piring urea melamine palsu [1]

1
Piring Urea - Melamin palsu (piring urea) yang diimpor dari Cina kini marak diperdagangkan, bahkan dijual secara kiloan. Piring urea yang mengandung formalin tinggi, berbahaya bagi kesehatan. KETIKA seorang teman berbelanja di sebuah super market terkenal di Jakarta, dia terkaget-kaget melihat banyak tumpukan piring yang disebut melamin dijual secara kiloan. Sebagai seseorang yang memahami betul produk melamin, hanya ada satu kesimpulan di benaknya: itu melamin palsu! "Saya enggak habis pikir, super market yang begitu besar dan terkenal, kok menjual produk yang membahayakan kesehatan konsumen," ungkapnya melalui telepon genggam kepada Pembaruan, pekan lalu. Pemberitaan mengenai melamin palsu sebetulnya telah muncul beberapa tahun terakhir, tetapi tidak ada upaya yang signifikan untuk memberantasnya. Bahkan, kini penjualan melamin palsu semakin marak, tidak hanya di kaki lima dan toko-toko di pasar tradisional, tetapi telah merambah ke pasar modern. Tidak jarang produk melamin palsu itu dijual di dalam kereta rel listrik (KRL) yang melintas di Jabodetabek. Harganya pun sangat murah. Tiga atau empat piring melamin bisa dilepas ke konsumen dengan harga Rp 10.000. "Kalau produk yang asli, sebuah piring melamin dijual dengan harga minimal Rp 10.000," ujarnya dengan nada geregetan. Piring-piring itu bisa dijual dengan harga murah karena bahan bakunya bukan melamin, tetapi dari terbuat dari urea formaldehyde, sehingga lebih tepat produk itu disebut sebagai "piring urea", bukan "piring melamin". Bahan urea formaldehyde yang dipakai untuk membuat perlengkapan makan palsu berkadar formalin tinggi dan pada umumnya digunakan untuk membuat peralatan listrik, seperti sakelar dan stopkontak. Efeknya bagi tubuh sama seperti efek formalin, yang dalam jangka pendek dapat mengakibatkan kepala pusing, mual, tenggorokan kering, dan mata pedih. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker karena formalin bersifat karsinogen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan laboratorium Universitas Indonesia, beberapa waktu lalu, kandungan formalin pada melamin palsu mencapai kadar 4,76 sampai 9,22 mg per liter. Angka itu jauh melampaui ambang aman yang ditetapkan sejumlah negara, seperti Inggris dengan 2 mg per liter dan Amerika Serikat 1 mg per liter. Mengingat peredaran melamin palsu yang semakin meluas, pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk memberantasnya. Pada awalnya, para penjual melamin palsu, termasuk di super market, diberi peringatan keras bahwa produk yang dijual berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kalau peringatan itu diabaikan, sanksi hukum harus diberlakukan. Selain itu, sosialisasi kepada konsumen tentang produk melamin palsu harus terus dilakukan. Jadi, konsumen harus berhati-hati dan cermat memilih produk melamin agar tidak membahayakan kesehatan.

Upload: handriansyah-doel

Post on 07-Nov-2015

236 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

reference

TRANSCRIPT

  • Piring Urea - Melamin palsu (piring urea) yang diimpor dari Cina kini marak diperdagangkan, bahkan dijual secara kiloan. Piring urea yang mengandung formalin tinggi, berbahaya bagi kesehatan. KETIKA seorang teman berbelanja di sebuah super market terkenal di Jakarta, dia terkaget-kaget melihat banyak tumpukan piring yang disebut melamin dijual secara kiloan. Sebagai seseorang yang memahami betul produk melamin, hanya ada satu kesimpulan di benaknya: itu melamin palsu! "Saya enggak habis pikir, super market yang begitu besar dan terkenal, kok menjual produk yang membahayakan kesehatan konsumen," ungkapnya melalui telepon genggam kepada Pembaruan, pekan lalu. Pemberitaan mengenai melamin palsu sebetulnya telah muncul beberapa tahun terakhir, tetapi tidak ada upaya yang signifikan untuk memberantasnya. Bahkan, kini penjualan melamin palsu semakin marak, tidak hanya di kaki lima dan toko-toko di pasar tradisional, tetapi telah merambah ke pasar modern. Tidak jarang produk melamin palsu itu dijual di dalam kereta rel listrik (KRL) yang melintas di Jabodetabek. Harganya pun sangat murah. Tiga atau empat piring melamin bisa dilepas ke konsumen dengan harga Rp 10.000. "Kalau produk yang asli, sebuah piring melamin dijual dengan harga minimal Rp 10.000," ujarnya dengan nada geregetan. Piring-piring itu bisa dijual dengan harga murah karena bahan bakunya bukan melamin, tetapi dari terbuat dari urea formaldehyde, sehingga lebih tepat produk itu disebut sebagai "piring urea", bukan "piring melamin". Bahan urea formaldehyde yang dipakai untuk membuat perlengkapan makan palsu berkadar formalin tinggi dan pada umumnya digunakan untuk membuat peralatan listrik, seperti sakelar dan stopkontak. Efeknya bagi tubuh sama seperti efek formalin, yang dalam jangka pendek dapat mengakibatkan kepala pusing, mual, tenggorokan kering, dan mata pedih. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker karena formalin bersifat karsinogen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan laboratorium Universitas Indonesia, beberapa waktu lalu, kandungan formalin pada melamin palsu mencapai kadar 4,76 sampai 9,22 mg per liter. Angka itu jauh melampaui ambang aman yang ditetapkan sejumlah negara, seperti Inggris dengan 2 mg per liter dan Amerika Serikat 1 mg per liter. Mengingat peredaran melamin palsu yang semakin meluas, pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk memberantasnya. Pada awalnya, para penjual melamin palsu, termasuk di super market, diberi peringatan keras bahwa produk yang dijual berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kalau peringatan itu diabaikan, sanksi hukum harus diberlakukan. Selain itu, sosialisasi kepada konsumen tentang produk melamin palsu harus terus dilakukan. Jadi, konsumen harus berhati-hati dan cermat memilih produk melamin agar tidak membahayakan kesehatan.