pim3-4pascaasn

Upload: hyun-bin

Post on 21-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 PIM3-4PASCAASN

    1/6

    1

    MASA DEPAN DIKLATPIM TINGKAT III DAN IV

    PASCA DISAHKANNYA UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

    Oleh: Suradi

    Widyaiswara Madya Balai DiklatPim Magelang

    Abstrak:

    Undang-undang ASN mendorong dan memotivasi setiap aparatur

    sipil negara untuk lebih kompeten dan professional dengan melakukan

    transformasi diri dari comfort zone ke dalam competitive zone. Dalam

    undang-undang tersebut jabatan pimpinan adalah untuk jabatan eselon I dan

    II (jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama) sedangkan jabatanuntuk eselon III dan IV digantikan dengan istilah jabatan administrasi.

    Dengan demikian diklat pimpinan untuk jabatan eselon III dan IV belum jelas

    statusnya.

    Kata kunci: Aparatur Sipil Negara (ASN), jabatan pimpinan, jabatan

    administrasi dan diklat pimpinan.

    A.Pendahuluan

    Setelah disahkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur SipilNegara (ASN), terminologi jabatan dalam ASN terdiri dari Jabatan pimpinan tinggi,

    jabatan fungsional, dan jabatan administrasi. Jabatan pimpinan tinggi meliputi :jabatan

    pimpinan tinggi utama (setara eselon Ia), Jabatan pimpinan tinggi madya (setara eselon

    Ib) dan Jabatan pimpinan tinggi pratama (setara eselon II). Jabatan fungsional

    meliputi: jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan. Sedangkan

    jabatan administrasi meliputi : jabatan administrator (setara eselon III), jabatan

    pengawas (setara eselon IV) dan jabatan pelaksana (setara eselon V).

    Dengan berlakunya undang-undang tersebut titelatur dan substansi pendidikan

    dan pelatihan kepemimpinan harus menyesuaikan. Karena dalam UU ASN jabatan

    pimpinan hanya untuk jabatan struktural eselon I dan II sedangkan untuk jabatan

    struktural eselon III, IV dan V tidak lagi menggunakan titelatur jabatan pimpinan.

    Dengan demikian diklat pimpinan khusus bagi mereka yang menjabat setara eselon I

    dan II, sedangkan untuk eselon III dan IV menggunakan nomenklatur jabatan

    administrasi dam jabatan pengawas (Tabel-1).

    B.Jabatan ASN

    Berdasarkan UU ASN khususnya pasal 13, 14, dan 15 menyebutkan bahwa jabatan

    aparatur sipil negara terdiri:

    a. Jabatan Administrasi;

    b.Jabatan Fungsional; dan

    c. Jabatan Pimpinan Tinggi

  • 7/24/2019 PIM3-4PASCAASN

    2/6

    2

    Ad.a. Jabatan Administrasi terdiri atas:

    1) jabatan administrator: bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh

    kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan

    pembangunan.

    2) jabatan pengawas: bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan

    kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana.

    3) jabatan pelaksana:bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan

    publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.

    Tabel 1

    JENIS JABATAN MENURUT UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

    Jenis Jabatan

    Dalam AparaturSipil Negara

    Jabatan

    Administrator(setara eselon III)

    Jabatan

    Pengawas(setara eselon IV)

    Jabatan

    Pelaksana(setara eselon V)

    DIISIOLEHPEGAWAIAPARA

    TURSIPILNEGARA

    JABATAN

    ADMINISTRASI

    Memimpin

    pelaksanaan

    kegiatan

    pelayanan publik

    serta administrasi

    pemerintahan dan

    pembangunan

    Mengendalikan

    pelaksanaan

    kegiatan yang

    dilaksanakan oleh

    pejabat pelaksana

    Melaksanakan

    kegiatan

    pelayanan publik

    serta administrasi

    pemerintahan dan

    pembangunan

    JABATAN

    FUNGSIONAL

    Jabfung Keahlian Jabfung Keterampilana). ahli utama a). penyelia

    b). ahli madya b). mahir

    c). ahli muda c). terampil

    d). ahli pertama d). pemula

    JABATAN

    PIMPINAN

    TINGGI

    Jabatan pimpinan tinggi utama (setara eselon I)

    Jabatan pimpinan tinggi madya (setara eselon I)

    Jabatan pimpinan tinggi pratama (setara eselon II)

    DIISITNIDAN

    POLRI

    JABATAN

    APARATUR SIPIL

    NEGARA

    TERTENTU

    Sumber : UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN

  • 7/24/2019 PIM3-4PASCAASN

    3/6

    3

    Ad.b. Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan

    jabatan fungsional keterampilan yang diatur dalam Pasal 18 (Tabel 2).

    1) Jabatan fungsional keahlian terdiri atas:

    a)ahli utama;

    b)ahli madya;c)ahli muda; dan

    d)ahli pertama.

    2) Jabatan fungsional keterampilan terdiri atas:

    a)penyelia;

    b)mahir;

    c) terampil; dan

    d)pemula.

    C. KELEMBAGAAN

    Berdasarkan Pasal 25, Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan

    merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan

    Manajemen ASN.

    Presiden mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada:

    Tabel 2

    TUGAS, PERAN DAN KEDUDUKAN

    JABATAN FUNGSIONAL APARATUR SIPIL NEGARA

    TUGAS PERAN KEDUDUKAN

    JABATAN

    FUNGSIONAL

    Melaksanakan tugas

    pelayanan berdasarkan

    profesi jabatan

    fungsional keahlian

    dan/atau keterampilan

    tertentu

    JABATAN

    FUNGSIONAL

    Memiliki peran sebagai

    pelaksana tugas di bidang

    pelayanan dan profesi

    jabatan fungsional yang

    berdasarkan pada keahlian

    dan/atau keterampilan

    tertentu

    JABATAN

    FUNGSIONAL

    Berkedudukan dibawah dan

    bertanggungjawab secara

    langsung pada pejabat

    pimpinan tinggi dan pejabat

    administrasi yang memiliki

    keterkaitan dengan

    pelaksanaan tugas jabatan

    fungsional tertentu

    Sumber : UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN

  • 7/24/2019 PIM3-4PASCAASN

    4/6

    4

    a. Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

    pendayagunaan aparatur negara, berkaitan dengan kewenangan perumusan dan

    penetapan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, serta pengawasan atas

    pelaksanaan kebijakan ASN;

    b. KASN, berkaitan dengan kewenangan monitoring dan evaluasi pelaksanaankebijakan dan Manajemen ASN untuk menjamin perwujudan Sistem Merit serta

    pengawasan terhadap penerapan asas, kode etik, dan kode perilaku ASN;

    c. LAN, berkaitan dengan kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen

    ASN, pembinaan, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN; dan

    d. BKN, berkaitan dengan kewenangan penyelenggaraan Manajemen ASN,

    pengawasan dan pengendalian pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria

    Manajemen ASN.

    Lembaga Administrasi Negara (LAN)

    Fungsi dan Tugas Lembaga Administrasi Negara (LAN)Berdasarkan pasal 43 dan 44 UU ASN, LAN memiliki fungsi dan tugas sebagai berikut:

    1.LAN memiliki fungsi (pasal 43):

    a. pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN;

    b. pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN;

    c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN

    baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan

    lainnya;

    d. pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN;

    e. melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik

    sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya

    2.LAN bertugas (pasal 44):

    a. meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN sesuai dengan

    kebutuhan kebijakan;

    b. membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN

    berbasis kompetensi;

    c. merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan Pegawai

    ASN secara nasional;

    d. menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan,

    pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan tertentu, serta pemberian

    akreditasi dan sertifikasidi bidangnya dengan melibatkan kementerian dan

    lembaga terkait;

    e. memberikan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan

    penjenjangan;

    f. membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan analis kebijakan

    publik; dan

    g. membina jabatan fungsional di bidang pendidikan dan pelatihan.

  • 7/24/2019 PIM3-4PASCAASN

    5/6

    5

    Badan Kepegawaian Negara (BKN)

    Berdasarkan pasal 47, 48, 49 dan 50 dari UU ASN diatur fungsi, tugas dan kewenangan

    dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). BKN adalah lembaga pemerintah non

    kementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan menyelenggarakan

    Manajemen ASN secara nasional1. BKN memiliki fungsi:

    a. pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;

    b. penyelenggaraan Manajemen ASN dalam bidang pertimbangan teknis formasi,

    pengadaan, perpindahan antar instansi, persetujuan kenaikan pangkat,

    pensiun; dan

    c. penyimpan informasi Pegawai ASN yang telah dimutakhirkan oleh Instansi

    Pemerintah serta bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan

    Sistem Informasi ASN.

    2.BKN memiliki tugas:(Pasal 48,49)a. mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN;

    b. membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta mengevaluasi

    pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai ASN oleh Instansi Pemerintah;

    c. membina jabatan fungsional di bidang kepegawaian;

    d. mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN berbasis

    kompetensi didukung oleh sistem informasi kearsipan yang komprehensif;

    e. menyusun norma, standar, danprosedur teknis pelaksanaan kebijakan

    Manajemen ASN;

    f. menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan

    g. mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma, standar, dan prosedur

    manajemen kepegawaian ASN.

    3. BKN berwenang mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma, standar,

    prosedur, dan kriteria Manajemen ASN

    Ketentuan Peralihan

    Terkait dengan ketentuan peralihan diatur dalam pasal 131, terhadap jabatan PNS

    dilakukan penyetaraan:

    1.jabatan eselon Ia kepala lembaga pemerintah non kementerian setara dengan

    Jabatan Pimpinan Tinggi utama;

    2.jabatan eselon Ia dan eselon Ib setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi madya;

    3.jabatan eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi pratama;

    4.jabatan eselon III setara dengan jabatan administrator;

    5.jabatan eselon IV setara dengan jabatan pengawas; dan

    6.jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan jabatan pelaksana,

  • 7/24/2019 PIM3-4PASCAASN

    6/6

    6

    D. Penutup

    Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 5 Tahum 2014 Tentang

    Aparatur Sipil Negara (ASN) telah memaksa aparatur sipil Negara untuk mengubah

    mind set dari comfort zone ke dalam competitive zone. Dalam undang-undang

    tersebut jabatan pimpinan adalah untuk jabatan eselon I dan II (jabatan pimpinan

    tinggi utama, madya dan pratama) sedangkan jabatan untuk eselon III dan IV

    digantikan dengan istilah jabatan administrasi. Dengan demikian diklat pimpinan

    untuk jabatan eselon III dan IV belum jelas statusnya (menyesuaikan).

    Daftar Pustaka:

    UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)