pertemuan ke 6

44
TEORI KEPRIBADIAN TRAIT PSYCHOLOGY GORDON W ALLPORT Rahmad Agung Nugraha, S.Psi, M.Si Universitas Pancasakti Tegal

Upload: setiawan02

Post on 30-Jun-2015

69 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan ke 6

TEORI KEPRIBADIAN

TRAIT PSYCHOLOGYGORDON W ALLPORT

Rahmad Agung Nugraha, S.Psi, M.SiUniversitas Pancasakti Tegal

Page 2: Pertemuan ke 6

PENGANTARPokok-Pokok Teori 1. Kepribadian manusia adalah produk dari

hereditas dan lingkunganHereditas: fisik, inteligensi, temperamen (fluktuasi dan intensitas mood)Faktor hereditas berfungsi sebagai bahan dasar yang nantinya dibentuk (dikuatkan atau dilemahkan) oleh kondisi di lingkungannya.

2. Kepribadian bersifat idiografik (tiap pribadi adalah unik dan tidak dapat dibandingkan dengan orang lain)

Page 3: Pertemuan ke 6

3. Kepribadian normal bersifat diskrit/diskontinyu Kepribadian anak tidak kontinyu dengan kepribadian

dewasa. Kepribadian anak terutama dipengaruhi dorongan

primitif dan bersifat refleks Kepribadian dewasa bekerja secara rasional dalam

kontrol kesadaran (mengetahui dan dapat mengontrol dorongan-dorongan yang memotivasinya) tidak mencerminkan masa lalunya.

Kepribadian orang normal tidak dapat dipelajari dari orang abnormal. Kepribadian dewasa abnormal kontinyu dengan kepribadian anak.

Page 4: Pertemuan ke 6

KEPRIBADIAN, WATAK DAN TEMPERAMEN

1. Kepribadian Allport membahas 50 definisi dari para

ahli dan mengkombinasikan unsur-unsur yg ada.

Definisi kepribadian : “What a man really is” dianggap kurang memadai.

Definisi kepribadian : “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikho phisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri thd lingkungan”.

Page 5: Pertemuan ke 6

PENJELASAN DEFINISI KEPRIBADIAN :

Organisasi dinamis : kepribadian selalu berkembang dan berubah, bukan statis.

Psiko phisis : kepribadian bukan semata-mata mental dan bukan semata-mata neural. Organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (fisik dan psikis).

Page 6: Pertemuan ke 6

LANJUTAN…

Determine (menentukan) : kepribadian mengandung kecenderungan determinasi yang memainkan aktif dalam tingkah laku individu.

Kepribadian bukanlah susunan si pengamat dan bukan pula sesuatu yg ada selama ada orang lain yg bereaksi kepadanya. Jadi kepribadian itu punya eksistensi nyata termasuk segi neural dan fisik.

Page 7: Pertemuan ke 6

LANJUTAN….

Khas : kepribadian pada tiap orang tidak mungkin sama.

Penyesuaian diri thd lingkungan : kepribadian sebagai perantara antara individu dengan lingkungan fisik dan psikologis. Jadi kepribadian mempunyai fungsi adaptasi dan menentukan.

Page 8: Pertemuan ke 6

2. WATAK/KARAKTER

Watak mempunyai arti normatif. Jadi watak adalah kepribadian yang dinilai dan kepribadian adalah watak yang dinilai. Jadi watak adalah bagian dari kepribadian (watak adalah cap yang diberikan oleh orang lain).

Page 9: Pertemuan ke 6

3. TEMPERAMENT

Temperament : disposisi yg erat hubungannya dengan faktor biologis atau fisiologis dan sedikit sekali mengalami modifikasi dalam perkembangan.

Definisi temperament : gejala karakteristik sifat emosi individu, di antaranya : mudah tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya dan segala cara dari fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini tergantung pada faktor konstitusional dan berasal dari keturunan.

Page 10: Pertemuan ke 6

STRUKTUR & DINAMIKA KEPRIBADIAN

Allport tidak membicarakan struktur dan dinamika secara terpisah seperti ahli lain. Menurutnya struktur dan dinamika adalah satu dan sama, karena struktur itu dinyatakan dalam trait (sifat) dan tingkah laku didorong oleh trait.

Allport menyatakan teorinya lebih menekankan pada trait sehingga teorinya dinamakan Psikologi Trait. Trait seperti need pada Murray dan libido pada Freud.

Page 11: Pertemuan ke 6

A. TRAIT/SIFAT1. Trait adalah predisposisi.

Traits adalah kecenderungan (predisposisi) untuk merespon sesuatu dengan cara yang sama pada berbagai stimulus yang berbeda. Trait bersifat konsisten.

Trait adalah sistem neurofisis yang digeneralisasikan dan diarahkan dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam stimulus secara sama, memulai serta membimbing tingkah laku yang adaptif dan ekspresif secara sama.

Page 12: Pertemuan ke 6

KARAKTERISTIK TRAITS Keberadaannya nyata ada dalam diri tiap

manusia (tidak hanya teoritis/label) Trait menentukan atau menyebabkan

perilaku (tidak hanya muncul karena ada stimulus)

Trait dapat dibuktikan secara empiris (dari perilaku yang menetap)

Trait tidak terpisah betul satu sama lain (ada overlap)

Page 13: Pertemuan ke 6

2. PERBEDAAN SIFAT (TRAIT) DG BEBERAPA PENGERTIAN LAIN

a. Trait (sifat) vs Habit (kebiasaan)Trait lebih umum, baik dari stimulus maupun responnya.

Sejumlah habit dapat bergabung menjadi satu trait.Contoh: A sejak kecil dibiasakan gosok gigi 2x sehari,

cuci tangan sebelum makan dan sesudah ke toilet dll Sifat: cleanliness

Persamaannya : keduanya tendensi determinasi Perbedaannya : trait lebih umum dalam situasi yg

dicocokinya maupun respon yang terjelma darinya.

Page 14: Pertemuan ke 6

B. Trait (sifat) vs Attitude (sikap) Attitude berhubungan dengan suatu objek khusus,

trait tidak Attitude biasanya melibatkan penilaian (menerima/

menolak) terhadap objek yang dihadapi, trait tidakContoh:Attitude: pro terhadap dosen A, kontra terhadap dosen BTrait : pemalu baik terhadap dosen A maupun dosen B

Page 15: Pertemuan ke 6

C. Trait vs Type Perbedaannya : tipe tergantung si pengamat

sedangkan trait adalah ciri khas yg dimiliki individu. Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang tidak

selalu cocok dengan kenyataan, trait merupakan refleksi kenyataan yang ada pada individu

Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang tidak selalu cocok dengan kenyataan, trait merupakan refleksi kenyataan yang ada pada individu.

Tipe merangkum ketiga konsep yang lain, menggambarkan kombinasi trait-habit-attitude yang secara teoritik dapat ditemui pada diri seseorang

Misal: siswa yang memiliki tipe introvert, mempunyai trait: pasif-menolak mengikatkan diri dengan lingkungan eksternal (kecenderungan umum), salah satu habitnya adalah duduk di tempat terpisah/menyendiri (kebiasaan khusus di kelas), dan attitude tidak ramah, kurang bisa bergaul (mengandung penilaian)

Page 16: Pertemuan ke 6

DISPOSISI PERSONAL(SIFAT UMUM & SIFAT INDIVIDUAL)

Allport mengakui adanya individual deferences.

Meskipun memiliki struktur sifat yg sama, tetapi cara bekerja sifat berbeda-beda.

Walaupun ada persamaan sifat, hanyalah karena pengaruh masyarakat yg sama dan persamaan biologis.

Page 17: Pertemuan ke 6

A. SIFAT UMUM (COMMON TRAITS)

Adalah karakteristik yang umum dimiliki banyak orang. Sifat umum menyediakan sarana bagi pembandingan

seseorang dlm budaya tertentu dgn seseorang di budaya lain

Ex: introvert vs extrovert, liberal vs konservatif

B. SIFAT INDIVIDU (Disposisi Personal/Personal Disposition)

• Sifat khas individual, memampukan peneliti untuk mempelajari satu individu tunggal

• Sifat yang konkret, mudah dikenali dan konsisten pada diri seseorang yang dapat menggambarkan karakter asli mereka. Pada kenyataannya tidak ada dua individu yang persis sama sifatnya

Page 18: Pertemuan ke 6

TINGKATAN DISPOSISI PERSONALA. Disposisi Esensial / Cardinal Disposition / Sifat Pokok : sifat yg dominan menguasai individu dan sulit disembunyikan

hampir setiap tindakan dalam hidupnya digerakkan oleh disposisi ini.

Ada beberapa org yg memiliki karakteristik sangat mencolok / hasrat sangat kuat sampai-sampai mendominasi hidup mereka

Kebanyakan orang tidak memiliki disposisi esensial namun mereka yg memilikinya sering kali dikenal karena karakteristik ini

Ex: quixotic (idealis), chauvinistic (penuh prasangka), narcisistic (narsis), sadistic (sadis), Don Juan (don-juanis) Karena sifat ini bersifat individual & tdk dimiliki org lain maka hanya Don Quixote yang quixotic, hanya Narcisscus yg narcisistic, dan hanya Marquis de Sade yg sadisme, Joan Arc ( self-sacrifice yang gagah berani)

Page 19: Pertemuan ke 6

LANJUTAN TINGKATAN DISPOSISI PERSONAL

B. Sifat sentral / Disposisi Sentral : ciri khas yg mudah ditandai dan sering berfungsi

individual deferences. Merupakan kecenderungan individu yang sangat

khas/sering berfungsi/mudah ditandai. Allport yakin bhw manusia memiliki 5-10 disposisi

sentral dimana teman/kenalan dekat akan setuju dgn deskripsi mengenai pribadi tertentu

Ketika menggambarkan seseorang, cenderung digunakan kata sifat yang mencerminkan central trait ini, misal:pandai, bodoh, liar, pemalu, culas, lamban

Page 20: Pertemuan ke 6

LANJUTAN TINGKATAN DISPOSISI PERSONAL

C. Sifat sekunder/ Disposisi Sekunder / Secondary Disposition:

Sifat yang tidak terlalu jelas, tidak terlalu umum/tidak terlalu konsisten seperti pilihan, sikap, sifat yang situational . Jumlahnya lebih banyak dr sifat sentral.

sifat yg fungsinya lebih terbatas dan kurang menentukan dalam mendeskripsikan kepribadian dan lebih terpusat pd respon yg disadarinya serta stimulus yg dicocokinya.

Contoh: C mudah marah jika ada orang yang mencoba menggelitik dia

Page 21: Pertemuan ke 6

SIFAT EKSPRESIF Disposisi yg memberi warna atau mempengaruhi

bentuk tingkah laku, biasanya ini tdk mempunyai sifat mendorong.

Beberapa sifat lebih mendorong dan lebih mempunyai peranan sebagai pendorong yg menentukan drpd yg lain.

Contoh : Seseorang yg mempunyai sifat suka bergaul dia akan menciptakan situasi dimana dia dpt bergaul dg org lain.

Beberapa Istilah lain………………….

Page 22: Pertemuan ke 6

KEBEBASAN SIFAT Sifat cenderung utk mempunyai pusat dan di sekitar

pusat itulah pengaruhnya berfungsi.

Ketetapan Sifat Sifat ditandai oleh ketetapannya. Sifat dpt dikenal dari keteraturannya dan

ketetapannya saat individu bertingkah laku. Sifat itu terorganisir secara khas individual, tetapi

tdk berarti bahwa kepribadian itu mempunyai integrasi sempurna, krn mungkin terjadi disosiasi dan desakan dlm kehidupan.

Page 23: Pertemuan ke 6

B. INTENSI Intensi : keinginan individu mengenai masa depannya,

meliputi harapan-harapan , keinginan dan cita-cita seseorang.

C. PROPRIUM Semua fungsi self atau ego disebut fungsi proprium

kepribadian. Termasuk dlm fungsi ini : kesatuan jasmani, identitas diri,

harga diri, perluasan diri, berfikir rasional, citra diri, propriate striving dan fungsi mengenal, semuanya bagian vital dr kepribadian.

Page 24: Pertemuan ke 6

Propium/Self/egoTerdiri dari aspek-aspek pengalaman yang dipandang sangat essential (as opposed to incidental or accidental), warm (or “precious,” as opposed to  emotionally cool), and central (as opposed to peripheral).

Self bukan bagian terpisah dari kepribadian, bukan mengatur, mengorganisir, menjalankan sistem kepribadian.

Allport menggunakan kata proprium daripada self karena lebih mudah dipahami sebagai sifat atau fungsi kepribadian secara umum.

Page 25: Pertemuan ke 6

LANJUTAN PROPRIUM…..

Dalam bidang inilah kita dapatkan akar konsistensi yg menandai sikap, intensi dan evaluasi.

Proprium tdk dibawa sejak lahir tetapi berkembang seiring perkembangan individu.

Page 26: Pertemuan ke 6

D. OTONOMI FUNGSIONAL

1. Prinsip otonomi fungsional : aktivitas atau tingkah laku tertentu dpt mjd akhir atau tujuan, walaupun kenyataannya mula-mula terjadi krn alasan lain.

Contoh : Pemburu akan tetap berburu walaupun tdk ada arti instrumentalnya, artinya tanpa dorongan agresi atau kebutuhan lain yg lebih pokok yg mendasari perbuatan tsb. Jd pemburu berburu krn suka.

Page 27: Pertemuan ke 6

2. Bukti-bukti ttg adanya Otonomi Fungsional.

Ada kecenderungan pd organisme utk tetap pd satu respon, walaupun alasan yg menimbulkan respon tsb tdak ada lagi.

Buktinya : A. Refleks Sirkuler : kecenderungan

anak utk bertingkah laku terus menerus.

Page 28: Pertemuan ke 6

B. Conative Perseveration : tugas yg mendapat interupsi cenderung utk mudah diingat drpd tugas yg telah selesai.

C. Refleks bersyarat tanpa reinforcement : tingkah laku itu semula sebagai usaha fungsionil utk mempertahankan jasmani tetapi krn ulangan-ulangan yg berturut-turut nampaknya mjd bagian yg integral dari tingkah laku walaupun fungsi biologisnya tdk ada lagi.

Page 29: Pertemuan ke 6

D. Hubungan antara kemungkinan dan minat yg timbul krn pengalaman.

Contoh : mahasiswa yg dulu tdk senang dg jurusannya tetapi setelah mendapat pelajaran menjadi senang dan mempertahankan.

Page 30: Pertemuan ke 6

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

KANAK-KANAK (NEONATUS) Neonatus : Pada waktu lahir, anak telah

memiliki potensi, baik fisik maupun temperamen yg aktualisasinya tergantung kpd perkembangan dan kematangan.

Pada masa ini anak baru memiliki refleks tertentu (menelan, mengisap) serta melakukan gerakan yg blm terdeferensiasi. Pertumbuhan merupakan proses deferensiasi dan integrasi yg berlangsung.

Page 31: Pertemuan ke 6

TRANSFORMASI KANAK-KANAK

Manusia adalah organisme yg pd waktu lahirnya adalah mahluk biologis lalu berubah dan berkembang mjd individu yg egonya selalu berkembang, struktur sifatnya meluas dan merupakan inti dr tujuan dan aspirasi masa depan.

Page 32: Pertemuan ke 6

Dlm perkembangan, peran otonomi fungsional menentukan. Seolah-olah teori Allport terdiri dr dua teori kepribadian, yg satu, biologis yg tepat utk anak yg baru lahir dan makin lama makin krg memadai dan pada masa ini hrs diadakan reorientasi kalau kita menghendaki representasi individu yg memadai.

Page 33: Pertemuan ke 6

SELF MEMILIKI 7 FUNGSI YANG CENDERUNG MUNCUL PADA WAKTU TERTENTU DALAM KEHIDUPAN SESEORANG

1. Sense of body (0-2 tahun) muncul kesadaran tentang fisik. “Ini tanganku, ini jariku”

2. Self-identity (0-2 tahun) sadar dirinya orang yang sama walaupun terus berubah dan berkembang. Ditandai dengan mengenal “nama diri” sebagai identitas diri

3. Self-esteem (2-4 tahun) mengembangkan perasaan bangga dengan kemampuan diri sendiri melalui eksplorasi diri, permainan yang membangun atau merusak.

Page 34: Pertemuan ke 6

4. Self-extension (4-6 tahun) anak mulai menyadari keberadaan obyek dan orang lain dan mengidentifikasi obyek-obyek yang menjadi bagian milik mereka. “mainanku, ayahku”

5. Self-image (4-6 tahun) mencakup pandangan aktual dan ideal mengenai diri sendiri, berkembang melalui interaksi dengan orang tua

6. Rational coping (6-12 tahun) muncul sesudah anak menyadari dan memiliki kemampuan berpikir rasional yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah. Anak sadar dapat mengatasi masalahnya secara logis dan rasional.

Page 35: Pertemuan ke 6

7. Propriate striving (remaja) mencakup tujuan jangka panjang. Kesadaran eksistensi diri dalam tujuan atau pencapaian jangka panjang. Pandangannya mengarah ke depan dan dapat menyusun rencana jangka panjang bangunan self menjadi lengkap.

Self as knower (dewasa) totalitas dari semua 7 aspek terdahulu tentang kesadaran diri.

Page 36: Pertemuan ke 6

ORANG DEWASA CIRI KEPRIBADIAN SEHAT

Pada org dewasa, faktor yg menentukan tingkah laku adalah trait yg terorganisasi dan selaras.

Makin bertambah usia semakin MATANG Pribadi yg telah dewasa memiliki hal-hal sbb :1. Proaktif: Tidak hanya beraksi pada stimuli eksternal tetapi juga

sanggup bertindak dengan sadar terhadap lingkungannya dengan cara baru dan inovatif sehingga lingkungan bereaksi kepada mereka juga

Sikap proaktif tdk hanya langsung mereduksi tegangan tapi juga menciptakan tegangan baru

Page 37: Pertemuan ke 6

2. Lebih dimotivasi oleh proses sadar Tidak mudah terdistorsi dalam kepribadiannya Menjadi lebih fleksibel dan mandiri dibanding

pribadi sehat yang masih terus didominasi oleh motif-motif bawah sadar yang muncul dari pengalaman masa kanak-kanak.

Individu sehat adalah pribadi yg unik bukan karena tidak pernah berbuat kekeliruan atau kesalahan

Page 38: Pertemuan ke 6

PRASYARAT KESEHATAN PSIKOLOGIS

1. Extention of Self / Perluasan Konsep Diri hidupnya tdk harus terikat secara sempit pd

kegiatan yg berhubungan dg kebutuhan, tetapi dia hrs dpt melakukan berbagai macam kegiatan diluar dirinya

“Setiap orang memiliki cinta-diri namun hanya pengembangan diri sajalah tanda kedewasaannya”

Page 39: Pertemuan ke 6

2. HUBUNGAN YANG HANGAT ANTARA DIRINYA DGN ORANG LAIN

Memiliki kemampuan untuk mencintai orang lain dengan penuh kasih

Mampu memperlakukan orang lain dengan penuh kehangatan , penghargaan dan menyadari bahwa kebutuhan, hasrat dan harapan orang lain tidaklah berbeda dr yang mereka miliki

Mempunyai prilaku seksual yg sehat dan tidak mengeksploitasi dorang lain demi kepuasan diri

Page 40: Pertemuan ke 6

3. RASA AMAN EMOSIONAL ATAU PENERIMAAN DIRI

Individu yang dewasa menerima diri apa adanya

Mampu menerima jika terjadi hal-hal yang berjalan tidak sesuai rencana atau ketika mengalami “hal buruk”

Tidak mudah terluka karena menyadari bahwa rasa frustrasi dan tidak nyaman adalah bagian dari hidup itu sendiri

Page 41: Pertemuan ke 6

4. PERSEPSI YANG REALISTIS

Memiliki persepsi yang realistis tentang lingkungan sekitarnya

Tidak hidup didunia fantasi atau memaksakan realitas agar sesuai dengan dirinya/cocok dengan keinginannya

Berorientasi pada masalah daripada rasa egoismenya & bersntuhan dgn dunia seperti yang dilihat orang pada umumnya (objektif)

Page 42: Pertemuan ke 6

5. SELF OBJECTIFICATION (INSIGHT & HUMOR)

Self Objectification : ada 2 komponen : A. Insight : kemampuan individu utk mengerti

dirinya. B. Humor : tdk hanya berarti kemampuan utk

mendapatkan kesenangan atau mentertawakan, tetapi jg mampu mempertahankan hubungan positif dg dirinya sendiri dan objek yg disenangi serta menyadari adanya ketidak selarasan dlm hal ini.

Page 43: Pertemuan ke 6

6. FILSAFAT HIDUP YANG MENYATUKAN

Philosophy of Life (filsafat hidup) : religi merupakan salah satu hal yg mendasari pd segala sesuatu yg dikerjakannya, walaupun individu itu harus objektif.

Pribadi sehat memiliki konsep yang jelas tentang tujuan hidup

Page 44: Pertemuan ke 6

Thank you

Sampai jumpai minggu depan…..