permasalahan pemutusan kontrak konstruksi

Upload: rahmat-purnaman-saputra

Post on 01-Mar-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Permasalahan Pemutusan Kontrak Konstruksi

    1/3

  • 7/26/2019 Permasalahan Pemutusan Kontrak Konstruksi

    2/3

    Pemutusan kontrak ini dapat dilakukan melalui pemberitahuan tertulis, jadi tidak harus melalui pengadilan berdasarkanketentuan Pasal 6* Kitab 5ndang45ndang Hukum Perdata. Hal4hal "ang dapat menjadi dasar pemutusan kontrak adalah:

    Pen"edia lalai ? %idera janji dalam melaksanakan ke&ajibann"a dan tidak memperbaiki kelalaiann"a dalam jangka&aktu "ang telah ditetapkanA

    Pen"edia tanpa persetujuan Penga&as Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan pekerjaanA

    Pen"edia menghentikan pekerjaan selama *7 (duapuluh delapan- hari dan penghentian ini tidak ter%antum dalamprogram mutu serta tanpa persetujuan Penga&as PekerjaanA

    Pen"edia berada dalam keadaan pailitA

    Pen"edia selama masa kontrak gagal memperbaiki %a%at mutu dalam jangka &aktu "ang ditetapkan oleh PPKA

    Pen"edia tidak mempertahankan keberlakuan jaminan pelaksanaanA

    Denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan pen"edia sudah melampaui ; (lima perseratus-dari nilai kontrak dan PPK menilai bah&a Pen"edia tidak akan sanggup men"elesaikan sisa pekerjaanA

    Penga&as Pekerjaan memerintahkan pen"edia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, danperintah tersebut tidak ditarik selama *7 (duapuluh delapan- hariA

    PPK tidak menerbitkan SPP untuk pemba"aran tagihan angsuran sesuai dengan "ang disepakati sebagaimanater%antum dalam SSKKA

    Pen"edia terbukti melakukan KK1, ke%urangan dan?atau pemalsuan dalam proses pengadaan "ang diputuskanoleh instansi "ang ber&enang A dan?atau

    Pengaduan tentang pen"impangan prosedur dugaan KK1 dan?atau pelanggaran persaingan sehat dalampelaksanaan pengadaan din"atakan benar oleh instansi "ang ber&enang.

    Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan oleh karena kesalahan pen"edia, maka konsekuensin"a adalah :

    o !aminan Pelaksanaan di%airkanAo

    Sisa uang muka harus dilunasi oleh pen"edia atau jaminan uang muka di%airkanAo

    Pen"edia memba"ar dendaA dan?atauo

    Pen"edia dimasukkan dalam Daftar Hitam.

    Pemutusan kontrak "ang dilakukan oleh PPK dengan alasan keterlambatan pen"edia dalam melaksanakan pekerjaantentun"a harus melalui prosedur4prosedur tertentu seperti diberikan peringatan se%ara tertulis atau dikenakan ketentuantentang kontrak kritis. Kontrak din"atakan kritis apabila:

    Dalam periode $ (ren%ana fisik pelaksanaan +4>+ dari kontrak-, realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar

    6+ dari ren%anaA

    Dalam periode $$ (ren%ana fisik pelaksanaan >+46++ dari kontrak-, realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebihbesar ; dari ren%anaA

    @en%ana fisik pelaksanaan >+46++ dari kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari ; dariren%ana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

    Penanganan kontrak kritis tersebut dilakukan dengan rapat pembuktian atau Sho& Cause Meeting (SCM- dengan prosedursebagai berikut:

    Pada saat kontrak din"atakan kritis direksi pekerjaan menerbitkan surat peringatan kepada pen"edia dan

    selanjutn"a men"elenggarakan SCM.

    Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan pen"edia membahas dan men"epakati besaran kemajuan fisik

  • 7/26/2019 Permasalahan Pemutusan Kontrak Konstruksi

    3/3

    "ang harus di%apai oleh pen"edia dalamperiode &aktu tertentu (uji %oba pertama- "ang dituangkan dalam beritaa%ara SCM 8ahap $A

    )pabila pen"edia gagal pada uji %oba pertama, maka harus diselenggarakan SCM 8ahap $$ "ang membahas danmen"epakati besaran kemajuan fisik "ang harus di%apai oleh pen"edia dalam periode &aktu tertentu (uji %oba

    kedua- "ang dituangkan dalam berita a%ara SCM 8ahap $$A

    )pabila pen"edia gagal pada uji %oba kedua, maka harus diselenggarakan SCM 8ahap $$$ "ang membahas danmen"epakati besaran kemajuan fisik "ang harus di%apai oleh pen"edia dalam periode &aktu tertentu (uji %obaketiga- "ang dituangkan dalam berita a%ara SCM 8ahap $$$A

    Pada setiap uji %oba "ang gagal, PPK harus menerbitkan surat peringatan kepada pen"edia atas keterlambatanrealisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.

    Dalam hal terjadi keterlambatan ren%ana fisik pelaksanaan >+46++ dari kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambatkurang dari ; dari ren%ana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan, maka PPK dapat langsung memutuskan kontrakse%ara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 6* Kitab 5ndang45ndang Hukum Perdata setelah dilakukan rapatbersama atasan PPK sebelum tahun anggaran berakhir.

    Selain itu pemutusan kontrak se%ara sepihak oleh PPK juga dibenarkan oleh Peraturan Presiden 1o. >+ 8ahun *+6* apabila :

    o

    Kebutuhan barang?jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirn"a kontrakAo

    Pen"edia barang?jasa %idera janji dan tidak memperbaiki kelalaiann"aAo

    Pen"edia di"akini tidak mampu men"elesaikan pekerjaan &alaupun diberi &aktu sampai dengan ;+ hari kalendersejak masa berakhirn"a pelaksanaan pekerjaanAo

    Pen"edia tidak dapat men"elesaikan pekerjaan setelah diberi &aktu ;+ hari kalender.Dari keseluruhan uraian tadi maka dapat disimpulkan bah&a:

    Sengketa "ang timbul dari suatu kontrak konstruksi antara pemerintah "ang di&akili oleh PPK dan pihak pen"ediamerupakan sengketa keperdataan oleh karena ketika pemerintah melakukan suatu tindakan dalam lapangankeperdataan dan tunduk pada ketentuan hukum perdata maka pemerintah bertindak sebagai &akil dari badan

    hukum bukan &akil dari jabatan. Dengan demikian kedudukan pemerintah dalam hal ini setara dengan kedudukanpen"edia, sehingga tindakan pen"edia mengajukan gugatan terhadap PPK atas pemutusan kontrak di P851adalah suatu kekeliruan.

    Kontrak merupakan undang4undang bagi para pihak "ang membuatn"a, dengan kata lain hal4hal "ang diatur didalam kontrak mengikat pihak4pihak "ang mengadakan kontrak tersebut. Di dalam S"arat4S"arat 5mum Kontrakberdasarkan ketentuan Peraturan Menteri P5 1o. +>?P@8?M?*+66 diatur mengenai pemutusan kontrak, dimanaPPK dapat melakukan pemutusan kontrak se%ara sepihak apabila terjadi hal4hal tertentu "ang menjadi alasanpemutusan kontrak. Hal ini merupakan pengesampingan ketentuan "ang terdapat dalam Pasal 6* Kitab 5ndang45ndang Hukum Perdata dimana pembatalan suatu kontrak harus dengan putusan Hakim. Ketentuan Pasal 6*tersebut bias dikesampingkan berdasarkan asas kebebasan berkontrak dimana kedua belah pihak men"atakanse%ara tegas dalam kontrak untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 6* Kitab 5ndang45ndang HukumPerdata.

    Pemutusan kontrak se%ara sepihak tentun"a dilakukan melalui prosedur atau mekanisme "ang telah ditentukandalam S"arat4S"arat 5mum Kontrak. Dengan kata lain, ada tahapan4tahapan "ang harus dilakukan oleh PPKsebelum melakukan pemutusan kontrak, antara lain memberikan teguran se%ara tertulis dan mengenakanketentuan tentang kontrak kritis dalam hal terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan oleh karena kelalaianpen"edia.

    Sumber : http://birohukum.pu.go.id/berita/108-kkontrak-konstruksi.html