pert 1 pentingnya akuntansi pemerintah

7/24/2019 Pert 1 Pentingnya Akuntansi Pemerintah

1/15

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam reformasi di bidang keuangan negara, perubahan yang signifikan adalah

perubahan di bidang akuntansi pemerintahan. Perubahan di bidang akuntansi pemerintahan ini

sangat penting karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi

berbagai pihak untuk digunakan sesuai dengan tujuan masing-masing. Karena begitu eratnya

keterkaitan antara keuangan pemerintahan dan akuntansi pemerintahan, maka sistem dan proses

yang lama dalam akuntansi pemerintahan banyak menimbulkan berbagai kendala sehingga

belum sepenuhnya mendukung terwujudnyagood governancedalam penyelenggaraan

pemerintahan (Simanjuntak, 2!2".

Sesuai dengan amanat #ndang-#ndang $o. !% tahun 2& tentang Keuangan $egara dan

#ndang-#ndang $o. ! tahun 2' tentang Perbendaharaan $egara, maka Pemerintah Pusat akan

menerapkan akuntansi berbasis akrual. Pasal !2 dan !& ## $o. ! tahun 2' tentang

Perbendaharaan $egara menyatakan bahwa pendapatan dan belanja dalam P)$ di*atat

menggunakan basis akrual. +al ini didasarkan atas pertimbangan bahwa basis akrual dapat

memberikan informasi keuangan yang lebih lengkap daripada basis lainnya. Selain itu, laporan

keuangan berbasis akrual juga menyediakan informasi mengenai kegiatan operasional

pemerintah, ealuasi efisiensi dan efektiitas serta ketaatan terhadap peraturan.

Penerapan basis akrual dalam penyusunan laporan keuangan telah diatur bahwa Peraturan

enteri Keuangan $omor 2!&PK./2!&, dinyatakan tidak berlaku mulai tanggal ! 0anuari

2!/. 1ni berarti pada tahun 2!/ setiap entitas pelaporan dan entitas akuntansi pada pemerintah

pusat akan mulai menerapkan basis akrual dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah.

Satuan Kerja pada pemerintah pusat sebagai entitas akuntansi yang menjadi bagian dari Sistem

kuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat tentunya memegang peranan penting

dalam menyediakan data dan informasi yang lengkap dan benar demi ter*apainya kualitasaporan Keuangan Kementerianembaga dan aporan Keuangan Pemerintah Pusat.


2/15

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Basis Akuntansi Dalam Penyusunan Lapran !euan"an Pemerintah

Saat ini pemerintah pusat masih menggunakan kuntansi )erbasis Kas enuju krual

atau 3ash Toward Accrual (CTA" dalam menyusun laporan keuangan pemerintah. )asis

akuntansi ini merupakan suatu pendekatan unik yang dikembangkan oleh 1ndonesia untuk dapat

menyajikan empat laporan keuangan pokok yang diamanatkan #ndang-#ndang (##" dan

disesuaikan dengan kondisi (peraturan, sistem, sarana dan prasarana, serta Sumber Daya

anusia" di 1ndonesia yang sampai dengan tahun 2' masih menggunakan pembukuan

tradisional (single entry" berbasis kas, belum menggunakan akuntansi modern (double entry"

sehingga sangat sulit atau bahkan tidak mungkin bila bila langsung menerapkan akuntansi

modern berbasis akrual. )asis 34 relatif tidak dikenal di negara-negara lain, yang merupakan

pendekatan transisi dari kas menuju akrual yang berhasil. )asis 34 ini pada dasarnya

merupakan suatu pendekatan )asis kuntansiModified Accrual, sistem akuntansi dan aplikasi

komputer yang digunakan dan dikembangkan sendiri.

Dengan penyusunan laporan keuangan dengan akuntansi berbasis 34, pemerintah pusat

saat ini sudah dapat menyediakan laporan keuangan sebagaimana diamanatkan ##,

Kementerianembaga juga telah dapat mengimplementasikan relatif *ukup baik dan telah *ukup

baik menyediakan informasi akrual walaupun se*ara periodik dan dengan usaha-usaha tambahan

yang tidak berdasarkan sistem.

$amun ada beberapa hal yang belum bisa dipenuhi dengan akuntansi 34. +al pertama

adalah laporan keuangan berbasis kas menuju akrual belum memperlihatkan kinerja pemerintah

se*ara keseluruhan, saat ini hanya fokus pada sumber daya keuangan berupa kas (financial

assets). aporan keuangan juga tidak menggambarkan beban keuangan yang sesungguhnya,

karena beban yang diakrualkan (misalnya beban penyusutan, beban penyisihan piutang tak

tertagih, dan beban yang terutang lainnya" tidak diinformasikan dalam aporan 5ealisasi

nggaran maupun laporan lainnya, hanya memberikan gambaran parsial bukan menyeluruh

tentang keuangan negara sesuai maksud ## !% 4ahun 2&. Selain itu laporan keuangan


3/15

berbasis 34 juga kurang memberikan rekam jejak atas perubahan nilai ekuitas pemerintah,

karena setiap transaksi terkait aset dan kewajiban akan langsung membebani ekuitas. Dengan

demikian informasi akrual hanya dapat disajikan se*ara periodik yaitu pada saat pelaporan

(semester dan tahunan". )ila sewaktu-waktu dibutuhkan informasi hak dan kewajiban maka

diperlukan usaha-usaha tambahan yang tidak berdasarkan sistem (by system".

1ntegrasi dengan SP$ juga sangat sulit dilakukan. SP$ menggunakan Commercial Off

The Shelf(364S" yaitu Oracle Financeyang menyediakan sistem berdasarkan pilihan hanya

basis kas atau basis akrual, tidak untukModified Accrualsehingga bila menggunakan Kas

enuju krual tetap menggunakan aplikasi yang dikembangkan sendiri seperti yang ada saat ini.

Sistem Perbendaharaan nggaran $egara (SP$" merupakan Sistem 1nformasi yang

menggabungkan beberapa fungsi, seperti Peren*anaan nggaran, Pelaksanaan nggaran,

anajemen Kas, kuntansi dan Pelaporan dalam satu sistem aplikasi. Sistem 1nformasi

Keuangan $egara mengintegrasikan kegiatan mendokumentasikan setiap transaksi keuangan dan

mendukung penyajian laporan keuangan dan managerial. SP$ didesain dengan relasi yang baik

antara pemilihansoftware, hardware, SD, prosedur, kontrol, dan data dan operasi terotomasi

se*ara penuh serta bermuara pada database yang terpusat. SP$ bertujuan meningkatkan

efisiensi, efektiitas, akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan

perbendaharaan negara, menyempurnakan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi

keuangan negara yang terintegrasi, memberikan informasi yang komprehensif dan tepat waktu

tentang posisi keuangan pemerintah pusat, dan memudahkan pengambilan keputusan dalam

manajemen keuangan pemerintah.

)asis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau peristiwa

akuntansi diakui, di*atat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi

tersebut, tanpamemperhatikan #aktu kas atau setara kas$iterima atau $ibayarkan. )asis

akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. kuntansi berbasis akrual

merupakaninternational best racticedalam pengelolaan keuangan modern yang sesuai dengan

prinsip!ew "ublic Management (!"M" yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas

pengelolaan keuangan.

krual basis mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu7


4/15

A. Pen"akuan pen$apatan %

Saat pengakuan pendapatan pada basis akrual adalah pada saat pemerintah mempunyai

hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan pemerintah. Dalam konsep basis akrual,

mengenai kapan kas benar-benar diterima menjadi hal yang kurang penting. 6leh karena itu,dalam basis akrual kemudian mun*ul estimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah

diakui padahal kas belum diterima.

B. Pen"akuan biaya&beban %

Pengakuan biayabeban dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi.

Sehingga dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka titik ini dapat

dianggap sebagaistarting ointmun*ulnya biayabeban meskipun biaya tersebut belum dibayar.

Dibandingkan akuntansi berbasis kas dan 34, akuntansi berbasis akrual memiliki kelebihan

antara lain7

Dengan memenuhi a8as 9semakin baik informasi, maka semakin baik keputusan9

menghasilkan aporan Keuangan yang lebih baik untuk tujuan pengambilan keputusan

karena pengalokasian sumber daya dapat diketahui lebih akurat

Penilaian kinerja yang lebih akurat dalam satu tahun pelaporan karena penilaian

kesehatan keuangan dikaitkan pada kinerja organisasi pemerintah

Dapat menyajikan nilai aset, kewajiban dan ekuitas yang lebih baik

Pengukuran penilaian biayabeban suatu programkegiatan yang lebih baik

Sesuai 5eformasi anajemen Keuangan pemerintah yang diamanatkan oleh ##

Sesuai dengan international best ractices, termasuk untuk kebutuhan #overnment

Finance Statistics$%&&' (:;S 2!" yang berbasis akrual

engakumulasi kewajiban pembayaran pensiun

enyelaraskanmeratakan belanja modal dengan akuntansi penyusutan

ewaspadai risiko defaulthutang yang akan jatuh tempo bersanksi denda


5/15

emungkinkan perundingan dan penjadwalan utang yang mungkin tak mampu dibayar

di masa depan yang masih jauh, tanpa tergesa-gesa

Permintaan hair cutapabila posisi keuangan terlihat tidak tertolong lagi menjadi masuk

akal di mata negaralembaga donor

emberi gambaran keuangan lebih menyeluruh tentang keuangan negara dari sekadar

gambaran kas

engubah perilaku keuangan para penggunanya menjadi lebih transparan dan akuntabel

Sedangkan kelemahan yang perlu diperhatikan adalah akuntansi berbasis akrual relatif lebih

kompleks dibanding basis akuntansi kas maupun basis 34, sehingga membutuhkan Sumber

Daya anusia (SD" pengelola keuangan dengan kompetensi akuntansi yang memadai.

2.2 Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual

Perubahan basis akuntansi dari 34 menjadi akrual membawa dampak terhadap

perubahan tahapan pen*atatan dan jenis laporan keuangan yang dihasilkan. Seiring dengan

penerapan basis akrual untuk pelaporan keuangan, penyusunan anggaran tetap dilakukan dengan

menggunakan basis kas. +al ini berarti proses pelaporan penganggaran akan menghasilkanlaporan realisasi anggaran yang tetap mengunakan basis kas, sedangkan untuk pelaporan

keuangan lainnya akan menggunakan basis akrual.

Dalam rangka implementasi SP berbasis akrual sebagaimana diamanatkan di dalam ##

$o. !% 4ahun 2& tentang Keuangan $egara, beberapa langkah yang telah dan akan dilakukan

dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual di 1ndonesia adalah sebagai berikut7

4ahun 2! 7

engumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan akuntansi berbasis akrual,

enyiapkan dan menetapkan SP berbasis akrual,

enyiapkan 5en*ana 1mplementasi SP berbasis akrual.


6/15

4ahun 2!!

enyiapkan peraturan dan kebijakan untuk penerapan akuntansi berbasis akrual,

enyusun proses bisnis dan sistem akuntansi untuk penerapan akuntansi berbasis akrual

4ahun 2!2

engembangkan Sistem kuntansi dan pedoman yang akan digunakan dalam penerapan

akuntansi berbasis akrual,

elaksanakancaacity buildingberupa training dan sosialisasi SP berbasis akrual

kepada seluruhstaeholders yang terlibat,

engembangkan teknologi informasi termasuk sistem aplikasi yang akan digunakan.

4ahun 2!&

elakukan uji *oba implementasi Konsolidasi K, penyempurnaan sistem dan caacity

building,

Penyusunan peraturan yang berkaitan

4ahun 2!'

1mplementasi se*ara paralel penerapan basis 34 dan akrual dalam aporan Keuangan,

tetapi aporan Keuangan yan" $iberi pini leh BP!adalah yang berbasis 34.

Konsolidasi aporan K dan )#$ dengan basis akrual,


7/15

Perbedaan utama antara )asis Kas enuju krual dengan )asis krual adalah pada basis

pengakuan pendapatan dan biaya. Sebagaimana dijelaskanpengakuan dan pengukuran

pendapatan dan biaya pada basis kas dilakukan berdasarkan masuk dan keluarnya kas, sementara

basis akrual berdasarkan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas

diterima atau dibayarkan.

Sedangkan unsur laporan keuangan pemerintah berbasis akrual terdiri dari7

aporan Pelaksanaan nggaran, yang terdiri dari aporan 5ealisasi nggaran dan

aporan Perubahan S

aporan ;inansial, yang terdiri dari $era*a, aporan 6perasional, aporan Perubahan


8/15

$era*a merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas

pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

Lapran )perasinal

aporan 6perasional (6" disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi

berbasis akrual (full accrual accounting cycle" sehingga penyusunan aporan 6perasional,

aporan Perubahan


9/15

3atatan atas aporan Keuangan. 3aK meliputi penjelasan atau daftar terin*i atau analisis atas

nilai suatu pos yang disajikan dalam aporan 5ealisasi nggaran, aporan Perubahan Saldo

nggaran ebih, $era*a, aporan 6perasional, aporan rus Kas, dan aporan Perubahan


10/15

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Dalam rangka mendukung penerapan basis akuntansi akrual, penggunaan teknologi yang

andal amat diperlukan guna mendukung keberhasilan pengolahan data baik pada masa transisimaupun pada masa penerapan basis akrual se*ara penuh. Persiapan di bidang teknologi informasi

terutama diarahkan untuk pengembangan sistem akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi

berbasis akrual membutuhkan suatu sistem akuntansi untuk mengakomodasinya. Kementerian

Keuangan telah mengembangkan 7

SP$ (Sistem Perbendaharaan dan nggaran $egara". Sistem SP$ telah dilun*urkan

pada tanggal !> gustus 2!&.

SK41 (Sistem kuntansi 4ingkat 1nstansi". Sistem ini telah dilakukan

tahapanntegration Testdaniloting systemdiren*anakan 4ahun 2!'.

2. Komitmen dari Pimpinan

5itonga (2!" dalam +alim (2!2 menyatakan harus ada komitmen dan dukungan

politik dari para pengambil keputusan dalam pemerintahan, karena upaya penerapan akuntansi

berbasis akrual memerlukan dana yang besar dan waktu yang lama, bahkan lebih lama dari masa

periode jabatan presiden, gubernur, bupati, walikota, dan anggota DP5DP5D.

enurut Simanjuntak (2!" dan )astian (2=", dukungan yang kuat dari pimpinan

merupakan kun*i keberhasilan dari suatu perubahan. Salah satu penyebab kelemahan

penyusunan aporan Keuangan pada beberapa Kementerianembaga adalah lemahnya

komitmen pimpinan satuan kerja khususnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD" penerima

dana Dekonsentrasi4ugas Pembantuan. Kejelasan perundang-undangan mendorong penerapan

akuntansi pemerintahan dan memberikan dukungan yang kuat bagi para pimpinan

kementerianlembaga di pusat dan :ubernur)upati?alikota di daerah.

&. 4ersedianya Sumber Daya anusia (SD" yang Kompeten

5itonga (2!" dalam +alim (2!2" mengatakan dibutuhkan dukungan Sumber Daya

anusia (SD" yang kompeten dan profesional dalam pengelolaan keuangan. Penyiapan dan

penyusunan laporan keuangan tersebut memerlukan SD yang menguasai akuntansi


11/15

pemerintahan. Selain itu, menurut Simanjuntak (2!" dan )astian (2=", pada saat ini,

kebutuhan tersebut sangat terasa dengan semakin kuatnya upaya untuk menerapkan akuntansi

pemerintahan berbasis akrual. #ntuk itu, pemerintah pusat dan daerah perlu se*ara serius

menyusun peren*anaan SD di bidang akuntansi pemerintahan. 4ermasuk di dalamnya

memberikan sistem insentif dan remunerasi yang memadai untuk men*egah timbulnya praktik

korupsi, kolusi, dan nepotisme (KK$" oleh SD yang terkait dengan akuntansi pemerintahan.

Di samping itu, peran dari perguruan tinggi dan organisasi profesi tidak kalah pentingnya untuk

memenuhi kebutuhan akan SD yang kompeten di bidang akuntansi pemerintahan.

4raining kepadastaeholdersdiperlukan untuk menguatkan komitmen, penguatan

kompetensi SD dan meminimalisasi risiko ketidakandalan data keuangan. )erdasarkan peta

pemangku kepentingan, maka training kesiapan implementasi basis akrual dibagi ke dalam &

(tiga" leel, yaitu eel Penentu Komitmen dan Politis, eel anajerial dan eel 4eknis.

Se*ara umum, melalui Program 1ntegrasi Sosialisi4raining ini diharapkan semua pemangku

kepentinganmemahami dan mendukung implementasi basis akrual dan bersama-sama

mengupayakan pen*apaian opini terbaik pada KK dan KPP 4ahun 2!/.

'. 5esistensi 4erhadap Perubahan

Dalam setiap perubahan, bisa jadi ada pihak internal yang sudah terbiasa dengan sistem

yang lama dan enggan untuk mengikuti perubahan. #ntuk itu, perlu disusun berbagai kebijakandan dilakukan berbagai sosialisasi kepada seluruh pihak yang terkait, sehingga penerapan

akuntansi pemerintahan berbasis akrual dapat berjalan dengan baik tanpa ada resistensi.

Kompleksitas akuntansi akrual dapat menimbulkan resistensi di K, khususnya bagi para pelaku

akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. danya resistensi dari lembaga legislatif untuk

mengadopsi penganggaran akrual. resistensi ini seringkali akibat dari terlalu kompleksnya

penganggaran akrual.

)londal (2&" sebagaimana dikutip oleh )oothe (2%" dalam +alim(2!2",mengatakan bahwa kesulitan penerapan anggaran berbasis akrual di pemerintahan adalah

terkait nggaran akrual diyakini beresiko dalam disiplin anggaran. Keputusan politis untuk

membelanjakan uang sebaiknya ditandingkan dengan ketika belanja tersebut dilaporkan dalam

anggaran. +anya saja, basis kas yang dapat menyediakannya. 0ika sebagian besar proyek belanja

modal, misalnya, di*atat dan dilaporkan pada beban penyusutan, akan berakibat meningkatkan


12/15

pengeluaran untuk proyek tersebut ()londal (2&" sebagaimana dikutip oleh )oothe (2%"

dalam +alim (2!2",

/. ingkunganasyarakat

presiasi dan dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk men*apai keberhasilan

penerapan akuntansi pemerintahan. asyarakat perlu didorong untuk mampu memahami laporan

keuangan pemerintah, sehingga dapat mengetahui dan menyadari penggunaan atas penerimaan

pajak yang diperoleh dari masyarakat maupun pengalokasian sumber daya yang ada. Dengan

dukungan yang positif diharapkan masyarakat mendorong pemerintah untuk lebih transparan dan

akuntabel dalam menjalankan kebijakannya.

=. Pendanaan

Dalam rangka pelaksanaan pelatihan akrual, Pemerintah membutuhkan dana yang sangat

besar dengan mempertimbangkan jumlah satuan kerja (@ 2'." yang tersebar di seluruh

1ndonesia, kelompokstaeholders(pemangku kepentingan" serta jenis komunikasi dan

pelatihanyang dibutuhkan untuk berbagai leel. #ntuk itu, selain dana yang berasal dari P)$,

Pemerintah juga mendapat komitmen untuk bantuan dan dukungan dari negara-negara sahabat

dan lembaga internasional, seperti dari ustralia melalui program :P;-1P dan )ank Dunia.

%. Penerapan akuntansi akrual dapat berakibat terhadap penurunan ekuitas sebagai akibat

penyusutan dan amortisasi, dimana hal ini akan ter*ermin dalam nilai buku yang disajikan

laporan keuangan pemerintah.

A. Penerapan akuntansi berbasis akrual dapat berakibat pada penurunan kualitas laporan

keuangan (opini audit KK dan KPP menurun", hal ini dimungkinkan terjadi bila pemerintah

kurang mengantisipasi dampak penyusunan laporan keuangan berbasis akrual yang jauh lebih

kompleks.

Dari beberapa permasalahan tersebut, salah satu poin penting dalam penerapan akuntansi

berbasis akrual adalah juga harus diterapkan anggaran berbasis akrual. nggaran berbasis akrual

ini sulit diterapkan di organisasi pemerintahan karena sangat kompleks. Dalam akuntansi

anggaran mensyaratkan adanya pen*atatan dan penyajian akun operasi sejajar dengan

anggarannya. Pemerintah telah berupaya mengatasi permasalahan ini dengan membangun Sistem


13/15


14/15

2.Lan"kah/Lan"kah Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual

Dengan berbagai permasalahan dan tantangan penerapan akuntansi berbasis akrual dalam

pemerintahan indonesia seperti yang telah disebutkan diatas, maka pemerintah harus berupaya

semaksimal mungkin agar penerapannya dapat berjalan dengan baik dan optimal demi

ter*iptanya tata kelola pemerintahan (good governance)yang lebih transparan dan akuntabel.

Diharapkan gambaran operasional pemerintah yang lebih transparan serta pendapatan dan

belanja pemerintah dapat dialokasikan se*ara tepat setiap saat. Sehingga dalam hal ini diperlukan

strategi pemerintah untuk mendukung keberhasilan penerapan akuntansi berbasis akrual.

Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual tersebut, pemerintah dalam hal ini

Kementerian Keuangan telah menetapkan peraturan-peraturan teknis yang akan dijadikan a*uan

pelaksanaan. Peraturan-peraturan itu antara lain7

!. PK $o. 2!&PK./2!& 4entang Sistem kuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Pusat

2. PK $o. 2!'PK./2!& 4entang )agan kun Standar

&. PK $o. 2!/PK./2!& 4entang 0urnal kuntansi Pemerintah Pada Pemerintah

Pusat

'. PK $o. 2!>PK./2!& 4entang Kebijakan kuntansi Pemerintah Pusat

Selain itu dapat dilakukan langkah-langkah untuk mendukung persiapan penerapan akuntansi

berbasis akrual antara lain7

!. enyiapkan modul pada tingkat nasional yang memadai untuk dapat digunakan oleh

berbagai pihak dalam rangka pelatihan akuntansi berbasis akrual.

2. enentukan daerah per*ontohan di setiap regional sebagai upaya

men*iptakan benchmaring. Dengan *ara ini, pemerintah dapat memfokuskan pada

beberapa daerah dulu sebelum pada akhirnya dapat digunakan oleh seluruh daerah.

&. Diseminasisosialisasi tingkat nasional. +al tersebut dapat digunakan untuk menyerap

input berupa saran ataupun keluhan dari daerah terkait penerapan akuntansi basis akrual.


15/15

'. Sosialisasi dan pelatihan yang berjenjang. )erjenjang yang dimaksud meliputi pimpinan

leel kebijakan sampai dengan pelaksana teknis, dengan tujuan sosialisasi dan pelatihan

untuk meningkatkansillpelaksana, membangun kesadaran (awareness), dan mengajak

keterlibatan semua pihak.

5. elakukan uji *oba sebagai tahapan sebelum melaksanakan akuntansi berbasis akrual

se*ara penuh.

pert 1 pentingnya akuntansi pemerintah

Documents