pio motivasi kerja

12
Motivasi Kerja Sebagai Salah Satu Faktor Kesehatan Dan Keselamatan Kerja I. Pendahuluan Motivasi adalah salah satu unsur kunci dalam karyawan mencapai prestasi dan produkiviti. Motivasi menunjukkan kekuatan dalam seseorang mempunyai arah intensitas, dan ketekunan secara sukarela terhadap lingkungan. Motivasi adalah sesuatu yang mendorong dari dalam diri yang membuat orang untuk bertindak, berinisiatif, dan berperilaku. Apabila seseorang mempunyai motivasi yang kuat maka individu tersebut akan bertindak lebih aktif sehingga meningkatkan kinerjanya. Kinerja individu yang terus meningkat juga berarti meningkatnya kinerja dari suatu perusahaan. Motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan manusia. Kesehatan merupakan salah satu dari banyaknya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Dengan demikian kesehatan dan keselamatan kerja menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting dari individu yang ada dalam perusahaan. Salah satu cara untuk mengoptimalkan kinerja adalah menggerakkan dari dalam diri seseorang untuk melakukan pekerjaan lebih baik dan lebih meningkat.Untuk dapat menggerakkan karyawan, kita harus terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor yang dapat menggerakkan individu untuk meningkatkan kinerjanya. Kebutuhan karyawan merupakan faktor yang dapat digunakan untuk menggerakan karyawan, oleh karena itu pihak perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan karyawan yang beraneka ragam. Motivasi adalah suatu konsep yang digunakan untuk menggambarkan sebuah pendorong perbuatan yang ada di dalam diri seseorang untuk berinisiatif dan mengarahkan perilaku. (Gibson ). Romi Satria Wahono, mendefenisikan motivasi sebagai entusiasme, semangat dan persistensiseseorang dalam melakukan suatu tugas atau kewajiban yang dia emban. Bredoom dan Garry A.Stainerr yang dikutip Juwono (1985), mengemukakan motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energy yang

Upload: juanda-ipan

Post on 18-Dec-2014

3.621 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Pio   motivasi kerja

Motivasi Kerja Sebagai Salah Satu Faktor

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

I. Pendahuluan

Motivasi adalah salah satu unsur kunci dalam karyawan mencapai prestasi dan

produkiviti. Motivasi menunjukkan kekuatan dalam seseorang mempunyai arah

intensitas, dan ketekunan secara sukarela terhadap lingkungan.

Motivasi adalah sesuatu yang mendorong dari dalam diri yang membuat orang

untuk bertindak, berinisiatif, dan berperilaku. Apabila seseorang mempunyai motivasi

yang kuat maka individu tersebut akan bertindak lebih aktif sehingga meningkatkan

kinerjanya. Kinerja individu yang terus meningkat juga berarti meningkatnya kinerja dari

suatu perusahaan.

Motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan manusia. Kesehatan merupakan

salah satu dari banyaknya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Dengan demikian

kesehatan dan keselamatan kerja menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting dari

individu yang ada dalam perusahaan.

Salah satu cara untuk mengoptimalkan kinerja adalah menggerakkan dari dalam

diri seseorang untuk melakukan pekerjaan lebih baik dan lebih meningkat.Untuk dapat

menggerakkan karyawan, kita harus terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor yang dapat

menggerakkan individu untuk meningkatkan kinerjanya. Kebutuhan karyawan

merupakan faktor yang dapat digunakan untuk menggerakan karyawan, oleh karena itu

pihak perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan karyawan yang beraneka ragam.

Motivasi adalah suatu konsep yang digunakan untuk menggambarkan sebuah

pendorong perbuatan yang ada di dalam diri seseorang untuk berinisiatif dan

mengarahkan perilaku. (Gibson ).

Romi Satria Wahono, mendefenisikan motivasi sebagai entusiasme, semangat dan

persistensiseseorang dalam melakukan suatu tugas atau kewajiban yang dia emban.

Bredoom dan Garry A.Stainerr yang dikutip Juwono (1985), mengemukakan

motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energy yang

Page 2: Pio   motivasi kerja

mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak

seimbangan.

Motivasi berasal dari kata motif yang artinya sesuatu yang mendorong dari dalam

diri untuk melaksanakan sesuatu (gerak), sedangkan motivasi artinya sesuatu yang

membuat orang untuk bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu yang di

dasarkan dari motif (Fathoni, 132).

Alasan memahami motivasi adalah karena motivasi mempunyai kontribusi yang

signifikan terhadap kinerja. Motivasi mendorong seseorang untuk bergerak atau

mengarahkan seseorang untuk melakukan tindakan tersebut.Apabila motivasi tersebut

diarahkan pada situasi kerja, maka diharapkan menghasilkan efektivitas, produktivitas

dan hasil kerja yang efisien, baik bagi diri individu maupun bagi sebuah organisasi.

II. Pendekatan teori motivasi terbagi menjadi 2 bagian:

1. Pendekatan Teori Motivasi (Content Theories)

Pendekatam teori dalam motivasi menjelaskan dinamika kebutuhan karyawan,

seperti bagaimana orang mempunyai perbedaan kebutuhan saat waktu yang berbeda.

Kebutuhan karyawan dapat dipahami, kita dapat menemukan apa motivasi seseorang.

Pendekatan Teori Motivasi terdiri dari :

a. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow. Abraham Maslow menyatakan

bahwa motivasi kerja ditunjukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan

kepuasan kerja baik itu masalah biologis maupun psikologis, dan baik juga kebutuhan

yang berupa materi maupun kebutuhan non materi . Pada prinsipnya teori Hierarki

Maslow dari yang tingkatan paling rendah ke tingkatan yang paling tinggi

menyatakan bahwa manusia tidak akan pernah merasa puas, karena kepuasan adalah

suatu hal yang relative. Setiap orang berbeda-beda dalam mengartikan suatu

kepuasan.

Maslow mengelompokkan kebutuhan manusia menjadi lima tingkatan yaitu :

1. Fisik (Physiological) :

Kebutuhan yang pertama adalah mengenai kebutuhan yang berdasarkan

pada hal-hal fisik yang merupakan kebutuhan pokok manusia sehari-hari,

Page 3: Pio   motivasi kerja

seperti kebutuhan untuk makan, minum, tempat tinggal dan bebas dari rasa

sakit. Kebutuhan ini merupakan tingkatan kebutuhan yang paling rendah.

2. Kebutuhan dari rasa aman (safety and security)

Kebutuhan akan adanya kebebasan dari ancaman, keselamatan baik dari

ancaman peristiwa-peristiwa yang terjadi maupun dari lingkungan sekitar.

3. Kebutuhan akan kasih sayang (Belongingness, social and love)

Setiap orang pada dasarnya mempunyai kebutuhan untuk mempunyai

pertemanan, interaksi satu dan yang lain, bersekutu dan juga kebutuhan untuk

mencintai, kebutuhan untu berbangsa dan bernegara, maupun menjadi

anggota kelompok yanglebih besar.

4. Kebutuhan akan harga diri (Esteem)

Kebutuhan akan harga diri (self esteem), maupun perasaan dihargai dari

pihak lain.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization)

Yaitu kebutuhan untuk memenuhi diri seseorang dengan memaksimalkan

penggunaan semua kemampuan, keahlian dan semua potensi yang ada.

Maslow memisahkan lima kebutuhan dalam urutan-urutan sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisiologi dan rasa aman dideskripsikan dengan kebutuhan tingkat

bawah (primer)

b. Kebutuhan sosiologi, penghargaan, dan aktualisasi sebagai kebutuhan atas

(sekunder)

Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan

manusia, tidak akan memenuhi kebutuhan yang ada di tingkatan kedua mapun

ketiga atau yang di atasnya sebelum kebutuhan di tingkat pertama dipenuhi.

b. Teori Motivasi Aldrfer’s ERG

Teori motivasi ERG di kemukakan oleh Alderfer. Adelfer dalam teori

motivasi ERG setuju dengan Maslow, bahwa kebutuhan-kebutuhan individual

tersusun secara hirarki. Namun yang diusulkan hanya terdiri dari tiga set

kebutuhan (Gibson:130). ERG sendiri merupakan akronim dari penggolongan

kebutuhan menurut Aderfer yaitu :

Page 4: Pio   motivasi kerja

1. Existence

Kebutuhan yang terpuaskan oleh faktor-faktor seperti makanan, udara, gaji

dan kondisi pekerjaan.

2. Relatedness

Kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan dengan adanya hubungan sosial dan

interpersonal yang berarti.

3. Growth

Kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu menciptakan

kontribusi

Dari tiga kebutuhan tersebut, dalam hubungannya dengan teori hierarki

maslow terdapat persamaan teori atau model yang dikembangkan oleh keduanya.

“Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam

teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan

keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama

dengan “self actualization” menurut Maslow. Meskipun kedua teroi ini Hal-hal

yang membedakan antara kedua teori ini adalah :

Dalam Teori Maslow mengatakan bahwa apabila kebutuhan di satu level

belum terpenuhi, maka kebutuhan ditingkat yang lebih tinggi tidak aktif atau tidak

terpicu sampai tingkat kebutuhan yang ada sudah cukup terpenuhi, sedangkan

ERG, individu dapat memuaskan kebutuhannya secara bersama.

Dalam teori ERG, dalam rangka memenuhi kebutuhannya, apabila

seseorang mengalami frustasi dalam memenuhi kebutuhannya di satu tingkat

kebutuhan, ia akan kembali untuk memuaskan kebutuhan yang ada di tingkat

lebih rendah, sedangkan Maslow dalam rangka memenuhi kebutuhannya hanya

dapat bergerak naik ke tingkat yang lebih tinggi.

c. Teori Motivasi Herzberg’s-Hygiene Theory

Teori Higiene dikembangkan oleh psikologi Frederich Herzberg. Psikolog ini

berkeyakinan bahwa hubungan antara pekerja pada peerjaananya merupkan

hubungan dasar dan bahwa sikapnya terhadap pkerjaan ini sangat menentukan

Page 5: Pio   motivasi kerja

sukses atau kegagalan peerja tersebut. Dalam penelitiannya Herzberg’s

menyelidiki pertanyaan: apa yang diinginkan mereka?, ia meminta mereka

menjelaskan situasi dimana simana merea merasa baik dan buruk.

Dari hasil pengklarifikasi respon-respon, Herzberg mengambil suatu

kesimpulan bahwa jawaban yang diberikan responden ketika mereka senang

berbeda jawabanya dengan responden saat merasa tidak senang.

Herzberg’s sendiri dari hasil perbedaan ini menyimpulkan bahwa ada 2

faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Faktor pertama ketidakpuasan kerja

yaitu faktor yang mempengaruhi langsung kepuasan pekerja. Faktor yang kedua

adalah faktor ketidakpuasan yaitu faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan

pekerja.

Faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam teori motivasi Herzberg’s

(motivasi):

a. Tanggung Jawab (Responsibility)

Besar kecilnya yang dirasakan lebih besar diberian pada tenaga kerja

b. Pencapaian atau Kemajuan (Advencement)

Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja dapat maju dalam

pekerjaannya

c. Pekerjaan Sendiri (The work it self)

Besar kecilnya tantangan bagi tenaga kerja dalam pekerjaanya

d. Pengakuan (Recognition)

Besar kecilnya tantangan bagi tenaga kerja dalam pekerjaannya

e. Pencapaian (Achivment)

f. The Possibility of Growth

Faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan dalam teori motivasi Herzberg’s

(demotivasi):

a. Kebijakan perusahaan (company policy)

Derajat kesesuaian yang dirasakan dari semua kbijakan dan

peraturan yang berlaku diperusahaan.

b. Penilaian, pengawasan (Supervision)

Derajat kemajuan yang dirasaan tebaga kerja

Page 6: Pio   motivasi kerja

c. Gaji (salary)

Derajat gaji atau upah sebagai suatu imbalan atas pekerjannya

(performance)

Kepuasan akan terasa ketika peerja sendiri merasakannya seperti prestasi,

pengakuan, penghargaan dan sebagainya.melihat realita seperti ini dan berkaitan

dengan motivasi kerja, Herzeberg’s menyarankan kepada semua pemimpin

/manajer apabila ingin memotivasi orang pada pekerjannya maka, harus

mengeluarkan dulu faktor ketidakpuasan setelah itu barulah menekankan fator-

faktor higine untuk memotivasi seperti dengan pengakuan, tanggung jawab,

karier,prestasi, dan lain sebagainya.

d. Teori Mc Clellandd’s

David Clarence Mc Clellnd mempelopori motivasi kerja berfikir,

mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan mempromosikan

dalam perbaikan metode penilaian karyawan, serta berbasis kompetensi penilaian.

1. Motivasi untuk berprestasi (n-Ach)

2. Motivasi untuk berkuasa (n-Pow)

3. Motivasi berafiliasi/bersahabat (n-affi)

Dalam teori Mc Clellnd mengemukakan bahwa individu mempunyai

cadangan energy potensial, bagaimana energy dilepaskan dan dikembangkan pada

kekuatan atau dorongan motivasi individu, situasi serta peluang yang tersedia.

Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi

(achievement), kebutuhan kekuasaan (Power), dan kebutuhan affiliasi.

a. Kebutuhan akan prestasi – The need for achievement) n-Ach

n-Ach adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu aryawan akan

berusaha mencapai prestasi tertinggi, pencapaian tujuan tersebut bersifat

realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu

mendapatkan umpan balik dan lingkungannya sebagai bentuk pengakuan

terhadap prestasi tersebut, tentunya imbalan yang paling memuaskan adalah

pengakuan dari masyarakat.

Page 7: Pio   motivasi kerja

Sebab-sebab mmiliki n-Ach yang tertinggi diatasnya adalah pujian dan

imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari

prestasi dan keinginan untuk menghadapi tantangan.

b. Kebutuhan n-Pow

Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungan,

memilii karakteristik kuat untuk memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga

motivasi untuk meningkatkan status prestasi pribadi. Menurut Mc Clellnd ada

2 jenis kebutuhan akan kekuasaan yaitu pribadi dan sosial.

c. Kebutuhan untuk berafiliasi/bersahabat – The need of Affiliation (n-Affi)

Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh keinginan untuk

mendapatkan ayau meyainkan hubungan yang baik dengan orang lain. Orang

merasa ingin disukai dan diterima oleh sesamanya. Individu merefleksikan

keinginannya untuk mempunyai hubungan erat, koperatif dan penuh sikap,

persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan

affiliation yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaannya yang

memerlukan interaksi sosial yang tinggi.

Perbedaan teori Maslow dengan Mc Clellnd : (kekeluargaan)

Teori maslow ----------------------- berbasis hierarki dan humanis

Teori Mc Clellnd ------------------ bukan bentuk hirarki dan

mensimplikasikan teori maslow dan

melengkapi kekurangannya maslow.

Mc Clellnd menyimpulkan bahwa kepuasan prestasi berasal dari

pengambilan perkara untuk bertindak sehingga sukses, dan bukannya dari

pengakuan umum terhadap prestasi pribadi. Selain itu juga diperoleh kesimpulan

bahwa orang yang memiliki n-Ach tinggi tidak begitu terpengaruh oleh imbalan

uang, mereka tertarik pada prestasi. Standar untuk mengukur sukses bagi

wirausahawan adalah laba. (untuk Negara yang berkembang)

Page 8: Pio   motivasi kerja

2. Proses Teori Motivasi (Prosess Theoris)

Tidak ada arahan menjelaskan bagaimana kebutuhan itu muncul. Manfaatnya,

mereka menggambarkan proses kebutuhan selama mewujudkan dalam lingkungan.

Secara khusus proses teori menjelaskan bagaimana seseorang dengan kebutuhan khusus

mengarahkan tujuan, intensitas, dan ketekunan dalam usaha untuk mengurangi kebutuhan

yang tinggi.

Proses teori

Proses teori terbagi menjadi 3 yaitu:

1. Teori Motivasi Pengharapan

2. Teori Equity

3. Tujuan

A. Teori Harapan (Expentancy Teori) (kedalam bentuk perilaku karena ada harapan

yang berbeda)

Teori ini mengatakan seorang karyawan dimotivasikan untuk melihat tingkat

upaya penilain yang baik akan mendorong upaya upaya organisasional seperti

kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran untuk menentukan tujuan pribadi karyawan

tersebut.

Teori pengharapan berfokus pada 3 hubungan :

a. Hubungan Upaya Kinerja (Expectancy)

Probabilitas yang dipersiapkan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya

tertentu itu akan mendorong kinerja. Hal ini berarti bahwa perilaku yang

diharapkan dalam pekerjaan akan meningkat jika seseorang merasakan adanya

hubungan yang positif antara usaha-usaha yang dilakukan dengan kinerja.

b. Hubungan Kinerja – Imbalan (Instrumentality)

Sampai sejauh ini mana individu itu meyakini bahwa kinerja pada tingkat tertentu

akan mendorong tercapainya output yang diinginkan. Dengan kata lain, teori ini

dapat didefinisikan sebagai kecenderungan untuk bertindak tergantung pada

kekuatan pengharapan bahwa suatu tindakan akan diikuti oleh pemberian hasil.

Page 9: Pio   motivasi kerja

c. Hubungan Imbalan (Valency)

Sampai sejauh ini imbalan organisasi memnui sasaran atau kebutuhan

pribadi individu serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut.

Dapat digambarkan sebagai berikut:

Effort--------------Performanc-----------------Outcome

Expectancy Instrumentality Valency

Konsep teori mengasumsikan bahwa sebagian besar individu mengambil suatu

tindakan untuk alas an tertentu.

B. Teori Equity

Teori keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang

dimotivasi oleh keinginan untuk diperlukan secara adil dalam pekerjaanya, individu

bekerja untuk mendapatkan tukaran imbalan dari organisasi.

Konsep teori keadilan ini diperkenalkan sama terhadap orang lain yang

berperilaku dengan cara yang sama. Para karyawan melihat apa yang mereka peroleh

dan situasi pekerjaan untuk dikaitkan dengan apa yang merea pekerjakan itu.

Kemudian membandingkan rasio input hasil mereka dengan orang lain yang relevan.

Teori ini dikenal sebagai teori sosial reference group, teori ini disebut teori

keadilan dengan memfokuskan pada perbandingan relative antara input dan hasil

individu lainnya. Jika terlihat rasio perbandingan seseorang menunjukan

keseimbangan dengan orang lain maka akan merasa puas. Sebaliknya jika terdapat

ketidakadilan, orang akan merasa tidak puas.

Prinsip teori ini adalah seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung

apakah ia merasakan adanya keadilan (equity).

Page 10: Pio   motivasi kerja

Terdapat beberapa element dari teori equity, yaitu:

1. Input adalah segala sesuatu yang berharga yang dirasakan karyawan sebagai

sumbangan terhadap pekerjaannya.

2. Outcome adalah segala sesuatu yang berharga yang dirasakan karyawan sebagai

hasil dari pekerjan, misalnya upah, kesempatan berprestasi.

3. Comparation person adalah kepada orang lain dngan siapa karyawan

membandngkan rasio input-outcome yang diperoleh. Comparation personal

merupakan seseorang ditempatkan kerja yang sama /lain, tetapi dapat pula dengan

waktu yang lampau.

C. Teori Penetapan Tujuan

Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika

dia meiliki tujuan yang jelas. Penetapan tujuan mimiliki input 4 macam mekanisme

motivasi yaitu:

1. Tujuan mengarahkan perhatian

2. Tujuan mengatur upaya

3. Tujuan meningkatkan persistensi

4. Tujuan menunjang strategi dan rencana kegiatan

Berdasarkan uraian diatas penetapan tujuan :

1. Tujuan adalah subjek suatu tindakan

2. Goal Spesifity adalah tingat prestati kualitatif/kejelasan tujuan tersebut semakin

jelas tujuannya semakin jelas kerjanya

3. Kesukaran tujuan (goal difficult) ialah eahlian atau prestasi yang dicari semakin

sulit tujuan semakin bagus kerjanya.

4. Intensitas tujuan (goal Intensity) ialah menyangkut proses penetapan tujuan untuk

menentukan bagaimana mencapai tujuan tersebut.

5. Komitmen tujuan (goal commitment) ialah keadaan usaha yang dilakukan untuk

mencapai suatu tujuan.

Page 11: Pio   motivasi kerja

Motivasi Kerja Sebagai Salah Satu Faktor

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Makalah Ini Diajukan Sebagai

Salah Satu Tugas Mata kuliah Psikologi Industri T.A 2012- 2013

Program Studi Keselamatan Kesehatan Kerja STIKIKES BINAWAN

Disusun oleh :

Irma Yuniati

Ipan Juanda

Mexan Simatupang

Iqbal Anggriawan

Yoga Antono

Sarjata

STIKES BINAWAN

JAKARTA

2012

Page 12: Pio   motivasi kerja