pertanyaan referat herpes zoster

13
Faizatul Makkiyah / 11700287 Herpes Zoster (Cacar Api) Pada Anak Herpes zoster atau cacar api adalah infeksi virus varisela zoster (VVZ) yang sebelumnya sudah ada di dalam tubuh yaitu di badan syaraf, akibat infeksi varisela atau cacar air di masa lalunya (biasanya saat anak-anak). virus tersebut sedang dalam kondisi tidur atau istirahat, kemudian kambuh dan menginfeksi lagi akibat berbagai faktor diantaranya pertahanan tubuh atau sistem imun yang lemah, pemakaian obat-abatan yang menekan sistem kekebalan seperti obat-obat antiradang misalnya dexamethason, prednisone dan metil prednisolon, pasien Hodgkin’s disease, leukemia, dan pada kasus HIV/AIDS. Selain faktor - faktor diatas faktor yang lain penyebab bangunnya atau menginfeksinya lagi virus VVZ masih belum diketahui. Angka kejadian terbanyak pada cacar api adalah usia tua, namun bisa menyerang usia berapa saja. Jumlah kejadian terbesar usia adalah diatas 50 tahun, jumlah penderita laki- laki dan wanita sama besarnya. Dalam penelitian dengan metode kohor, 25% individu yang terinfeksi HIV memiliki kemungkinan terjadinya cacar api delapan kali lebih tinggi daripada populasi umum yang tanpa terinfeksi HIV, sehingga cacar api atau herpes zoster merupakan tanda awal dari terjangkitnya infeksi HIV dikalangan orang-orang usia muda. Awalnya saat terinfeksi cacar air (biasanya saat anak- anak), virus masuk dan berjalan ke atas menuju otak dan berdiam diri di badan syaraf, selanjutnya virus akan berperang dengan sistem kekebalan tubuh, jika sistem kekebalan tubuh Ilmu Penyakit Kulit Kelamin

Upload: wulandariiswara

Post on 04-Jan-2016

149 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

,mnnj

TRANSCRIPT

Page 1: Pertanyaan Referat Herpes Zoster

Faizatul Makkiyah / 11700287

Herpes Zoster (Cacar Api) Pada Anak

Herpes zoster atau cacar api adalah infeksi virus varisela zoster (VVZ) yang

sebelumnya sudah ada di dalam tubuh yaitu di badan syaraf, akibat infeksi varisela atau cacar

air di masa lalunya (biasanya saat anak-anak). virus tersebut sedang dalam kondisi tidur atau

istirahat, kemudian kambuh dan menginfeksi lagi akibat berbagai faktor diantaranya

pertahanan tubuh atau sistem imun yang lemah, pemakaian obat-abatan yang menekan sistem

kekebalan seperti obat-obat antiradang misalnya dexamethason, prednisone dan metil

prednisolon, pasien Hodgkin’s disease, leukemia, dan pada kasus HIV/AIDS. Selain faktor -

faktor diatas faktor yang lain penyebab bangunnya atau menginfeksinya lagi virus VVZ

masih belum diketahui.

Angka kejadian terbanyak pada cacar api adalah usia tua, namun bisa menyerang usia

berapa saja. Jumlah kejadian terbesar usia adalah diatas 50 tahun, jumlah penderita laki-laki

dan wanita sama besarnya. Dalam penelitian dengan metode kohor, 25% individu yang

terinfeksi HIV memiliki kemungkinan terjadinya cacar api delapan kali lebih tinggi daripada

populasi umum yang tanpa terinfeksi HIV, sehingga cacar api atau herpes zoster merupakan

tanda awal dari terjangkitnya infeksi HIV dikalangan orang-orang usia muda.

Awalnya saat terinfeksi cacar air (biasanya saat anak-anak), virus masuk dan berjalan

ke atas menuju otak dan berdiam diri di badan syaraf, selanjutnya virus akan berperang

dengan sistem kekebalan tubuh, jika sistem kekebalan tubuh kita baik dan kita dalam kondisi

sehat atau sebelumnya saat bayi sudah pernah divaksin, maka kita akan mampu melawan

virus tersebut sehingga gejala dan keluhan yang muncul di kulit ataupun di didalam tubuh

minimal bahkan tidak muncul. Namun jika kondisi kita kurang baik atau dalam kondisi

tertentu misalnya sedang sakit, HIV/AIDS, penyakit keganasan kelenjar getah bening atau

sedang dalam terapi yang menekan sistem kekebalan maka respon tubuh kita dalam

mengeluarkan gejala semakin memburuk.

Kekambuhan infeksi biasanya hanya pada daerah atau tempat yang dialiri syaraf yang

terinfeksi saja, satu sisi tubuh, tidak melewati garis tengah dari tubuh, dan sifat atau tempat

luka sesuai dengan garis dan aliran syaraf. Gejala yang muncul awalnya nyeri, rasa tidak

enak, nyeri otot, kesemutan dan sedikit rasa gatal pada tempat luka, selain itu muncul juga

gejala panas, meriang dan sakit kepala. Kemudian beberapa hari selanjutnya muncul

kumpulan plentingan-plentingan yang bisa berisi cairan jernih atau bahkan bisa berisi cairan

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin

Page 2: Pertanyaan Referat Herpes Zoster

Faizatul Makkiyah / 11700287

keruh dengan dasar kulit yang kemerahan, plentingan biasanya bergerombol dan membentuk

lebih dari satu gerombolan, usia plentingan yang satu dengan yang lain satu gerombolan

adalah sama tapi usia gerombolan plentingan yang satu dengan gerombolan plentingan yang

lain tidak sama.

Selanjutnya beberapa hari kemudian plentingan semakin mengeruh dan bernanah,

kemudian semakin lama akan mengering dan mengelupas dan pasien sudah dalam kondisi

perbaikan. Proses penyembuhan kurang lebih berlangsung 1-2 minggu setelah awal muncul

geala.

Secara umum herpes zoster pada anak dengan dewasa proses serta gejalanya hampir

sama, tapi pada anak-anak gejala klinisnya lebih ringan daripada dewasa. Nyerinya lebih

ringan, gatal dan ruam lebih ringan, dan demamnya lebih ringan, selain itu gejala-gejala

kerusakan syaraf yang dapat muncul juga ringan atau bahakan jarang ditemukan, misalnya

pada kasus kerusakan syaraf PHN (post herpetic neuralgia).

Post herpetic neuralgia adalah rasa nyeri yang timbul setelah gejala-gejala herpes

zoster mulai membaik. PHN merupaka komplikasi yang serius dari Herpes Zoster, nyeri

dirasakan di tempat penyembuhan ruam Herpes Zoster, selain nyeri biasanya pasien juga

mengeluh kesemutan, rasa terbakar, kaku dan rasa tidak enak pada bekas luka cacar api. PHN

ini penyembuhannya cukup lama bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Cacar api jarang terjadi pada anak usia dibawah 10 tahun, kecuali pada mereka yang

menerima terapi penurunan sistem kekebalan pada terapi keganasan atau penyakit lain,

kemudian mereka yang terinfeksi HIV, dan mereka yang dicurigai kemungkinan riwayat

terinfeksi cacar air saat di dalam kandungan, atau mereka yang terinfeksi cacar air saat usia

dibawah satu tahun. Faktor-faktor tersebut juga merupakan faktor infeksi cacar api yang berat

dan cacar api yang berulang sampai mengancam jiwa. Cacar api tidak bisa terjadi tanpa

didahului cacar air sebelumnya, biasanya riwayat infeksi cacar air muncul saat bayi dan anak-

anak, namun seringkali orang tua tidak menyadari infeksi tersebut pada anaknya. Hal tersebut

dikarenakan sifatnya minimal dan cepat hilang atau mengeluppas di kulit serta sedikit

meimbulkan gejala pada tubuhnya, misalnya plentingannya yang muncul hanya satu atau dua

saja sehingga orang tua mengasumsikan anaknya belum pernah terkena cacar air.

Terjadinya cacar api pada anak-anak tidak dipengaruhi oleh variasi musim melainkan

adanya riwayat terjangkit VVZ di masa lalunya yang kemudian virus aktif kembali dan

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin

Page 3: Pertanyaan Referat Herpes Zoster

Faizatul Makkiyah / 11700287

menginfeksi tubuh. Pajanan cacar api pada anak yang sehat tidak akan menimbulkan cacar

api pula, melainkan hanya cacar air atau varisela (chicken pox).

Secara umum pengobatan untuk cacar api adalah obat anti virus karena penyebab

penyakitnya adalah virus, saat ini yang ada di pasaran adalah acyclovir, valacyclofir dan

famciclovir. Untuk gejala klinis gatal maka diberikan obat anti gatal atau antipruritus, untuk

panas dan nyerinya bisa diberikan paracetamol sebagai analgetik dan antipiretik, dan jika

ditemukan infeksi lain atau infeksi sekunder akibat bakteri bisa diberikan antibiotic.

Pencegahan untuk penyakit ini sebaiknya saat bayi jangan lupa untuk memvaksin bayi

kita, yaitu vaksin OKA-Merck karena vaksin ini akan melatih tubuh untuk menghasilkan

system kekebalan terhadap infeksi cacar air sehingga setidaknya mampu mengurangi tingkat

keparahan dan kekambuhan dari cacar air.

Prognosis atau tingkat kesembuhan dari penyakit ini sebenarnya baik atau bisa

sembuh sendiri, namun pada beberapa kasus misalnya pada orang tua bisa menyebabkan post

herpetic neuralgia (PHN) tapi pada anak jarang ditemukan, kelainan pada mata sampai

kebutaan dan kelainan pada sistem syaraf yaitu alat gerak tubuh.

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin

Page 4: Pertanyaan Referat Herpes Zoster

Faizatul Makkiyah / 11700287

Tugas pertanyaan referat

Pertanyaan dr Buih Amartiwi SpKK

1. Bagaimana herpes zoster pada anak yang sehat yang tidak memiliki kelainan

keganasan dan autoimun ?

Jawab :

Bila terjadi reaktivasi Herpes zoster pada anak menimbulkan geala klinis berupa lesi

vesikular berkelompok, unilateral dalam penyebaran sesuai dermatom, satu atau lebih

syaraf sensoris yang berdekatan, didahului atau disertai dengan nyeri terlokalisasi,

hiperestesia, gatal dan demam ringan, ruamnya ringan dengan lesi baru yang tampak

selama beberapa hari, gejala-gejala neuritis akut minimal, penyembuhan sempurna

terjadi dalam 1-2 minggu. Sedangkan anak dengan gangguan sistem imun mengalami

dermatom yang lebih berat dan dapat mengalami viremia, menyebabkan pneumoni,

hepatitis, ensefalitis dan penyebaran koagulopati intravaskular. Anak yang memiliki

gangguan sistem imun berat terutama mereka yang dengan infeksi HIV, dapat

menderita penyakit kulit kronis, tidak biasa atau berulang, retinitis, atau penyakit

sistem syaraf sentral tanpa ruam. Jadi pada anak yang sehat tanpa memiliki kelainan

keganasan dan automin, gejala klinis yang muncul lebih ringan dan komplikasi yang

mungkin timbul lebih minimal. ( Ilmu Kesehatan Anak Nelson vol II, 1996, Page :

1099-1011 dan Nelson Esensi Pediatri Edisi 4, 2003, page : 479)

2. Herpes zoster pada anak apakah selalu dengan riwayat varisela sebelumnya?

Jawab :

Iya karena herpes zoster atau Shingles merupakan VVZ ulangan pada individu yang

sebelumnya terinfeksi. Sesudah episode cacar air, VVZ tetap laten dalam sel ganglion

saraf, tetapi alasan yang belum diketahui (selain imunosupresi) terjadi rekurensi lokal.

Jadi individu yang sebelumnya belum terkena varisela atau cacar air tidak akan

menderita herpes zoster. (Clinical Dermatology 4th Edition, 2008, page : 240)

3. Apakah bisa terjadi PHN pada anak-anak?

Jawab :

Bisa terjadi PHN pada anak—anak tapi jarang. Resiko menderita postherpetic

neuralgia sekitar 20 – 40% pada pasien dewasa, sedikit ditemukan pada pasien anak-

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin

Page 5: Pertanyaan Referat Herpes Zoster

Faizatul Makkiyah / 11700287

anak. Insiden tertinggi untuk postherpetic neuralgia adalah pada ophthamic zoster.

(Color Atlas & sinopsis of Pediatric Dermatology, 2009, page : 430-432)

4. Pada anak kecil apakah virusnya yang dorman di basal ganglia bisa menyebabkan

infeksi herpes zoster lebih dari satu kali?

Jawab :

Bisa, karena sebenarnya VVZ di dalam tubuh penderita dengan riwayat varisella

ataupun zoster sedang dorman atau masih ada di basal ganglia system syaraf pusat

5. Terangkan patofisiologi dari vaksin sehingga mencegah herpes zoster/varicela?

Jawab :

Vaksin varisella hidup yang dilemahkan telah diizinkan untuk digunakan sejak tahun

1995. Dosis tunggal dianjurkan untuk anak sehat usia 1-12 tahun. Vaksin ini efektif

tapi tidak seprotektif vaksin campak. Efek samping utama vaksin meliputi nyeri tekan

lokal pada tempat injeksi dan ruam makulopapuler jarang terjadi dalam 1 bulan

setelah imunisasi. Pemberian vaksin tidak menghilangkan kemungkinan penyakit

pada resipien dan pemajangan inkubasi sampai 28 hari. (Nelson Esensi Pediatri Edisi :

4, 2003, page : 478-479)

Vaksin atau imunisasi aktif ialah suatu tindakan yang dengan sengaja memberikan

paparan antigen dari suatu pathogen yang akan menstimulasi system imun dan

menimbulkan kekebalan sehingga nantinya anak yang telah mendapatkan vaksinasi

tidak akan sakit jika terpajan oleh antigen serupa. Antigen yang diberikan dalam

vaksinasi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit, namun dapat

menimbulkan limfosit yang peka, antiboodi maupun sel memori. Oleh karena itu

imunisasi yang rutin diberikan pada anak adalah imunisasi aktif, yaitu vaksinasi.

(Luciana, 2008)

Pertanyaan DM dyah :

6. Bagaimana epidemiologi dari herpes zoster yang terjadi pada anak?

Jawab :

Herpes zoster pada anak persentasinya lebih sedikit atau lebih kecil dari pada dewas,

berdasarkan studi di Amerika 66% pasien berusia diatas 50 tahun dan 5% terjadi pada

anak-anak usia dibawah 15 tahun. Herpes zoster tidak menunjukkan variasi musim

dalam insidennya karena herpes zoster ini disebabkan oleh reaktivasi dari virus laten

yang sudah ada secara endogen. penelitian epidemiologis memperagakan bahwa

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin

Page 6: Pertanyaan Referat Herpes Zoster

Faizatul Makkiyah / 11700287

pajanan terhadap varisela tidak menyebabkan herpes zoster. herpes zoster sangat

jarang pada anak yang kurang dari 10 tahun kecuali pada mereka yang diberi terapi

imunosupresi untuk terapi keganasan atau penyakit lain, mereka yang terinfeksi virus

HIV, dan mereka yang telah terinfeksi dalam rahim, atau masih dibawah satu tahun.

Faktor-faktor diatas memiliki resiko infeksi primer atau berulang berat atau

mengancam jiwa. (Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology sixth edition,

2009, page : 837-845 dan Clinical Dermatology 4th Edition, 2008, page : 240-241)

Pertanyaan DM Albert

7. Hubungan DD infark myocard dengan herpes zoster?

Jawab :

Pada saat stadium prodromal nyeri pada Herpes Zoster dapat diduga kelainan jantung

atau pleura karena pada awal infeksi sebelum muncul lesi nyeri yang sangat hebat

pada regio thorakalis (terutama thoracalis sinistra) maka diduga penyakit myocard

infark. (Clinical Dermatology 4th Edition, 2008, page : 240-241 dan Clinical

Dermatology 4th Edition, 2008, page : 240-241)

Pertanyaan DM Agung :

8. Apakah pencegahan varisella atau zoster bisa menggunakan asiklovir, dan apakah

pengobatan untuk infeksi VVZ yang berulang?

Jawab :

Asiklofir tidak boleh diberikan sebagai profilaksis terhadap varisela. Profilaksis

asiklofir untuk herpes zoster tidak penting tetapi pemberian asiklofir yang tepat untuk

pengobatan infeksi VVZ berulang amat efektif dalam mengurangi angka morbiditas

dan mortalitas pada penderita dengan gangguan sistem imun. Pemberian dosis rendah

dan lama dari asiklofir harus dihindari untuk meminimalkan munculnya VVZ resisten

obat. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol II E/15, Jakarta, 1996, Page : 1099-1100

Pertanyaan DM Lisa :

9. Apa perbedaan herpes zoster pada anak dengan dewasa dan prognosisnya lebih baik

yang mana?

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin

Page 7: Pertanyaan Referat Herpes Zoster

Faizatul Makkiyah / 11700287

Jawab :

Dalam Ilmu Kesehatan Anak Nelson dijelaskan bahwa reaktivasi VVZ jarang pada

masa anak. Bila terjadi, reaktivasi ini menimbulkan geala klinis berupa :

lesi vesikular berkelompok

unilateral dalam penyebaran dermatom

satu atau lebih syaraf sensoris yang berdekatan

didahului atau disertai dengan nyeri terlokalisasi

hiperestesia

gatal dan demam ringan.

Ruamnya ringan dengan lesi baru yang tampak selama beberapa hari

gejala-gejala neuritis akut minimal

penyembuhan sempurna terjadi dalam 1-2 minggu

sedangkan pada dewasa gejalanya meliputi :

gatal (namun sering tidak terasa atau terabaikan akibat gejala lain yang

muncul)

seperti nyeri radikuler dan rasa tidak enak pada tempat predileksi munculnya

lesi

unilateral

gerombolan vesikular yang tersebar sesuai dermatom yang diinervasi oleh satu

ganglion saraf sensoris

terdapat gejala neuritis seperti chronic stage PHN berupa rasa terbakar, sakit,

nyeri, kaku muncul setelah lesi awal (minggu,bulan atau tahun berikutnya)

secara umum herpes zoster pada anak memberikan gejala yang lebih ringan daripada

pada dewasa dan jarang menimbulkan PHN (Post herpetic neuralgia), dank karena

gejala dan manifestasi klinis lebih baik pada anak maka prognosisnya jika tidak ada

faktor predisposisi yang memperberat penyakit, lebih baik pada anak. (Penyakit

Kulit dan Kelamin Edisi 2, Surabaya, 2007. hal: 14-15 dan Ilmu Kesehatan Anak

Nelson Vol II E/15, Jakarta, 1996, Page : 1099-1100)

Pertanyaan DM athhy :

10. apakah dosis pemberian obat varicella dengan Herpes zoster pada anak sama?

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin

Page 8: Pertanyaan Referat Herpes Zoster

Faizatul Makkiyah / 11700287

Jawab :

Secara umum sama yaitu dengan pengobatan spesifik asiklovir (dosis : 20mg/kg/kali)

4x/hari, dan pengobatan non spesifik antihistamin, anti pruritus, analgetik dan

antipiretik. Hanya saja pada varisella disertakan penatalaksanaan mandi dengan air

dingin dan hiegine yang teliti. (Color Atlas & Synopsis of Pediatric Dermatology,

2009, page : 430-432 dan Nelson Esensi Pediatri Edisi 4, 2003, Page : 479)

Pertanyaan DM lucy :

11. bagaimana apabila terjadi herpes zoster yang menyerang n. nasosiliaris? Apakah tidak

terbentuk lesi yang bergerombol?

Jika menyerang n. nosiliaris maka muncul vesikel - vesikel pada ujung hidung dan pada

puncaknya (Hutchinson’s sign), lesi nya bergerombol hanya pada puncak hidung saja

dan kecil-kecil. (Color Atlas & Synopsis of Pediatric Dermatology. New York.

2009. page : 430-432 dan Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology sixth

edition. 2009. page : 837-845)

Pertanyaan DM mega :

12. tadi disebutkan pada herpes zoster dapat mengenai mucosa traktur urinarius,

bagaimana gejala yang muncul apabila mengenai mukosa traktus urinarius?

Jawab :

Gejala

terdapat vesikel di sekitar labia minora, bagian dalam labia mayora dan

preputium clitoridis

lesi terasa nyeri

lesi progresiv dari papul berkembang menjadi vesikel, menjadi ulkus-ulkus

yang dangkal, kadang disertai limfadenopati inguinal, nyeri pelvis berat

uretritis

disuria

retensi urin

(Michele C, Glass office Gynecology, 6th edition. 2006)

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin

Page 9: Pertanyaan Referat Herpes Zoster

Faizatul Makkiyah / 11700287

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin