petunjuk pelaksanaan penataan batas areal...

19
PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU (IUPHHK), PELEPASAN KAWASAN HUTAN , TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN, IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (IPPKH), KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) LINGKUP BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH XXI PALANGKA RAYA

Upload: others

Post on 19-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA

IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU (IUPHHK), PELEPASAN KAWASAN HUTAN , TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN,

IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (IPPKH), KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK)

LINGKUP BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN

WILAYAH XXI PALANGKA RAYA

Page 2: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

I. Tujuan

1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja di

BPKH Wilayah XXI Palangka Raya supaya dapat berjalan efektif, efisien dan

akurat serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

2. Menjamin bahwa pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja di

BPKH Wilayah XXI Palangka Raya sesuai dengan peraturan dan persyaratan

yang berlaku.

II. Ruang Lingkup

1. Prosedur ini hanya berlaku di BPKH Wilayah XXI Palangka Raya;

2. Prosedur ini mengatur tentang pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal

Kerja di BPKH Wilayah XXI Palangka Raya;

3. Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja di BPKH Wilayah XXI Palangka Raya

terkait dengan permohonan : Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), Izin

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK/HT/HA/RE), Pelepasan

Kawasan Hutan, Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH) dan Permohonan

lainnya yang terkait dengan Penataan Batas Areal Kerja.

III. Dasar Hukum

1. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2004 Tanggal 18 Oktober 2004 tentang

Perencanaan Kehutanan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 06 tahun 2007 Tanggal 08 Januari 2007 tentang

Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan

Hutan

3. Peraturan Pemerintah Nomor 104 tahun 2015 Tanggal 22 Desember 2015

tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2015 Tanggal 22 Desember 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010

tentang Penggunaan Kawasan Hutan

5. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.43/Menhut-II/2013

tanggal 19 Agustus 2013 tentang Penataan Batas Areal Izin Pemanfaatan

Hutan, Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan, Persetujuan Prinsip

Pelepasan Kawasan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Kawasan

Hutan dengan Tujuan Khusus

6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.62/Menhut-II/2012 tanggal 15

Nopember 2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor:

P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan.

7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Repubik Indonesia Nomor:

P.6/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 Tanggal 29 Januari 2016 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Balai Pemantapan Kawasan Hutan

8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Repubik Indonesia Nomor:

P.96/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 tanggal 13 November 2018 tentang Tata

Cara Pelepasan Kawasan Hutan Produksi yang dapat diKonversi.

Page 3: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Repubik Indonesia Nomor:

P.50/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9/2019 tanggal 23 September 2019 tentang

perubahan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Repubik

Indonesia Nomor: P.96/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 tentang Tata Cara

Pelepasan Kawasan Hutan Produksi yang dapat diKonversi.

10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Repubik Indonesia Nomor:

P.97/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 tanggal 13 November 2018 tentang

Tukar Menukar Kawasan Hutan.

11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.27/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 Tanggal 13 Juli 2018 tentang Pinjam Pakai

Kawasan Hutan jo P.7/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2019 tanggal 21 Februari 2019.

12. Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor: P.5 /VII-PKH/2014

tanggal 23 September 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Izin

Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang Dilimpahkan Menteri Kehutanan kepada

Gubernur

13. Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor : P.2/VII-SET/2014

tanggal 4 Pebruari 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penataan Batas

Kawasan Hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan hutan

dengan menggunakan GNSS (Global Navigation Satelitte System).

14. Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor :

P.3/PTKL/SETDIT/PLA.2/9/2016 tanggal 9 September 2016 tentang Petunjuk

Teknis Pengukuhan Kawasan Hutan.

IV. Pelaksanaan Penataan Batas Areal Kerja

A. Prosedur penyelesaian

Prosedur penyelesaian permohonan diajukan oleh para pihak yang

membutuhkan informasi dengan alur sesuai lampiran 2.

B. Ruang Lingkup

1. Batas areal kerja terdiri dari:

a) batas sendiri; dan/atau

b) batas persekutuan.

2. Batas areal kerja sebagaimana dimaksud berupa:

a) sebagian atau seluruhnya merupakan batas luar kawasan hutan;

b) sebagian atau seluruhnya merupakan batas fungsi kawasan hutan;

dan/atau

c) seluruhnya bukan merupakan batas luar maupun batas fungsi kawasan

hutan.

3. Penataan batas areal kerja yang batasnya sekaligus merupakan batas luar

kawasan hutan:

a) tahapan pelaksanaan mengikuti tata cara pengukuhan kawasan hutan;

b) hasil pelaksanaan berupa Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan dan

peta lampiran yang ditandatangani oleh Panitia Penataan Batas, sebagai

batas kawasan hutan yang sekaligus merupakan batas areal kerja.

4. Penataan batas areal kerja yang batasnya sekaligus merupakan batas fungsi

kawasan hutan:

Page 4: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

a) tahapan pelaksanaan mengikuti tata cara penataan batas fungsi

kawasan hutan;

b) hasil pelaksanaan berupa Berita Acara Tata Batas Fungsi Kawasan Hutan

dan peta lampiran yang ditandatangani oleh Panitia Penataan Batas

Fungsi, sebagai batas fungsi kawasan hutan yang sekaligus merupakan

batas areal kerja.

C. Tahapan Pelaksanaan Penataan Batas

1. Permohonan

2. Penyusunan Intruksi Kerja

3. Pembentukan Tim Pelaksana

4. Pelaksanaan Tata Batas

5. Pengendalian

a) Supervisi Pelaksanaan

b) Peninjauan oleh PTB

6. Penyusunan Hasil (Rapat Internal, PTB)

D. Dokumen Terkait

1. Dokumen Pemohon

a) SK Menteri beserta lampirannya

b) Surat DirKuh beserta lampirannya

c) Rencana Penataan Batas beserta lampirannya

d) Surat Permohonan Perusahaan

2. Dokumen Analisis

a) Surat Permohonan dan kelengkapan persyaratan (lampiran.1);

b) Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang penunjukan kawasan

hutan di Provinsi Kalimantan Tengah;

c) Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan

Tengah skala 1:250.000 revisi terakhir;

d) Berita Acara Tata Batas (BATB) dan Peta Lampirannya baik tata batas

Kawasan hutan maupun batas perizinan yang ada pada areal yang

dianalisis;

e) Peta Sebaran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan

Alam (IUPHHK-HA);

f) Peta Sebaran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan

Tanaman (IUPHHK-HT);

g) Peta Sebaran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam

Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE);

h) Peta Sebaran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan

Kemasyarakatan (IUPHHK-HKm);

i) Peta Sebaran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan

Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR);

j) Peta Sebaran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan

Desa (IUPHHK-HD);

Page 5: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

k) Peta Penggunaan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Tengah;

l) Peta Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan

Tengah;

m) Peta Sebaran Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah yang masuk

dalam penyelesaian mekanisme keterlanjuran (Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2012 tanggal 6 Juli

2012/Peraturan Pemerintah Nomor 104 tahun 2015);

n) Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPIB) Tahun Berjalan;

o) Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL)

dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Kalimantan

Tengah;

p) Penafsiran Citra Landsat Tahun Berjalan;

q) Peta Lampiran Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan tentang Areal Indikatif TORA revisi terakhir;

r) Peta Lampiran Surat Gubernur Tentang Rekomendasi Pola Penyelesaian

PTKH;

s) Peta Lampiran Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Tentang Pola Penyelesaian PTKH;

t) Peta Lampiran Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Tentang Pelepasan Kawasan Hutan dalam rangka

penyediaan sumber TORA dari kawasan hutan;

u) Peta Lampiran Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan tentang Pencadangan HPK Tidak Produktif Untuk Sumber

TORA;

v) Peta Indikatif dan Areal Perhutanan Sosial.

E. Tata Cara Pelaksanaan :

1. Pemohon

Pemegang izin pemanfaatan hutan, pemegang persetujuan prinsip penggunaan

kawasan hutan, pemegang persetujuan prinsip pelepasan kawasan hutan atau

pengelola KPH dan KHDTK wajib menyampaikan permohonan penataan batas

areal kerjanya dengan dilengkapi konsep rencana penataan batas dan konsep

peta kerja penataan batas, kepada Direktur Pengukuhan, Penatagunaan dan

Tenurial Kawasan Hutan.

Pemohon menyerahkan surat Permohonan berserta dokumen terkait kepada

bagian persuratan untuk di cek kelengkapannya, apabila dokumen belum

lengkap maka pemohon diminta untuk melengkapi dokumen tersebut. Setelah

lengkap dokumen diserahkan ke kepala Balai BPKH wilayah XXI Palangka Raya.

2. Penyusunan Intruksi Kerja

a) Konsep Peta/Intruksi Kerja

Konsep peta kerja penataan batas sebagaimana dimaksud disusun dengan

ketentuan:

1) dilakukan proyeksi batas areal izin pemanfaatan hutan, areal

persetujuan prinsip, dan/atau areal kelola dan batas kawasan hutan

Page 6: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

ke dalam peta dasar skala minimal 1:100.000 dengan menggunakan

citra satelit resolusi sangat tinggi.

2) dalam hal citra penginderaan jauh resolusi sangat tinggi tidak

tersedia digunakan citra penginderaan jauh/peta penafsiran citra

penginderaan jauh yang tersedia.

3) peta dasar sebagaimana dimaksud meliputi:

a) peta Rupa Bumi Indonesia (RBI);

b) peta Lingkungan Pantai Indonesia;

c) peta Lingkungan Laut Nasional; dan

d) peta dasar lainnya yang diterbitkan oleh instansi yang

berwenang

4) Penentuan Segmentasi Trayek memperhatikan batas sendiri, batas

persekutuan, batas Luar/batas Fungsi.

5) Penentuan pemasangan pal setiap 100 meter atau titik

(jarak/Azimut)

b) Konsep Peta/Intruksi Memperhatikan :

1) batas kawasan hutan yang telah dikukuhkan/ditata batas;

2) peta hasil penataan batas perizinan di bidang kehutanan;

3) hak-hak pihak ketiga yang diperoleh/dimiliki oleh orang-perorangan

atau badan hukum berupa kepemilikan atau penguasaan atas tanah

yang diperoleh/dimiliki berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan; dan

4) permukiman, lahan garapan masyarakat dalam desa definitif yang

telah mendapat keputusan dari pejabat yang berwenang.

c) Susunan Intruksi Kerja Terdiri dari :

1) Cover

2) Dasar Pelaksanaan

3) Lokasi

4) Waktu Pelaksanaan

5) Pelaksanaan

6) Pembuatan Berita Acara

7) Tata Tertib

8) Ketentuan-ketentuan lain

9) Sanksi

10) Lampiran

d) Terhadap Konsep Peta/Intruksi Kerja di dalam rapat internal untuk

membahas konsep tersebut, dalam hal batas areal kerja sekaligus batas

luar dan batas fungsi atau batas pelepasan Kawasan hutan maka sebelum

intruksi kerja diterbitkan, dilaksanakan terlebih dahulu:

1) Penyusunan Peta Rencana penataan batas Luar atau batas Fungsi

2) Pembuatan peta rencana penataan batas dengan perintah tata batas

3) Penandatanganan BA dan Peta Rencana Penataan Batas oleh Panitia

Tata Batas e) Apabila Konsep telah sesuai dengan ketentuan untuk batas luar/fungsi

telah disetujui PTB maka dilakukan pengesahan oleh Kepala Balai BPKH

XXI.

Page 7: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

3. Pembentukan Tim Pelaksana

a) Pembentukan tim pelaksanaan dibentuk SK Kepala Balai yang terdiri dari

1) Balai sebagai supervisi dan pengawas;

2) Dinas Provinsi yang membidangi kehutanan sebagai pembimbing

teknis;

3) Pemegang izin pemanfaatan hutan, pemegang persetujuan prinsip

penggunaan kawasan hutan, pemegang persetujuan prinsip pelepasan

kawasan hutan, dan/atau pengelola kawasan hutan atau rekanan

sebagai pelaksana;

4) Kecamatan dan/atau Desa/Kelurahan sebagai pendamping; dan

5) Pemegang izin pemanfaatan hutan, pemegang persetujuan prinsip

penggunaan kawasan hutan, pemegang persetujuan prinsip pelepasan

kawasan hutan, dan/atau pengelola kawasan hutan sebagai saksi.

b) SK Tim tersebut diberitahukan kepada seluruh instansi yang terkait

4. Pelaksanaan Tata Batas dilapangan

a) Berdasarkan Intruksi Kerja dari pembentukan tim, Pemegang izin

pemanfaatan hutan, pemegang persetujuan prinsip penggunaan kawasan

hutan, pemegang persetujuan prinsip pelepasan kawasan hutan, atau

pengelola KPH dan KHDTK wajib memberangkatkan tim pelaksana ke

lapangan untuk melaksanakan kegiatan penataan batas areal kerja, paling

lama 7 (tujuh) hari kerja sejak pemberitahuan pelaksanaan penataan batas

dari Kepala Balai.

b) Penataan batas areal kerja di lapangan dilakukan melalui kegiatan:

1) penentuan titik ikatan;

2) pengukuran dan penentuan titik awal dan titik akhir;

3) pembuatan rintis batas;

4) pemasangan pal batas; dan

5) pengukuran batas.

c) Hasil pelaksanaan penataan batas areal kerja di lapangan sebagaimana

dimaksud dituangkan dalam berita acara:

1) penentuan titik ikat;

2) penentuan titik awal dan titik akhir penataan batas; dan

3) hasil pelaksanaan penataan batas.

d) Berita Acara Tata Batas ditandatangani oleh tim pelaksana dan diketahui

oleh Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota yang membidangi

kehutanan serta Kepala Balai.

e) Dalam hal pelaksanaan penataan batas areal kerja dilaksanakan oleh lebih

dari 1 (satu) regu maka hasil pelaksanaan penataan batas areal kerja

dibuat dalam satu Berita Acara Tata Batas yang merupakan rangkuman

pelaksanaan penataan batas areal kerja yang ditandatangani oleh

pelaksana penataan batas, pemegang izin pemanfaatan hutan,

persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan, persetujuan prinsip

pelepasan kawasan hutan atau pengelolaan KPH dan KHDTK serta Kepala

Balai.

Page 8: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

f) Dalam Pelaksanaan Kerja Mempedomani RPB dan Intruksi Kerja

5. Pengendalian

a) Supervisi dan Pengawasan

1) Melakukan Pengecekan kelayakan alat ukur yang digunakan

2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tata batas dengan uji

petik berupa, titik ikatan, titik awal dan akhir, pal batas dan rintis

batas dengan sebaran paling banyak 10 % dan tersebar secara

proporsional

3) Melaporkan kepada kepala balai apabila terdapat ketidaksesuaian

intruksi kerja dengan keadaan lapangan untuk mendapat keputusan

4) Menandatangani berita acara pengawasan pelaksanaan penataan

batas

5) Melakuakan Tindakan korektif sesuai dengan intruksi kerja

6) Membuat Laporan Penilaian

7) Pembiayaan dari Pemegang Izin berdasarkan standar biaya yang

berlaku sesuai dengan prinsip At Cost

b) Terhadap batas areal kerja sekaligus batas luar/batas fungsi, maka pada

batas tersebut dilakukan peninjauan lapangan oleh anggota PTB untuk

memastikan proses tersebut dengan pembiayaan dari pemegang izin

dengan standar biaya sesuai SKB di Direktorat Jenderal Planologi

Kehutanan dan Tata Lingkungan

6. Pengesahan Hasil Pelaksanaan

a) Ekspose Hasil

b) Terhadap Batas Luar/Batas Fungsi dilakukan rapat PTB

c) Apabila Telah sesuai, Kepala Balai menandatangani BA Pelaksanaan

7. Pelaporan

a) Berdasarkan pengesahan BA Pelaksanaan, Pelaksana Menyusun Laporan

dan Peta Hasil

b) Laporan Terdiri dari

1) Cover

2) Kata Pengantar

3) Susunan Tim

4) Daftar Isi

5) Daftar Tabel

6) Daftar Lampiran

7) Bab I Pendahuluan

8) Bab II Risaah Daerah

9) Bab III Pelaksanaan

10) Bab IV Hasil dan Pembahasan

11) Bab V Kesimpulan dan Saran

12) Lampiran

c) Terhadap konsep laporan yang disampaikan, penelaah yang ditunjuk

memeriksa laporan dengan melakukan pengecekan sesuai format risalah

pengolahan data (RPD) terlampir

Page 9: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja
Page 10: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

Lampiran 1.

Penataan Batas Areal Kerja

Pemohon :

Kontak Person (Nama/HP) :

Tanggal Masuk :

Ada Tidak Ada1 Surat Permohonan

2 SK izin Menteri beserta lampirannya

3 Surat DirKuh beserta lampirannya

4 Rencana Penataan Batas beserta lampirannya

5 Shapefile (Shp) izin

6 Pakta Integritas Pemohon

7 Surat Penunjukan Konsultan Pelaksana

8 Company Profile Konsultan Pelaksana

Palangka Raya,

Petugas Penelaah

( )

Kelengkapan

Cek List Kelengkapan Berkas Persyaratan Penyelesaian

No Kelengkapan Data Keterangan

Page 11: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

Lampiran 2. Bagan Alur Penyelesaian Penataan Batas Areal Kerja

1. PENATAAN BATAS AREAL IUPHHK-HT/HA/RE DAN IPPKH

PEMOHON

LENGKAP BPKH TIDAK LENGKAP

KA BALAI

PENYUSUNAN DRAFT INTRUKSI

KERJA DAN PETA KERJA

EKSPOSE INTERNAL

BATAS SENDIRI BATAS SENDIRI DAN BATAS LUAR

DAN ATAU BATAS FUNGSI

RAPAT PTB

INSTRUKSI KERJA DAN PETA

KERJA

PEMBENTUKAN TIM

PELAKSANAAN LAPANGAN

BATAS SENDIRI BATAS SENDIRI DAN BATAS LUAR

DAN ATAU BATAS FUNGSI

SUPERVISI SUPERVISI

RAPAT INTERNAL PENINJAUAN LAPANGAN PTB

RAPAT INTERNAL

RAPAT PTB

LAPORAN

LENGKAP KOREKSI TIDAK LENGKAP

FINALISASI LAPORAN

Page 12: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

2. PENATAAN BATAS AREAL PELEPASAN KAWASAN HUTAN DAN TMKH

PEMOHON

LENGKAP BPKH TIDAK LENGKAP

KA BALAI

PENYUSUNAN DRAFT INTRUKSI

KERJA DAN PETA KERJA

EKSPOSE INTERNAL

BATAS LUAR

RAPAT PTB

INSTRUKSI KERJA DAN PETA

KERJA

PEMBENTUKAN TIM

PELAKSANAAN LAPANGAN

BATAS LUAR

SUPERVISI

PENINJAUAN LAPANGAN PTB

RAPAT INTERNAL

RAPAT PTB

LAPORAN

LENGKAP KOREKSI TIDAK LENGKAP

FINALISASI LAPORAN

Page 13: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

Yth. Direktur KONSULTAN PELAKSANA

Di Tempat.

Sehubungan dengan surat saudara Nomor : …………… tanggal …. BULAN

….TAHUN…. hal Permohonan Pembahasan Laporan Hasil Tata Batas IPPKH a.n. PT. …,

terlampir disampaikan koreksi laporan hasil penataan batas IPPKH a.n. PT. ….., untuk itu

agar saudara segera memperbaiki laporan tersebut dan menyampaikan kembali hasil

perbaikan ke BPKH Wilayah XXI Palangka Raya. Untuk informasi lebih lanjut terkait perbaikan

laporan agar saudara berkoordinasi dengan BPKH Wilayah XXI Palangka Raya.

Demikian yang dapat disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kepala Balai,

Doni Sri Putra, S.Hut, M.E NIP.19740909 199803 1 002

Tembusan :

PT. …..

Nomor : S. /BPKH XXI/PKH/UM/06/2020 Juni 2020

Lampiran : Laporan dan Peta

Sifat : Biasa

Hal : Penyampaian Koreksi Laporan Hasil Penataan Batas IPPKH

A.n. PT. …..

Page 14: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

TABEL KOREKSI

Kepala Balai,

Doni Sri Putra, S.Hut, M.E

NIP.19740909 199803 1 002

No Daftar Koreksi Keterangan Halaman

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Page 15: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

RISALAH PENGOLAHAN DATA

I. IDENTITAS PERUSAHAAN

Nama Perusahaan

Jenis Izin

Nomor SK / Tanggal

Luas

Konsultan Pelaksana

Surat Penunjukan Konsultan

II. RENCANA PENATAAN BATAS

Nomor RPB, Tanggal

Surat Pengantar Ditkuh

Uraian Trayek

Trayek Panjang Keterangan

1.

2.

Total

III. INSTRUKSI KERJA

Nomor , Tanggal Instruksi

Uraian Trayek

Trayek Panjang Keterangan

Total

Penjelasan

IV. HASIL SUPERVISI

Aspek Supervisi

Hasil Analisis

Alat Ukur

Metode

Page 16: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

Titik Ikat

No. Ket. Lokasi Ikatan

Koordinat Rencana Koordinat Pengecekan

BT LS BT LS

1.

2.

keterangan

Titik Awal dan Titik Akhir

No. Ket. Nomer Pal

Koordinat RPB

Koordinat Instruksi

Koordinat Peta Izin

BT LS BT LS BT LS

1

2

Hasil Pengawasan pada sample 10 %

No. Nomor Pal

Koordinat Rencana

Koordinat Pengecekan

Selisih (m)

BT LS BT LS

Kronologis:

Kesimpulan 1. 2. 3.

Page 17: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

V. HASIL PENELAAHAN LAPORAN PENATAAN BATAS

Aspek Penelaahan

Hasil Penelaahan

Hasil Pengukuran

A. Hasil pelaksanaan.

Rencana Hasil

Ket Trayek Panjang (m)

Jumlah Pal Panjang (m)

Jumlah Pal

Total

B. Koreksi Hasil pengukuran

No. Nomer Pal

Koordinat Uraian

Koordinat Daftar Ukur

Ket.

BT LS BT LS

C. Koreksi koordinat GNSS

D. Kesimpulan

Penelaahan Peta Hasil

No. Nomor Pal

Koordinat Peta

Koordinat Laporan

Ket.

BT LS BT LS

Page 18: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

VI. KESIMPULAN

1.

2.

3.

Penelaah Kepala Seksi PKH

Nama Penelaah Jovan Sofyan, S.Hut

Format Laporan

No Daftar Koreksi Keterangan Halaman

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Kelengkapan Laporan

Jenis Lampiran Ada Tidak Ada

SK Izin

Rencana Penataan Batas Yg Disahkan

Instruksi Kerja

BA Titik Ikat

BA Titik Awal Dan Akhir Pengukuran

BA Pelaksanaan

BA Supervisi

BATB Luar atau Fungsi Kawasn Hutan (Bagi Pelepasan, Tukar menukar Kawasan Hutan atau batas areal kerja yg sekaligus batas luar pada IPPKH, IUPHHK) (Tidak Ada Trayek Batas Luar dan Batas Fungsi)

Peta Hasil

Peta BATB (Bagi Pelepasan, Tukar menukar Kawasan Hutan atau batas areal kerja yg sekaligus batas luarpada IPPKH, IUPHHK)

Hasil Koreksi Koordinat GNSS

Page 19: PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL ...bpkh21.or.id/wp-content/uploads/2021/03/PENATAAN-AREAL...I. Tujuan 1. Mengatur mekanisme pelaksanaan Kegiatan Penataan Batas Areal Kerja

PAKTA INTEGRITAS

PEMOHON PENYELESAIAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA

DI BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN

WILAYAH XXI PALANGKA RAYA

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : …………………………………………………………….

Umur : …………………………………………………………….

Nomor KTP : …………………………………………………………….

Jabatan : …………………………………………………………….

Instansi/Perusahaan : ................................................................

Alamat : …………………………………………………………….

Dalam rangka proses permohonan Penataan Areal Kerja di Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XXI Palangka Raya, dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tidak akan melakukan praktek Suap/Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

2. Semua data dan persyaratan yang disampaikan terkait permohonan Penataan Areal Kerja benar sesuai ketentuan yang berlaku;

3. Bila saya melanggar hal – hal tersebut di atas, saya siap menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian Pakta Integritas ini dibuat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari siapapun juga untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palangka Raya ,

Pemohon

( )

Ket : (Materai dan Cap)