petunjuk praktis untuk petani dalam memilih benih

13
TUGAS KELOMPOK “Petunjuk Praktis untuk Petani dalam Memilih Benih Jeruk (Citrus sp.) Di Nursery (Penangkar)” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Teknologi Produksi Benih Oleh Dosen Pengampu Ibu Sisca Fajriani SP. MP Disusun oleh: Kelompok 3 (Kelas P) Yunita Erlina115040200111003 Yuda Pangestu P. 115040207111032 Yunita Dian N. 115040213111042 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Upload: yuda-pangestu

Post on 05-Dec-2014

266 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

benih, petunjuk praktis bagi petani,, tugas teknologi produksi benih

TRANSCRIPT

Page 1: Petunjuk Praktis Untuk Petani Dalam Memilih Benih

TUGAS KELOMPOK

“Petunjuk Praktis untuk Petani dalam Memilih Benih Jeruk (Citrus sp.) Di Nursery

(Penangkar)”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Teknologi Produksi Benih Oleh

Dosen Pengampu Ibu Sisca Fajriani SP. MP

Disusun oleh:

Kelompok 3 (Kelas P)

Yunita Erlina 115040200111003

Yuda Pangestu P. 115040207111032

Yunita Dian N. 115040213111042

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Petunjuk Praktis Untuk Petani Dalam Memilih Benih

1. Latar Belakang

Keberhasilan peningkatan produksi dalam usaha tani sangat dipengaruhi oleh

masukkan berbagai faktor produksi yang salah satunya adalah penggunaan benih

bermutu. Kesadaran petani untuk menggunakan benih unggul dalam meningkatkan

produksi usaha taninya sudah cukup tinggi. Namun dalam pelaksanaannya perlu disertai

dengan kesadaran penggunaan benih unggul yang bermutu tinggi dan benar. Dengan

menggunakan benih yang bermutu diharapkan akan meningkatkan produktivitas per

satuan luas, dapat mengurangi serangan hama penyakit dll. Peningkatan produksi akan

berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani apabila ada jaminan pasar dengan

harga yang memadai.

Bermutu berarti benih tersebut harus asli, yang mencerminkan karakteristik

varietas yang diwakilinya sesuai deskripsi, hidup dapat tumbuh apabila ditanam, sehat,

agar tidak menyebarkan penyakit terbawa benih atau seed bourne deseases dan bersih

terutama dari biji gulma, benih tidak menjadi sumber investasi gulma. Oleh karena itu

harus diingat pentingnya pemilihan mutu benih yang akan digunakan, sehingga tidak

menyebabkan kerugian, baik waktu, tenaga dan biaya akibat penggunaan benih tidak

bermutu.

Benih merupakan benda hidup yang mempunyai sifat genetis dan fisiologis

sehingga perlu penanganan secara sungguh-sungguh agar tidak cepat mati atau tidak

tumbuh dan kemurniannya tetap terjaga, yang diperlihatkan oleh pertumbuhannya yang

seragam dan produktivitasnya sesuai dengan deskripsi. Kondisi benih yang beredar di

Indonesia sangat variatif tingkat mutunya, seperti mutu tidak sesuai standar, kadaluarsa

dll, sehingga sangat merugikan petani.

2. Pertimbangan Mengapa Menggunakan Benih Jeruk yang Tersertifikasi

Suatu komoditas diharapkan menghasilkan produksi yang baik. Baik kuantitas

maupun kualitasnya agar dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional. Selain

teknik budidaya yang tepat, jenis benih yang digunakan juga mempengaruhi hasil

produksi. Benih bersertifikat merupakan kunci utama untuk menghasilkan produk

hortikultura berkualitas. Oleh karena itu ketersediaan benih bersertifikat sesuai prinsip 7

tepat (jenis, varietas, waktu, lokasi, jumlah dan harga yang terjangkau) harus terpenuhi.

Page 3: Petunjuk Praktis Untuk Petani Dalam Memilih Benih

Arah pengembangan perbenihan hortikultura adalah menuju swasembada benih dalam

negeri melalui upaya-upaya penguatan ketersediaannya dari dalam negeri sekaligus

mengurangi ketergantungan terhadap benih impor. Untuk dapat memproduksi benih

bersertifikat tentunya harus dikelola oleh SDM yang profesional, sarana dan prasarana

yang memadai serta manajemen teknologi benih yang benar dengan dilengkapi fasilitas

bimbingan akses modal dan akses pasar, sehingga sistem dapat berjalan sesuai dengan

harapan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin sumberdaya domestik untuk

meningkatkan daya saing benih di pasar domestik dan global.

Beberapa kelebihan benih bersertifikat yaitu, penggunaan benih menjamin

keberhasilan usaha tani, keturunan benih diketahui, mutu benih terjamin dan kemurnian

genetik diketahui, pertumbuhan benih seragam, menghasilkan bibit yang sehat dengan

akar yang banyak, ketika ditanam pindah, tumbuh lebih cepat dan tegar, masak dan panen

serempak, produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.

3. Pemilihan Spesies/Genetic Selection

Pemilihan spesies sangatlah penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh

terhadap peluang pemasaran hasil. Secara umum, jeruk dibagi menjadi 4 golongan utama,

yaitu:

1) Jeruk Manis (Citrus sinensis osbeck)

Jeruk ini mempunyai rasa yang sangat manis sehingga tidak mengherankan

apabila jeruk ini paling banyak ditanam saat ini. Selain karena rasanya yang manis,

bagian-bagian lain dari tanaman jeruk ini, seperti bunga, biji, dan kulitnya dapat

diambil minyaknya sehingga jeruk ini menjadi kunci perindustrian jeruk di seluruh

dunia.

Jeruk manis mempunyai daging buah yang tebal dan sukar dikupas sehingga

apabila kita ingin memakan jeruk ini harus dipotong-potong membujur terlabih dahulu

menjadi 4-8 bagian. Setahun sekali jeruk manis ini berbuah. Biasanya bulan April dan

Mei berbuah sangat lebat.

Di dalam sebuah kebun jeruk, belum tentu semua pohon menghasilkan buah jeruk

dengan rasa yang manis. Selain rasa yang tidak selalu seratus persen manis, ternyata

ukuran buah yang dihasilkan pun beraneka ragam. Demikian pula bijinya, ada jeruk

Page 4: Petunjuk Praktis Untuk Petani Dalam Memilih Benih

manis yang berbiji banyak dan ada yang berbiji sedikit. Oleh sebab itu, penting sekali

adanya pemilihan bibit yang berkualitas bagus. Apabila di kebun terdapat pohon jenis

unggul dimana buah yang dihasilkannya besar-besar dan bijinya sedikit, sebaiknya

pohon ini diberi tanda pada batangnya.

Daerah pegunungan merupakan tempat yang paling cocok untuk menanam jeruk

manis ini karena pada ketinggian 800-1.500 m dpl inilah jeruk manis dapat tumbuh

dengan subur.

2) Jeruk Mandarin (Citrus nobilis)

Pada umumnya, pohon jeruk ini lebih kecil dan banyak cabangnya. Buahnya

dapat dikonsumsi langsug karena kulit buah jeruk ini tipis dan daging buahnya tebal.

Tekstur buahnya lembut dan lunak, banyak mengandung air dan rasanya manis dan

bijinya sedikit. Tempat menanam jeruk jenis ini yang paling baik adalah pada

ketinggian 800-1.500 m dpl.

Yang termasuk ke dalam jenis jeruk mandarin ini, antara lain, jeruk keprok, jeruk

garut, jeruk konde cina, jeruk ragi, jeruk siam, jeruk banten, dan lain-lain.

3) Jeruk Besar (Citrus maximus)

Sesuai dengan namanya, buah jeruk jenis ini memang terbilang lebih besar

dibandingkan dengan ketiga jenis jeruk lainnya. Ukuran garis tengah buahnya bisa

mencapai 20 cm. yang termasuk ke dalam jenis ini adalah jeruk bali, jeruk silimpang,

jeruk nambangan, jeruk delima, dan jeruk simanalagi. Semuanya berkulit tebal dan jika

sudah masak kulitnya akan berwarna kuning. Warna daging buahnya merah muda saat

masih muda dan setelah matang, berubah menjadi merah hingga jingga dan

mengandung banyak air. Walaupun sama-sama berkulit tebal, namun daging buahnya

berbeda-beda kerasnya, begitu juga dengan rasanya. Jeruk simanalagi dan jeruk delima

mempunyai daging buah yang lunak dengan rasa sedikit asam.

4) Jeruk Sitrun (Citrus medica)

Golongan jeruk sitrun terdiri atas jeruk sitrun, jeruk smanis, jeruk pecel, jeruk

nipis, dan jeruk sukade. Jeruk sitrun merupakan tanaman perdu yang mempunyai

banyak dahan dan ranting. Selain itu, tentu saja menghasilkan buah yang banyak sekali.

Buahnya juga bermacam-macam, ada yang besar dan ada pula yang kecil. Seperti

Page 5: Petunjuk Praktis Untuk Petani Dalam Memilih Benih

halnya jenis jeruk besar, jeruk sitrun pun dapat tumbuh di daerah bertipe apa saja baik

berupa dataran rendah maupun dataran tinggi.

Jadi, selain melihat peluang pemasaran jeruk, jenis/spesies jeruk yang dipilih tentunya

harus sesuai dengan lingkungan tumbuhnya agar berproduksi secara optimal sesuai

genetiknya.

4. Pemilihan/Produksi Benih Jeruk Bebas Penyakit

Benih jeruk bermutu merupakan bibit yang bebas dari 7 macam patogen sistemik

seperti CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration), CTV (Citrus Tristeza Virus), CVEV

(Citrus Vein Enation Virus) yang tular vektor dan yang non tular vektor CEV (Citrus

Exocortis Viroid) ,CPsV (Citrus Psorosis Virus), CcaV dan CTLV. Selain itu bibit bermutu

dijamin kemurnian varietas batang atas dan batang bawahnya. Dalam praktek, bibit jeruk

bermutu adalah bibit jeruk berlabel bebas penyakit yang tahapan proses produksinya

berdasarkan program pengawasan dan sertifikasi bibit yang berlaku.

Penyakit CPVD (Citrus Vein Phloem Degeneration) yang disebabkan oleh

Liberobacter asiaticum, dapat ditularkan lewat bibit yang telah terinfeksi dan oleh serangga

penular Diaphorina citri. Pada pertengahan tahun 80-an, penyakit ganas ini telah

menghancurkan pertanaman jeruk di sebagian besar sentra produksi di Indonesia.

Bibit jeruk berlabel bebas penyakit tidak berarti tahan terhadap penyakit tersebut di

atas, tetapi setelah ditanam di lapang masih bisa terinfeksi lagi oleh penyakit yang

berbahaya ini, maka strategi pengendalian penyakit CPVD yang berupa paket teknologi

Pengendalian Terpadu Kebu Jeruk Sehat (PTKJS) harus diterapkan secara utuh, yaitu

meliputi (1) menggunakan bibit jeruk berlabel bebas penyakit, (2) mengendalikan serangga

penular CPVD D. citri secara cermat, (3) melakukan sanitasi kebun secara cermat, (4)

memelihara tanaman secara optimal, (5) konsolidasi pengelolaan kebun di suatu wilayah

target pengembangan. Penerapan (PTKJS) secara utuh dan benar diharapkan dapat

mewujudkan agribisnis jeruk yang tangguh di Indonesia.

Calon pohon induk yang telah di tentukan, di bersihkan dari 7 patogen sistemik

tersebut di atas melalui penyambungan tunas pucuk ("Shoot-tip graffting") yang

dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan milik Balai Tanaman Jeruk dan Buah

Subtropika. Biji batang bawah ditumbuhkan dalam media-agar yang mengandung mineral

Page 6: Petunjuk Praktis Untuk Petani Dalam Memilih Benih

dan vitamin. Penyambungan dilakukan dengan bantuan mikroskop menggabungkan pucuk

tunas berukuran 0.15 mm dengan semaian batang bawah sambungan, kemudian

ditumbuhkan dalam media cair yang diperkaya dengan mineral dan vitamin, dan setelah

tumbuh kemudian diindeksing untuk memastikan apakah tanaman tersebut benar-benar

telah terbebas dari 7 patogen sistemik. Tanaman yang telah dinyatakan bebas penyakit,

kemudian di pelihara dalam rumah kasa sebagai pohon induk sumber mata tempel bagi

Blok Fondasi yang tersebar di beberapa propinsi di Indonesia.

Distribusi materi perbanyakan dari pohon induk bebas penyakit hingga sampai ke

petani melalui alur baku yang berlaku secara nasional, yaitu dari Blok Fondasi, Blok

Penggandaan Mata Tempel (BPMT) ke Blok Penggandaan Benih Komersial milik

penangkar bibit; baru kemudian ke petani untuk di tanam di lapang. Pohon induk di Blok

Fondasi dan BPMT dipelihara secara optimal dalam rumah kasa yang tidak bisa dimasuki

oleh serangga penular. Indeksing secara berkala dilakukan pada setiap pohon induk di

BPMT harus dibongkar setiap tiga tahun panenan dan diremajakan kembali dengan materi

yan berasal dari Blok Fondasi. Bibit jeruk yang dinyatakan lulus pemeriksaan akan di label

bebas penyakit oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih setempat.

Jadi, Syarat bibit Jeruk yang baik adalah sebagai berikut:

1. Tidak mengandung penyakit atau bebas CVPD

2. Berasal dari penangkaran yang dikontrol oleh petugas BPSB dan entresnya dari BPMT

jeruk.

3. Pertumbuhan visualnya baik dan subur serta sehat.

4. Berasal dari batang atas yang mempunyai produksi tinggi dan batang bawah dengan

perakaran luas dan kuat.

5. Metode Perbanyakan Benih Jeruk

“Stebung, Teknik Perbanyakan Jeruk secara Cepat”

Setek langsung sambung (stebung) dapat menjadi pilihan baru dalam perbanyakan

tanaman jeruk. Dalam waktu hanya 6-7 bulan, bibit jeruk siap tanam dapat diperoleh

dengan kualitas bibit sama dengan yang diperbanyak dengan cara biasa, seperti cangkok.

Pada jeruk, batang bawah berperan penting karena mempengaruhi vigor tanaman,

produksi dan kualitas buah, ketahanan terhadap penyakit, serta kesesuaiannya dengan lahan

Page 7: Petunjuk Praktis Untuk Petani Dalam Memilih Benih

tertentu. Penggunaan batang bawah yang diperbanyak secara stek merupakan alternatif

yang dapat ditempuh untuk menghasilkan bibit jeruk bermutu dengan sistem perakaran

yang dangkal sehingga sesuai untuk dikembangkan di lahan gambut, pasang surut atau

daerah berair tanah dangkal.

Teknik ini dimulai dengan penyetekan calon batang bawah. Setelah mencapai

kondisi siap sambung, baru dilakukan penempelan dengan mata tempel atau penyambungan

dengan entres. Cara ini memerlukan waktu sekitar satu tahun untuk mendapatkan bibit

jeruk siap tanam. Keberhasilan perbanyakan dengan metode stebung dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain faktor genetis, lingkungan, dan teknik penyambungan. Kondisi

lingkungan yang ideal bagi pelaksanaan stebung adalah suhu tidak lebih dari 300C dengan

kelembapan di atas 70%. Penyambungan dapat dilakukan dengan cara chip budding

(okulasi mata berkayu), cleft grafting (sambung celah), dan wedge grafting (sambung

miring), tetapi cara yang terbaik adalah sambung miring. Media stek yang terbaik adalah

pasir. Cara memperbanyak jeruk dengan metode stebung adalah sebagai berikut:

1. Ranting batang bawah yang sehat dan normal diambil sepanjang 30- 40 cm dengan

diameter 3-5 mm, kemudian dipotong menjadi beberapa stek yang berukuran panjang 6-

8 cm.

2. Bagian ujung stek selanjutnya disayat miring ke atas sepanjang ±2 cm.

3. Ranting batang atas dari pohon induk yang sehat dan normal diambil sepanjang 30-40

cm dengan diameter 3-5 mm, kemudian dipotong menjadi beberapa entres berukuran 6-8

cm, dan bagian pangkal entres disayat miring ke bawah sepanjang ±2 cm.

4. Bagian sayatan dari stek batang bawah dan entres selanjutnya dilekatkan dan diikat kuat

dengan tali plastik membentuk stebung.

5. Stebung selanjutnya ditanam pada wadah yang berisi media pasir dan diletakkan pada

tempat yang suhu dan kelembapannya terkendali selama 2 bulan.

6. Stebung yang tumbuh (bertunas dan berakar) kemudian dipindahkan ke dalam polibag

yang berisi media tanah+pupuk kandang+pasir dengan perbandingan 2 : 1 : 1.

7. Bibit stebung yang telah berada dalam polibag selanjutnya ditempatkan di bawah

naungan dan dipelihara secara optimal. Naungandikurangi secara bertahap.

8. Setelah berumur 6-7 bulan atau 4-5 bulan setelah dipindahkan ke polibag, bibit stebung

siap ditanam

Page 8: Petunjuk Praktis Untuk Petani Dalam Memilih Benih

6. 10 Indikator Praktis yang Harus Ditanyakan Petani Kepada Penangkar untuk

Memastikan Benih Jeruk Bermutu

Untuk memastikan mutu benih Jeruk, terdapat beberapa hal teknis maupun non-

teknis yang harus diperhatikan petani saat akan membeli benih durian kepada penangkar

atau saat di nursery yaitu:

1) Varietas apa yang dinginkan.

2) Kelebihan dari benih tersebut (seperti rasa, warna dll).

3) Produktivitas dari benih tersebut.

4) Berapa umur produktif benih tersebut.

5) Tingkat keberhasilan tanaman hidup.

6) Jangka waktu kadaluarsa benih.

7) Cara perbanyakan benih selanjutnya.

8) Daya tahan terhadap penyakit dan hama.

9) Kemampuan benih dalam viabilitas dan vigor.

10) Apakah benih bersertifikat.

7. Kesimpulan

Benih merupakan benda hidup yang mempunyai sifat genetis dan fisiologis sehingga perlu

penanganan secara sungguh-sungguh agar tidak cepat mati atau tidak tumbuh dan

kemurniannya tetap terjaga, yang diperlihatkan oleh pertumbuhannya yang seragam dan

produktivitasnya sesuai dengan deskripsi. Kondisi benih yang beredar di Indonesia sangat

variatif tingkat mutunya, seperti mutu tidak sesuai standar, kadaluarsa dll, sehingga sangat

merugikan petani. Dalam melakukan pemilihan benih Jeruk sebaiknya petani menggunakan

benih yang memiliki sertifikat hal ini untuk menyatakan bahwah benih tersebut benar bermutu

baik bebas dari bibit hama dan penyakit dan kwalitas disamping agar terhindar dari penipuan

karena benih bersertifikan telah diuji oleh badan pengujian benih yang sudah ditunjuk oleh

pemerintah. Jika melakukan pembelian langsung pada penjual/penangkar benih sebaiknya

pelajari dulu indicator-indikator agar tidak tertitipu atau tercurangi oleh para penangkar.

Page 9: Petunjuk Praktis Untuk Petani Dalam Memilih Benih

Daftar Pustaka

Jawal, M. Anwarudin Syah. 2006. “Stek Langsung Sambung (Stebung) : Teknik Perbanyakan Jeruk secara Cepat”. Iptek Hortikultura. No.2 tahun 2006. Solok.

Mulyanto, Hadi & Setiono. 2008. Penyediaan Benih Jeruk Bebas Penyakit. Balitjestro. http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/benih-bebas-penyakit.html. Diakses tanggal 20 Maret 2013.

Naharsari, Nur Dyah. 2006. Bercocok Tanam Jeruk. Jakarta: Azka Press.

Radhie, 2011. Penggunaan Benih Bermutu. http://elradhie.files.wordpress.com/2011/09/ penggunaan-benih-bermutu.docx. Diakses tanggal 20 Maret 2013.

Satoto, Aan Andang Daradjat, & Sri Wahyuni. 2008. Benih Unggul Padi Sawah: Pengertian dan Aspek Terkait. http://www.pustaka-deptan.go.id. Diakses tanggal 20 Maret 2013.