ph dan dapar.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
A. pH dan Dapar merupakan salah satu yang penting bagi seorang
farmasis, ditambah berbagai faktor yang mempengaruhi cabang
ilmu tersebut. Lebih khusus pengaruhnya dalam pembuatan larutan
obat. Praktikum ini kita melakukan percobaan tentang pH dan
dapar. pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh
suatu larutan. Ia di definisikan sebagai kologaritma aktivitas i
hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak
dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia
bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-
nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran-campuran
senyawa yang dapat meniadakan perubahan pH terhadap
penambahan sedikita asam atau basa. Peniadaan perubahan pH
tersebut dikenal sebagai aksi dapar.
Percobaan ini perlu dilakukan agar kita dapat menentukan
tetapan keasaman dan kebasaan, dapat mengetahui tahapan-
tahapan menyiapakan dapar dalam bidang farmasi, dan juga
dapat mengetahui kegunaan pH dan dapar dalam keseharian kita,
terutama dalam tubuh kita. Sehingga Pengukuran pH sangatlah
penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri
pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu
pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-
bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam
frekuensi yang lebih rendah.
Dapar larutan yang dapat mempertahankan harga pH tertentu
terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan asam, basa atau
pengenceran. Larutan dapar terdiri dari dua tipe yaitu asam lemah
dengan basa konjugasi (garamnya) dan basa lemah dengan asam
konjugasi (garamnya).
I.2. Tujuan Percobaan
1. Menentukan pH beberapa zat cair
2. Membuat larutan dapar pada berbagai pH
3. Menghitung kapasitas dapar yang telah dibuat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
pH atau potensial Hydrogen adalah ukuran keasaman atau
kebasaan dari larutan air. Air murni memiliki pH netral, yaitu
mendekati 7 pada suhu 25o C. larutan dengan pH kurang dari 7
disebut asam dan larutan dengan pH diatas 7 disebut basa atau
alkali (Anonim, 2013).
pH dalam larutan kira sama dengan negative logaritma dari
konsentrasi ion hidronium ( H3O+). pH rendah menunjukkan tingginya
konsentrasi ion hidronium sedangkan pH tinggi menunjukkan
konsentrasi yang rendah (Anonim, 2013).
pH = - log10(H+) = log 1H+¿¿
Istilah pH merupakan singkatan dari ‘’daya H’’ (power of
Hydrogen). Semakin rendah pHnya, makin besar konsentrasi ion
hidrogennya. Larutan netral memiliki pH 7, sedangkan keasaman
maksimal dalam larutan berpelarut air adalah pH 1. Nilai pH diatas 7
mengidentifikasikan larutan basa sedangkan kebasaan maksimal
dilambangkan dengan pH 14 (George, 2005)
Untuk mempertahankan pH dalam rentang fisiologis yang
sempit, kapasitas pendapar jangka pendek harus menetralkan a
sam-asam yang dihasilkan, dan tindakan-tindakan korektif jangka
panjang harus menghilangkan asam secara permanen, tetapi
secara terus-menerus (Ronald, 2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan Dapar,
penambahan garam-garam netral ke dalam larutan dapar mengubah
pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion. Perubahan kekuatan
ion dan pH dapar dapat pula disebabkan oleh pengenceran.
Penambahan air dalam jumlah cukup, jika tidak mengubah pH dapat
mengakibatkan penyimpangan positif atau negative sekalipun kecil
sekali, karena air selain dapat mengubah nilai koefisien keaktifan ia
juga dapat bertindak sebagai asam lemah atau basa lemah. Batas 1
menyatakan hal ini secara kuantitatif dengan istilah pengenceran,
yaitu perubahan pH yang terjadi akibat pengenceran larutan dapar
hingga menjadi temperatur seperdua kali kekuatan mula-mula. Nilai
pengenceran yang positif menunjukkan bahwa harga pH akan naik
akibat pengenceran sedangkan nilai pengenceran negative
menunjukkan bahwa nilai pH turun dengan adanya pengenceran
dapar (Martin, 1999).
Temperatur juga berpengaruh terhadap larutan-larutan dapar.
Koltthoff dan Tekelenburg2 menyatakan istilah koefisien temperatur
pH yaitu perubahan pH akibat pengaruh temperatur. pH dapar dapar
asetat dijumpai meningkat dengan naiknya temperatur sedang pH
dapar asam borat natrium borat turun. Meskipun koefisien temperatur
dapar asam relative kecil, namun pH sebagian besar dapar basa
ternyata berubah lebih menyolok; hal ini disebabkan adanya nilai kw
dalam persamaan dapar basa yang dapat berubah mengikuti
perubahan temperatur. Batas1 menunjukkan beberapa dapar basa
yang menunjukkan perubahan pH yang sangat kecil akibat
perubahan temperatur dan dapat digunakan dalam trayek pH 7
sampai 9. Koefisien temperatur dari beberapa dapar pembanding
National Bureau of standards. (Martin, 1999)
Obat-obat sebagai Dapar. Penting juga bagi kita untuk
mengetahui bahwa larutan obat merupakan larutan elektrolit lemah
juga dapat memperlihatkan kerja sebagai dapar. Larutan asam
salisilat dalam botol kaca lunak dipengaruhi oleh kebebasan gelas
itu. Semula diduga bahwa reaksi tersebut akan menyebabkan nilai
pH naik; tetapi ternyata ion natrium dari kaca lunak bersenyawa
dengan ion salisilat membentuk larutan dapar yang mencegah
terjadinya perubahan pH. Dalam hal yang sama, larutan efedrin basa
menunjukkan pula sifat dapar yaitu dengan mencegah turunnya nilai
pH. Jika HCL ditambahkan kedalam ke larutan tersebut akan
terbentuklah efidefrin HCL dan system dapar efedrin dan efedrin
HCL tersebut mencegah perubahan pH sampai efedrin habis
bereaksi dengan asam. Oleh sebab itu obat-obat dalam bentuk
larutan seringkali bertindak sebagai dapar obat itu sendiri dalam jarak
pH yang tertentu. Aksi dapar semacam itu sebenarnya terlalu lemah
untuk mencegah terjadinya perubahan pH karena adanya CO2 dari
udara dan kebasaan botolnya. Karena itulah dapar tambah sering
ditambahkan ke larutan obat untuk menjaga agar system tetap
berada dalam trayek pH yang diinginkan. Pengukuran kuantitatif
untuk efisiensi ataunkapasitas dapar mencegah berubahnya pH akan
dibicarakan laboratorium lain (Martin, 1999).
Indikator pH. Larutan indicator dapat dikatakan sebagai suatu
asam lemah atau basa lemah yang dapat bertindak seperti dapar
dan menghasilkan perubahan warna karena derajat disosiasinya
berubah sesuia dengan perubahan pH. Sebagai contoh, metil merah
menunjukan warna alkalinya, kuning, pada pH kira-kira 6 dan warna
asamnya merah, pada pH kira-kira 4. Oleh karena itu indicator
member kemungkinan metode yang sesuia dalam teknik elektrometri
(Martin, 1999)
Teori tentang asam dan basa ada 3 yaitu (Anonim, 2013) :
1. Arrhenius (Svante August Arrhenius)
Asam adalah suatu zat/bahan yang bila dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion H+
HA + H2O H3O + A
Basa adalah suatu bahan/zat yang bila dilarutkann dalam air akan
melepaskan ion OH-
BOH + H2O B+aq + OH-
2. Bronsted dan Lowry
Asam adalah baik ion atau molekul yang dapat melepaskan
proton atau donor proton. Basa adalah baik ion atau molekul yang
dapat menerima proton atau akseptor proton.
HCl + NH3 NH4+ + Cl-
Setiap asam atau basa mempunyai basa atau asam
kunjugasi (Anonim, 2013).
3. Lewis (Gilbert Newton Lewis, 1923)
Asam adalah suatu sepsis yang dapat menerima pasangan
electron, sedang basa adalah suatu spesies yang dapat
menyumbangkan pasangan elektronnya (Anonim, 2013).
Dapar atau larutan penyangga adalah larutan yang dapat
mempertahankan harga pH jika ke dalam larutan tersebut
ditambahkan sejumlah kecil asam, basa atau dilakukan
pengenceran. Larutan dapar yang banyak kita dapati merupakan
campuran asam lemah dengan salah satu garamnya yang larut dan
berasal dari basa kuat atau basa lemah dengan salah satu
garamnya yang larut dan berasal dari asam kuat. (Damin, 2009)
Sistem dapar yang dipilih seharusnya memiliki kemampuan
yang cukup untuk menjaga pH selama jangka waktu yang telah
ditentukan sesuai dengan jangka kestabilan dan sediaan. (Anonim,
2013)
Cara menghitung jumlah bahan yang digunakan dalam
pembuatan bahan adalah dengan menggunakan persamaan
Henderson-Hasselbach sebagai berikut (Anonim, 2013) :
Untuk asam :
pH = pKa + log [ garam][asam]
Untuk basa :
pH = pKa + log [ garam][basa]
Campuran antara larutan asam lemah dengan garamnya atau
basa lemah dengan garamnya disebut campuran dapar. Campuran
ini dapat menahan perubahan pH, bila larutan ditambah sedikit asam
atau basa (Sukardjo, 1985).
Misalnya campuran dapar :
HA H+ + A-
NaA Na+ + A-
Kalau kedalam larutan ditambah asam (ion H+), Ion ini diikat
oleh A- menjadi HA, hingga aH+ didalam larutan tetap. Kalau
kedalamnya ditambahkan basa, ion OH- dari basa ini juga ditarik oleh
ion H+ dari air membentuk H2O. kekurangan ion H+ditambah dari
asam. Dengan cara ini ion H+ dalam larutan ditahan tetap (Sukardjo,
1985).
Besarnya aH+ :
aH+ = Ka . aHAaA
Dapar dipakai untuk (Sukardjo, 1985) :
- Membuat larutan dengan pH tertentu.
- Menjaga pH larutan tetap.
Konsentrasi atau aktivitas dengan pangkat bilangan negatif,
yang artinya –Log aH+ (Sukardjo, 1985).
pH = -log aH+
Demikian pula :
pOH = - Log aOH-
Untuk larutan dalam air pada 25o C (Sukardjo, 1985) :
pH = pOH = 14
Konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan air sering kali sangat
kecil dan karenanya sulit diukur, cara pengukuran yang lebih praktis
yang disebut pH. pH suatu larutan didefinisikan sebagai logaritma
negatif dari konsentrasi ion hidrogen ( Raymond, 2000)
pH = -log [H3O+] atau pH = -log [H+]
logaritma negatif menghasilkan angka positif untuk pH, dimana
logaritma positif sebaliknya akan menghasilkan angka negatif karena
kecilnya nilai [H+]. Selain itu suku [H+] berlaku hanya untuk bagian
numerik pada persamaan konsentrasi ion hidrogen, sebab dapat
melogaritmakan satuan jadi, seperti halnya konstanta
kesetimbangan, pH larutan tak berdimensi( Raymond, 2000).
Penyediaan larutan dapar farmasi. Seorang ahli farmasi dapat
setiap waktu membuat system dapar, yaitu suatu formula yang tidak
terdapat dalam literature. Langkah-langkah berikut ini sangat
berguna dalam menyiapkan sebuah dapar :
Pilihlah satu asam lemah yang memiliki pKa yang hampir
sama dengan pH dapar yang akan dibuat. Tujuannya agar
didapat kapasitas yang maksimum.
a) Dengan menggunaan persamaan dapar hitung
perbandingan garam dan asam lemah yang diperlukan agar
dicapai pH yang diingankan. Persamaan dapar member
hasil yang memuaskan untuk perkiraan perhitungan yang
berada pada trayek pH 4-10.
b) Perkirakan konsentrasi garam dan asam yang akan
diperlukan agar diperoleh kapasitas dapar yang sesuai.
Besarnya konsentrasi cukup berkisar antara 0,05-0,5 M dan
kapasitas dapar 0,01-0,1 umumnya sesuai.
c) Faktor-faktor lain yang penting dalam pembuatan dapar
farmasi meliputi: bahan-bahan kimia yang tersedia, sterilisasi
larutan, kestabilan obat dan dapar dalam waktu yang cukup
lama, harga bahan dan harus tidak toksis. Contohnya, dapar
borat karena sifatnya yang toksis tidak dapat digunakan
dalam menstabilkan larutan yang dipakai secara oral
ataupun paranteral.
d) Yang terakhir, tentukan besarnya pH dan kapasitas dapar
larutan yang telah diberi dapar dengan menggunakan pH-
meter (Martin, 1999).
II.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (DITJEN POM EDISI III : 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus Struktur : H-O-H
Pemerian : cairan jernih , tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tetutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Asam Klorida (DITJEN POM EDISI III : 1979)
Nama resmi : ACIDUM HYDROCLORIDUM
Nama lain : Asam klorida
RM / BM : HCl / 36,46 gr/mol
Bobot jenis : 1,13 gr
Pemerian : Tidak berwarna, berasap, bau merangsang
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
3. Asam Asetat ( Ditjen POM, 1979: 41 )
Nama Resmi : Acidum Aceticum
Nama Lain : Asam Asetat, Asam Cuka
RM/BM : CH3COOH
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau menusuk;
rasa asam, tajam
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol
(95%) P dan dengan gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai dapar asetat
4. Natrium Hidroksida (Ditjen POM,1979 : 142)
Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama lain : Natrium hidroksida
RM / BM : NaOH / 40,00
Pemerian : Bentuk batan, butiran, massa hablur atau
keping, keras, rapuh dan menunjukkan
susunan hablur, meleleh, basah sangat
alkalis dan korosif.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam
etanol (95%)P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
BAB III
PROSEDUR KERJA
III.1 Alat Dan Bahan
III.1.1 Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah Batang
pengaduk, Botol semprot, Gelas kimia 250 ml, Gelas kimia 50
ml, pH meter, pH universal, Pipet tetes.
III.1.2 Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
Aquadest, Asam klorida, Asam Asetat, Natrium hidroksida dan
tissue.
III.2 Langkah Percobaan
1. Menentukan pH beberapa zat cair
Hitung pH larutan dibawah ini :
- Larutan HCl 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M dan 0,001 M
- Larutan NaOH 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M dan 0,001 M
Ukur pH larutan di atas menggunakan pH meter dan kertas
pH universal, kemudian bandingkan dengan hitunganmu.
2. Membuat larutan dapar
Hitung dan ditentukan pH larutan dapar dari 50 ml dari
Natrium hidroksida 0,1 M, dan 50 ml Asam asetat 0,2 M.
a. Buat larutan dapar tersebut.
b. Ukur pH larutan dapar yang dibuat.
c. Hitung kapasitas dapar larutan tersebut.
d. Buktikan kemampuan dapar yang dibuat dengan
menambahkan HCL 0,1 M dan NaOH 0,1 M kedalam
larutan dapar, kemudian ukur kembali pH nya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil dan Perhitungan
A. Menentukan pH beberapa Zat cair
Nama zat cair pH hasil perhitungan
pH cairan
pH meter Kertas pH
HCl 0,001 M 3 3,11 7
HCl 0,01 M 2 2,08 4
HCl 0,01 M 1 1,07 1
HCl 1 M 0 0,20 0
NaOH 0,001 M 11 10,13 11
NaOH 0,01 M 12 11,63 13
NaOH 0,1 M 13 12,59 13
NaOH 1 M 14 13,01 14
ASAM
0,001 = -log [H+]
= -log x 10-3
= 3
0,01 = -log [H+]
= -log [10-2]
= 2
0,1 = -log [H+]
= -log x 10-1
= 1
Basa
0,001 = 14 – pH
= 14 – 3
= 11
0,1 = 14 – pH
= 14 – 1
= 13
1 = -log [H+]
= -log x 1
= 0
0,01 = 14 – pH
= 14 – 2
= 12
1 = 14 – pH
= 14 – 0
= 14
B. pH Dapar
Jenis Dapar Dapar Asetat
pH Dapar hasil hitungan 4,16
pH Dapar hasil pengukuran 4,05(pH meter)
4(pH universal)
Kapasitas Dapar 0,092
pH Dapar setelah penambahan basa 4,10(pH meter)
4(pH universal)
pH Dapar setelah penambahan asam 4,08(pH meter)
4(pH universal)
Perhitungan :
a) Penentuan pH dari asam asetat
50 ml CH3COOH 0,2 M n = 50 x 0,2 = 10 mol
50 ml NaOH 0,1 M n = 50 x 0,1 = 5 mol
CH3COOH + NaOH CH3COOH + H2O
M 10 mol 5 mol -
B 5 mol 5 mol 5 mol
S 5 mol - 5 mol
[CH3COOHNa] n
V . tot=5mmol
100ml=0,05m
[CH3COOH] n
V . tot=5mmol
50ml=0,1m
pH = pKa + log [CH 3COONa ][CH3COOH ]
= 4,76 + log 0,050,1
= 4,76 + log o,5
= 4,76 + 0,30
= 4,46
b) Penentuan kapasitas Dapar dari dapar asetat
β = 2,3 C ka¿¿
= 2,3 x 0,15 (1,737×10−5) (3,467×10−5 )¿¿
= 0,345 x 0,345×6,022×10−10
¿¿
= 0,345 x 6,022×10−10
27,08×10−10
= 0,345 x o,22
= 0,0759
[H3O+] = anti log – pH
= anti log – 4,46
= 3,467 x 10-5
ka = anti log - pka
= anti log – 4,76
= 1,737 x 10-5
C = [garam] + [asam]
= 0,05 + 0,1
= 0,15
III.2 Pembahasan
pH adalah suatu bilangan yang menyatakan keasaman atau
kebasaan suatu zat yang larut dalam air. Penetapan umumnya
dilakukan secara potensiometri untuk penetapan yang tidak
memerlukan ketelitian tinggi dapat dilakukan secara kolorimetri
dengan menggunakan indikator.
Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar
merupakan suatu larutan yang dapat menahan perubahan pH yang
besar ketika ion – ion hidrogen atau hidroksida ditambahkan, atau
ketika larutan itu diencerkan. Buffer dapat dibagi menjadi 3 jenis
sesuai kapasitasnya, yaitu buffer yang kapasitasnya 0, buffer yang
kapasitasnya tak hingga, serta buffer yang kapasitasnya dibatasi
sebanyak n. Buffer dengan kapasitas terbatas inilah yang disebut
sebagai bounded-buffer.
Larutan buffer dapat mempertahankan pHnya ketika
ditambahkan sedikit asam atau basa. Ketika larutan buffer
ditambahkan sedikit asam, asam tersebut akan dinetralkan oleh basa
konjugasinya sehingga kesetimbangan akan bergeser kearah
reaktan sehingga jumlah molekul asamnya akan meningkat. Begitu
pula sebaliknya, jika larutan buffer ditambahkan basa, maka basa
tersebut akan dinetralkan oleh asam lemahnya sehingga
kesetimbangan akan bergeser ke arah produk dan meningkatkan
jumlah basa konjugasinya.
Tujuan dari percobaan ini yaitu Menentukan pH beberapa zat
cair seperti HCl dan NaOH, membuat larutan dapar pada berbagai
pH serta menghitung kapasitas dapar yang telah dibuat.
Alat yang digunakan pada percobaan ini untuk mengukur pH
yaitu pH meter dan kertas universal. Pada prinsipnya pengukuran
suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektrokimia yang terjadi
antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang
tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca
akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil
dan aktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of
hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu
elektroda pembanding.
Pada percobaan ini dilakukan percobaan menentukan pH dari
beberapa zat cair dan menentukan pH dari larutan dapar yang telah
dibuat dengan penambahan asam dan penambahan basa.
Untuk percobaan menentukan pH, zat cair yang digunakan yaitu
HCl dan NaOH dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0,1 M;
0,01 M; 0,001 M dan 1 M. Terlebih dahulu dilakukan penentuan pH
larutan tersebut dengan menggunakan perhitungan, setelah itu
dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH meter dan
kertas universal lalu bandingkan hasilnya.
Untuk percobaan menentukan pH larutan dapar, yang
digunakan yaitu larutan dapar asetat. Terlebih dahulu dilakukan
perhitungan pH dapar, lalu pengukuran pH dapar, dan kapasitas
dapar. Setelah itu, untuk membuktikan kemampuan dapar yang telah
dibuat larutan dapar ditambahkan HCl dan NaOH. Kemudian diukur
kembali pHnya dengan menggunakan pH meter lalu bandingkan
hasil pengukurannya.
Setelah dilakukan percobaan menghitung pH dari HCL dan
NaOH diperoleh hasil untuk pH HCl 0,001 M dengan menggunakan
perhitungan yaitu 3 sedangkan hasil pengukuran menggunakan pH
meter yaitu 3,11 dan kertas universal yaitu 7. Untuk HCl 0,01 M hasil
perhitungan pH-nya yaitu 2 sedangkan hasil pengukuran pH meter
yaitu 2,08 dan kertas universal yaitu 7. Untuk HCl 0,1 M hasil
perhitungan pH-nya yaitu 1 sedangkan hasil pengukuran pH meter
yaitu 1,07 dan kertas universal yaitu 1. Untuk HCl 1 M hasil
perhitungan pHnya yaitu 0 sedangkan hasil pengukuran pH meter
yaitu 0,20 dan ketas universal yaitu 0. Untuk NaOH 0,001 M hasil
perhitungan pH-nya yaitu 11 sedangkan hasil pengukuran pH meter
yaitu 10,13 dan kertas universal yaitu 11. Untuk NaOH 0,01 M hasil
perhitungan pH-nya yaitu 12 sedangkan hasil pengukuran pH meter
yaitu 11,63 dan kertas universal yaitu 13. Untuk NaOH 0,1 M hasil
perhitungan pH-nya yaitu 13 sedangkan hasil pengukuran pH meter
12,59 dan kertas universal yaitu 13. Untuk NaOH 1 M hasil
perhitungan pH-nya yaitu 14 sedangkan hasil pengukuran pH meter
yaitu 13,03 dan kertas universal yaitu 14.
Untuk percobaan menentukan pH pada larutan dapar diperoleh
hasil bahwa pH dapar hasil perhitungan yaitu 4,16 sedangkan hasil
pengukuran menggunakan pH meter yaitu 4,05 dan kertas universal
yaitu 4. Kapasitas dapar yang diperoleh adalah 0,092. pH dapar
setelah penambahan asam menggunakan pH meter yaitu 4,01 dan
kertas universal yaitu 4 sedangkan setelah penambahan basa
menggunakan pH meter yaitu 4,10 dan kertas universal yaitu 4.
Larutan dapar seringkali dipakai dibidang farmasi, khususnya
dalam pembuatan larutan obat mata (ophthalmic solution). Dapar
dapat juga dipakai dalam penetapan pH dengan cara kolorimetri dan
untuk studi penelitian yang memerlukan pH yang konstan.
Dalam percobaan ini ada beberapa hal yang mempengaruhi
ketelitian data hasil percobaan yakni faktor kesalahan, yaitu seperti :
kesalahan dalam melakukan pembacaan pada alat pH
meter.
Kesalahan dalam melakukan perhitungan
Sterilitas larutan
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
- Percobaan menentukan pH beberapa zat cair
1. HCl 0,001 N pHnya 3,17
2. HCl 0,01 N pHnya 2,10
3. HCl 0,1 N pHnya 1,23
4. HCl 1 N pHnya 0,23
5. NaOH 0,001 M pHnya 10,57
6. NaOH 0,01 M pHnya 11,74
7. NaOH 0,1 M pHnya 12,54
8. NaOH 1 M pHnya 13,01
- Percobaan membuat larutan Dapar:
1. pH Dapar hasil hitungan adalah 4,805
2. pH Dapar hasil pengukuran adalah 4,07
3. Kapasitas Dapar adalah 0,20
4. pH Dapar setelah penambahan basa adalah 4,09
5. pH Dapar setelah penambahan asam adalah 4,08
pH adalah suatu bilangan yang menyatakan keasaman atau
kebasaan suatu zat yang larut dalam air. Penetapan umumnya
dilakukan secara potensiometri untuk penetapan yang tidak
memerlukan ketelitian tinggi dapat dilakukan secara kolorimetri
dengan menggunakan indikator.
Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar
merupakan suatu larutan yang dapat menahan perubahan pH yang
besar ketika ion – ion hidrogen atau hidroksida ditambahkan, atau
ketika larutan itu diencerkan. Buffer dapat dibagi menjadi 3 jenis
sesuai kapasitasnya, yaitu buffer yang kapasitasnya 0, buffer yang
kapasitasnya tak hingga, serta buffer yang kapasitasnya dibatasi
sebanyak n. Buffer dengan kapasitas terbatas inilah yang disebut
sebagai bounded-buffer.
Larutan buffer dapat mempertahankan pHnya ketika ditambahkan
sedikit asam atau basa. Ketika larutan buffer ditambahkan sedikit
asam, asam tersebut akan dinetralkan oleh basa konjugasinya
sehingga kesetimbangan akan bergeser kearah reaktan sehingga
jumlah molekul asamnya akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika
larutan buffer ditambahkan basa, maka basa tersebut akan
dinetralkan oleh asam lemahnya sehingga kesetimbangan akan
bergeser ke arah produk dan meningkatkan jumlah basa
konjugasinya.
Tujuan dari percobaan ini yaitu Menentukan pH beberapa zat cair
seperti HCl dan NaOH serta Membuat larutan dapar pada berbagai
pH.
Alat yang digunakan pada percobaan ini untuk mengukur pH
yaitu pH meter. Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah
didasarkan pada potensial elektrokimia yang terjadi antara larutan
yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan
larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal
ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi
dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif. Elektroda
gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen
atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi
sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding.
Pada percobaan ini dilakukan percobaan menentukan pH dari
beberapa zat cair dan menentukan pH dari larutan dapar yang telah
dibuat dengan penambahan asam dan penambahan basa.
Untuk percobaan menentukan pH, zat cair yang digunakan yaitu
HCl dan NaOH dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0,1 M;
0,01 M; 0,001 M dan 1 M. Terlebih dahulu dilakukan penentuan pH
larutan tersebut dengan menggunakan perhitungan, setelah itu
dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH meter, lalu
bandingkan hasilnya.
Untuk percobaan menentukan pH larutan dapar, yang digunakan
yaitu larutan dapar asetat, Terlebih dahulu dilakukan penentuan pH
dan kapasitas dapar dengan menggunakan perhitungan serta
dilakukan pengukuran pH larutan dapar yang telah dibuat dengan
menggunakan pH meter, setelah itu untuk membuktikan kemampuan
dapar yang telah dibuat larutan dapar ditambahkan dengan 10 tetes
larutan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M kemudian diukur kembali pHnya
dengan menggunakan pH meter lalu bandingkan hasil
pengukurannya.
Setelah dilakukan percobaan menghitung pH dari HCL dan NaOH
diperoleh hasil untuk pH HCl 0,001 M dengan menggunakan
perhitungan yaitu 3 sedangkan hasil pengukuran pH meter yaitu 3,17,
untuk HCl 0,01 M hasil perhitungan pHnya yaitu 2 sedangkan hasil
pengukuran pH meter yaitu 2,10, untuk HCl 0,1 M hasil perhitungan
pHnya yaitu 1 sedangkan hasil pengukuran pH meter yaitu 1,23, untuk
HCl 1 M hasil perhitungan pHnya yaitu 0 sedangkan hasil pengukuran
pH meter yaitu 0,23. Untuk NaOH 0,001 M hasil perhitungan pHnya
yaitu 11 sedangkan hasil pengukuran pH meter yaitu 10,57, untuk
NaOH 0,01 M hasil perhitungan pHnya yaitu 12 sedangkan hasil
pengukuran pH meter yaitu 11,74, untuk NaOH 0,1 M hasil
perhitungan pHnya yaitu 13 sedangkan hasil pengukuran pH meter
yaitu 12,54, dan untuk NaOH 1 M hasil perhitungan pHnya yaitu 14
sedangkan hasil pengukuran pH meter yaitu 13,01.
Untuk percobaan menentukan pH pada larutan dapar diperoleh
hasil bahwa pH dapar hasil perhitungan yaitu 4,805 sedangkan hasil
pengukuran yaitu 4,07 dan pH dapar setelah penambahan asam yaitu
4,08 sedangkan setelah penambahan basa yaitu 4,09.
Larutan dapar seringkali dipakai dibidang farmasi, khususnya
dalam pembuatan larutan obat mata (ophthalmic solution). Dapar
dapat juga dipakai dalam penetapan pH dengan cara kolorimetri dan
untuk studi penelitian yang memerlukan pH yang konstan.
V.2 Saran
Untuk Laboratorium :
Sebaiknya alat-alat yang ada dilaboratorium lebih dimaksimalkan
demi kelancaran pratikum.
- Untuk Asisten :
Pada saat respon waktunya jangan terlalu cepat, agar
pratikan tidak terburu-buru menjawab soal.
Untuk pratikan :
Lebih memperhatikan asisten pada saat menjelaskan,
supaya tidak terjadi kesalahan pada saat pratikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2013. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika I. Universitas Muslim Indonesia. Makassar
Chang Raymond. 2000. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi 3. Erlangga. Jakarta
Ditjen, POM. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Fried, H. George. 2005. Schaum’s Outlines: Tss Biologi Edisi 2. Erlangga. Jakarta
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. EGC . Jakarta
Syahputri, V. Mimi. 2007. Pemastian Mutu Obat. EGC . Jakarta
Sacher, A. Ronald. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan, Laboratorium. EGC. Jakarta
Sukardjo. 1985. Kimia Fisika. Bina Aksara. Yogyakarta.
SKEMA KERJA
Dimasukkan beberapa zat cair dalam gelas kimia
Diukur pHnya dengan Menggunakan indikator
universal dan pH meter.