pertemuan 1

32
  i PENERAPAN SISTEM NILAI DAN SISTEM MORAL SISWA DALAM PROSES PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MA’ARIF CIHAURBEUTI KABUPA TEN CIAMI S MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Pemantapan Kaderisas i Mahasiswa ( P2KM ) oleh SRI RATNASARI 102151065 HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2010

Upload: deamoenk

Post on 17-Jul-2015

43 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 1/32

 

 

PENERAPAN SISTEM NILAI DAN SISTEM MORAL SISWA

DALAM PROSES PENDIDIKAN

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MA’ARIF 

CIHAURBEUTI KABUPATEN CIAMIS

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa ( P2KM )

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 2/32

 

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 3/32

 

 

PENERAPAN SISTEM NILAI DAN SISTEM MORAL SISWA

DALAM PROSES PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN MA’ARIF CIHAURBEUTIKABUPATEN CIAMIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa ( P2KM )

telah disahkan pada hari.............. tanggal.................

oleh:

Ketua Pelaksana, Pembimbing,

Kokom Komariah Leni Nurlela

092151090 092151016

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 4/32

 

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Wasyukurillah puji syukur penulis panjatkan kepada Dzat yang

Maha Agung Allah SWT. karena atas kehendak-Nya lah makalah yang berjudul

PENERAPAN SISTEM NILAI DAN SISTEM MORAL SISWA DALAM

PROSES PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MA’ARIF

CIHAURBEUTI KABUPATEN CIAMIS dapat diselesaikan dengan baik dan

tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kemantapan kaderisasi

mahasiswa (P2KM) dan juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara

hk d lik d t k il k ti i k b ik

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 5/32

 

 

4.  ayah dan ibunda tercinta yang selalu mendoakan, memberikan bantuan baik 

berupa moril maupun materil juga telah mendukung, memberikan nasihat dan

semangat untuk menyelesaikan makalah ini;

5.  Dian Ruhiayat, S.Pd.I selaku narasumber yang telah memberikan sumber

dalam penyusunan makalah ini;6.  sahabat dan teman-teman yang telah membantu memberikan saran dan

masukannya untuk membantu menyelesaikan makalah;

7.  semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan yang

diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk penyelesaian

makalah ini.

Semoga amal kebaikannya dicatat oleh Allah SWT. dan diberikan balasan

yang berlipat ganda. Harapan penulis makalah ini dapat membantu semuanya

untuk mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai dan moral dalam diri

siswa. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran

bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 6/32

 

 

DAFTAR ISI

Halaman

Contents

BAB I  PENDAHULUAN1 

A.  Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 

B.  Rumusan Masalah .................................................................................... 2 

C.  Tujuan Makalah ........................................................................................ 2 

D.  Kegunaan Makalah ................................................................................... 3 

BAB II  PEMBAHASAN4 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 7/32

 

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat global. Artinya,

kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak 

orang di dunia ini. Semua negara di dunia ini sepakat bahwa kemiskinan

merupakan problema kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan

peradaban. Tetapi semua setuju bahwa kemiskinan harus dan dapat

ditanggulangi (Edi Suharto.2009:14).

Indonesia adalah negara yang masih menghadapi problema kemiskinan.

Meskipun demikian, Indonesia adalah negara yang memiliki Sumber Daya

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 8/32

2

masyarakat tani pedesaan itu sendiri, yaitu kelompok tani masyarakat desa

yang terorganisir dan memiliki program jelas dalam meningkatkan

produktivitas pertanian.

Kelompok tani Gandokjaya Desa Cisontrol yang dibentuk tahun 2000

diharapkan dapat mensejahterakan, meningkatkan kemandirian dan

produktivitas masyarakat Cisontrol. Kesejahteraan berarti terpenuhinya

kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri

untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya dan mampu

mengakses sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian produksi terutama dalam

pemakaian ilmu dan teknologi dan produktivitas secara finansial adalah

k d kti it t t t d i t t l h dik tifik i 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 9/32

3

3.  Mengetahui kendala Kelompok tani Gandokjaya dalam meningkatkan

produktivitas dan keterampilan masyarakat dalam pertanian

4.  Mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi

oleh Kelompok Tani Gandokjaya

D.  Kegunaan Makalah

Penggunaan penyusunan makalah ini bagi penulis atau pembaca adalah

:

1. Secara teoritis

Mendapat pengetahuan tentang kehidupan berkelompok dan

berorganisasi. Selain itu, dapat menambah ilmu, wawasan

mengenai bidang pertanian dan hubungannya dengan kehidupan

masyarakat.

2. Secara Praktis

D t j di t t d b d l 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 10/32

4

BAB II PEMBAHASAN

A.  Kajian Teoretis

1.  Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan merupakan media yang sangat penting dalam

proses pengembangan keterampilan masyarakat pedesaan dalam

meningkatkan produktivitasnya. Berhasilnya penyuluhan yang

dilakukan tergantung dari penyuluh dan respon masyarakat itu

sendiri. Penyuluh pertanian memilki peran dalam membentuk 

karakter petani yang kuat kemandiriannya (self-help) dan aotu

aktivitasnya.

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 11/32

5

Dari definisi tersebut jelas bahwa penyuluhan tidak sama

dengan penerangan atau kampanye. Kampanye dan penerangan

hanya terbatas pada proses penyadaran (awernes), belum sampai

pada proses perubahan perilaku.

Kalau definisi penyuluhan seperti diamanatkan oleh UU No.16

Tahun 2006, maka penyuluh pertanian yang bertugas melaksanakan

penyuluhan setidaknya harus memiliki tiga syarat utama :

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 12/32

6

apabila membiarkan penyuluhan hidup merana hanya akan

bermuara pada satu titik, lahirnya petani yang merana pula.

Ir.Mistar M.Si (Sinar Tani “Agripenyuluhan”, 18-24 Agustus

2010 : 21)

Keputusan Presiden tentang Kelembagaan penyuluh patut

dipertanyakan di daerah, karena sayup-sayup terdengar Kepres

tersebut sudah mulai digarap sejak tahun 2009 yang lalu dan

hingga saat ini belum turun (Ketua Perhiptani Pusat, 28 Juli 2010).

Berarti ada yang belum bersatu di dalam pemahaman

operasionalnya terutama pada tingkat penentu kebijakan di tingkat

pusat, sementara kelembagaan penyuluhan di daerah telah banyak 

  juga terlanjur terbentuk dengan struktur organisasi yang berbeda-

beda.

Kelembagaan di tingkat Kecamatan dan desa sesuai amanata UU

sangatlah penting karena sebagai tempat para penyuluh berinovasi, 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 13/32

7

kabupaten/kota dan kecamatan. Dalam UU no.16 tahun 2006

dijelaskan paling lama 2 tahun setelah berlakunya UU tersebut

setelah berlakunya UU tersebut kelembagaan penyuluhan pertanian

sudah harus terbentuk. Namun hingga kini belum semua

pemerintah daerah membentuk kelembagaan penyuluhan pertanian.

Bahkan dipusat pun lembaga penyuluhan pertanian pemerintah

yang setingkat eselon satu baru terbentuk.

Fenomena tersebut terjadi karena belum adanya payung

hukum (misalnya berupa Perpres/Kepres atau semacamnya) terkait

dengan implementasi atau operasionalisasi penyuluhan pertanian di

tingkat Pemerintah. Adanya payung hukum berupa peraturan yang

  jelas dapat mengikat Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota

untuk melaksanakan UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K secara

konsisten.

Ketiadaan kelembagaan penyuluhan pertanian pemerintah di 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 14/32

8

Kelompok Tani. Ketiadaan lembaga penyuluhan pertanian

yang bertanggungjawab dalam mengatur dan memfasilitasi

kegiatan para penyuluh pertanian di daerah berdampak pada

menurunnya kegiatan penyuluhan di lapangan. Kondisi ini

berimplikasi pada kelembagaan petani menjadi kurang

berkembang dan berpotensi tersubordinasi oleh kepentingan-

kepentingan pihaqk lain di luar petani.

Menghadapi era globalisasi perdagangan bebas dibutuhkan

upaya peningkatan daya saing petani dan produk petani yang

semakin tinggi. Dengan demikian selain kelembagaan penyuluhan

pertanian pemerintah, dibutuhkan pula penyuluh pertanian yang

profesional sebagai pendamping dan pemberdaya masyarakat

pertanian.

Penyuluh profesional antara lain dihasilkan oleh proses yang

mengarah pada berbagai upaya pengembangan kompetensi, 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 15/32

9

b. Membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha

agribisnis Gapoktan/Poktan;

c. Memotivasi peran serta anggota Gapoktan/Poktan dalam

pengembangan kegiatan usaha agribisnis

d. Memfasilitasi Gapoktan/Poktan mengakses teknologi, infomasi

pasar, peluang usaha, permodalan dan sarana produksi;

e. Mendampingi dan memfasilitasi Gapoktan/Poktan dalam

membangun kemitraan dengan pelaku usaha agribisnis;

f. Membantu pemecahan masalahGapoktan/Poktan dalam

mengembangkan usaha agribisnis;

g. Memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan

Gapoktan/Poktan sebagai unit usaha otonom;

h. Memfasilitasi Gapoktan/Poktan dalam penyusunan laporan

potensi desa, laporan data dasar serta laporan bulanan dan

laporan tahunan. 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 16/32

10

f.  Penyerapan teknologi dan informasi pertanian serta

pembelajaran mengenai manfaat dan pengelolaan keuangan

bagi para anggota kelompok tani.

g.  Adanya peningkatan ekonomi, yang dirasakan petani melalui

penambahan modal usaha produktif yang bermanfaat memacu

usaha agribisnis anggota kelompok.

h.  Adanya rasa kebersamaan dan adanya tanggung renteng

anggota kelompok dalam prosedur peminjaman modal usaha

apabila terjadi ketidakdisiplinan dalam pengembalian.

2. Gapoktan dalam mengembangkan kelompok tani pedesaan

Kelompok Tani tergabung dalam Gabungan kelompok tani

(Gapoktan), Gapoktan sangat berperan penting dalam

pengembangan kelompok tani.

Ibrahim Saragih (Ekstensia “wahana”, 2010 : 46-50)

Gabungan kelompok tani (Gapoktan) merupakan kelembagaan di 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 17/32

11

produksi pendukung ketahanan pangan dengan melakukan

fungsi Gapoktan, antara lain :

1)  Mampu melakukan pengambilan keputusan guna

pengembangan produksi agribisnis pendukung

ketahanan pangan yang menguntungkanbagi

anggotanya dengan didukung informasi teknologi,

permodalan, sumber daya alam, sumber daya manusia,

sarana produksi dan lainnya yang tersedia ;

2)  Memberikan fasilitas penerapan teknologi yang

dibutuhkan kelompok tani sesuai dengan kesepakatan

rencana definitif yang disusun secara bersama oleh

semua kelompok tani anggota Gapoktan;

3)  Mampu melakukan jalinan kerjasama/kemitraan

dengan pihak lain yang terkait dengan unit produksi;

4)  Mempunyai kemampuan dalam penyusunan rencana 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 18/32

12

Sarana produksi pertanian merupakan kebutuhan pokok yang

harus mampu disediakan oleh Gapoktan dalam melayani

kebutuhan anggotanya yang mengelola agribisnis komoditi

pendukung ketahanan pangan.

c. Menyediakan modal usaha

Permodalan merupakan kunci yang akan ikut berperan dalam

pengelolaan usaha agribisnis. Gapoktan sebagai lembaga di

pedesaan menjadi harapan dan andalan bagi kelompoktani

pengelola usaha agribisnis komoditi pendukung ketahanan

pangan.

d. Melakukan proses pengolahan produk 

Diperlukan penanganan pengolahan produk agar dapat

memberikan nilai tambah yang akan meningkatkan pendapatan

kelompok tani anggota Gapoktan dalam mengelola hasil-hasil

produksi pertanian komoditi pendukung ketahanan pangan. 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 19/32

13

Dalam mewujudkan pembangunan pertanian yang maju,

produktif dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pelaku usaha

di sektor pertanian, salah satu upaya untuk mewujudkan

pembangunan pertanian yang maju tersebut antara lain dapat

ditempuh dengan menterpadukan potensi sumber daya manusia

serta potensi sumber daya lokal yang dapat dikembangkan secara

efisien dan efektif. Dengan demikian, pembangunan pertanian

harus mencakup berbagai potensi sumber daya lokal yang dapat

didorong dan dikembangkan menjadi lebih bermanfaat untuk 

keberhasilan pembangunan pertanian secara menyeluruh.

Masyarakat pedesaan sebagian besar bekerja sebagai petani,

hal itu karena potensi sumber daya alam di pedesaan sangat besar

dalam bidang pertanian. Sebagai contoh dapat dilihat dari data

penduduk Kecamatan Rancah menurut pekerjaannya, sebagai

berikut : 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 20/32

14

9. Tidak bekerja 7.171

Jumlah 56.330

Dari data di atas dapat dilihat bahwa di Kecamatan Rancah

sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian yaitu

sebanyak 20.623 orang.

Berdasarkan hal tersebut dalam mewujudkan pembangunan

pertanian yang maju, produktif perlu dikembangkan manajemen

organisasi kelembagaan pertanian masyarakat desa. Hal tersebut

  juga dalam upaya meningkatkan produktivitas petani dan

pembangunan masyarakat desa yang mandiri dan sejahtera. Akan

tetapi, dalam pengembangannya tidak dapat dipungkiri sumber

daya manusia yang kurang dan lemah dapat menyebabkan kurang

optimalnya pemanfaatan sumber daya alam tersebut.

Kelompok tani di setiap desa merupakan media

b k d l i k d k i i 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 21/32

15

dalam kemampuan teknis (Technical Skill) dan kemampuan

manajemen (Managerial Skill) dalam mengelola usaha tani dalam

peningkatan produksi.

BP3K dengan program penyuluhannya akan lebih efektif dan

efisien melalui kelompok tani yang telah dibentuk di setiap desa.

Sehingga melalui kelompok tani tersebut pembinaan dan

penyuluhan pertanian oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)

masyarakat desa akan lebih terorganisir.

Dalam hal ini juga kelembagaan non-formal yang berperan

penting dalam keberhasilan pembangunan masyarakat yang

mandiri dan produktif adalah Gapoktan. Gapoktan yang merupakan

gabungan kelompok tani yang dibentuk di setiap desa dituntut

mampu memberikan pelayanan kepada petani yang tergabung

dalam kelompok tani.

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 22/32

16

Berdasarkan potensi sumber daya alam dan sumber daya

manusia yang ada, masyarakat petani yang salah satunya petani

Desa Cisontrol memerlukan penanganan yang serius dalam

peningkatan kualitas sikap, pengetahuan maupun keterampilan

petani supaya dalam pemanfaata dan pengelolaan sumber daya

pertanian benar-benar bermanfaat, menguntungkan dan dapat

menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, dan menyerap tenaga

kerja yang lebih banyak serta dapat meningkatkan kesejahteraan

petani dan masyarakat pada umumnya.

Melalui Poktan Gandokjaya, petani Desa Cisontrol dapat

dibimbing dan dibina dengan adanya program penyuluhan BP3K

Kecamatan Rancah. Penyuluhan pertanian dapat mendorong

berkembangnya sumber daya manusia yang profesional baik SDM

petugas pertanian maupun para petani sebagai pelaku usaha tani.

Melalui program penyuluhan juga dapat memotivasi atau memacu 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 23/32

17

terjadi luas pemilikan lahan usaha tani yang semakin sempit

karena tidak ada lagi peluang untuk membuka lahan baru,

belum lagi dengan banyaknya lahan usaha tani yang beralih

fungsi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada

tahun 2007 jumlah penduduk miskin tercatat 37,2 juta jiwa.

Sekitar 63,4 dari jumlah tersebut berada di pedesaan dengan

mata pencaharian utama di sektor pertanian dan 80 % berada

pada skala usaha mikro yang memiliki luas lahan lebih kecil

dari 0,3 hektar. Bahkan di tahun 2010 ini di daerah-daerah

padat penduduk tidak menutup kemungkinan pemilikan lahan

usaha tani rata-rata hanya 0,125 hektar.

Ada kecendrungan usaha tani semakin tidak diminati

oleh masyarakat terutama kalangan pemuda karena usaha tani

sangat identik dengan usaha yang tidak keren, penuh resiko 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 24/32

18

mengakibatkan rendahnya produktivitas dan kualitas yang

dihasilkan. Salah satu penyebabnya adalah adanya serangan

OPT.

4. Solusi permasalahan yang dihadapi kelompok tani

Pelatihan SLPHT

Mengembangkan SDM dalam penguasaan dan penerapan prinsip

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sehingga petani tahu, mau dan

mampu melaksanakan apa yang sebaiknya dilakukan di lahan tani

berdasarkan pengalaman

Mengembangkan keterampilan para petani untuk merencanakan,

mempersiapkan melaksanakan dan mengevaluasi kegiatannya yang

berkaitan dengan budidaya tanaman

Mengembangkan kemampuan dan menumbuhkan motivasi petani untuk 

menjadi petani mandiri yang mampu mencari, menemukan fakta

sendiri, menganalisa, mendiskusikan memutuskan hal yang harus 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 25/32

19

Pemilihan klon yang cocok dengan kondisi setempat

Pemeliharaan tanaman sesuai dengan anjuran balai

Penggunaan pestisida dihindarkan dan merupakan alternatif terakhir

Melestarikan musuh alami

Melestarikan keseimbangan lingkungan kebun agar populasi musuh alami

dapat berkembang

Pengamatan mingguan

Mengamati tanama, cuaca, hama, penyakit dan musuh alami

Menganalisis keadaan dan membuat keputusan dengan membandingkan

potensi kehilangan hasil dengan biaya pengelolaan

Petani ahli PHT dan Manajer di lahannya sendiri

Petani menguasai teknolohi PHT dan mampu menerapkan 4 prinsip PHT

serta bertanggungjawab terhadap kebunnya sendrii

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 26/32

20

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian yang mengacu pada pembahasanyang penulis ajukan maka dapat disimpulkan bahwa: pendidikan nilai

dan moral pada intinya adalah mengajarkan dan melatih siswa terhadap

kesadaran moral. Pendidikan nilai dan moral selain diajarkan melalui

bentuk formal dalam mata pelajaran juga dapat diberikan melalui bentuk-

bentuk lain seperti adanya tata tertib sekolah. Pendidikan nilai dan moralyang diajarkan dan dilatihkan tersebut disesuaikan dengan nilai-nilai

identitas masyarakat atau nilai-nilai moral seperti nilai religiositas, nilai

sosialitas, nilai gender, nilai keadilan, nilai demokrasi, nilai kejujuran,

nilai kemandirian, nilai daya juang, nilai tanggung jawab dan nilai

penghargaan terhadap lingkungan alam. 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 27/32

21

A.  Saran

Saran yang merupakan masukan yang dapat disampaikan berkaitan

penelitian ini adalah:

1.  kepala sekolah hendaknya terus berkomitmen dan lebih intensif 

mengadakan penegakan kedisiplinan siswa serta fasilitas pendukung

dalam upaya menekan tingkat pelanggaran siswa terhadap tata tertib

sekolah;

2.  guru hendaknya terus melakukan kontrol terhadap pelanggaran tata

tertib sekolah dan meningkatkan kebersamaan guna membina

kedisiplinan siswa;

3.  siswa hendaknya dengan penuh kesadaran diri untuk mematuhi tata

tertib sekolah sehingga terbentuk perilaku yang sesuai dengan nilai

dan moral;

4.  orang tua hendaknya ikut serta melakukan pembinaan moral anaknya

agar terbentuk perilaku yang sesuai dengan nilai dan moral di 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 28/32

22

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 29/32

23

Tabel I.1 ........................................................................................................... 3

Tabel II.1 ........................................................................................................ 13

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 30/32

24

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 31/32

25

 

5/14/2018 pertemuan 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pertemuan-1-55a92e6516b26 32/32

 

26