pertemuan-1

Upload: sandhika-cipta-bidhari

Post on 12-Jul-2015

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONALPENDAHULUAN Persamaan dan Perbedaan Manajemen Keuangan dan Manajemen Keuangan Internasional Persamaan : Membahas keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijaksanaan deviden serta bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan dengan memaksimalkan harga saham perusahaan. Perbedaan : MK untuk perusahaan domestik walaupun punya banyak anak perusahaan tetapi masih dalam satu negara (satu mata uang) sehingga tidak terjadi masalah resiko perubahan nilai tukar (foreign exchange rate), perpajakan dan akuntansi khususnya pembuatan laporan keuangan rekonsiliasi. MK Internasional : 1. membahas tentang lingkungan manajemen keuangan internasional, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar dan neraca pembayaran serta implikasinya pada suatu negara 2. 3. 4. 5. 6. Pasar valuta asing (foreign exchange market) dan bagaimana pasar valas Mengukur dan manajemen ekposur mata uang asing, Analisis investasi langsung, Manajemen operasi multinasional Perbankan internsional ini berfungsi dalam perekonomian dunia.

Perusahaan-perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan strategi-strategi baru untuk memperbaiki arus kas mereka, dalam rangka meningkatkan kekayaan pemegang saham. Sejumlah strategi mengharuskan dilakukannya ekpansi dalam pasar lokal. Strategi semacam ini biasanya dapat diimplementasikan tanpa banyak kesulitan karena informasi mengenai pasar telah terlebih dahulu diketahui dan cara operasi tidak perlu banyak diubah.

Strategi-stategi lain mengharuskan penetrasi ke pasar asing. Karena pasar luar negeri bisa sangat berbeda dari pasar lokal, pasar luar negeri menciptakan kesempatan timbulnya peningkatan arus kas perusahaan. Banyak hambatan masuk kedalam pasar luar negeri telah dicabut atau berkurang dewasa ini, yang mendorong perusahaan untuk memperluas perdagangan internasional (memproduksi dan menjual barang dinegaranegara asing). Konsekuensinya, banyak perusahaan nasional berubah menjadi perusahaan multinasional (multinasional corporation-MNC), yang didefinisikan sebagai perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam suatu bentuk bisnis internasional. Shapiro dalam Faisal mendefinisikan Perusahaan Multinasional sebagai perusahaan yang beroperasi pada lebih dari satu negara, perusahaan ini terdiri dari perusahaan induk (parent company) yang berlokasi dinegara asalnya dan memiliki paling sedikit lima atau enam subsidiary (anak perusahaan) diluar negeri. Perusahaan multinasional sejati mempunyai komitmen untuk mencari, melaksanakan dan mengintegrasikan produksi, marketing, dan penelitian dan pengembangan serta peluang-peluang pendanaan atas dasar global bukan domestik. Menghadapi peluang-peluang dan resiko-resiko unik dari beroperasi secara internasional, keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer keuangan harus konsisten dengan tujuan perusahaan. Tujuan sebuah MNC secara umum adalah memaksimumkan kekayaan Setiap usulan pemegang saham. Penentuan tujuan adalah penting karena semua keputusan harus memberikan sebuah kontribusi bagi pencapaian tujuan tersebut. kebijakan perusahaan tidak hanya perlu mempertimbangkan laba potensial, tetapi juga resiko-resikonya. Jika keuntungan yang akan diterima dari suatu kebijakan. perusahaan tertentu melampaui biayanya, dan sejauh kebijakan tersebut akan membantu memaksimumkan kekayaan pemegang saham, maka kebijakan tersebut boleh diimplementasikan. A. Perkembangan Perusahaan Multinasional Bersadarkan konsep dari Mir Zohair Husain (2007), dewasa ini dunia internasional sedang megalami proses perkembangan yang begitu cepat dan telah memunculkan kecenderungan similaritas dan uniformitas dari para individu, kelompok dan sistem sosial yang melewati atau bahkan menghapus batas tradisional negara.

2

Perkembangan yang dimaksud adalah globalisasi. Globalisasi membawa segala sesuatu menjadi lebih mudah dan seolah-olah tidak terbatas akan ruang dan waktu. Hal ini sebenarnya telah berkembang pasca Perang Dunia II, dimana fenomena politik-ekonomi internasional ditandai dengan munculnya aktor-aktor non negara yang memainkan peran penting dalam dunia internasional. Akibatnya, hal ini menjadi pemikiran yang dominan dalam interaksi hubungan internasional saat ini dan semakin menguatkan paradigma Liberal sebagai fasilitator bagi perkembangan globalisasi. Salah satu aktornya adalah perusahaan multinasional yang merupakan kekuatan utama ekonomi dalam globalisasi. Pada pertengahan 2003, beberapa perusahaan multinasional mencatatkan namanya pada 100 entitas ekonomi terbesar di dunia sebagai total aset terbesar di dunia. Sebut saja, Nike, Coca-cola yang yang total asetnya melebihi cadangan devisa gabungan beberapa negara-negara Afrika. Perusahaan multinasional juga membawa 10 persen perkembangan GDP dunia dan menaikan 33 persen kegiatan ekspor yang terjasi di dunia. Hal ini tentu saja membawa proses perdagangan dunia semakin berjalan dengan baik, karena dengan adanya perusahaan multinasional proses interaksi ekonomi berjalan dengan efektif dan membawa devisa bagi Home Country. Maka, tidak heran jika PBB memperkirakan bahwa diseluruh dunia terdapat tidak kurang dari 35.000 perusahaan multinasional yang bergerak diberbagai bidang yang membangun jaringan kerjasama dengan tidak kurang 150.000 perusahaan domestik di pelbagai negara. Namun, perusahaan multinasional dikritik karena penggunaan economic power dan "influence" untuk dapat masuk ke berbagai negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan mengeksploitasinya. Dengan kata lain pepatah yang cocok untuk hal ini adalah "dimana ada gula, disitu ada semut". melambangkan sumber daya, semut melambangkan perusahaan multinasional. Sisi menariknya adalah: apakah perusahaan multinasional sebagai mesin modernisasi ekonomi atau agen dari imperialisme? Mesin Modernisasi Ekonomi Perusahaan multinasional secara signifikan mendatangkan keuntungan bagi negara penerima (host country) seperti modal, teknologi dan sumber daya manusia yang unggul. China sebagai salah satu contoh negara dengan perkembangan ekonomi tercepat Gula

3

selama lebih dari tiga dekade akibat dari kerjasamanya dengan perusahaan multinasional. Hal tersebut menjadikan China sekarang ini menjadi rakasasa ekonomi di dunia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 10 persen setiap tahunnya dan menjadikan China sebagai negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia. Perusahaan multinasional menciptakan pertumbuhan ekonomi di India dan membuat lingkungan bisnis menjadi stabil. India mendapat keuntungan dari perusahaan multinasional, untuk dapat memenuhi lingkungan politik dan sosioekonominya menjadi efisien. Dalam hal ini, perusahaan multinasional membawa pertumbuhan ekonomi global. Perusahaan multinasional sebagai kekuatan integrasi dunia. Dengan membuka pekerjaan di negara penerima, perusahaan multinasional membawa standar hidup yang lebih baik bagi masyarakat (terkait erat dengan "corporate social responsibility"). Hal ini tentu saja mendatangkan keuntungan bagi "home country", mengapa? karena perusahaan multinasional dapat menekan angka pengangguran di sebuah negara sehingga akan menstimulasi perkembangan ekonomi masyarakat. Dengan kata lain, angka kemiskinan dapat ditekan. Agen Imperialisme Kedatangan perusahaan besar merupakan mekanisme yang dapat memblokade perkembangan ekonomi negara berkembang dan penghambat proses kemajuan. Dengan datangnya perusahaan multinasional, otomatis mendatangkan capital. Hal ini tentu saja mendatangkan proses ketergantungan yang membahayakan negara penerima karena negara penerima akan terus disuplai sehingga tidak akan bisa mandiri yang pada akhirnya terjadi ketergantungan (coba lihat teori ketergantungan klasik Frank, Paul Baran). Perusahaan multinasional menciptakan kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari eksploitasi berlebihan terhadap lingkungan. Hal ini tidak terlepas dari eksplanasi profit sebuah perusahaan multinasional yang terus menerus mengeksplotasi sumber daya demi mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Sikap tidak peduli terhadap lingkungan juga merupakan hal yang dibuat oleh perusahaan besar ini sehingga menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan. Coba saja lihat Freeport dan lingkungan masyarakat disekitarnya.

4

Perusahaan multinasional menguntungkan "home country" daripada "host coutry". Pada saat membuka lapangan pekerjaan di "host coutry", posisi-posisi penting dalam perusahaan diisi oleh orang-orang "home country". Akibatnya tidak ada proses pembelajaran bagi sumber daya manusia lokal yang menyebabkan tidak adanya alih teknologi. MNC's merupakan senjata yang mematikan negara-negara besar untuk dapat mengeruk keuntungan di negara-negara berkembang yang kaya akan sumber daya. MNC's dan negara bekerja dalam aliran yang sama dan saling membutuhkan. Negara (home) membutuhkan MNC's untuk dapat mendatangkan sumber devisa sedangkan MNC's membutuhkan negara untuk dapat mengcover setiap pergerakan dan juga memastikan setiap pergerakan MNC's yang terus menerus mencari "gula" diberbagai belahan dunia. B. Proses Ekspansi Ke Luar Negeri Proses ekspansi perusahaan multinasional ke luar negeri dimulai dengan cara ekspor diikuti dengan mendirikan fasilitas-fasilitas produksi pada negara tujuan baik melalui lisensi maupun tidak. Pada pasar oligopoli, industri-industri pengikut pasar agar tetap kompetitif menciptakan dan mengambil keuntungan dari produk dan faktor pasar tidak sempurna yang berlaku secara internasional. Pada waktu yang sama mereka mencoba untuk mengurangi ancaman/kendala kompetitif dari anggota-anggota lain pada industri yang sama. Untuk itu perusahaan dalam menghadapi demand di luar negeri yang sangat tidak pasti menerapkan/berstrategi eskpor untuk memasuki pasar. Kemudian berpindah ke strategi risks/returns yang lebih tinggi dengan membuat fasilitas-fasilitas produksi di luar negeri baik melalui lisensi maupun secara langsung. Alasan perusahaan-perusahaan berekspansi ke negara-negara lain Adapun alasan perusahaan-perusahaan berekspansi ke negara-negara lain adalah untuk : 1. Mencari pasar baru, memproduksi dan menjualnya di pasar luar negeri 2. Mencari suplai bahan baku baru dan mengeksploitasi bahan-bahan yang dapat dijumpai dinegara lain.

5

3. Meminimumkan biaya-biaya (cost minimizers) dan mencari dan berinvestasi pada fasilitas-fasilitas produksi luar negeri yang biayanya lebih rendah. 4. Memperoleh teknologi baru 5. meningkatkan efisiensi produksi 6. menghindari kendala/rintangan-rintangan politik dan regulasi. 7. mengurangi resiko dengan diversifikasi. Metode-metode Bisnis Internasional Proses globalisasi merupakan perubahan-perubahan struktural dan manajerial serta tantangan yang dialami oleh suatu perusahaan pada saat berpindah dari operasioperasi domestik kearah operasi-operasi global. Beberapa metode yang dapat digunakan perusahaan untuk melakukan bisnis global atau memasuki pasar luar negeri (foreign market entry) adalah sebagai berikut : 1. Export or Import entry ; (Perdagangan internasional) 2. Contract-based entry yang meliputi : Perjanjian lisensi (licensing) Perjanjian waralaba (franchising) Usaha patungan (joint ventures) Akuisisi perusahaan yang telah ada Pembentukan subsidiary baru di luar negeri Potensial untuk penjualan yang lebih tinggi Potensial untuk biaya-biaya yang lebih rendah Mendiversifikasi manufacturing base dan mengharmoniskan biaya-biaya Menghindari kuota-kuota impor dan tarif.

3. Investment-based entry yang meliputi :

Keuntungan Investment-based entry:

valas menjadi revenues Kerugiannya Investment-based entry : Komitnen sumberdaya yang lebih tinggi Exit costs yang lebih tinggi Harus mampu mengatasi perbedaan-perbedaan budaya Harus mampu mengatasi rintangan-rintangan investasi.

6

ad. 1. Ekspor Impor (perdagangan Internasional) Merupakan pendekatan konservatif yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar luar negeri (dengan ekspor) melalui agen atau distributor dalam menghadapi demand di luar negeri yang sangat tidak pasti atau untuk mendapatkan bahan baku berharga murah (dengan impor). Pada awalnya perusahaan mungkin tidak/belum menjadi global (go internasional), namun para pesaing, suppliers dan buyers-nya beroperasi/berada di negara lain. Hal ini sering merupakan kunci pendorong suatu perusahaan kearah perdagangan internasional. Perusahaan merespon terhadap faktor-faktor globalisasi melalui impor input dari suppliers satu negera dan melakukan ekspor penjualan kepada buyers negara lain. Fase ini disebut fase perdagangan internasional. Keuntungan melakukan ekspor : 1. kebutuhan modal dan start-up costs yang rendah 2. resiko yang rendah diikuti dengan return yang cepat 3. belajar tentang kondisi supply dan demand, kompetisi, saluran distribusi, lembaga keuangan, serta teknik-tekniknya pada saat ini dan masa yang akan datang adalah menyenangkan. Kerugian melakukan ekspor: tidak mampu untuk merealisasikan penjualan penuh potensial suatu produk. Kemudian sejalan dengan berkurangnya ketidak pastian dan terbentuknya keberhasilan dalam perdagangan internasional, perusahaan-perusahaan bergerak dari fase perdagangan internasional ke fase multinasional. Perusahaan pada akhirnya akan harus mendirikan afiliasi-afiliasi penjualan dan layanan luar negeri (berhubungan langsung dengan agen-agen dan distributor luar negeri ketimbang menggunakan agen ekspor). Perusahaan-perusahaan mungkin juga membentuk subsidiary penjualan dan fasilitas-fasilitas pelayanan baru untuk dapat dikendalikan oleh mereka sendiri. Namun, pembentukan cabang/subsidiary penjualan tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan : 1). penjualan potensial yang lebih tinggi 2). mempertahankan kontrol atas produksi, marketing dan distribusi.

7

Kerugian : 1). komitmen sumberdaya yang lebih besar 2). entry yang lebih lambat 3). resiko negara dan biaya-biaya tinggi. ad.2. Contract-based entry a. Perjanjian lisensi Merupakan suatu kesepakatan dimana perusahaan lokal di sebuah negara memproduksi barang-barang sesuai dengan spesifikasi dari perusahaan pemberi lisensi; setelah barang terjual, perusahaan lokal mengambil sebagian laba. Sebagai contoh, sebuah produsen minuman ringan meminjamkan formula dan merk dagangnya ke sebuah perusahaan asing, agar perusahaan asing tersebut dapat memproduksi dan menjual minuman ringan yang dimaksud di negara lain. Produsen minuman ringan tersebut akan menerima fee atau sebagian laba perusahaan asing tersebut. Keuntungan lisensi : 1). pemberian lisensi memungkinkan perusahaan untuk menggunakan teknologi mereka dalam pasar luar negeri tanpa harus berinvestasi dalam jumlah yang besar, dan tanpa biaya transportasi seperti halnya mengekspor. 2). lebih cepat dan mudah untuk memasuki pasar luar negeri; 3). resiko-resiko finansial dan hukum lebih kecil; 4). menghindari rintangan-rintangan impor dan investasi. Kerugian lisensi : 1). Profit rendah; 2). kesulitan dalam mempertahankan standar mutu produk; 3). masalah-masalah pengawasan ekspor oleh perusahaan yang diberi lisensi; 4). hilangnya lagi. b. Perjanjian Waralaba (franchising) Merupakan kesepakatan dimana sebuah perusahaan menyediakan strategi penjualan atau pelayanan tertentu, bantuan, dan mungkin juga investasi awal kepada revenues potensial akibat posisi kompetitif yang kuat dari perusahaan yang diberi lisensi ketika perjanjian lisensi usang/tidak berlaku

8

franchisee (perusahaan yang diberi franchise) dengan imbalan fee secara periodik. Sebagai contoh, McDonald, Pizza Hut, Dairy Queen, dan lain-lain, memiliki waralabawaralaba yang dimiliki dan dikelola oleh penduduk lokal di banyak negara. Keuntungan Waralaba : 1). Sama seperti pemberian lisensi, pemberian hak waralaba memungkinkan perusahaan memasuki pasar luar negeri tanpa harus mengeluarkan danainvestasi yang besar; 2). lebih cepat dan mudah untuk memasuki pasar luar negeri; 3). resiko-resiko finansial dan hukum lebih kecil; 4). menghindari rintangan-rintangan impor dan investasi. Kerugian waralaba : 1). Profit rendah; 2). Kesulitan dalam mempertahankan standar mutu produk; 3). Masalah-masalah pengawasan ekspor oleh perusahaan yang diberi lisensi; 4). Hilangnya revenues potensial akibat posisi kompetitif yang kuat dari perusahaan yang diberi lisensi ketika perjanjian lisensi usang/tidak berlaku lagi. ad.3. Investment-based entry a. Usaha Patungan (joint venture) Merupakan suatu usaha yang dimiliki dan dioperasikan secara bersama oleh dua perusahaan atau lebih (yang saling berbagi tanggung jawab dan laba). Sebagian besar usaha patungan memungkinkan dua perusahaan mengaplikasikan keunggulan komparatif mereka masing-masing ke dalam suatu proyek tertentu, kemungkinan menghindari rintangan-rintangan investasi, lebih sedikit eksposur atas country risks, namun memiliki potential loss terhadap kontrol atas intellectual property. Sebagai contoh, Xerox Corp. dan Fuji Co. (Jepang) terlibat dalam usahan patungan yang memungkinkan Xerox memasuki pasar Jepang dan memungkinkan Fuji memasuki bisnis fotocopy. Juga terdapat berbagai usaha patungan dalam industri mobil dan industri-industri lainnya, karena tiap produsen dapat menawarkan keunggulan teknologinya masing-masing.

9

b. Akuisisi Perusahaan Asing yang telah ada. Merupakan salah satu cara untuk memasuki pasar luar negeri yang memungkinkan sebuah perusahaan mengendalikan bisnis luar negerinya secara penuh, dan mendapatkan pangsa pasar dalam jumlah besar secara cepat. Perusahaan-perusahaan sering mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain di luar negeri sebagai salah satu cara untuk memasuki (penetrasi) pasar luar negeri. Akuisisi memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk mengendalikan bisnis-bisnis luar negeri secara penuh, dan mendapatkan pangsa pasar dalam jumlah besar secara cepat. Namun, biasanya suatu akuisisi atas perusahaan yang existing (telah ada) lebih ber-resiko ketimbang metode-metode diatas lainnya karena membutuhkan investasi yang cukup besar. Selain itu, jika operasi-operasi di luar negeri tersebut tidak dilakukan dengan baik, perusahaan akan sulit untuk menjual perusahaan tersebut pada harga yang sesuai/layak. Beberapa perusahaan terlibat dalam akuisisi internasional parsial dengan tujuan untuk dapat memperoleh bagian dalam operasi-operasi luar negeri. Cara ini memerlukan investasi yang lebih kecil ketimbang akuisisi internasional penuh (full international acquisitions) dan resiko dari akuisisi tersebut biasanya lebih kecil. Namun, perusahaan tidak akan memiliki kendali/control penuh atas operasi-operasi luar negeri yang diakuisisi secara parsial tersebut. c. Pembentukan subsidiary baru di luar negeri Perusahaan-perusahaan dapat juga melakukan penetrasi pasar luar negeri dengan cara mendirikan operasi-operasi baru di luar negeri untuk memproduksi dan menjual produk-produk mereka. Seperti akuisisi diatas, metode ini memerlukan investasi yang cukup besar. Pembentukan subsidiary baru lebih disukai ketimbang akuisisi karena operasi-operasi anak perusahaan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan induk. Selain itu, jumlah investasi yang dibutuhkan lebih kecil dari biaya akuisisi. Namun, perusahaan tidak akan memperoleh rewards apapun dari investasi tersebut sampai subsidiary beroperasi dan memiliki (customer base) basis pelanggan.

10

C. Manajemen Keuangan Multinasional: Teori dan praktek Teori-teori Bisnis Internasional Teori-teori yang umum dipakai untuk menjelaskan mengapa banyak perusahaan terlibat dalam bisnis internasional adalah (1) teori keunggulan komparatif, (2) teori pasar tidak sempurna, dan (3) teori siklus produk. Ketiga teori tersebut memiliki sejumlah kesamaan dan dapat saling melengkapi satu sama lain dalam menjelaskan latar belakang evolusi bisnis internasional. a. Teori Keunggulan Komparatif Teori ini menyatakan bahwa masing-masing negara memiliki keunggulan untuk berspesialisasi dalam produk-produk yang bisa diproduksi dengan biaya yang relatif efisien. Sejumlah negara seperti Jepang dan AS memiliki keunggulan dalam teknologi, sementara Meksiko, Korea Selatan, Jamaika, dan Indonesia memiliki keunggulan dalam biaya buruh. Karena keunggulan ini tidak dapat dipindahkan dengan mudah, suatu negara biasanya menggunakan keunggulan mereka untuk berspesialisasi dalam produk-produk yang bisa diproduksi dengan biaya yang relatif efisien. Hal ini menjelaskan mengapa negara-negara seperti Jepang dan AS merupakan produsen komponen komputer yang besar, sementara Meksiko dan Jamaika merupakan produsen produk pertanian dan barang-barang kerajinan. Karena adanya keunggulan komparatif ini, dapat dimengerti mengapa perusahaan mampu masuk ke dalam pasar asing. b. Teori Pasar Tidak Sempurna Teori ini menyatakan bahwa karena adanya biaya dari transfer tenaga kerja dan sumber daya lain bagi tujuan produksi, perusahaan mungkin berupaya menggunakan faktor-faktor produksi luar negeri jika faktor-faktor ini lebih murah daripada faktorfaktor lokal. Transfer tenaga kerja dan sumber daya lainnya, bahkan dana, umumnya terkena restriksi biaya dan restriksi-restriksi lain, karena faktor-faktor produksi tidak begitu bersifat mobile dan dapat ditransfer ke mana saja. Oleh karena pasar-pasar dari berbagai sumberdaya yang digunakan dalam produksi tidak sempurna, perusahaan akan berupaya memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki negara lain. Pasar yang tidak sempurna menyediakan insentif bagi perusahaan untuk menggali kesempatankesempatan yang ada di luar negeri.

11

Perusahaan-perusahaan

multinasional

berupaya

keras

untuk

mengambil

keuntungan dari ketidak sempurnaan pada pasar domestik (nasional) untuk barangbarang, faktor-faktor produksi, dan financial assets. Ketidak sempurnaan-ketidak sempurnaan pada pasar untuk barang-barang tersebut ditranslasikan ke dalam peluangpeluang pasar bagi perusahaan multinasional. c. Teori Siklus Produk Teori yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan awalnya berusaha memantapkan dirinya dalam pasar lokal dan kemudian berekspansi ke pasar luar negeri sebagai reaksi terhadap permintaan asing atas produk-produknya. Teori Siklus Produk ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Konsep Manajemen Keuangan Shapiro dalam Faisal mengatakan bahwa tiga konsep Manajemen Keuangan dibawah ini memberi landasan teoritis bagi Manajemen Keuangan Internasional, konsep-konsep ini dipakai oleh karena adanya kendala yang menghalangi pencapaian tujuan perusahaan multinasional, yang akan dijelaskan pada sub-topik 2.6 pada halaman (Faisal, 2001:5) : 1. Arbitrage : Konsep Manajemen Keuangan Shapiro dalam Faisal mengatakan bahwa tiga konsep Manajemen Keuangan dibawah ini memberi landasan teoritis bagi Manajemen Keuangan Internasional, konsep-konsep ini dipakai oleh karena adanya kendala yang menghalangi pencapaian tujuan perusahaan multinasional 1. Arbitrage Arbitrage terjadi pada saat perbedaan-perbedaan harga timbul/terjadi pada dua pasar yang terpisah. (Sekuritas/komoditi dibeli dari suatu pasar dengan harga tertentu dan dijual segera pada pasar yang lain dengan harga yang lebih tinggi, untuk memperoleh profit dari perbedaan/selisih harga tersebut).

12

Ada tiga bentuk dasar peluang arbitrage Tax arbitrage Dengan memindahkan profit dari unit-unit yang berlokasi pada negara-negara yang pajaknya tinggi ke negara yang pajaknya lebih rendah atau dari posisi membayar pajak ke posisi tidak membayar pajak (tax losses), MNC dapat mengurangi beban pajaknya. b. Financial market arbitrage Dengan mentransfer dana-dana antar unit, MNC mungkin sanggup untuk mengatasi/menghindari kontrol devisa (exchange controls), memperoleh hasil yang lebih tinggi atas kelebihan dana yang telah disesuaikan dengan resiko (higher risk-adjusted yields on excess funds) , mengurangi biaya meminjam dana yang telah disesuaikan dengan resiko (risk-adjusted cost of borrowed funds), mendapatkan sumber-sumber modal yang sebelumnya tidak tersedia. c. Regulatory system arbitrage : Dimana profit subsidiary merupakan fungsi dari regulasi-regulasi pemerintah (dengan kata lain dimana agen pemerintah atau tekanan-tekanan kelompok tertentu menentukan hargaharga barang perusahaan ketimbang/daripada pasar), kemampuan untuk mengkamuflase profitabilitas yang sebenarnya dengan realokasi profit antar unit-unit bisa memberi MNC keunggulan bernegosiasi. Perusahaan arbitrage/spekulasi. 2. yang diperdagangkan tersebut. Market efficiency (Efisiensi pasar) Pasar dimana informasi baru telah direfleksikan dalam harga sekuritas-sekuritas Pada efisiensi pasar seseorang tidak dapat memperkirakan untuk memperoleh keuntungan melalui asset yang overvalued atau undervalued. Seluruh dana-dana mempunyai risk-adjusted returns yang sama. Tidak adanya pertimbangan-pertimbangan pajak atau intervensi pemerintah oleh karenanya efisiensi pasar menyatakan bahwa tidak tersedianya tawar menawar pendanaan. Pada efisiensi pasar, harga saat ini merefleksikan secara penuh seluruh informasi yang tersedia termasuk sejarah lengkap harga. Dengan demikian mengetahui harga hari ini Multinasional dapat beroperasi dalam kondisi Tax arbitrage (mengambil keuntungan dari perbedaan tingkat pajak yang ada) maupun Risk

13

adalah lebih informatif dari sudut pandang forecasting sebagaimana mengetahui seluruh harga-harga masa lalu. 3. Capital asset pricing Berkenaan dengan cara sekuritas dinilai berdasarkan risks dan returns (expected returns-nya). CAPM (Capital Asset Pricing Model) berasumsi bahwa total resiko terbagi menjadi Diversifiable (Unsystematic or Company specific) risk dan Non diversifiable (Systematic or market) risk. Peluang dan Resiko Perusahaan Multinasional Sama seperti proyek-proyek domestik, proyek-proyek luar negeri melibatkan suatu keputusan investasi dan pembiayaan. Pada saat para manajer membuat keputusankeputusan keuangan multinasional yang memaksimumkan keseluruhan nilai sekarang dari cash flows masa datang (present value of future cash flows), mereka memaksimumkan nilai perusahaan, yang pada akhirnya memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Keputusan Investasi Multinasional mencakup returns yang lebih tinggi dari investasi-investasi existing dan peluang-peluang investasi baru. Sedangkan Keputusan Pembiayaan Multinasional mencakup penurunan biaya-biaya modal melalui akses ke pasar-pasal modal internasional. Asumsi-asumsi pasar finansial sempurna menyatakan bahwa pasar-pasar tersebut sebagai : 1. Frictionless market (pasar tanpa friksi) yaitu tidak ada intervensi pemerintah atau tidak ada pajak-pajak dan tidak ada transaksi-transaksi, agency cost, atau bankruptcy costs (biaya-biaya kebangkrutan). 2. Rational investors (para investor bersifat rasional) 3. Akses yang sama terhadap costless information (informasi tanpa biaya) 4. Akses yang sama terhadap harga-harga pasar Peluang-peluang finansial seringkali menyimpang dari salah satu asumsi-asumsi diatas. Efisiensi Pasar menyatakan bahwa frictionless markets menjamin efisiensi operasional dan para investor adalah rasional dengan akses pasar dan informasi yang sama menjamin efisiensi informasi; yakni pasar dimana harga-harga merefleksikan seluruh informasi, kedua hal tersebut secara bersama-sama mempromosikan efisiensi distribusi.

14

Konflik-konflik yang menghalangi pencapaian tujuan perusahaan multinasional. Konflik kepentingan antara pemegang saham perusahaan dengan para manajernya disebut agency problem (Madura, 2003:10 dalam Faisal). Konflik ini terjadi karena para manajer perusahaan membuat keputusan yang bertentangan dengan tujuan perusahaan untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Jika sebuah perusahaan hanya terdiri dari satu pemilik yang juga merupakan satu-satunya manajer, konflik semacam ini tidak akan terjadi. Namun, bagi perusahaan-perusahaan yang para pemegang sahamnya tidak terlibat dalam manajemen, konflik tujuan bisa terjadi. Gaya manajemen terpusat (centralized management), banyak dipakai oleh perusahaan multinasional, dapat mengurangi agency cost karena gaya semacam ini memungkinkan para manajer perusahaan induk untuk mengontrol anak perusahaan di luar negeri, sehingga mengurangi kekuasaan para manajer anak perusahaan. Akan tetapi, para manajer perusahaan induk bisa saja membuat keputusan yang tidak tepat bagi anak perusahaan karena pengetahuan mereka tentang karakteristik-karakteristik keuangan anak perusahaan tidak sebaik para manajer anak perusahaan sendiri. Sebaliknya, gaya manajemen terdesentralisasi (decentralized management) yang banyak diterapkan oleh perusahaan transnasional, bisa menimbulkan agency cost yang lebih besar jika para manajer anak perusahaan membuat keputusan-keputusan yang tidak dilandasi oleh tujuan memaksimumkan nilai perusahaan induk secara keseluruhan. Namun, bagaimanapun, gaya ini memberikan lebih banyak kekuasaan kepada para manajer yang lebih dekat ke operasi dan lingkungan anak perusahaan. Karena adanya untung rugi dari pemakaian salah satu gaya manajemen diatas, sejumlah perusahaan multinasional berupaya memanfaatkan keunggulan dari kedua macam gaya tersebut. Yakni, mereka membolehkan para manajer anak perusahaan membuat keputusan-keputusan penting mengenai operasi mereka sendiri, tetapi tetap dimonitor oleh manajemen perusahaan induk untuk menjamin agar keputusankeputusan tersebut harmonis dengan tujuan perusahaan induk. Jaringan-jaringan elektronik banyak digunakan oleh perusahaan induk (parent company), yang membuat lebih mudah bagi parent company untuk monitoring tindakan-tindakan dan kinerja anak perusahaan (subsidiaries) di luar negeri. Sebagai contoh : banyak digunakannya fasilitas-fasilitas komunikasi intranet perusahaan atau e-mail internet, dimana laporanlaopran keuangan dan dokumen-dokumen lain dapat dikirim secara elektronik.

15

Gaya Manajemen Perusahaan Multinasional Manajemen Keuangan Multinasional Terpusat MNC dengan dua subsidiari, A dan B

Gaya Manajemen Perusahaan Multinasional Manajemen Keuangan Multinasional Terdesentralisasi. MNC dengan dua subsidiari, A dan B

16

Resiko (kendala-kendala) multinasional. a) Kendala Lingkungan

yang menghalangi pencapaian tujuan perusahaan

Tiap negara memiliki karakteristik-karakteristik lingkungannya sendiri yang unik. Sejumlah negara mungkin mengenakan lebih banyak restriksi atas anak perusahaan yang induknya berbasis di luar negeri. Izin usaha, ketentuan-ketentuan mengenai pembuangan limbah produksi, dan perangkat-perangkat pengendali polusi adalah sejumlah contoh kendala yang memaksa anak perusahaan mengeluarkan biaya tambahan. b) Kendala Regulasi Tiap negara juga memiliki karakteristik-karakteristik regulasi yang unik menyangkut pajak, aturan-aturan konversi valuta, pengembalian laba, dan regulasiregulasi lain yang dapat mempengaruhi arus kas anak perusahaan.. Selain itu, perubahan dalam regulasi-regulasi bisa juga meminta revisi atas kebijakankebijakan keuangan yang ada. Jadi, para manajer keuangan tidak hanya harus mengenal kendala-kendala regulasi yang ada dalam suatu negara, namun juga harus memonitor perubahan-perubahan yang mungkin muncul sepanjang waktu. c) Kendala Etika Suatu praktek bisnis yang dianggap tidak etis pada suatu negara dapat dianggap etis pada negara lain. Tentang etika bisnis ini tidak ada standar etika bisnis yang seragam dan berlaku bagi semua negara. Masing-masing negara mempunyai etika bisnis yang berbeda antar satu dengan lainnya Resiko (kendala-kendala) lain perusahaan diantaranya adalah: a). Resiko negara (Sovereign or Country risk) resiko yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas dan kejadian-kejadian yang terjadi di negara lain dimana perusahaan subsidiary mempunyai beberapa kontak bisnis. b). Resiko kegagalan sistem keuangan internasional (Risk of international financial system failure) Sebagai contoh runtuhnya sistem perbankan atau bergeser/keluarnya beberapa negara dari GATT dapat menimbulkan konsekwensi serius bagi perusahaan internasional. multinasional dalam Faisal

17

REFERENSI Jeff Madura, Manajemen Keuangan Internasional, Erlangga, Jakarta, 2000 http://digilub.usu.ac.id http://jamespattipeilohy.blogspot.com http://www.stekpi.ac.id/skin/

18