pillar no.18/januari/05 - · pdf fileyang paling banyak mungkin nasinya kali yah, sampe bisa...

6
Pillar No.18/Januari/05 11 “Seru deh...! Boleh sering-sering diadain potluck buat memperlihatkan kemampuan memasak para pemuda. Ayamnya enak, gado-gadonya mantap, dessert-nya sedap… semuanya enak deh. Tapi tentu nggak ada yang bisa mengalahkan kebersamaannya dong!” - Dewi M. C. (The Ground)- What a wonderful dinner! Rasanya pas dan semuanya kreatif sekali. Ada taman Eden, sarang burung walet, dan bumbu gado-gado yang terbuat dari Skippy. Baru pertama kali makan yang begituan. Thanks to all yang sudah susah-susah membuatnya. Pasti sudah menjadi berkat buat teman-teman yang mencicipinya.” - Sofia (Honesty) - “Kalo kita kebagian bikin sup kali ini. Bikinnya gampang-gampang susah, tapi banyak yang bantuin motong-motong dan nyemplung- nyemplung jadi enjoy banget pas masak.Tapi setelah selesai masak, kita baru nyadar kalo bawanya itu susah soalnya pancinya panas! Terus makanan yang dibuat oleh kelompok-kelompok lain juga enak- enak semua dan juga unik-unik. Yang paling banyak mungkin nasinya kali yah, sampe bisa minta bungkus bawa pulang segala. Ngga disangka ternyata anak-anak pemuda kita banyak yang punya bakat terpendam dalam culinary skill nih. We really enjoyed the fellowship with everyone.” - Mildred (Joy) - “ Hmm... senang sekali yah lewat aktivitas ini, kita ada kesempatan untuk kenal satu sama lain. Memasak sambil ngobrol dan guyon, bisa melepas hari-hari kita yang sibuk dan di-refresh kembali untuk setia ke pelayanan kita. Saya yakin masing-masing dari kita enjoyed dalam potluck karena di situ ada fellowship bersama. Meskipun kita bukan “real chef” yang tahu segala hal tentang masak, dalam ketidakmampuan Tuhan melayakkan kita dan kita boleh memberikan yang terbaik untuk dihidangkan dan dimakan saudara-saudari lainnya. Semuanya enak, siip...” - Irvandy (Loving Kindness) “Acara Potluck ini bagus dalam arti bisa mempererat satu sama lain dalam masing-masing kelompok. Kita dapat mengetahui siapa saja yg bisa dan ahli untuk masak makanan tertentu. Akan tetapi sayang sekali tampaknya banyak yang tidak bisa ikut berpartisipasi disebabkan pulang untuk liburan. Saya berharap acara ini tidak berhenti sampai di sini saja, tapi semoga bisa diadakan acara lagi seperti ini ataupun aktivitas lainnya sebagai media kita bisa mengenal satu sama lain di dalam kelompok kita. Jadi care group selain menjadi salah satu sarana untuk mengenal Firman Tuhan lebih mendalam, juga mempererat tali persahabatan dan mendukung pertumbuhan iman kita.” - Miliati Komaladi (Honesty) - Persekutuan Pemuda kali ini jatuh tepat pada tanggal 25 Desember 2004, hari libur dalam rangka merayakan Natal. Ibu Lusi membawakan renungan Natal tentang hati seorang Maria, Ibu Yesus. Kemudian juga diadakan suatu acara spesial, potluck dinner, di mana setiap caregroup mempersiapkan satu atau beberapa macam makanan yang kemudian dinikmati bersama-sama. Ini merupakan acara potluck kedua yang pernah diadakan oleh Persekutan Pemuda, setelah yang pertama diadakan pada bulan September 2003. Tujuan dari acara potluck ini adalah agar anggota setiap caregroup dapat berinteraksi dan mengenal lebih dekat satu sama lain dengan adanya kegiatan memasak bersama, juga agar tercipta suatu fellowship yang hangat di antara para pemuda saat menikmati dinner bersama setelah Persekutuan Pemuda.

Upload: trankhanh

Post on 25-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Pillar No.18/Januari/05 11

“Seru deh...! Boleh sering-sering diadain potluck buatmemperlihatkan kemampuan memasak para pemuda. Ayamnyaenak, gado-gadonya mantap, dessert-nya sedap… semuanyaenak deh. Tapi tentu nggak ada yang bisa mengalahkankebersamaannya dong!”

- Dewi M. C. (The Ground)-

“What a wonderful dinner! Rasanya pas dan semuanya kreatif sekali.Ada taman Eden, sarang burung walet, dan bumbu gado-gado yangterbuat dari Skippy. Baru pertama kali makan yang begituan. Thanksto all yang sudah susah-susah membuatnya. Pasti sudah menjadiberkat buat teman-teman yang mencicipinya.”

- Sofia (Honesty) -

“Kalo kita kebagian bikin sup kali ini. Bikinnya gampang-gampangsusah, tapi banyak yang bantuin motong-motong dan nyemplung-nyemplung jadi enjoy banget pas masak.Tapi setelah selesai masak,kita baru nyadar kalo bawanya itu susah soalnya pancinya panas!Terus makanan yang dibuat oleh kelompok-kelompok lain juga enak-enak semua dan juga unik-unik. Yang paling banyak mungkin nasinyakali yah, sampe bisa minta bungkus bawa pulang segala. Nggadisangka ternyata anak-anak pemuda kita banyak yang punya bakatterpendam dalam culinary skill nih. We really enjoyed the fellowshipwith everyone.”

- Mildred (Joy) -

“ Hmm... senang sekali yah lewat aktivitas ini, kita ada kesempatanuntuk kenal satu sama lain. Memasak sambil ngobrol dan guyon,bisa melepas hari-hari kita yang sibuk dan di-refresh kembali untuksetia ke pelayanan kita. Saya yakin masing-masing dari kita enjoyeddalam potluck karena di situ ada fellowship bersama. Meskipunkita bukan “real chef” yang tahu segala hal tentang masak, dalamketidakmampuan Tuhan melayakkan kita dan kita boleh memberikanyang terbaik untuk dihidangkan dan dimakan saudara-saudarilainnya. Semuanya enak, siip...”

- Irvandy (Loving Kindness)

“Acara Potluck ini bagus dalam arti bisa mempererat satu samalain dalam masing-masing kelompok. Kita dapat mengetahui siapasaja yg bisa dan ahli untuk masak makanan tertentu. Akan tetapisayang sekali tampaknya banyak yang tidak bisa ikut berpartisipasidisebabkan pulang untuk liburan. Saya berharap acara ini tidakberhenti sampai di sini saja, tapi semoga bisa diadakan acara lagiseperti ini ataupun aktivitas lainnya sebagai media kita bisamengenal satu sama lain di dalam kelompok kita. Jadi care groupselain menjadi salah satu sarana untuk mengenal Firman Tuhanlebih mendalam, juga mempererat talipersahabatan dan mendukung pertumbuhan iman kita.”

- Miliati Komaladi (Honesty)-

Persekutuan Pemuda kali ini jatuh tepat pada tanggal 25 Desember 2004, hari libur dalam rangka merayakan Natal. IbuLusi membawakan renungan Natal tentang hati seorang Maria, Ibu Yesus. Kemudian juga diadakan suatu acara spesial,potluck dinner, di mana setiap caregroup mempersiapkan satu atau beberapa macam makanan yang kemudian dinikmatibersama-sama. Ini merupakan acara potluck kedua yang pernah diadakan oleh Persekutan Pemuda, setelah yang pertamadiadakan pada bulan September 2003. Tujuan dari acara potluck ini adalah agar anggota setiap caregroup dapat berinteraksidan mengenal lebih dekat satu sama lain dengan adanya kegiatan memasak bersama, juga agar tercipta suatu fellowshipyang hangat di antara para pemuda saat menikmati dinner bersama setelah Persekutuan Pemuda.

Pillar No.18/Januari/0512

Teman-teman, banyak kali puisi ditulis tanpa background. Halitu memang wajar dan hak dari si author. Tujuannya mungkin

agar pembaca menginterprestasikan sendiri idea apa yangmereka dapat waktu membacanya. Tidak ada sense benar atausalah, interpretasi yang berbeda hanya menunjukan ‘kekayaan’puisi tersebut.

But I am different, untuk kalangan sendiri, saya berikan danopen saja tentang background atau pergumulan sehingga puisitersebut tercipta. Selamat menyimak, semoga melalui puisi danpergumulan ini, berkat Tuhan boleh mengalir.

Tahun 2000 adalah tahun penuh anugerah buat saya dankeluarga, di antaranya kita pindah rumah (luar biasa lamanyaproses jual rumah itu), adik saya married and live in US (Icouldn’t help crying to let them go), dan saya dapat kerja diSingapore.

Melamar kerja di Singapore cuma iseng doang, access JobsDbdan tinggal click and apply. Nggak tahunya dapat interview diJakarta lalu nunggu proses lagi 3 bulan. Karena iseng, jadi nggakserius mikirin soal kerja di Singapore. Lalu saya pikirkan kondisikeluarga, dan akhirnya memutuskan untuk stay di Indo saja,dedicate the rest of my life for education service (being ateacher), sambil menemani orang tua yang anak-anaknya sudahpisah dengan mereka. Begitu mantap sekali dengan rencanaini, namun tersentak dengan berita dari Singapore bahwamereka menerima dan menawarkan saya pekerjaan tersebut.Waktu tahu itu, bukannya senang dan melompat-lompat

kegirangan, tapi BINGUNG, kenapa di saat hatiku sudah begitumantap untuk education service di Indo, lantas berita ini datang.Bingung jalan terus, tapi saat teduh juga jalan. Puji Tuhan melaluisaat teduh dan perenungan pribadi, akhirnya aku did trustand obey. Pikirku, tak ada yang kebetulan buat anak-anak Tuhan,pasti ada rencana tertentu dari Tuhan.

Akhirnya berangkat cuma modal trust and obey, tapi tetap dihati ada question “Ngapain gue kerja di Singapore? For whatreasons?” Sampai tahun pertama, kedua, dan ketiga di Singapore,tetap nggak ada jawaban yang memuaskan hati, “Why am Ihere?” Saya ngak tahu reason yang spesifik itu apa. Kalaualasannya cuma cari uang, dapat uang lebih banyak kayaknyaitu terlalu umum, nggak ada bedanya dengan dunia dan samasekali nggak menjawab pertanyaan di hati. Begitulah situasinyasampai hampir 4 tahun di Singapore.

Puji Tuhan, akhirnya sekarang saya temukan alasan yang SPESIFIKdan JELAS mengapa Tuhan arahkan saya ke Singapore tahunitu.

Teman-teman, saya ingin mengatakan bahwa keberadaan kaliandi Singapore juga bukan suatu kebetulan, tapi memiliki tujuantertentu yang bukan hanya tujuan kalian sendiri, tapi tujuanTuhan.

Saya berharap, agar kalian menemukan tujuan tersebut, sehinggadapat menjalani hidup di Singapore dengan suka cita. AMIN.

Pillar No.18/Januari/05 13

v

Resolusi adalah sebuah langkah iman.Tuhan sedang bekerja

menyempurnakan kita menjadi sepertiDia, tapi hal ini harus disertai responkita sebagai anak-anak-Nya yang ‘hidup’(baca: bertumbuh). “Hendaklah kamuberakar di dalam Dia dan dibangun diatas Dia, hendaklah kamu bertambahteguh dalam iman yang telah diajarkankepadamu, dan hendaklah hatimumelimpah dengan syukur.” (Kolose 2:7).

Beresolusi berarti berkomitmen dalampembentukan Tuhan untuk hal-hal yang

masih belum beres dalam hidup kitasebagai anak-Nya. Beresolusi tidakharus di awal tahun atau ketika berulangtahun, tetapi bisa kapan saja dalamsetiap momen dalam kehidupan kita.

Yang perlu diingat adalah sebagaimanakita adalah anak-anak Tuhan, yangterutama dalam hidup kita adalahkemuliaan-Nya. Jadi ketika kitaberesolusi pun harus untuk kemuliaanTuhan dan jangan ada motif lain(contoh: untuk mengesankan oranglain).

Beberapa langkah sederhana untukberesolusi bagi teman-teman yangbingung harus mulai dari mana:1. Resolution means exposure of

underlying structure by separationinto component parts. Jadi, cobapilah-pilah komponen-komponenyang mana yang masih belum beresdalam kehidupan kita (contoh: doayang berantakan dan tidak rutin,makan tidak teratur, atau terlalumemanjakan diri dengan melakukanhal-hal yang sangat kita suka).

2. Resolution means the act ofsettling a dispute. Jadi, berdoalahminta ampun untuk ketidakberesankita dan coba selesaikan masalahtersebut dengan kekuatan Tuhan(contoh: buat resolusi untuk ikut PDsetiap hari Rabu atau baca Alkitabsekali dalam setahun).

3. Resolution means the quality ofsticking to a goal. So, set the goal,stick to it and strive to reach it.Kedengarannya mudah tapi padakenyataannya tidak, karena banyaksekali godaan-godaan yang membuatkita terlena. Karena itu kita harusbenar-benar serius dan berkomitmen(juga ditandai dengan doa) dalamproses pembentukan Tuhan ini.

Beberapa hal penting yang harus diingatketika beresolusi:1. Harus dilaksanakan dalam pimpinan

Tuhan. Semuanya harus dilaksanakandalam pimpinan hikmat dan kekuatanTuhan. Diawali dari penunjukkankelemahan kita oleh Tuhan, tuntunanuntuk berkomitmen, kekuatan untukmenjalani resolusi, sampaikemenangan untuk kemuliaan Tuhan.“Dengan nasehat-Mu Engkaumenuntun aku, dan kemudian Engkaumengangkat aku ke dalamkemuliaan.” (Mazmur 73:24).

2. Tidak semua resolusi kita akantercapai. Dalam prosespembentukan Tuhan ini, kita hanyabisa memberikan yang terbaik danbiarlah Tuhan yang bekerjasepenuhnya baik dalam hal waktumaupun keberhasilan.

My New Year

ResolutionResolusi bagi saya ibaratnya sebuahpeta di tengah-tengah race kelilingdunia. Begitu juga untuk kehidupansaya, saya tidak mau menjalaninyasecara buta. Paling tidak denganresolusi-resolusi, saya dapatmengukur perjalanan kehidupansaya. Oh, tahun ini saya sudah sampaisini dan tahun depan ada hal-hal yangharus di-fulfill atau dikejar untuksampai ke tujuan selanjutnya. Sampaipada akhirnya ketika saya sampai kerumah Bapa di Sorga, saya dapatmengatakan, “I have run a good racedan menyelesaikan misi perjalanankehidupan saya.”

Resolusi saya untuk tahun yang barulewat (2004) ini saya bagi menjadi 4bagian sebagai berikut (in randomorder):1. Kesehatan

Saya menetapkan target untukwaktu berolahraga (ada waktu dimana saya tidak konsisten) dankesehatan tubuh.

2. SpiritualIni mencakup doa, program bacaAlkitab satu tahun, target untukeskipun mungkin ada beberapabidang yang belum maksimal.

3. MusikSaya berusaha untuk disiplinlatihan setiap hari, meskipunterkadang tidak bisa setiap harikarena ada hal-hal lain yang harusdipenuhi. Saya juga mulaimelayani di kebaktian umum(berjalan berkat dukunganLinda, Darius, Ko Billy, dll.). Sayatidak berencana untukskip exam tahun 2004, dandengan anugerah Tuhan sayalulus. Saya juga mencoba untukikut chamber class di tempat les,tetapi tidak berjalan karenatidak ada waktu sama sekali danjuga low priority.

4. RelationshipSingkatnya saya berusaha untukrefleksi dan belajar untukmemberbaiki kekurangan-kekurangan dalam tahunsebelumnya.

Hal-hal di atas yang belum berjalandengan baik atau belum berjalansama sekali berarti harus sayamasukkan lagi ke dalam resolusisaya untuk tahun depan.

Tips untuk tekun beresolusi:Discipline and persevere. Ingatlahselalu akan keinginan untukmemberikan yang terbaik untukTuhan karena Tuhan yang terlebihdahulu memberikan segalanyauntuk kita seperti dinyatakan dalamYoh 3:16.

- Marselyn -

Pillar No.18/Januari/0514

3. Berani bangun dan mencoba lagi.Jangan patah semangat ketika kitatidak berhasil melakukan resolusi-resolusi tersebut. Kegagalan adalahsukses yang tertunda. Terus doakandan gumulkan.

4. Jangan berusaha sendiri. Sebagaitubuh Kristus, kita harusinterconnected. “Besi menajamkanbesi, orang menajamkan sesamanya.”(Amsal 27:17). Share resolusi kita

kepada saudara-saudara seiman yangbisa kita percayai (KTB, saudara, dll.)untuk didoakan dan terusdiingatkan. Dengan begini kita bisamenghindari masalah ‘lupa ingatan’(baca: menelantarkan danmelupakan resolusi kita).

Alangkah indahnya kalau kita bisamengaitkan resolusi-resolusi kita kepadavisi hidup yang ditanamkan Tuhan di

dalam hati kita. Dengan demikian, kitasecara tidak langsung menjadi lebihterlibat dalam pembentukan Tuhanuntuk memenuhi panggilan pribadihidup kita. Kalau visi itu belum terlihatjelas, tidak ada salahnya untuk memulaidengan persiapan bukan? Mari kitaberesolusi!

- Dharmawan -

HAPPY NEW YEAR!

Hayo temen-temen, ada resolusi apa nih untuk tahun ini? Hehehe, apapun itu, kami doakan agar bisa berjalan yah.Oya, kami cukup sedih loh melihat temen-temen tidak berperan aktif dalam buletin ini (baik melalui kolom Curhat,Q&A, SerSan, dll.). Mungkin hal ini bisa menjadi salah satu resolusi kalian, yaitu untuk berperan aktif di dalam gerakanReformed Injili ini.

Quiz kali ini gampank loh. Kalian hanya perlu membentuk 5 kata dari huruf-huruf di bawah ini, tapi kata yang kalianbentuk harus ada di dalam ayat ini: Filipi 4:8. Nah… huruf-huruf yang tersedia adalah:

M C A N S D A J U D M E P I B Y R O G L K

Kalian bisa kirim melalui email ke [email protected] atau melalui sms ke 98489285 (jangan lupa untukmencantumkan nama lengkap kalian) sebelum 24 Januari 2005. Pemenangnya akan diundi dan tersedia hadiah menarik.Selamat merangkai!

Jawaban dari kuis edisi Desember adalah: 1) Raffles City, 2) Plaza Singapura, dan 3) Takashimaya.

Pillar No.18/Januari/05 15

Ada beberapa point yang kita bisa renungkan melalui kejadianini:

1. Hidup ini sebenarnya fragile.Tidak ada yang secure di dunia ini. Segala sesuatu berubah,kecuali Tuhan dan Firman-Nya yang kekal. Kejadian sepertiini mengingatkan kita (meskipun kita tidak mengalaminyasecara langsung) bahwa kita hanya menumpang saja di duniayang sementara ini. Kita harus belajar untuk mengarahkanhati kita pada perkara-perkara yang di atas (seperti yangdikatakan oleh Paulus). 2. Allah berdaulat dan Dia menghendaki segala sesuatudengan adil.Kita tahu bahwa tidak ada suatu kejadian apapun yangterjadi di luar kontrol dan kehendak Allah. Walaubagaimanapun kita harus belajar untuk melihat bahwabencana ini adalah sesuatu yang dikehendaki oleh Tuhan,meskipun untuk mengerti hal ini perlu pergumulan iman.Ada orang yang mempertanyakan, “... tetapi mengapa Aceh(Indonesia)? Bukankah ada banyak orang yang lebih berdosa,lebih jahat, dan lebih melawan Tuhan di bagian bumi yanglain?” Di sini kita tidak mengklaim bahwa menjawabpertanyaan seperti ini tidaklah sulit. Kita mengakui adamisteri di sini yang tidak dapat dijawab secara tuntas olehakal manusia yang terbatas. Namun, kita tetap harus belajaruntuk percaya bahwa Tuhan adalah Tuhan yang Maha Adil.Dia tidak bersalah dalam keputusan-Nya (bandingkandengan peristiwa Sodom dan Gomora di mana Abrahamseolah-olah lebih berbelas kasihan daripada Tuhansendiri, padahal dalam kenyataannya Abraham pun akhirnyamenyerah ketika tawar-menawar berakhir pada angka 10orang. Pada peristiwa itu Tuhan ternyata tetapmenyelamatkan Lot sekeluarga, bahkan termasuk istrinyayang akhirnya lebih mencintai dunia daripada keselamatanyang dari Tuhan). Allah tidak mungkin menghukumseseorang dengan tidak adil. Jika Dia masih memberikesempatan kepada orang-orang jahat itu adalahberdasarkan kemurahan-Nya. Kemurahan dan anugerah Allahtidak berbenturan dengan keadilan-Nya. Lalu bagaimanadengan mereka yang di dalam Tuhan? Mengapa merekamengalami bencana itu juga? Bagi orang percaya, kematianadalah keuntungan. Kematian justru membawa kita berjumpadengan Allah di surga, mengalami kebahagiaan penuhyang tidak dapat dibandingkan dengan kehidupan di duniaini.

3. Dalam takaran yang Tuhan percayakan, kita bisaberbagian dalam penderitaan umat manusia.Maksudnya, jika bencana itu dikehendaki oleh Allah dalamkedaulatan-Nya, itu adalah bagian-Nya. Kita tidak perlu turutberperan seperti Allah yang berhak menghakimi dan

Bagaimana pandangan teologi Reformed mengenai bencana Tsunami? - Rally -

Apakah ada maksud Tuhan dalam musibah Tsunami ini? Apakah ini merupakanhukuman atau cobaan dari Tuhan? Bagaimana seharusnya kita menyikapi kejadianini?

- Jacqueline -

memutuskan segala sesuatu, karena kita bukanAllah. Janganlah kita mengambil tempat Allah di sini danjangan kita lupakan bahwa Allah yang menyatakankedahsyatan-Nya juga sekaligus adalah Allah yang berbelaskasihan. Kita harus belajar untuk percaya bahwa peristiwaitu bukan semata-mata pernyataan murka Allah saja,melainkan juga penyataan belas kasihan-Nya kepada umatmanusia. Bagi manusia sulit untuk menyatakan kemarahanyang kudus seperti Allah. Kita bisa belajar untuk berbelaskasihan kepada mereka yang masih hidup karena Allahpun memberikan kemurahan-Nya kepada mereka. Kita belajardari Tuhan Yesus yang melayani orang-orang yang ada dalampenderitaan. 4. Kita belajar untuk memberi dalam ketersembunyian.Ketika kita berbagian dalam penderitaan orang lain, marikita melakukannya dengan tulus, bukan untuk membuktikanatau mengumumkan diri sebagai orang yang peduli denganorang lain, karena sikap seperti ini tidak akan berkenan dihadapan Tuhan. Ada orang yang memberi dengan tulus,namun ada juga yang memberi dengan mencari kehormatanbagi dirinya sendiri (atau bagi gerejanya, atau bahkanagamanya sendiri). Kita tidak boleh memberi dengan the so-called spirituality show-off karena ini bertentangan denganajaran Tuhan Yesus. Kita belajar untuk melakukan segalaperbuatan baik hanya untuk menyenangkan Tuhan saja. 5. Tuhanlah yang mendapat segala kemuliaan.Melalui orang-orang Kristen yang membantu dengan hatiyang tulus dan melakukannya di dalam Tuhan, akhirnya Tuhanmendapat kemuliaan. Kita tidak dipanggil untuk memuliakandiri kita sendiri, melainkan hanya untuk memuliakan Tuhan.Biarlah Tuhan mendapat segala kemuliaan ketikabanyak orang percaya yang turut hadir dan berbagian dalampenderitaan sesamanya, regardless agama, suku,kelompok mereka, dan sebagainya. 6. Ada rencana Tuhan yang indah.Kita tidak mengerti apa yang menjadi rencana Tuhan dikemudian hari melalui peristiwa ini, tetapi tidak ada suatukejadian yang terjadi secara kebetulan (pure chance andrandom) dan meaningless tanpa tujuan apapun. Kita percayapasti ada rencana Tuhan yang indah di balik musibah ini.Sekarang ini kita mungkin belum dapat melihat dan mengertiapa rencana Tuhan di balik semua ini, namun kelak (palinglambat di dalam kekekalan) Tuhan akan menyingkapkanbahwa Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya(Pengkhotbah 3:11).

Sola fide, Soli Deo Gloria!

Ev. Billy Kristanto

Pillar No.18/Januari/0516

Judul Asli : The Bible Jesus Read

Judul Terjemahan : Kitab Suci yang Dibaca Yesus

Pengarang : Philip Yancey

Penerjemah : Esther S. Mandjani

Penerbit : Interaksara

Tahun : 2001

Tebal : 227 halaman

Pernahkah kita menyadari bahwasekitar tiga perempat bagian dari

Alkitab adalah Perjanjian Lama? Tetapi,bukankah kita justru seringkalimengabaikan tiga perempat bagian dariAlkitab ini? Perlukah kita bersusah payahmempelajari Perjanjian Lama? Seorangsejarawan gereja berkata, “Kaum liberalsosial berusaha membangkitkan kembalikitab-kitab Injil, kaum Pantekostaberusaha membangkitkan Kisah ParaRasul, dan kaum Injili berusahamembangkitkan kembali Surat-SuratRasul.” Bagaimana dengan gerakanReformed Injili? Gerakan Reformed Injilimemandang Alkitab sebagai satu kesatuanFirman Allah, tidak hanya menekankanbeberapa bagian saja. Inilah kesadaranyang berusaha dibangkitkan oleh PhilipYancey: Perjanjian Lama sama pentingnyadengan Perjanjian Baru.

Judul “The Bible Jesus Read” berbicarajelas sekali tentang pesan terpentingdalam buku ini, seperti yang penulisungkapkan: “Jika Anda berpikir PerjanjianLama hanyalah buku misterius yangketinggalan zaman, PERTIMBANGKANLAGI. Itu adalah Kitab Suci yang dibaca,digunakan, dan dicintai Yesus!”

Dalam bagian Prakata, penulismenekankan bahwa ia tidak membahassoal-soal seperti penulis kitab, tanggalpenulisan, atau wawasan literaturPerjanjian Lama dalam buku ini. Penulismenekankan bahwa buku ini ditulis untukmenceritakan pengalamannya bergumuldengan Perjanjian Lama. Penulis menutupprakatanya dengan satu kalimat:“Setelah menghabiskan waktu untukmenjelajahi Perjanjian Lama, saya bisadengan jujur mengatakan, hasilnya rasa

tercengang saya malah bertambah,bukan berkurang.”

Memang, buku ini bukan untukmemuaskan tetapi untuk membangkitkangairah kita untuk membaca danmerenungkan Perjanjian Lama. Penulismenceritakan bagaimana ia yang tadinyamenganggap Perjanjian Lamamembosankan, sekarang malah mencintaiPerjanjian Lama. “Akhirnya, sayamenemukan diri saya ingin membaca tigapuluh sembilan kitab itu, yangmemuaskan beberapa rasa lapar dalam dirisaya, yang tidak bisa dipuaskan hal lain— bahkan, harus saya katakan, olehPerjanjian Baru sekalipun. PerjanjianLama mengajar saya tentang Hidupbersama Tuhan: bukan bagaimanaseharusnya, tetapi bagaimanakenyataannya.” (halaman 19)

Penulis, yang memperoleh gelar pascasarjana dalam bidang Komunikasi danBahasa Inggris dari Wheaton CollegeGraduate School dan University ofChicago, membahas kitab Ayub, Ulangan,Mazmur, Pengkhotbah, dan kumpulanKitab Para Nabi dalam buku ini. KitabUlangan mewakili Taurat, kitab Ayub,Mazmur, dan Pengkhotbah mewakili kitab-kitab Syair. Kitab para nabi dibahassebagai satu kesatuan pembahasan olehpenulis. Kitab-kitab tersebut dibahasdengan berbagai sudut pandang unik dariPhilip Yancey yang tidak terpikirkan olehkita pada umumnya. Justru hal yangmerupakan kelebihan buku ini, yaitukeunikan sudut pandang Philip Yancey,merupakan kelemahan bagi orang-orangyang ingin menggali Perjanjian Lamakarena buku ini menjadi cenderungsubjektif. Seperti yang sudah penulis

tekankan, buku ini dibuat untukmembangkitkan gairah membacaPerjanjian Lama, bukan untukmempelajarinya.

Yang menarik adalah bahwa dalam babakhir buku ini penulis mengarahkanpembaca kembali kepada Yesus. PhilipYancey tidak hanya membahaspergumulannya dalam mencintai kitab-kitab Perjanjian Lama, tetapi dia jugamengungkapkan benang merah yangdigaungkan oleh Perjanjian Lama, yaituYesus Sang Mesias. Janji yang ada di dalamPerjanjian Lama, yang abstrak, menjadikonkret pada saat kedatangan Yesus,Juruselamat dunia. Penulis memberitakanInjil Kerajaan Surga sebagai puncak daribuku ini.

Dengan gaya berceritanya yang menarik,buku ini layak dibaca oleh orang Kristenyang mengalami pergumulan dalammembaca Perjanjian Lama, sehingga dapatmenemukan sudut pandang baru dalammemahami Perjanjian Lama. Orang Kristenyang sudah mencintai Perjanjian Lamapun dapat dikuatkan imannya kepadaKristus melalui pergumulan penulis yangdibahas buku ini. Selamat menjelajahiPerjanjian Lama!

- Andi Soemarli Rasak -

Daya Tarik Perjanjian Lama