ph dan dapar.docx

40
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang pH dan Dapar merupakan salah satu yang penting bagi seorang farmasis, ditambah berbagai faktor yang mempengaruhi cabang ilmu tersebut. Lebih khusus pengaruhnya dalam pembuatan larutan obat. Praktikum ini kita melakukan percobaan tentang pH dan dapar. pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia di definisikan sebagai kologaritma aktivitas i hidrogen (H + ) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan

Upload: ibnu-sultan

Post on 02-Jan-2016

112 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: pH dan Dapar.docx

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

A. pH dan Dapar merupakan salah satu yang penting bagi seorang

farmasis, ditambah berbagai faktor yang mempengaruhi cabang

ilmu tersebut. Lebih khusus pengaruhnya dalam pembuatan larutan

obat. Praktikum ini kita melakukan percobaan tentang pH dan

dapar. pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk

menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh

suatu larutan. Ia di definisikan sebagai kologaritma aktivitas i

hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak

dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan

pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia

bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-

nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.

Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran-campuran

senyawa yang dapat meniadakan perubahan pH terhadap

penambahan sedikita asam atau basa. Peniadaan perubahan pH

tersebut dikenal sebagai aksi dapar.

Percobaan ini perlu dilakukan agar kita dapat menentukan

tetapan keasaman dan kebasaan, dapat mengetahui tahapan-

tahapan menyiapakan dapar dalam bidang farmasi, dan juga

Page 2: pH dan Dapar.docx

dapat mengetahui kegunaan pH dan dapar dalam keseharian kita,

terutama dalam tubuh kita. Sehingga Pengukuran pH sangatlah

penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri

pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu

pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-

bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam

frekuensi yang lebih rendah.

Dapar larutan yang dapat mempertahankan harga pH tertentu

terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan asam, basa atau

pengenceran. Larutan dapar terdiri dari dua tipe yaitu asam lemah

dengan basa konjugasi (garamnya) dan basa lemah dengan asam

konjugasi (garamnya).

I.2. Tujuan Percobaan

1. Menentukan pH beberapa zat cair

2. Membuat larutan dapar pada berbagai pH

3. Menghitung kapasitas dapar yang telah dibuat

Page 3: pH dan Dapar.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori

pH atau potensial Hydrogen adalah ukuran keasaman atau

kebasaan dari larutan air. Air murni memiliki pH netral, yaitu

mendekati 7 pada suhu 25o C. larutan dengan pH kurang dari 7

disebut asam dan larutan dengan pH diatas 7 disebut basa atau

alkali (Anonim, 2013).

pH dalam larutan kira sama dengan negative logaritma dari

konsentrasi ion hidronium ( H3O+). pH rendah menunjukkan tingginya

konsentrasi ion hidronium sedangkan pH tinggi menunjukkan

konsentrasi yang rendah (Anonim, 2013).

pH = - log10(H+) = log 1H+¿¿

Istilah pH merupakan singkatan dari ‘’daya H’’ (power of

Hydrogen). Semakin rendah pHnya, makin besar konsentrasi ion

hidrogennya. Larutan netral memiliki pH 7, sedangkan keasaman

maksimal dalam larutan berpelarut air adalah pH 1. Nilai pH diatas 7

mengidentifikasikan larutan basa sedangkan kebasaan maksimal

dilambangkan dengan pH 14 (George, 2005)

Untuk mempertahankan pH dalam rentang fisiologis yang

sempit, kapasitas pendapar jangka pendek harus menetralkan a

sam-asam yang dihasilkan, dan tindakan-tindakan korektif jangka

Page 4: pH dan Dapar.docx

panjang harus menghilangkan asam secara permanen, tetapi

secara terus-menerus (Ronald, 2004).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan Dapar,

penambahan garam-garam netral ke dalam larutan dapar mengubah

pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion. Perubahan kekuatan

ion dan pH dapar dapat pula disebabkan oleh pengenceran.

Penambahan air dalam jumlah cukup, jika tidak mengubah pH dapat

mengakibatkan penyimpangan positif atau negative sekalipun kecil

sekali, karena air selain dapat mengubah nilai koefisien keaktifan ia

juga dapat bertindak sebagai asam lemah atau basa lemah. Batas 1

menyatakan hal ini secara kuantitatif dengan istilah pengenceran,

yaitu perubahan pH yang terjadi akibat pengenceran larutan dapar

hingga menjadi temperatur seperdua kali kekuatan mula-mula. Nilai

pengenceran yang positif menunjukkan bahwa harga pH akan naik

akibat pengenceran sedangkan nilai pengenceran negative

menunjukkan bahwa nilai pH turun dengan adanya pengenceran

dapar (Martin, 1999).

Temperatur juga berpengaruh terhadap larutan-larutan dapar.

Koltthoff dan Tekelenburg2 menyatakan istilah koefisien temperatur

pH yaitu perubahan pH akibat pengaruh temperatur. pH dapar dapar

asetat dijumpai meningkat dengan naiknya temperatur sedang pH

dapar asam borat natrium borat turun. Meskipun koefisien temperatur

dapar asam relative kecil, namun pH sebagian besar dapar basa

Page 5: pH dan Dapar.docx

ternyata berubah lebih menyolok; hal ini disebabkan adanya nilai kw

dalam persamaan dapar basa yang dapat berubah mengikuti

perubahan temperatur. Batas1 menunjukkan beberapa dapar basa

yang menunjukkan perubahan pH yang sangat kecil akibat

perubahan temperatur dan dapat digunakan dalam trayek pH 7

sampai 9. Koefisien temperatur dari beberapa dapar pembanding

National Bureau of standards. (Martin, 1999)

Obat-obat sebagai Dapar. Penting juga bagi kita untuk

mengetahui bahwa larutan obat merupakan larutan elektrolit lemah

juga dapat memperlihatkan kerja sebagai dapar. Larutan asam

salisilat dalam botol kaca lunak dipengaruhi oleh kebebasan gelas

itu. Semula diduga bahwa reaksi tersebut akan menyebabkan nilai

pH naik; tetapi ternyata ion natrium dari kaca lunak bersenyawa

dengan ion salisilat membentuk larutan dapar yang mencegah

terjadinya perubahan pH. Dalam hal yang sama, larutan efedrin basa

menunjukkan pula sifat dapar yaitu dengan mencegah turunnya nilai

pH. Jika HCL ditambahkan kedalam ke larutan tersebut akan

terbentuklah efidefrin HCL dan system dapar efedrin dan efedrin

HCL tersebut mencegah perubahan pH sampai efedrin habis

bereaksi dengan asam. Oleh sebab itu obat-obat dalam bentuk

larutan seringkali bertindak sebagai dapar obat itu sendiri dalam jarak

pH yang tertentu. Aksi dapar semacam itu sebenarnya terlalu lemah

untuk mencegah terjadinya perubahan pH karena adanya CO2 dari

Page 6: pH dan Dapar.docx

udara dan kebasaan botolnya. Karena itulah dapar tambah sering

ditambahkan ke larutan obat untuk menjaga agar system tetap

berada dalam trayek pH yang diinginkan. Pengukuran kuantitatif

untuk efisiensi ataunkapasitas dapar mencegah berubahnya pH akan

dibicarakan laboratorium lain (Martin, 1999).

Indikator pH. Larutan indicator dapat dikatakan sebagai suatu

asam lemah atau basa lemah yang dapat bertindak seperti dapar

dan menghasilkan perubahan warna karena derajat disosiasinya

berubah sesuia dengan perubahan pH. Sebagai contoh, metil merah

menunjukan warna alkalinya, kuning, pada pH kira-kira 6 dan warna

asamnya merah, pada pH kira-kira 4. Oleh karena itu indicator

member kemungkinan metode yang sesuia dalam teknik elektrometri

(Martin, 1999)

Teori tentang asam dan basa ada 3 yaitu (Anonim, 2013) :

1. Arrhenius (Svante August Arrhenius)

Asam adalah suatu zat/bahan yang bila dilarutkan dalam air akan

melepaskan ion H+

HA + H2O H3O + A

Basa adalah suatu bahan/zat yang bila dilarutkann dalam air akan

melepaskan ion OH-

BOH + H2O B+aq + OH-

Page 7: pH dan Dapar.docx

2. Bronsted dan Lowry

Asam adalah baik ion atau molekul yang dapat melepaskan

proton atau donor proton. Basa adalah baik ion atau molekul yang

dapat menerima proton atau akseptor proton.

HCl + NH3 NH4+ + Cl-

Setiap asam atau basa mempunyai basa atau asam

kunjugasi (Anonim, 2013).

3. Lewis (Gilbert Newton Lewis, 1923)

Asam adalah suatu sepsis yang dapat menerima pasangan

electron, sedang basa adalah suatu spesies yang dapat

menyumbangkan pasangan elektronnya (Anonim, 2013).

Dapar atau larutan penyangga adalah larutan yang dapat

mempertahankan harga pH jika ke dalam larutan tersebut

ditambahkan sejumlah kecil asam, basa atau dilakukan

pengenceran. Larutan dapar yang banyak kita dapati merupakan

campuran asam lemah dengan salah satu garamnya yang larut dan

berasal dari basa kuat atau basa lemah dengan salah satu

garamnya yang larut dan berasal dari asam kuat. (Damin, 2009)

Sistem dapar yang dipilih seharusnya memiliki kemampuan

yang cukup untuk menjaga pH selama jangka waktu yang telah

ditentukan sesuai dengan jangka kestabilan dan sediaan. (Anonim,

2013)

Page 8: pH dan Dapar.docx

Cara menghitung jumlah bahan yang digunakan dalam

pembuatan bahan adalah dengan menggunakan persamaan

Henderson-Hasselbach sebagai berikut (Anonim, 2013) :

Untuk asam :

pH = pKa + log [ garam][asam]

Untuk basa :

pH = pKa + log [ garam][basa]

Campuran antara larutan asam lemah dengan garamnya atau

basa lemah dengan garamnya disebut campuran dapar. Campuran

ini dapat menahan perubahan pH, bila larutan ditambah sedikit asam

atau basa (Sukardjo, 1985).

Misalnya campuran dapar :

HA H+ + A-

NaA Na+ + A-

Kalau kedalam larutan ditambah asam (ion H+), Ion ini diikat

oleh A- menjadi HA, hingga aH+ didalam larutan tetap. Kalau

kedalamnya ditambahkan basa, ion OH- dari basa ini juga ditarik oleh

ion H+ dari air membentuk H2O. kekurangan ion H+ditambah dari

asam. Dengan cara ini ion H+ dalam larutan ditahan tetap (Sukardjo,

1985).

Besarnya aH+ :

aH+ = Ka . aHAaA

Page 9: pH dan Dapar.docx

Dapar dipakai untuk (Sukardjo, 1985) :

- Membuat larutan dengan pH tertentu.

- Menjaga pH larutan tetap.

Konsentrasi atau aktivitas dengan pangkat bilangan negatif,

yang artinya –Log aH+ (Sukardjo, 1985).

pH = -log aH+

Demikian pula :

pOH = - Log aOH-

Untuk larutan dalam air pada 25o C (Sukardjo, 1985) :

pH = pOH = 14

Konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan air sering kali sangat

kecil dan karenanya sulit diukur, cara pengukuran yang lebih praktis

yang disebut pH. pH suatu larutan didefinisikan sebagai logaritma

negatif dari konsentrasi ion hidrogen ( Raymond, 2000)

pH = -log [H3O+] atau pH = -log [H+]

logaritma negatif menghasilkan angka positif untuk pH, dimana

logaritma positif sebaliknya akan menghasilkan angka negatif karena

kecilnya nilai [H+]. Selain itu suku [H+] berlaku hanya untuk bagian

numerik pada persamaan konsentrasi ion hidrogen, sebab dapat

melogaritmakan satuan jadi, seperti halnya konstanta

kesetimbangan, pH larutan tak berdimensi( Raymond, 2000).

Page 10: pH dan Dapar.docx

Penyediaan larutan dapar farmasi. Seorang ahli farmasi dapat

setiap waktu membuat system dapar, yaitu suatu formula yang tidak

terdapat dalam literature. Langkah-langkah berikut ini sangat

berguna dalam menyiapkan sebuah dapar :

Pilihlah satu asam lemah yang memiliki pKa yang hampir

sama dengan pH dapar yang akan dibuat. Tujuannya agar

didapat kapasitas yang maksimum.

a) Dengan menggunaan persamaan dapar hitung

perbandingan garam dan asam lemah yang diperlukan agar

dicapai pH yang diingankan. Persamaan dapar member

hasil yang memuaskan untuk perkiraan perhitungan yang

berada pada trayek pH 4-10.

b) Perkirakan konsentrasi garam dan asam yang akan

diperlukan agar diperoleh kapasitas dapar yang sesuai.

Besarnya konsentrasi cukup berkisar antara 0,05-0,5 M dan

kapasitas dapar 0,01-0,1 umumnya sesuai.

c) Faktor-faktor lain yang penting dalam pembuatan dapar

farmasi meliputi: bahan-bahan kimia yang tersedia, sterilisasi

larutan, kestabilan obat dan dapar dalam waktu yang cukup

lama, harga bahan dan harus tidak toksis. Contohnya, dapar

borat karena sifatnya yang toksis tidak dapat digunakan

dalam menstabilkan larutan yang dipakai secara oral

ataupun paranteral.

Page 11: pH dan Dapar.docx

d) Yang terakhir, tentukan besarnya pH dan kapasitas dapar

larutan yang telah diberi dapar dengan menggunakan pH-

meter (Martin, 1999).

II.2 Uraian Bahan

1. Aquadest (DITJEN POM EDISI III : 1979)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air Suling

RM / BM : H2O / 18,02

Rumus Struktur : H-O-H

Pemerian : cairan jernih , tidak berwarna, tidak berbau,

tidak mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tetutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Asam Klorida (DITJEN POM EDISI III : 1979)

Nama resmi : ACIDUM HYDROCLORIDUM

Nama lain : Asam klorida

RM / BM : HCl / 36,46 gr/mol

Bobot jenis : 1,13 gr

Pemerian : Tidak berwarna, berasap, bau merangsang

Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95%) P

Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

Page 12: pH dan Dapar.docx

3. Asam Asetat ( Ditjen POM, 1979: 41 )

Nama Resmi : Acidum Aceticum

Nama Lain : Asam Asetat, Asam Cuka

RM/BM : CH3COOH

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau menusuk;

rasa asam, tajam

Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol

(95%) P dan dengan gliserol P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai dapar asetat

4. Natrium Hidroksida (Ditjen POM,1979 : 142)

Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM

Nama lain : Natrium hidroksida

RM / BM : NaOH / 40,00

Pemerian : Bentuk batan, butiran, massa hablur atau

keping, keras, rapuh dan menunjukkan

susunan hablur, meleleh, basah sangat

alkalis dan korosif.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam

etanol (95%)P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

Page 13: pH dan Dapar.docx

BAB III

PROSEDUR KERJA

III.1 Alat Dan Bahan

III.1.1 Alat yang digunakan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah Batang

pengaduk, Botol semprot, Gelas kimia 250 ml, Gelas kimia 50

ml, pH meter, pH universal, Pipet tetes.

III.1.2 Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah

Aquadest, Asam klorida, Asam Asetat, Natrium hidroksida dan

tissue.

III.2 Langkah Percobaan

1. Menentukan pH beberapa zat cair

Hitung pH larutan dibawah ini :

- Larutan HCl 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M dan 0,001 M

- Larutan NaOH 1,0 M; 0,1 M; 0,01 M dan 0,001 M

Ukur pH larutan di atas menggunakan pH meter dan kertas

pH universal, kemudian bandingkan dengan hitunganmu.

Page 14: pH dan Dapar.docx

2. Membuat larutan dapar

Hitung dan ditentukan pH larutan dapar dari 50 ml dari

Natrium hidroksida 0,1 M, dan 50 ml Asam asetat 0,2 M.

a. Buat larutan dapar tersebut.

b. Ukur pH larutan dapar yang dibuat.

c. Hitung kapasitas dapar larutan tersebut.

d. Buktikan kemampuan dapar yang dibuat dengan

menambahkan HCL 0,1 M dan NaOH 0,1 M kedalam

larutan dapar, kemudian ukur kembali pH nya.

Page 15: pH dan Dapar.docx

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil dan Perhitungan

A. Menentukan pH beberapa Zat cair

Nama zat cair pH hasil perhitungan

pH cairan

pH meter Kertas pH

HCl 0,001 M 3 3,11 7

HCl 0,01 M 2 2,08 4

HCl 0,01 M 1 1,07 1

HCl 1 M 0 0,20 0

NaOH 0,001 M 11 10,13 11

NaOH 0,01 M 12 11,63 13

NaOH 0,1 M 13 12,59 13

NaOH 1 M 14 13,01 14

ASAM

0,001 = -log [H+]

= -log x 10-3

= 3

0,01 = -log [H+]

= -log [10-2]

Page 16: pH dan Dapar.docx

= 2

0,1 = -log [H+]

= -log x 10-1

= 1

Basa

0,001 = 14 – pH

= 14 – 3

= 11

0,1 = 14 – pH

= 14 – 1

= 13

1 = -log [H+]

= -log x 1

= 0

0,01 = 14 – pH

= 14 – 2

= 12

1 = 14 – pH

= 14 – 0

= 14

B. pH Dapar

Jenis Dapar Dapar Asetat

pH Dapar hasil hitungan 4,16

pH Dapar hasil pengukuran 4,05(pH meter)

4(pH universal)

Kapasitas Dapar 0,092

pH Dapar setelah penambahan basa 4,10(pH meter)

4(pH universal)

pH Dapar setelah penambahan asam 4,08(pH meter)

4(pH universal)

Page 17: pH dan Dapar.docx

Perhitungan :

a) Penentuan pH dari asam asetat

50 ml CH3COOH 0,2 M n = 50 x 0,2 = 10 mol

50 ml NaOH 0,1 M n = 50 x 0,1 = 5 mol

CH3COOH + NaOH CH3COOH + H2O

M 10 mol 5 mol -

B 5 mol 5 mol 5 mol

S 5 mol - 5 mol

[CH3COOHNa] n

V . tot=5mmol

100ml=0,05m

[CH3COOH] n

V . tot=5mmol

50ml=0,1m

pH = pKa + log [CH 3COONa ][CH3COOH ]

= 4,76 + log 0,050,1

= 4,76 + log o,5

= 4,76 + 0,30

= 4,46

b) Penentuan kapasitas Dapar dari dapar asetat

β = 2,3 C ka¿¿

= 2,3 x 0,15 (1,737×10−5) (3,467×10−5 )¿¿

Page 18: pH dan Dapar.docx

= 0,345 x 0,345×6,022×10−10

¿¿

= 0,345 x 6,022×10−10

27,08×10−10

= 0,345 x o,22

= 0,0759

[H3O+] = anti log – pH

= anti log – 4,46

= 3,467 x 10-5

ka = anti log - pka

= anti log – 4,76

= 1,737 x 10-5

C = [garam] + [asam]

= 0,05 + 0,1

= 0,15

III.2 Pembahasan

pH adalah suatu bilangan yang menyatakan keasaman atau

kebasaan suatu zat yang larut  dalam air. Penetapan umumnya

dilakukan secara potensiometri untuk penetapan yang tidak

memerlukan ketelitian tinggi dapat dilakukan secara kolorimetri

dengan menggunakan indikator.

Page 19: pH dan Dapar.docx

Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar

merupakan suatu larutan yang dapat menahan perubahan pH yang

besar ketika ion – ion hidrogen atau hidroksida ditambahkan, atau

ketika larutan itu diencerkan. Buffer dapat dibagi menjadi 3 jenis

sesuai kapasitasnya, yaitu buffer yang kapasitasnya 0, buffer yang

kapasitasnya tak hingga, serta buffer yang kapasitasnya dibatasi

sebanyak n. Buffer dengan kapasitas terbatas inilah yang disebut

sebagai bounded-buffer.

Larutan buffer dapat mempertahankan pHnya ketika

ditambahkan sedikit asam atau basa. Ketika larutan buffer

ditambahkan sedikit asam, asam tersebut akan dinetralkan oleh basa

konjugasinya sehingga kesetimbangan akan bergeser kearah

reaktan sehingga jumlah molekul asamnya akan meningkat. Begitu

pula sebaliknya, jika larutan buffer ditambahkan basa, maka basa

tersebut akan dinetralkan oleh asam lemahnya sehingga

kesetimbangan akan bergeser ke arah produk dan meningkatkan

jumlah basa konjugasinya.

Tujuan dari percobaan ini yaitu Menentukan pH beberapa zat

cair seperti HCl dan NaOH, membuat larutan dapar pada berbagai

pH serta menghitung kapasitas dapar yang telah dibuat.

Alat yang digunakan pada percobaan ini untuk mengukur pH

yaitu pH meter dan kertas universal. Pada prinsipnya pengukuran

Page 20: pH dan Dapar.docx

suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektrokimia yang terjadi

antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah

diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang

tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca

akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil

dan aktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial

elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of

hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu

elektroda pembanding.

Pada percobaan ini dilakukan percobaan menentukan pH dari

beberapa zat cair dan menentukan pH dari larutan dapar yang telah

dibuat dengan penambahan asam dan penambahan basa.

Untuk percobaan menentukan pH, zat cair yang digunakan yaitu

HCl dan NaOH dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0,1 M;

0,01 M; 0,001 M dan 1 M. Terlebih dahulu dilakukan penentuan pH

larutan tersebut dengan menggunakan perhitungan, setelah itu

dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH meter dan

kertas universal lalu bandingkan hasilnya.

Untuk percobaan menentukan pH larutan dapar, yang

digunakan yaitu larutan dapar asetat. Terlebih dahulu dilakukan

perhitungan pH dapar, lalu pengukuran pH dapar, dan kapasitas

dapar. Setelah itu, untuk membuktikan kemampuan dapar yang telah

Page 21: pH dan Dapar.docx

dibuat larutan dapar ditambahkan HCl dan NaOH. Kemudian diukur

kembali pHnya dengan menggunakan pH meter lalu bandingkan

hasil pengukurannya.

Setelah dilakukan percobaan menghitung pH dari HCL dan

NaOH diperoleh hasil untuk pH HCl 0,001 M dengan menggunakan

perhitungan yaitu 3 sedangkan hasil pengukuran menggunakan pH

meter yaitu 3,11 dan kertas universal yaitu 7. Untuk HCl 0,01 M hasil

perhitungan pH-nya yaitu 2 sedangkan hasil pengukuran pH meter

yaitu 2,08 dan kertas universal yaitu 7. Untuk HCl 0,1 M hasil

perhitungan pH-nya yaitu 1 sedangkan hasil pengukuran pH meter

yaitu 1,07 dan kertas universal yaitu 1. Untuk HCl 1 M hasil

perhitungan pHnya yaitu 0 sedangkan hasil pengukuran pH meter

yaitu 0,20 dan ketas universal yaitu 0. Untuk NaOH 0,001 M hasil

perhitungan pH-nya yaitu 11 sedangkan hasil pengukuran pH meter

yaitu 10,13 dan kertas universal yaitu 11. Untuk NaOH 0,01 M hasil

perhitungan pH-nya yaitu 12 sedangkan hasil pengukuran pH meter

yaitu 11,63 dan kertas universal yaitu 13. Untuk NaOH 0,1 M hasil

perhitungan pH-nya yaitu 13 sedangkan hasil pengukuran pH meter

12,59 dan kertas universal yaitu 13. Untuk NaOH 1 M hasil

perhitungan pH-nya yaitu 14 sedangkan hasil pengukuran pH meter

yaitu 13,03 dan kertas universal yaitu 14.

Untuk percobaan menentukan pH pada larutan dapar diperoleh

hasil bahwa pH dapar hasil perhitungan yaitu 4,16 sedangkan hasil

Page 22: pH dan Dapar.docx

pengukuran menggunakan pH meter yaitu 4,05 dan kertas universal

yaitu 4. Kapasitas dapar yang diperoleh adalah 0,092. pH dapar

setelah penambahan asam menggunakan pH meter yaitu 4,01 dan

kertas universal yaitu 4 sedangkan setelah penambahan basa

menggunakan pH meter yaitu 4,10 dan kertas universal yaitu 4.

Larutan dapar seringkali dipakai dibidang farmasi, khususnya

dalam pembuatan larutan obat mata (ophthalmic solution). Dapar

dapat juga dipakai dalam penetapan pH dengan cara kolorimetri dan

untuk studi penelitian yang memerlukan pH yang konstan.

Dalam percobaan ini ada beberapa hal yang mempengaruhi

ketelitian data hasil percobaan yakni faktor kesalahan, yaitu seperti :

kesalahan dalam melakukan pembacaan pada alat pH

meter.

Kesalahan dalam melakukan perhitungan

Sterilitas larutan

Page 23: pH dan Dapar.docx

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:

- Percobaan menentukan pH beberapa zat cair

1. HCl 0,001 N pHnya 3,17

2. HCl 0,01 N pHnya 2,10

3. HCl 0,1 N pHnya 1,23

4. HCl 1 N pHnya 0,23

5. NaOH 0,001 M pHnya 10,57

6. NaOH 0,01 M pHnya 11,74

7. NaOH 0,1 M pHnya 12,54

8. NaOH 1 M pHnya 13,01

- Percobaan membuat larutan Dapar:

1. pH Dapar hasil hitungan adalah 4,805

2. pH Dapar hasil pengukuran adalah 4,07

3. Kapasitas Dapar adalah 0,20

4. pH Dapar setelah penambahan basa adalah 4,09

Page 24: pH dan Dapar.docx

5. pH Dapar setelah penambahan asam adalah 4,08

pH adalah suatu bilangan yang menyatakan keasaman atau

kebasaan suatu zat yang larut  dalam air. Penetapan umumnya

dilakukan secara potensiometri untuk penetapan yang tidak

memerlukan ketelitian tinggi dapat dilakukan secara kolorimetri

dengan menggunakan indikator.

Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar

merupakan suatu larutan yang dapat menahan perubahan pH yang

besar ketika ion – ion hidrogen atau hidroksida ditambahkan, atau

ketika larutan itu diencerkan. Buffer dapat dibagi menjadi 3 jenis

sesuai kapasitasnya, yaitu buffer yang kapasitasnya 0, buffer yang

kapasitasnya tak hingga, serta buffer yang kapasitasnya dibatasi

sebanyak n. Buffer dengan kapasitas terbatas inilah yang disebut

sebagai bounded-buffer.

Larutan buffer dapat mempertahankan pHnya ketika ditambahkan

sedikit asam atau basa. Ketika larutan buffer ditambahkan sedikit

asam, asam tersebut akan dinetralkan oleh basa konjugasinya

sehingga kesetimbangan akan bergeser kearah reaktan sehingga

jumlah molekul asamnya akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika

larutan buffer ditambahkan basa, maka basa tersebut akan

Page 25: pH dan Dapar.docx

dinetralkan oleh asam lemahnya sehingga kesetimbangan akan

bergeser ke arah produk dan meningkatkan jumlah basa

konjugasinya.

Tujuan dari percobaan ini yaitu Menentukan pH beberapa zat cair

seperti HCl dan NaOH serta Membuat larutan dapar pada berbagai

pH.

Alat yang digunakan pada percobaan ini untuk mengukur pH

yaitu pH meter. Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah

didasarkan pada potensial elektrokimia yang terjadi antara larutan

yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan

larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal

ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi

dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif. Elektroda

gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen

atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi

sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding.

Pada percobaan ini dilakukan percobaan menentukan pH dari

beberapa zat cair dan menentukan pH dari larutan dapar yang telah

dibuat dengan penambahan asam dan penambahan basa.

Untuk percobaan menentukan pH, zat cair yang digunakan yaitu

HCl dan NaOH dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0,1 M;

0,01 M; 0,001 M dan 1 M. Terlebih dahulu dilakukan penentuan pH

Page 26: pH dan Dapar.docx

larutan tersebut dengan menggunakan perhitungan, setelah itu

dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH meter, lalu

bandingkan hasilnya.

Untuk percobaan menentukan pH larutan dapar, yang digunakan

yaitu larutan dapar asetat, Terlebih dahulu dilakukan penentuan pH

dan kapasitas dapar dengan menggunakan perhitungan serta

dilakukan pengukuran pH larutan dapar yang telah dibuat dengan

menggunakan pH meter, setelah itu untuk membuktikan kemampuan

dapar yang telah dibuat larutan dapar ditambahkan dengan 10 tetes

larutan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M kemudian diukur kembali pHnya

dengan menggunakan pH meter lalu bandingkan hasil

pengukurannya.

Setelah dilakukan percobaan menghitung pH dari HCL dan NaOH

diperoleh hasil untuk pH HCl 0,001 M dengan menggunakan

perhitungan yaitu 3 sedangkan hasil pengukuran pH meter yaitu 3,17,

untuk HCl 0,01 M hasil perhitungan pHnya yaitu 2 sedangkan hasil

pengukuran pH meter yaitu 2,10, untuk HCl 0,1 M hasil perhitungan

pHnya yaitu 1 sedangkan hasil pengukuran pH meter yaitu 1,23, untuk

HCl 1 M hasil perhitungan pHnya yaitu 0 sedangkan hasil pengukuran

pH meter yaitu 0,23. Untuk NaOH 0,001 M hasil perhitungan pHnya

yaitu 11 sedangkan hasil pengukuran pH meter yaitu 10,57, untuk

NaOH 0,01 M hasil perhitungan pHnya yaitu 12 sedangkan hasil

pengukuran pH meter yaitu 11,74, untuk NaOH 0,1 M hasil

Page 27: pH dan Dapar.docx

perhitungan pHnya yaitu 13 sedangkan hasil pengukuran pH meter

yaitu 12,54, dan untuk NaOH 1 M hasil perhitungan pHnya yaitu 14

sedangkan hasil pengukuran pH meter yaitu 13,01.

Untuk percobaan menentukan pH pada larutan dapar diperoleh

hasil bahwa pH dapar hasil perhitungan yaitu 4,805 sedangkan hasil

pengukuran yaitu 4,07 dan pH dapar setelah penambahan asam yaitu

4,08 sedangkan setelah penambahan basa yaitu 4,09.

Larutan dapar seringkali dipakai dibidang farmasi, khususnya

dalam pembuatan larutan obat mata (ophthalmic solution). Dapar

dapat juga dipakai dalam penetapan pH dengan cara kolorimetri dan

untuk studi penelitian yang memerlukan pH yang konstan.

Page 28: pH dan Dapar.docx

V.2 Saran

Untuk Laboratorium :

Sebaiknya alat-alat yang ada dilaboratorium lebih dimaksimalkan

demi kelancaran pratikum.

- Untuk Asisten :

Pada saat respon waktunya jangan terlalu cepat, agar

pratikan tidak terburu-buru menjawab soal.

Untuk pratikan :

Lebih memperhatikan asisten pada saat menjelaskan,

supaya tidak terjadi kesalahan pada saat pratikum.

Page 29: pH dan Dapar.docx

DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 2013. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika I. Universitas Muslim Indonesia. Makassar

Chang Raymond. 2000. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi 3. Erlangga. Jakarta

Ditjen, POM. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Fried, H. George. 2005. Schaum’s Outlines: Tss Biologi Edisi 2. Erlangga. Jakarta

Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. EGC . Jakarta

Syahputri, V. Mimi. 2007. Pemastian Mutu Obat. EGC . Jakarta

Sacher, A. Ronald. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan, Laboratorium. EGC. Jakarta

Sukardjo. 1985. Kimia Fisika. Bina Aksara. Yogyakarta.

Page 30: pH dan Dapar.docx

SKEMA KERJA

Dimasukkan beberapa zat cair dalam gelas kimia

Diukur pHnya dengan Menggunakan indikator

universal dan pH meter.