petunjuk praktikum biologi umum (jurusan...
TRANSCRIPT
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
(JURUSAN BIOLOGI)
Oleh : TIM PENYUSUN
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2016
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 1
PRAKTIKUM I MIKROSKOP
A. PENDAHULUAN
Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micros (kecil) dan scopein (melihat). Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop menjadi salah satu alat yang penting di laboratorium sains, khususnya biologi, untuk mengamati obyek yang berukuran sangat kecil seperti sel. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di titik fokus dari lensa tersebut.
Pembagian macam-macam mikroskop adalah sebagai berikut :
• Berdasarkan sumber cahayanya : ✓ Mikroskop cahaya (mikroskop yang asal cahayanya dari cahaya
matahari atau cahaya lampu) ✓ Mikroskop elektron (mikroskop yang asal cahayanya dari
tumbukan elektron yang menghasilkan energi, elektron yang bertumbukan dihasilkan dari sinar radioaktif)
• Berdasarkan kegiatan pengamatan : ✓ Mikroskop diseksi (untuk mengamati permukaan luar benda yang
diamati) ✓ Mikroskop mono/binokuler (untuk mengamati bagian dalam sel)
• Berdasarkan jumlah lensa okuler : ✓ Mikroskop monokuler (memiliki 1 lensa okuler) ✓ Mikroskop binokuler (memiliki 2 lensa okuler)
• Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan : ✓ Mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) ✓ Mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras,
Nomarski DIC, dan konfokal)
• Berdasarkan hasil dari pengamatan : ✓ Mikroskop dua dimensi (mikroskop monokuler, binokuler, fase
kontras, dark-field) ✓ Mikroskop tiga dimensi (mikroskop converter)
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 2
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
• Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
• Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan sumber cahaya.
Bagian-bagian mikroskop
B. TUJUAN 1. Untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya 2. Untuk mengetahui sifat-sifat bayangan pada mikroskop dan
gambar yang dihasilkan
C. ALAT DAN BAHAN 1. Mikroskop 2. Obyek Glass 3. Cover glass 4. Koran 5. Gunting 6. Pipet tetes 7. Air
D. CARA KERJA
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 3
1. Pelajari bagian-bagian mikroskop, gambar dan catat fungsinya 2. Potonglah satu huruf dari kertas Koran, kemudian letakkan di atas
obyek glass, tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass. 3. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran paling kecil. Catat
hasil pengamatanmu dan gambar potongan huruf yang anda amati. Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan perbesaran kuat.
E. HASIL PENGAMATAN
GAMBAR KETERANGAN
F. PERTANYAAN 1. Sebutkan fungsi masing-masing bagian mikroskop ! 2. Bagaimana proses pembentukan bayangan yang terjadi pada saat
pengamatan di bawah mikroskop ? 3. Bagaimana sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif dan
okuler ?
PRAKTIKUM II
MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL
A. PENDAHULUAN Sel merupakan unit terkecil baik secara struktural maupun
fungsional dari makhluk hidup. Bagian-bagian sel terdiri dari membran
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 4
plasma, dinding sel, sitoplasma, inti, dan organel-organel. Masing-masing makhluk hidup baik sel tumbuhan maupun sel hewan menunjukkan beberapa persamaan dan beberapa perbedaan yang dapat diamati dari ciri-cirinya. Sel mati dapat dibedakan dari sel hidup berdasarkan struktur dan aktifitas dari masing-masing sel tersebut.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan
2. Untuk mengetahui perbedaan antara sel hidup dengan sel mati
C. ALAT 1. Mikroskop 2. Obyek Glass 3. Cover glass 4. Pipet kaca atau plastik 5. Sendok atau tusuk gigi 6. Silet atau cutter
D. BAHAN 1. Sel mukosa pipi 2. Bawang Merah 3. Batang ketela Pohon 4. Serat Kapas dan Kapuk 5. Methilen blue 6. Eosin atau iodine 7. Air kran
E. CARA KERJA
• Pengamatan Sel Epithelium pipi 1. Koreklah permukaan pipi bagian dalam dengan menggunakan
sendok/tusuk gigi. 2. Oleskan di atas obyek glass, tetesi dengan metilen blue dan tutup
dengan cover glass. 3. Amati di bawah mikroskop 4. Gambar hasil pengamatan Anda dan beri keterangan (membran
sel, nukleus, sitoplasma, dan granula)
• Pengamatan Sel Bawang Merah
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 5
1. Buka 1 lapis umbi bawang merah dan buatlah sayatan kulit ari umbi lapis tersebut.
2. Letakkan di atas obyek glass, tetesi dengan air dan tutup dengan cover glass.
3. Amati di bawah mikroskop 4. Gambar hasil pengamatan Anda dan beri keterangan (dinding sel,
nukleus, sitoplasma)
• Pengamatan Sel Gabus 1. Ambillah gabus dari bagian tengah batang ketela pohon, buat
sayatan setipis mungkin. 2. Letakkan di atas obyek glass, tetesi dengan air dan tutup dengan
cover glass. 3. Amati di bawah mikroskop 4. Gambar hasil pengamatan Anda dan beri keterangan (dinding sel,
vakuola)
• Pengamatan Serat Kapas dan Kapuk 1. Teteskan air pada obyek glass 2. Letakkan 2-3 helai serat kapas dan tutup dengan cover glass. 3. Amati di bawah mikroskop 4. Gambar hasil pengamatan Anda dan beri keterangan (dinding sel,
lumen, torsi) 5. Ulangi langkah no 1-4 dengan menggunakan kapuk.
F. DISKUSI
1.Jelaskan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan ? 2.Jelaskan perbedaan antara sel hidup dan sel mati ?
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 6
PRAKTIKUM III
DIFUSI DAN OSMOSIS
A. PENDAHULUAN Fungsi penting membran sel adalah memisahkan bagian dalam
sel dari bagian luar sel. Walaupun demikian membran bukanlah selaput yang tidak dapat ditembus. Nutrien harus dapat masuk melewati membran dan bahan yang tidak terpakai harus dikeluarkan untuk kelangsungan hidup sel. Sehingga sifat membran harus selektif permeabel. Beberapa molekul dapat menembus membran dengan mudah. Proses spontan ini disebut sebagai difusi. Proses ini melibatkan molekul yang berukuran kecil dan bersifat lipofilik (larut dalam lemak) (Alberts et al, 1998).
Difusi merupakan perpindahan molekul dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Tujuan dari difusi adalah untuk mencapai kesetimbangan konsentrasi zat, baik yang terlarut maupun pelarutnya (Raven, et al, 2014). Jika yang berdifusi adalah air (sebagai pelarut) maka proses difusi ini disebut sebagai Osmosis (Reece and Mitchel, 1999).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi difusi, yaitu (Alberts et al, 1998).: 1. Ukuran partikel/molekul
Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membran Semakin tebal membran maka semakin lambat kecepatan difusinya.
3. Luas suatu area Semakin besar luas suatu area, maka semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat difusinya.
5. Suhu Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
6. Wujud materi
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 7
Pada zat yang berwujud padat, difusi akan berlangsung secara lambat. Sedangkan pada zat yang berwujud encer, difusi akan berlangsung lebih cepat dan pada zat yang berwujud gas, difusi akan berlangsung sangat cepat.
7. Perbedaan gradient konsentrasi Semakin besar gradient konsentrasi antara dua daerah, semakin cepat rata-rata difusinya.
Larutan berdasarkan konsentrasi terhadap sel dibagi menjadi tiga, yaitu larutan hipertonis (hyperosmotic solution), larutan isotonis (isoosmotic solution) dan larutan hipotonis (hypoosmotic solustion). Larutan hipertonik merupakan larutan yang memiliki gradient konsentrasi lebih tinggi daripada didalam sel sedangkan larutan hipotonik memiliki gradient konsentrasi lebih rendah daripada didalam sel (Raven, et al, 2014).
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya difusi dan osmosis pada jaringan sel hewan dan tumbuhan.
C. PENGAMATAN DIFUSI DAN OSMOSIS PADA SEL HEWAN
• Alat
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 8
1. Mikroskop 2. Cover glass 3. Obyek glass
4. Pipet kaca 5. Tabung reaksi/vial 6. Blood lancet
• Bahan 1. Kapas alkohol 2. Larutan NaCl 0,9% 3. Larutan sukrosa/gula pekat
4. Aquades 5. Darah
• Langkah Kerja 1. Siapkan tiga buah obyek glass dan cover glass 2. Tetesi obyek glass I dengan larutan NaCl 0,9% 3. Tetesi obyek glass II dengan larutan sukrosa/gula pekat 4. Tetesi obyek glass III dengan aquades 5. Tambahkan ke dalamnya masing-masing 1 tetes darah 6. Tutup dengan cover glass 7. Amati di bawah mikroskop perubahan yang terjadi pada sel
darah merah (menggelembung/pecah, normal, krenasi) 8. Catat hasil pengamatan Anda dan gambarkan
• Tabel Pengamatan
No. Macam Perlakuan Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan
1. Darah ditetesi larutan Sukrosa/gula pekat
2. Darah ditetesi larutan NaCl 0,9%
3. Darah ditetesi aquades
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 9
D. PENGAMATAN DIFUSI DAN OSMOSIS PADA SEL TUMBUHAN
• Alat 1. Mikroskop 2. Cover glass 3. Obyek glass
4. Pipet kaca 5. Tabung reaksi/vial 6. Blood lancet
• Bahan 1. Larutan sukrosa/gula pekat 2. Air kran 3. Rhoe discolor (songkokan) 4. Tissue
• Langkah Kerja 1. Sayat Rhoe discolor setipis mungkin, letakkan pada object glass 2. Tetesi dengan air kran, tutup dengan cover glass 3. Amati dibawah mikroskop, bentuk dan warna sel yang tampak 4. Ambil selembar tissue dan serap air melalui tepi cover glass 5. Buka cover glass, tetesi object glass dengan larutan
sukrosa/gula pekat 6. Tutup cover glass kembali, amati dibawah mikroskop 7. Lihat perubahan warna dan bentuk sel 8. Hitung jumlah sel yang berubah warna dan bentuk dari satu
lapang pandang selama 2 menit
• Tabel Pengamatan
Macam Perlakuan
Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan Jumlah Sel Berubah Warna
Jumlah Sel Berubah Bentuk
Rhoe discolor ditetesi air kran
Rhoe discolor ditetesi larutan sukrosa/gula pekat
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 10
E. DISKUSI 3. Jelaskan dan berikan contoh yang termasuk larutan isotonis,
hipotonis dan hipertonis ? 4. Jelaskan perubahan yang terjadi pada sel darah yang
dilarutkan pada larutan isotonis, hipertonis dan hipotonis! 5. Jelaskan perubahan yang terjadi pada sel Rhoe discolor yang
dilarutkan pada larutan gula pekat! 6. Apa yang dimaksud plasmolisis dan krenasi ?
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 11
PRAKTIKUM IV
FOTOSINTESIS
A. PENDAHULUAN Fotosintesis termasuk anabolisme yaitu proses penyusunan
molekul anorganik menjadi molekul organik. Fotosintesis adalah proses asimilasi atau pengubahan CO2 dan H2O oleh klorofil menjadi karbohidrat dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis hanya berlangsung jika terdapat cukup cahaya dan faktor-faktor lain.
Secara umum peristiwa fotosintesis dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6 O2
Untuk membuktikan peristiwa fotosintesis dapat dilakukan serangkaian percobaan, diantaranya adalah percobaan Ingenhousz, Engelmann, Sach, Hill, Blackman, dan lain-lain.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui komponen-komponen yang berperan dalam fotosintesis.
2. Untuk mengetahui peran cahaya dalam fotosintesis 3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan air kran dan
larutan natrium bikarbonat 0,5%
C. ALAT DAN BAHAN 1. Hydrilla verticillata 2. Beaker Glass 3. Air Kran 4. Corong Kaca 5. Larutan Natrium Bikarbonat 0,5% 6. Tabung Reaksi 7. Bola Lampu+kabel 8. Hand Counter
D. CARA KERJA
1. Isi beaker glass dengan air kran atau larutan natrium bikarbonat 0,5% sebanyak separuh dari volume beaker glass (jika beaker glass
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 12
bervolume 1000ml maka isi dengan air kran sebanyak 500ml atau jika beaker glass bervolume 500ml maka isi dengan 250ml/300ml air kran).
2. Isi corong kaca dengan sepotong Hydrilla verticillata. 3. Isi tabung reaksi dengan air kran atau larutan natrium bikarbonat
0,5% sampai penuh. 4. Masukkan corong pada no 2 ke dalam beaker glass yang sudah
diisi oleh air kran atau larutan natrium bikarbonat dengan posisi corong terbalik.
5. Tutup corong dengan tabung reaksi yang sudah diisi dengan air kran atau larutan natrium bikarbonat 0,5%.
6. Sinari beaker glass dengan menggunakan bola lampu (atur jarak keduanya ± 20cm dan usahakan agar sejajar).
7. Catat volume awal dan volume akhir dari air kran atau larutan natrium bikarbonat 0,5% yang sudah digunakan.
8. Hitung jumlah gelembung yang dihasilkan pada menit ke-0, menit ke 15, dan menit ke 30.
9. Masukkan data pengamatan pada percobaan di atas ke dalam tabel pengamatan kemudian buat kesimpulan.
10. Ulangi percobaan di atas dengan perlakuan tanpa disinari bola lampu.
E. DISKUSI
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis ? 2. Gelembung yang dihasilkan pada percobaan di atas berasal dari
mana ? 3. Bagaimana perbedaan hasil antara percobaan yang menggunakan
cahaya lampu dengan yang tidak menggunakan cahaya lampu ? 4. Bagaimana perbedaan hasil antara percobaan yang menggunakan
air kran dengan larutan natrium bikarbonat 0,5% ?
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 13
PRAKTIKUM V
MITOSIS A. PENDAHULUAN
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariot. Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis dan mempunyai kromosom yang identik dengan kromosom sel sebelumnya. Pembelahan mitosis di awali dengan pembelahan inti. Pembelahan mitosis berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Melalui mitosis terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan organ tubuh makhluk hidup (Reece and Mitchel, 1999).
Tujuan dari pembelahan mitosis adalah mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya. Pewarisan sifat induk kepada kedua sel anaknya terjadi secara bertahap melalui beberapa fase. Fase-fase dalam pembelahan mitosis adalah sebagai berikut (Reece and Mitchel, 1999) : a. Interfase
Tahapan interfase merupakan tahapan di luar periode pembelahan yang meliputi periode G1 (pertumbuhan sel 1), S (sintesis DNA), dan G2 (pertumbuhan sel 2). Pada tahapan ini kromosom berupa benang-benang halus dan secara visual agak sulit dilihat/tidak tampak, sel terlihat hanya terbagi atas inti dan sitoplasma.
b. Profase Proses pembelahan sel yang terjadi pada tahap ini terbagi atas tiga bagian yang lebih kecil, yaitu: Profase awal : proses penebalan kromosom mulai
berlangsung menghasilkan inti sel menjadi berwarna
Profase tengah : benang kromosom mulai terlihat nyata dengan ukuran yang masih panjang.
Profase akhir : kromosom terlihat jelas dalam bentuk sister kromatid dengan ukuran yang masih panjang.
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 14
c. Metafase
Pada tahapan ini kromosom sudah memilin maksimum dan kromosom terlihat menebal dan berada pada bidang ekuator inti sel. Pada tahapan ini jumlah kromosom biasanya mudah dihitung.
d. Anafase Kromosom kembar (sister chromatid) dalam masing-masing kromatid berpisah dan bermigrasi kearah dua kutub yang berlawanan.
e. Telofase Kromosom yang telah terpisah berkumpul pada dua kutub yang berbeda, dan disusul oleh terbentuknya dinding sel yang membentuk dua sel.
B. TUJUAN
Memahami dan mengamati tahapan mitosis sel akar bawang merah di bawah mikroskop.
C. ALAT
1. Mikroskop 2. Object glass 3. Cover glass
4. Pipet plastik 5. Silet/cutter 6. Pipet kaca
7. Pinset 8. Gelas arloji 9. Tabung vial
D. BAHAN
1. Ujung akar bawang merah (Allium cepa) 2. Asam asetat glasial 3. HCl 1 N 4. Safranin/eosin 5. Aquades 6. Tisu
E. CARA KERJA (Langkah kerja nomor 1 dan 2 telah dilaksanakan oleh asisten)
1. Tumbuhkan akar Allium cepa, potong bagian ujungnya sepanjang 0,5–1 cm.
2. Rendam potongan ujung akar Allium cepa ke dalam larutan fiksasi 45% asam asetat glacial (45 ml asam asetat glasial ditambah 55 ml aquades) selama 24 jam.
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 15
3. Angkat potongan ujung akar Allium cepa kemudian rendam ke dalam HCl 1 N (5 ml HCl ditambah 55 ml aquades) pada cawan petri selama 10–15 menit.
4. Pindahkan ujung akar Allium cepa ke dalam gelas arloji yang berisi safranin/eosin (1 tetes safranin/eosin diencerkan dengan 2 tetes aquades) direndam selama 10–15 menit.
5. Pindahkan ujung akar Allium cepa ke kaca objek. Potong ujungnya sepanjang 1–2 mm atau sesuai batas tudung akar, cacah dengan menggunakan silet kemudian tutup dengan kaca penutup.
6. Lakukan squashing, yaitu menekan cacahan ujung akar yang telah berada di antara kaca objek dan kaca benda dengan bantuan kepala pipet plastik.
7. Amati preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran 400x. 8. Gambarlah hasil pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN
TAHAPAN MITOSIS GAMBAR KETERANGAN
Interfase
Profase
Anafase
Metafase
Telofase
Sitokinesis
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 16
G. DISKUSI 1. Mengapa dipilih sel akar bawang (Aleum cepa) untuk pengamatan
mitosis? 2. Apakah contoh sel yang mengalami mitosis pada sel hewan? 3. Apakah contoh sel yang mengalami miosis pada sel hewan? 4. Apakah guna larutan asam asetat glacial dan HCl dalam
perendaman akar bawang? 5. Apakah perbedaan antara Telofase awal dan Sitokinesis?
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 17
PRAKTIKUM VI
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO
A. PENDAHULUAN Golongan darah pada manusia diatur secara genetik dan
merupakan alel ganda. Saat ini, ditemukan tiga sistem golongan darah. Dalam pembahasan berikut akan dibahas macam golongan darah ABO.
Seperti telah diketahui bahwa darah terdiri atas butir darah (eritrosit, leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah. Pada eritrosit terdapat sejenis protein yang dinamakan antigen atau aglutinogen. Antigen merupakan protein yang mampu merangsang pembentukan antibodi (aglutinin). Plasma darah mengandung protein yaitu fibrinogen dan protrombrin. Jika terjadi perangsangan oleh antigen, protrombin mampu membentuk antibodi.
Berdasarkan jenis antigen atau ada tidaknya antigen yang dikandung oleh eritrosit, Karl Landsteiner (1868-1943) pada tahun 1901 membagi golongan darah menjadi golongan A, golongan B, golongan AB, dan golongan O. 1) Golongan darah A (genotipe IAIA atau IAIO)
Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A (aglutinogen A) dan dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi terhadap antigen B (aglutinin B ).
2) Golongan darah B (genotipe IBIB atau IBIO) Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen B (aglutinogen B) dan dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi terhadap antigen A (aglutinin A).
3) Golongan darah AB (genotipe IAIB) Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A dan antigen B. Pada plasma darah golongan AB tidak mampu membentuk antibodi (aglutinin), baik terhadap antigen A maupun B.
4) Golongan darah O (genotipe I°I°) Golongan darah yang dalam eritrositnya tidak mengandung antigen A dan antigen B, tetapi plasma darahnya memiliki antibodi terhadap antigen A dan B .
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 18
Golongan aglutinogen (antigen) pada eritrosit
aglutinin (antibodi) pada plasma darah
A B
AB O
A B
A dan B -
B A -
A dan B
B. TUJUAN
1) Untuk mengetahui jenis-jenis golongan darah manusia 2) Untuk mengetahui cara pemeriksaan golongan darah manusia
dengan sistem ABO
C. ALAT DAN BAHAN
• Alat : 1. Blood lancet 2. Object glass 3. Lidi / tusuk gigi
4. Kapas 5. Tissu 6. Spidol
• Bahan : 1. Darah manusia 2. Alkohol 70% 3. Serum Anti A dan Anti B
D. CARA KERJA
1. Bersihkan object glass dengan menyemprotkan alcohol 70% lalu keringkan dengan tissue sampai alcohol bersih dari permukaan object glass
2. Beri tanda dengan spidol berupa huruf A dan B di salah satu permukaan object glass. Lalu dibaliknya merupakan permukaan yang akan ditetesi darah
3. Pilihlah salah satu jari dari salah satu anggota kelompok praktikum yang bersedia diperiksa golongan darahnya
4. Usap ujung jari bagian depan dengan kapas yang telah dibasahi alcohol secara melingkar dari dalam keluar
5. Tusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari yang telah di steril
6. Tekan permukaan kulit di sekitar tusukan agar darah keluar 7. Teteskan darah ke permukaan object glass di balik permukaan
yang ada tulisan A dan B
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 19
8. Pada tetesan darah yang diatas huruf A, teteskan serum anti A. Pada tetesan darah yang diatas huruf B, teteskan serum anti B
9. Aduk dengan lidi/tusuk gigi dengan gerakan memutar sampai tercampur
10. Amati apa yang terjadi
E. DISKUSI 1. Tentukan apa golongan darah yang anda periksa 2. Isilah bagan dibawah ini, dengan kemungkinan yang terjadi jika
golongan darah tertentu ditetesi serum anti A dan anti B
Golongan Darah Anti A Anti B
A
B
O
AB
3. Buatlah skema kemungkinan pewarisan golongan darah pada anak
dari orang tua yang bergolongan darah (ingat, sifat penentu golongan darah merupakan alel ganda) : a. Golongan darah A menikah dengan golongan darah A b. Golongan darah A menikah dengan golongan darah B c. Golongan darah A menikah dengan golongan darah AB d. Golongan darah A menikah dengan golongan darah O e. Golongan darah B menikah dengan golongan darah B f. Golongan darah B menikah dengan golongan darah AB g. Golongan darah B menikah dengan golongan darah O h. Golongan darah AB menikah dengan golongan darah AB i. Golongan darah AB menikah dengan golongan darah O j. Golongan darah O menikah dengan golongan darah O
4. Sebutkan pembagian golongan darah selain dengan menggunakan
system ABO!
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 20
PRAKTIKUM VII
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN : PENCEMARAN AIR
A. PENDAHULUAN Kehidupan mikroorganisme, seperti ikan dan hewan air lainnya,
tidak terlepas dari kandungan oksigen yang terlarut di dalam air, tidak
berbeda dengan manusia dan mahluk hidup lainnya yang ada di darat,
yang juga memerlukan oksigen dari udara agar tetap dapat bertahan.
Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan
kehidupan bagi mikro organisme, ikan dan hewan air lainnya. Oksigen
yang terlarut di dalam air sangat penting artinya bagi kehidupan.
Dalam rumah tangga, air digunakan untuk minum, memasak,
mencuci, dan berbagai keperluan lainnya. Setelah digunakan, air
dibuang atau mengalir ke selokan. Selanjutnya, air tersebut mengalir
ke sungai, danau, dan laut. Air buangan rumah tangga atau dikenal
sebagai limbah domestik mengandung 95% sampai 99% air dan
sisanya berupa limbah organik. Sebagian dari air buangan terdiri atas
komponen nitrogen, seperti urea dan asam urik yang kemudian akan
terurai menjadi amoniak dan nitrit. Pada perairan yang dimasuki oleh
limbah rumah tangga biasanya akan menyebabkan populasi ganggang
menjadi meningkat pesat sebagai akibat banyaknya persediaan
nutrien. Sebaliknya, persediaan oksigen dalam perairan tersebut
semakin berkurang. Di sana dapat ditemukan Tubifex sp., hewan air
yang mampu hidup dengan baik di bawah kondisi defisiensi oksigen,
sehingga menyebabkan terjanya pencemaran air. Pencemaran air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai atau lautan akibat aktivitas manusia yang
melebihi ambang batas normalnya
Pada pemeriksaan pencemaran pada air, biasanya dibutuhkan
analisis kejernihan air, oksigen terlarut dan BOD (biologycal oxygen
demand) untuk mengetahui seberapa besar pencemaran yang terjadi
di dalam air. Air yang digunakan pun bersumber dari beberapa tempat
agar bisa saling dibandingkan dan lebih melihat pada perbedaan
kualitas air.
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 21
B. TUJUAN 1) Untuk mengetahui pengaruh keberadaan detergen dalam air
terhadap gerak operkulum ikan. 2) Untuk mengetahui berbagai penyebab pencemaran air 3) Untuk mengetahui respon makhluk hidup di dalam air terhadap
berbagai macam zat pencemar air
C. ALAT DAN BAHAN
• Alat : 1. Gelas aqua atau toples kecil 2. Plastik gula 3. Karet gelang
4. Kertas label 5. Stop watch
• Bahan : 1. Ikan kecil 2. Air kolam 3. Air sungai 4. Air sawah 5. Air selokan 6. Sabun 7. Detergen
D. CARA KERJA 1. Masukkan air kedalam akuarium atau toples kecil 2. Masukkan 2 ikan kecil kedalam akuarium dan berikan pakan
setengan sendok. Amati apa yang terjadi pada ikan ikan tersebut 3. Tambahkan ikan dua kali lipatnya (4) dan berikan pakan dengan
jumlah pakan yang sama seperti yang diberikan sebelumnya. Amati apa yang terjadi pada ikan tersebut.
4. Ganti air pada akuarium dengan air biasa yang di campur dengan sedikit detergen, berikan perlakuan yang sama seperti perlakuan sebelumnya dan amati perubahan yang terjadi pada ikan.
5. Ganti air pada akuarium dengan air biasa yang di campur dengan sedikit sabun, berikan perlakuan yang sama seperti perlakuan sebelumnya dan amati perubahan yang terjadi pada ikan.
6. Ganti air pada akuarium dengan air selokan, berikan perlakuan yang sama seperti perlakuan sebelumnya dan amati perubahan yang terjadi pada ikan
Petunjuk Praktikum Biologi Umum Jurusan Biologi 22
Ikan Gerak Operkulum Ikan (menit ke)
Rata-rata 1 2 3 4 5
Toples A
Toples B
Toples C
Toples D
E. DISKUSI 1. Apa yang anda ketahui tentang pencemaran air ? 2. Amati dan catat perubahan yang terjadi pada ikan yang
dimasukkan ke dalam air dengan pencemar yang berbeda, serta lamanya waktu sampai ikan mati. Buatlah analisa hasilnya.
3. Perubahan kimia apa yang terjadi pada air yang dicemari oleh detergen?
4. Apa penyebab kematian ikan pada air yang tercemar sabun, detergen, dan air selokan?
5. Berikan contoh ketidakseimbangan ekosistem di daratan dan efeknya pada makhluk hidup yang ada di dalamnya ?