pertemuan 1
TRANSCRIPT
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 1/32
PENERAPAN SISTEM NILAI DAN SISTEM MORAL SISWA
DALAM PROSES PENDIDIKAN
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MA’ARIF
CIHAURBEUTI KABUPATEN CIAMIS
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa ( P2KM )
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 3/32
PENERAPAN SISTEM NILAI DAN SISTEM MORAL SISWA
DALAM PROSES PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN MA’ARIF CIHAURBEUTIKABUPATEN CIAMIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa ( P2KM )
telah disahkan pada hari.............. tanggal.................
oleh:
Ketua Pelaksana, Pembimbing,
Kokom Komariah Leni Nurlela
092151090 092151016
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 4/32
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Wasyukurillah puji syukur penulis panjatkan kepada Dzat yang
Maha Agung Allah SWT. karena atas kehendak-Nya lah makalah yang berjudul
PENERAPAN SISTEM NILAI DAN SISTEM MORAL SISWA DALAM
PROSES PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MA’ARIF
CIHAURBEUTI KABUPATEN CIAMIS dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kemantapan kaderisasi
mahasiswa (P2KM) dan juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara
hk d lik d t k il k ti i k b ik
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 5/32
4. ayah dan ibunda tercinta yang selalu mendoakan, memberikan bantuan baik
berupa moril maupun materil juga telah mendukung, memberikan nasihat dan
semangat untuk menyelesaikan makalah ini;
5. Dian Ruhiayat, S.Pd.I selaku narasumber yang telah memberikan sumber
dalam penyusunan makalah ini;6. sahabat dan teman-teman yang telah membantu memberikan saran dan
masukannya untuk membantu menyelesaikan makalah;
7. semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan yang
diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk penyelesaian
makalah ini.
Semoga amal kebaikannya dicatat oleh Allah SWT. dan diberikan balasan
yang berlipat ganda. Harapan penulis makalah ini dapat membantu semuanya
untuk mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai dan moral dalam diri
siswa. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 6/32
DAFTAR ISI
Halaman
Contents
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah ........................................................................................ 2
D. Kegunaan Makalah ................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN4
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 7/32
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat global. Artinya,
kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak
orang di dunia ini. Semua negara di dunia ini sepakat bahwa kemiskinan
merupakan problema kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan
peradaban. Tetapi semua setuju bahwa kemiskinan harus dan dapat
ditanggulangi (Edi Suharto.2009:14).
Indonesia adalah negara yang masih menghadapi problema kemiskinan.
Meskipun demikian, Indonesia adalah negara yang memiliki Sumber Daya
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 8/32
2
masyarakat tani pedesaan itu sendiri, yaitu kelompok tani masyarakat desa
yang terorganisir dan memiliki program jelas dalam meningkatkan
produktivitas pertanian.
Kelompok tani Gandokjaya Desa Cisontrol yang dibentuk tahun 2000
diharapkan dapat mensejahterakan, meningkatkan kemandirian dan
produktivitas masyarakat Cisontrol. Kesejahteraan berarti terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri
untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya dan mampu
mengakses sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan.
Produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian produksi terutama dalam
pemakaian ilmu dan teknologi dan produktivitas secara finansial adalah
k d kti it t t t d i t t l h dik tifik i
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 9/32
3
3. Mengetahui kendala Kelompok tani Gandokjaya dalam meningkatkan
produktivitas dan keterampilan masyarakat dalam pertanian
4. Mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
oleh Kelompok Tani Gandokjaya
D. Kegunaan Makalah
Penggunaan penyusunan makalah ini bagi penulis atau pembaca adalah
:
1. Secara teoritis
Mendapat pengetahuan tentang kehidupan berkelompok dan
berorganisasi. Selain itu, dapat menambah ilmu, wawasan
mengenai bidang pertanian dan hubungannya dengan kehidupan
masyarakat.
2. Secara Praktis
D t j di t t d b d l
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 10/32
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Teoretis
1. Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan merupakan media yang sangat penting dalam
proses pengembangan keterampilan masyarakat pedesaan dalam
meningkatkan produktivitasnya. Berhasilnya penyuluhan yang
dilakukan tergantung dari penyuluh dan respon masyarakat itu
sendiri. Penyuluh pertanian memilki peran dalam membentuk
karakter petani yang kuat kemandiriannya (self-help) dan aotu
aktivitasnya.
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 11/32
5
Dari definisi tersebut jelas bahwa penyuluhan tidak sama
dengan penerangan atau kampanye. Kampanye dan penerangan
hanya terbatas pada proses penyadaran (awernes), belum sampai
pada proses perubahan perilaku.
Kalau definisi penyuluhan seperti diamanatkan oleh UU No.16
Tahun 2006, maka penyuluh pertanian yang bertugas melaksanakan
penyuluhan setidaknya harus memiliki tiga syarat utama :
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 12/32
6
apabila membiarkan penyuluhan hidup merana hanya akan
bermuara pada satu titik, lahirnya petani yang merana pula.
Ir.Mistar M.Si (Sinar Tani “Agripenyuluhan”, 18-24 Agustus
2010 : 21)
Keputusan Presiden tentang Kelembagaan penyuluh patut
dipertanyakan di daerah, karena sayup-sayup terdengar Kepres
tersebut sudah mulai digarap sejak tahun 2009 yang lalu dan
hingga saat ini belum turun (Ketua Perhiptani Pusat, 28 Juli 2010).
Berarti ada yang belum bersatu di dalam pemahaman
operasionalnya terutama pada tingkat penentu kebijakan di tingkat
pusat, sementara kelembagaan penyuluhan di daerah telah banyak
juga terlanjur terbentuk dengan struktur organisasi yang berbeda-
beda.
Kelembagaan di tingkat Kecamatan dan desa sesuai amanata UU
sangatlah penting karena sebagai tempat para penyuluh berinovasi,
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 13/32
7
kabupaten/kota dan kecamatan. Dalam UU no.16 tahun 2006
dijelaskan paling lama 2 tahun setelah berlakunya UU tersebut
setelah berlakunya UU tersebut kelembagaan penyuluhan pertanian
sudah harus terbentuk. Namun hingga kini belum semua
pemerintah daerah membentuk kelembagaan penyuluhan pertanian.
Bahkan dipusat pun lembaga penyuluhan pertanian pemerintah
yang setingkat eselon satu baru terbentuk.
Fenomena tersebut terjadi karena belum adanya payung
hukum (misalnya berupa Perpres/Kepres atau semacamnya) terkait
dengan implementasi atau operasionalisasi penyuluhan pertanian di
tingkat Pemerintah. Adanya payung hukum berupa peraturan yang
jelas dapat mengikat Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota
untuk melaksanakan UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K secara
konsisten.
Ketiadaan kelembagaan penyuluhan pertanian pemerintah di
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 14/32
8
Kelompok Tani. Ketiadaan lembaga penyuluhan pertanian
yang bertanggungjawab dalam mengatur dan memfasilitasi
kegiatan para penyuluh pertanian di daerah berdampak pada
menurunnya kegiatan penyuluhan di lapangan. Kondisi ini
berimplikasi pada kelembagaan petani menjadi kurang
berkembang dan berpotensi tersubordinasi oleh kepentingan-
kepentingan pihaqk lain di luar petani.
Menghadapi era globalisasi perdagangan bebas dibutuhkan
upaya peningkatan daya saing petani dan produk petani yang
semakin tinggi. Dengan demikian selain kelembagaan penyuluhan
pertanian pemerintah, dibutuhkan pula penyuluh pertanian yang
profesional sebagai pendamping dan pemberdaya masyarakat
pertanian.
Penyuluh profesional antara lain dihasilkan oleh proses yang
mengarah pada berbagai upaya pengembangan kompetensi,
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 15/32
9
b. Membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha
agribisnis Gapoktan/Poktan;
c. Memotivasi peran serta anggota Gapoktan/Poktan dalam
pengembangan kegiatan usaha agribisnis
d. Memfasilitasi Gapoktan/Poktan mengakses teknologi, infomasi
pasar, peluang usaha, permodalan dan sarana produksi;
e. Mendampingi dan memfasilitasi Gapoktan/Poktan dalam
membangun kemitraan dengan pelaku usaha agribisnis;
f. Membantu pemecahan masalahGapoktan/Poktan dalam
mengembangkan usaha agribisnis;
g. Memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan
Gapoktan/Poktan sebagai unit usaha otonom;
h. Memfasilitasi Gapoktan/Poktan dalam penyusunan laporan
potensi desa, laporan data dasar serta laporan bulanan dan
laporan tahunan.
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 16/32
10
f. Penyerapan teknologi dan informasi pertanian serta
pembelajaran mengenai manfaat dan pengelolaan keuangan
bagi para anggota kelompok tani.
g. Adanya peningkatan ekonomi, yang dirasakan petani melalui
penambahan modal usaha produktif yang bermanfaat memacu
usaha agribisnis anggota kelompok.
h. Adanya rasa kebersamaan dan adanya tanggung renteng
anggota kelompok dalam prosedur peminjaman modal usaha
apabila terjadi ketidakdisiplinan dalam pengembalian.
2. Gapoktan dalam mengembangkan kelompok tani pedesaan
Kelompok Tani tergabung dalam Gabungan kelompok tani
(Gapoktan), Gapoktan sangat berperan penting dalam
pengembangan kelompok tani.
Ibrahim Saragih (Ekstensia “wahana”, 2010 : 46-50)
Gabungan kelompok tani (Gapoktan) merupakan kelembagaan di
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 17/32
11
produksi pendukung ketahanan pangan dengan melakukan
fungsi Gapoktan, antara lain :
1) Mampu melakukan pengambilan keputusan guna
pengembangan produksi agribisnis pendukung
ketahanan pangan yang menguntungkanbagi
anggotanya dengan didukung informasi teknologi,
permodalan, sumber daya alam, sumber daya manusia,
sarana produksi dan lainnya yang tersedia ;
2) Memberikan fasilitas penerapan teknologi yang
dibutuhkan kelompok tani sesuai dengan kesepakatan
rencana definitif yang disusun secara bersama oleh
semua kelompok tani anggota Gapoktan;
3) Mampu melakukan jalinan kerjasama/kemitraan
dengan pihak lain yang terkait dengan unit produksi;
4) Mempunyai kemampuan dalam penyusunan rencana
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 18/32
12
Sarana produksi pertanian merupakan kebutuhan pokok yang
harus mampu disediakan oleh Gapoktan dalam melayani
kebutuhan anggotanya yang mengelola agribisnis komoditi
pendukung ketahanan pangan.
c. Menyediakan modal usaha
Permodalan merupakan kunci yang akan ikut berperan dalam
pengelolaan usaha agribisnis. Gapoktan sebagai lembaga di
pedesaan menjadi harapan dan andalan bagi kelompoktani
pengelola usaha agribisnis komoditi pendukung ketahanan
pangan.
d. Melakukan proses pengolahan produk
Diperlukan penanganan pengolahan produk agar dapat
memberikan nilai tambah yang akan meningkatkan pendapatan
kelompok tani anggota Gapoktan dalam mengelola hasil-hasil
produksi pertanian komoditi pendukung ketahanan pangan.
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 19/32
13
Dalam mewujudkan pembangunan pertanian yang maju,
produktif dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pelaku usaha
di sektor pertanian, salah satu upaya untuk mewujudkan
pembangunan pertanian yang maju tersebut antara lain dapat
ditempuh dengan menterpadukan potensi sumber daya manusia
serta potensi sumber daya lokal yang dapat dikembangkan secara
efisien dan efektif. Dengan demikian, pembangunan pertanian
harus mencakup berbagai potensi sumber daya lokal yang dapat
didorong dan dikembangkan menjadi lebih bermanfaat untuk
keberhasilan pembangunan pertanian secara menyeluruh.
Masyarakat pedesaan sebagian besar bekerja sebagai petani,
hal itu karena potensi sumber daya alam di pedesaan sangat besar
dalam bidang pertanian. Sebagai contoh dapat dilihat dari data
penduduk Kecamatan Rancah menurut pekerjaannya, sebagai
berikut :
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 20/32
14
9. Tidak bekerja 7.171
Jumlah 56.330
Dari data di atas dapat dilihat bahwa di Kecamatan Rancah
sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian yaitu
sebanyak 20.623 orang.
Berdasarkan hal tersebut dalam mewujudkan pembangunan
pertanian yang maju, produktif perlu dikembangkan manajemen
organisasi kelembagaan pertanian masyarakat desa. Hal tersebut
juga dalam upaya meningkatkan produktivitas petani dan
pembangunan masyarakat desa yang mandiri dan sejahtera. Akan
tetapi, dalam pengembangannya tidak dapat dipungkiri sumber
daya manusia yang kurang dan lemah dapat menyebabkan kurang
optimalnya pemanfaatan sumber daya alam tersebut.
Kelompok tani di setiap desa merupakan media
b k d l i k d k i i
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 21/32
15
dalam kemampuan teknis (Technical Skill) dan kemampuan
manajemen (Managerial Skill) dalam mengelola usaha tani dalam
peningkatan produksi.
BP3K dengan program penyuluhannya akan lebih efektif dan
efisien melalui kelompok tani yang telah dibentuk di setiap desa.
Sehingga melalui kelompok tani tersebut pembinaan dan
penyuluhan pertanian oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
masyarakat desa akan lebih terorganisir.
Dalam hal ini juga kelembagaan non-formal yang berperan
penting dalam keberhasilan pembangunan masyarakat yang
mandiri dan produktif adalah Gapoktan. Gapoktan yang merupakan
gabungan kelompok tani yang dibentuk di setiap desa dituntut
mampu memberikan pelayanan kepada petani yang tergabung
dalam kelompok tani.
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 22/32
16
Berdasarkan potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang ada, masyarakat petani yang salah satunya petani
Desa Cisontrol memerlukan penanganan yang serius dalam
peningkatan kualitas sikap, pengetahuan maupun keterampilan
petani supaya dalam pemanfaata dan pengelolaan sumber daya
pertanian benar-benar bermanfaat, menguntungkan dan dapat
menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, dan menyerap tenaga
kerja yang lebih banyak serta dapat meningkatkan kesejahteraan
petani dan masyarakat pada umumnya.
Melalui Poktan Gandokjaya, petani Desa Cisontrol dapat
dibimbing dan dibina dengan adanya program penyuluhan BP3K
Kecamatan Rancah. Penyuluhan pertanian dapat mendorong
berkembangnya sumber daya manusia yang profesional baik SDM
petugas pertanian maupun para petani sebagai pelaku usaha tani.
Melalui program penyuluhan juga dapat memotivasi atau memacu
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 23/32
17
terjadi luas pemilikan lahan usaha tani yang semakin sempit
karena tidak ada lagi peluang untuk membuka lahan baru,
belum lagi dengan banyaknya lahan usaha tani yang beralih
fungsi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada
tahun 2007 jumlah penduduk miskin tercatat 37,2 juta jiwa.
Sekitar 63,4 dari jumlah tersebut berada di pedesaan dengan
mata pencaharian utama di sektor pertanian dan 80 % berada
pada skala usaha mikro yang memiliki luas lahan lebih kecil
dari 0,3 hektar. Bahkan di tahun 2010 ini di daerah-daerah
padat penduduk tidak menutup kemungkinan pemilikan lahan
usaha tani rata-rata hanya 0,125 hektar.
Ada kecendrungan usaha tani semakin tidak diminati
oleh masyarakat terutama kalangan pemuda karena usaha tani
sangat identik dengan usaha yang tidak keren, penuh resiko
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 24/32
18
mengakibatkan rendahnya produktivitas dan kualitas yang
dihasilkan. Salah satu penyebabnya adalah adanya serangan
OPT.
4. Solusi permasalahan yang dihadapi kelompok tani
Pelatihan SLPHT
Mengembangkan SDM dalam penguasaan dan penerapan prinsip
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sehingga petani tahu, mau dan
mampu melaksanakan apa yang sebaiknya dilakukan di lahan tani
berdasarkan pengalaman
Mengembangkan keterampilan para petani untuk merencanakan,
mempersiapkan melaksanakan dan mengevaluasi kegiatannya yang
berkaitan dengan budidaya tanaman
Mengembangkan kemampuan dan menumbuhkan motivasi petani untuk
menjadi petani mandiri yang mampu mencari, menemukan fakta
sendiri, menganalisa, mendiskusikan memutuskan hal yang harus
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 25/32
19
Pemilihan klon yang cocok dengan kondisi setempat
Pemeliharaan tanaman sesuai dengan anjuran balai
Penggunaan pestisida dihindarkan dan merupakan alternatif terakhir
Melestarikan musuh alami
Melestarikan keseimbangan lingkungan kebun agar populasi musuh alami
dapat berkembang
Pengamatan mingguan
Mengamati tanama, cuaca, hama, penyakit dan musuh alami
Menganalisis keadaan dan membuat keputusan dengan membandingkan
potensi kehilangan hasil dengan biaya pengelolaan
Petani ahli PHT dan Manajer di lahannya sendiri
Petani menguasai teknolohi PHT dan mampu menerapkan 4 prinsip PHT
serta bertanggungjawab terhadap kebunnya sendrii
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 26/32
20
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang mengacu pada pembahasanyang penulis ajukan maka dapat disimpulkan bahwa: pendidikan nilai
dan moral pada intinya adalah mengajarkan dan melatih siswa terhadap
kesadaran moral. Pendidikan nilai dan moral selain diajarkan melalui
bentuk formal dalam mata pelajaran juga dapat diberikan melalui bentuk-
bentuk lain seperti adanya tata tertib sekolah. Pendidikan nilai dan moralyang diajarkan dan dilatihkan tersebut disesuaikan dengan nilai-nilai
identitas masyarakat atau nilai-nilai moral seperti nilai religiositas, nilai
sosialitas, nilai gender, nilai keadilan, nilai demokrasi, nilai kejujuran,
nilai kemandirian, nilai daya juang, nilai tanggung jawab dan nilai
penghargaan terhadap lingkungan alam.
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 27/32
21
A. Saran
Saran yang merupakan masukan yang dapat disampaikan berkaitan
penelitian ini adalah:
1. kepala sekolah hendaknya terus berkomitmen dan lebih intensif
mengadakan penegakan kedisiplinan siswa serta fasilitas pendukung
dalam upaya menekan tingkat pelanggaran siswa terhadap tata tertib
sekolah;
2. guru hendaknya terus melakukan kontrol terhadap pelanggaran tata
tertib sekolah dan meningkatkan kebersamaan guna membina
kedisiplinan siswa;
3. siswa hendaknya dengan penuh kesadaran diri untuk mematuhi tata
tertib sekolah sehingga terbentuk perilaku yang sesuai dengan nilai
dan moral;
4. orang tua hendaknya ikut serta melakukan pembinaan moral anaknya
agar terbentuk perilaku yang sesuai dengan nilai dan moral di
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 28/32
22
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 29/32
23
Tabel I.1 ........................................................................................................... 3
Tabel II.1 ........................................................................................................ 13
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 30/32
24
5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 31/32
25