pik 2 bab 3_alkilasi
TRANSCRIPT
11/10/2014 | 211/10/2014 | 2
Alkilasi : Definisi
• Proses pelekatan/pemasukan gugus alkil padasenyawa organik, biasanya dengan cara adisi(penambahan) atau subtitusi (penggantian) atom hidrogen atau gugus halida
• Dalam dunia oil refinery, bisa juga diartikanpenambahan alkil pada alkena untukmemproduksi bahan bakar oktan tinggi
11/10/2014 | 311/10/2014 | 3
6 Jenis alkilasi
1. Substitusi H pada senyawa C Karbon dari alkil terikat pada karbon dari senyawa
aromatik atau alifatik. Ini adalah alkilasi karbon ke karbon, seperti pada reaksi Friedel-Crafts.
Contoh: (CH3)3C – CH2CH(CH3)2 ; (OH)2H3C6 – CH2(CH2)4CH3
2. Substitusi H pada gugus karboksil dalam alkohol atauphenol Disini alkil terikat kepada O. Contoh: C2H5 – O – C2H5 dan C6H5 – O – CH3
11/10/2014 | 411/10/2014 | 4
6 Jenis alkilasi
3. Substitusi H yang terikat pada N Disini alkil terikat pada N yang bervalensi 3
Contoh: C6H5 – N – (CH3)2
4. Addisi alkil halida atau alkil ester terhadap senyawa N tertier Ikatan alkil terhadap N dan N valensi 3 sering dianggap
berubah menjadi ikatan valensi 5. Dalam kenyataannya N memiliki 4 ikatan kovalensi dasar dan 1 ikatan elektrostatis.
Contoh: C6H5N – (CH3)3Cl
11/10/2014 | 511/10/2014 | 5
6 Jenis alkilasi
5. Senyawa logam alkil Disini alkil terikat kepada logam Contoh: Pb(C2H5)4 dan C6H4(COONa)SHg – C2H5
6. Aneka alkilasi lain Dalam merkaptan, gugus alkil terikat pada S. Dalam alkil
silane, alkil terikat pada Si. Contoh: n – C12H25 – SH ; C2H5 – SiCl3 ; R – S – C5H11
(Triclorosilen derivatif, bahan ini berbau, digunakansebagai peringatan bila ada pipa gas yang bocor).
11/10/2014 | 611/10/2014 | 6
Manfaat alkilasi
• Dalam industri petroleum: menggabungkan light olefins (propylene dan butylene) dengan isobutane untukmenghasilkan alkylate (higher branched alkanes) high octane gasoline components
• Pada karet sintetis, misalnya pembuatan styrene, isophrena.
• Industri zat warna, misal anilin menjadi dimetil anilin.• Industri bahan peledak, misalnya pembuatan Tetryl
(Trinitrophenylmethylnitranium)• Untuk obat-obatan.• Etc self study
11/10/2014 | 711/10/2014 | 7
Zat-zat pengalkilasi
Olefin Aplikasi pada industri petroleum: alkilasi isobutane
dengan propene
Contoh lain:
CH3 – CH = CH2 + CH – CH3 CH3 – CH – CH3
CH2 CH2
CH3
CH3
CH3
CH3
CH3
RCH = CH2 + - CH – CH3
R
11/10/2014 | 811/10/2014 | 8
Zat-zat pengalkilasi
Olefin Olefin rantai pendek tambahan cracking minyak
bumi.
Olefin rantai panjang dehidrogenasi alkana.
Alkilasi dengan olefin ini ada bahaya yaitu bahwaterjadi oligomerization/polymerization olefin , sehingga dihasilkan polimer bukan produk alkilasi
Dalam reaksinya dengan isobutane, digunakanisobutane dalam large excess sedangkan olefin-nya(propene) jumlahnya dijaga
11/10/2014 | 911/10/2014 | 9
Zat-zat pengalkilasi
Alkohol Contoh:
Karena alkohol kurang reaktif maka dapat dipakaisecara berlebihan.
Pemakaian H2SO4 selain sebagai katalisator juga dapatdigunakan sebagai pengikat air.
Eter Sebenarnya bisa, namun kurang reaktif sehingga
jarang digunakan
R N: + R’OH R N - R’ + H2O
R’
H
HH
+
11/10/2014 | 1011/10/2014 | 10
Zat-zat pengalkilasi
Alkil halogenida: R1X
Alkil halogenida sangat reaktif, lebih reaktif dari alkohol sehinggadapat dipakai untuk mengalkilasi beberapa jenis zat.
Contoh: RH + R1X RR1 + HX rantai tambah panjangR O H + R1X R O R1 + HX
Karena RX mahal maka cara ini hanya dipakai bila RX didapat denganharga murah, misalnya sebagai hasil tambahan.
Yang paling sering digunakan adalah Cl2.
Br dan I dipakai dan reaksi lebih mudah. Br dipakai dalam zat warna
11/10/2014 | 1111/10/2014 | 11
Zat-zat pengalkilasi
Alkil sulfat
Harga murah tetapi beracun. Yang banyak dipakaiyaitu dimetyl sulfat
Contoh:
Zat-zat yang mudah memberikan radikal bebas
Jarang digunakan karena mahal
CH3 OSO2 O CH3 + + H2SO4NN
H
H
CH3
CH3
11/10/2014 | 1211/10/2014 | 12
Zat-zat yang dialkilasi
Alkana Alkana normal: memerlukan zat pengalkilasi yang
lebih reaktif, misalnya RX.
Isoalkana: dapat menggunakan olefin sebagai zatpengalkilasi.
Amino (N)
Alkohol (misal: untuk pembuatan eter) ROH + R1X ROR1 + HX
Phenol
11/10/2014 | 1311/10/2014 | 13
Zat-zat yang dialkilasi
Alkana Alkana normal: memerlukan zat pengalkilasi yang
lebih reaktif, misalnya RX.
Isoalkana: dapat menggunakan olefin sebagai zatpengalkilasi.
Amino (N)
Alkohol (misal: untuk pembuatan eter) ROH + R1X ROR1 + HX
Phenol
11/10/2014 | 1411/10/2014 | 14
Zat-zat yang dialkilasi
AlkaloidUntuk membuat cafein
Aromatik + Olefin
R – CH = CH2 + R – CH –
CH3
11/10/2014 | 1511/10/2014 | 15
• Untuk mempercepat reaksi dapat digunakan katalisatorion atau katalisator radikal bebas.
• Pada alkilasi dapat terjadi alkil pada rantai cabang yang dapat menggeser ke inti.
• Misalnya: Alkilasi dengan metanol
N :
H
H
+ CH3OH H2SO4 NH
CH3
CH3
+ H2O
T >
CH3OH
CH3
CH3H3C
NH2
11/10/2014 | 1611/10/2014 | 16
Friedel-Crafts Alkylation
• Salah satu mekanisme reaksi alkilasi
• Berupa mechanism electrophilic substitution
• Mekanisme reaksi alkilasi lainnya bisa dilihatdi diktat
• Katalis yang dipakai adalah Lewis acid
• Contoh: reaksi aromatik dengan alkil halida
11/10/2014 | 1711/10/2014 | 17
Friedel-Crafts Alkylation
• Misal: benzene dengan chloromethane membentukmethylbenzene (toluene)
• Electrophile disini adalah CH3+ yang terbentuk dari reaksi
antara chloromethane dengan katalis aluminium chloride• Reaksi:
• Kemudian, terjadi substitusi electrophile ke benzene
11/10/2014 | 1811/10/2014 | 18
Friedel-Crafts Alkylation
• Stage 1:
• Stage 2:Hidrogen diambil oleh ion AlCl4
- . Katalis aluminiumchloride ter-regenerasi padastage ini
Sebelumnya:
11/10/2014 | 1911/10/2014 | 19
Termodinamika
• Alkilasi karbon umumnya eksotermis.
• Panas reaksi dihitung menggunakan sifat-sifat fisik dantermodinamika yang tersedia untuk merencanakanreaktor dan alat penukar panasnya.
• Panas reaksi sangat penting peranannya
• Data panas pembentukan
11/10/2014 | 2011/10/2014 | 20
Termodinamika
Panas Pembentukan Beberapa Jenis Alkil Benzen Hf, kcal/gmol
Suhu (K)
Senyawa (gas)273,16 298,16 500 700
Benzen
Toluen
Etil Benzen
o – Xylene
m – Xylene
p – Xylene
n – Propil Benzen
Cumene
24
17,5
13,917
11,096
10,926
11,064
9,810
9,250
19,82
11,95
7,12
4,54
4,12
4,29
1,87
0,94
17,536
9,005
3,699
1,189
0,571
0,680
-2,06
-3,01
16,04
7,067
1,529
-1,076
-1,792
-1,751
-4,52
-5,44
11/10/2014 | 2111/10/2014 | 21
Termodinamika
Usaha memperbanyak hasil:
• Suhu diatur: tergantung sifat reaksi, endotermis atau eksotermis
• Zat pereaksi berlebihana. RH + RCH=CH2 dengan RH yang berlebihan
b. RNH2 + R’OH R’OH yang berlebihan
c. ROH + R’X R’X yang berlebihan
ROH = alkohol rantai panjang, misalnya selulose
11/10/2014 | 2211/10/2014 | 22
Termodinamika
• Menghilangkan salah satu hasil RH + RCH=CH2 → RCH2CH2R tidak ada yang dapat dihilangkan RNH2 + R’OH → RNHR’ + H2O air dihilangkan dengan penambahan
zat yang dapat mempercepatpenguapan atau penghilangan air
ROH + R’X → ROR’ + HX asamnya dihilangkan
• Tekanan dibesarkan Untuk fase gas dengan: - memperbanyak jumlah mol
- menggeser ke jumlah mol yang kecil Untuk fase cair dengan: - menaikkan suhu didih
11/10/2014 | 2311/10/2014 | 23
Termodinamika• Katalisator, digunakan senyawa bersifat asam
– Digunakan senyawa yang bersifat asam atau senyawa yang menghasillkan radikalbebas, tergantung dari zat yang dialkilasi.
– Misal: H2SO4 . Asam lain: HF, HCl, AlCl3. Untuk reaksi b digunakan Al2O3 ; reaksi c , NaOH untuk mengikat HX yang terjadi. Bisa juga digunakan katalisator radikalbebas.
• Konsentrasi zat pereaksi– Untuk reaksi yang lambat, digunakan konsentrasi yang setinggi-tingginya. – Untuk reaksi a: RCH=CH2 tidak boleh terlalu pekat karena reaksinya terlalu cepat
dan kemungkinan terjadinya polimerisasi.– Untuk reaksi b: R’OH pekat dan anhidrid.
• Pengadukan:– Untuk fase cair: pengadukan– Untuk fase gas: aliran turbulen