persentase post modern

34
OLEH: 1.WILHELMUS J. KIAK (221 07 O41) 2.JAKOBUS G. BURAN (221 08 031) 3.WELIYAM HALIM (221 08 029 ) 4. QUINTAO BABO ( 221 08 024 ) ARSItEktUR pOSt MODERN ARSItEktUR pOSt MODERN POST MODERN

Upload: engkos-dzhano

Post on 27-Oct-2015

161 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

OLEH:

1.WILHELMUS J. KIAK(221 07 O41)2.JAKOBUS G. BURAN (221 08 031)3.WELIYAM HALIM (221 08 029 ) 4. QUINTAO BABO ( 221 08 024 )

ARSItEktUR pOSt ARSItEktUR pOSt MODERNMODERN

POST MODERN

Postmodern lahir di St. Louis, Missouri, 15 Juli 1972, pukul 3:32 sore. Proyek rumah Pruitt-Igoe di St. Louis di anggap sebagai lambang arsitektur modern berdiri sebagai gambaran modernisme, yang menggunakan teknologi untuk menciptakan masyarakat utopia demi kesejahteraan manusia. Tetapi para penghuninya menghancurkan bangunan itu dengan sengaja. Akhirnya, setelah Pada sore hari di bulan Juli 1972, bangunan itu diledakkan dengan dinamit. Menurut Charles Jencks, yang dianggap sebagai arsitek postmodern yang paling berpengaruh, peristiwa peledakan ini menandai kematian modernisme dan menandakan kelahiran postmodernisme.

Post Modern adalah istilah yang memiliki arti yang berbeda dalam konteks yang berbeda, dilihat dari tiga sudut yakni: sebagai periode sejarah dengan hubungan khusus ke modern; sebagai golongan paradikma siknifikan untuk pertimbangan persoalan dan obyek budaya; sebagai kelompak tema.

Pada umumnya, pengertian Post Modern dikaitkan dengan reaksi penyempurnaan atau revisi terhadap gerakan modernisasi dalam arsitektur dan seni.

KKAARR AAKKTTEER R

AARRSSIITTEEKKTTUURR

Menurut Charles Jencks :

1. Disharmonious Harmony (keselarasan yang tidak selaras), Charles Jencks menganggap bahwa dalam arsitektur postmodern ini terjadi perpaduan antara keindahan dan komposisi, antara yang tidak selaras dengan yang tidak indah, antara yang simetris dengan yang asimetris.2. Pluralism gabungan dari beberapa aliran yang masih mencerminkan arsitektur setempat, resistensi modern.3. Urbane Urbanism menciptakan hunian yang sesuai dengan lingkungan.4. Anthropomorphism ornamen yang sesuai dengan bentuk-bentuk struktur manusia.5. Anamnesis lambang-lambang yang dapat menimbulkan kenangan masa lalu.6. Divergent Signification bentuk yang mengandung kesan atau makna yang beda dari yang ditampilkan, place dan desire simbolisme untuk memunculkan makna baru.

7. Double Coding penggabungan dua macam langgam.8. Multivalence, perpaduan beberapa macam gaya.9. Tradition Reinterpretation, pengulangan akan tradisi yang lama.10.New Rethorical Figures, memperbarui tata cara lama dengan figure yang baru.11. Return To The Absent Centre’ (kembali pada pusat yang telah lama ditinggalkan).12. Semiotics, sebagai pondasi mengkomunikasikan makna. Jencks mengistilahkan dalam signified (konsep ruang, nilai sosial dan agama, fungsi, ide arsitektural, aktivitas) dan signifiers (bentuk, ruang, isi, warna, irama, tekstur) (Jencks, 1997 : 6-132. Broadbent, 1980 : 73-74).

DENAH

Piazza d’italia (1975-1980), salah satu karya tokoh arsitektur post modern Charles Moore. Merupakan sebuah taman atau ruang terbuka dalam rangka renovasi kawasan kumuh di New Orelans Amerika Serikat, ditujukan untuk para imigran Italia yang mendominasi daerah tersebut.

Denah bangunannya berupa lingkaran, diperkuat dengan garis-garis melingkar pada lantai dengan warna dari bahan pada tengah taman di buat model tanah Italia yang berbentuk seperti sepatu tinggi, dikelilingi kolam menggambarkan laut mediterania. Unsur modern art deco dimasukkan dalam beberapa kepala kolom di sela-sela kolom-kolom Italia tersebut.

POLA STRUKTUR Montmorillon Hospital Montmorillon, di Vienne Perancis. Karya Architecture Studio. (M.Robain, J.F.Galminche, R. Tisnado, F.X. Desert,  J.F. Bonne)Desainnya menyatukan kontur bukit terutama pada atap bangunan. Bentuk bangunan memanjang, membentang sejauh 2km. Entrance utama terletak ditengah-tengah bangunan. Sedangkan 2 entrance lainnya terletak dikiri dan kanannya. Façade merupakan permainan bentuk dan unsur-unsur kolom dan balok. Mengotak-atik desain konsol dan atap membuat kesan regioalism nampak di bangunan ini.

Unsur modern yang terkandung ialah pemakaian material bangunannya yakni beton. Konstruksi kolom balok menganut langgam modern. Sedang dari sisi tradisionalnya ialah bentuk-bentuk atap yang digunakan. Sebagian berbentuk kubah, sebagian lagi meliuk dengan kurva menyesuaikan kontur bukit dimana bangunan itu berada.

Henley Royal Regatta New Headquarters, di Henley on Thames Inggris, Karya Arsitek Terry Farrell. Bangunan berlanggam modern traditionalism ini mirip dengan bangunan karya milik Mario Botta, The Rensila Building. Konstruksinya merupakan gabungan dari struktur rangka baja dan dinding pemikul. Pada bagian kiri dan kanan massa bangunan lebih tertutup dengan bahan material batu merah yang menonjolkan sisi horisontalnya. Garis-garis itu menegaskan sebagai ornamen traditionalnya. Atapnya merupakan konstruksi baja dengan bentukan pelana sederhana.

MATERIAL BATU MERAH 

BATU ALAM

BAJA

TITANIUM

KACA

BETON

TAMPILAN

LANGGAM ARSITEKTUR

Ada 3 langgam dalam Post Modern yaitu :

Purna Modern (Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell).

Muncul ornamen, dekorasi dan elemen-elemen dari pra modern yang telah ditransformasi - menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur.

Neo Modern (Richard Meier, Richard Rogers, Renzo

Piano, Norman Foster)

Menonjolkan tektonika, dengan memamerkan kecanggihan teknologi yang mutakhir -

menampilkan bentuk tri matra - tampilan dominan bentuk geometri -

tidak menonjolkan warna dan tekstur, hanya ditampilkan sebagai

aksen.  

Dekonstruksi  (Peter Eisenman, Bernard

Tschumi, Zaha Hadid, Frank O'Gehry)

Geometri dominan dalam tampilan, menggunakan geometri 3D bukan hasil

proyeksi 2D sehingga muncul kesan miring dan semrawut -

menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi - tekstur

kurang berperan.

Historicism Merupakan aliran yang paling awal munculnya . Penganut aliran ini ingin tetap menampilkan komponen-komponen bangunan yang berasal dari komponen-komponen klasik, misalnya bentuk kayu diganti dengan bahan beton tetapi tetap diberi ornamen-ornamen. Produk aliran ini paling berhasil terdapat di Jepang dan Itali.

Ada enam aliran yang menjadi sumber terbentuknya langgam gaya arsitektur Post Modern yaitu:

Straight Revivalism Pengikut aliran ini sulit

menghilangkan langgam- langgam yang sudah mendarah daging di

masyarakat ,misalnya Rennaisance, Gothic, Romanes, Islamic .

Produk-produk aliran ini memiliki tingkat yang

tinggi.

Neo Vernacular Produk-produk pada

bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip

bangunan vernacular ,melainkan

menampilkan karya baru ( mengutamakan penampilan

visualnya ) .

Urbanist Mempunyai 2 ciri khusus

yaitu :1. Ad – Hoc, penambahan

komponen-komponen baru pada suatu perancangan

yang sedang dalam proses pengembangannya tanpa

memikirkan posisi dan lokasi yang tepat .

2. Kontekstual , berusaha melayani

aspirasi ideal masyarakat , desainnya mengikuti lingkungan

sekitar .

Metaphor / Metaphisics desainnya

mengambil bentuk-bentuk alam yang fungsional dan mempunyai tanda atau

simbol tertentu. Untuk itu pilihan mereka umumnya

berupa referensi yang tersamar sehingga tidak terlihat kejanggalannya .

Post Modern Space Difokuskan pada rancangan spatial

interpenetration, dimana dua atau lebih ruang yang berlainan dapat digabung

secara overlap dan saling bertemu sehingga menghasilkan aliran ruang yang menerus . Pendukung aliran ini mencoba

untuk mendefinisikan ruang lebih dari sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda , keanekaragaman dan kejutan

.

sKA LA Bangunan-bangunan yang

menghadirkan kekhasan, dinamis, kokoh, artistik dan estetik pada Post Modern sehingga skala yang di pakai

adalah skala monumental yaitu bangunan akan selalu menjadi

leinmarth pada kota itu.

WARNA

Warnanya cenderung menor dan erotik, yang didominasi bukan oleh

warna dasar tetapi oleh warna campuran yang banyak dipengaruhi

pastel, kuning, merah, biru dan ungu.

RAGAM HIAS

Piazza d’Italia di New Orleans, AS. Elemen-elemen dalam arsitektur yang tumbuh di

Italia, muncul menjadi bagian baru yang menyegarkan keseluruhan kompleks, seperti

munculnya kolom-kolom doric, corinthian, dan ionic yang diletakkan dengan cara tidak formal seperti

arsitektur pendahulunya, namun dengan cara yang humoris dengan memasukkan unsur-unsur baru.

 # Jenis ragam hiasnya terdapat pada kolom-kolom

Doric, Corinthian, dan Ionic# Penempatannya terhadap pangkal kolom dan kaki

kolom

oARSITEKTUR KLASIKoARSITEKTUR NEO-KLASIKoARSITEKTUR YUNANI-ROMAWIoARSITEKTUR JEPANGoARSITEKTUR BYZANTIUMoARSITEKTUR RENNAISANCEoARSITEKTUR GOTICoARSITEKTUR MODERN

PENGARUH ARSITEKTUR YANG BERKEMBANG SEBELUMNYA

BENTUKMATERIALSTRUKTURORNAMEN SEBAGAI DEKORATIFBUDAYALANGGAM

UNSUR YANG DI AMBIL/DI ADOPSI

TEKNIK PENGUBAHAN TERHADAP BANGUNAN PIAZZA D’ITALIA di New Oorleans AS# Kolom-kolom doric, corinthian, dan ionic yang diletakkan dengan cara tidak formal seperti arsitektur pendahulunya, namun dengan cara yang humoris dengan memasukkan unsur-unsur baru yang bersifat sculptural. # Struktur lengkung dari arsitektur romawi hanya sebagai dekoratif pada gerbang untuk memasuki kompleks pemukiman dan area penerima yang memiliki identitas budaya.

# Bentuk denah berbentuk melingkar, dengan kolam ditengahnya, dan bentukan ‘dataran’ peta Italia pada kolam yang menunjukkan hubungan erat orang Sisilia dengan air dan laut.# Material yang digunakan pada kolom-kolom Doric, Ionic, dan corithian merupakan material beton /material pabrikasi# Ornament-ornamen dan material berupa bata merah dan batu alam hanya digunakan sebagai dekoratif # Langgam arsitektur romawi dihadirkan hanya untuk mencerminkan kebudayaan orang Itali

1. Robert A.M. Stern Makna yang terkandung dalam Arsitektur Post Modern menurut Stern yaitu:a. Kontekstualisme , desain bangunan dibuat sesuai dengan desain bangunan di lingkungan sekitarnya, misalnya dalam bentuk warna, ukuran .b. Allusionisme , desain arsitektural yang memasukkan nilai-nilai sejarah arsitekturnya . Contoh : sejarah bangunan lama dilibatkan untuk desain bangunan yang baru .

FILOSOFI ARSITEKTUR YANG DIKEMBANGKAN

2. Karl Frederich Schinkel setiap tatanan memberikan kesempatan pada para aktor / individual untuk berekspresi secara bebas setelah terkungkung oleh Arsitektur Modern yang hanya menekankan pada fungsi-fungsi dan tidak memberi kesempatan untuk berekspresi dengan unsur-unsur atau nilai-nilai yang ada dibebaskan dari kekakuan arsitektur modern .

3. Venturi Estetika Arsitektur Modern berbeda dengan estetika Arsitektur Post Modern dimana estetika Arsitektur Modern lebih menekankan pada struktur, keseimbangan, irama, skala, titik berat, dan proporsi . Arsitektur Post Modern menurut Venturi :1. Elemen arsitektur dapat mengkontradiksi satu dengan lainnya, misalnya : kontradiksi antar daerah bangunan yang rumit dan tampak yang sederhana .2. Menggunakan kompleksitas dan kontradiksi secara bersamaan , digunakan bentuk yang kompiris dan sederhana .

4. Aldo Rossi menekankan bentuk-bentuk geometri dengan memanfaatkan bayangan sebagai pembantu untuk menunjukkan kesan monumental ( monumen in segrate ) . Bayangan ini digunakan untuk menghindari kesan monoton . Tipologi digunakan sebagai simbol dari kesan monumental bangunan mengutamakan peleburan nilai-nilai kemanusiaan dan fisik serta melalui penggunaan imajinasi ke dalam bentuk . Teknik menggabungkan bentuk yang sudah ada ( Eropa dan Amerika ) dan dilebur dalam satu bentuk baru . Ciri khasnya adalah bentuk yang monumental dimana menuntut sesuatu yang sederhana sehingga bentuknya geometris dan mempertimbangkan bangunannya terhadap arsitektur kota secara keseluruhan. Fungsi itu kontekstual ,fungsi bisa berubah bila waktunya beda .

THE END