pidana tambahan/tindakan perbaikan akibat pidana …
TRANSCRIPT
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 1
PIDANA TAMBAHAN/TINDAKAN PERBAIKAN AKIBAT PIDANA
LINGKUNGANKAJIAN PUTUSAN
PERKARA LINGKUNGAN HIDUP
Arsil
Pengantar
2Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan
• Tahun 2019-2020 LeIP melakukan kajian atasputusan-putusan lingkungan kurun waktu 2016-2019
• Kajian meliputi perkara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara tingkat pertama, banding dan kasasi
• Jumlah putusan: 643 buah putusan
• 406 putusan pidana
• 73 putusan perdata
• 164 putusan TUN
3Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan
LINGKUP PIDANA LINGKUNGANBerdasarkan SK KMA 36/KMA/SK/II/2013 in 2013 jo 037/KMA/SK/III/2015
Tidak terbatas pada tindak pidana yang diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan HidupMeliputi tindak-tindak pidana yang diatur dalam:- UU PPLH- UU Kehutanan dan UU Perusakan Hutan- UU Perkebunan- UU Mineral dan Batubara- UU Minyak dan Gas Bumi- UU Karantina Hewan- UU Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya- UU Sistem Budidaya Tanaman- UU Penataan Ruang- UU Perikanan
Lingku
ngan
Keh
utan
an
Pertam
ban
gan
Perkeb
un
an
Perikan
an
Ko
nse
rvasi SDH
E
Migas
Bu
did
aya Tanam
an
Karan
tina H
ewan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2
2 713
10
7 18
0
0 1
29
42
86
62
0
00
9
10
36
15
0
0
0 0
4 1111
0
0
0
01
3
4
0
0
01
1
23
18
00
0
0
03
5
00
00
01
0
00
00
01
0
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 4
Putusan PidanaBerdasarkan Jenis danTahun Register
Jumlah Perkara: Lingkungan (59 putusan), Kehutanan (220 putusan), Pertambangan (70 putusan),Perkebunan (26 putusan), Perikanan (8 putusan), Konservasi SDHE (43 putusan), Minyak dan Gas (8 putusan), BudidayaTanaman (1 putusan), Karantina Hewan (1 putusan). Total putusan yang diamatiberjumlah 435 putusan.
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 5
31%21%
17%
14%
14%3%
Pelanggaran pengelolaan limbah B3
Dumping limbah ilegal
Pembakaran lahan
Pencemaran lingkungan
Melakukan usaha tanpa izin lingkungan
Tidak melaksanakan paksaan pemerintah
JumlahPutusan
58
Bentuk PerbuatanPidana LingkunganHidup (UU PPLH)
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 6
Jawa Timur
13
Riau
10
Jawa Barat
10Jawa Tengah
6
Aceh
3
Kalimantan Timur
2Kalimantan Tengah
2
Lampung
2Banten
2
Kalimantan Barat
1
Jambi
1Sumatera Selatan
1
Sulawesi Selatan
1
Sulawesi Tengah
1
Maluku
1
Kalimantan Utara
1
DKI Jakarta
1
Tabel 23.
Sebaran Tindak Pidana
Lingkungan Hidup
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 7
Tabel 24.
Rincian Sebaran BentukTindak Pidana Lingkungan Hidup
Provinsi
Tindakan
KarhutlaPencemaran
LKLimbah
B3Dumping
IlegalTanpaIzin Lk.
PaksaanPemerintah
Jawa Timur - - 9 2 2 -
Jawa Tengah - - 3 3 - -
Riau 4 3 2 - 1 -
Kalimantan Barat 1 - - - - -
Jambi - 1 - - - -
Jawa Barat - 3 2 3 2 -
Aceh 3 - - - - -
Sumatera Selatan - - - - 1 -
Kalimantan Timur - - - 1 1 -
Kalimantan Tengah 2 - - - - -
Provinsi
Tindakan
KarhutlaPencemaran
LKLimbah
B3Dumping
IlegalTanpaIzin Lk.
PaksaanPemerintah
Sulawesi Selatan - - - - 1 -
Sulawesi Tengah - - 0 1 - -
Sulawesi Tenggara - - 0 - - -
Lampung - 1 1 - - -
Maluku - - - 1 - -
Kalimantan Utara - - - 1 - -
Banten - - - - - 2
DKI Jakarta - - 1 - - -
JUMLAH 10 8 18 12 8 2
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 8
Temuan Tentang Pidana Tambahan / Tindakan Tata Tertibdalam Perkara Tindak Pidana Lingkungan Hidup
Salah satu kekhususan dari UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH adalah adanya pidana tambahanatau tindakan tata tertib:a. Perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidanab. Penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan/atau kegiatanc. Perbaikan akibat tindak pidanad. Pewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hake. penempatan perusahaan di bawah pengampuan paling lama 3 tahun
Pidana tambahan atau tindakan tata tertib hanya dapat dijatuhkan terhadap badan usaha
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 9
Temuan…
Ditemukan 10 perkara dengan terdakwa korporasi / badan usaha
- 9 diputus terbukti bersalah
- 1 diputus dakwaan tidak dapat diterima
- 1 diputus lepas
Dari 9 terdakwa korporasi yang diputus bersalah 6 di antaranya
dijatuhkan pidana tambahan atau tindakan tata tertib:
4 terpidana dijatuhi pidana tambahan perbaikan akibat tindak
pidana
2 terpidana dijatuhi pidana tambahan pewajiban mengerjakan
apa yang dilalaikan tanpa hak
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 10
1291/Pid.B-LH/2019/PN.BdgMenjatuhkan Pidana tambahan berupa pembersihan (clean up) limbah padat berupa fly ash dan bottom ash serta sludge dengan cara mengeluarkannya dari CV [terdakwa] diserahkan kepada pihak ketiga yang memilikiijin atas biaya CV [terdakwa];
213/Pid.B-LH/2019/PN.SbrMenjatuhkan pidana tambahan berupa pembersihan (clean up) limbah padat berupa Fly Ash dan Bottom Ash dengan jumlah volume +412,571 M3 oleh PT. [terdakwa] dan mengeluarkan limbah tersebut dari lokasi PT. [terdakwa] untuk diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki izin ;
228/Pid.Sus/2013/PN.PlwMenjatuhkan pidana tambahan terhadap [terdakwa] berupa perbaikan akibat tindak pidana untukmemulihkan lahan yang rusak akibat kebakaran lahan seluas 40 ha melalui pemberian kompos dengan biayasebesar Rp.15.141.826.779,325.;
25/Pid.B-LH/2019/PN.NlaMenjatuhkan pidana tambahan atau tindakan tata tertib berupa perbaikan akibat tindak pidana;
Amar Putusan Perbaikan Akibat Tindak Pidana
Permasalahan
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 11
• Ketidakseragaman model amar putusan• Ada yang menyebutkan tindakan tertentu yang
harus dilakukan dan ada yang tidak
• Bagaimana parameter untuk menentukan apakahpidana tambahan ini telah selesai dilakukan?
• Tidak dijelaskan konsekuensi hukum jika pidanatambahan ini tidak dilaksanakan baik sepenuhnyamaupun sebagian
Menyulitkan eksekusi
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 12
Permasalahan regulasi- UU 32/2009 tidak mengatur konsekuensi hukum jika pidana tambahan tidak
dilaksanakan- Pengaturan perbaikan akibat tindak pidana dalam UU masih terlalu
sederhana, membutuhkan regulasi teknis
Faktor Penyebab
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 13
Instrumen hukum untuk memastikan pidana tambahandilaksanakan/terlaksana- Larangan untuk melakukan suatu hak / hilangnya hak-hak tertentu baik
sementara maupun selamanya: Pasal 35 KUHPInstrument hukum untuk memastikan ketaatan: Pidana – Pasal 227 KUHP
- Tindakan tertentu yang akan dilakukan negaraPerampasan barang, penutupan badan usaha/korporasi dll
- Perbuatan tertentu yang wajib dilakukan terpidanaPembayaran uang pengganti (Tipikor) dan Perbaikan Akibat Tindak Pidana(PPLH)Instrumen pemaksa:Pembayaran Uang Pengganti (Tipikor) – Penyitaan dan perampasankekayaan oleh Jaksa dan penjara pengganti
Perbaikan akibat tindak pidana -> ?
3 bentuk pidana tambahan yang secara umumdiatur:- larangan untuk melakukan suatu hak /
Hilangnya hak-hak tertentu baik sementaramaupun selamanya
- Tindakan tertentu yang akan dilakukan negara- Perbuatan tertentu yang wajib dilakukan
terpidana
Pidana Tambahan dan instrument pemaksanya
Penutup
• Pidana tambahan dan tindakan tata tertib yang diaturdalam UU 32/2009 cukup sering dijatuhkan pengadilan
• Pidana tambahan perbaikan akibat tindak pidanaberpotensi sulit untuk dieksekusi karena pengaturannyabelum terlalu jelas
• Revisi UU 32/2009 melalui UU Cipta Kerja tidakmenyelesaikan permasalahan ini
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 14
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan 15
Terima Kasih