persepsi siswa tentang dan -...

26
LAPORAN PENELlTlAN PERSEPSI SISWA TENTANG KONSEP KEPAHLAWANAN DAN FIGUR PAHLAWAN BANGSA Dl SMU PEMBANGUNAN PADANG Oleh : AISIAH, S.Pd - STAF PENGAJAR JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG ' h

Upload: truongthu

Post on 05-Jun-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENELlTlAN

PERSEPSI SISWA TENTANG KONSEP KEPAHLAWANAN DAN FIGUR PAHLAWAN BANGSA

Dl SMU PEMBANGUNAN PADANG

Oleh :

AISIAH, S.Pd - STAF PENGAJAR

JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 'h

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN

HASIL PENELITIAN SP4 JURUSAN SEJARAH

1. Judul Penelitian : Persepsi Siswa tentang Konsep

Kepahlawanan dan Figur Pahlawan Bangsa di SMU Pembangunan Padang

2. Bidang Ilmu : Pendidikan Sejarah

3. Ketua Peneliti

a. Nama lengkap dan gelar : Aisiah S.Pd.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Golongan/Pangkat/NIP : IIIal Penata Mudall 32308780

d. Jabatan Fungsional : Dosen

e. Fakultasl Jurusan : FIS/ Pend. Sejarah

4. Jumlah tim Peneliti : 4 orang

a. Nama Anggota Peneliti I : Syafiiansah

b. Nama Anggota Peneliti 11 : Abdurrahman

c. Nama Anggota Peneliti 111 : Jirnmi Eka Syahputra

5. Lokasi Penelitian : SMU Pembangunan Padang

6. Jangka Waktu Penelitian : 3 bulan

7. Total Biaya Penelitian : Rp 5.000.000

a. Sumber Dana : Program SP-4 Jurusan Sejarah FIS UNP

b. Jumlah Dana : Rp 5.000.000

Padang, 2 Desember 2005

Menyetujui,

Drs. hustamam

NIP. 1305 17800

K e t u ~ P~laksana Penel itian

', ,J Ais~ah .S.Pd

NIP. 132308780

DAFTAR IS1

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... i

DAFTAR IS1 .............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL .......................................,.......................................... iii

FUNGKASAN ...................................................... - ................................... iv

TIM PELAKSANA ................................................................................ - vi

PENGANTAR ........................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

....................................................................... D. Manfaat Penelitian 3

E. Asumsi Dasar ............................................................................ 3

1I.TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Operasinal ...................................................................... 4

B. Metode Penelitian ........................................................................ 7

w. PENUTZTP

.................................................................................. A. Kesimpulan 13

B. Saran ............................................................................................ 14

KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 .1

Indikator Angket Penelitian ...................................................................

2. Tabel 1.2

Pengetahuan Siswa terhadap Konsep Pahlawan dan Figur Pahalawan ..

Bangsa .................................................................................................. 9

3. Tabel 1.3

Pengetahuan Siswa menurut Tingkat Pemaharnan ........ ............ .. .

PERSEPSI SISWA TENTANG KONSEP

KEPAHLAWANAN DAN FIGUR PAHLAWAN BANGSA

DI SMU PEMBANGUNAN PADANG

A. Jndul Penelitian.

"Persepsi Siswa tentang Konsep Kepahlawanan dan Figur Pahlawan Bangsa

di SMU Pembangunan Padang"

Peneliti : Aisiah, Syafriansah, Abdurrahman, Jimmy E.S

Tahun Penelitian : 2005

Jumlah Halaman : viii + 15 ha1

B. Ringkasan Penelitian.

Penelitian ini membahas persepsi siswa tentang konsep

kepahlawanan dan figur pahlawaan bangsa di SMU Pembangunan Padang.

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi siswa

tentang konsep kepahlawanan dan figur pahlawan bangsa di SMU

Pembangunan Padang. Adapun tujuan penelitian ini antara lain: ( 1 )

Mendeskripsikan persepsi siswa tentang pemahaman konsep pahlawan untuk

mengukur kontribusi pemahaman mereka terhadap motivasi belajar sejarah,

(2) Mengukur kemampuan pengetahuan siswa dalam mempelajari tokoh-tokoh

pahlawan yang berjasa bagi bangsa ini.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dalam bentuk

observasi dengan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di

Sekolah Menengah Umum Pembangunan Padang dengan melibatkan para

siswa ymg ditetapkan sebagai sampel sebanyak 30 orang, namun peserta yang

hadir sebanyak 27 orang (lihat daftar hadir!). Adapun sampel yang diambil

adalah siswa kelas I1 dengan menggunakan sistem random (acak). Alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data dari pengetahuan siswa terhadap konsep

kepahlawanan dan figur pahlawan dirumuskan dalam bentuk angket. Teknik

Analisis Data menggunakan rumus persentase.

Berdasarkan hasil analisis data dapat dibuktikan bahwa secara umum

persepsi siswa masih bersifat superfisial atau tidak terlalu baik. Mayoritas

siswa, hanya 55.5% memiliki persepsi pada derajat yang cukup baik, disusul

kurang baik 33.3 %, dan 11 .l% siswa yang memiliki persepsi sangat jelek

sekali. Dari data ini terlihat bagaimana persepsi siswa terhadap konsep

kepahlawanan dan figur pahlawan bangsa. Kondisi ini diyakini akan

berimplikasi pada aktivitas belajar mengajar siswa di kelas.

TIM PELAKSANA

1. Ketua Peneliti.

Nama Lengkap dan Gelar : Aisiah, S.Pd

Golongan Pangkat dan Nip : IIIaPenata Mudall 32308780

FakultasIJurusan : FISlSejarah

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang

Bidang ~eah l i an : Pendidikan Sejarah

Waktu Untuk Penelitian ini : 15 jadminggu

2. Anggota :

1. Nama : Abdurrahman

NimIBP : 42801/2003

Fakul tas/Jurusan : Ilmu-Ilmu SosiaVSejarah

2. Narna : Syafiiansah

N M P : 32903 1200 1

FakultasIJurusan : Ilmu-Ilmu SosialISejarah

3. Nama : Jimi Eka Syahputra

NIMBP : 347821200 1

FakultasIJurusan : Ilmu-Ilmu SosiaVSosant

PENGANTAR

Kegiatan penelitian ini diharapkan mampu mendukung pengembangan

ilmu serta terapannya. Penelitian ini diupayakan dapat memperkaya referensai

studi tentang pembelajaran dan pengajaran sejarah di sekolah. Konstruksi

penelitian ini berusaha mengungkapkan pengetahuan siswa tentang konsep

kepahlawanan dan figur pahlawan bangsa, maka peneliti merasa yakin dan

percaya bahwa bagaimanapun upaya optimal yang telah dilakukan tetap saja

penelitian memiliki kelemahan. Hanya saja dalam konteks ini, koridor ilmiah

tetap menjadi acuan utama peneliti.

Terselenggaranya penelitian ini tidak terlepas dari kontribusi yang

begitu besar dari berbagai pihak.

1. Pihak jurusan selaku penyandang dana atas nama ketua jurusan

sejarah dan sekretaris serta staf pengajar yang telah memfasilitasi,

baik secara administratif rnaupun dukungan moral.

2. Dosen pembimbing Prof. DR. Mestika Zed yang telah banyak

membantu terlaksananya kegiatan ini sejak dari awal hingga

selesainya penulisan laporan penelitian ini.

3. Kepala Sekolah Menengah Umum Pembangunan Padang dengan

segenap jajarannya yang telah memberikan izin melakukan

penelitian ini.

4. Terakhir, elemen yang sangat penting adalah para siswa SMU

Pembangunan yang telah meluangkan waktunya dalam mengikuti

prosedur penelitian ini guna pengumpulan data. Oleh karena itu,

sudah sewajarnyalah jika peneliti pada kesempatan ini Peneliti

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi bagi kelancaran pelaksanaan penelitian ini.

Akhirnya, semoga temuan penel itian ini dapat memberikan informasi

penting dalam kajian pembelajaran dan pengajaran sejarah serta menjadi masukan

vii

bagi pengambil kebijakan, khususnya pelaku serta institusi pendidikan yang

terkait.

Padang, 2 Desember 2005

Ketua Re(n iti,

@ 1 ,

AisiakS./d

NIP. 132308780

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah.

Akhir-akhir ini dirasakan semakin menipisnya penghargaan terhadap

para pahlawan bangsa. Hal ini berkaitan dengan adanya erosi kebangsaan

akibat berkembangnya individualisme dan materialisme, sehingga tidak ada

lagi orang yang mempersoalkan keberadaan orang lain bahkan para pahlawan

bangsa yang kini hanya tinggal narna dan terlupakan dari memori kolektif

bangsa. Salah satu yang ikut mengharumkan nama Indonesia adalah

terdapatnya sejumlah pahlawan yahg berkontribusi terhadap eksisnya bangsa

Indonesia hari ini. Salah satu sisi yang lebih merisaukan adalah adanya ikhtiar

"pengendalian sejarah" oleh kekuasaan. Kecenderungan ini sudah terlihat di

zaman kolonial tetapi sangat nyata sekali dalam ordebaru, sehingga siapakah

pada masa kini yang masih memiliki motivasi kuat untuk mernasuki masa lalu

dan belajar tentang warisan pemikiran tokoh bangsa masa lalu sulit ditelusuri.

Padahal sejarah dapat mendidik jiwa manusia pada renungan nilai-nilai masa

lampau dan menjadi pelajaran luhur.

Kaburnya figur dan nilai-nilai teladan yang mau dicontoh dan

diinternalisasi oleh generasi muda. Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini

kisah-kisah teladan dari berbagai tokoh dan peristiwa tidak lagi

ditransfmasikan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Akibatnya

generasi muda sekarang lebih mengidolakan tokoh sezarnan yang

dipopulerkan oleh media namun masih dipertanyakan kualitas diri dan nilai-

nilai yang mereka anut layak dijadikan figur teladan masa depan. Munculnya

idola generasi muda yang bertarung dan memuja "selebbriti seperti yang

tampak pada acara Indonesian Idol dan Akaderni Fantarri Indonesia (AFI)

demi ketenaran dirinya telah menggantikan posisi pahlawan yang telah

berjuang &mi kepentingan bangsa dan negara.

Kurangnya inovasi dalam pengajaran sejarah khususnya dalam ha1

memperkenalkan biografi tokoh para pahlawan, yang kita lihat hanya susunan

fakta-fakta kering saja tanpa mencoba memasuki kehidupan pribadi tokoh para

pahlawan tersebut. Fenomena ini secara spesifik terlihat bahwa di sekolah

tidak diberikan pengetahuan yang menarik mengenai tokoh-tokoh bangsa.

Lebih lanjut dalam PBM tidak dikupas kronologis kisah-kisah menarik penuh

aksi heroik para pahlawan sebagai bukti penghargaan terhadap perjuangan dan

pengorbanan mereka sekaligus sebagai sarana mengajarkan nilai-nilai pada

generasi muda. Partisipasi pahlawan sangat berarti dalam mengantarkan

bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Oleh karena itu pengenalan yang

lebih mendalam tentang siapa dan bagaimana liku-liku perjuangan mereka

terutama yang terdapat dalam biografinya. Khususnya, biografi pablawan-

pahlawan mengandung nilai-nilai edukatif dan inspriratif karena seorang

pahlawan nasional tentu merupakan seorang pribadi yang patut menjadi suri

teladan bangsa.

Di samping ha1 di atas juga dirasakan kurangnya perhatian dan

kepedulian masyarakat maupun pemerintah terhadap pendidikan sejarah guna

rnembudayakan kajian tentang kewarganegaraan (Civic Education). Di

Indonesia, sejarah sebagai disiplin ilmu dan sebagai mata pelajaran yang

mengisi pemahan sejarah publik pernah mengalami masa sulit. Kondisi ini

terlihat nyata pada upaya penghindatan fakta penting dalam sejarah nasional

termasuk peranan tokoh atau kelompok tertentu dalam sejarah.

2. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pemahaman siswa

tentang konsep pahlawan dan figur pahlawan bangsa sangat bergantung dari

penguasaan dan keterampilan guru sejarah dalarn penyajian materi berkaitan

erat dengan mata pelajaran sejarah di sekolah, sehingga siswa lebih merniliki

pengetahuan tentang tokoh-tokoh pahlawan bangsa. Jadi, pennasalahan utama

dalam ha1 ini adalah tentang bagaimana pengetahuan siswa tentang konsep

kepahlawanan dan figur seorang pahlawan bangsa?

3. Tujuan Penelitian.

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah terdahulu maka

yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

persepsi siswa tentang konsep kepahlawanan dan figur pahlawan bangsa di

SMU Pembangunan Padang, yaitu dalam ha1 :

1. Mendeskripsikan persepsi siswa tentang pemahaman konsep pahlawan

oleh untuk mengukur kontribusi pemahaman mereka terhadap motivasi

belajar sejarah.

2. Mengukur kemampuan pengetahuan siswa dalam mempelajari tokoh-

tokoh pahlawan yang berjasa bagi bangsa ini.

4. Manfaat Peeelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam

pengembangan pengajaran sejarah ke depan, terutama dalam aspek

pemahaman tentang konsep kepahlawanan dan figur pahlawan bangsa yang

dimiliki oleh siswa. Di samping itu, temuan ini dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan bagi guru sejarah dalam menyiapkan pembinaan yang optimal

pada siswa, sehingga secara langsung dapat meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa di SMU Pembangunan Padang pada masa yang akan datang.

5. Asumsi Dasar.

Penelitian ini berangkat dari asumsi dasar sebagai berikut :

1. Siswa dapat mengidentifikasi persepsi mereka tentang konsep

kepahlawanan dan figur pahlawan bangsa di SMU Pembangunan Padang,

karena siswa tersebut telah mendapatkan pengajaran sejarah di sekolah.

2. Kemampuan siswa menyerap pemahaman materi pengajaran sejarah

dipengaruhi oleh penguasaan dan keterampil\;an guru sejarah dalarn

memberikan materi pelajaran.

11. TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Operasional.

a. Pengertian Persepsi.

Defenisi persepsi telah banyak dikemukakan oleh para ahli.

Menurut Morgan (1986), persepsi mengacu pada perbuatan melihat,

mendengar, merasakan, mengecap atau mencium. Dengan kata lain

persepsi dapat didefinisikan sebagai apa yang dialami oleh seseorang.

Mahmud (1 988:20), mengemukakan bahwa persepsi ialah menafsirkan

stimulan (rangsangan) yahg telah ada dalam otak. Rahmat (1 985: 1 12),

persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa clan hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpan informasi dan menafsirkan

pesan atau pemberian makna pada stimulan indrawi (sensor stimulan).

Sanvono (1 992: 1 O), mengemukakan bahwa persepsi dapat dilihat

dari dua pandangan konvensional dan pendangan ekologi. Menurut

pandangan konvensional, jika sejumlah penginderaan disatukan dan

dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang lebih tinggi (otak), sehinggsa

manusia bisa mengenali dan menilai objek-objek, maka keadaan ini

dinamakan persepsi. Secara umum pandangan konvensional ini

menganggap bahwa persepsi sebagai kumpulan penginderaan (sensation)

yang diorganisasikan secara tertentu, bila dikaitkan dengan pengalaman

dan ingatan masa lalu dan diberi makna tertentu, sehmgga individu dapat

mengenali hasil penginderaan tersebut. Sedangkan menurut pandangan

ekologik, individu tidaklah menciptakan makna-makan dari apa yang

diinderakannya, karena sesungguhnya makna tersebut telah terkandung

dalam stimulus itu sendiri dan tersedia untuk organisme yang siap

B menyerapnya.

Robbin (1994:425), mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses

yang menyebabkan seseorang dapat mengorganisasikan dan

menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari lingkungan.

Menurutnya, persepsi dipengaruhi oleh karakteristik objek, individu dan

lingkungan. Persepsi terhadap orang merupakan proses kombinasi objek

dalam membentuk konsep yang digunakan untuk meanfsirkan tingkah laku

yang didasari oleh pengalaman sebelumnya. Sementara Turner

menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh faktor personal dan

situasional diri seseorang berupa kulaitas mental seperti perhatian,

kemampuan dan sikap. Oleh karena itu persepsi bersifat holistik, terjadi

secara spontan dan langsung. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, yang

dimaksud persepsi dalarn penelitian ini adalah interpretasi individu (siswa)

terhadap konsep kepahlawanan dan figur pahlawan bangsa.

b. Faktor-faktar yang Mempengaruhi Persepsi.

Proses terbentuknya persepsi sangat kompleks, salah satunya

ditentukan oleh dinamika yang tejadi dalam diri saeseorang ketika ia

mendengar, mencium, melihat, merasa atau bagaiamana ia memandang

sesuatu objek dengan melibatkan aspek psikologi dan panca inderanya.

Terjadinya perbedaan persepsi individu terhadap stimulan yang sama

disebabkan oleh beberapa ha], antara lain : perhatian, kebutuhan, nilai-nilai

serta kepribadian individu. Lebih jelas Hilger (1998: 65), memaparkan faktor-

faktor yang mempengaruhi persepsi sebagai berikut :

1 . Perhatian.

Perhatian adalah proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus

menjadi menonjol dalamkesadaran individu pada saat stimulus lainnya

melemah (Kinneth dalam Rahmat, 1996).

2. Kebutuhan dan Nilai-Nilai.

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kebutuhan individu

mempengaruhi persepsi. Nilai-nilai yang dimiliki individu juga B

mempengaruhi persepsinya. Nilai berfungsi sebagai pedoman atau tolak

ukur baik buruknya suatu stimulus. Apa yang dianggap baik oleh

seseorang akan didudukkan dalam sistem nilainya, dan nilai krsebut

mempengaruhin ya dalam mempersepsikan sesuatu. Ni lai tersebut sangat

penting artinya, sebab sangat menentukan respon dan perilaku seseorang.

3. Kepribadian Individu.

Individu yang banyak melakukan proyeksi akan tidak cermat menanggapi

pesona stumulus, bahkan mengaburkan gambaran yang sebenamya. Orang

yang tidak dibebani perasaan bersalqh, cenderung menafsirkan orang lain

lebih cermat. Begitu pula orang yang tenang, mudah bergaul dan ramah,

mereka memberikan penilaian positif pada orang lain.

4. Menurut Abizar (1988), faktor-fakto yang mempengaruhi persepsi adalah

(1) pengalaman masa lalu, (2) asumsi tentang tingkah laku, (3)

pengetahuan mengani keadaan orang lain, (4) keadaan suasana hati, (5)

keinginan atau selera, (6) harapan).

c. Peagertian Pahlawan.

Tak jauh berbeda dengan pengertian pengetahuan, konsep

pahlawan juga dikemukakan beranekaraga oleh para sejarawan. Taufik

Abdullah dalam Prtsma, no.7 (1975) mengatakan bahwa "Selalu nampak

dalam sejarah munculnya tokoh-tokoh baru yang pada dirinya diternukan atau

dikenakan nilai-nilai kulturil yang dianggap ideal. Pada diri tokoh didapatkan

simbol-simbol yang memenuhi kepuasan kultutil, ialah yang biasanya disebut

pahlawan. Ia dikatakan pahlawan karena mutu yang terlekat dalam dirinya

dan karena penganrh yang terpancar dari dalam diri dan pengalamannya".

Taufik Abdullah ingin menegaskan bahwa pahlawaan tidak bisa

melepaskan diri dari simbol-simbol perjuangan seperti makarn, upacara-

upacara, bintang penghargaan dan tulisan-tulisan mereka Artinya, seseorang

dikatakan pahlawan apabila seorang individu telah memberikan atribusi besar

dalam dalam menentukan sebuah isu atau kejadian yang dibuktikan dengan a

keselarasan antara apa yang dilakukan dengan apa yang diucapkannya dm ia

menjadi figur yang bertanggungjawab dalam suatu isu atau kejadian penting

dan berpengaruh.

Willian J.Goode (1 978) dari bukunya 7he Celebration of Heroes

menjelaskan bahwa konsep pahlawan berkaitan dengan nilai pengorbanan diri

terhadap sesama yang terkait dengan prestise. Kepahlawanan dalam aksi

militer atau kehidupan sipil bagaimanapun lebih kecil efek praktisnya untuk

menjelaskan pengorbanan yang besar. Secara simbolik bahwa pahlawan

mewakili sebuah konformitas ekstrim yang ideal dengan meletakan

kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi.

Jadi, konsep pahlawan mempakan penafsiran dari konsep

nasionalisme. Lahirnya bangsa Indonesia adalah perwujudan rasa

nasionalisme yang diberikan para pahlawan sebagai bukti kesadaran dan

kecintaan mereka kepada tanah air. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 11

(1995), ditulis jelas bahwa nasionalisme merupakan fahamlajaran rnencintai

bangsa dan negara sendiri yang lahir dari kesadaran keanggotaan suatu bangsa

yang secara potensial bersama-sama mencapai, mempertahankan,

mengabdikan ideologi, integrasi, kemakrnuran dan kekuatan bangsa.

B. Metode Penelitian.

I. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dalarn bentuk

observasi dengan menggunakan metode kuantitatif

2. Validitas Instrumen.

Selumh pertanyaan yang dirancang dalam penelitian ini sesuai dengan

indikator yang dibuat dan terdapat dalam materi buku teks mata pelajaran

sejarah yang telah dipelajari oleh siswa

3. Populasi dan sampel.

Populasi dari penelitian ini adalah adalah siswa SMU Pembangunan

Padang di kota Padang. Jumlah kelas siswa sebanyak 3 kelas. Adapun

sampel yang diambil adalah kelas 11 dcngan menggunakan sistem random

(acak).

4. Alat pengumpul data.

Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dari

persepsi siswa terhadap konsep kepahlawanan dan figur pahlawan

dirumuskan dalam bentuk angket yang disusun berdasarkan kisi sebagai

berikut :

Tabel 1.1 Indikator Angket Penelitian.

5. Teknik Analisis Data.

Data akan diolah dengan menggunakan rumus presentase. Teknik analisis

data yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Yusuf ( 1 985) sebagai

Kelompok Pertanyaan Kelompok pertanyaan tentang f i ur ahlawan

Kelompok pertanyaan tentang konsep kepahlawanan

lndikator Pertanyaan

Tokoh dan peristiwa

Konsep pahlawan Kepahlawanan dalam konteks kekinian

J u m l a h

beri ku t :

No.Urut

1 s.d 27

1s.d 8

s.d

45 butir

Dimana :

F= Frekuaensi

N= Jumlah Responden

Pada bagian ini akan dipaparkan temuan penelitian sekaligus analisis

data yang telah dikumpulkan. Terdapat tiga pokok yang akan dibahas: Pertama,

pendeskrifsian tentang pengetahuan siswa tentang konsep pahlawan dan figur

kepahlawanan. Kedua, analisis variabel penelitian yang rnenggambarkan

bagimana pengetahuan siswa SMU Pembangunan tentang konsep pahlawan dan

figur seorang pahlawan. Ketiga, pengujian hipotesis.

a. Kepahlawan dan Figur Pahlawan Bangsa.

Pertanyaan yang dikernukan kepada para siswa guna rnenggali

pemahaman mereka tentang konsep kepahlawanan berjumlah dua dan

dikelompokan ke dalam 2 tema berikut: (1) pemahaman tentang konsep

pahlawan, (2) pemahaman tentang figur kepahlawanan dalam konteks

kekinian. Pertanyaan yang dikemukan kepada para siswa guna menggali

pemahaman mereka tentang figur pahlawan bangsa difokuskan pada

penguasaan pengetahuan mereka tentang sosok tokoh dan peristiwa

kepahlawanan.

Jawaban siswa terhadap pertanyaan digolongkan pada kategori pilihan

Benar (B) atau Salah (S) dan pertanyaan essay.

Tabel 1.2 Pengetahuan Siswa terhadap Konsep Pahlawan dan Fieur Pahlawan.

0-40 Jurnlah

2 27

7.4 12 27

44.44 16 27

59.25 sangat jelek

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum

pemahaman siswa masih bersifat superfisial atau masih di atas permukaaan.

Namun secara khusus atau pada terna-tema tertentu terutama yang

menyangkut pertanyaan seputar tokoh dan peristiwa kepahlawanan secara 'de

facto ', pemahamannya bisa digolongkan baik.

Hal ini bisa diamati dari jawaban siswa terhadap pertanyaan

seputar indikator figur pahlawan. Dalam konteks ini terlihat 5 1.8% siswa

memiliki pemahaman yang baik terhadap fakta seputar tokoh dan peristiwa Di

samping itu 25.9 % tergolong cukup baik, 14.8% dari kurang baik dan 7.4 %

dari responden memiliki pemahaman yang sangat jelek. Dari 27 responden

terlihat lebih dari separoh memiliki pemahaman yang baik tentang figur

pahlawan.

Dangkalnya pemahaman siswa juga terlihat pada jawabannya

terhadap tema-tema pahlawan dan konsep kepahlawanan. Hanya 7,4 % yang

dapat dikatakan mempunyai pengetahuan positif tentang ha1 itu, selebihnya

terdistribusi pada tingkat cukup baik 14,81 % dan kurang paham sama sekali

77,77 %. Artinya pengetahuan tingkat pemahaman siswa dalam konteks ini

dapat dikatakan dangkal atau berada pada skor 77,77 artinya sangat dangkal.

Kenyataan lain yang mendukung bukti dangkalnya pemahaman

pengetahuan siswa ini adalah dalam tema pahlawan dan koteks kekiniaan.

Tema in membahas tentang perbandingan (komparasi) masa lalu dan masa

kini serta nilai-nilai yang dapat diambil dari seorang pahlawan. Pertanyaan

diarahkan pada penyerapan nilai-nilai kepahlawanan di tengah-tengah

kehidupan berbagnsa dan bernegara.

9 k Lain halnya dengan pertanyaan tentang konsep kepahlawanan

yang terdiri dari pertanyaan seputar konsep pahlawan dan kepahlawanan

dalam konteks kekinian terjadi perbedaan yang signifikan. Dari hasil analisis

data terbukti bahwa sebagaian besar responden memiliki pemaham yang

sangat jelek terhadap konsep kepahlawanan. Kecendrungan ini terlihat bahwa

59,25 % mereka memiliki pengetahuan yang sangat jelek, 33,33 % kurang dan

hanya 7,4 % yang mempunyai pernahaman cukup baik terhadap konsep

kepahlawanan, bahkan untuk kategori pemahaman yang baik atau sangat baik

tidak

Dari tema-tema yang digali untuk menjaring pemahaman ini,

hanya tema tokoh dan peristiwa kepahlawanan yang mempunyai jawaban

dengan penyebaran secara agak bervariasi. Pada sub tema ini terlihat siswa

cukup banyak yang mengetahui Imampu menjelaskan, 0 % sangat baik dan

5 1,8 % baik serta 25,9 % cukup baik dan sisanya 21,12 % kurang paham sama

sekali.

Sepanjang data yang diungkapakan di atas secara umum dapat

disimpulkan bahwa pemahaman siswa tentang konsep kepahlawanan dan figur

pahlawan adalah masih rendah atau tidak terlalu dalam. Tidak terlalu dalam

atau masih rendahnya pemahaman siswa tentang konsep pahlawanan terjaring

melalui tema-tema yang menyangkut pengetahun dasar mereka tentang fakta-

fakta sejarah.

Beranjak dari penelusuran pemahaman siswa dalam tema-tema

yang dirangkum dalam tabel sebelumnya, maka dapat diklarifikasikan

bagaimana sesungguhnya tingkat pemahaman siswa tentang pahlwan. Hal ini

bisa diamati pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.3 Pengetahuan Siswa Menurut Tingkat Pemahamah.

Mengacu pada tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa

mayoritas siswa 55.5% hanya memiliki pemahaman pada derajat yang cukup

baik, disusul kurang baik 33.3 %, dan 11.1% siswa yang memiliki

pemahaman sangat kurang sekali. Kondisi ini diyakini akan berimplikasi pada

aktivitas belajar mengajar siswa di kelas.

b. Interpretasi hasil temuan

Berdasarkan hasil temuan analisis data di atas, secara spesifik

dapat dikemukakan bahwa pada umumnya pengetahuan genarasi muda (siswa)

tentang konsep pahlawan dan figur pahlawan bangsa tergolong cukup baik,

artinya kemampuan pengetahuan mereka belum berada pada tataran yang

diharapkan meksipun apa yang dipertanyakan kepada mereka telah dipelajari

dan diketahui sebelumnya. Jika dikaitkan dengan cara memperoleh

pengetahuan melalui proses belajar belum memberi pengaruh yang berarti

terhadap mereka.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan.

Dalam bagian ini akan diuraikan hasil evaluasi penelitian, yang mana

hasil evaluasi itu sendiri merupakan hasil laporan penelitian ini guna mencapai

tujuan pelaksanaan penelitian, dan pencapaian manfaat. Dari hasil yang telah

diuraikan tersebut tim peneliti mengemukakan beberapa pokok pikiran sebagai

berikut.

1 . Untuk pertanyaan seputar tokoh dan peristiwa kepahlawanan (figur

pahlawan) secara 'de facto ' penetahuannya bisa digolongkan baik.

Dalam konteks ini terlihat 5 1.8% siswa memiliki pengetahuan

yang baik terhadap fakta seputar tokoh dan peristiwa. Di samping

itu 25.9 % tergolong cukup baik, 14.8% dari kurang baik dan 7.4 %

dari responden memiliki pengetahuan yang sangat jelek.

2. Kedangkalan pengetahuan siswa juga terlihat pada jawabannya

terhadap tema-tema pahlawan dan konsep kepahlawanan. Hanya

7,4 % yang dapat dikatakan mempunyai pengetahuan baik tentang

ha1 tersebut, selebihnya terdistribusi pada kriteria cukup baik 14,81

% dan kurang paham sarna sekali 77,77 %. Artinya persepsi tingkat

pemahaman siswa dalam konteks ini dapat dikatakan dangkal atau

sangat dangkal sekali (77,77 %).

3. Pertanyaan seputar konsep pahlawan dan kepahlawanan dalam

konteks kekinian tejadi perbedaan yang signifikan. Dari hasil

analisa data terbukti bahwa sebagaian besar responden mem iliki

pemaham yang sangat jelek terhadap konsep kepahlawanan. Ini

terlihat bahwa 59,25% mereka memiliki pengetahuan yang sangat

jelek, 33,33 % kurang dan hanya 7,4 % yang mempunyai

pemahaman cukup baik terhadap konsep kepahlawanan bahkan

untuk kategori pemahaman yang baik atau sangat baik tidak

tercapai sarna sekali.

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai berikut;

berdasarkan hasil analisa data di atas, disimpulkan bahwa secara umum

persepsi siswa masih bersifat superfisial atau tidak terlalu dalam Oelek). Maka

dapat diketahui mayoritas siswa 55.5% % hanya memiliki persepsi pada

derajat yang cukup baik, disusul kurang baik 33.3 %, dan 11 . I % siswa yang

memiliki pemaharnan sangat kurang sekali. Dari data ini terlihat jelas

pandangan siswa terhadap tokch dan peristiwa (figur pahlawan) dan konsep

kepahlawanan. Kondisi ini diyakini akan berimplikasi pada aktivitas belajar

mengajar siswa di keias.

B. Saran.

Berdasarkan hasil pertimbangan dari tim peneliti dan hasil-hasil yang

ditemukan di lapangan dapatlah dikemukan beberapa saran seperti di bawah

ini :

1. Pihak sekolah (guru dan siswa)

Disarankan agar menempelkan foto-fotolgambar pahlawan di

dinding kelas sebagai salah satu wujud pengenalankembali para

tokoh pahlawan bangsa.

Guru melakukan perubahan mendasar terhadap pola pangajaran

dan materi sejarah yang berhubungan dengan pahlawan atau

wawasan kepahlawanan.

Siswa hams menyadari perlunya internalisasi nilai-nilai

kepahlawanan dalam diri mereka.

Adanya pengadaan bahanlsumber-sumber biografi pahlawan dan

tokoh bangsa di perpustakaan sekolah.

2. Instansi pemerintah

6 Sosialisasi intens terhadap nama-nama pahlawan menjadi nama

jalan.

Pengadaan biografi di perpustakaan daerah.

KEPUSTAKAAN

Deliar Nur. Memhincangkan Tokoh-tokoh Bangsa. Randung: Mizan, 2001.

Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang, 1 995.

Mesti ka Zed. Biograf; dun Kesejarahan: Suatu kumpulan pasaran pada berbagai lokakarya. Padang. Tanpa tahun

Sidney Hook. The Hero in History. Boston: Beacon Press,1995.

Wiliam J.Goode. The Celebration of Heroes: prestige as control system. London, Universitas of California Press, 1978.

c'Nasionalisme, antara Kebanggaan dan Kenyataan" Media Indonesia, No. 9014, Minggu, 14 Agustus 2005 ha1 3.

Anhar Gonggong, "Konsep Nasionalisme Lebih Cair di Mata Anak Muda" Media Indonesia, No. 90 17, Kamis, 1 8 Agustus 2005 ha1 16.

Ariani, Yetty. Persepsi Orang tua terhadap pelaksanaan penilaian dengan portfolio dalam Pembelajaran Matematika di SD Percobaan Padang. Padang : FIP Universitas Negeri Padang (200 1).

Dr. Jalaluddin & Drs. Abdullah Idi, M.Ed. Filsrffat Pendidikan. Jakarta: Gaya Mdia Pratama, 1997.

Lampiran

Dafiar hadir siswa kelas I1 SMU Pembangunan Padang Dalam pengambilan data penelitian Rabu 19 November 2005

Padang. 19 November 2005 Mengetahui,

Nip. 132308780

Lampiran

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Direncanakan penelitian ini dapat rampung dalam waktu lebih kurang 3

bulan mulai dari persetujuan proposalkontrak ditandatangani. Rincian waktunya

pelaksanaan kegaitan disusun sebagai berikut :

Dokumenntasi

Seminar

12. Penyerahan Laporan V