persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

37

Upload: hengki-riswandi

Post on 12-Nov-2014

3.483 views

Category:

Business


14 download

DESCRIPTION

tugas tengah semester jurusan teknik pendidikan bangunan UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)
Page 2: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Tugas Tengah SemesterPresentasi [Besi $ Baja, Jenis Baja, Bahan Dasar $

Proses Pembuatan/ Persyaratan Serta Standar Mutu]

Oleh Nama : Hengki Riswandi

Nim : 1201864MT : Bahan Bangunan 1Dosen: Prima Yane Putri

Fak/Jurusan : Teknik/Pend.Teknik BangunanUNIVERSITAS NEGERI PADANG

Page 3: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Pengertian Besi Dan Baja

Pengertian BesiBesi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Besi

Page 4: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Pengertian Besi Dan Baja

Pengertian BajaBaja adalah logam paduan, logam besi sebagai

unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul.

http://id.wikipedia.org/wiki/Baja

Page 5: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

Jenis-jenis BesiDi dunia ini mengandung begitu banyak unsur yang

berbeda yang telah ditemukan manusia .Kurang lebih ada sekitar  70 unsur. Unsur tersebut adalah besi / logam. Logam / besi tersebut seperti emas, tembaga, dan timah . Sedangkan 20 persen unsur jenis material besi non-logam / besi, dan sisanya adalah unsur antara logam dan non-logam. Inilah beberapa diantaranya yang merupakan unsur-unsur logam / besi :

AlumuniumCiri-ciri Alumunium : Ringan dan lembek. Dapat dibentuk menjadi logam campuran yang ringan dan kuat yang digunakan untuk kaleng minuman, badan pesawat, kertas alumunium keperluan dapur, dan kabel tegangan tinggi.

Page 6: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

AlumuniumCiri-ciri Alumunium : Ringan dan lembek. Dapat dibentuk menjadi logam campuran yang ringan dan kuat yang digunakan untuk kaleng minuman, badan pesawat, kertas alumunium keperluan dapur, dan kabel tegangan tinggi.

TembagaCiri-ciri tembaga : Penghantar panas dan listrik yang baik. Digunakan untuk kabel dan pipa air.Emas

Ciri-Ciri Emas : Lembek, amat berat dan mudah ditempa menjadi lempengan tipis. Tidak berkarat, dan seringkali digunakan untuk dijadikan sebagai perhiasan dan lapisan yang berkilau.

Page 7: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

TimbalCiri-ciri Timbal : Lembek dan berat. Digunakan dalam bentuk lembaran untuk atap kedap air, dan beracun.

MagnesiumCiri-ciri Magnesium : Dapat membentuk logam campuran yang ringan namun kuat bila dicampur dengan alumunium dan zink yang digunakan untuk membuat pesawat dan mobil. Magnesium murni dapat menghasilkan pijar putih yang cerah dan digunakan sebagai kembang api.

Air RaksaCiri-ciri Air Raksa : Cair pada suhu ruangan. Berat dan beracun. Digunakan dalam saklar suhu, pestisida dan termometer.

Page 8: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

NikelCiri-ciri Nikel : Tidak mudah bernoda atau berkarat dan bersifat magnetis. Digunakan sebagai campuran besi dan baja untuk membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih tahan karat. Nikel juga digunakan untuk membuat uang logam

PlatinaCiri-ciri Platina : Mudah dibentuk. Tidak berkarat. Digunakan sebagai perhiasan dan katalisator pada knalpot untuk mengurangi polusi.

PerakCiri-ciri Perak : Terutama digunakan sebagai obyek hiasan dan fotografi. Lama-kelamaan bernoda bila terkena udara, menjadi buram, dan akhirnya menjadi hitam.

Page 9: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

TimahCiri-ciri Timah : Tidak berkarat. Terutama digunakan sebagai pelapis untuk menghindarkan karat, dan juga dicampur dengan timbel untuk dibuat solder.

TungstenCiri-ciri Tungsten : Kuat dan keras. Digunakan untuk kabel pijar pada bola lampu dan dalam baja khusus untuk membentuk ujung pemotong pada gergaji dan bor.

UraniumCiri-ciri Uranium : Logam radioaktif yang langka dan biasa digunakan untuk menghasilkan energi dalam reaktor nuklir.

Page 10: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

ZinkCiri-ciri Zink : Logam berwarna buram yang digunakan sebagai logam pelapis pada baja dengan cara menyepuh (galvanisasi) untuk menghindarkan karat.

http://mitragunasejahtera.blogspot.com/2012/04/jenis-jenis-besi.html

Page 11: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

Jenis-jenis Besi Meliputi :1.Besi KasarMerupakan hasil pokok dari dapur tinggi yang berasal

dari reaksi reduksi atas bijih besi dengan komposisi sebagai berikut :- Karbon (C) = 3,85% (rata-rata)- Mangan (Mn) = 0,9% (rata-rata)- Phospor (P) = 0,9% (rata-rata)- Belerang (S) = 0,025% (rata-rata)- Silikon (Si) = 0,12% (rata-rata)Sifat utama dari besi kasar adalah rapuh (getas). Sehingga hal ini perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan dapur-dapur baja dan kupola.

Page 12: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

Pig iron dapat dibedakan dalam dua macam, yakni :a. Besi kasar putih : Berwarna putih (mengandung 2,3 ~ 3,5% C), bersifat getas dan keras, kandungan Mangan (Mn) masih cukup tinggi serta sulit ditempa.b. Besi kasar kelabu : Berwarna kelabu (mengandung lebih dari 3,5% C), kandungan Si masih cukup tinggi, kekuatan tarik lebih rendah dari besi kasar putih, mudah dituang meskipun masih cukup getas. Besi kasar kelabu digolongkan menjadi : besi kasar kelabu muda yang mengandung 0,5 ~ 1% Si dengan butir-butir halus serta banyak dipakai sebagai bahan pembuat silinder mesin dan jenis yang kedua yakni besi kasar kelabu tua yang mengandung hingga 3% Si dengan butir-butir kasar serta tahan getaran. http://okasatria.blogspot.com/2007/12/mengenal-fabrikasi-besi-kasar.html#!/2007/12/mengenal-fabrikasi-besi-kasar.html

Page 13: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

Jenis-jenis Besi Meliputi :2.Besi BetonBesi beton diproduksi secara umum terdiri dari 3 jenis:

besi beton permukaan polos (round bar), besi beton ulir (deformed bar) dan besi beton kanal u (shape). Bahan baku besi beton adalah billet, yang merupakan balok baja berukuran 100 x 100 mm, 110 x 110 mm, 120 x 120mm dengan panjang masing-masing sekitar 170 mm. Bahan baku dari billet sendiri adalah besi-besi tua, skrap, serta bahan penolong seperti kokas, grafit, lime, ferro alloys yang dilebur dengan berbagai metode. Bahan penolong tadi digunakan untuk mendapatkan unsur carbon (C), Si (silicon), Mn (Mangan) yang akan sangat berpengaruh pada qualitas besi beton.

Page 14: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

Mutu besi beton yang baik adalah yang memiliki kekuatan tarik (standard yield strength / Ys) minimal 24 kg / mm2. Kadar carbon berpengaruh besar kepada sifat mekanik dari besi beton. Kadar carbon yang terlalu besar akan membuat besi beton menjadi lebih getas dan akan meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik tetapi keuletannya cenderung menurun. Kadar unsur silikon berpengaruh terhadap struktur mikro besi beton. Kadar silikon yang rendah mengakibatkan besi menjadi kropos. Kadar unsur mangan berpengaruh besar pada keuletan besi beton. Unsur mangan yang terlalu banyak dapat meningkatkan keuletan tetapi mengurangi kekerasan.

http://www.besi-permata.com/content/jenis-%E2%80%93-jenis-besi-beton-dan-proses-produksi

Page 15: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

Jenis-jenis BajaBaja di kelompokan menjadi 2 :  1.Baja Karbon (carbon steel)**Baja karbon rendah (low carbon steel)  ( Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin Penggunaannya )**Baja karbon menengah (medium carbon steel ) ( Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah dan sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong )**Baja karbon tinggi (high carbon steel) ( Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong )

Page 16: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Jenis-Jenis Besi dan Baja

Jenis-jenis Baja

2.Baja Paduan (Alloy steel)Sengaja di padukan untuk meningkatkan fungsi pada baja disesuaikan dengan kebutuhan seperti :** Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)**Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah**Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)**Untuk membuat sifat-sifat spesial

http://mitragunasejahtera.blogspot.com/2012/04/jenis-jenis-baja.html

Page 17: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Besi dan Baja merupakan logam yang banyak digunakan dalam teknik; dan meliputi 95% dari seluruh produksi logam dunia. untuk penggunaan tertentu, besi dan baja merupakan satu-satunya logam yang memenuhi persyaratan teknis maupun ekonomis, namun di beberapa bidang lainnya logam ini mulai mendapat persaingan dari logam bukan besi dan bahan bukan logam. diperkirakan bahwa besi telah dikenal manusia disekitar tahun 1200 SM.

Page 18: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Proses pembuatan besi [kasar]

Bahan utama besi dan paduannya adalah besi kasar, yang dihasilkan dalam tanur tinggi. Bijih besi yang dicampur dengan kokas dan batu gamping (batu kapur) dilebur dalam tanur ini. Komposisi kimia besi yang dihasilkan bergantung pada jenis bijih yang digunakan. Jenis bijih besi yang lazim digunakan adalah hematit, magnetit, siderit dan himosit.Hematit (Fe2O3) adalah bijih besi yang paling banyak dimanfaatkan karena kadar besinya tinggi, sedangkan kadar kotorannya relatif rendah. Meskipun pirit (FeS2) banyak ditemukan, jenis bijih ini tidak digunakan karena kadar sulfur yang tinggi sehingga diperlukan tahap pemurnian tambahan.

Page 19: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Karena di alam ini besi berbentuk oksida dan karbonat, atau sulfida sehingga hampir semua proses produksinya diawali dengan reduksi dengan gas reduktor H2 atau CO.1.  Proses Reduksi Tidak Langsung (Indirect Reduction)Pada proses ini menggunakan tungku tanur tinggi (blast furnace) dengan porsi 80% diproduksi dunia.Besi kasar dihasilkan dalam tanur tinggi. Diameter tanur tinggi sekitar 8m dan tingginya mencapai 60 m. Kapasitas perhari dari tanur tinggi berkisar antara 700 – 1600 Megagram besi kasar.

Page 20: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Bahan baku yang terdiri dari campuran bijih, kokas, dan batu kapur, dinaikkan ke puncak tanur dengan pemuat otomatis, kemudian dimasukkan ke dalam hopper. Untuk menghasilkan 100 Megagram besi kasar diperlukan sekitar 2000 Megagram bijih besi, 800 Megagram kokas, 500 Megagram batu kapur dan 4000 Megagram udara panas. Bahan baku tersebut disusun secara berlapis-lapis. tersebut disusun secara berlapis-lapis.

Page 21: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Udara panas dihembuskan melalui tuyer sehingga memungkinkan kokas terbakar secara efektif dan untuk mendorong terbentuknya karbon monoksida (CO) yang bereaksi dengan bijih besi dan kemudian menghasilkan besi dan gas karbon dioksida (CO2). Dengan digunakannya udara panas, dapat dihemat penggunaan kokas sebesar 30% lebih. Udara dipanaskan dalam pemanas mula yang berbentuk menara silindris, sampai sekitar 500*C. Kalor yang diperlukan berasal dari reaksi pembakaran gas karbon monoksida yang keluar dari tanur. Udara panas tersebut memasuki tanur melalui tuyer yang terletak tepat di atas pusat pengumpulan besi cair.

Page 22: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Batu kapur digunakan sebagai fluks yang mengikat kotoran-kotoran yang terdapat dalam bijih-bijih, dan membentuk terak cair. Terak cair ini lebih ringan dari besi cair dna terapung diatasnya dan secara berkala disadap. Besi cair yang telah bebas dari kotoran-kotoran dialirkan kedalam cetakan setiap 5 – 6 jam.

Page 23: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Proses Pembuatan Besi Kasar

Page 24: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

2.  Proses Reduksi Langsung (Direct Reduction)Pada proses reduksi langsung bijih besi bereaksi dengan gas atau bahan padat reduksi membentuk sponge iron.*Proses ini diterapkan di PT Krakatau Steel, CIlegon.* Disini bijih besi / pellet direaksikan dengan gas alam dalam dua unit pembuat sponge iron, yang masing-masing berkapasitas 1juta ton pertahun.*Sponge iron yang dihasilkan PT Krakatau Steel memiliki komposisi kimia :

Page 25: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Fe : 88 – 91 %; C : 1,5 – 2,5%; SiO2 : 1,25 – 3,43%; Al2O3 : 0,61 – 1,63%; CaO : 0,2 – 2,1%; MgO : 0,31 – 1,62%; P : 0,014 – 0,027%; Cu : 0,001 – 0,004 %; Kotoran (oksida lainnya) : 0,1 – 0,5 %Tingkat metalisasi : 86 – 90 %Sponge Iron yang berbentuk butiran kemudian diolah lebih lanjut dalam dapur listrik. Disini sponge iron bersama-sama besi tua (scrap), dan paduan ferro dilebur dan diolah menjadi billet baja.Untuk menghasilkan 63 megagram sponge iron diperlukan sekitar 100 megagram besi pellet. Proses ini sangat efektif untuk mereduksi oksida-oksida dan belerang sehingga dapat dimanfaatkan bijih besi berkadar rendah. http://sariyusriati.wordpress.com/2008/10/27/pembuatan-besi/

Page 26: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Proses pembuatan baja diperkenalkan oleh Sir Henry Bessemer dari Inggris sekitar tahun 1800, sedang William Kelly dari Amerika pada waktu yang hampir bersamaan berhasil membuat besi malleable. hal ini menyebabkan  timbulnay persengketaan mengenai masalah paten. Dalam sidang-sidang pengasilan terbukti bahwa WIlliam Key lebih dahulu mendapatkan hak paten.

William Kelly Sir Henry Bessemerhttp://sariyusriati.wordpress.com/2008/10/27/pembuatan-besi

Page 27: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Karena baja adalah produk yang melalui suatu proses terlebih dahulu, maka ada material yang harus menjadi bahan baku dalam pembuatannya. Bahan baku untuk pembuatan baja ini adalah bijih besi. secara umum, ada 3 jenis bijih besi yang umum digunakan, yaitu:

1.Bijih Besi PrimerUmumnya berupa bijih hematite (Fe2O3) atau magnetite (Fe3O4) atau campuran diantara keduanya. Kandungan Fe nya bervariasi (tinggi dan rendah). Jenis bijih besi primer ini merupakan bahan baku utama untuk memproduksi besi dunia. Di Indonesia, bijih besi primer ada di Aceh, Sumbar, Bengkulu, Lampung, Kalbar, Kalsel.

Page 28: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

2.Bijih Besi LateritJenis batuan ini berupa goethite dan limonite. Kadar Fe sekitar 40-58% karena mengandung air kristal. Di Indonesia, terdapat di Pulau Sebuku, Gunung Kukusan (Kalsel), Pomala, Halmahera, dll.

3.Pasir BesiJenis batuannya adalah Titanomagnetite dan bersifat magnet kuat. Kandungan Fe sekitar 59%. Pengolahan bijih sampai menjadi besi baja secara komersial sudah dilakukan di New Zealand dan China

http://bajabesi.blogspot.com/2011/02/bahan-baku-baja.html

Page 29: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Potensi Besi Di INDONESIA :

http://bajabesi.blogspot.com/2011/02/bahan-baku-baja.html

Page 30: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Proses pembuatan baja Dewasa ini, besi kasar diproduksi dengan menggunakan blast furnace (dapur bijih besi) yang berisi kokas pada lapisan paling bawah, kemudian batu kapur dan bijih besi. Kokas terbakar dan menghasilkan gas CO yang naik ke atas sambil mereduksi oksida besi. Besi yang telah tereduksi melebur dan terkumpul di bawah tanur menjadi besi kasar yang biasanya mengandung C, Si, Mn, P, dan S. Kemudian leburan besi dipindahkan ke tungku lain (converter) dan diembuskan gas oksigen untuk mengurangi kandungan karbon.

Page 31: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Dengan cara ini dapat diproses besi kasar menjadi baja sebanyak kurang lebih 300 ton dalam waktu 1 jam.Untuk menghilangkan kembali kandungan oksigen dalam baja cair, ditambahkan Al, Si, dan Mn. Proses ini disebut dioksidasi. Setelah dioksidasi, baja cair dialirkan dalam mesin cetakan kontinu berupa slab atau dicor dalam cetakan berupa ingot. Slab dan ingot itu diproses dengan penempaan panas, rolling panas, penempaan dingin, perlakuan panas, pengerasan permukaan dan lain-lain untuk dibentuk menjadi sebuah produk atau kerangka dasar dari sebuah produk.

http://www.nano.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1112532268

Page 32: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Bahan Dasar /Proses Pembuatan Baja

Besi gubal : bungkah besi; besi kasar (belum dikerjakan)

Page 33: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Standar MutuBadan Standar Nasional INDONESIA

Standar ini menetapkan simbol dan klasifikasi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, dan penandaan untuk baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas. Baja lembaran gulungan canai panas (Bj P) adalah baja yang berbentuk pipih, dibuat dari baja berbentuk slab yang dilakukan proses canai panas diatas temperatur rekristalisasi. Syarat mutunya mencakup dimensi, komposisi kimia, sifat mekanis, sifat tampak dan bentuk. Produk baja diberi tanda dengan simbol Bj P diikuti dengan penanda sifat atau kualitas baja sebagai berikut : a) Bj PC adalah baja canai panas untuk komersial; b) Bj PD adalah baja canai panas untuk penarikan (drawing quality); c) Bj PE adalah baja canai panas untuk penarikan dalam (deep drawing quality) serta Bj PS adalah baja canai panas untuk penarikan dalam non aging (non aging deep drawing quality).

Page 34: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Standar MutuBadan Standar Nasional INDONESIA

Syarat mutu baja canai panas meliputi tebal nominal dengan kisaran 1,8 - 25,0 mm serta nilai toleransi tebal untuk setiap tebal nominal berbasis pada parameter lebar L < 1600 mm, 1600 = L < 2000 mm, 2000 = L 2500 mm dan 2500 = L 3500 mm, toleran ketebalan untuk dimensi lebar dan kisaran 600 - 990 mm berbasis pada parameter ketebalan untuk produk canai panas 2,4 = t 25 mm, sedangkan untuk canai potong sisi t = 3,15; 3,15 = t < 6,0; 6,0 = t < 20 dan 20 = t 25 pada tabel 4. Toleransi panjang kisaran < 6000 - = 6300 mm untuk dimensi ketebalan 1,80 = t 25,00 pada tabel 6. Komposisi kimia di perpustakaan adalah C, Mn, P dan untuk masing-masing mutu pada tabel 7. Sifat mekanis dapat dilihat pada tabel 8. Toleransi bentuk mencakup kerataan permukaan, toleransi lengkung, toleransi ketinggian gelombang

Page 35: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Standar MutuBadan Standar Nasional INDONESIA

Toleransi kesikuan maksimum 1%. Uji lengkung mengacu pada SNI 07-0410-1989, Cara uji lengkung tekan logam. Batang uji sesuai dengan SNI 07-0372-1989, Batang uji lengkung untuk bahan logam. Syarat lulus uji Bj P adalah pengujian dan pemberian tanda lulus uji dilakukan oleh badan yang berwenang. Kelompok dinyatakan lulus uji apabila contoh yang diambil dari kelompok tersebut memenuhi syarat mutu, apabila salah satu syarat mutu tidak terpenuhi, dapat dilakukan uji ulang dengan jumlah contoh uji sebanyak 2 kali jumlah dari contoh yang gagal untuk kelompok yang sama. Apabila hasil uji ulang memenuhi syarat mutu, maka kelompok tersebut dinyatakan lulus uji.

Page 36: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

Standar MutuBadan Standar Nasional INDONESIA

Kelompok dinyatakan tidak lulus uji kalau salah satu syarat mutu pada uji ulang tidak dipenuhi. Setiap Bj P gulungan dan kemasan lembaran harus diberi tanda label yang mencantumkan nama dan logo pabrik pembuat, komoditi yang menunjukan kelas produk spesifikasi, ukuran (tebal x lebar x panjang), nomor identifikasi (Nomor gulungan dan Nomor leburan), jumlah lembaran dari setiap kemasan Bj P dan berat dari setiap kemasan baja lembaran, pelat atau baja gulungan.

Page 37: Persentase ilmu bahan bangunan (besi dan baja)

The End

Civil Departement [UNP-2012]