petunjuk pembuatan soal mde

14
Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia Annex 1. Petunjuk Pembuatan Soal 1. Jenis Soal Jenis atau tipe soal ujian adalah berupa soal pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban soal. Soal terdiri dari stem soal yang berbentuk skenario (vignette), pertanyaan, dan lima pilihan jawaban dengan satu jawaban benar. Jumlah soal- soal ujian seluruhnya adalah 200 soal. Untuk memudahkan penulisan soal, pada petunjuk ini juga mencantumkan pola redaksional soal yang dapat digunakan sebagai “template” pembuatan soal. (Lihat Pola Soal dengan menggunakan Vignette). 2. Kaidah Umum Kaidah kaidah umum yang penting diperhatikan di dalam pembuatan soal: 1) Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga jenis jawabannya tanpa harus melihat pilihan jawaban atau yakinkan bahwa pilihan jawaban adalah 100 % benar atau salah. 2) Usahakan agar data atau informasi penting seoptimal mungkin dicantumkan pada soal (stem), sedangkan pilihan jawaban usahakan sesingkat mungkin. 3) Hindari informasi berlebihan pada soal. 4) Hindari soal-soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks serta tidak relevan. 5) Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara logis kompatibel dengan soal. 6) Hindari kata-kata absolut seperti, selalu, tidak pernah, dan semua pada pilihan jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak jelas (meragukan) seperti biasanya atau sering. 7) Hindari kalimat atau frase negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau BUKAN. 8) Fokuskan soal pada konsep-konsep penting, dan hindari hanya menguji kemampuan mengingat fakta. 9) Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan kasus-kasus yang sering serta memiliki potensi masalah serius. 10) Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya menguji daya ingat terhadap fakta terisolasi. 11) Setiap soal tidak terlalu menekankan aspek klinik yang subspesialis. 12) Setiap soal lebih baik menekankan pada pertanyaan mengenai pengambilan keputusan klinik. 3. Kesalahan struktur soal Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai kesalahan struktur soal yang harus dihindari karena mengarah pada dua hal, yakni, “testwiseness” dan “irrelevant difficulty”. “Testwiseness” adalah suatu keadaan di mana peserta ujian dapat menjawab soatu soal bukan karena penguasaannya terhadap isi materi yang ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karena kepintarannya dalam menebak jawaban yang benar. Sementara itu “irrelevant difficulty” berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi peserta ujian untuk menjawab suatu soal, bukan karena

Upload: epik01

Post on 12-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Soal MDE

TRANSCRIPT

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    Annex 1. Petunjuk Pembuatan Soal

    1. Jenis Soal

    Jenis atau tipe soal ujian adalah berupa soal pilihan berganda dengan lima pilihan

    jawaban soal. Soal terdiri dari stem soal yang berbentuk skenario (vignette),

    pertanyaan, dan lima pilihan jawaban dengan satu jawaban benar. Jumlah soal-

    soal ujian seluruhnya adalah 200 soal.

    Untuk memudahkan penulisan soal, pada petunjuk ini juga mencantumkan pola

    redaksional soal yang dapat digunakan sebagai template pembuatan soal. (Lihat Pola Soal dengan menggunakan Vignette).

    2. Kaidah Umum

    Kaidah kaidah umum yang penting diperhatikan di dalam pembuatan soal: 1) Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga jenis jawabannya tanpa harus

    melihat pilihan jawaban atau yakinkan bahwa pilihan jawaban adalah 100 %

    benar atau salah.

    2) Usahakan agar data atau informasi penting seoptimal mungkin dicantumkan pada soal (stem), sedangkan pilihan jawaban usahakan sesingkat mungkin.

    3) Hindari informasi berlebihan pada soal. 4) Hindari soal-soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks serta tidak

    relevan.

    5) Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara logis kompatibel dengan soal.

    6) Hindari kata-kata absolut seperti, selalu, tidak pernah, dan semua pada pilihan jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak jelas (meragukan) seperti biasanya

    atau sering.

    7) Hindari kalimat atau frase negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau BUKAN. 8) Fokuskan soal pada konsep-konsep penting, dan hindari hanya menguji

    kemampuan mengingat fakta.

    9) Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan kasus-kasus yang sering serta memiliki potensi masalah serius.

    10) Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya menguji daya ingat terhadap fakta terisolasi.

    11) Setiap soal tidak terlalu menekankan aspek klinik yang subspesialis. 12) Setiap soal lebih baik menekankan pada pertanyaan mengenai pengambilan

    keputusan klinik.

    3. Kesalahan struktur soal

    Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai kesalahan struktur soal yang harus

    dihindari karena mengarah pada dua hal, yakni, testwiseness dan irrelevant difficulty. Testwiseness adalah suatu keadaan di mana peserta ujian dapat menjawab soatu soal bukan karena penguasaannya terhadap isi materi yang

    ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karena kepintarannya dalam menebak

    jawaban yang benar. Sementara itu irrelevant difficulty berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi peserta ujian untuk menjawab suatu soal, bukan karena

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    sulitnya materi yang diujikan, namun lebih ke arah sulitnya mahasiswa menjawab,

    yang ditimbulkan oleh struktur soal tersebut. Jenis kesalahan yang dimaksud

    adalah sebagai berikut:

    A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness:

    1. Grammatical Cues 2. Logical Cues 3. Istilah yang absolut 4. Jawaban benar yang panjang 5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban 6. Konvergensi soal

    B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan

    1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi 2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya 3. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi

    interpretasi

    4. Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis 5. Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) pada pilihan jawaban 6. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks

    Untuk memberikan kejelasan poin poin di atas, berikut ini dipaparkan contoh contoh soal yang mengandung kesalahan struktur beserta uraiannya.

    A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness:

    1. Grammatical Cues Contoh soal : Seorang pria, berusia 60 tahun, dibawa ke bagian gawat darurat oleh seorang polisi, yang menemukannya dalam keadaan tergeletak tidak sadarkan diri di sisi jalan. Setelah memastikan bahwa saluran pernafasan dalam keadaan tidak tersumbat, langkah pertama dalam manajemen adalah administrasi intravena:

    A. pemeriksaan cairan serebrospinal B. glukosa dengan vitamin B1 (thiamine) C. CT scan kepala D. fenitoin E. diazepam

    2. Logical Cues Contoh soal : Kejahatan adalah A. terjadi secara merata pada berbagai kelas social B. lebih sering muncul pada golongan orang miskin C. lebih sering muncul pada kelompok masyarakat menengah sampai kaya. D. pada dasarnya merupakan suatu indikasi psychosexual maladjustment

    Grammatical cues: satu atau lebih dari opsi jawaban tidak cocok dengan kalimat pertanyaan yang disusun dalam suatu soal. Hal ini terjadi karena penulis hanya memfokuskan diri dalam pembuatan atau pemilihan jawaban yang benar. Sementara itu jawaban yang salah/distraktor tidak diperhatikan dalam pembuatannya. Pada contoh pertanyaan di atas mahasiswa dapat dengan mudah menyingkirkan A & C sebagai jawaban yang benar karena secara logika tidak mungkin benar berdasarkan kalimat pertanyaan yang diajukan, dalam hal ini menanyakan terapi , sementara A & C jelas tidak termasuk suatu terapi .

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    E. mencapai keadaan toleransi yang plateau terhadap negara

    3. Istilah yang absolut Contoh soal : Pada pasien dengan demensia lanjut,tipe Alzheimer, defek memori yang terjadi A. dapat diberikan terapi secara adekuat dengan fosfatidilkolin (lesitin) B. dapat merupakan sekuel dari parkinsonism dini C. tidak pernah terjadi pada pasien dengan neurofibrillary tangles pada otopsi D.tidak pernah menjadi berat E.mungkin melibatkan sistem kolinergik

    4. Jawaban benar yang panjang Contoh soal : Secondary gain adalah A. synonym dengan malingering B. Problem yang biasa timbul pada orang dengan gangguan obsessive-compulsive C. Komplikasi dari berbagai penyakit dan cenderung untuk memperlama waktu penyakit D. Tidak pernah timbul pada gangguan otak organic

    5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban Contoh soal: Seorang pria berusia 58 tahun dengan riwayat penggunaan alkohol yang berat dan sebelumnya pernah dirawat karena gangguan psychiatric mengalami kebingungan dan agitasi. Dia mengatakan bahwa dunia ini tidak nyata (unreal). Keadaan ini disebut: A. depersonalisasi B. derailment C. derealisasi

    Logical cues: sebagian opsi jawaban telah memperlihatkan kemungkinan jawaban yang benar. Pada soal di atas mahasiswa yang cukup cerdas dapat melihat bahwa kemungkinan besar dari jawaban A, B, atau C terdapat jawaban yang benar, sementara mahasiswa yang tidak terlalu cerdas dalam menghadapi soal lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan opsi D dan E. Seringkali, jawaban jawaban ini pun sebagian mengandung kebenaran dan membingungkan karena tidak terlihat dalam dimensi yang sama atau tidak bisa diurutkan kedudukannya.Kesalahan ini sering terjadi apabila menggunakan opsi yang mengandung kata - kata bertambah, berkurang, atau tetap

    Istilah yang absolut: kata selalu atau tidak pernah digunakan dalam opsi jawaban Pada soal di atas, opsi A, B, dan E mengandung makna yang tidak mutlak sebagaimana opsi C dan D. Mahasiswa yang cerdas akan menyingkirkan jawaban C dan D karena kedua opsi itu terlihat lebih tidak mungkin sebagai jawaban yang benar karena sifatnya yang cenderung mutlak tersebut. Perlu dicatat bahwa kesalahan semacam ini tidak akan terjadi apabila kalimat pertanyaan terfokus dan opsi jawabannya pendek, hal ini muncul ketika kata kerja dimasukan kedalam opsi jawaban dan bukan di dalam pertanyaan lead-in

    Jawaban benar yang panjang: pada soal di atas pilihan jawaban C lebih panjang dari yang lain. Selain itu terdapat 2 hal pada pilihan tersebut. Penulis soal kadang terlalu memberi perhatian lebih pada jawaban yang benar sehingga tidak memikirkan distraktor atau pilihan yang salah. Dengan demikian maka muncul banyak pernyataan pada jawaban yang benar secara berlebihan, sementara pada pilihan yang salah atau distraktor lebih pendek pernyataannya.

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    D. focal memory deficit E. tanda anxietas

    6. Konvergensi soal Contoh soal: Anestesi lokal akan bekerja paling efektif pada kondisi: A. dalam bentuk anionic, bekerja dari dalam membrane syaraf B. dalam bentuk cationic, bekerja dari dalam membrane syaraf C. dalam bentuk cationic, bekerja dari luar membrane syaraf D. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari dalam membrane syaraf E. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari luar membrane syaraf

    Pengulangan kata: pada soal di atas, digunakan kata unreal, sementara itu muncul kata derealisasi pada pilihan jawaban C sebagai jawaban yang benar. Kadang kadan hal ini terjadi dan peserta ujian dapat mencoba menebak jawaban yang mempunyai kaitan kata dengan badan soalnya, sehingga hal ini harus dihindari.

    Konvergensi: jawaban yang benar mengandung komponen komponen yang paling sering muncul pada pilihan pilihan yang lain (distraktor). Hal ini tidak terlalu kentara terlihat, tetapi dapat terjadi ketika seorang penulis soal mencoba membuat jawaban yang benar, kemudian mencoba membuat jawaban yang salah dengan membuat kombinasi dari jawaban yang benar denga suatu elemen yang salah. Sebagai contoh kalau pilihan jawaban berupa kombinasi sebagai berikut: Pensil dan pen, pensil dan spidol, pensil dan krayon, pen dan penghapus. Maka dengan penghitungan sederhana kita dapat menghitung bahwa pensil muncul sebanyak 3 kali, sementara pen sebanyak 2 kali pada jawaban. Sementara elemen lain hanya muncul 1 kali. Secara tidak disadari hal ini sering terjadi ketika seorang penulis mencoba mencari pilihan yang salah. Dari soal di atas peserta dapat mengeliminasi bentuk anionic sebagai jawaban yang benar, demikian pula dengan dari luar membrane syaraf yang lebih jarang muncul dibandingkan dengan dari dalam membrane syaraf. Sehingga hanya pilihan B dan D yang mungkin benar, dan karena tiga pilihan mengandung tidak bermuatan maka peserta akan menebak jawabanya adalah B

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan

    1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi Contoh soal: Komite Peer review di HMO bisa menolak keputusan dokter dalam penanganan kesehatan anggotanya. Berkaitan dengan hal ini dokter sebelumnya harus telah menerima proses klarifikasi. Proses kalrifikasi tersebut termasuk apa saja? A. Peringatan, sebuah forum tertutup, pengadilan, kesempatan untuk didengar dan

    ditunjukkan bukti yang memberatkan. B. Peringatan yang tepat, pengadilan pengambilan keputusan, kesempatan untuk bertemu

    di pengadilan dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankannya.

    C. Peringatan yang tepat waktu dan dipercaya, pengadilan tertutup untuk pengambilan keputusan, kesempatan untuk mendengarkan bukti yang memberatkan dan bertatap muka dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankan.

    2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya Contoh soal: Apabila terjadi infeksi pada rongga pelvis yang berulang ( kedua kalinya), berapa kemungkinan seorang wanita mengalami keadaan infertile? A. kurang dari 20% B. 20 - 30% C. Lebih dari 50% D. 90% E. 75%

    3. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretative

    Contoh soal: Penderita obesitas berat dewasa muda: A. biasanya berrespon secara dramatis terhadap regimen diet B. sering berkaitan dengan kelainan hormon C. memiliki kemungkinan 75 % untuk kembali normal secara spontan D. mempunyai prognosis yang buruks E. biasanya berrespon terhadap terapi obat dan psikoterapi intensif

    Pilihan jawaban yang panjang, dan kompleks: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban terlalu panjang sehingga menimbulkan kesulitan bagi peserta untuk menjawabnya karena hal teknis tersebut.

    Pilihan dengan besaran tidak berurut: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban yang mengandung suatu ukuran tidak diurutkan dari yang kecil (paling atas) sampai yang besar (paling bawah), dengan demikian dapat menyulitkan mahasiswa dalam menjawabnya .

    Pilihan jawaban yang multi interpretative: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban mengandung unsur frekuensi yang mengundang perdebatan, seperti biasanya, sering, dll. Hal ini sebaiknya dihindari karena jawabannya bisa bersifat subjektif.

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    4. Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis Contoh soal: Pada penilitian terhadap suatu vaksin, 200 anak laki laki yang berusia 2 tahun diberikan vaksin terhadap suatu penyakit tertentu kemudian diikuti selama 5 tahun untuk melihat apakah penyakit tersebut muncul atau tidak. Dari kelompok ini, 85 % tidak pernah bersinggungan dengan penyakit ini. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar untuk hasil penelitian tersebut? A. Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena follow up dilakukan terhadap

    anak anak yang tidak divaksinasi. B. Jumlah kasus yang diteliti (30 kasus selama 5 tahun) terlalu sedikit untuk

    menghasilkan kesimpulan yang secara statistic bermakna C. C.Tidak ada kesimpulan yang dapat diambil karena percobaan hanya melibatkan

    anak laki laki. D. Vaccine efficacy (%) dihitung dengan 85-15/100

    5. Penggunaan BSSD (bukan salah satu di atas) pada pilihan jawaban Contoh soal: Kota apa yang terdekat dengan kota New York?

    A. Boston B. Chicago C. Dallas D. Los Angeles E. bukan salah satu di atas

    6. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks Contoh soal: Di bawah ini merupakan orang tua yang memiliki anak dengan Sindroma Down dengan urutan risiko muncul dari yang tertinggi sampai terendah. Diasumsikan umur wanita pada waktu hamil pada semua kasus adalah 22 tahun dan kehamilan terjadi dengan jarak lima tahun. Karyotype anak perempuan adalah: I: 46, XX, -14, +T (14q21q) pat II: 46, XX, -14, +T (14q21q) de novo III: 46, XX, -14, +T (14q21q) mat IV: 46, XX, -21, +T (14q21q) pat V: 47, XX, -21, +T (21q21q) (orang tua tidak karyotyped)

    A. III, IV, I, V, II B. IV, III, V, I, II C. III, I, IV, V, II D. IV, III, I, V, II E. III, IV, I, II, V

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    4. Kaidah Penulisan Stem

    Skenario klinik (vignette) terdiri dari deskripsi data pasien dan skenario kliniknya dengan beberapa atau seluruh informasi di bawah ini:

    o Umur dan jenis kelamin o Tempat perawatan (contoh, Unit Emergensi) o Keluhan utama o Durasi dari keluhan o Riwayat pasien lainnya yang berhubungan dengan keluhan o Temuan Pemeriksaan Fisik o Hasil-hasil pemeriksaan investigasi diagnostik o Hasil-hasil terapi sebelumnya, atau penemuan selanjutnya.

    5. Kaidah Penulisan Lead In

    Pola vignette soal dan pertanyaan (lead in)

    a. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (jenis trauma dan tempat). Struktur anatomi manakah dibawah ini yang paling mungkin mengalami kerusakan akibat

    trauma tersebut?

    b. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (temuan perjalanan penyakit) dan meminum suatu jenis obat. Obat manakah di bawah ini yang paling tepat dapat

    mengakibatkan (keluhan, tanda, atau temuan hasil lab) sebagaimana kasus di

    atas?

    c. Seorang (deskripsi pasien) mempunyai (kondisi/temuan abnormal). Gejala atau keluhan tambahan apa yang dapat mengarahkan kecenderungan diagnosis pasien

    tersebut lebih pada (penyakit A) dibandingkan pada (penyakit B)?

    d. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan gejala). Hal hal tersebut menunjukkan bahwa kelainan tersebut diakibatkan (adanya/kurangnya/tidak

    adanya) dari (enzim/mekanisme) berikut ini:

    e. Seorang (deskripsi pasien) mengikuti suatu (regimen diet tertentu). Kondisi manakah yang akan terjadi pada pasien tersebut?

    f. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan, gejala atau penyakit yang spesifik) dan saat ini sedang menjalani pengobatan dengan (obat atau golongan

    obat). (Proses atau fungsi) manakah dibawah ini yang di inhibisi sebagai akibat

    mekanisme kerja obat tersebut?

    g. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keadaan abnormal). Berdasarkan kondisi tersebut, (Hasil pemeriksaan lab) manakah dibawah ini yang diperkirakan positif?

    h. (periode waktu) setelah (suatu kejadian seperti perjalanan atau mengkonsumsi suatu makanan), seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan gejala).

    Manakah organisme di bawah ini yang mungkin ditemukan pada analisis

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    i. Setelah menjalani (suatu prosedur) seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dan gejala). Hasil pemeriksaan lab menunjukkan (hasil lab). Manakah

    dibawah ini yang paling tepat menyebabkan keadaan tersebut?

    j. Seorang (deskripsi pasien) meninggal karena menderita (suatu penyakit). Manakah temuan di bawah ini yang diduga akan terlihat pada proses otopsi?

    k. Seorang pasien mengalami (keluhan dan gejala). Penjelasan manakah di bawah ini yang dapat mengakibatkan kejadian tersebut?

    l. Seorang (deskripsi pasien) mengalami (gejala dan keluhan). Zat (toksik) manakah yang paling tepat sebagai paparan di bawah ini yang dapat mengakibatkan kasus

    di atas?

    m. Mekanisme kerja manakah di bawah ini dari (jenis obat) yang dapat memberikan efek terapi pada pasien (penyakit tertentu)?

    n. Seorang pasien mengalami (keadaan abnormal), namun dengan (keadaan normal). Diagnosis manakah dibawah ini yang paling tepat untuk kasus tersebut?

    Berbagai contoh Jenis Pertanyaan

    Memperkirakan obat yang dikonsumsi

    Memperkirakan paparan zat beracun

    Memperkirakan jenis diet

    Memperkirakan mood

    Memprediksi hasil pemeriksaan fisik

    Memprediksi hasil lab

    Memprediksi sekuel yang timbul

    Mengidentifikasi penyebab/diagnosis

    Mengidentifikasi sebab reaksi terhadap obat

    Mengidentifikasi obat yang harus diberikan

    6. Kaidah Penulisan Option

    a. Option yang salah disebut distractor. b. Option sebaiknya terdiri dari pilihan dengan masalah yang homogen (semuanya

    merupakan diagnosis, langkah langkah penanganan pasien, dan lain - lain). c. Berbeda dari jawaban yang benar d. Merupakan option yang masuk akal dan membuat mahasiswa yang tidak tahu

    akan memilihnya.

    e. Memiliki bentuk maupun panjang yang menyerupai jawaban yang benar f. Tidak mengandung kesalahan susunan kalimat dan sesuai dengan bentuk kalimat

    pada stem.

    Demikianlah kesalahan kesalahan yang harus dihindari dalam pembuatan soal beserta dengan contoh contohnya.

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    Referensi:

    Susan M. Case & David B. Swanson. Constructing Written Test Questions for the

    Basic and Clinical Sciences, Third ed. Philadelphia: National Board of Medical

    Examiners (NBME), 2001

    www.nbme.org

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    Contoh-Contoh Soal

    ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)

    Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III

    Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga

    Tinjauan 2 Kognitif

    Tinjauan 3 : Reasoning

    Tinjauan 4 : Penyakit infeksi dan imunologi

    Tinjauan 5 : Hemato dan immunology

    Tinjauan 6 : Penapisan (Diagnosis) /

    Tinjauan 7 : Individu

    Stem soal

    Vignette :

    1) Seorang perempuan berusia 32 tahun yang menderita diabetes mellitus tipe 1 mengalami gagal ginjal progresif dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Dialisis belum dilakukan pada

    pasien ini. Pemeriksaan fisik tidak menunjukkan tanda-tanda abnormalitas. Hasil

    pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hemoglobin = 9 g/dl, hematokrit = 28 %,

    dan MCV 94 m3. Apus darah tepi menunjukkan sel-sel eritrosit normositer dan normokromik.

    Pertanyaan:

    Manakah jawaban di bawah ini yang paling mungkin sebagai penyebab kondisi pasien

    tersebut?

    Pilihan jawaban:

    a. Perdarahan akut

    b. Leukemia limfositik kronik c. Anemia Sideroblast d. Defisiensi erythropoietin e. Defisiensi enzim eritrosit

    Kunci jawaban : D

    Penulis soal : Pandji Irani Fianza,dr,SpPD

    Bagian/Departemen : Ilmu Penyakit Dalam

    Referensi literatur : Harrisons Internal Medicine

    ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)

    Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III

    Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga

    Tinjauan 2 Kognitif

    Tinjauan 3 : Reasoning

    Tinjauan 4 : Penyakit akibat trauma atau kecelakaan

    Tinjauan 5 : Ginjal dan saluran kemih

    Tinjauan 6 : Penapisan (Diagnosis)

    Tinjauan 7 : Individu

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    Stem soal

    Vignette :

    2) Satu hari setelah perbaikan terhadap ruptur aneurisma aorta yang dilakukan dalam keadaan emergensi, seorang pria berusia 66 tahun menghasilkan urine sebanyak 35 mL selama

    perioda 4 jam, sebuah kateter foley masih terpasang. Dia menerima 14 unit darah selama

    operasi. Suhu tubuhnya 37.8 C (100 F), tekanan darah 104/68 mmHg, dan nadi 126x/menit.

    Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya edema perifer yang luas. Suara jantung normal.

    Pada pemeriksaan dengan auskultasi suara paru terdengar bersih. Perut teraba lunak. Hasil

    pemeriksaan laboratorium menunjukkan:

    Hematocrit 27%

    Serum

    Na+ 143 mEq/L

    K+

    5.0 mEq/L

    Urine Na+ 6 mEq/L

    Pertanyaan / Instruksi:

    Manakah dari pernyataan di bawah ini yang merupakan penyebab oliguria yang paling tepat

    untuk pasien tersebut?

    Pilihan jawaban:

    A. Gagal jantung

    B. Hypovolemia

    C. Occluded Foley catheter

    D. Renal artery thrombosis

    E. Transfusion reaction

    Kunci jawaban : B

    Penulis soal :

    Bagian/Departemen :

    Referensi literatur :

    ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)

    Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III

    Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga

    Tinjauan 2 Kognitif

    Tinjauan 3 : Reasoning

    Tinjauan 4 : Kelainan genetik dan kongenital

    Tinjauan 5 : Jantung, pembuluh darah dan sistem limfatik

    Tinjauan 6 : Penapisan (Diagnosis)

    Tinjauan 7 : Individu

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    Stem soal

    Vignette : 3) Seorang bayi laki-laki yang baru lahir berusia 2 minggu dibawa ke dokter karena bibirnya menjadi

    biru dalam 3 kali kesempatan selama makan; dia juga selalu berkeringat selama diberi makan. Dia

    lahir pada minggu ke-38 kehamilan dengan berat 2466 g (5 lb 7 oz), sekarang beratnya 2778 g (6 lb

    2 oz). Suhunya 37.8 C (100 F), tekanan darah 75/45 mm Hg, nadi 170/min, dan pernafasan

    44/menit. Nilai systolic ejection murmur 3/6 terdengar pada batas kiri atas sternal. Sebuah film x-

    ray pada dada menunjukkan jantung yang berbentuk small boot-shaped dan penurunan pembuluh

    darah paru.

    Pertanyaan / Instruksi: Manakah dari pernyataan di bawah ini yang paling tepat untuk diagnosis pasien tersebut?

    Pilihan jawaban: A. Anomalous coronary vessels B. Atrial septal defect C. Endocardial fibroelastosis D. Tetralogy of Fallot E. Total anomalous pulmonary venous return

    Kunci jawaban : B

    Penulis soal :

    Bagian/Departemen :

    Referensi literatur :

    ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)

    Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III

    Aplikasi biomedis, perilaku, klinis, & epidemiologi pada kedokteran keluarga

    Tinjauan 2 Kognitif

    Tinjauan 3 : Reasoning

    Tinjauan 4 : Tidak berkaitan

    Tinjauan 5 : Tidak berkaitan

    Tinjauan 6 : Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit

    Tinjauan 7 : Individu

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    Stem soal

    Vignette : 4) Seorang pria berusia 18 tahun dibawa ke unit gawat darurat oleh temannya setelah dia pingsan dan

    tidak bisa dibangunkan. Dia tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Tercium alcohol dari

    pernafasannya dan tidak ada tanda kecelakaan. Tekanan darah 110/60 mm Hg, nadi 70 x/menit, dan

    jumlah pernafasan 6 x/ menit. Paru-paru bersih ketika diauskultasi. Terdengar S1 dan S2 normal.

    Sistolic ejection dengan tingkat 2/6 terdengar. Batas hati dan ujung limpa tidak teraba. Pemeriksaan

    darah pada tinja menunjukkan hasil negative. Pemeriksaan neurologic sulit untuk dilakukan.

    Refleks bilateral 1+. Semua ekstremitas bererspon terhadap stimulus nyeri. Kadar lakohol darah

    adalah 200 mg/dL; screening toksikologi menunjukkan hasil positive untuk benzodiazepines pada

    darah dan metabolites kokain di urin. Pasien tersebut tidak bereaksi terhadap infus dengan

    naloxone, glucose atau vitamin B1 (thiamine).

    Pertanyaan / Instruksi: Penyalahgunaan substansi di bawah ini manakah yang merupakan penyebab utama kelainan di atas?

    Pilihan jawaban:

    A. hanya alcohol B. Alcohol dan benzodiazepines C. Alcohol dan cocaine

    D. Alcohol dan PCP

    E. Alcohol dan PCP

    Kunci jawaban : B

    Penulis soal :

    Bagian/Departemen :

    Referensi literatur :

    ID : (Tidak perlu diisi penulis soal)

    Tinjauan 1 : 7 area kompetensi sesuai kipdi III

    Manajemen masalah kesehatan primer

    Tinjauan 2 : Kognitif

    Tinjauan 3 : Reasoning

    Tinjauan 4 : Pertumbuhan, perkembangan, dan degenerasi

    Tinjauan 5 : Reproduksi

    Tinjauan 6 : Manajemen (Terapi)

    Tinjauan 7 : Individu

  • Divisi Ujian Uji Kompetensi Dokter Indonesia

    Stem soal

    Vignette : 5) Seorang wanita berusia 60 tahun belum pernah melahirkan datang ke dokter dengan keluhan

    perdarahan sedikit dari vagina yang intermittent selama 4 bulan. Dia tidak punya riwayat penyakit

    selain tekanan darah yang tinggi yang dikontrol dengan obat nifedipine. Menopause terjadi 9 tahun

    yang lalu. Pemeriksaan pap smear yang dilakukan 2 tahun yang lalu menunjukan hasil yang normal.

    Suhu tubuhnya 37.1 C (98.8 F), tekanan darah 138/86 mm Hg dan nadi 84x/menit. Tampak sedikit

    darah pada mulut rahim, pemeriksaan lain tidak neunjukkan kelainan.

    Pertanyaan / Instruksi: Manakah pernyataan di bawah ini yang merupakan langkah paling tepat dalam pengelolaan selanjutnya?

    Pilihan jawaban: A. Reexamination dalam 6 bulan B. Terapi Oral conjugated estrogen C. Colposcopy D. Endometrial sampling E. Ablation of the endometrium

    Kunci jawaban : D

    Penulis soal :

    Bagian/Departemen :

    Referensi literatur :