra sebagai upaya untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Masyarakat mengenal tanaman pisang sebagai buah-buahan yang murah dan mudah didapatkan. Ternyata berdasarkan penelitian tidak hanya buah pisang saja yang memiliki manfaat tinggi,tetapi kulit pisangnya pun bermanfaat. Kulit pisang yang sering dianggap barang tak berharga itu, ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga serotonin. Melihat kandungan gizi yang cukup tinggi, serta terdapat senyawa serotonin,yang berfungsi sebagai modulator kapasitas kerja otak, termasuk juga mengurangi kontraksi otot rangka

8

sehingga bisa menurunkan tekanan darah melalui vasodilator alaminya,regulasi stabilitas emosi,daya tangkap, dan regulasi selera makan (Banes AKL, et al,2001). Berdasarkan kandungan dan manfaat yang dimiliki kulit pisang, diajukan gagasan untuk memanfaatkan kulit pisang yang kaya akan serotonin untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Tujuan

1. Mendeskripsikan kandungan dan manfaat kulit pisang 2. Memproses kulit pisang menjadi produk yang bermanfaat

Manfaat

1. Memberikan solusi baru pada masyarakat untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi 2. Menjadikan limbah kulit pisang menjadi tanaman yang memiliki banyak manfaat 3. Menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai kesehatan.

GAGASAN

Tekanan darah merupakan salah satu dari tanda vital penting selain denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu. Tanda vital ini mencerminkan aspek dasar kesehatan seseorang, bahkan juga kemampuan seseorang untuk bertahan hidup. Pada dewasa muda tekanan sistolik adalah 120 mmHg, dan tekanan diastolik adalah 80 mmHg. Perbedaan antara kedua tekanan disebut tekanan nadi yaitu 40 mmHg. Tekanan darah dipertahankan dalam batas-batas yang adekuat dengan cara interaksi kompleks antara mekanisme neuronal dan hormonal dimana adekuasi tekanan darah sangat diperlukan untuk perfusi jaringan dan mendorong berlangsungnya sirkulasi darah (Masud,1989;Purba,2006;Soffer,1981). Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg(Purba,2006). Berdasarkan data The Joint National Commitee of Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of The Blood Pressure (JNC-7, 2004) hipertensi merupakan masalah kesehatan yang penting, dimana prevalensi dan komplikasinya cenderung meningkat dengan meningkatnya usia populasi.

9

Berdasarkan data dari studi Farmingham individu normotensi pada usia 55 tahun memiliki risiko 90% menderita hipertensi. Secara umum, hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala sehingga penyakit ini sering juga disebut sebagai The Silent Killer, oleh karena itu jika dibiarkan tanpa perawatan yang tepat dapat menyebabkan terjadinya komplikasi yang berbahaya. Sehingga perlu dilakukan diagnosis awal pada penderita hipertensi sebelum timbulnya gejala komplikasi yang lebih parah (Kato S, et al.,1999). Berdasarkan data WHO hipertensi menyebabkan satu dari 8 kematian yang terjadi diseluruh dunia yang mengakibatkan hipertensi menjadi penyebab kematian tertinggi ke 3 di dunia (Banes AKL, et al.,2001). Saat ini, masyarakat hanya mengenal pisang (Musa paradisiaca) sebagai buah yang kaya akan karbohidrat,protein, dan vitamin. Sedangkan bagian kulitnya dibuang dibuang begitu saja tanpa mengetahui manfaat yang terdapat di dalamnya. Namun ternyata, kulit pisang (Musa paradisiaca) mengandung berbagai zat yang bermanfaat, antara lain serotonin, krom, vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup (Yuanita et al,2008). Banyak penelitian membuktikan bahwa kandungan serotonin dalam kulit pisang (Musa paradisiaca) dapat menurunkan tekanan darah.

Kandungan dan Manfaat Pisang (Musa parasidiaca)

Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Energi dalam pisang Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat(Blackbourn H, et al.,1990). Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Mineral dalam Pisang Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat

10

kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg (Li Y, et al.,2006). Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak serta mengontrol tekanan darah melalui sifat vasodilatornya. (Li Y, et al.,2006). Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.

Kandungan dan Manfaat Kulit Pisang (Musa paradisiaca)

Kulit pisang (Musa paradisiaca) mengandung berbagai macam zat seperti serotonin, krom, vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup (Yuanita et al,2008). Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat sebesar 18,50% (Yuanita et al., 2008). Kalsium dapat mengatur tekanan darah (blood pressure modulator). Pada penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), kalsium yang masuk ke dalam darah akan menurunkan viskositas darah. Keadaan ini tentu saja sangat baik bagi penderita hipertensi. Pada tekanan darah normal, kalsium dapat membantu mempertahankan tekanan darah. Tekanan darah yang stabil dapat membantu mencegah stres dan menimbulkan perasaan rileks sehingga memudahkan tubuh beristirahat (Ebeigbe et al.,1982). Selain itu, kandungan yang telah teridentifikasi adalah serotonin. Serotonin merupakan neurotransmiter yang bertanggung jawab terhadap transfer impuls-impuls syaraf ke otak. Menurut berbagai penelitian, serotonin [5-hydroxytryptamine (5-HT)] memiliki efek pada tekanan darah tinggi (Baez M,et al,.1995; Marwood J. F,et al,.1984; Vanhoutte P. M.1991; Vanhoutte P,et al,.1988).Serotonin juga berperan dalam menginduksi rasa kantuk dan relaksasi serta memiliki efek meredakan rasa sakit (pain-killing effect). Fungsi serotonin dalam tubuh adalah sebagai modulator kapasitas kerja otak, termasuk juga mengurangi kontraksi otot rangka sehingga bisa menurunkan tekanan darah melalui vasodilator alaminya,regulasi stabilitas emosi,daya tangkap, dan regulasi selera makan (Kato S, et al.,1999). Sedangkan vitamin B6 dan C berfungsi untuk membantu pembentukan serotonin. Di dalam tubuh terdapat tiga mekanisme pengaturan tekanan darah yaitu mekanisme pengaturan tekanan darah jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Pengaturan tekanan darah jangka pendek melibatkan refleks neuronal susunan saraf pusat dan regulasi curah jantung. Pada bagian inilah serotonin memiliki peran dalam mengatur tekanan darah. Menurut berbagai penelitian serotonin memiliki efek kerja yang kuat pada otot polos pembuluh darah melalui perannya sebagai neurotransmiter di dalam sistem saraf pusat.Serotonin akan merelaksasi otot pembuluh sinus karotikus dan arkus aorta

11

sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan penurunan tekanan darah (Vanhoutte P. M,1991) Pengolahan Jus Kulit Pisang (Musa paradisiaca)

Terdapat kandungan alami pada kulit pisang (Musa paradisiaca), antara lain serotonin, kalsium, vitamin B6 dan C yang berfungsi sebagai vasodilator sehingga dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Adapun langkah-langkah pembuatan larutan kulit pisang (Musa paradisiaca) secara tradisional adalah mengambil kulit pisang (Musa paradisiaca), menghaluskan kulit pisang tersebut dengan alat penghalus misalnya blender selama 5 menit, kemudian ditambahkan air secukupnya sehingga menghasilkan sediaan berupa larutan. Kemudian disaring menggunakan penyaring sehingga terbentuk larutan yang homogen dan panaskan pada selama 15 menit. Jus kulit pisang (selanjutnya disebut Jukusang) ini dikonsumsi 1 gelas setiap hari setelah makan kemudian setelah 2 minggu dilakukan pengukuran tekanan darah terhadap pasien hipertensi secara berkala dan dilihat perkembangannya.

Tahap Pengembangan Jus Kulit Pisang (Musa paradisiaca)

Langkah-langkah strategis dalam mengembangkan gagasan ini meliputi dua tahapan. Pada tahapan pertama, dilakukan penelitian laboratorium (Uji praklinis) dengan menggunakan binatang (mencit atau kelinci) untuk dengan mempelajari lebih lanjut mengenai interaksi, potensi dan efek samping Jukusang. Kemudian dilakukan evaluasi. Pada tahapan kedua, dilakukan penelitian pada manusia. Dalam hal ini adalah sukarelawan. Dilakukan berbagai fase seperti menilai keamanan penggunaan Jukusang untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Selanjutnya dalam fase II dilakukan penilaian dosis pemakaian yang efektif untuk menurunkan tekanan darah. Penilaian dosis ini penting sekali untuk mencegah efek samping Jukusang apabila dikonsumsi secara berlebihan. Pada fase III akan dilakukan evaluasi Jukusang sebagai pengobatan baru. Apakah masyarakat dapat menerima dan menjadikan sebagai obat pilihan untuk mengobati hipertensi. Fase IV dilakukan evaluasi Jukusang pascapasar. Fase ini adalah fase terakhir dimana keseluruhan efektivitas, efek samping penggunaan jangka panjang dan berulang akan dilakukan penilaian. Beberapa pihak yang diharapkan dapat membantu mengiplementasikan gagasan tertulis ini adalah dokter ahli farmakologi, apoteker, pemerintah, dokter umum dan masyarakat. Dokter ahli farmakologi dan apoteker diharapkan bisa mengembangkan gagasan ini dengan mengetahui dosis penggunaan yang tepat, penambahan substansi yang dapat mendukung kerja Jukusang, efek sampingnya dan pengaplikasian lebih jauh dalam menurunkan tekanan darah.. Jika peran dokter ahli farmakologi dan apoteker telah berjalan dengan baik maka Jukusang akan

12

siap dipublikasikan oleh Dinas Kesehatan kepada masyarakat. Hal ini berkaitan dengan usaha preventif Dinas Kesehatan terhadap infeksi yang terjadi pada masyarakat. Untuk menyukseskan usaha preventif ini maka diperlukan peran dokter umum sebagai pelayan kesehatan primer masyarakat. Dokter umum dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengontrolan tekanan darah sebagai upacaya preventif penyakit kardiovaskuler dan stroke.k. Proses pengembangan Jukusang dapat dilakukan oleh dokter ahli farmakologi dan apoteker dalam suatu laboratorium klinik biasa karena prosedur yang dilakukan cukup sederhana. Selain itu biaya yang dibutuhkan dalam proses pengembangan Jukusang juga tidak mahal mengingat sebagai bahan utama kulit pisang masih sangat mudah diperoleh. Jika pengembangan Jukusang telah berhasil, maka Jukusang dapat menjadi salah satu pilihan obat antihipertensi yang berperan dalam pencegahan komplikasi penyakit kardiovaskular dan stroke dan membantu menurunkan tekanan darah.

KESIMPULAN

Berkaitan dengan penggunaan kulit pisang (Musa parasidiaca) sebagai bahan yang efektif dalam menurunkan tekanan darah, penulis mengajukan gagasan untuk mengolah bahan tersebut menjadi Jukusang sehingga memaksimalkan potensi zat yang terdapat di dalamnya. Teknik implementasi yang akan dilakukan, berkaitn dengan evaluasi manfaat dan efek samping kombinasi dari kedua bahan. Pada tahapan pertama, dilakukan penelitian laboratorium (uji praklinis) dengan menggunakan binatang (mencit atau kelinci) untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kandungan, interaksi dan efek samping kulit pisang (Musa parasidiaca). Pada tahapan kedua, dilakukan penelitian pada manusia. Pada tahapan ini dilakukan berbagai fase seperti menilai keamanan penggunaan Jukusang dalam menurunkan tekanan darah, penilaian dosis pemakaian yang efektif untuk menurunkan tekanan darah,dan evaluasi Jukusang sebagai pengobatan baru. Setelah dilakukan semua tahap perencanaan implementasi yang telah diuraikan di atas, pengolahan kulit pisang menjadi Jukusang menjadi salah satu pilihan termudah bagi masyarakat dalam upaya menurunkan tekanan darah pasien hipertensi. Lebih jauh lagi, jika hasil yang didapatkan dapat dipublikasikan dengan efektif maka manfaat yang akan dirasakan tidak hanya bagi masyarakat kota sebagai pengganti antihipertensi dan vasodilator non alamiah, tetapi manfaat ini juga dapat dirasakan oleh penduduk desa sebagai solusi termudah dan termurah untuk menjawab masalah-masalah mereka dalam usaha menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dan juga sebagai upaya untuk mencegah komplikasi penyakit kardiovaskular dan stroke. Harapan terbesar dari gagasan tertulis ini adalah pengaplikasian Jukusang dalam bidang kedokteran. Jika perencanaan implementasi yang telah diuraikan di atas telah sempurna dan manfaat serta efek samping Jukusang telah terkontrol dengan baik,diharapkan Jukusang dapat menjadi salah satu obat antihipertensi yang

13

efektif dan dapat digunakan sebagai pencegahan komplikasi penyakit kardiovaskular dan stroke. Proses pengembangan Jukusang dapat dilakukan oleh dokter ahli farmakologi dan apoteker dalam suatu laboratorium klinik biasa karena prosedur yang dilakukan cukup sederhana. Selain itu biaya yang dibutuhkan dalam proses pengembangan Jukusang juga tidak mahal mengingat kulit pisang merupakan bahan yang umumnya tidak dimanfaatkan masih sangat mudah diperoleh. Jika dilihat dari manfaatnya, Jukusang sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam hal pencegahan komplikasi penyakit kardiovaskular dan stroke. Kesimpulannya, gagasan tertulis tentang Jukusang ini optimis berhasil untuk dilakukan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

14

DAFTAR PUSTAKA

Baez M,et al,.1995. Molecular biology of serotonin receptors. Obes. Res. 3:441S 447S Banes AKL, et al.2001. Enhanced contraction to 5-hydroxytryptamine is not due to unmasking of 5-hydroxytryptamine1B receptors in the mesenteric artery of the deoxycorticosterone acetate salt rat. Hypertension.38:891895 Blackbourn H, et al.1990. Inhibition of degreening in the peel of bananas ripened at tropical temperatures. III. Changes in plastid ultrastructure and chlorophyll protein complexes accompanying ripening in bananas and plantains. Annals of Applied Biology.117:147-161. Ebeigbe, A. B.1982. Calcium pools for noradrenaline and potassium-induced contractions of rat portal vein. Canadian Journal of Physiology and Pharmacology 60, 1225- 1227 Kato S, et al.1999. Expression of 5-HT2A and 5-HT1B receptor mRNA in blood vessels. Mol Cell Biochem.199:5761 Lanny Sustrani, et al. 2004. Hipertensi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Li Y, et al.2006. Changes of peel colour of banana and plantain fruits during ripening at different temperatures. Acta Horticulturae Sinica.33:617-620 Marwood J. F,et al,.1984.Serotonin (5-HT) and its antagonists: involvement in the cardiovascular system. Clin. Exp. Pharmacol. Physiol. 11:439456 Masud, I. 1989. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. EGC.Jakarta Purba, A. 2006. Kardiovaskular dan Faal Olah Raga. Bagian Ilmu Faal/Faal OlahRaga Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung Soffer, L.S. 1981. Biochemical Regulation of Blood Pressure. John Wiley & Sons. New York Vanhoutte P. M.1991.Serotonin, hypertension and vascular disease.Neth. J. Med. 38:3542 Vanhoutte P,et al,.1988.Serotoninergic mechanisms in hypertension. Focus on the effects of ketanserin. Hypertension 11:111133 Yuanita, dkk. 2008. Pabrik Sorbitol dari Bonggol Pisang (Musa Paradisiaca) dengan Proses Hidrogenasi Katalitik. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia. ITS. Surabaya.

15

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (Curriculum Vitae)

1.

a. Nama Lengkap : Rahmah Ramadhani Bara b. Tempat dan tanggal lahir : Lubuklinggau,9 Maret 1992 c. Alamat : Jl.Madang Lorong Makmur 2 No. 61 RT 26 RW 8 Kel.Sekip Jaya,Kec.Ilir Timur 1,Palembang 30126 d. Asal Sekolah : SMA N 1 Lubuklinggau e. Karya-karya ilmiah yang pernah dibuat : -Pemanfaatan Mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai Salah Satu Terapi Adjuvant pada Penderita Tuberculosis -Uji Efektivitas Hand Sanitizer Berbahan Dasar Kecoa (Periplaneta americana) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Didanai Dikti 2010) f. Penghargaan ilmiah yang pernah diraih : -PKM-P Didanai Dikti 2010 -Finalis LKTI HSF 2011

2.

a. Nama Lengkap b. Tempat dan tanggal lahir c. Alamat

: Maya Puspita Sari : Bandar Lampung, 13 Mei 1992 : Jalan Madang Dalam II, Lorong Damai III, Sekip, Palembang : SMA N 2 Lampung

d. Asal Sekolah

e. Karya-karya ilmiah yang pernah dibuat : Uji Efektivitas Hand Sanitizer Berbahan Dasar Kecoa (Periplaneta americana) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. f. Penghargaan ilmiah yang pernah diraih : PKM-P Didanai Dikti 2010 3. a. Nama Lengkap b. Tempat dan tanggal lahir c. Alamat : Yulian Sera Lestari : Muara Enim,7 Juli 1991 : Jl. Let. M.Akib No.54,Muara Enim,Sumatera Selatan

16

d. Asal Sekolah e. Karya-karya ilmiah yang pernah dibuat f. Penghargaan ilmiah yang pernah diraih

: SMA N 1 Muara Enim :-

LAMPIRAN

Gambar 1 dan 2. Pisang (Musa paradisiaca)

Gambar.3 Kulit pisang yang telah dikupas Gambar 4. Pemotongan bagain atas kulit pisang yang keras

17

Gambar 5. Pencucian kulit pisang

Gambar.6 Kulit pisang dimasukkan ke dalam belnder dan ditambahna air secukupnya

Gambar 7. Penghalusan kulit pisang selama 15 menit

Gambar 8. Hasil penghalusan kulit pisang

Gambar.9 Hasil penghalusan kulit pisang Gambar 10. Penyaringan Jukusang

Gambar 11 dan 12. Pemanasan jukusang selama 15 menit

Gambar 13 dan 14. Jus Kulit Pisang siap dikonsumsi