persetujuan · web view2020/12/30  · program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi covid-19,...

165
PEMBERDAYAAN REMAJA MELALUI PROGRAM EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DI RT 05 RW 03 DESA LORAM WETAN, KECAMATAN JATI, KABUPATEN KUDUS LAPORAN PROGRAM “MENGGERAKKAN MASYARAKAT” SKM PENGGERAK DESA Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Disusun oleh: Mayditania Intan Bunga Pratiwi NIM 6411417052 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Upload: others

Post on 01-May-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

PEMBERDAYAAN REMAJA MELALUI PROGRAM EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DI RT 05 RW 03 DESA LORAM

WETAN, KECAMATAN JATI, KABUPATEN KUDUS

LAPORAN PROGRAM “MENGGERAKKAN MASYARAKAT” SKM PENGGERAK DESA

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Disusun oleh:

Mayditania Intan Bunga Pratiwi NIM 6411417052

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

Page 2: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

PEMBERDAYAAN REMAJA MELALUI PROGRAM EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DI RT 05 RW 03 DESA LORAM

WETAN, KECAMATAN JATI, KABUPATEN KUDUS

LAPORAN PROGRAM “MENGGERAKKAN MASYARAKAT” SKM PENGGERAK DESA

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Disusun oleh:

Mayditania Intan Bunga Pratiwi NIM 6411417052

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

Page 3: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

PERSETUJUAN

Laporan Program “Menggerakkan Masyarakat” SKM Penggerak Desa yang

berjudul “Pemberdayaan Remaja Melalui Program Edukasi Pencegahan Covid-

19 di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus”

telah disetujui untuk diujikan di hadapan Penguji pada Ujian Praktik Kerja

Lapangan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan,

Universitas Negeri Semarang Tahun 2020.

Pembimbing Akademik,

Dr. dr. Mahalul Azam, M. Kes. NIP 197511192001121001

Kudus,29 September 2020 Pembimbing Lapangan,

Rumisih

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan

Masyarakat, Universitas Negeri

Semarang

Dr. Irwan Budiono, M.Kes.(Epid) NIP 197512172005011003

Page 4: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

PENGESAHAN

Laporan Program “Menggerakkan Masyarakat” SKM Penggerak Desa yang

berjudul “Pemberdayaan Remaja Melalui Program Edukasi Pencegahan

Covid-19 di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten

Kudus” telah dipertahankan dihapadapan Penguji dan dinyatakan telah

memenuhi syarat untuk diterima sebagai Laporan Akhir Praktik Kerja

Lapangan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan,

Universitas Negeri Semarang Tahun 2020 yang dilaksanakan pada 14

Agustus 2020.

Pembimbing Akademik,

Dr. dr. Mahalul Azam, M. Kes. NIP 197511192001121001

Pembimbing Lapangan,

Rumisih

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan

Masyarakat, Universitas Negeri

Semarang

Dr. Irwan Budiono, M.Kes.(Epid) NIP 197512172005011003

Page 5: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

ABSTRAK

Pendahuluan: Pandemi Covid-19 terjadi di berbagai belahan dunia, hingga saat ini ada 216 negara yang terinfeksi Covid-19. Menurut data WHO per tanggal 20 Agustus 2020, di dunia terdapat 22,256,220 kasus terkonfirmasi, dengan angka kematian mencapai 782.456. Sedangkan data di Indonesia menurut Gugus Tugas Percepatan Covid-19 terdapat 144.945 kasus terkonfirmasi dengan angka kematian sebanyak 6.346. Kabupaten Kudus telah tercatat sebanyak 928 kasus terkonfirmasi dengan angka kematian sebanyak 112. Selama pandemi Covid-19 sedang berlangsung, begitu banyak individu yang terinfeksi dengan tingkat keparahan yang beragam. Akan tetapi, begitu banyak masyarakat yang mengabaikan himbauan pemerintah untuk memutus penularan Covid-19. Desa Loram Wetan sendiri telah terdapat 17 kasus positif Covid-19 per bulan Agustus, dan 1 kasus Covid-19 yang meninggal dunia. Di RT 05 RW 03 juga sering dijumpai penduduk yang menganggap remeh Covid-19 dan abai akan protokol kesehatan, serta minimnya fasilitas cuci tangan hand sanitizer di tempat ibadah.

Metode: Program edukasi dan sosialisasi Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru menggunakan pretest dan posttest untuk mendapatkan data pengetahuan sikap dan perilaku. Program pengorganisasian penyemprotan disinfektan dan penyediaan fasilitas hand sanitizer dilaksanakan dengan pendekatan observasi dan wawancara dengan tokoh masyarakat, kepala desa.

Hasil: Dalam melakukan pemberdayaan remaja guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku seputar Covid-19 dan Adaptasi kebiasaan baru. Pelaksanaaan edukasi secara daring di grup whatsapp menggunakan media leaflet, poster dan booklet. Sampel yang digunakan sebanyak 28 responden dengan rentang 12-24 tahun.

Simpulan: Remaja RT 05 RW 03 mengalami peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku tentang Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru. Untuk kegiatan edukasi Covid-19 pada pengetahuan saja yang nilainya berbeda sangat signifikan antara prettest dan post test. Sedangkan untuk edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru, pengetahuan dan perilaku memiliki nilai yang berbeda sangat signifikan antara prettest dan post test Kegiatan pengorganisasian penyemprotan disinfektan dan penyediaan hand sanitizer mendapatkan respon positif dari penduduk setempat dan pihak terkait.

Kata kunci : Covid-19, Edukasi, Pemberdayaan, Remaja

Page 6: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

ABSTRACT

Introduction: Pandemic Covid-19 has occurred in various parts of the world, to date there are 216 countries infected with Covid-19. According to data World Health Organization in August 20, 2020, in the world there were 22,256,220 confirmed cases, with the death rate reaching 782,456. Meanwhile, data in Indonesia, according to Gugus Tugas Covid-19 there are 144,945 confirmed cases with a death rate of 6,346. In Kudus has recorded 928 confirmed cases with 112 case died. During Covid-19 pandemic, many individuals have been infected with various severity. But, too much peoples ignore the government's regulation to use health protocols. Loram Wetan Village per August has 17 positive cases of Covid-19, and one case died. In RT 05 RW 03, residents often underestimate Covid-19 and ignore health protocols, as well as the lack of hand sanitizer facilities in mosque.Methods: Covid-19 education and socialization program and Adaptasi Kebiasaan Baru using a pretest and posttest to obtains data on knowledge of attitudes and behaviors. Program for organizing disinfectant spraying and providing hand sanitizer facilities was carried out by using the approach of observation and interviews with community leaders, village heads.Results: In empowering adolescents to increase knowledge, attitudes and behavior around Covid-19 and Adaptasi Kebiasaan Baru. Implementation of education is online in the WhatsApp group uses leaflets, posters and booklets. The sample used was 28 respondents ranging from 12-24 years.Conclusion: Youth in RT 05 RW 03 have increased knowledge of attitudes and behaviors about Covid-19 and Adaptasi Kebiasaan Baru. Result of education of Covid-19, knowledge has a very significant difference between pre-test and post-test. Meanwhile, education of Adaptasi kebiasaan Baru, knowledge and behavior has a very significant difference between pre-test and post-test. Organizing activities for spraying disinfectants and providing hand sanitizers have received positive responses from local residents and related parties.

Keywords: Covid-19, Education, Empowerment, Youth

Page 7: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang

telah menganugrahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya

dapat menyelesaikan laporan PKL Menggerakkan Masyarakat dengan Judul

“Pemberdayaan Remaja Melalui Program Edukasi Pencegahan Covid-19 di RT 05

RW 03 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus” sebagai salah satu

syarat untuk memenuhi persyaratan dalam penyelesaian tugas mata kuliah Praktik

Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Penulis menyadari bahwa laporan PKL Menggerakkan Masyarakat ini

masih jauh dari kata sempurna, banyak kekurangan dan kelemahannya serta

hambatan. Namun berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak,

Penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini,

dengan kerendahan hati dan ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih

kepada yang terhormat:

1. Allah SWT, yang atas rahmat dan hidayat-Nya kami dapat

melaksanakan dan menyelesaikan program-program PKL dengan

baik.

2. Bapak Irwan Budiono, SKM., M.Kes (Epid) selaku Ketua Jurusan

Ilmu Kesehatan Masyarakat atas izin PKL yang diberikan.

3. Bapak Eko Apri Kusdianto selaku Kepala Desa Loram Wetan, telah

menyambut dan memberikan izin untuk pelaksanaan kegiatan PKL.

4. Bapak Jasri selaku Ketua RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan, telah

memberikan izin untuk pelaksanaan kegiatan PKL..

5. Ibu Rumisih selaku pembimbing lapangan, yang telah memberikan

dukungan moral, saran, bimbingan serta pengarahan selama

pelaksanaan kegiatan PKL.

6. Bapak dr. Mahalul Azam, M.Kes. Selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama

pelaksanaan kegiatan PKL.

Page 8: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

7. Segenap Tim SKM Penggerak Desa Jurusan Ilmu Kesehatan

Masyarakat Tahun 2020, atas dukungannya.

8. Bapak, ibu, dan kakakku atas perhatian, kasih sayang, semangat dan

doa yang tak pernah putus dalam pelaksanaan kegiatan hingga

penyelesaian penulisan laporan PKL ini.

9. Teman-teman remaja RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan dan Tim

KKN BMC yang telah membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan

PKL.

10. Sahabat seperjuanganku dan seluruh keluarga besar IKM 2017, yang

senantiasa mengingatkan tentang program kegiatan dan penyusunan

laporan program PKL.

11. Seluruh warga RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan yang secara

langsung ataupun tidak langsung membantu secara material dan moral

dalam pelaksanaan program PKL.

Segala kritik dan saran akan penulis nantikan untuk kesempurnaan dalam

penulisan selanjutnya. Akhirnya semoga bantuan yang telah diberikan kepada

penulis menjadi amalan baik serta mendapat pahala yang setimpal dari Allah

SWT. Penulis berharap semoga Laporan Akhir Praktik Kerja Lapangan ini dapat

bermanfaat dikemudian hari.

Kudus, 29 Agustus 2020

Penulis

Page 9: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN.....................................................................................................iiiPENGESAHAN......................................................................................................ivABSTRAK...............................................................................................................vABSTRACT............................................................................................................viPRAKATA.............................................................................................................viiDAFTAR ISI...........................................................................................................ixDAFTAR TABEL...................................................................................................xiDAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xiiBAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................11.2 Rumusan Masalah........................................................................................31.3 Tujuan...........................................................................................................41.4 Manfaat.........................................................................................................4

1.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa PKL.....................................................................41.4.2 Manfaat bagi Jurusan IKM UNNES............................................................51.4.3 Manfaat bagi Desa Loram Wetan................................................................51.4.4 Manfaat bagi Masyarakat RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan..................5

1.5 Ruang Lingkup.............................................................................................61.5.1 Ruang Lingkup Tempat................................................................................61.5.2 Ruang Lingkup Waktu..................................................................................61.5.3 Ruang Lingkup Materi..................................................................................6

BAB II SOLUSI PERMASALAHAN.....................................................................72.1 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah.................................................72.2 Prioritas Masalah..........................................................................................9

BAB III METODE PELAKSANAAN..................................................................133.1 Perencanaan................................................................................................13

3.1.1 Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19.....................133.1.2 Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru..................................143.1.3 Pengorganiasian penyemprotan desinfektan dan penyediaan hand sanitizer..................................................................................................................15

3.2 Pelaksanaan................................................................................................163.2.1 Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi Mengenl Lebih Dekat Covid-19. 183.2.2 Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru............183.2.3 Pelaksanaan Pengorganisasian Penyemprotan Disinfektan dan Penyediaan Hand Sanitizer...................................................................................18

3.3 Monitoring..................................................................................................193.4 Evaluasi......................................................................................................19

Page 10: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................204.1 Hasil Pelaksanaan Program........................................................................20

4.1.1 Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19.....................204.1.2 Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru..................................304.1.3 Pengorganisasian Penyemprotan Disinfektan dan Penyediaan Hand Sanitizer..................................................................................................................40

4.2 Pembahasan................................................................................................424.2.1 Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19.....................434.2.2 Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru..................................474.2.3 Pengorganisasian Penyemprotan Disinfektan dan Penyediaan Hand Sanitizer..................................................................................................................51

BAB V PENUTUP.................................................................................................565.1 Simpulan.....................................................................................................565.2 Saran ..........................................................................................................58

5.2.1 Manfaat bagi Mahasiswa PKL...................................................................585.2.2 Bagi Warga RT 05 RW 03..........................................................................585.2.3 Bagi Desa Loram Wetan.............................................................................585.2.3.Bagi Jurusan IKM FIK UNNES................................................................58

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................59

Page 11: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Identifikasi alternatif pemecahan masalah.............................................7Tabel 2. 2 Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan............................10Tabel 3. 1 Planning of Action Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat

Covid-19..............................................................................................13Tabel 3. 2 Planning of Action Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru.........................14Tabel 3. 3 Planning of Action pengorganisasian penyemprotan dan penyediaan

hand sanitizer......................................................................................15Tabel 3. 4 Jadwal pelaksanaan kegiatan................................................................17Tabel 4. 1 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin...............................21Tabel 4. 2 Distribusi Responden berdasarkan Usia..............................................22Tabel 4. 3 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan......................23Tabel 4. 4 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pekerjaan........................23Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Sebelum dan Sesudah Sosialiasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid 19..............................................................................................24

Tabel 4. 6 Hasil Uji Wilcoxon Pengetahuan Covid-19.........................................25Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sikap Sebelum dan

Sesudah Sosialiasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid 19.....26Tabel 4. 8 Hasil Uji Wilcoxon Sikap Covid-19....................................................27Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Perilaku Sebelum dan

Sesudah Sosialiasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid 19.....28Tabel 4. 10 Hasil Uji Wilcoxon Perilaku Terhadap Covid-19..............................29Tabel 4. 11 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin.............................31Tabel 4. 12 Distribusi Responden berdasarkan Usia............................................32Tabel 4. 13 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan....................32Tabel 4. 14 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pekerjaan......................33Tabel 4. 15 ..... Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Sebelum dan Sesudah Sosialiasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru.....................................................................................................34

Tabel 4. 16 Hasil Uji Wilcoxon Pengetahuan Adaptasi Kebiasaan Baru.............35Tabel 4. 17 ........ Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sikap Sebelum dan

Sesudah Sosialiasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru.................36Tabel 4. 18 Hasil Uji Wilcoxon Sikap Adaptasi Kebiasaan Baru........................37Tabel 4. 19 .... Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Perilaku Sebelum dan

Sesudah Sosialiasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru.................38Tabel 4. 20 Hasil Uji Wilcoxon Perilaku Terhadap Adaptasi Kebiasaan Baru....39

Page 12: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Berita Acara.......................................................................................61

Lampiran 2. Dokumentasi......................................................................................62

Lampiran 3. Instrumen..........................................................................................65

Lampiran 4. Luaran................................................................................................69

Lampiran 5. Logbook Kegiatan.............................................................................78

Lampiran 6. Lembar Konsultasi.............................................................................84

Page 13: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Corona Virus Disease (Covid-19) atau yang lebih dikenal dengan virus

corona merupakan penyakit menular dengan sindrom pernafasan akut disebabkan

oleh coronavirus 2 (SARS-CoV-2). World Health Organization (WHO) telah

menetapkan Covid-19 sebagai pandemi yang mempengaruhi ratusan ribu orang di

seluruh dunia. Hingga saat ini Covid-19 masih menjadi masalah utama kesehatan

masyarakat di seluruh dunia dan sedang dilakukan berbagai penelitian.

Selama pandemi Covid-19 sedang berlangsung maka akan memengaruhi

berbagai kelompok individu dengan berbagai tingkat keparahan. Saat ini ada 216

negara yang terinfeksi Covid-19. Menurut data WHO per tanggal 20 Agustus

2020, di dunia terdapat 22,256,220 kasus terkonfirmasi, dengan angka kematian

mencapai 782.456. Sedangkan data di Indonesia menurut Gugus Tugas

Percepatan Covid-19 terdapat 144.945 kasus terkonfirmasi dengan angka

kematian sebanyak 6.346. Untuk Kabupaten Kudus telah tercatat sebanyak 928

kasus terkonfirmasi dengan angka kematian sebanyak 112.

Angka kasus Covid-19 di Indonesia, masih terus meningkat sejak kasus

pertama yang ada di Indonesia. Dengan meningkatnya kasus Covid-19, maka

berbagai upaya upaya pencegahan dilakukan oleh pemerintah untuk memutus

penyebaran Covid-19. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan seperti

lockdown, work from home/bekerja dari rumah, Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB), hingga adanya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang akhir-akhir ini

semakin dipromosikan kepada masyarakat. Semua kebijakan tersebut diupayakan

untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, yang diimbangi dengan

menjalankan protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah. Perlunya kerjasama

dari berbagai pihak mulai dari pembuat kebijakan, pemerintah pusat, aparat

keamanan, tenaga medis, tenaga kesehatan, pemerintah daerah sampai dengan

masyarakat agar dapat menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

1

Page 14: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

2

Desa Loram Wetan merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan

Jati, Kabupaten Kudus. Secara geografis desa ini berada di bagian selatan

Kabupaten Kudus dengan batas sebelah utara yaitu Desa Wergu Wetan, sebelah

timur yaitu Desa Jepang Pakis, sebelah selatan yaitu Desa Jetis Kapuan, dan

sebelah barat yaitu Desa Loram Kulon dan Getas Pejaten. Desa Loram Wetan

terdiri dari 3 dusun yang meliputi 6 RW dan 32 RT dengan luas wilayah 254 Ha.

Secara Demografis, desa ini memiliki jumlah Kepala Keluarga (KK) pada tahun

2020 sebanyak 3.359 KK, dengan jumlah penduduk sebanyak 10.930 jiwa yang

terdiri dari 5.502 penduduk Laki-laki dan 5.430 penduduk perempuan.

Pada tahun 2020 saat terjadi pandemi Covid-19, Desa Loram Wetan

mengadakan kegiatan Satgas Jogo Tonggo yang meliputi dalam berbagai bidang

yaitu bidang kesehatan (mendata setiap orang yang keluar masuk desa, dll),

bidang ekonomi (menyediakan kebutuhan dasar bagi warga yang tidak mampu),

dan bidang sosial keamanan (menghindarkan kerumunan) serta melakukan tindak

pencegahan Covid-19 seperti penyemprotan disinfektan dan pembagian logistik

bagi warga yang sedang melakukan isolasi mandiri. Desa Loram Wetan sendiri

telah terdapat 1 kasus Covid-19 yang meninggal dunia, dan 17 kasus positif

Covid-19 per bulan Agustus.

Secara geografis, RT 05 / RW 03 memiliki batas wilayah sebelah barat

berbatasan langsung dengan desa loram kulon, sebelah timur berbatasan dengan

RT 04 RW 03, sebelah utara berbatasan dengan RT 04 RW 03, dan sebelah

selatan berbatasan dengan Desa Loram Kulon. Secara demografis RT 05 RW 03

memiliki jumlah Kepala Keluarga yang berdomisili di wilayah tersebut sebanyak

80 KK. Dengan mayoritas pekerjaan sebagai karyawan swasata dan wiraswasta.

Meskipun belum ada kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di RT 05/ RW 03 tetap

diperlukan suatu program untuk menggerakan masyarakat agar masyarakat tetap

siaga dan waspada terkait penularan Covid-19.

Masalah kesehatan yang berkaitan dengan Covid-19 di RT 05 / RW 03

Desa Loram Wetan dapat diketahui melalui observasi di lapangan untuk

memperoleh informasi tentang keadaan masyarakat setempat. Observasi

dilakukan secara langsung dengan mengamati penduduk dan lingkungan di RT

Page 15: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

3

setempat serta mengunjungi ketua RT dan kepala desa untuk melakukan dialog

guna penyusunan program kerja. Ditemukan beberapa potensi yang dapat

dikembangkan antara lain terkait dengan demografi, dan organisasi yang ada di

masyarakat. Berdasarkan data demografi, Desa Loram Wetan memiliki banyak

penduduk yang berusia produktif, terlebih anak remaja dengan rentang usia 10-24

tahun. Dari sisi organisasi yaitu terdapat remaja mushola, karena mayoritas

penduduk di RT 05 RW 03 beragama Islam dengan persentase 100%.

Beberapa masalah yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat

terkait Covid-19 ialah stigma dan pandangan yang menganggap remeh penyakit

Covid-19, dan seringnya mengabaikan protokol kesehatan yang telah dianjurkan

oleh pemerintah, bahkan beberapa dari remaja RT ada yang menganggap bahwa

Covid-19 hanyalah sebuah konspirasi serta buatan oknum tak bertanggung jawab

untuk mendapatkan banyak keuntungan. Oleh karena pemikiran tersebut,

penduduk RT masih banyak yang tidak menjalankan protokol kesehatan, bebas

pergi keluar rumah tanpa menggunakan masker. Seringnya mengabaikan perilaku

hidup bersih dan sehat, khususnya menjaga kebersihan tangan.

Faktor-faktor yang berpengaruh memperburuk masalah Covid-19 di RT 05

RW 03 Desa Loram Wetan antara lain pengetahuan, sikap, dan perilaku

masyarakat yang acuh terhadap pandemi Covid-19. Dimasa pandemi ini pentignya

meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait dengan pentingnya pola hidup

bersih dan sehat sehingga nantinya dapat mengubah masyarakat dalam bersikap

dan berperilaku. Tujuan akhirnya adalah supaya masyarakat terhindar dari

paparan Covid-19 dan angka kejadian Covid-19 semakin menurun.

Berdasarkan analisis situasi di atas, maka penulis melakukan Praktik Kerja

Lapangan dengan judul “Pemberdayaan Remaja Melalui Program Edukasi

Pencegahan Covid-19 di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati,

Kabupaten Kudus”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di latar belakang masalah,

maka dapat dirumuskan permasalahan khusus sebagai berikut:

Page 16: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

4

1. Bagaimana gambaran perbedaan pengetahuan, sikap, perilaku dari remaja RT

05 RW 03 di Desa Loram Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus mengenai

Covid-19?

2. Bagaimana gambaran perbedaan pengetahuan, sikap, perilaku dari remaja RT

05 RW 03 di Desa Loram Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus mengenai

Adaptasi Kebiasaan Baru?

3. Bagaimana hasil pelaksanaan program penyemprotan disinfektan dan

penyediaan hand sanitizer di lingkungan RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan

Kecamatan Jati Kabupaten Kudus?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dituliskan tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran perbedaan pengetahuan, sikap, perilaku dari

remaja RT 05 RW 03 di Desa Loram Wetan Kecamatan Jati Kabupaten

Kudus mengenai Covid-19.

2. Untuk mengetahui gambaran perbedaan pengetahuan, sikap, perilaku dari

remaja RT 05 RW 03 di Desa Loram Wetan Kecamatan Jati Kabupaten

Kudus mengenai Adaptasi Kebiasaan Baru.

3. Untuk mengetahui hasil pelaksanaan program penyemprotan disinfektan dan

penyediaan hand sanitizer di lingkungan RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan

Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa PKL

Manfaat yang diharapkan dengan adanya kegiatan PKL bagi mahasiswa

adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu menganalisis, memprioritaskan, serta memberikan solusi

untuk permasalahan terkait Covid-19 yang ada di RT 05 RW 03 Desa Loram

Wetan, Kecamatan Jati.

Page 17: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

5

2. Mahasiswa mampu mendapat pengetahuan dan pengalaman yang tidak

terdapat di bangku perkuliahan sebagai bekal pengetahuan yang dapat

digunakan untuk persiapan masa studi selanjutnya.

1.4.2Manfaat bagi Jurusan IKM UNNESManfaat yang diharapkan dengan adanya kegiatan PKL bagi Jurusan IKM

UNNES adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan dan laporan PKL dapat menjadi salah satu sarana audit internal

kualitas pengajaran di Jurusan IKM UNNES.

2. Mampu menjadi referensi tambahan atau masukan bagi pengembangan

Jurusan IKM UNNES.

1.4.3Manfaat bagi Desa Loram WetanManfaat yang diharapkan dengan adanya kegiatan PKL bagi Desa Loram

Wetan adalah sebagai berikut:

1. Desa Loram Wetan dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu

penyelesaian masalah di berbagai bidang khususnya kesehatan dengan tetap

memperhatikan protokol kesehatan.

2. Mendapatkan informasi tambahan mengenai upaya pencegahan melalui

edukasi seputar Covid-19 yang ada di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan,

Kecamatan Jati.

1.4.4 Manfaat bagi Masyarakat RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan

Manfaat yang diharapkan dengan adanya kegiatan PKL bagi masyarakat

RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat mampu memiliki pengetahuan baru seputar Covid-19 dan

Adaptasi Kebiasaan Baru yang ada di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan.

2. Masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan dan memutus

rantai penularan Covid-19 di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan.

Page 18: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

6

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Ruang Lingkup Tempat

Kegiatan PKL ini dilaksanakan di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan,

Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

1.5.2 Ruang Lingkup Waktu

Kegiatan PKL ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juli – 30 Agustus 2020.

1.5.3 Ruang Lingkup Materi

Kegiatan intervensi PKL di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan ini terfokus

pada bidang kesehatan masyarakat terutama tentang Covid-19 dan Adaptasi

Kebiasaan Baru serta upaya pencegahannya.

Page 19: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

BAB II

SOLUSI PERMASALAHAN

2.1 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan observasi secara langsung dan temu tokoh masyarakat,

maka didapatkan beberapa masalah terkait Covid-19 yang ada di RT 05 RW 03

Desa Loram Wetan. Langkah selanjutnya adalah identifikasi alternatif pemecahan

masalah. Identifikasi pemecahan masalah yang dilakukan di RT 05 RW 03 Desa

Loram Wetan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, selain itu juga

dipertimbangkan berdasarkan beberapa aspek seperti: biaya, manfaat, efektifitas

alternatif pemecahan masalah, efisiensi, waktu pelaksanaan, serta dukungan

internal dari pihak-pihak yang terkait. Dari masalah - masalah yang didapatkan

kemudian diidentifikasi alternatif penyelesaian masalah, yang akan dijelaskan

menggunakan 5M (Man, Money, Method, Machine, Materials) melalui tabel 2.1.

Tabel 2. 1

Identifikasi alternatif pemecahan masalah

No Masalah Alternatif Pemecahan Masalah

1. Man : Masih banyaknya

masyarakat di lingkungan RT 05

RW 03 yang mengabaikan dan tidak

menerapkan perilaku hidup bersih

dan sehat sebagai upaya pencegahan

Covid-19.

Masyarakat tidak kooperatif untuk

mensukseskan upaya pencegahan

dan memutus rantai penularan

Covid-19.

- Melakukan sosialisasi dan

edukasi secara berkala tentang

informasi penting terkait Covid-

19, upaya pencegahan, serta

penanganannya

- Melakukan sosialisasi dan

edukasi secara berkala tentang

protokol kesehatan Adaptasi

Kebiasaan Baru di berbagai

sektor.

2. Money : Kurangnya anggaran dana

untuk mengkampanyekan tentang

Covid-19, upaya pencegahannya

- Membentuk relawan RT lawan

Covid-19

7

Page 20: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

8

pada penduduk RT serta masih

belum meratanya sarana dan

prasarana terkait pencegahan Covid-

19 terutama di lingkungan sekitar

RT.

3. Material : Telah tersedianya alat-

alat dan bahan untuk penyemprotan

disinfektan di desa, dan masker

untuk dibagikan secara gratis

kepada masyarakat yang tidak

mematuhi protokol kesehatan, akan

tetapi pelaksanannya kurang,

dibutuhkan organisir untuk

menjalankan kegiatan tersebut,

hanya menunggu instruksi dari desa

atau ketika terdapat kasus positif

Covid-19 di lingkungan setempat.

- Melakukan pengorganisasian

masyarakat RT/Desa untuk

melakukan penyemprotan

disinfektan bersama.

4. Method : Tidak terdapatnya

petugas yang mendata penduduk

rentan Covid-19 di lingkungan RT,

sehingga tidak adanya arsip rekam

data di penduduk RT 05 RW 03

yang dapat digunakan untuk

mengambil suatu kebijakan.

Pendataan deteksi penyebaran hanya

berjalan di lingkup Desa, dengan

Satgas Covidnya.

- Melakukan pendataan penduduk

rentan Covid-19 beserta faktor

risikonya.

5. Machine :

Kurang meratanya penyediaan

sarana handisanitizer di tempat

tertentu seperti mushola dan masjid

- Melakukan pemberdayaan

masyarakat untuk membuat

handsanitizer kemudian di

letakkan di tempat yang

Page 21: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

9

terutama lingkungan RT. membutuhkan.

Dari analisis tersebut, dapat ditarik kesimpulan tentang alternatif

penyelesaian masalah dengan menerapkan beberapa solusi yaitu:

1. Melakukan pengorganisasian masyarakat RT/Desa untuk melakukan

penyemprotan disinfektan bersama, dan pemberdayaan masyarakat untuk

membuat handsanitizer kemudian di letakkan di tempat yang membutuhkan.

2. Melakukan pendataan penduduk rentan Covid-19 beserta faktor risikonya.

3. Membentuk relawan RT/Desa lawan Covid-19

4. Melakukan sosialisasi dan edukasi secara berkala tentang informasi penting

terkait Covid-19, upaya pencegahan, serta penanganannya.

5. Melakukan sosialisasi dan edukasi secara berkala tentang protokol kesehatan

Adaptasi Kebiasaan Baru di berbagai sektor.

Dari lima solusi yang didapatkan, maka langkah selanjutnya ialah mencari

prioritas masalah untuk menetapkan beberapa solusi dari lima solusi permasalahan

yang diidentifikasi untuk dijadikan program intervensi.

2.2 Prioritas Masalah

Karena terbatasnya sumber daya yang tersedia untuk pemecahan masalah

kesehatan terkait Covid-19 di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan, maka penting

untuk ditetapkan prioritas dari beberapa identifikasi alternatif pemecahan masalah

kesehatan didapatkan. Maka langkah yang harus dilakukan adalah penyusunan

prioritas alternatif pemecahan masalah kesehatan. Hal ini menjadi salah satu

bagian penting dalam proses pemecahan masalah kesehatan terkait Covid-19 yang

ada di masyarakat. Dengan adanya prioritas, diharapkan masalah kesehatan dapat

terselesaikan dengan baik. Penentuan prioritas masalah tersebut dapat dilakukan

dengan beberapa metode, salah satunya adalah metode Hanlon Kuantitatif.

Kemudian dapat dilanjutkan dengan perencanaan dan penetapan program

intervensi yang mungkin dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Bentuk program kegiatan

2. Tujuan program kegiatan

3. Sasaran program kegiatan

Page 22: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

10

4. Waktu dan tempat pelaksanaan program kegiatan

5. Penanggung jawab program kegiatan

6. Dukungan dari pihak-pihak terkait

Metode Hanlon Kuantitatif merupakan metode yang dapat digunakan

dalam penetapan alternative prioritas dengan menggunakan 4 kelompok kriteria,

yaitu:

1. Kelompok kriteria A, yaitu besarnya masalah (magnitude)

2. Kelompok kriteria B, yaitu tingkat kegawatan masalah (emergency atau

seriousness)

3. Kelompok kriteria C, yaitu kemudahan penanggulangan masalah (causability)

4. Kelompok kriteria D, yaitu dapat atau tidaknya sebuah program intervensi

dilaksanakan dengan menggunakan istilah PEARL faktor

Metode Hanlon ini pada proses awalnya juga menggunakan proses curah

pendapat (brain stroming) untuk menentukan nilai dan bobot. Dari masing-masing

kelompok kriteria yang ada diperoleh nilai dengan melakukan scoring atau

pemberian skor dengan skala tertentu. Selanjutnya keempat kelompok kriteria

tersebut dimasukkan ke dalam formula dan hasil yang didapat yang mana semakin

tinggi nilainya maka itulah prioritas program atau masalah yang didahulukan.

Penyusunan prioritas alternatif pemecahan masalah terkait Covid-19 yang

ada di RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan dilakukan dengan cara scoring

menggunakan metode Hanlon Kuantitatif yang tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. 2

Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan

No

Daftar

Alternatif

Pemecahan

Masalah

Kriteria dan

bobot

maksimumP E A R L NPD NPT

Prioritas

Masalah

A B C

1. Melakukan

sosialisasi dan

edukasi secara

8 7 7 1 1 1 1 1 90 105 I

Page 23: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

11

berkala tentang

informasi

penting, upaya

pencegahan,

serta penanganan

Covid-19.

2.

Melakukan

pendataan

penduduk rentan

Covid-19 beserta

faktor risikonya.

4 4 3 1 1 1 1 1 24 24 IV

3.

Melakukan

sosialisasi dan

edukasi secara

berkala tentang

protokol

kesehatan

Adaptasi

Kebiasaan Baru

di berbagai

sektor

7 7 6 1 1 1 1 1 84 84 III

4. Program

pengorganisasian

masyarakat

RT/Desa untuk

melakukan

penyemprotan

disinfektan

bersama, dan

pemberdayaan

masyarakat untuk

5 7 8 1 1 1 1 1 96 96 II

Page 24: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

12

membuat

handsanitizer,

yang akan di

letakkan pada

tempat yang

membutuhkan.

5.

Membentuk

relawan RT

lawan Covid-19

2 3 4 1 1 1 1 1 20 20 V

Berdasarkan tabel alternatif pemecahan masalah, diketahui bahwa prioritas

pemecahan masalah yang dapat dilakukan diRT 05 RW 03 Desa Loram Wetan

adalah:

1. Melakukan sosialisasi dan edukasi secara berkala tentang informasi

penting terkait Covid-19, upaya pencegahan, serta penanganannya.

2. Melakukan pengorganisasian masyarakat RT/Desa untuk melakukan

penyemprotan disinfektan bersama, dan pemberdayaan masyarakat untuk

membuat handsanitizer kemudian di letakkan di tempat yang

membutuhkan.

3. Melakukan sosialisasi dan edukasi secara berkala tentang protokol

kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru di berbagai sektor.

Page 25: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Perencanaan

Dalam pelaksanaan setiap program perlu dilakukan perencanaan yang

matang dan melakukan diskusi dengan pembimbing lapangan dan tokoh

masyarakat. Berikut merupakan penjelasan tentang perencanaan program kegiatan

yang akan dilakukan dalam rangka pemecahan masalah terkait Covid-19 di RT

05 RW 03 Desa Loram Wetan.

3.1.1 Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19

Dikarenakan pandemi Covid-19 telah diumumkan sebagai status darurat

bencana di Indonesia, maka pemerintah dengan sigap mengeluarkan langkah dan

aturan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Akan tetapi banyak

masyarakat yang tidak menyikapi hal ini dengan baik, meskipun Indonesia sudah

dalam keadaan darurat masih saja banyak yang menggelar kegiatan yang

mengumpulkan banyak massa. Banyak yang menganggap enteng virus ini, dengan

tidak mengindahkan himbauan-himbauan pemerintah. Sehingga perlunya

melakukan edukasi dan penjelasan informasi kepada masyarakat tentang apa itu

Covid-19, bagaimana cara penularannya, berasal dari apa, siapa saja yang

memiliki risiko tinggi terinfeksi Covid-19, serta bagaimana cara pencegahan

untuk memutus rantai penularan.

Berikut merupakan Planning of Action untuk kegiatan Sosialisasi dan

Edukasi Mengenal lebih dekat Covid-19.

Tabel 3. 1

Planning of Action Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19

Nama Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Mengenal lebih dekat Covid-19

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku

penduduk RT 05 RW 03 tentang informasi seputar

Covid-19, penularan, pencegahan, hingga informasi

nomor rumah sakit rujukan di Kudus

13

Page 26: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

14

Sasaran 28 Remaja usia 12-22 tahun

Pelaksana kegiatan Mayditania Intan Bunga Pratiwi

Waktu28 Juli- 6 Agustus 2020

Pukul :16.00 WIB

Tempat Daring di Whatsapp Grup Remaja RT 05 RW 03

Indikator

Keberhasilan

Terjadi perubahan Pengetahuan Sikap dan perilaku

sebelum dan sesudah kegiatan edukasi.

Metode

Edukasi dilakukan secara daring dengan

menggunakan media poster leaflet dan booklet yang

di share di grup whatsapp

3.1.2 Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru

Sejak bulan Juni, pemerintah Indonesia telah memberlakukan New

Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru. Sebagian masyarakat belum begitu

memahami tentang konsep Adaptasi Kebiasaan Baru sehingga pada awal

diberlakukannya New Normal, masih banyak yang mengabaikan protokol

kesehatan. Justru dengan adanya Adaptasi Kebiasaan Baru ini masyarakat

seharusnya menjadi lebih disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan. Maka

dari itu, pemerintah tidak henti-hentinya mengkampanyekan untuk rajin cuci

tangan atau pake hand sanitizer, pakai masker, dan jaga jarak. Juga

menyarankan agar masyarakat menjaga kesehatan dan imunitas lingkungan.

Berikut merupakan Planning of Action untuk kegiatan Sosialisasi dan

Edukasi Mengenal lebih dekat Covid-19.

Tabel 3. 2

Planning of Action Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru

Nama KegiatanSosialisasi dan Edukasi seputar Adaptasi Kebiasaan

Baru

Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku tentang

Adaptasi Kebiasaan Baru serta penggunaan protokol

kesehatan pada penduduk RT 05 RW 03 tentang

Page 27: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

15

AKB

Sasaran 28 Remaja usia 12-22 tahun

Pelaksana kegiatan Mayditania Intan Bunga Pratiwi

Waktu8-14 Agustus, 2020

Pukul :16.00 WIB

Tempat Online di Whatsapp Grup Remaja RT 05 RW 03

Indikator

Keberhasilan

Terjadi perubahan Pengetahuan Sikap dan perilaku

sebelum dan sesudah kegiatan edukasi.

Metode

Edukasi dilakukan secara daring dengan

menggunakan media poster leaflet yang di share di

grup whatsapp

3.1.3 Pengorganiasian penyemprotan desinfektan dan penyediaan hand

sanitizer

Penyemprotan disinfeksi dan fasilitas untuk membersihkan tangan

sangat berguna untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang diakibatkan oleh

droplet yang mungkin menempel pada permukaan, maka perlu dilakukan

desinfeksi lingkungan secara berkala dan melakukan cuci tangan baik dengan

sabun ataupun hand sanitizer. Oleh karena itu, perlunya fasilitas

penyemprotan disinfektan serta hand sanitizer atau tempat cuci tangan yang

tersedia di tempat umum. Berikut merupakan Planning of Action untuk

kegiatan pengorganisasian penyemprotan dan penyediaan hand sanitizer.

Tabel 3. 3

Planning of Action pengorganisasian penyemprotan dan penyediaan hand

sanitizer

Nama KegiatanPengorganisasian dan

Penyemprotan Disinfektan

Pengorganisasian dan

penyedian hand sanitizer

Tujuan Sebagai upaya pencegahan

serta menjaga lingkungan,

meminimalisir penyebaran

Covid-19.

Menggerakkan remaja RT

05 RW 03 dalam

pembuatan hand sanitizer

sesuai dengan panduan

Page 28: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

16

WHO. Menyediakan

fasilitas hand sanitizer di

tempat ibadah yang belum

terdapat fasilitas tesebut.

SasaranRemaja dan Bapak-Bapak

Desa Loram Wetan

Menggerakkan Remaja

RT 05 RW 03

Pelaksana

kegiatan

Mayditania Intan Bunga

Pratiwi

Mayditania Intan Bunga

Pratiwi

Waktu 19 Juli dan 16 Agustus 2020 26 dan 27 Juli 2020

Tempat

1. Seluruh Desa

2. Setiap Rumah penduduk

RT 05 RW 03

Diletakkan di

1. Mushola Nurul

Hidayah

2. Masjid Jami Alfalah

Indikator

Keberhasilan

Berhasil dilaksanakannya

penyemprotan disinfektan

yang dibantu oleh remaja dan

perwakilan bapak-bapak dari

RW di desa loram Wetan

Berhasil membuat hand

sanitizer, dan memberikan

hand sanitizer di Mushola

Nurul Hidayah dan Masjid

Jami Alfalah.

Metode

Melakukan diskusi dengan

tokoh masyarakat. Kemudian,

melakukan penyemprotan di

lokasi yang dituju.

Menggerakkan remaja

dengan mengajak dalam

kegiatan pembuatan hand

sanitizer sebagai upaya

penyediaan fasilitas dan

diserahkan pada tempat

ibadah.

3.2 Pelaksanaan

Berikut merupakan jadwal pelaksanaan program kegiatan yang dilakukan

dalam rangka pemecahan masalah terkait Covid-19 di RT 05 RW 03 Desa Loram

Wetan.

Page 29: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

17

Tabel 3. 4

Jadwal pelaksanaan kegiatan

Waktu Kegiatan Kegiatan Lokasi14 Juli 2020 Koordinasi program kerja dengan

Pembimbing Lapangan dan RTRumah RT dan

Rumah PL15 Juli 2020 Koordinasi program kerja dengan Kepala

DesaBalai Desa

18-27 Juli 2020 Pembuatan Media untuk Program Sosialisasi dan Edukasi Covid-19

Rumah Pelaksana

19 Juli 2020 Pelaksanaan Program pengorganiasian penyemprotan disinfektan yang ke-1

RT 05 RW 03

22 Juli 2020 Pembuatan Grup Whatsapp remaja RT 05 RW 05

Whatsapp Grup

23 Juli 2020 Koordinasi persiapan sarana dan prasarana untuk program program kerja dengan Pembimbing Akademik

Whatsapp Grup

25 Juli 2020 Pengisian kuesioner Pre Test Covid-19 dan AKB

Whatsapp Grup

26 Juli 2020 Pelaksanaan pengorganisasian remaja RT untuk melakukan pembuatan hand sanitizer

Rumah salah satu remaja RT

05 RW 0327 Juli 2020 Pemberian fasilitas hand sanitizer kepada

pengurus masjid dan musholaMasjid Jami Alfalah dan

Mushola Nurul Hidayah

28-2 Agustus 2020

Pembuatan Media untuk Program Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru

Rumah Pelaksana

30 Juli - 6Agustus 2020

Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19

Whatsapp Grup

4 Agustus 2020 Koordinasi persiapan sarana dan prasarana untuk program penyemprotan disinfektan yang ke 2

Rumah Kepala Desa

8-14 Agustus 2020

Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaaan Baru

Whatsapp Grup

14 Agustus 2020 Pengisian kuesioner Post Test Covid-19 dan AKB

Whatsapp Grup

16 Agustus 2020 Evaluasi program Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19

Rumah pelaksana

18 Agustus 2020 Evaluasi program Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaaan Baru

Rumah pelaksana

19 Agustus 2020 Evaluasi program pengorganisasian penyemprotan dan penyediaan hand sanitizer

Rumah pelaksana

30 Agustus 2019 Penarikan PKL Komunitas + Diseminasi Kantor Kec.

Page 30: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

18

hasil kegiatan PKL31-04 September

2020Ujian PKL dengan Dosen Pembimbing Akademik

UNNES

Berikut merupakan penjelasan pada setiap program yang dilakukan di RT

05 RW 03 Desa Loram Wetan.

3.2.1 Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi Mengenl Lebih Dekat Covid-19

Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19 yang

diikuti oleh 28 remaja RT 05 RW 03 dilaksanakan selama satu minggu secara

daring di whatsapp grup dengan waktu yang fleksibel. Sebelum pelaksanaan

edukasi, dilakukan pengisian kuesioner pretest menggunakan googleform, dan

pada pertemuan terakhir edukasi melakukan pengisian kuesioner posttest yang

diisi oleh responden dengan tujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan,

sikap dan perilaku. Pemberian informasi meliputi materi asal usul, gejala, siapa

yang lebih berisiko tinggi terinfeksi, cara penularan, pencegahan, serta stigma dan

penanganan jenazah Covid-19.

3.2.2 Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru

Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru yang diikuti

oleh 28 remaja RT 05 RW 03 dilaksanakan selama satu minggu secara daring di

whatsapp grup dengan waktu yang fleksibel. Sebelum pelaksanaan edukasi,

dilakukan pengisian kuesioner pretest, dan pada pertemuan terakhir edukasi

melakukan pengisian kuesioner posttest yang diisi oleh responden dengan tujuan

untuk mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku. Pemberian

informasi meliputi materi pengertian, apa dan dimana saja protokol kesehatan

digunakan, tips produktif, tips menjaga kesehatan mata dan meningkatkan

imunitas tubuh.

3.2.3 Pelaksanaan Pengorganisasian Penyemprotan Disinfektan dan

Penyediaan Hand Sanitizer

Pada kegiatan pengorganisasian penyemprotan disinfektan dan penyediaan

fasilitas hand sanitizer, dilaksanakan bersama anak remaja desa Loram Wetan.

Sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan musyawarah dengan kepala desa dan

Page 31: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

19

Ketua RT terkait program penyemprotan disinfektan. Kegiatan ini termasuk

program dari desa yang sebelumnya sudah berjalan akan tetapi

pengorganisasiannya cenderung tidak berjalan dengan baik. Sedangkan untuk

penyediaan hand sanitizer hasil buatan remaja RT 05 RW 03 diberikan kepada

pengurus Mushola Nurul Hidayah dan Masjid Jami Alfalah.

3.3 Monitoring

Kegiatan monitoring sangat berkesinamnungan dengan evaluasi, sebab

setelah kita melakukan monitoring atau memantau suatu kegiatan, maka kita juga

mendapatkan poin penting yang dapat digunakan untuk evaluasi program.

Monitoring program kegiatan dilakukan ketika program telah berjalan. Untuk

program sosialisasi dan edukasi, monitoring dapat dilakukan melalui pemantauan

Whatsapp grup. Bisa dilihat dari dibacanya materi edukasi, respon balasan, serta

tanya jawab yang dilakukan responden.

Untuk program pengorganisasian penyemprotan disinfektan dan

penyediaan hand sanitizer, monitoring dilakukan dengan melihat dan memantau

bagaimana hasil kerja ketika pelaksanaan dari kegiatan tersebut. Sudah berjalan

sesuai rencana dan waktu atau belum. Kemudian, apakah fasilitas hand sanitizer

yang disediakan sudah bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya atau

tidak.

3.4 Evaluasi

Evaluasi program kegiatan dilakukan setelah seluruh program terlaksana.

Bentuk evaluasi menggunakan wawancara dan curah pendapat (brain storming)

dari beberapa pihak terkait, dengan menyampaikan sebuah kritik, saran, pendapat

serta testimoni. Selain itu juga menggunakan hasil pretest dan posttest saat

pelaksanaan sosialisasi dan edukasi, dari hasil tersebut dapat dilakukan serta

analisis berdasarkan perubahan data pengetahuan, sikap dan perilaku dari

responden. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dalam

pelaksanaan setiap program serta memberikan masukan atau saran yang

membangun untuk keberlanjutan program kegiatan tersebut.

Page 32: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pelaksanaan Program

Bab ini akan menguraikan hasil pelaksanaan program yang telah

dilakukan. Hasil yang ditampilkan dalam bab ini tersusun sesuai dengan tujuan

penulisan. Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi

Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer di

RT 05 Rw 05 Desa Loram Wetan. Data dari program sosialiasi dan edukasi

Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru didapatkan dari pengisian kuesioner oleh

remaja RT 05 RW 03. Kuesioner yang berhasil dikumpulkan sebanyak 28

kuesioner dari pengumpulan kuesioner yang disebar secara daring di grup

Whatsapp. Seluruh kuesioner diolah karena memenuhi syarat dan tidak ada yang

drop out. Hasil ini disajikan dengan menampilkan karakteristik responden dan

analisis univariat dan bivariat dalam bentuk tabel dan penjelasannya. Sedangkan

data hasil program pengorganisasian dan penyediaan handsanitizer didapatkan

berdasar hasil musyawarah, pelaksanaan.

4.1.1 Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19

Program kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenal lebih dekat Covid-19,

mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan penduduk RT 05 RW 03

tentang informasi seputar Covid-19, penularan, pencegahan, hingga informasi

nomor rumah sakit rujukan di Kudus. Dengan membutuhkan sumber daya media

edukasi, grup whatsapp dan sumber daya manusia yaitu anak remaja RT 05 RW

03. Sebelum pelaksanaan kegiatan tentu membutuhkan persiapan sumber daya

yang diperlukan dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi, seperti

1. Persiapan untuk pembentukan grup whatsapp dengan mengumpulkan

nomor handphone, dengan cara menghubungi salah satu tokoh masyarakat

yang mengurus remaja mushola, kemudian dikompilasi dan terbentuklah

grup Remaja RT 05 RW 03.

2. Mempersiapkan instrument kuesioner melalui googleform dan media

edukasi yang dibutuhkan sekaligus digunakan sebagai luatan dari fokus

20

Page 33: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

21

target sosialisasi dan edukasi Covid-19, seperti membuat poster virus

corona, leaflet serba-serbi Covid-19, serta booklet mengenal lebih dekat

Covid-19. Media tersebut dibagikan secara daring melalui grup Whatsapp.

Program tersebut berhasil dilaksanakan selama 4 kali mulai dari tanggal 30

Juli – 6 Agustus 2020. Pelaksanaan dilakukan secara daring melalui grup

Whatsapp yang sebelumnya baru dibuat pada 22 Juli 2020. Untuk waktu kegiatan

sosialisasi dan edukasi dalam pelaksanaannya sangat fleksibel, dikarenakan anak

remaja RT 05 RW 03 memiliki kegiatan yang berbeda, ada yang masih bersekolah

dan bekerja di siang harinya, sehingga pelaksanaan sosialisasi dan edukasi pada

rentang waktu 16.00-20.00 WIB. Responden yang dapat mengikuti sosialisasi ini

sebanyak 28 remaja.

Dalam pelaksanaan program sosialisasi dan edukasi terdapat hambatan dan

kendala, yaitu keaktifan dari responden di grup. Hanya sekitar 10 orang saja yang

kadang merespon dan kadang bertanya saat penyampaian materi, selebihnya

banyak sebagai pembaca di grup.

Hasil dari program ini disajikan dengan menampilkan karakteristik

responden yang terdiri atas jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan,

pengetahuan, sikap dan perilaku remaja sebelum dan sesudah, dalam bentuk tabel

dan analisis penjelasannya.

4.1.1.1 Jenis Kelamin

Responden sosialisasi ini sebanyak 28 remaja dan terdiri dari laki-laki dan

perempuan. Berikut adalah data distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis

kelamin:

Tabel 4. 1 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 12 42,9

Perempuan 16 57,1

Total 28 100

Page 34: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

22

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki

sebanyak 12 orang (42,9%) dan jumlah responden perempuan adalah 16 orang

(57,1 %). Jumlah responden Perempuan pada survei ini jauh lebih besar dibanding

jumlah responden Laki-laki.

4.1.1.2 Usia

Rentang usia responden pada kegiatan ini adalah usia 12- 22 tahun. Usia

termuda responden adalah 12 tahun dan usia tertua adalah 22 tahun. Berikut

adalah data distribusi frekuensi responden berdasarkan usia:

Tabel 4. 2 Distribusi Responden berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

12 Tahun 3 10.7

13 Tahun 1 3.6

14 Tahun 2 7.1

15 Tahun 1 3.6

16 Tahun 1 3.6

17 Tahun 4 14.3

18 Tahun 5 17.9

19 Tahun 3 10.7

20 Tahun 7 25.0

22 Tahun 1 3.6Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak ialah

responden dengan usia 20 tahun yaitu sebanyak 7 orang (25,0% ) . Usia responden

dengan frekuensi terendah ialah usia 13, 15, 16 tahun yaitu sebanyak 1

orang(3,6%) pada setiap usia.

4.1.1.3 Tingkat Pendidikan

Responden dalam program sosialiasi dan edukasi ini dikelompokan

menjadi 4 kelompok besar berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SD, SMP,

Page 35: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

23

SMA/SMK, dan Sarjana(S1). Berikut adalah data distribusi frekuensi responden

berdasarkan tingkat pendidikan:

Tabel 4. 3 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persantase

SD 2 7.1SMP 3 10.7

SMA/SMK 20 71.4

Sarjana 3 10.7

Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa frekuensi tingkat pendidikan

terbanyak ialah SMA/SMK yaitu sebanyak 20 orang (71,4 %). Frekuensi terendah

dimiliki oleh SD yaitu berjumlah 2 orang (7,1 %) dari total responden.

4.1.1.4 Pekerjaan

Responden dalam penelitian ini dikelompokan menjadi 4 kelompok besar

berdasarkan pekerjaan yaitu Pelajar, Mahasiswa, Karyawan dan Wiraswasta..

Berikut adalah data distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan:

Tabel 4. 4

Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Pendidikan Frekuensi Persentase

Pelajar 20 71.4Mahasiswa 2 7.1

Karyawan 5 17.9

Wiraswasta 1 3.6

Total 28 100

Page 36: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

24

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa frekuensi pekerjaan terbanyak

ialah sebagai seorang pelajar yaitu ssebnayak 20 orang (71,4 %). Frekuensi

terendah ialah wiraswasta sebanyak 1 orang (3,6 %) dari total responden.

4.1.1.5 Tingkat Pengetahuan

Responden dalam kegiatan ini memiliki pengetahuan seputar Covid-19

yang berbeda-beda. Pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan tentang Covid-19

yang terdiri dari 10 soal. Kemudian dari data tersebut dikelompokkan untuk

mengetahui kriteria baik dan buruk dari jawaban yang didapat oleh responden.

Kemudian dilakukan uji analisis, setelah itu digabungkan menjadi dua kelompok

yaitu : kelompok dengan kategori baik jika jawaban benar ≥ 76%-100% dan

kategori kurang jika jawaban benar < 76% (Arikunto,2010). Dari hasil uji analisis

tersebut didapatkan hasil tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan

sosialisasi dan edukasi mengenal lebih dekat Covid-19 sebagai berikut:

Tabel 4. 5

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Sebelum

dan Sesudah Sosialiasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid 19

Tingkat pengetahuan

Sebelum SesudahFrekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Baik 11 39.2 23 82.1Kurang 17 60.7 5 17.9Total 28 100 28 100

Dari tabel uji univariat menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan sebelum

sosialisasi dan edukasi yang diperoleh responden, kemudian dilakukan

pengelompokan jawaban benar berdasarkan kategori baik dan kurang. Lebih dari

60 % dengan kategori kurang, artinya remaja RT 05 RW 03 belum mendapatkan

cukup pengetahuan dan informasi tentang Covid-19.

Sedangkan tingkat pengetahuan sesudah sosialisasi dan edukasi yang

diperoleh responden, kemudian dilakukan pengelompokan jawaban benar

berdasarkan kategori baik dan kurang. Mencapai 82 % pengetahuan dengan

kategori baik, artinya remaja RT 05 RW 03 telah mendapatkan peningkatan nilai

Page 37: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

25

pengetahuan dan informasi tentang Covid-19 setelah diberikannya materi melalui

sosialisasi dan edukasi.

Data yang didapatkan baik sebelum dan sesudah sosialisasi dan edukasi

tidak tersebar dengan normal (p<0,05) sehingga untuk uji bivariat menggunakan

wilcoxon. Uji statistik bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan

pengetahuan Covid-19 sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang Covid-

19. Berikut ini merupakan hasil pengujian data pengetahuan sebelum dan sesudah

menggunakan wilcoxon dengan bantuan software SPSS yang tersaji pada tabel 4.6

Tabel 4. 6

Hasil Uji Wilcoxon Pengetahuan Covid-19

RanksN Mean Rank Sum of Ranks

Pengetahuan_Sesudah - Pengetahuan_Sebelum

Negative Ranks 2a 8.50 17.00Positive Ranks 14b 8.50 119.00Ties 12c

Total 28a. Pengetahuan_Sesudah < Pengetahuan_Sebelumb. Pengetahuan_Sesudah > Pengetahuan_Sebelumc. Pengetahuan_Sesudah = Pengetahuan_Sebelum

Test Statisticsa

Pengetahuan_Sesudah - Pengetahuan_Sebelum

Z -3.000b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.003

a. Wilcoxon Signed Ranks Testb. Based on negative ranks.

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa p-value uji wilcoxon lebih kecil dari

pada α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan

pada remaja RT 05 RW 03 sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi dan edukasi

seputar covid menggunakan media digital. Terdapat 14 responden yang

mengalami perubahan pengetahuan yang lebih baik dari sebelum sosialisasi, dan 2

Page 38: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

26

responden justru mengalami penurunan nilai pengetahuan dari sebelum

sosialisasi. Sedangkan 12 responden memiliki nilai yang sama baiknya dengan

sebelum sosalisasi.

4.1.1.6 Sikap

Responden yang berjumlah 28 orang memiliki sikap yang berbeda-beda

dalam menyikapi Covid-19. Pertanyaan mengenai sikap tentang Covid-19 yang

terdiri dari 5 soal. Kemudian dari data tersebut dikelompokkan untuk mengetahui

kriteria baik dan buruk dari jawaban yang didapat oleh responden. Kemudian

dilakukan uji analisis, setelah itu digabungkan menjadi dua kelompok yaitu :

kelompok dengan kategori baik jika jawaban benar ≥ 76%-100% dan kategori

kurang jika jawaban benar < 76% (Arikunto, 2010). Dari hasil uji analisis tersebut

didapatkan hasil sikap sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi dan edukasi

mengenal lebih dekat Covid-19 sebagai berikut:

Tabel 4. 7

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sikap Sebelum dan Sesudah

Sosialiasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid 19

Sikap Sebelum SesudahFrekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Baik 24 85.7 27 96.4Kurang 4 14.3 1 3.6Total 28 100 28 100

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai sikap terhadap Covid-19 sebelum

sosialisasi dan edukasi yang diperoleh dari 28 responden, dan dilakukan

pengelompokan jawaban benar berdasarkan kategori baik dan kurang. Mencapai

85 % dengan kategori baik, artinya remaja RT 05 RW 03 dapat menyikapi

pandemi Covid-19 dengan baik dan mengetahui apa yang harus diperhatikan.

Sedangkan nilai sikap sesudah sosialisasi dan edukasi yang diperoleh

responden, mencapai 96% dengan kategori baik, artinya secara keseluruhan nilai

sikap remaja RT 05 RW 03 mengalami peningkatan setelah diberikannya materi

melalui sosialisasi dan edukasi.

Page 39: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

27

Data yang didapatkan baik sebelum dan sesudah sosialisasi dan edukasi

tidak tersebar dengan normal (p<0,05) sehingga untuk uji bivariat menggunakan

wilcoxon. Uji statistik bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai sikap

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang Covid-19. Berikut ini

merupakan hasil pengujian data pengetahuan sebelum dan sesudah menggunakan

wilcoxon dengan bantuan software SPSS yang tersaji pada tabel 4.8.

Tabel 4. 8

Hasil Uji Wilcoxon Sikap Covid-19

RanksN Mean Rank Sum of Ranks

Sikap_Sesudah - Sikap_Sebelum

Negative Ranks 0a .00 .00Positive Ranks 3b 2.00 6.00Ties 25c

Total 28a. Sikap_Sesudah < Sikap_Sebelumb. Sikap_Sesudah > Sikap_Sebelumc. Sikap_Sesudah = Sikap_Sebelum

Test Statisticsa

Sikap_Sesudah - Sikap_Sebelum

Z -1.732b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.083

a. Wilcoxon Signed Ranks Testb. Based on negative ranks.

Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa p-value uji wilcoxon lebih besar dari

pada α (0,05) sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada nilai sikap remaja RT 05 RW 03 antara sebelum dan sesudah

diberikan sosialisasi dan edukasi seputar Covid-19 menggunakan media digital.

Sebab, nilai sikap sebelum sosialiasi mencapai 85 % sudah dalam kategori baik.

Artinya remaja telah memiliki sikap positif terhadap pandemi Covid-19.

Page 40: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

28

Terdapat 3 responden yang mengalami perubahan nilai sikap yang lebih

baik dari sebelum sosialisasi, dan 25 memiliki nilai yang sama baiknya dengan

sebelum sosalisasi.

4.1.1.7 Perilaku

Responden yang berjumlah 28 orang memiliki perilaku yang berbeda-beda

dalam menghadapi Covid-19. Pertanyaan mengenai perilaku tentang Covid-19

yang terdiri dari 5 soal. Kemudian dari data tersebut dikelompokkan untuk

mengetahui kriteria baik dan buruk dari jawaban yang didapat oleh responden.

Kemudian dilakukan uji analisis, setelah itu digabungkan menjadi dua kelompok

yaitu : kelompok dengan kategori baik jika jawaban benar ≥ 76%-100% dan

kategori kurang jika jawaban benar < 76% (Arikunto, 2010). Dari hasil uji analisis

tersebut didapatkan hasil nilai perilaku sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi

dan edukasi mengenal lebih dekat Covid-19 sebagai berikut:

Tabel 4. 9

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Perilaku Sebelum dan Sesudah

Sosialiasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid 19

Sikap Sebelum SesudahFrekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Baik 25 89.3 27 96.4Kurang 3 10.7 1 3.6Total 28 100 28 100

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai perilaku terhadap Covid-19 sebelum

sosialisasi dan edukasi yang diperoleh dari 28 responden, dan dilakukan

pengelompokan jawaban benar berdasarkan kategori baik dan kurang. Mencapai

89 % dengan kategori baik, artinya remaja RT 05 RW 03 memiliki perilaku atau

tindakan yang positif dalam usaha pencegahan terhadap infeksi Covid-19.

Sedangkan nilai perilaku sesudah sosialisasi dan edukasi yang diperoleh

responden, mencapai 96% dengan kategori baik, artinya secara keseluruhan nilai

perilaku remaja RT 05 RW 03 mengalami peningkatan setelah diberikannya

materi melalui sosialisasi dan edukasi. Terdapat 2 responden dengan nilai perilaku

mengalami peningkatan setelah mengikuti sosialisasi dan edukasi Covid-19.

Page 41: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

29

Data yang didapatkan baik sebelum dan sesudah sosialisasi dan edukasi

tidak tersebar dengan normal (p<0,05), maka untuk uji bivariat menggunakan

wilcoxon. Uji statistik bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai

perilaku sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang Covid-19. Berikut ini

merupakan hasil pengujian data pengetahuan sebelum dan sesudah menggunakan

wilcoxon dengan bantuan software SPSS yang tersaji pada tabel 4.10.

Tabel 4. 10

Hasil Uji Wilcoxon Perilaku Terhadap Covid-19

RanksN Mean Rank Sum of Ranks

Perilaku_Sesudah - Perilaku_Sebelum

Negative Ranks 0a .00 .00Positive Ranks 2b 1.50 3.00Ties 26c

Total 28a. Sikap_Sesudah < Sikap_Sebelumb. Sikap_Sesudah > Sikap_Sebelumc. Sikap_Sesudah = Sikap_Sebelum

Test Statisticsa

Perilaku_Sesudah - Perilaku_Sebelum

Z -1.414b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.157

a. Wilcoxon Signed Ranks Testb. Based on negative ranks.

Pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa p-value uji wilcoxon lebih besar dari

pada α (0,05) sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada nilai perilaku remaja RT 05 RW 03 antara sebelum dan sesudah

diberikan sosialisasi dan edukasi seputar Covid-19 menggunakan media digital.

Sebab, nilai perilaku sebelum sosialiasi mencapai 89 % sudah dalam kategori

baik. Artinya remaja telah memiliki perilaku positif terhadap pandemi Covid-19

sebelum adanya sosialisasi dan edukasi.

Page 42: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

30

Terdapat 3 responden yang mengalami perubahan nilai perilaku yang lebih

baik dari sebelum sosialisasi, dan 25 memiliki nilai yang sama baiknya dengan

sebelum sosalisasi.

4.1.2 Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru

Program kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenal Adaptasi Kebiasaan

Baru, mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku

dalam menjalani Adaptasi Kebiasaan Baru serta penggunaan protokol

kesehatan pada penduduk RT 05 RW 03, materi meliputi langkah mencuci

tangan, meengaplikasikan etika bersin dan batuk yang benar, tips produktif , tips

menjaga kesehatan mata selama daring dan tips untuk meningkatkan imunitas

selama pandemi Covid-19. Dengan membutuhkan sumber daya media edukasi,

grup whatsapp dan sumber daya manusia yaitu anak remaja RT 05 RW 03.

Sebelum pelaksanaan kegiatan tentu membutuhkan persiapan sumber daya yang

diperlukan dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi, seperti:

1. Persiapan untuk pembentukan grup whatsapp dengan mengumpulkan

nomor handphone, dengan cara menghubungi salah satu tokoh

masyarakat yang mengurus remaja mushola, kemudian dikompilasi dan

terbentuklah grup Remaja RT 05 RW 03 di Whatsapp.

2. Mempersiapkan instrument kuesioner melalui googleform dan media

edukasi yang dibutuhkan sekaligus digunakan sebagai luaran dari fokus

target sosialisasi dan edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru, seperti membuat

poster 6 langkah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, leaflet

panduan protokol kesehatan. Media tersebut dibagikan secara daring

melalui grup Whatsapp.

Program tersebut berhasil dilaksanakan selama 3 kali mulai dari tanggal 8

– 14 Agustus 2020. Pelaksanaan dilakukan secara daring melalui grup Whatsapp

yang sebelumnya baru dibuat pada 22 Juli 2020. Untuk waktu kegiatan sosialisasi

dan edukasi dalam pelaksanaannya sangat fleksibel, dikarenakan anak remaja RT

05 RW 03 memiliki kegiatan yang berbeda, ada yang masih bersekolah dan

bekerja pada siang harinya, sehingga pelaksanaan sosialisasi dan edukasi pada

Page 43: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

31

rentang waktu 16.00-20.00 WIB. Responden yang dapat mengikuti sosialisasi ini

sebanyak 28 remaja.

Dalam pelaksanaan program sosialisasi dan edukasi terdapat hambatan dan

kendala, yaitu keaktifan dari responden di grup. Hanya sekitar 10 orang saja yang

kadang merespon dan kadang bertanya saat penyampaian materi, selebihnya

banyak sebagai pembaca di grup.

Hasil dari program ini disajikan dengan menampilkan karakteristik

responden yang terdiri atas jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan,

pengetahuan, sikap dan perilaku remaja sebelum dan sesudah, dalam bentuk tabel

dan analisis penjelasannya.

4.1.2.1 Jenis kelamin

Responden sosialisasi ini sebanyak 28 remaja dan terdiri dari laki-laki dan

perempuan. Berikut adalah data distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis

kelamin:

Tabel 4. 11 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 12 42,9

Perempuan 16 57,1

Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki

sebanyak 12 orang (42,9%) dan jumlah responden perempuan adalah 16 orang

(57,1 %). Jumlah responden Perempuan pada survei ini jauh lebih besar dibanding

jumlah responden Laki-laki.

4.1.2.2 Usia

Rentang usia responden pada kegiatan ini adalah usia 12- 22 tahun. Usia

termuda responden adalah 12 tahun dan usia tertua adalah 22 tahun. Berikut

adalah data distribusi frekuensi responden berdasarkan usia:

Page 44: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

32

Tabel 4. 12 Distribusi Responden berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Presentase

12 Tahun 3 10.7

13 Tahun 1 3.6

14 Tahun 2 7.1

15 Tahun 1 3.6

16 Tahun 1 3.6

17 Tahun 4 14.3

18 Tahun 5 17.9

19 Tahun 3 10.7

20 Tahun 7 25.0

22 Tahun 1 3.6Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak ialah

responden dengan usia 20 tahun yaitu sebanyak 7 orang (25,0% ) . Usia responden

dengan frekuensi terendah ialah usia 13, 15, 16 tahun yaitu sebanyak 1

orang(3,6%) pada setiap usia.

4.1.2.3 Tingkat Pendidikan

Responden dalam penelitian ini dikelompokan menjadi 4 kelompok besar

berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SD, SMP, SMA/SMK, dan Sarjana(S1).

Berikut adalah data distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat

pendidikan:

Tabel 4. 13 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Presantase

SD 2 7.1SMP 3 10.7

SMA/SMK 20 71.4

Page 45: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

33

Sarjana 3 10.7

Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa frekuensi tingkat pendidikan

terbanyak ialah SMA/SMK yaitu sebanyak 20 orang (71,4 %). Frekuensi terendah

dimiliki oleh SD yaitu berjumlah 2 orang (7,1 %) dari total responden.

4.1.2.4 Pekerjaan

Responden dalam penelitian ini dikelompokan menjadi 4 kelompok besar

berdasarkan pekerjaan yaitu Pelajar, Mahasiswa, Karyawan dan Wiraswasta.

Berikut adalah data distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan:

Tabel 4. 14

Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Pendidikan Frekuensi Presentase

Pelajar 20 71.4Mahasiswa 2 7.1

Karyawan 5 17.9

Wiraswasta 1 3.6

Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa frekuensi pekerjaan terbanyak

ialah sebagai pelajar yaitu sebanyak 20 orang (71,4 %). Frekuensi terendah ialah

wiraswasta sebanyak 1 orang (3,6 %) dari total responden.

4.1.2.5 Tingkat Pengetahuan

Responden dalam kegiatan sosialisasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru ini

memiliki pengetahuan seputar adaptasi kebiasaan baru dan panduan kesehatan

yang berbeda-beda. Pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan yang terdiri dari 10

soal. Dari data tersebut dikelompokkan untuk mengetahui kriteria baik dan buruk

dari jawaban yang didapat oleh responden. Kemudian dilakukan uji analisis,

setelah itu digabungkan menjadi dua kelompok yaitu : kelompok dengan kategori

Page 46: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

34

baik jika jawaban benar ≥ 76%-100% dan kategori kurang jika jawaban benar <

76% (Arikunto,2010). Dari hasil uji analisis tersebut didapatkan hasil tingkat

pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi dan edukasi Adaptasi

Kebiasaan Baru sebagai berikut:

Tabel 4. 15

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Sebelum

dan Sesudah Sosialiasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru

Tingkat pengetahua

n

Sebelum SesudahFrekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Baik 11 39.2 24 85.7Kurang 17 60.7 4 14.3Total 28 100 28 100

Dari tabel uji univariat menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan sebelum

sosialisasi dan edukasi yang diperoleh responden, kemudian dilakukan

pengelompokan jawaban benar berdasarkan kategori baik dan kurang. Lebih dari

60 % dengan kategori kurang, artinya remaja RT 05 RW 03 belum mendapatkan

cukup pengetahuan dan informasi tentang Adaptasi Kebiasaan Baru.

Sedangkan tingkat pengetahuan sesudah sosialisasi dan edukasi yang

diperoleh responden mencapai 85 % pengetahuan dengan kategori baik, artinya

remaja RT 05 RW 03 telah mendapatkan peningkatan nilai pengetahuan dan

informasi tentang adaptasi kebiasaan baru setelah diberikannya materi melalui

sosialisasi dan edukasi. Pada hasil sesudah diberikan sosialisai dan edukasi,

sebanyak 13 responden memiliki nilai pengetahuan yang lebih baik dibandingkan

sebelum adanya sosialisasi dan edukasi.

Data yang didapatkan baik sebelum dan sesudah sosialisasi dan edukasi

tidak tersebar dengan normal (p<0,05) sehingga untuk uji bivariat menggunakan

wilcoxon. Uji statistik bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan

pengetahuan adaptasi kebiasaan baru sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.

Berikut ini merupakan hasil pengujian data pengetahuan sebelum dan sesudah

menggunakan wilcoxon dengan bantuan software SPSS yang tersaji pada tabel

4.16.

Page 47: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

35

Tabel 4. 16

Hasil Uji Wilcoxon Pengetahuan Adaptasi Kebiasaan Baru

RanksN Mean Rank Sum of Ranks

Pengetahuan_Sesudah - Pengetahuan_Sebelum

Negative Ranks 2a 9.00 18.00Positive Ranks 15b 9.00 135.00Ties 11c

Total 28a. Pengetahuan_Sesudah < Pengetahuan_Sebelumb. Pengetahuan_Sesudah > Pengetahuan_Sebelumc. Pengetahuan_Sesudah = Pengetahuan_Sebelum

Test Statisticsa

Pengetahuan_Sesudah - Pengetahuan_Sebelum

Z -3.153b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.002

a. Wilcoxon Signed Ranks Testb. Based on negative ranks.

Pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa p-value uji wilcoxon lebih kecil dari

pada α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan pada nilai pengetahuan remaja RT 05 RW 03 sebelum dan sesudah

diberikan sosialisasi dan edukasi seputar adaptasi kebiasaan baru melalui media

digital. Terdapat 15 responden yang mengalami perubahan pengetahuan yang

lebih baik setelah diberikan sosialisasi, dan 2 responden justru mengalami

penurunan nilai pengetahuan setelah diberikan sosialisasi. Sedangkan 11

responden memiliki nilai yang sama baiknya dengan sebelum sosalisasi.

4.1.2.6 Sikap

Responden yang berjumlah 28 orang memiliki sikap yang berbeda-beda

dalam menyikapi peraturan dan panduan kesehatan selama Adaptasi Kebiasaan

Page 48: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

36

Baru. Pertanyaan mengenai sikap terdiri dari 5 soal. Data tersebut dikelompokkan

untuk mengetahui kriteria baik dan buruk dari jawaban yang didapat oleh

responden. Kemudian dilakukan uji analisis, setelah itu digabungkan menjadi dua

kelompok yaitu : kelompok dengan kategori baik jika jawaban benar ≥ 76%-100%

dan kategori kurang jika jawaban benar < 76% (Arikunto, 2010). Dari hasil uji

analisis tersebut didapatkan hasil sikap sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi

dan edukasi sebagai berikut:

Tabel 4. 17

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sikap Sebelum dan Sesudah

Sosialiasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru

Sikap Sebelum SesudahFrekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Baik 26 92.9 28 100.0Kurang 2 7.1 0 0Total 28 100 28 100

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai sikap terhadap adaptasi kebiasaan

baru sebelum sosialisasi dan edukasi yang diperoleh dari 28 responden, dan

dilakukan pengelompokan jawaban benar berdasarkan kategori baik dan kurang.

Mencapai 92 % dengan kategori baik, artinya remaja RT 05 RW 03 dapat

menyikapi secara positif saat menjalani adaptasi kebiasaan baru atau hidup

berdampingan dengan Covid-19 namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Sedangkan nilai sikap sesudah sosialisasi dan edukasi yang diperoleh

responden, mencapai 100% dengan kategori baik, artinya secara keseluruhan nilai

sikap remaja RT 05 RW 03 mengalami peningkatan 2 responden setelah

diberikannya materi melalui sosialisasi dan edukasi.

Data yang didapatkan baik sebelum dan sesudah sosialisasi dan edukasi

tidak tersebar dengan normal (p<0,05) sehingga untuk uji bivariat menggunakan

wilcoxon. Uji statistik bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai sikap

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Berikut ini merupakan hasil

pengujian data pengetahuan sebelum dan sesudah menggunakan wilcoxon dengan

bantuan software SPSS yang tersaji pada tabel 4.18.

Page 49: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

37

Tabel 4. 18

Hasil Uji Wilcoxon Sikap Adaptasi Kebiasaan Baru

RanksN Mean Rank Sum of Ranks

Sikap_Sesudah - Sikap_Sebelum

Negative Ranks 0a .00 .00Positive Ranks 2b 1.50 3.00Ties 26c

Total 28a. Sikap_Sesudah < Sikap_Sebelumb. Sikap_Sesudah > Sikap_Sebelumc. Sikap_Sesudah = Sikap_Sebelum

Test Statisticsa

Sikap_Sesudah - Sikap_Sebelum

Z -1.414b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.157

a. Wilcoxon Signed Ranks Testb. Based on negative ranks.

Pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa p-value uji wilcoxon lebih besar dari

pada α (0,05) sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada nilai sikap remaja RT 05 RW 03 antara sebelum dan sesudah

diberikan sosialisasi dan edukasi seputar adaptasi kebiasaan baru melalui media

digital. Sebab, nilai sikap sebelum dilakukan sosialiasi sudah mencapai 92 % atau

dikatakan dalam kategori baik. Artinya remaja telah memiliki sikap positif

terhadap kebiasaan baru selama pandemi Covid-19.

Terdapat 2 responden yang mengalami perubahan nilai sikap yang lebih

baik dari sebelum sosialisasi, dan 26 memiliki nilai yang sama baiknya dengan

sebelum sosalisasi.

Page 50: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

38

4.1.2.7 Perilaku

Responden yang berjumlah 28 orang memiliki perilaku yang berbeda-beda

dalam menghadapi kehidupan selama adaptasi kebiasaan baru. Pertanyaan

mengenai perilaku terdiri dari 5 soal. Dari data tersebut dikelompokkan untuk

mengetahui kriteria baik dan buruk dari jawaban yang didapat oleh responden.

Kemudian dilakukan uji analisis, setelah itu digabungkan menjadi dua kelompok

yaitu : kelompok dengan kategori baik jika jawaban benar ≥ 76%-100% dan

kategori kurang jika jawaban benar < 76% (Arikunto, 2010). Dari hasil uji analisis

tersebut didapatkan hasil nilai perilaku sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi

dan edukasi sebagai berikut:

Tabel 4. 19

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Perilaku Sebelum dan Sesudah

Sosialiasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru

Sikap Sebelum SesudahFrekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Baik 18 64.3 28 100.0Kurang 10 35.7 0 0Total 28 100 28 100

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai perilaku terhadap adaptasi kebiasaan

baru sebelum sosialisasi dan edukasi yang diperoleh dari 28 responden, dan

dilakukan pengelompokan jawaban benar berdasarkan kategori baik dan kurang.

Mencapai 64 % dengan kategori baik, artinya remaja RT 05 RW 03 memiliki

perilaku atau tindakan yang positif untuk tetap beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Dan 35% memiliki sikap yang kurang dalam menjalani adaptasi kebiasaan baru.

Sedangkan nilai perilaku sesudah sosialisasi dan edukasi yang diperoleh

responden, mencapai 100% dengan kategori baik, artinya secara keseluruhan nilai

perilaku remaja RT 05 RW 03 mengalami peningkatan setelah diberikannya

materi melalui sosialisasi dan edukasi. Terdapat 10 responden dengan nilai

perilaku mengalami peningkatan setelah mengikuti sosialisasi dan edukasi Covid-

19.

Page 51: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

39

Data yang didapatkan baik sebelum dan sesudah sosialisasi dan edukasi

tidak tersebar dengan normal (p<0,05), maka untuk uji bivariat menggunakan

wilcoxon. Uji statistik bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai

perilaku sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Berikut ini merupakan hasil

pengujian data pengetahuan sebelum dan sesudah menggunakan wilcoxon dengan

bantuan software SPSS yang tersaji pada tabel 4.20.

Tabel 4. 20

Hasil Uji Wilcoxon Perilaku Terhadap Adaptasi Kebiasaan Baru

RanksN Mean Rank Sum of Ranks

Perilaku_Sesudah - Perilaku_Sebelum

Negative Ranks 0a .00 .00Positive Ranks 10b 5.50 55.00Ties 18c

Total 28a. Perilaku_Sesudah < Perilaku _Sebelumb. Perilaku_Sesudah > Perilaku _Sebelumc. Perilaku_Sesudah = Perilaku _Sebelum

Test Statisticsa

Perilaku_Sesudah - Perilaku_Sebelum

Z -3.162b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.002

a. Wilcoxon Signed Ranks Testb. Based on negative ranks.

Pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa p-value uji wilcoxon lebih kecil dari

pada α (0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

pada nilai perilaku remaja RT 05 RW 03 antara sebelum dan sesudah diberikan

sosialisasi dan edukasi seputar Adaptasi Kebiasan Baru yang menggunakan media

digital. Artinya remaja menjadi memiliki perilaku yang positif padamasa adaptasi

kebiasaan baru setelah adanya sosialisasi dan edukasi.

Page 52: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

40

Terdapat 10 responden yang mengalami perubahan nilai perilaku yang

lebih baik dari sebelum sosialisasi, dan 18 memiliki nilai yang sama baiknya

dengan sebelum sosalisasi.

4.1.3 Pengorganisasian Penyemprotan Disinfektan dan Penyediaan Hand

Sanitizer

Program kegiatan pengorganisasian penyemprotan disinfektan dan

penyedian hand sanitizer memiliki tujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan

dan mencegah penyebaran infeksi Covid-19. Dalam pelaksanaan kegiatan ini

tentu membutuhkan sumber daya media sebagai panduan, grup whatsapp dan

sumber daya manusia yaitu remaja dan bapak-bapak desa Loram Wetan. Sebelum

pelaksanaan kegiatan tentu membutuhkan persiapan sumber daya yang diperlukan

dalam kegiatan disinfektan dan penyediaan hand sanitizer, seperti

1. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan tokoh masyarakat.

Membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan hand sanitizer.

2. Pembuatan cairan hand sanitizer menurut panduan WHO bersama remaja

RT 05 RW 03.

3. Mempersiapkan media yang dibutuhkan untuk panduan disinfektan dan

mencuci tangan menggunakan sabun dan hand sanitizer, sekaligus

digunakan sebagai luaran dari fokus target.media cuci tangan ditempel di

lokasi yang akan dituju.

Sebelum melakukan penyemprotan saya dan tim KKN BMC Unnes

melakukan diskusi dengan Kepala Desa yang membahas kapan remaja dan bapak-

bapak dapat membantu pelaksanaannya serta dimana saja lokasi yang hendak

dilakukan penyemprotan disinfektan.

Program pengorganisasian penyemprotan disinfektan berhasil

dilaksanakan di 2 tempat, yang pertama kali dilaksanakan pada tanggal 19 Juli di

warung dan rumah warga RT 05 RW 03 pada pagi hari. Kemudian pelaksanaan

kedua di rumah penduduk satu Desa Loram Wetan, penyemprotan keliling

menggunakan mobil pada malam hari.

Kedua pelaksanaan penyemprotan dilakukan mahasiswa PKL dengan

bekerja sama mahasiswa KKN BMC Unnes, bapak RW serta remaja setempat

Page 53: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

41

serta dibawah pengawasan Kepada desa Loram Wetan. Untuk fasilitas dan biaya

telah disediakan oleh pemerintah desa Loram Wetan.

Kemudian untuk program pembuatan dan penyediaan hand sanitizer

dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Juli 2020. Adapun kegiatan ini dilaksanakan di

rumah salah satu remaja RT 05 RW 03, Desa Loram Wetan. Waktu pelaksanaan

mulai pukul 14.00 WIB-selesai. Remaja yang dapat hadir mengikuti kegiatan

pembuatan hand sanitizer hanya 3 orang saja, mengingat masih dalam keadaan

Covid-19 sehingga meminimalisir untuk mengumpulkan massa banyak terlebih

remaja yang lain belom bisa hadir dikarenak memiliki agenda yang lain. Remaja

dengan antusias mengikuti pembuatan hand sanitizer sesuai dengan panduan

WHO.

Setelah hand sanitizer berhasil dibuat, maka pada tanggal 27 Juli 2020

diberikan di tempat ibadah yang belum memiliki fasilitas hand sanitizer.

Penyerahan fasilitas hand sanitizer dilakukan kepada pengurus Masjid Alfalah

dan Mushola Nurul Hidayah. Bapak Pengurus Masjid dan Mushola dengan

senang hati menerima bantuan tersebut, karena ditempat ibadah tersebut belum

terdapat hand sanitizer. Selain itu saya juga memberikan panduan mencuci tangan

dan langkah penggunaan hand sanitizer dan poster cuci tangan.

Dalam pelaksanaan program pengorganisasian penyemprotan disinfektan

terdapat beberapa kendala saat pelaksanaan, antara lain kegiatan yang tidak sesuai

dnegan jadwal yang telah ditentukan. Sebab beberapa dari pihak remaja dan

bapak-bapak memiliki kepentingan yang berbeda, sehingga waktu pelaksanaan

mundur. Kemudian saya dan remaja yang melakukan penyemprotan hanya

menggunakan baju biasa, selain APD yang terbatas. Menurut salah satu remaja

mengatakan jika menggunakan baju APD saat penyemprotan membuat

berkeringat dan relatif panas.

Sedangkan untuk penyediaan hand sanitizer saya hanya melakukan

kunjungan 1 kali untuk memantau apakah fasilitas tersebut berguna dan

digunakan sebagaimana mestinya. Menurut pengurus masjid dan mushola,

mengatakan bahwa fasilitas yang diberikan sangat bermanfaat untuk pengunjung.

Page 54: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

42

Terlebih saat hari raya Idul Adha, karena pengunjung yang datang ke tempat

ibadah sangat banyak sehingga membutuhkan fasilitas hand sanitizer.

4.2 Pembahasan

Bab ini akan menjelaskan tentang interpretasi hasil program yang sudah

terlaksanana, hambatan dan keterbatasan program. Pembahasan interpretasi hasil

dilakukan dengan membandingkan hasil dari temuan peneltian dengan tinjauan

pustaka yang telah dijelaskan sebelumnya..

Dalam program pemberdayaan remaja melalui edukasi pencegahan Covid-

19 di RT 05 RW 03 di desa Loram Wetan, sasaran utamanya ialah remaja.

Menurut World Health Organization (WHO) remaja yaitu penduduk yang masih

tergolong dalam rentang usia 10-19 tahun. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan

RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18

tahun Remaja menurut Depkes RI tahun 2009, remaja yaitu mereka yang berusia

12-25 tahun. Adapun remaja menurut Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) remaja yaitu mereka yang digolongkan dalam usia

10-24 tahun dan berstatus belum menikah (Kemenkes, 2017).

Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual,

dimana remaja mengalami masa kritis dan rentan dan jika pada usia remaja

mengalami kegagalan kemungkinan besar remaja mengalami kegagalan dalam

perjalanan hidup sebaliknya jika remaja mengalami keberhasilan maka sangat

baik dalam memasuki tahapan selanjutnya (Irianto, 2015).

Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai

petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas

perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Apabila keputusan

yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan jatuh ke dalam

perilaku berisiko dan mungkin harus menanggung akibat jangka pendek dan

jangka panjang dalam berbagai masalah kesehatan fisik dan psikososial.

Desa Loram Wetan memiliki jumlah penduduk yang berusia 12-24 tahun

relatif banyak atau sekitar 2500 penduduk. Sedangkan untuk penduduk remaja di

RT 05 RW 03 sekitar 42 penduduk yang berusia 12-24 tahun dan dan belum

Page 55: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

43

menikah, dengan beragam latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Berikut

merupakan pembahasan menurut ketiga program kegiatan yang telah dilakukan

bersama remaja RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan.

4.2.1 Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-19

Di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan status darurat bencana yang

disebabkan oleh pandemi Covid-19. Bahkan pemerintah dengan sigap

mengeluarkan langkah dan aturan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Salah satunya dengan mensosialisasikan gerakan Social dan Physical Distancing.

Konsep ini menjelaskan bahwa untuk dapat mengurangi bahkan memutus mata

rantai infeksi Covid-19, maka seseorang harus menjaga jarak aman dengan

manusia lainnya minimal 2 meter, tidak melakukan kontak langsung dengan orang

lain, dan menghindari pertemuan secara massal.

Akan tetapi banyak masyarakat yang tidak menyikapi hal ini dengan baik,

contohnya ketika pemerintah telah meliburkan para siswa dan mahasiswa untuk

tidak berkuliah dan bersekolah ataupun memberlakukan bekerja didalam rumah,

justru kondisi ini dimanfaatkan oleh banyak masyarakat untuk pergi berlibur

(Malik, 2020). Meski Indonesia dalam keadaan darurat, namun masih saja banyak

menggelar kegiatan yang mengumpulkan banyak massa. Kegiatan tersebut dapat

menjadi mediator terbaik bagi penyebaran virus corona dalam skala yang jauh

lebih besar (Hariyadi, 2020). Selain itu masih banyak masyarakat Indonesia yang

menganggap remeh virus ini, dengan tidak mengindahkan himbauan-himbauan

pemerintah.

Perilaku yang tidak normal yang ditunjukan oleh fenomena diatas

menegaskan bahwa masyarakat Indonesia belum mengenal tentang Covid-19,

sehingga memicu banyak pihak untuk melakukan edukasi dan penjelasan

informasi kepada masyarakat tentang apa itu Covid-19, bagaimana cara

penularannya, berasal dari apa, siapa saja yang memiliki risiko tinggi terinfeksi

Covid-19, serta bagaimana cara pencegahan untuk memutus rantai penularan.

Sehingga masyarakat, khususnya remaja menjadi lebih paham tentang Covid-19

serta dapat menunjukkan sikap dan perilaku yang positif dalam menyikapinya

Page 56: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

44

Perlu dilakukan upaya edukasi dan sosialisai agar dapat meningkatkan

pengetahuan remaja serta menjadikan sikap dan perilaku yang lebih positif.

Pendidikan kesehatan berupa penyuluhan tentang Covid-19 bagi remaja sangat

penting dilakukan karena angka penularan Covid usia remaja mengalami

peningkatan dan seringnya tidak menunjukkan gejala. Masalah Covid-19

merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian yang

serius, ini terlihat dari penyebaran penyakit yang sangat cepat tanpa mengenal

batas negara dan masyarakat di dunia. (Fitriani, 2011)

Edukasi yang dapat dilakukan antara lain dengan memberikan penjelasan

terkait COVID-19 dari mulai definisi, gejala, cara penularan, pencegahan, dan

lain-lain. Metode berbagi cerita dan tanya jawab di grup Whatsapp serta

dilengkapi dengan media digital berupa poster bergambar, leaflet serta booklet

yang berisi tentang informasi Covid-19. Tujuan akhir yang diharapkan dari

kegiatan-kegiatan diatas adalah mengurangi atau menghilangkan sumber infeksi

COVID-19, memutus rantai penularan COVID-19.

Dalam program ini dilaksanakan dengan sasaran remaja RT 05 RW 03.

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji diketahui bahwa 17 (60,7%) responden dari remaja

RT 05 RW 03 memiliki tingkat skor pengetahuan Covid-19 dengan kategori

kurang. Akan tetapi pada tabel 4.7 dan 4.9 untuk tingkat skor sikap dan perilaku

sebagian besar sudah dalam kategori baik, hanya terdapat 3-4 remaja yang

memiliki sikap dan perilaku kurang. Hal ini menunjukan informasi yang diterima

oleh siswa tentang asal usul dan bagaimana penularan Covid-19 sangat sedikit.

Setelah dilakukannya proses edukasi dan sosialisasi selama 4 kali

pertemuan dalam waktu 1 minggu dengan menggunakan media poster leaflet dan

booklet, didapatkan perbedaan hasil skor pengetahuan, sikap dan perilaku. Tabel

4.6 menunjukkan sebanyak 23 responden (82,1%) memiliki pengetahuan katergori

baik, dan tentang penyebab, penularan, dan pencegahan Covid-19. Pada tabel 4.8

dan tabel 4.9 menunjukkan terdapat sebanyak 25 responden (96.4%) memiliki

sikap dan perilaku yang baik, lebih tinggi dibandingkan sebelum adanya

sosialisasi edukasi.

Page 57: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

45

Perubahan nilai pengetahuan pada remaja pada saat pre-test dan post-test

cukup tinggi, dari hanya 11 responden (39,3%) yang memiliki kategori baik

menjadi 23 responden (82,1%) terjadi peningkatan (42,9%) dari pengetahuan

awal. Akan tetapi terdapat 2 remaja yang mengalami penurunan nilai

pengetahuan, hal ini mungkin diakibatkan karena beberapa faktor seperti tidak

fokus dalam mengikuti sosialisasi secara daring, kemudian adanya jadwal

kegiataan lain sehingga mengabaikan kegiatan sosialisasi.

Perubahan nilai sikap pada remaja pada saat pre-test dan post-test tidak

terlalu tinggi, dari 24 responden (85,7%) yang memiliki kategori baik menjadi 27

responden (96,4%) terjadi peningkatan (10,7%) dari sikap awal. Meski tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test namun tetap

memiliki dampak perubahan pada remaja yang awalnya memiliki sikap dengan

kategori kurang.

Perubahan nilai perilaku pada remaja pada saat pre-test dan post-test tidak

terlalu tinggi, dari 25 responden (89,3%) yang memiliki kategori baik menjadi

27responden (96,4%) terjadi peningkatan (7,1%) dari perilaku awal. Meski tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test namun tetap

memiliki dampak perubahan pada remaja yang awalnya memiliki perilaku dengan

kategori kurang.

Hal ini terbukti bahwa penyuluhan kesehatan tentang penyakit Covid-19

cukup efektif dan efisien serta memberikan pengaruh untuk meningkatkan

pengetahuan remaja dalam jangka waktu yang singkat dan sesuai teori yang sudah

ada, selain itu tampilan materi yang menarik, cara penyampaian materi dan bahasa

penyampaian yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan, umur berpengaruh

terhadap peningkatan pengetahuan. Dimana semakin cukup umur maka tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir,

bertambahnya umur akan berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan

seseorang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wahdini (2013), yang

meneliti pengaruh penyuluhan oleh tenaga pelaksana gizi dengan metode ceramah

disertai media poster dan leaflet terhadap perilaku ibu dan pertumbuhan balita gizi

Page 58: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

46

kurang dikecamatan Tanjung Beringin, dengan kesimpulan bahwa penyuluhan

dengan metode ceramah disertai media poster dan penyuluhan dengan metode

ceramah disertai media lieflet dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu

balita. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Utama, 2014) yang menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh pemberian penyuluhan dengan media booklet terhadap

peningkatan pengetahuan.

Berdasarkan hasil, peningkatan kategori nilai pengetahuan, sikap, perilaku

setelah pemberian penyuluhan kesehatan tentang Covid-19 dikarenakan

pemberian edukasi dan sosialisasi dilakukan dengan menggunakan metode

ceramah secara daring disertai media leaflet, booklet, dan poster sehingga segala

pesan atau informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan jelas oleh

pendegar.

Notoatmojo, mengemukakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan

yang baik tentang penularan dan cara pencegahan Covid-19 akan mempengaruhi

perilaku masyarakat dalam mencegah penularan Covid-19. Dengan meningkatkan

pengetahuan responden Covid-19 diusahakan kasus-kasus penyakit malaria bisa

dikurangi bahkan dapat di cegah (Notoadmodjo, 2005).

Hal ini mendasari pengetahuan yang baik dapat dipengaruhi oleh

faktor,baik faktor internal (keluarga) maupun eksternal (kampus dan lingkungan

sekitar). Faktor internal misalnya faktor keluarga, guru, dan teman sebaya (peer

group), sangat mendukung dalam memberikan informasi pada remaja mengenai

Covid-19 dan secara khusus tentang cara penyebab Covid-19 baik berdiskusi

secara langsung maupun melalui seminarseminar kesehatan, meningkatkan

pengetahuan siswa tentang pencegahan Covid-19.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu

pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan didalam dan di luar kampus/sekolah dan berlangsung seumur

hidup. Sedangkan sikap ddipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, pengaruh budaya setempat, media

massa, lembaga pendidikan / lembaga agama, dan faktor emosional.

Page 59: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

47

Menurut Notoatmodjo (2010), upaya intervensi terhadap faktor perilaku

dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendidikan atau paksaan/tekanan,

dan pendekatan pendidikan adalah yang paling tepat sebagai upaya untuk

memecahkan masalah kesehatan masyarakat melalui faktor perilaku. Salah satu

upaya dalam bentuk pendidikan kesehatan yang memungkinkan untuk merubah

perilaku adalah dengan penyuluhan.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan

pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi

baik orang lain maupun media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat tentang Covid-19.

Hal ini sejalan dengan tujuan dari dilakukannya penyuluhan kesehatan

yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2010), yakni peningkatan pengetahuan

masyarakat di bidang kesehatan, tercapainya perubahan perilaku, individu,

keluarga, dan masyarakat sebagai sasaran utama penyuluhan kesehatan dalam

membina perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal sesuai dengan konsep sehat

sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terjadi perubahan kategori

nilai sikap meski sejak awal remaja telah memiliki nilai sikap yang baik. Namun

perubahan sikap remaja di RT 05 RW 03 karena adanya pemberian informasi,

dimana didalamnya terdapat proses belajar yang dapat merubah sikap dari yang

kurang baik menjadi lebih baik. Meski terdapat beberapa hambatan, namun secara

keseluruhan remaja mengalami peningkatan skor pada pengetahuan, sikap dan

perilaku.

4.2.2 Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru

Sejak bulan Juni, pemerintah Indonesia telah memberlakukan New

Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru. Sebagian masyarakat ternyata belum

begitu memahami tentang konsep Adaptasi Kebiasaan Baru sehingga pada

awal diberlakukannya New Normal, masih banyak yang mengabaikan

protokol kesehatan. Justru dengan adanya Adaptasi Kebiasaan Baru ini

Page 60: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

48

masyarakat seharusnya menjadi lebih disiplin dalam mematuhi protokol

kesehatan. Maka dari itu, pemerintah tidak henti-hentinya

mengkampanyekan untuk rajin cuci tangan atau pake hand sanitizer, pakai

masker, dan jaga jarak. Juga menyarankan agar masyarakat menjaga

kesehatan dan imunitas lingkungan.

Sementara pelaksanaan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru memliki

tantangan yang tidak mudah. Diantaranya seperti, kepatuhan masyarakat untuk

melaksanakan protokol kesehatan, kebiasaan masyarakat dalam bersosialisasi

secara dekat, ketidakpahaman tentang bahaya virus yang tidak kasat mata, serta

munculnya berbagai pendapat melalui media sosial yang kurang mendukung

upaya pencegahan.

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan yang

dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga

mansyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisah

melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Fitriani,

2011).

Media yang dapat digunakan antara lain adalah poster dan leaflet yang

berisi informasi terkait Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan protokol kesehatan.

Menurut Amisani (2009), leaflet dan poster sangat efektif dalam meningkatkan

efektifitas penyuluhan dengan metode ceramah, karena leaflet selain merangkum

dari keseluruhan materi penyuluhan, juga menyajikan gambar menarik yang

memudahkan seseorang memahami isi materi.

Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru yang diikuti

oleh 28 remaja RT 05 RW 03 dilaksanakan selama satu minggu secara daring di

whatsapp grup dengan waktu yang fleksibel. Sebelum pelaksanaan edukasi,

dilakukan pengisian kuesioner pretest, dan pada pertemuan terakhir edukasi

melakukan pengisian kuesioner posttest yang diisi oleh responden dengan tujuan

untuk mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku. Pemberian

informasi meliputi materi pengertian, apa dan dimana saja protokol kesehatan

digunakan, tips produktif, tips menjaga kesehatan mata dan meningkatkan

imunitas tubuh.

Page 61: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

49

Dalam program ini dilaksanakan dengan sasaran remaja RT 05 RW 03.

Berdasarkan tabel 4.15 hasil uji diketahui bahwa 17 (60,7%) responden dari

remaja RT 05 RW 03 memiliki tingkat skor pengetahuan Adaptasi Kebiasaan

Baru dengan kategori kurang, menunjukan bahwa informasi yang diterima oleh

siswa tentang asal usul dan bagaimana penularan Covid-19 sangat sedikit. Pada

tabel 4.17 untuk skor sikap sebagian besar sudah dalam kategori baik, hanya

terdapat 2 remaja yang memiliki sikap dengan kategori kurang. Sedangkan pada

tabel 4.19 untuk skor perilaku sebanyak 10 responden (35,7%) memiliki kategori

kurang.

Setelah dilakukannya proses edukasi dan sosialisasi selama 3 kali

pertemuan dalam waktu 1 minggu dengan menggunakan media poster dan leaflet

didapatkan perbedaan hasil skor pengetahuan, sikap dan perilaku. Tabel 4.15

menunjukkan sebanyak 24 responden (85,7%) memiliki pengetahuan katergori

baik, dan tentang kebiasaan Baru dan Protokol kesehatap. Pada tabel 4.17 dan

menunjukkan terdapat sebanyak 28 responden (100%) memiliki sikap yang baik,.

Pada tabel 4.19 terdapat sebanyak 28 responden (100%) memiliki perilaku yang

kategori baik.

Perubahan nilai pengetahuan pada remaja pada saat pre-test dan post-test

cukup tinggi, dari hanya 11 responden (39,3%) yang memiliki kategori baik

menjadi 24 responden (85,7%) terjadi peningkatan (46,9%) dari pengetahuan

awal. Akan tetapi terdapat 2 remaja yang mengalami penurunan nilai

pengetahuan, hal ini mungkin diakibatkan karena beberapa faktor seperti tidak

fokus dalam mengikuti sosialisasi secara daring, kemudian adanya jadwal

kegiataan lain sehingga mengabaikan kegiatan sosialisasi.

Perubahan nilai sikap pada remaja pada saat pre-test dan post-test cukup

tinggi, dari 26 responden (92,9%) yang memiliki kategori baik menjadi 28

responden (100%) terjadi peningkatan (7,1%) dari sikap awal. Meski tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test namun tetap

memiliki dampak perubahan pada remaja yang awalnya memiliki sikap dengan

kategori kurang.

Page 62: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

50

Perubahan nilai perilaku pada remaja pada saat pre-test dan post-test

cukup tinggi, dari hanya 18 responden (64,3%) yang memiliki kategori baik

menjadi 28 responden (100%) terjadi peningkatan (35,7%) dari perilaku awal.

Hal ini terbukti bahwa penyuluhan kesehatan tentang Adaptasi Kebiasaan

Baru cukup efektif dan efisien serta memberikan pengaruh untuk meningkatkan

pengetahuan remaja dalam jangka waktu yang singkat dan sesuai teori yang sudah

ada, selain itu tampilan materi yang menarik, cara penyampaian materi dan bahasa

penyampaian yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan, umur berpengaruh

terhadap peningkatan pengetahuan. Dimana semakin cukup umur maka tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir,

bertambahnya umur akan berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan

seseorang.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu

pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan didalam dan di luar kampus/sekolh dan berlangsung seumur

hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan

pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi

baik orang lain maupun media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat tentang Adaptasi kebiasaan Baru

di berbagai tempat.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terjadi perubahan kategori

nilai sikap meski sejak awal remaja telah memiliki nilai sikap yang baik. Namun

perubahan sikap remaja di RT 05 RW 03 karena adanya pemberian informasi,

dimana didalamnya terdapat proses belajar yang dapat merubah sikap dari yang

kurang baik menjadi lebih baik. Meski terdapat beberapa hambatan, namun secara

keseluruhan remaja mengalami peningkatan skor pada pengetahuan, sikap dan

perilaku.

Page 63: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

51

4.2.3 Pengorganisasian Penyemprotan Disinfektan dan Penyediaan Hand

Sanitizer

Masyarakat masih banyak berpikir bahwa penularan Covid-19 masih bisa

dihindari hanya dengan menjauhkan diri dari penderita saja, padahal penyakit ini

dapat menyebar melalui partikel-partikel yang menempel pada barang-barang

disekitarnya. Virus dapat ditularkan dari 1 hingga 2 meter melalui batuk atau

bersin. Cara transmisi virus yang lain adalah melaui kontak tangan, ataupun

lingkungan yang terkena virus seperti gagang pintu, meja dan kursi. Sanitasi yang

dapat dilakukan salah satunya adalah mencuci tangan serta muka dengan teratur

(Van Doremalen, et al., 2020) .

Apabila sanitasi tidak diperhatikan, maka penyebaran akan semakin luas.

Dapat dimisalkan seseorang yang terjangkit virus covid bersin dan tidak ditutup

baik dengan tisu ataupun diseka menggunakan lengan bagian dalam, dapat

menularkan ke orang-orang disekitarnya, atau jika seseorang yang terjangkit

bersin lalu tanggannya memegang suatu benda yang ada di tempat umum dan

orang lain memegangnya, dapat menimbulkan adanya transmisi penyakit (Larasati

& Haribowo, 2020).

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 akibat droplet yang mungkin

menempel pada permukaan, maka perlu dilakukan desinfeksi lingkungan. Salah

satu cara untuk mencegah penularan dan penyebarannya adalah dengan senantiasa

menjaga kebersihan dari diri dan lingkungan. Menjaga kebersihan diri dan

lingkungan dapat dilakukan dengan cara menggunakan antiseptik dan desinfektan.

Antiseptik merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan dan

perkembangan mikroorganisme tanpa harus membunuh mikroorganisme tersebut

di jaringan hidup. Antiseptik biasanya mengandung alkohol, chlorhexidine, dan

anilides. Desinfektan merupakan zat yang dapat membunuh patogen di

lingkungan (Marie, 2020). Desinfektan biasanya mengandung glutaraldehid dan

formaldehid. Penggunaan zat-zat tersebut sebelumnya lebih menjadi

tanggungjawab tenaga medis, namun untuk sekarang penggunaan zat-zat tersebut

dapat digunakan tidak hanya di rumah sakit, namun di rumah pun akan sering

digunakan (Larasati & Haribowo, 2020).

Page 64: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

52

Namun, saat ini di masyarakat muncul fenomena penyemprotan

disinfektan secara  masif di berbagai tempat, bahkan dilakukan langsung ke tubuh

manusia. Peneliti Fakultas Farmasi UGM, Dr. rer. nat., Endang Lukitaningsih,

S.Si., M.Si., Apt., menjelaskan disinfektan adalah bahan kimia yang dipakai untuk

menghambat atau membunuh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur

kecuali spora bakteri pada permukaan benda mati seperti lantai, furniture, dan

ruangan. Disinfektan tidak digunakan pada kulit ataupun selaput lendir karena

berisiko mengiritasi kulit dan berpotensi memicu kanker. Hal ini berbeda dengan

antiseptik yang memang ditujukan untuk disinfeksi pada permukaan kulit dan

membran mukosa (Ika, 2020).

Disinfektan juga bisa digunakan untuk membersihkan permukaan benda

dengan mengusap larutan disinfektan di bagian yang terkontaminasi. Misalnya,

pada lantai, dinding, tombol lift, permukaan meja, daun pintu, dan lainnya.

Pemakaian disinfektan dengan teknik spray atau fogging telah digunakan untuk

mengendalikan jumlah antimikrobia dan virus di ruangan yang berisiko tinggi.

Sementara pada ruangan yang sulit dijangkau biasanya digunakan sinar UV

dengan panjang gelombang tertentu. Proses ini akan mencegah penularan

mikroorganisme patogen dari permukaan benda ke manusia.

Apabila menggunakan disinfektan, ada beberapa produk yang

direkomendasikan untuk disinfeksi. Contohnya, sodium hipoklorit, amonium

kuartener (sejenis deterjen kationik), alkohol 70 persen dan hidrogen peroksida.

Kendati begitu dia mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan petunjuk

penggunaan pada label agar produk dapat digunakan dengan aman dan efektif.

Konsentrasi disinfektan yang dipakai perlu diperhatikan. Selain itu waktu kontak

antara objek dengan disinfektan antara 1-10 menit tergantung jenisnya, serta

gunakan sarung tangan dan pastikan ventilasi yang baik untuk mengurangi

paparan saat penggunaan.

Menurut beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, pelaksanaan dari

hygene yang mampu untuk dilakukan yaitu mengaplikasikan mencuci tangan baik

menggunakan sabun antiseptik selama 20 detik, ataupun bila sulit menemukan air

dapat dilakukan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol (Israel, 2020).

Page 65: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

53

Menurut Jordan dan vanessa rekomendasi untuk mencuci tangan baik itu dengan

sabun antiseptik ataupun yang berbasis alkohol, dari 7 case control memberikan

hasil efektif, 2 studi cohort menunjukkan tidak efektif, dan 2 studi cohort lainnya

menunjukkan efektif (Jordan & Vanessa, 2020).

Langkah cuci tangan yang baik menurut WHO terdapat 7 tahapan yaitu :

1. Tuang cairan antiseptik ataupun sabun antiseptik ke telapak tangan

kemudian usap dan gosokkan kedua telapak tangan secara perlahan-

lahan secara lembut dengan gerakan memutar.

2. Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.

3. Gosokkan sela-sela jari hingga bersih.

4. Gosok kedua punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling

mengunci.

5. Gosok ibu jari dengan diputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan

pada kedua tangan secara bergantian.

6. Usapkan ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan

kiri, lakukan pula pada tangan satunya.

7. Bilas dengan bersih jika menggunakan sabun antiseptik.

Selain itu, Data studi klinis tentang efektivitas secara khusus perlu

menunjukkan bahwa bahan aktif dalam produk cuci antiseptik konsumen lebih

unggul daripada sabun non antibakteri dalam mencegah penyakit atau mengurangi

infeksi. FDA telah mengeluarkan aturan final yang mensyaratkan penghapusan

bahan aktif tertentu dari sabun tangan antibakteri konsumen OTC dan pencucian

tubuh termasuk triclosan dan triclocarban yang paling umum digunakan.

Beberapa antiseptik adalah germisida sejati yang mampu menghancurkan

mikroba. Sedangkan yang lain bersifat bakteriostatik dan hanya mencegah atau

menghambat pertumbuhannya. Antiseptik sering digunakan untuk membersihkan

luka, mensterilkan tangan sebelum melakukan tindakan yang memerlukan

sterilitas, misalnya povidon iodin, kalium permanganat, hidrogen peroksida, dan

akohol. Hand sanitizer umumnya adalah mengandung antiseptik seperti alkohol

60-70 persen. Kadar bahan aktif pada antiseptik jauh lebih rendah daripada

disinfektan.

Page 66: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

54

Tim peneliti Fakultas Farmasi lainnya, Dr. Ika Puspita Sari, S.Si., M.Si.,

Apt., memaparkan virus Covid-19 memiliki lapisan dinding virus yang tersusun

dari amplop glikoprotein yang membungkus RNA di bagian dalamnya. Supaya

virus ini bisa mati maka dibutuhkan bahan yang mampu merusak amplop dan

material di dalamnya. Amplop ini tidak akan hancur dengan air saja sehingga

perlu bahan lain yakni alkohol atau srufaktan (sabun) sesuai saran WHO.

Ika menjelaskan bahwa Enviromental Protection Agencies (EPA) telah

merilis 351 sediaan yang dapat digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh

virus termasuk virus corona dengan waktu kontak yang efektif. Salah satu sediaan

yang dimaksud adalah etanol dengan konsentrasi minimal 60 persen. Dengan

konsentrasi tersebut diketahui dapat melarutkan bagian apolar dari dinding virus

sehingga virus akan rusak (Ika, 2020).

Selain itu, bahan golongan klorin (klorin dioksida, sodium hipoklorit, dan

asam hipoklorit) bisa membunuh virus dengan jalan masuk menembus dinding

virus dan akan merusak bagian dalam virus. Contoh sediaan lainnya adalah 

benzalkonium klorida yang termasuk dalam golongan surfaktan kationik yang saat

ini banyak digunakan pada cairan disinfektan. Kendati begitu, kedua bahan ini

mudah menguap sehingga berisiko mengganggu pernafasan jika terhirup.

WHO pun telah mengeluarkan panduan pembuatan Hand-Sanitizer dengan

menggunakan bahanbahan yaitu etanol atau isopropil alkohol, hidrogen peroksida

3%, Gliserol 95%, dan air destilasi atau air yang sudah di rebus dan didinginkan

30 Selain itu pemakaian desinfektan perlu diperhatikan dari segi takaran

pembuatannya. Sebelum memulai mencampurkan bahan, pastikan menggunakan

sarung tangan dan pakaian lengkap untuk menghindari kesalahan saat proses

pencampuran. Jika keadaan pencampuran sudah aman, bisa dicampurkan pemutih

pakaian sebanyak 1 sendok teh dengan 1 liter air. Takaran atau perbandingan ini

dinilai aman digunakan untuk disemprotkan kepada benda mati yang akan

disterilkan, serta tidak berbahaya dari segi bahan yang digunakan.

 Dari beberapa penelitian yang ada memang menunjukkan bahwa efektif

penggunaan antiseptik dan desinfektan untuk membunuh virus, namun jika tidak

diikuti dengan pembatasan jarak antara penderita maupun pembawa, maka tetap

Page 67: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

55

saja penularan akan semakin banyak dan tidak bisa dihindari. Perilaku individu

dan aturan umum kebersihan pribadi sangat penting untuk mengendalikan

penyebaran dari Covid-19 ini, seperti solasi diri secara dini, serta menjaga jarak

sosial.

Program penyemprotan disinfektan merupakan salah satu kegiatan yang

sudah ada di Desa Loram Wetan namun berjalan secara berkala 1 bulan sekali.

Hal ini dikarenakan, sumber daya manusia yang melakukan kegiatan tersebut

sangat terbatas dan memiliki kesibukkan masing-masing serta dampak dari

penggunaan disinfektan pada lingkungan.

Mahasiswa PKL SKM Penggerak Desa dan KKN BMC Unnes diminta

untuk menjalankan program tersebut serta di bantu oleh bapak-bapak dan remaja

setempat. Pada awalnya jadwal kegiatan akan dilaksanakan pada sore hari, akan

tetapi dalam pelaksanaannya program ini tidak sesuai dengan rencana awal dan

melebihi perkiraan waktu yang ada.

Faktor pendukung dalam program pengorganisasian penyemprotan

disinfektan ini didanai oleh pemerintah desa, sehingga tidak memerlukan biaya

tambahan lagi. Selain itu program mendapat dukungan dan respon positif dari

warga dan perangkat Desa dan RW, karena sebelumnya program ini sudah lama

tidak dilakukan sejak awal muncul Covid-19 di Desa Loram Wetan. Kekurangan

dari proses penyemprotan ini yaitu pada tahap pelaksanaan yang hanya dilakukan

di pinggir jalan, dengan menyemprot jendela pagar dan pintu rumah sambil

kendaraan jalan. Hal tersebut sangat tidak efisien dan cukup berbahaya jika ada

pengguna jalan atau pemilik rumah ikut tersemprot disinfektan.

Sedangkan untuk program penyediaan Hand Sanitizer, pelaksanaannya

berjalan dengan lancar dibantu oleh Remaja RT 05 RW 03 dalam pembuatan

cairan hand sanitizer sesuai dengan panduan WHO dengan kandunga alkohol

70%. Setelah berhasil dibuat, Hand Sanitizer disertai sabun cuci tangan cair

langsung diberikan kepada pengurus Masji Jami Alfalah dan Mushola Nurul

Hidayah. Kedua pihak bersangkutan mengatakan jika barang tersebut sangat

bermanfaat dan digunakan saat acara Idul Adha, serta digunakan ketika jamaah

akan melakukan solat di mushola atau masjid tersebut.

Page 68: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil program kegiatan dan pembahasan mengenai

Pemberdayaan remaja melalui program edukasi pencegahan Covid-19 di

RT 05 RW 03 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

Dengan meliputi 3 program kegiatan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pelaksanaan ketiga program berjalan dengan baik dan lancar, akan tetapi

masih memiliki beberapa kekurangan

2. Perubahan nilai pengetahuan remaja pada saat pre-test dan post-test mengenal

lebih dekat Covid-19 cukup tinggi, dari 11 responden (39,3%) yang memiliki

kategori baik menjadi 23 responden (82,1%) terjadi peningkatan (42,9%) dari

pengetahuan awal. Akan tetapi terdapat 2 remaja yang mengalami penurunan

nilai pengetahuan, hal ini mungkin diakibatkan beberapa faktor seperti tidak

fokus dalam mengikuti sosialisasi secara daring, kemudian adanya jadwal

kegiataan lain sehingga mengabaikan kegiatan sosialisasi.

3. Perubahan nilai sikap remaja pada saat pre-test dan post-test mengenal lebih

dekat Covid-19 tidak terlalu tinggi, dari 24 responden (85,7%) yang memiliki

kategori baik menjadi 27 responden (96,4%) terjadi peningkatan (10,7%) dari

sikap awal. Meski tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan

post-test namun tetap memiliki dampak perubahan pada remaja yang awalnya

memiliki sikap dengan kategori kurang.

4. Perubahan nilai perilaku remaja pada saat pre-test dan post-test mengenal

lebih dekat Covid-19 tidak terlalu tinggi, dari 25 responden (89,3%) yang

memiliki kategori baik menjadi 27responden (96,4%) terjadi peningkatan

(7,1%) dari perilaku awal. Meski tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara pre-test dan post-test namun tetap memiliki dampak perubahan pada

remaja yang awalnya memiliki perilaku dengan kategori kurang.

56

Page 69: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

57

5. Perubahan nilai pengetahuan remaja pada saat pre-test dan post-test Adaptasi

Kebiasaan Baru cukup tinggi, dari hanya 11 responden (39,3%) yang memiliki

kategori baik menjadi 24 responden (85,7%) terjadi peningkatan (46,9%) dari

pengetahuan awal. Akan tetapi terdapat 2 remaja yang mengalami penurunan

nilai pengetahuan, hal ini mungkin diakibatkan beberapa faktor seperti tidak

fokus dalam mengikuti sosialisasi secara daring, kemudian adanya jadwal

kegiataan lain sehingga mengabaikan kegiatan sosialisasi.

6. Perubahan nilai sikap remaja pada saat pre-test dan post-test Adaptasi

Kebiasaan Baru tidak terlalu tinggi, dari 26 responden (92,9%) yang memiliki

kategori baik menjadi 28 responden (100%) terjadi peningkatan (7,1%) dari

sikap awal. Meski tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan

post-test namun tetap memiliki dampak perubahan pada remaja yang awalnya

memiliki sikap dengan kategori kurang.

7. Perubahan nilai perilaku remaja pada saat pre-test dan post-test Adaptasi

Kebiasaan Baru cukup tinggi, dari hanya 18 responden (64,3%) yang memiliki

kategori baik menjadi 28 responden (100%) terjadi peningkatan (35,7%) dari

perilaku awal.

8. Evaluasi dari program Sosialisasi dan Edukasi Mengenal Lebih Dekat Covid-

19 dan program Sosialisasi dan Edukasi Adaptasi Kebiasaan baru adalah

kegiatan sosialisasi hanya diikuti oleh remaja saja dan dilakukan secara

fleksibel yang kadang berubah dari jadwal waktu yang direncanakan,

mengingat kesibukan yang berbeda dari remaja, kemudian respon dan

tanggapan di grup dari remaja tidak mencapai 50 % dari jumlah total

responden.

9. Evaluasi dari program Pengorganisasian Penyemprotan Disinfektan dan

Penyediaan Hand Sanitizer yaitu dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk

ikut serta dalam kegiatan penyemprotan disinfektan daan melakukan

pemantauan untuk tetap menyediakan fasilitas Hand Sanitizer dan cuci tangan

sebagai upaya pencegahan Covid-19 yang berkelanjutan.

Page 70: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

58

5.2 Saran

5.2.1 Manfaat bagi Mahasiswa PKL

Diharapkan mahasiswa teliti ketika mengolah data perubahan dan

menganalisis hasil kegiatan yang diperoleh. Tetap menjaga jarak saat

melakukan kegiatan diluar dan di tempat ramai. Mahasiswa selalu

mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang tidak terdapat di

bangku perkuliahan sebagai bekal pengetahuan yang dapat digunakan

untuk persiapan masa studi selanjutnya.

5.2.2 Bagi Warga RT 05 RW 03

Diharapkan warga mengaplikasikan ilmu dan informasi yang

didapatkan dari kegiatan sosialisasi dan edukasi. Selalu menggunakan

protokol kesehatan selama berkegiatan di luar, tetap menjaga kekebalan

tubuh, serta selalu berpikir positif.

5.2.3 Bagi Desa Loram Wetan

Diharapkan semakin fokus untuk menghadapi berbagai

permasalahan kesehatan terutama Covid-19. Lebih tegas lagi jika ada

penduduk yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Semakin aktif dalam

menjalankan satgas covid, diharapkan dapat memberikan sosialisasi

lanjutan yang lebih intensif pada warga RT, melakukan pendataan

penduduk rentan terinfeksi Covid-19 di seluruh Desa. Serta terus

mengembangkan berbagai macam inovasi dalam pelaksanaan programnya.

5.2.3. Bagi Jurusan IKM FIK UNNES

Diharapkan untuk terus memberikan kesempatan dan berbagai

inovasi bagi mahasiswanya untuk melaksanakan kegiatan PKL serta

diharapkan kegiatan PKL semakin terorganisir dengan baik untuk ke

depannya.

Page 71: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

59

DAFTAR PUSTAKA

Amisani, D. (2009). Pengaruh Leaflet Dan Penyuluhan Terhadap Perilaku Kader Kesehatan Di Kecamatan Jati Luhur. Skripsi.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Buana, D. R. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa. SALAM Jurnal Sosial dan Budaya Syar'i , 1-13.

Detiknews. (2020). Detikcom. Retrieved Agustus 2020, from Saat WHO Anggap Penyemprotan Disinfektan di Jalanan Sebuah Banyolan: https://news.detik.com/berita/d-4969071/saat-who-anggap-penyemprotan-disinfektan-di-jalanan-sebuah-banyolan?single=1

Fitriani. (2011). Promosi Kesehatan ( 1 ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. (2020). Retrieved Agustus 2020, from Ketahui: Adaptasi Kebiasaan Baru: https://covid19.go.id/edukasi/apa-yang-harus-kamu-ketahui-tentang-covid19/adaptasi-kebiasaan-baru

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. (2020). Retrieved Agustus 20, 2020, from Data Sebaran di Indonesia: https://covid19.go.id

Hariyadi, D. (2020). Tempo.co. Retrieved Agustus 2020, from Pandemi Corona, Ribuan Orang Ikut Tabligh Akbar se-Asia di Gowa: https://nasional.tempo.co/read/1321285/pandemi-corona-ribuan-orang-ikut-tabligh-akbar-se-asia-di-gowa

Ika. (2020). UGM. Retrieved Agustus 2020, from Pakar UGM Paparkan Penggunaan Disinfektan Yang Tepat Cegah Penyebaran Covid-19: https://ugm.ac.id/id/berita/19232-pakar-ugm-paparkan-penggunaan-disinfektan-yang-tepat-cegah-penyebaran-covid-19

Irianto, K. (2015). Seksologi Kesehatan. Bandung: Alfabeta.

Israel. (2020). Covid-19: An International Public Health Concern. Central Journal of GlobalHealth , 9 (1).

Jordan, & Vanessa. (2020). Coronavirus (Covid-19): infection control and prevention measures. J.Prime Helath Care , 12 (1).

Kemenkes. (2017). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Retrieved 2020, from Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja:

Page 72: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

60

http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin% 20reproduksi%20remaja-ed.pdf

Kudus, P. (2020, Agustus 20). Pemerintah Kabupaten Kudus. Retrieved Agustus 20, 2020, from Data Sebaran Covid: corona.kuduskab.go.id

Larasati, A. L., & Haribowo, C. (2020). Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah Farmasetika , 5 (3), 137-145.

Malik, D. (2020). Viva News. Retrieved August 2020, from Anies Tutup Lokasi Wisata di Jakarta, Wisatawan Pindah ke Puncak Bogor: https://www.vivanews.com/berita/nasional/40497-anies-tutup-lokasi-wisata-di-jakarta-wisatawan-pindah-ke-puncak-bogor?medium=autonext

Marie, J. (2020). Antiseptics and Disinfectans. Springer nature Switzerland Dermatology .

Notoadmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

RI, K. (2015). Infodatin: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes RI.

Utama, Y. A. (2014). Keputihan di SMA N 1 Pagaralam tahun 2014. Skripsi.

Van Doremalen, N., T, B., DH, M., MG, H., A, G., BN, W., et al. (2020). Aerosol and surface stability of SARS-CoV-2 as compared with SARSCoV-1. New England Journal of Medicine .

Wahdini. (2013). Pengaruh Penyuluhan Oleh Tenaga Pelaksana Gizi dengan Metode Ceramah Disertai Media Poster dan Leaflet Terhadap Perilaku Ibu dan Pertumbuhan Balita Gizi Kurang di Kecamatan Tanjung Beringin. Skripsi.

WHO. (2020). Guide to Local Production. WHO.

WHO. (2020, Agustus). World Health Organization. Retrieved from Coronavirus disease (Covid-19) Pandemic: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019

Page 73: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Lampiran 1. Berita Acara

Page 74: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Lampiran 2. Dokumentasi

Peijinan kepada Kepala Desa dan RT 05 RW 03

Pengorganisasian Dan Musyawarah Dengan Tokoh Masyarakat Untuk Penyemprotan Disinfektan

Pelaksanaan Penyemprotan Disinfektan yang Pertama di Rumah Warga dan Warung bersama KKN BMC Unnes

Page 75: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Pelaksanaan Penyemprotan Disinfektan yang Pertama di Rumah Warga dan Warung bersama KKN BMC Unnes

Pelaksanaan Penyemprotan Disinfektan yang Kedua di Desa

Loram Wetan bersama KKN BMC Unnes

Pembuatan Hand Sanitizer bersama Remaja RT 05 RW 03 dan Penyerahan Hand Sanitizer kepada Pengurus Mushola Nurul Hidayah dan Masjid Jami Alfalah

Page 76: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi tentang Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru Melalui Grup Whatsapp Remaja RT 05 RW 03

Curah Pendapat, Evaluasi serta Testimoni dari Remaja RT 05 RW 03 dan Pembagian Masker

Curah Pendapat Bersama Kepala Desa Loram Wetan dan KKN BMC Unnes

Page 77: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Lampiran 3. Instrumen

Kuesioner Adaptasi Kebiasaan Baru Selama Pandemi Covid-19Identitas RespondenNama :Umur :Jenis Kelamin :Pendidikan/Pekerjaan :No.Hp (WA)* :*untuk informasi edukasi lanjutan di grup Whatsapp

Tingkat PengetahuanNo. Pertanyaan Benar Salah

1.

Orang dengan penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung dan kanker, sebaiknya dirumah saja karena memiliki risiko tinggi terinfeksi Covid-19.

2.Covid-19 ditularkan melalui droplet atau percikan air ludah yang dikeluarkan ketika berbicara, batuk, bersin

3.Menyentuh wajah (mata, hidung, dan mulut) dengan tangan kotor dapat mencegah dari paparan virus

4. Adaptasi Kebiasaan Baru / New Normal berarti bebas dan aman dari virus.

5.

Etika batuk dan bersin dapat dilakukan dengan menutup mulut dan hidung menggunakan lengan atas bagian dalam, jika tidak terdapat tisu.

6. Menggunakan masker saja dapat membuat tubuh bebas dari infeksi Covid-19

7.

Covid-19 tidak dapat ditularkan melalui orang yang tidak memiliki gejala. Maka, tidak perlu menjaga jarak 1-2 meter ketika berada di tempat umum.

8.

Di era Adaptasi Kebiasaan Baru dianjurkan untuk membawa perlengkapan pribadi (alat ibadah, botol minum, dll) saat bepergian sebagai upaya cegah penularan Covid-19.

9.Adaptasi Kebiasaan Baru wajib untuk tingkatkan daya tahan tubuh, menjaga pola tidur dan pola konsumsi.

10.Cuci tangan hanya mengunakan air, sudah cukup untuk mencegah orang terinfeksi Covid-19.

Page 78: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Sikap RespondenNo. Pertanyaan Setuju Tidak

Setuju1. Penting untuk selalu memakai

masker ketika di luar rumah baik keadaan sehat maupun sakit.

2. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Selalu menjaga jarak minimal 1-2 meter dengan orang lain dimanapun saya berada.

4. Selama Pandemi Covid-19, saya tidak memperhatikan pola tidur.

5. Saat batuk dan bersin, saya menutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam, jika tidak ada tisu

Perilaku RespondenNo. Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah anda segera membersihkan

diri, pakaian perlengkapan lainnya jika pulang dari bepergian?

2. Apakah anda rutin berolahraga minimal 30 menit, mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup?

3. Apakah anda memiliki persediaan handsanitizer sebagai pengganti cuci tangan jika tidak terdapat sabun dan air?

4. Apakah anda selalu menggunakan masker dengan benar (menutup hidung, mulut dan dagu) ketika keluar rumah untuk mencegah penularan virus?

5. Apakah anda membawa peralatan makan dan perlengkapan ibadah jika sedang bepergian ?

Page 79: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Kuesioner Edukasi Covid-19I. Identitas Responden

Nama :Umur :Jenis Kelamin :Pendidikan/Pekerjaan :No.Hp (WA)* :*untuk informasi edukasi lanjutan di grup Whatsapp

II. Tingkat PengetahuanNo. Pertanyaan Benar Salah

1. Covid-19 disebabkan oleh coronavirus jenis lama yang berasal dari kota Wuhan, China

2. Coronavirus Disease 2019 merupakan penyakit tidak menular

3.Covid-19 disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)

4. Masa inkubasi Covid-19 rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.

5. Virus corona bersifat zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia)

6. Antibiotik dapat membunuh Covid-19

7.Kelompok risiko tinggi terinfeksi Covid-19 adalah lansia saja

8.Demam tinggi (>38C) dan gangguan pernapasan merupakan salah satu gejala klinis Covid-19

9.Kontak Erat merupakan istilah baru untuk menggantikan istilah OTG(Orang Tanpa Gejala)

10. Covid-19 sama dengan SARS dan MERS

III. Sikap RespondenNo. Pertanyaan Setuju Tidak

Setuju1. Saya akan memberitahu keluarga dan

masyarakat sekitar, apabila saya positif Covid-19 untuk upaya pencegahan penularan

2. Saya keluar rumah jika ada kepentingan yang sangat mendesak saja.

3. Saya tidak akan melakukan pemeriksaan diri ke tenaga kesehatan apabila saya

Page 80: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

mengalami gejala-gejala Covid-194. Covid-19 merupakan penyakit

berbahaya, karena tingkat penyebarannya tinggi dan cepat sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan

5. Saya akan berusaha mencari sumber informasi tentang covid dan pencegahannya

IV. Perilaku RespondenNo. Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah anda akan tinggal dirumah

jika merasa sakit dengan gejala seperti flu?

2. Apakah anda mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari menyentuh bagian wajah (mata, hidung, mulut)?

3. Apakah anda menerapkan jaga jarak fisik sejauh 1-2 meter di tempat umum?

4. Apakah anda selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan aktivitas?

5. Apakah anda melakukan isolasi mandiri di rumah setelah bepergian dari luar kota dan mendapati gejala demam dan batuk-batuk?

Page 81: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Lampiran 4. Luaran

1. Leaflet Panduan Kesehatan AKB (A3)

Page 82: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

2. Leaflet Serba-Serbi Covid-19 (A2)

Page 83: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

3. Poster 6 Langkah CTPS (A3)

Page 84: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

4. Booklet Mengenal lebih dekat Covid-19 (A2)

Page 85: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer
Page 86: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

5. Panduan Disinfektan (A12)

Page 87: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

6. Poster Apa itu Virus Corona (A2)

7. Panduan Disinfektan (A12)

Page 88: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

8. Poster 3 Langkah penggunaan Hand Sanitizer (A12)

Page 89: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

9. Hasil Musyawarah (A12)

Page 90: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Lampiran 5. Logbook Kegiatan

Page 91: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer
Page 92: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer
Page 93: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer
Page 94: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer
Page 95: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer
Page 96: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Lampiran 6. Lembar Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI

PROGRAM “MENGGERAKKAN MASYARAKAT”

SKM PENGGERAK DESA

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Nama : Mayditania Intan Bunga PratiwiNIM : 6411417052Institusi : Dinas Kesehatan Kabupaten KudusPembimbing Akademik : Dr. dr. Mahalul Azam, M.KesPembimbing Lapangan : Rumisih

No Hari/ Tanggal Materi Konsultasi Paraf Pembimbing

1. Rabu, 15 Juli 2020 Konsultasi kepada PL tentang kondisi RT

2. Senin, 20 Juli2020 Konsultasi kepada PL tentang program yang bisa dilakukan di RT

3. Rabu, 22 Juli 2020 Membahas Program kepada PL dan mengkonsultasikan untuk mengumpulkan beberapa remaja dalam pembuatan hand sanitizer

4. Rabu, 15 Juli 2020 Konsultasi kepada PL tentang Progja Edukasi Co vid dan AKB dengan sasaran Remaja RT di WAG

5. 15 Agustus 2020 Konsultasi dengan PL terkait temu langsung anak remaja RT

6. Rabu, 15 Juli 2020

Konsultasi terkait program yangakan dilaksanakan

7. Rabu, 22 Juli 2020

Konsultasi terkait riset

8. Senin, 26 Juli 2020

Konsultasi terkait Kuesioner A3

Page 97: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Lampiran Hasil Uji Statistik

Lampiran data Perubahan

Uji Univariat

Statistics

Usia Pekerjaan Pendidikan

NValid 28 28 28

Missing 0 0 0

Mean 17.32 .54 1.86

Median 18.00 .00 2.00

Std. Deviation 2.829 .922 .705

Variance 8.004 .851 .497

Skewness -.649 1.413 -1.156

Std. Error of Skewness .441 .441 .441

Kurtosis -.552 .576 2.347

Std. Error of Kurtosis .858 .858 .858

Range 10 3 3

Maximum 22 3 3

Sum 485 15 52

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

12 3 10.7 10.7 10.7

13 1 3.6 3.6 14.3

14 2 7.1 7.1 21.4

15 1 3.6 3.6 25.0

16 1 3.6 3.6 28.6

17 4 14.3 14.3 42.9

18 5 17.9 17.9 60.7

19 3 10.7 10.7 71.4

20 7 25.0 25.0 96.4

22 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Page 98: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Pelajar 20 71.4 71.4 71.4

Mahasiswa 2 7.1 7.1 78.6

Karyawan 5 17.9 17.9 96.4

Wiraswasta 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

SD 2 7.1 7.1 7.1

SMP 3 10.7 10.7 17.9

SMA/SMK 20 71.4 71.4 89.3

Sarjana 3 10.7 10.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Laki-Laki 12 42.9 42.9 42.9

Perempuan 16 57.1 57.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

COVID-19

Pengetahuan_sebelum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 11 39.2 39.2 39.2

Kurang 17 60.7 60.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pengetahuan_sesudah

Page 99: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 23 82.1 82.1 82.1

Kurang 5 17.9 17.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Perilaku_sebelum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 25 89.3 89.3 89.3

Kurang 3 10.7 10.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Perilaku_sesudah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 27 96.4 96.4 96.4

Kurang 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Sikap_sebelum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 24 85.7 85.7 85.7

Kurang 4 14.3 14.3 100.0

Total 28 100.0 100.0

Sikap_sesudah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 27 96.4 96.4 96.4

Kurang 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Adaptasi Kebiasaan Baru

Page 100: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Pengetahuan_sebelum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 11 39.2 39.2 39.2

Kurang 17 60.7 60.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pengetahuan_sesudah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 24 82.1 82.1 82.1

Kurang 4 17.9 17.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Perilaku_sebelum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 18 64.3 64.3 64.3

Kurang 10 35.7 35.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Perilaku_sesudah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 28 100.0 100.0 100.0

Kurang 0 0 0 100.0

Total 28 100.0 100.0

Sikap_sebelum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 26 92.9 92.9 92.9

Kurang 2 7.1 7.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

Page 101: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Sikap_sesudah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 28 100.0 100.0 100.0

Kurang 0 0 0 100.0

Total 28 100.0 100.0

Uji Pengetahuan Covid-19

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan_Sebelum 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Pengetahuan_Sesudah 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pengetahuan_Sebelum

Mean .39 .094

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .20

Upper Bound .59

5% Trimmed Mean .38

Median .00

Variance .247

Std. Deviation .497

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Interquartile Range 1

Skewness .464 .441

Kurtosis -1.928 .858

Pengetahuan_Sesudah

Mean .82 .074

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .67

Upper Bound .97

5% Trimmed Mean .86

Median 1.00

Page 102: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Variance .152

Std. Deviation .390

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness -1.775 .441

Kurtosis 1.234 .858

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Pengetahuan_Sebelum .392 28 .000 .622 28 .000

Pengetahuan_Sesudah .498 28 .000 .468 28 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan_Sesudah *

Pengetahuan_Sebelum28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Pengetahuan_Sesudah * Pengetahuan_Sebelum Crosstabulation

Pengetahuan_Sebelum Total

Kurang Baik

Pengetahuan_Sesudah

KurangCount 3 2 5

% of Total 10.7% 7.1% 17.9%

BaikCount 14 9 23

% of Total 50.0% 32.1% 82.1%

TotalCount 17 11 28

% of Total 60.7% 39.3% 100.0%

Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 103: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Pengetahuan_Sesudah -

Pengetahuan_Sebelum

Negative Ranks 2a 8.50 17.00

Positive Ranks 14b 8.50 119.00

Ties 12c

Total 28

a. Pengetahuan_Sesudah < Pengetahuan_Sebelum

b. Pengetahuan_Sesudah > Pengetahuan_Sebelum

c. Pengetahuan_Sesudah = Pengetahuan_Sebelum

Test Statisticsa

Pengetahuan_Sesudah -

Pengetahuan_Sebelum

Z -3.000b

Asymp. Sig. (2-tailed) .003

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

UJI SIKAP Covid-19

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sikap_Sebelum 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Sikap_Sesudah 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Sikap_Sebelum

Mean .86 .067

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .72

Upper Bound 1.00

5% Trimmed Mean .90

Median 1.00

Variance .127

Std. Deviation .356

Minimum 0

Maximum 1

Page 104: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness -2.159 .441

Kurtosis 2.859 .858

Sikap_Sesudah

Mean .96 .036

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .89

Upper Bound 1.04

5% Trimmed Mean 1.00

Median 1.00

Variance .036

Std. Deviation .189

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness -5.292 .441

Kurtosis 28.000 .858

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sikap_Sebelum .513 28 .000 .419 28 .000

Sikap_Sesudah .539 28 .000 .188 28 .000

a. Lilliefors Significance Correction

NPAR test

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sikap_Sesudah *

Sikap_Sebelum28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Page 105: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Sikap_Sesudah * Sikap_Sebelum Crosstabulation

Sikap_Sebelum Total

Kurang Baik

Sikap_Sesudah

KurangCount 1 0 1

% of Total 3.6% 0.0% 3.6%

BaikCount 3 24 27

% of Total 10.7% 85.7% 96.4%

TotalCount 4 24 28

% of Total 14.3% 85.7% 100.0%

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Sikap_Sesudah -

Sikap_Sebelum

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 3b 2.00 6.00

Ties 25c

Total 28

a. Sikap_Sesudah < Sikap_Sebelum

b. Sikap_Sesudah > Sikap_Sebelum

c. Sikap_Sesudah = Sikap_Sebelum

Test Statisticsa

Sikap_Sesudah -

Sikap_Sebelum

Z -1.732b

Asymp. Sig. (2-tailed) .083

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Perilaku Covid-19

Case Processing Summary

Cases

Page 106: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku_Sebelum 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Perilaku_Sesudah 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Perilaku_Sebelum

Mean .89 .060

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .77

Upper Bound 1.01

5% Trimmed Mean .94

Median 1.00

Variance .099

Std. Deviation .315

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness -2.686 .441

Kurtosis 5.614 .858

Perilaku_Sesudah

Mean .96 .036

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .89

Upper Bound 1.04

5% Trimmed Mean 1.00

Median 1.00

Variance .036

Std. Deviation .189

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness -5.292 .441

Kurtosis 28.000 .858

Page 107: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Perilaku_Sebelum .526 28 .000 .361 28 .000

Perilaku_Sesudah .539 28 .000 .188 28 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku_Sesudah *

Perilaku_Sebelum28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Perilaku_Sesudah * Perilaku_Sebelum Crosstabulation

Perilaku_Sebelum Total

Kurang Baik

Perilaku_Sesudah

KurangCount 1 0 1

% of Total 3.6% 0.0% 3.6%

BaikCount 2 25 27

% of Total 7.1% 89.3% 96.4%

TotalCount 3 25 28

% of Total 10.7% 89.3% 100.0%NPAR TESTS /WILCOXON=Perilaku_Sebelum WITH Perilaku_Sesudah (PAIRED)/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Perilaku_Sesudah - Negative Ranks 0a .00 .00

Page 108: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Perilaku_Sebelum

Positive Ranks 2b 1.50 3.00

Ties 26c

Total 28

a. Perilaku_Sesudah < Perilaku_Sebelum

b. Perilaku_Sesudah > Perilaku_Sebelum

c. Perilaku_Sesudah = Perilaku_Sebelum

Test Statisticsa

Perilaku_Sesudah

-

Perilaku_Sebelum

Z -1.414b

Asymp. Sig. (2-tailed) .157

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

AKB

PENGETAHUAN

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan_Sebelum 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Pengetahuan_Sesudah 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pengetahuan_Sebelum

Mean .39 .094

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .20

Upper Bound .59

5% Trimmed Mean .38

Page 109: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Median .00

Variance .247

Std. Deviation .497

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Interquartile Range 1

Skewness .464 .441

Kurtosis -1.928 .858

Pengetahuan_Sesudah

Mean .86 .067

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .72

Upper Bound 1.00

5% Trimmed Mean .90

Median 1.00

Variance .127

Std. Deviation .356

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness -2.159 .441

Kurtosis 2.859 .858

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pengetahuan_Sebelum .392 28 .000 .622 28 .000

Pengetahuan_Sesudah .513 28 .000 .419 28 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 110: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan_Sesudah *

Pengetahuan_Sebelum28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Pengetahuan_Sesudah * Pengetahuan_Sebelum Crosstabulation

Pengetahuan_Sebelum Total

Kurang Baik

Pengetahuan_Sesudah

KurangCount 2 2 4

% of Total 7.1% 7.1% 14.3%

BaikCount 15 9 24

% of Total 53.6% 32.1% 85.7%

TotalCount 17 11 28

% of Total 60.7% 39.3% 100.0%

NPAR TESTS /WILCOXON=Pengetahuan_Sebelum WITH Pengetahuan_Sesudah (PAIRED) /MISSING ANALYSIS.NPar TestsWilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Pengetahuan_Sesudah -

Pengetahuan_Sebelum

Negative Ranks 2a 9.00 18.00

Positive Ranks 15b 9.00 135.00

Ties 11c

Total 28

a. Pengetahuan_Sesudah < Pengetahuan_Sebelum

b. Pengetahuan_Sesudah > Pengetahuan_Sebelum

c. Pengetahuan_Sesudah = Pengetahuan_Sebelum

Test Statisticsa

Page 111: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Pengetahuan_Ses

udah -

Pengetahuan_Seb

elum

Z -3.153b

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

SIKAP AKB

Warnings

Sikap_Sesudah is constant. It will be included in any boxplots produced but

other output will be omitted.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sikap_Sebelum 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Sikap_Sesudah 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Descriptivesa

Statistic Std. Error

Sikap_Sebelum

Mean .93 .050

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .83

Upper Bound 1.03

5% Trimmed Mean .98

Median 1.00

Variance .069

Std. Deviation .262

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Page 112: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Interquartile Range 0

Skewness -3.520 .441

Kurtosis 11.183 .858

a. Sikap_Sesudah is constant. It has been omitted.

Tests of Normalityb

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sikap_Sebelum .536 28 .000 .287 28 .000

a. Lilliefors Significance Correction

b. Sikap_Sesudah is constant. It has been omitted.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sikap_Sesudah *

Sikap_Sebelum28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Sikap_Sesudah * Sikap_Sebelum Crosstabulation

Sikap_Sebelum Total

Kurang Baik

Sikap_Sesudah BaikCount 2 26 28

% of Total 7.1% 92.9% 100.0%

TotalCount 2 26 28

% of Total 7.1% 92.9% 100.0%

NPAR TESTS /WILCOXON=Sikap_Sebelum WITH Sikap_Sesudah (PAIRED) /MISSING ANALYSIS.

NPar TestsWilcoxon Signed Ranks Test

Page 113: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Sikap_Sesudah -

Sikap_Sebelum

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 2b 1.50 3.00

Ties 26c

Total 28

a. Sikap_Sesudah < Sikap_Sebelum

b. Sikap_Sesudah > Sikap_Sebelum

c. Sikap_Sesudah = Sikap_Sebelum

Test Statisticsa

Sikap_Sesudah -

Sikap_Sebelum

Z -1.414b

Asymp. Sig. (2-tailed) .157

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

PERILAKU AKB

Warnings

Perilaku_Sesudah is constant. It will be included in any boxplots produced

but other output will be omitted.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku_Sebelum 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Perilaku_Sesudah 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Descriptivesa

Statistic Std. Error

Page 114: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

Perilaku_Sebelum

Mean .64 .092

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .45

Upper Bound .83

5% Trimmed Mean .66

Median 1.00

Variance .238

Std. Deviation .488

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Interquartile Range 1

Skewness -.631 .441

Kurtosis -1.732 .858

a. Perilaku_Sesudah is constant. It has been omitted.

Tests of Normalityb

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Perilaku_Sebelum .411 28 .000 .608 28 .000

a. Lilliefors Significance Correction

b. Perilaku_Sesudah is constant. It has been omitted.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku_Sesudah *

Perilaku_Sebelum28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%

Perilaku_Sesudah * Perilaku_Sebelum Crosstabulation

Perilaku_Sebelum Total

Kurang Baik

Perilaku_Sesudah Baik Count 10 18 28

Page 115: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer

% of Total 35.7% 64.3% 100.0%

TotalCount 10 18 28

% of Total 35.7% 64.3% 100.0%

NPAR TESTS /WILCOXON=Perilaku_Sebelum WITH Perilaku_Sesudah (PAIRED) /MISSING ANALYSIS.

NPar TestsWilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Perilaku_Sesudah -

Perilaku_Sebelum

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 10b 5.50 55.00

Ties 18c

Total 28

a. Perilaku_Sesudah < Perilaku_Sebelum

b. Perilaku_Sesudah > Perilaku_Sebelum

c. Perilaku_Sesudah = Perilaku_Sebelum

Test Statisticsa

Perilaku_Sesudah

-

Perilaku_Sebelum

Z -3.162b

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 116: PERSETUJUAN · Web view2020/12/30  · Program kegiatan tentang sosialisasi dna edukasi Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Bau, dan Penyemprotan disinfektan serta penyediaan hand sanitizer