pertemuan 2 “ m emupuk kebiasaan hidup kristiani dalam keluarga”

14
PERTEMUAN 2 “MEMUPUK KEBIASAAN HIDUP KRISTIANI DALAM KELUARGA” Tujuan : Anak remaja menyadari pentingnya memupuk kebiasaan hidup kristiani dalam keluarga melalui doa bersama, kerja sama, saling membantu dan mengasihi serta menjauhi cara hidup yang buruk, sehingga pantas menjadi anak-anak terang bagi keluarga, gereja dan masyarakat.

Upload: jera

Post on 15-Jan-2016

78 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERTEMUAN 2 “ M EMUPUK KEBIASAAN HIDUP KRISTIANI DALAM KELUARGA”. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

PERTEMUAN 2MEMUPUK KEBIASAAN HIDUP KRISTIANI DALAM KELUARGATujuan : Anak remaja menyadari pentingnya memupuk kebiasaan hidup kristiani dalam keluarga melalui doa bersama, kerja sama, saling membantu dan mengasihi serta menjauhi cara hidup yang buruk, sehingga pantas menjadi anak-anak terang bagi keluarga, gereja dan masyarakat.

GAGASAN POKOK:Remaja yang juga merupakan bagian dari keluarga dapat ikut ambil bagian dan berperan serta dalam memupuk dan menghidupkan kebiasaan kristiani dalam keluarga.Membuat gerakan baru untuk meluangkan waktu 10 30 menit untuk berdoa bersamaMengupayakan ikut Perayaan Ekaristi secara bersama-sama atau saling mengingatkan jika ada yang merasa enggan ikut Perayaan Ekaristi hari mingguMembaca Kitab Sucimohon berkat pada orang tua dengan meminta tanda salib di dahi saat mau pergiMembiasakan untuk saling menyapa dan bertanya mengenai perasaan dan pengalaman selama satu hari, saling menanggapi dengan doa bersama dan diungkapkan dalam HISTORIA DOMUS (Catatan penting dalam keluarga disertai refleksi singkat)Kesempatan 10 hingga 30 menit dalam keluarga tanpa alat elektronik, saling memperhatikan perasaan, mendoakan dan memberi perhatianGerakan Stop Nonton TV antara pukul 18.00 20.00 untuk mendukung semangat belajar anak dan menciptakan budaya baca dalam keluarga.Doa Pembuka

Bapa yang penuh kasih sayang, kami bersyukur atas segala anugerah yang telah Engkau limpahkan dalam hidup kami. Bimbinglah kami dalam pertemuan APP yang ke-2 ini agar kami dapat membuka mata hati kami untuk mendengarkan sabda-Mu sebagai pelita bagi hidup iman kami, sehingga iman kami tumbuh dan berkembang menghasilkan buah yang berlimpah bagi sesama kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, Amin.

WAJAH YESUS DAN WAJAH YUDAS

Diceritakan bahwa Leonardo da Vinci melukis Perjamuan Tuhan, ketika ia tinggal di kota Milan. Sebelum ia melukis wajah tiga belas orang, ia memerlukan beberapa orang sebagi model lukisannya. Setiap model harus mempunyai wajah, yang menggambarkan karakter orang-orang yang diinginkan oleh da Vinci dalam lukisannya. Tentu saja ini adalah suatu pekerjaan yang tidak gampang.Pada suatu hari, ketika da vinci berada di Gereja Katedral untuk mengikuti perayaan Ekaristi, ia melihat seorang anak muda anggota koor, yang menurut pengamatannya mempunyai wajah seperti Yesus. Wajahnya memantulkan cinta kasih, kelembutan, tak berdosa, kepekaan, dan kebaikan hati. Kemudian ia memjumpai pemuda itu, yang bernama Pietri Bandinefli, dan memintanya menjadi model lukisannya sebagai Yesus.Beberapa tahun telah berlalu, tetapi lukisan itu belum juga selesai. Da Vinci belum menemukan model yang tepat untuk wajah Yudas. Ia mencari seseorang, yang berwajahnya buruk, menggambarkan keputusasaan, ketamakan, dan berdosa. Sepuluh tahun setelah mengerjakan lukisan itu, ia menemukan seseorang di dalam penjara yang wajahnya sangat cocok untuk gambaran Yudas, sebagimana ia inginkan. Setelah mengadakan pembicaraan, si napi itu pun setuju menjadi model Yudas.Leonardo bekerja keras selama berhari-hari. Tetapi sementara ia meneruskan lukisannya, ia memperhatikan bahwa di dalam diri si napi telah terjadi suatu perubahan. Ketika ia memandang lukisan wajahnya di kanvas, mukanya menjadi merah padam dan matanya memancarkan kemarahan. Pada suatu hari, Leonardo merasa bahwa si napi semakin tegang, sehingga ia memutuskan untuk berhenti melukis dan bertanya kepada si napi, Apa yang membuatmu tegang dan gelisah?Napi itu menutupi wajahnya dengan tangannya dan menarik napas panjang. Setelah beberapa lama, ia mengangkat kepalanya dan balik bertanya, Apakah saudara tidak mengenal saya? Beberapa tahun yang lalu saya pernah menjadi model lukisanmu sebagai Yesus.Rupanya pria yang malang itu telah memalingkan hidupnya dari Kristus dan ia jatuh dalam dosa dan melakukan kejahatan, sehingga ia mengalami penderitaan di dalam penjara. Ia tidak lagi mencintai hal-hal yang pernah dicintainya. Dahulu ada cinta, sekarang penderitaan dan kebencian; dahulu ada pengharapan, sekarang keputusasaan; dahulu ada terang; sekarang kegelapan. Dan kamu semua, apakah kamu sudah memandang wajahmu sekarang?Apa yang menjadikan leonardo da vinci memilih Pietri Bandinefli menjadi model lukisan wajah Yesus ? dan apa yang menyebabkan dia juga dipilih untuk menjadi model wajah Yudas ?Bagaimana dengan diri kita ? Apakah layak menjadi model wajah Yesus atau Yudas?Apa usahamu agar dapat semakin layak untuk menjadi model wajah Yesus?

Usaha agar semakin menyerupai YesusKUSIAPKAN HATIKU TUHAN

Hidup sebagai Anak-Anak Terang5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.5:3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.5:4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.5:6 Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.5:7 Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.5:20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita5:21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. Pertanyaan Pendalaman:Berdasarkan bacaan tersebut kebiasaan hidup apa yang harus ditumbuh kembangkan sebagai anak-anak terang?Usaha apa yang dapat kamu lakukan untuk menumbuhkan kebiasaan hidup kristiani dalam keluargamu ?

PeneguhanDi dalam keluarga iman anak-anak ditanami disirami, dipupuk, dan dijaga melalui kebiasaan hidup doa, baca Kitab Suci, dan berkumpul bersama, serta mengajarkan keutama-keutamaan iman Kristiani bagi mereka sehingga pada akhirnya Gereja dapat memetik buah-buah panggilan dalam keluarga.Beberapa hal yang dpat dilakukan untuk menumbuhkan kebiasaan hidup kristiani dalam keluarga antara lain: doa bersama, doa pribadi,Mengikuti Perayaan sakramen,memberi berkat dengan tanda salib di dahi, terlibat dalam kehidupan jemaat dan masyarakat dan sebagainya.Efesus 5:1-21 menegaskan seabgai anak-anak yang terkasih, mereka hendaknya hidup dalam kasih, seperti Kristus telah melakukannya bagi kita ketika Ia mengurbankan diri sebagai kurban yang semerbak kepada Allah

Doa Penutup Allah Bapa Yang Mahakasih, semoga Roh Kristus senantiasa hidup dalam diri kami sehingga kehadiran kami di tengah-tengah masyarakat dapat menjadi tanda kehadiran-Mu sendiri dengan tak henti-hentinya memberi kesaksian tentang Injil. Demi kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin., track 1365794.4