photography centre di yogyakarta - digilib.uns.ac.id/konsep... · gambar ii.12 teknik pemotretan...

132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user De KONSEP P PHOTOGRA DENGAN TE Di JURUSA UN PHOTOGRAPHY CENTRE engan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Tek PERENCANAAN DAN PERANCAN APHY CENTRE DI YOGYA N PENDEKATAN DESAIN METAFORA EKNIK-TEKNIK DASAR FOTOGRAFI TUGAS AKHIR iajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh: DANIEL IRIAWAN MAMBOR I 0206048 AN ARSITEKTUR FAKULTAS TEK NIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 RE DI YOGYAKARTA knik Dasar Fotografi 1 NGAN AKARTA DARI KNIK

Upload: tranduong

Post on 04-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

De

KONSEP P

PHOTOGRA

DENGAN

TE

Di

JURUSA

UN

PHOTOGRAPHY CENTREengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Tek

PERENCANAAN DAN PERANCAN

APHY CENTRE DI YOGYA

N PENDEKATAN DESAIN METAFORA

EKNIK-TEKNIK DASAR FOTOGRAFI

TUGAS AKHIR

iajukan sebagai Syarat untuk Mencapai

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh:

DANIEL IRIAWANMAMBOR

I 0206048

AN ARSITEKTUR FAKULTAS TEK

NIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

RE DI YOGYAKARTAknik Dasar Fotografi

1

NGAN

AKARTA

DARI

KNIK

Page 2: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

2

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA

DENGAN PENDEKATAN DESAIN METAFORA DARI TEKNIK-TEKNIK DASAR

FOTOGRAFI

Disusun Oleh :

DANIEL IRIAWAN MAMBOR

I 0206048

Menyetujui :

Surakarta, 24 Januari 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Sri Hardiyatno, MT Ir. M. Asngad

Mengetahui :

Ketua Jurusan Arsitektur Pembantu Dekan I

Ir. Hardiyati, MT Ir. Noegroho Djarwanti, MT

195612091986012001 195611121984032007

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

3

PERSEMBAHAN KEPADA

Tuhan Yesus…

Tuhan, kupersembahkan bagiMu dan bagi kemuliaan namaMu…

Papa dan Mamaku…

Nicholas Mambor &Wiji Utami

Kupersembahkan atas kepercayaan dan harapan yang digantungkan

kepadaku…

Kakak dan Adikq…

Cynthia Margaretha Mambor, Silvia Fransiska Mambor &

Devitha Permatasari Mambor

Page 4: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

4

UCAPAN TERIMA KASIH

Tuhan Yesus

Terima kasih untuk kekuatan yang Engkau berikan…biarlah tangan dan kakiku berkerja

atasMu….

Family

Papa dan Mama, terima kasih untuk perhatian, cinta, support dan doa mama papa

selama ini….denny pengen buat mama dan papa bangga…

Kak Thia, Sisca dan Dita terima kasih untuk menjadi kakak dan adik yang baik dan

manis. Terima kasih untuk dukungan, cinta dan keceriaan kalian…

Bapak-Ibu Dosen…

Ir. Hardiyati,MT selaku ketua jurusan Teknik Arsitektur UNS.

Ir. Sri Hardiyatno, MT dan Ir. M. Asngad selaku pembimbing tugas akhir. Terima

kasih untuk konsultasi dan ngobrolnya…

Pak Upok dan Ibu Leni selaku dosen penguji, terima kasih untuk saran dan kritik dari

Bapak dan Ibu…

Ibu Dyah, selaku Pemimbing Akademik terima kasih untuk 4 tahun lebih menjadi

Pemimbing Akademik saya yang selalu sabar…

Staff Pengajaran Jurusan…

Tim Suksesku…

Si maketer Jalal...

Buyung…yang bikin 3D makasih ya yung..lain kali boleh order lagi hehe..

Ratri yang bantuin bikin konsep dan gambar… makasih ya...’beib…

Pijhon makasih ya boy….

Agam, thanks ya tem….lw ikutan lembur di bekasi selama TA…

Faiz…makasih bwt bantuannya.. . lain kali makan2 jgn telat lagi…kn dah habiz tuh

makanan..haha

Bima…si kecil..wkwkw…makasih ya…

Adin…makasih ya layoutnya trandesnya bagus,,,

Kos Ijo

Fajri, Cuya, Ican, Gondo, Jajuk, dan semua peserta community kos ijo….makasih ya buat

dukungannya semoga kita semua sukses…aminnn

Page 5: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

5

Periode 120

Ipal dan Iqbal…tetangga q di studio, hehehe………

Ikfy, Iput, Retno, Gita, Mb Tiwi, Mas Arsi, Mas Ikhsan, Mb Ita, Mas Dani, Mas

Kambing, semoga kesuksesan selalu beserta kita….amiiiinnn…

God Bless Us…

Arsitek Angkatan 2006

Terima kasih untuk bisa menjadi salah satu dari kalian…tetep kompak ya..maju terus

pantang mundur!!!!!!!!!!!!!

Page 6: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

6

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Yesus Kristus atas berkat, kasih dan karuniaNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar.

Mengawali Tugas akhir ini dengan kegemaran penulis akan dunia fotografi. Penulis

menyadari bahwa wadah yang menampung kegiatan berfotografi sangatlah minim,

padahal perkembangnnya sangat pesat. Oleh sebab itu penulis mengangkat Photography

Centre sebagai sebuah wadah yang layak direncanakan dan dirancang demi kemajuan

fotografi di Indonesia. Penulis menyadari bahwa hal tersebut merupakan tantangan

tersendiri bagi penulis untuk bisa menyelesaikannya. Oleh sebab itu penulis berusaha

menjalani prosesnya dengan keyakinan suatu saat nanti apa yang sudah dihasilkan akan

berguna bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Tugas Akhir merupakan sebuah proses terakhir dari pembelajaran untuk kemudian

masuk dalam dunia kerja. Dalam pelaksanaan Tugas Akhir banyak pengalaman yang

penulis dapatkan yaitu bisa menjadi semakin dewasa dan bertanggung jawab. Semoga

pengalaman Tugas Akhir ini bermanfaat dalam dunia kerja yang profesional sesuai

dengan yang diharapkan.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu

saran, kritik dan masukan yang membangun sangat diharapkan demi kebaikan penulis

selanjutnya.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

Page 7: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

7

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. JUDUL........................................................................................ 1

B. PENGERTIAN JUDUL.............................................................. 1

C. LATAR BELAKANG ................................................................ 1

1. Fotografi Sebagai Media Informasi...................................... 1

2. Perkembangan Dunia Fotografi............................................ 3

3. Fotografi di Yogyakarta ....................................................... 5

4. Pencitraan Bangunan............................................................ 7

D. RUMUSAN PERMASALAHAN............................................... 8

1. Permasalahan ....................................................................... 8

2. Persoalan .............................................................................. 8

E. TUJUAN DAN SASARAN........................................................ 9

1. Tujuan................................................................................... 9

2. Sasaran ................................................................................. 9

F. LINGKUP PEMBAHASAN ...................................................... 9

G. METODE PEMBAHASAN ....................................................... 9

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN ............................................. 10

BAB II TINJAUAN FOTOGRAFI

A. SEJARAH FOTOGRAFI ........................................................... 12

B. TINJAUAN METAFORA.......................................................... 13

1. Arsitektur Metafora .............................................................. 13

2. Ekspresi Metafora ................................................................ 17

3. Studi Banding Karya Arsitektural Pada Metafora ................ 18

C. TEKNIK-TEKNIK DASAR FOTOGRAFI ............................... 19

1. Bukaan Diafragma................................................................ 20

2. Kecepatan Rana.................................................................... 21

3. Teknik Fotografi................................................................... 22

Page 8: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

8

BAB III TINJAUAN PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA

A. KONDISI KOTA YOGYAKARTA........................................... 26

1. Kondisi Geografis ................................................................ 26

2. Klimatologis ......................................................................... 28

3. Kependudukan...................................................................... 28

4. Aktivitas.. ............................................................................. 29

5. Pendidikan............................................................................ 30

6. Budaya .............................................................................. 31

B. PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA.................... 32

1. Kondisi Fotografi di Yogyakarta.......................................... 32

2. Event Fotografi di Yogyakarta ............................................. 34

3. Studio Foto di Yogyakarta ................................................... 35

BAB IV TEKNIK FOTOGRAFI

A. KARAKTER FOTOGRAFI........................................................... 36

B. KARAKTER TEKNIK PEMOTRETAN FREEZE, BLUR

PANNING DAN BULB.............................................................. 39

1. Karakter Teknik Freeze ........................................................ 39

2. Karakter Teknik Blur............................................................ 43

3. Karakter Teknik Panning...................................................... 46

4. Karakter Teknik Bulb........................................................... 49

BAB V ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

A. DESKRIPSI PROYEK ............................................................... 59

1. Fungsi ................................................................................... 59

2. Tujuan dan Sasaran .............................................................. 59

3. Manfaat dan Skala Pelayanan............................................... 60

4. Fasilitas Yang Ditawarkan/Direncanakan ............................ 60

Page 9: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

9

B. PELAKU, JENIS, KEBUTUHAN, HUBUNGAN DAN

BESARAN RUANG................................................................... 61

1. Pelaku ................................................................................... 61

2. Jenis Kegiatan ...................................................................... 62

3. Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang................................. 63

4. Hubungan Ruang.................................................................. 72

C. PEMILIHAN SITE .................................................................... 74

1. Kriteria Lokasi...................................................................... 74

2. Pemilihan Lokasi.................................................................. 75

3. Kriteria Pemilihan Site ........................................................ 76

4. Alternatif Site ....................................................................... 76

5. Site Terpilih.......................................................................... 79

D. ANALISA SITE.......................................................................... 81

1. Analisa Kondisi Kebisingan Site.......................................... 83

2. Analisa View Dari Site......................................................... 84

3. Analisa View Ke Site ........................................................... 85

4. Analisa Sirkulasi Site ........................................................... 86

E. ANALISA PENERAPAN KARAKTER FOTOGRAFI PADA

PHOTOGRAPHY CENTRE....................................................... 87

F. ANALISA PENERAPAN TEKNIK FREEZE, BLUR,

PANNING, dan BULB PADA PHOTOGRAPHY CENTRE .... 88

1. Analisa Teknik Freeze.......................................................... 89

2. Analisa Teknik Blur ............................................................. 89

3. Analisa Teknik Panning ....................................................... 89

4. Analisa Teknik Bulb............................................................. 89

G. ANALISA STRUKTUR PHOTOGRAPHY CENTRE DI

YOGYAKARTA......................................................................... 89

1. Struktur Pondasi ................................................................. 90

Page 10: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

10

2. Super Struktur ...................................................................... 90

3. Upper Struktur...................................................................... 91

H. ANALISA SISTEM UTILITAS DAN MEKANIKAL

ELEKTRIKAL PHOTOGRAPHY CENTRE DI

YOGYAKARTA......................................................................... 91

1. Sistem Air Bersih dan Air Kotor .......................................... 91

2. Drainase................................................................................ 92

3. Sistem Pengkondisian Udara................................................ 93

4. Sistem Pemadaman Kebakaran ............................................ 93

5. Sistem Jaringan Listrik......................................................... 94

6. Sistem Pencahayaan ............................................................. 95

7. Sistem Penangkal Petir......................................................... 96

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. KONSEP PERUANGAN............................................................ 97

1. Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang................................. 97

2. Hubungan Ruang.................................................................. 103

B. KONSEP PENGOLAHAN TAPAK .......................................... 104

1. Site Terpilih.......................................................................... 104

2. Penzonningan ....................................................................... 105

C. PENERAPAN KARAKTER FREZEE, BLUR, PANNING,

dan BULB PADA PHOTOGRAPHY CENTRE........................ 106

1. Karakter Frezee .................................................................... 106

2. Karakter Blur........................................................................ 107

3. Karakter Panning.................................................................. 107

Page 11: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

11

4. Karakter Bulb ....................................................................... 108

D. KONSEP STRUKTUR PHOTOGRAPHY CENTRE DI

YOGYAKARTA......................................................................... 109

1. Struktur Pondasi ................................................................. 109

2. Super Struktur ...................................................................... 110

3. Upper Struktur...................................................................... 110

E. KONSEP SISTEM UTILITAS DAN MEKANIKAL

ELEKTRIKAL PHOTOGRAPHY CENTRE DI

YOGYAKARTA......................................................................... 111

1. Konsep Sistem Air Bersih dan Air Kotor............................. 111

2. Konsep Drainase .................................................................. 112

3. Konsep Sistem Pengkondisian Udara................................... 112

4. Konsep Sistem Pemadaman Kebakaran ............................... 113

5. Konsep Sistem Jaringan Listrik............................................ 113

6. Konsep Sistem Pencahayaan ................................................ 114

7. Konsep Sistem Penangkal Petir............................................ 115

Page 12: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

12

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Kondisi Kependudukan Kabupaten di Yogyakart………. 29

Tabel III.2 Daftar Klub Fotografi di Yogyakarta............................... 33

Tabel III.3 Daftar Studio Foto di Yogyakarta.................................... 35

Tabel IV.1 Karakter Fotografi dan Teknik Pemotretan Frezee, Blur, Panning, dan

Bulb........................................................................... 51

Tabel IV.2 Sifat-sifat Warna………………………………………… 54

Tabel IV.3 Kesan Warna……………………………………………. 55

Tabel V.1 Kebutuhan Ruang Zona Penerima………………………. 66

Tabel V.2 Kebutuhan Ruang Zona Pemahaman dan Informasi……. 67

Tabel V.3 Kebutuhan Ruang Pameran Foto………………………... 68

Tabel V.4 Kebutuhan Ruang Zona Penunjang................................. . 69

Tabel V.5 Kebutuhan Ruang Zona Pengelola................................... . 70

Tabel V.6 Kebutuhan Ruang Zona Service....................................... . 71

Tabel V.7 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Keseluruhan................... . 72

Tabel V.8 Peraturan Pemanfaatan Ruang……………………………. 81

Tabel V.9 Karakter Fotografi……………………………………….. 87

Tabel VI.1 Kebutuhan Ruang Zona Penerima………………………... 97

Tabel VI.2 Kebutuhan Ruang Zona Pemahaman dan Informasi……... 98

Tabel VI.3 Kebutuhan Ruang Pameran Foto…………………………. 99

Tabel VI.4 Kebutuhan Ruang Zona Penunjang................................. . 100

Tabel VI.5 Kebutuhan Ruang Zona Pengelola................................... . 101

Page 13: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

13

Tabel VI.6 Kebutuhan Ruang Zona Service...................................... . 102

Tabel VI.7 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Keseluruhan.................. . 102

Page 14: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Prinsip Kamar Gelap Camera Obscura..................................... 13

Gambar II.2 House X (Peter Eisenman) Mewakili Gender Pria…………... 16

Gambar II.3 Court For Madrid (Zaha Hadid) Mewakili Gender Wanita….. 17

Gambar II.4 EX Plaza Indonesia................................................................... 18

Gambar II.5 Nakagin Capsule Tower............................................................ 18

Gambar II.6 TWA Building Airport……………………………………...... 19

Gambar II.7 Teknik Blur…………………………………………………... 21

Gambar II.8 Menghentikan............................................................................ 22

Gambar II.9 Mulai kabur………………………………………………....... 22

Gambar II.10 Kabur…………………………………………………………. 22

Gambar II.11 Dengan kecepatan rana dan bukaan diafragma tertentu, anjing yang

dilempar ke atas tersebut terlihat seperti diam................. 23

Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di

ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat kabur, sehingga

obyeknya menjadi detail............................................ 23

Gambar II.13 Memotret motor bergerak dengan kamera yang digerakkan

merupakan teknik panning, yang akan menghasilkan foto motor

yang seolah-olah terlihat bergerak.................................. 24

Gambar II.14 Dengan settingan rana lambat gerakan mobil di malam hari,

tampak seperti sinar yang bergerak, sehingga sinar tersebut

memunculkan unsur artistiknya................................................ 25

Gambar III.1 Peta Daerah Istimewa Yogyakarta…………………………… 27

Gambar III.2 Menempuh Jogja-Solo sembari menikmati Pameran Foto....... 34

Gambar IV.1 Bukaan……………………………………………………...... 38

Gambar IV.2 Anjing Melompat…………………………………………….. 40

Gambar IV.3 Pencarian Kata Kunci Teknik Freeze…………………………… 41

Gambar IV.4 Bahan…………………………………………………………. 41

Gambar IV.5 Gubahan Massa………………………………………………. 42

Gambar IV.6 Unsur Titik dalam Arsitektur………………………………… 42

Gambar IV.7 Teknik Blur…………………………………………………... 43

Gambar IV.8 Pencarian Kata Kunci Teknik Blur……………………………… 44

Page 15: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

15

Gambar IV.9 Proporsi Bangunan…………………………………………… 45

Gambar IV.10 Pemadam Kebakaran…………………………………………. 46

Gambar IV.11 Pencarian Kata Kunci Teknik Panning…………………………. 47

Gambar IV.12 Struktur dan Fasade Bangunan……………………………….. 48

Gambar IV.13 Bundaran Hotel Indonesia…………………………………... 49

Gambar IV.14 Pencaian Kata Kunci Teknik bulb……………………………..... 50

Gambar IV.15 Fasade Bangunan…………………………………………….. 50

Gambar IV.16 Kualitas Bukaan……………………………………………… 52

Gambar IV.17 Karakter Warna……………………………………………… 53

Gambar IV.18

Gambar IV.19

Kesan Terhadap Bahan……………………………………….

Bahan Organik Teratur & tak Teratur…………………….......

56

56

Gambar IV.20 Karakter Tekstur Kasar………………………………………. 56

Gambar IV.21 Karakter Tekstur Lembut…………………………………….. 56

Gambar IV.22 Pembagian Skala Menurut Tinggi Ruang……………………. 56

Gambar IV.23 Kualitas Garis dan Karakternya……………………………… 58

Gambar V.1 Skematik Pengamatan Pameran foto…………………………. 64

Gambar V.2 Area Duduk Seminar…………………………………………. 65

Gambar V.3 Area Duduk Seminar…………………………………………. 65

Gambar V.4 Area duduk workshop………………………………………... 65

Gambar V.5 Zona Penerima……………………………………………….. 72

Gambar V.6 Zona Pemahaman dan Informasi…………………………….. 73

Gambar V.7

Gambar V.8

Gambar V.9

Gambar V.10

Gambar V.11

Zona Penunjang……………………………………………….

Zona Pengelola………………………………………………..

Peta Kecematan Depok.............................................................

Alternatif 1................................................................................

Alternatif 1................................................................................

73

74

75

77

77

Gambar V.12 Alternatif 2................................................................................ 78

Gambar V.13 Alternatif 3................................................................................ 78

Gambar V.14 Lokasi Site................................................................................. 79

Gambar V.15 Keadaan Sekitar Site................................................................. 80

Gambar V.16 Sketsa Tampak Atas Site........................................................... 81

Gambar V.17 Sketsa Kondisi Kontur Site....................................................... 82

Gambar V.18

Gambar V.19

Gambar V.20

Foto Batas Tanggul Site............................................................

Site Sketsa Kondisi Noise Site..................................................

Sketsa Tanggapan Kondisi Noise Site………………………..

83

83

84

Page 16: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

16

Gambar V.21

Gambar V.22

Sketsa Kondisi View Dari Site……………………………….

Sketsa Tanggapan Kondisi View Dari Site…………………...

84

85

Gambar V.23 Sketsa Kondisi View Ke Site………………………………… 85

Gambar V.24 Sketsa Tanggapan View Ke Site……………………………... 86

Gambar V.25 Sketsa Kondisi Sirkulasi Site………………………………… 86

Gambar V.26 Sketsa Tanggapan Kondisi Sirkulasi Site……………………. 87

Gambar V.27 Sketsa Bukaan Pada Bidang Vertikal………………………… 88

Gambar V.28 Sketsa Bukaan Pada Bidang Horisontal……………………… 88

Gambar V.29 Sketsa Bukaan Pada Bidang Sudut…………………………... 88

Gambar V.30 Pondasi Batu Kali Dan Tiang Pancang………………………. 90

Gambar V.31 Distribusi Air Bersih…………………………………………. 92

Gambar V.32

Gambar V.33

Gambar VI.1

Gambar VI.2

Distribusi Drainase....................................................................

Skematik Pendistribusian Listrik..............................................

Zona Penerima..........................................................................

Zona Pemahaman Dan Informasi.............................................

93

95

103

103

Gambar VI.3

Gambar VI.4

Gambar VI.5

Gambar VI.6

Gambar VI.7

Gambar VI.8

Gambar VI.9

Gambar VI.10

Gambar VI.11

Gambar VI.12

Gambar VI.13

Gambar VI.14

Gambar VI.15

Gambar VI.16

Zona Penunjang.........................................................................

Zona Pengelola..........................................................................

Site Terpilih...............................................................................

Penzonningan............................................................................

Sketsa Transformasi Karakter Freeze.......................................

Sketsa Transformasi Karakter Blur...........................................

Sketsa Transformasi Karakter Panning.....................................

Sketsa Transformasi Karakter Bulb..........................................

Sketsa Transformasi Karakter Bulb..........................................

Pondasi Batu Kali Dan Tiang Pancang.....................................

Distribusi Air Bersih.................................................................

Distribusi Sanitasi.....................................................................

Skematik Pendistribusian Listrik..............................................

Sistem Track Light Dan Spot Lamp..........................................

103

104

104

105

106

107

107

108

109

110

111

112

114

115

Page 17: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL

PHOTOGRAPHY CENTRE di YOGYAKARTA

DENGAN PENDEKATAN DESAIN METAFORA DARI TEKNIK-TEKNIK

DASAR FOTOGRAFI

B. PENGERTIAN JUDUL

Sebuah tempat yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan seni

fotografi berupa fasilitas pameran, pendidikan, profesional, perdagangan

dan penunjang dengan pendekatan bangunan yang berkaitan dengan

tema fotografi.

Tujuannya adalah agar pengunjung nantinya dapat merasakan suasana

fotografi pada saat berkunjung ke tempat ini. Untuk mencitrakan suasana

fotografi akan mengambil istilah-istilah pada fotografi yang sudah

umum dan mudah dimengerti oleh masyarakat.

C. LATAR BELAKANG

1. Fotografi Sebagai Media Informasi1

Bagaimana informasi menjadi penting dan menguasai hidup

manusia ? Pertanyaan itu menjadi pertanyaan klasik yang telah terjawab

dengan beberapa versi, yang intinya adalah menekankan pada sifat hakiki

1Mulyanta, Edi S, (2008), Teknik Modern Fotografi Digital, Penerbit ANDI, Yogyakarta

Page 18: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

18

manusia dan bersosialisasi dengan sesama makhluk di dunia. Informasi

menjadi penting karena menjadi sifat dasar manusia untuk berusaha

mengenal sekelilingnya. Setelah eksplorasi terhadap sekeliling telah

terlampaui, range atau jangkauan penjelajahan atas pengenalan manusia

akan semakin lebar hingga melampaui batas pandangan manusia terhadap

lingkungannya.

Kebutuhan informasi akan semakin meningkat seiring jangkauan

pengenalan lingkungan terhadap kehidupan manusia. Dalam perkembangan

kebutuhan informasi, manusia akan semakin memperluas jangkauannya

sehingga informasi kasat mata menjadi hal yang biasa. Selanjutnya

informasi akan semakin berkembang pada media-media non fisik yang

tidak kasat mata menjadi hal yang biasa. Selanjutnya informasi akan

semakin berkembang pada media-media nonfisik yang tidak kasat mata

seperti pada media suara dan gelombang elektromagnet. Pada masa purba,

suara tanduk binatang dapat menjadi sarana pemberi informasi yang tidak

terbatas oleh jangkauan pandang alami manusia saja. Manusia semakin

sadar bahwa informasi ternyata tidak hanya didasarkan pada informasi yang

bersifat kasat mata saja, tetapi juga pada suara atau kode-kode bentuk suara

yang tidak terhalang oleh media kasat mata yang lain. Ambisi manusialah

yang akhirnya mendasari penemuan media-media yang tidak kasat mata,

seperti media wireless tersebut akan semakin berkembang karena

efektivitasnya dalam mengalirkan informasi sehingga faktor lokasi menjadi

faktor yang tidak begitu berpengaruh terhadap penyebaran informasi.

Page 19: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

19

Informasi semakin menyadarkan manusia akan arti pengetahuan

(knowledge). Seperti pepatah yang mengatakan bahwa knowledge is power,

tidaklah berlebihan bila pengetahuan akan menjadi aset yang sangat

dibutuhkan dalam perkembangan teknologi informasi. Oleh karena

pentingnya pengetahuan, maka metode penyebaran informasi juga menjadi

sangat penting. Keterbatasan seakan justru semakin menambah ambisi

manusia untuk meningkatkan pengetahuan dengan berkolaborasi melalui

jejaring yang semakin mendekatkan hubungan antar individu.

Jika menurut jejak langkah masa lampau perkembangan teknologi

komputasi, akan ditemukan kegigihan usaha manusia dalam mengurai

elemen informasi agar bisa “dibaca” sehingga berguna bagi individu hingga

kelompok masyarakat dunia. Kesadaran akan informasi berkembang

seiring usia manusia serta pengelolaan peradabannya di dunia sehingga

evolusi teknologi akan semakin berkembang menuju kepada suatu hal yang

sangat sulit diprediksikan saat ini. Selain itu, kesadaran akan informasi juga

akan semakin berkembang pesat sejak ditemukannya mesin komputasi yang

dapat membantu mempercepat kerja perhitungan-perhitungan sederhana

hingga sangat rumit. Revolusi teknologi informasi sering disebut-sebut

sebagai tonggak sejarah dimulainya ketergantungan manusia terhadap

informasi setelah terjadinya revolusi yang pertama, yakni revolusi industri.

2. Perkembangan Dunia Fotografi

Masyarakat awam sering mengganggap karya foto sebagai artefak

yang objektif, artinya apa yang tercetak pada kertas foto atau ditampilkan

pada bidang 2 dimensi selalu menggambarkan realitas sebagaimana adanya.

Page 20: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

20

Selain objektif karya foto juga mempunyai unsur momentik yang terkadang

menjadi tujuan pada saat memotret.

Dalam dunia fotografi, perkembangan teknologi memang terlihat

sangat menonjol dimata masyarakat. Semakin berkembangnya era

teknologi membuat peminat fotografi semakin bertebaran. Adanya kamera

digital sangat berperan besar dalam melahirkan para peminat baru didunia

fotografi. Kelebihan yang sangat menonjol pada kamera digital membuat

para peminat baru di dunia fotografi semakin meledak, peran kamera digital

juga sangat luas, tidak hanya para pencinta fotografi bahkan berbagai

kalangan dan berbagai usia dapat menikmatinya. Kemudahan dalam

pengoperasian dan kelengkapan fitur pada kamera digital membuat para

pengguna kamera digital lebih hemat, mereka bebas memotret tanpa harus

membeli film terlebih dahulu selain itu mereka juga dapat memotret

sebanyak mungkin karena hasil gambar dari proses pemotretan berupa file

foto yang tersimpan otomatis dalam media penyimpan seperti memory

card.2

Secara tidak disadari sekarang ini dunia fotografi merupakan bagian

dari kehidupan masyarakat sehari-hari misalnya saja di rumah, di kamar

tamu atau kamar tidur pasti dengan mudah dijumpai foto individu atau

keluarga yang diletakkan di atas meja atau lemari. Di luar rumah pun

dengan mudah dijumpai di pinggir jalan banyak iklan-iklan yang berisi foto

artis yang membintangi iklan dari produk tertentu. Selain itu juga pada

barang yang dipergunakan sehari-hari seperti buku, makanan, snack atau

2(http://t-r-ibe.blogspot.com/2009/10/tren-perkembangan-dunia-fotografi-dalam.html)

Page 21: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

21

kemasan produknya. Kemudian pada telepon seluler kelengkapan dengan

kamera merupakan fasilitas yang lumrah dijumpai. Hal ini menjadi bukti

bahwa dunia fotografi sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-

hari namun seringkali tidak disadari.

Sekarang ini dunia fotografi sudah semakin mudah. Hanya dengan

sekali jepret dengan menggunakan kamera digital atau handphone kamera

hasilnya dapat langsung dilihat dan dicetak dengan printer tanpa harus pergi

ke tempat cuci cetak. Karena proses penggunaan yang semakin mudah dan

praktis, permintaan akan peralatan yang berkaitan dengan fotografi semakin

meningkat. Hal itu dapat dilihat pada fakta bahwa kamera keluaran terbaru

cepat sekali keluar, misalnya dari yang keluaran 1 megapixel sampai 12

megapixel.3

Begitu juga dengan handphone kamera (hampir tiap bulan keluar

teknologi baru) ini membuktikan permintaan yang berkaitan dengan

fotografi meningkat dan jika permintaan untuk alat yang berkaitan dengan

fotografi meningkat berarti ketertarikan masyarakat akan dunia fotografi

semakin meningkat juga.

3. Fotografi di Yogyakarta

Perkembangan dunia fotografi di Yogyakarta sangatlah pesat,

tampak dengan semakin banyaknya jumlah penggemar fotografi, serta

semakin banyaknya digunakan media fotografi sebagai alat atau sarana

penunjang berbagai kegiatan. Seperti pada media masa, bidang

perdagangan, ilmu pengetahuan, hukum, pendidikan, seni, budaya, dsb.

3(www.fotografer.net/Austein Adikoesoemo)

Page 22: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

22

Melihat potensi Yogyakarta yang cenderung meningkat di bidang

fotografi dengan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan yang lain, maka

ada banyak kebutuhan dan keinginan untuk mengikuti perkembangan

tersebut. Kebutuhan-kebutuhan seperti tersedianya suatu wadah yang

membuat masyarakat mempelajari dan menampung kegiatan dalam bidang

fotografi antara lain: pameran, informasi, eksperimen, diskusi, jasa,

pelayanan serta promosi yang tentunya dapat bermanfaat bagi user

bangunan pada khususnya dan meningkatkan laju pembangunan kota

Yogyakarta pada umumnya.

Yogyakarta merupakan salah satu kota pariwisata yang terkenal

dengan aspek kebudayaannya. Objek wisata budaya yang menonjol antara

lain Keraton, Candi Borobudur, Candi Prambanan dan banyak lagi yang

lainnya. Semua itu merupakan objek yang sangat menarik yang jarang

dijumpai di daerah lain. Objek-objek wisata budaya tersebut sangat menarik

untuk para pemotret sebagai objek bidikan yang nantinya memiliki makna

dan pesan tersendiri pada sebuah foto yang sudah jadi.

Beberapa Institusi Pendidikan sudah menetapkan “ Fotografi “

sebagai matakuliah wajib pada kurikulum pendidikannya, antara lain ISI

(Institut Seni Indonesia), MSD, ADVY. Kemudian pada Institusi yang lain

meskipun fotografi tidak ditawarkan sebagai matakuliah yang wajib tetapi

ditawarkan sebagai kegiatan kurikuler yang dapat dilakukan di luar jam

kuliah atau istilahnya UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa ). Di luar kegiatan

dalam institusi fotografi ada beberapa perkumpulan penggemar fotografi

yang tergabung dalam club atau komunitas.

Page 23: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

23

4. Pencitraan Bangunan

Dalam dunia arsitektur tampilan bangunan yang menarik

merupakan sesuatu yang wajib diciptakan untuk memperlihatkan karakter

arsitektur itu sendiri. Selain hanya sekedar tampilan yang menarik juga

harus ada keterkaitan antara tema dan fungsi bangunan dengan tampilan

bangunan. Jika kita bandingkan dengan dunia fashion orang lalu akan

mencari tukang jahit ulung atau disainer yang selain dapat menjahit secara

teknis rapi, dia juga mampu memberikan pamor kecantikan yang khas dari

karakter orang tersebut kepada si pemakai. Dengan kata lain selain segi

fungsi manusia berbudaya membutuhkan citra yang menjujung dirinya.

Kemudian kembali lagi dikaitkan dengan dunia arsitektur sebuah bangunan

istana negara yang besar dan megah menggambarkan citra negara yang

besar dan kepala negara yang berwibawa.

Pada konteks Photography Centre di Yogyakarta ini penulis ingin

menciptakan bangunan Photography Centre yang mempunyai citra

bangunan yang berkaitan dengan tema fotografi. Tujuannya adalah agar

pengunjung nantinya dapat merasakan suasana fotografi pada saat

berkunjung ke tempat ini. Suasana untuk mencitrakan susana fotografi akan

mengambil istilah-istilah pada fotografi yang sudah umum dan mudah

dimengerti oleh masyarakat.

Kemudian pada penerapan pencitraan bangunan yang bertemakan

fotografi akan diterapkan dominan pada tampilan bangunan, penerapan

pencitraan pada tampilan bangunan dianggap mampu dinikmati oleh

pengunjung dari berbagai jarak. Misalnya pengunjung yang berada dekat

Page 24: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

24

dengan bangunan maupun berada agak jauh dari bangunan ataupun di luar

site jika melihat bangunan akan bisa merasakan pencitraan bangunan

fotografi ini.

Pencitraan bangunan Photography Centre di Yogyakarta ini

diharapkan dapat sebagai daya tarik tersendiri untuk menarik perhatian

masyarakat untuk berkunjung ke area ini dan memberikan ciri khas yang

membedakan dengan bangunan lainnya.

D. RUMUSAN PERMASALAHAN

1. Permasalahan

Bagaimana wujud rancangan Photography Centre di Yogyakarta

sebagai wadah informasi terhadap karya fotografi dengan pendekatan

metafora dari karakter hasil teknik pemotretan freeze, blur, panning dan

bulb pada tampilan bangunan.

2. Persoalan

Bagaimana menentukan lokasi site yang tepat guna mewadahi

kegiatan fotografi.

Bagaimana menentukan jenis, pola kegiatan dan program ruang yang

sesuai dengan kebutuhan para user.

Bagaimana menentukan konsep tampilan bangunan sebagai wujud

aplikasi pendekatan metafora dari teknik-teknik dasar fotografi.

Bagaimana menentukan sistem struktur, material dan utilitas yang

sesuai dengan perwujudan metafora dari karakter hasil teknik

pemotretan freeze, blur, panning dan bulb pada bangunan.

Page 25: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

25

E. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Tersusunnya konsep perencanaan dan perancangan bangunan

Photography Centre di Yogyakarta yang mampu mewadahi kegiatan yang

berkaitan dengan informasi dan penghargaan fotografi itu sendiri dengan

pendekatan transformasi karakter hasil teknik pemotretan pada seni

fotografi berdasarkan kecepatan rana dan bukaan diafragma.

2. Sasaran

Menghasilkan tampilan bangunan yang mentransformasikan

karakter teknik pemotretan fotografi berdasarkan kecepatan rana dan

bukaan diafragma yaitu freeze, blur, panning dan bulb.

F. LINGKUP PEMBAHASAN

Perencanaan dan perancangan Photography Centre di Yogyakarta lebih

menekankan pada pemecahan permasalahan dengan melakukan analisis

terlebih dahulu baru menerapkannya pada transformasi karakter pada

tampilan bangunan dan suasana ruang. Kemudian hal-hal yang berkaitan

dengan fotografi dan berada di luar ilmu arsitektur akan berusaha

diselesaikan semaksimal mungkin.

G. METODE PEMBAHASAN

1. Pengumpulan data melalui kajian pustaka dan media online, yaitu

mempelajari sejarah fotografi dan teknik-teknik dalam fotografi.

Pengumpulan data juga dilakukan melalui wawancara langsung dengan

Page 26: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

26

beberapa penggemar fotografi yang tergabung dalam Klub Fotografi

Arsitektur (KFA) mengenai karakter teknik-teknik dalam fotografi

berdasarkan kecepatan rana dan bukaan diafragma, yaitu freeze, blur,

panning dan bulb.

2. Analisis dengan menafsirkan karakter freeze, blur, panning dan bulb yang

akan digunakan sebagai dasar dalam transformasi perancangan arsitektural

pada Photography Centre di Yogyakarta.

3. Melakukan transformasi perancangan Photography Centre di Yogyakarta

berdasarkan hasil teknik-teknik dalam fotografi berdasarkan kecepatan rana

dan bukaan diafragma, yaitu freeze, blur, panning dan bulb yang akan

diterapkan pada tampilan bangunan.

4. Penyusunan hasil transformasi perancangan menjadi konsep perencanaan

dan perancangan Photography Centre di Yogyakarta.

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN

Berisi judul, latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan,

tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan

sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN FOTOGRAFI

Berisi pengertian dan sejarah tentang perkembangan fotografi,

penjelasan tentang kamera, penjelasan lensa, aksesori kamera, teknik

pemotretan fotografi, pencahayaan, komposisi dan penjelasan

tentang apresiasi fotografi.

Page 27: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

27

BAB III TINJAUAN PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA

Berisi tentang kondisi kota Yogyakarta, Photography Centre di

Yogyakarta, pemilihan site, alternatif site dan site terpilih.

BAB IV TEKNIK FOTOGRAFI

Berisi permasalahan yang akan diangkat yaitu tentang karakter

teknik pemotretan freeze, blur, panning dan bulb pada fotografi

kemudian melakukan analisis karakter teknik freeze, blur, panning

dan bulb. Penjelasan elemen pembentuk arsitektural, metode

transformasi pada arsitektur dan transformasi ke dalam wujud

arsitektural.

BAB V PENDEKATAN PERANCANGAN PHOTOGRAPHY CENTRE

DI YOGYAKARTA

Berisi deskripsi proyek, fungsi dan sasaran proyek, analisa pelaku

dan kegiatan, kebutuhan dan besaran ruang, analisis perancangan

yaitu analisis site, transformasi perancangan photography centre di

Yogyakarta berdasarkan karakter fotografi, transformasi perancangan

photography centre di Yogyakarta berdasarkan karakter freeze, blur,

panning dan bulb.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA

Berisi konsep perancangan yaitu konsep site, konsep perancangan

pada suasana ruang dan tampilan bangunan, konsep lansekap,

struktur, utilitas dan ME pada Photography Centre.

Page 28: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

28

BAB II

TINJAUAN FOTOGRAFI

A. SEJARAH FOTOGRAFI

Fotografi adalah dunia yang dinamis dan memiliki dimensi yang

luas. Pengetahuan bahwa citra dapat terbentuk pada sebuah permukaan

dalam sebuah ruang gelap (camera obscura) diperkirakan berasal dari

Cina Kuno (www.Firama Adventure & Active Work.com).

Sejarah fotografi berawal dari digunakannya pelat fotografi yang

terbuat dari gelas. Selanjutnya digunakan gelatin, yang diikuti dengan

ditemukannya film hitam putih hingga foto berwarna. Dasar dari

terbentuknya objek fotografis adalah terjadinya proses fokus sinar pada

area sensitif. Hingga kini, proses tersebut masih menjadi dasar dalam

dunia fotografi pada umumnya. Area sensitif tersebut kemudian diproses

menggunakan bahan-bahan kimia untuk menghasilkan bentukan objek,

baik gambar negatif maupun positif.

Istilah fotografi berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani, yakni

photos yang berarti cahaya dan graphein yang berarti menggambar.

Sementara itu, kata kamera berasal dari bahasa latin Camera Obscura yang

berarti kamar gelap atau “dark room”. Camera Obscura justru telah

ditemukan beratus-ratus tahun sebelum fotografi dikenal seperti ini.

Page 29: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

29

Pada gambar tersebut diperlihatkan prinsip kuno gambar gelap

yang menjadi dasar fotografi modern saat ini. Sinar akan masuk ke dalam

kamar gelap melalui lubang kecil sehingga akhirnya akan membentuk

objek dari luar kamar gelap menjadi bayangan objek yang yang terbalik di

dinding kamar gelap. Diyakini bahwa prinsip itu ditemukan pada saat

pemerintahan Yunani kuno oleh Aristoteles pada tahun 384 SM-322 SM

dan kemudian ditulis ulang oleh Leonardi DaVinci (1452-1519)

B. TINJAUANMETAFORA

1. Arsitektur Metafora

a. Identifikasi Metafora

Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang

digunakan untuk menjelaskan sesuatu melalui persamaan dan

perbandingan. Pemakaiannya dalam dunia arsitektur, telah ada

sejak post-modern mulai muncul, dan digunakan sebagai bahasa

penampilan dalam mengekspresikan fungsi dan sebuah bangunan.

Gambar II.1

Prinsip Kamar Gelap Camera Obscura

Sumber : http://www.nikon.co.jp/main/eng/feelnikon/kumon/01e.htm

Page 30: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

30

Metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau ungkapan

bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan

menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau

memakainya.

Metafora digunakan sebagai :

1). Mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu

subjek ke subjek lain.

2). Mencoba atau berusaha untuk melihat suatu objek seakan-

akan sesuatu hal yang lain.

3). Mengganti focus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi

atau penyeledikan lainnya (dengan harapan jika dibandingkan

atau melebihi perluasan kita dapat menjelaskan subjek yang

dipikirkan dengan cara baru).

Penerapan metafora dalam arsitektur sebagai salah satu cara atau

metode sebagai perwujudan kreatifitas arsitektural, yakni sebagai

berikut :

1) Memungkinkan untuk melihat suatu karya arsitektural dari

sudut pandang yang lain.

2) Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interprestasi

pengamat.

3) Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang

kemudian dianggap sebagai hal yang tidak dapat dimengerti

ataupun belum sama seklai ada pengertiannya.

4) Dapat menghasilkan arsitektur yang lebih ekspresif.

Page 31: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

31

Menurut Anthony C. Antoniades (1990) dalam Poetic of

Architecture: Theory of Design, mengidentifikasi metafora

arsitektur ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1) Metafora abstrak (intangible metaphor)

Rancangan arsitektur yang mengacu kepada hal-hal yang

bersifat abstrak dan tidak dapat dibendakan, misalnya: sosial,

budaya, kondisi manusia. Rancangan arsitektur yang

menggunakan metafora ini adalah Nagoya City Art Museum

karya Kisho Kurokawa yang membawa unsur sejarah dan

budaya didalamnya.

2) Metafora konkrit (tangible metaphor)

Rancangan arsitektur yang mengacu kepada benda-benda

nyata dan dapat dirasakan secara visual. Rancangan yang

menggunakan metafora ini adalah Stasiun TGV karya

Calatrava yang menerjemahkan bentuk burung terbang

kedalam bangunan.

3) Metafora kombinasi (combined metaphor)

Rancangan arsitektur yang memiliki metafora abstrak dan

konkrit didalamnya. Rancangan arsitektur yang menggunakan

metafora ini adalah EX Plaza Indonesia karya Budiman

Hendropurnomo yang menjadikan gaya kinetik pada sebuah

mobil sebagai konsepnya, yang diterjemahkan menjadi

gubahan masa lima kotak yang miring sebagai ekspresi gaya

kinetik mobil, kolom-kolom penyangganya sebagai ban mobil.

Page 32: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

32

b. Metafora Gender dalam Arsitektur

Arsitektur dapat menjadi suatu media komunikasi massal,

pesan-pesan yang disampaikan ini juga banyak menyampaikan

masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu

masalah sosial yang diangkat dalam arsitektur yaitu gender. Selain

makhluk hidup biasa, arsitektur juga terbagi atas dua gender, yaitu

gender pria dan wanita

1). Gender Pria

Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kotak-kotak,

yang memiliki kesan solid, kuat, dan kaku.

2). Gender Wanita

Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kurva atau

lengkung, yang memiliki kesan dinamis, indah, dan eksotis.

Gambar II.2

House X (Peter Eisenman) Mewakili Gender Pria

Sumber :

http://i399.photobucket.com/albums/pp75/ZAKEFF/eisenman

_houseX_75-1.jpg

Page 33: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

33

Psikologi, ideologi, cara pandang, dan cara mencari solusi

oleh arsitek dapat memberi banyak pengaruh kepada bentuk

rancangan arsitektur.

2. Ekspresi Metafora

Metafora adalah pandangan yang subjektif, bergantung pada

tingkat kecerdasan orang yang menginterpersepsikannya. Point dari

arsitektur metafora adalah sebagai berikut :

a. Bentuk bangunan makna filosofi.

b. Konsep bangunan berangkat dari suatu kegiatan atau benda

acuan.

c. Desain bentuk dari benda acuan tersebut sesuia dengan tema

bangunan.

Gambar II.3

Court For Madrid (Zaha Hadid) Mewakili Gender Wanita

Sumber :

http://i399.photobucket.com/albums/pp75/ZAKEFF/eisenman

_houseX_75-1.jpg

Page 34: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

34

3. Studi Banding Karya Arsitektural Pada Metafora

a. EX Plaza Indonesia

b. Nakagin Capsule Tower ( Kisho Kurokawa / Jepang)

Nagakin Capsule Tower dengan

140 kotak dan 1 core. Metafora

sebagai sugar cube atau

tumpukan mesin cuci. Kurokawa

beranggapan bahwa bentuk

tersebut adalah tumpukan

kandang burung bagi para

bussiness man yang sibuk.

Termasuk metafora abstrak

karena Nagakin Capsule Tower

membawa arti sejarah di dalam

bentuk metaforanya

Gambar II.4

EX Plaza Indonesia

Sumber :

http://www.thejakartapost.com/files/images/p21-

a-1_25.img_assist_custom.jpg

EX Plaza

Indonesia karya Budiman

Hendropurnomo menjadikan

gaya kinetik pada sebuah

mobil sebagai konsepnya,

yang diterjemahkan menjadi

gubahan masa lima kotak

yang miring sebagai ekspresi

gaya kinetik mobil, kolom-

kolom penyangganya

sebagai ban mobil.

EX Plaza

Indonesia termasuk

metafora kombinasi karena

mengacu pada benda-benda

nyata yang dapat dilihat

secara visual tetapi juga

mengacu akan hal-hal yang

tidak bisa dibendakan yaitu

energi kinetik

Gambar II.5

Nakagin Capsule Tower

Sumber : http://dailycontributor.com/wp-

content/uploads/2008/12/nakagin-

capsule-tower.jpg

Page 35: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

De

c. TWA

C. TEKNIK-TE

Teknik

menghasilkan

menguasai pen

manual.

Ada ha

yaitu unsur pe

objek harus

fotografi ada

kecepatan ran

foto merupaka

http://ww

_City/pho

_

PHOTOGRAPHY CENTREengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Tek

A Building Airport (Eero Saarinen / New Yor

EKNIK DASAR FOTOGRAFI

pemotretan adalah cara menguasai teknik

n sebuah foto. Pada dasarnya teknik f

nggunaan kecepatan rana dan bukaan diafrag

al penting yang harus diperhatikan dalam te

encahayaan. Dalam hal ini sinar atau cahaya

cukup, sehingga dapat direkam dalam fil

alah teknik memadukan unsur, bukaan

na untuk memperoleh foto yang diinginkan. D

an hasil perpaduan ketiga unsur tersebut.

Stru

men

ters

met

yan

den

ters

ban

met

ran

Air

ben

diraGambar II.6

TWA Building Airport

Sumber :

ww.newyorkstatesearch.com/photos/New_York

otographs/TWA_Flight_Center_Building_John

_F_Kennedy_International_Airport.jpg

RE DI YOGYAKARTAknik Dasar Fotografi

35

rk)

fotografi untuk

fotografi adalah

gma pada kamera

eknik pemotretan

a yang diperoleh

lm. Jadi, teknik

diafragma dan

Dengan kata lain,

uktur Shell yang

nyangga bangunan

sebut adalah sebuah

tafora mengenai burung

ng siap terbang, sesuai

ngan fungsi bangunan

sebut, yaitu sebagai

ndar udara. Termasuk

tafora konkrit karena

ncangan TWA Building

rport mengacu pada

nda-benda nyata dan dapat

asakan secara visual.

Page 36: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

36

1. Bukaan Diafragma

Bukaan diafragma (aperture) adalah alat pengatur cahaya yang

dapat masuk ke dalam lensa kamera. Bukaan diafragma berbentuk

lempengan bundar terbuat dari logam yang bisa membuka dan

menutup dan terdapat pada lensa. Ukuran bukaan diafragma

dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa.

Ukuran bukaan diafragma pada lensa adalah

f/1,4;f/2;f/2,8;f/4;f/5,6;f/8;f/11;f/16;f/22 dan f/32. Ukuran ini

menunjukkan perbandingan terbalik, yaitu semakin besar f/angka,

semakin kecil bukaan diafragmanya dan semakin kecil f/angka,

semakin lebar bukaan diafragmanya.

Setiap lensa kamera manual memiliki bukaan diafragma

maksimal dan minimal yang berbeda. Umumnya lensa standar

memiliki bukaan diafragma maksimal f/4 atau f/5,6 dan minimal f/22

atau f/32. Bukaan diafragma pada kamera saku bekerja secara

otomatis, termasuk dalam mengatur bukaan diafragma sesuai dengan

pencahayaan pada objek.

Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan cahaya yang

masuk ke dalam lensa. Semakin kecil f/angka, semakin besar bukaan

diafragmanya, sehingga cahaya yang masuk ke dalam diafragma

semakin banyak. Sebaliknya, semakin besar f/angka, semakin kecil

bukaan diafragmanya, sehingga semakin sedikit cahaya yang masuk

ke dalam lensa.

Page 37: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

37

Selain mengontrol pencahayaan terhadap objek dalam foto,

bukaan diafragma dan kecepatan rana juga dapat menentukan ruang

tajam objek.

2. Kecepatan Rana

Kecepatan rana (shutter speed) adalah pengaturan keceparan

rana dalam menerima pencahayaan objek. Rana adalah tutup jendela

kamera yang mengatur cahaya masuk ke dalam film. Semakin cepat

rana membuka dan menutup, semakin sedikit cahaya yang masuk.

Sebaliknya, semakin lama rana membuka dan menutup, semakin

banyak cahaya yang masuk.

Ukuran kecepatan rana dihitung dalam pencahayaan detik,

yaitu: 1,1/2, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000,

1/2000, 1/4000, 1/8000, dan B (bulb) untuk kecepatan tanpa batas

waktu, atau tergantung pemotretan. Namun angka-angka yang tertera

dalam gelang kecepatan adalah 1,2,4,8 dan seterusnya. Angka-angka

ini menunjukkan semakin besar angka kecepatan rananya, semakin

Gambar II.7

Teknik Blur

Sumber : http://www.google.co.id/images Blur+photography&btnG

Page 38: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

38

tinggi kecepatannya. Artinya semakin cepat rana membuka dan

menutup, semakin sedikit cahaya yang masuk. Dalam memilih

kamera, salah satu pertimbangannya adalah fasilitas kecepatan

rananya. Umumnya kecepatan rana kamera SLR paling lambat adalah

1 detik atau B, sedangkan tercepat adalah 1/8000 detik. Semakin

lengkap atau tinggi kecepatan rana sebuah kamera, semakin baik

karena bisa digunakan untuk pemotretan yang lebih beragam.

Misalnya, memotret objek berkecepatan tinggi atau menangkap

suasana malam hari.

Menentukan kecepatan rana tergantung pencahayaan buatan

(lampu atau lampu kilat), pencahayaan alam (matahari), lensa, bukaan

diafragma, ISO film dan objek foto. Oleh sebab itu, pemotret belajar

memadukan semuanya itu untuk menghasilkan foto yang diinginkan.

3. Teknik Fotografi

a. Teknik Freeze

Teknik pemotretan ini adalah teknik yang digunakan untuk

memotret pada kegiatan yang objeknya bergerak kemudian pada

hasilnya foto yang diinginkan agar objek dari yang bergerak tadi

Gambar II.8

Menghentikan

Sumber : www.Fotografer.net

Gambar II.9

Mulai kabur

Sumber : www.Fotografer.net

Gambar II.10

Kabur

Sumber : www.Fotografer.net

Page 39: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

39

menjadi diam (freeze). Biasanya teknik ini digunakan pada foto

jurnalistik khususnya yang berkaitan dengan olah raga.

b. Teknik Blur

Teknik pemotretan ini adalah teknik yang digunakan untuk

memotret objek dengan keadaan sekitarnya, tetapi pada foto yang

dihasilkan nantinya diinginkan gambar objek detail sedangkan

gambar sekitarnya kabur (tidak jelas).

Gambar II.11

Dengan kecepatan rana dan bukaan diafragma tertentu, anjing yang

dilempar ke atas tersebut terlihat seperti diam.

Sumber : www.Fotografer.net

Gambar II.12

Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas

dan backgroundnya terlihat kabur, sehingga obyeknya menjadi detail

Sumber :

http://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&biw=1280&bih=619&tbs=isch%3

A1&sa=1&q=Blur+photography&btnG=Telusuri&aq=f&aqi

Page 40: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

40

c. Teknik Panning

Adalah teknik memotret dengan menggerakkan kamera

sesuai gerakan objek foto. Dalam teknik ini objek yang difoto

adalah objek yang bergerak kemudian hasil gambar yang

diinginkan adalah gambar yang terlihat bergerak. Biasanya teknik

pemotretan ini digunakan untuk memotret sebuah kegiatan yang

ingin diekspose.

d. Teknik Bulb

Adalah teknik pemotretan yang menggunakan setingan

kecepatan rana B paling lambat, teknik ini biasanya untuk

memotret suasana lingkungan yang bergerak. Teknik jenis ini

tidak ada unsur menonjolkan objek ataupun lingkungan tetapi

lebih mencari unsur artistiknya.

Gambar II.13

Memotret motor bergerak dengan kamera yang digerakkan merupakan

teknik panning, yang akan menghasilkan foto motor yang seolah-olah

terlihat bergerak

Sumber :

http://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&biw=1280&bih=619&tbs

=isch%3A1&sa=1&q=panning+photography&aq

Page 41: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

41

Gambar II.14

Dengan settingan rana lambat gerakan mobil di malam hari, tampak

seperti sinar yang bergerak, sehingga sinar tersebut memunculkan

unsur artistiknya

Sumber :

http://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&biw=1280&bih=619&t

bs=isch%3A1&sa=1&q=bulb+photography&aq

Page 42: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

42

BAB III

TINJAUAN PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA

A. KONDISI KOTA YOGYAKARTA

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang terkenal

dengan sebutan kota pelajar dan pariwisata budaya. Disebut kota pelajar

karena banyak terdapat institusi pendidikan, seperti contohnya Universitas

Gajah Mada, Universitas Islam Indonesia, Institut Seni Yogyakarta,

Universitas Atma Jaya dan lain-lain. Perguruan tinggi tersebut merupakan

beberapa yang menonjol di Yogyakarta dan peminatnya berasal dari

seluruh Indonesia sehingga tak jarang Yogyakarta juga disebut sebagai

Indonesia kecil.

Yogyakarta juga dikenal sebagai kota pariwisata budaya yang

memiliki objek wisata yang terkenal dengan kebudayaannya yang kuat

antara lain Keraton, Candi Borobudur, Candi prambanan dan lain-lain.

Semua itu merupakan objek pariwisata budaya yang masih kental

kebudayaannya sehingga menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik itu

dalam negeri maupun dari mancanegara.

Berikut ini adalah beberapa data tentang keadaan fisik dan non fisik dari

Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Kondisi Geografis

Secara geografis Yogyakarta terletak antara 7º33’-8º11’ lintang

selatan dan 110º5-110º50’ bujur timur. Ujung sebelah utara

Page 43: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

43

Yogyakarta merupakan puncak Gunung Merapi dengan ketinggian +

2920 meter diatas permukaan laut.

Luas Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta + 3.186 km2

(0,17% luas Indonesia), berpenduduk 3.188.400 jiwa dan terbagi

kedalam 5 Daerah Tingkat II, yakni :

a. Kotamadya Yogyakarta, yang merupakan ibukota Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY).

b. Kabupaten Sleman, dengan ibukota Beran

c. Kabupaten Gunungkidul, dengan ibukota Wonosari

d. Kabupaten Bantul, dengan ibukota Bantul

e. Kabupaten Kulonprogo, dengan ibukota Wates

Gambar III.1

Peta Daerah Istimewa Yogyakarta

Sumber : http://datapu.files.wordpress.com/2009/03/peta.jpg

Selain terbagi kedalam 4 Kabupaten dan 1 Kotamadya, DIY

terdiri dari 75 kecamatan, 438 kelurahan/ desa dan 5122 dusun (Pemda

DIY & Yogya Urban Development Project).

Page 44: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

44

Propinsi Yogyakarta berbatasan dengan beberapa wilayah

antara lain :

Timur : Kabupaten Wonogiri

Utara : Kabupaten Klaten

Barat : Kabupaten Purworejo

Selatan: Laut Selatan (Samudra Hindia)

2. Klimatologis

Sebagai wilayah yang berada di daerah garis khatulistiwa maka

Yogyakarta beriklim tropis (sebagaimana iklim Indonesia secara

umum), dengan kelembaban tinggi, dan curah hujan yang cukup. Suhu

udara rata-rata di Yogyakarta adalah 26ºC, namun di beberapa bagian

daerah Yogyakarta suhu udara bisa lebih rendah, misalnya di daerah

Kaliurang suhu dapat mencapai 10ºC, sedangkan untuk daerah pantai

suhu dapat mencapai diatas 28ºC.

3. Kependudukan

Propinsi Yogyakarta dibagi kedalam 4 Kabupaten dan 1

Kotamadya yang ditempati oleh para penduduk kota Yogyakarta. Dari

tiga kali sensus penduduk mulai tahun 1980, 1990, 2000 jumlah

penduduk Yogyakarta rata-rata mengalami peningkatan.

Penyebaran penduduk di beberapa daerah di Yogyakarta cukup

bervariasi yang dipengaruhi oleh letak, kondisi geografis,

perekonomian dan tingkat kemajuan daerah.

Page 45: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

45

Tabel III.1

Kondisi Kependudukan Kabupaten di Yogyakarta

(Sumber : Biro Pusat Statistik

4. Aktivitas

Secara umum aktivitas di Yogyakarta di dominasi oleh aktivitas

pendidikan dan periwisata-budaya sehingga lebih dikenal sebagai kota

pelajar. Berbagai sarana pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga

perguruan tinggi tersebar di Yogyakarta. Aktivitas perekonomian

dalam hal ini perdagangan dan jasa menempati urutan kedua setelah

pendidikan dan pariwisata. Pusat aktivitas perekonomian dan

pemerintahan Yogyakarta berada di jantung kota yaitu kawasan

malioboro. Kawasan yang membentang dari jalan diponegoro hingga

jalan urip sumoharjo juga dikenal sebagai kawasan jasa dan

perdagangan.

Yogyakarta memiliki satu perpustakaan pusat daerah, berada di

perkotaan, dan empat perpustakaan cabang yang tersebar di empat

kabupaten. Minimnya lahan dan dana mengakibatkan perpustakaan

pusat daerah tersebar di tiga lokasi, yaitu di jl. Tentara pelajar, jl.

Malioboro, dan jl. F.M Noto. Jangkauan wilayah pelayanan

perpustakaan daerah ini adalah untuk seluruh masyarakat di daerah

istimewa Yogyakarta.

No Kabupaten / kotamadya Luas Wilayah (Km2) Persentase (%)

1 Kulon Progo 568,27 18,4

2 Bantul 506,85 15,9

3 Gunung Kidul 1.485,36 46,6

4 Sleman 574,82 18,1

5 Yogyakarta 32,50 1,0

Total 3.185,50 100

Page 46: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

46

5. Pendidikan

Kota Yogyakarta selain dijuluki sebagai Kota Gudeg, juga

dijuluki Kota Pelajar. Di kota ini terdapat universitas negeri tertua di

Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan juga berbagai

universitas swasta terkenal lainnya seperti UPN "Veteran", AMIKOM,

STMIK AKAKOM, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

(STTKD), STIE YKPN, STIE SBI, Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa "APMD", Universitas Kristen Duta Wacana

(UKDW), Universitas Islam Indonesia (UII) yang merupakan

universitas swasta tertua di Indonesia, Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma (USD), [Universitas

Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)], Univrsitas PGRI yogyakarta (UPY),

Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), Universitas PGRI

Yogyakarta (UPY), dan lain sebagainya, selain Institut Seni Indonesia

Yogyakarta (ISI Yogyakarta) dan Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga (UIN Sunan Kalijaga) dan Universitas Negeri Yogyakarta

(UNY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dan beberapa

program kejuruan yang menawarkan jenjang D3 sepereti POLISENI,

POLTEKES, dll. Bisa dikatakan bahwa di kota ini sebagian besar

penduduknya relatif memiliki pendidikan sampai tingkat SMU.

Yogyakarta International School (YIS) adalah satu-satunya sekolah

internasional yang ada di Yogyakarta.

Akademi Angkatan Udara (AAU) adalah sekolah pendidikan

TNI Angkatan Udara di Bandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta,

Page 47: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

47

Indonesia. SMK Penerbangan dan STTA (Sekolah Tinggi Teknologi

Adisucipto) berada di Yogyakarta pula. LPLP Tutuko adalah lembaga

pendidikan aviasi dan maintenance penerbangan (mekanik) di

Surakarta (Jl. Merapi, Surakarta) dan Yogyakarta (Jl. Sorosutan,

Yogyakarta). Berbagai pendidikan kesehatan seperti akademi

keperawatan dan akademi kebidanan. Pendidikan kursus dan pelatihan

untuk instansi, organisasi, perorangan (privat) dan umum.

6. Budaya

Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawanya. Seni

dan budaya merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan

masyarakat Yogyakarta. Sejak masih kanak-kanak sampai dewasa,

masyarakat Yogyakarta akan sangat sering menyaksikan dan bahkan,

mengikuti berbagai acara kesenian dan budaya di kota ini. Bagi

masyarakat Yogyakarta, di mana setiap tahapan kehidupan

mempunyai arti tersendiri, tradisi adalah sebuah hal yang penting dan

masih dilaksanakan sampai saat ini. Tradisi juga pasti tidak lepas dari

kesenian yang disajikan dalam upacara-upacara tradisi tersebut.

Kesenian yang dimiliki masyarakat Yogyakarta sangatlah beragam.

Dan kesenian-kesenian yang beraneka ragam tersebut terangkai indah

dalam sebuah upacara adat. Sehingga bagi masyarakat Yogyakarta,

seni dan budaya benar-benar menjadi suatu bagian tak terpisahkan

dari kehidupan mereka. Kesenian khas di Yogyakarta antara lain

adalah kethoprak, jathilan, dan wayang kulit. Yogyakarta juga dikenal

dengan perak dan gaya yang unik membuat batik kain dicelup, seni ini

Page 48: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

48

juga dikenal karena seni kontemporer hidupnya. Memberikan nama

kepada anak masih merupakan hal yang penting (Nama-nama anak

jawa). Yogyakarta juga dikenal dengan gamelan musik, termasuk gaya

yang unik gamelan Yogyakarta.

B. PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA

Photography Centre di Yogyakarta nantinya merupakan tempat

untuk para penggemar fotografi dan masyarakat umum yang ingin

mengetahui segala hal tentang fotografi memperoleh informasi secara

langsung. Photography Centre diharapkan dapat berperan sebagai fasilitas

pendukung pengembangan dunia fotografi khususnya di Yogyakarta tetapi

tidak menutup kemungkinan untuk wilayah yang lebih luas.

1. Kondisi Fotografi di Yogyakarta

Yogyakarta merupakan salah satu kota pariwisata yang terkenal

dengan aspek kebudayaannya. Objek wisata budaya yang menonjol

antara lain Keraton, Candi Borobudur, Candi Prambanan dan lain-lain.

Semua itu merupakan objek yang sangat menarik yang jarang dijumpai

di daerah lain. Objek-objek wisata budaya tersebut sangat menarik

untuk para pemotret sebagai objek bidikan yang nantinya memiliki

makna dan pesan tersendiri pada sebuah foto yang sudah jadi.

Yogyakarta sebagai kota mahasiswa memiliki banyak kaitan

dengan hal-hal yang berkaitan dengan fotografi, hal ini diperkuat oleh

pernyataan dari Drs. Risman Marah, fotografer dan dosen Fakultas

Seni Media Rekam ISI Yogyakarta, dalam sambutannya di pembukaan

Page 49: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

49

“Pameran dan Workshop Fotografi Forum Komunikasi Club

Fotografi” Perguruan Tinggi se-DIY (Kedaulatan Rakyat, Senin, 16 Februari

2004.) :

“Yogyakarta memiliki potensi yang luar biasa di bidang

fotografi. Bahkan saya dan teman-teman fotografer memiliki obsesi,

Yogya sebagai kota fotografi mahasiswa di Indonesia”

Beberapa Institusi Pendidikan sudah menetapkan “ Fotografi “

sebagai matakuliah wajib pada kurikulum pendidikannya, antara lain

ISI (Institut Seni Indonesia), MSD, ADVY. Kemudian pada Institusi

yang lain meskipun fotografi tidak ditawarkan sebagai matakuliah

yang wajib tetapi ditawarkan sebagai kegiatan kurikuler yang dapat

dilakukan di luar jam kuliah atau UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).

Di luar kegiatan dalam institusi fotografi ada beberapa perkumpulan

penggemar fotografi yang tergabung dalam sebuah Klub antara lain :

Tabel III.2

Daftar klub fotografi di Yogyakarta

Sumber : www.jogja.com

No Daftar Klub Fotografi Di Yogyakarta

1 HISFA ( Himpunan seni foto amatir)

2 Publishia Photo Club-UGM Yogyakarta

3 Unit Fotografi UGM

4 KSM FotKom- Kelompok Studi Mahasiswa UPN di bidang fotografi

5 Siluet UPN

6 Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta - UKM

7 STIEHUNT- UKM fotografi STIE YKPN Yogyakarta

8 UKM fotografi UMY (RPC

9 APC – UKM Atma Jaya

10 FJK (Fotografi Jurnalistik Klub) khusus jurusan Fisipol

11 UKM fotografi UKDW

12 SAFA (Sanggar Fotografi Akindo) UKM Akindo

13 Lensa - UKM Universitas Ahmad Dahlan

14 LENS - UKM Sanata Dharma

Page 50: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

50

Dalam proses pengolahan data tentang klub fotografi yang

berada di Yogyakarta dilakukan wawancara dengan klub APC tentang

kegiatan yang berkaitan dengan fotografi. Dalam wawancara tersebut

diperoleh beberapa kesimpulan tentang kegiatan yang dilakukan oleh

klub APC dalam waktu satu tahun, kesimpulan ini nantinya dijadikan

asumsi untuk kegiatan klub lainnya.

Pameran gelar karya anggota dilakukan 1 kali dalam setahun.

Pameran gelar karya anggota baru dilakukan 1 kali dalam setahun.

Dipamerkan rata-rata 50 foto dalam satu kali gelar karya

Ukuran foto rata-rata 12R dengan frame 60cmx70cm

Dalam satu tahun dilakukan Forkom (Forum Komunikasi Fotografi

se DIY) oleh semua klub fotografi di Yogyakarta.

2. Event Fotografi di Yogyakarta

a. traINveling : Comfort Train For Traveling

Merupakan salah satu rangkaian dari pameran fotografi

yang diselenggarakan oleh

Komunitas Fotografi

Komunikasi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

(FOTKA UMY). Pameran

Perdana FOTKA UMY ini

melibatkan hampir sekitar 30

fotografer anggota FOTKA.

Gambar III.2

Menempuh Jogja-Solo sembari menikmati

Pameran Foto

Sumber : http://www2.umy.ac.id/wp-

content/uploads/2010/02/cerius.jpg

Page 51: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

51

b. Pameran Fotografi Jogja Imaginer Line (JIL)

Pameran Fotografi Jogja Imaginer Line (JIL) oleh Fotkom

401 UPN Veteran Yogyakarta, mengangkat tema aktivitas

kehidupan sosial dan budaya yang ada di daerah sekitar garis

imajiner Jogja. Tema tersebut menarik untuk diangkat karena

menjelaskan tentang segala aktivitas kehidupan di daerah tersebut

yang notabenenya belum banyak orang yang mengetahui tentang

Garis Imajiner Jogja dan kehidupan di sekitarnya.

Mulai dari aktivitas penambang pasir yang ada di Kali

Adem, aktivitas pembuat jadah tempe di Kaliurang, aktivitas di

Tugu, Malioboro, Pasar Beringharjo, dll.

3. Studio Foto di Yogyakarta

Tabel III.3

Daftar studio foto di Yogyakarta

Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010

No Studio Foto Alamat

1 Agatha Photo Jl. Asem Gede 22-26

2 Fresco Digital

Photography

Jl. Colombo No.8 Samirono

3 Kencana Art Photography Jl.P.Diponegoro No.106

4 Malibu 62 Studio Ruko Casagrande Kav.24 Jl.Ring Road

Utara

5 Calista Digital Photo

Studio

Jl. Arteri Utara 33

Ramai Mall Lt. 1 Yogyakarta

Plaza Ambarukmo Lt. 1 A25

6 Alvin Photography Jl. Condongcatur

7 Aguss Photo Jl. Magelang Km. 10

Denggung - Sleman, Yogyakarta

8 Imperial Photography Jl. Pakuningratan No. 1

9 Silhouette & Co

Photography

www.silhouette-co.com

Branch Office :

By Appointment Only

10 Cmostudio Jl. Prof. Yohanes No.1030

Page 52: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

52

BAB IV

TEKNIK FOTOGRAFI

Permasalahan pada perencanaan dan perancangan Photography Centre di

Yogyakarta adalah bagaimana pengunjung mampu merasakan karakter teknik

pemotretan freeze, blur, panning dan bulb melalui transformasi karakter teknik

pemotretan tersebut pada tampilan bangunan.

Untuk mencari masing-masing karakter tersebut, dilakukan analisis pada

karakter fotografi itu sendiri dan karakter teknik pemotretan freeze, blur, panning

dan bulb sebagai kata kunci yang mewakili karakter teknik pemotretan yang

nantinya ditransformasikan pada tampilan bangunan.

A. KARAKTER FOTOGRAFI

Fotografi merupakan sebuah media transformasi nirmana 3 matra

menjadi 2 matra yang penuh dengan kemungkinan pengembangan kreativitas

yang sangat luas, maksudnya adalah fotografi merupakan proses perubahan

dari bentuk 3 dimensi (nyata) menjadi 2 dimensi (tidak nyata). Disamping itu

fotografi juga mempunya unsur komunikasi dimana proses komunikasi

terjadi dari sebuah foto yang menyampaikan terdapat sebuah pesan kepada

yang melihatnya.

Istilah ‘fotografi’ berasal dari dua kata “foto” dan “grafi”

yang dalam bahasa Yunani, foto berarti cahaya dan grafi

berarti menulis atau melukis, sehingga “fotografi” dapat

diartikan sebagai “melukis dengan cahaya”.

Kata kunci :

“melukis dengan

cahaya”

Page 53: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

53

Dari kutipan di atas dicari kata kunci yang nantinya akan digunakan

sebagai transformasi karakter pada bangunan Photography Centre di

Yogyakarta secara keseluruhan. Dari pencarian kata kunci pada empat

kutipan tersebut ditemukan kata kunci yang mewakili keempat pendapat

diatas yaitu “cahaya / pencahayaan (sinar)”. Jadi kata kunci untuk karakter

pada fotografi adalah “cahaya / pencahayaan (sinar)”.

Fotografi merupakan seni dan proses penghasilan

gambar dengan cahaya pada film atau permukaan

yang dipekakan. Jadi fotografi adalah teknik melukis

dengan menggunakan cahaya.

Kata kunci :

“ penghasilan gambar

dengan cahaya ”

Fotografi adalah bahasa sinar (the language of

light). Melalui pencahayaan objek, pemotret dapat

mengkomunikasikan suatu keinginannya.

Kata kunci :

“ bahasa sinar ”

Fotografi adalah seni atau suatu proses penghasilan

gambar dan cahaya yang dipantulkan oleh objek

masuk ke lensa kemudian diteruskan ke bidang film,

sehingga menghasilkan gambar.

Kata kunci :

“ penghasilan gambar

dan cahaya ”

Page 54: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

54

Kata kunci “pencahayaan” yang merupakan karakter dari fotografi

secara keseluruhan dapat dilihat pada tampilan secara arsitektural dengan

melihat beberapa preseden desain yang sudah ada.

Pada beberapa preseden desain yang sudah ada dapat dilihat aplikasi

kata kunci karakter “pencahayaan” pada salah satu elemen arsitektural

bukaan.

Gambar IV.1

Bukaan

Sumber : Sumber : www.arscape.com

Page 55: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

55

B. KARAKTER TEKNIK PEMOTRETAN FREEZE, BLUR, PANNING

DAN BULB

Dalam dunia fotografi terdapat beberapa teknik pemotretan yang

sering digunakan. Sebenarnya ada 3 unsur yang mempengaruhi teknik

pemotretan antara lain bukaan diafragma, kecepatan rana dan pencahayaan.

Pada proses pemikiran perancang yang nantinya dianalisis dan digunakan

sebagai konsep perancangan Photography Centre di Yogyakarta adalah teknik

pemotretan berdasarkan kecepatan rana dan bukaan diafragma. Hal yang

menjadi alasan mengapa digunakan pendekatan teknik pemotretan

berdasarkan kecepatan rana dan bukaan diafragma karena pada dasarnya

teknik fotografi adalah menguasai penggunaan kecepatan rana dan bukaan

diafragma pada kamera manual (Yozardi & Wijono, 2004). Kemudian dari

teknik pemotretan tersebut terdapat 4 teknik pemotretan yaitu freeze, blur,

panning dan bulb. Keempat teknik pemotretan tersebut memiliki fungsi dan

karakter yang berbeda-beda.

1. Karakter Teknik Freeze

Teknik pemotretan ini adalah teknik yang digunakan untuk

memotret pada kegiatan yang objeknya bergerak kemudian pada hasilnya

foto yang diinginkan agar objek dari yang bergerak tadi menjadi diam

(freeze). Biasanya teknik ini digunakan pada foto jurnalistik khususnya

yang berkaitan dengan olah raga misalnya memotret atlet lompat jauh yang

sedang melompat di udara kemudian tingkah laku binatang. Intinya dari

kegiatan yang bergerak untuk mendapatkan hasil yang diam (freeze).

Page 56: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

De

Secara

tinggi diatas 1

bisa dilakukan

flash bukaan

kesulitan lagi

Beriku

yang dilakuka

freeze.

Pendekatan Kons

Proses : Memo

Hasil : Gambar y

Tujuan : Men

An

Disini d

pengambilan g

tujuan pengamb

usaha untuk m

dibuat-buat, me

dari objek yan

PHOTOGRAPHY CENTREengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Tek

Gambar IV.2

Anjing Melompat

Sumber : www.Fotografer.net

a teknis teknik pemotretan freeze ini mengun

1/60 disesuaikan dengan gerakan objek foto.

n mengunakan lampu flash. Pada saat men

diafragma dibuat lebih kecil bukaannya sehi

membekukan gerak yang super cepat.

ut ini adalah pencarian kata kunci berdasark

an pada proses pengambilan foto dan hasil

sep :

tret gambar yang bergerak

yang bergerak menjadi diam

nonjolkan kegiatan objek

nalisis konsep :

dapat dilihat pada proses

gambar, hasil akhir gambar,

bilan gambar bahwa adanya

memalsukan, merekayasa,

enutupi kenyataan yang ada

ng bergerak menjadi diam.

Kata

(re

p

RE DI YOGYAKARTAknik Dasar Fotografi

56

nakan kecepatan

. Teknik ini juga

ngunakan lampu

ingga tidak akan

kan pengamatan

l akhir dari foto

a kunci “ kepalsuan “

kayasa, dibuat-buat,

penipuan, ditutupi)

Page 57: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

57

Gambar IV.3

Pencarian Kata Kunci Teknik Freeze

Dari bagan di atas dapat disimpulkan menjadi dua kata kunci untuk

karakter dari teknik pemotretan freeze yaitu “ Kepalsuan (rekayasa,

dibuat-buat, ditutup-tutupi) dan diam membeku”

Kata kunci pertama “kepalsuan” yang merupakan karakter dari

teknik freeze dapat dilihat pada tampilan secara arsitektural dengan

melihat beberapa preseden desain yang sudah ada. Contohnya penggunaan

bahan-bahan pabrikasi dan penggunaan bahan-bahan alami pada

bangunan.

Gambar IV.4

Bahan

Sumber : Sumber : www.arscape.com & Asri

Pendekatan secara pragmatik :

Secara langsung dapat kita melihat gambar

yang dibuat diam dan membeku. Ini

merupakan kebalikan dari teknik panning yang

terlihat bergerak.

Kata kunci “ diam atau

membeku “

Page 58: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

58

Pada beberapa preseden desain yang sudah ada dapat dilihat kata

kunci yang mewakili dari karakter “kepalsuan” (dibuat-buat, ditutup-

tutupi) secara umum terlihat pada elemen arsitektural bahan & tekstur.

Disini pemaknaan dari karakter kepalsuan itu sendiri adalah dimana ada

sesuatu yang asalnya dari bahan buatan (anti alamiah).

Kemudian kata kunci “diam” (tidak bergerak) yang merupakan

karakter kedua dari teknik freeze dapat dilihat pada tampilan secara

arsitektural dengan melihat beberapa preseden desain yang sudah ada.

Gambar IV.6

Unsur Titik dalam Arsitektur

Sumber : D.K Ching, 1994, hal 21

Gambar IV.5

Gubahan Masa

Sumber : www.arscape.com

Page 59: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

59

Pada contoh preseden desain ditemukan bentuk tabung dan bola

yang menggambarkan karakter diam (tidak bergerak), alasan ini diperkuat

oleh referensi dari D.K Ching yang juga mengatakan unsur titik

merupakan bersifat statis, tidak mempunyai arah gerak dan terpusat. Dari

unsur titik tersebut timbul silinder dan bola yang merupakan elemen

arsitektural dari bentuk dan wujud.

2. Karakter Teknik Blur

Teknik pemotretan ini adalah teknik yang digunakan untuk

memotret objek dengan keadaan sekitarnya tetapi pada foto yang

dihasilkan nantinya diinginkan gambar objek detail sedangkan gambar

sekitarnya kabur (tidak jelas). Teknik memotret blur berbeda dengan

memotret tidak fokus, jika tidak fokus yang kabur semuanya sedangkan

teknik blur yang kabur keadaan sekitarnya sedangkan objeknya jelas

(tajam).

Pada contoh dapat dilihat gambar yang terjadi adalah objek terlihat

tajam sedangkan gambar disekitarnya kabur, disini dapat dirasakan tujuan

Gambar IV.7

Teknik Blur

Sumber : http://www.google.co.id/images Blur+photography&btnG

Page 60: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

60

dari pengambilan gambar ini adalah seorang fotografer hanya ingin

menonjolkan objek itu sendiri sedangkan keadaan sekitar dianggap tidak

penting sehingga dikaburkan (tidak jelas).

Berikut ini adalah pencarian kata kunci berdasarkan pengamatan

yang dilakukan proses pengambilan foto dan hasil akhir dari foto blur.

Gambar IV.8

Pencarian Kata Kunci Teknik Blur

Pendekatan Konsep :

Proses : Memotret gambar yang diam

Hasil : Gambar objek tajam yang lain kabur

Tujuan : Menonjolkan objek

Analisis konsep :

Disini dapat dilihat pada proses

pengambilan gambar, hasil akhir gambar,

tujuan pengambilan gambar bahwa adanya

usaha untuk menonjokan (expose) satu objek

saja sedangkan keadaan sekitar diabaikan

dengan mengaburkannya.

Dari analisis diperoleh kesimpulan adanya

karakter egois, usaha ingin menonjol sendiri,

menang sendiri dan mengabaikan yang lain

Kata kunci “ egois “

(menonjol sendiri)

Pendekatan secara pragmatik :

Secara langsung dapat dilihat jelas pada

gambar ada dua unsur karakter yaitu di

satu sisi ada yang tajam/jelas dan di satu

sisi ada yang kabur/tidak jelas.

Kata kunci “kontras”

( sisi jelas dan tidak jelas)

Page 61: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

61

Dari bagan di atas dapat disimpulkan menjadi dua kata kunci untuk

karakter dari teknik pemotretan blur yaitu “egois (ingin menonjol sendiri)

dan kontras (sisi jelas dan tidak jelas)”

Dari kata kunci “egois” (penonjolan diri) yang merupakan karakter

pertama dari teknik blur dapat dilihat pada tampilaSn secara arsitektural

dengan melihat preseden desain yang ada di atas. Proporsi bangunan yang

berbeda dengan bangunan sekitarnya menggambarkan karakter yang egois

(penonjolan diri) sedangkan karakter yang kedua “kontras” dapat dilihat

Gambar IV.9

Proporsi Bangunan

Sumber : www.arscape.com

Page 62: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

62

pada penggunaan warna. Pada preseden dapat dilihat warna yang

digunakan berbeda sendiri dengan sekitarnya sehingga menggambarkan

karakter kontras.

3. Karakter Teknik Panning

Adalah teknik memotret dengan menggerakkan kamera sesuai

gerakan objek foto. Dalam teknik ini objek yang difoto adalah objek yang

bergerak kemudian hasil gambar yang diinginkan adalah gambar yang

terlihat bergerak. Biasanya teknik pemotretan ini digunakan untuk

memotret sebuah kegiatan yang ingin diekspose, misalnya orang yang

berlari, mobil balap yang sedang melaju kencang dan yang lainnya. Tujuan

dari teknik pemotretan ini adalah agar kegiatan yang difoto tadi dapat

terekam.

Berikut ini adalah pencarian kata kunci berdasarkan pengamatan

yang dilakukan proses pengambilan foto dan hasil akhir dari foto panning.

Gambar IV.10

Pemadam Kebakaran

www.fotografer.net

Page 63: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

63

Gambar IV.11

Pencarian Kata Kunci Teknik Panning

Dari bagan di atas dapat disimpulkan menjadi dua kata kunci untuk

karakter dari teknik pemotretan panning yaitu “ kejujuran (apa adanya,

tidak ada yang ditutupi) dan bergerak ”

Pendekatan Konsep :

Proses : Memotret gambar yang bergerak

Hasil : Gambar objek tajam yang lain kabur

bergaris

Tujuan : Menonjolkan kegiatan objek

Analisis konsep :

Disini dapat dilihat pada proses pengambilan

gambar, hasil akhir gambar, tujuan pengambilan

gambar bahwa adanya usaha untuk menonjolkan

(expose) kegiatan dari objek tersebut sesuai

dengan kejadian aslinya.

Dari analisis diperoleh kesimpulan adanya

karakter kejujuran, dimana disini foto

ditampilkan apa adanya (orisinil) sesuai dengan

pada saat pemotretan, gambar bergerak dan

hasil fotonya juga terlihat bergerak

Kata kunci “

kejujuran” (apa

adanya, tidak ada

yang ditutupi)

Pendekatan secara pragmatik :

Secara langsung dapat dilihat jelas pada gambar

yang ada pada teknik panning adalah gambar

yang seakan-akan bergerak

Kata kunci “

bergerak”

Page 64: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

64

Pada preseden desain dapat dilihat kata kunci “kejujuran dan

bergerak” yang mengambarkan karakter dari teknik panning. Kata kunci

“kejujuran” dapat dilihat pada preseden pertama dimana struktur bangunan

terexpose (menampilkan apa adanya) dengan penggunaan bahan dan

tekstur yang transparan, kemudian untuk kata kunci “bergerak” dapat

dilihat pada bentuk dan wujud bangunan pada contoh preseden.

Gambar IV.12

Struktur dan Fasade Bangunan

Sumber : www.arscape.com

Page 65: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

65

4. Karakter Teknik Bulb

Adalah teknik pemotretan yang menggunakan setingan kecepatan

rana B paling lambat, teknik ini biasanya untuk memotret suasana

lingkungan yang bergerak. Teknik jenis ini tidak ada unsur menonjolkan

objek ataupun lingkungan tetapi lebih mencari unsur artistiknya.

Gambar IV.13

Bundaran Hotel Indonesia

www.fotografer.net

Pendekatan Konsep :

Proses : Memotret objek yang bergerak

Hasil : Gambar keseluruhan kabur bergaris

Tujuan : Tidak ada yang ditonjolkan

Analisis konsep :

Disini dapat dilihat pada proses pengambilan

gambar, hasil akhir gambar, tujuan pengambilan

gambar adalah tidak adanya sesuatu yang

ditonjolkan, semuanya terkesan datar (flat)

Kata kunci “ tidak

ada yang tonjolkan”

Page 66: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

66

Pendekatan secara pragmatik :

Secara langsung dapat dilihat jelas pada gambar

yang ada pada teknik bulb adalah gambar yang

seakan-akan mengalir

Kata kunci “

mengalir “

(Kecepatan)

Gambar IV.14

Pencaian Kata Kunci Teknik bulb

Dari bagan di atas dapat disimpulkan menjadi dua kata kunci untuk

karakter dari teknik pemotretan bulb yaitu “ tidak ada yang ditonjolkan

dan mengalir (kecepatan)“

Kata kunci “tidak ada yang ditonjolkan” (flat/datar) dapat dilihat

pada contoh preseden desain yang menggunakan bahan dan tekstur yang

sama secara keseluruhan. Kemudian kata kunci “mengalir” (kecepatan)

dapat dilihat pada pengolahan bentuk dan wujud bangunan.

Gambar IV.15

Fasade Bangunan

Sumber : www.arscape.com

Page 67: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

67

Dari penjelasan di atas berikut adalah kesimpulan dari pencarian

kata kunci untuk karakter Fotografi secara umum dan teknik pemotretan

freeze, blur, panning dan bulb yang kemudian dikaitkan pada tampilan

arsitektural. Tampilan yang menggambarkan kata kunci karakter kemudian

diklasifikasikan ke dalam elemen pembentuk arsitektural berdasarkan

Francis D.K Ching dan Edward T. White :

Tabel IV.1

Karakter Fotografi dan Teknik pemotretan freeze, blur, panning dan bulb

Teknik

PemotretanKata Kunci ( Karakter ) Elemen Arsitektural

Fotografi Pencahayaan Bukaan

FreezeKepalsuan (rekayasa, dibuat-buat,

ditutup-tutupi) dan Diam, membeku

Tekstur dan bahan

Bentuk dan wujud

Bluregois (ingin menonjol sendiri) dan

kontras (sisi jelas dan tidak jelas)

Proporsi

Warna

Panningkejujuran (apa adanya, tidak ada yang

ditutupi) dan bergerak

Tekstur dan bahan

Bentuk dan wujud

BulbTidak ada yang ditonjolkan dan

mengalir (kecepatan)

Warna, Tekstur dan bahan

Bentuk dan wujud

Page 68: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

68

C. ELEMEN PEMBENTUK KARAKTER ARSITEKTURAL

Berdasarkan Francis D.K Ching dan Edward T. White ada beberapa

elemen arsitektural yang bisa membentuk karakter. Penerapan karakter pada

arsitektural dapat dibentuk melalui permainan beberapa elemen seperti,

bukaan, warna, tekstur dan bahan, proporsi serta bentuk dan wujud.

1. Bukaan

Bukaan dalam ruang dapat mempengaruhi karakter ruang

didalamnya. Semakin kecil bukaan maka akan menimbulkan kesan

terkurung, tertutup, penderitaan, sepi, terisolasi, dikucilkan. Sedang

semakin besar bukaan akan menimbulkan kesan kebebasan , terbuka,

bermasyarakat, lega, dan lapang.

Gambar IV.16

Kualitas Bukaan

Sumber : D.K Ching, 1994, hal 185

Page 69: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

69

Bukaan juga dapat mempengaruhi intensitas pencahayaan dalam

ruang. Semakin luas bukaan maka akan membuat cahaya terang dan akan

menimbulkan kesan luas sedang semakin kecil bukaan akan menimbulkan

suasana gelap yang memberi kesan sempit, ketakutan, bahkan intim.

2. Warna

Warna merupakan elemen yang dapat mempengaruhi jiwa atau

karakter ruang secara visual. Melalui permainan warna kita dapat

menciptakan kesan-kesan tertentu pada ruang. Warna juga dapat

mempengaruhi suasana hati manusia. Warna dapat menciptakan suasana

tenang atau menggugah, aktif atau pasif, ceria atau sedih, maskulin atau

feminim. Selain itu warna juga dapat mempengaruhi skala visual maupun

menipu proporsi ruang.

Gambar IV.17

Karakter Warna

Sumber : Darmaprawira W.A, Sulasmi, (2002), WARNA ( Teori dan Kreatifitas

Penggunanya), Edisi Kedua, penerbit ITB, Bandung

Page 70: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

70

Warna terang dan netral seperti putih dan krem dapat menciptakan

suasana ruang lebih luas, sedangkan warna gelap sebaliknya. Warna-warna

langit dan air yang ringan bisa menyegarkan ruang, sedangkan warna

tanah dan api yang kuat dapat menghangatkan ruang. Warna terang akan

berkesan menjauhkan sedang warna gelap akan berkesan mendekatkan.

Berikut adalah tabel sifat-sifat dan kesan yang dimiliki oleh warna

terhadap pengamatnya.

Tabel IV.2

Sifat-Sifat Warna

Warna Sifat

Merah Semangat, panas, keintiman,

menggairahkan. Penggunaan

disesuaikan dengan kondisi

thermal terutama pada interior

ruangan ber-AC atau bersuhu

dingin, untuk memberikan

kesan hangat secara visual

Keingin-tahuan, enerjik

Kaya dengan gagasan

Optimis

Biru Ketenangan, kedamaian,

Istirahat, sejuk

Stabil dalam menghadapi

tugas-tugas yang bersifat rutin

Hijau Kesegaran, kesejukan

Ketenangan

Mewakili warna Alam

Menentramkan Emosi

Oranye Kuat

Dominan

Bercahaya

Sebaiknya tidak digunakan

pada ruang untuk beristirahat

Mewah

Kesehatan

Membangkitkan Semangat

Menimbulkan gejolak emosi

Coklat Hening

Tenang

Mewakili warna Alam (seperti

kayu, tanah)

Menentramkan

Aman, stabil

Bila terlalu dominan akan

menimbulkan perasaan sesak

Hitam Misteri

Depresi

Abstrak

Berat

Kesan Sempit

Kontras terhadap ruang

berwarna Putih

Abu-abu Hening

Tenang

Penetralistik Suasana

Putih Kepolosan

Bersih, Agung

Terang, Anggun

Bersahaja

Luas

Membantu Berkonsentrasi

Kuning Ceria, Cerah

Semangat, Senang

Hangat, Temperamental

Berfungsi sebagai penghangat

Menarik Perhatian

Cerdik, Kaya Ide dan Sumber

Kekuatan

Sumber : Darmaprawira W.A, Sulasmi, (2002), WARNA ( Teori dan Kreatifitas

Penggunanya), Edisi Kedua, penerbit ITB, Bandung

Page 71: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

71

Tabel IV.3

Kesan Warna

Warna Kesan pada PlafondKesan pada

DindingKesan pada Lantai

Merah GangguanBeratPaksaan

AgresifDorongan

WaspadaSadar

Biru DinginAngkasa

DinginJauh (biru muda)Mendorong

BersemangatBergerakTanpa tenaga

Hijau Melindungi PasifDinginTenang

Dingin (biru-hijau)LembutIstirahat

Oranye Membangkitkansemangat

HangatBercahaya

MenggerakkanOrientasipergerakan

Hitam MenekanSuramBayangan

TerasingTakmenyenangkan

AnehTerasing

Abu-abu KosongMengurangi bayanganMenyebabkan sinar

Netralmembosankan

Netral

Putih KosongBebas

NetralSterilKosongTanpa energi

Penghambatsentuhan(tidak bolehberjalan diatasnya)Netral

Kuning TerangKegembiraan

Hasrat(kuning-oranye)

MengasyikanMenyenangkan

Sumber : Darmaprawira W.A, Sulasmi, (2002), WARNA ( Teori dan Kreatifitas

Penggunanya), Edisi Kedua, penerbit ITB, Bandung

3. Tekstur dan Bahan

Tekstur sangat mempengaruhi kesan terhadap suatu benda, begitu

juga suatu ruang. Tekstur yang kasar relatif memberikan kesan aktif,

maskulin, berani, tegas dan bergejolak. Sedangkan tekstur halus mampu

memberi kesan feminim, kelembutan, tenang, ceria, dan pasif.

Bahan atau material seperti kayu, air, dan tanaman memberi kesan

alami, lembut, sejuk, dibanding bahan seperti beton, batu, bata, atau metal.

Page 72: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

72

Gambar IV.22

Pembagian Skala Menurut Tinggi Ruang

Sumber : White, 1985

4. Proporsi

Faktor yang sangat mempengaruhi proporsi suatu ruang adalah

skala. Menurut White pembagian skala ruang dibagi menjadi skala akrab,

wajar, megah, dan mencekam.

Akrab Wajar

MencekamMegah

Gambar IV.18

Kesan Terhadap Bahan

Sumber : White, 1985

Gambar IV.19

Bahan Organik Teratur & tak Teratur

Sumber : White, 1985

Gambar IV.20

Karakter Tekstur Kasar

Sumber : Pengamatan Lapangan

Gambar IV.21

Karakter Tekstur Lembut

Sumber : Pengamatan Lapangan

Page 73: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

73

Selain itu skala suatu ruang juga dapat dipengaruhi oleh wujud,

warna, dan pola permukaan bidang pembatasnya, wujud dan penempatan

lubang-lubang bukaan, serta sifat dan skala unsur-unsur yang diletakkan di

dalamnya. (Ching,1996)

5. Bentuk dan Wujud

Secara psikologis manusia secara naluriah akan menyederhanakan

lingkungan visualnya untuk memudahkan pemahaman. Dalam setiap

komposisi bentuk, manusia cenderung mengurangi subjek utama dalam

daerah pandangan ke bentuk-bentuk yang paling sederhana dan teratur.

Semakin sederhana dan teraturnya suatu wujud, semakin mudah diterima

dan dimengerti. (Ching , 1996 )

Menurut Kim W. Todd dalam bukunya Site, Space, and Structure

mengatakan bahwa kualitas suatu garis sangat menentukan kualitas dari

bentuk, karena bentuk tercipta dari garis. Berikut adalah garis-garis yang

menggambarkan suasana :

Page 74: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

74

Gambar IV.23

Kualitas Garis dan Karakternya

Sumber : Todd, 1987

Page 75: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

75

BAB V

ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN

DAN PERANCANGAN

A. DESKRIPSI PROYEK

1. Fungsi

Photography Centre di Yogyakarta ini merupakan sebuah

tempat yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan seni

fotografi. Pengunjung pada fasilitas ini sebenarnya lebih diutamakan

untuk para penggemar fotografi dan orang yang ingin mendalami

fotografi lebih mendalam tetapi tidak menutup kemungkinan juga

untuk masyarakat umum.

Photography Centre di Yogyakarta berfungsi sebagai tempat

para penggemar fotografi berkumpul dengan komunitasnya untuk

mendapatkan informasi melalui pencarian literatur dan saling tukar

informasi dengan sesama penggemar fotografi. Bagi masyarakat umum

Photography Centre ini juga berfungsi untuk mendapatkan informasi

dari sumber literatur yang disediakan dan berekreasi dengan

menikmati pameran foto yang disediakan.

2. Tujuan dan Sasaran

Memberikan sarana informasi dan hiburan kepada masyarakat.

Memberikan sarana kepada penggemar fotografi dan

komunitasnya untuktempat berdiskusi dan bereksperimen dalam

proses mendalami fotografi.

Page 76: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

76

Memberikan tempat untuk para pelaku fotografi memamerkan

karya-karyanya.

3. Manfaat dan Skala Pelayanan

Memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi dan

menyalurkan apresiasi di bidang fotografi.

Memberikan saranan yang bersifat rekreatif ( berupa pameran

foto )

Skala pelayanan diutamakan hanya sebatas wilayah Daerah

Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya tetapi tidak menutup

kemungkinan untuk tingkat yang lebih luas.

4. Fasilitas yang Ditawarkan / Direncanakan

a. Fasilitas Utama

Fasilitas ini membantu mewujudkan apresiasi berbentuk

informasi dan pemahaman. Dalam fasilitas ini pengunjung

diharapkan akan bisa memahami lebih dalam tentang fotografi.

Perpustakaan

Ruang Seminar

Ruang Workshop

Ruang Studio Mini

Ruang Pamer Foto

b. Fasilitas Penunjang

Fasilitas yang merupakan sebagai sarana penunjang dari

fasilitas utama.

Rental Fotografi

Page 77: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

77

Cafetaria

Merchandise Shop

B. PELAKU, JENIS, KEBUTUHAN, HUBUNGAN DAN BESARAN

RUANG

Untuk menentukan pelaku, jenis kegiatan, hubungan dan kebutuhan

ruang dipengaruhi oleh aktifitas yang biasa dilakukan oleh orang orang

sebagai pecinta fotografi dan masyarakat umum yang hanya mempunyai

tujuan refresing.

1. Pelaku

Para pelaku yang dimaksud disini adalah orang-orang yang terlibat

langsung dengan Photography Centre ini secara langsung. Pelaku

tersebut dikelompokkan secara garis besar menjadi 3 bagian sebagai

berikut :

a. Komunitas Penggemar Fotografi

Adalah orang-orang yang merupakan penggemar fotografi

baik itu yang tergabung dalam sebuah club atau pun yang tidak

tergabung sama sekali. Penggemar disini mempunyai tujuan

utama untuk mendapatkan informasi secara lebih dalam.

b. Masyarakat Umum

Adalah orang-orang awam yang datang dengan tujuan

untuk rekreasi dan mencari hiburan. Disini tidak jarang ada juga

yang mencari informasi dengan studi literatur di perpustakaan

yang disediakan.

Page 78: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

78

c. Pengelola

Adalah orang-orang yang mempunyai tugas mengelola

Photography Centre di Yogyakarta ini secara keseluruhan.

2. Jenis Kegiatan

a. Kelompok kegiatan pemahaman

Memahami fotografi melalui studi literatur yang disediakan

di perpustakaan.

Melakukan diskusi antara penggemar fotografi.

Melakukan seminar tentang fotografi.

Mengikuti workshop

Melakukan praktek langsung (dalam ruangan dan luar

ruangan)

Melakukan pameran hasil karya

Menonton pameran hasil karya

b. Kelompok kegiatan penunjang

Cafetaria

Merchandise shop

Rental fotografi

c. Kegiatan pengelola

Administrasi

d. Kegiatan pelayanan

Bagian teknik

Bagian konsumsi

Keamanan

Page 79: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

79

Lavatory

3. Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

Kebutuhan dan besaran ruang dipengaruhi oleh kegiatan yang

diwadahi dan bertujuan untuk mendapatkan ruang gerak sesuai dengan

kegiatan yang diwadahi, dasar pertimbangan pendekatan besaran

ruang antara lain :

Kegiatan yang ada dalam fasilitas yang meliputi bentuk dan pola

kegiatan

Jumlah pelaku kegiatan

Besaran flow gerak pelaku kegiatan

Beberapa ruang sudah mempunyai standar flow gerak yang

sudah ditentukan, tetapi pada ruang-ruang mempunyai sifat lebih

khusus ditentukan berdasarkan perhitungan sendiri sbb :

20% : untuk kebutuhan sirkulasi

40% : untuk tuntutan kenyamanan fisik

60% : untuk tuntutan kenyamanan psikologis

70-100% : untuk keterkaitan dengan banyak kegiatan

Untuk menentukan jumlah konsumen yang akan datang ke

Photography Centre ini mengunakan pendekatan berkaitan dengan

data penggemar fotografi yang ada di Yogyakarta sebagai berikut :

Untuk jumlah komunitas pengemar fotografi yang ada di

Yogyakarta berjumlah 14 komunitas, untuk satu komunitas

diasumsikan yang aktif mengunjungi Photography Centre di

Page 80: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

80

Gambar V.1

Skematik Pengamatan Pameran foto

Sumber : Data Arsitek

Yogyakarta berjumlah 15 orang kemudian dikalikan 14 komunitas

berjumlah 210 orang.

Untuk masyarakat umum yang berkunjung ke Photography Centre

diasumsikan setengah dari komunitas, jadinya 105 orang.

Jadinya asumsi untuk pengunjung keseluruhan berjumlah 315

orang untuk setiap harinya.

Kemudian untuk luasan pergerakan yang dilakukan di

Photography Centre ditentukan berdasarkan mencari studi literartur

yang sudah tersedia pada buku Dimensi Manusia dan Ruang Interior

(Penero,1979) sebagai berikut :

Analisis kebutuhan area pengamatan pameran foto dengan ukuran

besar. Asumsi ukuran foto adalah 12 R 30cmX40cm (wawancara

dengan anggota APC, 2006). Berikut adalah potongan secara

vertikal dan horizontal pada saat pengamat mengamati pameran

foto.

Page 81: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

81

Demi kenyamanan maka jarak pengamatan yang dipakai

adalah yang terbesar yaitu 198 cm dan jarak minimal antar frame

foto adalah 70 cm. Luas area yang dibutuhkan untuk pengamatan

lukisan besar adalah (198)cm x (70+70)cm = 27720cmxsirkulasi

100% = 55440cm2 atau 5.54 m2.

Analisis kebutuhan area seminar

Gambar V.2

Area Duduk Seminar

Sumber : Data Arsitek

Gambar V.3

Area Duduk Seminar

Sumber : Data Arsitek

Analisis kebutuhan ruang workshop

Gambar V.4

Area duduk workshop

Sumber : Data Arsitek

Page 82: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

82

Untuk menentukan standar luas area untuk parkir mobil

adalah 7.82 m2 ( 4.63m x 1.80m ) per mobil, bus seluas 33.88 m2

( 12.10m x 2.80 m )per bus, dan untuk motor dibutuhkan area

seluas 1.5 m2 ( 1.00 m x 1.5 m ) per motor.

a. Zona Penerimaan

Asumsi yang mengunakan mobil adalah 50% dari total

pengunjung, 30% pengguna sepeda motor, 20% pengguna bis.

Jadinya pengunjung yang mengunakan mobil berjumlah 160

orang, satu mobil terdiri dari 4 orang. Untuk pengunjung yang

menggunakan motor 96 orang, satu motor terdiri dari 2 orang.

Sisanya pengguna bis berjumlah 64 orang. Pengelola diasumsikan

10% dari 320 orang yaitu 32 orang.

Tabel V.1

Kebutuhan Ruang Zona Penerima

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Penerima

Parkir

Pengunjung

40 mobil 7,82 40 312,8

68 motor 1,5 68 102

3 bis 33.88 3 101,4

Sirkulasi 60% 824,6

Parkir

Pengelola

8 mobil 7,82 8 62,56

15 motor 1,5 15 45

Sirkulasi 60% 171,2

Plaza (ruang

terbuka)

105 orang 204

Sirkulasi 60% 327,6

Receptionist

dan

Informasi

4 orang 14,40 1 17,2

Sirkulasi 20%

Lobby 105 orang 0,65 204

Sirkulasi 60% 327,6

Page 83: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

83

b. Zona Pemahaman dan Informasi

Pada penentuan jumlah pengguna fasilitas yang disediakan

digunakan perhitungan berdasarkan asumsi ntetapi tetap

memperhitungkan berdasarkan jumlah pengunjung setiap hari

yang telah ditentukan di atas.

Tabel V.2

Kebutuhan Ruang Zona Pemahaman dan Informasi

Ruang

Santai /

Diskusi 20%

70 orang 0,45 32,4

Sirkulasi 20% 39,2

TOTAL PENERIMA 1707,4

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Pemahaman dan Informasi

Ruang

Seminar

40 orang 0,69 1 96,6

Sirkulasi 60% 154,5

Ruang

Persiapan

Seminar

4 orang 5,48 1 21,9

Sirkulasi 40% 30,6

Ruang

Perpustakaan

20 rak buku

60 orang 30

Sirkulasi 40% 12

Ruang Baca 40 orang 75,2

Sirkulasi 40% 30

Ruang

Pengelola

Perpustakaan

6 orang 32,88

Sirkulasi 20% 6,4 186,48 184,48

Ruang

Workshop

20 orang 0,91 2 72,8

Sirkulasi 60% 116,4

Ruang

Peralatan

4 rak 1,2 2 19,2

Sirkulasi 40% 26,8

Page 84: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

84

Pada zona pameran barang seni seperti lukisan biasanya

dibagi menjadi 2 bagian yaitu pameran yang bersifat tetap dan

temporer, pada zona pameran fotografi hanya ada ruang pamer

temporer. Jadinya keseluruhan ruang pamer ada 3, masing-masing

mempunyai gudang penyimpanan sementara.

Tabel V.3

Kebutuhan Ruang Pameran Foto

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Exhibition

Pameran

Temporer

80 objek foto 5,54 3 1329,6

Sirkulasi

100%

Asumsi

Ukuran Foto

Sama 2659,2

Ruang

Penyimpanan

60 foto 0,3 3 54

Sirkulasi 20% 64,8

Ruang

Bongkar

Muat

1 truk barang 33,8 3 101,4

Sirkulasi 40% 141,9

Ruang

Administrasi

1 orang 5,88 3 16,2

Sirkulasi 20% 19,4

TOTAL EXHIBITION 2885,3

Ruang Studio

Mini

10 orang 0,91 2 36,4

Sirkulasi 60% 58,24

Ruang

Diskusi

Terbuka (

tersebar)

72 orang 0,45 1 32,4

Sirkulasi 200% 94,4

TOTAL PEMAHAMAN DAN INFORMASI 510,20

Page 85: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

85

c. Zona Penunjang

Tabel V.4

Kebutuhan Ruang Zona Penunjang

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Cafetaria

40 orang

Area Makan 10 set meja

makan

0,98 1 39,2

Sirkulasi 100% 78,4

Area Dapur 6 orang

pegawai

1,6 1 9,6

Sirkulasi 60% 15,36

Area Bar

dan

Makanan

Siap Saji

2 orang

pegawai

1,6 1 3,2

Sirkulasi 40% 4,48

Merchandise

Shop +

Ruang Rak

Barang

6 rak 1,2 1 6,4

Sirkulasi 100% 12,8

Rental

Fotografi +

Ruang

Etalase

Barang

6 rak 1,2 1 6,4

Sirkulasi 100% 502 12,8

TOTAL 123,84

Page 86: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

86

d. Zona Pengelola

Tabel V.5

Kebutuhan Ruang Zona Pengelola

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Administrasi

Ruang

general

manager

1 orang 5,88 1

Sirkulasi 100% 11,8

Ruang

Sekretaris

1 orang 5,88 1

Sirkulasi 60% 9,4

Ruang

Manager

Keuangan

1 orang 5,88 1

Sirkulasi 80% 10,5

Ruang

Manager

Personalia

1 orang 5,88 1 8,8

Sirkulasi 80% 10,5

Ruang

Manager

Marketing

1 orang 5,88 1 8,8

Sirkulasi 80% 10,5

Ruang

Rapat

8 orang 0,98 1 7,84

Sirkulasi 60% 12,5

Ruang Staf 5 orang 5,88 1 29,4

Sirkulasi 100% 58,88

Ruang

Tamu

6 orang 0,98 1 5,88

Sirkulasi 60% 9,4

TOTAL ADMINISTRASI 133,48

Page 87: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

87

e. Zona Service

Tabel V.6

Kebutuhan Ruang Zona Service

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Service

Ruang

Mekanikal

dan

Elektrikal

3 orang 5,48 1 16,4

Sirkulasi 20% 19,7

Ruang

Genset

1 set panel

kontrol dan

trafo

1 30

Sirkulasi 20% 36

Konsumsi

(dapur)

3 orang 1,6 1 4,8

Sirkulasi 60% 7,6

Ruang Staff

Konsumsi

3 orang 1,6 1 4,8

Sirkulasi 40% 6,7

Ruang Staff

Keamanan

12 orang 1,6 2 9,6

Sirkulasi 40% 13,4

Lavatory Asumsi 3 6 216

Sirkulasi 20% 259,2

Gudang Sirkulasi 20% 1 30 30

TOTAL SERVIS 372,6

Page 88: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

88

Berikut adalah rekapitulasi kebutuhan ruang Photography Centre di

Yogyakarta:

Tabel V.7

Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Keseluruhan

4. Hubungan Ruang

a. Zona Penerimaan

ZONA RUANG BESARAN RUANG (m2)

Zona Penerimaan 1707,4

Zona Pemahaman dan Informasi 452,88

Zona Exhibition 2885,3

Zona Penunjang 123,84

Zona Pengelola 133,48

Zona Service 372,6

Luasan Total 5675,5

Gambar V.5

Zona Penerima

Page 89: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

89

b. Zona Pemahaman dan Informasi

c. Zona Penunjang

Gambar V.6

Zona Pemahaman dan Informasi

Gambar V.7

Zona Penunjang

Page 90: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

90

d. Zona Pengelola

C. PEMILIHAN SITE

Pemilihan site merupakan hal yang cukup penting bagi eksistensi

sebuah proyek. Dalam pemilihan site ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan agar nantinya proyek dapat suskses mencapai tujuan dari

pembuatannya. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan adalah

sebagai berikut :

1. Kriteria Lokasi

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi Photography

Centre di Yogyakarta adalah kaitan fungsi dari bangunan yang

bertemakan tentang fotografi. Tema fotografi mengandung unsur

pendidikan dan pariwisata. Unsur pendidikan dan pariwisata akan

Gambar V.8

Zona Pengelola

Page 91: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

91

digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi dalam kiteria pemilihan

lokasi :

a. Lokasi berada pada daerah yang mempunyai rencana pemanfaatan

ruang untuk pendidikan.

b. Lokasi berada pada jalur pariwisata.

2. Pemilihan Lokasi

Setelah memperhatikan kriteria lokasi diperoleh lokasi yang

memenuhi kriteria pemilihan lokasi untuk Photography Centre di

Yogyakarta. Lokasi yang dipilih untuk Photography Centre di

Yogyakarta berada di jalur arteri Yogyakarta – Prambanan yang

merupakan salah satu jalur pariwisata di Yogyakarta yang memiliki

pemanfaatan pendidikan. Pada jalur arteri Yogyakarta – Prambanan

yang memenuhi persyaratan rencana pemanfaatan ruang untuk

pendidikan adalah daerah sekitar Babarsari.

Gambar V.9

Peta Kecamatan Depok Sleman

Sumber : Bapeda Kab Sleman

Page 92: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

92

3. Kriteria Pemilihan Site

Lokasi yang diperoleh adalah daerah sekitar babarsari yang

dilintasi oleh jalur arteri Yogyakarta-Prambanan. Kriteria pemilihan site

Photography Centre di Yogyakarta adalah sebagai berikut :

a. Site berada pada jalur arteri Yogyakarta-Prambanan.

b. Kemudahan akses oleh pengunjung dengan berbagai alat

transportasi pribadi maupun umum.

c. Dilalui fasilitas jaringan penunjang seperti telepon, listrik, air

bersih dll.

4. Alternatif Site

Dari persyaratan dan kriteria yang telah disebutkan, maka

ditawarkan beberapa alternatif lokasi yang akan menjadi tapak

Photography Centre, yaitu berada di kecamatan Depok, antara lain:

Alternatif 1

Terletak di Jl. Ring Road Utara seberang Rumah Sakit

Internasional Yogyakarta, Condongcatur, Depok. Lahan kosong

merupakan lahan persawahan dan permukiman dengan lahan berkontur.

Lokasi berada dekat dengan beberapa perguruan tinggi (kawasan

pendidikan) antara lain : UII, UPN Terpadu, AMIKOM, AKS, STT

Nas, UAJ, Sanata Dharma, IAIN, UNY.

Page 93: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

93

Gambar V.11

Alternatif 1

Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010

Batas-batas :

Utara Rumah Sakit Internasional Yogyakarta

Timur permukiman

Selatan permukiman dan persawahan

Barat pertokoan dan permukiman

Alternatif 2

Terletak di Jl. Adi Sucipto (jalan arteri Solo-Jogja), samping

Hotel Sheraton, kelurahan Depok. Merupakan kawasan industri kecil

yang berupa lahan kosong yang berkontur.Dekat dengan fasilitas umum

dan berada di kawasan pendidikan dan pariwisata.

Gambar V.10

Alternatif 1

Sumber : Google Earth

Page 94: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

94

Batas-batas :

Utara Rumah Sakit Internasional Yogyakarta

Timur permukiman

Selatan permukiman dan persawahan

Barat pertokoan dan permukiman

Alternatif 3

Terletak di Jl. Ring Road Utara seberang Hotel Jayakarta dan

samping Showroom Sumber Baru Mobil. Dengan kondisi lahan kosong

yang berupa persawahan dengan berbagai macam vegetasi. Kontur

bervariatif dan terdapat sungai di samping site. Lokasi memiliki

jaringan utilitas yang memadai.

Gambar V.12

Alternatif 2

Sumber : Google Earth

Gambar V.13

Alternatif 3

Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010

Page 95: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

95

Gambar V.14

Lokasi site

Sumber : Google Earth

Supermarket

Lottemart

5. Site Terpilih

Site Photography Centre di Yogyakarta yang terpilih adalah yang

memenuhi kriteria pemilihan site diatas yaitu alternatif ke 3 yaitu di Jl.

Ring Road Utara depan Hoten Jayakarta, kecamatan Depok, Kabupaten

Sleman Yogyakarta.

Keadaan sekitar site Photography Centre di Yogyakarta yang

sebelumnya merupakan lahan persawahan yang berada di pinggir

sungai Sembung. Lokasi berbatasan dengan:

Utara : Persawahan

Selatan : Jalan Raya dan Hotel Jayakarta

Barat : Showroom Sumber Baru Mobil

Timur : Sungai Sembung dan persawahan

Page 96: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

96

Berikut ini adalah data dan peraturan pemanfaatan site

Photography Centre di Yogyakarta yang diperolah dari Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Sleman Yogyakarta. Peraturan ini nantinya

digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan

Photography Centre di Yogyakarta.

Gambar V.15

Keadaan Sekitar Site

Sumber : Pengamatan Lapangan

Page 97: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

97

Tabel V.8

Peraturan Pemanfatan Ruang

DATA DAN PERATURAN PEMANFAATAN RUANG

1 Merupakan lahan pertanian

2 Terletak pada jalan arteri primer

3 Kegiatan dominan pendidikan, perdagangan dan penunjang pariwisata,

perhotelan dan restoran.

4 Rencana pemanfaatan ruang untuk pemukimam dan perdagangan

5 Merupakan rencana jaringan pengembangan air bersih

6 Dilalui jaringan drainase tertutup

7 Dilalui jaringan telepon eksisting

8 Sepadan sungai 10-15 m ke arah kanan dan kiri badan sungai

9 Koefisien Dasar Bangunan 60%

10 Tinggi bangunan maksimal 24m

11 Rooi pagar 20 m dari as jalan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sleman

D. ANALISA SITE

Pada bab sebelumnya sudah dilakukan proses dalam pemilihan

lokasi dan site Photography Centre di Yogyakarta yang berada di

Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Berikut ini adalah

analisis site Photography Centre di Yogyakarta :

Gambar V.16

Sketsa Tampak Atas Site

Sumber : Data Pribadi

Luas site : 48.659,25 m2

KDB : 60 %

Page 98: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

98

Kondisi Site Photography Centre di Yogyakarta secara fisik adalah

berkontur, terletak di sebelah barat Sungai Sembung. Karena terletak

dipinggir sungai maka ada peraturan khusus untuk ketentuan

pembangunan yaitu adanya sepadan sungai 10-15m dari pinggir sungai.

Untuk kontur site mempunyai 2 level ketinggian yaitu bagian barat

di ketinggian 0.00 sama dengan ketinggian jalan dan bagian timur pada

level -4.00, jadi beda levelnya 4m.

Gambar V.17

Sketsa Kondisi Kontur Site

Sumber : Data Pribadi

Page 99: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

99

1. Analisa Kondisi Kebisingan Site

Analisis ini bertujuan untuk peletakan masa bangunan serta

melihat pengaruhnya terhadap bentuk dan tatanan masa bangunan.

Kondisi Site

Gambar V.18

Foto Batas Tanggul Site

Sumber : Pengamatan Lapangan

Gambar V.19

Sketsa Kondisi Noise Site

Sumber : Data Pribadi

Page 100: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

100

Tanggapan

Pada perencanaan nantinya bagian depan tidak boleh

dimanfaatkan untuk fungsi bangunan jika terpaksa diselesaikan dengan

penggunaan bahan peredam pada dinding bangunan.

2. Analisa View dari Site

Analisis ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang

berkaitan dengan view dari site ke view di luar site yang menarik.

Kondisi Site

Gambar V.20

Sketsa Tanggapan Kondisi Noise Site

Sumber : Data Pribadi

Gambar V.21

Sketsa Kondisi View dari Site

Sumber : Pengamatan Lapangan

Page 101: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

101

Tanggapan

3. Analisa View Ke Site

Analisis ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang

berkaitan dengan view ke site yang dimaksimalkan dengan pengolahan

pada proporsi dan peletakan masa bangunan.

Kondisi Site

Gambar V.22

Sketsa Tanggapan Kondisi View dari Site

Sumber : Data Pribadi

Gambar V.23

Sketsa Kondisi View ke Site

Sumber : Data Pribadi

Page 102: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

102

Tanggapan

4. Analisa Sirkulasi Site

Analisis ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang

berkaitan dengan sirkulasi kendaraan yang masuk ke area site, analisis

sirkulasi berkaitan dengan peletakan parkir dan sirkulasi dalam site.

Kondisi Site

Gambar V.24

Sketsa Tanggapan Kondisi View ke Site

Sumber : Data Pribadi

Gambar V.25

Sketsa Kondisi Sirkulasi Site

Sumber : Data Pribadi

Page 103: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

103

Tanggapan

E. ANALISA PENERAPAN KARAKTER FOTOGRAFI PADA

PHOTOGRAPHY CENTRE

Karakter fotografi diterapkan pada elemen arsitektural bukaan,

karakter ini diterapkan secara dominan pada fungsi bangunan penunjang

seperti pengelola, cafetaria, merchandise shop, rental fotografi dan

lainnya. Secara keseluruhan karakter ini digunakan sebagai karakter secara

umum untuk semua bangunan.

Tabel V.9

Karakter fotografi

KATA

KUNCI

FOTOGRAFI

PROPORSI BUKAAN WARNATEKSTUR

& BAHAN

BENTUK

DAN

WUJUD

Cahaya /

pencahayaan

(sinar)

ok

Gambar V.26

Sketsa Tanggapan Kondisi Sirkulasi Site

Sumber : Data Pribadi

Page 104: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

104

Kata kunci “pencahayan” yang merupakan dari karakter fotografi

pada penerapan nya nanti diperlihatkan pada elemen arsitektural bukaan.

Disini pemanfaatan pancahayaan alami sangat dimaksimalkan untuk

memperkuat karakter.

F. ANALISA PENERAPAN TEKNIK FREZEE, BLUR, PANNING, dan

BULB PADA PHOTOGRAPHY CENTRE

Untuk karakter teknik pemotretan freeze, blur, panning dan bulb

akan diterapkan pada bangunan utama dari Photography Centre di

Yogyakarta antara lain pada ruang seminar, perpustakaan, ruang workshop

dan ruang exhibition. Karakter dari teknik pemotretan freeze, blur,

panning dan bulb akan dominan diterapkan pada tampilan bangunan dan

suasana di dalam ruangan. Berikut elemen arsitektural yang akan

digunakan.

Gambar V.27

Sketsa Bukaan pada Bidang Vertikal

Sumber : Data Pribadi

Gambar V.28

Sketsa Bukaan pada Bidang horisontal

Sumber : Data Pribadi

Gambar V.29

Sketsa Bukaan pada Bidang Sudut

Sumber : Data Pribadi

Page 105: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

105

1. Analisa Teknik Freeze

Karakter freeze akan diterapkan pada fungsi exhibition. Kata

kunci karakter teknik freeze adalah “kepalsuan (rekayasa,dibuat-buat,

penipuan) dan diam”.

2. Analisa Teknik Blur

Karakter blur akan diterapkan pada fungsi ruang seminar,

perpustakaan, ruang worshop. Kata kunci karakter teknik blur adalah

“egois (menonjolkan diri sendiri) dan kontras”.

3. Analisa Teknik Panning

Karakter panning akan diterapkan pada fungsi exhibition. Kata

kunci karakter teknik panning adalah “kejujuran dan bergerak”.

4. Analisa Teknik Bulb

Karakter bulb akan diterapkan pada fungsi ruang exhibition.

Kata kunci karakter teknik bulb adalah “tidak ada yang ditonjolkan

dan mengalir”.

G. ANALISA STRUKTUR PHOTOGRAPHY CENTRE di

YOGYAKARTA

Struktur merupakan bagian utama yang akan menentukan berdiri

tegaknya sebuah bangunan, struktur sebuah bangunan akan dipengaruhi

oleh lokasi, bentuk serta fungsi bangunan. Sehingga dalam rancangan

struktur bangunan harus memperhatikan beberapa pertimbangan yang akan

mempengaruhi konsep struktur yang akan dirancang, berikut merupakan

beberapa pertimbangan dalam perancangan konsep struktur bangunan :

Page 106: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

De

Pengaruh

Fleksibilit

Keamanan

sendiri ban

Keamanan

1. Struktur

Dasar pert

a. Keting

b. Dapat

c. Karakt

d. Kemun

e. Ponda

f. Ponda

g. Ponda

2. Super Str

Dasar pert

a. Jumlah

b. Mudah

wujud

PHOTOGRAPHY CENTREengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Tek

struktur terhadap bentuk masa bangunan.

tas bangunan yang terkait dengan kualitas vis

n struktur terhadap gaya-gaya yang bersifat

ngunan, beban orang/barang, gaya angin, gem

n struktur terhadap bahaya kebakaran.

Pondasi

timbangan :

ggian bangunan maksimal 4 lantai.

menyangga sistem super struktur

teristik kegiatan dalam yang bermacam-maca

ngkinan system yang digunakan adalah ;

asi Foot Plate

asi Tiang Pancang

asi batu kali

ruktur

timbangan :

h kegiatan yang mewadahi untuk dapatkan lu

h dalam mendukung estetis penampilan ba

d karakter dari teknik freeze, blur, panning dan

Gamba

Pondasi batu kali d

RE DI YOGYAKARTAknik Dasar Fotografi

106

sual ruang.

t merusak (berat

mpa)

am

uasannya.

angunan sebagai

n bulb.

ar V.30

dan tiang pancang

Page 107: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

107

3. Upper Struktur

Dasar pertimbangan :

a. Kesesuaian dengan fungsi bangunan

b. Kemudahan dalam teknologi dan bahan

c. Mudah dalam mendukung estetis penampilan bangunan

Struktur lanjut yang dapat dijadikan sebagai struktur atap diantaranya

yaitu :

a. Struktur Shell/Cangkang

b. Struktur Dak beton

H. ANALISA SISTEM UTILITAS DAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

PHOTOGRAPHY CENTRE di YOGYAKARTA

1. Sistem Air bersih dan Air Kotor

Pengadaan air bersih dalam bangunan direncanakan untuk

mensuplai kebutuhan lavatory ruang pamer, pengelola, penunjang,

dapur dan sistem pemadam kebakaran. Konsep sistem pendistribusian

air yang dipakai dalam bangunan adalah down feed system, sistem ini

memanfaatkan gaya gravitasi bumi sebagai tenaga pengerak untuk

mengalirkan air ke seluruh bagian bangunan.

Pengadaan air terdiri dari 2 sumber yaitu sumur dan PDAM.

Perbedaannya adalah pengadaan air untuk lavatory dan dapur

sumbernya adalah sumur sedangkan untuk pemadam kebakaran

sumbernya adalah PDAM karena membutuhkan tekanan air yang

lebih tinggi untuk memadamkan air.

Page 108: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

108

Gambar V.31

Distribusi Air Bersih

2. Drainase

Air kotor pada Photography Centre di Yogyakarata ini terdiri

dari 2 jenis yaitu sanitasi (buangan dari area lavatory dan dapur) dan

drainase (buangan air hujan). Untuk drainase (buangan air hujan)

diarahkan ke sungai karena air masih bersifat netral sedangkan

sanitasi diarahkan ke sumur peresapan. Berikut adalah skema

pembuangan sanitasi pada Photography Centre di Yogyakarta.

Karena nantinya masa bangunan akan bersifat multi masa dan

jarak antara bangunan juga agak jauh maka untuk keamanan

mencegah dari kondisi saluran yang tersumbat karena jarak yang jauh

dari sumber ke tempat penampungan akhir maka nantinya

diperkirakan jumlah septictank dan sumur peresapan akan lebih dari 1

Page 109: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

109

Gambar V.32

Distribusi Drainase

3. Sistem Pengkondisian Udara

Sistem pengkondisian udara pada Photography Centre di

Yogyakarta ini meliputi sistem alami dan buatan. Sistem

pengkondisian udara secara alami diciptakan melalui bukaan-bukaan

secara maksimal. Sedang pengkondisian udara secara buatan

diciptakan melalui penggunaan AC. Sistem pendistribusian

penghawaan buatan dengan AC yang digunakan adalah sistem central.

Sistem AC central ini nantinya akan diterapkan per masa bangunan,

maksudnya pada 1 masa bangunan penyelesaian penghawaan

buatannya dengan 1 rangkaian AC central. Jika nantinya akan

diterapkan 5 masa bangunan yang besar maka akan diperoleh 5

rangkaian AC central.

4. Sistem Pemadam Kebakaran

Untuk menghindari terjadinya rembetan kebakaran pada suatu

bangunan, diperlukan suatu cara/sistem pencegahan kebakaran karena

kebakaran dapat menimbulkan kerugian berupa korban manusia, harta

benda, dan lain-lain. Sistem pemadam kebakaran dalam ruangan pada

Page 110: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

110

Photography Centre di Yogyakarta yang paling efektif digunakan

adalah berupa sprinkler.

Karena nantinya mobil pemadam kebakaran akan lebih lambat

menjangkau semua bangunan karena jalan ke area masa bangunan

utama agak kecil tetapi tetap mobil pemadam kebakaran bisa

melaluinya. Sistem pemadam kebakaran di luar ruangan disediakan

Firehydrant dan Fire House Cabinet yang sumber airnya disuplai dari

PDAM.

5. Sistem Jaringan Listrik

Tenaga listrik yang dipakai pada Photography Centre di

Yogyakarta bersumber pada PLN dan Generator. Kriterianya antara

lain:

Efisiensi operasional / perawatan sangat dibutuhkan sehingga

penting untuk dibuat struktur pembagian sehingga dapat tercapai

kemudahan operasional dan perawatan

Atas dasar pertimbangan keamanan, banyak hal yang perlu

diperhatikan seperti penempatan jaringan terpisah, penempatan

jaringan pipa tanpa mengganggu konstruksi dan penempatan ruang

yang rawan kebakaran terpisah dari ruang lain.

Page 111: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

111

Berikut adalah skematik distribusi listrik pada Photography

Centre di Yogyakarta :

Gambar V.33

Skematik Pendistribusian Listrik

6. Sistem Pencahayaan

Untuk sistem pencahayaan pada Photography Centre di

Yogyakarta sesuai dengan konsep fotografi itu sendiri secara umum

adalah pencahayaan alami. Jadinya nantinya pencahayaan alami pada

bangunan sangat dominan sehingga sudah cukup layak memenuhi

standar kesehatan dan kenyamanan. Tetapi tetap kita ketahui untuk

pencahayaan alami banyak mempunyai kekurangan terutama jika

malam hari dan keadaan langit mendung, untuk mengatasinya tetap

disediakan pencahayaan buatan yang dapat menunjang aktifitas dalam

bangunan.

Pencahayaan buatan yang lebih dominan dan beda pada

Photography Centre di Yogyakarta adalah pencahayaan objek foto

pada ruang pamer. Sistem pencahayaan yang digunakan nantinya

adalah sistem ceiling light (track light).

Page 112: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

112

Sistem pencahayaan ini nantinya penyelesaian secara

kontruksinya diselesaikan dengan dua sistem ada yang kontruksinya

diselesaikan pada bagian atas (dak beton) menggantung kemudian ada

yang diselesaikan pada dinding bangunan dengan tambahan pegangan

untuk memegang track light.

7. Sistem Penangkal Petir

Dengan melihat keunggulan atau kelebihan dari masing–masing

sistem, maka untuk pengamanan bangunan dari bahaya petir pada

Bangunan Photography Centre ini diterapkan system, yaitu System

Franklin.

Merupakan suatu tongkat logam beaka dengan puncak

penghantar listrik yang baik dan dihubungkan dengan suatu plat atau

pipa logam yang ditanam di dalam tanah. Tongkat itu diletakkan di

atas bangunan dan dibuat sepanjang mungkin.

Page 113: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

113

BAB VI

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

E. KONSEP PERUANGAN

1. Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

a. Zona Penerimaan

Asumsi yang menggunakan mobil adalah 50% dari total

pengunjung, 30% pengguna sepeda motor, 20% pengguna bis.

Jadinya pengunjung yang mengunakan mobil berjumlah 160 orang,

satu mobil terdiri dari 4 orang. Untuk pengunjung yang

menggunakan motor 96 orang, satu motor terdiri dari 2 orang.

Sisanya pengguna bis berjumlah 64 orang. Pengelola diasumsikan

10% dari 320 orang yaitu 32 orang.

Tabel VI.1

Kebutuhan Ruang Zona Penerima

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Penerima

Parkir

Pengunjung

40 mobil 7,82 40 312,8

68 motor 1,5 68 102

3 bis 33.88 3 101,4

Sirkulasi 60% 824,6

Parkir

Pengelola

8 mobil 7,82 8 62,56

15 motor 1,5 15 45

Sirkulasi 60% 171,2

Plaza (ruang

terbuka)

105 orang 204

Sirkulasi 60% 327,6

Receptionist

dan

Informasi

4 orang 14,40 1 17,2

Page 114: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

114

b. Zona Pemahaman dan Informasi

Pada penentuan jumlah pengguna fasilitas yang disediakan

digunakan perhitungan berdasarkan asumsi tetapi tetap

memperhitungkan berdasarkan jumlah pengunjung setiap hari

yang telah ditentukan di atas.

Tabel VI.2

Kebutuhan Ruang Zona Pemahaman dan Informasi

Sirkulasi 20%

Lobby 105 orang 0,65 204

Sirkulasi 60% 327,6

Ruang

Santai /

Diskusi 20%

70 orang 0,45 32,4

Sirkulasi 20% 39,2

TOTAL PENERIMA 1707,4

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Pemahaman dan Informasi

Ruang

Seminar

40 orang 0,69 1 96,6

Sirkulasi 60% 154,5

Ruang

Persiapan

Seminar

4 orang 5,48 1 21,9

Sirkulasi 40% 30,6

Ruang

Perpustakaan

20 rak buku

60 orang 30

Sirkulasi 40% 12

Ruang Baca 40 orang 75,2

Sirkulasi 40% 30

Ruang

Pengelola

Perpustakaan

6 orang 32,88

Sirkulasi 20% 6,4 186,48 184,48

Ruang

Workshop

20 orang 0,91 2 72,8

Sirkulasi 60% 116,4

Ruang 4 rak 1,2 2 19,2

Page 115: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

115

Pada zona pameran barang seni seperti lukisan biasanya

dibagi menjadi 2 bagian yaitu pameran yang bersifat tetap dan

temporer, pada zona pameran fotografi hanya ada ruang pamer

temporer. Jadinya keseluruhan ruang pamer ada 3, masing-masing

mempunyai gudang penyimpanan sementara.

Tabel VI.3

Kebutuhan Ruang Pameran Foto

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Exhibition

Pameran

Temporer

80 objek foto 5,54 3 1329,6

Sirkulasi

100%

Asumsi

Ukuran Foto

Sama 2659,2

Ruang

Penyimpanan

60 foto 0,3 3 54

Sirkulasi 20% 64,8

Ruang

Bongkar

Muat

1 truk barang 33,8 3 101,4

Sirkulasi 40% 141,9

Ruang

Administrasi

1 orang 5,88 3 16,2

Sirkulasi 20% 19,4

TOTAL EXHIBITION 2885,3

Peralatan

Sirkulasi 40% 26,8

Ruang Studio

Mini

10 orang 0,91 2 36,4

Sirkulasi 60% 58,24

Ruang

Diskusi

Terbuka (

tersebar)

72 orang 0,45 1 32,4

Sirkulasi 200% 94,4

TOTAL PEMAHAMAN DAN INFORMASI 510,20

Page 116: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

116

c. Zona Penunjang

Tabel VI.4

Kebutuhan Ruang Zona Penunjang

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Cafetaria

40 orang

Area Makan 10 set meja

makan

0,98 1 39,2

Sirkulasi 100% 78,4

Area Dapur 6 orang

pegawai

1,6 1 9,6

Sirkulasi 60% 15,36

Area Bar

dan

Makanan

Siap Saji

2 orang

pegawai

1,6 1 3,2

Sirkulasi 40% 4,48

Merchandise

Shop +

Ruang Rak

Barang

6 rak 1,2 1 6,4

Sirkulasi 100% 12,8

Rental

Fotografi +

Ruang

Etalase

Barang

6 rak 1,2 1 6,4

Sirkulasi 100% 502 12,8

TOTAL 123,84

Page 117: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

117

d. Zona Pengelola

Tabel VI.5

Kebutuhan Ruang Zona Pengelola

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Administrasi

Ruang

general

manager

1 orang 5,88 1

Sirkulasi 100% 11,8

Ruang

Sekretaris

1 orang 5,88 1

Sirkulasi 60% 9,4

Ruang

Manager

Keuangan

1 orang 5,88 1

Sirkulasi 80% 10,5

Ruang

Manager

Personalia

1 orang 5,88 1 8,8

Sirkulasi 80% 10,5

Ruang

Manager

Marketing

1 orang 5,88 1 8,8

Sirkulasi 80% 10,5

Ruang

Rapat

8 orang 0,98 1 7,84

Sirkulasi 60% 12,5

Ruang Staf 5 orang 5,88 1 29,4

Sirkulasi 100% 58,88

Ruang

Tamu

6 orang 0,98 1 5,88

Sirkulasi 60% 9,4

TOTAL ADMINISTRASI 133,48

Page 118: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

118

e. Zona Service

Tabel VI.6

Kebutuhan Ruang Zona Service

Ruang Kapasitas

Standar

Luas

(m2)

Jumlah

Ruang

Standar x

Jumlah

Ruang

Luas

Ruang

(m2)

Service

Ruang

Mekanikal

dan

Elektrikal

3 orang 5,48 1 16,4

Sirkulasi 20% 19,7

Ruang

Genset

1 set panel

kontrol dan

trafo

1 30

Sirkulasi 20% 36

Konsumsi

(dapur)

3 orang 1,6 1 4,8

Sirkulasi 60% 7,6

Ruang Staff

Konsumsi

3 orang 1,6 1 4,8

Sirkulasi 40% 6,7

Ruang Staff

Keamanan

12 orang 1,6 2 9,6

Sirkulasi 40% 13,4

Lavatory Asumsi 3 6 216

Sirkulasi 20% 259,2

Gudang Sirkulasi 20% 1 30 30

TOTAL SERVIS 372,6

Berikut adalah rekapitulasi kebutuhan ruang Photography Centre di

Yogyakarta:

Tabel VI.7

Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Keseluruhan

ZONA RUANG BESARAN RUANG (m2)

Zona Penerimaan 1707,4

Zona Pemahaman dan Informasi 452,88

Zona Exhibition 2885,3

Zona Penunjang 123,84

Zona Pengelola 133,48

Zona Service 372,6

Luasan Total 5675,5

Page 119: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

119

2. Hubungan Ruang

a. Zona Penerimaan

b. Zona Pemahaman dan Informasi

c. Zona Penunjang

Gambar VI.1

Zona Penerima

Gambar VI.2

Zona Pemahaman dan Informasi

Gambar VI.3

Zona Penunjang

Page 120: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

120

d. Zona Pengelola

F. KONSEP PENGOLAHAN TAPAK

1. Site Terpilih

Lokasi Photography Centre di Yogyakarta yang berada di

Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Gambar VI.4

Zona Pengelola

160.77m

106

.9 4m

61.55m

157 .

94m

Luas = 23045,75 m2= 2,3 ha

KDB 60%pemanfatan untuk bangunan : 13827m21,3 ha

35.27m91.79m

Sung

aise

mbu

ng

Ke Yogyakarta

Ke Prambanan

Luas : 48659,25 m2

KDB : 60 %

Gambar VI.5

Site Terpilih

Page 121: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

121

2. Penzonningan

Di sebelah timur juga

dimanfaatkan sebagai area

pamer karena potensi view yang

menarik

Area bagian belakang dimanfaatkan

sebagai area pameran dan studio foto

dengan pertimbangan karena aktivitas

tersebut membutuhkan ketenangan

area pengelola dan

penunjang diletakan

dibelakang karena tidak

membutuhkan view yang

menarik

Gambar VI.6

Penzonningan

Area pameran foto diletakkan

didepan karena aktivitas

ditampung bersifat komersil

Page 122: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

122

G. PENERAPAN KARAKTER FREZEE, BLUR, PANNING, dan BULB

PADA PHOTOGRAPHY CENTRE

1. Karakter Freeze

Karakter freeze akan diterapkan pada fungsi exhibition. Kata

kunci karakter teknik freeze adalah “kepalsuan (rekayasa,dibuat-buat,

penipuan) dan diam”.

Gambar VI.7

Sketsa Transformasi Karakter Freeze

Sumber : Data Pribadi

Page 123: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

123

2. Karakter Blur

Karakter blur akan diterapkan pada fungsi ruang seminar,

perpustakaan, ruang worshop. Kata kunci karakter teknik blur adalah

“egois (menonjolkan diri sendiri) dan kontras”.

3. Karakter Panning

Karakter panning akan diterapkan pada fungsi exhibition. Kata

kunci karakter teknik panning adalah “kejujuran dan bergerak”.

Gambar VI.8

Sketsa Transformasi Karakter Blur

Sumber : Data Pribadi

Gambar VI.9

Sketsa Transformasi Karakter Panning

Sumber : Data Pribadi

Page 124: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

124

4. Karakter Bulb

Karakter bulb akan diterapkan pada fungsi ruang exhibition.

Kata kunci karakter teknik bulb adalah “tidak ada yang ditonjolkan

dan mengalir”.

Gambar VI.10

Sketsa Transformasi karakter Bulb

Sumber : Data Pribadi

Page 125: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

125

H. KONSEP STRUKTUR PHOTOGRAPHY CENTRE di

YOGYAKARTA

4. Struktur Pondasi

Dasar pertimbangan :

h. Ketinggian bangunan maksimal 4 lantai

i. Dapat menyangga sistem super struktur

j. Karakteristik kegiatan dalam yang bermacam-macam

Gambar VI.11

Sketsa Transformasi karakter Bulb

Sumber : Data Pribadi

Page 126: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

De

Sistem yan

a. Ponda

b. Ponda

5. Super Str

De

struktur pe

dari tekni

digunakan

sistem stru

digunakan

dengan ta

yang aka

bentuk ban

6. Upper Str

De

penampila

konstruksi

sebagai str

sebagai pe

PHOTOGRAPHY CENTREengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Tek

ng digunakan adalah ;

asi Foot Plate

asi Batu Kali

ruktur

engan mempertimbangkan analisa pola t

enampilan bangunan yang bervariasi sebagai

ik freeze, blur, panning dan bulb, maka

n pada bangunan Wadah Photography Ce

uktur rangka (kolom balok). Sistem struktu

n adalah sistem kolom balok yang disesua

ampilan bangunan, jadinya nantinya struktu

an diterapkan pada bangunan sangat flek

ngunan.

ruktur

engan mempertimbangkan analisa pola t

an bangunan dengan karakteristik dari kedu

i penutup atap tersebut, maka struktur lanju

ruktur atap yaitu struktur dak beton. Struktur

enyaluran beban, juga diperhitungkan dalam e

Gambar VI.1

Pondasi batu kali dan tia

RE DI YOGYAKARTAknik Dasar Fotografi

126

tata massa dan

i wujud karakter

a struktur yang

entre ini adalah

ur yang nantinya

aikan bentuknya

ur kolom balok

ksibel mengikuti

tata massa dan

ua jenis struktur

ut yang dijadikan

r selain berfungsi

estetika.

12

ang pancang

Page 127: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

127

I. KONSEP SISTEM UTILITAS DAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

PHOTOGRAPHY CENTRE di YOGYAKARTA

8. Konsep Sistem Air bersih dan Air Kotor

Pengadaan air bersih dalam bangunan direncanakan untuk

mensuplai kebutuhan lavatory ruang pamer, pengelola, penunjang,

dapur dan sistem pemadam kebakaran. Konsep sistem pendistribusian

air yang dipakai dalam bangunan adalah down feed system, sistem ini

memanfaatkan gaya gravitasi bumi sebagai tenaga pengerak untuk

mengalirkan air ke seluruh bagian bangunan.

Pengadaan air terdiri dari 2 sumber yaitu sumur dan PDAM.

Perbedaannya adalah pengadaan air untuk lavatory dan dapur

sumbernya adalah sumur sedangkan untuk pemadam kebakaran

sumbernya adalah PDAM karena membutuhkan tekanan air yang lebih

tinggi untuk memadamkan air.

Gambar VI.13

Distribusi Air Bersih

Page 128: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

128

9. Konsep Drainase

Air kotor pada Photography Centre di Yogyakarata ini terdiri

dari 2 jenis yaitu sanitasi (buangan dari area lavatory dan dapur) dan

drainase (buangan air hujan). Untuk drainase (buangan air hujan)

diarahkan ke sungai karena air masih bersifat netral sedangkan

sanitasi diarahkan ke sumur peresapan. Berikut adalah skema

pembuangan sanitasi pada Photography Centre di Yogyakarta.

Karena nantinya masa bangunan akan bersifat multi masa dan

jarak antara bangunan juga agak jauh maka untuk keamanan mencegah

dari kondisi saluran yang tersumbat karena jarak yang jauh dari

sumber ke tempat penampungan akhir maka nantinya diperkirakan

jumlah septictank dan sumur peresapan akan lebih dari 1.

Gambar VI.14

Distribusi Sanitasi

10. Konsep Sistem Pengkondisian Udara

Sistem pengkondisian udara pada Photography Centre di

Yogyakarta ini meliputi sistem alami dan buatan. Sistem

pengkondisian udara secara alami diciptakan melalui bukaan-bukaan

secara maksimal. Sedang pengkondisian udara secara buatan

Page 129: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

129

diciptakan melalui penggunaan AC. Sistem pendistribusian

penghawaan buatan dengan AC yang digunakan adalah sistem central

. Sistem AC central ini nantinya akan diterapkan per masa bangunan,

maksudnya pada 1 masa bangunan penyelesaian penghawaan

buatannya dengan 1 rangkaian AC central. Jika nantinya akan

diterapkan 5 masa bangunan yang besar maka akan diperoleh 5

rangkaian AC central.

11. Konsep Sistem Pemadam Kebakaran

Untuk menghindari terjadinya rembetan kebakaran pada suatu

bangunan, diperlukan suatu cara/sistem pencegahan kebakaran karena

kebakaran dapat menimbulkan kerugian berupa korban manusia, harta

benda, dan lain-lain. Sistem pemadam kebakaran dalam ruangan pada

Photography Centre di Yogyakarta yang paling efektif digunakan

adalah berupa sprinkler.

Karena nantinya mobil pemadam kebakaran akan lebih lambat

menjangkau semua bangunan karena jalan ke area masa bangunan

utama agak kecil tetapi tetap mobil pemadam kebakaran bisa

melaluinya. Sistem pemadam kebakaran di luar ruangan disediakan

Firehydrant dan Fire House Cabinet yang sumber airnya disuplai dari

PDAM.

12. Konsep Sistem Jaringan Listrik

Tenaga listrik yang dipakai pada Photography Centre di

Yogyakarta bersumber pada PLN dan Generator. Kriterianya antara

lain:

Page 130: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

130

Efisiensi operasional / perawatan sangat dibutuhkan sehingga

penting untuk dibuat struktur pembagian sehingga dapat tercapai

kemudahan operasional dan perawatan

Atas dasar pertimbangan keamanan, banyak hal yang perlu

diperhatikan seperti penempatan jaringan terpisah, penempatan

jaringan pipa tanpa mengganggu konstruksi dan penempatan ruang

yang rawan kebakaran terpisah dari ruang lain

Berikut adalah skematik distribusi listrik pada Photography Centre di

Yogyakarta.

Gambar VI.15

Skematik Pendistribusian Listrik

13. Konsep Sistem Pencahayaan

Untuk sistem pencahayaan pada Photography Centre di

Yogyakarta sesuai dengan konsep fotografi itu sendiri secara umum

adalah pencahayaan alami. Jadinya nantinya pencahayaan alami pada

bangunan sangat dominan sehingga sudah cukup layak memenuhi

standar kesehatan dan kenyamanan. Tetapi tetap kita ketahui untuk

pencahayaan alami banyak mempunyai kekurangan terutama jika

malam hari dan keadaan langit mendung, untuk mengatasinya tetap

Page 131: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

131

disediakan pencahayaan buatan yang dapat menunjang aktifitas dalam

bangunan.

Pencahayaan buatan yang lebih dominan dan beda pada

Photography Centre di Yogyakarta adalah pencahayaan objek foto

pada ruang pamer. Sistem pencahayaan yang digunakan nantinya

adalah sistem ceiling light (track light).

Sistem pencahayaan ini nantinya penyelesaian secara

kontruksinya diselesaikan dengan dua sistem ada yang kontruksinya

diselesaikan pada bagian atas (dak beton) menggantung kemudian ada

yang diselesaikan pada dinding bangunan dengan tambahan pegangan

untuk memegang track light.

Gambar VI.16

Sistem Track Llight dan Spot Lamp

14. Sistem Penangkal Petir

Dengan melihat keunggulan atau kelebihan dari masing–masing

sistem, maka untuk pengamanan bangunan dari bahaya petir pada

Bangunan Photography Centre ini diterapkan system, yaitu System

Franklin.

Page 132: PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTA - digilib.uns.ac.id/Konsep... · Gambar II.12 Teknik pemotretan blur digunakan supaya objek orang yang di ambil menjadi jelas dan backgroundnya terlihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PHOTOGRAPHY CENTRE DI YOGYAKARTADengan Pendekatan Desain Metafora Dari Teknik-Teknik Dasar Fotografi

132

Merupakan suatu tongkat logam beaka dengan puncak

penghantar listrik yang baik dan dihubungkan dengan suatu plat atau

pipa logam yang ditanam di dalam tanah. Tongkat itu diletakkan di

atas bangunan dan dibuat sepanjang mungkin.