pie pertemuan 14 kebijakan fiskal & moneter

Upload: narits-muhammad-syafrudin

Post on 03-Mar-2016

245 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kebijakan Fiskal & Moneter

TRANSCRIPT

Local People Willingness to pay to Avoid Deforestation and Forest Degradation

PIE Pertemuan 14: Kebijakan Fiskal & MoneterAkhmad SolikinBadan Kebijakan Fiskal (BKF)Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)26-1-2015TopikKebijakan FiskalPengaruh Pajak terhadap pendapatan & konsumsiPengaruh pajak terhadap keseimbangan ekonomiKebijakan MoneterInstrumen kebijakan moneterEfektivitas Kebijakan2Kaitan dengan sebelumnyaDiketahui adanya variabel G dalam persamaan Y = C + I + G + X MDiketahui fungsi-fungsi uang dan peran bank sentral dalam perekonomian

Pertemuan ini memperdalam alat-alat kebijakan yang tersedia bagi pemerintah dan bank sentral dalam mengelola perekonomian3Kebijakan FiskalDefinisi: kebijakan ekonomi yang ditetapkan pemerintah untuk mengelola perekonomian untuk mencapai hasil yg diinginkan dg mengubahPenerimaanPengeluaranMengubah penerimaan (T & t): tarif & jenis pajakMengubah pengeluaran (G): APBNFokus ke T & t

4Pajak (1)Definisi: iuran wajib, bersifat memaksa, tanpa balas jasa langsungKlasifikasiPajak objektif: dikenakan atas objek (aktivitas ekonomi), mis. PPNPajak subjektif: dikenakan atas subjek (orang pribadi/badan), umumnya pendapatannya. Mis. PPhPajak langsung: tidak dapat digeser kepada WP lain (no tax incidence). Mis. PPhPajak tidak langsung: tax incidence, mis. PPN & PPnBM. Pergeseran beban pajak tergantung elastisitas D & S5Pajak (2): TarifTarif nominal (T, mis. Materai Rp6000) Tarif persentase (t) persentase tertentu dari dasar pengenaanPajak proporsional: tarif tetapPajak progresif: tarif makin tinggi bila dasar pengenaan meningkatPajak regresif: tarif makin menurun bila dasar pengenaan meningkat6Pengaruh Pajak thdp Y & C (1)Pajak nominalYd = Y TYd dimasukkan pd C = C0 + bYdC = C0 bT + bYTidak mengubah MPC (sensitivitas konsumsi tidak berubah)Yang berubah: konsumsi berkurang sebesar bT7Pajak NominalDampak terhadap konsumsi8CYC2C1Pengaruh Pajak thdp Y & C (2)Pajak proporsionalYd = Y tY = Y(1-t)Yd dimasukkan pd C = C0 + bYdC = C0 + (b-bt)YMengubah MPC (sensitivitas konsumsi berubah)9Pajak ProporsionalDampak terhadap konsumsi10CYC2C1Pengaruh Pajak thdp Keseimbangan EkonomiPajak nominalY = - (b T/(1-b))11Politik Anggaran (1)Efek G terhadap outputY = G/(1-b)Anggaran defisitPengeluaran > penerimaan (G > T)Kebijakan fiskal ekspansif, untuk menggerakkan ekonomiDilakukan ketika resesiY = T + W/(1-b)Efek tdhp pertambahan pendapatan > besaran defisit

12Politik Anggaran (2)Anggaran surplusPenerimaan > pengeluaran (T > G)Kebijakan fiskal kontraktifDilakukan ketika ekspansi dan memanas (overheating)Dg mengenakan pajak maka daya beli , DDana surplus dipakai pada saat resesi untuk melakukan countercyclical policyAnggaran berimbangG = T13Kebijakan MoneterDefinisi: kebijakan ekonomi yang ditetapkan pemerintah untuk mengelola perekonomian (makro) untuk mencapai hasil yg diinginkan dg mengubah jumlah uang beredarJenisEkspansif: Jumlah uang beredar Kontraktif/uang ketat (tight money policy): Jumlah uang beredar

14Instrumen Kebijakan Moneter (1)Operasi pasar terbuka (open market operation)Fasilitas diskonto (discount rate)Rasio cadangan wajib (reserve requirement ration)Himbauan (moral persuasion)

15Instrumen Kebijakan Moneter (2)Operasi pasar terbuka (open market operation)Mengendalikan jumlah uang beredar dg menjual/membeli surat berharga pemerintahJika ingin mengurangi jumlah uang beredarMenjual surat berharga (open market selling)Masyarakat membeli surat berharga, uang mengalir ke otoritas moneter,Penambahan uang beredar dilakukan ketika kondisi ekonomi seperti apa?16Instrumen Kebijakan Moneter (3)Fasilitas diskontoTingkat bunga atas bank umum yang meminjam di bank sentralJika ingin menambah jumlah uang beredar: mengurangi tingkat bunga diskontoKeinginan bank umum meminjam ke bank sentral Jumlah uang beredar 17Instrumen Kebijakan Moneter (4)Rasio cadangan wajibRRR , money mutiplier , jumlah uang beredar

18Efektivitas Kebijakan Fiskal & MoneterDijelaskan misalnya dg keseimbangan IS-LM (Bab 20.3 hal. 418 dst)Kurva IS: keseimbangan pasar barang & jasa (Investasi = Saving)I dipengaruhi pendapatan (Y)S dipengaruhi tingkat bunga (r)Kurva IS: kombinasi Y & r yang menjamin pasar barang & jasa pd keseimbangan (yaitu ketika I = S)Penurunan kurva ISKurva permintaan investasi & Kurva keseimbangan KeynesianSlope: tegak, mendatar, miring ke bawah (tergantung sensitivitas I terhadap r)19Efektivitas Kebijakan Fiskal & Moneter (Kurva IS-LM)Kurva LM: liquidity preference & money supplyMenunjukkan keseimbangan pasar uang, yaitu ketika L = M (permintaan uang = penawaran uang)Penurunan kurva LM dg kurva permintaan uang, kurva penawaran uangKurva LM sudut kemiringan: tegak, mendatar, atau miring ke kanan Tegak: permintaan uang untuk transaksi, tidak sensitif thdp perubahan rMendatar: permintaan uang untuk spekulasi20Efektivitas Kebijakan FiskalKebijakan fiskal ekspansif: Kurva IS bergeser ke kananKebijakan fiskal kontraktif: Kurva IS bergeser ke kiriEfektivitasnya tergantung kemiringan kurva IS & LMKeynes: LM mendatar, IS , Y , r tetap, kebijakan efektif sempurnaInterval antara: LM miring ke atas, IS , Y , r , (kenaikan Y tidak sebesar Keynes)Klasik: full employment, uang netral, LM tegak lurus, IS , r , Y tetap. Tidak efektifTabel 22.121Efektivitas Kebijakan MoneterKebijakan moneter ekspansif: Kurva LM bergeser ke kananKebijakan moneter kontraktif: Kurva LM bergeser ke kiriEfektivitasnya tergantung kemiringan kurva IS & LMEfektif sempurna jika IS mendatarTidak efektif sama sekali jika LM mendatarTable 21.122Terima kasih!

Sampai jumpa pekan depan(Sistem ekonomi)23