persepsi petani terhadap penggunaan varietas …repository.uinjambi.ac.id/1967/1/skripsi mera... ·...
TRANSCRIPT
PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI
DESA MUARA JERNIH KECAMATAN TABIR ULU
KABUPATEN MERANGIN
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syariah
Oleh:
MERA SETYAWATI
SIP. 152013
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
MOTTO
Artinya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada,
mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah. (QS. Al-Anbiyaa’: 21
ayat 73)1
1Al-Anbiyaa’ (21): 73
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahuikebijakan pemerintah terhadap varietas unggul
padi dan persepsi petani terhadap penggunaan varitas unggul padi Desa Muara Jernih
Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin. Skripsi ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, dengan menggunakan metode deskripti dan dalam pengumpulan data
melaluikuestioner dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh
hasil dan kesimpulan sebagai berikut: (1)terdapat dua kebijakan pemerintah terhadap
varietas unggul padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin,
diantaranya; pendampingan terhadap petani, di mana pemerintah desa memberikan
kemudahan akses dalam lahan, dan juga membantu permodalan bagi kelompok
tanidan juga dalam menyalurkan aspirasinya dan memberikan akses dalam menjual
hasil tanamannya dan pemenuhan Sarana dan Prasarana, dimana pemerintah
memberikan bibit unggul, pupuk dan pestisida dan juga traktor kepada kelompok tani;
(2) Hasil skor rata-rata yaitu 2.67. Skor ini berada pada titik 2, 62-3, 42. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Varitas
Unggul Padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin adalah
Cukup Memuaskan.
Kata kunci: persepsi petani, varitas unggul padi
PERSEMBAHAN
Alhamdulilllah….
Kupanjatkan rasa syukurku kehadirat-MU ya Allah
Berkat ridho-MU aku telah berhasil wisuda
Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta
Dan baktiku atas segala curahan kasih sayang
Serta doa yang kuterima dari ibunda (Maryarti) dan ayahanda (Edi Mulkurniawan)
Serta kakakku (Mirda Wati), adikku (Micky Putra Perdana)
Serta teman-temanku seperjuangan jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan
2015terimakasih telah memberi warna dalam hidupku
Terima kasih….
Ya Allah…..
Diriku berserah semua atas kehendak-MU
Diriku ingin berguna dalam hidup
Semoga hidayah dan rahmat-MU selalu menyertaiku
Aku berharap masa depanku akan lebih baik
Dengan membaca bismillahirrohmaanirrohim
Aku akan meneruskan langkahku menuju masa depan yang lebih cerah
Amin……….
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini
penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kejalan
yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam dan amal
nyata yang shalih likulli zaman wa makan.Skripsi ini diberi judul“Persepsi Petani
Terhadap Penggunaan Varietas Unggul padi Desa Muara Jernih Kecamatan
Tabir Ulu Kabupaten Merangin”merupakan suatu kajian terhadap Komunikasi
Kepemimpinan yang diperuntukkan untuk komunikasi kepemimpinan terhadapsebagai
abdi masyarakat. Dan inilah yang diketengahkan dalam skripsi ini. Berkat adanya
bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh
dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,
hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang
turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. Suaidi, MA., Ph. D selaku wakil rektor I Bidang Akademik dan
Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. H. Hidayat, M. Pd selaku wakil rektor II
Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu Dr. Hj.
Fadillah, M. Pd, selaku wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
4. Bapak H. Hermanto Harun, M. HI., Ph. D, selaku Wakil Dekan I, Bidang
Akademik, Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S. Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan II,
Bidang Adminitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Ibu Dr. Yuliatin, S.
Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
5. Ibu Mustiah, S. Ag., M. Sy selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahandan Ibu Tri
Endah Karya Lestriyani, S. IP., M. IP selaku Sekretaris jurusan Ilmu
Pemerintahan di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
6. Ibu Siti Marlina, S. Ag., M. HI selaku Pembimbing I danIbu Ulya Fuhaidah, S.
Hum., M. SIselakuPembimbing II.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah UIN STS Jambi yang telah memberikan
ilmu pengetahuan kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas SyariahUIN STS
Jambi.
9. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati yang telah menfasilitasi penulis dalam
referensi buku-buku di Perpustakaan UIN STS Jambi.
10. Bapak Abdul Hadi selaku kepala Desa Muara Jernih yang telah memudahkan
penulis dalam memperoleh data penelitian.
11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun
tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi
pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita mohon ampunan-Nya,
dan kepada manusia kita memohon kemaafannya. Semoga amal kebajikan kita dinilai
seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Agustus 2019
Penulis,
Mera Setyawati
SIP. 152013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii
KATAPENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Batasan Masalah .................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ........................ 6
E. Kerangka Teori .................................................................... 7
F. Tinjauan Pustaka ................................................................. 19
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitan .............................................. 23
B. Pendekatan Penelitian ......................................................... 23
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 24
D. Populasi dan sampel ............................................................ 25
E. Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 27
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 28
G. Teknik Analisis Data ........................................................... 30
H. Sistematika Penulisan .......................................................... 34
I. Jadwal Penelitian ................................................................. 35
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah dan Demografi Desa Muara Jernih ......................... 36
B. Visi dan Misi........................................................................ 38
C. Struktur Organisasi .............................................................. 42
D. Keadaan Sosial Masyarakat ................................................. 45
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kebijakan Pemerintah Terhadap Varietas Unggul Padi
Desa Muara Jernih ....................................................... 55
B. Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Varitas Unggul
Padi Desa Muara Jernih .............................................. 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….……... 68
B. Saran-Saran..............…...……………………............……...69
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
KK : Kepala Keluarga
STS :SulthanThahaSaifuddin
SWT : SubhanahuWata’ala
SAW : ShallallahuAlaihiWasallam
SDM : Sumber Daya Manusia
SDA : SumberDayaAlam
UIN : Universitas Islam Negeri
UU : Undang-Undang
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pengukuran Persepsi…………………………………. 31
Tabel 2.2 Jadwal Penelitian………………………..……… 33
Tabel 3.1 Struktur dan Kepengurusan Desa Muara Jernih 45
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 46
Tabel 3.3 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin di Desa Muara Jernih Tahun 2018
47
Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan
Desa Muara Jernih Tahun 2018………………….
48
Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Desa Muara Jernih…………………
49
Tabel 3.6 Derajat Kesehatan Masyarakat Desa Muara Jernih 50
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Menurut Suku yang ada di
Desa Muara Jernih………………………………
51
Tabel 3.8 Angka Partisifasi Masyarakat Dalam Bidang
Politik……………………………………………..
52
Tabel 3.9 Partai Politik yang Mempunyai Pengurus Ranting 53
Tabel 3.10 Mata pencarian penduduk Desa Muara Jernih
Tahun 2018……………………………………..
54
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat politik dan
pemerintahan di indonesia jauh sebelum negara bangsa ini terbentuk struktur sosial
sejenis desa, masyarakat adat dan lain sebagainya telah menjadi instusi yang otonom
dengan tradisi, adat istiadat dan hukumnya sendiri dan relative mandiri. Hal ini antara
lain yang ditunjukkan dengan tingkat keragaman yang tinggi membuat desa
merupakan bangsa yang paling kongkrit. 2Desa yang membentuk sebuah peradaban
ekonomi dengan menyediakan lahan agar dapat memberikan kehidupan yang baik
bagi masyarakat yang menghuninya. Salah satunya yaitu bidang pertanian, pentingnya
sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia yang dilihat dari aspek kontribusinya
terhadap Produk Domestik Brutonya (PDB), penyedian lapangan kerja, penyediaan
penganekaragaman menum makan, kontribusinya untuk mengurangi jumlah orang-
orang miskin di pedesaaan dan peranan terhadap nilai devisa yang dihasilkan dari
ekspor.3
Negara Indonesia dikenal dengan Negara pertanian, artinya pertanian
mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional. hal ini dapat ditunjukkan
dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor
2Haw Widjaja, Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat dan Utuh, (Jakarta :Raja
Grafindo, 2004), hlm, 4 3Soekartawi, Agribisnis Teori dan Aplikasinya, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010).
hlm. 5
pertanian atau produk nasional yang berasal dari pertanian. Selain merupakan usaha
bagi petani, pertanian sudah masuk dalam bagian hidupnya, sehingga tidak hanya
aspek ekonomi saja tetapi aspek-aspek sosial dan kebudayaan, aspek kepercayaan dan
keagamaan serta aspek-aspek tradisi semua memegang peranan penting dan tindakan-
tindakan petani. Namun demikian dari segi ekonomi pertanian, berhasil tidaknya
produksi petani dan tingkat harga yang diterima oleh petani untuk hasil produksinya
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perilaku dan kehidupan petani.4
Peranan petani di Indonesia tercatat sebagai devisa yang cukup besar bagi
Negara, namun, disamping itu pertanian juga merupakan sumber kehidupan bagi
sebagian besar penduduknya, dengan bertambanya kebutuhan dan meningkatkan
teknologi, maka petani memamfaatkan sumber daya yang terbatas jumlahnya, untuk
menangani hal ini, dibutuhkan pengelolaan yang baik melalui ketrampilan yang ulet
dan berdasarkan perhitungan yang berencana. 5Sektor pertanian diharapkan masih
memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, bila pertumbuhan
ekonomi diharapkan tetap 5, 0% per tahun maka sektor pertanian diharapkan mampu
tumbuh minimal 3, 6% per tahun dan industri pengelolaan hasil pertanian pertanian
berkembang 8, 5% pertahun, dalam kondisi seperti ini diharapkan sektor pertanian
masih memegang paling tidak 21. 6% dari nilai PDB dan masih tetap mampu
meyediakan lapangan kerja sebesar 51%.
Agar sasaran pembangunan pertanian yang dimaksudkan untuktetap mampu
mempunyai era kontribusi yang nyata dalam perekonomian di Provinsi Jambi tersebut
4Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertania, edisi ke 3 (Jakarta, LP3ES, 1989), hlm, 34
5Enang Sastraatmadja, Ekonomi Pertanian Indonesia, Masalah, Gagasan, dan Strategi,
(Bandung : Pustaka 1984), hlm, 35.
dapat dicapai, maka upaya-upaya khusus perlu dikembangkan. Gambaran ekonomi
yang dapat dilihat adalah peran pertanian dalam meningkatkan kecukupan warga segi
kebutuhan hidup banyaknya tertutupi, jika tidak dilihat dari aspek yang lainnya.
Adapun salah satu bidang usaha sektor pertanian yang cukup berperan diProvinsi
Jambi yaitu pertanian padi salah satunya Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu
Kabupaten Merangin.6
Pada tahun 2011 telah di hasilkan lebih dari 200 varietas unggul padi oleh
berbagai lembaga penelitian di Indonesia yang dapat digunakan sebagai benih sumber,
85% diantaranya adalah hasil inovasi dari kementerian pertanian. Secara nasional pada
tahun 2009 lebih dari 75% sawah telah di Tanami dengan varietas unggul, yang paling
luas ditanam ciherangdan Cigeulis. Penggunaan benih unggul menunjukkan kontribusi
terbesar terhadap produksi dibandingkan dengan penerapan teknologi lainnya. Bila di
kaji lebih lanjut, penggunaan benih unggul merupakan komponen intensifikasi
pertanian yang paling mudah dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi padi.
Hal ini di karenakan biaya permassalan benih bersetifikat relatif lebih murah dari pada
biaya produksi pupuk dan pertisida anorganik misalkan, karena permassalan benih
dapat dilakukan melalui penangkaran benih sumber di lahan pertanian. 7
Berdasarkan hasil observasi penulis diketahui bahwa Desa Muara Jernih adalah
sebuah desa kecil yang berada di Kabupaten Merangin, desa ini memiliki tanah dalam
bentuk persawahan yang ditanami padi, diharapkan hasil petani padi ini dapat
6Rizki Gemala Busyra, “Dampak Perluasan Areal Pada Komoditas Karet Terhadap
Perekonomian Provinsi Jambi”, Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya Dan Lingkungan, 2014, hlm. 4 7Elly Hendrawati, “Analisis Persepsi Petani Dalam Penggunaan Benih Unggul Di Kecamatan
Muara Pawan Kabupaten Ketapang, Universitas Tanjungpura Pontianak”, Skripsi: Universitas
Pontianak, 2014, hlm. 3
meningkatkan pendapatan masyarakat desa khususnya untuk para petani padi dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi didesa. Desa Muara Jernih memiliki 70 kk
dengan 2000 jiwa, Desa Muara Jernih memiliki 6 kelompok tani dengan 1 gaportan,
dan nama kelompok tani tersebut adalah Senandung Harapan, biasanya penyaluran
benih padi ini disalurkan lewat dari dinas pertanian ke kelompok tani.
Desa Muara Jernih juga memili luas lahan 35 hektar biasa nya para petani
disini sekali panen 4-5 ton. Penggunaan benih unggul di lapangan oleh masyarakat
relatif masih terbatas, benih padi yang di gunakan oleh masyarakat lebih dari 40%
berasal dari sektor informal yaitu berupa gabah yang di sisihkan dari sebagian hasil
panen musim sebelumnya yang di lakukan berulang-ulang. Sebagaimana dapat dilihat
dari hasil wawancara bersama petani Desa Muara Jernih sebagai berikut:
Benih padi ini sudah turun temurun, jadi tidak ada hal-hal buruknya, padi
yang kami tanam ini kualitasnya lebih baik dan rasanya juga berbeda dengan
padi-padi yang lain, ini sudah menjadi ciri khas padi di Desa Muara Jernih ini,
sulit untuk pindah ke benih padi yang lain karena benih ini sudah menjadi
warisan leluhur kami.8
Hal ini berarti bahwa petani padi belum merespon benih unggul padi dengan
baik. Oleh karena itu pemerintah telah mendorong penggunaan benih unggul padi
melalui berbagai program. Salahsatunya yaitu bentuk subsidi benih kepada petani
melalui fasilitas penyediaan anggaran ke BUMN dalam bentuk public Service
Obligation (PSO). Peranan Pemerintah ini diharapkan dapat meningkatkan
penggunaan benih unggul di tingkat petani, karena kebijakan yang diambil oleh
8 Wawancara Bersama Ibu Putri Bayyinah selaku petani Desa Muara Jernih, pada 26 Oktober
2019
pemerintah akan sangat mempengaruhi seluruh jalannya sistem kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.9
Sebagai suatu teknologi, penggunaan benih unggul tentu saja mendapat
respons petani yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sesuai dengan kondisi spesifik
lokasi. Faktor yang mempengaruhi perubahan usaha tani padi diantaranya adalah
tingkat pendidikan, luas kepemilikan lahan da umur. Selain itu faktor-faktor yang
terkait dengan keragaan agronomis yang ditampilkan oleh varietas unggul tertentu
yang mempengaruhi respons petani terhadap penggunaan varietas unggul tersebut.
Persepsi petani terhadap benih unggul padi sangat berguna sebagaiinformasi
awal dalam upaya percepatan proses diseminasi. Berdasarkan pemaparan pada latar
belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul:
“Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Varietas Unggul padi Desa Muara
Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka
penulis tertarik untuk meneliti persoalan tersebut kedalam suatu bentuk tulisan berupa
skripsi dengan perumusan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap varietas unggul padi Desa Muara Jernih
Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin?
2. Bagaimana persepsi petani terhadap penggunaan varitas unggul padi Desa Muara
Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin?
9Wawancara bersama oleh Bapak Abdul Hadi selaku kepala Desa Muara Jernih, pada 15 Juni
2019
C. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi perluasaan pembahasan terhadap pokok penulisan skripsi ini
maka penulis akan membatasi penelitian ini. Batasan masalah dalam penelitian ini
mencakup penelitian mengenai persepsi petani terhadap penggunaan varietas unggul
padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin pada tahu 2016-
2018.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya suatu
kejelasan yang dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi ini. Tujuan yang ingin
dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Ingin mengetahui kebijakan pemerintah terhadap varietas unggul padi Desa Muara
Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin.
b. Ingin mengetahui persepsi petani terhadap penggunaan varitas unggul padi Desa
Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin.
2. Kegunaan Penenlitian
Penelitian mengenai persepsi petani terhadap penggunaan varitas unggul padi
Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin ini diharapkan dapat
memberikan manfaat, sebagai berikut:
a. Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu pengalaman dan
wawasan bagi penulis sendiri terhadap persepsi petani terhadap penggunaan varitas
unggul padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin, serta
menjadi bahan bacaan yang menarik bagi siapapun yang akan membacanya.
b. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Setrata Satu (S1)
di Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Siafuddin Jambi.
c. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk di Fakultas Syari’ah khususnya
jurusan Ilmu Pemerintahan dan dosen-dosen Fakultas Syari’ah lainnya.
d. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan praktisi
masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan bermanfaat
sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.
E. Kerangka Teori
1. Pengertian Kebijakan
Kebijakan public dalam bentuk undang-undang atau Peraturan Daerah adalah
jenis kebijakan yang memerlukan kebijakan publik penjelas atau sering diistilahkan
sebagai peraturan pelaksanaan. Kebijakan publik yang bisa langsung dioperasionalkan
antara lain Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, Keputusan Menteri,
KeputusanKepala Daerah, Keptusan Kepala Dinas. 10Itu artinya kebijakan adalah cara
agar sebuah capaian dapat mencapai tujuannya, tidak lebih dan kurang. Untuk
mengimplementasikan kebijakan publik, maka ada dua pilihan langkah yang ada, yaitu
10
Regina Veranty Damopolii, “Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan
Kesehatan Masyarakat (Studi di Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu)”, Skripsi: Jurusan
Ilmu Pemerintahan FISIP UNSRAT Manado, 2011, hlm. 2
langsung mengimplementasikan dalam bentuk program-program atau melalui
formulasi kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan tersebut. 11
Sebuah program yang berlaku dan dirumuskan merupakan fokus perhatian
kebijakan, yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah
disahkannya pedoman-pedoman kebijakan Negara yang mencakup baik usaha-usaha
untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata
pada masyarakat atau kejadian-kejadian. 12 Pengertian implementasi di atas apabila
dikaitkan dengan kebijakan adalah bahwa sebenarnya kebijakan itu tidak hanya
dirumuskan lalu dibuat dalam suatu bentuk positif seperti undang-undang dan
kemudian didiamkan dan tidak dilaksanakan atau diimplmentasikan, tetapi sebuah
kebijakan harus dilaksanakan atau diimplementasikan agar mempunyai dampak atau
tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan merupakan suatu upaya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan sarana-sarana tertentu dan dalam urutan waktu
tertentu.
Dari pnejelasan di atas dicermati bahwa proses implementasi kebijakan publik
baru dapat dimulai apabila tujuan-tujuan kebijakan publik telah ditetapkan, program-
program telah dibuat, dan dana telah dialokasikan untuk pencapaian tujuan kebijakan
tersebut.
11
Imam Santosa, “Kebijakan Pemerintah Tentang Penyediaan Sarana Dan Prasarana Olahraga
Publik Di Kabupaten Kudus (Studi Evaluasi tentang Perencanaan, Ketersediaan, Pemanfaatan, dan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga)”, Jurnal Fakultas Ilmu Politik Universitas Malang, 2011,
hlm. 3 12
Herman, “Kebijakan Pemerintah Kota Bitung Dalam Meningkatkan Sarana Dan Prasarana
Puskesmas Kecamatan Lembeh Utara”, Jurnal Ilmu Pemerintahan Vo, 2 No. 11, 2014, hlm. 3
2. Faktor Pendukung Kebijakan
Implementasi kebijakan bila dipandang dalam pengertian yang luas,
merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai faktor, organisasi, prosedur, dan
teknik yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak
atau tujuan yang diinginkan. Adapun syarat-syarat untuk dapat mengimplementasikan
kebijakan negara secara sempurna Litan Poltak Sinambela,13yaitu :
a. Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan atau instansi pelaksana tidak akan
mengalami gangguan atau kendala yang serius. Hambatan-hambatan tersebut
mungkin sifatnya fisik, politis dan sebagainya
b. Untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber-sumber yang cukup
memadai
c. Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar-benar tersedia
d. Kebijaksanaan yang akan diimplementasikan didasarkan oleh suatu hubungan
kausalitas yang handal
e. Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai
penghubungnnya
f. Hubungan saling ketergantungan kecil
g. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan
h. Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat
i. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna
13
Litan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan Implementasi,
(Jakarta: PT Bumi Kasara, 2017), hlm. 24
j. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan
mendapatkan kepatuhan yang sempurna. 14
3. Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan
Litan Poltak Sinambela menjelaskan implementasi kebijakan mempunyai
beberapa faktor penghambat,15yaitu:
a. Isi kebijakan
Pertama, implementasi kebijakan gagal karena masih samarnya isi kebijakan,
maksudnya apa yang menjadi tujuan tidak cukup terperinci, sarana-sarana dan
penerapan prioritas, atau program-program kebijakan terlalu umum atau sama sekali
tidak ada. Kedua, karenakurangnya ketetapan intern maupun ekstern dari kebijakan
yang akan dilaksanakan. Ketiga, kebijakan yang akan diimplementasiakan dapat juga
menunjukkan adanya kekurangan-kekurangan yang sangat berarti. Keempat,
penyebab lain dari timbulnya kegagalan implementasi suatu kebijakan publik dapat
terjadi karena kekurangan-kekurangan yang menyangkut sumber daya-sumber daya
pembantu, misalnya yang menyangkut waktu, biaya/dana dan tenaga manusia.16
b. Informasi
Implementasi kebijakan publik mengasumsikan bahwa para pemegang peran
yang terlibat langsung mempunyai informasi yang perlu atau sangat berkaitan untuk
14
Ilyas, Abdurrahman, dan Sufyan, “Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Penyelesaian
Sengketa Tanah”, Jurnal Ilmu Hukum Ilyas, Abdurrahman, Sufyan No. 65, Th. XVII April, 2015, hlm.
6 15
Litan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan Implementasi,
(Jakarta: PT Bumi Kasara, 2017), hlm. 24 16
Litan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan Implementasi,
hlm. 24
dapat memainkan perannya dengan baik. Informasi ini justru tidak ada, misalnya
akibat adanya gangguan komunikasi. 17
c. Dukungan
Pelaksanaan suatu kebijakan publik akan sangat sulit apabila pada
pengimlementasiannya tidak cukup dukungan untuk pelaksanaan kebijakan tersebut.
d. Pembagian Potensi
Sebab musabab yang berkaitan dengan gagalnya implementasi suatu kebijakan
publik juga ditentukan aspek pembagian potensi diantara para pelaku yang terlibat
dalam implementasi. Dalam hal ini berkaitan dengan diferensiasi tugas dan
wewenang organisasi pelaksana. Struktur organisasi pelaksanaan dapat menimbulkan
masalah-masalah apabila pembagian wewenang dan tanggung jawab kurang
disesuaikan dengan pembagian tugas atau ditandai oleh adanya pembatasan-
pembatasan yang kurang jelas.18
4. Upaya Mengatasi Hambatan Kebijakan
Peraturan perundang-undangan merupakan sarana bagi implementasi kebijakan
publik. Suatu kebijakan akan menjadi efektif apabila dalam pembuatan maupun
implementasinya didukung oleh sarana-sarana yang memadai. Adapun unsur-unsur
yang harus dipenuhi agar suatu kebijakan dapat terlaksana dengan baik, yaitu :
17
Ase Satria, “Implementasi Kebijakan Publik (Definisi, Pengertian, Teori Dan Konsep
Menurut Para Ahli)” https://www.materibelajar.id/2016/03/implementasi-kebijakan-publik-
definisi.html, pada 14 Agustus 2019 18
Ilyas, Abdurrahman, dan Sufyan, “Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Penyelesaian
Sengketa Tanah”, hlm. 5
a. Peraturan hukum ataupun kebijakan itu sendiri, di mana terdapat kemungkinan
adanya ketidakcocokan-ketidakcocokan antara kebijakan-kebijakan dengan hukum
yang tidak tertulis atau kebiasaanyang berlaku dalam masyarakat.
b. Mentalitas petugas yang menerapkan hukum atau kebijakan. Para petugas hukum
(secara formal) yang mencakup hakim, jaksa, polisi, dan sebagainya harus
memiliki mental yang baik dalam melaksanakan(menerapkan) suatu peraturan
perundang-undangan atau kebijakan. Sebab apabila terjadi yang sebaliknya, maka
akan terjadi gangguan-gangguan atau hambatan-hambatan dalam melaksanakan
kebijakan/peraturan hukum.
c. Fasilitas, yang diharapkan untuk mendukung pelaksanaan suatu peraturan hukum.
Apabila suatu peraturan perundang-undangan ingin terlaksana dengan baik, harus
pula ditunjang oleh fasilitas-fasilitas yang memadai agar tidak menimbulkan
gangguan-gangguan atauhambatan-hambatan dalam pelaksanaannya.
d. Warga masyarakat sebagai obyek, dalam hal ini diperlukan adanya kesadaran
hukum masyarakat, kepatuhan hukum, dan perilaku warga masyarakat seperti yang
dikehendaki oleh peraturan perundang-undangan. 19
5. Pengertian Persepsi
Persepsi tersebut dapat terbentuk oleh tingkat pengetahuan, pengalaman, serta
kebutuhan penggunaterhadap sesuatu. Mewujudkan kepuasan pengguna bukanlah hal
yang mudah dilakukankarena kepuasan pengguna sulit diukur dan memerlukan
perhatian yang khusus. Persepsi dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai penglihatan,
19
Herman, “Kebijakan Pemerintah Kota Bitung Dalam Meningkatkan Sarana Dan Prasarana
Puskesmas Kecamatan Lembeh Utara”, hlm. 4
pemahaman, atau tanggapan. Persepsi sebagai proses membuat penilaian (judgment)
atau membangun kesan (impression) mengenai berbagai macam hal yang terdapat
dalam lapangan penginderaan seseorang.
Elly Hendrawatipersepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami
setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.20Kunci untuk
memahami persepsi adalah terletak pada pengenalah bahwa persepsi merupakan suatu
penafsiran yang unik terhadap situasi, dan suatu pencatatan yang benar terhadap
situasi. Itu artinya persepsi merupakan proses pemberian arti dari stimulus yang
ditangkap indera. Persepsi sebagai suatu proses dengan mana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera-indera mereka agar
memberikan makna bagi mereka.
Jalaludin Rakhmat mendefinisikan persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa dan hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan dan memberikan makna pada stimulasi indrawi (sensory
stimuli). 21 Wiji Suwarno mengatakan persepsi adalah proses diterimanya rangsangan
berupa objek, kualitas hubungan antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu
disadari dan dimengerti. Berdasarkan pendapat diatas maka disimpulkan bahwa
persepsi merupakan suatu proses penilaian terhadap sesuatu melalui tangkapan indera
manusia sehingga menjadi informasi yang terjadi di lapangan.
20
Elly Hendrawati, “Analisis Persepsi Petani Dalam Penggunaan Benih Unggul Di Kecamatan
Muara Pawan Kabupaten Ketapang, Universitas Tanjungpura Pontianak”, hlm. 24 21
Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 51
6. Syarat Terjadinya Persepsi
Syarat timbulnya persepsi yakni, adanya objek adanya perhatian sebagai
langkah pertama untuk megadakan persepsi, adanya alat indra sebagai reseptor
penerima stimulus yakni saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke
otak dan dari otak dibawa melalui saraf motoris sebagai alat untuk mengadakan
respons. Secara umum, terdapat beberapa sifat persepsi, antara lain bahwa persepsi
timbul secara spontan pada manusia, yaitu ketika seseorang berhadapan dengan dunia
yang penuh dengan rangsangan. Persepsi merupakan sifat paling asli yang merupakan
titik tolak perubahan. Dalam mempersepsikan tidak selalu dipersepsikan secara
keseluruhan, mungkin cukup hanya diingat.
Persepsi tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi atau bergantung pada konteks
dan pengalaman. Berdasarkan berbagai macam defenisi dan pengertian mengenai
persepsi tersebut bahwa, dengan adanya syarat bagi terjadinya suatu persepsi maka
memungkinkan adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu persepsi.
Adapun faktor-faktor tersebut bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri
objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi tersebut
dibuat. Persepsi-persepsi yang dipengaruhi oleh asumsi-asumsi yang didasarkan pada
pengalaman masa lalu Ada beberapa hal yang mempengaruhi persepsi, yaitu:
a. Yang paling berpengaruh terhadap persepsi adalah perhatian
b. Stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu.
c. Faktor situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat, waktu,
suasana dan lain-lain. 22
7. Macam-Macam Persepsi
Secara garis besar persepsi dibedakan dalam dua jenis, yaitu persepsi mengenai
benda atau persepsi sosial. Yang membedakan dalam persepsi benda, objek
stimulusnya merupakan suatu hal atau benda yang nyata dan dapat kita raba, dapat
dirasakan dan diindera secara langsung. Unsur perantaranya terbatas seperti
gelombang udara, gelombang cahaya, suhu dan gerakan lain, dan umumnya
merupakan gejala fisik. Sedangkan persepsi sosial bisa terjadi karena kontak secara
tidak langsung, seperti melalui cerita atauapa yang kita dengar dari orang lain.
Persepsi sosial stimulusnya tidak dapat kita raba, dirasakan, dan hanya dapat
ditangkap melalui penginderaan terhadap sejumlah petunjuk misalnya emosi, motif,
sikap dan lainnya. Penelitian ini menggunakan persepsi sosial. Persepsi sosial
dimaksudkan untuk mempertajam pemahaman tentang persepsi sosial, dengan
menunjukkan pada beberapa objek sosial khusus, seperti:
a. Persepsi orang, Persepsi kita mengenai orang-orang yang ada disekitar kita dapat
membawa pengaruh tertentu terhadap sikap dan prilaku kita dalam berhubungan
denganmereka.
b. Persepsi emosi, yaitu untuk mengenal stimulus apa saja yang dapat menimbulkan
persepsi bahwa seseorang sedang mengalami suatu emosi tertentu.
c. Persepsi sifat dan ciri kepribadian, persepsi untuk mengetahui mengenai sifat
22
Juliantika, “Persepsi Terhadap Terhadap Sistem Pertanian Organik dan Anorganik Dalam
Budidaya Padi Sawah”, Skripsi: Fakulatas Pertanian Universitas Semarang, 2012, hlm 23
atau ciri pribadi seseorang
d. Persepsi motif, yaitu untuk menjelaskan sebab-sebab atau landasan dari prilaku
tertentu pada diri seseorang, atau menerangkan apa yang menjadi motif dari
timbulnya sesuatu tingkah lakutertentu.
e. Persepsi kausalitas, ada dua kategori dalam menentukan persepsi kausalitas,
yaitu kausa disposisional (bersumber pada diri prilaku yang terlibat dalam
peristiwa tersebut) dan kausal situasional, yaitu bersumber pada keadaan sesaat
atau keadaan yang melingkupi terjadinya peristiwa tersebut.
f. Persepsi diri, yaitu persepsi yang menunjukkan pada persepsi pribadi seseorang
mengenai ciri-ciri dan kualitas diri. 23
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
a. Faktor Eksternal
Ada beberapa hal yang terdapat dalam stimulus ini yang dapat mengarahkan
perhatian kita yaitu:
1) Intensits/ukuran: Benda-benda yang ukuran nya besar cenderung lebih kita
perhatikan
2) Kontras/ sesuatu yang baru: Sesuatu yang berbeda dari yang lainnya atau sesuatu
yang baru akan cenderung lebih diperhatikan
3) Repetisi/ frekuensi: Sesuatu yang sering muncul/ berulang-ulang lebih kita
perhatikan
23
Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Andi, 2003), hlm. 50
4) Gerakan: Sesuatu yang bergerak akan lebih kita perhatiakan dari pada benda yang
diam. 24
b. Faktor Internal
Selain faktor yang ada dalam diri individu, perhatian juga dapat diarahkan oleh
faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang mempersepsi (respector). Faktor-
faktor itu adalah:
1) Kebutuhan: Orang akan memperhatikan hal-hal yang akan memuaskan
kebutuhannya
2) Minat: Orang akan memperhatikan hal-hal yang disukainya.
3) Set: Set adalah harapan seseorang akan rangsang/ stimulus yang timbul. Set
menyangkut kesiapan seseorang untuk merespon terhadap suatu stimulus tertentu.
25
9. Aspek–aspek persepsi
Aspek–aspek persepsi menurut Walgito, yaitu:
a. Kognisi: Aspek ini berhubungan dengan pengenalan akan objek, peristiwa,
hubungan yang diperoleh karena diterima nya suatu rangsangan. Aspek ini
menyangkut pengharapan, cara mendapatkan pengetahuan atau cara berpikir dan
pengalaman masa lalu. Individu dalam mempersepsikan sesuatu dapat
dilatarbelakangi oleh adanya aspek kognisi yaitu pandangan individu terhadap
sesuatu berdasarkan pengalaman yang pernah didengar atau dilihatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
24
Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, hlm. 50 25
Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, hlm. 50
b. Afeksi: Berhubungan dengan emosi, Aspek ini menyangkut pengorganisasian
suatu rangsang. Artinya rangsang yang diterima akan dibedakan dan
dikelompokkan kedalam emosi seseorang. Individu dalam mempersepsikan
sesuatu bisa berdasarkan pada emosi individu tersebut. Hal ini karena adanya
pendidikan moral dan etika yang didapatkannya sejak kecil yang akhirnya
melandasi individu dalam memandang sesuatu.
c. Konasi: Berhubungan dengan kemauan aspek ini menyangkut pengorganisasian
dan penafsiran suatu rangsang yang menyebabkan individu bersikap dan
berperilaku sesuai dengan rangsang yang ditafsirkan. 26
10. Bentuk-bentukPersepsi
Menurut Walgito bentuk-bentuk persepsi adalah sebagai berikut:
a. Persepsi melalui Indera Penglihatan
Alat indera merupakan alat utama dalam individu mengadakan persepsi.
Seseorang dapat melihat dengan matanya mengenai apa yang dilihatnya di sekitar
disekitarnya, dengan melihat lingkungan adalah salah satu cara untuk menerima
stimulus, dan stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya
individu dapat menyadari apa yang dilihat di lingkungannya. Apabila seseorang
melihat suatu benda, maka dari benda itu dapat dilihat bentuknya dan keadaaanya.
Apabila seseorang melihat sesuatu objek maka stimulus yang mengenai mata bukanlah
objeknya secara langsung, tetapi sinar yang dipantulkan oleh objek tersebut yang
bekerja sebagai stimulus yang mengenai mata. Sinar yang mengenai mata mempunyai
sifat gelombang, ada yang bergelombang pendek dan ada juga yang bergelombang
26Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Andi, 2003), hlm. 50
panjang. Di samping itu sinar juga mempunyai sifat kekuatan atau intensitas
gelombang yang bermacam-macam. Dengan begitu apabila seseorang telah melihat
bentuk dan keadaanya maka ia akan bisa berpersepsi mengani apa yang dipandangnya
di lingkungannya. 27
b. Persepsi melalui Indera Pendengaran
Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran, yaitu telinga.
Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui sesuatu yang ada di
lingkungan. Seperti halnya dalam penglihatan, dalam pendengaran individu dapat
mendengar apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respon terhadap stimulus
tersebut. Kalau individu dapat menyadari apa yang didengar, maka dalam hal ini
individu dapat mempersepsi apa yang didengar di lingkungan, dan terjadilah suatu
pengamatan atau persepsi.
c. Persepsi melalui Indera Pencium
Orang dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera pencium di
lingkungannya yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam hidung
sebelah dalam. Indra pencium menjaga udara yang masuk kedalam tubuh agar
terhindar dari penciuman yang tidak baik bagi kesehatan.
d. Persepsi melalui Indera Pengecap (perkataan)
Indera pengecap seringkali terkait lidah, namun juga perkataan yang
disampaikan seseorang sehingga melahirkan persepri tentang perkataan tersebut.
Selain itu juga indra pengecap ini bagaimana orang menuturkan kalimat kepada orang
lain. Dengan adanya indra pengacap ini maka persepsi dapat diberikan tekait rasa dan
27Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, hlm. 50
perkataan yang disampaikan oleh seseorang, bisa dalam bentuk tulisan dan juga dalam
bentuk perkataan yang disampaikan.28
e. Persepsi melalui Indera Peraba (kulit)
Indera ini dapat merasakan temperatur yang ada disekitarnya, baik itu panas,
dingin dan sejuk. Tetapi tidak semua bagian kulit dapat menerima rasa-rasa ini. Pada
bagian-bagian tertentu saja yang dapat untuk menerima stimulus- stimulus tertentu.
Rasa-rasa tersebut di atas merupakan rasa-rasa kulit yang primer, sedangkan di
samping itu masih terdapat variasi yang bermacam- macam. Dalam hal tekanan atau
rabaan, stimulusnya langsung mengenai bagian kulit bagian rabaan atau tekanan.
Stimulus ini akan menimbulkan kesadaran akan lunak, keras, halus, kasar. 29Bentuk
persepsi pada intinya merupakan persepsi yang tidak hanya dilakukan oleh
penglihatan saja, namun dengan alat indera peraba melalui kulit dan dalam hal ini
stimulus yang dimaksud adalah petani terhadap penggunaan varitas unggul padi Desa
Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin.
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian ataupun studi yang menjelaskan masalah tentang penggunaan bibit
padi sudah banyak sekali di amati oleh peneliti – peneliti terdahulu diantaranya
sebagai berikut:
1. Penelitian yang di lakukan oleh Elly Hendrawatiyang berjudul “Analisis Persepsi
Petani dalam Penggunaan Benih Unggul di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten
Ketapang pada Tahun 2014”. Elly menyimpulkan bahwa persepsi petani terhadap
28
Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, hlm. 50 29
Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, hlm. 50
penggunaan benih unggul secara keseluruhan di Kecamatan Muara Pawan
Kabupaten Ketapang yang tergolong kurang baik, persepsi kurang baik yaitu pada
hal- hal yang terkait dengan penyediaan dan pengaplikasikan benih padi unggul,
sedangkan persepsi baik yaitu pada kualitas hasil benih padi unggul. Dengan
demikian, secara umum petani mengetahui dan memahami keuntungan yang di
peroleh dengan menggunakan benih padi unggul, namun oleh karena masih
terdapat beberapa hal yang menjadi kendala maka persepsi petani terhadap benih
padi unggul cenderung kurang baik. 30Karakteristik utama yang dapat mendorong
petani untuk meningkatkan persepsinya terhadap penggunaan benih padi unggul
adalah intensitas interaksi terhadap sesame petani, pertukaran informasi antar
petani ternyata menjadi faktor yang penting dalam penerapan inovasi dibidang
pertanian.
2. Penelitian yang di lakukan oleh Wirdatun Nisa SKD yang berjudul “Kontribusi
Usaha Tadi Padi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat pada
Tahun 2017”. Wirdatun menyimpulkan bahwa usaha tani padi terbukti
memberikan kontribusi yang baik terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat, hal
ini dibuktikan dengan tercukupinya kebutuhan hidup mereka dan dapat
memberikan biaya pendidikan kepada anaknya di desaterutung Megara Bakhu
yang digunakan untuk. Hal ini, sehingga pemerintah membuat sebuah program
agar masing-masing desa memiliki kelompok tadi. Dengan adanya kelompok ini
30
Elly Hendrawati, “Analisis Persepsi Petani Dalam Penggunaan Benih Unggul Di Kecamatan
Muara Pawan Kabupaten Ketapang, Universitas Tanjungpura Pontianak”, hlm. 3
maka akan mempermudah masuknya bantuan-bantuan masalah pertanian di Desa
Terutung Megara Bakhu ini. 31
3. Penelitian yang di lakukan Juliantika yang berjudul “Persepsi Petani Terhadap
Sistem Pertanian Organik dan Anorganik Dalam Budidaya Padi Sawah Pada
Tahun 2018”. Juliantika menyimpulkan keragaan sistem pertanian organic dan
anorganik di desa pajaresuk dan desa pujodadi cukup baik dari aspek pengeloaan
lahan dan pembibitan, faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi petani
terhadap sistem pertanian organik dalam budidaya padi sawah di desa pajaresuk
dan desa pujodadi yaitu interaksi sosial, dukungan masyarakat dan minat petaninya
cukup baik. 32
Dari hasil penelitian sebelumnya terdapat persamaan dan perbedaan dengan
penelitian ini. Adapun persamaan dalam penelitian ini adalah pada kajian petani padi
yang berpenghasilan dari usaha bertani dan pendapat petani terhadap kualitas padi
yang dihasilkan dan juga pada kualitas penih yang ditanam. Sedangkan yang
membedakan penelitian ini adalah fokus kajian di dalamnya, di mana penelitian ini
menfokuskan pada persepsi petani terhadap penggunaan varitas unggul padi Desa
Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin dikarenakan sebagian besar
masyarakat di Desa Muara Jernih percaya bahawa benih yang dihasilkan dari hasil
panen yang telah turun-temurun lebih baik dari benih yang diberikan oleh pemerintah.
31
Wirdatun Nisa SKD, “Kontribusi Usaha Tadi Padi dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Ekonomi Masyarakat”, Skripsi: Universitas Pertanian Malang, 2014, hlm. 3 32
Juliantika, “Persepsi Terhadap Terhadap Sistem Pertanian Organik dan Anorganik Dalam
Budidaya Padi Sawah”, Skripsi: Fakulatas Pertanian Universitas Semarang, 2012, hlm. 23
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini tentang persepsi petani terhadap penggunaan varitas unggul padi
Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin. Kegiatan penelitian ini
dimulai sejak disahkannya penelitian ini. Pemilihan lokasi ini berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Persepsi petani terhadap penggunaan varitas unggul padi Desa Muara Jernih
Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin
2. Adanya kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai
keterangan yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini.
B. Pendekatan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan sosiologisyang dipahami sebagai
cara atau metode yang dilakukan dengan mengaitkannya dengan sosiologi guna
menganalisa obyek penelitian yang tampak, menggejala, dan menjadi realita dalam
kehidupan sosial, seperti struktur dan stratifikasi sosial, corak dan sifat masyarakat.
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan menggunakan metode
deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran lebih detail mengenai suatu
gejala atau fenomena.33 Mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa
adanya yang terjadi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin.
Penelitian deskriptif digunakan untuk memecah kan atau menjawab permasalahan
33
Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif,
(Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipaayung, 2009), hlm. 79
yang dihadapi pada situasi sekarang dengan tujuan utama membuat gambaran tentang
suatu keadaan secara objektif.34
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun
jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara
lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya.
Data yang penulis ambil dari informasi di lapanganberbentuk angka yang diambil
melalui kuesioner dan berbentuk kata yang diambil melalui wawancara di lokasi
penelitian.
2. Data skunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah segala data
yang tidak berasal dari sumber data primer yang dapat memberikan dan melengkapi
serta mendukung informasi terkait dengan obyek penelitian baik yang berbentuk
buku, karya tulis, dan tulisan maupun artikel yang berhubungan dengan
objekpenelitian.
Sumber data penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/ peristiwa, dan
dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan orang yang bisa memberikan
data melalui wawancara. Sumber data yang berbentuk suasana/ peristiwa berupa
suasana yang bergerak ataupun lisan, meliputi ruangan, suasana, dan proses. Sumber
34
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS Jambi,
(2012), hlm. 62.Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN, 1999), hlm. 60
data tersebut merupakan objek yang akan diobservasi. Adapun sumber data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Peristiwa atau Kejadian
Dalam penelitian ini peristiwa dijadikan sumber data adalah persepsi petani
terhadap penggunaan varitas unggul padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu
Kabupaten Merangin.
b. Pelaksana pemberi pelayanan
Dalam hal ini seperangkat organisasi petani di Desa Muara Jernih Kecamatan
Tabir Ulu Kabupaten Merangin.
c. Dokumentasi
Sumber data yang diambil dari dokumen ini berupa data dalam bentuk
laporan, catatan peristiwa, keterangan, jumlah permasalahan serta keuntungan, dan
lain sebagainya. 35
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas dari objek atau
subjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah petani di Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir
Ulu Kabupaten Merangin yang berjumlah 72petani. Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi
penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau
20-25% atau lebih. Populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 maka sampel yang
35Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Bandung; Alfabeta, 2009), hlm. 80.
digunakan dalam penelitian ini adalah 10% dari jumlah populasi tersebut 72
petani.
Teknik penarikan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara
mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat
meawakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya36Sampel
adalah bagian dari jumlah dan krakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Untuk menentukan besar sampel peneliti menggunakan rumus Slovin. Oleh karena
itu mengingat waktu, tenaga dan dana kemungkinan adanya hambatan-hambatan,
maka penulis hanya mengambil sampel. Jumlah sampel yang diambil dengan
menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut:37
Keterangan:
n= Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e =Presentrase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat diinginkan sekitar 5%.
Dengan jumlah populasi sebanyak 72 petaniterdaftar di ketua kelompok
petani, maka penentuan besaran sampelnya dilakukan sebagai berikut.
36
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif, hlm. 83 37
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 143.
( )
( )
Jadi berdasarkan perhitungan dari rumus slovin tersebut, maka jumlah sampel
yang akan penulis ambil dalam penelitian ini adalah 61 petani di desa muara jernih.
Adapun teknik teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu dengan teknik
non-probability samplingyang mana dalam penarikan sampel tidak penuh dilakukan
dengan menggunakan hukum probability artinya bahwa tidak semua unit populasi
memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian.
E. Instrumen Penelitian Data
Instrumen penelitian merupakan alat bantu pada waktu peneliti menggunakan
suatu metode pengumpulan data agar data pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid. Penelitian ini
menggunakan instrumen berupa angket tertutup yang dilengkapi dengan alternatif
jawaban, sehingga responden tinggal memilih satu jawaban yang sesuai. Dalam
pengukuruan setiap varabel ini, skala yang digunakan adalah skala bertingkat (rating
scale). Angket disediakan dengan 5 alternatif jawaban, sehingga responden tinggal
memberi tanda (√) pada jawaban yang tersedia. Penyusunan instrumen penelitian
mengacu pada definisi operasional. Instrumen penelitian disusun agar dapat
mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan peneliti.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Kuesioner
Kuesioner diberikan kepada mahasiswa pengunjung persepsi petani terhadap
penggunaan varitas unggul padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten
Merangin. Dari hasil pertanyaan tersebut maka peneliti olah menjadi data-data
numerik yang kemudian akan di interpretasikan kedalam bentuk presentase. Kuesioner
yang digunakan di desain berdasarkan model SkalaLikert yang berisikan sejumlah
pertanyaan tentang objek yang akan ditangkap. Penskoran dari kuesioner skala model
Likert yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada lima alternative jawaban
sebagai berikut:
SS/ Sangat Setuju = 5
S/ Setuju = 4
KS/ Kurang Setuju = 3
TS/ Tidak Setuju = 2
STS/ Sangat Tidak Setuju = 1
Untuk mendapatkan teori-teori, tinjauan, literatur yang sesuai dengan skripsi
ini guna mendapatkan data-data dan fakta-fakta yang ada di lapangan maka
diperlukan melakukan penelitian dengan cara riset lapangan secara langsung.
2. Wawancara
Wawancara digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur (semistructure interview) di
mana pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur yaitu bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui
dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. 38 Oleh karena itu dalam
melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. Bedanya
dengan semi terstruktur di sini adalah tidak memakai alternatif jawaban, namun pihak
yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
Alat yang digunakan penulis dalam wawancara adalah buku catatan, laptop, tape
recorder dan camera karena penulis menggunakan wawancara catatan lapangan. Hal
ini bermanfaat untuk mencatat dan mendokumentasikan semua percakapan dengan
sumber data, di mana kesemuanya telah digunakan setelah mendapat izin dari sumber
data. Karena wawancara yang digunakan adalah semi terstruktur. Dalam skripsi ini,
penulis menggunakan metode wawancara yang dilakukan kepada subyek dengan
menggunakan dokumntasi catatan lapangan.
38
Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm. 22.
M = ∑ fX
N
G. Teknik Pengolahan Data
Data yang sudah diperoleh selanjutnya diolah melalui beberapa tahap yaitu:
1. Editing (Penyuntingan) yaitu untuk meneliti setiap kuesioner yang diisi, apakah
sudah lengkap data yang diisi.
2. Pengkodean (coding) yaitu memberikan kode dari setiap data yang terkumpul
pada pertanyaan dalam kuesioner dengan angka.
3. Tabulasi yaitu Perhitungan dikerjakan untuk menghitung angka rata- rata
persepsi dari setiap jawaban dari pertanyaan yang ada. Dengan rumus:39
M = Angka rata-rata (Mean)
f = Frekwensi
X = Jumlah nilai
N = Jumlah individu
∑ fX = jumlah nilai yang sudah dikalikan dengan frekwensi
Untuk menghitung persentase dari persepsi maka digunakan rumus:
P = F/NX 100 %
Keterangan:
P = Angka presentase dari setiap kategori
F= Frekuensi jawaban responden
N= Jumlah responden40
39
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif, hlm. 89 40
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif, hlm. 89
Selanjut nya hasil presentase yang terdapat dalam tabel-tabel penelitian ini
akan ditafsirkan menjadi:
0 % = Tidak ada satupun
1% - 25% = Sebagian kecil
26% -49% = Hampir setengahnya
50% = Setengahnya
51% - 75% = Sebagian besar
76% - 99% = Hampir seluruhnya
100% = Seluruhnya41
a. Pengukuran Persepsi
Data yang telah dihitung presentasenya kemudian dianalisis dengan
menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi responden terhadap suatu objek. Untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif yang dapat berupa kata-kata sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju,
sangat tidak setuju. Untuk menilai kepuasan yang dinyatakan dengan kuesioner,
setiap jawaban diberikan nilai sebagai berikut:
41Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif, hlm. 83
Tabel 2. 1
Pengukuran Persepsi
Pernyataan Kepuasan Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka
skor-skor akan dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata tersebut. Skor rata-rata
adalah hasil dari penjumlahan skor dari tiap skalayang dikalikan dengan
frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan
jumlah sampel atau total frekuensi. Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan
sebagai berikut:
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Keterangan:
X= Skor rata-rata
(S5…. S1) = Skor pada skala 5 sampai 1
F= Frekuensi Jawaban
N= Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi42
42
Juliantika, “Persepsi Terhadap Terhadap Sistem Pertanian Organik dan Anorganik Dalam
Budidaya Padi Sawah”, hlm. 53
Skala di atas adalah skala ordinal yang didasarkan pada urutan rangking
dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. Yang mana
skala ordinal memiliki keterbatasan analisa, yang hanya menyatakan bahwa objek
yang diteliti sangat baik ataupun sangat tidak baik. Agar analisa menjadi luas,
maka skala ordinal dapat diubah menjadi skala interval, yaitu skala yang
menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot
yang sama. Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam
suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, cukup
puas, kurang puas dan tidak puas. Untuk menentukan skala interval yaitu dengan
cara membegi selisih antara skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan
skala interval:
Skala interfal: { a(m-n):b }
Keterangan:
a : Jumlah Atribut
m : Skor Tertinggi
n : Skor Terendah
b : Jumlah Skala Penilaian yang ingin dibentuk/ diterapkan
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 5, dimana skor terendah
adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5, maka skala interval dapat dihitung sebagai
berikut: { 1(5-1): 5 }. Jadi jarak setiap titik adalah 0, 8 sehingga dapat diperoleh
penilaian sebagai berikut:
a. SangatPuas : 4, 25-5, 00
b. Puas : 3, 43-4, 23
c. CukupPuas : 2, 62-3, 42
d. KurangPuas : 1, 81-2, 61
e. TidakPuas : 1, 00-1, 8043
Penggunaan interval pada skor di atas dalam penerapannya pada analisa
data untuk mengartikan persepsi petani terhadap penggunaan varitas unggul padi
Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam penulisan
skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:
Pembahasan diawali dengan BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada hakiatnya
menjadi pijakan bagi penulisan skripsi, baik mencakup background, pemikiran tentang
tema yang dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Batsan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, Kerangka
Pemikiran, Tinjauan Pustaka.
BAB II dipaparkan, Metode Penelitian yang mencakup Pendekatan Penelitian,
Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Unit Analsis dan Alat Analisis
Data, Sistematika Penulisan dan Jadwal Penelitian.
BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah
Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana
BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang
pembahasan dan hasil penelitian.
43
Juliantika, “Persepsi Terhadap Terhadap Sistem Pertanian Organik dan Anorganik Dalam
Budidaya Padi Sawah”, hlm. 53
BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu BAB V penutup yang
terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan Daftar
Pustaka, Lampiran dan Curriculum Vitae.
i. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian di lapangan, maka peneliti
menyusun agenda penelitian secara sistematis yang terlihat pada tabel 3. 3 jadwal
penelitian disusun bertujuan untuk menjadi pedoman dalam melakukan langkah-
langkah penelitian nantinya. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 3. 2
Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian
Note: Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
No Jenis Kegiatan
Mei 2019
Juni 2019
Juli 2019
Agustus 2019
September
2019 Oktober
2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Pengajuan judul
Proposal
x
2 Penyusunan
Proposal
x
3 Bimbingan
Proposal
x
4 Seminar Proposal x
5 Perbaikan
Proposal
x
6 Pengurusan Izin
Riset
x x
7 Pelaksanaan
Riset
x x x
8 Penyusunan Data x x x x x x
9 Penulisan Skripsi x x x x x
10 Perbaikan Skripsi x x
11 Penyempurnaan x x x x x
12 Munaqasah x
13 Pengandaan
Skripsi
x x x
BAB III
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. SejarahDesa Muara Jernih
Desa Muara Jernih berdiri pada tahun 1940 yang mana sebelum berdiri Desa
Muara Jernih merupakan bagian dari Kecamatan Seberida dan dengan berdirinya
Desa Muara Jernih ini sebagai desa baru atau kota baru maka diberilah nama desa ini
yaitu Desa Muara Jernih.Dari tahun 1940 sampai tahun 2016 atau sudah 76tahun
masih tetap dengan nama Desa Muara Jernih.Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir
Ulu Kabupaten MeranginPropinsi Jambi.
Desa Muara Jernih adalah salah salah satu desa dari 1 Kelurahan dan 16 Desa
yang ada di Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin.Desa Muara Jernih yang
terdiri dari parit 7 parit ini memiliki 6 Dusun, 6 Rukun Warga (RW) dan 20 Rukun
Tetanga (RT), Desa Muara Jernih Pada Tahun 1998-2001 merupakan Kecamatan
Tabir Ulu Kabupaten MeranginPropinsi Jambi. Desa Muara Jernih yang sebagian
besar masyarakatnya adalah petani dan dengan luas wilayah ± 3. 630 km2.44
Dengan pemekaran tersebut Desa Muara Jernih yang memang terletak
ditempat yang strategis dan didukung dengan banyaknya lahan yang masih kosong,
tanah yang subur, mudah dilalui dengan transportasi darat, Desa Muara Jernih
semakin banyak didatangi oleh pendatang baru yaitu : suku Jawa, suku Banjar, suku
Bugis, suku Batak, suku Minang, dan lain-lain. Dari semua suku yang ada terjalin
44
Wawancara bersama oleh Bapak Abdul Hadi selaku kepala Desa Muara Jernih, pada 15 Juni
2019
suatu hubungan silaturahmi yang baik di masyarakat baik antar suku maupun antar
agamasesuai dengan moto Desa Muara Jernih yaitu : “RakyatSekataIndahDesa,
RakyatSebatiIndahNegeri”
Seiring dengan perkembangan yang terjadi Indonesia dan dengan adanya
program-program dari Pemerintah Propinsi Jambi, Kabupaten Merangin,Kecamatan
Tabir Ulu,Desa Muara Jernih dengan tempat dan letaknya yang strategis dan
ditunjang dengan transportasi darat yang ada dan semakin berkembangya
perekonomianditunjang dengan pertumbuhan penduduk yang semakin padat Desa
Muara Jernih dengan cepat menjadi salah satu pusat perekonomian Kecamatan Tabir
Ulu.45
1. Demografis
Jumlah penduduk di Desa Muara Jernih memiliki kecenderungan mengalami
peningkatan sejak tahun 2011 hingga 2015. Peningkatan ini juga terjadi berbanding
lurus dengan komposisi jenis kelamin penduduk antara laki-laki dengan perempuan
yang ada di Desa Muara Jernih. Apabila jumlah penduduk antara laki-laki dan
perempuan dibandingkan, maka akan didapatkan nilai sex rasio. Pada umumnya, nilai
sex ratio adalah kurang dari 100 karena angka harapan hidup perempuan lebih tinggi
ketimbang laki-laki. Oleh karena itu, sex ratio sering digunakan untuk mengetahui
indikator demografi untuk mengecek ketidaksesuaian kondisi yang ada di lapangan.
Ketidaksesuaian itu dapat diketahui melalui perubahan sex ratio di tahun-tahun
sebelumnya dan dapat diketahui penyebabnya dari perubahan angka kelahiran,
kematian, atau migrasi. Perubahan ini menjadi penting untuk diketahui karena menjadi
45 Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019.
penentu kebijakan dalam kependudukan di masa yang akan datang. Dalam hal ini, sex
ratio yang ada di Desa Muara Jernih dikatakan normal. Mata pencaharian di Desa
Parangtritis didominasi oleh petani sebanyak 41,42%, disusul oleh wirausaha
(15,98%) dan buruh tani (15,72%). Dominasi ketiga mata pencaharian ini mencakup
hampir tiga per empat dari total jumlah penduduk di Desa Muara Jernih atau 72,12%.
B. Visi dan Misi
a. Visi
Visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan dan secara
potensi untuk terwujud kemana dan apa yang diwujutkan suatu organisasi dimasa
depan, Visi harus bersama yang mampu menarik, dan harus konsisten, tetap eksis,
antisifatif secara insentif dikominikasi kepada segenaaf anggota organisasi sehingga
semuanya merasa memiliki visi, hendaknya :
1) Bukan fakta tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin di capai.
2) Dapat memberikan arahan dan mendorong anggota organisasi mewujutkan kenerja
yang baik.
3) Dapat menimbulkan Infirasi dan siap menghadapi tantangan.
4) Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
5) Gambaran yang dealistis dan kridibel dengan masa depan yang menarik.
6) Sipat tidak statis dan tidak selamanya.
Dalam upaya mewujudkan harapan dan aspirasi Stakholder serta melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya, maka pernyataan Visi Desa Muara Jernihadalah :
“MENJADIKAN DESA MUARA JERNIH MENJADI DESA MAKMUR
DANSEJAHTERA YANG BERKEPRIBADIAN SANTUN SERTA
BERIMAN”46
b. Misi
Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan
sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan ini membawa organisasi kepada suatu focus.
Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan
bagaimana melakukannya. Misi adalah suatu yang dilaksanakan / diemban oleh
Instansi pemerintah, sebagai penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan. Dengan
pernyataan misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat
mengenal instani pemerintah dan mengetahui peran dan programnya serta hasil yang
diperoleh dimasa mendatang. Pernyataan visi yang jelas, akan memberikan arahan
jangka panjang dan stabiltas dalam manajemen dan kepemimpinan Desa Muara
Jernih.
Berikut ini adalah misi Desa Muara Jernihuntuk mendukung pencapaian visi
yang tersebut diatas :
1) Pembangunan Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pembangunan Bidang Pemerintahan Kebijakan strategi yang akan ditempuh
meliputi :
a) Pengembangan kapasitas dan kemampuan perangkat Desa.
b) Pengembangan kapasitas BPD
c) Meningkatkan system dokumentasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan.
46 Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019.
d) Meningkatkan Kerjasama dengan desa-desa tetangga yang saling menguntungkan.
Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat. Kebijakan strategi yang akan
ditempuh meliputi :
(1) Peningkatan kemampuan dan kapasitas lembaga – lembaga desa.
(2) Peningkatan kemampuan perempuan dalam pembangunan.
(3) Peningkatan kesadaran masyarakat dalam bidang hukum dan politik.
(4) Peningkatan kemampuan masyarakat dalam bidang ekonomi.47
2) Pembangunan Bidang Sarana dan prasarana
Kebijakan bidang sarana dan prasarana ini diarahkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan prasarana yang mendukung
peningkatan produktifitas ekonomi masyarakat.
3) Pembangunan Bidang Agama.
Kebijakan strategis yang akan ditempuh meliputi:
a) Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana masjid dan mushola.
b) Meningkatkan pendidikan keagamaan sejak usia dini.
4) Pembangunan Bidang Pendidikan.
Kebijakan strategis yang akan ditempuh meliputi:
a) Meningkatkan pendidikan dan mutu pendidikanmasyarakat.
b) Meningkatkan keahlian generasi muda.
5) Pembangunan di bidang Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Perternakan
dan Kehutanan
47 Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019.
Meliputi segala bidang sesuai dengan potensi dan kultur budaya Lokal.48
6) Pembangunan Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup.
Kebijakan strategis yang akan ditempuh meliputi :
a) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b) Meningkatkan standar pelayanan kesehatan.
c) Meningkatkan kemampuan kader posyandu.
d) Meningkatkan kesadaran masyarakatdalam menjaga kelestarian sumber daya alam.
7) Pembangunan Bidang Sosial Budaya
Kebijakan stategis yang akan ditempuh meliputi:
a) Peningkatan pelestarian budaya lokal
b) Peningkatan rasa aman dan tentram dimasyarakat.
c) Peningkatan kemampuan pemuda dalam kesenian dan kebudayaan lokal.49
48
Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019. 49
Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019.
C. Struktur Organisasi
Adapun struktur dan kepengurusan Desa Muara Jernih adalah sebagai
berikut :
Tabel 3. 1
Struktur dan Kepengurusan Desa Muara JernihTahun 201850
NO N A M A JABATAN PERIODE KETERAN
GAN
1 H. ZARIZAM
ABZAID Kepala Desa
2017 s/d
Sekarang Aktif
2 WAHYUDI
IKHSAN, SE Sekretaris Desa
2008 s/d
Sekarang Aktif
3 HAMSAH, SE Kaur Perencanaan 2016 s/d
Sekarang Aktif
4 HARANI, SE KasiPemerintahan 2016 s/d
Sekarang Aktif
5 RUSLAN, S. Pd Kaur Keuangan 2011 s/d
Sekarang Aktif
6 NURJHANNAH Kaur Umum 2016 s/d
Sekarang Aktif
7 AYU LESTARI Kasi Pelayanan 2016 s/d
Sekarang Aktif
8 ABDUL HADI, S.
Ag
Kasi
Kesejahteraan
2017 s/d
Sekarang Aktif
D. Keadaan Sosial Masyarakat
1. Kependudukan
Jumlah penduduk menjadi modal dasar pembangunan sekaligus bisa
memotivasi pembangunan, jumlah penduduk Desa Muara Jernih adalah 3346 Jiwa
50
Struktur dan Kepengurusan Desa Muara JernihTahun 2018
dengan jumlah Kepala Keluarga 897 Kepala Keluarga. Agar dapat menjadi dasar
pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai kualitas SDM yang
tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki
mampu menjadi pendorong dalam pembangunan, khususnya pembangunan DesaPasar
Kembang. Berkaitan dengan kependudukan, aspek yang penting antara lain
perkembangan jumlah penduduk, kepadatan dan persebaran serta strukturnya.51
Tabel 3. 2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminTahun 201852
TAHUN LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH TOTAL
20
15
1. 663
Jiwa 1. 654 Jiwa 3. 317Jiwa
20
16
1. 662
Jiwa 1. 684 Jiwa 3. 346Jiwa
2. StrukturPenduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Muara Jernih tergolong penduduk
usia muda. Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia kelompokumur 0-12 Bulan
264 Jiwa, 12-36 Bulan 319 Jiwa, 36-60 Bulan 396 Jiwa, 5-15 Tahun 1. 859 Jiwa, 15-
25 Tahun 2. 179 Jiwa, 25-55 Tahun 2. 825 Jiwa, 55 Tahun ke atas 1. 211 Jiwa. Rasio
jenis kelamin penduduk Desa Muara Jernih.menunjukkan bahwa penduduk perempuan
relatif lebih banyak dibandingkan laki-laki.
51
Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019. 52
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminTahun 2018
Tabel 3. 3
Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Desa Muara Jernih
Tahun 201853
NO KELOMPOK UMUR
(TAHUN)
TAHUN 2016
LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 0 – 5 510 477 987
2 5 –15 929 939 1. 864
3 15 – 25 1. 064 1. 128 2. 202
4 25 – 55 1. 422 1. 421 2. 843
5 55 Tahun Ke Atas 514 612 1. 126
Jumlah 4. 519 4. 587 9. 106
3. Sumber Daya Manusia
Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek
pembangunan, mencakup seluruh siklus kehidupan manusia, sejak kandungan hingga
akhir hayat. Oleh kerena itu pembangunan kualitas manusia harus menjadi perhatian
penting. Pada saat ini SDM di Desa Muara Jernihcukup baik dibandingkan pada masa-
masa sebelumnya.
4. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan
pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan
yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan
mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan pada gilirannya mendorong
munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program
53
Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Desa Muara Jernih
Tahun 2018
pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran.
Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir
individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Dibawah ini tabel
yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Muara Jernih.54
Tabel 3. 4
: Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan Desa Muara JernihTahun 201855
NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PENDUDUK
1. Tamat SD 17, 19 %
2. Tamat SMP 12, 07 %
3. Tamat SMA 8, 99 %
4. Tamat Perguruan Tinggi 5, 21 %
5. Pelajar SD 13, 24 %
6. Pelajar SMP 9, 02 %
7. Pelajar SMA 3 %
8. Mahasiswa 2, 24 %
9. Tidak sekolah & Putus sekolah 15 %
10. Belum sekolah 14, 04 %
Jumlah 100 %
54
Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019. 55
Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan Desa Muara Jernih Tahun 2018
Tabel 3. 5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Desa Muara
JernihTahun 201856
NO TINGKAT PENDIDIKAN PERSENTASE
ORANG
1. Tamat SD 1, 569
2. Tamat SMP 1, 096
3. Tamat SMA 819
4. Tamat Perguruan Tinggi 476
5. Pelajar SD 1, 113
6. Pelajar SMP 723
7. Pelajar SMA 549
8. Mahasiswa 204
9. Tidak sekolah & Putus sekolah 1, 361
10. Belum sekolah 1, 196
Jumlah 9, 106 Orang
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa di Desa Muara Jernih jumlah
dan persentase penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ialah Tamat Sekolah Dasar
17, 19% atau 1, 569 orang, Tamat Sekolah Menengah Pertama 12, 07% atau 1, 096
orang, Tamat Sekolah Menengah Atas 8, 99% atau 819 orang, Tamat Perguruan
Tinggi 5, 21% atau 476 orang dan Pelajar Sekolah Dasar 13, 24% atau 1, 113 orang,
Pelajar Sekolah Menengah Pertama 9, 02% atau 723 orang, Pelajar Sekolah
Menengah Atas 3% atau 549 orang, Mahasiswa Perguruan Tinggi 2, 24% atau 204
orang, Tidak Sekolah & Putus Sekolah 15% atau 1, 361 orang, Belum Sekolah 14,
04% atau 1, 196 orang. Dari data diatas terlihat bahwakebanyakan penduduk Desa
56
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Desa Muara JernihTahun 2018
Muara Jernih ialah yang tidak sekolah dan putus sekolah yaitu sebesar 15% atau 1,
361 orang.57
5. Kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Muara Jernihantara lain
dapat dilihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status kesehatan masyarakat
antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti meningkatnya
usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi.
Tabel 3. 6
Derajat Kesehatan Masyarakat Desa Muara JernihTahun 201858
TAHUN BAIK KURANG BURUK
2015 7, 678 Orang. 1, 221 Orang. 154 Orang.
2016 7, 726 Orang. 1, 231 Orang. 149 Orang.
6. Kehidupan Beragama
Penduduk Desa96% memeluk agama Iislam. Dalam kehidupan beragama
kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama islam sangat
berkembang dengan baik. Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam
pelaksanaan pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa Muara Jernih.Wanita
dan anak dari komposisi penduduk Desa Muara Jernih,pada Tahun 2015 jumlah
penduduk wanita mencapai 4. 562 jiwa atau sekitar 50, 95% dari total penduduk
berjumlah 9, 053 jiwa, sedangkan jumlah penduduk 0-20 tahun mencapai 3. 461 Jiwa
sekitar 38, 54 %. Masih tertinggalnya peran perempuan dan kualitas hidup perempuan
57
Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019. 58
Derajat Kesehatan Masyarakat Desa Muara JernihTahun 2018
dan anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai belum optimalnya
partisipasi kaum perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari
prestasi pemuda dalam bidang seni budaya dan olah raga masih sangat rendah.59
7. Budaya
Pada bidang budaya ini masyarakat Desa Muara Jernih yang sebagian besar
adalah suku Melayu memiliki adat dan budaya melayu, menjaga dan menjunjung
tinggi budaya dan adat istiadatyang diwarisi oleh para leluhur, hal ini terbukti masih
berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setaiap prosesi Pernikahan,
Khitanan, Tahun Baru Islam dan lain lain. Lembaga yang paling berperan dalam
melestarikan dan menjaga tatanan adat istiadat dan budaya lokal ini adalah Lembaga
Adat Melayu JambiDesa Muara Jernih (LAM Jambi ), lembaga ini masih tetap aktif,
baik dalam kepengurusan maupun dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Tabel 3. 7
Jumlah Penduduk Menurut Sukuyang ada di Desa Muara JernihTahun 201860
NO NAMA SUKU JUMLAH PENDUDUK
KET LK PR LK + PR
1 Melayu 2039 1979 4018
2 Batak 6 10 16
3 Minang 267 262 529
4 Jawa 436 440 876
5 Banjar 633 545 1178
6 Bugis 1126 1338 2464
7 Cina 12 13 25
JUMLAH 4519 4587 9106
59
Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019. 60
Jumlah Penduduk Menurut Suku yang ada di Desa Muara JernihTahun 2018
8. Politik
Proses reformasi yang bergulir sejak tahun 1997 telah memberikan peluang
untuk membangun demokrasi secara lebih nyata menuju arah proses konsolidasi
demokrasi. Lebih lanjut format politik ini terumuskan juga berdasarkan UU Nomor 31
tahun 2002 tentang Partai Politik. UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan
Umum, UU Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR,
DPD dan DPRD, serta UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden. Kemajuan demokrasi telah dimamfaatkan oleh masyarakat untuk
menggunakan hak demokrasinya antara lain dibuktikan dengan adanya peningkatan
partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam proses pemilihan
umum, hal tersebut dapat dilihat angka partisipasi masyarakat pada tabel berikut.61
Tabel 3. 8
Angka Partisifasi Masyarakat Dalam Bidang PolitikTahun 201862
PEMILU
JUMLAH
PEMILIH
TETAP
PEMILIH YANG
TIDAK
MENGUNAKAN
HAK PILIH
TAHUN
Pemilihan Umum 4. 673 127 2014
Presiden dan Wakil
Presiden 4. 694 117 2014
Gubernur dan Wakil
Gubernur 4. 687 109 2013
Bupati dan Wakil
Bupati 4. 699 102 2013
Pemilihan Kepala
Desa 6. 685 2. 972 2015
61
Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019. 62
Angka Partisifasi Masyarakat Dalam Bidang PolitikTahun 2018
Sedangkan konstituen dan penguruspartai politik peserta pemilu tahun 2014
yang ada di Desa Muara Jernihadalah sebagai berikut :
Tabel 3. 9
Partai Politik yang Mempunyai Pengurus RantingTahun 201863
NO PARTAI POLITIK PENGURUSAN
RANTING/KONSTITUEN AKTIF TIDAK
1. Partai Nasional Demokrat √ -
2. Partai Kebangkitan Bangsa √ -
3. Partai Keadilan Sejahtera √ -
4. Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan
√ -
5. Partai Golongan Karya √ -
6. Partai Gerakan Indonesia Raya √ -
7. Partai Demokrat √ -
8. Partai Amanat Nasioanal √ -
9. Partai Persatuan Pembangunan √ -
10. Partai Hati Nurani Rakyat √ -
11. Partai Bulan Bintang √ -
12. Partai Kesatuan dan Persatuan
Indonesia
√ -
9. Keadaan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Muara Jernihsecara umum juga
mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang
memiliki usaha ataupekerjaan walaupun jenis pekerjaan tersebut pada umumnya
belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh
dari pinjaman modal usaha dari pemerintah.
Yang menarik perhatian penduduk Desa Muara Jernihmasih banyak yang
memiliki usaha atau mata pencaharian tetap dibidang pertanian dan perkebunan, tetapi
dalam hal ini dapat di indikasikan bahwa masyarakat Desa Muara Jernih masih kurang
yang mengerti dan memahami ilmu pengetahuan dibidang pertanian dan perkebunan.
63
Partai Politik yang Mempunyai Pengurus RantingTahun 2018
Karena kurangnya tenaga ahli yang mendampingi mareka dalam hal ini, bagaimana
masyarakat berbuat untuk menjadi petani yang baik dan hasil yang maksimal untuk
didapatkan, masyarakat untuk mendapakan ilmu pengetahuan dibidang pertanian dan
perkebunan hanyalah dari mulut petani kemulut petani serta penyaluran pupuk
bersubsidi tidak tepat waktu sehingga berpengaruh pada hasil produksi pertanian dan
perkebunan, meskipun ada tenanga yang dinanamakan PPL diDesa Muara Jernih
tetapi tidak berekerja sebagaimana yang diharapkan pemerintah yang menugaskannya.
Ini yang menyebabkan masyrakat Desa Muara Jernih belum terlepas dari kemiskinan
seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:64
Tabel 3. 10
Mata pencarian penduduk Desa Muara Jernih Tahun 201865
NO MATA
PENCAHARIAN
JUMLAH
(ORANG)
PERSENTASE DARI
JUMLAH PENDUDUK
1. Petani/Pekebun 1. 941 20, 59 %
2. Buruh Tani 139 0, 25 %
3. Pedagang 731 7, 87 %
4. Peternak 24 0, 23 %
5. Serabutan 507 5, 03 %
6. Perabot 9 0, 10 %
7. PNS/TNI/POLRI 120 1, 24 %
8. Tenaga Honor 146 1, 61 %
9. Ibu Rumah Tangga 1. 291 18, 22 %
10. Sopir 30 0, 33 %
11. Buruh Bangunan 34 0, 36 %
12. Nelayan 25 0, 28 %
13. Pertambangan - 0, 00 %
14. Bengkel 23 0, 17 %
15. Belum bekerja 2. 589 25, 30 %
16. Tidak bekerja 1. 497 19, 39 %
64
Dokumentasi Profil Desa Muara Jernih, di Desa Muara Jernih, 17 Juni 2019. 65
Mata pencarian penduduk Desa Muara Jernih Tahun 2018
Jumlah 9. 106 100 %
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kebijakan Pemerintah Terhadap Varietas Unggul Padi Desa Muara Jernih
Demi tercapainya mutu dan kualitas beras para petani di Desa Muara Jernih
Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin diperlukan kebijakan yang berpihak bagi
petani. Berdasarkan hasil wawancara penulis di lapangan maka diperoleh data-data
sebagai berikut:
1. Pendampingan Terhadap Petani
Pemerintah desa dan Pemerintah Daerah memberikan pendampingan bagi
petani agar dikemudian hari paham akan bibit unggul yang harus digunakan dalam
menanam tanaman padi. Selain itu pula melakukan kemudahan kerja sama/kemitraan
yang diberikan atas dasar kesetaraan, keterkaitan usaha, saling menguntungkan, saling
memerlukan, saling memperkuat, dan saling mempercayai. Sebagaimana yang
disampikan oleh Bapak Abdul Hadi selaku kepala Desa Muara Jernih sebagai berikut:
Kami terus melakukan pendampingan kepada petani yang ada di desa ini,
kami juga memberikan pemahaman dari kepala kelompok tani tersebut, karena
ini bisa menjadi kebutuhan masyarakat khususnya di desa ini terpenuhi,
dengan begitu ekonomi pun akan memnbaik di desa ini. Selain itu juga kami
dan pemerintah daerah melakukan kemudahan kerja yang kita berikan untuk
mengatasi angka kemiskinan di sini, jadi kami melakukan kemitraan juga guna
menampung barang yang telah diproduksi oleh masyarakat sekitar tentang
pertanian itu sendiri. Itu juga membantu para petani untuk memasarkan hasil
pertanian dan mengurangi angka kemiskinan meraka dalam hal pertanian,
kalau hasil padi yang dihasilkan dapat memnuhi kebutuhan Selma beberapa
tahun dan dapat dijual juga itu akan meninggikan taraf kehidupan mereka. 66
66
Wawancara bersama oleh Bapak Abdul Hadi selaku kepala Desa Muara Jernih, pada 15 Juni
2019
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa pemerintahan desa dan
pemerintah daerah membantu dalam menyalurkan aspirasi masyarakat guna
menghasilkan padi yang berlkualitas, selain itu juga kemudahan kerja sama/
kemitraan untuk para petani. Dan juga itu di lakukan untuk mengatasi angka
kemiskinan. Pemerintah memberikan kerja sama dengan para petani, seperti
menfasilitasi dan mengakomodasi segala kebutuhan para petani agar dapat
meningkatkan hasil tani mereka. Sebagaimana yang disampikan oleh Ibu Siti
Aminah selaku kepala bidang penyedia sarana dan prasarana di Dinas Pertanian
dan Holtikultura Merangin sebagai berikut:
Kami sebagai petani, sangat menerima bantuan dan kerja sama dari
pemerintahan dalam hal yang bisa membuat hasil pertanian kami jadi
meningkatkan. Bantuan dari pemerintahan tentu saja sangat kami butuhkan
untuk membuat nilai pangan menjadi naik. Tentu saja dengan kerja sama ini
bisa saling menguntungkan satu sama lain. 67
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa para petani juga membutuhkan
kerja sama dengan pemerintahan. Tenju saja tujuanya untuk meningkatkan nilai
pangan mereka menjadi naik. Dan juga bisa menguntungkan satu sama lain.
Kemudahan kerja sama/kemitraan paling sedikit meliputi: a. memfasilitasi pertemuan
para pihak yang akan melakukan kerja sama/kemitraan; b. memberikan standar
mengenai perjanjian/kontrak yang baik termasuk di dalamnya hak dan kewajiban,
jangka waktu perjanjian, serta penyelesaian apabila terjadi perselisihan; c.
mengadvokasi dan memberikan arah penyelesaian dalam perselisihan; d. memberikan
67
Wawancara bersama Ibu Siti Aminah selaku kepala bidang penyedia sarana dan prasarana di
Dinas Pertanian dan Holtikultura Merangin i, pada 15 Juni 2019
informasi mengenai harga, mutu, dan komoditas Hortikultura; dan e. bimbingan,
pembinaan, pengawasan, dan edukasi terhadap Pelaku Usaha.
2. Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Penyaluran sarana dan prasarana diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Merangin bila dari kelompok tani mengajukan untuk pengajuan sarana dan prasarana.
Sebagaimana yang disampikan oleh Ibu Siti Aminah selaku kepala bidang penyedia
sarana dan prasarana di Dinas Pertanian dan Holtikultura Merangin sebagai berikut:
Dala pemenuhan dan juga kebuthan masyarakat harus melui kelompok
tani yang ada di desa terkatir. Kami menerima pengajuan dari kelompok tani
dulu, setelah itu baru dari sini saya dan teman-teman datang kelapangan untuk
memastikan memang benar bila kelompok tani itu memerlukan bantuan sarana
dan prasarana, seperti bibit dan pupuk dan pestisida68
Hasil wawancara di atas dapat dicermati dalam penyaluran pemerintah
kabupaten melalui dinas pertanian dan holtikultura dalam menyalurkan sarana dan
prasarana perlu melihat terlebih dahulu kebutuhan dari petani di daerahnya, dengan
mengjukan permohonan maka pihak dinas akan mengecek untuk melihat kebutuhan
yang sesuai diajukan masyarakat. Sebagaimana yang disampikan oleh Bapak Abdul
Hadi selaku kepala Desa Muara Jernih sebagai berikut:
Dalam perlengkapan kami mencoba memenuhinya semampu kami,
terkadang bibit masyarakat lebih suka mengugnakan gambas yang telah
dipanen tahun lalu untuk dijadikan bibit lagi, meraka merasa itu lebih
baikUntuk bibit kami mengjukan ke dinas kabupaten, setelah itu juga kami
mengajukan pupuk dan juga terkadang alat seperti traktor, ya diberikan oleh
68
Wawancara bersama Ibu Siti Aminah selaku kepala bidang penyedia sarana dan prasarana di
Dinas Pertanian dan Holtikultura Merangin i, pada 15 Juni 2019
dinas terkait,Cuma harus sabar menunggu juga agar dalam melakukan
pekerjaan kami menjadi mudah dan tidak susah dalam menanam padi. 69
Hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa permohonan sarana dan
prasarana perlu diajukan ke dinas kabupaten terkait untuk mendapatkan sarana bibit
dan juga alat unutk membanjak sawah seperti traktor, melalui kelompok tanilah maka
dinas terkait akan memberikan fasilas tersebut, bila perorangan tidak diberikan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua kebijakan
pemerintah terhadap varietas unggul padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu
Kabupaten Merangin, diantaranya; pendampingan terhadap petani, di mana
pemerintah desa memberikan kemudahan akses dalam lahan, dan juga membantu
permodalan bagi kelompok tanidan juga dalam menyalurkan aspirasinya dan
memberikan akses dalam menjual hasil tanamannya dan pemenuhan Sarana dan
Prasarana, dimana pemerintah memberikan bibit unggul, pupuk dan pestisida dan juga
traktor kepada kelompok tani.
B. Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Varitas Unggul Padi Desa Muara
Jernih
Berikut ini merupakan analisa data mengenai persepsi petani terhadap
penggunaan varitas unggul padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu
Kabupaten Merangin. Penulis menggunakanbeberapa pernyataan sebagai berikut:
69
Wawancara bersama oleh oleh Bapak Abdul Hadi selaku kepala Desa Muara Jernih, pada 15
Juni 2019
1. Pemerintah perhatian terhadap petani Desa Muara Jernih
Tabel 4. 1
Pemerintah perhatian terhadap petani Desa Muara Jernih70
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 2 3% 10
Setuju 4 6 10% 24
Kurang Setuju 3 29 48% 87
Tidak Setuju 2 11 18% 22
Sangat Tidak Setuju 1 13 21% 13
Jumlah 61 100% 156
Skor Rata-Rata X=156/61 =2. 55
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (48%) menjawab kurang setuju,
hampir setengah dari jumlah responden (21%) menjawab sangat tidak setuju,
sebagian kecil dari dari responden (21%) responden menjawab bahwa mereka
tidak setuju, dan responden yang menjawab setuju (10%) dan (3%) menjawab
sangat setuju. Hasil skor rata-rata persepsi pada tabel ini adalah 2. 55. Skor ini
didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada
pada skala interval 1, 81-2, 61. Skala ini menunjukkan bahwa persepsi petani
terhadap Pemerintah perhatian terhadap petani Desa Muara Jernihadalah
CukupPuas.
70
Petani tentang Pemerintah perhatian terhadap petani Desa Muara Jernih, pada 15 Juni 2019
2. Bantuan sarana dan prasarana oleh pemerintah dirasakan petani Desa
Muara Jernih
Tabel 4. 2
Bantuan sarana dan prasarana oleh pemerintah dirasakan petani Desa
Muara Jernih71
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 5 9% 25
Setuju 4 11 18% 44
Kurang Setuju 3 19 31% 57
Tidak Setuju 2 16 26% 32
Sangat Tidak Setuju 1 10 16% 10
Jumlah 61 100% 168
Skor Rata-Rata X=168/61 =2. 75
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (31%) menjawab kurang setuju,
hampir setengah dari jumlah responden (26%) menjawab sangat tidak setuju,
sebagian kecil dari dari responden (19%) responden menjawab bahwa mereka
setuju, dan responden yang menjawab sangat tidak setuju (16%) dan (10%)
menjawab sangat setuju. Hasil skor rata-rata persepsi pada tabel ini adalah 2.
75. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert.
Skor ini berada pada skala interval 1, 81-2, 61. Skala ini menunjukkan bahwa
persepsi petani terhadap Bantuan sarana dan prasarana oleh pemerintah
dirasakan petani Desa Muara Jernih adalah CukupPuas.
71
Petani tentang Bantuan sarana dan prasarana oleh pemerintah dirasakan petani Desa Muara
Jernih, pada 15 Juni 2019
3. Program Bibit Padi dari Pemerintah Membantu Anda Bertani
Tabel 4. 3
Program Bibit Padi dari Pemerintah Membantu Anda Bertani72
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 0 0% 0
Setuju 4 4 6% 16
Kurang Setuju 3 29 48% 87
Tidak Setuju 2 16 26% 32
Sangat Tidak Setuju 1 12 20% 12
Jumlah 61 100% 147
Skor Rata-Rata X=147/61 =2. 40
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (48%) menjawab kurang setuju,
hampir setengah dari jumlah responden (26%) menjawab tidak setuju, sebagian
kecil dari dari responden (20%) responden menjawab bahwa mereka sangat
tidak setuju, dan responden yang menjawab setuju (6%) dan tidak ada
responden yang menjawab sangat setuju. Hasil skor rata-rata persepsi pada
tabel ini adalah 2. 40. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan
menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 1, 81-2, 61.
Skala ini menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap program Bibit Padi dari
Pemerintah Membantu Anda Bertaniadalah KurangPuas.
72
Petani tentang Program Bibit Padi dari Pemerintah Membantu Anda Bertani, pada 15 Juni
2019
4. Pelayanan yang diberikan Pemerintah Membantu Anda Bertani
Tabel 4. 4
Pelayanan yang diberikan Pemerintah Membantu Anda Bertani73
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 0 0% 0
Setuju 4 6 10% 24
Kurang Setuju 3 39 64% 117
Tidak Setuju 2 10 16% 20
Sangat Tidak Setuju 1 6 10% 6
Jumlah 61 100% 167
Skor Rata-Rata X=179/61 =2. 73
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (64%) menjawab kurang setuju,
sebagian kecil dari jumlah responden (16%) menjawab tidak setuju, sebagian
kecil dari dari responden menjawab (10%) responden menjawab bahwa mereka
sangat tidak setuju, dan responden yang menjawab setuju (10%) dan tidak ada
responden yang menjawab sangat setuju. Hasil skor rata-rata persepsi pada
tabel ini adalah 2. 73. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan
menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2, 62-3, 42.
Skala ini menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap Pelayanan yang
diberikan Pemerintah Membantu Anda Bertani adalah CukupPuas.
73
Petani tentang Pelayanan yang diberikan Pemerintah Membantu Anda Bertani, pada 15 Juni
2019
5. Bibit padi memberikan dampak yang baik pada kualitas padi
Tabel 4. 5
Pelayanan yang diberikan Pemerintah Membantu Anda Bertani74
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 0 0% 0
Setuju 4 0 0% 0
Kurang Setuju 3 24 39% 72
Tidak Setuju 2 11 18% 22
Sangat Tidak Setuju 1 26 43% 26
Jumlah 61 100% 120
Skor Rata-Rata X=120/61 =1. 96
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (43%) menjawab sangat tidak
setuju, hampir setengah dari jumlah responden (39%) menjawab kurang setuju,
sebagian kecil dari dari responden (18%) responden menjawab bahwa mereka
tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab setujudan sangat setuju.
Hasil skor rata-rata persepsi pada tabel ini adalah 1. 96. Skor ini didapatkan
dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala
interval 1, 81-2, 61. Skala ini menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap
bibit padi memberikan dampak yang baik pada kualitas padi adalah Kurang
Puas.
74
Petani tentang Pelayanan yang diberikan Pemerintah Membantu Anda Bertani, pada 15 Juni
2019
6. Bibit padi memberikan dampak yang baik bagi perekonomian Anda
Tabel 4. 6
Bibit padi memberikan dampak yang baik bagi perekonomian Anda75
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 0 0% 0
Setuju 4 0 0% 0
Kurang Setuju 3 9 15% 27
Tidak Setuju 2 21 34% 42
Sangat Tidak Setuju 1 31 51% 31
Jumlah 61 100% 100
Skor Rata-Rata X=100/61 =1. 63
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (43%) menjawab sangat tidak
setuju, hampir setengah dari jumlah responden (39%) menjawab kurang setuju,
sebagian kecil dari dari responden (18%) responden menjawab bahwa mereka
tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab setuju dan sangat setuju.
Hasil skor rata-rata persepsi pada tabel ini adalah 1. 63. Skor ini didapatkan
dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala
interval 1, 00-1, 80. Skala ini menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap
bibit padi memberikan dampak yang baik bagi perekonomian Anda Tidak
Puas.
75
Petani tentang Bibit padi memberikan dampak yang baik bagi perekonomian Anda, pada 15
Juni 2019
7. Gabah yang disisihkan dari sebagian hasil panen musim sebelumnya yang
dilakukan untuk menanam padi kembali
Tabel 4. 7
Gabah yang disisihkan dari sebagian hasil panen musim sebelumnya yang
dilakukan untuk menanam padi kembali76
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 16 26% 80
Setuju 4 29 47% 116
Kurang Setuju 3 12 20% 36
Tidak Setuju 2 4 7% 8
Sangat Tidak Setuju 1 0 51% 0
Jumlah 61 100% 240
Skor Rata-Rata X=240/61 =3. 93
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (47%) menjawab setuju, hampir
setengah dari jumlah responden (26%) menjawab sangat setuju, sebagian kecil
dari dari responden (20%) responden menjawab bahwa mereka kurangsetuju,
dan responden yang menjawab tidak setuju (7%) dan tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju. Hasil skor rata-rata persepsi pada tabel ini adalah 3. 93.
Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor
ini berada pada skala interval 3, 43-4, 23. Skala ini menunjukkan bahwa
persepsi petani terhadap gabah yang disisihkan dari sebagian hasil panen
musim sebelumnya yang dilakukan untuk menanam padi kembaliAnda Puas.
76
Petani tentang Gabah yang disisihkan dari sebagian hasil panen musim sebelumnya yang
dilakukan untuk menanam padi kembali a, pada 15 Juni 2019
8. Gabah yang disisihkan dari sebagian hasil panenlebih baik kualitasnya
Tabel 4. 8
Gabah yang disisihkan dari sebagian hasil panenlebih baik kualitasnya77
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 19 31% 95
Setuju 4 28 46% 96
Kurang Setuju 3 14 23% 42
Tidak Setuju 2 0 % 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 61 100% 233
Skor Rata-Rata X=233/61 =3. 81
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (46%) menjawab setuju, hampir
setengah dari jumlah responden (31%) menjawab sangat setuju, sebagian kecil
dari dari responden (23%) responden menjawab bahwa mereka kurang setuju,
dan tidak ada responden yang menjawab tidak setujudan sangat tidak setuju.
Hasil skor rata-rata persepsi pada tabel ini adalah 3. 81. Skor ini didapatkan
dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala
interval 3, 43-4, 23. Skala ini menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap
gabah yang disisihkan dari sebagian hasil panen musim sebelumnya yang
dilakukan untuk menanam padi kembaliAnda Puas.
77
Petani tentang Gabah yang disisihkan dari sebagian hasil panenlebih baik kualitasnya, pada
15 Juni 2019
9. Varietas unggul padi tidak cocok ditanam di Desa Muara Jernih
Tabel 4. 9
Varietas unggul padi cocok ditanam di Desa Muara Jernih78
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 0 0% 0
Setuju 4 5 8% 20
Kurang Setuju 3 14 23% 42
Tidak Setuju 2 17 28% 34
Sangat Tidak Setuju 1 25 41% 25
Jumlah 61 100% 121
Skor Rata-Rata X=121/61 =1. 93
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (41%) menjawab sangat tidak
setuju, hampir setengah dari jumlah responden (28%) menjawab tidak setuju,
sebagian kecil dari dari responden (23%) responden menjawab bahwa mereka
kurang setuju, dan responden yang menjawab setuju (8%) dan tidak ada yang
menjawab sangat setuju. Hasil skor rata-rata persepsi pada tabel ini adalah 1.
93. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert.
Skor ini berada pada skala interval 1, 81-2, 61. Skala ini menunjukkan bahwa
persepsi petani terhadap bibit padi memberikan dampak yang baik bagi
perekonomian Anda Kurang Puas.
78
Petani tentang Varietas unggul padi cocok ditanam di Desa Muara Jernih, pada 15 Juni 2019
10. Saran/ masukkan yang diberikan Kelompok tani direspon pemerintah
Tabel 4. 10
Saran/ masukkan yang diberikan Kelompok tani direspon pemerintah79
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 6 10% 30
Setuju 4 17 28% 68
Kurang Setuju 3 34 56% 102
Tidak Setuju 2 4 7% 8
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 61 100% 200
Skor Rata-Rata X=200/61 =3. 27
Tabel di atas menjelaskan tentang program bibit padi. Dapat diketahui
bahwa hampir dari setengah jumlah responden (56%) menjawab kurang setuju,
hampir setengah dari jumlah responden (28%) menjawab setuju, sebagian kecil
dari dari responden (10%) responden menjawab bahwa mereka setuju, dan
responden yang menjawab tidak setuju (7%) dan tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju. Hasil skor rata-rata persepsi pada tabel ini adalah 3. 27.
Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor
ini berada pada skala interval 2, 62-3, 42. Skala ini menunjukkan bahwa
persepsi petani terhadap Saran/ masukkan yang diberikan Kelompok tani
direspon pemerintah Cukup Puas.
79
Petani tentang Saran/ masukkan yang diberikan Kelompok tani direspon pemerintah, pada 15
Juni 2019
11. Skor Rata-Rata Persepsi Terhadap Persepsi Petani Terhadap
Penggunaan Varitas Unggul Padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir
Ulu Kabupaten Merangin
Tabel 4. 11
Rekapitulasi skor Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Varitas Unggul80
No Pernyataan Jawaban Skor
(Rata-rata)
1 Pemerintah perhatian terhadap
petani Desa Muara Jernih Kurang
Puas
2. 55
2 Bantuan sarana dan prasarana
oleh pemerintah dirasakan
petani Desa Muara Jernih
Kurang
Puas 2. 75
3 Program Bibit Padi dari
Pemerintah Membantu Anda
Bertani
Kurang Puas
2. 40
4 Pelayanan yang diberikan
Pemerintah Membantu Anda
Bertani
Cukup
Puas 2. 73
5 Bibit padi memberikan dampak
yang baik pada kualitas padi Kurang
Puas 1. 96
6 Bibit padi memberikan dampak
yang baik bagi perekonomian
Anda
Tidak Puas 1. 63
7 Gabah yang disisihkan dari
sebagian hasil panen musim
sebelumnya yang dilakukan
untuk menanam padi kembali
Puas 3. 93
8 Gabah yang disisihkan dari
sebagian hasil panenlebih baik
kualitasnya
Puas
3. 81
9 Varietas unggul padi tidak
cocok ditanam di Desa Muara
Jernih
Kurang Puas
1. 93
10 Saran/ masukkan yang
diberikan Kelompok tani
direspon pemerintah
Cukup
Puas
3. 27
Rata-rata Puas 2. 67
80
Petani tentang Rekapitulasi skor Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Varitas Unggul, pada
15 Juni 2019
Pada bagian Persepsi Terhadap Persepsi Petani Terhadap Penggunaan
Varitas Unggul Padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten
Merangin. Skor tertinggi terdapat pada persepsi petani terhadap gabah yang
disisihkan dari sebagian hasil panenlebih baik kualitasnya adalah Sangat Puas
dengan sekor rata-rata 3. 93. Karena memang terbukti gabah yang disisihkan
dari sebagian hasil panen musim sebelumnya yang dilakukan untuk menanam
padi kembali, karena kualitasnya lebih bagus yang dirasakan masyarakat. Dan
skor terendah terdapat pada persepsi petani terhadap bibit padi memberikan
dampak yang baik bagi perekonomian Anda, denga rata-rata 163, itu artinya
bibit padi yang diberikan pemerintah belum dirasa maksimal bagi masyarakat
Desa Muara Jernih
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil skor rata-rata yaitu 2.
67. Skor ini berada pada titik 2, 62-3, 42. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Varitas Unggul Padi Desa Muara
Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin adalah Cukup
Memuaskan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang persepsi petani terhadap
penggunaan varietas unggul padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten
Merangin, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kebijakan pemerintah terhadap varietas unggul padi Desa Muara Jernih
Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin dilakukan dengan dua langkah yaitu
pendampingan terhadap petani, di mana pemerintah desa memberikan kemudahan
akses dalam lahan, dan juga membantu permodalan bagi kelompok tanidan juga
dalam menyalurkan aspirasinya dan memberikan akses dalam menjual hasil
tanamannya dan pemenuhan Sarana dan Prasarana, dimana pemerintah
memberikan bibit unggul, pupuk dan pestisida dan juga traktor kepada kelompok
tani.
2. Persepsi petani terhadap penggunaan varitas unggul padi Desa Muara Jernih
Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin adalah cukup memuaskan ini
dibuktikan denganhasil skor rata-rata yaitu 2. 67. Skor ini berada pada titik 2, 62-3,
42. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Persepsi Petani Terhadap
Penggunaan Varitas Unggul Padi Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu
Kabupaten Merangin adalah Cukup Memuaskan.
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajikan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya para perangkat Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten
Merangin diberikan pemahaman pentingnya menambah ilmu pengetahuan guna
mendapatkan kepercayaan masyarakat Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu
Kabupaten Merangin.
2. Hendaknya masyarakat Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten
Meranginterus diberikan pelatihan dan pemahaman dalam memilih benih yang
baik.
3. Hendaknya pemerintah Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten
Merangin mendukung dan merespon keinginan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi
Enang Sastraatmadja, Ekonomi Pertanian Indonesia, Masalah, Gagasan, dan Strategi,
Bandung : Pustaka 1984.
Elly Hendrawati, “Analisis Persepsi Petani Dalam Penggunaan Benih Unggul Di
Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang, Universitas Tanjungpura
Pontianak” Skripsi: Universitas Pontianak, 2014.
Herman, “ Kebijakan Pemerintah Kota Bitung Dalam Meningkatkan Sarana Dan
Prasarana Puskesmas Kecamatan Lembeh Utara,”, Jurnal Ilmu Pemerintahan
Vo, 2 No. 11, 2014.
Haw Widjaja, Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat dan Utuh, Jakarta
:Raja Grafindo, 2004.
Ilyas, Abdurrahman, dan Sufyan, “Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam
Penyelesaian Sengketa Tanah”, Jurnal Ilmu Hukum Ilyas, Abdurrahman,
Sufyan No. 65, Th. XVII April, 20151
Imam Santosa, “Kebijakan Pemerintah Tentang Penyediaan Sarana Dan Prasarana
Olahraga Publik Di Kabupaten Kudus (Studi Evaluasi tentang Perencanaan,
Ketersediaan, Pemanfaatan, dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga.
Jurnal Fakultas Ilmu Politik Universitas Malang, 2011.
Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Juliantika, Persepsi Terhadap Terhadap Sistem Pertanian Organik dan Anorganik
Dalam Budidaya Padi Sawah. Skripsi: Fakulatas Pertanian Universitas
Semarang, 2012
Litan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan
Implementasi, Jakarta: PT Bumi Kasara, 2017.
Litan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan
Implementasi, Jakarta: PT Bumi Kasara, 2017.
Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan
Kuantitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipaayung, 2009.
Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertania, edisi ke 3, Jakarta, LP3ES, 1989.
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Regina Veranty Damopolii, “Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam
Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Studi di Kecamatan Kotamobagu Selatan
Kota Kotamobagu)”, Skripsi: jurusan ilmu pemerintahan FISIP UNSRAT
Manado, 2011.
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS
Jambi, (2012), hlm. 62.Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian,
Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Bandung; Alfabeta, 2009.
Soekartawi, Agribisnis Teori dan Aplikasinya, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2010.
Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011.
Walgito. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, Yogyakarta:Andi, 2003.
Wirdatun Nisa SKD, “Kontribusi usaha tadi padi dalam meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat”, Skripsi: Universitas Pertanian Malang
B. Peraturan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentnag Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
C. Lain-Lain
Ase Satria, “Implementasi Kebijakan Publik (Definisi, Pengertian, Teori Dan Konsep
Menurut Para Ahli)” https://www.materibelajar.id/2016/03/implementasi-
kebijakan-publik-definisi.html, pada 14 Agustus 2019
LAMPIRAN I
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Lampiran : Kuesioner Penelitian Perihal : Permohonan Bantuan Pengisian Kuestioner Penelitian
Kepada Yth
Bapak/Ibu petani Desa Muara Jernih
Di
Desa Muara Jernih
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan maksud untuk menyusun skripsi yang berjudul
“Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Varietas Unggul padi Desa Muara
Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin”, maka diperlukan data
penelitian sesuai dengan judul tersebut.
Identitas peneliti:
Nama/NIM : Mera Setyawati/SIP.152013
Program Studi/Fakultas : Ilmu Pemerintahan
Peneliti menyadari sepenuhnya, kuesioner ini sedikit meminta waktu
aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala
kerendahan hati peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner ini. Kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu sepenuhnya
dijamin dan jawaban tersebut semata-mata hanya diperlukan untuk kepentingan
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.
Atas perhatian serta kerjasama Bapak/Ibu, Peneliti ucapkan Terima
Kasih.
Hormat saya,
(Mera Setyawati)
A. ProfilResponden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada:
1. Nama : .........................................................................................
2. Jenis Kelamin:
Pria Wanita
3. Usia Anda saat ini:
<21tahun 28 - 35tahun
21 -27tahun > 35tahun
4. Lama menjadi petani:
<1 Tahun
2-5 Tahun
6-10 Tahun
10> Tahun
5. Berapakali berkunjung ke Sawah dalam satu minggu
satu kali lima kali
dua kali enam kali
tiga kali tujuh kali
empat kali
Lampiran I
Kuisoner
Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Varitas Unggul Padi Desa Muara Jernih
Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin
Petunjuk
1. Responden dimohon untuk membaca kuisioner dengan teliti dan seksama
2. Responden di mohon untuk memilih jawaban dari pertanyaan berikut ini
dengan member tanda (√) pada jawaban a,b,c atau d yang menurut anda
sesuai dengan persepsi anda.
Keterangan
SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
PERTANYAAN
TANGGAPAN
SS S KS TS
5 4 3 2 1
1 Pemerintah perhatian terhadap petani Desa
Muara Jernih
2 Bantuan sarana dan prasarana oleh
pemerintah dirasakan petani Desa Muara
Jernih
3 Program Bibit Padi dari Pemerintah
Membantu Anda Bertani
4
.
Pelayanan yang diberikan Pemerintah
Membantu Anda Bertani
5 Bibit padi memberikan dampak yang baik
pada kualitas padi
6 Bibit padi memberikan dampak yang baik
bagi perekonomian Anda
7 Gabah yang disisihkan dari sebagian hasil
panen musim sebelumnya yang dilakukan
untuk menanam padi kembali
8 Gabah yang disisihkan dari sebagian hasil
panenlebih baik kualitasnya
9 Varietas unggul padi tidak cocok ditanam
di Desa Muara Jernih
1
0
Saran/ masukkan yang diberikan Kelompok
tani direspon pemerintah
Lampiran II
DAFTAR INFORMAN
No Nama Jabatan
1 Bapak Abdul Hadi kepala Desa Muara Jernih
2
Ibu Siti Aminah
Bidang penyedia sarana dan prasarana di
Dinas Pertanian dan Holtikultura Merangin
3 Dedi Kuswanto Petani Desa Muara Jernih
4 Bapak Darmawan Petani Desa Muara Jernih
5 Bapak Irawan Petani Desa Muara Jernih
6 Bapak Ratimin Petani Desa Muara Jernih
7 Ibu Sulastri Petani Desa Muara Jernih
8 Bapak Wagiman Petani Desa Muara Jernih
9 Ibu Rosnawati Petani Desa Muara Jernih
10 Ibu Salamah Petani Desa Muara Jernih
11 Ibu Nenggolan Petani Desa Muara Jernih
12 Ibu Aisyah Petani Desa Muara Jernih
13 Bapak Suryono Petani Desa Muara Jernih
14 Bapak Zaman Petani Desa Muara Jernih
15 Bapak Rohmat Petani Desa Muara Jernih
16 Bapak Suki Petani Desa Muara Jernih
17 Ibu Lina Petani Desa Muara Jernih
18 Ibu Marwiyah Petani Desa Muara Jernih
19 Ibu Afriani Petani Desa Muara Jernih
20 Ibu Amalia Salsabila Petani Desa Muara Jernih
21 Ibu Aprilia Utama Petani Desa Muara Jernih
22 Ibu Alin Tursina Petani Desa Muara Jernih
23 Ibu Aprilia Utami Petani Desa Muara Jernih
24 Ibu Apriana Satia Ningrum Petani Desa Muara Jernih
25 Ibu Ana Selamita Petani Desa Muara Jernih
26 Ibu Cahaya Permata Sari Petani Desa Muara Jernih
27 Ibu Dwi Marsyanda Petani Desa Muara Jernih
28 Ibu Dwi Purwaningsih Petani Desa Muara Jernih
29 Ibu Putri Bayyinah Petani Desa Muara Jernih
30 Ibu Dwi Purwaningsih Petani Desa Muara Jernih
31 Ibu Ega Silvi Dwi Yani Petani Desa Muara Jernih
32 Ibu Inda Amelia Petani Desa Muara Jernih
33 Ibu Ilvi Dwi Yani Petani Desa Muara Jernih
34 Ibu Iga Silvia Petani Desa Muara Jernih
35 Ibu Khusnul Khotimah Petani Desa Muara Jernih
36 Ibu Melisa Chandra Petani Desa Muara Jernih
37 Ibu Niati Afdelia Petani Desa Muara Jernih
38 Ibu Nanda Fitriani Petani Desa Muara Jernih
39 Ibu Nurjismi Petani Desa Muara Jernih
40 Ibu Nys. Aisyah R Petani Desa Muara Jernih
41 Ibu Siti Aisyah Petani Desa Muara Jernih
42 Ibu Santika Petani Desa Muara Jernih
43 Ibu Wardatul Azizah Petani Desa Muara Jernih
44 Ibu Windi Wulandari Petani Desa Muara Jernih
45 Bapak ABDUR RAHMAN Petani Desa Muara Jernih
46 Ibu ALIYA Petani Desa Muara Jernih
47 Ibu ANISA RIZKI Petani Desa Muara Jernih
48 Ibu AYU AWANDA Petani Desa Muara Jernih
49 Ibu DWI RAHAYU Petani Desa Muara Jernih
50 Ibu FAUZIAH SYAHRAANI Petani Desa Muara Jernih
51 Ibu FITRI NURAINI Petani Desa Muara Jernih
52 Bapak IMRON ROSYADI Petani Desa Muara Jernih
53 Ibu KHAIRITUL MUFIDAH Petani Desa Muara Jernih
54 Bapak M. NABIL Petani Desa Muara Jernih
55 Ibu PUTRI YANELIA Petani Desa Muara Jernih
56 Ibu RATIH NURASRI Petani Desa Muara Jernih
57 Ibu SITI NURHALIZA Petani Desa Muara Jernih
58 Ibu TRI WAHYUNI SUNDARI Petani Desa Muara Jernih
59 Ibu ULFA ARIMA WATI Petani Desa Muara Jernih
60 Ibu YANI SAPUTRA Petani Desa Muara Jernih
61 Ibu MERLI SANTRI Petani Desa Muara Jernih
DOKUMENTASI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Informasi Diri
Nama : Mera Setyawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tgl. Lahir : Muara Jernih 04 07 1997
NIM : SIP. 152013
Alamat Sekarang : Mendalo
No. Telp/HP : 082281612319
Nama Ayah : Edi Mulkarniawan
Nama Ibu : Maryarti
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD N 126 Merangin : Tahun 2008
b. SMP N 32 Merangin : Tahun 2011
c. SMA N 11 Merangin : Tahun 2014
d. UIN STS Jambi : Tahun 2019
2. Pendidikan Non-Formal
a. Kursus Komputer di Jambi