permasalahan dan penanganan tps 3r
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Permasalahan dan penanganan TPS 3R
1/6
Permasalahan
Pada umumnya permasalahan yang berkaitan dengan aspek pembiayaan adalah sebagai berikut :
Adanya keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yangdialokasikan untuk kegiatan pengelolaan persampahan baik untuk investasi maupun biayaoperasi dan pemeliharaan.
Realisasi penarikan retribusi masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh metoda
penarikan yang belum memadai kurangnya kesadaran masyarakat serta kurangnya
perhatian Pemerintah Daerah. Hasil penarikan retribusi tidak seluruhnya dapat
dialokasikan untuk biaya pengelolaan persampahan.
!urang siapnya sistem penarikan retribusi termasuk kesiapan aparat pelaksana dalam
memberikan pelayanan yang memadai
Adanya kesan double retribusi yang sebenarnya adalah iuran pengumpulan sampah
dan retribusi pengangkutan sampah (dari "P# ke "PA). Hal tersebut disebabkan karena
kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
Besarnya tari$ retribusi masih belum didasarkan pada tingkat kemampuan membayar
masyarakat maupun besaran volume sampah yang dihasilkan oleh setiap penghasil
sampah.
#umber dana alternati$ seperti dana masyarakat hibah pinjaman lunak maupun peran
serta s%ata belum digali se&ara optimal.
#elain hal'hal tersebut diatas &ontoh permasalahan yang berkaitan dengan biaya pengelolaanaset persampahan adalah sebagai berikut :
!eterbatasan biaya pemeliharaan gerobak sering mengakibatkan gerobak rusak (tidak
terpakai) sebelum umur teknisnya habis.
Pengoperasia tru&k yang tidak e$isien seperti penggunaan se&ara door to door ritasi yang
rendah ( dari rit * hari) tidak memiliki rute yang jelas volume angkutan yang tidak
sesuai dengan kapasitas tru&k dan lain'lain menyebabkan peningkatan biaya operasi dan
pemeliharaan.
"rans$er Depo yang ada tidak diman$aatkan sehingga pola pengumpulan sampahnya
menggunakan pola pengumpulan langsung dengan truk. Pola ini selain tidak e$isien jugasangat mahal.
Pihak pengelola +DP! menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk komposnya
sehingga pendapatannya tidak dapat menutupi biaya operasi dan pemeliharaan.
-
7/25/2019 Permasalahan dan penanganan TPS 3R
2/6
"erbatashya biaya operasi dan pemeliharaan "PA terutama dalam hal penyediaan biaya
untuk tanah penutup dan pengoperasian alat berat.
Besarnya biaya pengoperasian ,nsinerator disebabkan karena banyaknya bahan bakar
yang digunakan untuk membakar sampah (nilai kalor sampah rendah dan kadar air
sampah tinggi).
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 03/PRT/M/2013
TPS 3R BERBASIS MASYARAKAT
1) PERENCANAAN
Kriteria Lokasi
Kriteria Utama
Batasan administrasi lahan TPS
3R dalam batas administrasiyang
sama dengan area pelayanan TPS 3R
berbasis masyarakat.
Status kepemilikan lahan milik
pemerintah atau lainnya yang
dibuktikan dengan Akte/Surat
Pernyataan Hibah untuk
pembangunan prasarana dan sarana
TPS 3R berbasis masyarakat
Ukuran minimal lahan yang harus disediakan200 m2
Mempunyai kegiatan lingkungan berbasis
masyarakat
Kriteria Pendukung
Berada di dalam wilayah
-
7/25/2019 Permasalahan dan penanganan TPS 3R
3/6
permukiman penduduk, bebas banjir,
ada jalan masuk, sebaiknya tidak
terlalu jauh dengan jalan raya
Cakupan pelayanan minimal 200 KK
atau minimal mengolah sampah 3
m3/hari
Ada tokoh masyarakat yang disegani
dan mempunyai wawasan lingkungan
yang kuat
Penerimaanmasyarakatuntuk
melaksanakan kegiatan
3R merupakan kesadaran
masyarakat secara spontan
Masyarakat bersedia membayar
retribusi pengolahan sampah
Sudah memiliki kelompok aktif di
masyarakat seperti PKK,
Kelompok/forum kepedulian
terhadap lingkungan, karang taruna,
remaja mesjid, klub jantung sehat,
klub manula, pengelola
kebersihan/sampah, atau Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) yang
sudah terbentuk
Dalam pelaksanaannya pengelolaan sampah 3R skala kawasan merupakan
kegiatan yang terdiri atas : pengumpulan, pemindahan / pengangkutan,
dan pengolahan /pemanfaatan sampah.
-
7/25/2019 Permasalahan dan penanganan TPS 3R
4/6
Pengelolaan sampah dengan konsep 3Rpada skala kawasan merupakan
pengelolaan yang dilakukan untuk melayani suatu kelompokmasyarakat
yang terdiri atas sekurang-kurangnya 100 Kepala Keluarga tetapi tidak lebih
dari 1
wilayah Kecamatan.
Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Berbasis Masyarakat
merupakan polapendekatan pengelolaan persampahan dengan melibatkan
peran aktif dan pemberdayaankapasitas masyarakat. Pendekatan tersebut
lebih ditekankan kepada metoda pengurangansampah yang lebih arif dan
ramah lingkungan. Pengurangan sampah dengan metoda 3Rberbasis
masyarakat lebih menekankan kepada cara pengurangan, pemanfaatan
dan
pengolahan sejak dari sumbernya (rumah tangga, area komersil,perkantoran dan lain-lain).Untuk melakukan ini diperlukan kesadaran dan
peran aktif masyarakat.
Area kerja pengelolaan sampah terpadu skala kawasan (TPS3R) meliputi
areapembongkaran muatan gerobak, pemilahan, perajangan sampah,
pengomposan,tempat/kontainer sampah residu, penyimpanan barang
lapak atau barang hasil pemilahan,dan pencucian.
Kriteria Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R
a.Lokasi dan Luas TPS3R
1)Untuk kawasan perumahan baru (cakupan pelayanan 2000 rumah)
diperlukan TPS 3R dengan luas 1000 m2. Sedangkan untuk cakupan
pelayanan skala RW(200 rumah), diperlukan Tempat Pengolahan
Sampah (TPS) 3R dengan luas 200 - 500 m2.
2)TPS3R dengan luas 1000 m2 dapat menampung sampah dengan
atau tanpa proses
pemilahan sampah di sumber.3)TPS3R dengan luas < 500 m2hanya dapat menampung sampah dalam
keadaan terpilah(50%) dan sampah campur 50 %.
4)TPS 3R dengan luas < 200 m2sebaiknya hanya menampung sampah
tercampur 20 %,sedangkan sampah yang sudah terpilah 80 %.
b.Fasilitas Tempat Pengolahan Sampah TPS 3R
Fasilitas TPS3R meliputi wadah komunal, areal pemilahan,
-
7/25/2019 Permasalahan dan penanganan TPS 3R
5/6
areal komposting (kompos dan kompos cair), dan
dilengkapi dengan fasilitas penunjang lain seperti saluran
drainase, airbersih, listrik,barrier(pagar tanaman hidup)
dan gudang penyimpan bahan daur ulangmaupun
produk kompos serta biodigester (opsional).
c.Daur Ulang
1)Sampah yang didaur ulang minimal adalah kertas, plastik dan logam
yang memiliki nilaiekonomi tinggi dan untuk mendapatkan kualitas
bahan daur ulang yang baik, pemilahansebaiknya dilakukan sejak di
sumber.
2)Pemasaran produk daur ulang dapat dilakukan melalui kerja sama
dengan pihak penampung atau langsung dengan industri pemakai.
3)Daur ulang sampah B3 Rumah tangga (terutama batu baterai danlampu neon bekas)dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku (PP 18/1999 tentang
pengelolaan sampah B3).
4)Daur ulang kemasan plastik (air mineral, minuman dalam kemasan,
mie instan dan lain-lain) sebaiknya dimanfaatkan untuk barang-
barang kerajinan atau bahan baku lain.
d.Pembuatan Kompos
1)Sampah yang digunakan sebagai bahan baku kompos adalah sampah
dapur (terseleksi)dan daun potongan tanaman.
2)Metode pembuatan kompos dapat dilakukan dengan berbagai caraantaralain denganopen windrow dan caspary.
3)Perlu dilakukan analisa kualitas terhadap produk kompos secara acak
dengan parameterwarna, C/N rasio, kadar NPK dan logam berat.
Dalam pengecekan analisa kualitasproduk kompos, bisa bekerja sama
dengan laboratorium tanah yang ada di universitas
atau milik instansipemerintah setempat.
4)Pemasaran produk kompos dapat bekerja sama dengan pihak koperasi
dan dinas(Kebersihan, Pertamanan, Pertaniandan lain-lain).
-
7/25/2019 Permasalahan dan penanganan TPS 3R
6/6
Gambar 2.2 Pengomposan Sistem Open WindrowGambar 2.3 Pengomposan Sistem Caspary