persentasi mikologi

21
Instrumentasi Tentang Di susun oleh Kelompok 5 Dwi dianasari Muhammad Arsyad Sr. Veronika Barrang Teti Herawati

Upload: ari-oji-puspa-rini

Post on 25-Nov-2015

107 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Instumentasi Tentang mikologi

Instrumentasi Tentang Di susun oleh Kelompok 5Dwi dianasariMuhammad ArsyadSr. Veronika BarrangTeti HerawatiMikologiMikologi kedokteran ialah ilmu yang mempelajari jamur serta penyakit yang ditimbulkannya pada manusiaPenyakit yang ditimbulkan oleh jamur disebut mikosis.Penyakit jamur pada manusiaDi golongkan menjadi 3 kelompokMikosis SuperfisialMikosis dalamMikosis pada immunocompromisedPengertianMikosis superfisial adalah penyakit jamur yang mengenai lapisan permukaan kulit yaitu stratum korneum, rambut dan kuku.

Mikosis superfisialTerdapat 2 kelompok mikosis superfisial yaituDermatofita yaitu tinea kapitis, tinea korporis, tinea imbrikata, tinea favosa, tinea kruris, tinea pedis, tinea barbae, dan tinea unguium. Nondermatofita yaitu Tinea versikolor, otomikosis, piedra hitam, piedra putih, onikomikosis dan tinea nigra palmarisMikosis dalamMikosis dalam ialah penyakit jamur yang mengenai alat dalam. Penyakit ini dapat terjadi karena jamur langsung masuk ka alat dalam, misalnya paru, melalui luka atau menyebar dari permukaan kulit atau alat dalam lainPenyakit yang termasuk ke dalam mikosis dalam yaitu Misetoma, kromikosis, sporotrikosis, zigomikosis, rinozigomikosis, keratomikosis, rinosporidiosis, aktinomikosis, nokardiosis, kladosporiosis, kandidiasis, kriptokokosis, histoplasosis, aspergilosis, koksidioidomikosis, blastomikosis, parakoksidioidomikosis, Mikosis pada ImmunocompromisedImmunocompromised host ialah penderita dengan sistem pertahanan imun yang terganggu sehingga tidak dapat mengatasi suatu infeksi.Gangguan pertahanan imun ini dapat disebabkan oleh suatu zat yang di hasilkan oleh suatu zat infeksi itu sendiri setelah berhasil masuk ke dalam tubuh atau disebabkan oleh penyebab lain misalnya yang terdapat pada penderita AIDSJamur yang menyebabkan infeksi H.capsulatumCara pemeriksaan jamurPemeriksaan dengan lampu woodPemeriksaan dengan cara mikroskopiskultur jamur Imunoserologi

Pemeriksaan dengan lampu woodMenyalakan lampu Mengarahkan sinar pada daerah kulit yang diduga terdapat jamur.Bila terdapat jamur maka akan terlihat warna yang berbeda.Pada Malassezia furfur (+) terlihat warna fluoresensi hijau kebiru-biruan

Pemeriksaan dengan cara mikroskopisPemeriksaan dengan KOHFungsi Untuk melisiskan atau melarutkan sel-sel epitel jamur agar mudah dilihatBahan pemeriksaan yaitu kerokan kulit, kuku, rambut, nanah dan sputum.

Pewarnaan Lacto Phenol Cotton Blue. Phenol berfungsi untuk mematikan jamur. Glycerol mengawetkan preparat dan mencegah presipitasi dari cat dan Cotton blue berfungsi untuk mewarnai jamur menjadi biru.

3. Pewarnaan Haematoxylin & Eosinadalah pengecatan yang dilakukan pertama kali karena berguna untuk diagnosis histologis penyakit jamur.

4. Pewarnaan Periodic Acid SchiffJamur yang tidak terwarnai oleh pengecatan Haematoxylin & Eosin, biasanya dapat diwarnai dengan pengecatan PAS.

Pewarnaa gram1)organisme yang dapat menahan kompleks pewarna primer ungu kristal iodium sampai pada akhir prosedur (sel-sel tampak biru gelap atau ungu), disebut gram positive; 2) organisme yang kehilangan kompleks warna ungu kristal pada waktu pembilasan dengan alkohol namun kemudian terwarnai oleh pewarna tandingan, safranin (sel-sel tampak merah muda), disebut gram negativeKultur jamurMenggunakan media SDA (Sabouraud Dekstrosa Agar) Kerokan kulit rambut, guntingan kuku diletakkan di atas permukaan agar (SDA), kemudian desebarkan dengan lidi steril, untuk bahan yang berupa cairan diambil dengan lidi kapas steril dan langsung ditanam seperti di atas.Inkubasikan pada suhu ruangan 25 30 OC atau pada suhu 37 OC selama 1-3 minggu sambil dlihat pertumbuhannya setiap hari, untuk konfirmasi juga diletakkan petridish didalam suhu kamar. Masing masing diberi kontrol media SDA tanpa spesimenImunoserologiPemeriksaan serologik di perlukan untuk mengetahui adanya infaltrasi jamur ke dalam jaringan atau mengarahkan diagnosis bila bahan klinik sulit atau tidak dapat diambil.Antigen AspergillusAntigen CandidaAntigen CryptococcusAntigen Histoplasma

Metode latex agglutination Cara kerja Teteskan serum secara terpisah dengan lateks antigenAduk secara merata dengan tangkai pengaduk.Goyang kaca objek dengan gerakan memutar atau dengan menggunakan rotator selama 1-3 menitPositif terbentuk aglutinasi

Metode tube agglutinationCara kerja Siapkan sebuah rak dengan 10 tabungTambahkan 1,9 ml saline pada tabung 1 dan 1,0 ml saline pada tiap tabung lainnya.Tambahkan 0,1 serum pasien pada tabung 1 , campur dengan baik.Ambil 1,0 ml dari tabung 1 dan pindahkan pada tabung 2 lanjutkan pengenceran secara serial sampai tabung 9 , lalu buang satu ml dari tabung 9Tambahkan 1 tetes suspensi antigen yang telah dicampur homogenkan pada masing-masing tabung. Jangan mencampur suspensi sebelum dipakaiTabung 1 sampai 9 sekarang mengandung serum yang diencerkan dari 1/20 sampai 1/5120. Tabung 10 hanya mengandung saline dan antigen sebagai antigen kontrolCampur sampai homogen dan inkubasi, kemudian periksa adanya aglutinasi.