peta jalan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bumd …

99
PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KERJA SAMA BAPPENAS, KEMENTERIAN PUPR DAN PROGRAM KEMITRAAN USAID DAN SECO

Upload: others

Post on 08-Apr-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

iPETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA

BUMD AIR MINUM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDAN PERUMAHAN RAKYAT

KERJA SAMA BAPPENAS, KEMENTERIAN PUPR DAN PROGRAM KEMITRAAN USAID DAN SECO

Page 2: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

ii PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Sebagaimana kita ketahui, kita mempunyai target Visium Kementerian PUPR Tahun 2030 yang menargetkan 100% Smart Living (Hunian Cerdas) di tahun 2030,

yaitu 100% pelayanan air minum. Hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan target Sustainable Development Goals (SDG’s) yaitu pada Goal 6: menjamin ketersediaan dan keberlanjutan pengelolaan untuk air minum dan sanitasi bagi semua pada tahun 2030.

Salah satu faktor penting untuk dapat mewujudkan target tersebut adalah dengan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Air Minum di Indonesia, baik dalam perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengelolaan dan operasi serta pemeliharaan.

Masih terdapat beberapa isu dalam peningkatan kompetensi SDM Bidang Air Minum yang membutuhkan peningkatan kinerja, terlebih bagi SDM BUMD, UPT/UPTD, Kelompok Masyarakat maupun badan usaha bidang air minum. Menindaklanjuti hal tersebut, melalui Direktorat Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR bermaksud untuk membuat sebuah masterplan pengembangan SDM bidang Air Minum berbasis kompetensi untuk diterapkan dan dipedomani secara nasional. Dengan bantuan Kemitraan USAID IUWASH PLUS – SECO telah tersusun Peta Jalan Peningkatan Kapasitas SDM BUMD Air Minum yang dapat dijadikan acuan dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang komprehensif khususnya di bidang air minum.

Konsep Peta Jalan Pengembangan Kapasitas SDM di BUMD Air Minum yang telah disusun ini, diharapkan dapat diimplementasikan secara nasional. Tentunya perlu komitmen dan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menerapkan Peta Jalan Peningkatan Kapasitas SDM BUMD Air Minum, sehingga terwujud SDM Air Minum yang kompeten dan bersertifikat kompetensi demi tercapainya akses air minum untuk semua.

Kata PengantarKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Jakarta, Mei 2021Direktur Air Minum

Dr.Ir. Yudha Mediawan, M.Dev. Plg

Page 3: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

iiiPETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 -2024, Pemerintah Indonesia menetapkan target untuk mencapai 100% akses air

minum layak, termasuk 15% air minum aman, dan 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% sanitasi aman pada tahun 2024. Kebijakan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 6 yang berbunyi, “Akses Air Minum dan Sanitasi Aman untuk Semua pada Tahun 2030”.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk pencapaian target air minum di atas adalah ketersediaan SDM dalam sektor air minum yang kompeten, yang bisa diwujudkan lewat kolaborasi multipihak. Untuk itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (PPN/Bappenas), bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) melalui Program Kemitraan USAID-SECO menyusun Peta Jalan Pengembangan Kapasitas SDM BUMD Air Minum. Peta jalan ini akan berperan sebagai panduan bagi para pemangku kepentingan dalam mengembangkan kompetensi SDM BUMD Air minum sampai dengan tahun 2030.

Berdasarkan peta jalan ini, secara umum, ada enam langkah yang akan dilaksanakan oleh Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, BUMD Air Minum, Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (PERPAMSI), dan para pemangku kepentingan lainnya. Keenam langkah tersebut, yaitu: (1) peningkatan kapasitas lembaga pelatihan, (2) peningkatan jumlah lembaga pelatihan, (3) penguatan sinergi antarlembaga pelatihan, (4) pengembangan Peta Okupasi, (5) penguatan SDM BUMD Air Minum, dan (6) penyusunan regulasi terkait pembiayaan pelatihan. Keenam strategi tersebut akan ditunjang dengan dua strategi pendukung, yakni penguatan manajemen lembaga pelatihan dan pengembangan materi pelatihan.

Implementasi peta jalan ini tentunya memerlukan komitmen semua pihak, baik pemerintah maupun nonpemerintah, agar SDM BUMD Air Minum mampu menunaikan mandat untuk menyediakan akses air minum aman bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

Kata PengantarKementerian PPN/Bappenas

Jakarta, Mei 2021Direktur Perumahan dan Permukiman

Tri Dewi Virgiyanti

Page 4: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

iv PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 11DAFTAR TABEL ............................................................................................................................... 11DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................... 11KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 11

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 11.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................21.2 MAKSUD DAN TUJUAN .........................................................................................................41.3 LANDASAN HUKUM ..............................................................................................................5

BAB 2 VISI DAN MISI PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM ...... 72.1 ARAH KEBIJAKAN NASIONAL .................................................................................................82.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN PUPR .....................................................8

BAB 3 KONDISI DAN ISU STRATEGIS PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM ..............................................................................9

3.1 KONDISI ASPEK SDM DAN PENYELENGARA PENGEMBANGAN KAPASITAS SDM AIR MINUM INDONESIA ..............................................................................................10

3.1.1 Kondisi Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum .................................................103.1.2 Lembaga dan Program Peningkatan Kompetensi SDM BUMD Air Minum ..........16

3.1.2.1 Lembaga Penyelenggara Pelatihan SDM BUMD Air Minum ..................16A. Balai Tehnik Air Minum (BTAM) ..........................................................16B. Yayasan Pendidikan Tirta Dharma PAMSI (YPTD PAMSI) ................17C. PD PERPAMSI Kalimantan Barat ........................................................20D. PD Perumda Air Minum Tirta Kencana Kota Samarinda ...................22E. PT PAM Lyonase Jaya (PT.Palyja) ......................................................24F. Perumdam Tugu Tirta Malang ...........................................................26

3.1.2.2 Program Peningkatan Kompetensi SDM .................................................26A. Center Of Excellent (COE) ....................................................................26B. Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI ........................................28

3.1.3 Lembaga Sertifikasi Profesi ....................................................................................343.1.4 Pendidikan Formal Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum ..............................36

3.2 ISU STRATEGIS PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM ...............................................................................................................37

3.2.1 Penerapan SKKNI .....................................................................................................373.2.2 Skema Sertifikasi dan Peta Okupasi .......................................................................383.2.3 Kapasitas Lembaga Pelatihan ................................................................................393.2.4 Manajemen Lembaga Pelatihan .............................................................................40

Daftar Isi

Page 5: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

vPETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

3.2.5 Pengelolaan SDM di BUMD Air Minum ...................................................................413.2.6 Pembiayaan Pelatihan .............................................................................................423.2.7 Sinergitas Antar Lembaga .......................................................................................433.2.8 Pandemi Covid 19 ....................................................................................................44

BAB 4. STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM .......... 45

4.1 SKENARIO PENINGKATAN SDM BUMD AIR MINUM ..........................................................464.1.1 Perkiraan Jumlah Peserta Pelatihan ......................................................................464.1.2 Perkiraan Kebutuhan Pelatihan Berdasarkan Jenjang Jabatan ...........................484.1.3 Perkiraan Prioritas Kebutuhan Pelatihan Berdasarkan Area Kerja/Fungsi ..........50

4.2 KONDISI YANG DIHARAPKAN .............................................................................................514.3. STRATEGI PENINGKATAN SDM BUMD AIR MINUM PENINGKATAN SDM BUMD AIR MINUM ......................................................................................................51

4.3.1 Strategi Utama .........................................................................................................52A. Peningkatan Kapasitas Lembaga Pelatihan Yang Ada .................................52B. Peningkatan Jumlah Lembaga Pelatihan Di BUMD Air Minum ....................56C. Penyusunan Peta Okupasi ..............................................................................57D. Peningkatan Sinergitas Lembaga Pelatihan Bidang Air Minum ...................60E. Peningkatan Pengelolaan Sdm Di BUMD Air Minum ....................................62F. Penyusunan Regulasi Biaya Pengembangan Sdm Bagi Bumd Air Minum. ..63

4.3.2 Strategi Pendukung .................................................................................................64A. Peningkatan Manajemen Lembaga Pelatihan ...............................................64

1. Penyusunan Pedoman Manajemen Lembaga Pelatihan .........................642. Peningkatan Kompetensi Pengelola Dan Instruktur ...............................65

B. Pengembangan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi ...............................651. Pengembangan Materi Pelatihan Yang Sudah Tersedia Skema Sertifikasi ........................................................................652. Pengembangan Materi Pelatihan Yang Belum Tersedia Skema Sertifikasi ........................................................................663. Pengembangan Materi Pelatihan dangan Metode Daring .......................69

4.2.3 Pengembangan Pendidikan Vokasi Sebagai Penambahan Strategi Pada Peta Jalan Peningkatan SDM BUMD Air Minum .........................................704.2.4 Waktu Pelaksanaan Dan Pembiayaan ....................................................................73

A. Waktu Pelaksanaan .........................................................................................73B. Pembiayaan ......................................................................................................80

BAB 5. PENUTUP .......................................................................................................................... 81

LAMPIRAN .................................................................................................................................................83

Page 6: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

vi PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 1. Kinerja BUMD Air Minum 2020 ................................................................................................13Tabel 2. Jumlah Karyawan BUMD Air Minum Berdasarkan Kinerja ....................................................15Tabel 3. Jumlah Karyawan BUMD Air Minum Berdasarkan Jumlah Pelanggan .................................15Tabel 4. Resume Aspek Sumber Daya Manusia....................................................................................18Tabel 5. Bimbingan Teknis BTAM sesuai SKKNI Pengelolaan SPAM (Permenaker 45/2017) ...........19Tabel 6. Bimbingan Teknis BTAM Lainnya ............................................................................................20Tabel 7. Jumlah Peserta Bimbingan Teknis BTAM ...............................................................................21Tabel 8. Jenis dan Jumlah Peserta Pelatihan YPTD s.d Tahun 2020 ..................................................22Tabel 9. Kerja sama YPTD Dengan Lembaga Lain ...............................................................................23Tabel 10. Jumlah Peserta Pelatihan Pusdiklat PERPAMSI Kalbar .........................................................25Tabel 11. Jumlah Peserta Pelatihan Training Center Perumda Tirta Kencana Kota Samarinda .........27Tabel 12. Pelatihan Yang Diselenggarakan Program COE/BTAM ..........................................................30Tabel 13. Pelatihan Yang Diselenggarakan Program COE/BTAM Tahun 2012 - Tahun 2018 ..............31Tabel 14. Pelaksanaan Bimbingan Teknis COE Di BUMD Air Minum .....................................................32Tabel 15. Peserta Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI ...............................................................36Tabel 16. Resume Kapasitas Pengembangan Sumber Daya Manusia Yang Ada .................................38Tabel 17. Jumlah Peserta Uji Kompetensi LSP AMI ...............................................................................39Tabel 18. Jumlah Peserta Uji Kompetensi pada LSP LDP PAMSI ..........................................................41Tabel 19. Matriks Fungsi/Jabatan Berdasarkan Jenjang .......................................................................45Tabel 20. Aturan Pengemasan Unit Kompetensi pada KKNI Pengelolaan SPAM .................................45Tabel 21. Perkiraan Kapasitas Maksimum Lembaga Pelatihan Yang Ada ............................................47Tabel 22. Perkiraan Jumlah Pelanggan BUMD Air Minum .....................................................................54Tabel 23. Perkiraan Kebutuhan Peserta Pelatihan..................................................................................55Tabel 24. Proporsi Jenjang Jabatan dan Jumlah Pelanggan.................................................................57Tabel 25. Perkiraan Kebutuhan Pelatihan Berbasis Kompetensi Menurut Jenjang KKNI ....................58Tabel 26. Peningkatan Kapasitas Lembaga Pelatihan Yang Ada ..........................................................61Tabel 27. Rencana Peningkatan Kapasitas Pelatihan dan Jumlah Lembaga Pelatihan ......................65Tabel 28. Identifikasi Lokasi Pengembangan Penyelenggaraan dan Materi Pelatihan ........................74Tabel 29. Waktu Pelaksanaan dan Pembiayaan .....................................................................................80

Daftar Tabel

Page 7: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

viiPETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Gambar 1. Kinerja BUMD Air Minum 2016 – 2020 .................................................................................2Gambar 2. Capaian Nasional Kinerja BUMD Air Minum 2020 ................................................................3Gambar 3. Kinerja BUMD Air Minum 2020 ............................................................................................12Gambar 4. Aspek dan Indikator Penilaian Kinerja BUMD Air Minum ...................................................13Gambar 5. Kinerja BUMD Air Minum Berdasarkan Jumlah Pelanggan ...............................................14Gambar 6. Rasio Pegawai ......................................................................................................................16Gambar 7. Rasio Diklat Pegawai ............................................................................................................17Gambar 8. Rasio Biaya Diklat .................................................................................................................17Gambar 9. Tempat Praktik Pusdiklat PD PERPAMSI Kalimanta Barat ................................................24Gambar 10. Pelatihan Pada Training Center Perumdam AM Tirta Kencana Kota Samarinda .............26Gambar 11. Jumlah Peserta Pelatihan Internal PT Palyja .....................................................................28Gambar 12. Praktik Akurasi Meter. ..........................................................................................................35Gambar 13. SKKNI SPAM .........................................................................................................................43Gambar 14. Peta Jalan Pengembangan Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum .............................60Gambar 15. Prosedur Penyusunan Skema Sertifikasi Melalui Peta Okupasi ........................................66Gambar 16. Jenis-Jenis Pelatihan ..........................................................................................................77Gambar 17. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ............................................................................78

Daftar Gambar

Page 8: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

viii PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUMviii PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Page 9: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

1PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

PENDAHULUAN

BAB I

Page 10: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

2 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

1.1 LATAR BELAKANG

Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, menyebutkan bahwa Pemerintah telah menetapkan target akses air minum layak sebesar 100% dan akses air minum aman 15% di tahun 2024 dengan Major Project pembangunan 10 Juta Sambungan Rumah (SR), dalam jangka waktu 5 tahun kedepan. Hal ini sejalan dengan sasaran Tujuan ke 6 Pembangunan Berkelanjutan yaitu adalah menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua, sebagaimana tertuang dalam dokumen Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development Goals (SDGs) yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Target pencapaian akses air minum dalam SDGs dan RPJMN Tahun 2020-2024 diturunkan pada Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024 yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2020. Dalam aturan itu disebutkan bahwa Target Utama Kementerian PUPR dalam bidang Cipta Karya yaitu mewujudkan akses 100 Persen Air Minum Layak dan 30 persen Jaringan Perpipaan.

Sementara itu cakupan akses layak air minum sampai dengan 2019 baru sebesar 89,27%, dimana akses jaringan perpipaan sebesar 20,18 persen dan akses bukan jaringan perpipaan sebesar 69,09 persen terhadap total penduduk Indonesia. Sehingga masih terdapat gap sebesar 10,73% untuk pencapaian akses air minum layak dan gap 9,82 % untuk mencapai target akses air minum aman.

Selain melakukan pembangunan infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pemenuhan akses layanan air minum yang layak bagi masyarakat juga harus didukung dari peningkatan kinerja BUMD Air Minum sebagai operator infrastruktur SPAM.

Dalam lima tahun terakhir, angka kenaikan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai BUMD Air Minum dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.

. Gambar 1. Kinerja BUMD Air Minum 2016 – 2020

Sumber : BPPSPAM dan Direktorat Air Minum, Tahun 2020

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

198

108

65

209

103

66

223

99

52

224

102

54

239

96

52

2018(374 PDAM)

2017(378 PDAM)

2016(371 PDAM)

2019(380 PDAM)

2020(387 PDAM)

Sehat Kurang Sehat Sakit

Page 11: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

3PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Sambungan Langganan

Kapasitas Produksi RiilKapasitas Terpasang

Idle Capacity

Rencana Bisnis

13.380.180 SL

218.233,53 l/det

58.827 l/det

78,29%

159.406 l/det

303 BUMD Air Minum

NRW Nasional32,67%

RISPAM

Kualitas Air Minum

320 Kab/Kota

FCR37,47% 3,10%

12 BUMD Air Minum

HPP Biaya Dasar Dengan NRW Riil

Tarif rata-rataRp. 5.297

Jumlah SDM 57.866 Pegawai

Rp. 5.070

Cakupan LayananTeknis

30,66%Administrasi

22,91%

145 BUMD Air Minum

Sumber : BPPSPAM dan Direktorat Air Minum, Tahun 2020

Berdasarkan Buku Penilaian Kinerja BUMD Air Minum yang dilakukan oleh Direktorat Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kondisi kinerja BUMD Air Minum pada tahun 2020 yaitu baru ada 239 (62%) BUMD Air Minum yang memiliki Kinerja Sehat. Sedangkan sisanya masih dalam kondisi Kurang Sehat dan Sakit. Selain itu terdapat beberapa informasi capaian nasional dari hasil penilaian kinerja terhadap 387 BUMD Air Minum pada tahun 2020 yang digambarkan dalam gambar 2 berikut:

Gambar 2. Capaian Nasional Kinerja BUMD Air Minum 2020

Page 12: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

4 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Untuk meningkatkan hasil capaian yang telah ada, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi yang salah satunya adalah lemahnya tata kelola dan kelembagaan penyelenggaraan air minum serta peningkatan komitmen pemerintah daerah sebagai penyelenggara utama dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Hal ini dapat diselesaikan apabila BUMD Air Minum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sebagai motor penggerak, pelaksana kebijakan dan operator sistem penyediaan air minum yang telah terbangun.

Peningkatan kompetensi SDM BUMD Air Minum juga dibutuhkan untuk mengantisipasi adanya penambahan jumlah pengguna layanan atau pelanggan air minum sebanyak 10 Juta Sambungan Rumah pada tahun 2024 sebagai target pembangunan air minum sebagaimana tercantum dalam RPJMN Tahun 2020-2024. Selain itu Peningkatan kompetensi juga dibutuhkan untuk mencapai sasaran target RPJMN lainnya yaitu;1. Seluruh BUMD dan operator air minum berkinerja sehat 100%2. Jakstrada, Masterplan (RISPAM), dan Tarif FCR pada 514 Kab/Kota,3. BUMD memiliki bussiness plan yang berisi target 100% akses layak dan 15% akses aman, 4. BUMD memiliki Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM),5. Pengawasan Kualitas Air Minum pada 514 Kab/ Kota,6. Menurunkan tingkat air tak berekening (NRW-non revenue water) dari rata-rata 33% menjadi 25%,7. Zona Air Minum Prima (portable water) di 36 Kab/ Kota8. Digitalisasi pengelolaan BUMD (Smart Gird Water Management) di 20 Kab/Kota,

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan peningkatan kompetensi SDM BUMD Air Minum, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 15/PRT/M/2018 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum. Pasal 8 Permen Nomor 15/PRT/M/2018 menyebutkan bahwa Direksi atau Pimpinan pengelola sistem penyediaan air minum harus memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Permen diundangkan. Selain itu tenaga kerja pengelola sistem penyediaan air minum juga harus memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja paling lama 4 (empat) tahun terhitung sejak Permen ini diundangkan.

Beberapa Pemerintah Daerah (Pemda) telah menindaklanjuti aturan dengan cara mencantumkan sertifikat kompetensi sebagai salah satu persyaratan administrasi dalam melakukan fit and proper test pemilihan Direksi BUMD Air Minumnya. Kebijakan tersebut juga telah ditindaklanjuti oleh BUMD Air Minum dengan mengirimkan SDMnya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diselenggarakan oleh Lembaga Diklat bidang Air Minum.

Namun karena adanya kapasitas Lembaga Diklat dan keterbatasan sumber daya keuangan BUMD Air Minum, pemenuhan Sertifikat Kompetensi pada pegawainya belum memenuhi target pada tahun 2020. Dari 57.886 pegawai BUMD Air Minum yang ada, baru 7.148 orang (13 persen) yang telah memiliki sertifikat kompetensi, sehingga masih ada 87 persen pegawai yang belum memiliki sertifikat kompetensi. Oleh karena itu, untuk mempercepat laju penambahan SDM BUMD Air Minum yang memiliki serifikat kompetensi diperlukan rencana teknis pengembangan yang komprehensif untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia BUMD Air Minum seluruh Indonesia.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari Peta Jalan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Di BUMD Air Minum yaitu sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat yang memenuhi kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan melalui peningkatan kapasitas SDM BUMD Air Minum sebagai motor penggerak organisasi BUMD Air Minum di Indonesia

Page 13: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

5PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Adapun tujuannya yaitu mengimplementasikan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum, yang salah satu isinya menyebutkan, bahwa seluruh tenaga pengelola Sistem Penyediaan Air Minum harus memiliki sertifikat kompetensi.

1.3 LANDASAN HUKUM

Penyusunan Peta Jalan Pengembangan Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum, mempertimbangkan norma-norma peraturan sebagai kerangka dasar pengembangan. Peraturan dan perundang-undangan yang dijadikan acuan antara lain;

1. Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173);

4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 364);

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 258);

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2018 tentang Pemberlakuan SKKNI Bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 800);

8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 452/KPTS/2018 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum. (lembaran negara )

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 554).

.

Page 14: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

6 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM6 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Page 15: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

7PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA

DI BUMD AIR MINUM

BAB II

Page 16: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

8 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

2.1 ARAH KEBIJAKAN NASIONAL

2.1.1 Visi Dan Misi Presiden 2020-2024

Visi Misi Presiden 2020-2024 disusun berdasarkan arahan RPJPN 2020-2025. RPJMN 2020-2024 dilaksanakan pada periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma‟ruf Amin dengan visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi tersebut diwujudkan melalui 9 (sembilan) Misi yang dikenal sebagai Nawacita Kedua yaitu:1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia;2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing;3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan;4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan;5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa;6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya;7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga;8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya;9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.

2.1.2 Agenda Pembangunan

Untuk mewujudkan visi dan misi Presiden, terdapat 7 (tujuh) Agenda Pembangunan yang merupakan Prioritas Pembangunan (PN) yang akan dilaksanakan selama periode 5 (lima) tahun kedepan:PN_1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan.

Peningkatan inovasi dan kualitas Investasi merupakan modal utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan dan mensejahterakan secara adil dan merata.

PN_2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan. Pengembangan wilayah ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan pelayanan dasar dengan harmonisasi rencana pembangunan dengan pemanfaatan ruang.

PN_3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Manusia merupakan modal utama pembangunan nasional untuk menuju pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh wilayah

PN_4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan. Revolusi mentalsebagai gerakan kebudayaan memiliki kedudukan penting dan berperan sentral dalam pembangunan untuk mengubah cara pandang, sikap, perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan.

PN_5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar. Perkuatan infrastruktur ditujukan untuk mendukung aktivitas perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional.

PN_6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim. Pembangunan nasional perlu memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, kerentanan bencana, dan mitigasi perubahan iklim.

PN_7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik. Negara wajib hadir dalam melayani dan melindungi segenap bangsa, serta menegakan kedaulatan negara.

Page 17: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

9PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

2.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN PUPR

2.2.1 Visium Kementerian PUPR

Melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26/PRT/M/2017 Tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, telah ditetapkan sasaran pembangunan PUPR berupa Visium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2030:a. Bendungan multifungsi untuk memenuhi kapasitas tampung 120 m3/kapita/tahun;b. Jalan 99% mantap yang terintegrasi antar moda dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya material

lokal dan menggunakan teknologi recycle;c. 100% Smart living (Hunian Cerdas).

2.2.2 Kebijakan Peningkatan Akses Air Minum Layak dan A man

Dalam rangka mewujudkan Smart Living maka dibutuhkan peningkatan penyediaan infrastruktur permukiman yang partisipatif dan berkelanjutan, dengan pengarusutamaan empat aspek dalam pelaksanaannya, yaitu perwujudan permukiman layak huni, penerapan bangunan gedung hijau, pembangunan permukiman tahan bencana, serta penerapan teknologi dan permukiman ramah lingkungan. Permukiman yang layak huni dapat diwujudkan apabila dilengkapi dengan penyediaan akses air minum sebagai kebutuhan dasar manusia/masyarakat.

Untuk itulah diperlukan Kebijakan Peningkatan Akses Air Minum Layak dan A man melalui upaya sebagai berikut : a. Peningkatan cakupan pelayanan dan pemenuhan standar kualitas air minum. Untuk meningkatkan cakupan pelayanan dan pemenuhan standar kualitas air minum diperlukan

strategi yaitu : (i) Meningkatkan cakupan akses air minum melalui jaringan perpipaan yang memenuhi 4K (Keterjangkauan, Kontinuitas, Kuantitas, Kualitas) dalam rangka pemenuhan SPM, termasuk pada kawasan rawan air dan pulau kecil terluar melalui penurunan kebocoran (Non-Revenue Water/NRW), pemanfaatan idle capacity, dan pembangunan kapasitas; (ii) Koordinasi intensif dalam rangka menjamin ketersediaan air baku; (iii) Menerapkan SPAM regional untuk mengatasi ketidakmerataan air baku; (iv) Menerapkan konsep bauran air baku domestik dalam mendukung ketahanan air baku; (v) Menerapkan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)/Water Safety Plan (WSP) dalam menjamin pemenuhan kualitas air minum; (vi) Pemanfaatan inovasi teknologi untuk mendukung efisiensi proses, serta pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada kawasan air dan pulau kecil terluar; dan (vii) Mendorong percepatan serah terima dan pengelolaan aset SPAM terbangun kepada Pemerintah Daerah.

b. Peningkatan kapasitas dan peran penyelenggara SPAM. Hal ini dapat dicapai melalui : (i) Meningkatkan kapasitas SDM di tingkat pusat dan daerah; (ii)

Memperkuat peran dan fungsi dinas/instansi daerah dalam penyelenggaraan SPAM; (iii) Memperkuat penyusunan, pengawasan, pengendalian, pemantauan, dan evaluasi NSPK terkait penyelenggaraan SPAM; (iv) Memperkuat peran stakeholders termasuk masyarakat dan Badan Usaha; (v) Sinkronisasi perencanaan dan kebijakan antar kementerian/lembaga;(vi) Menerapkan prinsip Good Governance untuk penyelenggaraan SPAM; dan (vii) Pemanfaatan data dan sistem informasi dalam penyelenggaraan SPAM.

c. Peningkatan kemampuan pendanaan dan komitmen stakeholder terkait pendanaan, yang dapat dicapai dengan langkah-langkah: (i) Meningkatkan kemampuan pengelolaan pendanaan penyelenggara SPAM;

Page 18: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

10 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

(ii) Mengembangkan alternatif sumber pembiayaan; dan (iii) Meningkatkan peran dan komitmen penyelenggara SPAM dalam alokasi pendanaan.

Arah kebijakan dan strategi Kementerian 2020 – 2024 dirumuskan dalam kerangka pembangunan tersebut diatas, tidak hanya yang dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian, akan tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan daerah dan swasta. Oleh karena itu dalam merealisasikan strategi-strategi Peningkatan Kapasitas SDM BUMD Air Minum yang akan kita bahas dalam Bab IV buku ini, dibutuhkan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMD Air Minum, Lembaga Donor serta Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Swasta bidang Air Minum.

Page 19: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

11PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

KONDISI DAN ISU STRATEGIS PENINGKATAN KAPASITAS

SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

BAB III

Page 20: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

12 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

3.1 KONDISI KINERJA BUMD AIR MINUM, KONDISI KINERJA ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA DAN LEMBAGA DAN PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

3.1.1 Kondisi Kinerja BUMD Air Minum

Penilaian kinerja BUMD Air Minum di Indonesia dilakukan oleh Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), yang didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2016. Sejak diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional, BPPSPAM dibubarkan bersama 18 lembaga negara lainnya. Selanjutnya, penilaian kinerja BUMD Air Minum dilakukan oleh Direktorat Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Proses pengumpulan data penilaian kinerja BUMD Air Minum dibantu oleh BPKP yang mempunyai Kantor Perwakilan di setiap Provinsi di Indonesia.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah BUMD Air Minum yang dinilai kinerjanya meningkat setiap tahun. Pada tahun 2018 berjumlah 374, tahun 2019 berjumlah 380 dan tahun 2020 berjumlah 387. Hasil penilaian kinerja terhadap 387 BUMD Air Minum pada tahun 2020 adalah sebanyak 239 BUMD Air Minum Sehat (61,76%), 96 BUMD Air Minum Kurang Sehat (24,81%) dan 52 BUMD Air Minum Sakit (13,44%), hal ini dapat dilihat pada gambar 3 berikut:

Sehat Sakit239 (62%) (25%) (13%)

3,42 2,33 1,64

KurangSehat96 52

387NILAI KINERJA RATA-RATABUMD AIR MINUM3,30

NILAI KINERJA RATA-RATA

Gambar 3. Kinerja BUMD Air Minum 2020

Sumber: BPPSPAM dan Direktorat Air Minum 2020

Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa, Selama lima tahun terakhir jumlah BUMD Air Minum yang dinilai kinerjanya berbeda-beda setiap tahun. Jumlah BUMD Air Minum dengan kategori sehat mempunyai kecenderungan meningkat. Sebaliknya, BUMD Air Minum dengan kategori kurang sehat dan sakit menunjukkan kecenderungan menurun.

Page 21: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

13PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Aspek Pelayanan

Cakupan pelayanan teknisPertumbuhan pelangganTingkat penyelesaian pengaduanUji kualitas airKonsumsi air domestik

Aspek Sumber Daya Manusia

Rasio pegawaiRasio diklat pegawaiRasio beban diklat pegawai

Aspek Keuangan

Aspek Operasional

Efisiensi ProduksiTingkat kehilangan air (NRW)Jam operasi layananTekanan air pelangganPenggantian meter air

ROERasio OperasiRasio KasEfektivitas PenagihanSolvabilitas

Gambar 4. Aspek dan Indikator Penilaian Kinerja BUMD Air Minum

Sumber: BPPSPAM dan Direktorat Air Minum 2020

Apabila ditelaah lebih jauh dengan menggunakan teori Balanced Scorecard, maka ada 4 (empat) aspek yang dijadikan dasar dalam melakukan penilaian kinerja BUMD Air Minum yaitu; aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional dan aspek sumber daya manusia. Empat aspek tersebut diturunkan lagi menjadi 18 indikator yang menjadi tolak ukur kemampuan BUMD Air Minum dalam mengelola perusahaannya. Berikut ini Kinerja BUMD Air Minum berdasarkan 18 indikator pada tahun 2020.

Tabel 1. Rata-rata Kinerja BUMD Air Minum 2020

NO INDIKATOR KINERJA RATA-RATAKATEGORI BUMD AIR MINUM

SEHAT KURANG SEHAT SAKITI ASPEK KEUANGAN

1 R O E 3.93% 6.05% -6.70% -10.29%2 Rasio Operasi 0.93 0.91 1.23 1.553 Rasio Kas 191.44% 206.13% 68.23% 25.53%4 Efektivitas Penagihan 94.46% 95.36% 85.21% 72.07%5 Solvabilitas 731.67% 668.15% 1930.32% 1138.50%

II ASPEK PELAYANAN

6 Cakupan Pelayanan 30.66% 32.50% 23.48% 17.55%7 Pertumbuhan Pelanggan 8.64% 7.86% 15.15% 11.16%8 Tingkat Penyelesaian Pengaduan 97.79% 98.03% 96.00% 89.05%

9 Kualitas Air Pelanggan (Permenkes No. 492/2010) 48.48% 54.80% 8.21% 0.47%

10 Konsumsi Air Domestik (m3/plg/bln) 19.34 20.02 14.91 11.83

Page 22: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

14 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

NO INDIKATOR KINERJA RATA-RATAKATEGORI BUMD AIR MINUM

SEHAT KURANG SEHAT SAKIT

III ASPEK OPERASIONAL11 Efisiensi Produksi 73.04% 77.94% 50.22% 37.61%12 Tingkat Kehilangan air 32.67% 31.78% 36.52% 56.55%13 Jam Operasi Layanan / hari 19.12 21.10 17.82 12.47

14 Tekanan Sambungan Pelanggan (≥0,7 BAR) 56.44% 59.49% 39.08% 9.20%

15 Penggantian Meter Air (% dari jumlah pelanggan) 8.88% 9.71% 2.91% 1.44%

IV ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA16 Rasio jumlah pegawai /1000 pelanggan 4.32 3.84 7.42 8.75

17 Rasio diklat pegawai (peningkatan kompetensi) 59.11% 65.89% 44.20% 8.60%

18 Biaya Diklat terhadap Biaya Pegawai 1.82% 1.92% 1.17% 0.86%Sumber: BPPSPAM dan Direktorat Air Minum 2020

Sakit

KINERJA BUMD AIR MINUM BERDASARKAN TINGKAT NRW TAHUN 2020

JUMLAH SR Sehat Kurang Sehat Sakit Jumlah

>100.000 23 0 0 23>50.000-100.000 36 0 0 36>20.000-50.000 92 18 1 111>10.000-20.000 57 41 8 106

<=10.000 31 37 43 111

31 37

41

43

81

18

57

92

36

23

Sehat Kurang Sehat

0

50

100

150

200

>100.000

>50.000-100.000

>20.000-50.000

>10.000-20.000

<=10.000

Sumber: BPPSPAM dan Direktorat Air Minum 2020

Gambar 5. Kinerja BUMD Air Minum Berdasarkan Jumlah Pelanggan

Untuk menghitung jumlah kebutuhan SDM Air Minum dalam mengelola BUMD Air minum, diperlukan gambaran terkait pelanggan BUMD Air Minum. Oleh karena itu Pada Tabel 3 beikut ini kami sajikan Kinerja BUMD Air Minum berdasarkan jumlah pelanggan.

Page 23: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

15PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa: a. BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan di atas 50.000 SL semuanya mempunyai kinerja sehat, atau

tidak ada yang mempunyai kinerja kurang sehat dan sakit. b. BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan antara 20.000 s.d 50.000 : 92 BUMD Air Minum mempunyai

kinerja sehat, 18 BUMD Air Minum mempunyai kinerja kurang sehat dan hanya 1 BUMD Air Minum yang mempunyai kinerja sakit.

c. BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan antara 10.000 SL s.d 20.000 SL : 57 BUMD Air Minum mempunyai kinerja sehat, 41 BUMD Air Minum mempunyai kinerja kurang sehat, dan 8 BUMD Air Minum mempunyai kinerja sakit.

d. BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan di bawah 20.000 SL : 31 BUMD Air Minum mempunyai kinerja sehat, 37 BUMD Air Minum mempunyai kinerja kurang sehat, dan 43 BUMD Air Minum mempunyai kinerja sakit.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya jumlah pelanggan mempunyai korelasi yang rekat dengan kinerja BUMD Air Minum, semakin banyak pelanggan, semakin baik kinerja BUMD Air Minum.

3.1.2 Kondisi Kinerja Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum

Berdasarkan Buku Kinerja BUMD Penyelenggara SPAM Tahun 2020 yang diterbitkan oleh Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, saat ini jumlah SDM BUMD Air minum ada sebanyak 57.886 orang. Apabila ditinjau dari kinerjanya, sebagian besar (77,4%) SDM air minum bekerja pada BUMD Air Minum dengan kinerja sehat. Sedangkan sisanya bekerja di BUMD Air Minum dengan kinerja kurang sehat dan sakit sebanyak 17,3% dan 5,3%. Tabel 4 berikut ini menunjukkan jumlah karyawan BUMD Air Minum berdasarkan kategori kinerja BUMD Air Minum.

Tabel 2. Jumlah Karyawan BUMD Air Minum Berdasarkan KinerjaKINERJA BUMD AIR MINUM JUMLAH PEGAWAI %

SEHAT 44.811 77,4%KURANG SEHAT 9.984 17,3%SAKIT 3.071 5,3%T O T A L 57.886 100%

Dan apabila ditinjau dari kelompok BUMD Air Minum berdasarkan jumlah pelanggan, maka berturut-turut jumlah SDM Air Minum yang bekerja pada BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan kurang 20.000 SL ada 15.412 orang (26,6%); BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan antara 20.000 s.d 50.000 SL ada 18.698 orang (32,4%); BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan 50.001 s.d 100.000 SL ada 8.990 orang (15.5%) dan BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan diatas 100.000 ada 14.766 orang (25,5%).

Tabel 3. Jumlah Karyawan BUMD Air Minum Berdasarkan Jumlah PelangganKELOMPOK BUMD AIR MINUM (Berdasarkan Jumlah Pelanggan) JUMLAH PEGAWAI %

( < 20,000 SL) 15.412 26,6%

20,000-50,000 SL 18.698 32,4%

50,001-100,000 SL 8.990 15,5%

> 100,000 SL 14.766 25,5%T O T A L 57.866 100%

Sumber: Direktorat Air Minum - 2020

Page 24: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

16 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Ada 3 (tiga) indikator yang digunakan untuk menilai Kinerja Aspek SDM BUMD Air Minum yaitu rasio jumlah pegawai per 1.000 pelanggan, rasio diklat (perbandingan jumlah pegawai yang mengikuti diklat dibanding jumlah pegawai dalam setahun), dan rasio biaya diklat (perbandingan biaya diklat dan biaya pegawai dalam setahun).

Indikator rasio jumlah pegawai per 1.000 pelanggan digunakan untuk mengukur secara kuantitatif seberapa efisien pengelolaan BUMD Air Minum dari jumlah pegawainya. Pada tahun 2020, nilai rata-rata rasio jumlah pegawai per 1.000 pelanggan BUMD Air Minum adalah 4,32. Sedangkan Rasio pegawai per 1.000 pelanggan pada BUMD Air Minum Sehat sebesar 3,84, Kurang Sehat sebesar 7,42 dan Sakit sebesar 8,75.

Gambar 6. Rasio Pegawai

3,847,42

8,75

4,32

BUMD Air MinumSakit

Rata-RataNasional

BUMD Air MinumSehat

BUMD Air MinumKurang Sehat

Mengingat norma standar rasio pegawai adalah 6 (enam) per 1.000 pelanggan untuk BUMD Air Minum Kota, dan 8 (delapan) per 1.000 pelanggan untuk BUMD Air Minum Kabupaten maka dapat disimpulkan rata-rata rasio pegawai per 1.000 pelanggan saat ini apabila dibandingkan dengan norma standar sudah mencapai 80% (4.80/6.0) untuk BUMD Air Minum Kota, dan 60% (4.80/8.0) untuk BUMD Air Minum Kabupaten. Sedangkan nilai kinerja rasio pegawai pada BUMD Air Minum dengan kinerja Sehat dan Kurang Sehat, sudah mendekati norma standar dan BUMD Air Minum dengan kategori Sakit kinerjanya jauh di bawah dari norma standar.

Adapun rasio diklat pegawai (peningkatan kompetensi pegawai) yaitu perbandingan antara jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan per tahun dan jumlah pegawai per tahun. Rata-rata Rasio diklat pegawai rata-rata pada tahun 2020 adalah 59,11%. Sedangkan Rasio diklat pegawai pada BUMD Air Minum dengan kinerja Sehat yaitu 65,89%, Kurang Sehat 44,20% dan Sakit 8,60%. Apabila norma standar rasio diklat pegawai adalah 80% maka nilai rasio diklat pegawai pada BUMD Air Minum masih berada di bawah standar. Selain itu, tidak semua pelatihan yang dilakukan atau diikuti oleh pegawai di BUMD Air Minum berbasis kompetensi. Dan jumlah pelatihan yang berbasis kompetensi yang diselenggarakan sendiri oleh BUMD Air Minum belum ada datanya.

Page 25: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

17PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

1,82%

BUMD Air MinumSakit

Rata-RataNasional

BUMD Air MinumSehat

BUMD Air MinumKurang Sehat

1,92%1,17%

0,86%

Sementara itu Rasio biaya diklat didefinisikan sebagai jumlah biaya untuk pelatihan per tahun dibandingkan dengan jumlah biaya pegawai per tahun. Rasio biaya diklat terhadap biaya pegawai pada tahun 2020 adalah 1,82%. Sedangkan biaya diklat terhadap biaya pegawai pada BUMD Air Minum Sehat baru mencapai 1,92%, Kurang Sehat mencapai 1,17% dan Sakit baru 0,86%. Angka ini masih jauh dari yang diharapkan yaitu 5% setiap tahun.

Gambar 7. Rasio Diklat Pegawai

Gambar 8. Rasio Biaya Diklat

59,11%

BUMD Air MinumSakit

Rata-RataNasional

BUMD Air MinumSehat

BUMD Air MinumKurang Sehat

65,89%

44,20%

8,60%

Page 26: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

18 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Berdasarkan indikator-indikator tersebut di atas, resume Aspek Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum dapat dilihat pada tabel 4 berikut.

Tabel 4. Resume Aspek Sumber Daya ManusiaKinerja

BUMD AIR MINUM

Rasio Pegawai/ 1,000 SL

Rasio Diklat

Rasio Biaya Diklat

Rasio Biaya Pegawai/

PendapatanBiaya Diklat (Rp) Peserta

Diklat

Sehat 3.84 66% 1,92% 28,31% 91,098,635,439 29,528Kurang Sehat 7.42 44% 1,17% 27,04% 6,089,562,177 4,413Sakit 8.75 9% 0,98% 43,00% 948,941,862 264Total*)/Rata-rata 4,32 59% 1,82% 48,24% 98,137,139,478*) 34,205*)

Berdasarkan Tabel Resume Aspek Sumber Daya Manusia diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Secara umum aspek SDM pada penilaian kinerja BUMD Air Minum rendah, dibandingkan dengan aspek-

aspek lain.2. Jumlah SDM belum efisien, atau terlalu banyak pegawai, terutama untuk BUMD Air Minum kurang sehat

dan sakit.3. Jumlah pegawai BUMD Air Minum yang mengikuti Diklat cukup tinggi, namun pada kenyataannya

jumlah pegawai yang memiliki sertifikat kompetensi masih perlu ditingkatkan.4. Biaya yang dialokasikan untuk Diklat masih rendah dibandingkan dengan biaya pegawai.

3.1.3 Lembaga dan Program Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum

Dalam rangka Peningkatan Kompetensi SDM BUMD Air Minum tak lepas dari Peran Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan SDM serta program-program peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh pemerintah dan asosiasi perusahaan air minum. Berikut ini gambaran kondisi umum Lembaga Penyelenggara Diklat Air Minum yang ada di Indonesia.

3.1.2.1 Lembaga Penyelenggara Pelatihan Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum

Pada saat ini terdapat 2 (dua) Lembaga yang secara berkala menyelenggarakan pelatihan untuk SDM, yaitu Balai Teknologi Air Minum – Direktorat Air Minum dan Yayasan Pendidikan Tirta Dharma PAMSI. Selain lembaga tersebut ada beberapa BUMD Air Minum menyelenggarakan pelatihan untuk SDM mereka secara tidak berkala (insidental).

A. Balai Teknologi Air Minum

Balai Teknologi Air Minum semula disebut Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah I, diresmikan pada tanggal 28 Mei 1990 dengan nama Pusat Latihan Air Bersih dan PLP. Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah I dibangun dengan dana yang berasal dari bantuan Program Kerjasama Teknis Jepang melalui Program Bantuan Hibah (JTA-150) dengan tujuan untuk peningkatan kompetensi pegawai dalam merencanakan, merancang, membangun, mengoperasikan, dan memelihara fasilitas air minum dan sanitasi.

Pada awal beroperasinya Balai Teknik Air Minum berada dibawah Direktorat Jenderal Cipta Karya, namun karena perubahan Struktur Organisasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Teknik Air Minum berpindah dibawah Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Sekretariat Jendral. Pada tahun akhir tahun 2010 Balai Teknik Air Minum kembali berpindah struktur dibawah Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan

Page 27: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

19PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

daerah cakupan layanan Indonesia bagian barat. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 20/PRT/M/2016 Balai Teknik Air Minum hanya melayani bidang air minum dengan daerah cakupan layanan yang lebih luas, yaitu seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kemudian pada tahun 2020, terdapat perubahan nomenklatur serta tugas dan fungsi Balai Teknologi Air Minum sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 16 Tahun 2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian PUPR. Tugas Pokok BTAM, adalah melaksanakan bimbingan teknis perencanaan dan pemberdayaan pengelolaan kelembagaan bidang air minum. Sedangkan fungsi BTAM adalah; 1. Pelaksanaan bimbingan teknis perencanaan sistem penyediaan air minum;2. Pelaksanaan bimbingan teknis pemberdayaan kelembagaan pengelolaan sistem penyediaan air minum;3. Pelaksanaan fasilitasi dan penyebarluasan penerapan teknologi rancang bangun pengolahan sistem

penyediaan air minum;4. Pengelolaan laboratorium dan bengkel kerja bidang air minum; dan Penyusunan program dan anggaran,

pengelolaan kepegawaian, keuangan, tata persuratan dan tata kearsipan, perlengkapan, pengelolaan barang milik negara, pengelolaan penerimaan negara bukan pajak serta urusan rumah tangga BTAM.

BTAM menyelenggarakan bimbingan teknik berdasarkan pembiayaan Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR setiap tahun. Prioritas untuk PDAM dengan kategori Kurang Sehat dan Sehat, yang diundang dalam bimbingan teknis dibiayai dari Rupiah Murni APBN.

Bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh BTAM belum semuanya berbasis kompetensi atau merujuk ke Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan KKNI Pengelolaan SPAM (Keputusan Menteri PUPR 452/KPTS/2018) sesuai peraturan yang ada. Dalam KKNI Pengelolaan SPAM sebagaimana Keputusan Menteri PUPR 452/KPTS/2018 diatur terkait 9 level kualifikasi SDM untuk seluruh bidang termasuk bidang teknis pengelolaan SPAM. Level 1-3 adalah operator; level 3-6 adalah ahli dan seterusnya sampai dengan level 9. Peserta Bimtek paling banyak terdapat pada level 1-3 dengan latar belakang pendidikan mayoritas SMK (level 1 dan 2) dan D1, D3 dan S1 (level 3). Pada Tabel 5 dan tabel 6 dapat dilihat Bimbingan Teknis yang telah diselenggarakan oleh BTAM.

Tabel 5. Bimbingan Teknis BTAM sesuai SKKNI Pengelolaan SPAM (Permenaker 45/2017)

No Kategori Bimtek Judul Bimtek Hari Pelatihan

1 Produksi

• Operasi Pemeliharaan unit IPA Operasi Pemeliharaan unit IPA 11

• Pengendalian Kualitas Air dan Pengendalian Kualitas Air 4

2 Transmisi Distribusi • Pengawasan pekerjaan pemasangan jaringan pipa transmisi distribusi 4

3 Mekanikal Elektrikal

• Operasi dan Pemeliharaan Mekanikal dan Eletrikal dan instrumentasi lainnya 11

• Operasi dan Pemeliharaan Pompa 4

• Operasi dan Pemeliharaan Pompa 4

4 Pelayanan pelanggan• Pelayanan pelanggan dan pemasaran 4• Manajemen Operasi Pemeliharaan Air Minum 4

5 Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)

• Laboratorium dan Pengawasan Kualitas Air 12• Commissioning IPA 5

• Manajemen BUMD Air Minum (Tingkat Muda) 4

Page 28: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

20 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 6. Bimbingan Teknis BTAM Lainnya

No Judul Pelatihan Hari Pelatihan

1 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air 112 Perencanaan Jaringan Perpipaan dengan menggunakan Epanet 43 Penurunan Kehilangan Air (NRW Reduction) 114 Efisiensi Energi 45 Laporan Keuangan SAK ETAP 46 Manajemen Penguatan Kelembagaan 47 TOT Bidang Air Minum 4

8 SPAM Berbasis Masyarakat 4

BTAM memiliki 5 (lima) kelas dengan kapasitas 10 – 20 peserta untuk melakukan bimbingan teknis dan asrama penginapan dengan kapasitas 80 bed bagi peserta bimbingan teknis. Sebagai salah satu unit kerja Bidang Air Minum, BTAM mempunyai fasilitas tempat uji kompetensi (TUK) dengan sarana praktek untuk bimbingan teknis bidang air minum.

Sasaran strategis BTAM dalam kegiatan menyelenggarakan bimbingan teknis sebanyak minimal 800 peserta per tahun. Sasaran strategis BTAM telah dimasukkan dalam Renstra BTAM 2021-2025. BTAM juga melakukan monev terhadap bimtek yang diselenggarakan. Tidak semua jenis pelatihan yang ada di BTAM diselenggarakan setiap tahun.

BTAM menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang digunakan oleh LSP AMI sebagai tempat pelaksanaan uji kompetensi melaksanakan pelatihan dan sertifikasi Jabatan Kerja Commissioning Test IPA dengan peserta dari ASN Kementerian PUPR.

Sejak akhir 2019, Balai Teknologi Air Minum telah mengembangkan metode pelatihan daring (E-Learning) dengan dukungan dari USAID IUWASH PLUS. Selanjutnya metode pelatihan daring ini akan dikombinasikan dengan metode kelas tatap muka, untuk lebih mengefektifkan proses dan waktu penyelenggaraan bimbingan teknis. Harapannya jumlah penerima bimbingan teknis untuk penyelenggara SPAM dapat ditingkatkan. Materi Bimbingan Teknis Daring (E-learning) yang dikelola Balai Teknologi Air Minum saat ini adalah Pengujian Kualitas Air dan Pengendalian Air Tidak Berekening / Non Revenue Water.

Untuk menghadapi Pandemi Covid-19, sejak Semester II tahun 2020 BTAM telah menyelenggarakan bimbingan teknis secara daring (online) biaya bimbingan teknis menjadi lebih murah atau hybrid/blended learning, gabungan antara pelatihan daring dan luring. Bimtek secara daring terintegrasi dengan portal SIPANDU (Sistem Pelayanan Terpadu) Kementerian PUPR.

Berdasarkan jumlah peserta bimbingan teknis, sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2020, sudah diikuti oleh 3.801 peserta. Tabel 8 berikut ini memperlihatkan jumlah peserta bimbingan teknis setiap tahun, yang diselenggarakan oleh BTAM. Pada 2 (dua) tahun terakhir, kemampuan BTAM dalam menyelenggarakan bimbingan teknis rata-rata 1,000 peserta.

Page 29: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

21PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 7. Jumlah Peserta Bimbingan Teknis BTAM

No Tahun Jumlah Peserta Bimbingan Teknis BTAM

1 2015 324 2 2016 1763 2017 286 4 2018 1.131 5 2019 967 6 2020 917

Total 3.801

B. YAYASAN PENDIDIKAN TIRTA DHARMA PAMSI (YPTD PAMSI)

Yayasan Pendidikan Tirta Dharma PAMSI (YPTD) didirikan pada tanggal 2 Desember 1999. YPTD didirikan karena ada perubahan kebijakan dari Departemen Dalam Negeri (Depdagri) yang pada waktu mengharuskan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang saat itu masih menjadi pegawai BUMD Air Minum harus memilih, menjadi pegawai BUMD Air Minum atau PNS. Ketika pegawai BUMD Air Minum masih banyak PNS, mereka mendapat pelatihan penjenjangan dari Departemen Dalam Negeri. Pertimbangan itu akhirnya mendorong PERPAMSI pada waktu itu membentuk YPTD untuk pelatihan penjenjangan pegawai BUMD Air Minum. Perubahan nama YPTD menjadi YPTD PAMSI adalah sesuai Akta Notaris Shella Falianti, SH, No. 27, dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia, pada tahun 2009.

Sejak didirikan, YPTD telah menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi. Sehingga ketika merancang materi pelatihan, YPTD merumuskan dan menyusun standar kompetensi terlebih dahulu untuk setiap topik-topik pelatihan. Dalam melaksanaan penyusunan standar kompetensi, YPTD dibantu oleh Direktorat Jenderal Bina Pelatihan dan Produktivitas (Dirjen Bina Latas), Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Mengingat uji kompetensi harus independent dari lembaga pelatihan, maka pada tahun 2001YPTD membentuk Panitia Uji Kompetensi Sementara (PUKS ) yang berfungsi sebagai lembaga uji kompetensi. Anggota PUKS terdiri dari unsur PERPAMSI, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan.

Sampai lahirnya UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 2016 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, yang mengamanatkan semua pelatihan berbasis kompetensi dan ditetapkan Permenaker No. 139 Tahun 2010 yang menetapkan SKKNI untuk Manajemen Air Minum Tingkat Utama, Madya dan Muda, maka YPTD memasuki babak baru dalam menyelenggarakan pelatihan berbasis SKKNI.

Pada dasarnya YPTD menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi. Namun karena keseluruhan pengelolaan BUMD Air Minum belum sepenuhnya memiliki SKKNI, maka YPTD menyelenggarakan pelatihan di mana skema serti ikasi masih dalam usulan oleh LSP YPTD. Semua instruktur LDP YPTD PAMSI memiliki serti ikat kompetensi dibidang Metodologi Pelatihan, untuk menjamin mutu pelatihan.

Tabel 8, berikut ini menunjukkan jenis pelatihan dan jumlah peserta pelatihan yang diselenggarakan YPTD sampai dengan Tahun 2020.

Page 30: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

22 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 8. Jenis dan Jumlah Peserta Pelatihan YPTD s.d Tahun 2020

NO TOPIK PELATIHAN LEVEL JUMLAH ANGKATAN

JUMLAH PESERTA

PBK PELATIHAN LAINNYA

1 Manajemen Air Minum Tingkat Utama 7 52 954

2 Manajemen Air Minum Tingkat Madya 6 97 3,163

3 Manajemen Air Minum Tingkat Muda 5 99 3,282

4 Manajemen Air Minum Tingkat Muda Daring) 5 5 271

5 Manajemen Air Minum Tingkat Pratama 4 2 60

6 Manajemen Air Minum Tingkat Dasar 4 8 375

7 Perpajakan 4 3 39

8 Training Of Trainer (Metodologi Pelatihan) 3 3 56

9 Asesor Kompetensi (Metodologi Pelatihan) 3 1 26

10 Pelayanan Pelanggan (Customer Service) 3 3 102

11 Penurunan Kehilangan Air 4 12 329

12 Komunikasi & Hublang 3 3 102

13 Melaksanakan Manajemen Asset 4 2 46

14 Keuangan Untuk Manajer Non Keuangan (Finon) 4 1 10

15 Menyusun RKAP 4 2 22

Sub Total 8,222 615TOTAL 8,837

Catatan: PBK (Pelatihan Berbasis Kompetensi)*

Selain menyelenggarakan pelatihan di Jakarta, YPTD juga menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan kegiatan lainnya bekerja sama dengan lembaga pelatihan dan lembaga sertifikasi profesi dan lembaga lainnya. Selama melakukan kerja sama dengan YPTD, terdapat lembaga yang menunjukkan komitmen dan akan menyelenggarakan pelatihan dalam jangka panjang. Sebagai contoh BUMD Air Minum Kota Malang telah bekerja sama dengan YPTD menyelenggarakan pelatihan penurunan NRW sebanyak 7 (tujuh) angkatan (Angkata 4 s.d Angkatan 11) dan BUMD Air Minum Kota Samarinda telah bekerja sama dengan YPTD dalam pelatihan Manajemen Produksi serta PT PAL JAYA juga telah menyelenggarakan pelatihan penurunan NRW bekerja sama dengan YPTD. Tabel 9 Berikut ini menunjukkan kerja sama YPTD dengan Lembaga lain untuk pelatihan dan non pelatihan.

Page 31: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

23PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 9. Kerja sama YPTD Dengan Lembaga LainNO KERJA SAMA KEGIATAN1 BUMD Air Minum Kota Padang Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Muda. 2 BUMD Air Minum Kota Malang Pelatihan Penurunan NRW3 PT Palyja Pelatihan Penurunan NRW4 BUMD Air Minum Kota Samarinda Pelatihan Manajemen Produksi5 BUMD Air Minum Kota Bandung Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Muda6 BUMD Air Minum Kota Denpasar Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Muda7 PD PERPAMSI -Bali Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Madya dan Muda8 PD PERPAMSI Kepri Pelatihan Manajemen Peningkatan Kinerja9 DPD PERPAMSI Yogyakarta Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Muda

10 PD PERPAMSI - KALSEL Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Muda11 PD PERPAMSI Jawa Tengah Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Madya dan Muda12 PD PERPAMSI Jawa Timur Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Muda13 PD PERPAMSI Sumatera Utara Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Madya dan Muda

14 USAID IUWASH PLUS Membiayai BUMD Air Minum binaan pada Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Madya.

15 BPPSPAM Melakukan Survei Aspek Kompetensi di 6 BUMD Air Minum dengan kategori kurang Sehat dan sakit

C. DPD PERPAMSI Kalimantan Barat

Sejak tahun 2008 DPD PERPAMSI Kalimantan Barat telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Oasen-Belanda untuk melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di BUMD Air Minum di Provinsi Kalimantan Barat. Oasen adalah perusahaan air minum milik Provinsi Belanda Selatan (Zuiid Holand) – Kerajaan Belanda. Osen berharap dengan menerima pelatihan tentang pelayanan air minum, para peserta didik dapat menerapkan ilmunya secara langsung agar memberikan dampak positif di lingkungan kerja mereka masing-masing

Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) PERPAMSI Kalimantan Barat berada di lokasi BUMD Air Minum Kota Pontianak. Selama 13 tahun berdiri, Pusdiklat PERPAMSI Kalbar telah melakukan pelatihan kepada ± 2000 peserta. Selain dengan Oasen Belanda, DPD PERPAMSI Kalbar juga melakukan penandatanganan MoU dengan Politeknik Negeri Pontianak berkaitan dengan penggunaan fasilitas laboratorium guna menunjang pelatihan yang diberikan. Beberapa pelatihan yang diberikan kepada peserta juga dilakukan di lingkungan laboratorium Politeknik Negeri Pontianak. Pusdiklat PD PERPAMSI Kalimantan Barat memiliki tempat praktik khususnya terkait dengan topik pelatihan pemasangan, perbaikan jaringan pipa distribusi.

Jenis-jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat PERPAMSI Kalimantan Barat sangat beragam, tetapi belum berbasis kompetensi. Berikut contoh-contoh jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat PERPAMSI Kalimantan Barat:1. Pelatihan "Perencanaan Jaringan Perpipaan Dengan Mengintegrasi GPS, Google Earth, dan GIS Ke

dalam Program EPANET. 2. Pelatihan Penggulungan Motor Pompa 3. Bimtek "Aplikasi Pipa Perencanaan Teknik Jaringan Distribusi dan Sistem Penyedia Air Minum" bekerja

sama dengan Westpex

Page 32: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

24 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

4. "Pelatihan Pemetaan Pelanggan dan Jaringan Perpipaan Online Dengan Menggunakan Program Quantum Gis Server (PostGreSql dan PostGis)

5. Pelatihan "Manajemen Administrasi Penggajian dan PPh 21 Tahun 2013 - 20146. Pelatihan "Standar Operasional Prosedur (SOP)", 7. Pelatihan "Excellent Service with Service from Heart” bekerja sama dengan Lembaga ESQ, 8. Pelatihan "Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Aplikasi Komputer" 9. Pelatihan Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMD Air Minum10. Pelatihan Penyusunan Bussiness Plan (Rencana Binis) Sesuai PP Nomor 54 Tahun 2018 dan

Permendagri Nomor 118 Tahun 201811. Pelatihan Penyusunan RKAP BUMD Air Minum Berbasis Analisis SWOT dan Key Performance Indikator

(KPI) Yang Mengacu Kepada Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 Tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),

12. Pelatihan Effective Legal Drafting and Contract Writing,

Pelatihan yang diselenggarakan berdasarkan topik pelatihan dikelompokkan pada kelompok produksi, distribusi dan finansial/IT. Tidak terdapat informasi jumlah peserta masing-masing kelompok topik. Total peserta pelatihan berdasarkan 3 (tiga) kelompok topik, selama 13 tahun sejumlah 2,827 peserta pelatihan.

Gambar 9. Tempat Praktik Pusdiklat PD PERPAMSI Kalimanta Barat

Page 33: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

25PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Selain melakukan pelatihan SDM BUMD Air Minum, Pusdiklat PERPAMSI Kalbar juga melakukan kerja sama dengan untuk melakukan pelatihan kepada tenaga konstruksi. Tenaga konstruksi yang telah dilatih akan mendapatkan Sertifikat Keterampilan Kerja (SKTK). SKTK adalah sertifikat yang diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga terampil konstruksi yang telah memenuhi persyaratan kompetensi berdasarkan disiplin keilmuan, fungsi dan/atau keterampilan tertentu . Sejak didirikan pada tahun 2018, telah melatih peserta SKTK sebanyak 493 orang.

Dengan demikian apabila total peserta pelatihan bidang air minum dijumlahkan dengan total peserta SKTK, maka selama 13 tahun Pusdiklat PERPAMSI Kalbar telah melatih 3,320 peserta pelatihan, dengan rata-rata 255 peserta pelatihan per tahun.Tabel berikut di bawah ini menunjukkan jumlah peserta pelatihan yang dilatih di Pusdiklat PD PERPAMSI Provinsi Kalimantan barat.

Tabel 10. Jumlah Peserta Pelatihan Pusdiklat PERPAMSI Kalbar

TahunTopik Pelatihan dan Jumlah Angkatan Jumlah

PesertaPelatihan

Jumlah PesertaSKTK

Total PesertaProduksi Distribusi Finansial/

IT Total Angkatan

2008 3 4 1 8 134 0 1342009 4 6 1 11 147 45 1922010 3 9 2 14 186 57 2432011 3 7 2 12 186 26 2122012 1 6 5 12 200 73 2732013 4 13 4 21 330 44 3742014 3 15 6 24 360 96 4562015 7 8 13 28 224 54 2782016 6 8 7 21 225 30 2552017 2 10 9 21 199 22 2212018 0 17 7 24 286 20 3062019 5 6 8 19 328 16 3442020 0 2 1 3 22 10 32Total 41 111 66 218 2,827 493 3,320

D. PD Perumda Air Minum Tirta Kencana Kota Samarinda

Perusahaan daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Kota Samarinda memiliki Training Center (TC) yang dikelola unit SDM, sejak tahun 2016. TC dimanfaatkan untuk pelatihan internal maupun eksternal. Pelatihan internal yang diselenggarakan Perumda Air Minum Tirta Kencana pada umumnya belum berbasis kompetensi. Namun bekerjasama dengan dengan YPTD PAMSI, TC Perumdam Tirta Kencana telah menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi dalam bidang manajemen air minum, yang diikuti peserta dari luar Perumdam Tirta Kencana (eksternal).

Page 34: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

26 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Gambar 10. Pelatihan Pada Training Center Perumdam AM Tirta Kencana Kota Samarinda

Ruang lingkup pelatihan yang dilakukan oleh Training Center Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda antar lain; bidang manajemen, teknis manajemen produksi, operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi, penurunan kehilangan air, untuk level jabatan 5 ke bawah.

Kapasitas pelatihan TC Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda diperkirakan dapat menampung 300 peserta per tahun. Kelas pelatihannya memiliki kapasitas 30 peserta dan berada dikompleks IPA Cendana, sehingga sangat ideal untuk tempat praktik IPA. Untuk meningkatkan pelayanannya, Perumda Air Minum Tirta Kencana Samarinda juga sedang mempersiapkan penginapan untuk peserta pelatihan.

Sejak tahun 2016 sampai 2020 TC Perumdam Tirta Kencana telah melatih sebanyak 663 peserta pelatihan. Tabel 12 berikut ini menunjukkan jumlah peserta pelatihan yang diselenggarakan oleh TC Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda.

Page 35: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

27PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 11. Jumlah Peserta Pelatihan Training Center Perumda Tirta Kencana Kota SamarindaTahun No Judul Pelatihan Jumlah Peserta Total

2017

1 Diklat Bidang Produksi Kerja sama dengan YPTD - PAMSI 7

442 In House Training ISO/IEC 17025:2008 7

3 Diklat & Uji Kompetensi Manajemen Air Minum Tingkat Muda (Kerja sama YPTD PAMSI) 30

2018

1 In House Training Managing Service Excellence 59

263

2 Pressure Management Training dan Pengoperasian Alat Ultrasonic Flowmeter 30

3 Pelatihan Pengoperasian Sistem SCADA Dalam Pengolahan Air Minum 29

4 Evaluasi Penerapan Service Excellent 685 Pelatihan Water Meter Digital (Portable) 26

6 Pelatihan Pengenalan dan Pengoperasian PRV (Pressure Reducing Valve) 20

7 Pelatihan Flowmeter Magnetic Digital, Tesben, Scada Sistem & Logger 25

8 Diklat Produksi berbasis Kompetensi (Kerja sama YPTD PAMSI) 6

2019

1 Pengendalian Non Revenue Water (NRW) 30

192

2 Pelatihan Dasar-Dasar Teknik 29

3 Presentasi dan Training PT. Yuan Wira Perdana – Produk SKF 27

4 Pelatihan Operasional Electrochlorinator 245 Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Dasar 30

6 Presentasi dan Demo Tools PT. Yuan Wira Perdana – Produk SKF 21

7 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 31

2020

1 Pelatihan Audit Internal Sesuai ISO 19011:2018 & ISO/IEC 17025:2017 22

135

2 Training Kehumasan dan Protokoler 15

3 Pelatihan Manajemen Air Minum Tingkat Dasar (Kerja sama YPTD PAMSI) 28

4 Pelatihan Dasar-Dasar Audit Online 205 In House Training Penerapan Sistem Manajemen K3 206 Sertifikasi Manajemen K3 Bidang Konstruksi Online 107 Training Manajemen Piutang Online 20

TOTAL 634

Page 36: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

28 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

E. PT PAM Lyonase Jaya (PT.Palyja)

Sejak tahun 2010 PT Palyja telah memiliki Trainin Center (Pusdiklat), yang semula ditujukan untuk pengembangan internal SDM PT Palyja. Pelatihan internal PT. Palyja telah mempertimbangkan kesetaraan dengan KKNI Pengelolaan SPAM (Keputusan Menteri PUPR 452/KPTS/2018) dan SKKNI Pengelolaan SPAM (Permenaker 45/2017). Melalui Human Resources Information Sistem (HRIS) setiap karyawan dapat melihat data program pelatihan yang sudah diikuti, sehingga informasi pelatihan sebagai bagian dari Pengembangan SDM selalu bisa dipantau.

Lokasi kelas pelatihan terletak pada kompleks instalasi pengolahan air minum yang terdiri dari 2 kelas dengan kapasitas 30 peserta. Selain itu terdapat kelas praktik komputer lengkap dengan prasarananya dengan kapasitas 20 peserta. Sarana lain yang dimiliki adalah tempat praktik pendeteksian kebocoran air, ruang simulsi praktik K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja), dan praktik peralatan untuk penurunan kehilangan air. Kapasitas maksimal yang bisa ditampung oleh sarana pelatihan PT Palyja, sebesar 1.000 peserta/tahun.

Pada tahun 2012, jumlah peserta pelatihan internal PT. Palyja mencapai jumlah tertinggi yaitu1.219 peserta/tahun, sehingga melampaui kapasitas sarana pelatihan yang ada. Selain itu pada tahun 2019, Palyja bekerjasama dengan YPTD PAMSI juga pernah melaksanakan Pelatihan Penurunan Kehilangan Air Berbasis Kompetensi dengan jumlah peserta 40 orang dari BUMD Air Minum lain.

Gambar berikut ini menunjukkan jumlah peserta pelatihan internal PT Palyja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020.

Gambar 11. Jumlah Peserta Pelatihan Internal PT Palyja

Sumber: PT Palyja

1,1121,205 1,219 1,203

1,0841,158

1,0961,032 1,021

975

760

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Page 37: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

29PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh PT. Palyja terdiri dari pelatihan, pendidikan formal, rotasi jabatan dan cross functional project. Pelatihan dilakukan dengan du acara yaitu pelatihan dikelas (classroom training) dan pelatihan di tempat kerja (on the job training). Beberapa pelatihan yang pernah diselenggarakan untuk internal karyawan PT Palyja, antara lain;1. On the job trining/Prabation2. Safety induction program3. Technical competency certification3. Basic Mgt. Quality and Services5. EHS specific certification6. Sertifikasi Keahlian Teknikal7. Supervisor Dev. Program, Mgmt Team Leader, Mgmt Dev. Program8. Diklat Manajemen Air Minum Tingkat Muda – Madya- Utama9. Kesehatan Keselamatan Lingkungan (K3L) untuk Managerial

PT Palyja juga telah melaksanakan program pemagangan berdasarkan Permenaker RI Nomor 06 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Pemagangan sesuai dengan SKKNI dan KKNI, dengan Fungsi Kunci Administrasi Perkantoran yang sudah ada skema sertifikasi. Program Pemagangan Dalam negeri ini sudah tercatat pada Dinas Tenaga Kerja DKI, sehingga mendapat subsidi dari Dinas Tenaga Kerja sebesar Rp 1 juta per peserta/bulan.

PT. Palyja, juga berminat membentuk Pusat Pelatihan berbadan hukum sendiri, yang menyelenggarakan pelatihan Pengelolaan SPAM bagi SDM BUMD Air Minum seluruh Indonesia. Salah satu kendala dalam mengembangkan program pelatihan berbasis kompetensi adalah karena keterbatasan skema sertifikasi yang tersedia saat ini. Guna meningkatkan efisiensi pelatihan internal, dengan memanfaatkan teknologi informasi, PT. Palyja sedang mengembangkan Learning Management Sistem, yang diharapkan selesai pada tahun 2021.

F. PERUMDAM TUGU TIRTA MALANG

Perumdam Tugu Tirta berminat dan berkomitmen untuk peningkatan SDM BUMD Air Minum. Pada tahun 2020, Perumdam Tugu Tirta Kota Malang bekerjasam dengan YPTD PAM telah menyelenggarakan pelatihan online bidang air minum. Pelatihan yang diselenggarakan adalah Ahli Penurunan Kehilangan air sebanyak 7 (tujuh) angkatan, dengan jumlah peserta +/- 200 peserta

Melihat antusias peserta, saat ini Perumdam Tugu Tirta Malang sedang membangun “Pusat Pelatihan/Training Center”untuk SDM internal maupun eksternal BUMD Air Minum lainnya Training Center tersebut dibangun di atas Bangunan Gedung Bidang Teknik yang ada sekarang, dengan kapasitas 30 peserta. Untuk penginapan peserta pelatihan, Perumdam akan bekerja sama dengan homestay yang ada di sekitar kantor Perumdam Tugu Tirta Kota Malang.

Sebagai salah satu perusahaan yang telah berhasil dalam pengelolaan jaringan pipa dan pengendalian kehilangan air, Perumdam tugu Tirta sangat ideal sebagai tempat pelatihan dengan sarana praktik untuk pengendalian jaringan distribusi, kehilangan air, IT dan SCADA. Perumdam Tugu Tirta Kota Malang tertarik untuk melaksanakan pelatihan dalam bidang/fungsi;1. Penurunan Kehilangan Air 2. Teknologi Informasi dan Komunikasi3. Manajemen/Teknik Jaringan Distribusi

Rencana bisnis pembangunan pusat pelatihan sedang disusun dan dimasukkan dalam Rencana Bisnis Perumdam Tugu Tirta Kota Malang 20021-2025. Pelatihan akan dilaksanakan pada tahun 2021, sebanyak 4 Angkatan, berangsur-angsur peserta akan ditingkatkan.

Page 38: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

30 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Perumdam Tugu Tirta Kota Malang telah melakukan survei peminatan terhadap pelatihan yang akan diselenggarakan, dan sudah mendapatkan gambaran kemampuan calon peserta BUMD Air Minum dalam pembiayaan. Guna menekan biaya pelatihan supaya lebih murah, Perumdma berminat untuk menyelenggarakan pelatihan secara daring (online) atau hybrid/blended learning, gabungan antara pelatihan daring dan luring.

3.1.2.2 Program Peningkatan Kompetensi SDM

A. Center Of Excellent (COE)

Program Center Of Excellent (COE) pertama kali diluncurkan pada tahun 2012. Sebagai Proyek Percontohan, pada waktu itu, target dan tujuan yang ingin dicapai dibuat tidak terlalu tinggi. Harapannya cukup sederhana yaitu menjaga Program COE ini dapat dilakukan dengan baik dan ada BUMD Air Minum yang tertarik untuk berpartisipasi dalam program ini. Selain itu tujuan dari program COE adalah untuk menyelenggarakan pelatihan tersebar secara merata ke seluruh Indonesia, tidak hanya berpusat di Jakarta atau pulau Jawa.

Program COE dirancang untuk menciptakan Pembimbing Provinsi yang dapat menyebarkan pengetahuan dan keterampilan operasional di setiap provinsi. Pembimbing Provinsi kemudian diminta untuk melatih pegawai PDAM melalui Bimtek Kabupaten/Kota. Diantara Pembimbing Provinsi, pembimbing yang paling kompeten dipilih sebagai Pembimbing Nasional untuk melatih calon Pembimbing Provinsi. Dengan demikian, struktur organisasi pelatihan bertingkat tersebut memungkinkan penyebaran pengetahuan dan keterampilan yang besar kapada SDM PDAM di seluruh Indonesia.

Dengan jumlah peserta dan materi pelatihan dibuat "minimalis" serta lokasi yang mudah dijangkau membuat program ini mendapat sambutan yang cukup menggembirakan dari para pemangku kepentingan. Keberhasilan pelaksanaan pada tahun 2012, menimbulkan keberanian dan optimisme bahwa program ini bermanfaat dan dapat diterima oleh BUMD Air Minum. Pada 2013, Program COE dibuat lebih besar. Lokasi, jumlah peserta dan materi pelatihan ditambah. Para pemangku kepentingan yang terlibat dalam Program COE ini juga meningkat. Pelaksanaan Program COE pada tahun 2012 dan 2013 dirangkum dalam tabel 12 berikut ini .

Tabel 12. Pelatihan Yang Diselenggarakan Program COE/BTAM

Tahun Provinsi Subyek Pelatihan Lokasi Pelatihan Hasil

2012

• Sumatera Selatan

• Sulawesi Selatan

• Penurunan Kehilangan Air (NRW)

• Efisiensi Energi Efisiensi

• Penyusunan laporan keuangan SAK – ETAP

• TOT dan Bimtek di gedung PIP2B

• Pembina: 8 orang • SDM terlatih: 25

Orang

2013

• Sumatera Selatan

• Sulawesi Selatan

• Bali

• Penurunan Kehilangan Air (NRW)

• Efisiensi Energi Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK – ETAP,

• TOT di BTAM Bekasi dan Wiyung.

• Bimtek Provinsi di PIP2B

• Trainer: 18 orang• SDM dilatih: 133

orang

2013 • Sulawesi Utara

• Pelatihan teknik retrofit keran organisasi

• Bimtek Provinsi di PIP2B

• Pembina: 26 Pembina Provinsi,

• SDM terlatih: 158 Orang.

Page 39: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

31PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Sampai pada periode tahun 2018 Program COE telah mengembangkan 7 (tujuh) modul pelatihan yang mencakup mata pelajaran penting yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang relatif cepat terhadap peningkatan kinerja keuangan dan manajerial PDAM. Program COE telah dimulai dengan tiga modul seperti Pengurangan NRW, Peningkatan Efisiensi Energi, dan SAK-ETAP (Standar Akuntansi), dan selanjutnya diperluas untuk mencakup Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA), Sistem Informasi Geografis (SIG), Hubungan Pelanggan (CR), serta Analisis dan Manajemen Keuangan (FAM). Namun begitu Pelatihan Program COE belum berbasis kompetensi.

Tabel - 13 di bawah ini adalah penyelenggaraan pelatihan di bawah Program COE dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2018, yang melibatkan BTAM dalam pelatihan Pembina Provinsi.

Tabel 13. Pelatihan Yang Diselenggarakan Program COE/BTAM Tahun 2012 - Tahun 2018

Topik 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TOTAL

Bimtek Provinsi 15 73 174 207 83 25 113 690NRW 4 29 122 104 83 342

EE 4 19 27 66 12 128

SAK ETAP 7 25 25 37 - - - 94SIG - - - - - 12 38 50OP IPA - - - - - 13 27 40FAM (Financial Analysis & Management) - - - - - - 24 24

Customer Relation - - - - - - 12 12Bimtek Kabupaten/Kota 15 77 474 556 577 80 152 1,931NRW 4 29 369 304 319 18 33 1076EE 3 24 53 151 153 10 22 416SAK ETAP 8 24 52 101 105 12 12 314SIG - - - - - 18 31 49OP IPA - - - - - 22 23 45FAM (Financial Analysis & Management) - - - - - - 21 21

Customer Relation - - - - - - 10 10Total Provinsi & Kab/Kota 30 150 648 763 660 105 265 2,621

Program COE juga melaksanakan bimbingan teknis pada 12 (dua belas) BUMD Air Minum kabupaten atau kota, dalam 3 gelombang bimbingan teknis, pada tahun 2018. Kegiatan ini merupakan pelaksanaan konsep COE, untuk menyebarkan bimbingan teknis atau pelatihan pada daerah-daerah untuk mendekatkan kepada peserta pelatihan, dengan tujuan untuk menekan biaya bimbingan teknis atau pelatihan, sehingga kemampuan pelatihan rata-rata 275 per tahun.

Selain melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis, pada tahun 2018 Program COE juga melakukan pendampingan terhadap PDAM yang memiliki potensi untuk menjadi Pusat Pelatihan. Terdapat 8 (delapan) PDAM yang bersedia menjadi Pusat Pelatihan dan pada kegiatan ini juga diselenggarakan Bimbingan Teknis untuk 7 (tujuh) modul yang sudah dikembangkan.

Page 40: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

32 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Sebagai salah satu inovasi program dalam peningkatan kompetensi SDM air minum, maka program CoE pada tahun 2018 dengan menggunakan prinsip pendistribusian, dimana PDAM akan dikembangkan menjadi pusat pelatihan sesuai dengan potensi tematiknya (NRW, EE, SAK ETAP, Operasional IPA, SIG, CR dan FAM) dengan memanfaatkan para alumni peserta program CoE yang tersebar di seluruh Indonesia. Tabel - 14 di bawah ini memperlihatkan lokasi pelaksanaan bimbimngan teknis pada BUMD Air Minum Kabupaten atau kota diseluruh Indonesia.

Tabel 14. Pelaksanaan Bimbingan Teknis COE Di BUMD Air Minum

NO. LOKASI / BUMD AIR MINUM TANGGAL PELAKSANAAN TOPIK JUMLAH

INSTRUKTURJUMLAH PESERTA

Gelombang I

1 BUMD Air Minum Kab. Wonosobo 15/10-18/10/2018 NRW

FAM3 ORG3 ORG

10 ORG13 ORG

2 BUMD Air Minum Kota Malang 15/10-18/10/2018 EE

CR3 ORG 3 ORG

11 ORG10 ORG

Gelombang 2

3 BUMD Air Minum Kota Makassar 22/10 - 25/10/2018 NRW

OP IPA3 ORG3 ORG

14 ORG11 ORG

4 BUMD AIR MINUM Tirtanadi 22/10 - 25/10/2018 OP IPA 3 ORG 13 ORG

5 BUMD Air Minum Kota Pematang Siantar 22/10 - 25/10/2018 EE 3 ORG 11 ORG

Gelombang 3

6 BUMD Air Minum Kota Banjarmasin 29/10 - 01/11/2018 SIG 3 ORG 10 ORG

7 BUMD Air Minum Intan Banjar 29/10 - 01/11/2018 SAK ETAP 3 ORG 12 ORG

8 BUMD Air Minum Kab. Bondowoso 29/10 - 01/11/2018 NRW

SIG3 ORG3 ORG

10 ORG11 ORG

TOTAL 36 Org 126 Org

Selain melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis, dan pendampingan terhadap PDAM yang berpotensi sebagai Pusat Pelatihan Program COE juga melakukan kerjasama antar PDAM untuk dapat saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan menggunakan skema WOPs dengan pola CoE

B. Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI

PERPAMSI selaku asosiasi tunggal Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia, memiliki Program Kemitraan Solidaritas yang bertujuan untuk saling meningkatkan kinerja perusahaan. Walaupun tidak secara khusus bertujuan meningkatkan kompetensi SDM di BUMD Air Minum, namun dengan modifikasi tertentu, program bisa digunakan dalam meningkatkan kompetensi SDM di BUMD Air Minum dan sekaligus peningkatan kinerja BUMD Air Minum itu sendiri.

Pada tataran dunia air minum internasional, upaya ini dikenal dengan program Water Operators’ Partnerships (WOPs) yaitu kerja sama saling membantu antara dua atau beberapa operator pelayanan air

Page 41: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

33PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

minum (dan sanitasi) yang dilakukan secara non-profit dengan tujuan membangun kapasitas para pihak. Melalui WOPs, para operator pelayanan air minum dan sanitasi diharapkan berkomunikasi satu sama lain, saling belajar agar tercapai perbaikan kinerja yang diharapkan berdampak positif bagi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Program Water Operator’s Partnership ini direkomendasikan oleh Dewan Penasihat Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) bidang air minum dan sanitasi pada tahun 2006, sebagai mekanisme global untuk meningkatkan akses air minum bagi masyarakat dunia, dalam rangka mencapai target Millennium Development Goals 2015. Sejak itu, program-program WOPs yang di masa lalu dikenal sebagai kegiatan twinning antar-operator air minum, digiatkan di seluruh dunia, dengan pendekatan dan metode yang terus dikembangkan.

PERPAMSI, pada tahun 2013 diundang menghadiri kongres GWOPA (Global Water Operator’s Partnership) di Barcelona, Spanyol, untuk berbagi pengalaman penyelenggaraan program WOPs. Dalam kongres itu, PERPAMSI terpilih sebagai anggota Dewan Pengarah (Steering Committee) GWOPA periode 2013-2017 mewakili Asia. Melalui keanggotaan ini, PERPAMSI mulai memainkan peran penting di forum dunia untuk mendukung pengembangan dan peluasan dampak WOPs.

Program Kerja PERPAMSI setiap tahun senantiasa bertumpu pada upaya untuk mendorong perusahaan air minum di seluruh Indonesia melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja. Salah satu tugas pokok PERPAMSI sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar PERPAMSI (pasal 7 ayat a) yaitu “Mengembangkan hubungan kerja sama antar sesama anggota dan antar anggota dengan badan-badan yang ada hubungannya dengan bidang air minum pada tingkat Daerah dan Pusat maupun Interpusat.”

Setelah menghadiri Water Links Forum di Manila, pada tahun 2010 di Filipina, PERPAMSI menyelenggarakan kegiatan WOPs antara perusahaan-perusahaan air minum yang ada di Indonesia, yang kemudian disebut sebagai Program Twinning Nasional PERPAMSI, sebelumnya telah terselenggara Kerja sama BUMD Air Minum di Indonesia dan perusahaan air minum internasional, seperti kerja sama antara; 1. BUMD Air Minum Tirta Musi Palembang dengan Perbadanan Bekalan Air Pulau Pinang, Malaysia, 2. BUMD Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung dengan Emasesa, Spanyol, dan 3. PERPAMSI DPD Banten dengan Waternet, Belanda.

Dalam perencanaan Program Twinning Nasional PERPAMSI, perusahaan-perusahaan yang cukup besar dan sehat serta memiliki praktik-praktik unggulan (best practice) diminta kesediaan dan keikhlasannya untuk membimbing perusahaan- perusahaan lain yang ingin memperbaiki kinerja.

PERPAMSI memulai program ini secara mandiri dengan dana dari anggaran PERPAMSI sendiri, serta sumber yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan mentor dan resipien. Program Twinning Nasional PERPAMSI secara resmi diluncurkan pada forum WOPs dalam rangkaian kegiatan Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2011 di Jakarta sebagai salah satu program unggulan PERPAMSI.

Dalam perjalanannya, program ini mendapat apresiasi dari peserta, baik mentor maupun resipien, dan diharapkan berlanjut sebagai program rutin setiap tahun, agar lebih banyak operator air minum (BUMD Air Minum) yang mendapat manfaat pencerahan dari kemitraan solidaritas ini. Dalam Rakernas PERPAMSI sejak 2011, program ini selalu didukung penuh oleh DPD PERPAMSI seluruh Indonesia. Program Twinning Nasional PERPAMSI 2012 dilanjutkan pada tahun 2013 dengan nama baru yaitu Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI.

Page 42: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

34 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Adapun tujuan Program Kemitraan Solidaritas Perpamsi, adalah;1. Mendorong upaya penyehatan perusahaan air minum melalui peningkatan kinerja di berbagai bidang2. Mendukung peningkatan 4K (kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan) pelayanan perusahaan

air minum kepada masyarakat3. Mempromosikan model kerja sama non-profit antar perusahaan air minum secara berkelanjutan

berlandaskan semangat solidaritas dan kebersamaan.

Program Kemitraan Solidaritas adalah ikatan kerja sama antara satu perusahaan air minum dengan perusahaan air minum lainnya dalam rangka saling belajar untuk memperbaiki kinerja, yang dilaksanakan dengan semangat kesetiakawanan, kebersamaan, saling pengertian, dan komitmen, demi kemajuan bersama. Pada garis besarnya melibatkan perusahaan sebagai mentor, perusahaan lain sebagai resipien (penerima) dan PERPAMSI sebagai fasilitator.

Mentor adalah perusahaan air minum yang berperan sebagai pembimbing yang membagikan pengetahuan, keahlian dan pengalamannya kepada mitra dari perusahaan air minum lain. Dipihak lain terdapat resipien, yaitu perusahaan air minum yang menerima bimbingan dan menyerap pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang diberikan oleh Mentor. Sedangkan Fasilitator adalah Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) yang mempertemukan Mentor dan Resipien dalam rangka menjalin kemitraan, mendorong semua pihak yang terlibat agar Kemitraan berjalan sesuai jadwal dan Rencana Kerja yang disepakati, memonitor, dan mengevaluasi berjalannya kemitraan.

Selain itu terdapat pula Mitra Pendukung, adalah pihak-pihak yang menjalin kesepakatan dengan PERPAMSI dalam rangka memberikan nilai tambah bagi Program Kemitraan Solidaritas, memperkuat peran Mentor dan Fasilitator, serta mendukung pemenuhan kebutuhan pilot project.

Prinsip pembiayaan Program Kemitraan Solidaritas adalah kemandirian. Masing-masing mitra berkomitmen mengeluarkan biaya yang wajar secara sukarela untuk kebutuhan timnya masing-masing dalam setiap kegiatan. Pembiayaannya diatur sebagai berikut; 1. Mentor menanggung biaya transportasi, akomodasi, uang saku, dan segala fasilitas perjalanan dinas

bagi timnya sesuai ketentuan perusahaan2. Resipien menanggung biaya transportasi, akomodasi, uang saku, dan segala fasilitas perjalanan dinas

bagi timnya sesuai ketentuan perusahaan Resipien ketika tim tersebut melakukan kunjungan atau diundang mengikuti kegiatan-kegiatan kemitraan.

3. Resipien menanggung semua biaya operasional dan investasi yang berhubungan dengan pilot project.4. Fasilitator (PERPAMSI) menanggung biaya penyelenggaraan lokakarya.

Sejak diluncurkan tahun 2011 sampai sekarang, Program Kemitraan Solidaritas telah diikuti 13 (tiga belas) BUMD Air Minum sebagai mentor, dan lebih dari 70 (tujuh puluh) BUMD Air Minum sebagai resipien. Program unggulan (best practice) yang diminati oleh BUMD Air Minum resipien sangat beragam, sebagai berikut;1. Penurunan NRW2. Manajemen kualitas air3. Modernisasi billing sistem4. Manajemen sumber daya manusia5. Efisiensi energi6. Operasi dan pemeliharaan sistem perpompaan7. Pengembangan sistem informasi geografis8. Penyusunan SOP9. Penyusunan Laporan Keuangan SAK-ETAP10. Uprating instalasi pengolahan air

Page 43: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

35PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Sehingga dengan demikian, dalam kurun waktu 7 tahun, Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI telah diikuti oleh kurang lebih 70 BUMD Air Minum, sehingga rata-rata 10 /BUMD Air Minum per tahun. Apabila setiap BUMD Air Minum menugaskan rata-rata 10 personilnya, maka rata-rata terdapat 100 pegawai BUMD Air Minum per tahun.

Dalam perjalanannya, Program Kemitraan Solidaritas telah memberikan manfaat yang besar baik bagi penerima (resipien), yang telah menerima pembelajaran berupa pemagangan dalam “best practice” dalam bidang-bidang tertentu dalam pengelolaan BUMD Air Minum, Bagi BUMD Air Minum selaku “mentor”, dengan sendirinya akan selalu memperbaiki pengelolaan pada BUMD Air Minum yang mereka Kelola, karena merupakan contoh bagi BUMD Air Minum lain yang belajar menimba pengalaman dan ilmu.

Tabel 15 berikut menunjukkan Peserta Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI, dari sejak tahun 2011, sampai dengan tahun saat ini.

Gambar 12.Praktik Akurasi Meter

Page 44: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

36 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 15. Peserta Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI

NoPeserta Program Kerja Sama PERPAMSI

Ruang Lingkup Periode/ TahunMentor Resipien BUMD AIR MINUM

1 PT Adhiya Tirta Batam

Kab Cianjur, Kota Pekanbaru, Kota Binjai, Kab Tanah Datar 2011sd 2013

Kota Pematang Siantar, Kab Bungo, Kota Banda Aceh

NRW 2014 s.d 2019

2 BUMD Air Minum Giri Menang Kab Ngada Peta Jaringan 2016 s.d 2017

3BUMD Air Minum Kerta Raharja Kab Bandung

Kab Karangasem, Provinsi Kepri, Kab Kerinci 2012s.d 2013

Kab Klaten, Kab Belitung, Kab Pesawaran, Kab Deliserdang, Kab Lampung Barat, Kab Tapanuli Tengah, Kab Halmahera Barat

Billing Sistem 2014 s.d 2019

Kab Pesawaran, Kab Deliserdang

Baca Meter& Presensi 2018 s.d 2019

Kota Palembang SCADA 2018 s.d 2019Kab Halmahera Barat Sistem Distribusi 2020 s.d 2021

Kab OKU Baca Meter & Distribusi 2020 s.d 2021

4BUMD Air Minum Tirta Kerta Raharja Kab Tangerang

Kab Kebumen, Kab Polman, Kota Singkawang

NRW 2014 s.d 2017

5BUMD Air Minum Banjarmasin Kota Banjarmasin

Kab Kutai Timur, Kab Kota Waringn Barat 2011 s.d 2013

Kab Katingan BS, Peta Jaringan & Produksi 2014 s.d 2015

Kab Sumbawa Barat NRW & Peta Jaringan 2014 s.d 2015

Kab Berau Sistem Produksi & SOP 2016 s.d 2017

Kab Bengkayang, Kab Berau GIS, SAK ETAP & SOP 2018 s.d 2019

6BUMD Air Minum Tirta Patriot Kota Bekasi

Kota Ternate GIS 2018 s.d 2019

7BUMD Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar

Kab Jayapura, Kab Bangli 2011 s.d 2013

Kab Timor Tengah Sel. SAK ETAP 2014 s.d 2015

8BUMD Air Minum Tugu Tirta Kota Malang

Kota Bitung NRW2018-2019

Kab Polman GIS

Page 45: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

37PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

NoPeserta Program Kerja Sama PERPAMSI

Ruang Lingkup Periode/ TahunMentor Resipien BUMD AIR MINUM

9BUMD Air Minum Tirta Musi Kota Palembang

Kab Gunung Kidul, Kota Jambi, Kab Sijunjung, Kab Bengkalis Timur

2011 s.d 2013

Kab Agam, Kab Rejang Lebong, Kab Gorontalo Sistem Produksi 2014-2015

2018 - 2019Kab Rejang Lebong, Kab Lubuk Linggau, Kab Agam, Kab Merangin, Kab Maros

NRW 2014 s.d 2019

Kota Padang Panjang, Kab Merangin, Kab Gorontalo, Kab Maros

Efisiensi Energi 2016-2019

10BUMD Air Minum Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak

Kab Sintang, Sanggau & SekadauKab Kubu Raya, Sambas, Ketapang, Singkawang

NRW & SAK ETAP 2018-2021

11BUMD Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya

Kab Magetan, Kota SurakartaKab Wonosobo, Kab Semarang, Kab Purworejo

2011 s.d 2013

Kab Blora, Kab Rembang, Kab Buton, Kota Pekalongan, Kota Mojokerto

NRW 2014 sd 2019

Kab Gorontalo, Kab MarosKota Mojokerto

SDM & Kepegawaian 2018-2021

12 Kota TernateKab Kep. Sula SAK ETAP 2018-2019Kab Kep. Sula GIS 2020-2021

13BUMD Air Minum Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

Kab Simalungun, Kab Bengkalis 2012-2013

Berdasarkan fakta yang sudah dibahas sebelumnya, maka bisa disimpulkan kapasitas pengembangan SDM untuk BUMD Air Minum adalah sebagai berikut : 1. Terdapat 6 lembaga yang menyelenggarakan pelatihan, ditambah dengan program COE yang akan

diintegrasikan ke BTAM.2. Topik-topik pelatihan yang tersedia sudah cukup banyak, dengan berbagai jenjang atau level.3. Sebagian besar pelatihan yang diselenggarakan belum berbasis kompetensi, 4. Kapasitas seluruh lembaga pelatihan sebesar 4.245 peserta pelatihan dalam setahun, tidak termasuk

Perumdam Air Minum Tugu Tirta Kota Malang yang sedang membangun sarana pelatihan.5. Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI, walaupun bukan penyelenggara pelatihan, namun apabila

direncanakan dengan baik, pertukaran pengalaman antara BUMD Air Minum dapat dilakukan.

Page 46: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

38 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 16. Resume Kapasitas Pengembangan Sumber Daya Manusia Yang Ada

No Judul Pelatihan (Jenjang)

BTAM (1000)

COE (763)

YPTD (1000)

Palyja (1000) PKS

BUMD AIR MINUMPontianak

(456)Samarinda

(263)Malang (300)

1  Perencanaan IPA (4) √

2 Manajer Produksi (5) √ √ √

3 OP IPA (3) √ √ √ √

4  Laboratorium Kualitas Air (3) √ √

5 OP Mekanikal dan Elektrikal (3) √ √ √

6 Commissionong IPA (4) √ √

7 Efisiensi Energi (4) √ √ √ √ √

8 Perencanaan Sistem Distribusi (4) √ √

9  Supervisi Pek. Distribusi (3) √ √ √

10  NRW (3,4) √ √ √ √ √ √ √

11 GIS (GIS) √ √ √

12  Manajemen Aset √

13 Akuntansi, Keuangan & SAK ETAP (3,4) √ √ √ √ √

14 Financial Analysis Management (FAM) (3,4) √

15  Perpajakan (4( √

16 Manajemen Air Minum(5,6,7( √ √ √

17 SDM - Kepegawaian √ √

18  Komunikasi – Hubungan Pelanggan (3,4) √ √ √ √ √ √

19  Manajemen Penguatan Kelembagaan (4) √

20 Metodologi Pelatihan (TOT) (3)

√ √ √

21 Asesor Kompetensi (3) √

22  SPAM Berbasis Masyarakat (3) √

Catatan:Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelatihan lainnya

Page 47: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

39PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

3.1.3. Lembaga Sertifikasi

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksanaan kegiatan sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi. Sebagai organisasi tingkat nasional yang berkedudukan di wilayah Republik Indonesia, LSP dapat membuka cabang yang berkedudukan di kota lain.

LSP yang ada saat ini dan mempunyai lingkup penyelenggaraan sistem penyediaan air minum ada 2 (dua), yaitu LSP Air Minum Indonesia (LSP AMI) dan LSP YPTD.

A. LSP Air Minum Indonesia (LSP AMI)

LSP AMI didirikan pada tahun 2010, merupakan LSP P3, didirikan oleh PERPAMSI dengan tujuan melaksanakan sertifikasi untuk sektor dan atau profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP. Ruang lingkup skema sertifikasi LSP AMI adalah sebagai berikut;1. Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Utama2. Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Madya3. Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Muda4. Ahli Pengendalian Kehilangan Air5. Ahli Commissioning Jaringan Pipa6. Ahli Commissioning IPA7. Pelaksana Rehabilitasi Jaringan Pipa8. Pelaksana Pemeriksaan Kualitas Air9. Pelaksana Lapangan Deteksi Kebocoran10. Operator Unit Air Baku Dan Unit Produksi11. Operator Instrumentasi Sistem Penyediaan Air Minum12. Operator Reservoir Dan Sistem Distribusi13. Operator Bangunan Penangkap Mata Air14. Operator Sumur Dalam

Semua skema sertifikasi LSP AMI, merupakan skema berdasarkan klaster. Berikut pada Tabel 17 jumlah sertifikat yang telah diterbitkan LSP AMI sampai dengan tahun 2016.

Tabel 17. Jumlah Peserta Uji Kompetensi LSP AMI

NO PROFESI 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

1Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Utama

43 38 45 47 53 63 51 67 35 26 468

2Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Madya

35 152 95 149 165 118 170 184 92 45 1205

3Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Muda

30 10 277 283 354 415 653 496 312 317 3147

4Operator Unit Air Baku Dan Unit Produksi

26 25 38 16 31 23 159

Page 48: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

40 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

NO PROFESI 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

5 Operator Bangunan Penangkap Mata Air 4 4

6 Operator Sumur Dalam 3 3

7Operator Reservoir Dan Sistem Distribusi

5 5

8

Operator Instrumentasi Sistem Penyediaan Air Minum

13 28 19 13 7 80

9Pelaksana Rehabilitasi Jaringan Pipa

5 24 11 33 5 78

10Pelaksana Pemeriksaan Kualitas Air

11 15 9 5 40

11Pelaksana Lapangan Deteksi Kebocoran

5 18 12 12 47

12 Ahli Commissioning IPA 5 50 23 78

13 Ahli Commissioning Jaringan Pipa 5 5

14 Ahli Pengendalian Kehilangan Air 6 4 54 42 23 129

134 265 566 600 708 654 874 747 489 411 5448

B. Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Diklat Profesi PAMSI (LSP LDP YPTD PAMSI)

Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Diklat Profesi PAMSI (LSP LDP YPTD PAMSI didirikan pada tahun 2018, merupakan LSP P1, Didirikan oleh Lembaga Diklat Profesi YPTD PAMSI, dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi terhadap peserta diklat berbasis kompetensi dan/atau SDM dari jejaring kerja lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP. Ruang lingkup skema sertifikasi LSP LDP YPTD PAMSI adalah sebagai berikut;1. Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Utama2. Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Madya3. Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Muda4. Ahli Pengendalian Kehilangan Air5. Operator Instalasi Pengolahan Air Limbah

Sebelum LSP LDP YPTD PAMSI didirikan tahun 2018, semua pelatihan LDP YPTD PAMSI berbasis kompetensi dilakukan sertifikasi peserta oleh LSP AMI.

Page 49: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

41PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 18. Jumlah Peserta Uji Kompetensi pada LSP LDP PAMSI

NO SKEMA SERTIFIKASI KODE SKEMATAHUN

2018 2019 2020 Total

1 Ahli Mam Tingkat Utama 004/SKM-STF/LSP/10/2017 22 18 4 44

2 Ahli Mam Tingkat Madya 005/SKM-STF/LSP/10/2017 98 132 14 244

3 Ahli Mam Tingkat Muda 006/SKM-STF/LSP/10/2017 107 212 35 354

4 Ahli Pengendalian Kehilangan Air

001/SKM-STF/LSP/10/2017 16 42 0 58

TOTAL 243 404 53 700

3.1.4 Pendidikan Formal Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum

Indonesia memiliki 4.621 (empat ribu enam ratus dua puluh satu) Perguruan Tinggi dan 68 (enam puluh delapan) diantaranya memiliki Program Studi Teknik Lingkungan, yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan berbagai macam mutu dan peringkatnya. Muatan untuk penyediaan air minum pada Prodi Teknik Lingkungan untuk strata-1 (S-1), pada umumnya terdiri dari 20 sampai dengan 30 SKS (Satuan Kredit Semester) dari 140 sampai dengan 150 SKA, untuk menempuh Pendidikan strata-1 (S-1). Kurikulum tersebut lebih menekankan aspek pengetahuan, daripada ketrampilan.

Pegawai/Calon pegawai BUMD Air Minum bisa memperoleh pendidikan tentang penyediaan air minum pada program studi Teknik Lingkungan pada 68 (enam puluh delapan) perguruan tinggi yang ada di Indonesia, dalam waktu 4 tahun. Lulusan Prodi Teknik Lingkungan umumnya bekerja di pemerintahan, ahli/manajer Kesehatan dan keselamatan kerja (HSE) pada perusahaan multi-nasional, BUMN, dosen pada perguruan tinggi, konsultan, kontraktor, yang bekerja pada BUMD termasuk BUMD Air Minum, tidak terlalu banyak.

Saat ini tidak ada satu pun Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pelatihan secara khusus untuk BUMD Air Minum, secara berkala. Pada umumnya kalau terdapat pelatihan untuk BUMD Air Minum adalah berdasarkan permintaan, dan tidak berbasis kompetensi, karena terbatasnya skema sertifikasi.

Berdasarkan Statistik Pendidikan Tinggi di Indonesia 2020, yang diterbitkan oleh kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, di Indonesia terdapat kategori perguruan tinggi vokasi dengan jumlah 1.249 politeknik dan akademi meliputi terdapat 304 politeknik, 909 akademi dan 36 akademi komunitas. Politeknik-politeknik ini tersebar di 22 (dua puluh dua) provinsi, 14 politeknik diantaranya berada di Pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah politeknik terbanyak yaitu sebanyak 7 politeknik.

Akademi tersebar di 34 provinsi di Indonesia dengan disiplin ilmu yang sangat beragam. Umumnya politeknik memiliki Prodi Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Akuntansi, dan Administrasi Bisnis. Beberapa politeknik memiliki Prodi yang sangat khusus dihubungkan dengan unggulan industri diwilayahnya, seperti politeknik Pariwisata, politeknik Pertanian, politeknik Caltex (minyak dan gas), dan lain sebagainya. Tidak ada satu pun dari perguruan tinggi politeknik atau akademi yang memiliki program studi Teknik Lingkungan, kecuali Akademi Tirta Wiyata (AKATIRTA), yang berada di kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Akademi ini hanya memiliki satu program studi Teknik Lingkungan dan fokus pada Penyediaan Air Minum.

Page 50: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

42 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Indonesia memiliki 14.247 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta. Ada 1 SMK negeri di luar negeri. Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah SMK negeri dan swasta terbanyak di Indonesia, 2.950 SMK. Sementara provinsi dengan jumlah SMK terkecil ada Kalimantan Utara, 29 SMK. (YMR).

Pada hakikatnya, pendidikan formal merupakan tempat belajar untuk calon pegawai BUMD Air Minum. Belajar dari pengalaman AKATIRTA, pada awal berdirinya ditujukan untuk mendidik pegawai BUMD Air Minum, sehingga sampai 5 tahun pertama AKATIRTA menampung pegawai BUMD Air Minum dengan lulusan SMA/SMK, untuk dididik menjadi lulusan Akademi jenjang D-3. Sedangkan mahasiswa dari non pegawai BUMD Air Minum sangat sedikit. Namun lama kelamaan posisinya berubah, mahasiswa non pegawai BUMD Air Minum, kebanyakan lulusan SMA/SMK, jauh lebih banyak daripada mahasiswa pegawai BUMD Air Minum, sampai saat ini.

Pada umumnya BUMD Air Minum secara keuangan merasa berat untuk memberikan beasiswa kepada pegawainya untuk menjadi mahasiswa di AKATIRTA. Selain itu dari sisi waktu, BUMD Air Minum merasa terlalu lama (3 tahun), pegawai meninggalkan tempat kerja, sementara kehadiran pegawai dibutuhkan oleh perusahaan.

3.2 ISU STRATEGIS PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

3.2.1 Penerapan SKKNI

Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pada Pasal 10 ayat (2) menyatakan bahwa pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja. Selanjutnya, dalam peraturan turunan UU No. 13 Tahun 2003 tersebut, yaitu Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 8 Tahun 2012, diamanatkan bahwa instansi teknis sebagai pemangku kepentingan memiliki peran dan fungsi untuk melakukan pengembangan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI), melakukan koordinasi dan fasilitasi pengembangan SKKNI, penetapan pemberlakuan SKKNI, dan pembentukan Komite Standar Kompetensi.

Untuk itu, Direktorat Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, telah Menyusun SKKNI bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum. SKKNI bidang Pengelolaan SPAM tersebut dikembangkan untuk menjadi acuan kompetensi sumber daya manusia bidang pengelolaan sistem penyediaan air minum. Tujuan Utama dalam SKKNI Pengelolaan SPAM adalam untuk tercapainya penyelenggaraan SPAM yang memenuhi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, serta keterjangkauan.

SKKNI Pengelolaan SPAM terdiri dari 10 Fungsi Kunci dan kurang lebih 235 Unit Kompetensi. Sampai saat ini sudah terdapat beberapa SKKNI sebagai berikut;1. PermanakerTrans Nomor 139 Tahun 2010, Penetapan SKKNI Bidang Sistem Penyediaan Air Minum

(SPAM), Jabatan Kerja Manajemen Air Minum,2. Kepmenaker Nomor 422/2014 Penetapan SKKNI Bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum 3. Kepmenaker Nomor 457 Tahun 2015 Penetapan SKKNI Bidang Pengelolaan SistemPenyediaan Air

Minum Sub Bidang Pengembangan Bisnis, Keuangan dan Rencana Pengamanan Air Minum,4. Kepmenaker Nomor 45 Tahun 2017 Penetapan SKKNI Bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum

Sub Bidang Produksi, Transmisi Dan Distribusi, Pemeliharaan, dan Manajemen Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Page 51: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

43PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

23

235

23523

Gambar 13. SKKNI SPAM

SKKNI tersebut telah diberlakukan melalui Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2018 tentang Pemberlakuan SKKNI Bidang Pengelolaan SPAM. Permen PUPR tersebut mengamanatkan bahwa SKKNI diterapkan dalam pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja. Selain itu sertifikasi kompetensi kerja harus dimiliki oleh direksi maupun tenaga kerja lainnya yang bekerja dalam bidang pengelolaan SPAM.

Hingga saat ini, sebagian besar pelatihan yang diselenggarakan oleh BTAM dan COE belum berbasis kompetensi. Sedangkan sebagian besar pelatihan yang diselenggarakan oleh YPTD PAMSI merupakan pelatihan berbasis kompetensi.

Sesuai dengan amanat UU Nomor 13 Tahun 2003 serta Permen PUPR Nomor 15/PRT/M/2018, di masa mendatang pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM harus diselenggarakan dengan berbasis kompetensi mengacu pada SKKNI yang telah ada. Mengingat luasnya wilayah Indonesia, seyogyanya terdapat Lembaga-lembaga pelatihan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan kapasitas instruktur dan manajemen pengelolaan yang standar.

3.2.2 Skema Sertifikasi dan Peta Okupasi

Dalam rangka mengembangkan pelatihan berbasis kompetensi yang mencakup fungsi utama dan fungsi kunci pengelolaan SPAM, maka perlu mengembangkan berbagai skema sertifikasi, yang terkait bisnis inti pengelolaan SPAM. Saat ini telah terdapat SKKNI Pengelolaan SPAM yang terdiri dari 235 unit kompetensi. SKKNI Pengelolaan SPAM tersebut bersifat curah, sehingga diperlukan peta okupasi untuk melengkapi SKKNI yang telah ada tersebut. Peta okupasi ini diperlukan sebagai acuan penyusunan skema sertifikasi.

Page 52: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

44 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Saat ini terdapat 14 (empat belas) skema sertifikasi di bidang SPAM, yang disusun berbasis kluster. Namun dari 14 skema sertifikasi yang ada tersebut, saat ini hanya 5 (lima) skema sertifikasi yang diakui oleh BNSP dan dapat diujikan, yaitu;a. Ahli Manajemen Pertamab. Ahli Manajemen Mudac. Ahli Manajemen Madyad. Ahli Manajemen Utamae. Ahli Komisioning IPA

Skema sertifikasi Manajemen Air Minum, dari ahli pertama hingga utama, telah tersedia sejak tahun 2010 dan telah diselenggarakan pelatihan serta uji kompetensinya. Namun demikian, untuk skema sertifikasi untuk pengelolaan SPAM lainnya belum tersedia, sehingga perlu disusun skema sertifikasi untuk memenuhi kebutuhan kompetensi pengelolaan SPAM.

Pengembangan skema sertifikasi memerlukan beberapa hal sebagai berikut ini (Surono M. Phil, 2020);1. Peta Okupasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional/internasional.

Peta Okupasi Nasional dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan dokumen yang disusun untuk memetakan jenis-jenis jabatan/okupasi/profesi yang ada di berbagai bidang, sub bidang maupun area fungsi di semua jenis pekerjaan. Pada sektor-sektor lain sudah banyak yang memiliki, seperti contoh bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, Perikanan, Pariwisata, dan banyak lagi. Saat ini bidang pengelolaan SPAM belum memiliki peta okupasi. Untuk mengembangkan skema sertifikasi dan materi pelatihan diperlukan peta okupasi.

2. Standar Kompetensi,Standar kompetensi bidang pengelolaan SPAM, sudah cukup banyak, saat ini sudah terdapat paling kurang 4 (empat) peraturan Kementerian Tenaga Kerja tentang SKKNI bidang pengelolaan SPAM, yang terdiri dari 111 unit kompetensi. Standar kompetensi bukan bisnis inti pengelolaan SPAM bisa mengadopsi standar kompetensi dan skema sertifikasi bidang lain, contohnya bidang Manajemen Sumbaer Daya Manusia, bidang Keuangan dan Akuntansi, bidang Pengadaan Barang dan Jasa, bidang Pelayanan Pelanggan, bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan lain sebagainya. Mengikuti dinamika teknologi pengelolaan air minum dimasa yang akan datang, tambahan standar kompetensi perlu ditambahkan, namun dengan apa yang ada sekarang cukup untuk menyusun peta okupasi.

3. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi sumber daya manusia Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan sector pendidikan dengan sector pelatihan dan pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sector pekerjaan.

Saat ini telah terdapat KKNI bidang Pengelolaan SPAM, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 542/KPTS/M/2018. KKNI bidang Pengelolaan SPAM terdiri dari 7 jenjang/level jabatan, jabatan Pimpinan/Direktur pengelola SPAM, pada jenjang 7, kemungkinan jabatan pada setiap jenjang dan meliputi seluruh fungsi kunci dan fungsi utama pengelolaan SPAM. Berikut adalah Matriks Fungsi/Jabatan berdasarkan jenjang dalam KKNI.

Page 53: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

45PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 19. Matriks Fungsi/Jabatan Berdasarkan Jenjang

Tabel 20. Aturan Pengemasan Unit Kompetensi pada KKNI Pengelolaan SPAM

Jenjang(Level)

Jumlah Unit KompetensiKemungkinan JabatanKompetensi

IntiKompetensi

Pilihan7 9 8 Direktur Utama, Direktur , Perencana Utama

6 14 9

Kepala Cabang, Kepala Bagian, Sekretaris Perusahaan, Kepala Divisi, Kepala Penelitian dan Pengembangan, Kepala SPI, Manajer Senior, Manajer SDM, Auditor Madya, Perencana Madya

5 8 9Asisten Manajer, Asisten Manajer SDM, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Kepala Unit, Kepala Laboratorium, Auditor Muda, Perencana Muda

4 5 6

Kepala Sub seksi, Kepala Urusan, Penyelia (Supervisor), Analis ATR, Pengawas, Analis Laboratorium, Analis Hidrolika, Penyusun Laporan Keuangan , Penyelia Anggaran, Penyelia SDM, Auditor Pratama, Perencana Pratama

3 4 4

Operator Perbaikan (Alat dengan Kerusakan Berat), Laboran, Koordinator Pengolahan Air , Koordinator Operator Alat Ukur dan Instrumentasi , Koordinator Operator Distribusi , Pelaksana Senior Pelayanan Pelanggan, Pelaksana Senior Administrasi Organisasi – Tata Kelola, Pelaksana Senior Hubungan Masyarakat (Public Relation), Pelaksana Senior Pembukuan, Pelaksana Penggajian , Pelaksana Administrasi SDM

Kompetensi yang dipersyaratkan untuk setiap kemungkinan jabatan bidang pengelolaan SPAM telah ditetapkan dalam Kepmen PUPR Nomor 542/KPTS/M/2018 sebagaimana tabel 20 berikut

Page 54: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

46 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Beberapa hal yang dapat dijelaskan dari table 19 dan table 20 diatas adalah sebagai berikut:• Setiap jenjang kompetensi harus memenuhi kompetensi inti dan kompetensi pilihan sesuai yang

tertera pada table B. Unit kompetensi inti merupakan unit yang wajib diikuti peserta pelatihan pada setiap jenjang, sedangkan unit kompetensi pilihan pada dasarnya merupakan unit kompetensi yang harus diikuti sesuai area/fungsi kerja. Unit kompetensi pilihan ini perlu ditetapkan pemaketannya.

• Unit Kompetensi Menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (PAM.MM01.001.01), merupakan kompetensi inti, yang diberlakukan dari jenjang/level 1 sampai dengan level/jenjang 7,

• Unit kompetensi inti mencakup fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), serta fungsi manajemen, yang perlu diikuti oleh setiap peserta pelatihan dari jenjang 3 sampai dengan jenjang 7.

• Pada jenjang/level 5, unit kompetensi inti setara dengan unit kompetensi pada skema sertifikasi Manajemen Air Minum Tingkat Muda, dengan 9 (sembilan) unit kompetensi.

• Kompetensi inti untuk jenjang/level di atasnya, jenjang 6 dan 7 merupakan unit kompetensi manajemen strategis, merupakan penambahan atau pengembangan dari skema sertifikasi Manajemen Air Minum Tingkat Muda, Madya dan Utama

4. Regulasi teknis terkait pengemasan.Pengemasan unit kompetensi dalam skema sertifikasi diatur dalam Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nomor: 4/ BNSP / VII / 2014 tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi. Skema Sertifikasi dapat diajukan ke BNSP untuk mendapat pengesahan oleh: a. Instansi pembina sektor atau instansi pembina lapangan usaha;b. Perusahaan / industri tertentu;c, Institusi pendidikan dan/atau lemdiklat;d. Masyarakat industri karena adanya persyaratan dari pihak pembeli; asosiasi profesi.

LSP dapat mengembangkan skema sertifikasi berdasarkan pada kemasan KKNI atau Okupasi Nasional yang bersumber dari kemasan yang ditetapkan oleh otoritas pembina sektor, atau berdasarkan pada kemasan klaster yang disesuaikan dengan kebutuhan industri pengguna. Skema sertifikasi yang dikembangkan oleh LSP tersebut pada dasarnya adalah dalam rangka memberikan pelayanan sertifikasi kepada para pemangku kepentingannya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),

4. Persyaratan kemasan dari pengguna dunia kerjaBesaran setiap BUMD Air Minum, sangat beragam, mulai dari paling kecil dengan jumlah pelanggan 344 sambungan pelanggan, dan yang terbesar 878,269 sambungan pelanggan. Keragaman besaran

Jenjang(Level)

Jumlah Unit KompetensiKemungkinan JabatanKompetensi

IntiKompetensi

Pilihan

2 1 3

Operator Air baku, Operator IPA, Operator Pipa Transmisi dan Distribusi, Operator Pompa dan Genset, Operator Instrumentasi. Operator Limbah IPA, Operator Perawatan, Petugas Sampling, Pelaksana Pembaca meter, Staf Administrasi Kantor, Staf Keuangan (Kasir/Teller/Pencatat Transaksi Harian), Staf Pelayanan Pelanggan, Pelaksana Pembukuan, Staf Logistik, Operator Air baku, Operator IPA, Operator Pipa

1 1 2

Asisten Operator Air baku, Asisten Operator Instalasi Pengolahan Air (IPA), Asisten Operator Pipa Transmisi dan Distribusi, Asisten Operator Pompa dan Genset, Asisten Operator Instrumentasi

Page 55: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

47PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

BUMD Air Minum ini tentu membawa kerumitan tersendiri dalam penyusunan peta okupasi, karena peta okupasi harus bisa diterapkan pada semua organisasi BUMD Air Minum. Untuk itu diperlukan adanya kesepakatan antar BUMD Air Minum se-Indonesia atau PERPAMSI sebagai asosiasinya dalam penyusunan peta okupasi.

3.2.3 Kapasitas Lembaga Pelatihan

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari Lembaga Diklat dan BUMD Air Minum yang telah melakukan Pendidikan dan pelatihan di bidang air minum, diperoleh data bahwa kapasitas maksimum lembaga pelatihan adalah sebesar 3,719 per tahun. Selain itu program COE dan Kemitraan Solidaritas Perpamsi sudah berhasil melatih SDM air minum sebanyak 863 peserta per tahun, Sehingga apabila ditotal, jumlah peserta pelatihan yang dapat dilatih melalu lembaga dan program pelatihan yang ada baru sekitar 4.582 per tahun.

Mengingat jumlah SDM BUMD Air Minum saat ini ada 57.866 orang maka kapasitas lembaga pelatihan yang ada sekarang masih jauh dari cukup. Perkiraan kapasitas maksimum lembaga pelatihan saat ini ditunjukkan pada tabel 21 sebagai berikut;

Tabel 21. Perkiraan Kapasitas Maksimum Lembaga Pelatihan Yang AdaNo Lembaga Pelatihan Perkiraan Kapasitas Maksimum*)

1 Balai Teknologi Air Minum 1.000

2 Yayasan Pendidikan Tirta Dharma PAMSI 1.0003 Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda 2634 Pusdilat PD Perpamsi Prov. Kalbar - Pontianak 4565 Perumda AM Tugu Tirta Kota Malang -6 PT Palyja 1.000

JUMLAH KAPASITAS LPK 3.719

NO PROGRAM PELATIHAN Perkiraan Kapasitas Maksimum*)

1 PROGRAM CENTER OF EXCELLENCE **) 763

2 KEMITRAAN SOLIDARITAS PERPAMSI 100

JUMLAH KAPASITAS PROGRAM 863

TOTAL JUMLAH KAPASITAS LPK DAN PROGRAM 4.582

Catatan : *) Perkiraan Kapasitas Maksimum, peserta pertahun.

Mempertimbangkan kenyataan ini, maka perlu memperbanyak lembaga pelatihan sekaligus meningkatkan kapasitas lembaga pelatihan yang ada melalui teknologi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi.

3.2.4 Manajemen Lembaga Pelatihan

Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Sebagai ujung tombak pelayanan air minum bagi masyarakat,pegawai/ SDM BUM Air Minum sudah selayaknya mendapatkan pelatihan kerja yang bermutu yang tinggi dari lembaga pelatihan kerja (LPK).

Page 56: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

48 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, Pasal 12 ayat 1 menyatakan pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah yang telah memiliki tanda daftar atau lembaga pelatihan kerja swasta yang telah memiliki izin dari instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota. Selanjutnya, pada ayat 2 menyatakan, bahwa LPK dapat memperoleh akreditasi dari lembaga akreditasi pelatihan kerja setelah melalui proses akreditasi.

Selanjutnya teknis proses akreditasi diatur melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenanker) Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja. Menurut Permenaker akreditasi adalah proses pemberian pengakuan formal yang menyatakan bahwa suatu lembaga telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan Pelatihan Kerja. Adapun tujuan Akreditasi adalah untuk menjamin mutu penyelenggaraan pelatihan kerja dan meningkatkan kredibilitas LPK.

Akreditasi dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LA-LPK) kepada LPK yang telah memperoleh izin atau tanda daftar dari kepala dinas kabupaten/kota. Akreditasi dilakukan berdasarkan Program Pelatihan Kerja dan mengacu kepada Kerangka Mutu Pelatihan Indonesia (KMPI). Delapan standar mutu dalam KMPI yang menentukan mutu sebuah LPK yaitu : a. kompetensi kerja; b. Kurikulum dan silabus; c. materi Pelatihan Kerja; d. Asesmen Pelatihan Kerja; e. Instruktur dan Tenaga Pelatihan; f. Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja; g. tata kelola LPK; dan h. keuangan.

Mutu dari LPK Bidang Air Minum yang ada saat ini sangat beragam. Bahkan sampai saat ini belum ada LPK Pengelolaan SPAM/Bidang Air Minum yang menerapkan standar mutu pelatihan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Sehingga ke depannya untuk meningkatkan mutu pelatihan bidang air minum/pengelolaan SPAM, LPK Pengelolaan SPAM/Bidang Air Minum harus diakreditasi.

Mengingat lokasi BUMD Air Minum berada di seluruh Indonesia, selain keseragaman mutu juga diperlukan pula ketersebaran lokasi LPK pengelolaan SPAM. Dengan demikian apabila seseorang SDM dari BUMD Air Minum mengikuti pelatihan berbasis kompetensi yang sesuai dengan KKNI berjenjang pada salah satu lembaga pelatihan, kemudian melanjutkan pelatihan jenjang diatasnya pada Lembaga pelatihan yang lain, tidak ada permasalahan karena penyelenggaraannya memiliki standar kurikulum dan mutu penyelenggaraan yang sama.

Salah satu komponen penting yang menentukan mutu lembaga pelatihan, berdasarkan KMPI adalah kompetensi para instruktur dan tenaga pelatihan pengelola LPK. Saat ini terdapat kurang lebih 56 (lima puluh enam) instruktur dan pelatihan Pengelolaan SPAM yang memiliki sertifikat kompetensi Metodologi Pelatihan jenjang/level 3. Apabila dibandingkan dengan jumlah SDM BUMD Air Minum, jumlah ini masih sangat sedikit sehingga diperlukan peningkatan jumlah dan kualifikasi kompetensi para instruktur dan tenaga pelatihan pengelola LPK Pengelolaan SPAM.

3.2.5 Pengelolaan SDM di BUMD Air Minum

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah disain sistem formal dalam organisasi untuk memastikan pemanfaatan potensi pekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan strategis organisasi. MSDM berkaitan dengan cara mengelola pekerja dalam organisasi, fokus pada kebijakan, sistem, dan implementasinya. Departemen atau Unit MSDM dalam organisasi bertanggung jawab atas penyusunan strategi MSDM, perencanaan pekerja, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, manajemen talenta, manajemen karir, pengembangan organisasi, manajemen kinerja, remunerasi, manajemen informasi pekerja, dan hubungan industrial. Salah satu tujuan setiap organisasi adalah untuk mengembangkan kemampuan karyawannya sehingga mereka menjadi sumber daya yang efisien di kemudian hari. Dalam manajemen sumber daya manusia, organisasi memperlakukan karyawan mereka sebagai sumber daya penting yang memainkan peran penting dalam produktivitas organisasi.

Page 57: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

49PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Salah satu tolak ukur untuk menilai seberapa efisien BUMD Air Minum dalam pengelolaan SDM dapat dilihat dari aspek kinerja SDM yang terdiri dari 3 indikator yaitu rasio pegawai per 1,000 pelanggan, rasio diklat pegawai (peningkatan kompetensi pegawai) dan rasio biaya diklat. Ketiga indikator ini saling terkait antara satu dengan yang lain, sehingga peningkatan pengelolaannya harus dilakukan secara menyeluruh.

Sesuai dengan besar kecilnya organisasi dan jumlah pekerja yang ada, manajemen SDM di BUMD Air Minum sangat beragam Berdasarkan survei pengumpulan data, pengelolaan SDM di BUMD Air Minum, khususnya untuk BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan di bawah 50,000 sambungan langganan pengelolaannya masih perlu ditingkatkan.

Pengelolaan SDM di BUMD Air Minum, sangat terkait dengan upaya meningkatkan kompetensi SDM. Perencanaan kebutuhan SDM merupakan tahapan penting, sehingga BUMD Air Minum mendapatkan jumlah dan kualifikasi SDM yang sesuai dengan postur organisasi. Selanjutnya tahapan rekruitmen SDM, merupakan saringan untuk mendapatkan SDM dengan kualifikasi yang sesuai dengan jabatannya. Tahapan berikutnya perkiraan kebutuhan pelatihan, untuk menetapkan SDM yang memerlukan pelatihan, jumlah dan jenis/topik pelatihan. Kondisi di BUMD Air Minum sebanyak 35% saja yang melakukan analisis kebutuhan pelatihan secara berkala, bahkan 11% BUMD Air Minum tidak pernah melakukan analisis kebutuhan pelatihan.

Setelah SDM diberikan pelatihan berbasis kompetensi, maka harus ditempatkan pada jabatan yang sesuai, dan direncanakan pengembangan karier dari SDM. Hanya 19% BUMD Air Minum yang mempunyai rencana pengembangan karier, sedangkan 13% BUMD Air Minum tidak memiliki rencana pengembangan karier.

Kesimpulannya, pengelolaan SDM BUMD Air Minum perlu ditingkatkan, sehingga apabila SDM telah diberikan pelatihan berbasis kompetensi, kembali kejabatan yang sesuai dengan kompetensinya, dan kariernya terus ditingkatkan, maka pelatihan berbasis kompetensi bisa memberikan manfaat secara optimal baik bagi dirinya maupun bagi perusahaan.

3.2.6 Pembiayaan Pelatihan

Berdasarkan data kinerja BUMD Air Minum tahun 2020, nilai indikator rasio biaya diklat BUMD Air minum rata-rata menunjukkan bahwa rasio biaya diklat rata-rata dibandingkan dengan biaya pegawai pada BUMD Air Minum hanya sebesar 1,82% atau sebesar Rp.98,137,139,478,-. Untuk BUMD Air Minum dengan kategori kinerja sehat nilanya 1,92%, kategori kinerja kurang sehat 1,17%, dan kategori kinerja sakit 0,86%.

Hal tersebut menunjukkan alokasi investasi untuk pengembangan SDM masih sangat rendah. Selain itu juga terdapat adanya kemungkinan keterbatasan biaya untuk memberikan pelatihan pada SDM BUMD Air Minum kurang sehat dan sakit

Meskipun Undang- Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa perusahaan bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja. Namun sebagian besar BUMD Air Minum berpersepsi, pelatihan pegawai bukan investasi jangka panjang namun merupakan biaya karena manfaat pelatihan tidak dapat dirasakan secara langsung oleh perusahaan (intangible). Akibat dari anggapan tersebut banyak BUMD Air Minum tidak mengalokasikan dana yang cukup untuk pengembangan SDM.

Disisi yang lain, alokasi dana untuk pengembangan SDM dirasakan merupakan beban bagi BUMD Air Minum, khususnya dengan kategori kinerja kurang sehat dan sakit. Terdapat 148 BUMD Air Minum dengan kategori kinerja kurang sehat dan sakit, dengan jumlah karyawan sebanyak 13,055 pegawai.

Page 58: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

50 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Berdasarkan survei kuantitatif, 60% BUMD Air Minum yang memiliki pelanggan di bawah 50.000, bersedia diundang apabila dibiayai oleh pihak pengundang/penyelenggara pelatihan. Selain itu berdasarkan hasil wawancara, beberapa BUMD Air Minum menyatakan sanggup untuk mengeluarkan biaya investasi pada pelatihan SDMnya sebesar Rp 7 juta atau maksimum Rp 10 juta per pelatihan.

Diinformasikan juga bahwa biaya pokok pelatihan bidang air minum adalah sebesar Rp.1,7 juta s.d Rp.2 juta per peserta pelatihan per hari. Komponen terbesar dari pelatihan yaitu pada akomodasi dan penginapan, yang mencapai 60% sampai dengan 70% dari biaya pokok pelatihan.

Biaya pelatihan yang terjangkau bagi semua BUMD Air Minum merupakan salah satu kebutuhan, supaya pelatihan berbasis kompetensi bisa diakses oleh semua BUMD Air Minum. Salah satu cara untuk menurunkan biaya pelatihan adalah mengubah cara pelatihan yang tadinya tatap muka (luring – luar jaringan), menjadi pelatihan tatap maya (daring - dalam jaringan). Tentu tidak semua pelatihan sesuai dengan metode dalam jaringan, untuk itu perlu peningkatan kompetensi instruktur dalam penyerapan materi pelatihan dalam jaringan.

Untuk menentukan besaran biaya pelatihan SDM bidang air minum, dapat menggunakan contoh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor. 47/POJK.03/2017 tentang Kewajiban Penyediaan Dana Pendidikan Dan Pelatihan Untuk Pengembangan SDM BPR dan BPRS. Dalam aturan itu disebutkan bahwa setiap BPR dan BPRS wajib menyediakan biaya pendidikan dan pelatihan sebesar 5% dari biaya pegawai dalam setahun, setiap tahun. Apabila pada tahun berjalan dana yang disisihkan kurang dari 5%, maka harus ditambahkan kekurangannya pada tahun depan. Peraturan ini bertujuan untuk semua SDM yang bekerja kompeten, guna menghindari risiko terjadinya kecurangan dan kegagalan keuangan perbankan. Peraturan yang kurang lebih sama juga telah diterapkan oleh Bank Indonesia sejak tahun 1999.

Pola yang sama dapat diterapkan oleh Pemerintah pada pengelolaan SPAM, sehingga semua SDM kompeten, untuk menghindari risiko kegagalan pelayanan yang mengacu pada kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Hal ini menjadi cukup penting kalau Indonesia menetapkan sasaran cakupan pelayanan akses air minum aman 100% pada tahun 2030.

3.2.7 Sinergitas Antar Lembaga

Saat ini sudah terdapat sinergitas antara LPK Pengelolaan SPAM yaitu melalui kerja sama pengadaan pelatihan. Contohnya kerja sama antara BTAM dan YPTD PAMSI dengan beberapa BUMD Air Minum di daerah. Sayangnya intensitasnya intensitasnya masih sedikit sehingga ke depan perlu ditingkatkan lagi. Pelatihan dapat diselenggarakan di beberapa BUMD Air Minum sebagai lembaga pelatihan dan lembaga pelatihan lainnya, yang lokasinya tersebar diseluruh Indonesia, sesuai dengan tujuan program Center of Excellent.

Selain itu kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi, baik yang memiliki lingkup pengelolaan SPAM, atau lingkup pendukung pengelolaan SPAM juga harus ditingkatkan sehingga jumlah peserta pelatihan yang memiliki serifikasi kompetensi dapat meningkat. Guna memudahkan sinergitas dan Kerja sama antar penyelenggara pelatihan, maka diperlukan kerangka yang sama, dan apabila semua lembaga pelatihan menyelenggarakan berdasarkan PP Nomor 31 tahun 2006 tentang Sislatkernas, maka sinergitas akan lebih baik dan efektif. Kerja sama juga harus saling melengkapi satu sama lain, dengan prinsip saling membutuhkan dan saling menguntungkan.

Page 59: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

51PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

3.2.8 Pandemi Covid 19

Pandemi Covid -19 yang telah menjangkiti Indonesia pada awal tahun 2020, telah mengubah kehidupan bermasyarakat dan mengubah cara komunikasi antar manusia. Selama tahun 2020, kegiatan pelatihan telah menurun dengan drastis, karena selama ini pelatihan bersifat tatap muka, dengan adanya pembatasan sosial harus mengikuti protokol Kesehatan atau bahkan pelatihan ditiadakan sama sekali. Sementara itu kapan berakhirnya pandemic Covid -19 akan selesai belum diketahui dengan pasti.

Perlu perubahan strategi dalam menyampaikan pelatihan, yang semula pelatihan luar jaringan menjadi dalam jaringan, atau setidak-tidaknya pembelajaran campuran antara luar jaringan dan dalam jaringan (blended learnig). Tidak semua pelatihan sesuai dengan metode dalam jaringan. Pelatihan-pelatihan yang banyak membutuhkan praktik lapangan tentu tidak mudah mengubahnya menjadi pelatihan dalam jaringan. Selain instruktur yang perlu dibekali menyiapkan materi pelatihan dalam jaringan, dan metode penyampaian pelatihan dalam jaringan, teknologi informasi dan komunikasi sebagai tulang punggung pelatihan dalam jaringan juga harus disiapkan.

Page 60: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

52 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM52 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Page 61: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

53PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA

BUMD AIR MINUM

BAB IV

Page 62: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

54 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

4.1 SKENARIO PENINGKATAN SDM BUMD AIR MINUM

4.1.1 Perkiraan Jumlah Peserta Pelatihan

Jumlah peserta pelatihan berbasis kompetensi merupakan faktor dari jumlah pegawai. Sedangkan jumlah pegawai bisa dihubungkan dengan jumlah pelanggan BUMD Air Minum. Berdasarkan data kinerja BUMD Air Minum yang diterbitkan BPPSPAM dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2019, dan data kinerja BUMD Air Minum yang diterbitkan Direktorat Air Minim – DJCK – Kementerian PUPR, pertumbuhan pelanggan selama kurun waktu 7 tahun, rata-rata 5,96% per tahun. Namun pada tahun-tahun tertentu pertumbuhan pelanggan mencapai lebih dari 8%.

Sasaran RPJMN 2020-2024, penambahan jumlah pelanggan sampai dengan tahun 2024 sebesar 10 juta sambungan langganan, dengan menggunakan tahun 2018 sebagai tahun dasar, maka diharapkan pada tahun 2024, jumlah sambungan total sebesar 24 juta sambungan rumah dengan akses air minum layak perpipaan. Apabila saat ini (data tahun 2020) terdapat 13.388.206 sambungan rumah, maka diharapkan terdapat 10.611.794 sambungan rumah lagi.

Berdasarkan angka-angka tersebut terdapat 3 skenario pertumbuhan pelanggan, sebagai berikut;1. Pertumbuhan pesimis; 5,96% per tahun (pertumbuhan rata-rata selama 7 tahun),2. Pertumbuhan moderate; 8,64% per tahun, (pertumbuhan maksimum yang pernah dicapai selama 7

tahun),3. Pertumbuhan optimis; apabila mengikuti pertumbuhan pelanggan sesuai dengan RPJMN.

Pada Tabel - 22 di bawah ini, terdapat asumsi perkiraan jumlah Pelanggan sampai tahun 2030.

Tabel 22. Perkiraan Jumlah Pelanggan BUMD Air Minum

TahunAsumsi Perkiraan Pertumbuhan Pelanggan

6 % (Pesimis) 8.5% (Moserate) RPJMN (Optimis)

2020 13,388,206 13,388,206 13,388,206

2021 14,184,972 14,544,947

2022 15,029,155 15,801,630

2023 15,923,577 17,166,891

2024 16,871,229 18,650,111 24,000,000

2025 17,875,278 20,261,480

2026 18,939,081 22,012,072

2027 20,066,193 23,913,915

2028 21,260,382 25,980,077

2029 22,525,641 28,224,756

2030 23,866,198 30,663,375 34,000,000

Page 63: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

55PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Berdasarkan pada tabel 18 diatas, dapat tergambarkan bahwa kemungkinan besar pertumbuhan pelanggan paling realistis adalah menggunakan pertumbuhan moderate, sehingga pada tahun 2025 terdapat jumlah pelanggan sebesar 20,261,480 sambungan, dan pada tahun 2030 terdapat jumlah pelanggan sebesar 30,663,375 sambungan.

Berdasarkan asumsi pertumbuhan jumlah pelanggan maka proyeksi jumlah pegawai sampai dengan tahun 2030, dapat menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut;1. Penilaian Kinerja BUMD Air Minum tahun 2020, jumlah pegawai saat ini adalah 57.866 orang, dangan

rasio rata-rata 4,32 pegawai/1,000 karyawan. Setelah tahun 2020 diharapkan terjadi efisiensi, maka rasio yang digunakan; adalah; 3. pegawai per 1,000 pelanggan,

2. Berdasarkan hasil survei diperoleh informasi, bahwa jumlah pegawai kontrak dan pegawai alih daya (outsourching) sebesar 20% dari total pegawai, di mana peningkatan kompetensi bukan tanggung jawab perusahaan. Maka hanya 80% dari total pegawai, di mana peningkatan kompetensinya menjadi tanggung jawab perusahaan.Dalam Buku Kinerja BUMD Air Minum, penilaian dibagi menjadi 4 wilayah sebagai berikut;- Wilayah I, pulau Sumatera,- Wilayah II, pulau Jawa,- Wilayah III, pulau Kalimantan dan Sulawesi,- Wilayah IV, pulau-pulau Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

3. Penyebaran pelanggan pada setiap wilayah selama tahun proyeksi diasumsikan tidak banyak berubah secara signifikan

4. Karena masa berlakunya sertifikat hanya 3 tahun, maka setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi, dan telah mengikuti uji kompetensi, sehingga memperoleh sertifikat kompetensi, setiap masa berlakunya sertifikat kadaluwarsa, mengikuti uji kompetensi penyegaran atau RCC (Recognition Current Competence).

Untuk menggambarkan kebutuhan peserta pelatihan berdasarkan wilayah dapat dibuat proyeksi kebutuhan pelatihan sampai tahun 2030 sebagaimana table 21 berikut ini.

Tabel 23. Perkiraan Kebutuhan Peserta Pelatihan

Tahun UraianWilayah

TotalI II III IV

2020

Jumlah Pelanggan 2.601.113 7.103.092 2.546.323 1.137.678 13.388.206

Jumlah Pegawai 12.958 25.465 13.506 6.008 57.937

Jumlah Pegawai Tetap dan Honorer 10.367 20.372 10.805 4.806 46.350

Jumlah Pegawai Yg Telah Mengikuti PBK 1.554 4.244 1.522 680 8.000

Jumlah Pegawai Yang Belum Mengikuti PBK 8.813 16.128 9.283 4.126 38.350

2025

Jumlah Pelanggan 3.936.480 10.749.697 3.853.561 1.721.742 20.261.480

Jumlah Pegawai 11.809 32.249 11.561 5.165 60.784Jumlah Pegawai Tetap dan Honorer 9.448 25.799 9.249 4.132 48.628

Jumlah Pegawai Yang Perlu Mengikuti PBK sd 2025

7.893 21.555 7.727 3.453 40.628

Page 64: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

56 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tahun UraianWilayah

TotalI II III IV

2030

Jumlah Pelanggan 5.957.400 16.268.406 5.831.914 2.605.655 30.663.375Jumlah Pegawai 17.872 48.805 17.496 7.817 91.990Jumlah Pegawai Tetap dan Honorer 14.298 39.044 13.997 6.253 73.592

Jumlah Pegawai Yang Perlu Mengikuti PBK sd 2030

6.404 17.489 6.270 2.802 32.965

Catatan: PBK : Pelatihan Berbasis Kompetensi

Berdasarkan tabel proyeksi kebutuhan pelatihan sampai tahun 2030 tersebut di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Kondisi Eksisting Tahun 2020Pada Tahun 2020, jumlah pelanggan BUMD Air Minum 13,388,206 sambungan. Jumlah karyawan 57,866 orang, jumlah karyawan tetap dan honorer; 46,350 orang. Berdasarkan data dari lembaga pelatihan dan lembaga sertifikasi kompetensi, jumlah pegawai BUMD Air Minum yang telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi dan memiliki sertifikat kompetensi 8,000 orang. Sehingga sampai tahun 2020 saja terdapat kesenjangan sebesar 38,350 peserta pelatihan berbasis kompetensi.

2. Proyeksi Sampai Dengan Tahun 2025Pada tahun 2025, jumlah pelanggan BUMD Air Minum diperkirakan meningkat menjadi 20,261,480 sambungan. Jumlah karyawan diperkirakan menjadi 60,784 orang, jumlah karyawan tetap dan honorer; 48,628 orang. Maka kesenjangan peserta pelatihan berbasis kompetensi sebesar 40,628 orang (Jumlah karyawan tetap dan honorer dikurangi yang telah memiliki sertifikat pada periode sebelumnya; 8,000). Sehingga dalam kurun waktu 2020 s.d 2025 harus dilakukan pelatihan berbasis kompetensi dan uji kompetensi rata-rata sebesar 8,104 per tahun.

3. Proyeksi Sampai Dengan Tahun 2030Pada tahun 2030, jumlah pelanggan BUMD Air Minum diperkirakan meningkat menjadi 30,663,375 sambungan. Jumlah karyawan diperkirakan menjadi 91,990 orang, jumlah karyawan tetap dan honorer; 48,628 orang. Maka kesenjangan peserta pelatihan berbasis kompetensi sebesar 73,592 orang (Jumlah karyawan tetap dan honorer dikurangi yang telah memiliki sertifikat pada periode sebelumnya; 32,965. Sehingga dalam kurun waktu 2025 s.d 2030 harus dilakukan pelatihan berbasis kompetensi dan uji kompetensi rata-rata sebesar 6,593 per tahun.

4.1.2 Perkiraan Kebutuhan Pelatihan Berdasarkan Jenjang Jabatan

Perkiraan kebutuhan pelatihan berdasarkan level jabatan, mengacu kepada jenjang/level mengacu ke Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 452/KPTS/2018, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum. Sesuai dengan peraturan ini, jenjang jabatan untuk pengelola sistem penyediaan air minum terdiri dari 1 sampai dengan 7 jenjang jabatan, Pelaksana merupakan jenjang terbawah (jenjang 1), Direksi/Pimpinan merupakan jenjang paling tinggi (Jenjang 7).

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Organisasi Dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum, pada pasal 5 menyebutkan jumlah Direksi ditetapkan berdasarkan jumlah pelanggan BUMD Air Minum dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 65: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

57PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

1. 1 (satu) orang Direksi untuk jumlah pelanggan sampai dengan 30.000;2. paling banyak 3 (tiga) orang Direksi untuk jumlah pelanggan dari 30.001 sampai dengan 100.000; dan3. paling banyak 4 (empat) orang Direksi untuk jumlah pelanggan di atas 100.000.

Perangkat dan kelengkapan organisasi ditetapkan oleh Kepala Daerah mengikuti jumlah pelanggan, sesuai ketentuan tersebut diatas. Struktur jabatan dan jenjang jabatan mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 542 Tahun 2018, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum. Berdasarkan struktur organisasi dari beberapa BUMD Air Minum yang mencakup keragaman jumlah pelanggan, bisa didapatkan proporsi jenjang jabatan menurut keragaman jumlah pelanggan, seperti yang ditunjukkan pada Tabel - 24, berikut ini.

Tabel 24. Proporsi Jenjang Jabatan dan Jumlah Pelanggan

Jabatan Struktural Jenjang JabatanJumlah Pelanggan (SL)

> 100.000 50.000 – 100.000

20,000-50.000 < 20.000

Direksi Jenjang 7 1% 1% 1% 1%Manajer/Ka Bagian Jenjang 6 4% 3% 2% 4%As. Manajer/ Ka Seksi Jenjang 5 9% 7% 4% 10%

Supervisor Jenjang 4 6% 5%

Pelaksana Jenjang 1 – 3 80% 84% 93% 85%Jumlah Pegawai 2020 = 57,866 15,511 18,599 8,990 14,766 Jumlah BUMD Air Minum 2020 23 36 111 217

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :1. Struktur organisasi BUMD Air Minum dengan pelanggan di atas antara 50.000 SL sampai dengan 100.000

SL, dan pelanggan di atas 100.000 sambungan memiliki struktur yang lebih rumit, bahkan banyak yang memiliki 4 orang Direksi. Umumnya pada kisaran jumlah pelanggan lebih besar dari 50.000 sambungan langganan memiliki jenjang yang lengkap, seperti; Direksi (Jenjang 7), Kepala Bagian/ Manajer (jenjang 6) Kepala Seksi/Kepala Sub. Bagian/Asisten Manajer (jenjang 5), Supervisor (Jenjang 4), dan para pelaksana.

2. Pada BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan lebih kecil dari 50.000 sambungan pelanggan, susunan organisasi lebih sederhana. Umumnya setalah jenjang jabatan Direksi (Jenjang 7), Kepala Bagian/ Manajer (jenjang 6) Kepala Seksi/Kepala Sub. Bagian/Asisten Manajer (jenjang 5), tidak terdapat jenjang Supervisor(Jenjang 4), para kepala Seksi langsung membawahi para pelaksana (jenjang 1 sampai dengan 3).

Berdasarkan jumlah kebutuhan peserta pelatihan pada tahun 2025 dan 2030, seperti yang dinyatakan dalam Tabel - 21. dan proporsi jumlah pegawai sesuai dengan tabel - 22 diatas, maka bisa perkirakan jumlah kebutuhan peserta pelatihan berbasis kompetensi, seperti yang terlihat pada tabel - 25. berikut ini.

Page 66: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

58 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 25. Perkiraan Kebutuhan Pelatihan Berbasis Kompetensi Menurut Jenjang KKNI

Kelompok BUMD AIR MINUM Berdasarkan Jumlah Pelanggan

Jumlah Pegawai

Memerlukan PBK

Level / Jabatan

7 6 5 4 1 sd 3

Tahun 2025A (< 20.000) 10,890 109 436 1,089 - 9,257B (20.000 - 50.000) 13,058 131 261 522 - 12,144

Kelompok BUMD AIR MINUM Berdasarkan Jumlah Pelanggan

Jumlah Pegawai

Memerlukan PBK

Level / Jabatan

7 6 5 4 1 sd 3

C (50.000 - 100.000) 6,312 63 189 442 316 5,302D (> 100.000) 10,367 104 415 933 622 8,294Total 2025 40,628 406 1,301 2,986 938 34,997Tahun 2030A (< 20.000) 8,836 88 353 884 - 7,511B (20.000 - 50.000) 10,595 106 212 424 - 9,854C (50.000 - 100.000) 5,121 51 154 358 256 4,302D (> 100.000) 8,412 84 336 757 505 6,729Total 2030 32,965 330 1,055 2,423 761 28,396Total 2025 & 2030 73,593 736 2,356 5,409 1,699 63,393

Catatan: PBK; Pelatihan Berbasis Kompetensi

Data audit BPKP dari Kinerja BUMD Air Minum tahun 2020 yang diterbitkan oleh Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya-Kementerian PUPR, perbandingan antara pegawai bidang teknis, non teknis dan penunjang, sebagai berikut; 54% : 42% : 3%. Pelatihan yang memerlukan praktik, lapangan, umumnya dibutuhkan oleh tenaga pada jenjang 1 sampai dengan 3, sedangkan untuk tenaga non teknis dan penunjang kurang memerlukan praktik lapangan. Berdasarkan informasi ini, tenaga teknis yang memerlukan pelatihan dengan praktik lapangan tahun 2020 sampai dengan 2025, sejumlah 18,898 orang, atau rata-rata 3,780 per tahun. Sedangkan dalam kurun waktu tahun 2025 sampai dengan tahun 2030, sejumlah 15,334 orang, atau 3,067 orang.

4.1.3 Perkiraan Prioritas Kebutuhan Pelatihan Berdasarkan Area Kerja/Fungsi

Tidak terdapat informasi jumlah tenaga kerja pegawai pada setiap fungsi kunci sesuai Permenaker Nomor 45 Tahun 2017, tentang SKKNI Pengelolaan SPAM. Namun dari informasi yang diperoleh dari hasil pengumpulkan data dan sasaran RPJMN bidang Air Minum, diperoleh gambaran prioritas sebagai berikut;1. Produksi (32%)2. Manajemen (17%)3. Transmisi dan distribusi (13%)4. Organisasi Tata Laksana (10%)5. Pelayanan Pelanggan (9%) 6. Keuangan (6%)7. Administrasi Umum (5%)8. Pemeliharaan SPAM (4%)9. Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) (4%)

Page 67: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

59PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Sebetulnya semua fungsi kunci tersebut diatas diperlukan semua dalam pengelolaan SPAM. Namun prioritas tersebut di atas yang dipandang perlu oleh BUMD Air Minum. Sasaran RPJMN bidang air minum sampai tahun 2024 adalah; penambahan sambungan langganan sebesar 10 juta sambungan, penurunan air tak berekning (ATR/NRW) dari rata-rata 33% menjadi 25%, pelayanan air minum aman 15%. Faktor sumber daya manusia menjadi salah satu titik kritis, khususnya dalam penurunan air tak berekening dan pelayanan air minum aman.

Sampai saat ini hanya fungsi manajemen air minum, untuk jenjang 5 sampai dengan 7, dan Commissioning IPA (level 4) saja yang tersedia skema sertifikasinya, sehingga perlu penyusunan skema sertifikasi yang lebih banyak lagi. Untuk penyusunan skema sertifikasi yang mencakup semua fungsi pengelolaan SPAM, perlu mengembangkan peta okupasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bidang Pengelolaan SPAM.

4.2 KONDISI YANG DIHARAPKAN

Dari skenario peningkatam SDM yang telah dijabarkan pada 4.1 diatas maka diharapkan sampai pada tahun 2025 kondisi Pengembangan SDM Air Minum adalah sebagai berikut : 1. Terdapat 60,784 SDM di BUMD Air Minum;2. Peningkatan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) bidang Air Minum menjadi; 13 LPK;3. Peningkatan kapasitas pelatihan seluruh LPK bidang Air minum; 8,600 per peserta/tahun;4. Peta Okupasi tersusun;5. Skema Sertifikasi untuk semua jabatan dan jenjang tersusun;6. 40,628 sumber daya manusia di BUMD Air Minum telah mendapat Sertifikat Kompetensi;7. Rasio Biaya Diklat meningkat menjadi 5%.

Adapun Kondisi Yang Diharapkan Sampai Dengan Tahun 2030 yaitu 1. Peningkatan menjadi 91.990 SDM di BUMD Air Minum;2. Mempertahankan jumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) bidang Air Minum sebanyak; 13 LPK;3. Mempertahankan kapasitas pelatihan seluruh LPK bidang Air minum; 8,600 per peserta/tahun;4. 32,965 40,628 sumber daya manusia di BUMD Air Minum telah mendapat Sertifikat Kompetensi;5. Rasio Biaya Diklat dipertahankan tetap 5%.

4.3 STRATEGI PENINGKATAN SDM BUMD AIR MINUM

Penyusunan peta jalan pengembangan sumber daya manusia BUMD Air Minum, mempertimbangkan isu-isu strategis yang sudah diulas pada bab-bab sebelumnya. Selain itu strategi yang dikembangkan mengacu kebijakan yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2018, yang antara lain mengamanatkan bahwa semua tenaga pengelola sistem penyediaan air minum harus memiliki sertifikat kompetensi dibidangnya.

Page 68: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

60 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

SEHAT62%

KURANG SEHAT

25%

SAKIT13%

✓ 100% Akses Layak✓ 15% Akses Aman✓ 100% PDAM Sehat✓ Tambahan 10 Juta SL AKSES AMAN

ALUR PIKIRPETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SDM BUMD AIR MINUMKinerja

BUMD AM2020

• 60,784 SDM• 40,628 Pemegang

Sertifkat Kompetensi• 13 LPK• Kapasitas LPK 8,800

peserta/tahun• Peta Okupasi tersusun• Skema Sertfikasi untuk

semua jabatan dan jenjang

• Rasio Biaya Diklat 5%

• 91,990 SDM• 73,593 Pemegang

Sertifkat Kompetensi• 13 LPK• Kapasitas 8,800

peserta/tahun• Rasio Biaya Diklat 5%

UU 13/2003; KETANAGAKERJAANPelatihan diselelanggarakan oleh LPK, dan berbasis kompetnsi

PP 31/2006; SISLATKERNASLPK menerapkan KMPI

Permen PUPR 15/PRT/M/2018; SKKNISemua SDM pengelola SPAM harusmemiliki Sertifikat Kompetensi

Pengembangan Materi Pelatihan

Peningkatan ManajemenLembaga Pelatihan

1. Peningkatan kapasitasLembaga Pelatihan yang ada

2. Peningkatan jumlah Lembaga Pelatihan di PDAM

3. Pengembangan Peta Okupasi4. Peningkatan sinergitas antar

Lembaga Pelatihan5. Peningkatan manajemen SDM

di PDAM6. Penyusunan regulasi dalam

pembiayaan pelatihan

KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN SDM SPAM

STRATEGI 2025• 57,866 SDM• 7,148 Pemegang Sertifikat

Kompetensi• 5 Lembaga Pelatihan• Kapasitas Lembaga

Pelatihan Kerja 4,582 SDM/th• 2 LSP• 220 UK SKKNI• 5 Skema Sertifikasi yang

masih berlaku• Rasio Biaya Diklat 1,8%

2030

Gambar – 14 berikut ini, menggambarkan bagan alir Peta Jalan Pengembangan Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum.

Gambar 14. Peta Jalan Pengembangan Sumber Daya Manusia BUMD Air Minum

Untuk mencapai kondisi yang diharapkan pada Tahun 2025 dan 2030 diperlukan 6 (enam) strategi utama dan 2 (dua) strategi pendukung yaitu Peningkatan Manajemen Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi, sebagaimana diuraikan di bawah ini :

4.3.1 Strategi Utama

A. Strategi 1 - Peningkatan Kapasitas Lembaga Pelatihan Yang AdaTujuan dari peningkatan kapasitas lembaga pelatihan yang ada adalah untuk meningkatkan jumlah daya

tamping pelatihan secara kuantitatif. Pada Tabel 30. kapasitas sarana pelatihan pada tahun 2020 adalah sebesar 4,245 peserta per tahun.

Kapasitas ini tentu jauh lebih kecil dari kebutuhan pelatihan yang ada, pada tahun 2020 sampai dengan 2025 kebutuhannya mencapai 8,800 per tahun, dan pada kurun waktu 2025 sampai dengan 2030, sebesar 8,800 per tahun. Oleh sebab itu perlu memperbesar kapasitas pelatihan dengan cara memberdayakan atau membentuk lembaga pelatihan yang sudah bersedia, sesuai dengan hasil pengumpulan data di lapangan. Beberapa BUMD Air Minum dan penyelenggara SPAM, telah dikonfirmasi melalui kunjungan lapangan, sedangkan sebagian lagi telah dikonfirmasi melalui hasil wawancara dan komunikasi lainnya.

Lembaga pelatihan yang ada, masih mungkin meningkatkan kapasitasnya dengan menyelenggarakan pelatihan dengan metode daring (online) atau dalam jaringan, serta metode gabungan daring dan luring. Perumdam Air Minum Tugu Tirta Kota Malang diperkirakan akan segera membangun sarana pelatihan yang memang sudah menjadi rencana, sesuai rencana bisnis perusahaan. PT Palyja, saat ini sudah membentuk perusahaan khusus sebagai lembaga pelatihan dengan nama PT Palyja Tirta Edukasi Indonesia (PT Paten), diharapkan segera bisa meningkatkan kapasitasnya. Tabel berikut ini perkiraan peningkatan kapasitas lembaga pelatihan yang ada.

Page 69: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

61PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 26. Peningkatan Kapasitas Lembaga Pelatihan Yang Ada

No Lembaga Pelatihan Perkiraan Kapasitas Maksimum*)

Peningkatan Kapasitas

Kapasitas Total

1 Balai Teknologi Air Minum 1.000 350 1.350

2 Yayasan Pendidikan Tirta Dharma PAMSI 1.000 500 1.500

3 Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda 263 87 350

4 Pusdilat PD Perpamsi Prov. Kalbar - Pontianak 456 44 500

5 Perumda AM Tugu Tirta Kota Malang - 300 300

6 PT Palyja 1.000 600 1.600

Jumlah Kapasitas LPK 3.719 1.881 5.600

No Program Pelatihan Perkiraan Kapasitas Maksimum*)

Peningkatan Kapasitas

Kapasitas Total

1 Program Center of Excellence **) 763 237 1.000

2 Solidaritas Kemitraan 100 - 100

Jumlah Kapasitas Program 863 237 1.100

Total Jumlah Kapasitas LPK dan Program 4.582 2.118 6.700Catatan; kapasitas dalam peserta pelatihan per tahun, *) pelatihan menggunakan daring atau daring& luring.

Pelatihan bisa diselenggarakan secara tatap muka (luring/luar jaringan) seperti pelatihan konvensional biasa, atau secara tatap muka (daring/dalam jaringan). Metode pelatihan yang lain adalah pelatihan secara daring. Sejak bulan November tahun 2020, YPTD PAMSI telah menyelenggarakan pelatihan Manajemen Air Minum (jenjang 5, 6, dan 7) secara daring, dan telah memperoleh ijin dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), menyelenggarakan uji kompetensi secara jarak jauh (daring). Pelatihan ini sampai sejauh ini sudah menyelenggarakan sebanyak 5 angkatan dengan jumlah peserta 350.

PT Palyja telah mendirikan perusahaan khusus pelatihan dengan nama PT Palyja Tirta Edukasi, menurut informasi menargetkan pelatihan luring sebanyak 1,000 peserta per tahun dan pelatihan daring sebanyak 600 peserta per tahun. Diharapkan Balai Teknologi Air Minum dan BUMD Air Minum juga mampu menyelenggarakan pelatihan daring, untuk memperbesar kapasitas pelatihan, menekan biaya pelatihan dan mengantisipasi apabila Pandemi Covid19, masih berkepanjangan.

Beberapa BUMD Air Minum, dan lembaga pelatihan seperti Balai Teknologi Air Minum dan YPTD PAMSI dan PT Palyja, telah dikonfirmasi kapasitas dan kesediaannya. Sedangkan BUMD Air Minum sisanya terkonfirmasi kesediaannya saja. Pelatihan bisa diselenggarakan secara tatap muka (luring/luar jaringan) seperti pelatihan konvensional biasa, atau secara tatap muka (daring/dalam jaringan). Beberapa BUMD Air Minum, dan lembaga pelatihan seperti Balai Teknologi Air Minum dan YPTD PAMSI dan PT Palyja, telah dikonfirmasi kapasitas dan kesediaannya. Sedangkan BUMD Air Minum sisanya terkonfirmasi kesediaannya saja.

Berdasarkan pengumpulan data dan kunjungan lapangan, terdapat potensi BUMD Air Minum, yang telah terkonfirmasi bersedia sebagai pusat/lembaga pelatihan. Berdasarkan konfirmasi di atas, maka kapasitas

Page 70: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

62 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

pelatihan dengan metode luring (konvensional) sebesar 6,600 peserta pelatihan per tahun. Tentu kapasitas ini masih belum bisa memenuhi sasaran yang sebesar 8,800 peserta pelatihan.

Mengingat pembentukan lembaga pelatihan yang baru membutuhkan waktu dan pembiayaan yang cukup banyak, maka Pemerintah dapat memanfaatkan lembaga pelatihan yang telah ada untuk ditingkatkan kapasitasnya maupun fungsi perannya. Satu-satunya lembaga pelatihan yang dapat ditingkatkan kapasitas dan peran fungsinya secara cepat adalah BTAM. Sebab BTAM merupakan satu-satunya lembaga yang memiliki kapasitas pelatihan paling besar dan pengawasanya langsung di bawah pemerintah sehingga akan lebih mudah untik dilakukan tranformasi peningkatan peran fungsi

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan penguatan Balai Teknologi Air Minum yaitu : a. Penyesuaian Pelatihan Yang Ada Dengan SKKNI.

Saat ini, Balai Teknologi Air Minum (BTAM) telah berperan sebagai lembaga pelatihan untuk BUMD Air Minum dengan kategori sakit dan kurang sehat, dengan pendanaan dari APBN. Diharapkan peran ini akan masih berlangsung dimasa yang akan dating. BTAM menyelenggarakan pelatihan dengan topik yang beragam, dari jenjang 3 sampai dengan jenjang 5. Topik pelatihan yang ada belum mengacu kepada pelatihan berbasis kompetensi. Ciri Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) adalah pelatihan kerja yang menitik beratkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh lembaga pelatihan bidang air minum adalah keterbatasan skema sertifikasi, sehingga tidak bisa dilakukan uji kompetensi. Disarankan untuk tahap awal BTAM menyesuaikan materi pelatihan yang sudah terdapat skema sertifikasinya, yaitu;• Ahli Pengendalian Kehilangan Air• Ahli Commisioning IPA

Materi pelatihan Ahli Pengendalian Kehilangan Air saat ini sedangkan disusun oleh Program Kemitraan USAID - SECO, dan akan segera selesai pada pertengahan tahun 2021. Materi ahli Commissioning IPA bisa segera disusun, dan bisa dilakukan pelatihan dan uji kompetensi dengan LSP yang relevan.Selanjutnya materi pelatihan yang lain, masih memerlukan skema sertifikasi dan peta okupasi, yang saat ini sedang disusun oleh Program Kemitraan USAID - SECO dengan persetujuan Direktorat Air Minum.

b. Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi BTAM. Balai Teknologi Air Minum sebagai lembaga pelatihan dengan jumlah peserta sekitar 1,000 peserta pelatihan per tahun, memiliki lembaga sertifikasi sendiri. Pembentukan LSP mengacu kepada Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 2/BNSP/III/ 2014 Tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi. Ada beberapa kemungkinan bentuk LSP yang bisa diterapkan;1 LSP Pihak Ketiga, didirikan oleh asosiasi industri dan/ atau asosiasi profesi dengan tujuan

melaksanakan sertifikasi untuk sektor dan/atau profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.

2 LSP Pihak Kedua, didirikan oleh industri atau instansi dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi terhadap SDM lembaga induknya, SDM dari pemasoknya dan / atau SDM dari jejaring kerjanya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.

3 LSP Pihak Kedua Industri, didirikan oleh industri atau instansi dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi terhadap SDM lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.

4 Didirikan oleh lembaga diklat dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi terhadap peserta diklat berbasis kompetensi dan / atau SDM dari jejaring kerja lembaga induknya sesuai ruang

Page 71: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

63PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

lingkup yang diberikan oleh BNSP.

Mengingat bahwa ke depan program COE akan diintegrasikan kepada BTAM, yang paling mungkin dan sesuai, BTAM memiliki LSP Pihak Kedua, di mana BTAM bisa melakukan sertifikasi kompetensi peserta pelatihannya sendiri, atau peserta dari jejaring lembaga Kerja sama, seperti yang nantinya dilaksanakan oleh program COE.

c. Penguatan Organisasi dan Kelembagaan BTAM. Tujuan penguatan organisasi dan kelembagaan BTAM adalah untuk mewujudkan pelatihan yang bermutu sesuai standar yang ditetapkan dan berkelanjutan, menuju akreditasi lembaga pelatihan bertaraf nasional. Guna melaksanakan pelatihan-pelatihan berbasis kompetensi, diperlukan penguatan tata kelola organisasi, mengikuti Kerangka Mutu Pelatihan Indonesia sesuai dengan Permenaker Nomor 34 Tahun 2016.

d. Integrasi Program COE ke BTAMTujuan program COE untuk memperbanyak jumlah instruktur dan SDM terlatih di bidang Pengelolaan SPAM pada awal program berjalan sudah dapat menunjukkan hasilnya. Namun kontinuitas keberlanjutan program tidak berjalan karena adanya perubahan tugas dan fungsi dari Direktorat Air Minum. Oleh karena itu agar tujuan program COE dapat tercapai sepenuhnya dibutuhkan lembaga yang dapat mengelolanya. Fungsi ini dapat dilaksanakan oleh BTAM dengan melakukan kerja sama dengan LPK Pengelolaan SPAM di daerah untuk melakukan pelatihan instruktur pelatih dan SDM Air Minum. Untuk menyempurnakan Program COE diperlukan langkah-langkah : i. Penyesuaian Pelatihan COE yang Ada dengan SKKNI. Materi pelatihan yang diselenggarakan oleh program COE, seperti pengendalian kehilangan air,

Efisiensi Energi, SAK ETAP belum berbasis kompetensi. Ketiga topik pelatihan tersebut sebetulnya sudah terdapat skema sertifikasi yang sudah disahkan oleh BNSP. Seperti yang sudah diuraikan di depan materi kehilangan air sedang disusun oleh Program Kemitraan USAID - SECO. Demikian pula dengan Efisiensi Energi saat ini sudah terdapat 2 (dua) skema sertifikasi; Manajer Konservasi Energi dan Auditor Energi, di mana materinya sedang disusun oleh Program Kemitraan USAID - SECO.

Materi pelatihan Sistem Akuntansi Keuangan diperlukan segera disusun supaya segera bisa digunakan.

ii. Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Daerah. Salah satu tujuan program Center of Excellence adalah melaksanakan pelatihan didaerah-daerah

sehingga pelatihan tersebar merata, dan lebih terjangkau bagi BUMD Air Minum di daerah. BUMD Air Minum yang sehat dan mampu, dalam arti memiliki SDM yang kompeten dalam bidangnya dan mampu berperan sebagai instruktur, melatih BUMD Air Minum dengan kategori kinerja kurang sehat dan sakit. Pelaksanaan pelatihan di daerah pada program COE dilaksanakan oleh konsultan pelaksana di daerah, dengan sumber daya pelatihan (instruktur) dari BUMD Air Minum dengan kategori kinerja sehat. Dalam rangka memenuhi penyebaran pelatihan didaerah, khususnya untuk BUMD Air Minum dengan kinerja kurang sehat dan BUMD Air Minum dengan kinerja sakit, ke depan, BTAM bisa bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan yang berada di BUMD Air Minum tertentu.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006, tentang Sistem Pelatihan kerja nasional, pada Pasal 12, menyatakan pada bahwa; pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah yang telah memiliki tanda daftar atau lembaga pelatihan kerja swasta yang telah memiliki izin dari instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota.

Page 72: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

64 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Kemudian terdapat ketentuan bahwa Lembaga pelatihan kerja dapat memperoleh akreditasi dari lembaga akreditasi pelatihan kerja setelah melalui proses akreditasi.

Guna memenuhi ketentuan ini, upaya yang paling mungkin adalah mengintegrasikan program COE kedalam Balai Teknologi Air Minum. Upaya-upaya untuk integrasi ini tentu memerlukan kajian khusus.

Penyelenggaraan pelatihan pada program COE, bertujuan menyebarkan pelatihan didaerah,

sehingga cukup tersebar dan bisa menurunkan biaya pelatihan. Untuk mencapai tujuan ini, BTAM bisa bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan yang tersebar. Salah satu ciri penyelenggaraan pelatihan di BTAM, diperuntukkan bagi BUMD Air Minum dengan kategori kurang sehat dan sakit, dengan dibiayai oleh APBN. Bentuk kerja sama antara BTAM dan lembaga pelatihan yang ada di BUMD Air Minum.• BUMD Air Minum hanya sebagai tempat pelatihan dan praktik lapangan, serta sebagai Tempat

Uji Kompetensi, di mana sumber daya pelatihan bisa berasal dari BTAM dengan memanfaatkan instruktur ex COE yang sudah menjalani sertifikasi kompetensi. Semua pendanaan dibiayai oleh BTAM melalui mekanisme APBN.

• BUMD Air Minum hanya sebagai tempat pelatihan dan praktik lapangan, serta sebagai Tempat Uji Kompetensi, di mana sumber daya pelatihan bisa berasal dari BTAM dengan memanfaatkan instruktur ex COE yang sudah menjalani sertifikasi kompetensi, bekerja sama dengan sumber daya dari BUMD Air Minum. Pembiayaan melalui APBN,

• BUMD Air Minum hanya sebagai tempat pelatihan dan praktik lapangan, serta sebagai Tempat Uji Kompetensi, di mana sumber daya pelatihan bisa berasal dari BTAM dengan memanfaatkan instruktur ex COE yang sudah menjalani sertifikasi kompetensi, bekerja sama dengan sumber daya dari BUMD Air Minum. Pembiayaan melalui APBN atau Kerja sama pembiayaan dari peserta pelatihan.

B. Strategi 2- Peningkatan Jumlah Lembaga Pelatihan Di BUMD Air Minum

Tujuan dari peningkatan jumlah lembaga pelatihan adalah untuk memperbanyak lembaga pelatihan di BUMD Air Minum, untuk meningkatkan daya tampung pelatihan dan penyebaran lokasi pelatihan pengelolaan BUMD Air Minum di Indonesia. Sampai saat ini terdapat 6 Lembaga Pelatihan di bidang Pengelolaan SPAM, dengan kapasitas pelatihan sebesar 4,245 peserta pelatihan per tahun. Kapasitas ini jauh dari mencukupi, karena terdapat potensi kebutuhan pelatihan saat ini sebesar 8,100 peserta pelatihan per tahun. Oleh karena itu, salah satu strategi adalah meningkatkan Lembaga Pelatihan bidang Air Minum bagi BUMD Air Minum yang berminat.

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan kunjungan lapangan telah diidentifikasi BUMD Air Minum yang bersedia dan berminat sebagai lembaga pelatihan. Peminatan tersebut didapatkan dengan pengisian kuesioner, kemudian berdasarkan kinerja keuangan dan kinerja aspek sumber daya manusia, dinilai kemungkinan peluangnya sebagai lembaga pelatihan. Apabila memang mempunyai potensi sebagai lembaga pelatihan, maka dilakukan konfirmasi melalui pertemuan secara daring atau per telepon, sehingga bisa diperoleh potensi lembaga pelatihan.

Pada umumnya setiap BUMD Air Minum memiliki ruangan rapat yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang pelatihan dengan kapasitas sekurang-kurangnya 30 peserta pelatihan. Apabila dalam setahun bisa diselenggarakan pelatihan sebanyak 10 (sepuluh) kali, maka kapasitas per tahun 300 peserta pelatihan. Berdasarkan pengumpulan data dan kunjungan lapangan, bisa dikonfirmasi BUMD Air Minum yang berminat atau bersedia sebagai lembaga pelatihan. Tabel – 27, berikut ini memperlihatkan kapasitas pelatihan total melalui peningkatan kapasitas lembaga pelatihan yang ada dan peningkatan jumlah lembaga pelatihan.

Page 73: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

65PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Tabel 27. Rencana Peningkatan Kapasitas Pelatihan dan Jumlah Lembaga Pelatihan

No Lembaga PelatihanPerkiraan Kapasitas

Maksimum

Peningkatan Kapasitas

Kapasitas Total Catatan

I. Peningkatan Kapasitas Lembaga Pelatihan Kerja dan Program

1 Balai Teknologi Air Minum 1.000 350 1.350 Luring/daring

2 Yayasan Pendidikan Tirta Dharma PAMSI 1.000 500 1.500 Luring/daring

3 Permdam Tirta Kencana Kota Samarinda 263 87 350 Luring

4 Pusdilat PD Perpamsi Prov. Kalbar - Pontianak 456 44 500 Luring

5 Perumda AM Tugu Tirta Kota Malang - 300 300 Luring/daring

6 PT Palyja 1.000 600 1.600 Luring/daring

7 Program Center of Excellence 763 237 1.000 Luring/daring

8 Program Solidaritas Kemitraan PERPAMSI 100 - 100 Luring/daring

No Lembaga PelatihanPerkiraan Kapasitas

Maksimum

Peningkatan Kapasitas

Kapasitas Total Catatan

II. Peningkatan Jumlah Lembaga Pelatihan

9 BUMD Air Minum Kota Balikpapan - - 300 Luring

10 BUMD Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya - - 300 Luring

11 BUMD Air Minum Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang - - 300 Luring

12 BUMD Air Minum Tirta Musi Kota Palembang - - 300 Luring

13 BUMD Air Minum Kota Padang - - 300 Luring

14 BUMD Air Minum Tirta Mangutama Kab. Badung - - 300 Luring

15 BUMD Air Minum Tirta Raharja - - 300 Luring

 Jumlah 4.582 2.355 8.800

Berdasarkan 2 (dua) strategi tersebut maka, kapasitas pelatihan secara total bisa ditingkatkan menjadi 8,800 peserta pelatihan per tahun.

C. Strategi 3 - Penyusunan Peta Okupasi

Page 74: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

66 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Sebagaimana telah disebutkan dalam Bab III, saat ini hanya terdapat hanya 5 (lima) skema sertifikasi di bidang SPAM yang diakui oleh BNSP dan dapat diujikan. Untuk itu perlu segera disusun skema sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi SDM bidang Pengelolaan SPAM. Sebagai Langkah awal, perlu disusun sebuat peta okupasi nasional, yang nantinya akan menjadi acuan dalam perumusan skema sertifikasi.

Peta Okupasi Nasional dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan dokumen yang disusun untuk memetakan jenis-jenis jabatan/okupasi/profesi yang ada di berbagai bidang, sub bidang maupun area fungsi di semua jenis pekerjaan. Pengembangannya menggunakan pendekatan area fungsi dari proses kerja atau okupasi/jabatan/profesi suatu kegiatan usaha/industri/pekerjaan sejenis.

Kebutuhan Standar kompetensi (unit kompetensi) dapat diidentifikasi dari tugas-tugas okupasi. Manfaat dari peta okupasi:1. Memberikan acuan untuk mengembangkan Rencana Induk Pengembangan Standardisasi.2. Memberikan acuan bagi pengembangan standar kompetensi lulusan.3. Memberikan acuan bagi pengembangan program pembelajaran pada Lembaga Pendidikan dan

Pelatihan.4. Memberikan acuan bagi pengembangan skema sertifikasi kompetensi.5. Memberikan peta jalan karir bagi para pembelajar dan pengelola sumber daya manusia.6. Memberikan acuan pilihan kepada peserta pelatihan, dan bagi dunia pendidikan memberikan siswa dan

mahasiswa dalam program merdeka belajar.

Penyusunan skema sertifikasi secara ringkas digambarkan melalui bagan di bawah ini.

Saat ini sudah terdapat 220 unit kompetensi dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang pengelolaan SPAM. Kemudian terdapat Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bidang

Gambar 15. Prosedur Penyusunan Skema Sertifikasi Melalui Peta Okupasi

Pengelolaan SPAM, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 542 Tahun 2018, tentang KKNI bidang Pengelolaan SPAM.

Berdasarkan SKKNI dan KKNI yang telah ada, perlu disusun konsep peta okupasi yang dibahas disepakati dengan industri. Peta okupasi perlu mendapatkan kesepakatan antar BUMD Air Minum untuk pengemasan

Page 75: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

67PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

paket unit kompetensi untuk semua jabatan dan jenjang. Kemudian konsep peta okupasi tersebut perlu harus dibahas bersama antar kementerian/lembaga, yaitu Kementerian PUPR, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan tentu PERPAMSI sebagai wadah persatuan BUMD Air Minum. Selanjutnya peta okupasi tersebut dapat disahkan oleh kementerian teknis, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Apabila peta okupasi sudah tersusun, maka lembaga pelatihan atau lembaga sertifikasi profesi dapat menyusun skema sertifikasi dan mengajukan skema sertifikasi ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Skema sertifikasi yang telah disetujui oleh BNSP tersebut kemudian menjadi acuan bagi Lembaga pelatihan dan Lembaga sertifikasi kompetensi. Lembaga pelatihan dapat menyusun materi pelatihan berdasarkan pengelompokan kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang telah disetujui oleh BNSP, dan dapat menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi. Skema sertifikasi yang telah disetujui oleh BNSP tersebut juga menjadi acuan bagi lembaga sertifikasi profesi untuk menyusun materi uji kompetensi.

Skema sertifikasi bidang Pengelolaan SPAM yang perlu segera disusun adalah untuk fungsi-fungsi teknik terkait pengelolaan SPAM, seperti fungsi produksi, tansmisi dan distribusi, serta pemeliharaan SPAM. Sedangkan untuk fungsi-fungsi non Teknik, seperti Manajemen SDM, Akuntansi, Pengawasan Internal, Hubungan Pelanggan dapat menggunakan skema sertifikasi yang telah tersedia pada bidang-bidang yang relevan. Penyusunan skema sertifikasi untuk fungsi non Teknik hanya diperlukan bila skema sertifikasinya belum tersedia pada bidang tersebut, atau apabila diperlukan khusus.

D. Strategi 4- Peningkatan Sinergitas Lembaga Pelatihan Bidang Air Minum

Selama ini pengembangan sumber daya manusia berjalan sporadis berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi. Apabila peta jalan ini berlangsung dengan baik, dan lembaga pelatihan bidang air minum sudah cukup banyak, perlu dipikirkan untuk membentuk asosiasi Lembaga Pelatihan bidang Air Minum. Pada tahap awal, bisa dibentuk Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan bidang Air Minum

1. Pembentukan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Bidang Air MinumTujuan dari pembentukan asosiasi atau forum komunikasi ini untuk meningkatkan kerja sama antar

Lembaga Pelatihan bidang Air Minum sehingga terjadi pengembangan sumber daya manusia bidang air minum dalam skala nasional yang efektif dan efisien. Prinsip kerja sama adalah saling membutuhkan, saling menguntungkan, saling melengkapi, transparansi, akuntabilitas dan berdayaguna untuk pengembangan sumber daya manusia bidang air minum.

Banyak hal yang sebetulnya bisa dilakukan kerja sama antar lembaga pelatihan, seperti;1. Kerja sama dalam pemanfaatan instruktur/pelatih,2. Kerja sama dalam penyusunan materi pelatihan,3. Kerja sama dalam pemanfaatan tempat pelatihan,4. Kerja sama dalam pemanfaatan tempat praktik pelatihan,5. Kerja sama dalam pelatihan-pemagangan,6. Kerja sama dalam menetapkan “good practices” dalam pelatihan bidang air minum,7. Kerja sama dalam pengusulan SKKNI baru dan skema sertifikasi baru.8. Pertukaran pengalaman pengelolaan lembaga pelatihan.

Diharapkan pembentukan forum komunikasi sudah terbentuk pada tahun-tahun pertama, sehingga bisa dilakukan koordinasi peningkatan manajemen lembaga pelatihan.2. Pengembangan Portal Pelatihan Bidang Air Minum

Guna lebih mendayagunakan pelatihan bidang air minum, di mana penyelenggaraannya tersebar di

Page 76: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

68 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

lembaga pelatihan di seluruh Indonesia, perlu adanya data-base pelatihan berbasis web, dalam satu Portal Pelatihan Bidang Air Minum. Portal web adalah situs web yang menyediakan kemampuan tertentu yang dibuat sedemikian rupa memenuhi kebutuhan para pengunjungnya akan informasi tertentu. Kemampuan portal yang lebih spesifik adalah penyediaan kandungan informasi pelatihan yang dapat diakses menggunakan beragam perangkat, misalnya komputer pribadi, komputer jinjing (notebook), PDA (Personal Digital Assistant), atau bahkan telepon genggam.

Tujuan dari pembentukan Portal Pelatihan Bidang Air Minum adalah;a. Memberikan Informasi Pelatihan untuk Calon Peserta Pelatihan

Web portal akan memberikan berbagai informasi mengenai pelatihan, topik pelatihan, waktu pelatihan, lembaga penyelenggara pelatihan, lokasi pelatihan dan lain sebagainya. Materi pelatihan bisa dimuat dalam perpustakaan digital pada portal, untuk mengunduhnya bisa berbayar atau gratis. Perlu digaris bawahi di sini, bahwa penggunaan sebuah portal web harus berisi data yang valid dan benar adanya.

b. Pusat Data Base Pelatihan Bidang Air MinumWeb portal bisa dimanfaatkan sebagai penyimpanan hal ihwal pelatihan bidang air minum. Bisa digunakan sebagai penyimpanan data base peserta pelatihan, instruktur/pelatihan, materi pelatihan dan lain sebagainya.

c. Strategi Pemasaran Pelatihan Selain dari tujuan bisnis dan penyampaian informasi, portal web juga digunakan untuk sarana pemasaran pelatihan. Calon peserta pelatihan bisa melakukan pendaftaran secara online pada web portal, dan portal bisa mengarahkan ke lokasi atau topik pelatihan tertentu. Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk dapat meningkatkan lalu lintas di mesin pencari (browser). Strategi marketing bisa digunakan untuk meningkatkan cakupan pelatihan pada skala regional, nasional bahkan internasional.

Web portal diusulkan dikelola PERPAMSI Bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan bidang air minum.

3. Peningkatan Program Kemitraan Solidaritas PerpamsiProgram Kemitraan Solidaritas PERPAMSI, merupakan program kerja sama antar BUMD Air Minum,

di mana BUMD Air Minum yang mampu memberikan pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan fungsi perusahaan pada BUMD Air Minum yang membutuhkannya. Program ini sepenuhnya dibiayai oleh masing-masing BUMD AIR MINUM/BUMDA Air Minum, peran PERPAMSI sebagai fasilitator. Terdapat potensi, bahwa program ini bisa ditingkatkan menjadi program pemagangan yang bersertifikat kompetensi.

Kementerian Tenaga Kerja telah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Pemagangan Di Dalam Negeri. Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang berkompetensi dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Untuk menyelenggarakan pemagangan, BUMD Air Minum/BUMD harus memiliki Unit Pelatihan;

- Program Pemagangan;- Sarana dan prasarana; dan- Pembimbing Pemagangan atau instruktur.Program Pemagangan mengacu kepada SKKNI dan memuat; - nama program Pemagangan;- tujuan program Pemagangan;- kompetensi yang akan dicapai;- jangka waktu Pemagangan;- persyaratan peserta Pemagangan;- persyaratan Pembimbing Pemagangan; dan

Page 77: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

69PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

- kurikulum dan silabus.

Program pemagangan penyampaian teori sekurang-kurangnya 10% dan sebanyak-banyaknya 25% dari materi, selebihnya adalah praktik lapangan. Untuk mencapai syarat-syarat yang telah ditentukan dapat difasilitasi oleh PERPAMSI, bekerja sama dengan lembaga pelatihan yang ada, dan Lembaga Sertifikasi Profesi yang relevan.

E. Strategi 5- Peningkatan Pengelolaan SDM Di BUMD Air Minum

Dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Perusahaan yang kompeten, kompetitif, beretika, dan patuh pada ketentuan yang berlaku serta guna membangun hubungan industrial yang harmonis di perusahaan diperlukan bagian SDM/Human Resources Departement (HRD) yang memiliki kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kementerian Tenaga Kerja menerbitkan; Surat Edaran Menteri Republik Indonesia Nomor M/5/Hk 04.00nll/2019 Tentang Pemberlakuan Wajib Sertifikasi Kompetensi Terhadap Jabatan Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kemenaker sebagai instansi pembina teknis di bidang Manajemen SDM akan memberlakukan wajib sertifikasi kompetensi bagi pekerja yang menduduki jabatan bidang manajemen SDM/HRD. Sertifikasi dimaksud menggunakan skema sertifikasi kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan mengacu pada SKKNI bidang Manajemen SDM yang berlaku.

Tujuan peningkatan manajemen sumber daya manusia adalah untuk mengoptimalkan kegunaan dari seluruh pekerja dalam sebuah BUMD Air Minum. Secara spesifik manfaatnya adalah: 1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan SDM.

Sampai saat ini pengelolaan sumber daya manusia yang tidak efektif dicirikan pada rasio biaya pegawai dan pendapatan, khususnya untuk BUMD Air Minum dengan kategori kinerja kurang sehat (rasio pegawai/pendapatan: 43%) dan sakit (rasio pegawai/pendapatan: 48%). Maka yang dimaksud dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan SDM supaya SDM dapat ditempatkan pada jabatan dan posisi yang sesuai dengan kemampuannya supaya tidak menimbulkan konflik atau penurunan kinerja dalam perusahaan. Dengan adanya perencanaan SDM ini perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan lebih optimal dan maksimal.

2. Meningkatkan penghematan biaya pegawai.Biaya pegawai salah satu komponen penting yang ada di dalam BUMD Air Minum dan harus diperhatikan dengan benar, karena jika ada yang salah mengenai biaya atau beban ini bisa membuat BUMD Air Minum mengalami masalah keuangan serius. Hal ini juga berkaitan dengan perencanaan SDM. Jadi ketika hendak berencana merekrut pegawai baru maka sebaiknya terlebih dahulu dilakukan promosi kenaikan jabatan dan penghentian jabatan pada beberapa posisi supaya tidak terlalu banyak SDM yang ada di dalam perusahaan. Hal ini juga akan membuat penghematan biaya gaji pada perusahaan tersebut.

3. Meningkatkan perilaku proaktifDengan adanya perencanaan SDM ini, tentunya akan membuat pegawai BUMD Air Minum menjadi proaktif, karena para pegawai akan melakukan pekerjaannya semaksimal mungkin, sehingga kinerjanya akan meningkat. Pada gilirannya pegawai akan mendapatkan penilaian yang baik dan promosi jabatan. Hal ini juga akan membuat pegawai menjadi proaktif namun tidak reaktif sehingga suasana dalam BUMD Air Minum akan menjadi lebih sehat dan kondusif.

4. Memastikan kebutuhan SDM yang kompetenMelalui perencanaan SDM akan membuat proses penempatan pegawai menjadi lebih tepat pada kemampuannya sehingga BUMD Air Minum dapat menjalankan kemampuannya dengan baik untuk mencapai tujuan bersama. Ini juga diperlukan bagi pihak manajemen supaya bisa mengenali pegawainya dengan baik. Manajemen BUMD Air Minum bisa merencanakan kebutuhan pelatihan yang diperlukan bagi para pegawainya, sehingga akan mendukung kinerja kelompok dan kinerja perusahaan.

Page 78: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

70 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

5. Mendorong terbangunnya sistem informasi SDM yang akuratPerencanaan SDM akan memberikan sistem informasi yang akurat dan tepat bagi BUMD Air Minum, sehingga setiap pegawai yang memiliki masalah atau kekurangan dapat di atasi dengan baik. Begitu pula dengan pegawai yang memiliki kompetensi lebih baik dari yang lain, bisa diberikan kompensasi yang lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebaiknya menggunakan SDM yang sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi untuk menempati jabatannya masing-masing. sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai lebih mudah bersama-sama. Sehubungan dengan hal tersebut, maka terdapat kewajiban bagi BUMD Air Minum supaya segera melakukan langkah-langkah persiapan untuk memulai sertifikasi kompetensi bagi pegawai yang menduduki jabatan bidang manajemen SDM/HRD pada perusahaan masing-masing.

Saat ini sudah terdapat skema sertifikasi Pengelolaan SDM dalam 2 (dua) kualifikasi; 1. Manajer SDM, dan 2. Supervisor SDM,

Saat ini tersedia lembaga pelatihan dan Lembaga Sertifikasi Profesi, sehingga BUMD AIR MINUM/BUMDA Air Minum sudah bisa mengirim pegawai yang mengelola SDM mengikuti sertifikasi kompetensi bidang SDM. Pembiayaan untuk upaya ini tentu merupakan tanggung jawab masing-masing BUMD Air Minum.

Jumlah BUMD Air Minum yang ada saat ini 387 perusahaan, BUMD Air Minum dengan pelanggan diatas 20,000 sambungan langganan sebanyak 170 perusahaan, sedangkan BUMD Air Minum dengan jumlah pelanggan di bawah 20,000 sebanyak 117. Apabila BUMD Air Minum dengan pelanggan diatas 20,000 sambungan pelanggan membutuhkan pelatihan 1 (satu) Manajer SDM dan 2 (dua) Supervisor SDM, maka potensi pelatihan sebesar 510 peserta pelatihan. Apabila BUMD Air Minum dengan pelanggan di bawah 20,000 memerlukan 1 (satu) Manajer SDM, maka potensi pelatihan sebesar 117 peserta pelatihan. Dengan demikian total potensi untuk pelatihan Manajer SDM dan Supervisor SDM sebesar 627 peserta pelatihan, dan dibulatkan menjadi 600 peserta pelatihan.

F. Strategi 6- Penyusunan Regulasi Biaya Pengembangan SDM Bagi BUMD Air Minum

Rasio biaya diklat, yaitu rasio antara biaya Pendidikan dan pelatihan dibandingkan dengan biaya pegawai BUMD Air Minum pada tahun 2020, sebesar 1,8%, dengan jumlah biaya Pendidikan dan pelatihan sebesar Rp 98 milyar dalam setahun. Jumlah biaya diklat ini dirasakan masih kurang, untuk peningkatan kompetensi SDM di BUMD Air Minum di Indonesia.Sasaran RPJMN berikut ini;1. Tahun 2024, akses layak 100%, akses aman 15%, tambahan 10 juta sambungan pelanggan, ATR (NRW)

25%, dan semua BUMD Air Minum berkinerja sehat.2. Tahun 2030, akses aman ditargetkan 100%,

Sasaran tersebut cukup tinggi, dan SDM dipandang sebagai salah satu titik kritis dalam pencapaian target tersebut. Untuk meningkatkan jumlah pegawai BUMD Air Minum yang kompeten, tentu diperlukan biaya pelatihan.

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketanagakerjaan, pada pasal 12 ayat 1 menyebutkan, bahwa pengusaha bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja. Selanjutnya pada ayat (2) pasal yang sama menyebutkan bahwa peningkatan dan/atau pengembangan peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi diwajibkan

Page 79: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

71PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

bagi pengusaha yang memenuhi persyaratan yang diatur dengan Keputusan Menteri.

Pembiayaan yang menjadi tanggung jawab BUMD Air Minum dinilai masih terlalu rendah, oleh sebab itu diusulkan terdapat peraturan yang mewajibkan pembiayaan pendidikan dan pelatihan sebesar 5% dari biaya pegawai. Peraturan ini diharapkan bisa diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tujuan dari peraturan ini diharapkan pembiayaan pendidikan dan pelatihan akan meningkat cukup berarti, dan mampu mengimbangi jumlah lembaga pelatihan yang cukup banyak.

4.3.2 Strategi Pendukung

A. Pendukung 1- Peningkatan Manajemen Lembaga Pelatihan Tujuan dari peningkatan manajemen lembaga pelatihan adalah untuk meningkatkan mutu pelatihan,

sehingga bisa diakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Lembaga pelatihan Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja. Peningkatan manajemen lembaga pelatihan, pada hakikatnya adalah peningkatan tata kelola organisasi, sesuai persyaratan dan peraturan yang berlaku secara nasional, dan meningkatkan kemampuan sumber daya pelatihan, yaitu pengelola dan instruktur atau pelatih.

1. Penyusunan Pedoman Manajemen Lembaga PelatihanGuna membentuk dan memberdayakan lembaga pelatihan yang ada, pada tahap awal akan dilakukan

penyusunan pedoman penyelenggaraan pelatihan sesuai dengan Kerangka Mutu Pelatihan Indonesia (KMPI). KMPI adalah suatu kesatuan yang terdiri dari 8 (delapan) standar. Bahwa setiap standar memiliki kriteria dan lembaga pelatihan harus menyediakan bukti yang dipercaya akan mengindikasikan bahwa mutu dari pelatihan yang ditawarkan oleh lembaga pelatihan memenuhi atau melebihi standar yang disyaratkan ketika diaplikasikan pada setiap kualifikasi kerja atau program pelatihan kerja tertentu yang diajarkan oleh lembaga pelatihan. Standar tersebut adalah: a. Kompetensi Kerja;b. Kurikulum dan Silabus;c. Materi Pelatihan Kerja;d. Asesmen Pelatihan Kerja;e. lnstruktur dan Tenaga Pelatihan;f. Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja;g. Tata Kelola LPK;h. Keuangan.

Tujuan penyusunan Standar Tata Kelola Pelatihan adalah untuk penjaminan mutu pelatihan, dan keberlanjutan pelatihan. Pada dasaranya lembaga pelatihan akan dibiayai oleh peserta pelatihan, oleh sebab itu mutu pelatihan dan orientasi kepada pelanggan (peserta pelatihan) menjadi sangat penting.

Pada tahap awal akan dilakukan uji coba pedoman tata Kelola kepada 5 (tiga) BUMD Air Minum, untuk menjamin bahwa pedoman bisa diterapkan. Pada tahap selanjutnya diharapkan semua Lembaga Pelatihan bidang Air Minum diharapkan menerapkannya, melalui workshop, focus group discussion, dan pendampingan.

2. Peningkatan Kompetensi Pengelola Dan Instruktur Mutu lembaga pelatihan, selain ditentukan oleh tata kelola lembaga pelatihan yang baik, mengikuti

standar tertentu, juga ditentukan kompetensi tenaga pengelola dan instruktur lembaga pelatihan. Pada saat ini terdapat 56 (lima puluh enam) instruktur memiliki sertifikat kompetensi Metodologi Pelatihan jenjang 3, dan semua lembaga pelatihan yang ada tidak memiliki tenaga pengelola pelatihan yang memiliki sertifikat kompetensi. Saat ini terdapat skema sertifikasi Metodologi Pelatihan sebagai berikut;

Page 80: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

72 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

a. Yunior Trainer (jenjang 3)b. Trainer (jenjang 4)c. Senior Trainer (jenjang 5)d. Master Trainer (jenjang 6)e, Instruktur di Tempat Kerja/Magang / On the Job Trainer (jenjang 3)f. Pengelola Lembaga Pelatihan (jenjang 4)

Berdasarkan wawancara dengan BUMD Air Minum yang telah melaksanakan pelatihan, pada umumnya memiliki 15 (lima belas) sampai dengan 20 (dua puluh) pelatih atau instruktur. Kebutuhan untuk pelatihan untuk pelatihan dan tenaga pengelola adalah sebagai berikut;a. Asumsi 1 lembaga pelatihan memiliki 15 instruktur, maka memerlukan pelatihan untuk instruktur (jenjang

3) dan pelatih di tempat kerja (jenjang 3), sebanyak 195 (jenjang 3), ditambah dengan 290 instruktur COE, total 385 peserta, atau dibulatkan 400 peserta pelatihan. Peningkatan kompetensi instruktur dalam bidang penyiapan materi pelatihan daring sangat diperlukan.

b. Asumsi setiap lembaga pelatihan harus memiliki sekurang-kurangnya 3 tenaga pengelola yang bersertifikat kompetensi, maka diperlukan 36 peserta pelatihan.Pendukung 2- Pengembangan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

B. Pendukung 2- Pengembangan Materi Pelatihan Berbasis KompetensiPelatihan berbasis kompetensi tentu harus mengacu kepada standar kompetensi tertentu, seperti SKKNI

(Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia), SKKI (Standar Kompetensi kerja Internasional) dan SKK (Standar Kerja Khusus). Saat ini, dari 235 unit kompetensi dalam SKKNI Pengelolaan SPAM, terdapat 23 unit kompetensi yang telah disusun materi pelatihannya. Namun demikian, materi pelatihan tersebut harus dikemas sesuai dengan skema sertifikasi.

Materi pelatihan berbasis kompetensi ini sebaiknya dikembangkan dengan tujuan untuk bisa digunakan secara bersama-sama oleh semua lembaga pelatihan di bidang pengelolaan SPAM, sehingga masing-masing Lembaga pelatihan tidak perlu menyusun materi pelatihan sendiri-sendiri. Hal ini dapat lebih mengefisienkan pendanaan dalam penyusunan materi pelatihan dan juga ada agar terdapat standar materi pelatihan yang sama bagi Lembaga pelatihan. Namun tentunya, tidak menutup kemungkinan untuk Lembaga pelatihan dapat melakukan modifikasi dan menambah materi pelatihan sesuai kebutuhan masing-masing Lembaga pelatihan.

Materi pelatihan perlu disusun untuk semua jenjang dan semua fungsi kunci yang terdapat di dalam SKKNI dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi pengelola SPAM. Tentunya jumlah materi pelatihan yang perlu disusun cukup banyak. Untuk itu, perlu adanya pentahapan dalam penyusunan materi pelatihan tersebut. Tahapan pengembangan materi pelatihan dikelompokkan menjadi 2, yaitu pengembangan materi pelatihan yang telah tersedia skema sertifikasinya, dan pengembangan materi pelatihan yang belum tersedia skema sertifikasinya.

Pengembangan materi pelatihan ini dapat dilakukan oleh Lembaga pelatihan, baik secara bersama maupun secara mandiri, dan dapat dibantu oleh lembaga-lembaga donor, namun tetap dikoordinasikan oleh Direktorat Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR. Direktorat Air Minum dapat mendelegasikan Balai Teknologi Air Minum sebagai koordinator dalam pengembangan materi pelatihan secara nasional

1. Pengembangan Materi Pelatihan Yang Sudah Tersedia Skema SertifikasiSebagaimana telah disampaikan sebelumnya, bahwa saat ini terdapat 5 (lima) skema sertifikasi di bidang

Pengelolaan SPAM yang masih berlaku dan telah diselenggarakan pelatihan, yaitu: Manajemen Air Minum Muda, Manajemen Air Minum Madya, Manajemen Air Minum Utama, Pengendalian Kehilangan Air, dan Ahli Komisioning IPA (catatan: ini harus dipastikan dan dikonsistenkan dengan sebelumnya). Sehingga untuk 5

Page 81: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

73PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

skema sertifikasi tersebut tidak perlu dilakukan penyusunan materi pelatihan. Pelatihan dan uji kompetensi untuk 5 skema tersebut dapat tetap diselenggarakan. Namun tentunya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kaji ulang terhadap materi pelatihan tersebut, untuk menyesuaikan dengan perkembangan kondisi saat ini.

Selain itu, untuk fungsi kunci non-teknis pendukung pengelolaan SPAM, dapat menggunakan SKKNI yang telah ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan skema sertifikasinya yang telah. dikeluarkan oleh Lembaga lain. Beberapa fungsi yang telah tersedia skema sertifikasinya adalah sebagai berikut; 1. Sistem Keuangan dan Akuntansi (terdapat skema mulai dari jenjang 3 sampai dengan jenjang 6)2. Manajemen Sumber Daya Manusia (terdapat 2 skema; Manajer SDM dan Supervisor SDM)3. Satuan Pengawas Internal (terdapat 1 skema; Audit Internal)4. Pelayanan Pelanggan (Manajer Pelayanan Pelanggan dan Staf Pelayanan Pelanggan)5. Pengadaan Barang dan Jasa (Ahli Pengelolaan Pengadaan Baran dan Jasa)6. Materi pelatihan dalam penyiapan Program Kemitraan USAID - SECO;7. Efisiensi Energi (Terdapat 2 skema; Manajer Konservasi Energi dan Auditor Energi),8. Kesehatan dan Keselamatan kerja. (terdapat 1 skema K3)

Untuk fungsi-fungsi diatas, dapat menggunakan skema sertifikasi yang telah ditetapkan oleh sektor lain yang sesuai, dan dapat langsung diselenggarakan pelatihan berbasis kompetensi sekaligus uji kompetensi dengan LSP yang relevan.

Untuk yang sudah tersedia skema sertifikasi nya bisa langsung disusun materi pelatihan berbasis kompetensi. Sedangkan yang belum ada skema sertifikasinya, harus sesuai dengan peta okupasi. Pada hakikatnya pengembangan materi pelatihan adalah tanggung jawab dari lembaga pelatihan. Namun tidak tertutup kemungkinan pengembangan materi pelatihan dikembangkan secara bersama, dengan pembiayaan bersama, atau dari sponsor/donor atau dibiayai oleh APBN.

2. Pengembangan Materi Pelatihan Yang Belum Tersedia Skema SertifikasiUntuk fungsi-fungsi kunci yang belum ada skema sertifikasinya, tentu harus skema sertifikasi terlebih

dahulu. Penyusunan skema sertifikasi tentunya harus memperhatikan peta okupasi. Namun demikian, saat ini belum tersedia peta okupasi Pengelolaan SPAM. Rencananya peta okupasi ini akan disusun dengan dukungan Program Kemitraan USAID – SECO pada tahun 2021 ini.

Selanjutnya, setelah peta okupasi tersedia dan skema sertifikasi telah tersusun, dilanjutkan dengan pengembangan materi pelatihan. Mengingat bahwa peluang terbesar peserta pelatihan pada jenjang/level 4 ke bawah, dan penyelenggara pelatihan cukup tersebar di seluruh Indonesia, maka materi pelatihan yang sebaiknya segera disusun adalah materi pelatihan untuk Jabatan/fungsi pada jenjang/level 4 ke bawah sdebagai berikut;1. Jabatan/Jenjang 4, yaitu untuk Kepala Sub seksi, Kepala Urusan, Penyelia (Supervisor), Analis Air

Tanpa Rekening (ATR), Pengawas, Analis Laboratorium, Analis Hidrolika, Penyusun Laporan Keuangan, Penyelia Anggaran, Penyelia SDM, Auditor Pratama, Perencana Pratama;

2. Jabatan/Jenjang 3, yaitu untuk Operator Perbaikan (Alat dengan Kerusakan Berat), Laboran, Koordinator Pengolahan Air, Koordinator Operator Alat Ukur dan Instrumentasi, Koordinator Operator Distribusi, Pelaksana Senior Pelayanan Pelanggan, Pelaksana Senior Administrasi Organisasi – Tata Kelola, Pelaksana Senior Hubungan Masyarakat (Public Relation), Pelaksana Senior Pembukuan, Pelaksana Penggajian , Pelaksana Administrasi SDM;

3. Jabatan/Jenjang 2, yaitu untuk Operator Air baku, Operator IPA, Operator Pipa Transmisi dan Distribusi, Operator Pompa dan Genset, Operator Instrumentasi. Operator Limbah IPA, Operator Perawatan, Petugas Sampling, Pelaksana Pembaca meter, Staf Administrasi Kantor, Staf Keuangan (Kasir/Teller/Pencatat Transaksi Harian), Staf Pelayanan Pelanggan, Pelaksana Pembukuan, Staf Logistik, Operator Air baku,

Page 82: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

74 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Operator IPA, Operator Pipa,4. Jabatan/Jenjang I, yaitu untuk Asisten Operator Air baku, Asisten Operator Instalasi Pengolahan Air

(IPA), Asisten Operator Pipa Transmisi dan Distribusi, Asisten Operator Pompa dan Genset, Asisten Operator Instrumentasi.

Pada hakikatnya, penyusunan materi pelatihan merupakan tanggung jawab lembaga pelatihan. Penyusunannya pun harus mengikuti tata cara dan prosedur yang ditetapkan dalam Kerangka Mutu Pelatihan Indonesia. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan penyusunan materi pelatihan dilakukan oleh pihak lain. Sehingga penyusunan materi pelatihan dapat dilakukan dengan beberapa alternatif sebagai berikut:1. Disusun oleh masing-masing Lembaga Pelatihan dengan pendanaan internal Lembaga pelatihan;2. Disusun bersama melalui kerja sama antar Lembaga Pelatihan untuk materi-materi tertentu;3. Disusun oleh Lembaga Pelatihan bekerja sama dengan produsen peralatan dan/atau instrumentasi

SPAM;4. Disusun dengan dukungan Lembaga donor dengan pendanaan internasional; atau5. Disusun oleh kementerian teknis dengan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional.

Tabel - 28 berikut ini menunjukkan kemungkinan lokasi penyelenggara pelatihan dan materi-materi pelatihan yang perlu dikembangkan.

Tabel 28. Identifikasi Lokasi Pengembangan Penyelenggaraan dan Materi Pelatihan

No LEMBAGA PELATIHAN JENJANG Produksi

Transmisi -

Distribusi

Pemeliharaan SPM

Pelayanan pelanggan

Organisasi dan tata

kelolaOrganisasi

dan tata kelola

Administrasi umum RPAM Manajemen

1Balai Teknologi Air Minum

3 sd 7 √ √ √ √ √ √ √ √

2COE terintegrasi dengan BTAM

3,4 √ √ √ √

3

Yayasan Pendidikan Tirta Dharma PAMSI

4 sd 7√ √ √ √ √ √ √

4

Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda

3 sd 6 √ √ √ √ √ √

5Perumda AM Tirta Khatulistiwa

1 sd 5√ √ √ √

6Perumda AM Tugu Tirta Kota Malang

3 sd 5√ √ √ √ √ √

7PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja)

1 sd 7√ √ √ √ √ √ √ √

Page 83: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

75PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

No LEMBAGA PELATIHAN JENJANG Produksi

Transmisi -

Distribusi

Pemeliharaan SPM

Pelayanan pelanggan

Organisasi dan tata

kelolaOrganisasi

dan tata kelola

Administrasi umum RPAM Manajemen

8BUMD Air Minum Kota Balikpapan

3 sd 5√ √ √ √ √ √ √

9

BUMD Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya

3 sd 6 √ √ √ √ √ √ √

10

BUMD Air Minum Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang

3 sd 6 √ √ √ √ √ √ √

11

BUMD Air Minum Tirta Musi Kota Palembang

3 sd 6 √ √ √ √ √ √ √ √

12BUMD Air Minum Kota Padang

3 sd 6 √ √ √ √ √

13BUMD Air Minum Kab. Badung

3 sd 6 √ √ √ √ √ √

14

Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI

1 sd 4 √ √ √ √ √ √ √

3. Pengembangan Materi Pelatihan dengan Metode Daring

Pada saat Pandemi Covid-19 ini, banyak lembaga pelatihan kehilangan kesempatan untuk melaksanakan pelatihan dengan metode tatap muka, karena pembatasan perjalanan dan protokol Kesehatan. Namun dibalik keterbatasan itu, terdapat peluang baru dan mendorong pelatihan dilaksanakan dengan metode jarak jauh

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Dilain pihak biaya pelatihan merupakan beban biaya bagi sementara BUMD Air Minum. Kenyataan ini merupakan peluang untuk memanfaatkan pelatihan jarak jauh atau pelatihan dalam jaringan (daring),

Page 84: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

76 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

dengan segala manfaat dan kerugiannya.

Program pelatihan daring adalah program yang dirancang untuk mempersiapkan dosen atau tenaga pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil belajar peserta didiknya dalam pembelajaran daring. Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini dengan memanfaatkan teknologi dan dunia digital maka semuanya terasa jauh lebih mudah dan cepat untuk diselesaikan. Kekurangannya adalah antara satu dan lainnya interaksinya kurang. Manfaat pelatihan dengan metode daring antara lain; a. Menjangkau Target Pasar yang Tak Terbatas. Bagi lembaga pelatihan, pelatihan secara online atau

dengan memanfaatkan dunia maya hampir tidak ada batasan tempat dan lokasi. Di mana saja bahkan di belahan dunia lain sekalipun kita tetap bisa berkomunikasi dengan baik tanpa ada hambatan.

b. Harga yang Lebih Terjangkau. Bukan rahasia lagi jika saat ini biaya pelatihan cukup mahal, dan menjadi beban bagi BUMD Air Minum, Pelatihan dengan metode online maka biaya yang harus Anda keluarkan jauh lebih hemat. Setidaknya tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi ke tempat pelatihan karena bisa diakses dari mana saja misalkan rumah atau tempat kerja. Selain itu lamanya waktu belajar juga jauh lebih lama dan banyak sehingga belajar jauh lebih efektif terutama untuk siswa yang menjelang ujian akhir.

c. Menambah atau Memperkuat Jaringan. Terkadang dalam pelatihan dengan metode online peserta pelatihan bisa menemukan grup belajar yang mana bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk berbagi atau bertukar pendapat dan pandangan mengenai topik pelatihan yang saat itu sedang dibahas, atau pengalaman di tempat kerja.

Salah satu kekurangan dari pelatihan dengan metode daring adalah kelemahan dalam interaksi antar manusia dan antara manusia dan peralatan, sehingga untuk pelatihan yang banyak mempergunakan praktik atau pembelajaran yang lebih mengutamakan ketrampilan psikomotorik, agak sulit dilakukan, Tetapi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, hali ini bisa diatasi dengan pelatihan melalui simulasi “virtual reality” atau “augmented virtual reality”, namun perlu persiapan yang lebih matang dan biaya yang mahal.

Gambar - 13 berikut ini adalah jenis-jenis pelatihan berdasarkan kesamaan waktu pembelajaran dan media pembelajaran. Penjelasan singkat dari jenis-jenis pelatihan adalah sebagai berikut;1. Sinkronus Luring (SL), pelatihan tatap muka dikelas, instruktur dan peserta hadir pada tempat dan waktu

yang sama.2. Sinkronus Daring (SD), instruktur dan peserta hadir pada waktu yang sama, namun berbeda tempat,

proses penyampaian informasi atau pengetahuan melalui media internet atau radio komunikasi. Contoh; webinar.

3. Asinkronus Luring (AL), materi pelatihan dicetak atau disediakan “soft copy”, kemudian dikirim melalui kurir atau internet. Proses pembelajaran lebih mengandalkan pembelajaran mandiri, sehingga tidak kontak antara instruktur dan peserta pelatihan melalui surat elektronik atau surat konvensional, atau “chat” melalui “video conference”.

4. Asinkronus Daring (AD), materi pelatihan dimuat dalam media berbasis internet, materi bisa berupa audio-video seperti youtube/”open source” dan , atau materi yang bisa dicetak atau dibaca melalui komputer atau telepon pintar. Kontak antara instruktur dan peserta sangat minimal, atau pertanyaan-pertanyaan dari peserta bisa dijawab melalui “artificial intelegence” berbasis komputer, sering dikelola menggunakan Learning Management Sistem (LMS).Metode pelatihan daring sering menggunakan strategi “flip class”, perbedaannya yang jelas dengan

pelatihan konvensional adalah; pada kelas konvensional instruktur memberikan pengetahuan sehingga peserta siap diuji atau dievaluasi, dalam “flip class” atau kelas dibalik, peserta pelatihan disiapkan pengetahuannya terlebih dahulu melalui materi pelatihan yang dikirim terlebih dahulu, sehingga pada saat interaksi instruktur dan peserta pelatihan terjadi, peserta pelatihan sudah relatif memiliki pengetahuan.

Page 85: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

77PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Gambar 16. Jenis-Jenis Pelatihan

Untuk penyiapan materi pelatihan daring, instruktur perlu dibekali sertifikat Metodologi Pelatihan level 5, di mana sudah dibahas pada uraian pada sub bab sebelumnya.

Penerapan pelatihan daring, dapat diterapkan dengan pelatihan yang memberikan dasar-dasar pengetahuan dan pemahaman pada materi-materi tertentu. Agak sulit dilakukan untuk materi-materi yang lebih banyak kandungan ketrampilan di mana terdapat praktik lapangan (contoh; perbaikan pipa), untuk para operator. Walaupun demikian, teknologi informasi saat ini, seperti “virtual reality” dan “augmented virtual reality”, bisa dilakukan secara daring, baik sinkronus maupun asnikronus. Alternatif lain adalah menyelanggarakan pelatihan dengan metode campuran (“blended learning”), di mana aspek teori dan pemahaman dasar diberikan secara daring (online), sedangkan praktik lapangan dilaksanakan secara luring (off-line).

4.2.3 Pengembangan Pendidikan Vokasi Sebagai Penambahan Strategi Pada Peta Jalan Peningkatan SDM BUMD Air Minum

Selain 6 (enam) strategi utama dan 2 (dua) strategi pendukung di atas masih ada satu strategi lanjutan yang membutuhkan kajian lebih mendalam terkait antisipasi penambahan pegawai baru BUMD Air Minum di masa mendatang. Berdasarkan tabel 19 tentang terkait Perkiraan Jumlah Pelanggan BUMD Air Minum, pada 5 sampai dengan 10 tahun ke depan, pegawai BUMD Air Minum akan meningkat +/- 30,000 tenaga kerja. Pertambahan ini akan memperberat beban semua Lembaga Pelatihan, apabila harus melatih sampai kompeten tenaga kerja baru. Pada prinsipnya pelatihan ditujukan kepada pegawai BUMD Air Minum. Sebaiknya calon pegawai merupakan tenaga kerja yang siap kerja dalam arti sudah disiapkan ketika mereka duduk dibangku sekolah atau kuliah. Pendidikan tinggi yang menyiapkan tenaga siap kerja dikenal sebagai pendidikan tinggi vokasi.

Pelatihan ditujukan untuk mengembangkan kompetensi pegawai yang sudah ada di BUMD Air Minum. Sedangkan pegawai baru yang berasal dari wisudawan baru (“fresh graduate”), bisa berasal dari SMA/SMK sampai pendidikan tinggi. Kesetaraan jenjang antara dunia kerja dan dunia pendidikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi sumber daya manusia Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan dan pengalaman kerja

Page 86: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

78 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sektor pekerjaan. KKNI merupakan perwujudan mutu sumber daya manusia Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional, dan sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (learning outcomes) nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia nasional yang bermutu dan produktif. Gambar berikut ini bisa lebih menggambarkan KKNI.

Pada sebelah kiri merupakan jalur pendidikan, yang terbagi menjadi pendidikan tinggi di universitas maupun institut, yang mengacu kepada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 61. Di mana jenjang pendidikan Strata – 1 (S-1) sampai dengan Strata – 3 (S-3).

Sedangkan bidang sebalah kanan adalah jalur pelatihan sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 Gambar 17. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

tahun 2003 tentang Ketangakerjaan (pasal 18), di mana sudah banyak dibahas pada bab sebelumnya.

Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang penguasaan keahlian terapan tertentu atau keterampilan teknis yang diperlukan pada bidang pekerjaan tertentu. Dikenal juga sebagai program diploma, pendidikan vokasi membekali siswa dengan keterampilan tertentu dan siap memasuki dunia kerja, daripada lulusan universitas.

Pendidikan vokasi terdiri dari empat jenjang Pendidikan, lebih dikenal sebagai jenjang D1, D2, dan seterusnya, seperti yang dijelaskan di bawah ini.1. Program Vokasi D1, Diploma 1 (D1) memiliki masa studi satu tahun atau dua semester dengan beban

32 SKS. Alumni pendidikan vokasi D1 bergelar Ahli Pratama (A.P.), misalnya Ahli Pratama Pelayaran (A.P.Pel.), Ahli Pratama Komputer (A.P.Kom.), atau Ahli Pratama Pariwisata (A.P.Par.)

2. Program Vokasi D2, Diploma 2 (D2) memiliki masa studi dua tahun atau empat semester dengan beban 64 SKS. Alumni pendidikan vokasi D2 bergelar Ahli Muda (A.Ma.), misalnya Ahli Muda Pelayaran (A.Ma.Pel.), Ahli Muda Pendidikan (A.Md.Pd.), Ahli Muda Perpustakaan (A.Ma.Pust.), Ahli Muda Pengujian Kendaraan Bermotor (A.Ma.P.K.B.), dan lain-lain.

3. Program Vokasi D3, Diploma 3 (D3) memiliki masa studi tiga tahun atau enam semester dengan beban 112 SKS. Alumni pendidikan vokasi D3 bergelar Ahli Madya (A.Md.), misalnya Ahli Madya Akuntansi (A.Md.Akun.), Ahli Madya Asuransi dan Aktuaria (A.Md.A.A.), Ahli Madya Analisis Kesehatan (A.Md.A.K.),

Page 87: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

79PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Ahli Madya Pelayaran (A.Md.Pel.), dan lain sebagainya.4. Program Vokasi D4, Diploma 4 (D4) memiliki masa studi empat tahun atau delapan semester dengan

beban 144 SKS. Alumni pendidikan vokasi D4 bergelar Sarjana Terapan (S.Ter.), misalnya Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T) atau Sarjana Terapan Matematika dan Ilmu Alam (S.Tr.Si).

Lulusan pendidikan tinggi vokasi dianggap lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja, daripada lulusan Strata-1 dari universitas. Sehingga dengan demikian BUMD Air Minum lebih sesuai merekrut lulusan pendidikan tinggi vokasi terlebih lagi dengan prodi Teknik Lingkungan yang focus pada teknik penyediaan air minum.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu mendorong pendirian dan pengembangan Lembaga Pendidikan vokasi dibidang air minum, untuk meningkatkan kapasitas dan kualitasnya, guna menyiapkan SDM air minum yang siap memasuki dunia kerja.

Saat ini pendidikan tinggi vokasi khususnya bidang pengelolaan air minum masih terbatas, dan hanya Akademi Tirta Wiyata (Akatirta) saja merupakan pendidikan “vokasi” dalam bidang air minum yang ada. Akatirta didirikan oleh Yayasan Pendidikan Tirta Dharma PAMSI, sebagai lembaga yang berafiliasi dengan PERPAMSI, pada tahun 1999. Saat ini hanya ada satu prodi yaitu Air Minum, beralamat di Kramat Kota Magelang. Memiliki akrdutasi “B” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Saat ini memiliki kampus, laboratorium dan tempat praktik. Berikut di bawah ini adalah gambar struktur organisasi Akatirta.

Guna mengantisipasi pertambahan pegawai BUMD Air Minum kedepan diperlukan untuk;a. Mendorong pengembangan Akademi Tirta Wiyata (Akatirta) Magelang untuk meningkatkan diri menjadi

Lembaga Pendidikan Tinggi vokasi yang lebih bermutu. b. Mendorong Lembaga Pendidikan Tinggi vokasi (Politeknik) yang ada dan tersebar diseluruh Indonesai,

untuk membuka Program Studi Teknik Lingkungan dengan kekhususan teknik penuediaan air minum.

Bidang ini memerlukan kajian khusus, dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut;a. Berapa besar pasar tenaga kerja, dan penyebarannya.b. Relevansi pengembangan pendidikan tinggi vokasi dengan prodi Teknik Lingkungan dengan kekhususan

teknik penyediaan air minum dibandingkan dengan bidang pendidikan tinggi vokasi yang saat ini dikompetisikan (pekerjaan permesinan dan konstruksi, pekerjaan ekonomi kreatif, pekerjaan “hospitality”, dan pekerjaan layanan perawatan), dan menjadi program pemerintah.

4.2.4 Waktu Pelaksanaan dan Pembiayaan

A. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan sesuai dengan cakrawala kajian selama 10 (sepuluh) tahun, sampai dengan tahun

2030. Kurun waktu paling intensif dalam pelaksanaan strategi adalah pada tahun 2021 dan 2020, di mana dasar-dasar dari peta jalan diletakkan.

Program peningkatan peningkatan pengelolaan manajemen sumber daya manusia walaupun sepanjang 10 tahun sampai dengan tahun 2030, adalah untuk mengantisipasi kebutuhan pelatiah untuk Manajer SDM dan Supervisor SDM sepanjang waktu itu. Namun selama 2 *dua) tahun pertama diharapkan semua tenaga pengelola SDM sudah memperoleh sertifikasi.

Peningkatan atau pengembangan kompetensi sumber daya manusia di BUMD Air Minum, pelaksanaan akan merata sepanjang 10 (sepuluh) tahun. Pada tahu 2021 ini memang sudah bisa dimulai, dan pada tahun

Page 88: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

80 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

2023, diharapkan kemampuan seluruh Lembaga Pelatihan akan maksimal, sehingga mampu melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi untuk semua jenjang jabatan pegawai BUMD Air Minum. Tabel – 29 berikut ini memperlihatkan waktu pelaksanaan dan pembiayaan, dan instansi terkait untuk pelaksanaannya.

Tabel 29. Waktu Pelaksanaan dan PembiayaanB. Pembiayaan

Pembiayaan untuk keseluruhan program sebesar Rp 768 milyar dalam 10 tahun. Pembiayaan terbesar adalah untuk pelatihan pegawai BUMD Air Minum, di mana menurut peraturan dan undang-undang, bahwa tanggung jawab dari pengembangan kompetensi sumber daya terletak pada BUMD Air Minum. Terdapat kendala bagi BUMD Air Minum. BUMD Air Minum dengan kategori kurang sehat dan sakit dalam pembiayaan

pelatihan, untuk itu diharapkan pembiayaan melalui APBN Direktorat Air Minum atau Balai Teknologi Air Minum.

Pembiayaan untuk program dan kegiatan tahun 2021 dan 2022, dibebankan kepada instansi terkait yang relevan, sesuai dengan tabel – 27.

Page 89: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

81PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

PENUTUP

BAB V

Page 90: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

82 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

Peta Jalan peningkatan kapasitas SDM BUMD Air Minum ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan SDM Air Minum yang kompeten demi mewujudkan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat. Implementasi Peta Jalan ini membutuhkan dukungan dan komitmen semua pihak.

Monitoring dan evaluasi terhadap peta jalan perlu dilakukan setiap Per tahun, hal ini merupakan tanggung jawab dari semua pemangku kepentingan. Setelah 5 (lima) tahun peta jalan pengembangan SDM di BUMD Air Minum perlu ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perubahan-perubahan kebijakan yang ada.

Page 91: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

83PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

LAMPIRAN

Page 92: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

84 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

1. Konsep Kerangka Acuan Kerja 6 Strategi Utama Peningkatan SDM BUMD Air Minum

No Tahapan Tujuan Institusi Pendanaan Jadwal

1Peningkatan kapasitas Lembaga Pelatihan yang ada

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengelolaan lembaga pelatihan air minum berbasis kompetensi yang bermutu dan berkelanjutan, sesuai standar Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan kerja (LALPK). Secara garis besar pedoman akan mencakup tata laksana dan prosedur; persyaratan kompetensi instruktur dan tenaga pengelola, penyusunan kurikulum dan silabus, penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi, penyusunan assesment pelatihan, tata kelola (perencanaan/pemasaran, pelaksanaan, evaluasi) dan pengelolaan keuangan.

Peningkatan kompetensi instruktur termasuk membekali dengan penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi dengan metode “online”,Konsep/draft pedoman akan diuji coba pada 6 (enam) lembaga pelatihan yang ada termasuk BTAM. Berdasarkan masukan dari uji coba, pedoman akan disempurnakan, dan diterapkan pada 7 (tujuh) calon lembaga pelatihan di BUMD Air Minum., Pedoman akan segera bermanfaat bagi;

1) BTAM, dalam rangka penguatan menjadi lembaga pelatihan berbasis kompetensi

2) Lembaga pelatihan yang ada (YPTD PAMSI, Perumdam Tugu Tirta (Malang), Permdam Tirta Khatulsitiwa (Pontianak), Perumdam Tirta Kencana (Samarinda), PT Palyja.

3) Lembaga Pelatihan yang dikembangkan di BUMD Air Minum (Perumda Tirta Manuntung (Balikpapan), BUMD Air Minum Surya Sembada (Surabaya), Perumdam Tirta Kerta Raharja (Kab. Tangerang), BUMD Air Minum Tirta Musi (Palembang), BUMD Air Minum Kota Padang, Perumdam Tirta Mangutama (Kab. Badung), Perumdam Tirta Raharja (Kab. Bandung).

Untuk meningkatkan kompetensi instruktur dan pengelola lembaga pelatihan sebanyak 300 personel.

Saat ini IUWAH PLUS – SECO sedang menyusun pedoman. Peningkatan kompetensi instruktur dan tenaga pengelola bisa dikoordinasikan oleh IUWASH PLUS – SECO dan Direktorat Air Minum.

Penyusunan Pedoman Manajemen Lembaga Pelatihan dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO. Peningkatan kompetensi instruktur dan pengelola lembaga pelatihan dapat dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO, Direktorat Air Minum, masing-masing lembaga pelatihan BUMD Air Minum.

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2021 penyusunan pedoman. Pertengahan tahun 2022 untuk peningkatan kompetensi instruktur dan tenaga pengelola lembaga pelatihan.

1.aPenguatan Balai Teknologi Air Minum (BTAM)

Tujuan penguatan BTAM adalah untuk meningktkan manajemen pelatihan dan menjadikan BTAM sebagai lembaga pelatihan berbasis kompetnsi, termasuk memilii Lembaga Sertifikasi Profesi sendiri.

Selama ini peran BTAM adalah memberikan pelatihan kepada BUMD Air Minum dengan kategori kinerja sakit dan kurang sehat, dengan biaya dari APBN. Semua pelatihan BTAM dilaksanakan pada kompleks BTAM di Bekasi, yang mempunyai kapasitas pelatihan 1,000 peserta pertahun, termasuk akomodasi penginapan. Diharapkan dimasa yang akadan dating peran BTAM masih akan berlangsung, sampai BUMD Air Minum yang dibantu mampu membiayai pelatihannya sendiri. Penguatan BTAM akan memberikan manfaat meingkatkan mutu pelatihan berbasis kompetnsi yang berkelanjutan, dan meningktkan ragam pelatihan berbasis kompetensi.

Saat ini IUWASH PLUS – SECO mulai berkoordinasi dengan Direktorat Air Minum dan BTAMuntuk penguatan BTAM.

Penguatan BTAM akan dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2021

Page 93: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

85PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

No Tahapan Tujuan Institusi Pendanaan Jadwal

1Peningkatan kapasitas Lembaga Pelatihan yang ada

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengelolaan lembaga pelatihan air minum berbasis kompetensi yang bermutu dan berkelanjutan, sesuai standar Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan kerja (LALPK). Secara garis besar pedoman akan mencakup tata laksana dan prosedur; persyaratan kompetensi instruktur dan tenaga pengelola, penyusunan kurikulum dan silabus, penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi, penyusunan assesment pelatihan, tata kelola (perencanaan/pemasaran, pelaksanaan, evaluasi) dan pengelolaan keuangan.

Peningkatan kompetensi instruktur termasuk membekali dengan penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi dengan metode “online”,Konsep/draft pedoman akan diuji coba pada 6 (enam) lembaga pelatihan yang ada termasuk BTAM. Berdasarkan masukan dari uji coba, pedoman akan disempurnakan, dan diterapkan pada 7 (tujuh) calon lembaga pelatihan di BUMD Air Minum., Pedoman akan segera bermanfaat bagi;

1) BTAM, dalam rangka penguatan menjadi lembaga pelatihan berbasis kompetensi

2) Lembaga pelatihan yang ada (YPTD PAMSI, Perumdam Tugu Tirta (Malang), Permdam Tirta Khatulsitiwa (Pontianak), Perumdam Tirta Kencana (Samarinda), PT Palyja.

3) Lembaga Pelatihan yang dikembangkan di BUMD Air Minum (Perumda Tirta Manuntung (Balikpapan), BUMD Air Minum Surya Sembada (Surabaya), Perumdam Tirta Kerta Raharja (Kab. Tangerang), BUMD Air Minum Tirta Musi (Palembang), BUMD Air Minum Kota Padang, Perumdam Tirta Mangutama (Kab. Badung), Perumdam Tirta Raharja (Kab. Bandung).

Untuk meningkatkan kompetensi instruktur dan pengelola lembaga pelatihan sebanyak 300 personel.

Saat ini IUWAH PLUS – SECO sedang menyusun pedoman. Peningkatan kompetensi instruktur dan tenaga pengelola bisa dikoordinasikan oleh IUWASH PLUS – SECO dan Direktorat Air Minum.

Penyusunan Pedoman Manajemen Lembaga Pelatihan dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO. Peningkatan kompetensi instruktur dan pengelola lembaga pelatihan dapat dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO, Direktorat Air Minum, masing-masing lembaga pelatihan BUMD Air Minum.

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2021 penyusunan pedoman. Pertengahan tahun 2022 untuk peningkatan kompetensi instruktur dan tenaga pengelola lembaga pelatihan.

1.aPenguatan Balai Teknologi Air Minum (BTAM)

Tujuan penguatan BTAM adalah untuk meningktkan manajemen pelatihan dan menjadikan BTAM sebagai lembaga pelatihan berbasis kompetnsi, termasuk memilii Lembaga Sertifikasi Profesi sendiri.

Selama ini peran BTAM adalah memberikan pelatihan kepada BUMD Air Minum dengan kategori kinerja sakit dan kurang sehat, dengan biaya dari APBN. Semua pelatihan BTAM dilaksanakan pada kompleks BTAM di Bekasi, yang mempunyai kapasitas pelatihan 1,000 peserta pertahun, termasuk akomodasi penginapan. Diharapkan dimasa yang akadan dating peran BTAM masih akan berlangsung, sampai BUMD Air Minum yang dibantu mampu membiayai pelatihannya sendiri. Penguatan BTAM akan memberikan manfaat meingkatkan mutu pelatihan berbasis kompetnsi yang berkelanjutan, dan meningktkan ragam pelatihan berbasis kompetensi.

Saat ini IUWASH PLUS – SECO mulai berkoordinasi dengan Direktorat Air Minum dan BTAMuntuk penguatan BTAM.

Penguatan BTAM akan dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2021

Page 94: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

86 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

No Tahapan Tujuan Institusi Pendanaan Jadwal

1.b integrasi program CoE ke BTAM

Tujuan integrasi program CoE ke BTAM adalah untuk meningkatkan kapasitas pelatihan BTAM dengan menyelanggarakan pelatihan diluar kompleks BTAM, baik secara mandiri atau bekerjasama dengan BUMD Air Minum, khusunya untuk BUMD Air Minum dengan kategori kinerja sakit dan kurang sehat.

Manfaat yang diperoleh adalah efisiensi biaya, kalau selama ini peserta pelatihan harus ke kompleks BTAM di Bekasi, maka pelaksanaan pelatihan akan mendekatkan kepada peserta pelatihan di daerah.

Saat ini IUWASH PLUS – SECO mulai berkoordinasi dengan Direktorat Air Minum dan BTAMuntuk penguatan BTAM, sekaligus untuk integrasi program CoE ke BTAM.

Penguatan BTAM akan dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO.

Diharapkan selesai pada akh-ir tahun 2021

2Pengembangan Jumlah Lembaga Pelatihan di BUMD Air Minum

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah jumlah lembaga pelatihan yang ada menjadi total 13 (tiga belas) lembaga pelatihan yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga kapasitas total lembaga pelatihan menjadi 8,100 peserta pelatihan pertahun. Kegiatan ini terkait dengan kegiatan peningkatan manajemen lembaga pelatihan yang sudah dibahas diatas (sub bab 8.1.3).

Manfaat yang diperoleh adalah efisiensi biaya, karena pelaksanaan pelatihan akan mendekatkan kepada peserta pelatihan di daerah. Pengembangan lembaga pelatihan di BUMD Air Minum bisa digunakan oleh BUMD Air Minum lain disekitarnya, selain itu lembaga pelatihan bisa digunakan untuk meningkatkan kompetnsi pegawai BUMD Air Minum itu sendiri.

Saat ini IUWAH PLUS – SECO sedang menyusun Pedoman Manajemen Lembaga Pelatihan, bersamaan dengan kegiatan itu, maka dilakukan upaya untuk membentuk dan meningkatkan lembaga pelatiah di 5 (lima) BUMD Air Minum, pada tahap awal, dan dilanjutkan membentuk dan meningkatkan lembag pelatuihan di 7 (tujuh) BUMD Air Minum.

Seiring dengan penyusunan pedoman manajemen lembaga pelatihan, peningkatan jumlah lembaga pelatihan di BUMD Air Minum ini dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO. BUMD Air Minum diharapkan untuk menbiayai pelatihan instruktur dan tenaga pengelola lembaga pelatihan

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2021 penyusunan pedoman. Pertengahan tahun 2022 untuk peningkatan kompetnsi instruktur dan ltenaga pengelola lembaga pelatihan.

3 Pengembangan Peta Okupasi

Penyusunan Peta Okupasi sangat dibutuhkan untuk pengembangan kompetnsi sumber daya manusaia diBUMD Air Minum. Sehingga tujuan penyusunan peta okupasi dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan lainnya, seperti;

1) Peta okupasi dibutuhkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk menyusun skema sertifikasi, yang saat ini terbatas pada 14 skema sertifikasi.

2) Penyusunan materi pelatihan, diman akan digunakan oleh lembaga pelatihan baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan di beberapa BUMD Air Minum.

3) Penyusunan skema sertifikasi akan dibutuhkan oleh Lembaga Sertftkasi Profesi (LSP) baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangan pada lembaga pelatihan untuk menyusu perangkat uji kompetnsi.

4) Peta okupasi dan skema sertifikasi dibutuhkan oleh BTAM untuk mengembangkan materi pelatihan berbasis kompetnsi dan mengembangak Lembaga Sertifikasi Profesi BTAM.

5) Peta okupasi dibutuhkan oleh pengelola sumber daya manusia di BUMD Air Minum, bisa digunakan untuk; rekrutmen pegawai, penilaian kinerja pegawai, dan perencanaan karir peawai.

6) Peta okupasi dan skema sertifikasi dibutuhkan oleh Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI, untuk menyusun pemagangan terstruktur sesuai dengan SKKNI, dan peraturan pemagangan dari Kementerian Ketangakerjaan.

Saat ini IUWASH PLUS – SECO sedang mengembangkan konsep peta okupasi. Diharapkan konsep peta okupasi akan selesai sebelum akhir tahun 2021. Menyusul setelah itu adalah legalisasi Peta Okupasi yang harus ditandatangani oleh Kementerian/Lembaga dan industrI, seperti;

· Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

· Bappenas

· Badan Nasional Sertifikasi Profesi

· PERPAMSI

Penyusunan konsep Peta Okupasi dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO, legalisasi dibiayai oleh Kem. PUPR

Akhir tahun 2021 (konsep), Kwartal pertama 2022 (legalisasi).

Page 95: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

87PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

No Tahapan Tujuan Institusi Pendanaan Jadwal

1.b integrasi program CoE ke BTAM

Tujuan integrasi program CoE ke BTAM adalah untuk meningkatkan kapasitas pelatihan BTAM dengan menyelanggarakan pelatihan diluar kompleks BTAM, baik secara mandiri atau bekerjasama dengan BUMD Air Minum, khusunya untuk BUMD Air Minum dengan kategori kinerja sakit dan kurang sehat.

Manfaat yang diperoleh adalah efisiensi biaya, kalau selama ini peserta pelatihan harus ke kompleks BTAM di Bekasi, maka pelaksanaan pelatihan akan mendekatkan kepada peserta pelatihan di daerah.

Saat ini IUWASH PLUS – SECO mulai berkoordinasi dengan Direktorat Air Minum dan BTAMuntuk penguatan BTAM, sekaligus untuk integrasi program CoE ke BTAM.

Penguatan BTAM akan dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO.

Diharapkan selesai pada akh-ir tahun 2021

2Pengembangan Jumlah Lembaga Pelatihan di BUMD Air Minum

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah jumlah lembaga pelatihan yang ada menjadi total 13 (tiga belas) lembaga pelatihan yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga kapasitas total lembaga pelatihan menjadi 8,100 peserta pelatihan pertahun. Kegiatan ini terkait dengan kegiatan peningkatan manajemen lembaga pelatihan yang sudah dibahas diatas (sub bab 8.1.3).

Manfaat yang diperoleh adalah efisiensi biaya, karena pelaksanaan pelatihan akan mendekatkan kepada peserta pelatihan di daerah. Pengembangan lembaga pelatihan di BUMD Air Minum bisa digunakan oleh BUMD Air Minum lain disekitarnya, selain itu lembaga pelatihan bisa digunakan untuk meningkatkan kompetnsi pegawai BUMD Air Minum itu sendiri.

Saat ini IUWAH PLUS – SECO sedang menyusun Pedoman Manajemen Lembaga Pelatihan, bersamaan dengan kegiatan itu, maka dilakukan upaya untuk membentuk dan meningkatkan lembaga pelatiah di 5 (lima) BUMD Air Minum, pada tahap awal, dan dilanjutkan membentuk dan meningkatkan lembag pelatuihan di 7 (tujuh) BUMD Air Minum.

Seiring dengan penyusunan pedoman manajemen lembaga pelatihan, peningkatan jumlah lembaga pelatihan di BUMD Air Minum ini dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO. BUMD Air Minum diharapkan untuk menbiayai pelatihan instruktur dan tenaga pengelola lembaga pelatihan

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2021 penyusunan pedoman. Pertengahan tahun 2022 untuk peningkatan kompetnsi instruktur dan ltenaga pengelola lembaga pelatihan.

3 Pengembangan Peta Okupasi

Penyusunan Peta Okupasi sangat dibutuhkan untuk pengembangan kompetnsi sumber daya manusaia diBUMD Air Minum. Sehingga tujuan penyusunan peta okupasi dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan lainnya, seperti;

1) Peta okupasi dibutuhkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk menyusun skema sertifikasi, yang saat ini terbatas pada 14 skema sertifikasi.

2) Penyusunan materi pelatihan, diman akan digunakan oleh lembaga pelatihan baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan di beberapa BUMD Air Minum.

3) Penyusunan skema sertifikasi akan dibutuhkan oleh Lembaga Sertftkasi Profesi (LSP) baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangan pada lembaga pelatihan untuk menyusu perangkat uji kompetnsi.

4) Peta okupasi dan skema sertifikasi dibutuhkan oleh BTAM untuk mengembangkan materi pelatihan berbasis kompetnsi dan mengembangak Lembaga Sertifikasi Profesi BTAM.

5) Peta okupasi dibutuhkan oleh pengelola sumber daya manusia di BUMD Air Minum, bisa digunakan untuk; rekrutmen pegawai, penilaian kinerja pegawai, dan perencanaan karir peawai.

6) Peta okupasi dan skema sertifikasi dibutuhkan oleh Program Kemitraan Solidaritas PERPAMSI, untuk menyusun pemagangan terstruktur sesuai dengan SKKNI, dan peraturan pemagangan dari Kementerian Ketangakerjaan.

Saat ini IUWASH PLUS – SECO sedang mengembangkan konsep peta okupasi. Diharapkan konsep peta okupasi akan selesai sebelum akhir tahun 2021. Menyusul setelah itu adalah legalisasi Peta Okupasi yang harus ditandatangani oleh Kementerian/Lembaga dan industrI, seperti;

· Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

· Bappenas

· Badan Nasional Sertifikasi Profesi

· PERPAMSI

Penyusunan konsep Peta Okupasi dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO, legalisasi dibiayai oleh Kem. PUPR

Akhir tahun 2021 (konsep), Kwartal pertama 2022 (legalisasi).

Page 96: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

88 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

No Tahapan Tujuan Institusi Pendanaan Jadwal

4

Peningkatan sinergitas antar Lembaga Pelatiahan (Pengembangan Portal Web Pelatihan)

Tujuan dari pengembangan portal web (situs web) yang menyediakan informasi pelatihan berbasis kompetnsi yang tersedia, lembaga pelatihan dan waktu pelatihan, sehingga bisa diakses oleh calon peserta pelatihan dan pendaftaran pelatihan.Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antar lembaga pelatihan, untuk menyediakan informasi tentnag pelatihan dalam bidang pengelolaan sistem penyediaan air minum. Manfaat yang diperoleh adalah;

1) pengumpulan data peserta pelatihan;2) informasi tentang pelatihan berbasis kompetnsi yang paling dekat

dengan calon pesereta;3) pemantauan dan evaluasi pengembangan kompetnsi sumber daya

manusia pada BUMD Air Minum.

PERPAMSI (Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia), berkoordinasi dengan BTAM dan Direktorat Air Minum.

BUMD Air Minum Diharapkan selesai pada akhir tahun 2022.

5Peningkatan SDM di BUMD Air Minum

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan manajemen sumber daya manusia di BUMD Air Minum, yang efektif dan efisien.

Bentuk kegiatan yang bisa dilakukan adalah peningkatan kompetensi pengelola (manajer/supervisor) sumber daya manusia di BUMD Air Minum. Kegiatan ini selaras dengan Surat Edaran Menteri Ketangakerjaan no. 5 tahun 2019 tentang Pemberlakuan Wajib Sertifikasi Kompetensi Terhadap Jabatan Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

Manfaat yang diperoleh adalah;1) Pengelolaan sumber daya manusia pada BUMD AIR MINUM/BUMDA Air

Minum yang efektif.2) Pengelolaan biaya pegawai yang proporsional dan efisien.3) Bagi lembaga pelatihan akan diperoleh calon peserta pelatihan yang

sesuai persyaratan.

BUMD AIR MINUM/BUMDA Air Minum bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, yang sekarang sudah tersedia cukup banyak.

BUMDA Air Minum Kegiatan akhir berlangsung dari tahun ini (2021)

6 Penyusunan regulasi pembiayaan pelatihan

Dukungan penyusunan regulasi yang mewajibkan supaya rasio biaya diklat terhadap biaya pegawai yang saat ini hanya 1,8%, menjadi 5%. Dengan demikian pelatihan yang diselnggarakan oleh Lembaga Pelatihan secara mandiri terjamin sumber pembiayaannya.

Tujuan dan ManfaatTujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan komitmen manajemen BUMD Air Minum dalam peningkatan kompetensi pegawainya sesuai dengan Permen PUPR no 15 tahun 2018.Manfaat yang diperoleh adalah peningkatan pembiayaan pengembangan kompetnsi pegawai BUMD AIR MINUM/BUMDA Air Minum secara mandiri, khusunya BUMD AIR MINUM/BUMDA Air Minum yang mampu (sehat).

· Kementerian PUPR (Direktorat Air Minum dan BTAM)

Anggaran APBN kementerian terkait

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2022.

Page 97: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

89PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

No Tahapan Tujuan Institusi Pendanaan Jadwal

4

Peningkatan sinergitas antar Lembaga Pelatiahan (Pengembangan Portal Web Pelatihan)

Tujuan dari pengembangan portal web (situs web) yang menyediakan informasi pelatihan berbasis kompetnsi yang tersedia, lembaga pelatihan dan waktu pelatihan, sehingga bisa diakses oleh calon peserta pelatihan dan pendaftaran pelatihan.Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antar lembaga pelatihan, untuk menyediakan informasi tentnag pelatihan dalam bidang pengelolaan sistem penyediaan air minum. Manfaat yang diperoleh adalah;

1) pengumpulan data peserta pelatihan;2) informasi tentang pelatihan berbasis kompetnsi yang paling dekat

dengan calon pesereta;3) pemantauan dan evaluasi pengembangan kompetnsi sumber daya

manusia pada BUMD Air Minum.

PERPAMSI (Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia), berkoordinasi dengan BTAM dan Direktorat Air Minum.

BUMD Air Minum Diharapkan selesai pada akhir tahun 2022.

5Peningkatan SDM di BUMD Air Minum

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan manajemen sumber daya manusia di BUMD Air Minum, yang efektif dan efisien.

Bentuk kegiatan yang bisa dilakukan adalah peningkatan kompetensi pengelola (manajer/supervisor) sumber daya manusia di BUMD Air Minum. Kegiatan ini selaras dengan Surat Edaran Menteri Ketangakerjaan no. 5 tahun 2019 tentang Pemberlakuan Wajib Sertifikasi Kompetensi Terhadap Jabatan Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

Manfaat yang diperoleh adalah;1) Pengelolaan sumber daya manusia pada BUMD AIR MINUM/BUMDA Air

Minum yang efektif.2) Pengelolaan biaya pegawai yang proporsional dan efisien.3) Bagi lembaga pelatihan akan diperoleh calon peserta pelatihan yang

sesuai persyaratan.

BUMD AIR MINUM/BUMDA Air Minum bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, yang sekarang sudah tersedia cukup banyak.

BUMDA Air Minum Kegiatan akhir berlangsung dari tahun ini (2021)

6 Penyusunan regulasi pembiayaan pelatihan

Dukungan penyusunan regulasi yang mewajibkan supaya rasio biaya diklat terhadap biaya pegawai yang saat ini hanya 1,8%, menjadi 5%. Dengan demikian pelatihan yang diselnggarakan oleh Lembaga Pelatihan secara mandiri terjamin sumber pembiayaannya.

Tujuan dan ManfaatTujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan komitmen manajemen BUMD Air Minum dalam peningkatan kompetensi pegawainya sesuai dengan Permen PUPR no 15 tahun 2018.Manfaat yang diperoleh adalah peningkatan pembiayaan pengembangan kompetnsi pegawai BUMD AIR MINUM/BUMDA Air Minum secara mandiri, khusunya BUMD AIR MINUM/BUMDA Air Minum yang mampu (sehat).

· Kementerian PUPR (Direktorat Air Minum dan BTAM)

Anggaran APBN kementerian terkait

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2022.

Page 98: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

90 PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

2. Konsep Kerangka Acuan Kerja 2 Strategi Pendukung Peningkatan SDM BUMD Air Minum

No Tahapan Tujuan Institusi Pendanaan Jadwal

1Peningkatan Manajemen Lembaga Pelatihan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan manajemen sumber daya manusia di BUMD Air Minum, yang efektif dan efisien.

Bentuk kegiatan yang bisa dilakukan adalah peningkatan kompetensi pengelola (manajer/supervisor) sumber daya manusia di BUMD Air Minum. Kegiatan ini selaras dengan Surat Edaran Menteri Ketangakerjaan no. 5 tahun 2019 tentang Pemberlakuan Wajib Sertifikasi Kompetensi Terhadap Jabatan Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. Manfaat yang diperoleh adalah;

1) Pengelolaan sumber daya manusia pada BUMD AIR MINUM/BUMDA Air Minum yang efektif.

2) Pengelolaan biaya pegawai yang proporsional dan efisien.

3) Bagi lembaga pelatihan akan diperoleh calon peserta pelatihan yang sesuai persyaratan.

PERPAMSI (Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia), berkoordinasi dengan BTAM dan Direktorat Air Minum.

BUMD Air Minum

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2022.

Page 99: PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD …

91PETA JALAN PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA BUMD AIR MINUM

No Tahapan Tujuan Institusi Pendanaan Jadwal

2 Pengembangan Materi Pelatihan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah jumlah materi pelatihan berbasis kompetensi yang siap digunakan oleh lembaga pelatihan yang ada. Saat ini baru tersedia materi-materi untuk Manajemen Air Minum (3 jenjang), Pengendalian Kehilangan Air dan Commissioning IPA.

Manfaat yang diperoleh adalah untuk mempercepat tersedianya materi pelatihan di lembaga pelatihan yang ada, berdasarkan fungsi dan jenjang jabatan di BUMD Air Minum.

Saat ini, berdasarkan skema sertifikasi yang adam, IUWASH PLUS - SECO sedang menyiapkan standar materi pelatihan dalam topik; Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Pengendalian Kehilangan Air dan Efisiensi Enerji. Penyusunan materi pelatihan berdasarkan fungsi dan jenjang jabatan di BUMD Air Minum, sangat tergantung dari skema sertifikasi berdasarkan Peta Okupasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pengelolaan sistem penyediaan air minum yang saat ini sesang disusun.

Identifikasi lokasi dan materi pelatihan yang perlu disusun sudah dibahas, dan dilihat pada tabel 35, pada bab sebelumnya.Penyusunan materi pelatihan ini juga akan mempertimbangkan materi-materi pelatihan berbasis kompetnsi yang bisa dilakukan melalui metoda online (daring) maupum metoda campuran online dan offline (“blended learning”)

Saat ini IUWAH PLUS – SECO sedang menyusun 3 (tiga) materi pelatihan berbasis kompetensi. Diharapkan lembaga pelatihan BUMD Air Minum bisa menyusun sendiri atau secara bersama-sama dengan lembaga pelatihan baik yang ada di BUMD Air Minum maupun dengan BTAM, YPTD PAMSI atupun dengan PT Palyja.

Materi pelatihan berbasis kompetnsi secara terbatas dibiayai oleh IUWASH PLUS – SECO. Lembaga Pelatihan BUMD Air Minum yang terbentuk, diharapkan untuk menbiayai pelatihan instruktur dan tenaga pengelola lembaga pelatihan

Diharapkan selesai pada akhir tahun 2022.