pip pertemuan ke 5

29
PENDEKATAN dlm ILMU POLITIK Pertemuan ke-5

Upload: dzakiaziz

Post on 03-Aug-2015

74 views

Category:

Economy & Finance


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN dlm ILMU POLITIK

Pertemuan ke-5

Page 2: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN

• Cara pandang akan mempengaruhi apa yg kita lihat

• Vernon Van Dyke Pendekatan: kriteria utk menyeleksi masalah dan data yg relevan

• Pendekatan mencakup: standar/tolak ukur utk memilih maslah, menentukan data yg akn dipilih dan dikesampingkan

Page 3: Pip pertemuan ke 5

Pendekatan Institusionalisme (1)

Berkembang abad ke-19 sblm PD IIMiriam Budiarjo, Pendekatan institusionalisme adalah • Fokus pokok : Negara• Yg dibahas antara lain Unsur Legal dan Unsur

Institusional seperti:a. Sifat undang-undangb. Kedaulatanc. Hub. Antara lembaga negara (LN)d. Kekuasaan formal dan yuridis LN

Page 4: Pip pertemuan ke 5

Pendekatan Institusionalisme (2)

• Lembaga Negara : Eksekutif, Legislatif, Yudikatif

• Contoh :

• Pembahasan lbh statis dan deskriptif

LEMBAGA NEGARA YG DIBAHAS

LEGISLATIF Tugas dan FungsiHub dg Eksekutif dan Yudikatif

Struktur OrganisasiHasil kerjanya

Page 5: Pip pertemuan ke 5

Pendekatan Institusionalisme (3)

• Rhodes (dlm Marsh, 2010:109), Pendekatan Institusionalisme adalah suatu objek masalah yg mencakup :

a. Peraturanb. Prosedurc. Organisasi formal pemerintahan

Page 6: Pip pertemuan ke 5

Pendekatan Institusionalisme (4)

• Peters (dalam Mars, 2010:110) ciri ‘proto-teori’ institusionalisme antara lain:

a. Normatif (berusuran dg pemerintahan yg baik)b. Strukturalis (struktur menentukan perilaku

politik)c. Historisis (pengaruh sentral thd sejarah)d. Legalis (hukum memainkan peran penting dlm

memerintah)

Page 7: Pip pertemuan ke 5

Pendekatan Institusionalisme (5)

• Contoh karya :a. Ilmu Negara Umum (Algemene Staatsleer)

karya R. Kranenburgb. Finer (1932) membandingkan institusi politik di

AS, Inggris, Perancis dan Jermanc. Woodrow Wilson (1956) membandingkan

sistem presidensial dg sistem parlementer• Pendekatan ini terus melayani dg baik dlm sub

bidang konstitusi dan admin. publik

Page 8: Pip pertemuan ke 5

KRITIK PENDEKATAN INSTITUSIONALISME

• Kurang analitis • Kurang memberikan peluang utk lahirnya teori

baru• Bersifat normatif daripada melihat fakta• Tidak melihat politik sbg sebuah Proses• Tidak menghiraukan institusi informal diluar

negara

Page 9: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN BEHAVIORAL (1)

• Berkembang stlh PD II th 1950-an• Sebab Kemunculannya :a. Sifat deskriptif dr ilmu politik dianggap tidak

memuaskan krn tidak realistisb. Ketertinggalan ilmu politik dg ilmu lainnyac. Kritikan thd pendekatan institusionalisme

Page 10: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN BEHAVIORAL (2)

• Satuan analisis bergeser dari institusi ke manusia (pelaku/aktor)

• Pertanyaan mendasar dr pendekatan ini : Mengapa org berperilaku sbgm mereka lakukan? • Yg dibahas adalah a. Perilaku manusiab. Kegiatan c. Orientasiny thd kegiatan seperti: sikap, motivasi,

persepsi, evaluasi, tuntutan, harapan• Interdisipliner, berhub dg budaya, sosiologis dan psikologis

Page 11: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN BEHAVIORAL (3)

• David Easton, Ciri khas pendekatan ini antara lain:a. Perilaku politik menampilkan keteraturanb. Perbedaan jelas antara fakta dan Normac. Bebas nilai (objektif)d. Sistematis dan theory buildinge. Ilmu politik murni• Masy dipandang sbg suatu sistem sosial dan

negara sbg sistem politik yg menjadi subsistem sosial.

Page 12: Pip pertemuan ke 5

Contoh PENDEKATAN BEHAVIORAL

• Karya Gabriel Almond dan Sidney Verba tg Civic Culture (1962), studi tg Budaya lima negara demokrasi.

• David Easton dan Gabriel Almond tg Political System Analysis yg lebih dikenal dg pandangan struktural-fungsional

Page 13: Pip pertemuan ke 5

Contoh (2)

• Partisipasi Politik massa di negara Demokratis• Pengambilan suara • Analisis perilaku elit sperti perilaku

kepemimpinan, tindakan tertentu yg mereka ambil perilaku presiden, anggota dpr, menteri, ketua partai politik dsb

Page 14: Pip pertemuan ke 5

KRITIK

• Ilmuwan institusionalis mengkritik pendekatan perilaku :

a. terlau steril bebas nilai b. shg tidak mengusahakan mencarai solusi ats

permasalahanc. Dianggap mengangkat maslah yg kurang

penting dand. Tidak mengangkat masalah sosial spt konflik

Page 15: Pip pertemuan ke 5

PERBEDAAN INSTITUSIONALISME BEHAVIOURALISME

Menekankan pd nilai-nilai dan norma-norma

Fakta

Penelitian Filsafat Penelitian Empiris

Ilmu Terapan (problem solving) Ilmu Murni

Historis-Yuridis Sosiologis-Psikologis

Kualitatif Kuantitatif

Page 16: Pip pertemuan ke 5

KONSEP ILMU POLITIK TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL

(KONSEP KONSENSUS)TEORI KONFLIK

Bahwa masy statis atau berada dlm keadaan berubah secr seimbang

Setiap masy tunduk pd proses perubahan

Keteraturan dalam masy Pertikaian dan konflik dlm sistem sosial

Setiap elemen masy menjaga stabilitas Elemen kemasy menyumbang terjadinya disintegrasi dan perubahan

Masy scr informal terikat oleh nilai, norma dan moral

Keteraturan masy berasal dr pemaksaan thd anggotanya oleh mrk yg berada diatas

Kohesi diciptakan oleh nilai bersama masy Peran kekuasaan dlm mempertahankan ketertiban dlm masy

Page 17: Pip pertemuan ke 5

MARXISME

• Marx mengakui bahwa konflik bersumber dr perubahan yg tjd dlm Model Produksi yg terdiri atas :

1. Kekuatan Produksi (forces of production): bahan mentah dan alat produksi

2. Hubungan/Relasi Produksi (relations of production)

Page 18: Pip pertemuan ke 5

MARXISME (2)

• Kekuatan produksi menghasilkan komoditas/barang/nilai yg dibutuhkan masy dan yg akhirny akan menentukan bentuk/relasi produksi yg hanya terdiri dari dua yaitu : kelompok yg memiliki/pemilik dan kelompok yg tdk memiliki/bkn pemilik.

a. Klmp sosial yg menghasilkan profit dan krnnya menguasai kapital

b. Klmp sosial yg hny mampu menjual tenaga kerja saja.• Inilah yg Marx katakan sbg STRUKTUR KELAS

Page 19: Pip pertemuan ke 5

MARXISME (3)

• Adany struktur kelas tsb menentukan hub kelas yg menjadi basis eksploitasi dan konflik sosial dlm masy modern. Relasi tsb antara lain:

1. hub. Produksi primer = majikan-buruh2. Hub. Produksi sekunder = asosiasi pemilik

modal-sarikat buruh3. Hub. Politik dan sosial yg bersumber dari 1 & 2

= lembaga pendidikan, lembaga sosial yg mencerminkan hub majikan-buruh

Page 20: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN NEO-MARXIS (1)

• Neo-Marxis mrp aliran yg menggunakan pemikiran Marx mengenai kapitalis dan sejarah dan memakai metode analisisnya.

• Mrk ingin membahas masalah sosial dari perspektif yg holistik dan dialektis yg memberi tekanan utama pd kegiatan negara dan konflik kelas.

• Holistik artinya gejala sosial mrp satu kesatuan yg tdk boleh dibagi2 spt politik tlepas dri ekonomi, ekonmi tlepas dr kebudayaan dsb.

Page 21: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN NEO-MARXIS (2)

• Neo-Marxis mengkritik Marx yg hanya cenderung menekankan determinasi ekonomi.

• Neo-Marx menempatkan ekonomi sbg faktor penting dlm politik, tetapi politik tdk seluruhnya ditentukan ekonomi.

• Neo-Marx juga mengkritik pendekatan Behavioral (Struktural fungsionalis).

Page 22: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN NEO-MARXIS (3)

Behavioral Neo-Marxis

Terlampau mengutamakan harmoni dan keseimbangan sosial dalam suatu sistem politik

Gejala Politik dapat diatasi melalui rasio , itikad baik, dan kompromi

Konflik antar kelas merupakan proses dialektis paling penting dalam mendorong perkembangan masy. Semua gejala Politik hrs dilihat dlm rangka konflik antar kelas.

Page 23: Pip pertemuan ke 5

KARYA PENDEKATAN NEO-MARXIS

Goerge Luckas (1885) tg reifikasi dan kesadaran KelasAntonio Gramsci (1891-1937) tg HegemoniHerber Marcuse (1898-1979), Jurgen Habermas (1929) tokoh-tokoh teori kritisPaul Baran dan Andre Gunder Frank tg Teori Ketergantungan

Page 24: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN RASIONAL (1)

• Pendekatan ini lahir pada saat dunia sdg berlomba-lomba membangun ekonomi dan akhir dr peperangan besar.

• Terpengaruh dari Ilmu Ekonomi• Bidang ilmu yg dikenal Public Choice dan Collective

Choice bahkan Political Economy Science• Tokoh-tokohnya : James Buchanan, Anthony

Downs, Gordon Tullock, Manchur Olsen• Dikenal sbg Mazhab Virginia School

Page 25: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN RASIONAL (2)

• Meningkatkan ilmu politik menjadi ilmu science

• Membuat simplifikasi radikal dan memakai model matematika utk menjelaskan dan menafsirkan gejala politik

• Melihat ada kaitan erat antara politik dan ekonomi terutama dlm menentukan kebijakan publik

Page 26: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN RASIONAL (3)

• Pelaku rational choice : politisi, birokrat, aktor ekonomi.

• Pola pendekatannya :a. Mempunyai tujuanb. Sumber daya terbatasc. Membuat alternatif cara utk mencapai tujuan

Page 27: Pip pertemuan ke 5

KRITIK

• Struktural-fungsionalis mengkritik pendekatan ini krn menganggap manusia selalu rasional sdgkan kenyataannya manusi sering tdk rasional disebabkan adanya faktor lain misal faktor budaya, agama, sejarah dan moralitas

• Lebih menonjolkan kepentingan pribadi mengabaikan kesejahteraan dan kepentingan umum (individualistik dan materialistik)

• Seolah tidak lagi memperdulikan etika

Page 28: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN INSTITUSIONALISME BARU (1)

• Theda Skocpol (1985), Bringing the State Back In

• Menolak pemikiran bahwa negara adalah sub sistem dr sistem sosial yg berfungsi sbg pembuat keputusan dan mengalokasi fasilitas

• Menolak pemikiran Marxis bahwa negara itu hanya instrumen utk penindasan kelas atau gelanggang utk perjuangan antar kelas.

Page 29: Pip pertemuan ke 5

PENDEKATAN INSTITUSIONALISME BARU (2)

• Maka lahirlah pendekatan institusionalisme baru.

• Pendekatan ini menjelaskan a. bgm organisasi institusi itub. Apa tanggung jawab dari setiap peranc. Bagaimana peran dan institusi berinteraksi