pertumbuhan wajah

30
PERTUMBUHAN WAJAH Batas Wajah 1. NASION (perbatasan tulang nasal & frontal) 2. GNATHION atau MENTON (batas anterior bawah). Pogonion bagian paling menonjol 3. PORION – lubang telinga (batas posterior atas) 4. GONION – sudut gonial (batas posterior bawah, pertemuan ramus horisontal dan ramus ascenden) 5. Pertumbuhan Wajah sebagai satu unit Nasion ke atas dan depan Spina nasalis anterior ke bawah dan depan Dagu ke bawah dan depan Gonion ke bawah dan belakang Fisura pterygomaxilaris & spina nasalis posterior lurus ke bawah Atap hidung & palatum durum sejajar dengan posisi sebelumnya Bidang oklusal & tepi bawah mandibula ke bawah hampir sejajar dengan sebelumnya Pembagian arah wajah menurut Brodie: Area nasal Area alveolar dan gigi rahang atas Area gigi dan rahang bawah

Upload: daniel-benny-santoso

Post on 01-Dec-2015

83 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pertumbuhan wajah

TRANSCRIPT

Page 1: PERTUMBUHAN WAJAH

PERTUMBUHAN WAJAH

Batas Wajah

1. NASION (perbatasan tulang nasal & frontal)

2. GNATHION atau MENTON (batas anterior bawah). Pogonion ➙ bagian paling menonjol

3. PORION – lubang telinga (batas posterior atas)

4. GONION – sudut gonial (batas posterior bawah, pertemuan ramus horisontal dan ramus ascenden)

5.Pertumbuhan Wajah sebagai satu unit

Nasion ➙ ke atas dan depan

Spina nasalis anterior ➙ ke bawah dan depan

Dagu ➙ ke bawah dan depan

Gonion ➙ ke bawah dan belakang

Fisura pterygomaxilaris & spina nasalis posterior ➙ lurus ke bawah

Atap hidung & palatum durum ➙ sejajar dengan posisi sebelumnya

Bidang oklusal & tepi bawah mandibula ➙ ke bawah hampir sejajar dengan sebelumnya

Pembagian arah wajah menurut Brodie:

Area nasal

Area alveolar dan gigi rahang atas

Area gigi dan rahang bawah

Page 2: PERTUMBUHAN WAJAH

SISTEM STOMAGTONASI

Komponen sistem stomatognasi meliputi gigi-geligi beserta jaringan pendukungnya, otot, persyarafan maupun persendian antara maksila dan mandibula. Stomatognasi dalam praktek kedokteran gigi merupakan ilmu yang mempertimbangkan hubungan antara gigi geligi, rahang, persendian temporomandibula, kraniofasial dan oklusi gigi (Andriyani, 2001).

Termasuk dalam fungsi stomatognasi adalah pengunyahan makanan, penelanan, pernafasan, dan berbicara. Masing-masing fungsi ini erat hubungannya dan kadang-kadang dua atau lebih fungsi ini dapat dilakukan secara bersama-sama. Fungsi stomatognasi yang akan dibahas di sini adalah pengunyahan dan penelanan makanan (Andriyani, 2001).

Selama proses pengunyahan, komponen-komponen yang terlibat adalah tulang, otot-otot, ligament dan gigi (Andriyani, 2001).

Pada sistem stomatognasi, proses pengunyahan dan penelanan merupakan suatu proses yang kompleks, melibatkan otot-otot, persendian temporomandibula, gigi dan persyarafan. Koordinasi pergerakan mandibula dan gigi yang berfungsi optimal, akan menghasilkan makanan yang berubah menjadi konsistensi relatif halus yang disebut dengan bolus (Andriyani, 2001).

Proses penelanan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap bukal, tahap faringeal dan tahap esophageal. Aktivitas otot penelanan dimulai dengan kerja secara volunter dan akan berubah menjadi refleks involunter. Refleks lain yang dapat terjadi pada aktivitas penelanan adalah batuk, muntah dan menghisap, diakibatkan rangsangan-rangsangan sensorik (Andriyani, 2001).

Page 3: PERTUMBUHAN WAJAH

SISTEM STOMAGTONASI

System stomatognasi meliputi gigi geligi beserta jaringan pendukungnya, ototi, persyarafan maunpun persendirian antara maksila dan mandibula. Stomatognasi dalam praktek kedokteran gigi merupakan ilmu yang mempertimbangkan hubungan antara gigi geligi, rahang, persendian temporomandibula, kraniofasial dan oklusi gigi. Termasuk dalam fungsi smatognasi adalah pengunyahan makanan, penelanan, pernapasan, dan berbicara. Masing – masing fungssi ini erat hubungannya dan kadang – kadang dua atau lebih fungsi ini dapat dilakukan secara bersama - sama . fungsi stomatognasi yang akan dibahas disini adalah pengunyahan dan penelanan (Andriani, 2001).Sistem mastikasi terdiri dari mandibula dan maksila, otot-otot mastikasi, sendi temporomandibula dan ligament yang berhubungan dengannya, gigi-geligi dan jaringan pendukung gigi atau jaringan periodontal. System ini perlu dilihat sebagai suatu unit fungsional dimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan satu terhadap yang lain. Kerusakan gigi geligi dapat mempengaruhi komponen system mastikasi yang lain : perubahan aktivitas fungsional dari otot mastikasi atau sendi temporomandibula dapat mempengaruhi jaringan gigi. Seperti semua jaringan yang vital lainnya, jaringan system mastikasi berada pada aktivitas yang konstan. Sel-sel bermetabolisme, bereproduksi, mati dan diganti baru: komponen non-seluler seperti misalnya substansi kolagen dan substansi dasar tersintesa, mengalami kerusakan dan diganti yang baru. Aktivitas ini dipengaruhi oleh usia, nutrisional, dan status hormonal, dan juga dipengaruhi oleh kebutuhan fungsional.Selain itu juga dipengaruhi oleh penyakit ini (Andriani, 2001).Selama proses pengunyahan, komponen – componen yang terlibat adalah tulang , otot – otot, ligament dan gigi. Otot – otot pengunyahan utama adalah muskulus masseter, muskulus temporalis, muskulus pterygoideus lateralis dan muskulus pterygoideus medialis. Peranan otot – otot ini selama pergerakan membuka dan menutup mulut penting sekali dalam mengkoordinasikan pergerakan mandibula sehingga gigi dapat berfungsi optimal. Gigi sudah dirancang dengan tepat untuk mengunyah seperti gigi insisivus untuk kerja memotong dan gigi molar untuk kerja menggiling. Otot – otot pengunyahan dapat bekerja sama untuk mengatupkan gigi – geligi dengan kekuatan sebesar 55 pound pada insisivus dan 200 pound pada molar (Foster, 1999).mengunyah makanan penting untuk pencernaan, terutama untuk buah dan sayur – sayuran mentah. Dengan menggiling makanan hingga menjadi partikel dengan konsisitensi yang relative halus, akan mencegah ekskorfasi traktus gastrointestinal dan meningkatkan kemudahan pengosongan makanan dari lambung ke dalam usus halus dan kemudian ke semua segmen usus berikutnya (Foster, 1999).Proses penelanan merupakan suatu proses fisiologis yang dilakukan oleh semua orang. Straub (1998) telah mengemukakan bahwa rata rata seseorang menelan 1 x permenit pada waktu tidur 2 x permenit pada waktu tidak tidur, sehingga total kira – kira 2000 x dalam 24 jam. Menelan kelihatannya merupakan tindakan tau aktivitas yang sederhana saja, tetapi sbenarnya merupakan tindakan atau aktifitas yang

Page 4: PERTUMBUHAN WAJAH

sederhana saja , tetapi sebenarnya merupakan suatu proses yang kompleks, melibatkan beberapa organ tubuh misalnya otot, rahang lidah, gigi, dan juga melibatkn koordinasi antara otot dengan otot dan otot dengan rahang . garlier mengajukan suatu konsep keseimbangan antar 3 grup otot utama pada proses penelanan yaitu otot – otot lidah , muskulus masseter dan muskulus buksinator serta muskulus orbikularis oris yang bekerja secara volunteer. Konsep ini disebut ( TRIANGULAR FORCEE CONCEPT) (Foster, 1999).

Sering kita jumpai atau merasakan sendiri kelainan system stomatognasi yang menggangu aktivitas pengunyahan, seperti bruksim, dan selama proses penelan misalnya penelan abnormal yang sering disebut disfagia. Bila dijumpai perlu diwaspadai karena akan mempengaruhi fungsi otot – otot dalam fungsi dalam pengunyahan. Otot karena itu perlu dilakukan diagnose biar tepat mengenai keadaan seperti ini agar dapat di peroleh hasil perawatan yang sempurna tanpa merusak otot – otot yang berperan selama proses penelanan (Foster, 1999).

Page 5: PERTUMBUHAN WAJAH

GANGGUAN SISTEM STOMAGTONASI

2.4.1 Disfagia

Penelanan abnormal atau yang sering disebut disfagia yaitu keadaan dimana pasien mengalami kesulitan dalam menelan makanan. Kesulitan menelan ada dua tahap, pertama, yaitu melewatkan bolus ke bagian belakang tenggorokan dan kedua, tahap mengawali refleks menelan makanan. Disfagia yang terjadi setelah tahap mengawali refleks menelan biasanya disebabkan oleh kelainan neuromuskular dan jarang terjadi, hal ini karena adanya lesi di dalam laringofaring dan esophagus (Andriyani, 2001).

Beberapa penyebab lain terjadinya disfagia antara lain pernah dilaporkan oleh Gankroger (1993), yaitu disfagia karena trauma akut benda asing yang masuk ke dalam faring dan laring, disertai rasa sakit yang hebat sehingga penderita mengalami kesulitan menelan makanan (Andriyani, 2001).

Schlie-phake dkk (1998) juga melaporkan bahwa pasien yang mengalami operasi pengambilan karsinoma sel skuamosa di dasar mulut, akan mengalami kesulitan dalam menggerakkan lidah Karen aperubahan bentuk otot-otot lidah, selain itu juga akan mengalami perubahan kualitas suara yaitu suara menjadi terdengar lebih besar dan lebih berat (Andriyani, 2001).

Gejala khas disfagia pada pasien seperti gejala sukar menelan makanan atau penyakit lain perlu diwaspadai karena dalam perkembangannya akan merusak fungsi otot-otot yang berperan dalam peristiwa menelan. Oleh karena itu perlu dilakukan diagnosis yang tepat penyebab keadaan ini agar diperoleh hasil perawatan yang sempurna tanpa merusak otot-otot yang berperan dalam proses ini (Andriyani, 2001).

Disfagia pada karsinoma esophagus yang tidak dapat dioperasi sering dapat dibantu dengan memasukkan sebuah pipa metal atau plastic dengan bantuan sebuah endoskopi. Endoskopi yang sering dipakai adalah endoskop fibreoptik, karena resiko untuk menimbulkan kerusakan mukosa esophagus lebih rendah disbanding dengan endoskop tradisional yang besar dan kaku (Andriyani, 2001).

Disfagia adalah keadaan terganggunya peristiwa deglutasi (menelan). Keluhan ini akan timbul bila terdapat gangguan gerakan otot-otot menelan dan gangguan transportasi

Page 6: PERTUMBUHAN WAJAH

makanan dari rongga mulut ke lambung. Disfagia umumnya merupakan gejala dari kelainan atau penyakit di orofaring dan esophagus (Andriyani, 2001).

Manifestasi klinik yang sering ditemukan ialah sensasi makanan yang tersangkut di daerah leher atau dada ketika menelan. Lokasi rasa sumbatan di daerah dada dapat menunjukkan kelainan di esofagus bagian torakal. Tetapi bila sumbatan berada di leher, kelainannya terletak di faring atau esofagus bagian servikal (Andriyani, 2001).

Pembagian gejala dapat menjadi dua macam yaitu disfagia orofaring dan disfagia esophagus. Gejala disfagia orofaringeal adalah kesulitan mencoba menelan, tersedak atau menghirup air liur ke dalam paru-paru saat menelan, batuk saat menelan, muntah cairan melalui hidung, bernapas saat menelan makanan, suara lemah, dan berat badan menurun. Sedangkan gejala disfagia esofagus adalah sensasi tekanan dalam dada tengah, sensasi makanan yang menempel di tenggorokan atau dada, nyeri dada, nyeri menelan, rasa terbakar di dada yang berlangsung kronis, belching, dan sakit tenggorokan (Andriyani, 2001).

Disfagia juga dapat disertai dengan keluhan lainnya, seperti rasa mual, muntah, regurgitasi, hematemesis, melena, anoreksia, hipersalivasi, batuk, dan berat badan yang cepat berkurang (Andriyani, 2001).

Kesulitan menelan dapat terjadi pada semua kelompok usia, akibat dari kelainan kongenital, kerusakan struktur, dan/atau kondisi medis tertentu. Masalah dalam menelan merupakan keluhan yang umum didapat di antara orang berusia lanjut. Oleh karena itu, insiden disfagia lebih tinggi pada orang berusia lanjut dan juga pada pasien stroke. Kurang lebih 51-73% pasien stroke menderita disfagia (Andriyani, 2001).

Berdasarkan penyebabnya, disfagia dibagi atas disfagia mekanik, disfagia motorik, dan disfagia oleh gangguan emosi atau psikogenik. Penyebab utama disfagia mekanik adalah sumbatan lumen esofagus oleh massa tumor dan benda asing. Penyebab lain adalah akibat peradangan mukosa esofagus, serta akibat penekanan lumen esofagus dari luar, misalnya oleh pembesaran kelenjar timus, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening di mediastinum, pembesaran jantung, dan elongasi aorta. Letak arteri subklavia dekstra yang abnormal juga dapat menyebabkan disfagia, yang disebut disfagia Lusoria. Disfagia mekanik timbul bila terjadi penyempitan lumen esofagus. Pada keadaan normal, lumen esofagus orang dewasa

Page 7: PERTUMBUHAN WAJAH

dapat meregang sampai 4 cm. Keluhan disfagia mulai timbul bila dilatasi ini tidak mencapai diameter 2,5 cm (Andriyani, 2001).

Keluhan disfagia motorik disebabkan oleh kelainan neuromuscular yang berperan dalam proses menelan. Lesi di pusat menelan di batang otak, kelainan saraf otak n.V, n.VII, n.IX, n.X dan n.XII, kelumpuhan otot faring dan lidah serta gangguan peristaltik esofagus dapat menyebabkan disfagia. Kelainan otot polos esofagus akan menyebabkan gangguan kontraksi dinding esofagus dan relaksasi sfingter esofagus bagian bawah, sehingga dapat timbul keluhan disfagia. Penyebab utama dari disfagia motorik adalah akalasia, spasme difus esofagus, kelumpuhan otot faring, dan scleroderma esophagus (Andriyani, 2001).

Keluhan disfagia dapat juga timbul karena terdapat gangguan emosi atau tekanan jiwa yang berat (factor psikogenik). Kelainan ini disebut globus histerikus.

Proses menelan merupakan proses yang kompleks. Setiap unsur yang berperan dalam proses menelan harus bekerja secara terintegrasi dan berkesinambungan. Keberhasilan mekanisme menelan ini tergantung dari beberapa faktor yaitu ukuran bolus makanan, diameter lumen esofagus yang dilalui bolus, kontraksi peristaltik esofagus, fungsi sfingter esofagus bagian atas dan bagian bawah, dan kerja otot-otot rongga mulut dan lidah (Andriyani, 2001).

Integrasi fungsional yang sempurna akan terjadi bila sistem neuromuscular mulai dari susunan saraf pusat, batang otak, persarafan sensorik dinding faring dan uvula, persarafan ekstrinsik esofagus serta persarafan intrinsik otot-otot esofagus bekerja dengan baik sehingga aktivitas motorik berjalan lancar. Kerusakan pada pusat menelan dapat menyebabkan kegagalan aktivitas komponen orofaring, otot lurik esofagus, dan sfingter esofagus bagian atas. Oleh karena otot lurik esofagus dan sfingter esofagus bagian atas juga mendapat persarafan dari inti motor n.vagus, aktivitas peristaltik esofagus masih tampak pada kelainan otak. Relaksasi sfingter esofagus bagian bawah terjadi akibat peregangan langsung dinding esophagus (Andriyani, 2001).

Penyakit-penyakit yang memiliki gejala disfagia adalah antara lain keganasan kepala-leher, penyakit neurologik progresif seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, atau amyotrophic lateral sclerosis, scleroderma, achalasia, spasme esofagus difus, lower esophageal (Schatzki) ring, striktur esofagus, dan keganasan esophagus (Andriyani, 2001).

Page 8: PERTUMBUHAN WAJAH

2.4.2 Tersedak (chocking)

Tersedak adalah tersumbatnya trakea seseorang oleh benda asing, muntah, darah atau cairan lain. Tersedak bisa terjadi jika sumber udara tersumbat. Tersedak juga bisa terjadi jika adaya benda asing disaluran nafas yang menghalangi udara masuk keparu-paru. Tersedak mungkin disebabkan oleh kelainan otot-otot volunter dalam proses menelan khususnya pada klien dengan penyakit-penyakit (otot rangka) atau persarafan yaitu penderita adermatomiiositis, miastenia grafis, distrofi otot, polio, kelumpuhan pseudobular dan kelainan otak dan sum-sum tulang belakang seperti penyakit Parkinson dan sklerosis lateral amiotropik. Tersedak merupakan salah satu gejala klini dari dispagia dan terjadi bila ada problem dari bagian proses menelan, misalnya kelemahan otot pipi atau lidah yang menyebabkan kesukaran untuk memindahkan makanan ke sekeliling mulut untuk dikunyah. Makan yang ukurannya sangat besar utuk ditelan akan masuk ke tenggorokkan dan menutup jalan nafas. Kedua, karena ketidak mampuan untuk memulai reflek menelan yang merupakan suatu rangsangan sehingga menyebabkan makanan dan cairan dapat melewati faring dengan aman, seperti adanya gangguan stroke, atau gangguan syaraf lain sehingga terjadi ketidakmampuan utnuk memulai gerakan otot yang dapat memindahkan makanan-makan dari mulut ke lambung. Ketiga, kelemahan otot-otot faring sehingga terjadi ketidak mampuan memindahkan keseluruhan makan ke lambung akibatnya sebagian makanan akan jatuh atau tertarik kedalam saluran nafas (trakea) yang menyebabkan infeksi pada paru-paru (Arsyad, 2008).

Tersedak biasanya terjadi karena makanan yang kurang dikunyah dengan baik “memasuki saluran yang salah”. Bila keadaan ini tidak segera diatasi, bisa berakibat fatal (Arsyad, 2008).

Tersedak menyebabkan tersumbatnya saluran pernapasan di sekitar tenggorokan (laring) atau saluran pernapasan (trakea). Aliran udara menuju paru-paru pun terhambat sehingga aliran darah yang menuju otak dan organ tubuh lain terputus. Karena itu perlu dilakukan tindakan pertama yang efektif untuk menyelamatkan nyawa dengan tindakan Heimlich (Arsyad, 2008).

Page 9: PERTUMBUHAN WAJAH

2.4.3 Bruksism

Bruksism adalah kebiasaan seseorang mengkerot-kerotkan giginya atau menggertakkan gigi-geligi serta menekan kuat gigi-geligi tanpa fungsi. Keadaan ini sering terjadi secara tidak sadar dan terutama pada malam hari disaat sedang tidur (Andriyani, 2001).

Keadaan ini akan menyebabkan bunyi gemerutuk gigi, rasa capoai pada otot saat bangun pagi, rahanh terasa terkunci sehingga akan merasakan rasa sakit pada daerah sendi rahang dan kecenderungan untuk menggigit pipi, bibir atau lidah. Selain itu, gigi akan menjadi cepat aus sehingga akan berpengaruh pada pengunyahan dan penelanan makanan (Andriyani, 2001).

Page 10: PERTUMBUHAN WAJAH

STOMAGTONASI I.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Pertumbuhan dan perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Padasaat ini diperkirakan bahwa 10% dari semua kelainan pada manusia yang diketahuisebabnya oleh faktor genetic dan kromosom sedangkan sisanya yang 80% didugamempengaruhi dalam hubungan yang sangat rumit. Disini dapat dikelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut.1. Faktor lingkungan seperti :a. infeksib. radiasic. obat-obatan atau zat kimia2. Faktor kesehatan seperti :a. ibu kurang gizib. penyakit tertentu pada ibuc. Diabetes malitusd. Hipertensi / Hipotensie. Dekompensatio kordisf. Penyakit paru kronisg. Penyakit ginjalh. Umur ibu / paritasi. ibu yang perokok 3. Faktor keturunan seperti :a. trisomi 21b. trisomi 13-15

2.1.1 InfeksiInfeksi pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janinterutama infeksi oleh golongan Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpessimplek (TORCH) dan Sifillis. Infeksi Toksoplasmosis pada manusia diperoleh melaluimakanan yang mengandung kista parasit, transfuse darah, transplantasi organ ataumelalui tangan yang

Page 11: PERTUMBUHAN WAJAH

terkontaminasi. Infeksi congenital pada bayi biasanya ditandaidengan trias : hidrosefalus, koreoretinitis, dan klasifikasi intracranial. Erat hubungannyaantara saat terjadinya infeksi dengan beratnya infeksi janin. Infeksi toksoplasmosis yangpaling hebat pada janin terjadi pada trimester I. 

 Infeksi Rubella, merupakan virus yang dapat menyebabkan kelainan. Kelainan yangditimbulkan ditentukan oleh tingkat perkembangan mudigah pada saat infeksi terjadimisalnya, katarak timbul akibat infeksi pada kehamilan minggu keenam dan ketulianpada kehamilan minggu kesembilan, kelainan jantung terjadi setelah infeksi pada minggukelima hingga kesepuluh dan kelainan gigi antara minggu keenam – kesembilan dankelainan saraf terjadi setelah infeksi pada trimester kedua. Infeksi sitomegalovirus menimbulkan suatu sindroma yang mencakup berat badanlahir rendah, mikrosefalus, kalsifikasi intracranial, korioretinitis, retardasi mental sertamotorik, gangguan sensori neural, hepatosplenomegali, ikterus, anemia hemolitik danpurpura trombositopenik.Infeksi herpes simplek biasanya dipindahkan menjelang saat kelahiran dan kelainan-kelainan yang dilaporkan adalah mikrosefali, mikroftalmus, displasia retina,pembengkakan hati dan limpa dan keterbelakangan jiwa. Infeksi oleh treponema palida dapat menyebabkan tuli bawaan dan keterbelakangan jiwa, selain itu banyak organ-organ lain seperti paru-paru dan hati ditandai oleh fibrosisyang merata serta osteokondritis.2.1.2 RadiasiEfek yang berbahaya dari radiasi dapat terjadi secara langsung dan tidak langsungyang mana ada 3 prinsip efek biologisnya yaitu :1. Kematian sel yang mempengaruhi embryogenesis.2. Karsinogenesis.3. Efek terhadap generasi selanjutnya dan mutasi sel germinal.2.1.3 Obat-obatan / zat-zat kimia.Peranan zat-zat kimiawi dan obat-obatan farmasi dalam pembentukankelainan pada manusia sulit ditafsirkan karena sebagian besar penelitian adalahretrospektif dan sejumlah besar obat-obatan farmasi digunakan oleh wanita hamil.Food and drug administration (FDA) membuat 5 katagori untuk yang mungkinmempengaruhi terhadap janin.1. Katagori AObat-obatan yang tidak memperhatikan resiko terhadap janin seperti vitamin.2. Katagori BObat-obat yang dalam penelitian binatang atau manusia tidak memperlihatkan resikoyang berarti. Kategori ini mencakup obat-obat yang dalam penelitian binatang tak 

 memperlihatkan resiko terhadap janin binatang tersebut, namun penelitian padamanusia tidak dilakukan.3. Kategori CObat-obat yang belum diteliti secara memadai atau obat-obat yang dalam penelitianbinatang menunjukkan efek berbahaya terhadap janinnya tetapi data-datapemakaiannya pada manusia tidak tersedia.4. Kategori DObat-obat yang terbukti membawa resiko bagi janin namun khasiatnya melebihiresiko tersebut.5. Kategori XObat-obatan yang terbukti membawa resiko bagi janin dan jelas resikonya melebihisetiap manfaat yang diberikan.2.1.4 Gizi1. Karbohidrat dan lemak

Page 12: PERTUMBUHAN WAJAH

sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapatdiperoleh dari serealia, umbi-umbian.2. Proteinsebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dankacang-kacangan.3. Mineralsebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur – sayuran.4. Vitamin B kompleksberguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agarberfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan,sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.5. Vitamin Dberguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda.Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.6. Vitamin Eberguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlahlembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuranhijau.7. Asam folatberguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapatpada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Padabuah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhanasam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertamakehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampaicacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.

 8. Zat besiyang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat padasayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging danhati.9. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibuhamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, makakekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalahsayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari sususerta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D,B2, B3, dan vitamin C

 Akibat pertumbuhan tonjol-tonjol maksila kearah medial, kedua tonjol hidungmedial tidak hanya bersatu pada permukaan, tetapi bersatu pula pada tingkat yanglebih dalam. Bangunan yang dibentuk oleh penyatuan kedua tonjol ini disebut dengansegmen antar maksila. Segmen ini terdiri dari :a.

Page 13: PERTUMBUHAN WAJAH

 Sebuah unsure bibir, yang membentuk filtrum bibir atasb. Sebuah unsure rahang atas , yang membawa empat gigi seric. Sebuah unsure langit-langit mulut (palatum), membentuk palatum primer yangberbentuk segitiga.Disebelah cranial, segmen antarmaksila bersambung dengan bagian rostralseptum nasi, yang dibentuk oleh prominensia frontalis.2.3.3 Rongga hidungSelama minggu ke-6, lubang hidung makin bertambah dalam, sebagian karenatumbuhnya tonjol-tonjol hidung yang ada di sekitarnya dan sebagian lagi karenalubang ini menembus ke dalam mesenkim di bawahnya. Mul-mula, membranaoronosalis memisahkan kedua lubang hidung tadi dari rongga mulut primitif, mlaluiforamina yang baru terentuk, yakni koana primitif. Koana ini terletak di sisi kanan dankiri garis tengah dan tepat di belakang palatum primer. Sinus-sinus udara paranasalisberkembang sebagai diventrikula dinding lateral hidung dan meluas ke dalam maksila,tulang edmoid frontalis, dan tulang sfenoid.2.3.4 Palatum SekunderBagian palatum dibentuk oleh dua pertumbuhan keluar dari tonjol maksila yangmenyerupai temeng. Kedua tonjolan ini, yaitu lempeng palatina yang tampak padaperkembangan minggu ke-6 dan mengarah miring ke bawah pada sisi kanan dan kirilidah. Akan tetapi dalam minggu ke-7, lempeng-lempeng palatina ini bergerak naik hingga mencapai kedudukan horisontal di atas lidah dan saling bersatu satu sama lain,sehingga membentuk palatum sekunder. De sebelah anterior, lempeng-lempengpalatina ini bersatu dengan palatum primer yang berbentuk segitiga, dan foramenincisivum dapat dianggap sebagai tanda batas di tengah-tengah antara palatum primerdan sekunder.2.3.5 Wajah dan Palatum.Penggabungan tonjolan nasal medial dan maksila membentuk hubungan denganrahan atas dan bibir serta memisahkan celah nasal dari stomodeum. Penyatuan garistengah tonjolan nasal medial membentuk tuberkulum medial dan philtrum bibir atas,ujung hidung dan palatum primer. Segmen intermaksilaris (premaksila), untuk tempat

 perkembangan ke 4 gpada mulanya berupayang terpisah jauh. Radari sepasang tonjolPenyatuan lateral darimulut.Ada tiga elemenatas lateral dan palatiigi insisivus, berasal dari bagian tengah palpasangan pembengkakan dari penyatuan tohang bawah dan bibir terbentuk oleh penyatn mandibula dan bagian pertama wajatonjolan maksila dan mandibula membentuang membentuk elemen sekunder – dua leprimer dari tonjolan frontonasal – yangatum primer, yang jolan nasal medialuan di garis tengahakan terbentuk.k comisura (sudut)eng palatum rahanula-mula terpisah

Page 14: PERTUMBUHAN WAJAH
Page 15: PERTUMBUHAN WAJAH
Page 16: PERTUMBUHAN WAJAH
Page 17: PERTUMBUHAN WAJAH
Page 18: PERTUMBUHAN WAJAH

  jauh. Karena orientasi vertikal dari lereng lateral pada setiap sisi lidah. Selamaminggu ke 8, terjadi perubahan letak lereng lateral, dari vertikal ke horizontal, sebagaipermulaan dari penggabungan dan pemisahan ruang oronasal. Tonjolan yang telahmenjadi horizontal ini kemudian saling mendekat satu sama lain. Diawali dari daerahdepan (palatum keras) kemudian berlanjut ke belakang (palatum lunak). Epitheliumyang menutupi tepi-tepi lereng palatal, menebal dan menggabung. Kegagalanpenggabungan epithelium ini dapat menyebabkan cacat celah palatum ketika lahir.Pada perkembangan selanjutnya, palatum depan mengalami ossifikasi menjadi keras,sedangkan bagian belakang tidak, sehingga tetap lunak.

2.3.6 Tahap Perkembangan Kraniofasial

•Tahap gastrulasiHari pertama pasca-pembuahan, zygot berkembang dari satu sel menjadi 16sel yang disebut morula. Sel ini sendiri tidak lebih besar daripada ovum semula.Blastomer totipotensi awal ini dapat berkembang menjadi jaringan, tetapinantinya akan berdiferensiasi membentuk 100 sel blastosit yang terisi cairan,

Page 19: PERTUMBUHAN WAJAH
Page 20: PERTUMBUHAN WAJAH
Page 21: PERTUMBUHAN WAJAH

 sebagai hasil dari penyerapan cairan sel morula yang padat. Bagian luar selmembentuk tropoblast dan massa sel dalam membentuk embrio. Selama periodeini, hasil pembuahan berjalan sepanjang saluran uterus, masuk ke uterus, sertatertanam dalam endometrium uterin, pada hari ketujuh pasca pembuahan.Tropoblast berubah menjadi korion dengan

Page 22: PERTUMBUHAN WAJAH

mengeluarkan vili. Penanamankorionik menghasilkan plasenta, organ perpindahan nutrisi dan pembuanganproduk sisa fetomaternal

  •

 Defek tabung saraf  Terjadi pada awal kehamilan, yaitu pada saat terbentuknya bakal otak dankordaspinalis. Dalam keadaan normal, struktur tersebut melipat membentuk tabung padahari ke 29 setelah pembuahan. Jika tabung tidak menutup secara sempurna, makaakan terjadi defek tabung saraf. Bayi yang memiliki kelainan ini banyak yangmeninggal di dalam kandungan atau meninggal segera setelah lahir. 2 macam defek tabung saraf yang paling sering ditemukan:-Spina bifida, terjadi jikakolumna spinalistidak menutup secara sempurna disekeliling korda spinalis.- Anensefalus, terjadi jika beberapa bagian otak tidak terbentuk.• Kelainan jantung - Defek septum atrium dan ventrikel(terdapat lubang pada dinding yangmeimsahkan jantung kiri dan kanan)-Patent ductus arteriosus(terjadi jika pembuluh darah yang penting pada sirkulasi janin ketika masih berada di dalam rahim; setelah bayi lahir, tidak menutupsebagaimana mestinya)-Stenosis katup aorta atau pulmonalis -Koartasio aorta(penyempitan aorta)-Transposisi arteri besar (kelainan letak aortadan arteri pulmonalis)-Sindroma hipoplasia jantung kiri(bagian jantung yang memompa darah ke seluruhtubuh tidak terbentuk sempurna)-Tetralogi Fallot (terdiri dari stenosis katup pulmonalis, defek septum ventrikel,transposisi arteri besar dan hipertrofi ventrikel kanan).Pemakaian obat tertentu pada kehamilan trimester pertama berperan dalamterjadinya kelainan jantung bawaan (misalnya obat anti-kejang fenitoin, talidomiddan obat kemoterapi). Penyebab lainnya adalah pemakaian alkohol, rubella dandiabetesselama hamil.

 

Page 23: PERTUMBUHAN WAJAH

Cerebral palsy Biasanya baru diketahui beberapa minggu atau beberapa bulan setelah bayi lahir,tergantung kepada beratnya kelainan.•Clubfoot Istilah clubfoot digunakan untuk menggambarkan sekumpulan kelainan struktur padakaki dan pergelangan kaki, dimana terjadi kelainan pada pembentukan tulang, sendi,otot dan pembuluh darah.• Dislokasi panggul bawaan Terjadi jika ujung tulang paha tidak terletak di dalam kantung panggul.• Hipotiroidisme congenital  Terjadi jika bayi tidak memilikikelenjar tiroid atau jika kelenjar tiroid tidak terbentuk secara sempurna.• Fibrosis kistik Penyakit ini terutama menyerang sistem pernafasan dan saluran pencernaan. Tubuhtidak mampu membawa klorida dari dalam sel ke permukaan organ sehinggaterbentuk lendir yang kental dan lengket.

 Defek saluran pencernaan Saluran pencernaan terdiri dari kerongkongan, lambung, usus halus dan usus besar,rektum serta anus.. Diantaranya adalah:- Atresia esofagus(kerongkongan tidak terbentuk sempurna)- Hernia diafragmatika -Stenosis pylorus - Penyakit Hirschsprung -Gastroskisisdanomfalokel - Atresia anus - Atresia bilier  •Sindroma Down Merupakan sekumpulan kelainan yang terjadi pada anak-anak yang dilahirkan dengankelebihan kromosom nomor 21 pada sel-selnya.Mereka mengalami keterbelakangan mental dan memiliki wajah dan gambaran fisik lainnya yang khas; kelainan ini sering disertai dengan kelainan jantung.• Fenilketonuria Merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi pengolahan protein oleh tubuh danbisa menyebabkan keterbelakangan mental. Bayi yang terlahir dengan fenilketonuriatampak normal, tetapi jika tidak diobati mereka akan mengalami gangguanperkembangan yang baru terlihat ketika usianya mencapai 1 tahun.

Page 24: PERTUMBUHAN WAJAH

•Sindroma X yang rapuh Sindroma ini ditandai dengan gangguan mental, mulai dari ketidakmampuan belajarsampai keterbelakangan mental, perilakuautisdan gangguan pemusatan perhatianserta hiperaktivitas.Gambaran fisiknya khas, yaitu wajahnya panjang, telinganya lebar, kakinya datar danpersendiannya sangat lentur (terutama sendi pada jari tangan).Sindroma ini lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki.• Distrofi otot Distrofi otot adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan lebih dari 40macam penyakit otot yang berlainan, yang kesemuanya ditandai dengan kelemahandan kemunduran yang progresif dari otot-otot yang mengendalikan pergerakan.• Anemia sel sabit Merupakan suatu kelainan sel darah merah yang memiliki bentuk abnormal (sepertibulan sabit), yang menyebabkan anemia kronis, serangan nyeri dan gangguankesehatan lainnya.

 PenyakitTay-Sachs Penyakit ini menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kebutaan,demensia,kelumpuhan, kejang dan ketulian.

•Sindroma alkohol pada janin Sindroma in ditandai dengan keterlambatan pertumbuhan, keterbelakangan mental,kelainan pada wajah dan kelainan pada sistem saraf pusat.

•Pemakaian alkohol oleh ibu hamilPemakaian alkohol oleh ibu hamil bisa menyebabkansindroma alkohol pada janindan obat-obat tertentu yang diminum oleh ibu hamil juga bisamenyebakan kelainan bawaan.

• Penyakit  Rh, terjadi jika ibu dan bayi memiliki faktor Rh yang berbeda