permasalahan negara maju

14

Click here to load reader

Upload: eman-sy

Post on 11-Jul-2015

1.322 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Permasalahan negara maju

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu negara memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang masih

bergantung pada negara lain, ada yang sebatas mampu memenuhi kebutuhannya sendiri,

dan ada yang telah mampu memberi bantuan kepada negara lain. Perbedaan kondisi

tersebut menyebabkan terjadinya pengelompokan-pengelompokan negara berdasarkan

kondisi sosial ekonominya.

Kita tentu pernah mendengar bahwa negara-negara, seperti Inggris, Amerika Serikat,

Prancis ataupun Jerman disebut sebagai negara maju. Kemajuan negara-negara tersebut

dapat dilihat dari banyaknya kota-kota metropolitan yang dicirikan dengan kondisi fisik

berupa banyaknya bangunan atau gedung-gedung tinggi sebagai kawasan industri dan

perkantoran. Hal tersebut dikarenakan mayoritas negara maju perekonomiannya bertumpu

pada sektor industri, jasa dan perdagangan. Adapun negara-negara seperti Afrika Selatan,

India, Pakistan, Laos, Malaysia, dan termasuk negara kita disebut negara berkembang.

Negara berkembang pada umumnya bercorak agraris, karena masih banyak ditemui lahan

pertanian yang luas dan subur.

B. Tahap-Tahap Perrkembangan suatu Negara

Tahapan perkembangan negara tersebut menurut Walt Whitman Rostow, seorang ekonom

dari Amerika Serikat, dalam bukunya yang berjudul Stages of Economic Growth (Tahapan-

Tahapan Pertumbuhan Ekonomi) terbagi menjadi lima tahapan, dengan nama dan ciri-ciri

berikut ini.

1. Tahap Masyarakat Tradisional ( Traditional aditional Socie Society Stage)

Dicirikan dengan:

kondisi masyarakat yang belum produktif;

cara berproduksi dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisional;

sistem dan pola kerja yang telah ada masih bersifat tradisi/turun temurun.

perekonomian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (belum

berorientasi pasar)

mata pencaharian masyarakat di sektor pertanian.

2. Tahap Prakondisi Lepas Landas ( Precondition for Take Off Stage)

Dicirikan dengan:

terjadi perubahan pola kerja dan sistem di segala bidang, baik sosial, ekonomi,

budaya, dan politiknya;

sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan efisien;

sudah muncul kesadaran menabung yang lebih produktif di lembaga-lembaga

keuangan; serta

kegiatan perekonomian terus bergerak ke arah kemajuan.

Page 2: Permasalahan negara maju

3. Tahap Lepas Landas ( Take Off Stage)

Dicirikan dengan:

semakin berkembangnya usaha-usaha produksi;

terciptanya berbagai pembaruan yang lebih produktif dan efisien di segala

bidang;

sektor produksi merupakan sektor dominan yang memacu pertumbuhan

ekonomi;

semakin meningkatnya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.

4. TahapGerak Menuju Kematangan ( Drive for Maturity Stage)

Dicirikan dengan:

sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang terus menerus;

penggunaan teknologi modern pada masyarakat semakin meluas

semakin mantapnya struktur ekonomi negara;

negara mampu menginvestasikan pendapatan nasionalnya

industri modern semakin berkembang, terutama industri yang padat modal.

5. Tahap Konsumsi Massa Tinggi ( Age of High Mass Consumption Stage)

Dicirikan dengan:

semakin meningkatnya pendapatan masyarakat, sehingga mampu memenuhi

kebutuhan hingga pada tingkat pemenuhan kebutuhan sekunder bahkan tersier

perkembangan industri mencapai tahap tertinggi dengan kemampuan sumber

daya manusia yang sudah mencapai taraf ahli.

Page 3: Permasalahan negara maju

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara

Negara secara etimologi berarti Staat bahasa Belanda dab Jerman dan state bahasa Inggris.

Kata Staat atau state berasal dari bahasa latin, yaitu status atau statuni, yang berarti

menenpatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan menempatkan. kata status juga

dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjukkan sifat atau keadaan tegak atau

tetap.

Dalam hubungan dengan uraian diatas, Kansil [1978] menyatakan bahwa “negara adalah

suatu organisasi kekuasaan dari pada manusia-manusia [masyarakat] dan merupakan alat

yang akan digunakan untuk mencapai tujuan bersama.

Konsep dan pengertian negara sebagai organisasi kekuasaan di pelopori oleh J.H.A

Logemaan dalam buku Over De Theorie Van Een Stelling Staadrecht, yaitu keberadaan

negara bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan masyarakat yang dilengkapi

dengan kekuasaan tertinggi. Pengertian tersebut menempatkan negara sebagai organisasi

kekuasaan. pandangan seperti ini kemudian diikuti oleh harold J. Laski, Max Weber dan

Leon Duguit. Dalam pengertian luas, negara merupakan kesatuan sosial atau masyarakat

yang diatur secara konstitudional untuk mewujudkan kepentingan bersama.

1. Pengertian Negara menurut Para Ahli

Berikut dikemukakan mengenai pengertian negara dari pendapat beberapa pakar atau ahli,

antara lain:

George Jellinek; Negara adalah organisasi yang dilengkapi dengan suatu

kekuatan yang asli yang didapat bukan dari suatu kekuatan yang ebih tinggi

derajatnya.

Harold J laski; Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena

mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung

daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat

Mac Iver; Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam

suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang

diselenggarakan oleh suatu pemerintahan yang untuk maksud tersebut diberi

kekuasaan memaksa.

John Locke & Rousseau; Negara adalah suatu badan atau organisasi hasil dari

pada perjanjian masyarakat

Max Weber; Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam

penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah

Roger F Soltau; Negara adalah alat (agency) atau wewenang (autghority) yang

mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat

Miriam Budiarjo; Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya

diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga

Page 4: Permasalahan negara maju

negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan

(kontrol) monopolist dari kekuasaan yang sah.

R. Jokosoetomo; Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia

yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

Soenarko; Negara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu

dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suovereign atau

kedaulatan.

Dari beberapa uraian pendapat para ahli mengenai negara tersebut, dapat ditarik suatu

kesimpulan tentang pengertian negara, Negara adalah organisasi yang didalamnya harus

ada rakyat, wilayah yang definitif atau permanent dan pemerintahan yang berdaulat, baik

berdaulat kedalam maupun berdaulat ke luar. Dalam konteks organisasi kekuasan, di dalam

negara terdapat suatu mekanisme atau tata hubungan kerja yang mengatur suatu kelompok

manusia atau rakyat agar berbuat, atau bersikap sesuai kehendak negara.

2. Klasifikasi Definisi Negara

Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, menetapkan negara

berkembang sebagai "negara yang memperbolehkan seluruh warga negaranya menikmati

hidup yang bebas dan sehat dalam lingkungan yang aman. Namun menurut Divisi Statistik

Perserikatan Bangsa-Bangsa:

Tidak ada konvensi resmi untuk penetapan negara atau wilayah "maju" dan "berkembang"

dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Selain itu mereka mengemukakan:

Penetapan "maju" dan "berkembang" hanya ditujukan untuk kemudahan statistik dan tidak

mengekspresikan penilaian terhadap tahap-tahap yang telah dicapai suatu negara atau

wilayah dalam proses pembangunannya.

The UN also notes ; Dalam kenyataannya, Jepang di Asia, Kanada dan Amerika Serikat di

Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru di Oseania, dan Eropa dianggap sebagai

wilayah atau kawasan "maju". Dalam statistik perdagangan internasional, Persatuan Bea

Cukai Afrika Bagian Selatan juga dianggap sebagai kawasan maju dan Israel sebagai

negara maju; negara yang muncul dari bekas Yugoslavia dianggap sebagai negara

berkembang; dan negara-negara di Eropa Timur dan Persemakmuran Negara-Negara

Merdeka (kode 172) di Eropa tidak termasuk dalam wilayah maju ataupun berkembang.

Pada abad ke-21, wilayah Empat Macan Asia asli (Hong Kong, Singapura, Korea Selatan,

dan Taiwan), bersama Siprus, Malta, dan Slovenia, dianggap "negara maju".

Di sisi lain, menurut klasifikasi IMF sebelum April 2004, seluruh negara Eropa Timur

(kecuali negara Eropa Tengah yang masih tergabung dalam "Eastern Europe Group" di

PBB) juga bekas negara Uni Soviet (USSR) di Asia Tengah (Kazakhstan, Uzbekistan,

Kyrgyzstan, Tajikistan dan Turkmenistan) dan Mongolia tidak dimasukkan dalam kawasan

maju atau berkembang, namun disebut sebagai "negara transisi", mereka sekarang lebih

dikenal (dalam laporan internasional) sebagai "negara berkembang".

IMF menggunakan sistem klasifikasi fleksibel yang memperhitungkan "(1) tingkat

pendapatan per kapita, (2) diversifikasi ekspor sehingga eksportir minyak yang memiliki

Page 5: Permasalahan negara maju

PDB per kapita tinggi tidak akan masuk dalam klasifikasi maju karena 70% barang

ekspornya berupa minyak, dan (3) tingkat integrasinya ke dalam sistem keuangan global."

Bank Dunia mengelompokkan semua negara berpendapatan rendah dan menengah sebagai

negara berkembang namun menyatakan, "Penggunaan sebutan ini tujuannya adalah

memudahkan; tidak ditujukan untuk menyatakan bahwa semua ekonomi dalam kelompok

ini mengalami pembangunan yang sama atau ekonomi lain telah mencapai tahap akhir

pembangunan yang dituju. Pengelompokkan menurut pendapatan nasional secara langsung

tidak mencerminkan status pembangunan suatu negara."

Pembangunan suatu negara diukur dengan indeks statistik seperti pendapatan per kapita

(per orang) (PDB), harapan hidup, tingkat melek aksara, dan lain-lain. PBB telah

mengembangkan HDI, sebuah indikator statistik untuk mendorong tingkat pembangunan

manusia di negara-negara yang terdata oleh PBB.

Negara berkembang umumnya adalah negara yang belum mencapai tingkat industrialisasi

yang relatif terhadap penduduknya dan memiliki standar hidup menengah ke rendah.

Terdapat korelasi kuat antara pendapatan rendah dan pertumbuhan populasi yang tinggi.

Istilah yang digunakan ketika membicarakan negara berkembang mengarah pada tujuan dan

pembangunan negara-negara yang memakai istilah ini. Istilah lain yang kadang digunakan

adalah negara kurang maju (LDC), negara ekonomi kurang maju (LEDC), "bangsa belum

maju" atau bangsa Dunia Ketiga, dan "bangsa non-industri". Sebaliknya, ujung lain dari

spektrum ini disebut negara maju, negara ekonomi sangat maju (MEDC), bangsa Dunia

Pertama dan "bangsa industri".

Untuk mengurangi aspek eufemistik dari kata berkembang, organisasi internasional mulai

memakai istilah negara ekonomi kurang maju (LEDC) untuk negara miskin yang dalam hal

apapun tidak dapat disebut sebagai negara berkembang. LEDC adalah subset termiskin dari

LDC. Penggunaan ini dapat menentang keyakinan bahwa seluruh dunia berkembang

memiliki standar hidup yang sama.

Konsep bangsa berkembang dapat ditemukan (dalam satu istilah atau lain) di berbagai

sistem teoretis yang memiliki beragam orientasi — misalnya, teori dekolonisasi, teologi

pembebasan, Marxisme, anti-imperialisme, dan ekonomi politik.

B. Ciri-ciri dan Identifikasi Negara

1. Ciri-ciri Negara Maju

a. Sumber Daya Alam Dimanfaatkan secara Optimal

Pemanfaatan teknologi dan kepemilikan modal membuat masyarakat di negara

maju mampu memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, menemukan

sumber daya alam baru, ataupun memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada

sebagai energi alternatif. Misalnya pemanfaatan tenaga angin, air, atau energi

matahari untuk menggantikan fungsi dari energi minyak bumi.

b. Dapat Mengatasi Masalah Kependudukan

Hal ini dikarenakan angka pertumbuhan kecil, jumlah penduduk pada umumnya

tidak terlalu banyak, angka beban ketergantungan kecil, kualitas dan produktivitas

penduduk tinggi, pendapatan perkapita tinggi, dan peluang kerja dan kesempatan

berusaha terbuka luas.

c. Produktivitas Masyarakat Didominasi Barang-Barang Hasil Produksi dan Jasa

Page 6: Permasalahan negara maju

Kegiatan ini tidak memerlukan lingkungan agraris, sehingga dapat dipastikan

bahwa > 70% penduduk negara maju tinggal di perkotaan.

d. Tingkat dan Kualitas Hidup Masyarakat Tinggi

Tingginya kualitas penduduk mendorong semakin tingginya produktivitas

masyarakat yang bermuara pada semakin tingginya pendapatan perkapita dan

pendapatan nasional.

e. Ekspor yang Dilakukan adalah Ekspor Hasil Industri dan Jasa

Ada kalanya, suatu negara maju sangat minim sumber daya alam atau bahkan

tidak memiliki sumber daya alam sama sekali, namun dapat menghasilkan produk

olahan sumber daya alam. Misalnya, hasil minyak mentah dari negara Inggris

sangat minim, namun Negara tersebut mampu menghasilkan produk olahan

minyak bumi dan memasarkannya ke seluruh penjuru dunia. Kebutuhan minyak

mentahnya tercukupi dengan cara mengimpor dari negara-negara lain yang

umumnya termasuk dalam kategori negara-negara berkembang.

f. Tercukupinya Penyediaan Fasilitasilitas Umum

Negara maju memiliki kemampuan berupa sarana dan dana dalam memberikan

pelayanan fasilitas umum yang memadai bagi warganya. Hal ini juga didukung

dengan tingginya tingkat kesadaran warga masyarakatnya dalam memelihara dan

memanfaatkan ketersediaan sarana fasilitas umum yang ada.

g. Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi

Manusia Dijunjung Tinggi

Masyarakat di negara maju pada umumnya memiliki disiplin yang tinggi dalam

mematuhi hukum. Pemerintahan yang berjalan menerapkan prinsip akuntabilitas

(dapat dipertanggungjawabkan) serta transparansi (terbuka) dalam berbagai

tindakan dan pengambilan keputusan. Jenis kelamin tidak lagi dipermasalahkan

dalam penentuan jabatan, namun kemampuanlah yang diperhitungkan.

Penghormatan terhadap hak asasi manusia dijunjung tinggi, bahkan untuk

golongan minoritas, misalnya untuk kaum difabel (different ability) seperti orang

tua, tuna netra, atau penyandang cacat fisik yang lain diberi fasilitas khusus dan

porsi atau kesempatan kerja yang sejajar dengan masyarakat normal.

h. Tingkat Pendidikan Relatif Tinggi

Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan

kualitas penduduk suatu negara. Di Negara Negara maju secara umum

penduduknya sudah memiliki kesadaran tinggi akan arti penting pendidikan dan

penguasaan Iptek. Hal tersebut terlihat dari angka partisipasi belajar penduduk

negara-negara maju yang sangat tinggi. Tingginya tingkat pendidikan penduduk di

negara maju juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik dan anggaran

pendidikan yang tinggi dari pemerintah.

i. Tingkat Pendapatan Penduduk Relatif Tinggi

Kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh mayoritas penduduk

menjadikan negara maju memiliki potensi SDM yang berkualitas tinggi. Kondisi

demikian membuat penduduk negara maju tidak lagi menggantungkan sektor

pertanian sebagai penghasilan utama, tetapi di sektor industri, jasa dan

perdagangan. Variasi pekerjaan di berbagai sektor tersebut menjadikan penduduk

Page 7: Permasalahan negara maju

negara maju memiliki pendapatan rata-rata tinggi. Penghasilan penduduk yang

tinggi akan berdampak pada pendapatan perkapita yang tinggi pula.

j. Tingkat Kesehatan Sudah Baik

Rata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi,

sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik.

Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap

tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan

prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh

semua lapisan masyarakat. Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik, dapat

terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup

penduduk yang tinggi di negara maju. Secara sederhana, perbedaan indikator

negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut.

2. Ciri-ciri Negara Berkembang

a. Memiliki Berbagai Masalah Kependudukan

Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah kompleks

di negara-negara berkembang, antara lain:

laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi;

persebaran penduduk tidak merata;

tingginya angka beban tanggungan;

kualitas penduduk relatif rendah; sehingga mengakibatkan tingkat

produktivitas penduduk juga rendah.

angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi; serta

rendahnya pendapatan perkapita.

b. Produktivitas Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer

Hal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara berkembang

berlatar belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan

dengan alat-alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang

menyebabkan sebagian besar penduduk negara-negara berkembang masih tinggal

di pedesaan.

c. Sumber Daya Alam Belum dapat Dimanfaatkan secara Optimal

Pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki belum mampu dioptimalkan. Dalam

pemanfaatannya, negara berkembang masih bekerja sama dengan negara maju

dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam

ini pada akhirnya dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum

memiliki teknologi untuk mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada

umumnya negara berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.

d. Ketergantungan terhadap Negara Maju

Negara berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya melakukan

pembangunan, namun terbentur kendala modal dan teknologi. Oleh karena itu,

mereka cenderung tergantung pada teknologi dan kucuran dana (baik hibah

ataupun pinjaman) dari negara-negara yang lebih maju (negara donor) demi

kelangsungan pembangunan yang sedang dijalankan. Pada praktiknya, negara-

Page 8: Permasalahan negara maju

negara donor tersebut pemberikan pengaruh yang bersifat mengikat dan terkesan

mendikte terhadap negara-negara yang dibantunya.

e. Keterbatasan Fasilitas Umum

Kemampuan pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan negara pada

umumnya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan fasilitas umum

yang mampu disediakan oleh pemerintah.

f. Tingkat Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak

Asasi Manusia Relatif Rendah

Tingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih rendah.

Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak yang melakukan kecurangan-

kecurangan hukum tanpa rasa malu. Bentuk-bentuk pelanggaran hukum yang

terjadi, antara lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi, nepotisme,

perusakan fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga belum

membudaya, wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang kurang

pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi

manusia juga belum dapat dilaksanakan secara optimal.

g. Tingkat Pendidikan Masih Rendah

Tingkat pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang secara umum

masih rendah. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan baik

formal maupun nonformal masih terbatas dan belum memadai sehingga belum

dapat dijangkau oleh seluruh penduduk di negara tersebut. Akibatnya, masih

banyak dijumpai penduduk yang buta huruf.

h. Tingkat Pendapatan Masih Rendah

Mayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada sektor pertanian yang

umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan serta

penguasaan Iptek oleh penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan

penduduk tidak mampu bersaing untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di

sektor lain. Kondisi demikian mengakibatkan penduduk negara berkembang

memiliki penghasilan atau pendapat rata-rata yang relatif rendah, sehingga

pendapatan perkapita juga rendah.

i. Tingkat Kesehatan

Taraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga

berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya. Pada umumnya penduduk

negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan.

Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-

rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka

kematian dan angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.

3. Ciri-ciri Negara Sedang Berkembang

a. Tidak cukup makan.

b. Struktur agraria lemah, karena pemilikan tanah yang kecil.

c. Industri kurang berkembang di sebagian daerah.

d. Tidak banyak menggunakan yang dibangkitkan dengan mesin.

Page 9: Permasalahan negara maju

e. Ketergantungan ekonomi, karena perusahaan-perusahaan besar ada di tangan

orang asing, atau negara tersebut masih tergantung pada luar negeri.

f. Struktur sosial yang masih feodal (menggunakan paham lama).

g. Tingkat pengangguran yang sangat besar jumlahnya dan tersebar di beberapa

wilayah.

h. Tingkat pengajaran rendah atau mutu pendidikan yang kurang baik.

i. Angka kelahiran tinggi.

j. Kesehatan yang kurang memadai.

k. Orientasi kepada tradisi dan kepada kelompok.

l. Kekayaan alam belum diolah semaksimal mungkin.

m. Kemiskinan, dan hal ini memang sangat mengkhwatirkan.

n. Kebodohan dan keterbelakangan.

o. Kurangnya tenaga ahli di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

p. Kesehatan kurang.

q. Pendidikan tidak memadai.

r. Ketahanan nasional lemah.

C. Permasalahan Negara

1. Permasalahan Negara Maju

Tenaga kerja negara berkembang masuk ke negara maju

Negara maju memiliki pertumbuhan penduduk yang lambat atau bahkan berangka

satu (zero population growth) sehingga negara maju kekurangan tenaga kerja.

Meskipun di negara maju peraturan ketenagakerjaan sudah baik, tetapi tetap saja

arus masuk tenaga kerja dari negara berkembang ke negara maju membawa

dampak negatif.

Produk negara berkembang banyak masuk kenegara maju.

Globalisasi ekonomi menyebabkan hambatan perdagangan antarnegara semakin

berkurang. Produk negara berkembang seperti dari Cina dan Taiwan banyak

beredar dipasar negara Eropa sehingga konsumen lebih banyak memiliki pilihan

produk.

Investasi negara maju masuk ke negara berkembang

Banyak pengusaha dari negara maju yang menanamkan investasi di negara

berkembang. Mereka berusaha menghindari pajak yang tinggal di negaranya

sendiri dan berusaha untuk menghemat biaya produksi. Disamping itu, negara

berkembang merupakan pasar potensial bagi produk-produk dari luar negeri. Jika

pengusaha dari negara maju membuka perusahaan di negara berkembang, tentu

akan lebih mendekatkan diri dengan konsumen. Hal ini jelas akan lebih

mempermudah sistem pemasarannya. Akibat langsung dari pengusaha negara

maju yang berinvestasi di negara berkembang adalah menurunnya tingkat

investasi di negara maju tersebut.

Kerusakan lingkungan meningkat

Negara maju mengklaim bahwa negara berkembanglah yang banyak membuat

kerusakan lingkungan. Hal tersebut dapat dimaklumi karena memang sebagian

Page 10: Permasalahan negara maju

besar negera berkembang belum memiliki peraturan yang jelas mengenai

pencemaran lingkungan. Akan tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena

banyak juga pengusaha dari negara maju yang mengeruk sumber daya alam

sebesar-besarnya untuk keperluan produksi. Bahkan, ada pengusaha dari negara

maju yang mengambil sumber daya alam dari negara berkembang tanpa

memperhatikan kelestarian lingkungan.

2. Permasalahan Negara Berkembang

Masalah-masalah yang dihadapi negara yang sedang berkembang di antaranya:

o Standar hidup yang rendah, yaitu pendapatan nasional perkapita, tingkat

pertumbuhan relative pendapatan nasional dan pendapatan perkapita, distribusi

pendapatan nasioanal, tingkat kemiskinan, kesehatan dan pendidikan.

o Produksi yang rendah, yaitu sumber daya manusia yang tidak memadai dan

kesehatan fisik yang rendah.

o Tingkat pertumbuhan penduduk dan ketergantungan yang terlalu tinggi.

o Tingkat pengangguran terbuka dan terselubung yang terlalu tinggi dan terus

melonjak.

o Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor barang-barang primer.

Hal ini dikarenakan:

tingkat produksivitas pertanian yang rendah

ketergantungan pada ekspor primer

o Sistem hukum dan infrastruktur yang mapan.

o Ketergantungan yang dominan pada dunia internasional.

Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah kompleks di

negara-negara berkembang, antara lain:

o Kemiskinan; Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan.

Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang berbeda dengan negara

lain.

o Keterbelakangan; Masalah keterbelakangan sangat berhubungan dengan

masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalah

keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan

dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan

rendahnya disiplin masyarakat.

o Pengangguran; Masalah pengangguran timbul karena ada ketimpangan

antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

o Kekurangan Modal; Kekurangan modal adalah satu ciri setiap negara yang

sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Kekurangan modal tidak

hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi juga menyebabkan

kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.

o Ketidakmerataan hasil pembangunan; Masalah lain yang dihadapi negara

berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah

pemerataan pendapatan

Page 11: Permasalahan negara maju

3. Permasalahan Negara Sedang Berkembang

Masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat dan bangsa dalam suatu negara

berkembang yang sedang berkembang adalah:

Kemiskinan, dan hal ini memang sangat mengkhwatirkan.

Kebodohan dan keterbelakangan.

Kurangnya tenaga ahli di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kesehatan.

Pendidikan.

Ketahanan nasional.

Oleh karena itu, pembangunan di negara sedang berkembang harus dilakukan

semaksimal mungkin. Hal ini tidak lain adalah untuk mengatasi permasalahan-

permasalahn di atas. Secara umum, permasalahan yang dihadapi oleh negara

berkembang seperti yang terdapat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin adalah tingkat

kehidupan yang rendah, tingkat produktivitas yang rendah, dan pertumbuhan populasi

serta tanggungan beban yang tinggi.

Kesenjangan sosial ekonomi merupakan suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang

sosial ekonomidalam kehidupan masyarakat. Atau adanya jurang pemisah yang

semakin lebar antara si kaya dan si miskin. Kesenjangan ini timbul sebagai suatu

kedaan yang menggambarkan tidak adanya kesamaan kemampuan dari para warga

masyarakat di bidang sosial dan ekonomi. Ada individu dalam masyarakat yang

mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya. Sehingga dapat mencapai

kedudukan sosial ekonomi yang tinggi. Seperti menduduki jabatan tertentu atau

berhasil menjadi orang kaya. Tetapi ada juga individu yang mengalami kesulitan

untuk menyesuaikan dengan tuntutan lingkungannya, sehingga tidak dapat meraih

suatu status sosial dan ekonomi yang tinggi. Seperti hidupnya miskin, menjadi

pengangguran, atau menjadi pekerja rendahan (buruh).

Berdasarkan sejarah kehidupan manusia, gejala yang menggambarkan kedaaan kaya

dan miskin secara berdampingan dalam kehidupan masyarakat tidak merupakan

masalah sosial. Atau merupakan gejala sosial yang wajar terjadi dalam perkembangan

masyarakat. Tetapi setelah masyarakat berencana melakukan modernisasi di segala

bidang penghidupan, terutama di bidang industrialisasi/ekonomi, maka timbullah

nilai-nilai sosial yang baru. Seperti munculnya konsep masyarakat tradisional dan

masyarakat modern, masyarakat ekonomi maju dan masyarakat ekonomi terbelakang,

sehingga muncul sebagai makhluk sosial. Pada waktu itulah individu sadar akan

kedudukan sosial dan ekonominya, sehingga menggolongkan dirinya sebagai orang

kaya dan miskin. Kemiskinan kemudian dianggap sebagai pemicu masalah sosial

yang sangat dibenci oleh masyarakat.

Page 12: Permasalahan negara maju

Diikuti oleh timbulnya kecemburuan sosial, tindakan provokasi, dan aksi-aksi sosial

warga masyarakat miskin, seperti berupa gerakan demontrasi atau pemogokan dari

pekerja rendahan (buruh). Tuntutan kebebasan berusaha, kenaikan gajiatau upah, dan

lain sebagainya. Kemudian muncul anggapan bahwa lembaga ekonomi masyarakat

belum berfungsi dengan baik. Sehingga perlu dibenahi agar lebih adil dan merata.

Bila tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka hal-hal yang bersifat

kriminalitas (kejahatan) tumbuh subur dengan baik. Seperti korupsi, kolusi,

nepotisme, pencurian, perkelahian, pembunuhan, penipuan, dan lain sebagainya.

Tindak kriminalitas ini berhubungan langsung dengan kondisi dan proses-proses

sosial ekonomi. Secara umum seperti terjadinya gerak dan perubahan sosial,

persaingan dan pertentangan, konflik budaya, ideologi, politik, ekonomi, agama, dan

lain-lain. Sebagai wujud imitasi (tiruan), kompensasi, identifikasi, konsepsi pribadi,

dan kekecewaan yang agresif tanpa bisa berpikir panjang lagi.

Dari uraian diatas akhirnya kita tahu bahwa masalah sosial ekonomi merupakan hasil

dari perkembangan masyarakat dan perubahan zaman yang begitu cepat. Terlebih lagi

saat memasuki era perdagangan bebas nanti.

Page 13: Permasalahan negara maju

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Perbedaan utama dari klasifikasi Negara maju, Negara berkembang dan

Negara yang sedang berkembang sangat dipengaruhi oleh factor ekonomi di

suatu Negara

2. Permasalahan yang dihadapi oleh Negara-negara di dunia menunjukkan

tingkat pertumbuhan ekonomi, kualitas sumber daya manusia, pola piker dan

tingkat kesadaran masyarakat di suatu Negara mempengaruhi konsep

klasifikasi Negara.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang penulis sampaikan pada makalah ini antara lain :

1. Agar mahasiswa benar-benar memahami permasalahan Negara-negara di dunia,

mengingat kita sebagai bagian masyarakat dunia.

2. Diharapkan makalah ini dapat menuntun kita ke arah pengembangan ilmu

pengetahun guna menjelaskan permasalahan global dengan cara kita masing-

masing.

Page 14: Permasalahan negara maju

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pustakasekolah.com/pengertian-negara.html#ixzz2jkcBLS3c

www.google.com

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-

pembangunan-ekonomi- indonesia/

http://putrianggie.blogspot.com/2013/04/tugas-softskill-2-artikel.html

http://ashariyanto.wordpress.com/2011/12/01/ekonomi-mikro-dan-makro/

http://www.slideshare.net/IndriGustiantiII/bab-6-12117302

Wardiyatmoko, K (2006). Geografi 3 untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. ISBN 979-

781-740-7.