permen 19 2012

28
SYARAT-SYARAT PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN PERMENAKERTRANS 19 TAHUN 2012

Upload: grzone

Post on 18-Dec-2014

206 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERMEN 19 2012

SYARAT-SYARAT PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN

PERMENAKERTRANS 19 TAHUN 2012

Page 2: PERMEN 19 2012

PEMBORONGAN PEKERJAAN

Sebagian pelaksanaan dapat diserahkan kepada perusahaan penerima pemborongan dengan syarat :

• terpisah dari kegiatan utama• dengan perintah langsung maupun tidak langsung dari

pemberi pekerjaan• kegiatan pendukung dan memperlancar kegiatan

utama sesuai alur kegiatan usaha• kegiatan yang apabila tidak dilakukan, proses pekerjaan

tetap berjalan sebagaimana mestinya

Page 3: PERMEN 19 2012

• Perusahaan harus membuat alur proses kegiatan usaha dengan memuat kegiatan utama dan kegiatan penunjang.

• Perusahaan pemberi kerja harus melaporkan jenis pekerjaan yang diborongkan ke Disnakertrans setempat

Page 4: PERMEN 19 2012

Pemberi Kerja DISNAKERTRANS

BUKTI PELAPORAN

Satu Minggu

Hubungan kerja pekerja/buruh akan beralih ke pemberi kerja apabila penyerahkan pekerjaan tidak disertai bukti pelaporan dari Disnaker setempat

Jenis pekerjaan yang diborongkan

Page 5: PERMEN 19 2012

Penyerahan pekerjaan dilakukan melalui perjanjian pemborongan pekerjaan

Meliputi sekurang kurangnya : • hak dan kewajiban masing-masing pihak• menjamin pemenuhan perlindungan kerja dan

syarat2 kerja sesuai UU yang berlaku • memiliki tenaga kerja yang kompeten

dibidangnya

Page 6: PERMEN 19 2012

Penerima Pemborongan DISNAKER

Maks. 30 hari sebelum dilaksanakan

BUKTI PELAPORAN

Maks. 5 hari setelah laporan diterim

a

Page 7: PERMEN 19 2012

Syarat Perusahaan Penerima Pekerjaan Pemborongan

1. berbentuk badan hukum; 2. memiliki tanda daftar perusahaan; 3. memiliki izin usaha; dan 4. memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan di

perusahaan

Page 8: PERMEN 19 2012

Perjanjian kerja antara penerima borongan dengan pekerjanya dapat bersifat PKWT atau

PKWTT

Page 9: PERMEN 19 2012

Penyedia Jasa Pekerja/Buruh

Syarat :

1. Tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, antara lain:a. usaha pelayanan kebersihan (cleaning service); b. usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering);c. usaha tenaga pengaman (security/satuan pengamanan); d. usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan;

dane. usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh.

2. Dilarang menyerahkan ke penyedia pekerjaan lainnya

Page 10: PERMEN 19 2012

Penyerahan pelaksanaan pekerjaan ke penyedia jasa pekerja dibuat secara tertulis

Isi perjanjiannya sekurang-kurangnya memuat :a. jenis pekerjaan yang dilakukan pekerja b. penegasan bahwa penyedia pekerjaan bersedia

menerima pekerja dari penyedia kerja sebelumnya dalam hal terdapat pergantian penyedia pekerjaan

c. hubungan kerja antara pekerja dan penyedia pekerja dapat berupa PKWT maupun PKWT

Page 11: PERMEN 19 2012

Perjanjian penyediaan pekerjaan harus di daftarkan ke Disnaker

Melampirkan :• .

Perjanjian Kerjasama DISNAKER

BUKTI PENDAFTARAN

Maks. 30 hari setelah ditanda tangani

Maks 7 hari

setelah berkas diterima

•izin operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang masih berlaku; dan

•draft perjanjian kerja antara perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya

Page 12: PERMEN 19 2012

Penyedia kerja tidak dapat melakukan operasionalnya apabila belum memiliki izin dari Disnaker setempat

Apabila perjanjian penyediaan pekerja tidak didaftarkan maka :a. disnaker dapat mencabut izin operasi b. apabila dicabut hak-hak pekerja menjadi

tanggung jawab penyedia pekerjaan

Page 13: PERMEN 19 2012

Persyaratan Perusahaan Penyedia Pekerja/Buruh

1. berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2. memiliki tanda daftar perusahaan;

3. memiliki izin usaha;

4. memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan;

5. memiliki izin operasional;

6. mempunyai kantor dan alamat tetap; dan

7. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama perusahaan.

Page 14: PERMEN 19 2012

Izin operasional diajukan ke Disnaker setempat dengan melampirkan :

1. copy anggaran dasar yang didalamnya memuat kegiatan usaha penyediaan jasa pekerja/buruh;

2. copy pengesahan sebagai badan hukum Perseroan Terbatas (PT);

3. copy surat ijin usaha penyediaan jasa pekerja/buruh; 4. copy tanda daftar perusahaan; 5. copy bukti wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan; 6. copy pernyataan kepemilikan kantor atau bukti penyewaan

kantor yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan; dan 7. copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama

perusahaan.

Page 15: PERMEN 19 2012

• Izin operasional diterbitkan Disnaker setempat paling lambat 14 hari setelah permohonan diterima, berlaku di seluruh kabupaten/provinsi yang bersangkutan selama 3 tahun

• Perjanjian kerja penyedia kerja dengan pekerjanya harus di daftarkan ke Disnaker setempat jika tidak izin operasi akan dicabut

Page 16: PERMEN 19 2012

Perjanjian kerja berupa PKWT atau PKWTT, sekurang-kurangnya memuat :

• jaminan kelangsungan bekerja • hak atas cuti • hak jaminan sosial • hak tunjangan hari raya • hak istirahat paling singkat 1 hari dalam 1 minggu• hak menerima ganti rugi karena PHK sebelum PKWT

berakhir bukan karena kesalahan pekerja• hak penyesuaian upah dari masa kerja yang dilalui• hak lain yang diatur peraturan perundangan

Page 17: PERMEN 19 2012

• Apabila tidak memuat seperti diatas maka perjanjian kerja adalah PKWTT

• Pemberi kerja tidak melanjutkan kerja sama dan mengalihkan ke penyedia kerja yang lain maka penyedia kerja yang baru harus melanjutkan perjanjian kerja yang telah ada tanpa mengurangi ketentuan yang sudah disepakati

• Penyedia kerja yang baru harus mengakui masa kerja dari pekerja yang telah berlangsung

Page 18: PERMEN 19 2012
Page 19: PERMEN 19 2012

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 Tahun 2013

Page 20: PERMEN 19 2012

PRINSIP UTAMA

Penjaminan kesetaraan kesehatan bagi seluruh rakyat di Indonesia

Page 21: PERMEN 19 2012

PESERTA

Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI)

Peserta Non PBI

Fakir miskin dan orang tidak mampu Pegawai NegaraPegawai Swasta Warga Negara asing yang telah bekerja di Indonesia paling singkat 6 bulan

Page 22: PERMEN 19 2012

Kepesertaan jaminan kesehatan bersifat wajib dan dilakukan bertahap untuk seluruh penduduk di Indonesia

Tahap Pertama (mulai 1 Januari 2014)

Tahap Kedua(paling lambat 1 Januari 2019)

• PBI jaminan kesehatan• Pegawai Negeri Sipil• Pegawai ASKES dan keluarganya• Pegawai JAMSOSTEK dan keluarganya

Seluruh penduduk Indonesia

Page 23: PERMEN 19 2012

Pendaftaran, Perubahan Data, dan verifikasi peserta Penerimaan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) akan diatur lebih lanjut dalam peraturan perundangan

Page 24: PERMEN 19 2012

Tata cara adminisratif iuran jaminan kesehatan bagi Peserta PBI dan Non PBI diatur lebih jelas dalam peraturan Badan Jaminan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS)

Page 25: PERMEN 19 2012

Manfaat Jaminan kesehatan meliputi manfaat medis yang terikat dengan iuran yang yang dibayarakan dan manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans berdasarkan iuran yang dibayarkan. Akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri

Page 26: PERMEN 19 2012

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh BJPS secara merata dan seadil-adilnya sesuai dengan rujukan yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan perundang-undangan

Page 27: PERMEN 19 2012

Penyelanggaraan fasilitas kesehatan dilakukan oleh BJPS bekerja sama dengan Pemerintah, Pemerintah daerah dan swasta yang memenuhi persyaratan.

Page 28: PERMEN 19 2012

Peran Asuransi SwastaBPJS Kesehatan Asuransi Swasta

1. Menggunakan sistem rujukan.Layanan 1: Dokter Umum –

Puskesmas/Klinik Dokter Umum/Dokter keluarga.

Layanan 2: Klinik Dokter Speaialis/Dokter Spesialis – Rumah Sakit.

Layanan 3: Dokter Super Spesialis – Rumah Sakit.

2. Manfaat dan pelayanan medis: sesuai kebutuhan dasar medis.

3. Ruang Kelas Standar, obat generik.4. Sistem Pembayaran ke PPK: Prospektif.

1. Dapat langsung ke Rumah Sakit/Dokter spesialis.

2. Manfaat dan pelayanan medis sama dengan BPJS Kesehatan.

3. Fasilitas Ruang dan Obat dapat ditingkatkan sesuai kontrak.

4. Sistem pembayaran ke PPK: prospektif dan/atau reimburs.

5. Koordinasi benefit dengan BPJS Kesehatan diperlukan untuk hemat biaya.