pers sehat untuk rakyat berdaulat kanjuruhan/kanjuruhan... · sinabung di sumatera utara, banjir...

40

Upload: vudung

Post on 10-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur
Page 2: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur
Page 3: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

P E R S S E H AT U N T U K R A K YAT B E R D A U L ATTahun 2014 merupakan tahun politik dan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan

Presiden (Pilpres). Pers sebagai “pilar ke empat” demokrasi merupakan peran penting untuk memberitakan proses tersebut dengan baik dan benar.

Menyambut pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, pesta demokrasi yang tidak lama lagi

berlangsung, keberadaan pers baik cetak, elektronik, maupun ‘online’ makin memainkan peran penting. Tak hanya sebagai sarana penyebarluasan informasi namun juga mediator informasi bagi masyarakat.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2013 di Manado menegaskan harapan agar pers Indonesia dapat mengkritisi Negara, termasuk para pejabatnya serta membangun optimisme rakyat Indonesia. Secara khusus dalam Tahun 2014 yang disebut sebagai tahun politik, Presiden berharap agar pers bisa memberikan ruang yang relatif seimbang kepada peserta Pemilu, baik Pemilu Legislatif maupun Presiden dan Wapres.

Kontribusi pers dalam penyelenggaraan Pemilu tidak bisa dilepaskan dari posisi pers sebagai salah satu pilar demokrasi. Peran tersebut dapat dilihat dari sejauh mana pemberitaan pers diarahkan untuk memberikan informasi yang mendidik, mencerahkan, memberdayakan demi keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Merdeka BermartabatSetiap tanggal 9 Februari

masyarakat Indonesia memperingati Hari Pers Nasional (HPN) sebagai ajang silaturahmi dan penyatuan pemikiran untuk kemajuan pers pada khususnya dan kemajuan bangsa pada umumnya. Peringatan HPN merupakan pesta raya rakyat yang memilki pers merdeka sebagai salah satu pilar demokrasi. Setiap tahun perayaan HPN akan dilaksanakan secara bergantian di ibukota provinsi.

Tema Peringatan HPN 2014 adalah Pers Sehat Rakyat Berdaulat. Tema tersebut mendorong agar pers menjadi benteng kuat demi terciptanya masyarakat yang sejahtera dan demokratis. Tahun ini, peringatan HPN akan dilaksanakan di Bengkulu, tepatnya di kompleks bersejarah Benteng Marlborough. Pada Februari 2014 benteng berusia 300 tahun. Pemilihan Benteng Marlborough sebagai lokasi pelaksanaan mempunyai makna bahwa pers harus menjadi “benteng demokrasi” demi terciptanya masyarakat yang sejahtera dan demokratis.

Melalui penyelenggaraan HPN diharapkan terjalin sinergi antarkomponen pers Indonesia. Baik itu, Persatuan Wartawan Indonesi, Dewan Pers, Serikat Penerbit Surat Kabar, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Serikat Grafika Pers, Asosiasi Televisi Lokal Indonesia, Persatuan Radio Siaran Swasta Indonesia, dan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia. Sinergi tersebut diharapkan dapat mewujudkan pers

3KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

sAlAm RedAKsi

Segenap Awak Majalah Kanjuruhan mengucapkan

selamat Hari Pers Nasional (HPN), 9 Februari 2014“semoga Terwujud Pers sehat Untuk Rakyat Berdaulat”

yang merdeka dan bermartabat demi kemajuan bangsa.

Beberapa kegiatan di selenggarakan untuk menyemarakkan Hari Pers Nasional. Mulai dari Pameran Pers dan Media yang diikuti oleh seluruh komponen Pers Nasional, media serta peserta pendukung lainnya. Pameran itu ditujukan untuk menampilkan “wajah” Pers Indonesia dan peran pers di Indonesia. Selain itu ada pula kegiatan Konvensi Nasional Media Massa; bakti sosial; pemberian penghargaan; hingga hiburan rakyat.

Tingkatkan Literasi MediaKeberadaan pers saat ini tak

bisa dipisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Bahkan oleh sebagian masyarakat berita yang disajikan pers juga disebarluaskan melalui media jejaring sosial. Fenomena itu disebut sebagai jurnalisme warga yang dicirikan dengan keterlibatan masyarakat untuk memberitakan peristiwa yang terjadi di sekitar mereka maupun tanggapan terhadap pemberitaan media.

Kehadiran jurnalisme warga mensyaratkan adanya pengetahuan mengenai konsep berita yang benar termasuk etika jurnalistik terutama literasi media agar setiap elemen masyarakat dapat memahami karakteristik media dan dapat memanfaatkan informasi sebagai sarana penambah pengetahuan yang mendidik, mencerahkan dan memberdayakan.

Melalui penguatan literasi media diharapkan sinergi antara pers dan masyarakat makin mengokohkan kontribusi positif pers dalam penguatan demokrasi di Indonesia. (Red)

Page 4: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

4 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Bencana datang lagi. Silih berganti meninggalkan duka mendalam di negeri ini. Belum hilang ingatkan kita pada korban letusan Gunung

Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur meletus lagi pada Kamis 13 Februari 2014 kemarin.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapupaten Malang melaporkan sedikitnya tujuh orang meninggal akibat erupsi Gunung Ke-lud kali ini, akibat tertimpa bangunan dan penyakit yang disebabkan abu vulkanik, ada pila yang karena sudah renta. Rata-rata mereka menderita akibat penyakit infeksi saluran perna-fasan akut (ISPA). Sementara laporan dari Dinas Peternakan Kabupaten Malang jumlah ternak sapi mati akibat erupsi tersebut mencapai 9 ekor.

Gunung Kelud berada di wilayah bagian timur Provinsi Jawa Timur, tepatnya berbatasan dengan tiga kabupaten, yakni Kediri,Blitar dan Malang. Gunung Kelud pernah juga meletus pada bulan November 2007 lalu, Gunung Kelud tercatat salah satu gunung berapi yang aktif dan meno-rehkan sejarah panjang dalam letusan yang menelan korban jiwa mencapai ribuan orang.

Berdasakan catatan sejarah pan-jang letusan Gunung Kelud, Gunung

Kelud pernah meletus pada tahun 1919 yang menewaskan kurang lebih 5.160 orang, letusan Gunung Kelud yang paling dahsyat terjadi pada tahun 1586 silam, yang menewaskan kurang lebih 10.000 orang menjadi korban keganasan Gunung Kelud ini.

Kita juga tidak pernah lupa dengan bencana alam di Indonesia juga pernah terjadi seperti Tsunami di Aceh yang terjadi pada 26 Desem-ber 2004 lalu merupakan salah satu bencana alam yang maha dahsyat di Indonesia dan tidak sedikit me-nelan korban jiwa, harta dan benda. Nyaris 50 persen bangunan di wilayah tersebut luluh-lantak terkena dampak gempa bumi yang diikuti gelombang Tsunami yang ketinggiannya menca-pai sembilan meter.

Bencana dan musibah hampir setiap tahun terjadi di Indonesia dan meningalkan duka yang menda-lam bagi masyarakat yang tertimpa musibah tersebut. Mulai dari benca-na gempa bumi, gunung meletus, hujan badai, gelombang pasang, puting beliung, banjir bandang, tanah longsor dan bencana dari kecelakaan massal transportasi. Bencana selalu saja meninggalkan duka yang yang mendalam dengan tragedi yang selalu merenggut korban jiwa, baik harta benda maupun nyawa.

Kedatangan musibah yang tiba-tiba dan mengejutkan itu memang ti-

dak ada yang tahu. Tidak ada seorang pun yang dapat memastikan kapan terjadinya suatu musibah. Meskipun dalam sekejap Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa bisa saja menghendakinya. Manusia hanya bisa diberikan penge-tahuan untuk memprediksi musibah saja, bukan memberikan sebuah kepastian. Artinya, di sini kita atau manusia dituntut untuk selalu men-gambil hikmah (pelajaran) dari segala musibah yang datang baik musibah kecil sampai musibah yang besar. Tujuannya, supaya kita dapat men-gurangi bencana yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Dari berbagai rangkaian bencana dan fenomena musibah yang menim-pa bumi ini khususnya di Indonesia, secara agama merupakan bukti dan pesan bahwa Tuhan sedang mene-gur umatnya yang mungkin telah lupa dan banyak berbuat mudarat di muka bumi ini, sehingga Tuhan menurunkan tegurannya melalui bencana alam.

Jika kita mau memakai logika sederhana, manusia yang diberi akal pikiran mestinya bisa membedakan mana perbuatan mudarat dan mana perbuatan yang manfaat. Jika kebera-daan manusia di muka bumi ini tidak menjadikan kebaikan atau hanya me-lakukan kemungkaran, maka sepatut-nya azab dari Tuhan menjadi balasan yang setimpal.

» BERITA UTAMA rePorTer:Aris K.

foTogrAfer:Herman

Makna di Balik Bencana

Page 5: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

5KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Mungkinkah bencana-bencana yang terjadi ini pertanda peringatan dari Tuhan bagi manusia dimuka bumi ini? Hanya Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa saja yang Maha Mengetahui kebenaranya.

Sejarah Singkat gunung KeludGunung Kelud yang secara

administratif masuk wilayah Kabu-paten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Blitar, di Jawa Timur, meletus lagi pada Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB. Letusan ini mengem-balikan ciri historis panjang letusan gunung ini, yang hanya berjeda pe-rubahan letusan pada 2007. Gunung Kelud merupakan gunung api bertipe strato. Lokasinya berada di 7 derajat 56 menit Lintang Selatan dan 112 derajat 18 menit 30 detik Bujur Timur. Gunung Kelud memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut.

Letusan terakhir Gunung Kelud sebelum Kamis ini adalah pada 3-4 November 2007. Letusan tersebut ibarat jeda dari ciri khas letusan Gunung Kelud yang biasanya adalah eksplosif, termasuk letusan sekarang. Pada 2007, hanya terjadi letusan efu-sif, yang memunculkan kubah lava di tengah lokasi yang dulu adalah danau kawah Gunung Kelud.

Desa-desa di Kecamatan Ngan-tang dan Kecamatan Pujon, serta Kecamatan Kasembon, Kabupa-ten Malang, tidak luput dari hujan material yang cukup tebal, karena berjarak antara 6-20 km dari titik puncak sisi timur Gunung Kelud. Dari sejumlah desa di Kabupaten Malang, jarak perkampungan penduduk yang terdekat dengan puncak G. Kelud adalah Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, sekitar 8-10 km saja. Oleh karena itu kondisi Desa Pandansari ti-dak lebih baik dengan Desa Sugihwa-ras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri yang berjarak sekitar 12 km dari puncak.

Ada lima desa di Kecamatan Ngan-tang yang lokasinya terdekat dengan G Kelud, yakni selain Desa Pandansari sendiri, juga Desa Banturrejo, Desa Pagersari, Desa Ngantru dan Desa Si-

dodadi. Sedangkan untuk Kecamatan Kasembon, ada empat desa, meliputi Desa Bayem, Desa Pondokagung, Desa Sukosari serta Desa Kasembon sendiri.

Sejarah panjang dan anomali letusan gunung Kelud

Catatan tentang letusan Gunung Kelud terlacak sejak tahun 1000, seperti termuat dalam buku Data Dasar Gunung Api Indonesia yang diterbitkan Kementerian Energi, Sumber Daya Alam, dan Mineral pada 2011. Ciri letusan eksplosif gunung ini setidaknya diketahui sejak 1901. Le-tusan pada 2007, merujuk ungkapan mantan Kepala Vulkanologi dan Miti-gasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono, adalah anomali.

“Penyelewengan” ciri khas pada 2007 itu pun menurut Surono bukan karena ada hal gaib atau tak dapat dijelaskan. Letusan pada 2007 tidak mempertontonkan letusan hebat se-bagaimana setiap kali Gunung Kelud meletus lebih karena ternyata ada retakan di jalur lava gunung itu, yang membuat daya dorong letusan sudah merembes keluar. Karenanya, daya letus gunung pun jauh berkurang.

Pada 1990, letusan terakhir sebe-lum letusan Kamis malam, setidaknya 200 juta ton meter kubik material padat terlontar dari kawah Gunung Kelud. Sebagai pembanding, letusan Gunung Merapi pada 2010 “hanya” melontarkan 150 juta meter kubik material padat.

ribuan korban jiwa dan te-rowongan AmperaDengan ciri letusan yang eksplosif, Gunung Kelud adalah salah satu gunung api aktif yang mencatatkan ribuan korban jiwa dalam sejarah pan-jang letusannya, meski dampaknya belum seluar biasa letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat atau-pun Gunung Krakatau di Selat Sunda yang sampai mengguncang dunia.Sebelum letusan pada 2007, Gunung Kelud dikenal sebagai gunung api dengan kawah berupa danau. Me-

nurut Surono dalam sebuah wawa-ncara, kedahsyatan dampak letusan dengan tipe kawah semacam Gunung Kelud ini akan berbanding lurus den-gan volume air pada danau kawah.Letusan efusif pada 2007, telah menyurutkan danau kawah di Gunung Kelud, hanya menyisakan genangan yang bahkan nyaris kering. Namun, sebelumnya upaya untuk menyusutkan volume danau kawah ini juga sudah dilakukan pemerintah, yaitu dengan pembangunan terowon-gan pembuangan air. Proyek pertama dibangun pada masa pemerintahan kolonial, pada 1926. Terowongan tersebut dibangun se-telah letusan Gunung Kelud meletus pada 1919 yang menewaskan tak kurang dari 5.160 orang. Terowongan yang dibangun pemerintah kolonial itu sempat tertutup material vulkanik pada letusan 1966 meski lolos dari kerusakan akibat letusan pada 1951. Meski letusan 1919 sudah memakan korban jiwa sedemikian banyak, letusan Gunung Kelud yang paling banyak menewaskan berdasarkan catatan yang ada adalah letusan pada 1586, dengan lebih dari 10.000 orang jadi korban. Terowongan pengalir air dari danau kawah buatan 1926 masih berfungsi sampai sekarang. Namun, setelah letusan 1966, Pemerintah Indonesia membangun terowongan baru yang lokasinya 45 meter di bawah terowongan lama. Terowon-gan baru yang rampung dibangun pada 1967 ini diberi nama Terowon-gan Ampera. Fungsinya menjaga volume air danau kawah tak lebih dari 2,5 juta meter kubik. Pada letusan 1990 yang berlangsung selama 45 hari, material vulkanik yang dilontarkan letusan Gunung Kelud mencapai 57,3 juta meter kubik. Namun, lahar dinginnya mengalir sampai 24 kilometer melewati 11 sun-gai yang berhulu di Gunung Kelud. Terowongan Ampera pun sempat tersumbat, dan revitalisasinya baru rampung pada 1994.

Sumber: Beragam sumber dan dokumentasi

Page 6: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

6 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Bencana erupsi Gunung Kelud mengundang perhatian banyak pihak, tidak terkecuali orang nomor satu di Negeri ini yaitu Presiden

Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dahsyatnya semburan abu vulkanik Gunung Kelud yang terjadi pada Kamis (13/2/2014) lalu otomatis membuat warga panik. Ratusan ribu warga yang berdomisili di sekitar Gunung setinggi 1.731 mdpl ini harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Meletusnya Gunung Kelud ini mengangkat sekitar 150-200 juta meter kubik abu vulkanik dan pasir hingga 17 kilometer (km). Tingginya semburan material Vulkanik itu membuat hampir sebagian besar wilayah Jawa Timur mengalami hujan abu. Tidak hanya Jawa Timur, beberapa daerah lain di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Jawa Barat, mengalami hal serupa. Hujan abu dan pasir Gunung Kelud yang terletak di Jawa Timur, tersebar hingga ke Kota Bandung, Jawa Barat.

Hal inilah yang mengundang Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono bersama rombongan

Kabinet Menterinya, tiga hari pasca erupsi Gunung Kelud langsung meninjau pengungsi korban letusan Gunung Kelud di tiga wilayah Kabupaten yang berdampak langsung dengan letusan. Wilayah tersebut yaitu meliputi Kabupaten Kediri, Kabupaten Bilitar dan Kabupaten Malang.

Di Kabupaten Malang sendiri SBY mengunjungi posko pengungsi yang berada di Gedung Serbaguna Kop Sae (Koperasi Sinau Andandani Ekonomi) Kecamatan Pujon, Selasa (18/2/2014). Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono langsung disambut Bupati Malang H. Rendra Kresna , yang sudah sejak pagi menunggu kedatangan orang nomer satu di Indonesia ini.

Saat meninjau Pos Pelayanan Pengungsi, SBY menyampaikan bahwa Pemerintah rmengutamakan keselamatan warga di sekitar Gunung Kelud selama berlangsungnya tanggap darurat pasca-erupsi. Sementara, kerusakan yang terjadi saat Kelud meletus bisa diganti. “Mohon sabar dulu supaya selamat, yang kita utamakan adalah keselamatan, rumah rusak bisa

diperbaiki, lahan pertanian rusak bisa diganti,” kata SBY.

SBY juga berharap agar warga mendengar himbauan Pemerintah untuk tetap berada di pengungsian hingga situasi aman, agar keselamatan pengungsi akan terjamin. “Tujuan kami adalah menyelamatkan jiwa, jadi saya harap kerja sama yang baik. Tolong didengarkan apa yang disampaikan pejabat pemerintah, baik pusat maupun daerah, karena hal ini akan membawa kebaikan bersama,” harapnya.

Pada kesempatan itu, SBY menyebut bahwa kedatangannya itu dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kerusakan yang terjadi pasca erupsi Kelud. Dengan demikian, Pemerintah dapat segera memperbaiki seluruh kerusakan, termasuk rumah warga. “Perbaikan itu mencakup, rumah yang rusak, fasilitas kesehatan, sekolah, termasuk pertanian yang rusak,” ujarnya.

Posko Pengungsi Pujon ini menampung sekitar 500-700 orang pengungsi, dilengkapi dapur umum yang mampu melayani 7.000 pengungsi yang tersebar di wilayah Kecamatan Pujon. Selain dapur

Presiden Berharap Agar Pengungsi Sabar & Dengarkan Himbauan Pemerintah

rePorTer:Aris K. / Mansur

foTogrAfer:Agus S.

PreSiden ri BerSAMA BUPATi MALAng h. rendrA KreSnA saat mengunjungi tempat pengungsian

» BERITA UTAMA

Page 7: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

7KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

umum, posko juga dilengkapi oleh rumah sakit lapangan dan mobil pintar bagi anak-anak pengungsi. Layanan ini mencakup penggunaan infus serta pengobatan mata yang dialami para pengungsi.

Turut serta dalam kunjungan kerja SBY kali ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkes Nafsiah Mboi, Menteri PU Djoko Kirmanto, Mendikbud Mohammad Nuh, Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya, Kapolri Jenderal Sutarman, dan Kepala BNPB Syamsul Maarif.

dua Minggu Pasca erupsi Total Kerugian Pemkab. Malang Mencapai rp 336,06 Miliar

Kejadian bencana alam di beberapa wilayah Kabupaten Malang menjadi keprihatinan kita semua, diantaranya banjir bandang di Kecamatan Pujon pada tanggal 7 Pebruari 2014 dan di Kecamatan Ngantang pada tanggal 15 Pebruari 2014, serta meletusnya Gunung Kelud yang berdampak di wilayah Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon pada tanggal 13 Pebruari 2014.

Hampir dua minggu, kurang lebih lima belas hari pasca erupsi letusan gunung kelud, Pemerintah Kabupaten Malang, kejadian bencana alam tersebut berdasarkan perhitungan sementara menyebabkan kerugian sebesar Rp.336.066.403.000,-. Hal

ini diungkapkan Bupati Malang H. Rendra Kresna pada saat rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang tanggal 3 maret 2014 dalam rangka penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Kabupaten Malang tahun 2013.

Menurut Bung Rendra sapaan akrab Bupati Malang ini menjelaskan bahwa, jumlah kerugian tersebut merupakan taksiran untuk kerusakan yang ada di tiga kecamatan di Kabupaten Malang. Ketiga kecamatan itu adalah Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon. “Jumlah itu termasuk kerusakan kantor, sarana umum, lahan pertanian, peternakan, dan kerusakan lainnya,” ungkapnya

Analisis kerugian itu merupakan hasil pendataan Pemkab Malang yang dibantu tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat. “Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah Pusat, siap mengganti seluruh kerusakan struktur dan infrastruktur akibat erupsi Kelud,” kata Bung Rendra.

“Sejauh ini terdata, sebanyak 24 unit kantor pemerintahan, baik desa, dan kecamatan di tiga kecamatan mengalami kerusakan dengan kerugian mencapai Rp 2,6 miliar. Untuk fasilitas pendidikan, kerusakan mencapai 48 sekolah/lembaga, dengan kondisi rusak parah. Taksiran kerugian mencapai Rp 4 miliar lebih,” jelasnya.

Ditambahkan Bung Rendra, tercatat ada 16 unit fasilitas kesehatan

yang rusak parah, dengan taksiran kerugian mencapai Rp 1,5 miliar lebih . “Untuk tempat ibadah, ada 37 unit yang rusak. Rumah tinggal warga mencapai 4.445 unit rusak parah. Kerusakan sarana air bersih sepanjang 17.095 meter, lahan pertanian yang rusak seluas 7.404 ha dan tanaman keras sebanyak 101.329 pohon. Sedangkan untuk data peternakan terdapat kerusakan kandang 752 buah, 9 ekor sapi mati dan penurunan produksi susu sebesar 31.000 kg, ditambah budi daya ikan seluas 7,7 ha” tambahnya.

Angka-angka tersebut masih terus berkembang sesuai dengan kondisi di lapangan. Penanganan pengungsi telah dilakukan dengan semaksimal mungkin yang di dukung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Daerah se Malang Raya, jajaran TNI/POLRI, para relawan dan masyarakat.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Malang bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, TNI, Polri, stakeholders dan masyarakat sedang melaksanakan rehabilitasi fasilitas umum dan rumah penduduk, untuk itu kami ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam penanggulangan bencana. “Itulah beberapa data yang kita temukan. Tapi data itu bisa bertambah karena masih dalam proses pendataan dan update setiap hari,” ungkap Bung Rendra.

Page 8: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

8 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

» BERITA UTAMA

Kondisi Terahir Bencana Alam (Banjir Bandang 7 Pebruari 2014, Gunung Kelud 13 Februari 2014 dan Banjir Bandang 15 Februari 2014 Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon, Kabupaten Malang

Per. Tanggal 7 Maret 2014 (jam 18.00 wib)

Bidang PertanianNo Jenis Kerusakan Jumlah Kerusakan Nilai Kerusakan (Rp)1 Lahan Pertanian Seluas 7.404 (ha) hektar

121.842.799.500Lahan kering 101.329 pohon

Bidang PariwisataNo Jenis Kerusakan Jumlah Kerusakan Nilai Kerusakan (Rp)1 Bidang pariwisata 6 lokasi 22.890.850.000

Bidang Kehutanan (Kerusakan Hutan Rakyat)No Jenis Kerusakan Jumlah Kerusakan Nilai Kerusakan (Rp)1 Bidang Kehutanan Seluas 372,45 (ha) hektar 931.125.000

Bidang PeternakanNo Jenis Kerusakan Jumlah Kerusakan Nilai Kerusakan (Rp)1 Lingkup Peternakan Kerusakan kandang 798 buah, 11 ekor

sapi mati dan penurunan produksi susu 488.000 ltr dan tidak produksi 178.000 kg

12.332.000.000

Bidang PerikananNo Jenis Kerusakan Jumlah Kerusakan Nilai Kerusakan (Rp)1 Budi Daya Ikan Seluas 7,70 (ha) hektar 216.000.000

Bidang InfrastrukturNo Jenis Kerusakan Jumlah Kerusakan Nilai Kerusakan (Rp)1 Rumah Penduduk 4.445 unit 118.320.000.0002 Tempat Ibadah 37 unit 881.500.0003 Fasilitas Pendidikan 48 sekolah/lembaga 4.332.903.7504 Fasilitas Gedung Pemerintah 23 unit 2.598.990.5005 Fasilitas Air Bersih 17.095 meter 24.061.176.0006 Fasilitas Kesehatan 11 unit 4.175.431.2507 Bangunan Irigasi 17 lokasi 464 (ha) hektar 4.610.000.0008 Bangunan Jalan Dan Jembatan 7 Unit 24.375.000.000

Langkah Konkret Pemkab Malang Dan Pemprov Jatim Dalam Menangani Korban Bencana Erupsi Gunung Kelud

Berbagai bantuan terus diberikan Pemkab Malang untuk menangani korban bencana erupsi Gunung Kelud. Begitu juga yang

dilakukan Pemprov Jatim dengan memberikan dana bantuannya untuk memperbaiki berbagai bidang akibat erupsi Gunung Kelud ini. Hal itu merupakan wujud kepedulian

Pemprov untuk hadir dan menyentuh masyarakat secara langsung. Bantuan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat mengunjungi para pengungsi erupsi Gunung Kelud di Posko Gedung Pertemuan Jasa Tirta Selorejo Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Senin (24/2).

Dalam menyambut kedatangan

Gubernur Jawa Timur beserta rom-bongannya, para pejabat Kabupaten Malang sejak siang hari telah menyia-pkan berbagai hal guna kelancaran dan kesuksesan kunjungan pada malam di hari ke-10 pasca letusan tersebut. Meskipun hujan lebat hin-gga malam hari tapi semangat para pejabat di jajaran Pemkab. Malang tetap siaga melayani para pengungsi

Page 9: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

9KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014 9

bersama TNI dan Polri dengan di ban-tu oleh para Relawan.

Begitu tiba di lokasi pengungsian sekitar pukul 21:30, Pak De Karwo lan-gsung di sambut oleh para pengungsi yang ingin menyampaikan curhatnya ke Pakde Karwo sapaan akrab Guber-nur Jatim ini. Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Pakde untuk menanyakan kondisi para pengungsi selama di tempat pengungsian.

Bu Sumini, 65 tahun warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang ini meminta agar rumahnya yang rusak dan ambruk karena amukan kelud segera diperbaiki dan dibangun kem-bali. “Yang penting rumah saya dapat ditinggali dan saya tempati dengan anak-anak dan cucu saya,” pinta Sumi-ni, kepada Pakde disertai anggukan Bupati Malang.

Sementara Yudi, salah satu pelajar SMP di Ngantang berharap peralatan sekolah miliknya yang rusak segera

diganti oleh pemerintah. Dengan be-gitu, dirinya dapat kembali bersekolah di SMP PGRI 1 yang ada di wilayah Ngantang. Menanggapi berbagai curhat dari rakyatnya tersebut, Guber-nur Soekarwo menegaskan sekaligus memberikan jaminan, bahwa Pem-prov Jatim bersama Pemkab Malang akan memberikan bantuan penuh kepada korban letusan Gunung Kelud.

Sementara untuk memperbai-ki kandang ternak, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,5 milyar. Khusus bantuan bidang pendi-dikan, seperti merehabilitasi sekolah yang rusak dan menyediakan kem-bali sarana prasarana dan peralatan sekolah yang rusak, anggaran yang disediakan mencapai Rp 15 miliar.”Jadi jangan takut, semua kebutuhan sam-pean (anda.red) , termasuk peralatan sekolah yang rusak akan dipenuhi semua oleh pemerintah,” imbuh Pak-de kepada para pengungsi.

Untuk perbaikan rumah, Pemprov Jatim, kata Pakde Karwo telah meng-gerojokkan dana APBD Provinsi sebe-sar Rp 100 miliar, untuk memperbaiki dan merehabilitasi 8.595 rumah yang rusak di wilayah Kediri, Blitar, dan Malang akibat letusan Gunung Kelud. Diharapkan 9 Maret nanti, rumah panjenengan semua bisa ditempati kembali,” ulas Pakde Karwo.

Usai menumpahkan curhatnya dan mendapatkan jawaban langsung dari Gubernur Soekarwo, para korban letusan Gunung Kelud yang ada di posko pengungsian di di Gedung Pertemuan Jasa Tirta, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, tak kuasa menahan bahagia. Mereka lan-gsung mencium dan memeluk Pakde Karwo serta bersalaman dengan Bung Rendra sebagai orang nomor satu di Kabupaten Malang.

Page 10: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

10 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

» BERITA UTAMA

BupatiSambut Baik PENAS PetaniNelayan XIV

rePorTer: Indah P. R. foTogrAfer: Agus S.

Bupati Malang, H. Rendra Kresna sambut baik pelaksanaan Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XIV tahun

2014 yang bakal dipusatkan di Kabupaten Malang. Hal ini ditegaskan orang nomor satu di Kabupaten Malang di hadapan para panitia penyelenggaran PENAS Kementerian Pertanian yang beberapa waktu lalu melakukan kunjungan langsung ke Pemerintah Kabupaten Malang. “Kami menyambut baik dipusatkannya pelaksanaan PENAS di Kabupaten Malang, kemudahan-kemudahan tentunya akan kami berikan. Sejauh ini, saya selalu memantau persiapan-persiapan yang terus dilakukan,” Ujar Bupati di Peringgitan Pendopo Agung Kabupaten Malang.

Bentuk kemudahan yang diberikan selain tentang persiapan lokasi yang akan dipakai, juga kemudahan dalam hal berkoordinasi. “Hal-hal teknis yang perlu segera ditindak lanjuti cukup dari panitia pusat dengan mengirimkan sms atau menelpon saja. Tidak perlu harus dengan surat menyurat yang mungkin membutuhkan waktu karena harus melalui prosedur yang ada,”paparnya.

Bupati yang sangat konsen terhadap pertanian di Kabupaten Malang ini, berharap kegiatan PENAS akan dapat memberikan dampak dan nilai tambah bagi masyarakat Kabupaten Malang. Dirinya juga menitipkan pesan agar panitia PENAS bisa menyampaikan kepada pemerintah pusat terkait tidak adanya payung hukum bagi pemerintah daerah ditingkat Kabupaten/Kota mengenai larangan pengeringan sawah teknis untuk perumahan.” Karena hal ini terkait dengan masalah ketahanan pangan nasional. Agar sawah-sawah teknis tidak terusik oleh kepentingan pembangunan terutama untuk perumahan.”

Menurut Ketua umum PENAS, Ir. Winarno Tohir, PENAS Petani Nelayan XIV yang rencananya bakal digelar 7 hingga 12 Juni 2014 mendatang dan pembukaanya dipusatkan di Stadion Kanjuruhan persiapannya sudah mencapai 95 %. “Selain kita sudah membuat buku acuan kegiatan, kita juga lakukan koordinasi dengan daerah. Kita berharap kegiatan ini akan dapat mengakomodir dan menjadi sarana penyebaran teknologi pertanian. Agar jangan ada anggapan bahwa informasi hanya untuk di pusat saja. Tapi bisa sampai hingga di

pelosok wilayah Indonesia. ““Sementara ada 78 program

yang akan digelar, diataranya gelar teknologi. Untuk kebutuhan gelar teknologi ini, kita gunakan 25 Ha lahan. Saat ini kita juga akan segera mulai gunakan lahan tersebut. Diharapkan dari gelar teknologi tersebut, para petani akan dapat memilih mana teknologi yang cocok untuk mereka terapkan, sesuai kebutuhan wilayah masing-masing,” terang Winarno lebih lanjut.

Ditemui usai pertemuan, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKP3) Kabupaten Malang, Ir. Nasri Abd. Wahid, M. Eng Sc mengatakan jika pihaknya terus melakukan persiapan, “Sesuai rencana akan diagendakan 78 jenis kegiatan magang yang akan disebar di 39 Desa, yang ada di tiga kecamatan, dengan menyediakan 10.511 rumah warga yang akan dapat menampung 31.269 ribu peserta.”

Page 11: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

11KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Mentan: Maksimalkan forum PenAS untuk Tukar Menukar informasi

Pekan Nasional Petani-Nelayan (PENAS) 2014 yang bakal digelar di Kabupaten Malang pada 7-12 Juni 2014 rencananya akan dihadiri

sekitar 35 ribu peserta. Terdiri dari perwakilan petani nelayan seluruh Indonesia, petani dari negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN), petani Jepang, asosiasi dan organisasi profesi pertanian, penyuluh pertanian, peneliti dan pemangku kepentingan lainnya.

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr. Ir. Suswono, MM, MA yang beberapa waktu lalu memimpin langsung rapat koordinasi PENAS Petani Nelayan XIV di Pendopo Agung Kabupaten Malang mengatakan, “Pekan nasional petani dan nelayan merupakan ajang penyuluhan akbar. Pastinya akan memberikan dampak positif bagi para peserta PENAS 2014, untuk mewujudkan petani dan nelayan mandiri sejahtera.”

Besarnya kontribusi yang bakal disumbangkan PENAS, pada kesempatan tersebut Susmono juga menginstruksikan

agar mempersiapkan forum ini dengan sebaik-baiknya, sekaligus memaksimalkan forum ini sebagai forum tukar menukar informasi. “Kita perlu memaksimalkan forum PENAS ini sebagai forum untuk pertemuan kegiatan belajar mengajar tukar menukar informasi dan pengalaman utamanya informasi dan pengalaman para petani nelayan, peneliti, penyuluh, wiraswasta dan pemangku kepentingan lainnya.”

Lebih lanjut dirinya menyambut baik dengan terselenggarakannya PENAS secara rutin antara 3 sampai 4 tahun sekali. “PENAS merupakan forum petani nelayan seluruh Indonesia untuk melakukan komunikasi, pengembangan diri, apresiasi, promosi hasil-hasil pertanian. Ini sangat penting diselenggarakan secara rutin karena memang inovasi teknologi sangat cepat perkembangannya dan juga banyak petani-petani handal yang ternyata dengan kreasi-kreasinya mampu menghasilkan terobosan-terobosan yang spesifik lokal yang tentunya jika ini bisa dikembangakan di tempat lain tentu sangat bagus. Apalagi dari paparan yang sudah disampaikan, dalam forum ini para peserta akan banyak mendapat

pelatihan-pelatihan di berbagai tempat di Malang dengan begitu para peserta PENAS diharapkan bisa pulang dengan membawa oleh-oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan di daerahnya masing-masing yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” harapnya.

Menurutnya, akar permasalahan yang timbul adalah lahan sempit. “Saat ini, kepemilikan lahan pertanian di Indonesia per kapita rata-rata hanya 0,3 hektare, sementara jika kita lihat di Thailand seluas 3 hektare, sehingga produktivitas pertaniannya pun juga lebih tinggi di Thailand.”

Menyinggung lahan pertanian yang semakin lama semakin menyusut, Mentan menegaskan jangan sampai terus menyusut. “Lahan pertanian harus ditambah dengan melakukan perluasan di luar Pulau Jawa’, tegasnya. Hal lain yang dapat dilakukan adalah bagaimana para peneliti mampu menemukan formula bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian dengan areal lahan yang terbatas agar kedepan masyarakat kita tidak sampai kekurangan pangan, disamping tentu saja melakukan diversifikasi pangan secara besar-besaran” ujarnya.

Page 12: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

12 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Sukses Kembangkan PosdayaBung Rendra Raih Penghargaan

Damandiri Award Gold2014

PAwAi KerAjAAn KAnjUrUhAn oleh barisan dari Sekretariat Pemkab Malang

» PRESTASI

Penghargaan Damandiri Award Gold 2014 pertama kalinya diperoleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dari Yayasan Dana Sejahtera

Mandiri (Damandiri) yang diserahkan Siti Hediati Hariadi SE (Mbak Titik) kepada Bupati Malang, H Rendra Kresna, di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, beberapa waktu yang lalu.

Penyebab diperolehnya

penghargaan tertinggi ini karena orang yang akrab disapa Bung Rendra ini dinilai mampu menggerakkan dunia perkoperasian di Kabupaten Malang. ‘’Kami tentu berterima-kasih atas penghargaan Damandiri Award Gold ini sehingga memberi energi positif bagi Pemkab Malang untuk terus berjuang memberdayakan masyarakat, dengan tujuan akhir terlaksananya percepatan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Malang,” terang Bung

Rendra.Komitmen Yayasan Damandiri

yang bergerak sejak 18 tahun ini selalu mengupayakan pemberdayaan keluarga melalui gerakan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) bagi keluarga pra-sejahtera. Posdaya sendiri merupakan forum silaturahmi, komunikasi, advokasi, dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu.

Bisa juga menjadi wadah pelayanan keluarga secara terpadu yakni pelayanan pengembangan keluarga secara berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya kesehatan, pendidikan, dan wirausaha, agar keluarga bisa tumbuh mandiri di desanya. Hal ini selaras dengan gerakan Bupati Malang melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang dengan memaksimalkan Posdaya yang tersebar di 33 kecamatan, salah satunya melalui pengembangan koperasi. Kepedulian atas pemberdayaan keluarga, utamanya ibu-ibu rumah tangga dari kalangan pra sejahtera untuk menjadi sejahtera.

Program ini dijalankan Pemkab melalui kerja sama Dinas Koperasi dan UMKM dengan sejumlah pihak, diantaranya Badan Keluarga Berencana Kabupaten Malang serta Bank UMKM dan Perguruan Tinggi. Tercatat mulai 31 Desember 2013 lalu terdapat 199 unit Posdaya, bahkan

rePorTer: Winda; foTogrAfer: Agus S.

Page 13: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

13KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

25 unit diantaranya sudah menjadi koperasi dan beroperasi.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang, Sukowiyono menjelaskan, “Seperti posdaya di wilayah Kasembon dan Ngantang yang anggotanya berlatar belakang dari ibu-ibu para purna TKI, melalui koperasi primer, mereka punya kepedulian kepada keluarga miskin. Bahkan, KUD Sumber Makmur Ngantang mampu menyumbang 16 ekor sapi perah agar dikelola masyarakat untuk sumber produksi susu sapi.”

Tiga Kunci Sukes Wujudkan Koperasi

Bung Rendra mengikutsertakan seluruh masyarakat Kabupaten Malang bersemangat untuk terus mengembangkan

dunia perkoperasian di Kabupaten Malang dan fokus mewujudkan tiga program kerja diantaranya pengembangan jumlah koperasi, pemberdayaan masyarakat (Posdaya) dan meningkatkan kualitas

koperasi demi mampu melakukan percepatan dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang.

Untuk bergabung menjadi anggota koperasi, dikatakan politisi salah satu partai ini, bukan semata untuk meminjam uang atau modal, tetapi menjadikan seseorang lebih produktif karena mempunyai tabungan. “Keberadaan koperasi yang sudah ada atau berdiri di Pemerintah Kabupaten Malang, bisa ditingkatkan kualitasnya, misal dari kualitas B menjadi A, dan yang belum sehat menjadi sehat, kemudian menjadi lebih sehat,” terangnya kepada kanjuruhan. Terobosan-terobosan pun dilakukan Rendra dalam mewujudkan program kerjanya tersebut.

Peraih Satya Lencana Koperasi dari Kementerian Koperasi ini mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap masyarakat dan koperasi terutama dalam hal upaya memberdayakan masyarakat, karena pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang selama ini terus bersentuhan dengan pelaku UMKM.

“Melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah memfasilitasi perkembangan UMKM, semua yang tergabung Posdaya dan koperasi, apapun namanya,” imbuhnya.

Dengan semangat Bung Rendra, kini Kabupaten Malang mempunyai sekitar 1500 unit koperasi yang berdiri hingga 31 Desember 2013 lalu, yang bergerak sebagai Koperasi Simpan Usaha (KSU), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Wanita, Koperasi Pekerja, Koperasi Purna TKI serta Koperasi Unit Desa (KUD), sehingga perkembangan perekonomian masyarakat di Kabupaten Malang terutama pedesaan kini sudah berbasis Koperasi.

’’Seperti pada Sentral pengelolaan sapi perah di Ngantang, Pujon dan Jabung, mereka saat ini tidak hanya mengembangkan usaha pengelolaan susu sapi perah, melainkan juga ke biogas yang dirintis sejak tahun 2009 lalu. Bahkan, 3-5 % dari 3000 KK pengguna biogas yang juga sebagai pengganti LPG yang harganya tinggi ini, sudah bisa memaksimalkan tenaga biogas untuk wirausaha baru, seperti berdagang,” jelasnya.

13KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Page 14: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

14 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Percepatan pembangunan terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang, hal ini dibuktikan yang dilaksanakan oleh

Bupati Malang H. Rendra Kresna dengan meresmikan sebanyak 62 proyek pembangunan di empat desa yang ada Kecamatan Karangploso,beberapa waktu yang lalu. 62 proyek pembangunan tersebut sudah dilaksanakan sepanjang tahun 2013 lalu. Adapun sumber dananya berasal dari APBD Kabupaten Malang tahun 2013 di bantu dengan swadaya dari masyarakat.

4 Desa yang jadi sasaran tersebut yaitu Desa Tawangargo, Desa Donowarih, Desa Girimoyo dan Desa Bocek. Beberapa proyek yang diresmikan diantaranya pembangunan drainase, perbaikan serta penyemiran jalan, tambal sulam jalan aspal yang berlobang, renovasi mushala, pembangunan gorong-gorong, pavingisasi, dan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Sekretaris Camat (Sekcam) Kecamatan Karangploso Prestia Yunika menjelaskan bahwa, untuk 62 proyek pembangunan empat desa itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 30 miliar. “Untuk dana yang bersumber

dari APBD, penggunaanya sudah sesuai permintaan dan musyawarah dari masyarakat,“ jelasnya usai kegiatan.

Ditambahkannya, selain dana dari APBD Kabupaten Malang, dana pembangunan proyek juga bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Jatim. “Meskipun dana yang telah dikumpulkan tersebut tidak cukup, tetapi ada masyarakat yang mau membantu dengan melakukan pengumpulan dana secara swadaya. Serta, dibantu juga sumbangan dari donatur maupun perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Karangploso,” tambahnya

Bupati Sambang Proyek di Karangploso

» MANDIRI

rePorTer:Aris K.

foTogrAfer:Bambang

Page 15: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

15KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Dalam sambutannya yang sama disampaikan dihadapan ratusan warga di 4 Desa tersebut, Bung Rendra sapaan akrab Bupati Malang ini berharap kepada masyarakat agar merawat serta menjaga hasil pembangunan yang sudah jadi tersebut. “Karena proyek pembangunan sudah jadi, maka sudah menjadi kewajiban masyarakat untuk memelihara dan merawatnya. Jangan dibiarkan saja sehingga pembangunan yang ada tersebut cepat rusak,“ harapnya.

Dijelaskan pula oleh Bung Rendra bahwa, Selama tahun 2013 jika masih ada jalan yang belum diperbaiki bukan karena tidak diperhatikan. Pemkab Malang memlilki keterbatasan, baik keterbatasan dana, personil maupun peralatan. “Tentang pengerjaaan pembangunan jalan jika dilakukan bersama-sama se-Kabupaten Malang jelas tidak akan mungkin bisa terlaksana, karena peralatan seperti mesin penggilas aspal stoom wals, alat pencampur aspal Hotmix Asphalt Mixing Plant (AMP), dan personil sangat terbatas, baik yang dimiliki pemerintah maupun pihak swasta,” jelasnya

Bung Rendra juga memuji peran masyarakat empat desa tersebut, yang secara swadaya dan gotong royong ikut mensukseskan proyek pembangunan di Desanya. “Pekerjaan yang dilakukan secara gotong royong akan cepat selesai. Selain itu, peran masyarakat secara swadaya akan membantu Pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang merata,“ tuturnya.

Sebar 25 ribu Bibit jeruk, jadikan desa donowarih Bumi Agro Petik jeruk

Desa Donowarih terletak kaki Gunung Arjuna bahkan sebagian dusunnya berada di lereng gunung, Topografi berupa dataran dan perbukitan serta berada pada ketinggian 600 sampai dengan 850 m dari permukaan air laut sehingga mengakibatkan desa ini berhawa sejuk dan dingin.

Luas wilayah desa ini adalah 1.298,018 ha, dimana sebagian besar pemanfaatan lahan digunakan untuk pemukiman, lahan persawahan, ladang, perkebunan, hutan dan lain-lain, Desa Donowarih termasuk mempunyai tanah yang subur untuk usaha pertanian sehingga masyarakat sebagian besar mempunyai usaha pertanian sayur-mayur, padi, jagung, tanaman buah-buahan (apel, jeruk), kopi, tebu pada lahan basah dan kering.

Dengan potensi topografi dataran, perbukitan yang di dukung oleh hijauanya tanaman dan pepohonan bila dipandang dari ketinggian gunung mujur merupakan panorama yang menarik bagi siapa saja yang berkunjung ke desa ini, karena kehidupan masyarakat yang sederhana dan ramah.

Di Kabupaten Malang ada bermacam-masam agro petik jeruk seperti di Kecamatan Dau, agro klengkeng di Kecamatan Poncokusumo, agro apel di Kecamatan Poncokusumo dan Tumpang, agro blimbing dan agro kesemek di Kecamatan Tirtoyudo, agro salak di Kecamatan Pagelaran, Ampelgading dan Tirtoyudo.

Pemerintah Kabupaten Malang melalui Bupati Malang H. Rendra Kresna saat mengunjungi Desa Donowarih, secara simbolis memberikan bibit jeruk dengan jenis Varietas Jeruk Batu 55 kepada perwakilan kelompok petani jeruk Sumber Rejeki empat dari total

bibit jeruk diberikan sebanyak 25 ribu bibit jeruk. “Kalau 25 ribu bibit jeruk subur semuanya maka bisa dipastikan kedepan pariwisata petik jeruk tidak hanya ada di Kecamatan Dau tetapi ada juga di Desa Donowarih Kecamatan Karangploso. Itu yang kita harapkan, kalo jeruk itu sudah berbuah maka akan datang masyarakat untuk berwisata agro wisata petik buah jeruk,” harapnya.

Menurut Bung Rendra masyarakat sekarang lebih senang mengunjungi tempat pariwisata seperti agro petik buah, peninggalan sejarah, menikmati pemandangan alam gunung yang indah, pemandangan pantai dan sebagainya daripada wisata buatan yang terkadang membosankan.

Donowarih mempunyai potensi sangat besar terhadap pengembangan wisata, saat ini Pemkab Malang telah membangun rest area (tempat mampir sementara) yang nantinya dikelola oleh Pemerintah Desa Donowarih. Keberadaan rest area dan pasar wisata tersebut, nantinya bakal mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Malang dari sektor pariwisata. Karena letaknya sangat strategis, berada di jalur menuju Kota

Batu, yang biasanya banyak dilewati oleh kendaraan wisatawan dari luar daerah.

Sujoko Kepala Desa (Kades Donowarih) mewakili warganya mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Malang.”Kami sangat senang sekali Bupati bisa hadir di desa

Page 16: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

16 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

» MANDIRI

kami, dengan bantuan yang sudah diberikan baik fisik maupun non fisik. Bantuan tersebut akan kami manfaatkan sebaik mungkin, apalagi Pak Rendra tadi berharap desa kami akan dijadikan desa agrowisata petik jeruk. Tentunya kami akan terus berusaha bersama warga bergotong-royong desa agar desa kami lebih maju dari desa yang lain” harapnya.

TOTAL PROYEK PEMBANGUNAN YANG DIRESMIKAN BUPATI MALANGDI KECAMATAN KARANGPLOSO TAHUN 2013

NO DESA JUMLAH PROYEK

SUMBER DANA ABN

SUMBER DANA APBDPROV

SUMBER DANA APBDKAB

SWADAYA KET

1 DONOWARIH 10 250.000.000 200.000.000 507.000.000 72.500.000 -2 BOCEK 13 67.709.000 187.000.000 635.000.000 21.550.000 -3 GIRIMOYO 15 307.999.5000 - 213.500.000 62.905.500 -4 TAWANGARGO 24 88.667.000 500.000.000 165.000.000 222.320.000 -

JUMLAH 62 714.375.000 887.000.000 1.520.500.000 379.275.500 -

Trauma Buku nikah Palsu

1.000 lebih pasangan suami istri (Pasutri) di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso belum mencatatkan pernikahannya. Mereka hanya melaksanakan pernikahan sebatas sah secara syariat Islam dengan nikah siri.

Kepala Desa (Kades) Tawangargo Feri Misbakhul Hakim mengatakan, hal itu terjadi karena pasutri di desa tersebut mendapatkan buku nikah palsu pada tahun 1992. “Saat itu ada petugas pencatat nikah bernama M Fatah yang memberikan buku nikah. Namun, setelah dilakukan pengecekan, ternyata buku nikah yang diberikan itu palsu,“ ujarnya.

Akibat peristiwa tersebut, banyak pasangan yang tidak memperoleh buku nikah asli. Selain itu, dia mengakui ada beberapa hambatan lainnya. Diantaranya tingkat kesadaran warganya yang memang rendah untuk melakukan pencatatan pernikahan. Kemudian, minimnya akses informasi dan sosialisasi, yang diterima warga Desa Tawangargo.

“Masyarakat kami berpikiran sederhana. Hanya dengan ijab qabul saat pernikahan, menurut mereka sudah cukup. Padahal, pencatatan pernikahan juga sangat penting,“ ujarnya

Keengganan pasutri untuk mencatatkan pernikahannya,

lagi-lagi masalah klasik, yakni terkait kurangnya biaya. Mayoritas warga Desa Tawangargo memang berpenghasilan rendah. Jadi kesulitan untuk menjalani sidang isbat untuk bisa mendapatkan buku nikah.

“Kalau sidang isbat massal, sudah kami hitung memerlukan biaya Rp 900 ribu per pasangan. Sedangkan kalau melakukan sidang isbat sendiri, biaya jauh lebih mahal yakni Rp 1.5 juta per pasangan,” bebernya.

Menyikapi persoalan tersebut, Feri sudah mengajukan permohonan bantuan peringanan biaya sidang isbat massal kepada Pemkab Malang. Bahkan permintaan tersebut disampaikannya langsung kepada Bupati Malang H Rendra Kresna, saat melakukan kunjungan ke Desa Tawangargo.

Mendapat permohonan bantuan tersebut, Bung Rendra berjanji akan merealisasikannya. Namun, yang ditekankan orang nomor satu di Kabupaten Malang itu adalah bahwa, pencatatan pernikahan sifatnya sangat penting. “Salah satu manfaat pencatatan pernikahan itu antara lain untuk mengatur hak waris. Selain itu bila nantinya bila sudah punya uang dan ingin naik haji tidak bisa karena tidak memiliki buku nikah asli. Untuk itu, pencatatan pernikahan sifatnya memang sangat penting,” katanya.

Kepala Desa Tawangargo Feri Misbakhul Hakim

Page 17: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

17KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Bindes Sukoanyar, Bupati Gelontor Dana Rp 1,3 M

Lembaran awal tahun buku 2014, Bupati kembali mengajak seluruh jajarannya untuk bertandang dan berkantor di desa, yang

pengemasannya dalam bentuk bhakti sosial menata desa (Bina Desa). Kala itu desa yang beruntung itu adalah Desa Sukoanyar, Kec. Pakis. Pasalnya, setiap kali kegiatan bina desa itu digelar, Bupati yang datang bersama seluruh jajaran tersebut dipastikan menggelontor bantuan dana untuk kesejahteraan warga setempat. Tak tanggung-tanggung, bantuan dana yang dikucurkan ketika itu mencapai Rp 1,3 Milyar. Peruntukannyapun beragam. Mulai dari pembangunan jalan, perbaikan saluran drainase, bantuan permodalan bagi warga, hingga kegiatan pelatihan, enseminasi dan layanan kesehatan hewan.

Sikap all out Bupati bersama jajarannya itu, tak saja ditandai dengan bermalam dan bercengrama bersama tuan rumah, di setiap home stay yang ketempatan. Orang nomor satu di Pemkab Malang itu, juga bersama–sama masyarakat setempat melakukan eksebisi

olahraga bersama, termasuk senam pagi madep manteb. Bahkan sebelum keesokan harinya menyapa warga dengan memberikan pelayanan oleh masing-masing SKPD sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi)nya, Bupati memberi kesempatan warga berdialog bersamanya. Tentu saja pengemasannya dalam suatu ajang panggung hiburan dangdutan bersama masyarakat setempat, malam harinya.

Dalam dialog yang sempat dihibur oleh Cak Topan, pelawak kondang asal Malang Selatan tersebut, banyak hal yang diwadhulkan warga ke Bupati. Mulai dari keinginan mereka agar jalan didesanya ditingkatkan menjadi hot mix, meminta tambahan pembangunan gedung sekolah dan peralatan bermain di taman kanak-kanak, hingga keinginannya agar pemerintah setempat menggelontorkan tambahan permodalan atas usaha yang mereka geluti selama ini. Seperti halnya yang disampaikan Lusia Suyitno yang tengah menjalani usaha pengolahan ubi jalar ini, “Kami sudah pernah dapat pelatihan khususnya untuk ubi jalar. Untuk dibuat nugget, es

krim, keripik. Sayangnya kami masih menemui kendala di pemasaran, termasuk pengemasan, dan permodalan, ‘’ adunya seraya meminta Bupati agar bersedia mencarikan solusi terhadap kesulitan yang tengah dihadapinya itu.

Kedekatan Bupati dengan rakyatnya sangat nampak ketika itu. Itu terlihat dari kegayengan Bupati yang tak segan-segan mengajak ibu-ibu penggerak PKK dan para kader kesehatan desa setempat ikut ambil bagian bernyanyi dan berjoged ria bersama. Kendati terkesan agak malu-malu, ibu-ibu itupun larut dalam goyang bareng bersama Bupati.

Desa Sukoanyar yang berada di wilayah Kecamatan Pakis, tak hanya kaya akan potensi ubi jalarnya, di bidang sumber daya manusianyapun banyak yang kreatif. Sebaut saja Sukoco, salah satu contoh warga setempat yang memiliki keahlian membuat dan memodifikasi asesoris dan audio mobil. Berkat ketekunan dan kreatifitasnya itu, namanya tak seja dikenal di Malang Raya, tapi juga ia kondang di Surabaya dan Jakarta.

rePorTer:Indah P.R.

foTogrAfer:Herman

Page 18: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

18 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

» MANDIRI

Setelah menunggu penantian yang cukup panjang, kini warga Dusun Sumberdewa, Desa Sumberejo, Kecamatan Poncokusumo bisa bernafas

lega. Betapa tidak, dusun yang selama ini masuk dalam kategori desa tertinggal itu kini teraliri listrik.Itu berkat upaya Program Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis Masyarakat (PLTS-BM) yang tengah dikembangkan Pemkab Malang, sejak awal tahun 2014.Berkat program kerjasama proyek hibah dari Direktorat Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Kemendagri tersebut, sedikitnya 45 kepala keluarga (KK) di dusun tersebut tak lagi harus bersusah payah ‘’nyumet’’ lampu ublik (lampu tempel) sebagai alat penerang di kala hari menjelang malam.

Secara geografis, Dusun Sumberdewo memang cukup terisolir. Untuk bisa sampai di lokasi, wartawan majalah ini harus menelusuri jalan memutar dari arah Kecamatan Wajak dan menempuh perjalanan yang cukup menantang. Kendaraan yang digunakanpun minimal memiliki suspensi lebih dari 6 cm. Beberapa ruas jalan memang sudah dimakadam. Namun ada beberapa ruas yang masih jalan tanah. Beruntunglah tidak turun hujan. Karena dikhawatirkan jika hujan jalanan licin. Tak heran jika daerah ini tak pernah absen jadi langganan track dalam ajang ofroader dan ajang trailer yang digelar di Pemkab Malang.

Dalam sambutannya usai

meresmikan PLTS-BM, Bupati mewanti-wanti warga untuk merawat dan memelihara bantuan ini “Agar PLTS ini memiliki umur panjang maka harus dirawat dengan baik. Bagaimana alat penangkap sinar itu sering dbersihkan dari debu dan daun, accunya diletakkan di tempat yang kering dan masih banyak perawatan lain yang bisa dilakukan seperti halnya instruksi yang ada,” pesannya Bung Rendra mengutip sambutan Kasubdit Sarpras Ditjen Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri, Drs. Anam Sudiono, SE, MM.

Dirinya berharap program ini dapat mengembangkan percepatan pembangunan sarana dan prasarana perdesaan berkelanjutan untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi kawasan pedesaan melalui peningkatan peran masyarakat.

Dipilihnya Dusun Sumberdewo, Desa Sumberejo sebagai lokasi pilot project PLTS-BM yang merupakan program bantuan hibah dari Direktorat Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Kementerian Dalam Negeri ini menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Norman Ramdansyah,SH karena selain desa ini secara geografis cukup terisolir juga termasuk desa IDT “ Dari data yang ada pada kami, berarti masih ada sekitar 125 KK yang masih harus menunggu giliran untuk bisa merasakan terangnya listrik di rumahnya,’’ tambahnya.

Selain di Dusun Sumberdewo, Desa Sumberejo, kegiatan serupa juga tengah dikembangkan di Desa Pandansari, Kecamatan Pujon. Bedanya, hanya pada sumber listriknya, yakni memanfaatkan kotoran ternak sapi yang dijadikan biogas. Hingga kini, lanjut Norman, pihaknya sudah mengembangkan sedikitnya 80 unit PLTBiogas-BM sebagai sumber tenaga listrik di desa setempat.

Masuknya aliran listrik di Dusun Sumberdewa tentu saja mendapat respon positif dari warga. Bagaimana tidak, desa yang dahulu harus puas dengan penerangan lampu tempel ini sejak adanya PLTS-BM tentu saja akan berubah menjadi terang tanpa harus mengeluarkan kocek untuk membeli minyak tanah yang harganya cukup melambung. Siti Rokayah (38 th) dan Kasiah (52 th), dua warga yang kebetulan mendapat kesempatan tahap pertama proyek PLTS-BM merasa sangat bersyukur karena mereka tidak harus bergantung pada lampu tempel lagi. “Seneng mbak, kan kalau dulu harus pakai lampu tempel. Selain harga minyak tanahnya mahal, terangnya juga belum bisa maksimal.” Meski baru bisa dipergunakan untuk penerangan rumah saja karena daya yang dihasilkan untuk tiap titiknya masih belum terlalu besar baru berkisar 100 watt saja, namun proyek PLTS-BM diharapkan akan bisa mengurangi kebutuhan listrik yang berasal dari PLN.

Teraliri Listrik, Wargapun Lega

rePorTer:Indah P.R.

foTogrAfer:Herman

Page 19: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur
Page 20: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur
Page 21: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur
Page 22: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur
Page 23: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

23KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

MANDIRI »

Per 1 Januari 2014 Pengelolaan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dari Ditjen Pajak diserahkan sepenuhnya ke Pemkab. Malang, dalam hal ini Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset (DPPKA). Hal ini dilatar belakangi dengan disyahkannya UU No. 28 th 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada tanggal 15 September 2009 dan mulai diberlakukan pada tgl 1 Januari 2014. Ini Berarti PBB sudah menjadi PAD (Pendapatan Asli Daerah). Sebagai wujud dari kesiapan Pemkab. Malang dalam pengalihan ini, beberapa waktu yang lalu dilaksanakan launching Pendaeraah PBB P2 (Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan) dan Pekan Panutan Pembayaran PBB th 2014 oleh Bupati Malang, H. Rendra Kresna dengan tema “ Melalui Pekan Panutan Pembayaran Pbb Th 2014 Kita Sukseskan Pendaerahan Pbb Kabupaten Malang Dan Kita Tingkatkan Kesadaran Masyarakt Untuk Berpartisipasi Dalam Pembangunan Di Kab.Malang Dengan Membayar PBB Sebelum Jatuh Tempo,” di Pendopo Agung Kab. Malang, Kamis (27 Februari 2014) Merupakan momentum penting dalam pemberian otonomi yang luas dalam bidang fiscal. Karena ada perubahan yang cukup fundamental dalam penataan kembali hubungan keuangan antara pusat dan daerah yang selama ini dirasakan kurang memenuhi rasa keadilan di suatu daerah. Terlebih pada daerah yang mempunyai potensi besar dan melimpah.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Malang mengingatkan kepada dinas terkait agar hal-hal klasik yang selalu muncul setiap tahunnya adalah permohonan dari wajib pajak kepada pemerintah dalam hal ini adalah KPP (Kantor Pelayanan Pajak ) untuk adanya perubahan. “Bukan memohon keringanan atau pengurangan apalagi pembebasan, tetapi pembetulan data. Seperti data klasifikasi obyek pajak dan data wajib pajaknya yang kadang terjadi kesalahan. Karena sekarang sudah menjadi wewenang Pemerintah Daerah dalam hal ini DPPKA menjadikan membuat jarak antara wajib pajak dengan penyelenggara pemungut lebih dekat. Saya mohon kepada DPPKA untuk ditindak lanjuti aspirasi itu,” himbaunya. Bupati juga berharap peran serta masyarakat, Kades, Camat agar membayar PBB, karena perolehan PBB sudah dimasukan dalam APBD Kab. Malang. Kepada petugas penarik pajak, Rendra meminta agar segera disetorkan dana dari masyarakat dan tidak digunakan untuk keperluan lain. Jika sampai ada piutang, maka akan mengganggu kinerja dan buruknya performance APBD Kab. Malang. Artinya bukan hanya pemerintahannya yang jelek namun masyarakatnya juga dianggap tidak berpartisipasi. Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Desa yang sudah lunas PBB sebelum jatuh tempo yaitu Desa Jogomulyan Kec. Tirtoyudo, Desa Sumberdem Kec. Wonosari dan Desa Ngadas kec. Poncokusumo dan Desa Ngadirejo Kec. Jabung

Hal lainnya disampaikan oleh Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset (DPPKA) Kab. Malang, Drs. Willem Petrus Salamena, MM, bahwa Kedepan pihaknya akan meminimalkan masalah –masalah yang selama ini terjadi dalam penyelesai PBB. Dari data Obyek Pajak yang diterimakan diperkirakan hanya 60% yang datanya akurat. Sedangkan timbulnya piutang dikarenakan antara lain obyeknya tidak ditemukan, wajib pajaknya tidak ditemukan, namanya tidak sesuai dengan kepemilikan ataupun tingkat kesadaran dan kemampuan ekonomi masyarakat yang masih rendah dan kurang intensnya petugas pemungut dalam memungut pajak. Masih dalam penjelasannya per tanggal 1 Januari 2014 seluruh kota dan Kabupaten melakukan pengelolaan PBB secara langsung, berdasarkan UU No. 28 th 2009. Daerah tidak hanya sekedar sebagai pemungut pajak, namun dapat melakukan pengelolaan, pendataan, penilaian, dan pembukuan dengan baik. Pada tahun 2013 DPPKA menargetkan Rp. 49,5 miliar, terealisasi Rp. 52,3 miliar atau 104,5 %. Tahun 2014 DPPKA akan meningkatkannya lagi. Dijelaskan pula bahwa Pemkab mencetak Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPPT) tahun 2014 sebanyak 1,4 juta wajib pajak. Dengan nilai baku pajaknya sebesar Rp. 55 Miliar. Saat ini sudah ada empat desa yang melunasi PBB nya sebelum jatuh tempo pembanyaran PBB yaitu pada 31 Juli 2014 nanti.

Per 1 Januari 2014 PBB P2 Kab. Malang Dikelola DPPKA

rePorTer:Ardiana G.

foTogrAfer:Agus S

Page 24: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

24 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Tekan KemiskinanDengan

Kemandirian dan Produktifitas

» MANDIRI

Kemiskinan tidak bisa hanya ditinjau dari satu aspek saja, semisal ekonomi. Sebaliknya harus dilihat dari berbagai aspek karena sifatnya yang multidimensional. Dari aspek ekonomi, kemiskinan akan tampak pada rendahnya pendapatan, terbatasnya pemilikan alat produksi, daya tawar rendah, tabungan rendah, serta lemahnya mengantisipasi peluang. Dilihat dari aspek sosial, orang miskin mengalami keterbatasan interaksi sosial dan peranan pendidikan wirausaha serta penguasaan informasi.

Beberapa ahli mengatakan jika dilihat dari aspek psikologi, kemiskinan diakibatkan dari rasa rendah diri, malas, rasa terisolir. Dari aspek politik, terlihat dari kecilnya akses terhadap berbagai fasilitas dan kesempatan, posisi lemah dalam proses pengambilan keputusan, serta adanya kecenderungan diskriminatif.

Kompleksitas masalah kemiskinan tentu tidak dapat dijawab melalui program pembanguan yang bersifat terpisah-pisah, tetapi diperlukan sebuah rumusan kebijakan yang menyeluruh dan lebih spesifik. Rumusan kebijakan pembangunan hendaknya disatukan oleh dua isu sentral dan mendasar yaitu penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.

Berdasarkan data Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jawa Timur tingkat kemiskinan Kabupaten Malang tahun 2012 sebesar 11%, pada saat yang sama tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Timur 13,08% dan Nasional sebesar 11,66%. Sejalan dengan target penurunan kemiskinan Kabupaten Malang tahun 2013 sebesar 1,5% maka dengan melihat program-program pengentasan kemiskinan baik yang dilaksanakan

oleh Kabupaten Malang maupun Provinsi Jawa Timur dan Nasional di Kabupaten Malang, maka tingkat kemiskinan Kabupaten Malang tahun 2013 berdasarkan angka perhitungan sementara sebesar 9,5%. Dimana pada saat yang sama berdasarkan angka sementara TKPK Provinsi Jawa Timur tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Timur sebesar 12,73% dan Nasional 11,47%. Dengan demikian dalam 2 tahun terakhir Kabupaten Malang mampu mencapai penurunan tingkat kemiskinan hingga berada dibawah rata-rata Provinsi Jawa Timur maupun Nasional.

Kalau kita merujuk pada permasalahan kemiskinan yang disebabkan oleh faktor ekonomi dan budaya, maka untuk mengatasi kemiskinan perlu dilakukan program pemberdayaan yang dibarengi dengan pendidikan kewirausahaan. Tujuannya adalah untuk membentuk

rePorTer:Indah P.R.

foTogrAfer:Bambang

Page 25: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

25KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

sikap mental yang mandiri, pantang menyerah, kreatif, dan ulet serta produktif. Sehingga potensi yang dimiliki maupun fasilitas yang diperoleh dapat terus dikembangkan.

Begitu pula halnya dengan Pemerintah Kabupaten Malang. Keseriusan mewujudkan komitmennya dalam menekan angka kemiskinan ini telah tertuang jelas dalam Visi Madep Mantep.

Dimana dalam penjabaran visi tersebut ada dua kata yang sarat makna yakni mandiri dan produktif. Kemandirian disini diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk berdiri di kaki sendiri berusaha dengan kemampuan diri sendiri, tidak tergantung pada orang lain atau pemerintah. Produktif berarti mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna baik bagi diri sendiri bangsa dan negara.

Visi ini kemudian dijabarkan dalam kerangka program yang diusung oleh stakeholder yang ada. Begitu pula dengan program pemberdayaan masyarakat. Hampir semua pihak yang terkait digerakkan untuk dapat mendukung progam pemberdayaan masyarakat ini.

Seperti halnya yang juga dilakukan oleh salah satu bagian yang ada dijajaran Sekretariat Daerah Kabupaten Malang. Sebut saja Bagian Administrasi Kesejahteraan rakyat. Bagian yang dinahkodai oleh Ir. R. Taufiq Hidayat ini beberapa waktu lalu baru saja menggelar bimbingan motivasi dan pelatihan usaha dalam rangka penyiapan kerja bagi gender yang ada di empat kecamatan di Kabupaten Malang yakni Kecamatan Turen, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Kalipare dan Kecamatan Wonosari. Total peserta mencapai 330 orang.

Jenis pelatihan yang diberikan cukup beragam. “Bentuk pelatihannya kita sesuaikan, di Turen kita berikan pelatihan membatik, di Pagelaran kita berikan pelatihan membuat kerajinan keripik singkong, sedangkan di Kalipare dan Wonosari kita berikan pelatihan membuat

manik-manik. Bentuk pelatihan itu memang kita sesuaikan dengan permintaan masyarakat, mereka butuhnya pelatihan apa dan juga potensinya apa. Sedangkan anggaran yang kita siapkan untuk program peningkatan kesempatan kerja ini adalah sebesar Rp 375.976.100,” terang laki-laki yang juga pernah menjabat Kabid Industri Logam Kimia Aneka (ILKA) di Disperindag dan Pasar Kabupaten Malang ini.

Kegiatan yang tak hanya memberikan pelatihan ketrampilan namun juga memberikan motivasi ini tentu saja mendapat apresiasi yang besar dari Bupati Malang yang kala itu secara simbolis membuka kegiatan ini. ”Motivasi agar seseorang memiliki dorongan untuk memiliki kemauan agar bisa produktif ini penting dilakukan. Jika masyarakat sudah produktif, maka dalam waktu-waktu luangnya mereka tidak akan menganggur. Sebaliknya akan dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan lebih menghasilkan,” Terang Bupati yang akrab disapa Bung Rendra ini.

Lebih lanjut Bung Rendra mengatakan, “Pemerintah akan terus berusaha agar semua masyarakat menjadi produktif. Seperti halnya visi Pemkab Malang yakni Madep Manteb yang salah satu poinnya adalah produktif.”

“Banyak cara sudah kita lakukan, baik itu pendidikan, pelatihan dan kegiatan serupa. Kalau semua masyarakat Kabupaten Malang ini produktif, tidak akan ada lagi pengangguran, potensi yang ada juga akan dapat termanfaatkan, dan tentu saja akan tercipta kemandirian dalam masyarakat tersebut yang pada akhirnya angka kemiskinan di Kabupaten Malang akan bisa ditekan,”tambahnya.

Ditemui secara terpisah diruang kerjanya, Ir Taufiq menjelaskan, “Ibaratnya, kami ini hanya akan memberikan pancingan. Kami berikan kail berupa ketrampilan, membatik, membuat makanan olahan, dan kerajinan tangan. Selain itu kami

juga memberikan alat untuk bisa mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapatkan.”

Seperti halnya salah satu tugas pokok dan fungsi dari Bagian Administrasi Kesra yakni peningkatan kesempatan kerja. Salah satunya dengan menyiapkan tenaga kerja/skill. “Ketika seseorang telah memiliki skill atau ketrampilan, maka tentunya dia akan siap kerja, entah itu membuka lapangan kerja sendiri atau bekerja pada pihak lain. Kita berharap mereka membuka lapangan pekerjaan sendiri. Dan kalau usaha mereka bisa terus berkembang dan memerlukan tenaga kerja yang banyak tentunya juga akan mengurangi angka pengangguran. Seperti halnya Siti Islamiah, salah satu wirausahawati asal Desa Pandanarum Kecamatan Tajinan. Dulu dia adalah binaan dari Disperindag dan Pasar, namun sekarang usahanya sudah maju dan sudah banyak pekerjanya.”

Program yang tengah dijalankan Bagian Adminitrasi Kesejahteaan Rakyat ini menurutnya memang diarahkan bagi perempuan utamanya dari keluarga yang kurang mampu, sebagai bentuk dukungan dari program pengarusutamaan gender yang ada di Kabupaten Malang. “Harapannya disaat sang suami bekerja disawah, ibu-ibu dirumah tidak menganggur. Disela-sela waktu luang bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang menghasilkan”, terangnya. Tentu saja harapan akhir melalui progam ini adalah berkurangnya angka kemiskinan Kabupaten Malang. “Jika dulu hanya mengandalkan pendapatan suami, dengan bekal ketrampilan yang ada ibu-ibu akan bisa pula mencari penghasilan tambahan. Kalau misal biasanya penghasilannya hanya Rp 50 ribu, dengan ibunya jualan keripik singkong atau usaha lain maka akan bisa menambah penghasilan keluarga tersebut. Dan pada akhirnya angka kemiskinan sedikit demi sedikit akan semakin berkurang”.

Meski demikian, Ir Taufiq menyadari jika Keberhasilan program

Page 26: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

26 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

» MANDIRI

yang ada dibagiannya tentu saja tidak dapat terlepas dengan program-program yang ada di beberapa dinas terkait. “Maka dari itu kemarin Disperindag dan pasar serta dari Koperasi dan UMKM kita undang. Agar mereka tahu ini lho kita sudah berikan pancingan, sudah berikan pelatihan, dari dinas lain mungkin bisa berikan bantuan lainnya seperti bantuan modal misalnya. Karena di koperasi sendiri kan ada BLUD (Badan Layanan Usaha Daerah), Bisa dia pinjam modal disana.”

Turen Bakal Sisihkan Add Untuk Bisnis Batik

Pelatihan membatik yang digelar selama tiga hari di Desa Talangsuko Kecamatan Turen hasilnya cukup menggembirakan. Buah karya ibu-ibu ini patut diacungi jempol. Kerja keras selama beberapa hari ini bahkan sempat ditawar pembeli. “Jangan pak, saya kerjakan ini sampai dlosor (red. Jatuh bangun). Ini mau saya jadikan kenang-kenangan pak. Karya saya pertama kali membatik. Kalau bapak mau, pesan saja. Nanti saya buatkan yang sama motifnya,” jawab salah satu peserta bernama Rina. Kontan saja si pembelipun minta dibuatkan lima lembar batik dengan motif serupa. Tentu saja hati Rina senang sekali dan berjanji akan segera mengerjakannya.

Gayung bersambut, program yang telah digagas oleh Bagian Administrasi Kesra berupa pelatihan dan bimbingan ini juga mendapat respon positif dari pihak desa sendiri. Pihak Kecamatan Turen sendiri bahkan punya angan-angan agar Turen bisa jadi sentra batik, tentunya dengan memunculkan ciri khas tersendiri. Untuk memberikan pembekalan ketrampilan yang lebih bagi warganya, pihak kecamatan bahkan akan secara khusus mengundang instruktur latih batik untuk bisa memberikan pelatihan batik dimasing-masing desa dan akan didanai dari masing-masing desa. “Gimana kalau dari ADD kita sisihkan

sedikit untuk bisnis tersebut”, ajak camat Turen.

Bindes, Ajarkan warga Membatik

Kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa ketrampilan membantik inipun pada pelaksanaan Bina Desa di Desa Sukoanyar Kec. Pakis pada awal Tahun 2014 lalu juga sempat jadi pilihan kegiatan.

Pelatihan membatik adalah ketrampilan baru yang diharapkan akan menarik perhatian ibu-ibu untuk mencobanya. Kegiatan ini bisa dilakukan ibu-ibu dirumah sembari melakukan tugas-tugas rumah tangga.

Menurut Kepala Administrasi Kesejahteraan Rakyat, M.Taufik, selain pelatihan pihaknya juga memberikan bantuan modal usaha dan peralatan usaha. Sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga. Untuk pelatihnya sendiri, sengaja didatangkan dari pemilik usaha rumah batik Pandanarum Tajinan yang merupakan binaan Disperindag dan Pasar Kabupaten Malang. “Saat ini kita masih berikan bantuan canting manual senilai Rp 2,5 Juta. Kalau sudah mahir kita akan bantu canting listrik.”

Jumarah, salah seorang warga yang ikut pelatihan mengaku senang dengan pelatihan ini meski awalnya merasa cukup kesulitan mencoba membatik. “Seneng mbak dapat pelatihan, cuma agak susah soalnya cekelane tangkil (biasanya bawaaanya cangkul kecil),” katanya yang juga diamini Sriani yang duduk disampingnya ketika tim Majalah Kanjuruhan menemuninya.

Perajin Batik Malang ijo royo-royo

Ketekunan adalah salah satu yang harus dimiliki seorang wirausahawan untuk bisa sukses. Bermodal niat yang kuat untuk terus berusaha dan belajar telah menghantarkan Siti Islamiyah, wanita paruh baya asal Desa

Pandanmulyo Kecamatan Tajinan menjadi salah satu pengusaha batik asal Kabupaten Malang.

Empat tahun lalu, dia yang memang tak mengerti sama sekali seluk beluk batik mencoba belajar kepada seorang guru SMA tentang membatik. Tak sedikit kocek yang harus dikeluarkannya untuk bisa mendapat keterampilan membatik lengkap dengan peralatan yang harus digunakan. Sayangnya keterampilan yang dia dapatkan masih belum sesuai harapan. “Waktu itu hasilnya masih jelek mbak. Bisa dibilang saya dan teman-teman yang sama-sama belajar belum bisa apa-apa”.

Jalanpun mulai terbuka saat dia menjadi pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri. “Waktu saya jadi pengurus UPK Mandiri saya kenal dengan orang dinas. Dan saya disarankan untuk membuat proposal tentang pelatihan membatik.” Pelatihan membatikpun dia dapatkan selama 15 hari di Balai Desa Purwosekar.

Lima belas hari pelatihan belumlah cukup baginya untuk bisa mahir membatik. Tak kurang akal, diapun mengundang pelatihnya untuk melakukan pendampingan membatik selama tiga bulan dirumahnya yang berada di RT 2 RW 1 Dusun Dawuhan, Desa Pandanmulyo Kecamatan Tajinan bersama 30 temannya. “Selain ngajari membatik, kami juga sekalian produksi. Hasilnya meskipun masih banyak kekurangan tapi sudah bisa laku. Barang-barang yang kami pajang ada saja yang membeli. Alhamdulillah, meskipun kala itu kalau dihitung-hitung antara biaya produksi dan laba belum mencapai BEP sih.”

Berbagai kemudahanpun dia rasakan mulai berdatangan, Siti juga tak jarang mewakili Pemkab Malang mengikuti pameran kerajinan dengan mengisi sejumlah stan pemeran yang diikuti Pemkab Malang maupun Dekaranasda Kabupaten Malang. “Kadang kami diminta ngisi stan pameran, kadang juga barang kami saja yang dibawa. Selain itu kami juga pernah diajak studi banding ke

Page 27: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

27KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

MANDIRI »beberapa lokasi pembuatan batik di Solo dan Madura.”

Bagi Siti untuk bisa menjadi wiraswasta yang berhasil memang harus berani. “Berani mencoba, berani berinovasi, berani modal. Kita memang harus sedikit nekat, tapi bukan semata bondo (Modal.red) nekat saja lho. Tetap harus punya bekal, tidak hanya uang tapi juga ketrampilan. Pernah suatu ketika saya ikut pameran mandiri, meskipun saat itu saya harus bayar mahal untuk stan yang saya tempati, waktu itu seharga Rp 12 Juta. Tapi Alhamdulillah banyak yang bisa saya dapatkan. Saya jadi punya banyak kenalan sesama pengrajin batik. Bisa saling bertukar pengalaman, juga bertukar orderan. Kadang orderan mereka dilempar ke sana, atau kadang sebaliknya.”

Didalam menjalankan usahanya ini, Siti dibantu 30 karyawan. Yang sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga disekitar rumahnya. Meski demikian dia tak menuntut karyawan harus datang dan pulang jam berapa.”Ibu-ibu biasanya datang sewaktu-waktu karena mereka kan juga harus ngurus keluraganya dulu. Kadang juga sore baru datang. Ada juga yang hamil dan melahirkan sehingga mereka berhenti dulu sementara. Nanti kalau anaknya sudah besar mereka kembali membatik lagi.”

Harga yang dipatok untuk karya batiknyapun beragam, mulai dari harga Rp 65.000 hingga Rp 500 .000 ke atas. Tak heran jika pangsa pasarnya berasal dari berbagai kalangan. “Harganya tergantung dari bahan dan juga desain batiknya mbak,” terang perempuan yang juga pegawai PT Pindad Turen ini. Kain dasar yang dipergunakan untuk memproduksi kain batik pun bervariasi mulai dari kain katun sampai kain sutera.

Guna menunjang kegiatan bisnis batiknya, Sitipun sengaja memodifikasi teras depan rumahnya menjadi semacam showroom untuk

memajang berbagai produk batik yang menjadi barang dagangannya. Tema yang diangkat dalam desain batiknya kebanyakan bersumber dari lingkungan sekitaran rumahnya, seperti batik sri mukti yang mencerminkan bulir-bulir padi yang menguning. Tema ini diambilnya dari luasanya hamparan padi di daerah Tajinan. Desain lain yang mencerminkan ke khasan Kabupaten Malang adalah topeng malangan dan Malang Ijo Royo-Royo.

Topeng malangan diangkat dari kesenian topeng dan juga tari topeng yang memang merupakan tarian khas dari Kabupaten Malang. Sedangkan Malang Ijo Royo Royo mencerminkan Kabupaten Malang yang terkenal dengan pertaninan dan agrowisatanya yang menawan hati. Disamping desain-desain yang mencerminkan ke khasan Kabupaten Malang, dia mengaku

juga memproduksi batik-batik kontemporer sesuai dengan tren yang sedang berkembang. Tak heran jika pesananpun datang dari berbagai kalangan.

Tak ingin memanfaatkan sendiri keahliannya membatik, Sitipun tak segan membagi ilmu

membatiknya kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya. Dia juga kerap diminta untuk menjadi narasumber dalam pelatihan membatik yang diadakan dinas terkait. Bukan karena bayaran yang diterima, melainkan semata keinginannya untuk bisa memberdayakan sesama perempuan inilah yang mendorongnya untuk mengajar di beberapa tempat. “Kalau soal bayaran mbak, saya tidak pernah minta dibayar berapa. Bagi saya bisa membagi ilmu yang saya punya kepada sesama perempuan itu sangat menyenangkan. Agar kita, para

wanita tidak hanya tinggal dirumah, menunggu suami pulang membawa nafkah. Kalau para wanita bisa mandiri, bisa produktif mereka juga akan terbuka wawasannya. Bisa lewat pelatihan yang diikuti, bisa lewat studi banding, bisa lewat kegiatan bersama, apapun itu yang penting positif.”tambah wanita yang

hobby ngenet ini.Berkat usaha kerasnya inilah

Pemkab Malang memberikan piagam penghargaan sebagai penggerak usaha mandiri sektor informal di bidang usaha batik tulis dan cap kepada Siti Islamiyah.

Page 28: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

28 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Bupati dan Jajarannya Peringati

Maulid Nabi Muhammad SAW ke 1436 H

» AGAMIS

Dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ke 1436 H, Pemerintah

Kabupaten Malang menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen awal bulan Pebruari lalu. Acara ini dihadiri oleh Bupati Malang, Wakil Bupati, Forum Pimpinan Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD, para Kepala SKPD, para Kepala Bagian, Camat, Kepala KUA, Pimpinan Ormas Islam, Organisasi Wanita, para karyawan/karyawati Pemkab dan Kementerian Agama serta para kaum duafa di Kabupaten Malang.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini mengambil tema “Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kita aktualisasikan suri tauladan Rasulullah

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, demi terwujudnya Kabupaten Malang yang Satata Gama Karta Raharja”. Begitulah bunyi tema tersebut yang nantinya akan disampaikan melalui tausiyah oleh KH. Cholili dari Kec. Pagak.

Dalam laporannya Nurhasyim, SH, M.Si Ketua Panitia Kegiatan sekaligus Kepala Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Pembinaan Mental Setda Kab. Malang ini menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu, mempunyai maksud untuk mengenang kelahiran Rasulullah Muhammad SAW guna dijadikan Suri tauladan dan tuntunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan tujuannya adalah sebagai salah satu sarana pembinaan mental spiritual bagi karyawan dan karyawati Pemerintah Kabupaten Malang dalam upaya

mewujudkan masyarakat Kabupaten Malang yang Agamis sebagaimana visi Kabupaten Malang yang Madep Manteb.

Sebelum memberikan sambutannya Bupati terlebih dahulu menyerahkan bantuan berupa 165 paket sembako dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Malang, yang diberikan secara simbolis kepada perwakilan kaum du’afa di Kabupaten Malang

Dalam sambutannya Bupati mengungkapkan bahwa, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok pribadi yang harus menjadi teladan bagi umat manusia. “Hal yang patut diteladani dari Nabi Muhammad SAW adalah sifat-sifat beliau yang begitu mulia, yaitu benar/jujur, amanah ,menyeru kepada perbuatan yang baik dan fathonah (cerdas.red). Sifat- tersebut, harus dijadikan pijakan untuk mencapai kebahagiaan yang

rePorTer:Aris K

foTogrAfer:Bambang

“Ada salah seorang tokoh yang bernama Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam literatur eropa dikenal

dengan sebutan (Saladin). Beliau inilah yang kembali menghidupkan kembali semangat juang umat Islam dan

memprakarsai agar lahirnya Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal diperingati setiap tahunnya dirayakan secara

massal”

Page 29: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

29KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

AGAMIS »

seutuhnya”. Ungkap Bupati“Sebagai umat muslim khususnya

kita, para abdi negara (PNS) yang hadir ini, tugas kita adalah sama dengan baginda Rasulullah SAW. Beliau juga melayani umat dengan sepenuh hati, tentunya sifat inilah yang patut kita tiru dan contoh, dengan sepenuh hati melayani masyarakat karena hal itu merupakan tugas utama kita,” seru Bupati kepada para undangan yang hadir.

Dalam tausiayahnya KH. Cholili menyampaikan tentang sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali dilakukan pada saat diamana pada masa itu dunia Islam sedang mendapat serangan oleh bangsa eropa yang terkenal dengan perang salib pada tahun 1099. “Ada salah seorang tokoh yang bernama Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam literatur eropa dikenal dengan sebutan (Saladin). Beliau inilah yang

kembali menghidupkan kembali semangat juang umat Islam dan memprakarsai agar lahirnya Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal diperingati setiap tahunnya dirayakan secara massal,” terang sang Ustadz

Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi sebagai penguasa Haramain (dua tanah suci Mekkah dan Madinah) mengeluarkan intruksi kepada seluruh jamaah haji, agar ketika kembali ke kampung halamannya untuk mensosialisasikan peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW kepada umat islam dimana saja berada. Beliau Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi melombakan bentuk peringatan tersebut dengan membaca puji-pujian bagi nabi seindah mungkin. Dan pada akhirnya pemenangnya adalah Syaikh Ja’far al Barzanji. Karyanya yang dikenal dengan kitab Barzanji, sampai sekarang sering dibaca di kampung-

kampung pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Lengkap sudah puncak acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, karena diakhir kegiatan tersebut di tutup dengan hiburan group khasidah “Fatayatun Nahdiyah” dari Desa Bendo Kecamatan Pagak. Group ini melantunkan alunan musik beriramakan nafas islam sholawatan sehingga peserta yang hadir di pendopo tersentuh untuk lebih mengenang momentum Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Saya berharap kegiatan islam seperti ini tidak hanya diadakan setahun sekali saja, karena dengan seringnya diadakan kegiatan seperti ini tentunya secara batin iman kami bisa tersirami. Selain itu kita juga bisa bersilaturahmi dengan teman-teman yang lain, yang tidak se kantor,” ungkap Muis staf Badan Perijinan kepada Kanjuruhan.

Page 30: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

30 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

» DEMOKRASI

Jelang Pesta Demokrasi 2014Pemerintah Kabupaten Malang

Tekan Angka Golput

Pesta demokrasi rakyat Indonesia akan segera digelar yaitu Pemilu 2014, pada 9 April untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) dan 9 Juli

untuk Pemilihan Presiden (Pilpres). Indonesia segera memiliki wakil rakyat baru di DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta Presiden dan Wakil Presiden. Catatan sejarah negeri ini akan bertambah.

Berkaca pada pelaksanaan pemilu-pemilu sebelumnya baik Pilpres, Pileg, Pilgub maupun Pilbup, di Kabupaten Malang tercatat kondisinya selalu kondusif karena semua pihak terlibat dan berperan serta khususnya dalam menciptakan rasa aman dan nyaman. Oleh karena itu, pada pesta demokrasi tahun ini berbagai upaya juga telah dilakukan Pemkab. Malang guna mendukung suksesnya Pemilu 2014.

Upaya-upaya yang telah dilakukan Pemkab. Malang terkait Pemilu 2014 tersebut telah dibedah secara on air di RRI Malang yang direlay Radio Kanjuruhan dalam acara Talk Show “Ngobrol Pagi Bersama Bung Rendra” di Peringgitan Pendopo Agung Kabupaten Malang akhir Februari lalu.

Bupati Malang H. Rendra Kresna memaparkan, “jelang Pemilu 2014 ini semua pihak sudah melakukan tugas masing-masing. KPUD sebagai

penyelenggara, didukung Pemerintah Daerah, Kepolisian, Panwaslu, Partai Politik dan tentunya masyarakat sudah melaksanakan tugasnya agar pemilu betul-betul sukses, baik sukses penyelenggaraan, sukses hasil maupun sukses pengamanan situasinya.”

“Pemkab. Malang sebagai mitra KPUD memiliki fungsi melaksanakan hal-hal yang menjadi tugas Pemerintah Daerah. Seperti sosialisasi kepada masyarakat, meyakinkan bahwa masyarakat dalam kodisi yang nyaman dan aman, tidak berada dalam kondisi yang mencekam , tidak boleh ketakutan karena Pemilu 2014 ini merupakan pesta demokrasi yang seharusnya masyarakat bisa bergembira menyambutnya,” terang Bupati yang akrab disapa Bung Rendra lebih lanjut.

Meski demikian, masih ada yang menjadi kekhawatiran Pemkab. Malang jelang Pemilu 2014 ini, yaitu tingkat kehadiran masyarakat yang perlu ditingkatkan. Sudah menjadi pemahaman bersama bahwa salah satu yang menjadi hambatan dalam setiap pelaksanaan pemilu di negeri ini adalah masih tingginya angka golput (golongan putih, red) alias tidak menggunakan hak pilihnya.

Secara nasional pada pesta demokrasi tahun ini ditargetkan

angka partisipasi atau tingkat kehadiran masyarakat di level 75% dari Daftar Pemilih Tetap (DPT), namun Bupati Malang H. Rendra Kresna berharap bahwa di Kabupaten Malang bisa melebihi target yang telah ditetapkan.

Sebagaimana diketahui, jumlah DPT di KPUD Kabupaten Malang yang ditetapkan terakhir pada tanggal 17 Januari 2014 sebesar 1.962.748 jiwa, dengan rincian laki-laki 976.144 dan perempuan 986.604. Sedangkan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) adalah sebanyak 4.580 TPS.

Bung Rendra juga mengakui bahwa adanya masyarakat yang tidak mencoblos memang tidak lepas dari berbagai faktor penyebabnya, salah satunya karena alasan pekerjaan. Meskipun saat pemungutan suara telah ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, namun Pemerintah juga tidak bisa melarang masyarakat apabila lebih mementingkan pekerjaannya dan tidak menggunakan hak pilihnya, itu hak masyarakat. Hanya saja Bung Rendra menyayangkan hal itu. “Ini adalah momen lima tahun sekali, sayang kalau tidak dimanfaatkan, bagi yang menggunakan hak pilihnya berarti ikut menentukan nasib bangsa di masa depan,” terangnya.

Untuk mengantisipasi hal

rePorTer:Fandi / Indah P.R.foTogrAfer:

Herman S

Page 31: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

31KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

DEMOKRASI »

tersebut, Pemkab. Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik akan terus berupaya menekan angka golput dengan mengadakan kegiatan sosialisasi, dimana kegiatan sosialisasi ini akan dilaksanakan sebanyak 16 kali kegiatan. Menggalang partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya juga dilakukan dengan cara memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap tekanan-tekanan/intimidasi dari kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab serta ikut mencegah terjadinya kekerasan dan tuduhan antar kontestan pemilu. Kegiatan sosialisasi ini juga dibantu oleh para Camat dan Kepala Desa di Kabupaten Malang.

Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat juga dilakukan Pemkab Malang di lokasi yang terkena dampak letusan Gunung Kelud 13 Februari lalu, yakni di Kecamatan Kasembon, Ngantang dan Pujon. Di tiga kecamatan tersebut akan terus dilakukan rehabilitasi, diantaranya rehabilitasi fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial). Rehabilitasi dilakukan dengan cara kerja bhakti dibantu oleh TNI dan masyarakat. Bung Rendra menargetkan bahwa menjelang pesta demokrasi 9 April nanti, rehabilitasi diharapkan dapat selesai pada 9 Maret (satu bulan menjelang pencoblosan). Pada 9 Maret 2014 diharapkan sudah tidak ada lagi pengungsi. “Langkah ini ditempuh sebagai antisipasi agar mereka bisa menggunakan haknya pada saat pencoblosan nanti,” jelasnya.

Terkait hal-hal teknis, seperti tersedianya TPS yang mudah dijangkau masyarakat termasuk di daerah-daerah terpencil yang lebih rawan golput, Bung Rendra mengaku telah berkoordinasi dengan pihak KPUD. Kendala-kendala terkait hal teknis tersebut juga telah diantisipasi dengan baik. Misalkan dengan berupaya mendekatkan TPS dengan tempat-tempat pelayanan

masyarakat. Bagi masyarakat yang bekerja di luar daerah ataupun ingin mencoblos di daerah lain karena suatu hal, bisa juga menggunakan surat pindah memilih, yang bisa didapatkan di TPS asal. Untuk sebagian masyarakat yang mungkin masih belum tahu terdaftar di TPS mana, mereka dapat mengetahui secara online di website KPU (kpu.go.id). Jika ada TPS yang tidak mencukupi, maka akan dipindah ke TPS lainnya. Partai politik pun diharapkan juga ikut berperan serta di dalamnya.

Netralitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang juga sempat disinggung Bung Rendra. Menurutnya, pada dasarnya PNS harus netral dan tidak boleh ikut-ikutan, tapi tetap punya hak politik.

“PNS hanya dilarang atau tidak boleh membiayai Caleg maupun partai dan tidak boleh mengajak masyarakat untuk memilih partai tertentu. Tapi menghadiri kampanye boleh-boleh saja asal sesuai aturan, yakni tidak di jam kerja. Kalau ada yang melanggar, bisa diproses melalui penegakan hukum secara terpadu yakni KPUD, Polres dan Panwaslu,” terangnya.

Tidak dipungkiri, di Kabupaten Malang memang masih ditemui adanya pelanggaran-pelanggaran pemilu. Diantaranya adalah pelanggaran pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) di mana semua Parpol Peserta Pemilu 2014 melakukan pelanggaran dalam pemasangan Baliho, Spanduk, Umbul-Umbul, Bendera Parpol Standar, dan Bendera Parpol ukuran besar di semua desa dan kecamatan di zona terlarang. Pidana Pemilu, seperti membawa kendaraan mobil dinas milik Pemerintah ke tempat kampanye maupun melakukan kampanye di tempat fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan sekolah, memberi janji, memberi

uang. Serta berbagai pelanggaran pemilu lainnya yang juga masih sering terjadi. Pihak Panwaslu pun tak tinggal diam, selain memproses pelanggaran yang terjadi, Panwaslu juga terus berupaya meminimalisir adanya pelanggaran.

Berbicara tentang pemilu yang aman dan damai, pihak Polres Malang juga telah mengantisipasinya. Sebagai langkah awal, Polres Malang telah menyiapkan Asta Siap dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2014, adapun Asta Siap adalah Siap Pilun (Piranti Lunak), Siap Posko (Pos Komando), Siap Latpraops (Latihan Praoperasi), Siap Kondisi Kamtibmas, Siap Masyarakat, Siap Personel, Siap Sarana Prasarana dan Siap Anggaran.

Guna pengamanan Pileg, pada tahap kampanye akan disiagakan 416 personel. Tahap pungutan suara 858 personel. Tahap penghitungan suara dan rekapitulasi suara 416 personel. Tahap penetapan hasil pemilu 624 personel. Tahap pengucapan sumpah janji DPRD Kab/Kota 624 personel. Tahap pengucapan sumpah janji DPRD Provinsi 624 personel.

Sedangkan pada Pilpres putaran I, tahap kampanye 416 personel. Tahap pungut suara 858 personel. Tahap penghitungan suara dan rekapituasi suara 206 personel. Penetapan dan pengumuman hasil Pemilu 206 personel. Pilpres putaran II, tahap pungutan suara 412 personel. Tahap penghitungan suara dan rekapituasi suara 155 personel. Penetapan dan pengumuman hasil Pemilu 155 personel. Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 412 personel. Anggaran Polres Malang dalam pengamanan Pemilu 2014 adalah sebesar Rp. 3.777.580.000,- yang bersumber dari dari APBN Tahun 2014.

Selain bekerja sama dengan aparat penegak hukum (Kepolisian) dan jajaran Kodim 0818 Malang dalam rangka mencegah timbulnya gangguan keamanan, Bung Rendra

Page 32: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

32 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

» DEMOKRASI

juga berharap peran aktif Linmas dan tokoh masyarakat agar ikut menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat.

“Situasi aman dan nyaman kadang juga diganggu oleh hal lain. Kami selalu berkoordinasi. Jajaran

penyelenggara (KPU), dibantu Pemda, Kepolisian dan Panwas sudah maksimal, maka masyarakat juga harus ikut membantu. Melalui Pamswakarsa,” harap Bung Rendra.

Mari kita sukseskan Pemilu 2014. “Gunakan hak pilih kita sebaik-

baiknya. Kalau bisa, lebih dari 75%. Sehingga masyarakat Kab Malang bisa tercatat sebagai orang yang paling berpartisipasi dalam menentukan masa depan bangsa,”pungkasnya.

Tahun 2014 sebagai tahun politik tuntut semua pihak untuk bisa bahu membahu menjaga ketertiban, ketentraman dan keamanan masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh ketiga lembaga yang membawahi wilayah Kabupaten Malang ini adalah dengan menggelar rapat koordinasi Sinergitas Tiga Pilar di Pendopo Kabupaten Malang yang

ada di Kepanjen, Kegiatan yang digelar selama

sehari ini diikuti sebanyak 1.350 peserta terdiri dari jajaran Pemkab Malang mulai dari camat, kades dan lurah, serta dari SKPD, dari jajaran TNI/POLRI yang terdiri dari Danramil, Kapolsek, Babinsa, dan Babinkamtibmas. Dengan tiga pemateri yakni, Bupati Malang,

Kapolres dan Dandim 0818.Tak hanya membahas persiapan

pengamanan Pemilu, kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Malang, H. Rendra Kresna ini juga membahas tentang Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Pendaerahan Pajak. “Dari data tahun 2012, jumlah pemegang Jamkesmas adalah sebanyak 563 ribu ditambah

duduk Bersama, Pemda dan Tni/PoLri Upayakan Keamanan jelang Pemilu 2014

Page 33: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

33KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

DEMOKRASI »pemegang jamkesda dan SPM sebanyak 60 ribu peserta. Tahun 2013 usai dilakukan survei ulang ada perubahan menjadi 703 ribu peserta. Mereka ini yang jadi prioritas utama untuk dicover JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).”

Sedangkan dua golongan lainnya yang juga langsung di cover JKN menurut orang nomor satu di adalah pemegang kartu askes baik PNS, TNI dan Polri juga mereka yang sudah memegang kartu Jamsostek. Sedangkan yang tidak termasuk dari ketiganya dapat mengajukan diri menjadi peserta secara mandiri. Besaran preminya juga bisa ditentukan tergantung dari kelas mana mereka nantinya bis dilayani. “Jika di bandingkan dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan ketika kita sakit, premi yang harus dibayarkan bisa dibilang

kecil sekali apalagi bagi mereka yang gemar merokok dengan rokok-rokok bermerek. Mungkin hanya dengan tiga bungkus rokok.”

JKN adalah suatu bentuk proteksi diri, “Jangan sampai karena menderita sakit, seseorang akhirnya harus jatuh miskin. Meski begitu kita semua berharap masyarakat Kabupaten Malang taraf kesehatannya terus meningkat. Sehingga premi yang dibayarkan bisa untuk menolong mereka yang menderita sakit,” Harap Bung Rendra.

Hari pelaksanaan Pemilu yang tinggal hanya menghitung hari dan bulan ini. Sejak 17 Desembar 2013 masing-masing partai sudah boleh melakukan kampanye tertutup. Dengan ketentuan caleg kabupaten boleh dihadiri 200 orang peserta, caleg provinsi 500 orang, dan caleg RI sebanyak 1000 orang. Dalam

kesempatan tersebut Bung Rendra menghimbau kepada semua pihak yang hadir untuk bersama-sama sukseskan Pemilu 2014.

“Ciptakan keamanan dan kenyamanan di daerah masing-masing sehingga pada hari “H” nya nanti semua dapat bergembira menyambut pesta demokrasi. Yang kedua tingkatkan prosentase penggunaan hak pilih. Disini perlu juga dipetakan jarak tempuh pemilih ke TPS. Yang jauh perlu diwanti-wanti untuk gunakan hak pilihnya. Berikan kemudahan-kemudahan bagi warga yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya. Dan yang tidak kalah penting antisipasi kecurangan-kecurangan yang dapat merugikan salah satu parpol serta antisipasi isu-isu yang dapat memperkeruh keadaan.

12 PARPOL DEKLARASIKAN KAMPANYE PEMULU DAMAI DI KABUPATEN MALANG

Page 34: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

34 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Komitmen Pemkab Malang untuk merevitalisasi pasar tradisional terus diwujudkan. Salah satu bukti nyatanya pada Pasar Tumpang., Pasar

Tumpang yang dibangun sejak dua tahun lalu, sudah rampung dibangun, dan langsung diresmikan oleh Bupati Malang, H. Rendra Kresna beberapa waktu yang lalu.

Pasar Tumpang ini dibangun dengan konsep pasar semi modern dengan biaya dari APBD Kabupaten Malang. Harapannya, Pasar Tumpang akan mampu bersaing dengan pasar

modern yang banyak bermunculan saat ini. Agar pasar tradisional dapat terlindungi. “Konsep dari pasar yang telah dibangun untuk membuat nyaman pembeli dan pedagangnya. Sehingga, saat datang dan menikmati pasar, bisa merasakan langsung sentuhan-sentuhan keakraban dalam pasar. Jika pada pasar modern orang datang, memilih dan membeli, maka pasar kabupaten ini lebih dikemas dengan nuansa kekeluargaan,” Jelas Bung Rendra Sapaan akrab Bupati Malang ini.

Nuansa yang dimaksudkan itu,

pembeli tidak hanya sebatas melihat, memilih dan membeli. Tetapi, bisa akrab dengan pembeli hingga terjalin komunikasi yang nyaman. Pembeli datang ke pasar semi modern, tidak hanya berorientasi pada apa yang disajikan pembeli atau kebutuhan pembeli semata. Namun, bisa merasakan suasana aman, nyaman dan kekeluargaan dari pedagang. “Itulah mengapa, ventilasi di setiap pasar dibuat lebih besar. Harapannya, pasar tetap bersih dan pembeli yang datang tidak sumpek (jenuh),” imbuhnya .

» BERDAYA SAING

PASAR TUMPANG AKAN MAMPU BERSAING DENGAN PASAR MODERN

Page 35: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

35KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Seiring pengoperasionalan Pasar Tumpang, Bung Rendra berharap agar masing-masing pasar yang memiliki paguyuban, bisa menjaga suasana harmonis di pasar. Seperti Pasar Tumpang, yang ditarget mampu menjadi daya tarik wisata ke arah Malang timur.

Tahun 2012, pasar ini dilakukan pembangunan menuju pasar baru oleh Pemkab Malang melalui beberapa tahap. Tahap I yakni blok B dibiayai dana APBD Kabupaten Malang sebesar Rp 4.402.909.000. Pembangunan awal menjadi pasar semi modern, sedangkan pembangunan tahap I blok C dibiayai melalui dana APBD Kabupaten Malang tahun anggaran 2013 sebesar Rp. 4.465.920.000

“Pasar Tumpang  nantinya dibangun tiga blok, dua diantaranya sudah rampung dan satu blok lagi tengah dibangun Saya hanya berharap bisa berkembang dan dinikmati semaksimal mungkin pedagang. Gambarannya, pasar itu mampu menarik pembeli dari luar, saat wisatawan hendak berwisata atau melintas melalui kawasan Malang Timur,” harapnya

Lebih lanjut Bung Rendra menerangkan bahwa, embangunan sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Malang sengaja dibangun dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Malang. Harapannya, agar pedagang tidak terbebani dengan biaya besar yang biasanya dibebankan investor, jika membangun pasar. “Selama saya menjabat Bupati, saya tidak ingin pembangunan pasar dilakukan oleh pihak ke tiga atau investor. Namun, lebih kepada dikerjakan sendiri oleh pemerintah daerah. Tergantung nanti pada kekuatan keuangan yang ada,” terangnya

Dengan pola itu, maka perekonomian pedagang bisa berangsur-angsur membaik. Keun-tungan yang didapat selama berdagang, bisa disisihkan sedikit demi sedikit untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan begitu, perekonomian pedagang akan terangkat seiring dengan usaha yang dikembangkan di pasar.

BERDAYA SAING »

“Selama saya menjabat Bupati, saya tidak inginpembangunan pasar dilakukan oleh pihak ke tiga atau investor.

Namun, lebih kepada dikerjakan sendiri oleh pemerintah daerah. Tergantung nanti pada kekuatan keuangan yang ada”

H. Rendra KresnaBupati Malang

rePorTer:Agung Satya

foTogrAfer:Herman.

Page 36: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

36 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Kolaborasi pertama program pengabdian masyarakat ter-padu antara STIKes Kepanjen dan STAI Raden Rahmat Kabupaten Malang secara

resmi dilepas dan diberangkatkan oleh Bupati Malang H. Rendra Kresna, bertempat di Pendopo Kabupaten Malang Kepanjen akhir Februari lalu. Program ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Turen dan Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

Kolaborasi seperti ini pertama kali diadakan di Kabupaten Malang dimana pesertanya berjumlah 276 mahasiswa/i diantaranya 86 Mahasiswa/i STIKes berasal dari jurusan Profesi Nurse (keperawatan) dan 190 mahasiswa/i STAI Raden Rahmat dari jurusan Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang akan terjun untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) ke Desa Bantur, Talangsuko, Pringgondani, Sanankerto, Jeru, Sananrejo, Pagedangan, Wonokerto, dan Rejosari.

Ide seperti ini muncul dari Ketua STAI Raden Rahmat Drs. KH. Mahmud Zubaidi, MA bahwa bersatu untuk mengawinkan antara kesehatan fisik dan mental (rohani). Karena gejala penyakit jiwa saat ini semakin meningkat dengan modal ilmu yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan jadinya mereka bisa menerapkan di lingkungan masyarakat nantinya”, jelas Ketua STIKes Dr. Abdurrahman, M. Kes saat menyampaikan sambutannya.

Untuk melaksanakan pem ba ngu - n an di desa-desa yang akan dikunjungi khususnya harus sesuai Visi Misi

» PERISTIWA

Madep Manteb salah satunya Mandiri dan Agamis. “Menguatkan mental spiritual juga harus dilakukan demi mewujudkan Program Tri Dharma perguruan tinggi untuk mengabdi kepada masyarakat. Seperti kejadian kemarin, mereka terjun menjadi relawan saat bencana erupsi gunung kelud untuk memberikan sumbangan sembako dan masker melalui posko Kabupaten Malang. Selain itu untuk mendekatkan diri dan mengabdi kepada masyarakat sebagai ta’arruf kerukunan antar umat beragama”,

imbuh Abdurrahman.Seperti halnya diterangkan KH.

Mahmud Zubaidi yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia Kab. Malang, diperlukan pembekalan ilmu non teknologi pembinaan mental fisik misalkan ikut serta membangun jembatan di desa. Tidak hanya itu, pada saat ada pengajian yang diselenggarakan di desa tersebut maka bisa diambil ilmunya dari segi kesehatan dari STIKes dan ilmu agamanya dari STAI Raden Rahmat, jadi bisa terjalin kerjasama yang baik.

rePorTer:Winda

foTogrAfer:Agus S.

STIKES KEPANJEN &STAI RADEN RAHMAT

Berkolaborasi “Mbangun Deso”

Bung Rendra saat memakaikan jaket almamater kepada salah satu mahasiswi

Page 37: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

37KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

“Seluruh peserta diharapkan tetap disiplin terhadap program yang sudah dibuat oleh tim gabungan dan menjaga almamater, kepribadian dan sikap perilaku terhadap masyarakat yang baik dan positif, jangan sampai masyarakat tidak merespon apa yang sudah dilakukan mahasiswa,” terangnya

Bung Rendra menambahkan, bahwa pembekalan saat kuliah sebelum terjun sangat diperlukan berupa sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang dunia kerja. “Karena pola pikir seorang mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja masih idealis dan pola pandang mahasiswa dengan orang yang sudah bekerja pasti berbeda”.

Dengan khas bahasa jawanya, Bung Rendra berpesan, “Ojo kemlinti (sok pintar.red) di lingkungan masyarakat karena masyarakat gudangnya orang pintar, jadi berdayakan sharing atau berbagi dengan masyarakat pasti banyak manfaatnya”. Dengan memanfaatkan waktu KKN tujuh minggu, diupayakan penderitaan masyarakat bisa menjadi amanat bagi mahasiswa tatkala nanti menjadi pemimpin masyarakat, misalkan penderitaan psikologis seperti anak-anak yang membutuhkan kasih sayang orang tuanya yang sudah lama meninggal.

Penyematan jas almamater secara simbolis oleh Bung Rendra dikenakan kepada dua mahasiswa/i yang disaksikan Camat Kepanjen Drs. Suwadji, SIP, M.Si, Direktur RSUD Kanjuruhan dr. Harry Hartanto, MM, Direktur RSUD Lawang drg. Marhendrajaya, MM, Ketua Yayasan Pendidikan Agama Islam Nur Cahyo SH M.Hum, Ketua Yayasan STIKes KH Zawawi Muhtar SH, beberapa Kepala SKPD di lingkungan Kab Malang, serta mahasiswa/i peserta praktek kerja lapangan.

Ditemui secara terpisah, Zulfikar bagian kemahasiswaan menerangkan bahwa kegiatan KKN yang dilakukan oleh para mahasiswa STIKes ini dilaksanakan di dua wilayah Kecamatan Turen yakni Desa Jeru

dan Desa Tumpukrenteng. Seperti halnya salah satu mahasiswa STIKes D3 Keperawatan yang berhasil Kanjuruhan dapatkan informasinya terkait Program Pengabdian Masyarakat (P2M), Tubagus Affin yang saat ini KKN di Desa Jeru Kecamatan Turen menjelaskan bahwa “program ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Februari 2014 hingga 12 April 2014.”

Selama dalam program kolaborasi dengan STAI Raden Rahmat Malang yang telah dilakukan antara lain yaitu pemberian informasi/penyuluhan yang telah disesuaikan dengan sasaran dan tujuan dari pemberian informasi itu sendiri. Pemberian informasi tersebut dilakukan di sekolah-sekolah, pondok pesantren, dan kelompok-kelompok majelis ta’lim. Selepas dari kolaborasi dengan STAI Raden Rahmat Malang, STIKes Kepanjen Pemkab Malang telah melaksanakan berbagai kegiatan dimana hal tersebut diawali dengan pengkajian keperawatan komunitas pada beberapa keluarga yang telah dijadikan percontohan (sample), sehingga masalah-masalah yang ditemukan akan segera mendapatkan intervensi sesuai dengan diagnosanya.

Dalam lokakarya mini yang diselenggarakan oleh mahasiswa STIKes Kepanjen Pemkab Malang bersama Masyarakat Desa Jeru telah ditemukan masalah antara lain : lingkup kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, serta kelompok yang berisiko. Dalam hal kesehatan lingkungan mahasiswa STIKes Kepanjen menemukan masalah dimana masih banyak pemukiman yang kurang sehat, terutama sampah kurang terkelola dengan baik. Sehingga mahasiswa berupaya menangani masalah tersebut dengan cara pemberian informasi tentang kesehatan lingkungan, melakukan kerja bakti bersih desa bersama warga dan akan memberikan contoh untuk tempat pembungan sampah sementara.

Dalam masalah pelayanan kese-hatan, mahasiswa STIKes Kepanjen telah membentuk satu program

yakni pembentukan Posyandu Lansia. Mengingat lansia merupakan kelompok yang berisiko, karena lansia pada umumnya banyak mengalami kemunduran sehingga dibutuhkan suatu pelayanan yang primer untuk mengetahui kondisi lansia sebelum terjadi masalah dan dengan pembentukan posyandu lansia itulah yang nantinya akan mampu menunjukkan sejauh mana tingkat kesejahteraaan lansia itu sendiri.

Selain itu kelompok-kelompok berisiko juga menjadi permasalahan. Dalam hal ini mahasiswa telah membentuk Karang Taruna yang mana hal ini dilakukan karena melihat banyak remaja-remaja terutama yang belum berpenghasilan (menganggur) tidak memiliki suatu wadah yang mampu menampung segala apresiasi mereka. Sehingga dengan dibentuknya Karang Taruna maka akan banyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi remaja dalam mengisi waktu luangnya, antara lain dengan kegiatan olahraga yang dilakukan bersama antara mahasiswa STIKes Kepanjen dengan remaja-remaja Desa Jeru.

Diakhir penjelasan tubagus menambahkan, “dalam Program Pengabdian Masyarakat (P2M) yang dilakukan oleh mahasiswa STIKes Kepanjen Malang tentunya tidak lepas dari naungan Puskesmas Turen, sehingga dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di masyarakat mahasiswa juga ikut membantu upaya-upaya puskesmas dalam programnya, yang salah satunya adalah program unggulan tentang sosialisasi IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV-AIDS. Terkait hal ini mahasiswa sudah melakukan sosialisasi diberbagai kelompok antara lain : sekolah, pondok pesantren, kelompok majelis ta’lim dan kelompok masyarakat lainnya. Diharapkan agar masyarakat mampu menyadari dan mengenal masalah-masalah kesehatan yang ada di lingkungannya, sehingga masyarakat bisa mengetahui tindakan-tindakan yang harus dilakukan jika mendapati masalah kesehatan.”

PERISTIWA »

Page 38: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur

38 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

Sukses Tangani Korban Erupsi Kelud Bupati Malang, H. Rendra Kresna mendapat penghargaan khusus Persatuan Wartawan

Indonesia (PWI) Jatim Special Award 2014 dalam rangka Hari Pers Nasional ke 68 di Sangri- La Hotel Surabaya. Selain Bupati Malang, penghargaan sejenis juga diberikan kepada Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Bupati Blitar Herry Nugorho dan Bupati

Kediri Haryanti Sutrisno. Keempat kepala daerah ini dianggap berhasil menangani masyarakat korban erupsi Gunung Kelud. ‘’Tangan dingin, kerja keras dan kesigapan mereka menjadikan masyarakat korban erupsi Kelud tidak berlama-lama menderita,’’ terang Ahmad Munir, Ketua PWI Jatim.

Munir menyebutkan, campur tangan dan kinerja yang baik yang ditunjukkan Bupati Malang cukup baik, secara manajerial mampu bekerja sama dengan tim Penanggulangan Bencana Kelud yang dibentuk Pemprov Jatim. ‘’Tanpa kerja keras dan perhatian Bupati Malang terhadap korban Kelud, tentu kondisinya akan menjadi lain. Sayangnya, karena kesibukan keduanya mereka tidak bisa hadir menerima penghargaan secara langsung,’’ papar Munir.

Selain keempat Kepala daerah tadi, lanjut Munir,pemberian penghargaan juga untuk Forpimda Jatim Tahun ini, dengan memberikan penghargaan khusus kepada Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Irjen Pol Unggung Cahyono, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo, Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono. ”Penghargaan khusus kepada tokoh tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras dan upayanya dalam penanganan dampak erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu, sehingga korban jiwa bisa diminimalkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad Munir mengatakan, penerima Award layak menerima penghargaan karena berdedikasi dan memberi kontribusi ke masyarakat. ‘’PWI Award diadakan untuk memberi penghargaan kepada sejumlah tokoh nasional dan daerah,

institusi dan korporasi yang memiliki kontribusi besar di bidangnya,’’ paparnya.

Dalam acara spesial tersebut beberapa tokoh nasional juga menerima PWI Jatim Award mereka adalah Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang. Sedangkan untuk tokoh daerah merak adalah Asisten Ekonomi Pembangunan Sekdaprov Jatim Hadi Prasetyo, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.

Selain para tokoh tersebut, penghargaan juga diberikan kepada pimpinan Harian Duta Masyarakat Choirul Anam sebagai tokoh media Jatim, kemudian Basofi Sudirman (mantan Gubernur Jatim) dan Log Zhelebour (promotor musik rock) sebagai tokoh sepanjang masa (lifetime achievement award).

Sementara Wakil Ketua Umum PSSI yang juga Ketua Badan Tim Nasional PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti dan mantan Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro dianugerahi penghargaan “Newsmaker 2013”. Kemudian untuk penerima PWI Jatim Award untuk kategori institusi atau lembaga, antara lain PT Petrokimia Gresik, PT Pertamina Hulu Energi, Wings Groups, Koperasi Warga Semen Gresik, dan Dinas Pertanian Provinsi Jatim.

Dalam acara penganugrahan tersebut Bupati Malang atau akrab disapa Bung Rendra, yang diwakilkan Asisten Bidang Pemerintahan yang didampingi Kabag Humas Kabupaten Malang M. Hidayat. MM. (sur)

Kepala Bagian Humas berfoto memegang Piala dan Sertifikat yang diraih Bupati Malang

38 KANJURUHAN » Edisi 1 » 2014

BUPATI MALANG TERIMA AWARDDI HARI PERS 2014

» PERISTIWA

“PWI Award diadakan untuk memberi penghargaan kepada sejumlah tokoh nasional dan

daerah, institusi dan korporasi yang memiliki kontribusi besar

di bidangnya”

Page 39: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur
Page 40: PERS SEHAT UNTUK RAKYAT BERDAULAT Kanjuruhan/Kanjuruhan... · Sinabung di Sumatera Utara, banjir bandang yang menyapu Manado, Sulawesi Utara, kini giliran Gunung Kelud di Jawa Timur