persentasi sidang skripsi cintami 0602483

40
Penggunaan Metode Socrates dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

Upload: dash

Post on 06-Feb-2016

175 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483. Penggunaan Metode Socrates dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. BAB I. PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

Penggunaan Metode Socrates dalam PembelajaranMatematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa SMP

Persentasi Sidang SkripsiCintami0602483

Page 2: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

BAB I

PENDAHULUAN

Page 3: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga

di perlukan kemampuan yang kritis, sistematis, logis dan kreatif.

Kurang meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika

Perlu adanya metode pembelajaran matematika yang inovatif, kreatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

Alternatif pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah metode pembelajaran Metode Socrates

Page 4: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN

D. MANFAAT1. Bagi Siswa

2. Bagi Guru

3. Bagi Peneliti

Page 5: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

F. DEFINISI OPERASIONAL1. Metode Socrates (Socrates Method), yaitu cara menyajikan

materi pelajaran, dimana siswa dihadapkan dengan suatu deretan pertanyaan-pertanyaan, yang dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa dapat menemukan jawabannya, atas dasar kecerdasannya dan kemampuannya sendiri.

2. Kemampuan berpikir kritis dalam matematika mengacu pada berpikir kritis yang dikembangkan oleh Ennis yaitu focus (fokus), reasons (alasan), inference (menyimpulkan), clarity (kejelasan), dan overview (pandangan menyeluruh) yang disingkat dengan FRICO.

Page 6: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Page 7: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

A. KontruktivismeDasar teori konstruktivisme adalah anggapan bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi manusia.

Prinsip-prinsip teori konstruktivisme menurut Suparno (1997:49) adalah

Pengetahuan dibangun oleh siswa itu sendiri, baik secara personal

maupun sosial

Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan

keaktifan siswa sendiri untuk menalar.

Siswa aktif mengonstruksi terus menerus sehingga selalu terjadi

perubahan konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep

ilmiah.

Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses

konstruksi siswa berjalan mulus.

Page 8: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

B. Kemampuan Berpikir Kritis

- Menurut Ennis berpikir kritis meliputi focus (fokus), reasons (alasan), inference (menyimpulkan), clarity (kejelasan), dan overview (pandangan menyeluruh) yang disingkat dengan FRICO.

- Cottrell (2005:4) mengungkapkan berpikir kritis meliputi suatu pengembangan dari suatu cakupan keteramplan tambahan yaitu observation (observasi), analysis (analisis), reasoning (memberikan alasan), judgement (kesimulan), decision-making (memberikan keputusan), dan persuasion (ajakan).

Page 9: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

C. Metode Socrates

•Metode socrates yaitu cara menyajikan materi pelajaran , dimana siswa dihadapkan dengan suatu deretan petanyaan-pertanyaan, yang dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa dapat menemukan jawabannya, atas dasar kecedrasannya dan kemampuan sendiri.•Menurut Maxwell (2008), metode socrates memiliki tujuan

utama pada aspek-aspek pengembangan kemampuan berpikir kritis•Bekerjanya metode socrates untuk kemampuan berpikir kritis

meliputi dua aspek, yaitu “The Safety Factor” dan “The Preference Factor”

Page 10: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

Menurut Paul (Yunarti, 2009), ada enam tipe pertanyaan Socrates yang membedakan Metode Socrates dari metode-metode lainnya. Keenam tipe pertanyaan tersebut adalah:• Pertanyaan-pertanyaan tentang kejelasan (Questions of

Clarification)• Pertanyaan-pertanyaan yang menyelidiki asumsi-asumsi

(Questions that probe assumption)• Pertanyaan-pertanyaan yang menyelidiki alasan-alasan dan

bukti-bukti (Questions that probe reasons and evidence)• Pertanyaan-pertanyaan tentang titik pandang atau prespektif

(Questions of viewpoints or prespectives) • Pertanyaan-pertanyaan yang menyelidiki implikasi-implikasi dan

konsekuensi-konsekuensi (Questions that probe implications and consequences)

• Pertanyaan-pertanyaan tentang pertanyaan (Questions about questions)

Page 11: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

D. HIPOTESIS PENELITIAN

“Kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar menggunakan metode Socrates lebih baik daripada

siswa yang menggunakan pembelajaran biasa”

Page 12: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

BAB III

METODE PENELITIAN

Page 13: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

A. DESAIN PENELITIANDi bagi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol serta adanya pretes dan postes, maka desain penelitiannya adalah sbb:

A O X OA O O

Keterangan:A: Pengelompokan secara acak menurut kelompokX: Pembelajaran matematika dengan metode SocratesO: Pretes dan postes

Page 14: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Populasi Seluruh siswa SMPN 1 Cikampek kelas VIII semester tahun ajaran 2011-2012

2. Sampel Siswa SMPN 1 Cikampek Kelas VIII sebanyak dua kelas dan diambil secara acak sehingga terpilih kelas VIII MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII MIPA 5 sebagai kontrol

C. VARIABEL PENELITIAN

Page 15: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

D. INSTRUMEN PENELITIAN1. Instrumen Tes-Tes yang di gunakan berupa tes uraian yang bertujuan

mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Tes ini meliputi pretes dan postes terhadap sampel penelitian

-Sebelum penelitian di lakukan, instumen di uji cobakan terlebih dahulu kepada siswa yang kelas IX.

-Setelah diujicobakankemudian di ukur validitas,realibitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran dari instrumen tersebut.

Page 16: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

a. Validitas

Dari hasil perhitungan tdiperoleh nilai rxy sebesar 0,58. Nilai ini menunjukkan bahwa validitas instrumen secara keseluruhan tergolong sedang

Validitas tiap butir

Page 17: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

b. ReliabilitasDari hasil uji coba diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,74. Nilai ini menunjukan bahwa reliabilitas instrumen yang digunakan tergolong ke dalam

kategori tinggi.

c. Daya Pembeda e. Indeks Kesukaran

Page 18: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

2. Instrumen Non Tesa. Angket b. Jurnal Siswa Jurnal diberikan kepada siswa setiap akhir proses pembelajaran

untuk mengetahui kesan dan komentar siswa terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

c. Lembar Observasi Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru

dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

E. PROSEDUR PENELITIAN• Tahap Persiapan

• Tahap Pelaksanaan

• Tahap Penyusunan Laporan

Page 19: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

F. ANALISIS DATA1. Analisis data Kuantitatif-Analisis Data pretes dan postes

- Uji normalitas- Uji homogenitas- Uji perbedaan rerata hasil berpikir kritis siswa

-Analisis data skor peningkatan berpikir kritis siswa- Melakukan analisis Gain Ternormalisasi

2. Analisis data Kualitatif• Analisis data angket• Analisis data jurnal harian• Analisis data lembar observasi

Page 20: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 21: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

A. Hasil penelitian

1. Analisis Data Hasil TesData yang di analisis adalah hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa yaitu pretes.postes dan indeks gain

a. Analisis Data Pretes

Page 22: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

1. Uji Normalitas Data Pretes Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah:H0 : Data pretes pada kelas penelitian berasal dari populasi

berdistribusi normal.H1 : Data pretes pada kelas penelitian berasal dari populasi

berdistribusi tidak normal.Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikansi = 5% 𝛼adalah sebagai berikut (Uyanto, 2009: 40):a) Jika nilai signifikansi (Sig.) ≤ 0,05, H0 ditolak.

b) Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, H0 diterima.

Page 23: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

2. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data PretesPerumusan hipotesis untuk uji perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut:H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal dari

kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H1 : Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal dari kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikansi = 5% 𝛼adalah sebagai berikut (Uyanto, 2009: 322):

a) Jika nilai signifikansi (Sig.) ≤ 0,05, H0 ditolak.

b) Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, H0 diterima.

Page 24: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

b. Analisis data postes

Page 25: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

1. Uji Normalitas Data PostesPasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah:

H0 : Data postes pada kelas penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal.

H1 : Data postes pada kelas penelitian berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

Uji normalitas data postes dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikansi = 5% adalah sebagai berikut (Uyanto, 2009: 40):𝛼

a) Jika nilai signifikansi (Sig.) ≤ 0,05, H0 ditolak.

b) Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, H0 diterima

Page 26: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

2. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data PostesPerumusan hipotesis untuk uji perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut:H0 : Tidak lebih baik skor postes kemampuan berpikir kritis antara siswa yang

belajar menggunakan metode Socrates dalam pembelajaran matematika dengan siswa yang menggunakan pembelajaran metode biasa.

H1 : Lebih baik skor postes kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar menggunakan metode Socrates dalam pembelajaran matematika dengan siswa yang menggunakan pembelajaran metode biasa.

Dirumuskan kedalam hipotesis statistik sebagai berikut.H0: e = k

H1: e k

Keterangan:e = rata-rata skor postes kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen

k = rata-rata skor postes kemampuan berpikir kritis kelas kontrol

Untuk kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikansi = 5% adalah 𝛼sebagai berikut (Uyanto, 2009: 40):

a.Jika nilai signifikansi (2-tailed) 0,05, maka H0 diterima.

b. Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak.

Page 27: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

c. Analisis Indeks Gain

Page 28: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

1. Uji Normalitas Data Indeks GainPasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah:H0 : Data IG kemampuan berpikir kritis berasal dari populasi yang

berdistribusi normalH1 : Data IG kemampuan berpikir kritis berasal dari populasi yang

berdistribusi tidak normalPengujian hipotesis menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf

signifikansi = 5%. Kriteria pengujiannya adalah H𝛼 0 diterima jika nilai signifikansi 0,05, selain itu H0 ditolak (Uyanto, 2009: 40)

Page 29: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

2. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Indeks GainPasangan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya adalah:

H0 : Tidak lebih baik peningkatan kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H1 : Lebih baik peningkatan kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dirumuskan ke dalam hipotesis statistik sebagai berikut.H0 : e = k

H1 : e k

Keterangan:e = rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen

k = rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas control

Untuk kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikansi 𝛼 = 5% adalah sebagai berikut (Uyanto, 2009: 40):a.Jika nilai signifikansi (2-tailed) 0,05, maka H0 diterima.

b.Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak.

Page 30: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

2. Analisis Data Angket Respons Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika

Page 31: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483
Page 32: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483
Page 33: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

3. Analisis Data Jurnal

Page 34: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

B. Pembahasan- Dari hasil pengolahan data pretes diperoleh rata-rata skor pretes kelas eksperimen sebesar 30,972 dan rata-ratanya sebesar 23,472 , terlihat bahwa rata-rata kelas eksperimen tidak jauh berbeda dengan kelas control.- Hasil pengolahan data postes diperoleh rata-rata skor postes kelas eksperimen sebesar 70,277 dan rata-rata sebesar 61,572 , menunjukkan bahwa rata-rata skor postes kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata skor postes kelas kontrol. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan rata-rata nilai postes kedua kelompok.

- Untuk melihat peningkatan kualitas kemampuan berpikir kritis dari dua kelompok tersebut dilihat dari indeks gain. Pengolahan data indeks gain peroleh bahwa dengan mengambil taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,025. Karena 0,025 < 0,05 maka H0 ditolak.

Page 35: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

- Lebih lanjut lagi, dari hasil angket diperoleh bahwa pada umumnya (82,23%) siswa menunjukkan respons yang baik terhadap matematika, sebagian besar (80,37%) siswa menunjukkan respons positif terhadap metode socrates dalam pembelajaran matematika dan hampir seluruhnya (82,70%) siswa menunjukkan respons yang sangat baik terhadap metode socrates dalam pembelajaran biasa terhadap kemampuan berpikir kritis

- Data ini didukung pula oleh hasil pengolahan jurnal siswa yang menggambarkan bahwa persentase siswa yang merespon positif pada jurnal harian selalu mencapai lebih besar dari 50% untuk setiap pertemuannya dan selalu mengalami peningkatan.

- Kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan metode Socrates dalam pembelajaran matematika lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran matematika biasa. Dan siswa merespon sangat baik terhadap metode Socrates dalam pembelajaran matematika ini.

Page 36: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

BAB V

KESIMPULAN DAN

SARAN

Page 37: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

A. Kesimpulan1.Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang

menggunakan metode Socrates dalam pembelajaran matematika tergolong sedang (0,557), dan dari peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan pembelajaran matematika biasa (0,499).

2.Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar menggunakan metode Socrates dalam pembelajaran matematika lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran matematika biasa. 3. Respons siswa terhadap pembelajaran matematika secara umum dan terhadap metode Socrates dalam pembelajaran matematika terlihat baik.

Page 38: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

B. Saran1. Bagi guru, selain dapat memberikan aktivitas belajar yang lebih baik,

menggunakan metode socrates dalam pembelajaran matematika ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa menjadi lebih baik. Oleh karena itu diharapkan guru dapat menerapkan dan mengimplementasikan metode Socrates pada materi lain yang relevan dengan kurikulum KTSP saat ini.

2. Metode Socrates dalam pembelajaran matematika berbeda dengan pembelajaran matematika biasa dalam hal pemanfaatan waktu. Metode Socrates dalam pembelajaran matematika memerlukan waktu relatif lama dalam proses belajarnya, sehingga diperlukan perencanaan yang matang dari guru yang akan menerapkan pembelajaran ini. Tujuannya supaya proses pembelajaran berjalan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.

3. Bagi peneliti selanjutnya, mengingat kemampuan berpikir kritis ini penting dimiliki oleh siswa, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Metode Socrates dalam pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Page 39: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

DAFTAR PUSTAKA• Bagus, Ida. (2008). Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pembelajaran

Matematika terhadap Kemampuan Berpikir Krits Siswa SMA. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Singaraja.

• Cottrell, Stell (2005). Critical Thinking Skills. Palgrave Macmillan Ltd.• Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.• Danyanti, Nenden. (2010). Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Model Treffinger terhadap

Peningkatan Kemempuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Skripsi FPMIPA Bandung: tidak diterbitkan • Kurnia, Riski. (2009). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajarn

Matematika melalui Model Pembelajaran Make A Match. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

• Hassoubah, Z. I. (2004). Developing Creative and Critical Thinking Skill. Bandung: Nuansa• Ratnaningsih. (2007). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

dan Kreatif Matematik Serta Kemandirian Belajar Siswa SMA . Disertasi Program Pasca Sarjana UPI: tidak diterbitkan

• Rohayati, Ade. (2005). Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Dalam Matematika Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual Learning. Tesis Program Pasca Sarjana UPI: tidak diterbitkan

• Suherman, E. Ar., dkk. (2001). Common Text Book; Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA FPMIPA.

• Suherman, E. (2003). Individual Text Book; Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA FPMIPA.

Page 40: Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

• Suherman, E. (2008). Hands Out Perkuliahan; Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung.

• Sukmadinata. (2008). Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika. Universitas Muhamadiah Surakarta

• Suparno. (2007). Upaya Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran “Savi“. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Singaraja.

• Tarwin, Y.W. (1997). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Melalui Pendekatan Open-Ended dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi Sarjana Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

• Tim MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung

• Valmband. (2008). Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky: Konstruktivisme. [Online]. Tersedia: http://valmband.multiplay.com/journal/item/11 [19 Oktober 2010].

• Wahyudin, (1999). Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika, Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika. Disertasi Doktor PPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

• Yunarti, T. (2009). Metode Socrates dan Kemampuan Berpikir Kritis. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Lampung.

• http://alhafizh84.wordpress.com/2011/02/04/metode-socrates-socrates-method/• Maxwell, M. (2008). The Socratis Method and its Effect on Critical Thinking. [online].

Tersedia: http://www.socraticmethod.net/. [12 Jan 2012]