pkm derik

13
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM OPTIMASI PENARIKAN ZAT WARNA ALAMI DARI BUAH JAMBLANG (Syzigum cumini) BIDANG KEGIATAN : PKM-PENELITIAN Diusulkan oleh : DERIK RISMAWAN (3311121016/Angkatan 2012) GLADISA MAULIDA YUSTIANI (3311121119/Angkatan 2012) YOGI KURNIAWAN (3311121142/Angkatan 2012) MELLA KARADITHIA (3311131106/Angkatan 2013) KENNANTI RAMADONA FAUZI (3311141115/Angkatan 2014)

Upload: dherick-rismawan

Post on 05-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ada

TRANSCRIPT

Page 1: pkm derik

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

OPTIMASI PENARIKAN ZAT WARNA ALAMI DARI BUAH JAMBLANG (Syzigum cumini)

BIDANG KEGIATAN :

PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh :

DERIK RISMAWAN (3311121016/Angkatan 2012)

GLADISA MAULIDA YUSTIANI (3311121119/Angkatan 2012)

YOGI KURNIAWAN (3311121142/Angkatan 2012)

MELLA KARADITHIA (3311131106/Angkatan 2013)

KENNANTI RAMADONA FAUZI (3311141115/Angkatan 2014)

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2015

Page 2: pkm derik

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN1. Judul Kegiatan : Optimalisasi Penarikan Zat Warna

Alami dari Buah Jamblang (Syzigum cumini)

2. Bidang kegiatan : PKM-P3. Ketua pelaksana kegiatana. Nama lengkap : Derik Rismawanb. NIM : 3311121016C. Jurusan : Farmasid. Universitas/Institusi/Politeknik : Universitas Jenderal Achmad Yanie. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Indramayu 2 No 41 01/04 Bandung

/ 081313101325f. Alamat Email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Fahrauk Faramayudha, M.Sc., Apt.b. NIDN : 0425018601c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Sukaraja 2 jalan Mentor 1 No 17

01/05 Bandung / 0856248782456 Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp. 12.500.000b. Sumber lain : -

7 Jangka Waktu Pelaksanaan :

Cimahi, Oktober 2015

MenyetujuiWakil Dekan III Fakultas Farmasi Ketua Pelaksana Kegiatan

(Fahrauk Faramayuda, Msc., Apt.) Derik Rismawan

NID. 412171986 NIM. 3311121016

Wakil Rektor III Dosen PendampingUniversitas Jenderal Achmad Yani

Page 3: pkm derik

(Dr. H. Toto Saputra, Ir., MM.) (Fahrauk Faramayuda, Msc., Apt.)

NID. 412109149 NID. 412171986

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Konsep gerakan kembali ke alam pada zat warna alam telah direkomendasikan sebagai pewarna yang ramah baik bagi lingkungan maupun kesehatan karena kandungan komponen alaminya mempunyai nilai beban pencemaran yang relatif rendah, mudah terdegradasi secara biologis dan tidak beracun sehingga potensi untuk mencemari lingkungan kecil.

Limbah dengan pewarna tekstil sintetis akan mencemari sumber-sumber air warga, baik yang dibuang ke sungai, atau yang dibuang ke tanah karena akan mudah masuk ke sumur. Dampak pencemaran baru terasa setelah beberapa puluh tahun kemudian, terutama bagi kesehatan warga, yakni ancaman kanker atau gangguan pencernaan akibat akumulasi zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh melalui air minum.

Zat warna alam juga memiliki potensi pasar yang tinggi sebagai komoditas unggulan produk Indonesia memasuki pasar global dengan daya tarik pada karakteristik yang unik, etnik dan eksklusif.

Bahan-bahan membuat pewarna alami yang sekarang ini sudah ada antara lain: daun pohon nila (indigofera), kulit pohon soga tinggi (Ceriops candolleana arn), kayu tegeran (Cudraina javanensis), kunyit (Curcuma), teh (Tea), akar mengkudu (Morinda citrifolia), kulit soga jambal (Peltho phorum ferruginum), kesumba (Bixa orelana).

Upaya mengangkat kembali penggunaan zat warna alam untuk tekstil perlu dilakukan melalui pengembangan zat warna alam dengan melakukan eksplorasi sumber-sumber zat warna alam. Melakukan eksplorasi sumber-sumber zat warna alam dari potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah, dimaksudkan untuk mengetahui secara kualitatif warna yang dihasilkan oleh berbagai tanaman di sekitar kita untuk pewarnaan tekstil. Eksplorasi zat warna alam ini bisa diawali dari memilih berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar kita baik dari bagian daun, bunga, batang, kulit ataupun akar. Indikasi awal, tanaman yang dipilih sebagai bahan pembuat zat pewarna alam adalah bagian tanaman–tanaman yang berwarna atau jika bagian tanaman itu digoreskan ke permukaan putih meninggalkan bekas atau goresan berwarna.

Buah jamblang atau jamblang (Syzigum Cumini) yang banyak tumbuh disekitar peneliti dan mempunyai nilai ekonomis yang rendah sehingga membuat peneliti ingin meneliti dan meningkatkaan nilai ekonomisnya. Buah jamblang (Syzigum Cumini) yang sudah terlalu masak dan mulai Membusuk, terjatuh dari pohonnya tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat. Biji buah jamblang (Syzigum

Page 4: pkm derik

Cumini) dimanfaatkan sebagai kopi yang dikonsumsi oleh penderita Diabetes. Sedangkan kulit daging buah jamblang (Syzigum Cumini) dibuang, limbah tersebut dimanfaatkan sebagai pewarnaan pada pencelupan dengan cara diekstraksi.

Oleh karena itu, ada penelitiaan sebelumnya mengemukakan pengembangkan teknik ekstraksi padat-cair yang lebih baik untuk mendapatkan pewarna alami dari bahan tanaman untuk aplikasi dalam penelitian tanaman, makanan serta industri tekstil. Pengaruh ultrasonik pada ekstraksi pewarna alami memiliki potensi pewarna bahan tanaman unggul yang berbeda dibandingkan dengan proses pengadukan magnetik sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan yang signifikan yaitu 13 – 100% terhadap efisiensi ekstraksi pewarna yang diperoleh dari bahan tanaman yang berbeda karena penggunaan ultrasonik. Oleh karena itu, metodologi ini dapat digunakan untuk mengekstraksi bahan pewarna dari tanaman yang dapat lebih cepat dan efektif. Dan dibandingkan dengan parameter perbedaan suhu, perbedaan perbandingan pelarut dan pengaruh cahaya terhadap buah jamblang.

1.2. Perumusan Masalah1. Bagaimana metode untuk optimalisasi penarikan zat warna alami dari

buah jamblang (Syzigum Cumini)?2. Bagaimana pengaruh perbedaan suhu terhadap optimalisasi penarikan

zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)?3. Bagaimana pengaruh perbedaan pelarut terhadap optimalisasi

penarikan zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)?4. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap optimalisasi penarikan zat

warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)?5. Bagaimana pengaruh pH terhadap optimalisasi penarikan zat warna

alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)?1.3. Tujuan

Meninjau latar belakang pada karya tulis ini, maka tujuan gagasan yang ingin dicapai adalah

1. Mengetahui metode optimalisasi optimalisasi penarikan zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)

2. Mengetahui pengaruh perbedaan suhu terhadap optimalisasi optimalisasi penarikan zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)

3. Mengetahui pengaruh perbedaan pelarut terhadap optimalisasi optimalisasi penarikan zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)

4. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap optimalisasi penarikan zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)

Page 5: pkm derik

5. Mengetahui pengaruh pH terhadap optimalisasi penarikan zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)

1.4. Manfaat1. Meningkatkan daya guna buah jamblang (Syzigum Cumini) dalam

bidang zat warna alami.2. Mengetahui metode baru dalam proses ekstrasi dalam optimalisasi

penarikan zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini)3. Mengetahui parameter-parameter yang dapat menghasilkan penarikan

zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini) yang lebih efektif dan lebih cepat.

1.5 Urgensi (Keutamaan)Penarikan zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini) yang baik dibandingkan pewarna sintetik dengan metode yang baru dan beberapa parameter.

1.6 Luaran yang DiharapkanDiharapkan dari hasil penelitian ini akan diperoleh informasi dan bukti secara ilmiah tentang zat warna alami dari buah jamblang (Syzigum Cumini) dapat menggunakan metode ultrasonik.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.1 Tinjauan dan Morfologi Tanaman Jamblang

A. Taksonomi Tanaman Jamblang

Gambar 1. Buah JamblangDi Indonesia Jamblang dikenal dengan berbagai nama. jamble kleng

(Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Minangkabau), jambelang (Melayu),

Page 6: pkm derik

jamblang (Sunda), duwet (Jawa), juwet (Jakarta), duwak (Madura), juwet klayu (Sasak),duwe (Bima), jambulan (Flores), jumblang (Mongondow), rapo-rapo (Makassar), dan alicopeng (Bugis). Dalam dunia ilmiah, jamblang dikenal sebagai Eugenia jambolana, Syzigium jambolana, atau Syizigium cumini. Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Rosidae Ordo : Myrtales Famili : MyrtaceaeGenus : Syzigium Spesies : Syzigium cumini

B. Morfologi Tanaman JamblangPohon jamblang (Syzygium cumini) kokoh dan memiliki tinggi 10-20 m,

diameter batang 40-90 cm percabangannya rendah, tajuknya beraturan atau bulat, menyebar selebar 12 m, kayunya yang berada di pangkal batang kasar berwarna kelabu tua. Batangnya tebal, seringkali tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun tunggal, tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur terbalik, pangkal lebar berbentuk baji, tepi rata, pertualangan menyirip, permukaan atas mengilap, panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm, warnanya hijau (Verheiji & Coronel, 1997).

S. cumini memiliki bunga majemuk berbentuk malai dengan cabang yang berjauhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota berbentuk bulat telur, benang sari banyak, panjangnya 4-7 mm, berwarna putih, daun baunya harum, bakal buahnya dengan 2-3 ruang, tangkai putik 6-7 mm panjangnya, berwarna putih. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah masak warnanya merah tua keunguan, bergerombol mencapai 40 butir, daging buah berwarna kuning kelabu sampai ungu, mengandung banyak sari buah, hampir tidak berbau, dengan rasa sepat keasaman. Bijinya 0-5 butir, bentuk lonjong, keras, panjangnya 3-5 cm, berwarna hijau sampai cokelat. Berakar tunggang bercabang-cabang, berwarna cokelat muda (Verheiji & Coronel, 1997).

II.2 Kandungan Kimia JamblangMenurut Ayyanar & Babu (2012), jamblang memiliki kandungan kimia

yang berbeda pada masing-masing bagiannya, seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan kimia pada masing-masing bagian tumbuhan jamblang (S. cumini).No Bagian Kandungan1 Daun zat glukosida, flavanol, qurectein, myricetin

tritefenoid, esterase, karbon dan tanin.

Page 7: pkm derik

2 Kulit Batang asam betulinic, friyedelin, epifriedelanol, βsitosterol, eugenin dan fatty asam ester dari epi-friedelanol, β-sitosterol, querecetin kaempferol, myricetin, asam galie dan asam ellagik, bergenis, flavonoids, dan tanin.

3 Bunga zat kaemferol, querecetin, myricetin, isoqueretin, myricetin-3-L-Arabinoside, qurectin-3-D-galactoside, dihydromyricetin, asam oleanolic, eugenol-triterpenoid A, dan eugenol-triterpenoid B.

4 Akar flavonoid, glycoside dan isorhamnetin3-O-rutinoside. 5 Buah rafinosa, glucose, fructose, asam sitrik, asam mallic,

asam gallik, anthocyanin, delphinidin-3-gentiobioside, eyanidindicli glycoside, petunidin dan malvidin.

II.3 Manfaat JamblangJamblang (Syzygium cumini) kaya akan senyawa antocyanin, glukosida,

asam ellagic, isoqueletin, kaemferol dan myrecetin. Bijinya mengandung alkaloid, jambolin, dan glikosida. Jambolin atau antimelin dapat menghentikan konversi diastatic pati menjadi gula dan ekstrak bijinya dapat menurunkan tekanan darah sampai 34,6% dan hal ini dikaitkan dengan kandungan asam ellagic. Bijinya kaya akan flavonoid dan anti oksidan (Ayyanar & Babu, 2012).

Kandungan buah jamblang untuk setiap 100 gr adalah 84-86 gr, air, 0,2-0,7 gr protein, 0,3 gr lemak, 14-16 gr, karbohidrat, 0,3-0,9 gr, serat, 0,4-0,7 gr abu, 8-15 gr posfor, 1,2 mg besi, 0,01 mg, riboflavin, 0,3 mg niasin, dan 5- 18 mg vitamin C (Yulistyarini et al., 2000). Daging buahnya digunakan untuk membuat selai, jeli, jus, cuka dan pudding. Buahnya juga digunakan untuk membuat anggur dalam jumlah besar di Filipina. Daunnya digunakan sebagai pakan ternak dan sebagai makanan bagi ulat sutra di India. Ekstrak daunnya menghasilkan minyak esensial yang digunakan sebagai wewangian dalam sabun. (Chaudhary & Mukhophadyay, 2012).

BAB IIIMETODE PENELITIAN

III.1 Alat dan Bahan Percobaan1. Alat2. Bahan

III.2 Prosedur Percobaan

A. Skrining Fitokimia

Page 8: pkm derik

Senyawa Alkaloid, Senyawa Polifenolat, Senyawa Tanin, Senyawa Flavonoid, Senyawa Monoterpenoid dan Siskuiterpenoid, Senyawa Steroid dan Triterpenoid, Senyawa Kuinon, dan Senyawa Saponin.

B. Karakterisasi Simplisia dan ekstrak1. Parameter spesifik

Penetapan organoleptik meliputi bentuk, warna, rasa, dan bau. Penetapan kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol.

2. Parameter non spesifik Parameter kadar air Parameter kadar abu : kadar abu total, kadar abu yang tidak larut dalam

asam, dan kadar abu larut air.

C. Penyiapan Ekstraksi Dengan UltrasonikUntuk disini pH dimain kan langsung menggunakan di jurnal extrasion

D. Comparsion of extraksi di jurnal nomer 10 tentang % yield initinya hasil ekstraksi kental dibandingkan seluruhnya

E. Stabilitas anthosianin pH dan cahaya ada di jurnal nomer 2 di degration studies

Untuk stabilitas suhu pake yang farfis yang buat menggunakan expire date

F. KLT dilihat dari ektrak yang terbaik sama dengan di fitokimia

BAB IVBIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

IV.1 Anggaran BiayaTable 2. Ringkasa Anggaran Biaya PenelitianNo Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)1 Peralatan penunjang 3.125.0002 Bahan habis pakai 4.375.0003 Perjalanan 3.125.0004 Lain-lain 1.875.000

12.500.000

IV.2 Jadwal KegiatanWaktu dan Tempat Penelitian

Page 9: pkm derik

Waktu : 5 bulanTempat : Laboratorium Biologi Farmasi UNJANITable.3 Bart Chart Kegitan Penelitian

No Tahap KegiatanBulan

1 2 3 4 51 Tahap Persiapan

a) Studi pustakab) Determinasi tanamanc) Pengumpulan bahan

2 Tahap Pelaksanaana) Skrining fitokimiab) Karakterisasi simplisiac) Penyiapan ekstrakd) Pengujian kromatografi lapis tipise)

3 Tahap Penyelesaiana) Pengumpulan dan pengolahan datab) Analisis datac) Penyusunan laporan akhird) Penyelesaian laporan akhir

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN LAMPIRAN