persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfsari sutanto, heri....

97
SKRIPSI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL TAHUN 2008 Diajukan Dalam Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan OLEH HERI SUTANTO 6101907132 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2008

Upload: lamtuyen

Post on 14-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

SKRIPSI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP

KINERJA GURU PENJASORKES DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN

SINGOROJO KABUPATEN KENDAL TAHUN 2008

Diajukan Dalam Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

HERI SUTANTO 6101907132

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2008

Page 2: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

SARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru

Penjasorkes se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008. Skripsi. Jurusan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama : Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd,. Pembimbing Pendamping : Drs. Zaeni,M.Pd.

Kata kunci: Persepsi dan Kinerja

Permasalahan yang diangkat dalam Penelitian ini adalah Bagaimana Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008 ”. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008.

Penelitian ini menggunakan metode angket kuesioner. Metode pengumpulan data menggunakan angket untuk memperoleh informasi persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap kinerja guru pendidikan jasmani. Populasi dalam penelitian ini adalah 87 guru. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 87 guru. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif persentase.

Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru penjasorkes tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008 mempunyai persepsi yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan guru telah memiliki kualifikasi kinerja yang sangat tinggi, yang meliputi kompetensi kepribadian yang memenuhi kriteria sangat tinggi, kompetensi paedagogik yang memenuhi kriteria sangat tinggi, kompetensi profesional yang memenuhi kriteria sangat tinggi, dan kompetensi sosial yang memenuhi kriteria sangat tinggi Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru penjasorkes tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008 menunjukkan kriteria sangat tinggi.

Dari hasil penelitian ini maka penulis menyarankan Untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan mutu pelaksanaan proses pendidikan jasmani tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal, maka guru-guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar sehingga semua kurikulum dapat diajarkan kepada siswa.

Page 3: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 13 Februari 2009

Pukul : 13.00 – 15.00 WIB

Tempat : Laborat PJKR UNNES

Ketua Sekretaris Drs. M. Nasution, M.Kes. Drs. Hermawan Pamot R., M.Kes. NIP.131876219 NIP. 131961216

Penguji :

Drs. H. Tri Nurharsono, M.Pd. NIP. 131571556

Penguji/Pembimbing I

Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd

NIP. 131764027

Penguji/Pembimbing II Drs. Zaeni, M.Pd NIP. 131413271

Page 4: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto : Tuntutlah ilmu, sesungguhnya ilmu adalah pendekatan kepada Allah

SWT, dan mengajarkan nya kepada orang yang tidak mengetahuinya

adalah sodaqoh. Dan sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan

orangnya pada kedudukan yang terhormat dan mulia. (HR. Arabii )

Persembahan :

Aku persembahkan karya ini untuk

1. Bapak Nipan Mubari Alm. dan Ibu Mujiati

2. Istriku tercinta Tri Mugiasih

3. Kedua anakku yang tercinta

Aulita Hergi Sabrina dan Rafif Hergi Zulfikar

4. Rekan-rekan seperjuangan

5. Almamater FIK UNNES Semarang

Page 5: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan

karunia-Nya serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap

Kinerja Guru Penjasorkes Di SMP se kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal

tahun 2008 maka dari itu dengan kerendahan hati penulis sampaikan penghargaan

dan rasa terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

3. Ketua Jurusan PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang.

4. Bapak Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd Dosen Pembimbing Utama yang telah

memberikan arahan, saran dan bantuan.

5. Bapak Drs.Zaeni, M.Pd Dosen Pembimbing Pendamping yang telah

memberikan arahan, saran dan bantuan.

6. Bapak / Ibu dosen FIK UNNES Semarang yang telah memberikan saran dan

dorongan.

7. Staf Administrasi dan Tata Usaha FIK UNNES Semarang yang telah

memberikan bantuan.

8. Kepala SMP se Kecamatan Singorojo yang telah memberkan ijin penelitian.

9. Bapak / Ibu guru non Penjasorkes se Kecamatan singorojo yang telah

memberikan data dalam penelitian ini.

Page 6: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu terlaksananya penelitian ini

Atas segala bantuan dan kerjasamanya,penulis hanya dapat berdoa semoga

Allah SWT berkenan memberikan imbalan yang stimpal.Demi kesempurnaan

skripsi ini,penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

guru-guru penjasorkes agar lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran

penjasorkes.

Kendal, ……………..2009

Penulis

Page 7: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................. i

SARI................................................................................................................. ii

PENGESAHAN.. ............................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ................................................................ iv

KATA PENGANTAR. .................................................................................... v

DAFTAR ISI.................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR.. ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.. .............................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah. .................................................................. 6

1.3. Penegasan Istilah.. .......................................................... 6

1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

1.5. Manfaat Penelitian .......................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Persepsi ...................................................................................... 10

2.2. Kinerja. ........................................................................... 12

2.3. Guru Penjasorkes ........................................................... 15

2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. .................... 21

Page 8: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

2.5. Prestasi Belajar........................................................................... 27

2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.................... 28

2.7. Hakekat Pendidikan Jasmani...................................................... 36

2.8. Proses Belajar Mengajar Penjasorkes ........................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian.. ............................................................. 41

3.2. Subyek... ....................................................................... 41

3.3. Obyek... ...................................................................... 42

3.4. Instrumen Penelitian...... .............................................. 43

3.5. Teknik analisa Data.................................................................... 44

3.6. Validitas dan Reliabilitas.. ......................................................... 44

3.7. Metode Analisis Data................................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian. ......................................................................... 49

4.2. Pembahasan................................................................................ 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan.. 62

5.2. Saran 62

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 66

Page 9: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Hasil observasi awal.................................................................................... 3

2 Hasil observasi awal.................................................................................... 3

3 Hasil observasi awal.................................................................................... 3

4 Banyaknya sample......... ............................................................................. 42

5 Kriteria Presentase Deskripsi ........ ............................................................. 48

6 Gambaran umum persepsi guru non penjasorkes terhadap guru

penjasorkes.... ............................................................................................. 49

7 Gambaran kompetensi kepribadian guru penjasorkes................................. 51

8 Gambaran kompetensi paedagogik guru penjasorkes ....... ......................... 53

9 Gambaran Kompetensi profesional guru penjasorkes................................. 54

10 Gambaran kompetensi sosial guru penjasorkes ........... ............................. 56

11 Daftar Responden Penelitian...................................................................... 66

12 Kisi – Kisi Kuesioner................................................................................. 70

13 Hasil Penelitian........................................................................................... 81

14 Skor Aspek Kompetensi hail penelitian..................................................... 85

15 Analisis validitas dan reliabilitas angket penelitian.................................... 89

16 Perhitungan Validitas Angket..................................................................... 91

Page 10: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Diagram persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru

penjasorkes.......... ....................................................................................... 50

2 Diagram kompetensi kepribadian guru penjasorkes..................................... 52

3 Diagram kompetensi paedagogik guru penjasorkes .................................... 54

4 Diagram Kompetensi profesional guru penjasorkes........... ........................ 55

5 Diagram kompetensi sosial guru penjasorkes ............................................. 57

6 Pembagian Angket Kuesioner....................................................................... 93

7 Pelaksanaan Pengisian Kuesioner................................................................. 93

Page 11: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Daftar Responden Penelitian................................................................... 66

2. Kisi-kisi instrumen penelitian ................................................................. 70

3. Kuesioner penelitian ............................................................................... 76

4. Skor Mentah Hasil Penelitian. ................................................................ 81

5. Skor Aspek Hasil Penelitian . ................................................................. 85

6. Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian ............................ 89

7. Gambar Pengisian Kuesioner.................................................................. 93

8. Surat Keputusan Penetapan Pembimbingan............................................ 94

9. Surat Permohonan ijin Penelitian Pendidikan......................................... 97

10. Surat Ijin Penelitian dari BAPPEDA Kabupaten Kendal ....................... 98

11. Surat Ijin Penelitian dari Dinas DIKPORA Kabupaten Kendal.............. 100

12. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 101

13. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 102

14. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 103

15. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 104

16. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 106

Page 12: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupannya.

Pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang bersifat kualitatif juga

merupakan hasil dari proses pendidikan, baik disadari maupun tidak disadari.

Pendidikan akan menghasilkan manusia yang menghargai harkat dan martabatnya

sendiri. Pendidikan bermaksud mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh

individu yang secara alami sudah dia miliki. Potensi yang ada pada individu

tersebut apabila tidak dikembangkan akan menjadi sumber daya yang terpendam

tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya, untuk itu individu perlu diberi

berbagai kemampuan dalam pengembangan berbagai hal antara lain: konsep,

prinsip, kreatifitas, tanggung jawab, dan keterampilan. Individu juga makhluk

yang ingin berinteraksi dengan lingkungannya. Obyek sosial ini berpengaruh

terhadap perkembangan individu. Melalui pendidikan dapat dikembangkan suatu

keadaan yang seimbang serta perkembangan aspek individual dan aspek sosial.

Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan

rumah tangga, sekolah, dan masyarakat, karena itu pendidikan adalah tanggung

jawab bersama antar keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pendidikan juga

menjangkau luar sekolah yaitu pendidikan yang bersifat kemasyarakatan, latihan

keterampilan dan pemberantasan buta huruf dengan mendayagunakan fasilitas

yang ada.

Page 13: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

2

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pencapaian

kinerja guru secara optimal diantaranya adalah motivasi, persepsi dan fasilitas.

Motivasi merupakan suatu bentuk dorongan yang membuat seseorang untuk

melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan yang dikehendaki atau untuk mendapat

kepuasan dirinya. Selain motivasi faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru

pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yaitu persepsi, persepsi dimulai dari

pengamatan dan penangkapan mengenai obyek-obyek dan fakta-fakta melalui

pengamatan panca indera, selanjutnya dengan adanya persepsi yang baik dari guru

lain terhadap kinerja dan kompetensi guru pendidikan jasmani, olahraga, dan

kesehatan, diharapkan guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam pembelajaran.

Selain dua faktor di atas, fasilitas juga sangat berperan dalam pembelajaran,

dengan adanya fasilitas yang memadai maka seseorang guru lebih mudah dalam

melakukan proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan juga

akan berjalan dengan lancar. Persepsi merupakan salah satu peran yang penting

dalam pencapaian tujuan dan meningkatkan kinerja guru.

Sehubungan dengan itu maka untuk mencapai suatu realisasi dan tujuan

pendidikan nasional perlu adanya partisipasi seluruh lapisan masyarakat termasuk

guru. Peran guru menjadi penentu kualitas bangsa dan sebagai tenaga profesional

kependidikan yang memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam berhasil

atau tidaknya program pendidikan tergantung dari kinerja guru itu sendiri.

Berdasarkan survei yang dilaksanakan pada tanggal 8 Juli sampai dengan

10 Juli 2008, di SMA Negeri 1 Boja, SMA Muhammadiyah 02 Boja dan MA NU

Al-Ma’arif Boja dengan hasil sebagai berikut :

Page 14: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

3

Tabel. 1 Hasil observasi awal

Pertanyaan 1 :

No Pertanyaan BS B S K Jumlah

1 Bagaimana kinerja guru Penjasorkes

yang Bapak / Ibu kenal ? 2 24 3 1 30

Jumlah 2 24 3 1 30

Tabel. 2 Hasil observasi awal

Pertanyaan 2 :

No Pertanyaan Ya Tidak Jumlah

1 Pentingkah mata pelajaran Penjasorkes bagi

peserta didik ? 29 1 30

Jumlah 29 1 30

Tabel 3 Hasil observasi awal

Pertanyaan 3 :

No Petanyaan Ya Tidak Jumlah

1 Sudahkah guru Penjasorkes

menunjukkan kinerja yang profesional ? 18 12 30

Jumlah 18 12 30

Berdasarkan angket tersebut, didapat prosentase bahwa :

1. Pertanyaan pertama didapat hasil, 2 orang guru non-Penjasorkes (6,7 %)

berpendapat bahwa kinerja guru Penjasorkes baik sekali, 24 orang guru non-

Penjasorkes (80 %) berpendapat bahwa kinerja guru Penjasorkes baik, 3 orang

guru non-Penjasorkes (10 %) berpendapat bahwa kinerja guru Penjasorkes

Page 15: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

4

sedang dan 1 orang guru non-Penjasorkes (3,3 %) berpendapat bahwa kinerja

guru Penjasorkes kurang. Dapat disimpulkan dari responden tersebut bahwa

yang berpendapat kinerja guru Penjasorkes kurang dan sedang sebanyak 4

orang (13,3 %). Sedangkan yang berpendapat baik dan baik sekali sebanyak

26 orang (86,7 %).

2. Pertanyaan kedua didapat hasil 29 orang (96,7 %) guru non-Penjasorkes

menyatakan ”Ya” bahwa mata pelajaran penjasorkes penting bagi peserta didik

dan hanya 1 orang (3,3 %) yang menyatakan ”tidak” bahwa mata pelajaran

Penjasorkes penting bagi peserta didik. Sehingga peneliti menyimpulkan

bahwa mata pelajaran Penjasorkes masih dibutuhkan oleh peserta didik.

3. Pertanyaan ketiga didapat hasil 18 orang (60 %) menyatakan bahwa guru

Penjasorkes yang dikenal sudah menunjukkan kinerja yang profesional. Dan

12 orang (40 %) menyatakan bahwa kinerja guru Penjasorkes yang dikenal

kurang menunjukkan kurang profesional. Dari survey tersebut peneliti

menyimpulkan sebagian besar guru Penjasorkes sudah menunjukkan kinerja

yang profesional.

Dengan demikian, peneliti ingin mengetahui di tingkat SMP se-Kecamatan

Singorojo apakah masih banyak dipertanyakan keprofesionalan guru pendidikan

jasmani, olahraga, dan kesehatan dalam melaksanakan tugas mengajar atau sudah

sesuai dengan standar kinerja guru Penjasorkes yang baik. Sebab guru sangat

berperan dalam pencapaian hasil belajar .Dalam pencapaian hasil belajar terdapat

beberapa faktor meliputi kemampuan mengajar, cara mengajar, dan metode yang

digunakan dalam mengajar.

Page 16: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

5

Agus S. Suryobroto (2000: 71) mengatakan bahwa guru pendidikan

jasmani,olahraga, dan kesehatan yang baik dalam proses pendidikan jasmani,

olahraga, dan kesehatan harus:

(1) Menyiapkan diri dalam fisik dan mental

(2) Menyiapkan materi dan pembelajaran sesuai GBPP dalam membuat satuan

pembelajaran.

(3) Menyiapkan alat, dan fasilitas agar terhindar dari bahaya dan kecelakaan.

(4) Mengatur formasi siswa sesuai dengan tujuan, materi, sarana dan prasarana,

metode dan jumlah siswa.

(5) Mengoreksi siswa secara individual dan klasikal.

(6) Mengevaluasi secara formatif dan sumatif.

Masyarakat mempunyai pendapat yang perlu ditingkatkan oleh guru

pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah: Apakah guru membuat

satuan pembelajaran dan rencana dalam pembelajaran mengajar, apakah guru

memakai pakaian olahraga saat mengajar, apakah guru memperhatikan

keselamatan siswa, dan mengevaluasi setelah pelajaran selesai.

Bertitik tolak dari pokok pikiran dan pendapat dari masyarakat yang telah

dipaparkan didepan, maka muncul suatu pertanyaan bagaimana kinerja guru

pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Untuk itu penulis tertarik

mengadakan penelitian dengan judul: ” Persepsi Guru Non Penjas Orkes

Terhadap Kinerja Guru Penjas Orkes Di Sekolah Menengah Pertama Se

Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal ”

Page 17: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran mengenai latar belakang masalah tersebut diatas,

maka dapat dirumuskan permasalahan dalam masalah ini adalah :

”Bagaimana Persepsi Guru Non Penjas Orkes Terhadap Kinerja Guru Penjas

Orkes Di Sekolah Menengah Pertama Se Kecamatan Singorojo Kabupaten

Kendal”

1.3 Penegasan Istilah

Untuk menghindari agar tidak terjadi salah pengertian dalam penafsiran

judul skripsi ini, penulis merasa perlu untuk membuat batasan yang memperjelas

dan mempertegas istilah yang dimaksud dalam penelitian ini sebagai berikut :

1.3.1 Persepsi

Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas

suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses

penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar

gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.

1.3.2 Kinerja

Pengertian kinerja menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ”

prestasi yang diperlihatkan kemampuan kerja, suatu yang diharapkan”.

Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja (prestasi

kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya ”.

Page 18: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

7

1.3.3 Guru Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan

UU No. 20 th 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 39 ayat 2

menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

pembelajaran.

Sukintaka (2001; 42) mengatakan bahwa profil guru pendidikan

jasmani dituntut memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) sehat jasmani

dan rohani, dan berprofil olahragawan,. 2) berpenampilan menarik 3) tidak

gagap, 4) tidak buta warna,5) intelegen, 6) energik dan berketerampilan

motorik.

1.3.4 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah perubahan nama

mata pelajaran yang semula pendidikan jasmani (kurikulum 1994) menjadi

mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (kurikulum

2004). Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah mata pelajaran

yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses

pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup

sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental,

sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang (GBPP, 2002 : 1).

Menurut kurikulum SMP 2003 (Depdiknas, 2003:2) adalah ”proses

pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani yang direncanakan secara

sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu

secara organik, neuromuskuler, perceptual, kognitif, dan emosional, dalam

Page 19: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

8

kerangka sistem pendidikan nasional”. Menurut Saryono, Pendidikan

jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun

anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui

berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan

jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan mengenai konsep-

konsep pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan penulis dapat

menyimpulkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam

pelaksanaannya memiliki tujuan dan fungsi menumbuhkembangkan siswa

dari aspek organik, neuromuskular, kognitif, emosional, perseptual, fisik dan

merupakan suatu proses gerak manusia yang menuju pada pengembangan

pola-pola perilaku manusia.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh

mana Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tingkat SMP

se-Kecamatan Singorojo Tahun 2008.

1.5 Manfaat Penelitian

(1) Bagi pihak sekolah informasi ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan

masukan dalam mengambil langkah-langkah melaksanakan pembelajaran

pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

Page 20: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

9

(2) Memberikan informasi kepada guru dalam peningkatan pengetahuan dan

profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

(3) Dari hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan untuk prodi PJKR

tentang kekurangan dan kelebihan kinerja dan kompetensi pembelajaran

guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

(4) Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut yang mempunyai

relevansinya.

(5) Berguna bagi pembaca yaitu dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam peningkatan kinerja dan kompetensi guru pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan.

Page 21: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Persepsi

2.1.1 Pengertian Persepsi

Persepsi dapat diartikan sebagai penafsiran atau menafsirkan stimulus

yang telah ada di dalam otak. Persepsi adalah proses pemahaman ataupun

pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari

proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar

gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. "http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi"

Persepsi merupakan suatu proses pencarian informasi untuk dipahami

(Sarlito wirawan, 1992:94). ”Proses diterimanya rangsang (obyek, kualitas,

hubungan antara gejala, maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan

dimengerti disebut persepsi” (Irwanto dkk,1989 :71).

Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah merupakan

tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu. ”Persepsi merupakan proses

pengamatan seseorang berasal dari komponen kognisi” (Mar’at, 1981 :22).

Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, cakrawala, dan

pengetahuannya. Manusia mengamati suatu obyek psikologik dengan

kacamatanya sendiri yang diwarnai oleh nilai dari kepribadiannya. Sedangkan

obyek psikologik ini dapat berupa kejadian, ide atau situasi tertentu. Faktor

pengalaman, proses belajar atau sosialisasi memberikan bentuk dan struktur

terhadap apa yang dilihat. Sedangkan pengetahuannya dan cakrawalanya

Page 22: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

11

memberikan arti terhadap obyek psikologik tersebut. Melalui komponen kognitif

ini akan menimbulkan ide, dan kemudian akan timbul suatu konsep mengenai apa

yang dilihat”.

Batasan persepsi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses aktivitas kejiwaan seseorang

dalam upaya mengenali dan memahami suatu obyek tertentu berdasarkan stimulus

yang ditangkap panca inderanya, seseorang turut menentukan bentuk, sifat dan

intensitas perannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga ada kecenderungan

perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menanggapi rangsangan banyak

diwarnai oleh persepsinya atas rangsangan tersebut. Dengan demikian

berdasarkan uraian diatas timbulnya persepsi seseorang dengan yang lain akan

berbeda-beda tentang kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa

persepsi adalah suatu pandangan atau suatu penilaian untuk mengetahui informasi

melalui indera penglihatan mengenai atau tentang orang lain. Persepsi juga dapat

diartikan sebagai proses pemahaman seseorang tentang sesuatu melalui inderanya

untuk mendapatkan apa yang diinginkan seperti informasi atau yang

lainnya,sesuai dengan kebutuhan yang dilakukannya dengan kemampuan yang

dimilikinya.

2.1.2 Faktor yang mempengaruhi persepsi

Persepsi tidak hanya sekedar proses penginderaan tetapi terdapat proses

pengorganisasian dan penilaian yang bersifat psikologis. Faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi yaitu : 1) obyek, 2) reseptor, dan 3) perhatian

Page 23: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

12

2.1.2.1 Objek

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus

dapat datang dari luar individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf

penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian besar stimulus datang

dari luar individu.

2.1.2.2 Reseptor

Reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada

syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke

pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk

mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. Dan alat indera merupakan syaraf

fisiologi.

2.1.2.3 Perhatian

Untuk menyadari alat untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian,

yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka

mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau kosentrasi dari

seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

Dan perhatian merupakan Saraf psikologi (Bimo Walgito, 1992 : 70).

2.2 Kinerja

2.2.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan salah satu yang patut diperhatikan dalam rangka

peningkatan produktivitas kerja suatu organisasi atau perusahaan dalam upaya

peningkatan produknya agar mampu bertahan maupun dapat meningkatkan

Page 24: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

13

keunggulan ditengah pasar persaingan yang sangat kuat. Pengertian kinerja

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ” prestasi yang diperlihatkan

dalam kemampuan kerja, sesuatu yang diharapkan ”. “Kinerja ( prestasi kerja )

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya” (Anwar Prabu Mangkunegara, 2000:67).

Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan

kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya (Ambar Teguh Sulistiyani, 2003

: 223). “Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan

atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu” (Maluyu S.P.

Hasibuan, 2001:34).

Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,

kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan

(John Whitmore, 1997 : 104). “Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah

bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan” (Barry Cushway, 2002

: 1998).

“Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau

suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan” (John

Witmore dalam Coaching for Perfomance, 1997 : 104). Kinerja merupakan suatu

kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk

mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang

diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan

Page 25: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

14

negatif dari suatu kebijakan operasional. Individu yang memiliki kinerja yang

tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya 1) berorientasi pada

prestasi, 2) memiliki percaya diri, 3) berpengendalian diri, dan 4) kompetensi

(Mink, 1993 : 76).

Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

merupakan hasil kerja tersebut memiliki ukuran atau prasyarat tertentu dan

mencakup dimensi yang cukup luas dalam arti bahwa penilaian tetap

mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang mempengaruhi hasil kerja

tersebut. Kinerja adalah unjuk kerja. Unjuk kerja yang terkait dengan tugas yang

diemban dan merupakan tanggung jawab profesionalnya. Penulis menarik

kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja

(output) individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang

diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses

belajar serta keinginan untuk berprestasi. Kinerja yang dilakukan dengan

profesional akan menghasilkan kualitas kerja yang tidak diragukan lagi pada

masing-masing individu yang mempunyai kemampuan untuk maju dalam

organisasinya sesuai dengan norma-norma yang berlaku dengan tidak

menyimpang aturan-aturan yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan hasil

kerjanya.

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: 1)

Kemampuan mereka, 2) Motivasi, 3) Dukungan yang diterima, 4) Keberadaan

pekerjaan yang mereka lakukan, dan 5) Hubungan mereka dengan organisasi

Page 26: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

15

(Robert L. Mathis dan John H. Jackson , 2001: 82). Berdasarkan pengertian

diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan

kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu

aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang

diperoleh dari proses belajar serta einginan untuk berprestasi.

2.3 Guru Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan

UU No.20 th 2003 tentang pendidikan nasional pasal 29 ayat 2

menyebutkan bahwa guru adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan

dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai pembelajaran,.

profil guru pada umumnya merupakan dasar tugas seseorang pendidik

(Sukintaka, 1998:84). Profil pada guru setidak-tidaknya memenuhi prasyarat

minimal ialah merupakan seseorang berjiwa pancasila, dan Undang-Undang Dasar

1945, serta pendukung dan pengembang norma.

Tugas yang diemban seorang guru bukanlah hal yang ringan karena

sebagian dari masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Bagaimana cara

guru mengajar saat ini akan menentukan kualitas generasi.

Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus

dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan,

walaupun dalam kenyataannya masih ada orang diluar kependidikan yang

melakukanya, sehingga pengakuan terhadap profesi guru semakin berkurang

karena masih saja ada orang memaksa diri menjadi guru walaupun sebenarnya

yang bersangkutan tidak dipersiapkan untuk itu.

Page 27: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

16

Profesi guru adalah sebuah pertanyaan bahwa seseorang melakukan

tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu guru sebagai profesinya

punya tanggung jawab yang multidimensioinal. Atas dasar tanggung jawab itu

maka tingkat komitmen dan kepedulian terhadap tugas pokok harus dilaksanakan

dengan sbaik-baiknya, tanggung jawab dalam mengajar, membimbing, dan

meneliti serta mendidik mereka yang dipertanggungjawabkan.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari disekolah, antara guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan dengan guru bidang studi yang lain membutuhkan

kompetensi (kemampuan) dasar yang hampir sama. Tugas utama guru adalah

mengajar, mendidik dan melatih. Dimensi kompetensi profesional guru yang

terkait langsung dengan pembelajaran terkait langsung dengan 5 (lima) hal yang

dikemukakan oleh Moh Uzer Usman (2006:17) yaitu

(1) Menguasai landasan pendidikan

Dengan menguasai landasan pendidikan diharapkan guru memiliki wawasan

teoretis dengan tugasnya, sehingga dapat menyelenggarakan pendidikan sesuai

dengan tuntutan perkembangan siswa dalam membina dan mengembangkan

pribadi keterampilan.

(2) Menguasai bahan pelajaran

Menguasai bahan pelajaran, berarti kemungkinan guru dapat menyajikan

bahan pelajaran sebaik-baiknya, sehingga siswa dapat menerima dan

mengelola secara menetap sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan.

Page 28: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

17

(3) Menyusun program pengajaran

Kemampuan mengelola kelas memungkinkan guru menumbuhkan dan

mengembangkan suasana kelas yang dapat mendorong siswa mengikuti proses

belajar mengajar dengan penuh minat.

(4) Melaksanakan program pengajaran

Kemampuan mengelola program belajar mengajar, memungkinkan guru

merencanakan dan menyelenggarakan pengajaran dengan baik, sehingga dapat

diikuti oleh siswa dengan mudah dan efektif.

(5) Menilai hasil proses belajar mengajar yang dilaksanakan

Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, memungkinkan guru

mengatur kegiatan siswa dalam belajar, sehingga siswa mencapai hasil belajar

yang optimal.

Sedangkan menurut Rochman Bakti (1992:3) didalam dunia pendidikan

dikenal sepuluh kompetensi guru yang telah dikembangkan oleh proyek

pengembangan lembaga pendidikan adalah sebagai berikut :

(1) Menguasai landasan-landasan pendidikan

Dengan menguasai landasan pendidikan diharapkan guru memiliki

wawasan teoretis dengan tugasnya, sehingga dapat menyelenggarakan

pendidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan siswa dalam membina

dan mengembangkan pribadi keterampilan.

(2) Mengusai bahan pelajaran

Menguasai bahan pelajaran, berarti kemungkinan guru dapat menyajikan

bahan pelajaran sebaik-baiknya, sehingga siswa dapat menerima dan

Page 29: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

18

mengelola secara menetap sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan

yang dibutuhkan.

(3) Kemampuan mengelola kelas

Kemampuan mengelola kelas memungkinkan guru menumbuhkan dan

mengembangkan suasana kelas yang dapat mendorong siswa mengikuti

proses belajar mengajar dengan penuh minat.

(4) Kemampuan mengelola program belajar mengajar

Kemampuan mengelola program belajar mengajar, memungkinkan guru

merencanakan dan menyelenggarakan pengajaran dengan baik, sehingga

dapat diikuti oleh siswa dengan mudah dan efektif.

(5) Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar

Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, memungkinkan guru

mengatur kegiatan siswa dalam belajar, sehingga siswa mencapai hasil

belajar yang optimal.

(6) Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar

Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar, memungkinkan

guru memilih berbagai media dan sumber belajar yang cepat, sehingga

siswa memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari media dan sumber

belajar tersebut demi pencapaian hasil belajar yang diharapkan.

(7) Menilai hasil belajar (prestasi) siswa

Menilai hasil belajar (prestasi) siswa, memungkinkan guru menilai tepat

kemampuan belajar siswa sebagai bahan umpan balik bagi penunjang

proses perkembangan lebih lanjut.

Page 30: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

19

(8) Memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian untuk keperluan mengajar.

Memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian, memungkinkan guru

secara terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan

bidang keahliannya, sehingga pendidikan yang diterima oleh siswa

merupakan sesuatu yang hidup dan selalui diperbaharui.

(9) Mengenai fungsi bimbingan dan penyuluhan

Mengenai fungsi bimbingan dan penyuluhan, memungkinkan guru

mengetahui arah perkembangan kepribadian siswa secara lebih mendalam,

mengetahui hal-hal yang mungkin menimbulkan masalah-masalah bagi

siswa, sehingga dapat dikenali dan dicegah secara dini.

(10) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi

Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan, memungkinkan

berbagai catatan, informasi dan data tentang siswa ( khususnya

perkembangan, kegiatan dan kemajuan siswa ) terkumpul, terorganisasikan

dengan baik, sehingga semua informasi itu dipakai untuk memutuskan

langkah-langkah pembina dan pegembangan siswa selanjutnya.

Kemampuan guru dapat dibagi dalam 3 (tiga) bidang (Cece Wijaya dan A.

Tabrani Risyan, 1994:24), yaitu:

(1) Kemampuan bidang kognitif artinya kemampuan intelektual, seperti

penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar,

pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan

tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas,

Page 31: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

20

pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang

kemasyarakatan serta kemampuan umum.

(2) Kemampuan dalam bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan guru

terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya.

Misalnya sikap menghargai pekerjaan, mencintai dan memiliki rasa senang

terhadap pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi terhadap sesama teman

seprofesinya, memiliki kemampuan yang keras untuk meningkatkan hasil

pekerjaan.

(3) Kemampuan perilaku (perfomance) artinya kemampuan guru dalam

berbagai keterampilan dan perilaku, yaitu keterampilan mengajar,

membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pelajaran, bergaul atau

berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menyusun persiapan,

perencanaan mengajar, keterampilan melaksanakan administrasi kelas, dan

lain-lain. Perbedaan dengan kemampuan kognitif berkenaan dengan aspek

teori atau pengetahuan, pada kemampuan perilaku (perfomance)

diutamakan dalam praktik keterampilan melaksanakannya.

Dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan efektifitas guru dalam

mengajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sangat diperlukan, karena

jumlah jam sangat sedikit tiap minggunya, maka dari itu pengelolaan kelas

seorang guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus efektif dan efisien

dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Page 32: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

21

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu

perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Berhasil atau

tidaknya seseorang dalam belajar bergantung kepada bermacam-macam faktor.

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibagi dua golongan yaitu faktor

intern dan faktor ekstern (Slameto, 2003:54).

2.4.1 Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari diri seseorang yang sedang

belajar. Faktor intern ini dibagi menjadi tiga faktor yaitu : faktor jasmani, faktor

psikologis, dan faktor kelelahan.

2.4.1.1 Faktor jasmani

2.4.1.1.1 Faktor Kesehatan

Kesehatan seseorang sangat mempengaruhi proses belajar di mana

proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang tidak dalam keadaan baik.

Berkaitan dengan hal itu, maka seorang siswa dituntut untuk tetap menjaga

kesehatan bilamana menginginkan proses belajar tetap berjalan dengan baik.

2.4.1.1.2 Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah keadaan yang menyebabkan kurang baik atau kurang

sempurnanya anggota tubuh. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi belajar

seseorang, karena terganggunya fisik maupun psikis seseorang, sehingga menjadi

kurang dalam menerima pelajaran yang berakibat menurunnya prestasi belajar.

Page 33: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

22

2.4.1.2 Faktor Psikologis

Ada 9 (sembilan) faktor psikologis yang dapat mempengaruhi belajar.

Faktor-faktor itu adalah : 1) intelegensi, 2) perhatian, 3)minat, 4) bakat, 5) motif,

6) kematangan, 7) kesiapan, 8) motivasi, dan 9) sikap

2.4.1.2.1 Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan

untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalaman situasi yang baru, dengan cepat

dan efektif, mengetahui menggunakan konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Intelegensi pengaruhnya sangat besar terhadap kemajuan belajar dalam

situasi yang normal. Terhadap siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang

tinggi, akan lebih berhasil bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki

intelegensi yang rendah. Walaupun demikian belum tentu siswa yang memiliki

intelegensi tinggi berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar

merupakan suatu proses yang kompleks, dengan banyak faktor yang

mempengaruhinya. Sedangkan intelegensi merupakan salah satu faktor penunjang

belajar.

2.4.1.2.2 Perhatian

Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi. Jiwa itu semata-

mata tertuju kepada suatu obyek (benda / hal) atau sekumpulan obyek. Untuk

dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian

terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan yang dipelajarinya tidak

Page 34: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

23

diperhatikan, maka akan menimbulkan kebosanan, sehingga siswa malas untuk

belajar, hal ini tentu saja mengakibatkan prestasi belajar siswa menurun.

2.4.1.2.3 Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Hal ini dapat diartikan bahwa kegiatan yang

diminati oleh seseorang harus diperhatikan terus menerus yang disertai dengan

rasa senang, terutama dalam hal belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap

belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat

siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik, karena tidak ada daya tarik baginya.

Pernyataan ini diperkuat dengan pernyataan Djaali (2007:101) Rasa suka yang

lebih pada suatu hal atau aktivitas atau penerimaan akan suatu hubungan antara

diri sendiri dengan sesuatu yang berada diluar dirinya. Semakin kuat atau dekat

hubungan itu, semakin besar pula minat. Sehingga kegiatan yang diminati oleh

seseorang harus diperhatikan terus menerus untuk mencapai prestasi.

2.4.1.2.4 Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Dengan

demikian berarti, bakat yang dimiliki oleh seseorang tidak akan berfungsi bila

tidak dikembangkan oleh seseorang itu sendiri. Dari uraian tersebut jelaslah

bahwa bakat mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa

sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang dan

lebih giat belajar.

Page 35: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

24

2.4.1.2.5 Motif

Motif berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai oleh seseorang. Di

dalam proses belajar seorang siswa harus memiliki motif untuk belajar. Hal ini

sangat berguna untuk mendorong siswa mencapai keberhasilan di dalam belajar.

2.4.1.2.6 Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase di dalam pertumbuhan

seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan

baru. Kematangan dalam hal ini belum berarti seorang anak dapat melaksanakan

kegiatan secara terus menerus. Untuk itu diperlukan latihan-latihan dalam

pelajaran. Dengan kata lain kematangan seorang anak memerlukan latihan dan

bimbingan secara terus menerus.

2.4.1.2.7 Kesiapan

Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.

Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang, dan juga berhubungan dengan

kematangan. Karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan,

terutama dalam hal belajar.

2.4.1.2.8 Motivasi

Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang mendorong

seseorang untuk melakukan aktivitas guna mencapai prestasi. Kuat lemahnya

motivasi juga akan mempengaruhi dalam belajar (Djaali, 2007:101).

2.4.1.2.9 Sikap

Kecenderungan seseorang untuk bertindak berkenaan dengan obyek

tertentu dan merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

Page 36: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

25

stimulus atau obyek. Sehingga sikap dapat diartikan suatu kecenderungan

tindakan menyenangi maupun membenci suatu obyek tertentu (Djaali, 2007:101).

2.4.1.3 Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya

tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh, sedangkan

kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga

minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dari uraian di atas dapat

dimengerti bahwa kelelahan mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar

dengan baik, jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu

diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.

2.4.2 Faktor Ekstern

Faktor-faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat

dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu 1) faktor keluarga, 2) faktor sekolah, 3)

faktor masyarakat, 4) kebiasaan belajar, dan 5) konsep diri.

2.4.2.1 Faktor Keluarga

Faktor keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses

belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah bagaimana cara

orang tua mendidik siswa dalam belajar, relasi atau hubungan antar anggota

keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua

dan latar belakang kebudayaan.

Page 37: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

26

2.4.2.2 Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi proses belajar mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan

waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas

rumah.

2.4.2.3 Faktor Masyarakat

Masyarakat juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi

karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat yang

mempengaruhi belajar ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, teman

bergaul, dan bentuk kehidupan bermasyarakat.

2.4.2.4 Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar adalah suatu keadaan yang diperoleh melalui kegiatan

belajar secara berulang-ulang yang pada akhirnya menetap dan bersifat otomatis

(Djaali, 2007:101). Kebiasaaan belajar akan mempengaruhi seseorang dalam

mengikuti kegiatan proses belajar mengajar. Karena jika sudah terbiasa, maka

akan merasa mudah menerima materi

2.4.2.5 Konsep Diri

Pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia

ketahui dan rasakan tentang perilakunya (Djaali, 2007:101).

Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa proses pendidikan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

perubahan sikap dari diri seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor belajar. Dalam

hal ini faktor belajar mempunyai peran penting dalam proses pendidikan, dengan

Page 38: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

27

kata lain proses belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Sehingga dapat

menjadi penunjang pembelajaran seseorang yang akan menjadi suatu keberhasilan

dalam pembelajaran yang baik.

2.5 Prestasi Belajar

Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas

atau kegiatan tertentu (Tulus Tu’u, 2003:75). Prestasi adalah kemampuan,

keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan masalah (Zaenal Arifin,

1991:3).

Prestasi belajar bisa juga disebut kecakapan aktual (actual ability) yang

diperoleh seseorang setelah belajar, suatu kecakapan potensial (potensial ability)

yaitu kemampuan dasar yang berupa disposisi yang dimiliki oleh individu untuk

mencapai prestasi (Nurkancana dan Sunarta, 1992). Kecakapan aktual dan

kecakapan potensial ini dapat dimasukkan kedalam suatu istilah yang lebih umum

yaitu kemampuan (ability).

Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan dalam mempelajari materi

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah

materi tersebut (Muhibbin syah, 1997 : 141). Prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tulus

Tu’u, 2003:75). Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian di bidang

pengetahuan keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam

bentuk nilai (Winkel, 1989:102).

Page 39: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

28

Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah tingkat penguasaan atau hasil yang telah dicapai siswa dari

suatu kegiatan atau usaha sehubungan dengan tujuan belajar tertentu yang dapat

memberikan kepuasan emosional dan dapat diukur dengan alat atau dengan tes

tertentu. Penilaian ini dapat berupa angka atau huruf. Prestasi belajar siswa

menunjukkan bukti-bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai siswa selama

mereka belajar dan biasanya diwujudkan dalam bentuk nilai atau simbol lain yang

merupakan pencerminan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu pelajaran.

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini

penulis kelompokkan menjadi 2 (dua ) golongan yaitu faktor intern dan faktor

ekstern.

2.6.1 Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Dalam

penelitian ini faktor intern dibagi menjadi 2 (dua) yaitu fisiologis dan psikologis.

2.6.1.1 Fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan

belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan

belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan (Djamarah, 2002:142).

Proses dari pengelolaan otak sebenarnya sangat menentukan inteligensi maupun

kepribadian dan kualitas kehidupan yang dialami oleh seorang manusia, serta

kualitas manusia itu sendiri. Untuk meningkatkan kecerdasan dapat dilakukan

Page 40: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

29

dengan berbagai stimulus yang menambah aktivitas antar sel dalam otak dan

memungkinkan akselerasi proses berfikir, meskipun dalam batas inteligensinya.

Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan untuk sampai pada

penguasaan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi

adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak

manusia. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana orang menyadari

bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan

yang diperoleh di masa yang lampau. Sedangkan berpikir adalah tingkah laku

yang sering implisit dan tersembunyi dan biasanya menggunakan simbol-simbol

(gambaran-gambaran, gagasan-gagasan, dan konsep-konsep).

2.6.1.2 Psikologis

Syaiful Bahri Djamarah (2002:142) Belajar adalah proses psikologis. Oleh

karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar

seseorang. Yang termasuk dalam kondisi psikologis antara lain

2.6.1.2.1 Minat

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara

diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan itu,

semakin besar pula minat. Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk

menghasilkan prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang tidak berminat

untuk mempelajari sesuatu.

2.6.1.2.2 Kecerdasan

Kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor

yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar di sekolah. Kecerdasan

Page 41: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

30

menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya kemampuan memahami,

mengerti, memecahkan problem, tetapi termasuk kemampuan mengatur perilaku

berhadapan dengan lingkungan yang berubah dan kemampuan belajar dari

pengalamannya. Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat

menentukan keberhasilannya dalam mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-

prestasi lain sesuai macam-macam kecerdasan yang menonjol yang ada pada

dirinya. Prestasi belajar disekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita

yang diukur oleh IQ, IQ yang tinggi meramalkan sukses terhadap prestasi belajar.

Namun IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin sukses di masyarakat. Ternyata

bahwa emosi selain mengandung perasaan yang dihayati seseorang, juga

mengandung kemampuan untuk mengetahui (menyadari) tentang perasaan yang

dihayati dan kemampuan bertindak terhadap perasaan itu. Bahkan pada

hakekatnya emosi itu adalah impuls untuk bertindak.

2.6.1.2.3 Bakat

Di samping intelegensi, bakat merupakan faktor yang besar

pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Bakat adalah

kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya sejak lahir, yang diterima

sebagai warisannya dari orang tua. Bagi seorang siswa bakat bisa berbeda dengan

siswa lain. Ada siswa yang berbakat dalam bidang ilmu sosial, ada juga yang di

ilmu pasti. Bakat-bakat yang dimiliki siswa tersebut apabila diberi kesempatan

dikembangkan dalam pembelajaran, akan mencapai prestasi yang tinggi.

Page 42: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

31

2.6.1.2.4 Motivasi

Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang mendorong

seseorang untuk melakukan aktivitas guna mencapai prestasi. Kuat lemahnya

motivasi juga akan mempengaruhi keberhasilan dalam belajar.

2.6.1.2.5 Motif

Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu.

Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, kalau siswa mempunyai

motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya

mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar

akan memberi dampak yang kurang baik bagi prestasi belajarnya (Sanggalang,

2002:147).

2.6.1.2.6 Cara belajar

Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa.

Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi

dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien

antara lain berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar, segera mempelajari

kembali bahan yang telah diterima, membaca dengan teliti dan baik bahan yang

sedang dipelajari dan berusaha menguasainya dengan sebaik-baiknya, serta

mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal (Sanggalang,

2002:147).

Page 43: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

32

2.6.2 Faktor Ekstern

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang

turut mempengaruhi dalam keberhasilan belajar. Dalam penelitian ini yang

termasuk dalam faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan faktor instrumental

2.6.2.1 Faktor Lingkungan

2.6.2.1.1 Lingkungan Alami

Lingkungan hidup adalah tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha di

dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik

yang hidup di dalamnya. Kesejukan udara dan ketenangan suasana kelas diakui

sebagai kondisi lingkungan kelas yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan

belajar mengajar yang menyenangkan (Djamarah, 2002:142).

2.6.2.1.2 Lingkungan Sosial Budaya

Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari

ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk

tunduk pada norma-norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam

masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah. Lahirnya peraturan sekolah

bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang

keberhasilan belajar di sekolah (Djamarah. 2002:142).

2.6.2.1.3 Lembaga Bimbingan Belajar

Lembaga bimbingan karena bantuannya akan terasa pada saat akan

menghadapi ujian apabila mendapatkan kendala yang serius dalam belajar.

Kegiatan ini diadakan satu atau dua bulan menjelang ujian, sehingga akan

terbantu kesulitannya oleh tutor.

Page 44: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

33

2.6.2.1.4 Perpustakaan dan Toko Buku

Dengan adanya perpustakaan atau toko buku, secara tidak langsung akan

menambah pengetahuan, wawasan dan referensi. Sehingga akan mendapat lebih

banyak pola pikir dari beberapa buku yang dibaca. Karena jika hanya

mengandalkan satu pola pikir, maka wawasannya tidak akan bertambah.

2.6.2.1.5 Keluarga

Faktor keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses

belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah bagaimana cara

orang tua mendidik siswa dalam belajar, relasi atau hubungan antar anggota

keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua

dan latar belakang kebudayaan. Keselektifan dalam memilih teman bergaul dan

tempat tinggal, secara tidak langsung akan memberikan corak dan warna terhadap

sikap dan pribadi kita. Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan

positif memberi pengaruh pada prestasi siswa. Maka orang tua sudah sepatutnya

mendorong, memberi semangat, membimbing dan memberi teladan yang baik

kepada anaknya. Selain itu, perlu suasana hubungan dan komunikasi yang lancar

antara orang tua dengan anak-anak serta keadaan keuangan keluarga yang tidak

kekurangan, sehinga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan kelengkapan belajar.

Hal-hal tersebut ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa (sanggalang,

2007:147).

2.6.2.1.6 Pengaruh Pendidikan dan Pembelajaran Unggul

Lingkungan pendidikan sangat dipengaruhi oleh lingkungan global yang

merupakan berbagai pengaruh eksternal dalm dinamika berbagai aspek kehidupan

Page 45: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

34

didunia, sehingga diharapkan kesadaran tentang reformasi pendidikan yang

memenuhi kondisi masa depan yang dipersyaratkan. Jadi menururt penulis hal ini

akan berdampak pada orientasi pendidikan.

2.6.2.2 Faktor Instrumental

2.6.2.2.1 Kurikulum

Kurikulum adalah plan for learning yang merupakan unsur substansial

dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat

berlangsung, sebab materi apa yang harus disampaikan guru dalam suatu

pertemuan kelas, sebelum guru memprogramkannya.

2.6.2.2.2 Program

Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan.

Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya program

pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi

sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial dan sarana prasarana.

2.6.2.2.3 Sarana dan Fasilitas

Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu

sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar anak didik. Masalah yang anak

didik hadapi dalam belajar relatif kecil. Hasil belajar anak didik tentu akan lebih

baik.

2.6.2.2.4 Guru

Persoalan guru memang menyangkut dimensi yang lebih luas, tidak hanya

bersentuhan dengan masalah di luar dirinya seperti mampu berhubungan dengan

Page 46: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

35

baik dengan warga masyarakat di luar sekolah dan berhubungan dengan anak

didiknya, kapan dan di manapun dia berada, tetapi juga masalah yang berkaitan

dengan diri pribadinya.

2.6.2.2.5 Sekolah

Selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar

memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, sekolah

merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan

organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral, mental, spiritual,

disiplin dan ilmu pengetahuan. Apalagi bila sekolah berhasil menciptakan suasana

kondusif bagi pembelajaran, hubungan dan komunikasi per orang di sekolah

berjalan baik, sarana penunjang cukup memadai dan siswa tertib disiplin, maka

akan mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran dan diharapkan

hasil belajar siswa akan lebih tinggi (Tulus Tu’u, 2003:78-81).

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa prestasi

belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai

faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari

luar diri (faktor eksternal) individu. Secara tidak langsung faktor-faktor yang

mempengaruhi individu tersebut mempunyai nilai positif, sehingga dapat

memberikan semangat belajar pada individu yang akhirnya dapat menghasilkan

prestasi yang baik. Dapat dibuktikan bahwa didalam prestasi belajar yang tinggi

terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan agar memperoleh hasil yang

diharapkan.

Page 47: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

36

2.7 Hakekat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum,

pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai proses pendidikan via aktivitas

jasmani, permainan dan atau olahraga (Rusli Lutan, 1998:14), menurut Abdul

Kadir Ateng (1995:5) pendidikan jasmani merupakan aktivitas otot-otot besar

hingga proses pendidikan tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan

pertumbuhan badan. Jadi pendidikan jasmani adalah pendidikan yang dilakukan

dengan menggunakan aktivitas jasmani dengan tujuan yang diharapkan. Tujuan

pendidikan jasmani menurut Abdul Kadir Ateng (1995:7) yaitu

2.7.1 Pembentukan gerak

Pembentukan gerak adalah salah satu dari tujuan pendidikan jasmani yang

meliputi

(1) Memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak.

(2) Penghayatan ruang, waktu dan bentuk serta pengembangan peranan irama.

(3) Mengenal kemungkinan gerak diri sendiri.

(4) Memiliki keyakinan gerak dan pengembangan perasaan sikap.

(5) Memperkaya dan memperluas kemampuan gerak dengan melakukan

pengalaman gerak pembentukan prestasi.

2.7.2 Pembentukan prestasi

Pembentukan prestasi adalah salah satu tujuan dari pendidikan jasmani

untuk membentuk peserta didik agar dapat berprestasi yang meliputi

(1) Pengembangan kemampuan kerja optimal dengan mengajarkan

ketangkasan-ketangkasan.

Page 48: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

37

(2) Belajar mengarahkan diri pada pencapaian prestasi (kemauan, konsentrasi,

keuletan, kewaspadaan kepercayaan pada diri sendiri).

(3) Penguasaan emosi.

(4) Belajar mengenal kemampuan dan keterbatasan diri.

(5) Meningkatkan sikap tepat terhadap nilai yang nyata dan bidang prestasi,

dalam kehidupan sehari-hari, dalam masyarakat dan dalam olahraga.

2.7.3 Pembentukan sosial

Pembentukan sosial merupakan salah satu usaha untuk menjadikan peserta

didik mempunyai jiwa sosial didalam kehidupan sehari-hari yang meliputi

(1) Pengakuan dan penerimaan peraturan-peraturan dan norma-norma

bersama.

(2) Mengikutsertakan ke dalam struktur kelompok fungsional, belajar bekerja

sama, menerima pimpinan, dan memberikan pimpinan.

(3) Pengembangan perasaan kemasyarakatan, dan pengakuan terhadap orang

lain sebagai pribadi-pribadi.

(4) Belajar bertanggung jawab terhadap yang lain, memberi pertolongan,

memberi perlindungan dan berkorban.

(5) Belajar mengenal dan memahami bentuk-bentuk pelepas lelah aktif untuk

pengisian waktu senggang.

2.7.4 Pertumbuhan badan

Pertumbuhan badan merupakan usaha didalamtujuan pendidikan jasmani

yang meliputi

Page 49: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

38

(1) Peningkatan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat tumbuh, bersikap

dan bergerak dengan baik dan untuk dapat berprestasi secara optimal

(kekuatan, dan mobilitas, pelepas ketegangan dan kesiapsiagaan).

(2) Meningkatkan kesehatan jasmani dan rasa tanggung jawab terhadap

kesehatan diri dengan membiasakan cara-cara hidup sehat.

Sedangkan tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama adalah membantu siswa untuk meningkatkan kesegaran

jasmani dan kesehatan melalui pengalaman dan penanaman sikap positif, serta

kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993:1).

Tujuan ini diharapkan agar dapat tercapai pertumbuhan dan perkembangan

jasmani khususnya tinggi dan berat badan secara harmonis, terbentuknya sikap

disiplin, kejujuran, kerja sama, mematuhi peraturan, menyenangi aktivitas jasmani

dan tercapainya kemampuan dalam penampilan gerakan yang lebih baik. Dalam

kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama meliputi kegiatan pokok atau intrakurikuler terdiri dari

: atletik, senam, permainan, dan kesehatan, sedang kegiatan pilihan meliputi :

renang, tennis meja, sepak takraw, pencak silat (Depdikbud, 1993:3). Kegiatan

pilihan ini dilakukan sesuai dengan keadaan sekolah yang ada.

2.9 Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan

Pengajaran khususnya dalam pendidikan jasmani dapat dipandang sebagai

seni dan ilmu (art and science). Sebagai seni, pengajaran hendaknya dipandang

sebagai proses yang menuntut intuisi, kreativitas, improvisasi, dan ekspresi dari

Page 50: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

39

guru. Ini berarti guru memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan dan

tindakan proses pembelajaran selama dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

pandangan hidup dan etika yang berlaku. Walaupun proses untuk membentuk

teori pengajaran pendidikan jasmani merupakan perjalanan yang panjang, namun

upaya untuk memahami tentang proses pengajaran merupakan arah yang harus

dituju, selama “body of knowledge” tentang pengajaran belum mapan, atau

selama pengajaran cenderung merupakan seni, maka peilaku guru dalam

pengajaran akan menjadi tetap menarik untuk dikaji oleh pengamat tingkah laku

setiap saat.

Proses belajar mengajar pendidikan jasmani adalah memantau dan

meningkatkan keterampilan gerak, disamping agar mereka merasa senang dan

mau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas (Siedentop dalam bucher, 1988:550).

Diharapkan apabila mereka memiliki pondasi pengembangan keterampilan gerak,

pemahaman kognitif, dan sikap yang positif terhadap pendidikan jasmani kelak

akan menjadi manusia dewasa yang sehat dan segar jasmani dan rohani serta

kepribadian yang mantap. Proses belajar mengajar pendidikan jasmani adalah

suatu proses untuk memperoleh dan menguasai pengetahuan atau keterampilan,

kebiasaan, dan tingkah laku yang diperolah dari instruksi (Gagne, 1988:65).

Pada saat siswa terlibat dalam pengalaman belajar, maka siswa sebetulnya

terlibat dalam melakukan tugas gerak khusus tertentu yang terorganisir secara

khusus untuk mencapai tujuan tertentu (Rusli Lutan, 2000:34). Pendidikan

jasmani memberikan sumbangan terhadap pendidikan menyeluruh (Harsuki,

1989:14).

Page 51: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

40

Salah satu usaha untuk mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran

adalah ketetapan dalam memilih metode. Sebab kemapuan dan kecakapan

pengajar terhadap penguasaan metode mengajar berbeda-beda. Masing-masing

individu memiliki seni dan cara yang berlainan satu sama lain. Hal ini dipengaruhi

oleh bahan, situasi, dan kondisi pembelajaran.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses

belajar mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan yang diutamakan tidak hanya

faktor psikomotornya namun juga adanya faktor afektif dan kognitif siswa. Seperti

yang dikemukakan Rusli Lutan (2000:36) bahwa aspek dalam pendidikan jasmani

bukan hanya aspek psikomotor saja namun aspek kognitif dan aspek afektif

merupakan aspek yang sangat penting dikembangkan dalam pendidikan jasmani.

Dengan adanya faktor psikomotor, faktor afektif, dan faktor kognitif dalamproses

belajar mengajar pendidikan jasmani akan berjalan dengan lancar sesuai dengan

apa yang diharapkan dengan ketiga faktor tersebut dilakukan dengan seimbang.

Page 52: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan sejak tahap awal persiapan

sampai tahap akhir yaitu menggunakan metode kualitatif. Yaitu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa uraian kata tertulis atau lisan

dari orang kunci dan perilaku yang dapat diamati. Sebagaimana yang dinyatakan

oleh Bogdan dan Tailor dalam Moleong (1991:3). Pendekatan yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif naturalistic.

3.2 Subyek

Subyek penelitian atau populasi penelitian adalah seluruh penduduk

yang dimaksud untuk diselidiki (Universum). Populasi dibatasi sebagai sejumlah

penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. (Sutrisno

Hadi, 1986:220). Jadi yang dimaksud populasi adalah seluruh individu yang

memiliki sifat yang sama walaupun presentase kesamaan itu sedikit atau dengan

kata lain pengertian tersebut mengandung maksud bahwa populasi adalah seluruh

individu yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Pada penelitian ini

populasi yang digunakan adalah guru SMP se-kecamatan Singorojo Kab. Kendal

yang berjumlah 87 orang.

Page 53: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

42

3.3 Obyek

Objek penelitian atau sampel penelitian adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti (Arikunto: 1996: 117). Teknik pengambilan sample yang

digunakan penulis adalah menggunakan teknik total sampling. Yaitu seluruh guru

non penjasorkes SMP yang ada di Kecamatan Singorojo baik yang mengajar di

sekolah negeri maupun sekolah swasta sejumlah 87 guru

Tabel 4

Banyaknya sampel

No Nama Sekolah Jml guru

non penjas guru penjas Jumlah

1. SMP N 1 Singorojo 23 2 25

2. SMP N 2 Singorojo 20 2 22

3. SMP N 3 Singorojo 15 1 16

4. SMP N 4 singorojo 15 1 16

5. MTs Al Hikmah 14 1 15

Jumlah 87 7 94

Sampel adalah sebagian atau wakil subyek yang diteliti (suharsimi

Arikunto, 1993:104). Bila populasi cukup homogen, terhadap populasi di bawah

100 dapat digunakan total sampel, populasi diatas 100 digunakan sampel 15 %. (

Winarno Surahmad, 1990 : 108). Pada peneilitian ini terdapat populasi 87 orang.

Jadi pada penelitian ini menggunakan total sampling (keseluruhan).

Page 54: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

43

3.4 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, pengumpulan fakta dilakukan dengan metode-

metode, observasi, dan pengumpulan serta penggunaan bahan-bahan dokumen.

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Data yang terkumpul merupakan

fakta mengenai dunia nyata yang diperoleh melalui observasi. Usaha pengamatan

atau observasi yang cermat, dapat dianggap sebagi salah satu cara penelitian yang

paling sesuai bagi para ilmuwan bidang ilmu sosial (Koenjaraningrat, 1980:137)

Kerlinger (1996:858), pada dasarnya terdapat dua cara pengamatan

yaitu: a. memperhatikan orang bertindak dan berkata-kata; b. menanyakan kepada

orang tentang tindakan-tindakannya sendiri serta perilaku orang lain. Pada

penelitian ini observasi akan dilakukan pada tempat-tempat yang berhubungan

dengan aspek-aspek program belajar mengajar, tempat proses belajar mengajar,

fasilitas belajar mengajar Penjasorkes. Pada tempat-tempat tersebut, selain

berlangsungnya aktifitas yang berkenaan dengan aspek proses belajar mengajar

dengan lingkungan yang ada, juga akan diamati orang-orang yang berkedudukan

sebagai pelaku proses belajar mengajar. Tujuan utama observasi adalah

mengamati tingkah laku manusia sebagai peristiwa aktual yang memungkinkan

kita memandang tingkah laku sebagai proses.

Wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan

untuk mendapatkan informasi yang penting. Wawancara dalam suatu penelitian

yang bertujuan untuk dapat mengumpulkan keterangan tentang kehidupan

manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian mereka merupakan pembantu

utama dari metode observasi (Koenjaraningrat, 1980:162).

Page 55: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

44

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian

kualitatif, karena didalamnya terdapat upaya pemahaman dan penelaahan tentang

objek penelitian. Analisa data dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terjadi bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian data atau display

data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi ( Miles dan Hubnerman, 1992:16).

3.6 Validitas dan Reliabilitas

Pengukuran suatu variabel, membutuhkan hasil yang benar-benar

mencerminkan tentang variabel yang diukur, sehingga objektivitasnya dapat

dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan uji

validitas dan reliabilitas .

3.6.1 validitas

validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur itu

mengukur apa yang ingin diukur (Ancok, 1987). Uji validitas dilakukan untuk

melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi

ukur (Azwar, 2001). Untuk menguji validitas digunakan rumus statistik Koefisien

Korelasi Product Moment dari Pearson dengan formula sebagai berikut :

Dimana :

xyr : Koefisien korelasi

n : Jumlah subjek

Page 56: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

45

X : Skor total X

Y : Skor total Y

( )∑ 2X : Kuadrat jumlah skor total X

∑ 2X : Jumlah kuadrat skor total X

∑ 2Y : Jumlah kuadrat skor total Y

( )∑ 2Y : Kuadrat jumlah skor total Y

Nilai validitas angket soal no. 1 pada instrumen penelitian payung ini

adalah 0,731. Pada α = 5% dengan n = 30 diperoleh rtabel = 0,361. Karena rxy >

rtabel, maka angket soal no. 1 tersebut valid..

Nilai Validitas angket soal no. 1 s/d 33 ada pada lampiran

3.6.2 Reliabilitas

Azwar (1992) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

alat pengukur dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang

sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri

subjek memang belum berubah. Formula statistik yang dapat digunakan untuk

menguji reliabilitas adalah Alpha, yaitu :

Dimana

: Reliabilitas instrumen

K : Banyak butir pertanyaan / banyak soal

Page 57: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

46

: Jumlah varians butir

: Varians total

( Suharsimi arikunto, 2002:171 )

Jika 11r lebih besar dari reseptor table maka dikatakan instrumen

tersebut Reliabel. Nilai reliabilitas pada instrumen penelitian payung ini adalah

0,918. Karena 11r = 0,918 > 0,36 maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut

reliabel (Sumber lampiran)

3.7 Metode Analisis Data

Langkah-langkah menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Data dari angket yang didapat berupa data kualitatif. Agar data tersebut

dapat dianalisis maka haruslah diubah menjadi data kuantitatif (Suharsimi

Arikunto, 2002:96). Menguantitatifkan jawaban item pertanyaan dengan

memberikan tingkat-tingkat skor untuk masing-masing jawaban sebagai

berikut:

Jawaban option ya diberi skor 3

Jawaban option tidak diberi skor 2

Jawaban option tidak tahu diberi skor 1

2. Menghitung frekuensi untuk tiap-tiap kategori jawaban yang ada pada

masing-masing variabel / subvariabel.

3. Dari hasil perhitungan dalam rumus akan dihasilkan angka dalam bentuk

prosentase.

Page 58: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

47

Adapun rumus untuk analisis deskriptif prosentase (DP) adalah:

Ket:

DP : skor yang diharapkan

N : jumlah skor maksimum

n : jumlah skor yang diperoleh

(Sutrisno hadi,1980:164)

Analisis data penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga

digunakan analisis presentase. Hasil analisis dipresentasikan dengan tabel

kriteria diskriptif presentase.

Langkah-langkah perhitungan :

1. Menetapkan skor tertinggi.

2. Menetapkan skor terendah.

3. Menetapkan prosentae tertinggi : 100%

4. Menetapkan prosentase terendah : 25%

5. Menetapkan rentang presentase : 100% - 25% = 75%

6. Menetpkan interval = 75% : 5 = 15%

Page 59: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

48

Tabel 5 Kriteria Presentase Deskriptif

Interval Kriteria

85.01 % - 100 % Sangat tinggi

70.01 % - 85.00 % Tinggi

55.01 % - 70.00 % Sedang

40.01 % - 55.00 % Rendah

25.00 % - 40.00 % Sangat rendah

( Sutrisno hadi,1980:164 )

Page 60: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap guru

pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal

Tahun 2008 yang dilakukan pada sebagian guru SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal dengan jumlah 87 guru. Pengumpulan data dengan

menggunakan metode angket dan dokumentasi. Berdasarkan angket penelitian

didapat hasil sebagai berikut.

Tabel 6 Gambaran umum persepsi guru non penjasorkes terhadap guru penjasorkes

no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase

1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 45 51,72 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 39 44,83 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 3 3,45 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 0 0 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 0 0 %

JUMLAH 87 100 %

Sumber: Lampiran

Data hasil penelitian tentang persepsi guru non pendidikan jasmani

terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal diatas dapat diubah menjadi data grafik yang ditunjukan pada

gambar grafik berikut.

Page 61: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

50

Sang

atTi

nggi

Ting

gi

Seda

ng

Rend

ah

Sang

atRe

ndah

51.72 44.83

3.45 0 00

10

20

30

40

50

60

kriteria

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Gambar 1 Diagram persepsi guru non penjasorkes terhadap

guru penjasorkes

Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukan bahwa persepsi

guru non pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-

Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan

kriteria sangat tinggi, terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 45 guru

memenuhi kriteria sangat tinggi yang berarti sebanyak 51,72 % dari seluruh guru

yang ada menunjukan kriteria sangat tinggi. Dan sebanyak 39 guru memenuhi

kriteria tinggi yang berarti sebanyak 44,83 % dari keseluruhan guru SMP se-

Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria tinggi. Sedangkan

3 guru yang lain memenuhi kriteria Sedang yang berarti sebanyak 3,45 % dari

seluruh guru berada pada kriteria Sedang. Persepsi guru SMP se-Kecamatan

Singorojo Kabupaten Kendal yang menunjukkan kriteria Rendah dan Sangat

Rendah tidak ada atau dengan kata lain 0 %. Hal ini disebabkan karena seluruh

Page 62: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

51

guru yang mengajar SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal telah

memiliki keahlian dalam menangani anak SMP.

Gambaran persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan

jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008

dari masing-masing kompetensi dapat disajikan sebagai berikut.

4.1.1. Kepribadian Sebagai Pendidik

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru non

pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan

Singorojo tentang kepribadian guru pendidikan jasmani sebagai pendidik

mempunyai tingkat persepsi yang Sangat Tinggi. Untuk lebih jelasnya

diperlihatkan pada tabel berikut.

Tabel 7 Gambaran umum kompetensi kepribadian guru penjasorkes

no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase

1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 74 85,06 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 10 11,49 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 3 3,45 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 0 0 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 0 0 %

JUMLAH 87 100 %

Sumber: Lampiran

Terlihat dari tabel diatas bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani

terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan kriteria sangat tinggi,

terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 74 guru memenuhi kriteria Sangat

Page 63: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

52

Tinggi yang berarti sebanyak 85,06 % dari seluruh guru yang ada menunjukan

kriteria Sangat Tinggi. Dan sebanyak 10 guru memenuhi kriteria Tinggi yang

berarti sebanyak 11,49 % dari keseluruhan guru SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria TInggi. Sedangkan 3 guru yang lain

memenuhi kriteria Sedang yang berarti sebanyak 3,45 % dari seluruh guru berada

pada kriteria yang Sedang. Persepsi guru SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal yang menunjukkan kriteria Rendah dan Sangat Rendah tidak

ada atau dengan kata lain 0 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

berikut ini

SangatTinggi

Tinggi Sedang Rendah SangatRendah

85.06

11.49

3.45 0 00

20

40

60

80

100 Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

SangatRendah

Gambar 2

Diagram kompetensi kepribadian guru penjasorkes

4.1.2. Kompetensi Paedagogik

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum persepsi guru non

pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan

Singorojo tentang kompetensi paedagogik guru pendidikan jasmani mempunyai

tingkat yang Sangat Tinggi. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut.

Page 64: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

53

Tabel 8 Gambaran kompetensi paedagogik guru penjasorkes

no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase

1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 40 45,98 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 27 31,03 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 16 18,39 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 3 3,45 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 1 1,15 %

JUMLAH 87 100 %

Sumber: Lampiran

Terlihat dari tabel diatas bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani

terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan kriteria sangat tinggi,

terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 40 guru memenuhi kriteria sangat

tinggi yang berarti sebanyak 45.98 % dari seluruh guru yang ada menunjukan

kriteria sangat tinggi. Dan sebanyak 27 guru memenuhi kriteria Tinggi yang

berarti sebanyak 31,03 % dari keseluruhan guru SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria TInggi. Sedangkan 16 guru memenuhi

kriteria Sedang yang berarti sebanyak 18,39 % dari seluruh guru berada pada

kriteria yang Sedang. Masih ada guru SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten

Kendal yang memberikan persepsi rendah yaitu 3 orang guru atau 3,45 %. Tetapi

masih ada guru yang memberikan persepsi Sangat Rendah yaitu 1 orang atau 1,15

%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini

Page 65: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

54

SangatTinggi

Tinggi Sedang Rendah SangatRendah

45.98

31.03

18.39

3.45 1.150

10

20

30

40

50Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Gambar 3

Diagram Kompetensi Paedagogik Guru Penjasorkes

4.1.3. Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum persepsi guru non

pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan

Singorojo tentang kompetensi profesional guru pendidikan jasmani sebagai

pendidik mempunyai tingkat yang Sangat Tinggi. Untuk lebih jelasnya

diperlihatkan pada tabel berikut.

Tabel 9 Gambaran kompetensi profesional guru penjasorkes

no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase

1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 42 48.28 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 28 32.18 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 15 17.24 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 1 1.15 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 1 1.15 %

JUMLAH 87 100 %

Sumber: Lampiran

Page 66: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

55

Terlihat dari tabel diatas bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani

terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan kriteria Sangat Tinggi,

terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 42 guru memenuhi kriteria Sangat

Tinggi yang berarti sebanyak 48,28 % dari seluruh guru yang ada menunjukan

kriteria Sangat Tinggi. Dan sebanyak 28 guru memenuhi kriteria Tinggi yang

berarti sebanyak 32,18 % dari keseluruhan guru SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria Tinggi. Sebanyak 15 guru memenuhi

kriteria Sedang yang berarti sebanyak 17,24 % dari seluruh guru berada pada

kriteria yang Sedang. Guru SMP di Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal yang

memberikan persepsi rendah terdapat 1 orang guru atau 1,15 % dari keseluruhan

guru yang ada di Kecamatan Singorojo. Tetapi masih ada guru yang memberikan

persepsi Sangat Rendah yaitu 1 orang atau 1,15 %. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar berikut ini

SangatTinggi

Tinggi Sedang Rendah SangatRendah

48.28

32.18

,17.24

1.15 1.150

10

20

30

40

50Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Gambar 4

Diagram kompetensi profesional guru penjasorkes

Page 67: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

56

4.1.4. Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum persepsi guru non

pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan

Singorojo tentang kompetensi sosial guru pendidikan jasmani sebagai pendidik

mempunyai tingkat yang Sangat Tinggi. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada

tabel berikut.

Tabel 10 Gambaran kompetensi sosial guru penjasorkes

no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase

1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 45 51,72 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 30 34,48 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 12 13,80 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 0 0 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 0 0 %

JUMLAH 87 100 % Sumber: Lampiran

Terlihat dari tabel diatas bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani

terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan kriteria Sangat Tinggi,

terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 45 guru memenuhi kriteria Sangat

Tinggi yang berarti sebanyak 51,72 % dari seluruh guru yang ada menunjukan

kriteria Sangat Tinggi. Dan sebanyak 30 guru memenuhi kriteria Tinggi yang

berarti sebanyak 34,48 % dari keseluruhan guru SMP di Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria Tinggi. Sedangkan 12 guru yang lain

memenuhi kriteria Sedang yang berarti sebanyak 13,80 % dari seluruh guru

berada pada kriteria yang Sedang. Guru SMP di Kecamatan Singorojo Kabupaten

Page 68: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

57

Kendal yang memberikan persepsi Rendah dan Sangat Rendah tidak ada atau

dengan kata lain adalah 0%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

berikut ini

SangatTinggi

Tinggi Sedang Rendah SangatRendah

51.72

34.48

13.8

0 00

10

20

30

40

50

60Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Gambar 5 Diagram kompetensi sosial guru penjasorkes

4.2. Pembahasan

Persepsi merupakan suatu penafsiran suatu obyek, peristiwa, atau potensi

individu yang dilandasi oleh pengalaman hidup seseorang yang melakukan

penafsiran itu. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh

penginderaan, yaitu merupakan proses berwujud diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan

saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami

persepsi. Guru non Penjasorkes yang memiliki persepsi positif terhadap guru

Penjasorkes akan mempengaruhi kinerja guru Penjasorkes yang baik pula, akan

tetapi apabila guru non Penjasorkes memiliki persepsi yang negatif maka hal ini

akan mempengaruhi kinerja guru Penjasorkes kearah yang buruk pula. Ini

Page 69: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

58

membuktikan bahwa persepsi terhadap guru Penjasorkes sangat berpengaruh

terhadap kinerja guru dan akan mempengaruhi keberhasilan dalam proses

mengajar.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi guru non Penjasorkes

terhadap guru Penjasorkes tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten

Kendal Tahun 2008 menunjukan kriteria Sangat Tinggi. Hal ini ditunjukan dari :

1) dalam kepemilikan kepribadian sebagai pendidik dalam kategori Sangat Tinggi,

2) dalam kepemilikan kompetensi paedagogik dalam kategori Sangat Tinggi, 3)

dalam kepemilikan kompetensi profesional sebagai pendidik dalam kategori

Sangat Tinggi, dan 4) dalam kepemilikan kompetensi sosial sebagai pendidik

dalam kategori Sangat Tinggi pula.

4.2.1 Kepribadian sebagai pendidik

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi guru non Penjasorkes

tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal terhadap kepemilikan

kepribadian sebagai pendidikan dalam kategori Sangat Tinggi. Sebagian besar

guru non Penjasorkes memandang bahwa guru Penjasorkes telah memiliki

kepribadian yang mantap dan stabil, kepribadian yang dewasa, kepribadian yang

arif, kepribadian yang berwibawa, dan akhlak yang mulia dan dapat menjadi

teladan. Ditinjau dari kepribadian sebagai pendidik guru Penjasorkes telah

memiliki kepribadian yang baik, mereka telah mempunyai keterampilan

mengendalikan kelas dalam hal ini mempunyai wibawa sehingga proses

pembelajaran Penjasorkes dapat berjalan secara lancar.

Page 70: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

59

Selain persepsi pada kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa juga

telah dimiliki oleh guru Penjasorkes. Selain itu ditinjau dari kepribadian yang arif

sebagian besar guru non Penjasorkes memberikan persepsi bahwa guru

Penjasorkes telah memilikinya.

Kepribadian sebagai pendidik pada guru Penjasorkes tingkat SMP se-

Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal tentunya berdampak positif pada kinerja

guru dan keberhasilan proses pembelajaran Penjasorkes. Baik buruknya persepsi

guru non Penjasorkes terhadap guru Penjasorkes dalam aspek kepribadian sebagai

pendidik sangat tergantung pada keadaan guru itu sendiri. Oleh karena itu dalam

rangka mempertahankan dan meningkatkan para guru Penjasorkes pada aspek

kepribadian sebagai pendidik yang telah baik maka upaya yang dapat dilakukan

adalah menjaga dan mempertahankan kepribadian sebagai pendidik sebagai upaya

untuk mejaga kualitas proses pembelajaran Penjasorkes.

Walaupun secara umum guru Penjasorkes tingkat SMP se-Kecamatan

Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008 pada aspek kepribadian sebagai

pendidik mempunyai kriteria Sangat Tinggi, masih terdapat beberapa guru non

Penjasorkes yang memberikan persepsi dengan kaegori Sedang yaitu 3,45 %.

Oleh karena kepribadian sebagai pendidik hendaknya telah dimiliki oleh semua

guru Penjasorkes agar kedepannya proses pembelajaran Penjasorkes mampu

mencapai tujuan yang direncanakan.

4.2.2 Kompetensi paedagogik

Kompetensi pendagogik adalah kemampuan untuk mengelola

pembelajaran peserta didik. Persepsi terhadap guru Penjasorkes pada aspek

Page 71: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

60

kompetensi paedagogik termasuk dalam kriteria tinggi. Hal ini disebabkan karena

sebagian guru Penjasorkes telah mampu merancang pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar dengan baik. Selain ketiga hal

tersebut guru Penjasorkes juga telah mampu memahami perserta didik dan

mengembangkan perserta didik.

Tidak dapat dipungkiri walaupun persepsi terhadap guru Penjasorkes pada

aspek kompetensi paedagogik secara umum dalam kriteria Sangat Tinggi, akan

tetapi masih ada guru non Penjasorkes yang memberikan persepsi dengan kriteria

rendah sekali. Kondisi tersebut perlu disadari oleh guru Penjasorkes agar pada

waktu-waktu kedepan pembelajaran Penjasorkes dapat diperhatikan secara baik.

4.2.3 Kompetensi profesional sebagai pendidik

Kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam merupakan

pengertian dari kompetensi profesional sebagai pendidik. Persepsi guru

Penjasorkes pada aspek kompetensi profesional sebagai pendidik termasuk dalam

kriteria Sangat Tinggi. Tetapi juga terdapat beberapa guru Penjasorkes yang

kurang mengetahui tentang media elektronik, misalnya pengeoperasian komputer

dan internet untuk memperoleh informasi secara cepat dan efisien.

Penguasaan materi merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh guru

Penjasorkes, sehingga berdampak pada hasil pembelajaran yang baik. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa suatu proses pembelajaran tidak dapat berjalan

dengan baik tanpa adanya penguasaan materi yang baik dari guru. Meskipun dari

hasil penelitian secara umum mempunyai persepsi dengan kriteria Sangat Tinggi,

akan tetapi masih terdapat guru yang memberikan persepsi Sangat Rendah

Page 72: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

61

terhadap guru Penjasorkes dalam aspek kompetensi profesional. Hal ini

merupakan suatu nilai kurang sehingga perlu adanya perbaikan sesegera mungkin

karena kompetensi profesional sebagai pendidik merupakan hal vital dan harus

dimengerti oleh setiap guru khususnya guru Penjasorkes.

4.2.4 Kompetensi sosial sebagai pendidik

Selain kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional, seorang guru

juga harus memiliki kompetensi dalam bidang sosial. Yang dimaksud dengan

kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi

secara efektif dan efisien dengan perserta didik, sesama guru, orang tua / wali

peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara

umum persepsi guru Penjasorkes pada aspek kompetensi sosial sebagai pendidik

termasuk dalam kriteria Sangat Tinggi.

Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan

adanya komunikasi yang baik, misalnya dengan peserta didik, maka guru dapat

melaksanakan proses pembelajaran dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai. Dengan adanya komunikasi yang baik dengan orang tua / wali peserta

didik maka guru Penjasorkes dapat memberikan informasi kepada orang tua / wali

atau sebaliknya tentang perkembangan siswa selama mengikuti pembelajaran

Penjasorkes. Selain itu komunikasi yang baik dengan sesama guru akan

menimbulkan suasana yang harmonis antara guru non Penjasorkes dan guru

Penjasorkes sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

Page 73: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi guru

non Penjasorkes terhadap guru Penjasorkes tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal Tahun 2008 menunjukkan kriteria sangat tinggi. Yaitu dalam

hal kompetensi kepribadian sebagai pendidik sangat tinggi yaitu 85,06 %. Dalam

kompetensi paedagogik menunjukkan kriteria sangat tinggi yaitu 45,98 %. Dalam

hal kompetensi profesional sebagai pendidik menunjukkan kriteria sangat tinggi

yaitu 48,28 %. Dalam hal kompetensi sosial sebagai pendidik kriteria juga

tergolong sangat tinggi yaitu 51.72 %. Sehingga persepsi guru non Penjasorkes

terhadap kinerja guru Penjasorkes di tingkat SMP se Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal tidak benar tentang anggapan bahwa guru Penjasorkes tidak

melaksanakan kewajibannya sebagai guru secara tidak professional.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini penyusun menyarankan sebagai berikut :

1. Untuk lebih meningkatkan mutu pelaksanaan proses Penjasorkes tingkat

SMP di Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal, maka guru-guru harus

lebih kreatif dalam mengajar sehingga semua kurikulum dapat diajarkan

kepada siswa.

Page 74: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

63

2. Untuk lebih meningkatkan mutu Penjasorkes tingkat SMP di Kecamatan

Singorojo Kabupaten Kendal, maka diharapkan adanya perhatian dari

sekolah, guru, dan siswa untuk lebih memperhatikan proses

pembelajarannya sehingga tercipta suasana pembelajaran yang harmonis.

3. Guru penjasorkes dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya sesuai

dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada disekolah. Guru harus kreatif

dan dapat memodifikasi peralatan atau media pembelajaran agar proses

pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes dapat terlaksana dengan efektif dan

efisien.

4. Setelah melakukan penelitian ini, hendaknya ada penelitian lain yang

termotivasi untuk melakukan penelitian tentang teknik-teknik maupun

metode-metode pembelajaran penjasorkes agar dapat diperoleh teknik

maupun metode pembelajaran yang efektif dan efisien.

Page 75: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

64

DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir Ateng. 1995. Azas Dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta.

Depdikbud Dirjen Dikti. Abu Muhammad Ibnu. Abdullah. 2008. Prestasi Belajar.

”http://Ipotes.wordpress.com” Agus. S. Suryobroto. 2002. Teknologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Yogyakarta FIK UNY. Alkinson, Rita L, Atkinson Richard C, Hilgard Ernest R. 1983. Pengantar

Psikologi Alih Bahasa Taufik Nurjanah. Bimo Walgito. 1993. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi offset. Depdiknas. 2003. Ketentuan Umum. Jakarta : Depdiknas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta : Depdikbud. Ditptksd. 2004. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak. ”

http://ditptksd.go.id ” Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara Syaiful Bahri Djamaroh 2002. Rahasia Sukses Belajar, Jakarta :Rineka Cipta Ibrahim Bafadal. 2003. Peningkatan Profesional Guru Sekolah Dasar, Jakarta :

Bumi Aksara Moh. Uzer Usman. 2007. Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja

Rosdakarya Moh. Zainun Najib. 2006. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Masisir. ” http://masnaguib.blogspot.com “ Nurkancana dan Sunarta. 1992.Evaluasi Pendidikan Muhibin 1997.Psikologi Belajar, Jakarta :Rajawali, Usaha Nasional Oemar Hamalik. 2003. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.

Jakarta: Bumi Aksara Rusli Lutan. 1998. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori Dan Metode.

Jakarta. Depdikbud Dirjen Dikti

Page 76: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

65

Sarlito Wirawan. 1992. Psikologi Sosial, Jakarta: Balai Pustaka Saryono NIP.132319844. 2007. [email protected]

Slameto. 1995. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka

Cipta Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta : Rineka Cipta. Sukintaka. 1992. Teori Bermain Pendidikan Jasmani. Yogyakarta : ESA Grafika

Solo Sumadi Suryabrata. 2003. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Perss. Sutrisno Hadi. 1986. metodologi research jilid I, jakarta : Tarsito Syaiful bahri djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta Tri Purnomo. 2008. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Mata Pelajaran

Penjasorkes di SMP Negeri se-Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007/2008. Skiripsi UNNES

Wikipedia. 2008. Kinerja. “http://Id.wikipedia.org/wiki/kinerja.

Wikipedia. 2008. Persepsi. “http://Id.persepsi.org/wiki/persepsi.

___________. 2008. Karakteristik Proses Belajar Mengajar (PBM) Yang Efektif. “http://Ahmesabe.wordpress.com”

___________. 2008. Aktivitas dan Prestasi Belajar. “http://Spesialis_torch.com”

Page 77: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Jenis Pendidikan Masa NamaKelamin Terakhir Kerja Sekolah

1 R.Heri Supriyatno Laki-laki 45 Tahun S-1 Bhs.Inggris 21 Tahun SMP 1 Singorojo R-12 Usman S. Laki-laki 46 Tahun S-1 Pkn 20 Tahun SMP 1 Singorojo R-23 Istirokhah, S.Pd. Perempuan 33 Tahun S-1 Seni Budaya 11 Tahun SMP 1 Singorojo R-34 Tri Mayasari Perempuan 28 Tahun S-1 Matematika 8 Tahun SMP 1 Singorojo R-45 Budiyono S.Pd Laki-laki 44 Tahun S-1 IPA Fisika 14 Tahun SMP 1 Singorojo R-56 Sri Hastuti S.Pd Laki-laki 40 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun SMP 1 Singorojo R-67 Aman Amin SPd. Laki-laki 42 Tahun S-1 Matematika 18 Tahun SMP 1 Singorojo R-78 Djumadi E.R Laki-laki 43 Tahun S-1 IPS 14 Tahun SMP 1 Singorojo R-89 Dra Herutami Perempuan 49 Tahun S-1 IPA Biologi 24 Tahun SMP 1 Singorojo R-910 Sri Fitri Rahayu Perempuan 41 Tahun S-1 BK 18 Tahun SMP 1 Singorojo R-1011 Sulistyowati S.Pd. Perempuan 30 Tahun S-1 Bhs Indonesia 5 Tahun SMP 1 Singorojo R-1112 Laki-laki Tahun S-1 Pkn Tahun SMP 1 Singorojo R-1213 Rokhatun S.Pd Perempuan 44 Tahun S-1 BK 22 Tahun SMP 1 Singorojo R-1314 Laki-laki Tahun S-1 P.Agama Islam Tahun SMP 1 Singorojo R-1415 Rumini Perempuan 58 Tahun S-1 Keterampilan 28 Tahun SMP 1 Singorojo R-1516 A. Fauzi Laki -laki 36 Tahun S-1 Bhs Jawa 10 Tahun SMP 1 Singorojo R-1617 Deti Yuniasari S.Pd Perempuan 31 Tahun S-1 TIK 8 Tahun SMP 1 Singorojo R-1718 Siti Juariyah S.Pd Perempuan 38 Tahun S-1 Bhs Indonesia 11 Tahun SMP 1 Singorojo R-1819 Yesi Haryati S.Pd Perempuan 31 Tahun S-1 Bhs Inggris 8 Tahun SMP 1 Singorojo R-1920 Atik Mustaqfiroh Perempuan 38 Tahun S-1 Bhs Indonesia 11 Tahun SMP 1 Singorojo R-2021 Perempuan 35 Tahun S-1 IPS Geografi 9 Tahun SMP 1 Singorojo R-2122 Laki-Laki 42 Tahun S-1 Matematika 12 Tahun SMP 1 Singorojo R-2223 Yos Haris P. Laki-Laki 44 Tahun S-1 Seni Budaya 18 Tahun SMP 1 Singorojo R-2324 Barokah Gunarni Perempuan 58 Tahun D-2 B.Jawa 33Tahun SMP 2 Singorojo R-2425 Fitri Artifika S.Pd Perempuan 35 tahun S-1 IPS Sejarah 7 Tahun SMP 2 Singorojo R-25 67

Code

Daftar Responden PenelitianPersepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes

Di Sekolah Menengah Pertama Se-Kecamatan SingorojoKabupaten Kendal Tahun 2008/2009

Mapel

Lampiran 1

No Nama Usia

Page 78: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

No Nama Jenis Usia Pendidikan Mapel Masa Nama CodeKelamin Terakhir Kerja Sekolah

26 Samsuri Laki-Laki 42 Tahun D-3 IPA Fisika 20Tahun SMP 2 Singorojo R-2627 Endang Puji Astuti Perempuan 31 Tahun S-1 Matematika 7 Tahun SMP 2 Singorojo R-2728 Laki-laki 44 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun SMP 2 Singorojo R-2829 Hariyani Perempuan 41 Tahun S-1 mbingan Konselin 18 Tahun SMP 2 Singorojo R-2930 Sulimah S.Pd Perempuan 40Tahun S-1 B.Jawa 12 Tahun SMP 2 Singorojo R-3031 Suharyono S.Pd Laki-Laki 37 Tahun S-1 PAI 12 Tahun SMP 2 Singorojo R-3132 Sriyatun S.Pd Perempuan 42 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun SMP 2 Singorojo R-3233 Widati Perempuan 39 Tahun S-1 Ketrampilan 15 Tahun SMP 2 Singorojo R-3334 Mujiono S.Pd Laki-Laki 49 Tahun D-3 IPS 20 Tahun SMP 2 Singorojo R-3435 Roro Rujiati Perempuan 29 Tahun S-1 B.Ingris 5 Tahun SMP 2 Singorojo R-3536 Sudiman Laki-Laki 44 Tahun S-1 Matematika 14 Tahun SMP 2 Singorojo R-3637 Perempuan 46 Tahun D-3 PKn 21 Tahun SMP 2 Singorojo R-3738 Edy Santoso S.Pd Laki-laki 45 Tahun S-1 Bhs.Indonesia 22 Tahun SMP 2 Singorojo R-3839 Supartini S.Pd Perempuan 43 Tahun S-1 BK 12 Tahun SMP 2 Singorojo R-3940 H.M. Nasikhun, S.Pd Laki-laki 49 Tahun S-1 P.Agama Islam 22 Tahun SMP 2 Singorojo R-4041 Perempuan 42 Tahun D-3 BhsJawa 20 Tahun SMP 2 Singorojo R-4142 Laki-laki 53 Tahun S-1 Matematika 32 Tahun SMP 2 Singorojo R-4243 Arif Budi W.S.Pd. Laki-laki 35 Tahun S-1 Seni Budaya 10 Tahun SMP 2 Singorojo R-4344 Ali Ustadi Laki-Laki 41 Tahun S-1 IPA Biologi 16 Tahun SMP 3 Singorojo R-4445 Agus Sulistiono Laki-laki 47 Tahun S-1 Seni Budaya 20 Tahun SMP 3 Singorojo R-4546 Anis Yunus S.Pd Laki-laki 49 Tahun S-1 IPS Geografi 19 Tahun SMP 3 Singorojo R-4647 Perempuan 50 Tahun S-1 Matematika 22 Tahun SMP 3 Singorojo R-4748 Perempuan 48 Tahun D-3 Ketrampian 20 Tahun SMP 3 Singorojo R-4849 Arif Fajar S.Pd Perempuan 42 Tahun S-1 Bhs. Inggris 15 Tahun SMP 3 Singorojo R-4950 Nawan S. Laki-laki 31 Tahun S-1 TIK 5 Tahun SMP 3 Singorojo R-50 68Lanjutan lam

piran 1Daftar Responden Penelitian

Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru PenjasorkesDi Sekolah Menengah Pertama Se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal Tahun 2008/2009

Page 79: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Jenis Pendidikan Masa NamaKelamin Terakhir Kerja Sekolah

51 Dewi Ratnawati Perempuan 34 Tahun S-1 mbingan Konselin 10 Tahun SMP 3 Singorojo R-5152 Suwandi S.Pd Laki-laki 28 Tahun S-1 TIK 5 Tahun SMP 3 Singorojo R-5253 Aji Basuki S.Pd Laki-laki 44 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun SMP 3 Singorojo R-5354 Perempuan 44 Tahun S-1 BK 22 Tahun SMP 3 Singorojo R-5455 Laki-laki 43 Tahun S-1 P.Agama Islam 10 Tahun SMP 3 Singorojo R-5556 Prihatiningsih Perempuan 32 Tahun S-1 Keterampilan 8 Tahun SMP 3 Singorojo R-5657 Laki -laki 36 Tahun S-1 Bhs Jawa 10 Tahun SMP 3 Singorojo R-5758 Supriyiono S.Pd Laki-laki 44 Tahun S-1 Seni Budaya 11 Tahun SMP 3 Singorojo R-5859 Perempuan 25 Tahun S-1 Bhs.Inggris 01 Tahun SMP 4 Singorojo R-5960 Arif Winarso S.Pd Laki-laki 28 Tahun S-1 I P A 6 Tahun SMP 4 Singorojo R-6061 Tri Wahyuningsih Perempuan 33 Tahun S-1 IPS Geografi 8 Tahun SMP 4 Singorojo R-6162 M.Nurkolis S.Pd Laki-laki 29 Tahun S-1 Matematika 4 Tahun SMP 4 Singorojo R-6263 Cipto Budianto Laki-laki 26 Tahun D 2 Bhs Jawa 2 Tahun SMP 4 Singorojo R-6364 Perempuan 38 Tahun S-1 IPA Biologi 10 Tahun SMP 4 Singorojo R-6465 Perempuan 41 Tahun S-1 BK 11 Tahun SMP 4 Singorojo R-6566 Kabul Aris S Laki-laki 33 Tahun S-1 PPKn 7 Tahun SMP 4 Singorojo R-6667 Sri Harjati Perempuan 41 Tahun S-1 Bhs Inggris 18 Tahun SMP 4 Singorojo R-6768 Indah Kurniyaty Perempuan 27 Tahun S-1 Bhs Indonesia 3 Tahun SMP 4 Singorojo R-6869 Musdalifah Perempuan 41 Tahun S-1 Matematika 18 Tahun SMP 4 Singorojo R-6970 Henny Dwi Astuti Perempuan 26 Tahun S-1 TIK 5 Tahun SMP 4 Singorojo R-7071 Ermunanto Laki-laki 41 Tahun S-1 Pkn 14 Tahun SMP 4 Singorojo R-7172 Perempuan 32 Tahun S-1 BK 3 Tahun SMP 4 Singorojo R-7273 Djazuli S.Ag Laki-laki 28 Tahun S-1 P.Agama Islam 5Tahun SMP 4 Singorojo R-7374 Perempuan 40 Tahun S-1 Bhs Arab 20 Tahun MTs Al Hikmah R-7475 Laki -laki 36 Tahun S-1 Bhs Jawa 10 Tahun MTs Al Hikmah R-75 69

Lanjutan lampiran 1

Di Sekolah Menengah Pertama Se-Kecamatan Singorojo

Daftar Responden PenelitianPersepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes

Kabupaten Kendal Tahun 2008/2009

No Nama Mapel CodeUsia

Page 80: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Jenis Pendidikan Masa NamaKelamin Terakhir Kerja Sekolah

76 Sri Sulistyowati, S.P Perempuan 31 Tahun S-1 Bhs Inggris 8 Tahun MTs Al Hikmah R-7677 Perempuan 38 Tahun S-1 Bhs Indonesia 11 Tahun MTs Al Hikmah R-7778 Perempuan Tahun D 3 T I K 3 Tahun MTs Al Hikmah R-7879 Laki-Laki 41 Tahun S-1 S K I 20 Tahun MTs Al Hikmah R-7980 Gunawan Wibisono Laki-Laki 44 Tahun S-1 Seni Budaya 18 Tahun MTs Al Hikmah R-8081 Endang S Perempuan 45 Tahun D-2 B.Jawa 30 Tahun MTs Al Hikmah R-8182 Wangsit Sarjito Laki-Laki 33 Tahun S-1 IPS 8 Tahun MTs Al Hikmah R-8283 Maskur Laki-Laki 42 Tahun D-3 IPA Fisika 20Tahun MTs Al Hikmah R-8384 Perempuan 31 Tahun S-1 Matematika 7 Tahun MTs Al Hikmah R-8485 Laki-laki 44 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun MTs Al Hikmah R-8586 Perempuan 41 Tahun S-1 mbingan Konselin 18 Tahun MTs Al Hikmah R-8687 Rina Wahyu S.Pd. Perempuan 40Tahun S-1 B.Jawa 12 Tahun MTs Al Hikmah R-87

70Lanjutan lam

piran 1Daftar Responden Penelitian

CodeNo Nama Usia Mapel

Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru PenjasorkesDi Sekolah Menengah Pertama Se-Kecamatan Singorojo

Kabupaten Kendal Tahun 2008/2009

Page 81: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Lanjutan lampiran 2

70

Tabel 12

KISI-KISI KUESIONER PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP

KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP SE KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL

KOMPETENSI

INDIKATOR

PERTANYAAN

NO SOAL

A. Memiliki kepribadian sebagai pendidik

1. Memiliki

kepribadian mantap dan stabil

2. Memiliki kepribadian dewasa 3. Memiliki

kepribadian arif

4. Memiliki

kepribadian yang berwibawa

5. Memiliki

ahlak mulia dan dapat menjadi tauladan

1. Apakah beliau

guru yang disiplin ?

2. Apakah beliau

seorang yang senantiasa bertindak sesuai dengan norma, tata tertib dan komitmen yang telah disepakati ?

3. Apakah selama

dilingkungan sekolah beliau berperilaku sopan ?

4. Apakah selama

berada dilingkungan sekolah beliau bertutur sopan ?

5. Apakah selama

menjalankan perannya sebagai guru, beliau berpenampilan tepat sesuai situasi dan kondisi ?

1 2 3

4

5

Page 82: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Lanjutan lampiran 2

71

KOMPETENSI

INDIKATOR

PERTANYAAN

NO SOAL

6. Apakah beliau disegani anak didiknya ?

7. Apakah beliau

memiliki wibawa sebagai seorang pendidik ?

8. Apakah beliau

menunjukkan komitmen sebagai sebagai umat beragama ?

6 7 8

B. Memiliki kompetensi paedagogik

1. Memahami peserta didik

2. Merancang rencana pembelajaran 3. Melaksanakan pembelajaran 4. Melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran

1. Apakah peserta didik bersemangat saat mengikuti proses pembelajaran penjas orkes ?

2. Apakah beliau

pernah memberikan hukuman fisik pada peserta didik ?

3. Apakah pembelajaran penjas orkes yang beliau laksanakan diminati oleh peserta didik ?

4. Apakah beliau melaksanakan kewajiban dalam menyusun dan mengembangkan silabus dan RPP ?

9

10

11

12

Page 83: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Lanjutan lampiran 2

72

KOMPETENSI

INDIKATOR

PERTANYAAN

NO SOAL

5.Mengembangkan potensi anak didik

5. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau mempunyai inisiatif merancang dan mengembangkan media mbelajaran untuk kepentingan proses belajar mengajar ?

6.Apakah beliau tepat

waktu dalam menyelenggarakan dan menyerahkan nilai hasil evaluasi pembelajaran ?

7. Apakah beliau

membuka diri untuk menjalin keakraban dengan peserta didik ?

8. Apakah beliau

mampu bertindak bijaksana dalam mengatasi kenakalan peserta didik ?

13

14

15

16

C. Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik

1. Memahami bidang studi penjas orkes secara luas dan mendalam

1. Apakah beliau tampak terampil dalam Memberi contoh gerak saat proses pembelajaran penjas orkes ?

17

Page 84: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Lanjutan lampiran 2

73

KOMPETENSI

INDIKATOR

PERTANYAAN

NO SOAL

2. Apakah bapak/ibu pernah melihat beliau memainkan salah satu cabang olahraga ?

3. Sejauh yang pernah bapak/ibu ketahui Apakah beliau mengajarkan lebih dari 2 (dua) cabang olahraga ?

4. Apakah beliau pernah membina salah satu cabang olahraga melalui kegiatan ekstrakurikuler, klub atau kegiatan pengembangan diri ?

5. Apakah sekolah bapak/ibu rutin menyelenggarakan pertandingan atau perlombaan olahraga antar kelas ?

6. Apakah beliau terlibat aktif dalam penyelenggaraan pertandingan atau perlombaan olahraga di sekolah

18

19

20

21

22

Page 85: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Lanjutan lampiran 2

74

KOMPETENSI

INDIKATOR

PERTANYAAN

NO SOAL

7. Apakah sekolah bapak/ibu rutin mengikuti mengikuti pertandingan atau perlombaan olahraga antar sekolah ?

8. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau mampu mengoperasikan komputer ?

9. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau mengenal internet ?

10. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau aktif dalam kegiatan MGMP penjas orkes ?

11. Sejauh yang

bapak/ibu ketahui, apakah beliau aktif berolahraga diluar jam kerja ?

23

24

25

26

27

D. Memiliki kompetensi sosial sebagai

pendidik

1.Berkomunikasi secara efektif

1. Apakah beliau dapat bersosialisai dengan baik di lingkungan sekolah ?

28

Page 86: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Lanjutan lampiran 2

75

KOMPETENSI

INDIKATOR

PERTANYAAN

NO SOAL

2. Bergaul secara efektif

2. Apakah beliau dapat bekerjasama dengan baik dengan teman sejawat ?

3. Apakah beliau dapat Menyampaikan ide dengan kalimat Yang jelas ?

4. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau pernah memiliki permasalahan dengan orangtua peserta didik, terkait dengan kedudukannya sebagai guru ?

5. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau pernah memiliki permasalahan dengan masyarakat sekitar sekolah, terkait kedudukannya sebagai guru ?

6. Apa beliau terlibat aktif dalam kegiatan social di sekolah ?

29

30

31

32

33

Page 87: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 331 R-1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 2 2 3 81 81.818181822 R-2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 2 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 1 2 2 1 70 70.707070713 R-3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 90 90.909090914 R-4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 96 96.969696975 R-5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.919191926 R-6 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.848484857 R-7 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.848484858 R-8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 86 86.868686879 R-9 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 2 2 3 82 82.8282828310 R-10 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919211 R-11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 95 95.9595959612 R-12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929313 R-13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 97 97.9797979814 R-14 2 3 2 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 1 3 76 76.7676767715 R-15 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 85 85.8585858616 R-16 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 89.898989917 R-17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.8484848518 R-18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929319 R-19 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 91 91.9191919220 R-20 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 93 93.9393939421 R-21 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 85 85.8585858622 R-22 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 80 80.8080808123 R-23 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 1 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 2 2 2 1 74 74.7474747524 R-24 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 71 71.7171717225 R-25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 84 84.8484848526 R-26 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 76 76.7676767727 R-27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 85 85.8585858628 R-28 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 78 78.7878787929 R-29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 88 88.8888888930 R-30 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 73 73.7373737431 R-31 2 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 1 1 1 3 3 3 2 2 1 66 66.6666666732 R-32 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 1 2 1 3 3 1 3 2 2 1 1 3 3 3 1 1 3 74 74.74747475

JUMLAH PROSENTASENO RESPONDENITEMSOAL

Page 88: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

33 R-33 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 3 3 3 2 2 2 77 77.7777777834 R-34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 1 1 1 76 76.7676767735 R-35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 85 85.8585858636 R-36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929337 R-37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97 97.9797979838 R-38 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 1 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 1 1 59 59.595959639 R-39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 3 90 90.9090909140 R-40 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919241 R-41 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919242 R-42 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929343 R-43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919244 R-44 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 90 90.9090909145 R-45 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 87 87.8787878846 R-46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 93 93.9393939447 R-47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 88 88.8888888948 R-48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 94 94.9494949549 R-49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919250 R-50 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 79 79.797979851 R-51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 97 97.9797979852 R-52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 3 86 86.8686868753 R-53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 95 95.9595959654 R-54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 3 86 86.8686868755 R-55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929356 R-56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 84 84.8484848557 R-57 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 1 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 3 81 81.8181818258 R-58 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 1 1 2 2 3 3 3 1 2 3 80 80.8080808159 R-59 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 2 1 1 2 73 73.7373737460 R-60 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 2 3 3 1 1 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 1 2 2 3 75 75.7575757661 R-61 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 1 1 3 3 1 3 1 3 3 3 2 1 2 1 1 1 1 3 3 1 2 2 2 70 70.7070707162 R-62 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 1 2 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 77 77.7777777863 R-63 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 1 1 1 78 78.7878787964 R-64 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 2 79 79.797979865 R-65 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 2 1 1 2 73 73.7373737466 R-66 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 3 3 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 73 73.7373737467 R-67 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 3 3 3 3 1 2 2 1 70 70.70707071

Page 89: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

68 R-68 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 88 88.8888888969 R-69 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1 1 3 3 3 1 3 2 74 74.7474747570 R-70 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 82 82.8282828371 R-71 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 1 2 2 2 78 78.7878787972 R-72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 81 81.8181818273 R-73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2 3 89 89.898989974 R-74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 89 89.898989975 R-75 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 93 93.9393939476 R-76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 94 94.9494949577 R-77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919278 R-78 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 84 84.8484848579 R-79 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 88 88.8888888980 R-80 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 53 53.5353535481 R-81 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 81 81.8181818282 R-82 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 79 79.797979883 R-83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 93 93.9393939484 R-84 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 83 83.8383838485 R-85 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 83 83.8383838486 R-86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929387 R-87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 91 91.91919192

7301UMLAH

Page 90: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Res Jum Prosen KriteriaPonden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 lah tase

1 R-1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 2 2 3 81 81.82% T

2 R-2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 2 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 1 2 2 1 70 70.71% T

3 R-3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 90 90.91% ST

4 R-4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 96 96.97% ST

5 R-5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST

6 R-6 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T

7 R-7 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T

8 R-8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 86 86.87% ST

9 R-9 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 2 2 3 82 82.83% T

10 R-10 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST

11 R-11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 95 95.96% ST

12 R-12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST

13 R-13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 97 97.98% ST

14 R-14 2 3 2 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 1 3 76 76.77% T

15 R-15 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 85 85.86% ST

16 R-16 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 89.90% ST

17 R-17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T

18 R-18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST

19 R-19 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 91 91.92% ST

20 R-20 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 93 93.94% ST

21 R-21 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 85 85.86% ST

22 R-22 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 80 80.81% T

23 R-23 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 1 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 2 2 2 1 74 74.75% T

24 R-24 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 71 71.72% T

25 R-25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 84 84.85% T26 R-26 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 76 76.77% T

No Kompetensi Sosial

SKOR MENTAH HASIL PENELITIAN

Kompetensi Kepribadian Kompetensi Paedagogik Kompetensi Profesional

Lampiran 4

82

Page 91: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Res Jum Prosen KriteriaPonden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 lah tase

27 R-27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 85 85.86% ST

28 R-28 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 78 78.79% T

29 R-29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 88 88.89% ST

30 R-30 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 73 73.74% T

31 R-31 2 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 1 1 1 3 3 3 2 2 1 66 66.67% S

32 R-32 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 1 2 1 3 3 1 3 2 2 1 1 3 3 3 1 1 3 74 74.75% T

33 R-33 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 3 3 3 2 2 2 77 77.78% T

34 R-34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 1 1 1 76 76.77% T

35 R-35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 85 85.86% ST

36 R-36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST

37 R-37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97 97.98% ST

38 R-38 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 1 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 1 1 59 59.60% S

39 R-39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 3 90 90.91% ST

40 R-40 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST

41 R-41 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST

42 R-42 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST

43 R-43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST

44 R-44 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 90 90.91% ST

45 R-45 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 87 87.88% ST

46 R-46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 93 93.94% ST

47 R-47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 88 88.89% ST

48 R-48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 94 94.95% ST

49 R-49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST

50 R-50 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 79 79.80% T

51 R-51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 97 97.98% ST

52 R-52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 3 86 86.87% ST53 R-53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 95 95.96% ST

Kompetensi SosialNo Kompetensi Kepribadian Kompetensi Paedagogik Kompetensi Profesional

Lanjutan Lampiran 4

83

Page 92: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Res Jum Prosen KriteriaPonden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 lah tase

54 R-54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 3 86 86.87% ST

55 R-55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST

56 R-56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T

57 R-57 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 1 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 3 81 81.82% T

58 R-58 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 1 1 2 2 3 3 3 1 2 3 80 80.81% T

59 R-59 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 2 1 1 2 73 73.74% T

60 R-60 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 2 3 3 1 1 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 1 2 2 3 75 75.76% T

61 R-61 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 1 1 3 3 1 3 1 3 3 3 2 1 2 1 1 1 1 3 3 1 2 2 2 70 70.71% T

62 R-62 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 1 2 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 77 77.78% T

63 R-63 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 1 1 1 78 78.79% T

64 R-64 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 2 79 79.80% T

65 R-65 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 2 1 1 2 73 73.74% T

66 R-66 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 3 3 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 73 73.74% T

67 R-67 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 3 3 3 3 1 2 2 1 70 70.71% T

68 R-68 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 88 88.89% ST

69 R-69 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1 1 3 3 3 1 3 2 74 74.75% T

70 R-70 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 82 82.83% T

71 R-71 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 1 2 2 2 78 78.79% T

72 R-72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 81 81.82% T

73 R-73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2 3 89 89.90% ST

74 R-74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 89 89.90% ST

75 R-75 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 93 93.94% ST76 R-76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 94 94.95% ST

77 R-77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST

78 R-78 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T

79 R-79 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 88 88.89% ST80 R-80 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 53 53.54% S

No Kompetensi Kepribadian Kompetensi Paedagogik Kompetensi Profesional Kompetensi Sosial

Lanjutan Lampiran 4

84

Page 93: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Res Jum Prosen KriteriaPonden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 lah tase

81 R-81 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 81 81.82% T

82 R-82 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 79 79.80% T

83 R-83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 93 93.94% ST

84 R-84 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 83 83.84% T

85 R-85 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 83 83.84% T

86 R-86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST

87 R-87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 91 91.92% ST4539300Jumlah SR

No Kompetensi Kepribadian Kompetensi Paedagogik Kompetensi Profesional Kompetensi Sosial

Jumlah STJumlah TJumlah SJumlah R

85Lanjutan Lam

piran 4

Page 94: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

1 R-1 22 91.67% 16 66.67% 27 81.82% 16 88.89%

2 R-2 20 83.33% 16 66.67% 22 66.67% 12 66.67%

3 R-3 24 100.00% 21 87.50% 29 87.88% 16 88.89%

4 R-4 24 100.00% 23 95.83% 33 100.00% 16 88.89%

5 R-5 24 100.00% 22 91.67% 29 87.88% 16 88.89%

6 R-6 22 91.67% 17 70.83% 29 87.88% 16 88.89%

7 R-7 22 91.67% 17 70.83% 29 87.88% 16 88.89%

8 R-8 24 100.00% 17 70.83% 29 87.88% 16 88.89%

9 R-9 20 83.33% 20 83.33% 28 84.85% 14 77.78%

10 R-10 22 91.67% 22 91.67% 31 93.94% 16 88.89%

11 R-11 24 100.00% 23 95.83% 33 100.00% 15 83.33%

12 R-12 24 100.00% 21 87.50% 31 93.94% 16 88.89%

13 R-13 24 100.00% 24 100.00% 33 100.00% 16 88.89%

14 R-14 16 66.67% 18 75.00% 27 81.82% 15 83.33%

15 R-15 22 91.67% 16 66.67% 31 93.94% 16 88.89%

16 R-16 22 91.67% 16 66.67% 33 100.00% 18 100.00%

17 R-17 24 100.00% 19 79.17% 25 75.76% 16 88.89%

18 R-18 24 100.00% 22 91.67% 30 90.91% 16 88.89%

19 R-19 21 87.50% 24 100.00% 32 96.97% 14 77.78%

20 R-20 22 91.67% 24 100.00% 33 100.00% 14 77.78%

21 R-21 23 95.83% 21 87.50% 26 78.79% 15 83.33%

22 R-22 22 91.67% 18 75.00% 24 72.73% 16 88.89%

23 R-23 21 87.50% 17 70.83% 23 69.70% 13 72.22%

24 R-24 20 83.33% 13 54.17% 24 72.73% 14 77.78%

25 R-25 24 100.00% 24 100.00% 24 72.73% 12 66.67%

26 R-26 19 79.17% 18 75.00% 24 72.73% 15 83.33%

Prosentase Kompetensi 4 ProsentaseProsentase Kompetensi 2 Prosentase Kompetensi 3No

SKOR ASPEK KOMPETENSI HASIL PENELITIAN

Responden Kompetensi 1

Lampiran 5

86

Page 95: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Res Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen

Ponden tensi 1 tase tensi 2 tase tensi 2 tase tensi 2 tase

27 R-27 24 100.00% 24 100.00% 21 63.64% 16 88.89%

28 R-28 22 91.67% 18 75.00% 22 66.67% 16 88.89%

29 R-29 24 100.00% 19 79.17% 29 87.88% 16 88.89%

30 R-30 22 91.67% 14 58.33% 25 75.76% 12 66.67%

31 R-31 19 79.17% 14 58.33% 19 57.58% 14 77.78%

32 R-32 24 100.00% 16 66.67% 20 60.61% 14 77.78%

33 R-33 19 79.17% 20 83.33% 23 69.70% 15 83.33%

34 R-34 24 100.00% 20 83.33% 20 60.61% 12 66.67%

35 R-35 24 100.00% 23 95.83% 24 72.73% 14 77.78%

36 R-36 24 100.00% 23 95.83% 29 87.88% 16 88.89%

37 R-37 24 100.00% 22 91.67% 33 100.00% 18 100.00%

38 R-38 15 62.50% 11 45.83% 23 69.70% 10 55.56%

39 R-39 24 100.00% 22 91.67% 29 87.88% 15 83.33%

40 R-40 22 91.67% 20 83.33% 33 100.00% 16 88.89%

41 R-41 21 87.50% 21 87.50% 33 100.00% 16 88.89%

42 R-42 22 91.67% 21 87.50% 33 100.00% 16 88.89%

43 R-43 24 100.00% 22 91.67% 29 87.88% 16 88.89%

44 R-44 21 87.50% 22 91.67% 33 100.00% 14 77.78%

45 R-45 24 100.00% 16 66.67% 33 100.00% 14 77.78%

46 R-46 24 100.00% 22 91.67% 31 93.94% 16 88.89%

47 R-47 24 100.00% 21 87.50% 27 81.82% 16 88.89%

48 R-48 24 100.00% 23 95.83% 31 93.94% 16 88.89%

49 R-49 24 100.00% 20 83.33% 31 93.94% 16 88.89%

50 R-50 22 91.67% 16 66.67% 27 81.82% 14 77.78%

51 R-51 24 100.00% 24 100.00% 33 100.00% 16 88.89%

52 R-52 24 100.00% 21 87.50% 27 81.82% 14 77.78%

53 R-53 24 100.00% 22 91.67% 33 100.00% 16 88.89%

No

Lanjutan Lampiran 5

87

Page 96: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Res Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen

Ponden tensi 1 tase tensi 2 tase tensi 2 tase tensi 2 tase

54 R-54 24 100.00% 18 75.00% 31 93.94% 13 72.22%

55 R-55 24 100.00% 23 95.83% 29 87.88% 16 88.89%

56 R-56 24 100.00% 19 79.17% 25 75.76% 16 88.89%

57 R-57 24 100.00% 15 62.50% 28 84.85% 14 77.78%

58 R-58 22 91.67% 19 79.17% 24 72.73% 15 83.33%

59 R-59 20 83.33% 17 70.83% 25 75.76% 11 61.11%

60 R-60 23 95.83% 13 54.17% 25 75.76% 14 77.78%

61 R-61 22 91.67% 16 66.67% 19 57.58% 13 72.22%

62 R-62 22 91.67% 19 79.17% 20 60.61% 16 88.89%

63 R-63 22 91.67% 19 79.17% 25 75.76% 12 66.67%

64 R-64 22 91.67% 21 87.50% 23 69.70% 13 72.22%

65 R-65 20 83.33% 17 70.83% 25 75.76% 11 61.11%

66 R-66 22 91.67% 19 79.17% 20 60.61% 12 66.67%

67 R-67 21 87.50% 16 66.67% 21 63.64% 12 66.67%

68 R-68 22 91.67% 24 100.00% 28 84.85% 14 77.78%

69 R-69 22 91.67% 21 87.50% 16 48.48% 15 83.33%

70 R-70 22 91.67% 21 87.50% 27 81.82% 12 66.67%

71 R-71 22 91.67% 16 66.67% 27 81.82% 13 72.22%

72 R-72 24 100.00% 14 58.33% 27 81.82% 16 88.89%

73 R-73 24 100.00% 23 95.83% 27 81.82% 15 83.33%

74 R-74 24 100.00% 23 95.83% 29 87.88% 13 72.22%

75 R-75 23 95.83% 23 95.83% 31 93.94% 16 88.89%

76 R-76 24 100.00% 23 95.83% 31 93.94% 16 88.89%

77 R-77 24 100.00% 21 87.50% 30 90.91% 16 88.89%

78 R-78 22 91.67% 18 75.00% 28 84.85% 16 88.89%

79 R-79 20 83.33% 22 91.67% 29 87.88% 17 94.44%

80 R-80 16 66.67% 8 33.33% 13 39.39% 16 88.89%

No

Lanjutan Lampiran 5

88

Page 97: PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfSARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes se-Kecamatan

Res Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen

Ponden tensi 1 tase tensi 2 tase tensi 2 tase tensi 2 tase

81 R-81 21 87.50% 16 66.67% 28 84.85% 16 88.89%

82 R-82 20 83.33% 20 83.33% 23 69.70% 16 88.89%

83 R-83 24 100.00% 22 91.67% 31 93.94% 16 88.89%

84 R-84 22 91.67% 16 66.67% 29 87.88% 16 88.89%

85 R-85 22 91.67% 19 79.17% 30 90.91% 12 66.67%

86 R-86 24 100.00% 23 95.83% 29 87.88% 16 88.89%

87 R-87 24 100.00% 22 91.67% 31 93.94% 14 77.78%

89Lanjutan Lam

piran 5

No