persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja …lib.unnes.ac.id/2198/1/4304.pdfsari sutanto, heri....
TRANSCRIPT
SKRIPSI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP
KINERJA GURU PENJASORKES DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN
SINGOROJO KABUPATEN KENDAL TAHUN 2008
Diajukan Dalam Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
HERI SUTANTO 6101907132
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2008
SARI Sutanto, Heri. 2008. Persepsi Guru non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru
Penjasorkes se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008. Skripsi. Jurusan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama : Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd,. Pembimbing Pendamping : Drs. Zaeni,M.Pd.
Kata kunci: Persepsi dan Kinerja
Permasalahan yang diangkat dalam Penelitian ini adalah Bagaimana Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008 ”. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008.
Penelitian ini menggunakan metode angket kuesioner. Metode pengumpulan data menggunakan angket untuk memperoleh informasi persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap kinerja guru pendidikan jasmani. Populasi dalam penelitian ini adalah 87 guru. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 87 guru. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif persentase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru penjasorkes tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008 mempunyai persepsi yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan guru telah memiliki kualifikasi kinerja yang sangat tinggi, yang meliputi kompetensi kepribadian yang memenuhi kriteria sangat tinggi, kompetensi paedagogik yang memenuhi kriteria sangat tinggi, kompetensi profesional yang memenuhi kriteria sangat tinggi, dan kompetensi sosial yang memenuhi kriteria sangat tinggi Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru penjasorkes tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008 menunjukkan kriteria sangat tinggi.
Dari hasil penelitian ini maka penulis menyarankan Untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan mutu pelaksanaan proses pendidikan jasmani tingkat SMP seKecamatan Singorojo Kabupaten Kendal, maka guru-guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar sehingga semua kurikulum dapat diajarkan kepada siswa.
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 13 Februari 2009
Pukul : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Laborat PJKR UNNES
Ketua Sekretaris Drs. M. Nasution, M.Kes. Drs. Hermawan Pamot R., M.Kes. NIP.131876219 NIP. 131961216
Penguji :
Drs. H. Tri Nurharsono, M.Pd. NIP. 131571556
Penguji/Pembimbing I
Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd
NIP. 131764027
Penguji/Pembimbing II Drs. Zaeni, M.Pd NIP. 131413271
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto : Tuntutlah ilmu, sesungguhnya ilmu adalah pendekatan kepada Allah
SWT, dan mengajarkan nya kepada orang yang tidak mengetahuinya
adalah sodaqoh. Dan sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan
orangnya pada kedudukan yang terhormat dan mulia. (HR. Arabii )
Persembahan :
Aku persembahkan karya ini untuk
1. Bapak Nipan Mubari Alm. dan Ibu Mujiati
2. Istriku tercinta Tri Mugiasih
3. Kedua anakku yang tercinta
Aulita Hergi Sabrina dan Rafif Hergi Zulfikar
4. Rekan-rekan seperjuangan
5. Almamater FIK UNNES Semarang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap
Kinerja Guru Penjasorkes Di SMP se kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal
tahun 2008 maka dari itu dengan kerendahan hati penulis sampaikan penghargaan
dan rasa terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
3. Ketua Jurusan PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang.
4. Bapak Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan arahan, saran dan bantuan.
5. Bapak Drs.Zaeni, M.Pd Dosen Pembimbing Pendamping yang telah
memberikan arahan, saran dan bantuan.
6. Bapak / Ibu dosen FIK UNNES Semarang yang telah memberikan saran dan
dorongan.
7. Staf Administrasi dan Tata Usaha FIK UNNES Semarang yang telah
memberikan bantuan.
8. Kepala SMP se Kecamatan Singorojo yang telah memberkan ijin penelitian.
9. Bapak / Ibu guru non Penjasorkes se Kecamatan singorojo yang telah
memberikan data dalam penelitian ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu terlaksananya penelitian ini
Atas segala bantuan dan kerjasamanya,penulis hanya dapat berdoa semoga
Allah SWT berkenan memberikan imbalan yang stimpal.Demi kesempurnaan
skripsi ini,penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
guru-guru penjasorkes agar lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran
penjasorkes.
Kendal, ……………..2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
SARI................................................................................................................. ii
PENGESAHAN.. ............................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ................................................................ iv
KATA PENGANTAR. .................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR.. ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.. .............................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah. .................................................................. 6
1.3. Penegasan Istilah.. .......................................................... 6
1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
1.5. Manfaat Penelitian .......................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Persepsi ...................................................................................... 10
2.2. Kinerja. ........................................................................... 12
2.3. Guru Penjasorkes ........................................................... 15
2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. .................... 21
2.5. Prestasi Belajar........................................................................... 27
2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.................... 28
2.7. Hakekat Pendidikan Jasmani...................................................... 36
2.8. Proses Belajar Mengajar Penjasorkes ........................................ 38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.. ............................................................. 41
3.2. Subyek... ....................................................................... 41
3.3. Obyek... ...................................................................... 42
3.4. Instrumen Penelitian...... .............................................. 43
3.5. Teknik analisa Data.................................................................... 44
3.6. Validitas dan Reliabilitas.. ......................................................... 44
3.7. Metode Analisis Data................................................................. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian. ......................................................................... 49
4.2. Pembahasan................................................................................ 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan.. 62
5.2. Saran 62
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 66
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Hasil observasi awal.................................................................................... 3
2 Hasil observasi awal.................................................................................... 3
3 Hasil observasi awal.................................................................................... 3
4 Banyaknya sample......... ............................................................................. 42
5 Kriteria Presentase Deskripsi ........ ............................................................. 48
6 Gambaran umum persepsi guru non penjasorkes terhadap guru
penjasorkes.... ............................................................................................. 49
7 Gambaran kompetensi kepribadian guru penjasorkes................................. 51
8 Gambaran kompetensi paedagogik guru penjasorkes ....... ......................... 53
9 Gambaran Kompetensi profesional guru penjasorkes................................. 54
10 Gambaran kompetensi sosial guru penjasorkes ........... ............................. 56
11 Daftar Responden Penelitian...................................................................... 66
12 Kisi – Kisi Kuesioner................................................................................. 70
13 Hasil Penelitian........................................................................................... 81
14 Skor Aspek Kompetensi hail penelitian..................................................... 85
15 Analisis validitas dan reliabilitas angket penelitian.................................... 89
16 Perhitungan Validitas Angket..................................................................... 91
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Diagram persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru
penjasorkes.......... ....................................................................................... 50
2 Diagram kompetensi kepribadian guru penjasorkes..................................... 52
3 Diagram kompetensi paedagogik guru penjasorkes .................................... 54
4 Diagram Kompetensi profesional guru penjasorkes........... ........................ 55
5 Diagram kompetensi sosial guru penjasorkes ............................................. 57
6 Pembagian Angket Kuesioner....................................................................... 93
7 Pelaksanaan Pengisian Kuesioner................................................................. 93
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Daftar Responden Penelitian................................................................... 66
2. Kisi-kisi instrumen penelitian ................................................................. 70
3. Kuesioner penelitian ............................................................................... 76
4. Skor Mentah Hasil Penelitian. ................................................................ 81
5. Skor Aspek Hasil Penelitian . ................................................................. 85
6. Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian ............................ 89
7. Gambar Pengisian Kuesioner.................................................................. 93
8. Surat Keputusan Penetapan Pembimbingan............................................ 94
9. Surat Permohonan ijin Penelitian Pendidikan......................................... 97
10. Surat Ijin Penelitian dari BAPPEDA Kabupaten Kendal ....................... 98
11. Surat Ijin Penelitian dari Dinas DIKPORA Kabupaten Kendal.............. 100
12. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 101
13. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 102
14. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 103
15. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 104
16. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian............................................ 106
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupannya.
Pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang bersifat kualitatif juga
merupakan hasil dari proses pendidikan, baik disadari maupun tidak disadari.
Pendidikan akan menghasilkan manusia yang menghargai harkat dan martabatnya
sendiri. Pendidikan bermaksud mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh
individu yang secara alami sudah dia miliki. Potensi yang ada pada individu
tersebut apabila tidak dikembangkan akan menjadi sumber daya yang terpendam
tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya, untuk itu individu perlu diberi
berbagai kemampuan dalam pengembangan berbagai hal antara lain: konsep,
prinsip, kreatifitas, tanggung jawab, dan keterampilan. Individu juga makhluk
yang ingin berinteraksi dengan lingkungannya. Obyek sosial ini berpengaruh
terhadap perkembangan individu. Melalui pendidikan dapat dikembangkan suatu
keadaan yang seimbang serta perkembangan aspek individual dan aspek sosial.
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan
rumah tangga, sekolah, dan masyarakat, karena itu pendidikan adalah tanggung
jawab bersama antar keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pendidikan juga
menjangkau luar sekolah yaitu pendidikan yang bersifat kemasyarakatan, latihan
keterampilan dan pemberantasan buta huruf dengan mendayagunakan fasilitas
yang ada.
2
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pencapaian
kinerja guru secara optimal diantaranya adalah motivasi, persepsi dan fasilitas.
Motivasi merupakan suatu bentuk dorongan yang membuat seseorang untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan yang dikehendaki atau untuk mendapat
kepuasan dirinya. Selain motivasi faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yaitu persepsi, persepsi dimulai dari
pengamatan dan penangkapan mengenai obyek-obyek dan fakta-fakta melalui
pengamatan panca indera, selanjutnya dengan adanya persepsi yang baik dari guru
lain terhadap kinerja dan kompetensi guru pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan, diharapkan guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam pembelajaran.
Selain dua faktor di atas, fasilitas juga sangat berperan dalam pembelajaran,
dengan adanya fasilitas yang memadai maka seseorang guru lebih mudah dalam
melakukan proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan juga
akan berjalan dengan lancar. Persepsi merupakan salah satu peran yang penting
dalam pencapaian tujuan dan meningkatkan kinerja guru.
Sehubungan dengan itu maka untuk mencapai suatu realisasi dan tujuan
pendidikan nasional perlu adanya partisipasi seluruh lapisan masyarakat termasuk
guru. Peran guru menjadi penentu kualitas bangsa dan sebagai tenaga profesional
kependidikan yang memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam berhasil
atau tidaknya program pendidikan tergantung dari kinerja guru itu sendiri.
Berdasarkan survei yang dilaksanakan pada tanggal 8 Juli sampai dengan
10 Juli 2008, di SMA Negeri 1 Boja, SMA Muhammadiyah 02 Boja dan MA NU
Al-Ma’arif Boja dengan hasil sebagai berikut :
3
Tabel. 1 Hasil observasi awal
Pertanyaan 1 :
No Pertanyaan BS B S K Jumlah
1 Bagaimana kinerja guru Penjasorkes
yang Bapak / Ibu kenal ? 2 24 3 1 30
Jumlah 2 24 3 1 30
Tabel. 2 Hasil observasi awal
Pertanyaan 2 :
No Pertanyaan Ya Tidak Jumlah
1 Pentingkah mata pelajaran Penjasorkes bagi
peserta didik ? 29 1 30
Jumlah 29 1 30
Tabel 3 Hasil observasi awal
Pertanyaan 3 :
No Petanyaan Ya Tidak Jumlah
1 Sudahkah guru Penjasorkes
menunjukkan kinerja yang profesional ? 18 12 30
Jumlah 18 12 30
Berdasarkan angket tersebut, didapat prosentase bahwa :
1. Pertanyaan pertama didapat hasil, 2 orang guru non-Penjasorkes (6,7 %)
berpendapat bahwa kinerja guru Penjasorkes baik sekali, 24 orang guru non-
Penjasorkes (80 %) berpendapat bahwa kinerja guru Penjasorkes baik, 3 orang
guru non-Penjasorkes (10 %) berpendapat bahwa kinerja guru Penjasorkes
4
sedang dan 1 orang guru non-Penjasorkes (3,3 %) berpendapat bahwa kinerja
guru Penjasorkes kurang. Dapat disimpulkan dari responden tersebut bahwa
yang berpendapat kinerja guru Penjasorkes kurang dan sedang sebanyak 4
orang (13,3 %). Sedangkan yang berpendapat baik dan baik sekali sebanyak
26 orang (86,7 %).
2. Pertanyaan kedua didapat hasil 29 orang (96,7 %) guru non-Penjasorkes
menyatakan ”Ya” bahwa mata pelajaran penjasorkes penting bagi peserta didik
dan hanya 1 orang (3,3 %) yang menyatakan ”tidak” bahwa mata pelajaran
Penjasorkes penting bagi peserta didik. Sehingga peneliti menyimpulkan
bahwa mata pelajaran Penjasorkes masih dibutuhkan oleh peserta didik.
3. Pertanyaan ketiga didapat hasil 18 orang (60 %) menyatakan bahwa guru
Penjasorkes yang dikenal sudah menunjukkan kinerja yang profesional. Dan
12 orang (40 %) menyatakan bahwa kinerja guru Penjasorkes yang dikenal
kurang menunjukkan kurang profesional. Dari survey tersebut peneliti
menyimpulkan sebagian besar guru Penjasorkes sudah menunjukkan kinerja
yang profesional.
Dengan demikian, peneliti ingin mengetahui di tingkat SMP se-Kecamatan
Singorojo apakah masih banyak dipertanyakan keprofesionalan guru pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan dalam melaksanakan tugas mengajar atau sudah
sesuai dengan standar kinerja guru Penjasorkes yang baik. Sebab guru sangat
berperan dalam pencapaian hasil belajar .Dalam pencapaian hasil belajar terdapat
beberapa faktor meliputi kemampuan mengajar, cara mengajar, dan metode yang
digunakan dalam mengajar.
5
Agus S. Suryobroto (2000: 71) mengatakan bahwa guru pendidikan
jasmani,olahraga, dan kesehatan yang baik dalam proses pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan harus:
(1) Menyiapkan diri dalam fisik dan mental
(2) Menyiapkan materi dan pembelajaran sesuai GBPP dalam membuat satuan
pembelajaran.
(3) Menyiapkan alat, dan fasilitas agar terhindar dari bahaya dan kecelakaan.
(4) Mengatur formasi siswa sesuai dengan tujuan, materi, sarana dan prasarana,
metode dan jumlah siswa.
(5) Mengoreksi siswa secara individual dan klasikal.
(6) Mengevaluasi secara formatif dan sumatif.
Masyarakat mempunyai pendapat yang perlu ditingkatkan oleh guru
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah: Apakah guru membuat
satuan pembelajaran dan rencana dalam pembelajaran mengajar, apakah guru
memakai pakaian olahraga saat mengajar, apakah guru memperhatikan
keselamatan siswa, dan mengevaluasi setelah pelajaran selesai.
Bertitik tolak dari pokok pikiran dan pendapat dari masyarakat yang telah
dipaparkan didepan, maka muncul suatu pertanyaan bagaimana kinerja guru
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Untuk itu penulis tertarik
mengadakan penelitian dengan judul: ” Persepsi Guru Non Penjas Orkes
Terhadap Kinerja Guru Penjas Orkes Di Sekolah Menengah Pertama Se
Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal ”
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran mengenai latar belakang masalah tersebut diatas,
maka dapat dirumuskan permasalahan dalam masalah ini adalah :
”Bagaimana Persepsi Guru Non Penjas Orkes Terhadap Kinerja Guru Penjas
Orkes Di Sekolah Menengah Pertama Se Kecamatan Singorojo Kabupaten
Kendal”
1.3 Penegasan Istilah
Untuk menghindari agar tidak terjadi salah pengertian dalam penafsiran
judul skripsi ini, penulis merasa perlu untuk membuat batasan yang memperjelas
dan mempertegas istilah yang dimaksud dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.3.1 Persepsi
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas
suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses
penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar
gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.
1.3.2 Kinerja
Pengertian kinerja menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ”
prestasi yang diperlihatkan kemampuan kerja, suatu yang diharapkan”.
Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya ”.
7
1.3.3 Guru Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan
UU No. 20 th 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 39 ayat 2
menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
pembelajaran.
Sukintaka (2001; 42) mengatakan bahwa profil guru pendidikan
jasmani dituntut memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) sehat jasmani
dan rohani, dan berprofil olahragawan,. 2) berpenampilan menarik 3) tidak
gagap, 4) tidak buta warna,5) intelegen, 6) energik dan berketerampilan
motorik.
1.3.4 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah perubahan nama
mata pelajaran yang semula pendidikan jasmani (kurikulum 1994) menjadi
mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (kurikulum
2004). Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah mata pelajaran
yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses
pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup
sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental,
sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang (GBPP, 2002 : 1).
Menurut kurikulum SMP 2003 (Depdiknas, 2003:2) adalah ”proses
pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani yang direncanakan secara
sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu
secara organik, neuromuskuler, perceptual, kognitif, dan emosional, dalam
8
kerangka sistem pendidikan nasional”. Menurut Saryono, Pendidikan
jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui
berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan
jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan mengenai konsep-
konsep pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan penulis dapat
menyimpulkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam
pelaksanaannya memiliki tujuan dan fungsi menumbuhkembangkan siswa
dari aspek organik, neuromuskular, kognitif, emosional, perseptual, fisik dan
merupakan suatu proses gerak manusia yang menuju pada pengembangan
pola-pola perilaku manusia.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh
mana Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tingkat SMP
se-Kecamatan Singorojo Tahun 2008.
1.5 Manfaat Penelitian
(1) Bagi pihak sekolah informasi ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dalam mengambil langkah-langkah melaksanakan pembelajaran
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
9
(2) Memberikan informasi kepada guru dalam peningkatan pengetahuan dan
profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
(3) Dari hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan untuk prodi PJKR
tentang kekurangan dan kelebihan kinerja dan kompetensi pembelajaran
guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
(4) Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut yang mempunyai
relevansinya.
(5) Berguna bagi pembaca yaitu dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam peningkatan kinerja dan kompetensi guru pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Persepsi
2.1.1 Pengertian Persepsi
Persepsi dapat diartikan sebagai penafsiran atau menafsirkan stimulus
yang telah ada di dalam otak. Persepsi adalah proses pemahaman ataupun
pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari
proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar
gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. "http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi"
Persepsi merupakan suatu proses pencarian informasi untuk dipahami
(Sarlito wirawan, 1992:94). ”Proses diterimanya rangsang (obyek, kualitas,
hubungan antara gejala, maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan
dimengerti disebut persepsi” (Irwanto dkk,1989 :71).
Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah merupakan
tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu. ”Persepsi merupakan proses
pengamatan seseorang berasal dari komponen kognisi” (Mar’at, 1981 :22).
Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, cakrawala, dan
pengetahuannya. Manusia mengamati suatu obyek psikologik dengan
kacamatanya sendiri yang diwarnai oleh nilai dari kepribadiannya. Sedangkan
obyek psikologik ini dapat berupa kejadian, ide atau situasi tertentu. Faktor
pengalaman, proses belajar atau sosialisasi memberikan bentuk dan struktur
terhadap apa yang dilihat. Sedangkan pengetahuannya dan cakrawalanya
11
memberikan arti terhadap obyek psikologik tersebut. Melalui komponen kognitif
ini akan menimbulkan ide, dan kemudian akan timbul suatu konsep mengenai apa
yang dilihat”.
Batasan persepsi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses aktivitas kejiwaan seseorang
dalam upaya mengenali dan memahami suatu obyek tertentu berdasarkan stimulus
yang ditangkap panca inderanya, seseorang turut menentukan bentuk, sifat dan
intensitas perannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga ada kecenderungan
perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menanggapi rangsangan banyak
diwarnai oleh persepsinya atas rangsangan tersebut. Dengan demikian
berdasarkan uraian diatas timbulnya persepsi seseorang dengan yang lain akan
berbeda-beda tentang kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa
persepsi adalah suatu pandangan atau suatu penilaian untuk mengetahui informasi
melalui indera penglihatan mengenai atau tentang orang lain. Persepsi juga dapat
diartikan sebagai proses pemahaman seseorang tentang sesuatu melalui inderanya
untuk mendapatkan apa yang diinginkan seperti informasi atau yang
lainnya,sesuai dengan kebutuhan yang dilakukannya dengan kemampuan yang
dimilikinya.
2.1.2 Faktor yang mempengaruhi persepsi
Persepsi tidak hanya sekedar proses penginderaan tetapi terdapat proses
pengorganisasian dan penilaian yang bersifat psikologis. Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi yaitu : 1) obyek, 2) reseptor, dan 3) perhatian
12
2.1.2.1 Objek
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus
dapat datang dari luar individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf
penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian besar stimulus datang
dari luar individu.
2.1.2.2 Reseptor
Reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada
syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke
pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk
mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. Dan alat indera merupakan syaraf
fisiologi.
2.1.2.3 Perhatian
Untuk menyadari alat untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian,
yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka
mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau kosentrasi dari
seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Dan perhatian merupakan Saraf psikologi (Bimo Walgito, 1992 : 70).
2.2 Kinerja
2.2.1 Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan salah satu yang patut diperhatikan dalam rangka
peningkatan produktivitas kerja suatu organisasi atau perusahaan dalam upaya
peningkatan produknya agar mampu bertahan maupun dapat meningkatkan
13
keunggulan ditengah pasar persaingan yang sangat kuat. Pengertian kinerja
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ” prestasi yang diperlihatkan
dalam kemampuan kerja, sesuatu yang diharapkan ”. “Kinerja ( prestasi kerja )
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya” (Anwar Prabu Mangkunegara, 2000:67).
Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya (Ambar Teguh Sulistiyani, 2003
: 223). “Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu” (Maluyu S.P.
Hasibuan, 2001:34).
Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,
kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan
(John Whitmore, 1997 : 104). “Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah
bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan” (Barry Cushway, 2002
: 1998).
“Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau
suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan” (John
Witmore dalam Coaching for Perfomance, 1997 : 104). Kinerja merupakan suatu
kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk
mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang
diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan
14
negatif dari suatu kebijakan operasional. Individu yang memiliki kinerja yang
tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya 1) berorientasi pada
prestasi, 2) memiliki percaya diri, 3) berpengendalian diri, dan 4) kompetensi
(Mink, 1993 : 76).
Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
merupakan hasil kerja tersebut memiliki ukuran atau prasyarat tertentu dan
mencakup dimensi yang cukup luas dalam arti bahwa penilaian tetap
mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang mempengaruhi hasil kerja
tersebut. Kinerja adalah unjuk kerja. Unjuk kerja yang terkait dengan tugas yang
diemban dan merupakan tanggung jawab profesionalnya. Penulis menarik
kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja
(output) individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang
diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses
belajar serta keinginan untuk berprestasi. Kinerja yang dilakukan dengan
profesional akan menghasilkan kualitas kerja yang tidak diragukan lagi pada
masing-masing individu yang mempunyai kemampuan untuk maju dalam
organisasinya sesuai dengan norma-norma yang berlaku dengan tidak
menyimpang aturan-aturan yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan hasil
kerjanya.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: 1)
Kemampuan mereka, 2) Motivasi, 3) Dukungan yang diterima, 4) Keberadaan
pekerjaan yang mereka lakukan, dan 5) Hubungan mereka dengan organisasi
15
(Robert L. Mathis dan John H. Jackson , 2001: 82). Berdasarkan pengertian
diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan
kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu
aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang
diperoleh dari proses belajar serta einginan untuk berprestasi.
2.3 Guru Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan
UU No.20 th 2003 tentang pendidikan nasional pasal 29 ayat 2
menyebutkan bahwa guru adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai pembelajaran,.
profil guru pada umumnya merupakan dasar tugas seseorang pendidik
(Sukintaka, 1998:84). Profil pada guru setidak-tidaknya memenuhi prasyarat
minimal ialah merupakan seseorang berjiwa pancasila, dan Undang-Undang Dasar
1945, serta pendukung dan pengembang norma.
Tugas yang diemban seorang guru bukanlah hal yang ringan karena
sebagian dari masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Bagaimana cara
guru mengajar saat ini akan menentukan kualitas generasi.
Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus
dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan,
walaupun dalam kenyataannya masih ada orang diluar kependidikan yang
melakukanya, sehingga pengakuan terhadap profesi guru semakin berkurang
karena masih saja ada orang memaksa diri menjadi guru walaupun sebenarnya
yang bersangkutan tidak dipersiapkan untuk itu.
16
Profesi guru adalah sebuah pertanyaan bahwa seseorang melakukan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu guru sebagai profesinya
punya tanggung jawab yang multidimensioinal. Atas dasar tanggung jawab itu
maka tingkat komitmen dan kepedulian terhadap tugas pokok harus dilaksanakan
dengan sbaik-baiknya, tanggung jawab dalam mengajar, membimbing, dan
meneliti serta mendidik mereka yang dipertanggungjawabkan.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari disekolah, antara guru pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan dengan guru bidang studi yang lain membutuhkan
kompetensi (kemampuan) dasar yang hampir sama. Tugas utama guru adalah
mengajar, mendidik dan melatih. Dimensi kompetensi profesional guru yang
terkait langsung dengan pembelajaran terkait langsung dengan 5 (lima) hal yang
dikemukakan oleh Moh Uzer Usman (2006:17) yaitu
(1) Menguasai landasan pendidikan
Dengan menguasai landasan pendidikan diharapkan guru memiliki wawasan
teoretis dengan tugasnya, sehingga dapat menyelenggarakan pendidikan sesuai
dengan tuntutan perkembangan siswa dalam membina dan mengembangkan
pribadi keterampilan.
(2) Menguasai bahan pelajaran
Menguasai bahan pelajaran, berarti kemungkinan guru dapat menyajikan
bahan pelajaran sebaik-baiknya, sehingga siswa dapat menerima dan
mengelola secara menetap sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan.
17
(3) Menyusun program pengajaran
Kemampuan mengelola kelas memungkinkan guru menumbuhkan dan
mengembangkan suasana kelas yang dapat mendorong siswa mengikuti proses
belajar mengajar dengan penuh minat.
(4) Melaksanakan program pengajaran
Kemampuan mengelola program belajar mengajar, memungkinkan guru
merencanakan dan menyelenggarakan pengajaran dengan baik, sehingga dapat
diikuti oleh siswa dengan mudah dan efektif.
(5) Menilai hasil proses belajar mengajar yang dilaksanakan
Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, memungkinkan guru
mengatur kegiatan siswa dalam belajar, sehingga siswa mencapai hasil belajar
yang optimal.
Sedangkan menurut Rochman Bakti (1992:3) didalam dunia pendidikan
dikenal sepuluh kompetensi guru yang telah dikembangkan oleh proyek
pengembangan lembaga pendidikan adalah sebagai berikut :
(1) Menguasai landasan-landasan pendidikan
Dengan menguasai landasan pendidikan diharapkan guru memiliki
wawasan teoretis dengan tugasnya, sehingga dapat menyelenggarakan
pendidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan siswa dalam membina
dan mengembangkan pribadi keterampilan.
(2) Mengusai bahan pelajaran
Menguasai bahan pelajaran, berarti kemungkinan guru dapat menyajikan
bahan pelajaran sebaik-baiknya, sehingga siswa dapat menerima dan
18
mengelola secara menetap sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan.
(3) Kemampuan mengelola kelas
Kemampuan mengelola kelas memungkinkan guru menumbuhkan dan
mengembangkan suasana kelas yang dapat mendorong siswa mengikuti
proses belajar mengajar dengan penuh minat.
(4) Kemampuan mengelola program belajar mengajar
Kemampuan mengelola program belajar mengajar, memungkinkan guru
merencanakan dan menyelenggarakan pengajaran dengan baik, sehingga
dapat diikuti oleh siswa dengan mudah dan efektif.
(5) Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar
Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, memungkinkan guru
mengatur kegiatan siswa dalam belajar, sehingga siswa mencapai hasil
belajar yang optimal.
(6) Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar
Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar, memungkinkan
guru memilih berbagai media dan sumber belajar yang cepat, sehingga
siswa memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari media dan sumber
belajar tersebut demi pencapaian hasil belajar yang diharapkan.
(7) Menilai hasil belajar (prestasi) siswa
Menilai hasil belajar (prestasi) siswa, memungkinkan guru menilai tepat
kemampuan belajar siswa sebagai bahan umpan balik bagi penunjang
proses perkembangan lebih lanjut.
19
(8) Memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian untuk keperluan mengajar.
Memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian, memungkinkan guru
secara terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
bidang keahliannya, sehingga pendidikan yang diterima oleh siswa
merupakan sesuatu yang hidup dan selalui diperbaharui.
(9) Mengenai fungsi bimbingan dan penyuluhan
Mengenai fungsi bimbingan dan penyuluhan, memungkinkan guru
mengetahui arah perkembangan kepribadian siswa secara lebih mendalam,
mengetahui hal-hal yang mungkin menimbulkan masalah-masalah bagi
siswa, sehingga dapat dikenali dan dicegah secara dini.
(10) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi
Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan, memungkinkan
berbagai catatan, informasi dan data tentang siswa ( khususnya
perkembangan, kegiatan dan kemajuan siswa ) terkumpul, terorganisasikan
dengan baik, sehingga semua informasi itu dipakai untuk memutuskan
langkah-langkah pembina dan pegembangan siswa selanjutnya.
Kemampuan guru dapat dibagi dalam 3 (tiga) bidang (Cece Wijaya dan A.
Tabrani Risyan, 1994:24), yaitu:
(1) Kemampuan bidang kognitif artinya kemampuan intelektual, seperti
penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar,
pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan
tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas,
20
pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang
kemasyarakatan serta kemampuan umum.
(2) Kemampuan dalam bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan guru
terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya.
Misalnya sikap menghargai pekerjaan, mencintai dan memiliki rasa senang
terhadap pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi terhadap sesama teman
seprofesinya, memiliki kemampuan yang keras untuk meningkatkan hasil
pekerjaan.
(3) Kemampuan perilaku (perfomance) artinya kemampuan guru dalam
berbagai keterampilan dan perilaku, yaitu keterampilan mengajar,
membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pelajaran, bergaul atau
berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menyusun persiapan,
perencanaan mengajar, keterampilan melaksanakan administrasi kelas, dan
lain-lain. Perbedaan dengan kemampuan kognitif berkenaan dengan aspek
teori atau pengetahuan, pada kemampuan perilaku (perfomance)
diutamakan dalam praktik keterampilan melaksanakannya.
Dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan efektifitas guru dalam
mengajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sangat diperlukan, karena
jumlah jam sangat sedikit tiap minggunya, maka dari itu pengelolaan kelas
seorang guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus efektif dan efisien
dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
21
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Berhasil atau
tidaknya seseorang dalam belajar bergantung kepada bermacam-macam faktor.
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibagi dua golongan yaitu faktor
intern dan faktor ekstern (Slameto, 2003:54).
2.4.1 Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari diri seseorang yang sedang
belajar. Faktor intern ini dibagi menjadi tiga faktor yaitu : faktor jasmani, faktor
psikologis, dan faktor kelelahan.
2.4.1.1 Faktor jasmani
2.4.1.1.1 Faktor Kesehatan
Kesehatan seseorang sangat mempengaruhi proses belajar di mana
proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang tidak dalam keadaan baik.
Berkaitan dengan hal itu, maka seorang siswa dituntut untuk tetap menjaga
kesehatan bilamana menginginkan proses belajar tetap berjalan dengan baik.
2.4.1.1.2 Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah keadaan yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurnanya anggota tubuh. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi belajar
seseorang, karena terganggunya fisik maupun psikis seseorang, sehingga menjadi
kurang dalam menerima pelajaran yang berakibat menurunnya prestasi belajar.
22
2.4.1.2 Faktor Psikologis
Ada 9 (sembilan) faktor psikologis yang dapat mempengaruhi belajar.
Faktor-faktor itu adalah : 1) intelegensi, 2) perhatian, 3)minat, 4) bakat, 5) motif,
6) kematangan, 7) kesiapan, 8) motivasi, dan 9) sikap
2.4.1.2.1 Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalaman situasi yang baru, dengan cepat
dan efektif, mengetahui menggunakan konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Intelegensi pengaruhnya sangat besar terhadap kemajuan belajar dalam
situasi yang normal. Terhadap siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang
tinggi, akan lebih berhasil bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki
intelegensi yang rendah. Walaupun demikian belum tentu siswa yang memiliki
intelegensi tinggi berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar
merupakan suatu proses yang kompleks, dengan banyak faktor yang
mempengaruhinya. Sedangkan intelegensi merupakan salah satu faktor penunjang
belajar.
2.4.1.2.2 Perhatian
Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi. Jiwa itu semata-
mata tertuju kepada suatu obyek (benda / hal) atau sekumpulan obyek. Untuk
dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan yang dipelajarinya tidak
23
diperhatikan, maka akan menimbulkan kebosanan, sehingga siswa malas untuk
belajar, hal ini tentu saja mengakibatkan prestasi belajar siswa menurun.
2.4.1.2.3 Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Hal ini dapat diartikan bahwa kegiatan yang
diminati oleh seseorang harus diperhatikan terus menerus yang disertai dengan
rasa senang, terutama dalam hal belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap
belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik, karena tidak ada daya tarik baginya.
Pernyataan ini diperkuat dengan pernyataan Djaali (2007:101) Rasa suka yang
lebih pada suatu hal atau aktivitas atau penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu yang berada diluar dirinya. Semakin kuat atau dekat
hubungan itu, semakin besar pula minat. Sehingga kegiatan yang diminati oleh
seseorang harus diperhatikan terus menerus untuk mencapai prestasi.
2.4.1.2.4 Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Dengan
demikian berarti, bakat yang dimiliki oleh seseorang tidak akan berfungsi bila
tidak dikembangkan oleh seseorang itu sendiri. Dari uraian tersebut jelaslah
bahwa bakat mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa
sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang dan
lebih giat belajar.
24
2.4.1.2.5 Motif
Motif berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai oleh seseorang. Di
dalam proses belajar seorang siswa harus memiliki motif untuk belajar. Hal ini
sangat berguna untuk mendorong siswa mencapai keberhasilan di dalam belajar.
2.4.1.2.6 Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase di dalam pertumbuhan
seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan
baru. Kematangan dalam hal ini belum berarti seorang anak dapat melaksanakan
kegiatan secara terus menerus. Untuk itu diperlukan latihan-latihan dalam
pelajaran. Dengan kata lain kematangan seorang anak memerlukan latihan dan
bimbingan secara terus menerus.
2.4.1.2.7 Kesiapan
Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.
Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang, dan juga berhubungan dengan
kematangan. Karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan,
terutama dalam hal belajar.
2.4.1.2.8 Motivasi
Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan aktivitas guna mencapai prestasi. Kuat lemahnya
motivasi juga akan mempengaruhi dalam belajar (Djaali, 2007:101).
2.4.1.2.9 Sikap
Kecenderungan seseorang untuk bertindak berkenaan dengan obyek
tertentu dan merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
25
stimulus atau obyek. Sehingga sikap dapat diartikan suatu kecenderungan
tindakan menyenangi maupun membenci suatu obyek tertentu (Djaali, 2007:101).
2.4.1.3 Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh, sedangkan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga
minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dari uraian di atas dapat
dimengerti bahwa kelelahan mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar
dengan baik, jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu
diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.
2.4.2 Faktor Ekstern
Faktor-faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu 1) faktor keluarga, 2) faktor sekolah, 3)
faktor masyarakat, 4) kebiasaan belajar, dan 5) konsep diri.
2.4.2.1 Faktor Keluarga
Faktor keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses
belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah bagaimana cara
orang tua mendidik siswa dalam belajar, relasi atau hubungan antar anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua
dan latar belakang kebudayaan.
26
2.4.2.2 Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi proses belajar mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan
waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah.
2.4.2.3 Faktor Masyarakat
Masyarakat juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi
karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat yang
mempengaruhi belajar ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan bermasyarakat.
2.4.2.4 Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar adalah suatu keadaan yang diperoleh melalui kegiatan
belajar secara berulang-ulang yang pada akhirnya menetap dan bersifat otomatis
(Djaali, 2007:101). Kebiasaaan belajar akan mempengaruhi seseorang dalam
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar. Karena jika sudah terbiasa, maka
akan merasa mudah menerima materi
2.4.2.5 Konsep Diri
Pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia
ketahui dan rasakan tentang perilakunya (Djaali, 2007:101).
Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa proses pendidikan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
perubahan sikap dari diri seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor belajar. Dalam
hal ini faktor belajar mempunyai peran penting dalam proses pendidikan, dengan
27
kata lain proses belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Sehingga dapat
menjadi penunjang pembelajaran seseorang yang akan menjadi suatu keberhasilan
dalam pembelajaran yang baik.
2.5 Prestasi Belajar
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas
atau kegiatan tertentu (Tulus Tu’u, 2003:75). Prestasi adalah kemampuan,
keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan masalah (Zaenal Arifin,
1991:3).
Prestasi belajar bisa juga disebut kecakapan aktual (actual ability) yang
diperoleh seseorang setelah belajar, suatu kecakapan potensial (potensial ability)
yaitu kemampuan dasar yang berupa disposisi yang dimiliki oleh individu untuk
mencapai prestasi (Nurkancana dan Sunarta, 1992). Kecakapan aktual dan
kecakapan potensial ini dapat dimasukkan kedalam suatu istilah yang lebih umum
yaitu kemampuan (ability).
Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan dalam mempelajari materi
yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
materi tersebut (Muhibbin syah, 1997 : 141). Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tulus
Tu’u, 2003:75). Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian di bidang
pengetahuan keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam
bentuk nilai (Winkel, 1989:102).
28
Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah tingkat penguasaan atau hasil yang telah dicapai siswa dari
suatu kegiatan atau usaha sehubungan dengan tujuan belajar tertentu yang dapat
memberikan kepuasan emosional dan dapat diukur dengan alat atau dengan tes
tertentu. Penilaian ini dapat berupa angka atau huruf. Prestasi belajar siswa
menunjukkan bukti-bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai siswa selama
mereka belajar dan biasanya diwujudkan dalam bentuk nilai atau simbol lain yang
merupakan pencerminan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu pelajaran.
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini
penulis kelompokkan menjadi 2 (dua ) golongan yaitu faktor intern dan faktor
ekstern.
2.6.1 Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Dalam
penelitian ini faktor intern dibagi menjadi 2 (dua) yaitu fisiologis dan psikologis.
2.6.1.1 Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan
belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan
belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan (Djamarah, 2002:142).
Proses dari pengelolaan otak sebenarnya sangat menentukan inteligensi maupun
kepribadian dan kualitas kehidupan yang dialami oleh seorang manusia, serta
kualitas manusia itu sendiri. Untuk meningkatkan kecerdasan dapat dilakukan
29
dengan berbagai stimulus yang menambah aktivitas antar sel dalam otak dan
memungkinkan akselerasi proses berfikir, meskipun dalam batas inteligensinya.
Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan untuk sampai pada
penguasaan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi
adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak
manusia. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana orang menyadari
bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan
yang diperoleh di masa yang lampau. Sedangkan berpikir adalah tingkah laku
yang sering implisit dan tersembunyi dan biasanya menggunakan simbol-simbol
(gambaran-gambaran, gagasan-gagasan, dan konsep-konsep).
2.6.1.2 Psikologis
Syaiful Bahri Djamarah (2002:142) Belajar adalah proses psikologis. Oleh
karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar
seseorang. Yang termasuk dalam kondisi psikologis antara lain
2.6.1.2.1 Minat
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan itu,
semakin besar pula minat. Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk
menghasilkan prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang tidak berminat
untuk mempelajari sesuatu.
2.6.1.2.2 Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar di sekolah. Kecerdasan
30
menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya kemampuan memahami,
mengerti, memecahkan problem, tetapi termasuk kemampuan mengatur perilaku
berhadapan dengan lingkungan yang berubah dan kemampuan belajar dari
pengalamannya. Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat
menentukan keberhasilannya dalam mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-
prestasi lain sesuai macam-macam kecerdasan yang menonjol yang ada pada
dirinya. Prestasi belajar disekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita
yang diukur oleh IQ, IQ yang tinggi meramalkan sukses terhadap prestasi belajar.
Namun IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin sukses di masyarakat. Ternyata
bahwa emosi selain mengandung perasaan yang dihayati seseorang, juga
mengandung kemampuan untuk mengetahui (menyadari) tentang perasaan yang
dihayati dan kemampuan bertindak terhadap perasaan itu. Bahkan pada
hakekatnya emosi itu adalah impuls untuk bertindak.
2.6.1.2.3 Bakat
Di samping intelegensi, bakat merupakan faktor yang besar
pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Bakat adalah
kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya sejak lahir, yang diterima
sebagai warisannya dari orang tua. Bagi seorang siswa bakat bisa berbeda dengan
siswa lain. Ada siswa yang berbakat dalam bidang ilmu sosial, ada juga yang di
ilmu pasti. Bakat-bakat yang dimiliki siswa tersebut apabila diberi kesempatan
dikembangkan dalam pembelajaran, akan mencapai prestasi yang tinggi.
31
2.6.1.2.4 Motivasi
Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan aktivitas guna mencapai prestasi. Kuat lemahnya
motivasi juga akan mempengaruhi keberhasilan dalam belajar.
2.6.1.2.5 Motif
Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu.
Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, kalau siswa mempunyai
motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya
mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar
akan memberi dampak yang kurang baik bagi prestasi belajarnya (Sanggalang,
2002:147).
2.6.1.2.6 Cara belajar
Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa.
Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi
dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien
antara lain berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar, segera mempelajari
kembali bahan yang telah diterima, membaca dengan teliti dan baik bahan yang
sedang dipelajari dan berusaha menguasainya dengan sebaik-baiknya, serta
mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal (Sanggalang,
2002:147).
32
2.6.2 Faktor Ekstern
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang
turut mempengaruhi dalam keberhasilan belajar. Dalam penelitian ini yang
termasuk dalam faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan faktor instrumental
2.6.2.1 Faktor Lingkungan
2.6.2.1.1 Lingkungan Alami
Lingkungan hidup adalah tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha di
dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik
yang hidup di dalamnya. Kesejukan udara dan ketenangan suasana kelas diakui
sebagai kondisi lingkungan kelas yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan
belajar mengajar yang menyenangkan (Djamarah, 2002:142).
2.6.2.1.2 Lingkungan Sosial Budaya
Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari
ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk
tunduk pada norma-norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam
masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah. Lahirnya peraturan sekolah
bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang
keberhasilan belajar di sekolah (Djamarah. 2002:142).
2.6.2.1.3 Lembaga Bimbingan Belajar
Lembaga bimbingan karena bantuannya akan terasa pada saat akan
menghadapi ujian apabila mendapatkan kendala yang serius dalam belajar.
Kegiatan ini diadakan satu atau dua bulan menjelang ujian, sehingga akan
terbantu kesulitannya oleh tutor.
33
2.6.2.1.4 Perpustakaan dan Toko Buku
Dengan adanya perpustakaan atau toko buku, secara tidak langsung akan
menambah pengetahuan, wawasan dan referensi. Sehingga akan mendapat lebih
banyak pola pikir dari beberapa buku yang dibaca. Karena jika hanya
mengandalkan satu pola pikir, maka wawasannya tidak akan bertambah.
2.6.2.1.5 Keluarga
Faktor keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses
belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah bagaimana cara
orang tua mendidik siswa dalam belajar, relasi atau hubungan antar anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua
dan latar belakang kebudayaan. Keselektifan dalam memilih teman bergaul dan
tempat tinggal, secara tidak langsung akan memberikan corak dan warna terhadap
sikap dan pribadi kita. Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan
positif memberi pengaruh pada prestasi siswa. Maka orang tua sudah sepatutnya
mendorong, memberi semangat, membimbing dan memberi teladan yang baik
kepada anaknya. Selain itu, perlu suasana hubungan dan komunikasi yang lancar
antara orang tua dengan anak-anak serta keadaan keuangan keluarga yang tidak
kekurangan, sehinga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan kelengkapan belajar.
Hal-hal tersebut ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa (sanggalang,
2007:147).
2.6.2.1.6 Pengaruh Pendidikan dan Pembelajaran Unggul
Lingkungan pendidikan sangat dipengaruhi oleh lingkungan global yang
merupakan berbagai pengaruh eksternal dalm dinamika berbagai aspek kehidupan
34
didunia, sehingga diharapkan kesadaran tentang reformasi pendidikan yang
memenuhi kondisi masa depan yang dipersyaratkan. Jadi menururt penulis hal ini
akan berdampak pada orientasi pendidikan.
2.6.2.2 Faktor Instrumental
2.6.2.2.1 Kurikulum
Kurikulum adalah plan for learning yang merupakan unsur substansial
dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat
berlangsung, sebab materi apa yang harus disampaikan guru dalam suatu
pertemuan kelas, sebelum guru memprogramkannya.
2.6.2.2.2 Program
Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan.
Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya program
pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi
sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial dan sarana prasarana.
2.6.2.2.3 Sarana dan Fasilitas
Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu
sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar anak didik. Masalah yang anak
didik hadapi dalam belajar relatif kecil. Hasil belajar anak didik tentu akan lebih
baik.
2.6.2.2.4 Guru
Persoalan guru memang menyangkut dimensi yang lebih luas, tidak hanya
bersentuhan dengan masalah di luar dirinya seperti mampu berhubungan dengan
35
baik dengan warga masyarakat di luar sekolah dan berhubungan dengan anak
didiknya, kapan dan di manapun dia berada, tetapi juga masalah yang berkaitan
dengan diri pribadinya.
2.6.2.2.5 Sekolah
Selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar
memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, sekolah
merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan
organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral, mental, spiritual,
disiplin dan ilmu pengetahuan. Apalagi bila sekolah berhasil menciptakan suasana
kondusif bagi pembelajaran, hubungan dan komunikasi per orang di sekolah
berjalan baik, sarana penunjang cukup memadai dan siswa tertib disiplin, maka
akan mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran dan diharapkan
hasil belajar siswa akan lebih tinggi (Tulus Tu’u, 2003:78-81).
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa prestasi
belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari
luar diri (faktor eksternal) individu. Secara tidak langsung faktor-faktor yang
mempengaruhi individu tersebut mempunyai nilai positif, sehingga dapat
memberikan semangat belajar pada individu yang akhirnya dapat menghasilkan
prestasi yang baik. Dapat dibuktikan bahwa didalam prestasi belajar yang tinggi
terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan agar memperoleh hasil yang
diharapkan.
36
2.7 Hakekat Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum,
pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai proses pendidikan via aktivitas
jasmani, permainan dan atau olahraga (Rusli Lutan, 1998:14), menurut Abdul
Kadir Ateng (1995:5) pendidikan jasmani merupakan aktivitas otot-otot besar
hingga proses pendidikan tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan
pertumbuhan badan. Jadi pendidikan jasmani adalah pendidikan yang dilakukan
dengan menggunakan aktivitas jasmani dengan tujuan yang diharapkan. Tujuan
pendidikan jasmani menurut Abdul Kadir Ateng (1995:7) yaitu
2.7.1 Pembentukan gerak
Pembentukan gerak adalah salah satu dari tujuan pendidikan jasmani yang
meliputi
(1) Memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak.
(2) Penghayatan ruang, waktu dan bentuk serta pengembangan peranan irama.
(3) Mengenal kemungkinan gerak diri sendiri.
(4) Memiliki keyakinan gerak dan pengembangan perasaan sikap.
(5) Memperkaya dan memperluas kemampuan gerak dengan melakukan
pengalaman gerak pembentukan prestasi.
2.7.2 Pembentukan prestasi
Pembentukan prestasi adalah salah satu tujuan dari pendidikan jasmani
untuk membentuk peserta didik agar dapat berprestasi yang meliputi
(1) Pengembangan kemampuan kerja optimal dengan mengajarkan
ketangkasan-ketangkasan.
37
(2) Belajar mengarahkan diri pada pencapaian prestasi (kemauan, konsentrasi,
keuletan, kewaspadaan kepercayaan pada diri sendiri).
(3) Penguasaan emosi.
(4) Belajar mengenal kemampuan dan keterbatasan diri.
(5) Meningkatkan sikap tepat terhadap nilai yang nyata dan bidang prestasi,
dalam kehidupan sehari-hari, dalam masyarakat dan dalam olahraga.
2.7.3 Pembentukan sosial
Pembentukan sosial merupakan salah satu usaha untuk menjadikan peserta
didik mempunyai jiwa sosial didalam kehidupan sehari-hari yang meliputi
(1) Pengakuan dan penerimaan peraturan-peraturan dan norma-norma
bersama.
(2) Mengikutsertakan ke dalam struktur kelompok fungsional, belajar bekerja
sama, menerima pimpinan, dan memberikan pimpinan.
(3) Pengembangan perasaan kemasyarakatan, dan pengakuan terhadap orang
lain sebagai pribadi-pribadi.
(4) Belajar bertanggung jawab terhadap yang lain, memberi pertolongan,
memberi perlindungan dan berkorban.
(5) Belajar mengenal dan memahami bentuk-bentuk pelepas lelah aktif untuk
pengisian waktu senggang.
2.7.4 Pertumbuhan badan
Pertumbuhan badan merupakan usaha didalamtujuan pendidikan jasmani
yang meliputi
38
(1) Peningkatan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat tumbuh, bersikap
dan bergerak dengan baik dan untuk dapat berprestasi secara optimal
(kekuatan, dan mobilitas, pelepas ketegangan dan kesiapsiagaan).
(2) Meningkatkan kesehatan jasmani dan rasa tanggung jawab terhadap
kesehatan diri dengan membiasakan cara-cara hidup sehat.
Sedangkan tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama adalah membantu siswa untuk meningkatkan kesegaran
jasmani dan kesehatan melalui pengalaman dan penanaman sikap positif, serta
kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993:1).
Tujuan ini diharapkan agar dapat tercapai pertumbuhan dan perkembangan
jasmani khususnya tinggi dan berat badan secara harmonis, terbentuknya sikap
disiplin, kejujuran, kerja sama, mematuhi peraturan, menyenangi aktivitas jasmani
dan tercapainya kemampuan dalam penampilan gerakan yang lebih baik. Dalam
kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama meliputi kegiatan pokok atau intrakurikuler terdiri dari
: atletik, senam, permainan, dan kesehatan, sedang kegiatan pilihan meliputi :
renang, tennis meja, sepak takraw, pencak silat (Depdikbud, 1993:3). Kegiatan
pilihan ini dilakukan sesuai dengan keadaan sekolah yang ada.
2.9 Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan
Pengajaran khususnya dalam pendidikan jasmani dapat dipandang sebagai
seni dan ilmu (art and science). Sebagai seni, pengajaran hendaknya dipandang
sebagai proses yang menuntut intuisi, kreativitas, improvisasi, dan ekspresi dari
39
guru. Ini berarti guru memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan dan
tindakan proses pembelajaran selama dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
pandangan hidup dan etika yang berlaku. Walaupun proses untuk membentuk
teori pengajaran pendidikan jasmani merupakan perjalanan yang panjang, namun
upaya untuk memahami tentang proses pengajaran merupakan arah yang harus
dituju, selama “body of knowledge” tentang pengajaran belum mapan, atau
selama pengajaran cenderung merupakan seni, maka peilaku guru dalam
pengajaran akan menjadi tetap menarik untuk dikaji oleh pengamat tingkah laku
setiap saat.
Proses belajar mengajar pendidikan jasmani adalah memantau dan
meningkatkan keterampilan gerak, disamping agar mereka merasa senang dan
mau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas (Siedentop dalam bucher, 1988:550).
Diharapkan apabila mereka memiliki pondasi pengembangan keterampilan gerak,
pemahaman kognitif, dan sikap yang positif terhadap pendidikan jasmani kelak
akan menjadi manusia dewasa yang sehat dan segar jasmani dan rohani serta
kepribadian yang mantap. Proses belajar mengajar pendidikan jasmani adalah
suatu proses untuk memperoleh dan menguasai pengetahuan atau keterampilan,
kebiasaan, dan tingkah laku yang diperolah dari instruksi (Gagne, 1988:65).
Pada saat siswa terlibat dalam pengalaman belajar, maka siswa sebetulnya
terlibat dalam melakukan tugas gerak khusus tertentu yang terorganisir secara
khusus untuk mencapai tujuan tertentu (Rusli Lutan, 2000:34). Pendidikan
jasmani memberikan sumbangan terhadap pendidikan menyeluruh (Harsuki,
1989:14).
40
Salah satu usaha untuk mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran
adalah ketetapan dalam memilih metode. Sebab kemapuan dan kecakapan
pengajar terhadap penguasaan metode mengajar berbeda-beda. Masing-masing
individu memiliki seni dan cara yang berlainan satu sama lain. Hal ini dipengaruhi
oleh bahan, situasi, dan kondisi pembelajaran.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses
belajar mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan yang diutamakan tidak hanya
faktor psikomotornya namun juga adanya faktor afektif dan kognitif siswa. Seperti
yang dikemukakan Rusli Lutan (2000:36) bahwa aspek dalam pendidikan jasmani
bukan hanya aspek psikomotor saja namun aspek kognitif dan aspek afektif
merupakan aspek yang sangat penting dikembangkan dalam pendidikan jasmani.
Dengan adanya faktor psikomotor, faktor afektif, dan faktor kognitif dalamproses
belajar mengajar pendidikan jasmani akan berjalan dengan lancar sesuai dengan
apa yang diharapkan dengan ketiga faktor tersebut dilakukan dengan seimbang.
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan sejak tahap awal persiapan
sampai tahap akhir yaitu menggunakan metode kualitatif. Yaitu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa uraian kata tertulis atau lisan
dari orang kunci dan perilaku yang dapat diamati. Sebagaimana yang dinyatakan
oleh Bogdan dan Tailor dalam Moleong (1991:3). Pendekatan yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif naturalistic.
3.2 Subyek
Subyek penelitian atau populasi penelitian adalah seluruh penduduk
yang dimaksud untuk diselidiki (Universum). Populasi dibatasi sebagai sejumlah
penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. (Sutrisno
Hadi, 1986:220). Jadi yang dimaksud populasi adalah seluruh individu yang
memiliki sifat yang sama walaupun presentase kesamaan itu sedikit atau dengan
kata lain pengertian tersebut mengandung maksud bahwa populasi adalah seluruh
individu yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Pada penelitian ini
populasi yang digunakan adalah guru SMP se-kecamatan Singorojo Kab. Kendal
yang berjumlah 87 orang.
42
3.3 Obyek
Objek penelitian atau sampel penelitian adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti (Arikunto: 1996: 117). Teknik pengambilan sample yang
digunakan penulis adalah menggunakan teknik total sampling. Yaitu seluruh guru
non penjasorkes SMP yang ada di Kecamatan Singorojo baik yang mengajar di
sekolah negeri maupun sekolah swasta sejumlah 87 guru
Tabel 4
Banyaknya sampel
No Nama Sekolah Jml guru
non penjas guru penjas Jumlah
1. SMP N 1 Singorojo 23 2 25
2. SMP N 2 Singorojo 20 2 22
3. SMP N 3 Singorojo 15 1 16
4. SMP N 4 singorojo 15 1 16
5. MTs Al Hikmah 14 1 15
Jumlah 87 7 94
Sampel adalah sebagian atau wakil subyek yang diteliti (suharsimi
Arikunto, 1993:104). Bila populasi cukup homogen, terhadap populasi di bawah
100 dapat digunakan total sampel, populasi diatas 100 digunakan sampel 15 %. (
Winarno Surahmad, 1990 : 108). Pada peneilitian ini terdapat populasi 87 orang.
Jadi pada penelitian ini menggunakan total sampling (keseluruhan).
43
3.4 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, pengumpulan fakta dilakukan dengan metode-
metode, observasi, dan pengumpulan serta penggunaan bahan-bahan dokumen.
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Data yang terkumpul merupakan
fakta mengenai dunia nyata yang diperoleh melalui observasi. Usaha pengamatan
atau observasi yang cermat, dapat dianggap sebagi salah satu cara penelitian yang
paling sesuai bagi para ilmuwan bidang ilmu sosial (Koenjaraningrat, 1980:137)
Kerlinger (1996:858), pada dasarnya terdapat dua cara pengamatan
yaitu: a. memperhatikan orang bertindak dan berkata-kata; b. menanyakan kepada
orang tentang tindakan-tindakannya sendiri serta perilaku orang lain. Pada
penelitian ini observasi akan dilakukan pada tempat-tempat yang berhubungan
dengan aspek-aspek program belajar mengajar, tempat proses belajar mengajar,
fasilitas belajar mengajar Penjasorkes. Pada tempat-tempat tersebut, selain
berlangsungnya aktifitas yang berkenaan dengan aspek proses belajar mengajar
dengan lingkungan yang ada, juga akan diamati orang-orang yang berkedudukan
sebagai pelaku proses belajar mengajar. Tujuan utama observasi adalah
mengamati tingkah laku manusia sebagai peristiwa aktual yang memungkinkan
kita memandang tingkah laku sebagai proses.
Wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi yang penting. Wawancara dalam suatu penelitian
yang bertujuan untuk dapat mengumpulkan keterangan tentang kehidupan
manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian mereka merupakan pembantu
utama dari metode observasi (Koenjaraningrat, 1980:162).
44
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian
kualitatif, karena didalamnya terdapat upaya pemahaman dan penelaahan tentang
objek penelitian. Analisa data dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga alur
kegiatan yang terjadi bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian data atau display
data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi ( Miles dan Hubnerman, 1992:16).
3.6 Validitas dan Reliabilitas
Pengukuran suatu variabel, membutuhkan hasil yang benar-benar
mencerminkan tentang variabel yang diukur, sehingga objektivitasnya dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan uji
validitas dan reliabilitas .
3.6.1 validitas
validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur itu
mengukur apa yang ingin diukur (Ancok, 1987). Uji validitas dilakukan untuk
melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukur (Azwar, 2001). Untuk menguji validitas digunakan rumus statistik Koefisien
Korelasi Product Moment dari Pearson dengan formula sebagai berikut :
Dimana :
xyr : Koefisien korelasi
n : Jumlah subjek
45
X : Skor total X
Y : Skor total Y
( )∑ 2X : Kuadrat jumlah skor total X
∑ 2X : Jumlah kuadrat skor total X
∑ 2Y : Jumlah kuadrat skor total Y
( )∑ 2Y : Kuadrat jumlah skor total Y
Nilai validitas angket soal no. 1 pada instrumen penelitian payung ini
adalah 0,731. Pada α = 5% dengan n = 30 diperoleh rtabel = 0,361. Karena rxy >
rtabel, maka angket soal no. 1 tersebut valid..
Nilai Validitas angket soal no. 1 s/d 33 ada pada lampiran
3.6.2 Reliabilitas
Azwar (1992) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
alat pengukur dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri
subjek memang belum berubah. Formula statistik yang dapat digunakan untuk
menguji reliabilitas adalah Alpha, yaitu :
Dimana
: Reliabilitas instrumen
K : Banyak butir pertanyaan / banyak soal
46
: Jumlah varians butir
: Varians total
( Suharsimi arikunto, 2002:171 )
Jika 11r lebih besar dari reseptor table maka dikatakan instrumen
tersebut Reliabel. Nilai reliabilitas pada instrumen penelitian payung ini adalah
0,918. Karena 11r = 0,918 > 0,36 maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut
reliabel (Sumber lampiran)
3.7 Metode Analisis Data
Langkah-langkah menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Data dari angket yang didapat berupa data kualitatif. Agar data tersebut
dapat dianalisis maka haruslah diubah menjadi data kuantitatif (Suharsimi
Arikunto, 2002:96). Menguantitatifkan jawaban item pertanyaan dengan
memberikan tingkat-tingkat skor untuk masing-masing jawaban sebagai
berikut:
Jawaban option ya diberi skor 3
Jawaban option tidak diberi skor 2
Jawaban option tidak tahu diberi skor 1
2. Menghitung frekuensi untuk tiap-tiap kategori jawaban yang ada pada
masing-masing variabel / subvariabel.
3. Dari hasil perhitungan dalam rumus akan dihasilkan angka dalam bentuk
prosentase.
47
Adapun rumus untuk analisis deskriptif prosentase (DP) adalah:
Ket:
DP : skor yang diharapkan
N : jumlah skor maksimum
n : jumlah skor yang diperoleh
(Sutrisno hadi,1980:164)
Analisis data penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga
digunakan analisis presentase. Hasil analisis dipresentasikan dengan tabel
kriteria diskriptif presentase.
Langkah-langkah perhitungan :
1. Menetapkan skor tertinggi.
2. Menetapkan skor terendah.
3. Menetapkan prosentae tertinggi : 100%
4. Menetapkan prosentase terendah : 25%
5. Menetapkan rentang presentase : 100% - 25% = 75%
6. Menetpkan interval = 75% : 5 = 15%
48
Tabel 5 Kriteria Presentase Deskriptif
Interval Kriteria
85.01 % - 100 % Sangat tinggi
70.01 % - 85.00 % Tinggi
55.01 % - 70.00 % Sedang
40.01 % - 55.00 % Rendah
25.00 % - 40.00 % Sangat rendah
( Sutrisno hadi,1980:164 )
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap guru
pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal
Tahun 2008 yang dilakukan pada sebagian guru SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal dengan jumlah 87 guru. Pengumpulan data dengan
menggunakan metode angket dan dokumentasi. Berdasarkan angket penelitian
didapat hasil sebagai berikut.
Tabel 6 Gambaran umum persepsi guru non penjasorkes terhadap guru penjasorkes
no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase
1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 45 51,72 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 39 44,83 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 3 3,45 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 0 0 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 0 0 %
JUMLAH 87 100 %
Sumber: Lampiran
Data hasil penelitian tentang persepsi guru non pendidikan jasmani
terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal diatas dapat diubah menjadi data grafik yang ditunjukan pada
gambar grafik berikut.
50
Sang
atTi
nggi
Ting
gi
Seda
ng
Rend
ah
Sang
atRe
ndah
51.72 44.83
3.45 0 00
10
20
30
40
50
60
kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 1 Diagram persepsi guru non penjasorkes terhadap
guru penjasorkes
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukan bahwa persepsi
guru non pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-
Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan
kriteria sangat tinggi, terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 45 guru
memenuhi kriteria sangat tinggi yang berarti sebanyak 51,72 % dari seluruh guru
yang ada menunjukan kriteria sangat tinggi. Dan sebanyak 39 guru memenuhi
kriteria tinggi yang berarti sebanyak 44,83 % dari keseluruhan guru SMP se-
Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria tinggi. Sedangkan
3 guru yang lain memenuhi kriteria Sedang yang berarti sebanyak 3,45 % dari
seluruh guru berada pada kriteria Sedang. Persepsi guru SMP se-Kecamatan
Singorojo Kabupaten Kendal yang menunjukkan kriteria Rendah dan Sangat
Rendah tidak ada atau dengan kata lain 0 %. Hal ini disebabkan karena seluruh
51
guru yang mengajar SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal telah
memiliki keahlian dalam menangani anak SMP.
Gambaran persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan
jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008
dari masing-masing kompetensi dapat disajikan sebagai berikut.
4.1.1. Kepribadian Sebagai Pendidik
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru non
pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan
Singorojo tentang kepribadian guru pendidikan jasmani sebagai pendidik
mempunyai tingkat persepsi yang Sangat Tinggi. Untuk lebih jelasnya
diperlihatkan pada tabel berikut.
Tabel 7 Gambaran umum kompetensi kepribadian guru penjasorkes
no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase
1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 74 85,06 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 10 11,49 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 3 3,45 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 0 0 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 0 0 %
JUMLAH 87 100 %
Sumber: Lampiran
Terlihat dari tabel diatas bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani
terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan kriteria sangat tinggi,
terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 74 guru memenuhi kriteria Sangat
52
Tinggi yang berarti sebanyak 85,06 % dari seluruh guru yang ada menunjukan
kriteria Sangat Tinggi. Dan sebanyak 10 guru memenuhi kriteria Tinggi yang
berarti sebanyak 11,49 % dari keseluruhan guru SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria TInggi. Sedangkan 3 guru yang lain
memenuhi kriteria Sedang yang berarti sebanyak 3,45 % dari seluruh guru berada
pada kriteria yang Sedang. Persepsi guru SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal yang menunjukkan kriteria Rendah dan Sangat Rendah tidak
ada atau dengan kata lain 0 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut ini
SangatTinggi
Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
85.06
11.49
3.45 0 00
20
40
60
80
100 Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
SangatRendah
Gambar 2
Diagram kompetensi kepribadian guru penjasorkes
4.1.2. Kompetensi Paedagogik
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum persepsi guru non
pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan
Singorojo tentang kompetensi paedagogik guru pendidikan jasmani mempunyai
tingkat yang Sangat Tinggi. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut.
53
Tabel 8 Gambaran kompetensi paedagogik guru penjasorkes
no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase
1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 40 45,98 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 27 31,03 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 16 18,39 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 3 3,45 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 1 1,15 %
JUMLAH 87 100 %
Sumber: Lampiran
Terlihat dari tabel diatas bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani
terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan kriteria sangat tinggi,
terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 40 guru memenuhi kriteria sangat
tinggi yang berarti sebanyak 45.98 % dari seluruh guru yang ada menunjukan
kriteria sangat tinggi. Dan sebanyak 27 guru memenuhi kriteria Tinggi yang
berarti sebanyak 31,03 % dari keseluruhan guru SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria TInggi. Sedangkan 16 guru memenuhi
kriteria Sedang yang berarti sebanyak 18,39 % dari seluruh guru berada pada
kriteria yang Sedang. Masih ada guru SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten
Kendal yang memberikan persepsi rendah yaitu 3 orang guru atau 3,45 %. Tetapi
masih ada guru yang memberikan persepsi Sangat Rendah yaitu 1 orang atau 1,15
%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini
54
SangatTinggi
Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
45.98
31.03
18.39
3.45 1.150
10
20
30
40
50Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 3
Diagram Kompetensi Paedagogik Guru Penjasorkes
4.1.3. Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum persepsi guru non
pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan
Singorojo tentang kompetensi profesional guru pendidikan jasmani sebagai
pendidik mempunyai tingkat yang Sangat Tinggi. Untuk lebih jelasnya
diperlihatkan pada tabel berikut.
Tabel 9 Gambaran kompetensi profesional guru penjasorkes
no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase
1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 42 48.28 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 28 32.18 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 15 17.24 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 1 1.15 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 1 1.15 %
JUMLAH 87 100 %
Sumber: Lampiran
55
Terlihat dari tabel diatas bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani
terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan kriteria Sangat Tinggi,
terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 42 guru memenuhi kriteria Sangat
Tinggi yang berarti sebanyak 48,28 % dari seluruh guru yang ada menunjukan
kriteria Sangat Tinggi. Dan sebanyak 28 guru memenuhi kriteria Tinggi yang
berarti sebanyak 32,18 % dari keseluruhan guru SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria Tinggi. Sebanyak 15 guru memenuhi
kriteria Sedang yang berarti sebanyak 17,24 % dari seluruh guru berada pada
kriteria yang Sedang. Guru SMP di Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal yang
memberikan persepsi rendah terdapat 1 orang guru atau 1,15 % dari keseluruhan
guru yang ada di Kecamatan Singorojo. Tetapi masih ada guru yang memberikan
persepsi Sangat Rendah yaitu 1 orang atau 1,15 %. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini
SangatTinggi
Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
48.28
32.18
,17.24
1.15 1.150
10
20
30
40
50Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 4
Diagram kompetensi profesional guru penjasorkes
56
4.1.4. Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum persepsi guru non
pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan
Singorojo tentang kompetensi sosial guru pendidikan jasmani sebagai pendidik
mempunyai tingkat yang Sangat Tinggi. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada
tabel berikut.
Tabel 10 Gambaran kompetensi sosial guru penjasorkes
no kategori Interval kepercayaan Jumlah sampel Prosentase
1 Sangat Tinggi 85,01 % - 100 % 45 51,72 % 2 Tinggi 70,01 % - 85,00 % 30 34,48 % 3 Sedang 55,01 % - 70,00 % 12 13,80 % 4 Rendah 40,01 % - 55,00 % 0 0 % 5 Sangat Rendah 25,00 % - 40,00 % 0 0 %
JUMLAH 87 100 % Sumber: Lampiran
Terlihat dari tabel diatas bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani
terhadap guru pendidikan jasmani tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal 2008 sebagian besar menunjukan kriteria Sangat Tinggi,
terbukti dengan jumlah 87 guru, sebanyak 45 guru memenuhi kriteria Sangat
Tinggi yang berarti sebanyak 51,72 % dari seluruh guru yang ada menunjukan
kriteria Sangat Tinggi. Dan sebanyak 30 guru memenuhi kriteria Tinggi yang
berarti sebanyak 34,48 % dari keseluruhan guru SMP di Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal menunjukkan kriteria Tinggi. Sedangkan 12 guru yang lain
memenuhi kriteria Sedang yang berarti sebanyak 13,80 % dari seluruh guru
berada pada kriteria yang Sedang. Guru SMP di Kecamatan Singorojo Kabupaten
57
Kendal yang memberikan persepsi Rendah dan Sangat Rendah tidak ada atau
dengan kata lain adalah 0%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut ini
SangatTinggi
Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
51.72
34.48
13.8
0 00
10
20
30
40
50
60Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 5 Diagram kompetensi sosial guru penjasorkes
4.2. Pembahasan
Persepsi merupakan suatu penafsiran suatu obyek, peristiwa, atau potensi
individu yang dilandasi oleh pengalaman hidup seseorang yang melakukan
penafsiran itu. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
penginderaan, yaitu merupakan proses berwujud diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan
saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami
persepsi. Guru non Penjasorkes yang memiliki persepsi positif terhadap guru
Penjasorkes akan mempengaruhi kinerja guru Penjasorkes yang baik pula, akan
tetapi apabila guru non Penjasorkes memiliki persepsi yang negatif maka hal ini
akan mempengaruhi kinerja guru Penjasorkes kearah yang buruk pula. Ini
58
membuktikan bahwa persepsi terhadap guru Penjasorkes sangat berpengaruh
terhadap kinerja guru dan akan mempengaruhi keberhasilan dalam proses
mengajar.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi guru non Penjasorkes
terhadap guru Penjasorkes tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten
Kendal Tahun 2008 menunjukan kriteria Sangat Tinggi. Hal ini ditunjukan dari :
1) dalam kepemilikan kepribadian sebagai pendidik dalam kategori Sangat Tinggi,
2) dalam kepemilikan kompetensi paedagogik dalam kategori Sangat Tinggi, 3)
dalam kepemilikan kompetensi profesional sebagai pendidik dalam kategori
Sangat Tinggi, dan 4) dalam kepemilikan kompetensi sosial sebagai pendidik
dalam kategori Sangat Tinggi pula.
4.2.1 Kepribadian sebagai pendidik
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi guru non Penjasorkes
tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal terhadap kepemilikan
kepribadian sebagai pendidikan dalam kategori Sangat Tinggi. Sebagian besar
guru non Penjasorkes memandang bahwa guru Penjasorkes telah memiliki
kepribadian yang mantap dan stabil, kepribadian yang dewasa, kepribadian yang
arif, kepribadian yang berwibawa, dan akhlak yang mulia dan dapat menjadi
teladan. Ditinjau dari kepribadian sebagai pendidik guru Penjasorkes telah
memiliki kepribadian yang baik, mereka telah mempunyai keterampilan
mengendalikan kelas dalam hal ini mempunyai wibawa sehingga proses
pembelajaran Penjasorkes dapat berjalan secara lancar.
59
Selain persepsi pada kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa juga
telah dimiliki oleh guru Penjasorkes. Selain itu ditinjau dari kepribadian yang arif
sebagian besar guru non Penjasorkes memberikan persepsi bahwa guru
Penjasorkes telah memilikinya.
Kepribadian sebagai pendidik pada guru Penjasorkes tingkat SMP se-
Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal tentunya berdampak positif pada kinerja
guru dan keberhasilan proses pembelajaran Penjasorkes. Baik buruknya persepsi
guru non Penjasorkes terhadap guru Penjasorkes dalam aspek kepribadian sebagai
pendidik sangat tergantung pada keadaan guru itu sendiri. Oleh karena itu dalam
rangka mempertahankan dan meningkatkan para guru Penjasorkes pada aspek
kepribadian sebagai pendidik yang telah baik maka upaya yang dapat dilakukan
adalah menjaga dan mempertahankan kepribadian sebagai pendidik sebagai upaya
untuk mejaga kualitas proses pembelajaran Penjasorkes.
Walaupun secara umum guru Penjasorkes tingkat SMP se-Kecamatan
Singorojo Kabupaten Kendal Tahun 2008 pada aspek kepribadian sebagai
pendidik mempunyai kriteria Sangat Tinggi, masih terdapat beberapa guru non
Penjasorkes yang memberikan persepsi dengan kaegori Sedang yaitu 3,45 %.
Oleh karena kepribadian sebagai pendidik hendaknya telah dimiliki oleh semua
guru Penjasorkes agar kedepannya proses pembelajaran Penjasorkes mampu
mencapai tujuan yang direncanakan.
4.2.2 Kompetensi paedagogik
Kompetensi pendagogik adalah kemampuan untuk mengelola
pembelajaran peserta didik. Persepsi terhadap guru Penjasorkes pada aspek
60
kompetensi paedagogik termasuk dalam kriteria tinggi. Hal ini disebabkan karena
sebagian guru Penjasorkes telah mampu merancang pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar dengan baik. Selain ketiga hal
tersebut guru Penjasorkes juga telah mampu memahami perserta didik dan
mengembangkan perserta didik.
Tidak dapat dipungkiri walaupun persepsi terhadap guru Penjasorkes pada
aspek kompetensi paedagogik secara umum dalam kriteria Sangat Tinggi, akan
tetapi masih ada guru non Penjasorkes yang memberikan persepsi dengan kriteria
rendah sekali. Kondisi tersebut perlu disadari oleh guru Penjasorkes agar pada
waktu-waktu kedepan pembelajaran Penjasorkes dapat diperhatikan secara baik.
4.2.3 Kompetensi profesional sebagai pendidik
Kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam merupakan
pengertian dari kompetensi profesional sebagai pendidik. Persepsi guru
Penjasorkes pada aspek kompetensi profesional sebagai pendidik termasuk dalam
kriteria Sangat Tinggi. Tetapi juga terdapat beberapa guru Penjasorkes yang
kurang mengetahui tentang media elektronik, misalnya pengeoperasian komputer
dan internet untuk memperoleh informasi secara cepat dan efisien.
Penguasaan materi merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh guru
Penjasorkes, sehingga berdampak pada hasil pembelajaran yang baik. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa suatu proses pembelajaran tidak dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya penguasaan materi yang baik dari guru. Meskipun dari
hasil penelitian secara umum mempunyai persepsi dengan kriteria Sangat Tinggi,
akan tetapi masih terdapat guru yang memberikan persepsi Sangat Rendah
61
terhadap guru Penjasorkes dalam aspek kompetensi profesional. Hal ini
merupakan suatu nilai kurang sehingga perlu adanya perbaikan sesegera mungkin
karena kompetensi profesional sebagai pendidik merupakan hal vital dan harus
dimengerti oleh setiap guru khususnya guru Penjasorkes.
4.2.4 Kompetensi sosial sebagai pendidik
Selain kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional, seorang guru
juga harus memiliki kompetensi dalam bidang sosial. Yang dimaksud dengan
kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dan efisien dengan perserta didik, sesama guru, orang tua / wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara
umum persepsi guru Penjasorkes pada aspek kompetensi sosial sebagai pendidik
termasuk dalam kriteria Sangat Tinggi.
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan
adanya komunikasi yang baik, misalnya dengan peserta didik, maka guru dapat
melaksanakan proses pembelajaran dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Dengan adanya komunikasi yang baik dengan orang tua / wali peserta
didik maka guru Penjasorkes dapat memberikan informasi kepada orang tua / wali
atau sebaliknya tentang perkembangan siswa selama mengikuti pembelajaran
Penjasorkes. Selain itu komunikasi yang baik dengan sesama guru akan
menimbulkan suasana yang harmonis antara guru non Penjasorkes dan guru
Penjasorkes sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi guru
non Penjasorkes terhadap guru Penjasorkes tingkat SMP se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal Tahun 2008 menunjukkan kriteria sangat tinggi. Yaitu dalam
hal kompetensi kepribadian sebagai pendidik sangat tinggi yaitu 85,06 %. Dalam
kompetensi paedagogik menunjukkan kriteria sangat tinggi yaitu 45,98 %. Dalam
hal kompetensi profesional sebagai pendidik menunjukkan kriteria sangat tinggi
yaitu 48,28 %. Dalam hal kompetensi sosial sebagai pendidik kriteria juga
tergolong sangat tinggi yaitu 51.72 %. Sehingga persepsi guru non Penjasorkes
terhadap kinerja guru Penjasorkes di tingkat SMP se Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal tidak benar tentang anggapan bahwa guru Penjasorkes tidak
melaksanakan kewajibannya sebagai guru secara tidak professional.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini penyusun menyarankan sebagai berikut :
1. Untuk lebih meningkatkan mutu pelaksanaan proses Penjasorkes tingkat
SMP di Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal, maka guru-guru harus
lebih kreatif dalam mengajar sehingga semua kurikulum dapat diajarkan
kepada siswa.
63
2. Untuk lebih meningkatkan mutu Penjasorkes tingkat SMP di Kecamatan
Singorojo Kabupaten Kendal, maka diharapkan adanya perhatian dari
sekolah, guru, dan siswa untuk lebih memperhatikan proses
pembelajarannya sehingga tercipta suasana pembelajaran yang harmonis.
3. Guru penjasorkes dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya sesuai
dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada disekolah. Guru harus kreatif
dan dapat memodifikasi peralatan atau media pembelajaran agar proses
pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes dapat terlaksana dengan efektif dan
efisien.
4. Setelah melakukan penelitian ini, hendaknya ada penelitian lain yang
termotivasi untuk melakukan penelitian tentang teknik-teknik maupun
metode-metode pembelajaran penjasorkes agar dapat diperoleh teknik
maupun metode pembelajaran yang efektif dan efisien.
64
DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir Ateng. 1995. Azas Dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta.
Depdikbud Dirjen Dikti. Abu Muhammad Ibnu. Abdullah. 2008. Prestasi Belajar.
”http://Ipotes.wordpress.com” Agus. S. Suryobroto. 2002. Teknologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Yogyakarta FIK UNY. Alkinson, Rita L, Atkinson Richard C, Hilgard Ernest R. 1983. Pengantar
Psikologi Alih Bahasa Taufik Nurjanah. Bimo Walgito. 1993. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi offset. Depdiknas. 2003. Ketentuan Umum. Jakarta : Depdiknas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Depdikbud. Ditptksd. 2004. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak. ”
http://ditptksd.go.id ” Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara Syaiful Bahri Djamaroh 2002. Rahasia Sukses Belajar, Jakarta :Rineka Cipta Ibrahim Bafadal. 2003. Peningkatan Profesional Guru Sekolah Dasar, Jakarta :
Bumi Aksara Moh. Uzer Usman. 2007. Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja
Rosdakarya Moh. Zainun Najib. 2006. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Masisir. ” http://masnaguib.blogspot.com “ Nurkancana dan Sunarta. 1992.Evaluasi Pendidikan Muhibin 1997.Psikologi Belajar, Jakarta :Rajawali, Usaha Nasional Oemar Hamalik. 2003. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara Rusli Lutan. 1998. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori Dan Metode.
Jakarta. Depdikbud Dirjen Dikti
65
Sarlito Wirawan. 1992. Psikologi Sosial, Jakarta: Balai Pustaka Saryono NIP.132319844. 2007. [email protected]
Slameto. 1995. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka
Cipta Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta : Rineka Cipta. Sukintaka. 1992. Teori Bermain Pendidikan Jasmani. Yogyakarta : ESA Grafika
Solo Sumadi Suryabrata. 2003. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Perss. Sutrisno Hadi. 1986. metodologi research jilid I, jakarta : Tarsito Syaiful bahri djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta Tri Purnomo. 2008. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Mata Pelajaran
Penjasorkes di SMP Negeri se-Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007/2008. Skiripsi UNNES
Wikipedia. 2008. Kinerja. “http://Id.wikipedia.org/wiki/kinerja.
Wikipedia. 2008. Persepsi. “http://Id.persepsi.org/wiki/persepsi.
___________. 2008. Karakteristik Proses Belajar Mengajar (PBM) Yang Efektif. “http://Ahmesabe.wordpress.com”
___________. 2008. Aktivitas dan Prestasi Belajar. “http://Spesialis_torch.com”
Jenis Pendidikan Masa NamaKelamin Terakhir Kerja Sekolah
1 R.Heri Supriyatno Laki-laki 45 Tahun S-1 Bhs.Inggris 21 Tahun SMP 1 Singorojo R-12 Usman S. Laki-laki 46 Tahun S-1 Pkn 20 Tahun SMP 1 Singorojo R-23 Istirokhah, S.Pd. Perempuan 33 Tahun S-1 Seni Budaya 11 Tahun SMP 1 Singorojo R-34 Tri Mayasari Perempuan 28 Tahun S-1 Matematika 8 Tahun SMP 1 Singorojo R-45 Budiyono S.Pd Laki-laki 44 Tahun S-1 IPA Fisika 14 Tahun SMP 1 Singorojo R-56 Sri Hastuti S.Pd Laki-laki 40 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun SMP 1 Singorojo R-67 Aman Amin SPd. Laki-laki 42 Tahun S-1 Matematika 18 Tahun SMP 1 Singorojo R-78 Djumadi E.R Laki-laki 43 Tahun S-1 IPS 14 Tahun SMP 1 Singorojo R-89 Dra Herutami Perempuan 49 Tahun S-1 IPA Biologi 24 Tahun SMP 1 Singorojo R-910 Sri Fitri Rahayu Perempuan 41 Tahun S-1 BK 18 Tahun SMP 1 Singorojo R-1011 Sulistyowati S.Pd. Perempuan 30 Tahun S-1 Bhs Indonesia 5 Tahun SMP 1 Singorojo R-1112 Laki-laki Tahun S-1 Pkn Tahun SMP 1 Singorojo R-1213 Rokhatun S.Pd Perempuan 44 Tahun S-1 BK 22 Tahun SMP 1 Singorojo R-1314 Laki-laki Tahun S-1 P.Agama Islam Tahun SMP 1 Singorojo R-1415 Rumini Perempuan 58 Tahun S-1 Keterampilan 28 Tahun SMP 1 Singorojo R-1516 A. Fauzi Laki -laki 36 Tahun S-1 Bhs Jawa 10 Tahun SMP 1 Singorojo R-1617 Deti Yuniasari S.Pd Perempuan 31 Tahun S-1 TIK 8 Tahun SMP 1 Singorojo R-1718 Siti Juariyah S.Pd Perempuan 38 Tahun S-1 Bhs Indonesia 11 Tahun SMP 1 Singorojo R-1819 Yesi Haryati S.Pd Perempuan 31 Tahun S-1 Bhs Inggris 8 Tahun SMP 1 Singorojo R-1920 Atik Mustaqfiroh Perempuan 38 Tahun S-1 Bhs Indonesia 11 Tahun SMP 1 Singorojo R-2021 Perempuan 35 Tahun S-1 IPS Geografi 9 Tahun SMP 1 Singorojo R-2122 Laki-Laki 42 Tahun S-1 Matematika 12 Tahun SMP 1 Singorojo R-2223 Yos Haris P. Laki-Laki 44 Tahun S-1 Seni Budaya 18 Tahun SMP 1 Singorojo R-2324 Barokah Gunarni Perempuan 58 Tahun D-2 B.Jawa 33Tahun SMP 2 Singorojo R-2425 Fitri Artifika S.Pd Perempuan 35 tahun S-1 IPS Sejarah 7 Tahun SMP 2 Singorojo R-25 67
Code
Daftar Responden PenelitianPersepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Di Sekolah Menengah Pertama Se-Kecamatan SingorojoKabupaten Kendal Tahun 2008/2009
Mapel
Lampiran 1
No Nama Usia
No Nama Jenis Usia Pendidikan Mapel Masa Nama CodeKelamin Terakhir Kerja Sekolah
26 Samsuri Laki-Laki 42 Tahun D-3 IPA Fisika 20Tahun SMP 2 Singorojo R-2627 Endang Puji Astuti Perempuan 31 Tahun S-1 Matematika 7 Tahun SMP 2 Singorojo R-2728 Laki-laki 44 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun SMP 2 Singorojo R-2829 Hariyani Perempuan 41 Tahun S-1 mbingan Konselin 18 Tahun SMP 2 Singorojo R-2930 Sulimah S.Pd Perempuan 40Tahun S-1 B.Jawa 12 Tahun SMP 2 Singorojo R-3031 Suharyono S.Pd Laki-Laki 37 Tahun S-1 PAI 12 Tahun SMP 2 Singorojo R-3132 Sriyatun S.Pd Perempuan 42 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun SMP 2 Singorojo R-3233 Widati Perempuan 39 Tahun S-1 Ketrampilan 15 Tahun SMP 2 Singorojo R-3334 Mujiono S.Pd Laki-Laki 49 Tahun D-3 IPS 20 Tahun SMP 2 Singorojo R-3435 Roro Rujiati Perempuan 29 Tahun S-1 B.Ingris 5 Tahun SMP 2 Singorojo R-3536 Sudiman Laki-Laki 44 Tahun S-1 Matematika 14 Tahun SMP 2 Singorojo R-3637 Perempuan 46 Tahun D-3 PKn 21 Tahun SMP 2 Singorojo R-3738 Edy Santoso S.Pd Laki-laki 45 Tahun S-1 Bhs.Indonesia 22 Tahun SMP 2 Singorojo R-3839 Supartini S.Pd Perempuan 43 Tahun S-1 BK 12 Tahun SMP 2 Singorojo R-3940 H.M. Nasikhun, S.Pd Laki-laki 49 Tahun S-1 P.Agama Islam 22 Tahun SMP 2 Singorojo R-4041 Perempuan 42 Tahun D-3 BhsJawa 20 Tahun SMP 2 Singorojo R-4142 Laki-laki 53 Tahun S-1 Matematika 32 Tahun SMP 2 Singorojo R-4243 Arif Budi W.S.Pd. Laki-laki 35 Tahun S-1 Seni Budaya 10 Tahun SMP 2 Singorojo R-4344 Ali Ustadi Laki-Laki 41 Tahun S-1 IPA Biologi 16 Tahun SMP 3 Singorojo R-4445 Agus Sulistiono Laki-laki 47 Tahun S-1 Seni Budaya 20 Tahun SMP 3 Singorojo R-4546 Anis Yunus S.Pd Laki-laki 49 Tahun S-1 IPS Geografi 19 Tahun SMP 3 Singorojo R-4647 Perempuan 50 Tahun S-1 Matematika 22 Tahun SMP 3 Singorojo R-4748 Perempuan 48 Tahun D-3 Ketrampian 20 Tahun SMP 3 Singorojo R-4849 Arif Fajar S.Pd Perempuan 42 Tahun S-1 Bhs. Inggris 15 Tahun SMP 3 Singorojo R-4950 Nawan S. Laki-laki 31 Tahun S-1 TIK 5 Tahun SMP 3 Singorojo R-50 68Lanjutan lam
piran 1Daftar Responden Penelitian
Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru PenjasorkesDi Sekolah Menengah Pertama Se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal Tahun 2008/2009
Jenis Pendidikan Masa NamaKelamin Terakhir Kerja Sekolah
51 Dewi Ratnawati Perempuan 34 Tahun S-1 mbingan Konselin 10 Tahun SMP 3 Singorojo R-5152 Suwandi S.Pd Laki-laki 28 Tahun S-1 TIK 5 Tahun SMP 3 Singorojo R-5253 Aji Basuki S.Pd Laki-laki 44 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun SMP 3 Singorojo R-5354 Perempuan 44 Tahun S-1 BK 22 Tahun SMP 3 Singorojo R-5455 Laki-laki 43 Tahun S-1 P.Agama Islam 10 Tahun SMP 3 Singorojo R-5556 Prihatiningsih Perempuan 32 Tahun S-1 Keterampilan 8 Tahun SMP 3 Singorojo R-5657 Laki -laki 36 Tahun S-1 Bhs Jawa 10 Tahun SMP 3 Singorojo R-5758 Supriyiono S.Pd Laki-laki 44 Tahun S-1 Seni Budaya 11 Tahun SMP 3 Singorojo R-5859 Perempuan 25 Tahun S-1 Bhs.Inggris 01 Tahun SMP 4 Singorojo R-5960 Arif Winarso S.Pd Laki-laki 28 Tahun S-1 I P A 6 Tahun SMP 4 Singorojo R-6061 Tri Wahyuningsih Perempuan 33 Tahun S-1 IPS Geografi 8 Tahun SMP 4 Singorojo R-6162 M.Nurkolis S.Pd Laki-laki 29 Tahun S-1 Matematika 4 Tahun SMP 4 Singorojo R-6263 Cipto Budianto Laki-laki 26 Tahun D 2 Bhs Jawa 2 Tahun SMP 4 Singorojo R-6364 Perempuan 38 Tahun S-1 IPA Biologi 10 Tahun SMP 4 Singorojo R-6465 Perempuan 41 Tahun S-1 BK 11 Tahun SMP 4 Singorojo R-6566 Kabul Aris S Laki-laki 33 Tahun S-1 PPKn 7 Tahun SMP 4 Singorojo R-6667 Sri Harjati Perempuan 41 Tahun S-1 Bhs Inggris 18 Tahun SMP 4 Singorojo R-6768 Indah Kurniyaty Perempuan 27 Tahun S-1 Bhs Indonesia 3 Tahun SMP 4 Singorojo R-6869 Musdalifah Perempuan 41 Tahun S-1 Matematika 18 Tahun SMP 4 Singorojo R-6970 Henny Dwi Astuti Perempuan 26 Tahun S-1 TIK 5 Tahun SMP 4 Singorojo R-7071 Ermunanto Laki-laki 41 Tahun S-1 Pkn 14 Tahun SMP 4 Singorojo R-7172 Perempuan 32 Tahun S-1 BK 3 Tahun SMP 4 Singorojo R-7273 Djazuli S.Ag Laki-laki 28 Tahun S-1 P.Agama Islam 5Tahun SMP 4 Singorojo R-7374 Perempuan 40 Tahun S-1 Bhs Arab 20 Tahun MTs Al Hikmah R-7475 Laki -laki 36 Tahun S-1 Bhs Jawa 10 Tahun MTs Al Hikmah R-75 69
Lanjutan lampiran 1
Di Sekolah Menengah Pertama Se-Kecamatan Singorojo
Daftar Responden PenelitianPersepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
Kabupaten Kendal Tahun 2008/2009
No Nama Mapel CodeUsia
Jenis Pendidikan Masa NamaKelamin Terakhir Kerja Sekolah
76 Sri Sulistyowati, S.P Perempuan 31 Tahun S-1 Bhs Inggris 8 Tahun MTs Al Hikmah R-7677 Perempuan 38 Tahun S-1 Bhs Indonesia 11 Tahun MTs Al Hikmah R-7778 Perempuan Tahun D 3 T I K 3 Tahun MTs Al Hikmah R-7879 Laki-Laki 41 Tahun S-1 S K I 20 Tahun MTs Al Hikmah R-7980 Gunawan Wibisono Laki-Laki 44 Tahun S-1 Seni Budaya 18 Tahun MTs Al Hikmah R-8081 Endang S Perempuan 45 Tahun D-2 B.Jawa 30 Tahun MTs Al Hikmah R-8182 Wangsit Sarjito Laki-Laki 33 Tahun S-1 IPS 8 Tahun MTs Al Hikmah R-8283 Maskur Laki-Laki 42 Tahun D-3 IPA Fisika 20Tahun MTs Al Hikmah R-8384 Perempuan 31 Tahun S-1 Matematika 7 Tahun MTs Al Hikmah R-8485 Laki-laki 44 Tahun S-1 Pkn 16 Tahun MTs Al Hikmah R-8586 Perempuan 41 Tahun S-1 mbingan Konselin 18 Tahun MTs Al Hikmah R-8687 Rina Wahyu S.Pd. Perempuan 40Tahun S-1 B.Jawa 12 Tahun MTs Al Hikmah R-87
70Lanjutan lam
piran 1Daftar Responden Penelitian
CodeNo Nama Usia Mapel
Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru PenjasorkesDi Sekolah Menengah Pertama Se-Kecamatan Singorojo
Kabupaten Kendal Tahun 2008/2009
Lanjutan lampiran 2
70
Tabel 12
KISI-KISI KUESIONER PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP
KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP SE KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL
KOMPETENSI
INDIKATOR
PERTANYAAN
NO SOAL
A. Memiliki kepribadian sebagai pendidik
1. Memiliki
kepribadian mantap dan stabil
2. Memiliki kepribadian dewasa 3. Memiliki
kepribadian arif
4. Memiliki
kepribadian yang berwibawa
5. Memiliki
ahlak mulia dan dapat menjadi tauladan
1. Apakah beliau
guru yang disiplin ?
2. Apakah beliau
seorang yang senantiasa bertindak sesuai dengan norma, tata tertib dan komitmen yang telah disepakati ?
3. Apakah selama
dilingkungan sekolah beliau berperilaku sopan ?
4. Apakah selama
berada dilingkungan sekolah beliau bertutur sopan ?
5. Apakah selama
menjalankan perannya sebagai guru, beliau berpenampilan tepat sesuai situasi dan kondisi ?
1 2 3
4
5
Lanjutan lampiran 2
71
KOMPETENSI
INDIKATOR
PERTANYAAN
NO SOAL
6. Apakah beliau disegani anak didiknya ?
7. Apakah beliau
memiliki wibawa sebagai seorang pendidik ?
8. Apakah beliau
menunjukkan komitmen sebagai sebagai umat beragama ?
6 7 8
B. Memiliki kompetensi paedagogik
1. Memahami peserta didik
2. Merancang rencana pembelajaran 3. Melaksanakan pembelajaran 4. Melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran
1. Apakah peserta didik bersemangat saat mengikuti proses pembelajaran penjas orkes ?
2. Apakah beliau
pernah memberikan hukuman fisik pada peserta didik ?
3. Apakah pembelajaran penjas orkes yang beliau laksanakan diminati oleh peserta didik ?
4. Apakah beliau melaksanakan kewajiban dalam menyusun dan mengembangkan silabus dan RPP ?
9
10
11
12
Lanjutan lampiran 2
72
KOMPETENSI
INDIKATOR
PERTANYAAN
NO SOAL
5.Mengembangkan potensi anak didik
5. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau mempunyai inisiatif merancang dan mengembangkan media mbelajaran untuk kepentingan proses belajar mengajar ?
6.Apakah beliau tepat
waktu dalam menyelenggarakan dan menyerahkan nilai hasil evaluasi pembelajaran ?
7. Apakah beliau
membuka diri untuk menjalin keakraban dengan peserta didik ?
8. Apakah beliau
mampu bertindak bijaksana dalam mengatasi kenakalan peserta didik ?
13
14
15
16
C. Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
1. Memahami bidang studi penjas orkes secara luas dan mendalam
1. Apakah beliau tampak terampil dalam Memberi contoh gerak saat proses pembelajaran penjas orkes ?
17
Lanjutan lampiran 2
73
KOMPETENSI
INDIKATOR
PERTANYAAN
NO SOAL
2. Apakah bapak/ibu pernah melihat beliau memainkan salah satu cabang olahraga ?
3. Sejauh yang pernah bapak/ibu ketahui Apakah beliau mengajarkan lebih dari 2 (dua) cabang olahraga ?
4. Apakah beliau pernah membina salah satu cabang olahraga melalui kegiatan ekstrakurikuler, klub atau kegiatan pengembangan diri ?
5. Apakah sekolah bapak/ibu rutin menyelenggarakan pertandingan atau perlombaan olahraga antar kelas ?
6. Apakah beliau terlibat aktif dalam penyelenggaraan pertandingan atau perlombaan olahraga di sekolah
18
19
20
21
22
Lanjutan lampiran 2
74
KOMPETENSI
INDIKATOR
PERTANYAAN
NO SOAL
7. Apakah sekolah bapak/ibu rutin mengikuti mengikuti pertandingan atau perlombaan olahraga antar sekolah ?
8. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau mampu mengoperasikan komputer ?
9. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau mengenal internet ?
10. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau aktif dalam kegiatan MGMP penjas orkes ?
11. Sejauh yang
bapak/ibu ketahui, apakah beliau aktif berolahraga diluar jam kerja ?
23
24
25
26
27
D. Memiliki kompetensi sosial sebagai
pendidik
1.Berkomunikasi secara efektif
1. Apakah beliau dapat bersosialisai dengan baik di lingkungan sekolah ?
28
Lanjutan lampiran 2
75
KOMPETENSI
INDIKATOR
PERTANYAAN
NO SOAL
2. Bergaul secara efektif
2. Apakah beliau dapat bekerjasama dengan baik dengan teman sejawat ?
3. Apakah beliau dapat Menyampaikan ide dengan kalimat Yang jelas ?
4. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau pernah memiliki permasalahan dengan orangtua peserta didik, terkait dengan kedudukannya sebagai guru ?
5. Sejauh yang bapak/ibu ketahui, apakah beliau pernah memiliki permasalahan dengan masyarakat sekitar sekolah, terkait kedudukannya sebagai guru ?
6. Apa beliau terlibat aktif dalam kegiatan social di sekolah ?
29
30
31
32
33
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 331 R-1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 2 2 3 81 81.818181822 R-2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 2 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 1 2 2 1 70 70.707070713 R-3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 90 90.909090914 R-4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 96 96.969696975 R-5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.919191926 R-6 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.848484857 R-7 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.848484858 R-8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 86 86.868686879 R-9 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 2 2 3 82 82.8282828310 R-10 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919211 R-11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 95 95.9595959612 R-12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929313 R-13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 97 97.9797979814 R-14 2 3 2 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 1 3 76 76.7676767715 R-15 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 85 85.8585858616 R-16 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 89.898989917 R-17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.8484848518 R-18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929319 R-19 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 91 91.9191919220 R-20 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 93 93.9393939421 R-21 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 85 85.8585858622 R-22 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 80 80.8080808123 R-23 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 1 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 2 2 2 1 74 74.7474747524 R-24 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 71 71.7171717225 R-25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 84 84.8484848526 R-26 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 76 76.7676767727 R-27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 85 85.8585858628 R-28 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 78 78.7878787929 R-29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 88 88.8888888930 R-30 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 73 73.7373737431 R-31 2 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 1 1 1 3 3 3 2 2 1 66 66.6666666732 R-32 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 1 2 1 3 3 1 3 2 2 1 1 3 3 3 1 1 3 74 74.74747475
JUMLAH PROSENTASENO RESPONDENITEMSOAL
33 R-33 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 3 3 3 2 2 2 77 77.7777777834 R-34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 1 1 1 76 76.7676767735 R-35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 85 85.8585858636 R-36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929337 R-37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97 97.9797979838 R-38 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 1 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 1 1 59 59.595959639 R-39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 3 90 90.9090909140 R-40 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919241 R-41 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919242 R-42 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929343 R-43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919244 R-44 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 90 90.9090909145 R-45 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 87 87.8787878846 R-46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 93 93.9393939447 R-47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 88 88.8888888948 R-48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 94 94.9494949549 R-49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919250 R-50 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 79 79.797979851 R-51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 97 97.9797979852 R-52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 3 86 86.8686868753 R-53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 95 95.9595959654 R-54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 3 86 86.8686868755 R-55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929356 R-56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 84 84.8484848557 R-57 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 1 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 3 81 81.8181818258 R-58 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 1 1 2 2 3 3 3 1 2 3 80 80.8080808159 R-59 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 2 1 1 2 73 73.7373737460 R-60 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 2 3 3 1 1 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 1 2 2 3 75 75.7575757661 R-61 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 1 1 3 3 1 3 1 3 3 3 2 1 2 1 1 1 1 3 3 1 2 2 2 70 70.7070707162 R-62 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 1 2 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 77 77.7777777863 R-63 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 1 1 1 78 78.7878787964 R-64 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 2 79 79.797979865 R-65 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 2 1 1 2 73 73.7373737466 R-66 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 3 3 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 73 73.7373737467 R-67 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 3 3 3 3 1 2 2 1 70 70.70707071
68 R-68 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 88 88.8888888969 R-69 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1 1 3 3 3 1 3 2 74 74.7474747570 R-70 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 82 82.8282828371 R-71 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 1 2 2 2 78 78.7878787972 R-72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 81 81.8181818273 R-73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2 3 89 89.898989974 R-74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 89 89.898989975 R-75 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 93 93.9393939476 R-76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 94 94.9494949577 R-77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 91 91.9191919278 R-78 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 84 84.8484848579 R-79 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 88 88.8888888980 R-80 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 53 53.5353535481 R-81 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 81 81.8181818282 R-82 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 79 79.797979883 R-83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 93 93.9393939484 R-84 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 83 83.8383838485 R-85 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 83 83.8383838486 R-86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 92 92.9292929387 R-87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 91 91.91919192
7301UMLAH
Res Jum Prosen KriteriaPonden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 lah tase
1 R-1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 2 2 3 81 81.82% T
2 R-2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 2 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 1 2 2 1 70 70.71% T
3 R-3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 90 90.91% ST
4 R-4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 96 96.97% ST
5 R-5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST
6 R-6 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T
7 R-7 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T
8 R-8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 86 86.87% ST
9 R-9 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 2 2 3 82 82.83% T
10 R-10 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST
11 R-11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 95 95.96% ST
12 R-12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST
13 R-13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 97 97.98% ST
14 R-14 2 3 2 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 1 3 76 76.77% T
15 R-15 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 85 85.86% ST
16 R-16 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 89.90% ST
17 R-17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T
18 R-18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST
19 R-19 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 91 91.92% ST
20 R-20 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 93 93.94% ST
21 R-21 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 85 85.86% ST
22 R-22 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 80 80.81% T
23 R-23 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 1 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 2 2 2 1 74 74.75% T
24 R-24 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 71 71.72% T
25 R-25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 84 84.85% T26 R-26 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 76 76.77% T
No Kompetensi Sosial
SKOR MENTAH HASIL PENELITIAN
Kompetensi Kepribadian Kompetensi Paedagogik Kompetensi Profesional
Lampiran 4
82
Res Jum Prosen KriteriaPonden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 lah tase
27 R-27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 85 85.86% ST
28 R-28 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 78 78.79% T
29 R-29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 88 88.89% ST
30 R-30 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 73 73.74% T
31 R-31 2 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3 2 2 2 3 1 1 1 1 3 3 3 2 2 1 66 66.67% S
32 R-32 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 1 2 1 3 3 1 3 2 2 1 1 3 3 3 1 1 3 74 74.75% T
33 R-33 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 3 3 3 2 2 2 77 77.78% T
34 R-34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 1 1 1 76 76.77% T
35 R-35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 85 85.86% ST
36 R-36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST
37 R-37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97 97.98% ST
38 R-38 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 1 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 1 1 59 59.60% S
39 R-39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 3 90 90.91% ST
40 R-40 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST
41 R-41 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST
42 R-42 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST
43 R-43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST
44 R-44 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 90 90.91% ST
45 R-45 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 87 87.88% ST
46 R-46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 93 93.94% ST
47 R-47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 88 88.89% ST
48 R-48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 94 94.95% ST
49 R-49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST
50 R-50 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 79 79.80% T
51 R-51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 97 97.98% ST
52 R-52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 3 86 86.87% ST53 R-53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 95 95.96% ST
Kompetensi SosialNo Kompetensi Kepribadian Kompetensi Paedagogik Kompetensi Profesional
Lanjutan Lampiran 4
83
Res Jum Prosen KriteriaPonden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 lah tase
54 R-54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 3 86 86.87% ST
55 R-55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST
56 R-56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T
57 R-57 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 1 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 3 81 81.82% T
58 R-58 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 1 1 2 2 3 3 3 1 2 3 80 80.81% T
59 R-59 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 2 1 1 2 73 73.74% T
60 R-60 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 2 3 3 1 1 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 1 2 2 3 75 75.76% T
61 R-61 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 1 1 3 3 1 3 1 3 3 3 2 1 2 1 1 1 1 3 3 1 2 2 2 70 70.71% T
62 R-62 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 1 2 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 77 77.78% T
63 R-63 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 1 1 1 78 78.79% T
64 R-64 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 2 79 79.80% T
65 R-65 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 2 1 1 2 73 73.74% T
66 R-66 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 3 3 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 73 73.74% T
67 R-67 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 3 3 3 3 1 2 2 1 70 70.71% T
68 R-68 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 88 88.89% ST
69 R-69 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1 1 3 3 3 1 3 2 74 74.75% T
70 R-70 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 82 82.83% T
71 R-71 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 1 2 2 2 78 78.79% T
72 R-72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 81 81.82% T
73 R-73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2 3 89 89.90% ST
74 R-74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 89 89.90% ST
75 R-75 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 93 93.94% ST76 R-76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 94 94.95% ST
77 R-77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 91 91.92% ST
78 R-78 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 84 84.85% T
79 R-79 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 88 88.89% ST80 R-80 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 2 2 3 53 53.54% S
No Kompetensi Kepribadian Kompetensi Paedagogik Kompetensi Profesional Kompetensi Sosial
Lanjutan Lampiran 4
84
Res Jum Prosen KriteriaPonden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 lah tase
81 R-81 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 81 81.82% T
82 R-82 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 79 79.80% T
83 R-83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 93 93.94% ST
84 R-84 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 83 83.84% T
85 R-85 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 83 83.84% T
86 R-86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 92 92.93% ST
87 R-87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 91 91.92% ST4539300Jumlah SR
No Kompetensi Kepribadian Kompetensi Paedagogik Kompetensi Profesional Kompetensi Sosial
Jumlah STJumlah TJumlah SJumlah R
85Lanjutan Lam
piran 4
1 R-1 22 91.67% 16 66.67% 27 81.82% 16 88.89%
2 R-2 20 83.33% 16 66.67% 22 66.67% 12 66.67%
3 R-3 24 100.00% 21 87.50% 29 87.88% 16 88.89%
4 R-4 24 100.00% 23 95.83% 33 100.00% 16 88.89%
5 R-5 24 100.00% 22 91.67% 29 87.88% 16 88.89%
6 R-6 22 91.67% 17 70.83% 29 87.88% 16 88.89%
7 R-7 22 91.67% 17 70.83% 29 87.88% 16 88.89%
8 R-8 24 100.00% 17 70.83% 29 87.88% 16 88.89%
9 R-9 20 83.33% 20 83.33% 28 84.85% 14 77.78%
10 R-10 22 91.67% 22 91.67% 31 93.94% 16 88.89%
11 R-11 24 100.00% 23 95.83% 33 100.00% 15 83.33%
12 R-12 24 100.00% 21 87.50% 31 93.94% 16 88.89%
13 R-13 24 100.00% 24 100.00% 33 100.00% 16 88.89%
14 R-14 16 66.67% 18 75.00% 27 81.82% 15 83.33%
15 R-15 22 91.67% 16 66.67% 31 93.94% 16 88.89%
16 R-16 22 91.67% 16 66.67% 33 100.00% 18 100.00%
17 R-17 24 100.00% 19 79.17% 25 75.76% 16 88.89%
18 R-18 24 100.00% 22 91.67% 30 90.91% 16 88.89%
19 R-19 21 87.50% 24 100.00% 32 96.97% 14 77.78%
20 R-20 22 91.67% 24 100.00% 33 100.00% 14 77.78%
21 R-21 23 95.83% 21 87.50% 26 78.79% 15 83.33%
22 R-22 22 91.67% 18 75.00% 24 72.73% 16 88.89%
23 R-23 21 87.50% 17 70.83% 23 69.70% 13 72.22%
24 R-24 20 83.33% 13 54.17% 24 72.73% 14 77.78%
25 R-25 24 100.00% 24 100.00% 24 72.73% 12 66.67%
26 R-26 19 79.17% 18 75.00% 24 72.73% 15 83.33%
Prosentase Kompetensi 4 ProsentaseProsentase Kompetensi 2 Prosentase Kompetensi 3No
SKOR ASPEK KOMPETENSI HASIL PENELITIAN
Responden Kompetensi 1
Lampiran 5
86
Res Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen
Ponden tensi 1 tase tensi 2 tase tensi 2 tase tensi 2 tase
27 R-27 24 100.00% 24 100.00% 21 63.64% 16 88.89%
28 R-28 22 91.67% 18 75.00% 22 66.67% 16 88.89%
29 R-29 24 100.00% 19 79.17% 29 87.88% 16 88.89%
30 R-30 22 91.67% 14 58.33% 25 75.76% 12 66.67%
31 R-31 19 79.17% 14 58.33% 19 57.58% 14 77.78%
32 R-32 24 100.00% 16 66.67% 20 60.61% 14 77.78%
33 R-33 19 79.17% 20 83.33% 23 69.70% 15 83.33%
34 R-34 24 100.00% 20 83.33% 20 60.61% 12 66.67%
35 R-35 24 100.00% 23 95.83% 24 72.73% 14 77.78%
36 R-36 24 100.00% 23 95.83% 29 87.88% 16 88.89%
37 R-37 24 100.00% 22 91.67% 33 100.00% 18 100.00%
38 R-38 15 62.50% 11 45.83% 23 69.70% 10 55.56%
39 R-39 24 100.00% 22 91.67% 29 87.88% 15 83.33%
40 R-40 22 91.67% 20 83.33% 33 100.00% 16 88.89%
41 R-41 21 87.50% 21 87.50% 33 100.00% 16 88.89%
42 R-42 22 91.67% 21 87.50% 33 100.00% 16 88.89%
43 R-43 24 100.00% 22 91.67% 29 87.88% 16 88.89%
44 R-44 21 87.50% 22 91.67% 33 100.00% 14 77.78%
45 R-45 24 100.00% 16 66.67% 33 100.00% 14 77.78%
46 R-46 24 100.00% 22 91.67% 31 93.94% 16 88.89%
47 R-47 24 100.00% 21 87.50% 27 81.82% 16 88.89%
48 R-48 24 100.00% 23 95.83% 31 93.94% 16 88.89%
49 R-49 24 100.00% 20 83.33% 31 93.94% 16 88.89%
50 R-50 22 91.67% 16 66.67% 27 81.82% 14 77.78%
51 R-51 24 100.00% 24 100.00% 33 100.00% 16 88.89%
52 R-52 24 100.00% 21 87.50% 27 81.82% 14 77.78%
53 R-53 24 100.00% 22 91.67% 33 100.00% 16 88.89%
No
Lanjutan Lampiran 5
87
Res Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen
Ponden tensi 1 tase tensi 2 tase tensi 2 tase tensi 2 tase
54 R-54 24 100.00% 18 75.00% 31 93.94% 13 72.22%
55 R-55 24 100.00% 23 95.83% 29 87.88% 16 88.89%
56 R-56 24 100.00% 19 79.17% 25 75.76% 16 88.89%
57 R-57 24 100.00% 15 62.50% 28 84.85% 14 77.78%
58 R-58 22 91.67% 19 79.17% 24 72.73% 15 83.33%
59 R-59 20 83.33% 17 70.83% 25 75.76% 11 61.11%
60 R-60 23 95.83% 13 54.17% 25 75.76% 14 77.78%
61 R-61 22 91.67% 16 66.67% 19 57.58% 13 72.22%
62 R-62 22 91.67% 19 79.17% 20 60.61% 16 88.89%
63 R-63 22 91.67% 19 79.17% 25 75.76% 12 66.67%
64 R-64 22 91.67% 21 87.50% 23 69.70% 13 72.22%
65 R-65 20 83.33% 17 70.83% 25 75.76% 11 61.11%
66 R-66 22 91.67% 19 79.17% 20 60.61% 12 66.67%
67 R-67 21 87.50% 16 66.67% 21 63.64% 12 66.67%
68 R-68 22 91.67% 24 100.00% 28 84.85% 14 77.78%
69 R-69 22 91.67% 21 87.50% 16 48.48% 15 83.33%
70 R-70 22 91.67% 21 87.50% 27 81.82% 12 66.67%
71 R-71 22 91.67% 16 66.67% 27 81.82% 13 72.22%
72 R-72 24 100.00% 14 58.33% 27 81.82% 16 88.89%
73 R-73 24 100.00% 23 95.83% 27 81.82% 15 83.33%
74 R-74 24 100.00% 23 95.83% 29 87.88% 13 72.22%
75 R-75 23 95.83% 23 95.83% 31 93.94% 16 88.89%
76 R-76 24 100.00% 23 95.83% 31 93.94% 16 88.89%
77 R-77 24 100.00% 21 87.50% 30 90.91% 16 88.89%
78 R-78 22 91.67% 18 75.00% 28 84.85% 16 88.89%
79 R-79 20 83.33% 22 91.67% 29 87.88% 17 94.44%
80 R-80 16 66.67% 8 33.33% 13 39.39% 16 88.89%
No
Lanjutan Lampiran 5
88
Res Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen Kompe Prosen
Ponden tensi 1 tase tensi 2 tase tensi 2 tase tensi 2 tase
81 R-81 21 87.50% 16 66.67% 28 84.85% 16 88.89%
82 R-82 20 83.33% 20 83.33% 23 69.70% 16 88.89%
83 R-83 24 100.00% 22 91.67% 31 93.94% 16 88.89%
84 R-84 22 91.67% 16 66.67% 29 87.88% 16 88.89%
85 R-85 22 91.67% 19 79.17% 30 90.91% 12 66.67%
86 R-86 24 100.00% 23 95.83% 29 87.88% 16 88.89%
87 R-87 24 100.00% 22 91.67% 31 93.94% 14 77.78%
89Lanjutan Lam
piran 5
No