pernyataan rencana kinerja tahunanbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets... · nama : tri...
TRANSCRIPT
i
PERNYATAAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
RENCANA KINERJA TAHUNAN
TAHUN 2015
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Tri Susetyo Jabatan : Kepala Balai Besar PPMB-TPH Pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Depok, Mei 2014 Kepala Balai Besar,
Tri Susetyo NIP 195903111983031022
ii
VISI DAN MISI
BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
TAHUN 2015 - 2019
VISI : Menjadi Lembaga Acuan Yang Terpercaya Dan Profesional Dalam
Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura
MISI :
1. Meningkatkan kompetensi kelembagaan Balai Besar PPMB-
TPH
2. Mewujudkan standardisasi laboratorium penguji benih di
seluruh Indonesia
3. Menerapkan sertifikasi terhadap pelaku usaha dan produk
perbenihan
4. Meningkatkan pelayanan dan menyebarluaskan informasi
dalam pengembangan pengujian mutu benih
iii
TUGAS DAN FUNGSI BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
TUGAS : Melaksanakan Pengembangan Pengujian Mutu Benih Dan
Pemberian Bimbingan Teknis Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura.
FUNGSI : 1. Penyusunan Program Dan Evaluasi Pengembangan Pengujian Mutu Benih Dan Bimbingan Teknis Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian Benih;
2. Pelaksanaan Pengembangan Teknik Dan Metoda Pengujian Laboratorium, Sertifikasi, Dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura;
3. Pelaksanaan Uji Banding (Uji Profisiensi, Unjuk Kerja Metode, Uji Arbitrase Dan Uji Acuan) Antar Laboratorium Pengujian Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura;
4. Pelaksanaan Uji Petik Mutu Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura Yang Beredar;
5. Pelaksanaan Sertifikasi Benih Untuk Tujuan Ekspor (Orange And Blue Certificate)
6. Pelaksanaan Pemberian Bimbingan Teknis Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura;
7. Pelaksanaan Sertifikasi Sistem Mutu Dan Pemberian Hak Penandaan SNI Pada Pelaku Usaha Perbenihan Tanaman Pangan Dan Hortikultura;
8. Penyusunan Informasi Dan Dokumentasi Hasil Pengembangan Pengujian Mutu Benih Dan Pelaksanaan Kerjasama Laboratorium Pengujian Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura;
9. Pengelolaan Urusan Tata Usaha Dan Rumah Tangga Balai Besar.
iv
STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Susunan organisasi baik struktural maupun fungsional Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :
1. Kepala Balai Besar : Ir. Tri Susetyo, M.M.
2. Kepala Bagian Umum : Drs. Bambang Irawan a. Kepala Subbag Program dan Evaluasi : Suharyanto, S.P. b. Kepala Subbag Kepegawaian
dan Tata Usaha : Sklis, S.P. c. Kepala Subbag Keuangan dan
Perlengkapan : Tukiman, STP, MSi
3. Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium : Ir. Dewi Taliroso, M.M. a. Kepala Seksi Informasi dan
Dokumentasi : Ir. Heri Adi Setyawan b. Kepala seksi Jaringan Laboratorium : Nyi Suryati, S.P.
4. Koordinator fungsional : Ir. Amiyarsi Mustika Y., M.Si.
KEPALA
BALAI BESAR
SUB BAGIAN
PROGRAM DAN
EVALUASI
SEKSI INFORMASI DAN
DOKUMENTASI
BIDANG INFORMASI
DAN JARINGAN LABORATORIUM
SEKSI JARINGAN
LABORATORIUM
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN
PERLENGKAPAN
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
DAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN UMUM
v
KATA PENGANTAR
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan kumpulan rencana kegiatan Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) tahun 2015. RKT disusun berdasarkan Renstra Balai yang berisi tentang tujuan, sasaran, kegiatan dan sub kegiatan termasuk indikator dan rencana tingkat capaian atau target kinerja.
RKT ini dimaksudkan agar dalam penyusunan anggaran dan kegiatan lebih terarah sehingga dapat digunakan sebagai salah satu penilaian keberhasilan organisasi dan menjadi dasar dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2015.
Rencana kinerja tahunan tahun 2015 mencakup kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih. Untuk mendukung kegiatan tersebut Balai Besar PPMBTPH menetapkan berbagai sub kegiatan antara lain : Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH, Pedoman/Literatur, Pengembangan Metode dan Validasi Metode, Pelayanan Pengujian Mutu Benih, Koleksi Varietas/IPTB/DNA, Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu, Standardisasi Laboratorium, Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar, Pelatihan Teknis, Umum dan Magang, Administrasi Pelaksanaan Kegiatan, Jurnal/Majalah Vigor, Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih, Palayanan Perkantoran, serta Peralatan dan Fasilitas Perkantoran.
Demikian, Rencana kinerja tahunan Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2015 ini disusun untuk dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
Depok, Mei 2014 Kepala Balai Besar,
Ir. Tri Susetyo, M.M. NIP 195903111983031022
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015……….… i
VISI DAN MISI BALAI BESAR PPMB-TPH………………………….………. ii
TUGAS DAN FUNGSI BALAI BESAR PPMB-TPH……………………..…. iii
STRUKTUR ORGANISASI………………………………………………………… iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… vi
I PENDAHULUAN……………..………………………………………………… 1
II STRATEGI PENGELOLAAN KEGIATAN……...............................
1. Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu
Benih TPH ....................................................................
2. Pedoman/Literatur..........................................................
3. Pengembangan Metode dan Validasi Metode....................
4. Pelayanan Pengujian Mutu Benih.....................................
5. Koleksi Varietas/IPTB/DNA..............................................
6. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu.....................................
7. Standardisasi Laboratorium.............................................
a. Laboratorium Penguji Benih........................................
b. Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi..................
c. Keanggotaan dalam organisasi internasional.................
8. Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar...................................
9. Pelatihan Teknis Umum dan Magang................................
10. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan...................................
11. Jurnal/Majalah Vigor.......................................................
6
6
7
7
7
8
9
9
9
9
10
11
12
12
13
vii
12. Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu
Benih dan penerapan Ssistem Mutu Laboratorium
Pengujian Benih..............................................................
13. Layanan Perkantoran......................................................
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan..................................
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan
Perkantoran................................................................
14. Peralatan Pengolah Data……………………………………………..
15. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran…...............................
16. Gedung/Bangunan………………………………………………………
13
14
14
14
15
15
15
III SISTEM PENGUKURAN DAN PENGAWASAN KINERJA …………… 16
IV PENUTUP.............................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
17
1
I. PENDAHULUAN
Pembangunan sistem perbenihan dimaksudkan untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan benih varietas unggul bermutu secara
berkesinambungan. Untuk mencapai maksud tersebut, pengembangan
perbenihan diarahkan pada optimalisasi sistem perbenihan. Melalui
optimalisasi sistem perbenihan, diharapkan benih varietas unggul bermutu
tersedia sesuai dengan kebutuhan pengguna benih secara tepat varietas,
tepat mutu, tepat volume, tepat waktu, tepat lokasi dan harga terjangkau.
Saat ini kesadaran petani untuk menggunakan benih unggul sudah
cukup tinggi, namun pelaksanaannya perlu disertai dengan kesadaran
penggunaan benih unggul yang bermutu tinggi dan benar. Bermutu tinggi
berarti benih tersebut harus asli, yaitu mencerminkan karakteristik varietas
yang mewakili sesuai deskripsi, seperti benih harus hidup; dapat tumbuh
bila ditanam; sehat/tidak menyebarkan penyakit terbawa benih; bersih
terutama dari biji gulma.
Kondisi benih yang beredar di Indonesia sangat variatif tingkat
mutunya, baik benih yang berasal dari produsen dalam negeri (lokal)
maupun benih yang berasal dari luar negeri (impor). Ada beberapa benih
yang ditemukan di pasaran sudah kadaluwarsa atau mutunya sudah tidak
sesuai dengan standar sehingga mengakibatkan kerugian bagi petani. Oleh
karena itu, dipandang perlu melakukan pengawasan dan pengendalian
mutu produk, yaitu melalui penerapan standardisasi sistem manajemen
mutu yang bertaraf internasional baik pada saat produksi (tingkat lapangan)
maupun di tingkat laboratorium.
2
Balai Besar PPMB-TPH yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian No. 41/Permentan/OT.140/9/2006 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 78/Permentan/OT.140/11/2011
adalah Unit Pelaksana Teknis Pusat yang tugasnya adalah melaksanakan
pengembangan serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih
dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura. Balai ini sebagai rujukan laboratorium pengujian mutu benih
seluruh Indonesia serta memfasilitasi BPSBTPH dalam penerapan sistem
mutu dari aturan perbenihan internasional. Dalam melaksanakan fungsi
tersebut Balai Besar PPMB-TPH telah diakreditasi oleh ISTA dan KAN.
Kegiatan pengujian mutu benih di laboratorium Balai Besar PPMB-TPH
mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2008 dan ISTA (International Seed
Testing Association) Rules serta acuan lainnya yang relevan.
Dalam upaya mencapai tujuan sasaran yang telah ditetapkan, Balai
Besar PPMB-TPH menetapkan beberapa indikator yang diwujudkan dalam
kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih, untuk mendukung kegiatan
tersebut pada tahun anggaran 2015 Balai Besar PPMB-TPH menetapkan
berbagai sub kegiatan antara lain Rancangan Kerja Pengembangan
Pengujian Mutu Benih TPH, Pedoman/Literatur, Pengembangan Metode dan
Validasi Metode, Pelayanan Pengujian Mutu Benih, Koleksi
Varietas/IPTB/DNA, Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu, Standardisasi
Laboratorium, Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar, Pelatihan Teknis, Umum
dan Magang, Administrasi Pelaksanaan Kegiatan, Jurnal/Majalah Vigor,
Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan penerapan
3
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih, Palayanan Perkantoran, serta
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran.
Sebagai gambaran dan data dukung pelaksanaan program tahun
2015 perlu dilakukan kajian dan evaluasi kegiatan tahun sebelumnya, untuk
kegiatan dan evaluasi tahun 2014 belum dapat disampaikan karena
kegiatan tersebut masih berlangsung. Pada tahun 2013 berdasarkan tingkat
pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan fisik kegiatan, rata-rata
hampir mencapai target 100%. Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran ini
terlihat dari terealisasinya pencapaian target seluruh kegiatan baik
administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran DIPA Balai Besar
PPMB-TPH Tahun 2013. Kegiatan administrasi yang dimaksud adalah
kegiatan yang mendukung kegiatan teknis Balai. Kegiatan ini meliputi
kegiatan operasional di Bagian Umum beserta kegiatan di Bidang Informasi
dan Jaringan Laboratorium yang telah dilaksanakan secara optimal dengan
penggunaan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya, kegiatan teknis Balai,
antara lain pelayanan pengujian mutu benih kepada
masyarakat/stakeholder, pengembangan metode pengujian dan validasi
metode, penerapan sistem mutu kepada laboratorium pengujian mutu benih
di Indonesia, uji profisiensi untuk mengetahui kompetensi laboratorium
peserta uji profisensi khususnya BPSBTPH provinsi, uji petik mutu benih
yang beredar, dan kegiatan teknis lainnya guna mendukung kegiatan
utama/strategis. Berdasarkan realisasi anggaran pada DIPA Satuan Kerja
Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2013 memperoleh pagu anggaran sebesar Rp.
8.305.596.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan 31 Desember 2013
mencapai Rp. 7.673.192.397,- atau 92,39%, sedangkan realisasi fisik
mencapai 99,5%. Didalam pelaksanaan anggaran ini tentu saja terdapat
4
kendala-kendala di lapangan sehingga output yang diharapkan belum
maksimal. Hal-hal yang menyebabkan realisasi anggaran tidak mencapai
100% adalah (1). Terdapat sisa belanja pegawai yang disebabkan oleh
terjadinya pensiun pegawai, (2). Terdapat sisa anggaran yang merupakan
hasil penghematan baik belanja barang maupun belanja modal, (3). Adanya
penyerapan anggaran beberapa kegiatan yang terhambat, hal ini berkaitan
erat dengan instansi di luar Balai Besar PPMB-TPH seperti KAN dan unit
eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, (4). Kebijakan anggaran nasional
yang mengharuskan dilakukannya revisi anggaran, baik untuk penghematan
maupun realokasi anggaran, (5). Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu
atau belum seluruhnya dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan, sehingga kegiatan menumpuk di triwulan akhir.
Langkah-langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang
mungkin terjadi di tahun mendatang adalah melakukan perencanaan secara
matang untuk memperkecil kemungkinan pemblokiran oleh Direktorat
Jenderal Anggaran dan revisi DIPA/POK yang dapat menghambat realisasi
anggaran serta pencapaian target kegiatan, menyiapkan dokumen
administrasi dan teknis khususnya yang melibatkan instansi luar secara
tepat waktu dan meningkatkan kualitas SDM dengan cara mengadakan
pelatihan-pelatihan teknis, pelatihan sistem mutu dan pelatihan lain yang
mendukung tugas dan fungsi Balai serta mengusulkan peningkatan SDM
untuk tingkat pendidikan S2 dan S3 ke berbagai instansi yang relevan.
Berdasarkan mandat yang diberikan kepada Balai Besar PPMB-TPH
dan rencana strategis 2015 – 2019, tujuan yang ingin dicapai pada tahun
2015 adalah mendukung tersedianya benih tanaman pangan varietas
unggul bersertifikat. Sedangkan sasaran Balai Besar PPMB-TPH adalah
5
mengembangkan metode pangujian dan penerapan sistem manajemen
mutu laboratorium pengujian benih.
Untuk mencapai sasaran tersebut, ditetapkan tiga kegiatan yang
merupakan indikator kinerja utama Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai
berikut:
1. Diperolehnya pengembangan metode/validasi/verifikasi yang aplikatif
untuk mengatasi permasalahan/kendala dalam pengujian mutu benih
baik di laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran benih.
2. Penerapan sistem manajemen mutu melalui kegiatan fasilitasi
Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium pengujian benih.
3. Pelaksanaan uji profisiensi yaitu uji banding yang bertujuan untuk
menilai unjuk kerja laboratorium. Balai Besar PPMB-TPH merupakan
Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi yang terakreditasi KAN (No.
UPP -001-IDN) dengan ruang lngkup penujian benih tanaman pangan
dan hortikultura.
6
II. STRATEGI PENGELOLAAN KEGIATAN
Strategi pengelolaan kegiatan tahun anggaran 2015 didasarkan pada
rencana kerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar PPMB-
TPH dan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran (Pagu sementara) sebesar
Rp. 7.879.900.000,- (tujuh milyar delapan ratus tujuh puluh sembilan juta
sembilan ratus ribu rupiah). Anggaran tersebut seluruhnya dialokasikan untuk
kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem
Mutu Laboratorium Pengujian Benih, dengan sub kegiatannya meliputi:
1. Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH
Program dan rencana kerja merupakan suatu proses awal
pelaksanaan anggaran yang bertujuan mengalokasikan sumber daya
anggaran sesuai prioritas dan pemanfaatannya secara efektif dan efisien.
Penerapan anggaran dilakukan secara terpadu yang memuat seluruh
kegiatan balai yang terintegrasi pada program peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada
dan swasembada berkelanjutan. Output yang diharapkan dalam kegiatan
ini adalah 1 rancangan yang mencakup penyusunan RKAKL, ROPAK, TOR,
JUKNIS, POK sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan TA. 2015 dan
RKT tahun 2016 yang didasarkan pada RENSTRA tahun 2015-2019.
Rancangan tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi
pelaksana kegiatan dalam melaksanakan kegiatan.
7
2. Pedoman/Literatur
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menambah
literatur/referensi bagi masyarakat mengenai perbenihan. Buku literatur ini
memuat tentang pengembangan pengujian mutu benih yang dapat
dijadikan acuan dalam pengujian mutu benih. Diharapkan pembuatan
buku literatur ini menambah pengetahuan dan wawasan khususnya
para pengawas benih tanaman dalam melaksanakan pengujian baik di
laboratorium maupun di lapangan. Target pada tahun 2015 sebanyak 1
pedoman/literatur.
3. Pengembangan Metode dan Validasi Metode
Untuk memperoleh hasil uji yang akurat, pemilihan metode
merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Metode yang
dipergunakan merupakan standar yang dipublikasikan secara
internasional/nasional yang terjamin validitasnya. Dengan adanya berbagai
macam keterbatasan yang ada dan disesuaikan dengan kondisi yang
dihadapi, maka perlu dilakukan penyesuaian atau modifikasi sehingga
pengembangan metode yang disusun dapat bermanfaat bagi
perkembangan perbenihan di Indonesia. Pada TA. 2015, pengembangan
metode dan validasi metode yang akan dilaksanakan adalah sebanyak 10
metode.
4. Pelayanan Pengujian Mutu Benih
Kegiatan pelayanan pengujian di laboratorium Balai Besar PPMB-
TPH mencakup kegiatan pengujian benih eksternal dan Internal.
Pengujian Benih Eksternal merupakan permintaan pengujian dari
8
customer/pelanggan, sedangkan pengujian benih internal dilakukan untuk
mendukung kegiatan uji profisiensi, uji petik mutu benih yang beredar,
pemeliharaan ruang lingkup akreditasi, serta pemeliharaan kompetensi
alat dan kompetensi analis. Didalam pelaksanaan pengujian tersebut, Balai
Besar PPMB-TPH didukung oleh 8 (delapan) laboratorium pengujian,
yaitu: laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium cendawan,
laboratorium bakteri, laboratorium elektroforesis (penanda genetik),
laboratorium virus, laboratorium nematoda dan satu laboratorium
pengembangan teknik kultur jaringan. Pada tahun 2015 pelaksanaan
pengujian yang akan dilaksanakan sebanyak 1000 sampel (contoh
benih). Pengujian yang dapat dilakukan meliputi:
a. Penetapan kadar air h. Pengujian bakteri terbawa benih
b. Analisis kemurnian i. Pengujian virus terbawa benih
c. Penetapan berat 1000 butir j. Verifikasi varietas dilapangan
d. Pengujian daya berkecambah k. Pengujian vigor benih
e. Pengujian penanda genetik secara bio-molekuler
l. Pengujian heterogenitas pada lot benih dalam wadah
f. Pengujian nematoda terbawa benih
m. Teknik kultur jaringan Pengujian virus terbawa benih
g. Pengujian cendawan terbawa benih
n. Pengujian viabilitas benih secara biokimia
5. Koleksi Varietas/IPTB/DNA
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendokumentasikan
varietas sebagai bahan acuan dalam melaksanakan pengujian mutu
benih. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi koleksi varietas, isolat patogen
tular benih dan dokumentasi pola pita DNA sebanyak 90 koleksi sehingga
dapat dijadikan sebagai acuan bagi pengawas benih tanaman dalam
9
mengidentifikasi varietas, jenis penyakit dan jenis pola pita DNA dalam
pengujian yang dilaksanakannya.
6. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
Dalam rangka standardisasi laboratorium pengujian benih
(penerapan ISO/IEC 17025-2008) maka dilakukan kegiatan Kerjasama
Penerapan Sistem Mutu. Untuk tahun 2015, Balai Besar PPMB-TPH akan
melakukan kerjasama dengan beberapa laboratorium yang ada di
BPSBTPH Provinsi. Kegiatan tersebut adalah memfasilitasi laboratorium
penguji benih di daerah untuk menerapkan sistem manajemen mutu
laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025:2008. Target standardisasi
penerapan sistem mutu sebanyak 8 (delapan) laboratorium.
7. Standarisasi Laboratorium
a. Laboratorium Pengujian Benih
Dalam rangka menjaga kompetensi laboratorium pengujian perlu
dilakukan survailen/asesmen/reakreditasi oleh KAN untuk
menilai/mengevaluasi penerapan SNI ISO/IEC 17025-2008 di
laboratorium. Untuk itu laboratorium Balai Besar harus melakukan
peningkatan yang terus menerus untuk memelihara akreditasi atau
pemenuhan persyaratan reakreditasi. Keluaran yang diharapkan
adalah audit internal, kaji ulang manajemen dan survailen oleh KAN.
b. Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi
Balai Besar PPMB-TPH telah terakreditasi oleh KAN pada tahun 2011
sebagai Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) dengan
10
nomor akreditasi UPP-001-IDN. Sebagai penyelenggara uji profisiensi
maka LPUP Balai Besar PPMB-TPH menyelenggarakan kegiatan uji
profisiensi untuk laboratorium penguji benih yang ikut berpartisipasi.
Kegiatan bertujuan melakukan penilaian unjuk kerja laboratorium
yang ikut serta dalam kegiatan pengujian tertentu. Manfaat
mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara lain untuk
pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan motivasi
untuk memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu;
meningkatkan kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan
dapat menjaga reputasi laboratorium dari hasil yang tidak sesuai
standard. Dengan uji profisiensi tersebut diharapkan laboratorium
yang sudah diakreditasi memperoleh data hasil pengujian yang akurat
dan sesuai standar. Target Balai Besar PPMB-TPH tahun 2015 adalah
terlaksananya audit internal, kaji ulang manajemen LPUP, survailen
LPUP oleh KAN dan terlaksananya kegiatan uji profisiensi di 35
laboratorium.
c. Keanggotaan Dalam Organisasi Internasional
Sebagai upaya untuk mendapatkan pengakuan dari organisasi
perbenihan lingkup internasional, Balai Besar PPMB-TPH telah menjadi
anggota ISTA sejak tahun 2006 dengan nomor anggota IDML 01.
Keuntungan sebagai anggota ISTA adalah Balai Besar PPMB-TPH
dengan berkoordinasi ke Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
maupun Hortikultura mempunyai peran dalam pertemuan ditingkat
internasional khususnya yang terkait dengan kebijakan perbenihan.
Sebagai anggota ISTA, Balai Besar PPMB-TPH berpartisipasi aktif
11
mengikuti kegiatan uji profisiensi yang diselenggarakan oleh ISTA.
Balai Besar PPMB-TPH telah terakreditasi oleh ISTA sesuai dengan
sertifikat yang diterbitkan oleh ISTA pada tanggal 20 September
2011 dengan ruang lingkup pengambilan contoh, kemurnian,
penentuan benih tanaman lain, kadar air dan daya berkecambah.
Dengan telah dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 19 Tahun
2011 tentang Penetapan Keanggotaan Indonesia Pada International
Seed Testing Association (Asosiasi Pengujian Benih Internasional) dan
Keputusan Menteri Pertanian No. 2485/Kpts/OT.140/7/2013 tentang
penunjukan Balai Besar Pengemabngan Pengujian Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai perwakilan Indonesia
dalam keanggotaan ISTA, maka pemberlakuan akreditasi sudah
dapat dilaksanakan, apalagi pada tahun 2014 sudah dilakukan pre
assessment oleh ISTA. Kedepan perlu meningkatkan kompetensi SDM
dalam pengujian mutu benih yang bertaraf internasional dan
meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan organisasi
perbenihan tingkat internasional, serta dukungan regulasi dibidang
pengujian mutu benih antar negara.
8. Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar
Uji petik mutu benih yang beredar dilakukan untuk mengevaluasi
tingkat mutu benih yang beredar di pasaran dan salah satu realisasi
bantuan pemerintah pusat dalam hal pengawasan mutu terutama pada
pengawasan hilir, Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih
yang beredar dan melakukan pengujian di laboratorium untuk
mengetahui tingkat mutu benih tersebut sehingga dapat diketahui kondisi
12
mutu benih yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia dan sebagai
bahan masukan bagi pimpinan dalam menyusun pengembangan metode.
Pada tahun 2015 akan dilakukan pengambilan contoh benih tanaman
pangan di 6 provinsi dengan jumlah sampel sebanyak 90 sampel (contoh
benih).
9. Pelatihan Teknis Umum dan Magang
Dalam mendukung kegiatan pengujian di laboratorium diperlukan
Pengawas Benih Tanaman/Analis Benih yang mampu melaksanakan
pengujian dengan hasil yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu, pengetahuan dan keterampilan
bagi Pengawas Benih Tanaman/Analis Benih dan pegawai Balai Besar
PPMB-TPH mutlak diperlukan. Pelatihan yang diperlukan antara lain
pelatihan teknis dan non teknis. Pelatihan teknis antara lain adalah
pelatihan sistem mutu (ISO 9000, ISO 9001, SNI ISO/IEC 17025-2008,
ILAC G 13-2007), pelatihan bagi analis benih (pelatihan petugas
pengambil contoh benih, pelatihan analis pengujian laboratorium). Untuk
meningkatkan keterampilan pegawai dari segi non teknis, Balai Besar
PPMB-TPH merencanakan mengikutsertakan dalam pelatihan peningkatan
SDM antara lain SAI/SABMN, Simpeg, Bendahara, 3M, Kepegawaian,
pengadaan barang dan jasa (Perpres 70 tahun 2012) dan lain-lain. Target
jumlah peserta pelatihan teknis, umum dan magang sebanyak 120
orang.
13
10. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan
Untuk mendukung tugas dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH perlu
didukung administrasi yang baik. Pengelolaan administrasi didasarkan
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga diperoleh
pengelolaan administrasi yang tertib dan akuntabel. Pembinaan dan
pengawasan pengelolaan administrasi selalu dilakukan, hal ini untuk
menghindari ketidakefisienan dan ketidakefektifan keuangan negara.
Target kegiatan ini dilaksanakan selama 1 tahun.
11. Jurnal/Majalah Vigor
Untuk menginformasikan dan menyebarluaskan hasil kegiatan
pengembangan dan pengujian mutu benih di laboratorium, Balai Besar
PPMB-TPH merencanakan menerbitkan majalah/jurnal sebagai sumber
informasi khususnya yang berkaitan dengan bidang perbenihan kepada
masyarakat, aparatur pertanian dan pemangku kepentingan yang terkait.
Penerbitan majalah vigor ini dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) edisi atau 600
eksemplar yang memuat informasi tentang hasil-hasil pengujian mutu
benih di laboratorium dan informasi lainnya yang terkait dengan
kinerja Balai.
12. Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan
Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang
telah dicapai oleh Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka perlu dilakukan monitoring dan
evaluasi. Dengan adanya monitoring dan evaluasi diharapkan dapat
14
diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja Balai kedepan
menjadi lebih baik dan mencari solusi pemecahan apabila terdapat
hambatan/kendala dalam pelaksanaannya. Output yang diharapkan adalah
laporan bulanan, laporan triwulan, laporan tahunan, LAKIP, Penyusunan
database, website, Pameran, Pengelolaan Kepegawaian dan
Penyusunan SAI/SABMN. Selain itu, sistem pengawasan intern perlu
dilaksanakan, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan baik dari segi
anggaran maupun fisik dapat dipertanggungjawabkan. Target dari
kegiatan ini adalah tersusunnya laporan sebanyak 12 laporan.
13. Layanan Perkantoran
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Kegiatan ini bertujuan agar hak-hak dari pegawai dapat
diberikan sesuai dengan peruntukkannya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pegawai seperti pembayaran gaji,
tunjangan-tunjangan, honorarium dan lembur selama 12 bulan.
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan
Perkantoran
Kegiatan ini bertujuan memfasilitasi pegawai dalam
melaksanakan tugas kedinasan sehari-hari, memberikan kenyamanan
dan menciptakan lingkungan kantor yang kondusif agar pegawai
dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal dan efektif sehingga
kinerja Balai meningkat sesuai dengan tupoksi yang diberikan.
Kegiatan ini berkaitan dengan pemeliharaan gedung dan halaman
kantor, perbaikan peralatan kantor, perawatan kendaraan roda dua
15
dan roda empat, langganan daya dan jasa (listrik dan telepon), serta
belanja keperluan operasionai perkantoran selama 1 tahun.
14. Peralatan Pengolah Data
Kegiatan ini bertujuan menyediakan peralatan perkantoran guna
mendukung kelancaran tugas Balai. Peralatan pengolah data yang
diperlukan adalah laptop sebanyak 4 unit dan UPS sebanyak 1 unit.
15. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Kegiatan ini bertujuan menyediakan sarana gedung dan fasilitas
perkantoran guna mendukung kelancaran tugas Balai. Untuk mendukung
pelaksanaan pengujian mutu benih di laboratorium yang diperlukan
adalah pengadaan PCR sebanyak 1 unit, pengadaan meja laboratorium
sebanyak 2 unit, pengadaan micropipet 2 unit dan pengadaan grinding
mill 1 unit. Sedangkan fasilitas perkantoran yang diperlukan adalah,
pengadaan kursi tamu sebanyak 1 set, meja kerja ½ biro 5 unit, kursi
kerja 5 unit, kardek 2 unit dan pengadaan lemari arsip sebanyak 8 unit.
16. Gedung/Bangunan
Pada tahun 2015 prasarana yang masih sangat diperlukan adalah
fasilitas jalan lingkungan kantor. Kegiatan ini bertujuan menyediakan
prasarana untuk kenyamanan dalam pelayanan kepada masyarakat dengan
merencanakan pengadaan jalan lingkungan kantor melalui
pengaspalan/hotmik seluas 515 M2 dan pembuatan tempat parkir seluas
111 M2.
16
III. SISTEM PENGUKURAN DAN PENGAWASAN KINERJA
Balai Besar PPMB-TPH dalam Tahun Anggaran 2015 mendapat
anggaran sebesar Rp. 8.679.900.000,- dari Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan
Swasembada Berkelanjutan. Untuk mencapai program tersebut Balai Besar
PPMB-TPH menetapkan 1 kegiatan dan 17 sub kegiatan dengan dukungan
anggaran terdiri dari :
a) Belanja Pegawai = Rp. 3.339.254.000,-
b) Belanja Barang = Rp. 3.689.146.000,-
c) Belanja modal = Rp. 1.840.500.000,-
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi diperlukan sistem
pengukuran keberhasilan apakah kegiatan yang dilaksanakan telah berjalan efektif dan
efisien sesuai yang direncanakan. Sistem pengukuran kinerja yang paling sederhana
adalah dengan cara membandingkan tingkat capaian sasaran terhadap indikator
kinerja yang meliputi input, output dm outcome dari masing-masing kegiatan. Syarat
utama pengukuran indikator kinerja adalah bersifat kuantitatif dan terukur sehingga
dapat memberikan gambaran nyata tingkat keberhasilan dan kegagalan dari suatu
kegiatan. Rencana kegiatan tahunan tahun 2015 seperti lampiran 1. Disamping sistem
penilaian tersebut titik kritis pelaksanaan kegiatan adalah menyangkut penggunaan
anggarannya, untuk itu sistem pengendalian intern/pengawasan yang intensif dari
mulai perencaaan kegiatan akan menentukan bahwa kegiatan tersebut dapat berjalan
efektif, efisien dan akuntabel.
17
IV. PENUTUP
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 merupakan penjabaran
kegiatan selama satu tahun anggaran dalam mendukung tugas dan fungsi
Balai Besar PPMB-TPH dan didalam pelaksanaannya tetap mengacu pada TOR,
POK, RAB, Petunjuk teknis dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Balai.
Dengan telah ditetapkannya Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015
dapat diketahui indikator dan rencana tingkat capaian sehingga dapat
dijadikan salah satu tolok ukur dalam menilai keberhasilan organisasi dan
dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengevaluasi akuntabilitas kinerja
pada akhir tahun 2015.
18
Lampiran 1: Penetapan Kinerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai pagu anggaran yang
tersedia tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
Mengembangkan Metode Pengujian dan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian Mutu Benih
1. Jumlah metode yang dikembangkan
10 metode
2. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu
8 laboratorium
3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi
35 laboratorium
Jumlah Anggaran Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan
Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih sebesar
Rp. 8.679.900.000,- (delapan milyar enam ratus tujuh puluh sembilan juta
sembilan ratus ribu rupiah).
19
Lampiran 2: Alokasi anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari kegiatan/sub kegiatan serta indikator kinerja kegiatan/sub
kegiatan sesuai pagu anggaran yang tersedia tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut:
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target
Alokasi Anggaran
(Rp.)
Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
8.679.900.000,-
1 Rancangan Kerja Pengembangan
Pengujian Mutu Benih TPH
Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis
dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
1 rancangan 79.290.000,-
2 Pedoman/Literatur Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu
benih sebanyak 1 (satu) pedoman/literatur
1
pedoman/literatur
26.220.000,-
3 Pengembangan Metode dan Validasi
metode
Diperolehnya metode baru dan metode validasi
yang mudah diaplikasikan oleh pengguna
(Laboratorium benih, pengusaha dan penangkar
benih) dan sebagai bahan kebijakan di bidang mutu
benih. Terselenggaranya sinkronisasi pengem-
bangan mutu benih (1 rapat)
10 metode 343.310.000,-
20
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)
4 Pelayanan Pengujian Mutu Benih Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian di
Balai Besar PPMB-TPH
1.000 sampel 137.100.000,-
5 Koleksi Varietas/IPTB/DNA Tersedianya koleksi benih kering, isolat patogen
tular benih dan koleksi visualisasi produk PCR benih
tanaman pangan dan hortikultura
90 koleksi 24.600.000,-
6 Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu 1. Diterapkannya sistem manajemen mutu
dilaboratorium penguji benih berdasarkan
SNIISO/IEC 17025:2008
2. Terselenggaranya sinkronisasi tentang
pemahaman dan penerapan sistem manajemen
mutu laboratorium
berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 (1 rapat)
8 laboratorium
230.071.000,-
21
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)
7 Standardisasi Laboratorium 1. Terlaksananya penguatan organisasi
laboratorium penguji benih Balai Besar PPMBTPH
2. Terlaksananya penguatan organisasi
Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi Balai
Besar PPMBTPH
oleh KAN dan :
a. Diperolehnya unjuk kerja/kinerja
laboratorium pengujian benih di Indonesia
dalam melakukan
pengujian mutu benih tanaman pangan
dan hortikultura (35 laboratorium).
3. Terlaksananya penguatan organisasi
Laboratorium Balai Besar PPMBTPH oleh
International Seed Testing Association (ISTA)
3 Sertifikat
Akreditasi
196.875.000,-
8 Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar Tersedianya data mutu benih tanaman pangan
yang beredar di pasaran
90 sampel 34.550.000,-
22
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran
(Rp.)
9 Pelatihan Teknis Umum dan Magang 1. Terselenggaranya pelatihan sistem mutu dan
peningkatan SDM untuk pengawas benih
tanaman Balai Besar PPMBTPH
2. Terselenggaranya pelatihan 3M dan Budaya Kerja
untuk petugas struktural 3. Terselenggaranya pelatihan Analis
Laboratorium
untuk pengawas benih tanaman seluruh Indonesia
120 orang
239.100.000,-
10 Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Terselenggaranya pelaksanaan administrasi satuan
kerja Balai Besar PPMBTPH
12 bulan 184.417.000,-
11 Jurnal/Majalah Vigor Terlaksananya penerbitan majalah Vigor Balai
Besar PPMBTPH
3 edisi 72.550.000,-
23
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran
(Rp.)
12 Laporan Kegiatan Pengembangan
Pengujian Mutu Benih dan
Penerapan Sistem Mutu
Laboratorium Pengujian Benih
1. Tersusunya laporan database dan website hasil pengujian mutu benih
2. Tersusunya laporan pameran
pembangunan pertanian 3. Tersusunnya Laporan bulanan, simonev,
LAKIP, laporan tahunan dan Sistem Pengendalian Intern yang baik dan lengkap.
4. Tersusunnya laporan pengelolaan kepegawaian Balai Besar PPMBTPH
5. Tersusunnya laporan keuangan dan barang
milik negara Balai Besar PPMBTPH
12 laporan
410.670.000,-
24
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran
(Rp.)
13 Jumlah Lab. Yang Melaksanakan Uji Profisiensi
Terlaksananya penilaian unjuk kerja laboratorium pengujian benih
35 laboratorium 351.389.000,-
14 Pelayanan Perkantoran 1. Terlaksananya pembayaran gaji, lembur
dan tunjangan 2. Terlaksananya perbaikan gedung dan pemeliharaan
halaman 3. Terlaksananya perawatan peralatan kantor
dan kalibrasi peralatan laboratorium
4. Terlaksananya pemeliharaan kendaraan roda 4 dan roda 2
5. Terealisasinya pembayaran tagihan listrik, telepon dan internet
6. Terselenggaranya operasional perkantoran
12 bulan
4.509.258.000,-
15 Peralatan pengolah data Terlaksananya pengadaan peralatan pengolah data 5 unit 62.000.000,-
16 Peralatan dan fasilitasi perkantoran Terlaksananya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
111 unit 516.000.000,-
17 Gedung/Bangunan Terlaksananya pembangunan gedung/bangunan 1002 M2 1.262.500.000,-
LAMPIRAN 3:
INSTANSI : BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
1). Meningkatnya kualitas program Tersusunnya program dan rencana kerja 100% Rancangan Kerja Pengambangan 1. Inputdan rencana kerja Balai Besar Balai Besar PPMB-TPH tahun 2012 Pengujian Mutu Benih TPH - Biaya/anggaran rupiah 86.640.000 PPMB-TPH - SDM orang 25
2. Output Tersusunnya program dan rencana kerja tahun 2015 rancangan 1
3. Out come Meningkatnya kualitas program dan rencana kerja rancangan 1 Balai Besar PPMB-TPH
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
2). Meningkatnya ketersediaan Terlaksanannya penyusunan buku 100% Pedoman/Literatur 1. Inputreferensi/pedoman dalam pengujian leteratur sebanyak 1 judul/literatur (pedoman) - Biaya/anggaran rupiah 26.220.000 mutu benih TPH - SDM orang 10
2. Output Terlaksanannya penyusunan buku literatur Buku 150
3. Out come Meningkatnya ketersediaan referensi/pedoman dalam judul 1 pengujian mutu benih TPH
RENCANA KINERJA TAHUNANTAHUN 2015
Sasaran
Uraian
2
Kegiatan
2
Uraian
Sasaran
Sub Kegiatan
Pengembangan
Metode Pengujian
Mutu Benih dan
Penerapan Sistem
Mutu Laboratorium
Pengujian Benih
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
3). Diperolehnya metode yang - Terlaksananya pengembangan dan validasi 100% Pengembangan Metode dan Validasi 1. Inputaplikatif dalam pengujian mutu benih metode uji mutu benih sebanyak 10 metode Metode - Biaya/anggaran rupiah 495.722.000
di laboratorium - Terlaksananya sinkronisasi pengembangan - SDM : orang 26 metode
2. Output - Terlaksananya pengembangan dan validasi metode 10 metode uji mutu benih - Terlaksananya sinkronisasi pengembangan metode rapat 1
3. Out come - Diperolehnya metode yang aplikatif dalam pengujian laboratorium 33 mutu benih di laboratorium - Meningkatnya pemahaman/persepsi tentang orang 40 pengembangan metode
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)
1 3 4 5 6 7 8 94). Meningkatnya pelayanan pengujian Terlaksananya pelayanan pengujain mutu 100% Pelayanan Pengujian Mutu Benih 1. Input
mutu benih kepada pelanggan benih kepada pelanggan 1.000 sampel - Biaya/anggaran rupiah 141.100.000 - SDM : orang 26
2. Output Terlaksananya pelayanan pengujain mutu sampel 1000 benih eksternal dan internal
3. Out come Meningkatnya pelayanan pengujian sampel 1000 mutu benih eksternal dan internal
2
2
Sasaran
Uraian
Kegiatan
Uraian
Sasaran Kegiatan
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
5). Meningkatnya jumlah koleksi Terlaksananya koleksi varietas/IPTB/DNA 100% Koleksi varietas/IPTB/DNA 1. Inputvarietas/IPTB/DNA sebanyak 90 koleksi - Biaya/anggaran rupiah 28.600.000
- SDM : orang 5
2. Output Terlaksananya koleksi varietas/IPTB/DNA koleksi 90
3. Out come Meningkatnya jumlah koleksi varietas/IPTB/DNA koleksi 90
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
6). Meningkatnya standardisasi - Terlaksananya kerjasama penerapan 100% Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu 1. Inputmelalui penerapan sistem sistem mutu di 8 laboratorium - Biaya/anggaran rupiah 326.378.000
manajemen mutu - Terlaksananya sinkronisasi pemantapan - SDM : orang 20 sistem manajemen mutu
2. Output - Terlaksananya kerjasama penerapan sistem mutu laboratorium 8 - Terlaksananya sinkronisasi sistem manajemen mutu rapat 1
3. Out come - Meningkatnya kompetensi institusi Balai Besar PPMB-TPH laboratorium 8 - Meningkatnya pemahaman tentang ISO/IEC 17025-2008 orang 50
2
Kegiatan Sasaran
Uraian
2
Uraian
Sasaran Kegiatan
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
7). Meningkatnya kompetensi - Penguatan organisasi laboratorium 100% Standardisasi Laboratorium 1. Inputlaboratorium pengembangan - Penguatan organisasi LPUP - Biaya/anggaran rupiah 405.655.000
pengujian mutu benih - Penguatan organisasi ISTA - SDM : orang 20
2. Output - Terlaksananya proses survailen sertifikat 1 laboratorium oleh KAN akreditas - Terlaksananya proses surveilen LPUP oleh KAN sertifikat 1 akreditas - Terlaksananya penguatan organisasi ISTA sertifikat 1
akreditas - Terlaksananya uji profisiensi laboratorium 32 sebanyak 32 laboratorium
3. Out come - Meningkatnya kompetensi laboratorium Balai Besar
PPMB-TPHlaboratorium 3
- Meningkatnya kinerja/unjuk kerja laboratorium peserta laboratorium 32
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
8). Diperolehnya data mutu benih - Terlaksananya pengujian mutu benih 100% Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar 1. Inputyang beredar yang beredar sebanyak 90 sampel - Biaya/anggaran rupiah 54.500.000
- SDM : orang 26
2. Output Terlaksananya pengujian mutu benih yang beredar koleksi 90
3. Out come Tersedianya data mutu benih tanaman pangan dan koleksi 90 hortikultura yang beredar dipasaran
Kegiatan
Kegiatan
Uraian
2
Uraian
Sasaran
2
Sasaran
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
9). Meningkatnya pengetahuan dan - Terlaksananya pelatihan sistem mutu dan 100% Pelatihan Teknis Umum dan Magang 1. Inputketerampilan Pengawas Benih peningkatan SDM Pengawas Benih - Biaya/anggaran rupiah 239.100.000
Tanaman, petugas struktural dan Tanaman sebanyak 30 peserta - SDM orang 10 fungsional - Terlaksananya pelatihan 3M dan budaya
kerja petugas struktural dan fungsional 2. Output sebanyak 40 peserta - Terlaksananya pelatihan sistem mutu dan orang 30 - Terlaksananya pelatihan Analis Laboratorium peningkatan SDM Pengawas Benih Tanaman bagi Pengawas Benih Tanaman - Terlaksananya pelatihan 3M dan budaya sebanyak 40 peserta kerja petugas struktural dan fungsional orang 40
- Terlaksananya pelatihan analis laboratorium bagi Pengawas Benih Tanaman orang 40
3. Out come Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan orang 120 Pengawas Benih Tanaman
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
10). Meningkatnya pengelolaan Terselenggaranya pelaksanaan administrasi 100% Administrasi Pelaksanaan Kegiatan 1. Inputadministrasi dan akuntabilitas Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH 12 bulan - Biaya/anggaran rupiah 214.757.000 kinerja Balai Besar PPMB-TPH - SDM orang 10
2. Output Terselenggaranya pelaksanaan administrasi bulan 12 Satuan Kerja Balai Besar PPMB-TPH
3. Outcome Meningkatnya pengelolaan administrasi dan akuntabilitas bulan 12 kinerja Balai Besar PPMB-TPH
2
Sasaran Kegiatan
2
Sasaran Kegiatan
Uraian
Uraian
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
11). Tersebarluasnya informasi kegiatan Terlaksananya penerbitan majalah Vigor 100% Jurnal/Majalah Vigor 1. InputBalai Besar PPMB-TPH dan Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 4 edisi - Biaya/anggaran rupiah 72.550.000
pengembangan mutu benih - SDM orang 9
2. Output Terlaksananya penerbitan majalah Vigor edisi 3 Balai Besar PPMB-TPH
3. Out come Tersebarluasnya informasi kegiatan Balai Besar laboratorium 32 PPMB-TPH dan pengembangan mutu benih
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)
1 3 4 5 susunnya 7 8 912). Tersusunnya laporan - Terselenggaranya pengelolaan database 100% laporan keg. pengembangan metode 1. Input
pengembangan metode pengujian dan website pengujian mutu benih dan penerapan - Biaya/anggaran rupiah 439.870.000 mutu benih dan penerapan sistem - Terselenggaranya pameran pembangunan sistem mutu laboratorium pengujian - SDM orang 10 mutu laboratorium pengujian benih sebanyak 2 kali benih
- Tersusunya laporan bulanan dan SIMONEV 2. Output - Tersusunnya laporan tahunan dan LAKIP - Terselenggaranya pengelolaan database dan laporan 2 - Tersusunya laporan sistem pengendalian website intern - Terselenggaranya pameran pembangunan laporan 2 - Terselenggaranya pengelolaan urusan sebanyak 2 kali kepegawaian dan tata usaha - Tersusunya laporan bulanan dan SIMONEV laporan 2 - Tersusunya laporan SAI dan SABMN - Tersusunnya laporan tahunan dan LAKIP laporan 2
- Tersusunya laporan sistem pengendalian laporan 1 intern - Terselenggaranya pengelolaan urusan laporan 1 kepegawaian dan tata usaha - Tersusunya laporan SAI dan SABMN laporan 2
3. Out come Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pelaporan laporan 12
2
2
Uraian
Sasaran Kegiatan
Kegiatan
Uraian
Sasaran
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
13). Meningkatnya kesejahteraan dan - Terbayarnya gaji, tunjangan, dan vakasi 100% Pelayanan perkantoran 1. Inputkinerja pegawai Balai Besar sebanyak 58 orang - Biaya/anggaran rupiah 4.509.258.000
PPMB-TPH - Terlaksananya pemeliharaan gedung - SDM orang 73 dan halaman kantor selama 12 bulan - Tersedianya peralatan yang baik dan 2. Output terkalibrasi selama 12 bulan - Terbayarnya gaji, tunjangan dan vakasi OB 754 - Terselenggaranya pelayanan perkantoran - Terlaksananya pemeliharaan gedung dan halaman bulan 12 Balai Besar PPMB-TPH 12 bulan kantor
- Tersedianya peralatan yang baik dan terkalibrasi bulan 12 - Terselenggaranya pelayanan perkantoran Balai Besar PPMB-TPH bulan 12
3. Out come Meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai Orang 73 Besar PPMB-TPH
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
14). Meningkatnya kinerja dan - Terlaksananya pengadaan sarana gedung 100% Pengadaan Alat Pengolah Data 1. Inputkelancaran pelaksanaan tugas dan inventaris kantor - Biaya/anggaran rupiah 62.000.000
- SDM : orang 5
2. Output - Terlaksananya pengadaan pengolah data unit 5
3. Out come Meningkatnya kinerja dan orang 58 kelancaran pelaksanaan tugas
Uraian
2
2
Sasaran Kegiatan
Uraian
Sasaran Kegiatan
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)1 3 4 5 6 7 8 9
15). Meningkatnya kinerja dan - Terlaksananya pengadaan sarana gedung 100% Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1. Input
kelancaran pelaksanaan tugas dan inventaris kantor - Biaya/anggaran rupiah 600.500.000 - SDM : orang 5
2. Output - Terlaksananya pengadaan peralatan perkantoran unit 30 - Terlaksananya pegadaan alat laboratorium - Terlaksanannya pengadaan meubelair
3. Out come Meningkatnya kinerja dan orang 58 kelancaran pelaksanaan tugas
rencana tingkatKegiatan Indikator rencana tingkat capaian Uraian Indikator Satuan capaian Ket.
(Target) (Target)
1 3 4 5 6 7 8 916). Meningkatnya kinerja dan - Terlaksananya pengadaan gedung/bangunan 100% Pengadaan Gedung/Bangunan 1. Input
kelancaran pelaksanaan tugas - Biaya/anggaran rupiah 189.000.000 - SDM : orang 5
2. Output - Terlaksananya pengaspalan jalan M2 515 - Terlaksananya pembuatan tempat parkir M2 111 - Terlaksananya Pembangunan Guest House - Terlaksananya pembuatan bak penampungan air
3. Out come Meningkatnya kinerja dan orang 58 kelancaran pelaksanaan tugas
Sasaran Kegiatan
Uraian
2
Sasaran Kegiatan
Uraian
2