permasalahan hukum pengadilan agama

Upload: wahid-abdulrahman

Post on 06-Apr-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    1/24

    PERMASALAHAN HUKUM PENGADILAN AGAMASE-WILAYAH PENGADILAN TINGGI AGAMA JAMBI TAHUN 2011

    NO NAMA

    PENGADILAN AGAMA

    PERMASALAHAN USUL PEMECAHAN

    MASALAH

    HASIL RAKERDA

    1 2 3 4 5

    1 PENGADILAN AGAMAJAMBI

    1. Tehnis penyelesaian perkara ghaib +prodeo dan ghaib + bantuan PA lain (tabayun)

    yang ditanggung oleh DIPA PengadilanAgama, apa boleh disidangkan perkara

    prodeonya terlebih dahulu (sidang insidentil)

    dengan jalan memanggil pihak Penggugat /Pemohon saja, setelah itu baru ditentukan

    persidangan berikutnya dengan diumumkanmelalui mass media (RRI);

    2. Dalam kaitannya perkara seperti diatas,apa perlu dibuatkan PHS untuk perkara

    insidentilnya diluar PHS untuk persidanganbiasa;

    3. Dalam memeriksa perkara permohonan

    1. Boleh disidangkan / diperiksa prodeonya dahulu dengan sidang

    insidentil. Setelah itu barudiumumkan sesuai pasal 27 PP

    Nomor 9 Tahun 1975, karena

    pembebanan biaya perkara di bidang perkawinan dibebankan kepada

    Penggugat atau pemohon (pasal 89ayat 1 UU Nomor 7 tahun 1989),

    tidak mutlak harus hadir Tergugat

    atau Termohon.

    2. Harus dibuat PHS untuk penentuansidang insidentil, sekalipun Pemohon

    atau Penggugat saja yang dipanggilterlebih dahulu untuk sidang

    insidentil sebab perintah tersebutharus dituangkan dalam PHS, setelah

    dikabulkan prodeonya, baru

    ditentukan tanggal sidang berikutnyadengan perintah kepada Js/Jsp untuk

    memanggil Tergugat atau Termohonsesuai aturan yang berlaku (pasal 27

    PP Nomor 9 tahun 1975) danPenggugat atau Pemohon

    diperintahkan untuk hadir pada hari

    dan tanggal persidangan tersebuttanpa dipanggil lagi dengan surat

    panggilan ;3. Tidak perlu diisbatkan nikahnya

    1. Untuk persidangan insidentil para pihharus dipanggil, namun pemanggila

    tergugat yang ghaib, berpedoman pa718 R.Bg / 390 HIR.Untuk selanjutnya mengenai pokok

    karena dibidang perkawinan pemanggilan berpedoman pada pasa

    No. 9 tahun 1975.

    3. Usulan sudah tepat (lihat pemecahan m

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    2/24

    Penetapan Ahli Waris bagi yang tidak

    memiliki Kutipan Akta Nikah, apa harus diitsbatkan terlebih dahulu dalam bentuk

    perkara permohonan. Bagaimana bila Pewarisyang telah lama meninggal dunia umpamanya

    dalam gugat waris yang pihak-pihaknya

    merupakan turunan ke 3, 4 dst (cucu, cicit,

    piut, dst) apakah cukup didalam pembuktiansaja;

    4. Bolehkah Pengadilan Agama memeriksa

    perkara permohonan Penunjukan Wali yangdiajukan oleh istri yang suaminya telah

    meninggal dunia, sebab menurut UU Nomor 1Tahun 1974 pasal 47 secara otomatis ia telah

    sah sebagai orang tua atau wali, mohon

    penjelasan. Karena dilapangan masih adayang berpendapat tidak perlu dan bahkan ada

    yang disuruh cabut;

    5. Mohon penjelasan secara detail tentang

    perkara itsbat nikah yang voluntair,contentious dan siapa pihak-pihak yang harus

    ditarik. Misalnya salah satu pihak telah

    meninggal dunia atau keduanya telahmeninggal dunia, atau dapatkah kita

    mengisbatkan nikah orang yang telahmeninggal dunia dan sampai dimana batasnya,

    apa boleh sampai ke cucu, cicit atau piut yang

    mengajukannya;

    terlebih dahulu, cukup melalui

    pembuktian dipersidangan , baikdengan pembuktian surat atau

    keterangan saksi (hasil rakerda diMuaro Bungo) ;

    4. Secara umum (lex generalis) boleh

    saja, walaupun pasal 47 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 telah

    mengatur tentang perwalian isteri

    yang bersifat melekat, tetapi untukkepastian hukum dan atau Undang-

    undang menghendaki, perlu dikuatkandengan penetapan Pengadilan, apalagi

    menyangkut pengurusan harta bendaanak yatim supaya jangan sampai

    disalah gunakan oleh ahli waris;

    5. Itsbat nikah voluntair hanya untuk

    kepentingan orang yang bersangkutan seperti untuk pengurusan

    TASPEN, Tabungan di Ban k danlain-lain, dengan tidak melibatkan

    orang lain. Itsbat nikah contentiousadalah itsbat nikah yang diajukan

    bersama (kumulasi) dengan gugatan /

    permohonan perceraian;Apabila ada kepentingan hukum atau

    dalam rangka untuk pembuktian suatu perkawinan yang telah pernah

    disebutkan, atau ada keraguan tentang perkawinan yang telah pernah

    dilakukan sedangkan yang

    dalam Rakernas tahun 2011 angka 17)

    4. Bila ada permohonan harus diterima .

    Hasil Rakernas 2011 angka 100).

    5. Lihat Buku II Edisi Revisi 2010 hal150

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    3/24

    6. Dalam hal perkara dicoret karena habis

    biaya dan Penggugat / Pemohon tidakmenambah panjar, apakah cukup dengan

    Penetapan oleh Ketua Majelis saja, ataukahperlu dalam persidangan dan dibuat penetapan

    dan ditanda tangani oleh Majelis, bila di

    dalam sidang apa perlu pula ditetapkan harisidang dan perlu dipanggil lagi para pihak dan

    dari mana biayanya;

    7. Perdamaian dalam proses upaya hukum(verzet, banding, kasasi), apabila tercapai

    perdamaian pada tingkatan upaya hukumtersebut, bagaimana cara penyelesaiannya.

    Apa yang harus dilakukan oleh Ketua

    Pengadilan dan bagaimana dengan putusan

    yang telah dijatuhkan (dalam perkaraperceraian)

    bersangkutan telah meninggal dunia,

    maka hal tersebut boleh-boleh saja;

    6. Perkara yang telah

    habis biayanya harus diperintahkan

    oleh Majlis di persidangan untukmenambah panjar biaya perkara dandiperintahkan Panitera untuk memberi

    tegoran supaya membayar tambahanbiaya perkara dalam tenggang waktu

    30 hari atau 1 bulan . Apabila waktu

    yang ditentukan telah lewat,Penggugat / Pemohon tidak

    membayar tambahan biaya panjarperkara, maka panitera membuat surat

    keterangan yang menyatakan bahwayang bersangkutan telah diberi

    tegoran dan tidak membayartambahan panjar biaya perkara,setelah itu barulah Ketua Majelis

    membuat penetapan pencoretan ;

    7. Perdamaian dalamtahap upaya hukum dibenarkan,

    apabila perkaranya bukan perkara perceraian, hasil pedamaian

    (kesepakatan) tersebut diteruskan

    kepada majlis atau Pengadilan yangmenangani perkara tersebut.

    Maka Majlis Hakim yang menangani

    perkara tersebut memberikan putusandengan amar :

    6. Usul pendapat sudah tepat (Pe

    pencoretan perkara dari register perkaroleh Ketua Majelis Hakim)

    7. Pedomani Buku II Edisi Revisi 2010 h

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    4/24

    1. Menyatakan pelawan/tergugat adalah

    Pelawan yang benar;

    2. Membatalkanputusan verstek Nomor

    tanggal .

    3. Menghukum kedua belah pihak untuk mentaati

    perdamaian tersebut;

    4. Membebankan

    biaya perkara kepada .Sejumlah Rp..

    Kalau perkara perceraian terjadi

    perdamaian dalam perkara verzet atasputusan verstek , maka majlis Hakim

    membatalkan putusan verstek dengan

    amar sebagai berikut :

    1. Menyatakan

    pelawan/tergugat adalahPelawan yang benar;

    2. Membatalkan putusan

    verstek Nomor tanggal

    .

    3. Menyatakan gugatan

    Penggugat / terlawan tidak

    dapat diterima;

    4. Membebankan biayaperkara kepada . Sejumlah

    Rp..

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    5/24

    8. Apakah Pengadilan boleh menyidangkan

    ikrar talak yang perkaranya sedang dalam proses upaya hukum Peninjauan Kembali,

    mohon penjelasan ataukah ditunda dahuluhingga putusan PK;

    (lihat petunjuk buku dua edisi revisi2010 halaman 83)

    Demikian juga dalam perkara

    banding dan kasasi, menyesuaikandengan amar di atas.

    8. Persidangan ikrar talak adalah suatu bentuk eksekusi dari

    permohonan cerai talak, pada

    prinsipnya upaya hukum PeninjauanKembali tidak menghalangi eksekusi;

    8. Ikrar talak bukan eksekusi, oleh ka

    pelaksanaan ikrar talak harus ditunda.

    NONAMAPENGADILAN AGAMA

    PERMASALAHANUSUL PEMECAHANMASALAH

    HASIL RAKERDA

    1 2 3 4 52 PENGADILAN AGAMA

    MUARA BULIAN

    1. Salah seorang ahli waris

    mengajukan penetapan ahli waris guna baliknama sertifikat tanah atas nama pewaris.

    Ahli waris yang lain berada di tempat yang

    jauh dan sulit untuk datang. Dapatkahditerima permohonan salah satu ahli waris

    bertindak sebagai Pemohon dimana pada posita dan potitum dijelaskan dan

    dimintakan agar semua ahli waris ditetapkansebagai ahli waris?

    2. Pada jawaban permasalah hukumdalam lingkungan Peradilan Agama pada

    Rakernas 2011 ada tiga jawaban yangberbeda tentang perlunya diistbatkan Nikah

    1. Dapat diterima karena

    Pemohon tidak menghilangkan hak /kepentingan ahli waris yang lain, tapi

    bila Pemohon meminta agar dirinya

    saja yang ditetapkan sebagai ahliwaris maka permohonan tersebut

    tidak dapat diterima.

    2. Tidak perlu diistbatkan,cukup dijelaskan dan dibuktikan

    tentang adanya pernikahan tersebut.

    1. Harus melibatkan selur

    waris, solusinya dapat ditempuh memberikan kuasa insidentil oleh ah

    lainnya kepada Pemohon I.

    2. Tidak wajib itsbat melainkan cukup dengan dibuktikan

    persidangan.

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    6/24

    pewaris yang tidak mempunyai Surat Nikah

    dalam perkara penetapan ahli waris/gugatanwaris. Jawaban pada angka 11 kurang jelas,

    jawaban pada angka 18 tidak perlu istbatNikah, cukup keterangan dan bukti saksi-

    saksi mengenai pernikahan tersebut tapi pada

    jawaban angka 62 perlu diajukan istbat nikah

    tersendiri terlebih dulu sebelum ditetapkanahli waris. Mana yang lebih tepat untukdipedomani?

    3. A menghibahkan sebidang kebun

    kepada salah seorang anak kandungnya

    ( B ). Setelah A dan B meninggal, kebuntsb dikuasai oleh C yaitu anak A yang lain (

    saudara B). Anak dari B ( yaitu D ) sebagaiahli waris B hanya meinginkan tanah hibah

    itu saja dan tidak mengetahui dengan pastiluas maupun letak tanah (harta) A yang lain

    yang juga dikuasai oleh C. Mana yang lebihtepat gugatan D, gugatan waris atau hibah?

    4. Pada amar putusan perkaraprodeo, perlukah disebutkan nominal biaya

    perkara yang dibebankan kepada DIPA?

    5. Apakah pasal 66 ayat 2 UU No.7

    tahun1989 tentang kewenangan relativeperkara izin ikrar talak dipergunakan oleh

    hakim sebagai dasar/acuan apabilaTermohon mengajukan eksepsi kewenangan

    relative atau mutlak sebagai acuan baik adaesepsi atau tidak dari Termohon

    3. Dapat diajukan gugatan

    waris dengan menerangkan hal-hal

    yang berkaitan dengan semua hartawarisan pewaris.

    Dapat juga diajukan gugatan hibah

    dengan menjelaskan hal-hal yangberkaitan dengan hibah itu saja (tanpa

    merinci harta pewaris yang lain)

    4. Tidak perlu, cukup denga

    amar berbunyi MembebaskanPenggugat dari membayar biaya

    perkara dan membebankannya kepadaDIPA PA.

    5. Pasal tersebut sebagaidasar/acuan menentukan kewenangan

    relative bila ada esepsi dariTermohon, tapi bila Termohon tidak

    mengajukan esepsi berarti Termohonsudah rela diadili oleh pengadilan

    dalam wilayah hukum tempat

    3. Gugat waris.

    4. Pedomani buku II Edisitahun 2010 halaman 62 Dan peraturan

    yang terkait.

    5. Pedomani ketentuan dala

    159 R.Bg / 133 HIR. Tentang eksepsi.

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    7/24

    kediaman bersama yang

    ditinggalkannya.

    NONAMA

    PENGADILAN AGAMAPERMASALAHAN

    USUL PEMECAHAN

    MASALAHHASIL RAKERDA

    1 2 3 4

    3 PENGADILANAGAMA

    KUALA TUNGKAL

    1. PEMERIKSAAN ALAT

    BUKTI SURAT

    a. Permasalah:

    Memperhatikan beberapa putusan, masih terdapat

    disparitas antara majelis Hakim dari beberapa

    pengadilan dalam menentukan bukti surat dalam proses persidangan perkara perceraian. Ada yang memilih

    photocopy/Akta Nikah sebagai bukti (P-1) lalukemudian Potokopy KTP/ket. Domisili sebagai bukti

    (P-2). Dan ada pula menentukan sebaliknyab. Pertanyaan:

    Untuk keseragaman, setidaknya dalam alur polapikir dalam pemeriksaan alat bukti perkara perceraian,

    mana yang lebih tepat dalam menentukan bukti P-1,

    apakah potokopy/akta nikah atau potokopyKTP/domisili?

    Alternatif Pemecahan

    Dimaklumi, bahwa persyaratan

    mengenai isi gugatan dapat dijumpaidalam Pasal 8 Nomor 3 Reglement Op

    de Burgerlijke Rechts Vordering (RV) jo. Pasal 67 UU Nom or 7 Tahun 1989

    sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 50 Tahun 2009 Tentang

    Peradilan Agama, yaitu:

    1) Identitas para pihak;

    2) Alasan-alasan gugatan

    (fundamentum petendi atau posita),meliputi:

    - Uraian kejadian atau

    peristiwa (fetelijkegronden );

    - Uraian tentang dasar

    hukum (rechtgronden);

    3) Tuntutan atau petitum

    (onderwerp van den eis met eenduidelijke ed bepaalde conclusie).

    Alur pola pikir dalam

    pemeriksaan teori pembuktian

    (surat), kebenaran identitas untukmenentukan legal standing bahwa

    pemohon/penggugat adalah benar

    sebagai person standin judicio,

    1. Potokopi KTP diperlukan jika ada eksepsi T

    yang menyatakan bahwa i(legal standing) para pihak,

    benar / tidak sesuai dengan sen(error inpersona).

    Pemberian tanda alat buktdisesuaikan dengan urutan al

    yang diserahkan oleh para piha

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    8/24

    adalah antara lain dibuktikan dengan

    kartu identitas pihak, KTP, antaralain.

    Dalam hal perceraian,keabsahan adanya peristiwa hukum

    (fetelijkegronden) telah terjadinya pernikahan kedua belah pihak yang

    harus dibuktikan dengan buku/Akta

    Nikah adalah bagian dari kronologiyang termuat dalam Posita

    ( fundamentum petend).

    Dengan demikian, alur pola

    pemeriksaan untuk menentukan legalstanding bahwa Penggugat /

    Pemohon, Tergugat / Termohon

    sebagaiperson standin judicio, antaralain adalah KTP sebagai bukti P-1,

    bukan Akta Nikah.

    2. PENGGUNAAN STEMPEL PADA

    ALAT BUKTI

    a. Permasalahan:

    Pemeriksan alat bukti surat dalam

    persidangan, menjadi keharusan bagi MajelisHakim untuk mencocokkan alat bukti potokopi

    surat dengan aslinya. Dalam hal alat bukti suratyang diajukan para pihak cukup banyak, sering kali

    banyak waktu yang tersita untuk menuliskan cocok

    dan tidaknya alat bukti surat tersebut denganaslinya. Hal ini pula sering terabaikan oleh Majelis

    Hakim/PP.b. Pertanyaan:

    Dalam konteks asas persidangan, apakahdibenarkan menggunakan stempel dalam alat bukti

    c. Alternatif Jawaban

    Dapat digunakan, karenaformat stempel tersebut tidak

    mengurangi nilai pembuktian.Kerapihan dan efektifitas

    pemeriksaan dalam persidanganadalah hal lain yang perlu

    dipertimbangkan.

    Adanya pemikiran tentang penulisan: Potokopi ini telahdicocokkan dan telah sesuai dengan

    aslinya atau Potokopi ini tidak

    dapat dicocokkan dengan aslinya,

    2. Kewajiban bagi adalah menyesuaikan potokop

    surat dengan aslinya, mpernyataan hal tersebut telah d

    oleh hakim yang penting adanyhakim dan tanggal penyocokan

    dengan menggunakan stample

    contoh yang ada.

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    9/24

    surat, dengan format sebagai beriku:ditulis tangan dengan tinta hitam,

    hanya pemikiran individu yangbelum diketahui dasar aturan, urgensi

    dan f ilosofinya.

    Potokopi ini tidak dapat

    dicocokkan dengan aslinya.

    Tanggal :

    Kode :

    Paraf :

    Potokopi ini telah dicocokkan

    dan telah sesuai dengan aslinya.

    Tanggal :Kode :

    Paraf :

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    10/24

    3. PENGANGKATAN

    ANAK/HADLONAH

    a. Permasalahan

    Pada awalnya pemohon A setuju untukmengangkat B sebagai anak angkat, dan ditetapkan

    berdasarkan penetapan pengadilan. Namun waktuberjalan, B pun bertingkah laku tidak sesuai dengan

    kehendak A, dan akhirnya A pun tidak ingin

    mengakuinya lagi B sebagai anak angkat. Termasukdi dalamnya hak-hak yang melekat sebagai

    konsekuensi dari pengangkatan B sebagai anakangkat A.

    b. Pertanyaan

    1) Bisakah pengangkatan anak

    dibatalkan?

    2) Solusi apakah yang bisa

    ditempuh A untuk membatalkan B sebagai anak

    angkat yang telah ditetapkan berdasarkanpenetapan Pengadilan Agama tersebut?

    c. Alternatif Jawaban

    Pengangkatan anak (hadlonah)adalah kehendak orang tua angkat,

    bukan kehendak anak angkat. Sejakawal harus diniatkan dengan tulus

    ikhlas, orang tua angkat harus bersedia

    menerima dengan segala konsekuensi

    akibat hukumnya.

    Perubahan tingkah laku anakangkat yang tidak sesuai dengan

    kehendak orang tua angkat, bukanlahunsich kesalahan pada anak, bisa saja

    karena factor lingkungan, keluarga,masyarakat atau bahkan lingkungan

    pendidikan anak itu sendiri. Justeru

    tanggung jawab orang tua angkatlahyang harus membimbing dan

    mengarahkan anak angkat tersebut

    menjadi lebih baik. Kedurhakaan anakangkat terhadap orang tua angkat,tidaklah menggurkan hak-haknya

    sebagai anak angkat.

    Dengan demikian, penetapan

    anak angkat tidak dapat dibatalkan.

    3. Hal tersebut sudah

    dalam wilayah ijtihad hakim.

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    11/24

    NONAMA

    PENGADILAN AGAMAPERMASALAHAN

    USUL PEMECAHAN

    MASALAHHASIL RAKERDA

    1 2 3 4

    4. PENGADILAN

    AGAMA SENGETI

    1. Apakah perintah mengumumkan adanya

    permohonan itsbat nikah diberlakukan pada perkara

    itsbat nikah dalam bentuk contentiosa ataudiberlakukan juga pada perkara itsbat nikah dalam

    bentuk voluntair. Bagaimana teknisnya dalampemanggilan ?

    Apakah dibuat PHS pertama dulu yang isinya hanya

    memerintahkan Jurusita Pengganti untuk

    mengumumkan permohonan tersebut pada mediacetak atau elektronik atau sekurang-kurangnya pada

    papan pengumuman dan tanpa menyebutkantanggal sidang pemeriksaannya. Kemudian setelah

    3 hari berakhir masa pengumuman, Ketua Majelismembuat kembali PHS yang isinya menetapkan

    hari persidangan dan perintah kepada JSP untuk

    memanggil pihak-pihak dalam permohonantersebut.

    2.Apakah PHS cukup dibuat satu kali yang isinya

    memerintahkan kepada JSP untuk mengumumkan permohonan itsbat nikah tersebut di papan

    pengumuman, sekaligus menetapkan hari sidangpemeriksaan dan memerintahkan untuk memanggil

    para pihak. Sebagai bahan pertimbangan bahwa

    dalam PHS yang dibuat satu kali tersebut, telahmempertimbangkan antara jarak pengumuman,

    tanggal panggilan, dan tanggal persidangan.

    Dengan berpedoman Buku II hal 149, maka:

    1. Pengumuman ditafsirkan untuk

    permohonan itsbat nikah yangcontentiosa (kontensius) saja (Bimtek

    Hotel Wiltop tanggal 1-3 Maret 2011)

    2. PHS cukup dibuat satu kali yangisinya memerintahkan kepada JSP untuk

    mengumumkan permohonan itsbat nikah

    tersebut di papan pengumuman sekaligusmenetapkan hari sidang.

    1. Usulan sudah tepat.

    2. Dalam perkara prodeo ghoib terdapat perbedaan

    dalam pemeriksaannya yaitu:

    Apabila pemanggilan persidangan dilakukan

    untuk memeriksa insidentilnya, sebaiknyaPHS dibuat untuk sidang insidentil terlebih

    lihat jawaban pada permasalah

    diajukan oleh PA Jambi.

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    12/24

    Harus diperiksa terlebih dahulu prodeonya dengan

    sidang insidentil.

    Baru memeriksa pokok perkara dengan mengacu peraturan pemanggilan Pasal 27 PP No. 9 Tahun

    1975.

    dahulu. Hal ini berdasarkan asas umum

    setiap persidangan para pihak berperkaradipanggil terlebih dahulu (Pasal 145 RBg)

    NO NAMAPENGADILAN AGAMA

    PERMASALAHAN USUL PEMECAHANMASALAH

    HASIL RAKERDA

    1 2 3 4 4

    5 PENGADILAN AGAMA

    BANGKO1. Dalam Buku II disebutkan bahwa

    proses penyelesaian izin poligami harus disertai

    dengan penetapan harta bersama Pemohon dengan

    Termohon atau dengan Rekonvensi dari

    Termohon. Apakah proses pembuktiannya sama

    dengan pembuktian pada perkara-perkara

    kebendaan lainnya seperti adanya pemeriksaan

    setempat?

    1. Pembuktiannya tidak

    perlu sampai melaksanakan PS, karena

    tujuan adanya penetapan harta

    bersama hanya untuk mengetahui

    dengan jelas batas harta bersama

    Pemohon isteri I dengan harta

    bersama Pemohon isteri I Isteri II,

    sehingga tidak memerlukan eksekusi.

    1. Pedomani buku II edisi r

    139 s/d 140

    2. Alasan izin poligami yang diajukan kePengadilan sering tidak sesuai dengan alasan-

    alasan yang termuat dalam peraturan perundang-

    undangan dan lebih bersipat se

    3. bjektif, seperti calon isteri II sudah hamil,

    Pemohon tertangkap basah dengan perempuanlain dan dihukum adat untuk menikahinya, sudah

    terlalu dekat dengan calon isteri II sehingga takutzina, dan lain-lain. Apakah alasan-alasan ini

    dapat dipertimbangkan oleh hakim sehingga

    2. Izin poligaminya tetap dapat

    dikabulkan dengan alasankemaslahatan

    2. Pedomani ketentuan dalam Pa

    5 UU No. 1 tahun 1974

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    13/24

    hakim mengabulkan izin poligaminya?

    3. Dalam pelaksanaan ikrar talak sering Pemohon

    belum siap dengan kewajiban-kewajiban yang

    dibebankan kepadanya seperti mutah dan nafkah

    iddah. Apakah Majelis Hakim tetap melaksanakan

    ikrar atau menunda ikrar talak sampai Pemohon

    dapat memenuhi kewajibannya tersebut?

    3. Tetap dilaksanakan ikrar

    talak, tetapi Akta Cerai ditahan sampai

    Pemohon memenuhi kewajibannya.

    3. Pemenuhan kewajiban sesua

    amar putusan dapat dilamelalui eksekusi, s

    pelaksanaan ikrar tal penyerahan akta cerai tida

    dikaitkan dengan pe

    kewajiban tersebut.

    4. Menurut Berita Acara relaas panggilan, Jurusita

    tidak bertemu dengan Tergugat karena menurut

    aparat desa Tergugat tidak dikenal di alamat

    tersebut. Bagaimana kalau Penggugat dalam

    persidangan menyatakan mengubah gugatannya

    pada alamat Tergugat dengan menyatakan Tergugat

    tidak diketahui alamatnya (ghaib) ?

    4. Majelis meng NO perkara

    tersebut. Atau melanjutkan proses

    perkara tersebut dengan proses ghaib.

    4. Penggugat berhak untuk

    gugatan termasuk identitas ataTergugat sesuai dengan senya

    5. Di wilayah lain banyak yang

    mengadakan itsbat nikah massal sehingga untuk

    itsbat nikah saja sampai 300-an. Apakah di wilayah

    PTA Jambi boleh dilakukan itsbat nikah massal

    dengan bekerja sama dengan Pemerinta daerah?

    5. Dapat dilaksanakan kalau ada

    bantuan dana dari Pemerintah Daerah

    asal tidak ada penyelundupan hukum.

    5. Pedomani bukti II Edisi Rev

    2010 halaman 147 s/d 150.

    NONAMA

    PENGADILAN AGAMAPERMASALAHAN

    USUL PEMECAHAN

    MASALAHHASIL RAKERDA

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    14/24

    1 2 3 4

    6 PENGADILAN AGAMA

    MUARA BUNGO

    BIDANG YUSTISIAL

    DECENTE (Pemeriksaan Setempat)

    Untuk melaksanakan pengukuran objek perkara,

    Pengadilan membebankan kepada pihak Penggugat

    untuk menghadirkan tenaga ukur, namun hal itu ditolak

    oleh pihak Tergugat, dengan alasan bukan tenaga ukur

    resmi, sementara Penggugat tidak mampu

    menghadirkan tenaga ukur BPN

    KENDALA

    Dengan menghadirkan tenaga ukur resmi dari BPN,

    biaya sangat besar, tidak seimbang dengan nilai objekperkara

    Sebaiknya tenaga ukur diminta secara resmi

    kepada BPN, meskipun terjadi

    pembengkakan biaya perkara

    Pengukuran objek sengketa

    tetap) tidak harus dengan resmi, yang terpenting ada

    pengukurannya yang akurat.

    Dalam perkara Gugatan Hadlanah, Tergugat hanya hadir

    pada saat putusan akan dibacakan, apakah putusan tetap

    dibacakan pada saat itu atau ditangguhkan dulu dengan

    memberikan kesempatan kepada Tergugat menanggapi

    Gugatan tersebut.

    Putusan tetap dibacakan, namun sebelumnya,

    dibacakan terlebih dahulu BAP nya.

    Baca hasil Rakernas tah

    tentang permasalahan huku

    95.

    Apakah Putusan Sela dibuat terpisah dari BAP, atau

    disatukan dengan BAP.

    Disatukan dengan BAP nya. Sudah tepat.

    Apabila JSP lupa memanggil pihak P dan T, apakah

    dalam BAP dibuat apa adanya atau ada cara lain.

    Dibuat berdasarkan fakta. BAP mencatat semua proses pe

    sesuai dengan kenyataan yang ter

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    15/24

    adanya.

    Apakah surat keterangan ghaib dari Kelurahan atau Desa

    harus dijadikan sebagai alat bukti ?

    Tidak dipakai sebagai alat bukti. Boleh dijadikan alat bukti,

    kekuatan pembuktiannya bebas.

    Apakah surat keterangan izin perceraian dari atasan bagi

    PNS dijadikan alat bukti ?

    Dijadikan sebagai alat bukti. Ijin perceraian dari atasan b

    bersifat administratif.

    Apakah pemberitahuan isi putusan ghaib (PBT ghaib)

    langsung diumumkan pada papan pengumuman PA

    tanpa melalui pemerintah Kabupaten / Kota atau

    sebaliknya ?

    Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan buku

    II halaman 32.

    Pedomani Buku II Edisi Revisi ta

    halaman 32.

    NONAMA

    PENGADILAN AGAMAPERMASALAHAN

    USUL PEMECAHANMASALAH

    HASIL RAKERDA

    1 2 3 4 5

    7 PENGADILAN AGAMA

    SAROLANGUNBIDANG YUSTISIAL

    Pada hal. 118 huruf c) dinyatakan bahwa menurut Sidang pertama adalah sidang pertama riil Usulan sudah tepat.

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    16/24

    SEMA Nomor 9 Tahun 1964, pengertian hari sidang

    pertama (ten dage dienende) dapat juga diartikan padahari sidang kedua dan sebagainya (ten dage dat de zaak

    dient).

    Pertanyaan:

    Apa yang menjadi patron bahwa suatu

    persidangan adalah sidang pertama; apakah ketikamembaca gugatan, atau lainnya? Misalnya, apabila pada

    sidang pertama riil tersebut Tergugat hadir, kemudianpara pihak menempuh tahap mediasi, setelah itu Tergugat

    tidak hadir lagi sehingga Tergugat tidak hadir sejak suratgugatan dibacakan, atau pada sidang pertama riil tersebut

    Tergugat hadir namun Penggugat tidak hadir, lalu pada persidangan berikutnya Tergugat tidak hadir lagi

    sementara Penggugat hadir terus, apakah putusannya

    verstek atau contradictoir?

    sehingga dalam kasus-kasus tersebut

    diputus secara contradictoirbukan verstek;

    Pada Pasal 7 ayat (3) huruf [a] Inpres Nomor 1

    Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam diIndonesia dinyatakan: Itsbat nikah yang dapat diajukan

    ke Pengadilan Agama terbatas mengenai hal-hal yangberkenaan dengan: a) Adanya perkawinan dalam rangka

    penyelesaian perceraian, b) . Dalam Keputusan KetuaMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

    KMA/032/SK/IV/2006 Tentang Pemberlakuan Buku II

    Pedoman Pelaksanaan Tugas dan AdministrasiPengadilan, Edisi Revisi 2010, h. 148 huruf (d)

    dinyatakan: Itsbat nikah dalam rangka penyelesaian perceraian tidak dibuat secara utuh kesatuan dalam

    putusan perceraian. Dalam Rumusan Hasil DiskusiKomisi II pada Rakernas Tahun 2010 di Balik Papan

    dinyatakan: 7) Untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan penetapan itsbat nikah sebagaimana

    dimaksud dalam ketentuan Pasal 7 ayat (3) huruf [a]

    (Berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas

    kami menangkap isyarat bahwa itsbatnikahuntuk perceraian tidak berimplikasi hukum

    apa-apa (terhadap perwalian, kewarisan,dan lain-lain), selain dari memenuhi syarat

    formil perceraian mereka saja. Konsekuensi berikutnya, keabsahan pernikahan mereka

    tidak perlu diperiksa, sebab hal itu akan

    mengaburkan makna tujuan asalnya yanghanya berfungsi untuk memenuhi syarat

    formil perceraian mereka saja. Lalu apaurgensi perceraian tersebut di pengadilan

    (PA)? Menurut kami, gunanya adalah

    sebagai bentuk perlindungan hukumterhadap salah satu pihak, terutama istri,

    atas kesewenang-wenangan pasangannya,terutama suami, yang mana mereka telah

    Pedomani Buku II Edisi Revis

    2010 halaman 147 s/d 150.

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    17/24

    KHI, agar penetapan nikah tersebut dibuat dalam satu

    kesatuan dengan putusan cerai gugat/cerai talak dandalam pertimbangan hukumnya dipertegas dengan

    pernyataan bahwa itsbat nikah tersebut semata-matahanya untuk proses perceraian.

    Dengan memahami pasal tersebut, dilihat dariperspektif akibat hukumnya terdapat 2 (dua) pemahaman;

    a) Itsbat nikah tidak mempunyai akibat hukum pada

    selain memenuhi formil perceraian para pihak saja,seperti nasab anak (include wali nikah), harta

    bersama, harta warisan, dan akibat hukum lainnya.

    b) Itsbat nikah tersebut mempunyai akibat hukum pada

    selain memenuhi formil perceraian para pihak saja,seperti nasab anak (include wali nikah), harta

    bersama, harta warisan, dan akibat hukum lainnya.

    Pertanyaan:

    Apa makna terkandung dalam penekanan adanya

    kemestian menyatukan putusan itsbat nikah danperceraian itu, dikorelasikan dengan hasil RAKERNAS

    tersebut; apakah maknanya bahwa itsbat nikah itu tidak berimplikasi hukum apa-apa (terhadap perwalian,

    kewarisan, dan lain-lain), selain dari memenuhi syaratformil perceraian mereka saja? Jika kegunaannya hanya

    untuk memenuhi syarat formil perceraian mereka saja,apakah perlu diperiksa keabsahan pernikahan mereka,

    karena kalau demikian tidak ada urgensinya?

    terlanjur karena ketidaktahuan mereka

    melakukan pernikahan sesuai denganketentuan hukum Islam yang berlaku

    tersebut).

    Dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung

    Republik Indonesia Nomor KMA/032/SK/IV/2006Tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Pelaksanaan

    Tugas dan Administrasi Pengadilan, Edisi Revisi 2010,hal. 149 angka (6) dinyatakan Suami atau istri yang

    telah ditinggal mati oleh istri atau suaminya, dapat (tidakimperatif) mengajukan permohonan itsbat nikah secara

    1. Dilihat dari segi filosofi menentukan

    adanya perkara itsbat nikah berkategorikontensius (mengeluarkannya dari jenis

    aslinya, yaitu volunter) untuk menjagahak-hak dari pihak-pihak yang

    berkepentingan, di antaranya hak wariskarena dengan dikabulkannya itsbat

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    18/24

    kontensius dengan mendudukkan ahli waris lainnya

    sebagai pihak Termohon, produknya berupa putusan danatas putusan tersebut dapat diupayakan banding dan

    kasasi. Sementara dalam Pemecahan Permasalahan Hukum di Lingkungan Peradilan Agama yang

    disampaikan dalam Rakernas 2011, h. 4 nomor 5

    dinyatakan bahwa dalam kasus di atas diajukan secara

    kontensius (imperatif).Pertanyaan:

    1. Apakah perkara pada kasus tersebut harus

    bersifat kontensius atau boleh volunter?2. Jika perkara tersebut berkategori

    kontensius, apakah anak dari sepasang suami istri yangakan diajukan permohonan itsbat nikahnya itu mesti

    didudukkan sebagai pihak/salah satu pihak Termohon

    dalam kapasitas sebagai ahli waris dalam perkaraberkategori kontensius tersebut atau tidak?

    nikah tersebut akan mengurangi bagian

    ahli waris tertentu (hijab nuqshan) atau bahkan merubah komposisi ahli waris

    (ada yang mahjub), maka menurut kamiperkara itsbat nikah dalam kasus posisi

    tersebut harus bersifat kontensius

    sebagaimana dikemukakan dalam Pemecahan Permasalahan Hukum di

    Lingkungan Peradilan Agama yangdisampaikan dalam Rakernas 2011

    tersebut.2. Menurut kami, anak dari sepasang suami

    istri yang akan diajukan permohonan

    itsbat nikahnya tidak perlu didudukkansebagai pihak/salah satu pihak

    Termohon dalam perkara tersebut.Penjelasan sesuai klasifikasinya sebagai

    berikut:a) Apabila yang mengajukan permohonan

    adalah seorang yang mendalilkan

    sebagai ibu dari anak tersebut (ayahnyayang meninggal dunia) maka anak dari

    sepasang suami istri yang akan diajukan permohonan itsbat nikahnya itu tidak

    didudukkan sebagai pihak/salah satu pihak Termohon. Alasannya: 1] Suatu

    perkara dikategorikan kontensius secarasubstansial disebabkan karena adanya

    sengketa/pertentangan kepentingan,

    sementara dalam kasus ini mustahilberbeda kepentingan seorang ibu dengan

    seorang yang didalilkan sebagai anakkandungnya, ini yang utama, dan 2]

    Anak dari sepasang suami istri yangdiajukan permohonan itsbat nikahnya

    tersebut bukan, atau setidak-tidaknya

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    19/24

    belum, menjadi ahli waris karena

    pernikahan orang tuanya baru akandiajukan pengesahannya sehingga

    secara hukum ia bukan ahli waris darilaki-laki yang didalilkan sebagai

    ayahnya tersebut [kecuali secara teori,

    jika telah ada penetapan PA yangmenetapkan nasab anak tersebut kepada

    ayah biologisnya itu, dan dalam prakteksangat kecil kemungkinan terjadinya

    penetapan asal usul anak lebih dahuludiajukan dari itsbat nikah orang tuanya].

    b) Apabila yang mengajukan permohonan

    adalah seorang yang mendalilkansebagai ayah dari anak tersebut (ibunya

    yang meninggal dunia) maka anak darisepasang suami istri yang akan diajukan

    permohonan itsbat nikahnya itu jugatidak didudukkan sebagai pihak/salah

    satu pihak Termohon. Alasannya,

    meskipun anak tersebut termasuk ahliwaris dari ibunya karena menurut Pasal

    100 KHI anak tersebut secara otomatisdinasabkan kepada ibu dan keluarga

    ibunya, namun karena sebab utamasuatu perkara berkategori kontensius

    sebagaimana telah diuraikan di atas,yaitu adanya sengketa/pertentangan

    kepentingan, sementara dalam kasus ini

    mustahil berbeda kepentingan seorangayah dengan seorang yang didalilkan

    sebagai anak kandungnya, maka anakdari sepasang suami istri yang akan

    diajukan permohonan itsbat nikahnya itu juga tidak didudukkan sebagai

    pihak/salah satu pihak Termohon dalam

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    20/24

    perkara tersebut.

    Ditinjau dari akibat hukum yang ditimbulkannya,

    Putusan dengan Akta Perdamaian (acte vanvergelijk) memiliki perbedaan yang sangat signifikan,

    dimana putusan memiliki konsekuensi dapat dilakukanupaya hukum sedangkan akta perdamaian tidak dapat

    dilakukan upaya hukum; sesaat setelah dijatuhkan

    langsung inkrakh bewijs kracht dan langsung pulamelekat executorial kracht(1858 ayat [1] KUH Perdata;

    Pasal 154 ayat [2] dan [3] RBg).Pertanyaan:

    1. Apa ciri spesifik yang membedakanformat (isi) antara putusan dengan akta perdamaian,

    misalnya apakah akta perdamaian tersebut mesti bagian kepalanya menggunakan istilah Akta

    Perdamaian dan di dalamnya dicantumkan kata

    Putusan, atau lainnya?

    2. Apabila pada gugatan rekonvensi

    diperoleh kesepakatan perdamaian dan di antara isi

    kesepakatan perdamaian tersebut agar kesepakatan itudikukuhkan menjadi akta perdamaian, sementaragugatan konvensinya adalah perkara perceraian yang

    menurut Putusan MA Nomor 454 K/Pdt/1991 tidak

    boleh dikukuhkan menjadi akta perdamaian (karenacacat materil sehingga batal demi hukum dan akta

    tersebut bersifat non executable. Lihat: YahyaHarahap, Hukum Acara Perdata, h. 279). Bagaimana

    sebaiknya menyelesaikan masalah tersebut; a) apakah para pihak dianjurkan untuk mencabut perkara

    rekonvensi dan mengajukan kesepakatan perdamaian

    tersebut pada perkara lain dengan menunggu putusan

    konvensi inkrakh bewijs krachtjika dikabulkan, ataub) isi kesepakatan perdamaian yang menyatakan agarkesepakatan dikukuhkan menjadi akta perdamaian

    tersebut diarahkan agar tidak dicantumkan sehingga

    1. Dalam Buku Komentar Peraturan

    Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun2008 Tentang Pelaksanaan Mediasi di

    Pengadilan, h. 78, dikemukakan contohbahwa bagian kepalanya dipakai istilah

    Akta Perdamaian dan di dalamnya

    dicantumkan kata Putusan.

    2. Para pihak dianjurkan untuk mencabut perkara rekonvensi dan mengajukankesepakatan perdamaian tersebut pada

    perkara lain dengan menunggu putusankonvensi inkrakh bewijs kracht jika

    dikabulkan

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    21/24

    eind vonnis-nya berupa putusan saja, bukan akta

    perdamaian?

    Sebab tidak mungkin mengukuhkan

    kesepakatan perdamaian pada perkara rekonvensimenjadi akta perdamaian yang langsung melekat

    inkrakh bewijs krachtkarena perkara ini merupakan

    assesoir dimana mungkin saja perkara konvensi

    dilakukan upaya banding oleh salah satu pihak.Atau lainnya?

    Dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung

    Republik Indonesia Nomor KMA/032/SK/IV/2006Tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Pelaksanaan

    Tugas dan Administrasi Pengadilan, Edisi Revisi 2010,hal. 161 huruf (a) dinyatakan Nafkah anak merupakan

    kewajiban ayah, dalam hal ayah tidak mampu, ibuberkewajiban untuk memberi nafkah anak (Pasal 41 huruf

    [a] dan [b] Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974). Oleh

    karena nafkah anak merupakan kewajiban ayah dan ibu,maka nafkah lampau anak tidak dapat dituntut oleh istri

    sebagai hutang suami (tidak ada nafkah madhiyah untukanak).

    Pertanyaan:

    Apakah ketentuan tidak ada nafkah madhiyah

    untuk anak (yang menurut yurisprudensi disebabkananak itu termasuk kategori haq al-intifa) tersebut

    berlaku umum terhadap seluruh tuntutan nafkah

    madhiyah anak?

    Menurut kami, ketentuan tersebut

    tidak bisa digeneralisir terhadap seluruhkasus. Ketentuan tersebut setidaknya

    bertentangan dengan makna Pasal 104 ayat(1) KHI dimana di dalamnya disebutkan

    Semua biaya penyusuan anakdipertanggungjawabkan kepada ayahnya.

    Apabila ayahnya telah meninggal dunia,

    maka biaya penyusuan dibebankan kepadaorang yang berkewajiban memberi nafkah

    kepada ayahnya atau walinya (bukankepada ibunya/tidak ada tanggungjawab

    ibu). Begitu juga terasa tidak terterapkanruh keadilan apabila untuk menafkahi anak

    tersebut menimbulkan hutang bagi ibu

    yang tidak mampu secara ekonomi itu,sementara di sisi lain ayahnya berekonomi

    mampu

    NO NAMA PERMASALAHAN USUL PEMECAHAN HASIL RAKERDA

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    22/24

    PENGADILAN AGAMA MASALAH

    1 2 3 4 5

    8 PENGADILAN AGAMA

    MUARA TEBO

    MASALAH HUKUM

    Suami Murtad mengajukan Permohonan izin cerai Talak

    ke Pengadilan Agama.

    a) Apakah permohonon izin tersebut bisadikabulkan?

    b) Bolehkah seorang non muslim menjatuhkan talak

    terhadap istri yang muslim?

    c) Apakah boleh hakim membuat amar putusan

    yang seharusnya memberi izin untuk mengikrar

    talak dengan amar putusan menyatakan pernikahan

    Pemohon dengan Termohon putus karena

    perceraian?

    d) Apakah sebaiknya hakim menyarankan kepada

    Pemohon untuk merubah Petitum Permohonannya

    dari memberi izin untuk mengikrarkan talaknya atau

    amar putusan menyatakan pernikahan Pemohon

    dengan Termohon putus karena perceraian?

    e) Apakah Hakim boleh menyarankan kepada

    Pemohon untuk mencabut permohonannya karenamelanggar azas personalitas keislaman?

    a) Bolehb) Tidak Boleh

    c) Tidak Boleh

    d) Ya, sebaiknya

    majelis hakim menyarankan kepada

    Pemohon untuk merubah Petitum

    Permohonannya dari memberi izin

    untuk mengikrarkan talaknya yang

    berbunyi menyatakan pernikahan

    Pemohon dengan Termohon putus

    karena perceraian

    e) Tidak Boleh

    Pedomano buku II edisi revisi tah

    halaman 151

    Biaya Pemeriksaan setempat ( PS) dalam yurisprudensi Sebaiknya dimasukkan agar lebih Rincian biaya perkara untuk

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    23/24

    sangat kecil sedangkan menurut riilnya komponen biaya

    PS tersebut cenderung besar : Transportasi, pengamanan,

    saksi dll.( Konsumsi, uang lelah petugas)

    Apakah boleh biaya Konsumsi, uang lelah petugas

    tersebut tidak dimasukkan dalam rincian biaya perkara?

    transparan dan dapat dipertanggung

    jawabkan

    hanya mencakup biaya tran

    petugas dan saksi.

    Pemberitahuan amar Putusan gugur.

    Apakah wajib penyampaian amar perkara putusan gugur

    diberitahukan kepada para pihak, sementara perskot biaya

    perkara sudah habis/ kurang?

    Tidak perlu karna belum masuk pada pokok

    perkara

    Perkara cerai talak, dalam proses persidangan Pemohon

    tidak sungguh-sungguh untuk meneruskan perkaranya

    sedangkan Termohon hadir dan menginginkan

    perceraian, apakah Majelis bisa mengoper alih perkara

    tersebut menjadi Cerai Gugat?

    Tidak boleh karena termohon (isteri) bisa

    mengajukan perkara baru berbentuk gugat

    cerai

    Sudah tepat

    NONAMA

    PENGADILAN AGAMAPERMASALAHAN

    USUL PEMECAHAN

    MASALAHHASIL RAKERDA

    1 2 3 4 5

    9 PENGADILAN AGAMA

    MUARA SABAK

    BIDANG YUSTISIAL

    Perkara prodeo komulasi dengan ghoib dan isbat untuk

    cerai- Biaya Panggilan Penggugat 1 x

    - Biaya Panggilan Terugat ke RRI 2 x

    Persidangan 1 x, karena Tergugat

    sudah Dipanggil melalui RRI

    sebanyak 2 x

    Pemeriksaan prodeo, isbat dancerai Diputus sekaligus

    Biaya prodeo dibayar DIPA hanya

    PBT, Materai, Pendaftaran, Redaksi

    Buku nikah sebagi alat bukti dikuasai oleh T-KUA tidak

    mau mengeluarkan Duplikat kecuali melampirkan surat Pembuktian pernikahan dari

    keterangan Saksi

  • 8/2/2019 Permasalahan Hukum Pengadilan Agama

    24/24

    keterangan kehilangan dari kepolisian Majelis memerintahkan Penggugat

    untuk meminta kepada KUAmengeluarkan keterangan telah

    terjadi pernikahan

    Penggugat dan Tergugat sama-sama mau bercerai, adaperbedaan penyebab pertengkarannya, saksi tidak dapat

    membuktikan adanya pertengkaran dengan sebab yangdiajukan Penggugat

    Saksi diperiksa focus pada ada

    tidaknya pertengkaran denganmemperhatikan kondisi rumah

    tangganya sekarang

    Pihak Penggugat dan Tergugat

    ditawarkan oleh Majelis, siapa yangbersedia mengangkat sumpah pemutus

    (Sitis Dessisoir) Pasal 183 Rbg danKUHPerdata Pasal 1932 Rv.52.

    Hal ini sudah masuk dalam ijtihad hakim